karang.docx

9
http://teukuseven6714.blogspot.com/2013/05/laporan- pengambilan-data-terumbu-karang.html BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan jumlah pulaunya yang menjapai 17.508 pulau dengan luas lautnya sekitar 3,1 juta km 2 Wilayah lautan yang luas tersebut menjadikan Indonesia mempunyai kekayaan dan keanekaragaman hayati terbesar di dunia, salah satunya adalah ekosistem terumbu karang. Terumbu karang merupakan ekosistem khas daerah tropis dengan pusat penyebaran di wilayah Indo-Pasifik. Diperkirakan luas terumbu karang yang terdapat di perairan Indonesia adalah lebih dari 60.000 km2, yang tersebar luas dari perairan Kawasan Barat Indonesia sampai Kawasan Timur Indonesia (Walters, 1994 dalam Suharsono, 1998). Potensi sumberdaya alam kelautan ini tersebar di seluruh Indonesia dengan beragam nilai dan fungsi, antara lain nilai rekreasi (wisata bahari), nilai produksi (sumber bahan pangan dan ornamental) dan nilai konservasi (sebagai pendukung proses ekologis dan penyangga kehidupan di daerah pesisir, sumber sedimen pantai dan melindungi pantai dari ancaman abrasi) (Fossa dan Nilsen, 1996). Ditinjau dari aspek ekonomi, ekosistem terumbu karang menjadi tumpuan hidup bagi masyarakat pesisir di sekitarnya (Suharsono, 1998). Ekosistem terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem laut yang penting karena menjadi sumber kehidupan bagi

description

lautan

Transcript of karang.docx

Page 1: karang.docx

http://teukuseven6714.blogspot.com/2013/05/laporan-pengambilan-data-

terumbu-karang.html

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan  negara kepulauan terbesar dengan jumlah pulaunya

yang menjapai 17.508 pulau dengan luas lautnya sekitar 3,1 juta km2 Wilayah lautan

yang luas tersebut menjadikan Indonesia mempunyai kekayaan dan

keanekaragaman hayati terbesar di dunia, salah satunya adalah ekosistem terumbu

karang. Terumbu karang merupakan  ekosistem khas daerah tropis dengan pusat

penyebaran di wilayah Indo-Pasifik. Diperkirakan luas terumbu karang yang terdapat

di perairan Indonesia adalah lebih dari 60.000 km2, yang tersebar luas dari perairan

Kawasan Barat Indonesia sampai Kawasan Timur Indonesia (Walters, 1994 dalam

Suharsono, 1998).

Potensi sumberdaya alam kelautan ini tersebar di seluruh Indonesia dengan

beragam nilai dan fungsi, antara lain nilai rekreasi (wisata bahari), nilai produksi

(sumber bahan pangan dan ornamental) dan nilai konservasi (sebagai pendukung

proses ekologis dan penyangga kehidupan di daerah pesisir, sumber sedimen pantai

dan melindungi pantai dari ancaman abrasi) (Fossa dan Nilsen, 1996). Ditinjau dari

aspek ekonomi, ekosistem terumbu karang menjadi tumpuan hidup bagi masyarakat

pesisir di sekitarnya (Suharsono, 1998).

Ekosistem terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem laut yang

penting karena menjadi sumber kehidupan bagi beraneka ragam biota laut. Di dalam

ekosistem terumbu karang ini pada umumnya hidup lebih dari 300 jenis karang,

yang terdiri dari sekitar 200 jenis ikan dan berpuluh‐puluh jenis moluska, crustacean,

sponge, alga, lamun dan biota lainnya (Dahuri, 2000). Terumbu karang bisa

dikatakan sebagai hutan tropis ekosistem laut. Ekosistem ini terdapat di laut dangkal

yang hangat dan bersih dan merupakan ekosistem yang sangat penting dan memiliki

keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari pratikum ini adalah :

• Mahasiswa dapat mengambil data terumbu karang dengan menggunakan metode

LIT (line intersept transect)

Page 2: karang.docx

• Mahasiswa dapat menganalisa apakah terumbu karang di kawasan ini dipengaruhi

oleh ekosistem darat.

1.3 Deskripsi Area

Gambar 1. Denah lokasi pratikum

Keterangan :

Warna merah : Pengambilan data terumbu karang

Warna biru : pengambilan data vegetasi pantai

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan, sehingga dengan

demikian secara alamiah bangsa Indonesia merupakan bangsa bahari. Hal ini

ditambah lagi dengan letak wilayah Indonesia yang strategis di wilayah tropis.

Hamparan laut yang luas merupakan suatu potensi bagi bangsa Indonesia untuk

mengembangkan sumberdaya laut yang memiliki keragaman baik sumberdaya

hayati maupun sumberdaya lainnya. Terumbu karang merupakan ekosistem yang

amat peka dan sensitif sekali. Jangankan dirusak, diambil sebuah saja, maka

rusaklah keutuhannya. Ini dikarenakan kehidupan di terumbu karang didasari oleh

hubungan saling tergantung antara ribuan makhluk. Rantai makanan adalah salah

satu dari bentuk hubungan tersebut. Tidak cuma itu proses terciptanya pun tidak

mudah. Terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun hingga dapat tercipta

secara utuh dan indah. Terumbu karang perairan Indonesia terbentuk sejak 450

tahun silam (http:id.terumbukarang.org//Pulau_Rubiah).

Ekosistem terumbu karang terdapat di lingkungan perairan yang agak

dangkal, seperti paparan benua dan gugusan pulau-pulau di perairan tropis. Untuk

mencapai pertumbuhan maksimum, terumbu karang memerlukan perairan yang

jernih, dengan suhu perairan yang hangat, gerakan gelombang yang besar dan

sirkulasi air yang lancar serta terhindar dari proses sedimentasi. Ekosistem terumbu

Page 3: karang.docx

karang memiliki kemampuan yang baik dalam memperbaiki bagian yang rusak, bila

karakteristik habitat dari berbagai macam formasi terumbu karang dan faktor

lingkungan yang mempengaruhinya terpelihara dengan baik. Seperti ekosistem

lainnya, terumbu karang tidak memerlukan campur tangan atau manipulasi langsung

manusia untuk kelangsungan hidupnya (Dahuri et al, 2004).

Dalam proses saling makan, berbagai biota laut yang hidup dalam

lingkungan komunitas terumbu ada yang bersimbiosis mutualisme, komensalisme,

dan parasitisme. Yang berbentuk hubungan komensalisme dengan terumbu karang

antara lain hewan-hewan Decapoda (Crustaceae) misalnya udang dan rajungan

(Portunus spp) serta berbagai jenis ikan karang membutuhkan keberadaan terumbu

karang sebagai tempat berteduh (shelter) dan tempat menyelinap (sembunyi) untuk

melindungi diri dari serangan predator, serta tempat mencari makan berupa plankton

dan serasah. Organisme lain yang juga bisa ditemui dilingkungan terumbu karang

antara lain bulu babi (Diadema), hewan bangsa kerang-kerangan (Pelecypoda),

ubur-ubur (jellyfish), bintang mengular (Ophiuroidea), bintang laut (Asterias sp), sea

anemones, cumi (loligo sp), gurita (octopus spp), dan sebagainya (Wibisono, 2005).

BAB III

METODELOGI KERJA

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :

No. Alat dan Bahan Jumlah

1. tali rafia 10 x 10 3 unit

2. meteran kain 1 unit

3. data sheet 1 lembar

4. kantong plastik Seperlunya

5. sekop 1 unit

6. substrat Seperlunya

7. alat tulis 1 set

8. label nama 1 unit

9. roll meter 50 meter 1 unit

10. alat selam dasar 3 unit

Page 4: karang.docx

11. sabak 1 unit

12. penggaris 1 unit

13. buku identifikasi 1 unit

Tabel 1.1 Alat dan bahan

3.2 Waktu dan Tempat

Praktikum kali ini dilakukan di luar lapangan yaitu dikawasan wisata ahmad

ramanyang aceh Besar yang dimulai pada pukul 09:00-12:00 WIB.

3.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja pada pratikum ini ialah :

a. Pengambilan data vegetasi pantai

• Ditentukan lokasi transek garis secara vertikal dengan garis pantai.

• Digunakan tali rafia yang telah ditentukan ukurannya (10x10m) untuk luasan seluruh

area.

• Di dalam plot ukuran 10x10m diamati dan dicatat jenis dan diameter batang pohon.

• Dihitung kerapatan jenis, frekunsi jenis, luas area penutupan jenis, dan indeks nilai

penting pada tiap stasiun pengamatan.

• Diukur jarak tiap stasiun dengan bibir pantai.

• Diamati dan dicatat.

b. Pengukuran ketebalan kandungan besi

• Digali pasir hingga kandungan besi tidak ditemukan lagi.

• Diukur ketebalan kandungan besi dengan menggunakan penggaris.

• Diukur jarak tempat pengukuran ketebalan kadungan besi dengan bibir pantai

• Diamati dan dicatat.

c. Pengambilan data bentuk hidup terumbu karang dengan menggunakan metode LIT

• Dipilih lokasi pengamatan agar kegiatan pendataan mewakili suatu wilayah terumbu

karang.

• Dibentangkan transect garis sepanjang 50 meter sejajar garis pantai di kedalaman

tertentu.

• Dicatat semua jenis bentuk hidup terumbu karang pada transisi berapa cm biota

tersebut ditemukan.

Page 5: karang.docx

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil yang kami temukan di Amad Ramayang, terdapat

beberapa jenis terumbu karang seperti DC(Death Coral), DCA (Death Coral Algae),

CM (Coral Massive), CHL(Coral Heliopora). Pada Line Transect yang kami

bentangkan, tidak hanya terumbu karang saja yang terdapat seperti RCK (Rock),S

(Sand), OT (Other), dll. Yang menjadi peran sebagai selingan dan selingan seperti

berikut juga sangat kami pertimbangkan sebagai suatu jenis yang harus kami teliti.

Dan peran mangrove dalam terumbu karang itu sendiri sangatlah penting dan juga

tidak lupa peran lamun untuk terumbu karang itu sendiri.

Tidak hanya terumbu karang saja yang kami teliti, akan tetapi kawasan

pesisir juga jadi pusat perhatian kami sebagai titik acuan penelitian kami, karena

kawasan pesisir juga mempengaruhi terumbu karang yang terdapat pada laut dan

juga kawasan sekitarnya. Dan yang telah kami teliti bahwa kami menemukan bahwa

kawasan pesisir pantai yang terdapat biji besi susah atau hampir tidak ada ditumbuhi

mangrove, akan tetapi di Amad Ramanyang ditumbuhi mangrove.akan tetapi

tumbuhnya mangrove tersebut terdapat didekat muara pantai tersebut.

Dan seperti yang telah kami lihat dan di Line Transect yang kami

bentangkan di dalam laut Amad Ramanyang, terdapat banyak sekali karang yang

telah mati, adapun matinya karang tersebut akibat brenching dan mungkin juga di

pengaruhi oleh kawasan pesisir terumbu karang itu sendiri.

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya pada cara kerja, bahwa kami juga

mengambil data vegetasi pada kawasan pesisir pantai Amad Ramanyang tersebut,

dan disitu kami menemukan beberapa jenis tumbuhan seperti pohon cemara, pohon

kelapa, geregok dan tumbuhan lainnya yang terdapat di kawasan pesisir pantai

tersebut. Dan si kawasan pesisir itu juga kami menemukan beberapa biota kecil dan

biota sedang yang hidup di kawasan tersebut dengan berbagai jenis, bentuk dan

ukuran yang biasanya dapat kita jumpai di pesisir lainnya.

Page 6: karang.docx

Dan kami merasa, dengan keadaan terumbu karang yang sekarang adalah

akibat manusia atau masyarakat yang kurangnya pengetahuan tentang terumbu

karang yang mata pencahariannya itu terdapat di kawasan tersebut. Sehingga,

mereka berlaku seenaknya saja tanpa memikirkan kehidupan terumbu karang

tersebut. Dengan adanya seminar atau penataran di kawasan pesisir bisa membuat

mereka mengetahui peran terumbu karang terhadap mata pencaharian mereka

sendiri. Dan dengan adanya penebangan liar terhadap mangrove yang di akibatkan

oleh tangan manusia itu sendiri sehingga terjadinya abrasi pantai yang

mengakibatkan banyaknya jumlah terumbu karang yang akan mati.

  BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada pratikum ini adalah :

• Kawasan pesisir sangat berpengaruh terhadap kehidupan terumbu karang yang

terdapat di dalam laut.

• Biji besi yang terdapat di kawasan pesisir juga mempengaruhi hidupnya tumbuhan

mangrove di kawasan tersebut.

• Kurangnya pengetahuan tentang terumbu karang akan berakibat fatal dalam

kehidupan masyarakat yang hidup dengan mata pencaharian di laut

• Mangrove salah satu penyeimbang kehidupan terumbu karang di kawasan pesisir

pantai

5.2 Saran

Adapun saran pada pratikum ini adalah :

• Agar dapat dilakukan praktikum lanjutan di tempat – tempat yang lain yang terdapat

lebih banyak terumbu karang

• Diharapkan metode untuk pengolahan data dengan signifikan agar data yang

diperoleh akurat.

• Diharapkan pula, agar peralatan alat penelitian dapat dilengkapkan agar semua jenis

terumbu karang bisa kita ketahui seluruhnya

• Kalau bisa siapapun yang menjabat sebagai asisten adalah seseorang yang patut di

contoh baik dari segi perbuatan dan perkataan. Seperti yang terjadi di lapangan

Page 7: karang.docx

kemarin, akan perkataan asisten tersebut adalah sesuatu yang tidak layak. Karena

tidak layak sesuatu yang di pakai di kaki itu di tempatkan di kepala.

• Terima kasih atas semua bimbingannya