Karangan Militer PERAN KOWIL
-
Upload
mahfuriatawikanawa -
Category
Documents
-
view
240 -
download
0
Transcript of Karangan Militer PERAN KOWIL
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
1/51
PERAN PEMBINAAN TERITORIAL DALAM
MEWUJUDKAN RAK JUANG YANG TANGGUH DALAM
RANGKA PERTAHANAN NEGARA
http://kumpulankarmil.blogspot.com/2013/01/berita-terkini-upaya-peningkatan.htmlhttp://kumpulankarmil.blogspot.com/2013/01/berita-terkini-upaya-peningkatan.htmlhttp://kumpulankarmil.blogspot.com/2013/01/berita-terkini-upaya-peningkatan.htmlhttp://kumpulankarmil.blogspot.com/2013/01/berita-terkini-upaya-peningkatan.htmlhttp://kumpulankarmil.blogspot.com/2013/01/berita-terkini-upaya-peningkatan.htmlhttp://kumpulankarmil.blogspot.com/2013/01/berita-terkini-upaya-peningkatan.html
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
2/51
1. Pendahuluan
a. Proses perkembangan bangsa Indonesia yang ditandai dengan era reformasi yang
dilakukan seperti makanan cepat saji tanpa adanya perencanaan yang melalui proses
pengkajian secara akademik dan tidak konseptual, tetapi hanya dilandasi oleh keinginan
untuk merubah suatu keadaan kepada era yang lebih baik di mana perubahan tersebut
hanya dilandasi oleh suatu keinginan yang bersifat emosional saja tanpa berpikiran bahwa
suatu perubahan akan membutuhkan waktu dan pengorbanan yang tinggi dari segenap
anak bangsa, dan ditengah-tengan tuntutan dari beberapa pihak yang mengingginkan
perubahan secara mendasar tentang tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara ada
salah satu tuntutan yang bersifat krusial yaitu dihilangkannya komando wilayah padahal
komando wilayah merupakan wujud dari sistim pertahanan negara yang paling kuat yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia, namun demikian kita sadar bahwa kita pernah melakukan
kesalahan di dalam menerapkan tugas Koter di masa lalu tetapi hal tersebut, sudah mulai
diperbaiki tentang tugas dan tanggung jawab Kowil di dalam paradigma baru TI.
b. !enyikapi hal tersebut maka pimpinan TI dalam hal ini Pimpinan TI-"# sudah
mengambil langkah-langkah pembenahan di dalam merancang tentang tugas dan tanggungjawab Kowil di dalam melaksankan tugasnya di lapangan, sehingga diharapkan tugas pokok
Kowil dalam hal ini pembinaan geografi, pembinaan demografi dan pembinaan kondisi
sosial dapat betul-betul dilaksanakan dengan baik melalui metode $hakti TI dan
pendekatan kerakyatan guna menciptakan sistim ketahanan wilayah yang tangguh dan
barisan terdepan di dalam melaksanakan kegiatan ini ada pada tingkatan Kodam, Kodim,
dan Koramil yang merupakan ujung tombak dari pembinaan kewilayahan dalam mendukung
ketahanan negara wilayah.
c. #alam mendukung kegiatan kewilayahan ini maka aparat teritorial harus dapat
bekerja sama dengan seluruh komponen yang ada di masyarakat dan dengan aparat
pemerintah daerah setempat sehingga tujuan dan sasaran di dalam rangka pembinaan
ketahanan wilayah yang mantap dalam wadah K%I.
&. !aksud dan Tujuan.
a. !aksud. !aksud penulisan karangan militer ini adalah untuk memberikan masukan
atau gambaran kepada komando atas tentang pelaksanaan pembinaan teritorial tingkat
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
3/51
Kowil yang dihadapkan kepada kondisi yang akan datang untuk mewujudkan pertahanan
negara.
b. Tujuan. "dapun tujuan penulisan karangan militer ini adalah untuk bahan
pertimbangan satuan komando atas dalam rangka menentukan kebijaksanaan tentang
pembinaan teritorial di masa yang akan datang yang semakin komplek.
'. %uang (ingkup dan Tata )rut. Penulisan karangan militer ini dibatasi pada peran
$inter dalam mewujudkan %"K juang yang tangguh dalam rangka pertahanan negara yang
disusun dengan tata urut sebagai berikut *
a+ Pendahuluan.
b+ (atar $elakang Pemikiran.
c+ Kondisi pembinaan Teritorial aat ini.
d+ aktor-faktor yang mempengaruhi.
e+ Kondisi Pembinaan Teritorial ang #iharapkan.
f+ )paya ang #ilakukan.
g+ Penutup.
/. !etoda dan Pendekatan. Penulisan karangan militer ini dengan metoda pendekatanberdasarkan pengamatan dan pengalaman selama menjadi prajurit TI-"# dan pernah
bertugas di Kowil serta referensi yang lainnya.
0. Pengertian.
a. Pembinaan teritorial adalah segala pekerjaan dan kegiatan yang berhubungan dengan
perencanaan, penyusunan dan pengembangan , pengarahan serta pengendalilan potensi
wilayah dengan segenap aspeknya dalam rangka menjadikan wilayah sebagai ruang alat
dan kondisi juang guna kepentingan ankamneg.
b. %ak juang adalah wilayah di mana rakyat telah menjadi kekuatan yang dapat
diandalkan serta memiliki kekuatan alamiah tertentu yang menjadi jaminan
berlangsungnya perjuangan dalam kerangka ishamkamrata.
c. "lat juang adalah masyarakat telah memiliki kesadaran bela negara yang tinggi telah
disusun, dilatih, dilengkapi dan disiagakan sesuai pengelompokan bidang dan perannya
masing-masing.
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
4/51
d. Kondisi juang adalah kesadaran sikap dan tekad masyarakat untuk membela negara
dan bangsa yang disertai kesanggupan berkorban sebagaimana besarnya.
2. #asar Pemikiran
)mum. 3ksistensi maupun peran TI "ngkatan #arat sebagai pembina teritorial
dalam rangka mewujudkan ruang, alat dan kondisi juang bukan hal yang baru dalam tata
kehidupan bangsa dan negara Indonesia. ebagai pembina teritorial TI "ngkatan #arat
bersama-sama unsur dari TI dan pemerintah sebenarnya memikul tugas dan tanggung
jawab yang sama untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi kelangsungan kegiatan
pembangunan nasional. #alam rangka mewujudkan keseimbangan antara tujuan
pembinaan teritorial 4$inter+ bagi kepentingan pertahanan keamanan negara 4ankamneg+
dengan kepentingan pembinaan kesejahteraan TI "ngkatan #arat selalu berupaya secara
terus menerus meningkatkan kemampuan $inter baik dari segi struktural maupun dari segi
operasioanl agar tetap memiliki kemampuan efektif untuk dapat menjawab tantangan dan
menyongsong era globalisasi masa depan yang lebih efektif dan kemampuan sumber daya
manusia yang profesional perlu diwujudkan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai
kebersamaan di dalam perbedaan menuju masyarakat yang adil dan makmur dalam egaraKesatuan %epublik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan ))# Tahun 15/0.
6. Pokok - Pokok Pemikiran.
a. $erdasarkan #oktrin Pertahanan Keamanan asional yaitu istim Pertahanan
Keamanan %akyat emesta 4 ishankamrata + dengan unsur-unsur terdiri dari TI sebagai
kekuatan inti dan kekuatan kewilayahan sebagai kekuatan pendukung maka kekuatan
wilayah maupun rakyat didayagunakan untuk menanggulangi ancaman musuh baik
ancaman yang datang dari luar negeri berupa sub7ersi dan infiltrasi sedangkan ancaman
dari dalam negeri berupa separatis 4 pemberontakan-pemberontakan +.
b. akta sejarah bahwa keberadaan TI yang selalu berdampingan dan bersama-sama
dengan rakyat di mulai dari perang kemerdekaan, mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan dalam era yang semakin maju bangsa Indonesia tak akan runtuh apabila
kemanunggalan TI dan rakyat tetap dipertahankan dan hal ini merupakan kekuatan yang
!aha dasyat.
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
5/51
c. Kowil sebagai pembina teritorial di wilayahnya dapat menjadi pusat perhatian dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia. al ini dikarenakan "pter merupakan ujung
tombak bagi TI "ngkatan #arat dalam mewujudkan ruang, alat dan kondisi juang bagi
kepentingan ankam dan kesinambungan pembangunan masa depan. al ini dilaksanakan
tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan di daerah8wilayahnnya dengan berbagai upaya yang
dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung bersama aparatur daerah dan
masyarakat setempat.
5. Permasalahan.
a. Perkembangan situasi yang terjadi di negara kita pada saat ini di mana telah terjadi
gejolak krisis ekonomi dan krisis moral mengakibatkan dampak yang sangat komplek
terhadap kehidupan masyarakat. Keadaan seperti ini, apabila tidak cepat ditangani
secara cepat, maka akan berkembang secara meluas yang akan mengakibatkan
terganggunya stabilitas keamanan. 9leh karena itu, dibutuhkan peran $inter dalam
mewujudkan %"K juang yang tangguh dalam rangka pertahanan negara, sehingga dampak
dari krisis ekonomi dapat ditekan seminimal mungkin serta terjaminnya stabilitas wilayah
di daerahnya.
b. #ihadapkan dengan kemampuan aparat teritorial yang ada dalam melaksanakan
pembinaan teritorial masih terdapat beberapa kendala yang harus diatasi antara lain *kurangnya kerja sama dan koordinasi antara aparat teritorial dan aparat pemerintah.
1:. Kondisi Pembinaan Teritorial aat Ini
Pembinaan territorial pada hakekatnya adalah pembinaan wilayah yang
penggunaannya untuk kepentingan pertahanan keamanan, termasuk operasi ;operasi
militer lainnya. )saha ; usaha dan kegiatannnya diarahkan kepada penyusunan kekuatan
yang terdapat dalam wilayah untuk kepentingan ankam. eluruh aparat teritorial sebagai
pembina wilayah mempunyai tugas pokok menyusun unsur geografi, demografi dan unsur
kondisi sosial menjadi kekuatan yang dapat digunakan sebagai ruang, alat dan kondisi
juang yang mampu menghadapi setiap macam ancaman dari manapun datangnya.
11. ubyek Pembinaan
a. "parat Teritorial
1+ ecara Kuantitas Personel. Personel Koter pada umumnya belum sesuai dengan
T9P8#PP yang berlaku, hal ini disebabkan pengisian personel teritorial, baik dari
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
6/51
atpur maupun atbanpur yang dilaksanakan selama ini belum dapat memenuhi
kebutuhan T9P8#P di samping adanya penyusutan personel akibat pensiun dan
pindah satuan lain.
&+ ecara Kualitas. #ihadapkan pada luas dan kompleknya tugas di bidang
pembinaan teritorial kualitas aparat teritorial yang ada pada umumnya belum
dapat memadai, kualitas aparat teritorial tersebut, juga dikarenakan ada beberapa
faktor diantaranya sebagai berikut *
a+ Pendiddikan )mum yang dimiliki sebagian besar aparat teritorial pada
umumnya adalah lulusan # dan !P, selain pendidikan umum bekal teriorial yang
dimiliki aparat teritorial masih terbatas untuk golongan Perwira dan $intara
sedangkan untuk Tamtama belum memiliki bekal pendididkan teritorial, padahal
ada jabatan $abinsa yang dijabat oleh Tamtama.
b+ Terdapat kecenderungan personel Koter pindahan dari aptur dan atpantur
pada umumnya anggota-anggota yang sudah tua dan kurang profesional.
c+ Kurang berusaha untuk berpenampilan yang baik. karena kurang melakukan
kegiatan fisik berupa kebugaran jasmani dan cara berpakaian.
b. !aterial dan Pangkalan.
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
7/51
sebagian Koter yang perlu pembenahan dan penyesuaian.
e. "parat Pemerintah
!asalah menonjol dilihat dari aspek internasional adalah kurangnya kepedulian
aparat pemerintah terhadap pembinaan keamanan lingkungan terutama pada tingkat
perencanaan karena sarana keamanan dalam penatan wilayah hampir tidak pernah
didengar dan diperhatikan oleh pemerintah sehingga %encana )mum Tata %uang tidak
pernah bertemu dengan rencana pembangunan pemerintah.
1&. 9byek pembinaan
a. >eografi
1+ Potensi geografi yang harus dapat diproses dan dibina sedemikian rupa, sehingga setiap
jengkal tanah dapat merupakan hambatan bagi musuh dan sebaliknya harus
memberikan kemudahan bagi kekuatan sendiri, tetapi kenyataan tidak pernah
sejalan antara Koter dan pemerintah sehingga pembangunan yang ada hanyauntuk kepentingan pemerintah.
&+ umber daya alam merupakan kekayaan alam yang ada di bumi maupun di atasnya belum
dapat digunakan bagi kepentingan ankamneg pada saat yang tepat karena lebih
banyak berorientasi pada kesejahteraan.
b. #emografi
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
8/51
b+ !asih adanya sejumlah pelaku >-': 8PKI, radikal kanan dan radikal kiri lainnya
yang belum terdata pasti.
&+ Politik
a+ Koter ikut aktif dalam memelihara stabilitas politik di wilayahnya tapi masih
adanya kasus "%" sebagai isu politik yang dihubungkan menjadi kasus unjuk rasa.
b+ Koter ikut memasyarakatkan kehidupan politik dalam memantapakan kehidupan
berbangsa bernegara.
'+ 3konomi
a+ Peranan Koter dalam kegiatan ekonomi terutama dalam memasyarakatkan
koperasi di wilayahnya masih belum terbina dengan sebagai mestinya.
b+ $erkurangnya lahan produktif untuk kepentingan pembangunan industri dan
pemukiman.
/+ osial $udaya
a+ Koter aktif membina kerukunan umat beragama namun masih adanya
kerawanan yang sewaktu-waktu muncul kepermukaan akibat adanya fanatisme
agama yang sempit.
b+ Koter ikut aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang
dilaksanakan dengan kegiatan sosial di bidang kesehatan seperti kegiatan
!anunggal K$ dan kesehatan.
0+ ankam
ituasi keamanan wilayah Koter biasanya dalam kondisi mantap dan terkendali
tapi masih belum mampu melaksanakan pembinaan masyarakat guna mengurangi
kegiatan unjuk rasa dan kriminal yang berkembang.
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
9/51
1'. Kondisi Pembinaan Teritorial yang #iharapkan
Tantangan masa depan akan lebih dominan pada teknologi yang canggih sehingga
akan lebih dominan pada kebutuhan sumber daya alam sebagai bahan utama pendukung
teknologi serta kebutuhan akan kualiatas sumber daya manusia 4 #! + sebagai kunci dan
tercapainya aspek teknologi tersebut. elain dari itu, dengan berakhirnya era perang
dingin yang berganti pada persaingan global, maka aspek persaingan8pertentangan militer
akan dikobarkan melalui persaingan tersebut. ehingga aspek sumber daya manusia akan
sangat dominan dan berperan dalam menghadapi tantangan masa depan.
1/. $idang >eografi
Pembinaan bidang geografi diarahakan untuk memanfaatkan dan mengembangkan
geografi kepentingan ankam maupun kesejahteraan untuk itu guna menghadapi
tantangan masa depan semakin menipisnya sumber kekayaan alam dunia maka setiap
wilayah harus mengantisipasi hal tersebut dengan cara *
a+ !emantapkan dan menyiapakan potensi geografi yang statis agar menjadi kekuatan
untuk kepentingan ankamneg.
b+ ebagai lingkungan, potensi geografi harus dapat diproses dan dimanfaatkan demi
kepentingan hankam.c+ ebagai sumber daya kekayaan alam baik yang ada di bumi maupun di atasnya harus
dapat diusahakan agar berdaya guna dan berhasil guna bagi kepentingan ankamneg pada
saat ; saat diperlukan.
10. $idang #emografi
Potensi demografi berupa jumlah dan kualitas penduduk, penyebarannya
merupakan sumber daya yang harus mampu mengimbangi tantangan masa depan
yang semakin kompleks dihadapkan dengan perkembangan lingkungan strategis baik
di tingkat internasional maupun regional sehingga kualitas penduduk harus
ditingkatkan sehingga *
a+ Potensi masyarakat yang ada diharapaka mampu untuk menjadi kekuatan yang
secara nyata dan mampu berperan sebagai ishankamrata.
b+ Potensi masyarakat yang ada juga harus mempunyai kualitas untuk
mengimbangi pesatnya kemajuan teknologi.
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
10/51
12. $idang Kondisi osial
Kondisi sosial ini diharapkan mampu untuk mewujudkan kondisi juang masyarakat yang
tangguh dalam memelihara stabilitas lingkungan yang mantap dan dinamis, sehingga
diharapakan seluruh aspek kehidupan masyarakat dapat terpenuhi yaitu *
a. Idiologi
!antapnya bidang idiologi akan sangat membantu pada penciptaan kesejahteraan
nasional sebagai salah satu persyaratan umum dalam membangun bangsa dan negara.
e. Politik
ituasi politik masa depan yang semakin tidak menentu dengan melihat
perkembangan situasi sekarang yang ada.
c. 3konomi
!asa depan yang penuh dengan tantangan yang terus menerus menimpa bangsa dan
negara, hal tersebut, harus diantisipasi dengan mengkonduksipkan kehidupan masyarakat.
d. osial $udaya
3ra globalisasi dibarengi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin majumembuat masyarakat menjadi semakin mengerti di setiap sudut kehidupan sehingga
diharapkan masyarkat kita tidak akan terbius dengan hal ; hal yang tidak sesuai dengan
sifat dan adat ketimuran.
e. ankam
#engan adanya tantangan dan ancaman yang mungkin timbul tersebut, maka
diharapkan seluruh potensi ankam dapat mencegah serangan baik yang datang dari luar
negeri maupun dari dalam negeri melalui konsep ishankamrata.
$"$ ; I?
"KT9% "KT9% "> !3!P3>"%)I
16. aktor ; aktor yang !empengaruhi
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
11/51
#ilihat dari aspek subyek pembinaan teritorial dan obyek pembinaaan teritorial dalam
rangka menciptakan pembinaan territorial wilayah terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi dari dalam yaitu personel, material dan piranti lunak. edangkan yang
mempemgaruhi dari luar yaitu bidang geografi, demografi dan kondisi sosial.
1@. aktor Intern
#engan adanya berbagai keterbatasan yang ada, baik menyangkut masalah personel dan
material ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas maupun masalah piranti lunak, membuat
kemampuan Kowil, saat ini, masih jauh di bawah kemampuan yang diharapkan.
Kemantapan Koter untuk dapat melaksanakan pembinaan teritorial secara berdaya guna
dan berhasil guna, harus ditinjau dari segi kemantapan organisasi, personel, sebagai obyek
$inter, material dan fasilitas kerja dan piranti lunak sebagai sarana dan prasarana
pendukung terlaksananya tugas $inter, kelemahan pada salah satu segi akan menghambat
pencapaian sasaran secara keseluruhan.
a. Kekuatan
1+ PersonelKeadaan personel yang ada terutama pada pelaksanaan $inter di lapangan 4 Kodam, Kodim
dan Koramil + ditinjau dari segi masa dinas cukup lama dan mempunyai pengalaman di
satuan lama, hal ini dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan tugas $inter.
&+ !aterial
"danya dukungan kendaraan bermotor kepada pelaksanaan $inter di lapangan 4 Kodim,
Koramil + walaupun untuk $abinsa belum secara keseluruhan mendapatkannya.
1+ Piranti (unak
"gar para aparat teritorial bisa melaksanakan pembinaan teritorial dengan baik, di
samping harus memiliki pengetahuan tentang keadaan lingkungan daerah tanggung
jawabnya, perlu dibekali dengan petunjuk ; petunjuk praktis tentang pelaksanaan
pembinaan teritorial. Karena obyek pembinaan teritorial khususnya aspek demografi dan
kondisi sosial bersifat dinamis, dalam arti selalu berubah sesuai perkembangan yang ada,
sehubungan dengan hal tersebut, maka petujuk ; petunjuk tentang pembinaan teritorial
pun harus disesuaikan denagn perubahan yang ada. Piranti lunak yang ada masih bersifat
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
12/51
umum, sedangkan piranti lunak yang disesuaikan dengan perkembangan daerah relati7e
tidak ada.
15. aktor 3kstern
aktor dari luar yang dirasakan dapat berpengaruh terhadap pembinaan teritorial Kowil
adalah menyangkut kondisi geografi, demografi dan kondisi soial. #ari faktor ; faktor
tersebut, diperoleh dari beberapa peluang dan kendala yang dominan yang dapat
mempengaruhi pembinaan teritorial.
a. Peluang
1+ >eografi
Ailayah Kowil pada umumnya cukup luas dan merupakan daerah yang terdiri dari daerah
pantai dan daerah pedalaman 8 pegunungan dengan kondisi tanah yang cukup subur untuk
pertanian dan mempunyai kekayaan alam.
&+ #emografi
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
13/51
d+ osial $udaya
Perhatian sosial dan budaya gotong royong di masyarakat akan mempererat ke $hineka
Tunggal Ika.
e+ ankam
Kesadaran masyarakat tentang keamanan bukan tanggung jawab TI saja melainkan
tanggung jawab TI dan masyarakat cukup tinggi.
b. Kendala
1+ >eografi
Ailayah Kodim pada umumnya cukup luas dan merupakan daerah yang terdiri dari daerah
pantai dan daerah pedalaman pegunungan. )ntuk daerah pantai umumnya belum
ditunjang jaringan jalan yang kurang memadai, jalan yang tersedia sangat terbatas yang
tidak memungkinkan untuk menghubungkan antar daerah melalui jalan darat tetapi harus
dengan sarana angkutan lain. #engan kondisi geografi seperti tersebut di atas, maka Kowil
pada umumnya mengalami hambatan dalam melaksanakan pembinaan teritorial secara
optimal di daerah yang kondisi sarana dan prasaran perhubungan daerah masih sangat
terbatas. Keadaan daerah seperti itu, dirasakan cukup menyulitkan pengawasan danpengendalian terhadap pelaksanaan pembinaan teritorial oleh Koramil yaitu $abinsa,
sehingga sulit mengadakan e7aluasi terhadap hasil kegiatan pembinaan teritorial yang
telah dicapai.
&+ #emografi
Penyebaran penduduk yang terpencar di wilayah ; wilayah yang relatif luas dengan
keadaan medan8alam yang sulit dan kepadatan yang tidak merata merupakan
permasalahan yang berpengaruh terhadap pembinaan teriotorial. #ibandingkan dengan
daerah ; daerah pesisir atau pantai dengan masyarakat yang relati7e lebih maju
pelaksanaan pembinaan teritorial di desa ; desa pedalaman8terpencil dengan tingkat
pendidikan masyarakat relatif rendah, sulit diharapkan dapat mencapai hasil seperti yang
diharapkan.
'+ Kondisi osial
a+ Ideologi
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
14/51
Pancasila sudah diterima sebagai salah satunya aBas dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara baik diperkotaan, daerah pantai, pedalaman maupun
pegunungan walaupun tingkat pengamalan dan kehidupan sehari hari belum seperti yang
diharapkan.
ang menjadi faktor penghambat bagi upaya memasyarakatkan Pancasila adanya fanatisme
agama yang sempit di kalangan masyarakat tertentu.
b+ Politik
Kesadaran berpolitik di kalangan masyarakat sudah ada walaupun tingkatnya berbeda ;
beda tergantung dari pendidikan yang dimiliki.
c+ 3konomi
Tingkat kehidupan ekonomi masyarakat cukup ber7ariasi dan sangat dipengaruhi oleh
keadaan lingkungan setempat, masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan umumnya
mempunyai mata pencaharian sebagai pegawai dan pedagang, masyarakat di daerah
pantai sebagai nelayan dan di daerah pedalaman sebagi petani. Potensi kekayaan laut dan
lahan pertanian yang subur tersebut, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
seperti yang diharapkan, karena belum diolah secara optimal. Pengolahan kekayaan laut
oleh nelayan dan lahan pertanian yang subur tersebut, dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat seperti yang diharapkan karena belum diolah secara optimal. Pengolahankekayaan laut oleh nelayan dan lahan pertanian oleh para petani dilaksanakan secara
tradisional baik pola atau teknis maupun sarana yang digunakan. !asyarakat nelayan dan
petani di daerah, pada umumnya belum memilki pandangan yang jauh ke depan, dalam
pemenuhan kebutuhan hidup sehari ; hari. Pola hidup demikian, membuat mereka kurang
memiliki kualitas dan etos kerja sehinggga produksinya relati7e rendah. Keadaan seperti
ini, membuat potensi kekayaan laut yang melimpah dan lahan pertanian yang subur dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
d+ osial $udaya
!asalah sosial budaya yang menjadi kendala bagi pelaksanaan pembinaan teritorial di
daerah lain *
1+ !asalah sengketa tanah baik antar perorang dan antar kelompok masyarakat sering
menjadi sumber timbulnya perselisihan 8 pertentangan yang berkepanjangan bahkan tidak
jarang menimbulkan perkelahian massal penduduk desa yang berbatasan yang dapat
menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. elain itu masalah tanah dapat menimbulkan
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
15/51
hambatan bagi pembangunan daerah.
&+ Keterikatan masyarakat terhadap adat istiadat yang berlaku menimbulkan fanatisme
ke daerahan yang sempit dikalangan masyarakat sehingga menghambat upaya pembinaan
persatuan dan kesatuan bangsa.
e+ ankam
Permasalahan yang timbul di bidang ankam pada umumnya berupa gangguaan Kamtibmas
antara lain * masalah perkelahian massal dengan latar belakang kecil dan remeh namun
apabila tidak ditangani secara cepat dan tuntas dimanfaatkan oleh golongan tertentu
menimbulkan kasus "%", selain itu, masalah gangguan keamanan masih sering terjadi dan
belum dapat ditanggulangi secara tuntas.
$"$ ; ?I
)P"" "> #I("K)K".
&:. )mum.
ebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya tentang kondisi pembinaan teritorial
tingkat Kowil, saat ini dihadapkan kepada prediksi tantangan yang dihadapi masa depan
dalam mewujudkan ketahanan negara, maka untuk dapat mencapi suatu kondisi
pembinaan teritorial yang diharapkan, diperlukan suatu upaya pembinaan teritorial demi
wujudnya sasaran-sasaran pembinaan teritorial melalui upaya yang terus-menerus
terhadap bidang goegrafi, bidang demografi dan bidang kondisi sosial.
&1. ubyek Pembinaan.
a. "parat territorial dalam hal ini pejabat Kowil di daerah melaksannakan pembinaan
terus-menerus dan terukur terhadap obyek pembinaan yang dilakukan secara terpadu
dengan aparat pemerintah dan melibatkan tokoh-tokoh agama, masyarakat serta adat.
b. Kowil dalam melaksanakan pembinaan teritorial bekerjasama dengan aparat
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
16/51
pemerintah daerah setempat yang disesuaikan dengan program pembangunan daerah
setempat.
&&. 9byek Pembinaan.
#alam hal ini yang menjadi obyek pembinaan teritorial adalah bidang geografi, bidang
demografi dan bidang kondisi sosial agar menjadi kekuatan wilayah dan %"K juang yang
tangguh. "dapun sasaran yang ingin dicapai adalah *
a. $idang >eografi.
#iupayakan agar dapat terbentuknya suatu daerah pangkal perlawanan yang mampu
menghadapi ancaman dalam rangka perang berlarut-larut yang dari dalam negeri maupun
dari luar negeri.
b. $idang #emografi.
#iupayakan agar dapat terbentuknya suatu kekuatan rakyat yang sudah terlatih danterorganisir secara nyata, yang mampu melaksanakan perlawanan bersenjata.
c. $idang Kondisi osial.
#iupayakan agar dapat terwujudnya suatu kondisi sosial yang stabil dan dinamis sebagai
persyaratan suksesnya pembangunan nasional bagi upaya penyelenggaraan ankam. #i
samping itu, hal yang penting adalah terwujudnya kekuatan sosial yang efektif di bidang
IP9(3K9$)# "K"! sebagai sarana terhadap lawan.
&'. !etoda dan Teknik.
a. $hakti TI.
1+. Karya $hakti.
#ilakukan oleh seluruh satuan teritorial dan perorangan, baik di tingkat Koramil maupun
tingkat Kodim sebagai lanjutan dan rutin, dengan menitikberatkan kepada sasaran-sasaran
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
17/51
yang menyentuh dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat umum.
&+. 9perasi $hakti.
#ilakukan berdasarkan skala prioritas terhadap daerah yang sangat membutuhkan agar
terdapatnya sarana8prasarana baik merupakan fasilitas umum maupun fasilitas sosial.
'+. KK TI.
#ilakukan dengan lebih mengutamakan pendekatan terhadap rakyat secara kekeluargaan
untuk lebih mendorong tumbuhnya pembangunan di daerah.
b. Pembinaan Keamanan 4 $inkam +.
#ilakukan melalui pendekatan keamanan untuk mewujudkan stabilitas keamanan yang
dinamis serta meningkatkan kepekaan dan rasa tanggungjawab masyarakat dalam
menanggulangi gangguan keamanan yang mungkin timbul di daerahnya.
$inkam dilakukan secara terpadu dengan aparat keamanan dengan melibatkan instansi
terkait dan tokoh-tokoh agama, masyarakat dan adat di daerahnya.
&/. arana dan Prasarana.
a. Piranti (unak.
#iupayakan terdapatnya petunjuk-petunjuk yang mengakomodir semua permasalahan
$inter mulai dari petunjuk dasar sampai dengan petunjuk pelaksanaanya termasuk protap-
protap pelaksanaan baik dengan pengadaan baru yang belum ada.
b. Piranti Keras.
#iperlukan pengadaan dan penambahan piranti keras yang diperlukan mendukung
pelaksanaan $inter.
&0. Pelaksanaan.
a. Pembinaan >eografi.
1+. Klasifikasi #aerah.
"parat teritorial dalam hal ini, #andim sampai dengan $abinsa mengadakan klasifikasi
daerah dengan dihadapkan kepada kemungkinan ancaman yang dihadapi di masa depan.
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
18/51
"dapun langkah tindakan dalam klasifikasi daerah yaitu dengan menentukan *
a+. asaran-sasaran ?ital
b+.
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
19/51
sosial yang efektif berupa kekuatan setiap aspek ideologi, ekonomi, sosial budaya dan
ankam yang dapat menjadi sarana juang lawan. "dapun langkah yang tindakan yang
dilakukan dalam upaya peningkatan pembinaan kondisi sosial.
1+. Penilaian terus-menerus terhadap kondisi sosial yang berlaku.
&+. Pencapaian kondisi sosial yang diarahkan kepada kondisi stabil dan dinamis.
'+. Penggunaan kondisi sosial untuk pencapaian kekuatan yang siap dihadapkan
tantangan yang dihadapi.
&2. Tata Kegiatan.
a. Pembinaan teritorial yang dilaksanakan oleh #andim, #anramil dan $abinsa yang di
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai pengendalian harus dikoordinasikan
dengan Pemda dan instansi terkait di tingkat kabupaten dan lembaga ; lembaga lain
maupun masyarakat.
b. 3selon Pembina tingkat koordinasi mempertanggungjawabkan pencapaian sasaran
yang telah ditentukan serta menjaga keserasian dan keterpaduan antar instansi yang
terkait.
c. Pelaksanaan pembinaan teritorial harus dilaksankan terus-menerus baik sebelum,
selama maupun sesudah adanya tantangan yang dihadapi.
d. Pembinaan teritorial dapat dilakukan baik dalam bentuk kegiatan maupun dalambentuk operasi dengan menerapkan cara-cara efektif dan efisien berupa sosialisasi,
edukasi dan komunikasi serta keteladanan dan pelaksanaan metoda $inter sebagai berikut.
1+. osialisasi.
#iperlukan sebagai sosialisasi $inter terhadap seluruh masyarakat agar masyarakat
kesadaran dan keamanan dalam keikutsertaan dalam menyiapkan wilayah untuk
kepentingan ankam.
&+. 3dukasi.
#iperlukan penyiapan kekuatan rakyat melalui pendidikan pendahuluan untuk selanjutnya
diorganisir secara nyata dan baik.
'+. Komunikasi.
#iperlukan adanya komunikasi yang baik antar subyek dan obyek agar terjalin saling
pengertian dan kerja sama dalam penyiapan wilayah untuk menjadi kekuatan wilayah yang
diperlukan.
/+. Ketauladanan.
#iperlukan adanya sikap dan tingkah laku dari subyek yang dapat di tauladani melalui
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
20/51
contoh-contoh yang nyata tentang tata laksana kegiatan $inter di daerah.
$"$ ; ?II
P3)T)P
&6. Kesimpulan
#ari uraian tentang upaya peningkatan pembinaan teritorial tingkat guna mewujudkan
ketahanan negara dalam rangka menghadapi tantangan yang akan datang, maka dapat
disimpulkan hal ; hal sebagai berikut *
a. !erupakan suatu fakta sejarah bahwa keberadaan TI yang selalu berdampingan dan
bersama sama dengan rakyat di mulai dari perang kemerdekaan, mempertahankan dan
mengisi kemerdekaan dalam era yang semakin maju. $angsa Indonesia tak akan runtuh
apabila kemanunggalan TI dan %akyat tetap dipertahankan. #alam menghadapi era
globalisasi masa depan terdapat berbagai tantangan bagi aparat teritorial maupun aparat
pemerintah, sehingga diperlukan suatu kerja sama dan koordinasi yang baik mulai tahap
perencanaan sampai dengan pelaksanaan di lapangan.
b. #ihadapkan dengan kemampuan aparat teritorial yang ada dalam melaksanakanpembinaan teritorial masih terdapat beberapa kendala yang harus di atasi antara lain
kurangnya kerja sama dan koordinasi antar aparat territorial dan aparat pemerintah.
c. Pelaksanaan tugas Koter yang profesional akan mampu memberikan moti7asi dan
mencari peluang yang ada beberapa metoda untuk peningkatan antar lain *
1+ Pembinaan >eografi.
!erubah geografi statis menjadi dinamis guna kepentingan kesejahteraan rakyat dan
kepentingan ankam.
&+ Pembinaan #emografi.
#engan meningkatkan kualitas masyarakat sesuai lingkungan yang mendukung agar
memudahkan pergerakan kekuatan rakyat dalam mengisi ancaman dan gangguan, baik
yang datang dari luar maupun dalam negeri.
'+ Pembinaan Kondisi osial.
#alam rangka mewujudkan suatu kekuatan berupa Ipoleksosbud yang dapat dijadikan
sarana juang bagi sistem senjata sosial dan suksesnya pembangunan nasional.
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
21/51
&@. aran
#ari apa yang telah diuraikan di atas terdapat beberapa kekurangan yang perlu untuk
dilaksanakan tugas Kowil dapat berjalan dengan lancar. "dapun saran ; saran tersebut
adalah sebagai berikut *
a. #alam pembinaan teritorial perlu adanya peningkatan kerja sama dan koordinasi yang
baik antar aparat teritorial dengan aparat pemerintah serta lembaga pemerintah di dalam
perencanaan dan pelaksanaan tugas.
b. Perlu adanya perbaikan kualitas personel aparat teritorial di dalam melaksanakan
tugas Kowil perlu peningkatan kemampuan yang bersifat formal maupun non-formal untuk
menghadapi tantangan yang akan datang.
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
22/51
PERAN KOWIL DALAM PENYIAPAN KOMPONEN
CADANGAN DAN PENDUKUNG SEBAGAI KEKUATAN
UTAMA ALAT PERTAHAHANAN NEGARA
Pendahuluan.
a. TNI sebagai pertahanan negara sebagaimana termaktub dalam Tap MPR
No. VII/2000 tentang Peran TNI dan UU No. 3/2002 tentang Pertahanan negara dan UU No.
34/2004 tentang TNI telah memberikan kejelasan dan payung hukum yang kuat bagi
landasan tugas pokok TNI, yang mana peran yang diemban memiliki tanggung jawab yang
luas dan komplek. Oleh karenanya, TNI akan selalu menjaga dan memelihara kredibilitas
dan eksistensinya agar tetap survive, tangguh dan kuat.
b. Jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat sangat melekat pada dada setiap
prajurit di mana kemanunggalan TNI dengan rakyat merupakan roh maupun jiwanya TNI.
Oleh karena itu, dalam gelar satuan TNI AD diwujudkan organisasi yang bertugas membina
kemanunggalan TNI dengan Rakyat melalui Satuan Komando kewilayahan (Satkowil) untuk
menyiapkan ruang alat dan kondisi juang yang tangguh untuk kepentingan pertahanan
negara matra darat. Penataan tersebut ditempatkan hampir seluruh penjuru tanah air melalui
di tingkat pemerintah pusat sampai ke tingkat pemerintah desa yang dikenal mulai Kodam,
Kodim, Koramil dan Babinsa.
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
23/51
c. TNI AD memiliki tanggung jawab sangat besar dan luas dalam menjaga
kedaulatan negara dan keutuhan wilayah serta kehormatan Bangsa dan Negara melalui
Sishanta. Exsistensi TNI AD pada masa globalisasi di era reformasi saat ini sangat
ditentukan pada seberapa besar dapat memberikan kontribusinya kepada bangsa dan
negara.
d. Menyikapi hal tersebut, maka pimpinan TNI dalam hal ini Pimpinan TNI AD
sudah mengambil langkah-langkah pembenahan di dalam merancang tentang tugas dan
tanggungjawab di dalam melaksanakan tugasnya di lapangan sehingga diharapkan tugas
pokok Koter dalam hal ini pembinaan geografi, pembinaan demografi dan pembinaan
kondisi sosial dapat betul-betul dilaksanakan dengan baik melalui metode bhakti TNI dan
pendekatan kerakyatan guna menciptakan sistem ketahanan wilayah yang tangguh dan
barisan terdepan di dalam melaksanakan kegiatan ini ada pada tingkatan Kodim dan
Koramil yang merupakan ujung tombak dari pembinaan kewilayahan dalam mendukung
ketahanan negara.
Landasan Hukum.
Pembinaan Teritorial merupakan salah satu istilah teknis dalam ilmu kemiliteran dan
merupakan cara untuk tercapainya pelaksanaan tugas pokok. Pembinaan Teritorial bagi TNI-
AD adalah upaya, pekerjaan dan tindakan, baik secara berdiri sendiri maupun bersama
dengan aparat terkait dan komponen bangsa lainnya untuk membantu pemerintah dalam
menyiapkan kekuatan pertahanan aspek darat, laut dan udara yang meliputi wilayah
pertahanan dan kekuatan pendukungnya serta terwujudnya kemanunggalan TNI - Rakyat,
yang dlaksanakan sesuai kewenanangan dan peraturan perundang-undangan dalam rangka
tercapainya tugas pokok TNI. Apabila dikaitkan dengan Undang-Undang No 34 Tahun 2004
tentang TNI pada pasal 7 ayat (2) point b angka 8 disebutkan bahwa tugas TNI adalah
memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai
dengan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta.
Tugas memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini,
adalah salah satu tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Untuk melaksanakan tugas
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
24/51
tersebut TNI-AD dengan cara Pembinaan Teritorial dimana TNI-AD menempatkan diri pada
posisi membantu pemerintah. Pembinaan Potensi Maritim yang dilaksanakan TNI-AL guna
menyiapkan kekuatan matra laut dan Pembinaan Potensi Dirgantara yang dilaksanakan TNI-
AU dalam menyiapkan kekuatan matra udara merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kegiatan pembinaan teritorial karena pada dasarnya semua kegiatan tersebut dalam upaya
menyiapkan pertahanan. Pembinaan teritorial bagi komponen bangsa lainnya pada
dasarnya sama dengan pembinaan teritorial bagi TNI, hanya saja komponen bangsa lainnya
didalam melaksanakan Pembinaan Teritorial disesuaikan dengan fungsinya masing-masing
atau profesi masing-masing yang dikaitkan dengan kepentingan pertahanan.Yang menjadi
permasalahan sampai dengan saat ini, disamping pemahaman tentang Binter bagi
komponen bangsa lainnya atau pemerintah belum benar-benar dipahami, apalagi belum ada
undang-undang atau peraturan-peraturan yang mengharuskan setiap departemen atau
pemerintah daerah melakukan secara konkrit pembangunan di bidang masing-masing yang
sudah dikaitkan dengan kepentingan pertahanan. Hal inilah yang menjadi permasalahan kita
bersama untuk dipecahkan agar hakekat pembinaan teritorial bagi TNI maupun bagi
komponen bangsa yang lain betul-betul dapat diwujudkan dalam pembangunan.
Pelaksanaan Pembinaan Teritorial yang berhubungan dengan perundang-undangan yang
ada.
Sesuai Undang-undang Dasar 1945 pasal 30 ayat (2) tentang pertahanan dan
keamanan negara yang berbunyi : “Usaha pertahanan keamanan negara dilaksanakan
melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri, sebagai
kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”. Untuk menghadapi setiap
bentuk ancaman terhadap keselamatan bangsa dan negara, maka penyelenggaraannya
disusun dalam sistem pertahanan negara yang didasarkan pada kesadaran akan hak,
kewajiban dan tanggung jawab setiap warga negara, melalui perlawanan rakyat secara
kesemestaan, yang bersifat kerakyatan, kesemestaan dan kewilayahan sebagai berikut :
a. Kerakyatan, yaitu keikutsertaan seluruh rakyat sebagai warga negara
sesuai kemampuan dan keahliannya ikut bertanggung jawab melaksanakan bela negara
dalam rangka keutuhan NKRI.
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
25/51
b. Kesemestaan, yaitu seluruh daya bangsa dan negara mampu memobilisasikan
diri guna menanggulangi setiap bentuk ancaman, baik yang berasal dari dalam dan luar
negeri. c. Kewilay
ahan, yaitu seluruh wilayah negara Indonesia merupakan tumpuan perlawanan dan segenap
lingkungan di dayagunakan untuk mendukung setiap bentuk perlawanan secara berlanjut.
Hal ini berarti apabila disalah satu wilayah sedang terjadi pertempuran, maka wilayah
lainnya dapat digunakan sebagai wlayah dalam rangka mendukung kebutuhan pertempuran.
Undang-undang RI No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, dalam pasal 2
disebutkan bahwa : “Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat
semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban
warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri”. Hal ini berarti pertahanan negara
bertujuan untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI serta
keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.
Dengan demikan, semua usaha penyelenggaraan pertahanan negara harus mengacu pada
tujuan tersebut. Oleh karena itu, pertahanan negara berfungsi untuk mewujudkan dan
mempertahankan seluruh wilayah NKRI sebagai salah satu kesatuan pertahanan.
Pertahanan negara diselenggarakan oleh pemerintah dan dipersiapkan secara dini dengan
sistem pertahanan negara melalui usaha membangun dan membina kemampuan dan daya
tangkal negara dan bangsa serta menanggulangi setiap ancaman. Dalam melaksanakan
sistem pertahanan negara melibatkan seluruh komponen pertahanan negara yang terdiri
atas komponen utama, komponen cadangan dan komponen pendukung agar pelaksanaan
penyelenggaraan pertahanan negara sesuai dengan aturan hukum internasional yang
berkaitan dengan prinsip pembedaan perlakuan terhadap kombatan dan nonkombatan.
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
26/51
Undang-undang RI No. 34 Tahun 2004 tentang TNI pasal 1 menjelaskan Sistem
pertahanan negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan
seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara
dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, berkesinambungan
dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan
wilayah NKRI dan melindungi keselamatan segenap bangsa dan negara. Hal ini dijabarkan
dalam tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan
wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara yang dilakukan dengan Operasi Militer untuk Perang (OMP)
dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Keberadaan TNI yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia, pada hakekatnya
melaksanakan perannya dalam upaya pertahanan negara, serta sekaligus merupakan gelar
komando kewilayahan (Kowil) untuk menunjang tugas pokok TNI tersebut. Kemudian TNI
dibangun dan dikembangkan secara profesonal sesuai dengan kepentingan politk negara
yang mengacu pada nilai dan prinsip demokrasi, supremasi sipil, HAM, ketentuan hukum
nasional, dan ketentuan hukum internasional yang telah diratifikasi, dengan dukungan
anggaran belanja negara yang dikelola secara transparan dan akuntabel. Dengan demikian
TNI bertugas melaksanakan kebijakan pertahanan negara dalam rangka mempertahankan
kedaulatan negara dan keutuhan NKRI. Berkaitan dengan tugas TNI dalam OMSP adalah
menyiapkan segala potensi yang ada diwilayah menjadi kekuatan, bersama-sama dengan
pemerintah dan masyarakat dalam rangka menyelenggarakan pelatihan militer, memobilisasi
dan membina kesadaran bela negara serta memberdayakan masyarakat sebagai kekuatan
pendukung seca ra dini untuk menghadapi ancaman. Hal ini dilakukan TNI membantu
Pemerintah daerah dalam pelaksanaan fungsi pemerintahan secara terpadu dan
komperehensif melalui penggelaran komando kewilayahan yang berada di wilayahnya.
Undang-undang RI No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dalam pasal
10 ayat (3) berbunyi : “Urusan pemerintahan yang menjadi urusan pemerintah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
27/51
dan fiskal nasional serta agama. Hal ini berkaitan erat dengan urusan pertahanan misalnya
mendirikan dan membentuk tata ruang daerah pangkal perlawanan senantiasa mengacu
kepada hakekat pertahanan negara yaitu Sishanta. Dengan demikian pemeliharaan
kawasan pertahanan tersebut seyogianya mendapat respon positif yang berhubungan
dengan kepentingan pertahanan negara. Contoh pembangunan jalan tol dan jalan-jalan
utama, diharapkan pada bagian-bagian tertentu dapat digunakan untuk pendaratan
pesawat-pesawat udara dalam keadaan darurat.
Upaya untuk melaksanakan pembinaan teritorial yang berhubungan dengan perundang-
undangan, adalah melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan di seluruh wilayah
NKRI, sehingga mampu disiapkan sebelum, selama dan sesudah dengan melibatkan
instansi terkait dalam rangka kepentingan pertahanan negara.
Binter Sebagai Suatu Metode.
a. Membantu Pemerintah Daerah.
Satu dasawarsa setelah reformasi yang bergulir pada tahun 1998 telah
menjadikan kehidupan berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia lebih demokratis,
namun demikian tidak serta merta semua tuntutan reformasi terpenuhi. Hal inilah
yang kemudian menimbulkan krisis multidimensional yang mengakibatkan tugas-
tugas pemerintahan di daerah tidak berjalan sebagaimana mestinya. Salah satu
dampak dari krisis multi dimensional adalah kerawanan yang identik dengan
kelemahan yang menyebabkan tugas pemerintah daerah mensejahterakan rakyat
menjadi tidak mudah. Di lain pihak komponen bangsa yang lain, dalam hal ini TNI AD
dengan peran Binternya juga menghadapi beberapa permasalahan di lapangan
dalam mensinergikan dan melaksanakan metode Binter dalam rangka membantu
pemerintah daerah.
Menyadari bahwa Binter adalah tugas terkandung yang harus dilaksanakan
oleh Kowil, dan Kowil adalah bagian integral dari Tripida, maka dengan segala
permalahan yang ada maka Kowil tetap harus menjalankan kewajibannya untuk
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
28/51
berperan aktif membantu tugas Pemda sebagai counterpartnya di daerah. Bertolak
dari pemikiran tersebut, maka muncul pertanyaan mendasarkenapa Kowil ikut
berperan dalam membantu tugas pemerintah di daerah ?, metode apakah yang
tepat untuk digunakan Kowil dalam membantu pemerintah daerah ?, apa
permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan metode Kowil dan bagaimana
solusinya ?
Pembahasan permasalahan di atas tidak terlepas dari adanya pergeseran
pemahaman masyarakat dalam peran serta TNI AD dalam penanganan berbagai
masalah di daerah, masyarakat juga menyadari bahwa peran serta TNI AD bukan
lagi hanya sekedar penegakan keamanan, tapi ada peran lain yang cukup singnifikan
dihadapkan kepada kondisi nyata yang terjadi di daerah yaitu peranannya membantu
tugas – tugas pemerintah daerah menciptakan suatu kesejahteraan masyarakat.
Peran ini bukanlah suatu peran yang muluk-muluk tetapi suatu peran yang melekat
erat pada Komando Kewilayahan di samping peran mewujudkan ketahanan wilayah
darat.
Peran Binter dalam membantu tugas pemerintah daerah tidak terlepas dari
makna yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945, dimana secara tersurat
pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa negara melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari pernyataan di
atasmelindungi dan mewujudkan kesejahteraan umummerupakan tugas dan
kewajiban negara, yang dalam hal ini karena begitu besar dan luasnya lingkup tugas
dan tanggung jawab negara, maka tugas tersebut didelegasikan menjadi tugas dan
tanggung jawab alat dan aparat negara, yang salah satunya diemban oleh TNI AD
sebagai alat pertahanan negara dan pemerintah atau pemerintah daerah sebagai
aparatur pemerintah yang mengelola dan menjalankan pemerintahan umum. Khusus
tentang peran TNI dalam membantu tugas pemerintah tidak terlepas dari tugas ke 9
yang tercantum dalam tugas OMSP yang diatur dalam UU RI No. 34 tahun 2004
tentang TNI, yaknimembantu tugas pemerintahan di daerah. Sehingga memang
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
29/51
sudah sewajarnya dan menjadi kewajiban dari TNI untuk turut serta aktif membantu
pemerintah di daerah yang pelaksanaanya akan diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah masing-masing.
Demikian pula halnya dengan pemerintah atau pemerintah daerah,
seyogyanya tidak alergi atau merasa terganggu dengan peranan TNI tersebut, bahwa
keberadaan TNI AD yang dalam hal ini di daerah diwakili oleh satuan Kowil adalah
benar sebagai counterpart dalam bekerja dalam rangka mewujudkan tujuan negara,
bukannya mengambil alih atau mencampuri urusan dalam pemerintah daerah,
karena pada dasarnya tugas pokok Kowil adalah mewujudkan ketahanan wilayah,
sedangkan tugas pokok pemerintah daerah adalah mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.
Kedua tugas pokok tersebut kalau diibaratkan bagaikan dua sisi mata uang
yang tidak bisa dipisahkan, yaitu keduanya saling membutuhkan dan saling mengisi
untuk pada akhirnya uang tersebut mempunyai nilai. Impelementasi nyatanya adalah,
bahwa pembangunan di daerah dalam rangka kesejahteraan rakyat membutuhkan
prakondisi aman dan tenteram, demikian pula halnya kekuatan TNI mewujudkan
kondisi aman dan tenteram juga ditopang oleh tingkat ekonomi yang baik yang
berasal dari kesejahteraan masyarakat.
Dengan menyadari keterkaitan antara tugas TNI dan tugas pemerintah
daerah, maka peran Kowil dalam membantu tugas pemerintah di daerah menjadi
penting dan merupakan bagian integral dari tugas Kowil yang tidak dapat dipisahkan.
Peran Kowil tersebut agar dapat berdaya guna dan tepat sasaran, tentunya perlu
dikoordinasikan dan disinergikan dengan program kerja pemerintah daerah.
Menyadari tentang pentingnya koordinasi dan sinergitas seperti disampaikan di atas,
hal tersebut, dapat dijadikan entry point bagi aparat Kowil untuk berperan aktif
membantu pemerintah daerah, yang pelaksanaannya dapat melalui metode Binter
agar program yang diajukan oleh Kowil dapat terarah dan dipertanggungjawabkan
sesuai dengan aturan yang berlaku. Binter merupakan salah tugas pokok dari
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
30/51
komando kewilayahan yang dilaksanakan untuk memberdayakan potensi
wilayah menjadi kekuatan wilayah dalam bentuk ruang, alat dan kondisi juang
yang tangguh guna penyiapan pertahanan negara Penyelenggaraan Binter
diharapkan dapat mencapai hasil yang optimal agar mampu memberdayakan potensi
wilayah menjadi kekuatan yang dapat dijadikan modal untuk membantu Pemda
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembinaan Teritorial dilaksanakan secara
terus menerus dengan melibatkan instansi terkait terutama Pemerintah, Masyarakat
atau Lembaga Non Departemen serta TNI AD sebagal inti secara terpadu dengan
menggunakan metode Binter yang meliputiBhakti TNI,Pembinaan Ketahanan
Wilayah danPembinaan Komunikasi Sosial.
Metode Binter yang meliputi Bhakti TNI, Bintahwil dan Binkomsos yang
dilaksanakanoleh aparat Kowil dalam pelaksanaannya membantu pemerintah daerah masih
banyak menemui permasalahan ataupun kendala di lapangan, baik yang datang dari intern
aparat Kowil maupun dari ekstern.
Dalam kaitannya dengan intern aparat Kowil itu sendiri, bermuara pada kwalitas
dankwantitas penguasaan mereka terhadap metode Binter, yang pada akhirnya berakibat
pada tidak optimalnya pelaksanaan Binter.
Bhakti TNI merupakan salah satu metode yang dilakukan oleh aparat Kowil untuk
dapat membantu Pemda dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ada dua kendala
yang sering ditemui yang berkaitan dengan pelaksanaan Bhakti TNI, yaitu
pertama,secarakwalitas aparat Kowil belum terlatih dalam berkoordinasi dan membuat
perencanaan Bhakti TNI yang harus di sinkronkan dengan perencanaan pembangunan di
wilayah, yang mengakibatkan antara program TNI dengan program Pemda terkesan berjalan
sendiri-sendiri, dan kedua,secarakwantitas program Bhakti TNI yang dilaksanakan sangat
minim, hal ini terkait juga dengan kurangnya kesempatan yang diberikan oleh Pemda dan
minimmya koordinasi yang dilakukan aparat kewilayahan seperti Dandim/ Kasdim di tingkat
Kabupaten / Kotamadya dan Danramil/Babinsa di tingkat Kecamatan / desa.
b. Pembinaan Ketahanan Wilayah
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
31/51
Dalam pelaksanaan pembinaan ketahanan wilayah membantu
tugaspemerintah daerah, aparat kowil juga masih sering menghadapi permasalahan
yang disebabkan oleh penguasaan aparat Kowil itu sendiri baik secara kwalitas
maupun kwantitas.
Secara kwalitas kemampuan aparat Kowil dalam berkomunikasi kepada
Pemda dan masyarakat untuk menciptakan ketahanan wilayah belum merata. Hal
tersebut mengakibatkan menurunnya ketahanan wilayah yang menimbulkan
kerawanan tersendiri dalam bentuk gangguan dan ancaman keamanan, yang pada
akhirnya akan menghambat pelaksanaan pembangunan diwilayah.
Secarakwantitas tingkat komunikasi antara Kowil dengan Pemda sangat
minim, terutama yang berhubungan dengan pelaksanaan Bintahwil, yang pada
akhirnya menyebabkan rendahnya pemahamam Pemda dan masyarakat terhadap
arti pentingnya Ketahanan wilayah.
c. Pembinaan Komunikasi Sosial
Permasalahan yang timbul di seputar kemampuan pembinaan komunikasi
sosial secarakwalitas adalahkemampuan komunikasi sosial aparat Kowil belum
merata dan terlatih betulyang mengakibatkan sulitnya tercipta pemahaman dan
penerimaan Binter oleh sebagian kalangan masyarakat. Dan
secarakwantitasadalahfrekuensi komunikasi yang dilaksanakan oleh aparat Kowil
terhadap Pemda , tokoh masyarakat dan tokoh agama masih kurangyang berakibat
minimnya partisipasi Pemda dan masyarakat untuk melaksanakan program-program
yang dicanangkan oleh pihak TNI.
d. Solusi permasalahan Binter
Keberhasilan pembangunan daerah, khususnya dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dari situasi yang kondusif, situasi ini bisa
terwujud bila masyarakat mempunyai ketangguhan, keuletan, dan ketahanan dari
pengaruh-pengaruh negatif. Di mana hal tersebut dapat dicapai dengan penerapan
metode Binter yang terencana, tepat dan terarah agar berhasil dan berdaya guna.
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
32/51
enyadari bahwa metode Binter penting dalam mendukung tugas pemerintah
daerah, maka diperlukan langkah yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang
timbul di seputar Binter, agar aparat Kowil dapat mengoptimalkan pelaksanaan
tugasnya membantu pemerintah daerah. !angkah yang dapat diambil meliputi "
#$ Kebijakan , yaitu perlu adanya regulasi setingkat %% dan && yang
diusulkan kepada pemerintah dengan mencantumkan pelibatan &emda secara
proporsional dalam pelaksanaan Bhakti '() yang dapat dijadikan dasar acuan baik
bagi '() dalam hal ini *parat Kowil untuk membantu &emda. Dengan adanya
kebijakan berupa && tersebut, menjadikan metode Binter yang dilaksanakan oleh
Kowil mempunyai kekuatan hukum yang mengikat baik kepada Kowil itu sendiri,
maupun &emda yang dijadikan pegangan dari mulai perencanaan, pelaksanaan
sampai dengan pengakhiran program-program kesejahteraan rakyat yang juga
disinergikan dengan program membangun ketahanan wilayah di daerah.
+$ Sosialisasi tentang metode Binter yang meliputi Bhakti '(), Bintahwil
dan Binkomsos kepada pemerintah daerah dengan memberikan pemahaman dan
penjelasan tentang pentingnya ketiga metode Binter tersebut untuk membantu
&emda dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya
pemahaman yang lebih mendalam tentang Binter kepada pemda, akan
menjadikan lebih mudah bagi pihak &emda untuk menerima dan mendukungprogram-program Binter yang ditawarkan oleh pihak Kowil.
3). Latihan dan Pendidikan kepada aparat Kowil yang berhubungan
dengan peyelenggaraaan Bhakti '(), Bintahwil dan Binkomsos. ateri latihan dititik
beratkan pada kemampuan menyelenggarakan administrasi dan koordinasi lintas
sektoral serta kemampuan berkomunikasi yang efektif. !atihan dan pendidikan ini
dirasa sangat penting sebagai modal dasar aparat Kowil dalam bertugas, karena dari
kemampuan orang perorang aparat Kowil inilah dapat merepresentasikan kinerja
Kowil dalam membantu tugas pemerintah daerah.
$ Evaluasi dan Revisi Piranti Lunak yang mengatur tentang
penyelenggaraan Binter, agar pelaksanaan Binter selalu up-date dengan situasi dan
kondisi terkini dengan pengoperaionalnya mencantumkan pelibatan &emda secara
proporsional yang mengoptimalkan mekanisme hubungan kerja antara &emda dan
Kowil yang terkoordinasi dan terintegrasi. !angkah ini menjadi penting, karena
perkembangan lingkungan strategis menyebabkan banyak sekali perubahan dan
dinamika kehidupan yang perlu diselaraskan satu sama lainnya, demikian pulahalnya dengan piranti lunak yang dimiliki oleh Kowil yang dijadikan dasar pegangan
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
33/51
mereka merencanakan dan melaksanakan Binter, tentunya juga harus selaras
dengan perkembangan dan tuntutan jaman.
Keempat langkah tersebut membutuhkan peran serta dari komando atas dan
pelaksana di lapangan. Dalam hal kebijakan, tentunya yang lebih berperan adalah Kasadsebagai pemegang kebijakan tertinggi di '() *D, sedangkan sosialisasi dapat dilakukan
oleh pejabat Kowil dari mulai &angdam sampai Dandim sesuai dengan tataran
kewenangannya. &ada bagian pendidikan dan latihan serta ealuasi dan reisi, domain
kewenangannya berada pada !K' dalam hal ini adalah &usterad. Diharapkan dengan
menerapkan solusi tersebut di atas, maka permasalahan di sekitar Bhakti '() dapat teratasi
dan pelaksanaan Binter akan lebih optimal di masa mendatang. Dari pembahasan di atas
dapat ditarik kesimpulan, bahwa Kowil memang mempunyai peran yang melekat untuk
membantu tugas-tugas pemerintah daerah melalui Binter yang merupakan tugas terkandung
dari '() *D yang dilaksanakan melalui metode Binter. &ermasalahan yang timbul dalam
pelaksanaan Binter membantu tugas &emda mensejahterakan rakyat dapat di atasi melalui
kebijakan yang berkaitan dengan regulasi, sosialisasi Binter, pendidikan dan latihan serta
ealuasi dan reisi piranti lunak. Khusus yang berkaitan dengan regulasi dan reisi pinak
memerlukan pelibatan dari pemegang kewenangan yang lebih tinggi, dalam hal ini komando
atas untuk dapat merealisasikannya guna menunjang tugas Kowil membantu pemerintah
daerah lebih optimal dan berdaya guna.
Pemahaman Situasi Lingkungan Operasi Saat ini.
Seiring dengan gelagat perkembangan dunia pada era keterbukaan (transparansi)
dan globalisasi telah menyebabkan intensitas interaksi dan interdependensi hubungan antar
bangsa dan antar manusia berkembang sangat cepat danmulti-faset . Perkembangan dan
perubahan dunia yang sangat cepat itu, dipengaruhi juga oleh kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Perubahan dunia juga terjadi pada peta politik dunia yang tidak menentu, sulit
diprediksi dan ikut membawa pengaruh munculnya paradigma-paradigma baru dalam tata
kehidupan bernegara, maupun tata hubungan antar negara.
Apabila negara akan tetap eksis, maka negara harus mampu menyesuaikan diri
dengan paradigma global dan harus berada dalam arus utama(mainstream) perubahan
dunia dan kondisi persaingan(competitive) dalam membangun peradaban dunia yang lebih
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
34/51
maju dan lebih adil serta lebih damai. Pemahaman situasi seperti itu harus mampu dijawab
oleh TNI-AD, dengan melakukan kegiatan untuk tercapainya tugas pokok TNI-AD
sebagaimana dimanatkan Undang-Undang, dan Doktrin TNI Tri Dharma Eka Karma. TNI
Angkatan Darat mengimplementasikannya sesuai Doktrin Kartika Eka Paksi, dalam
menjawab pemahaman situasi lingkungan operasi saat ini melalui Pembinaan Teritorial
(Binter).
1. Menyikapi gelagat situasi global.
Gelagat perkembangan globalisasi itu akan mengarah pada fenomena negara yang
maju dan menang(the winner), serta negara yang belum maju dan tertinggal(the
looser). Arah perkembangan ini akan menuju pada satu titik di mana suatu negara akan
mampu menguasai (mendominasi) seluruh sumber daya di bidang sumber daya manusia,
energi, lingkungan hidup, politik, militer, budaya, teknologi dan informasi. Dampak logis yang
kelak muncul, akan terdapat banyak negara yang tidak mampu membangun dan
mengembangkan sumber daya yang dimilikinya, karena kalah dalam kompetisi dan
tertinggal oleh arus utama perubahan dunia.
Beberapa pendapat mengulas bahwa ciri-ciri negara maju adalah demokratis,
pluralisme, kesetaraan gender, perdagangan bebas dan adil, penguasaan Iptek dangood
governance. Dengan kemampuan dan kekuatan sumber daya yang dimiliki setiap negara
maju akan terus mengembangkan dan memperkokoh elemen kekuatan di bidang informasi,
diplomasi, ketahanan ekonomi dan kekuatan militer. Pengaruh pengembangan empat
elemen kekuatan tersebut akan terkait dengan perlombaan pembangunan senjata militer
(Weapon ass !estruction) dan pengembangan senjata-senjata militer yang
bersifatofensif yang merupakan realitas aktual yang tidak dapat dipungkiri oleh militer
maupun setiap negara yang berdaulat.
Disinilah faktor fisik yang signifikan bagi setiap negara untuk terus memperkokoh
sistem keamanan nasional, yang dapat menunjukkan kepada dunia tentang
kemampuandeterence-effect nya, di mana di satu sisi dapat menjadi ancaman bagi stabilitas
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
35/51
kawasan, namun di lain sisi dapat menjadibalance of power guna memelihara perdamaian
di kawasan. Sedangkan faktor non-fisik yang menjadi subyek dan obyek demokratisasi
menjadi terabaikan, yaitu keamanan manusia yang dibangun oleh kesadaran dan kesetaran
relasi antar manusia komunitas suatu sebagai individu, kelompok masyarakat, etnis dan
agama hingga ke strata antar-bangsa. Isu keadilan dan kesejahteraan yang menjadi sasaran
pembangunan sumber daya manusia yang banyak menimbulkan problematika mampu
menembus ruang dan waktu(borderlees) dan bermanuver dengan sebebas-
bebasnya.
Kecenderungan konflik-konflik di kawasan maupun internal negara menunjukkan
peningkatan signifikan yang umumnya bersumber dari ancamannon-state actor yang
diakibatkan oleh "gap" ketidakadilan dan kesejahteraan yang terjadi diantara bangsa-
bangsa. Kesulitan untuk mencari keberimbangan dan terobosan usaha konstruktif untuk
mengejar ketertinggalan merupakan bagian penting dari ketegangan dunia yang harus
disikapi seksama oleh pihak militer sekalipun bukan merupakan domain tugas-tugas
kemiliteran.
2. Menghadapi lingkungannya.
Setiap lingkungan operasi yang terjadi di belahan dunia manapun akan selalu
menghadapi 3 (tiga) elemen utama, yaitu realisme wilayah, obyek manusia dan lingkup
kondisi sosial yang aktual yang berlangsung dinamis. Dengan menilai ketiga elemen utama
tersebut, militer dapat mengartikulasikan rencana strategis dan rencana kekuatan pelibatan
militer yang diperlukan untuk menyelesaikan missi operasi militer apabila memang diminta
oleh negara-negara sahabat/tetangga atas persetujuan PBB. Terdapat dua isu yang mesti
diperhatikan terkait dengan lingkungan operasi di luar negara (eksternal) yaitu : isu
kedaulatan negara dan isuhumanitarian intervention. Isu kedaulatan akan sangat
menentukan keputusan atas bentuk pelibatan militer yang diperlukan di lingkungan operasi
dan efektifitas kerjasama militer yang selama ini telah dibangun secara bilateral maupun
multilateral.
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
36/51
Sedangkan, isuhumanitarian intervention akan sangat menentukan keputusan atas
bentuk diplomasi yang dapat didayagunakan secara terbuka, damai, dan berimbang serta
tidak dikaitkan dengan konsesi-konsesi di bidang politik, ekonomi, militer, sosial budaya dan
hukum. Di samping itu pendekatan isu kemanusiaan akan membentuk opini pro dan kontra
di dalam lingkungan operasi maupun di luar lingkungan operasi. Bilamana lingkungan
operasi terjadi di dalam negara (internal), maka isu yang dihadapi adalah isu perebutan
kekuasaan militer atas kekuasaan sipil dan isu kemampuan militer yang efektif dan
berdasarkan hukum dalam penanggulangan krisis. Solusi atas kedua isu tersebut sangat
ditentukan oleh efektifitas penyelenggaraan negara, praktek paradigma sipil-militer yang
dewasa, kebebasan pers/jurnalistik dan kemampuan ekonomi negara.
3. Binter sebagai model Pendekatan.
Bagi TNI, amanah konstitusi dalam melaksanakan tugas memberdaya-kan wilayah
pertahanan dan kekuatan pendukungnya itu, merupakan bagian integral dalam membantu
pemerintah untuk menjawab pengaruh lingkungan operasi dengan menggunakan metode
Binter dalam bentuk kegiatannya. Ini dilakukan untuk memberi pemahaman kepada
masyarakat bahwa keterlibatan seluruh komponen kekuatan akan sangat menentukan
dalam menghalau dan menghadapi lingkungan operasi, yang tidak menutup kemungkinan
menjadi skenario dan strategi negara lain untuk memecah belah dan menghancurkan
bangsa Indonesia melalui perannya secara tidak langsung.
Karena TNI memandang bahwa pengertian Binter dalam perspektif kegiatan adalah upaya,
pekerjaan dan tindakan yang dilakukan TNI, baik secara berdiri sendiri maupun bersama-
sama dengan unsur-unsur di luar TNI untuk membantu pemerintah dalam menyiapkan
kekuatan pertahanan yang meliputi wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya, serta
terwujudnya Kemanunggalan TNI-Rakyat. Jadi, dalam pengertian itu, Binter merupakan
kegiatan utama bagi TNI dalam memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan
pendukungnya, yang dilakukan secara terus menerus dalam kerangka Sistem Pertahanan
Keamanan Rakyat Semesta dan memantapkan Kemanunggalan TNI-Rakyat. Inilah yang
membedakan TNI dengan tentara di negara manapun. Kegiatan Binter oleh TNI
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
37/51
dilaksanakan secara koordinatif, terpadu, saling terkait dan lintas sektoral dan dilakukan oleh
komando kewilayahan, satuan non-kewilayahan dan prajurit TNI secara perorangan dengan
obyek geografi, demografi dan kondisi sosial kemasyarakatan. Ini harus dipahami, karena
tiga elemen utama di setiap lingkungan operasi yang terdiri dari wilayah, manusia dan
kondisi sosial dapat ditranformasikan menjadi geografi, demografi dan kondisi sosial dan
setiap elemen tersebut memiliki corak/unsur-unsurnya masing-masing yang sangat
ditentukan oleh set-back historis dan doktrin militer yang dianut serta konstruksi tujuan
nasional negara yang tercantum dalam konstitusi. Ketiga elemen utama tersebut merupakan
sarana yang digunakan oleh negara yang di dalamnya mengandung seluruh potensi dan
kekuatan nasional(elemen of national power) yang didayagunakan secara menyeluruh,
terpadu, efektif dan efisien.
Elemen geografi yang dikelola dengan berdayaguna dapat menjadi kekuatan
pertahanan dalam bentuk ruang manuver untuk aktifitas militer dalam melaksanakan tugas-
tugas pertahanan di darat. Elemen demografi yang terdiri dari unsur
manusia/penduduk/rakyat yang dikelola, dibina dan didayagunakan dapat menjadi kekuatan
pertahanan dalam bentuk alat perjuangan yang tangguh dan mampu memberikan dukungan
yang konstruktif bagi misi militer. Elemen kondisi sosial merupakan aspek kehidupan yang
melingkupi manusia/penduduk/rakyat yang dikelola, dibina dan didayagunakan untuk
dijadikan kondisi yang kondusif dan kondisi yang dapat mendukung operasi militer di darat.
Pengelolaan ketiga elemen (geografi, demografi, kondisi sosial) di kenal dengan istilah khas
TNI, yaitu BInter yang merupakan salah satu fungsi utama TNI Angkatan Darat. Isu strategis
yang senantiasa berkembang dari Binter adalah obyek yang dihadapi militer (geografi,
demografi dan kondisi sosial) merupakan obyek yang sama dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Dalam hal ini, yang senantiasa harus dibangun pemahaman bersama bahwa
tugas-tugas pembinaan teritorial merupakan bagian dari tugas pokok TNI Angkatan Darat
yang kewenangannya tetap berada pada pihak pemerintahan.
Dengan penegasan tersebut, militer tetap konsisten di dalam peran sebagai alat
negara di bidang pertahanan, sedangkan pemerintahan tetap bertanggung jawab atas
pembangunan dan pengembangan aspek geografi, demografi dan kondisi sosial agar
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
38/51
terwujud keamanan dan kesejahteraan rakyat secara utuh dan adil. Pembinaan Teritorial
inilah yang ditawarkan sebagai alternatif model pendekatan militer terhadap lingkungan
operasi yang selalu dibatasi oleh periodisasi waktu dan keberhasilan missi militer dalam ikut
serta secara aktif dan berkesinambungan memelihara stabilitas kawasan dan perdamaian
dunia yang abadi.
Menghadapi gambaran keadaan itu, dapat disimpulkan bahwa perkembangan global
akan membawa pengaruh negara-negara untuk menyesuaikan diri dan masuk dalammain
streamperubahan serta kompetisi. Masalah persoalan "gap" keadilan dan kesejahteraan
dapat dihadapi dengan pendekatan keamanan yang komprehensif (keamanan nasional
sekaligus keamanan manusia), sedangkan konflik-konflik di kawasan maupun di dalam
negara dapat didekati dengan alternatif model Binter yang meliputi tiga elemen yaitu,
geografi, demografi dan kondisi sosial. Hal tersebut dapat dilaksanakan oleh militer secara
profesional dan proposional.
Untuk itu, perlu pengkajian model Binter sebagai alternatif militer dalam menghadapi
lingkungan operasi guna menyukseskan misi militer dan merealisasikan FGD ("ocus #roup
!iscussion) sebagai wadah di bawah PAMS yang diberi tugas untuk menilai manfaat dan
nilai-nilai strategis Binter.
Sistem Pertahanan Semesta ( SISHANTA ).
Sistem Pertahahan Semesta (Sishanta) diadopsi dari pengalaman perang
kemerdekaan, dimana pada saat itu secara konsepsional seluruh rakyat dikerahkan untuk
melakukan perlawanan bersenjata. Namun pada situasi sekarang, pemahanan
tersebut tidak relevan lagi karena tuntutan situasi kondisi di era dewasa ini sudah berbeda,
sehingga secara fundamental konsepsi Sishanta adalah membangun kesemestaan dalam
rangka pertahanan sedemikian rupa sehingga sinergi dalam suatu sistem sederhana tetapi
komperehensif, efektif dan efisien.
Mencermati perkembangan kawasan dan analisa kajian lingkungan strategis baik
global, regional dan nasional, maka ancaman yang paling mungkin terhadap integritas
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
39/51
nasional adalah gerakan separatis, Pemberontakan bersenjata, aksi teror, bencana alam, isu
pelanggaran HAM, demokratisasi yang berujung pada intervensi asing, pencurian sumber
daya alam, sektarianisme dan fanatisme golongan. Menghadapi ancaman potensial seperti
yang diuraikan di atas, perlu pengerahan secara total seluruh potensi bangsa. Semua
potensi bangsa harus dibangun dan didayagunakan secara efektif, oleh karena itu sistem
pertahanan rakyat semesta merupakan konsep yang masih relevan dalam kehidupan
bangsa kita untuk tetap digunakan sebagai wadah, isi dan tata laku pertahanan nasional di
masa kini dan di masa depan. Implementasinya bukan hanya tanggungjawab TNI – Polri
melainkan kewajiban setiap warga negara dalam menghadapi ancaman nasional, hal ini
bukan berarti semua rakyat wajib memegang senjata untuk melawan musuh seperti pada
zaman revolusi dulu, tetapi segenap komponen bangsa dikerahkan untuk kepentingan
pertahanan sesuai dengan fungsi dan profesi masing-masing. Bangsa Indonesia tidak akan
melaksanakan aneksasi atau penyerangan terhadap negara lain, dan dalam ishanta ini
bangsa Indonesia akan berperang di wilayah sendiri. Untuk berperang di wilayah sendiri
perlu disiapkan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh yang dilaksanakan dengan
melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan oleh seluruh komponen bangsa sesuai
dengan fungsi dan tugasnya masng-masing. Bagi TNI pemberdayaan wilayah pertahanan
dilaksanakan dengan cara pembinaan teritorial. Adapun dalam implementasi, kita masih
mendapatkan hambatan/kendala :
a. Konsepsi Sishanta masih bergerak pada tataran filosofis, belum
implementatif.
b. Keterbatasan anggota untuk melengkapi alutsista dan keterbatasan dana
khususnya minimnya gaji prajurit dan anggaran untuk latihan, pendidikan dan lain-
lain.
c. Tingkat kedewasaan sebagaian politisi sipil yang belum matang antara lain
masih cenderung menarik-narik TNI/unsur TNI untuk ikut politik praktis.
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
40/51
d. Masih lemahnya kesadaran bela negara dikalangan masyarakat terutama
kaum muda, padahal kesadaran tersebut merupakan fundamen Sishanta.
e. Bagi masyarakat luas wacana/ pembahasan masalah Hankamnas dipandang
seolah barang asing, sehingga masalah ini belum disentuh/diperhatkan, bahkan juga
oleh komunitas intelektual/akamedisi. F
f. Secara kuantitaf masih kurang pakar sipil yang mendalam masalah Hankam
oleh karena itu, perlu dibuka program studi kajian pertahanan di perguruan tnggi
nasional sehingga menghasilkan pakar dengan muatan nasional yang tebal bukan
mengusung teori-teori akademis dari luar negeri/barat.
g. Belum tuntasnya Rencana Undang-undang Keamanan Nasional sebagai
pedoman bagi semua institusi yang ada maupun semua komponen bangsa yang ada
sehingga seolah-olah masalah keamanan nasional belum mendesak untuk
diundangkan. Bila kondisi ini berlanjut akan membahayakan stabilitas keamanan
secara nasional, karena saat ini seolah-olah masalah keamanan hanya dilaksanakan
oleh institusi tertentu saja.
Pada dasarnya hakekat pembinaan teritorial TNI adalah kegiatan penyiapan
wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistim
pertahanan semesta serta upaya untuk membangun, memelihara, meningkatkan dan
memantapkan kemanunggalan TNI – Rakyat melalui kegiatan bantuan untuk
mengatasi kesulitan masyarakat dengan sasaran terwujudnya :
1)
Ruang Juang yang tangguh, berupa wilayah pertahanan yang siap
sebagai mandala perang atau mandala operasi dan mendukung bagi kepentingan
operasi satuan sendiri dalam memenangkan pertempuran.
2) Alat Juang yang tangguh, berupa tersedianya komponen cadangan
dan pendukung yang sudah terorganisir secara nyata dengan segenap perangkatnya
yang siap digunakan sebagai kekuatan pengganda untuk memenangkan
pertempuran. 3).
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
41/51
Kondisi Juang yang tangguh, berupa kondisi dinamis masyarakat dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang tercermin dalam sikap dan perilaku
yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945, bertanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan
negara.
4) Kemanunggalan TNI – Rakyat yang tangguh, berupa ikatan yang kokoh
kuat serta bersatu padunya TNI – Rakyat baik secara fisik maupun non fisik.
Sedangkan pada pelaksanaan Binter itu sendiri posisi TNI adalah membantu
pemerintah dalam hal :
1. Menyiapkan semua potensi nasional yang ada menjadi kekuatan pertahanan.
2. Menyelenggarakan pelatihan dasar kemiliteran secara wajib bagi warga
negara sesuai dengan perundang-undangan.
3. Memberdayakan rakyat sebagai kekuatan pendukung.
4. Membantu tugas pemerintah untuk pemberian bantuan kemanusiaan,
menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, merehabilitasi infrastruktur dan
mengatasi masalah akibat pemogokan serta konflik komunal.
5. Membangun,memelihara, meningkatkan dan memantapkan kemanunggalan
TNI – Rakyat.
Binter TNI tersebut dilakukan baik secara satuan maupun perorangan, adapun
sasaran pembinaan kemampuannya sebagai berikut :
a. Tingkat Satuan
1. Terwujudnya kemampuan Binter Satkowil secara terukur
dalam menerapkan sistem perencanaan dan pengendalian Binter
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
42/51
(Sisrendal Binter) dan penerapan “Lima Kemampuan Teritorial tingkat
Satuan“ untuk Kowil, yang meliputi
a) Kemampuan temu cepat dan lapor cepat.
b) Kemampuan manajemen Teritorial.
c) Kemampuan penguasaan wilayah.
d) Kemampuan pembinaan perlawanan rakyat.
e) Kemampuan komunikasi sosial.
2. Terwujudnya kemampuan Satuan non Kowil dalam
melaksanakan Binter Terbatas.
3. Terwujudnya keterpaduan kegiatan Binter yang dilaksanakan
oleh Satkowil dan non Kowil dalam melaksanakan Binter Terbatas.
b. Tingkat perorangan
1. Terwujudnya profesionalisme prajurit Teritorial sesuai
bidang tugas dan jabatannya.
2. Terwujudnya kemampuan “Lima Kemampuan Teritorial
tingkat perorangan” bagi prajurit Satkowil, yang meliputi :
a) Kemampuan mendapat-kan informasi dan melaporkan
dengan cepat.
b) Kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat disekitarnya.
c) Kemampuan mendata geografi, demografi dan Kondisi
sosial yang terkait dengan pertahanan negara.
d) Kemampuan meningkatkan kesadaran bela
negara masyarakat di sekitarnya.
e) Kemampuan penguasaan medan di sekitarnya.
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
43/51
3. Terwujudnya sikap Teritorial setiap prajurit dalam berinteraksi
dengan masyarakat.
Pada dasarnya pemahaman Binter bagi komponen bangsa lainnya dapat diartikan
sama dengan pemahaman Binter TNI, hanya bidang dan bentuk perwujudannya yang
berbeda. Bila ditinjau dari hakekat Binter, sebenarnya setiap institusi, Departemen dan
komponen bangsa lainnya dalam menjalankan peran dan tugasnya memiliki kesamaan
dengan Binter yaitu selalu berhubungan ruang, alat dan kondisi juang yang menguntungkan
bagi kesejahteraan bangsa. Sedangkan Binter adalah kegiatan untuk mewujudkan ruang
alat dan kondisi juang yang tangguh dalam rangka pertahanan negara. Suatu pemahaman
yang saling melengkapi bila setiap Institusi, Departemen dan komponen bangsa lainnya
memiliki pemahaman yang sinergi untuk mendukung pertahanan negara, antara lain
dipahami sebagai berikut : Pemahaman ruang juang bagi komponen bangsa lainnya dapat
diartikan suatu tempat/ wilayah yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk mendukung
pertahanan negara bila negara menghadapi ancaman atau peperangan. Penataan tempat/
wilayah sebagai ruang juang dapat dilaksanakan sejak dini, contoh : PU merancang
pembangunan jalan, seyogyanya rancangan tersebut disentuh dengan aspek Binter
sehingga bila terwujud maka pada kondisi darurat/ perang dapat difungsikan sebagai
landasan pesawat udara, contoh lain : Pembangunan gedung bertingkat, seyogyanya
mengandung aspek Binter dengan membangun tempat parkir basement secara bertingkat
ke bawah sehingga memberikan keuntungan disamping penghematan tempat juga dapat
juga dapat difungsikan sebagai bunker tempat perlindungan pengungsi bila pada kondisi
darurat.
Pemahaman alat juang bagi komponen bangsa lainnya dapat diartikan terwujudnya
suatu potensi kekuatan yang terorganisir dan dibina dengan baik serta mempunyai
kemampuan pertahanan negara, contoh : organisasi beladiri yang aktif melaksanakan
latihan, bila pada kondisi darurat perang, maka potensi kekuatan tersebut dapat
didayagunakan untuk membantu mempertahankan wilayah NKRI. Sedangkan pemahaman
tentang kondisi juang dapat diartikan suatu kondisi masyarakat yang memiliki rasa
kesadaran bela negara, cinta tanah air dan wawasan kebangsaan yang tinggi, sehingga
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
44/51
masyarakat memiliki ketahanan nasional yang mampu menghadapi berbagai ancaman,
tantangan, gangguan dan hambatan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Contoh
wujud kondisi juang antara lain : rasa nasionalisme yang tinggi yang diimplementasikan
pada sikap etos kinerja yang tinggi, memiliki kepedulian terhadap sesama dan lingkungan
serta patuh terhadap hukum yang berlaku.
Bila komponen bangsa lainnya memiliki pemahaman yang sama tentang Binter TNI,
maka niscaya kita dapat mengatasi berbagai permasalahan bangsa yang saat ini tengah
berada pada era konsolidasi demoktrasi yang syarat dengan berbagai perubahan.
Disadari bersama, bahwa pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan mengarah
pada perubahan di segala bidang menuju tatanan yang lebih baik. namun setiap perubahan
selalu mengandung ekses pembangunan yang apabila tidak dilaksanakan pembinaan
secara cepat dan tepat memungkinkan tumbuh menjadi potensi ancaman. Sebagai contoh,
ekses dari penggusuran, penerapan kebijakan pemerintah Daerah dan lain sebagainya.
Terhadap permasalahan-permasalahan bangsa tersebut tidak hanya dapat dilaksanakan
melalui tindakan penegakan hukum saja, namun perlu kepedulian dari segenap bangsa
untuk melakukan pembinaan atau langkah preventif yang disebut “Binter”. Dengan demikian
jelas bahwa Binter bukan hanya milik TNI AD, atau TNI namun secara luas Binter adalah
milik segenap bangsa Indonesia yang dilaksanakan secara terpadu sebagai wujud dari
kesadaran bela negara, rasa cinta tanah air dan wawasan kebangsaan terhadap NKRI.
Demikian pembinaan teritorial menurut perspektif TNI dan perspektif komponen
bangsa lainnya, semoga dapat dijadikan masukan dan pertimbangan dalam mengantisipasi
perkembangan situasi saat ini khususnya dalam bidang pertahanan serta pertimbangan
komando kewilayahan yang harus tepat waktu dan tidak boleh ditunda-tunda. Melalui
kerjasama yang erat dengan aparat terkait dan komponen bangsa lainnya guna membantu
pemerintah dalam menyiapkan kekuatan pertahanan darat dengan mensinergikan dan
meningkatkan kemanunggalan TNI - Rakyat, "Dengan demikian Koramil sebagai aparat
Satkowil ( satuan komando kewilayahan), perlu diberdayakan dan dioptimalkan Apter di
tengah-tengah masyarakat harus dapat membawa perubahan ke arah yang lebih maju dan
sejahtera. Sistem yang diterapkan Apter juga harus menjadi mata dan telinga bagi aparat
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
45/51
teritoriral yang lebih tinggi sehingga ancaman teroris, infiltrasi dan bahaya laten lainnya
dapat dicegah.
Hal itu menuntut bahwa Apter harus semakin mempertajam sistem daya tangkal dan
cegah dini melalui early warning. Selain itu Apter Koramil pada khususnya harus dapat
menjadi tempat menyusun kekuatan perang sebelum terjadi perang, mempersiapkan
dukungan rakyat, sebagai logistik wilayah. Spektrum perang pada masa sekarang dan ke
depan semakin luas dan canggih. Di masa modern ini di mana manusia seantero dunia
sudah mengenal kemajuan Iptek, sehingga ketrampilan, kemampuan dan pola pikir mereka
tentunya maju pula. Kemajuan tersebut tidak menutup kemungkinan dimanfaatkan untuk
kepentingan kejahatan. Kejahatan perang pada era ini tidak hanya dilakukan secara
konfrontasi senjata saja tetapi juga banyak bentuknya. Diantaranya perang ekonomi/
perdagangan, perang opini, perang budaya, perang bidang kesehatan, perang teknologi,
perang moral, manipulasi dan masih banyak bentuk perang yang lainnya. Sehubungan
dengan situasi tersebut tentunya tugas yang diemban para Apter tidak ringan. Aparat
teritorial harus memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang baik sesuai dengan
kapasitasnya. Dalam hal ini aparat teritorial dituntut harus semakin kritis terhadap
berkembangnya ancaman dan hambatan yang timbul di lingkungan mayarakat. Hal itu
sangatlah penting karena hanya sebagian kecil masyarakat yang memilki wawasan dan
pengetahuan tentang ancaman baik secara sempit maupun secara luas.
Sistem tersebut tentunya juga harus diimbangi dengan aadanya alut dan alutsista
yang sangat memadai yang didukung oleh SDM yang benar- benar professional. Hal ini
sangatlah berkaitan dengan struktur organisasi Koramil ke depan sejalan dengan adanya
reformasi internal TNI justru harus perlu disiapkan dengan menempatkan personel yang
benar-benar berkualitas dan mempunyai keahlian serta pemikiran yang maju. Postur dan
figur organisasi Koter harus mengacu pada reformasi internal TNI pada era modern ini,
bilamana perlu untuk menciptakan kondisi yang solid dan integratif perlunya keterlibatkan
personel dari angkatan matra lainnya. Postur dan figur Koter juga harus menghindari
penafsiran adanya estimasi dan fakta adanya Gaptek dan kurang pengetahuan di tubuh
Koter pada umumnya. Hal tersebut bila kita sadari sangat penting dan merupakan
-
8/18/2019 Karangan Militer PERAN KOWIL
46/51
komponen yang dapat menjadi kendala dalam pelaksanaan tugas masa mendatang. Telah
kita ketahui bersama bahwa bentuk ancaman pada kejahatan pada era sekarang ini
sangatlah berbeda dengan masa beberapa tahun silam yang tidak difasilitasi dengan alat
modern seperti satelit, komputerisasi dan peralatan teknologi muktahir lainnya, serta diawaki
personil yang berdedikasi tinggi.
Kesimpulan dan Saran.
a. Kesimpulan
#. Dari uraian di atas nampak bahwa politik sudah menjadi soal
yang menakutkan bagi '() karena adanya berbagai macam aturan yang
melarang keterlibatan militer dalam politik. leh karena itu ketakutan
sipil akan keterlibatan militer dalam politik sangat tidak mendasar. *danya
Binter di dalam tubuh '() *D merupakan konsekuensi dari adanya
persepsi ancaman terhadap (K/). Binter merupakan strategi pertahanan
yang paling murah dan efektif bagi opera