Karakteristik Produksi Telur Itik Tegal Dan Itik Magelang Sebagai Sumber Plasma Nutfah Ternak

5
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN KARAKTERISTIK PRODUKSI TELUR ITIK TEGAL DAN ITIK MAGELANG SEBAGAI SUMBER PLASMA NUTFAH TERNAK Disusun Oleh : Nama : Aprilia Arsita Supriani NIM : D1E012346 Kelas : C

description

pnlitian

Transcript of Karakteristik Produksi Telur Itik Tegal Dan Itik Magelang Sebagai Sumber Plasma Nutfah Ternak

TUGAS METODOLOGI PENELITIANKARAKTERISTIK PRODUKSI TELUR ITIK TEGAL DAN ITIK MAGELANG SEBAGAI SUMBER PLASMA NUTFAH TERNAK

Disusun Oleh :Nama : Aprilia Arsita SuprianiNIM: D1E012346Kelas : C

FAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANPURWOKERTO2015

KARAKTERISTIK PRODUKSI TELUR ITIK TEGAL DAN ITIK MAGELANG SEBAGAI SUMBER PLASMA NUTFAH TERNAK

Latar BelakangTernak itik merupakan salah satu komponen penting dalam sistem peternakan kecil di beberapa daerah di Indonesia. Berbagai jenis itik lokal telah dikenal di Indonesia, dengan penyebaran yang cukup luas di berbagai provinsi. Ternak itik pada umumnya masih dipelihara secara tradisional dengan tingkat produktivitas yang relatif rendah, terutama sebagai penghasil telur. Itik lokal banyak tersebar di seluruh Nusantara yang mempunyai nama menurut daerah atau lokasinya masing-masing. Bangsa itik lokal yang cukup dikenal adalah itik tegal, itik bali, itik mojosari, itik magelang, dan itik alabio. Itik Tegal merupakan keturunan dari itik Khaki Campbell, yaitu keturunan itik Rouen dengan itik Indian Runner. Ciri-ciri fisik itik Tegal antara lain kepala kecil, leher langsing, panjang dan bulat, sayap menempel erat pada badan dan ujung bulunya menutup diatas ekor( susanti dan Prasetyo, 2005). Bentuk badan tersebut merupakan ciri-ciri itik Indian Runner yang dicirikan juga kalau berdiri hampir tegak lurus, tubuh langsing bulat seperti botol (setioko et al., 2004). Itik Magelang merupakan jenis itik lokal Indonesia yang berasal dari Magelang, Provinsi Jawa Tengah, dan dinyatakan sebagai plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan ditingkatkan produktivitasnya dalam rangka meningkatkan pendapatan peternak. Itik Magelang banyak dipelihara oleh masyarakat sebagai penghasil telur, namun pada tingkat peternak rakyat produksi telur masih tergolong rendah.Tujuan utama beternak itik lokal adalah sebagai penghasil telur. Oleh karena itu produksi telur menjadi fokus dalam berusaha ternak itik lokal. Itik Tegal termasuk dalam salah satu itik lokal yang memiliki kemampuan produksi yang cukup tinggi. Kemampuan produksi yang cukup tinggi ini menurun dengan sejalannya waktu, menurut Hardjosworo (1989) menyatakan bahwa 42,7% itik tegal memiliki kemampuan produksi telurnya kurang dari 50%, sedangkan dari hasil monitoring, Setioko et al,.(1994) melaporkan bahwa hanya sekitar 20% dari itik Tegal mampu berproduksi di atas 65%, bahkan separuhnya hanya bertelur kurang dari 20%. Sehingga upaya pelestarian itik Tegal dan itik Magelang sebagai sumber plasma nutfah ternak lokal di Indonesia menjadi hal yang mendesak, plasma nutfah sendiri merupakan keseluruhan keanekaragaman genetik yang terdapat dalam suatu populasi organisme. Oleh karena itu, dalam kegiatan ini dilakukan pengamatan terhadap karakteristik produksi telur itik Tegal dan itik Magelang sebagai sumber kekayaan plasma nutfah ternak lokal di Indonesia.