KARAKTERISTIK GAYA BAHASA JUDUL-JUDUL BERITA PADA...

18
KARAKTERISTIK GAYA BAHASA JUDUL-JUDUL BERITA PADA MEDIA ONLINE DETIK.COM NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah AGUS RIADI A 310080195 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Transcript of KARAKTERISTIK GAYA BAHASA JUDUL-JUDUL BERITA PADA...

KARAKTERISTIK GAYA BAHASA JUDUL-JUDUL BERITA

PADA MEDIA ONLINE DETIK.COM

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

AGUS RIADI

A 310080195

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

ABSTRAK

KARAKTERISTIK GAYA BAHASA JUDUL-JUDUL BERITA

PADA MEDIA ONLINE DETIK.COM

Agus Riadi. A. 310080195, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan

Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2012.

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui jenis-jenis gaya bahasa

yang digunakan judul-judul berita pada media online detik.com. (2) Untuk

mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi penggunaan gaya bahasa

judul-judul berita pada media online detik.com. Jenis penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah gaya bahasa yang ada pada judul-

judul berita pada media online detik.com. Sumber data dalam penelitian ini

diambil dari media online detik.com. Pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan teknik pustaka. teknik simak dan teknik catat. Teknik analisis data

dengan menggunakan metode kualitatif, metode padan intralingual.

Hasil penelitian ini antara lain: 1) jenis-jenis gaya bahasa judul-judul

berita pada media online detik.com: a) gaya bahasa berdasarkan nada, yaitu; gaya

sederhana. b) gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat, yaitu; repetisi tautotes. c)

gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna, yaitu gaya bahasa retoris

(aliterasi, asonansi, anastrof, tautologi, erotesis, hiperbol, dan paradoks), dan gaya

bahasa kiasan (metafora, personifikasi, dan metonimia). 2) faktor-faktor yang

mempengaruhi penggunaan gaya bahasa judul-judul berita pada media online

detik.com: a) untuk menimbulkan rasa penasaran para pembaca, b) menimbulkan

rasa kewaspadaan dan rasa was-was pembaca, c) memancing tawa atau humor

pembaca, d) memancing emosi atau amarah pembaca, e) menimbulkan rasa

memprihatinkan dari pembaca, f) menimbulkan kekecewaan para pembaca.

Kata kunci: metode padan intralingual, gaya bahasa, berita.

A. Pendahuluan

Banyak cara yang digunakan manusia untuk bisa memperoleh informasi.

Dalam kehidupan masyarakat sangat membutuhkan informasi-informasi yang

selalu terkini atau informasi terbaru, seiring dengan majunya perkembagan zaman

dan secara otomatis alat komunikasi banyak mengalami kemajuan, seperti media

online yang bisa menjangkau ke seluruh penjuru dunia. Salah satu desain media

online yang paling umum diaplikasikan dalam praktik jurnalistik modern dewasa

ini adalah berupa situs berita.

Dalam sebuah berita online terdapat judul-judul berita. Maksud dari

pemberian judul berita tersebut adalah untuk memudahkan para pembaca dalam

mencari berita dan menarik pembaca untuk membaca sebuah berita. Sebagai

pemikat minat para pembaca untuk membaca sebuah berita, penulis berita

membuat judul-judul berita semenarik mungkin. Banyak para pembaca memiliki

minat membaca sebuah berita namun tidak mengetahui gaya bahasa yang ada

pada judul berita itu sendiri. Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi bertalian

dengan ungkapan-ungkapan yang individual atau karakteristik, atau yang

memiliki nilai artistik yang tinggi (Keraf, 2000: 23). Dengan gaya bahasa

memungkinkan dapat menilai pribadi, watak dan kemampuan seseorang

mempergunakan bahasa itu. diksi dan gaya bahasa ini juga dapat dimanfaatkan

dalam pemikiran strategis dan perencanaan naskah, salah satunya yakni judul

berita pada media online.

Penggunaan gaya bahasa banyak ditemukan pada puisi, lirik lagu atau pun

pada judul berita disurat kabar. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media

online detik.com untuk dianalisis judul-judul berita yang ada di dalamnya

berdasarkan gaya bahasa yang digunakan dalam dalam berita online detik.com.

Adapun masalah penelitian ini hanya dibatasi pada jenis-jenis gaya bahasa dan

faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan gaya bahasa pada judul-judul

berita di media online detik.com edisi 7 April 2012.

Ada pun rumusan masalah pada penelitian ini. (1) Jenis-jenis gaya bahasa

apa saja yang digunakan judul-judul berita pada media online detik.com? (2)

Faktor-faktor apa yang mempengaruhi penggunaan gaya bahasa pada judul-judul

berita pada media online detik.com?. Tujuan penelitian ini. (1) Untuk mengetahui

jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan judul-judul berita pada media online

detik.com. (2) Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi

penggunaan gaya bahasa pada judul-judul berita pada media online detik.com.

Sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang bersifat interdisipliner

dengan ilmu sosiologi, dengan objek penelitian hubungan antara bahasa dengan

faktor-faktor sosial di dalam suatu masyarakat tutur Chaer dan Agustina (2004: 4).

Wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar diatas kalimat

atau klausa yang koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan yang

mempunyai awal dan akhir nyata disampaikan secara lisan atau tertulis (Tarigan

dalam Sumarlam, 2003: 7). Menurut Keraf ( 2000: 122) gaya bahasa merupakan

cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan

jiwa dan kepribadian.

Dalam pemakaian gaya bahasa di perlukan syarat-syarat untuk

membedakan suatu gaya bahasa yang baik dari gaya bahasa yang buruk. Keraf

(2000: 113) menyatakan bahwa sebuah gaya bahasa yang baik harus mengadung

tiga unsur yaitu kejujuran, sopan-santun, dan menarik. Gaya bahasa di bagi

menjadi beberapa jenis gaya bahasa. (1) Berdasarkan pilihan kata terdapat tiga

gaya yaitu gaya bahasa resmi, tak resmi, dan percakapan. (2) Berdasarka nada

menjadi tiga yaitu gaya bahasa sederhana, mulia dan bertenaga, dan menengah.

(3) Berdasarkan struktur kalimatnya yaitu ; klimaks, antiklimaks, paralelisme,

repetisi, antitesis. (4) Berdasarkan langsung tidaknya makna yaitu gaya bahasa

retoris dan kiasan.

Menurut Sumandria(2005: 53) bahasa jurnalistik memiliki ciri diantaranya

sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis, mengutamkan

kalimat aktif, sejauh mungkin menghindari penggunaan kata atau istilah-istilah

teknis, dan tunduk kepada kaidah serta etika bahasa baku. Berita adalah satu

laporan berupa informasi yang disampaikan dengan cepat, yang menarik yang

disampaikan melaui berbagai media. Media online adalah suatu media yang

memanfaatkan jaringan telekomunikasi dan multimedia yang terdapat layanan-

layanan atau konten yang banyak menyuguhkan beragam kebutuhan informasi

secara langsung dan terbaru melalui jaringan internet.

B. Metode Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah gaya bahasa judul-judul berita pada

media online Detik.com edisi 7 April 2012. Jenis penelitian yang digunakan

adalah penelitian kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

judul-judul berita pada media online Detik.com edisi 7 April 2012. Sedangkan

sumber datanya adalah media online Detik.com. Pelaksanaan kegiatan penelitian

dari persiapan sampai penulisan laporan penelitian secara keseluruhan dilakukan

selama kurang lebih lima bulan, yaitu dimulai pada bulan Maret 2012 sampai

dengan Juli 2012.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik kajian

pustaka karena sumber data berasal dari surat kabar elektronik yang berupa

tulisan. Penilitian ini juga menggunakan teknik simak dan catat, teknik simak dan

catat maksudnya mengadakan penyimakan dan pencatatan terdahap data yang

relevan, yang sesuai dengan sasaran dan tujuan penelitian. Teknik simak adalah

penyediaan data yang dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan

bahasa (Sudaryanto, 1993: 133). Sedangkan teknik catat merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan pencatatan pada kartu data

(Sudaryanto, 1993: 135). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode

kualitatif yaitu data yang diperoleh dikelompokkan ke dalam kategori yang telah

ditentukan. Setelah data terkumpul, dianalisis dengan metode padan intralingual.

C. Hasil dan Pembahasan

1. Gaya Bahasa Berdasarkan Nada

a. Gaya Sederhana

Gaya Sederhana, gaya yang digunakan untuk memberi instruksi,

perintah, pelajaran, ataupun arahan. Pada media online Detik.com edisi 7

April 2012 ditemukan data yang mengandung gaya bahasa berdasarkan

nada, yaitu gaya bahasa sederhana.

Waduh! Anggota Geng Motor Pelaku Pengeroyokan Ternyata Pelajar

SMK (Data 17, 07/04/2012)

Judul berita di atas termasuk gaya sederhana, karena pada judul berita

di atas berisi tentang penyampaian fakta. Penulis menyampaikan suatu

kejadian yang nyata yang benar-benar terjadi. Pemakaian gaya bahasa

pada judul berita digunakan penulis sebagai penekanan yang bertujuan

untuk menarik minat pembaca. Pada judul di atas diharapkan dapat

menumbuhkan perasaan cemas para pembaca, karena membaca judul

berita di atas, jika anggota geng motor pengeroyok polisi ternyata masih

pelajar SMA. Terutama pembaca yang memiliki anak usia sekolah.

Dengan adanya berita yang menunjukkan fakta yang ada pada berita di

atas akan mempengaruhi kewaspadaan orang tua dalam mengawasi

pergaulan dan kegiatan anak-anaknya.

2. Gaya Bahasa Berdasarkan Struktur Kalimat

a. Repetisi Tautotes

Tautotes adalah kata yang digunakan berulang-ulang dalam

kontruksi. Pada media online Detik.com edisi 7 April 2012 ditemukan data

yaitu judul-judul berita yang berbentuk repetisi tautotes, yaitu.

PKS Tak Permasalahkan Menterinya Tak Diundang Rapat Terbatas

(Data 11, 07/04/2012)

Judul berita di atas termasuk repetisi tautotes, karena pada judul berita

di atas menggunakan perulangan kata yang sama yaitu kata Tak.

Penggunaan kata Tak pada judul berita di atas digunakan penulis pada

judul di atas merupakan sebuah tekanan yang akan menimbulkan

ketertarikan pembaca untuk membaca lebih lanjut isi berita. Kata Tak pada

judul berita ini sama artinya dengan kata tidak, penulis menggunakan kata

Tak karena lebih mudah dipahami dan sering digunakan masyarakat luas

penggunaan kata Tak merupakan sebuah ragam santai. Bentuk

penggunaan gaya bahasa pada judul di atas seakan-akan menyatakan

sebuah kecemburuan yang akan menimbulkan emosi pembaca terutama

pendukung partai tersebut.

3. Gaya Bahasa Berdasarkan Langsung Tidaknya Makna

a. Gaya Bahasa Retoris

1) Aliterasi

Aliterasi merupakan gaya bahasa yang berupa perulangan

konsonan yang sama. Pada media online detik.com edisi 7 April 2012

ditemukan data yaitu judul-judul berita yang berbentuk aliterasi, yaitu.

Isu Reshuffle, Mensos Akui Masih Merasa Nyaman di Kabinet

(Data 8, 07/04/2012)

Judul berita di atas termasuk aliterasi, karena pada judul berita di

atas memiliki perulangan konsonan yang sama, yaitu konsonan /m/.

Perulangan konsonan /m/ merupakan sebuah penekanan pada judul

berita di atas bahwa ”Mensos Akui Masih Merasa Nyaman di

Kabinet”. Menyampaikan berita melalui penggunaan aliterasi

konsonan /m/ dalam judul berita yang menerangkan seorang ‘Mensos

yang masih merasa nyaman’. Pemakaian gaya bahasa pada judul

berita digunakan penulis sebagai penekanan yang bertujuan untuk

menarik minat pembaca. Melalui penggunaan aliterasi yaitu

perulangan konsonan yang sama diharapkan dapat menarik minat

pembaca melalui nada-nada yang dihasilkan dari perulangan konsonan

/m/ yang dapat menyenangkan hati pembaca. Dari judul berita

tersebut menumbuhkan rasa penasaran pembaca karena mensos masih

merasa nyaman di kabinet walaupun banyak beredar isu-isu

keberadaan menteri-mentri dari PKS terancam.

2) Asonansi

Asonansi merupakan gaya bahasa yang merupakan perulangan

vocal yang sama. Pada media online detik.com edisi 7 April 2012

ditemukan data yaitu judul-judul berita yang berbentuk asonansi,

yaitu.

Selidiki Bocak Pembacok Polantas, Polisi Kedepankan Langkah

Persuasif (Data 1, 07/04/2012)

Judul berita di atas termasuk asonansi, karena pada judul berita di

atas memiliki perulangan vokal yang sama, yaitu vokal /o/.

Perulangan vokal /o/ merupakan sebuah penekanan pada judul berita

di atas bahwa “Selidiki Bocak Pembacok Polantas, Polisi

Kedepankan Langkah Persuasif ”, menekankan pokok berita melalui

penggunaan asonansi vokal /o/ dalam judul berita yang menerangkan

bahwa polisi menyelidiki bocah pembacok polantas sehingga

mengedepankan langkah persuasif. Pemakaian gaya bahasa pada

judul berita digunakan penulis sebagai penekanan yang bertujuan

untuk menarik minat pembaca. Melalui penggunaan asonansi yaitu

perulangan vokal yang sama diharapkan dapat menarik minat

pembaca melalui nada-nada yang dihasilkan dari perulangan vokal /o/

yang dapat menyenangkan hati pembaca. Dari judul berita tersebut

menumbuhkan rasa yang memprihatinkan dari pembaca karena

mengetahui tentang pembacokan yang dilakukan seorang bocah

kepada anggota polisi.

3) Anastrof

Anastrof adalah semacam gaya bahasa retoris yang diperoleh

dengan pembalikan susunan kata yang biasa dalam kalimat (Keraf,

2000: 130). Pada media online detik.com edisi 7 April 2012 ditemukan

data yaitu judul-judul berita yang berbentuk anastrof, yaitu.

Golkar Tetap Percaya Alex Meski Bolak-balik Diperiksa KPK (Data

29, 07/04/2012)

Judul berita di atas termasuk gaya bahasa anastrof, karena pada

judul berita di atas memiliki pembalikan susunan kata, yaitu kata

Bolak-balik yang berasal dari kata dasar balik. Kata Bolak-balik

memiliki arti berulang-aling pergi dan pulang; berulang kali bergerak

dari satu ke arah lain (KBBI,2008: 204). Pemakaian gaya bahasa pada

judul berita di atas digunakan penulis sebagai penekanan yang

bertujuan untuk menarik minat pembaca. Pada judul di atas

menggunakan kata Bolak-balik penggunaan kata tersebut dapat

menimbulkan rasa penesaran masyarakat terutama para pembaca

berita. Para pembaca akan timbul rasa bertanya-tanya mengapa Golkar

masih percaya kepada Alex yang sering diperiksa KPK, dengan begitu

para pembaca timbul keinginan untuk membaca berita keseluruhan

untuk mendapatkan jawabannya.

4) Tautologi

Tautologi merupakan gaya bahasa yang mempergunakan kata-kata

yang lebih banyak namun kata yang berlebihan itu sebenarnya

mengandung perulangan dari sebuah kata yang lain. Pada media

online detik.com edisi 7 April 2012 ditemukan data yaitu judul-judul

berita yang berbentuk tautologi yaitu.

Jet Tempur F-18 Milik AS Jatuh Menimpa Apartemen, 9 Orang

Terluka (Data 33, 07/04/2012)

Judul berita di atas termasuk tautologi, karena judul berita di atas

memiliki kata yang berlebihan, yang sebenarnya memiliki makna

sama dengan kata lainnya. Kata yang memiliki perulangan pada judul

berita di atas yaitu kata Menimpa yang sebenarnya mengandung

sebuah perulangan dengan kata sebelumnya yaitu Jatuh. Kata Jatuh

memiliki arti turun atau meluncur kebawah dengan cepat karena

gravitasi bumi (KBBI, 2008: 570), dan menimpa berarti jatuh

menindih (mengenai) sesuatu (KBBI, 2008: 1465). Pemakaian gaya

bahasa pada judul berita di atas digunakan penulis untuk

mempermudah para pembaca untuk memahami berita yang

disampaikan penulis dengan pengulangan kata yang memiliki maknya

yang sama. Dari judul berita tersebut menumbuhkan rasa

memprihatinkan dari pembaca karena mengetahui pesawat menimpa

apartemen yang memakan korban.

5) Erotesis

Erotesis atau pertanyaan retoris adalah gaya bahasa yang berbentuk

semacam pertanyaan namun tidak menghendaki sebuah jawaban. Pada

media online detik.com edisi 7 April 2012 ditemukan data yaitu judul-

judul berita yang berbentuk gaya bahasa erotesis, yaitu.

Sidak Denny dan BNN Tertahan 5 Menit, Mungkinkah Barang

Bukti Dilenyapkan? (Data 3, 07/04/2012)

Judul berita di atas termasuk erotesis atau pertanyaan retoris,

karena judul berita di atas berbentuk suatu kalimat tanya namun tidak

menghendaki sebuah jawaban. Dapat dilihat pada judul dengan

adanya kata yang membentuk suatu pertanyaan, Mungkinkah Barang

Bukti Dilenyapkan? Dari judul tersebut seolah-olah penulis

menanyakan kepada para pembaca Mungkinkah Barang Bukti

Dilenyapkan? Namun dari pertanyaan itu sebenarnya tidak

mengharapkan suatu jawaban. Pemakaian gaya bahasa pada judul

berita di atas digunakan penulis untuk mengikutsertakan pembaca

dalam berita ini untuk menarik minat pembaca dengan pertanyaanya.

Pada judul di atas menimbulkan rasa penasaran bagi para pembaca

karena judul berita yang berbentuk pertanyaan, sehingga pembaca

merasa ingin tahu apa yang akan terjadi.

6) Hiperbol

Hiperbol adalah gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan

yang berlebihan. Pada media online detik.com edisi 7 April 2012

ditemukan data yaitu judul-judul berita yang berbentuk gaya bahasa

hiperbol, yaitu.

LP Cirebon 'Diobok-obok': Ganja, Putaw dan HP Bertebaran (Data

5, 07/04/2012)

Judul berita di atas termasuk gaya bahasa hiperbol, dapat dilihat

dalam judul berita di atas mengandung kata yang memiliki

pernyataan yang berlebihan. Penggunaan kata Diobok-obok pada

judul berita tersebut merupakan suatu pernyataan yang berlebihan,

karena yang Diobok-obok adalah sebuah LP (Lembaga

Permasyarakatan / penjara) yang seolah-olah disamakan dengan

wadah yang berisi air. Pemakaian gaya bahasa pada judul berita

digunakan penulis sebagai penekanan yang bertujuan untuk menarik

minat pembaca. Pada judul di atas dapat menimbulkan tawa atau

humor para pembaca berita, karena pemakaian kata Diobok-obok

yang digunakan penulis untuk menyatakan LP Cirebon yang

disamakan dengan wadah yang berisi air yang diobok-obok.

7) Paradoks

Paradoks adalah gaya bahasa yang isinya mengandung

pertentangan yang nyata dengan fakta yang ada. Pada media online

detik.com edisi 7 April 2012 ditemukan data, yaitu judul-judul berita

yang berbentuk gaya bahasa paradoks, yaitu.

Rame Soal Setgab Koalisi, PKS Santai Saja (Data 9,

07/04/2012)

Judul berita di atas termasuk gaya bahasa paradoks, dapat dilihat

dalam judul berita di atas mengandung sebuah pertentangan.

Penggunaan kata Rame dan Santai pada judul berita tersebut kata

Rame sama dengan ramai yang memiliki arti riuh redah, riang

gembira, serba giat; sibuk, banyak penduduk dan banyak kendaraan

yang berlalu-lalang(KBBI, 2008: 1136), namun dalam konteks ini

memiliki arti sibuk dan Santai memiliki arti bebas dari rasa tegang

dalam keadaan bebas senggang(KBBI, 2008:1224). Pemakaian gaya

bahasa paradoks pada judul berita di atas digunakan penulis untuk

menarik minat pembaca. Pada judul di atas dapat menimbulkan rasa

tawa atau humor para pembaca berita, karena membaca judul berita

yang berisi tentang sikap santai PKS saat yang lain sedang rame

mengenain masalah setgap.

b. Gaya Bahasa Kiasan

1) Metafora

Metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal secara

langsung. Pada media online detik.com edisi 7 April 2012 ditemukan

data, yaitu judul-judul berita yang berbentuk metafora, yaitu.

Warga Tangerang Menyemut di TKP Mayat Berjilbab (Data 10,

07/04/2012)

Judul berita di atas termasuk gaya bahasa metafora, dalam judul

berita di atas terdapat perbandingan dua hal secara langsung.

Perbandingan secara langsung ditunjukkan pada kata Menyemut

untuk menyatakan warga yang menggerombol, pada judul Warga

Tangerang Menyemut di TKP Mayat Berjilbab. Penggunaan kata

menyemut pada judul di atas di gunakan untuk membandingkan

dengan warga. Seolah-olah warga memiliki persamaan seperti semut.

Pemakaian gaya bahasa metafora pada judul berita di atas digunakan

penulis untuk menarik minat pembaca. Pada judul di atas dapat

menimbulkan tawa atau humor para pembaca berita, karena dalam

judul berita warga yang bergerombol dibandingkan dengan semut.

2) Personifikasi

Personifikasi merupakan gaya bahasa yang menggambarkan benda

mati seolah-olah memiliki sifat seperti manusia. Pada media online

detik.com edisi 7 April 2012 ditemukan data, yaitu judul-judul berita

yang berbentuk personifikasi, yaitu.

Polisi Amankan Truk Pertamina yang 'Kencing' di Jalan Denpasar

(Data 2, 07/04/2012)

Judul berita di atas termasuk gaya bahasa personifikasi, dapat

dilihat dalam judul berita di atas menggambarkan benda mati yang

memiliki sifat seperti manusia yaitu kata kencing. Penggunaan kata

kencing pada Truk Pertamina yang „Kencing‟ memberikan

pengertian seolah-olah truk adalah benda yang bernyawa. Kata

kencing seharusnya digunakan untuk sesuatu yang bernyawa.

Kencing memiliki arti buang air kecil. Pemakaian gaya bahasa

personifikasi pada judul berita di atas digunakan penulis untuk

menarik minat pembaca. Pada judul di atas dapat menimbulkan tawa

atau humor para pembaca berita, karena pada judul berita

menyamakan truk pertamina seperti makhuk hidup yang kencing

sembarangan di jalan Denpasar.

3) Metonimia

Metonimia adalah gaya bahasa yang mempergunakan sebuah kata

untuk menyatakan suatu hal lain, yang memiliki hubungan yang dekat.

Pada media online detik.com edisi 7 April 2012 ditemukan data, yaitu

judul-judul berita yang berbentuk metonimia, yaitu.

Total 12 Fans SuJu Pingsan Antre Tiket, Kepanasan dan Belum

Makan (Data 7, 07/04/2012)

Judul berita di atas termasuk gaya bahasa metonimia, karena judul

berita terdapat kata yang menyatakan suatu hal lain yang memiliki

hubungan yang dekat. Pada data judul di atas memiliki hubungan yang

berupa akibat-sebab. Total 12 Fans SuJu Pingsan merupakan sebuah

akibat dan penyebabnya adalah Antre Tiket, Kepanasan dan Belum

Makan. Pemakaian gaya bahasa metonimia pada judul berita di atas

digunakan penulis untuk menarik minat pembaca. Pada judul di atas

akan timbul rasa memprihatinkan dari para pembaca kepada apa yang

sedang terjadi dalam berita, dengan melihat kejadian yang

memprihatinkan yaitu 12 fans SuJu pingsan karena antre tiket,

kepanasan dan belum makan.

D. Simpulan dan Saran

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya beberapa jenis gaya bahasa pada

judul-judul berita pada media online detik.com. (1) Gaya berdasarkan nada yaitu

berbentuk gaya bahasa sederhana. (2) Gaya berdasarkan struktur kalimat yaitu

berbentuk repetisi tautotes. (3) Gaya bahasa retoris yaitu gaya bahasa alitersi,

asonansi, anastrof, tautologi, erotesis, hiperbol, dan paradoks. (4) Gaya bahasa

kiasan yaitu gaya bahasa metafora, personifikasi, dan metonimia. Penggunaan

gaya bahasa tersebut tidak lain untuk menarik minat pembaca. Dari hasil

penelitian menunjukkan gaya bahasa hiperbol yang mendoninasi dalam judul-

judul berita pada media online Detik.com edisi 7 April 2012.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti terdapat beberapa

faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan gaya bahasa pada judul-judul

berita pada media online detik.com berdasarkan konteksnya, yaitu. (1) untuk

menimbulkan rasa penasaran para pembaca, (2) menimbulkan rasa kewaspadaan

dan rasa was-was pembaca, (3) memancing tawa atau humor pembaca,(4)

memancing emosi atau amarah pembaca, (5) menimbulkan rasa memprihatinkan

dari pembaca, (6) menimbulkan kekecewaan para pembaca.

Saran penulis (1) Bagi masyarakat diharapkan dapat mengetahui gaya

bahasa yang ada pada judul-judul berita pada media online Detik.com dan

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan gaya bahasa. Sehingga

dapat memahami maksud dan tujuan yang disampaikan dalam judul-judul berita

pada media online Detik.com. (1) Bagi peneliti lain diharapkan dapat

mememberikan gambaran untuk penelitian yang akan datang tentang gaya bahasa.

Daftar Pustaka

Chaer, Abdul dan Agustina, Leoni. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.

Jakarta: Rineka Cipta.

Keraf, Gorys. 2000. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta. PT Gramedia

Pustaka Utama.

Sudaryanto. 1993. Metode Dan Aneka Teknik Analisis Bahasa.

Yogyakarta: Duta Wacana University press.

Sumandria, As Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media.

Sumarlam. 2003. Teori Dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka

Cakra

Tim Penyusun Kamus. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.