KARAKTERISTIK, DAN PRINSIP YANG BERLAKU UMUM UNTUK PELAPORAN KEUANGAN

31
BAB I Gambaran Umum Penyusunan Laporan Keuangan Salah satu sarana penunjang yang diperlukan suatu entitas ekonomi untuk mendapat sistem informasi keuangan yang baik adalah standar akuntansi. Standar akuntansi digunakan sebagai pedoman dalam menyusun laporan keuangan yang layak serta memiliki daya banding sehingga dapat menyajikan informasi yang bernilai bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Pemerintah, sebagai salah satu entitas ekonomi sektor publik, sangat membutuhkan standar akuntansi ini dalam rangka menyusun laporan keuangannya. Didalam standar ini, ditentukan landasan dan petunjuk dalam pelaksanaan praktek akuntansi sehingga laporan keuangan yang dihasilkan lebih berguna dan tidak menyesatkan. Pada prinsipnya, laporan keuangan yang baik paling tidak harus memenuhi prinsip kelangsungan usaha, konsistensi akuntansi berdasar basis akrual, agregasi dan materialitas. Khusus untuk penyusunan laporan keuangan sektor publik (termasuk pemerintah), International Federation of Accountants melalui International Public Sector Accounting Standards Board menerbitkan International Public Sector Accounting Standards (IPSAS). Tujuannya sesuai dengan IPSAS 1 tentang Presentation of Financial Statements adalah: “The objective of this Standard is to prescribe the manner in which general purpose financial statements should be presented to ensure comparability both with the entity’s financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities. To achieve this objective, this standard sets out overall considerations for the presentation of financial statements, guidance for their structure, and minimum requirements for the content of financial statements prepared under the accrual basis of accounting. The recognition, measurement, and disclosure of specific transactions and other events are dealt with in other IPSASs.” Dengan kata lain, tujuan dari pembuatan IPSAS tersebut adalah agar laporan keuangan yang disajikan dapat memenuhi kriteria, disusun secara terstruktur, berisi bagian-bagian yang harus ada dalam laporan keuangan, dan disusun secara basis akrual sesuai dengan standar yang berlaku. Hal ini bertujuan adar laporan keuangan tersebut dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan entitas lainnya.

description

KARAKTERISTIK, DAN PRINSIP YANG BERLAKU UMUM UNTUK PELAPORAN KEUANGAN

Transcript of KARAKTERISTIK, DAN PRINSIP YANG BERLAKU UMUM UNTUK PELAPORAN KEUANGAN

BAB IGambaran Umum Penyusunan Laporan Keuangan

Salah satu sarana penunjang yang diperlukan suatu entitas ekonomi untuk mendapat sistem informasi keuangan yang baik adalah standar akuntansi. Standar akuntansi digunakan sebagai pedoman dalam menyusun laporan keuangan yang layak serta memiliki daya banding sehingga dapat menyajikan informasi yang bernilai bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Pemerintah, sebagai salah satu entitas ekonomi sektor publik, sangat membutuhkan standar akuntansi ini dalam rangka menyusun laporan keuangannya. Didalam standar ini, ditentukan landasan dan petunjuk dalam pelaksanaan praktek akuntansi sehingga laporan keuangan yang dihasilkan lebih berguna dan tidak menyesatkan. Pada prinsipnya, laporan keuangan yang baik paling tidak harus memenuhi prinsip kelangsungan usaha, konsistensi akuntansi berdasar basis akrual, agregasi dan materialitas. Khusus untuk penyusunan laporan keuangan sektor publik (termasuk pemerintah), International Federation of Accountants melalui International Public Sector Accounting Standards Board menerbitkan International Public Sector Accounting Standards (IPSAS). Tujuannya sesuai dengan IPSAS 1 tentang Presentation of Financial Statements adalah:

“The objective of this Standard is to prescribe the manner in which general purpose financial statements should be presented to ensure comparability both with the entity’s financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities. To achieve this objective, this standard sets out overall considerations for the presentation of financial statements, guidance for their structure, and minimum requirements for the content of financial statements prepared under the accrual basis of accounting. The recognition, measurement, and disclosure of specific transactions and other events are dealt with in other IPSASs.”

Dengan kata lain, tujuan dari pembuatan IPSAS tersebut adalah agar laporan keuangan yang disajikan dapat memenuhi kriteria, disusun secara terstruktur, berisi bagian-bagian yang harus ada dalam laporan keuangan, dan disusun secara basis akrual sesuai dengan standar yang berlaku. Hal ini bertujuan adar laporan keuangan tersebut dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan entitas lainnya.

Menurut IPSAS 1, tujuan pembuatan laporan keuangan dibagi menjadi 2 (dua) tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari pembuatan laporan keuangan sektor publik adalah untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang berguna bagi pengguna laporan keuangan dalam skala besar dalam membuat dan mengevaluasi keputusan untuk mengalokasikan sumber daya. Secara khusus, tujuan pembuatan laporan keuangan sektor publik adalah menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan dan menunjukkan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan pada entitas dengan cara sebagai berikut:a. menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya

keuangan;b. menyediakan informasi mengenai bagaimana suatu entitas mendanai aktivitasnya dan

memenuhi target kas yang dibutuhkan;c. menyediakan informasi yang berguna dalam mengevaluasi kemampuan entitas untuk

mendanai aktivitas mereka dan untuk memenuhi kewajiban dan komitmen mereka;

d. menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan dan perubahan kondisi keuangan dari suatu entitas;

e. menyediakan informasi agregat (keseluruhan) yang berguna dalam mengevaluasi kinerja entitas dalam hal biaya jasa, efisiensi, dan pencapaian entitas.

Selain itu, tujuan lain laporan keuangan sektor publik menurut IPSAS adalah untuk keperluan memprediksi atau prospektif, menyediakan informasi yang berguna dalam memperkirakan tingkat kebutuhan sumber daya yang diperlukan entitas untuk menjalankan operasinya, sumber daya yang mungkin dihasilkan dengan melanjutkan operasi, dan resiko-resiko yang berhubungan dan tidak pasti. Laporan keuangan juga menyediakan pengguna dengan informasi:

a. yang mengindikasikan apakah sumber daya yang diperoleh dan digunakan sesuai dengan anggaran yang sah;

b. yang mengindikasikan apakah sumber daya yang diperoleh dan digunakan sesuai dengan kontrak yang legal termasuk batas keuangan yang ditetapkan oleh legislatif yang berwenang dengan tepat.

1. Informasi-Informasi yang Disajikan dalam Laporan Keuangan

Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut di atas, maka laporan keuangan sektor publik harus menyediakan informasi-informasi berikut ini:

a. aset;b. kewajiban;c. aset bersih/ekuitas;d. pendapatan;e. beban;f. perubahan lainnya terkait aset bersih/ekuitas;g. arus kas.

Informasi tersebut diatas dituangkan kedalam laporan keuangan untuk memberikan informasi yang relevan terhadap suatu entitas. Berdasarkan IPSAS 1 paragraf 21, komponen laporan keuangan yang lengkap meliputi:

a.Laporan Posisi Keuangan;b.Laporan Kinerja Keuangan;c. Laporan Arus Kas;d.ketika suatu entitas membuat suatu anggaran yang terbuka untuk publik, dibuat

perbandingan anggaran dan jumlah sebenarnya, baik sebagai bagian yang terpisah dari laporan keuangan, atau dalam kolom anggaran dalam laporan keuangan;

e.Catatan Atas Laporan Keuangan, meliputi ringkasan mengenai kebijakan akuntansi yang berdampak signifikan, atau hal lainnya.

Komponen-komponen diatas sangat mungkin memiliki nama yang bervariasi tergantung dimana laporan keuangan itu digunakan (yurisdiksi).

2. Struktur dan Isi Laporan Keuangan1. Identifikasi Laporan Keuangan

Laporan keuangan harus diidentifikasi dengan jelas dan harus diberikan ciri khas dari informasi yang lain dalam dokumen dimana laporan tersebut diterbitkan.

2. Setiap komponen dari laporan keuangan harus diidentifikasikan dengan jelas. Selain itu, informasi berikut ini harus ditampilkan dengan jelas (menonjol), dan diulangi apabila perlu untuk pemahaman yang baik mengenai informasi yang disajikan:a. nama dari entitas pelapor atau cara identifikasi yang lain, dan perubahan

informasi dari sebelum tanggal pelaporan;b. apakah laporan keuangan meliputi entitas individual atau entitas ekonomi;c. tanggal pelaporan atau periode yang dilingkupi oleh laporan keuangan, yang

mana yang tepat dalam komponen laporan keuangan;d. mata uang yang disajikan, sebagaimana didefinisikan dalam IPSAS 4, Efek

Perubahan Kurs Mata Uang Asing;e. jumlah pembulatan yang digunakan dalam penyajian pada laporan keuangan.

3. Periode Laporan KeuanganLaporan keuangan harus disajikan paling tidak secara tahunan. Ketika tanggal pelaporan suatu entitas dan laporan keuangan entitas tersebut disajikan dengan waktu yang lebih panjang atau singkat daripada 1 tahun, entitas tersebut harus menyajikan:a. alasan mengapa menggunakan periode yang lebih panjang atau lebih singkat;b. fakta bahwa jumlah yang dapat diperbandingkan untuk laporan tertentu, seperti

laporan kinerja keuangan, laporan perubahan aset/ekuitas, laporan arus kas, dan catatan terkait tidak seluruhnya dapat dibandingkan.

4. Timeliness (Aktualitas)Manfaat laporan keuangan tidak akan sempurna jika tidak dibuat untuk para pengguna dalam rentang waktu yang tepat.

BAB IILAPORAN KEUANGAN

Menurut IPSAS, ada 6 jenis laporan yang harus disajikan oleh suatu instansi yang bergerak dalam bidang sektor publik. Laporan tersebut adalah:a. Laporan Posisi Keuangan;b. Laporan Kinerja Keuangan;c. Laporan Perubahan Aset Bersih/Ekuitas;d. Laporan Arus Kas;e. Perbandingan Anggaran dan Realisasi;f. Catatan Atas Laporan Keuangan

1. Laporan Posisi KeuanganLaporan Posisi Keuangan setidaknya mampu memberikan informasi berikut:a. Pembedaan Lancar/Tidak Lancar

Suatu entitas harus menyajikan aset lancar dan tidak lancar, dan kewajiban lancar dan tidak lancar, sebagai klasifikasi yang terpisah pada halaman depan laporan keuangan. Kecuali penyajian berdasarkan likuiditas bisa menyediakan informasi yang relevan, maka penyajian bisa berdasarkan likuiditas.

b. Metode penyajian apapun yang digunakan, untuk setiap aset dan kewajiban yang jumlahnya digabung yang diharapkan bisa diselesaikan/dilunasi dalam waktu: tidak kurang dari 12 bulan; lebih dari 12 bulan;entitas tersebut harus menyajikan jumlah yang diselesaikan/dilunasi setelah lebih dari 12 bulan.

c. Aset LancarSuatu aset memenuhi kriteria aset lancar apabila aset tersebut: diharapkan dapat direalisasi, dijual, atau dikonsumsi selama periode operasi

entitas; tujuan utama aset itu adalah untuk diperdagangkan; diharapkan dapat direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal

pelaporan; merupakan kas atau setara kas, kecuali tidak diperbolehkan untuk dipertukarkan

atau digunakan untuk menyelesaikan kewajiban dalam waktu paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan;

aset lain selain kriteria di atas, diklasifikasikan ke dalam aset tidak lancar.d. Kewajiban Lancar

Suatu kewajiban memenuhi kriteria kewajiban lancar apabila kewajiban tersebut: diharapkan dapat diselesaikan dalam perikode operasi normal institusi; tujuan utama kewajiban tersebut adalah untuk dijual; diselesaikan dalam waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan; entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian kewajiban

paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Syarat dari kewajiban yang dapat, pada pilihan lawan transaksi, yang menghasilkan penyelesaian kewajiban dengan penerbitan instrumen ekuitas, tidak memengaruhi klasifikasi.

e. Item Minimum yang Ditampilkan pada Halaman Depan Laporan Keuangan properti, pabrik, dan peralatan; properti investasi;

aset tidak berwujud; aset keuangan; investasi yang dihitung dengan menggunakan metode ekuitas; inventori; uang yang didapatkan dari transaksi non pertukaran (pajak dan transfer); piutang dari transaksi pertukaran; kas dan setara kas; pajak dan utang transfer; utang dibawah transaksi pertukaran; provisi; kewajiban keuangan; hak minoritas, disajikan dalam aset/ekuitas; aset/ekuitas bersih yang diatribusikan kepada pemilik dari entitas pengendali; tambahan lain yang disajikan dalam laporan keuangan yang relevan dengan

pemahaman mengenai posisi keuangan entitas;f. Informasi yang akan Disajikan baik dalam Laporan Posisi Keuangan ataupun Catatan

atas Laporan Keuangan.Suatu entitas harus mengungkapkan, baik dalam laporan posisi keuangan atau dalam Catatan Atas Laporan Posisi Keuangan, subklasifikasi selanjutnya dari lini pos-pos yang disajikan, yang diklasifikasikan dalam cara yang tepat sesuai dengan operasi entitas. Rincian yang disediakan dalam sub-sub klasifikasi, baik dalam laporan posisi keuangan atau dalam Catatan Atas Laporan Keuangan tergantung pada persyaratan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik dan tergantung pula pada ukuran, hakikat dan fungsi jumlah-jumlah yang terlibat. Faktor-faktor yang dirumuskan pada paragraf 91 juga digunakan untuk memutuskan dasar subklasifikasi. Pengungkapan akan bervariasi untuk tiap pos, sebagai contoh: aktiva berujud harus diklasifikasikan dengan kelompok menurut standar yang tepat

yang membahas akuntansi untuk properti, pabrik dan peralatan (IPSAS 17 ) piutang yang dianalisis antara jumlah piutang dari beban pemakai, pajak-pajak dan

pendapatan non-resiprokal lainnya, anggota lain dari entitas ekonomis, piutang dari pihak-pihak terkait, uang muka (prepayments), dan jumlah lainnya

persediaan disub-klasifikasikan menurut standar-standar yang tepat yang membahas akuntansi untuk persediaan, ke dalam klasifikasi seperti halnya barang dagangan, perlengkapan produksi, material-material, barang dalam proses dan barang jadi

pajak dan utang transfer dianalisis antara utang tax refunds, uutang transfer, dan jumlah utang kepada anggota entitas ekonomis lainnya

cadangan dianalisis dengan menunjukkan cadangan terpisah untuk employee benefit cost dan pos-pos lainnya yang diklasifikasikan dalam cara yang tepat kepada operasi-operasi entitas

komponen-komponen aktiva/ekuitas neto yang dianalisis dengan menunjukkan modal sumbangan terpisah, surplus dan defisit akumulasian dan reservasi-reservasi lainnya.

2. Laporan Kinerja Keuangan

Laporan Kinerja Keuangan setidaknya memuat hal-hal sebagai berikut:a. halaman depan laporan kinerja keuangan minimal harus mencakup pos-pos lini berikut

ini: pendapatan; biaya-biaya keuangan; saham surplus atau defisit dari asosiasi dan joint venture yang dihitung dengan

menggunakan metode ekuitas; Keuntungan/kerugian sebelum pajak pada penghapusan aset atau penyelesaian

utang; Surplus atau defisit;Tambahan pos-pos lini, kepala judul dan subtotal harus disajikan dalam laporan kinerja keuangan jika disyaratkan oleh IPSAS, atau jika diperlukan penyajian yang demikian.

b. Informasi yang dilaporkan baik dalam Halaman Depan Laporan Kinerja Keuangan maupun dalam Catatan Laporan KeuanganSuatu entitas harus menyajikan, baik dalam laporan kinerja keuangan atau dalam catatan atas laporan kinerja keuangan, suatu subklasifikasi pendapatan total, yang diklasifikasikan dalam cara yang tepat terhadap operasi entitas.Suatu entitas harus menyajikan, baik dalam laporan kinerja keuangan atau dalam catatan atas laporan kinerja keuangan, analisis biaya-biaya dengan menggunakan suatu klasifikasi baik berdasarkan hakikat biaya-biaya ataupun fungsinya dalam suatu entitas. Contoh: catat seluruh inventori, nilai properti yang dapat direalisasi, pabrik, dan peralatan

pada nilai yang dapat ditebus atau nilai jasa yang dapat ditebus dengan tepat, demikian juga kebalikannya/

restrukturisasi kegiatan-kegiatan dari entitas atau kebalikannya, dan kebalikan dari provisi apapun untuk biaya restrukturisasi

penghapusan item-item properti, pabrik, ataupun peralatan penghentian operasi penyelesaian litigasi pembalikan provisi lainnya

3. Perubahan dalam Aktiva/Ekuitas NetoSuatu entitas harus menyajikan, sebagai komponen yang terpisah dari laporan keuangannya, laporan yang menunjukkan:a. surplus atau defisit neto untuk suatu periode;b. setiap pos pendapatan dan biaya, yang mana, seperti disyaratkan dalam standar-

standar lainnya, diakui secara langsung dalam aktiva/ekuitas neto, dan total dari pos-pos ini; dan

c. efek kumulatif perubahan dalam kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar yang berhubungan dengan perlakuan wajib dalam IPSAS 3

Disamping itu, suatu entitas harus menyajikan, baik dalam laporan maupun dalam catatan atas laporan keuangannya:a. kontribusi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik, dalam kapasitasnya sebagai

pemilik;b. saldo untuk surplus dan defisit akumulasian pada awal periode dan pada tanggal

pelaporan, dan pergerakan selama periode; dan

c. sampai taraf komponen aset/ekuitas neto diungkapkan secara terpisah, rekonsiliasi antara nilai tercatat dari setiap komponen aset/ekuits neto pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan setiap perubahan.

4. Laporan Arus KasIPSAS 2 menyatakan persyaratan-persyaratan untuk penyajian laporan arus kas dan pengungkapan yang berhubungan dengan arus kas. Dinyatakan bahwa informasi arus kas bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan dengan menyediakan dasar dalam menaksir kemampuan entitas untuk menghasilkan kas dan setara kas, dan kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut

5. Catatan atas Laporan KeuanganCatatan atas laporan keuangan dari suatu entitas harus:a. menyajikan informasi mengenai dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan

akuntansi spesifik yang dipilih dan diterapkan terhadap transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa yang penting lainnya;

b. mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh standar akuntansi keuangan sektor publik yang tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan kinerja keuangan, laporan arus kas dan laporan perubahan aktiva/ekuitas neto; dan

c. menyediakan informasi yang tidak disajikan pada laporan keuangan namun diperlukan dalam rangka penyajian yang wajar.

d. catatan atas laporan keuangan harus disajikan dengan cara yang sistematik. setiap pos dalam laporan kinerja keuangan, laporan posisi keuangan dan laporan arus kas harus mempunyai referensi silang dengan setiap informasi terkait pada catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan normalnya disajikan dengan susunan berikut ini, yang membantu pemakai dalam memahami laporan keuangan dan membandingkannya dengan laporan entitas lainnya:a. Pernyataan ketaatan dengan IPSASb. Pernyataan mengenai penerapan dasar (dasar-dasar) pengukuran dan kebijakan-

kebijakan akuntansi;c. Informasi pendukung pos-pos laporan keuangan sesuai uruta sebagaimana pos-pos

tersebut disajikan dalam laporan keuangan; dand. Pengungkapan lainnya, termasuk:

Kontinjensi, komitmen dan pengungkapan finansial lainnya; Pengungkapan non-keuangan

BAB IIIKARAKTERISTIK, DAN PRINSIP YANG BERLAKU UMUM UNTUK

PELAPORAN KEUANGAN

A. Karakteristik Laporan Keuangan

Dalam menyusun laporan keuangan, ada beberapa karakteristik yang harus dipenuhi sehingga laporan keuangan tersebut dianggap baik dan berguna. Karakteristik-karakteristik tersebut adalah:1. dapat dipahami

Informasi adalah dapat difahami jika pemakai dapat menggunakan dengan layak yang diharapkan dapat memahami artinya. Untuk tujuan ini, pemakai diasumsikan mempunyai pengetahuan yang memadai tentang aktivitas entitas dan lingkungan dimana entitas tersebut beroperasi, dan kemauan dan ketekunan untuk mempelajari informasi.Informasi kompleks tidak dapat dikeluarkan dari laporan keuangan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.

2. relevanInformasi dikatakan relevan bagi pemakai jika informasi itu dapat digunakan untuk membantu dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan atau dalam menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi masa lalu. Agar relevan, informasi juga harus tepat waktu.

3. materialitasRelevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya.Informasi dikatakan material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan atau penilaian pemakai yang dibuat atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada hakikat atau ukuran pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus karena kelalaian dalam pencantuman (omission) atau kesalahan kesalahan dalam mencatat (misstatement). Karenanya materialitas lebih merupakan suatu ambang batas atau titik pemisah dari pada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar informasi dipandang berguna.

4. keandalanInformasi andal adalah bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan:a. penyajian Jujur

agar informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya, informasi harus disajikan menurut substansi transaksi dan peristiwa lainnya, dan bukan hanya dalam bentuk hukumnya.

b. substansi mengungguli bentukjika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang harus disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Substansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum.

c. pertimbangan sehat (prudence)pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau biaya tidak dinyatakan terlalu rendah.

d. kelengkapaninformasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya

.5. dapat dibandingkan (Comparability)

Informasi dalam laporan keuangan dapat diperbandingkan jika pemakai mampu mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara informasi pada laporan tersebut dengan informasi dalam laporan lain. Dapat dibandingkan, diterapkan pada hal-hal:a. perbandingan laporan keuangan dari entitas yang berbeda; danb. perbandingan laporan keuangan dari entitas yang sama antar periode waktu.

B. PRINSIP YANG BERLAKU UMUM UNTUK PELAPORAN AKUNTANSI AKRUAL

Menurut FASB, “prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum” (Generally Accepted Accounting Principle) terdiri dari tiga set penting dari aturan, (1) prinsip-prinsip akuntansi dasar, (2) aturan rinci dan standar yang dikeluarkan oleh FASB dan pendahulunya (APB), (3) praktek industri yang berlaku umum.Menurut GAAP, prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah:1. Economic Entity Assumption

Akuntan mencatat semua transaksi bisnis kepemilikan tunggal terpisah dari transaksi pribadi pemilik bisnis. Untuk tujuan hukum, kepemilikan tunggal dan pemiliknya dianggap satu kesatuan , tetapi untuk tujuan akuntansi mereka dianggap dua entitas yang terpisah.

2. Monetary Unit AssumptionKegiatan ekonomi diukur dalam mata uang, dan hanya transaksi yang dapat dinyatakan dalam mata uang dicatat .Karena prinsip akuntansi ini, diasumsikan bahwa daya mata uang tidak berubah dari waktu ke waktu . Akibatnya akuntan mengabaikan pengaruh inflasi terhadap jumlah tercatat. Sebagai contoh, dolar dari transaksi 1960 digabungkan (atau ditunjukkan dengan) dolar dari transaksi 2013.

3. Time Period AssumptionPrinsip akuntansi ini menganggap bahwa mungkin untuk melaporkan kegiatan yang kompleks dan berkelanjutan dari bisnis dalam interval waktu yang berbeda yang relatif singkat seperti lima bulan yang berakhir 31 Mei 2013, atau 5 minggu yang berakhir 1 Mei 2013. Semakin pendek interval waktu, semakin besar kemungkinan kebutuhan akuntan untuk memperkirakan jumlah yang relevan dengan periode tersebut. Misalnya, tagihan pajak properti diterima pada 15 Desember setiap tahun. Pada laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012, jumlahnya telah diketahui, tetapi untuk laporan laba rugi untuk tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2013, jumlah tersebut tidak diketahui dan nilai perkiraan harus digunakan. Sangat penting bahwa interval waktu (jangka waktu) ditampilkan dalam pos laporan laba rugi, laporan ekuitas, dan laporan arus kas. Pelabelan salah satu laporan keuangan dengan " tanggal 31 Desember " tidak cukup baik - pembaca perlu tahu jika pernyataan mencakup satu minggu yang berakhir 31 Desember 2012, bulan yang berakhir 31 Desember 2012 tiga bulan yang berakhir 31 Desember 2012 atau tahun yang berakhir 31 Desember 2012.

4. Cost PrincipleDari sudut pandang akuntan, istilah " biaya " mengacu pada jumlah yang dibelanjakan (kas atau setara kas) ketika item awalnya diperoleh, apakah pembelian yang terjadi tahun lalu atau tiga puluh tahun yang lalu. Untuk alasan ini, jumlah yang ditampilkan

pada laporan keuangan disebut sebagai jumlah biaya historis. Karena prinsip akuntansi ini, jumlah aset tidak disesuaikan untuk inflasi. Bahkan sebagai aturan umum, jumlah aset tidak disesuaikan untuk mencerminkan semua nilai. Oleh karena itu, jumlah aset tidak mencerminkan jumlah uang yang perusahaan akan terima jika ingin menjual aset pada nilai pasar saat ini. Pengecualian untuk investasi tertentu dalam saham dan obligasi yang diperdagangkan secara aktif di bursa efek. Jika ingin mengetahui nilai aset jangka panjang perusahaan saat ini, Anda tidak akan mendapatkan informasi ini dari laporan keuangan perusahaan, Anda perlu untuk mencari di tempat lain , mungkin ke penilai pihak ketiga .

5. Full Disclosure PrincipleJika informasi laporan keuangan penting untuk investor atau pemberi pinjaman, informasi harus diungkapkan dalam pernyataan atau di catatan atas laporan tersebut. Sebagai contoh, katakanlah sebuah perusahaan digugat sejumlah besar uang. Ketika laporan keuangan disusun tidak jelas apakah perusahaan akan mampu mempertahankan diri atau apakah mungkin kehilangan gugatan. Sebagai akibat dari kondisi ini dan karena full disclosure principle, maka informasi tersebut akan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. Sebuah perusahaan biasanya mencantumkan kebijakan akuntansi sebagai catatan pertama untuk laporan keuangannya .

6. Going Concern PrinciplePrinsip akuntansi ini mengasumsikan bahwa perusahaan akan terus ada cukup lama untuk melaksanakan tujuan dan komitmen perusahaan dan tidak akan dilikuidasi di masa mendatang. Jika situasi keuangan perusahaan sedemikian rupa sehingga akuntan yakin bahwa perusahaannya tidak mampu untuk bertahan, akuntan diwajibkan untuk mengungkapkan penilaian ini. Going concern principle memungkinkan perusahaan untuk menunda beberapa biaya dibayar di muka sampai periode akuntansi mendatang.

7. Matching PrinciplePrinsip akuntansi ini mengharuskan perusahaan untuk menggunakan akuntansi berbasis akrual. Matching principle mencocokkan pengeluaran dengan pendapatan. Sebagai contoh, penjualan beban komisi harus dilaporkan pada periode ketika penjualan dibuat (dan tidak dilaporkan pada periode kapan komisi dibayar). Upah kepada karyawan dilaporkan sebagai beban dalam seminggu ketika karyawan bekerja dan tidak dalam seminggu ketika karyawan dibayar. Jika sebuah perusahaan setuju untuk memberikan karyawan 1% dari pendapatan 2013 sebagai bonus pada tanggal 15 Januari 2014, perusahaan harus melaporkan bonus sebagai beban pada tahun 2013 dan jumlah yang belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2013 sebagai kewajiban. Beban tersebut terjadi karena penjualan yang terjadi. Karena kita tidak bisa mengukur manfaat ekonomi masa depan dari hal-hal seperti iklan (dan dengan demikian kita tidak bisa mencocokkan biaya iklan dengan pendapatan pada masa mendatang terkait), akuntan mencatat biaya iklan pada periode dimana iklan dijalankan.

8. Revenue Recognition PrinciplePada akuntansi berbasis akrual (yang bertentangan dengan akuntansi berbasis kas), pendapatan diakui segera setelah produk dijual atau jasa diberikan, terlepas dari kapan uang tersebut diterima. Pada prinsip akuntansi ini, sebuah perusahaan dapat memperoleh dan melaporkan $ 20,000 pendapatan di bulan pertama operasinya namun menerima $ 0 dalam kas aktual pada bulan tersebut .

9. MaterialityKarena adanya prinsip atau pedoman akuntansi, seorang akuntan mungkin diizinkan untuk melanggar prinsip akuntansi lain jika jumlahnya tidak signifikan. Pertimbangan

profesional diperlukan untuk memutuskan apakah jumlah tersebut tidak signifikan atau tidak material. Sebuah contoh item tidak material yakni pembelian $150 printer oleh perusahaan. Karena printer akan digunakan selama lima tahun, matching principle mengarahkan akuntan untuk mencatat biaya selama periode lima tahun. Materiality principle memungkinkan perusahaan untuk melanggar matching principle dan biaya sebesar $ 150 pada tahun tersebut dicatat.

10. ConservatismJika situasi muncul di mana ada dua alternatif bisa diterima untuk pelaporan item, conservatism mengarahkan akuntan untuk memilih alternatif yang akan menghasilkan laba yang kecil atau pengurangan jumlah aset. Prinsip dasar akuntansi conservatism mengarahkan akuntan untuk mengantisipasi atau mengungkapkan kerugian, tetapi tidak memungkinkan aksi serupa untuk keuntungan. Misalnya, potensi kerugian dari tuntutan hukum akan dilaporkan pada laporan keuangan atau dalam catatan, tetapi keuntungan potensial tidak akan dilaporkan. Juga, seorang akuntan dapat menulis persediaan dalam jumlah yang lebih rendah dari biaya asli, tetapi tidak akan menulis persediaan sampai jumlah yang lebih tinggi dari biaya asli.

C. Prinsip-Prinsip dalam IPSAS (sesuai dengan IPSAS 1—PRESENTATION OF FINANCIAL STATEMENTS)Menuru IPSAS 1(Presentation of Financial Statements), dalam penyajian laporan keuangan, ada beberapa pertimbangan yang digunakan1. Fair Presentation and Compliance with International Public Sector Accounting

StandardsLaporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas atas suatu entitas. Penyajian secara wajar meminta representasi yang benar atas dampak dari transaksi, kejadian-kejadian lainnya, dan kondisi yang sesuai dengan definisi dan kriteria atas aset, kewajiban, pendapatan, biaya yang dinyatakan di IPSAS. Suatu entitas yang laporan keuangannya mengikuti IPSASs harus membuat pernyataan yang eksplisit dan kepatuhan penuh dalam catatannya. Laporan keuangan tidak dapat dikatakan patuh terhadap IPSAS kecuali jika mematuhi semua yang dipersyaratkan oleh IPSAS.

2. Going Concern Ketika mempersiapkan laporan keuangan, perlu juga dilakukan penilaian kemampuan entitas untuk bisa berlanjut sebagai entitas yang berkelanjutan (going concern). Penilaian ini harus dilakukan oleh pihak yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan laporan keuangan. Laporan keuangan harus dibuat dengan basis berkelanjutan (on a going concern basis) kecuali jika ada niat untuk melikuidasi entitas atau memberhentikan operasi, atau jika tidak ada alternatif yang realistis tetapi harus dilakukan demikian. Ketika pihak yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan laporan keuangan menyadari, dalam melakukan penilaiannya, bahwa ketidakpastian materi yang terkait dengan kejadian atau kondisi yang mungkin menimbulkan keraguan yang signifikan akan kemampuan entitas untuk untuk bisa berlanjut sebagai entitas yang berkelanjutan (going concern), maka ketidakpastian tersebut harus diungkapkan. Ketika laporan keuangan yang tidak disiapkan dengan basis berkelanjutan (going concern basis) pun harus diungkapkan faktanya, bersamaan dengan basis dimana laporan keuangan disiapkan dan alasan mengapa entitas tidak dianggap berkelanjutan (going concern).

3. Consistency of Presentation

Penyajian dan pengklasifikasian pos-pos dalam laporan keuangan harusnya dipertahankan dari satu periode sampai ke periode berikutnya, kecuali jika :a. Ada kejelasan, yang mengikuti sebuah perubahan yang signifikan dalam operasi

entitas atau sebuah tinjauan atas laporan keuangannya, bahwa penyajian ataupun pengklasifikasian lainnya akan lebih tepat dengan memperhatikan kriteria untuk pemilihan dan penerapan dari kebijakan akuntansi (accounting policies) dalam IPSAS 3; atau

b. IPSAS meminta sebuah perubahan dalam penyajian.4.Materiality and Aggregation

Setiap hal yang material dari pos-pos yang serupa harus disajikan terpisah dalam laporan keuangan. Pos-pos yang berbeda secara sifat atau fungsi harus disajikan terpisah kecuali tidak material. Laporan keuangan adalah hasil dari pengolahan sejumlah besar transaksi atau kejadian-kejadian lainnya yang dibagi ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan sifat atau fungsinya. Tahap akhir dari proses pengumpulan dan pengklasifikasian adalah penyajian data yang ringkas dan terklasifikasi, yang merupakan pos-pos di dalam laporan posisi keuangan, laporan kinerja keuangan, laporan perubahan aset bersih/ekuitas, dan laporan arus kas, atau dalam catatan atas laporan keuangan. Jika ada pos yang tidak material, maka akan dikelompokkan dengan pos-pos lainnya di laporan atau pun dalam catatan atas laporan keuangan. Suatu pos yang tidak cukup material untuk disajikan terpisah dalam laporan keuangan mungkin saja akan cukup material, karena itu harus disajikan terpisah dalam catatan atas laporan keuangan. Penerapan konsep materialitas berarti bahwa persyaratan pengungkapan yang spesifik yang diminta dalam IPSAS tidak perlu jika informasi tersebut tidak material.

5. Offsetting Aset dan kewajiban, dan pendapatan dan beban, tidak dapat dipertukarkan (offset) kecuali jika diminta atau diijinkan oleh IPSAS. Adalah penting untuk aset dan kewajiban, dan pendapatan dan beban dilaporkan terpisah. Penukaran (offsetting) dalam laporan kinerja keuangan atau laporan posisi keuangan, kecuali saat offsetting mencerminkan substansi dari transaksi atau kejadian lainnya, menurunkan kemampuan pengguna baik untuk memahami transaksi, kejadian lainnya, dan kondisi yang telah terjadi dan untuk menilai masa depan arus kas entitas.

6. Comparative Information Kecuali saat IPSAS mengijinkan atau meminta sebaliknya, informasi komparatif harus diungkap berkaitan dengan periode sebelumnya untuk semua jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Informasi komparatif harus termasuk pada informasi naratif dan deskriptif ketika itu relevan untuk memahami laporan keuangan periode berjalan. Apabila penyajian atau pengklasifikasian pos-pos dalam laporan keuangan berubah, jumlah komparatif harus diklasifikasi ulang kecuali jika pengklasifikasian ulang tidak dapat dipraktekkan. Ketika jumlah yang komparatif diklasifikasi ulang, sebuah entitas harus mengungkapkan : a. sifat pengklasifikasian ulangb. jumlah dari setiap pos atau kelompok pos-pos yang diklasifikasi ulang, danc. alasan pengklasifikasian ulang

Apabila jumlah yang komparatif untuk diklasifikasi ulang tidak dapat dipraktekkan, sebuah entitas harus mengungkapkan :

a. alasan untuk tidak mengklasifikasi ulang jumlah, dan

b. sifat dari penyesuaian yang seharusnya dilakukan jika jumlah tersebut telah diklasifikasi ulang.

BAB IVContoh Laporan Keuangan Pemerintah dengan Akrual Basis

A. Singapura (Monetary Authority of Singapore)

Laporan keuangan negara Singapura terdiri dari Consolidated Statement of Comprehensive Income, Consolidated Balance Sheet, Consolidated Statement of Change in Equity, Consolidated Cashflow Statement, Statement of Backing of Currency in Circulation, dan Note to the Consolidated Financial Statement.1. Consolidated Statement of Comprehensive Income

Consolidated Statement of Comprehensive Income terdiri daria. Income

Income pada laporan keuangan Consolidated Statement of Comprehensive Income negara Singapura berasal dari income/loss from foreign operation after transfer to/from provisions, income from domestic and other operations, dan Non-Operating Income.

b. ExpenditureExpenditure pada laporan keuangan Consolidated Statement of Comprehensive Income terdiri dari investment, interest and other expenses, Personnel expenditures, General and administrative expenditures, dan depreciation and amortization.

c. Contribution to Consolidated Fundd. Hasil akhir dari laporan Consolidated Statement of Comprehensive Income adalah

Net profit/lost and total comprehensive income/loss for the year (after Contribution to Consolidated Fund)

2. Consolidated Balance SheetConsolidated Balance Sheet terdiri dari:a. Capital and Reserve

Terdiri dari issued and paid-up capital, general reserve fund, dan currency fund reserve.

b. AssetsTerdiri dari cash and bank balance, Singapore Dollar securities, Foreign financial assets, gold, other assets, dan property and other fixed assets.

c. LiabilitiesTerdiri dari currency in circulation, deposits of financial institutions, MASBills, Provision and other liabilities, dan amount due to Singapore Goverment.

d. Net Asset of the Authoritye. Net Asset of Financial Sector Development Fund

3. Consolidated Statement of Change in EquityConsolidated Statement of Change in Equity terdiri dari:a. Starting Balanceb. Increase in issued and paid-up capitalc. Total comprehensive income/loss for the year (after Contribution to Consolidated

Fund)d. Transfer of reserves to currency fundse. End Balance

4. Consolidated Cash flow StatementConsolidated Cash flow Statement Terdiri dari:a. Cash flow from operating activitiesb. Cash flow from investing activitiesc. Cash flow from financing activitiesHasil akhir dari Consolidated Cash flow Statement adalah posisi Cash and bank balance at the end of the year.

5. Statement of Backing of Currency in CirculationStatement of Backing of Currency in Circulation terdiri dari:a. The value of externalasset and the currency in circulationb. Provisions and other liabilitiesHasil akhir dari Statement of Backing of Currency in Circulation adalah net asset yang merupakan hasil pengurangan dari The value of external asset and the currency in circulation dengan Provisions and other liabilities.

6. Note to the Consolidated Financial StatementCatatan ini merupakan satu kesatuan dan harus dibaca dalam rangka memahami consolidated financial statement.

B. Selandia Baru (Financial Statements of the Government of New Zealand)

Laporan keuangan negara Selandia Baru terdiri dari Statement of Financial Performance, Statement of Comprehensive Income, Statement of Change in Tax Payer's Funds, Statement of Financial Position, Statement of Cash Flows, Statement of Commitment, statement of Contingent Liabilities and Contingent Assets, Statement of Departmental Unapropriated Expenditures and Capital Expenditures, Departmental Net Asset Schedule, Statement of Departmental Expenditure and Capital Expenditure against appropriations, Statements of Trust Monies, Purpose of Trust Account, dan Note to the Financial Statements.1. Statement of Financial Performance

Statement of Financial Performance terdiri dari:a. Revenue

Revenue pada laporan keuangan Statement of Financial Performance negara New Zealand berasal dari Taxation Revenue, Other Sovereign revenue, Sales of Goods and Services, Interest Revenue and Dividends, dan Other Revenue.

b. ExpenseExpense pada laporan keuangan Statement of Financial Performance negara New Zealand terdiri dari Transfer payments and subsidies, Personnel expenses, Depreciation and amortisation, Other operating expenses, Interest expenses, Insurance expenses, Forecast new operating spending, dan Topdown expense adjustment.

c. Minority interests share of operating balance before gains/lossesd. Net gains/(losses) on financial instruments e. Net gains/(losses) on non financial instrumentsf. Net surplus from associates and joint venturesg. Minority interests share of operating balance before gains/lossesh. Minority interests share of net gains/losses

Hasil akhir dari Statement of Financial Performance adalah Operating Balance (excluding Minority Interest).

2. Statement Of Comprehensive IncomeStatement Of Comprehensive Income terdiri dari:a. Operating balance (including minority interest) b. Other comprehensive income

Other comprehensive income terdiri dari Revaluation of physical assets, Share of associates revaluation of physical assets, Net change in hedging instruments entered into for cash flow hedges, Foreign currency translation differences for foreign operations, Valuation gains/(losses) on investments available for sale taken to reserves, dan Other movements.

Hasil akhir dari Statement Of Comprehensive Income adalah Total Comprehensive income yang dirinci ke Minority interests dan the Crown

3. Statement of Cash Flowsa. Cash Flows From Operations

Cash was provided from: Taxation receipts, Others overeign receipts, Sales of goods and services, Interest and dividend receipts, dan Other operating receipts.

Cash was disbursed to: Transfer payments and subsidies, Personnel and operating payments, Interest payments, Forecast new operating spending Topdown expense adjustment.

b. Cash Flows From Investing Activities Cash was provided from: Sale of physical assets, Sale of shares and other

securities, Sale of intangible assets, Repayment of advances, Government share offerin MRP, Sale of investments in associates

Cash was disbursed to: Purchase of physical assets, Purchase of shares and other securities, Purchase of intangible assets, Advances made, Acquisition of investments in associates, Forecast for new capital spending, Topdown capital adjustment

c. Cash Flows From Financing Activities Cash was provided from: Issue of circulating currency, Issue of Government

bonds, Issue of foreign currency borrowings, Issue of other New Zealand dollar borrowings,

Cash was disbursed to: Repayment of Government bonds, Repayment of foreign currency borrowings, Repayment of other New Zealand dollar borrowings, Dividends paid to minority interests.

d. Foreign exchange gains/(losses) on opening cash

4. Statement of Changes in Net Wortha. Net worth at 30 June 2011b. Total comprehensive income

Operating balance Net revaluations Transfers to/(from) reserves (Gains)/losses transferred to the statement of financial performance Other movements

c. Transactions with minority interestsd. Gain on Government share offers e. Increase in minority interest from Government share offersf. Net worth at 30 June 2013

5. Statement of Change in Tax Payer's FundsStatement of Change in Tax Payer's Funds terdiri dari:a. Starting Tax payer's Fundb. Movement in tax payer's Fund for The Year

Movement in tax payer's Fund for The Year merupakan selisih antara total comprehensive income dan return of operating surplus to the crown.

c. Tax payer's Fund at End6. Statement of Financial Position

a. Assets Cash and cash equivalents Receivables Marketable securities, deposits and derivatives in gain Share investments Advances Inventory Other assets Property plant & equipment Equity accounted investments Intangible assets and goodwill Forecast for new capital spending Topdown capital adjustment

b. Liabilities Issued currency Payables Deferred revenue Borrowings Insurance liabilities Retirement plan liabilities Provisions

c. Net Worth Tax payer funds Property, plant and equipment revaluation reserve Other reserves

d. Net worth attributable to minority interests7. Statement of Segments

Statement of segments merupakan perbandingan antara estimasi dan realisasi (actual) pada Core Crown, Crown Entities, dan State-Owned Enterprises yang meliputi:a. Revenueb. Expensesc. Gains/(losses) and other itemsd. Assetse. Liabilities

8. Notes to Financial Statements

Perbandingan Laporan Keuangan Pemerintah dengan Akrual Basisantara Singapura dan Selandia Baru berdasarkan ketentuan IPSAS

1. Laporan Keuangan Pemerintah meliputi :

No. Laporan Singapura Selandia Baru

1. Laporan Posisi Keuangan

Consolidated Balance Sheet Statement of Financial Position

2. Laporan Kinerja Keuangan

Consolidated Statement of Comprehensive Income

- Statement of Financial Performance,

- Statement Of Comprehensive Income

3. Laporan Arus Kas Consolidated Cash flow Statement

Statement of Cash Flows

4. Anggaran Tidak ditampilkan Ditampilkan5. Catatan atas laporan

keuanganNote to the Consolidated Financial Statement

Notes to Financial Statements

6. Laporan Pelengkap - Consolidated Statement of Change in Equity,

- Statement of Backing of Currency in Circulation

- Statement of Changes in Net Worth,

- Statement of Change in Tax Payer's Funds

- Statement of Segments

2. Informasi-Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan

No. Laporan Posisi Keuangan Singapura Selandia Baru1. Pembedaan Lancar/Tidak Lancar Tidak ada pembedaan Tidak ditampilkan dalam

Statement of Financial Position namun menjadi catatan dalam Notes to Financial Statements

2. Item Minimum yang Ditampilkan pada Halaman Depan Laporan Keuangana. Properti, Pabrik, dan

Peralatan;property and other fixed assets

Property plant & equipment

b. Properti Investasi; Other assets

c. Aset tidak berwujud; Intangible assets and goodwill

d. Aset keuangan; - Singapore Dollar securities

- Foreign financial assets

- Gold

- Marketable securities, deposits and derivatives in gain

- Share investments- Equity accounted

investments

e. Investasi yang dihitung dengan menggunakan metode ekuitas;

f. Inventori; Inventory

g. Uang yang didapatkan dari transaksi non pertukaran (pajak dan transfer);

h. Piutang dari transaksi pertukaran;

Other Assets - Advances- Receivables

i. Kas dan setara kas; cash and bank balance Cash and cash equivalents

j. Pajak dan utang transfer; Payables

k. Utang dibawah transaksi pertukaran;

Amount due to Singapore Goverment

Borrowings

l. Provisi; Provision and other liabilities

Provisions

m. Kewajiban keuangan; - MAS Bills- Deposits of financial

institutions- Currency in circulation

- Issued currency- Insurance liabilities

n. Hak minoritas, disajikan dalam aset/ekuitas;

Net worth attributable to minority interests

o. Aset/ekuitas bersih yang diatribusikan kepada pemilik dari entitas pengendali;

- Net Asset of the Authority

- Net Asset of Financial Sector Development Fund

Net Worth yang dirinci dalam : - Tax payer funds- Property, plant and

equipment revaluation reserve

- Other reserves

p. Tambahan lain yang disajikan dalam laporan keuangan yang relevan dengan pemahaman mengenai posisi keuangan entitas;

q. Pos lainnya - Forecast for new capital spending

- Topdown capital adjustment

- Deferred revenue- Retirement plan

liabilities

3. Informasi-Informasi yang Disajikan dalam Laporan Kinerja Keuangan

No.

Laporan Kinerja Keuangan Singapura Selandia Baru

b. Pendapatan dari aktivitas operasi; - income/loss from foreign operation after transfer to/from provisions

- income from domestic and other operations

- Taxation Revenue- Other Sovereign

revenue- Sales of Goods and

Services

c. Surplus atau defisit dari aktivitas operasi;

d. Kos-kos keuangan (kos pinjaman);

- Investment- interest and other

expensese. Surplus atau defisit neto saham

dari asosiasi dan joint venture yang dihitung dengan menggunakan metoda ekuitas;

Net surplus from associates and joint ventures

f. Surplus atau deficit dari aktivitas biasa;

g. Pos-pos luar biasa; Diungkapkan dalam Statement Of Comprehensive Income terdiri dari :- Revaluation of physical

assets- Share of associates

revaluation of physical assets

- Net change in hedging instruments entered into for cash flow hedges

- Foreign currency translation differences for foreign operations

- Valuation gains/(losses) on investments available for sale taken to reserves

- Other movementsh. Saham partisipasi minoritas dari

surplus atau defisit neto; dan- Minority interests share

of operating balance before gains/losses

- Minority interests share of net gains/losses

i. Surplus atau defisit neto untuk periode

Net profit/lost and total comprehensive income/loss for the year (after Contribution to Consolidated Fund)

Total comprehensive income

j. Pos Lainnya - Non-Operating Income- Personnel

expenditures- General and

administrative expenditures

- depreciation and amortization

- Contribution to Consolidated Fund

- Interest Revenue and Dividends

- Other Revenue- Transfer payments and

subsidies- Personnel expenses- Depreciation and

amortisation- Other operating

expenses- Interest expenses- Insurance expenses- Forecast new operating

spending- Topdown expense

adjustment- Net gains/(losses) on

financial instruments- Net gains/(losses) on

non financial instruments

4. Perubahan dalam Aktiva/Ekuitas Neto

No.

Perubahan dalamAktiva/Ekuitas Neto

Singapura Selandia Baru

1. Surplus atau defisit neto untuk suatu periode;

Total comprehensive income/loss for the year (after Contribution to Consolidated Fund)

Net worth

2. Setiap pos pendapatan dan biaya, yang mana, seperti disyaratkan dalam Standar-standar lainnya, diakui secara langsung dalam aktiva/ekuitas neto, dan total dari pos-pos ini; dan

Efek kumulatif perubahan dalam kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar yang berhubungan dengan perlakuan wajib dalam IPSAS 3

5. Catatan atas Laporan Keuangan

No.

Catatan atas Laporan Keuangan

Singapura Selandia Baru

1. Pernyataan ketaatan dengan IPSAS;

Tidak ada Ada

2. Pernyataan mengenai penerapan dasar (dasar-dasar) pengukuran dan kebijakan-kebijakan akuntansi

Menggunakan Singapore Financial Reporting Standarts

Menggunakan NZ GAAP ekuivalen NZ IFRS

3. Informasi pendukung pos-pos laporan keuangan sesuai urutan sebagaimana pos-pos tersebut disajikan dalam laporan keuangan;

Disajikan berurtan Disajikan berurtan

4. Pengungkapan lainnya, termasuk:Kontinjensi, komitmen dan pengungkapan financial lainnya;

Diungkapkan Diungkapkan

Pengungkapan non-keuangan Diungkapkan Diungkapkan