Karakteristik Dan Kemuliaan Sebagai Anak Allah

2
8/6/2019 Karakteristik Dan Kemuliaan Sebagai Anak Allah http://slidepdf.com/reader/full/karakteristik-dan-kemuliaan-sebagai-anak-allah 1/2 Karakteristik dan Kemuliaan Sebagai Anak Allah Roma 8:15 (ITB) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" (AMP) For [the Spirit which] you have now received [is] not a spirit of slavery to put you once more in bondage to fear, but you have received the Spirit of adoption [the Spirit producing sonship] in [the bliss of] which we cry, Abba (Father)! Father! Sebab kita tidak menerima roh perbudakan yang membuat kita takut lagi seperti dulu. Pengertian yang sederhana yang dapat kita sentuh di sini adalah dulu kita mengalami ketakutan akan penghukuman yang akan tiba di dalam hidup kita, dikarenakan kita ada di luar Kristus, sehingga kita dengan jelas tidak mempunyai status anak dan kita tidak memiliki posisi yang benar. Dulu status kita adalah orang yang diperbudak oleh dosa sehingga maut selalu membayang-bayangi situasi kita, itulah yang membuat kita selalu berada di dalam ketakutan akan bahaya maut. Tetapi sekarang status kita jelas adalah Anak Allah oleh karena pekerjaan dari Roh Kudus di dalam kapasitasnya sebagai Roh Adopsi yang ada di dalam kita sebagai meterai keselamatan kita dan menjadikan kita anak-anak Allah yang sah secara hukum Roh. 1Yohanes 4:17-19 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Tidak satupun yang perlu kita takutkan lagi di dalam kehidupan kita sekarang ini, karena segala sesuatu telah terjamin sempurna sejak kita ada di dalam Kristus. Dan esensi seorang yang di dalam Kristus adalah orang itu memiliki sifat dasar mengasihi yang terpancar keluar. Kepada siapapun dan kapanpun! Sehingga adalah sah jika Roh itu sendiri bersaksi bersama dengan roh kita bagi kita, menyatakan bahwa kita adalah anak Allah. Karena memang karakter kita sebagai anak Allah memang serupa dengan Bapa kita. Sifat secara genetis terekspresi keluar. Roma 8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Transcript of Karakteristik Dan Kemuliaan Sebagai Anak Allah

Page 1: Karakteristik Dan Kemuliaan Sebagai Anak Allah

8/6/2019 Karakteristik Dan Kemuliaan Sebagai Anak Allah

http://slidepdf.com/reader/full/karakteristik-dan-kemuliaan-sebagai-anak-allah 1/2

Karakteristik dan Kemuliaan Sebagai

Anak Allah 

Roma 8:15

(ITB) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut

lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu

kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

(AMP) For [the Spirit which] you have now received [is] not a spirit of slavery to put

you once more in bondage to fear, but you have received the Spirit of adoption [the

Spirit producing sonship] in [the bliss of] which we cry, Abba (Father)! Father!

Sebab kita tidak menerima roh perbudakan yang membuat kita takut lagi seperti dulu. Pengertian

yang sederhana yang dapat kita sentuh di sini adalah dulu kita mengalami ketakutan akan

penghukuman yang akan tiba di dalam hidup kita, dikarenakan kita ada di luar Kristus, sehingga kita

dengan jelas tidak mempunyai status anak dan kita tidak memiliki posisi yang benar.

Dulu status kita adalah orang yang diperbudak oleh dosa sehingga maut selalu membayang-bayangi

situasi kita, itulah yang membuat kita selalu berada di dalam ketakutan akan bahaya maut.

Tetapi sekarang status kita jelas adalah Anak Allah oleh karena pekerjaan dari Roh Kudus di dalam

kapasitasnya sebagai Roh Adopsi yang ada di dalam kita sebagai meterai keselamatan kita dan

menjadikan kita anak-anak Allah yang sah secara hukum Roh.

1Yohanes 4:17-19

Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai

keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di

dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan

ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak

sempurna di dalam kasih. Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Tidak satupun yang perlu kita takutkan lagi di dalam kehidupan kita sekarang ini, karena segala

sesuatu telah terjamin sempurna sejak kita ada di dalam Kristus. Dan esensi seorang yang di dalam

Kristus adalah orang itu memiliki sifat dasar mengasihi yang terpancar keluar. Kepada siapapun dan

kapanpun!

Sehingga adalah sah jika Roh itu sendiri bersaksi bersama dengan roh kita bagi kita, menyatakan

bahwa kita adalah anak Allah. Karena memang karakter kita sebagai anak Allah memang serupa

dengan Bapa kita. Sifat secara genetis terekspresi keluar.

Roma 8:16

Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Page 2: Karakteristik Dan Kemuliaan Sebagai Anak Allah

8/6/2019 Karakteristik Dan Kemuliaan Sebagai Anak Allah

http://slidepdf.com/reader/full/karakteristik-dan-kemuliaan-sebagai-anak-allah 2/2

Dan anak akan memiliki hak waris, demikian juga kita, memiliki hak waris bersama Tuhan Yesus ini

akan menjadi tujuan kita sesungguhnya di dalam Tuhan Yesus sebagai bagian akhir kekristenan kita.

Roma 8:17

Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang

berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan

Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga

dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Roma 8:30-32

Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan

mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang

dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. Sebab itu apakah yang akan kita

katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan

kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi

kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita

bersama-sama dengan Dia?