KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB...

44
KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS (Skripsi) Oleh DANI JENGNIA JAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPANKECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS

(Skripsi)

Oleh

DANI JENGNIA JAYA

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

ABSTRAK

KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPANKECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh

Dani Jengnia Jaya

Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik agroforestri, identifikasi pola

agroforestri dan mengetahui besaran pendapatan dengan menggunakan analisis

finansial. Penelitian dilaksanakan di Desa Dadapan, Kecamatan Sumberejo,

Kabupaten Tanggamus pada bulan Januari-Februari 2018. Pengambilan sampel

dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data tentang

karakteristik dan pola agroforestri diperoleh dengan menggunakan pendekatan

deskriptif kualitatif. Analisis finansial pola tanam agroforestri menggunakan

metode NPV, BCR dan IRR dengan umur kelayakan usaha 10 tahun dan tingkat

suku bunga 7%. Karakteristik agroforestri di Desa dadapan merupakan

agroforestri kompleks, terdapat 3 pola tanam agroforestri yang diterapkan petani,

Pola I kombinasi kopi, pepaya, dan pisang memiliki nilai NPV sebesar

Rp 42.860.648,98,- Pola II kombinasi kopi, pisang, mindi memiliki nilai NPV

Rp 39.286.345,62,- dan Pola III yang merupakan kombinasi kopi, lada, dan pisang

memiliki keuntungan yang paling tinggi dengan nilai NPV sebesar

Page 3: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

Dani Jengnia JayaRp 61.418.868,85,- nilai BCR sebesar 3,23 dan IRR sebesar 60%.

Kata kunci : agroforestri, analisis finansial, karakteristik, pola tanam.

Page 4: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

Dani Jengnia Jaya

ABSTRACT

AGROFORESTRY CHARACTERISTICS IN THE DADAPAN VILLAGEOF SUMBEREJO SUBDISTRICT ON TANGGAMUS DISTRICT

Oleh

Dani Jengnia Jaya

The study aimed to investigate the characteristics of agroforestry, the

identification of cropping pattern and to find out the amount of income by using

financial analysis. This study was conducted at Dadapan Village, Sumberejo

Subdistrict, Tanggamus Regency, on January-February 2018. The sample of this

research were selected by using purposive sampling technique. Financial analysis

of agroforestry cropping pattern was analyzed by using NPV, BCR and IRR

method with feasibility age of 10 years and an interest rate of 7%. Agroforestry

characteristics in Desa Dadapan are complex agroforestry, there are 3 cropping

patterns of agroforestry applied by farmers, Pattern I combination of coffee,

papaya, and banana has an NPV value of Rp 42,860,648.98,- Pattern II

combination of coffee, banana, mindi has NPV value Rp 39,286,345.62,- and Pola

III, which is a combination of coffee, pepper, and banana, has the highest profit

with an NPV value of Rp 61,418,868.85,- BCR value of 3.23 and an IRR of 60%.

Keyword : agroforestry, characteristics, financial analysis, pattern.

Page 5: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN

KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh

DANI JENGNIA JAYA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA KEHUTANAN

Pada

Jurusan Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 6: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri
Page 7: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri
Page 8: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 18 mei 1996 di Margoyoso.

Penulis merupakan anak dari Bapak Darno dan Ibu Suwarni.

Pendidikan formal penulis diawali pada tahun 2002 yaitu di

Sekolah Dasar Negeri 1 Dadapan. Kemudian penulis

melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiah

Mambaul’Ulum Margoyoso dan kemudian pada tahun 2011 hingga 2014

menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sumberejo. Penulis

terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas

Lampung pada tahun 2014 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan.

Selama menjadi mahasiswa, dalam keorganisasian penulis menjadi Anggota

Utama dalam Himpunan Mahasiswa Kehutanan (Himasylva) Fakultas Pertanian

Universitas Lampung. Penulis pernah menjadi Asisten Dosen pada mata kuliah

Manajemen Hutan, dan Kehutanan Masyarakat. Penulis telah melaksanakan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bumi Setia Mataram, Kecamatan Seputih

Mataram, Lampung Tengah. Penulis juga telah melaksanakan Praktik Umum

(PU) di KPH Pekalongan Barat Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah.

Page 9: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

Kepada Ayah Ibu dan Kakak Ku Tersayang

Page 10: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

SANWACANA

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Karakteristik Agroforestri di

Desa Dadapan kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus”. Skripsi ini

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di

Universitas Lampung. Tidak lupa shalawat beserta salam selalu tercurah kepada

Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya hingga ke akhir zaman. Pada

kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada

semua pihak yang telah ikut membantu baik kelancaran dalam kegiatan maupun

dalam menyusun skripsi. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada beberapa

pihak sebagai berikut.

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku pembimbing

pertama, pembimbing akademik, dan Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Lampung yang telah memberikan bimbingan, motivasi, saran dan kritik

kepada penulis mulai dari awal penyusunan proposal penelitian sampai

skripsi ini terselesaikan.

2. Bapak Rudi Hilmanto, S.Hut., M.Si., selaku pembimbing kedua atas semua

bimbingan, motivasi, saran, dan nasihat kepada penulis selama penyelesaian

skripsi.

Page 11: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

ii

3. Ibu Dr. Ir. Christine Wulandari, M.P., selaku pembahas atau penguji skripsi

atas semua masukan, arahan, dan nasihat yang telah diberikan dalam proses

penyelesaian skripsi.

4. Masyarakat Desa Dadapan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus yang

telah bersedia menjadi responden untuk penulis mengumpulkan data di

lapangan.

5. Ibu Dr. Melya Riniarti, S.P., M.Si., selaku Ketua Jurusan Kehutanan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung atas bimbingan dan saranya.

6. Bapak Darno dan Ibu Suwarni selaku kedua orangtua penulis yang tak henti

memberi dukungan, kasih sayang, perhatian, pengorbanan, semangat, motivasi

dan, doa yang tak pernah putus.

7. Saudara penulis Rudi Yanjaya yang tak henti mendo’akan dan mendukung

penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh dosen dan staf Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas

Lampung.

Semoga amal kebaikan yang mereka berikan mendapat imbalan dari Allah SWT

aamiin. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kepada Allah saya mohon

ampun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu‘alaikum wr.wb.

Bandar Lampung, Agustus 2018Penulis

Dani Jengnia Jaya

Page 12: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL ..................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vi

I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1A. Latar Belakang.................................................................................. 1B. Tujuan Penelitian .............................................................................. 2C. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 5A. Pengertian Agroforestri .................................................................... 5B. Sistem Agroforestri........................................................................... 6C. Pola Agroforestri .............................................................................. 7D. Biaya Produksi.................................................................................. 8

1. Biaya tetap (fixed costn FC) ......................................................... 82. Biaya variabel (variable cost-VC) ................................................ 9

E. Analisis Finansial.............................................................................. 101. Net present value (NPV)............................................................... 112. Benefit cost ratio (BCR) ............................................................... 123. Internal rate of returns (IRR) ....................................................... 12

F. Analisis Komunitas ........................................................................... 13

III. METODE PENELITIAN ................................................................. 16A. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................ 16B. Alat dan Objek Penelitian................................................................. 17C. Jenis dan Sumber Data...................................................................... 17D. Metode Pengambilan Sampel ........................................................... 17E. Metode Pengumpulan Data............................................................... 19

1. Metode observasi .......................................................................... 192. Analisis komunitas ....................................................................... 203. Metode wawancara ....................................................................... 204. Studi literatur ................................................................................ 20

F. Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................. 201. Net present value (NPV)............................................................... 212. Benefit cost ratio (BCR) ............................................................... 223. Internal rate of returns (IRR) ....................................................... 23

Page 13: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

iv

HalamanIV. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 24

A Karakteristik Pengelolaan Agroforestri........................................... 24B. Pola Agroforestri ............................................................................ 25

1. Pola tanam I ................................................................................ 282. Pola tanam II............................................................................... 303. Pola tanam III ............................................................................. 32

C. Analisis Finansial ........................................................................... 34

V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 39A. Simpulan ........................................................................................ 39B. Saran............................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 41

LAMPIRAN............................................................................................... 45Gambar 8-9.................................................................................................. 44Kuesioner wawancara ................................................................................. 45Tabel 7-12 ................................................................................................... 49

Page 14: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Jumlah responden masing-masing wilayah............................................ 19

2. Pola agroforestri ..................................................................................... 26

3. Jenis tanaman pola tanam I .................................................................... 29

4. Jenis tanaman pola tanam II ................................................................... 31

5. Jenis tanaman pola tanam III.................................................................. 33

6. Analisis finansial pola I, II, dan III ........................................................ 34

7. Pendapatan petani agroforestri ............................................................... 47

8. Pengeluaran petani agroforestri.............................................................. 47

9. Biaya produksi/ha/tahun ...................................................................... 47

10. Perhitungan analisis finansial pola tanam I ......................................... 48

11. Perhitungan analisis finansial pola tanam II ........................................ 49

12. Perhitungan analisis finansial pola tanam III ....................................... 50

Page 15: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1. Kerangka penelitian ............................................................................. 4

2. Peta lokasi penelitian ........................................................................... 16

3. Sistem agroforestri ............................................................................... 25

4. Pola tanam agroforestri ........................................................................ 27

5. Pola tanam I ......................................................................................... 35

6. Pola tanam II ........................................................................................ 36

7. Pola tanam III....................................................................................... 37

8. Wawancara dengan petani agroforestri................................................ 45

9. Wawancara dengan petani agroforestri................................................ 45

Page 16: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengelolaan hutan yang baik tentunya berdampak terhadap kondisi ekonomi

masyarakat sekitar hutan. Salah satu bentuk pengelolaan hutan di Indonesia

adalah pola agroforestri. Agroforestri merupakan suatu sistem pengelolaan lahan

secara multitajuk yang terdiri dari campuran pepohonan, semak, dan tanaman

semusim dalam satu bidang lahan (Olivi et al., 2015). Sistem agroforestri tersebut

telah banyak diterapkan oleh petani diberbagai tempat di Indonesia. Salah satu

daerah yang menerapkan sistem agroforestri adalah Desa Dadapan Kecamatan

Sumberejo Kabupaten Tanggamus. Sistem agroforestri yang diterapkan di Desa

tersebut umumnya merupakan kombinasi tanaman berkayu (pohon) dengan

tanaman bukan kayu (pertanian dan perkebunan).

Petani menanami lahan agroforestri dengan jenis tanaman seperti mindi, mahoni,

gamal, cempaka, waru, petai, dan tanaman kehutanan lainnya dengan tanaman

kopi, kakao, pisang, dan lain-lain. Petani memilih jenis tanaman yang minimal

mampu memenuhi kebutuhan pangan sehari-harinya. Petani menerapkan sistem

agroforestri tersebut sudah sejak lama, karena tanaman tersebut merupakan

budaya setempat yang sejak dahulu sudah dipraktekkan petani dengan cara

mengkombinasikan antara tanaman kehutanan dengan tanaman pertanian.

Page 17: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

2

Sistem agroforestri memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga

yaitu masyarakat mendapatkan hasil dari lahan hutan tanpa harus menunggu masa

tebang karena dapat memperoleh hasil dari tanaman pertanian baik perbulan atau

pertahun tergantung jenis tanaman pertaniannya (Kholifah et al., 2017). Selain itu

produktivitas tanaman kehutanan menjadi meningkat karena adanya pasokan

unsur hara dan pupuk dari pengolahan tanaman pertanian serta daur ulang sisa

tanaman. Hal ini jelas sangat menguntungkan petani karena dapat memperoleh

manfaat ganda dari tanaman pertanian dan kehutanan.

Kajian mengenai karakteristik pengelolaan agroforestri dan sistem pemilihan jenis

tanaman pada lahan dan pola agroforestri yang diterapkan oleh petani menjadi

dibutuhkan guna mengetahui seberapa besar pengaruh pengelolaan agroforestri

tersebut dalam memberikan kontribusinya terhadap pendapatan petani. Dengan

semakin besar kontribusinya akan menjadi pendorong minat dan usaha

masyarakat untuk terus mengembangkan hutan rakyat melalui sistem pengelolaan

agroforestri.

Dengan adanya sistem agroforestri diyakini dapat menjadikan lahan terdegradasi

menjadi produktif dan dapat memulihkan kualitas lingkungan (Nurida et al.,

2018). Berkembangnya agroforestri di daerah ini menghasilkan keberagaman

hasil hutan yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga petani. Keberagaman

hasil hutan tersebut membentuk susunan komposisi tanaman yang berbeda-beda

pada suatu luasan lahan. Hal tersebut mempengaruhi tingkat pendapatan petani

agroforestri. Oleh karena itu pengetahuan tentang karakteristik agroforestri

Page 18: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

3terhadap pendapatan petani menjadi penting untuk dilakukan penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri dan

menganalisis pola tanam agroforestri serta pendapatan petani di Desa Dadapan

Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah.

1. Mengetahui karakteristik agroforestri di Desa Dadapan.

2. Mengetahui pola tanam agroforestri dan pendapatan di Desa Dadapan.

C. Kerangka Pemikiran

Praktek sistem agroforestri telah banyak dilakukan oleh masyarakat sejak dahulu.

Hal ini sering dijumpai pada masyarakat desa yang telah menggunakan prinsip

menanam tanaman semusim dengan menggunakan cara yang tradisional.

Peningkatan produktivitas sistem agroforestri dilakukan dengan menerapkan

perbaikan cara-cara pengelolaan sehingga hasilnya bisa melebihi yang diperoleh

dari praktek sebelumnya. Petani di Desa Dadapan Kecamatan Sumberejo

merupakan salah satu petani yang melakukan pengelolaan lahan dengan sistem

agroforestri. Metode yang digunakan untuk mengetahui karakteristik agroforestri

yaitu menggunakan pertanyaan yang diberikan kepada responden yang ada di

Desa Dadapan.

Data yang diperoleh diolah dalam bentuk tabel dan dijelaskan secara deskriptif.

Analisis finansial digunakan untuk mengetahui pendapatan yang paling

menguntungkan dari beberapa pola yang diterapkan oleh petani sehingga petani

Page 19: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

4dapat mengetahui dan menerapkan pola mana yang memberikan keuntungan

paling tinggi. Hal ini bermanfaat untuk memberikan informasi bagi petani

agroforestri Desa Dadapan serta pemerintah selaku pembuat kebijakan dalam

pembinaan dan pengembangan agroforestri agar dapat memberikan manfaat

sosial, ekonomi dan ekologi yang optimal atau sustainable bagi petani. Alur

penelitian karakteristik agroforestri di Desa Dadapan Kecamatan Sumberejo dapat

dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka penelitian.

Petani Desa Dadapan

Karakteristik agroforestri Analisis komunitas

Analisis finansiala. NPVb. IRRc. B/C

Pola agroforestria. Pola Ib. Pola IIc. Pola III

Pendapatan yang palingmenguntungkan

pendapatan

Page 20: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Agroforestri

Agroforestri merupakan sistem pengelolaan sumberdaya alam yang terdiri dari

campuran pepohonan, tanaman, dan hewan dalam suatu bidang lahan untuk

menciptakan sistem penggunaan lahan terpadu dan berkelanjutan (Paudel et al.,

2017). Sejalan dengan penelitian Olivi et al. (2015) agroforestri merupakan salah

satu bentuk penggunaan lahan secara multitajuk yang terdiri dari campuran

pepohonan, semak, dan tanaman semusim dalam satu bidang lahan.

Terdapat banyak penelitian dan kajian mengenai agroforestri disuatu daerah, Ayu

et al. (2015) mengkaji bahwa pengembangan lahan agroforestri dilakukan dengan

mengkombinasikan berbagai jenis tanaman kehutanan dengan tanaman

perkebunan. Agroforestri juga memiliki kemampuan untuk menjaga dan

mempertahankan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan. Kemampuan

tersebut antara lain, memelihara sifat fisik kesuburan tanah, mempertahankan

cadangan karbon, mempertahankan fungsi hidrologi kawasan, dan

mempertahankan keanekaragaman hayati. Fungsi agroforestri tersebut dapat

diharapkan karena adanya komposisi spesies tanaman dan pepohonan yang ada

dalam suatu bidang lahan (Widianto et al., 2003).

Page 21: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

6B. Sistem Agroforestri

Sistem agroforestri di Indonesia menurut De Foresta et al. (2000) digolongkan

menjadi dua yaitu sistem agroforestri sederhana dan sistem agroforestri kompleks.

Sistem agroforestri sederhana adalah suatu sistem pertanian dimana pepohonan

ditanam secara tumpangsari dengan satu atau lebih jenis tanaman semusim.

Pepohonan bisa ditanam sebagai pagar mengelilingi petak lahan tanaman pangan,

secara acak dalam petak lahan, atau dengan pola lain misalnya berbaris dalam

larikan sehingga membentuk lorong/pagar. Jenis-jenis pohon yang ditanam

sangat beragam, bisa yang bernilai ekonomi tinggi (kelapa, karet, cengkeh, kopi,

kakao, nangka, melinjo, petai, jati, mahoni) atau bernilai ekonomi rendah (dadap,

lamtoro, kaliandra). Jenis tanaman semusim biasanya berkisar pada tanaman

pangan (padi gogo, jagung, kedelai, kacang-kacangan, ubikayu), sayuran,

rerumputan atau jenis-jenis tanaman lainnya.

Sistem agroforestri kompleks adalah suatu sistem pertanian menetap yang

melibatkan banyak jenis pepohonan baik sengaja ditanam maupun yang tumbuh

secara alami pada sebidang lahan dan dikelola petani mengikuti pola tanam dan

ekosistem yang menyerupai hutan. Sistem ini terdapat beraneka jenis pohon,

tanaman perdu, tanaman memanjat (liana), tanaman musiman, dan rerumputan

dalam jumlah yang banyak. Penciri utama dari sistem agroforestri kompleks

adalah kenampakan fisik dan dinamika di dalamnya yang mirip dengan ekosistem

hutan alam baik hutan primer maupun hutan sekunder.

Pengelolaan lahan dengan sistem agroforestri memerlukan pemilihan jenis yang

sesuai serta perlakuan silvikultur yang tepat, pengaturan untuk menjaga cahaya,

Page 22: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

7air, dan nutrisi yang optimum bagi masing-masing jenis penyusun merupakan

kunci keberhasilan dari sistem agroforestri (Hani dan Suryanto, 2014). Sistem

agroforestri telah menarik perhatian dan mendorong minat petani, karena

agroforestri diharapkan menjadi teknologi pertanian yang berkelanjutan. Sistem

ini sangat membantu masyarakat desa untuk mengoptimalkan pemanfaatan

lahannya melalui fungsi ekonomi, ekologi, dan sosial budaya (Prasetyo, 2016).

harus diingat bahwa petani atau masyarakat adalah elemen pokoknya atau sebagai

subyek. Dengan demikian kajian agroforestri tidak hanya terfokus pada masalah

teknik dan biofisik saja, tetapi juga masalah sosial, ekonomi dan budaya yang

selalu berubah dari waktu ke waktu dan sifatnya dinamis (Widianto et al., 2003).

C. Pola Agroforestri

Pola agroforestri adalah klasifikasi agroforestri berdasarkan kombinasi komponen

pohon, tanaman, padang rumput/makanan ternak, dan komponen lain yang

ditemukan dalam agroforestri (Tjatjo et al., 2015). Pola tanam agroforestri dapat

dianggap sukses apabila usaha tersebut dapat meningkatkan produktivitas

berkelanjutan serta dapat diadopsi oleh petani secara mudah sehingga dapat

dikembangkan dalam skala yang lebih luas (Diniyati et al., 2013). Dengan

adanya pola agroforestri diharapkan mampu mengembangkan berbagai macam

tanaman pertanian yang dikombinasikan dengan tanaman kehutanan, peternakan,

dan perikanan (Suparwata, 2018).

Pengaturan jarak tanam dalam pola agroforestri juga penting bagi pertumbuhan

tanaman dan kualitas kayu yang dihasilkan. Jarak tanam yang rapat dapat

mengakibatkan terjadi kompetisi lebih cepat dengan tumbuhan lainnya dalam

Page 23: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

8mendapatkan unsur hara tanah dan cahaya. Ukuran jarak tanam dapat

mempengaruhi jumlah batang, diameter batang, dan kelurusan batang. Jarak

tanam yang lebih besar dapat menyebabkan intensitas cahaya lebih besar diantara

tanaman. Pencahayaan yang baik dapat mempengaruhi laju proses fotosintesis

dan menghambat berkembangnya serangan hama dan penyakit, sedangkan jarak

tanam yang lebih rapat dapat menghasilkan jumlah tanaman yang lebih banyak

(Wahyudi et al., 2014).

D. Biaya Produksi

Biaya adalah nilai korbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh hasil. Biaya

dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya jangka pendek dan biaya jangka

panjang. Biaya jangka pendek terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya

variabel (variable cost), sedangkan dalam jangka panjang semua biaya

dianggap/diperhitungkan sebagai biaya variabel. Biaya produksi dalam usahatani

adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh seseorang dalam proses produksi

untuk mengubahnya menjadi suatu produk (Heriyanto, 2004).

1. Biaya tetap (fixed costn FC)

Biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan,

walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan dalam batas tertentu.

Artinya biaya yang besarnya tidak tergantung pada besar kecilnya kuantitas

produksi yang dihasilkan. Contoh dari biaya tetap seperti gaji yang dibayar

tetap, sewa tanah, pajak tanah, alat dan mesin, bangunan ataupun bunga uang serta

biaya tetap lainnya.

Page 24: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

92. Biaya variabel (variable cost-VC)

Biaya variabel merupakan biaya yang secara total berubah-ubah sesuai dengan

perubahan volume produksi atau penjualan. Artinya biaya variabel berubah

menurut tinggi rendahnya ouput yang dihasilkan, atau tergantung kepada skala

produksi yang dilakukan. Biaya variabel dalam usahatani seperti biaya bibit,

biaya pupuk, biaya obat-obatan, serta termasuk ongkos tenaga kerja yang dibayar

berdasarkan penghitungan volume produksi (Rahardja dan Manurung, 2006).

Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual

(Rahim et al., 2012).

Penerimaan usahatani adalah penerimaan dari semua usahatani meliputi jumlah

penambahan inventaris, nilai penjualan hasil, dan nilai yang dikonsumsi.

Penerimaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penerimaan bersih dan

penerimaan kotor usahatani. Penerimaan bersih merupakan selisih antara

penerimaan kotor dengan pengeluaran total usahatani. Sedangkan penerimaan

kotor adalah nilai total produksi usahatani dalam jangka waktu tertentu baik yang

dijual maupun tidak dijual (Soekartawi et al.,1986).

Pendapatan atau penghasilan dari suatu kegiatan ekonomi adalah pendapatan yang

merupakan balas jasa dari faktor produksi yang diterima oleh rumah tangga

seperti uang, gaji, dan honor. Pendapatan pribadi dapat diartikan semua jenis

pendapatan termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu

kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk suatu negara. Dari istilah

pendapatan pribadi ini dapat disimpulkan bahwa dalam pendapatan pribadi telah

termasuk juga pembayaran pindahan (Sukirno dan Sadono, 2015).

Page 25: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

10Pendapatan rumah tangga adalah penghasilan dari seluruh anggota rumah tangga

yang disumbangkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau perorangan

anggota rumah tangga. Pendapatan seseorang dapat berubah dari waktu kewaktu

sesuai dengan kemampuan mereka. Berubahnya pendapatan seseorang akan

berubah pula besarnya pengeluaran untuk konsumsi suatu barang. Pendapatan

juga merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi konsumsi seseorang

atau masyarakat terhadap suatu barang (Sukirno dan Sadono, 2015).

Sistem produksi agroforestri memiliki suatu kekhasan yaitu menghasilkan lebih

dari satu macam produk, produk-produk yang dihasilkan dapat bersifat terukur

(tangible) dan tak terukur (intangible), pada lahan yang sama ditanam paling

sedikit satu jenis tanaman semusim dan satu jenis tanaman tahunan/pohon,

terdapat kesenjangan waktu antara waktu penanaman dan pemanenan produk

tanaman tahunan/pohon yang cukup lama (Suharjito et al., 2003).

E. Analisis Finansial

Analisis finansial dilakukan untuk mengetahui seberapa besar manfaat yang

diperoleh, biaya yang dikeluarkan, berapa keuntungannya, kapan pengembalian

investasi terjadi, dan pada tingkat suku bunga berapa investasi itu memberikan

manfaat (Lahjie, 2004). Melalui cara berpikir seperti itu maka harus ada

ukuran-ukuran terhadap kinerjanya. Ukuran-ukuran yang digunakan umumnya

adalah:

Page 26: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

111. Net present value (NPV)

Net Present Value (NPV) yaitu nilai saat ini yang mencerminkan nilai keuntungan

yang diperoleh selama jangka waktu pengusahaan dengan memperhitungkan nilai

waktu dari uang atau time value of money. Karena jangka waktu kegiatan suatu

usaha agroforestri cukup panjang, maka tidak seluruh biaya bisa dikeluarkan

pada saat yang sama, demikian pula hasil yang diperoleh dari suatu usaha

agroforestri dapat berbeda waktunya. Untuk mengetahui nilai uang di masa yang

akan datang dihitung pada saat ini, maka baik biaya maupun pendapatan

agroforestri dimasa yang akan datang harus dikalikan dengan faktor diskonto yang

besarnya tergantung kepada tingkat suku bunga bank yang berlaku di pasaran,

dengan model formulasi sebagai berikut:

NPV = Σ Bt – Ct / (1+i)1

Keterangan:

NPV = Nilai bersih sekarang

Bt = Benefit (aliran kas masuk pada periode-t)

Ct = Cost/ Biaya total

I = Interest (tingkat suku bunga bank yang berlaku)

T = Periode waktu

Dengan kriteria apabila NPV > 0 berarti usaha tersebut menguntungkan,

sebaliknya jika NPV < 0 berarti usaha tersebut tidak layak diusahakan (Suharjito

et al., 2003).

Page 27: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

122. Benefit cost ratio (BCR)

Benefit Cost Ratio (BCR) yaitu perbandingan antara pendapatan dan pengeluaran

selama jangka waktu pengusahaan (dengan memperhitungkan nilai waktu

dari uang atau time value of money) dengan model formulasi sebagai berikut:

BCR = ( PV ) Bt / (PV) Ct

Bt – Ct < 0

Bt – Ct > 0

Keterangan:

BCR = Perbandingan antara pendapatan dan pengeluaran

Bt = Benefit (aliran kas masuk pada periode-t)

Ct = Cost/ Biaya total

I = Interest (tingkat suku bunga bank yang berlaku)

T = Periode waktu

3. Internal rate of returns (IRR)

Internal Rate of Returns (IRR) menunjukkan tingkat suku bunga maksimum yang

dapat dibayar oleh suatu proyek atau dengan kata lain merupakan kemampuan

memperoleh pendapatan dari uang yang diinvestasikan. Dalam perhitungan, IRR

adalah tingkat suku bunga apabila BCR yang terdiskonto sama dengan nol. Usaha

agroforestri akan dikatakan layak apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku

bunga yang berlaku di pasar pada saat itu dengan rumus sebagai berikut:

IRR = i1 – [NPV1 ( i2-i1 ) / NPV2 – NPV1 ]

Keterangan:

IRR = Suku bunga maksimum yang dapat dibayar oleh suatu proyek

Page 28: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

13NPV1 = Nilai NPV yang positif pada tingkat suku tertentu

NPV2 = Nilai NPV yang negatif pada tingkat suku bunga tertentu

i1 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama dimana diperoleh NPV Positif

i2 = Discount Factor (tingkat bunga) kedua dimana diperoleh NPV Negatif

F. Analisis Komunitas

Analisis komunitas tumbuhan merupakan suatu cara mempelajari susunan atau

komposisi jenis dan bentuk atau struktur tegakan. Dalam ekologi hutan, satuan

vegetasi yang dipelajari atau diselidiki berupa komunitas tumbuhan yang

merupakan asosiasi kongkret dari semua spesies tetumbuhan yang menempati

suatu habitat. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai dalam analisis komunitas

adalah untuk mengetahui komposisi spesies dan struktur komunitas pada suatu

wilayah yang dipelajari (Indriyanto, 2006).

Keberadaan pohon dalam agroforestri mempunyai dua peranan utama. Pertama,

pohon dapat mempertahankan produksi tanaman pangan dan memberikan

pengaruh positif pada lingkungan fisik, terutama dengan memperlambat

kehilangan hara dan energi, menahan daya perusak air dan angin. Kedua, hasil

dari pohon berperan penting dalam ekonomi rumah tangga petani. Pohon dapat

menghasilkan produk yang digunakan langsung seperti pangan, bahan bakar,

bahan bangunan, dan input untuk pertanian seperti pakan ternak, mulsa, serta,

produk atau kegiatan yang mampu menyediakan lapangan kerja atau penghasilan

kepada anggota rumah tangga (Widianto et al., 2003).

Page 29: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

14Hasil analisis komunitas tumbuhan disajikan secara deskripsi mengenai komposisi

spesies dan struktur komunitasnya. Struktur suatu komunitas tidak hanya

dipengaruhi oleh hubungan antar spesies, tetapi juga oleh jumlah individu dari

setiap spesies organisme. Analisis kualitatif komunitas tumbuhan dapat dibagi

kedalam beberapa parameter yaitu:

a. Stratifikasi merupakan distribusi tumbuhan dalam ruangan vertikal. Semua

spesies tumbuhan dalam komunitas tidak sama ukurannya, serta secara vertikal

tidak menempati ruang yang sama.

b. Kelimpahan merupakan parameter kualitatif yang mencerminkan distribusi

relatif spesies organisme dalam komunitas. Kelimpahan pada umumnya

berhubungan dengan densitas berdasarkan penaksiran kualitatif. Menurut

penaksiran kualitatif, kelimpahan dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu,

sangat jarang, kadang-kadang atau jarang, sering atau tidak banyak, banyak

atau berlimpah-limpah, dan sangat banyak atau sangat berlimpah

c. Penyebaran adalah parameter kualitatif yang menggambarkan keberadaan

spesies organisme pada ruang secara horizontal. Penyebaran tersebut dapat

dikelompokkan menjadi tiga, antara lain random, seragam dan berkelompok

d. Bentuk pertumbuhan adalah penggolongan tetumbuhan menurut bentuk

pertumbuhannya, habitat, atau menurut karakter lainnya. Bentuk pertumbuhan

yang umum dan mudah disebut misalnya pohon, semak, perdu, herba dan liana

(Indriyanto, 2006).

Parameter kuantitatif juga diperlukan untuk kepentingan deskripsi suatu

komunitas tumbuhan, parameter yang digunakan antara lain: kerapatan, kerapatan

Page 30: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

15relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dominansi, dan dominansi relatif. Analisis

kuantitatif komunitas tumbuhan dapat dibagi ke dalam beberapa parameter yaitu

sebagai berikut:

a. Kerapatan (Densitas) adalah jumlah individu per unit luas atau per unit

volume, atau densitas merupakan jumlah individu organisme per satuan ruang.

Untuk kepentingan analisis komunitas tumbuhan, istilah yang mempunyai arti

sama dengan densitas dan sering digunakan adalah kerapatan.

Kerapatan =jumlah individu suatu jenis

luas seluruh petak contoh

Kerapatan Relatif (KR) =kerapatan suatu jenis

kerapatan seluruh jenis frekuensiX100%

b. Frekuensi merupakan besarnya intensitas diketemukannya suatu spesies

organisme dalam pengamatan keberadaan organisme pada komunitas

tumbuhan. Frekuensi digunakan untuk menyatakan proporsi antara jumlah

sampel yang berisi suatu spesies tertentu terhadap jumlah total sampel.

Frekuensi spesies tumbuhan adalah jumlah petak contoh tempat

diketemukannya suatu spesies dari sejumlah petak contoh yang dibuat.

Frekuensi spesies dan frekuensi relatif dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

Frekuensi =jumlah petak contoh ditemukannya suatu jenis

jumlah seluruh petak contoh

Frekuensi Relatif (FR) =frekuensi suatu jenis

frekuensi seluruh jenisX 100%

Page 31: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Dadapan Kecamatan Sumberejo

Kabupaten Tanggamus. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember

2017 sampai Januari 2018. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Peta lokasi penelitian.

Page 32: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

17B. Alat dan Objek Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat tulis, laptop, panduan

wawancara/kuesioner, alat hitung, dan kamera. Objek penelitian yang dikaji

adalah petani agroforestri di Desa Dadapan Kecamatan Sumberejo Kabupaten

Tanggamus.

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan responden. Data

responden yang dibutuhkan adalah karakteristik responden mulai dari tingkat

pendidikan, jumlah tanggungan, usia kepemilikan lahan dan luas lahan serta data

pendapatan petani dari hasil pengelolaan agroforestri pada kondisi lahan, hasil

penerimaan, dan biaya produksi pada penerapan agroforestri. Data sekunder

diperoleh dari instansi-instansi yang terkait seperti kantor kecamatan, kelurahan,

badan pusat statistik, dinas kehutanan, lembaga swadaya masyarakat, dan

kepustakaan lainnya. Data sekunder berupa data yang berhubungan dengan

keadaan lingkungan, baik fisik, sosial masyarakat serta data-data lain yang

mendukung.

D. Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian dilakukan pada responden/masyarakat

pengelola agroforestri dengan menggunakan purposive sampling. Responden

dipilih sesuai dengan tujuan peneliti. Jumlah masyarakat di Desa Dadapan

Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus sebanyak 1303 KK (Badan Pusat

Page 33: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

18Statistik Penduduk Desa Dadapan, 2017). Batas eror yang digunakan pada

penelitian ini adalah 10% karena batas eror 10% dianggap sudah mewakili dengan

keadaan penduduk Desa Dadapan yang homogen. Berdasarkan formula Slovin

(Arikunto, 2011), maka didapatkan jumlah responden pada penelitian yaitu:

= N( ) + 1Keterangan:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = batas error 10 %

1 = bilangan konstan

responden

n =1303

1303(10%)2+1

n =1303

1303 (0,01)+1

n =1303

13,03+1

n =1303

14,03

n = 93 responden

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode proportionate

stratified simple random sampling, yaitu pengambilan sampel dari anggota

populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. Hal ini dikarenakan

kelurahan Dadapan terdiri dari 7 lingkungan yang jumlah sub populasinya tidak

sama, sehingga untuk mendapatkan sampel digunakan rumus sebagai berikut

(Noor, 2016):

Page 34: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

19

i=Ni

N×n

Keterangan:

n = banyaknya sampel

ni = banyaknya sampel ke-i

N = banyaknya populasi rumah tangga

Ni = banyaknya populasi ke-i

Tabel 1. Jumlah responden masing-masing wilayah

No Wilayah Jumlah KK Jumlah Sampel1 Dusun I 193 142 Dusun II 266 193 Dusun III 184 134 Dusun IV 114 85 Dusun V 210 156 Dusun VI 201 147 Dusun VII 135 10

Total 1303 93

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:

1. Metode observasi

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung dengan

mendatangi Desa Dadapan dan mencatat semua hasil pengamatan di lapangan.

Metode ini bertujuan untuk menginventarisasi dan menggambarkan kondisi

lapangan di Desa Dadapan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus.

Page 35: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

202. Analisis komuitas

Kerapatan Relatif =Jumlah individu suatu spesies

Jumlah individu semua spesies pohonX 100%

Kerapatan equifalen =Jumlah individu suatu spesies

Luas lahan responden pola I

Kerapatan equifalen =Jumlah individu suatu spesies

Luas lahan responden pola II

Kerapatan equifalen =Jumlah individu suatu spesies

Luas lahan responden pola III

3. Metode wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi dengan cara bertanya secara

langsung kepada masyarakat dengan menggunakan pedoman kuesioner yang telah

dibuat. Teknik wawancara ini dilakukan dengan cara peneliti datang secara

langsung dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait data yang diperlukan

selama penelitian.

4. Studi literatur

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data sekunder. Data sekunder yang

dibutuhkan meliputi gambaran umum lokasi penelitian, peta wiayah, serta data

lain yang menunjang penelitian.

F. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data tentang karakteristik agroforestri (jenis tanaman dan pola tanam) yang

diperoleh dari responden di Desa Dadapan dianalisis dengan menggunakan

pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan

Page 36: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

21kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses menjawab pertanyaan

penelitian melalui cara-cara berpikir formal dan argumentatif.

Data primer yang telah diperoleh dari wawancara dengan responden selanjutnya

diolah menggunakan analisis finansial. Untuk mengetahui kelayakan usaha dari

hasil komposisi tanaman dilakukan analisis finansial dengan beberapa asumsi

sebagai dasar dalam perhitungan. Asumsi yang dilakukan di lapangan adalah

sebagai berikut:

a. Suku bunga yang berlaku pada tahun 2018 saat penelitian berlangsung

dengan menggunakan suku bunga Bank Indonesia sebesar 7%

b. Umur kelayakan usaha adalah 10 tahun disesuaikan dengan umur ekonomis

kakao sebagai tanaman utama petani (Obiri et al., 2007)

Kriteria analisis finansial menggunakan metode Benefit Cost Ratio (BCR), Net

Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR). Metode tersebut dipilih

karena dapat mempertimbangkan resiko arus kas ke masa depan melalui besaran

biaya yang dikeluarkan dan modal yang dimiliki dalam pelaksanaan suatu

investasi atau usaha. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Suharjito et

al., 2003):

1. Net present value (NPV)

Net Present Value adalah selisih antara penerimaan dengan biaya yang telah

didiskontokan. Usaha layak apabila NPV>0, sebaliknya jika NPV < 0

berarti usaha tersebut tidak layak.

NPV = PVpenerimaan – PVpengeluaran

Page 37: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

22

NPV = Ʃ t=n Bt-Ctt=1 (1+i)t

keterangan :

NPV = nilai bersih sekarang (Rp per ha)

Bt = manfaat yang diperoleh pada tahun ke-t (Rp/ha) Ct = biaya yang

dikeluarkan pada tahun (Rp/ha)

T = periode waktu (tahun)

I = suku bunga (%)

2. Benefit cost ratio (BCR)

Kriteria komposisi tanaman dikatakan layak apabila nilai Net B/C>1 dan

sebaliknya jika B/C<1 maka tidak layak.

BCR = ∑ Bt-Ct

(I+i)1t=nt=1∑ Bt-Ct

(I+i)1t=nt=1

Keterangan :

BCR = perbandingan antara pendapatan dan pengeluaran

Bt = manfaat yang diperoleh pada tahun ke-t (Rp per ha)

Ct = biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t (Rp per ha)

I = suku bunga (%)

t = periode waktu (tahun)

Page 38: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

233. Internal rate of return (IRR)

Kriteria komposisi tanaman dikatakan menguntungkan apabila nilai IRR

lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku.

IRR = i1+NPV1

NPV1-NPV2(i2-i1)

Keterangan:

IRR = suku bunga maksimum yang dapat dibayar oleh suatu proyek (%)

i1 = tingkat suku bunga pada NPV yang bernilai +(%) i2

= tingkat suku bungan pada NPV yang bernilai–(%)

NPV1 = NPV yang bernilai+(Rp per ha)

NPV2 = NPV yang bernilai–(Rp per ha)

Page 39: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu

1. Karakteristik agroforestri yang diterapkan oleh petani di Desa Dadapan

Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus termasuk agroforestri kompleks.

2. Terdapat 3 (tiga) pola tanam agroforestri yang diterapkan. Semua pola tanam

tersebut layak secara finansial. Pola tanam I dengan tanaman utama kopi,

kakao, pisang diperoleh nilai NPV Rp. 42.860.648,98, nilai BCR 2,67, IRR

23%, dan BEP Rp. 25.593.352, pola tanam II dengan jenis tanaman utama

kopi, pisang, mindi diperoleh nilai NPV Rp. 39.286.345,62, nilai BCR 3,14,

IRR 17%, dan BEP Rp. 19.772.105, pola tanam III dengan tanaman utama

kopi, lada, pisang memiliki kelayakan yang lebih tinggi dibanding pola lainnya

dengan nilai NPV sebesar Rp. 61.418.868,85 nilai BCR sebesar 3,23, IRR

sebesar 60% dan BEP Rp. 41.070.808.

B. Saran

Perlu adanya pendampingan kepada masyarakat tentang pemilihan jenis tanaman

bernilai ekonomi yang ditanam di lahan agroforestri sehingga pemilihan jenis

tanaman tidak hanya berdasarkan harga pasar tertinggi tetapi juga memperhatikan

fungsi kawasan.

Page 40: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

DAFTAR PUSTAKA

Page 41: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Buku.Rineka Cipta. Jakarta. 370 p.

Arsela, P. 2018. Pengaruh berbagai varietas dan berbagai pupuk organik cairterhadap pertumbuhan bibit tanaman pepaya. J. Agrifor. 17(1): 153–159.

Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Buku. IPB Press. Bogor. 396 p.

Ayu, H.Y., Qurniati, R., dan Hilmanto, R. 2015. Analisis finansial dan komposisitanaman dalam rangka persiapan pengajuan izin hkm (studi kasus desamargosari kecamatan pagelaran utara kabupaten pringsewu). J. SylvaLestari. 3(1): 31–40.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2017. Kecamatan Sumberejo dalam Angka. Buku.BPS Kota Kabupaten Tanggamus. Lampung. 39 p.

Budidarsono, S., dan Wijaya, K. 2004. Praktek konservasi dalam budidaya kopirobusta dan keuntungan petani. J. Agrivita. 26(1): 107–117.

De Foresta, H., Kusworo, A., Michon, G., dan Djatmiko, W.A. 2000. KetikaKebun Berupa Hutan Agroforestri Khas Indonesia Sebuah SumbanganMasyarakat. Buku. International Centre for Research in Agroforestri.Bogor. 249 p.

Diniyati, D., Achmad, B., dan Santoso, H.B. 2013. Analisis finansial agroforestrisengon di kabupaten ciamis (studi kasus di desa ciamis kecamatan panjalu).J. Penelitian Agroforestri. 1(1): 13–30.

Evizal, R., Sugiatno., Prasmatiwi, F.E., dan Nurmayasari, I. 2016. Shade treespecies diversity and coffee productivity in sumberjaya, west lampung,indonesia. J. Biodiversitas. 17(1): 234–240.

Fitri, R., Tarigan,S.D., Sitorus, S.R.P., dan Rachman, L.M. 2017. Formulation ofagroforestri type for decent income for the farmers in ciliwung huluwatershed of west java province. International J. of Sciences Basic andApplied Research. 36(4): 264–274.

Page 42: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

41Hani, A., dan Suryanto, P. 2014. Dinamika agroforestri tegalan di perbukitan

menoreh, kulon progo, daerah istimewa yogyakarta. J. PenelitianKehutanan Wallacea. 3(2): 119–128.

Harahap, M.R. 2018. Aktivitas daya hambat limbah daging buah kopi robustaaceh terhadap bakteri staphylococcus aureus dan escherichia coli. J.Kesehatan. 9(1): 93–98.

Heriyanto, N.M. 2004. Suksesi hutan bekas tambang dikelompok hutan sungailekawai sungai jengonoi, kabupaten sintang kalimantan barat. J. PenelitianHutan dan Konservasi Alam. 1(2): 5–11.

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Buku. Bumi Aksara. Jakarta. 210 p.

Kholifah, U.N., Wulandari, C., Santoso, T., dan Kaskoyo, H. 2017. Kontribusiagroforestri terhadap pendapatan petani di kelurahan sumber agungkecamatan kemiling kota bandar lampung. J. Sylva Lestari. 5(3): 39–47.

Lahjie, A.M. 2004. Teknik Agroforestry. Buku. Universitas Mulawarman.Samarinda. 329 p.

Nadeak, N. Qurniati, R., dan Hidayat, W. 2013. Analisis finansial pola tanamagroforestri di desa pesawaran indah kecamatan padang cermin kabupatenpesawaran provinsi lampung. J. Sylva Lestari. 1(1): 65–74.

Noor, J. 2016. Metodelogi Penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya IlmiahEdisi VI. Buku. Kencana Media. Jakarta. 304 p.

Nurida, N.L., Mulyani, A., Widiastuti, F., dan Agus, F. 2018. Potensi dan modelagroforestri untuk rehabilitasi lahan terdegradasi di kabupaten berau, paser,dan kutai timur, provinsi kalimantan timur. J. Tanah dan Iklim. 42(1): 13–26.

Obiri, B.D., Bright, G.A., McDonald, M.A., Anglaaere, L.C.N., dan Cobbina, J.2007. Financial analysis of shaded cocoa in ghana. J. Agroforestry System.7(1): 139–149.

Olivi, R., Qurniati, R., dan Firdasari. 2015. Kontribusi agroforestri terhadappendapatan petani di desa sukoharjo 1 kecamatan sukoharjo kabupatenpringsewu. J. Sylva Lestari. 3(2): 1–12.

Paudel, D., Tiwari, K.R., Bajracharya, R.M., Raut, N., dan Sitaula, B.K. 2017.Agroforestry system an opportunity for carbon sequestration and climatechange adaptation in the mid-hills of nepal. Octa J. of EnvironmentalResearch. 5(1): 22–31.

Prasetyo, B.D. 2016. Agroforestry kaliwu in sumba. J. Penelitian Sosial danEkonomi. 13(3): 189–199.

Page 43: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

42Rahardja., dan Manurung. 2006. Teori Ekonomi Mikro. Buku. Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia. Jakarta. 388 p.

Rahim, A.B.D., Supardi, S., dan Hastuti, D.R.D. 2012. Model Analisis EkonomikaPertanian. Buku. Universitas Negeri Makassar. Makassar. 189 p.

Rahmawati, M., dan Hayati, E. 2013. Pengelompokan berdasarkan karaktermorfologi vegetatif pada plasma nutfah pisang asal kabupaten aceh besar. J.Agrista. 17(3): 111–118.

Rajati, T. 2011. Lada perdu sebagai alternatif dalam pemanfaatan lahan kehutanandan peningkatan kualitas lingkungan. J. Gea. 11(1): 77–85.

Ririhena, R.E., Alikodra, H.S., Kusmana, C., dan Retraubun, A.S.W. 2015.Contribution of dusun agroforestry to household income on ambon island,indonesia. International J. of Sciences Basic and Applied Research. 23(1):256–267.

Rivaie, A.A. 2014. Integrasi lada (lada dan sapi) (model usaha tani alternatiframah lingkungan pasca tambang timah di kepulauan bangka belitung). J.Agros. 16(1): 109–123.

Rukmana, H.R. 2014. Untung Selangit dari Agribisnis Kopi. Buku. LilyPublisher. Yogyakarta. 344 p.

Sari, E.I., Sutiarso, E., dan Hadi, S. 2018. Analisis keuntungan dan efisiensipenggunaan biaya usahatani kopi rakyat robusta di kecamatan sumberwringin kabupaten bondowoso. J. Agribest. 2(1): 61–69.

Septiawan, W., Indriyanto., dan Duryat. 2017. Jenis tanaman, kerapatan, danstratifikasi tajuk pada hutan kemasyarakatan kelompok tani rukun makmur 1di register 30. J. Sylva Lestari. 5(2): 88–101.

Soekartawi., Soeharjo, A., Dillon, J.L., dan Hardaker, J.B. 1986. Ilmu Usahatanidan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. Buku. UI-Press. Jakarta253 p.

Suharjito, D., Sundawati, L., Suyanto., dan Utami, S.R. 2003. Aspek SosialEkonomi dan Budaya Agroforestri. Buku. World Agroforestry Centre(ICRAF). Bogor. 31 p.

Sukirno., dan Sadono. 2015. Makro Ekonomi. Buku. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta. 470 p.

Suparwata, D.O. 2018. Pandangan masyarakat pinggiran hutan terhadap programpengembangan agroforestri. J. Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan.15(1): 47–62.

Page 44: KARAKTERISTIK AGROFORESTRI DI DESA DADAPAN …digilib.unila.ac.id/33206/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik dari agroforestri

43Tjatjo, N,T., Basir, M., dan Umar, H. 2015. Karakterstik pola agroforestri

masyarakat di sekitar hutan desa nemo kecamatan kulawi kabupaten sigi. J.Sains dan Teknologi Tadaluko. 4(3): 55–64.

Wahyudi, I., Sinaga, D.K.D., Muhran., dan Jasni, L.B. 2014. Pengaruh jaraktanam terhadap pertumbuhan pohon dan beberapa sifat fisik-mekanis kayujati cepat tumbuh. JIPI. 19(3): 204–210.

Widianto, Hairiah, K., Suharjito, D., dan Sardjono, M.A. 2003. Fungsi dan PeranAgroforestri. Buku. World Agroforestry Centre. Bogor. 37 p.

Winarni, S., Yuwono, S,B., dan Herwanti, S. 2016. Strukur pendapatan, tingkatkesejahteraan dan faktor produksi agroforestri kopi pada kesatuanpengelolaan hutan lindung batutegi. J. Sylva Lestari. 4(1): 1–10.