KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi...

38
KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) Oleh IRFANDI A00498050 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005

Transcript of KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi...

Page 1: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.)

Oleh IRFANDI A00498050

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005

Page 2: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

RINGKASAN

IRFANDI. Karakterisasi Morfologi Lima Populasi Genotipe Nanas (Ananas

comosus (L.) Merr) . (Dibimbing oleh Megayani dan Sobir).

Indonesia memiliki berbagai macam kultivar nanas yang telah

dibudidayakan oleh para petani mulai Sumatra sampai Irian Jaya. Nanas dapat

tumbuh di wilayah dengan tipe agroklimat yang berbeda-beda mulai dari dataran

tinggi sampai dataran rendah. Daerah penghasil buah nanas adalah Palembang,

Riau, Jambi, Bogor, Subang, Pandeglang, Tasikmalaya, dan Kutai. Buah nanas

sudah menjadi trademark bagi suatu daerah atau wilayah.

Salah satu permasalahan pengembangan buah nanas di Indonesia menuju

arah yang lebih baik yaitu kurangnya informasi tentang karakteristik morfologi

pertumbuhan maupun kandungan kimia buah nanas yang diusahakan oleh petani

nanas seperti nanas Bogor, Minyak, Buaya, Merah, dan Hijau. Nanas-nanas

tersebut kemungkinan mempunyai potensi unggul untuk industri pengolahan

maupun konsumsi buah segar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi

pertumbuhan vegetatif, morfologi buah dan kualitas buah lima populasi nanas.

Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok

yang terdiri dari lima kultivar nanas yaitu nanas Bogor, Buaya, Hijau, Merah dan

Minyak. Ulangan 3 kali, setiap kultivar terdiri atas 15 tanaman, sehingga dalam

satu kelompok terdapat 75 tanaman. Jumlah sampel tanaman yang diamati untuk

setiap kultivar dalam 1 kelompoknya 5 tanaman (5 sampel), jumlah total tanaman

yang diamati dalam satu kelompok yaitu 25 tanaman, sehingga jumlah total

sampel dalam tiga kelompok yakni 75 tanaman.

Variabel yang diamati terhadap morfologi tanaman yakni tinggi tanaman,

diameter tajuk, panjang daun ke-7, diameter daun ke-7, diameter tajuk, jumlah

daun dan jumlah duri. Pengamatan terhadap morfologi buah meliputi jumlah

daun mahkota, kedalaman mata buah dan ukuran buah (panjang, diameter

pangkal, tengah, ujung dan hati buah), bobot buah( bobot kotor dan bobot bersih).

Page 3: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Pengamatan kimia buah meliputi padatan terlarut total, penentuan total asam,

penentuan total vitamin C, pH, dan kadar air.

Nanas minyak memiliki pertumbuhan yang lebih tinggi pada tinggi

tanaman, diameter tajuk, dan panjang daun ke-7. Tinggi tanaman berbanding lurus

terhadap pertumbuhan diameter tajuk dan panjang daun, sedangkan jumlah daun

dan diameter daun cenderung sama antar kultivar. Jumlah duri terbanyak dimiliki

oleh nanas hijau, kemudian nanas bogor dan buaya, sedangkan nanas minyak

tidak ada duri pada daunnya.

Nanas minyak memiliki bobot bersih, panjang buah, diameter pangkal,

diameter tajuk, diameter hati, kadar air dan asam teritrasi lebih tinggi dibanding

yang lainnya. Nanas Bogor mengandung padatan terlarut yang lebih tinggi dan

panjang mata yang lebih besar dan lebih menonjol. Derajat keasamaan (pH)

paling tinggi terdapat pada nanas hijau, paling rendah pada nanas buaya,

sedangkan nanas buaya paling banyak mengandung vitamin C, paling rendah pada

nanas Bogor.

Jika dibandingkan antara kandungan padatan terlarut total terhadap asam

tertitrasi, kandungan air pada buah, maka buah nanas minyak dan nanas hijau

memliki angka perbandingan yang paling kecil daripada nanas bogor, merah dan

buaya.

Pertumbuhan morfologi tanaman yakni tinggi tanaman dan diameter daun

ternyata berpengaruh terhadap kenaikan bobot, diameter dan panjang buah

(ukuran buah), dan kadar air. Diameter daun berpengaruh terhadap padatan

terlarut total buah. Semakin besar ukuran buah maka kandungan kimia buah pun

semakin meningkat. Terjadinya peningkatan panjang dan diameter buah

menyebabkan bobot buah pun akan meningkat.

Page 4: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI

NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.)

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian

pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh

IRFANDI

A00498050

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2005

Page 5: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Judul : KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS

(Ananas comosus (L.) Merr.)

Nama : Irfandi

NRP : A00498050

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Megayani Sri Rahayu, MS Dr. Ir. Sobir, Msi

NIP. 131 790 709 NIP. 131 841 754

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. H. Supiandi Sabiham, MAgr

NIP. 130 422 698

Tanggal Lulus:

Page 6: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 11 Juni 1978 dari ayah Alm.

Fadholi dan ibu Muhani. Penulis merupakan anak keenam dari enam bersaudara.

Tahun 1992 penulis lulus SD Mubasyirin Jakarta Selatan, kemudian melanjutkan

ke SMP 105 Jakarta Barat dan lulus tahun 1995. Penulis kemudian melanjutkan

sekolah ke SMUN 65 Jakarta Barat dan lulus 1998. Di tahun yang sama penulis

melanjutkan studinya ke Institut Pertanian Bogor, tepatnya di program studi

Hortikultura Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Institut

Pertanian Bogor.

Page 7: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu

tercurah untuk Nabi Muhammad SAW, dan juga kepada para keluarganya dan

para sahabatnya.

Penelitian dengan judul Karakterisasi Morfologi Lima Genotipe Nanas

(Ananas comosus (L.) Merr) merupakan penelitian yang bersifat eksplorasi untuk

mengetahui karakter morfologi nanas yang ditanam oleh para petani di Indonesia.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ir. Megayani Sri Rahayu, MS dan Dr. Ir. Sobir, MSi atas kebaikan hati dan

kesabarannya yang luar biasa dalam membimbing dan mengarahkan

penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Sriani Sutjiprihati, MS dan Prof. Dr. Ir. Sri Setyati Hardjadi MSc

yang telah memberikan motivasi, bantuan moril serta saran-saran kepada

penulis.

3. Seluruh keluarga terutama Ibu, kakak-kakakku, dan keponakan-

keponakanku yang telah dengan tulus mendo’akan dan memberikan

semangat.

4. Saudara-saudaraku teman-teman seperjuangan di Mitra Bisnis Terpadu

(MBT), dan Saudara-saudaraku Horti’35, terimakasih atas kenang-

kenangan indah dan pahit bersama kalian yang tidak akan pernah

dilupakan.

5. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada

penulis.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, selaku insan- insan

pertanian.

Bogor, Oktober 2005

penulis

Page 8: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................. ii DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. iv PENDAHULUAN.......................................................................................... 1 Latar Belakang --------------------------------------------------------------- 1 Tujuan ------------------------------------------------------------------------ 2 Hipotesis --------------------------------------------------------------------- 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 3 Taksonomi Dan Botani------------------------------------------------------- 3 Syarat Tumbuh --------------------------------------------------------------- 4 Kultivar Nanas --------------------------------------------------------------- 5 Kualitas Buah Nanas --------------------------------------------------------- 6 BAHAN DAN METODE .............................................................................. 8 Tempat Dan Waktu Penelitian ----------------------------------------------- 8 Bahan Dan Alat -------------------------------------------------------------- 8 Metode Penelitian ------------------------------------------------------------ 8 Pelaksanaan Penelitian ------------------------------------------------------- 9 Pengamatan ------------------------------------------------------------------ 10 HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 12 Keadaan Umum -------------------------------------------------------------- 12 Tinggi Tanaman -------------------------------------------------------------- 12 Diameter Tajuk Tanaman ---------------------------------------------------- 13 Jumlah Daun ----------------------------------------------------------------- 14 Peubah Daun ----------------------------------------------------------------- 14 Kualitas Dan Kimia Buah ---------------------------------------------------- 15 Korelasi Antar Variabel Pengamatan ---------------------------------------- 16 KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 18 Saran ------------------------------------------------------------------------- 18 Kesimpulan------------------------------------------------------------------- 18 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 19 LAMPIRAN ................................................................................................... 21

Page 9: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Karakteristik Empat Grup Nanas

(After Leal dan Soule, 1977 dalam Nakasone dan Paull, 1999) ........... 5

2. Nilai rataan tinggi pada minggu ke-1 sampai ke-7

pada lima populasi nanas....................................................................... 12

3. Nilai rataan diameter tajuk pada minggu ke-1

sampai ke-7 pada lima populasi nanas .................................................. 13

4. Nilai rataan jumlah daun minggu ke-1 sampai ke-3

pada lima populasi nanas....................................................................... 14

5. Pengukuran Panjang, Diameter, Duri Daun ke-7

pada lima populasi nanas....................................................................... 14

6. Hasil pengamatan morfologi dan kimia buah

pada lima populasi nanas....................................................................... 15

7. Rekapitulasi hasil uji korelasi pada lima populasi nanas ...................... 17

Page 10: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Teks

1. Sidik Ragam Tinggi Tanaman dari minggu satu sampai tujuh ............ 22

2. Diameter Tajuk dari minggu satu sampai tujuh ................................... 22

3. Sidik Ragam Jumlah Daun Minggu 1 sampai 3 .................................... 23

4. Sidik Ragam Panjang Dau, Diameter Daun dan Jumlah Duri ke-7 ..... 23

5. Sidik Ragam Bobot Kotor ..................................................................... 23

6. Sidik Ragam Bobot Bersih .................................................................... 23

7. Sidik Ragam Jumlah Daun Mahkota..................................................... 23

8. Sidik Ragam Panjang Buah................................................................... 23

9. Sidik Ragam Diameter Tengah ............................................................. 24

10. Sidik Ragam Diameter Pangkal ............................................................ 24

11. Sidik Ragam Diameter Ujung ............................................................... 24

12. Sidik Ragam Diameter Hati .................................................................. 24

13. Sidik Ragam Panjang Mata ................................................................... 24

14. Sidik Ragam Padatan Terlarut Total (PTT) .......................................... 24

15. Sidik Ragam Kadar Air ......................................................................... 24

16. Sidik Ragam Tingkart Keasaman Buah (pH)........................................ 24

17. Sidik Ragam Total Asam Tertitrasi (TAT) ........................................... 25

18. Sidik Ragam Vitamin C ........................................................................ 25

19. Rekapitulasi Uji Korelasis..................................................................... 26

20. Tabel Lanjutan Uji Korelasi .................................................................. 27

Page 11: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Nanas ( Ananas comosus (L.) Merr.) merupakan salah satu buah tropis yang

memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Buah nanas selain digemari masyarakat untuk

konsumsi buah segar, juga merupakan bahan baku industri buah kalengan dan olahan

seperti selai, sirup dan lain -lain.

Tanaman nanas ditanam hampir merata di seluruh wilayah Indonesia mulai dari

Sumatra sampai Irian Jaya (Prahardini et al ., 1994). Nanas dapat tumbuh di wilayah dengan

tipe agroklimat yang berbeda -beda mulai dari dataran tinggi sampai dataran rendah. Daerah

penghasil buah nanas adalah Palembang, Riau, Jambi, Bogor, Subang, Pandeglan g,

Tasikmalaya, dan Kutai. Buah nanas sudah menjadi trademark bagi suatu daerah atau

wilayah.

Berdasarkan karakteristik daun dan buahnya, nanas dapat digolongkan menjadi

lima grup yaitu Spanish, Queen, Abacxy, Cayenne dan Maipure (Naksone dan paull, 1999).

Para petani nanas di Indonesia lebih banyak menanam nanas Ca yenne (nanas Hijau dan

Minyak), nanas Queen (nanas Bogor), dan nanas Spanish (nanas Merah dan Buaya) (Sari,

2002). Nanas Queen lebih cocok untuk dikonsumsi segar karena rasa lebih manis, renyah,

dan aromanya lebih harum dibanding nanas lainnya, sedangkan n anas minyak lebih cocok

untuk olahan.

Usaha -usaha pengembangan nanas masih kurang, hal ini dapat dilihat dari

rendahnya produksi, kualitas buah dan industri olahan. Kualitas buah nanas yang baik dapat

dilihat dari daun yang tidak berduri, diameter tajuk s empit, jumlah anakan sedikit, bentuk

buah silindris, mata buah datar, mahkota buah kecil, jumlah anakan sedikit, kematangan

buah seragam, warna daging buah orange atau kuning, dan daging buah renyah untuk nanas

konsumsi langsung (Deptan, 2000). Menurut kri teria SNI (1992) (dalam Sari, 2002),

kualitas buah yang baik mempunyai diameter tengah buah 9.2 cm, panjang buah 12.6 cm,

bobot buah 678.5 g, tingkat kemanisan (nisbah PTT /asam 27.1, PTT 14.5%).

Kurangnya informasi tentang karakteristik morfologi pertumbu han maupun

kandungan kimia buah nanas yang diusahakan oleh petani nanas seperti nanas Bogor,

Minyak, Buaya, Merah, dan Hijau akan menghambat pengembangan -pengembangan nanas

Page 12: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

di Indonesia kearah yang lebih baik. Nanas-nanas tersebut kemungkinan ada yang

mempunyai potensi unggul untuk industri pengolahan maupun untuk komoditi ekspor buah

segar.

Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan penelitian

yang bersifat eksplorasi atau penelitian lainnya, sehingga akan dapat mendukung usaha

pengembangan nanas kearah yang lebih baik. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan

akan dapat menambah informasi untuk pengembangan nanas selanjutnya.

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui karakteristik morfologi pertumbuhan vegetatif lima populasi nanas.

2. Untuk mengetahui morfologi dan kualitas buah lima populasi nanas.

Hipotesis

Terdapat kultivar yang memiliki pertumbuhan vegetatif dan kualitas buah yang

lebih baik daripada kultivar lainnya.

Page 13: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

TINJAUAN PUSTAKA

Taksonomi Dan Botani

Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) termasuk keluarga Bromeliaceae, kebanyakan

keluarga bromelia hidup efifit di pohon, tetapi nanas umumnya hidup di tanah

(Samson,1980). Morton (1987) menyatakan famili Bromeliaceae terdiri atas 45 genus dan

2000 spesies. Genus yang paling banyak yaitu Ananas dan Pseudonanas (Naka sone dan

Paull, 1999). Tanaman nanas berasal dari Amerika Selatan yang beriklim tropis, yakni

Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut:

Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta, Kelas Angiospermae, Famili Bromeliaceae,

Genus Ananas, dan Spesies Ananas comosus (L.) Merr.

Collins (1960) menyatakan bagian -bagian tanaman nanas meliputi akar, batang,

daun, tangkai buah, buah, mahkota dan anaka n. Tanaman nanas berupa herba tahunan atau

dua tahunan dengan tinggi 50 -100 cm, daun berbentuk pedang, panjang daun sampai 1 m,

lebar daun 5-8 cm. Pinggir daun berduri dan ada juga yang rata, ujung daun lancip, bagian

atas daun berdaging, tersusun spiral, pa ngkalnya memeluk poros utama (Thungtham dan

Wee, 1991)

Menurut Samson (1980) perakaran nanas dalam tanah tidak lebih dari 50 cm.

Batang nanas memiliki panjang 20 cm sampai 25 cm dengan diameter bagian bawah 2

sampai 3.5 cm, sedangkan diameter bagan atas 5 .5 sampai 6.5 cm dan mengecil pada

bagian puncak. Batang nanas beruas -ruas dengan panjang bervariasi dari 1 sampai 10 cm.

Nanas memiliki daun panjang dan sempit, daun tersusun secara spiral pada batang yang

pendek sehingga terbentuk reset, jumlah daun yang terbentuk dapat mencapai 70 -80 helai,

panjang daun nanas 130 -150 cm dengan daun -daun tua lebih pendek daripada daun muda

yang berada diatasnya sampai panjang maksimum. Permukaan daun sebelah atas halus

mengkilap berwarna hijau tua, merah bergaris, atau co klat kemerah-merahan, sedangkan

permukaan daun bawah berwarna keputih -putihan atau keperak-perakan.

Bunga tanaman nanas menurut Collins (1960) bersifat hermaprodit dengan jumlah

100-200 yang masing -masing berkedudukan di ketiak daun. Bunga nanas termasuk bunga

sempurna artinya dalam satu bunga terdapat benang sari dan putik, penyerbukannya

bersifat menyerbuk silang. Buah nanas merupakan buah majemuk yang terbentuk dari

Page 14: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

gabungan 100 -200 bunga. Berdasarkan kriteria SNI (1992) (dalam Sari, 2002), kualitas

bua h yang baik mempunyai diameter tengah buah 9.2 cm, panjang buah 12.6 cm, bobot

buah 678.5 g, tingkat kemanisan (nisbah PTT/asam 27.1, PTT 14.5%).

Syarat Tumbuh

Ashari (1995) mengatakan tumbuhan nana s dapat tumbuh di dataran rendah sampai

dataran tinggi lebih dari 200 -800 m di atas permukaan laut. Jenis tanah yang paling ideal

adalah tanah yang mengandung pasir, subur, gembur, dan banyak mengandung bahan

organik. Derajat keasaman tanah yang cocok adalah 5 -5.6. Nanas tumbuh dan berproduksi

pada kisaran cura h hujan yang cukup luas yaitu dari 600 sampai diatas 3500 mm/tahun

dengan curah hujan optimum untuk pertumbuhan yaitu 1000 -1500 mm/tahun.

Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam budidaya nanas. Laju

pertumbuhan dan perkembangan berhubun gan positif dengan kenaikan suhu sampai 29 o C,

pada suhu yang tinggi ukuran tanaman dan daun lebih besar, dan lebih lentur, teksturnya

halus dan warnanya gelap, ukuran buah lebih besar dan kandungan asamnya lebih rendah.

Pada suhu yang rendah dan daerah dat aran tinggi tanaman nanas mempunyai ukuran yang

lebih pendek, daunnya sempit dengan tekstur yang cukup keras, ukuran buah kecil (kurang

dari 1.8 kg), warna daging buah kuning pucat, kandungan asam cukup tinggi (± 1 %),

kandungan gula rendah, tangkai buah lebih panjang daripada ukuran tanaman, mata buah

lebih menonjol. Pada suhu yang sedang tanaman lebih besar dan datar, daging buah lebih

kuning, kandungan gula lebih tinggi, kandungan asam lebih rendah daripada buah dataran

tinggi. Suhu yang optimim untuk pe rtumbuhan akar yaitu 29 o C. pertumbuhan daun 32 o C

dan untuk pemasakan buah yaitu 25 o C (Nakasone dan Paull, 1999).

Nakasone dan Paull (1999) memaparkan bahwa nanas biasanya dibudidayakan di

daerah dengan kelembaban cukup tinggi, hal tersebut merupakan sala h satu cara untuk

mengurangi kehilangan air dari daun melalui transpirasi. Hal penting lainnya yaitu Jumlah

penyinaran matahari yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan kualitas buah

nanas. Awan dapat menghambat pertumbuhan sehingga ukuran tanaman dan buah menjadi

lebih kecil dengan kandungan asam yang lebih tinggi dan gula lebih rendah.

Page 15: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Kultivar Nanas

Kultivar nanas yang telah dibudidayakan di Indonesia dikelompokkan menjadi 4

grup yaitu :

1. Spanyol (Spanish), ciri -cirinya mempunyai daun panjang , ukuran daun kecil,

berduri halus sampai kasar, buah bulat, mata buah pipih besar dengan jumlah

sedikit, warna buah kuning, misalnya nanas Merah dan nanas Buaya.

2. Cayenne, ciri -cirinya daunnya tidak berduri atau berduri hanya pada ujung -

ujungnya dan ukuran durinya kecil-kecil. Buahnya besar, silindris, rasanya agak

asam, warna hijau kekuningan, mata buah agak datar, misalnya Smoth Cayenne,

hijau, minyak dan lain-lain.

3. Abacaxi, ciri -cirinya mempunyai daun panjang, berduri kasar, buah berbentuk

kerucut, berta ngkai panjang, batang buah putih seperti Cayenne Lisse.

4. Queen, ciri -cirinya daunnya pendek, berduri tajam dan durinya membelah ke

belakang, Buah kerucut, rasanya manis, warna kuning kemerahan dan mata buah

menonojol, misalnya nanas Bogor atau Palembang.

Tabel 1. Karakteristik Empat Grup Nanas (After Leal dan Soule, 1977 dalam Nakasone dan Paull,

1999) Karakter is t ik Spanish C a y e n n e Abacax i Queen D a u n Berdur i Ha lus Berdur i Berdur i Buah B o b o t ( k g ) 0 .9 -1 .8 2 .3 1 .4 0 .5 -1 .1 B e n t u k B u l a t S i l indr i s Kerucut Kerucut Warna ku l i t Mata da lam besar ,

kuning kemerah -merahan .

M a t a d a t a r ; J i n g g a K u n i n g M a t a d a l a m ; K u n i n g

W a r n a d a g i n g Kun ing puca t h ingga k u n i n g

Kun i nh kepu t ih -put ihan K u n i n g t u a

Inti (hati) Besar S e d a n g Keci l Keci l Rasa Rasa asam kua t ,berse r a t Manis , sediki t asam,

rendah serat , berair Manis , l embut , dan bera i r Lebih manis , t idak

ter la lu asam, rendah sera t

Pasar Penga lengan S e d a n g Sanga t bagus S e d a n g S e d a n g Segar Loka l B a g u s B a g u s B a g u s B a g u s E x p o r t Sanga t Bagus S e d a n g K u ra n g B a g u s B a g u s Masa l ah penyak i t Res is ten

L a y u , G u m m o i s i s M e a l y -bug wi l t Resisten Lebih resis ten

d i b a n d i n g k a n ‘Cayenne’

K l o n Red Span i sh S m o o t h C a y e n n e Abacax i Queen S ingapo re Span i sh Cayenne L i s se A b a k k a M a c G r e g o r G r e e n S e l a n g o r Smooth Gu a temalan Sugar Loaf Natal Cast i l la T y p h o n e P a p e l o n Rip ley Pr i -6 7 S t . Michae l V e n e z o l a r a Alexandr ia C a b e z o n e E s m e r a l d a Amare l l a

Page 16: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Kualitas Buah Nanas

Kader (1985) memaparkan komponen kualitas buah meliputi penampakan, tekstur,

rasa, nilai gizi, dan k eamanan. Penampakan mencakup ukuran (besar, bobot), bentuk

(diameter, keseragaman), intensitas dan keseragaman warna, kilap, kerusakan eksternal dan

internal. Tekstur meliputi kekerasan, kelembutan, sukulensi, flavour dan mineral. Standar

kualitas buah nanas untuk konsumsi meliputi kematangan, kekerasan, keseragaman ukuran

dan bentuk-bentuk, bebas dari kerusakan, kelayuan, memar, dan keretakan.

Kandungan gizi, vitamin dan mineral dalam 100 g buah nanas sebagai berikut: air

86 g, kalori 218 kj, protein 0.5 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 13.5 g, serat 0.5 g, dan abu 0.3 g.

Kandungan mineralnya sebagai berikut: kalsium 18 mg, besi 0.3 mg, magnesium 12 mg,

pospor 12 mg, kalium 98 mg dan Na 1 mg. Kandungan vitamin sebagai berikut: asam

askorbat 10 mg, thiamin 0.09 mg, riboflavin 0.04 mg, niacin 0.24 mg dan vitamin A 5.3 IU

(Nakasone dan Paull, 1999).

Buah nanas berdasarkan kegunaannya dibagi menjadi dua golongan yakni: buah

nanas konsumsi segar dan olahan atau buah kalengan. Sudibyo et al. (1992)

mengungkapkan standar buah olahan kandungan airnya 78.6 -86.4%, abu 0.28 -0.48%,

Padatan Terlarut Total (PTT) 8.20 -18.30%, kandungan asamnya 0.64 -1.18%. Buah

konsumsi segar Padatan Terlarut Total diatas 12% dan kandungan asam 0.5 -0.6%.

Tipe ideal buah nanas olahan bentuk bua h silindris panjang dengan ukuran yang

sesuai dengan kaleng, mata dangkal, pematangan dari ujung sampai pangkal serempak,

warna daging buah kuning seragam, hati buah yang kecil, serat sedikit, aroma yang kuat,

bobot buah tanpa mahkota 1.2 kg, nisbah bobot buah tanpa mahkota 1.2 kg, nisbah bobot

buah/bobot tanaman 0.75 dan nisbah gula dan asam sesuai1.

Selama proses pematangan, buah nanas mengalami peningkatan bobot kotor

maupun bersih, total padatan terlarut pada daging buah, peningkatan jumlah asam -asam dan

penurunan kandungan air. Penampakan dari luar yaitu terjadinya perubahan warna dimana

klorofil terdegradasi dan meningkatnya pigmen karoten. Menurut Soedibyo (1992)

kandungan air menurun sejalan dengan penurunan umur panen dan terjadinya peningkatan

kandungan gula sebagai salah satu bagian padatan terlarut total.

Padatan terlarut total pada buah nanas didominasi oleh kandungan gula dan asam .

Menurut Whiting (1970) rasa pada buah nanas merupakan perpaduan antara gula dan asam.

1 Pusat Kajian Buah Tropik (PKBT)

Page 17: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Gula yang terkandung dalam n anas yaitu glukosa 2.32%, fruktosa 1.42%, dan sukrosa

7.89%. Asam-asam yang terkandung dalam buah nanas adalah asam sitrat, asam malat, dan

asam oksalat. Jenis asam yang paling dominan yakni asam sitrat 78% dari total asam.

Keasaman buah dapat diukur denga n mengukur pH ekstrak buah atau dengan metode asam

tertitrasi.

Page 18: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

BAHAN DAN METODE

Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian di lapangan berlangsung dari Juni 2002 sampai dengan Mei 2003 di

kebun percobaan Pusat Kajian Buah Tropik (PK BT) Pasir Kuda Bogor. Analisis buah

dilakukan di Laboratorium Pusat Studi Pemulian Tanaman (PSPT) IPB Darmaga Bogor.

Bahan Dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan yaitu bibit nanas Bogor, Merah, Buaya, Hijau dan

Minyak berumur 3 bulan. Pupuk kandang yang dip akai 55 ton/ha, pupuk kimia yang

dipakai dengan dosis 200 kg/ha urea, 75 kg/ha SP -36, 250 kg/ha KCl dan 30 kg/ha Fur adan

3 G. Pemupukan kedua pada 6 Bulan Setelah Tanam (BST) dengan dosis 100 kg/ha urea

dan 100 kg/ha SP -36. Untuk merangsang pembung aan diaplikasikan 1 ml ethrel dan 30

gram urea dalam 1 liter air untuk disiramkan ketitik tumbuh sebanyak 25 ml pertanaman

pada usia 10 bulan. Bahan yang digunakan di laboratorium NaOH 0.1 N, amilum 1 % dan

aquades.

Alat-alat yang digunakan di lapangan adalah meteran gulung, busur, alat-alat olah

tanah dan alat semprot, alat panen dan lain -lain. Peralatan yang digunakan di laboratorium

yaitu buret, pH meter, refraktometer, oven, desikator, blender, saringan, timbangan analitik

dan lain-lain.

Metode Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok yang

terdiri atas lima kultivar nanas yaitu nanas Bogor, Buaya, Hijau, Merah dan Minyak.

Ulangan 3 kali, setiap kultivar terdiri atas 15 tanaman, sehingga dalam satu kelompok

te rdapat 75 tana man. Jumlah contoh tanaman yang diamati untuk setiap kultivar dalam 1

kelompoknya ada 5 tanaman (5 sampel), jumlah total tanaman yang diamati dalam satu

kelompok yaitu 25 tanaman, sehingga jumlah total sa mpel dalam tiga kelompok yakni 75

tanaman.

Page 19: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Model matematika rancangannya adalah:

Y= µ+ Vi + Kj + eij

Y = Nilai pengamatan

µ = Rataan umum

V = Pengaruh kultivar ke -i

K =Pengaruh kelompok ke -j

e = Galat percobaan kultivar ke -i dan kelompok ke -j

Apabila didapat hasil yang berbeda nyata pada analisis rag am (anova), maka

dilanjutkan dengan analisis DMRT pada taraf nyata 5%.

Untuk mengetahui keterkaitan antara dua peubah digunakan uji Korelasi. Uji

korelasi merupakan suatu pengukuran derajat keterkaitan (hubungan) secara linier antara

dua peubah, koefisien korelasi dirumuskan sebagai berikut:

r = ?(x -x) (y - Y)

[ ?(x-X)2? y-Y)2 ]1/2

r = koefisien korelasi x = rata -rata peubah x

x = peubah x y = rata -rata peubah y

Y= peubah y

Koefisien korelasi berkisar antara -1 sampai +1, jika r = -1 hubungan negatif sempurna

pada dua peubah dan jika r = +1 maka hubungan positif sempurna. Jika nilainya semakin

mendekati nol maka hubungan kedua peubah semakin kecil.

Pelaksanaan Penelitian

Persipan penelitian meliputi pengolahan lahan dengan cara dicangkul sampai

gempur dan seluru h rumputnya dibersihkan dari lahan, kemudian dibuat bedengan dengan

jarak antar bedengan 1 m, setelah itu disiapkan lubang tanam dengan jarat antar lubang 1 m

x 0.5 m total luas lahan yang digunakan 17.5 m x 14.5 m. Pupuk kandang diaplikasikan

dengan cara dimasukkan ke lubang tanam yang telah dipersiapkan sebelumnya, dosis

pupuk kandang yang digunakan 55 ton/ha. Setelah pemberian pupuk kandang kemudian

diaplikasikan pupuk kimia dasar dengan dosis sebagai berikut : urea 200 kg/ha, SP -36

sebanyak 75 kg/ha, KC l 250 kg/ha dan Furadan 3 G 30 kg/ha. Pemupukan kedua pada 6

Page 20: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Bulan Setelah Tanam (BST) dengan dosis 100 kg/ha urea dan 100 kg/ha SP -36. Pestisida

diaplikasikan apabila ada gejala serangan hama dan penyakit.

Pengamatan pertama dila kukan setelah tanaman ber umur 9 bulan, dalam penelitian

ini bibit ditanam terlebih dahulu oleh Pusat Kajian Buah Tropik (PKBT).

Pelaksanaan penelitian meliputi pengamatan di lapangan untuk mengamati

morfologi pertumbuhan vegetatif tanaman selama 14 minggu dengan selang pengamatan

selama 2 minggu sekali, tahap selanjutnya yaitu pengamatan terhadap morfologi buah dan

kualitas buah. Pengamatam terhadap buah dilakukan setelah buah m encapai tingkat

kemasakan penuh, pengamatan dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pemulian, IPB

Darma ga Bogor.

Pengamatan

Peubah-peubah yang diamati yaitu peubah vegetatif yakni tinggi tanaman, diameter

tajuk, panjang daun ke -7, lebar daun ke-7, jumlah daun dan jumlah duri. Peubah -peubah

yang diamati untuk peubah morfologi buah yakni jumlah daun mahkota , kedalaman mata

buah dan ukuran buah (panjang, diameter pangkal, tengah, ujung dan hati buah), bobot

buah ( bobot kotor dan bobot bersih). Pengamatan kimia buah meliputi padatan terlarut

total, penentuan total asam, penentuan total vitamin C, pH, dan kada r air.

Pengamatan tinggi tanaman dilakukan dengan cara mengukur tinggi mulai dari

pangkal batang sampai pucuk tanaman. Jumlah daun dihitung dari daun yang terletak

paling bawah sampai ujung tajuk termasuk daun tua dan daun muda. Diameter tajuk diukur

pada bentangan dua daun terpanjang yang terletak berseberangan.

Panjang mahkota buah diukur dari ujung buah sampai pangkal buah. Diameter

buah diukur tegak lurus terhadap pangkal dan ujung buah nanas. Pangukuran diameter buah

dilakukan di ujung, tengah, da n pangkal buah. Kedalaman mata diukur tiga mata buah

untuk satu buahnya dengan cara membelah buah secara vertikal, kemudian diukur panjang

matanya, kemudian data yang diperoleh dirata -rata. Pengukuran diameter buah, panjang

buah, dan panjang mata buah meng gunakan jangka sorong.

Pengamatan sifat kimia buah sebagai berikut:

1. Penentuan Padatan Total Terlarut (PTT)

Page 21: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Daging buah nanas dihancurkan dengan blender kemudian disaring, filtrat yang

telah tersaring diletakkan pada prisma refraktometer, skala yang terbac a

menunjukkan nilai padatan terlarut total.

2. Penentuan kandungan asam tertitrasi

Buah nanas yang telah diblender diambil sebanyak 20 g, kemudian disaring ke

dalam labu takar 200 ml lalu ditambah aquades sampai tanda tera. Pipet filtrat

tersebut sebanyak 25 ml dan dimasukkan ke erlenmeyer 100 ml untuk dititrasi,

sebelum dititrasi ditambahkan 2 tetes indikator phenofthalein, kemudian dititrasi

dengan NaOH 0.1N sampai terjadi perubahan warna, tepat merah jambu.

Perhitungan total asam tertitrasi (TAT)(%):

TAT= ml NaOH x N x fp x 64 x 100%

mg contoh

N = Normalitas larutan NaOH 0.1 N mg contoh = mg sampel yang diukur

Fp = Faktor pengenceran (100/25)

3. Penentuan Vitamin C

Buah nanas yang telah diblender diambil sebanyak 20 g, kemudian disaring, hasil

saringan dimasukkan ke dalam labu takar 200 ml ditambah aquades sampai tanda

tera. Pipet filtrat tersebut sebanyak 25 ml dan dimasukkan ke erlenmeyer 100 ml,

kemudian ditambah 2 ml amilum 1%. Titrasi dengan 0.01 N dengan yodium

sampai terjadi perubahan warna menjadi kehijauan.

Perhitungan mg vitamin C/100 g = ml I 2 x 0.88 x 100

bobot contoh (g)

I2 = larutan iodium yang digunakan untuk titrasi

0.88 = faktor konversi dari Massa molekul ke bobot

Bobot contoh = bobot sampel yang diukur

4. Penentuan ka dar air

Buah nanas yang telah diblender diambil 10 gram dimasukkan kedalam gelas ukur

100 ml, kemudian dikeringkan dalam oven (105 o C) selama 24 jam, setelah di oven

dimasukkan ke dalam desikator dan timbang bobot kotornya.

Kadar air (%) = X-Y x 100 %

Y

Page 22: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

X = bobot sebelum dioven

Y = bobot setelah dioven

5. Penentuan pH

Daging buah yang telah dihancurkan kemudian disaring, hasilnya dimasukkan ke

tabung reaksi. Cara pengukurannya: nyalakan pH meter sampai angkanya stabil,

kemudian kalibrasi dengan laruta n buffer pH 4 dan 7, setelah itu dicelupkan

elektroda pada larutan sempel dan lihat angka pengukurannya sampai stabil.

Page 23: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum

Pengamatan di lapangan berlangsung pada musim kemarau, hal ini kemun gkinan

berpengaruh terhadap laju pe rtumbuhan yang kurang baik, karena tanaman mengalami

kekurangan air untuk proses metabolismenya, sehingga pertumbuhannya menjadi lambat.

Nanas minyak pada daunnya tidak memiliki duri, tetapi untuk kultivar lainnya pengama tan

jumlah duri tetap dilaksanakan dan selama pengamatan ti dak ditemukan serangan penyakit.

Panen buah tidak bersamaan karena proses pemasakan buah antarkultivar tidak sama.

Nanas Minyak, Bogor, dan Hijau lebih dulu dipanen. Analisis kimia buah dilakukan

bertahap sesuai dengan buah yang dipanen.

Tinggi Tanaman

Hasil pengamatan terhadap tinggi tanaman menunjukkan perbedaan yang nyata.

Tinggi tanaman paling tinggi terdapat pada nanas kultivar Minyak , sedangkan yang lainnya

cenderung sama (Tabel 2).

Tabel 2. Nilai rataan tinggi tanaman pada pengamatan ke-1 sampai ke -7 pada lima populasi nanas.

Kultivar Tinggi Tanaman (cm) Pengamatan ke - 1 2 3 4 5 6 7

Minyak 42,71a 80,50a 82,70a 84,63a 86,20a 87,00a 87,73a Buaya 39,77a 66,93b 69,76b 68,40c 73,13ab 73 ,73bc 82,53ab Hijau 38,36a 71,96b 74,50b 75,50b 76,73b 77,26b 77,81bc Bogor 37,65a 65,46b 69,46b 68,13c 71,30bc 71,50bc 73,43c Merah 36,28a 70,43b 60,86c 62,43c 67,76c 69,30c 71,60c

Ket: angka -angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tida k berbeda nyata pada uji Duncan 5%.

Nanas Minyak memiliki pertumbuhan yang lebih tinggi pada tinggi tanaman

dibanding dengan kultivar lainnya . Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan sifat

genetik pada nanas -nanas tersebut. Keragaman yang terdapat d alam satu spesies dapat

disebabkan oleh keragamaan genetik dan lingkungan. Keragamaan sebagai akibat faktor

genetik atau lingkungan umumnya berinteraksi satu dengan lainnya dalam mempengaruhi

penampilan fenotipe tanaman (Makmur, 1992). Kriteria dari Deptan (2000) tinggi tanaman

yang tegak merupakan tipe ideal bagi pertumbuhan nanas. Nanas yang memiliki

pertumbuhan yang tinggi tegak akan lebih efisien dalam penerimaan sinar matahari,

sehingga lebih optimal dalam membantu proses fotosintesis.

Page 24: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Diameter Tajuk Tanaman

Pada hasil pengamatan terakhir diameter tajuk kelima kultivar nanas menunjukkan

tidak terjadi perbedaan yang nyata, walaupun pada pengamatan sebelumnya terjadi

perbedaan yang nyata antar kultivar (Tabel 3).

Tabel 3. Nilai rataan diameter tajuk pad a pengamatan ke -1 sampai ke -7 pada lima populas i nanas

Kultivar Diameter Tajuk (cm) Pengamatan ke- 1 2 3 4 5 6 7

Minyak 150,36a 139,76a 135,83a 137,26a 140,36a 141,76a 141,59a Buaya 145,79ab 131,60ab 136,43a 138,30a 133.33ab 132,20ab 135,27a Hijau 138,80abc 131,93ab 130,96a 132,56ab 126,86abc 126,43abc 137,67a Bogor 136,16abc 126,90ab 123,10a 122,76b 120,86bc 122,63bc 130,30a Merah 127,26c 118,43b 120,13a 120,13b 112,50c 111,83c 125,75a

Ket: angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom ya ng sama tidak berbeda nyata pada uju Duncan

5%.

Diameter tajuk tanaman secara kesuluruhan pada akhir pengamatan tidak berbeda .

Pada akhir pengamatan diameter tajuk cenderung sama hal ini kemungkinan dari

pengamatan ke -5 sampa 6 pengamatan pertumbuhan diam eter nanas Minyak, Buaya, Bogor

dan Hijau hampir maksimal, sedangkan pada nanas Merah pertumbuhan maksimal pada

pengamatan ke -7, sehingga pada pengamatan ke -7 (terakhir pengamatan ) cenderung sama

antar kultivar.

Seperti halnya tinggi tanaman, bahwa pertum buhan diameter dipengaruhi oleh sifat

genetik dari kultivar-kultivar tersebut. Ukuran diameter nanas yang baik yaitu ukuran

diameter yang tidak lebar cenderung sempit (Deptan, 2000), salah satu manfaat ukuran

diameter nanas yang cenderung sempit adalah akan lebih baik dalam penanganan budidaya

dan pemanenan. Diameter yang sempit disebabkan oleh pertumbuhan daun nanas yang

tegak. Daun nanas yang tegak akan lebih mudah dalam mengintersepsi cahaya matahari,

sehingga penyerapan panjang gelombang matahari lebih optimal.

Page 25: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Jumlah Daun

Jumlah daun nanas pada lima kultivar yang diamati sampai akhir pengamatan tidak

terjadi perbedaan yang nyata, walaupun pada pengamatan awal terjadi perbedaan tetapi

pada pengamata n selanjutnya tidak terjadi perbedaan yang ny ata antar kultivar (Tabel 4).

Tabel 4. Nilai rataan jumlah daun pengamatan ke-1 sampai ke -3 pada lima populasi nanas

Kultivar Jumlah Daun Pengamatan ke-

1 2 3 Minyak 46,8a 42,8 a 43,7 a Buaya 43,6ab 45.2 a 46,4 a Hijau 37,1bc 38,3 a 38,7 a Bogor 36,6bc 36 ,4a 38,5 a Merah 33,8c 35,2 a 35,9 a

Ket: angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5%.

Jumlah daun dari kelima kultivar yang diamati sampai akhir pengamatan tidak

menunjukkan perbedaan yang nyata. Hal ini menunju kkan bahwa pertumbuhan jumlah

daun nanas antar kultivar cenderung sama. Samson (1980) menyatakan jumlah daun yang

terbentuk pada semua jenis nanas dapat mencapai 70 -80 helai.

Karakteristik Daun

Pada pengamatan panjang daun ketujuh terjadi p erbedaan yang nyata, dimana daun

ketujuh nanas Minyak lebih panjang dibandingkan dengan daun ketujuh kultivar lainnya.

Hasil pengamatan pada diameter daun ketujuh tidak menunjukkan per bedaan yang nyata

antar kultivar . Nanas Merah memiliki jumlah duri pali ng banyak diantara 3 kultivar

lainnya, sedangkan pada nanas minyak tidak terdapat duri (Tabel 5 ).

Tabel 5. Pengukuran Panjang, Lebar, Duri Daun ke -7 pada lima populasi nanas

Kultivar Pengamatan Daun ke-7 Panjang (cm) Lebar ( c m ) Duri (jumlah)/10 cm Minyak 62,56a 3,76a Tidak ada Buaya 53,25b 3,70a 20,00d Hijau 51,40b 3,53a 52.66b Bogor 51,40b 3,53a 35.73c Merah 51,40b 3,50a 55.16a

Ket: angka -angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5%. Panjang daun ketujuh nanas Minyak lebih panjang daripada nanas kultivar lainnya,

walaupun nanas Minyak memiliki panjang daun yang lebih, tetapi daun nanas tersebut tidak

tumbuh tegak. Tipe pertumbuhan daun nanas yang ideal yaitu daunnya tegak dan tidak

mudah rebah (Deptan, 2000) . Daun nanas yang panjang dan tegak akan berpengaruh

terhadap tinggi dan ukuran diameter tajuk nanas tersebut. Daun nanas yang panjang dan

Page 26: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

tumbuh tegak akan berpengaruh terhadap jumlah tanaman yang ditanam, teknis budidaya

dan hasil yang dipero leh. Nanas yang berdiri tumbuh tegak akan lebih banyak menangkap

gelombang sinar matahari dan daun nanas yang panjang akan lebih banyak mengandung

klorofil daripada daun yang pendek.

Lebar daun antar kultivar tidak terdapat perbedaan yang nyata. Hal ini

menunjukkan lebar daun antar varietas cenderung sama. Jumlah duri terbanyak dimiliki

oleh nanas Merah, kemudian nanas Hijau, Bogor dan Buaya, sedangkan nanas Minyak

tidak memiliki duri pada daunnya. Ukuran duri nanas Merah lebih kecil dibandingkan

nanas Buay a. Jika dilihat secara keseluruhan nanas Merah memiliki pertumbuhan

morfologi yang lebih kecil daripada nanas yang lainnya. Keberadaan, jumlah dan ukuran

duri pada daun nanas tergantung daripada sifat genetik kultivar -kultivar nanas tersebut.

Deptan (2000) bahwa tipe nanas yang unggul adalah salah satunya tidak memiliki duri pada

daunnya.

Kualitas Dan Kandungan Awal Kimia Buah

Pengamatan terhadap ukuran dan kandungan kimia buah lima kultivar nanas

memberikan hasil sebagai berikut: nanas Minyak menunjukkan hasil yang lebih tinggi pada

ukuran buah (bobot kotor, bobot bersih, panjang buah, diameter pangkal, diameter ujung,

diameter hati), kadar air dan asam tertitrasi terhadap kultivar lainnya . Kultivar Buaya

memiliki kadar vitamin C paling tinggi. Kultivar hij au memiliki pH yang lebih tinggi

dibandingkan kultivar lainnya , sedangkan pH yang paling rendah pada kultivar Buaya.

Nanas Bogor memiliki kandungan padatan terlarut total (PTT), panjang mata yang besar

dan panjang buah yang sama dengan nanas Minyak. (Tabel 6).

Tabel 6. Hasil pengamatan morfologi dan kimia buah pada lima populasi nanas Peubah Pengamatan Kultivar

Minyak Buaya Hijau Bogor Merah Bobot Kotor (g) 1677,17a 1106.,00b 1103,67b 586,00c 899,33b Bobot Bersih (g) 1481,8a 660,0b 469,7bc 429,0bc 399,0c Panjang Buah (cm) 15,168a 10.633ab 9,596ab 13,418a 7,598b Diameter Pangkal (cm) 8,841a 7,2280b 6,463b 6,284b 6,133b Diameter Tengah (cm) 15,27a 8,75b 10,06ab 8,69b 8,50b Diameter Ujung (cm) 8,577a 6,190b 7,129b 5,985b 6,253b Diameter Hati (cm) 2,5 77a 1,530cd 1,634c 1,830b 1,342d Kedalaman Mata (cm) 1.354ab 1,570ab 1,374ab 1,7627a 1.333b Padatan Terlarut (%brix) 12,467b 14,520b 12,733b 21,180a 14,180b Kadar Air (%) 35,813a 16,326c 13,093d 22,065b 16,706c pH 4,560ab 3,800d 4,684a 4,440b 4,185c Asam Tertitrasi (mg/100g) 194,07a 87,47b 92,80b 110,87b 87,33b Vitamin C (mg/100g) 1,001c 1,957a 0,759c 0,702c 1,346b Ket: angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris yang sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5%.

Page 27: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Nanas Minyak memiliki bobot be rsih, panjang buah, diameter pangkal, diameter

tajuk, diameter hati, kadar air dan asam teritrasi lebih tinggi dibanding yang lainnya. Hal ini

ada kaitan yang sangat erat antara tinggi, diameter tajuk dan panjang daun. Collins (1960)

menyatakan pertumbuha n morfologi yang baik akan meningkatkan kualitas buah nanas

terutama diameter hati buah.

Nanas Bogor mengandung padatan terlarut total yang lebih tinggi dan panjang

mata yang lebih besar dan lebih menonjol. Buah nanas golongan Queen termasuk jenis

nana s yang matanya menonjol dan kelihatan dengan nyata (Collins, 1960). Menurut Partini

(2003) buah nanas Queen memiliki mata menonjol sehingga tidak sesuai untuk buah olahan

karena bagian yang dapat diolah hanya sedikit. Padatan terlarut sendiri terdiri dar i

beberapa senyawa asam dan gula , asam-asam pada buah nanas terdiri dari asam sitrat 87%,

asam malat dan asam oksalat, sedangkan gula terdiri dari 2.32% glukosa, 1.42% fruktosa,

dan 7.89% sukrosa (Whiting, 1970).

Derajat keasamaan (pH) paling tinggi terda pat pada nanas Hijau, paling rendah

pada nanas Buaya . Nanas Buaya paling banyak mengandung vitamin C, paling rendah pada

nanas Bogor. Berdasarkan hasil derajat keasamaan buah nanas golongan cayenne (nanas

Hijau dan nanas Minyak) memiliki tingkat keasaman y ang cukup tinggi (pH rendah).

Tingkat keasaman buah dipengaruhi juga oleh jumlah anakan dan kondisi lahan, menurut

Usof (1986) anakan banyak kandungan asam buah pun semakin meningkat. Soedibyo

(1992) mengatakan nanas yang banyak mengandung vitamin C cocok untuk konsumsi

segar.

Jika dibandingkan antara kandungan padatan terlarut total (PTT) terhadap asam

tertitrasi, kandungan air buah, maka buah nanas minyak dan nanas hijau memliki angka

perbandingan yang paling kecil dibandingkan nanas Bogor, Merah dan Bua ya. Semakin

besar nilai padatan terlarut total (PTT) terhadap asam tertitrasi dan rendahnya kandungan

air pada buah maka rasa buah nanas tersebut semakin manis dan lebih cocok untuk

konsumsi segar (Samson, 1980).

Korelasi Antar Variabel Pengamatan

Bobot buah berkorelasi positif dengan tinggi tanaman, panjang buah dan diameter

buah. Diameter daun berkorelasi positif dengan tinggi tanaman dan panjang buah. PTT

berkorelasi positif dengan diameter daun dan panjang mahkota. TAT berkorelasi positif

dengan diameter pangkal, diameter tengah dan bobot buah. KA dipengaruhi oleh tinggi

Page 28: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

tanaman, panjang buah, diameter pangkal, diameter tengah, bobot buah dan TAT. Derajat

keasaman buah nanas berkorelasi negatif dengan PTT buah. (Tabel 7).

Tabel 7. Rekapitulasi hasil uj i korelasi pada lima populasi nanas TT DD PJB DP DT PM BOBOT PTT TAT DD 0.011 PJB 0.59* 0.25 DP 0.49 -0.33 0.39 DT 0.74** -0.16 0.54* 0.88** PM -0.01 0.42 0.12 -0.29* -0.29 BOBOT 0.76** -0.10 0.55** 0.75 0.95** -0.19 PTT -0.36 0.53* 0.24 -0.59 -0.48 0.56* -0.38 TAT 0.33 -0.40 0.52 0.8** 0.71** -0.25 0.60* -0.23 KA 0.54* -0.22 0.68** 0.69** 0.77** -0.06 0.81** -0.06 0.79* Hasi l u j i kore las i d i m a n a * m e n u n j u k k a n Taraf nya ta pada 5 % dan ** menun jukkan T a r a f n y at a p a d a 1 % K e t e r a n g a n : T T = Tinggi Tanaman DT = Diamete r Tanaman TAT = Total Asam Tert i t ras i D D = L e b a r d a u n PM = Pan jang Mata DP = Diamete r Pangka l P J B = Panjang Buah B O B O T =Bobo t Be r s ih P T T = Pada tan Ter la ru t To ta l JDM = J u m l a h D a u n M a h k o t a p H = Ti ngka t keasaman

Pertumbuhan morfologi tanaman yakni tinggi tanaman dan lebar daun ternyata

berpengaruh terhadap kenaikan bobot, diameter dan panjang buah (ukuran buah), dan

kadar air. Lebar daun berpengaruh terhadap padatan terlarut total (PTT) buah. Ting ginya

tanaman dan lebarnya daun akan lebih banyak dalam menerima cahaya matahari, lebarnya

daun akan memperluas area penyerapan cahaya matahari dan meningkatkan jumlah

klorofil, sehingga proses fotosintesis dapat berjalan dengan maksimal. Daun panjang dan

tinggi tegak akan lebih mudah dalam mengintersepsi cahaya yang datang sehingga proses

fotosintesis maksimal atau berjalan baik (Endmond dan Musser, 1957)

Semakin besar ukuran buah maka kandungan kimia, dan kadar air buah pun

bertambah jika dibandingkan dengan buah yang berukuran kecil pada kultivar yang sama.

Sari (2002) menyatakan semakin besar buah nanas Bogor maka kandungan PTT, asam dan

nisbah PTT/asamnya semakin besar. Besar kecilnya kandungan kimia buah dan kandungan

air buah dipengaruhi juga oleh faktor genetik dari kultivar-kultivar tersebut.

Bobot buah nanas akan meningkat seiring dengan bertambahnya ukuran panjang

dan diameter buah tersebut, sehingga kandungan kima buah pun akan bertambah sejalan

dengan perkembangan buah. Buah yang mengandung pada tan terlarut total tinggi (PTT),

dengan kandungan asam dan air sedikit maka rasa buah pun lebih manis. Hasil penelitian

Sari (2002) menunjukkan rendahnya kadar air dan besarnya nisbah PTT/asam pada nanas

Bogor menyebabkan rasa buahnya lebih manis. Rasa asam pada buah dapat dilihat dari

nilai pH buah yang rendah, pH semakin rendah (asam) maka kandungan asam -asam dan air

pada buah semakin meningkat tetapi kandungan PTT buah menurun.

Page 29: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Kultivar Minyak memiliki tinggi tanaman yan g lebih daripada kultivar lainnya. Jumlah

daun dan diameter tajuk pada akhir pengamatan untuk kelima kultivar cenderung sama.

2. Karakteristik daun yaitu daun terpanjang terdapat pada nanas minyak, sedangkan lebar

daunnya cenderung sama. Jumalah duri paling banyak terdapat pada nanas Merah,

sedangkan nanas Minyak tidak memiliki duri pada daunnya.

3. Tinggi tanaman berkorelasi positif terhadap ukuran buah (panjang buah, diameter buah

dan bobot buah). PTT buah dipengaruhi oleh diameter buah dan panjang daun mahko ta.

TAT dipengaruhi oleh diameter buah dan bobot buah. Kadar air buah dipengaruhi oleh

tinggi tanaman, panjang buah, diameter buah dan bobot buah.

4. Kultivar Minyak memiliki panjang buah, bobot buah dan diameter buah paling besar

dibandingkan kultivar lainny a. Nanas Bogor memiliki kedalaman mata yang besar

daripada nanas lainnya.

5. Kandungan PTT terbesar dimiliki oleh nanas Bogor. Vitamin C paling banyak terdapat

pada nanas Buaya, sedangkan tingkat keasaman buahnya paling tinggi (pH rendah).

Nanas Hijau memiliki tingkat keasaman paling rendah. Kandungan air terbesar terdapat

pada nanas Minyak.

Saran

1. Pada penelitian selanjutnya disarankan penilitian di lakukan lebih dari satu lokasi

penelitian.

2. Pada penelitian selanjutnya perlu dilakukan uji organoleptik dan uji daya simpan buah.

Page 30: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, Sumeru. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. UI Press. 485 p. Collins, J. L.1960. The Pineapple. Word Crops Series. Leonard Hill -Intercience Inc.

London. 294p. Direktorat Jendral Tanaman Pangan dan Hortik ultura. Direktorat Bina Produksi

Hortikultura. 2000. Informasi Hortikultura dan Aneka Tanaman. Jakarta . 24 hal.

Dondy, ABS., W. Broto, dan M. Soedibyo. 1992. Penelitian Mutu Buah Nanas ( Ananas

comosus (L.) Merr.) Komersial di Jawa Tengah. J. Hort. 2(3): 37-42. Endmond, J. B., and A. M. Musser, F. S. Andrews. 1957. Fundamental of Horticulture. Mc

Graw Hill Book Company. USA. Kader, A. A. 1985. Postharvest Teachnology of Horticultural Crops. Cooperative Extension

Univ. of California, Division of Agricultur e and Natural Resources. California.

Makmur, A. 1992. Pengantar Pemulian Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta. 30p. Morton, J.F. 1987. Fruits of Warm Climates http://www.hort.purdue.edu/newcrop/

morton/pineapple/html#description#[15 juli 2004] Nakasone, H. Y., and R. E. Paull. 1999. Tropical Fruits. Cab. International. London. Partini. 2003. Pengaruh Perlakuan Dosis Pupuk N dan K Terhadap Pertumbuhan Vegetatif

dan Kualitas Buah Nanas Kultivar Queen. Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Prahardini, P. E. R., S. Purnomo, dan Suhardjo.1994. Evaluasi Keragaman Sumber Genetik

Nenas ( Ananas comosus (L.) Merr.). Sub Balai Penelitian Hor tikultura Malang. Malang.

Sari, Rika Nitri. 2002. Analisis Keragaman Morfologi dan Kualitas Buah, Populasi Nanas

(Ananas comosus (L.) Merr.) Queen di Empat Desa Kabupaten Bogor. Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Samson, J. A. 1980. Tropikal Fruits, Tropical Agriculture Series. Longmarch. London. . Soedibyo, M. T. 1992. Pengaruh Umur Petik Buah Nanas Subang ( Ananas comosus (L.)

Merr.) Terhadap Mutu. J. Hort. 2(2):36 -42.

Page 31: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Ulrich, R. 1970. Organic Acids, p. 89 -111 in Hulme, A. C.(ed). The Biochemistry of Fruit and Their Products. Volume 1. Academic Press. London. 620p.

Usof, Z. 1986. Mempelajari Buah dan Produksi Anakan Tanaman Nanas ( Ananas comosus (L.) Merr.). skripsi. Departemen Budidaya Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Thongtham, M. L. C. dan Y. C. Wee. 1991. Ananas comusus (L.) Merr., p. 69 -75 In

Corronel, R. E, dan Verheij E. W. M (Eds.). Plant Resources of South East Asia (PROSEA). Buah-buahan yang dapat dimakan. PT Gramedia. Jakarta .

Whiting, G. C. 1970. Sugars. P. 1-31 in Hulme, A. C.(ed). The Biochemistry of Fruit and

Their Products. Volume 1. Academic Press. London. 620p.

Page 32: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Lampiran

Page 33: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Tabel Lampiran 1. Sidik Ragam Tinggi Tanaman dari minggu satu sampai tujuh sumber DF Nilai Kuadrat

Tengah Nilai Rataan F hit Pr > F KK

kultivar 4 72.02017333 18.00504333 0.69 0.6133 13.08 Galat 10 259.66726667 25.96672667 Nilai total 14 31.68744000 kultivar 4 418.17733333 104.54433333 3.73 0.0416 7.45 Galat 10 280.30000000 28.03000000 Nilai total 14 698.47733333 kultivar 4 873.36400000 218.34100000 20.77 0.0001 5.66 Galat 10 105.14000000 10.51400000 Nilai total 14 978.50400000 kultivar 4 593.80933333 148.45233333 10.31 0.0014 4.51 Galat 10 144.02000000 14.40200000 Nilai total 14 978.50400000 kultivar 4 577.78266667 144.44566667 9.31 0 .00014 5.05 Galat 10 144.02000000 14.4020000010 Nilai total 14 732.89600000 kultivar 4 577.78266667 144.44566667 9.31 0.0021 5.19 Galat 10 155.11333333 15.51133333 Nilai total 14 732.89600000 kultivar 4 525.58266667 131.39566667 6.86 0.0063 5.56 Galat 10 191.57166667 19.15716667 Nilai total 14 717.15433333 Tabel Lampiran 2. Diameter Tajuk dari minggu satu sampai tujuh sumber DF Jumlah Kuadrat Nilai Rataan F hit Pr > F KK kultivar 4 955.81470667 238.95367667 4.52 0.0242 5.20 Galat 10 528.83826667 52.88382667 Nil ai total 14 1484.65297333 kultivar 4 734.12933333 183.53233333 2.43 0.1165 6.70 Galat 10 756.16000000 75.61600000 Nilai total 14 1490.28933333 kultivar 4 656.44266667 164.11066667 1.77 0.2115 7.44 Galat 10 927.40666667 92.74066667 Nilai total 14 1583.84933333 kultivar 4 756.90266667 189.22566667 3.82 0.0390 5.39 Galat 10 495.58666667 49.55866667 Nilai total 14 1252.48933333 kultivar 4 1399.31066667 349.82766667 4.41 0.0259 7.02 Galat 10 792.38666667 79.23866667 Nilai total 14 2191.69733333 kultivar 4 1483.52266667 370.88066667 4.33 0.0273 7.28 Galat 10 855.94666667 85.59466667 Nilai total 14 2339.46933333 kultivar 3 254.12916667 84.70972222 0.42 0.7417 10.70 Galat 8 1601.84000000 200.23000000 Nilai total 11 1855.96916667

Page 34: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Tabel Lampiran 3. Sidi k Ragam Jumlah Daun Minggu 1 sampai 3 sumber DF Nilai Kuadrat

Tengah Nilai Rataan F hit Pr > F KK

kultivar 4 353.63733333 88.40933333 4.20 0.0299 11.58 Galat 10 210.45500000 21.04550000 Nilai total 14 564.09233333 kultivar 4 219.82333333 54.95583333 0.97 0.4661 19.01 Galat 10 567.34500000 56.73450000 Nilai total 14 787.16833333 kultivar 4 216.77933333 54.19483333 0.86 0.5205 19.52 Galat 10 631.02500000 63.10250000 Nilai total 14 847.80433333 Tabel Lampiran 4. Sidik Ragam Panjang Daun, Lebar d aun dan Jumlah Duri ke -7 sumber DF Nilai Kuadrat

Tengah Nilai Rataan F hit Pr > F KK

kultivar 4 282.76666667 70.69166667 4.24 0.0290 7.55 Galat 10 166.59333333 16.65933333 Nilai total 11 1855.96916667 kultivar 4 0 .16933333 0 .04233333 1.76 0.2126 4.29 Galat 10 0 .24000000 0 .02400000 Nilai total 14 0 .40933333 kultivar 3 2416.48916667 805.49638889 800.38 0.0001 Galat 6 6 .03833333 1 .00638889 Nilai total 11 2423.32916667 Tabel Lampiran 5. Sidik Ragam Bobot Kotor sumber DF Nilai Kuadrat

Tengah Nilai Rataan F hit Pr > F KK

kultivar 4 1903096.933333 475774.23333333 32.05 0.0001 11.33 Galat 8 118748.0666666 14843.50833333 Nilai total 14 2133215.433333 Tabel Lampiran 6. Sidik Ragam Bobot Bersih sumber DF Nilai Kuadrat

Tengah Nilai Rataan F hit Pr > F KK

kultivar 4 2487680.26666667 621920.06666667 40.12 0.0001 18.10 Galat 8 124023.93333333 15502.99166667 Nilai total 14 2729878.1 0000000 Tabel Lampiran 7. Sidik Ragam Jumlah Daun Mahkota sumber DF Nilai Kuadrat

Tengah Nilai Rataan F hit Pr > F KK

kultivar 4 3196.08400000 799.02100000 16.95 0.0006 7.22 Galat 8 377.06400000 47.13300000 Nilai total 14 3768.28400000 Tabel Lampiran 8. Sidik Ragam Panjang Buah sumber DF Nilai Kuadrat

Tengah Nilai Rataan F hit Pr > F KK

kultivar 4 109.50029160 3.36 0.0678 25.28 Galat 8 65.10792280 8 .13849035 Nilai total 14 179.18814243

Page 35: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Tabel Lampiran 9. Sidik Ragam Diameter Pangkal sumber DF Nilai Kuadrat

Tengah Nilai Rataan F hit Pr > F KK

kultivar 4 14.97760960 3 .74440240 8.23 0.0062 9.65 Galat 8 3 .63811520 0 .45476440 Nilai total 14 18.68217293 Tabel Lampiran 10. Sidik Ragam Diameter Tengah sumber DF Nilai Kuadrat

Tengah Nilai Rataan F hit P r > F KK

kultivar 4 4293.70989793 1073.42747448 1.18 0.3875 17.52 Galat 8 7257.24893907 907.15611738 Nilai total 14 13311.75993110 Tabel Lampiran 11. Sidik Ragam Diameter Ujun g sumber DF Nilai Kuadrat

Tengah Nilai Rataan F hit Pr > F KK

kultivar 4 13.51773427 3 .37943357 8.76 0.0051 9.10 Galat 8 3 .08669973 0 .38583747 Nilai total 14 16.83974560 Tabel Lampiran 12. Sidik Ragam Diameter Hati sumber DF Nilai Kuadrat

Tengah Nilai Rataan F hit Pr > F KK

kultivar 4 2 .73951507 0 .68487877 63.41 0.0001 5.82 Galat 8 0 .08640773 0.0 1080097 Nilai total 14 2 .85196023 Tabel Lampiran 13. Sidik Ragam Panjang Mata sumber DF Nilai Kuadrat

Tengah Nilai Rataan F hit Pr > F KK

kultivar 4 0 .40922673 0 .10230668 2.35 0.1417 14.11 Galat 8 0 .34881827 0 .04360228 Nilai total 14 0 .97264823 Tabel Lampiran 14. Sidik Ragam Padatan Terlarut Total (PTT) sumber DF Nilai Kuadrat

Tengah Nilai Rataan F hit Pr > F KK

kultivar 4 151.94842667 37.98710667 17.13 0.0005 9.91 Galat 8 17.73845333 2 .21730667 Nilai total 14 171.34256000 Tabel Lampiran 15. Sidik Ragam Kadar Air sumber DF Nilai Kuadrat

Tengah Nilai Rataan F hit Pr > F KK

kultivar 4 969.48012160 242.37003040 1818.74 0.0001 1.75 Galat 8 1 .06609920 0 .13326240 Nilai total 14 971.53687893 Tabel Lampiran 16. Sidik Ragam Ti ngkart Keasaman Buah (pH) sumber DF Nilai Kuadrat

Tengah Nilai Rataan F hit Pr > F KK

kultivar 4 1 .47497973 0 .36874493 48.58 0.0001 2.01 Galat 8 0 .06071787 0 .00758973 Nilai total 14 1 .54057173

Page 36: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Tabel Lampiran 17. Sidik Ragam Total Asam Terti trasi (TAT) sumber DF Nilai Kuadrat

Tengah Nilai Rataan F hit Pr > F KK

kultivar 4 24851.32266667 6212.83066667 5.70 0.0180 28.83 Galat 8 8722.19733333 1090.27466667 Nilai total 14

37062.70933333

Tabel Lampiran 18. Sidik Ragam Vitamin C sumber DF Nilai Kuadrat

Tengah Nilai Rataan F hit Pr > F KK

kultivar 4 3 .19264353 0.7 9816088 29.45 0.0001 14.27 Galat 8 0 .21682407 0 .02710301 Nilai total 14 3 .50697708

Page 37: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Tabel Lampiran 19. Rekapitulasi Uji Korelasis TT JD DT PJ DD BKTR BBER JDM PJB DP TT JD 0.0287* DT 0.56498 0.74569** PJ -0.04115 -0.38219 0.14568 DD 0.01358 0.13755 0.52906 0.27429 BKTR 0.83667** 0.37465 0.45789 0.03177 -0.24388 BBER 0.76404** 0.35461 0.51205 0.936 -0.1023 0.9014** JDM -0.11119 0.0265 -0.1406 0.5972 0.64093** -0.31498 0.03262 PJB 0.58639* 0.31339 0.17603 -0.21715 0.25495 0.32419 0.55044* 0.3251 DP 0.49551 0.22612 0.18821 0.01828 -0.33113 0.64031* 0.75303** -0.11255 0.39927 DT 0.73616** 0.29882 0.35687 0.11439 -0.15733 0.85219** 0.95352** 0.0028 0.53928* 0.88068** DU 0.54691* 0.22646 0.2743 -0.00697 -0.31978 0.68746** 0.75843** -0.20385 0.43106 0.98192** DH 0.59453* 0.34285 -0.02265 -0.14815 -0.16605 0.58966* 0.82853** 0.22431 0.7378** 0.86471** P M -0.0194 0.15329 -0.06065 -0 .06053 0.42395 -0.31263 -0.197 0.48847 0.11737 -0.293* DURI -0.54252 -0.33714 -0.02527 0.36832 0.06007 -0.02682 0.19796 0.00127 -0.40535 0.6256* PTT -0.36297 -0.12575 -0.27281 -0.11189 0.53427* -0.63816 -0.38319 0.72086 0.24146 -0.59685** KA 0.54169* 0.4 0207 -0.27281 -0.39355 -0.21563 0.57746* 0.81146** 0.19795** 0.67554** 0.69716** P H -0.02244 -0.16497 -0.10621 0.21327 0.21327 0.16544* 0.43026 0.50298** 0.1504 0.55747* TAT 0.33458 0.20565 -0.30386 -0.22615 -0.40505 0.4022 0.60018* -0.03951** 0.5189 0.8 0392** VIT C 0.09 0.1052 -0.02422 -0.49416 -0.47061 0.08604 -0.24981 -0.70414 -0.31584 -0.30082

Keterangan: ** Nyata pada taraf 1 % * Nyata pada taraf 5%

Page 38: KARAKTERISASI MORFOLOGI LIMA POPULASI NANAS (Ananas ... · Brazil, Argentina, dan Peru. Klasifikasi nanas berdasarkan ilmu taksonomi sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta,

Tabel Lampiran 20. Tabel Lanjutan Uji Korelasi DT DU DH P M DURI PTT KA pH TAT DU 0.8 7826** DH 0.86471** 0.77869 P M -0.293 -0.36991 -0.06424 DURI 0.31615 0.44186 -0.28287 -0.42717 PTT -0.48396 -0.64876** -0.14784 0.56568* -0.32559 KA 0.7656** 0.65583** 0.91841 -0.05918 -0.33918 -0.05769 P H 0.54144* 0 .49515 0.46612** -0.09905 0.66953 -0.09042* 0.29407 TAT 0.70903** 0.76684** 0.85945 -0.25336 -0.09612 -0.23548 0.79201** 0.35329 VIT C -0.33325 -0.21388 -0.37448** -0.09644** -0.53882 -0.27596 -0.2186 -0.85598** -0.21756

Keterangan: ** Nyata pada tara f 1 % * Nyata pada taraf 5% Keterangan: TT= tinggi tanaman JDM= jumlah daun mahkota DH= diameter hati pH= tingkat keasaman buah JD= jumlah daun PJB= panjang buah PM= panjang mata TAT= total asam tertitrasi DT= jumlah daun DP= diameter pangkal DURI= jumlah duri BKTR= bobot kotor PJ= panjang daun DT=diameter tengah PTT= padatan terlarut total BBER= bobot bers ih DD= lebar daun DU= diameter ujung KA= kadar a i r