KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri...

72
KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT BAKTERI PENGHASIL HORMON IAA (Indole Acetic Acid) DARI TANAH RHIZOSFER BAWANG MERAH (Allium cepa) DI NGANJUK DENGAN VARIASI WILAYAH YANG BERBEDA SKRIPSI Disusun Oleh: WURI HANDAYANI NIM: H01216020 PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2020

Transcript of KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri...

Page 1: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN

ISOLAT BAKTERI PENGHASIL HORMON IAA

(Indole Acetic Acid) DARI TANAH RHIZOSFER

BAWANG MERAH (Allium cepa) DI NGANJUK

DENGAN VARIASI WILAYAH

YANG BERBEDA

SKRIPSI

Disusun Oleh:

WURI HANDAYANI

NIM: H01216020

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2020

Page 2: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

iv

Page 3: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

ii

Page 4: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

iii

Page 5: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

v

Page 6: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

x

ABSTRAK

KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN

ISOLAT BAKTERI PENGHASIL HORMON IAA

(Indole Acetic Acid) DARI TANAH RHIZOSFER

BAWANG MERAH (Allium cepa) DI NGANJUK

DENGAN VARIASI WILAYAH

YANG BERBEDA

Proses pertanian di Indonesia masih bergantung pada pemakaian pupuk anorganik

atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia dalam

proses budidaya tanaman bawang merah. Oleh karena itu, perlu diatasi dengan

mengganti pupuk kimia dengan pupuk organik (biofertilizer) yang sangat aman

dan ramah terhadap lingkungan karena mampu memperbaiki struktur tanah dan

meningkatkan biomassa mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi,

mengkarakterisasi, dan menguji kemampuan bakteri rhizosfer dalam menghasilkan

hormon IAA dengan jenis data kualitatif dan kuantitatif terhadap bakteri penghasil

hormon IAA. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan uji

Kurskal Wallis untuk membandingkan variasi dari tiga wilayah yang berbeda.

Sampel tanah diisolasi dan dimurnikan di media NA. Bakteri dikarakteristik secara

makroskopis dan mikroskopis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 41 isolat

bakteri rhizosfer bawang merah yang mampu menghasilkan hormon IAA yang

didominasi oleh bentuk bulat dan berwarna putih dengan kadar konsentrasi

tertinggi 31,634 ppm yang terdapat di wilayah L (jauh pemukiman warga) dan

konsentrasi terendah 2,131 ppm terletak di wilayah A (dekat pemukiman warga).

Pewarnaan gram isolat yang diisolasi dari wilayah A (dekat pemukiman warga) dan

wilayah T (dekat sungai) didominasi oleh bakteri berbentuk batang gram negatif

dan wilayah L (jauh pemukiman warga) didominasi oleh bakteri berbentuk bulat

gram negatif. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang

signifikan konsentrasi hormon IAA yang dihasilkan isolat bakteri rhizosfer bawang

merah dari berbagai wilayah tersebut menandakan bahwa kondisi dan komposisi

tanah disekitar wilayah tersebut tidak berbeda karena berada dalam satu lokasi

persawahan di Dusun Jetis Desa Kendalrejo Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk.

Kata Kunci : Bakteri Rhizosfer, Hormon IAA, Bawang Merah, Biofertilizer

Page 7: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xi

ABSTRACT

MORPHOLOGICAL CHARACTERIZATION AND ISOLATE

GROUPING OF IAA (Indole Acetic Acid) PRODUCING

BACTERIA FROM RHIZOSPHERE ON SHALLOT

(Allium cepa) IN NGANJUK WITH DIFFERENT

VARIATIONS OF THE AREA

The agricultural process in Indonesia still depends on the use of inorganic fertilizers

or chemical fertilizers, especially in Nganjuk still using chemical fertilizers in the

process of onion cultivation. Therefore, it needs to be overcome by replacing

chemical fertilizers with organic fertilizers (biofertilizers) that are very safe and

friendly to the environment because they are able to improve soil structure and

increase microbial biomass. This study aims to isolate, characterize, and test the

ability of rhizosphere bacteria to produce IAA hormones with qualitative and

quantitative data types on IAA hormone producing bacteria. The data obtained were

statistically analyzed using the Kurskal Wallis test to compare variations from three

different regions. Soil samples were isolated and purified in NA media. Bacteria

are characterized macroscopically and microscopically. The results showed that

there were 41 isolates of red onion rhizosphere bacteria which were able to produce

IAA hormones which were dominated by round and white shapes with the highest

concentration of 31.634 ppm in the L region (far from residential areas) and the

lowest concentration of 2.131 ppm was located in region A (near residential areas).

Staining of gram isolates isolated from region A (near residential areas) and region

T (near rivers) is dominated by gram-negative rod-shaped bacteria and region L (far

residential residents) is dominated by gram-negative round bacteria. Statistical test

results showed that there were no significant differences in the concentration of

IAA hormones produced by onion rhizosphere bacterial isolates from various

regions, indicating that the conditions and soil composition around the area were

not different because they were in one rice field location in Jetis Hamlet, Kendalrejo

Village, Bagor District, Nganjuk Regency .

Keywords : Rhizosphere Bacteria, IAA Hormone, Shallot, Biofertilizer

Page 8: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i

Lembar Persetujuan Pembimbing ......................................................................... ii

Lembar Pengesahan ............................................................................................ iii

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah........................................................ iv

Halaman Publikasi ............................................................................................... v

Halaman Motto ................................................................................................... vi

Halaman Persembahan ...................................................................................... vii

Kata Pengantar .................................................................................................. viii

Abstrak ............................................................................................................... x

Abstract ............................................................................................................. xi

Daftar Isi ............................................................................................................ xii

Daftar Tabel ..................................................................................................... xiv

Daftar Gambar .................................................................................................. xv

Daftar Lampiran ............................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 3

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

1.5. Batasan Penelitian ................................................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Bawang Merah (Allium cepa) .............................................................. 6

2.2. Bakteri Rhizosfer ................................................................................ 8

2.3. Hormon IAA ..................................................................................... 11

2.4. Bakteri Penghasil IAA ...................................................................... 15

2.5. Biofertilizer (Pupuk Hayati) .............................................................. 17

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian ........................................................................ 20

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 20

3.3. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................. 21

Page 9: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xiii

3.4. Variabel Penelitian ............................................................................ 22

3.5. Prosedur Penelitian ........................................................................... 22

3.6. Analisis Data ..................................................................................... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Rhizosfer ........................................ 28

4.2. Uji Kandungan IAA Isolat Bakteri ..................................................... 34

BAB V PENUTUP

5.1. Simpulan ............................................................................................ 45

5.2. Saran .................................................................................................. 46

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 47

LAMPIRAN

Page 10: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal pelaksanaan penelitian ............................................................ 21

Tabel 4.1 Hasil pengamatan morfologi secara makroskopik .............................. 28

Tabel 4.2 Hasil pengamatan morfologi secara mikroskopik ............................... 32

Tabel 4.3 Hasil pengukuran konsentrasi IAA isolat bakteri rhizosfer bawang merah

dengan panjang gelombang 520 nm .................................................................. 39

Tabel 4.4 Hasil Uji Kruskal Wallis .................................................................... 42

Page 11: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bawang merah ................................................................................. 6

Gambar 2.1 Struktur Kimia IAA ....................................................................... 11

Gambar 4.1 Pewarnaan bakteri perbesaran 1000x ............................................. 33

Gambar 4.2 Perubahan warna saat diberi larutan salkowski ............................... 34

Gambar 4.3 Kurva standart IAA........................................................................ 38

Page 12: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bawang merah merupakan satu jenis tanaman holtikultura unggulan yang

banyak dibudidayakan petani Indonesia. Kebutuhan akan bawang merah sangatlah

tinggi yaitu sekitar 400.000 ton per tahun (Sukirno,2012). Berdasarkan data Badan

Pusat Statistik (2018), terdapat lima propinsi sebagai penghasil bawang merah

terbesar di Indonesia yaitu Propinsi Sumatera Barat, Propinsi Jawa Timur, Propinsi

Jawa Barat, Propinsi Jawa Tengah, dan Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Menurut kementerian pertanian tahun 2016, Jawa timur merupakan daerah

produsen bawang merah terbesar kedua setelah Jawa Tengah. Sejak tahun 2014

hingga saat ini terdapat 5 kabupaten dengan produksi bawang merah terbanyak

adalah Kabupaten Nganjuk dengan berkontribusi sebesar 47.83% dari total

produksi bawang merah di Propinsi Jawa Timur. Kabupaten dengan penghasil

bawang merah terbesar lainnya adalah Kabupaten Probolinggo (19.46%),

Kabupaten Sampang (9.31%), Kabupaten Pamekasaan (4.71%), Kabupaten Kediri

(4.38%). Sedangkan 14.33% yang lainnya merupakan kontribusi dari kabupaten

lainnya (Suwandi dkk, 2016).

Petani Indonesia khususnya di daerah Nganjuk dalam proses pertaniannya

masih bergantung pada pemakaian pupuk anorganik atau pupuk kimia. Penggunaan

pupuk kimia dapat berakibat negatif bagi tanaman yaitu dapat menghilangkan unsur

hara penting dalam tanah, mengganggu kesehatan manusia, dan tidak dapat

melakukan kultivasi setiap musim karena kandungan N, P, K di dalam tanah hilang

Page 13: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

disebabkan penguapan atau erosi yang dapat menimbulkan masalah lingkungan

yang berat (Aisha dkk, 2007).

Penggunan pupuk kimia berdampak pada kesehatan dan lingkungan. Setiap

hari para petani terpapar bahan kimia saat melalui proses budidaya tanaman.

Disamping itu masyarakat sekitar lokasi pertanian sangat beresiko terkontaminasi

melalui udara, tanah, dan air yang ikut tercemar bahkan konsumen melalui produk

pertanian tersebut. Berdasarkan studi litelatur bahwa penyebab multiple myeloma,

sarkoma, kanker prostat dan pankreas, kanker rahim, pankreas serta Hodgkin

merupakan dampak dari paparan bahan kimia (Alavanja dkk, 2004; Arcury dan

Quandt, 2003; Rich, 2006).

Maraknya penggunaan pupuk kimia salah satunya disebabkan oleh

kemajuan teknologi di bidang pertanian dalam meningkatkan hasil pertanian.

Padahal penggunaan produk alami dapat digunakan sebagai alternatif dari

penggunaaan pupuk kimia yang dampak buruknya lebih kecil. Seperti penggunaan

mikroorganisme yang berperan sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT).

Mikroorganisme endofit merupakan salah satu dari mikroorganisme yang

saat ini mulai dikembangkan peranannya dalam meningkatkan pertumbuhan

tanaman melalui kemampuannya menghasilkan hormon pertumbuhan dan

penambatan N₂ dari udara. Kemampuannya dalam menghasilkan hormon IAA atau

dikenal dengan auksin dapat membantu tanaman untuk tumbuh lebih baik (James

dan Olivares, 1997). Diantara hormon IAA yaitu berperan dalam perkembangan

akar, menghambat pertumbuhan tunas samping, merangsang terjadinya absisi, dan

berperan dalam pembentukan jaringan xylem dan floem (Silitonga dkk, 2008).

Page 14: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

Telah diketahui bahwa pemanfaatan mikroorganisme tanah untuk

meningkatkan ketersediaan nutrisi dan hara sangatlah penting untuk dikaji dan

diteliti lebih dalam lagi. Manfaat mikroba tanah dalam usaha pertanian belum

dimengerti sepenuhnya oleh masyarakat, karena pandangan masyarakat terhadap

mikroba lebih fokus terhadap mikroba patogen yang dapat menimbulkan penyakit

pada tanaman. Oleh karena itu, adanya permasalahan tersebut perlu adanya

alternatif dengan mengganti pupuk kimia dengan pupuk organik atau disebut

dengan biofertilizer yang sangat aman dan ramah terhadap lingkungan karena

berfungsi memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan biomassa mikroba dalam

tanah (Dauda dkk, 2008). Sehingga perlu dilakukan sebuah penelitian awal tentang

isolasi bakteri penghasil hormon IAA di rhizosfer bawang merah dari berbagai

wilayah yang berbeda di Dusun Jetis Desa Kendalrejo Kecamatan Bagor Kabupaten

Nganjuk untuk diproses dan digunakan sebagai biofertilizer tanaman bawang merah

1.2. Rumusan Masalah

1. Adakah bakteri penghasil hormon IAA dari tanah rhizosfer bawang merah

(Allium cepa) di Dusun Jetis Desa Kendalrejo Kecamatan Bagor Kabupaten

Nganjuk?

2. Bagaimana karakterisasi morfologi isolat bakteri yang mampu

menghasilkan hormon IAA dari tanah rhizosfer bawang merah (Allium

cepa) dengan variasi wilayah yang berbeda?

3. Bagaimana hasil pengelompokkan isolat bakteri yang mampu

menghasilkan hormon IAA dari tanah rhizosfer bawang merah (Allium

cepa) dengan variasi wilayah yang berbeda?

Page 15: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

4. Bagaimana hubungan hasil perbandingan konsentrasi hormon IAA dengan

variasi wilayah yang berbeda?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bakteri rhizosfer yang mampu menghasilkan IAA yang

berasosiasi dengan perakaran tanaman bawang merah

2. Untuk mengetahui karakterisasi morfologi isolat bakteri yang mampu

menghasilkan hormon IAA yang berasosiasi dengan perakaran tanaman

bwang merah diberbagai wilayah yang berbeda

3. Untuk mengelompokkan isolat bakteri yang mampu menghasilkan hormon

IAA yang berasosiasi dengan perakaran tanaman bawang merah diberbagai

wilayah yang berbeda

4. Untuk mengetahui perbandingan konsentrasi hormon IAA yang berasosiasi

dengan perakaran tanaman bawang merah diberbagai wilayah yang berbeda

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Memberikan informasi dan wawasan terhadap pengembangan ilmu

pengetahuan biologi dan khususnya mata kuliah mikrobiologi

2. Dapat dijadikan sumber informasi bagi penelitian selanjutnya

3. Sebagai alternatif biofertilizer dalam perawatan tanaman bawang merah

4. Memberikan edukasi pada masyarakat tentang manfaat mikroorganisme

rhizosfer sebagai pupuk hayati

5. Masyarakat mampu membuat pupuk hayati secara mandiri

Page 16: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

1.5. Batasan Penelitian

1. Rhizosfer yang diambil dari tanaman bawang merah yang merupakan jenis

tanaman lokal yang tumbuh di Nganjuk

2. Uji kemampuan bakteri penghasil hormon IAA diukur dengan

menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 520 nm

3. Karakterisasi morfologi isolat berupa bentuk, elevasi, permukaan, tepi, dan

warna.

4. Pengelompokkan isolat bakteri gram negatif dan gram positif berdasarkan

karakteristik dinding sel bakteri

5. Variasi wilayah berdasarkan wilayah A (Atusan) yang dekat dengan

pemukiman warga, L (Lor) yang jauh dengan pemukiman warga, dan T

(Tok) dekat dengan sungai

Page 17: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Bawang Merah (Allium cepa)

Gambar 2.1: Bawang merah

Sumber: Dokumen Pribadi, 2020.

2.1.1. Sistematika

Sistematika tanaman Bawang Merah (Allium cepa) menurut

Cronquist (1981)

Kingdom : Plantae

Devisi : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledon

Ordo : Liliales

Famili : Liliaceae

Genus : Allium

Spesies : Allium cepa

Page 18: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

2.1.2. Morfologi

Tanaman bawang merah terdiri dari akar, batang, daun, bunga, buah, dan

biji. Akar tanaman bawang merah terdiri dari akar serabut yang berfungsi sebagai

tempat tumbuh akar adventif dan bulu akar untuk menopang tanaman serta

menyerap air dan zat hara di dalam tanah. Akar tersebut dapat tumbuh hingga

kedalaman 30 cm, berwarna putih, dan jika diremas baunya menyengat seperti

bawang merah. Bawang merah merupakan tanaman semusim yang berbentuk

rumput dan tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 15 - 50 cm. Akar dapat tumbuh

hingga kedalaman 30 cm, berwarna putih, dan jika diremas akar berbau menyegat

seperti bau bawang merah. Daun bawang merah memiliki tangkai yang pendek,

berbentuk bulat mirip pipa, berlubang, dan meruncing pada bagian ujung. Daun

berwarna hijau tua atau hijau muda tergantung varietasnya. Saat masa tua, daun

mulai menguning dan tidak lagi setegak saat masih muda dan akhirnya mengering

mulai dari bagian bawah tanaman (Pitojo, 2003). Bunga bawang merah termasuk

bunga majemuk berbentuk tandan (Wibowo, 2007). Bunga bawang merah terdiri

dari tangkai dan tandan bunga. Tangkai bunga berbentuk ramping, bulat dan

berukuran panjang lebih dari 50cm. Pada bagian bawah pangkal tangkai bunga agak

menggelembung dan berukuran lebih kecil pada tangkai bagian atas. Terdapat

bagian yang berbentuk kepala dan berujung agak runcing di bagian ujung tangkai,

yaitu tandan bunga yang masih terbungkus seludang. Saat seludang terbuka,

perlahan tandan akan tampak dan muncul kuncup-kuncup bunga dengan ukuran

tangkai kurang dari 2 cm. Bunga bawang merah termasuk kelompok bunga

sempurna karena memiliki benang sari dan kepala putik. Tiap kuntum bunga terdiri

atas 6 daun bunga yang berwarna putih, 6 benangsari yang berwarna hijau ke

Page 19: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

kuning-kuningan, dan sebuah putik. terkadang diantara kuntum bunga bawang

merah ditemukan bunga yang memiliki putik yang sangat kecil dan pendek yang

diduga merupakan bunga steril (Wijarini, 2017).

Tajuk dan umbi pada bawang merah seperti bawang bombay, tetapi

ukurannya kecil. Perbedaan lainnya adalah umbinya yang berbentuk seperti buah

jambu air, kulitnya coklat kemerahan, berkembang secara berkelompok dipangkal

tanaman, kelompok ini dapat terdiri dari beberapa hingga 15 umbi. Bawang merah

memiliki 2 fase tumbuh, yaitu fase vegetatif dan generatif. Fase vegetatif dimulai

setelah berumur 11 - 35 hari setelah tanam (HST), dan fase generatif pada saat

tanaman berumur 36 hari setelah tanam (HST), pada fase generatif ini ada yang

disebut dengan fase pembentukan umbi antara 36 - 50 HST dan fase pematangan

umbi 51 - 56 HST (Yamaguchi dan Rubatzky, 1998).

Bakal biji bawang merah seperti kubah yang terdiri dari tiga ruangan dan

masing-masing memiliki bakal biji. Bunga yang berhasil mengadakan persarian

akan tumuh menjadi buah dan bunga-bunga yang lain akan mengering mati. Buah

bawang merah berbentuk bulat dan di dalamnya terdapat biji yang berbentuk agak

pipih dan berukuran kecil. Berwarna putih bening jika masih muda dan berwarna

hitam setelah tua (Pitojo, 2003).

Tanaman bawang merah umumnya diperbanyak dengan bibit berupa umbi.

Oleh karena itu dalam pememilih bibit haruslah fokus ditujukan kepada umbinya

dan haruslah berasal dari tanaman yang sehat dan dipanen diwaktu yang cukup tua

(Wibowo, 2007). Umbi-umbi bawang merah yang dipanen cukup tua terlihat padat

dan berisi. Sedangkan umbi yang dipanen muda atau belum cukup umur terasa

lunak atau kurang padat bila dipegang. Umbi yang sehat mempunyai ciri warna

Page 20: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

yang nampak cerah dan tidak terlihat adanya warna hitam atau gelap yang

menunjukkan terserang penyakit cendawan. Penggunaan umbi untuk bibit haruslah

yang sudah disimpan cukup lama. Minimal sudah disimpan selama 2 bulan, yang

paling baik adalah yang sudah disimpan 6-8 bulan dengan penyimpanan yang baik

(Wibowo,2007). Umbi sehat yang berwarna mengilap, kompak atau tidak keropos,

ukuran umbi sedang (3-4 gr/umbi),dan kulit tidak luka merupakan ciri-ciri umbi

yang siap ditanam (Supriati dan Herliana, 2014). Cara penanaman bawang merah

untuk umbi sama dengan penanaman untuk konsumsi. Akan tetapi, jarak tanam

yang digunakan lebih rapat (10x10 cm). Penanaman bawang merah dengan jarak

yang rapat mampu menghasilkan lebih banyak umbi yang berukuran sedang dan

hasil umbi per satuan luas lebih banyak. Sebaliknya, bila jarak tanam terlalu rapat,

umbi yang dihasilkanpun lebih kecil dan lebih rebah (Rahayu dan Nur, 2004).

2.2. Bakteri Rhizosfer

Bakteri merupakan organisme prokariotik bersel tunggal dengan jumlah

kelompok paling banyak dan dijumpai di tiap ekosistem. Bakteri memiliki

kemampuan metabolik lebih beragam dan memegang peranan penting dalam

dekomposisi bahan organik, pembentukan tanah, transformasi unsur hara ,

remediasi tanah tercemar, berintegrasi secara mutualistik dengan tanaman, dan juga

sebagai penyebab penyakit tanaman (Saraswati dkk, 2007).

Mikroorganisme tanah yang bermanfaat seperti bakteri pelarut fosfat (BPF)

dan bakteri penambat nitrogen non-simbiotik. Proses penyuburan tanah merupakan

peran dari bakteri pelarut fosfat karena mampu melarutkan fosfat dengan

mengekskresikan sejumlah asam organik berbobot molekul rendah seperti fumarat,

oksalat, suksinat, dan malat. Asam-asam organik ini akan bereaksi dengan bahan

Page 21: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

pengikat fosfat, seperti Al3+, Fe3+, Ca2+, atau Mg2+ membentuk khelat organik

yang stabil sehingga mampu membebaskan ion fosfat terikat dan dapat

dimanfaatkan oleh tanaman (Simanungkalit dan Suriadikarta 2006). Widawati dan

Suliasih (2006) menyatakan bahwa populasi BPF di daerah rhizosfer mampu

menghasilkan 10100 kali lebih banyak dibandingkan daerah nonrhizosfer karena

bahan organik yang diekskresikan oleh akar mampu merangsang dan mencukupi

pertumbuhan bakteri. Bakteri penambat nitrogen non-simbiotik merupakan bakteri

yang dapat mengubah molekul nitrogen menjadi amonium tanpa bergantung pada

organisme lain. Secara biologis, jumlah nitrogen hasil penambatan nitrogen

merupakan yang terbesar dari seluruh proses penambatan N2 atmosfer menjadi ion

amonium (Danapriatna 2010).

Bagian tanah yang berada disekitar perakaran tanaman disebut dengan

rhizosfer yang berperan sebagai pertahanan luar bagi tanaman terhadap serangan

patogen akar. Tanah di rhizosfer pada umunya memiliki populasi mikroorganisme

lebih banyak dan beragam dibandingkan pada tanah nonrhizosfer. Aktivitas

mikroorganisme rhizosfer dipengaruhi oleh eksudat yang dihasilkan dari perakaran

tanaman. Selain perannya dalam siklus hara dan proses pembentuukan tanah

beberapa mikroorganisme rhizosfer berperan dalam pertumbuhan tanaman,

mempengaruhi aktivitas mikroorganisme, dan sebagai pengendali hayati terhadap

patogen akar (Simatupang, 2008). Tilak dkk (2005), menyatakan bahwa komunitas

bakteri rhizosfer tanaman memiliki sistem yang efisien untuk mengambil dan

melakukan katabolisme senyawa-senyawa organik yang berada di dalam eksudat

akar.

Page 22: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

Mikroorganisme yang berasal dari rhizosfer tanaman berpotensi mampu

menghasilkan hormon IAA karena akar tanaman dapat mensekresikan eksudat akar

yang mengandung tryptopan yang digunakan sebagai prekursor dalam biosintesis

hormon IAA pada tanaman (Khalid dkk, 2004).

Menurut Pan dkk, (1999) Bakteri tanah yang mampu menghasilkan hormon

untuk pertumbuhan tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pengaruh secara langsung dengan meningkatkan pertumbuhan tanaman dan sebagai

fasilitator dalam penyerapan beberapa unsur hara dari lingkungan. Sedangkan

secara tidak langsung dengan menghasilkan fitohormon melalui mekanisme

penghambatan organisme patogen pada tanaman.

Tanaman dalam masa pertumbuhannya mampu mensintesis sendiri

fitohormon auksin secara alamiah. Selain itu, tanaman juga dapat memperoleh

fitohormon auksin dari mikroba yang bersimbiosis dengan tanaman tersebut.

Mikroba-mikroba tersebut biasanya hidup di daerah rizosfer dan endofit tanaman.

Biasanya dilakukan isolasi dan seleksi mikroba rizosfer dan mikroba endofit untuk

mendapatkan mikroba penghasil fitohormon yang unggul (Sukmadi, 2013).

Interaksi akar dan mikroorganisme di dalam rhizosfer terjadi proses

tertentiu. Akar tanaman yang berbeda pada rhizosfer bersaing untuk mendapatkan

air, mineral, dan nutrisi (Sanaullah dkk, 2011). Mikroorganisme dapat

mempengaruhi pertumbuhan dan serapan hara oleh tanaman karena adaya interaksi

antara mikroorganisme dan tanaman dengan merangsang atau menghambat zat

yang mempengaruhi fisiologi akar dan sistem akar (Marschner dkk, 2011). Peran

utama mikroba ini adalah membantu menyediakan unsur hara bagi tanaman.

Dampak yang ditimbulkan oleh mikroba ini yaitu dengan mempengaruhi

Page 23: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

pertumbuhan tanaman secara tidak langsung. Komunitas bakteri di rhizosfer tidak

pernah statis tetapi selalu berfluktuasi sejalan dengan tahapan pertumbuhan

tanaman (Widyati, 2013).

Beberapa mikroba rhizosfer berperan penting dalam siklus hara dan proses

pembentukan tanah, pertumbuhan tanaman, memengaruhi aktivitas mikroba, dan

sebagai pengendali hayati terhadap patogen akar (Simatupang, 2008). Menurut

Irianto (2002), mikroba rhizosfer yang berada di dalam tanah dekat dengan

perakaran dapat bersifat menguntungkan dan ada yang bersifat merugikan.

Menguntungkannya antara lain dalam stabilitas tanah, penyerapan air dan nutrien,

pemacu pertumbuhan, fiksasi N2, pengendalian hayati, antibiosis dan saimbiosis.

Proses penyediaan nutrien pada tanaman mikroba rhizosfer berperan dengan cara

mengubah sifat morfologi dan fisiologi akar serta sistem tanaman, mengubah fase

keseimbangan nutrien sehingga mudah ditransport ke permukaan akar dan atau

diabsordsi, mengubah komposisi kimia tanah, melakukan transfer langsung dari

mikroba simbion ke inang melalui proses simbiotik, dan menghambat area

penyerapan pada akat tumbuhan atau berkompetisi dalam mendapatkan makanan.

Berdasarkan biografinya, rhizosfer dicirikan dengan aktivitas biologinya

yang paling tinggi pada tanah. Interaksi dari tanah, tanaman, dan organisme yang

berasosiasi dengan akar tersebut menentukan lingkungan rhizosfer total. Secara

terus menerus berbagai senyawa organik dikeluarkan akar ke dalam rhizosfir yang

secara intensif akan menarik kehadiran mikroba yang menguntungkan maupun

patogen, sehingga berdampak positif dan negatif bagi tanaman (Berg dan Smalla,

2009).

Page 24: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

Proses pengambilan bakteri yang benar-benar berasal dari rizosfer

dianjurkan pada tanah yang menempel pada bulu-bulu akar, tidak dianjurkan

mengambil tanah dari akar lateral (akar utama). Karena melalui bulu-bulu akar

itulah tanaman mengeluarkan eksudat yang kaya akan nutrisi bagi bakteri.

Sebaiknya pengambilan sampel dilakukan di tanah yang kering agar lebih mudah

mendapatkan tanah rizosfer karena tanah yang menempel pada bulu-bulu akar akan

terlihat lebih basah dari pada tanah yang jauh dari bulu-bulu akar. Basahnya tanah

yang menempel pada akar tersebut karena akar tanaman mengeluarkan eksudat ke

tanah. Akibat eksudat akar, jangkauan tanah basah setiap tanaman berbeda-beda,

tergantung ukuran akar tanaman dan proses fisiologis tanaman (Sukmadi, 2013).

2.3. Hormon IAA (Indole Acetic Acid)

Gambar 2.2 : Struktur Kimia Indole Acetic Acid (IAA)

Sumber: Dobrev, 2005

Hormon auksin merupakan hormon pada tumbuhan yang bereaksi dengan

bahan kimia lain yang tersusun pada jaringan meristem di dalam ujung-ujung

tanaman, seperti tunas, pucuk daun, kuncup bunga, dan juga pada ujung akar. Selain

berfungsi menambah kegiatan pembelahan sel pada jaringan meristem, auksin

Page 25: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

mampu mengembangkan sel-sel yang ada di daerah belakang meristem. Sehigga

sel-sel tersebut menjadi panjang dan banyak berisi air. Auksin mempengaruhi

pengembangan dinding sel yang mengakibatkan berkurangnya tekanan dinding sel

terhadap protoplas. Pertumbuhan bersifat irreversible yaitu pertambahan jumlah sel

pada suatu organisme dan bersifat tidak dapat dikembalikan . Proses ini pada

umumnya di ikuti dengan pertambahan bobot tubuh. Pertumbuhan akan di ikuti

oleh proses perkembangan sehingga menjadikan suatu proses yang saling berkaitan.

Kedua hal ini terjadi melalui beberapa tahapan. Seperti pada akar yang merupakan

bagian tumbuhan berbiji yang berada dalam tanah bewarana putih, dan seringkali

berbentuk meruncing dan suka menembus dalam tanah. Akar memiliki komponen

penyusun akar salah satunya yaitu tudung akar yang terletak dibagian ujung akar.

Dibagian belakang tudung akar terdapat terdapat titik tumbuh yang berupa sel-sel

meristem yang selalu membelah. Dibelakang titik tumbuh meristem terdapat

kumpulan sel-sel besar yang mampu memanjang atau disebut sebagi daerah

perpanjangan. Perpanjangan bagian meristem ini dapat dipengaruhi oleh adanya

hormon tumbuh pada akar (Heddy, 1990).

Terdapat dua kelompok zat pengatur tumbuh (ZPT) yang sering digunakan

yaitu kelompok auksin seperti Indoleacetic acid (IAA) dan naphthaleneacetic acid

(NAA). Sedangkan kelompok sitokinin seperti kinetin dan benzylamino purine

(BAP). Penggunaan auksin dan sitokinin pada konsentrasi yang tepat mampu

memicu pertumbuhan eksplan, terutama pada pembentukan daun, tunas, dan ruas

(Samudin, 2009).

Pada tahun 1935, Went dan Kenneth V Thimann menunjukkan bahwa IAA

memacu pertumbuhan awal akar pada setek batang, dan mulai dari situlah pertama

Page 26: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

kali perkembang penggunaan auksin dalam praktek. Auksin tiruan NAA biasanya

lebih efektif daripada IAA, terlihat karena hormon NAA tidak dirusak oleh hormon

IAA oksidase atau enzim lain, sehingga bisa bertahan lebih lama. (Salisbury dan

Ross, 1992). Jenis zat pengatur tumbuh yang sangat efektif yang mampu mengatur

pertumbuhan akar adalah golongan auksin. Asam indol-3 asetat (IAA)

diidentifikasi tahun 1934 sebagai senyawa alami yang mampu menunjukkan reaksi

auksin yang mendorong pembentukan akar adventif. IAA sintetik juga telah

terbukti mendorong pertumbuhan akar adventif. Pada waktu yang samapula

ditemukan asam indol butirat (IBA) dan asam naptalen asetat (NAA) yang

mempunyai dampak sama seperti IAA (Ashari,1995).

ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) merupakan senyawa organik yang bukan

termasuk unsur hara, meskipun dalam jumlah sedikit tetap dapat mendukung dan

merubah proses fisiologis tanaman, tetapi jika dalam jumlah besar dapat

menghambat pertumbuhan tanaman. Penggunaan ZPT yang tepat dapat

memberikan pengaruh positif bagi pertumbuhan tanaman. Jika jumlahnya terlalu

banyak akan meracuni tanaman dan jika terlalu sedikit tidak akan berpengaruh bagi

pertumbuhan tanaman (Safitri, 2019).

ZPT tanaman merupakan senyawa organik yang bukan hara. Meskipun

dalam jumlah sedikit mampu mendukung, menghambat, dan merubah proses

fisiologis tumbuhan. Selain diperhatikannya media tumbuh, maka diperlukan pula

zat pengatur tumbuh (zpt) untuk mendapatkan hasil perbanyakan bibit yang baik

dan menunjang tumbuh kembangnya tanaman. Auksin merupakan salah satu

hormon yang dapat berpengaruh terhadap pembentukan akar, kegiatan sel-sel

Page 27: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

meristem, perkembangan tunas, pembentukan buah, pembentukan bunga, dan

terhadap gugurnya daun dan buah (Patma dkk, 2013).

Hormon IAA dihasilkan di dalam rhizosfer yang merupakan zona disekitar

akar tanaman yang memiliki banyak peran penting terutama dalam daur unsur

organik untuk kehidupan tanaman juga merupakan interaksi antara mikroba tanah

dan akar tanaman hidup (Sukmadi, 2013). Mikroba yang berada di rhizosfer mampu

untuk membentuk mantel di daerah perakaran dan meningkatkan kemampuan

tanaman untuk memanfaatkan hara, peran tersebut dianggap sebagai pemicu

pertumbuhan tanaman atau Plant Growth Promoting rhizospheric Microorganism

(PGPRM) (Munif dan Awaludin, 2011). Menurut Sukmadi (2013), ada beberapa

mikroba rhizosfer yang memberikan efek menguntungkan bagi pertumbuhan

tanaman seperti Azospirillum sp., Azotobacter sp., dan Enterobacter sp. yang

mampu menghasilkan hormon IAA

Hormon IAA terdiri atas endogen dan eksogen. Secara endogen, hormon

IAA dapat diproduksi oleh tanaman itu sendiri namun IAA yang dihasilkan belum

optimal, sehingga membutuhkan IAA eksogen yang berasal dari luar tanaman dan

berasal dari mikroorganisme yang hidup di sekitar rizosfer tanaman.

Mikroorganisme penghuni rizosfer tanaman memanfaatkan eksudat tanaman

(substrat) untuk mensintesis mensintesis dan melepaskan auksin sebagai metabolit

sekunder (Ljung, 2013). Jika konsentrasi IAA rendah maka dapat menstimulasi

pemanjangan akar utama, sedangkan jika konsentrasi tinggi maka akan

menstimulasi pembentukan akar lateral dan akar adventif. Pada tanaman yang

masih muda, pembentukan akar lateral dan akar adventif sangat berperan dalam hal

menyerap unsur hara (Astriani, 2015).

Page 28: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

Dengan melalui jalur indole-3-pyruvate (IPA) dan indole-3-acetamide

(IAM) sebagian besar bakteri memproduksi IAA dengan menggunakan triptofan

sebagai prekursor (Putrie dkk, 2017). Adapun jalur lainnya seperti jalur triptamin

(TAM) dan indol-3- asetonitril (IAN) (Spaepen et al., 2007). Triptofan pada

tanaman maupun mikroba telah diakui sebagai prekursor fisiologis biosintesis

auksin dan juga merupakan prekursor fisiologis yang efisien dalam proses

biosintesis auksin mikrobial serta mengandung sumber berupa senyawa aktif yang

memacu pertumbuhan mikrobiota rhizosfer dan endofit (Sari, 2012).

Indole Acetic Acid (IAA) yang dikenal dengan hormon auksin merupakan

anggota utama dari kelompok auksin yang mengendalikan banyak proses fisiologis

penting termasuk memacu pemanjangan sel, sehingga perkembangan akar menjadi

lebih optimal (Larosa dkk, 2013). IAA merupakan salah satu hormon pertumbuhan

yang berperan dalam memacu pertumbuhan tanaman sepanjang sumbu longitudinal

yang terlihat berupa peningkatan pembesaran sel yang berlangsung kesegala arah

juga perperan dalam pembelahan dan pembentangan sel (Wattimena, 1991).

Terdapat beberapa auksin alami lain selain IAA yang ditemukan pada

tumbuhan, yaitu 4-chloro-IAA dan phenylacetic acid. namun, dibanding IAA

mereka lebih tidak aktif. Selain auksin alami, terdapat juga 2,4 D (2,4-

dichlorophenoxyacetic acid) dan NAA(naphthaleneacetic acid) yang merupakan

auksin sintesis. IAA bergerak melalui sel-sel parenkim di korteks dan jaringan

pembuluh. Pada batang, IAA bergerak secara basipetal, artinya IAA bergerak

menuju dasar, bahkan jika batang dibalikkan. Pada akar, IAA bergerak secara

akropetal yang artinya bergerak menuju pucuk (Heddy, 1990).

Page 29: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

Menurut Dwianti (2016), pada bagian akar, batang, dan bunga adalah

tempat terbanyak ditemukannya hormon auksin yang berfungsi mengatur proses

pembelahan sel dan memicu proses pemanjangan sel didaerah meristem subapikal.

Selain itu auksin dapat meningkatkan tekanan osmotik, permeabilitas sel,

mengurangi tekanan pada dinding sel, meningkatkan plastisitas dan

mengembangkan dinding sel serta meningkatkan sintesis protein. Hormon IAA

dibedakan menjadi dua kelompok yaitu IAA endogen dan IAA eksogen (Astriani,

2015).

IAA endogen berasal dari tanaman yang merupakan salah satu hormon

tanaman paling penting yang mengatur banyak aspek yaitu pertumbuhan dan

perkembangan tanaman sepanjang siklus sel tumbuhan, pembelahan sel,

pemanjangan sel,dan diferensiasi untuk inisiasi akar, dominasi apikal, tropisme, dan

pembungaan (Baca dan Elmerich, 2003).

IAA eksogen merupakan salah satu fitohormon yang aktif secara fisiologi,

dihasilkan oleh beberapa mikroba yang mempunyai jalur metabolisme melalui

sintesis L-triptopan. Bakteri rhizosfer dapat mensintesis auksin sebagai metabolit

sekunder karena persediaan substrat yang berasal dari eksudat akar lebih banyak

dibandingkan dengan tanah non-rhizosfer (Patil, 2011).

2.4. Bakteri Penghasil IAA

Bakteri penghasil fitohormon merupakan bakteri yang mampu

menghasilkan senyawa yang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Dalam

meningkatkan poduktivitas tanaman dan mempertahankan kesuburan tanah, bakteri

tanah (rhizobakteria) mampu menghasilkan hormon IAA dan memberikan

pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sangat penting karena dapat membawa

Page 30: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

perubahan pada pertumbuhan tanaman, terutama yang bersifat mendorong

pertumbuhan (Kloepper, 1993; Glick, 1995).

Allah SWT telah menciptakan berbagai macam jenis makhluk hidup,

sedangkan pencarian dan pemanfaatannya tergantung dari manusia. Tanda adanya

makhluk hidup yang lebih kecil telah difirmankan Allah SWT dalam QS Al-

Baqarah : 26

ث لاي ضرب أ ني ست حييل الل ه إن ام ةام اب عوض اف م اف وق ه نواال ذين ف أ م ق أ ن هف ي عل مون آم الح

ب هممن ار أ م اذ اف ي قولون ك ف رواال ذين و اد م ـذ االل هأ ر ث لابه ي هديك ثيراابهيضل م ك ثيراابهو

ا م الف اسقين إل بهيضل و

Artinya : "Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa

nyamuk atau yang lebih rendah daripada itu. Adapun orang-orangyang beriman,

maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi

mereka yang kafir mengatakan : "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk

perumpamaan?:. dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah,

dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberiNya petunjuk. Dan tidak

ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik".

Ibnu Katsir menafsirkan pada kata ا ف وق ه اف م yang bermakna "yang lebih

rendah dari itu" menunjukkan bahwa Allah SWT berkuasa untuk menciptakan apa

saja mulai dari yang tinggi sampai yang rendah, dan yang besar hingga yang kecil

Mengingat bahwa nyamuk adalah makhluk yang paling kecil dan Allah SWT

mampu membuat perumpamaan yang lebih kecil dari nyamuk tapi tidak pernah

menganggap remeh sesuatupun yang Dia ciptakan meskipun hal itu sangatlah kecil.

Dalam hal ini bahwa bakteri adalah makhluk yang lebih kecil dari pada nyamuk.

Bakteri yang merupakan organisme uniselluler prokariot serta umumnya yang tidak

mempunyai klorofil dan berukuran mikroskopik. Dibandingkan makhluk hidup

yang lain, bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih

Page 31: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

tersebar luas. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat maupun di

laut bahkan pada tempat-tempat ekstrim disana terdapat bakteri yang

menguntungkan bahkan ada yang merugikan (Campbell dkk, 2006).

Sejumlah bakteri tanah dan air dalam pertumbuhan sesuatu tanaman

memegang peranan penting dalam proses penguraian senyawa organik (Vessey,

2003). Bakteri tanah ataupun air yang dapat menghasilkan hormon tanaman yang

akan merangsang pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik, tanaman akan

menyerap hormon bakteri tersebut melalui akar tanaman. Terdapat beberapa bakteri

yang dapat menghasilkan IAA diantaranya Pseudomonas sp. dan Azotobacter sp.

Bakteri Azotobacter sp. Dapat menguraikan N menjadi amonium dan menghasilkan

fitohormon dan dapat pula memperbaiki tajuk, tinggi, dan akar tanaman (hindersah

dan Simarmata, 2004). Selain dapat menghasilkan hormon IAA, bakteri juga

mampu menghasilkan vitamin dan berbagai asam organik yang berfungsi

merangsang pertumbuhan bulu-bulu akar (Vessey, 2003).

Triptopan mampu mensintesis IAA oleh mikroba yang digunakan sebagai

prekursor dan jaringan tanaman taksonomi beragam dan metabolik yang berbeda.

Beberapa mikroorganisme endofit dalam meningkatkan atau merangsang

pertumbuhan berpotensi mensintesis IAA ketika terjadi kolonisasi dengan endofit

(Shi dkk, 2009). Kemampuan produksi molekul seperti auksin merupakan salah

satu kontribusi besar mikroorganisme terhadap pertumbuhan tanaman (Saepen dkk,

2007).

Terdapat beberapa mikroorganisme yanng mampu menghasilkan IAA

selain Pseudomonas sp. dan Azotobacter sp., diantaranya Enterobacter sp.,

Azospirillum sp., Klebsiella sp., Alcaligenes faecalis, Azoarcus sp., Serratia sp.,

Page 32: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

Cyanobacteria, Erwinia herbicola, Rhizobium, Bradyrhizobium, Agrobacterium

tumafaciens, dan bakteri sulfur dapat mendorong pertumbuhan tanaman (Rubio

dkk, 2000). Sedangkan menurut Pattern dan Glick (2005), beberapa mikroba yang

hidup zona rhizosfer yang tergolong dalam kelompok Plant Growth Promoting

Rhizobacteria (PGPR) dilaporkan mampu memproduksi hormon IAA.

Beberapa peneliti melaporkan bahwa bakteri rhizosfer memacu

pertumbuhan tanaman. Kultur Streptomyces galur CMU H009 yang diisolasi dari

rhizosfer tanaman mampu memproduksi IAA dan dapat meningkatkan

pertumbuhan akar dari benih jagung sebessar 185.3 mm (Khamma dkk, 2009)..

2.5. Biofertilizer (Pupuk Hayati)

Pupuk merupakan bahan yang diberikan ke dalam tanah untuk memperbaiki

kondisi kimia, fisika, dan biologi tanah juga meningkatkan produksi tanaman, baik

berupa organik, anorganik, kapur pertanian, pembenah tanah, maupun tepung

belerang (Kartikawati dkk, 2017).

Meningkatkan ketersediaan unsur hara tanaman dalam tanah merupakan

peranan pupuk hayati karena mikroorganisme dalam pupuk hayati melakukan

pelarutan hara, dekomposisi, dan mineralisasi hara, dan memperbaiki sifat fisik

tanah (James dkk, 2000). Selain itu juga dapat meningkatkan mikroorganisme tanah

yang bermanfaat, memperbaiki agregat tanah, menghasilkan zat pemacu tumbuh

(ZPT) dan tidak berbahaya bagi lingkungan (Syaputra dkk, 2011)

Biofertilizer atau yang sering disebut pupuk hayati merupakan suatu bahan

yang terdapat sekumpulan mikroorganisme fungsional yang mampu menyediakan

nutrisi bagi tanaman untuk proses pertumbuhan. Menurut Subba (1993),

biofertilizer adalah kumpulan dari mikroorganisme hidup yang mampu mengubah

Page 33: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

unsur hara menjadi betuk yang tersedia bagi tanaman melalui proses biologi baik

yang hidup berasosiasi dengan tanaman atau hidup bebas di dalam tanah (free

living)

Biofertilizer membentuk koloni dibagian rhizosfer dan meningkatkan

pertumbuhan tanaman dan menambah ketersediaan nutrisi tanah yang merupakan

formulasi mikroorganisme yang hidup dan bila diaplikasikan pada pembibitan

tanaman, permukaan tanaman atau tanah (Vessey, 2003). Biofertilizer mempunyai

peluang besar untuk dimanfaatkan pada berbagai tanaman karena jenis mikroba

yang tidak bergantung pada satu komoditas tanaman (Kartikawati dkk, 2017).

Mikroorganisme yang biasa digunakan untuk biofertilizer adalah mikroba

penambat nitrogen, pelarut pospat, dan mikroorganisme pengatur tumbuh (ZPT)

(Syarifudin, 2002). Bakteri dapat memacu pertumbuhan tanaman melalui fiksasi

nitrogen dan menghasilkan hormon pertumbuhan seperti auksin, giberelin, dan

sitokinin (Nasahi, 2010).

Fungsi mikroba dalam pupuk hayati untuk melarutkan fosfat, menambat

nitrogen, merombak bahan organik, melarutkan kalium, menghasilkan fitohormon,

sebagai biopestisida tanama, sebagai antibodi tanaman, dan mereduksi akumulasi

kadar logam berat yang terkandung dalam tanah. Meningkatnya pertumbuhan

tanaman melalui fiksasi nitrogen, pelarutan fosfat, menyediakan dan meningkatkan

akses tanaman untuk mendapatkan unsur hara merupakan dampak keberadaan

mikroba didalam pupuk hayati (Fadiluddin,2009).

Keberhasilan pemanfaatan mikroorganisme penyubur tanah dengan

inokulasi isolat unggul pemberian bahan organik ke dalam tanah seperti pupuk

kandang dan sisa jaringan tanaman hasil pangkasan. Selain memperbaiki sifat kimia

Page 34: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

tanah untu meningkatkan ketersediaan hara makro maupun mikro, keberadaan

bahan organik di dalam tanah juga sebagai sumber energi bagi mikroorganisme

penyubur tanah. Pemberian bahan organik dan inokulum mikroorganisme penyubur

tanah tidak hanya untuk mengganti atau mengurangi penggunaan pupuk, namun

juga sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan (Ruhnayat, 2000).

Pemanfaatan pupuk hayati yang berdampak pada peningkatan pendapatan

petani harus sudah teruji dan efisien serta emahaman strategi pemanfaatan pupuk

hayati untuk memperbaiki kualitas tanah, memelihara keanekaragaman hayati yang

menunjang keberlanjutan produktivitas pertanian perlu ditekankan. Diperlukan

penyuluhan agar pemanfaatan pupuk hayati berdampak pada peningkatan hasil dan

efisiensi pemupukan (Kartikawati dkk, 2017).

Agar tanaman menjadi semakin baik maka menggunakan pupuk hayati

(biofertilizer) yang merupakan pupuk dengan mengandung 9 konsorsium mikroba

dan bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman agar menjadi lebih baik. Mikroba yang

digunakan yaitu bakteri fiksasi Nitrogen non simbiotik Azotobacter sp. dan

Azospirillum sp., bakteri fiksasi Nitrogen simbiotik Rhizobium sp., bakteri pelarut

Fosfat Bacillus megaterium dan Pseudomonas sp., bakteri pelarut Fosfat Bacillus

subtillis, mikroba dekomposer Cellulomonas sp., mikroba dekomposer

Lactobacillus sp. dan mikroba dekomposer Saccharomyces cereviceae

(Suwahyono, 2011).

Penggunaan pupuk kimia (anorganik) secara berlebihan dan terus-menerus

akan mematikan mikroorganisme didalam tanah. Oleh karena itu, pada tanah yang

minim mikroorganisme , penggunaan pupuk hayati merupakan salah satu cara

terbaik dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah. Penggunaan pupuk hayati

Page 35: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

tidak akan meninggalkan residu pada hasil tanaman sehingga aman bagi kesehatan

manusia. Selain itu dapat memacu pertumbuhan tanaman, meningkatkan kesuburan

tanah, dan meningkatkan produksi tanaman (Lingga, 2002).

Page 36: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif berupa deskripsi perubahan

warna isolat, karakterisasi, dan penggolongan bakteri secara jelas dan terperinci.

Sedangkan data kuantitatif berupa pengujian terhadap bakteri penghasil hormon

IAA yang diisolasi dari rhizosfer bawang merah dengan dilakukan pengukuran

kadar IAA menggunakan spektrofotometer.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 – Maret 2020.

Penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan yaitu pengambilan sampel tanah dan

proses isolasi serta pengujian IAA yang dilaksanakan di Laboratorium

Mikrobiologi UIN Sunan Ampel Surabaya. Pengambilan sampel tanah dilakukan

di tanah rhizosfer pertanian bawang merah Dusun Jetis Desa Kendalrejo Kecamatan

Bagor Kabupaten Nganjuk. Jadwal penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 3.1.

Page 37: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

Tabel 3.1 Jadwal pelaksanaan penelitian

No Kegiatan

Bulan

Oct Nov Des Jan Feb March

1 Persiapan

2 Pembuatan

Proposal

Skripsi

3 Seminar

proposal

4 Pengambilan

sampel

5 Pengamatan

di

Laboratorium

6 Analisis data

7 Pembuatan

draf skripsi

8 Seminar hasil

penelitian

5.3. Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan untuk pengambilan sampel tanah adalah

linggis, botol urin, spidol, label, dan kamera. Sedangkan alat-alat yang digunakan

pada tahap pengambilan sampel hingga uji kandungan IAA adalah linggis, botol

urin, gelas ukur, tabung reaksi, timbangan analitik, pipet tetes, gelas ukur,

erlenmeyer, autotlaf, Laminar Air Flow (LAF), sentrifugator, spektrofotometer,

botol asi, hot plate stirrer, magnetic stirrer, cawan petri, jarum ose, mikroskop,

mikro pipet, vortex, dan shaker.

Bahan yang digunakan yaitu sampel tanah, media Nutrient Agar (NA),

Nutrient Broth (NB) alkohol, plastik wrap, aluminium foil, kristal violet, lugol,

safranin, alkohol 95%, salkowski, triptofan, minyak emersi, dan aquades.

Page 38: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

3.4. Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini meliputi :

1. Variabel bebas : konsentrasi hormon IAA rhizosfer bawang merah

2. Variabel terikat : variasi wilayah di Dusun Jetis Desa Kedalrejo

Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk

3.5. Prosedur Penelitian

3.5.1. Pengambilan Sampel Tanah

Pengambilan sampel tanah pada rhizosfer tanaman bawang merah yang

tumbuh di persawahan Dusun Jetis Desa Kendalrejo Kecamatan Bagor Kabupaten

Nganjuk. Tanah diambil dengan menggunakan plastik steril dari rhizosfer bawang

merah dengan kedalaman 0−20 cm pada tiga titik untuk tiga lokasi berdasarkan

pembagian wilayah disekitar persawahan tersebut yaitu Lor (dekat pemukiman

warga) dengan titik koordinat S07º33.728’ E111º51.986’, S07º33.703’

E111º51.924’, dan S07º33.671’ E111º51.846’. Tok (didekat sungai) dengan titik

koordinat S07º33.850’ E111º51.967’, S07º33.833’ E111º51.932’, dan S07º33.817

E111º51.888’. Atusan (jauh pemukiman warga) dengan titik koordinat S07º34.036’

E111º51.949’, S07º33.960’ E111º51.902, dan S07º33.844’ E111º51.932’.

. Sampel kemudian dimasukkan ke dalam plastik steril, lalu dibawa ke

laboratorium dengan menggunakan cool box (Kesaulya dkk, 2015). Sampel tanah

digunakan sebagai sumber inokulum dan digunakan untuk analisis di Laboratorium

Mikrobiologi UIN Sunan Ampel Surabaya

Page 39: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

3.5.2. Pembuatan Media Biakan Bakteri

Menurut Jutono, dkk (1973), Proses pembuatan Nutrient Agar (NA)

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Menimbang media NA sebanyak 20 gram dan dimasukkan kedalam

erlenmeyer dan aquades sebanyak 1 liter dan dipanaskan hingga larut

2. Ditutup dengan menggunakan aluminium foil

3. Memasukkan media kedalam autoklaf dengan suhu 121⁰C, kemudian

menuangkan larutan kedalam cawan petri

3.5.3. Isolasi Bakteri Tanah

Metode penumbuhan bakteri yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

metode pengenceran. Menurut Kafrawi dkk (2015), prosedur yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

1. Menyiapkan 6 tabung yang masing - masing berisi 9 ml aquades steril

2. Menimbang sampel tanah sebanyak 1 gram dan memasukkan kedalam

tabung berisi aquades steril tersebut dan menghomogenkan dengan

menggunakan vortex.

3. Setelah terhomogen, sampel diambil sebanyak 1 ml dengan menggunakan

mikropipet lalu memasukkan kedalam tabung satu untuk pengenceran 10-1.

4. Mengambil 1 ml sampel dari pengenceran 10-1 kedalam tabung kedua untuk

pengenceran 10-2 dan dilakukan secara terus-menerus hingga pengenceran

10-6.

5. Menghomogenkan setiap pengenceran dengan menggunakan vortex.

Page 40: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

6. Penumbuhan bakteri dilakukan dengan mengambil 0.1 ml hasil dari

pengenceran 10-6 lalu menuangkan pada media NA.

7. Sampel kemudian diinkubasi dengan suhu ruang. Koloni bakteri akan

tumbuh 1-2 hari pada petri dish tersebut.

8. Melakukan prosedur kembali pada setiap sampel tanah yang telah diambil

di lapangan.

3.5.4. Pemurnian

Pemurnian (purification) bertujuan agar diperoleh biakan murni yang

diinginkan tanpa ada kontaminan dari mikroba lain. Pemilihan mikroba yang akan

dimurnikan berdasarkan perbedaan dari penampakan morfologi koloni seperti

warna, elevasi, tekstur permukaan, maupun garis-garis radial sehingga diperoleh

isolat murni. Permurnian dilakukan dengan memindahkan bakteri dengan

menggunakan metode garis yang kemudian ditumbuhkan pada media NA (Ed-Har

dkk, 2017).

3.5.5. Karakterisasi Morfologi Koloni dan Sel

Karakterisasi morfologi koloni rhizobakteri dilakukan berdasarkan petunjuk

Cappucino dan Sherman (1998) yaitu pengamatan koloni rhizobakteri yang

meliputi warna koloni, permukaan koloni, tepian koloni, bentuk koloni, dan elevasi.

Selanjutnya dilakukan dengan pewarnaan gram sebagi berikut :

1. Membersihkan gelas benda dengan alkohol sehingga bebas lemak,

kemudian dipanggang di atas nyala bunsen.

Page 41: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

2. Preparat apusan bakteri dibuat dengan mengambil secara aseptik 1 ose

suspensi biakan bakteri lalu diratakan di atas permukaan gelas benda kira-

kira seluas 1 cm2 kemudian difiksasi.

3. Olesan bakteri diberi 2-3 tetes pewarna Kristal violet (gram A) dan

dibiarkan selama 1 menit lalu dcuci dengan air mengalir dan

dikeringanginkan.

4. Olesan bakteri digenangi dengan 2 tetes larutan lugol iodin (gram B),

dibiarkan selama 2 menit lalu dicuci dengan air mengalir dan

dikeringanginkan.

5. Olesan dicuci dengan larutan alkohol 95% (gram C) selama 30 detik lalu

dibilas dengan air mengalir dan dikeringanginkan.

6. Olesan diberi cat safranin (gram D) selama 2 menit lalu dicuci dengan air

mengalir dan dikeringanginkan.

7. Kelebihan air pada olesan bakteri diserap dengan tissue dengan hati-hati

8. Preparat diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran kuat (1000x)

menggunakan minyak emersi. Bakteri gram negatif akan berwarna merah

muda, sedangkan gram positif akan berwarna ungu atau biru gelap.

3.5.6. Pengukuran Kandungan IAA

1. Pembuatan kurva larutan standart IAA dengan deret 20 µl (1 ppm), 100

µl (5 ppm), 200μl (10 ppm), 300 μl (15 ppm), 400 μl (20 ppm), hingga 1000

μl (50 ppm) dengan pengukuran spektrofotometer panjang gelombang 520

nm.

Page 42: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

2. Pengukuran Kandungan IAA

a. Pembuatan NB cair dengan memasukkan media Nutrient Brooth 8

gram kedalam erlenmeyer yang berisi aquades sebanyak 1 liter

b. Larutan dihomogenkan dan dipanaskan dengan hot plate stirer dan

ditambahkan L-triptofan sebanyak 0.1 gram

c. Menuangkan media NB yang telah jadi kedalam botol media sesuai

dengan banyaknya isolat yang akan ditumbuhkan

d. Memasukkan media kedalam autoklaf selama 15 menit dengan suhu

121⁰C

e. Memasukkan 1 lup ose dari isolat bakteri kedalam botol yang

berisikan media NB cair

f. Botol kemudian dikocok menggunakan shaker dengan kecepatan 120

rpm selama 2 hari dengan suhu ruang hingga bekteri tumbuh pada

media

g. Isolat kemudian disentrifugasi selama 10 menit dengan suhu 4ºC dan

kecepatan 10.000 rpm

h. Mengambil 2 ml supernatan yang diperoleh dan ditambahkan 1 ml

reagen salkowski dimasukkan kedalam tabung reaksi

i. Menginkubasi supernatan pada ruangan gelap selama 30 menit

kemudian mengamati perubahan warna yang terjadi

j. Perubahan warna sampel menjadi merah muda setelah diinkubasi

mengindikasikan bahwa isolat mampu menghasilkan IAA

k. Mengukur konsentrasi IAA yang dihasilkan dengan menggunakan

spektrofotometer pada panjang gelombang 520 nm

Page 43: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32

l. Konsentrasi IAA dihitung setelah dibandingkan dengan kurva

larutan standart IAA (Lestari dkk, 2015; Sari dan Retno, 2018).

3.6. Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yakni melihat

perubahan warna sampel pada tahap identifikasi yang mengindikasikan terjadinya

suatu reaksi pada bakteri dan perubahan warna sampel menjadi merah muda yang

mengindikasikan isolat menghasilkan IAA. Adapun metode kuantitatif yaitu

dengan mengukur absorbansi suspensi isolat menggunakan spektrofotometer yang

menyatakan konsentrasi IAA yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan

kurva standar IAA.

Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji One

Way Anova untuk membandingkan variasi dari tiga wilayah pengambilan sampel

menggunakan program SPSS for Windows Release 16.0 dan p <0,05 dipilih sebagai

tingkat minimal signifikansinya. Syarat uji One Way Anova adalah skala numerik,

distribusi data normal dan homogen. Jika uji One Way Anova menunjukkan

perbedaan signifikan (p< 0,05) maka dilanjutkan dengan dengan LSD Pos Hoc Test.

Jika syarat uji One Way Anova tidak dapat dipenuhi maka digunakan uji alternatif

nonparametrik yaitu Kruskal Wallis. Apabila uji Kruskal Wallis menunjukkan

perbedaan signifikan (p<0,05) maka dilanjutkan dengan Pos Hoc Test

menggunakan uji Mann Whitney.

Page 44: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Rhizosfer

Isolat dan pemurnian bakteri rizosfer tanaman bawang merah yang

diperoleh persawahan Dusun Jetis Desa Kendalrejo Kecamatan Bogor Kabupaten

Nganjuk didapatkan 41 isolat dengan karakteristik yang berbeda-beda dari bentuk

koloni, elevasi koloni, permukaan koloni, tepi koloni, dan warna koloni dari 3

wilayah yang berbeda dalam tabel 4.1 dibawah ini

Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Morfologi Secara Makroskopis

No Lokasi Kode

Isolat

Bentuk Elevasi Permukaan Tepi Warna

1 Dekat

pemukiman

warga

(Atusan)

(A1)U1.1 Bulat Cembung Licin Rata Kuning

2 (A1)U1.2 Bulat Timbul Licin Rata Bening

3 (A1)U1.3 Bulat Tibul Licin Rata Putih

4 (A1)U2 Tidak

beraturan

Timbul Licin Berombak Putih

5 (A1)U3 Bulat Timbul Licin Berombak Bening

6 (A2)U1.1 Bulat Timbul Licin Rata Kuning

7 (A2)U1.2 Bulat Timbul Licin Berombak Putih

bening

8 (A2)U2 Bulat Timbul Licin Rata Putih

9 (A2)U3 Bulat Timbul Licin Berombak Putih

10 (A3)U1 Tidak

beraturan

Timbul Licin Berlekuk Putih

11 (A3)U2.1 Tidak

beraturan

Timbul Licin Berlekuk Bening

12 (A3)U2.2 Bulat Timbul Licin Rata Putih

13 (A3)U3.1 Bulat Cembung Licin Rata Kuning

bening

14 (A3)U3.2 Bulat Timbul Licin Rata Bening

15 Jauh

pemukiman

warga

(Lor)

(L1)U1.1 Bulat Timbul Licin Rata Kuning

orange

16 (L1)U1.2 Tidak

beraturan

Cembung Licin Berombak Putih

17 (L1)U2 Bulat Cembung Licin Rata Putih

18 (L1)U3 Bulat Timbul Licin Rata Kuning

bening

19 (L2)U1 Bulat Timbul Licin Rata Putih

20 (L2)U2 Tidak

beraturan

Timbul Licin Berombak Bening

21 (L2)U3 Tidak

beraturan

Cembung Licin Berlekuk Putih

Page 45: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

34

No Lokasi Kode

Isolat

Bentuk Elevasi Permukaan Tepi Warna

22 Jauh

pemukiman

warga

(Lor)

(L3)U1 Bulat Timbul Licin Rata Kuning

bening

23 (L3)U2.1 Bulat Cembung Licin Berombak Putih

24 (L3)U2.2 Bulat Timbul Licin Rata Putih

25 (L3)U3 Bulat Timbul Licin Rata Putih

26 Dekat

sungai

(Tok)

(T1)U1.1 Menjalar Timbul Licin Bercabang Putih

27 (T1)U1.2 Bulat Timbul Licin Rata Kuning

28 (T1)U2.1 Bulat Timbul Licin Rata Kuning

29 (T1)U2.2 Bulat Timbul Licin Rata Putih

30 (T1)U3.1 Bulat Timbul Licin Berombak Kuning

31 (T1)U3.2 Bulat Datar Licin Rata Bening

32 (T2)U1.1 Bulat Timbul Licin Rata Hijau

mint

33 (T2)U1.2 Bulat Timbul Licin Rata Putih

34 (T2)U2.1 Bulat

tepian

timbul

Timbul Licin Rata Kuning

35 (T2)U2.2 Tidak

beraturan

Timbul Licin Berlekuk Putih

36 (T2)U3 Tidak

beraturan

Timbul Licin Berlekuk Bening

37 (T3)U1.1 Bulat Cembung Licin Rata Kuning

bening

38 (T3)U1.2 Bulat Cembung Licin Rata Putih

bening

39 (T3)U2.1 Bulat Timbul Licin Rata Putih

40 (T3)U2.2 Bulat Timbul Licin Rata Kuning

41 (T3)U3 Bulat Cembung Licin Berombak Putih

Ket: A(wilayah dekat dengan pemukiman warga), L(wilayah jauh dengan pemukiman warga),

T(wilayang dekat dengan sengai), U(ulangan), 1 (isolat pertama) Sumber : Dokumen Pribadi, 2020.

Berdasarkan karakterisasi morfologi koloni isolat dari 3 wilayah didominasi

oleh bentuk circular (bulat) dan berwarna putih, selebihnya berbentuk irregular

(tidak beraturan) dan berwarna kuning yang tersebar di berbagai wilayah. Tepi

koloni bervariasi dengan tipe rata, berombak, dan berlekuk. Elevasi koloni juga

bervariasi dengan tipe cembung, timbul, dan datar. Salah satu faktor variasi

morfologi koloni suatu bakteri dipengaruhi oleh umur dan lingkungan hidupnya

(Fardiaz, 1992).

Page 46: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

35

Isolat bakteri terbanyak ditemukan pada sampel rhizosfer tanaman di

wilayah yang dekat sungai (Tok) yaitu terdapat 16 isolat. (T3)U1.2 merupakan kode

isolat terbaik diantara 16 isolat tersebut karena kemampuannya dalam

menghasilkan hormon IAA tertinggi di wilayah tersebut dengan konsentrasi 31,155

ppm. Sedangkan jumlah isolat bakteri yang paling sedikit diperoleh dengan 11

isolat bakteri yakni pada wilayah jauh dari pemukiman warga (Lor). Sedangkan

untuk wilayah dekat dengan pemukiman warga (Atusan) diperoleh 14 isolat bakteri.

Berdasarkan penelitian Prasetya dkk (2018) yang berhasil mengisolasi

bakteri rhizosfer bawang merah dengan dominansi warna putih dengan ragam

bentuk yaitu circular (bulat), irregular (tidak beraturan), dan filamentous (seperti

benang-benang). Isolat bakteri lainnya memiliki elevasi raised (ketinggian nyata

terlihat) dan flat (ketinggian tidak terukur) dengan tepi beragam yaitu undulate

(bergelombang), entire (rata), filamentous (seperti benang-benang), erose

(bergerigi), dan lobate (berlekuk).

Perbedaan antara jumlah isolat bakteri yang tidak terlalu signifikan

ditemukan pada setiap rhizosfer tanaman bawang merah dikarenakan perbedaan

lingkungan rhizosfer baik itu pada kelembaban tanah ataupun jenis tanah yang

berada disekitaran perakaran rhizosfer serta proses pengisolasian. Sesuai yang

dikemukakan oleh Doi dkk (2011) yakni jenis tanah, tahap pertumbuhan, praktek

pertanaman, dan faktor lingkungan lainnya merupakan faktor-faktor yang

mempengaruhi komposisi komunitas mikroba rhizosfer. Perlu diketahui pula

keberagaman jumlah bakteri dari setiap rhizosfer dalam suatu tanaman tentunya

dipengaruhi oleh eksudat akar dari suatu tanaman yang merupakan penentu

Page 47: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

36

keragaman dan jumlah populasi mikroorganisme yang berada pada perakaran

(Patil, 2011).

Mikroorganisme di dalam tanah banyak ditemukan bagian rhizosfer

(Winarso,2005). Menurut Ardi (2009), populasi bakteri di permukaan tanah yang

tinggi disebabkan oleh sistem perakaran tumbuhan sehingga metabolit akar

tanaman akan meningkatkan nutrisi di dalam tanah yang berpengaruh terhadap

populasi bakteri tanah karena memungkinkan menyediakan substrat dan suplai

makanan.

Menurut Agustian dkk (2010), aktivitas pengolahan tanah, pemupukan dan

pengapuran dapat menyebabkan perubahan dalam lingkungan rhizosfir tanaman

khususnya perbedaan populasi mikroba. Sebagaimana menurut Soepardi (1983),

bahwa perubahan dalam lingkungan disebabkan pengolahan tanah, pemupukan,

pengapuran tidak hanya mempengaruhi jumlah mikroorganisme tetapi juga macam

mikroorganisme dalam tanah.

4.1.2 Karakterisasi Morfologi Secara Mikroskopis

Hasil pengamatan morfologi secara mikroskopis dilakukan dengan teknik

pewarnaan gram untuk membedakan antara bakteri gram positif (ungu biru) dan

bakteri gram negatif (merah muda) berdasarkan pada tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Morfologi Secara Mikroskopis

No Lokasi Kode Isolat Bentuk Warna Sifat

Gram

1 Dekat pemukiman

warga (Atusan)

(A1)U1.1 Bulat Merah muda Negatif

2 (A1)U1.2 Bulat Ungu Positif

3 (A1)U1.3 Batang Merah muda Negatif

4 (A1)U2 Batang Merah muda Negatif

5 (A1)U3 Bulat Merah muda Negatif

6 (A2)U1.1 Batang Merah muda Negatif

7 (A2)U1.2 Batang Ungu-biru Positif

8 (A2)U2t Bulat Merah muda Negatif

9 (A2)U3 Bulat Merah muda Negatif

Page 48: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

37

No Lokasi

Dekat pemukiman

warga (Atusan)

Kode Isolat Bentuk Warna Sifat

Gram

10 (A3)U1 Batang Biru Positif

11 (A3)U2.1 Batang Biru Positif

12 (A3)U2.2 Batang Merah muda Negatif

13 (A3)U3.1 Batang Biru Positif

14

Jauh pemukiman

warga (Lor)

Dekat Sungai (Tok)

(A3)U3.2 Batang Merah muda Negatif

15 (L1)U1.1 Bulat Merah muda Negatif

16 (L1)U1.2 Bulat Merah muda Negatif

17 (L1)U2 Bulat Merah muda Negatif

18 (L1)U3 Bulat Merah muda Negatif

19 (L2)U1 Batang Merah muda Negatif

20 (L2)U2 Batang Merah muda Negatif

21 (L2)U3 Bulat Merah muda Negatif

22 (L3)U1 Batang Merah muda Negatif

23 (L3)U2.1 Batang Biru Positif

24 (L3)U2.2 Batang Biru Positif

25 (L3)U3 Batang Merah muda Negatif

26 (T1)U1.2 Batang Merah muda Negatif

27

(T1)U1.3 Batang Merah muda Negatif

28 (T1)U2.1 Batang Merah muda Negatif

29 (T1)U2.2 Batang Merah muda Negatif

30 (T1)U3.1 Batang Merah muda Negatif

31 (T1)U3.3 Batang Ungu-biru Positif

32 (T2)U1.1 Batang Merah muda Negatif

33 (T2)U1.2 Batang Biru Positif

34 (T2)U2.1 Bulat Merah muda Negatif

35 (T2)U2.2 Batang Ungu-biru Positif

36 (T2)U3 Bulat Biru Positif

37 (T3)U1.1 Batang Merah muda Negatif

38 (T3)U1.2 Batang Merah muda Negatif

39 (T3)U2.1 Batang Merah muda Negatif

40 (T3)U2.2 Batang Merah muda Negatif

41 (T3)U3 Batang Merah muda Negatif

Ket: A(wilayah dekat dengan pemukiman warga), L(wilayah jauh dengan pemukiman warga),

T(wilayang dekat dengan sengai), U1(ulangan), 1(Isolat pertama).

Sumber : Dokumen Pribadi, 2020.

Berdasarkan tabel diatas secara keseluruhan menunjukkan bahwa terdapat

11 isolat bakteri bertipe gram positif dan 30 isolat yang bertipe gram negatif dimana

29 isolat yang berbentuk batang dan 12 isolat yang berbentuk bulat. Wilayah Atusan

(A) didominasi oleh isolat berbentuk batang gram negatif, wilayah (L) Lor dengan

isolat berbentuk bulat negatif, dan wilayah (T) Tok dengan isolat berbentuk batang

gram negatif.

Page 49: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

38

Menurut Fardiaz (1993), saat proses pewarnaan bakteri gram positif tidak

dapat melepaskan warna dan akan mempertahankan warna biru ungu seperti warna

kristal violet. Sedangkan bakteri gram negatif sel-selnya mampu melepaskan kristal

violet dan mengikat safranin sehingga berwana merah muda. Prinsip pewarnaan

gram adalah kemampuan dinding sel mengikat zat warna dasar (Kristal violet)

setelah pencucian dengan alkohol 95%, disebabkan bakteri gram positif

mengandung peptidoglikan lebih banyak dan lemak lebih sedikit dibandingkan

bakteri gram negatif (Syulasmi dkk, 2005).

Menurut Lay (1994), perbedaan isolat saat proses pewarnaan tersebut

disebabkan karena struktur dari kedua kelompok bekteri tersebut sehingga

menyebabkan perbedaan reaksi dalam permeabilitas zat warna dan penambahan

larutan pemucat. Pada dinding sel bakteri gram positif sebagian besar terdiri dari

peptidoglikan, sedangkan dinding sel gram negatif terdiri dari kandungan lipid yang

lebih tinggi dibanding gram positif. Ditunjukkan pada gambar 4.2 dibawah ini :

Gambar 4.1 : Pewarnaan bakteri perbesaran 1000x (A) Gram Positif (B) Gram Negatif

Sumber: Dokumen Pribadi, 2020

Pewarnaan gram menggunakan safranin memudahkan dalam proses

identifikasi sehingga gram negatif berwarna merah dan yang tidak berwarna

B A

Page 50: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

39

mengambil warna kontras. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh

seorang histologist berkebangsaan Denmark yang bernama Gram pada tahun 1884,

menyatakan bahwa prosedur pewarnaan gram dimulai dengan pemberian warna

basa (kristal violet). Kemudian ditambahkan larutan iodin yang menyebabkan

semua bakteri terwarnai biru pada fase ini. Kemudian preparat diberi alkohol. Sel

gram positif akan tetap mengikat senyawa Kristal violet dan iodin, sehingga

berwarna biru sedangkan gram negatif akan hilang warnanya oleh alkohol. Setelah

itu ditambahkan safranin yang bewarna merah menyebabkan gram negatif

berwarna merah dan yang tidak berwarna akan mengambil warna kontras,

sedangkan gram positif berwarna ungu atau biru.

4.2 Uji Kandungan IAA Isolat Bakteri

4.2.1 Pengujian Kualitatif IAA

Gamb

Gambar 4.2 : Perubahan warna saat diberi larutan salkowski

Sumber : Dokumen Pribadi, 2020

B A

Page 51: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

40

Hasil pengamatan berdasarkan perubahan warna yang terjadi pada setiap

isolat setelah 30 menit diinkubasi pada ruang gelap, terdapat supernatan isolat

bakteri yang mengalami perubahan warna menjadi merah muda hingga pekat,

namun perubahan warna yang terjadi variasi tingkat kepekatan warna seperti pada

Gambar A tampak tidak terang, sedangkan pada gambar B mulai tampak perubahan

warna merah yang terjadi disebabkan reaksi antara IAA dengan Fe membentuk

senyawa kompleks [Fe2(OH)2(IA)4] sehingga solat yang mampu menghasilkan

IAA secara kualitatif akan berwarna merah, IA merupakan indole-3-acetate (Dewi

dkk, 2016). Reaksi yang terbentuk ada dua macam yaitu reaksi kompleks dan reaksi

redoks (Kovacs, 2009). Produksi hormon yang mengindikasikan adanya IAA dari

tingkatan kepekatan warna merah yang terbentuk karena adanya cincin indol (Joule

dan Mills, 2000). Cincin indol terbentuk setelah supernatan isolat direaksikan

dengan reagen Salkowski.

Menurut Joule dan Mills (2000), Salkowski merupakan reagen pewarna

yang dapat digunakan untuk menguji senyawa indol dan turunannya yang akan

mengoksidasi senyawa indol dan turunannya. IAA merupakan salah satu contoh

senyawa yang memiliki gugus indol sehingga akan reaksinya dengan Salkwoski

akan menghasilkan warna merah muda. Menurut Patil (2011), warna merah muda

yang semakin pekat menunjukkan kandungan IAA yang di hasilkan oleh bakteri

semakin tinggi. Isolat (A1)U1.1 merupakan isolat dengan warna terendah dari 41

isolat yang mengalami sedikit perubahan. Sedangkan isolat (L1)U1.2 merupakan

isolat dengan kepekatan warna paling tinggi. Potensi terjadinya perubahan warna

akan semakin besar jika konsentrasi Salkowski yang digunakan semakin tinggi.

IAA yang dihasilkan oleh mikroba dari perakaran tanaman terutama pada daerah

Page 52: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

41

rhizosfer mempunyai jalur metabolism. Sebagai sinyal molekul penting, hormon

IAA mampu memacu perkembangan perakaran tanaman inang, regulasi

perkembangan tanaman, meningkatkan ketahanan terhadap patogen dan memacu

pertumbuhan tanaman (Shaharoona, dkk., 2006; Joshi dan Bath, 2011).

Diperolehnya isolat bakteri penghasil IAA memberi keuntungan bagi

industri pertanian karenan mampu mengendalikan banyak proses fisiologis penting

termasuk memacu pemanjangan sel, sehingga perkembangan akar menjadi lebih

optimal (Larosa dkk, 2013). Menurut Dommergues & Mangenot (1970), dengan

menghasilkan fitohormon, vitamin, atau molekul organik yang mudah diserap akar

bakteri terhadap tanaman atau dengan cara pelarutan dan mineralisasi unsur hara

tertentu. Untuk menanam benih tanaman, aplikasi bakteri penghasil IAA yang telah

ditemukan ini dapat dicampur dengan tanah gambut. Bakteri dalam tanah akan

menempel pada akar, kemudian memanfaatkan eksudat akar berupa triptofan untuk

menghasilkan IAA. Senyawa IAA yang dihasilkan bakteri tersebut dapat digunakan

kembali oleh tanaman sebagai pemacu tumbuh.

Menurut A’ini (2013) isolat bakteri rizosfer penghasil IAA memberi

keuntungan bagi pengembangan tanaman dan tanah menjadi subur sehingga

memberikan dampak baik bagi pertumbuhan tanaman.

Tanah yang baik yaitu tanah yang mampu memenuhi unsur hara yang

diperlukan tumbuhan dan membutuhkan nutrisi yang cukup di tanah, sehingga

tanah harus dalam kondisi subur. Selain itu tumbuhan membutuhkan fitohormon

Indole Acetid Acid (IAA) yaitu senyawa pemacu pertumbuhan tanaman yang juga

berperan dalam kesuburan tanah (Kurniati, 2018).

Page 53: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

42

Kualitas biologi tanah meningkat dengan adanya mikroorganisme tanah

terutama pada rhizosfer yang merupakan bagian tanah yang berada di sekitar

perakaran tanaman. Populasi mikroorganisme di rhizosfer umumnya lebih banyak

dan beragam dibandingkan pada tanah nonrhizosfer karena aktivitas

mikroorganisme rhizosfer dipengaruhi oleh eksudat yang dihasilkan oleh perakaran

tanaman. Beberapa mikroorganisme rhizosfer berperan dalam siklus hara dan

proses pembentukan tanah, pertumbuhan tanaman, memengaruhi aktivitas

mikroorganisme, serta sebagai pengendali hayati terhadap patogen akar

(Simatupang, 2008).

Eksudat akar berupa triptofan dimanfaatkan oleh bakteri dalam tanah yang

dapat menempel pada akar untuk menghasilkan IAA. Senyawa IAA yang

dihasilkan bakteri tersebut dapat digunakan kembali oleh tanaman sebagai pemacu

pertumbuhan. Bakteri pemacu tumbuh dapat bereaksi secara langsung terhadap

tanaman dengan menghasilkan fitohormon, vitamin, atau molekul organik yang

mudah diserap akar atau secara tidak langsung melalui ameliorasi nutrisi mineral

dengan cara pelarutan dan mineralisasi unsur hara tertentu (Dommergues dan

Mangenot, 1970).

Menurut Ahemad dan Kibret (2014), Triptofan berfungsi sebagai prekursor

untuk biosintesis hormon auksin pada mikroorganisme. Triptofan berasal dari

eksudat akar atau sel-sel yang rusak. Auksin dibiosintesis dari asam amino dengan

prekursor triptofan dan dibantu oleh enzim IAA oksidase, hasilnya adalah IAN

(Indolaseto nitril), TpyA (Asam Indol piruvat) dan IAAld (Indol asetat dehid) suatu

substansi yang mirip dengan auksin namun mempunyai aktifitas yang lebih kecil.

Melalui reaksi deaminasi, dekarboksilasi, dan reaksi hidrolisis triptofan dapat

Page 54: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

43

berubah menjadi IAA. Reaksi deaminasi mengubah triptofan menjadi TpyA dengan

bantuan enzim multispesifik aminotransferase, dilanjutkan dengan reaksi

dekarboksilasi secara enzimatis yaitu mengubah TpyA menjadi IAAld dan reaksi

hidrolisis IAAld menjadi IAA dengan bantuan enzim IAAld oksidase

4.2.2 Pengukuran Konsentrasi IAA

Gambar 4.3 : Kurva Standart IAA

Sumber : Dokumen Pribadi, 2020

Perhitungan konsentrasi IAA yang berasal dari supernatan bakteri diperoleh

dengan terlebih dahulu menentukan kurva standar IAA. Pembuatan kurva standar

ini bertujuan untuk memperoleh suatu persamaan untuk perhitungan konsentrasi

IAA dari supernatan tersebut. Hasil spektrofotmetri dibuat kurva larutan standar

IAA yang menunjukkan hubungan antara larutan standar IAA (x) dan

absorbansinya (y) dan diperoleh persamaan regresi y = 0.0543x – 0.0637 yang dapat

digunakan untuk memperoleh konsentrasi IAA isolat bakteri. Perhitungan untuk

mencari konsentrasi IAA dari supernatan isolat bakteri tersebut dengan mengganti

y = 0,0543x - 0,0637R² = 0,9904

-0,1

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0 2 4 6 8 10 12

Absorbansi

Page 55: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

44

perubah y pada persamaan kurva standar dengan hasil pengukuran absorbansi dari

setiap sampel supernatan isolat bakteri. Nilai x yang diperoleh dari hasil kurva

standar IAA merupakan konsentrasi IAA supernatan isolat bakteri. Nilai

konsentrasi IAA yang diperoleh dinyatakan dalam satuan ppm. Hasil perhitungan

nilai absorbansi supernatan dengan kurva standart konsentrasi IAA disajikan dalam

tabel 4.3 sebagi berikut:

Tabel 4.3. Hasil Pengukuran Konsentrasi IAA Isolat Bakteri Rhizosfer Bawang Merah dengan

Panjang Gelombang 520 nm.

No Lokasi Kode Isolat Nilai

Absorbansi

Konsentrasi IAA

(ppm)

1 Dekat pemukiman warga (Atusan)

(A1)U1.1 0,052 2,131

2 (A1)U1.2 0,219 5,206

3 (A1)U1.3 0,959 18,834

4 (A1)U2 0,221 5,243

5 (A1)U3 0,070 2.462

6 (A2)U1.1 0,574 11,744

7 (A2)U1.2 0,066 2,389

8 (A2)U2 0,221 5,243

9 (A2)U3 0,475 9,921

10 (A3)U1 0,450 9,46

11 (A3)U2.1 0,455 9,552

12 (A3)U2.2 0,631 12,794

13 (A3)U3.1 0,575 11,762

14 (A3)U3.2 0,834 16,532

15 Jauh pemukiman

warga (Lor) (L1)U1.1 0,372 8,024

16 (L1)U1.2 1,654 31,634

17 (L1)U2 0,807 16,035

18 (L1)U3 0,368 7,95

19 (L2)U1 0,194 4,746

20 (L2)U2 0,232 5,446

21 (L2)U3 0,162 4,157

22 (L3)U1 0,853 16,882

23 (L3)U2.1 0,63 12,775

24 (L3)U2.2 0,139 3,733

25 (L3)U3 0,589 12,02

26 Dekat sungai (Tok)

(T1)U1.2 0,05 2,094

27 (T1)U1.3 0,943 18,54

Page 56: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

45

28

(T1)U2.1 1,447 27,821

29 (T1)U2.2 0,633 12,831

30 (T1)U3.1 1,044 20,4

31 (T1)U3.3 1,075 20,971

32 (T2)U1.1 0,172 4,341

33 (T2)U1.2 0,752 15,022

34 (T2)U2.1 0,226 5,335

No Lokasi Kode Isolat Nilai

Absorbansi

Konsentrasi IAA

(ppm)

35 Dekat sungai (Tok) (T2)U2.2 0,289 6,495

36 (T2)U3 0,27a 6,145

37 (T3)U1.1 0,266 6,072

38 (T3)U1.2 1,628 31,155

39 (T3)U2.1 1,491 28,632

40 (T3)U2.2 0,333 7,306

41 (T3)U3 0,21 5,041

Ket: A(wilayah dekat dengan pemukiman warga), L(wilayah jauh dengan pemukiman warga),

T(wilayang dekat dengan sengai), U(ulangan), 1(isolat pertama)

Sumber : Dokumen Pribadi, 2020

Hasil pengukuran kadar konsentrasi IAA (tabel 4.3) yang diperoleh mampu

menghasilkan IAA dengan konsentrasi yang bervariasi terhadap isolat bakteri

rhizosfer bawang merah. Konsentrasi wilayah A (dekat dengan pemukiman warga)

diperoleh dengan rata-rata 8,805 ppm. Wilayah L (jauh dengan pemukiman warga)

diperoleh konsentrasi dengan rata-rata 11,218 ppm. Wilayah T (dekat dengan

sungai) diperoleh konsentrasi dengan rata-rata 13,637 ppm.

Hasil dari keseluruhan konsentrasi hormon IAA pada tabel 4.3 diperoleh

konsentrasi tertinggi pada isolat (L1)U1.2 dengan konsentrasi 31,634 ppm yang

terletak di persawahan bagian Lor (jauh dari pemukiman warga). Sedangkan

konsentrasi hormon IAA terendah pada isolat (A1)U1.1 yang lokasinya terletak di

Atusan (dekat dengan pemukiman warga) dengan konsentrasi 2,131 ppm. Hasil

yang diperoleh ini jauh lebih tinggi dibandingkan penelitian sebelumnya dengan

Page 57: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

46

hasil Kafrawi dkk (2015), yang mengisolasi isolat bakteri dari perakaran bawang

merah di Gorontalo menghasilkan hormon IAA tertinggi sebesar 2,33 ppm.

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa konsentrasi isolat penghasil hormon

terbesar diperoleh wilayah T (dekat dengan sungai) dengan rata-rata konsentrasi

13,637 ppm. Hasil konsentrasi yang didapat sesuai dengan terbanyaknya isolat yang

diperoleh dari ketiga wilayah tersebut yaitu 16 isolat di wilayah T (dekat dengan

sungai) (Tabel 4.1) membuktikan bahwa diwilayah tersebut memiliki kualitas yang

lebih unggul dibandingkan dengan wilayah lainnya.

Isolat bakteri rhizosfer bawang merah diinkubasi selama 48 jam karena pada

masa tersebut bakteri memasuki fase eksponensial (log). Sesuai dengan hasil

penelitian Gusniar (2007) dan Kresnawaty dkk (2008) bahwa produksi IAA

tertinggi dihasilkan pada inkubasi isolat selama 48 jam. Pada masa inkubasi 48 jam

bakteri pada umumnya berada pada fase akhir logaritmik, sehingga IAA yang

dihasilkan cukup tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh kandungan enzim-enzim

yang digunakan seperti triptofan monooksigenase, indol-piruvat dekarboksilase,

IAM hidrolase, dan IAA1d dehidrogenase untuk memodifikasi triptofan menjadi

IAA dihasilkan cukup banyak dan aktif sejalan dengan laju pertumbuhan.

Sedangkan pada masa inkubasi 24 jam produksi IAA masih rendah, karena pada

masa tersebut bakteri masih dalam proses memasuki fase logaritmik dan juga

enzim-enzim untuk mengubah triptofan menjadi IAA masih rendah. Pada inkubasi

72 jam bakteri memasuki fase kematian sehingga produksi IAA menurun. Menurut

Kresnawaty dkk (2008), bahwa pada inkubasi 72 jam isolat mengalami penurunan

produksi IAA karena mengalami pelepasan enzim pendegradasi IAA seperti

oksidase dan peroksidase.

Page 58: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

47

Menurut Pattern dan Glick (2002) hasil dari setiap konsentrasi IAA isolat

bakteri dapat dipengaruhi oleh perbedaan konsentrasi triptofan yang ditambahkan

ke media. Perbedaan ini juga diduga karena kondisi masing-masing lokasi

pengambilan sampel, lama inkubasi dan kemampuannya dalam mengkonversi

triptofan yang terkandung dalam media menjadi IAA (Khairani, 2009).

Hasil pengujian kuantitatif menunjukkan bahwa isolat-isolat bakteri PGPR

dari rizosfer tanaman bawang merah mampu menghasilkan hormon IAA yang

berpotensi sebagai biofertilizer. Hal tersebut ditunjukkan dengan kemampuan

menghasilkan hormon IAA dalam jumlah yang berbeda-beda (Tabel 4.3). Dengan

demikian, jika berhasil maka penggunaan pupuk kimia dapat diminimalisir dan

diganti dengan teknologi pemupukkan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Untuk mengetahui adanya perbedaan konsentrasi hormon IAA yang

dihasilkan dari isolat bakteri rhizosfer bawang merah maka selanjutnya data yang

diperoleh dianalisis secara statistik. Uji pertama yang dilakukan adalah uji One-

Sample Kolmogorov-Smirnov Test untuk mengetahui apakah suatu data

berdistribusi normal atau tidak dan dilanjutkan dengan Levene’s Test atau uji

homogenitas untuk mengetahui homogenitas variasi data. Hasil dari kedua uji

tersebut didapatkan bahwa data berdistribusi normal (P=0,345) dan tidak homogen

(P=0,012). Karena tidak memenuhi syarat One Way Anova maka data dianalisis

menggunakan uji Kruskal Wallis dengan derajat signifikansi (α) = 0,05.

Tabel 4.4 Hasil Uji Kruskal Wallis

Lokasi Rata-rata P value

A(dekat pemukiman warga) 8,805 ppm

0,073 L(jauh pemukiman warga) 11,218 ppm

T(dekat sungai) 13,637 ppm

Sumber: Dokumen Pribadi, 2020.

Page 59: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

48

Dari hasil uji perbedaan konsentrasi hormon IAA yang dihasilkan dari

isolat bakteri rhizosfer bawang merah menggunakan uji Kruskal Wallis diperoleh

nilai probabilitas 0,073 yang berarti nilai probabilitas (p)> (α) 0,05 sehingga H0

diterima yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan konsentrasi hormon IAA

yang dihasilkan isolat bakteri rhizosfer bawang merah.

Tidak adanya perbedaan yang signifikan pada konsentrasi hormon IAA

yang dihasilkan disetiap wilayah menandakan bahwa kondisi dan komposisi tanah

disekitar wilayah tersebut tidak berbeda karena adanya perlakuan yang sama dalam

proses peraatan tanaman dan berada dalam satu lokasi persawahan yaitu di Dusun

Jetis Desa Kendalrejo Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk.

Menggunakan media tanam yang tepat merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan hasil bawang merah, yang mempunyai sifat fisik tanah yang gembur,

ringan, subur, dan memiliki kandungan bahan organik yang tinggi (Tambunan dkk,

2014).

Keadaan tanah dan pengelolaan merupakan faktor penting yang akan

menentukan pertumbuhan dan hasil tanaman yang diusahakan karena tanah

merupakan media tumbuh bagi tanaman dan pensuplai unsur hara. Tanah

merupakan campuran dari pasir, debu, dan liat. Makin halusnya partikel akan

menghasilkan luas permukaan partikel per satuan bobot yang makin luas. Tanah liat

merupakan fraksi tanah yang berpermukaan paling luas dibanding 2 fraksi lainnya.

Pada permukaan partikel inilah terjadi berbagai reaksi kimiawi tanah, yang

kemudian mempengaruhi kesuburan tanah (Hanafiah, 2005).

Kesuburan tanah oleh interaksi sejumlah sifat fisika, kimia, dan biologi

bagian tubuh tanah yang menjadi habitat akar-akar aktif tanaman merupakan mutu

Page 60: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

49

tanah untuk bercocok tanam. Maka dari itu mikroba dalam pupuk hayati untuk

membantu kesuburan tanah mampu melarutkan fosfat, menambat nitrogen,

merombak bahan organik, melarutkan kalium, menghasilkan fitohormon, sebagai

biopestisida tanama, sebagai antibodi tanaman, dan mereduksi akumulasi kadar

logam berat yang terkandung dalam tanah. Meningkatnya pertumbuhan tanaman

melalui fiksasi nitrogen, pelarutan fosfat, menyediakan dan meningkatkan akses

tanaman untuk mendapatkan unsur hara merupakan dampak keberadaan mikroba

didalam pupuk hayati (Fadiluddin,2009).

Akar selain berfungsi untuk penyerapan air dan hara, juga sebagai

penjangkar tanaman. Karena bukan sifat melainkan mutu maka kesuburan tanah

tidak dapat diukur atau diamatai, tetapi hanya dapat ditaksir (assssed) (Romlah,

2015).

Interaksi akar dan mikroorganisme di dalam rhizosfer terjadi proses

tertentiu. Mikroorganisme dapat mempengaruhi pertumbuhan dan serapan hara

oleh tanaman karena adaya interaksi antara mikroorganisme dan tanaman dengan

merangsang atau menghambat zat yang mempengaruhi fisiologi akar dan sistem

akar (Marschner dkk, 2011). Peran utama mikroba mampu menyediakan unsur hara

bagi tanaman. Dampak yang ditimbulkan oleh mikroba ini yaitu dengan

mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara tidak langsung. Komunitas bakteri di

rhizosfer tidak pernah statis tetapi selalu berfluktuasi sejalan dengan tahapan

pertumbuhan tanaman (Widyati, 2013).

Wilayah persawahan di Dusun Jetis Desa Kendalrejo Kecamatan Bagor

Kabupaten Nganjuk dalam upaya memelihara kualitas tanah menggunakan proses

Page 61: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

50

penanaman lahan dengan sistem pola Pertanaman berurutan yaitu sistem

penanaman dengan dua tanaman atau lebih secara berurutan (bergilir).

Seperti yang dikemukakan oleh Hairiah dkk (2004), tentang upaya-upaya

pemeliharaan tanah yaitu dengan cara:

1. Pertanaman campuran, yaitu penanaman lebih dari satu macam tanaman

semusim pada lahan dan waktu yang sama dengan pola tidak teratur.

2. Pertanaman tumpang sari, yaitu pertanaman lebih dari satu macam tanaman

pada waktu dan lahan secara simultan

3. Pertanaman berlajur, yaitu penanaman dua jenis tanaman atau lebih dalam

strip-strip secara berselang-seling antara tanaman pokok dan tanaman

penutup tanah.

4. Pertanaman berurutan, yaitu penanaman dengan dua tanaman atau lebih

secara berurutan (bergilir).

5. Penanaman bertingkat, adalah sistem penanaman kombinasi antara pohon

dan tanaman lain yang lebih pendek habitusnya. Penanaman berbagai

tanaman pohon yang berbeda tinggi tajuknya diatur dengan arah barisan

timur-barat dan tanaman pangan atau pakan diantaranya.

6. Pertanaman tumpang gilir, yaitu penanaman lebih dari satu macam tanaman

pada lahan yang sama secara bergilir.

Page 62: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

51

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Adapun kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebanyak 41 isolat bakteri rhizosfer bawang merah (Allium cepa)

mampu menghasilkan hormon IAA dengan konsentrasi yang berbeda-

beda yaitu dengan rata-rata konsentrasi 8,805 ppm diwilayah A

(Atusan) yang dekat dengan pemukiman warga, 11,218 ppm diwilayah

L (Lor) yang jauh dengan pemukiman warga, dan 13,637 ppm

diwilatah T (Tok) yang dekat degan sungai.

2. Karakterisasi morfologi isolat penghasil hormon IAA dari 3 wilayah

berbeda didominasi oleh bentuk circular (bulat) dan berwarna putih,

selebihnya berbentuk irregular (tidak beraturan) dan berwarna kuning.

Tepi koloni bervariasi dengan tipe rata, berombak, dan berlekuk.

Elevasi koloni juga bervariasi dengan tipe cembung, timbul, dan datar.

3. Pengelompokkan isolat bakteri berdasarkan perwarnaan gram pada

wilayah A (Atusan) yang dekat dengan pemukiman warga didominasi

oleh isolat berbentuk batang gram negatif, wilayah L (Lor) yang jauh

dengan pemukiman warga dengan didominasi oleh isolat berbentuk

bulat negatif, dan wilayah T (Tok) yang dekat degan sungai dengan

didominasi oleh isolat berbentuk batang gram negatif.

4. Uji statistik menunjukkan hasil perbandingan konsentrasi hormon IAA

yang berasosiasi dengan perakaran bawang merah tidak adanya

Page 63: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

52

perbedaan yang signifikan konsentrasi hormon IAA baik diwilayah A

(Atusan) yang dekat dengan pemukiman warga, wilayah L (Lor) yang

jauh dengan pemukiman warga, dan wilayah T (Tok) yang dekat degan

sungai

5.2 Saran

Adapun saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya dilakukan aplikasi bakteri sebagai biofertilizer dari hasil

isolat yang didapatkan

2. Saran untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan identifikasi

hingga tingkat spesies untuk mengetahui jenis bakteri yang lebih

spesifik

Page 64: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

53

DAFTAR PUSTAKA

A’ini, Z. F. 2013. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Penghasil IAA (Indole-3-Acetic

Acid) dari Tanah dan Air di Situgunung, Sukabumi. Jurnal Faktor

Exacta. 6 (3), 231-240.

Ahemad, M., & Kibret, M. (2013). Mechanisms and application s of plant growth-

promoting rhizobacteria: Current perspective. Journal of King Saud

University–Science, 26, 1-20

Agustian, Nuriyani, L. Maira, dan O. Emalinda. 2010. Rhizobakteria Penghasil

Fitohormon IAA pada Rhizosfir Tumbuhan Semak Karamunting,

Titonia, dan Tanaman Pangan. Jurnal Solum. 7(1)

Aisha, A.H., Rizk, F. A., Shasheen, A. M., and Abdel Mouty, M. M. 2007. Onion Plant

Growth, Bulbs Yield and its Physical and Chemical Properties as

Affected by Organic and Natural Fertilization. Research Journal of

Agriculture and Biological Science. 3(5): 380-388

Alavanja, M.C.R., Hoppin, J.A., Kamel, F. 2004. Health Effects of Chronic Pesticide

Exposure: Cancer and Neurotoxicity. Annual Review of Public Health.

25: 155-197

Arcury, T.A. dan Quandt, S.A., 2003. Pesticides at work and at home: exposure of

migrant farmworkers. Journal Medical Science. 20- 21.

Ardi, R. 2009. Kajian Aktivitas Mikroorganisme Tanah pada Berbagai Kelerengan dan

Kedalaman Hutan Taman Nasional Gunung Leuser. Skripsi. Fakultas

Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

Ashari, S. 1995. Holtikultura Aspek Budidaya. UI Prees, Jakarta .

Astriani, M. 2015. Seleksi Bakteri Penghasil Indole-3-Acetic Acid (IAA) dan

Pengujian Pada Bibit Kelapa Sawit (Elais guneensus Jacq.). Thesis.

Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Baca, B. E., ang Elmerich. 2003. Microbial Production pf Plant Hormones. In C.

Elmerich and W. E. Newton (eds), Associative and Endophytic

Nitrogen-Fixing Bacterian and Cyanobacterial Associations. Kluwer

Academic Publishers. Printed in the Netherlands

Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat . 2018. Statistik Indonesia Tahun 2018. Badan Pusat

Statistik, Jakarta

Page 65: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

54

Berg, G. dan K. Smalla. 2009. Plant species and soil type cooperatively shape the

structure and function of microbial communities in the rhizosphere.

FEMS Microbiol. Ecol. 68:1-13.

Campbell, N. A., Rheece, J. B dan Michell, L. G. 2006. Biologi. Erlangga, Jakarta

Cappucino, J. G. And Sherman, N. (1998). Microbiology. A Laboratory Manual. The

Benjamin/Cumming Publishing Company, Inc. California

Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering Plants.

Columbia University Press. New York.

Dauda, S.N., Ajayi, F. A and Ndor, E. 2008. Growth and Yield of Watelr Melon

(Citrulluslanatus) as Affected by Poultry Manure Application. Journal

of Agriculture and Social Science. 4: 121-124

Danapriatna N. 2010. Biokimia penambatan nitrogen oleh bakteri non simbiotik.

Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah 1 (2): 1-10.

Dewi, T. K., J. Suryanggono, D. Agustiyanti. 2016. Isolasi dan Uji Aktivitas Bakteri

Penghasil Hormon Tumbuh IAA (Indole-3-Acetic Acid) dan Bakteri

Perombak Protein dari Tanah Pertanian Tual, Maluku Tenggara.

Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia.

Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Jawa Tengah, hal.

271-276.

Dobrev, P.I., Havlicek, L., Vagner, M., Malbeck, J., dan Kaminek, M. 2005.

Purifcation And Determination Of Plant Hormones Auxin And

Abscisic Acid Using Solid Phase Extraction And Two Dimensional

High Performance Liquid Chromatography. Journal of

Chromatography A. Vol. 1075. 159-166.

Doi, T., J. Abe, F. Shiotsu, dan S. Morita. 2011. Study on Rhizosphere Bacterial

Community in Lowland Rice Grown With Organic Fertilizers by Using

PCR-denaturing Gradient Gel Electrophoresis. Original Research

Article Plant Root, 5, 516.

Dommergues, Y. dan F. Mangenot. 1970. Microbial Ecology of Soil. Masson and Cie,

Paris.

Dwiati, M. 2016. Peran Zat Pengatur Tumbuh Auksin dan Sitokinin terhadap

Pertumbuhan Semai Anggrek Phalaenopsis. Makalah dipresentasikan

pada acara Pelatihan Budidaya Anggrek di PKH Banteran, 11 Oktober

2016.

Page 66: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

55

Ed-Har, Adiz Adryan., Rahayu Widyastuti, dan Gunawan Djajakirana. 2017. Isolasi

dan Identifikasi Mikroba Tanah Pendegradasi Selulosa dan Pektin dari

Rhizosfer Aquilaria malaccensis. Jurnal Buletin Tanah dan Lahan.

Vol. 1(1) :58-64

Fadiluddin, M. 2009. Efektivitas Formula Pupuk Hayati dan Memacu Serapan Hara,

Produksi, dan Kualitas Hasil jagung dan Padi Goro di Lapang. Institut

Pertanian Bogor. Bogor

Fardiaz S, 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.

Glick, B.R. 1995. The enhancement of plant growth by free-living bacteria. Can. J.

Microbiol. 4: 109-117.

Gram, H.C.J. 1884. Pola Resistensi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Gusnaniar. 2007. Produksi IAA oleh Rhizobium sp, Pseudomonas spp, dan

Azotobacter sp. dalam medium sintetik dan serum lateks Hevea

brasiliensis Muel.Arg dengan suplementasi triptofan.

Hairiah, K., Suprayogo, D., Widianto, Berlian, Suhara, E., Mardiastuning, A. 2004.

Alih Guna Lahan Hutan menjadi Agroforestri Berbasis Kopi :Ketebalan

seresah, Populasi cacing tanah, dan Makroporositas tanah. Agrivita

Jurnal Ilmu Pertanian. Vol. 28 no.3. Malang.

Hanafiah, Kemas Ali. (2005). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Heddy, S. 1990. Biologi Pertanian. Rajawali, Jakarta

Hindersah, R dan T. Simartama. 2004. Kontribusi Rhizotobakteri Azotobacter dalam

Meningkatkan Kesehatan Tanah Melalui Fiksasi N2 dan Produksi

Fitohormon di Rhizosfer. Jurnal Natur Indonesia. 6 : 127-133

Irianto, A. 2002. Mikrobiologi Lingkungan. Universitas Terbuka Jendral Soedirman,

Purwokerto.

James, E.K. and Oliveres F.L. 1997. Infection and Colonization of Sugar Cane and

Other Graminaceous Plants by Endophytic Diazotrophs. Critical

Reviews in Plant Science. 17 : 77-119

James E.K., P. Gyaneshwar, N. Mathan, W.L. Barraquio, and J.K Ladha. 2000.

Endophytic diazotroph associated with rice. In: Ladha J.K., Reddy P.M,

Page 67: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

56

editors. The quest for nitrogen fixation in rice. Makati City, Philippines.

International Rice Research Institute (IRRI). p 119-140

Joshi, P dan A.B. Bath. 2011. Diversity and Function of plant growth-promoting

rhizobacteria associated with with wheat rhizosphere in North

Himalaya Region. Int J Environ Sci (16): 11351143.

Joule, J.A. dan K. Mills. 2000. Heterocylic Chemistry. Blackwell Science. Oxford.

Jutono, Soedarsono, J., Hartadi, S., Kabirun, S., Suhadi, dan Soesanto. 1973. Pedoman

Praktikum Mikrobiologi Umum. Departemen Mikrobiologi Fakultas

Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Halaman 182- 187.

Kafrawi, Zahraeni Kumalawati, dan Sri Muliani. 2015. Skrining Isolat Plant Growth

Promoting Rhizobacteri (PGPR) dari Pertanaman Bawang Merah

(Allium ascalonicum) di Gorontalo. Jurnal Mikrobiologi Kesehatan dan

Lingkungan.

Kartikawati, Andriana, O. Trisilawati, dan I. Darwati. 2017. Pemanfaatan Pupuk

Hayati (Biofertilizer) pada Tanaman Rempah dan Obat. Jurnal

Perspektif. Vol.16 (1)

Kesaulya, H., Baharuddin, Zakaria, B., & Syaiful, S. A. (2015). Isolation and

physiological characterization of PGPR from potato plant rhizosphere

in medium land of Buru island. Procedia Food Science, 3, 190-199.

Khairani, G. 2009. Isolasi dan Uji Kemampuan Bakteri Endofit Penghasil Hormon IAA

(Indole Acetic Acid) dari Akar Tanaman Jagung (Zea mays L.). Skripsi.

Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Universitas Sumatera Utara. Medan.

Khalid A, Arshad M, Zahir ZA. 2004. creening plant growth promoting

rhizobacteria for improving growth and yield of wheat. J. Appl.

Microbiol. 96: 473-480.

Khamma, S.A Yukota, J. F. Peberdy and S. Lumyong. 2009. Antriungal Activity of

Streptomyces spp. Isolated from Rhizosphere of Thai Medicinal Plant.

International Journal of Integrative Biology. 6 : 143-147

Kloepper, JW. 1993. Plant Growth-Promoting Rhizobacteria as Biocontrol Agens. Di

dalam : F.B. Meeting Jr. (ed) Soil Microbial Ecology. Application in

Agricultural and Environmental Management. Marcel Dekker Inc, New

York.

Page 68: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

57

Kovacs, K. 2009. Applications of Mosssbauer Spectroscopy in Plant Physiology.

Disertasi. ELTE Chemistry Doctoral School, ELTE Instute of

Chemistry. Budapest.

Kresnawaty I, S. Andanawarih, Suharyanto dan Tri-Panji. 2008. Opmimisasi dan

pemurnian IAA yang dihasilkan Rhizobium sp. dalam medium serum

lateks dengan suplementasi triptofan dari pupuk kandang. Menara

Perkebunan. 76(2), 74-82

Kurniati, sri. 2018. Skrining dan Identifikasi Bakteri Penghasil Hormon Indole-3

Acetid Acid (IAA) Daerah Perakaran Padi (Oryza sativa) di Kelurahan

Balang Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto. Skripsi.

Larosa, Sofyan Fausi, Endang Kusdiyantini, Budi Raharjo, dan Antonius Sarjiya. 2013.

Kemampuan Isolat Bakteri Penghasil IAA dari Tanah Gambut Sampit

Kalimantan Tengah. Jurnal Biologi. Vo.2(3):41-52

Lay BW. 1994. Analisis Mikroba di Laboraturium. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Lestari, Puji., Yadi Suryadi, Dwi Ningsih Susilowati, Tri Puji Priyatno, dan I Made

Samudra. 2015. Karakterisasi Bakteri Penghasil Asam Indol Asetat

Dan Pengaruhnya Terhadap Vigor Benih Padi. Berita Biologi 14(1)

Lingga. 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta

Ljung, K. 2013. Auxin metabolism and homoestatis during plant development.

Development, 140 (5): 943-950.

Marschner P, Crowley D, Rengel Z. 2011. Rhizosphere interactions between

microorganisms and plants govern iron and phosphorus acquisition

along the root axis e model and research methods. Soil Biology &

Biochemistry, 43 : 883- 894.

Munif, A. Dan H. Awaludn. 2011. Potensi Bakteri Endofit dan Rhizosfer dalam

Meningkatkan Pertumbuhan Jagung. Makalah dipresentasikan pada

Seminar Nasional Serealia, IPB

Nasahi, C. 2010. Peran Mikroorganisme dalam Pertanian Organik. UNPAD, Bandung

Pan, B., Y. M. Bai, S. Leibovitch and D.L. Smith. 1999. Plant-growth-promoting

rhizobacteria and kinetin as way to promote corn growth and yield in a

short-growingseason area. Agronomy Journal 11:179 – 186.

Page 69: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

58

Patma , Utri., Lollie Agustina P. Putri Dan Luthfi A. M. Siregar. 2013. Respon Media

Tanam Dan Pemberian Auksin Asam Asetat Naftalen Pada Pembibitan Aren

(Arenga pinnata merr). Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597.

Vol.1, No.2 : 286-295.

Pattern, C. L. dan B. R. Glick. 2005. Isolation and characterization of Indol Acetic Acid

biosynthesis genes from PGPR. Dept. of Biology University of

Waterloo, Ontorio, Canada.

Patil, V. 2011. Production of indole acetic acid by Azotobacter sp. Rec Res Sci

Technol. 3 (12), 14-16.

Pitojo, S. 2003. Penangkaran Benih Bawang Merah. Kanisius, Jogjakarta

Prasetya, Indra Adi Wira .,Yuni Sri Rahayu, dan Guntur Trimulyono. 2018. Isolasi dan

Karakterisasi Bakteri Kitinolitik Endofit Bawang Merah (Allium

ascalonicum) serta Potensinya dalam Menghambat Pertumbuhan

Fusarium oxysporum. Lentera Bio. Vol.7(1).

Prayudaningsih, R., Nursyamsi, dan R. Sari. 2015. Mikroorganisme Tanah Bermanfaat

pada Rhizosfer Tanaman Umbi di Bawah Tegakan Hutan Rakyat

Sulawesi Selatan. Journal Nasional Masyarakat Bi, 1 (4),

Putrie RFW, Widowati T, Lekatompessy SJR, Sukiman H. 2017. Studies for IAA

(indole-3-acetic acid) production by isolate H6 with nitric acid

mutation. Microbiol indones. 11(1):18-22.doi:10.5454/mi.11.1.3.

Rahayu, E. dan V. A. Nur Berlian. 2004. Bawang Merah. Penebar Swadaya,

Jakarta.

Rich, deborah. 2006. Are pests the Problem or Pesticides. Biology Journal. 28 (1): 6-7

Romlah, Siti. 2015. Analisis Sebaran Kesuburan Tanah dengan Metode Potensial Diri

(Self Potential). Skripsi. Fakultas SAINTEK UIN Malik, Malang

Rubio, M. G. T., S.A.V Olata, J.B Castillo and P.M Nieto. 2000. Isolation of

Enterobacteria, Azotobacter sp. And Peudomona sp. Producers of IAA

and Siderophore from Colombian Rice Rhizosphere. Revizta

Latinoamericana de Microbiologia. 32 : 171-176

Ruhnayat, A. 2000. Pemanfaatan mikroorganisme penyubur tanah non simbiotik pada

tanaman rempah dan obat. Pengembangan Teknologi Tanaman rempah

dan Obat. 12 (1) : 7-14

Page 70: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

59

Safitri, Ahyar. 2019. Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh IAA pada Pembibitan Dua

Varietas Tanaman Lada dengan Setek. Skripsi. Fakultas Pertanian,

Lampung

Salisbury dan Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Institut Teknik Bandung,

Bandung.

Samudin, Sakka. 2009. Pengaruh Kombinasi Auksin-sitokinin Terhadap

Pertumbuhan Buah Naga . Media Litbang Sulteng. Vol. 2(1):62 66.

Sanaullah, Muhammad., Blagodatskaya, Evgenia., Chabbi, Abad, Rumpel, Cornelia.,

Kuzyakov, Yakov. 2011. Drought effects on microbial biomass and

enzyme activities in the rhizosphere of grasses depend on plant

community composition. Applied Soil Ecology. 48 : 38–44.

Saraswati, Rasti., Edi H, dan R.D.M Simanungkalit. 2007. Metode Analisis Biologi

Tanah. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan

Pertanian. Bogor

Sari YNI. 2012. Analisa Kandungan IAA dari Bakteri Pelarut Fosfat dan Penambat

Nitrogen. Jatinangor (INA): Universitas Padjadjaran.

Sari, Ramdana dan Retno Prayudyaningsih. 2018. Efektivitas Lama Inkubasi

Supernatan Rhizobia Setelah Penambahan Reagen Salkowski Terhadap

Produksi Hormon Indole acetic acid. Prosiding Seminar Nasional

Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Negeri Yogyakarta, ISBN 978-

602-97298-6-3

Saepen, S., S.Jos. and Roseline.R.2007. Indole-3-Acetic Acid in Microbial and

Microorganism and Microorganism Plant Signaling. Departemen of

Microbial and Moleculer Systems. centre of Microbial and Plant

Genetics ; Belgium

Shaharoona B., M. Arshad, Z.A. Khalid, 2006. Performance of Pseudomonas spp.

containing ACC-diaminase for improving growth and yield of maize

(Zea mays L.) in the presence of nitrogenous fertilizer. Soil Biol

Biochem 38:2971-2975.

Shi Y, Lou K, Li C (2009) Isolation, quantity distribution andcharacterization of

endophytic microorganisms within sugarbeet. Afr J Biotechnol 8:835–

840

Page 71: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

60

Silitonga, D. M., N. Priyani, dan I. Nurwahyuni. 2008. Isolasi dan Uji Potensi Isolat

Bakteri Pelarut Fosfat dan Bakteri Penghasil Hormon IAA (Indole

Acetic Acid) terhadap Pertumbuhan Kedelai (Glicine max L) pada

Tanah Kuning. Fakultas MIPA USU, Medan

Simanungkalit RDM, Suriadikarta DA. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai

Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian,

Bogor.

Simatupang, D.S. 2008. Berbagai Mikroorganisme Rhizosfer pada Tnaman Pepaya

(Carica papaya L.) di Pusat Kajian Buah-buahan Tropika (PKBT) IPB

Desa Ciomas, Kecamatan Pasir Kuda, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor

Subba Rao, N. S. 1993. Biofertilizers In Agriculture and Forestry. Oxford and IBM

Publising Co., (P) Ltd. Third Edition

Sukirno, Sadono. (2012). Teori Pengantar Mikro Ekonomi, Edisi Ketiga. Rajawali

Pers, Jakarta

Sukmadi, R. B. 2013. Aktivitas Fitohormon Indole-3-Acetic-Acid (IAA) dari Beberapa

Isolat Bakteri Rhizosfer dan Endofit. Jurnal Sains dan Teknologi

Indonesia, 14 (3), 221-227.

Supriati,Y.,dan Herliana,E. 2014. Sayuran Organik dalam Pot. Penebar Swadaya,

Jakarta Timur

Suwahyono, U. 2011. Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik Secara Efektif dan

Efisien. Penebar Swadaya, Jakarta.

Suwandi, Leli Nuryati, Budi Wariyanto. 2016. Outlook Komoditas Pertanian Sub

Sektor Holtikultura. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Kementrian Pertanian

Spaepen, S., Jos, V., & Roseline, R. 2007. Indole-3-acetic in microbial and

microorganism plant signaling. FEMS Microbiol Rev: 1- 24.

Syaputra, R., P.D. Riajaya dan B. Hariyono. 2011. Pengujian efek pupuk hayati

terhadap pertumbuhan dan produksi tiga provenan jarak pagar

(Jatropha curcas L.). Prosiding Seminar Nasional Inovasi Perkebunan.

p 86-92

Page 72: KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN PENGELOMPOKAN ISOLAT …digilib.uinsby.ac.id/42723/2/Wuri Handayani_H01216019.pdf · atau pupuk kimia, khususnya di nganjuk masih menggunakan pupuk kimia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

61

Syarifudin, A. 2002. Teknik Identifikasi Mikroorganisme Penyedia Unsur Hara

Tanaman pada Ultisol Pulau Buru. Bulletin Teknik Pertanian. 7(1): 21-

24

Syulasmi, A., Hamdiyati, Y. Dan Kusnadi. 2005. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi.

Tambunan, W.A., S. Rosita, E.S. Ferry. 2014. Pertumbuhan dan produksi bawang

merah (Allium ascalonicum L.) dengan pemberian pupuk hayati pada

berbagai media tanam. Jurnal Online Agroekotek. 2(2): 825-836.

Tilak K.V.B.R., N. Ranganayaki, K. K. Pal, R. De, A. K. Saxena, C. S. Nautiyal, S.

Mittal, A. K. Tripathi, B. N. Johri. 2005. Diversity of Plant Growth

and Soil Health Supporting Bacteria. Curr Sci, 89, 136-150

Vessey, J. K. 2003. Plant Growth Promoting Rhizobacteria as Biofertilizers. Plant Soil

255 : 571-586

Wattimena, G. A. 1991. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. IPB, Bogor.

Wibowo, S. 2007. Budi daya Bawang putih, Merah, dan Bombay. Penebar Swadaya,

jakarta

Widawati S, dan Suliasih. 2006. Populasi bakteri pelarut fosfat (BPF) di Cikaniki,

Gunung Botol dan Ciptarasa, serta kemampuannya melarutkan P terikat

di media Pikovskaya padat. Biodiversitas 7 (2): 109-113.

Widyati, Enny. 2013. Dinamika Komunitas Mikroba Di Rizosfir Dan Kontribusinya

Terhadap Pertumbuhan Tanaman Hutan. Tekno Hutan Tanaman. Vol.6

(2)

Wijarini, Nefrina. 2017. Pengaruh Etil Metana Sulfonat (EMS) Terhadap Respon

Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L.). Skripsi. ITS,

Surabaya

Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. Gava

Media, Yogyakarta

Yamaguchi dan Rubatzky,V.E. 1998. Sayuran Dunia, Prinsip, Produksi, dan Gizi, alih

bahasa Catur Herison. ITB, Bandung.