KAPSELDAT

9
HUBUNGAN HUKUM ADAT DAN HUKUM NASIONAL DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Hukum Adat adalah suatu sistim hukum tersendiri. Hukum Nasional adalah suatu sistim hukum yang tersendiri pula. Tetapi kedua sistim Hukum tersebut berada didalam suatu lingkungan kuasa atas ruang dan waktu yang sama, dengan disana-sini bersamaan pula lingkungan kuasanya atas orang dan soal. HUKUM ADAT DAN KONSEP-KONSEPNYA YANG ADA Menurut Snouck Hurgronje isitilah Hukum Adat bagi Hukum Rakyat yang dianut masyarakat Aceh yaitu dengan istilah “Adatrecht”. Hasil penelitian lapangan tentang masyarakat Aceh dituangkannya kedalam suatu tulisan berjudul “De Atjeher”. Hukum Adat adanya terlebih dahulu dari istilah Snouck Hurgronje dalam bahasa Belanda Adatrecht. Kesimpulannya ialah bahwa terciptanya istilah Adatrecht olehnya itu adalah karena diilhami oleh adanya istilah Hukum Adatyang ditemuinya didalam penelitiannya di lapangan tersebut. Istilah Hukum Adat sendiri baru di dalam tahun 1948 mulai diperkenalkan dalam kalangan akademis di Indonesia terutama melalui pidato dies Supomo pada Universitas Gajah Mada. Suatu hal yang perlu dicatat pula ialah pemakaian istilah Hukum Adat secara khas nasional, yaitu yang terjadi pada tahun 1928 sebagaimana terdapat di dalam “ Poetoesan Congres Pemoeda Indonesia” tahun tersebut. Pemakaian istilah Hukum Adat dalam Kepoetoesan Kongres tersebut adalah merupakan peristiwa yang monumental. Karena pemakaian Hukum Adat disitu merupakan suatu

description

kapseldat

Transcript of KAPSELDAT

Page 1: KAPSELDAT

HUBUNGAN HUKUM ADAT DAN HUKUM NASIONAL DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

Hukum Adat adalah suatu sistim hukum tersendiri. Hukum Nasional adalah suatu sistim hukum yang tersendiri pula. Tetapi kedua sistim Hukum tersebut berada didalam suatu lingkungan kuasa atas ruang dan waktu yang sama, dengan disana-sini bersamaan pula lingkungan kuasanya atas orang dan soal.

HUKUM ADAT DAN KONSEP-KONSEPNYA YANG ADA

Menurut Snouck Hurgronje isitilah Hukum Adat bagi Hukum Rakyat yang dianut masyarakat Aceh yaitu dengan istilah “Adatrecht”. Hasil penelitian lapangan tentang masyarakat Aceh dituangkannya kedalam suatu tulisan berjudul “De Atjeher”.

Hukum Adat adanya terlebih dahulu dari istilah Snouck Hurgronje dalam bahasa Belanda Adatrecht. Kesimpulannya ialah bahwa terciptanya istilah Adatrecht olehnya itu adalah karena diilhami oleh adanya istilah Hukum Adatyang ditemuinya didalam penelitiannya di lapangan tersebut.

Istilah Hukum Adat sendiri baru di dalam tahun 1948 mulai diperkenalkan dalam kalangan akademis di Indonesia terutama melalui pidato dies Supomo pada Universitas Gajah Mada.

Suatu hal yang perlu dicatat pula ialah pemakaian istilah Hukum Adat secara khas nasional, yaitu yang terjadi pada tahun 1928 sebagaimana terdapat di dalam “ Poetoesan Congres Pemoeda Indonesia” tahun tersebut.

Pemakaian istilah Hukum Adat dalam Kepoetoesan Kongres tersebut adalah merupakan peristiwa yang monumental. Karena pemakaian Hukum Adat disitu merupakan suatu “cikal-bakal” dari tersusunnya Hukum Adat yang dipakai oleh rakyat kita.

Hukum Adat (sudah terdapat pada tahun 1660M)Ini mengilhami terciptanya istilah akademis “Adatrecht” (sejak tahun 1894)Istilah akademis ini membawa aktualnya kembali istilah

1. Hukum Adat sebagai istilah akademis (sejak 1984)2. Hukum Adat sebagai Hukum Nasional Indonesia (ideologis 1928)

Hukum Adat menurut Jalaludin tersebut adalah suatu prinsip yang kategoris normatip dan bersifat a priori.

Page 2: KAPSELDAT

Dalam konsep para ahli Adat kita, Adat atau Hukum Adat letaknya tidak didalam alam kenyataan social. Adat dan Hukum Adat dalam konsep aslinya (indigenous Indonesia) sekali lagi adalah:

1. Metaphysis2. Berwujud sebagai prinsip3. Bersifat normative4. Kategoris

Sebagaia ringkasan tentang perkembangan konsep-konsep tentang Hukum Adat dari sejak dulu sampai kini, dapat dilukiskan dalam daftar di bawah ini.1. Konsep kita sendiri yang kuno yaitu pengertian yuridis,bersifat

metafisis berujud sebagai prinsip-prinsip normative tentang hidup bersama menurut pandangan hidup rakyat kita.

2. Konsep Barat dengan nama Adatrecht.Pengertiannya bermula murni social empiris. Kemudian disamping itu berkembang pula pengertian yang yuridis versi Barat

3. Konsep ilmiah Hukum modern, dengan nama Hukum Adat. Konsep ini termasuk konsep yuridis.

4. Konsep ideologis nasional berwujud sebagai ide Hukum bangsa kita beserta budaya rakyat kita.

5. Konsep nasional dan yuridis. Dalam hal ini diberi nama: Hukum Dasar.

Konsep yang paling melekat dan dianut oleh banyak kalangan Hukum kita adalah konsep yang disebutkan pada nomor 2.

HUKUM NASIONAL

Hukum yang ada dalam masyarakat kita dapat dibedakan menjadi dua aliran. Yang pertama ialah aliran yang melihta Hukum sebagai suatu phenomena metaphysis yang berisi prinsip-prinsip yang normative. Bagi aliran ini aturan yang ada didalam suatu suatu Tata Hukum dapat terjadi adanya aturan yang dinilai sebagai suatu aturan yang dapat dinyatakan sebagai aturan yang tidak mengandung Hukum. Yang kedua ialah yang melihat Hukum sebagai suatu phenomena social-empiris dalam wujud sebagai suatu jenis kekuatan social. Aliran inidilihat sebagai aliran yang menilah Hukum sebagai kekuasaan.

Kedua aliran tentang konsep Hukum itu, sama-sama hidup dan terdapat di dalam masyarakat kita dewasa ini. Aliran yang pertama adalah aliran yang sudah sejak lama hidup didalam masyarakat kita. Aliran kedua mulai diperkenalkan dan popular dlaam kalangan kita sejak permulaan tahun enam puluhan karena kuatnay arus pengaruh dari ajaran Karl Marx. Terhadap faham-faham tersebut yang perlu diutarajan disini adalah bahwa sesuai dengan Pembukaan dari UUD 1945, Tata Hukum kita menganut aliran yang pertama.

Page 3: KAPSELDAT

Hukum Nasional menurut teori hukum adalah Hukum yang berlaku secara nasional da;am satu negara. Macam-macam perincian prinsipil berbeda dari jawaban tersebut terdapat dua aliran yang dalam dasarnya juga sejalan dengan aliran-aliran tentang konsep mengenai Hukum yang ada dalam masyarakat kita.

Yang pertama aliran yang bersifat prinsipil. Aliran ini dapat dikatakan demikian, karena ukuran yang dipegang dan dipergunakan ada berupa prinsip, filsafat dari bangsa dalam artinya sebagai pandangan dunia dan pandangan hidup bangsa itu.

Hukum Nasional dalam faham ini adalah pancaran darai ide Hukum dan keseluruhan perinciannya yang berupa kaidah-kaidah yang terbentuk sebagai konkretisasi Idee Hukum tersebut dalam menghadapi faktor-faktor riil bangsa. Aliran ini karenanya juga disebut sebagai aliran idealism dalam hukum.

Aliran yang kedua adalah aliran yang berpendapat bahwa Hukum Nasional adalah segala aturan yang dibuat oleh suatu badan negara nasionalyang berwenang dan berlaku sebagai tata Hukum Negara yang bersangkutan. Aliran ini disebut juga aliran positivism. Hukum Nasioanal adalah pancaran kekuasaan nasional. Dalam paham ini yang menjadi ukuran pokoknya ialah bahwa itu adalah produk badan kekuasaan nasional yang ditunjuk sebagai yang berwngang membuat oeraturan resmi.

Faham atau aliran yang dianut oleh Tata Hukum kita dari segi yuridis ada keharusa menunjuk dasar Hukum (basis juridis-nya) dari pandangan yang bersangkutan. Hukum dasar kita adalah “Pancasila dan UUD 1945”. Ada tiga dokumen yang menyatakan tentang apa dan bagaimana Hukum dasar kita menjadi sumber dan dasar dari Hukum Nsional kita. Pertama PEMBUKAAN, kedua Undang-Undang Dasar dan ketiga Penjelasan tentang UUD Negara Indonesia.

HUBUNGAN HUKUM ADAT DAN HUKUM NASIONAL

Konsep Hukum Adat dan konsep tentang Hukum Nasional dan penggabungannya satu dengan lainnya. Yang pertama dalam hal hukum adat konsep yang ke 2 yang dipilih dan mengenai hukum nasional konsep yang ke 2 yang dipilih yaitu positivisme, jawabannya jelas yaitu hukum adat akan sering tidak cocok atau tidak dalam kesesuaian dengan hukumnasional. Karena hukum nasional yang demikian akan lebih canggih dalam hal kekuatan memaksanya.

Jawaban yang kedua dalam hal hukum adat ditafsirkan dalam artinya yang pertama dan dikombinasikan dengan artinya yang ke 4 Poetoesan Kongres

Page 4: KAPSELDAT

Pemoeda Indonesia 1928, hasil jawabannya akan menjadi lain. Dalam hal itu, memberi tafsiran secara yuridis historis.

Tahap-tahap hubungan hukum adat dan hukum nasional.1. tahap merealisir dan mempertahankan proklamasi dalam tahun 1945.

Rumusan prinsip ini adalah metaphysis kategori. Isinya bersifat normative, memuat penegasan tentang bak dan kwajiban bangsa. Pemikiran dan gagasan dituangkan dalam langkah proklamasi kemerdekaankita sebagai realisasi penemuan sementara itu.

2. Tahap awal dari pemikiran danpenafsiran filsafat Pnacasila secara besar-besaran dan nasional. Yang penting dari tahap ini adalah dalam tahap ini persoalan hukum nasional kita merupakan pula awal dari pemikiran dalam kalangan kita sebagai persoalan resmi nasional. Diliahat dari persoalan hubungan Hukum Adat dan Hukum Nasional dalam pembangunan nasional selama 50 tahu terakhir ini, tahap kedua ini adalah tahap yang paling jelas menunjukkan tentang apakah hukum adat itu suatu sistim hukum yang lain dari sistim hukum yang disebut dengan hukum nasional. Hukum adat dalam tahap kedua ini dapat dikatakan diakui dan diterima sebagai identic dengan hukum nasional, tetapi tidak jelas bagaimana konsekuensinya dalam alam hukum positif nasional

3. Tahap koreksi tafsira awal tersebut. Tahap ini berlangsung dari tahun 1965-1970. Hubungan hukum adat dengan hukum nasional dalam tahap ini kembali hukum adat dilihat sebagai sistim hukum yang lain dari sistim hukum nasional. Sebagai demikian bila ada ketentuan hukum yang dianggap sebagai aturan hukum nasional, dan hukum adat tidak cocok dengan itu maka hukum adat harus menyisih.

4. Tahap globalisasi dalam arti sebagai bercokolnya semagta liberalism kapitalisme dalam memberitafsiran terhadap hukum dasar kita. Tahap ini masih terus berkembang dan tumbuh dengan segala aspirasinya yang baru dan tahap ini belum dapat dipertanggungjawabkan. Dalam soal hubungannya dengan hukum adat dan apa yang dalam tahap ini disebut hukum nasional menunjukan hasil yang tidak menentu. Hal ini karena dalam tahap ini yang dinamakan hukum itu sendiri konsepnya masih tidak menentu. Hukum adat, yang secara historis yuridis adalah jelas merupakan sumber dari segala sumber hukum kita yaitu Pembukaan UUD 1945, dalam tahap ini baik konsepnya maupun semangat dan asanya menjadi teka-teki yang sulit dijawab.

Page 5: KAPSELDAT

PENUTUP

Hubungan hukum adat dan hukum nasional dalam Pembangunan Nasional kita selama 50 tahun terakhir tidak berjalan mulus. Sampai kini perjalanan hubungan tersebut dapat dibedakan dalam tahapan tahapan.Pertama tahap praktis, artinya Hukum adat praktis adalah hukum nasional.Kedua tahap hubungan hukum positif, artinya bahwa dalam tahap ini secara hukum positif, hukum nasional adalah hukum adat.Ketiga ialah tahap kritis, artinya bahwa hukum adat mulai diragukan kedudukannya dalam hukum nasional.Keempat tahap hubungan tidak menentu, artinya hubungan ini masih belum dapat dinyatakan secara jelas.

Hubungan yang terjadi pada tahap ketiga dan keempat adalah karena pengaruh dari adanya masukan masukan dalam memahami pengertian hukum tersebut yang berasal dari filsafat dan ideology luar nasional kita yaitu komunisme dan liberalisme kapitalisme.

Page 6: KAPSELDAT

KAPITA SELEKTA HUKUM ADAT

Nama : Farrah DibaNIM : 01011146Dosen : Muhammady

FAKULTAS HUKUMUNIVERSITAS TRISAKTI

2015

Page 7: KAPSELDAT