KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan...

16
Prosiding Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1 KAPKAYO

Transcript of KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan...

Page 1: KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10% dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009). Menurunnya angka kematian bayi dan

ProsidingProsiding

Kesiapan Tenaga KesehatanMenghadapi MEA

31 Oktober 2015

Kesiapan Tenaga KesehatanMenghadapi MEA

31 Oktober 2015

SEMINAR NASIONAL

Kerjasama

KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta

ISBN : 978-602-18471-2-1

KAPKAYO

Page 2: KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10% dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009). Menurunnya angka kematian bayi dan

ProsidingSEMINAR NASIONAL

Kesiapan Tenaga Kesehatan

menghadapi MEA

Tim Penyunting:Sarwinanti

Ismarwati

Yuli Isnaeni

Anjarwati

Widaryati

Lutfi Nurdian Asnindari

Siti Khotimah

Mamnu’ah

Menik Sri Daryati

Ery Khusnal

31 Oktober 2015

Page 3: KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10% dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009). Menurunnya angka kematian bayi dan

PROSIDING SEMINAR NASIONAL: KESIAPAN TENAGA KESEHATAN

MENGHADAPI MEA

Tim Penyunting :

Sarwinanti

Ismarwati

Yuli Isnaeni

Anjarwati

Widaryati

Lutfi Nurdian Asnindari

Siti Khotimah

Mamnu’ah

Menik Sri Daryati

Ery Khusnal

Setting & Layout : Aswad Creative

Desain Cover : Aswad Creative

Cetakan 1, Oktober 2015

ISBN : 978-602-18471-2-1

Diterbitkan

Jl. Ring Road Barat No.63, Mlangi, Nogotirto, Gamping,

Sleman, Yogyakarta 55292

Telp: (0274) 4469199, Fax:(0274) 4469204

email:

website: www.say.ac.id

[email protected]

Ó 2015, Hak cipta dilindungi undang-undang

Page 4: KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10% dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009). Menurunnya angka kematian bayi dan

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

hidayah Nya kepada kami sehingga penyusunan Prosiding Seminar Nasional STIKES

'Aisyiyah Yogyakarta tahun 2015 ini dapat diselesaikan dengan lancar. Prosiding ini

memuat naskah-naskah hasil penelitian yang dipresentasikan pada Seminar

Nasional STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta bekerjasama dengan Alumni STIKES 'Aisyiyah

Yogyakarta (KAPKAYO).

Seminar Nasional STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta dengan tema “KESIAPAN

TENAGA KESEHATAN MENGHADAPI MEA" diselenggarakan sebagai media untuk

bertukar informasi hasil penelitian dan pengalaman ilmiah. Tujuan yang ingin

dicapai dalam seminar nasional ini adalah sebagai berikut:

1. Memahami praktik mandiri tenaga kesehatan dalam menghadapi

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

2. Memahami perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan

3. Memahami kebijakan PPNI dalam pelaksanaan Praktik Mandiri Perawat

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada pimpinan STIKES 'Aisyiyah

Yogyakarta, ketua KAPKAYO, panitia pelaksana seminar, dan semua pihak yang

telah berpartisipasi dan memberikan dukungan atas terselenggaranya seminar

nasional ini. Prosiding ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan

masukan untuk perbaikan prosiding ini di masa yang akan datang. Semoga dengan

terbitnya prosiding ini akan memberikan kontribusi positif dalam perkembangan

profesi perawat, bidan, dan fisioterapis. Selamat mengikuti seminar nasional.

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Yogyakarta, Oktober 2015

Kepala LP3M

STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta

Sarwinanti, M.Kep., Sp.Kep.Mat

Page 5: KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10% dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009). Menurunnya angka kematian bayi dan

iv

DAFTAR ISI

Halaman judul ..................................................................... i Kata Pengantar .................................................................... iii Daftar isi ............................................................................ iv ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Catur Esty Pamungkas, Mufdlilah ............................................... 1 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN Andi Kasrida Dahlan .............................................................. 9 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PREMATUR PADA IBU BERSALIN SPONTAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA Aulia Amini, Mufdlilah ............................................................ 20 SUNAT PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA DAN AGAMA Islamiyaturrohmah, Umu Hani .................................................. 34 PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN METODE PEER GROUP TERHADAP MINAT IBU MELAKUKAN PAP SMEAR Anita Dewi Widyastuti, Anjarwati .............................................. 45 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA PIJOT KECAMATAN KERUAK KABUPATEN LOMBOK TIMUR Ana Pujianti Harahap ............................................................. 54 HUBUNGAN GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PRE MENSTRUAL SYNDROME SISWI KELAS XI SMK NEGERI 1 BANTUL Elika Puspitasari ................................................................... 59 PENGARUH DISKUSI INTERAKTIF TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS PADA ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH GIRLAN NUSANTARA SLEMAN TAHUN 2014 Anis Eka Pratiwi ................................................................... 69 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2011 Nurfaizah Alza ..................................................................... 78

Page 6: KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10% dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009). Menurunnya angka kematian bayi dan

v

PERBEDAAN PENJEPITAN TALI PUSAT DINI DAN LAMBAT DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA BAYI BARU LAHIR DI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013 Evi Wahyuntari, Dewi Rokhanawati ............................................ 85 HUBUNGAN ANTARA PERAN BIDAN SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PEMBERIAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) Nur Hidayatul Ainiyah ............................................................ 96 STUDI KASUS SIKAP PASANGAN INFERTIL PRIMERDI DESA WONOKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011 Agustin Endriyani .................................................................. 103 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Inge Anggi Anggarini .............................................................. 112 PENGALAMAN PASIEN SKIZOFRENIA DALAM MENJALANI PERAWATANDI RUMAH SAKIT JIWA: STUDI FENOMENOLOGI Mamnu’ah, Tenti Kurniawati .................................................... 122 PENGARUH PERINEAL CARE DENGAN AIR DAUN SIRIH MERAH TERHADAP KESEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH MUNTILAN TAHUN 2013 Nuli Nuryanti Zulala, Yuli Isnaeni ............................................... 137 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PARITAS DENGAN KUNJUNGAN NEONATAL TAHUN 2012 Tiara Pratiwi ....................................................................... 147 HUBUNGAN AKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP KESIAPAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS GEDONGTENGEN YOGYAKARTA 2014 Nila Qurmiasih, Umu Hani EN ................................................... 155 HUBUNGAN RIWAYAT PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM Nurul Mahmudah .................................................................. 163 FAKTOR PENGHAMBAT INTERNAL PENCAPAIAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA KEBIDANAN DIII Endang Koni Suryaningsih, Sjafiq, PA .......................................... 170 ANALISIS PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS KECAMATAN AMBALAWI KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT Nurul Hidayah, Ahmad Ahid Mudayana ........................................ 179

Page 7: KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10% dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009). Menurunnya angka kematian bayi dan

vi

MANFAAT MUSCLE PUMPING EKSTREMITAS INFERIOR TERHADAP OEDEMA KAKI PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KELURAHAN SIDAKAYA KABUPATEN CILACAP Enny Fitriahadi .................................................................... 196 PENGARUH PEMBERIAN BEDSIDE TEACHING (BST) TERHADAP NILAI DIRECT OBSERVATIONAL OF PROCEDURAL SKILLS (DOPS) PADA KETRAMPILAN PEMERIKSAAN HB SAHLI PADA MAHASISWA KEBIDANAN Yekti Satriyandari ................................................................. 204 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MOTIVATOR KELOMPOK PENDUKUNG IBU (KP-IBU) TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ......................................................... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN NIAT MELAKUKAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA IBU HAMIL Charunia Anggraini, Dhesi Ari Astuti ........................................... 232 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Septi Indah Permata Sari, Fitria Siswi Utami ................................. 240 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Fatmah Zakaria .................................................................... 250 STRATEGI COPING PADA PEREMPUAN YANG MENGALAMI KEKERASAN DOMESTIK DI DAERAH URBAN YOGYAKARTA Laily Nikmah, Elli Nur Hayati, Mohammad Hakimi ........................... 257 HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN Intan Mutiara Putri ................................................................ 265 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKSUALITAS PADA SISWA KELAS X DAN XI Dwi Atma Vica Yanottama, Anita Rahmawati, Hesty Widyasih ............ 272 PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG HEPATITIS B DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL YOGYAKARTA 2015 Lia Dian Ayuningrum, Lutfi Nurdian Asnindari ................................ 286

Page 8: KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10% dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009). Menurunnya angka kematian bayi dan

vii

PENGARUH FAKTOR BUDAYA TERHADAP PEMILIHAN IUD PADA PASANGAN USIA SUBUR DI PUSKESMAS SEWON II KABUPATEN BANTUL Ellyda Rizki Wijhati ............................................................... 295 GAMBARAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PADA BALITA KEMBAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARENGAN KABUPATEN TUBAN TAHUN 2014 Erien Luthfia ....................................................................... 304

Page 9: KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10% dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009). Menurunnya angka kematian bayi dan

147

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PARITAS DENGAN KUNJUNGAN NEONATAL TAHUN 2012

Tiara Pratiwi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan paritas ibu dengan kunjungan neonatal. Desain penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional dengan mengolah data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang datang membawa bayinya ke Puskesmas Multiwahana Palembang tahun 2012 pada tanggal 1-30 Mei, jumlah sample yang diperoleh sebesar 33 orang. Hasil penelitian didapatkan melaui uji Chi-Square menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kunjungan neonatal dan ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kunjungan neonatal di Puskesmas Multiwahana Prumnas Kenten Palembang Tahun 2012.

Kata kunci: Pengetahuan, Paritas dan Kunjungan Neonatal

PENDAHULUAN

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

indikator penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu negara dan status

kesehatan masyarakat. Kematian bayi adalah kematian yang terjadi saat setelah

bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat 1 tahun. Angka Kematian bayi (AKB)

35 per 1.000 kelahiran hidup (Ambarwati, 2009). Berdasarkan Data dari The Fifty

Sixth Session of Regional Committee, WHO for South-East Asia, pada tahun

2003, kematian bayi yang sering terjadi pada usia neonatus dengan penyebab

infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10%

dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009).

Menurunnya angka kematian bayi dan meningkatnya angka harapan hidup

mengindikasikan meningkatnya derajat kesehatan penduduk. Berdasarkan Sensus

Penduduk (SP) 1990, estimasi angka kematian bayi di Sumatera Selatan

diperkirakan 71 per 1000 kelahiran, sedangkan berdasarkan SP 2000, angka

Page 10: KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10% dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009). Menurunnya angka kematian bayi dan

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

148

kematian bayi di Sumatera Selatan turun drastis menjadi 53 per 1000 kelahiran,

atau turun 25 persen selama 10 tahun atau rata-rata turun 2,5 persen per tahun.

Periode neonatal merupakan periode yang paling kritis dalam fase pertumbuhan

dan perkembangan bayi. Kurang baiknya penanganan bayi bayi baru lahir atau

neonatus yang sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat

mengakibatkan kecacatan seumur hidup,bahkan kematian (Dewi, 2010).

Pencegahan merupakan hal yang terbaik yang harus dilakukan dalam

penanganan neonatal sehingga neonatus sebagai individu yang harus

menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin dapat bertahan

dengan baik karena periode neonatal merupakan periode paling kritis dalam fase

pertumbuhan dan perkembangan bayi (Dewi,2010). Penelitian menunjukkan

bahwa pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan,

melalui pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil. Penelitian telah

menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal

yaitu dalam bulan pertama kehidupan (Sarwono, 2002).

Berdasarkan penelitian Tuti 2011 bahwa ada hubungan antara pengetahuan

ibu dengan kunjungan neonatal. Ibu yang melakukan kunjungan neonatal saat

bayi usia 0-7 hari saja, ada kunjungan neonatal kedua pada usia 8-28 hari banyak

ibu tidak melakukan kunjungan ke Puskesmas. Menurut Penelitian Yuni tahun

2011 bahwa kunjungan balita sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

umur bayi dan jumlah anak dalam keluarga. Semakin besar jumlah anak dalam

keluarga semakin sulit ibu mengatur waktu untuk hadir memeriksakan bayinya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Multiwahana Prumnas

Kenten Palembang tahun 2009 jumlah neonatus1750, Tahun 2010 jumlah

neonatus di 1685 orang dan tahun2011 jumlah neonatus 1840 orang. Dan cakupan

kunjungan neonatal tahun 2009 yaitu 94,65, tahun 2010 79,25% dan tahun 2011

yaitu 85 %. Berangkat dari uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian

tentang Hubungan antara Pengetahuan dan Paritas Ibu dengan Kunjungan

Neonatal di Puskesmas Multiwahana Prumnas Kenten Palembang.

Page 11: KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10% dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009). Menurunnya angka kematian bayi dan

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

149

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional yaitu suatu

penelitian menggunakan survey analitik dimana variabel pengetahuan, paritas ibu

dan variabel kunjungan neonatal dilakukan pengumpulan data sekaligus dalam

satu waktu. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi

yang datang ke Puskesmas Multiwahana Prumnas Kenten Palembang 2012.

Sampel diambil secara non random dengan metode Accidental Sampling, yaitu

pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil kasus atau

responden yang kebetulan ada dan tersedia di Puskesmas Multiwahana

Palembang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi yang

datang ke Puskesmas Multiwahana Prumnas Kenten Palembang 2012 pada

tanggal 1-30 Mei berjumlah 33 responden.

Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan paritas sebagai

variabel independen dan variabel kunjungan neonatal adalah variabel devenden.

Variabel kunjungan nenonatal di kategorikan menjadi 2 kategori yaitu baik, ibu

melakukan kunjungan neonatal jika ≥2 kali dan kurang jika, ibu melakukan

kunjungan Neonatal <2 kali. Variabel pengetahuan di kategorikan menjadi 2

kategori yaitu baik, bila ibu menjawab benar ≥75% dari pertanyaan yang diajukan

dan kurang, bila ibu menjawab <75% dari pertanyaan yang diajukan. Variabel

paritas di kategorikan menjadi 2 kategori tinggi : wanitra yang mempunyai anak

>2 anak dan rendah wanita yang mempunyai anak ≤2.

HASIL PENELITIAN

Hasil

Tabel 1:Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Kunjungan Neonatal di Puskesmas Multiwahan PalembangTahun 2012

No Kunjungan Neonatal

Frekuensi %

1 2

Baik Kurang

21 12

63,6 36,4

Jumlah 33 100

Page 12: KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10% dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009). Menurunnya angka kematian bayi dan

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

150

Tabel 2: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan Di Puskesmas Multiwahan PalembangTahun 2012

No Pengetahuan Frekuensi % 1 2

Baik Kurang

18 15

54,5 45,5

Jumlah 33 100 Tabel 3: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Paritas di Puskesmas

Multiwahana Pembina Palembang Tahun 2012 No Paritas Frekuensi % 1 2

Tinggi Rendah

12 21

36,4 63,6

Jumlah 33 100

Dari tabel 1, 2 dan 3 didapat bahwa ibu yang melakukan kunjungan

neonatal yang baik sebanyak 21 responden (63,6%) dan ibu yang kurang

melakukan kunjungan neonatal sebanyak 12 responden (36,4%).Ibuyang

berpengetahuan dengan kategori baik sebanyak 18 responden (54,5%) dan yang

berpengetahuan dengan kategori kurang sebanyak 15 responden

(45,5%).Ibudengan paritas tinggi sebanyak 12 responden (36,4%) dan dengan

paritas rendah sebanyak 21 responden (63,6%).

Tabel 4: Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan Neonatal di Puskesmas Multiwahana Palembang Tahun 2012

Tabel 4 menunjukkan bahwa 18 responden yang berpengetahuan baik

terdapat 15 (83,3%) melakukan kunjungan neonatal. Sedangkan dari 15 responden

berpengetahuan kurang terdapat 6 (40%) melakukan kunjungan neonatal.

No Pengetahuan Kunjungan Neonatal Total P value Ya Tidak

N % N % n % 1 Baik 15 83,3 3 16,7 18 100 0,027 2 Kurang 6 40,0 9 60,0 15 100

Jumlah 21 12 33 100

Page 13: KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10% dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009). Menurunnya angka kematian bayi dan

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

151

Tabel 5: Hubungan Paritas dengan Kunjungan Neonatal di Puskesmas Multiwahana Palembang Tahun 2012

No Paritas Kunjungan Neonatal Total P value

Ya Tidak n % n % N %

1 Tinggi 3 25 9 75 12 100 0,001

2 Rendah 18 85,7 3 14,3 21 100

Jumlah 21 12 33 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa dari 18 responden dengan paritas

tinggi terdapat 3 (25%) melakukan kunjungan neonatal. Sedangkan dari 21

responden dengan paritas rendah terdapat 18 (85,7%) melakukan kunjungan

neonatal. Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang

bermakna antara paritas dengan kunjungan neonatal dimana p value = 0,001 lebih

kecil dari α = 0,05 sehingga hipotesis yang mengatakan adanya hub ungan antara

Paritas dan Kunjungan Neonatal di Puskesmas Multiwahana Prumnas Kenten

Tahun 2012.

Pembahasan

Menurut Syarifudin (2009), kunjungan neonatal (KN) adalah kontak

neonatus dengan tenaga kesehatan minimal dua kali, diantaranya kunjungan

pertama kali pada hari pertama dengan hari ke tujuh (sejak 6 jam setelah lahir),

kunjungan kedua kali pada hari ke delapan sampai hari kedua puluh delapan dan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan bukan merupakan kunjungan

neonatus. Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus

terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat

kelainan pada bayi atau mengalami masalah (Rismintari, 2009).

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan hasil dari tahu,

dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terjadi melalui pancaindra

manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

Page 14: KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10% dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009). Menurunnya angka kematian bayi dan

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

152

membentuk tindakan seseorang. Dari hasil penelitian yang dilakukan di

Puskesmas Multiwahana Palembang tentang hubungan pengetahuan dengan

kunjungan neonatal didapatkan bahwa dari 18 responden yang berpengetahuan

baik terdapat 15 (83,3%) melakukan kunjungan neonatal dan. Sedangkan dari 15

responden berpengetahuan kurang terdapat 6 (40%) melakukan kunjungan

neonatal.

Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukan ada hubungan yang

bermakna antara pengetahuandengan kunjungan neonatal dimana p value = 0,027

lebih kecil dari α = 0,05. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Nanik (2007) yang menyatakan bahwa ada hubungan bermakna

antara pengetahuan ibu dengan kunjungan bayi di wilayah kerja Puskesmas Bara-

Bara Makassar. Belum tercapainya target kunjungan neonatal salah satunya

dikarenakan masih kurangnya pengetahuan ibu-ibu tentang pentingnya

memeriksakan bayi baru lahir meskipun bayi tersebut terlihat sehat.

Menurut Ramali (2005), paritas adalah keadaan wanita berkaitan dengan

jumlah anak yang dilahirkan. Wanita dengan paritas tinggi yaitu wanita yang

memiliki >2 anak dan paritas rendah yakni ≤2 anak. sedangkan menurut

Wiknjosastro (2007) paritas 2-3 merupakan paritas yang aman ditinjau dari sudut

kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka

kematian maternal.

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Multiwahana

Palembang tentang hubungan paritas dengan kunjungan neonatal didapatkan

bahwa dari 18 responden dengan paritas tinggi terdapat 3 (25%) melakukan

kunjungan neonatal dan 9 (75%) tidak melakukan kunjungan neonatal. Sedangkan

dari 21 responden dengan paritas rendah terdapat 18 (85,7%) melakukan

kunjungan neonatal dan 3 (14,3%) tidak melakukan kunjungan neonatal.

Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukan ada hubungan yang

bermakna antara paritas dengan kunjungan neonatal dimana p value = 0,001 lebih

kecil dari α = 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Yuni (2011) di Sumatera Utara yang menyatakan bahwa ada

hubungan antara paritas ibu dengan kunjungan bayi. Dari hasil penelitian ibu yang

Page 15: KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10% dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009). Menurunnya angka kematian bayi dan

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

153

memiliki anak >3 cendurung tidak melakukan kunjungan neonatal. Kunjungan

balita sangat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain umur bayi dan jumlah

anak dalam keluarga. Semakin besar jumlah anak dalam keluarga semakin sulit

ibu mengatur waktu untuk hadir memeriksakan bayinya.

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa responden

dengan paritas rendah cenderung melakukan kunjungan neonatal daripada yang

mempunyai paritas tinggi (>3 anak). Hal ini dimungkinkan karena dengan paritas

yang rendah, responden dengan mudah dapat mengatur waktu untuk hadir

memeriksakan bayinya.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Multiwahana Pembina

Palembang tahun 2012 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna

antara pengetahuan dan paritas ibu dengan kunjungan neonatal di Puskesmas

Multiwahana Palembang Tahun 2012.

Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu peningkatan kualitas

pelayanan kesehatan terutama pelayanan pada neonatus tentang Kunjungan

Neonatal di Puskesmas Multiwahana Prumnas Kenten Palembang.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Eny Retna dan Y.Sriati Rismintara. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas.Yogyakarta: Nuhamedika.

Ambarwati, Eny Retna dan Dian Wulandari. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.

Dewi, Vivian Nanny Lia. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:Salemba Medika.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2011). Profil Kesehatan Indonesia 2010.

Page 16: KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · infeksi 30%, asfiksia 33%, dan trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10% dan lain lain 5% (Yuswanto, 2009). Menurunnya angka kematian bayi dan

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

154

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2011). Profil Dinas Kesehatan Sumatera Selatan 2010.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik AnalisaData. Jakarta: Salemba Medika.

Kristiyanasari, Weni. 2010. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika.

Lissaver, Tom dan Avroy Fanarof. 2008. At a Glance Neonatologi. Blackwell Publishing Ltd. Erlangga.Notoatmodjo. 2007. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Depkes RI.

Rumita Dwi Astuti. 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kunjungan Bayi, http://eprints.undip.ac.id/18304/1Sri_Puji_Astuti.pdf.

Saifudin. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatus. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.