Kapasitor Bank
-
Upload
christina-tio-trisnasari -
Category
Documents
-
view
63 -
download
8
description
Transcript of Kapasitor Bank
PENENTUAN LETAK DAN BESAR KAPASITAS OPTIMAL
KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS DAYA
AKIBAT PEMINDAHAN BEBAN PADA TRAFO DI SISTEM
KELISTRIKAN 20 kV PT SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK
Disusun Oleh :
1. Andita Noor Shafira (2214105004)
2. Thoriq Aziz Al-Qoyyimi (2214105006)
3. Christina Tio Trisnasari (2214105009)
4. Hani Kurnia Saputra (2214105014)
5. Riza Fahmi Andriyanto (2214105017)
BIDANG STUDI TEKNIK SISTEM TENAGA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, operasi sistem tenaga listrik modern sedang
menghadapi banyak tantangan dalam kaitannya dengan deregulasi dan restrukturisasi industri
tenaga listrik. Permintaan tenaga listrik terus meningkat seiring bertambahnya pertumbuhan
beban dari tahun ke tahun, sedangkan di sisi lain perluasan pembangkit tenaga listrik dan
pembangunan saluran transmisi baru untuk meningkatkan loadability jaringan listrik sudah
sangat terbatas. Hal ini dikarenakan, untuk pemasangan fasilitas dan peralatan sistem tenaga
listrik yang baru, ditentukan berdasarkan pertimbangan lingkungan dan faktor ekonomi.
Selain biayanya mahal, pembuatan saluran transmisi baru juga membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk pembangunannya.
Masalah lain yang harus dihadapi operasi sistem tenaga listrik adalah letak gardu
induk yang berada sangat jauh dari sistem pembangkit sehingga mengakibatkan penurunan
level tegangan yang cukup signifikan. Level tegangan turut berdampak pada kualitas daya
yang dihasilkan. Fenomena tersebut disebabkan kawat saluran mempunyai nilai resistansi,
induktansi dan kapasitansi, sehingga menimbulkan jatuh tegangan sepanjang saluran serta
rugi daya. Jatuh tegangan digunakan untuk menentukan apakah suatu saluran transmisi dan
distribusi memerlukan suatu pengembangan. Pengembangan suatu saluran transmisi dan
distribusi dilakukan jika jatuh tegangan pada saluran tersebut sudah berada di luar standar
PLN yakni 0,95≤V≤1,05 [1]
. Pengembangan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki mutu
tegangan adalah dengan kompensasi daya reaktif yang mampu menstabilkan level tegangan
serta mengurangi rugi-rugi daya.
Pemasangan kapasitor bank pada suatu saluran transmisi dan distribusi harus
dilakukan dengan seksama agar diperoleh hasil yang optimal. Karakteristik suatu saluran
transmisi dan distribusi seperti kapasitansi dan induktansi sangat berpengaruh dalam
penentuan lokasi penempatan dan ukuran kapasitor yang dipasang.
Studi ini bertujuan untuk menentuan letak dan besar kapasitas optimal kapasitor bank
yang akan dipasang karena adanya jatuh tegangan yang tinggi serta rendahnya power factor
setelah dilakukan pemindahan beban dari trafo TM – 4B ke trafo TX – 401 akibat minyak pada
trafo TM – 4B yang sudah menghitam dan telah saatnya dilakukan penggantian minyak trafo
sehingga perbaikan kualitas daya dapat ditingkatkan (dalam hal ini diperoleh profil tegangan dan
power factor sesuai dengan standar yang diizinkan). Simulasi dan analisis dilakukan pada
sistem kelistrikan 20 kV PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Untuk mengoptimalkan letak dan besar
kapasitas kapasitansi kapasitor bank yang akan dipasang untuk perbaikan kualitas daya,
dilakukan analisis sebagai berikut :
- Analisis dan simulasi kondisi awal plant untuk mencari bus kandidat yang akan dipasang
kapasitor bank.
- Analisis dan simulasi untuk menentukan letak dan menghitung besar kapasitas kapasitansi
optimal kapasitor bank.
- Analisis dan simulasi kondisi akhir plant setelah dipasang kapasitor bank.
1.2 Tujuan
Memperbaiki kualitas daya, dalam hal ini diperoleh profil tegangan dan power factor
sesuai dengan standar yang diizinkan yaitu 0.95 – 1.05 di sistem kelistrikan 20 kV PT Semen
Gresik (Persero) Tbk.
1.3 Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah menentukan letak dan besar
kapasitas optimal kapasitor bank yang akan dipasang setelah dilakukan pemindahan beban dari
trafo TM – 4A ke trafo TX – 401 akibat minyak pada trafo TM – 4B yang sudah menghitam dan
telah saatnya dilakukan penggantian minyak trafo, untuk menyelesaikan permasalahan
kompensasi daya reaktif di sistem kelistrikan 20 kV PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
1.4 Batasan Masalah
1. Hasil perancangan berupa simulasi dan analisis.
2. Analisis aliran daya dilakukan dengan menggunakan software ETAP 12.6
3. Analisis dilakukan pada sistem kelistrikan 20 kV PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
4. Faktor harmonisa diabaikan.
5. Faktor ekonomi tidak diperhitungkan.
6. Permasalahan kualitas daya yang dievaluasi hanyalah daya reaktif yang dikompensasi
dengan menggunakan kapasitor bank.
1.5 Metodologi
1.6 Profil Semen Gresik (Persero) Tbk.
PT Semen Gresik (Persero) Tbk. adalah sebuah perusahaan yang pada awal berdirinya
hingga sekarang bergerak dibidang pembuatan semen. PT Semen Gresik (Persero) Tbk. awal
diresmikan pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI I, Ir. Soekarno dengan kapasitas
terpasang 250.000 ton semen per tahun. Awal peresmian PT Semen Gresik (Persero) masih
berstatuskan NV (Naamloze Vennootschap) yang kemudian telah berubah menjadi PN
(Perusahaan Negara) pada tanggal 17 April 1961 dan berlanjut menjadi PT (Perseroan
Terbuka) pada tanggal 24 Oktober 1969. Setelah berkembangnya PT Semen Gresik (Persero)
Tbk. di daerah Gresik, pada tanggal 24 September 1994 telah diresmikan pabrik baru di
daerah Tuban dengan nama Pabrik Tuban I, yang terus berkembang dengan akhirnya
diresmikan kembali Pabrik Tuban II pada tanggal 17 April 1997 dan Pabrik Tuban II pada
tanggal 20 Maret 1998, dengan kapasitas 2,3 juta per tahun pada masing – masing pabrik
yang berproduksi di daerah Tuban. Pada kurun waktu tahun 1998 hingga 2006 telah terjadi 2
kali perpindahan saham perusahaan. Pada tanggal 17 September 1998, Pemerintah melepas
14% saham di SGG (Semen Gresik Group) ke Cemex S.A de C.V dan pada tanggal 27 Juli
2006, Cemex S.A de C.V melakukan penjualan saham kepada Blue Valley Holding PTE Ltd.
Analisis load flow dengan menggunakan software ETAP :
Input data pembangkit, saluran, dan beban sistem
Menentukan jumlah bus pada sistem yang akan dipasang
kapasitor bank
Menentukan letak pemasangan dan besar kapasitas Mvar
kapasitor bank
Pengumpulan data
Run load flow
Analisis pengaruh dari pemasangan kapasitor bank pada
sistem
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jaringan Distribusi
Dalam penyaluran daya listrik banyak digunakan transformator berkapasitas besar dan
juga bertegangan tinggi. Dengan transformator tegangan tinggi ini penyaluran daya listrik
dapat dilakukan dalam jarak jauh dan susut daya pada jaringan dapat ditekan. Pada jaringan
distribusi listrik banyak digunakan transformator penurun tegangan, dari tegangan menengah
20 kV menjadi 380 V untuk distribusi ke rumah-rumah dan kantor-kantor pada tegangan 220
V. Transformator daya tersebut merupakan transformator yang bekerja pada frekuensi rendah
(50-60 HZ).
Dalam sistem komunikasi, transformator digunakan pada daerah frekuensi yang lebih
tinggi, untuk berbagai keperluan. Kita mengenal misalnya input transformers, interstage
transformers, output transformers pada rangkaian radio dan televisi. Transformator juga
dimanfaatkan dalam sistem komunikasi untuk penyesuaian impedansi agar tercapai transfer
daya maksimum. Besarnya daya yang disuplai generator meliputi daya real (P) dan daya
reaktif (Q), akan mengalami pengurangan setelah melalui transmisi dikarenakan adanya rugi-
rugi transmisi.
Pada rangkaian listrik terdapat tiga macam daya, yaitu daya kompleks (S), daya nyata
(P), dan daya reaktif (Q). adapun hubungan untuk ketiganya adalah sebagai berikut:
S P jQ
S = daya kompleks dengan satuan VA
P = daya nyata dengan satuan Watt
Q= daya reaktif dengan satuan VAR
Besar P dan Q dapat dinyatakan dalam persamaan S, yaitu:
cos cos( )
sin sin( )
v i
v i
P S S
Q S S
cos power factor
Power factor merupakan suatu konstanta pengali dengan nilai antara 0 sampai 1, yang
menunjukkan seberapa besar daya nyata dapat diserap oleh beban resistif dari daya kompleks
yang ada pada suatu beban total.
Pengaruh variasi beban pada suatu sistem tenaga listrik berkaitan langsung dengan
drop tegangan pada sisi penerima hal ini dapat dijelaskan dengan diagram di bawah ini.
Gambar 2.1 Diagram Vektor untuk Beban Induktif
Gambar 2.2 Diagram Vektor untuk Beban Kapasitif
Dimana :
E = 𝑉𝑡 + 𝑖(𝑅 + 𝑗𝑋)
E = Tegangan Induksi
Vt = tegangan
R = hambatan
X = hambatan baban kapasitif atau induktif
Rangkaian listrik umumnya memiliki tiga jenis beban, yaitu Resistor (R), Kapasitor
(C), dan Induktor (L). Masing-masing beban memiliki karakteristik yang berbeda – beda.
Apabila rangkaian listrik dialiri arus bolak-balik (AC), maka besar hambatannya adalah
𝑋𝐿 = 𝑗𝜔𝐿
𝑋𝐶 = −𝑗
𝜔𝐶
Pada kapasitor arus (i) akan mendahului (leading) terhadap tegangan (V). Hal ini sesuai
dengan persamaan :
090CC C C
C
Vi j CV CV
X
Sedangkan pada induktor, arus (i) akan tertinggal (lagging) terhadap tegangan (V). Hal ini
sesuai dengan persamaan :
090L LL
L
V Vi
j L
Untuk memperbaiki atau mengkompensasi drop tegangan agar pada tegangan pada sisi
penerima diusahakan tetap maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti :
1. Penggunaan kapasitor bank
2. Transformator tap changing
3. Penambahan eksitasi pada generator
2.2 Lokasi Pemasangan Instalasi Kapasitor Bank
Cara pemasangan instalasi kapasitor bank dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
global compensation, individual compensation, dan group compensation.
M MM
Global
CompensationGroup
Compensation
Individual
Compensation
Gambar 2.3 Metode Lokasi Pemasangan Instalasi Kapasitor Bank
1. Global Compensation, kapasitor dipasang di induk panel (MDP),sehingga Arus yang
turun hanya di penghantar antara panel MDP dan transformator,sedangkan arus yang
lewat setelah MDP tidak turun.
2. Group Compensation, kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor dipasang
dipanel SDP (pada industri dengan kapasitas beban terpasang besar sampai ribuan
kva).
3. Individual Compensation, kapasitor langsung dipasang pada masing masing beban
khususnya yang mempunyai daya yang besar,cara ini lebih efektif dan lebih baik dari
segi teknisnya. Namun, kekurangannya adalah harus menyediakan ruang atau tempat
khusus untuk meletakkan kapasitor tersebut.
Untuk perhitungan kapasitas kapasitor bank adalah sebagai berikut :
Q kompensator = Qlama – Qbaru
= P tan cos-1
ϕ lama – P tan cos-1
ϕ baru
= P tan (cos-1
ϕ lama - cos-1
ϕ baru)
2.3 Program ETAP (Electrical Transient Analysis Program) PowerStation 12.6.0
PowerStation adalah software untuk power system yang bekerja berdasarkan plant
(proyek). Setiap plant harus menyediakan modelling peralatan dan alat - alat pendukung yang
berhubungan dengan analisa yang akan dilakukan. Misalnya generator, data motor, data kabel
dan lain-lain. Sebuah plant terdiri dari sub-sistem kelistrikan yang membutuhkan sekumpulan
komponen elektris yang khusus dan saling berhubungan. Dalam PowerStation, setiap plant
harus menyediakan data base untuk keperluan itu.
ETAP PowerStation dapat melakukan penggambaran single line diagram secara grafis
dan mengadakan beberapa analisa/studi yakni Load Flow (aliran daya), Short Circuit
(hubung singkat), motor starting, harmonics power systems, transient stability,dan protective
device coordination.
ETAP PowerStation juga menyediakan fasilitas Library yang akan mempermudah
desain suatu sistem kelistrikan. Library ini dapat diedit atau dapat ditambahkan dengan
informasi peralatan bila perlu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bekerja dengan
ETAP PowerStation adalah :
Single Line Diagram, menunjukkan hubungan antar komponen/peralatan listrik
sehingga membentuk suatu sistem kelistrikan.
Library, informasi mengenai semua peralatan yang akan dipakai dalam sistem
kelistrikan. Data elektris maupun mekanis dari peralatan yang detail/lengkap dapat
mempermudah dan memperbaiki hasil simulasi/analisa.
Standar yang dipakai, biasanya mengacu pada standar IEC atau ANSI, frekuensi sistem
dan metode-metode yang dipakai.
Study Case, berisikan parameter-parameter yang berhubungan dengan metode studi
yang akan dilakukan dan format hasil analisa.
2.3.1 Simulasi Load Flow Analysis ETAP PowerStation
Analisa aliran daya (Load Flow Analysis) dilakukan untuk mengetahui besarnya
tegangan bus, faktor daya dari cabang, arus dan aliran daya yang terjadi pada saluran dalam
sistem. ETAP PowerStation Load Flow Analysis adalah program simulasi untuk tujuan
analisa aliran daya. Sistem yang dapat dianalisis adalah sistem radial maupun loop.
Studi Aliran Daya (Load Flow Study)
Studi aliran daya adalah studi yang memberikan analisis aliran daya pada suatu sistem
tenaga listrik yang bertujuan untuk :
1. Memeriksa tegangan dan pengaturan tegangan
2. Memeriksa semua peralatan (transformator dan saluran distribusi) apakah mampu untuk
mengalirkan daya yang diinginkan.
3. Memperoleh kondisi awal (eksisting) untuk memperoleh studi – studi : operasi
ekonomis, hubung singkat, stabilitas dan perencanaan pengembangan sistem.
Daya listrik akan selalu mengalir ke beban, karenanya dalam hal ini aliran dayanya juga
merupakan aliran beban. Pada dasarnya beban dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu
beban statis dan beban dinamis. Pada setiap simpul atau bus sistem terdapat empat parameter
atau besaran yaitu:
1. Daya nyata (aktif)
2. Daya semu (reaktif)
3. Tegangan
4. Sudut fasa
Dalam menganalisa aliran daya dapat dihitung :
Tegangan tiap bus
Aliran daya di tiap saluran
Aliran daya pada saluran i-j ditentukan sebagai berikut:
Sij =Vi Tij*
ij
si
iijZ
VVVS
dimana Zij adalah impedansi saluran ij.
Dalam analisa sistem tenaga (aliran daya) ada tiga klasifikasi bus, yaitu:
1. Load bus (PQ bus) cirinya adalah terhubung dengan beban PQ dari beban diketahui dan
tetap yang dihitung adalah (V) dan sudut fasa.
2. Swing/slack bus (P dan V bus). Bus terhubung dengan generator P dan |V| tetap
(diketahui, sudut fasa besarnya nol. Daya yang dihitung adalah daya aktif dan reaktif.
Berfungsi untuk mencatu rugi-rugi daya dari beban yang tidak dapat dicatu dari
generator lain.
3. Generator bus adalah bus yang terhubung dengan generator P dan |V| diketahui dan
tetap yang dihitung adalah daya aktif dan sudut fasa dari generator.
Untuk menghitung aliran daya ada banyak metode yang digunakan antara lain:
Metode Gauss Seidel
Metode Newton Raphson
BAB III
HASIL DAN ANALISIS
3.1 Kondisi Sistem Kelistrikan 20 kV PT Semen Gresik (Persero) Tbk
PT Semen Gresik (Persero) Tbk. memiliki jaringan kelistrikan dengan tegangan 20
KV untuk menyuplai kegiatan produksi dalam plant seperti pada Lampiran A. Karena minyak
trafo TM-4A sudah tidak layak pakai, maka harus dilakukan pemindahan beban yang
ditanggung trafo TM-4A ke trafo TX-401. Akibat pemindahan beban tersebut, maka terjadi
perubahan tegangan dan faktor daya pada bus – bus.
Tabel 1 Perbandingan Sebelum dan Setelah Pemindahan Beban
Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa sebelum terjadi pemindahan beban, bus 529 dan bus
533 mengalami undervoltage dengan tegangan dibawah standar yang telah ditetapkan oleh
pihak PLN yakni 0,95≤V≤1,05. Setelah pemindahan beban, bus yang tegangannya dibawah
standar PLN bertambah menjadi Bus 529, Bus 533, Bus TX-4B.1, Bus TX-4B.2. Selain itu,
terjadi overload pada kabel TM-4B cable LV1.
Untuk mengatasi permasalahan overload, maka dilakukan penggantian kabel dengan
luas penampang yang lebih besar, agar daya yang dapat melalui kabel naik. Hal ini sesuai
dengan rumus :
𝑃 = 𝑉x𝐼
𝑃 = 𝑉x𝑉
𝑅
𝑃 = 𝑉2𝑅 Dimana
𝑅 = 𝜌x𝑙
𝐴
Sementara untuk mengatasi undervoltage yang terjadi pada Bus 529, Bus 533, Bus
TX-4B.1, Bus TX-4B.2, dilakukan tap changing pada trafo yang berada tepat di atas keempat
bus tersebut. Yakni trafo TM-901,TM-902, TX-4A, TX-4B, dimana masing-masing trafo
diubah tap bagian primer sebesar -2.5% dengan asumsi bahwa trafo-trafo tersebut ideal,
sesuai dengan rumus :
𝑁𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟
𝑁𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟=
𝑉𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟
𝑉𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟
Tegangan Bus 529= 1.025𝑥0.375 kV = 0.384 𝑘𝑉
Tegangan Bus 533= 1.025𝑥0.375 kV = 0.384 𝑘𝑉
Tegangan Bus TX-4B.1= 1.025𝑥0.384 kV = 0.389 𝑘𝑉
Tegangan Bus TX-4B.2= 1.025𝑥0.385 kV = 0.39 𝑘𝑉
Pemasangan kapasitor paralel dengan trafo yang letaknya berdekatan dengan beban,
hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa faktor daya pada bus beban telah memenuhi
standar PLN, sedangkan faktor daya pada bus di atas trafo hingga bus sumber tidak
memenuhi standar PLN. Oleh karena itu kapasitor diparalel (shunt) dengan trafo TM-
901,TM-902, TX-4A, TX-4B, dengan perhitungan sebagai berikut :
Untuk Bus Trafo TX-4B:
Q kompensator = P tan (cos-1
ϕ lama - cos-1
ϕ baru)
= 364000 tan (cos-1
0.848 - cos-1
0.9)
= 364000 tan ( 32 ° - 25.84 ° )
= 39285.95 kVAR
Untuk Bus Trafo TX-4A :
Q kompensator = P tan (cos-1
ϕ lama - cos-1
ϕ baru)
= 444000 tan (cos-1
0.848 - cos-1
0.9)
= 444000 tan ( 32 ° - 25.84 ° )
= 47920.23 kVAR
Untuk Bus Trafo TM-902:
Q kompensator = P tan (cos-1
ϕ lama - cos-1
ϕ baru)
= 756000 tan (cos-1
0.839 - cos-1
0.9)
= 756000 tan ( 32.965 ° - 25.84 ° )
= 94499.78 kVAR
Untuk Bus Trafo TM-901 :
Q kompensator = P tan (cos-1
ϕ lama - cos-1
ϕ baru)
= 764000 tan (cos-1
0.838 - cos-1
0.9)
= 764000 tan ( 33.070 ° - 25.84 ° )
= 96922.08 kVAR
Tabel 2 Perbandingan Sebelum dan Setelah Pemasangan Kapasitor Bank
Setelah dilakukan pemasangan kapasitor bank pada ke-empat bus tersebut, dapat
dilihat perbedaan ditinjau dari tegangan, arus, dan power factor nya. Selain bus TX-4B.1,
TX-4B-2, Bus 529 dan Bus 533, terjadi peningkatan power factor. Hal ini dikarenakan
kapasitor bank berguna untuk meningkatkan power factor pada bus yang terletak di atas
penempatan kapasitor bank tersebut. Nilai power factor tersebut telah sesuai dengan standar
yang ditentukan oleh PLN yakni 0.85 untuk batas terendah.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Edris Abdel, “Series Compensation Schemes Reducing the Potential of Sub synchronous
Resonance, “IEEE Trans. On power systems, vol. 5 No. 1. Feb1990. Pp. 219-226.
[2] M. Baran, F.F. Wu, “Optimal Capacitor Placement on Radial Distribution Systems”,
IEEE Trans. on Power Delivery, V01.4, No.1, Jan. 1989, pp.725-734
[3] J. J. Grainger, and S. H. Lee, “Optimum Size and Location of Shunt Capacitors for
Reduction of Losses on Distribution Feeders”IEEE Trans. on PAS, Vol.100, Mar.1981,
pp.1105-1118.
[4] Saadat, Hadi. 1999.Power System Analysis. McGraw Hill, Inc, Singapore.
One-Line Diagram - OLV1
page 1 13:47:30 Nov 18, 2015 Project File: ititititititin
Bus541150 kV 150 kV
HV03 MAIN SUBSTATION120 kV 19.412
kV
±
±
±
±
HS 401 SS IV120 kV 19.411
kV
±
±
±
±
BUS 1 TM-4A6.3 kV 6.011 k
V
±
±
Bus529
0.4 kV 0.375 kV
±
±
Bus5330.4 kV
0.375 kV
±
±
±
±
BUS 2 TM-4B6.3 kV 6.076 k
V
Bus TX-4B.20.4 kV
0.385 kV
±
Bus TX-4B.1
0.4 kV0.384 k
V
Load 4A0.527 MVA
0.384 kV
779.8 A85.0% PF
779.8 A85.0% PF
TX-4A
5 MVA
TX-4B.1 CableTMIVA1
0.001 kVln Vd
I>
Load 4B0.432 MVA
0.385 kV
638.8 A85.0% PF
638.8 A85.0% PF
TX-4B5 MVA
TX-4B.2 Cable359
0 kVln Vd
TM-4B CableLV1
0.002 kVln Vd
R
TX-4017.5 MVA
TM-4B CableTX1
0 kVln Vd
R
HF18-5High-Pass/U
Cable161-5
ER#16.1
0.91 MVA
0.375 kV1367 A
85.0% PF
1367 A85.0% PF
TM-9012 MVA
TM-901 CableTM1
0 kVln Vd
R
ER#16.4
0.9 MVA
0.375 kV
1352.4 A85.0% PF
1352.4 A85.0% PF
TM-9022 MVA
TM-902 CableTM2
0.003 kVln Vd
R
TM-4A CableTX2
0 kVln Vd
R
TM-4A5 MVA
TM-4A Cable357
0 kVln Vd
R
R
CableSSIV1
0 kVln Vd
R
Main SUB 150KV42 MVA
10.7 A83.2% PF
U3 4000 MVAsc
10.7 A83.2% PF
U3 4000 MVAsc
CableSSIV1
TM-4B CableTX1
TX-4B.1 CableTMIVA1
TM-901 CableTM1 TM-902 CableTM2
TM-4B CableLV1TM-4A CableTX2
Cable161-5
TM-4A Cable357
TX-4B.2 Cable359
HV03 MAIN SUBSTATION120 kV
HS 401 SS IV120 kV
BUS 2 TM-4B6.3 kV
BUS 1 TM-4A6.3 kV
Bus TX-4B.20.4 kV
Bus TX-4B.1
0.4 kV
Bus541150 kV
82.4 A83.6% PF
54.3 A82.8% PF
172.6 A83.8% PF 90 A
84.8% PF
28.3 A84.4% PF
86.8 A83.8% PF
85.8 A83.8% PF 49.5 A
84.8% PF40.6 A84.8% PF
Main SUB 150KV42 MVA
TM-4A5 MVA
TM-9012 MVA
TM-9022 MVA
TX-4A
5 MVATX-4B5 MVA
TX-4017.5 MVA
Bus529
0.4 kVBus5330.4 kV
150 kV
0.375 kV
0.375 kV
0.384 kV
0.385 kV
19.412 kV
19.411 kV
0 kVln Vd
6.076 kV
0 kVln Vd
6.011 kV
0.001 kVln Vd
49.5 A84.8% PF
0 kVln Vd
86.8 A83.8% PF
0.003 kVln Vd
85.8 A83.8% PF
0.002 kVln Vd
90 A84.8% PF
0 kVln Vd
172.6 A83.8% PF
82.4 A83.6% PF
0 kVln Vd
0 kVln Vd
40.6 A84.8% PF
0.375 kV
28.3 A84.4% PF
1352.4 A85.0% PF1367 A
85.0% PF
0.384 kV
0.385 kV
0.375 kV
1367 A85.0% PF
1352.4 A85.0% PF
10.7 A83.2% PF
10.7 A83.2% PF
638.8 A85.0% PF
779.8 A85.0% PF
638.8 A85.0% PF
779.8 A85.0% PF
54.3 A82.8% PF
One-Line Diagram - OLV1
page 1 13:38:04 Nov 18, 2015 Project File: setelah perubahan beban
Bus541150 kV 150 kV
HV03 MAIN SUBSTATION120 kV 19.41 k
V
±
±
±
±
HS 401 SS IV120 kV 19.409
kV
±
±
±
±
BUS 2 TM-4B6.3 kV 5.998 k
VBUS 1 TM-4A6.3 kV 5.998 k
V
±
±
±
±
±
±
Bus529
0.4 kV 0.374 kV
±
±
Bus5330.4 kV 0.374 k
V
Bus TX-4B.20.4 kV
0.38 kV
±
Bus TX-4B.1
0.4 kV 0.379 kV
Load 4A0.527 MVA
0.379 kV
786.2 A85.0% PF
786.2 A85.0% PF
TX-4A
5 MVA
TX-4B.1 CableTMIVA1
0.001 kVln Vd
I>
Load 4B0.432 MVA
0.38 kV
644 A85.0% PF
644 A85.0% PF
TX-4B5 MVA
TX-4B.2 Cable359
0 kVln Vd
ER#16.1
0.91 MVA
0.374 kV1368.9 A
85.0% PF
1368.9 A85.0% PF
TM-9012 MVA
TM-901 CableTM1
0 kVln Vd
R
ER#16.4
0.9 MVA
0.374 kV
1354.3 A85.0% PF
1354.3 A85.0% PF
TM-9022 MVA
TM-902 CableTM2
0.003 kVln Vd
R
Open
R
TM-4A Cable357
TM-4A5 MVA
R
Open
TM-4A CableTX2
172.9 A83.8% PF
TM-4B CableLV1
0.007 kVln Vd
R
TX-4017.5 MVA
TM-4B CableTX1
0 kVln Vd
R
HF18-5High-Pass/U
Cable161-5
R
CableSSIV1
0 kVln Vd
R
Main SUB 150KV42 MVA
10.8 A82.8% PF
U3 4000 MVAsc
10.8 A82.8% PF
U3 4000 MVAsc
CableSSIV1
TM-4B CableTX1
TX-4B.1 CableTMIVA1
TM-901 CableTM1 TM-902 CableTM2
TM-4A CableTX2
Cable161-5
TM-4A Cable357
TX-4B.2 Cable359
TM-4A5 MVA
HV03 MAIN SUBSTATION120 kV
HS 401 SS IV120 kV
BUS 2 TM-4B6.3 kV
BUS 1 TM-4A6.3 kV
Bus541150 kV
82.8 A83.2% PF
263.7 A84.1% PF
83 A83.0% PF
86.9 A83.8% PF
86 A83.8% PF 49.9 A
84.8% PF40.9 A84.8% PF
Main SUB 150KV42 MVA
TM-9012 MVA
TM-9022 MVA
TX-4A
5 MVATX-4B5 MVA
TX-4017.5 MVA
Bus TX-4B.20.4 kV
Bus TX-4B.1
0.4 kVBus529
0.4 kVBus5330.4 kV
TM-4B CableLV1
150 kV
0.374 kV 0.374 k
V 0.379 kV
0.38 kV
19.41 kV
19.409 kV
0 kVln Vd
5.998 kV
0 kVln Vd
5.998 kV
Open
Open
0.001 kVln Vd
49.9 A84.8% PF
0 kVln Vd
86.9 A83.8% PF
0.003 kVln Vd
86 A83.8% PF
0.007 kVln Vd
263.7 A84.1% PF
82.8 A83.2% PF
0 kVln Vd
40.9 A84.8% PF
0.374 kV
83 A83.0% PF
1354.3 A85.0% PF1368.9 A
85.0% PF
0.379 kV
0.38 kV
0.374 kV
1368.9 A85.0% PF
1354.3 A85.0% PF
10.8 A82.8% PF
10.8 A82.8% PF
644 A85.0% PF
786.2 A85.0% PF
644 A85.0% PF
786.2 A85.0% PF
172.9 A83.8% PF
One-Line Diagram - OLV1 (Load Flow Analysis)
page 1 09:59:56 Nov 19, 2015 Project File: setelah perubahan beban
Bus541150 kV 150 kV
HV03 MAIN SUBSTATION120 kV 19.409
kV
±
±
±
±
HS 401 SS IV120 kV 19.408
kV
±
±
±
±
BUS 2 TM-4B6.3 kV
6 kVBUS 1 TM-4A6.3 kV 6 kV
±
±
±
±
±
±
Bus529
0.4 kV 0.384 kV
±
±
Bus5330.4 kV
0.384 kV
Bus TX-4B.20.4 kV
0.39 kV
±
Bus TX-4B.1
0.4 kV 0.389 kV
Load 4A0.527 MVA
0.389 kV
TX-4A
5 MVA
TX-4B.1 CableTMIVA1
0.001 kVln Vd
I>
Load 4B0.432 MVA
0.39 kV
428 kVA85.0% PF
428 kVA85.0% PF
TX-4B5 MVA
TX-4B.2 Cable359
0 kVln Vd
ER#16.1
0.91 MVA
0.384 kV896 kVA
85.0% PF
896 kVA85.0% PF
TM-901 CableTM1
0 kVln Vd
R
ER#16.4
0.9 MVA
0.384 kV
886 kVA85.0% PF
886 kVA85.0% PF
TM-9022 MVA
TM-902 CableTM2
0.003 kVln Vd
R
Open
R
TM-4A Cable357
TM-4A5 MVA
R
Open
TM-4A CableTX2
1812 kVA83.8% PF
TM-4B CableLV1
0.005 kVln Vd
R
TX-4017.5 MVA
TM-4B CableTX1
0 kVln Vd
R
HF18-5High-Pass/U
Cable161-5
R
CableSSIV1
0 kVln Vd
R
Main SUB 150KV42 MVA
2823 kVA82.8% PF
U3 4000 MVAsc
2823 kVA82.8% PF
CAP550 kvar
CAP750 kvar
CAP850 kvar
521 kVA85.0% PF
521 kVA85.0% PF
CAP650 kvar
TM-9012 MVA
HF18-5High-Pass/U
ER#16.1
0.91 MVALoad 4A
0.527 MVALoad 4B0.432 MVA
ER#16.4
0.9 MVA
U3 4000 MVAsc
CableSSIV1
TM-4B CableTX1
TX-4B.1 CableTMIVA1
TM-901 CableTM1
TM-902 CableTM2
TM-4B CableLV1TM-4A CableTX2
Cable161-5
TM-4A Cable357
TX-4B.2 Cable359
TM-4A5 MVA
HV03 MAIN SUBSTATION120 kV
HS 401 SS IV120 kV
BUS 2 TM-4B6.3 kV
BUS 1 TM-4A6.3 kV
Bus TX-4B.20.4 kV
Bus TX-4B.1
0.4 kVBus529
0.4 kVBus5330.4 kV
Bus541150 kV
CAP650 kvar
CAP750 kvar
CAP850 kvar
CAP550 kvar
2808 kVA83.2% PF
2764 kVA84.2% PF
2816 kVA83.0% PF
911 kVA83.8% PF
901 kVA83.9% PF 523 kVA
84.8% PF429 kVA84.8% PF
Main SUB 150KV42 MVA
TM-9012 MVA
TM-9022 MVA
TX-4A
5 MVA
TX-4B5 MVA
TX-4017.5 MVA
150 kV
0.384 kV
0.384 kV 0.389 k
V0.39 kV
19.409 kV
19.408 kV
0 kVln Vd
6 kV
0 kVln Vd
6 kV
Open
Open
0.001 kVln Vd
523 kVA84.8% PF
0 kVln Vd
911 kVA83.8% PF
0.003 kVln Vd
901 kVA83.9% PF
0.005 kVln Vd
2764 kVA84.2% PF
2808 kVA83.2% PF
0 kVln Vd
429 kVA84.8% PF
0.384 kV
2816 kVA83.0% PF
886 kVA85.0% PF896 kVA
85.0% PF
0.389 kV
0.39 kV
0.384 kV
896 kVA85.0% PF
886 kVA85.0% PF
2823 kVA82.8% PF
2823 kVA82.8% PF
428 kVA85.0% PF
521 kVA85.0% PF
428 kVA85.0% PF
521 kVA85.0% PF
1812 kVA83.8% PF
One-Line Diagram - OLV1
page 1 10:15:47 Nov 19, 2015 Project File: setelah perubahan beban
Bus541150 kV 150 kV
HV03 MAIN SUBSTATION120 kV 19.426
kV
±
±
±
±
HS 401 SS IV120 kV 19.425
kV
±
±
±
±
BUS 2 TM-4B6.3 kV
6.022 kV
BUS 1 TM-4A6.3 kV 6.022 k
V
±
±
±
±
±
±
Bus529
0.4 kV 0.385 kV
±
±
Bus5330.4 kV
0.386 kV
Bus TX-4B.20.4 kV
0.391 kV
±
Bus TX-4B.1
0.4 kV 0.39 kV
Load 4A0.527 MVA
0.39 kV
TX-4A
5 MVA
TX-4B.1 CableTMIVA1
0.001 kVln Vd
I>
Load 4B0.432 MVA
0.391 kV
428 kVA632.3 A85.0% PF
428 kVA632.3 A85.0% PF
TX-4B5 MVA
TX-4B.2 Cable359
0 kVln Vd
ER#16.1
0.91 MVA
0.386 kV897 kVA
1343.1 A85.0% PF
897 kVA1343.1 A85.0% PF
TM-901 CableTM1
0 kVln Vd
R
ER#16.4
0.9 MVA
0.385 kV
887 kVA1328.8 A85.0% PF
887 kVA1328.8 A85.0% PF
TM-9022 MVA
TM-902 CableTM2
0.002 kVln Vd
R
Open
R
TM-4A Cable357
TM-4A5 MVA
R
Open
TM-4A CableTX2
1725 kVA165.4 A88.2% PF
TM-4B CableLV1
0.005 kVln Vd
R
TX-4017.5 MVA
TM-4B CableTX1
0 kVln Vd
R
HF18-5High-Pass/U
Cable161-5
R
CableSSIV1
0 kVln Vd
R
Main SUB 150KV42 MVA
2686 kVA10.3 A87.1% PF
U3 4000 MVAsc
2686 kVA10.3 A87.1% PF
CAP539.286 kvar
6.022 kV
36 kVA3.4 A0.0% PF
CAP794.499 kvar
6.017 kV
CAP896.922 kvar
6.022 kV
89 kVA8.5 A0.0% PF
522 kVA771.9 A85.0% PF
522 kVA771.9 A85.0% PF
86 kVA8.3 A0.0% PF CAP6
47.921 kvar
6.019 kV44 kVA
4.2 A0.0% PF
TM-9012 MVA
Bus541150 kV 150 kV
Bus5330.4 kV
0.386 kV
Bus529
0.4 kV 0.385 kV
Bus TX-4B.1
0.4 kV 0.39 kVBus TX-4B.2
0.4 kV
0.391 kV
HV03 MAIN SUBSTATION120 kV 19.426
kV
HS 401 SS IV120 kV 19.425
kV
2674 kVA79.5 A87.4% PF
CableSSIV1
0 kVln Vd
BUS 2 TM-4B6.3 kV
6.022 kV
2681 kVA79.7 A87.2% PF
TM-4B CableTX1
0 kVln Vd
TX-4017.5 MVA
BUS 1 TM-4A6.3 kV 6.022 k
V
Open
TM-4A5 MVA
Open
502 kVA48.1 A88.5% PF
TX-4B.1 CableTMIVA1
0.001 kVln Vd
TX-4A
5 MVA
502 kVA48.1 A88.5% PF
TM-9012 MVA
867 kVA83.1 A88.2% PF
TM-901 CableTM1
0 kVln Vd
867 kVA83.1 A88.2% PF
TM-9022 MVA
858 kVA82.3 A88.2% PF
TM-902 CableTM2
0.002 kVln Vd
858 kVA82.3 A88.2% PF
2639 kVA253 A88.3% PF
TM-4B CableLV1
0.005 kVln Vd
2639 kVA253 A88.3% PF
TM-4A CableTX2
HF18-5High-Pass/U
Cable161-5
U3 4000 MVAsc
2674 kVA79.5 A87.4% PF
0.0% PF
0.0% PF
TM-4A Cable357
0.0% PF
412 kVA39.5 A88.5% PF
TX-4B.2 Cable359
0 kVln Vd
412 kVA39.5 A88.5% PF
TX-4B5 MVA
ER#16.1
0.91 MVA
0.386 kV
2681 kVA79.7 A87.2% PF
887 kVA1328.8 A85.0% PF
897 kVA1343.1 A85.0% PF
Load 4A0.527 MVA
0.39 kV
Load 4B0.432 MVA
0.391 kV
ER#16.4
0.9 MVA
0.385 kV
897 kVA1343.1 A85.0% PF
887 kVA1328.8 A85.0% PF
Main SUB 150KV42 MVA
2686 kVA10.3 A87.1% PF
2686 kVA10.3 A87.1% PF
428 kVA632.3 A85.0% PF
522 kVA771.9 A85.0% PF
428 kVA632.3 A85.0% PF
522 kVA771.9 A85.0% PF
0.0% PF
1725 kVA165.4 A88.2% PF
CAP539.286 kvar
6.022 kV
36 kVA3.4 A0.0% PF
CAP647.921 kvar
6.019 kV
CAP794.499 kvar
6.017 kV
CAP896.922 kvar
6.022 kV
89 kVA8.5 A0.0% PF
86 kVA8.3 A0.0% PF
44 kVA4.2 A0.0% PF