Kangker laring.pptx

32
Kangker laring Seven jump neuro sensory system

Transcript of Kangker laring.pptx

Kangker laringSeven jump neuro sensory systemkarsinoma sel skuamosa (SCC) merupakan bentuk kanker dari jenis karsinoma yang mungkin terjadi pada organ-organ yang berbeda, termasuk kulit, bibir, mulut, kerongkongan, kandung kemih, prostat, paru-paru, vagina, dan serviks. Ini adalah tumor ganas epitel skuamosa (epitel yang menunjukkan diferensiasi sel skuamosa).

Learning objectiveEnzim Transaminase atau disebut juga enzim aminotransferase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi transaminasi. Terdapat dua jenis enzim serum transaminase yaitu serum glutamat oksaloasetat transaminase dan serum glutamat piruvat transaminase (SGPT). Pemeriksaan SGPT adalah indikator yang lebih sensitif terhadap kerusakan hati dibanding SGOT. Hal ini dikarenakan enzim GPT sumber utamanya di hati, sedangkan enzim GOT banyak terdapat pada jaringan terutama jantung, otot rangka, ginjal dan otak (Cahyono 2009).Kerusakan membran sel menyebabkan enzim Glutamat Oksaloasetat Transaminase (GOT) keluar dari sitoplasma sel yang rusak, dan jumlahnya meningkat di dalam darah. Sehingga dapat dijadikan indikator kerusakan hati (Ronaldet al.2004).

Enzim aspartat aminotransferase (AST) disebut juga serum glutamat oksaloasetat transaminase (SGOT) merupakan enzim mitokondria yang berfungsi mengkatalisis pemindahan bolak-balik gugus amino dari asam aspartat ke asam -oksaloasetat membentuk asam glutamat dan oksaloasetat (Price & Wilson,1995).Kadar enzim AST (GOT) akan meningkat apabila terjadi kerusakan sel yang akut seperti nekrosis hepatoseluler seperti gangguan fungsi hati dan saluran empedu, penyakit jantung dan pembuluh darah, serta gangguan fungsi ginjal dan pankreas (Price & Wilson,1995).

hematokritHematokrit merupakan suatu hasil pengukuran yang menyatakan perbandingan sel darah merah terhadap volum darah. Kata hematokrit berasal dari bahasa Yunani, yaitu hema (berarti darah) dan krite (yang memiliki arti menilai atau mengukur). Secara harafiah, hematokrit berarti mengukur atau menilai darah.(sadikin, M. 2002)

Faktor-factor yang mempengaruhi hematocritJumlah leukosit yang cukup tinggiNilai glukosa dan natrium darah tinggiHemolisisPenggunaan anti koagulan yang tidak tepat

Step 3 learning objecktivePertanyaan : Mengapa pada kasus ini pasien tidak bias makan dan minumJawaban :Pasien tidak dapan makan dan minum dikarenakanMengalami dypsne ( sesak nafas ) Gejala ini disebabkan oleh gangguan jalan nafas oleh massa tumor, penumpukkan kotoran atau sekret, maupun oleh fiksasi pita suara.Disfagia (Kesulitan Menelan Keluhan ini merupakan keluhan yang paling sering pada tumior ganas post krikoid. Rasa nyeri ketika menelan (odinofagi) menandakan adanya tumor ganas lanjut yang mengenai struktur ekstra laring.

Step 3 learning objecktivePertanyaan : Kenapa ada benjolan di sebelah kiri?Jawaban :

Pertanyaan Apa yang menyebabkan suara pasien tidak ada ?Jawaban :Seperti yang kita ketahui, munculnya suara tidak lain karena adanya pita suara (plika vokalis) di dalam laring, yang terletak di antara tenggorok dan trakea. Pita suara itu akan bergetar dan menimbulkan bunyi jika terkena hembusan udara dari paru.Kelainan yang muncul, mulai dari suara serak hingga tidak keluar suara sama sekali. Penyebabnya, bisa karena adanya kelainan pada saraf pita suara atau munculnya kanker. Selain itu, semua penyakit yang ada pada laring, tergolong berbahaya. Sebab, di dalam laring pula terdapat satu-satunya jalan nafas. Nah, bila ada gangguan pada laring, maka akan berdampak pada sistem pernafasan. Nafas akan menjadi sesak.Adanya masa di laring yang mengganggu fungsi dari laring itu sendiriTerjadinya sesak menyebabkan masuknya udara ke dalam paru terganggu sehingga udara yg diperlukan untuk menggetarkan pita suara semestinya, tidak cukup untuk menggetarkan pita suara sehingga tidak keluarnya suaraPertanyaan :Mengapa leukosit meningkat sedangkan albumin menurun dan natrium menurun ?Jawaban Terjadinya respon inflamasi dimana sel darah putih ( leukosit ) melepaskan sitokin, tujuannya untuk menstimulasi pathogen pada sel-sel kanker agar tidak menyebar ke organ lain memalui jaringan limfatik, sehingga dikarenakan terus pesatnya partumbuhan sel kanker menyebabkan terusnya sitokin di keluarkan maka tubuh memproduksi leukosit secara berlebih.Albumin berfungsi sebagai transport berbagai macam substasi termasuk bilirubin, asam lemak, logam, ion, hormone, dan obat-obatan.Konsentrasi albumin akan menurun sebagai pertanda fase akut respon kekebalan tubuh setelah terjadi infeksi3. Terjadinya respon inflamasi yang menyebabkan berkurangnya elektrolit di dalam tubuh, terganggunya aliran nafas sehingga nafas menjadi sesak menyebabkan cairan tubuh lebih banya dikeluarkanPertanyaan5. Mengapa bias terjadi ngorok disertai batuk ?JawabanMendengkur disertai batuk pada penderita kanker laring khususnya di saluran pernafasan adalah suatu tanda dari pertumbuhan penyakit kanker yang sudah menghalangi aliran udara yang melewati hidung. Dimana pada penderita kanker laring, saluran nafas terhalang oleh masa yang disebabkan oleh kanker, sehingga aliran udara masuk maupun keluar menjadi terganggu.Pertanyaan6. Mengapa pasien harus dilakukan trakeostomi ?Jawaban :Trakeostomi adalah insisi operasi dimana memasukkan selang ke dalam trakea agar klien dapat bernafas dengan lebih mudah dan mengeluarkan sekretnya. ( Putriardhita, C, 2008)Gangguan yang mengindikasikan perlunya trakeostomi Terjadinya obstruksi jalan nafas atasSekret pada bronkus yang tidak dapat dikeluarkan secara fisiologis, misalnya pada pasien dalam keadaan komaUntuk memasang alat bantu pernafasan (respirator)Penyakit inflamasi yang menyumbat jalan nafas ( misal angina ludwig), epiglotitis dan lesi vaskuler, neoplastik atau traumatik yang timbul melalui mekanisme serupa

Pertanyaan Mengapa pasien batuk berdahak ?Jawaban :1. Batuk berdahak merupakan batuk yang ditandai dengan pengeluaran dahak (sputum) berupa lendir dari tenggorokan pada saat terjadinya batuk, dahak yang keluar merupakan hasil mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh.Pertanyaan 8. Apa factor usia dan jenis kelamin mempengaruhi ?Jawaban :Ca laring merupakan tumor yang ketiga menurut jumlah tumor ganas dibidang THT dan lebih banyak terjadi pada pria berusia 50-70 tahun. Yang sering adalah jenis karsinoma sel skuamosa (Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3. Hal : 136).

Lebih banyak terkena pada pria karena penyebab kanker laring yang utama ialah merokokPertanyaanPenyebab terjadinya sel skuamosa muncul ?Jawab

Ca laringCarsinoma laring adalah pertumbuhan dan pembelahan sel khususnya sel skuamosa laring yang tidak normal/abnormal yang terbatas pada pita suara yang bertumbuh perlahan karena suplai limpatik yang jarang ketempat sekitar jaringan seperti epiglotis, pita suara dan sinus-sinus piriformis yang banyak mengandung banyak pembuluh limfe dan meluas dengan cepat dan segera bermetastase ke kelenjar limfe leher bagian dalam (Brunner and Suddarth, 2001 )

ETIOLOGIMenurut Bunner dan Suddart, Barbara C. Long, Robbin dan Kumar serta D. Thone R. Cody. Faktor-faktor predisposisi yang memicu munculnya Ca laring meliputi :Tembakau ( berasap / tidak )Alkohol serta efek kombinasinyaPenajaman terhadap obseton

Kayu, kulit dan logam

Pekerjaan yang menggunakan suara berlebihan

Laringitis kronis

Defisiensi nutrisi ( Riboflavin )

Riwayat keluarga ca laring

Asap debu pada daerah industri

Laringitis kronis

Perokok diatas 40 tahun atau lebih

Lebih sering pada laki-laki daripada wanita

Epiglotis

MANIFESTASI KLINISSuara terdengar parau/serakNyeri dan rasa terbakar pada tenggorokan Teraba suatu gumpalan di belakang leherDisfagia (kesuliatan menelan)DispneaNafas bauPenurunan BBNyeri yg menyebar ke telinga jika sudah terjadi metastase

1.SerakSuara serak adalah hal pertama yang akan tampak pada pasien dengan kanker pada daerah glotis karena tumor mengganggu kerja pita suara selama berbicara. Suara mungkin terdengar parau dan puncak suara rendah.2.Dispneu dan stridor.Gejala ini merupakan gejala yang disebabkan oleh sumbatan jalan nafas dan dapat timbul pada tiap tumor laring. Gejala ini disebabkan oleh gangguan jalan nafas oleh massa tumor, penumpukkan kotoran atau sekret, maupun oleh fiksasi pita suara. Pada tumor supraglotik atau transglotik terdapat dua gejala tersebut. Sumbatan dapat terjadi secara perlahan-lahan dapat dikompensasi oleh pasien. Pada umumnya dispneu dan stridor adalah tanda dan prognosis kurang baik.3.Nyeri tenggorokKeluhan ini dapat bervariasi dari rasa goresan sampai rasa nyeri yang tajam.4.Disfagia ( Kesulitan Menelan)Disfagia adalah ciri khas tumor pangkal lidah, supraglotik, hipofaring dan sinus piriformis. Keluhan ini merupakan keluhan yang paling sering pada tumior ganas post krikoid. Rasa nyeri ketika menelan (odinofagi) menandakan adanya tumor ganas lanjut yang mengenai struktur ekstra laring.

5.Batuk dan hemoptisis. Batuk jarang ditemukan pada tumor ganas glotik, biasanya timbul dengan tertekannya hipofaring disertai sekret yang mengalir ke dalam laring. Hemoptisis sering terjadi pada tumor glotik dan supraglotik.6.Gejala lain berupa nyeri alih ke telinga ipsilateral, halitosis, batuk hemoptisis dan penurunan berat badan menandakan perluasan tumor ke luar jaringan atau metastase lebih jauh.7.kelenjar getah bening leher dipertimbangkan sebagai metastasis tumor ganas yang menunjukkan tumor pada stadium lanjut.8.Nyeri tekan laring adalah gejala lanjut yang disebabkan oleh komplikasi supurasi tumor yang menyerang kaartilago tiroid dan perikondrium

Pemeriksaan PenunjangLaringoskopi Untuk menilai lokasi tumor dan penyebaran tumor.Foto thoraks Untuk menilai keadaan paru, ada atau tidaknya proses spesifik dan metastasis di paru.CT-Scan Memperlihatkan keadaan tumor/penjalaran tumor pada tulang rawan tiroid dan daerah pre-epiglotis serta metastasis kelenjar getah bening leher.Biopsi laring Untuk pemeriksaan patologi anatomik dan dari hasil patologi anatomik yang terbanyak adalah karsinoma sel skuamosa

Distres pernapasan : hipoksia, edemaHemoragi ( pendarahan)infeksiKLASIFIKASITumor Ganas LaringA. GlotisTis Karsinoma insituT1 Tumor mengenai satu atau dua sisi pita suara, tetapi gerakan pita suara masih baik, atau tumor sudah terdapat pada komisura anterior atau posterior.T2 Tumor meluas ke daerah supraglotis atau subglotis, pita suara masih dapat bergerak atau sudah terfiksir (impaired mobility)T3 Tumor meliputi laring dan pira suara sudah terfiksirT4 Tumor sangat luas dengan kerusakan tulang rawan tiroid atau sudah keluar dari laring.

B. SubglotisTis karsinoma insituT1 Tumor terbatas pada daerah subglotisT2 Tumor sudah meluas ke pita, pita suara masih dapat bergerak atau sudah terfiksir.T3 Tumor sudah mengenai laring dan pita suara sudah terfiksir.T4 Tumor yang luas dengan destruksi tulang rawan atau perluasan ke luar laring atau dua duanya.

C.Metastasis Jauh (M)Mx Tidak terdapat/ terdeteksiM0 Tidak ada metastasis jauhM1 Terdapat metastasis jauh

Stadium

ST1 T1 N0 M0Tumor mengenai satu atau dua sisi pita suara, tetapi gerakan pita suara masih baik, atau tumor sudah terdapat pada komisura anterior atau posterior. Tumor terbatas pada daerah subglotis. Tidak ada metastasis jauhST II T2 N0 M0Tumor meluas ke daerah supraglotis atau subglotis, pita suara masih dapat bergerak atau sudah terfiksir (impaired mobility). Tumor sudah meluas ke pita, pita suara masih dapat bergerak atau sudah terfiksir. Tidak ada metastasis jauhSTIII T3 N0 M0, T1/T2/T3 N1 M0Tumor meliputi laring dan pira suara sudah terfiksir. Tidak ada metastasis jauhSTIV T4 N0/N1 M0Tumor sangat luas dengan kerusakan tulang rawan tiroid atau sudah keluar dari laring. Tumor yang luas dengan destruksi tulang rawan atau perluasan ke luar laring atau dua-duanya.

penatalaksanaanTerapi Radiasi Hasil yang sangat memuaskan dapat dicapai dengan terapi radiasi pada pasien yang hanya mengalami satu pita suara yang sakit dan normalnya dapat digerakkan ( yaitu bergerak saat fonasi ).Selain itu pasien ini masih memiliki suara yang hampir normal. Beberapa mungkin mengalami kondriti ( inflamasi kartilagi ) atau stenosis, sejumlah kecil dari mereka yang mengalami stenosis nantinya membutuhkan laringotomi.Terapi radiasi juga dapat digerakkan secara pra operatif untuk mengurangi ukuran tumor.

Pembedahan Parsiala. Laringektomi parsial ( laringotomi tirotomi )Laringektomi parsial direkomendasikan pada kanker area glotis tahap dini ketika hanya satu pita suara yang kena. Tindakan ini mempunyai angka penyembuhan yang sangat tinggi . Dalam operasi ini, satu pita suara diangkat dan semua struktur lainnya teteap utuh. Suara pasien kemungkinan menjadi parau, jalan nafas akan tetap utuh dan pasien seharusnya tidak memiliki kesulitan menelan.

b.Laringektomi supraglotis ( Horizontal )Laringektomi supraglotis digunakan dalam penatalaksanaan tumor supraglotis. Tulang hyoid, glottis dan pita suara palsu diangkat. Pita suara kartilogi krikoid dan trakea tetap utuh. Selama operasi dilakukan di seksi leher radikal pada tempat yang sakit. Selang traketomi dipasang dalam trakea sampai jalan nafas glottis pulih. Selang traketomi ini biasanya diangkat setelah beberapa hari dan stoma dibiarkan menutup. Nutrisi diberikan melalui selang nasograstik sampai terdapat penyembuhan dan tidak ada lagi resiko aspirasi.Pasca operatif, klien kemungkinan akan mengalami kesulitan untuk menelan selama 2 minggu pertama. Keuntungan utama dari operasi ini adalah bahwa suara akan kembali pulih seperti biasa.

c.Laringektomi HemivertikalDilakukan jika tumor meluas di luar pita suara, tetapi perluasan tersebut kurang dari 1 cm dan terbatas pada area subglotis. Dalam prosedur ini, kartilago tiroid laring dipisahkan dalam garis tengah leher dan bagian pita suara ( satu pita suara sejati dan satu pita suara palsu ) dengan pertumbuhan tumor diangkat. Kartilago aritenoid dan setengah kartilago tiroid diangkat. Pasien akan mempunyai selang trakeostomi dan selang nasogastrik selama operasi. Pasien beresiko mengalami operasi pasca operatif. Beberapa perubahan dapat terjadi pada kualitas suara ( sakit tenggorokan ) dan proyeksi. Namun demikian fungsi nafas dan jalan menelan tetap utuh.

d.Langektomi Total

Dilakukan ketika kanker meluas di luar pita suara. Lebih jauh ketulang hyoid, epiglottis, kartilago krikoid dan dua atau tiga cincin trakea diangkat. Lidah, dinding faringeal, dan trakea ditinggalkan. Laringektomi total membutuhkan stoma trakeal permanen. Stoma ini mencegah aspirasi makanan dan cairan ke dalam saluran pernapasan bawah, karena laring yang memberikan perlindungan spingter tidak ada lagi. Pasien tidak akan mempunyai suara lagi tetapi fungsi menelan akan normal. Laringektomi total merubah cara dimana aliran udara digunakan untuk bernafas dan berbicara.( Brunner & Suddarth, 2002 : 557-558 )

3.KemoterapiPenggunaan obat untuk menangani kanker disebut kemoterapi atau agen antineoplastik. Obat ini digunakan untuk membunuh sel kanker dan menghambat perkembangannya. Semua sel baik normal maupun sel kanker berjalan mengikuti siklus sel. Agen kemoterapi bekerja pada fase siklus sel berbeda disebut siklus non spesifik, kebanyakan agen kemoterapeutik paling efektif ketika sel-sel secara aktif sedang membelah.4.Terapi Sistomatik Terapi sistomatik yang diberikan meliputi : a.Pemberian sadatif b.Pemberian antiemetik c.Pemberian antipiretik

1.Pengkajian Keperawatana.Identitas PasienBiografi1)Usia2)Jenis kelamin:Laki laki lebih banyak dari pada perempuan 2 : 13)Pekerjaan:Pekerjaan yang menggunakan suara yang berlebihan, seperti penyanyi, penceramah, dosen.4)Alamat: Tinggal di daerah dengan tingkat pencemaran polusi yang tinggi, seperti tinggal di wilayah industrib.Riwayat Kesehatan1)Riwayat Kesehatan SekarangData awal yang ditemukan pada klien dengan kanker laring adalah suara serak yang tidak sembuh-sembuh yang disertai dengan adanya pembesaran dan perubahan pada daerah leher.2)Riwayat Kesehatan DahuluRiwayat kesehatan dahulu : adanya riwayat laryngitis kronis, riwayat sakit tenggorokan, riwayat epiglottis.3)Riwayat Kesehatan KeluargaRiwayat kesehatan keluarga : Riwayat anggota keluarga yang terdiagnosa positif kanker laring.c.Kebutuhan Bio- Psiko- Sosial- Spiritual1)Integritas EgoGejala : Perasaan takut akan kehilangan suara,mati, terjadi atau berulangnya kanker. Kuatir bila pembedahan mempengaruhi hubungan keluarga, kemampuan kerja dan keuangan.Tanda : Ansietas, depresi, marah dan menolak operasi.

2)Makanan atau CairanGejala :Kesulitan menelan.Tanda : Kesulitan menelan, mudah tersedak, sakit menelan, sakit tenggorok yang menetap.Bengkak, luka. Inflamasi atau drainase oral, kebersihan gigi buruk. Pembengkakan lidah dan gangguan gangguan reflek.3)HigieneTanda : kemunduran kebersihan gigi. Kebutuhan bantuan perawatan dasar.4)NeurosensoriGejala : Diplopia (penglihatan ganda), ketulian.Tanda : Hemiparesis wajah (keterlibatan parotid dan submandibular). Parau menetap atau kehilangan suara (gejala dominan dan dini kanker laring intrinsik). Kesulitan menelan. Kerusakan membran mukosa.5)Nyeri atau KenyamananGejala : Sakit tenggorok kronis, benjolan pada tenggorok. Penyebaran nyeri ke telinga, nyeri wajah (tahap akhir, kemungkinan metastase). Nyeri atau rasa terbakar dengan pembengkakan (kususnya dengan cairan panas), nyeri lokal pada orofaring. Pasca operasi: Sakit tenggorok atau mulut (nyeri biasanya tidak dilaporkan kecuali nyeri yang berat menyertai pembedahan kepala dan leher, dibandingkan dengan nyeri sebelum pembedahan).Tanda : Perilaku berhati-hati, gelisah, nyeri wajah dan gangguan tonus otot.

6)PernafasanGejala : Riwayat merokok atau mengunyah tembakau. Bekerja dengan debu serbuk kayu, kimia toksik atau serbuk, dan logam berat. Riwayat penyakit paru kronik. Batuk dengan atau tanpa sputum. Drainase darah pada nasal.Tanda : Sputum dengan darah, hemoptisis, dispnoe ( lanjut ), dan stridor.7)KeamananGejala : Terpajan sinar matahari berlebihan selama periode bertahun-tahun atau radiasi. Perubahan penglihatan atau pendengaran.Tanda : Massa atau pembesaran nodul.8)Interaksi SosialGejala : masalah tentang kemampuan berkomunikasi, dan bergabung dalam interaksi sosial.Tanda : Parau menetap, perubahan tinggi suara, bicara kacau, enggan untuk bicara, dan menolak orang lain untuk memberikan perawatan atau terlibat dalam rehabilitasi.

d.Data Pemeriksaan Fisik1)Keadaan umum2)Tanda-tanda vitala)Suhub)TDc)Respirasid)Nadie)Pengukuran BBf)Kepalag)Pembengkakan kelenjar limfe post dan pre aurikelh)Leher

e.Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang1)Laringoskopi : Cara memeriksa laring dengan melakukan inspeksi terhadap sisi luar laring pada leher dan gerakan-gerakan pada saat menelan. Pada kanker laring gerakan menelan akan bergerak ke bawah saat inspirasi atau tidak bergerak. Pada palpasi ditemukan adanya pembesaran dan nyeri.2)Pemeriksaan sinar x jaringan lunak : terdapat penonjolan pada tenggorokan.3)Pemeriksaan poto kontras : dengan penelanan borium menunjukkan adanya lesi-lesi local.4)Pemeriksaan MRI : identifikasi adanya metastasis dan evaluasi respon pengobatan.5)Foto thoraks:untuk menilai keadaan paru, ada atau tidaknya proses spesifik dan metastasis di paru.6)Biopsi laring:untuk pemeriksaan patologi anatomik dan dari hasil patologi anatomik yang terbanyak adalah karsinoma sel skuamosa

2.Diagnosa Keperawatan1)Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan pengangkatan sebagian atau seluruh glotis, gangguan kemampuan untuk bernapas, batuk dan menelan, serta sekresi banyak dan kental.2)Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan defisit anatomi (pengangkatan batang suara).3)Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan penekanan serabut syaraf oleh sel-sel tumor.4) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan saluran pencernaan (disfagia).

5) Gangguan citra diri berhubungan dengan kehilangan suara, perubahan anatomi wajah dan leher.

Evaluasi1.Klien dapat mempertahankan jalan napas tetap terbuka2.Klien dapat berkomunikasi dengan efektif3.Nyeri klien berkurang4.Kebutuhan nutrisi klien tercukupi5.Kepercayaan diri klien meningkat

Bites Barbara dkk, 1998 .Buku Saku Pemeriksaan dan Riwayat Kesehatan. Edisi 2. Jakarta : EGCCarpenito Lynda Juall. 1999. RencanasuhanA Keperawatan dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2. Jakarta : EGCC. Long Barbara. 1996.Perawatan Medikal Bedah.Bandung:IAPK PajajaranDoenges. E. Marilyn. 2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Edisi 3. Jakarta : EGCSjamsuhidayat. 2005.Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGCBrunner. 2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Vol 2. Edisi 8. Jakarta : EGC

NoDiagnosa Kep.TujuanIntervensiRasional

1Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan pengangkatan sebagian atau seluruh glotis, gangguan kemampuan untuk bernapas, batuk dan menelan, serta sekresi banyak dan kental.

Setelah diberikan asuhan keperawatan selamax 24 jam diharapkanpasien dapat mempertahankan jalan nafasdengan kriteria hasil:Tidak sesak dan klien menunjukkan perilaku untuk memperbaiki jalan napas ,batuk efektif dan bunyi napas1.Kaji frekuensi pernapasan catat rasio inspirasi atau ekspirasi2.Catat adanya derajat dipsnue misalnya keluhan lapar udara, gelisah, ansietas, disteres, pernapasan dan penggunaan otot bantu.3.Auskuitasi bunyi napas, catat adanya bunyi napas.

4.Atur posisi yang nyaman5.Dorong atau bantu klien latihan napas abdomen atau bibir

6.Observasi karakteristik batuk misalnya menetap batuk pendek, batuk basah

1.pada kanker laring biasanya menyebabkan dipsnue2.disfungsi pernapasan merupakan proses kronis atau stadium akhir

3.Pada beberapa derajat kanker laring terjadi obstruksi jalan napas dan dapat atau tidak dimanifestasikan adanya bunyi napas.4.Mempermudah fungsi pernapasan.5.Memberikan pasien beberapa cara untuk mengatasi dan mengontrol dipsnea dan menurunkan jebakan udara.6.memperbaiki keefektifan upaya batuk

2Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan defisit anatomi (pengangkatan batang suara).

Setelah diberikan asuhan keperawatan selamax 24 jam diharapkan pasien dapat berkomunikasi aktif dengan kriteria hasil:Menidentifikasi pemahaman tentang masalah komunikasi, membuat metode komunikasi dimana kebutuhan dapat diekspresikan menggunakan sumber-sumber yang tepat.1.Kaji tipe atau derajat disfungsi, kesulitan2.Bantu menentukan stadium penyakit perhatikan kesalahan dalam komunikasi dalam dan berikan umpan balik.

3.Mintalah pasien untuk mengikutu perintah sederhana ( seperti buka , mata tunjuk kepintu ) ulangi dengan kata atau kalimat yang sederhana.4.Berikan metode komunikasi alternative, seperti menulis di papan tulis, gambar.Berikan petunjuk visual ( gerakan tangan, gambar-gambar, daftar kebutuhan, demonstrasi )5.Katakan secara langsung dengan pasien, bicara perlahan dan dengan tenang.Gunakan pertanyaan terbuka dengan jawaban ya atau tidak, selanjutnya kembangkan pada pertanyaan yang lebih kompleks sesuai respon pasien.

6.Bicaralah dengan nada normal dan hindari percakapan yang cepat. Berikan pasien jarak waktu untuk berespon. Bicaralah tanpa tekanan terhadap sebuah respon.

7.Anjurkan pengunjung atau orang terdekat mempertahankan usahanya untuk berkomunikasi dengan pasien, seperti membaca surat, diskusi tentang hal-hal yang terjadi pada keluarga.1.menentukan terapi

2.pasien mungkin kehilangan kemampuan untuk memantau ucapan yang keluar dan tidak menyadari bahwa komunikaai yang diucapkan tidak nyata3.melakukan penilaian terhadap adanya kerusakan sensor.

4.Memberikan komunikasi tentang kebutuhan berdasarkan keadaan atau defisit yang mandiri.

5.Menurunkan kebingungan atau ansietas selama proses komunikasi.

6.pasien tidak perlu merusak pendengaran dan meninggikan suara dapat menimbulkan marah pasien atau menyebabkan kepedihan. Memfokuskan respon dapat mengakibatkan frustasi dan mungkin menyebabkan pasien terpaksa untuk bicara otomatis.7.mengurangi isolasi social pasien dan meningkatkan penciptaan komunikasi yang efektif.

3Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan penekanan serabut syaraf oleh sel-sel tumor.Setelah diberikan asuhan keperawatan selamax 24 jam diharapkan nyeri pada pasien sedikit berkurang dengan mengikutiaturanpemakai farmakologis yang telah ditentukan dapat menggunakan keterampilan relaksasi dan aktifitas hiburan sesuai indikasi dengan kriteria hasil:Melaporkan penghilangan nyeri maksimal / control dengan pengaruh minimal pada AKS. Mengikuti farmokologis yang diperlukan, mendemonstrasikan penggunaanketerampilan relaksasi dan aktivitas hiburan sesuai indikasi untuk situasi individu.1.Tentukan riwayat nyeri misal : lokasi nyeri, frekuensi, durasi dan intensitas dan tindakan penghilang yang digunakan.2.Berikan tindakan kenyamanan dasar ( misal reposisi, gosokan punggung,) dan aktivitas hiburan ( misal musik dan TV ).

3.Dorong penggunaan keterampilan manajemen nyeri (misal teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi) tertawa, musik dan sentuhan terapeutik.4.Evaluasi penghilangan nyeri atau control

1.Informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan atau keefektifan intetrvensi.

2.Meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatian.

3.Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan masa control.

4.control nyeri maksimum dengan pengaruh minimum pada AKS.

4Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan saluran pencernaan (disfagia).Setelah diberikan asuhan keperawatan selamax 24 jam diharapkannutrisi klien adekuatdengan kriteria hasil:Mendemonstrasikan pemeliharaan kemajuan peningkatan BB sesuai tujuan, tidak mengalami tanda-tanda dalam rentan normal.1.Kaji kemampuan pasien untuk mengunyah, menelan, batuk dan menangani sekresi.

2.Auskultasi bising usus, catat adanya penurunan atau nilainya suara yang hiperaktif.

3.Timbang BB sesuai indikasi

4.Berikan makan dalm jumlah kecil dan dalam waktu sering dengan teratur.

5.Tingkatkan kenyamanan lingkungan yang sama termasuk sosialisasi saat makan.Anjurkann orang terdekat untk membawa yang disukai pasien.

6.Kaji feses, cairan lambung, muntah darah dan sebagainya.1.Faktor ini menentukan pilihan terhadap jenis makanan sehingga pasien harus terlindung dari aspirasi.2.Fungsi saluran pencernaan biasanya tetap baik, jadi bising usus membantu dalam menentukan respon untuk makan atau berkembangnya komplikasi seperti paralitik ilius.3.Mengevaluasi keefektifan / kebutuhan mengubah pemberian nutrusi.4.Meningkatkan prosese pencernaan dan toleransi pasien terhadap nutrisi yang diberikan dan dapat meningkatkan kerja sama pasien saat makan.5.Meskipun proses penilaian pasien memerlukan bantuan makan dan menggunakan alat Bantu, sosialisasi waktu makan dengan orang terdekat atau teman dapat meningkatkan pemasukan.6.Pendarahan subakuat / akut dapat terjadi.