KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh...

59
i KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN TONGKOL JAGUNG YANG DIINOKULASI FUNGI Trichoderma sp. PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA SKRIPSI Oleh WARDAYANTI I 111 11 314 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015

Transcript of KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh...

Page 1: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

i

KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN

BETN TONGKOL JAGUNG YANG DIINOKULASI

FUNGI Trichoderma sp. PADA LAMA INKUBASI

YANG BERBEDA

SKRIPSI

Oleh

WARDAYANTI

I 111 11 314

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015

Page 2: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

ii

KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN

BETN TONGKOL JAGUNG YANG DIINOKULASI

FUNGI Trichoderma sp. PADA LAMA INKUBASI

YANG BERBEDA

SKRIPSI

Oleh

WARDAYANTI

I 111 11 314

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana pada Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015

Page 3: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

1. Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Wardayanti

Nim : I111 11 314

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa :

a. Karya skripsi yang saya tulis adalah asli

b. Apabila sebagian atau seluruhnya dari karya skripsi, terutama dalam Bab

Hasil dan Pembahasan tidak asli atau plagiasi maka bersedia dibatalkan

dan dikenakan sanksi akademik yang berlaku.

2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.

Makassar, 21 Mei 2015

Wardayanti

Page 4: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

iv

Page 5: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

v

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr.wb

Alhamdulillah segala puji bagi ALLAH SWT, shalawat dan salam semoga

selalu tercurah kepada rasulullah MUHAMMAD SAW Beserta keluarganya,

sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga hari akhir, yang

senantiasa melimpahkan rahmat dan hidah-Nya ,sehingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Kandungan Serat Kasar, Lemak Kasar

dan BETN Tongkol Jagung yang Diinokulasi Fungi Trichoderma Sp. pada Lama

Inkubasi yang Berbeda”. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di

Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Limpahan rasa hormat, kasih sayang, cinta dan terima kasih yang tulus

kepada kedua orang tua saya Ayahanda Ambo Nai dan ibunda Rosmiah, serta

saudaraku Kak Agus, Kak Wilda, Uni, Wandi dan Aqilah yang selama ini banyak

memberikan doa, semangat, kasih sayang, saran dan dorongan kepada penulis.

Pada kesempatan ini dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati penulis

juga menyampaikan terimah kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang

setinggitingginya

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco M.Sc selaku Dekan Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin.

2. Prof. Dr. drh. Ratmawati Malaka, M. Sc selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin.

Page 6: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

vi

3. Ucapan terima kasih disampaikan dengan hormat kepada Dr. Ir. Hj.

Rohmiyatul Islamiyati, MP selaku pembimbing utama serta selaku penasehat

akademik dan Dr. Ir. Harfiah, S,Pt. MP selaku pembimbing anggota yang

penuh ketulusan dan keikhlasan meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan, nasehat, arahan, serta koreksi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak ibu dosen, staf pegawai Fakultas Peternakan yang banyak memberikan

pengetahuan, arahan, dan bimbingan selama dalam bangku perkuliahan.

5. Keluarga Besar “SOLANDEVEN” kalian merupakan teman, sahabat bahkan

saudara, terima kasih atas indahnya kebersamaan dalam bingkai kampus ini.

6. Buat teman-teman yang selama hampir 4 tahun bersama-sama Asriani D.,

Utami L.S, Fitrawati, Kartika, Busrayana, Rasnah, May Rismi Anisa,

Nurannisa Firti, Tirta, Sri Wahyuni Hakim dan Mas’ud Raijhul Fajri.

7. Terkhusus buat Yatti Dwi Ariyanti S selama ini menjadi teman terbaik dan

sekaligus menjadi rekan penelitian, terima kasih bantuan dan kerja samanya.

Penulis menyadari meskipun dalam penyelesaian tulisan skripsi ini masih

perlu masukan dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun agar

penulisan berikutnya senantiasa lebih baik lagi. Akhir kata penulis ucapkan

banyak terima kasih dan menitip harapan semoga tugas akhir ini bermanfaat

bagi kita semua. Amin ya robbal alamin.

Makassar, 21 Mei 2015

WARDAYANTI

Page 7: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

vii

RINGKASAN

WARDAYANTI (I 111 11 314) Kandungan serat kasar, lemak kasar dan

BETN tongkol jagung yang diinokulasi fungi Trichoderma sp. pada inkubasi

yang berbeda. Dibawah Bimbingan ROHMIYATUL ISLAMIYATI

sebagai Pembimbing Utama dan HARFIAH sebagai Pembimbing Anggota.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama inkubasi tongkol jagung

yang diinokulasi dengan fungi Trichoderma sp. terhadap kualitas nutrisi serat

kasar, lemak kasar, dan BETN tongkol jagung dengan masa inkubasi yang

berbeda. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL)

yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan yaitu P0 (Tongkol jagung tanpa

inokulasi (kontrol)), P1 (Tongkol jagung + 5% fungi Trichoderma sp. dengan

lama waktu inkubasi 1 minggu), P2 (Tongkol jagung + 5% fungi Trichoderma

sp. dengan lama waktu inkubasi 2 minggu), P3 (Tongkol jagung + 5% fungi

Trichoderma sp. dengan lama waktu inkubasi 3 minggu). Analisis ragam

menunjukkan bahwa berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap kandungan

serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap

kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi pada tongkol

jagung dapat menurunkan kandungan serat kasar dan lemak kasar pada tongkol

jagung, tetapi ada kecenderungan meningkatkan kandungan BETN pada tongkol

jagung. Lama inkubasi yang baik pada inokulasi tongkol jagung dengan fungi

Trichoderma sp. yaitu pada minggu ke-2.

Kata Kunci : Inkubasi, Tongkol Jagung, Kandungan Nutrisi dan Trichoderma sp.

Page 8: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

viii

ABSTRAC

WARDAYANTI (I 111 11 314) Nutritional quality of crude fiber, crude fat,

and BETN corncobs with different incubation periods. Under Direction

ROHMIYATUL ISLAMIYATI as Main Supervisor and HARFIAH as Co-

supervisor.

This study aims to determine the long incubation corn cob inoculated with

the fungus Trichoderma sp. on the nutritional quality of crude fiber, crude fat, and

BETN corncobs with different incubation periods. The design used was a

complete randomized design (CRD) which consists of 4 treatments and 4

replicates is P0 (corn cobs without inoculation (control)), P1 (corncobs + 5%

Trichoderma sp., The incubation time 1 week), P2 (corncobs + 5% Trichoderma

sp. with incubation time 2 weeks), P3 (corncobs + 5% Trichoderma sp. with

incubation time 3 weeks). Analysis of variance showed that it was highly

significant (P <0.01) on the content of crude fiber, crude fat, but not significant

(P> 0.01) in to the content BETN corncobs. It was concluded that inoculation of

corn cobs can reduce the content of crude fiber and crude fat in corn cobs, but

there is a tendency to increase the content of BETN on corn cobs. Long incubation

good on corn cob inoculation with the fungus Trichoderma sp. is on the 2nd week.

Key words: Incubation, corncobs, nutrition contents and Trichoderma sp.

Page 9: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

ix

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI . ........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL . ................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR. ................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN. ............................................................................. xi

PENDAHULUAN. .................................................................................... 1

TINJAUAN PUSTAKA. ........................................................................... 3

Gambaran Umum Jagung (Zea mays) . .......................................... 3

Pemanfaatan Tongkol Jagung sebagai Pakan Ternak. ................... 5

Fungi.. ............................................................................................ 7

Fungi Trichoderma sp .................................................................... 9

Kandungan Serat Kasar, Lemak Kasar dan BETN ........................ 14

MATERI DAN METODE PENELITIAN. ................................................ 16

Waktu dan Tempat . ....................................................................... 16

Materi Penelitian . .......................................................................... 16

Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 16

Parameter yang Diukur . ................................................................. 17

Analisis Data . ................................................................................ 20

HASIL DAN PEMBAHASAN. ................................................................. 21

Kondisi Fisik Tongkol Jagung. ...................................................... 21

Kandungan Nutrisi Tongkol Jagung yang Diinokulasi fungi

Trichoderma sp.. ............................................................................ 24

KESIMPULAN DAN SARAN. ................................................................. 30

DAFTAR PUSTAKA . .............................................................................. 31

LAMPIRAN. .............................................................................................. 34

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. .................................................................. 46

Page 10: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

x

DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Luas Panen dan Produksi Jagung di Sulsel . ........................................ 4

2. Komposisi Tongkol Jagung. ................................................................ 6

3. Hasil Pengamatan Warna, Bau dan Tekstur Tongkol jagung yang

Dinokolasi Trichoderma sp.pada Lama Inkubasi yang Berbeda.. ....... 21

4. Kandungan Nutrisi Tongkol Jagung Yang Dinokolasi Trichoderma

sp. Pada Lama Inkubasi yang Berbeda. ............................................... 24

Page 11: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

Teks

1. Fungi Trichoderma sp. ......................................................................... . 12

2. Hifa dan Spora Jamur Trichoderma sp. ............................................... 12

3. Tongkol Jagung Tanpa Menggunakan Trichoderma sp....................... 22

4. Tongkol Jagung yang Diinkubasi I Minggu Trichoderma sp. ............. 23

5. Tongkol Jagung yang Diinkubasi 2 Minggu Trichoderma sp. ............ 23

6. Tongkol Jagung yang Diinkubasi 3 Minggu Trichoderma sp ............. 23

7. Kurva Pengaruh Waktu Inkubasi Terhadap Kandungan Serat Kasar

Tongkol Jagung. ................................................................................... 25

8. Kurva Pengaruh Waktu Inkubasi Terhadap Kandungan Lemak Kasar

Tongkol Jagung. ................................................................................... 27

Page 12: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

Teks

1. Rataan Kandungan Serat Kasar Tongkol Jagung yang Diinokulasi

dengan Trichoderma sp pada Lama Inkubasi yang Berbeda………... 34

2. Rataan Kandungan Serat Kasar Tongkol Jagung yang Diinokulasi

dengan Trichoderma sp pada Lama Inkubasi yang Berbeda. .............. 36

3. Rataan Kandungan Serat Kasar Tongkol Jagung yang Diinokulasi

dengan Trichoderma sp pada Lama Inkubasi yang Berbeda. .............. 38

4. Denah Penelitian Trichoderma sp. ....................................................... 39

5. Hasil Analisa Bahan. ............................................................................ 40

6. Dokumentasi. ....................................................................................... 41

Page 13: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

1

PENDAHULUAN

Ternak ruminansia sangat tergantung pada pakan hijauan. Jumlah produksi

hijauan sangat berlimpah pada musim hujan, tetapi terjadi kekurangan saat musim

kemarau. Salah satu permasalahan utama dalam pengembangan produksi ternak

yang ada di Indonesia adalah sulitnya memenuhi ketersediaan pakan secara

berkesinambungan baik kualitas maupun kuantitasnya. Usaha untuk mencari

bahan pakan yang murah tetapi mempunyai nilai gizi yang baik, yaitu

menggunakan teknologi yang tepat dalam pemanfaatannya guna membantu

penyediaan pakan yang mulai menipis (Noviati, 2002).

Faktor utama penentu keberhasilan dalam usaha peternakan adalah

penyediaan pakan. Salah satu penyediaan pakan bagi ternak ruminansia adalah

dengan pemanfaatan pakan sisa hasil pertanian, perkebunan maupun

agroindustri. Salah satu sisa tanaman pangan dan perkebunan yang mempunyai

potensi cukup besar adalah tongkol jagung. Hasil sisa tanaman pertanian yang

cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak

adalah tongkol jagung. Tongkol jagung sangat melimpah di daerah-daerah

sentra pertanian, terutama pada saat musim panen. Selama ini limbah tongkol

jagung belum dimanfaatkan untuk pakan, hanya di bakar dan dibuang begitu saja

di pinggir jalan dan menumpuk menjadi sampah yang mengganggu

pemandangan.

Untuk meningkatkan nilai nutrisi tongkol jagung maka dilakukan

suatu proses pengolahan secara biologis yaitu dengan memanfaatkan fungi

pendegradasi serat. Salah satu cara pengolahan biologi yang baik dilakukan

Page 14: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

2

yaitu proses fermentasi dengan menggunakan fungi Trichoderma sp. Inokulasi

fungi Trichoderma sp. pada tongkol jagung diharapkan dapat menurunkan serat

kasar, lemak kasar, dan meningkatkan BETN pada tongkol jagung agar dapat

dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama inkubasi tongkol jagung

yang diinokulasi dengan fungi Trichoderma sp. terhadap kualitas nutrisi serat

kasar, lemak kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) tongkol jagung

dengan lama inkubasi yang berbeda. Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai

bahan informasi kepada masyarakat tentang kandungan serat kasar, lemak kasar

dan BETN tongkol jagung yang diinokulasikan fungi Trichoderma sp. dengan

lama inkubasi yang berbeda.

Page 15: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

3

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Jagung (Zea mays)

Jagung merupakan komoditas tanaman pangan strategis nasional yang

dikembangkan secara intensif melalui program dan kegiatan pembangunan

nasional. Peningkatan produksi jagung dari tahun 2005 sampai tahun 2009

yaitu dari 12 juta ton menjadi 19,44 juta ton. Peningkatan produksi jagung

pipil ini menyebabkan peningkatan juga pada hasil samping dalam bentuk

tongkol jagung. Tongkol jagung ini sangat potensial dikembangkan untuk

pakan ternak ruminansia, tetapi hasil samping ini belum dimanfaatkan secara

optimal sebagai bahan pakan ternak disebabkan oleh kualitasnya yang relatif

rendah seperti pada limbah pertanian lainnya. Tongkol jagung ini

mempunyai kadar protein yang rendah (4,64 %), dengan kadar lignin (15.8%)

dan selulosa yang tinggi (Suhartanto dkk., 2003).

Jagung merupakan salah satu komoditas serealia yang berpeluang untuk

dikembangkan karena perannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein

setelah beras. Hampir semua bagian tanaman jagung dapat dimanfaatkan untuk

berbagai macam keperluan batang dan daun tanaman yang masih muda dapat

digunakan sebagai pakan ternak, tanaman yang telah dipanen dapat

digunakan untuk pembuatan pakan atau pupuk organik. Kandungan selulosa

tongkol jagung memiliki komponen serat yang cukup tinggi yang dapat

dicerna sehingga dapat menyediakan energi yang cukup untuk pertumbuhan

mikroba dalam rumen. Namun, karena rendahnya kandungan protein dan

tingginya kadar lignin menyebabkan selulosa menjadi tidak tersedia untuk

Page 16: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

4

difermentasi di dalam rumen akibatnya kecernaannya menjadi rendah.

(Yulistiani dkk., 2012).

Tanaman Jagung setiap kali panen akan menghasilkan limbah sebagai

hasil sampingan. Potensi tanaman jagung di Sulawesi Selatan pada Tabel 1.

Tabel 1. Luas Panen dan Produksi Tanaman Jagung Kabupaten/Kota di

Sulawesi Selatan, 2014

Kabupaten/Kota Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)

Kepulauan Selayar 3.010 5.510

Bulukumba 33.011 135.758

Bantaeng 27.012 144.035

Jeneponto 47.663 201.446

Takalar 4.757 21.579

Gowa 43.001 213.186

Sinjai 7.609 28.070

Maros 4.193 14.386

Pangkep 856 4.571

Barru 1.338 4.980

Bone 43.606 148.293

Soppeng 8.753 47.377

Wajo 10.035 25.902

Sidrap 16.613 90.333

Pinrang 13.521 81.733

Enrekang 12.423 59.109

Luwu 2.308 5.781

Tana Toraja 2.768 19.325

Luwu Utara 16.132 67.562

Luwu Timur 3.860 19.694

Toraja Utara 59 302

Makassar 15 20

Pare-pare 170 310

Palopo 665 3.779

Sulawesi Selatan 2013 274.046 1.250.202

2012 325.329 1.515.329

2011 297.126 1.420.154

Sumber : BPS Sulawesi Selatan (2014)

Page 17: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

5

Pemanfaatan Tongkol Jagung sebagai Pakan Ternak

Tongkol jagung adalah hasil ikutan dari tanaman jagung yang telah

diambil bijinya dan merupakan limbah padat. Tongkol jagung adalah limbah

yang diperoleh ketika biji jagung dirontokkan dari buahnya sehingga diperoleh

jagung pipilan sebagai produk utamanya dan sisa buah yang disebut tongkol

(Rohaeni dkk. 2006b). Tongkol jagung berpotensi untuk dijadikan sebagai pakan

ternak alternatif karena mudah didapat dan ketersediaannya cukup, tetapi

selama ini tongkol jagung selalu dibuang atau dibakar tidak dimanfaatkan.

Kandungan zat makanan tongkol jagung berdasarkan persentase bahan kering

88,48%, terdiri dari bahan lemak 2,38%, serat kasar 46,90%, protein kasar 4,6%,

BETN 33,36% dan abu l,23% (Yulistiani, dkk., 2010).

Faktor pembatas dari limbah tanaman sebagai pakan adalah protein yang

rendah dan sudah terjadi lignifikasi lanjut sehingga selulosa terikat oleh lignin.

Lignifikasi meningkat sejalan dengan meningkatnya umur tanaman. Selulosa dan

hemiselulosa merupakan karbohihrat struktural penyusun utama dinding sel

tanaman, dan sering berikatan dengan lignin dalam bentuk kristal lignoselulosa.

Lignoselulosa merupakan kompenen utama tanaman dan terdapat pada dinding

sel. Lignoselulosa terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin. Selulosa

merupakan penyusun dinding sel tanaman yang sukar didegradasi karena

monomer glukosanya dihubungkan dengan ikatan B-(1.4) (Rasjid, 2012).

Kecernaan limbah pertanian yang rendah disebabkan keberadaan lignin yang

bertindak sebagai penghalang proses perombakan polisakarida dinding sel oleh

mikroba rumen. Karakteristik umum beberapa jenis pakan asal limbah dicirikan

Page 18: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

6

oleh kandungan protein yang rendah, serat yang tinggi dan mineral yang tidak

seimbang. Kondisi tersebut menyebabkan pemanfaatan limbah pertanian sebagai

pakan tidak mampu memenuhi kecukupan nutrisi untuk produksi dan hanya

sebagai pakan basal saja (Harfiah, 2010).

Tongkol jagung dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia yang

merupakan bahan pakan kasar berkualitas rendah. Kandungan nutrisi tongkol

jagung meliputi kadar air (29,54 %) , bahan kering (70,45 %), protein kasar

(2,67%) dan serat kasar (46,52 %) dalam 100% bahan kering (BK) (Wardhani

dan Musofie, 1991). Peningkatan kualitas nutrisi pada tongkol jagung melalui

pengurangan ukuran partikel dan fermentasi secara nyata dapat meningkatkan

protein kasar, namun tidak mampu memperbaiki nilai nutrisi pada serat

kasar maupun pada total digestible nutrients (TDN).

Tabel 2. Komposisi Tongkol Jagung

Komponen Komposisi (%)

Air

Abu

Hemiselulosa

Selulosa

Lignin

Pektin

Pati

9,6

1,5

36,0

41,0

6,0

3,0

0,014

Sumber : Lorenz and Kulp (1991)

Kandungan selulosa yang cukup tinggi dari tongkol jagung (Tabel 2) yaitu

41% memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai substrat dalam produksi

enzim selulase. Beberapa fungi dapat menghasilkan enzim selulase seperti :

Humicola, Penicillium, Fusarium, Aspergillus dan Trichoderma. Trichoderma

Page 19: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

7

ressei adalah fungi yang menghasilkan selulase yang tinggi sehingga

diproduksi secara komersial (Sukumaran dkk., 2005).

Fungi

Fungi adalah heterotrof yang mendapatkan nutriennya melalui penyerapan

(absorpsi). Dalam cara ini, fungi akan mencerna makanan diluar tubuhnya dengan

cara mensekresikan enzim-enzim hidrolitik kedalam makanan tersebut. Enzim-

enzim itu akan menguraikan molekul kompleks menjadi senyawa yang lebih

sederhana yang dapat diserap dan digunakan oleh fungi. Jamur merupakan

tumbuhan yang tidak berklorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis

untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur hidup dengan cara mengambil zat-

zat makanan, seperti selulosa, glukosa, lignin, protein, dan senyawa pati dari

organisme lain. Dengan bantuan enzim yang diproduksi oleh hifa. Bahan makanan

tersebut diuraikan menjadi senyawa yang dapat diserap untuk pertumbuhan. Oleh

kerena itu, jamur digolongkan sebagai tanaman heterotrofik, yaitu tanaman yang

kehidupannya tergantung pada organisme lain (Susanti, 2006).

Kurva Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau

masa zat suatu organisme, Pada organisme bersel satu pertumbuhan diartikan

sebagai pertumbuhan koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni

yang semakin besar atau subtansi atau masssa mikroba dalam koloni tersebut

semakin banyak, pertumbuhan pada mikroba diartikan sebagai pertambahan

jumlah sel mikroba itu sendiri. Pertumbuhan merupakan suatu proses kehidupan

tidak dapat dibalik kejadiannya. Kurva pertumbuhan mikroorganisme terdiri atas

Page 20: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

8

empat fase yaitu fase penyesuaian (lag phase), fase eksponensial atau fase

logaritmik, fase stasioner dan fase kematian. Pada fase eksponensial terjadi

peningkatan jumlah sel dan digunakan untuk untuk menentukan waktu generasi

(Dinda, 2012).

Pada kurva pertumbuhan dikenal beberapa fase pertumbuhan, yaitu

(Dinda, 2012):

1. Fase adaptasi

Fase adaptasi merupakan periode awal dan merupakan fase penyesuaian diri

(adaptasi), sehingga tidak ada pertambahan jumlah sel bahkan kadang-kadang

jumlah sel menurun.

2. Fase pertumbuhan awal

Tidak ada pertambahan populasi. Sel mengalami perubahan dalam komposisi

kimiawi dan bertambah ukurannya dan substansi intraseluluer bertambah.

3. Fase cepat (logaritmik)

Fase cepat merupakan periode pembiakan yang cepat. Pada periode ini dapat

teramati ciri-ciri sel yang aktif. Waktu generasi pada setiap bakteri dapat

ditentukan pada fase cepat ini. Pada fase tersebut dapat terlihat beberapa sel

mulai membelah, yang lainnya setengah membelah, dan yang lainnya lagi

selesai membelah.

4. Fase statis

Pada fase statis pembiakan mulai berkurang dan beberapa sel mati. Apabila

laju pembiakan sama dengan laju kematian, maka secara keseluruhan jumlah

sel tetap konstan. Hal ini dapat disebabkan karena berkurangnya nutrien

Page 21: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

9

ataupun terbentuknya produk metabolisme yang cenderung menumpuk

mungkin menjadi racun bagi bakteri yang bersangkutan.

5. Fase kematian

Fase kematian merupakan fase dimana proses pembiakan telah berhenti. Sel-

selnya sudah mati, yang kemudian akan diikuti dengan proses lisis. Apabila

laju kematian melampaui laju pembiakan, maka jumlah sel sebenarnya

menurun.

Fungi Trichoderma sp.

Fungi adalah organisme heterotrofik, yang memerlukan senyawa organik

untuk nutrisinya. Trichoderma sp. yang hidup dari benda organik mati yang

terlarut disebut saprofit. Saprofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan

kompleks, menguraikannya menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana, yang

kemudian dikembalikan kedalam tanah dan selanjutnya meningkatkan

kesuburannya (Pelczar dan Reid, 1974).

Trichoderma sp. merupakan fungi yang termasuk kelas Ascomycetes.

Trichoderma sp. memiliki aktivitas antifungal. Di alam, Trichoderma sp. banyak

ditemukan di tanah hutan maupun tanah pertanian atau pada substrat berkayu.

Suhu optimum untuk tumbuhnya Trichoderma sp. berbeda-beda setiap spesiesnya.

Ada beberapa spesies yang dapat tumbuh pada temperatur rendah ada pula yang

tumbuh pada temperatur cukup tinggi, kisarannya sekitar 7 °C – 41 °C.

Trichoderma sp. yang dikultur dapat bertumbuh cepat pada suhu 25-30 °C.

Perbedaan suhu mempengaruhi produksi beberapa enzim seperti

karboksimetilselulase dan xilanase (Samuel, 2010).

Page 22: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

10

Klasifikasi fungi Trichoderma sp. menurut Niken (2009), adalah sebagai

berikut:

Kingdom : Fungi

Divisio : Amastigomycota

Subdiviso : Deuteromycotina

Kelass : Deuteromycetes

Ordo : Moniliales

Famili : Moniliaceae

Genus : Trichoderma

Species : Trichoderma sp.

Koloni dari fungi Trichoderma sp. berwarna putih, kuning, hijau muda,

dan hijau tua. Susunan sel fungi Trichoderma sp. bersel banyak berderet

membentuk benang halus yang disebut dengan hifa. Hifa pada jamur ini berbentuk

pipih, bersekat, dan bercabang-cabang membentuk anyaman yang disebut

miselium. Miseliumnya dapat tumbuh dengan cepat dan dapat memproduksi

berjuta-juta spora, karena sifatnya inilah Trichoderma sp. dikatakan memiliki

daya kompetitif yang tinggi. Dalam pertumbuhannya, bagian permukaan akan

terlihat putih bersih, dan bermiselium kusam. Setelah dewasa, miselium memiliki

warna hijau kekuningan (Wulan, 2012).

Trichoderma sp. merupakan cendawan antagonis yang banyak terdapat di

tanah dan digunakan untuk mengendalikan patogen tanah. Trichoderma sp.

dimanfaatkan sebagai biokontrol terhadap jenis-jenis cendawan fitopatogen.

Trichoderma sp. merupakan sejenis cendawan yang memiliki aktifitas antifugal

Page 23: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

11

yang tinggi. Trichoderma sp. juga dapat membantu pertumbuhan tanaman, serta

memiliki kisaran penghambatan yang luas karena dapat menghambat berbagai

jenis fungi (Nurahmi, 2012).

Trichoderma sp. memproduksi metabolit seperti asam sitrat, etanol dan

berbagai enzim seperti urease, selulase, glukanase dan kitinase. Hasil metabolit ini

mempengaruhi kandungan nutrisi yang terdapat dalam media. Trichoderma sp.

dapat memproduksi beberapa pigmen yang bervariasi pada media tertentu seperti

pigmen ungu yang dihasilkan pada media yang mengandung amonium oksalat,

dan pigmen jingga yang dihasilkan pada media yang mengandung gelatin atau

glukosa, serta pigmen merah pada medium cair yang mengandung glisin dan urea.

Trichoderma sp. memproduksi protein kitinolitik dan enzim kitinase. Enzim ini

berguna untuk meningkatkan efisiensi aktivitas biokontrol terhadap patogen yang

mengandung kitin (Hardjo, dkk. 1989).

Fungi Trichoderma sp. merupakan salah satu agen antagonis yang bersifat

saprofit dan bersifat parasit terhadap jamur lain. Trichoderma sp. memiliki

konidiofor bercabang cabang teratur, tidak membentuk berkas, konidium jorong,

bersel satu, dalam kelompok-kelompok kecil terminal, kelompok konidium

berwarna hijau biru. Trichoderma sp. juga berbentuk oval, dan memiliki sterigma

atau phialid tunggal dan berkelompok. Koloni jamur Trichoderma sp. pada media

biakan PDA tumbuh dengan cepat pada suhu 25oC-30

oC. fungi ini awalnya

terlihat berwarna putih selanjutnya miselium akan berubah menjadi kehijau-

hijauan lalu terlihat sebagian besar berwarna hijau ada ditengah koloni dikelilingi

Page 24: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

12

miselium yang masih berwarna putih dan pada akhirnya seluruh medium

akan berwarna hijau sedangkan bagian bawahnya tidak berwarna (Niken, 2009).

Trichoderma sp. adalah salah satu fungi yang tersebar luas dan hampir

dapat ditemui di lahan-lahan pertanian dan perkebunan. Fungi ini tumbuh pada

kisaran suhu optimal 22-30°C. Kelembaban yang dibutuhkan berkisar antara

80-90%. Pada media Potato Dextrose Agar (PDA) akan terlihat koloni yang

khas seperti obat nyamuk bakar dan jika diamati secara mikroskopis terlihat hifa

dan konidiaspora berbentuk seperti buah anggur. Mekanisme kerja jamur

Trichoderma sp. sebagai agen pengendalian hayati adalah antagonis terhadap

jamur lain (Ismail, 2011).

Trichoderma sp. (Data Hasil Penelitian, 2015 Hifa dan Spora fungi

Trichoderma sp. (Volk, 2004)

Ciri morfologi fungi Trichoderma sp. yaitu koloninya berwarna hijau

muda sampai hijau tua yang memproduksi konidia aseksual berbentuk globus

dengan konidia tersusun seperti buah anggur dengan pertumbuhan yang sangat

cepat. Trichoderma sp. mempunyai konidiofora bercabang banyak, ujung

Page 25: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

13

percabangannya merupakan sterigma, membentuk konidia bulat bulat atau oval,

berwarna hijau terang, dan berbentuk bola-bola berlendir (Fardiaz, 1989).

Susunan sel fungi Trichoderma sp. bersel banyak membentuk benang

halus yang disebut dengan hifa. Hifa pada fungi ini berbentuk pipih, bersekat, dan

bercabang-cabang membentuk anyaman yang disebut miselium. Miseliumnya

dapat tumbuh dengan cepat dan dapat memproduksi berjuta-juta spora karena sifat

inilah Trichoderma sp. dikatakan memiliki daya kompetitif yang tinggi. Dalam

pertumbuhannya, bagian permukaan akan terlihat putih berseri, dan bermiseli

kusam dan setelah dewasa, miselium memiliki warna hijau kekuningan (Niken,

2009).

Dalam proses inokulasi, fungi mengubah senyawa-senyawa yang ada di

dalam substrat untuk pertumbuhan dan pembentukan protein, sehingga produksi

yang terinokulasi tersebut merupakan bahan pakan dengan kandungan protein

yang lebih tinggi. Selain itu terjadi pula perombakan senyawa-senyawa yang

kompleks menjadi lebih sederhana sehingga mudah dicerna dan diserap oleh

ternak. Perombakan ini terjadi karena proses fermentasi, fungi memproduksi

enzim yang melakukan perombakan terhadap senyawa-senyawa kompleks.

Keuntungan ganda diperoleh dari inokulasi limbah dengan fungi Trichoderma sp.

yaitu kandungan protein meningkat dan enzim yang diproduksi fungi membantu

dalam kecernaan bahan (Rukhmani, 2005).

Page 26: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

14

Kandungan Serat Kasar, Lemak Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN)

Serat kasar merupakan bagian dari karbohidrat dan didefinisikan sebagai

fraksi yang tersisa setelah didigesti dengan larutan asam sulfat standar dan sodium

hidroksida pada kondisi yang terkontrol. Serat kasar yang terdapat dalam pakan

sebagian besar tidak dapat dicerna pada ternak non ruminansia namun digunakan

secara luas pada ternak ruminansia. Sebagian besar berasal dari sel dinding

tananam dan mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin. Metode pengukuran

kandungan serat kasar pada dasarnya mempunyai konsep yang sederhana.

Langkah pertama metode pengukuran kandungan serat kasar adalah

menghilangkan semua bahan yang larut dalam asam dengan pendidihan dalam

asam sulfat. Bahan yang larut dalam alkali dihilangkan dengan pendidihan dalam

larutan sodium alkali. Residu yang tidak larut dikenal sebagai serat kasar. Serat

kasar merupakan ukuran yang cukup baik dalam menentukan serat dalam sampel.

Pada ternak non ruminansia, fraksi ini sangat terbatas nilai nutrisinya sehingga

pengukuran serat kasar hanya merupakan pedoman proporsional dalam pakan

yang digunakan oleh ternak (Suparjo, 2010).

Lemak adalah suatu golongan senyawa yang bersifat tidak larut air, namun

larut dalam pelarut organik. Pelarut yang umum digunakan untuk mengukur kadar

lemak adalah heksana, dietil eter dan proteleum eter (Sudarmaji, dkk 1996).

Analisis kadar lemak kasar adalah usaha untuk mengetahui kadar lemak bahan

baku pakan (Murtidjo,1987). Kadar lemak dalam analisis proksimat ditentukan

dengan mengekstraksikan bahan pakan dalam pelarut organik. Zat lemak terdiri

dari karbon, oksigen dan hidrogen. Lemak yang didapatkan dari analisis lemak ini

Page 27: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

15

bukan lemak murni akan tetapi campuran dari berbagai zat yang terdiri dari

klorofil, xantofil, karoten dan lain-lain (Anggorodi, 1994). Zat-zat nutrien yang

bersifat larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E dan K juga terhitung sebagai

lemak kasar. Pigmen yang sering terekstrak pada analisa kasar seperti klorofil atau

xanthophil (Kamal,1994).

Kandungan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen suatu bahan pakan sangat

tergantung pada komponen lainnya, seperti abu, protein kasar, serat kasar dan

lemak kasar. Bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) didapat dari 100 dikurangi

jumlah abu, protein kasar, esktrak eter dan serat kasar (Soejono, 1990). BETN

merupakan karbohidrat yang dapat larut meliputi monosakarida, disakarida dan

polisakarida yang mudah larut dalam larutan asam dan basa serta memiliki daya

cerna yang tinggi (Anggorodi, 1994).

Page 28: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

16

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 - Februari 2015, yang

bertempat di Laboratorium Ilmu Nutrisi Ruminansia dan di Laboratorium Kimia

Pakan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Materi Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah parang, talenan,

timbangan, oven, dan seperangkat alat untuk analisa kandungan serat kasar, lemak

kasar dan BETN.

Bahan-bahan yang digunakan adalah tongkol jagung, Trichoderma sp.,

kertas label, air, dan kantong plastik bening.

Pelaksaan Penelitian

Pelaksaan Penelitian Tahap I

Pembuatan dan Perbanyakan Starter Trichoderma sp.

Jagung sebanyak 1 kg direndam di air selama 24 jam. Selanjutnya ditiriskan

dan dimasukkan pada kantong tahan panas sebanyak 15 kantong kemudian

diatoclave pada suhu 121o

C selama 20 menit. Setelah dingin setiap kantong

dimasukkan setengah cawan petri biakan murni Trichoderma sp., diratakan

dan ditutup lalu diberi lubang kecil kemudian ditutup dengan kertas koran.

Diinkubasi pada suhu kamar selama satu minggu. Dikeringkan pada suhu

rendah, digiling sampai halus selanjutnya digunakan sebagai inokulum.

Page 29: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

17

Pelaksaan Penelitian Tahap II

Penelitian ini dilakukan berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan (Gasperz, 1991). Adapun susunannya

sebagai berikut :

P0 = Tongkol jagung tanpa inokulasi (kontrol)

P1 = Tongkol jagung + 5% fungi Trichoderma sp. dengan lama waktu inkubasi

1 minggu.

P2 = Tongkol jagung + 5% fungi Trichoderma sp. dengan lama waktu inkubasi 2

minggu.

P3 = Tongkol jagung + 5% fungi Trichoderma sp. dengan lama waktu inkubasi 3

minggu.

Tongkol jagung hibrida varietas Bissi yang berasal dari Kabupaten Takalar

dicacah dengan ukuran ± 1 cm sebanyak 1 kg kemudian disemprot dengan air

sampai kelembaban 55-60% dan diautoclave sekitar 20 menit, lalu ditaburkan 5%

fungi Trichoderma sp., dicampur hingga merata, kemudian dimasukkan kedalam

kantong plastik yang diberi lubang-lubang kecil dan ditutup kertas koran

kemudian di inkubasi selama 1, 2, dan 3 minggu. Setelah itu plastik dibuka

kemudian diambil sampel untuk dianalisa kandungan serat kasar, lemak kasar dan

BETN.

Parameter yang diukur

Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah kandungan serat kasar,

lemak kasar dan BETN tongkol jagung yang diinokulasi dengan Trichoderma sp.

berdasarkan analisis proksimat sesuai dengan prosedur kerja yang dikemukakan

AOAC (1992) sebagai berikit :

Page 30: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

18

Analisis Serat Kasar

1. Sampel ditimbang sebanyak kurang lebih 0,5 gram (a gram)

kemudian dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500 ml.

2. 50 ml H2SO4 0,3N ditambahkan kemudian didihkan selama 30 menit.

3. 25 ml NaOH 1,5 N ditambahkan kemudian didihkan lagi selama 30 menit.

4. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan sintered glass dan pompa

vakum.

5. Sampel yang disaring dicuci dengan menggunakan 50 ml air panas,

50 ml H2SO4 0,3 N, 50 ml air panas dan 25 ml alkohol 95%.

6. Sampel dimasukkan dalam oven pada suhu 1050C selama 12 jam

kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang (b gram).

7. Sampel yang telah ditimbang dimasukkan dalam tanur selama 3 jam

kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang kembali (c gram).

Hasil pengamatan dihitumg berdasarkan rumus sebagai berikut :

Kadar Serat kasar = Berat setelah oven – berat setelah tanur x 100%

Berat sampel (gram)

Analisis Lemak Kasar

1. Menimbang sampel sebanyak 1 gram (a gram), kemudian dimasukkan

kedalam tabung reaksi.

2. Larutan chloroform diberikan sebnayak 10 ml kemudian tabung

reaksi ditutup agar larutan tidak menguap, dikocok sampai homogen dan

dibiarkan selama 24 jam.

Page 31: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

19

3. Sampel disaring dengan menggunakan kertas saring kemudian pipet

sebanyak 5 ml.

4. Sampel yang telah dipipet dimasukkan kedalam cawan porselin yang

telah ditimbang berat kosongnya (b gram).

5. Sampel dimasukkan dalam oven selma 24 jam pada suhu 1050c,

kemudian didinginkan dalam desikator selma 30 menit dan ditimbang (c

gram).

Hasil pengamatan dihitumg berdasarkan rumus sebagai berikut :

Analisis Kadar Lemak = Berat setelah oven- berat cawan kosong x b x 100%

Berat sampel (gram)

Ket : b = faktor pengenceran

BETN

Kandungan BETN suatu bahan pakan sangat tergantung pada komponen

lainnya, seperti abu, protein kasar, serat kasar dan lemak kasar. Penentuan

kandungan BETN hanya berdasarkan perhitungan dari zat-zat yang

tersedia. Kadar BETN yang rendah dipengaruhi oleh kadar nutrien lainnya

yang cukup tinggi. Kandungan Bahan Estrak Tanpa Nitrogen (BETN)

ditentukan dengan cara mengurangkan kandungan zat makanan dalam bahan

pakan (%abu, protein kasar, lemak kasar, dan serat kasar) dari %BK bahan.

Rumusnya sebagai berikut:

BETN% = 100% - (%Air + %Abu + %Serat Kasar + %Protein Kasar

+ %L emak Kasar)

Page 32: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

20

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan sidik

ragam sesuai Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan.

Persamaan matematika dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) adalah sebagai

berikut :

Yij = μ + ti + eij

Keterangan :

Yij = Hasil pengamatan dari peubah perlakuan ke-i dengan ulangan

ke- j

μ = Nilai tengah umum

ti = Pengaruh perlakuan ke-i (1, 2, 3, 4)

eij = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j (1, 2,

3, 4)

Apabila perlakuan berpengaruh nyata, selanjutnya dilakukan uji lanjut

Duncan (Gazperz, 1994). Data diolah dengan bantuan software SPSS versi 16.

Page 33: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

21

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Fisik Tongkol Jagung

Hasil pengamatan warna, bau, tekstur, dan pertumbuhan fungi pada

tongkol jagung yang diinokulasi dengan Trichoderma sp. pada lama inkubasi

yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Warna, Bau dan Tekstur pada Tongkol Jagung yang

Diinokulasi dengan Trichoderma sp. pada Lama Inkubasi yang

Berbeda.

Pengamatan

Fisik P0 P1 P2 P3

Warna Kream

Coklat

kehijau-

hijauan

Coklat

kehijau-

hijauan

Hijau Tua

Bau

Khas

Tongkol

jagung

Harum Harum Harum agak

menyengat

Tekstur Keras Agak Lembek Agak Lembek Agak Lembek

Pertumbuhan

Fungi Tidak ada

Tumbuh

Belum merata

Tumbuh Agak

merata

Tumbuh

Merata

Keterangan: Data Hasil Penelitian, 2015. P0 = Tongkol jagung tanpa inokulasi (kontrol); P1 =

Tongkol jagung + 5% fungi Trichoderma sp. dengan lama waktu inkubasi 1

minggu; P2 = Tongkol jagung + 5% fungi Trichoderma sp. dengan lama waktu

inkubasi 2 minggu; P3 = Tongkol jagung + 5% fungi Trichoderma sp. dengan

lama waktu inkubasi 3 minggu.

Pengamatan fisik pada warna tongkol jagung yang diinokulasi dengan

Trichoderma sp. pada lama inkubasi yang berbeda menunjukkan warna kream,

coklat kehijauan sampai warna hijau tua. Hal ini disebabkan karena fungi

Trichoderma sp awalnya terlihat berwarna putih selanjutnya miselium akan

berubah menjadi kehijau-hijauan lalu terlihat sebagian besar berwarna hijau ada

ditengah koloni dikelilingi miselium yang masih berwarna putih dan pada

Page 34: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

22

akhirnya seluruh medium akan berwarna hijau sedangkan bagian bawahnya tidak

berwarna.

Tongkol jagung yang diinokulasi dengan Trichoderma sp. pada lama

inkubasi yang berbeda menunjukkan aroma khas jagung menghasilkan bau yang

berbeda yaitu aroma harum dan harum agak menyengat, sedangkan tekstur dari

tongkol jagung yang semula keras dan padat, setelah diinokulasi jamur

Trichoderma sp. menjadi agak lembek. Hal ini disebabkan karena miselium

Trichoderma sp. yang berwarna putih telah berkembang pada tongkol jagung

dan terjadi perombakan struktur keras secara biologis oleh fungi Trichoderma sp.

sehingga bahan dari struktur yang kompleks menjadi struktur yang lebih

sederhana. Menurut Adam (2003) Bioteknologi tradisional (konvensional)

merupakan bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat

untuk menghasilkan produk bahan pakan yang berkualitas, misalnya jamur

dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan

metabolisme sehingga terjadi perubahan fisik, seperti tekstur, bau dan warna

akibat proses biologis dalam bahan pakan.

Gambar 3. Tongkol Jagung Tanpa Menggunakan Trichoderma sp.

(Sumber: Data Hasil Penelitian, 2015

Page 35: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

23

Gambar 4. Tongkol Jagung Hasil Inkubasi (7 Hari) Menggunakan Trichoderma sp.

(Sumber: Data Hasil Penelitian, 2015)

Gambar 5. Tongkol Jagung Hasil Inkubasi (14 Hari) Menggunakan Trichoderma sp.

(Sumber: Data Hasil Penelitian, 2015)

Gambar 6.Tongkol Jagung Hasil Inkubasi (21 Hari) Menggunakan Trichoderma sp.

(Sumber: Data Hasil Penelitian, 2015)

Page 36: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

24

Pertumbuhan fungi pada tongkol jagung yang diinokulasi

Trichoderma sp. pada lama inkubasi yang berbeda pada perlakuan P1

pertumbuhan fungi belum merata, perlakuan P2 fungi tumbuh agak merata

dan pada perlakuan P3 fungi telah tumbuh merata dan menutupi permukaan.

Hal ini mengindikasikan bahwa semakin lama tongkol jagung diinkubasi

maka pertumbuhan Trichoderma sp. semakin banyak. Cepat lambatnya

fermentasi sangat menentukan jumlah enzim yang dihasilkan, semakin lama

waktu fermentasi yang digunakan maka semakin banyak bahan yang dirombak

oleh enzim, tetapi dengan bertambahnya waktu fermentasi maka ketersediaan

nutrien didalam media habis sehingga fungi lama-kelamaan akan mati.

Kandungan Nutrisi Serat Kasar, Lemak Kasar dan BETN Tongkol Jagung yang

Diinokulasi dengan Trichoderma sp

Tabel 4. Kandungan Serat Kasar, Lemak Kasar dan BETN Tongkol

Jagung yang Diinokulasi dengan Trichoderma sp pada Lama

Inkubasi yang Berbeda.

Nutrien

Perlakuan

PO P1 P2 P3

Serat Kasar (%) 54,48a 50.63

ab 47.27

b 45.32

b

Lemak Kasar (%)

0.79a 0.67

ab 0,59

b

0.51b

BETN 37.35 37.91 40.73 41.06

Keterangan : Huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan pengaruh yang

nyata (P<0.05).

Berdasarkan analisis ragam menunjukkan bahwa tongkol jagung yang

diinokulasi dengan fungi Tichoderma sp. pada lama inkubasi yang berbeda

berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap kandungan serat kasar. Pada uji Duncan

Page 37: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

25

(Lampiran 1) perlakuan P0 nyata lebih tinggi kandungan serat kasarnya

dibanding perlakuan P1, P2 dan P3.

Gambar 7. Kurva Pengaruh Waktu Inkubasi Terhadap Kandungan Serat

Kasar Tongkol Jagung.

Inokulasi tongkol jagung menggunakan fungi Trichoderma sp.

berpengaruh terhadap penurunan kandungan serat kasar. Hasil ini menunjukan

bahwa adanya perubahan komponen serat kasar tongkol jagung sebagai substrat

pada proses fermentasi karena Trichoderma sp. merupakan mikroorganisme yang

mampu menghancurkan selulosa tingkat tinggi dan memiliki kemampuan

mensintesis beberapa faktor esensial untuk melarutkan bagian selulosa yang

terikat kuat dengan ikatan hidrogen.

Kandungan serat kasar tongkol jagung hasil inokulasi 1 minggu yaitu

50.63%, 2 minggu yaitu 47.27% paling rendah ditunjukan pada inkubasi 3

minggu, yaitu sebesar 45.32%. Dibandingkan sebelum dilakukan inokulasi fungi

Trichoderma sp. kandungan serat kasar pada tongkol jagung yaitu 54.48%, terjadi

penurunan sekitar 16.81% sampai inokulasi 3 minggu. Terjadinya penurunan

kandungan serat kasar mengindikasikan bahwa fungi Trichoderma sp. mampu

0

10

20

30

40

50

60

PO P2 P3 P4

Kad

ar S

era

t K

asar

(%

0

Minggu

Serat Kasar

Page 38: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

26

untuk mengurai serat kasar menjadi senyawa yang lebih sederhana dan mudah

larut.

Semakin lama masa inkubasi semakin berkurang kandungan serat

kasarnya, masa inkubasi 3 minggu memiliki kandungan serat kasar paling

rendah yaitu 45.32%. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan miselium yang

menyebabkan kolonisasi jamur. Seiring dengan itu produk enzim selulase,

hemiselulase dan lakase yang dihasilkan juga semakin banyak. Selain itu

pada lama masa inkubasi, miselium fungi Trichoderma sp. menyebar kedalam

partikel-partikel substrat sehingga menghasilkan enzim dalam jumlah banyak

yang mendegradasi komponen serat dan kandungan serat kasar akan ikut

menurun. Menurut Howard et al. (2003) Penurunan kandungan serat kasar dapat

terjadi karena proses dekomposisi komponen serat oleh fungi. Serat kasar

sebagian besar berasal dari sel dinding tananam dan mengandung selulosa,

hemiselulosa dan lignin. Trichoderma sp. mempunyai kemampuan dalam

mendegradasi komponen serat karena menghasilkan enzim pendegradasi lignin,

dan Trichoderma sp. juga mampu menghasilkan enzim pendegradasi selulosa.

Penurunan kandungan serat kasar ini terjadi karena adanya proses

inokulasi oleh fungi Trichoderma sp. menurut Basuki dan Wiryasasmita (1987),

dan Irawadi (1991), proses fermentasi akan mengakibatkan terjadinya pemecahan

ikatan kompleks lignoselulosa menjadi ikatan yang lebih sederhana dalam bentuk

selulosa sehingga selulosa mudah dipecah oleh enzim selulase yang dihasilkan

oleh mikroba. Serat kasar merupakan komponen utama yang banyak mengandung

karbohidrat struktural sumber energi bagi jamur, disamping bahan ekstrak tanpa

Page 39: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

27

nitrogen (BETN), sehingga sebagian fraksi serat kasar digunakan sebagai sumber

energi bagi pertumbuhan fungi Trichoderma sp., terutama untuk pertumbuhan

miselium dengan cara mendegradasi serat kasar menggunakan kerja enzim

selulase yang dihasilkannya. Akibatnya terjadi penurunan kandungan serat kasar

pada substrat yang digunakan sebagai media inokulasi.

Berdasarkan analisis ragam menunjukkan bahwa tongkol jagung yang

diinokulasi dengan Tichoderma sp. pada lama inkubasi yang berbeda berpengaruh

nyata (P<0.05) terhadap kandungan lemak kasar. Pada uji Duncan (Lampiran 2)

perlakuan P3 nyata lebih rendah dari P0, P1, dan P2.

Gambar 8. Kurva Pengaruh Waktu Inkubasi Terhadap Kandungan Lemak

Kasar Tongkol Jagung

Pada Tabel 4. terlihat bahwa semakin lama masa inkubasi maka

semakin rendah kandungan lemak kasar. Kandungan lemak kasar mengalami

penurunan dari kontrol sampai inkubasi minggu ke-3 sebesar 35,44%. Hal ini

menunjukkan bahwa dalam proses fermentasi oleh fungi Trichoderma sp.

menggunakan lemak kasar dalam proses pertumbuhannya karena fungi

Trichoderma sp. mempunyai kemampuan untuk mencerna lemak kasar. Proses

0.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

0.80

0.90

P1 P2 P3 P4

kad

ar L

em

ak K

asar

(%

)

Minggu

Lemak Kasar

Page 40: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

28

fermentasi dapat menimbulkan perubahan fisik dan kimia dari senyawa organik

substrat akibat aktivitas mikroba dan dapat digunakan untuk memproduksi

senyawa kimia tertentu atau mengubah substansi asal menjadi substansi lain yang

dikehendaki. Proses fermentasi bahan berserat tidak mempengaruhi kadar

lemak bahan, sedangkan proses fermentasi yang sangat aktif, dapat

menurunkan kadar lemak bahan (substrat).

Menurut Shurtleff dan Aoyagi (1979), perubahan yang terjadi selama

proses fermentasi berlangsung dapat terjadi pada lemak dalam substrat, lemak

netral akan terhidrolisis menjadi asam lemak bebas, yang digunakan untuk

pertumbuhan fungi. Hal ini terjadi pada inokulasi tongkol jagung dengan fungi

Trichoderma sp terlihat dapat menurunkan kandungan lemak kasar substrat

seperti pada perlakuan inokulasi pada 1 minggu sampai 3 minggu.

Berdasarkan analisis ragam menunjukkan bahwa tongkol jagung yang

diinokulasi dengan Tichoderma sp. pada lama inkubasi yang berbeda tidak

berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kandungan BETN. Pada uji Duncan

(Lampiran 3) kandungan BETN berpengaruh tidak nyata pada setiap perlakuan.

Semakin lama proses inokulasi tongkol jagung dengan fungi Trichoderma

sp. Menunjukan peningkatan kandungan BETN. Tongkol jagung tanpa inokulasi

fungi Trichoderma sp. kandungan BETN meningkat dari 37,35% menjadi

41,06%. Peningkatan kandungan BETN ini menunjukan bahwa pada inokulasi

tongkol jagung selama 3 minggu menghasilkan pertumbuhan fungi Trichoderma

sp. yang cukup baik. Seperti dikemukakan oleh Shurtleff dan Aoyagi (1979),

bahwa selama proses fermentasi akan terjadi perubahan hemiselulosa sebagai

Page 41: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

29

salah satu fraksi serat kasar menjadi molekul yang lebih sederhana dan

mudah dipecah menjadi gula sederhana dan mudah larut. BETN ditentukan

melalui pengurangan bahan kering dengan seluruh komponen nutrien substrat.

Nilai BETN sangat bergantung pada kandungan nutrien lain. Kandungan BETN

sebesar 41,06% dan mengalami peningkatan selama proses fermentasi.

Peningkatan kandungan BETN dapat terjadi karena perombakan

karbohidrat struktural, terutama hemiselulosa menjadi bahan mudah larut.

Hemiselulosa dirombak menjadi monomer gula dan asam asetat. Semakin lama

inkubasi tongkol jagung dengan fungi Trichoderma sp. semakin tinggi pula

kandungan BETN, pada proses fermentasi mikroba dapat memecah komponen

kompleks menjadi yang lebih sederhana. Seperti dikemukakan oleh Sanchez

(2009) bahwa turunnya kandungan serat kasar akibat aktivitas mikroba

mengakibatkan meningkatnya kandungan BETN, dengan semakin banyaknya gula

sederhana yang dihasilkan.

Bahan ekstrak tanpa nitrogen ditentukan melalui pengurangan bahan

kering dengan seluruh komponen nutrien substrat. Nilai BETN sangat bergantung

pada kandungan nutrien lain. Kandungan BETN mengalami peningkatan selama

proses fermentasi. Peningkatan kandungan BETN dapat terjadi karena

perombakan karbohidrat struktural, terutama hemiselulosa menjadi bahan mudah

larut. Seperti dikemukakan oleh Hungate (1996) Hemiselulosa dirombak menjadi

monomer gula dan asam asetat. Trichoderma sp. dapat mensekresikan ligninase

dan selulase dan dapat menghasilkan hemiselulase.

Page 42: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

30

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tongkol

jagung yang diinokulasi 5% fungi Trichoderma sp. dapat menurunkan kandungan

serat kasar dan lemak kasar pada tongkol jagung, dan ada kecenderungan

meningkatkan kandungan BETN pada tongkol jagung.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bahwa pemanfaatan fungi

Trichoderma sp. Dapat meningkatkan nilai nutrisi tongkol jagung sebagai bahan

untuk ternak ruminasia.

Page 43: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

31

DAFTAR PUSTAKA

Adam, 2003. Makanan Hasil Fermentasi. Materi Ceramah Ilmiah. Lembaga

Kimia Nasional LIPI, Bandung.

Anggorodi. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. Penerbit PT Gramedia, Jakarta.

AOAC.1992, Official Methods of Analysis. 13 Edition. Association of

Official Analytical Chemist. Washington, D.C.

Basuki T., dan R. Wiryasasmita. 1987. Improvement of The Nutritive Value of

Straw by Biological Treatment. Dalam : Limbah Pertanian Sebagai

Pakan dan Manfaat lainnya. M. Soejono., A. Musofie, R. Utomo.,

N.K. Wardhani, J.B. Schiere (Ed). Proceeding Biocovertion Project

Second Workshop on Crop Residue for Feed and Another Purpose.

Badan Pusat Statistika, 2014. Luas Panen dan Produksi Tanaman Jagung

Menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan. Makassar

Dinda, 2012. Optimasi Trichoderma sp.http://nondinda .blogspot .com/2012 /11/

optimasi-trichoderma-sp-dalam_22.html. Diakses pada Tanggal 23

April 2015.

Fardiaz, S.1989. Fisiologi Fermentasi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Gaspersz, V. 1994. Metode Perancangan Percobaan . Bandung : Armico

Hardjo, S., N. S. Indrasti, dan T. Bantacut. 1989. Biokonversi Pemanfaatan

Limbah Industri Pertanian. PAU Pangan dan Gizi IPB. Bogor.

Harfiah, 2010. Optimalisasi Penggunaan Jerami Padi Sebagai Pakan Ruminansia.

Disertasi. PPS Unhas, Makassar.

Howard R.L., E. Abotsi, E.L.J. van Rensburg and S. Howard. 2003.

Lignocellulose biotechnology: issues of bioconversion and enzyme

production. Afr. J. Biotechnol. 2:602-619.

Hungate, R.E. 1996. The Ruminant and Its Microbes. Agricultural Experimental

Station, University of California. Academic Press, New York,

Sanfransisco, London. P. 197-199

Ismail, 2011. Produksi Enzim Ekstraseluler (Selulase dan Xilanase) dari

Neurospora sp pada Substrat Limbah Padat Kelapa Sawit. Disertasi.

IPB, Bogor.

Page 44: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

32

Kamal, M. 1994. Nutrisi Ternak I. Rangkuman. Lab. Makanan Ternak, jurusan

Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, UGM.

Yogyakarta.

Lorenz, K.J. and K. Kulp, (1991), Handbook of Cereal Science and

Technology, Marcel Dekker, New York.

Murni, R, Suparjo, Akmal, dan B.L.Ginting. 2008. Buku Ajar Teknologi

Pemanfaatan Limbah untuk Pakan. Laboratorium Makanan Ternak.

Fakultas Peternakan universitas Jambi.

Murtidjo. 1987. Pedoman Beternak Ayam Broiler. Yogyakarta: Kanisius.

Niken, 2009. Mengenal Lebih Jelas Trichoderma sp.

http://ayya.multiply.com/journal. Diakses tanggal 9 Desember 2014.

Noviati, A. 2002. Fermentasi Bahan Pakan Limbah Industri Pertanian dengan

Menggunakan T. harzianum. Skripsi. Jurusan Nutrisi dan

Makanan Ternak Fapet IPB, Bogor.

Nurahmi, E, 2012. Pengaruh Trichoderma sp. terhadap Perkecambahan dan

Pertumbuhan Bibit kakao, Tomat dan Kedelai. Universitas

Syak Kuala Banda Aceh.

Pelczar, M. J and R. D. Reid. 1974. Microbiology. McGrow Hill Book Company. NewYork.

Rasjid, S. 2012. The Great Ruminant Nutrisi, Pakan dan Manajemen Produksi.

Cetakan Kedua. Brilian Internasional. Surabaya.

Rohaeni, E.S., A. Subhan dan A. Darmawan. 2006b. Kajian penggunaan

pakan lengkap dengan memanfaatkan janggel jagung terhadap

pertumbuhan sapi. Pros. Lokakarya Nasional Jejaring

Pengembangan Sistem Integrasi Jagung-Sapi. Pontianak, 9 – 10

Agustus 2006. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 185 – 192.

Rukhmani, S. 2005. Peningkatan Nilai Gizi Bahan Pakan dari Limbah Pertanian

Melalui Fermentasi. Prosiding Lokakarya Nasional Potensi dan

Peluang Pengembangan Usaha Agrobisnis Kelinci. Balai Penelitian

Ternak, Bogor.

Samuel. G. J. 2010. Trichoderma. Online Systematic Mycology and Microbiology

Laboratory, ARS, USDA. Diakses pada tanggal 10 februari 2015.

Sanchez. C. 2009. Lignocellulosic residues: biodegration and bioconversion by

fungi. Biotechnol. Advan. 27:185-194.

Page 45: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

33

Shurtleff W., and A. Aoyagi, 1979. The Microbiology and Chemystry of Tempeh

Fermentation. The Book of Tempeh, Profesional Addition. Harper

and Row Publisher, New York.

Soejono, M. 1990. Petunjuk Laboratorium Analisis dan Evaluasi Pakan. Fakultas

Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sudarmadji, and Slamet, 1996. Prosedur Analisis Bahan Makanan dan Pertanian.

Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Sukumaran, R.K., R.R., Singhania, and A. Pandey. 2005. Microbial

Cellulases-Production, Application and Challenges, Journal of

Scientific & Industrial Research, 64 : 832-844.

Suhartanto, B., B.P. Widyobroto, dan R. Utomo. 2003. Produksi ransum lengkap

(complete feed) dan suplementasi undegraded protein untuk

meningkatkan produksi dan kualitas daging sapi potong. Laporan

Penelitian Ilmu Pengetahuan Terapan (Hibah Bersaing X/3).

Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Suparjo, 2010.Laboratorium Makanan Ternak fakultas Peternakan Universitas.

Jambi.

Susanti, D. 2006. Seleksi Dan Produk Enzim Selulase Oleh Kapang

Selulolik Menggunakan Tongkol Jagung Pada Pakan Ternak.

Tesis. Pascasarjana Universitas Andalas, Padang.

Umiyasih, U.Y.N. Anggraeny dan N.H. Krishna. 2007 . Strategi Pakan Murah

Untuk Pembesaran Sapi PO: Respon Sapi PO Jantan Muda

Terhadap Ransum Yang Mengandung Tongkol Jagung Fermentasi

Seminar Nasional Teknologi Peternakan Dan Veteriner.

Volk, T. J. 2004. Tom Volk's Fungus of the Month for November 2004.

University of Wisconsin-La Crosse.

Wardhani, N. K. dan A. Musofie. 1991. Jerami jagung segar, kering dan

teramoniasi sebagai pengganti hijauan pada sapi potong. Jurnal

Ilmiah Penelitian Ternak Grati. 2. (1):1-5.

Wulan 2012. http://wulan-berbagi-ilmu.blogspot.com/2012/01/jamur-penghasil-

enzim.html. Diakses pada tanggal 20 Desember 2014

Yulistiani, D. 2010. Fermentasi Tongkol Jagung (kecernaan kurang dari 50%)

dalam Ransum Komplit Domba Komposit Sumatera dengan Laju

Pertumbuhan kurang dari 125 gram/hari. Program Insentif Riset

Terapan. Balai Penelitian Ternak. Bogor.

Page 46: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

34

Page 47: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

35

Lampiran 1. Rataan Kandungan Serat Kasar Tongkol Jagung yang

Diinokulasi dengan Trichoderma sp pada Lama Inkubasi yang Berbeda

Ulangan Perlakuan

P0 P1 P2 P3

1 57.90 49.33 51.28 48.38

2 54.18 50.95 46.24 36.03

3 52.44 52.46 44.04 50.40

4 53.39 49.77 47.27 46.48

Rata-rata 54.48a

50.63ab

47.27b

45.32b

Descriptives

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

P0 4 54.4775 2.38998 1.19499 50.6745 58.2805 52.44 57.90

P1 4 50.6275 1.40010 .70005 48.3996 52.8554 49.33 52.46

P2 4 47.2675 3.03488 1.51744 42.4383 52.0967 44.04 51.28

P3 4 45.3225 6.39843 3.19921 35.1412 55.5038 36.03 50.40

Total 16 49.4238 4.94843 1.23711 46.7869 52.0606 36.03 57.90

ANOVA

Serat_Kasar

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 193.836 3 64.612 4.470 .025

Within Groups 173.468 12 14.456

Total 367.304 15

Page 48: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

36

Serat_Kasar

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Duncana P3 4 45.3225

P2 4 47.2675

P1 4 50.6275 50.6275

P0 4 54.4775

Sig. .084 .178

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Page 49: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

37

Lampiran 2. Rataan Kandungan Lemak Kasar Tongkol Jagung yang

Diinokulasi dengan Trichoderma sp pada Lama Inkubasi yang Berbeda.

Ulangan Perlakuan

P0 P1 P2 P3

1 0.68 0.62 0.41 0.57

2 0.84 0.64 0.72 0.56

3 0.94 0.62 0.65 0.41

4 0.70 0.80 0.55 0.50

Rata-rata 0.79a

0.67ab

0.59b

0.51b

Descriptives

Lemak_Kasar

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

P0 4 .7900 .12275 .06137 .5947 .9853 .68 .94

P1 4 .6700 .08718 .04359 .5313 .8087 .62 .80

P2 4 .5825 .13451 .06725 .3685 .7965 .41 .72

P3 4 .5100 .07348 .03674 .3931 .6269 .41 .57

Total 16 .6381 .14442 .03610 .5612 .7151 .41 .94

ANOVA

Lemak_Kasar

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .174 3 .058 5.037 .017

Within Groups .138 12 .012

Total .313 15

Page 50: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

38

Lemak_Kasar

Perlakua

n N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Duncana P3 4 .5100

P2 4 .5825

P1 4 .6700 .6700

P0 4 .7900

Sig. .067 .140

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Page 51: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

39

Lampiran 3. Rataan Kandungan BETN Tongkol Jagung yang

Diinokulasi dengan Trichoderma sp pada Lama Inkubasi yang

Berbeda

Ulangan Perlakuan

P0 P1 P2 P3

1 33.69 38.71 37.05 37.47

2 37.62 38.56 40.84 50.54

3 38.64 36.42 44.80 36.64

4 39.46 37.95 44.21 39.58

Rata-rata 37.35

37.91

40.73

41.06

Descriptives

BETN

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

P0 4 37.3525 2.55504 1.27752 33.2869 41.4181 33.69 39.46

P1 4 37.9100 1.04630 .52315 36.2451 39.5749 36.42 38.71

P2 4 40.7250 3.18275 1.59138 35.6605 45.7895 37.05 44.80

P3 4 41.0575 6.44167 3.22083 30.8074 51.3076 36.64 50.54

Total 16 39.2613 3.83924 .95981 37.2155 41.3070 33.69 50.54

ANOVA

BETN

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 43.353 3 14.451 .976 .436

Within Groups 177.744 12 14.812

Total 221.097 15

Page 52: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

40

Lampiran 4. Denah penelitian Trichoderma sp

P11

P12

P32

P23

P13

P24

P22

P31

P14

P21

P33

P04

P34 P01

P03

P02

Page 53: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

41

Page 54: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

42

Lampiran 5. Foto Penelitian

Tongkol jagung yang sudah dicacah Penimbangan tongkol jagung

Tongkol jagung yang telah ditimbang

Page 55: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

43

Penyemprotan air pada tongkol jagung Proses Autoclave tongkol jagung

Fungi Trichoderma sp. Penimbangan Fungi Trichoderma sp.

Page 56: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

44

Sampel ditaburkan 5% fungi Trichoderma sp.

Inokulasi tongkol jagung selama 3 minggu

Page 57: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

45

Tongkol jagung hasil inkubasi dengan fungi Trichoderma sp

Inkubasi dengan fungi Trichoderma sp. Inkubasi dengan fung Trichoderma sp.

1 minggu 2 minggu

Inkubasi dengan fungi Trichoderma sp. 3 minggu

Page 58: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

46

Penggilingan sampel Penimbangan sampel untuk analisa

Uji analisa serat kasar

Uji analisa lemak kasar

Page 59: KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN … · serat kasar, lemak kasar, tapi tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap kandungan BETN tongkol jagung. Disimpulkan bahwa inokulasi

47

RIWAYAT HIDUP

WARDAYANTI, Lahir pada tanggal 22 September 1992 di

Maros. Anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan

bapak Ambo Nai dan ibu Rosmiah. Jenjang pendidikan

formal di SDN 13 Talamangape (1999-2005). Kemudian

setelah lulus di SD, melanjutkan di SMP Negeri 2 Maros (2005-2008), kemudian

malanjutkan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Maros, (2008-2011).

Setelah menyelesaikan SMA, penulis diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

melalui Jalur SNMPTN sebagai mahasiswa program Strata 1 (S-1) di Fakultas

Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makasssar pada tahun 2011. Selama menjadi

mahasiswa penulis aktif sebagai asisten praktikum pada mata kuliah Bioteknologi

Pakan pada tahun 2015, dan asisten praktikum mata kuliah Ransum Ruminansia

pada tahun 2015, sebagai anggota organisasi Himpunan Teknologi Hasil Ternak

Universitas Hasanuddin (HIMATEHATE-UNHAS) 2013/2015.