Kampung Inggris Di Kediri
-
Upload
krisyogayft -
Category
Documents
-
view
141 -
download
0
Transcript of Kampung Inggris Di Kediri
1
KAMPUNG INGGRIS DI KEDIRI
Pare, Kediri
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk kegunaan lain dari Pare, lihat Pare (disambiguasi).
Pare
— Kecamatan —
Negara Indonesia
Provinsi Jawa Timur
Kabupaten Kediri
Pemerintahan
- Camat Sutanto
Luas - km²
Jumlah penduduk -62,424[1]
Kepadatan - jiwa/km²
Desa/kelurahan 16/1
Pare, adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.
Pare terletak 25 km sebelah timur laut Kota Kediri, atau 120 km barat daya
Kota Surabaya. Pare berada pada jalur Kediri-Malang dan jalur Jombang-Kediri serta
Jombang - Blitar. Sudah lama ada wacana Pare dikembangkan menjadi ibu kota Kabupaten
Kediri, yang secara berangsur-angsur dipindahkan dari Kota Kediri. Namun niat ini tidak
pernah serius dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten atau para Bupati yang menjabat.
(mulai era Bupati H. Sutrisno, Wacana tersebut akhirnya benar-benar dibatalkan, karena
akan mendapatkan protes dari warga di sebagian wilayah Kabupaten Kediri, terutama di
daerah selatan-seperti Kras, Ngadiluwih, Kandat dan Ringinrejo dan di daerah barat sungai
Brantas-seperti tarokan, Grogrol, Banyakan, semen dan Mojo. Sehingga diambil jalan
tengah dengan menempatkan Pusat pemerintahan di wilayah Kec. Ngasem Kediri, tepatnya
di Ds. Sukorejo (biasa disebut Katang) dan akan juga dibangun Pusat Bisnis di Wilayah Kota
Baru Gumul.)
Kota Pare yang berada pada ketinggian 125 meter di atas permukaan laut ini mempunyai
udara yang tidak terlalu panas. Berbagai jenis jajanan dan makanan enak dan higinis
dengan harga "kampung" dapat dijumpai dengan mudah di kota kecil ini. Berbagai
infrastruktur dan fasilitas kehidupan kota juga dengan mudah dapat dijumpai: hotel, rumah
2
sakit (yang besar HVA dan RSUD rumah bersalin yang lengkap pun juga ada), ATM bersama,
warnet 24 jam ber-AC, masjid, dan lain sebagainya.
Pare merupakan kota adipura. Sekolah-sekolah favorit banyak berdiri di kota pare ini dari
tingkat TK sampai dengan SMA. Seperti SMP Negeri 2 Pare yang merupakan sekolah
bertaraf internasional. Pada tangkat SMA terdapat SMA Negeri 1 Pare dan SMA Negeri 2
Pareyang merupakan SMA kelas Internasional, dan juga ada MA Negeri Krecek.
Pare memiliki tanah yang subur bekas letusan gunung Kelud dan tidak pernah
mengalami kekeringan. Produk agraria andalan dari Pare adalah bawang merah, biji mente
dan melinjo. Sedangkan oleh-oleh khas dari Pare antara lain adalah tahu kuning dan gethuk
pisang. Di Pare sudah lama bermunculan industri menengah bertaraf internasional, seperti
industri plywood dan pengembangan bibit-bibit pertanian. Tempat-tempat rekreasi pun
telah ada semenjak tahun 1970-an meskipun sederhana, seperti Pemandian "Canda-
Bhirawa" Corah dan alun-alun "Ringin Budo"serta sentra ikan hias di dsn Surowono Desa
Canggu.
Pare terutama Desa Pelem dan Tulungrejo juga dikenal mempunyai potensi
pengembangan kursus Bahasa Inggris. Saat ini lebih banyak bermunculan berbagai jenis
bimbingan belajar terutama kursus-kursus Bahasa Inggris. Lebih dari 20 buah lembaga
bimbingan belajar menawarkan kursus Bahasa Inggris dengan program program D2, D1
atau short course untuk mengisi waktu liburan. Dalam hal ini, kota Pare sebagai pusat
belajar Bahasa Inggris yang murah, efisien dan efektif sudah terkenal hingga keluar Pulau
Jawa. Sebagai efek ikutannya, di daerah Tulungrejo sekarang muncul berbagai jenis tempat
penginapan dan kost yang menampung para pelajar dan maupun pekerja. Tarif kos per
orang bervariasi dari 50 ribu hingga 200 rb per bulan.[2]
Sejarah dan Budaya
Kecamatan Pare menjadi terkenal di seluruh dunia karena di sinilah antropolog kaliber
dunia, Clifford Geertz - yang saat itu masih menjadi mahasiswa doktoral - melakukan
penelitian lapangannya yang kemudian ditulisnya sebagai sebuah buku yang berjudul The
Religion of Java. Dalam buku tersebut Geertz menyamarkan Pare dengan nama
"Mojokuto". Di Pare, antropolog ini sering berdiskusi dan berkonsultasi dengan Bapak S.
Sunuprawiro (alm), waktu itu menjadi wartawan Jawa Pos. Pak Sunu merupakan salah satu
narasumber yang membantu antropolog tersebut dalam menyelesaikan bukunya.
Pare termasuk kota lama. Ini terbukti dari keberadaan dua candi tidak jauh dari pusat kota,
yakni Candi Surowono dan Candi Tegowangi, serta keberadaan patung "Budo" yang berada
tepat di pusat kota. Ketiga peninggalan ini membuktikan bahwa Pare telah lahir ratusan
tahun lalu. Dahulu di Pare terdapat jalur kereta api dari Kediri ke Jombang, tetapi sekarang
hanya tersisa relnya saja. Hanya sampai sekarang belum diketahui dengan pasti kapan kota
Pare berdiri dan siapa pendirinya.
3
Suasana Lembaga Kursus Bahasa Inggris Pare
Ketika mendengar kata “Kampung Inggris” sepintas mungkin kamu akan berfikir bahwa ini
adalah sebuah kampung dimana tinggal orang-orang bule yang selalu berbicara bahasa
Inggris dimana-mana. Atau mungkin terbayang kalau semua orang dari anak kecil sampai
orang tua, dari tukang bakso sampai tukang soto cas cis cus ngomong bahasa Inggris.
Setidaknya seperti itulah yang banyak diberitakan di media massa baik cetak maupun
elektronik. Beberapa benar, namun tidak semua pemberitaan tersebut sesuai kenyataan,
bahkan ada yang terkesan dilebih-lebihkan. Semoga postingan awal ini bisa memberikan
kamu gambaran lengkap mengenai keadaan yang sebenarnya dari Kampung Inggris,
bagaimana sejarahnya dan meluruskan beberapa anggapan yang keliru.
Apa itu Kampung Inggris
Okey kita mulai dari nama “Kampung Inggris”. Nama ini sebenarnya bukan nama formal
dari sebuah desa. Ini hanyalah sebutan atau julukan bagi suatu perkampungan yang
terletak di sepanjang Jalan Anyelir, Jalan Brawijaya, Jalan Kemuning di Desa Tulungrejo dan
Desa SInggahan , Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Perkampungan kecil yang
damai, sejuk, nan jauh dari keramaian kota. Dan yang perlu ditegaskan, orang-orang yang
tinggal disini adalah murni orang Indonesia tulen.
Jadi, bukannya kampung tempat tinggal orang bule. Ya mungkin ada sih satu atau dua
orang bule disana. Tapi kayaknya cuma numpang lewat deh. Kalo pun ada orang bule yang
tinggal disana, ya mungkin itu sudah “bule” dari sononya (alias keturunan). Yang pasti,
mitos, anggapan, berita atau apalah namanya yang menyebutkan bahwa kampung ini
adalah tempat hunian para bule itu salah.
Namun julukan yang diberikan pada kampung ini juga bukan tanpa alasan. Karena memang
konon ceritanya di kampung ini semua orang berbicara bahasa Inggris. Tapi bukan karena
bahasa Inggris adalah native language (bahasa asli) mereka. Melainkan lebih karena
banyak orang yang bisa berbicara bahasa Inggris disana. Di Kampung ini memang terdapat
banyak sekali kursusan bahasa Inggris. Sampai pertengahan tahun 2011, tercatat terdapat
sekitar 100 Lembaga Kursus beroperasi di Kampung Inggris. Bahkan kampung ini seperti
sudah menjadi pusat pembelajaran bahasa Inggris terbesar di Indonesia. Dengan
banyaknya lembaga kursus tersebut maka tak heran kalau banyak orang bicara bahasa
Inggris dimana-mana, yang tak lain dan tak bukan adalah murid/guru dari lembaga –
lembaga kursus di sana.
Sejarah Kampung Inggris
Bagaimana ceritanya sebuah perkampungan kecil ini bisa menjadi pusat pembelajaran
bahasa Inggris terbesar di Indonesia? Semuanya berawal dari didirikannya lembaga kursus
4
yang bernama BEC (Basic English Course) oleh seorang penduduk pendatang yang bernama
Pak Kallen (Mr Kallen). Sekalipun namanya seperti nama orang bule, tetapi dia orang
Indonesia asli lho..
BEC (Basic English Course) Pare
Pada awal berdirinya fasilitas yang dimiliki sangat terbatas, karena hanya berlokasi di teras
masjid yang diperuntukkan untuk anak-anak desa yang kurang menguasai bahasa inggris.
Selanjutnya di rumah-rumah yang membolehkannya mengajar, dan akhirnya sampai
memiliki gedung sendiri. begitulah perjuangan Pak Kallen yang konsisten dan pantang
menyerah hingga mengantarkan BEC menjadi begitu terkenal dan lulusannya diakui
kualitasnya. Hal inilah yang mengundang banyak pendatang dari se-antero nusantara untuk
belajar bahasa Inggris disana. Sampai-sampai tidak ada tempat lagi di BEC untuk
menampung para calon murid tersebut.
Nah, dari sinilah mulai “berkembangbiak” beberapa lembaga kursus baru untuk memenuhi
permintaan yang semakin meningkat. Beberapa lulusan BEC tetap mengajar disana dan
beberapa yang lain mendirikan lembaga kursus sendiri. Lembaga kursus yang didirikan pun
semakin bervariasi dari segi waktu, spesialisasi program, metode serta biayanya.
Akan tetapi, tidak semua lulusan BEC memilih untuk mengajar dan mendirikan kursusan
sendiri. Ada juga yang buka warung, jualan bakso, dagang soto, membuka tempat fotokopi
dll. Dan mereka semua bisa berbahasa Inggris. Mungkin dari sinilah asal cerita bahwa
“bahkan tukang bakso sampai tukang soto pun bisa berbahasa Inggris”.
Kurang lebihnya seperti itulah gambaran serta sejarah mengenai kampung Inggris. Jika
masih penasaran dengan informasi-informasi tentang Kampung Inggris, bisa dilanjutkan
membaca artikel-artikel berikutnya.
Kampung Bahasa, Bagi Anda yang akan ke pare mengunakan kendaraan pribadi tidak perlu
hawatir atau takut nyasar, karena Kota Pare cukup terkenal, Anda bisa bertanya pada
orang untuk menunjukkan rute menuju Pare, akses jalan menuju Kota Pare - Kediri pun
sangat mulus dan merupakan salahsatu akses jalan utama Kabupaten Kediri, sehingga tidak
akan sulit menumukan Kota Pare atau yang terkenal dengan julukanKampung
5
Bahasa atau Kampung Inggris ini.
Letak dan Jarak Pare Dengan Kota Tetangga (Pare – Kediri, 25 km) (Pare – Surabaya, 100 km)
(Pare –Jombang, 30km)
(Pare – Nganjuk, 30 km) (Pare – Blitar, 50 km)
(Pare – Tulungagung, 50 km)
(Pare – Malang, 80 km) (Pare – Trenggalek, 70 km)
Kampung inggris atau kampung bahasa adalah sebutan buat Dusun Singgahan, Desa Pelem,
Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, dimana ada puluhan tempat kursus bahasa asing
berada. Hal ini tak lepas dari peran Muhammad Kalend Osen asal Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur, 20 Februari 1945. Di kampung halamannya Pak Kalend berprofesi
sebagai guru namun profesi sebagai guru di Kalimantan tidak membuatnya puas untuk
menimba ilmu. Hingga pada usia 27 tahun dia memilih melanjutkan pendidikan di Pulau
Jawa.
Pada tahun 1971 Pak Kalend belajar di Pondok Pesantren Modern Darusssalam, Gontor,
Ponorogo. Di Gontor Kalend tidak sampai lulus hanya mengenyam pendidikan hingga kelas
lima Kuliatul Muallimin Al Islamiyah (setara kelas dua SMA). Padahal saat itu usia Pak
Kalend sekitar 31 tahun.
Sekitar tahun 1976, Pak Kalend datang ke Dusun Singgahan untuk belajar berguru kepada
KH. Ahmad Yazid, tokoh agama setempat sekaligus pengasuh masjid dan Pondok Darul
Falah. Kiai Yazid juga dikenal menguasai sembilan bahasa asing selain pengetahuan agama
yang luas.
Sebenarnya Pak Kalend tidak sengaja memulai mengajar bahasa inggris. Saat itu ada dua
mahasiswa semester akhir IAIN Sunan Ampel, Surabaya yang datang ke Pare untuk berguru
bahasa inggris kepada Kiai Yazid. Kedua mahasiswa itu akan menjalani ujian akhir bahasa
Inggris di kampusnya untuk mendapatkan gelar sarjana. Namun saat itu Kiai Yazid sedang
keluar daerah, padahal ujian akhir tinggal lima hari lagi.
6
Akhirnya istri Kiai Yazid menyarankan mahasiswa tersebut untuk belajar bahasa Inggris
kepada Pak Kalend. Pak Kalend pun memberanikan diri untuk mengajar dua mahasiswa itu,
walau dia belum pernah mengenyam bangku kuliah. Akhirnya keduanya belajar bahasa
Inggris bersama Kalend di Masjid Darul Falah selama lima hari untuk membahas 350 soal
yang menjadi acuan untuk ujian bahasa Inggris dua mahasiswa itu.
Berbekal pelajaran dari Pak Kalend, kedua mahasiswa itu lulus dan menyandang gelar
sarjana. Setelah ujian di IAIN Sunan Ampel Surabaya, kedua mahasiswa tersebut kembali
berguru kepada Pak Kalend. Kisah sukses kedua mahasiswa itu lantas menyebar dari mulut
ke mulut. Sejak saat itu banyak santri yang berguru kepada Pak Kalend. Akhirnya Pak
Kalend mendirikan lembaga kursus yang diberi nama BEC, yang pada awalnya juga masih di
serambi masjid. Pesertanya pun hanya remaja sekitar dan tanpa biaya.
Setelah BEC berdiri dan masyarakat luas mengetahui kampung inggris, bermunculan
lembaga kursus lainnya yang berdampak positif bagi masyarakat sekitarnya. Secara tidak
langsung, penduduk sekitar sangat merasakan manfaat dari sisi ekonomi. Awalnya
penduduk sekitar bermata pencaharian sebagai petani, sekarang penduduk dapat
membuka usaha lain seperti rumah kos, warung, warnet, toko, counter handphone,
fotokopi dan sebagainya.
Selain dari segi ekonomi dampak positif lainnya adalah tingkat pendidikan masyarakat
makin tinggi, pengetahuan bahasa masyarakat secara tidak langsung juga bertambah.
Mengisi Liburan Semester di Kampung Inggris
Mungkin sudah ribuan Postingan tentang " Kampung Inggris " tapi tak apalah, bagi kami
Info pendidikan dan ke unikan Kampung Inggris tidak akan ada habisnya .
Sebuah Kampung kecil di desa Tulungrejo Kecamatan Pare yang jaraknya 30Km dari pusat
kota Kediri sanggup mengangkat ibu kota propinsinya Jawa Timur,hanya karena kemauan
dan kerja keras penduduk setempat..( mestinya dapet award he he he )
Mr Kalend D konon sebagai pioner berdirinya Kampung Inggris.
7
BEC (Basic Engglis Course) yg mengantongi SK Dekdibud Th 1992 adalah tempat Kursus
tertua di desa Tulungrejo.Disini programnya minimal 6 bulan dan dan saking banyaknya
peserta , banyak peserta yang gak kebagian tempat...
Dari sinilah kemudian alumni BEC menyebar dan mendirikan kursus serupa dengan sajian
Progral masing masing.maka dikenalah daerah itu menjadi "Kampung Inggris "
Bosan liburan ketempat tempat wisata ? ada baiknya anda datang ke Kampung Inggris
sedikit info seputar Kampung Inggris Pare:
1. Di Tulungrejo sendiri ada sekitar 70 lebih tempat kursus, belum lagi di Singgahan -
Pelem , konon jumlahnya hampir 150 tempat kursus terutama bahasa inggris
walaupun sebenarnya ada juga bahasa Arab, Mandarin ,dan Jepang.
2. Banyak paket yang ditawarkan misalnya untuk kursus 2 mingguan, bulanan , 3 bulan
atau 6 bulan, dan yang paling banyak adalah yang 2 mingguan atau bulanan
terutama pada saat liburan sekolah / kuliah. Setiap kursusan punya program
unggulan. Ada yang memiliki spesialisasi di bidang percakapan (conversation), tata
bahasa (grammar). speaking, vocabulary, dsb.
3. Peserta kursus tak melihat tingkatan sekolah tapi dilihat dari kemampuannya dalam
berbahasa tersebut apakah masih termasuk dasar. lanjutan atau edvans , sehingga
dalam setiap program misalnya speaking itu akan terdiri dari berbagai usia itu terdiri
dari anak SLTP, SLTA, Mahasiswa dan beberapa yang sudah S1.
4. Ruangan kelas seperti Webster atau Kresna tempatnya di samping rumah berupa
tempat terbuka alias tempat lesehan, dan dihalaman rumah yaitu dibawah pohon
jambu air beralaskan tanah cuman pasang kursi aja dan papan tulis/white boardnya
digantung di pohon tersebut.. sangat alami, namun ada juga yg sudah punya ruangan
kelas seperti Daffodils dll.
5. Biaya kursus relatif murah termasuk biaya hidup, misalnya untuk paket 2 mingguan
ada yang Rp, 50.000. – Rp.80.000 sudah bisa masuk setiap hari mulai dari Senin
hingga Jumat. atau tergantung durasi pertemuan kelas yang diambilnya, sedangkan
8
makan dengan Rp. 5000,,- sudah bisa makan dengan Goreng Ayam,(menu nasi pecel
sangat banyak dikampung ini). Cukup murah bukan ?.
6. Selain tempat kursus, ada juga program Asrama atau English Camp.. biayanya cukup
terjangkau. Disini para siswa tinggal diasrama, ada tutor/pembingbingnya dan wajib
untuk bicara bahasa Inggris selama 24 jam. Antara asrama putri dan asrama laki laki
dipisahkan sehingga lebih terjamin .. juga programnya bagus sekali.. misalnya anak
itu ditest dulu untuk melihat kemampuannya.. nanti baru penempatan kamar,
biasaya sekamar antara 3 – 4 orang dan ini akan dicampur antara yg belum mahir
dgn yang sedang dan yg sudah mahir dengan harapan komunitas kecil di kamar
tersebut akan terlatih untuk berbicara dgn bahasa Inggris kan ??. Jadi saling mengisi
dan membutuhkan bagi yg sudah mahir .. ini untuk memperlancar speaking.. dan
bagi yg belum mahir ya untuk belajar speaking juga. Bukan hanya itu
penempatannya pun ternyata tidak boleh sekamar dg teman satu daerah, katanya
nanti akan ngomong bahasa daerah aja. ..ini kelebihan sistem pengajaran di
Kampung Inggris.
7. Konon kalau sedang musim liburan sekolah/kuliah, peserta kursus ini bisa puluhan
ribu orang dan rumah2 disekitar itu tak mampu menampung untuk tempat tinggal
para peserta kursus. seperti Kresna, Daffodils, Acces, Webster, Smart, Global, dll,
Setiap lembaga ini memiliki siswa antara 200-300 orang setiap angkatan
8. Yang tertua dan pioner pendiri kursus pertama ini yaitu Mr. Kalend D dengan Nama
kursusnya BEC (Basic English Course) dg SK Depdikbud tahun 1992. Disini
programnya minimal 6 bulan dan pesertanya membludak bahkan banyak yang gak
kebagian karena kelas selalu penuh. Dari sinilah kemudian para muridnya menyebar
dan mendirikan kursus2 serupa dengan program masing2 dikenalah daerah itu
menjadi Kampung Inggris Pare.
9. Fasilitas di sini termasuk lengkap karena dilalui kendaraan arah ke Batu - Malang,
ada rumah sakit, Apotek, Mini market, Wartel, Warnet,ATM dll. tidak usah khawatir
dgn alat transportasi banyak sekali sewaan speda onthel dengan tarif sewa perbulan.
10. Info lainnya lagi bahwa setiap bulan ada 2 kali masa dimulainya kursus yaitu setiap
tanggal 10 dan tanggal 25 jadi kalau mau kursus disana minimal h-2 dari tanggal
tersebut sudah mendaftar
Tips Memilih Program di Kampung Inggris
Bagaimana memilih program kursus bahasa Inggris di kampung Inggris? Ada banyak
lembaga kursus di kampung Inggris ini, tentu saja banyak program yang ditawarkan dan
menjadi unggulan masing- masing lembaga kursus ini. Bagi yang pertama kali datang ke
Pare, dan sama sekali belum punya gambaran untuk mau mengikuti program yang mana
dan lembaga yang m`na, bukan merupakan hal yang mudah untuk menentukan pilihan.
9
1. Yang perlu diperhatikan adalah berapa lama waktu yang kita punya untuk tinggal di
Kampung Inggris ini. Hal ini penting diperhatikan, mengingat tidak semua orang
memiliki kelonggaran waktu yang sama. Program yang disediakan oleh berbagai
lembaga di kampung bahasa ini rata- rata berdurasi dua minggu, dan satu bulan,
namun ada program tertentu yang berdurasi dua bulan, ada juga yang sampai enam
bulan.misal:di BEC
2. Kedua, program apa yang kita butuhkan? Untuk program TOEFL, IELTS, dsb rata- rata
melbutuhkan waktu satu bulan, program ini rata rata mulai tanggal 10 setiap
bulannya. Sedangkan untuk kelas speaking dan anak turunnya seperti
pronounciation, rata- rata berdurasi dua minggu, program dua mingguan ini jamak
start dari tanggal 10 dan 25 setiap bulannya. Nah untuk teman- teman yang
mempaunyai waktu lebih dari enam bulan, sepertinya cocok ngambil di BEC, lembaga
kursus pertama di Kampung Bahasa, start program empat kali dalam setahun, Info
selengkapnya tentang BEC disini ataudisini
3. Dilembaga mana sebaiknya kita mengambil program? kan ada sangat banyak
lembaga kursus? Nah maaf kalau disini saya terlampau banyak sok tahu, karena saya
akan mengandalkan suara- suara orang yang saya dengar selama dua mingguan di
kampung ini. kalau kita pengen ngambil program yang berkaitan dengan Grammar
suara- suara disini merekomendasikan kita untuk ke lembaga Elfast, Kresna, dan
Smart. Untuk program persiapan TOEFL, banyak yang yang menyebut kembali empat
lembaga tadi yakni Elfast, Kresna, Smart, Test, dan Oxford. Untuk program speaking,
banyak yang merekomendasikan Harvard, Daffodils, Marvelous dan Mr BOB,..
4. Satu lagi yang perlu diperhatikan, jangan terlalu banyak ngambil program, usahakan
sehari empat kelas saja, jangan lebih .Hati hati mengambil program yang waktunya
berdekatan dari dua lembaga yang berbeda dan lokasinya berjauhan, waktu kita akan
habis untuk moving dari satu tempat ke tempat lain. Kalau mau ngambil yang
lokasinya berjauhan, cari waktu yang tidak berdekatan.
Biaya Kursus Di Kampung Inggris
Biaya kursus di Kampung Inggris Pare untuk pertengahan Th 2012 ini tidak banyak
perubahan, namun mendekati bulan juni dan bulan juli biasanya mulai ada kenaikan biaya
khususnya lembaga kursus yang berbasis camp atau asrama, beberapa tempat tinggal pun
ada menaikkan biayanya. Berikut ini adalah daftar biaya kursus di Kampung Inggris untuk
bulan Mei, Juni, dan Juli 2012 yang saya ambil dari data
PROGRAM KURSUS
Program Durasi Biaya Lembaga
Speaking 2 Minggu Rp. 40.000 Elfast, Daffodile, Mr. Bob,
rec, harvard, liberty,
10
s/d
1 Bulan
s/d
Rp. 200.000
Eminance, Marvelous,
Global, Access-es, Mahesa,
Pare-Dise dll
Grammar
2 Minggu
s/d
1 Bulan
Rp. 35.000
s/d
Rp. 200.000
Kresna, Elfast, oxford,
smart, dll
Pronunciation
2 Minggu
s/d
1 Bulan
Rp. 100.000
s/d
Rp. 150.000
Eminance, Marvelous dll
Toefl
2 Minggu
s/d
1 Bulan
Rp. 150.000
s/d
Rp. 350.000
Smart, Elfast, Oxford,
Access-es, Mahesa, Test,
Logico dll.
IELTS
2 Minggu
s/d
1 Bulan
Rp. 150.000
s/d
Rp. 550.000
Elfast, Oxford, Access-es,
Global, Test dll.
Writing
2 Minggu
s/d
1 Bulan
Rp. 100.000
s/d
Rp. 150.000
Elfast dll.
Translation
2 Minggu
s/d
1 Bulan
Rp. 650.000
s/d
Rp. 150.000
Kresna dll.
Berikut ini adalah daftar biaya kursus paket dengan camp periode mei, juni, dan juli :yang
saya ambil dari data
CAMP / ASRAMA
PROGRAM LEVEL DURASI BIAYA
Asrama 1 Bulan Rp. 150.000 – 300.000
Asrama +
Speaking /
Grammar
- 2 Minggu Rp. 250.000 – 400.000
Asrama +
Speaking /
Grammar
- 1 Bulan Rp. 350.000 – 500.000
11
Asrama +
Grammar +
Speaking (Paket
Lengkap)
- 2 Minggu Rp. 350.000 – 600.000
Asrama +
Grammar +
Speaking (Paket
Lengkap)
- 1 Bulan Rp. 400.000 - 700.000
* Keterangan: Camp / asrama adalah tempat tinggal yang mewajibkan mengunakan
bahasa inggris di lingkungan camp, 1 kamar dihuni oleh banyak orang (rata-rata 4-10
orang), 1 kasur dipakai untuk beberapa orang.
KOST
PROGRAM BIAYA DURASI KETERANGAN
Kost
Standart
Pare
80.000
sampai
150.000
1 Bulan Kondisi kost serumah dengan
pemilik kost (rumah penduduk),
1 kamar untuk 3-5 orang (rata-
rata 4 orang)
Kost (Khusus
Kost)
150.000
sampai
200.000
1 Bulan Bangunan khusus untuk anak
Kost, tidak serumah dengan
pemilik kost, 1 kamar 2-3 orang,
ada yang 1 kasur sendiri-sendiri
ada yg 1 kasur untuk 2 orang.
Kost VIP 300.000
sampai
700.000
1 Bulan Bangunan khusus untuk anak
kost, tidak serumah dengan
pemilik kost, satu kamar 1-2
orang, 1 orang 1 kasur. gratis
cuci sprei dsb.
* Keterangan : Kost adalah tempat tinggal seperti kost di kota lainnya. Kost lebih banyak
pilihan dibanding camp.
Untuk biaya atau kebutuhan sehari-hari seperti konsumsi, loundry dll belum ada indikasi
kenaikan harga, dan berkaca dari periode liburan tahun-tahun sebelumnya memang tidak
ada kenaikan. Untuk makan per porsi mulai dari 3.000 - 7.000 dan loundy mulai dari 2.000 -
3.000.
12
Kisaran biaya di dapat dari berbagai lembaga kursus, seperti lembaga Bec, Elfast, Hec, Eecc,
Mahesa, Global, Access-es, Daffodils, Kresna, Oxford, Logico, Pare-Dise dan 150 lembaga
kursus, camp, dan kost yang ada di Kampung Inggris Pare - Kediri,
Persiapan Kursus di Kampung Inggris
Apa saja sih yang harus disiapkan sebelum ke Kampung Inggris?
1. Tentukan program kursus yang akan di ambil, Hal pertama yang patut Anda
pertimbangkan adalah program kursus bahasa inggris apa yang ingin Anda ambil,
perlu diketahui bahwa di kampung inggris ada banyak lembaga kursus yang
menawarkan berbagai program kursus, mulai dari grammar, speaking, reading,
writing, listening, toefl, ielts, dll..
2. Pilih lembaga kursus, Tentukan lembaga kursus yang ingin Anda ambil itu lembaga
mana, lebih dari 100 lembaga kursus tersedia di kampung inggris, yang mana masing-
masing lembaga menawarkan spesialisasi program tertentu, Misalnya jika Anda ingin
kursus dengan durasi 6 bulan maka Anda bisa memilih BEC, untuk yang ber durasi 3
bulan bisa di HEC1, HEC2, dan EECC, Lembaga kursus yang berdurasi 3-6 bulan
mengajarkan materi program dari dasar dengan cakupan materi bahasa inggris secara
keseluruhan. Untuk yang berdurasi 1 bulan dan 2 mingguan bisa di lembaga kursus
Liberty, Rhima, Piramid, Mahesa, Smart, Dafodile, Harvard, SEC, elfast, Base Camp,
hingga Pare-Dise dll.. lembaga-lembaga ini ada yang unggul di speaking ada pula yang
di grammar.
3. Tentukan jenis tempat tinggal, mau di kos atau camp, kalau tempat tinggal kost
adalah tempat tinggal seperti kost pada umumnya di kota lain, namun kost di
Kampung Inggris Pare masih sangat jarang yang memiliki fasilitas kamar mandi di
dalam, kost di Pare sudah terdapat fasilitas Kasur, bantal, sprei, dan lemari.
Sedangkan untuk camp atau asrama adalah tempat tinggal yang mewajibkan
berbahasa inggris kalau tidak berbahasa inggris maka akan mendapatkan sanksi
sesuai peraturan masing-masing camp, untuk masalah kenyamanan dan kebersihan
tempat tinggal jenis Kost lebih unggul dan lebih banyak pilihan. ( Sangat dianjurkan
sudah mendapatkan atau booking tempat tinggal sebelum ke Pare, jangan ambil
resiko datang ke Pare namun belum ada kepastian tempat tinggal, khususnya jika
datang ke pare saat periode liburan, karena jumlah peminat jauh lebih banyak
dibandingkan ketersediaan tempat yang sangat terbatas. Sudah banyak yang batal
kursus gara-gara tidak mendapatkan kost atau camp ), Penting diketahui juga bahwa
13
kebanyakan camp sudah dipaket dengan program belajar dilembaga pengelola camp
sehingga jika tinggal di camp A maka harus kursus di camp A juga, namu tidak semua
camp seperti itu, hanya sebagian besar saja.
4. Siapkan tiket keberangkatan jauh hari sebelum ke Pare, karena musim liburan
biasanya banyak tiket yang habis jauh-jauh hari sebelum hari H.
5. Bawa barang secukupnya saja, karena rata-rata lemari/loker untuk pakaian
ukurannya tidak terlalu besar, begitu juga dengan kamarnya yang tidak terlalu lebar
dan harus dipakai beramai-ramai, kecuali jika Anda ngekost di tempat kost yang
sekamar sendiri.