Kampong Improvement Programme Ok
-
Upload
arman-arya -
Category
Documents
-
view
555 -
download
51
Transcript of Kampong Improvement Programme Ok
KAMPUNG IMPROVEMENT PROGRAMME (KIP ) FOR URBAN POOR
NUR HUSNIAH THAMRINP3200210002
Permasalahan perumahan di Indonesia tidak hanya berkisar pada masalah jumlah
dan kualitas, tetapi juga permasalahan sosial seperti bagaimana mempertahankan
kearifan sosial dan juga kebersamaan yang ada di kampung-kampung.
LATAR BELAKANG
Konsep kampung sebagai ‘heritage’ tersebut terlihat sangat baik guna meningkatkan
taraf hidup Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang bermukim di kampung
kota.
Ketidakseimbangan antara supply dan
demand dalam penyediaan perumahan,
menyebabkan munculnya permukiman
kampung kota, yang bercirikan kawasan
yang padat, kumuh, jorok, tidak mengikuti
aturan-aturan resmi, dan mayoritas
penghuninya miskin.
Peningkatan Kualitas Permukiman
Program Peningkatan kualitas permukiman dilaksanakan berdasarkan 3 kondisi kekumuhan dan status tanah, yaitu :
Status tanah ilegal, kondisi kumuh dan tidak sesuai tata ruang Peremajaan permukiman kembali (resettlement), Pembangunan Perumahan Vertikal (rusun), pembangunan rumah diatas tanah negara.
Status tanah legal, kondisi kumuh & kepadatan sangat tinggi Land Sharing dan Land Consolidation.
Status tanah legal dan kondisi tidak terlalu kumuh (rendah-sedang) Program perbaikan kampung/ KIP.
Sumber : Digital Collections /jiunkpe/s1/eman/2009/jiunkpe-ns-s1-2009-31403215-13268-konsolidasi_tanah-chapter2.pdf, Hal 11. diakases 6/11/2011
KIP Kampung Improvement Program (awal)
Pengertian KIP Suatu Program Perbaikan Kampung Kota akibat urbanisasi yang tinggi dan mengakibatkan kekumuhan kota.
Penanganan perbaikan kampung dimulai dalam Repelita I
(1969) di Jakarta. Rintisan tersebut dalam Repelita II dilanjutkan
di Surabaya. Penanganan perbaikan kampung dalam Repelita V
dilakukan di 470 kota dengan luas 37.000 hektare dan penduduk
yang terlayani mencapai kurang lebih 15 juta jiwa.
KIP dikenal sejak zaman belanda dengan nama Kampoeng Verhetering
Sumber : Digital Collections (Univ. Petra kristian)/jiunkpe/s1/sip4/2002/jiunkpe-ns-s1-2002-21497158-1188-tanah_merah-chapter2.pdf, Hal :10. diakses 6/11/2011
Konsep KIP awalnya sederhana, bertujuan untuk meningkatkan kondisi fasilitas perumahan kampung dengan sasaran :1. Mengurangi genangan air > perbaikan sistem
saluran drainase dan pengerasan jalan-jalan kampung.
2. Peningkatan pengadaan air bersih > pemansangan kran-kran umum di setiap tempat.
3. Mengurangi gangguan sampah > memperbaiki sistem pembuangan sampah (pengadaan gerobak-gerobak sampah, tong dan bak sampah).
4. Meningkatkan kondisi sanitasi lingkungan > pembangunan MCK.
Selain bantuan diatas, dilengkapi juga dengan pembangunan fasilitas kesehatan (puskesmas & pos pelayanan kesehatan) serta perbaikan sekolah dasar dll.
Sumber : Digital Collections (Univ. Petra kristian)/jiunkpe/s1/sip4/2002/jiunkpe-ns-s1-2002-21497158-1188-tanah_merah-chapter2.pdf, Hal :11. diakses 6/11/2011
Dua anak di Surabaya siap untuk mandi sebagai salah satu usaha perbaikan sanitasi
Maksud : Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman
kumuh melalui peningkatan lingkungan fisik, sosial, ekonomi
komunitas dengan pendekatan pemberdayaan komunitas
(Community Based Development).
Sumber : http://aapalupi.blogspot.com/31/10/ Proyek_MHT.htlmDiakses 6/11/2011
Tujuan yang ingin dicapai, antara lain :
• Lingkungan permukiman yang sehat;
• Prasarana dan Sarana yang memadai;
• Permukiman menjadi nyaman sehingga menciptakan
keluarga yang sehat dan sejahtera;
• Produktivitas dan penghasilan masyarakat akan lebih
meningkat.
Sasaran Perbaikan Kampung adalah kawasan permukiman dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi serta kondisi prasarana dan sarana lingkungan yang kurang memadai dan perlu segera ditangani.
Sumur tanpa MCK
MCK umum
Sumber : http://aapalupi.blogspot.com/31/10/ Proyek_MHT.htlm Diakses 6/11/2011
KONDISI kampung-kampung di
perkotaan : PERUMAHAN YANG TIDAK
TERATUR
dibagi dalam dua tipe :
1. Tipe kampung
2. Tipe perumahan liar
Sumber : Materi Kuliah Kota & Permukiman, Fakultas Teknik Sipil dan PerencanaanUniversitas Gunadarma
KIPKAMPONG IMPROVEMENT
PROGRAMMencakup :
BINA LINGKUNGANPerbaikan Fisik Lingkungan
BINA MANUSIAPeningkatan Kualitas Hidup
BINA USAHAPeningkatan Ekonomi
Sumber : Materi Kuliah Kota & Permukiman, Fakultas Teknik Sipil dan PerencanaanUniversitas Gunadarma
Jadi, upaya meningkatkan kualitas permukiman kumuh harus ditangani dan
diselesaikan dengan pendekatan yang bertumpu pada masyarakat, yang
dilaksanakan secara komprehensif (tridaya), terpadu, dan berkesinambungan,
sesuai dengan karakteristik kawasan kampung kota tersebut
3 Karakteristik yang harus diperhatikan untuk pembangunan perumahan & permukiman MBR
menurut Srinivas (1991) : Karakteristik Fisik Karakteristik Sosial Karakteristik Ekonomi
Sumber : Digital Collections /jiunkpe/s1/eman/2009/jiunkpe-ns-s1-2009-31403215-13268-konsolidasi_tanah-chapter2.pdf, Hal 8. diakases 6/11/2011
Skema pelaksaan KIP
•Pelaksanaan dilakukan secara bertahap, yaitu :a. Pengorganisasian;b. Stabilitasi; dan.C.Pelepasan.
Sumber: http:/buletin.penataanruang.net/kampung/index.asp.htmldiposkan Oleh : Ir.Izhar Chaidir, MA,2009. Diakses 6/11/2011
SUMBER DANA KIP
1. SWADAYA MURNI MASYARAKAT
2. DANA BERSAMA YANG BERASAL DARI MASYARAKAT DAN
PEMERINTAH
3. DANA INPRES
4. DANA BANTUAN KREDIT BANK DUNIA
5. DANA APBN
6. DANA-DANA INTERNASIONAL LAINNYA (Johan Silas, 1982)
Sumber : Digital Collections/jiunkpe/s1/sip4/2002/jiunkpe-ns-s1-2002-21497158-1188-tanah_merah-chapter2.pdf, Hal : 14. diakses 6/11/2011
TUJUAN AKHIR
MENINGKATKAN TARAF HIDUP
MASYARAKAT > dengan perbaikan
fisik lingkungan diusahakan pula
peningkatan ekonomi masyarakat
Sumber : Materi Kuliah Kota & Permukiman, Fakultas Teknik Sipil dan PerencanaanUniversitas Gunadarma
Sumber : http://www.kipk.multiply.com/kampung/Kampong Improvement Program (KIP) Komprehensif.html, diakses 6/11/2011
Kampung Improvement Program (KIP) Komprehensif adalah sebuah program pembangunan kampung terpadu yang dikelola oleh Pemerintah Kota Surabaya sejak beberapa tahun lalu.
KIP Komprehensif mendasarkan kegiatan pada tiga hal :1. Program Penunjang Pembangunan Kota.2. Program Pengembangan SDM melalui Yayasan Kampung dan Koperasi3. Program Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
KIP Kampung Improvement Program (Surabaya)
Tujuan Program
1. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman kampung
melalui upaya penanganan terpadu baik aspek fisik, sarana
dan prasarana, serta kondisi sosial ekonomi masyarakatnya
2. Pemberdayaan warga untuk menumbuhkan inisiatif,
kreatifitas dan jiwa kemandirian dalam pelaksanaan program-
program pembangunan di lingkungan tempat tinggalnya.
3. Mengembangkan peluang usaha dalam rangka menciptakan
kesempatan kerja dan pendapatan bagi warga kampung
sebagai sumber kekuatan yang dapat menunjang
perekonomian warga.
Perbaikan Kampung Jepara, Surabaya tahun 2005
Sumber : http://www.kipk.multiply.com/kampung/Kampong Improvement Program (KIP) Komprehensif.html, diakses 6/11/2011
Komponen Program KIP komprehensif
1. Perbaikan fisik lingkungan (prasarana) permukiman kampung, seperti
perbaikan jalan lingkungan, saluran, fasilitas persampahan, dan MCK.
2. Penghijauan / Penanaman TOGA
3. Pengembangan Masyarakat (SDM) melalui Yayasan Kampung dan
Koperasi
4. Pengembangan Usaha Kecil Menengah dengan fasilitasi dana bergulir
Sumber : http://www.kipk.multiply.com/kampung/Kampong Improvement Program (KIP) Komprehensif.html, diakses 6/11/2011
Perbaikan Kampung Lakarsari, Surabaya tahun 2005
Ada beberapa hambatan dan permasalahan selama implementasi dari program KIP, antara lain:
•Koordinasi antara agensi; meskipun sebuah kelompok kerja terdiri dari agensi-agensi terkait telah dibentuk untuk membantu implementasi program, koordinasi antar agensi tidak mencukupi seperti disebutkan dalam deksripsi kerja kelompok.
•Memahami komunitas; diperluan waktu yang lama untuk membentuk pengertian yang baik pada komunitas hingga mereka mengerti tujuan dari program. Meskipun sebuah konsultan pengembangan masyarakat bekerja bersama komunitas tersebut, proses untuk mendapatkan pengertian yang baik sangat memakan waktu.
•Kurangnya sumber daya manusia; kualitas dan kapasitas sumber daya manusia yang terlibat dala program sangat bervariasi dari kondisi dasar hingga sangat tinggi. Pada beberapa kasus implementasi program diinterpretasikan pada pengertian yang sangat sempit, sehingga implementasi dapat melenceng jauh dari tujuan aslinya.
Sumber : Artikel Rumah Susun VS Program Perbaikan Kampung
Permukiman Stren Kali Surabaya
Kampung hijau dengan pupuk organik hasil komposSumber : http//www.Rujak/Stren Kali, Surabaya Contoh untuk Jakarta «.htm.
Diaskses 08/06/2011
Pada 7 Oktober 2007, DPRD Propinsi Jawa Timur mengesahkan sebuah peraturan yang sangat partisipatif dan pro rakyat, yaitu Perda Nomor 9 Tahun 2007 tentang Penataan Permukiman Stren Kali Surabaya, yang intisarinya adalah warga diperbolehkan tetap tinggal di Permukiman Terbatas di Stren Kali, dengan melakukan penataan kampung.
SITUASI PERMUKIMAN STREN KALI SURABAYA MENJADI GREEN KAMPUNG DENGAN
PENERAPAN PROGRAM PERBAIKAN KAMPUNG
Sumber : http//www.Rujak/Stren Kali, Surabaya Contoh untuk Jakarta «.htm. Diposkan oleh Marco Kusumawijaya, 09.07.2009. Diaskses 08/06/2011
KIP di Kampung Kali Code, Jogja
Perkampungan Kali Code : B&W drawing, area plan showing project site and surrounding contextSumber : http://kompasiana.com, diakses 6/11/2011
Di bawah dekade 80-an kondisi masyarakat Kali Code sama sekali bukan daya tarik. Jangankan bisa dibanggakan, bertahan dari penggusuran saja merupakan prestasi yang menggembirakan bagi mereka.
Kondisi Bangunan terbuat dari kardus dan triplek, rumah Girli amat rentan terhadap banjir yang bisa mengancam tiap musim hujan datang.
Kondisi moral akibat keterdesakan ekonomi juga tak kalah mengenaskan. Beberapa warga kampung Girli Code itu berprofesi mulai dari penjual koran, pengamen, atau penarik becak. Bahkan menjadi perampok dan pelacur merupakan pilihan yang mereka jalani demi menyambung hidup.
Gambar. Distribusi pelayanan fasilitas umum.1987(Sumber : Arsitektur, Lingkungan dan Perilaku.2010, Hal: 135)
Sumber : http://kompasiana.com, diakses 6/11/2011
Pada tahun 1983 pemerintah
bermaksud menggusur
pemukiman ini, namun atas
permohonan ketua RT Willi
Prasetya dan Romo Mangun ( YB
Mangunwijaya), rencana tersebut
ditangguhkan. Sebagai gantinya
diselenggarakan suatu proyek
revitalisasi dengan melibatkan 2
koran lokal untuk mendukung
pendanaan
Gambar. Rumah Kampung kali Karya Romo Mangun
Sumber : http://kompasiana.com, diakses 6/11/2011
Bangunan rumah yang sederhana dan hanya
terbuat dari kayu dan bambu, ternyata
membawa keindahan tersendiri.
Perencanaan dan pembangunan area ini dimulai pada tahun 1983 dan selesai selama kurang lebih 2 tahun. Hampir tidak ada gambar atau dokumen konstruksi dibuat untuk proyek ini. Semua berlangsung secara spontan dan alamiah. Secara umum konstruksi rumah berbentuk huruf A dengan rangka dari bambu, dinding bilik bambu dan atap seng. Hanya tiga tukang kayu dan 2 tukang batu dipekerjakan untuk proyek ini, selebihnya adalah tenaga partisipasi warga dan sukarelawan. Mahasiswa seni rupa ikut terjun sebagai relawan untuk membimbing warga memperindah tampilan luar rumah mereka.
Gambar. Estimasi Area Pelayanan Sumur Umum Gambar. Estimasi Area Pelayanan MCK
(Sumber : Arsitektur, Lingkungan dan Perilaku.2010, Hal: 135)
(Sumber : Arsitektur, Lingkungan dan Perilaku.2010, Hal: 135)
PEMBANGUNAN SUMUR & MCK UMUMYANG TERSEBAR DI BEBERAPA TEMPATMENINGKATKAN KUALITAS HIDUP WARGA
http://OnthelMelintasZaman/kampung/Mural, Moral, dan Wisata Kali Code.html. Diakses 6/11/2011
(Sumber : Arsitektur, Lingkungan dan Perilaku.2010, Hal: 135)
Common Space:- Ruang terbuka diantara rumah-rumah (open space)- Pemuatan Lapangan- Penataan jalan dan tanggul sungai Code
KETERLIBATAN WARGA (PEMUDA)DALAM MENATA KAMPUNG
PENGADAAN FASILITAS KESEHATAN(POSYANDU)
http://OnthelMelintasZaman/kampung/Mural, Moral, dan Wisata Kali Code.html. Diakses 6/11/2011