Kamis, 23 Februari 2017 Utama Kampanye Putaran …gelora45.com/news/SP_20170223_03.pdfSoal Plt...

1
3 Suara Pembaruan Kamis, 23 Februari 2017 Utama [JAKARTA] Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan ada tahap kampanye bagi dua pasang- an cagub-cawagub DKI Jakarta yang akan bertarung pada putaran kedua. Pada kampanye putaran kedua nanti, KPU melarang akti- vitas berupa rapat terbuka dan pemasangan alat peraga. Kampanye yang menurut rencana dimulai 7 Maret dan berakhir pada 5 April men- datang, akan difokuskan pada penajaman visi dan misi, serta tatap muka dengan warga. Sedangkan, paslon yang berstatus petahana, wajib mengajukan cuti atau nonaktif selama kampanye yang berlangsung sekitar 40 hari. Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menyatakan, per- ubahan jadwal kampanye putaran kedua Pilgub DKI Jakarta mengacu pada keten- tuan KPU Pusat. “Perubahan jadwal kampanye putaran ke-2 merupakan hasil rapat kami dengan KPU,” ungkap Sumarno kepada SP, Kamis (23/2). Sebelumnya, KPU DKI Jakarta hanya menjadwalkan penajaman visi dan misi yang berlangsung 6-15 April. Tahap itu akan difokuskan pada debat antarkandidat. Sumarno melanjutkan, hal yang tidak diperkenankan selama kampanye putaran kedua adalah pemasangan baliho, spanduk, alat peraga, dan rapat terbuka atau rapat umum. “Semua alat peraga, baliho, spanduk akan difa- silitasi oleh KPUD. Kami akan sosialisasikan hal ter- sebut. Sedangkan, untuk debat, akan kami gelar,” ujarnya. Disinggung pendanaan kampanye oleh dua paslon yang akan bertarung, yakni Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat (Ahok- Djarot) dan Anies Baswedan- Sandiaga Uno, Sumarno menuturkan, harus dilapor- kan secara transparan sum- ber dananya. “Ini seperti halnya pada putaran perta- ma,” jelasnya. Terkait cuti paslon petah- ana Ahok-Djarot, dia menya- takan hal itu belum diputus- kan. “Itu belum bisa kami putuskan karena kami masih menunggu konsultasi dan rapat dari KPU Pusat,” tukasnya. Sementara itu, Komisioner KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos meng- ungkapkan, pihaknya akan memaparkan peraturan baru tentang Pilgub DKI Jakarta putaran kedua, termasuk tahapan kampanye. Peraturan baru akan disampaikan seusai rekapitulasi penghi- tungan resmi tingkat provin- si rampung. “Yang pasti tidak ada kampanye dalam bentuk rapat umum,” ujar Betty. Secara terpisah, Komisioner KPU Pusat Ferry Kurnia Rizkiyansyah men- jelaskan, selama masa kam- panye putaran kedua nanti tidak diperbolehkan pema- sangan alat peraga kampanye dan rapat umum. “Kami telah sepakati, metode yang tidak digunakan adalah alat peraga dan rapat umum, selebihnya boleh. Berarti Blusukan, tatap muka, penyebaran bahan kampanye, dan debat tetap diagendakan,” ujarnya. Secara umum, KPU Pusat hanya mengatur bahwa tahap kampanye Pilgub DKI Jakarta putaran kedua dalam bentuk penajaman visi dan misi pasangan calon. Penajaman ini, menurutnya, akan tampak dalam debat kandidat. “Debat nanti dilaksana- kan dengan memperhatikan ketersediaan anggaran. Namun, berdasarkan koor- dinasi kita, debat di putaran II dilakukan dua kali,” ungkapnya. Terkait cuti paslon petah- ana, Ferry menegaskan, sesuai aturan harus dilaku- kan. “Ketika memasuki masa kampanye, petahana otoma- tis cuti. Pengaturan ini juga sudah berlaku di pilgub DKI Jakarta sebelumnya. Hanya bedanya, sebelum diadakan pilkada serentak, cutinya hanya pada saat kampanye, sementara sekarang cutinya selama masa kampanye. “Prinsipnya siapa pun petah- ana yang melakukan kam- panye harus cuti,” tegas dia. Soal Plt Gubernur Sementara itu, Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), Sumarsono mengungkapkan, pihaknya menunggu kepu- tusan resmi KPU DKI Jakarta mengenai masa kampanye putaran kedua Pilgub. Hal ini penting agar Kemdagri dapat segera menyiapkan pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI. “Plt pasti ditunjuk oleh Mendagri Tjahjo Kumolo apabila petahana gubernur maju menjadi calon kepala daerah. Terbukti, pada pil- kada serentak kemarin, Mendagri menunjuk bebe- rapa Plt, termasuk untuk Provinsi DKI,” jelasnya. Ketika itu, Sumarsono sen- diri yang dipercaya menjabat Plt Gubernur DKI. Sumarsono mengaku telah mendapat informasi terkait adanya masa kampa- nye pada putaran kedua Pilgub DKI. “Arah yang saya dengar, tetap ada kam- panye. Kalau ada kampanye, maka semasa kampanye harus ada Plt. Plt ada kare- na petahana diwajibkan cuti semasa kampanye,” kata pria yang akrab dipanggil Soni ini kepada SP, Kamis (23/2). Dia menambahkan, saat ini Kemdagri tinggal menan- ti jadwal kampanye yang ditetapkan KPU DKI. “Saat ini kami belum dapat jad- walnya atau keputusan resminya. Kapan diumumkan (Plt)? Harus ada kepastian tertulis dulu dari KPU DKI,” imbuhnya. [YUS/RIA/161/C-6] Kampanye Putaran Kedua Tanpa Rapat Terbuka [JAKARTA] Rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menggelar kampanye putaran kedua ditanggapi berbeda oleh dua kubu pasangan calon (paslon) yang lolos. Kubu pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) menegaskan, tidak ada urgensi tahapan kampanye menjelang pemungutan suara putaran kedua. Sedangkan, kubu pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno menyambut positif keputusan itu. Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Bambang Waluyo Wahab menegaskan tidak ada urgen- sinya kampanye untuk puta- ran kedua. Alasannya, kampanye selama 3,5 bulan yang dilakukan pada putaran pertama sudah cukup. Menurutnya, bila dilakukan kampanye lagi, pasangan Ahok-Djarot yang akan dirugikan. Sebab, sebagai petahana, keduanya seharusnya aktif menjalankan tugas sebagai gubernur dan wagub DKI Jakarta. Bila kampanye diadakan, otom- atis mereka harus cuti kem- bali. “Khusus bagi Basuki- Djarot, justru hanya akan mengurangi waktu kerja mereka. Jangan lupa ada banyak hal penting lain yang harus diutamakan. Antara lain tanggung jawab mereka menjalankan roda pemerin- tahan provinsi. Banyak pekerjaan yang terancam, yang bisa-bisa mundur dari jadwal yang sudah ditetap- kan,” jelasnya. Selain itu, adanya kam- panye di putaran kedua juga membutuhkan dana. Menggalang dana dalam waktu singkat juga bukan pekerjaan mudah. “Bisa (menggalang dana) tetapi tidak mudah. Karena kami memperlihatkan dana itu dari partisipasi atau donasi masyarakat pendukung Basuki-Djarot,” ujarnya. Sebaliknya, Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies- Sandi, Muhammad Taufik menuturkan, masa kampanye memberi kesempatan kepada semua paslon untuk mem- pertajam visi dan misinya secara lebih komprehensif. Warga ibukota jauh lebih mengenal dengan calon pemimpin ibukota selama lima tahun ke depan dan makin mengetahui lebih jauh program-program pemban- gunan yang disusun oleh Anies-Sandi. “Waktu sebulan itu kurang lebih cukup untuk semakin memperdalam visi misi Anies- Sandi kepada masyarakat, sehingga saat diadakan pemungutan suara tahap kedua mereka tidak lagi ragu dengan program kami,” ujar Taufik. Ia mengatakan pihaknya saat ini juga sudah melakukan penyusunan metode kampa- nye di putaran kedua dan melakukan persiapan dalam hal pendanaan kampanye di putaran kedua. “Saya rasa Anies dan Sandi selama ini sudah cukup baik dan sangat efisien dalam menggunakan dana kampanye, jadi mereka dari awal memang sudah mengantisipasi jika Pilkada DKI ini akan dilakukan dua putaran,” katanya. Sementara itu, Ketua Tim Media Center Anies-Sandi, Naufal Firman Yursak, men- gatakan pihaknya akan selalu mematuhi aturan dari KPU Provinsi DKI Jakarta perihal kampanye di tahapan kedua. “Jika memang regulasi dari KPU DKI memberikan waktu kampanye di putaran kedua tentu kami akan manfaatkan waktunya,” kata Naufal. Ia menyebutkan pihaknya masih membahas lebih dalam tentang skenario kampanye apakah sama dengan putaran pertama lalu atau ada perbe- daan. “Kita juga harus per- hatikan berapa lama waktu kampanye yang diberikan KPU dan juga apakah regu- lasinya tidak jauh berbeda dengan kampanye putaran pertama lalu. Strategi kam- panye kita akan menyesuai- kan dengan aturan main yang ditetapkan KPU DKI,” tambahnya. Naufal juga mengaku akan kembali memanfaatkan peran kampanye melalui media sosial (medsos) yang selama ini memang terasa cukup efektif dalam menggaet kalangan muda atau generasi yang sudah melek teknologi internet dan smartphone. [LEN/C-7] Dua Paslon Beda Sikap Soal Kampanye Putaran Kedua BERITASATU PHOTO/DANUNG ARIFIN Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P), Megawati Seokarnoputri (tengah) bersama pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat (kanan) melakukan orasi dalam rangkaian acara "Konser Gue 2" di Lapangan ex Golf Driving Range, Senayan, Jakarta, 4 Februari 2017. Dalam kampanye putaran kedua mendatang, KPU melarang kegiatan rapat terbuka.

Transcript of Kamis, 23 Februari 2017 Utama Kampanye Putaran …gelora45.com/news/SP_20170223_03.pdfSoal Plt...

3Sua ra Pem ba ru an Kamis, 23 Februari 2017 Utama

[ J A K A RTA ] K o m i s i Pemilihan Umum (KPU) memutuskan ada tahap kampanye bagi dua pasang-an cagub-cawagub DKI Jakarta yang akan bertarung pada putaran kedua. Pada kampanye putaran kedua nanti, KPU melarang akti-vitas berupa rapat terbuka dan pemasangan alat peraga.

Kampanye yang menurut rencana dimulai 7 Maret dan berakhir pada 5 April men-datang, akan difokuskan pada penajaman visi dan misi, serta tatap muka dengan warga. Sedangkan, paslon yang berstatus petahana, wajib mengajukan cuti atau nonaktif selama kampanye yang berlangsung sekitar 40 hari.

Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menyatakan, per-ubahan jadwal kampanye

putaran kedua Pilgub DKI Jakarta mengacu pada keten-tuan KPU Pusat. “Perubahan jadwal kampanye putaran ke-2 merupakan hasil rapat kami dengan KPU,” ungkap Sumarno kepada SP, Kamis (23/2).

Sebelumnya, KPU DKI Jakarta hanya menjadwalkan penajaman visi dan misi yang berlangsung 6-15 April. Tahap itu akan difokuskan pada debat antarkandidat.

Sumarno melanjutkan, hal yang tidak diperkenankan selama kampanye putaran kedua adalah pemasangan baliho, spanduk, alat peraga, dan rapat terbuka atau rapat umum. “Semua alat peraga, baliho, spanduk akan difa-silitasi oleh KPUD. Kami akan sosialisasikan hal ter-sebut. Sedangkan, untuk debat, akan kami gelar,”

ujarnya. Disinggung pendanaan

kampanye oleh dua paslon yang akan bertarung, yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Sumarno menuturkan, harus dilapor-kan secara transparan sum-ber dananya. “Ini seperti halnya pada putaran perta-ma,” jelasnya.

Terkait cuti paslon petah-ana Ahok-Djarot, dia menya-takan hal itu belum diputus-kan. “Itu belum bisa kami putuskan karena kami masih menunggu konsultasi dan rapat dari KPU Pusat,” tukasnya.

S e m e n t a r a i t u , Komisioner KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos meng-ungkapkan, pihaknya akan memaparkan peraturan baru

tentang Pilgub DKI Jakarta putaran kedua, termasuk tahapan kampanye. Peraturan baru akan disampaikan seusai rekapitulasi penghi-tungan resmi tingkat provin-si rampung. “Yang pasti tidak

ada kampanye dalam bentuk rapat umum,” ujar Betty.

S e c a r a t e r p i s a h , Komisioner KPU Pusat Ferry Kurnia Rizkiyansyah men-jelaskan, selama masa kam-panye putaran kedua nanti tidak diperbolehkan pema-sangan alat peraga kampanye dan rapat umum.

“Kami telah sepakati, metode yang tidak digunakan adalah alat peraga dan rapat umum, selebihnya boleh. Berarti Blusukan, tatap muka, penyebaran bahan kampanye, dan debat tetap diagendakan,” ujarnya.

Secara umum, KPU Pusat hanya mengatur bahwa tahap kampanye Pilgub DKI Jakarta putaran kedua dalam bentuk penajaman visi dan mis i pasangan ca lon . Penajaman ini, menurutnya, akan tampak dalam debat kandidat.

“Debat nanti dilaksana-kan dengan memperhatikan ketersediaan anggaran. Namun, berdasarkan koor-dinasi kita, debat di putaran II dilakukan dua kali,” ungkapnya.

Terkait cuti paslon petah-ana, Ferry menegaskan, sesuai aturan harus dilaku-kan. “Ketika memasuki masa kampanye, petahana otoma-tis cuti. Pengaturan ini juga sudah berlaku di pilgub DKI Jakarta sebelumnya. Hanya bedanya, sebelum diadakan pilkada serentak, cutinya hanya pada saat kampanye, sementara sekarang cutinya selama masa kampanye. “Prinsipnya siapa pun petah-ana yang melakukan kam-panye harus cuti,” tegas dia.

Soal Plt GubernurSementara itu, Dirjen

Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), Sumarsono mengungkapkan, pihaknya menunggu kepu-tusan resmi KPU DKI Jakarta mengenai masa kampanye putaran kedua Pilgub. Hal ini penting agar Kemdagri dapat segera menyiapkan pelaksana tugas (Pl t ) Gubernur DKI.

“Plt pasti ditunjuk oleh Mendagri Tjahjo Kumolo apabila petahana gubernur maju menjadi calon kepala daerah. Terbukti, pada pil-kada serentak kemarin, Mendagri menunjuk bebe-rapa Plt, termasuk untuk Provinsi DKI,” jelasnya. Ketika itu, Sumarsono sen-diri yang dipercaya menjabat Plt Gubernur DKI.

Sumarsono mengaku telah mendapat informasi terkait adanya masa kampa-nye pada putaran kedua Pilgub DKI. “Arah yang saya dengar, tetap ada kam-panye. Kalau ada kampanye, maka semasa kampanye harus ada Plt. Plt ada kare-na petahana diwajibkan cuti semasa kampanye,” kata pria yang akrab dipanggil Soni ini kepada SP, Kamis (23/2).

Dia menambahkan, saat ini Kemdagri tinggal menan-ti jadwal kampanye yang ditetapkan KPU DKI. “Saat ini kami belum dapat jad-walnya atau keputusan resminya. Kapan diumumkan (Plt)? Harus ada kepastian tertulis dulu dari KPU DKI,” imbuhnya. [YUS/RIA/161/C-6]

Kampanye Putaran Kedua Tanpa Rapat Terbuka

[JAKARTA] Rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menggelar kampanye putaran kedua ditanggapi berbeda oleh dua kubu pasangan calon (paslon) yang lolos. Kubu pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) menegaskan, tidak ada urgensi tahapan kampanye menjelang pemungutan suara putaran kedua. Sedangkan, kubu pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menyambut positif keputusan itu.

Wak i l Ke tua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Bambang Waluyo Wahab menegaskan tidak ada urgen-sinya kampanye untuk puta-ran kedua. Alasannya, kampanye selama 3,5 bulan yang dilakukan pada putaran pertama sudah cukup.

M e n u r u t n y a , b i l a dilakukan kampanye lagi, pasangan Ahok-Djarot yang akan dirugikan. Sebab, sebagai petahana, keduanya seharusnya aktif menjalankan tugas sebagai gubernur dan wagub DKI Jakarta. Bila kampanye diadakan, otom-

atis mereka harus cuti kem-bali.

“Khusus bagi Basuki-Djarot, justru hanya akan mengurangi waktu kerja mereka. Jangan lupa ada banyak hal penting lain yang harus diutamakan. Antara lain tanggung jawab mereka menjalankan roda pemerin-tahan provinsi. Banyak pekerjaan yang terancam, yang bisa-bisa mundur dari jadwal yang sudah ditetap-kan,” jelasnya.

Selain itu, adanya kam-panye di putaran kedua juga m e m b u t u h k a n d a n a . Menggalang dana dalam waktu singkat juga bukan pekerjaan mudah.

“Bisa (menggalang dana) tetapi tidak mudah. Karena kami memperlihatkan dana itu dari partisipasi atau donasi masyarakat pendukung Basuki-Djarot,” ujarnya.

Sebaliknya, Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, Muhammad Taufik menuturkan, masa kampanye memberi kesempatan kepada semua paslon untuk mem-pertajam visi dan misinya secara lebih komprehensif.

Warga ibukota jauh lebih mengenal dengan calon pemimpin ibukota selama lima tahun ke depan dan makin mengetahui lebih jauh program-program pemban-gunan yang disusun oleh Anies-Sandi.

“Waktu sebulan itu kurang lebih cukup untuk semakin memperdalam visi misi Anies-Sandi kepada masyarakat, sehingga saat diadakan pemungutan suara tahap kedua mereka tidak lagi ragu dengan program kami,” ujar Taufik.

Ia mengatakan pihaknya saat ini juga sudah melakukan penyusunan metode kampa-nye di putaran kedua dan melakukan persiapan dalam hal pendanaan kampanye di putaran kedua. “Saya rasa Anies dan Sandi selama ini sudah cukup baik dan sangat efisien dalam menggunakan dana kampanye, jadi mereka dari awal memang sudah mengantisipasi jika Pilkada DKI ini akan dilakukan dua putaran,” katanya.

Sementara itu, Ketua Tim Media Center Anies-Sandi, Naufal Firman Yursak, men-

gatakan pihaknya akan selalu mematuhi aturan dari KPU Provinsi DKI Jakarta perihal kampanye di tahapan kedua. “Jika memang regulasi dari KPU DKI memberikan waktu kampanye di putaran kedua tentu kami akan manfaatkan waktunya,” kata Naufal.

Ia menyebutkan pihaknya masih membahas lebih dalam tentang skenario kampanye apakah sama dengan putaran pertama lalu atau ada perbe-daan. “Kita juga harus per-hatikan berapa lama waktu kampanye yang diberikan KPU dan juga apakah regu-lasinya tidak jauh berbeda dengan kampanye putaran pertama lalu. Strategi kam-panye kita akan menyesuai-kan dengan aturan main yang ditetapkan KPU DKI,” tambahnya.

Naufal juga mengaku akan kembali memanfaatkan peran kampanye melalui media sosial (medsos) yang selama ini memang terasa cukup efektif dalam menggaet kalangan muda atau generasi yang sudah melek teknologi internet dan smartphone. [LEN/C-7]

Dua Paslon Beda Sikap Soal Kampanye Putaran Kedua

BeritaSatu Photo/Danung arifin

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P), Megawati Seokarnoputri (tengah) bersama pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKi Jakarta, Basuki tjahaja Purnama alias ahok (kiri) dan Djarot Saiful hidayat (kanan) melakukan orasi dalam rangkaian acara "Konser gue 2" di Lapangan ex golf Driving range, Senayan, Jakarta, 4 februari 2017. Dalam kampanye putaran kedua mendatang, KPu melarang kegiatan rapat terbuka.