Kala I

24
Kala I Pengkajian awal Apabila seorang ibu hendak melahirkan, pengkajian awal perlu dilakukan untuk menentukan apakah persalinan sudah pada waktunya,apkah kondisi ibu dan kondisi bayinya normal. Pengkajian awal tersebut adalah sebagai berikut : LIHAT Tanda-tanda perdarahan,mekonium atau bagian organ luar Tanda bekas operasi sesar dahulu Ibu yang warna kulitnya kuning atau kepucatan TANYA Kapan tanggal perkiraan kelahiran Menentukan ibu sudah watunya melahirkan atau belum PERIKSA Tanda-tanda penting untuk hipertensi Detak jantung janin untuk bradikardi ** jika menemukan satu dari tanda-tanda tersebut dii atas, ibu perlu dikirim ke fasilitas yang sanggup memberikan asuham kegawatdaruratan obstetric. Setelah petugas kesehatan melaksanakan penilaian persalinan yang cepat untuk mendeteksi apakah ada masalah yang membutuhkan

Transcript of Kala I

Page 1: Kala I

Kala I

Pengkajian awal

Apabila seorang ibu hendak melahirkan, pengkajian awal perlu dilakukan untuk menentukan

apakah persalinan sudah pada waktunya,apkah kondisi ibu dan kondisi bayinya normal.

Pengkajian awal tersebut adalah sebagai berikut :

LIHAT Tanda-tanda perdarahan,mekonium atau bagian organ luar

Tanda bekas operasi sesar dahulu

Ibu yang warna kulitnya kuning atau kepucatan

TANYA Kapan tanggal perkiraan kelahiran

Menentukan ibu sudah watunya melahirkan atau belum

PERIKSA Tanda-tanda penting untuk hipertensi

Detak jantung janin untuk bradikardi

** jika menemukan satu dari tanda-tanda tersebut dii atas, ibu perlu dikirim ke fasilitas yang sanggup memberikan

asuham kegawatdaruratan obstetric.

Setelah petugas kesehatan melaksanakan penilaian persalinan yang cepat untuk mendeteksi

apakah ada masalah yang membutuhkan tindakan segera atau rujukan,ia boleh meneruskan

melakukan penilaian persalinan sebagai berikut :

Page 2: Kala I

Kemajuan persalinan Kondisi ibu Kondisi janin

Riwayat persalinan

Permulaan timbulnya

kontraksi uterus/his

Selaput ketuban utuh atau

robek

Darah lendir

Perdarahan

Masalah yang pernah ada

pada kehamilan terdahulu,

seperti perdarahan post-

partum

Terakhir kali makan atau

minum

Lama istirahat/tidur

Pemeriksaan abdomen :

Tinggi fundus

Tanda bekas operasi

Kontraksi :

Frekuensi

Lamanya

Kekuatannya

Penurunan kepala

Mengkaji kartu/catatan

asuhan antenatal :

Riwayat kehamilan

Riwayat kebidanan

Riwayat medic

Riwayat social

Jika kartu/catatan asuhan

antenatal tidak ada, dapatkan

riwayat kehamilan dan

kebidanan.

Pemeriksaaan umum:

Tanda-tanda vital

Berat badan

Edema

Kondisi putting susu

Kandung kemih

Pemberian

makanan/minuman

Pemeriksaan laboratorium :

Urin, warna, kejernihan,

bau, protein

Darah : hemoglobin

Gerakan janin

Jika selaput ketuban pecah,

maka periksalah :

Warna cairan ketuban

Kepekatan cairan ketuban

Jumlah/banyaknya cairan

ketuban

Letak janin

Besar janin

Tunggal/kembar

Gerak janin/denyut jantung

Posisi janin :

Penurunan bagian terendah

Molding/molase

Page 3: Kala I

Pemeriksaan vagina :

Pembukaan serviks

Penipisan serviks

Ketuban

Anggota tubuh bayi yang

sudah tampak

Pemeriksaan psiko-sosial

Perubahan perilaku

Tingkat energi

Kebutuhan akan dukungan

Pemantauan

Selama persalianan berlangsung perlu pemantauan kondisi kesehatan ibu maupun bayinya. Hasil

pemantauan dicatat dalam patograf.hal-hal yang perlu dipantau dapat dilihat pada table berikut

ini :

Kemajuan persalinan Keadaan ibu Keadaan janin

His/kontraksi :

Frekuensi

Lamanya

Kekuatan

Control ½ jam sekali pada

fase aktif

Pemeriksaaan vagina :

Pembukaab seviks

Penipisan serviks

Tanda vital

Status kandung kemih

Pemberian

makanan/minuman

Control tensi setiap 4 jam

Perubahanperilaku

Dehidrasi/lemah

Kebutuhan akan dukungan

Periksa denyut jantung

janin, setiap ½ jam pada

fase aktif

Jika selaput ketuban pecah,

periksa :

Warna cairan (adanya

mekoneoum)

Kepekatan

Jumlah cairan

Page 4: Kala I

Penurunan bagian

terendah

Molding/ molase

Control setiap 4 jam

Pemeriksaaan abdomen :

Penrunan kepala (kecuali

dievaluasi selama

pemeriksaan dalam)

Kontro setiap 2 jam pada fase

aktif

Molase

Diagnosis

Kategori Keterangan

Sudah dalam persalinan (inpartu)

Kemajuan persalinan

Persalinan bermasalah

Kegawat daruratan saat persalinan

Ada tanda-tanda persalinan :

Pembukaan serviks > 3 cm

His adekuat (teratu, minimal 2 kali dalam 10

menit selama 40 detik)

Lendir darah dari vagina

Kemajuan berjalan sesuai dengan patograf

Seperti kemajuan persalinan yang tidak sesuai

dengan patograf, melewati garis waspada

Seperti : Eklamsia, perdarahan, gawat janin

Kala II

Page 5: Kala I

Pemantauan

Sekarang ibu telah berada pada pembukaan lengkap dan siap untuk melahirkan bayi nya. Selama

kala II, petugas harus terus memantau :

1. TENAGA , atau usaha mengedan dan kontraksi uterus

2.JANIN , yaitu penurunan presentasi janin, dan kembali normalnya detak jantung bayi setelah

kontraksi

3. Kondisi ibu

Kemajuan persalinan

TENAGA

Kondisi Ibu

PASIEN

Kondisi Janin

PENUMPANG

Usaha mengedan

Palpasi kontraksi uterus :

(control tiap 10 menit)

Frekuensi

Lamanya

Kekuatannya

Periksa nadi dan tekanan

darah setiap 30 menit

Respon keseluruhan pada kala

II :

Keadaan dehidrasi

Perubahan sikap/perilaku

Tingkat tenaga (yang

dimiliki)

Periksa detak jantung janin

setiap 15 menit atau lebih

sering dilakukan dengan

makin dekatnya kelahiran

Penurunan presentasi dan

perubahan posisi

Warna cairan tertentu

Diagnosis

Page 6: Kala I

Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan

pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm

Kategori Keterangan

Kala II berjalan dengan baik Ada kemajuan penurunan kepala bayi

Kondisi kegawatdaruratan pada kala II Kondisi kegawatdaruratan membutuhkan

perubahan dalam penatalaksanaan atau

tindakan segera. Contoh kondisi tersebut

termasuk : eklampsia, kegawatdaruratan bayi,

penurunan kepala terhenti, kelelahan ibu

Asuhan kebidanan yang diberikan selama persainan normal

Kala II persalinan merupakan pekerjaan yang sulit bagi ibu. Suhu tubuh ibu akan meninggi, ia

mengedan selama kontraksi dan ia kelelahan. Petugas harus mendukung ibu atas

usahanyamelahirkan bayinya berikut adalah tindakan yang dilakukan selama kala II persalinan :

Tindakan Deskripsi dan keterangan

Memberikan dukungan terus menerus kepada

ibu

Kehadiran seseorang untuk :

- Mendampingi ibu agar merasa nyaman

- Menawarkan minum, mengipasi dan

memijat ibu

Menjaga kebersihan diri - Ibu tetap dijaga kebersihannya agar

terhindar infeksi

- Bila ada darah lendir atau cairan ketuban

Page 7: Kala I

segera bersihkan

Mengipasi dan masase Menambah kenyamanan bagi ibu

Memberikan dukungan mental Untuk menngurangi kecemasan atau ketakutan

ibu dengan cara :

- Menjaga privasi ibu

- Penjelasan tenteng proses dan kemajuan

persalinan

- Penjelasan tentang prosedur yang akan

dilakukan dalam keterlibatan ibu

Mengatur posisi ibu Dalam memimpin mengedan dapat dipilih

posisi berikut :

- Jongkok

- Menungging

- Tidur miring

- Setengah duduk

Posisi tegak ada kaitannya dengan

berkurangnya rasa nyeri, mudah mengedan,

kurangnya trauma vagina dan perineum dan

infeksi

Menjaga kondung kemih tetap kosong Ibu dianjurkan untuk berkemih sesering

mungkin. Kandung kemih yang penuh dapat

menghalangi penurunan kepala ke dalam

rongga panggul

Memberikan cukup minum Memberi tenaga dan mencegah dehidrasi

Page 8: Kala I

Memimpin mengedan Ibu dipimpin mengedan selama his, anjurkan

kepada ibu mengambil nafas

Mengedan tanpa diselingi bernafas,

kemungkinan dapat menurunkan pH pada

arteri umbilicus yang dapat menyebabkan

denyut jantung tidak normal dan nilai Apgar

rendah

Bernafas selama persalinan Meminta ibu untuk bernafas selagi kontraksi

ketika kepala akan lahir. Hal ini menjaga agar

perineum meregang pelan dan mengontrol

lahirnya kepala serta mencegah robekan

Pemantauan denyut jantung janin Periksa DJJ setekah setiap kontraksi untuk

memastikan janin tidak mengalami bradikardi

(<120). Selama mengedan yang lama, akan

terjadi pengurangan aliran darah dan oksigen

ke janin.

Melahirkan bayi - Menolong kelahiran kepala :

- Letakkan satu tangan di kepala bayi agar

defleksi tidak terlalu cepat

- Menahan perineum dengan satu tangan

lainnya bila diperlukan

- Mengusap muka bayi untuk

Page 9: Kala I

membersihkan dari kotoran lendir/darah

- Periksa tali pusat :

- Bila lilitan tali pusat terlalu ketat, di

klem pada dua tempat kemudian

digunting di antara dua klem tersebut,

sambil melindungi leher bayi.

- Melahirkan bahu dan anggota

seluruhnya :

- Tempatakn kedua tangan pada sisi

kepaladan leher bayi

- Lakukan tarikan lembut ke bawah untuk

melahirkan bahu depan

- Lakukan tarikan lembut ke atas untuk

melahirkan bahu belakang

- Selipkan satu tangan anda ke bahu dan

lengan bagian belakang bayi sambil

menyangga kepala dan selipkan satu

tangan lainnya kepunggung bayi untuk

mengeluarkan tubuh bayi seluruhnya

- Pegang erat bayi agar jangan sampai

jatuh

Bayi dikeringkan dan dihangat kan dari kepala

sampai keseluruh tubuh

Setekah bayi lahir segerakeringkan dan

selimuti dengan menggunakan handuk dan

Page 10: Kala I

sejenisnya, letakkan pada perutibu dan berikan

bayi untuk menetek.

Merangsang bayi - Biasanya dengan melakukan pengeringan

sudah cukup memberikan rangsangan

pada bayi

- Dilakukan dengan cara mengusap usap

pada bagian punggung atau menepuk

telapak kaki bayi

Kala III

Page 11: Kala I

Waktu yang apling kritis untuk mencegah perdaahan postpartum adalah ketika plasenta lahir dan

segera setelah itu. Ketika plasenta terlepas atau sepenuhnya terlepas tetapi tidak keluar, maka

perdarahan terjadi di belakang plasenta sehingga uterus tidak sepenuhnya berkontraksi karena

plasenta masih di dalam. Kontraksi pada otot uterus merupakan mekanisme fisiologi yang

menghentikan perdarahan. Begitu plasenta lepas, jika ibu tidak dapat melahirkan sendiri, atau

petugas tidak dapat menolong mngeluarkan plasenta, mungkin salah didiagnosis sebagai retensi

plasenta. Sering kali placenta terperangkap di bawah serviks dan hanya diperlukan sedikit

doronganuntuk mengeluarkannya.

Manajemen aktif kala III persalinan mempercepat kelahiran plasenta dan dapat mencegah

atau mengurangi perdarahan postpartum

Penilaian klinik

Pengkajian awal/segera

- Palpasi uerus untuk menentukan apakah ada bayi kedua: jika ada, tunggu sampai bayi

kedua lahir

- Menilai apakah bayi baru lahir dalam keadaan stabil, jika tidak, rawat bayi segera

Diagnosis

Page 12: Kala I

Kategori Deskripsi

Kehamilan dengan janin normal tunggal Persalinan spontan melalui vagina pada bayi

tunggal,cukup bulan

Bayi normal Tidak ada tanda-tanda kesulitan pernafasan

Apgar > 7 pada menit ke 5

Tanda-tanda vital stabil

Berat badan ≥ 2,5kg

Bayi dengan penyulit Berat badan kurang, asfiksia, Apgar rendah,

cacat lahir pada kaki

Penangan

Manajemen aktif kala III persalinan

Langkah-langkah inti Deskripsi dan keterangan

Jepit dan gunting tali pusat sedini mungkin Dengan penjepitan tali pusat dini akan

memulai pelepasan plasenta

Memberikan oksitosin Oksitosin merangsang uterus berkontraksi

yang juga mempercepat pelepasan plasenta

- Oksitosin 10 U IM dapat diberikan ketika

kelahiran bahu bayi jika petugas kebih daru

satu dan pasti hanya ada bayi tunggal

- Oksitosin dapat diberikan dalam 2 menit

setelah kelahiran bayi jika hanya ada satu

Page 13: Kala I

orang petugas dan hanya da bayi tungga

- Oksitosin 10 U IM dapat di ulangi setelah

15 menit plasenta masih belum lahir

*jika oksitoisn tidak tersedia, rangsang putting

payudara ibu atau berikan ASI pada bayi guna

menghasilkan oksitosin alamiah

Melakukan tegangan tali pusat terkendali atau

PPT (CCT/controled Cord Traction)

PTT mempercepat kelahiran plasenta begitu

sudah terlepas:

Satu tangan dilatkkan pada korpus uteri

tepat di atas simpisis pubis. Selama

kontraksi tangan mendorong korpus uteri

dengan gerakan dorso cranial- kearah

belakang dan ke arah kepala ibu

Tangan yang satu memegang tali pusat

dekat pembukaan vagina dan melakukan

penarikan tali pusat yang terus menerus,

dalam tegangan yang sama dengan tangan

ke uterus selama kontraksi

PTT dilakukan selama uterus berkontraksi.

Tangan pada uterus merasakan kontraksi, ibu

dapat juga memberitahu kepada petugas ketika

ia merasakan kontraksi. Ketika uterus sedang

tidak berkontraksi, tangan petugas dapat tetap

Page 14: Kala I

berada pada uterus, tetapi bukan melakukan

PTT. Ulangi langkah-langkah PTT pada setiap

kontraksi sampai plasenta terlepas. Begitu

plasenta terlepas, keluarkan dari jalan lahir

dengan menggerakkan tangan atau klem pada

tali pusat mendekati plasenta, keluarkan

plasenta dengan gerakan ke baeah dan keatas

sesuai jalan lahir. Kedua tangan dapat

memegang plasenta dan perlahan memutar

olasenta searah dengan jarum jam untuk

mengeluarkan selaput ketuban.

Masase fundus Segera setelah plasenta dan selaputnya

dilahirkan, masase fundus akan menimbulan

kontraksi. Hal ini dapt mengurangi pegeluaran

darah dan mencegah perdarahan postpartum.

Jika uterus tidak berkontraksi kuat selama 10-

15 detik, atau jika perdarahn hebat terjadi,

mulailah melakukan kompresi bimanual. Jika

atonia uteri tidak teratasi dalam waktu 1-2

menit, ikuti protocol untuk perdarahan

postpartum

Kala IV

Page 15: Kala I

Pemantauan

Masa postpartum merupakan saat paling kritis untuk mencegah kematian ibu, terutama kematian

yang disebabkankarena perdarahan. Selama kala IV petugas harus memantau setiap 15 menit

pada satu jam pertama setelah kelahiran plasenta, dan setiap 30 menit pada jam kedua setelah

persalinan. Jika kondisi ibu tidak stabil, maka ibu harus dipantau lebih sering.

Periksa Deskripsi

Fundus Rasakan apakah fundus berkontraksi kuat dan berada di atau di

bawah umbilicus. Periksa fundus :

Setiap 15 menit pada jam pertama setelah persalinan

Setiap 30 menit pada jam kedua setelah persalinan

Masasefundus jika perlu untuk melakukan kontraksi

Plasenta Periksa kelengkapannya untuk memastikan tidak ada bagian yang

tersisa dalam uterus

Selaput ketuban Periksa kelengkapannya untuk memastikan tidak ada bagian yang

tersisa dalam uterus

Perineum Periksa luka sobekan pada perineum dan vagina yang

membutuhkan jahitan

Memperkirakan

pengeluaran perdarahan

Dengan memperkirakan darah yang menyerap pada kain atau

dengan menentukan berpa banyak kantong darah 500cc dapat terisi

Tidak meletakkan pispot pada ibu untuk menampung darah

Tidak mnyumbat vagina untuk menyerap darah

Pengeluaran darah abnormal > 500cc

Lokhia Periksa apakah ada darah keluar langsung pada saat memeriksa

Page 16: Kala I

uterus. Jika uterus berkontraksi kuat, lokhia kemungkinan tidak

lebih dari menstruasi

Kandung kemih Periksa untuk memastikan kandung kemih tidak penuh. Kandung

kemih yang penuh mendorong uterus ke atas dan menghalangi

uterus berkontraksi sepenuhnya

Kondisi ibu Periksa pada 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit

pada jam kedua setelah persalinan. Jika kondisi ibu tidak stabil,

pantau ibu lebih sering

Apakah ibu membutuhkan minum ?

Apakah ibu ingin memegang bayinya?

Kondisi bayi baru lahir Apakah bayi bernafas dengan baik/memuaskan ?

Apakah bayi kering dan hangat ?

Apakah bayi siap disusui/pemberian ASI memuaskan ?