KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V,...

44
i KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN SUPORTER SEPAK BOLA OLEH KEPOLISIAN DI HUKUM POLRES BANTUL SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI‟AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAH STRATA SATU ILMU HUKUM PEMBIMBING : Dr. MAKHRUS MUNAJAT, M.Hum FAISAL LUQMAN HAKIM. SH,M.Hum OLEH : FAJAR DWI SANTOSO 10340009 ILMU HUKUM FAKULTAS SYARI‟AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014

Transcript of KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V,...

Page 1: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

i

KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK

PIDANA YANG DILAKUKAN SUPORTER SEPAK BOLA OLEH

KEPOLISIAN DI HUKUM POLRES BANTUL

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI‟AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAH STRATA

SATU ILMU HUKUM

PEMBIMBING :

Dr. MAKHRUS MUNAJAT, M.Hum

FAISAL LUQMAN HAKIM. SH,M.Hum

OLEH :

FAJAR DWI SANTOSO

10340009

ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARI‟AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

ii

ABSTRAK

Penulisan skripsi ini di latar belakangi oleh maraknya tindak pidana suporter

sepak bola di Indonesia dan baru-baru ini juga terjadi di Bantul, Akan tetapi di

balik tindak pidana tersebut terdapat banyak permasalahan yang belum diketahui

masyarakat, setelah melakukan berbagai pra penelitian di daerah Bantul, masih

terdapat berbagai pelanggaran yang sering dilakukan oleh suporter sepak bola

yang kerap terulang misalnya pelanggaran terhadap lalu lintas.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dirumuskan permasalahan mengenai

pelanggaran tindak pidana apa yang diberlakukan Kepolisian Resor Bantul

terhadap suporter sepak bola dan juga cara atau mekanisme penanganan kasusnya

oleh Kepolisian Resor Bantul.

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan yuridis empiris, yaitu penelitian

yang mengidentifikasikan dan mengkonsepsikan hukum sebagai institusi sosial

yang riil dan fungsional dalam sistem kehidupan yang mempola. Dalam kaitannya

dengan penelitian ini, selain mendasarkan pada penelitian lapangan penyusun juga

melakukaan penelaahan secara mendalam tentang peraturan.

Adapun hasil penelitian ini diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya

tindak pidana yang dilakukan suporter sepak bola adalah terjadinya persaingan

antar kelompok suporter sepak bola, dan juga karena spontanitas dari solidaritas

yang salah karena tidak dibarengi dengan pemahaman hukum dan kedewasaan

dalam bertindak. Dari dua contoh kasus yang ditangani Polres Bantul ditetapkan

bahwa kasus tersebut dijerat Pasal 170 KUHP dengan ancaman maksimal pidana

penjara lima tahun enam bulan. Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak

pidana yang dilakukan suporter sepak bola sama saja dengan proses penanganan

kasus pidana yang lain hanya saja terdapat banyak kendala baik itu secara

eksternal maupun internal. Polisi juga berpedoman bahwa inti dari penegakan

hukum terletak pada kegiatan menserasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan

di dalam kaidah-kaidah yang ada sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir

untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan kedamaian.

Page 3: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

iii

Page 4: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

iv

Page 5: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

v

Page 6: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

vi

Page 7: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

vii

HALAMAN MOTTO

“Tetaplah Berjuang Meski Di Saat Injury Time”

“Terkadang Kita Perlu Mundur Beberapa Langkah Untuk

Mendapatkan Ancang-Ancang Yang Lebih Jauh Agar Bisa

Melompat Lebih Jauh Pula”

Page 8: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Kedua Orang Tuaku,

Para Korban Tindak Pidana Yang Dilakukan Oknum-Oknum

Suporter Sepak Bola Yang Sampai Saat Ini Belum

Mendapatkan Kejelasan Pelakunya.

Serta segenap keluarga besar

Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 9: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan

hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Kajian Yuridis Terhadap Penanganan Kasus Tindak Pidana Yang Dilakukan

Suporter Sepak Bola Oleh Kepolisian Di Wilayah Hukum Polres Bantul.” Tidak

lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, yang telah diutus untuk membawa rahmat kasih sayang bagi

semesta alam dan selalu dinantikan syafaatnya di yaumil qiyamah nanti.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi

persyaratan guna mencapai gelar sarjana hukum pada Program Studi Ilmu Hukum

Fakultas Syari‟ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta. Penyusun menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terwujud

sebagaimana yang diharapkan, tanpa bimbingan dan bantuan serta tersedianya

fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh beberapa pihak. Oleh karena itu,

penyusuningin mempergunakan kesempatan ini untuk menyampaikan rasa terima

kasih dan rasa hormat kepada:

Page 10: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

x

1. Bapak Prof. Dr. H. Musa Asy‟arie, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phi., Ph.D., selaku Dekan Fakultas

Syari‟ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

3. Bapak Udiyo Basuki, S.H., M.Hum., selaku ketua Program Studi Ilmu

Hukum Fakultas Syari‟ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

4. Bapak Dr. Makhrus Munajat,. M.Hum. dan Bapak Faisal Luqman Hakim,

S.H., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah tulus ikhlas

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan pengarahan,

dukungan, masukan serta kritik-kritik yang membangun selama proses

penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Ahmad Bahiej, S.H., M.Hum dan Bapak Budi Ruhiatudin, S.H.,

M.Hum selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan kritik dan

masukan yang sangat bermanfaat.

6. Bapak dan Ibu seluruh Staf Pengajar/Dosen yang telah dengan tulus ikhlas

membekali dan membimbing penyusun untuk memperoleh ilmu yang

bermanfaat sehingga penyusun dapat menyelesaikan studi di Program

Studi Ilmu Hukum Fakultas Syari‟ah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

7. Bapak dan Ibu seluruh Staf tata usaha prodi Ilmu Hukum

Page 11: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

xi

8. Bapak Brigadir Maryadi Satreskrim Unit 2 Polres Bantul, Bapak Aipda

Sigit Kanit 2 Satreskrim Polres Bantul, beserta semua staf satuan Resktim

Polres Bantul.

9. Drh. Agustin Eka Safriyani yang tidak henti-hentinya memberikan doa,

semangat, motivasi pada penyusun.

10. Agung Priatmoko, S.Pd, Alfan Khaerul Umam, dan tentunya teman-

teman IH-A.

11. Semua pihak yang telah membantu penyusun dalam penyusunan skripsi

ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat

penyusun sebutkan satu persatu.

Meskipun skripsi ini merupakan hasil kerja maksimal dari penyusun,

namun penyusun menyadari akan ketidak sempurnaan dari skripsi ini. Maka dari

itu penyusun dengan senang hati sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membantu dari pembaca sekalian. Penyusun berharap semoga penyusunan skripsi

ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu

pengetahuan pada umumnya dan untuk membangun hukum pidana khususnya.

Yogyakarta, 9 Juni 2014

Fajar Dwi Santoso

NIM. 10340009

Page 12: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

ABSTRAK ........................................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................. iii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................................. iv

SURAT PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian........................................................ 6

D. Telaah Pustaka.................................................................................... 8

E. Kerangka Teoretik .............................................................................. 10

F. Metode Penelitian ............................................................................... 17

G. Sistematika Penulisan ......................................................................... 20

Page 13: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

xiii

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PIDANA DAN RUANG

LINGKUPNYA ................................................................................ 22

A. Pengertian Melawan Hukum .............................................................. 22

B. Sifat Melawan Hukum ....................................................................... 24

C. Sumber Hukum dan Sumber Hukum Pidana ..................................... 32

1. Sumber Hukum............................................................................. 32

2. Sumber Hukum Pidana................................................................. 34

D. Perbuatan Pidana ........................................... .................................... 35

1. Pengertian Perbuatan Pidana ....................................................... 35

2. Jenis-jenis Perbuatan Pidana......................................................... 37

3. Delik Percobaan (Poeging Delicten) ............................................ 40

4. Delik Penyertaan (Deelneming Delicten)..................................... 41

5. Perbarengan Pidana (Concursus Delicten).................................... 44

6. Perbuatan Pengulangan (Recidive Delicten)................................. 47

E. Pertanggungjawaban Pidana ............................................................... 49

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG POLRES BANTUL DAN

PENANGANAN KASUS PIDANA ............................................

......................................................................................................... 56

A. Gambaran Umum Polres Bantul ..................................................... 56

1. Visi Polres Bantul .................................................................... 56

2. Misi Polres Bantul .................................................................... 57

3. Letak Geografis Polres Bantul ................................................. 58

Page 14: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

xiv

4. Demografi Polres Bantul ......................................................... 60

5. Kebijakan Polres Bantul .......................................................... 63

B. Tinjauan Umum Penanganan Kasus Pidana ................................... 64

BAB IV ANALISIS TENTANG TINDAK PIDANA YANG

DILAKUKAN SUPORTER SEPAK BOLA DAN

PENANGANANNYA OLEH KEPOLISIAN DI POLRES

BANTUL ......................................................................................... 72

A. Penetapan Tindak Pidana Yang Diberikan Kepolisian Resor Bantul 72

B. Penanganan Pihak Kepolisian Resor Bantul Terhadap Tindak Pidana

Yang Dilakukan Suporter Sepak Bola ............................................. 77

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 85

A. Kesimpulan ...................................................................................... 85

B. Saran ................................................................................................ 86

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 87

LAMPIRAN

Page 15: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang paling populer di dunia

saat ini. Dapat dikatakan bahwa setiap orang pasti mengenal sepakbola, sekalipun

orang itu tidak menyukainya. Olah raga ini juga disebut sebagai olah raga yang

paling merakyat karena hampir bisa ditonton oleh semua golongan dan lapisan

dalam masyarakat.

Sepak bola selain sangat digemari untuk dimainkan, tetapi permainan yang

dimainkan oleh sebelas orang pemain dalam satu tim ini juga mampu menarik

banyak perhatian publik untuk menikmatinya dengan cara melihat atau

menotonnya. Terkait dalam hal ini terdapat pula istilah suporter dari sekumpulan

penonton, untuk membedakan antara penonton dan supporter memang gampang-

gampang susah karena kekerabatan diantaranya cukup dekat, namun istilah

penonton maknanya lebih luas lagi dibandingkan dengan istilah supporter. Artinya

bahwa setiap suporter semestinya merupakan penonton, maka sebaliknya tidak

semua penonton merupakan suporter. Namun satu hal yang pasti yang

membedakan keduanya adalah bahwa supporter bersifat aktif, memberikan

Page 16: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

2

dukungan dengan motivasi dan dilandasi oleh perasaan cinta yang terluapkan

dalam sebuah fanatisme tertentu.1

Para penonton sepak bola atau yang lazim disebut suporter sepak bola

berasal dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak sampai dewasa. Namun

kecenderungan perbuatan yang menyimpang dalam pertandingan sepak bola

dilakukan pada umumnya oleh para remaja. Dimana remaja, masih berada dalam

massa transisi dalam mencari jati diri sehingga emosi yang ada dalam dirinya

pada saat menonton sepak bola secara langsung bisa diwujudkan dalam tindakan-

tindakan anarkis yang bahkan mungkin mengarah kepada tindak pidana.Kecintaan

mereka terhadap klub kesayangannya berdampak terhadap tindakan yang mereka

lakukan. Ketika klub kesayangannya menang mereka atau para suporter ini

membangga-banggakan klub kesayangannya. Dan pada saat klub kesayangannya

kalah mereka melakukan hal-hal yang menyimpang bahkan melakukan tindakan

yang dapat dikategorikan melakukan tindak pidana.

Kehadiran para supporter baik itu dalam mendukung klub-klub yang

berlaga dalam kompetisi lokal maupun dalam rangka mendukung tim kesebelasan

negara dinilai cukup efektif, mereka dapat memberikan semangat bertanding

kepada para pemain dilapangan hijau terutama saat sebuah tim sedang menjalani

laga atau pertandingan diluar kandang, kehadiran para supporter tersebut dapat

menjadi motivasi tersendiri ditengah kepungan dominasi lagu dan yel-yel suporter

tuan rumah.

1 Teguh Saputra, Konflik Antara Kelompok Suporter PSIM Yogyakarta (Persatuan

Sepakbola Indonesia Mataram), (Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2011), hal 1

Page 17: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

3

Kemunculan suporter yang teroganisir dipelopori oleh supporter -

supporter dari benua biru yakni benua eropa, tempat olah raga ini mulai popular.

Di Italia kita mengenal supporter Ultras, di Denmark terdapat superter yang

dikenal sebagai Rollingan, dan di Skotlandia dikenal sebagai kelompok supporter

Tartan Army.2 Para supporter tersebut muncul dengan berbagai aksinya yang

mencolok seperti tubuhnya dicat warna-warni atau dengan nyanyian-nyanyian

pendek disertai dengan gerak tubuh yang kompak.

Kemunculan suporter sepak bola di Indonesia beragam ada yang sejak era

perserikatan atau dari tahun pertama berdirinya klub sudah mempunyai suporter

yang setia mendukung klub tersebut bertanding, ada pula kemunculan suporter

yang dimulai dengan bergulirnya sistem kompetisi sepak bola Indonesia

berbentuk galatama, yang terdiri dari klub – klub yang dianggap professional dan

juga gabungan dari klub–klub perserikatan yang dianggap masih amatir. Sebagian

besar kelompok supporter tersebut pada masa ini terbentuk atas dasar inisiatif dari

pengelola klub sehingga para pengurus inti yang ada dalam tubuh kelompok

supporter tersebut ditunjuk dan ditetapkan oleh pengurus klub. Kondisi ini tidak

dan belum banyak berubah saat kompetisi galatama dan perserikatan dilebur

dalam satu liga yang bernama Liga Indonesia pada 1994 atau pada musim

2 Anung Handoko, Sepak Bola Tanpa Batas, (Yogyakarta : Kanisius, 2007), hal 71

Page 18: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

4

kompetisi 1993 – 1994. Kegiatan–kegiatan yang dilakukan oleh kelompok

suporter saat itu masih bersifat insidental, hanya saat ada pertandingan.3

Kemunculan supporter yang teroganisir dan bisa dibilang kreatif dalam hal

cara mendukung klub kesayangan mereka dan mulai mengorganisir diri mereka

sendiri tanpa adanya campur tangan dari pihak klub diantaranya ada viking dan

aremania. Viking adalah kelompok yang mulai teroganisir dan memecahkan diri

dari Bobotoh, sehingga adanya dan terbentuknya mereka murni dari inisiatif dari

mereka sendiri untuk lepas dari campur tangan pihak klub. Aremania berdiri tanpa

campur tangan dari pihak klub, ide pencetusan kelompok supporter arema ini

datang dari pemain asing arema yang berasal dari Chile yaitu Juan Rubio. Dia

membawa beberapa kaset-kaset yang berisikan gerakan-gerakan supporter dalam

mendukung kesebelasan kesayangannya. Aremania kemudian mengadopsi

beberapa lagu dan gerakan yang disesuaikan dengan karakter mereka.4

Fenomena kemeriahan sepak bola yang sudah mendunia dan disadari atau

tidak telah mengubah pola pikir orang – orang terutama para pencinta olahraga ini

dari seorang yang mempunyai pola pikir normal dapat menjadi seorang dengan

pola pikir fanatik yang sangat mencintai dan setia terhadap klub sepak bola yang

didukungnya. Dapat terlihat hampir dalam setiap pertandingan sepak bola para

3 Feri Istanto, Perempuan Suporter Sepak Bola, Studi Tentang Motivasi dan Kesadaran

Gender Pada Suporter Perempuan Slemania, (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gajah

Mada Yogyakarta : 2005), hal 1

4 Anung Handoko, Sepak Bola Tanpa Batas, (Yogyakarta : Kanisius, 2007), hal 72-73

Page 19: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

5

supporter fanatik ini kerap kali melakukan tindak-tindak pidana mulai dari

pelanggaran sampai kejahatan.

Fanatisme berlebihan dari para supporter sepak bola dalam mendukung

tim kesebelasan yang disayanginya kadang kala berubah menjadi tindakan yang

anarkis dengan merusak segala fasilitas di dalam maupun di luar stadion, terutama

apabila tim yang dibelanya mengalami kekalahan.5 Tindak anarkisme semakin

parah saat rivalitas klub tim kesayangan mereka bertanding dengan rival timnya

yang mempunyai supporter fanatik dan telah dianggap sebagai musuh. Banyak

sekali contoh perseteruan antar supporter di Indonesia ini bahkan tidak hanya

rusuh antar supporter berbeda klub tapi rusuh antar supporter sesama klub yang

dibela dan tentunya tindak anarkisme ini bertentangan dengan norma hukum yang

berlaku di Indonesia yang dalam hal ini diatur dalam Kitab Undang – Undang

Hukum Pidana karena suporter itu merupakan kumpulan individu yang

membentuk massa dalam jumlah yang sangat besar, ratusan bahkan sampai

ribuan. Ketika orang berada dalam kerumunan, identitas personal bisa hilang

berganti dengan spirit komunalisme. Dalam 3 kondisi seperti ini, kekerasan

kolektif pun gampang meledak karena orang sudah tidak takut lagi untuk

melakukan pelanggaran hukum secara berjamaah. Dengan demikian, orang yang

tergabung dalam massa merasa tidak takut lagi melanggar norma-norma yang ada.

Hal-hal yang tersimpan dalam kompleks terdesak yang bersifat laten muncul

keluar, merealisasikan dirinya dengan bertindak sesuka hati tanpa kendali. Bagi

5 Eriyanto, Dosa – Dosa Nurdin Halid (Ketum PSSI), (Yogyakarta : GalangPress. 2011),

Hal 12

Page 20: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

6

mereka bisa menghancurkan musuh adalah sesuatu yang membanggakan dan

dapat pula dibanggakan pada anggota lain dalam satu kelompok supporter tersebut

dan lalu bagaimanakah cara untuk memberikan efek jera bagi mereka.

Hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya di atas dan juga karena baru-

baru ini terdapat suatu kasus di Bantul yang membuat penulis tertantang untuk

meneliti kajian penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan supporter sepak

bola yang sekaligus menjadi pokok perhatian dalam penelitian ini dengan judul

Kajian Yuridis Tehadap Penanganan Kasus Tindak Pidana Yang Dilakukan

Suporter Sepak Bola Oleh Kepolisian Di Wilayah Hukum Polres Bantul.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka penelitian ini akan

berfokus pada permasalahan–permasalahan sebagai berikut :

1. Pelanggaran tindak pidana apa yang diberlakukan kepolisian Polres Bantul

terhadap suporter sepak bola ?

2. Bagaimana bentuk penanganan polisi dalam menghadapi tindak pidana

yang dilakukan suporter sepak bola di Polres Bantul ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

Page 21: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

7

a. Mengetahui dan menganalisa faktor penyebab tindak pidana yang

dilakukan oleh para suporter sepak bola.

b. Mengetahui dan memperoleh data tentang bagaimana cara penanganan

dan penanggulangan pihak kepolisian Polres Bantul terhadap tindak-

tindak pidana yang dilakukan oleh para suporter sepak bola.

2. Kegunaan Penelitian

a. Manfaat praktis :

Melalui Penelitian ini diharapkan bahwa dengan mengetahui tindak-tindak

pidana yang dilakukan oleh suporter sepak bola tersebut dapat juga

mengetahui akar masalahnya dan bagaimana supporter sepak bola tersebut

melakukan tindak pidana sehingga dapat ditemukan jalan keluar berupa

tindakan nyata dari pihak penegaka hukum mencegah dan meminimalisir

tindak-tindak pidana tersebut.

b. manfaat akademis :

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran teoritis,

dalam sebuah kajian yuridis tentang penanganan dan penanggulangan

tindak pidana yang dilakukan supporter sepak bola di Polres Bantul.

Page 22: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

8

D. Telaah Pustaka

Telaah pustaka merupakan salah satu bagian penting dalam melakukan

penulisan terhadap suatu penelitian, dalam telaah pustaka ini penulis diharuskan

mencantumakan beberapa literatur yang digunakan dan hampir sama dengan yang

akan dikaji dalam penelitiannya. Dalam hal ini penulis dituntut untuk menemukan

minimal lima buah literatur berupa skripsi atau hasil penelitian yang mempunyai

judul dan tema berkaitan dengan supporter sepak bola.

Konflik Antara Kelompok Suporter PSIM Yogyakarta (Persatuan

Sepakbola Indonesia Mataram) karya Teguh Saputra mahasiswa fakultas Isoshum

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta terbit 2011. Karya ilmiah

berupa skripsi ini mengkaji aspek sosiologis terhadap subuah konflik intern yang

ada pada supporter klub sepak bola PSIM Yogyakarta (Persatuan Sepakbola

Indonesia Mataram) dengan mengkaji hanya segala sesuatu tentang supporter

PSIM tersebut dengan metode sosiologis pendekatan subjektif dan kualitatif.

Perempuan Suporter Sepak Bola, Studi Tentang Motivasi dan Kesadaran

Gender Pada Suporter Perempuan Slemania. Skripsi karya Feri Istanto mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada Yogyakarta yang terbit

pada tahun 2005. Karya tulis ilmiah berupa skripsi hasil dari Fery Istanto ini

mengkaji tentang gender. Meskipun dalam hal acuan gender adalah supporter

sepak bola tetapi tidak sama sekali mirip dengan yang sebelumnya. Penekanan

dalam tulisan skripsi ini yakni bahwa supporter perempuan sleman tidak boleh

Page 23: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

9

diintimidasi secara gender. Metode dalam skripsi ini pula tidak menggunakan

kajian ilmu hukum dalam pokon kajiannya.

Tinjauan Sosial Terhadap Perilaku Agresi Suporter Persebaya “Bonek”.

Laporan penelitian program kreatifitas mahasiswa Universitas Negeri Malang

oleh Orista Vella Anggraningtyas pada tahun 2010. Laporan Penelitian hasil dari

Orista Vella Angraningtyas ini memberikan penjelasan terkait suporter sepak bola

khususnya suporter Persebaya Surabaya. Dalam studinya penulis merujuk pada

teori-teori psikologi masa, keasadaran kelompok yang intinya bertitik fokus pada

kajian psikologi.

Strategi Humas Organisasi Bonek “GREEN FORCE 27” Terhadap Publik

Eksternal Pada Laga Indonesia Premier League 2011 - 2012 Dalam Memperbaiki

Image. Laporan penelitian hasil dari Rhesi Kharisma Hapsari pada tahun 2012.

Laporan penelitian hasil dari Rhesi Kharisma Hapsari ini memaparkan tentang

bagaimana peranan humas dalam sebuah organisasi khususnya Bonek “GREEN

FORCE 27” dalam membangun citra yang baik agar dapat memperbaiki image di

masyarakat dengan kajian sosiologi.

Jurnal Kohesifitas Suporter Tim Sepak Bola Persija. Karya Bayu

Wicaksono Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Tahun 2010. Karya ilmiah

berupa jurnal hasil dari Bayu Wicaksono dari Fakultas Psikologi Universitas

Gunadarma ini menjelaskan tentang kohesivitas suporter terhadap tim yang

didukung khususnya tim Persija Jakarta dengan menyebutkan beberapa faktor dan

ciri kohesivitas melalui kajian psikologi.

Page 24: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

10

Demikian telaah pustaka yang penulis lakukan untuk menunjukan

keorisinalan dalam kajian penulisan penelitian ini dan dari hasil perbandingan

kedua literatur yang disampaikan diatas bahwa penelitian ini orisinil dan tidak

memplagiat penelitian sebelumnya dan memacu semangat untuk melakukan

penlitian yang berbeda dari yang sebelumnya.

E. Kerangka Teoretik

Penegakan hukum pidana di Indonesia masih belum tercapai seperti apa

yang diharapkan. Hal ini tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan yang terdapat

pada setiap komponen-komponen penegak hukum, baik peraturan maupun aparat

hukumnya. Tindak pidana yang terjadi pada suatu pertandingan sepak bola dapat

dijadikan sebagai contoh. Penegakan hukum pada tindak pidana yang dilakukan

oleh suporter sepak bola yang anarkis ternyata belum difungsikan sebagaimana

mestinya. Padahal dalam peraturan perundang-undangan secara jelas mengatur

dan melarang perbuatan tindak pidana tersebut.

Bagaimanapun juga suatu tindak pidana tidak dapat ditolerir karena

Tujuan hukum menjadi sangat jelas. Apalagi, tatkala Indonesia menyatakan diri

dalam konstitusinya sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945,

yang menyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum. Negara ini

bukanlah negara sosial yang sudah mulai melupakan asas legalitas6 kita masih

menganut faham legalitas atau asas legaliatas yang apabila ketentuannya dilanggar

6 Ahmad Bahiej, Hukum Pidana, (Yogyakarta : Bidang Akademik UIN, 2008), hal 19

Page 25: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

11

maka siapapun itu seyogyanya harus dipidanakan atau menjalani proses

pemidanaan yang tertuang juga dalam pasal 1 ayat (1) Kitab Undang – Undang

Hukum Pidana ( KUHP ) berbunyi :

Suatu perbuatan tidak dapat dipidana, kecuali berdasarkan kekuatan

ketentuan perundang – undangan yang telah ada.

Maka dari itu para suporter yang melakukan tindak pidana harusnya

diberikan sanksi sesuai dengan tindakan yang dilakukannya agar mereka bisa

merasa jera dengan sanksi pidana yang diberikan karena pidana merupakan salah

satu dari tiga masalah pokok dalam hukum pidana, selain masalah

pertanggungjawaban pidana, dan masalah tindak pidana. Pidana menjadi ciri

khusus dalam hukum pidana dan membedakan dari jenis hukum yang lain. Pidana

berarti nestapa, sengsara atau penderitaan yang dikenakan terhadap pelaku tindak

pidana.7 Beberapa tindak pidana yang dilakukan Suporter sepak bola yang

ditemukan selama pra penelitian:

1. Penghinaan

Tindak pidana yang paling banyak dilakukan oleh suporter adalah terjadinya

berbagai bentuk penghinaan. Dari hasil pengamatan secara langsung menunjukkan

bahwa penghinaan yang paling sering ditujukan kepada wasit, hakim garis,

suporter lawan, serta pemain lawan. Peraturan Undang-Undang telah diatur dalam

Pasal 310 ayat (1) KUHP, yang rumusannya sebagai berikut :

7 Ahmad Bahiej, Hukum Pidana, (Yogyakarta : Bidang Akademik UIN, 2008), hal 23

Page 26: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

12

Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik orang,

dengan menuduh sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu

diketahui umum, diancam karena pencemaran, dengan tindak pidana

penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak tiga

ratus rupiah.

Menurut peraturan pertandingan khusus Kompetisi PSSI, dalam pasal 34

ayat 1, yaitu:

Penghinaan adalah tindakan atau gerakan dan perbuatan atau bentuk

pengeluaran perkataan yang tidak patut, baik dari segi sportivitas

olahraga, sopan santun, dan adat istiadat yang dilakukan oleh

peserta, offisial, pemain terhadap lawan tandingnya, aparat

pertandingan (wasit dan instruktur pertandingan) ataupun terhadap

pengurus PSSI yang dilakukan baik di dalam maupun di luar

lapangan.

2. Penganiayaan

Tindak pidana lain yang sering terjadi adalah penganiayaan sebagai akibat yang

ditimbulkan beberapa oknum yang memicu kerusuhan serta penghinaan yang

dilakukan oleh suporter lawan sehingga memancing emosi suporter yang

mengakibatkan terjadinya penganiayaan. Yang paling sering menjadi korban

penganiayaan adalah pemain kesebelasan lawan, wasit, dan suporter lawan.

Peraturan Perundang-undang penganiayaan diatur dalam pasal 351 ayat 1 sampai

dengan ayat (5), yang bunyi rumusannya sebagai berikut :

a. Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua

tahun delapan bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah.

Page 27: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

13

b. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat yang bersalah

dikenakan pidana penjara paling lama lima tahun.

c. Jika mengakibatkan mati, dikenakan pidana penjara paling lama

tujuh tahun

d. Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.

e. Percobaan untuk melakukan kejahatan.

Perkelahian yang melibatkan suporter secara umum dapat digolongkan pula tindak

pidana melakukan kekerasan terbuka yang ditujukan terhadap orang-orang. Hal

tersebut oleh pembentuk undang-undang telah diatur dalam pasal 170 ayat (1)

sampai dengan ayat (3) KUHP, yang rumusannya sebagai berikut :

Barangsiapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama

menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang, diancam

dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.

Ke-(1) Dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun, jika dengan sengaja

menghancurkan barang atau jika kekerasan yang digunakan

mengakibatkan luka-luka.

Ke-(2) Dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun, jika kekerasan

mengakibatkan luka-luka berat

Ke-(3) Dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun jika kekerasan

mengakibatkan maut.

Berdasarkan peraturan pertandingan khusus kompetisi PSSI, dalam pasal 34 ayat

(2), yaitu :

Penganiayaan adalah tindakan atau gerakan dan perbuatan atau

perlakuan lainnya yang bersifat menyakiti terhadap fisik manusia,

antara lain dengan cara pemukulan, perkelahian, dan atau

Page 28: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

14

pengeroyokan yang dilakukan oleh peserta, ofisial atau pemain,

terhadap lawan tandingnya, aparat pertandingan (wasit dan instruktur

pertandingan) ataupun terhadap pengurus PSSI yang dilakukan baik

dalam maupun di luar lapangan pertandingan

Sanksi yang digunakan PSSI terhadap penghinaan dan atau penganiayaan yang

dilakukan oleh suporter dalam Kompetisi Liga indonesia diatur dalam Pasal 34

ayat (7), yaitu :

Ke-(1) : Terhadap tuan rumah tidak diperkenankan menyelenggarakan satu

kali pertandingan berikutnya di stadion tempat penyelenggaraan

dan harus memindahkan ke lapangan/stadion lain yang memenuhi

persyaratan serta berjarak minimal 100 km dari kota tempat

penyelenggaraan pertandingan.

Ke-(2) : Ketentuan yang dimaksud pada ayat (7) ke (1) seluruh biaya

teknis pertandingan menjadi beban tuan rumah ke tempat

penyelenggaraan pertandingan yang ditetapkan dalam hukuman.

Ke-(3) : Pertandingan kompetisi yang harus dipindahkan ke stadion lain

seperti yang termaksud dalam ayat (7) ke (10) pasal ini dilakukan

pada saat peserta yang dihukum tersebut, bertindak selaku tuan

rumah penyelenggara dan harus diselenggarakan pada

pertandingan kompetisi berikutnya yaitu pertandingan kompetisi

terdekat minimal 7 (tujuh) hari sesudah keputusan komite disiplin

PSSI mengenai hal ini diumumkan.

Ke-(4): Pertandingan tersebut pada ayat (7) ke (3) di atas

penyelenggaraannya akan ditetapkan oleh pengurus PSSI sesuai

dengan keputusan Komite Disiplin.

Page 29: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

15

3. Menghancurkan atau merusakan barang milik orang lain, sarana dan prasarana

umum merupakan tindak pidana terhadap barang, dalam Pasal 406 ayat (1),

yang rumusannya sebagai berikut :

Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan,

merusakkan, membikin tak dapat dipakai atau menghilangkan

barang sesuatu atau seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan

orang lain, diancam dengan pidana dua tahun delapan bulan atau

denda paling banyak tiga ratus rupiah.

Akan tetapi sebagaimana yang telah diketahui bersama bahwa kriminalitas

merupakan bagian dari kehidupan kita, dan sebagai suatu gejala yang nyata

(empiris) yang harus ditinjau dari berbagai sudut8 termasuk ulah anarkis suporter

sepak bola selalu ada dan menghiasi media cetak dan elektronik karena

sesungguhnya mencegah kejahatan adalah lebih baik daripada mencoba mendidik

penjahat menjadi orang baik kembali.9 Maka perlu kita kaji apa sebenarnya yang

melandasi ulah para suporter tersebut dengan perspektif kriminologi karena

kriminologi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang deskriptif dan empirik.10

Karena terbukti masih saja menyisakan permasalahan berbagai masalah sosial di

Indonesia.11

maka dari itu penelitian ini dilengkapi dengan kajian kriminologi.

8 Stephan Hurwitz, Criminology, diterjemahkan Moeljatno, (Jakarta : Bina Aksara, 1986),

hal 21

9 Bon Borger, Pengantar Tentang Kriminolog (cetakan keempat), terjemahan Koesnoen,

(Jakarta : Ghalia Indonesia, 1977), hal 169

10 Stephan Hurwitz, Criminology, terjemahan Moeljatno, (Jakarta : Bina Aksara, 1986),

hal 18

11 Ahmad Bahiej, Hukum Pidana, (Yogyakarta : Bidang Akademik UIN, 2008), hal 71

Page 30: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

16

Tindak pidana suporter yang kompleks membuat penyusun juga

menggunakan konsep kriminologi karena kriminologi dan hukum pidana saling

berhubungan sehingga disini kita perlu mempelajari pula situasi kriminal dan

perbuatan pidana yang akhirnya dapat dibuat klasifikasi tentang tipe-tipe

perkiraan tentang cara penanggulangan yang paling tepat.12

Montesque menyatakan bahwa bentuk perundang – undangan yang baik

harus lebih mengutamakan pencegahan kejahatan daripada penghukuman.13

Nilai-

nilai tentang kejahatan oleh Montesque tersebut kini mulai akan diterapkan di

Indonesia contoh beberapa perkembangan mengenai pidana dan pemidanaan yang

membutuhkan atau bahkan didasari dari segi kriminologi dalam rancangan KUHP

diantaranya sebagai berikut :

Rancangan KUHP dalam pasal 50 :

a. mencegah dilakukan tindak pidana dengan menegakkan norma

hukum demi pengayoman masyarakat.

b. menyelesaikan konflik yang ditimbulkan oleh tindaak pidana.

c. memulihkan keseimbangan.

d. mendatangkan rasa damai dalam masyarakat

e. memasyarakatkan terpidana dengan mengadakan pembinaan

sehingga menjadi orang baik dan berguna.

f. membebaskan rasa bersalah pada terpidana.

12

Ahmad Bahiej, Hukum Pidana, (Yogyakarta : Bidang Akademik UIN, 2008), hal 1-2

13 Bon Borger, Pengantar Tentang Kriminolog (cetakan keempat), terjemahan Koesnoen,

)Jakarta : Ghalia Indonesia, 1977), hal 13

Page 31: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

17

Maka dari itu dengan konsep kriminologi yang bersifat faktual akan

mendapaktan maanfaat yang berbeda dari hanya sekedar mengkaji sebuah delik

secara normatif sebagaimana manfaat dari ilmu kriminologi sebagai kontrol sosial

terhadap pelaksanaan hukum pidana.14

Selanjutnya dengan dipertajam dengan

kajian yuridis sebagai alat bedah utama peneliti akan mengkaji tindak-tindak

pidana yang dilakukan oleh suporter sepak bola dengan judul Kajian Yuridis

Terhadap Penanganan Kasus Tindak Pidana Yang Dilakukan Suporter Sepak Bola

di Polres Bantul.

F. Metode Penelitian

1. Sifat Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan Yuridis Empiris, Yaitu

penelitian yang dilakukan secara langsung kepada narasumber dengan

mendasarkan pada data primer sebagai data utamanya dengan ditambah

dengan studi normatif sebagai pelengkap sebuah penelitian ini.

2. Sumber Penelitian

a. Data Primer

Data Primer ini akan diperoleh dari hasil penelitian dilapangan yakni

didapatkan langsung melalui interview atau wawacara serta pengamatan

langsung.

14

Yesmil Anwar Adang, Kriminologi, (Bandung : Refika Aditama, 2011), hal 57

Page 32: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

18

b. Data Sekunder

Data sekunder ini akan dapat diperoleh dari penelitian yang berupa

bahan-bahan hukum seperti :

1) Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer adalah bahan yang memiliki kekuatan mengikat

yang berkaitan dengan obyek penelitian yakni :

a) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

b) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)

c) Perundang-Undangan lainnya yang berkaitan seperti Perkap Nomor

14 Thaun 2012 Tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana

2) Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder adalah bahan yang memberikan penjelasan

terhadap bahan hukum primer, misalnya :

a) Buku literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan.

b) Hasil penelitian -penelitian para pakar hukum terkait masalah yang

diteliti.

Page 33: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

19

c) Makalah-Makalah dan karya tulis lainya yang berkaitan dengan

penelitian ini.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten Bantul dan bertepatan di Polres

Bantul.

4. Penentuan Responden

Responden yang akan dijadikan objek penelitian ini adalah polisi guna

mempermudah mendapatkan informasi yang otentik dan faktual dalam

penelitian ini.

5. Alat dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini akan dilakukan dengan alat dan teknik sebagai berikut :

a. Alat yang digunakan yakni pedoman wawancara.

b. Teknik yang akan digunakan dalam penelitian ini yakni dengan teknik

wawancara atau interview, yaitu dengan cara melakukan tanya jawab

kepada pihak-pihak yang terkait, selain itu teknik yang digunakan dalam

melengkapi penalitian ini yakni teknik kepustakaan, yaitu suatu teknik

penelaahan bersifat normatif dari berbagai peraturan perundang-undangan

serta berbagai macam literatur-literatur lainya yang berkaitan dengan

permasalah penelitian ini.

Page 34: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

20

6. Analisis Data

Dalam pengelolaan dan menganalisis suatu data yang diperoleh dalam

penelitian akan mengkunakan analisis kualitatif. Yaitu analisis yang tidak

mementingkan banyaknya data yang diperoleh atau kuantitatif tetapi

cenderung bagaimana kualiatas data yang diperoleh dan dilakukan

pendataaan yang disusun secara sistematis sehingga didapat gambaran

masalah atas suatu keadaan yang diteliti. Selain ituu juga melakukan metode

induktif, yaitu kesimpulan yang dimulai dari pernytaan atau fakta – fakta

umum menuju yang bersifat khusus sehingga didapat suatu gambaran yang

jelas tentang suatu masalah atau suatu keadaan yang diteliti dan biasanya

metode ini juga dapat disebut dengan metode piramida terbalik.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

Pada bab pertama, berisikan pendahuluan yang meliputi dari latar belakang

masalah, pokok masalah atau rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, telaah

pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian, serta sistemakita penulisan.

Pada bab kedua, berisikan pembahasan yang ditujukan pada teori mengenai

tinjauan umum tentang piana dan ruang lingkupnya, yang meliputi pengertian

melawan hukum, sifat melawan hukum, sumber hukum dan sumber hukum

pidana, perbuaran pidana dan pertanggungjawaban pidan.

Page 35: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

21

Pada bab ketiga, berisikan pembahasan dan tinjauan umum tentang Polres

Bantul dan penanganan kasus pidana. Yang meliputi tentang profil Polres

Bantul, dan tinjauan umum tentang penanganan kasus pidana.

Pada bab keempat, berisikan pembahasan yang ditujukan pada hasil

penelitian dan analisis data yang dilakukan.

Pada bab kelima, merupakan penutup yang berisikan bagian akhir dari

penulisan penelitian ini yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Dalam bab ini

penulis akan menguraikan mengenai kesimpulan dan saran terkait

permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.

Page 36: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan akhir dari proses penulisan ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Faktor dari munculnya tindak pidana yang dilakukan suporter sepak bola

di Bantul terdapat adanya persaingan antar kelompok suporter yang ada

juga karena spontanitas dari solidaritas yang salah karena tidak dibarengi

dengan pemahaman hukum dan kedewasaan dalam bertindak. Sehingga

dalam contoh kasus yang telah disebutkan di dalam skripsi ini Polres

Bantul menetapkan bahwa tindakan mereka telah melanggar ketentuan

Pasal 170 KUHP dengan acaman pidana penjara maksimal lima tahun

enam bulan.

2. Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

suporter sepak bola sama saja dengan proses penanganan kasus lainnya

hanya saja terdapat banyak kendala baik itu secara eksternal maupun

internal. Bagi para penegak hukum termasuk polisi berpedoman bahwa inti

dari penegakan hukum terletak pada kegiatan menserasikan hubungan

nilai-nilai yang terjabarkan di dalam kaidah-kaidah yang ada dan juga

sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir untuk menciptakan,

memelihara dan mempertahankan kedamaian sehingga terkadang proses

penyidikan dihentikan agar tercipta kondusifitas yang diinginkan sesuai

Page 37: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

86

asas manfaat hukum nemun dengan memperhatikan situasi dan kondisi

terlebih dahulu.

B. Saran

Terhadap apa yang telah penulis peroleh dari hasil telah dipaparkan

sebelumnya, ada beberapa hal yang ingin penulis sampaikan sebagai saran dan

masukan berupa pemikiran pribadi dari penulis.

1. Perlu adanya rancangan peraturan perundang-undangan baru atau

pembaruan KUHP mengenai pertanggungjawaban pidana ketua kelompok

atau paling tidak dengan kekuatan hukum yang jelas kelompok suporter

tersebut dapat dibubarkan suporter apabila seorang oknum suporter atau

sekelompok suporter melakukan tindak pidana yang sudah sangat

meresahkan.

2. Mengenai aparat penegak hukum yang dalam hal ini pihak kepolisian perlu

ditingkatkannya bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preventif

yang dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan hukum pada

masyarakat terutama suporter, agar tidak terjadi salah penafsiran dalam

masyarakat seperti contohnya suporter dianggap bebas melakukan

pelanggaran lalu lintas.

3. Terakhir untuk para suporter di tanah air khususnya di Bantul. Penulis

hanya ingin menyampaikan bahwa hidup bebas bukanlah hidup yang tanpa

aturan, melaikan hidup jadi diri sendiri tidak terpengaruh gaya hidup

radikal suporter luar negeri yang mengerikan.

Page 38: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

87

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Buku :

Ali, Makhrus. Dasar-Dasar Hukum Pidana, Jakarta : Sinar Grafika, 2012

Anwar Adang, Yesmil. Kriminologi, Bandung : Refika Aditama, 2011

Bahiej, Ahmad. Hukum Pidana, Yogyakarta : Bidang Akademik UIN, 2008

Borger, Bon. Pengantar Tentang Kriminolog (cetakan keempat), terjemahan

Koesnoen, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1977

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai

Pustaka, 2001

Eriyanto, Dosa – Dosa Nurdin Halid (Ketum PSSI), Yogyakarta : GalangPress.

2011

Handoko, Anung. Sepak Bola Tanpa Batas, Yogyakarta : Kanisius, 2007

Huda, Chairul. Dari Tiada Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Tiada

Pertanggungjawaban Pidana Tanpa Kesalahan, Jakarta : Kencana, 2006

Hurwitz, Stephan. Criminology, diterjemahkan Moeljatno, Jakarta : Bina Aksara,

1986

Ishaq, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, Jakarta : Sinar Grafika, 2008

Kansil, C.S.T. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta : Balai

Pustaka, 1982

Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Bandung : Sinar Baru, 1984

Loqman, Loebby. Beberapa Ikhwal di dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun

1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta : Datacom,

1991

Marpaung, Leden. Asas Teori Praktek Hukum Pidana, Jakarta : Sinar Grafika,

2005

Mas, Marwan. Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004

Mertokusumo, Sudikno. Mengenal Hukum Suatu Pengantar (edisi kelima),

Yogyakarta : Liberty, 2003

Page 39: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

88

Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana (cetakan kedelapan), jakarta : Rineka Cipta,

2008

Moeljatno, Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana, Jakarta : Bina

Aksara, 1983

Muladi dan Nawawi Arif, Barda. Bunga Rimpai Hukum Pidana, Bandung :

Alumni, 2010

Nawawi Arif, Barda. Pembaharuan Hukum Pidana dalam Persepektif Kajian

Perbandingan, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2005

Prodjodikiro, Wirjono. Asas-Asas Hukum Pidana Indonesia, Bandung : Eresco,

1986

Raharjo, Satjipto. Ilmu Hukum (cetakan kelima), Bandung : Citra Aditya Bakti,

2000

Reksodiputro, Mardjono. Hak Asasi Manusia dalam Sistem Peradilan Pidana,

Pusat Pelayanan Keadilan dan Pengabdian Hukum. Jakarta : Universitas

Indonesia. 1995

Sakidjo, Aruan, dan Purnomo, Bambang. Hukum Pidana Dasar Aturan Umum

Hukum Pidana Kodifikasi. Jakarta : Ghalia Indonesia, 1990

Saleh, Roeslan. Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana : Dua

Pengertian Dasar dalam Hukum Pidana, Jakarta : Aksara Baru, 1981

Saleh, Roeslan. Sifat Melawan Hukum dari Perbuaran Pidana, Jakarta : Aksara

Baru, 1987

Soekanto, Soerjono. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum.

Jakarta : Rajawali, 1996

Tongat, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia dalam Perspektif Pembaharuan,

Malang : UMM Press, 2008

Wahid, Abdul dan Labib, Mohammad. Kejahatan Mayantara (Cyber Crime),

Jakarta : Refika Aditama, 2005

Zainal Abidin, Andi. Hukum Pidana I cetakan kedua, Jakarta : Sinar Grafika,

2007

Daftar Skiripsi dan Karya Tulis Ilmiah :

Page 40: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

89

Hanafi, Reformasi Sistem Pertanggungjawaban Pidana, Jurnal Hukum, Vol. 6

No. 11 Tahun 1999

Istanto, Feri. Perempuan Suporter Sepak Bola, Studi Tentang Motivasi dan

Kesadaran Gender Pada Suporter Perempuan Slemania, Skripsi,

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada Yogyakarta :

2005

Saputra, Teguh. Konflik Antara Kelompok Suporter PSIM Yogyakarta (Persatuan

Sepakbola Indonesia Mataram), skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan

Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2011

Internet :

Kebijakan Kapolda DIY, http://www.jogja.polri.go.id/content/kebijakan-kapolda-

diy.html diakses tanggal 15 Mei 2014

Profil Polres Bantul, http://humaspolresbantul.blogspot.com/p/blog-page_18.html,

diakses tanggal 12 Mei 2014

Page 41: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

90

L A M P I R A N

Page 42: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

91

Nama : Fajar Dwi Santoso

Tempat/Tgl lahir : Karawang, 27 November 1990

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum kawin

Tinggi/Berat Badan : 165 cm/55 kg

Alamat : Jopiatan, Rt. 02, Serut, Palbapang, Bantul

Riwayat Pendidikan

Sekolah Tahun

SMA Negeri 3 Karawang 2005-2008

SMP Negeri I Rengasdengklok 2002-2005

SD Negeri Kalangsurya IV 1996-2002

Sertifikat Penunjang

Deskripsi Tempat Tahun

Sosialisasi Pembelajaran (SOSPEM) UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

2010

Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan

(OPAK)

UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

2010

Praktek Peradilan Pidana dan Perdata PN Sleman 2012

Praktek Peradilan Tata Usaha Negara PTUN Yogyakarta 2013

Kuliah Kerja Nyata

Suryatmajan,

Danurejan,

Yogyakarta

2013

Sertifikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 2014

Data Pribadi

Page 43: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

92

Yogyakarta

Sertifikasi IKLA UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

2014

Sertifikasi TOEC UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

2014

Page 44: KAJIAN YURIDIS TERHADAP PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA ...digilib.uin-suka.ac.id/13335/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Proses dan mekanisme penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan

93