Kajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutan
-
Upload
fitri-indra-wardhono -
Category
Real Estate
-
view
162 -
download
9
description
Transcript of Kajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutan
LAPORAN AKHIR
Kajian Upaya Perwujudan
KOTA JAKARTA YANG BERKELANJUTAN
TINJAUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN JAKARTA
INDIKATOR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN JAKARTA
REKOMENDASI UPAYA PEMBANGUNAN JAKARTA BERKELANJUTAN
TINJAUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN JAKARTA
KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
INDIKATOR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PEMBANGUNAN JAKARTA
PEMBANGUNAN BERKELANJUTANPEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTANUpaya pembangunan meliputi aspek budaya, dan governance untuk memenuhi kebutuhan masa kini tanpamengorbankan atau mengurangi pemenuhan kebutuhan generasi mendatang
KOTAArea terbangun yang menjadi konsentrasi penduduk dengan seluruh aktifitasnya yang dicirikan oleh kegiatan
KOTA BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE CITYKota yang menjamin kualitas kehidupan warganyamempertimbangkan ketersediaan sumberdaya alam dan sumberdaya binaan dan mempromosikan tanggung jawab wargalingkungan dan efisiensi penggunaan sumberdaya alam dan sumberdaya binaan
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE DEVELOPMENT
Upaya pembangunan meliputi aspek ekonomi, sosial, lingkungan, untuk memenuhi kebutuhan masa kini tanpa
mengurangi pemenuhan kebutuhan generasi
Area terbangun yang menjadi konsentrasi penduduk dengan seluruh aktifitasnya yang dicirikan oleh kegiatan non-pertanian
SUSTAINABLE CITY)kualitas kehidupan warganya dengan
mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya alam dan sumberdaya tanggung jawab warga untuk menjaga
lingkungan dan efisiensi penggunaan sumberdaya alam dan sumberdaya
EKONOMI
SOSIAL
LINGKUNGAN
governance
Pilar Pembangunan Berkelanjutan
Skema Interaksi Tiga Pilar Pembangunan Berkelanjutan Secara Seimbang
Representasi Pilar Ekonomi dan Sosial yang dibatasi oleh Pilar Lingkungan
Konsep kebutuhan (needs)
Konsep keterbatasan
Konsep keseimbangan
Konsep kontinuitas
Dalam sistem menurut fungsi ruang dan waktu
(needs)
Konsep keterbatasan (limitation)
Konsep keseimbangan (balance)
Konsep kontinuitas
Dalam sistem menurut fungsi ruang dan waktu
Nasional
Kota
Komunitas
BlokIndividu
Keluarga
KontinentalGlobal
Regional
Komunitas
Blok
Kontinental
Konsep keseimbangan sistem
keseimbangan ke keseimbangan lainnya menurut fungsi waktu
Konsep keseimbangan sistem
Perubahan sistem dari satu keseimbangan ke keseimbangan lainnya menurut fungsi waktu
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PEMBANGUNAN JAKARTA
LINGKUNGAN Keterbatasan lahan Kejadian banjir dan genangan Aksesibilitas publik rendah Keterbatasan penyediaan air bersih Keterbatasan pengelolaan sampah Kontinuitas ketersediaan energi listrik
SOSIALUrban devideKesenjangan tingkat sosialKebiasaan dan perilaku masyarakatPeranserta masyarakat
GOVERNANCE Integrasi ke dalam program pembangunan Prioritas dalam program pembangunan Pengendalian dan pengawasan Motivasi dan kepemimpinan dunia usaha dalam berperanserta Mitovasi, ketokohan, dan kepemimpinan dalam masyarakat untuk
berperanserta
Keterbatasan lahanKejadian banjir dan genanganAksesibilitas publik rendahKeterbatasan penyediaan air bersih Keterbatasan pengelolaan sampahKontinuitas ketersediaan energi listrik
EKONOMI Kontinuitas pertumbuhan ekonomi Tingkat dan kesenjangan kesejahteraan Pengangguran Pembiayaan pembangunan Kontribusi pembiayaan
Integrasi ke dalam program pembangunanPrioritas dalam program pembangunan
Motivasi dan kepemimpinan dunia usaha dalam berperanserta Mitovasi, ketokohan, dan kepemimpinan dalam masyarakat untuk
JALAN TOL KE BOGOR
OUTER RING ROAD
OUTER-OUTER RING ROAD
JALAN TOL KE MERAK
Depok
JALAN TOL KE BOGOR
JALAN TOL KE
CIKAMPEK
INNER RING ROAD
Konstelasi Jakarta di Jabodetabekpunjur
1972 1993
1983
DKI JAKARTA (1972
2002
1998
DKI JAKARTA (1972 – 2002)
1983
1991
DKI JAKARTA dan BODETABEKPUNJUR
2000
BODETABEKPUNJUR
2005
TANGERANG
BEKASI
Lokasi Genangan Dan BanjirDan Banjir 2002 Dan 2007
Koridor jalan lingkar dalam memiliki kinerja dibawah standar ideal yang disyaratkan
2 3 , 0 0 0 .0 0
2 4 , 0 0 0 .0 0
2 5 , 0 0 0 .0 0
2 6 , 0 0 0 .0 0
2 7 , 0 0 0 .0 0
2 8 , 0 0 0 .0 0
2 9 , 0 0 0 .0 0
3 0 , 0 0 0 .0 0
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
Produksi Sampah per Hari di DKI Jakarta 1986
Sampah Organik
Lain-lain
Tulang/kulit telur
Baterai Kaca/gelas
2004
2005
2006
2007
Produksi Sampah per Hari di DKI Jakarta 1986 – 2007
Sampah Organik
Kertas
PlastikKayu/bambu
Karet/kulitKain/textilLogam/metalKaca/gelas
Komposisi Sampah Padat DKI Jakarta
02,000,000,0004,000,000,0006,000,000,0008,000,000,000
10,000,000,00012,000,000,000
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
0
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
1999
Jumlah Daya Listrik Tersambungdi Wilayah DKI Jakarta 1986 – 2007 (VA)
di Wilayah
2005 2006 2007
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
(VA)
Jumlah Pelanggan Listrikdi Wilayah DKI Jakarta 1986 – 2007
20062006
2006
0
20
40
60
80
100
120
JakartaSelatan
JakartaTimur
JakartaPusat
JakartaBarat
Penduduk Miskin (x 1.
Jumlah Penduduk Miskin di DKI Jakarta, tahun 2003
2006
2006
2006
JakartaBarat
JakartaUtara
Kep.Seribu
x 1.000 orang)
Jumlah Penduduk Miskin di DKI Jakarta, tahun 2003-2006
2003
2004
2005
2006
PEMBUANGAN LIMBAH PADAT PADA SALURAN
Sampah di sudetan Kali Grogol
Sampah pada screening drainase Utan Kayu
PEMBUANGAN LIMBAH PADAT PADA SALURAN
Sampah pada screening drainase Utan Kayu
Permukiman DI Bantaran Kali Mampang
Permukiman Di Bantaran Kali Krukut
KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KOTAKONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KOTA JAKARTA
PERSPEKTIF PERKEMBANGAN KOTA JAKARTA
Pusat perekonomian Nasional Pusat jasa keuangan dan perdagangan Pusat produktivitas pembangunan Pusat inovasi pembangunan Metropolitan Orientasi dan rujukan pembangunan Nasional
PERSPEKTIF PERKEMBANGAN KOTA JAKARTA
Pusat perekonomian NasionalPusat jasa keuangan dan perdaganganPusat produktivitas pembangunanPusat inovasi pembangunan
Orientasi dan rujukan pembangunan Nasional
PEMBANGUNAN KOTA JAKARTA BERKELANJUTAN
Proses pembangunan yang mendukung peningkatan produktivitas dan kualitas
kehidupan kota dan warga Jakarta melalui peningkatan daya-dukung sumberdaya alam dan sumberdaya binaan dan dayalingkungan Kota Jakarta yang ditunjang oleh peranserta warga kota dan tanggungjawab
kompensasi bagi dukungan jasa ekologis dari wilayah lainnya
PEMBANGUNAN KOTA JAKARTA BERKELANJUTAN
Proses pembangunan yang mendukung peningkatan produktivitas dan kualitas
kehidupan kota dan warga Jakarta melalui dukung sumberdaya alam
dan sumberdaya binaan dan daya-tampung lingkungan Kota Jakarta yang ditunjang oleh peranserta warga kota dan tanggungjawab
kompensasi bagi dukungan jasa ekologis dari wilayah lainnya
Kota Jakarta tumbuh dan berkembang kini hingga masa mendatang untuk menciptakan produktivitas yang senantiasa meningkat sebagai kontribusi terhadap kepentingan NasionalKota Jakarta menjamin kualitas kehidupan warganya untuk mendukung tercapainya peningkatan produktivitasKota Jakarta tumbuh dan berkembang melalui inovasi peningkatan daya-dukung dan daya-tampung lingkungan Kota Jakarta tumbuh dan berkembang melalui dukungan peranserta warga kota secara nyata dalam peningkatan kualitas kehidupan dan lingkungannyaKota Jakarta tumbuh dan berkembang oleh dukungan wilayah lainnya dalam pemenuhan kebutuhan dan warganyaKota Jakarta tumbuh dan berkembang berkewajiban untuk memberikan kompensasi terhadap wilayah lain yang mendukung kehidupannya
Kota Jakarta tumbuh dan berkembang kini hingga masa mendatang untuk menciptakan produktivitas yang senantiasa meningkat sebagai kontribusi terhadap kepentingan NasionalKota Jakarta menjamin kualitas kehidupan warganya untuk mendukung tercapainya peningkatan produktivitasKota Jakarta tumbuh dan berkembang melalui inovasi peningkatan
tampung lingkungan Kota Jakarta tumbuh dan berkembang melalui dukungan peranserta warga kota secara nyata dalam peningkatan kualitas kehidupan dan
Kota Jakarta tumbuh dan berkembang oleh dukungan wilayah lainnya dalam pemenuhan kebutuhan jasa ekologis kehidupan kota
Kota Jakarta tumbuh dan berkembang berkewajiban untuk memberikan kompensasi terhadap wilayah lain yang mendukung
Pilar Kriteria IndikatorLINGKUNGAN Kejadian banjir
dan genanganLuas genangan
Lama genangan
Tinggi genangan
Water body ratio Prosentase luas badan air terhadap luas daratan
Ketersediaan Lahan
Prosentase lahan terbangun
Prosentase RTH publik
Indikator Ukuran dan NilaiLuas genangan Lebih luas dari kejadian sebelumnya
Lama genangan Lebih luas dari kejadian sebelumnya
Tinggi genangan Lebih tinggi dari kejadian sebelumnya
Prosentase luas badan air terhadap luas daratan
8%
Prosentase lahan terbangun
Lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya
Prosentase RTH •Taman lingkungan per 250 jiwa•Taman kecamatan per 120.000 jiwa•Taman kota per 480.000 jiwa•Hutan kota•Lahan pemakaman umum per 120.000 jiwa•Sempadan pantai, sungai, dan waduk
•Sempadan pengaman infrastruktur
Pilar Kriteria IndikatorTransportasi Kecepatan
pada jaringan jalan
Lama genangan
Tinggi genangan
Persampahan Proporsi Pelayanan Pembuangan Sampah
Kemampuan daur ulang sampah
Peranserta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Indikator Ukuran dan Nilaian rata-rata
pada jaringan jalan 30 km/jam jalan arteri
20 km/jam jalan kolektor
Lama genangan Lebih luas dari kejadian sebelumnya
Tinggi genangan Lebih tinggi dari kejadian sebelumnya
Proporsi Pelayanan Pembuangan Sampah
Prosentase wilayah pelayanan 90%
Kemampuan daur ulang sampah
Prosentase sampah organik yang didaur ulang menjadi kompos
Peranserta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Volume sampah yang dibuang ke sungai menurun dibanding periode sebelumnya
REKOMENDASI KEBERKELANJUTAN KOTA JAKARTA
BERKELANJUTAN
Kendala dalam ketersediaan lahan dikaitkan dengan jumlah pendudukkegiatan ekonomi, dan kegiatan sosial. terbangun sekitar 66,42%. Harga lahan yang tinggi mengisyaratkan penggunaan lahan lebih bersifat fungsional, termasuk penyediaan RTH bagi Kota Jakarta.Transportasi berada pada kondisi pelayanan menurun sebagaimana diindikasikan oleh kemacetan lalu-lintas pada jam sibuk terutama pada ruas jalan utama, koridor lingkar dalam, dan di sekitar pusat bisnis. Kinerja pelayanan prasarana jalan dan sarana transportasi telah melampaui threshold efisiensi waktu tempuh dan tingkat pelayanan, transport cost menjadi jauh lebih tinggikenyamanan dan keamanan pergerakan orang dan barang. Pelayanan utilitas air bersih dan persampahan pada daerah di luar Jakarta dalam penyediaan air baku air bersih dan lahan TPA. Sumber air baku juga menjadi kendala dalam pengendalian pemanfaatan airtanah yang memberikan dampak terhadap amblesan tanah (land subsidence) di Kota Jakarta.
BERDASARKAN INDIKATOR GENERIK
dikaitkan dengan jumlah penduduk,sosial. Kota Jakarta mencatat lahan
Harga lahan yang tinggi mengisyaratkan penggunaan lahan lebih bersifat fungsional, termasuk penyediaan RTH bagi Kota Jakarta.Transportasi berada pada kondisi pelayanan menurun sebagaimana
lintas pada jam sibuk terutama pada ruas jalan utama, koridor lingkar dalam, dan di sekitar pusat bisnis. Kinerja pelayanan prasarana jalan dan sarana transportasi telah
efisiensi waktu tempuh dan tingkat pelayanan, menjadi jauh lebih tinggi, dan melampaui tingkat
kenyamanan dan keamanan pergerakan orang dan barang. Pelayanan utilitas air bersih dan persampahan memiliki ketergantungan pada daerah di luar Jakarta dalam penyediaan air baku air bersih dan lahan TPA. Sumber air baku juga menjadi kendala dalam pengendalian
yang memberikan dampak terhadap kejadian di Kota Jakarta.
BERDASARKAN INDIKATOR GENERIK
Keterbatasan lahan di Kota Jakarta menyebabkan pembuangan sampah akhir dilakukan di luar Jakartasanitary landfill mengakibatkan areal yang tersedia semakin terbatas
Konsumsi listrik Kota Jakarta tercatat sangat besar, bahkan dua kali lipat lebih besar dibandingkan konsumsi seluruh wilayah Bodetabek. Kecenderungan peningkatan konsumsi listrik setara dengan peningkatan kegiatan ekonomi dan sosial di Kota Jakarta. Konsumsi listrik yang tinggi menjadi rentan terhadap gangguan operasi instalasi pembangkitlistrik
Kualitas udara ambien di Kota Jakarta perbaikan dan tidak mencatat berlebihan
Keterbatasan lahan di Kota Jakarta menyebabkan pembuangan luar Jakarta. Penggunaan sistem
mengakibatkan areal yang tersedia semakin
Konsumsi listrik Kota Jakarta tercatat sangat besar, bahkan dua kali lipat lebih besar dibandingkan konsumsi seluruh wilayah Bodetabek. Kecenderungan peningkatan konsumsi listrik setara dengan peningkatan kegiatan ekonomi dan sosial di Kota
onsumsi listrik yang tinggi menjadi rentan terhadap gangguan operasi instalasi pembangkitan dan jaringan transmisi
ualitas udara ambien di Kota Jakarta cenderung menuju perbaikan dan tidak mencatat pelampauan baku mutu secara
Kota Jakarta secara fisik sangat rentan terhadap kejadian banjir dan genangan
Kejadian banjir dan genangan di Kota Jakarta dipengaruhi oleh pelestarian DAS di hulu 13 sungai yang melintasi Kota Jakarta, okupasi lahan tanpa ijin pada sempadan dan di atas badan sungai, dan peranserta masyarakat dalam pemeliharaan badan sungai dan pengendalian pemanfaatan airtanah
Sebagai bagian dari tata air Jakarta, semakin berkurangnya luasan situ dan waduk memperburuk kejadian banjir dan genangan
Sebagai dataran rendah, Kota Jakarta juga rentan terhadap pasang laut yang menggenangi kawasan pantai
Intrusi air laut semakin masuk ke arah darat, selain disebabkan oleh faktor fisik, juga dipengaruhi oleh pengambilan airtanah yang tidak terkendali
BERDASARKAN INDIKATOR SPESIFIK
Kota Jakarta secara fisik sangat rentan terhadap kejadian banjir
Kejadian banjir dan genangan di Kota Jakarta dipengaruhi oleh pelestarian DAS di hulu 13 sungai yang melintasi Kota Jakarta, okupasi lahan tanpa ijin pada sempadan dan di atas badan sungai, dan peranserta masyarakat dalam pemeliharaan badan sungai dan pengendalian pemanfaatan airtanahSebagai bagian dari tata air Jakarta, semakin berkurangnya luasan situ dan waduk memperburuk kejadian banjir dan
Sebagai dataran rendah, Kota Jakarta juga rentan terhadap pasang laut yang menggenangi kawasan pantaiIntrusi air laut semakin masuk ke arah darat, selain disebabkan oleh faktor fisik, juga dipengaruhi oleh pengambilan airtanah
BERDASARKAN INDIKATOR SPESIFIK
PERMASALAHAN DAN LIMITASI
PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN
PEMERINTAHKEBIJAKAN PEMBANGUNAN JAKARTA BERKELANJUTAN
INOVASIIPTEKPRODUKTIVITASKOMPETISI
PERSPEKTIF PERKEMBANGAN JAKARTA
• JANGKA PENDEK HINGGA JANGKA PANJANG
• PARSIAL HINGGA SISTEMIK• LOKAL HINGGA SKALA KOTA DAN
YANG LEBIH LUAS
MASYARAKAT DAN KELOMPOK MASYARAKAT• KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)• MOTIVASI • PENGETAHUAN DAN KESADARAN• CONTOH NYATA• INSENTIF
PEMERINTAHKEBIJAKAN PEMBANGUNAN JAKARTA BERKELANJUTAN
PERSPEKTIF PERKEMBANGAN JAKARTA
JANGKA PENDEK HINGGA JANGKA
PARSIAL HINGGA SISTEMIKLOKAL HINGGA SKALA KOTA DAN
• PERTUMBUHAN EKONOMI• PENINGKATAN PEMERATAAN
DAN KESETARAAN SOSIAL• DAYA-DUKUNG SDA• DAYA-TAMPUNG LINGKUNGAN
PROGRAM PEMBANGUNAN YANG SEDANG BERJALAN
PERANSERTA SWASTA
PERANSERTA MASYARAKATMASYARAKAT DAN KELOMPOK MASYARAKAT
RENCANA DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
SISTEM PEMBANGUNAN YANG MELEMBAGA DAN TERSTRUKTUR
Kebijakan, perencanaan, dan program pengendalian banjir dan genangan; pembangunan transportasi; pembangunan jaringan dan pelayanan air bersih; pembangunan jaringan dan pelayanan persampahan; pembangunan kelistrikan; dan lainnya
Pemberdayaan dan kemitraan dengan masyarakat dan kelompok masyarakat : Kemudahan administratif Penghargaan Insentif Percontohan Studi banding
Kemitraan dengan swasta : Penghargaan Kemudahan administratif Insentif dan disinsentif Compliance system
Mendorong CDM dan skema sejenis untuk penyediaan jasa lingkungan
SISTEM PEMBANGUNAN YANG MELEMBAGA DAN TERSTRUKTUR
Kebijakan, perencanaan, dan program pengendalian banjir dan genangan; pembangunan transportasi; pembangunan jaringan dan pelayanan air bersih; pembangunan jaringan dan pelayanan persampahan; pembangunan kelistrikan; dan lainnya
Pemberdayaan dan kemitraan dengan masyarakat dan kelompok
dan skema sejenis untuk penyediaan jasa lingkungan
Pusat pengembangan pengetahuan management) dan clearing house Konservasi dan efisiensi energi, air, dan bahan Sistem daur-ulang (re-use dan Pengendalian pencemaran Substitusi sumberdaya alam terbarukan Green building
Promosi dan kampanye : Konservasi dan efisiensi energi, air, dan bahan Sistem daur-ulang (re-use dan Pengelolaan sampah dan limbah Substitusi sumberdaya alam terbarukan Green building, bike to work, one man one tree, dan lainnya
Pusat pengembangan pengetahuan (knowledge clearing house :
Konservasi dan efisiensi energi, air, dan bahandan recycle)
Substitusi sumberdaya alam terbarukan
Konservasi dan efisiensi energi, air, dan bahandan recycle)
Pengelolaan sampah dan limbahSubstitusi sumberdaya alam terbarukanGreen building, bike to work, one man one tree, dan lainnya
INISIATIF MASYARAKAT
Mendorong dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan :Konservasi energi dan sumberdaya alamPermasalahan tapak ekologis (ecological footprint)Permasalahan gas rumah kaca, pemanasan global, dan perubahan iklim
Mengorganisasikan kapasitas untuk meningkatkan kepedulian (awareness), pemahaman, dan keterlibatan masyarakat dalam :
Penghematan energi, air, dan bahan Pengendalian dan pengurangan pencemaranPengurangan sampah dan limbah melalui daurpemanfaatan kembali (re-use)Substitusi penggunaan sumberdaya alam terbarukan
Mengorganisasikan dan membangun gerakan meluas dan masif :Promosi dan inovasi bangunan ramah sumberdaya alam dan lingkunganJaringan kerjasama dengan kelompok masyarakat lainnya Membangun akses kepada Pemerintah dan swasta
Mendorong dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan :Konservasi energi dan sumberdaya alam
(ecological footprint)Permasalahan gas rumah kaca, pemanasan global, dan perubahan iklim
Mengorganisasikan kapasitas untuk meningkatkan kepedulian pemahaman, dan keterlibatan masyarakat dalam :
, air, dan bahan Pengendalian dan pengurangan pencemaranPengurangan sampah dan limbah melalui daur-ulang (recycle) dan
penggunaan sumberdaya alam terbarukan
Mengorganisasikan dan membangun gerakan meluas dan masif :ramah sumberdaya alam dan lingkungan
Jaringan kerjasama dengan kelompok masyarakat lainnya Membangun akses kepada Pemerintah dan swasta
Terima KasihTerima Kasih