KAJIAN TEORI KOPLING.docx

download KAJIAN TEORI KOPLING.docx

of 31

Transcript of KAJIAN TEORI KOPLING.docx

BABIPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dengan berkembangnya segala bentuk industri yang mempergunakan dan menghasilkan mesin di Indonesia, maka makin banyak diperlukan tenaga terampil yang mampu mengatasi masalah perbaikan dan perencanaan mesin. Namun justru dalam keadaan yang demikian itu akhir-akhir ini dirasakan adanya kelemahan dalam pengetahuan dasar mesin pada para teknisi yang berkecimpung dalam bidang permesinan. Kelemahan ini diantaranya diakibatkan oleh kurangnya sarana pendidikan, baik yang formil maupun non-formil, bagi para tenaga teknisi di Indonesia. Salah satu sarana yang penting adalah buku. Maka penulis berharap dapat memberikan sumbangan dalam rangka memperkokoh pengetahuan dasar dalam elemen mesin bagi para teknisi dan tenaga profesional lainnya.Sesuai dengan maksudnya, tugas ini memberikan pedoman dalam merencanakan dan memilih elemen mesin.

Sebagai standar untuk menyatakan bahan, ukuran, jenis, dll. Didalam tugas ini dipergunakan standar Jepang (JIS), ASME. Dengan dasar standar ini tidak ada kesulitan dalam mencari ekuivalensi atau persamaannya dengan standar lain, terutama standar internasional ISO dan standar lainnya yang terkenal di dunia.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul tugas ini masalahg yang akan dirumuskan adalah: diameter kopling yang dihasilkan, diameter poros mesin dan kopling, ukuran dan material pasak yang digunakan, serta umur dan efisiensi kopling.

1.3. Pemilihan Kopling Tidak Tetap Sebuah kopling tidak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros yang digerakkan dan poros penggerak, dengan putaran yang sama dalam menuruskan daya, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam maupun berputar. Macam-macam kopling tidak tetap

a. Kopling cakarKonstruksi kopling ini adalah yang paling sederhana dari antara kopling tak tetap lainnya. Kopling cakar persegi dapat meneruskan momen dalam dua arah putaran, tetapi tidak dapat dihubungkan dalam keadaan berputar. Dengan demikian tidak dapat sepenuhnya berfungsi sebagai kopling tak tetap yang sebenarnya. Sebaliknya, kopling cakar spiral dapat dihubungkan dalam keadaan berputar, tetapi hanya baik untuk satu arah putaran saja. Namun demikian, karena timbulnya tumbukan yang besar jika dihubungkan dalam keadaan berputar, maka cara menghubungkan semacam ini hanya boleh dilakukan jika poros penggerak mempunyai putaran kurang dari 50 (rpm).

b. Kopling platKopling plat adalah suatu kopling yang menggunakan satu plat atau lebih yang dipasang diantara kedua poros serta membuat kontak dengan poros tersebut sehingga terjadi penerusan gaya melalui gesekan antara sesamanya.Konstruksi kopling ini cukup sederhana dan dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam keadaan berputar. Karena itu kopling ini sangat banyak dipakai. Kopling plat dapat dibagi atas kopling plat tunggal dan kopling plat ganda, yaitu berdasarkan banyaknya plat gesek yang dipakai, juga dapat dibagi atas kopling basah dan kering, serta atas dasar cara pelayanannya (manual, hidrolik, numatik, dan elektromagnitis). Macam mana yang akan dipilih tergantug pada tujuan, kondisi kerja, lingkungan, dsb.

c. Kopling kerucut.Kopling kerucut adalah suatu kopling gesek dengan konstruksi sederhana dan mempunyai keuntungan diman dengan gaya aksial yang kecil dapat ditransmisikan momen besar. Kopling macam ini dahulu banyak dipakai tetapi sekarang tidak lagi, karena daya yang diteruskan tidak seragam. Meskipun demikian, dalam keadaan dimana bentuk plat tidak dikehendaki, dan ada kemungkinan terkena minyak, kopling kerucut sering lebih menguntungkan.

d. Kopling friwilDalam permesinan sering kali diperlukan kopling yang dapat lepas dengan sendirinya bila poros penggerak mulai berputar lebih lambat atau dalam arah berlawanan dari poros yang digerakkan. Kopling friwil adalah kopling yang dikembangkan untuk maksud tersebut.

Bola-bola rol yang dipasang didalam ruangan yang bentuknya sedemikian rupa sehingga jika poros penggerak (bagian dalam) berputar searah jarum jam, maka gesekan yang timbul akan menyebabkan rol atau bola terjepit diantara poros penggerak dan cincin luar, sehingga cincin luar bersama poros yang digerakkan akan berputar meneruskan daya.

Jika poros penggerak berputar berlawanan arah jarum jam, atau jika poros yang digerakkan berputar lebih cepat daripada poros penggerak, maka bola atau rol akan lepas dari jepitan sehingga tidak terjadi penerusan momen lagi. Kopling ini sangat banyak gunanya dalam otomatisasi mekanis.

Suatu bentuk lain dari kopling semacam ini, menggunakan bentuk kam(nok) sebagai pengganti bola atau rol dan disebut kopling kam.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kopling

Kopling adalah satu bagian yang mutlak di perlukan pada mobil-mobil bensin ,diesel dan jenis lainnya di mana penggerak utamanya di peroleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin.

1. Fungsi koplingFungsi kopling adalah sebagai berikut :a. untuk memutus dan menghubungkan putaran dari dari flywheel ke poros input transmisb. untuk memperlembut perpindahan gigi (1,2,3,4,5,Rc. untuk memungkinkan kendaraan tidak berjalan pada saat mesin hidup dan gigi perseneling tidak pada posisi netral.

2. Beberapa syarat yang harus dipenuhi olehsebuah kopling adalah:1.Mampu menahan adanya kelebihan beban.2.Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan olehgerakan dari elemen lain.3.Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih.4.Mampu mencegah terjadinya beban kejut.

2.2. Jenis-Jenis Kopling

Menurut konstruksi dan cara kerjanya , kopling pada automobile dapat di bedakan menjadi beberapa macam antara lain :Kopling gesek (fraction clutch) terdiri dari :

1. Kopling gesek plat tunggal (single plate clutch)Komponen utama dari kopling gesek ini adalah sebagaiberikut :a. Driven plateSebagai piringan kopling, pelatkopling ataufriction disc/piringan gesek, atau kanvaskopling). Plat kopling bagian tengahnya berhubunganslip dengan poros transmisi. Sementara ujung luarnyadilapisi kampas kopling yang pemasangannya di keling.Konstruksinya dapat dilihat pada gambar 6.

b. Pressure plate(plat penekan) danrumahnya,Unit ini yangberfungsi untuk menekan/menjepit kampas kopling hinggaterjadi perpindahan tenaga dari mesin ke poros transmisi.untuk kemampuan menjepitnya, plat tekan didukung olehpegas kopling. Pegas kopling paling tidak ada dua macam,yaitu dalam bentuk pegas coil dan diafragma atau orangumum menyebutnya sebagai matahari.

c. Clutch releaseatauthrowout bearingUnit ini berfungsiuntuk memberikan tekanan yang bersamaan pada pressureplate lever dan menghindarkan terjadinya gesekan antarapengungkit dengan pressureplate leveruntuk pegas coil.Sedangkan yang pakai pegas difragma langsung keujungpegas. Bantalan tekan ini ada tiga macam.

d. Throwout lever/clutch fork/plate leverBerfungsi untukmenyalurkan tenaga pembebas kopling.Konstruksi di atas berarti plat tekan bersamarumahnya dipasang menggunakan baut padafly wheel.Sementara plat kopling dipasang diantarafly wheeldengan pelat tekan, danbagian tengahnya dihubungkan denganporos transmisi dengan sistem sliding. Dengan demikianprinsip dasar bekerjanya kopling gesek dengan plat tunggalyang banyak digunakan pada kendaraan roda empat ini.

2. Kopling gesek plat ganda

Kopling gesek plat ganda banyak digunakan padakendaraan ringan seperti sepeda motor dan dalam kerjanyaTercelup di dalam oli mesin. Konstruksinya seperti terlihatpada gambar 16.

Konstruksi kopling gesek plat ganda menggunakan duajenis plat, yaitu plat gesek dan plat kopling. Plat gesek tanpalapisan kanvas, seluruhnya dari logam. Sedangkan platkopling pada bagian yang bersentuhan dengan plat gesekdilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya. Jumlah dan lebarplat sangat ditentukan besarnya tenaga yang akandipindahkan.Rangkaian kopling tersebut terdiri dari satu plat tekanyang ditekan oleh 4 sampai 6 buah pegas kopling.terdapat 4buah plat gesek dan 4 buah plat kopling yang dijepit olehplat tekan.Plat kopling dipasang pada rumah yang disambungkandengan roda gigi yang berhubungan dengan transmissi.Sementara plat gesek dipasang pada dudukan plat gesekyang disambungkan dengan roda gigiprimer yangberhubungan dengan poros engkol.Pada saat batang pembebas tidak ada tekanan, makaplat tekan menekan/menjepit plat kopling dan plat geseksecara bersama, sehingga terjadi aliran tenaga dari mesin keroda gigi primer, ke plat gesek, pindah ke plat kopling, danKeroda gigi yang berhubungan dengan transmisi.

3. Kopling fluidaPenerusan daya dilakukan oleh fluida sehingga tidak ada hubungan antarakedua poros. Kopling Fluida sangat cocok untukmentransmisikan putarantinggi dan daya yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerakdan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. Demikian pula padawaktu terjadi pembebanan lebih , penggerak mula tidak akan terkena momenyang akan melebihibatas kemampuan.

Komponen Utama Kopling :1. Roda Penerus selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagaidudukan hampir seluruh komponen kopling.2. Pelat Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi.Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesektinggi.Bahan gesek ini disatukan denganplat kopling dengan menggunakan keeling(rivet).3. Pelat Tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dandiameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisiyang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan platyang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan platdengan kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.4. Unit Plat Penekan sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengansejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegasdigunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling danroda penerus. jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar dayayang harus dipindahkan.

2.3. Cara Kerja Kopling

Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan luncur kebelakang. bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekanan pegas. Pada saat pelat tekan bergerak mundur, pelat kopling terbebas dari roda penerusdan perpindahan daya terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas koplingakan mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerusdan terjadiperpindahan daya.Pada saat pelat tekan bergerak kedepan,pelat kopling akan menarik bantalanluncur, sehingga pedal kopling kembali ke posisi semula. selain secara mekanik, sebagai mekanisme pelepas hubungan.

Sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik dan booster. secara umum, sistem hidrolik dan hidrolik booster adalah sama. perbedaannya adalah padasistem hidrolik booster, digunakan booster untuk memperkecil daya tekan padapedal kopling. Pemilihan sistem yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan. Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan, maka batang penerus akanmendorong piston pada master silinder kopling, fluidapada sistem akanmeneruskan daya ini keselinder pada unit kopling, dan piston silinder unit koplingakan mendorong tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas,sehingga penerusan daya dari motor ke transmisi terputusCara kerja sistem hidrolik ini sama seperti cara kerja pada sistem rem. Type kopling menurut cara kerjanya, yang digunakan pada sepeda motor ada 2 macam, yaitu :

a. Kopling mekanik

Kopling yang bekerjanya diatur oleh handle kopling, kedudukan pesawat kopling ada yang terdapat dikruk-as dan ada yang berkedudukan di-as primer versneling.Posisi kopling yang terdapat dikruk-as antara lain terdapat pada motor Honda S90, S90Z, Vespa, Bajaj, dan lain-lain. Sedangkan untuk Honda CB100, CB125, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki letak koplingnya terdapat di-as primer. Versneling, tanda motor yang koplingnya berkedudukan dikruk-as adalah motor tersebut tidak dapat dihidupkan(dislag) waktu versneling masuk gigi. Alat kopling mekanik sebagai berikut :

1. Mekanisme handle terdiri dari alat-alat : handle. Tali kopling / kabel kopling Tuas / batang Pen pendorong2. Mekanisme kopling terdiri dari : gigi primer kopling. Rumah kopling / outer clutch. Plat gesek / kampas kopling. Plat kopling. Per kopling Baut / pengikat kopling. Clutch tengah / center clutch. Plat penutup per dan plat dasar. Dan masih banyak yang lain merupakan alat-alat perlengkapan kopling.

3. Cara kerja kopling mekanik.Bila mesin dihidupkan dan handle kopling tidak ditarik maka kopling bekerja menghubungkan putaran mesin sampai ke-as primer versnaling yang berlangsung. Putaran kruk-as diteruskan oleh gigi primer kruk-as kegigi primer kopling sehingga rumah kopling dengan kampasnya ikut berputar. Karena kampas kopling dijepit oleh plat kopling yang mendapat tekanan dari per-pernya, maka putaran kampas diteruskan keplat-plat tersebut. Plat inilah yang ada hubungannya dengan center clutch yang berhubungan langsung ke-as primer versneling sehingga putaran mesin diteruskan sampai ke-as primer, yang biasanya disebut clutch in yang berarti kopling penghubung atau kopling masuk. Bila saat mesin hidup handle kopling ditarik maka yang akan terjadi adalah : Tali kopling menarik tuas dan tuas mendorong pen pendorong dan pen pendorong menekan tutup per, sehingga plat dasar mundur. Dengan plat dasar mundur menjepitnya plat-plat terhadap kampas kopling, menjadi renggang yang berarti pula putaran mesin hanya sampai kekampas-kampas kopling saja.Inilah yang disebut kopling memutus hubungan, karena putaran mesin tidak sampai ke-as primer versneling disebut kopling pre.

b. Kopling otomatis.

Kopling yang bekerjanya diatur oleh tinggi atau rendahnya putaran mesin itu sendiri. Seperti halnya kopling mekanik, maka kopling otomatis juga ada yang berkedudukan dikruk-as dan ada juga yang berkedudukan ai-as primer versneling.Dasar kerjnya adalah adanya gaya sentripugal, yaitu gaya mengarah keluar dari suatu putaran. Karena semakin tinggi putaran maka semakin besar pula tenaga yang ditimbulkan oleh gaya sentripugal dan dimanfaatkan untuk mengatur kerja kopling otomatis.

Mengenai mekanisme atau peralatan koplingnya tidak beda dengan peratan yang terdapat pada kopling mekanik, hanya tidak terdapat perlengkapan handle dan sebagai gantinya pada kopling otomatis ini terdapat alat khusus yang bekerja secara otomatis pula, sedang alat-alat tersebut ialah sebagai berikut :

a. Clutch advancer (kopling otomatis) yang terdapat pada center clutch untuk kopling yang kedudukan dikrukb. Roller weight (lager keseimbangan gaya berat) yang berguna untuk menekan plat dasar waktu digas.c. Per kopling yang lemah, berguna pada waktu mesin hidup, langsam kopling dapat pre / nol / netral.d. Per-per pangembali (spring of) untuk mengembalikan dengan cepat dari posisi masuk keposisi netral, bila mesin hidup dari putaran tinggi menjadi rendah

Cara kerja kopling otomatis adalah sebagai berikut :

Waktu mesin hidup dengan putaran rendah, maka gaya sentripugal yang timbul masih lemah sehingga tidak dapat mengembangkan otomatis kopling dan tidak dapat mengeluarkan roll weight dari kesusukannya. Hal ini berarti kampas hanya dijepit oleh plat-plat yang bertekanan lemah, sehingga putaran kampas tidak diteruskan keplat-plat atau sebaliknya. Dengan demikian kopling memutus hubungan atau netral.

Bila mesin digas dan putaran mesin tinggi gaya sentripugal besar, maka otomatis kopling mengembang dan roll weight juga keluar mendorong dasar plat kopling, ini berarti kampas-kampas kopling dijepit oleh plat kopling yang mempunyai kekuatan sangat besar. Dengan demikian maka putaran kampas diteruskan keplat-plat atau sebaliknya dan terjadilah kopling masuk / meneruskan putaran dari kruk-as sampai ke-as primer versneling. Bila lepas gas lagi maka dengan adanya per-per pengembali keadaan kopling akan segera berubah keposisi netral, seperti sebelum digas.

Demikian cara kerja kopling otomatis masuk dan pre mengikuti putaran mesin waktu digas dan waktu tidak digas, waktu digas kopling masuk dan sebaliknya.

2.4. Rumus Yang Digunakan

2.5. Fungsi dan cara kerja komponenpengoperasian unit kopling

Konsep dasar fungsi dan kerja komponen pengoperasianunitkoplingSeperti telah dijelaskan kopling berfungsi untukmemutus dan menghubungkan penyaluran tenaga mesin keroda penggerak. Untuk mengoperasikan fungsi tersebut, padakendaraan ada dua macam yaitu sistem mekanik dan sistemhidrolik. Sistem mekanik untuk memindahkan tenaga kakimelalui pedal kopling disalurkan kabel baja ke pengungkit(throwout lever). Sementara pengoperasian sistem hidoliktenaga disalurkan melalui minyak rem yang dirangkaisedemikkian rupa sehingga dapat mengoperasikan kopling.Pengoperasian unit kopling sistem mekanik menggunakankabel baja yang menghubungkan pedal kopling dengan tuaspembebas kopling. Saat pedal kopling diinjak, maka akanmenarik kabel kopling yang diteruskan dengan menggerakantuas pembebas kearah menekan pegas kopling. Sehingga platkopling bebas tak terjepit oleh plat tekan. Saat pedal dilepas, maka pedal kopling akandikembalikanpada posisi semula oleh pegas pengendali pedal. Sementaratuas kopling akan kembali pada posisi semula oleh pegasdiafragma.

Pengoperasian kopling sistem hidrolis ini memanfaatkantekanan hidrolis minyak. Pedal kopling dalam hal ini berfungsiuntuk menekan minyak yangada pada master silinder danselanjutnya disalurkan kesilinder kopling.Tekanan minyakselanjutnya mendorong tuaspembebas dan bantalan tekanmenekan pegas diafragma. Proses ini menyebabkan koplingmemutuskan hubungan antara mesin dengan sistem pemindahtenaga.Posisi saat pedal kopling dilepas, pedal akan dikembalikankeposisi semula oleh pegas pengembali. Sementara plungermaster silinder akan kembalioleh pegas plunger yang ada didalam master silinder. Karena tekanan sudah tidak ada, plungerdan tuas pembebas akan dikembalikan keposisi semula olehpegas pengembali dan pegas diafragma.Konstruksi master silinder dalam gambar tersebut,penampung minyak hidrolisnya (reservoir) terpisah dan dihubungkan menggunakan pipa elastis. Minyak hidrolis darireservoir melalui pipa ke master silinder melalui saluranpenghubung (pipe joint).Pada saat handel kopling diinjak, tenaganya dipindahkanke push rod dan mendorong unit plunyer bergerak kearah kiri.Gerakan ini melawan pegas pengembaali plunger (returnspring) dan menekan minyak hidrolis keluar dari master silindermelalui ujung sebelah kiri, masuk ke pipa penghubung menujuke silinder kopling.

Karena sesuatu penyebab, jumlah minyak hidrolis tentuakan berkurang khususnya karena kebocoran atau katup checkkotor atau macet. Untuk menjaga agar minyak hidrolis dalamsistem tetap jumlahnya, maka perlu penambahan. Penambahan minyak hidrolis ini diambil dari minyak persediaan direservoir.Caranya, saat unit plunger bergerak kekanan saat pedal koplingdilepas, maka minyak dari reservoir akan masuk ke sistemmelalui katup check (check valve)Dengan demikian minyakhidrolis pada sistem akan tetap terjaga kuantitasnya. Berkurangnya minyak hidrolis dalam sistem operasionalkopling hidrolis akan menyebabkan langkah tekan pedal koplingberkurang, atau kemungkinan gerakan pedal tidak tersalurkanhingga ke tuas pembebas kopling. Bila ini terjadi maka fungsikopling tidak dapat dilaksanakan, berarti proses pemutusanhubungan tenaga dari mesin ke sistem pemindah tenaga tidakdapat dilaksanak an, dan tenaga mesin akan selalu terhubungtidak dapat diputuskan oleh kopling.

Silinder koplingkopling berfungsi merubah tenaga hidrolispengoperasian kopling menjadi tenaga mekanik, untukmendorong tuas pembebas kopling. Tekanan minyak hidrolisdari master silinder diteruskan melalui pipa dan masuk kesilinder kopling(dari ujung sebelah kanan)mendorong pistonsilinder kopling dan diteruskan ketuas pembebas koplingmelalui push rod .Pada silinder kopling dilengkapi dengan baut bleeding(bleeder plug) yang berfungsi untuk mengeluarkan udara darisistem hidrolis. Seperti diketahui bila sistem hidrolis kemasukanudara, maka sistem akan terganggukerjanya. Hal ini karenasaat terjadi penekanan, maka tekanan tersebutmengkompresikan udara tersebut baru menekan minyak. Bilajumlah udaranya banyak maka terjadi penekanan dari mastersilinder, namun piston silnder kopling tidak bergerak.

Olehkarena itu udara harus dikeluarkan dari sistem hidrolis.Pada silinder kopling juga dilengkapi dengan boot, yaitukaret penutup yang elastis untuk mencegah kotoran masukkesilinder kopling. Karet penutup ini sangat penting mengingatposisi silinder kopling berada dibawah kendaraan, yangtentunya sangat banyak berbagai kotoran dapat mengenainya.Kotoran tentu akan menyebabkan kerusakan, bila sampaimasuk kesilinder kopling.

Sistem pengoperasian kopling untuk kendaraan beratseperti bus, truk, atau alat berat lainnya,sering dilengkapidengan boster. Boster adalah unit perlengkapan yangdipergunakan untuk meringankan tenaga untuk mengoperasikan kopling. Perlengkapan ini dioperasikan menggunakankevacuman, pada mesin diesel biasanya diambil dari pompavacum yang dipasang pada sisi belakang alternator.Untuk membandingkan antara sistem yang pakai bosterdengan sistem yang tidak menggunakan boster.Keduanya menggunakan sistemhidrolis, yang menggunakan boster, unit boster dipasang padasilinder slave konstruksi boster yang dipasang pada silinderkopling.

2.6. Pembongkaran, Pemeriksaan dan Pemasangan Kopling

A. Pembongkaran Kopling

1. Lepaskan transmisi dari mesin2. Lepaskan penutup koplinga. Berikan tanda-tanda pada penutup kopling dan roda gayab. Kendorkan baut-baut sekali putar secara merata demikian sehingga pegas penegang menjadi pembebasc. Lepaskan baut-baut pengikat ,kemudian penutup kopling dan koplingnya dan jangan menjatuhkan pelat kopling3. Lepas bantalan pembebas dengan hub.garpu dan karet pelindung debu dari transmisia. Lepas klip dan tarik bantalan pembebas dengan hubb. Lepas pegas penegangc. Lepas garpu dari karet pelindung debu

B. Pemeriksaan Kopling

1. Periksa plat kopling dari keausan atau kerusakanMenggunakan jangka sorong , ukurlah kedalaman paku keeling. Kedalaman kepala paku keeling minimum : 0,3 mm (0,012 in). Bila ada kelainan gantilah plat kopling.

2. Periksa keolengan plat kopling menggunakan dial gauge , ukurlah keolengan palat kopling. Keolengan maksimum : 0,8 mm (0,031 inc), bila keolengan berlebihan, gantilah plat kopling dan periksa keolengan roda gaya (flywheel) menggunakan dial gauge ukurlah keolengan roda gaya. Keolengan maksimum : 0,1 (0,004 in)

3. Periksa bantalan pilotPutar bantalan dengan tangan ,sambil memberikan tekanan aksial bila bantalan macet atau terasa berat, ganti bantalan pilot.

4. Periksa pegas diapragma dari keausan menggunakan jangka sorong ,ukur kedalam dan lebar keausan pegas diapragma. Limit :kedalaman : 0,6 mm (0,024 in) dengan Lebar : 0,5mm(0,197 in)

5. Periksa bantalan pembebasPutar bantalan dengan tangan, sambil memberikan tekanan aksial .bila bantalan macet atau terasa berat ,ganti bantalan pembebas. C. Pemasangan Unit Kopling

1. Pasang plat kopling pada roda gaya2. Pasang tutup koplinga. Tepatkan tanda pada tutup kopling dan roda gayab. Kencangkan baut pengikat dengan rata dalam beberapa tahap ,sampai tutup kopling terduduk dengan baik. Momen: 195 kg-cm (14 ft-1b ,19 N.m)3. Periksa kerataan ujung pegas diapragma bila perlu < setel pegas4. Oleskan gemuk molybdenum dishulpide thium base atau gemuk MP5. Pasang karet pelindung debu ,garpudan bantalan pembebas dengan hub pada transmisia. Pasang karet pelindung debu dan garpu pembebasb. Pasang pegas penengangc. Pasang klip pengikat untuk megamankan bantalan dengan hub pada transmisi.

2.7. Pemeliharaan dan Penyetelan Unit Kopling dan Komponen Pengoperasian

A. Pemeliharaan Unit Kopling

Pemeliharaan atau sering disebut denganmaintenacebertujuan untuk menjaga kinerja suatu komponen kendaraantetap baik, dan mencegah atau menghindari terjadinya kerusakanpada komponen tersebut. Hal ini tentunya juga diperlukanterhadap unit kopling dan komponen pengoperasiannya.Hal inimengingat fungsi dari unit kopling dan komponenpengoperasiannya sangat penting bagi lajunya kendaraanbermotor, dan terjadinya kerusakan pada sistem ini akanberpengaruh terhad ap kinerja kendaraan secara menyeluruh.Proses perawatan unit kopling dan komponenpengoperasiannya sebenarnya tidak terlalu sulit, yaitu melakukanpenyetelan dan mengidentifikasi beberapa gejala yangmenunjukkan bahwa unitkopling dankomponenpengoperasiannya mengalami permasalahan.

Penyetelanmerupakan prosedur agar suatu sistem dapat bekerja secaraoptimal. Proses perawatan dan penyetelan mekanisme kopling sistemmekanis. Proses penyetelan kopling yang perlu dilakukan adalahmenyetel kebebasan pedal kopling, yaitu saat pedal tidak. Diinjak sampai mulai menekan. Fungsi kebebasan kopling inidimaksudkan agar saat pedal kopling dilepas, unitpengoperasiankopling khususnyabantalan tekantidakmenyentuh unit kopling yang berputar bersama mesin.Sehingga akan mengurangi kerjabantalan tekandanmengurangi kemungkinan terjadinya gesekan. Setiapkendaraan berbeda-beda, maka sebaiknya berapa besarnyakebebasan pedal kopling dilihat pada buku manualnya.Perawatan dan penyetelan yang perlu dilakukan terhadapunit kopling sistem mekanik adalah memberi pelumasan danmel akukan penyetelan.

Pada bagian kait perlu dilumasan menggunakangreeze,untuk menghindarkan keausan pada ujung-ujung kabel kopling.Pada bagian-bagian yang ditujunjuk pada gambar tersebutterjadi penggeseran dengan pembebanan, sehinggakemungkinan terjadi keausan cukup tinggi.Penyetelan yang perlu dilakukan adalah menyetelkebebasan pedal kopling. Untuk berapa besar kebebasan pedalkopling, sangat bervariasi antar merk kendaraan.

Oleh karenaItu, perlu melihat spesifikasi kendaraan yang akan distel, dalambuku manual.Cara penyetel annya untuk yang sistem mekanik, adalahsebagai berikut:

a. Siapkan alat yang diperlukanb. Ukur kebebasan pedal kopling yang ada.c. Bandingkan dengan ukuran spesifikasi kendaraan tersebut.d. Bila tidak cocok, kendorkan mur pengunci pada ujung kabelkopling.e. Kendorkan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih kecilatau keraskanmur penyetel bila jarak kebebasan lebihBesar dari spesifikasi.f. Ulangi langkah 2 dan 3 sampai diperoleh ukuran kebebasanyang sesuai dengan spesifikasi.g. Uji hasil penyetelan dengan menjalankan kendaraan. Bilabelum baik, ulangi langkah 5, 2 dan 3, hingga diperolehHasil yang baik.h. Bersihkan kendaraan dan alat yang dipergunakan.

B. Proses Perawatan dan Penyetelan Mekanisme Kopling Sistem Hidrolis

Unit kopling dan komponen operasional dengan sistemhidrolis pemeliharaannya agak lebih rumit dibandingkanyangsistem mekanik. Namun demikian masih tergolong sederhanadan mudah.Dalam melakukan pemeliharaan, perlu memeriksa kondisi minyak hidrolis baik kualitas maupun kuantitasnya.Kualitasterkait dengan berapa lama minyak tersebut telah digunakan,yaitu dengan melihat jumlah kilometer perjalanannya ataudapat juga dilihat dari warna minyak hidrolis. Bila sudahberwarna gelap, berarti minyak sudah waktunya diganti. Inimerupakan salah satu unsur pemeliharaan berkala. Bila sudahpada waktu pengantian, maka minyak perlu diganti denganyang baru.

Prosedur penggantian minyak hidrolis koplingadalahsebagai berikut:

a. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan minyak hidrolisyang baru, kuncibleeding, slang elastis kecil, danPenampung minyak hidrolis.b. Kendorkan baut bleederc. Pasang pipa elastis diujung baut bleeder dan ujung lainnyake penampung minyak hidrolis.d. Tekan pedal kopling beberapa kali sampai dengan minyakyang direservoir habis.e. Tuangkan minyak hidrolis yang baru.f. Tekan kembali pedal kopling, hingga minyak yang keluardari pipa elastis keluar minyak yang baru. Jaga minyakYang direservoir agar tidak kehabisan.g. Saat diketahui yang keluar pada pipa elastis sudah minyakyang baru, pedal kopling pertahankan pada posisi tertekan.h. Keraskan baut bleeder, dan pompalah padal kopling.i. Tunggu beberapa saat, dan coba tekan pedal kopling. Bilaringan tidak menggerakan tuas pembebas kopling, berartisistem kemasukan udara.j. Maka lakukan pemblidingan terhadap sistem kopling sampaiudara keluar dari sistem.k. Ulangi langkah pada point j hingga diperoleh penekanan yang baik.l. Tambahkan minyak hidrolis pada reservoir hingga batasmaksimum, dan pasang tutup reservoir.m. Bersihkan alat dan perlengkapan yang telah dipergunakan.

Selanjutnyaproses penyetelan kopling dengan pengoperasiansistem hidrolis, dengan langkah sebagai berikut:

a. Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukanb. Menyetel kebebasan pedal kopling, sep erti terlihat pada gambar 25 berikut ini.c. Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel.d. Hasilnya bandingkan dengan data pada buku servicemanuale. Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.f. Bila beda lakukan penyetelan pada push rod mastersilinder.g. Penyetelan kebebasan bantalan tekan, seperti terlihat padagambar berikut ini :h. Ukur kebebasan yang ada, sebelum disteli. Hasilnya bandingkan dengan data pada buku servicemanualj. Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.k. Bila beda lakukan penyetelan pada push rod silinderkopling.

2.8. Gejala Kerusakan Kopling

Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadikesalahan pada rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly) :a. Kopling selipb. Bergetarc. Gerakan kendaraan yang mengejutd. Suara berisik yang tidak lazime. Tidak ada gerakan

Dari gejala-gejala di atas dapat dianalisis faktor penyebab, danproses perawatan atau perbaikannya. Hasil analisis sepertiterlihat pada berikut ini.

1. Kopling slip Gerak bebas pedal koplingstel kebebasanberlebihanpedal kopling Terdapat oli pada permukaan discbongkar & bersihkan Permukaan disc bergelombangbongkar & gerinda/ganti Pegas kopling lemah bongkar & ganti Kabel kopling berkaratlepas beri olilepas & ganti Kapas kopling habis bongkar & ganti

2. Kopling bergetar Permukaan disc mengkilat perbaiki/ganti Terdapat oli pada platbongkar & bersihkankoplingatau ganti Dreg lager menggeser bongkar & lumasi atauganti Pegas kopling lemah bongkar & ganti Kelingan kampas lepas bongkar & ganti Kontak permukaan discbongkar & gerindarusakatau ganti Periksadudukan mesin&transmisigantiatau rusak

3. Gerakan kendaraan yangterlalu kecil Kebebasan pedal koplingstel kebebasanpedal koplingmengejut Keausan pada sambunganperiksa & gantipengoperasian kopling Kabel kopling memanjangperiksa & ganti Minyak rem habisperiksa & isi

4. Suara berisik Dreg lager rusak bongkar & gantiyang tidak lazim Pilot bearing rusak bongkar & ganti Kebebasan pedal koplingstel kebebasanberlebihanpedal kopling

5. Tidak ada gerakan

Plat kopling habisbongkar & ganti Kebebasan pedal koplingstel kebebasanpedal kopling Baut pemegang unit rumahbongkar & keraskankopling kendor

BABIIIOBJEK PENELITIAN

3.1. Perencanaan Kopling Roda Gigi pada Motor Honda SupraNoData-DataUkuran

1.Perbandingan Kompressi 8,81(atm)

2.Putaran mesin (stasioner) nm1400 rpm

3.Diameter piston50 mm (dp)

4.Diameter kruk as (diperkirakan)75 mm (dk)

5.Jenis kopling : ganda-otomatis sentripugal, plat majemuk

6.Putaran poros kopling (nn)750 rpm

7.GD24 kg.m2

8.Jika kopling aktif sekitar 3 jam

Frekuensi penghubungan , N3 (hb/min)

3.2. Perencanaan Daya

3.2.1. Tekanan yang diperoleh dari perbandingan kompressi dari konversi satuan tekanan, dapat diketahui bahwa1 N/mm2= 9,87 atmsehingga,1 atm = 1/9,87 = 0,1 N/mm2maka,Tekanan kompressi=0,1 N/mm2(8,8) = 0,9 N/mm2Gaya (F) = Tekanan(P) . luas bidang tekanan(A)dimana :A =(dp)2 =(50)2=1963,5 mm2JadiF = 0,9(1963,5) = 1767,15 N

3.2.2. Daya operasi.Dimana :T = momen putar operasi (Nm)d = diameter operasi (mm)P = daya operasi (kw)N = putaran operasi (rpm)

3.3. Momen Rencana

a. Dengan menganggap daya nominal motor 9,7 kw.Pengambilan faktor keamanan biasanya dapat digunakan dalam perencanaan, sehingga koreksi pertama dapat diambil kecil.

fc= 1maka :Pd= P.fc= 9,7(1) = 9,7 kw

b. Jika daya yang diberikan dalam daya kuda (PS), maka harus dikalikan dengan 0,735.c. Momen beban pada saat T11(kg.m2), momen beban setelah start T12(kg.m2). Jika beban berat sudah bekerja sejak permulaan dan harganya tidak diketahui, maka momen yang dihitung dari daya motor dapat dipakai secara efektifDimana :T11Tn

Maka momen maksimum pada kecepatan penuh dapat dianggap T12(kg.m)sehingga :Tn= T11= 12,5971 kg.m = T12

3.3.1. Waktu dan Kerja Penghubungan

a. GD2pada poros kopling, putaran relatif nr(rpm).GD2= 4 kg.m2danputaran relatifnr= n1- n2 = n1 0 = 750 rpm.

b. Waktu penghubungan rencana te(s), faktor keamanan kopling (f)Ditentukan nilai tesebagai perencanaan sekitar 0,4 (s).Penentuan faktor keamanan, dapat dilihat pada tabel 3.3 SULARSO & KIYOKATSU SUGA cetakan ketujuh diperolehf = 2,3

3.3.2. Waktu penghubungan sesungguhnya

3.3.3. Momen start Ta(kg.m).Bila momen berat dikenakan dari permulaan, maka pilihlah kopling dengan Tdosebagai kapasitas momen gesekan dinamis dalam daerah berikut :3.3.4. Pemilihan nomor kopling, momen gesek statis Tso, momen gesek dinamis Tdo.

3.3.5. Kerja penghubungan yang diizinkan Ea(kg.m).

3.4. Diameter Kopling

3.4.1. Besar gaya yang ditimbulkan.

F=(D22- D12)PajikaD2= diameter luar, danD1= diameter dalam.3.4.2. Jari rata-rata.

3.4.3. Momen gesek..

3.4.4. Menyamakan nlai momen rencana dan momen gesekan.

3.5. Pemilihan Bahan dan Diameter Poros

3.6. Gaya Tangensial pada Permukaan Poros

BABIVPERENCANAANPASAK

4.1. Pemilihan Bahan dan Ukuran Pasak.4.1.1. Pasak (ukurannya) lebar x tinggi, kedalaman alur pasak poros t1, kedalaman alur pasak naf t2. Berdasarkan jenis-jenis ukuran pasak & alur pasak,terdapat pada tabel 1.8 SULARSO & KIYAKATSU SUGA cetakan ketujuh. (direncanakan)Ukuran : 8 x 7b x h(mm). kedalaman alur pasak t1= 4 mm. kedalaman alur pasak naf t2= 3,3 mm.

4.1.2. Bahan pasak, perlakuan panas kekuatan tarikB,faktor keamanan. Bila dalam perencanaan digunakan bahan: S50C, maka menurut standar baja karbon konstruksi mesin ( JISG 45011 ). nilai= 62 kg/mm2.Pemilihan faktor keamanan menurut standar ASMEHarga Sfk1umumnya diambil: 6Harga Sfk2dipilih antara:-jika beban dikenakan secara perlahan :11,5.-jika dikenakan dengan tumbukan ringan :1,53.-jika dikenakan secara tiba-tiba/tumbukan besar :25.

4.1.3. Tekanan permukaan pasak yang diizinkan(Pk). Harga Pkadalah sebesar: 8 (kg/mm2) untuk poros dengan diameter kecil. Harga Pkadalah sebesar: 10 (kg/mm2) untuk poros dengan diameter besar, dan setengah dari harga-harga diatas untuk poros dengan putaran tinggi. Nilai Pkdapat dirumuskan :4.1.4. Tegangan geser pasak yang diizinkan.

4.1.5. Panjang pasak dari tegangan geser yang diizinkan I1, panjang pasak dari tekanan permukaan yang diizinkan I1.

4.2. Pengujian Perhitungan Pasak

BABVUMUR DAN EFISIENSI KOPLING

5.1. Umur Kopling

Penentuan umur kopling berguna untuk mengetahui sampai dimana ketahanan dari koling tersebut bila telah mencapai umurnya. Umur kopling tergantung dari pemakaian kopling apakah kontinyu atau tidak. (Perhitungan umur kopling)

5.1.1. Daya yang hilang akibat gesekan5.1.2. Lama pemakaian plat gesek5.1.3. Banyaknya pemasangan5.1.4. Banyaknya pemasangan/pelepasan tiap jam5.1.5. Banyaknya pemeliharaan tiap jam (to)5.1.6. Jika dalam sehari kopling digunakan selama (N) 3 jam, maka pemeliharaannya dalam sehari adalah :5.1.7. Umur kopling

5.2. Effesiensi Kopling

Penentuan efisiensi kopling dimaksudkan untuk mengetahui sampai dimana kemampuan kerja kopling tersebut untuk memindahkan daya maksimum kebagian transmisi lainnya. (perhitungan efisiensi)

BAB IVKESIMPULAN

Koplingmerupakan bagiandari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitusistem yang berfungsiuntuk memutusdan menghubungkantenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan(pemakai/penggunaan tenaga).Secara garis besar terdiri dari unitkopling, transmisi, differensial, poros dan roda kendaraan.Sementara posisi unit kopling dan komponennya (clutchassembly), terletak pada ujung paling depan dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan.rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga(engine) kesistem pemindah tenaga, yaitu masuk ke unitkopling (clutch)diteruskan ketransmisi (gear box) ke propellershaft dan keroda melalui defrensial (final drive).komponen utama dari kopling mulai dari roda gila (flywheel)adalahdriven plate,pressure plate,pressure plate lever,clutch release atau throwout bearing,throwout lever.terdapat dua macam kopling gesek yaitu kopling plat tunggaldan kopling plat ganda.Kopling gesek plat tunggal banyakdipergunakan pada kendaraan roda empat. Sedangkan koplinggesek plat ganda banyak dipergunakan pada sepeda motor.Ukuran kopling sangat ditentukan oleh besarnya tenaga mesinyang akan disalurkan melalui kopling. Sistem pengoperasian koplingmerupakan mekanismepengendalian fungsi kopling yang dilakukan oleh pengemudi.Sistem pengoperasian kopling memungkinkan pengemudidengan mudah memutus dan menghubungkan kopling sesuaidengan yang diinginkan.terdapat dua macam sistem pengoperasian kopling yaitusystem mekanik dan sistem hidrolis. Komponenpengoperasian koplingsistem mekanik adalahpedal kopling,kabel kopling,batang ulir pada ujung kabel kopling yang berhubungandengan tuas pembebas,pegas pengendali pedal kopling sedangkankomponenpengoperasian koplingsistemhidrolis adalahmaster silinder kopling,pipa hidrolis,silinder kopling, boster kopling.