Kajian Tentang Sampah Berbasis Masyarakat · Sampah Berbasis Masyarakat Focus Group Discussion...

23
Kajian Tentang Sampah Berbasis Masyarakat Focus Group Discussion (FGD) Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Semarang, 19 Oktober 2017 Oleh: Mardwi Rahdriawan DPWK FT. UNDIP

Transcript of Kajian Tentang Sampah Berbasis Masyarakat · Sampah Berbasis Masyarakat Focus Group Discussion...

Kajian TentangSampah Berbasis Masyarakat

Focus Group Discussion (FGD)

Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Semarang, 19 Oktober 2017

Oleh: Mardwi Rahdriawan

DPWK FT. UNDIP

Pengertian

Pengelolaan sampah berbasis masyarakat(Community-Based Waste Management) merupakanpendekatan pengelolaan sampah yang didasarkanpada partisipasi aktif masyarakat, pemerintah danlembaga lainnya hanya sebagai motivator danfasilitator (Kastaman, 2004).

2

Pengelolaan sampah berbasis masyarakatmerupakan pengelolaan sampah yang melibatkanseluruh lapisan (partisipatif aktif) masyarakatdengan tujuan agar masyarakat menyadari bahwapermasalahan sampah merupakan tanggung jawabseluruh lapisan masyarakat (Sucipto, 2012).

3

Langkah-langkah yang dilakukan

1. Menyampaikan gagasan kepada masyarakat dantokoh;

2. Membentuk tim pengelola sampah;

3. Mencari pihak yang mau membeli sampah(pengepul);

4. Melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat;

5. Membuat dan menyebarkan informasi/petunjuktentang cara pengelolaan sampah kepada seluruhkomunitas;

6. Menyiapkan fasilitas yang diperlukan bersama-sama;

7. Melakukan dan evaluasi secara berkala terhadappelaksanaan program pengelolaan sampah;

8. Melaporkan hasil-hasil program kepada komunitas;

9. Kerjasama dan meminta dukungan dengan pihaklain. 4

KunciKeberhasilan

5

Hasil Riset

di Sukunan YogyakartaKomponen pokok dalam pengelolaan mandiri

1. Orang lokal yang mau menjadi perintis, penggerak dan pengabdi dalampengelolaan sampah;

2. Adanya komitmen kuat dari masyarakat, tokoh masyarakat, pemerintah danswasta untuk melaksanakan dan mendukung program;

3. Ada wadah/lembaga pengelola sampah yang menjalankan programpengelolaan sampah berbasis masyarakat demi kesinambungan kegiatandan secara berkala melaporkan hasil kegiatan kepada masyarakat;

4. Pihak yang mau membeli sampah atau produk daur ulang;

5. Ada sistem/tenaga pengumpul sampah yang melakukan kegiatan langsungharian berasal dari kelompok masyarakat kurang mampu dan mendapatkanbagi hasil dari kegiatan pengumpulan sampah di lingkungan pemukiman;

6. Fasilitas pendukung (gerobak, tempat pemisahan, bak kompos dan TPS)yang berasal dari masyarakat dan pemerintah daerah sebagai modal awalkegiatan (Sucipto, 2012). 6

Pentingnya Bank Sampah

• Bank sampah merupakan salah satucara pengelolaan sampah di tingkatrumah tangga dengan melibatkanperan serta masyarakat sebagaipenghasil sampah. Bank sampahjuga dapat menumbuhkan rasatanggung jawab dari masyarakatatas sampah yang diproduksi.

• Hasil penjualan sampah darimasyarakat kemudian dialokasikanmenjadi tabungan. Pada saat inimanajemen pengelolaan sampahtersebut dikenal dengan banksampah.

7

Kegiatan yang Dilakukan

1. Pemilahan sampah sesuai denganjenisnya yang dilakukan darisumbernya (rumah tangga);

2. Tiap rumah memiliki sarana untukmengumpulkan sampah keringterpilah;

3. Menyediakan pengurus bank sampah;

4. Membuat kesepakatan jadwalpenjualan;

5. Membuat sistem administrasi;

6. Memiliki pengepul dengan jadwalpengambilan rutin.

8

Mekanisme kerja bank sampah menurut UU No 13 tahun 2012

a) Pemilahan sampah;

b) Penyerahan sampah ke bank sampah;

c) Pencatatan;

d) Hasil penujalan sampah yang diserahkan dimasukkan ke dalambuku tabungan; dan

e) Bagi hasil penjualan sampah antara penabung dan pelaksana.

9

Proses pemberdayaan masyarakat:

1. Tahap penyedaran dan pembentukanperilaku menuju perilaku sadar dan pedulisehingga merasa membutuhkanpeningkatan kapasitas;

2. Tahap transformasi kemampuan berupawawasan pengetahuan, kecakapan danketrampilan agar dapat mengambil perandalam pembangunan;

3. Tahap peningkatan kemampuanintelektual, kecakapan, ketrampilansehingga terbentuk inisiatif dankemampuan untuk mengantarkan padakemandirian. (Sulistyani, 2004)

10

Tingkat Keberdayaan Masyarakat

Aspek/Skala

1 2 3 4

AFEKTIF Belum Sadar danPeduli

Tumbuh Rasa Kesadaran dankepedulian

Memupuk semangatkesadaran dankepedulian

Merasamembutuhkankemandiria

KOGNITIF Belum memilikiwawasanpengetahuan

Menguasaipengetahuan dasar

Mengembangakanpengetahuan dasar

Mendalamipengetahuan padatingkat lebih tinggi

PSIKOMOTORIK Belum memilikiketrampilan dasar

Menguasaiketrampilan ddasar

Mengembangkanketrampilan dasar

Memperkayavariasi ketrampilan

KONATIF Tidak berperilakumembangun

Bersedia terlibatdalampembangunan

Berinisiatif untukmengambil perandalam pembangunan

Berposisi secaramandiri untukmembangun diridan lingkungannya

11

Sumber: Sulistyani, 2004

Kasus

Bank Sampah Dadi LanggengTrucuk-Klaten

12

13

Sumber: Wiwit dan Rahdriawan, 2016

Gambar

Hasil Kerajinan Daur Ulang

14

15

16

17

18

19

20

Hasil Pengurangan Sampah

• Bank Sampah Dadi Langgeng mampu mengurangi sampahrumah tangga yang dibuang ke lingkungan.

• Rata-rata setiap bulan, Bank Sampah Dadi Langgeng mampumengurangi sampah plastik sebanyak 467,77 kg, sampahkertas sebanyak 585,77 kg, sampah logam 166,4kg dansampah lain-lain berupa barang bekas dan pecahan kacasebaganyak 153,7 kg.

• Adanya pengurangan sampah yang dibuang ke lingkunganmampu memberikan manfaat bagi masyarakat di Desa Palarmengingat bahwa Desa Palar tidak terlayani pengangkutansampah dari pemerintah dan tidak tersedia tempatpembuangan sampah sementara (TPS).

21

Daftar Pustaka

Kastaman, R. (2004). Pengelolaan Sampah Terpadu BerbasisMasyarakat. Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat. Ed. 13 Mei2004.

Kementrian Lingkungan Hidup. (2012). Profil Bank Sampah, Rapat KerjaNasional Bank Sampah. Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup.

Storey, D., Santucci, L., Fraster, R., Aleluia, J., & Chomchuen, L. (2015).Designing effective partnerships for waste-to-resourceinitiatives: Lessons learned from developing countries. WasteManagemant & Research, 33, 1066-1075.

Sucipto, C. D. (2012). Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah.Yogyakarta: Gosyen Publising. Sugiyono. (2009). MetodePenelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif danR&D. Bandung: Alfabeta.

Sulistyani, A. T. (2004). Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan.Yogyakarta: Gaya Media.

22

23