KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJA RPJMD...

12
Riptek Vol. 6, No.2, Tahun 2012, Hal.: 39 - 50 *) Pengajar pada Jurusan PWK Fakultas Teknik Undip Semarang Email: [email protected]; [email protected]; [email protected]; [email protected]; [email protected] KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJA RPJMD DAN RKPD KOTA SEMARANG Samsul Ma’rif *) , Prihadi Nugroho *) , Mada Sophianingrum *) , Viradin Yogiesti, Renni Nur H. Abstract Instruments planning documents as the main reference in the construction, dynamically changing in accordance with the developments. In addition, the preparation of planning documents must also mutually sustained each other at the national, provincial and district/city planning documents as well as good long-term, mid-term, or yearly. Planning documents that integrates well certainly can produce implementative planning and can realize good planning and sustainable development. As stated in Law No. 25 of 2004 Article 2 paragraph 4 of the national development planning system, aiming to ensure the creation of integration, synchronization, and synergy both between regions, between space, time, among the functions of government and between central and local governments. The purpose of this paper to assess the synchronization of performance indicators RPJMD and RKPD Semarang. In this study expected to obtain input to improve the methods of planning an integrated and synergistic with each other so that the vision and mission of Semarang city development can be achieved according to the target set. Keywords: synchronization, synergy, planning document, Semarang Latar Belakang Hasil penyusunan rencana pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam Perda Kota Semarang nomor 9 tahun 2007 terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Renstra SKPD, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), dan Rencana Kerja (Renja) SKPD. Kemudian, dalam Perda Kota Semarang no. 12 tahun 2011, dijelaskan bahwa RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2010 sampai dengan 2015 dan pelaksanaan lebih lanjut dituangkan dalam RKPD. Ditetapkannya Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan (Pasal 2 ayat 2), dengan jenjang perencanaan jangka panjang (25 tahun), jangka menengah (5 tahun) maupun jangka pendek atau tahunan (1 tahun). Setiap daerah (provinsi/kabupaten/kota) harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Dengan kajian ini diharapkan dapat diperoleh masukan guna memperbaiki metode perencanaan yang saling terintegrasi dan sinergis satu dengan yang lain sehingga visi dan misi pembangunan Kota Semarang dapat tercapai sesuai target yang telah ditetapkan. Perumusan Masalah Dalam penyusunan RPJMD, tentunya mempertimbangkan kriteria-kriteria dalam menentukan data atau informasi yang dijadikan isu strategis, yaitu 1) Memiliki pengaruh yang besar/ signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional; 2) Merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah; 3) Luasnya pembangunan daerah; 5) Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan 6) Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan. Isu-isu strategis dalam pembangunan pada urusan perencanaan pembangunan daerah, yaitu adanya ketimpangan pertumbuhan wilayah, koordinasi lintas sektoral, dan keserasian pembangunan wilayah perbatasan. Isu strategis ini dalam penyelesaiannya diperlukan suatu perencanaan yang sinergis dan terintegrasi. Bertolak dari isu strategis di atas, laporan ini disusun untuk mengkaji sinkronisasi indikator kinerja RPJMD dan RKPD Kota Semarang. Dengan kajian ini diharapkan dapat diperoleh masukan guna memperbaiki metode perencanaan yang saling terintegrasi dan sinergis satu dengan yang lain sehingga visi dan misi pembangunan Kota Semarang dapat tercapai sesuai target yang telah ditetapkan. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji sinkronisasi indikator kinerja RPJMD dan RKPD Kota Semarang guna mensinkronkan antara program masing-masing SKPD dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) SKPD. Adapun sasaran yang ingin dicapai, yaitu: Mengkaji kesesuaian rencana dan indikator kinerja pembangunan jangka

Transcript of KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJA RPJMD...

Page 1: KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJA RPJMD …bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-content/uploads/... · (provinsi/kabupaten/kota) ... Dalam penyusunan RPJMD, tentunya ... adalah teknik

Riptek Vol. 6, No.2, Tahun 2012, Hal.: 39 - 50

*) Pengajar pada Jurusan PWK Fakultas Teknik Undip Semarang

Email: [email protected]; [email protected]; [email protected];

[email protected]; [email protected]

KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJA

RPJMD DAN RKPD KOTA SEMARANG

Samsul Ma’rif*), Prihadi Nugroho*), Mada Sophianingrum*), Viradin Yogiesti, Renni Nur H.

Abstract

Instruments planning documents as the main reference in the construction, dynamically changing in

accordance with the developments. In addition, the preparation of planning documents must also mutually

sustained each other at the national, provincial and district/city planning documents as well as good long-term,

mid-term, or yearly. Planning documents that integrates well certainly can produce implementative planning and

can realize good planning and sustainable development. As stated in Law No. 25 of 2004 Article 2 paragraph 4

of the national development planning system, aiming to ensure the creation of integration, synchronization, and

synergy both between regions, between space, time, among the functions of government and between central

and local governments. The purpose of this paper to assess the synchronization of performance indicators

RPJMD and RKPD Semarang. In this study expected to obtain input to improve the methods of planning an

integrated and synergistic with each other so that the vision and mission of Semarang city development can be

achieved according to the target set.

Keywords: synchronization, synergy, planning document, Semarang

Latar Belakang

Hasil penyusunan rencana pembangunan

daerah sebagaimana tertuang dalam Perda Kota

Semarang nomor 9 tahun 2007 terdiri atas

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD), Renstra SKPD,

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD),

dan Rencana Kerja (Renja) SKPD. Kemudian,

dalam Perda Kota Semarang no. 12 tahun 2011,

dijelaskan bahwa RPJMD merupakan dokumen

perencanaan pembangunan daerah sebagai

landasan dan pedoman bagi pemerintah daerah

dalam melaksanakan pembangunan selama 5

(lima) tahun terhitung sejak tahun 2010 sampai

dengan 2015 dan pelaksanaan lebih lanjut

dituangkan dalam RKPD. Ditetapkannya

Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

mengamanatkan bahwa setiap daerah harus

menyusun rencana pembangunan daerah secara

sistematis, terarah, terpadu dan tanggap

terhadap perubahan (Pasal 2 ayat 2), dengan

jenjang perencanaan jangka panjang (25 tahun),

jangka menengah (5 tahun) maupun jangka

pendek atau tahunan (1 tahun). Setiap daerah

(provinsi/kabupaten/kota) harus menetapkan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD). Dengan kajian ini

diharapkan dapat diperoleh masukan guna

memperbaiki metode perencanaan yang saling

terintegrasi dan sinergis satu dengan yang lain

sehingga visi dan misi pembangunan Kota

Semarang dapat tercapai sesuai target yang

telah ditetapkan.

Perumusan Masalah

Dalam penyusunan RPJMD, tentunya

mempertimbangkan kriteria-kriteria dalam

menentukan data atau informasi yang dijadikan

isu strategis, yaitu 1) Memiliki pengaruh yang

besar/ signifikan terhadap pencapaian sasaran

pembangunan nasional; 2) Merupakan tugas dan

tanggung jawab pemerintah daerah; 3) Luasnya

pembangunan daerah; 5) Kemungkinan atau

kemudahannya untuk dikelola; dan 6) Prioritas

janji politik yang perlu diwujudkan. Isu-isu

strategis dalam pembangunan pada urusan

perencanaan pembangunan daerah, yaitu adanya

ketimpangan pertumbuhan wilayah, koordinasi

lintas sektoral, dan keserasian pembangunan

wilayah perbatasan. Isu strategis ini dalam

penyelesaiannya diperlukan suatu perencanaan

yang sinergis dan terintegrasi.

Bertolak dari isu strategis di atas,

laporan ini disusun untuk mengkaji sinkronisasi

indikator kinerja RPJMD dan RKPD Kota

Semarang. Dengan kajian ini diharapkan dapat

diperoleh masukan guna memperbaiki metode

perencanaan yang saling terintegrasi dan sinergis

satu dengan yang lain sehingga visi dan misi

pembangunan Kota Semarang dapat tercapai

sesuai target yang telah ditetapkan.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengkaji sinkronisasi indikator kinerja RPJMD

dan RKPD Kota Semarang guna mensinkronkan

antara program masing-masing SKPD dengan

Indikator Kinerja Kunci (IKK) SKPD. Adapun

sasaran yang ingin dicapai, yaitu:

Mengkaji kesesuaian rencana dan

indikator kinerja pembangunan jangka

Page 2: KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJA RPJMD …bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-content/uploads/... · (provinsi/kabupaten/kota) ... Dalam penyusunan RPJMD, tentunya ... adalah teknik

Kajian Sinkronisasi Indikator Kinerja

RPJMD dan RKPD Kota Semarang (Samsul Ma’rif dkk)

40

menengah yang telah ditetapkan dengan

rencana kerja pembangunan daerah

Mengkaji kesesuaian capaian rencana

kerja pembangunan daerah dengan

indikator kinerja pembangunan jangka

menengah daerah

Menentukan tingkat sinkronisasi

indikator kinerja RPJMD dan RKPD

Metode Penelitian

Tahapan kegiatan penelitian ini dibagi

menjadi 4 tahapan, yaitu sebagai berikut:

1. Tahapan Persiapan

Tahap ini merupakan tahap awal penelitian

yang dilakukan dengan menyiapkan proposal

penelitian yang berisi latar belakang

penelitian, kajian teori, dan metodologi

penelitian, serta pengumpulan data-data yang

terkait dengan penelitian melalui studi

literatur, dan juga penyiapan panduan survei

untuk pengumpulan data.

2. Tahapan Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data merupakan tahap

pengumpulan informasi dan data mengenai

RPJMD dan RKPD Kota Semarang, proses

penyusunan RKPD serta implementasi dan

capaian RKPD. Pengumpulan informasi ini

dilakukan melalui survei sekunder ke

instansi/dinas/ lembaga/ badan yang terkait

dengan penelitian ini.

3. Tahapan Analisis

Merupakan tahapan pengolahan data dan

informasi yang telah dikumpulkan guna

menjawab maksud penelitian ini. Teknik

analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik analisis kualitatif yang terdiri

atas dua tahapan analisis. Analisis tahapan

pertama yaitu me-review kesesuaian rencana

dan indikator kinerja pembangunan jangka

menengah daerah (RPJMD) dengan rencana

kerja pemerintah daerah serta implementasi

capaiannya. Kemudian tahapan analisis yang

kedua, yaitu menganalisis tingkat sinkronisasi

indikator kinerja Daerah dengan indikator

kinerja program RKPD Kota Semarang

dengan menggunakan pendekatan holistik.

4. Rekomendasi

Tahap rekomendasi merupakan tahap akhir

dari seluruh rangkaian tahap penelitian.

Tahap rekomendasi ini merupakan output

penelitian dimana penyusunannya mengacu

dari hasil analisis yang telah dilakukan.

Rekomendasi yang diharapkan pada

penelitian ini berupa indikator antara untuk

mensinkronkan antara program masing-

masing SKPD dengan IKK SKPD.

Kerangka Pikir

Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun, 2012

Gambar 1

Kerangka Pikir

Ruang Lingkup, Prinsip, dan Pendekatan

Perencanaan Pembangunan Daerah

Berpedoman pada Permendagri nomor

54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Kajian Pustaka: konsep,

pendekatan, dan proses

penyusunan RKPD

Analisis Tingkat Sinkronisasi Indikator

Kinerja RPJMD dan RKPD

Tingkat Sinkronisasi Indikator Kinerja RPJMD dan RKPD

Formulasi indikator antara untuk mensinkronkan antara program

masing-masing SKPD dan IKK SKPD

MAPPING

ANALISIS

KELUARAN

Identifikasi kesesuaian RPJMD dan RKPD

Sinkronisasi Indikator Kinerja

RPJMD & RKPD

Permasalahan dan Isu

Strategis Pembangunan

Bagaimana tingkat sinkronisasi indikator kinerja RPJMD & RKPD Kota Semarang

dalam Perencanaan Pembangunan?

Identifikasi kerangka

institusional penyusunan

RKPD Kota Semarang

Dokumen Perencanaan Kota

Semarang (RPJMD, RKPD

dan Renja SKPD)

Review Realisai/Implementasi

Rencana Kerja Pembangunan

Daerah (RKPD)

Page 3: KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJA RPJMD …bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-content/uploads/... · (provinsi/kabupaten/kota) ... Dalam penyusunan RPJMD, tentunya ... adalah teknik

Riptek Vol. 6, No.2, Tahun 2012, Hal.: 39 - 50

41

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah, sebagaimana tertuang dalam pasal 2

bahwa ruang lingkup perencanaan pembangunan

daerah meliputi tahapan, tata cara penyusunan,

pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana

pembangunan daerah yang terdiri atas RPJPD,

RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja

SKPD. Ruang lingkup perencanaan

pembangunan daerah yang ada harus memiliki

prinsip satu kesatuan dalam sistem perencanaan

pembangunan nasional, koordinasi dan

kerjasama antara pemerintah daerah bersama

pemangku kepentingan, perencanaan yang

terintegrasi, serta perencanaan yang sesuai

dinamika perkembangan serta kondisi dan

potensi yang dimiliki. Adapun dalam

permendagri ini juga diatur bahwa dalam

perumusan perencanaan pembangunan daerah

dilakukan secara transparan, responsif, efisien,

efektif, akuntabel, partisipatif, terukur,

berkeadilan, dan berwawasan lingkungan. Oleh

karenanya, dalam penyusunan perencanaan

pembangunan daerah harus mencakup ruang

lingkup, menerapkan prinsip-prinsip, serta tata

cara perumusan sebagaimana yang tercantum

dalam permendagri nomor 54 tahun 2010 guna

mewujudkan produk perencanaan pembangunan

yang efektif dan efisien serta berkelanjutan.

Adapun penyusunan program, kegiatan,

alokasi dana indikatif, dan sumber pendanaan

harus berdasarkan pada pendekatan kinerja,

kerangka pengeluaran jangka menengah, serta

perencanaan dan penganggaran terpadu;

kerangka pendanaan dan pagu indikatif; dan

urusan wajib yang mengacu pada SPM. Selain itu

sebagaimana tercantum dalam Permendagri

nomor 54 tahun 2010, dalam penyusunan

rencana pembangunan daerah menggunakan

data dan informasi perencanaan pembangunan

daerah serta mengacu pada rencana tata ruang.

Data dan informasi perencanaan pembangunan

daerah yang dimaksud, yaitu:

a penyelenggaraan pemerintahan daerah;

b organisasi dan tatalaksana pemerintahan

daerah;

c kepala daerah, DPRD, perangkat daerah,

dan pegawai negeri sipil daerah;

d keuangan daerah;

e potensi sumber daya daerah;

f produk hukum daerah;

g kependudukan;

h informasi dasar kewilayahan; dan

i informasi lain terkait dengan

penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Alur Perencanaan Pembangunan

Dalam penyusunan Rencana

Pembangunan Tahunan Daerah Kota Semarang

atau disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) implementasinya dimulai bulan Januari

sampai April setiap tahunnya Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Semarang

disusun berdasarkan hasil Musrenbang Tingkat

Kota. Penyelenggaraan Musrenbang Tingkat

Kota didahului dengan kegiatan Musrenbang

Kelurahan, Musrenbang Kecamatan dan Forum

SKPD. Gambar alur penyusunan RKPD serta

waktu pelaksanaanya dapat dilihat pada gambar

berikut.

Gambar 2

Alur Proses Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan

Penjabaran RPJMD

Evaluasi Kinerja

Pembangunan Daerah

Musrenbang Kelurahan

Musrenbang Kecamatan

Rencana Awal RKPD

Rencana Renja RKPD

Program & Kegiatan SKPD

Forum SKPD

Renc. RKPD

Musrenbang Kota

Aspirasi Pemangku Kepentingan Pemb.

daerah

Renc. Akhir RKPD RKPD

Perwal RKPD

Menjadi Pedoman Penyusun RAPBD

Sbg Pedoman dlm Penyesuaian Renja SKPD

Januari Februari Maret April

1

2

3 4 5

Page 4: KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJA RPJMD …bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-content/uploads/... · (provinsi/kabupaten/kota) ... Dalam penyusunan RPJMD, tentunya ... adalah teknik

Kajian Sinkronisasi Indikator Kinerja

RPJMD dan RKPD Kota Semarang (Samsul Ma’rif dkk)

42

Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kota Semarang sebagaimana gambar di atas,

memenuhi tiga prinsip berikut:

1. Prinsip Partisipatif (Participative)

Prinsip partisipatif menunjukkan bahwa rakyat

atau masyarakat yang akan diuntungkan oleh

(atau memperoleh manfaat dari) perencanaan

harus turut serta dalam prosesnya. Dengan kata

lain masyarakat menikmati faedah perencanaan

bukan semata-mata dari hasil perencanaan,

tetapi dari keikutsertaan dalam prosesnya.

2. Prinsip Kesinambungan (Sustainable)

Prinsip ini menunjukkan bahwa perencanaan

tidak hanya terdiri dari pada suatu tahap; tetapi

harus berlanjut sehingga menjamin adanya

kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan

dan jangan sampai terjadi kemunduran. Juga

diartikan perlunya evaluasi dan pengawasan

dalam pelaksanaannya sehingga secara terus

menerus dapat diadakan koreksi dan perbaikan

selama perencanaan dijalankan.

3. Prinsip Keseluruhan (Holistic)

Prinsip ini menunjukkan bahwa masalah dalam

perencanaan pelasanaannya tidak dapat hanya

dilihat dari satu sisi atau unsur tetapi harus

dilihat dari berbagai aspek dan dalam keutuhan

konsep secara keseluruhan. Dalam konsep

tersebut/ unsur yang dikehendaki selain harus

mencakup hal-hal diatas juga mengandung unsur

yang dapat berkembang secara terbuka dan

demokratis.

Kajian Kesesuaian Indikator Kinerja RPJMD

dan RKPD per Urusan

Kajian kesesuaian ini untuk mengetahui

tingkat kesesuaian antara indikator kinerja dan

target, program, serta rencana kegiatan dan

realisasinya berdasarkan dokumen RPJMD Kota

Semarang, dengan target tahun 2011; RKPD Kota

Semarang tahun 2011; dan Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang

Akhir Tahun Anggaran 2011. Kajian penilaian yang

dilakukan dalam kajian kesesuaian ini berupa tingkat

capaian kinerja, tingkat keberhasilan capaian, tingkat

capaian RKPD, tingkat kesesuaian realisasi dan

tingkat eksistensi data. Adapun hasil rata-rata dari

kajian yang telah dilakukan yaitu tingkat capaian

kinerja sebesar 125,06%, tingkat keberhasilan

capaian 77,32%, tingkat capaian RKPD 111,58%,

tingkat kesesuaian realisasi 70,95%, dan tingkat

eksistensi data 73,7%. Rata-rata tingkat capaian

kinerja sebesar 125,06% berarti bahwa rata-rata

indikator kinerja dari keseluruhan urusan telah

mampu mencapai bahkan melampui target. Hal ini

dikarenakan pada target beberapa indikator kinerja,

memiliki nilai yang mampu dicapai melebihi target,

meskipun ada beberapa indikator yang tidak

mampu mencapai target. Sedangkan rata-rata hasil

tingkat keberhasilan capaian menghasilkan nilai

sebesar 77,32% yang berarti bahwa dari indikator

kinerja yang memiliki data informasi perihal

pencapaian targetnya, hanya sebesar 77,32%

indikator kinerja yang mampu mencapai sesuai

targetnya. Adapun rata-rata nilai tingkat capaian

RKPD menunjukkan angka sebesar 111,58%, yang

memiliki makna bahwa capaian target indikator

kinerja yang sesuai dalam target RKPD hanya

sebesar 111,58%.

Rata-rata tingkat kesesuaian realisasi antara

implementasi dari rencana-rencana kegiatan dalam

RKPD tahun 2011, menunjukkan angka sebesar

70,95%. Hal ini memberikan gambaran bahwa rata-

rata urusan, kesesuaian antara rencana kegiatan

dengan realisasinya maupun sebaliknya, hanya

memiliki tingkat kesesuaian realisasi sebesar

70,95%. Adapun rata-rata tingkat eksistensi data

yang mampu memberikan gambaran ketercapaian

target indikator kinerja, hanya mampu

menunjukkan angka 73,70%. Hal ini berarti bahwa

pada penyajian data dan informasi yang ada masih

kurang optimal dalam memberikan gambaran

perihal ketercapaian indikator kinerja.

Untuk melihat penilaian dari masing-masing

urusan, dapat dilihat pada Tabel 1 Rekap Kajian

Kesesuaian Indikator Kinerja RPJMD dan RKPD

per Urusan berikut.

Tabel 1

Rekap Kajian Kesesuaian Indikator Kinerja RPJMD dan RKPD per Urusan

No Urusan

Tingkat

Capaian

Kinerja

Tingkat

Keberhasilan

Capaian

Tingkat

Capaian

RKPD

Tingkat

Kesesuaian

Realisasi

Tingkat

eksistensi

Data

Temuan

1 Pendidikan 57.14% 87.67% 79.29% 61.76% 50.00% 1. Ketidaksesuaian kegiatan yang

terealisasi dengan program (dalam

pelaporan LKPJ), tetapi kegiatan

yang telah direalisasikan telah

mampu menjawab semua program

yang ada

2. Ketidaktersediaan data yang

mampu menjawab capaian

indikator kinerja

2 Kesehatan 102.71% 38.89% 98.76% 93.75% 100.00% Beberapa kegiatan dalam RKPD

tidak terealisasi

Page 5: KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJA RPJMD …bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-content/uploads/... · (provinsi/kabupaten/kota) ... Dalam penyusunan RPJMD, tentunya ... adalah teknik

Riptek Vol. 6, No.2, Tahun 2012, Hal.: 39 - 50

43

No Urusan

Tingkat

Capaian

Kinerja

Tingkat

Keberhasilan

Capaian

Tingkat

Capaian

RKPD

Tingkat

Kesesuaian

Realisasi

Tingkat

eksistensi

Data

Temuan

3 Keluarga

Berencana

87.80% 25.00% 87.80% 76.92% 57.14% Terdapat beberapa realisasi

kegiatan yang tidak terdapat pada

rencana kegiatan RPKD

4 Ketenagakerjaan 108.49% 77.78% 93.25% 69.57% 100.00% Ketidaksessuaian baseline

indikator kinerja antara RKPD

2011 dengan RPJMD 2010-2015

Terdapat beberapa rencana

kegiatan RKPD yang tidak

terealisasi

Terdapat beberapa realisasi

kegiatan yang tidak sesuai dengan

rencana kegiatan RKPD

5 Kebudayaan 100.00% 100.00% 100.00% 79.07% 75.00% Terdapat beberapa realisasi

kegiatan yang tidak terdapat pada

rencana kegiatan RPKD

Terdapat satu indikator kinerja

yang tidak memiliki data

pendukung pencapaiannya

6 Pemuda dan

Olahraga

124.10% 100.00% 124.10% 52.17% 85.71% 1. tidak tersedianya data kondisi

kinerja awal sehingga sulit

diketahui besarannya

2. antara indikator kinerja dan

target tidak jelas

3. terdapat beberapa rencana

kegiatan RKPD yang tidak

terealisasi

4. Terdapat beberapa realisaasi

kegiatan yang tidak tertuang

dalam rencana kegiatan RKPD

7 Perpustakaan 115.93% 100.00% 115.93% 100.00% 50.00% Ketidaktersediaan data yang

mampu menjawab capaian

indikator kinerja

8 Perencanaan

Pembangunan

16.67% 16.67% 16.67% 53.66% 75.00% 1. Ketidaksesuaian rencana

kegiatan dan realisasinya

2. Ketidaktersediaan data yang

dapat menjawab capaian dari

indikator kinerja

9 Pertanahan 80.00% 80.00% 80.00% 100.00% 100.00%

10 Kependudukan dan

Catatan Sipil

103.05% 80.00% 102.38% 80.00% 55.56% 1. Terdapat ketidaksesuaian

antara rencana kegiatan RKPD

dan realisasi

2. Terdapat indikator kinerja yang

tidak ada target-nya sehingga akan

sulit untuk mengetahui

keberhasilan capaian indikator

kinerja tersebut

3. Ketidaktersediaan data yang

mampu menggambarkan capaian

indikator kinerja dari adanya

realisasi RKPD 2011

11 Kesbangpol dalam

Negeri

58.13% 50.00% 51.33% 52.05% 92.86% Terdapat ketidaksesuaian antara

rencana kegiatan RKPD dan

realisasi

12 Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

100.00% 100.00% 100.00% 56.25% 33.33% Terdapat ketidaksesuaian antara

rencana kegiatan RKPD dan

realisasi

13 Statistik 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

14 Kearsipan 100.00% 100.00% 78.33% 54.55% 75.00% Terdapat ketidaksesuaian antara

rencana kegiatan RKPD dan

realisasi

15 Koperasi dan UKM 81.91% 80.00% 68.95% 84.21% 100.00% 1. Ketidaksesuaian kondisi kinerja

awal yang sangat besar pada

Page 6: KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJA RPJMD …bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-content/uploads/... · (provinsi/kabupaten/kota) ... Dalam penyusunan RPJMD, tentunya ... adalah teknik

Kajian Sinkronisasi Indikator Kinerja

RPJMD dan RKPD Kota Semarang (Samsul Ma’rif dkk)

44

No Urusan

Tingkat

Capaian

Kinerja

Tingkat

Keberhasilan

Capaian

Tingkat

Capaian

RKPD

Tingkat

Kesesuaian

Realisasi

Tingkat

eksistensi

Data

Temuan

indikator akses permodalan sehingga akan sulit untuk

mencapai target (data 2010: 1237

KUMKM, sedangkan kondisi

kinerja awal pada RPJMD: 2153

KUMKM)

2. ada ketidaksesuaian antara realisasi dan rencana kegiatan

16 Penanaman Modal 121.61% 100.00% 109.64% 63.16% 60.00% Ketidaksesuaian antara rencana

dan realisasi kegiatan RKPD

17 Ketahanan Pangan 107.23% 100.00% 142.02% 76.92% 100.00% Data lumbung pangan masyarakat,

yang terdapat pada LKPJ dalam

tingkat KK (bukan kelurahan)

Catatan: penghitungan capaian

kinerja dihitung dari data LKPJ

dan beberapa data memiliki

satuan yang berbeda dengan

target, seperti data lumbung

pangan masyarakat, data

kelancaran akses pangan

masyarakat miskin yang diperoleh

dari hasil kompilasi data

pemberian bantuan bagi keluarga

rawan pangan, data fasilitasi

warung desa/lumbung pangan

masyarakat, dan fasilitasi

pengembangan pekarangan

terpadu

18 Pertanian 65.19% 50.00% 65.19% 33.33% 100.00% Terdapatnya program yang tidak

terwadahi dalam rencana kegiatan

RKPD, yaitu Program Peningkatan

Ketahanan Pangan

pertanian/perkebunan, Program

peningkatan penerapan teknologi

pertanian/perkebunan, dan

Program Peningkatan

Kesejahteraan Masyarakat

Cat: Hasil evaluasi realisasi RKPD

tahun 2011 yang terdapat pada

RKPD 2013, menunjukkan

ketidaksesuaian indikator kinerja

pada RPJMD

19 Kehutanan No Data No Data No Data 100.00% 0.00% 1. tidak tersedianya data yang

dapat menunjukkan tingkat

partisipasi masyarakat

Cat: Hasil evaluasi realisasi RKPD

tahun 2011 yang terdapat pada

RKPD 2013, menunjukkan

ketidaksesuaian indikator kinerja

pada RPJMD

20 Pariwisata 92.37% 60.00% 92.37% 56.52% 83.33% ketidaksesuaian antara rencana

kegiatan RKPD dengan realisasi

maupun sebaliknya

21 Kelautan dan

Perikanan

362.16% 80.00% 304.13% 70.59% 66.67% ketidaksesuaian antara rencana

kegiatan RKPD dengan realisasi

maupun sebaliknya

2. kondisi kinerja awal dan target

yang memiliki jumlah yang sangat

berbeda dengan data yang

tercantum di LKPJ 2011

3. Terdapat program yang tidak

memiliki rencana kegiatan RKPD

Page 7: KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJA RPJMD …bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-content/uploads/... · (provinsi/kabupaten/kota) ... Dalam penyusunan RPJMD, tentunya ... adalah teknik

Riptek Vol. 6, No.2, Tahun 2012, Hal.: 39 - 50

45

No Urusan

Tingkat

Capaian

Kinerja

Tingkat

Keberhasilan

Capaian

Tingkat

Capaian

RKPD

Tingkat

Kesesuaian

Realisasi

Tingkat

eksistensi

Data

Temuan

tetapi ada realisasi kegiatannya.

22 Perdagangan 99.49% 75.00% 99.49 50.79% 55.56% Terdapatnya program yang tidak

terwadahi dalam rencana kegiatan

RKPD dan realisasinya

23 Perindustrian 567.36% 100.00% 345.12% 66.67% 80.00% ketidaksesuaian antara rencana

kegiatan RKPD dengan realisasi

maupun sebaliknya

Cat: Hasil evaluasi realisasi RKPD

tahun 2011 yang terdapat pada

RKPD 2013, menunjukkan

ketidaksesuaian indikator kinerja

pada RPJMD

24 Pekerjaan Umum 110.49% 75.00% 110.49% 74.89% 100.00% Ada beberapa rencana kegiatan

yang tidak terwadahi oleh realisasi

kegiatan maupun sebaliknya

terdapat beberapa realisasi

kegiatan yang tidak dapat

mewadahi rencana kegiatan

25 Perumahan 97.14% 97.14% 97.14% 81.82% 75.00% Ada beberapa rencana kegiatan

yang tidak terwadahi oleh realisasi

kegiatan maupun sebaliknya

terdapat beberapa realisasi

kegiatan yang tidak dapat

mewadahi rencana kegiatan

26 Perhubungan 201.87% 90.00% 201.87% 50.55% 90.00% Terdapat rencana kegiatan yang

tidak terealisasi

27 Penataan Ruang 87.50% 50.00% 87.50% 69.23% 50.00% Terdapat beberapa indikator

kinerja yang tidak memiliki data

yang mampu memberikan

gambaran

28 Lingkungan Hidup 97.89% 66.67% 97.89% 58.49% 75.00% Terdapat beberapa indikator

kinerja yang tidak memiliki data

yang mampu memberikan

gambaran

29 Energi dan

Sumberdaya

Mineral

80.00% 50.00% 80.00% 25.00% 100.00% Tidak terdapatnya rencana

kegiatan pada program pembinaan

dan pengawasan bidang

pertambangan tetapi terdapat

realisasi kegiatan

30 Pemberdayaan

Perempuan dan

Perlindungan Anak

75.00% 75.00% 75.00% 27.27% 100.00% Terdapat ketidaksesuaian antara

rencana kegiatan RKPD dan

realisasi

31 Sosial 100.00% 100.00% 100.00% 28.95% 83.33% Terdapat ketidaksesuaian antara rencana kegiatan RKPD dan

realisasi

32 Komunikasi dan

Informasi

119.21% 75.00% 119.21% 12.50% 66.67% Terdapat ketidaksesuaian antara

rencana kegiatan RKPD dan

realisasi

33 Otonomi Daerah,

Pemerintahan

Umum, Administrasi

Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah,

Kepegawaian, dan

Persandian

101.35% 85.71% 101.35% 61.26% 30.43% Terdapat ketidaksesuaian antara

rencana kegiatan RKPD dan

realisasi

Rata-Rata 125.06% 77.32% 111.58% 70.95% 73.70%

Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun, 2012

Page 8: KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJA RPJMD …bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-content/uploads/... · (provinsi/kabupaten/kota) ... Dalam penyusunan RPJMD, tentunya ... adalah teknik

Kajian Sinkronisasi Indikator Kinerja

RPJMD dan RKPD Kota Semarang (Samsul Ma’rif dkk)

46

Kajian Sinkronisasi Indikator Kinerja

Daerah dan Indikator Kinerja Program

Kota Semarang

Kajian analisis sinkronisasi Indikator

Kinerja Daerah (IKD) dan Indikator Kinerja

Program (IKP) Kota Semarang ini akan dibahas

mengenai kesesuaian antara indikator kinerja

daerah dengan indikator kinerja program Kota

Semarang tahun 2012. Kajian analisis ini

sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut.

Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun, 2012

Gambar 3

Kerangka Kajian Sinkronisasi Indikator Kinerja Daerah dan Indikator Kinerja Program

Kajian sinkronisasi yang dilakukan, menganalisis

secara keseluruhan kesesuaian antara indikator

kinerja daerah yang merupakan ketetapan dari

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun

2010 dengan indikator kinerja program Kota

Semarang, terutama RKPD Kota Semarang tahun

2012.

Berdasarkan hasil kajian secara keseluruhan

dalam upaya sinkronisasi Indikator Kinerja Daerah

(IKD) dengan Indikator Kinerja Program (IKP)

dalam RKPD tahun 2011, ditemukan beberapa IKP

yang telah sesuai dengan IKD dan IKP tidak sesuai

dengan IKD. Ketidaksesuaian antara IKD dengan

IKP yang ada, ditemukan 3 (tiga) tipologi dari

ketidaksesuaiannya, yaitu

1. IKP tidak mampu menjawab IKD

2. IKP tidak sesuai dengan IKD

3. IKP tidak sesuai dengan IKD tetapi dapat

terjawab dari program IKP tersebut.

Adapun dari hasil kesesuaian dan ketidaksesuaian

yang ada antara IKD dan IKP, dalam upaya

identifikasi sinkronisasinya ditemukan 5 (lima)

tipologi guna penyesuaian. Berikut ini tipologi

sinkronisasi IKD dan IKP, yaitu

1. IKD terjawab atau sama dengan IKP,

2. IKD dapat terjawab dari adanya gabungan

beberapa IKD yang ada, contohnya yaitu

IKD angka harapan hidup dapat terjawab

dari keseluruhan IKD kesehatan yang

meliputi pelayanan, sarana & prasarana,

kesehatan lingkungan, serta pemberdayaan

masyarakat.

3. IKD dapat terjawab dari program IKP atau

gabungan beberapa program IKP

4. IKD terjawab dari gabungan beberapa

program dari lintas urusan atau SKPD

5. IKD tidak terjawab oleh IKP maupun

program sehingga harus disusun program

baru atau dilakukan penyesuain program.

Hasil dari rekapitulasi kajian sinkronisasi

pada IKD dan IKP menunjukkan bahwa tipologi

sinkronisasi terbesar pada tipologi IKD tidak

terjawab oleh IKP maupun program sehingga harus

disusun program baru atau dilakukan penyesuaian

program (tipologi 5), dengan persentase sebesar

35,05%. Adapun tipologi sinkronisasi terkecil

sebesar 6,07% berupa tipologi IKD dapat terjawab

dari adanya gabungan beberapa IKD yang ada

(tipologi 2). Adapun untuk ketiga tipologi lainnya,

yaitu tipologi sinkronisasi IKD terjawab atau sama

IKP tidak sesuai dengan IKD

IKP tidak sesuai dengan IKD

tetapi terjawab dari program IKP

IKD tidak terjawab oleh IKP

maupun program

Review Indikator

Kinerja Daerah

Review Indikator

Kinerja RKPD

IKD = IKP IKD ≠ IKP

Indikator Antara

Identifikasi Sinkronisasi Indikator Kinerja

Daerah dan Indikator Kinerja Program

IKD terjawab

dari / atau

gabungan IKD

IKD terjawab dari/

atau gabungan

program IKP

IKD terjawab/

sama dengan

IKP

IKD terjawab dari

atau gabungan

program dari lintas

SKPD/ urusan

IKD tidak terjawab IKP

maupun program

sehingga dilakukan

penyesuaian program

Page 9: KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJA RPJMD …bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-content/uploads/... · (provinsi/kabupaten/kota) ... Dalam penyusunan RPJMD, tentunya ... adalah teknik

Riptek Vol. 6, No.2, Tahun 2012, Hal.: 39 - 50

47

dengan IKP (tipologi 1) sebesar 29,44%, tipologi

sinkonisasi IKD dapat terjawab dari program IKP

atau gabungan beberapa program IKP (tipologi 3)

sebesar 22,43%, dan tipologi sinkonisasi IKD

terjawab dari gabungan beberapa program dari

lintas urusan atau SKPD (tipologi 4) sebesar 7,01%.

Secara diagram hasil tersebut dapat dilihat pada

gambar berikut.

Selain itu, dari hasil kajian sinkronisasi IKD dan IKP

menunjukkan bahwa upaya sinkronisasi IKD dan

IKP pada masing-masing urusan dapat dilakukan

melalui lebih dari satu tipologi sinkronisasi. Oleh

karena itu, dari hasil rekapitulasi kajian sinkronisasi

IKD dan IKP berdasarkan pengkategorian tipologi

sinkronisasi menunjukkan bahwa upaya sinkronisasi

IKD dan IKP dilakukan dengan tipologi sinkronisasi

1 sebanyak 18 urusan (43,9% dari 41 urusan),

sinkronisasi dilakukan dengan tipologi sinkronisasi 2

sebanyak 8 urusan (19,51% dari 41 urusan),

sinkronisasi dilakukan dengan tipologi 3 sebanyak

15 urusan (36,59% dari 41urusan), sinkronisasi

dilakukan dengan tipologi 4 sebanyak 5 urusan

(12,2% dari 41 urusan), dan sinkronisasi dilakukan

dengan tipologi 5 sebanyak 23 urusan (56,1% dari

41 urusan). Adapun urusan-urusan pada masing-

masing tiopologi sinkronisasi dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 2

Hasil Rekapitulasi Kajian Sinkronisasi IKD dan IKP Berdasarkan Pengkategorian Tipologi

Tipologi Sinkronisasi Urusan

Tipologi 1: IKD terjawab atau sama

dengan IKP

Kesehatan; Fokus Seni dan Budaya; Pekerjaan Umum; Perencanaan Pembangunan

Daerah; Perhubungan; Lingkungan Hidup; Sosial; Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah; Kebudayaan; Pemuda dan Olahraga; Kesatuan Bangsa dan Politik

Dalam Negeri; Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian; Ketahanan Pangan;

Kearsipan; Perpustakaan; Pertanian; Pariwisata; serta Fasilitasi Iklim Berinvestasi.

Tipologi 2: IKD dapat terjawab dari

adanya gabungan beberapa

IKD yang ada

Pendidikan; Kesehatan; Pekerjaan Umum; Perumahan; Perhubungan; Otonomi

Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian; Pemberdayaan Masyarakat Desa/ Kelurahan; serta

Fasilitas Wilayah / Infrastruktur.

Tipologi 3: IKD dapat terjawab dari

program IKP atau gabungan

beberapa program IKP

Pendidikan; Kesehatan; Kemiskinan; Angka Kriminalitas; Perhubungan; Pemuda

dan Olahraga; Komunikasi dan Informatika; Perpustakaan; Pertanian; Energi dan

Sumber Daya Mineral; Kelautan dan Perikanan; Perdagangan; Perindustrian;

Fasilitas Wilayah / Infrastruktur; serta Fasilitasi Iklim Berinvestasi.

Tipologi 4: IKD terjawab dari gabungan

beberapa program dari

lintas urusan atau SKPD

Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi; Komunikasi dan Informatika;

Kehutanan; Fasilitas Wilayah / Infrastruktur; serta Fasilitasi Iklim Berinvestasi.

Tipologi 5: IKD tidak terjawab oleh IKP

maupun program sehingga

harus disusun program baru

atau dilakukan penyesuain

program

Kesehatan; Fokus Seni dan Budaya; Pekerjaan Umum; Perumahan; Penataan

Ruang; Lingkungan Hidup; Pertanahan; Kependudukan dan Catatan Sipil;

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera; Sosial; Ketenagakerjaan; Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah; Penanaman Modal; Kebudayaan; Pemuda dan Olahraga; Otonomi

Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian; Ketahanan Pangan; Pemberdayaan Masyarakat

Desa/ Kelurahan; Statistik; Kemampuan Otonomi Daerah; Fasilitas Wilayah /

Infrastruktur; serta Sumber Daya Manusia.

Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun, 2012

Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun, 2012

Gambar 4

Hasil Rekapitulasi Kajian Sinkronisasi IKD dan

IKP

Page 10: KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJA RPJMD …bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-content/uploads/... · (provinsi/kabupaten/kota) ... Dalam penyusunan RPJMD, tentunya ... adalah teknik

Kajian Sinkronisasi Indikator Kinerja

RPJMD dan RKPD Kota Semarang (Samsul Ma’rif dkk)

48

Kesimpulan dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil kajian yang telah

dilakukan dalam penelitian “Kajian Sinkronisasi

Indikator Kinerja RPJMD dan RKPD Kota

Semarang”, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan, yaitu

1. Dari hasil kajian kesesuaian indikator

kinerja RPJMD dan RKPD, rata-rata

tingkat kesesuaian antara rencana kegiatan

dengan realisasi kegiatan RKPD sebesar

70,95% dan rata-rata tingkat eksistensi

data yang mampu memberikan gambaran

capaian indikator kinerja sebesar 73,70%.

2. Temuan yang diperoleh setelah melakukan

kajian kesesuaian indikator kinerja RPJMD

dan RKPD, yaitu

- Ketidaksesuaian kegiatan yang

terealisasi dengan program (dalam

pelaporan LKPJ), tetapi kegiatan yang

telah direalisasikan mampu menjawab

semua program yang ada;

- Ketersediaan data yang tidak mampu

menjawab tingkat capaian indikator

kinerja, baik data yang tidak tersedia

maupun satuan data yang berbeda;

- Ketidaksesuaian antara realisasi

kegiatan dengan rencana kegiatan

RKPD;

- Ketidaksesuaian baseline indikator

kinerja antara RKPD 2011 dengan

RPJMD 2010-2015, sehingga beberapa

indikator kinerja sulit mencapai target

dan beberapa indikator lain sangat

mudah mencapai target atau telah

mampu mencapai target sampai

beberapa tahun ke depan;

- Tidak terealisasinya beberapa rencana

kegiatan RKPD;

- Ketidakjelasan antara indikator kinerja

dan target sehingga sulit untuk

diketahui peningkatan capaiannya;

- Terdapat beberapa program dalam

RPJMD yang tidak terwadahi dalam

rencana kegiatan RKPD

3. Kajian identifikasi dalam upaya sinkronisasi

IKD dan IKP, ditemukan 5 (lima) tipologi

dalam penyesuaiannya, yaitu

a. IKD terjawab atau sama dengan IKP;

b. IKD dapat terjawab dari adanya

gabungan beberapa IKD yang ada,

contohnya yaitu IKD angka harapan

hidup dimana dapat terjawab dari

keseluruhan IKD kesehatan yang

meliputi pelayanan, sarana dan

prasarana, kesehatan lingkungan, serta

pemberdayaan masyarakat;

c. IKD dapat terjawab dari program IKP

atau gabungan beberapa program IKP;

d. IKD terjawab dari gabungan beberapa

program dari lintas urusan atau SKPD;

e. IKD tidak terjawab oleh IKP maupun

program sehingga harus disusun

program baru atau dilakukan

penyesuain program

Adapun rekomendasi berdasarkan hasil dan

temuan kajian, yaitu

1. Terkait dengan RPJMD, diperlukan kajian

ulang perihal kondisi kinerja awal dan

target dari indikator kinerja RPJMD

sehingga target indikator kinerja dapat

dicapai dengan baik dan optimal.

2. Dalam penyusunan RKPD diperlukan

sinkronisasi antara indikator kinerja dan

program dalam RPJMD dengan indikator

kinerja, program, dan rencana kegiatan

RKPD sehingga perencanaan dan

realisasinya dapat berjalan efektif dan

efisien serta mampu mencapai target-

target pembangunan secara optimal.

3. Dalam penyusunan RPJMD dan RKPD,

diperlukan sinkronisasi dengan Indikator

Kinerja Daerah (IKD) sehingga indikator

kinerja program yang ada dapat menjawab

semua capaian IKD.

4. Diperlukan koordinasi yang baik antar

SKPD karena terdapat beberapa IKD

dimana capaiannya merupakan hasil dari

beberapa program lintas urusan atau

SKPD. Adanya koordinasi antar SKPD ini

dimaksudkan agar perencanaan

pembangunan dan realisasinya dapat

berjalan efektif dan efisien serta saling

mendukung dan meminimalisir adanya

tumpang tindih tanggungjawab.

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJA RPJMD …bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-content/uploads/... · (provinsi/kabupaten/kota) ... Dalam penyusunan RPJMD, tentunya ... adalah teknik

Riptek Vol. 6, No.2, Tahun 2012, Hal.: 39 - 50

49

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)

Walikota Semarang Akhir Tahun

Anggaran 2011.

Peraturan Daerah Kota Semarang No.9 Tahun

2007 tentang Tata Cara penyusunan

Rencana Pembangunan Daerah.

Peraturan Daerah Kota Semarang No. 12

Tahun 2011 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (

RPJMD) Kota Semarang Tahun 2010-

2015.

Perubahan Peraturan WaliKota Semarang No.

15 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah ( RKPD) Kota

Semarang Tahun 2011.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54

tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 32

tahun 2012 tentang Pedoman

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Rencana Kerja Pembangunan Daerah

Tahun 2013.

Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah.

Peraturan Walikota Kota Semarang Nomor 20

Tahun 2011 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Kota

Semarang Tahun 2012.

Surat Edaran Menteri dalam Negeri nomor

050/200/II/BANGDA/2008 tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Kerja

Pembangunan Daerah (RKPD).

Undang-Undang Republik Indonesia No. 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional.

Page 12: KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJA RPJMD …bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-content/uploads/... · (provinsi/kabupaten/kota) ... Dalam penyusunan RPJMD, tentunya ... adalah teknik

Kajian Sinkronisasi Indikator Kinerja

RPJMD dan RKPD Kota Semarang (Samsul Ma’rif dkk)

50