Kajian Semiotika Dalam Lirik Lagu
-
Upload
repsol-bhoy -
Category
Documents
-
view
58 -
download
5
Transcript of Kajian Semiotika Dalam Lirik Lagu
![Page 1: Kajian Semiotika Dalam Lirik Lagu](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020106/55cf9a14550346d033a05f0c/html5/thumbnails/1.jpg)
Kajian Semiotika dalam Lirik Lagu “KOPI DANGDUT”
PENDAHULUAN
Sastra populer adalah sastra yang populer pada masanya dan banyak pembacanya,
khususnya pembaca di kalangan remaja. Sastra populer tidak menampilkan permasalahn
hidup secara intens. Sebab jika demikian, sastra populer akan menjai berat dan berubah
menjadi sastra serius. Sastra serius adalah sastra yang main-main. Selanjutnya ia mengatakan
bahwa kebalikan dari sastra populer adalah sastra yang “sastra” yang tidak main-main.
Pendefinisian bahwa sastra adalah sastra sungguh tidak mencerdaskan. Karena itu bukan
definisi, hanya bentuk repetisi penegasan, yang celakanya justru malah mengaburkan,
dibandingkan dengan fungsi definisi itu sendiri yaitu untuk menjelaskan secara terperinci.
Jadi, dari pada kita memilih-milih dengan parameter yang tidak jelas, lebih baik kita
menyepakati bahwa sastra serius dan sastra populer tak pernah ada. Dalam dunia karya sastra
“Sastra Populer” dan “sastra serius” selalu menjadi bahan perbincangan yang ujung-ujungnya
mentasbihkan bahwa “sastra serius”
Secara estetika dan nilai mempunyai maqam lebih tinggi dibanding dengan “sastra
populer.” Dalam lajur dunia karya sastra susah ditemukan, atau bahkan tidak ada satuan
karya yang 100 persen memperlihatkan orisinalitasnya. Selalu saja ada persamaannya dengan
karya-karya sebelumnya. Banyak aspek yang dapat digunakan untuk menilai orisinalitas
karya sastra. Pertama dilihat dari salah satu unsurnya yang membangun karya sastra
yangbersangkutan; tema, latar, tokoh, alur (jika novel); bait, larik, diksi, atau majas (jika
puisi) atau tokoh, tema, latar, alur, bentuk dialog atau petunjuk pemanggungan (jika drama).
Kedua, dilihat dari cara penyajiannya; bagaimana pengarang menyampaikan kisahnya (nove),
citranya (puisi) atau dialog petunjuk pemanggungan (drama).
Lirik lagu dapat dimasukkan kedalam genre puisi dalam karya sastra. Hal tersebut dapat
ditunjukkan dengan kemiripan unsur-unsur antara puisi dengan lirik lagu. Pada puisi terdapat
kadar kepadatan dan konsentrasi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan prosaa. Dan
pada lirik lagu juga memiliki hal yang sama yakni kadar kepadatan dan konsentrasi yang
tinggi. puisi itu menggekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang
merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. Dari pendapat Pradopo
tersebut lirik lagu juga memiliki hal yang sama dengan puisi. Dengan persamaan antara
![Page 2: Kajian Semiotika Dalam Lirik Lagu](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020106/55cf9a14550346d033a05f0c/html5/thumbnails/2.jpg)
unsur-unsur puisi dan lirik lagu maka dalam perkembangan karya sastra terdapat pementasan
dengan menampilkan pembacaan puisi yang disebut musikalisasi puisi. Dengan demikian
lirik lagu dapat dikaji menggunakan teori dan metode yang sama dengan puisi.
PEMBAHASAN
SEMIOTIKA DALAM LIRIK LAGU “KOPI DANGDUT”
Teori Semiotik adalah sebuah teori mengenai lambang yang dikomunikasikan. Salah satu
tokoh perintis semiotika yang terkenal adalah Charles Sanders Peirce, yang
menginterpretasikan bahasa sebagai sistem lambang yang terdiri dari tiga bagian yang saling
berkaitan, yaitu tanda, objek, dan interpretan. Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang
dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk
(merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu sendiri. Tanda menurut Peirce terdiri dari
Simbol (tanda yang muncul dari kesepakatan), Ikon (tanda yang muncul dari perwakilan
fisik) dan Indeks (tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat). Sedangkan acuan tanda
ini disebut objek. Objek atau acuan tanda adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari
tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda. Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep
pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu
atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Hal
yang terpenting dalam proses semiosis adalah bagaimana makna muncul dari sebuah tanda
ketika tanda itu digunakan orang saat berkomunikasi.
Dalam makalah ini,akan menganalisis lirik lagu yang terkenal di tahun 90-an yaitu lirik lagu
Kopi Dangdut. Kopi Dangdut adalah sebuah lagu dangdut yang dipopulerkan oleh penyanyi
Fahmi Shahab pada sekitar tahun 1991. Pada awal lagu tersebut dipopulerkan, iramanya yang
memang easy listening dan liriknya yang mudah dihafal membuat lagu tersebut sangat
populer. Adapun lirik lagu dari Kopi Dangdut adalah sebagai berikut ;
Kala kupandang kerlip bintang nun jauh disana
Saat kudengar melodi cinta yang menggema
Terasa kembali gelora jiwa mudaku
![Page 3: Kajian Semiotika Dalam Lirik Lagu](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020106/55cf9a14550346d033a05f0c/html5/thumbnails/3.jpg)
Karna tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangduT
Api asmara yang dahulu pernah membara
Semakin hangat bagai ciuman yang pertama
Detak jantungku seakan ikut irama
Karna terlena oleh pesona alunan kopi dangdut
Irama kopi dangdut yang ceria
Menyengat hati menjadi gairah
Membuat aku lupa akan cintaku yang telah lalu
Api asmara yang dahulu pernah membara
Semakin hangat bagai ciuman yang pertama
Detak jantungku seakan ikut irama
Karna terlena oleh pesona alunan kopi dangdut
Mengapa kamu datang lagi menggodaku
Dulu hatiku membeku
Bagaikan segumpal salju
Ku tak mau peduli
Biar hitam biar putih
Melangkah berhati hati
Asal jangan nyebur ke kali
Bagi Pierce, ikon adalah tanda yang didasarkan atas “keserupaan” atau “kemiripan” di
antara representamen dan objeknya, entah objek tersebut betul-betul eksis atau tidak. Akan
tetapi, sesungguhnya ikon tidak semata-mata mencakup citra-citra realistis seperti lukisan,
foto saja, melainkan juga ekspresi-ekspresi semacam grafik-grafik, skema-skema, peta
geografis, persamaan-persamaan matematis, bahkan metafora. Pierce mencirikan ikon
![Page 4: Kajian Semiotika Dalam Lirik Lagu](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020106/55cf9a14550346d033a05f0c/html5/thumbnails/4.jpg)
sebagai “suatu tanda yang menggantikan (stands for) sesuatu semata-mata karena ia mirip
dengannya”, sebagai suatu tanda yang “mengambil bagian dalam karakter-karakter objek”;
atau sebagai suatu tanda yang “kualitasnya mencerminkan objeknya, membangkitkan sensasi-
sensasi analog di dalam benak lantaran kemiripannya.” (Budiman, 2005:62). Ikon tidak
hanya berupa tanda-tanda yang terdapat di dalam komunikasi visual, melainkan juga dalam
hampir semua bidang semiotis, termasuk di dalam bahasa .
pertama ditinjau dari sudut pandang hubungan representamen dan objek. Representamen
di dalam lagu ini tentunya adalah lirik lagu itu sendiri, dan objeknya adalah masyarakat
beserta segenap aktivitas dan fenomena yang ada di dalamnya
a. Ikon merupakan hubungan yang berdasarkan pada kemiripan. Jadi, representamen
memiliki kemiripan dengan objek yang diwakilinya. Ikon dibagi lagi menjadi tiga, yaitu ikon
tipologis, ikon diagramatik dan ikon metafora. Dalam lirik lagu Kopi Dangdut diatas, teori
yang berhubungan adalah tentang ikon metafora, yaitu sebuah ikon yang mendasari sebuah
kemiripan yang sifatnya tidak total miripnya. Misalnya dalam lirik “Dulu hatiku membeku,
bagaikan segumpal salju” yang menyatakan seolah-olah hatinya telah membeku seperti salju,
yang dalam hal ini mirip namun tidak sepenuhnya mirip, hanya sebuah istilah yang
digunakan untuk mengumpakan sesuatu.
b. Indeks adalah hubungan yang mempunyai jangkauan eksistensial, maksudnya keberadaan
sesuatu tentu disebabkan oleh adanya sesuatu yang lain atau hubungan sebab akibat.
Misalnya, dalam judul Kopi Dangdut itu sendiri merupakan hubungan sebab akibat, karena
pada jaman populernya lagu tersebut, seseorang yang tengah menikmati secangkir kopi selalu
diasosiasikan tengah mendengarkan sebuah lagu dangdut, sehingga akhirnya menjadi
inspirasi bagi penulis lagu itu sendiri.
c. Simbol, merupakan hubungan antara tanda dan objek yang ditentukan oleh sebuah
peraturan yang berlaku umum. Dalam lirik “Api asmara yang dahulu pernah membara”
misalnya, kita tahu bahwa asmara adalah sebuah perasaan yang meluap-luap, yang seiring
waktunya memiliki tahapan-tahapan tertentu, dan pada awal asmara itu sendiri ada tentunya
meluap seperti api yang membara pada awalnya sebelum akhirnya padam. Istilah ini sendiri
akhirnya menjadi simbol yang dimaknai secara bersama dan menjadi sebuah makna yang
disepakati secara umum.
![Page 5: Kajian Semiotika Dalam Lirik Lagu](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020106/55cf9a14550346d033a05f0c/html5/thumbnails/5.jpg)
Kemudian ditinjau dari tanda yang diklasifikasikan menjadi tiga tahapan yang berdasarkan
pada hubungan antara interpretan dengan tanda:
a. Rheme adalah tanda yang tidak benar atau tidak salah, karena merupakan tanda pengganti.
Ia merupakan tanda kemungkinan kualitatif yang menggambarkan semacam kemungkinan
objek. Misalnya dalam lirik “menyengat hatiku” dan ”dulu hatiku membeku bagaikan
segumpal salju”, yang merupakan sebuah kata yang menggantikan atau mengumpamakan
sebuah perasaan yang terlalu panjang apabila dijelaskan secara harafiah.
b. Discent adalah tanda yang mempunyai eksistensi yang aktual, misalnya dalam lirik “kerlip
bintang nun jauh disana”, yang menyatakan sebuah eksistensi benda langit yang terletak jauh
dan terlihat berkelip jika dilihat dari bumi.
c. Argument adalah sebuah tanda hukum, yaitu sebuah hukum yang menyatakan bahwa
perjalanan untuk mencapai kesimpulan cenderung menghasilkan sebuah kebenaran.
Misalnya, sekali lagi dari judul Kopi Dangdut itu sendiri, yang masih merupakan sebuah
proses untuk mencari kesimpulan apakah sebenarnya maksud penulis dari judul Kopi
Dangdut itu sendiri, namun saat kita menyimpulkan bahwa kopi pada tahun 90-an selalu
dinikmati dengan secangkir kopi membawa kita pada sebuah kebenaran.
PENUTUP
Semiotika merupakan bidang studi yang mempelajari makna atau arti dari suatu tanda atau
lambang. Tanda adalah basis dari seluruh komunikasi. Manusia dengan perantaraan tanda-
tanda dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya sehingga banyak hal yang dapat
dikomunikasikan. Bahasa, dalam perspektif semiotika, hanyalah salah satu sistem tanda-
tanda.
Lirik lagu merupakan sebuah syair puisi yang diberi nada. Setiap puisimempunyai makna
yang dalam yang tak bisa dilihat dari luarnya saja. Semiotik tingat duapada puisi
menyebabkan kita menganalisis makna yang sebenarnya pada puisi. Pada lirik lagu Kopi
Dangdut pada judul pasti memberikan gambaran yang puitis melalui struktur dan latarnya.
![Page 6: Kajian Semiotika Dalam Lirik Lagu](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020106/55cf9a14550346d033a05f0c/html5/thumbnails/6.jpg)
SEMIOTIKA DALAM LIRIK LAGU “KOPI
DANGDUT”
Disusun oleh :
Reni wijayanti
C0210057
Sastra Indonesia
Fakultas Sastra dan Seni rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2014