KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 State of the Art ... segera di...
Transcript of KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 State of the Art ... segera di...
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 State of the Art Teori-teori atau penemuan-penumuan penelitian sebelumnya merupakan hal
yang diperlukan untuk acuan penelitian yang sedang diteliti. Salah satu contohnya
adalah data pendukung yang terdahulu yang relevan atau berhubungan dengan
penelitian yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini, data pendukung
penelitian yang terdahulu adalah terkait dengan proses produksi televisi berita.
Berikut hasil penelitian dari beberapa jurnal.
Dalam jurnal Aditya Pamungkas yang berjudul “Proses Peningkatan Kualitas
Berita Daerah dibalikpapan Televisi” menghasilkan kesimpulan bahwa adanya
beberapa faktor untuk kualitas berita daerah dibalikpapan. Salah satu teori yang
dipakai dalam jurnal ini adalah syarat kualitas berita menurut Mitchel V Charnley,
yaitu news is accurate, news is balanced, news is objective, news is concis and clear,
dan news is recent (Romli, 2003: 35-38). Dan adanya hambatan dalam proses
peningkatan kualitas berita daerah dibalikpapan.
Jurnal yang kedua dari Dina Febriyana yang berjudul “Proses Produksi
Program Talkshow “Redaksi 8” Pada Televisi Lokal Tepian TV Samarinda”
menghasilkan bahwa program talksow “Redaksi 8” sudah memenuhi Standart
Operational Procedure (SOP) atau sudah memenuhi tahap pra produksi, produksi
dan paska produksi. Dan adanya hambatan dalam proses produksi dan kordinasi
dalam tim untuk meningkatkan sebuah program yang berkualitas.
Jurnal yang ketiga berjudul “ASTONISHING IMAGES:TV news and
accountabilityProcesses” oleh BRAULIO B. NEVESUnicamp, Brazil dan
ROUSILEY C. M. MAIAUFMG, Brazil menghasilkan bahwa hasil dari penelitian
ini adalah mengenai gambar atau video yang ditayangkan dalam sebuah tayangan
berita kriminal.
Jurnal yang keempat adalah “International News Production and
Globalization” oleh Valérie Belair-Gagnon City University London, United
Kingdom menghasilkan bahwa teknologi dalam sebuah faktor pendukung untuk
suatu berita sangat berpengaruh untuk perkembangan kualitas berita.
8
Jurnal yang terakhir berjudul “A Study of Chinese-English Codeswitching
inChinese Sports News Reports” oleh SHEN Chun-xuan1 menghasilkan pentingnya
pemahaman atau code switching bahasa dalam sebuah berita olahraga agar dapat
diterima oleh penontonnya.
2.1 Tabel State Of The Art
NAMA PENULIS JUDUL TEORI METODOLOGI HASIL
PENELITIAN
Aditya
Pamungkas, 2013,
1 (3) : 350-367
Proses Peningkatan Kualitas Berita Daerah Dibalikpapan Televisi
− Stasiun
Televisi Lokal
− Berita Televisi
− Syarat
Kualitas
Berita
Kualitatif 1. Adanya
beberapa
faktor
untuk
kualitas
berita
daerah di
balikpapan
2. Adanya
hambatan
dalam
proses
peningkata
n kualitas
berita
daerah
dibalikpap
an
Dina Febriyana, 2013, 1 (4): 340 - 352
Proses Produksi
Program Talk
Show “Redaksi
8” Pada Televisi
Lokal Tepian TV
− The
Mathematical
Theory of
Communicatio
n or Shannon
and Weaver
Kualitatif 1. Proses
produksi
program talk
show Redaksi
8 sudah
sesuai dengan
9
Samarinda Model
− Jenis-
Jenis Program
Talk Show dan
Syarat
Pengemasanny
a
− Proses
Produksi
Program Talk
Show di
Televisi
Standart
Operational
Procedure
(SOP) proses
produksi
program
acara televisi,
yaitu dengan
beberapa
tahapan yang
dimulai dari
pra produksi,
produksi dan
pasca
produksi.
2. Adanya
hambatan
dalam proses
produksi dan
perlunya
kordinasi tim
untuk
menciptakan
sebuah
program yang
berkualitas
ValérieBelair–
GagnonCity
UniversityLondon,
United Kingdom,
2011, Vol: 4, issue
1, pp. 187 - 194
International
News Production
and Globalization
− Domesticating
the News
− Contra-Flows
from New
Regional
Kualitatif Salah satu aspek
dari perdebatan ini
dikritik karena
teknologi
deterministik
(misalnya, Pavlik,
10
Media Players
− European
Strategies to
News
Production
− The Global
and the Local
in
International
News
Production
− What Lies
Ahead?
2000). Sejak awal
2000-an,
kebangkitan studi
etnografi produksi
berita diambil
pada pendekatan
yang lebih
konstruktivis
sosial (misalnya,
Paterson &
Domingo, 2008) -
analysing produksi
berita dan
interaksi teknologi
dalam konteks itu.
Studi komunikasi
internasional yang
telah dibahas
dalam ulasan ini
akan mendapat
manfaat dari studi
ini, dan
sebaliknya, karena
fokus yang
terakhir lebih pada
praktek daripada
dampak
globalisasi budaya
pada praktek dan
output. Wajah
produksi berita
internasional
memiliki potensi
11
untuk berubah
dengan munculnya
media sosial dan
inovasi teknologi.
BRAULIO B.
NEVES
Unicamp, Brazil
ROUSILEY C.
M. MAIA
UFMG, Brazil
ASTONISHING
IMAGES:
TV news and
accountability
Processes
− TV news,
visibility and
accountability
− The
denunciation:
narrating and
constructing
the event
− Different
dimensions of
accountability
Kualitatif Hasil dari
penelitian ini
adalah mengenai
gambar atau
video yang
ditayangkan
dalam sebuah
tayangan berita
kriminal.
Pentingnya video
dan gambar yang
digunakan untuk
menghasilkan
berita publik
yang mudah
dipahami oleh
penontonnya.
Melalui narasi
jurnalistik,
pelaporan berita
TV
prosedur
direproduksi
berkaitan dengan
penyidik pidana,
advokasi
kemampuan
mereka untuk
12
campur tangan
segera di TKP,
mengumpulkan
kesaksian dari
saksi, dan untuk
ringkasnya
menentukan
bersalah. Video
gambar,
disesuaikan
sebagai "skandal
landasan,"
menjadi semakin
otonom ketika
beredar di
berbagai program
tv berita.
SHEN Chun-
xuan1, Vol 6, no.
4, 2010, pp. 165 -
175
A Study of
Chinese-English
Code-switching
in
Chinese Sports
News Reports
− code-
switching in
thestudy of
language
contact in the
field of
sociolinguistic
s
Kualitatif Penelitian ini
diharapkan untuk
menawarkan
beberapa
wawasan ke
dalam bagaimana
olahraga
peristiwa dapat
dengan jelas
disampaikan
kepada pembaca
dan penggemar
olahraga,
bagaimana
13
pembaca dan
penggemar
olahraga dapat
lebih baik
menguraikan
berita olahraga
melalui analisis
Cina-Inggris-
kode beralih di
Laporan berita
olahraga Cina.
2.2 Landasan Konseptual 2.2.1 Teori Umum 2.2.1.1 Komunikasi
Komunikasi adalah mencari untuk memahami mengenai produksi, pemrosesan
dan efek dari simbol serta sistem signal, dengan mengembangkan pengujian teori-
teori menurut hukum generalisasi guna menjelaskan fenomena yang berhubungan
dengan produksi, pemrosesan dan efeknya menurut Berger dan Chaffe,
1983(Wiryanto, 2006). Suatu proses dimana sumber mentramisikan pesan kepada
penerima melalui beragam saluran. (Sarah Trenholm dan Arthur Jensen 1996).
Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu
sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi
verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi menurut
Shannon dan Weaver (Wiryanto, 2006)
Pada umumnya komunikasi adalah sumber penyebaran pesan kepada penerima.
Penyebaran pesan ini bisa melalui bentuk komunikasi verbal dan non verbal.
Komunikasi juga sangat penting dalam menjalin hubungan satu sama lain, tanpa
adanya komunikasi manusia tidak pernah mengerti bagaimana pesan itu disampaikan
dan diterima.
2.2.1.2 Komunikasi Massa
Definisi awal komunikasi oleh Janowitz (1960) menyatakan bahwa
komunikasi massa terdiri atas lembaga dan teknik dimana kelompok-kelompok
14
terlatih menggunakan teknologi untuk menyebarluaskan simbol-simbol kepada
audience yang tersebar luas dan bersifat heterogen. Definisi oleh Janowitz ini
berupaya untuk menyamakan kata ‘komunikasi massa’ dengan pengirimian
(transmisi) pesan yang hanya menekankan pada aspek pengiriman saja, definisi ini
tidak memasukan aspek respon dan interaksi.
Menurut Susanto Komunikasi massa adalah diambil dari istilah bahasa inggri,
mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication
(komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa
atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communications atau
communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media)
sebagai kependekan dari media of mass communication(Wiryanto, 2006).
Menurut Wright (1959) dalam Severin dan Tankard, Jr (2010: 4) dibuku
agenda setting, Apriadi, mendefinisikan komunikasi massa dalam tiga ciri:
1. komunikasi massa diarahkan kepada audience yang relatif besar,
heterogen, dan anonim
2. pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa
mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan
sifatnya sementara
3. komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi
yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar
Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media
massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi
kepada khalayak luas. Dengan demikian, maka unsur-unsur penting dalam
komunikasi massa adalah:
a. komunikator
b. media massa
c. informasi (pesan) massa
d. gatekeeper
e. khalayak (publik)
f. umpan balik
15
Dalam komunikasi massa istilah sumber atau komunikator yang akan
mengirim pesan, audience, komunikan, pendengar dan penonton sebagai
penerima pesan. Komunikasi massa juga adalah sarana media dalam
menyampaikan pesan yang akan ditujukan kepada masyarakat secara luas
dan mendapatkan tanggapan dari penonton yang menyaksikan program berita
politictainment.
2.2.1.3 Media Massa
Media massa pada dasarnya berusaha menarik khalayaknya dengan
cara memenuhi kebutuhan khalayaknya. Setiap media massa bersaing satu
sama lain untuk saling memuaskan kebutuhan khalayak. Kata “media” adalah
bentuk jamak dari medium yang berarti sesuatu yang mengantarai. Jadi dapat
dikatakan bahwa media massa adalah media komunikasi dan informasi yang
melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh
masyarakat secara massal pula (Bungin, 2006).
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa
menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan
heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain
adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa
mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang
bersamaan(Nurudin, 2007).
Umumnya media massa adalah sumber atau alat informasi yang
sangat mempengaruhi perilaku dan persepsi manusia. Salah satu alat media
massa yang sangat mempengaruhi tingkah laku manusia adalah televisi.
2.2.1.4 Bentuk – bentuk Media Massa
Adanya bentik – bentuk media massa seiring dengan berkembangnya
waktu. Bentuk – bentuk media massa, sebagai berikut :
Media massa terbagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak
dan media massa elektronik. Media cetak yang dapat mempengaruhi kriteria
sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media
elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio, televisi, film,
dan internet (Ardianto, M.Si. & Dkk, 2007).
16
Berikut ini adalah penjelasan bentuk-bentuk media massa menurut Elvinaro
dalam bukunya komunikasi massa – suatu pengantar:
a. Media Massa Cetak
1. Surat Kabar
Merupakan media massa paling tua yang keberadaannya dimulai sejak
ditemukannya media cetak oleh Johann Gutenberg di jerman. Prototipe
pertama surat kabar diterbitkan di Bremen Jerman pada tahun 1609. Di
Indonesia surat kabar nasional diantaranya: Kompas, Suara Pembaharuan,
Media Indonesia, Republika, dan Suara Karya.
2. Majalah
Keberadaan majalah sebagai media massa terjadi tidak lama setelah
surat kabar. Di Indonesia, sejarah keberadaan majalah sebagai media massa
dimulai menjelang dan pada awal Kemerdekaan Indonesia. Di Jakarta pada
tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama Pantja Raja pimpinan
Markoem Djojohadisoeparto (MD) dengan prakata dari Ki Hajar Dewantoro
selaku Mentri Pendidikan pertama RI di Ternate.
b. Media Massa Elektronik
1. Radio
Radio sebagai alat komunikasi ditemukan setelah mesin cetak
ditemukan.Dimulai dari tahun 1982 oleh Dane denggan ditemukannya suatu
pesan dalamjarak pendek dengan menggunakan alat sederhana berupa kawat
berlian listrik. Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes.
Selama hampir satu abad lebih keberadaannya, radio siaran telah berhasil
mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi
kabel, electronic games dan personal casset players. (Elvinaro, 2007:123)
2. Televisi
Penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang
dilakukan oleh para ilmuan pada akhir abad 19 dengan dasar
penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich
Hertz, serta penemuan Marconi pada tahun 1890.Televisi sebagai
17
pesawat transmisi dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan
metode mekanikal dari Jenkins.Di Indonesia, kegiatan penyiaran
televisi oleh TVRI dimulai pada tanggal 24 agustus 1962, pada saat
itu bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan pesta olahraga di
Senayan.Sejak itu pula TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun
(station call). Selama tahun 1962-1963 TVRI mengudara rata-rata satu
jam sehari dengan segala kesederhanaannya.
3. Film
Film ditemukan dari hasil pengembangan prinsip-prinsip
fotografi dan proyektor. Film yang pertama kali diperkenalkan kepada
publik Amerika Serikat adalah The life of an American fireman dan
film The Great Train Robbery yang masa putarnya hanya 11 menit
dianggap sebagai film cerita pertama. Sementara di Indonesia, film
pertama yang diputar berjudul Lady Van Java yang diproduksi di
Bandung pada tahun 1926.
4. Komputer dan Internet
Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan computer
yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia.Asal mula internet
adalah tercipta oleh suatu ledakan tak terduga di tahun 1969, yaitu
dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen Kementrian
pertahanan Amerika Serikat.Misi awalnya sederhana, yaitu mencoba
menggali teknologi jaringan yang dapat menghubungkan para peneliti
dengan sumber daya jauh seperti sistem computer dan pangkalan data
yang besar.25 tahun kemudian sistem ini berevolusi menjadi suatu
“Organisme” yang semakin luas perkembangannya, yang mencakup
puluhan juta orang dan ribuan jaringan.Dewasa ini internet telah
tumbuh menjadi demikian besar.
2.2.1.5 Fungsi Media Massa
Menurut Harold D. Laswell media massa mempunyai berbagai
macam fungsi dalam kehidupan manusia, yaitu:
18
1. Menyampaikan informasi (to inform)
2. Mendidik (to educate)
3. Menghibur (to entertain)
Menurut Wright, fungsi media massa dalam kehidupan manusia, yaitu :
1. Pengawasan (Surveillance)
2. Menghubungkan (Correlation)
3. Transmisi Kultural (CulturalTransmission)
4. Hiburan (Entertainment).
2.2.1.6 Karakteristik Media Massa
Terdapat 5 karakteristik media massa, yaitu :
1. Publisitas, yakni disebar luaskan kepada publik, khalayak, atau orang
banyak.
2. Universalitas, pesan yang di sampaikan bersifat umum, membahas
tentang segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai
tempat, dan menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan
pendengarnya orang banyak (masyarakat umum).
3. Periodisitas, mempunyai jam siar tetap atau berkala, misalnya harian
atau mingguan.
4. Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan
priode mengudara atau jadwal terbit.
5. Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa
terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan
penyampaian informasi kepada publik.
19
2.2.1.7 Peran Media Massa
Denis McQuail (1987) mengemukakan sejumlah peran yang dimainkan
media massa selama ini, yakni :
1. Industri pencipta lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan
industri lain utamanya dalam periklanan dan promosi.
2. Sumber kekuatan, alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat.
3. Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa masyarakat.
4. Wahana pengembangan kebudayaan , sebagai tatacara, mode, gaya
hidup, dan norma
2.2.1.8 Televisi
Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar yang berupa suara
(audio) dan gambar (visual) dan penyiaran videonya secara broadcasting.
Istilah ini berasal dari bahasa yunani yaitu tele (jauh) dan vision (melihat),
jadi secara harifiah berarti “melihat jauh”, karena pemirsa berada jauh dari
studi tv (Zoebazary, 2010).
Televisi adalah media pandang sekaligus media pendengar (audio
visual) yang dimana orang tidak hanya memandang gambar yang ditayangkan
televisi, tetapi sekaligus mendengar atau mencerna narasi dari gambar
tersebut (Badjuri, 2010).
Secara keseluruhan dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa
televisi merupakan media yang menyediakan gambar, video dan suara untuk
para penontonnya. Televisi juga memberikan penyajian yang beragam demi
menarik penontonnya dengan cara meciptakan program acara.
2.2.1.9 Format Program Televisi
Jenis program televisi dibuat dengan cermat agar mudah dipahami
oleh audience dan profesional penyiaran. Berkembangnya kreativitas dalam
bentuk program televisi akhirnya melahirkan keunikan program dan ide-ide
pada format baru program televisi yang sesuai dengan gaya hidup masyarakat
dan saling mempengaruhi.
20
Menurut Naratama (2004), dalam buku agenda setting media massa
kunci keberhasilan suatu program televisi terletak pada penentuan format
acara televisi tersebut. Adapun definisi format acara televisi menurut
Naratama adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi
yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan
terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan
target pemirsa acara tersebut.
Berikut adalah format acara televisi:
1. Drama/fiksi (timeless & imajinatif)
2. Non drama (timeless & faktual)
Musik, magazine show, talkshow, variety show, repackaging, game
show, kuis, talent show, competition show
3. Berita/news (aktual & faktual)
Berita, current affair program, sport, magazine news, features
2.2. Tabel Format Acara Televisi
2.2.2 Teori Khusus 2.2.2.1 Karakteristik Program Siaran Televisi
Dalam bukunya yang berjudul dasar-dasar penyiaran (Djanal & Fahcruddin,
2011) mengatakan tayangan televisi memang mempunyai dampak yang sangat luas
21
bagi khalayak. Hal itu berarti bahwa program siaran tersebut mempunyai
karakteristik tertentu yang dapat mempengaruhi, memprovokasi dalam hal positif
maupun negatif dan mampu mengubah sikap seseorang. Hal ini disebabkan oleh
daya rangsang televisi sangat tinggi. Oleh karena itu bagi penyelanggara penyiaran
harus mempunyai rasa bijak dan pertimbangan matang dalam menyajikan
programnya. Jangan hanya memerhatikan selera pasar bebas (liberal), tetapi
jungjunglah idealism informasi bagi kepentingan bagi Indonesia.
Karakteristik dari televisi adalah persuasif seperti tayangan iklan. Misalnya
saja iklan sabun detergen tertentu, seorang ibu tidaka hanya menirukan ilustrasinya,
bahkan langsung membelinya disupermarket untuk mencobanya. Contohnya lainnya
juga pada anak-anak yang sedang menonton film laga langsung menirukan gaya
tokoh pembela kebenaran didepan teman bermainnya
Kasus diatas terdapat dampak negatif dan positif. Dampak tersebut
menunjukkan bahwa dampak siaran televisi tidak mengenal batasan umur dan ruang
lingkup penontonnya. Saran untuk para perusahaan stasiun televisi agar dapat
merancang acara program yang cermat, tepat sasaran untuk penanyangan program-
program yang mengandung unsur kriminal, kekerasan dan program yang perlu
diawasi orang tua bila anak-anak menonton tayangan tersebut. Tayangan sesuai umur
atau tepat sasaran mempunyai pengertian bahwa, jenis program disesuaikan dengan
sasaran usia, misalnya acara remaja dan usia senja.
2.2.2.2 Jenis – jenis Berita Televisi
Dalam buku yang berjudul Jurnalisme Penyiaran dan Reportase
Televisi(Junaedi, 2013) menguraikan bahwa jenis berita dibagi dalam dua jenis yaitu
hard news dan soft news. Hard news adalah jenis berita langsung yang memiliki sifat
timely atau terkait waktu. Berita jenis ini sangat memperhatikan waktu dalam
menayangannya, sebab bila berita terlambat untuk disiarkan maka berita tersebut
akan basi atau tidak terkini. Contoh berita hard news adalah berita seputar
kecelakaan, bencana alam, rapat kabinet.
22
Kedua, soft news adalah berita yang tidak langsung yang tidak memiliki sifat
timeless atau tidak terikat dengan waktu. Oleh karena itu, berita jenis ini selalu bisa
didengar, dibaca, dilihat kapanpun. Contoh soft news adalah berita feature, human
interest.
Pembahasan diatas menghubungkan dengan berita televisi yang menurut
(Sumadiria, M.Si, 2010) dalam bukunya yang berjudul Jurnalistik Indonesia Menulis
Berita dan Feature membagi berita televisi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Straight News Report
Laporan langsung mengenai suatu peristiwa. Contohnya, pengumuman
langsung menteri kabinet kerja periode Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla.
Berita ini harus berupa fakta dan mengandung unsur what, who, when, where,
why dan how.
2. Depeth News Report
Laporan yang sedikit berbeda dengan straight news report. Jenis laporan
mengambil peran penting reporter dalam menghimpun informasi yang fakta.
Misalnya, pada pidato calon presiden yang harus dilaporkan oleh reporter
terkait pidato tersebut adalah pernyataan – pernyataan yang telah
diumumkan oleh calon presiden. Laporan jenis ini masih berpengang dengan
fakta bukan sekedar opini reporter.
3. Comprehensive News
Laporan tentang fakta yang bersifat menyeluruh ditinjau dari berbagai
aspek. Berita yang sifatnya menyeluruh adalah jawaban kritik sekaligus
kelemahan bagi berita langsung (straight news). Berita menyeluruh
menggabungkan bebrbagai potongan – potongan fakta yang dibangun dalam
cerita peristiwa lalu menemukan benang merah dengan jelas.
4. Interpretative Report
Berita jenis ini memfokuskan sebuah isu, masalah atau peristiwa –
peristiwa kontroversi. Berita interpretative berantung pada pertimbanan nilai
23
dan fakta yang sebagian penontonnya menyebutnya opini. Peran reporter juga
berpengaruh untuk menganalisis dan menjelaskan berita terkait.
5. Feature Story
Penulis feature menyajikan suatu pengalaman pembaca yang lebih
bergantun pada gaya penulisan dan humor daripada informasi yang disajikan.
6. Depth Reporting
Adalah pelaporan yang mendalam, tajam, lengkap dan utuh tentang suatu
peristiwa fenomenal atau aktual. Karya pelaporan yang mendalam membuat
para pembaca akan mengetahui dan memahami dengan baik perkara yang
menjadi persoalan, dilihat dari berbagai perspektif atau sudut pandang.
Penyajian pelaporan mendalam membutuhkan beberapa judul, disiapkan
dengan matanag, memerlukan waktu dan membutuhkan biaya yang cukup
besar.
7. Investigative Reporting
Memusatkan pada sejumlah masalah dan bersifat kontroversi. Namun,
dalam pelaporan investigatif wartawan melakukan penyelidikan yang bersifat
fakta dengan cara tersembunyi, ilegal dan tidak etis.
8. Editorial Writing
Penyajiannya fakta dan opini yang menjabarkan berita – berita penting dan
mempengaruhi pendapat umum.
2.2.2.3 Tahapan Proses Produksi
Dalam dunia penyiaran televisi dan radio dibutuhkan proses produksi untuk
menciptakan dan menghasilkan program yang berkualitas. Kerjasama tim juga
dibutuhkan untuk memaksimalkan terciptanya program yang berkualitas tersebut.
Berikut tahapan proses produksi dalam televisi:
A. Pra Produksi
24
Pada tahap pra produksi merupakan hal yang harus dilakukan sebelum
produksi program dilakukan. Persiapan dan penyusunan program yang secara detail
dilakukan pada tahap ini, bila tidak ada tahap ini membuat kegiatan produksi tidak
terlaksana secara baik.
Tahapan produksi program televisi menurut Herbert Zettl (Wibowo, 2007):
A. Pra Produksi
Pra produksi (perencanaan dan persiapan)
Tahapan ini sangat penting karena menyangkut berbagai macam persiapan
yang dilakukan dalam memproduksi sebuah acara. Tahapan pra produksi
dibagi menjadi tiga tahapan , yang antara lain:
1. Penemuan ide: Menemukan sebuaha gagasan atau ide yang kemudian
melakukan sebuah riset atas ide atau gagasan tersebut yang kemudian
mengembangkannya menjadi sebuah naskah
2. Perencanaan: proses penentuan waktu produksi, pemilihan lokasi serta artis
dan crew yang akan digunakan dan menetapkan naskah yang akan digunakan
3. Persiapan: pembuatan setting tempat, memeriksa dan melengkapi peralatan
yang digunakan.
B. Produksi
Setelah tahap pra produksi selesai, barulah pelaksanaan produksi
dimula. Produser akan bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba
mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting
script) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita.
Dalam pelaksanaan produksi ini, produser menentukan jenis shoot
yang akan diambil didalam adegan. Produser biasanya mempersiapkan suatu
daftar shootdari setiap adegan. Semua shoot yang dibuat dicatat oleh bagian
pencatat shoot, dengan mencatat bagian time code pada saat mulai
pengambilan, isi shoot dan time code pada akhir pengambilan adegan.
25
Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap malam dari akhir
shooting pada hari itu untuk melihat apakah hasil pengambilan
gambarungguh baik.Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang
pengainbilan gambarnya. Sesudah semua adegan di dalam naskah selesai
diambil maka hasil gambar asli (original material/row footage) dibuat
catatannya untuk kemudian masuk dalam proses post production, yaitu
editing.
C. Pasca Produksi
Pasca produksi adalah tahapan terakhir dalam pembuatan suatu
program televisi, yang menyangkut proses evaluasi terhadap hasil dari
proses produksi yang telah berjalan, evaluasi dapat dilakukan melalui
editing online, offline serta mixing:
a. Editing Offline
Memilah materi yang dianggap bagus sesuai catatan selama
produksi berlangsung. Kemudian dilakukan capturing atau digitizing
yaitu mengubah hasil gambar dalam pita menjadi data file. Dalam
editing offline ini gambar disusun mengikuti urutan adegan namun
bisa dimulai dari adegan manapun mungkin dari tengah awal baru
akhir, baru kemudian disusun berurutan .
b. Editing Online
Tahap ini adalah penyempurnaan dari editing offline yaitu
penambahan insert, pemberian efek gambar, suara, transisi, musik,
credit title dan penyesuaian durasi tayang.
c. Mixing
Merupakan rangkaian dari proses editing ,yang mana dalam tahap
ini hasil editing di beri sound,atau suara baik berupa back sound
maupun narasi.
d. Editing Non Linear
26
Editing Non Linear, editing dilakukan tidak secara urut. Editor
bisa melakukan penyuntingan gambar dari mana saja. Penyuntingan
gambar tidak selalu mesti dilakukan dari awal. Jika misalnya,
melakukan penyuntingan gambar untuk program televisi materi
editing yang lengkap baru ada di segmen dua, maka editor bisa
melakukan penyuntingan gambar segmen dua tersebut.Hal ini tidak
bisa aau sulit jika dilakukan menggunakan editing linear. Editing non
linear menggunakan seperangkat komputer serta deck. Jika dulu
editing non linear mesti menggunakan komputer khusus, saat ini PC
biasa dengan spesifikasi tertentu sudah bisa dijadikan alat editing.
e. Editing Linear
Editing Linear adalah teknik editing yang dilakukan dengan cara
menyeleksi gambar dari sebuah kaset kemudian direkam pada kaset
yang lain. Untuk itu setidaknya dibutuhkan satu videoplayer dan satu
videorecorder.Kaset video yang ingin diedit ditempatkan di video
player dan sebuah kaset kosong ditempatkan di video recorder yang
nanti menjadi outputnya (master edit).Teknik ini disebut linear karena
hasil editing harus direkam secara urut.(Morissan, Jurnalistik Televisi
Mutakhir, 2010)
2.2.2.5 Nilai Berita
Wonohito (1960) dalam Suhandang (2010), adapun mengenai isi beritanya
yang menarik perhatian khalayak, Douglas Wood Miller mencatat delapan hal yang
bisa membangkitkan perasaan dan pikiran manusia. Ke delapan hal tersebut adalah:
1. Kisah mengenai pribadi pembaca, pendengar dan penonton sendiri
2. Kisah mengenai orang-orang dan kota-kota yang dikenal pembaca
3. Kisah mengenai pertandingan antara dua kekuatan yang sidang berlawanan
4. Kisah mengenai hal - hal yang luar biasa
5. Nama-nama terkenal
6. Kisah mengenai peristiwa hebat atau penting
7. Kisah kejadian-kejadian yang bersifat kemanusiaan (human interest)
8. Kisah mengenai binatang
27
Fraser Bond (1961) menyatakan bahwa untuk menyajikan berita yang bernilai
tinggi dan dapat merangsang bangkitnya perhatian orang banyak mencatat empat
faktor :
1. Ketepatan waktu (timeliness)
2. Kedekatan tempat kejadian (proximity)
3. Besarnya (size)
4. Kepentingan (importance)
Fraser bond (1961) juga mengemukakan ada dua belas masalah yang selalu
menjadi perhatian orang banyak dalam kehidupannya sehari-hari. Dua belas masalah
tersebut merupakan unsur-unsur terpenting yang bisa dijadikan daya pikat dari suatu
berita:
1. Minat pribadi (self interest)
2. Uang (money)
3. Seks
4. Pertentangan (conflict)
5. Hal yang luar biasa (unusual)
6. Berjiwa pahlawan dan termahsyur (hero worship dan tume)
7. Kegelisahan (suspense)
8. Kemanusiaan (human interest)
9. Kejadian-kejadian yang mempengaruhi organisasi-organisasi vital
10. Kontes
11. Penemuan dan pendapat
12. Kejahatan
2.2.2.6 Strategi Program
Strategi program yang ditinjau dari aspek manajemen atau sering juga disebut
manajemen strategis (management strategic) program siaran terdiri dari:
1. Perencenaan program
2. Produksi dan pembelian program
3. Eksekusi program
28
4. Pengawasan dan evaluasi program
Strategi program menurut (Morissan, 2013) dalam bukunya manajemen
penyiaran – strategi mengelola radio & televisi:
1. Perencenaan program
Perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana
jangka pendek, menegah, dan jangka panjang yang memungkinkan
stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan program dan tujuan
keuangannya. Pada stasiun televisi, perencanaan program diarahkan
pada produksi program yaitu program apa yang akan diproduksi,
pemilihan program yang akan dibeli (akusisi) dan penjadwalan
program untuk menarik sebanyak mungkin audien yang tersedia pada
waktu tertentu.
Perencanaan program biasanya menjadi tanggungjawab manajemen
puncak pada stasiun penyiaran, utamanya manajer program dengan
terlebih dahuu berkonsultasi dengan manajer pemasaran dan juga
manajer umum. Hal ini disebabkan program merupakan unsur yang
sangat penting untuk menarik perhatian audien.
Pengelola program televisi harus juga mengetahui siapa audien yang
menonton televisi pada waktu-waktu tertentu.
Dalam perencanaan ada beberapa bagian, yaitu:
a. Analisis dan strategi program
b. Bauran program
c. Membuat perencanaan
d. Tujuan program
e. Faktor program
f. Sumber program TV
Kemasan program juga aspek lain dari strategi pemasaran yang perannya
dirasa semakin penting dewasa ini. kemasan dapat diartikan segala sesuatu
yang perlu dilakukan untuk menarik perhatian audien melalui penampilan
(appearance) suatu program yang mencakup antara lain; pembawa acara
(presenter), busana yang dikenakan, penampilan latar belakang (background),
bumper program yang menarik.
29
2. Produksi dan pembelian program
Dalam hal perencanaan program memutuskan untuk memproduksi
sendiri program yang diinginkan, maka tugas tersebut dilakukan oleh
bagian produksi atau departemen produksi stasiun penyiaran. Setiap
program selalu dimulai dari ide atau gagasan. Ide atau gagasan inilah
yang kemudian diwujudkan melalui produksi. Program televisi
ditinjau dari siapa yang memproduksi program, maka kita dapat
membagi program sebagai berikut:
a. Program yang dibuat sendiri (In-House Production), biasanya
adalah program berita (news programme) dab program yang
terkait dengan informasi misalnya: laporan khusus, infotainment,
laporan kriminalitas, fenomena sosial, perbincangan (talkshow),
biografi tokoh, feature, film dokumenter.
b. Program yang dibuat pihak lain utamanya jenis program hiburan
misalnya: program drama (film, sinetron, telenovela), program
musik (videoklip), program realityshow dan lain-lain.
− Pembelian program
Pembelian suatu mata acara dapat dilakukan melalui berbagai
bentuk kesepakatan, selain melalui tender. Staf program dapat
merundingkan harga program yang akan dibelinya berdasarkan
kesepakatan yang dibuat. Kesepakatan ini biasanya berlaku untuk
paket-paket program baru yang belum dikenal. Jadi, pembelian
dilakukan berdasarkan tingkat keberhasilannya.
Secara umum pembelian atau produksi program untuk televisi
terbagi atas dua jenis berdasarkan penempatan waktu siarannya,
yaitu: program untuk waktu siaran utama (prime time) dan
program untuk waktu siaran lainnya (day time series).
3. Eksekusi program
Eksekusi program mencakup kegiatan menayangkan program sesuai
dengan rencana yang sudah ditetapkan. Strategi penayangan program
yang baik sangat ditentukan oleh bagaimana menata atau menyusun
berbagai program yang akan ditayangkan
30
Programmer harus menentukan sasaran audien secara realistis. Salah
satu ciri media penyiaran adalah sifat siarannya yang berlangsung
terus-menerus. Dalam menyusun jadwal acara, programmer harus
mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi kebiasaan
menonton audien seperti mobilitas audien, jenis pekerjaan, kebutuhan
dan ketertarikan audien kepada hal-hal tertentu berdasarkan suklus
harian, mingguan, bulanan dan seterusnya.
4. Pengawasan dan evaluasi program
Melalui perencanaan, stasiun penyiaran menetapkan rencana dan
tujuan yang ingin dicapai. Proses pengawasan dan evaluasi
menentukan seberapa jauh rencana dan tujuan sudah dapat dicapai
atau diwujudkan oleh stasiun penyiaran, departemen, dan karyawan.
Kegiatan evaluasi secara periodik terhadap masing-masing individu
dan departemen memungkinkan manajer umum membandingkan
kinerja sebenarnuya dengan kinera yang direncanakan.
31
2.3 Kerangka Berpikir
2.4 Tabel Kerangka Berpikir
Tim produksi politictainment terdiri dari lima orang, diantaranya ekseskutif
produser, produser, ass. Produser, production assistant dan editor. Tim
politictainment melakukan tugasnya cukup sederhana karena sebagian besar
materi di ambil dari sumber internet yaitu, google dan youtube. Sehingga,
sajian programnya terlihat asik dan santai walaupun bertema berita.