KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 State of the Art ... segera di...

28
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 State of the Art Teori-teori atau penemuan-penumuan penelitian sebelumnya merupakan hal yang diperlukan untuk acuan penelitian yang sedang diteliti. Salah satu contohnya adalah data pendukung yang terdahulu yang relevan atau berhubungan dengan penelitian yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini, data pendukung penelitian yang terdahulu adalah terkait dengan proses produksi televisi berita. Berikut hasil penelitian dari beberapa jurnal. Dalam jurnal Aditya Pamungkas yang berjudul “Proses Peningkatan Kualitas Berita Daerah dibalikpapan Televisi” menghasilkan kesimpulan bahwa adanya beberapa faktor untuk kualitas berita daerah dibalikpapan. Salah satu teori yang dipakai dalam jurnal ini adalah syarat kualitas berita menurut Mitchel V Charnley, yaitu news is accurate, news is balanced, news is objective, news is concis and clear, dan news is recent (Romli, 2003: 35-38). Dan adanya hambatan dalam proses peningkatan kualitas berita daerah dibalikpapan. Jurnal yang kedua dari Dina Febriyana yang berjudul “Proses Produksi Program Talkshow “Redaksi 8” Pada Televisi Lokal Tepian TV Samarinda” menghasilkan bahwa program talksow “Redaksi 8” sudah memenuhi Standart Operational Procedure (SOP) atau sudah memenuhi tahap pra produksi, produksi dan paska produksi. Dan adanya hambatan dalam proses produksi dan kordinasi dalam tim untuk meningkatkan sebuah program yang berkualitas. Jurnal yang ketiga berjudul “ASTONISHING IMAGES:TV news and accountabilityProcesses” oleh BRAULIO B. NEVESUnicamp, Brazil dan ROUSILEY C. M. MAIAUFMG, Brazil menghasilkan bahwa hasil dari penelitian ini adalah mengenai gambar atau video yang ditayangkan dalam sebuah tayangan berita kriminal. Jurnal yang keempat adalah “International News Production and Globalization” oleh Valérie Belair-Gagnon City University London, United Kingdom menghasilkan bahwa teknologi dalam sebuah faktor pendukung untuk suatu berita sangat berpengaruh untuk perkembangan kualitas berita.

Transcript of KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 State of the Art ... segera di...

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 State of the Art Teori-teori atau penemuan-penumuan penelitian sebelumnya merupakan hal

yang diperlukan untuk acuan penelitian yang sedang diteliti. Salah satu contohnya

adalah data pendukung yang terdahulu yang relevan atau berhubungan dengan

penelitian yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini, data pendukung

penelitian yang terdahulu adalah terkait dengan proses produksi televisi berita.

Berikut hasil penelitian dari beberapa jurnal.

Dalam jurnal Aditya Pamungkas yang berjudul “Proses Peningkatan Kualitas

Berita Daerah dibalikpapan Televisi” menghasilkan kesimpulan bahwa adanya

beberapa faktor untuk kualitas berita daerah dibalikpapan. Salah satu teori yang

dipakai dalam jurnal ini adalah syarat kualitas berita menurut Mitchel V Charnley,

yaitu news is accurate, news is balanced, news is objective, news is concis and clear,

dan news is recent (Romli, 2003: 35-38). Dan adanya hambatan dalam proses

peningkatan kualitas berita daerah dibalikpapan.

Jurnal yang kedua dari Dina Febriyana yang berjudul “Proses Produksi

Program Talkshow “Redaksi 8” Pada Televisi Lokal Tepian TV Samarinda”

menghasilkan bahwa program talksow “Redaksi 8” sudah memenuhi Standart

Operational Procedure (SOP) atau sudah memenuhi tahap pra produksi, produksi

dan paska produksi. Dan adanya hambatan dalam proses produksi dan kordinasi

dalam tim untuk meningkatkan sebuah program yang berkualitas.

Jurnal yang ketiga berjudul “ASTONISHING IMAGES:TV news and

accountabilityProcesses” oleh BRAULIO B. NEVESUnicamp, Brazil dan

ROUSILEY C. M. MAIAUFMG, Brazil menghasilkan bahwa hasil dari penelitian

ini adalah mengenai gambar atau video yang ditayangkan dalam sebuah tayangan

berita kriminal.

Jurnal yang keempat adalah “International News Production and

Globalization” oleh Valérie Belair-Gagnon City University London, United

Kingdom menghasilkan bahwa teknologi dalam sebuah faktor pendukung untuk

suatu berita sangat berpengaruh untuk perkembangan kualitas berita.

8

Jurnal yang terakhir berjudul “A Study of Chinese-English Codeswitching

inChinese Sports News Reports” oleh SHEN Chun-xuan1 menghasilkan pentingnya

pemahaman atau code switching bahasa dalam sebuah berita olahraga agar dapat

diterima oleh penontonnya.

2.1 Tabel State Of The Art

NAMA PENULIS JUDUL TEORI METODOLOGI HASIL

PENELITIAN

Aditya

Pamungkas, 2013,

1 (3) : 350-367

Proses Peningkatan Kualitas Berita Daerah Dibalikpapan Televisi

− Stasiun

Televisi Lokal

− Berita Televisi

− Syarat

Kualitas

Berita

Kualitatif 1. Adanya

beberapa

faktor

untuk

kualitas

berita

daerah di

balikpapan

2. Adanya

hambatan

dalam

proses

peningkata

n kualitas

berita

daerah

dibalikpap

an

Dina Febriyana, 2013, 1 (4): 340 - 352

Proses Produksi

Program Talk

Show “Redaksi

8” Pada Televisi

Lokal Tepian TV

− The

Mathematical

Theory of

Communicatio

n or Shannon

and Weaver

Kualitatif 1. Proses

produksi

program talk

show Redaksi

8 sudah

sesuai dengan

9

Samarinda Model

− Jenis-

Jenis Program

Talk Show dan

Syarat

Pengemasanny

a

− Proses

Produksi

Program Talk

Show di

Televisi

Standart

Operational

Procedure

(SOP) proses

produksi

program

acara televisi,

yaitu dengan

beberapa

tahapan yang

dimulai dari

pra produksi,

produksi dan

pasca

produksi.

2. Adanya

hambatan

dalam proses

produksi dan

perlunya

kordinasi tim

untuk

menciptakan

sebuah

program yang

berkualitas

ValérieBelair–

GagnonCity

UniversityLondon,

United Kingdom,

2011, Vol: 4, issue

1, pp. 187 - 194

International

News Production

and Globalization

− Domesticating

the News

− Contra-Flows

from New

Regional

Kualitatif Salah satu aspek

dari perdebatan ini

dikritik karena

teknologi

deterministik

(misalnya, Pavlik,

10

Media Players

− European

Strategies to

News

Production

− The Global

and the Local

in

International

News

Production

− What Lies

Ahead?

2000). Sejak awal

2000-an,

kebangkitan studi

etnografi produksi

berita diambil

pada pendekatan

yang lebih

konstruktivis

sosial (misalnya,

Paterson &

Domingo, 2008) -

analysing produksi

berita dan

interaksi teknologi

dalam konteks itu.

Studi komunikasi

internasional yang

telah dibahas

dalam ulasan ini

akan mendapat

manfaat dari studi

ini, dan

sebaliknya, karena

fokus yang

terakhir lebih pada

praktek daripada

dampak

globalisasi budaya

pada praktek dan

output. Wajah

produksi berita

internasional

memiliki potensi

11

untuk berubah

dengan munculnya

media sosial dan

inovasi teknologi.

BRAULIO B.

NEVES

Unicamp, Brazil

ROUSILEY C.

M. MAIA

UFMG, Brazil

ASTONISHING

IMAGES:

TV news and

accountability

Processes

− TV news,

visibility and

accountability

− The

denunciation:

narrating and

constructing

the event

− Different

dimensions of

accountability

Kualitatif Hasil dari

penelitian ini

adalah mengenai

gambar atau

video yang

ditayangkan

dalam sebuah

tayangan berita

kriminal.

Pentingnya video

dan gambar yang

digunakan untuk

menghasilkan

berita publik

yang mudah

dipahami oleh

penontonnya.

Melalui narasi

jurnalistik,

pelaporan berita

TV

prosedur

direproduksi

berkaitan dengan

penyidik pidana,

advokasi

kemampuan

mereka untuk

12

campur tangan

segera di TKP,

mengumpulkan

kesaksian dari

saksi, dan untuk

ringkasnya

menentukan

bersalah. Video

gambar,

disesuaikan

sebagai "skandal

landasan,"

menjadi semakin

otonom ketika

beredar di

berbagai program

tv berita.

SHEN Chun-

xuan1, Vol 6, no.

4, 2010, pp. 165 -

175

A Study of

Chinese-English

Code-switching

in

Chinese Sports

News Reports

− code-

switching in

thestudy of

language

contact in the

field of

sociolinguistic

s

Kualitatif Penelitian ini

diharapkan untuk

menawarkan

beberapa

wawasan ke

dalam bagaimana

olahraga

peristiwa dapat

dengan jelas

disampaikan

kepada pembaca

dan penggemar

olahraga,

bagaimana

13

pembaca dan

penggemar

olahraga dapat

lebih baik

menguraikan

berita olahraga

melalui analisis

Cina-Inggris-

kode beralih di

Laporan berita

olahraga Cina.

2.2 Landasan Konseptual 2.2.1 Teori Umum 2.2.1.1 Komunikasi

Komunikasi adalah mencari untuk memahami mengenai produksi, pemrosesan

dan efek dari simbol serta sistem signal, dengan mengembangkan pengujian teori-

teori menurut hukum generalisasi guna menjelaskan fenomena yang berhubungan

dengan produksi, pemrosesan dan efeknya menurut Berger dan Chaffe,

1983(Wiryanto, 2006). Suatu proses dimana sumber mentramisikan pesan kepada

penerima melalui beragam saluran. (Sarah Trenholm dan Arthur Jensen 1996).

Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu

sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi

verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi menurut

Shannon dan Weaver (Wiryanto, 2006)

Pada umumnya komunikasi adalah sumber penyebaran pesan kepada penerima.

Penyebaran pesan ini bisa melalui bentuk komunikasi verbal dan non verbal.

Komunikasi juga sangat penting dalam menjalin hubungan satu sama lain, tanpa

adanya komunikasi manusia tidak pernah mengerti bagaimana pesan itu disampaikan

dan diterima.

2.2.1.2 Komunikasi Massa

Definisi awal komunikasi oleh Janowitz (1960) menyatakan bahwa

komunikasi massa terdiri atas lembaga dan teknik dimana kelompok-kelompok

14

terlatih menggunakan teknologi untuk menyebarluaskan simbol-simbol kepada

audience yang tersebar luas dan bersifat heterogen. Definisi oleh Janowitz ini

berupaya untuk menyamakan kata ‘komunikasi massa’ dengan pengirimian

(transmisi) pesan yang hanya menekankan pada aspek pengiriman saja, definisi ini

tidak memasukan aspek respon dan interaksi.

Menurut Susanto Komunikasi massa adalah diambil dari istilah bahasa inggri,

mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication

(komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa

atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communications atau

communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media)

sebagai kependekan dari media of mass communication(Wiryanto, 2006).

Menurut Wright (1959) dalam Severin dan Tankard, Jr (2010: 4) dibuku

agenda setting, Apriadi, mendefinisikan komunikasi massa dalam tiga ciri:

1. komunikasi massa diarahkan kepada audience yang relatif besar,

heterogen, dan anonim

2. pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa

mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan

sifatnya sementara

3. komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi

yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar

Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media

massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

kepada khalayak luas. Dengan demikian, maka unsur-unsur penting dalam

komunikasi massa adalah:

a. komunikator

b. media massa

c. informasi (pesan) massa

d. gatekeeper

e. khalayak (publik)

f. umpan balik

15

Dalam komunikasi massa istilah sumber atau komunikator yang akan

mengirim pesan, audience, komunikan, pendengar dan penonton sebagai

penerima pesan. Komunikasi massa juga adalah sarana media dalam

menyampaikan pesan yang akan ditujukan kepada masyarakat secara luas

dan mendapatkan tanggapan dari penonton yang menyaksikan program berita

politictainment.

2.2.1.3 Media Massa

Media massa pada dasarnya berusaha menarik khalayaknya dengan

cara memenuhi kebutuhan khalayaknya. Setiap media massa bersaing satu

sama lain untuk saling memuaskan kebutuhan khalayak. Kata “media” adalah

bentuk jamak dari medium yang berarti sesuatu yang mengantarai. Jadi dapat

dikatakan bahwa media massa adalah media komunikasi dan informasi yang

melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh

masyarakat secara massal pula (Bungin, 2006).

Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa

menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan

heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain

adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa

mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang

bersamaan(Nurudin, 2007).

Umumnya media massa adalah sumber atau alat informasi yang

sangat mempengaruhi perilaku dan persepsi manusia. Salah satu alat media

massa yang sangat mempengaruhi tingkah laku manusia adalah televisi.

2.2.1.4 Bentuk – bentuk Media Massa

Adanya bentik – bentuk media massa seiring dengan berkembangnya

waktu. Bentuk – bentuk media massa, sebagai berikut :

Media massa terbagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak

dan media massa elektronik. Media cetak yang dapat mempengaruhi kriteria

sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media

elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio, televisi, film,

dan internet (Ardianto, M.Si. & Dkk, 2007).

16

Berikut ini adalah penjelasan bentuk-bentuk media massa menurut Elvinaro

dalam bukunya komunikasi massa – suatu pengantar:

a. Media Massa Cetak

1. Surat Kabar

Merupakan media massa paling tua yang keberadaannya dimulai sejak

ditemukannya media cetak oleh Johann Gutenberg di jerman. Prototipe

pertama surat kabar diterbitkan di Bremen Jerman pada tahun 1609. Di

Indonesia surat kabar nasional diantaranya: Kompas, Suara Pembaharuan,

Media Indonesia, Republika, dan Suara Karya.

2. Majalah

Keberadaan majalah sebagai media massa terjadi tidak lama setelah

surat kabar. Di Indonesia, sejarah keberadaan majalah sebagai media massa

dimulai menjelang dan pada awal Kemerdekaan Indonesia. Di Jakarta pada

tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama Pantja Raja pimpinan

Markoem Djojohadisoeparto (MD) dengan prakata dari Ki Hajar Dewantoro

selaku Mentri Pendidikan pertama RI di Ternate.

b. Media Massa Elektronik

1. Radio

Radio sebagai alat komunikasi ditemukan setelah mesin cetak

ditemukan.Dimulai dari tahun 1982 oleh Dane denggan ditemukannya suatu

pesan dalamjarak pendek dengan menggunakan alat sederhana berupa kawat

berlian listrik. Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes.

Selama hampir satu abad lebih keberadaannya, radio siaran telah berhasil

mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi

kabel, electronic games dan personal casset players. (Elvinaro, 2007:123)

2. Televisi

Penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang

dilakukan oleh para ilmuan pada akhir abad 19 dengan dasar

penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich

Hertz, serta penemuan Marconi pada tahun 1890.Televisi sebagai

17

pesawat transmisi dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan

metode mekanikal dari Jenkins.Di Indonesia, kegiatan penyiaran

televisi oleh TVRI dimulai pada tanggal 24 agustus 1962, pada saat

itu bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan pesta olahraga di

Senayan.Sejak itu pula TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun

(station call). Selama tahun 1962-1963 TVRI mengudara rata-rata satu

jam sehari dengan segala kesederhanaannya.

3. Film

Film ditemukan dari hasil pengembangan prinsip-prinsip

fotografi dan proyektor. Film yang pertama kali diperkenalkan kepada

publik Amerika Serikat adalah The life of an American fireman dan

film The Great Train Robbery yang masa putarnya hanya 11 menit

dianggap sebagai film cerita pertama. Sementara di Indonesia, film

pertama yang diputar berjudul Lady Van Java yang diproduksi di

Bandung pada tahun 1926.

4. Komputer dan Internet

Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan computer

yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia.Asal mula internet

adalah tercipta oleh suatu ledakan tak terduga di tahun 1969, yaitu

dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen Kementrian

pertahanan Amerika Serikat.Misi awalnya sederhana, yaitu mencoba

menggali teknologi jaringan yang dapat menghubungkan para peneliti

dengan sumber daya jauh seperti sistem computer dan pangkalan data

yang besar.25 tahun kemudian sistem ini berevolusi menjadi suatu

“Organisme” yang semakin luas perkembangannya, yang mencakup

puluhan juta orang dan ribuan jaringan.Dewasa ini internet telah

tumbuh menjadi demikian besar.

2.2.1.5 Fungsi Media Massa

Menurut Harold D. Laswell media massa mempunyai berbagai

macam fungsi dalam kehidupan manusia, yaitu:

18

1. Menyampaikan informasi (to inform)

2. Mendidik (to educate)

3. Menghibur (to entertain)

Menurut Wright, fungsi media massa dalam kehidupan manusia, yaitu :

1. Pengawasan (Surveillance)

2. Menghubungkan (Correlation)

3. Transmisi Kultural (CulturalTransmission)

4. Hiburan (Entertainment).

2.2.1.6 Karakteristik Media Massa

Terdapat 5 karakteristik media massa, yaitu :

1. Publisitas, yakni disebar luaskan kepada publik, khalayak, atau orang

banyak.

2. Universalitas, pesan yang di sampaikan bersifat umum, membahas

tentang segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai

tempat, dan menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan

pendengarnya orang banyak (masyarakat umum).

3. Periodisitas, mempunyai jam siar tetap atau berkala, misalnya harian

atau mingguan.

4. Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan

priode mengudara atau jadwal terbit.

5. Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa

terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan

penyampaian informasi kepada publik.

19

2.2.1.7 Peran Media Massa

Denis McQuail (1987) mengemukakan sejumlah peran yang dimainkan

media massa selama ini, yakni :

1. Industri pencipta lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan

industri lain utamanya dalam periklanan dan promosi.

2. Sumber kekuatan, alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat.

3. Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa masyarakat.

4. Wahana pengembangan kebudayaan , sebagai tatacara, mode, gaya

hidup, dan norma

2.2.1.8 Televisi

Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar yang berupa suara

(audio) dan gambar (visual) dan penyiaran videonya secara broadcasting.

Istilah ini berasal dari bahasa yunani yaitu tele (jauh) dan vision (melihat),

jadi secara harifiah berarti “melihat jauh”, karena pemirsa berada jauh dari

studi tv (Zoebazary, 2010).

Televisi adalah media pandang sekaligus media pendengar (audio

visual) yang dimana orang tidak hanya memandang gambar yang ditayangkan

televisi, tetapi sekaligus mendengar atau mencerna narasi dari gambar

tersebut (Badjuri, 2010).

Secara keseluruhan dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa

televisi merupakan media yang menyediakan gambar, video dan suara untuk

para penontonnya. Televisi juga memberikan penyajian yang beragam demi

menarik penontonnya dengan cara meciptakan program acara.

2.2.1.9 Format Program Televisi

Jenis program televisi dibuat dengan cermat agar mudah dipahami

oleh audience dan profesional penyiaran. Berkembangnya kreativitas dalam

bentuk program televisi akhirnya melahirkan keunikan program dan ide-ide

pada format baru program televisi yang sesuai dengan gaya hidup masyarakat

dan saling mempengaruhi.

20

Menurut Naratama (2004), dalam buku agenda setting media massa

kunci keberhasilan suatu program televisi terletak pada penentuan format

acara televisi tersebut. Adapun definisi format acara televisi menurut

Naratama adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi

yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan

terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan

target pemirsa acara tersebut.

Berikut adalah format acara televisi:

1. Drama/fiksi (timeless & imajinatif)

2. Non drama (timeless & faktual)

Musik, magazine show, talkshow, variety show, repackaging, game

show, kuis, talent show, competition show

3. Berita/news (aktual & faktual)

Berita, current affair program, sport, magazine news, features

2.2. Tabel Format Acara Televisi

2.2.2 Teori Khusus 2.2.2.1 Karakteristik Program Siaran Televisi

Dalam bukunya yang berjudul dasar-dasar penyiaran (Djanal & Fahcruddin,

2011) mengatakan tayangan televisi memang mempunyai dampak yang sangat luas

21

bagi khalayak. Hal itu berarti bahwa program siaran tersebut mempunyai

karakteristik tertentu yang dapat mempengaruhi, memprovokasi dalam hal positif

maupun negatif dan mampu mengubah sikap seseorang. Hal ini disebabkan oleh

daya rangsang televisi sangat tinggi. Oleh karena itu bagi penyelanggara penyiaran

harus mempunyai rasa bijak dan pertimbangan matang dalam menyajikan

programnya. Jangan hanya memerhatikan selera pasar bebas (liberal), tetapi

jungjunglah idealism informasi bagi kepentingan bagi Indonesia.

Karakteristik dari televisi adalah persuasif seperti tayangan iklan. Misalnya

saja iklan sabun detergen tertentu, seorang ibu tidaka hanya menirukan ilustrasinya,

bahkan langsung membelinya disupermarket untuk mencobanya. Contohnya lainnya

juga pada anak-anak yang sedang menonton film laga langsung menirukan gaya

tokoh pembela kebenaran didepan teman bermainnya

Kasus diatas terdapat dampak negatif dan positif. Dampak tersebut

menunjukkan bahwa dampak siaran televisi tidak mengenal batasan umur dan ruang

lingkup penontonnya. Saran untuk para perusahaan stasiun televisi agar dapat

merancang acara program yang cermat, tepat sasaran untuk penanyangan program-

program yang mengandung unsur kriminal, kekerasan dan program yang perlu

diawasi orang tua bila anak-anak menonton tayangan tersebut. Tayangan sesuai umur

atau tepat sasaran mempunyai pengertian bahwa, jenis program disesuaikan dengan

sasaran usia, misalnya acara remaja dan usia senja.

2.2.2.2 Jenis – jenis Berita Televisi

Dalam buku yang berjudul Jurnalisme Penyiaran dan Reportase

Televisi(Junaedi, 2013) menguraikan bahwa jenis berita dibagi dalam dua jenis yaitu

hard news dan soft news. Hard news adalah jenis berita langsung yang memiliki sifat

timely atau terkait waktu. Berita jenis ini sangat memperhatikan waktu dalam

menayangannya, sebab bila berita terlambat untuk disiarkan maka berita tersebut

akan basi atau tidak terkini. Contoh berita hard news adalah berita seputar

kecelakaan, bencana alam, rapat kabinet.

22

Kedua, soft news adalah berita yang tidak langsung yang tidak memiliki sifat

timeless atau tidak terikat dengan waktu. Oleh karena itu, berita jenis ini selalu bisa

didengar, dibaca, dilihat kapanpun. Contoh soft news adalah berita feature, human

interest.

Pembahasan diatas menghubungkan dengan berita televisi yang menurut

(Sumadiria, M.Si, 2010) dalam bukunya yang berjudul Jurnalistik Indonesia Menulis

Berita dan Feature membagi berita televisi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Straight News Report

Laporan langsung mengenai suatu peristiwa. Contohnya, pengumuman

langsung menteri kabinet kerja periode Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla.

Berita ini harus berupa fakta dan mengandung unsur what, who, when, where,

why dan how.

2. Depeth News Report

Laporan yang sedikit berbeda dengan straight news report. Jenis laporan

mengambil peran penting reporter dalam menghimpun informasi yang fakta.

Misalnya, pada pidato calon presiden yang harus dilaporkan oleh reporter

terkait pidato tersebut adalah pernyataan – pernyataan yang telah

diumumkan oleh calon presiden. Laporan jenis ini masih berpengang dengan

fakta bukan sekedar opini reporter.

3. Comprehensive News

Laporan tentang fakta yang bersifat menyeluruh ditinjau dari berbagai

aspek. Berita yang sifatnya menyeluruh adalah jawaban kritik sekaligus

kelemahan bagi berita langsung (straight news). Berita menyeluruh

menggabungkan bebrbagai potongan – potongan fakta yang dibangun dalam

cerita peristiwa lalu menemukan benang merah dengan jelas.

4. Interpretative Report

Berita jenis ini memfokuskan sebuah isu, masalah atau peristiwa –

peristiwa kontroversi. Berita interpretative berantung pada pertimbanan nilai

23

dan fakta yang sebagian penontonnya menyebutnya opini. Peran reporter juga

berpengaruh untuk menganalisis dan menjelaskan berita terkait.

5. Feature Story

Penulis feature menyajikan suatu pengalaman pembaca yang lebih

bergantun pada gaya penulisan dan humor daripada informasi yang disajikan.

6. Depth Reporting

Adalah pelaporan yang mendalam, tajam, lengkap dan utuh tentang suatu

peristiwa fenomenal atau aktual. Karya pelaporan yang mendalam membuat

para pembaca akan mengetahui dan memahami dengan baik perkara yang

menjadi persoalan, dilihat dari berbagai perspektif atau sudut pandang.

Penyajian pelaporan mendalam membutuhkan beberapa judul, disiapkan

dengan matanag, memerlukan waktu dan membutuhkan biaya yang cukup

besar.

7. Investigative Reporting

Memusatkan pada sejumlah masalah dan bersifat kontroversi. Namun,

dalam pelaporan investigatif wartawan melakukan penyelidikan yang bersifat

fakta dengan cara tersembunyi, ilegal dan tidak etis.

8. Editorial Writing

Penyajiannya fakta dan opini yang menjabarkan berita – berita penting dan

mempengaruhi pendapat umum.

2.2.2.3 Tahapan Proses Produksi

Dalam dunia penyiaran televisi dan radio dibutuhkan proses produksi untuk

menciptakan dan menghasilkan program yang berkualitas. Kerjasama tim juga

dibutuhkan untuk memaksimalkan terciptanya program yang berkualitas tersebut.

Berikut tahapan proses produksi dalam televisi:

A. Pra Produksi

24

Pada tahap pra produksi merupakan hal yang harus dilakukan sebelum

produksi program dilakukan. Persiapan dan penyusunan program yang secara detail

dilakukan pada tahap ini, bila tidak ada tahap ini membuat kegiatan produksi tidak

terlaksana secara baik.

Tahapan produksi program televisi menurut Herbert Zettl (Wibowo, 2007):

A. Pra Produksi

Pra produksi (perencanaan dan persiapan)

Tahapan ini sangat penting karena menyangkut berbagai macam persiapan

yang dilakukan dalam memproduksi sebuah acara. Tahapan pra produksi

dibagi menjadi tiga tahapan , yang antara lain:

1. Penemuan ide: Menemukan sebuaha gagasan atau ide yang kemudian

melakukan sebuah riset atas ide atau gagasan tersebut yang kemudian

mengembangkannya menjadi sebuah naskah

2. Perencanaan: proses penentuan waktu produksi, pemilihan lokasi serta artis

dan crew yang akan digunakan dan menetapkan naskah yang akan digunakan

3. Persiapan: pembuatan setting tempat, memeriksa dan melengkapi peralatan

yang digunakan.

B. Produksi

Setelah tahap pra produksi selesai, barulah pelaksanaan produksi

dimula. Produser akan bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba

mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting

script) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita.

Dalam pelaksanaan produksi ini, produser menentukan jenis shoot

yang akan diambil didalam adegan. Produser biasanya mempersiapkan suatu

daftar shootdari setiap adegan. Semua shoot yang dibuat dicatat oleh bagian

pencatat shoot, dengan mencatat bagian time code pada saat mulai

pengambilan, isi shoot dan time code pada akhir pengambilan adegan.

25

Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap malam dari akhir

shooting pada hari itu untuk melihat apakah hasil pengambilan

gambarungguh baik.Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang

pengainbilan gambarnya. Sesudah semua adegan di dalam naskah selesai

diambil maka hasil gambar asli (original material/row footage) dibuat

catatannya untuk kemudian masuk dalam proses post production, yaitu

editing.

C. Pasca Produksi

Pasca produksi adalah tahapan terakhir dalam pembuatan suatu

program televisi, yang menyangkut proses evaluasi terhadap hasil dari

proses produksi yang telah berjalan, evaluasi dapat dilakukan melalui

editing online, offline serta mixing:

a. Editing Offline

Memilah materi yang dianggap bagus sesuai catatan selama

produksi berlangsung. Kemudian dilakukan capturing atau digitizing

yaitu mengubah hasil gambar dalam pita menjadi data file. Dalam

editing offline ini gambar disusun mengikuti urutan adegan namun

bisa dimulai dari adegan manapun mungkin dari tengah awal baru

akhir, baru kemudian disusun berurutan .

b. Editing Online

Tahap ini adalah penyempurnaan dari editing offline yaitu

penambahan insert, pemberian efek gambar, suara, transisi, musik,

credit title dan penyesuaian durasi tayang.

c. Mixing

Merupakan rangkaian dari proses editing ,yang mana dalam tahap

ini hasil editing di beri sound,atau suara baik berupa back sound

maupun narasi.

d. Editing Non Linear

26

Editing Non Linear, editing dilakukan tidak secara urut. Editor

bisa melakukan penyuntingan gambar dari mana saja. Penyuntingan

gambar tidak selalu mesti dilakukan dari awal. Jika misalnya,

melakukan penyuntingan gambar untuk program televisi materi

editing yang lengkap baru ada di segmen dua, maka editor bisa

melakukan penyuntingan gambar segmen dua tersebut.Hal ini tidak

bisa aau sulit jika dilakukan menggunakan editing linear. Editing non

linear menggunakan seperangkat komputer serta deck. Jika dulu

editing non linear mesti menggunakan komputer khusus, saat ini PC

biasa dengan spesifikasi tertentu sudah bisa dijadikan alat editing.

e. Editing Linear

Editing Linear adalah teknik editing yang dilakukan dengan cara

menyeleksi gambar dari sebuah kaset kemudian direkam pada kaset

yang lain. Untuk itu setidaknya dibutuhkan satu videoplayer dan satu

videorecorder.Kaset video yang ingin diedit ditempatkan di video

player dan sebuah kaset kosong ditempatkan di video recorder yang

nanti menjadi outputnya (master edit).Teknik ini disebut linear karena

hasil editing harus direkam secara urut.(Morissan, Jurnalistik Televisi

Mutakhir, 2010)

2.2.2.5 Nilai Berita

Wonohito (1960) dalam Suhandang (2010), adapun mengenai isi beritanya

yang menarik perhatian khalayak, Douglas Wood Miller mencatat delapan hal yang

bisa membangkitkan perasaan dan pikiran manusia. Ke delapan hal tersebut adalah:

1. Kisah mengenai pribadi pembaca, pendengar dan penonton sendiri

2. Kisah mengenai orang-orang dan kota-kota yang dikenal pembaca

3. Kisah mengenai pertandingan antara dua kekuatan yang sidang berlawanan

4. Kisah mengenai hal - hal yang luar biasa

5. Nama-nama terkenal

6. Kisah mengenai peristiwa hebat atau penting

7. Kisah kejadian-kejadian yang bersifat kemanusiaan (human interest)

8. Kisah mengenai binatang

27

Fraser Bond (1961) menyatakan bahwa untuk menyajikan berita yang bernilai

tinggi dan dapat merangsang bangkitnya perhatian orang banyak mencatat empat

faktor :

1. Ketepatan waktu (timeliness)

2. Kedekatan tempat kejadian (proximity)

3. Besarnya (size)

4. Kepentingan (importance)

Fraser bond (1961) juga mengemukakan ada dua belas masalah yang selalu

menjadi perhatian orang banyak dalam kehidupannya sehari-hari. Dua belas masalah

tersebut merupakan unsur-unsur terpenting yang bisa dijadikan daya pikat dari suatu

berita:

1. Minat pribadi (self interest)

2. Uang (money)

3. Seks

4. Pertentangan (conflict)

5. Hal yang luar biasa (unusual)

6. Berjiwa pahlawan dan termahsyur (hero worship dan tume)

7. Kegelisahan (suspense)

8. Kemanusiaan (human interest)

9. Kejadian-kejadian yang mempengaruhi organisasi-organisasi vital

10. Kontes

11. Penemuan dan pendapat

12. Kejahatan

2.2.2.6 Strategi Program

Strategi program yang ditinjau dari aspek manajemen atau sering juga disebut

manajemen strategis (management strategic) program siaran terdiri dari:

1. Perencenaan program

2. Produksi dan pembelian program

3. Eksekusi program

28

4. Pengawasan dan evaluasi program

Strategi program menurut (Morissan, 2013) dalam bukunya manajemen

penyiaran – strategi mengelola radio & televisi:

1. Perencenaan program

Perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana

jangka pendek, menegah, dan jangka panjang yang memungkinkan

stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan program dan tujuan

keuangannya. Pada stasiun televisi, perencanaan program diarahkan

pada produksi program yaitu program apa yang akan diproduksi,

pemilihan program yang akan dibeli (akusisi) dan penjadwalan

program untuk menarik sebanyak mungkin audien yang tersedia pada

waktu tertentu.

Perencanaan program biasanya menjadi tanggungjawab manajemen

puncak pada stasiun penyiaran, utamanya manajer program dengan

terlebih dahuu berkonsultasi dengan manajer pemasaran dan juga

manajer umum. Hal ini disebabkan program merupakan unsur yang

sangat penting untuk menarik perhatian audien.

Pengelola program televisi harus juga mengetahui siapa audien yang

menonton televisi pada waktu-waktu tertentu.

Dalam perencanaan ada beberapa bagian, yaitu:

a. Analisis dan strategi program

b. Bauran program

c. Membuat perencanaan

d. Tujuan program

e. Faktor program

f. Sumber program TV

Kemasan program juga aspek lain dari strategi pemasaran yang perannya

dirasa semakin penting dewasa ini. kemasan dapat diartikan segala sesuatu

yang perlu dilakukan untuk menarik perhatian audien melalui penampilan

(appearance) suatu program yang mencakup antara lain; pembawa acara

(presenter), busana yang dikenakan, penampilan latar belakang (background),

bumper program yang menarik.

29

2. Produksi dan pembelian program

Dalam hal perencanaan program memutuskan untuk memproduksi

sendiri program yang diinginkan, maka tugas tersebut dilakukan oleh

bagian produksi atau departemen produksi stasiun penyiaran. Setiap

program selalu dimulai dari ide atau gagasan. Ide atau gagasan inilah

yang kemudian diwujudkan melalui produksi. Program televisi

ditinjau dari siapa yang memproduksi program, maka kita dapat

membagi program sebagai berikut:

a. Program yang dibuat sendiri (In-House Production), biasanya

adalah program berita (news programme) dab program yang

terkait dengan informasi misalnya: laporan khusus, infotainment,

laporan kriminalitas, fenomena sosial, perbincangan (talkshow),

biografi tokoh, feature, film dokumenter.

b. Program yang dibuat pihak lain utamanya jenis program hiburan

misalnya: program drama (film, sinetron, telenovela), program

musik (videoklip), program realityshow dan lain-lain.

− Pembelian program

Pembelian suatu mata acara dapat dilakukan melalui berbagai

bentuk kesepakatan, selain melalui tender. Staf program dapat

merundingkan harga program yang akan dibelinya berdasarkan

kesepakatan yang dibuat. Kesepakatan ini biasanya berlaku untuk

paket-paket program baru yang belum dikenal. Jadi, pembelian

dilakukan berdasarkan tingkat keberhasilannya.

Secara umum pembelian atau produksi program untuk televisi

terbagi atas dua jenis berdasarkan penempatan waktu siarannya,

yaitu: program untuk waktu siaran utama (prime time) dan

program untuk waktu siaran lainnya (day time series).

3. Eksekusi program

Eksekusi program mencakup kegiatan menayangkan program sesuai

dengan rencana yang sudah ditetapkan. Strategi penayangan program

yang baik sangat ditentukan oleh bagaimana menata atau menyusun

berbagai program yang akan ditayangkan

30

Programmer harus menentukan sasaran audien secara realistis. Salah

satu ciri media penyiaran adalah sifat siarannya yang berlangsung

terus-menerus. Dalam menyusun jadwal acara, programmer harus

mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi kebiasaan

menonton audien seperti mobilitas audien, jenis pekerjaan, kebutuhan

dan ketertarikan audien kepada hal-hal tertentu berdasarkan suklus

harian, mingguan, bulanan dan seterusnya.

4. Pengawasan dan evaluasi program

Melalui perencanaan, stasiun penyiaran menetapkan rencana dan

tujuan yang ingin dicapai. Proses pengawasan dan evaluasi

menentukan seberapa jauh rencana dan tujuan sudah dapat dicapai

atau diwujudkan oleh stasiun penyiaran, departemen, dan karyawan.

Kegiatan evaluasi secara periodik terhadap masing-masing individu

dan departemen memungkinkan manajer umum membandingkan

kinerja sebenarnuya dengan kinera yang direncanakan.

31

2.3 Kerangka Berpikir

2.4 Tabel Kerangka Berpikir

Tim produksi politictainment terdiri dari lima orang, diantaranya ekseskutif

produser, produser, ass. Produser, production assistant dan editor. Tim

politictainment melakukan tugasnya cukup sederhana karena sebagian besar

materi di ambil dari sumber internet yaitu, google dan youtube. Sehingga,

sajian programnya terlihat asik dan santai walaupun bertema berita.

32

33

34