Kajian Oriental Is Thd Al Quran Hadis

download Kajian Oriental Is Thd Al Quran Hadis

of 220

Transcript of Kajian Oriental Is Thd Al Quran Hadis

2011-2012 Kajian OrientalisTerhadap al-Quran dan Hadis Editor: M. Anwar Syarifuddin Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis2 Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis3 Daftar Isi Daftar Isi 3 Kata Pengantar 5 PENDAHULUAN 13 Al-Quran dan Hadis dalam Kajian Kesarjanaan Barat 15 Mohammad Anwar SyarifuddinBagian Pertama BARAT DAN KRITIK SEJARAH TERHADAP TEKS AL-QURAN 33 Abraham Geiger: Antara Wissenschaft des Judentum dan Kajian al-Quran 35 Saifus Subhan AssuyuthiSejarah al-Quran dalam Pandangan Theodor Noldeke (1836-1930) 39 Hayat Hidayat dan Moh. HidayatArthur Jeffery dan Kajian Sejarah Teks al-Quran 45 Jamaluddin ZuhriPandangan W. Montgomery Watt Terhadap Sejarah Pengumpulan Teks al-Quran 54 Ali Thaufan DSKritik W.Montgomery Watt atas Pengalaman Kenabian Muhammad 59 Muliyana Sari & Elis MaryantiBagian Kedua BARAT DAN METODOLOGI PENAFSIRAN KITAB SUCI 63 Ignaz Goldziher dan Tipologi Tafsir al-Quran 65 Mustofa HulayinJ.M.S Baljon dan Tafsir Modern di India 70 M. Luthfi Damanhuri dan Muhammad SofiyullohHans Jansen dan Kajian Tafsir Modern di Mesir 73 Umar Ubaidillah dan M. ChaidoniToshihiko Izutsu dan Penafsiran Semantik al-Quran 78 Nazar Hamjah & Achmad Dailami Maurice Bucaille dan Tafsir Ilmiah al-Quran 83 Hanif Ahmad Ansharullah dan Ahmad FudhailJohn Wansbrough dan Metodologi Penafsiran Kitab Suci 91 ZulfaKajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis4 Tinjauan Historis dan Metodologis John Wansbrough 100 Muhammad Ali AzizAndrew Rippin dan Kajian Kritik Sastra terhadap al-Quran 105 M. Thoharul Fuad & Abdul BasitBagian Ketiga BARAT DAN SKEPTISISME TERHADAP HADIS 109 Ignaz Goldziher dan Otentisitas Hadis 111 Putriyanti dan Elis TsulatsiahProblematika Penulisan hadis Nabi dalam Pemikiran Ignaz Goldziher (1850-1921) 116 Nidaul IslamArent Jan Wensinck dan Studi Hadis 123 Azizatul Iffah dan Ari NurhayatiKritik atas Proyek Kritik Hadis Joseph Schacht 131 Muhammad Idris MasudiPeran Gautier Juynboll dalam Meneliti Kesejarahan Hadis 143 Arfan Akbar & Budy PrestiawanCollective Tadil of the Companion dalam Teori Comon Link Gautier Juynboll 151 Mhd. HanafiMemposisikan Jalur Periwayatan Nafi Mawla Ibnu Umar: Perspektif G.H.A. Juynboll 159 Renol Yulio & Moh. Farid ChairBagian Keempat AL-QURAN DAN HADIS DALAM KARYA-KARYA BARAT TENTANG ISLAM 165 Snouck Hurgronje dan Peran Ganda Orientalis 167 Rabitul UmamPemikiran Philip Khuri Hitti tentang al-Quran 175 M. Najib Tsauri dan Agung AbdillahTitik Temu Islam-Kristen dalam Pandangan William Montgomery Watt 185 Muhammad IrsyadEdward W. Said dan Kritik terhadap Kesarjanaan Barat dalam Orientalism 194 Abdul MuisBernard Lewis dan Islam: Telaah Buku What Went Wrong? 200 MahfudohDaftar Pustaka 207 Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis5 Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim. Bukuiniadalahhasildarisebuahprosesperkuliahanselamasatusemesterdengan namamatakuliahyangsamadandiadakanbagiparamahasiswasemester7program studiTafsirHadisdiFakultasUshuluddinUINSyarifHidayatullahJakarta.Fokus kajiannyacukupmenantang,yaitutentangfenomenaiklimakademikBaratdalam melakukanupayapengkajianterhadapal-QurandanHadis.Bagisebagiankalangan, kenyataaninidianggapkontroversial,lantaranmerekayangdisebutdenganjulukan orientalisiniadalahkelompokilmuwannon-muslim,sementaramateripenelitianyang merekakajiadalahduasumberpokokajaranIslam.Adasedikitrasarisihdisebagian kalanganumatIslam,ketikakitabal-Quranmerekayangsucidisentuholehtangan penelitiyangbukanmuslim,bahkankritikyangmerekabangunkadangterasa memerahkantelinga.Akibatnya,orientalisme----terutamayangterkaitdenganupaya pengkajianterhadapal-QurandanHadis,kerapmendapatkanpenilaianburuk,bahkan ditolak mentah-mentah.Padahaldenganapapunal-Qurandikaji,olehsiapapun,bagaimanapunhasilnya, danbahkanseburukapapuntemuanmereka,makadapatdipastikanbahwakesucian dankebenaranal-Quranyangdiyakiniolehkaummuslimintidakakanberkurang sedikitpun.Sejaksaatpertamakaliditurunkanpenolakanterhadapal-Quransudah terjadi.Kesangsianterhadapkebenaranal-QurandanklaimkenabianMuhammad merebak.Namun,haltersebuttidakmengurangisedikitpunkeyakinankaummuslimin terhadap keaslian wahyu al-Quran. Dari sinilah keberanian kita sebagai peneliti muslim ditempa,ketikamembacabukuini,untukmendengarkritik-kritikyangpedasdari kalanganorientalis,sepedascaci-makikaumQuraisy,suku-sukuArablain,dan kelompok-kelompok Yahudi Madinah yang menolak masuk Islam pada masa lalu.SudahsejaklamaBaratmenaruhperhatianbesarterhadapkajian-kajian ketimuran,khususnyatentangIslam,danlebihkhususlagikajianmerekaterhadapal-Quran dan Hadis. Upaya ini dimulai sejalan dengan banyaknya karya-karya kesarjanaan IslamyangdiboyongkeEropa.Sumber-sumberbacaantersebutkemudianmenjadi pusatperhatianparapenelitigereja,sejalandenganmeningkatnyaberagam kepentinganBaratterhadapduniaTimurumumnya,danduniaIslamsecarakhusus. Dengan mempelajarisumber ilmumasyarakat Islam,maka Baratmulai berharapuntuk dapatmeraihmanfaatbagikepentinganmereka.Disatusisimerekamengagumi khazanahkeilmuanduniaTimuryangmenjadisumberinspirasibagikemajuan, sebagaimana mereka juga terobsesi untuk dapat menguasai dunia Timur melalui jalur kolonisasi. Di sinilah peran ganda Barat dalam pengembangan ilmu-ilmu ketimuran atau orientalisme dimulai. ApapuntemuanyangdidapatkandalamiklimkesarjanaanBarat,khususnya dalam kajian mereka terhadap al-Quran dan Hadis, janganlah dianggap sebagaiproduk jadiyangsiappakai.Bukaninformasinyayangharuskitatelan,tetapibagaimanacara merekaberfikirsehinggamendapatkantemuanitu.Tentusajakitatidakakan Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis6 sepenuhnyasetujudengancarayangmerekagunakan.Dengancarayangsamaseperti yangmerekalakukan,kitamungkinakanmenghasilkantemuanyangberbeda.Inilah perlunyakitabelajarmetodologikeBarat.Sekalilagi,bukanuntukmenelanmentah-mentahinformasiyangmerekasajikan,tetapikitabelajarmetodologipenelitianilmiah yangberkembangsangatpesatdenganbanyaknyapenelitianyangdilakukandisana. Cara melakukan penelitian boleh saja sama, tetapi hasilnya tentu saja tidak harus sama. Inilahyangdilakukankelompokilmuwandariduluhinggakini,sehinggasudahberapa banyakteoriyanggugurolehdatangnyateoribaruyangberkembangbelakangan.Di sinilahnilaipentingkajianini.Kitadisinitidakakanmenilaipendapatparaorientalis yangbolehsajadikatakansalah,tetapikitaakanmenelitigagasanitudengan merangkainyabersamalatarbelakangyangmemotivasimerekamelakukanpenelitian itu,laluapapendekatankeilmuanyangmerekalakukan,danbagaimanasikapkita terhadapcarapandangBaratterhadapIslam.Dengantidakhanyaberkutatpadaaspek gagasan, ide, pemikiran, tesis dan teori yang mereka kemukakan, tetapi juga memahami pendekatandanlatarbelakangyangmenjadimotifpenelitianmereka,makapadatitik akhirnyakitabisamemberikankesimpulan,respon,sertasikapyanglebihberimbang, tidakemosional,ataumenolaksecaramembabibuta.Dengancaraitu,kitaakanbisa mengambilmanfaatdalamkaitanaspekmetodologisyangbisaditiru---jikamemang adadanberguna,sekaligussebagaiwujudketerbukaansikapkitaterhadapsiapapun subyek yang melakukan penelitian terhadap ajaran Islam secara umum.DengansemakinpesatnyaperkembangankajianIslamyangdilakukanbaikdi TimurmaupundiBarat,makakitamemangdituntutuntukbersikapterbukadengan semuaperkembanganitu.Adabeberapaalasantentangperlunyaketerbukaanini: Pertama,sebagaibagiandarimasyarakatduniakitaakanterlibatdalamdialogantar peradaban, bahkan dialog antar-agama (interreligious dialogue) yang konstruktif, ketika duniamenjadikawasandamaiyangpadu,dimanaseluruhpenghuninyaharussaling terbuka satu sama lain. Kedua, kenyatan dunia yang padu ini juga dapat dipakai sebagai wahanauntukmembukadiridanmenjalinkomunikasi,sehinggadapatterjaliniklim penelitianakademikyangobjektifdanmenjunjungtinggitujuan-tujuankemanusiaan, yangjauhdaricampurtanganpolitikdanekonomiyangsalingmendominasiseperti masa lalu. Ketiga,keterbukaan diriIslam dan umatIslam akansangat mendukungmisi utamaIslamyangbertujuanmeninggikansyiaragamaAllah.Dalamkaitandengan kajianorientalismeterhadapal-Qurandansunnah,jikasepanjangsejarahmasalalu umat Islamhanya berdiamdiri ketikadiejekdan dikritikhabis olehkalanganorientalis lama,makakinisaatnyamembuktikan,bahwadenganstandarkeilmuanyangobjektif makakitaharusyakinbahwakebenaranhakikiyangdibawaolehal-Quranakanbisa lebihmudahdiungkapkan,bahkandengancarayanglebihmudahdifahamioleh komunitasnon-muslim.Denganterungkapnyabuktikebenaranal-QurandanHadis, makaakanlebihmudahmemasarkandakwahIslamkepadamereka,dengancaradan pendekatan yang simpatik tentunya, dan bukan provokatif yang selama ini dilakukan. Dengankatalain,kitatidakperlumerasagusaruntukmembukakitabsucikita sendiri,karenakitabal-Qurandiperuntukkanbagiseluruhisialamraya.Siapapun berhakuntukmembukanya,dansiapayangmampumembacanyadenganbenar,maka merekaakanmenemukankebenaranhakikididalamnya.Inilahsalahsatubentuk tablighyangmenjadikewajibanutamakaummuslimin,tentunyadenganmenyerahkan Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis7 sepenuhnyahasildaripenyampaianitukepadaAllah,karenaAllahjualahyang berwenangmenurunkanhidayah-Nyadanmembukahatisiapasajayangdikehendaki-Nya. Kewajiban kita hanya menyampaikan! *** Membacahasilpenelitianyangdilakukanolehmahasiswayangmengikuti perkuliahan ini, sebagai dosen pembimbing yang bertugas mengarahkan penelitian dan mengedit hasilnya, saya teringat dengan Muhammad Abduh telah membawa pengaruh Baratlebihdarisatuabadlaluuntukditularkankepadakitayangmaumengejar ketertinggalandanketerbelakangan.Kini,mungkinparamahasiswakitabarubisa membacalewatliteraturterjemah,namunkedepanmungkinmerekabisa memahaminyamelaluibahasaaslinya,bahkandenganturutberkunjungketempat asalnya.SepertiAbduhyangpergisendirikeEropadanpulangsebagaipembaharu Islam yang disegani, maka di kemudian hari masih akan sangat banyak kesempatan bagi mahasiswayangkinimenuliskankaryanyadisini,untukpergisendirikeEropadan mendengarlangsungataumendapatkansumberaslinya,bukansaduranatau terjemahan.Memahamibagaimanaiklimkesarjanaanmereka,bukandarianggapan katanya,danmenilaisendirisikapyangakandisampaikanbukanatashasutan kelompokyangmenolakmentah-mentahketerlibatankaummuslimindalampergaulan dunia yang lebih luas. Tentunya,bukandenganmembandingkannyadengantulisanparapakaryang memangahlidibidangnya,tetapilihatlahbagaimanamerekamenampilkansuara merekadalamtulisan-tulisannya.Itulahyangharusdiapresiasidaritulisan-tulisan dalambukuini.Keberanianyangmerekatunjukkandenganmemilihsalahsatutopic bahasanmenjadisikappositifpencariilmuyangmemilikikewajibanmenggali informasi dengan segenap keterbatasan sumber dan perangkat penunjang yang ada----khususnyakendalabahasa.Tulisan-tulisanyangdimuat,bukansajalayak,tetapijuga bernilai excellent di mata saya sebagai editor dan penilai. Tanggung jawab sepenuhnya beradadiataspundaknamayangmenjadicikalbakalsarjanadimasadatang,tidak sepenuhnyasempurna,memang,tetapimenjadisinyalbaikuntukperkembanganyang menjanjikandimasadepandenganpengayaanselanjutnya.Sayahanyabertindak sebagai fasilitator saja. *** Pembahasanbukuinidiawalidengansebuahpengantarpendahuluanyangsaya tulissendiridenganjudulAl-QurandanHadisdalamKajianKesarjanaanBarat. Tulisaninimewakilikajianbukuinisecarakeseluruhan,dimanaaspek-aspekkajian kesarjanaanBarattentangal-Qurandanhadisdipaparkan,khususnyadenganmerujuk proyek-proyekpenelitianyangterkaitdengankajianterhadapal-Qurandanaspek tafsirnya, seperti yang disajikan oleh W.M. Watt dalam salah satu bab di bukunya, Bells IntroductiontotheQuran.Sebagaitambahan,sayamenambahkanbeberapafenomena kontemporerdalamkajianal-Quran,yangbelumdibahasdalamtulisankaryaWatt, hinggaawaldasawarsaabadke-21.Selainitu,didalamnyajugaterdapaturaian mengenai perkembangan kajian hadis dalam kesarjanaan Barat, yang terangkumdalam proyekBaratseputarskeptisismeterhadaphadisNabi,sejakdigagasolehIgnaz Goldziher hingga munculnya kritik-kritik terhadap Joseph Schacht dan Gautier Juynboll. Sebagaipelengkap,disertakanpulageneralremarktentangmotivasikesarjanaanpara Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis8 orientaklisdalammenuliskarya-karyamereka,berikutpendekatansecaraumum,dan diakhir dengan sikap yang harus dikedepankan dalam membaca karya-karya mereka.Denganmembacabagianpengantarpendahuluansebagaipijakan,makakarya-karya tulisan dalam buku ini selanjutnya dikelompokkan ke dalam 4 bagian tema pokok yang tersaji di dalamnya: Pertama tentang Barat dan kritik sejarah teks al-Quran yang mengetengahkanpemikiran-pemikirandariAbrahamGeiger,TheodorNoldeke,Arthur Jeffery, dan William Montgomery Watt. Kedua tentang Barat dan metodologi penafsiran al-Quranyangmempresentasikanpemikiran-pemikirandariIgnazGoldziher,J.M.S. Baljon,ToshihikoIzutsu,MauriceBucaille,JohnWansbroughdanAndrewRippin. Ketiga,Baratdanskeptisismeterhadaphadis.Bagianinimengetengahkanpemikiran IgnazGoldziherdibidanghadis,A.J.Wensinck,JosephSchahct,danterakhirG.H.A. Juynboll.Keempat,sebagaibagianterakhirdaribukuinimenggagastentangal-Quran danhadisdalamkarya-karyaBarattentangIslamyangmenyajikanpemikiranSnouck hurgronje, Philiph K. Hitti, W.M. Watt, Edward Said, dan Bernard Lewis.DalambagianpertamayangmembahastentangBaratdankritiksejarahteksal-Quran,tulisanSaifusSubhanAssuyuthimembahasgagasanAbrahamGeigeryangbisa dianggap sebagai representasi kajian orientalis masa awal yang mengaitkan superioritas ajaranYahudiyangmemberipengaruhbesarterhadapajaran-ajaranagama-agama langityangdatangsesudahnya.Disini,melaluimetodekritikhistoris-nya,Geiger mempopulerkan teorinya tentang term-term al-Quran yang dianggap sebagai pinjaman dariYahudi.Menurutnya,Muhammadbukansajameminjamkata-katatertentudari kitab-kitabYahudi,tetapijugamembentukmaknanyasecaraberlainandengan pandangan umum yang berlaku dalam tradisi Yahudi.Selanjutnya, ada tulisan yang merupakan hasil kerja bareng antara Moh. Hidayat denganHayatHidayattentangsejarahal-QurandalampandanganTheodorNoldeke. TheodorNoldekemerupakansalahsatuorientalispeloporkajiankesejarahanteksal-QuranyangmeneruskankritikA.Geigertentangajaran-ajaranYahudisebagaisumber utamaal-Quran.Disini,metodekritikhistorisyangditerapkanolehNoldeke membawanyakepadakesimpulanyangsamadenganGeigerbahwateksal-Quran menjadikaryaMuhammadyangdiambildarisumber-sumberYahudi,bahkandengan beberapaketidak-cocokan,sepertidalampenilaiantentangHamanatauMaryam, dengan dalam tradisi Yahudi. Masihdalamkerangkakritikhistoristerhadapteksal-Quran,JamaluddinZuhri menuliskajiantentangArthurJefferydankajiansejarahkodifikasial-Quranyang membawa kesimpulan bahwa telah terjadi korupsi dalam beragam bentuk penghilangan varianbacaaanmaupunayat-ayatyangdianggapmansukholehUtsman.Kesimpulan yang kurang lebih sama dengan menganggap adanya keraguan dalam proses kodifikasi al-QuranjugadisampaikanolehAliTaufanDSdalamtulisannyatentangsejarah kodifikasi al-Quran dalam pandangan W.M. Watt. Melalui telaah kritik historisnya, Watt mengarisbawahikeraguannyaterhadapupayakodifikasial-Quranyangdilakukanoleh Zaid pada masa kekhalifahan Abu Bakr.Sebagaipenutupkajiandibagianpertama,tulisanMuliyanaSaridanElis MaryantiyangmengulaskritikWattataspengalamankenabianMuhammadseolah menegaskankontroversiyangmewarnaiiklimkesarjanaanBarattentangotentisitas Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis9 teksal-Quran,terutamaketikametodologikritikhistorisditerapkandalam mengkajinya,bahkanterdapatberagantuduhanyangdilontarkankalanganorientais lamamenyangkutkeraguanmerekaterhadapkebenaranwahyuyangditerimaoleh Muhammad.Seolahinginmengakhiripolemiktentangapakahal-Quranbenar-benar wahyuataukahbuatanMuhammadsendiri,Wattmenilaibahwakeraguanterhadapal-QurandankenabianMuhammaddiakibatkanolehanalisiskritikhistorisyang bertumpupadadatayangdirujukdarihadis-hadis,bukanpadapernyataan-pernyataan yang berasal dari al-Quran sendiri. Semestinya, menurut Watt, prinsip yang seharusnya dipegangolehsejarawanadalahdataal-Qurandanhanyamenerimahaditssepanjang selarasdenganhasilkajianterhadapal-Quran.Dengandemikiankonsepsi-konsepsi abadpertengahansudahsemestinyadikesampingkan,danMuhammadharusdipadang sebagaiseorangyangtulussertatelahmengemukakansecarajujurpesan-pesanyang diyakininya berasal dari Tuhan. DibagiankeduayangmembahaskajianBarattentangmetodologipenafsiranal-Quran, Mustofa Hulayin menulis tipologi penafsiran al-Quran yang dilakukan oleh Ignaz Goldziher dalam karyanya yang berjudul Die Richtungen der Islamischen Koranauslegung yangdialih-bahasakankedalambahasaArabmenjadiMadzahibal-tafsiral-Islamiatau Madzhab Tafsir dalam Islam. Goldziher menilai bahwa tafsir memiliki bias kepentingan, ketika dengan tafsirnya sendiri-sendiri, masing-masing sekte atau madzhab dalam Islam salingmemperebutkanklaimkebenaranTuhan.Melaluitafsir,al-Quransebagai rujukanintimenjaditempatpertaruhantertinggi;sebuahkewenanganyangdianggap mutlak,senjataperang,sumberharapan,dantempatsuakabagiseluruhideologiyang menandai madzhab apapun.Upaya Goldziher ini dianggap belum sempurna, ketika perkembangan baru dalam apa yang disebut sebagai tafsir moderndalam Islam yang berkembang sesudahkuarter pertamaabadke-20belumdimasukkandalambahasanGoldziher.Ruangkosongini diisi oleh J.M.S. Baljon, seperti yang diungkapkan dalam tulisan M. Luthfi Damanhuri dan MuhammadSofiyulloh,untukperkembangantafsirmoderndiIndia;sertaHansJansen dankajianTafsirModerndiMesirdalamtulisanUmarUbaidillahdanM.Chaidoni. Kebutuhanterhadaptafsirmoderninimeningkatsejalandenganperkembanganbaru yangdihadapiumatIslam,dimanapenafsiranterhadapayat-ayatal-Quranperlu disesuaikandenganperubahankondisizaman.Beberapatipologibarudalam metodologipenafsiranal-Quranselainkecenderunganmoderndiduawilayah:India danMesiryangbelumdibahasolehGodlziherdapatdisebutkandisiniseperti metodologipenafsiransemantikyangdigagasolehToshihikoIzutsu,sepertidiuraikan dalamtulisanNazarHamjahdanAchmadDailami,sertaMauriceBucailleyang menggagassebuahstyleunikdalammetodologipenafsirancorakilmiahdengan menjustifikasi temuan-temuansains moderndengan ayat-ayatal-Quran. Sepertiditulis dalam makalah Hanif Ahmad Ansharullah dan Ahmad Fudhail. Kecenderunganbarulainnyadalammetodologipenafsiranal-Quranadalah pendekatankritiksastra,sepertiyangdigagasolehJohnWansbrough.Adaduatulisan tentang Wansbrough dalam buku ini, pertama oleh Zulfa dengan judul John Wanbrough danMetodologiPenafsiranKitabSuci;kedua,tulisanMuhammadAliAzizyangdiberi judulTinjauanHistorisdanMetodologisJohnWansbrough.Tulisanlainyang menegaskan pentingnyapendekatan kritiksastra sebagaisalah satumetodepanafsiran Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis10 al-Quran,yangdianggapsebagaipenerusgagasanWansbrough,diungkapkandalam tulisan M. Thoharul Fuad dan Abdul Basit yang membahas Andrew Rippin. Ketiga tulisan tersebutmenegaskanperlunyapendekatankritiksastrasebagaiakibatdarikegagalan metodologi historis dalam memberikan bukti bagi ungkapan-ungkapan al-Quran, ketika sumber-sumberhistorisyangdijadikanpijakanpenafsiransemuanyaditolakoleh Wansbrough,sementaraRippinlebihmenekankantentangtidakadanyabukti-bukti ekstralitereryangbisamenyingkirkanberbagaiproblemteologisseputarasal-usul Islam. Bagian ketiga,tentang kajianhadis dalamkesarjanaan Baratdiawali dengandua tulisan tentang Ignaz Goldziher, pertama tulisan Putriyanti dan Elis Tsulatsiah mengenai IgnazGoldziherdalammemandangotentisitasHadisNabi;dankedua,tulisanNidaul Islam yang membahas pandangan Goldziher seputar problematika penulisan hadis Nabi. Disini,keduanyasepakatbahwaGoldzihermenurunkansikapskeptis-nyaketika mengkritikkeasliansanadhadissebagaiungkapanyangberasaldarilisanNabi Muhammad, maupun upaya penulisannya di masa-masa awal Islam. WarisanskeptisismeterhadaphadisNabijugakentarapadagagasanArentJan Wensinck,sepertiditulisolehAzizatulIffahdanAriNurhayati,ketikabukansajasanad yangdipertanyakankeasliannya,tetapijugamatanhadisyangdikatakanWensinck sebagaitidakotentikdandiambildariberagamtradisipra-IslambaikYahudi,Kristen, maupunajaranHellenisme.Darisini,skeptisimeterhadaphadisdalamiklim kesarjanaanBaratberlanjutdenganmunculnyateori-teorikritikhadisBarat,seperti diulasdalamtulisanIdrisMasuditentangkritiknyaterhadapProyekKritikHadis JosephSchacht.SchachtdalamtulisanMasudimenjadipenggagasmunculnyateori projecting back dalam kritik hadis Barat, termasuk juga menginisiasi teori common link, yangdikembangkanlebihlanjutolehGautierJuynboll.Orientalisyangdisebutterakhir menjadimatarantaiakhirdarigagasanskeptisismeBaratterhadaphadisNabi. Gagasannyadalampenelitiankesejarahanhadisdiulasdalamtulisanhasilkerjabareng ArfanAkbardanBudyPrestiawan,sementarapengembanganteoricommonlink SchachtyangdikaitkandengankeadilansahabatdalamperspektifJuynbollmenjadi fokusperhatiantulisanMohammadHanafi.Terakhir,bagianiniditutupdengantulisan hasilkerjabarengRenolYuliodanMohammadfaridChairtentangposisiperiwayatan Nafi maula Ibnu Umar dalam perspektif Juynboll.Bagiankeempatbukuinimengetengahkantematentangpandanganorientalis tentangal-Qurandanhadisyangterekamdalambuku-bukukaryaBarattentangIslam secaraumum.DimulaidengantulisanRabitulUmamyangmenyorotiperanganda ChristiaanSnouckHurgronje,menegaskanciri-ciriorientalislamayangmenyatakan bahwaMuhammadtidaklahmenerimawahyu,kecualihanyaangan-angansaja.Ulasan inidilanjutkandengantulisankeduahasilkaryaM.NajibTsauridanAgungAbdillah yangmenganalisispandanganPhilipK.Hittitentangal-Quran.Disini,ciriorientalis lamayangmengaitkanal-Quransebagaibentuktiruanyangmengulangberita-berita yangdibawadalamkitab-kitabperjanjianlamadanperjanjianbaru.Keduapandangan minortentangal-QurantersebutdenganjelasmenempatkankajiantentangIslam sebagai materi kajian yang disangsikan keasliannya.Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis11 Namun, seiring dengan berjalannya waktu, pandangan-pandangan subjektif yang bernadanegatiftentangIslamdikikisdengansemakinmembaiknyasikapilmiahyang ditujukkanolehkalanganorientalispadaparuhkeduaabadke-20.Meski,tidakuntuk semuakasussarjanaBaratsecarakeseluruhan.PandanganW.M.Watt,misalnyasudah dianggap lebih objektif dibandingkan dengan kalangan orientalis sezamannya. Berkaitan dengan isyu umum menyangkut hubungan Islam dan Kristen, tulisan Muhammad Irsyad menyorotititiktemukeduaagamadalampandanganWatt.Disini,menurutWattal-Quran masih perlu dikaji, meski sudah diteliti selama bearabad-abad lamanya, terutama denganmengenalkanalurbaru,yangbukansajamenjadipekerjaanrumahyangberat bagi kalangan muslim, tetapi juga kalangan non-muslim. Sekulerisme menjadi kata kunci bagiupayapengkajianbidangagamayangberimbang,sehinggahubunganharmonis antaragamabisatetapdijaga,tanpaharusmemasukipersoalanteologisyangmungkin tidak bisa didamaikan. Sementaraitu,duatulisanterakhirmenggambarkansebuahdiskursus kontemporertentangbidangkajianketimuransecaraumum,khususnyatentang hubunganBaratdanIslamyangdianggapolehEdwardSaid,sepertidisebutdalam tulisanAbdulMuis,merupakansebuahobjekkajianyangdiciptakanolehBarat, ditujukanuntukkepentinganBaratdanuntukmenegaskaneksistensidansuperioritas Baratatasnegeri-negeridiluarnya.KritikterhadapOrientalismeinidijawaboleh BernardLewisyangmenyanggahmotivasiorientalismesebagaibagiandariupaya kolonisasiBaratatasduniaTimur.Namun,sebagaisalahsatucontohnya,seolahingin menegaskankembalisuperioritasBaratatasbelahanduniayanglain,Mahfudoh membedahpandanganBernardLewisdalambukunyaWhatWentWrong?Apayang salahdalamIslamsehinggatetapterbelakangdantidakbisamajusepertiBarat.Dua tulisaninimenegaskanbahwakontroversitentangapaituorientalismeakantetapada dari sejak kemunculannya, sampai kapanpun. Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis12

Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis13 PENDAHULUAN Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis14 Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis15 Al-Quran dan Hadis dalam Kajian Kesarjanaan Barat Mohammad Anwar Syarifuddin Kajianterhadapal-Qurandanhadismemangmenarikbukansajabagisarjana-sarjanaMuslimsejakmasaawalIslam,tetapijugabagikalanganorientalis.Kata orientalisdisinidipakaisejalandengandefinisiRobertD.Leedalambukunya Overcoming Tradition and Modernity yang merujuk arti semua sarjana non-muslim, baik BaratmaupunTimuryangmempelajaridanmenelitipersoalanketimur-tengahan secarakhususataukeislamansecaraumum(Lee,1997:12).Untukitu,bukuini mengupassiapasajayangtelahmemberikankontribusiterhadapkajianal-Qurandan hadis secara khusus dalam iklim kesarjanaan Barat.Selainmenguraikanmateriatautema-temayangtelahmenarikperhatianpara orientalisdalammengkajial-Qurandanhadis,bukuinijugaakanmengulasmotivasi yang melatarbelakangi alasan mereka melakukan kajian terhadap al-Quran dan hadis, di sampingjugamengungkapmetodologiyangmerekalakukan,sertasikapkitasebagai sarjanamuslimdalammenerimaataumenolakgagasan-gagasanmereka.Dengan mengulaskesemuapersoalandiatas,tujuandaripenulisanbukuiniadalahagarkita dapatmengambilmanfaatyangsebesar-besarnyadarikontribusiyangdisumbangkan olehkesarjanaanBaratdalammengkajial-Qurandanhadis,khususnyabagikemajuan umatIslamdankemajuanstudiIslamyangmenandaikekayaankhazanahkajian terhadapkitabsucisecaraumumdankajianantar-agama(inter-religiousstudies)yang berkembang dewasa ini.Kajian Barat terhadap al-Quran UntukmengkajiapayangsudahdilakukanolehkesarjaanBaratterkaitdengan kajian al-Quran, tulisan W. Montgomery Watt dalam Bells Introduction to the Quran bab ke-11menarikuntukdicermati.Setidaknya,penulisnyatelahmemetakankajianal-Quran di iklim kesarjanaan Barat hingga periode buku itu ditulis pada tahun 1970-an. Ia menegaskan bahwa perhatian para sarjana Eropa terhadap al-Quran telah dimulai sejak kunjunganPetertheVenerable,yangjugaseorangpaderidariCluny,keToledopada pertengahan abad ke-12. Ia menaruh perhatian terhadap seluruh permasalahan tentang Islam,sehinggamerasaperluuntukmengumpulkansekumpulansarjanadanmemberi mereka tugas untuk memproduksi serangkaian karya yang menjadi basis keilmuan bagi pertemuanintelektualdenganIslam.Beberapakaryayangdihasilkandariupayaawal iniadalahsebuahterjemahanal-QurandalambahasaLatinolehseorangsarjana berkebangsaanInggrisRobertKetton(yangnamanyaseringditulisRobertus Retenensis) yang diselesaikan padatahun 1143 (Watt 1970:173). Hanya saja,menurut Watt,karyainitidakpernahbisamengangkatnilaipentingkajianIslam,karenameski Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis16 beberapaabadselanjutnyaterbitbeberapabukulain,namuntetapsajaIslammasih menjadimusuhbesarBarat.DisatusisiIslamditakuti,tetapidisisilainiadisanjung, namunapayangditulisparasarjanaBaratketikaitumasihbersifatapologetikdan polemikal, bahkan terkadang cenderung bernada menyerang dan memanas-manasi.1

MenurutWatt,kombinasiantaraperkembanganbarudiEropaterkaitdengan masapencerahandenganpenemuanmesincetakdanmasuknyakekuasaanTurki UsmanikewilayahEropatelahmenghasilkanbeberapakaryatentangIslamdi pertengahanabadke-16.Diantarakaryainiadalahcetakanpertamaal-Qurandalam hurufArabyangditerbitkandiVenesiapadatahun1537,danterjemahanLatinRobert Ketton yang diterbitkan bersama dengan karya-karya Bibliander di Bale 1543. Satu abad kemudian,munculkaryaterjemahanal-QurandalambahasaInggrisolehseorang sarjana berkebangsaan Skotlandia, Alexander Ross, pada tahun 1649. Selain itu, seorang anggotadewangerejaItaliayangbernamaLudoviciMaraccitelahpulaberhasil menerbitkannaskahal-Quranyangbersumberdariberbagaimanuskrip,ditemani denganterjemahanLatinyangsecarahati-hatidilakukannyaselamahampir40tahun. Adajugaterjemahanal-QurandalambahasaInggrisyangdisertaidengansebuah diskusipengantaryangmenyajikanpembahasanobjektiftentangIslamyangselesai disusun oleh George Sale pada tahun 1734 (Watt: 1970, pp. 173-4). Sumber: http://www.saudiaramcoworld.com/issue/200802/east.meets.west.in.venice.htmSAN MICHELE IN ISOLA / BRIDGEMAN ART LIBRARY Gambar 1 Salinan dari naskah al-Quran yang dicetak di Venice oleh Paganino and Alessandro Paganini, menggunakan mesik ketik, pada tahun 1537edisi bahasa Arab cetak pertama. The Paganini Quran tidak sukses secara komersial, tetapi hanya untuk kepentingan keagamaan dan politik saja. Memasuki abad ke-19, ada beberapa perkembangan baru dalam kajian al-Quran. Disini,Wattmencatatmunculnyanaskahal-QuranedisiGustavFlugel1834,yang sebagiannyadirevisiolehGustavRedslob.Perkembanganlainnyaadalahmunculnya

1 Bacaan lebih lanjut tentang yang disarankan oleh Watt tentang masalah ini dapat dilihat dalam R.W. Southern, Western Views of Islam in the Middle Ages, Cambridge: 1962, pp. 37-40; atau Norman Daniel, Islam and the West: The Making of an Image, Edinburgh: 1960.Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis17 keikutsertaanparasejarawan,sepertiGustavWeildengankaryanyatentangsejarah hidupMuhammad(1843),terhadapkajianal-Quransehinggamemunculkankarya-karyagabungansepertiHistorische-kritischeEinleitungindenKoran(Bielefeld,1844; edisi keduanya pada 1878). Salah seorang penerus Weil, Alloys Sprenger, menulis uraian tentang perbedaanayat-ayat Makkiyahdan Madaniahsepanjang 36halaman divolume ke-3karyabiografinyaDasLebenunddieLehredesMohammad(Berlin1861).Penerus Weil lainnya, William Muir mengikuti jejak Sprenger dengan menulis utuh sebuah karya tentang al-Quran The Coran, Its Composition and Teaching; and its Testimony it bears to the Holy Scriptures (London, 1878). Minatuntukmengkajial-Quranmeningkatdengandiadakannyasayembara penulisanmonograftentangkritiksejarahterhadapteksal-Quranyangdiprakarsai olehAkademiInskripsidanSastraParispadatahun1857.Sayembarainidimenangkan olehTheodorNoldeke.MonografinikemudiandiperluasdalamversibahasaJerman yangditerbitkandiGottingen1860denganjudulGeschichtedesQorans(Sejarahal-Quran),yangmenjadifondasidasarbagikajianal-Qurandimasa-masaselanjutnya. Noldeke tidak mampu memikir ulang karyanya sendiri, sehingga penyempurnaan karya NoldekeiniditeruskanolehmuridnyaFrederichSchwallyyangmenerbitkanvolumeI tentangAsal-usulAl-QurandiLeipzig1909,danvolumekeduanyaPengumpulanal-Quran,padatahun1919.Noldekesendirimenulisbeberapaessay,sepertibagian pengantar yang diberi judul Zur Sprache des Korans (pp.1-30) dalam karyanya Neue Beitrage zur Semitischen Sprachwissenschaft (Strassburg, 1910). Ada pula kajian tentang komposisiayat-ayatal-QuranyangdisusunsedikitberbedadenganskemaNoldeke, New Researches into the Composition and Exegesis of the Qoran karya Hartwig Hirschfeld (London, 1902).Beberapa nama yang menonjol dalam kajian al-Quransejak permulaan abad ke-20adalahJosephHorovitzdengankaryanyaKoranischeUntersuchungen(Berlin,1926) yangberkenaandenganbahagiannaratifdannama-namadalamal-Quran;Arthur JefferydenganbeberapakaryanyasepertiForeignVocabularyoftheQuran(Baroda, 1939),MaterialsfortheStudyoftheTextoftheQuran;2danIgnazGoldziherdengan karyanyaDieRichtungenderIslamischenKoranauslegung(Leiden,1920).Padaparuh kedua abad ke-20 muncul Richard Belldengan beberapa karyanya seperti The Originof Islam in Its Christian Environtment (London, 1926), The Quran: Translated, with a critical re-arrangementoftheSurahs(Edinburgh1937,1939),IntroductionoftheQuran

2 Dalam ceramah A. Jeffrey pada 31 Oktober 1946 di pertemuan Midle East Society of Jerusalem dengan mempresentasikan makalah The TextualHistoryoftheQuran(kemudiandipublishdalamTheQuranasScripture,NewYork:R.F.MooreandCo,1952),iamenegaskan persoalan terkait dengan sejarah teks kitab suci. Menurutnya, problem utama mushaf al-Quran adalah kenyataan bahwa manuskrip awal ditulis dalam gaya tulisan kufi tanpa harakat yang berbeda dengan gaya tulisan masa kini. Begitu juga, teks yang kita terima adalah textus receptusyangberlakuuntuksemuamushafstandar.Perludiingatpulabahwatekstersebutbukanfacsimiledarial-Quranpalingawal, tetapi sebuah teks yang dihasilkan dari sekian banyak proses perubahan yang diteruskan dalam transmisi darigenerasi ke generasi dalam masyarakat.MenurutJeffrey,apayangdituturkansarjanamuslimbahwateksal-Qurandiwahyukandarilauhmahfuzh,kepadaNabi melaluiJibril,laludituliskandandikumpulkankembalipadamasaAbuBakar,danakhirnyadikodifikasikanpadamasaUsmandianggap bukan sejarah teks. Pada saat Rasulullah meninggal, menurut Jeffrey, tidak ada koleksi suhuf. Yang terjadi adalah pengumpulan pada masa belakangan. Lagi pula, tidak ada kebutuhan terhadap teks ketika Muhammad hidup sebab wahyu masih turun ketika itu, sehingga tidak ada bentukteksal-QuranyangdefinitifketikaMuhammadmeninggal.Mengingatsejarahpenulisanal-Quranyangpanjangmulaidari kodifikasimushaf,sampaipenambahantandabaca,danberagamvarianbacaanyangdiperbolehkandidalampembacaanal-Quran, kesimpulan Jeffrey adalah sangat diragukan jika generasi kita sekarang melihat penyelesaian edisi kritik yang benar-benar dari naskah al-Quran.Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis18 (Edinburg, 1953),serta beberapaessai yangditulis diberbagai jurnal.3Ada pulakarya-karyaRegisBlachereyangmenegaskanbahwaal-Quranadalahsatu-satunyasumber terpercaya untuk biografi Muhammad, seperti Le Probleme de Mahomet (Paris 1952), Le Coran: traduction selon un essai de reclassement des sourates (3 vol, Paris 1947-51); Rudi Paret Mohammed und der Koran (Stuttgart, 1957); beberapa terjemahan al-Quran selain J.M. Rodwell (1861) dan E.H. Palmer (1880) seperti Arthur J. Arberry The Holy Koran, an IntroductionwithSelections(London1953),yangdilanjutkandenganterjemahsecara kompletdalamTheKoranInterpreted(2vol,London1955).KaryaWattsendiriyang berjudulCompaniontotheQuran(London,1967)mendasarkanpadaterjemahan Arberry dengan menyedikitkan bahagian catatan-catatan penjelasannya. Beberapakaryalainyangmenandaiperkembangankajianal-Quransampai sebelumbukuWattBellsIntroductiontotheQuran(Edinburgh,1970)ditulisadalah Dirk Bakker, Man in the Quran (Amsterdam, 1965); Harris Birkeland, The Lord guideth: StudiesonPrimitiveIslam,Oslo,1956;ToshihikoIzutsu,GodandManintheKoran: Semantics of the Koranic Weltanschauung (Tokyo, 1964), Ethico-Religious Concepts in the Quran(Montreal,1966),danbeberapaartikellainyangsebagiannyajugaditulisoleh kalangan sarjana Muslim.4 Secaragarisbesar,WattmenutupdiskursuskajianBaratterhadapal-Quran denganmengetengahkanduaproblematikautamayangdihadapimereka:(1) pertanyaantentangkebenaranal-Quranitusendiri,dan(2)persoalanseputarsumber yangdipakaiolehMuhammad.Meskipunbegitu,persoalanpertamabukanlahgugatan terhadapkebenaranmutlakal-Quranyanghanyabisadimaknaisecarateologisoleh parapenganutnya,tetapikebenaranyangdimaksudadalahkebenaranrelativeyang bersifat relasional ketikaproses yangmenyertai perkembanganal-Quran sebagaikitab suci selama berabad-abad sejak saat diwahyukan hingga kurun waktu sekarang ini tentu sajamengalamiberagamperkembanganyangmenandaiperubahannya.Persoalan kedua mengenai sumber menurut Watt menandai pergulatan di kalangan para orientalis sendiritentangpengaruhmanayanglebihmenonjolterhadapkemunculanIslam, apakah agama Kristen atau Yahudi? Namun begitu, menurut Watt, mengingat persoalan kedua ini ditolak oleh kalangan muslim, maka ulasannya tentang kajian al-Quran hanya menyebutbeberapacatatanyangbersifatumumsaja(Watt1970:181-184). Menambahkan apa yang mungkin belum disebut oleh Watt, dapat disebut di sini bahwa orientalis masa awal memang gemar menyebut hal-hal yang bersifat apologi dan polemik,sepertiAbrahamGeiger(1810-1874)dalambukunyayangditerjemahkan menjadiJudaismandIslam(1833)menguraikansebuahpersoalanpokok,"Washat MohammedausdemJudenthumeaufgenommen?(ApayangMuhammadpinjamdari Judaisme?)5Sementaraitu,hasilrisetyangdilakukanolehsejarawanasalInggris

3 Lihat daftar lengkapnya di Watt 1970: pp. 179-80. 4 Lihat Watt 1970, pp. 180-1. 5DalambukunyaJudaismandIslam,GeigermenyebuttelahadabanyakkomunitasYahudidiArabiapadasaatMuhammadhidup,dan lebih banyak lagi yang migrasi setelah hancurnya Jerusalem. Walhasil, tradisi Yahudi sudah tersebar di lisan banyak orang, sehingga dengan kejeniusanNabisebagaipenyair,tuturnya,diapunyabahanuntukmeminjamdariYahudi.Haltersebutdisertaisyaratbahwaselama pandanganYahuditersebuttidakbanyakbertentangandenganpandangannyasendiri.MenurutGeiger,Muhamamdbegituinginuntuk terusmeminjamajaranJudaismuntukal-Quran.AdabeberapakonsepsiyangdipinjamdariJudaismsepertitabut,taurat,jannahand, jahannam, ahbar, darasa, rabbani, sabt, sakinat, taghut, furqan, maun, matsani, malakut. Selain itu, beberapa pandangan (views) diadopsi Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis19 WilliamSt.ClairTisdall(1859-1928)yangbertugassebagaisekretarisMissionary SocietydariChurchofEnglanddiIsfahan,Iran,menyebutkanpengaruhluarlebih banyaklagiyangmenjadisumberbagial-Quran.Olehkarenaitu,menurutTisdall, bukansajaajaranJudaismeyangmemberipengaruhterhadapal-Quran,tetapidalam TheSourcesoftheQuran(1905)Tisdallmenyebutpengaruhagama-agamalain termasukdarikebiasaanbangsaArabpra-Islam,cerita-ceritadarisekte-sekteheretik Kristen,sertasumber-sumberZoroasterdantradisiagamaHanifyangberkembangdi Arabia pada masa awal Islam. SebelumWatt,kritikterhadaptuduhansebagianorientalislamatentang ketidakaslianajaranIslamjugadiungkapkanolehTorAndare(1885-1947).Dalam bukunyaMuhammedTheManandHisFaith(1936),iamengatakanbahwa perkembangan Islam menegaskan sebuah fakta bahwa kepribadian Muhammad sebagai seorangnabimenjadisumberorisinalbagiterciptanyasebuahagamabaru.Disini,ia denganlantangmenolakanggapanorientalissezamannyayangmengatakanbahwa gagasan Muhammad tidaklah orisinal. Andrae sebaliknya menegaskan bahwa seseorang tidak akan bicara tentang sebuah penemuan baru selama ia terlalu banyak menganggap IslamsebagaiwarisanlamakeagamaanYahudidanKristen.Tidakdipungkiribahwa gagasanfundamentalIslam(akidah,pen)dipinjamdariagamaYahudidanKristen, sepertiyangkemudianterlihatbahwaagamaMuhammaddalambentukekspresidan semangatnyasangatdekatterkaitdenganketaatangereja-gerejaKristenSyria.Akan tetapi ini saja tidak lantas mendepak anggapan bahwa ajaran Muhammad tidak orisinal. SebentukagamabarusepertiIslambukanhanyaterdiridariseperangkatdoktrindan sistemritual.Lebihtepatnya,menurutAndrae,Islamadalahsebuahenergispiritual, sebuahbenihyanghidup,yangkemudianberkembangsesuaidengankehidupannya sendiridanmenarikkehidupanspirituallainkedalamdirinya.Ringkasnya,adacukup orisinalitas dalam pencapaian Muhammad terhadap perkembangan potensi spiritualitas padamasanya.Bahkansekarang,setelahperiodeperkembanganselama13abad, menurutnya, kita masih melihat ketaatan Islam yang asli, sebuah keunikan yang diambil dari pengalaman spiritual pendirinya terhadap Tuhan.Beberapaorientalislainyangmemberikanpandanganlebihobjektiftentangal-Quran,untukmenyebutbeberapasarjanaBaratyangmengarangkarya-karyaumum tentang Islam juga menyebut pandangan mereka terhadap al-Quran. Di sini, para tokoh BaratsepertiD.MargolioutdanH.A.R.GibbpatutdisebutsebagaipeloporstudiIslam denganmengetengahkanistilahMohammedanism.BukuGibbMohammedanism adalahsebuahpernyataanulang(restatement)terhadapusahaterdahuluolehD.S. MargoliouthyangmenulisvolumeaslitentangMohammedanismpadatahun1911.Ia beralasan bahwa setelah 35 tahun berlalu, maka perlu diadakan pernyataan ulang atau penulisanulangdanbukansekedarmengeditkembaliedisiaslinya.Rentangwaktu yangmenandaisebuahpergantiangenerasimemangmeniscayakanadanyaperubahan terhadapdasar-dasarpenilaian(basesofjudgement)akibatperubahanmateridan maknakeilmuan(scientificsense)melaluitemuan-temuanbaru,sertadengan meningkatnyapemahamansebagaikonsekuensibertambahluasdandalamnya dari Yahudi seperti penciptaan 6 hari, tujuh lapis langit, tujuh tingkat neraka, pembalasan dan kebangkitan kembali, turunnya al-masih, juga salat, atau cerita-cerita Nabi dari adam hingga Nuh, dsb. Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis20 penelitiantentangIslam.Semuaini,menurutGibb,mengharuskanadanyasedikit penambahandalamteks.Selainitu,Gibbjugamenyadaribahwakaryajenisini merefleksikanbukanhanyafaktapengetahuan(factualknowledge)tetapijuga intelektualitasdanbatas-batasemosidarisebuahperiode,meskipunsetiapkaryatelah sedemikianrupameminimalisirpre-judgmentdanprejudiceyangdibawanya.Disini, terdapatsebuahkesenjanganantarapandanganpadatahun1911dan1946,ketikaia sendiriberupayauntukmenuliskankembali.6Ringkasnya,menurutGibb,Muhammad bukansajaseorangrasul,satudiantararasul-rasullain,tetapibahwadalamdiri Muhammad, titik kulminasi kerasulan berakhir, dan melalui al-Quran yang diwahyukan melaluilisannyabentukfinalwahyuTuhanterbentukdanmenasakhsemuacatatan wahyu yang diturunkan sebelumnya (Gibb, 1946: 11-12). SepertisudahdisuarakansebelumnyaolehT.Andrae,dalamkesarjanaanBarat sejakparuhpertamaabadke-20munculpengakuanbahwaIslamdidasarkanpada wahyuasliyangditerimaolehMuhammad.DarikalangansarjanaKatolik,Louis Massignonmenegaskanbahwamelaluiwahyuasliyangditerimanya,Muhammad mampumenangkapkeesaanTuhan(tauhid).Seiringdenganlengkapnyawahyu, MuhammadmengetahuibahwaasalusulbangsaArabmerujukpadafigurIsmailyang disebutdalamBible.Disini,wahyudalamIslambisadianggapsebagaijawaban misteriusterhadaprahmatTuhandalamdoaIbrahimuntukIsmaildanbangsaArab yangtidakperludipertentangkan.7Disini,semangatkesatuan(tauhid)yangdibawa Massignon, tidak saja merefleksikan pandangannya terhadap keaslian yang sama dari 3 agamasemitikyangada,tetapijugamenemukankecocokanagamaKatolikyang dianutnyadengandoktrinIslamtentangtasawwuf.Satukritikyangmenandai kelemahanpenelitianMassignontentangtasawwufdalambukunyaPassiondal-Hallajadalah lantaran pribadi al-Hallaj sendiri dianggap sebagai figur marjinal dalam Islam. MeskipadamasabelakangankecenderunganpenelitianBaratyangbernada apologidanbernilaipolemikalsemakinberkurang,tetapikondisianomaliditemukan dalamkaryaJohnWansbroughQuranicStudies:SourcesandMethodsofScriptural Interpretation(1977).Iaseolahmenegaskankembaliskeptisismeparaorientalislama dengankembalimenggaungkansikapyangpolemikal.Iamengatakanbahwa pengulanganmengenaigambaranmonoteistikYahudidanKristenyangditemukandi

6Tentang judul Mohammedanism, memang ada keberatan yang menyatakan bahwa agama ini bukan mengajarkan tentang kultus terhadap Muhammad, sebagaimana Kristenlebih mengimplikasikanpemujaan terhadap kristus.Di sini,menurut Gibb, adakesalahan yangberlapis bila mengasosiasi Islam sebagai pemujaan terhadap Muhammad dalam bentuk sebuah berhala (idol). Segala bentuk visualisasi nyatanya sangatdilarangdalamIslam.Sehingga,kataMuhammadbukanhanyamenjustifikasidirinyasemata-mata.Jikadilihatdarirangkaiandua kalimat syahadat, Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Utusan Allah, testimoni yang pertama mungkin saja dinyatakan oleh banyak orangdiluarpenganutIslam,sementaratestimonikeduaadalahcirikhususyangmembedakanIslamdengankeyakinanyanglain(p.11-12). 7 Lihat Borrmans, 1996: 122 dalam "http://en.wikipedia.org/Louis_Massignon diakses pada 08-11-2011. Di sini. Massignon percaya bahwa wahyu turundalam 3tingkatan: pertama,wahyu berupaagamaalam (naturalreligions) bagipara patrik(patriach); kedua,wahyuhukum kepadaMusa;danketiga,Kristusdansabda-sabdanyatentangkecintaanterhadapTuhan.Islam,menurutnyaadalahkembalinyaagama alam para patrik, bahwa Dzat Tuhan tidak bisa dikenali dan bahwa manusia hanya bisa menerima apa yang diwahyukan kepada mereka tentangsifat-sifatTuhan,danmengikutihukum-hukumNya,tanpamemintauntukbersatudengan-Nyamelaluihukum-hukumtersebut. KetigatingkatantersebutlahyangmembedakanIslamdisatusisidenganKristendanYahudidisisilain,ketikaIslammenerimapoligami ataumengizinkanuntukberperang.MassignonseringmenganggapIslamsebagaiagamaprimitifyangnaif,meskiiatidakmeremehkan sistemteologiIslam.Baginya,Islamlahirsebagaiprotesterhadapkekafirangolonganyangterpilih(YahudidanKristen).Menimbangasal muasal mereka pada Ibrahim, Yahudi dan kristen semestinya melihat Islam sebagai saudara Ibrahim yang disatukan dalam satu semangat imandanpengorbanan.Menurutnya,IslamdankristenbisadipersatukankedalamkeselamatanyangdiberikanKristustanpaharus menjadi kristen, sehingga tidak dibutuhkan konversi external, tetapi cukup konversi internal di dalam Islam sendiri. Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis21 dalamal-QuranmengarahkanWansbroughuntukmengatakanbahwaagamaIslam adalahbentukmutasidarisekteasliYahudi-Kristenyangberupayaberkembangdi Arabia,danbukansemata-matasebuahhasildaridifusikultural.Disini,menurut Wansbrough,seiringberjalannyawaktukitab-kitabsuciYahudidanKristenkemudian diadaptasimenjadisebuahperspektifArabdanbermutasimenjadiapayangadadi dalamal-Quran.Dalampandangannya,permutasiinidibentukselamaberabad-abad dengan kontribusi dari beragam sumber-sumber kesukuan Arab. Riset Wansbrough juga mengungkapsejumlahbesartradisikesejarahanIslamyangmunculsebagaifabrikasi generasibelakanganyangmenyalindanmenjustifikasisebuahidentitaskeagamaan. Atasdasarini,menurutWansbrough,karakterMuhammaddapatdilihatsebagaimitos yang dibuat-buat untuk memenuhi keinginan suku-suku Arab dengan versi Arab sendiri terhadap para Nabi Yahudi dan Kristen.8 Walhasil, berangkat dari sikap laten Barat yang cenderungmemusuhiIslamini,meskidalamnadayangtidakse-provocative Wansbrough,beberapasarjanabelakanganterusberupayamelakukanpengkajianal-QuranmelaluianalisiskritiksastrayangtidakjarangdianggapmewarisikeraguanJ. Wansbroughterhadappandangantradisionaltentangkeaslianal-Quran,seperti Michael Cook, Patricia Crone, Martin Hinds, Gerald Hawting, Christoph Luxenberg, Gerd R. Puin, dan Andrew Rippin. Mengikutilangkahsenioryangdianggapsebagaiguru,sepertiWansbroughdan para pengikut gaya kesarjanaannya, atau Watt dan Gibb yang merevisi karyaguru-guru mereka,adapulasarjana-sarjanaBaratyangmelahirkankarya-karya(umumnya berbentukdisertasi)yangmelengkapikekurangankajianterdahuluyangpernah dilakukanparasarjanaorientalis,meskisangatjauhrentangperiodediantaramereka. Sebagaicontohdapatdisebutdiantaranya,sepertiJ.M.S.Baljon(1919-2001)yang melengkapisalahsatubagiankaryaIgnazGoldzihertentangTafsir-tafsirkalangan modernisdenganmemfokuskanpembahasannyatentangtafsiral-Quranmoderndi IndiadianakbenuaIndiadalamkaryanya,ModernMuslimKoranInterpretation(1880-1960)(Leiden:Brill,1968),danJ.J.G.Jansen,9TheInterpretationofModernKoranin ModernEgypt,(Leiden:Brill,1974)untuklingkupregionalMesir.Denganmelihat oreintalisme sebagai sebuah system ilmu yang terintegrasi dan memiliki tujuan tertentu ---sepertiyangdiungkapkansebagaikritikolehEdwardSaiddalamkaryanyayang diberijudulsamaOrientalism---makakarya-karyapelengkapsepertiyangdiupayakan olehBaljondanJansendapatmemberikanbeberapadugaantentangketerkaitandan pengaruh yang ditimbulkan di antara satu dengan lainnya. Agakunikdanmenyendiridarisisigayapemaparandangenrepenelitian dibandingkandenganstyleumumkajianal-Quranyangdilakukanolehparasarjana

8 Lihat http://en.wikipedia.org/wiki/John_Wansbrough diakses pada 15-09-2011. 9 JohannesJulianGijsbert Jansen,lahirdiAmsterdam 17November1942.Ia belajartheologydiUniversitas Amsterdamdanlulussebagai doktordiUniversiteitLeidenpadatahun1974dengandisertasitentangtafsiral-QuranmoderndiMesir.Berbekalpengetahuandan pengalamanpenelitiandoktoralnya,setelahlulusiabekerjadiMesir.SekembalidariMesirkeBelanda,iamengajarsebagaidosendi UniversitasLeiden.IaditunjukmenjadigurubesarluarbiasabidangpemikiranIslamdiuniversiteitUtrechtantaratahun2003-2008.Ia lebihbanyakmenuliskaryanyadalambahasaBelanda.Karya-karyakesarjanaannyabelakanganlebihberorientasikepemikiranmodern dalamIslam,terutamadalammengamatifenomenakemunculangerakanfundamentalismeIslam,sepertitercermindalamkaryayaDual NatureofIslamicFundamentalism(1997).Keahlianbarunyainilahyangmembuatnyaseringdiundangdalamdebat-debatditelevise seputar masalah terorisme pasca peristiwa 11 September 2001. Lihat, http://nl.wikipedia.org/wiki/Hans_Jansen_(arabist) diakses pada 10-10-2011.Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis22 Barat, Maurice Bucaille(1920-1998) dalambukunya yang berjudulLa Bible,le Coranet la Science (1976) menyajikan sebuah kajian al-Quran secara unik dalam kerangka kajian antaragama,dimanaal-Quranditelitikandunganayat-ayatnyabersesuaiandengan sainsmodern.Karyainimembandingkanteksal-QurandenganBible,dengan kesimpulanakhiryangmenegaskanbahwaal-Quransangatsejalandenganpenemuan ilmiahmodern,sementarBibeltidak.10Sampaidisini,dapatdisimpulkanadaada banyakragamtemayangdibahasdalamiklimkesarjanaanBaratdalammengkajial-Quran,sepertijugadikatakanolehWatt,mulaidarikarya-karyayangmenjadikanal-Quransebagaiobjekkajianutamanya,hinggakarya-karyaumumyangmenyinggung pembahasantentangal-Quran.Kesemuajeniskaryakesarjanaaniniterusberkembang sejalandengankemajuankajiantentangIslam,dankhususnyakajiantentangal-Quran di dunia akademik Barat dewasa ini. Kajianal-QurankontemporeryangdilakukanolehparasarjanaBaratdi penghujungabadke-20diwarnaiolehterbentuknyasebuahkonsorsiumguna membentukTheEncyclopediaoftheQuranyangberhasilterbituntukpertamakalinya ditahun2002dengandewaneditorialyangdikepalaiolehJaneDammenMcAuliffe,11 dibantuolehbeberapanamaterkenalsepertiClaudeGilliot12danAndrewRippin. KontributordariensiklopediinitidakhanyakalangansarjanaBarat,tetapijuga melibatkankalangansarjanaMuslim,bahkansebagaidewanpenasehatseperti MuhammedArkoundanNasrAbuZayd.Beberapanamaorientalisgenerasibaruyang tercatatdalamdewanpenasehatadalahGerhardBowering,13GeraldR.Hawting, Frederik Leemhuis, Angelika Neuwirth,14 dan Uri Rubin.15

SelainmerekayangterlibatdalamproyekEncyclopediaoftheQuran,beberapa sarjanaBaratyangkonserndalamstudial-QurankontemporeradalahAlanGodlas16 yangmemusatkankajiannyapadaperkembanganpenafsirancorakmistikterhadapal-Quran,HerbertBerg,17FredM.Donner,18GabrielSaidReynolds,19GregorSchoeler,20

10 Menurut Bucaille, ada banyak kesalahan ilmiah dalam Bibel, sementara di dalam al-Quran tidak dijumpai satupun. Gambaran mengenai fenomenaalamiahdidalamal-Quranmembuatnyasejalandengandenganilmumodern,sehinggadapatdikatakanbahwaal-Quran adalah kalam Tuhan yang terpercaya. Di sisi yang lain, kitab Perjanjian Lama telah lama terdistorsi oleh banyaknya terjemahan dan koreksi yangdiakibatkantransmisisecaralisan.Sementaraitu,kodifikasial-QuransudahdimulaisejakNabiMuhammadmasihhidup.Iniyang menyebabkan nilai otentisitas al-Quran melebihi Bible danInjil. Walhasil, menurut Bucaille, dengan memperhatikan tingkatpengetahuan yang dimiliki pada masa Muhammad, maka sangat tidak mungkin untuk mengatakan bahwa pernyataan=pernyataan yang ada di dalam al-Quran mengenai ilmu pengetahuan berasal dari gagasan pemikiran manusia. Hal ini menjadi legitimasi yang sangat sempurna bukan saja lantaranayat-ayatal-Quranadalahwahyu,tetapiotentisitasyangdimilikikitabsuciinibenar-benartergaransi,sementaragambaran tentang ilmu pengetahuan yang disebutkan di dalamnya menjadi tantangan bagi manusia masa kini untuk bisa memberikan penjelasan (pp. 164). 11 JaneDammenMcAuliffemenjabatsebagaiDekandiGeorgetownCollege,seorngProfessorofSejarahdanbahasaArabdiGeorgetown University, Washington DC, USA. 12ClaudeGilliotadalahprofessorbahasaArabdankajiankeislamanpadaUniversityofProvence,Aix-en-Provence(France).Salahsatu karyanya adalah Exgse, langue, et thologie en Islam. (Paris: Vrin, 1990) and Le Coran, fruit dun travail collectif? dalam D. De Smet, G. de Callatay and J.M.F. Van Reeth (eds), Al-Kitab. La sacralit du texte dans le monde de lIslam, Acta Orientalia Belgica, 2004, 185223. 13GerhardB weringProfessorkajiankeislamandiYaleUniversity(USA).SalahsatupublikasinyaadalahMysticalVisionofExistencein Classical Islam (Berlin: de Gruyter, 1980) and Sulamis Minor Quran Commentary (Beirut: Dar al-Mashriq, 1995; 1997). 14AngelikaNeuwirthadalahprofessorofSastraArabditheFreieUniversitatBerlinanddirecturproyekCorpusCoranicumdiBerlin-BrandenburgAcademyoftheSciences.DiajugamengajardiAynShamsUniversity(Cairo)andtheUniversityofJordan(Amman).Sejak tahun1994to1999menjadidirecturpadaOrientalInstituteoftheGermanOrientalSociety(DMG)diBeirutandIstanbul.Pusatkajian penelitiannya meliputi kajian al-Quran dan Tafsirnya, dan sastra Arab modern, terutama puisi-puisi bangsa Palestina dan sastra Levantine. Salah satu buah karyanya adalah Studien zur Komposition der mekkanischen Suren (second edition 2007). 15 Uri Rubin, seorang professor di Department of Arabic and Islamic Studies, Tel Aviv University, Israel. 16 Alan Godlas, adalah associate professor pada Program Studi agama University of Georgia, USA. 17 Herbert Berg, adalah associate Professor pada Department of kajian filsafat dan agama di University of North Carolina, Wilmington, USA. Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis23 StefanWild,21danmasihbanyaklaginama-namayangbanyakmemberikankontribusi pada perkembangan kajian hermeneutika al-Quran dengan beragam coraknya.22 Kajian Hadis Orietalispertamayangmenaruhminatcukupbesardalambidangkajianhadisadalah IgnazGoldziher.Disini,pengaruhGoldziherbagisarjana-sarjanaBaratbelakangan dalambidangkajianhadisjugacukupkental,ketikaditahun1890iamenerbitkan MuhammedanischeStudien.Dalamvolumeke-2bukunyatersebut,iamenegaskan tesisnya bahwa hadis lebih merefleksikan kontroversi hukum maupun doctrinal selama dua abad setelah kematian Muhammad, bukan kata-kata Muhammad sendiri. Selain itu, IgnazGoldziherjugasangatmeyakinbahwakeaslianhukumIslamberutangkepada hukum-hukumRomawi.23TonggaksikapskepticyangdicanangkanGoldziherdalam menilaihadisinimemberipengaruhsangatkuatbagipandangankesarjanaanBarat terhadap tradisi kenabian pada masa-masa selanjutnya.KritikterhadaphadisjugadisuarakanolehsejawatGoldziher,ChristiaanSnouck Hurgronje.Darikorespondensiyangdilakukanolehduasejawatini,nampakbahwa Snouck begitu ingin mengikuti jejak sejawatnya tersebut, terutama ketika ia mendengar kabarbahwaGoldziherberhasilmengunjungiMesirbahkansampaimasuklebihdalam lagiditanahSyria.Inilahyangmembuatnyamelakukanlangkahyangmenghebohkan denganmenyatakandirisebagaiseorangmuslim.Meskidipertanyakanketulusannya ketikaiamengucapkanikrarkeislamannya,namundenganmenyatakankeislaman (izharulIslam),makasatulangkahterbukabaginyauntukmengunjungikotasuci Makkah,sebuahlangkahyangtidakbisadilakukanorientalislainselamamasih memegangiagamalamamereka.MengikutiskeptisismeGoldziher,sangatnampak bahwapendapatSnoucktentanghadismemilikibeberapakemiripandengan sejawatnya.MenurutSnouck,sebagianbesarhadisdibuatolehkaummusliminsendiri, iamengatakan,Padaabadpertamahijrah,tidakadaorangyangbisabermimpiselain menerimasebuahdoktrinatausebuahperintahselaindenganmenyebarkanhadis. 18FredM.DonnerprofessorbidangkajiansejarahTimurDekatdiInstitutStudiKetimuranDepartmentofNearEasternLanguages& Civilizations at the University of Chicago (USA). Salah satu karyanya adalah Narratives of Islamic Origins: The Beginnings of Islamic Historical Writing(Princeton:DarwinPress,1997)danFrombelieverstoMuslims:Communalself-identityintheearlyIslamiccommunity,Al-Abhath 501 (20023), 953. 19 Gabriel Said Reynolds adalah asisten professsor kajian Islam dan teologi pada University of Notre Dame (USA). Beberapa karyanya adalah AMuslimTheologianintheSectarianMilieu:Abdal-JabbrandtheCritiqueofChristianOrigins(Leiden2004),danTheQurninIts Historical Context (London, 2008). 20ProfessorGregorSchoelermemangkujabatansebagaiketuabidangkajianIslamdiUniversitasBasel(Switzerland).Fokuskajian penelitiannya selain bahasa Arab, juga sastra Persia, sejarah Islam awal, seperti biografi Nabi Muhammad, warisan lama dan transmisi ilmu pengetahuan dalam Islam. Salah satu karyanya adalah sebagai editor untuk The Oral and the Written in Early Islam, London and New York 2006; Die ltesten Berichte ber das Leben Muhammads (bersamaA. Gorke), Princeton 2008; The Genesis of Literature in Islam. From the Aural to the Written, Edinburgh 2009. 21 Stefan Wild adalah seorang professor emeritus untuk kajian filologi bahasa-bahasa Semit dan kajian Islam di Universitas Bonn. Selain ahli dalambidangkajianal-QurandansastraklasikdanmodernArab,iajugaahlidalambidangleksikografibahasaArabklasik.Beberapa karyanyaadalahsebagaieditorSelf-ReferentialityintheQuran(2006)danco-editoruntukDieWeltdesIslams:InternationalJournalfor the Study of Modern Islam (Leiden). 22 Beberapa nama lain yangbisa disebutkan di sini adalahMartin Wittingham (2007) yang mengkajipenafsiran al-Ghazali dalam teoridan praktik, Kristin Zahra Sand (2006), dan Annabel Keeler (2006), Marcia Hermansen (1998). 23 http://en.wikipedia.org/wiki/Ignaz_Goldziher diakses 15-09-2011. Gagasan ini ditolak oleh Patricia Crone yang mengatakan bahwa ide ini secara karakter sangat lemah. lihat Patricia Crone. Roman, Provincial and Islamic Law. Cambridge University Press: Cambridge, 2002, p. 3. Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis24 HadisinilahyangmenyebutbahwaMuhammadtelahmenngatakandoktrintersebut ataumendiktekannya,atautelahbertindaksesuaidengansebuahketentuanhukum tertentu.Akantetapi,menurutnya,banyakhalyangbelumsepenuhnyadiklarifikasi ketikaNabiMuhammadwafat.Sehingga,iamengatakan,kaummusliminmembuat tradisiuntukmengatasiisu-isuyangmuncul.Dengandemikian,buku-bukusirah menjadiseluruhnyapalsu,sebagaimanaSnouckkemudianmengatakan,Generasiyang bekerjamembuatbiografinabiberadaterlalujauhdarimasanyauntukmendapatkan dataatauajaranyangbenar,terlebihlagi,bukanlahtujuanmerekauntukmengetahui masa lampau secara apa adanya, melainkan untuk mengkonstruk sebuah gambaran agar sesuai dengan pandangan mereka.24 Warisan skeptisisme Snouck dan Godlziher juga nampak dalam gagasan-gagasan yangdinyatakanolehA.J.Wensinck,terlepasdarikontribusinyayangsangatbesar dalammenyusunConcordancedenganmenyusundaftarlafaz-lafazhadisyang termaktub dalam kitab-kitab kanonik secara urutan abjad.SkeptisismeyangsamajugadiwarisiolehJosephSchacht(1902-1969),seperti sangatjelasterbacadalamartikelnyaARevaluationofIslamicTraditions.Ia mengatakanbahwasebagianbesarhadis-hadishukumyangadayangmengacupada otoritasNabiberasaldariperiodeas-Syafi'iataulebihbelakanganlagi.Initerlihatdari diskusi-diskusihukumdanmeningkatnyatradisiterkaityangdisertakandalam pengayaan pandangan mereka secara gradual. Sunnah yang berisi hukum mulai muncul padakuarterkeduaabadke-2H.Kenyataaninimenerangkanalasanmengapadoktrin kebiasaanahluMadinahyangdigagasolehMalikdalamMuwatta'seringbertentangan dengansunnah/kebiasaanNabiyangdiriwayatkanolehisnadyangjugaberasaldari Madinah,dihubungkandenganMaliksendiri.Sebaliknya,sunnah/kebiasaanNabiini terkadangmengekspresikandoktrin-doktrinpendudukIraq,yangtentusajatidak mewakilikebiasaanlamaorangArabyangberdiamdiMadinahsebagaimanadi asumsikansebelumnya.Olehkarenaitu,kesimpulanSchachtadalahbahwakitaharus membuang asumsi yang tidak penting bahwa ada informasi utama yang asli dan otentik merujuk kepada periode Nabi. Ini menandai pula bahwa ada tambahan tidak otentik dan tendensiusyangdibuatdisetiapgenerasi,yangsebagianbesarnyaakanterelimiansi oleh kritisisme sanad sebagaimana dipraktekkan oleh para sarjana Islam. Dari sisi kajian isnad, menurut Schacht, isnad memiliki tendensi untuk tumbuh ke belakang. Katakanlah mulaidariseorangtabii,laludibawakebelakanglagihinggamenyebutnamaseorang sahabat,danterakhirkepadanabisendiri.Secaraumum,Schachtmenilaibahwa semakinsempurnasebuahsanad,semakinbelakangantradisiitudibuat.Sebagai kesimpulan,Schachtmenegaskanbahwadibidangfiqh,sunahnabiyangdidasarkan padatradisiformalyangberasaldarinyaberkembangdaritradisihidupmasing-masingpendirimadzhab.Beberapakasusbolehjadimerujukperiodeawal,tetapihal tersebutmembutuhkansuperstrukturtradisiformalkenabiandenganisnadyang lengkap yang hanya sampai abad ke-2 H, sebagai hasil dari aktivitas para ahli hadis.

24AndreasdeVries,ChristiaanSnouckHurgronje:HistoryofOrientalistManipulationofIslam-Analysis,September14,2011,NEW CIVILIZATIONdalamhttp://www.eurasiareview.com/14092011-christiaan-snouck-hurgronje-history-of-orientalist-manipulation-of-islam-analysis/ diakses pada 10-10-2011. Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis25 KontribusiutamaSchachtdalamkajianhadisdalamkesarjanaanBaratadalah temuan tentang teori common link yang kemudian dikembangkan oleh G.H.A. Juynboll. Iamengatakanbahwasemakinbanyakorangmentransmisikansebuahhadisdari seorangalim,makasemakinbanyaknilaihistorisitasyangdimilikiolehmomen tersebut. Dengan kata lain, semakin banyak orang yang meriwayatkan sebuah hadis dari seorang perawi, akan menjadi semakin banyak pengakuan bahwa hadis tersebut benar-benar ada ketika itu. Ia cenderung memberi kesimpulan bahwa sebuah hadis dipalsukan karenakebanyakanperawinyatidakeksis(Juynbollmenyebutnya:argumentasie silentio)benar-benardibuktikandalampandangannya.Olehkarenaitu,bagiJuynbollsatu-satunyamomentumyangbisadiverifikasidalamsebuahperiwayatanhadis terjadimelaluicommonlink.Menurutpandangannya,tidaklahmungkinsebuahhadis yangrealdiriwayatkanhanyadengansatusanadsajadariNabi.Rangkaiansebelum commonlinkini,dalampandangannya,dipastikantelahdipalsukanolehsangperawi tersebut.Danhadisyangtidakmemilikicommonlink,sehinggahanyaseperangkat rangkaianmata-rantaitunggal(yangdisebutJuynbolldenganistilahspider),sama sekali tidak bisa dijadikan data secara historis.25

Sampai di sini, kajian hadis dalam karya-karya kesarjanaan Barat begitu berutang dengansikapskeptikyangdicanangkanbaikolehGoldzihermaupunSnouckHurgronje sebagaiduasejawatyangsama-samamenaruhperhatianbesarterhadapkajianhadis. Ketikasemangatkeraguantersebutdiwariskankepadaparapenerusmerekadaripara sarjanaBaratpengkajihadisdimasa-masabelakangan,makapengaruhmerekaberdua begitumengakarkuatmenjadikarakterutamadarikajianBaratterhadaptradisiIslam. BaruM.MustafaAzamidanHaraldMotzkiyangmungkinbegitukerasmenolaktesis-tesisyangberkembangdalamteori-teorikesarjaanBarattentanghadisdewasaini. Namun ketika iklim kesarjanaan Barat dalam kajian hadis menemukan titik jenuh dalam pandanganfigurorientalisGautierJuynboll,bukansuatuhalyangtidakmungkinjika skeptisismeBaratterhadaphadistelahmendapatkanmomentumtitikbaliknyadengan semakinbanyaknyapeneliti-penelitimuslimyangberpartisipasidalamupaya pengkajianhadisdiBarat,danbukanhalyangtidakmungkinpulajikaBaratsendiri akan mengubah pandangan lamanya yang skeptik terhadap hadis Nabi.Antara Kepentingan Sponsor dan Objektivitas Kajian AkademikSecaraumum,motivasiyangmelatarbelakangikajian-kajianketimuranyangdilakukan olehkesarjanaanBarattelahmendapatperhatianbesardalamkaryaEdwardW.Said yangdiberijudulOrientalism.SaidmenegaskanbahwakebanyakankajianBarat terhadapperadabanIslamlebihdianggapsebagaiintelektualismepolitikyang dibengkokkanmenjadipengakuanakankebenarandirisendiridibandingkandengan penelitianyangobyektif.Saidmengungkapkankritiknyaterhadaporientalismedengan memakai beberapateori,seperti knowledgeandpower-nya MichelFoucault,hegemony-

25 Ada beberapa catatan dalam kesarjaaan Barat yang memberikan komentar keberatan terhadap pandangan Juynboll tentang hadis. Untuk persoalanini,kritikHaraldMotzkimenjadisuarapenentangyangpalinglantang,sepertidisuarakandalamkaryanyayangberjudul Analysing Muslim Traditions: Studies in legal, Exegetical, and Maghazi Hadith, (Leiden: E.J. Brill, 2010). Ringkasan dari keberatan-keberatan MotzkiterhadappandanganJuynbolltentanghadisdapatdilihatdalamlinkberikuthttp://www-personal.umich.edu/~beh/hb/motzki_nafi.html diakses pada 26-11-2011.Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis26 nyaAntonioGramsci,ditambahpandanganparakritisiorientalismeterdahuluseperti A.L.Tibawi,AnouarAbdel-Malek,MaximeRodinson,danRichardWilliamSouthern. Dalam kritiknya, ia menegaskan bahwa karya-karya Barat tentang persoalan ketimuran yangmenyisipkanpandanganBaratterhadapTimurmerupakanungkapankecurigaan yang tidak bisa diambil sebagai pandangan atau nilai yang bersifat umum. Menurutnya, kekuasankolonialEropadandominasipolitikmerekaterhadapduniatimurtelah menenggelamkan arti penting karya-karya tersebut, bahkan terhadap kebanyakan karya yang sudah banyak dikenal, dan memiliki pandangan baik. Menurutnya, pandangan para orientalisBaratyangnampakpenuhsimpatihanyalahsebuahungkapanyangbernada ejekan(pejorative).Secararingkas,Saidmenyimpulkanbahwaorientalismeyang dciptakanolehBaratmendeskripsikanduniatimursebagaisesuatuyangbersifat irasional, lemah, feminin, dan asing, berlawanan dengan apa yang mereka sebut sebagai dirimerekasendiriyangrasional,kuat,maskulin,danBarat.Sebuahkontrasyang menurutnyamenjadiakarbagiperlunyapenciptaandifferencealaJacquesDerrida, yaituperbedaanantaraBaratdanTimuryangmasing-masingdisifatisebagaiessensi-essensi yang tidak mungkin berubah selamanya.26 KritiktersebutdiresponbalikolehBernardLewis.Iaberanggapanbahwa orientalismeberkembangdarisebuahsudutpandanghumanismeyangdikembangkan Eropadanbersifatindependendarimasalaluekspansikolonialmereka.Iamencatat bahwabangsaPerancisdanInggrissudahmempelajariIslampadaabadke-16dan17. Memang, semua itu tidak dilakukan dalam sebuah cara yang terorganisasi, tapi itu sudah berlangsunglamasebelummerekamemilikiharapanuntukbisamenguasaikawasan TimurTengah.Banyakhaldiantarakajian-kajianorientalismeyangtidakterkaitsama sekalidenganpersoalanimperialisme.Iamencontohkan,tujuanimperialismemacam apayangmunculdarimempelajaribahan-bahantulisandalambahasaMesirkuno,dan dalamupaya-upayamenyelamatkanpengetahuanlamabangsaMesiryangmenjadi kebanggaan yang terlupakan dari masa lalu mereka?27

PolemikantaraEdwardSaiddanBernardLewisdalammenilaimotivasidari munculnyakajian-kajianketimuran,khususnyatentangIslam,memangsepertikesan umumyangnampakdariduasudutpandangberbedayangmemisahkanBaratdan Timur.28Secarakhusus,dalammenilaimotivasiyangmelatarbelakangiparaorientalis Barat ketika mengkaji al-Quran dan hadis sepanjang sejarah kesarjanaan mereka, harus kitakatakanbahwapadadasarnyamerekamemangmelakukansebuahkajianilmiah ataupenelitianakademik,yangidealnyasepertikritikSaid,sudahsemestinyabersifat objektif.Namun,kajian-kajiantersebuttidakberkembangbegitusajadanbebasdari pengaruhnon-akademik.Untukbisaberkembangbaik,kajian-kajianakademik memerlukandukungandalambentukdanapenelitianyangberasaldaripihaksponsor ataugrant(beasiswapenelitian)yangdiberikankepadaparapeneliti.Disini,peran besar institusi akademik yang menaungi para peneliti tersebut, baik universitas maupun lembaga-lembagakeagamaansangatlahpenting.Peranpentingsponsorsebagai

26 http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Orientalism_(book)&oldid=457998686 diakses 08-11-2011. 27 http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Orientalism_(book)&oldid=457998686 diakses 08-11-2011. 28PengalamanpribadiEdwardSaidmemangsangatbarat,meskiiaseorangPalestina.Asalusulinipulayangmembuatnyasedikit menaruh simpati terhadap Timur dan mengkritik prilaku politik luar negeri barat yang dianggap tidak adil. Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis27 penyandangdanabagisebuahpenelitianilmiahinilahyangkemudianmemberibobot lebih bagi hasil penelitian ilmiah yang dilakukan, sehingga kemudian karya yang muncul darisebuahpenelitianyangdidanaiolehlembagatertentumemberikesantidakmurni akademik,tetapilebihcenderungmemenuhikeinginansponsor.Jikasponsortersebut berupalembagakeagamaan/politik,makahasilpenelitianyangdilakukansebisa mungkin seyogianya bisa memberi manfaat bagi lembaga, tentunya.Fenomenayangpalingumumadalahketikapenelitianmenjadikariratau pekerjaanyangdilakoniparapenelitigunamemenuhikelangsunganhidupmereka, makaparasarjanayangterlibatdidalamsebuahproyekpenelitianyang menggantungkandiridaridanagrantyangdiberikanolehpihaksponsor,makapara penelitimenjadibegituterikatdenganlembagapemberidanatersebut.Imbalbaliknya, iatidakakanberanisecaraterang-teranganuntukkeluardarigarisyangsudah ditentukan olehinstitusi yangmenaunginya, lantaranhal itumengancamkelangsungan hidupnya sendiri.Dalambanyakkasuspenelitianakademikdiuniversitasnegeriyangbergantung dengankucurandanayangberasaldarinegara,makabukansajarentanterhadap kepentinganpolitikyangmungkinsajamenghantuihasilpenelitianyangdilakukan, tetapi hasil-hasil penelitian para sarjana ini juga harus siap untuk dijadikan sebagai alat politikuntukmencapaitujuan-tujuankekuasaan.Olehkarenaitu,prosesbargaining dalam dunia penelitian selalu saja mengikuti hukum dagang, ketika investasi para donor dengan membayarpenelitian yangdilakukanpara sarjanadi universitasakanmemberi hasilpadabentukkaryayangdapatdimanfaatkanuntuksebesar-besarkepentingan mereka.Dalamdilemapenelitiansemacamini,yangperludiujiadalahapakahada hubunganlangsungyangbersifattimbalbalikantaranegara/lembagakeagamaan tertentudansarjana-sarjanapeneliti;sehinggajabatanSnouckHurgronjesebagai penasihatpemerintahHindiaBelanda,GoldzihersebagaianggotakomunitasYahudidi Hongaria,atauTisdallsebagaimissionarysebuahinstitusigerejapatutdicurigai memilikikaitanyangsalingmempengaruhi.Begitujugagrantyangdiberikannegara kepadaparapenelitilainsepertiA.J.WensinckatauJ.Schachtjugaberdampakpada penguatanperandominannegara/lembagadonortertentusehinggakemudianhasil penelitiannya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan politik kekuasaan?Untuktujuan-tujuanyangbegitukentarabahwakepentingankeagamaannya dapatdilihat,misalnya,padakasus-kasuskajianIslamyangdilakukanolehpara orientalis lama seperti Abraham Geiger, I. Goldziher, dan Willaim St Clair Tisdall. Geiger. Merekanampakmasihmerujukkepadamasihkentalnyamotivasikeagamaanyang menjadirepresentasilembagayangmenaunginya,sehinggasebagianhasilpenelitian merekacenderungbersifatapologi.Geigerberupayakerasmenunjukkanpengaruh utama Agama Yahudi terhadap agama Kristen dan Islam, ketika ia percaya kedua agama terakhirtidakmemilikinilai-nilaikeagamaanyangasli,selainsebagaisaranabagi tersebarnyakepercayaanmonoteistikYahudikeduniayangtakbertuhan.Disini, YahudibagiGeigeradalahepicentrum,sehinggakemunculanIslamdianggaphanya mengimportradisisemitikyangsebelumnyasudahtersebardiArabia.W.St.C.Tisdall, yangmewakilimisiKristenmenegaskanlebihjauhakankeberadaansubstansi pinjaman dari sumber yang lebih luas dari sekedar pengaruh Yahudi dalam gagasan Geiger.SepertidikuatkandengandukunganyangdiberikanolehW.Muir,Tisdall Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis28 menjunjungtinggisemangatmissionarisKristenketikamenulisbukunyaTheOriginof Islam. Ia mengatakan bahwa buku itu ditulis untuk menguji teori-teori yang ada tentang asalmuasalIslam.WilliamMuir,yangmemberikatapengantarbukuitu,memujinya sebagai karya besar seorang missionaris yang dapat disebarkan ke seluruh dunia Timur, untukmenunjukkansumber-sumberal-Quranyangbenar-benarmemilikikarakter kemanusiaan,berlawanandenganapayangdipercayaolehkaummuslimsebagai wahyu Tuhan yang kekal (h. xiv). SementaraituGoldziher,meskimemilikimotivasikeagamaansecarapraxis, karena karir akademik yang dilaluinya diabdikan untuk kepentingan agama Yahudi dan komunitasYahudiyangtelahmembantunyadariketerpurukanekonomikeluarganya akibatPerangDuniaI,namuniamasihdianggaplebihberimbangdalammenilaiasal muasal Islam dan pengaruh sebaliknya terhadap keagamaan Yahudi dan Kristen. Dalam banyakartikeldanbuku-bukunya,Goldziherberupayauntukmencariasal-muasal doktrindanritualperibadatanIslamdidalampraktek-praktekkebudayaanlain.Dalam melakukansemuaitu,iaberasumsibahwaIslamterusberkembangsebagaisebuah peradaban yang tidak hanya mengimpor tetapi juga mengekspor beragam gagasan yang mengagumkan. Untuk itulah, ketika berada di Kairo Goldziher mengaku bahwa ia seolah tengah benar-benarmerasukke dalamsemangatIslam. Hinggataraftertentu,katanya, iamerasasangatpastibahwaiasendiriadalahseorangMuslim,dansecarahukum menemukanbahwaIslamadalahsatu-satunyaagamayangbaikdoktrinmaupun formulasi hukumnya dapat memuaskan akal-akal filosofis. Ia menegaskan tujuan utama penelitiannya adalah untuk mengangkat Agama Yahudi ke dalam taraf rasionalitas yang samadenganIslam.Hanyasaja,sepertiyangdialaminyasendiri,dalamIslambukan aspek rasionalisme yang menolak adanya kepercayaan-kepercayaan yang irrasional dan benih-benihketidakpercayaankepadaAllah,tetapimenurutGoldziherkaummuslim tidakdapatmenunjukkanrasionalitasIslamitudanmerekahanyamelawanbidah tersebut dengan doktrin ajaran kaum salaf (ortodoks). Dalam pengantar karya Goldziher yang berjudul Introduction to Islamic Theology andLawBernardLewismenilaibahwaGoldziherberupayakerasuntuk mempertahankan otentisitas dan keaslian Islam melawan pandangan-pandangan miring dari luar, maupun mereka yang melakukan kesalahan, atau bahkan mereka yang hendak merusakdaridalamIslamitusendiri.Iajugamenolakgagasansarjanakristenyang mengusungrasionalismeyangberatsebelah.Selainitu,iajugakonsenmenjagaIslam dariunsur-unsuryang,menurutnya,dapatdianggapmerendahkan,maupun argumentasi yangkurangberalasandaripara ahlifiqihyangdipandangsebagaibentuk korupsidanmenyalahikarakterIslamyangsebenarnya(B.Lewis,Introduction Goldziher 1981: xi). Selain misi-misi kegamaan baik Yahudi maupun Kristen, ambisi politik juga telah dengansengajamewarnaitujuanorientalisme.SnouckHurgronje,misalnya,selalu berkeinginanuntukbisamelakukanaktivitassepertiyangdilakukansejawatnya,Ignaz Goldziher.JikaGoldziherberhasilmelawatduniaMuslimhinggatanahSyam(Syria), Snouckmemimpikanpencapaianyangsamaketikaberkesempatanmengunjungi MakkahsaatberadadiKonsulatBelandadiJeddah.DiapunmasukIslam,meskitidak secara tulus, hanya agar bisa memasuki tanah haram. Tidak hanya sampai di situ, secara doctrinalambisipolitikjugatercermindalampandangan-pandangannya.Iatidak Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis29 sungkan menegaskan ketidak-setujuannya terhadap doktrin khalifah dan pan-Islamisme yangmengancamkekuasaankolonialEropadiAsiadanAfrika.Secaratendensius, doktrinyangmengancamkolonialismeEropainikemudiandisebutnyasebagai kemunduran. Sebaliknya, Snouck memandang kolonialisme sebagai berkah bagi dunia muslim,karenadengankolonialisme,menurutSnouck,merekajustruberkenalan dengangagasan-gagasanmoderntentangpencerahan,sekulerisme,kebebasanpribadi dandemokrasi.Sebagaiagama,SnouckmenginginkanIslamcukupmenjadiseperti agamaKristenyanghanyamemuatajaran-ajarantentangperibadatansemata.29Selain adanyatujuanpolitisyangdinyatakandenganterusterang,adapulakenyataanyang menandaipemakaianhasilkajianakademikuntukkepentinganpolitikpraktis,seperti karya-karyapenelitiantentanghadisyangdipakaisebagaibahanpembekalanpara diplomatKerajaanBelandayangakanbertugasdinegara-negaraMuslim,dengan maksudu agar mereka bisa lebih memahami kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di negeri yang akan ditempatinya. Selainkecenderungannon-akademikyangmenyertaimotivasiorientalislama, dalam kerangka kajian antar agama yang lebih berimbang, orientalisme juga sebenarnya melahirkanbeberapamotivasiyangbersifatotokritikterhadapagamayangdianutnya sendiri. Dalam karya orientalis sepertiT. Andrae yang menulis Mohammed The Man and HisFaith,iamenegaskansebuahmotivasikajianyangbersumberdariketidak-tahuan Barat terhadap karakter ketaatan Muhammad (hal. 12). Menurutnya, sebabnya memang bukansemataketidaktahuan(Barat)saja,tetapijugasikapdogmalama(Kristen) terhadap figur Muhammad yang disebutnya sebagai nabi palsu, atau kebencian politik terhadapkaummuslimyangdijulukisebagaithedogofaTurk,disampingjuga lantaranseorangKristenmelihatbanyakhaldalamIslamyangmengingatkannyapada agamanya sendiri, akan tetapi ia melihatnya melalui bentuk yang sangat terdistorsi. Oleh karenaitu,menurutAndrae,sebagaisebuahkajianilmiah,pandanganterhadapIslam selayaknyadilakukandenganmemahamikeunikannya,semangatyang menumbuhkannyasebagaiagamabarupadamomendantempatkelahirannyayang memang sudah memiliki nilai semenjak awal kemunculannya. Dalambanyakkaryayangmenandaiperkembanganorientalismeyanglebih belakangan, motivasi keagamaan dan politik mulai menurun, sementara dorongan untuk membahastema-temayangterabaikandalamperkembangankajianIslamdiBarat justrumeningkat.KetidakpedulianBarattentangaspektertentudalamkajianIslam menjadimotivasiyangjugamunculdalampenelitianJ.Schachttentanghadis.Ia mengakuibahwameskisebagiansarjanaBaratmengakuikejeniusanGoldziher,namun temuan-temuanGoldzihermasihkerapdiabaikan,sementarakajianterhadap perkembanganhukumIslammasaawal,menurutnya,dilakukanseolah-olahpandangan lamayangtelahdikritikolehGoldzihermasihsajadianggapvalid.Disini,artipenting penelitianSchachtterhadaphadissebenarnyamembukamataBaratterhadapdinamika ilmupengetahunyangberanjakdarisikapkritisdanskeptisismeyangmelahirkanteori-teoribaru.Padamasaselanjutnya,kritikGoldziherdanSchachtdalampengkajianhadis

29AndreasdeVries,ChristiaanSnouckHurgronje:HistoryofOrientalistManipulationofIslam-Analysis,September14,2011,inNEW CIVILIZATION). Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis30 diteruskanolehG.H.A.Juynboll,sepertidalampemakaianteoricommonlink,meski dengan penekanan yang lebih berbeda.Melanjutkankaryaparasarjanasenioryangterdahulu,tidakselamanya bermaksud menambahkan informasi dan temuan terbaru. Ada kalanya beberapa sarjana tergerakuntukmenulisulangkaryagurunyakarenamemangtelahterjadiperubahan-perubahanparadigmdaniklimakademikyangterusberkembangdanbergerakmaju, namuntidaksampaipadalahirnyasebuahteoriyangsamasekalibaru.Initercermin dalam KaryaH.A.R.Gibb Mohammedanism,AnHistoricalSurvey yanglahirdemisebuah tujuanuntukmembuatpenegasanulang(restatement)terhadapusahaterdahuluoleh D.S. Margoliouth yang menulis volume asli tentang Mohammedanism pada tahun 1911 di universitasyangsama.Iaberalasanbahwasetelah35tahunberlalu,makaperlu diadakanpenegasanulangataukatakanlahpenulisanulangdanbukansekedar mengedit kembali edisi aslinya. Di sinilah gap yang terjadi antara pandangan guru yang menuliskaryanyapadaperiodeterdahuludenganmuridnyayangmenuliskankembali padaperiodeselanjutnyabisaterisidenganpenyegaranperspektifmelaluikacamata sejarah yang tentunya telah berubah. Motivasi yang sama juga diajukan oleh W.M. Watt yangmerevisitulisangurunyaR.BelldalamBellsIntroductiontotheQuran(1976).Ia mengakubahwalangkahyangdilakukannyameniruF.Schwallyyangmerevisitulisan gurunya,T.Noldeke,yangtidaksempatdirevisinyasendiri.Dalamkasusini,Wattjuga memilihmenggunakannamanyasendiriuntukkaryatersebut,namundengantetap merujukpandangan-pandanganRichardBellsebagaisumberrujukanutama,bahkania jugamelakukananalisiskritiknyasendiri,terutamaketikaiatidaksetujudengan pandangan gurunya tersebut (hal. v).Jikapunjeniskaryarevisiinitidakdilakukandalambentukpenulisanulang sebuah buku yang identik, maka ulasan tambahan yang bersifat parsial kerap dilakukan. Ulasantambahaninibertujuanmemberikaninformasiterkinidalamsebuahbidang kajiantertentu,sepertipenyempurnaanatastulisanI.Goldzihertentangmodel penafsiranmodern.RentangperiodepenelitianGoldziheryanghampirberjaraksatu abadsebelumnyadisempurnakandenganmunculnyakaryaJ.M.S.Baljontentangtafsir moderndianakbenuaIndia,danJ.J.G.Jansenyangmenelitiperkembangantafsir modern di Mesir.Antara Teks, Konteks, dan Kehati-hatian BersikapPendekatansejarahmenjadipendekatanyangpalingbanyakdilakukanolehpara orientalisdalampenelitianmerekatentangIslam.Pendekatanjenisininampakdalam penelitian T. Andrae dan HAR Gibb, atau lebih khusus disebut sebagai kritisisme sejarah (historicalcriticism)sepertiyangsangatkentaradalampenelitianA.Geiger,Noldeke, Goldziher, Tisdall, Schacht, dan Watt. Tetapi ada pula di antara para sarjana orientalisme yangmenekankanpendekatantekstualmelaluibidangilmufilologi/highercriticism, seperti yang dilakukan A.J. Wensinck, atau pendekatan semantic yang dilakukan oleh T. Izutsu,BucailismeyangdilakukansecarakhususolehMauriceBucailledalam menjustifikasitemuan-temuansainsmoderndenganayat-ayatal-Quran,kritiksastra dalampenelitianJ.WansbroughdanA.Rippin.Adapulabeberapasarjanayang memadukankritikteksdankontekssekaligus,sepertiR.Bell,ArthurJeffery,dan Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis31 Juynboll.30Selainitu,adapulayangmelakukanpenelitiannyamelaluianalisisyang bersifatantropologismelaluipendekatanpartisipatifsepertiSnouckHurgronjedan penghayatanmistikyangdilakukanMassignon.Kesemuanyamenandaianekaragam pendekatanyangdipakaidalammengkajimasalah-masalahyangterkaitdenganal-Quran dan hadis, serta bidang-bidang kajian Islam secara umum. Disini,selainanalisiskritik,paraorientalistidakjarangjugamenggunakan metodekomparasiantaragama(comparativereligion)sebagaisebuahwahanayang dapatmendekatkanobjekyangditelitidengandirinyamelaluiagamayangdianutnya sendiri. Hal ini menjadi upaya pemahaman dan penghayatan tersendiri, meski beberapa kalanganorientalislamaterjebakpadabentuk-bentukapologidanpolemik,namundi masa-masa belakangan sudah lebih netral dengan semakin kendurnya hegemoni negara dan gereja yang sebelumnya mengarahkan tujuan-tujuan pengkajian masalah ketimuran bagikepentingankolonisasidanimperialisme.Adanyaanekaragammetodologidan pendekatanyangdipakaidanditawarkandalampenelitianbangsa-bangsaEropa terhadapaspek-aspekkajianIslaminilahyangmenandaiartipentingupayamereka dalammengembangkanorientalismeataukajian-kajianatasmasalahketimuran, termasukIslamdidalamnya.Pemahamanterhadapaspekmetodologisinimenjadi pentingsebagaidasardalammenilaigagasanyangdikemukakan,termasukpuladalam memahamilatarbelakangdanalasanyangmemunculkansignifikansikajianyang dilakukan. SkeptisimeyangdianutsebagianbesarorientalisBaratdalammengkajiIslam menjadilandasanutamabagilahirnyakritikdanperbandinganyangmengembangkan kajianIslamdiberbagaiuniversitasBarat.Merekatidaksungkanmemberikankritik atauperbandinganyangterkadangberatsebelahlantaranmerekaberposisisebagai outsider.Pandanganmerekasebagainon-muslimpadataraftertentudiperlukandalam mengidentifikasiapakahdalampandangankalanganinternalsarjanamuslimsendiri terdapatkelemahanmetodologis,ataubahkanbersifatkoruptifataumanipulatif sepertitercermindalambegitubanyakikhtilafantarmadzhab.Disini,pandanganluar diperlukandalammenjembatanihasilotokritikyangkadangtakmampumenjangkau kedalamanpikiransendiri.Untukitu,sikaphati-hatidiperlukandalammencerna pengetahuanyangdihasilkandarikarya-karyaorientalisagartidakterjebakpada kondisiekstremdenganmenelanbegitusajaataumenolakmentah-mentahinformasi yang disampaikan. Diperlukan bekal wawasan yang memadai untuk bisa melihat dengan bijak fenomena munculnya sebuah gagasan, dari metode yang dipakai dan motivasi yang melatar-belakanginya.Darisitukitabisamenimbangsikapyangakankitaberikan.Jika hasil ijtihad seorang muslim saja tidak bisa menegasikan ijtihad yang dilakukan muslim lain,apalagipandanganyangberasaldarikelompokoutsideryanglahirdariberagam motifdanlatarbelakang.Darisini,kearifankitasendirilahyangakanmenuntunkita untuk bisa menerima atau justru menolak pandangan yang dikemukakan oleh kalangan orientalis tentang al-Quran dan hadis, tanpa perlu merasa tersinggung secara personal. JikakaummusliminpercayaakankebenaranIslam,makapercayalahkalauAllahakan selalumeninggikanposisimereka.Islamsudahtinggi,dantidakakantersaingi

30 Sedikit catatan tentang GHA Juynboll, metode yang ia lakukan mengikutsertakan eksplorasi metode idiosinkretik dalam mengungkap asal usul sanad hadis, sebagai pelaku yang bertanggungjawab menyandarkan otoritas pernyataan yang disampaikannya kepada Nabi.Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis32 ketinggiannya.Komentar-komentartentangIslambisajadikeluardaripemikiranyang bermutu,sehinggakemudianpatutmendapatpenghargaan;atausebaliknyaungkapan sampahyangtidakadaharganya,sehinggatidakperluditanggapi.Demikianlah pandanganumumterhadapkajianorientalisterhadapal-Qurandanhadis.Wallahu alam. Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis33 Bagian Pertama BARAT DAN KRITIK SEJARAH TERHADAP TEKS AL-QURAN Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis34 Kajian Orientalis terhadap al Abraham Geiger: Antara des Judentum Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akanKatakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjad ThomasRight,penulis perseteruan Islam dan Kristen terjadi sejak bala tentara Kristen pimpinan Raja Abrahah menyerang Kabah dua bulan sebelum Nabi MuhammAbrahahkalahtelakdanbahkantewas.Kalausajatentaraitutidakkalahmungkin seluruhjazirahArabberadaditangankristen,dantandasalibsudahterpampangdi Kabah.Muhammadpunmungkinmatisebagaipendeta.berartibenih-benihpermusuhanAgamaKristenterhadap dimulaisejakberabad-abadlamanya.Memang,merekabelummemusuhiajaran yangdibawaolehNabiMuhammad.Akantetapi,NabiMuhamamadsawsendiritelmenegaskanbahwaajaranagamayangdibawanyaadalahagamayangmengiuti NabiIbrahimas.32Sehingga,tidakmengherankanjika sebelum ia dewasa seperti yang diramalkan oleh pendeta dari Bukhara.BukansuatukebetulanjimewarnaisejarahperkembangangerakanOrientalismemasametodeyangdipakaigunamendukungtujuankeagamaantersebutadalahmelalui metodologikritikhistoris. menyerukanpentingnyapenerapanawalabadke-21adalahAlphonseMingana, mantangurubesardiUniversitasBringmingham,InggrismengumumkanbahwaThetimehassurelycometosubjectthetextoftheKurantothe samecriticismasthattowhichwesubjecttheHebrewandAramaicoftheJewishBible, and the Greek of the Cristian scripturesMenelusurikemunculanpemakaianmetodorientalismemasaawalterhadapalpemikiranAbrahamGeiger(1810terhadapal-Quranyangcukupberpengaruhdanmenjadisumbe

31 Zarkasy, Mengkritisi Kajian Islam Orientalis, 32 Pendapat ini di tegaskan oleh al-Qurn sebagai wahyu yang diterima nya: QS.Al95, QS. An-nisa (4): 125, QS. An-Nahl (16): 125. 33 Alphonse Mingana, Bulletin of the Jhon Rylands Library, Pemikiran, (Jakarta: Gema Insani Press, 2008). Hal. 3.ian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadisbraham Geiger: Antara Wissenschaft des Judentum dan Kajian al-Quran Saifus Subhan Assuyuthi orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjaddan penolong bagimu. (QS. Al-Baqarah (2): 120) ,penulisbukuEarlyChristanityinArabia,mensenyalirbahwa dan Kristen terjadi sejak bala tentara Kristen pimpinan Raja Abrahah menyerang Kabah dua bulan sebelum Nabi Muhammad SAW dilahirkan. DiAbrahahkalahtelakdanbahkantewas.Kalausajatentaraitutidakkalahmungkin beradaditangankristen,dantandasalibsudahterpampangdi Kabah.Muhammadpunmungkinmatisebagaipendeta.31JikaRightbenar,maka benihpermusuhanAgamaKristenterhadapmillahNabiIbrahimtelah abadlamanya.Memang,merekabelummemusuhiajaran abiMuhammad.Akantetapi,NabiMuhamamadsawsendiritelmenegaskanbahwaajaranagamayangdibawanyaadalahagamayangmengiuti Sehingga,tidakmengherankanjikaiadicari-cariuntukdibunuh dewasa seperti yang diramalkan oleh pendeta dari Bukhara.ukansuatukebetulanjikamotifkeagamaanmemegangperanpentingdalam mewarnaisejarahperkembangangerakanOrientalismemasa-masaawal. metodeyangdipakaigunamendukungtujuankeagamaantersebutadalahmelalui metodologikritikhistoris.Adapunsalahsatutokohberpengaruh,yang pentingnyapenerapanmetodologiKritis-HistoristerhadapaladalahAlphonseMingana,seorangpendetaKristenasalIrakdan mantangurubesardiUniversitasBringmingham,Inggris.PadaThetimehassurelycometosubjectthetextoftheKurantothe samecriticismasthattowhichwesubjecttheHebrewandAramaicoftheJewishBible, and the Greek of the Cristian scriptures.33 Menelusurikemunculanpemakaianmetodekritikhistorisdalamkajian orientalismemasaawalterhadapal-Quran,makakaliinikitaakanmencobamengulas pemikiranAbrahamGeiger(1810-1874).IamerupakanpeloporkajianHistorisQuranyangcukupberpengaruhdanmenjadisumbe

Mengkritisi Kajian Islam Orientalis, (ISLAMIA vol. II, no. 3, Desember 2003),5. Qurn sebagai wahyu yang diterima nya: QS.Al-Anam (6): 161, QS. Al-Baqarh (2): 135, Alhl (16): 125.Bulletin of the Jhon Rylands Library, (Manchester, 1927) XI: 77, diikutip dari Syamsuddin Arif, (Jakarta: Gema Insani Press, 2008). Hal. 3. Quran dan Hadis35 Wissenschaft Quransenang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung mensenyalirbahwa dan Kristen terjadi sejak bala tentara Kristen pimpinan Raja Abrahah ad SAW dilahirkan. Di situ tentara Abrahahkalahtelakdanbahkantewas.Kalausajatentaraitutidakkalahmungkin beradaditangankristen,dantandasalibsudahterpampangdi Rightbenar,makaitu NabiIbrahimtelah abadlamanya.Memang,merekabelummemusuhiajaranIslam abiMuhammad.Akantetapi,NabiMuhamamadsawsendiritelah menegaskanbahwaajaranagamayangdibawanyaadalahagamayangmengiutimillah cariuntukdibunuh dewasa seperti yang diramalkan oleh pendeta dari Bukhara. kamotifkeagamaanmemegangperanpentingdalam masaawal.Salahsatu metodeyangdipakaigunamendukungtujuankeagamaantersebutadalahmelalui rpengaruh,yangturut Historisterhadapal-Qurnpada pendetaKristenasalIrakdan adatahun1927ia ThetimehassurelycometosubjectthetextoftheKurantothe samecriticismasthattowhichwesubjecttheHebrewandAramaicoftheJewishBible, ekritikhistorisdalamkajian kaliinikitaakanmencobamengulas peloporkajianHistoris-Kritis Quranyangcukupberpengaruhdanmenjadisumberaspirasibagi Baqarh (2): 135, Al-imron (3): Syamsuddin Arif, Orientalis & Diabolisme Kajian Orientalis terhadap al-Quran dan Hadis36 Orientalismesetelahnya,sepertiSiegmundFraenkel,HartwigHirschfeld,Theodor Nldeke, Charles Cutley Torrey, J. Wansbrough, dan sebagainya. Mengenal Abraham Geiger AbrahamGeiger,lahirpadatanggal24Mei1810diFrankfurtdanmeninggalpada tanggal23Oktober1874diBerlin.34IaadalahputraRabiMichaelLazarusGeiger(m. 1823)danRoeschenWallau(m.1856).Padausiabelia,iatelahmempelajariHebrew Bible, Mishnah, dan Talmud dari ayahnya.35 GeigermengikutikompetisimasukkeUniversitasBonntahun1832dengan menulissebuahessaidenganBahasaLatinyangdiseleksiolehProfessorGeorgB.T FreytagdariFakultasOientalStudies,UniversitasBonn.Kemudian,mendapathadiah daritulisannya.Essaitersebutdipublikasikanpadatahun1833dalamBahasaJerman denganjudulWashatMohammedausdemJudentumeaufgenomen?(Apayangtelah MuhammadPinjamdariYahudi?).36Dariessaitersebut,iamendapatkangelarDoktor dari Universitas Marbrug.37 Semasa remaja ia telah mempelajari sejarah klasik dan melahirkan keraguan atas pahamtradisionalYudaisme.Iamenemukanpertentanganantarasejarahklasikdan Biblemengenaiotoritasilahi(divineauthority).38Dilatarbelakangiolehkeraguannya, sertaanalisis-kritisnyaterhadaptradisiYahudi,iamengidentifikasikandirinyasebagai tokoh sekaligus pendiri Yahudi Liberal di Jerman yang cukup berpengaruh. Abraham Geigers Wissenschaft des Judentums GeigermemilikiperansentraldiantarapemikirYahudi-Jermandalammelawan resistensikolonial.WissenchaftdesJudentums39telahmemberiperanbesardidalam mengembangkan dan memperluas ide-idenya serta membentuk suatu pandangan dunia (weltanschauung)didalamdirinya.Danpadaakhirnya,weltanschauunginilahyang menggiringnyakepadaformulasimetodologidalammengkajiteks-teksagama. Termasuk idenya mengenai reformasi (liberalisasi) agama Yahudi. Mengenairitualpengorbanandidalamritualkeagamaaniamenyatakanbahwa pengorbanantersebutharusdihapusdarikitabdoakarenatidakdibutuhkan,dinilai berlebihanbahkanitumerupakanpenyimpangan.40SeranganGeigertehadapritual Yahudi sangat keras sehingga ia mendapat cercaan dari kaum Zionis. Geiger menulis:

34 http://en.wikipedia.org/wiki/Abraham_Geiger 35 http://www.newworldencyclopedia.org/entry/Abraham_Geiger 36 Adnin Armas, Metodologi Bible dalam Studi al-Qurn, (Jakarta: Gema Insani Press, 2005). Hal. 132 37 http://en.wikipedia.orgs/wiki/Abraham_Geiger 38 http://www.newworldencyclopedia.org/entry/Abraham_Geiger 39WissenchaftdesJudentumsme