Kajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntb

12
TIM PENYUSUN: Syaifuddin Maliagung Idi Jumaidi Kajian atas Laporan Awal Dana Kampanye Pemilu 2014 Partai Politik di Provinsi Nusa Tenggara Barat

description

Kajian Laporan awal dana kampanye partai politik di NTB. The analysis of the first campaigne budget report of political parties in West Nusa Tenggara at General Election 2014.

Transcript of Kajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntb

Page 1: Kajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntb

TIM PENYUSUN: Syaifuddin Maliagung Idi Jumaidi

Kajian atas Laporan Awal Dana Kampanye Pemilu 2014 Partai Politik

di Provinsi Nusa Tenggara Barat

Page 2: Kajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntb

KAJIAN TENTANG PELAPORAN AWAL DANA KAMPANYE PARTAI POLITIK PEMILU 2014

A. LATAR BELAKANG

Sebagai zoon politicon manusia senantiasa membutuhkan ruang untuk berkumpul dan berserikat

disebabkan tidak semua memiliki pemikiran dan kepentingan yang sama. Antara satu orang tentu

memiliki keinginan yang berbeda dengan yang lainnya. Begitu pula dengan manusia Indonesia.

Untuk itu mereka melakukan konsensus untuk menemukan bentuk yang ideal dalam

memperjuangkan kepentingan mereka. Hasrat untuk pemenuhan kepentiangan kemudian

menemukan bentuk dalam sistem ketatanegaraan.

Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, segala kepentingan politik masyarakat kemudian

diwadahi dalam sistem kepartaian. Partai politik menjadi satu-satunya lembaga sah yang memiliki

kewenangan untuk memdudukkan seseorang dalam sebuah lembaga perwakiran rakyat yang

dibayangkan sebagai lembaga yang memperjuangkan kepentingan mereka berdasarkan kelompok

kepentingan. Untuk itu kemudian diaturlah mekanisme yang harus dipatuhi oleh partai politik

dalam upaya mendudukkan perwakilannya di Dewan Perwakilan Rakyat yaitu melalui pemilihan

umum.

Untuk menjamin tertibnya pemilihan umum selanjutnya diatur ketentuan mengenai pemilihan

umum dan pembiayaan partai politik dalam berkampanye. Namun apakah partai politik sudah

patuh terhadap peraturan yang ada menjadi pertanyaan yang harus dijawab karena sejatinya yang

diharapkan dari perhelatan pemilihan umum ini terciptanya pemilu yang fair play dan adanya

akuntabilitas dan transparansi dalam tubuh partai. Kecuali itu pertanyaan yang tidak kalah penting

untuk dijawab adalah bagaimana kecendrungan sumber pendanaan kampanye pemilu. Karena itu,

pokja pemantau dana kampanye pemilu mengkaji tentang pelaporan dana awal kampanye partai

politik pemilu 2014.

B. PERMASALAHAN

Kajian ini akan membedah pada dua titik permasalahan, yaitu:

1. Sejauhmana kepatuhan partai politik terhadap perundang-undangan dan regulasi terkait

pelaporan dana kampanye; dan

2. Bagaimana kecenderungan sumber dana kampanye pemilu Partai Politik.

C. FOKUS KAJIAN

Kajian ini akan difokuskan pada dana awal kampanye berdasarkan sumber yang didapat dari KPUD

Provinsi NTB

Page 3: Kajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntb

D. ANALISIS

1. Kepatuhan Partai Politik terhadap perundang-undangan dalam pelaporan dana

kampanye

Pelaporan dana kampanye partai politik peserta pemilu 2014 telah diatur dalam Undang-

undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,

Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan PKPU No. 17 Tahun

2013 tentang Pedoman Pelaporan Dana Kampanye Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Prwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Dalam Peraturan KPU No. 17 Tahun 2013 terdapat ketentuan tentang pelaporan dana

kampanye pemilu secara periodik. Tentunya ini merupakan kemajuan yang memudahkan

partai politik untuk jauh-jauh hari mempersiapkan laporan dana kampanye pemilunya. Dan

memberi ruang yang cukup besar untuk terciptanya keterbukaan dalam pendanaan partai

politik.

Namun begitu, dari temuan sementara ternyata partai politik tidak menggunakan dengan baik

aturan tersebut. Dan menjadi indikasi bahwa partai politik belum siap untuk menjadi partai

terbuka, yang akuntabel dalam pendanaan kampanyenya sekaligus menjadi sinyal bahwa

partai politik tidak patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang

dana kampanye partai politik.

Masih buruknya kualitas pelaporan partai politik dapat dilihat dari tidak disertakannya

informasi rekening khusus dana kampanye partai politik dan informasi wajib dari para

penyumbang perseorangan ataupun kelompok. Disamping itu, tidak ada rincian terhadap

sumbangan yang berupa barang dan jasa dan informasi tentang nilai berdasarkan harga pasar

yang wajar pada saat sumbangan itu diterima.

Tentunya hal di atas sangat bertolakbelakang dengan aturan yang ada. Pasal 19 ayat (1) PKPU

No. 17 Tahun 2013 berbunyi: “Peserta Pemilu wajib mencatat dan melaporkan besaran

sumbangan yang diterima dari pihak lain.” Pada pasal lain dikatakan bahwa hal tersebut dicatat

dalam pembukuan penerimaan dan pengeluaran khusus dana Kampanye Pemilu yang terpisah

dari pembukuan keuangan partai politik (Psl.129 ayat (6) UU No. 8/2012). Sedangkan

sumbangan yang berupa uang, harus ditempatkan pada rekening khusus dana kampanye

Partai Politik Peserta Pemilu pada bank. Jika dilihat laporan dana awal sebagaimana yang kami

lampirkan, ternyata tidak ada pencantuman nomor rekening khusus dana kampanye dan

spesifikasi berapa sumbangan masing-masing penyumbang. (lihat lampiran)

Begitu pula halnya dengan pengaturan mengenai jenis sumbangan. Pasal 132 ayat (3) Undang-

undang Nomor 8 Tahun 2012 menentukan bahwa dana kampanye pemilu dapat berupa uang,

barang dan/atau jasa. Dan disebutkan dalam Pasal 9 ayat (2) PKPU No. 17 Tahun 20131

bahwa: “Dana kampanye yang berbentuk barang sebagaimana meliputi benda hidup atau benda

Page 4: Kajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntb

mati yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan harga pasar yang wajar pada saat

sumbangan itu diterima”. Berdasarkan Pasal tersebut, maka yang disebut barang dapat berupa

benda hidup ataupun benda mati karena itu dalam pelaporan dana kampanye yang berupa

barang, haruslah disebutkan klasifikasi barangnya. Dan patut pula dijelaskan apakah barang

tersebut telah dinilai sesuai dengan harga pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima.

Hal serupa dengan dana kampanye yang berupa jasa haruslah dapat dinilai dengan uang

berdasarkan harga pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima sebagaimana

dimaksudkan dalam Pasal 9 ayat (3) PKPU No 17 Tahun 2013 :” Dana Kampanye yang

berbentuk jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi pelayanan/pekerjaan yang

dilakukan calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota maupun pihak lain

yang manfaatnya dinikmati oleh Peserta Pemilu yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan

harga pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima”. Namun jika dilihat dari laporan

dana awal kampanye parpol, tidak ditemukan klasifikasi barang dan keterangan akan nilai

harga pasarnya. (lihat lampiran)

Selain yang diatur dalam Pasal 9 ayat (2) dan (3) PKPU No. 17 Tahun 2013 terkait jenis

sumbangan, ditentukan pula Pada pasal 129 ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2013

terhadap sumber dana kampanye pemilu. Dalam Pasal tersebut dikatakan sebagai berikut:

“Dana Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari:

a. partai politik;

b. calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dari partai politik yang

bersangkutan; dan

c. sumbangan yang sah menurut hukum dari pihak lain.”

Pasal tersebut memberi peluang bagi peserta pemilu untuk mendapatkan dana bagi kampanye

pemilu tidak hanya bersumber dari Partai Politik dan calon legislatif, melainkan juga

sumbangan dari pihak ketiga dalam hal ini perseorangan, kelompok dan perusahaan dan/atau

badan usaha nonpemerintah. Namun dengan berbagai persyaratan yang telah diatur oleh

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berikut saya kutip Pasal yang mengatur tentang

hal tersebut:

Pasal 19

(1) Peserta Pemilu wajib mencatat dan melaporkan besaran sumbangan yang diterima dari pihak

lain.

(2) Informasi yang wajib disampaikan untuk sumbangan yang bersumber dari perseorangan,

mencakup:

a. nama;

b. tempat/tanggal lahir dan umur;

c. alamat penyumbang;

d. jumlah sumbangan;

e. asal perolehan dana;

f. Nomor Pokok Wajib Pajak;

g. pekerjaan;

Page 5: Kajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntb

h. alamat pekerjaan; dan

i. pernyataan penyumbang bahwa :

1) penyumbang tidak menunggak pajak;

2) penyumbang tidak dalam keadaan pailit berdasarkan putusan pengadilan;

3) dana tidak berasal dari tindak pidana;

4) sumbangan bersifat tidak mengikat.

(3) Informasi yang wajib disampaikan untuk sumbangan yang bersumber dari kelompok,

mencakup:

a. nama kelompok;

b. alamat kelompok;

c. jumlah sumbangan;

d. asal perolehan dana;

e. Nomor Pokok Wajib Pajak kelompok atau pimpinan kelompok, apabila ada;

f. nama dan alamat pimpinan kelompok;

g. keterangan tentang status badan hukum; dan

h. pernyataan penyumbang bahwa :

1) penyumbang tidak menunggak pajak;

2) penyumbang tidak dalam keadaan pailit berdasarkan putusan pengadilan;

3) dana tidak berasal dari tindak pidana; sumbangan bersifat tidak mengikat.

(4) Informasi yang wajib disampaikan untuk sumbangan yang bersumber dari perusahaan

dan/atau badan usaha nonpemerintah, mencakup:

a. nama perusahaan;

b. alamat perusahaan;

c. jumlah sumbangan;

d. asal perolehan dana;

e. Nomor Pokok Wajib Pajak perusahaan;

f. nama dan alamat direksi;

g. nama pemegang saham mayoritas;

h. keterangan tentang status badan hukum; dan

i. pernyataan penyumbang bahwa:

1) penyumbang tidak menunggak pajak;

2) penyumbang tidak dalam keadaan pailit berdasarkan putusan pengadilan;

3) dana tidak berasal dari tindak pidana;

4) sumbangan bersifat tidak mengikat.

Membaca pasal diatas, sangat rigit mengatur tentang kewajiban yang harus dilakukan oleh

partai terhadap laporan yang diberikan kepada KPUD. Namun ternyata hal tersebut tidak

dilakukan sama sekali. (lihat lampiran)

Patut disayangkan pula ternyata KPUD Provinsi NTB sebagai lembaga penyelenggara

pemilihan umum di NTB juga tidak mematuhi apa yang mereka atur sendiri dalam PKPU No.

23 Tahun 2013 yakni terhadap kewajibannya untuk mengumumkan hasil laporan penerimaan

sumbangan partai kepada masyarakat sebagaimana yang dimaksud Pasal 22 ayat (1): “KPU,

KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota mengumumkan laporan penerimaan sumbangan kepada

Page 6: Kajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntb

Partai Politik Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) kepada

masyarakat umum.” Adapun medium pengumumannya secara tegas disebutkan dalam Pasal 23

ayat (2) yang berbunyi: “Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

dilakukan melalui papan pengumuman dan/atau website KPU, KPU Provinsi dan KPU

Kabupaten/Kota paling lambat 3 (tiga) hari setelah menerima laporan dari Pengurus Partai

Politik Peserta Pemilu dan Calon Anggota DPD”.

2. Kecenderungan Sumber Dana Kampanye Pemilu Partai Politik

a. Catatan Umum

3,51%

96,23%

0,01% 0,26%0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

120,00%

parpol caleg s. perseorangan

s. kelompok

Jumlah sumbangan dana kampanye partai politik berdasarkan Sumber

Grafik di atas menggambarkan penerimaan dana kampanye didominasi oleh setoran dari Caleg

sendiri sebesar Rp. 23, 616 miliar (96,23 %), sangat jauh dari setoran parpol yang hanya

berkontribusi sekitar Rp. 860, 648 juta (3,51 %). Sementara sumbangan dari pihak lain, tercatat

sumbangan perseorangan hanya Rp. 2 juta (0,01 %), sumbangan kelompok Rp. 63 juta (0,26%), dan

dari Badan Usaha NIHIL.

Sumbangan caleg yang mencapai 96,23 % tersebut, didominasi oleh caleg Partai PAN sebesar Rp.

4.445.500.000,00 atau 18,8% dari total sumbangan caleg. Sedangkan sumbangan parpol didominasi

oleh Partai Rp. 769.625.000 (89,4%). sumbangan perseorangan tercatat hanya ada Partai Golkar

sedangkan sumbangan kelompok yaitu PKS sebesar Rp. 31,5 juta dan PPP sebanyak 31,5 juta.

Page 7: Kajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntb

61%

38%

1%0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

uang barang jasa

Total sumbangan dana kampanye berdasarkan jenis sumbangan

Grafik di atas menggambarkan sumbangan dana kampanye berdasarkan jenis sumbangan

didominasi oleh sumbangan yang berupa uang, yakni sebesar Rp. 19.086.530.114 (61%).

Sedangkan PAN menjadi partai yang dominan sembangan dalam bentuk uang yakni Rp.

4.446.500.000 (23,3%).

Adapun sumbangan dalam bentuk barang didominasi oleh PKB senilai Rp. 1.305.212.600 (24,5%)

dan sumbangan dalam bentuk jasa tercatat hanya PKB dengan nilai Rp. 122.985.000

b. Catatan Khusus Masing-masing Partai

Partai Nasional Demokrat (Nasdem)

No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 1.000.000 768.625.000 769.625.000 2 caleg 3 Perseorangan 4 kelompok 5 Badan usaha Total 769.625.000

Catatan:

a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye

b) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan

apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat

sumbangan itu diterima atau tidak.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 2 Caleg 1.305.212.600 122.985.000 1.428.197.600

Page 8: Kajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntb

3 Perseorangan 4 Kelompok 5 Badan usaha Total 1.428.197.600

Catatan:

a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye

b) Tidak menyertakan identitas caleg penyumbang

c) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan

apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat

sumbangan itu diterima atau tidak.

d) Ketegori kuantifikasi jasa untuk caleg yang sangat besar. Perlu dipertanyakan apakah

semua jasa kandidat telah dihitung sesuai dengan pasar wajar, atau sekedar ingin tidak

diikutkan di dalam rekening khusus dana kampanye partai politik.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 18.648.000 18.648.000 2 caleg 40.000.000 40.000.000 3 Perseorangan 4 Kelompok 31.500.000 31.500.000 5 Badan usaha Total 90.148.000

Catatan:

a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye

b) Tidak menyertakan identitas caleg

c) Tidak menyertakan informasi wajib kelompok penyumbang

d) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan

apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat

sumbangan itu diterima atau tidak.

PDI Perjuangan

No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 9.875.302 9.875.302 2 caleg 807.128.552 807.128.552 3 Perseorangan 4 kelompok 5 Badan usaha Total 817.003.854

Catatan:

a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye

b) Tidak menyertakan identitas kandidat

Page 9: Kajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntb

Partai Golkar

No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 2 Caleg 2.368.890.000 2.368.890.000 3 Perseorangan 2.000.000 2.000.000 4 kelompok 5 Badan usaha Total 2.370.890.000

Catatan:

a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye

b) Tidak mencantumkan informasi wajib dari penyumbang perseorangan

c) Tidak menyertakan identitas kandidat

Partai Gerindra

No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 2 Caleg 3.951.363.550 3.951.363.550 3 Perseorangan 4 kelompok 5 Badan usaha Total 3.951.363.550

Catatan:

a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye

b) Tidak menyertakan identitas kandidat

Partai Demokrat

No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 500.000 500.000 2 Caleg 1.774.475.000 1.774.475.000 3 Perseorangan 4 kelompok 5 Badan usaha Total 1.774.975.000

Catatan:

a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye

b) Tidak menyertakan identitas caleg

Partai Amanat Nasional (PAN)

No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 1.000.000 1.000.000

Page 10: Kajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntb

2 Caleg 4.445.500.000 4.445.500.000 3 Perseorangan 4 kelompok 5 Badan usaha Total 4.446.500.000

Catatan:

a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye

b) Tidak menyertakan identitas caleg

Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 1.000.000 38.000.000 39.000.000 2 Caleg 1.036.707.910 1.036.707.910 3 Perseorangan 4 kelompok 31.500.000 31.500.000 5 Badan usaha Total 1.107.207.910

Catatan:

a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye

b) Tidak menyertakan identitas caleg

c) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan

apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat

sumbangan itu diterima atau tidak.

d) Tidak menyertakan informasi wajib kelompok penyumbang

Partai Hanura

No Sumber sumbangan

Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket

1 Partai politik 10.000.000 12.000.000 22.000.000 2 Caleg 2.829.500.000 1.025.250.000 3.854.750.000 3 Perseorangan 4 Kelompok 5 Badan usaha Total 3.876.750.000

Catatan:

a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye

b) Tidak menyertakan identitas caleg

c) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan

apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat

sumbangan itu diterima atau tidak.

Page 11: Kajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntb

Partai Bulan Bintang (PBB)

No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 2 Caleg 1.261.815.000 1.261.815.000 3 Perseorangan 4 kelompok 5 Badan usaha Total 1.261.815.000

Catatan:

a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye

b) Tidak menyertakan identitas caleg

c) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan

apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat

sumbangan itu diterima atau tidak.

Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI)

No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 2 Caleg 1.788.941.800 858.526.400 2.647.468.200 3 Perseorangan 4 kelompok 5 Badan usaha Total 2.647.468.200

Catatan:

a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye

b) Tidak menyertakan identitas caleg

c) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan

apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat

sumbangan itu diterima atau tidak.

E. REKOMENDASI

Terkait dengan pelaporan tahap pertama dapat direkomendasikan sebagai berikut:

1. Partai politik untuk dapat memperbaiki laporannya sesuai dengan format yang ada dan

diserahkan kembali kepada KPU.

2. Kandidat Partai Politik untuk menyertakan laporan catatan sumbangan yang pengeluaran

ke KPUD dan dipublikasikan melalui papan pengumuman dan website KPUD atau sarana

lain yang dapat dijangkau oleh publik.

3. KPUD seharusnya menjadikan momentum pelaporan priodik 3 bulanan dana kampanye

partai sebagai upaya untuk menguji aspek kepatuhan peserta pemilu.

Page 12: Kajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntb

4. KPUD untuk secara tegas meminta partai politik memperbaiki laporan awal dana

kampanyenya dan disertai kelengkapan laporan sesuai dengan Undang-undang dan

Peraturan KPU.

5. Bawaslu seharusnya mulai melakukan pengawasan akan potensi dana-dana yang dilarang

sebagai sumber dana kampanye peserta pemilu

6. Publik memilih untuk memantau kebenaran laporan yang disampaikan oleh Partai Politik

sekaligus menilai partai mana yang dipandang baik dari sisi akuntabilitas keuangan

kampanye.