kajian kenyamanan ruang kelas små

download kajian kenyamanan ruang kelas små

of 178

Transcript of kajian kenyamanan ruang kelas små

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    1/178

    TESIS

    TINGKAT KENYAMANAN LINGKUNGAN BELAJAR

    SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI

    DI KOTA DENPASAR

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    2/178

    TESIS

    TINGKAT KENYAMANAN LINGKUNGAN BELAJARSEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI

    DI KOTA DENPASAR

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    3/178

    TINGKAT KENYAMANAN LINGKUNGAN BELAJAR

    SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI

    DI KOTA DENPASAR

    Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister,

    Program Studi Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana Universitas Udayana

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    4/178

    LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

    TESIS INI TELAH DISETUJUIPADA TANGGAL 5 AGUSTUS 2015

    Pembimbing I,

    Prof. Ir. I Wayan Arthana, MS, Ph.D NIP. 196007281986091001

    Pembimbing II,

    Prof. Dr. Ir. I Wayan Suarna, MS

     NIP. 195905191986011001

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    5/178

    PENETAPAN PANITIA PENGUJI

    Tesis iniTelah Diuji dan Dinilai Oleh Panitia Penguji pada

    Program Pascasarjana Universitas Udayana

     pada Tanggal 30 Juli 2015

    Berdasarkan SK Rektor UniversitasUdayana

     No : 2234/UN.144/HK/2015

    Tanggal : 27 Juli 2015

    Panitia Penguji Tesis adalah:

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    6/178

    SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

     Nama : Ni Luh Gede Ambarawati

     NIM : 1391261016

    Program Studi : Magister Ilmu Lingkungan

    Judul Tesis : Tingkat Kenyamanan Lingkungan Sekolah Menengah

    Atas (SMA) Negeri di Kota Denpasar.

    D i i t k b h k il i h T i i i b b l i t

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    7/178

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Puji Syukur Penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Waca /

    Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugrah- Nya Tesis yang berjudul “ Tingkat

    Kenyamanan Lingkungan Belajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di KotaDenpasar “ dapat diselesaikan. 

    Dalam penyususnan Tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,

    Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

    1.  Bapak Prof. Ir. I Wayan Arthana, MS, PhD selaku Pembimbing Iyang dengan

     penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan dan saran

    dalam menyelesaikan tesis ini.

    2. 

    Bapak Prof. Dr. Ir. I Wayan Suarna, MS selaku Pembimbing II yang juga

    dengan penuh perhatian dan kesabaran memberikan bimbingan dan saran

    kepada penulis.

    3.  Bapak Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS selaku pembahas yang telah

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    8/178

    Penulis menyadari sepenuhnya atas ketidaksempurnaan dalam penulisan

     penelitian tesis ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

     bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penelitian tesis ini.

    Denpasar, 1 Juli 2015.

    Penulis.

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    9/178

    ABSTRACT

    THE COMFORT LEVEL OF STATE

    SENIOR HIGH SCHOOLLEARNING ENVIRONMENT

    IN DENPASAR CITY

    A healthy andcomfortable school environmentis necessary,besidessupporting the

    learning process, it can also improve student achievement. Noiseisdisturbingin

    the learning process, as well as theavailability offacilities and infrastructure will

    greatly affectthe comfort ofthe studentsinthe school. The purpose ofthis research

    is to determinethe comfort level ofstate senior highschoolstudyinthe city of

    Denpasarin termsofnoise levels, the availability andmanagement ofschool

    facilities and infrastructure and student perception against school envirumental

    level. The research methodused isdescriptivequantitativemethod. The locationof

    the research wasconductedin 8 State Senior High Schoolinthe city of Denpasar.Measurements ofnoise levelsateach schoolis capturedfromninesample

     pointsbyusing asound level meterand surveyof schoolfacilities and

    infrastructurethat are environmentally friendly. The comfort level of public high

    school learning environment in the city of Denpasar based on the level of noise

    has exceeded the qualty standard 55 dB, with the highest noise in the school yard

    of 73,0 dB, which motor vechicles as the main caused. Temperature and

    humidity do not affect the level of comfort, because they already meet the

    t d d Li hti f l i i ht bli hi h h l i th it f

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    10/178

    ABSTRAK

    TINGKAT KENYAMANAN LINGKUNGAN BELAJAR

    SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI

    DI KOTA DENPASAR

    Lingkungan sekolah yang sehat dan nyaman sangat diperlukan, selain dapat

    mendukung proses pembelajaran, juga dapat meningkatkan prestasi belajar

    siswa.Kebisingan merupakan hal yang mengganggu dalam proses belajar

    mengajar demikian pula dengan sarana dan prasarana yang tersedia sangat

    mempengaruhi kenyamanan siswa di sekolah.Tujuan penelitian ini untuk

    mengetahui tingkat kenyamanan lingkungan belajar Sekolah Menengah Atas

    (SMA) Negeri di Kota Denpasar ditinjau dari tingkat Kebisingan, ketersediaan

     pengelolaan sarana prasaranaserta persepsi siswa terhadap tingkat kenyamanan

    lingkungan sekolah. Metode Penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatifdeskriptif. Lokasi Penelitian di delapan SMAN di Kota Denpasar. Pengukuran

    tingkat kebisingan di masing-masingsekolah dengan mengambil sembilan titik

    sampel dengan menggunakan alat Sound Level Meter serta survei sarana dan

     prasarana sekolah yang ramah lingkungan.Tingkat kenyamanan lingkungan

     belajar SMA Negeri di Kota Denpasar berdasarkan tingkat kebisingan telah

    melebihi baku mutu 55 dB, dengan kebisingan tertinggi di halaman sekolah

    sebesar 73,0 dB dengan penyebab utamanya adalah kendaraan bermotor. Suhu

    d k l b b d tid k b h t h d ti k t k k

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    11/178

    RINGKASAN

    Perkembangan aktivitas masyarakat perkotaan dalam berbagai kegiatan disektor

    kehidupan seperti pemukiman, transportasi,industri dan berbagai sektor

     pendukung lainnya merupakan kegiatan yang potensial dapat mengubah kualitas

    lingkungan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kenyamanan lingkungan

    kawasan pendidikan (sekolah) yang berlokasi di kota-kota besar seperti Kota

    Denpasar. Pemilihan lokasi sekolah pada awalnya didasarkan atas pertimbangan

    strategis sehingga sekolah berada pada jalur trasportasi utama kota atau dipinggir

     jalan besar yang menguntungkan bagi sekolah karena lokasi sekolah mudah

    dicapai oleh siswa.Namun seiring dengan perkembangan kota dan meningkatnya

    kebutuhan trasportasi, lokasi sekolah dinilai tidak strategis lagi dengan

    kenyamanan belajar siswa di sekolah. Lingkungan sekolah yang sehat dan nyaman

    sangat diperlukan, selain dapat mendukung proses pembelajaran, juga dapat

    meningkatkan prestasi belajar siswa.Kebisingan merupakan hal yang mengganggudalam proses belajar mengajar demikian pula dengan sarana dan prasarana yang

    tersedia sangat mempengaruhi kenyamanan siswa di sekolah.

    Jenis Penelitian ini dengan menggunakan metode kuantitatif

    deskriptif.Pengambilan sampel dilakukan di delapan SMAN di Kota Denpasar.

    Pengukuran tingkat kebisingan di masing-masingsekolah dengan mengambil

    sembilan titik sampel antara lain : tiga sampel di halaman sekolah saat siswa

    datang sekolah, saat siswa istirahat dan saat siswa pulang sekolah sesuai jadwal

    i i k l hd l d k l d k

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    12/178

      xi

    mempunyai tempat parkir khusus sehingga siswa parkir di depan ruang kelas.

    Hampir semua areal sekolah ada motor yang parkir.

    Berdasarkan survei sarana dan prasarana yang dlakukan pada delapan SMA

     Negeri di Kota Denpasar di peroleh hasil SMA Negeri 3 Denpasar mendapat nilai

    tertinggi dengan kategori sangat nyaman karena sarana dan prasarana yang ada

    di sekolah rata-rata ketersediaannya sangat baik. SMA Negeri 6 Denpasar

    mendapat nilai terendah diantara sekolah lain tetapi masih kategori nyaman, dari

    delapan sekolah hanya SMA Negeri 6 Denpasar yang belum menggunakan kipas

    angin ataupun AC.Hasil pengukuran di SMA Negeri 2 Denpasar suhunya tertinggi

    dari sekolah lain karena saat melakukan pengukuran pada tanggal 6 Maret 2015

     pukul 08.45 - 09.25 wita cuaca cerah dan sinar matahari terang sehingga suhu

    rata-rata 28,600 C, sedangkan suhu terendah di SMA Negeri 4 Denpasar yaitu

    23,500 C karena ruang kelas menggunakan AC sebanyak dua buah dengan

    kekuatan 1 PK. Kelembaban tertinggi pada SMA Negeri 5 Denpasar 84,48 %.

    Kerapatan vegetasi di areal SMAN 5 Denpasar mengakibatkan banyaknya tutupanlahan sehingga sinar matahari tidak sampai pada muka tanah meskipun

     pengukuran dilakukan pukul 11.00-11.30 wita sehingga kelembaban meningkat.

    Pencahayaan tertinggi di ruang kelas yaitu pada SMA Negeri 8 Denpasar dengan

    rata-rata 597,0 lux, karena ruang kelas rata-rata disebelah kanan dan kirinya

    adalah halaman sekolah. Sedangkan pencahayaan terendah pada SMA Negeri 2

    Denpasar yaitu190,4 lux.

    Berdasarkan persepsi siswa di sekolah yang dipandang paling nyaman dari

    d l SMAN di K t D d l h SMAN 3 D b 62 85%

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    13/178

    DAFTAR ISI

    Halaman

    SAMPUL DALAM ................................................................................................ i

    PRASYARAT GELAR ......................................................................................... ii

    LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. iii

    PENETAPAN PANITIA PENGUJI ..................................................................... vi

    SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................................... v

    UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................vi

    ABSTRACT ........................................................................................................ viii

    ABSTRAK ............................................................................................................ ix

    RINGKASAN ........................................................................................................ x

    DAFTAR ISI ii

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    14/178

    2.1.2. Ruang Lingkup Lingkungan Sekolah ..........................................7

    2.1.3. Lingkungan PekaranganSekolah yang Nyaman ……….……..... 7

    2.2. Syarat-Syarat Lingkungan Sekolah yang Sehat ..................................... 7

    2.2.1. Lapangan Bermain ....…..............………………………..….…..7

    2.2.2. Pepohonan Rindang ……..……............……………...……........ 8

    2.2.3. Sistem Sanitasi dan Sumur Resapan Air ...........……………….. 8

    2.2.4. Tempat Pembuangan Sampah …………………...........…....…. 9

    2.2.5.Lingkungan sekitar sekolah yang mendukung ……….................9

    2.2.6. Bangunan sekolah yang kokoh dan sehat ……………................ 9

    2.3. Ruang Terbuka Hijau (RTH) ................................................................10

    2.4. Tingkat Kenyamanan Belajar .…………………………………..……10

    2 4 1 P ti B l j 11

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    15/178

    BAB III KERANGKA BERFIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS ……….…….18

    3.1.Kerangka Berfikir ……………………………………...………...….. 18

    3.2. Kerangka Konsep Penelitian ……………………………….…………20

    3.3.Hipotesis …………………..…………………..…………………….21

    BAB IV METODE PENELITIAN ……………………………………………. 22

    4.1. Rancangan Penelitian ……………………………………………...... .22

    4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………………... 23

    4.3. Penentuan Sumber Data ……………………………………………... 24

    4.3.1. Populasi dan Sampel Penelitian ………………………………. 24

    4.3.2. Sumber Data ………………………………………………….. 25

    4.3.2.1. Data Primer ……………………………………………25

    4 3 2 2 D t S k d 25

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    16/178

    5.1.1. Di halaman SMAN 1 Denpasar ................................................. 32

    5.1.2. Di ruang kelas SMAN 1 Denpasar ........................................... 32

    5.1.3. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 1 Denpasar ............ 33

    5.2. Hasil Pengukuran Kebisingan dan Survei SMAN 2 Denpasar ............ 35

    5.2.1. Di halaman SMAN 2 Denpasar ................................................. 35

    5.2.2. Di ruang kelas SMAN 2 Denpasar ............................................ 36

    5.2.3. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 2 Denpasar ........... 37

    5.3. Hasil Pengukuran Kebisingan dan Survei SMAN 3 Denpasar ............ 38

    5.3.1. Di halaman sekolah SMAN 3 Denpasar .................................... 38

    5.3.2. Di ruang kelas SMAN 3 Denpasar ............................................ 39

    5.3.3. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 3 Denpasar ............ 40

    5 4 H il P k K bi i d S i SMAN 4 D 41

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    17/178

    5.7. Hasil Pengukuran Kebisingan dan Survei SMAN 7 Denpasar ........... 51

    5.7.1. Di halaman sekolah SMAN 7 Denpasar ................................... 51

    5.7.2. Di ruang kelas SMAN 7 Denpasar ........................................... 52

    5.7.3. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 7 Denpasar ........... 53

    5.8. Hasil Pengukuran Kebisingan dan Survei SMAN 8 Denpasar ............ 54

    5.8.1. Di halaman sekolah SMAN 8 Denpasar .................................... 54

    5.8.2. Di ruang kelas SMAN 8 Denpasar .............................................55

    5.8.3. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 8 Denpasar ............ 56

    5.9. Rangkuman Hasil Pengukuran Kebisingan ....................................... 57

    5.10. Rekapitulasi Hasil Survei Sarana dan Prasarana .............................. 58

    5.11. Rekapitulasi Hasil Kuesioner siswa SMAN di Kota Denpasar ........ 61

    BAB VI PEMBAHASAN 63

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    18/178

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    2.1. Baku Mutu Kebisingan ................................................................................ 17

    5.1. TingkatKebisingan di Halaman SMAN 1 Denpasar ................................... 32

    5.2. Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 1 Denpasar ................................ 33

    5.3. Jenis-jenis Tanaman Peneduh di SMAN 1 Denpasar .................................. 34

    5.4. Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan SMAN 1 Dps ...... 35

    5.5.Tingkat Kebisingan di Halaman SMAN 2 Denpasar ..................................... 35

    5.6. Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 2 Denpasar ................................ 36

    5.7. Jenis-jenis Tanaman Peneduh di SMAN 2 Denpasar .................................. 37

    5.8. Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan SMAN 2 Dps ....... 38

    5 9 Ti k K bi i di H l SMAN 3 D 38

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    19/178

    5.21. TingkatKebisingan di Halaman SMAN 6 Denpasar ...................................48

    5.22. Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 6 Denpasar .............................. 49

    5.23. Jenis-jenis Tanaman Peneduh di SMAN 6 Denpasar ................................ 50

    5.24. Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan PencahayaanSMAN 6 Dps ...... 51

    5.25. TingkatKebisingan di Halaman SMAN 7 Denpasar .................................. 51

    5.26. Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 7 Denpasar .............................. 52

    5.27. Jenis-jenis Tanaman Peneduh di SMAN 7 Denpasar ............................... 53

    5.28. Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan SMAN 7 Dps ..... 54

    5.29. TingkatKebisingan di Halaman SMAN 8 Denpasar................................... 55

    5.30. Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 8 Denpasar .............................. 55

    5.31. Jenis-jenis Tanaman Peneduh di SMAN 8 Denpasar ............................... 56

    5 32 H il P k S h K l b b d P h SMAN 8 D 57

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    20/178

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    3.2. Diagram Alir Konsep Penelitian ................................................................... 20

    4.1. Bagan Alir Tahapan Penelitian .................................................................... 22

    4.2. Peta Lokasi Penelitian .................................................................................. 23

    5.1. Skema Titik Sampel Pengukuran pada ruang kelas ..................................... 29

    6.1. Grafik Hasil Pengukuran Kebisingan di semua sekolah .............................. 63

    6.2. Grafik Hasil Survei Sarana dan Prasarana di semua sekolah ...................... 65

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    21/178

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Halaman

    1.  Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN I Denpasar ................................. 77

    2.  Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 2 Denpasar...................................84

    3.  Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 3 Denpasar ................................. 91

    4.  Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 4 Denpasar ................................. 98

    5.  Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 5 Denpasar................................ 105

    6. 

    Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 6 Denpasar................................ 112

    7.  Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 7 Denpasar................................ 119

    8.  Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 8 Denpasar................................ 126

    9.  Peta Lokasi Penelitian.................................................................................... 133

    10 Al l P li i 137

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    22/178

    22. Fotokolam ikan dan tong sampah yang tidak terawat ................................ 150

    23. Hasil Rekapitulasi Kuesioner SMAN di Kota Denpasar ........................... 151

    24.  Hasil Pengukuran iklim kerja ruangan kelas ............................................... 155

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    23/178

     xxii

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    24/178

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.  Latar Belakang.

    Perkembangan aktivitas masyarakat perkotaan dalam berbagai kegiatan

    disektor kehidupan seperti pemukiman, transportasi, industri dan berbagai sektor

     pendukung lainnya merupakan kegiatan yang potensial dapat mengubah kualitas

    lingkungan. Semakin besar aktivitas perkotaan maka makin besar beban

     pencemaran udara yang dilepaskan ke atmosfer perkotaan. Hal ini sangat

     berpengaruh terhadap kenyamanan lingkungan kawasan pendidikan (sekolah)

    yang berlokasi di kota-kota besar seperti Kota Denpasar. Pemilihan lokasi

    sekolah pada awalnya didasarkan atas pertimbangan strategis sehingga sekolah

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    25/178

      2

    lintas di jalan, aktivitas di sekitar sekolah, suara dari kelas sebelah, dan bising

    dari mesin penyejuk udara. Kedua adalah waktu dengung yang rendah. Waktu

    dengung adalah ukuran yang menunjukkan seberapa cepat suara akan

    menghilang. Semakin tinggi waktu dengung akan semakin lama suara itu

     bertahan di dalam ruangan. Belajar tidak dipengaruhi oleh faktor   internal saja,

    tetapi juga dipengaruhi oleh faktor   eksternal, yaitu kondisi lingkungan

    sekitarnya. Kebisingan merupakan hal yang mengganggu dalam proses belajar

    mengajar, pada intensitas yang lama dan tingkat tertentu dapat berbahaya bagi

    kesehatan. Sumber kebisingan di dalam kelas terjadi karena aktivitas kelas dan

     pengaruh kebisingan yang terjadi di luar kelas misalnya dari trasportasi, industri,

     pepohonan dan manusia, sebagai tambahan tetesan hujan di atas atap juga

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    26/178

      3

     jumlah penduduk membuat kebutuhan akan pembangunan perumahan, gedung-

    gedung perkantoran dan gedung-gedung sekolah semakin meningkat. Secara

    fisik, kantor ataupun sekolah adalah suatu ruangan atau bagian dari suatu

     bangunan tempat melaksanakan aktivitas pekerjaan baik itu bekerja ataupun

     belajar. Tata ruang kantor dan ruang sekolah merupakan salah satu hal penting

    karena terdapat suatu sistem yang membutuhkan keseimbangan dari tiga aspek

    yaitu manusia, alat dan lingkungan ruangan. Salah satu faktor kenyamanan

     proses belajar mengajar ditentukan oleh keadaan lingkungan tempat dimana

     proses tersebut dilakukan. Temperatur dan kelembaban ruangan belajar dinilai

    sangat mempengaruhi kelancaran proses tersebut. Temperatur yang terlalu panas

    atau dingin dan tingkat kelembaban yang tinggi atau rendah dapat menyebabkan

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    27/178

      4

     belajar sekolah. Berdasarkan hal di atas, maka penelitian ini penting dilakukan

    untuk mengetahui tingkat kenyamanan siswa dalam mengikuti pembelajaran di

    sekolah.

    1.2.  Rumusan Masalah

    Dari latar belakang di atas dirumuskan masalah yaitu :  

    Bagaimana tingkat kenyamanan lingkungan belajar Sekolah Menengah Atas

    (SMA) Negeri di Kota Denpasar ditinjau dari tingkat kebisingan, ketersediaan

    dan pengelolaan sarana prasarana serta persepsi siswa terhadap tingkat

    kenyamanan lingkungan sekolah ?

    1.3.  Tujuan

    Penelitian ini bertujuan untuk :

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    28/178

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Lingkungan Sekolah

    2.1.1. Pengertian Lingkungan Sekolah

    Berdasarkan UU RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

    Pengelolaan Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa Lingkungan hidup adalah

    kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup, termasuk

    manusia dan perilaku, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan

     perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lain. Lingkungan

    sekolah terdiri dari dua kata yaitu, lingkungan dan sekolah. Menurut Darajat

    (2008) lingkungan adalah segala sesuatu yang tampak dan terdapat dalam alam

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    29/178

      6

     pembentukan moral dan karakter anak agar menjadi individu yang lebih

     berkualitas.

    Sekolah merupakan sarana yang sengaja dirancang untuk melaksanakan

     pendidikan, seperti yang dikemukakan bahwa karena kemajuan zaman keluarga

    tidak mungkin lagi memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi generasi muda

    terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin maju masyarakat semakin

     penting peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk

    kedalam proses pembangunan masyarakat itu. Oleh karena itu sekolah sebagai

     pusat pendidikan mampu melaksanakan fungsi pendidikan secara optimal yaitu

    mengembangkan kemampuan meningkatkan mutu kehidupan dan martabat

     bangsa Indonesia (Ericson, 2013) dalam (Rahmawati, 2014).

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    30/178

      7

    2.1.2. Ruang Lingkup Lingkungan Sekolah

    (Hasbullah, 2006) menjelaskan bahwa ruang lingkup sekolah adalah :

    a. Lingkungan fisik sekolah : bangunan sekolah, sarana dan prasarana sekolah,

    keadaan geografis di sekitar sekolah.

     b. Lingkungan budaya sekolah : intrakurikuler dan ekstrakurikuler.

    c. Lingkungan sosial sekolah : kelompok belajar siswa, ekstrakurikuler dan

    intrakurikuler, proses belajar mengajar di dalam kelas.

    2.1.3. Lingkungan Pekarangan Sekolah yang Nyaman

    Suasana yang nyaman dan menyenangkan pada umumnya dapat bersumber

    dari lingkungan fisik sekolah. Lingkungan fisik sekolah yang bersih, sejuk dan

    asri serta jauh dari kebisingan. Kondisi lingkungan sekolah yang ditata dengan

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    31/178

      8

    ketangkasan dan pendidikan jasmani. Selain itu lapangan bermain juga dapat

    digunakan untuk kegiatan bermain siswa, kegiatan upacara/apel pagi, dan

    kegiatan perayaan/pentas seni yang memerlukan tempat yang luas.

    2.2.2. Pepohonan rindang

    Oksigen adalah salah satu pendukung kecerdasan anak. Kadar oksigen yang

    sedikit pada manusia akan menyebabkan suplai darah ke otak menjadi lambat.

    Karena itulah dibutuhkan banyaknya pohon rindang di lingkungan pekarangan

    sekolah dan lingkungan sekitar sekolah. Vegetasi atau komunitas tumbuhan

    yang tersedia dialam merupakan solusi yang paling menjanjikan untuk

    mengatasi pencemaran udara. Semua tumbuhan hijau akan mengubah gas CO2

    menjadi O2 melalui proses fotosintesis, pemilihan jenis tanaman penghijauan

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    32/178

      9

    2.2.4. Tempat pembuangan sampah

    Azizah (2013) juga menyebutkan bahwa sampah adalah salah satu musuh

    utama yang mempengaruhi kemajuan suatu peradaban. Terbukti dari kesadaran

     penduduk-penduduk di negara maju yang sadar untuk tidak membuang sampah

    sembarangan. Caranya adalah dengan menyediakan tempat pembuangan sampah

     berupa tong-tong sampah dan tempat pengumpulan sampah akhir di sekolah dan

    memberikan contoh kepada siswa untuk selalu membuang sampah pada

    tempatnya.

    2.2.5. Lingkungan sekitar sekolah yang mendukung.

    Sekolah yang letaknya berdekatan dengan tempat pembuangan sampah atau

    sungai yang tercemar sampah sehingga menimbulkan ketidak nyamanan akibat

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    33/178

      10

    2.3. Ruang Terbuka Hijau (RTH)

    Ruang terbuka hijau sebagai peneduh yang akan menciptakan kenyamanan

    karena unsure vegetasi berupa pohon misalnya dapat memodifikasi iklim mikro

    yaitu penurunan suhu dan peningkatan kelembaban udara (Nussanti dan Elly IS,

    2013). Untuk upaya rehabilitasi RTH harus diperhatikan jenis dan keragaman

    vegetasi yang ditanam disarankan untuk memprioritaskan pohon-pohon yang

    memiliki daya dukung terhadap pengurangan polusi udara, terdapat lima jenis

     pohon yang biasa mengurangi polusi udara sekitar 47  –   60%. Pohon dimaksud

    antara lain adalah pohon felicium ( Filicium decipiens) atau kerai payung,

    mahoni (Swientenia mahagoni), kenari (canarium commune), salam (Syzygium

     polyanthum), dan anting-anting ( Elaeocapus grandiforus), sementara itu jenis

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    34/178

      11

    relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan

    (Slameto, 2003). Tingkat kenyamanan belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa

    faktor salah satunya adalah kondisi termal ruang.

    2.4.1. Pengertian Belajar

    Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu yang relative

    menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Perubahan

    yang terjadi setelah seseorang melakukan kegiatan belajar dapat berupa

     pengertian atau pengetahuan, keterampilan atau sikap. Belajar merupakan

     peristiwa yang disengaja atau terjadi secara sadar. Juga disertai dengan tindakan-

    tindakan mental, seperti berfikir, berimajinasi, artinya orang yang terlihat pada

     peristiwa belajar pada akhirnya menyadari bahwa ia telah mempelajari sesuatu.

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    35/178

      12

    sekaligus, lalu diolah oleh otak. Kemudian otak akan memberikan penilaian

    relative apakah kondisi itu nyaman atau tidak. Ketidaknyamanan disatu faktor

    dapat ditutupi oleh faktor lain (Satwiko, 2009:21-22) dalam Mavalino, (2013).

    2.4.3. Kenyaman Termal

    Kenyamanan termal adalah suatu kondisi termal yang dirasakan oleh

    manusia yang dikondusikan oleh lingkungan dan benda-benda disekitar

    arsitekturnya. Kenyamanan termal dalam suatu ruangan tergantung dari banyak

    hal termasuk kebudayaan dan adat istiadat manusia masing-masing terhadap

    suhu, kelembaban, dan iklim. Selain itu bau dan pencemaran udara, radiasi alam

    dan buatan serta bahan bangunan warna dan pencahayaan ikut mempengaruhi

    kenyamanan secara fisik maupun fisikologis (Frick, 2008:74) dalam Mavalino

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    36/178

      13

    Kepmenkes RI Nomor : 1405/MENKES/SK/X/2002, Kesehatan Lingkungan

    Kerja Perkantoran yaitu suhu 18-28 0C. Suhu udara diukur dengan thermometer

     bola kering yang diletakkan 120 cm di atas permukaan tanah. MRT adalah

    radiasi rata-rata dari permukaan-permukaan bidang yang mengelilingi seseorang

    hingga 66% (Frick, 2008:47) dalam Mavalino (2013).

    2.4.3.2. Kecepatan Angin (Pergerakan Udara)

    Angin adalah udara yang bergerak karena adanya gaya yang diakibatkan

    oleh perbedaan tekanan dan perbedaan suhu (Satwiko, 2009:5) dalam Mavalino

    (2013). Angin pada daerah iklim tropis lembab cenderung minim; biasanya

     berhembus agak kuat di siang hari atau pada musim pancaroba. Kenyamanan di

    daerah tropis lembab hanya dapat dicapai dengan bantuan aliran angin yang

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    37/178

      14

    2.4.3.3. Kelembaban Udara

    Kelembaban udara adalah kandungan uap air dalam udara. Biasanya

    kelembaban udara menjadi penting saat suhu udara mendekati atau melampaui

    ambang batas daerah kenyamanan termal dan kelembaban udara mencapai lebih

    dari 70% atau kurang dari 40% (Mangunwijaya, 1997:144). Kelembaban udara

    yang tinggi mengakibatkan sulit terjadinya penguapan dipermukaan kulit

    sehingga mekanisme pelepasan panas bisa terganggu. Dalam pergerakan seperti

    itu pergerakan udara akan sangat membantu penguapan. Kelembaban yang

    tinggi dapat menyebabkan terjadinya ketidaknyamanan termal sehingga harus

    diimbangi dengan kecepatan angin yang cukup dan menerus. Persyaratan

    Kelembaban udara mengacu pada Kepmenkes RI Nomor :

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    38/178

      15

    2.4.4. 

    Pencahayaan

    Pencahayaan ruang sekolah terutama kelas, laboratorium dan perpustakaan

    harus mempunyai intensitas yang cukup dan merata sesuai dengan fungsinya.

    Persyaratan Pencahayaan di ruangan mengacu pada Kepmenkes RI Nomor :

    1405/MENKES/SK/X/2002, Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran yaitu

    intensitas di ruang kerja minimal 100 lux.

    2.5. Pengertian kebisingan

    Kebisingan adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan suatu

     bunyi yang intensitasnya tidak diinginkan, termasuk bunyi yang merupakan hasil

    samping dari kegiatan-kegiatan lain seperti kegiatan industri dan transportasi.

    Bunyi yang dianggap mengganggu, termasuk kegiatan bercakap-cakap dan

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    39/178

      16

    1. Kebisingan kontinyu ( steady state noise) adalah kebisingan yang fluktuasi

    intensitasnya tidak lebih dari 6 dB contohnya adalah suara yang ditimbulkan

    oleh kompresor, kipas angin, suara mesin-mesin gergaji sirkuler dan suara

    yang ditimbulkan oleh katup gas.

    2.  Impulsif Noise  adalah kebisingan dimana waktu yang diperlukan untuk

    mencapai puncaknya (peak intensity) tidak lebih dari 35 milidetik dan waktu

    yang dibutuhkan untuk penurunan intensitas sampai 20 dB dibawah

     puncaknya tidak lebih dari 500 milidetik. Contohnya adalah suara tembakan

    meriam.

    3.  Intermittent Noise  adalah kebisingan dimana suara mengeras kemudian

    melemah secara perlahan-lahan, Contohnya kebisingan yang ditimbulkan

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    40/178

      17

    Tabel 2.1

    Baku Mutu Tingkat Kebisingan Provinsi Bali.

    Peruntukan Kawasan/Lingkungan Kegiatan

    Tingkat

    Kebisingan

    (dB)

    A Peruntukan Kawasan

    1 Perumahan dan Pemukiman 55

    2 Perdagangan dan Jasa 70

    3 Perkantoran dan Perdagangan 65

    4 Ruang Terbuka Hijau 55

    5 Industri 70

    6 Pemerintahan dan Fasilitas Umum 60

    7 Rekreasi 70

    8 Khusus :

    - Pelabuhan Laut 70

    - Cagar Budaya 60

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    41/178

    BAB III

    KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

    3.1. Kerangka Berpikir

    Dengan semakin berkembangnya aktivitas masyarakat perkotaan di

    sektor kehidupan seperti makin bertambahnya pemukiman, padatnya trasportasi,

    dan berbagai kegiatan industri yang sangat potensial dapat mengubah kualitas

    lingkungan. Kota Denpasar merupakan kota yang telah mengalami penurunan

    kualitas udara dimana penyebab utamanya adalah kegiatan transportasi. Hal ini

     juga berpengaruh terhadap kawasan sekolah yang ada di Kota Denpasar. Hasil

     pemantauan kebisingan oleh Suarna, et al. (2012). Kawasan pendidikan sekolah

    yang berlokasi di tempat-tempat strategis di Kota Denpasar yaitu di SMA Negeri

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    42/178

      19

    kebisingan suatu kelas pasti mengganggu proses belajar. Hal ini akan

    menimbulkan kesulitan bagi siswa untuk mencerna informasi yang diperoleh.

    Selanjutnya dikatakan pula bahwa belajar dalam lingkungan bising akan lebih

    sulit bagi siswa untuk fokus dalam belajar.

    Adanya ketersediaan serta pengelolaan sarana dan prasarana pendukung yang

    memadai dan ramah lingkungan, dapat mendukung lingkungan sekolah yang

    sehat dan nyaman. Selain dapat mendukung proses pembelajaran, juga dapat

    meningkatkan prestasi belajar siswa dan diharapkan juga dapat membudayakan

     prilaku hidup bersih dan sehat, tidak hanya pada peserta didik, tetapi diharapkan

     juga dapat meluas pada keluarga dan masyarakat sekitar.

    Dengan melakukan penelitian ini akan dapat diketahui tingkat kenyamanan

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    43/178

      20

    3.2. Kerangka Konsep Penelitian

    Kebisingan Sarana dan prasarana

    sekolah

    Aktivitas

    sekolah

    Ketersediaan PengelolaanTransportasi

    Tingkat Kenyamanan Lingkungan

    Belajar Sekolah Menengah Atas

    (SMA) Negeri di Kota Denpasar.

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    44/178

      21

    yang kurang optimal. Semakin dekat sekolah dengan sumber bising dan sarana

     prasarana yang kurang mendukung maka akan menurunkan tingkat kenyamanan

    lingkungan belajar. Managemen sekolah yang kurang baik seperti penataan

    ruang kelas, ruang terbuka hijau yang sempit, toilet yang kotor dan jumlah yang

    kurang mencukupi dengan jumlah siswa, pengelolaan sampah yang kurang baik,

    akan mengakibatkan ketidaknyamanan lingkungan belajar di sekolah.

    3.3. Hipotesis Penelitian

    Tingkat kenyamanan lingkungan belajar SMA Negeri di Kota Denpasar

    semakin menurun dengan meningkatnya kebisingan dan belum optimalnya

    ketersediaan serta pengelolaan sarana dan prasarana lingkungan belajar yang

    ramah lingkungan. 

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    45/178

    BAB IV

    METODE PENELITIAN

    4.1. Rancangan Penelitian

    Jenis penelitian ini termasuk penelitian dengan metode kuantitatif deskriptif

    dengan rancangan tahapan penelitian pada Gambar 4.1.

    Persiapan

    Lokasi Penelitian di Delapan Lingkungan Belajar

    SMAN di Kota Denpasar.

    Penyediaan alat

    dan bahan

    Penelitian

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    46/178

      23

    4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Lokasi penelitian adalah lingkungan belajar SMA Negeri di Kota

    Denpasar. Waktu penelitian selama tiga bulan dimulai pada bulan Januari 2015

    s/d Maret 2015. Adapun lokasi penelitian di delapan SMA Negeri di Kota

    Denpasar (Gambar 4.2) .

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    47/178

      24

    4.3. Penentuan Sumber Data

    4.3.1. Populasi dan Sampel Penelitian

    Populasi dari penelitian ini adalah lingkungan belajar sekolah dan siswa dari

    delapan SMAN di Kota Denpasar yang merasakan dampak langsung dari tingkat

    kenyamann lingkungan belajar. Adapun alamat Sekolah Menengah Atas (SMA)

     Negeri di Kota Denpasar sebagai berikut :

    1.  SMA Negeri 1 Denpasar dengan alamat Jl. Kamboja No.4 Denpasar.

    2. 

    SMA Negeri 2 Denpasar dengan alamat Jl. Jend. Sudirman Denpasar.

    3.  SMA Negeri 3 Denpsar dengan alamat Jl. Nusa Indah No.20 X Denpasar.

    4.  SMA Negeri 4 Denpasar dengan alamat Jl. Gn Rinjani Monang-Maning

    Denpasar.

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    48/178

      25

     Negara Lingkungan Hidup Nomor : 07 Tahun 2011 tentang Pedoman

    Pelaksanaan Program Adipura, Pedoman Teknis Pengendalian Faktor Resiko

    Kesehatan Lingkungan Di Sekolah Direktorat Jenderal, PPM & PL DEP.KES

    RI, 2004 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

    :1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

    Perkantoran dan Industri, Lampiran 1. Dilakukan juga pembagian kuesioner

    kepada para siswa dan guru di setiap sekolah sebanyak 35 kuesioner.

    4.3.2. Sumber Data

    4.3.2.1. Data Primer

    Pelaksanaan pengambilan data akan dilakukan di delapan lingkungan belajar

    Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota Denpasar, terhadap tingkat

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    49/178

      26

    4.4. Variabel Penelitian.

    1. Kebisingan lingkungan belajar sekolah.

    2. Ketersediaan serta pengelolaan sarana dan prasarana lingkungan belajar

    sekolah.

    4.5. Alat dan Bahan Penelitian : 

    1.  Jam dan Stop Watch, untuk mengetahui waktu

    2.  Sound Level Meter  sebagai alat pengukur tingkat kebisingan

    3. 

     Lux meter  sebagai alat pengukuran pencahayaan

    4.  Calor Stress Monitor sebagai alat pengukur suhu dan kelembaban

    5.  GPS sebagai alat untuk menentukan titik sampel penelitian

    6.  Meteran, sebagai alat ukur panjang dan jarak

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    50/178

      27

    Adapun pengumpulan data yang dibutuhkan pada setiap sekolah adalah

    melakukan pengukuran pada hari senin sampai sabtu di sembilan titik sampel

    tingkat kebisingan dan melakukan survei serta membagikan kuesioner kepada

    siswa dan guru antara lain :

    1)  Satu orang mengukur tingkat kebisingan dengan Sound Level Meter  

    sebanyak sembilan titik sampel yaitu tiga titik sampel diambil di halaman

    sekolah pada waktu siswa datang sekolah, waktu instirahat siswa dan waktu

     pulang sekolah dalam satu hari dan enam titik sampel lagi diambil di ruang

    kelas pada waktu siswa menerima pelajaran atau jam pelajaran

    menyesuaikan pada sekolah masing-masing.

    2)  Satu orang melakukan pembagian kuesioner sebanyak 35 lembar kuesioner

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    51/178

      28

    untuk melakukan pengukuran kebisingan, menentukan survei terhadap

    lingkungan sekolah dan ruang kelas yang akan menjadi sampel dan membagikan

    kuesioner di setiap sekolah antara lain :

    4.7.2. Pengukuran tingkat kenyamanan lingkungan belajar sekolah dengan

    mengukur :

    4.7.2.1. Tingkat kebisingan

    Pengukuran tingkat kebisingan di masing-masing sekolah dengan

    mengambil sembilan titik sampel antara lain :

    1. 

    Pukul : 07.00 Wita (sesuai jadwal sekolah) saat siswa datang ke sekolah.

    2.  Pukul 09.00 Wita (sesuai jadwal sekolah) saat siswa menerima pelajaran di

    ruang kelas. Observasi yang dilakukan sebelum melakukan pengukuran

    menentukan kelas yang menjadi titik sampel pengukuran, ada enam kelas

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    52/178

      29

    Pengukuran yang dilakukan di ruang kelas setiap SMAN di Kota Denpasar

    diambil seperti Gambar 5.1.

    Keterangan :

    : Titik

    sampel

    Pengukuran

    kebisingan

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    53/178

      30

    2. 

    Pedoman Teknis Pengendalian Faktor Resiko Kesehatan Lingkungan Di

    Sekolah Direktorat Jenderal, PPM & PL DEP.KES RI, 2004.

    3.  Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :1405/MENKES/SK/XI/2002

    tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri,

    Lampiran 1.

    Adapun sarana dan prasarana yang di survei antara lain :

    1.  Sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah

    seperti : air bersih, sampah (penyediaan tempat sampah terpisah), toilet dan

    ruang kelas (luas, temperatur, suhu, kelembaban dan pencahayaan kelas).

    2.  Sarana prasarana pendukung pembelajaran lingkungan hidup di sekolah

    seperti : ruang terbuka hijau (RTH), pemanfaatan dan pengolahan air,

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    54/178

      31

    tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup

     Nomor : 07 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adipura,

    Pedoman Teknis Pengendalian Faktor Resiko Kesehatan Lingkungan Di

    Sekolah, Direktorat Jenderal, PPM & PL DEP.KES RI, dan Keputusan

    Menteri Kesehatan RI Nomor :1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang

    Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri,

    Lampiran 1 dan hasil kuesioner yang berjumlah 280 (35x8) di persentasekan

    di tiap sekolah sebagai persepsi siswa dan pendukung dari survei yang

    dilakukan.

    4). Setelah semua hasil diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik

    untuk menggambarkan hasil pengukuran dari masing-masing sekolah

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    55/178

    BAB V

    HASIL PENELITIAN

    5.1. Hasil Pengukuran Kebisingan dan Survei di SMAN 1 Denpasar

    5.1.1. 

    Hasil pengukuran kebisingan di halaman SMAN 1 Denpasar.

    Pada hari rabu, tanggal 21 Januari 2015 dilakukan pengukuran per-5 detik

    dalam satu menit. Jarak dari pintu masuk ke titik sampel adalah 15 m.

    Pengukuran dilakukan pada saat siswa datang ke sekolah pukul 06.45 - 07.00

    wita dan pulang sekolah pukul 13.30 –  13.45 pada titik koordinat S=08042’16,3”,

    E=115013’14,0” dan pukul 09.40-09.55 wita, di halaman sekolah pada koordinat

    S=08042’18,3”, E=115013’14,1” saat siswa istirahat (Tabel 5.1) .

    Tabel 5.1

    Tingkat Kebisingan di Halaman SMAN 1 Denpasar

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    56/178

      33

    Tabel 5.2

    Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 1 Denpasar

     N

    oKelas Waktu

    Titik Sampel Rata-

    rata

    (dB)1 2 3 4

    1 A 08.58 - 09.12 Wita 58, 0 58,4 64,3 68,6 62,4

    2 B 10.20 - 10.35 Wita 57,4 57,6 58,9 60,7 58,7

    3 C 08.38 - 08.53 Wita 61,5 62,3 62,0 63,5 62,5

    4 D 08.01 - 08.16 Wita 57,8 58,5 57,7 57,0 57,8

    5 E 10.00 - 10 15 Wita 58,6 57,4 57,8 59,3 58,3

    6 F 09.20 - 09.35 Wita 59,3 60,2 64,1 64,7 62,1

    Rata-rata : 60,3

    Keterangan : A= kelas X; B = kelas XI; C = kelas XII,D = kelas sangat nyaman;

    E = kelas nyaman; F = kelas tidak nyaman.

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    57/178

      34

    empat orang dan tenaga cleaning service  sebanyak lima orang. Pengelolaan

    sampah sekolah di lakukan dari tempat sampah kelas masing-masing sebanyak

    dua buah untuk organik dan non organik yang sampahnya di angkut setiap hari

    ke TPS. Untuk sampah organik tidak diolah menjadi kompos tetapi dibuang ke

    TPA maksimal 1 x 24 jam. Lingkungan SMA Negeri 1 Denpasar rindang dan

     bersih serta asri dan terdapat pohon peneduh seperti terlihat dalam Tabel 5.3.

    Tabel 5.3

    Jenis-Jenis Tanaman Peneduh di SMA Negeri 1 Denpasar

     No Nama lokal Nama latin

    1 Cempaka  Michelia alba

    2 Cemara Casuarina

    3 Mangga  Mangifera indica

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    58/178

      35

    Tabel 5.4

    Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan di SMAN 1 Denpasar

    Hari/tgl/

     pukul

    Suhu Kelembaban Pencahayaan Keterangan

    ( rata-rata)

    Senin, 2maret 2015

     pukul :

    10.00 -

    10.30 wita

    27,00°C 71,38% 277,1 lux

    Di ruang kelas

    menggunakan kipasangin 2 (dua) buah

    dan bola lampu, tetapi

     pada saat pengukuran

     bola lampu tidak

    dihidupkan.

    5.2. 

    Hasil Pengukuran Kebisingan dan Survei di SMAN 2 Denpasar

    5.2.1.  Hasil pengukuran kebisingan di halaman SMAN 2 Denpasar.

    Pada hari selasa, tanggal 13 Januari 2015 dengan menggunakan alat Sound

     Level Meter   yang disimpan di titik-titik pengukuran per-5 detik dalam satu

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    59/178

      36

    5.2.2. 

    Pengukuran kebisingan di ruang kelas SMAN 2 Denpasar.

    Pada hari selasa, tanggal 13 Januari 2015 dengan menggunakan alat Sound

     Level Meter   dengan mengukur enam sampel kelas yang disimpan di titik-titik

     pengukuran per-5 detik dalam satu menit seperti Tabel 5.6.

    Tabel 5.6

    Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 2 Denpasar

     No Kelas Waktu

    Titik Sampel Rata-

    rata

    (dB)1 2 3 4

    1 A 14.00 - 14.15 Wita 58,9 60,7 58,9 58,9 59,4

    2 B 07.24 - 07.34 Wita 64,2 67,2 70,1 70,2 67,9

    3 C 09.12 - 09.27 Wita 61,7 66,3 62,6 66,3 64,2

    4 D 08.46 - 08.60 Wita 56,3 55,2 57,2 56,1 56,2

    5 E 10.30 - 10.45 Wita 58,0 58,6 58,8 59,4 58,7

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    60/178

      37

    5.2.3. 

    Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 2 Denpasar.

    SMA Negeri 2 Denpasar mempunyai luas lahan 7.960 m2,  bangunan 3.065

    m2, halaman/kebun/parkir 4.894 m2, dengan jumlah ruang kelas 33 kelas,

     jumlah toilet/wc 11 ruang dan jumlah tempat sampah 75 buah. SMA Negeri 2

    Denpasar mempunyai tukang kebun satu orang, dengan luas halaman untuk

    kebun dan parkir dibersihkan oleh satu orang sangat kurang, sehingga

     pengelolaan kebun dan halaman kurang optimal, banyak terdapat sampah di

    kolam dan toilet/wc yang kurang bersih sehingga menimbulkan bau yang tidak

    enak. Untuk membersihkan ruang kelas oleh cleaning service  sebanyak lima

    orang, cukup baik karena dibantu piket kelas yang dilakukan siswa.

    Lingkungan SMA Negeri 2 Denpasar belum terlihat asri karena ada

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    61/178

      38

    Pengukuran di tiga kelas diperoleh hasil rata-rata untuk suhu, kelembaban

    dan pencahayaan diperoleh angka-angka (Tabel 5.8).

    Tabel 5.8

    Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan SMAN 2 Denpasar

    Hari/tgl/ pukul

    Suhu Kelembaban Pencahayaan Keterangan

    ( rata-rata)

    Jumat, 6

    maret 2015

     pukul :

    08.45 -

    09.25 wita

    28,60°C 68,43% 190,4 lux

    Di ruang kelas

    menggunakan kipas

    angin 2 (dua) buah dan

     bola lampu, tetapi pada

    saat pengukuran bolalampu tidak dihidupkan.

    5.3.  Hasil Pengukuran Kebisingan dan Survei di SMA Negeri 3 Denpasar

    5.3.1. Hasil pengukuran kebisingan di halaman SMAN 3 Denpasar.

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    62/178

      39

    5.3.2. 

    Hasil pengukuran kebisingan di ruang kelas SMAN 3 Denpasar.

    Pada hari kamis, tanggal 22 Januari 2015 mengukur enam kelas sebagai

    sampel yang disimpan di titik-titik pengukuran per-5 detik dalam satu menit,

    sebanyak empat titik sampel di setiap sudut ruang kelas dengan menggunakan

    alat Sound Level Meter  seperti Tabel 5.10.

    Tabel 5.10

    Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 3 Denpasar

     No Kelas Waktu

    Titik Sampel Rata-

    rata(dB)1 2 3 4

    1 A 10.10 - 10.24 Wita 56,3 58,1 58,3 58,7 57,9

    2 B 08.13 - 08.28 Wita 55,3 57,0 57,6 56,5 56,6

    3 C 08.30 - 08.45 Wita 60,1 59,6 57,8 57,1 58,7

    4 D 07 57 - 08 00 Wita 55 1 54 5 56 3 57 8 55 9

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    63/178

      40

    5.3.3. 

    Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 3 Denpasar.

    SMA Negeri 3 Denpasar dengan luas lahan : 9.541 m2,  bangunan 3.137 m2,

    halaman/kebun/parkir 5.168 m2, lapangan olahraga : 1.236 m2, dengan jumlah

    ruang kelas 22 kelas, jumlah toilet/wc 22 toilet dan jumlah tempat sampah 32

     buah. SMA Negeri 3 Denpasar mempunyai tukang kebun dan cleaning service 

    sebanyak 10 orang. Pengolahan sampah sekolah sangat baik karena pemilahan

    sampah dilakukan mulai dari tempat sampah yang terpisah, dimana sampah

    organik di olah menjadi kompos dan dimanfaatkan kembali untuk kesuburan

    tanaman. Lingkungan SMA Negeri 3 Denpasar terlihat rindang, bersih dan asri

    karena banyak tanaman peneduh seperti (Tabel 5.11).

    Tabel 5.11

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    64/178

      41

    14 Jeruk Bali Citrus x paradisi

    15 Dadap merah  Ertythrina cristagalli

    16 Glodokan  Polyalthia Longifolia

    Hasil pengukuran di tiga kelas diperoleh hasil rata-rata untuk suhu adalah

    26,96°C dan kelembaban 79,84%. Sedangkan pencahayaannya 468,2 lux,

    seperti Tabel 5.12.

    Tabel 5.12

    Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan SMAN 3 Denpasar

    Hari/tgl/ pukul

    Suhu Kelembaban Pencahayaan Keterangan

    ( rata-rata)

    Selasa, 3

    maret 2015

     pukul :26,96°

    C79,84% 318,2 lux

    Di ruang kelas

    menggunakan kipas

    angin 2 (dua) buah dan

     bola lampu, tetapi pada

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    65/178

      42

    Tabel 5.13

    Tingkat Kebisingan di Halaman SMAN 4 Denpasar

    Kegiatan WaktuTerendah Tertinggi Rata-rata

    dB dB dB

    Siswa Datang 06.45 - 07.00 wita 65,4 77,7 73,8Siswa Istirahat 09.30 - 09.45 Wita 67,3 74,2 70,5

    Siswa pulang 17.45 - 16.00 wita 65,7 75,1 69,5

    Rata-rata : 71,3

    5.4.2.  Hasil Pengukuran Kebisingan di luar ruang kelas SMAN 4 Denpasar.

    Pada hari rabu, tanggal 14 Januari 2015 dengan menggunakan alat Sound

     Level Meter   sebanyak empat titik sampel di setiap sudut ruang kelas yang

    disimpan di titik-titik pengukuran per-5 detik dalam satu menit, seperti Tabel

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    66/178

      43

    SMA Negeri 4 Denpasar pengambilan sampel dilakukan pada tiga kelas saja

    karena menurut siswa -siswa SMA Negeri 4 Denpasar seluruh ruang kelas

    nyaman dan tidak bising karena setiap ruang kelas menggunakan dua buah AC

    dengan kekuatan 1PK.

    5.4.3.  Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 4 Denpasar.

    SMA Negeri 4 Denpasar berada di kawasan yang padat lalulintas karena di

    depan sekolah terdapat warung makan, mini market juga di sebelah kiri sekolah

    terdapat lapangan basket dan di sebelah lapangan basket terdapat SMP Negeri 7

    Denpasar. Luas lahan : 8.200 m2,  bangunan 4.250 m2, halaman/kebun 2,620 m2,

    lapangan olahraga : 630 m2, dengan jumlah ruang kelas 28 kelas, jumlah

    toilet/wc 20 toilet dan jumlah tempat sampah 56 buah. SMA Negeri 4 Denpasar

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    67/178

      44

    10 Angsana  Pterocarpus indicus

    11 Tanjung  Mimusops elengi

    12 Glodokan  Polyalthia longifolia

    13 Sawo kecik  Manikara kauki

    Pengukuran di tiga kelas diperoleh hasil rata-rata untuk suhu adalah 23,50C,

    dan kelembaban 84,45%,. Sedangkan pencahayaannya 318,2 lux, dapat dilihat

     pada Tabel 5.16.

    Tabel 5.16Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan SMAN 4 Denpasar

    Hari/tgl/

     pukulSuhu Kelembaban Pencahayaan Keterangan

    ( rata-rata)

    Selasa, 3

    maret 2015

    Di ruang kelas ada

    kipas angin dua buah

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    68/178

      45

    Tabel 5.17

    Tingkat Kebisingan di Halaman SMAN 5 Denpasar

    Kegiatan WaktuTerendah Tertinggi Rata-rata

    dB dB dB

    Siswa Datang 07.00 - 07.15 wita 64,5 75 69,8

    Siswa Istirahat 09.30 - 09.45 Wita 65,7 76,2 71,2

    Siswa pulang 12.00 - 12.15 Wita 68,4 74,2 70,6

    Rata-rata : 70,5

    5.5.2. Hasil Pengukuran Kebisingan di ruang kelas SMAN 5 Denpasar.

    Pada hari rabu, tanggal 14 Januari 2015 mana pengukuran disimpan di

    titik-titik pengukuran per-5 detik dalam satu menit, dengan menggunakan alat

    Sound Level Meter  sebanyak empat titik sampel di setiap sudut ruang kelas

    seperti Tabel 5.18.

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    69/178

      46

    Tabel 5.18 di atas menunjukkan bahwa pengukuran kebisingan di ruang

    kelas melebihi baku mutu yaitu 55 dB, sekitar 100% di kelas ini tidak memenuhi

    standar. Hasil pengukuran di atas memperlihatkan rata-rata (dB) yaitu 57,8.

    Kebisingan tertinggi pada kelas B yaitu 59,8 dB, dimana pada saat pengukuran

    terdengar suara guru dan murid melakukan tanya jawab soal, dan kebisingan

    terendah pada kelas sangat nyaman sebesar 54,1 dB, dimana kelas berada

    dipojok kanan/ selatan, juga terdapat pohon mangga dan ketapang yang rindang

    sehingga kelas menjadi sejuk.

    5.5.3.  Hasil Survei Sarana dan Prasarana Sekolah

    SMA Negeri 5 Denpasar berada di kawasan yang tidak padat lalulintas

    karena sekolah masuk kedalam di depan sekolah terdapat perumahan yang tidak

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    70/178

      47

    4 Palem putri Veitchia merillii

    5 Palem kuning Chrysalidocarpus lutescens

    6 Palem botol  Revaogehaganii

    7 Beringin  Ficus benyamina

    8 Kamboja  Plumeria obtusa9 Kelapa gading Cocos nucifera

    10 Kelapa sawit  Elaeis guineensis

    11 Glodokan  Polyalthia longifolia

    12 Flamboyan  Delonix regia

    13 Tanjung  Mimusops elengi

    14 Angsana  Pterocarpus indicus

    15 Ketapang Terminalia catapa

    16 Akasia  Acacia magium

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    71/178

      48

    5.6. Hasil pengukuran kebisingan dan Survei di SMA Negeri 6 Denpasar

    5.6.1. Hasil Pengukuran Kebisingan di halaman SMAN 6 Denpasar.

    SMAN 6 Denpasar pada hari jumat, tanggal 9 Januari 2015. Pengukuran

     per-5 detik dalam satu menit, dimana jarak dari pintu masuk ke titik sampel

    adalah 17 m. Pada pada saat siswa datang ke sekolah pukul 07.00 - 07.15 wita

    dan pulang sekolah pukul 12.00 - 12.15 wita di titik koordinat S=08040’44,7”,

    E=115013’41,0” dan pukul 09.00-09.15 wita pada koordinat S=08014’15,8”,

    E=115015’00,8” saat siswa istirahat, ( Tabel 5.21).

    Tabel 5.21

    Tingkat Kebisingan di Halaman SMAN 6 Denpasar

    Kegiatan WaktuTerendah Tertinggi Rata-rata

    dBA dBA dBA

    Siswa Datang 06.45 - 07.00 wita 54,3 76,8 64,6

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    72/178

      49

    Tabel 5.22

    Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 6 Denpasar

     No Kelas Waktu

    Titik SampelRata-

    rata

    (dB)1 2 3 4

    1 A 09.30 - 09.45 Wita 58,2 59,9 57,6 58,3 58,5

    2 B 08.21 - 08.36 Wita 57,7 56,6 55,7 58,6 57,2

    3 C 10.00 - 10.15 Wita 59,3 59,1 57,1 54,8 57,6

    4D 08.02 - 08.17 Wita 56,3 56,7 58,3 59,0 57,6

    5 E 08.39 - 08.54 Wita 56,6 55,7 62,8 64,7 59,9

    6

    F 10.25 - 10.40 Wita 61,3 56,5 59,6 59,6 59,3

    Rata-rata : 58,4

    Keterangan : A = kelas X; B = kelas XI; C = kelas XII, D = kelas sangat nyaman;

    E = kelas nyaman; F = kelas tidak nyaman.

    Tabel 5.22 di atas menunjukkan bahwa pengukuran kebisingan di ruang

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    73/178

      50

    sampah 50 buah. Sampah yang dihasilkan sekolah setiap hari di buang langsung

    ke depo cemara dekat dengan sekolah. SMA Negeri 6 Denpasar mempunyai

    enam orang tukang kebun dan cleaning service,  juga petugas yang

    membersihkan wc/toilet ada satu orang. Terdapat beberapa jenis tanaman

     peneduh antara lain pada Tabel 5.23.

    Tabel 5.23

    Jenis-Jenis Tanaman Peneduh di SMA Negeri 6 Denpasar

     No Nama lokal Nama latin

    1 Cempaka  Michelia alba

    2 Cemara Casuarina

    3 Mangga  Mangifera indica

    4 Palem putri Veitchia merillii

    5 Palem bismakia  Bismarckia mobillis

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    74/178

      51

    Tabel 5.24

    Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan SMAN 6 Denpasar

    Hari/tgl/

     pukulSuhu Kelembaban Pencahayaan Keterangan

    ( rata-rata)

    Rabu, 4

    maret2015

     pukul :

    80.00 -

    08.30 wita

    27,27°C 81,47% 445,8 lux

    Di ruang kelas ada

     bola lampu dan tidak

    ada kipas angin

    tetapi pada saat

     pengukuran bola

    lampu tidak

    dihidupkan.

    5.7. 

    Hasil Pengukuran Kebisingan dan Survei di SMA Negeri 7 Denpasar

    5.7.1.  Hasil Pengukuran Kebisingan di Halaman SMAN 7 Denpasar.

    Hasil pengukuran kebisingan di halaman SMAN 7 Denpasar pada hari

     jumat, tanggal 23 Januari 2015. Pengukuran per-5 detik dalam satu menit, jarak

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    75/178

      52

    5.7.2. 

    Hasil pengukuran kebisingan di ruang kelas SMAN 7 Denpasar.

    Pada hari jumat, tanggal 23 Januari 2015 sebanyak enam kelas sebagai

    sampel yang disimpan di titik-titik pengukuran per-5 detik dalam satu menit,

     perkelas diambil sebanyak empat titik sampel di setiap sudut ruang kelas seperti

    Tabel 5.26.

    Tabel 5.26

    Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 7 Denpasar

     No Kelas Waktu

    Titik Sampel Rata-

    rata

    (dB)1 2 3 4

    1 A 10.00 - 10.15 wita 59,3 58,8 58,3 59,6 59,0

    2 B 08.45 - 08.60 Wita 59,1 56,1 59,5 57,3 58,0

    3 C 09.20 - 09.35 Wita 59,9 59,2 60,4 60,8 60,1

    4D 09.00 - 09.15 Wita 55,5 60,2 56,9 59,4 58,0

    53

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    76/178

      53

    kelas B dan kelas sangat nyaman berada di satu deret gedung di sebelah

    kanan/selatan sekolah yang banyak vegetasi dan taman yang asri.

    5.7.3. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 7 Denpasar.

    SMA Negeri 7 Denpasar berada di kawasan yang padat lalulintas karena

    sekolah berada di depan jalan kamboja. Sebelah kanan sekolah terdapat rumah

    susun polisi dan di sebelah kirinya jalan yang menghubungkan dengan jalan

    gadung dan terdapat SMP Negeri 3 Denpasar. Luas lahan : 15.552 m2,  bangunan

    4.891,20 m2

    , dengan jumlah ruang kelas 34 kelas, jumlah toilet/wc 19 toilet dan

     jumlah tempat sampah 80 buah. SMA Negeri 7 Denpasar mempunyai tukang

    kebun lima orang dan cleaning service  sebanyak delapan orang. Terdapat

     beberapa pohon peneduh antara lain seperti dalam Tabel 5.27.

    54

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    77/178

      54

    12 Angsana  Pterocarpus indicus

    13 Ketapang Terminalia catapa

    14 Glodokan  Polyalthia longifolia

    Hasil pengukuran di tiga kelas diperoleh hasil rata-rata untuk suhu adalah

    27,83° C dan kelembaban 75,60 % sedangkan pencahayaannya yaitu 214,9 lux

     pada Tabel 5.28.

    Tabel 5.28

    Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan SMAN 7 Denpasar

    Hari/tgl/

     pukulSuhu Kelembaban Pencahayaan Keterangan

    ( rata-rata)

    Senin, 2

    maret

    201527,83°C 75,60% 214,9 lux

    Di ruang kelas

    menggunakan kipas

    angin dua buah dan

     bola lampu, tetapi

    55

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    78/178

      55

    Tabel 5.29

    Tingkat Kebisingan di Halaman SMAN 8 Denpasar

    Kegiatan WaktuTerendah Tertinggi Rata-rata

    dB dB dB

    Siswa Datang 06.45 - 07.00 wita 65,0 80,6 72,1

    Siswa Istirahat 09.40 - 09.55 Wita 65,9 82,1 74,5

    Siswa pulang 13.30 - 13.45 Wita 68,7 80,2 72,5

    Rata-rata : 73,0

    5.8.2.  Hasil Pengukuran Kebisingan di ruang kelas SMAN 8 Denpasar.

    Hari sabtu tanggal 10 Januari 2015, pengukuran per-5 detik dalam satu

    menit, sebanyak empat titik sampel di setiap sudut ruang kelas seperti tabel 5.30.

    Tabel 5.30

    Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 8 Denpasar

    No Kelas Waktu

    Titik Sampel Rata-

    rata

    56

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    79/178

      56

    ruang kelasnya banyak sepeda motor yang parkir. Sedangkan kebisingan

    terendah adalah kelas sangat nyaman yaitu 57,5 dB yang berada di pojok

     belakang sebelah kiri/utara sekolah dan dekat dengan sawah.

    5.8.3.  Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 8 Denpasar.

    SMA Negeri 8 Denpasar berada di kawasan yang tidak padat lalulintas

    karena sekolah masuk ke dalam di depan sekolah terdapat perumahan yang tidak

     padat penduduk. Luas lahan : 16.549 m2,  bangunan 2.000 m2, halaman/kebun:

    13.119 m2, Lapangan olahraga : 1.340 m2, dengan jumlah ruang kelas 36 kelas,

     jumlah toilet/wc 24 toilet dan jumlah tempat sampah 72 buah. SMA Negeri 8

    Denpasar mempunyai tukang kebun tiga orang dan cleaning service  sebanyak

    tiga orang. SMA Negeri 8 Denpasar mempunyai beberapa jenis tanaman

    57

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    80/178

      57

    11 Tanjung  Mimusops elengi

    12 Angsana  Pterocarpus indicus

    13 Ketapang Terminalia catapa

    14 Glodokan  Polyalthia longifolia

    Hasil pengukuran dengan menggunakan alat calor stress monitor  dan  Lux

    meter  di tiga kelas menunjukkan hasil pada Tabel 5.32.

    Tabel 5.32

    Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan di SMAN 8 DenpasarHari/tgl/

     pukulSuhu Kelembaban Pencahayaan Keterangan

    ( rata-rata)

    Rabu, 4

    maret

    2015

    Di ruang kelas

    menggunakan kipas

    angin dua buah dan

    58

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    81/178

      58

    Tabel : 5.33

    Rangkuman Tingkat Kebisingan SMAN di Kota Denpasar

     No Sekolah

    Kebisingan (dB)

    Rata-rata

    Penyebab Utama KebisinganDi

    halaman

    Di

    ruang

    kelas

    1 SMAN 1 70,4 60,3 - Kendaraan Bermotor

    2 SMAN 2 70,2 61,4 - Kendaraan Bermotor

    3 SMAN 3 70,2 57,8 - Siswa lain

    4 SMAN 4 71,3 57,7- Kegiatan diluar sekolah (disebelah

    timur/kanan sekolah menempel

    lapangan olahraga umum)5 SMAN 5 70,5 57,8 - siswa lain

    6 SMAN 6 68,0 58,4 - Kegiatan diluar sekolah

    7 SMAN 7 72,7 60,1 - Kendaraan Bermotor

    8 SMAN 8 73,0 63,0 - Kendaraan Bermotor (karena

     parkir yang ada kurang cukup

    sehingga siswa parkir di depan

    59

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    82/178

      59

    Tabel 5.34

    Rekapitulasi Hasil Survei Sarana dan Prasarana Sekolah

    60

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    83/178

      60

    Tabel 5.35

    Jumlah Skor Survei Sarana dan Prasarana pada delapan SMAN

    di Kota Denpasar

     No Sekolah Jumlah Skor

    1 SMAN 1 Denpasar 540

    2 SMAN 2 Denpasar 480

    3 SMAN 3 Denpasar 630

    4 SMAN 4 Denpasar 590

    5 SMAN 5 Denpasar 540

    6 SMAN 6 Denpasar 470

    7 SMAN 7 Denpasar 550

    8 SMAN 8 Denpasar 530

    Hasil jumlah survei sarana dan prasarana pada Tabel 5.35 menunjukkan

     bahwa SMAN 3 Denpasar memperlihatkan jumlah skor tertinggi yaitu 630 dan

    61

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    84/178

      61

    Tabel 5.36

    Kategori Tingkat Kenyamanan Lingkungan Belajar

    Berdasarkan Sarana dan Prasarana

     No Jumlah Skor Kategori

    1 571 - 760 Sangat Nyaman

    2 381 - 570 Nyaman

    3 191 - 380 Cukup Nyaman

    4 0 - 190 Tidak Nyaman

    Berdsarkan empat kategori tersebut diawali dari menetapkan nilai terendah

    yaitu 190 kategori tidak nyaman yang diperoleh dari 19 parameter dikalikan

    dengan nilai skor terendah yaitu 10 sehingga menghasilkan 190. Kategori

    selanjutnya ditentukan dengan mengalikan jumlah parameter dengan nilai skor

    20, 30, dan 40.

    62

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    85/178

      62

     bermotor. Sekolah yang menunjukkan tertinggi terganggu oleh bising kendaraan

     bermotor adalah pada SMAN 1 Denpasar sebesar 51,43%.

    Ruang kelas sangat nyaman tertinggi pada SMAN 4 Denpasar sebesar

    25,71%, ruang kelas nyaman pada SMAN 4 dan SMAN 5 Denpasar sebesar

    65,71% dan ruang kelas tidak nyaman pada SMAN 6 Denpasar yaitu sebesar

    34,28%.

    Berdasarkan hasil kuesioner terhadap kenyamanan siswa di sekolah bahwa

    SMAN 1 Denpasar menyatakan sangat nyaman 57,14 %, SMAN 2 Denpasar

    menyatakan sangat nyaman 25,71 %, SMAN 3 Denpasar 62,85 % menyatakan

    sangat nyaman, SMAN 4 Denpasar menyatakan sangat nyaman 57,14 %, SMAN

    5 Denpasar menyatakan sangat nyaman 37,14 %, SMAN 6 Denpasar

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    86/178

    BAB VI

    PEMBAHASAN

    6.1. Tingkat Kebisingan pada SMA Negeri di Kota Denpasar.

    Berdasarkan baku mutu tingkat kebisingan sesuai keputusan Peraturan

    Gubernur Bali nomor : 8 Tahun 2007 ditetapkan untuk tingkat kebisingan yang

    diperbolehkan untuk bangunan sekolah adalah 55 dB. Hasil pengukuran

    kebisingan menunjukkan bahwa kebisingan di SMA Negeri di Kota Denpasar

    melebihi baku mutu terlihat pada Gambar 6.1.

    64

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    87/178

      64

    siswa tertutup dan ber AC, ada dua buah AC dengan kekuatan 1PK sehingga

    suara yang ada di luar kelas tidak terlalu mengganggu. Kondisi kelas dapat di

    lihat pada lampiran 11 hal 139.

    Kebisingan SMA Negeri 6 Denpasar di halaman sekolah terendah di antara

    sekolah yang lain yaitu sebesar 68 dB. Hal ini karena SMA Negeri 6 Denpasar

     berada di kawasan yang tidak padat lalulintas, sekolah masuk ke Jl. Tukad nyali

    dan mempunyai pintu gerbang dua buah sehingga pada saat siswa datang ke

    sekolah melalui dua pintu masuk yang mengakibatkan bising terpapar menyebar

    di dua lokasi. Seperti terlihat pada lampiran 12 hal 140. Di depan/utara sekolah

    terdapat perumahan yang tidak padat penduduk, warung dan bengkel sepeda

    motor. Sebelah barat sekolah jalan buntu dan ada kali kecil. Dalam proses

    65

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    88/178

      65

     pada lampiran 13 hal 141. Terdapat dua pintu masuk/keluar ke sekolah dan

    salah satu pintu menghubungkan ke SMP Negeri 12 Denpasar. Widyantoro dan

    Razif (2011), yang melakukan penelitian di Jl.Arif Rachman Hakim Surabaya

     juga mendapatkan nilai kebisingan tertinggi rata-rata 73 dB. Menurut

    (Wardhana, 1995 dalam Sri Indah K, 2010) kebisingan antara 61-80 dapat

    menyebabkan kerusakan alat pendengaran bila kontak terjadi dalam waktu lama.

    6.2.  Ketersediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah.

    Berdasarkan survei sarana dan prasarana yang dilakukan pada delapan SMA

     Negeri di Kota Denpasar di peroleh hasil yang dituangkan dalam Gambar 6.2.

    66

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    89/178

      66

    Gambar 6.2 di atas dijelaskan bahwa SMA Negeri 3 Denpasar mendapat

    nilai tertinggi dengan kategori sangat nyaman, hal ini karena sarana dan

     prasarana yang ada di sekolah rata-rata ketersediaannya sangat baik antara lain :

     jumlah kelas SMAN 3 Denpasar adalah 22 kelas dengan jumlah tempat sampah

    32 buah, dimana rasio tempat sampah 1:1, berarti sudah sangat baik, berdasarkan

    Pedoman Teknis Pengendalian faktor resiko kesehatan lingkungan di sekolah

    dari Depkemenkes RI 2004 bahwa proporsi jumlah WC terhadap siswa

     perempuan dan laki-laki cukup baik yaitu 1:39, untuk kebersihan toilet dinilai

     bersih karena tidak ada lumut dan sarang laba-laba, tidak ada bekas bocor lama

     pada dinding dan langit-langit dan tersedia desinfektan dan lantai toilet dari

    keramik dengan luas rata-rata 2,52 m2, tempat sampah di toilet ada dengan

    67

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    90/178

      67

    maksimal 1x24 jam. SMA Negeri 3 Denpasar mengolah sampah organik

    menjadi kompos ditempat khusus dan tidak di lingkungan halaman sekolah

    sehingga tidak menggangu keasrian dari sekolah dan hasil kompos

    dimanfaatkan kembali untuk kesuburan tanaman di lingkungan SMAN 3

    Denpasar. Kondisi ruang kelas sangat baik karena dindingnya tidak lembab, atap

    tidak bocor, lantainya utuh, penataan ruangan bagus dan jarak antara langit-

    langit dan lantai minimal 2,5 m. Kepadatan ruang kelas 1,74 m2.

    Berdasarkan KepMenkes No. 1405/ Menkes/ SK XI / 2002 tanggal 19

     November 2002 dalam, lampiran 1, tentang persyaratan dan tata cara

     penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dimana ventilasi ruang

    kelas yang memenuhi standar adalah jika ventilasi ≥ 15% dari luas lantai atau

      68

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    91/178

    68

    tempat parkir tetapi masih kurang menampung jumlah yang ada, Kondisi ruang

    kelas kurang baik karena ada beberapa ruang kelas yang kurang layak seperti

     jendela yang pecah dan jendela yang lubang tanpa kaca (lampiran 16 hal 144).

    Kerapatan kelas memenuhi standar 2,03 m2. Pengelolaan sampah cukup baik

    karena sampah dari masing-masing kelas diangkut ke TPS setiap hari, sampah di

    TPS diangkut ke TPA maksimal 1x24 jam. Dari delapan sekolah hanya SMA

     Negeri 6 Denpasar yang belum menggunakan kipas angin ataupun AC.

    6.3. Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan

    Hasil pengukuran di SMA Negeri 2 Denpasar suhunya tertinggi dari sekolah

    lain karena saat melakukan pengukuran pada tanggal 6 Maret 2015 pukul 08.45 -

    09.25 wita cuaca cerah dan sinar matahari terang sehingga suhu rata-rata 28,000

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    92/178

      70

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    93/178

     penerangan bola lampu. Dalam SNI 03-6575-2001 yang mengacu kepada

    Standar National Electric Code (NEC), Iluminating Engeneering Society (IES),

    International Electrotechnical Commision (IEC) dan Australian Standard

    (Widyaningrum N D, 2014) di sebutkan tingkat terang yang direkomendasikan

    di titik pandang ruang kelas adalah sekitar 250 Lux dan hasil pengukuran

    menunjukkan diatas 250 Lux.

    6.4.  Persepsi Siswa

    Berdasarkan persepsi siswa di sekolah yang dipandang paling nyaman dari

    delapan SMAN di Kota Denpasar adalah SMAN 3 Denpasar sebesar 62,85%

    dengan pernyataan tidak nyaman 0 %, dan sekolah tidak nyaman pada SMAN

    6 Denpasar sebesar 11,43%. Sarana dan prasarana di SMAN 6 Denpasar kurang

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    94/178

    BAB VII

    SIMPULAN DAN SARAN

    7.1. Simpulan

    Tingkat kenyamanan lingkungan belajar SMA Negeri di Kota Denpasar

     berdasarkan tingkat kebisingan telah melebihi baku mutu 55 dB, dengan

    kebisingan tertinggi terjadi di halaman sekolah sebesar 73,0 dB, dengan

     penyebab utamanya adalah kendaraan bermotor. Suhu dan kelembaban udara

    tidak berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan, karena masih memenuhi

    standar. Pencahayaan ruang kelas di delapan SMAN di Kota Denpasar sangat

     baik karena sudah memenuhi baku mutu.

    Ketersediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana yang sudah optimal dan

    memadai memberikan dukungan yang sangat besar di semua SMAN di Kota

      72

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    95/178

    2. Disarankan memperhatikan perawatan sarana dan prasarana sekolah

    keberlanjutan berupa pengelolaan sarana dan prasarana yang memadai.

    3. Pemilihan lokasi sekolah perlu memperhatikan faktor kebisingan.

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    96/178

    DAFTAR PUSTAKA

    Anshari dan Hafi. 1982, Pengantar Ilmu Pendidikan, Usaha Nasional Surabaya.

    Azizah. L.N. 2013,  Lingkungan Sehat Disekolah  (http://lingkungansehat-

    mts3mojoroto.blogspot.com/)

    Basaria T, 2005,  Menciptakan Kenyamanan Thermal dalam Bangunan,  JurnalSistem Tehnik Industri Volume 6 No. 3 Program Studi Arsitektur

    Universitas Sumatera Utara.

    Bhinnety E., M. Sugiyanto, dan Pudjono M. 1994.  Pengaruh Intensitas

     Kebisingan terhadap Memori Jangka Pendek , Jurnal Psikologi, XXI, 1,

    Juni h. 28-38.

    Darajat. Z. 2008,  Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, cet. VII.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa

    Indonesia, (Jakarta ; Balai Pustaka), h. 526.

    Earthman, G. I. 2004,  Prioritazion of 31 Criteria for School Building

     Adequance.

    E i D 2013 P i k l h (htt // d i bl t /2013/05/ il i

      74

    http://lingkungansehat-mts3mojoroto.blogspot.com/http://lingkungansehat-mts3mojoroto.blogspot.com/http://sondyi.blogspot.com/2013/05/nilai-estetika-pendidikan.htmlhttp://sondyi.blogspot.com/2013/05/nilai-estetika-pendidikan.htmlhttp://lingkungansehat-mts3mojoroto.blogspot.com/http://lingkungansehat-mts3mojoroto.blogspot.com/http://lingkungansehat-mts3mojoroto.blogspot.com/http://lingkungansehat-mts3mojoroto.blogspot.com/

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    97/178

    Metawati N.,Tjahyani B dan Suhandy S. 2013,  Evaluasi Pemenuhan StandarTingkat Kebisingan Kelas Di SMPN 23 Bandung , Jurnal Program Studi

    Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK Universitas Pendidikan Indonesia,

    Bandung.

    Movalino C, 2013, Analisis Kenyamanan Belajar Siswa di Ruang Laboratorium

     Komputer SMKN 2 Garut Berdasarkan Standar Kenyamanan Termal

     Ruang dan Persepsi Siswa, Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur (S1)Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan

    Indonesia.

     Nainggolan H dan Mequrry yusfi., 2013,  Rancang Bangun Sistem Kendali

    temperature Dan Kelembaban Relatif Pada Ruangan Dengan

     Menggunakan Motor DC Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535, Jurnal

    Fisika FMIPA Universitas Andalas.

     Nursanti dan Elly IS, 2013, Potensi Keanekaragaman Hayati,Iklim dan Serapan

     Karbon pada Ruang Terbuka Hijau Kampus Mendalo Universitas Jambi,

    Jurnal Fakultas Pertanian, Universitas Jambi, Mendalo Darat, Vol.2 No.

    2 April-Juni 2013.

     Pedoman Teknis Pengendalian Faktor Resiko Kesehatan Lingkungan di

    S k l h 2004 Di kt t P h t Li k DIRJEN PPM d PL

      75

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    98/178

    Thailand.

    Sasongko D.P dan Hadiyarto A. 2000,  Kebisingan Lingkungan  : Univ.

    Diponegoro Semarang.

    Shield B. M and J. E Dockrell. 2003, The Effects Of Noise On Children At

    School, Division Of Building Service,Faculty Of Engineering Science

    and Techology, South Bank University,London SEI OAA and Psychology and Human Development, Institute Of Education, London

    University,25 Waburn Square, London WC1H OAA(32,33).

    Slameto, 2003,  Belajar dan faktor  –   faktor yang mempengaruhinya, Jakarta

    Renika Cipta.

    Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Kota Denpasar Bab IV. Tahun 2008.

    Suarna. I W., C.IP., Kusuma K dan I M. Sara Wijana. 2012,  Permasalahan

     Kebisingan di Kota Denpasar , Jurnal Bumi Lestari Vol. 7 Tahun 2012,

    hlm 4.

    Sugiarta A.A.G. 2008,  Dampak Kebisingan dan Kualitas Udara pada

     Lingkungan Kota Denpasar, Jurnal Bumi Lestari Vol.8 2 Agustus 2008,

    Hl 162 167

      76

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    99/178

    LAMPIRAN- LAMPIRAN

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    100/178

    Lampiran 1 :

    HASIL SURVEI

    SARANA DAN PRASARANA

    SMA NEGERI DI KOTA DENPASAR

     Nama Sekolah : SMAN 1 Denpasar

    Alamat Sekolah : Jl. Kamboja no.4 Denpasar

    Tanggal Survei : 21 Januari 2015

    Item Yang Dinilai Skor Indikator

    Toilet / WC Hasil

    1. Proporsi jumlah

    WC terhadap

    siswa: 

    Sangat baik: 1:(20-25)

    Baik: 1:(26-30)

    Cukup baik: 1:(31-40)

    Tidak baik: 1: ≥41

    Ket. Jika tidak dipisah,

    gunakan proporsi wc/jamban

    terhadap peserta didik

    1.  Sangat baik

    2. Baik

    40

    30

    20

    Jml Skor : 540 

      78

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    101/178

    3. Ventilasi ruang

    kelas

    1.  Memenuhi

    standar

    2. 

    Tidak memenuhi

    standar

    40

    20

    Memenuhi standar :  Jika

    luas venti lasi > 15% dari luas

    lantai atau pakai AC dan

    berfungsi

    Tidak memenuhi standar :Jika luas lubang ventilasi <

    15% dari luas lantai

    40 

    4. Tempat sampah

    diToilet1.  Sangat Baik

    2. 

    Baik

    3. 

    Cukup

    4. 

    Tidak ada

    40

    30

    20

    10 

    Sangat Baik: Ada, kondisi

     baik, dan tertutup

    Baik:   Ada, kondisi baik dan

    terbuka

    Cukup: ada, kondisi tidak baik, rusak

    Tidak ada: Tidak ada tempat

    sampah

    30

    KANTIN SEKOLAH

      79

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    102/178

    Kesehatan atau Badan

    Pengawas Obat dan

    Makanan (Badan POM).

    Baik: terpenuhi semua kriteria

    Tidak Baik : tidak memenuhi

    2 kriteria tersebut

    7. Kebersihan

    Kantin

    1.  Sangat

     bersih

    2.  Bersih

    3.  Cukup bersih

    4. Tidak bersih

    40

    30

    20

    10 

    1.  Tidak ada debu,tidak ada

    coretan2.  Tidak ada sarang laba- 

    laba

    3.  Tidak ada bekas bocor

    lama pada dinding dan

    langit-langit

    4.  Tidak ada sampah (kecuali

    ditempat sampah)

    Sangat bersih:  memenuhisemua kriteria 

    Bersih:  Jika memenuhi 3

    kriteria

    Cukup bersih: Jika memenuhi

    2 kriteria

    Tidak bersih:  Jika memenuhi

    30 

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    103/178

      81

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    104/178

    12 Pengelolaan

    sampah sekolah

    1.  Sangat Baik

    2.  Baik

    3. 

    Cukup

    4. Tidak Baik

    40

    30

    20

    10

    1. Pemilahan mulai dari

    sumber (tempat sampah

    terpisah untuk organik dan

    anorganik)

     2. Sampah dari masing- 

    masing ruangan/kelas

    diangkut ke TPS setiap hari

    3. Sampah di TPS diangkut

    ke TPA maksimal 1x24 jam

    4.  Sampah sebelum masuk

    TPS dimanfaatkan dengan

    metode 3R (Reduce, Reuse,

    Recycling), misalnya :

    sampah organik

     kompos;sampah anorganik dibuat

    kerajinan/hasta karya

    Sangat Baik:  memenuhi

    semua kriteria

    Baik: Jika memenuhi 3 kriteria

    Cukup:Jika memenuhi 2

    kriteria

    30

      82

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    105/178

    14 Kepadatan ruangkelas

    1. 

    Memenuhi

    standar

    2.  Tidak

    memenuhi

    standar

    40

    20

    Memenuhi standar  : Jika

    setiap murid mendapat ruang

    kelas ≥ 1,75 m2  permurid.

    Tidak memenuhi standar :

    Jika setiap murid mendapat

    ruang kelas < 1,75 m 

     permurid  

    20

    15 Kebersihan

    1.  Sangat

    Bersih

    2.  Bersih

    3.  Cukup

    4.  Tidak Baik

    40

    30

    20

    10

    1.  Tidak ada debu, tidak ada

    coretan

    2.  Tidak ada sarang laba- 

    laba

    3. 

    Tidak ada bekas bocorlama pada dinding dan

    langit-langit

    4.  Tidak ada sampah (kecuali

    ditempat sampah)

    Sangat Bersih :  memenuhi

    semua kriteria 

    B ih Jik hi i

    30

      83

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    106/178

    18 Suhu Udara1.  Memenuhi

    Baku Mutu

    2.  Tidak

    Memenuhi

    Baku Mutu 

    40

    20

    Memenuhi Baku Mutu :Suhu 18- 28 0C

    Tidak memenuhi Baku Mutu :

    Suhu di bawah atau diatas

    18- 28 0 C

    20

    RUANGTERBUKA

    HIJAU

    19 Kerapatan Pohon

    Peneduh :

    1.  Sangat Baik

    2.  Baik

    3.  Cukup

    4. 

    Tidak Baik

    40

    30

    20

    Sangat Baik : Pohon peneduh

    ada di seluruh lokasi.

    Baik :  Pohon peneduh ada di

    tiga perempat Lokasi

    (+ 75 % ).

    Cukup : Pohon peneduh adadi setengah Lokasi

    (+ 50 % ).

    Tidak Baik :  Pohon peneduh

    ada di seperempat

    ( < 25 % ) lokasi.

    20

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    107/178

    Lampiran 2 :

    HASIL SURVEI

    SARANA DAN PRASARANA

    SMA NEGERI DI KOTA DENPASAR

     Nama Sekolah : SMAN 2 Denpasar

    Alamat Sekolah : Jl. Jenderal Sudirman Denpasar

    Tanggal Survei : 20 Januari 2015

    Item Yang Dinilai Skor Indikator

    Toilet / WC Hasil

    1. Proporsi jumlah

    WC terhadap

    siswa : 

    Sangat baik: 1:(20-25)

    Baik: 1:(26-30)

    Cukup baik: 1:(31-40)

    Tidak baik: 1: ≥ 41

    Ket. Jika tidak dipisah,

    gunakan proporsi wc/jamban

    terhadap peserta didik

    1. Sangat baik

    2. Baik

    40

    30

    10

    Jml Skor : 480 

      85

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    108/178

    3. Ventilasi ruang

    kelas

    1. Memenuhi

    standar

    2. Tidak memenuhi

    standar

    40

    20

    Memenuhi standar : Jika luas

    venti lasi > 15% dari luas

    lantai atau pakai AC dan

    berfungsi

    Tidak memenuhi standar :

    Jika luas lubang ventilasi <

    15% dari luas lantai

    40 

    4. Tempat sampah

    diToilet

    1.Sangat Baik

    2.Baik

    3.Cukup

    4.Tidak ada

    40

    30

    20

    10 

    Sangat Baik: Ada, kondisi

     baik, dan tertutup

    Baik: Ada, kondisi baik dan

    terbuka

    Cukup: ada, kondisi tidak

     baik, rusakTidak ada: Tidak ada tempat

    sampah

    10

    KANTIN SEKOLAH

    5. Lokasi : 1.  Terlindung dari sumber

      86

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    109/178

    Badan Pengawas Obatdan Makanan (Badan

    POM).

    Baik: terpenuhi semua kriteria

    Tidak Baik : tidak memenuhi

    2 kriteria tersebut

    7. Kebersihan

    Kantin

    1. Sangat

     bersih

    2.Bersih

    3.Cukup bersih

    4. Tidak bersih

    40

    30

    20

    10 

    1. 

    Tidak ada debu,tidak ada

    coretan2. Tidak ada sarang laba-laba

    3. Tidak ada bekas bocor lama

    pada dinding dan langit- 

    langit

    4. Tidak ada sampah (kecuali

    ditempat sampah)

    Sangat bersih:  memenuhi

    semua kriteria Bersih:  Jika memenuhi 3

    kriteria

    Cukup bersih: Jika memenuhi

    2 kriteria

    Tidak bersih:  Jika memenuhi

    1 kriteria

    20 

      87

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    110/178

    4. Tidak Baik 10 air  

    KONDISI

    LINGKUNGAN

    SEKOLAH

    10 Lingkungan

    Sekolah

    1. 

    Sangat Baik

    2.  Baik

    3.  Cukup

    4. Tidak Baik

    40

    30

    20

    10

    Lingkari untuk masing-

    masing kriteria sesuai

    kondisi di lapangan.1. Rindang dan bersih serta

    asri

    2. Tidak ada genangan air di

    halaman

    2.  Pagar pengaman sekolah

    Tempat parki r

    3. 

    Terdapat Papansecretariat UKS dan KTR

    dihalaman sekolah yang

    permanen

    4.  Tanaman obat keluarga

    5.  Tidak ditemukan jentik

    Sangat Baik:  memenuhi

    semua kriteria

    20

      88

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    111/178

    12 Pengelolaan

    sampah sekolah

    1.  Sangat Baik

    2.  Baik

    4. 

    Cukup

    4. Tidak Baik

    40

    30

    20

    10

    1.  Pemilahan mulai dari

    sumber (tempat sampah

    terpisah untuk organik dan

    anorganik)

    2.  Sampah dari masing- 

    masing ruangan/kelas

    diangkut ke TPS setiaphari

    3.  Sampah di TPS diangku t

    ke TPA maksimal 1x24

     jam

    4.  Sampah sebelum masuk

    TPS dimanfaatkan dengan

    metode 3R (Reduce,Reuse, Recycling),

    misalnya : sampah organik

      kompos; sampah

    anorganik dibuat

    kerajinan/hasta karya

    Sangat Baik:  memenuhi

    semua kriteria

    20

      89

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    112/178

    14 Kepadatan ruang

    kelas1.Memenuhi

    standar

    2.Tidak

    memenuhistandar

    40

    20

    Memenuhi standar : Jika

    setiap murid mendapat ruang

    kelas ≥ 1,75 m2 permurid .

    Tidak memenuhi standar  :

    Jika setiap murid mendapat

    ruang kelas < 1,75 m2 

     permurid 

    40

    15 Kebersihan

    1. Sangat Bersih

    6.  Bersih

    7.  Cukup

    8.  Tidak Bersih

    40

    30

    20

    10

    1. Tidak ada debu, tidak ada

    coretan2. Tidak ada sarang laba-laba

    3. Tidak ada bekas bocor lama

    pada dinding dan langit- 

    langit

    4. Tidak ada sampah (kecuali

    ditempat sampah)

    hi

    30

      90

  • 8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små

    113/178

    18 Suhu Udara1. Memenuhi Baku

    Mutu

    2.Tidak Memenuhi

    Baku Mutu 

    40

    20

    Memenuhi Baku Mutu :

    Suhu 18- 28 0 C

    Tidak memenuhi Baku Mutu

    : Suhu di bawah atau diatas

    18- 28 0C

    40

    RUANG

    TERBUKA

    HIJAU

    19 Kerapatan Pohon

    Peneduh :

    1.  Sa