kajian kenyamanan ruang kelas små
-
Upload
anonymous-tcu3cx -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
Transcript of kajian kenyamanan ruang kelas små
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
1/178
TESIS
TINGKAT KENYAMANAN LINGKUNGAN BELAJAR
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI
DI KOTA DENPASAR
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
2/178
TESIS
TINGKAT KENYAMANAN LINGKUNGAN BELAJARSEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI
DI KOTA DENPASAR
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
3/178
TINGKAT KENYAMANAN LINGKUNGAN BELAJAR
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI
DI KOTA DENPASAR
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister,
Program Studi Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana Universitas Udayana
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
4/178
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
TESIS INI TELAH DISETUJUIPADA TANGGAL 5 AGUSTUS 2015
Pembimbing I,
Prof. Ir. I Wayan Arthana, MS, Ph.D NIP. 196007281986091001
Pembimbing II,
Prof. Dr. Ir. I Wayan Suarna, MS
NIP. 195905191986011001
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
5/178
PENETAPAN PANITIA PENGUJI
Tesis iniTelah Diuji dan Dinilai Oleh Panitia Penguji pada
Program Pascasarjana Universitas Udayana
pada Tanggal 30 Juli 2015
Berdasarkan SK Rektor UniversitasUdayana
No : 2234/UN.144/HK/2015
Tanggal : 27 Juli 2015
Panitia Penguji Tesis adalah:
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
6/178
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ni Luh Gede Ambarawati
NIM : 1391261016
Program Studi : Magister Ilmu Lingkungan
Judul Tesis : Tingkat Kenyamanan Lingkungan Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri di Kota Denpasar.
D i i t k b h k il i h T i i i b b l i t
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
7/178
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji Syukur Penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Waca /
Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugrah- Nya Tesis yang berjudul “ Tingkat
Kenyamanan Lingkungan Belajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di KotaDenpasar “ dapat diselesaikan.
Dalam penyususnan Tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Ir. I Wayan Arthana, MS, PhD selaku Pembimbing Iyang dengan
penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan dan saran
dalam menyelesaikan tesis ini.
2.
Bapak Prof. Dr. Ir. I Wayan Suarna, MS selaku Pembimbing II yang juga
dengan penuh perhatian dan kesabaran memberikan bimbingan dan saran
kepada penulis.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS selaku pembahas yang telah
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
8/178
Penulis menyadari sepenuhnya atas ketidaksempurnaan dalam penulisan
penelitian tesis ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penelitian tesis ini.
Denpasar, 1 Juli 2015.
Penulis.
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
9/178
ABSTRACT
THE COMFORT LEVEL OF STATE
SENIOR HIGH SCHOOLLEARNING ENVIRONMENT
IN DENPASAR CITY
A healthy andcomfortable school environmentis necessary,besidessupporting the
learning process, it can also improve student achievement. Noiseisdisturbingin
the learning process, as well as theavailability offacilities and infrastructure will
greatly affectthe comfort ofthe studentsinthe school. The purpose ofthis research
is to determinethe comfort level ofstate senior highschoolstudyinthe city of
Denpasarin termsofnoise levels, the availability andmanagement ofschool
facilities and infrastructure and student perception against school envirumental
level. The research methodused isdescriptivequantitativemethod. The locationof
the research wasconductedin 8 State Senior High Schoolinthe city of Denpasar.Measurements ofnoise levelsateach schoolis capturedfromninesample
pointsbyusing asound level meterand surveyof schoolfacilities and
infrastructurethat are environmentally friendly. The comfort level of public high
school learning environment in the city of Denpasar based on the level of noise
has exceeded the qualty standard 55 dB, with the highest noise in the school yard
of 73,0 dB, which motor vechicles as the main caused. Temperature and
humidity do not affect the level of comfort, because they already meet the
t d d Li hti f l i i ht bli hi h h l i th it f
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
10/178
ABSTRAK
TINGKAT KENYAMANAN LINGKUNGAN BELAJAR
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI
DI KOTA DENPASAR
Lingkungan sekolah yang sehat dan nyaman sangat diperlukan, selain dapat
mendukung proses pembelajaran, juga dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.Kebisingan merupakan hal yang mengganggu dalam proses belajar
mengajar demikian pula dengan sarana dan prasarana yang tersedia sangat
mempengaruhi kenyamanan siswa di sekolah.Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui tingkat kenyamanan lingkungan belajar Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri di Kota Denpasar ditinjau dari tingkat Kebisingan, ketersediaan
pengelolaan sarana prasaranaserta persepsi siswa terhadap tingkat kenyamanan
lingkungan sekolah. Metode Penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatifdeskriptif. Lokasi Penelitian di delapan SMAN di Kota Denpasar. Pengukuran
tingkat kebisingan di masing-masingsekolah dengan mengambil sembilan titik
sampel dengan menggunakan alat Sound Level Meter serta survei sarana dan
prasarana sekolah yang ramah lingkungan.Tingkat kenyamanan lingkungan
belajar SMA Negeri di Kota Denpasar berdasarkan tingkat kebisingan telah
melebihi baku mutu 55 dB, dengan kebisingan tertinggi di halaman sekolah
sebesar 73,0 dB dengan penyebab utamanya adalah kendaraan bermotor. Suhu
d k l b b d tid k b h t h d ti k t k k
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
11/178
RINGKASAN
Perkembangan aktivitas masyarakat perkotaan dalam berbagai kegiatan disektor
kehidupan seperti pemukiman, transportasi,industri dan berbagai sektor
pendukung lainnya merupakan kegiatan yang potensial dapat mengubah kualitas
lingkungan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kenyamanan lingkungan
kawasan pendidikan (sekolah) yang berlokasi di kota-kota besar seperti Kota
Denpasar. Pemilihan lokasi sekolah pada awalnya didasarkan atas pertimbangan
strategis sehingga sekolah berada pada jalur trasportasi utama kota atau dipinggir
jalan besar yang menguntungkan bagi sekolah karena lokasi sekolah mudah
dicapai oleh siswa.Namun seiring dengan perkembangan kota dan meningkatnya
kebutuhan trasportasi, lokasi sekolah dinilai tidak strategis lagi dengan
kenyamanan belajar siswa di sekolah. Lingkungan sekolah yang sehat dan nyaman
sangat diperlukan, selain dapat mendukung proses pembelajaran, juga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.Kebisingan merupakan hal yang mengganggudalam proses belajar mengajar demikian pula dengan sarana dan prasarana yang
tersedia sangat mempengaruhi kenyamanan siswa di sekolah.
Jenis Penelitian ini dengan menggunakan metode kuantitatif
deskriptif.Pengambilan sampel dilakukan di delapan SMAN di Kota Denpasar.
Pengukuran tingkat kebisingan di masing-masingsekolah dengan mengambil
sembilan titik sampel antara lain : tiga sampel di halaman sekolah saat siswa
datang sekolah, saat siswa istirahat dan saat siswa pulang sekolah sesuai jadwal
i i k l hd l d k l d k
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
12/178
xi
mempunyai tempat parkir khusus sehingga siswa parkir di depan ruang kelas.
Hampir semua areal sekolah ada motor yang parkir.
Berdasarkan survei sarana dan prasarana yang dlakukan pada delapan SMA
Negeri di Kota Denpasar di peroleh hasil SMA Negeri 3 Denpasar mendapat nilai
tertinggi dengan kategori sangat nyaman karena sarana dan prasarana yang ada
di sekolah rata-rata ketersediaannya sangat baik. SMA Negeri 6 Denpasar
mendapat nilai terendah diantara sekolah lain tetapi masih kategori nyaman, dari
delapan sekolah hanya SMA Negeri 6 Denpasar yang belum menggunakan kipas
angin ataupun AC.Hasil pengukuran di SMA Negeri 2 Denpasar suhunya tertinggi
dari sekolah lain karena saat melakukan pengukuran pada tanggal 6 Maret 2015
pukul 08.45 - 09.25 wita cuaca cerah dan sinar matahari terang sehingga suhu
rata-rata 28,600 C, sedangkan suhu terendah di SMA Negeri 4 Denpasar yaitu
23,500 C karena ruang kelas menggunakan AC sebanyak dua buah dengan
kekuatan 1 PK. Kelembaban tertinggi pada SMA Negeri 5 Denpasar 84,48 %.
Kerapatan vegetasi di areal SMAN 5 Denpasar mengakibatkan banyaknya tutupanlahan sehingga sinar matahari tidak sampai pada muka tanah meskipun
pengukuran dilakukan pukul 11.00-11.30 wita sehingga kelembaban meningkat.
Pencahayaan tertinggi di ruang kelas yaitu pada SMA Negeri 8 Denpasar dengan
rata-rata 597,0 lux, karena ruang kelas rata-rata disebelah kanan dan kirinya
adalah halaman sekolah. Sedangkan pencahayaan terendah pada SMA Negeri 2
Denpasar yaitu190,4 lux.
Berdasarkan persepsi siswa di sekolah yang dipandang paling nyaman dari
d l SMAN di K t D d l h SMAN 3 D b 62 85%
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
13/178
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ................................................................................................ i
PRASYARAT GELAR ......................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ..................................................................... vi
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................................... v
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................vi
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
RINGKASAN ........................................................................................................ x
DAFTAR ISI ii
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
14/178
2.1.2. Ruang Lingkup Lingkungan Sekolah ..........................................7
2.1.3. Lingkungan PekaranganSekolah yang Nyaman ……….……..... 7
2.2. Syarat-Syarat Lingkungan Sekolah yang Sehat ..................................... 7
2.2.1. Lapangan Bermain ....…..............………………………..….…..7
2.2.2. Pepohonan Rindang ……..……............……………...……........ 8
2.2.3. Sistem Sanitasi dan Sumur Resapan Air ...........……………….. 8
2.2.4. Tempat Pembuangan Sampah …………………...........…....…. 9
2.2.5.Lingkungan sekitar sekolah yang mendukung ……….................9
2.2.6. Bangunan sekolah yang kokoh dan sehat ……………................ 9
2.3. Ruang Terbuka Hijau (RTH) ................................................................10
2.4. Tingkat Kenyamanan Belajar .…………………………………..……10
2 4 1 P ti B l j 11
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
15/178
BAB III KERANGKA BERFIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS ……….…….18
3.1.Kerangka Berfikir ……………………………………...………...….. 18
3.2. Kerangka Konsep Penelitian ……………………………….…………20
3.3.Hipotesis …………………..…………………..…………………….21
BAB IV METODE PENELITIAN ……………………………………………. 22
4.1. Rancangan Penelitian ……………………………………………...... .22
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………………... 23
4.3. Penentuan Sumber Data ……………………………………………... 24
4.3.1. Populasi dan Sampel Penelitian ………………………………. 24
4.3.2. Sumber Data ………………………………………………….. 25
4.3.2.1. Data Primer ……………………………………………25
4 3 2 2 D t S k d 25
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
16/178
5.1.1. Di halaman SMAN 1 Denpasar ................................................. 32
5.1.2. Di ruang kelas SMAN 1 Denpasar ........................................... 32
5.1.3. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 1 Denpasar ............ 33
5.2. Hasil Pengukuran Kebisingan dan Survei SMAN 2 Denpasar ............ 35
5.2.1. Di halaman SMAN 2 Denpasar ................................................. 35
5.2.2. Di ruang kelas SMAN 2 Denpasar ............................................ 36
5.2.3. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 2 Denpasar ........... 37
5.3. Hasil Pengukuran Kebisingan dan Survei SMAN 3 Denpasar ............ 38
5.3.1. Di halaman sekolah SMAN 3 Denpasar .................................... 38
5.3.2. Di ruang kelas SMAN 3 Denpasar ............................................ 39
5.3.3. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 3 Denpasar ............ 40
5 4 H il P k K bi i d S i SMAN 4 D 41
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
17/178
5.7. Hasil Pengukuran Kebisingan dan Survei SMAN 7 Denpasar ........... 51
5.7.1. Di halaman sekolah SMAN 7 Denpasar ................................... 51
5.7.2. Di ruang kelas SMAN 7 Denpasar ........................................... 52
5.7.3. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 7 Denpasar ........... 53
5.8. Hasil Pengukuran Kebisingan dan Survei SMAN 8 Denpasar ............ 54
5.8.1. Di halaman sekolah SMAN 8 Denpasar .................................... 54
5.8.2. Di ruang kelas SMAN 8 Denpasar .............................................55
5.8.3. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 8 Denpasar ............ 56
5.9. Rangkuman Hasil Pengukuran Kebisingan ....................................... 57
5.10. Rekapitulasi Hasil Survei Sarana dan Prasarana .............................. 58
5.11. Rekapitulasi Hasil Kuesioner siswa SMAN di Kota Denpasar ........ 61
BAB VI PEMBAHASAN 63
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
18/178
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Baku Mutu Kebisingan ................................................................................ 17
5.1. TingkatKebisingan di Halaman SMAN 1 Denpasar ................................... 32
5.2. Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 1 Denpasar ................................ 33
5.3. Jenis-jenis Tanaman Peneduh di SMAN 1 Denpasar .................................. 34
5.4. Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan SMAN 1 Dps ...... 35
5.5.Tingkat Kebisingan di Halaman SMAN 2 Denpasar ..................................... 35
5.6. Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 2 Denpasar ................................ 36
5.7. Jenis-jenis Tanaman Peneduh di SMAN 2 Denpasar .................................. 37
5.8. Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan SMAN 2 Dps ....... 38
5 9 Ti k K bi i di H l SMAN 3 D 38
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
19/178
5.21. TingkatKebisingan di Halaman SMAN 6 Denpasar ...................................48
5.22. Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 6 Denpasar .............................. 49
5.23. Jenis-jenis Tanaman Peneduh di SMAN 6 Denpasar ................................ 50
5.24. Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan PencahayaanSMAN 6 Dps ...... 51
5.25. TingkatKebisingan di Halaman SMAN 7 Denpasar .................................. 51
5.26. Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 7 Denpasar .............................. 52
5.27. Jenis-jenis Tanaman Peneduh di SMAN 7 Denpasar ............................... 53
5.28. Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan SMAN 7 Dps ..... 54
5.29. TingkatKebisingan di Halaman SMAN 8 Denpasar................................... 55
5.30. Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 8 Denpasar .............................. 55
5.31. Jenis-jenis Tanaman Peneduh di SMAN 8 Denpasar ............................... 56
5 32 H il P k S h K l b b d P h SMAN 8 D 57
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
20/178
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.2. Diagram Alir Konsep Penelitian ................................................................... 20
4.1. Bagan Alir Tahapan Penelitian .................................................................... 22
4.2. Peta Lokasi Penelitian .................................................................................. 23
5.1. Skema Titik Sampel Pengukuran pada ruang kelas ..................................... 29
6.1. Grafik Hasil Pengukuran Kebisingan di semua sekolah .............................. 63
6.2. Grafik Hasil Survei Sarana dan Prasarana di semua sekolah ...................... 65
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
21/178
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN I Denpasar ................................. 77
2. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 2 Denpasar...................................84
3. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 3 Denpasar ................................. 91
4. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 4 Denpasar ................................. 98
5. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 5 Denpasar................................ 105
6.
Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 6 Denpasar................................ 112
7. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 7 Denpasar................................ 119
8. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 8 Denpasar................................ 126
9. Peta Lokasi Penelitian.................................................................................... 133
10 Al l P li i 137
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
22/178
22. Fotokolam ikan dan tong sampah yang tidak terawat ................................ 150
23. Hasil Rekapitulasi Kuesioner SMAN di Kota Denpasar ........................... 151
24. Hasil Pengukuran iklim kerja ruangan kelas ............................................... 155
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
23/178
xxii
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
24/178
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Perkembangan aktivitas masyarakat perkotaan dalam berbagai kegiatan
disektor kehidupan seperti pemukiman, transportasi, industri dan berbagai sektor
pendukung lainnya merupakan kegiatan yang potensial dapat mengubah kualitas
lingkungan. Semakin besar aktivitas perkotaan maka makin besar beban
pencemaran udara yang dilepaskan ke atmosfer perkotaan. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap kenyamanan lingkungan kawasan pendidikan (sekolah)
yang berlokasi di kota-kota besar seperti Kota Denpasar. Pemilihan lokasi
sekolah pada awalnya didasarkan atas pertimbangan strategis sehingga sekolah
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
25/178
2
lintas di jalan, aktivitas di sekitar sekolah, suara dari kelas sebelah, dan bising
dari mesin penyejuk udara. Kedua adalah waktu dengung yang rendah. Waktu
dengung adalah ukuran yang menunjukkan seberapa cepat suara akan
menghilang. Semakin tinggi waktu dengung akan semakin lama suara itu
bertahan di dalam ruangan. Belajar tidak dipengaruhi oleh faktor internal saja,
tetapi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu kondisi lingkungan
sekitarnya. Kebisingan merupakan hal yang mengganggu dalam proses belajar
mengajar, pada intensitas yang lama dan tingkat tertentu dapat berbahaya bagi
kesehatan. Sumber kebisingan di dalam kelas terjadi karena aktivitas kelas dan
pengaruh kebisingan yang terjadi di luar kelas misalnya dari trasportasi, industri,
pepohonan dan manusia, sebagai tambahan tetesan hujan di atas atap juga
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
26/178
3
jumlah penduduk membuat kebutuhan akan pembangunan perumahan, gedung-
gedung perkantoran dan gedung-gedung sekolah semakin meningkat. Secara
fisik, kantor ataupun sekolah adalah suatu ruangan atau bagian dari suatu
bangunan tempat melaksanakan aktivitas pekerjaan baik itu bekerja ataupun
belajar. Tata ruang kantor dan ruang sekolah merupakan salah satu hal penting
karena terdapat suatu sistem yang membutuhkan keseimbangan dari tiga aspek
yaitu manusia, alat dan lingkungan ruangan. Salah satu faktor kenyamanan
proses belajar mengajar ditentukan oleh keadaan lingkungan tempat dimana
proses tersebut dilakukan. Temperatur dan kelembaban ruangan belajar dinilai
sangat mempengaruhi kelancaran proses tersebut. Temperatur yang terlalu panas
atau dingin dan tingkat kelembaban yang tinggi atau rendah dapat menyebabkan
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
27/178
4
belajar sekolah. Berdasarkan hal di atas, maka penelitian ini penting dilakukan
untuk mengetahui tingkat kenyamanan siswa dalam mengikuti pembelajaran di
sekolah.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dirumuskan masalah yaitu :
Bagaimana tingkat kenyamanan lingkungan belajar Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri di Kota Denpasar ditinjau dari tingkat kebisingan, ketersediaan
dan pengelolaan sarana prasarana serta persepsi siswa terhadap tingkat
kenyamanan lingkungan sekolah ?
1.3. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
28/178
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Lingkungan Sekolah
2.1.1. Pengertian Lingkungan Sekolah
Berdasarkan UU RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa Lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup, termasuk
manusia dan perilaku, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lain. Lingkungan
sekolah terdiri dari dua kata yaitu, lingkungan dan sekolah. Menurut Darajat
(2008) lingkungan adalah segala sesuatu yang tampak dan terdapat dalam alam
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
29/178
6
pembentukan moral dan karakter anak agar menjadi individu yang lebih
berkualitas.
Sekolah merupakan sarana yang sengaja dirancang untuk melaksanakan
pendidikan, seperti yang dikemukakan bahwa karena kemajuan zaman keluarga
tidak mungkin lagi memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi generasi muda
terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin maju masyarakat semakin
penting peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk
kedalam proses pembangunan masyarakat itu. Oleh karena itu sekolah sebagai
pusat pendidikan mampu melaksanakan fungsi pendidikan secara optimal yaitu
mengembangkan kemampuan meningkatkan mutu kehidupan dan martabat
bangsa Indonesia (Ericson, 2013) dalam (Rahmawati, 2014).
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
30/178
7
2.1.2. Ruang Lingkup Lingkungan Sekolah
(Hasbullah, 2006) menjelaskan bahwa ruang lingkup sekolah adalah :
a. Lingkungan fisik sekolah : bangunan sekolah, sarana dan prasarana sekolah,
keadaan geografis di sekitar sekolah.
b. Lingkungan budaya sekolah : intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
c. Lingkungan sosial sekolah : kelompok belajar siswa, ekstrakurikuler dan
intrakurikuler, proses belajar mengajar di dalam kelas.
2.1.3. Lingkungan Pekarangan Sekolah yang Nyaman
Suasana yang nyaman dan menyenangkan pada umumnya dapat bersumber
dari lingkungan fisik sekolah. Lingkungan fisik sekolah yang bersih, sejuk dan
asri serta jauh dari kebisingan. Kondisi lingkungan sekolah yang ditata dengan
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
31/178
8
ketangkasan dan pendidikan jasmani. Selain itu lapangan bermain juga dapat
digunakan untuk kegiatan bermain siswa, kegiatan upacara/apel pagi, dan
kegiatan perayaan/pentas seni yang memerlukan tempat yang luas.
2.2.2. Pepohonan rindang
Oksigen adalah salah satu pendukung kecerdasan anak. Kadar oksigen yang
sedikit pada manusia akan menyebabkan suplai darah ke otak menjadi lambat.
Karena itulah dibutuhkan banyaknya pohon rindang di lingkungan pekarangan
sekolah dan lingkungan sekitar sekolah. Vegetasi atau komunitas tumbuhan
yang tersedia dialam merupakan solusi yang paling menjanjikan untuk
mengatasi pencemaran udara. Semua tumbuhan hijau akan mengubah gas CO2
menjadi O2 melalui proses fotosintesis, pemilihan jenis tanaman penghijauan
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
32/178
9
2.2.4. Tempat pembuangan sampah
Azizah (2013) juga menyebutkan bahwa sampah adalah salah satu musuh
utama yang mempengaruhi kemajuan suatu peradaban. Terbukti dari kesadaran
penduduk-penduduk di negara maju yang sadar untuk tidak membuang sampah
sembarangan. Caranya adalah dengan menyediakan tempat pembuangan sampah
berupa tong-tong sampah dan tempat pengumpulan sampah akhir di sekolah dan
memberikan contoh kepada siswa untuk selalu membuang sampah pada
tempatnya.
2.2.5. Lingkungan sekitar sekolah yang mendukung.
Sekolah yang letaknya berdekatan dengan tempat pembuangan sampah atau
sungai yang tercemar sampah sehingga menimbulkan ketidak nyamanan akibat
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
33/178
10
2.3. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Ruang terbuka hijau sebagai peneduh yang akan menciptakan kenyamanan
karena unsure vegetasi berupa pohon misalnya dapat memodifikasi iklim mikro
yaitu penurunan suhu dan peningkatan kelembaban udara (Nussanti dan Elly IS,
2013). Untuk upaya rehabilitasi RTH harus diperhatikan jenis dan keragaman
vegetasi yang ditanam disarankan untuk memprioritaskan pohon-pohon yang
memiliki daya dukung terhadap pengurangan polusi udara, terdapat lima jenis
pohon yang biasa mengurangi polusi udara sekitar 47 – 60%. Pohon dimaksud
antara lain adalah pohon felicium ( Filicium decipiens) atau kerai payung,
mahoni (Swientenia mahagoni), kenari (canarium commune), salam (Syzygium
polyanthum), dan anting-anting ( Elaeocapus grandiforus), sementara itu jenis
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
34/178
11
relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
(Slameto, 2003). Tingkat kenyamanan belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor salah satunya adalah kondisi termal ruang.
2.4.1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu yang relative
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Perubahan
yang terjadi setelah seseorang melakukan kegiatan belajar dapat berupa
pengertian atau pengetahuan, keterampilan atau sikap. Belajar merupakan
peristiwa yang disengaja atau terjadi secara sadar. Juga disertai dengan tindakan-
tindakan mental, seperti berfikir, berimajinasi, artinya orang yang terlihat pada
peristiwa belajar pada akhirnya menyadari bahwa ia telah mempelajari sesuatu.
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
35/178
12
sekaligus, lalu diolah oleh otak. Kemudian otak akan memberikan penilaian
relative apakah kondisi itu nyaman atau tidak. Ketidaknyamanan disatu faktor
dapat ditutupi oleh faktor lain (Satwiko, 2009:21-22) dalam Mavalino, (2013).
2.4.3. Kenyaman Termal
Kenyamanan termal adalah suatu kondisi termal yang dirasakan oleh
manusia yang dikondusikan oleh lingkungan dan benda-benda disekitar
arsitekturnya. Kenyamanan termal dalam suatu ruangan tergantung dari banyak
hal termasuk kebudayaan dan adat istiadat manusia masing-masing terhadap
suhu, kelembaban, dan iklim. Selain itu bau dan pencemaran udara, radiasi alam
dan buatan serta bahan bangunan warna dan pencahayaan ikut mempengaruhi
kenyamanan secara fisik maupun fisikologis (Frick, 2008:74) dalam Mavalino
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
36/178
13
Kepmenkes RI Nomor : 1405/MENKES/SK/X/2002, Kesehatan Lingkungan
Kerja Perkantoran yaitu suhu 18-28 0C. Suhu udara diukur dengan thermometer
bola kering yang diletakkan 120 cm di atas permukaan tanah. MRT adalah
radiasi rata-rata dari permukaan-permukaan bidang yang mengelilingi seseorang
hingga 66% (Frick, 2008:47) dalam Mavalino (2013).
2.4.3.2. Kecepatan Angin (Pergerakan Udara)
Angin adalah udara yang bergerak karena adanya gaya yang diakibatkan
oleh perbedaan tekanan dan perbedaan suhu (Satwiko, 2009:5) dalam Mavalino
(2013). Angin pada daerah iklim tropis lembab cenderung minim; biasanya
berhembus agak kuat di siang hari atau pada musim pancaroba. Kenyamanan di
daerah tropis lembab hanya dapat dicapai dengan bantuan aliran angin yang
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
37/178
14
2.4.3.3. Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah kandungan uap air dalam udara. Biasanya
kelembaban udara menjadi penting saat suhu udara mendekati atau melampaui
ambang batas daerah kenyamanan termal dan kelembaban udara mencapai lebih
dari 70% atau kurang dari 40% (Mangunwijaya, 1997:144). Kelembaban udara
yang tinggi mengakibatkan sulit terjadinya penguapan dipermukaan kulit
sehingga mekanisme pelepasan panas bisa terganggu. Dalam pergerakan seperti
itu pergerakan udara akan sangat membantu penguapan. Kelembaban yang
tinggi dapat menyebabkan terjadinya ketidaknyamanan termal sehingga harus
diimbangi dengan kecepatan angin yang cukup dan menerus. Persyaratan
Kelembaban udara mengacu pada Kepmenkes RI Nomor :
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
38/178
15
2.4.4.
Pencahayaan
Pencahayaan ruang sekolah terutama kelas, laboratorium dan perpustakaan
harus mempunyai intensitas yang cukup dan merata sesuai dengan fungsinya.
Persyaratan Pencahayaan di ruangan mengacu pada Kepmenkes RI Nomor :
1405/MENKES/SK/X/2002, Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran yaitu
intensitas di ruang kerja minimal 100 lux.
2.5. Pengertian kebisingan
Kebisingan adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan suatu
bunyi yang intensitasnya tidak diinginkan, termasuk bunyi yang merupakan hasil
samping dari kegiatan-kegiatan lain seperti kegiatan industri dan transportasi.
Bunyi yang dianggap mengganggu, termasuk kegiatan bercakap-cakap dan
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
39/178
16
1. Kebisingan kontinyu ( steady state noise) adalah kebisingan yang fluktuasi
intensitasnya tidak lebih dari 6 dB contohnya adalah suara yang ditimbulkan
oleh kompresor, kipas angin, suara mesin-mesin gergaji sirkuler dan suara
yang ditimbulkan oleh katup gas.
2. Impulsif Noise adalah kebisingan dimana waktu yang diperlukan untuk
mencapai puncaknya (peak intensity) tidak lebih dari 35 milidetik dan waktu
yang dibutuhkan untuk penurunan intensitas sampai 20 dB dibawah
puncaknya tidak lebih dari 500 milidetik. Contohnya adalah suara tembakan
meriam.
3. Intermittent Noise adalah kebisingan dimana suara mengeras kemudian
melemah secara perlahan-lahan, Contohnya kebisingan yang ditimbulkan
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
40/178
17
Tabel 2.1
Baku Mutu Tingkat Kebisingan Provinsi Bali.
Peruntukan Kawasan/Lingkungan Kegiatan
Tingkat
Kebisingan
(dB)
A Peruntukan Kawasan
1 Perumahan dan Pemukiman 55
2 Perdagangan dan Jasa 70
3 Perkantoran dan Perdagangan 65
4 Ruang Terbuka Hijau 55
5 Industri 70
6 Pemerintahan dan Fasilitas Umum 60
7 Rekreasi 70
8 Khusus :
- Pelabuhan Laut 70
- Cagar Budaya 60
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
41/178
BAB III
KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1. Kerangka Berpikir
Dengan semakin berkembangnya aktivitas masyarakat perkotaan di
sektor kehidupan seperti makin bertambahnya pemukiman, padatnya trasportasi,
dan berbagai kegiatan industri yang sangat potensial dapat mengubah kualitas
lingkungan. Kota Denpasar merupakan kota yang telah mengalami penurunan
kualitas udara dimana penyebab utamanya adalah kegiatan transportasi. Hal ini
juga berpengaruh terhadap kawasan sekolah yang ada di Kota Denpasar. Hasil
pemantauan kebisingan oleh Suarna, et al. (2012). Kawasan pendidikan sekolah
yang berlokasi di tempat-tempat strategis di Kota Denpasar yaitu di SMA Negeri
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
42/178
19
kebisingan suatu kelas pasti mengganggu proses belajar. Hal ini akan
menimbulkan kesulitan bagi siswa untuk mencerna informasi yang diperoleh.
Selanjutnya dikatakan pula bahwa belajar dalam lingkungan bising akan lebih
sulit bagi siswa untuk fokus dalam belajar.
Adanya ketersediaan serta pengelolaan sarana dan prasarana pendukung yang
memadai dan ramah lingkungan, dapat mendukung lingkungan sekolah yang
sehat dan nyaman. Selain dapat mendukung proses pembelajaran, juga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dan diharapkan juga dapat membudayakan
prilaku hidup bersih dan sehat, tidak hanya pada peserta didik, tetapi diharapkan
juga dapat meluas pada keluarga dan masyarakat sekitar.
Dengan melakukan penelitian ini akan dapat diketahui tingkat kenyamanan
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
43/178
20
3.2. Kerangka Konsep Penelitian
Kebisingan Sarana dan prasarana
sekolah
Aktivitas
sekolah
Ketersediaan PengelolaanTransportasi
Tingkat Kenyamanan Lingkungan
Belajar Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri di Kota Denpasar.
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
44/178
21
yang kurang optimal. Semakin dekat sekolah dengan sumber bising dan sarana
prasarana yang kurang mendukung maka akan menurunkan tingkat kenyamanan
lingkungan belajar. Managemen sekolah yang kurang baik seperti penataan
ruang kelas, ruang terbuka hijau yang sempit, toilet yang kotor dan jumlah yang
kurang mencukupi dengan jumlah siswa, pengelolaan sampah yang kurang baik,
akan mengakibatkan ketidaknyamanan lingkungan belajar di sekolah.
3.3. Hipotesis Penelitian
Tingkat kenyamanan lingkungan belajar SMA Negeri di Kota Denpasar
semakin menurun dengan meningkatnya kebisingan dan belum optimalnya
ketersediaan serta pengelolaan sarana dan prasarana lingkungan belajar yang
ramah lingkungan.
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
45/178
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian dengan metode kuantitatif deskriptif
dengan rancangan tahapan penelitian pada Gambar 4.1.
Persiapan
Lokasi Penelitian di Delapan Lingkungan Belajar
SMAN di Kota Denpasar.
Penyediaan alat
dan bahan
Penelitian
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
46/178
23
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah lingkungan belajar SMA Negeri di Kota
Denpasar. Waktu penelitian selama tiga bulan dimulai pada bulan Januari 2015
s/d Maret 2015. Adapun lokasi penelitian di delapan SMA Negeri di Kota
Denpasar (Gambar 4.2) .
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
47/178
24
4.3. Penentuan Sumber Data
4.3.1. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah lingkungan belajar sekolah dan siswa dari
delapan SMAN di Kota Denpasar yang merasakan dampak langsung dari tingkat
kenyamann lingkungan belajar. Adapun alamat Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri di Kota Denpasar sebagai berikut :
1. SMA Negeri 1 Denpasar dengan alamat Jl. Kamboja No.4 Denpasar.
2.
SMA Negeri 2 Denpasar dengan alamat Jl. Jend. Sudirman Denpasar.
3. SMA Negeri 3 Denpsar dengan alamat Jl. Nusa Indah No.20 X Denpasar.
4. SMA Negeri 4 Denpasar dengan alamat Jl. Gn Rinjani Monang-Maning
Denpasar.
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
48/178
25
Negara Lingkungan Hidup Nomor : 07 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Adipura, Pedoman Teknis Pengendalian Faktor Resiko
Kesehatan Lingkungan Di Sekolah Direktorat Jenderal, PPM & PL DEP.KES
RI, 2004 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
:1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan Industri, Lampiran 1. Dilakukan juga pembagian kuesioner
kepada para siswa dan guru di setiap sekolah sebanyak 35 kuesioner.
4.3.2. Sumber Data
4.3.2.1. Data Primer
Pelaksanaan pengambilan data akan dilakukan di delapan lingkungan belajar
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota Denpasar, terhadap tingkat
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
49/178
26
4.4. Variabel Penelitian.
1. Kebisingan lingkungan belajar sekolah.
2. Ketersediaan serta pengelolaan sarana dan prasarana lingkungan belajar
sekolah.
4.5. Alat dan Bahan Penelitian :
1. Jam dan Stop Watch, untuk mengetahui waktu
2. Sound Level Meter sebagai alat pengukur tingkat kebisingan
3.
Lux meter sebagai alat pengukuran pencahayaan
4. Calor Stress Monitor sebagai alat pengukur suhu dan kelembaban
5. GPS sebagai alat untuk menentukan titik sampel penelitian
6. Meteran, sebagai alat ukur panjang dan jarak
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
50/178
27
Adapun pengumpulan data yang dibutuhkan pada setiap sekolah adalah
melakukan pengukuran pada hari senin sampai sabtu di sembilan titik sampel
tingkat kebisingan dan melakukan survei serta membagikan kuesioner kepada
siswa dan guru antara lain :
1) Satu orang mengukur tingkat kebisingan dengan Sound Level Meter
sebanyak sembilan titik sampel yaitu tiga titik sampel diambil di halaman
sekolah pada waktu siswa datang sekolah, waktu instirahat siswa dan waktu
pulang sekolah dalam satu hari dan enam titik sampel lagi diambil di ruang
kelas pada waktu siswa menerima pelajaran atau jam pelajaran
menyesuaikan pada sekolah masing-masing.
2) Satu orang melakukan pembagian kuesioner sebanyak 35 lembar kuesioner
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
51/178
28
untuk melakukan pengukuran kebisingan, menentukan survei terhadap
lingkungan sekolah dan ruang kelas yang akan menjadi sampel dan membagikan
kuesioner di setiap sekolah antara lain :
4.7.2. Pengukuran tingkat kenyamanan lingkungan belajar sekolah dengan
mengukur :
4.7.2.1. Tingkat kebisingan
Pengukuran tingkat kebisingan di masing-masing sekolah dengan
mengambil sembilan titik sampel antara lain :
1.
Pukul : 07.00 Wita (sesuai jadwal sekolah) saat siswa datang ke sekolah.
2. Pukul 09.00 Wita (sesuai jadwal sekolah) saat siswa menerima pelajaran di
ruang kelas. Observasi yang dilakukan sebelum melakukan pengukuran
menentukan kelas yang menjadi titik sampel pengukuran, ada enam kelas
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
52/178
29
Pengukuran yang dilakukan di ruang kelas setiap SMAN di Kota Denpasar
diambil seperti Gambar 5.1.
Keterangan :
: Titik
sampel
Pengukuran
kebisingan
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
53/178
30
2.
Pedoman Teknis Pengendalian Faktor Resiko Kesehatan Lingkungan Di
Sekolah Direktorat Jenderal, PPM & PL DEP.KES RI, 2004.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :1405/MENKES/SK/XI/2002
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri,
Lampiran 1.
Adapun sarana dan prasarana yang di survei antara lain :
1. Sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah
seperti : air bersih, sampah (penyediaan tempat sampah terpisah), toilet dan
ruang kelas (luas, temperatur, suhu, kelembaban dan pencahayaan kelas).
2. Sarana prasarana pendukung pembelajaran lingkungan hidup di sekolah
seperti : ruang terbuka hijau (RTH), pemanfaatan dan pengolahan air,
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
54/178
31
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor : 07 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adipura,
Pedoman Teknis Pengendalian Faktor Resiko Kesehatan Lingkungan Di
Sekolah, Direktorat Jenderal, PPM & PL DEP.KES RI, dan Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor :1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri,
Lampiran 1 dan hasil kuesioner yang berjumlah 280 (35x8) di persentasekan
di tiap sekolah sebagai persepsi siswa dan pendukung dari survei yang
dilakukan.
4). Setelah semua hasil diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik
untuk menggambarkan hasil pengukuran dari masing-masing sekolah
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
55/178
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1. Hasil Pengukuran Kebisingan dan Survei di SMAN 1 Denpasar
5.1.1.
Hasil pengukuran kebisingan di halaman SMAN 1 Denpasar.
Pada hari rabu, tanggal 21 Januari 2015 dilakukan pengukuran per-5 detik
dalam satu menit. Jarak dari pintu masuk ke titik sampel adalah 15 m.
Pengukuran dilakukan pada saat siswa datang ke sekolah pukul 06.45 - 07.00
wita dan pulang sekolah pukul 13.30 – 13.45 pada titik koordinat S=08042’16,3”,
E=115013’14,0” dan pukul 09.40-09.55 wita, di halaman sekolah pada koordinat
S=08042’18,3”, E=115013’14,1” saat siswa istirahat (Tabel 5.1) .
Tabel 5.1
Tingkat Kebisingan di Halaman SMAN 1 Denpasar
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
56/178
33
Tabel 5.2
Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 1 Denpasar
N
oKelas Waktu
Titik Sampel Rata-
rata
(dB)1 2 3 4
1 A 08.58 - 09.12 Wita 58, 0 58,4 64,3 68,6 62,4
2 B 10.20 - 10.35 Wita 57,4 57,6 58,9 60,7 58,7
3 C 08.38 - 08.53 Wita 61,5 62,3 62,0 63,5 62,5
4 D 08.01 - 08.16 Wita 57,8 58,5 57,7 57,0 57,8
5 E 10.00 - 10 15 Wita 58,6 57,4 57,8 59,3 58,3
6 F 09.20 - 09.35 Wita 59,3 60,2 64,1 64,7 62,1
Rata-rata : 60,3
Keterangan : A= kelas X; B = kelas XI; C = kelas XII,D = kelas sangat nyaman;
E = kelas nyaman; F = kelas tidak nyaman.
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
57/178
34
empat orang dan tenaga cleaning service sebanyak lima orang. Pengelolaan
sampah sekolah di lakukan dari tempat sampah kelas masing-masing sebanyak
dua buah untuk organik dan non organik yang sampahnya di angkut setiap hari
ke TPS. Untuk sampah organik tidak diolah menjadi kompos tetapi dibuang ke
TPA maksimal 1 x 24 jam. Lingkungan SMA Negeri 1 Denpasar rindang dan
bersih serta asri dan terdapat pohon peneduh seperti terlihat dalam Tabel 5.3.
Tabel 5.3
Jenis-Jenis Tanaman Peneduh di SMA Negeri 1 Denpasar
No Nama lokal Nama latin
1 Cempaka Michelia alba
2 Cemara Casuarina
3 Mangga Mangifera indica
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
58/178
35
Tabel 5.4
Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan di SMAN 1 Denpasar
Hari/tgl/
pukul
Suhu Kelembaban Pencahayaan Keterangan
( rata-rata)
Senin, 2maret 2015
pukul :
10.00 -
10.30 wita
27,00°C 71,38% 277,1 lux
Di ruang kelas
menggunakan kipasangin 2 (dua) buah
dan bola lampu, tetapi
pada saat pengukuran
bola lampu tidak
dihidupkan.
5.2.
Hasil Pengukuran Kebisingan dan Survei di SMAN 2 Denpasar
5.2.1. Hasil pengukuran kebisingan di halaman SMAN 2 Denpasar.
Pada hari selasa, tanggal 13 Januari 2015 dengan menggunakan alat Sound
Level Meter yang disimpan di titik-titik pengukuran per-5 detik dalam satu
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
59/178
36
5.2.2.
Pengukuran kebisingan di ruang kelas SMAN 2 Denpasar.
Pada hari selasa, tanggal 13 Januari 2015 dengan menggunakan alat Sound
Level Meter dengan mengukur enam sampel kelas yang disimpan di titik-titik
pengukuran per-5 detik dalam satu menit seperti Tabel 5.6.
Tabel 5.6
Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 2 Denpasar
No Kelas Waktu
Titik Sampel Rata-
rata
(dB)1 2 3 4
1 A 14.00 - 14.15 Wita 58,9 60,7 58,9 58,9 59,4
2 B 07.24 - 07.34 Wita 64,2 67,2 70,1 70,2 67,9
3 C 09.12 - 09.27 Wita 61,7 66,3 62,6 66,3 64,2
4 D 08.46 - 08.60 Wita 56,3 55,2 57,2 56,1 56,2
5 E 10.30 - 10.45 Wita 58,0 58,6 58,8 59,4 58,7
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
60/178
37
5.2.3.
Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 2 Denpasar.
SMA Negeri 2 Denpasar mempunyai luas lahan 7.960 m2, bangunan 3.065
m2, halaman/kebun/parkir 4.894 m2, dengan jumlah ruang kelas 33 kelas,
jumlah toilet/wc 11 ruang dan jumlah tempat sampah 75 buah. SMA Negeri 2
Denpasar mempunyai tukang kebun satu orang, dengan luas halaman untuk
kebun dan parkir dibersihkan oleh satu orang sangat kurang, sehingga
pengelolaan kebun dan halaman kurang optimal, banyak terdapat sampah di
kolam dan toilet/wc yang kurang bersih sehingga menimbulkan bau yang tidak
enak. Untuk membersihkan ruang kelas oleh cleaning service sebanyak lima
orang, cukup baik karena dibantu piket kelas yang dilakukan siswa.
Lingkungan SMA Negeri 2 Denpasar belum terlihat asri karena ada
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
61/178
38
Pengukuran di tiga kelas diperoleh hasil rata-rata untuk suhu, kelembaban
dan pencahayaan diperoleh angka-angka (Tabel 5.8).
Tabel 5.8
Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan SMAN 2 Denpasar
Hari/tgl/ pukul
Suhu Kelembaban Pencahayaan Keterangan
( rata-rata)
Jumat, 6
maret 2015
pukul :
08.45 -
09.25 wita
28,60°C 68,43% 190,4 lux
Di ruang kelas
menggunakan kipas
angin 2 (dua) buah dan
bola lampu, tetapi pada
saat pengukuran bolalampu tidak dihidupkan.
5.3. Hasil Pengukuran Kebisingan dan Survei di SMA Negeri 3 Denpasar
5.3.1. Hasil pengukuran kebisingan di halaman SMAN 3 Denpasar.
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
62/178
39
5.3.2.
Hasil pengukuran kebisingan di ruang kelas SMAN 3 Denpasar.
Pada hari kamis, tanggal 22 Januari 2015 mengukur enam kelas sebagai
sampel yang disimpan di titik-titik pengukuran per-5 detik dalam satu menit,
sebanyak empat titik sampel di setiap sudut ruang kelas dengan menggunakan
alat Sound Level Meter seperti Tabel 5.10.
Tabel 5.10
Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 3 Denpasar
No Kelas Waktu
Titik Sampel Rata-
rata(dB)1 2 3 4
1 A 10.10 - 10.24 Wita 56,3 58,1 58,3 58,7 57,9
2 B 08.13 - 08.28 Wita 55,3 57,0 57,6 56,5 56,6
3 C 08.30 - 08.45 Wita 60,1 59,6 57,8 57,1 58,7
4 D 07 57 - 08 00 Wita 55 1 54 5 56 3 57 8 55 9
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
63/178
40
5.3.3.
Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 3 Denpasar.
SMA Negeri 3 Denpasar dengan luas lahan : 9.541 m2, bangunan 3.137 m2,
halaman/kebun/parkir 5.168 m2, lapangan olahraga : 1.236 m2, dengan jumlah
ruang kelas 22 kelas, jumlah toilet/wc 22 toilet dan jumlah tempat sampah 32
buah. SMA Negeri 3 Denpasar mempunyai tukang kebun dan cleaning service
sebanyak 10 orang. Pengolahan sampah sekolah sangat baik karena pemilahan
sampah dilakukan mulai dari tempat sampah yang terpisah, dimana sampah
organik di olah menjadi kompos dan dimanfaatkan kembali untuk kesuburan
tanaman. Lingkungan SMA Negeri 3 Denpasar terlihat rindang, bersih dan asri
karena banyak tanaman peneduh seperti (Tabel 5.11).
Tabel 5.11
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
64/178
41
14 Jeruk Bali Citrus x paradisi
15 Dadap merah Ertythrina cristagalli
16 Glodokan Polyalthia Longifolia
Hasil pengukuran di tiga kelas diperoleh hasil rata-rata untuk suhu adalah
26,96°C dan kelembaban 79,84%. Sedangkan pencahayaannya 468,2 lux,
seperti Tabel 5.12.
Tabel 5.12
Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan SMAN 3 Denpasar
Hari/tgl/ pukul
Suhu Kelembaban Pencahayaan Keterangan
( rata-rata)
Selasa, 3
maret 2015
pukul :26,96°
C79,84% 318,2 lux
Di ruang kelas
menggunakan kipas
angin 2 (dua) buah dan
bola lampu, tetapi pada
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
65/178
42
Tabel 5.13
Tingkat Kebisingan di Halaman SMAN 4 Denpasar
Kegiatan WaktuTerendah Tertinggi Rata-rata
dB dB dB
Siswa Datang 06.45 - 07.00 wita 65,4 77,7 73,8Siswa Istirahat 09.30 - 09.45 Wita 67,3 74,2 70,5
Siswa pulang 17.45 - 16.00 wita 65,7 75,1 69,5
Rata-rata : 71,3
5.4.2. Hasil Pengukuran Kebisingan di luar ruang kelas SMAN 4 Denpasar.
Pada hari rabu, tanggal 14 Januari 2015 dengan menggunakan alat Sound
Level Meter sebanyak empat titik sampel di setiap sudut ruang kelas yang
disimpan di titik-titik pengukuran per-5 detik dalam satu menit, seperti Tabel
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
66/178
43
SMA Negeri 4 Denpasar pengambilan sampel dilakukan pada tiga kelas saja
karena menurut siswa -siswa SMA Negeri 4 Denpasar seluruh ruang kelas
nyaman dan tidak bising karena setiap ruang kelas menggunakan dua buah AC
dengan kekuatan 1PK.
5.4.3. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 4 Denpasar.
SMA Negeri 4 Denpasar berada di kawasan yang padat lalulintas karena di
depan sekolah terdapat warung makan, mini market juga di sebelah kiri sekolah
terdapat lapangan basket dan di sebelah lapangan basket terdapat SMP Negeri 7
Denpasar. Luas lahan : 8.200 m2, bangunan 4.250 m2, halaman/kebun 2,620 m2,
lapangan olahraga : 630 m2, dengan jumlah ruang kelas 28 kelas, jumlah
toilet/wc 20 toilet dan jumlah tempat sampah 56 buah. SMA Negeri 4 Denpasar
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
67/178
44
10 Angsana Pterocarpus indicus
11 Tanjung Mimusops elengi
12 Glodokan Polyalthia longifolia
13 Sawo kecik Manikara kauki
Pengukuran di tiga kelas diperoleh hasil rata-rata untuk suhu adalah 23,50C,
dan kelembaban 84,45%,. Sedangkan pencahayaannya 318,2 lux, dapat dilihat
pada Tabel 5.16.
Tabel 5.16Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan SMAN 4 Denpasar
Hari/tgl/
pukulSuhu Kelembaban Pencahayaan Keterangan
( rata-rata)
Selasa, 3
maret 2015
Di ruang kelas ada
kipas angin dua buah
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
68/178
45
Tabel 5.17
Tingkat Kebisingan di Halaman SMAN 5 Denpasar
Kegiatan WaktuTerendah Tertinggi Rata-rata
dB dB dB
Siswa Datang 07.00 - 07.15 wita 64,5 75 69,8
Siswa Istirahat 09.30 - 09.45 Wita 65,7 76,2 71,2
Siswa pulang 12.00 - 12.15 Wita 68,4 74,2 70,6
Rata-rata : 70,5
5.5.2. Hasil Pengukuran Kebisingan di ruang kelas SMAN 5 Denpasar.
Pada hari rabu, tanggal 14 Januari 2015 mana pengukuran disimpan di
titik-titik pengukuran per-5 detik dalam satu menit, dengan menggunakan alat
Sound Level Meter sebanyak empat titik sampel di setiap sudut ruang kelas
seperti Tabel 5.18.
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
69/178
46
Tabel 5.18 di atas menunjukkan bahwa pengukuran kebisingan di ruang
kelas melebihi baku mutu yaitu 55 dB, sekitar 100% di kelas ini tidak memenuhi
standar. Hasil pengukuran di atas memperlihatkan rata-rata (dB) yaitu 57,8.
Kebisingan tertinggi pada kelas B yaitu 59,8 dB, dimana pada saat pengukuran
terdengar suara guru dan murid melakukan tanya jawab soal, dan kebisingan
terendah pada kelas sangat nyaman sebesar 54,1 dB, dimana kelas berada
dipojok kanan/ selatan, juga terdapat pohon mangga dan ketapang yang rindang
sehingga kelas menjadi sejuk.
5.5.3. Hasil Survei Sarana dan Prasarana Sekolah
SMA Negeri 5 Denpasar berada di kawasan yang tidak padat lalulintas
karena sekolah masuk kedalam di depan sekolah terdapat perumahan yang tidak
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
70/178
47
4 Palem putri Veitchia merillii
5 Palem kuning Chrysalidocarpus lutescens
6 Palem botol Revaogehaganii
7 Beringin Ficus benyamina
8 Kamboja Plumeria obtusa9 Kelapa gading Cocos nucifera
10 Kelapa sawit Elaeis guineensis
11 Glodokan Polyalthia longifolia
12 Flamboyan Delonix regia
13 Tanjung Mimusops elengi
14 Angsana Pterocarpus indicus
15 Ketapang Terminalia catapa
16 Akasia Acacia magium
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
71/178
48
5.6. Hasil pengukuran kebisingan dan Survei di SMA Negeri 6 Denpasar
5.6.1. Hasil Pengukuran Kebisingan di halaman SMAN 6 Denpasar.
SMAN 6 Denpasar pada hari jumat, tanggal 9 Januari 2015. Pengukuran
per-5 detik dalam satu menit, dimana jarak dari pintu masuk ke titik sampel
adalah 17 m. Pada pada saat siswa datang ke sekolah pukul 07.00 - 07.15 wita
dan pulang sekolah pukul 12.00 - 12.15 wita di titik koordinat S=08040’44,7”,
E=115013’41,0” dan pukul 09.00-09.15 wita pada koordinat S=08014’15,8”,
E=115015’00,8” saat siswa istirahat, ( Tabel 5.21).
Tabel 5.21
Tingkat Kebisingan di Halaman SMAN 6 Denpasar
Kegiatan WaktuTerendah Tertinggi Rata-rata
dBA dBA dBA
Siswa Datang 06.45 - 07.00 wita 54,3 76,8 64,6
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
72/178
49
Tabel 5.22
Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 6 Denpasar
No Kelas Waktu
Titik SampelRata-
rata
(dB)1 2 3 4
1 A 09.30 - 09.45 Wita 58,2 59,9 57,6 58,3 58,5
2 B 08.21 - 08.36 Wita 57,7 56,6 55,7 58,6 57,2
3 C 10.00 - 10.15 Wita 59,3 59,1 57,1 54,8 57,6
4D 08.02 - 08.17 Wita 56,3 56,7 58,3 59,0 57,6
5 E 08.39 - 08.54 Wita 56,6 55,7 62,8 64,7 59,9
6
F 10.25 - 10.40 Wita 61,3 56,5 59,6 59,6 59,3
Rata-rata : 58,4
Keterangan : A = kelas X; B = kelas XI; C = kelas XII, D = kelas sangat nyaman;
E = kelas nyaman; F = kelas tidak nyaman.
Tabel 5.22 di atas menunjukkan bahwa pengukuran kebisingan di ruang
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
73/178
50
sampah 50 buah. Sampah yang dihasilkan sekolah setiap hari di buang langsung
ke depo cemara dekat dengan sekolah. SMA Negeri 6 Denpasar mempunyai
enam orang tukang kebun dan cleaning service, juga petugas yang
membersihkan wc/toilet ada satu orang. Terdapat beberapa jenis tanaman
peneduh antara lain pada Tabel 5.23.
Tabel 5.23
Jenis-Jenis Tanaman Peneduh di SMA Negeri 6 Denpasar
No Nama lokal Nama latin
1 Cempaka Michelia alba
2 Cemara Casuarina
3 Mangga Mangifera indica
4 Palem putri Veitchia merillii
5 Palem bismakia Bismarckia mobillis
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
74/178
51
Tabel 5.24
Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan SMAN 6 Denpasar
Hari/tgl/
pukulSuhu Kelembaban Pencahayaan Keterangan
( rata-rata)
Rabu, 4
maret2015
pukul :
80.00 -
08.30 wita
27,27°C 81,47% 445,8 lux
Di ruang kelas ada
bola lampu dan tidak
ada kipas angin
tetapi pada saat
pengukuran bola
lampu tidak
dihidupkan.
5.7.
Hasil Pengukuran Kebisingan dan Survei di SMA Negeri 7 Denpasar
5.7.1. Hasil Pengukuran Kebisingan di Halaman SMAN 7 Denpasar.
Hasil pengukuran kebisingan di halaman SMAN 7 Denpasar pada hari
jumat, tanggal 23 Januari 2015. Pengukuran per-5 detik dalam satu menit, jarak
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
75/178
52
5.7.2.
Hasil pengukuran kebisingan di ruang kelas SMAN 7 Denpasar.
Pada hari jumat, tanggal 23 Januari 2015 sebanyak enam kelas sebagai
sampel yang disimpan di titik-titik pengukuran per-5 detik dalam satu menit,
perkelas diambil sebanyak empat titik sampel di setiap sudut ruang kelas seperti
Tabel 5.26.
Tabel 5.26
Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 7 Denpasar
No Kelas Waktu
Titik Sampel Rata-
rata
(dB)1 2 3 4
1 A 10.00 - 10.15 wita 59,3 58,8 58,3 59,6 59,0
2 B 08.45 - 08.60 Wita 59,1 56,1 59,5 57,3 58,0
3 C 09.20 - 09.35 Wita 59,9 59,2 60,4 60,8 60,1
4D 09.00 - 09.15 Wita 55,5 60,2 56,9 59,4 58,0
53
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
76/178
53
kelas B dan kelas sangat nyaman berada di satu deret gedung di sebelah
kanan/selatan sekolah yang banyak vegetasi dan taman yang asri.
5.7.3. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 7 Denpasar.
SMA Negeri 7 Denpasar berada di kawasan yang padat lalulintas karena
sekolah berada di depan jalan kamboja. Sebelah kanan sekolah terdapat rumah
susun polisi dan di sebelah kirinya jalan yang menghubungkan dengan jalan
gadung dan terdapat SMP Negeri 3 Denpasar. Luas lahan : 15.552 m2, bangunan
4.891,20 m2
, dengan jumlah ruang kelas 34 kelas, jumlah toilet/wc 19 toilet dan
jumlah tempat sampah 80 buah. SMA Negeri 7 Denpasar mempunyai tukang
kebun lima orang dan cleaning service sebanyak delapan orang. Terdapat
beberapa pohon peneduh antara lain seperti dalam Tabel 5.27.
54
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
77/178
54
12 Angsana Pterocarpus indicus
13 Ketapang Terminalia catapa
14 Glodokan Polyalthia longifolia
Hasil pengukuran di tiga kelas diperoleh hasil rata-rata untuk suhu adalah
27,83° C dan kelembaban 75,60 % sedangkan pencahayaannya yaitu 214,9 lux
pada Tabel 5.28.
Tabel 5.28
Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan SMAN 7 Denpasar
Hari/tgl/
pukulSuhu Kelembaban Pencahayaan Keterangan
( rata-rata)
Senin, 2
maret
201527,83°C 75,60% 214,9 lux
Di ruang kelas
menggunakan kipas
angin dua buah dan
bola lampu, tetapi
55
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
78/178
55
Tabel 5.29
Tingkat Kebisingan di Halaman SMAN 8 Denpasar
Kegiatan WaktuTerendah Tertinggi Rata-rata
dB dB dB
Siswa Datang 06.45 - 07.00 wita 65,0 80,6 72,1
Siswa Istirahat 09.40 - 09.55 Wita 65,9 82,1 74,5
Siswa pulang 13.30 - 13.45 Wita 68,7 80,2 72,5
Rata-rata : 73,0
5.8.2. Hasil Pengukuran Kebisingan di ruang kelas SMAN 8 Denpasar.
Hari sabtu tanggal 10 Januari 2015, pengukuran per-5 detik dalam satu
menit, sebanyak empat titik sampel di setiap sudut ruang kelas seperti tabel 5.30.
Tabel 5.30
Tingkat Kebisingan di ruang kelas SMAN 8 Denpasar
No Kelas Waktu
Titik Sampel Rata-
rata
56
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
79/178
56
ruang kelasnya banyak sepeda motor yang parkir. Sedangkan kebisingan
terendah adalah kelas sangat nyaman yaitu 57,5 dB yang berada di pojok
belakang sebelah kiri/utara sekolah dan dekat dengan sawah.
5.8.3. Hasil Survei Sarana dan Prasarana SMAN 8 Denpasar.
SMA Negeri 8 Denpasar berada di kawasan yang tidak padat lalulintas
karena sekolah masuk ke dalam di depan sekolah terdapat perumahan yang tidak
padat penduduk. Luas lahan : 16.549 m2, bangunan 2.000 m2, halaman/kebun:
13.119 m2, Lapangan olahraga : 1.340 m2, dengan jumlah ruang kelas 36 kelas,
jumlah toilet/wc 24 toilet dan jumlah tempat sampah 72 buah. SMA Negeri 8
Denpasar mempunyai tukang kebun tiga orang dan cleaning service sebanyak
tiga orang. SMA Negeri 8 Denpasar mempunyai beberapa jenis tanaman
57
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
80/178
57
11 Tanjung Mimusops elengi
12 Angsana Pterocarpus indicus
13 Ketapang Terminalia catapa
14 Glodokan Polyalthia longifolia
Hasil pengukuran dengan menggunakan alat calor stress monitor dan Lux
meter di tiga kelas menunjukkan hasil pada Tabel 5.32.
Tabel 5.32
Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan di SMAN 8 DenpasarHari/tgl/
pukulSuhu Kelembaban Pencahayaan Keterangan
( rata-rata)
Rabu, 4
maret
2015
Di ruang kelas
menggunakan kipas
angin dua buah dan
58
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
81/178
58
Tabel : 5.33
Rangkuman Tingkat Kebisingan SMAN di Kota Denpasar
No Sekolah
Kebisingan (dB)
Rata-rata
Penyebab Utama KebisinganDi
halaman
Di
ruang
kelas
1 SMAN 1 70,4 60,3 - Kendaraan Bermotor
2 SMAN 2 70,2 61,4 - Kendaraan Bermotor
3 SMAN 3 70,2 57,8 - Siswa lain
4 SMAN 4 71,3 57,7- Kegiatan diluar sekolah (disebelah
timur/kanan sekolah menempel
lapangan olahraga umum)5 SMAN 5 70,5 57,8 - siswa lain
6 SMAN 6 68,0 58,4 - Kegiatan diluar sekolah
7 SMAN 7 72,7 60,1 - Kendaraan Bermotor
8 SMAN 8 73,0 63,0 - Kendaraan Bermotor (karena
parkir yang ada kurang cukup
sehingga siswa parkir di depan
59
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
82/178
59
Tabel 5.34
Rekapitulasi Hasil Survei Sarana dan Prasarana Sekolah
60
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
83/178
60
Tabel 5.35
Jumlah Skor Survei Sarana dan Prasarana pada delapan SMAN
di Kota Denpasar
No Sekolah Jumlah Skor
1 SMAN 1 Denpasar 540
2 SMAN 2 Denpasar 480
3 SMAN 3 Denpasar 630
4 SMAN 4 Denpasar 590
5 SMAN 5 Denpasar 540
6 SMAN 6 Denpasar 470
7 SMAN 7 Denpasar 550
8 SMAN 8 Denpasar 530
Hasil jumlah survei sarana dan prasarana pada Tabel 5.35 menunjukkan
bahwa SMAN 3 Denpasar memperlihatkan jumlah skor tertinggi yaitu 630 dan
61
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
84/178
61
Tabel 5.36
Kategori Tingkat Kenyamanan Lingkungan Belajar
Berdasarkan Sarana dan Prasarana
No Jumlah Skor Kategori
1 571 - 760 Sangat Nyaman
2 381 - 570 Nyaman
3 191 - 380 Cukup Nyaman
4 0 - 190 Tidak Nyaman
Berdsarkan empat kategori tersebut diawali dari menetapkan nilai terendah
yaitu 190 kategori tidak nyaman yang diperoleh dari 19 parameter dikalikan
dengan nilai skor terendah yaitu 10 sehingga menghasilkan 190. Kategori
selanjutnya ditentukan dengan mengalikan jumlah parameter dengan nilai skor
20, 30, dan 40.
62
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
85/178
62
bermotor. Sekolah yang menunjukkan tertinggi terganggu oleh bising kendaraan
bermotor adalah pada SMAN 1 Denpasar sebesar 51,43%.
Ruang kelas sangat nyaman tertinggi pada SMAN 4 Denpasar sebesar
25,71%, ruang kelas nyaman pada SMAN 4 dan SMAN 5 Denpasar sebesar
65,71% dan ruang kelas tidak nyaman pada SMAN 6 Denpasar yaitu sebesar
34,28%.
Berdasarkan hasil kuesioner terhadap kenyamanan siswa di sekolah bahwa
SMAN 1 Denpasar menyatakan sangat nyaman 57,14 %, SMAN 2 Denpasar
menyatakan sangat nyaman 25,71 %, SMAN 3 Denpasar 62,85 % menyatakan
sangat nyaman, SMAN 4 Denpasar menyatakan sangat nyaman 57,14 %, SMAN
5 Denpasar menyatakan sangat nyaman 37,14 %, SMAN 6 Denpasar
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
86/178
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1. Tingkat Kebisingan pada SMA Negeri di Kota Denpasar.
Berdasarkan baku mutu tingkat kebisingan sesuai keputusan Peraturan
Gubernur Bali nomor : 8 Tahun 2007 ditetapkan untuk tingkat kebisingan yang
diperbolehkan untuk bangunan sekolah adalah 55 dB. Hasil pengukuran
kebisingan menunjukkan bahwa kebisingan di SMA Negeri di Kota Denpasar
melebihi baku mutu terlihat pada Gambar 6.1.
64
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
87/178
64
siswa tertutup dan ber AC, ada dua buah AC dengan kekuatan 1PK sehingga
suara yang ada di luar kelas tidak terlalu mengganggu. Kondisi kelas dapat di
lihat pada lampiran 11 hal 139.
Kebisingan SMA Negeri 6 Denpasar di halaman sekolah terendah di antara
sekolah yang lain yaitu sebesar 68 dB. Hal ini karena SMA Negeri 6 Denpasar
berada di kawasan yang tidak padat lalulintas, sekolah masuk ke Jl. Tukad nyali
dan mempunyai pintu gerbang dua buah sehingga pada saat siswa datang ke
sekolah melalui dua pintu masuk yang mengakibatkan bising terpapar menyebar
di dua lokasi. Seperti terlihat pada lampiran 12 hal 140. Di depan/utara sekolah
terdapat perumahan yang tidak padat penduduk, warung dan bengkel sepeda
motor. Sebelah barat sekolah jalan buntu dan ada kali kecil. Dalam proses
65
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
88/178
65
pada lampiran 13 hal 141. Terdapat dua pintu masuk/keluar ke sekolah dan
salah satu pintu menghubungkan ke SMP Negeri 12 Denpasar. Widyantoro dan
Razif (2011), yang melakukan penelitian di Jl.Arif Rachman Hakim Surabaya
juga mendapatkan nilai kebisingan tertinggi rata-rata 73 dB. Menurut
(Wardhana, 1995 dalam Sri Indah K, 2010) kebisingan antara 61-80 dapat
menyebabkan kerusakan alat pendengaran bila kontak terjadi dalam waktu lama.
6.2. Ketersediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah.
Berdasarkan survei sarana dan prasarana yang dilakukan pada delapan SMA
Negeri di Kota Denpasar di peroleh hasil yang dituangkan dalam Gambar 6.2.
66
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
89/178
66
Gambar 6.2 di atas dijelaskan bahwa SMA Negeri 3 Denpasar mendapat
nilai tertinggi dengan kategori sangat nyaman, hal ini karena sarana dan
prasarana yang ada di sekolah rata-rata ketersediaannya sangat baik antara lain :
jumlah kelas SMAN 3 Denpasar adalah 22 kelas dengan jumlah tempat sampah
32 buah, dimana rasio tempat sampah 1:1, berarti sudah sangat baik, berdasarkan
Pedoman Teknis Pengendalian faktor resiko kesehatan lingkungan di sekolah
dari Depkemenkes RI 2004 bahwa proporsi jumlah WC terhadap siswa
perempuan dan laki-laki cukup baik yaitu 1:39, untuk kebersihan toilet dinilai
bersih karena tidak ada lumut dan sarang laba-laba, tidak ada bekas bocor lama
pada dinding dan langit-langit dan tersedia desinfektan dan lantai toilet dari
keramik dengan luas rata-rata 2,52 m2, tempat sampah di toilet ada dengan
67
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
90/178
67
maksimal 1x24 jam. SMA Negeri 3 Denpasar mengolah sampah organik
menjadi kompos ditempat khusus dan tidak di lingkungan halaman sekolah
sehingga tidak menggangu keasrian dari sekolah dan hasil kompos
dimanfaatkan kembali untuk kesuburan tanaman di lingkungan SMAN 3
Denpasar. Kondisi ruang kelas sangat baik karena dindingnya tidak lembab, atap
tidak bocor, lantainya utuh, penataan ruangan bagus dan jarak antara langit-
langit dan lantai minimal 2,5 m. Kepadatan ruang kelas 1,74 m2.
Berdasarkan KepMenkes No. 1405/ Menkes/ SK XI / 2002 tanggal 19
November 2002 dalam, lampiran 1, tentang persyaratan dan tata cara
penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dimana ventilasi ruang
kelas yang memenuhi standar adalah jika ventilasi ≥ 15% dari luas lantai atau
68
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
91/178
68
tempat parkir tetapi masih kurang menampung jumlah yang ada, Kondisi ruang
kelas kurang baik karena ada beberapa ruang kelas yang kurang layak seperti
jendela yang pecah dan jendela yang lubang tanpa kaca (lampiran 16 hal 144).
Kerapatan kelas memenuhi standar 2,03 m2. Pengelolaan sampah cukup baik
karena sampah dari masing-masing kelas diangkut ke TPS setiap hari, sampah di
TPS diangkut ke TPA maksimal 1x24 jam. Dari delapan sekolah hanya SMA
Negeri 6 Denpasar yang belum menggunakan kipas angin ataupun AC.
6.3. Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan
Hasil pengukuran di SMA Negeri 2 Denpasar suhunya tertinggi dari sekolah
lain karena saat melakukan pengukuran pada tanggal 6 Maret 2015 pukul 08.45 -
09.25 wita cuaca cerah dan sinar matahari terang sehingga suhu rata-rata 28,000
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
92/178
70
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
93/178
penerangan bola lampu. Dalam SNI 03-6575-2001 yang mengacu kepada
Standar National Electric Code (NEC), Iluminating Engeneering Society (IES),
International Electrotechnical Commision (IEC) dan Australian Standard
(Widyaningrum N D, 2014) di sebutkan tingkat terang yang direkomendasikan
di titik pandang ruang kelas adalah sekitar 250 Lux dan hasil pengukuran
menunjukkan diatas 250 Lux.
6.4. Persepsi Siswa
Berdasarkan persepsi siswa di sekolah yang dipandang paling nyaman dari
delapan SMAN di Kota Denpasar adalah SMAN 3 Denpasar sebesar 62,85%
dengan pernyataan tidak nyaman 0 %, dan sekolah tidak nyaman pada SMAN
6 Denpasar sebesar 11,43%. Sarana dan prasarana di SMAN 6 Denpasar kurang
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
94/178
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
7.1. Simpulan
Tingkat kenyamanan lingkungan belajar SMA Negeri di Kota Denpasar
berdasarkan tingkat kebisingan telah melebihi baku mutu 55 dB, dengan
kebisingan tertinggi terjadi di halaman sekolah sebesar 73,0 dB, dengan
penyebab utamanya adalah kendaraan bermotor. Suhu dan kelembaban udara
tidak berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan, karena masih memenuhi
standar. Pencahayaan ruang kelas di delapan SMAN di Kota Denpasar sangat
baik karena sudah memenuhi baku mutu.
Ketersediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana yang sudah optimal dan
memadai memberikan dukungan yang sangat besar di semua SMAN di Kota
72
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
95/178
2. Disarankan memperhatikan perawatan sarana dan prasarana sekolah
keberlanjutan berupa pengelolaan sarana dan prasarana yang memadai.
3. Pemilihan lokasi sekolah perlu memperhatikan faktor kebisingan.
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
96/178
DAFTAR PUSTAKA
Anshari dan Hafi. 1982, Pengantar Ilmu Pendidikan, Usaha Nasional Surabaya.
Azizah. L.N. 2013, Lingkungan Sehat Disekolah (http://lingkungansehat-
mts3mojoroto.blogspot.com/)
Basaria T, 2005, Menciptakan Kenyamanan Thermal dalam Bangunan, JurnalSistem Tehnik Industri Volume 6 No. 3 Program Studi Arsitektur
Universitas Sumatera Utara.
Bhinnety E., M. Sugiyanto, dan Pudjono M. 1994. Pengaruh Intensitas
Kebisingan terhadap Memori Jangka Pendek , Jurnal Psikologi, XXI, 1,
Juni h. 28-38.
Darajat. Z. 2008, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, cet. VII.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta ; Balai Pustaka), h. 526.
Earthman, G. I. 2004, Prioritazion of 31 Criteria for School Building
Adequance.
E i D 2013 P i k l h (htt // d i bl t /2013/05/ il i
74
http://lingkungansehat-mts3mojoroto.blogspot.com/http://lingkungansehat-mts3mojoroto.blogspot.com/http://sondyi.blogspot.com/2013/05/nilai-estetika-pendidikan.htmlhttp://sondyi.blogspot.com/2013/05/nilai-estetika-pendidikan.htmlhttp://lingkungansehat-mts3mojoroto.blogspot.com/http://lingkungansehat-mts3mojoroto.blogspot.com/http://lingkungansehat-mts3mojoroto.blogspot.com/http://lingkungansehat-mts3mojoroto.blogspot.com/
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
97/178
Metawati N.,Tjahyani B dan Suhandy S. 2013, Evaluasi Pemenuhan StandarTingkat Kebisingan Kelas Di SMPN 23 Bandung , Jurnal Program Studi
Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung.
Movalino C, 2013, Analisis Kenyamanan Belajar Siswa di Ruang Laboratorium
Komputer SMKN 2 Garut Berdasarkan Standar Kenyamanan Termal
Ruang dan Persepsi Siswa, Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur (S1)Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan
Indonesia.
Nainggolan H dan Mequrry yusfi., 2013, Rancang Bangun Sistem Kendali
temperature Dan Kelembaban Relatif Pada Ruangan Dengan
Menggunakan Motor DC Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535, Jurnal
Fisika FMIPA Universitas Andalas.
Nursanti dan Elly IS, 2013, Potensi Keanekaragaman Hayati,Iklim dan Serapan
Karbon pada Ruang Terbuka Hijau Kampus Mendalo Universitas Jambi,
Jurnal Fakultas Pertanian, Universitas Jambi, Mendalo Darat, Vol.2 No.
2 April-Juni 2013.
Pedoman Teknis Pengendalian Faktor Resiko Kesehatan Lingkungan di
S k l h 2004 Di kt t P h t Li k DIRJEN PPM d PL
75
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
98/178
Thailand.
Sasongko D.P dan Hadiyarto A. 2000, Kebisingan Lingkungan : Univ.
Diponegoro Semarang.
Shield B. M and J. E Dockrell. 2003, The Effects Of Noise On Children At
School, Division Of Building Service,Faculty Of Engineering Science
and Techology, South Bank University,London SEI OAA and Psychology and Human Development, Institute Of Education, London
University,25 Waburn Square, London WC1H OAA(32,33).
Slameto, 2003, Belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhinya, Jakarta
Renika Cipta.
Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Kota Denpasar Bab IV. Tahun 2008.
Suarna. I W., C.IP., Kusuma K dan I M. Sara Wijana. 2012, Permasalahan
Kebisingan di Kota Denpasar , Jurnal Bumi Lestari Vol. 7 Tahun 2012,
hlm 4.
Sugiarta A.A.G. 2008, Dampak Kebisingan dan Kualitas Udara pada
Lingkungan Kota Denpasar, Jurnal Bumi Lestari Vol.8 2 Agustus 2008,
Hl 162 167
76
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
99/178
LAMPIRAN- LAMPIRAN
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
100/178
Lampiran 1 :
HASIL SURVEI
SARANA DAN PRASARANA
SMA NEGERI DI KOTA DENPASAR
Nama Sekolah : SMAN 1 Denpasar
Alamat Sekolah : Jl. Kamboja no.4 Denpasar
Tanggal Survei : 21 Januari 2015
Item Yang Dinilai Skor Indikator
Toilet / WC Hasil
1. Proporsi jumlah
WC terhadap
siswa:
Sangat baik: 1:(20-25)
Baik: 1:(26-30)
Cukup baik: 1:(31-40)
Tidak baik: 1: ≥41
Ket. Jika tidak dipisah,
gunakan proporsi wc/jamban
terhadap peserta didik
1. Sangat baik
2. Baik
40
30
20
Jml Skor : 540
78
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
101/178
3. Ventilasi ruang
kelas
1. Memenuhi
standar
2.
Tidak memenuhi
standar
40
20
Memenuhi standar : Jika
luas venti lasi > 15% dari luas
lantai atau pakai AC dan
berfungsi
Tidak memenuhi standar :Jika luas lubang ventilasi <
15% dari luas lantai
40
4. Tempat sampah
diToilet1. Sangat Baik
2.
Baik
3.
Cukup
4.
Tidak ada
40
30
20
10
Sangat Baik: Ada, kondisi
baik, dan tertutup
Baik: Ada, kondisi baik dan
terbuka
Cukup: ada, kondisi tidak baik, rusak
Tidak ada: Tidak ada tempat
sampah
30
KANTIN SEKOLAH
79
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
102/178
Kesehatan atau Badan
Pengawas Obat dan
Makanan (Badan POM).
Baik: terpenuhi semua kriteria
Tidak Baik : tidak memenuhi
2 kriteria tersebut
7. Kebersihan
Kantin
1. Sangat
bersih
2. Bersih
3. Cukup bersih
4. Tidak bersih
40
30
20
10
1. Tidak ada debu,tidak ada
coretan2. Tidak ada sarang laba-
laba
3. Tidak ada bekas bocor
lama pada dinding dan
langit-langit
4. Tidak ada sampah (kecuali
ditempat sampah)
Sangat bersih: memenuhisemua kriteria
Bersih: Jika memenuhi 3
kriteria
Cukup bersih: Jika memenuhi
2 kriteria
Tidak bersih: Jika memenuhi
30
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
103/178
81
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
104/178
12 Pengelolaan
sampah sekolah
1. Sangat Baik
2. Baik
3.
Cukup
4. Tidak Baik
40
30
20
10
1. Pemilahan mulai dari
sumber (tempat sampah
terpisah untuk organik dan
anorganik)
2. Sampah dari masing-
masing ruangan/kelas
diangkut ke TPS setiap hari
3. Sampah di TPS diangkut
ke TPA maksimal 1x24 jam
4. Sampah sebelum masuk
TPS dimanfaatkan dengan
metode 3R (Reduce, Reuse,
Recycling), misalnya :
sampah organik
kompos;sampah anorganik dibuat
kerajinan/hasta karya
Sangat Baik: memenuhi
semua kriteria
Baik: Jika memenuhi 3 kriteria
Cukup:Jika memenuhi 2
kriteria
30
82
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
105/178
14 Kepadatan ruangkelas
1.
Memenuhi
standar
2. Tidak
memenuhi
standar
40
20
Memenuhi standar : Jika
setiap murid mendapat ruang
kelas ≥ 1,75 m2 permurid.
Tidak memenuhi standar :
Jika setiap murid mendapat
ruang kelas < 1,75 m
2
permurid
20
15 Kebersihan
1. Sangat
Bersih
2. Bersih
3. Cukup
4. Tidak Baik
40
30
20
10
1. Tidak ada debu, tidak ada
coretan
2. Tidak ada sarang laba-
laba
3.
Tidak ada bekas bocorlama pada dinding dan
langit-langit
4. Tidak ada sampah (kecuali
ditempat sampah)
Sangat Bersih : memenuhi
semua kriteria
B ih Jik hi i
30
83
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
106/178
18 Suhu Udara1. Memenuhi
Baku Mutu
2. Tidak
Memenuhi
Baku Mutu
40
20
Memenuhi Baku Mutu :Suhu 18- 28 0C
Tidak memenuhi Baku Mutu :
Suhu di bawah atau diatas
18- 28 0 C
20
RUANGTERBUKA
HIJAU
19 Kerapatan Pohon
Peneduh :
1. Sangat Baik
2. Baik
3. Cukup
4.
Tidak Baik
40
30
20
0
Sangat Baik : Pohon peneduh
ada di seluruh lokasi.
Baik : Pohon peneduh ada di
tiga perempat Lokasi
(+ 75 % ).
Cukup : Pohon peneduh adadi setengah Lokasi
(+ 50 % ).
Tidak Baik : Pohon peneduh
ada di seperempat
( < 25 % ) lokasi.
20
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
107/178
Lampiran 2 :
HASIL SURVEI
SARANA DAN PRASARANA
SMA NEGERI DI KOTA DENPASAR
Nama Sekolah : SMAN 2 Denpasar
Alamat Sekolah : Jl. Jenderal Sudirman Denpasar
Tanggal Survei : 20 Januari 2015
Item Yang Dinilai Skor Indikator
Toilet / WC Hasil
1. Proporsi jumlah
WC terhadap
siswa :
Sangat baik: 1:(20-25)
Baik: 1:(26-30)
Cukup baik: 1:(31-40)
Tidak baik: 1: ≥ 41
Ket. Jika tidak dipisah,
gunakan proporsi wc/jamban
terhadap peserta didik
1. Sangat baik
2. Baik
40
30
10
Jml Skor : 480
85
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
108/178
3. Ventilasi ruang
kelas
1. Memenuhi
standar
2. Tidak memenuhi
standar
40
20
Memenuhi standar : Jika luas
venti lasi > 15% dari luas
lantai atau pakai AC dan
berfungsi
Tidak memenuhi standar :
Jika luas lubang ventilasi <
15% dari luas lantai
40
4. Tempat sampah
diToilet
1.Sangat Baik
2.Baik
3.Cukup
4.Tidak ada
40
30
20
10
Sangat Baik: Ada, kondisi
baik, dan tertutup
Baik: Ada, kondisi baik dan
terbuka
Cukup: ada, kondisi tidak
baik, rusakTidak ada: Tidak ada tempat
sampah
10
KANTIN SEKOLAH
5. Lokasi : 1. Terlindung dari sumber
86
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
109/178
Badan Pengawas Obatdan Makanan (Badan
POM).
Baik: terpenuhi semua kriteria
Tidak Baik : tidak memenuhi
2 kriteria tersebut
7. Kebersihan
Kantin
1. Sangat
bersih
2.Bersih
3.Cukup bersih
4. Tidak bersih
40
30
20
10
1.
Tidak ada debu,tidak ada
coretan2. Tidak ada sarang laba-laba
3. Tidak ada bekas bocor lama
pada dinding dan langit-
langit
4. Tidak ada sampah (kecuali
ditempat sampah)
Sangat bersih: memenuhi
semua kriteria Bersih: Jika memenuhi 3
kriteria
Cukup bersih: Jika memenuhi
2 kriteria
Tidak bersih: Jika memenuhi
1 kriteria
20
87
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
110/178
4. Tidak Baik 10 air
KONDISI
LINGKUNGAN
SEKOLAH
10 Lingkungan
Sekolah
1.
Sangat Baik
2. Baik
3. Cukup
4. Tidak Baik
40
30
20
10
Lingkari untuk masing-
masing kriteria sesuai
kondisi di lapangan.1. Rindang dan bersih serta
asri
2. Tidak ada genangan air di
halaman
2. Pagar pengaman sekolah
Tempat parki r
3.
Terdapat Papansecretariat UKS dan KTR
dihalaman sekolah yang
permanen
4. Tanaman obat keluarga
5. Tidak ditemukan jentik
Sangat Baik: memenuhi
semua kriteria
20
88
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
111/178
12 Pengelolaan
sampah sekolah
1. Sangat Baik
2. Baik
4.
Cukup
4. Tidak Baik
40
30
20
10
1. Pemilahan mulai dari
sumber (tempat sampah
terpisah untuk organik dan
anorganik)
2. Sampah dari masing-
masing ruangan/kelas
diangkut ke TPS setiaphari
3. Sampah di TPS diangku t
ke TPA maksimal 1x24
jam
4. Sampah sebelum masuk
TPS dimanfaatkan dengan
metode 3R (Reduce,Reuse, Recycling),
misalnya : sampah organik
kompos; sampah
anorganik dibuat
kerajinan/hasta karya
Sangat Baik: memenuhi
semua kriteria
20
89
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
112/178
14 Kepadatan ruang
kelas1.Memenuhi
standar
2.Tidak
memenuhistandar
40
20
Memenuhi standar : Jika
setiap murid mendapat ruang
kelas ≥ 1,75 m2 permurid .
Tidak memenuhi standar :
Jika setiap murid mendapat
ruang kelas < 1,75 m2
permurid
40
15 Kebersihan
1. Sangat Bersih
6. Bersih
7. Cukup
8. Tidak Bersih
40
30
20
10
1. Tidak ada debu, tidak ada
coretan2. Tidak ada sarang laba-laba
3. Tidak ada bekas bocor lama
pada dinding dan langit-
langit
4. Tidak ada sampah (kecuali
ditempat sampah)
hi
30
90
-
8/17/2019 kajian kenyamanan ruang kelas små
113/178
18 Suhu Udara1. Memenuhi Baku
Mutu
2.Tidak Memenuhi
Baku Mutu
40
20
Memenuhi Baku Mutu :
Suhu 18- 28 0 C
Tidak memenuhi Baku Mutu
: Suhu di bawah atau diatas
18- 28 0C
40
RUANG
TERBUKA
HIJAU
19 Kerapatan Pohon
Peneduh :
1. Sa