KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha...

116
Provinsi Sulawesi Tengah KAJIAN FISKAL REGIONAL Tahun 2018 KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Transcript of KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha...

Page 1: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

Provinsi Sulawesi Tengah

KAJIAN FISKAL REGIONALTahun 2018

KEMENTERIAN KEUANGANDIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Page 2: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan
Page 3: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

Ringkasan Ekskutif

Kajian Fiskal Regional 2018 iii

EXECUTIVE SUMMARY

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah tahun 2018 sebesar 6,30 persen

(c-to-c) melambat jika dibandingkan tahun 2017 sebesar 7,10 persen. Dari sisi

produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha administrasi

pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 10,37 persen. Dari sisi

pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen impor barang dan jasa

sebesar 125,41 persen. Dalam kurun waktu tahun 2015-2018 pertumbuhan ekonomi

Sulawesi Tengah terus mengalami perlambatan namun masih lebih cepat tumbuh jika

dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi secara nasional tahun 2018 sebesar 5,17

persen.

Tingkat kesejahteraan masyarakat diukur berdasarkan IPM tahun 2017 sebesar

68,11 naik 0,64 poin dibanding tahun 2016 sebesar 67,47. Naiknya tingkat

kesejahteraan masyarakat sejalan dengan menurunnya tingkat kemiskinan pada tahun

2018 menjadi 13,69 dibandingkan tahun 2017 sebesar 14,22 persen. Ketimpangan

pengeluaran juga mengalami penurunan menunjukkan terjadi pemerataan pengeluaran

di Sulawesi Tengah serta menurunnya tingkat pengangguran terbuka dibandingkan

tahun 2017.

Terjadinya bencana alam berupa gempa bumi, tsunami dan likuifaksi pada akhir

September 2018 berdampak tingginya angka inflasi sampai akhir tahun 2018 yang

mencapai 6,46 persen (c-to-c) jika dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 4,33

persen dan jauh diatas inflasi nasional yang sebesar 3,13 persen.

Realisasi Pendapatan Negara tahun 2018 sebesar Rp3,72 triliun naik sebesar

Rp371,94 miliar atau 11,09 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp3,35 triliun.

Dari sisi belanja negara, realisasi belanja tahun 2018 sebesar Rp22,93 triliun dengan

realisasi belanja mencapai 97,01 persen dari pagu belanja negara sebesar 23,63 triliun.

Cash flow atas pendapatan dan belanja Pemerintah Pusat di Sulawesi Tengah

tahun 2018 menunjukkan defisit sebesar Rp19,20 triliun. Kondisi tersebut

mengindikasikan bahwa pendapatan yang diakui oleh Pemerintah Pusat di Sulawesi

Tengah belum sepenuhnya mampu membiayai belanja/pengeluarannya sehingga

masih menerima subsidi silang dari daerah lain di Indonesia.

Page 4: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

Ringkasan Ekskutif

iv Annual Regional Fiscal Report 2018

BLU di wilayah Sulawesi Tengah telah mempunyai kemandirian yang cukup

tinggi, terlihat dengan skor rasio mencapai mencapai 2,5 yang merupakan skor

tertinggi dalam mengukur tingkat kemandirian BLU dengan rasio pendapatan

operasional terhadap biaya operasional diatas 65 persen.

Pemerintah Pusat dalam upaya mendorong laju perekonomian memberikan

subsidi bunga KUR yang berlaku efektif mulai tahun 2018 berdampak positif dengan

tumbuhnya penyaluran dan penerima program KUR. Penyaluran KUR di Provinsi

Sulawesi Tengah selama tahun 2018 (c-to-c) sebesar Rp1,31 triliun tumbuh sebesar

11,92 persen jika dibandingkan penyaluran pada tahun 2017 sebesar Rp1,17 triliun.

Dari penerima kredit KUR tahun 2018 (y-on-y) sebanyak 41.607 debitur juga

mengalami pertumbuhan sebesar 4,10 persen dibandingkan dengan periode yang

sama tahun 2016 sebanyak 39.967 debitur.

Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah menargetkan pendapatan tahun 2018

sebesar Rp18,64 triliun dengan pencapaian Rp18,21 triliun atau 97,72 persen dari

target pendapatan yang telah ditetapkan. Dari target pendapatan selanjutnya

ditetapkan alokasi belanja untuk melakukan pelayanan, pemberdayaan maupun

pembangunan dengan pagu belanja sebesar Rp19,79 triliun naik dengan capaian

serapan sebesar Rp17,76 triliun atau 89,90 persen. Secara umum, Pemerintah Daerah

dalam penetapan APBD mengambil kebijakan defisit dengan rata-rata sebesar minus

3,92 persen namun dalam realisasinya mengalami surplus sebesar 4,77 persen.

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dengan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Konsolidasian dalam periode tertentu. Total

pendapatan konsolidasian Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah tahun 2018

adalah sebesar Rp21,97 triliun. Pendapatan tersebut 16,96 persen merupakan

pendapatan Pemerintah Pusat dan 83,04 persen merupakan pendapatan Pemerintah

Daerah. Pendapatan Pemerintah Pusat tersebut selanjutnya akan didistribusikan

kepada Pemerintah Daerah berupa dana transfer maupun belanja Pemerintah Pusat di

daerah berupa belanja Dekon/TP/UB.

Realisasi belanja dan transfer konsolidasian mencapai Rp26,47 triliun dimana

72,17 persen bersumber dari anggaran Pemerintah Daerah dan sisanya sebesar 27,83

persen dari anggaran Pemerintah Pusat. Proporsi belanja APBN dan belanja APBD

terhadap belanja konsolidasian tersebut, apabila dikaitkan dengan kontribusi

Page 5: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

Ringkasan Ekskutif

Kajian Fiskal Regional 2018 v

pemerintah pada pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah

khususnya dari sisi pengeluaran pemerintah menunjukkan bahwa kontribusi

Pemerintah Daerah lebih besar dari Pemerintah Pusat. Dari laporan konsolidasian jika

dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah tahun 2018, maka

kontribusi belanja pemerintah (c-to-c) sebesar Rp15,90 triliun atau 10,56 persen

mengalami kontraksi dibandingkan kontribusi pada tahun 2017 sebesar 13,43 persen

dan dari nilai investasi pemerintah berkontribusi (c-to-c) sebesar Rp1,97 triliun atau

1,31 persen juga mengalami kontraksi sebesar 1,39 persen jika dibandingkan

kontribusi tahun 2017 sebesar 2,70 persen.

Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha

masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan

perikanan yang mencapai 27,73 persen dari PDRB. Hal ini sejalan dengan keunggulan

dan potensi ekonomi di Sulawesi Tengah di bidang pertanian dan perkebunan

diantaranya kakao, kelapa dalam, cengkeh, kopi, pala, kelapa sawit, karet dan lada.

Dari potensi kelautan dan perikanan Sulawesi Tengah merupakan wilayah yang

memiliki potensi kelautan dan perikanan yang cukup besar, karena menjadi satu-

satunya provinsi yang memiliki tiga wilayah pengelolaan perikanan (WPP) dan tidak

dimiliki oleh provinsi lainnya di Sulawesi yaitu Teluk Tomini, Teluk Tolo dan Selat

Makassar/Laut Sulawesi. Dari sisi potensi peternakan di Sulawesi Tengah tercatat

22,03 juta ekor ternak yang terdiri dari ternak besar, ternak kecil dan unggas. Secara

umum populasi ternak mengalami kenaikan populasi sebanyak 1,79 juta ekor

dibandingkan tahun 2017 sebanyak 20,24 juta ekor tumbuh sebesar 8,83 persen.

Bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi pada akhir bulan September

2018 yang melanda sebagian besar wilayah Palu, Sigi, Donggala, dan sekitarnya

mengakibatkan berbagai potensi seakan ikut terkubur dimana sebagian besar desa di

wilayah tersebut terkena dampak bencana. Kerusakan yang dialami di berbagai

wilayah menimpa hampir di semua lini, baik sosial ekonominya maupun berbagai

fasilitas dan infrastruktur yang telah dimiliki dengan total kerugian sebesar Rp18,48

triliun terdiri dari angka kerusakan sebesar Rp15,58 triliun dan angka kerugiannya

sebesar Rp2,89 triliun.

Page 6: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

Daftar Isi

Kajian Fiskal Regional 2018 vii

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR .......................................................................................... i

RINGKASAN EKSKUTIF ................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. x

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xiii

DAFTAR BOKS ................................................................................................ xiv

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xv

TIM PENYUSUN .............................................................................................. xvi

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL ............... 1

A. INDIKATOR MAKRO EKONOMI FUNDAMENTAL ................................ 1

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) .................................... 1

2. Suku bunga ............................................................................. 4

3. Inflasi ...................................................................................... 6

4. Nilai Tukar ............................................................................... 8

B. INDIKATOR KESEJAHTERAAN ......................................................... 91. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Development

Indeks (HDI) ........................................................................... 102. Tingkat Kemiskinan .................................................................. 10

3. Ketimpangan (Gini Ratio) ......................................................... 12

4. Kondisi Ketenagakerjaan ........................................................... 13

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN DITINGKAT REGIONAL ..................................................................... 16

A. APBN TINGKAT PROVINSI .............................................................. 16

B. PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT PROVINSI ................... 16

1. Pendapatan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi ......... 172. Penerimaan Negara Bukan Pajak Pemerintah Pusat Tingkat

Provinsi ................................................................................... 18

C. BELANJA PEMERINTAH PUSAT ...................................................... 201. Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Organisasi

(Bagian Anggaran/Kementerian/Lembaga) ................................. 212. Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi ............... 21

3. Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja ...... 22

D. ANALISIS CASH FLOW PEMERINTAH PUSAT .................................... 24

E. TRANSFER KE DAERAH ................................................................... 24

F. PENGELOLA BLU PUSAT ................................................................. 26

1. Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Pusat ................................. 26

2. Perkembangan Pengelolaan Aset, PNBP dan RM BLU Pusat ......... 27

Page 7: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

Daftar Isi

viii Annual Regional Fiscal Report 2018

3. Kemandirian BLU ...................................................................... 27

4. Profil dan Jenis Layanan Satker PNBP ........................................ 28

5. Potensi Satker PNBP Menjadi Satker BLU ................................... 29

G. PENGELOLAAN MANAJEMAN INVESTASI PUSAT ............................... 32

1. Penerusan Pinjaman ................................................................. 32

2. Kredit Program ......................................................................... 34

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD ............... 37

A. APBD TINGKAT PROVINSI ............................................................. 37

B. JENIS PENDAPATAN DALAM APBD .................................................. 38

C. JENIS BELANJA DALAM APBD .......................................................... 41

1. Rincian Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan .............. 412. Rincian Belanja Daerah Berdasarkan Jenis Belanja (sifat

ekonomi) ................................................................................ 41D. PENGELOLAAN BLU DAERAH .......................................................... 43

1. Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Daerah ............................... 43

2. Perkembangan Pengelolaan Aset Daerah ................................... 44

3. Analisis Legal ........................................................................... 45

E. PENGELOLAAN INVESTASI DAERAH ................................................ 46

1. Bentuk Investasi Daerah .......................................................... 46

2. Profil dan Jenis Badan Usaha Milik Daerah ................................ 47

F. SILPA DAN PEMBIAYAAN ................................................................ 47

1. Perkembangan Surplus/Defisit APBD .......................................... 47

2. Pembiayaan Daerah ................................................................. 50

G. ANALISIS LAINNYA TERKAIT APBD DI PROVINSI SULAWESI TENGAH 52

1. Analisa Horizontal dan Vertikal ................................................. 52

2. Analisis Kapasitas Fiskal Daerah ............................................... 54

3. Analisis Kesehatan Pengelolaan Keuangan Daerah .................... 55

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARANKONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) ........................................... 57

A. LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDSIAN ....................... 57

B. PENDAPATAN KONSOLIDASIAN ..................................................... 57

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan ......................................... 58

2. Analisis Perubahan ................................................................. 58

3. Rasio Pajak (Tax Ratio) .......................................................... 594. Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap kenaikan realisasi

pendapatan konsolidasian ....................................................... 61C. BELANJA KONSOLIDASIAN ............................................................. 62

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan .......................................... 62

Page 8: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

Daftar Isi

Kajian Fiskal Regional 2018 ix

2. Analisis Perubahan ................................................................. 633. Analisis Rasio Belanja Operasi Konsolidasian Terhadap Total

Belanja Konsolidasian .............................................................. 64

4. Rasio Belanja Konsolidasian Terhadap Jumlah Penduduk ........... 645. Rasio Belanja Pendidikan Konsolidasian Terhadap Jumlah

Penduduk ............................................................................... 656. Arah dan Sensitivitas dari Kebijakan Fiskal Pemerintah Daerah ... 66

7. Analisis Anggaran Belanja Sektoral ........................................... 67

8. Perbandingan Dengan Sektor Ekonomi Unggulan ...................... 69

9. Analisis Kebijakan Alokasi Anggaran ......................................... 70

D. SURPLUS/DEFISIT ......................................................................... 70

1. Komposisi Surplus/Defisit Konsolidasian dan Rasio .................... 70

2. Perbandingan Rasio Surplus/Defisit antar Kabupaten/Kota ......... 71E. ANALISIS KONTRIBUSI PEMERINTAH DALAM PRODUK DOMESTIK

REGIONAL BRUTO (PDRB) ............................................................. 72

BAB V KEUNGGULAN DAN POTENSI EKONOMI SERTA TANTANGANFISKAL REGIONAL ........................................................................ 75

A. KEUNGGULAN DAN POTENSI EKONOMI .......................................... 75

1. Pertanian ............................................................................... 75

2. Kelautan dan Perikanan .......................................................... 78

3. Peternakan ............................................................................. 80

B. TANTANGAN FISKAL REGIONAL ..................................................... 83

BAB VI ANALISIS TEMATIK ....................................................................... 87

TANTANGAN DESA DALAM UPAYA MENDORONG PEMULIHAN DANPERTUMBUHAN EKONOMI PASCA BENCANA DI SULAWESI TENGAH ....... 87

BAB VII PENUTUP ....................................................................................... 96

A. KESIMPULAN ................................................................................. 96

B. REKOMENDASI .............................................................................. 97

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 99

Page 9: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

x Kajian Fiskal Regional 2018

Daftar Tabel

Tabel 1.1 PDRB Provinsi Sulawesi Tengah Menurut Permintaan ADHB Tahun 2017 –2018 (dalam Miliar Rupiah) .................................................................................... 3

Tabel 1.2 PDRB Provinsi Sulawesi Tengah Menurut Lapangan Usaha ADHB Triwulan I– IV Tahun 2018 (dalam Miliar Rupiah) ................................................................

4

Tabel 1.3 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama Tahun 2017– 2018 .........................................................................................................................

14

Tabel 1.4 Target KUA & PPAS, RPJMD dan Realisasi Provinsi Sulawesi Tengah Tahun2018 dan Realisasi Tahun 2017 – 2018 .................................................................

15

Tabel 2.1 APBN Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017 – 2018 (dalam Juta Rupiah) ....... 16

Tabel 2.2 Pendapatan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi di ProvinsiSulawesi Tengah (dalam Juta Rupiah) ..................................................................... 17

Tabel 2.3 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi di Provinsi SulawesiTengah (per Jenis PNBP dalam Miliar Rupiah) .......................................................

18

Tabel 2.4 Penerimaan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi di Provinsi SulawesiTengah (menurut Fungsional Kementerian/Lembaga) (5 target PNBP terbesardalam Juta Rupiah) ....................................................................................................

19

Tabel 2.5 Perkembangan Pagu dan Realisasi berdasarkan Bagian Anggaran di ProvinsiSulawesi Tengah (lima terbesar dalam Miliar Rupiah) .........................................

21

Tabel 2.6 Perkembangan Pagu dan Realisasi berdasarkan Fungsi di Provinsi SulawesiTengah (dalam Juta Rupiah) ....................................................................................

21

Tabel 2.7 Perkembangan Pagu dan Realisasi berdasarkan Jenis Belanja di ProvinsiSulawesi Tengah (dalam Miliar Rupiah) .................................................................

22

Tabel 2.8 Perkembangan Pagu dan Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa di PropinsiSulawesi Tengah (dalam Juta Rupiah) .....................................................................

25

Tabel 2.9 Profil dan Jenis Layanan BLU Pusat di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018(dalan Juta Rupiah) ...................................................................................................

27

Tabel 2.10 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU di Provinsi Sulawesi TengahTahun 2016 – 2018 (dalan Juta Rupiah) ...............................................................

27

Tabel 2.11 Perkembangan Pagu PNBP dan Pagu RM Aset Satker BLU di Provinsi SulawesiTengah Tahun 2017 – 2018 (dalan Juta Rupiah) ..................................................

27

Tabel 2.12 Tingkat Kemandirian BLU Pusat di Provinsi Sulawesi Tengah (dalam MiliarRupiah) .......................................................................................................................

28

Tabel 2.13 Profil dan Jenis Layanan Satker Pengelola PNBP di Provinsi Sulawesi TengahTahun 2017- 2018 (sepuluh terbesar pagu PNBP dalam Juta Rupiah) ...............

28

Tabel 2.14 Perkembangan Pagu PNBP dan RM Satker PNBP Berpotensi Menjadi BLU diProvinsi Sulawesi Tengah (dalan Juta Rupiah) ......................................................

29

Tabel 2.15 Perkembangan Pagu dan Realisasi Belanja BLU ..................................................... 30

Tabel 2.16 Kemandirian BLU Tahun 2018 ................................................................................ 30

Tabel 2.17 Fixed Asset Turn Over BLU Tahun 2018 ................................................................ 31

Tabel 2.18 Analisis Legal BLU Tahun 2018 ............................................................................... 32

Tabel 2.19 Profil Penerusan Pinjaman Provinsi Sulawesi Tengah Per 31 Desember 2018 ... 33

Tabel 2.20 Perkembangan Pembayaran Angsuran Pokok SLA di Provinsi Sulawesi TengahTahun 2017 - 2018 (dalam Miliar Rupiah) ...........................................................

33

Tabel 2.21 Perkembangan Pembayaran Denda SLA di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun2017 – 2018 ( dalam Juta Rupiah) ..........................................................................

34

Tabel 3.1 Profil APBD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017-2018 RealisasiBerdasarkan Klasifikasi Ekonomi (dalam Juta Rupiah) ..........................................

37

Tabel 3.2 Jenis Pendapatan APBD di Provinsi Sulawesi Tengah (dalam Juta Rupiah) ......... 38

Tabel 3.3 Profil APBD di Sulawesi Tengah Berdasarkan Klasifikasi Urusan (dalam MiliarRupiah) ....................................................................................................................... 41

Tabel 3.4 Profil APBD di Provinsi Sulawesi Tengah Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja(dalam Juta Rupiah) ..................................................................................................

42

Tabel 3.5 Profil BLUD di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 (dalam Juta Rupiah) ...... 44

Page 10: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

Annual Regional Fiscal Report 2018 xi

Tabel 3.6 Perkembangan Nilai Aset Satker BLUD di Provinsi Sulawesi Tengah (dalamJuta Rupiah) ................................................................................................................

44

Tabel 3.7 Perkembangan Pagu PNBP dan RM Aset Satker BLUD di Provinsi SulawesiTengah (dalam Juta Rupiah) .....................................................................................

45

Tabel 3.8 Analisis Legal BLUD di Sulawesi Tengah Tahun 2018 ......................................... 46

Tabel 3.9 Perkembangan Investasi Daerah di Provinsi Sulawesi Tengah (dalam JutaRupiah) .......................................................................................................................

46

Tabel 3.10 Perkembangan Investasi Daerah di Provinsi Sulawesi Tengah (dalam JutaRupiah) .......................................................................................................................

47

Tabel 3.11 Keseimbangan Primer Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun2018 (dalam Juta Rupiah) ........................................................................................

51

Tabel 3.12 Indeks Kapasitas Fiskal Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah Tahun 2018 ........ 55

Tabel 3.13 Level Kesehatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten/Kota se-SulawesiTengah Tahun 2018 .................................................................................................

56

Tabel 4.1 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi SulawesiTengah Tahun 2018 (dalam Juta Rupiah) ..............................................................

57

Tabel 4.2 Rasio Pajak terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Tengah .......................................... 60

Tabel 4.3 Realisasi Pendapatan Konsolidaian Pempus dan Pemda di Wilayah ProvinsiSulawesi Tengah Tahun 2017 dan 2018 ................................................................

62

Tabel 4.4 Rasio Belanja Operasi Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah ........................... 64

Tabel 4.5 Rasio Surplus/Defisit Konsolidaian terhadap PDRB pada Provinsi SulawesiTengah ........................................................................................................................

71

Tabel 4.6 Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah Provinsi SulawesiTengah Tahun 2018 ..................................................................................................

73

Tabel 5.1 Perkembangan Perikanan di Sulawesi Tengah (ton) dari Tahun 2017 ke 2018 79

Tabel 5.2 Tren Populasi Ternak dan Unggas di Provinsi Sulawesi Tengah ........................... 81

Tabel 5.3 Jumlah Ternak yang Dipotong di RPH dan Diluar RPH yang Dilaporkan diProvinsi Sulawesi Tengah ..........................................................................................

81

Tabel 5.4 Produksi Peternakan di Sulawesi Tengah Tahun 2016 – 2018 ............................ 82

Tabel 5.5 Dampak Kerusakan Akibat Bencana Terhadap Lahan Sawah dan Irigasi diWilayah Sigi dan Donggala ......................................................................................

84

Tabel 6.1 Data Kerugian Akibat Bencana Alam di Sulawesi Tengah .................................... 88

Tabel 6.2 Penyaluran Dana Desa untuk Desa terdampak dan Tidak erdampak BencanaPer 31 Desember 2018 .............................................................................................

89

Tabel 6.3 Realisasi Penyaluran KUR Provinsi Sulawesi Tengah Untuk WilayahTerdampak Dan Tidak Terdampak Bencana Alam Tahun 2018 .........................

92

Tabel 6.4 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Provinsi Sulawesi Tengah untuk WilayahTerdampak Dan Tidak Terdampak Bencana Tahun 2018 ....................................

95

Page 11: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

xii Kajian Fiskal Regional 2018

Daftar Grafik

Grafik 1.1 Grafik 1.1. Laju Pertumbuhan PDB dan PDRB .................................................... 1

Grafik 1.2 Perkembangan PDB dan PDRB Per Kapita ADHB Sulawesi Tengah danNasional Tahun 2012 – 2018 (dalam Juta Rupiah) ...............................................

5

Grafik 1.3 Pergerakan 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) Tahun 2016-2018 .................... 6Grafik 1.4 Pergerakan Inflasi Bulanan Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional Tahun

2017 – 2018 (dalam Persetase) ...............................................................................7

Grafik 1.5 Pergerakan Rata-Rata Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$ Tahun 2010-2018 ... 8

Grafik 1.6 Nilai Tukar Harian Tahun 2018 .............................................................................. 9

Grafik 1.7 Rata-Rata Nilai Tukar Bulanan Tahun 2018 9

Grafik 1.8 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sulawesi Tengah dan Indonesia Tahun2010 – 2017 ..............................................................................................................

10

Grafik 1.9 IPM Menurut Kabupaten/Kota, Provinsi dan Indonesia Tahun 2017 (dalampersentase) ..................................................................................................................

11

Grafik 1.10 Jumlah dan persentase Penduduk Miskin Sulawesi Tengah Tahun 2011-2018 11

Grafik 1.11 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi di Sulawesi danNasional Tahun 2018 ................................................................................................

12

Grafik 1.12 Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan SulawesiTengah Tahun 2011 – 2018 .....................................................................................

13

Grafik 1.13 Perkembangan Gini Ratio di Sulawesi Tengah Periode Maret 2014 – Sept 2018 13

Grafik 2.1. Rasio Perpajakan Terhadap PDRB ............................................................................ 17

Grafik 2.2 Kontribusi Pendapatan Terhadap Ekonomi Regional Sulawesi Tengah Tahun2018 (dalam Persentase)

19

Grafik 2.3 Kontribusi Populasi Terhadap Pendapatan Pemerintah Tahun 2018 (dalamRibu Rupiah) ..............................................................................................................

20

Grafik 2.4 Rasio Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif ....................................................... 22Grafik 2.5 Persentase Alokasi Belanja Menurut Fungsi Tahun 2017 – 2018 ....................... 23

Grafik 2.6 Cash Flow Pemerintah Pusat Tahun 2018 .............................................................. 24

Grafik 2.7. Ruang Fiskal Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah Tahun 2018 (dalam MiliarRupiah) .............................................................................................. .........................

26

Grafik 2.8. Rasio PAD dan Rasio Dana Transfer Kabupaten/Kota di Sulawesi TengahTahun 2018 ................................................................................................................

26

Grafik 2.9. Perkembangan Aset BLU Pusat di Sulawesi Tengah Tahun 2013 – 2018 ............ 27

Grafik 2.10 Realisasi Penyaluran KUR Per Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah Tahun2018 ........................................................................................ ....................................

27

Grafik 2.11 Penyaluran KUR Per Sektor Ekonomi Sulawesi Tengah Tahun 2017 – 2018 ..... 27

Grafik 2.12 Realisasi Penyaluran KUR Menurut Kategori Penyaluran di Provinsi SulawesiTengah Tahun 2017 – 2018 .....................................................................................

28

Grafik 2.13 Profil dan Jenis Layanan Satker Pengelola PNBP di Provinsi Sulawesi TengahTahun 2017- 2018 (sepuluh terbesar pagu PNBP dalam Juta Rupiah)………...

29

Grafik 2.14 Perkembangan Pagu PNBP dan RM Satker PNBP Berpotensi Menjadi BLU diProvinsi Sulawesi Tengah (dalan Juta Rupiah)

29

Grafik 3.1 Rasio PAD, Dana Transfer Terhadap Pendapatan Daerah Tahun 2018 (dalampersentase) ..................................................................................................................

39

Grafik 3.2 Rasio PAD terhadap Belanja Daerah Tahun 2018 (dalam persentase) ................ 40

Grafik 3.3 Rasio Alokasi Belanja Daerah Sektor Konsumtif dan Produktif Tahun (dalampersentase) ..................................................................................................................

42

Grafik 3.4 Rasio Alokasi Anggaran Per Kabupaten/Kota Tahun 2018 (APBN+APBD)(dalam persentase) ....................................................................................................

43

Grafik 3.5 Rasio Surplus/Defisit terhadap Aggregat Pendapatan Tahun 2018 .................... 48Grafik 3.6 Rasio Surplus/Defisit Semester I-2018 terhadap Realisasi Dana Transfer

(dalam persentase) ....................................................................................................49

Grafik 3.7 Rasio Surplus/Defisit terhadap PDRB ADHB dan PDRB ADHK SulawesiTengah Tahun 2014-2018 ......................................................................................

49

Page 12: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

Annual Regional Fiscal Report 2018 xiii

Grafik 3.8. Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja Kabupaten/Kota di Sulawesi TengahTahun 2018 ...............................................................................................................

50

Grafik 3.9 Perbandingan Horizontal PAD dan Pertumbuhan Tahun 2017 – 2018 ............. 52

Grafik 3.10 Realisasi Belanja Modal kabupaten Morowali Tahun 2011-2018 ...................... 53

Grafik 3.11 Perbandingan Kontribusi PAD terhadap Total Pendapatan Kabupaten/Kota diSulawesi Tengah Tahun 2018 .................................................................................

53

Grafik 3.12 Rasio Kontribusi PAD terhadap Total Pendapatan Kabupaten/Kota di SulawesiTengah Tahun 2018 .................................................................................................

54

Grafik 3.13 Kapasitas Fiskal Per Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah Tahun 2018 .............. 54

Grafik 4.1 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi SulawesiTengah Tahun 2018 dan Tahun 2017 ....................................................................

58

Grafik 4.2 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadapPenerimaan Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 .....................

59

Grafik 4.3 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadapPenerimaan Perpajakan Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018

59

Grafik 4.4 Pajak Perkapita Konsolidasian per Kabupaten/Kota di Provinsi SulawesiTengah Tahun 2018 (dalam persentase) ................................................................

60

Grafik 4.5 Pajak Perkapita Konsolidasian per Kabupaten/Kota di Provinsi SulawesiTengah Tahun 2018 ..................................................................................................

61

Grafik 4.6 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerahterhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian pada Provinsi Sulawesi TengahTahun 2018 ................................................................................................................

62

Grafik 4.7 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah ................................. 63

Grafik 4.8 Belanja Pemerintah Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 dan2017 (dalam Ribuan Rupiah/Kapita) ......................................................................

64

Grafik 4.9 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian Per Jiwa Kabupaten/Kotapada Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 dan 2017 ........................................

65

Grafik 4.10 Rasio Belanja Pendidikan Konsolidasian Per Jiwa Kabupaten/Kota padaProvinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 dan 2017 (dalam Juta Rupiah/Kapita) .

66

Grafik 4.11 Rasio Spasial Belanja Pegawai terhadap Total Belanja Kabupaten/Kota diSulawesi Tengah Tahun 2018 ..................................................................................

70

Grafik 4.12 Rasio Surplus/Defisit Konsolidaian per Kabupaten/Kota pada ProvinsiSulawesi Tengah Tahun 2018 ..................................................................................

71

Grafik 4.13 Rasio Surplus/Defisit Konsolidasi per Kabupaten/Kota pada Provinsi SulawesiTengah Tahun 2018 ..................................................................................................

72

Grafik 5.1. NTP Tahun 2017 - 2018 dan Pertumbuhan NTP Sulawesi Tengah Tahun 2018 76Grafik 5.2 NTP Menurut Sektor dan Perkembangannya November – Desember 2018 ....... 77

Grafik 5.3 Perkembangan Hasil Kelautan dan Perikanan di Provinsi Sulawesi Tengah(Ton) Tahun 2015- 2018 .......................................................................................

79

Page 13: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

xiv Kajian Fiskal Regional 2018

Daftar Boks

Boks I Pasca Gempa dan Tsunami, Palu Alami Inflasi Tertinggi ...................................... 7

Boks II Di Sisa Akhir Tahun 2018, Begini Prediksi Nilai Tukar Mata Uang Rupiah ....... 9

Boks III Perkembangan Sektor Pertanian dan Perkebunan Sangat Dominan ................... 77

Boks IV Pemprov Sulawesi Tengah Perluas Pengembangan Sapi Donggala ..................... 83

Page 14: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

Daftar Singkatan

Annual Regional Fiscal Report 2018 xv

Daftar SingkatanADHB : Atas Dasar Harga BerlakuADHK : Atas Dasar Harga KonstanAHH : Angka Harapan HidupAMH : Angka Melek HurufAPBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja

DaerahAPBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja

NegaraAPK : Angka Partisipasi KasarASN : Aparatur Sipil NegaraBanglut : Banggai LautBangkep : Banggai KepulauanBI : Bank IndonesiaBLU : Badan Layanan UmumBLUD : Badan Layanan Umum DaerahBUMD : Badan Usaha Milik DaerahBUMN : Badan Usaha Milik NegaraBPS : Badan Pusat StatistikDAK : Dana Alokasi KhususDAU : Dana Alokasi UmumDBH : Dana Bagi HasilDIPA : Daftar Isian Pelaksanaan

AnggraranDJPB : Direktorat Jenderal

PerbendaharaanKuasaBUN

: Kuasa Bendahara Umum Negara

DJP : Direktorat Jenderal PajakDJBC : Direktorat Jenderal Bea dan CukaiDPR : Dewan Perwakilan RakyatFGD : Focus Group DiscussionHDI : Human Development IndexHDR : Human Development ReportHPH : Hak Pengusahaan HutanIB : Industri BesarIHK : Indeks Harga KonsumenIKM : Industri Kecil dan MenengahIMH : Indeks Melek HurufIPM : Indeks Pembangunan ManusiaIRLS : Indeks Rata-rata Lama SekolahKab. : KabupatenKD : Kantor DaerahKP : Kantor PusatKPP : Kantor Pelayanan PerpajakanKPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan

NegaraKUR : Kredit Usaha RakyatLPE : Laju Pertumbuhan EkonomiLPP : Laju Pertumbuhan PendudukMonev : Monitoring dan Evaluasim-to-m : month to monthMorut : Morowali UtaraNPWP : Nomor Pokok Wajib PajakNTP : Nilai Tukar PetaniPAD : Pendapatan Asli daerah

Parimo : Parigi MoutongP2D2 : Dana Proyek Pemerintah Daerah

dan DesentralisasiPBB : Pajak Bumi dan BangunanPDAM : Perusahaan Daerah Air MinumPDRB : Produk Domestik Regional BrutoPKRT : Pengeluaran Konsumsi Rumah

TanggaPMA : Penanaman Modal AsingPMDN : Penanaman Modal Dalam NegeriPMTB : Pembentukan Modal Tetap BrutoPNBP : Penerimaan Negara Bukan PajakPNS : Pegawai Negeri SipilPNSD : Pegawai Negeri Sipil DaerahPPh : Pajak PenghasilanPPI : Pelabuhan dan Pendaratan IkanPPK : Pembinaan Pengelolaan KeuanganPPN : Pajak Pertambahan NilaiPPP Peabuhan Perikanan PantaiProv. : Provinsiq-to-q : quarter to quaterRDI : Rekening Dana InvestasiRDP : Rekening Dana PemerintahRKPD : Rencana Kerja Pemerintah DaerahRLS : Rata-Rata Lama SekolahRM : Rupiah MurniRp : RupiahRPJMD : Rencana Pembangunan Jangka

Menengah DaerahRPJPD : Rencana Pembangunan Jangka

Panjang DaerahRSU : Rumah Sakit UmumRSUD : Rumah Sakit Umum DaerahSDM : Sumber Daya ManusiaSILPA : Sisa Lebih Penerimaan AnggaranSIM : Surat Ijin MengemudiSIKP Sistem Informasi Kredit ProgramSKPD : Satuan Kerja Perangkat DaerahSLA : Subsidiary Loan AgreementSPM : Standar Pelayanan MinimumSRG : Subsidi Resi GudangSTNK : Surat Tanda Nomor KendaraanSulteng : Sulawesi TengahTA : Tahun AnggaranThe Fed The Federal ReserveTKI : Tenaga Kerja IndonesiaTNKB : Tanda Nomor Kendaraan BermotorTouna : Tojo Una-UnaTP : Tugas PembantuanTPAK : Tingkat Partisipasi Angkatan KerjaTPT : Tingkat Pengangguran TerbukaUB : Urusan BersamaUU : Undang-undangy-o-y : year on year

Page 15: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

Tim Penyusun

xvi Annual Regional Fiscal Report 2018

Tim Penyusun

PENANGGUNG JAWABKepala Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi TengahEndah Martingrum

KETUA TIMPlt. Kepala Bidang PPA IIYohanis Mendila

PENULISDodik Hari MulyonoSulamto Singgih P

PENYAJI DATADodik Hari MulyonoWatonoSulamto Singgih PAditya DimasRahman S. HalimMaria Lolongan

Kantor Wilayah DJPb Provinsi Sulawesi TengahJl. Tanjung Dako No. 15 Palu 94111Telepon : (0451) 454040Email : [email protected] : www.kanwildjpbsulteng.net

Page 16: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IPerkembangan dan Analisis Ekonomi Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 1

BAB IPERKEMBANGAN DAN ANALISIS

EKONOMI REGIONAL

A. INDIKATOR MAKRO EKONOMI FUNDAMENTAL1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PDRB adalah penjumlahan nilai output bersih perekonomian yang ditimbulkan

oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah tertentu dan dalam satu kurun

waktu tertentu. PDRB dapat dihitung berdasarkan tiga pendekatan yakni

pendekatan produksi atau lapangan usaha, pendekatan pengeluaran, serta

pendekatan pendapatan. Dalam konteks Indonesia, baik PDB maupun PDRB

hanya dihitung melalui pendekatan produksi dan pengeluaran/penggunaan..

a. Laju Pertumbuhan Ekonomi (PDRB)Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah tahun 2018 (c-to-c) sebesar 6,30

persen melambat jika dibandingkan tahun 2017 sebesar 7,10 persen. Dari

sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

sebesar 10,37 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai

oleh komponen impor barang dan jasa sebesar 125,41 persen.

Dalam kurun waktu tahun 2015-2018 pertumbuhan ekonomi Sulawesi

Tengah terus mengalami perlambatan namun masih lebih cepat tumbuh

jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi secara nasional yang

sebesar 5,17 persen.Grafik 1.1. Laju Pertumbuhan PDB dan PDRB

Pertumbuhan PDB dan PDRB Tahun 2014 - 2018C to C (persen)

Pertumbuhan PDB dan PDRBC to C (persen)

5,11

15,56

9,98

7,10 6,30

5,01 4,88 5,03 5,07 5,17

3

6

9

12

15

18

2014 2015 2016 2017 2018

PDRB Sulawesi Tengah PDB Indonesia

5,31

6,457,10

6,24 6,42 6,30

5,17 5,17 5,17

Sem I Tw III Tw IV

PDRB 2017 PDRB 2018 PDB 2018

Page 17: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IPerkembangan dan Analisis Ekonomi Regional

2 Annual Regional Fiscal Report 2018

Pertumbuhan PDB dan PDRBQ to Q (persen)

Pertumbuhan PDB dan PDRBY on Y (persen)

Sumber: BPS Indonesia dan BPS Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019 (data diolah)

Ekonomi Sulawesi Tengah triwulan IV tahun 2018 bila dibandingkan

triwulan IV tahun 2017 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,37 persen lebih lambat

bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 9,12

persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan

usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 18,05 persen. Dari sisi

pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen impor barang

dan jasa sebesar 175,92 persen.

Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah triwulan IV tahun 2018 dibandingkan

triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 0,55

persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan

usaha Konstruksi sebesar 15,95 persen. Dari sisi pengeluaran,

pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen impor barang dan jasa

sebesar 223,82 persen.

b. Nominal PDRBPerekonomian Sulteng tahun 2018 jika diukur berdasarkan PDRB ADHB

mencapai Rp150,64 triliun meningkat jika dibandingkan dengan tahun

2017 sebesar Rp134,243 triliun. Sedangkan jika diukur berdasarkan PDRB

ADHK mencapai Rp103,62 triliun meningkat jika dibandingkan dengan

Tahun 2016 sebesar Rp97,55 triliun.1) PDRB Sisi Permintaan

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah selama tahun 2018 (c-to-c)

yang mencapai 6,30 persen, terutama disebabkan oleh tingginya

peningkatan komponen impor barang dan jasa yang mencapai 125,41

persen, diikuti peningkatan pada komponen ekspor barang dan jasa

sebesar 70,42 persen serta komponen Pengeluaran Konsumsi

LNPRT sebesar 15,94 persen. Sedangkan pengeluaran konsumsi

2,15

-2,44

6,01

2,15

-2,3

5,99

0,62 0,55

-0,42

4,213,09

1,69

Tw I Tw II Tw III Tw IVPDRB 2017 PDRB 2018 PDB 2018

3,97

6,61

8,73 9,12

6,626,03 6,46

5,375,06 5,27 5,17 5,18

Tw I Tw II Tw III Tw IV

PDRB 2017 PDRB 2018 PDB 2018

Page 18: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IPerkembangan dan Analisis Ekonomi Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 3

pemerintah adalah komponen yang mengalami kontraksi sebesar 3,35

persen.Tabel 1.1. PDRB Provinsi Sulawesi Tengah Menurut Permintaan ADHB

Tahun 2017 – 2018 (dalam Miliar Rupiah)

No. KomponenTriwulanan Tahun 2018 Tahun

2018Tahun2017Tw I Tw II Tw III Tw IV

1 Konsumsi Rumah Tangga 17.394 18.476 19.187 18.321 73.378 66.4412 Konsumsi LNPRT 641 666 691 897 2.895 2.4243 Pengeluaran Pemerintah 2.471 4.718 4.780 5.386 17.354 17.5454 PMTB 13.539 14.340 14.865 17.340 60.084 55.0585 Perubahan Inventori 2.037 1.504 2.185 -239 5.487 2.4766 Ekspor 15.752 15.696 19.935 21.352 72.734 40.7507 Impor 9.104 6.592 6.052 19.135 40.883 17.8708 Net Ekspor Daerah 17.835 -11.271 -17.026 -4.282 -40.414 -32.872

PDRB 34.895 37.537 38.56 39.639 150.636 133.951

Sumber: BPS Provinsi Sulteng Tahun 2019 (data diolah)a. Konsumsi

Konsumsi Rumah Tangga merupakan komponen terbesar dalam

pembentukan PDRB Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 yang

mencapai Rp73,378 triliun atau 48,74 persen. Komponen ini

mengalami kenaikan sebesar 10,44 persen dibandingkan tahun

2017 sebesar 66,44 triliun.

b. InvestasiKontribusi komponen Investasi dalam pembentukan PDRB

Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 sebesar Rp60,08 triliun

atau 39,89 persen mengalami pertumbuhan sebesar 9,13 persen

atau Rp5,07 triliun jika dibandingkan komponen pembentukan

PDRB tahun 2017 sebesar Rp55,06 triliun.

c. Pengeluaran PemerintahPengeluaran pemerintah dalam pembentukan PDRB Provinsi

Sulawesi Tengah menyumbang Rp17,35 triliun atau 11,52 persen.

Jika dibandingkan dengan kontribusi pembentukan PDRB tahun

2017 sebesar Rp17,545 triliun, komponen Pengeluaran

Pemerintah mengalami kontraksi sebesar 1,09 persen.

d. Ekspor dan ImporCukup besarnya peran komponen ekspor terhadap pertumbuhan

ekonomi tahun 2018 (c-to- c) didukung oleh kinerja ekspor barang

Sulawesi Tengah yang mengalami kenaikan 70,80 persen.

Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan ekspor nikel dan

stainless steel. Selama tahun 2018 ekspor produk ini mengalami

Page 19: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IPerkembangan dan Analisis Ekonomi Regional

4 Annual Regional Fiscal Report 2018

peningkatan sebesar 94,54 persen. Sementara itu kinerja positif

komponen impor diantaranya didukung oleh impor besi dan baja

sebagai bahan baku industri stainless steel yang mengalami

peningkatan sebesar 446,25 persen.

2) PDRB Sisi PenawaranBila dilihat dari sumber pertumbuhannya, ekonomi Provinsi Sulawesi

Tengah tahun 2018 (c- to-c) yang sebesar 6,30 persen tersebut paling

besar disumbang oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan sebesar 1,25 persen, diikuti lapangan usaha Industri

Pengolahan sebesar 1,22 persen, dan lapangan usaha Pertambangan

dan Penggalian sebesar 1,10 persen. Sedangkan untuk sektor

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

berkontribusi sebesar 0,59 persen, dan lapangan usaha lainnya

memiliki andil sebesar 2,15 persen terhadap pertumbuhan ekonomi

yang tercipta.

Struktur perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah menurut lapangan

usaha tahun 2018 masih didominasi oleh empat lapangan usaha

utama yaitu: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (27,73 persen);

Pertambangan dan Penggalian (13,44 persen); Industri Pengolahan

(12,60 persen), serta Konstruksi (12,47 persen).

Tabel 1.2. PDRB Provinsi Sulawesi Tengah Menurut Lapangan Usaha ADHBTriwulan I – IV Tahun 2018 (dalam Miliar Rupiah)

Lapangan UsahaTahun 2018

I II III IVPertanian, Kehutanan, dan Pertanian 10.037 10.800 10.566 10.363Pertambangan dan Penggalian 4.550 5.021 5.430 5.252Industri Pengolahan 4.335 4.542 4.967 5.144Pengadaan Listrik dan Gas 12 13 13 12Pengadaan Air 46 48 49 47Konstruksi 4.204 4.426 4.627 5.252Perdagangan Besar, Eceran dan Reparasi Mobil danSepeda Motor 3.139 3.374 3.431 3.404

Transportasi dan Pergudangan 1.346 1.469 1.511 1.633Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 194 201 212 193Informasi dan Komunikasi 1.152 1.240 1.317 1.367Jasa Keuangan 844 861 836 791Real Estate 657 680 687 672Jasa Perusahaan 89 92 94 96Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan JaminanSosial Wajib 2.116 2.506 2.451 2.797

Jasa Pendidikan 1.373 1.436 1.518 1.409Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 487 508 528 612Jasa lainnya 314 320 328 322

PDRB 34.895 37.537 38.566 39.639

Sumber: BPS Prov. Sulteng Tahun 2019 (data diolah)

Page 20: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IPerkembangan dan Analisis Ekonomi Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 5

3) PDRB Perkapita

Selama kurun waktu Tahun 2012-2018 pendapatan per kapita di

Sulawesi Tengah cenderung meningkat, namun masih di bawah

pendapatan per kapita nasional. Meningkatnya PDRB per kapita

menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk Sulawesi Tengah relatif

terus meningkat meski jika dibandingkan secara nasional masih relatif

lebih rendah. Perkembangan PDRB perkapita Sulawesi Tengah dan

nasional tersaji pada Grafik 1.2.Grafik 1.2. Perkembangan PDB dan PDRB Per Kapita ADHB Sulawesi Tengah

dan Nasional Tahun 2012 – 2018 (dalam Juta Rupiah)

Sumber: BPS Indonesia, BPS Prov. Sulteng Tahun 2019 (data diolah)

Meningkatnya PDRB per kapita Provinsi Sulawesi Tengah dari tahun

2012 hingga tahun 2018 seiring dengan naiknya tingkat capaian

pembangunan manusia dari 67,47 pada tahun 2017 menjadi 68,11 di

tahun 2018, tingkat kemiskinan menurun dari 14,22 persen menjadi

13,69 persen pada tahun 2018, selain itu Gini Ratio juga mengalami

penurunan dari 0.34 pada tahun 2017 menjadi 0,317 pada tahun 2018.

PDRB perkapita yang terus meningkat tidak serta merta

menggambarkan secara riil tingkat kesejahteraan masyarakat karena

masih mengandung faktor harga yang sangat berpengaruh terhadap

daya beli masyarakat.

2. Suku Bunga

Bank Indonesia melakukan penguatan kerangka operasi moneter dengan

memperkenalkan suku bunga acuan atau suku bunga kebijakan baru yaitu BI

7-Day Repo Rate, yang akan berlaku efektif sejak 19 Agustus 2016. Hal itu agar

suku bunga kebijakan dapat secara cepat mempengaruhi pasar uang,

25,5228,66

31,88

37,4041,11

45,24

50,18

35,3338,63

42,4345,12

47,96

51,89

56,00

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Sulawesi Tengah Nasional

Page 21: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IPerkembangan dan Analisis Ekonomi Regional

6 Annual Regional Fiscal Report 2018

perbankan dan sektor riil. Instrumen BI 7-Day Repo Rate sebagai acuan yang

baru memiliki hubungan yang lebih kuat ke suku bunga pasar uang, sifatnya

transaksional atau diperdagangkan di pasar, dan mendorong pendalaman

pasar keuangan.

Bank Indonesia pada akhir tahun 2018 mempertahankan 7-day Reverse Repo

Rate (BI7DRR) sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%,

dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%, kebijakan tersebut masih

konsisten dengan upaya menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam batas

yang aman dan mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik, termasuk

telah mempertimbangkan tren pergerakan suku bunga global dalam beberapa

bulan ke depan. Bank Indonesia juga terus memperkuat koordinasi dengan

Pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas ekonomi dan

memperkuat ketahanan eksternal, termasuk untuk mengendalikan defisit

transaksi berjalan sehingga turun menuju kisaran 2,5% dari PDB pada 2019.

Grafik 1.3. Pergerakan 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) Tahun 2016-2018

Sumber: Bank Indonesia Tahun 2018 (data diolah)

Sepanjang tahun 2018 BI menetapkan acuan suku bunga di kisaran 4,25

persen sampai 6,00 persen. Kebijakan BI tersebut sebagai langkah lanjutan

untuk memperkuat upaya menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam batas

yang aman. Kenaikan suku bunga kebijakan tersebut juga untuk memperkuat

daya tarik aset keuangan domestik dengan mengantisipasi kenaikan suku

bunga global dalam beberapa bulan ke depan. Ke depan, Bank Indonesia akan

mengoptimalkan bauran kebijakan guna memastikan tetap terjaganya stabilitas

makroekonomi dan sistem keuangan. Bank Indonesia juga akan memperkuat

koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas

ekonomi dan memperkuat ketahanan eksternal, termasuk untuk

mengendalikan defisit transaksi berjalan sehingga menurun menuju kisaran

5,50%5,25%

5,00%4,75% 4,75%

4,50%4,25%

4,50%4,75%

5,25%5,50%

5,75%6,00%

21 A

prl

19 M

ei

16 Ju

n

21 Ju

l

19 A

gt

22 S

ep

20 O

kt

17 N

ov

15 D

es

19 Ja

n

16 F

eb

16 M

ar

20 A

prl

8 M

ei

15 Ju

n

20 Ju

l

22 A

gust

22 S

ep

19 O

kt

16 N

ov

14 D

es

18-Ja

n

15-F

eb

22 M

ar

19 A

prl

17 M

ei

30 M

ei

29 Ju

n

19 Ju

l

15 A

gust

27 S

ep

23 O

kt

15 N

ov

20 D

es

2016 2017 2018

Page 22: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IPerkembangan dan Analisis Ekonomi Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 7

2,5% PDB pada 2019. Bauran kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah

diyakini akan dapat mengelola dampak perubahan ekonomi global sehingga

perekonomian tetap berdaya tahan di tengah ketidakpastian global

3. InflasiLaju inflasi di Sulawesi Tengah tahun 2018 mencapai 6,46 persen (y-on y) lebih

tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 4,33 persen. Tingginya

angka inflasi tahun 2018 tidak terlepas dari pengaruh bencana alam yaitu

gempa bumi, tsunami dan likuifaksi pada akhir September 2018 sehingga

berdampak terhadap tingginya angka inflasi sampai akhir tahun 2018.

Dibandingkan dengan inflasi nasional pada tahun 2018, inflasi Sulawesi

Tengah jauh diatas inflasi nasional sebesar 3,13 persen (y-on-y).

Grafik 1.4. Pergerakan Inflasi Bulanan Provinsi Sulawesi Tengah dan NasionalTahun 2017 – 2018 (dalam Persetase)

Sumber: BPS Prov. Sulteng dan BPS Indonesia Tahun 2019 (data diolah)

Pergerakan inflasi bulanan Sulawesi Tengah sepanjang Tahun 2018 cukup

fluktuatif, di mana terjadi inflasi yang cukup tinggi pada bulan Juni diakibatkan

hari Raya Idul Fitri dan bulan Oktober 2018 sampai akhir tahun terkait dampak

dari adanya bencana alam berupa gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang

melanda Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.

Boks I Pasca Gempa dan Tsunami, Palu Alami Inflasi Tertinggi

Sejumlah pengendara melintas jalanan sebulan pasca-gempa dan tsunami di Kota Palu, SulawesiTengah, satu bulan pascagempa, tsunami, dan pencairan tanah (likuifaksi) pada 28 September2018, kondisi perekonomian di Kota Palu mulai membaik.Badan Pusat Statistik atau BPS menyatakan Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengalami inflasi yangterbesar se-Indonesia yaitu mencapai 2,27 persen (m-to-m) pada Oktober 2018. Kenaikan inflasiini merupakan dampak dari kejadian gempa dan tsunami yang menerjang kota Palu pada 28September 2018. Kota Palu merupakan satu dari 66 kota yang mengalami inflasi, sedangkan 16kota lainnya mengalami deflasi.Inflasi yang dialami Palu lebih besar delapan kali lipat dibandingkan inflasi bulanan secaranasional yang hanya 0,28 persen (m-to-m) namun dengan adanya proses recovery di Palu sudahcukup besar, sehingga diharapkan pada bulan depan akan normal kembali.

-2

-1

0

1

2

3

Jan Feb Mart April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

2017 2018 Indonesia 2018

Page 23: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IPerkembangan dan Analisis Ekonomi Regional

8 Annual Regional Fiscal Report 2018

Beberapa hari setelah diterjang bencana, harga bahan makanan di Palu memang meningkattajam. Ini terjadi karena banyaknya kerusakan yang dialami sejumlah sentra produksi danbanyaknya daerah yang terisolir sehingga akses makanan dan kebutuhan lainnya terbatas. Hargaelpiji melon tercatat pernah mencapai Rp35.000 hingga dari harga eceran tertinggi sebesar Rp16.500. Kemudian harga telur ayam Rp4.000 per butir dari harga normal sekitar Rp1.500.Sejumlah komoditas menyumbang kenaikan terbesar yaitu makanan jadi dan lauk pauk sebesar0,49 persen tiket angkutan udara 0,41 persen, lalu 0,1 persen dari harga ikan dan semen namunbahan makanan lain relatif tidak terlalu besar kenaikannya.Sumber : TEMPO.CO, 1 November 2018 (data diolah)

4. Nilai Tukar

Pergerakan nilai tukar mata uang merupakan salah satu variabel ekonomi

makro yang berpengaruh terhadap pasar uang dalam perekonomian

internasional, posisinya sama penting dengan dua variabel ekonomi lain yaitu

inflasi dan suku bunga. Pergerakan nilai tukar mata uang dipengaruhi oleh

kebijakan ekonomi, politik bahkan psikologi sosial. Secara makro, perubahan

nilai tukar akan mempengaruhi nilai ekspor, impor, daya saing produk serta

beban pembayaran utang luar negeri. Pelemahan nilai tukar menjadi salah satu

sinyal memburuknya kondisi makro ekonomi yang harus dicermati karena

memburuknya kondisi makro ekonomi bisa menimbulkan tekanan ekonomi dan

konsekuensinya target pertumbuhan ekonomi tidak tercapai.

Dalam kurun waktu 8 tahun terakhir menunjukkan trend line pergerakan nilai

tukar Rupiah terhadap US Dollar. Pada periode tahun 2011 – 2016, Rupiah

mengalami depresiasi secara beruntun hingga tahun 2016 dan mengalami

penguatan nilai tukar pada tahun 2017 namun terjadi depresiasi pada tahun

2018 dan ditutup pada posisi rata-rata kurs jual Rp14,318 13/1 US$ yang

merupakan level terendah selama kurun waktu 8 tahun terakhir. Pergerakan

nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar tersaji pada Grafik 1.5.

Grafik 1.5. Pergerakan Rata-Rata Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$ Tahun 2010-2018

Sumber : BI Perwakilan Sulawesi Tengah Tahun 2019 (data diolah)

7.630

14.318

7.340

14.175

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

2010 2011 2012 2013 2015 2016 2017 2018

Kurs Jual Kurs Beli Expon. (Kurs Jual)

Page 24: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IPerkembangan dan Analisis Ekonomi Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 9

Secara umum sepanjang tahun 2018 nilai tukar Rupiah mengalami depresiasi

terhadap US Dollar dengan puncak pada bulan Oktober 2018 yang menembus

Rp15.322/1 US$ namun secara berangsur menunjukkan penguatan dan ditutup

pada level Rp14.553/1 US$.

Pelemahan nilai Rupiah lebih banyak disebabkan faktor-faktor eksternal antara

lain: (1) kebijakan kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The

Federal Reserve), (2) pengenaan tarif impor yang diterapkan AS, (3) rencana

Bank Sentral Eropa (European Central Bank) mengurangi pembelian obligasi,

(4) pemangkasan giro wajib minimum oleh Bank Sentral China (People's Bank

of China), dan (5) harga minyak yang semakin tinggi. Untuk melihat pergerakan

Rupiah secara harian dan bulanan tersaji pada Grafik 1.6. dan Grafik 1.7.Grafik 1.6. Nilai Tukar Harian Tahun 2018 Grafik 1.7. Rata-Rata Nilai Tukar Bulanan Tahun 2018

Sumber : BI Perwakilan Sulawesi Tengah Tahun 2019 (data diolah)

Boks II Di Sisa Akhir Tahun 2018, Begini Prediksi Nilai Tukar Mata Uang Rupiah

Walaupun sempat melemah, rupiah akhirnya menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sejakNovember lalu. Bahkan, penguatan rupiah merupakan salah satu yang terbaik di Asia.Berdasarkan riset Kontan.co.id, pada 6 hingga 7 November 2018, penguatan terbesar rupiah terjadidi hadapan yuan yang mencapai 1,46 persen. Disusul pairing USD/IDR yang naik 1,44 persen yakninaik ke level Rp 14.590.Sentimen yang membuat rupiah menguat adalah prospek Powell yang dovish bahwa kenaikan sukubunga AS ke depan tidak terlalu agresif bahkan cenderung era kenaikan suku bunga akan berakhirserta Risk appetite investor pun berbalik arah tidak ke AS lagi melainkan ke negara emerging market,termasuk Indonesia.Sementara, dari dalam negeri fundamental Indonesia dipandang solid karena pertumbuhan ekonomistabil di 5 persen. Aliran dana investor asing baik di pasar saham maupun obligasi domestik pun banjirsekitar Rp45 triliun di sepanjang November 2018. Hal itu diperkuat dengan Bank Indonesia masihmendukung penguatan rupiah dengan belum memberikan batas penguatan rupiah.Beragam kebijakan pemerintah maupun BI juga berperan dalam membuat rupiah menguat, sepertikerjasama bilateral swap, domestic non-deliverable forward (DNDF), dan mendorong peningkatankonversi devisa hasil ekspor (DHE). Gabungan kondisi eksternal, seperti dovish-nya The Fed, tekananperang dagang AS dan China yang mereda, serta kondisi dalam negeri yang stabil menjadi katalispositif untuk mendukung rupiah menguat hingga akhir tahun.Investor asing kembali percaya pada pasar keuangan Indonesia karena pasar obligasi dalam negerimenawarkan yield yang menarik dan kompetitif dan selain itu, investor tertarik investasi di Indonesiakarena pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa stabil di 5 persen. Kembalinya kepercayaan investor,dapat diproyeksikan bahwa rupiah cenderung dalam tren menguat hingga akhir tahun di rentang Rp14.400 per dollar AS hingga Rp 14.800 per dollar AS.Suber : suryamalang.com, 3 Desember 2018 (data diolah)

15.322

15.17015.170

14.409

13.000

13.500

14.000

14.500

15.000

15.500

02/0

1/20

1816

/01/

2018

30/0

1/20

1813

/02/

2018

28/0

2/20

1814

/03/

2018

28/0

3/20

1812

/04/

2018

26/0

4/20

1814

/05/

2018

28/0

5/20

1821

/06/

2018

05/0

7/20

1819

/07/

2018

02/0

8/20

1816

/08/

2018

03/0

9/20

1818

/09/

2018

02/1

0/20

1816

/10/

2018

30/1

0/20

1813

Nop

201

828

Nop

201

812

/12/

2018

28/1

2/20

18

Kurs Jual Kurs Beli

15.255

14.56915.103

14.424

13.000

13.500

14.000

14.500

15.000

15.500

Kurs Jual Kurs Beli

Page 25: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IPerkembangan dan Analisis Ekonomi Regional

10 Annual Regional Fiscal Report 2018

B. INDIKATOR KESEJAHTERAANPembangunan adalah upaya yang dilakukan secara terencana dalam melakukan

perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup

masyarakat, meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kualitas manusia.

Beberapa indikator yang dapat menilai dan mengevaluasi keberhasilan

pembangunan di antaranya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tingkat

kemiskinan, ketimpangan (Gini Ratio) dan kondisi ketenagakerjaan.

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI)Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2017

berdasarkan penghitungan IPM dengan metode baru yang dibentuk oleh tiga

dimensi dasar yaitu kesehatan, pendidikan dan pengeluaran sebesar 68,11

meningkat sebesar 0,64 persen poin dari tahun 2016 sebesar 67,47 dan

termasuk wilayah dengan IPM kategori “sedang” (60≤IPM<70). Pembangunan

manusia Sulawesi Tengah terus mengalami kemajuan selama periode tahun

2010 – 2017 namun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan IPM Nasional

sebesar 70, (Grafik 1.8).

Grafik 1.8. Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sulawesi Tengahdan Indonesia Tahun 2010 – 2017

Sumber: BPS Indonesia dan BPS Prov. Sulteng Tahun 2018 (data diolah)

Peningkatan IPM di tingkat provinsi juga tercermin dari meningkatnya level IPM

di tingkat kabupaten/kota selama periode 2016 hingga 2017 dimana seluruhnya

mampu meningkatkan pembangunan manusianya. Kemajuan manuasia paling

cepat yaitu Kab. Poso (1,38%), Kab. Tolitoli (1,23%0 dan Kab. Banggai (1,22%)

sedangkan kemajuan pembangunan manusia yang cukup lambat adalah Kab.

Donggala (0,37%), Kab. Buol (0,48%) bdan Kab. Tojo Una-Una (0,55%).

63,2964,27

65,0065,79

66,43 66,7667,47

68,11

66,5367,09

67,7068,31

68,9069,55

70,1870,81

60,00

64,00

68,00

72,00

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

%

SULAWESI TENGAH INDONESIA

Page 26: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IPerkembangan dan Analisis Ekonomi Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 11

Grafik 1.9. IPM Menurut Kabupaten/Kota, Provinsi dan IndonesiaTahun 2017 (dalam persentase)

Sumber: BPS Indonesia dan BPS Prov. Sulteng Tahun 2018 (data diolah)

Peningkatan pembangunan manusia di Kabupaten/kota di Sulawesi Tengah

kurun waktu 2017 juga terlihat dengan adanya perubahan status Kab. Morowali

dimana pada tahun 2016 berada pada status sedang dan di tahun 2017 mampu

mencapai pembangunan manusia dengan status “tinggi” dengan nilai IPM

sebesar 70,41 meningkat 0,72 poin dari tahun 2016 sebesar 69,69. Secara

keseluruhan kabupaten/kota pada di Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun

2017 dengan IPM berkategori tinggi (70 ≤ IPM < 80) yaitu Kota Palu dan Kab.

Morowali sedangkan 12 kabupaten termasuk dalam kategori IPM sedang (60 ≤

IPM < 70).

2. Tingkat KemiskinanTingkat kemiskinan di Sulawesi Tengah tahun 2018 mengalami penurunan baik

dari sisi jumlah maupun persentasenya dibandingkan tahun 2017. Jumlah

penduduk miskin tahun 2017 sebanyak 423,27 juta jiwa menurun menjadi

413,49 juta jiwa atau turun sebesar 3,73 persen dibanding tahun 2017.Grafik 1.10. Jumlah dan persentase Penduduk Miskin Sulawesi Tengah

Tahun 2011-2018

Sumber: BPS Prov. Sulteng Tahun 2019 (data diolah)

70,81 68,11 64,0769 70,41 69,78

64,66 64,05 66,69 64,09 62,61 66,72 64,08 67,35

80,24

0,90 0,95 0,98

1,22

1,03

1,381,23

0,48

0,77

0,55

1,17

0,93

1,17

0,64

0,40

0,90

1,40

0

20

40

60

80

100

Indonesia Sulteng Bankep Banggai Morowali Poso Donggala Tolitoli Buol Parimo Tojuna Sigi Banlut Morut Kota Palu

%

IPM 2017 Pertumbuhan 2016-2017

424,39 433 420,05 410,98 406,97 400,41 392,65 387,06421,63 406,34 420,52 413,15 417,87 423,27 420,21 413,49

15,83 16,0415,4

14,94 14,6714,32

13,93 13,61

14,6614,07

14,4514,09 14,14 14,22 14,01 13,69

10

15

20

0

100

200

300

400

500

Mar'11

Sep'11

Mar'12

Sep'12

Mar'13

Sep'13

Mar'14

Sep'14

Mar'15

Sep'15

Mar'16

Sep'16

Mar'17

Sep'17

Mar'18

Sep'18

Jumlah Penduduk Miskin % penduduk Miskin

Page 27: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IPerkembangan dan Analisis Ekonomi Regional

12 Annual Regional Fiscal Report 2018

Jika dilihat dari tahun 2015, tingkat kemiskinan menunjukkan fluktuatif yang

cenderung meningkat. Secara umum kenaikan jumlah penduduk miskin dipicu

oleh kenaikan harga kebutuhan pikok dan tingginya konsumsi rokok di kalangan

penduduk miskin.

Jumlah penduduk miskin di Sulawesi Tengah dibanding provinsi lain di

Sulawesi tergolong besar merupakan kedua setelah Sulawesi Selatan (779,64

ribu jiwa), demikian juga secara persentase Sulawesi Tengah juga terbesar

kedua setelah Gorontalo (15,83 persen). Jumlah penduduk miskin di Indonesia

sebesar 25.674,58 ribu jiwa dengan persentase penduduk miskin sebesar 9,66

persen jauh lebih rendah dari persentase penduduk miskin di Sulawesi Tengah

sebesar 13,69 persen.Grafik 1.11. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi di Sulawesi

dan Nasional Tahun 2018

Sumber: BPS Prov. Sulteng Tahun 2018 (data diolah)

Dimensi lain yang perlu diperhatikan selain jumlah dan persentase penduduk

miskin adalah tingkat kedalaman dan tingkat keparahan kemiskinan. Indeks

Kedalaman Kemiskinan turun dari 2,80 Tahun 2017 menjadi 2,28 pada Tahun

2018. Demikian pula Indeks Keparahan Kemiskinan turun 0,78 menjadi 0,68

pada periode yang sama. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran

penduduk miskin cenderung semakin mendekati garis kemiskinan namun

ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin menyempit.Grafik 1.12. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Sulawesi

Tengah Tahun 2011 – 2018

Sumber: BPS Prov. Sulteng Tahun 2018 (data diolah)

189,05 413,49 779,64 301,85 188,30 152,83

10.131,28

7,59%

13,69%

8,87%11,32%

15,83%11,22% 9,66%

-10%

10%

30%

0

5.000

10.000

15.000

Sulut Sulteng Sulsel Sultra Gorontalo Sulbar Indonesia

Jumlah Penduduk Miskin % Penduduk Miskin

2,87 2,822,28 2,11

2,52 2,72 2,55 2,28

0,78 0,820,53 0,55 0,66 0,73 0,72 0,68

0

1

2

3

4

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Indeks Kedalaman Kemisminan (P1), persen Indeks Keparahan Kemisminan (P2), persen

Page 28: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IPerkembangan dan Analisis Ekonomi Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 13

3. Ketimpangan (Gini Ratio)Salah satu ukuran ketimpangan yang sering digunakan adalah Gini Ratio. Nilai

Gini Ratio berkisar antara 0 - 1. Semakin tinggi nilai Gini Ratio menunjukkan

ketimpangan yang semakin tinggi Gini Ratio. Nilai Gini Ratio Sulawesi Tengah

selama periode Maret 2014 hingga September 2018 terus mengalami fluktuasi

namun nilainya cenderung menurun. Selama kurun waktu tersebut, periode

September 2018 merupakan nilai Gini Ratio terendah hal ini menunjukkan

bahwa terjadi pemerataan pengeluaran di Sulawesi Tengah.

Grafik 1.13. Perkembangan Gini Ratio di Sulawesi TengahPeriode Maret 2014 – Sept 2018

Sumber: BPS Prov. Sulteng Tahun 2018 (data diolah)

Dari Grafik 1.11 dapat dijelaskan bahwa ketimpangan pengeluaran di Sulawesi

Tengah sebesar 0,317 berada pada level sedang. Namun jika dilihat dari Gini

Ratio daerah perkotaan sebesar 0,331 juga berada di level sedang namun di

daerah perdesaan dengan nilai Gini Ratio 0,280 telah berada di level rendah.

Pada periode September 2087, Gini Ratio Sulawesi Tengah sebesar 0,317

terendah dibandingkan dengan provinsi lain di Sulawesi dan merupakan

terendah kelima se-Indonesia dimana nilai Gini Ratio Indonesia sebesar 0,384.

4. Kondisi KetenagakerjaanJumlah penduduk usia kerja di Sulawesi Tengah Tahun 2018 sebanyak 2.161

ribu orang mengalami kenaikan sebanyak 34.012 orang atau sebesar 1,57

persen dibandingkan Tahun 2017 sebanyak 2.127 ribu orang. Kenaikan jumlah

penduduk usia kerja juga diiringi jumlah angkatan kerja yang naik sebesar

74.389 orang dan penduduk yang bekerja sebanyak 77,277 orang. Dengan

adanya peningkatan tersebut mengurangi jumlah pengangguran sebesar 2.888

orang atau pengangguran berkurang sebesar 5,61 persen dibandingkan tahun

2017. Kondisi ketenagakerjaan menurut jenis kegiatan utama dan

perubahannya tersaji pada Tabel 1.3.

0,406 0,4060,425 0,415

0,3870,372 0,379

0,367 0,370

0,331

0,3050,283

0,3290,303

0,3200,308 0,309 0,313 0,307

0,280

0,3720,352

0,374 0,370 0,3620,347 0,355 0,345 0,346

0,317

0,250

0,300

0,350

0,400

0,450

Maret '14 Sept '14 Maret '15 Sept '15 Maret '16 Sept '16 Maret '17 Sept '17 Maret '18 Sept '18

Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan

Page 29: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IPerkembangan dan Analisis Ekonomi Regional

14 Annual Regional Fiscal Report 2018

Tabel 1.3. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Jenis Kegiatan UtamaTahun 2017 – 2018

Status KeadaanKetenagakerjaan

Tahun Perubahan

2017 2018 Orang Persentase

Penduduk Usia Kerja 2.127.858 2.161.870 34.012 1,57

Angkatan Kerja 1.428.583 1.502.972 74.389 4,95

Bekerja 1.374.214 1.451.491 77.277 5,32

Pengangguran 54.369 51.481 (2.888) -5,61

Bukan Angkatan Kerja 699.275 658.898 (40.377) -6,13

Sekolah 197.419 195.248 (2.171) -1,11

Mengurus RumahTangga 438.646 401.321 (37.325) -9,30

Lainnya 63.210 62.329 (881) -1,41

Tingkat PengangguranTerbuka (TPT) 3,81 3,43 0,38

Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja (TPAK) 67,14 69,52 2,38

Sumber: BPS Prov. Sulteng Tahun 2019 (data diolah)

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2018 sebesar 69,52 persen

atau 2,38 persen dibandingkan tahun 2017 mengindikasikan adanya kenaikan

potensi ekonomi dari sisi pasokan tenaga kerja.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Tengah pada tahun 2018

sebesar 3.43 persen mengalami penurunan sebesar 0,38 persen dibandingkan

tahun 2017 sebesar 3,81 persen, hal ini mengindikasikan bahwa tenaga kerja

terserap lebih banyak dibandingkan tahun 2017 atas penawaran yang terjadi di

pasar tenaga kerja.

C. EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PEMBANGUNAN REGIONAL

Pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Tengah menetapkan Dokumen Kebijakan

Umum Anggaran (KUA), Proritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang

ditetapkan untuk dicapai pada tahun berjalan. Demikian juga target kebijakan makro

ekonomi dan pembangunan yang telah ditetapkan akan diupayakan untuk dapat

dicapai pada akhirnya. Secara garis besar, target kebijakan makro ekonomi dan

pembangunan Sulawesi Tengah tahun 2018 tersaji pada Tabel 1.4.

Page 30: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IPerkembangan dan Analisis Ekonomi Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 15

Tabel 1.4. Target KUA & PPAS, RPJMD dan RealisasiProvinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 dan Realisasi Tahun 2017 – 2018

No. Indikator Target RPJMD2018

Target KUA &PPAS 2018

RealisasiCapaian 2018

RealisasiCapaian

20171. Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 13,5 +/- 2 % 7 -,5 % 6,10% 7,14%

2. PDRB Nominal Per Kapita (Jt Rp) 54,57 +/- 4 Jt 46 - 48 Jt 50,18 Jt 45,24 Jt

3. Inflasi(%) 3,5 – 6,0 % 4 – 5 % 6,46 % 4,33 %

4. IPM (Poin) 67,76 67,76 68,11 67,47

5. Persentase Penduduk Miskin (%) 13,29 - 13,69 12 -14 13,69 14,22

6. Indeks Gini (poin) 0,374 - 0,364* 0,374 - 0,364** 0.317* 0,345 **

7. Pengangguran (%) 3,39 3,75 – 4,19 3,43 3,81

Sumber: Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, BPS Sulawesi Tengah (data diolah)*) Tahun 2017**) Tahun 2016

Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Sulawesi Tengah ditetapkan dengan melihat

realisasi pada tahun-tahun sebelumnya dengan mempertimbangan kondisi makro

di masa yang akan datang. Realiasasi LPE pada tahun 2018 di bawah target yang

ditetapkan baik dari target RPJMD 2018 maupun Kebijakan Umum Anggaran (KUA)

tahun 2087. Namun LPE masih di atas LPE Nasional sebesar 5,17 persen.

Demikian juga dengan realisasi PDRB Nominal dengan capaian sedikit dibawah

target minimum meski naik dibandingkan tahun 2017.

Realisasi capaian inflasi tahun 2018 sebesar 6,46 persen juga lebih tinggi dari target

yang ditetapkan pada RPJMD dan KAU tahun 2018 yang menetapkan 3,5 – 6,0

persen.

Tidak tercapainya target LPE dan inflasi yang telah ditetapkan pada tahun 2018

merupakan dampak dari adanya bencana alam berupa gempa bumi, tsunami dan

likuifaksi pada tiga kabupaten/kota yang terjadi pada akhir September 2018 dimana

dari bencana alam tersebut berimbas naiknya kebutuhan pokok dan tersendatnya

perekonomian di Sulawesi Tengah.

Capaian indikator makro ekonomi dan pembangunan tingkat regional lainnya dapat

terealisasikan yakni indeks pembangunan manusia yang meningkat sebesar 0,64

poin dibandingkan tahun 2016 sebesar 67,47, menurunnya persentase penduduk

miskin sebesar 0.53 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar 14,22 persen,

distribusi pendapatan yang semakin merata dengan menurunnya indeks gini

sebesar 0.028 poin dibandingkan tahun 2016 sebesar 0.345, menurunnya jumlah

pengangguran di Sulawesi Tengah sebesar 0,38 persen dari tahun 2017 sebesar

3,81 persen.

Page 31: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

16 Annual Regional Fiscal Report 2018

BAB IIPERKEMBANGAN DAN ANALISIS

PELAKSANAAN APBN DI TINGKAT REGIONAL

A. APBN TINGKAT PROVINSI

Realisasi Pendapatan Negara tahun 2018 sebesar Rp3,72 triliun naik sebesar

Rp371,94 miliar atau 11,09 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp3,35 triliun.

Dari sisi belanja negara, realisasi belanja tahun 2018 sebesar Rp22,93 triliun

dengan realisasi belanja mencapai 97,01 persen dari pagu belanja negara sebesar

23,63 triliun. Realisasi belanja tahun 2018 tumbuh 3,64 persen dibandingkan

realisasi belanja tahun 2017 sebesar 93,37 persen. Belanja negara yang lebih besar

dari pendapatan negara mengakibatkan terjadinya defisit anggaran sebesar

Rp19,20 triliun hal ini mengindikasikan dalam pemenuhan belanja negara di Provinsi

Sulawesi Tengah masih menerima subsidi silang dari provinsi lain.

Tabel 2.1. APBN Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017 – 2018(dalam Juta Rupiah)

UraianTahun 2017 Tahun 2018

Pagu Realisasi Pagu RealisasiPendapatan Negara 3.926.499 3.355.165 3.908.765 3.727.108

Penerimaan Perpajakan 3.576.508 2.925.121 3.576.508 3.228.234Penerimaan Negara Bukan Pajak 349.991 430.044 332.257 498.874Hibah 0 0 0 0

Belanja Negara 23.828.182 22.248.740 23.633.527 22.927.173Belanja Pemerintah Pusat 7.235.553 6.806.764 7.909.159 7.363.349Transfer ke Daerah 15.158.803 14.012.024 14.360.247 14.199.702

Dana Desa 1.433.826 1.429.953 1.364.121 1.364.121Surplus/(Defisit) -19.901.683 -18.893.575 -19.724.762 -19.200.065Pembiayaan - - - -

Pembiayaan Dalam Negeri -‘ - - -

Pembiayaan Luar Negeri - - - -

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OMSPAN 2019 (data diolah)

B. PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT PROVINSIPendapatan pemerintah pusat terdiri dari penerimaan perpajakan dan PNBP.

1. Pendapatan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat ProvinsiPenerimaan perpajakan tahun 2018 (y-on-y) sebesar Rp3,29 triliun tumbuh

sebesar 10,36 persen atau Rp303,11 miliar jika dibandingkan pada tahun 2017

Page 32: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 17

sebesar 2,92 triliun. Pertumbuhan penerimaan perpajakan diperoleh dari

semua jenis pajak yang ada di Sulawesi Tengah terkecuali pada cukai tidak

terdapat realisasi hal ini mengindikasikan bahwa daerah di Sulawesi Tengah

bukan merupakan daerah potensial penerima cukai.

Tabel 2.2. Pendapatan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsidi Provinsi Sulawesi Tengah (dalam Juta Rupiah)

Penerimaan PerpajakanTahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Target RealisasiPajak Penghasilan 1.553.741 1.265.936 1.846.030 1.432.315Pajak Pertambahan Nilai 1.765.296 1.371.609 1.420.260 1.407.267Pajak Bumi dan Bangunan 15.424 18.040 24.770 20.448Cukai 0 0 0 0Pajak lainnya 45.683 37.756 59.050 41.691Bea masuk 227.313 227.261 217.513 297.061Bea Keluar/Pungutan Ekspor 4.393 4.518 8.885 29.452

Jumlah 3.611.850 2.925.121 3.576.508 3.228.234

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

Pendapatan perpajakan terbesar diperolah dari penerimaan PPh sebesar 44,37

persen kemudian disusul PPN sebesar 43,59 persen sedangkan penerimaan

perpajakan lainnya menyumbangkan 12,04 persen.

Analisis Tax RatioPenerimaan perpajakan Tahun 2018 mengalami pertumbuhan sebesar 11,09

persen dibanding tahun lalu namun jika dikaitkan dengan pertumbuhan

ekonomi mengalami kontraksi sebesar 0,04 persen. Sementara kontribusi

perpajakan bila diukur menggunakan DPRB ADHK, mengalami kenaikan

sebesar 0,18 persen.

Grafik 2.1. Rasio Perpajakan Terhadap PDRB

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Prov. Sulteng, BPS Prov. Sulteng (data diolah)

2,18% 2,14%

3,00% 3,18%

0,00%

1,00%

2,00%

3,00%

4,00%

2017 2018Rasio Perpajakan Thp PDRB ADHB Rasio Perpajakan Thp PDRB ADHK

Page 33: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

18 Annual Regional Fiscal Report 2018

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak Pemerintah Pusat Tingkat ProvinsiSelain dari sektor perpajakan, pendapatan negara yang bersumber dari bukan

pajak saat ini juga telah mulai diperhitungkan untuk dijadikan andalan dalam

memaksimalkan penerimaan negara. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP)

adalah semua penerimaan Pemerintah Pusat yang diterima dalam bentuk

penerimaan dari sumber daya alam, pendapatan bagian laba BUMN, PNBP

lainnya serta pendapatan BLU. Selain penggolongan menurut jenisnya, dikenal

juga adanya PNBP Fungsional.

1. Perkembangan PNBP menurut JenisRealisasi capaian penerimaan PNBP tahun 2018 sebesar Rp498,99 miliar

naik sebesar Rp0,68 miliar atau 16,01 persen dibandingkan tahun 2017

yang sebesar Rp430,04 miliar. Kenaikan penerimaan PNBP tahun 2018

diperoleh dari naiknya PNBP Lainnya sebesar Rp9,44 juta dan pendapatan

BLU sebesar Rp59,38 juta.

Tabel 2.3. Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsidi Provinsi Sulawesi Tengah (per Jenis PNBP dalam Miliar Rupiah)

Penerimaan PNBPTahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Target Realisasi

PNBP Lainnya 96.801 188.804 90.951 198.251

Badan Layanan Umum 253.189 241.241 241.305 300.622

Jumlah 349.991 430.044 332.257 498.873Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

2. Perkembangan PNBP FungsionalPenerimaan PNBP fungsional merupakan penerimaan yang berasal dari

hasil pungutan kementerian negara/lembaga atas jasa yang diberikan

sehubungan dengan tugas pokok dan fungsinya dalam melaksanakan

fungsi pelayanan kepada masyarakat. Penerimaan PNBP tahun 2018

sebesar Rp141,55 miliar atau 180,66 persen dari target penerimaan

sebesar Rp78,354 miliar. Secara terinci penerimaan PNBP fungsional

Tahun 2018 tersaji pada Tabel 2.4.

Page 34: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 19

Tabel 2.4. Penerimaan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi di ProvinsiSulawesi Tengah (menurut Fungsional Kementerian/Lembaga)

(5 target PNBP terbesar dalam Juta Rupiah)

Penerimaan PNBP Target RealisasiJasa Kepelabuhanan 24.351 26.750Biaya Pendidikan 23.266 23.464Pengamanan Obyek Vital 11.353 9.708Jasa Navigasi Pelayaran 8.723 7.633BPJS dan FKTP 2.234 2.041Penerimaan Lainnya 8.426 71.958

Jumlah 78.354 141.554

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

Realisasi penerimaan PNBP Fungsional mencapai 180,66 persen. Hal ini

tidak serta merta mencerminkan tingginya deviasi antara target dan

realisasi namun karena adanya penerimaan yang target penerimaannya

dilakukan secara terpusat sedangkan pencatatan penerimaan PNBP tetap

dilakukan di daerah.

Analisis Penerimaan Perpajakan dan PNBP1. Analisis Kontribusi Pendapatan Terhadap Ekonomi Regional

(APBN dan APBD)PDRB Sulawesi Tengah menurut ADHK tahun 2018 sebesar Rp150.64

triliun, kontribusi penerimaan perpajakan sebesar Rp4,39 triliun atau

2,92 persen, penerimaan PNBP sebesar Rp1,37 triliun atau 0,92 persen

dan PAD sebesar Rp2,04 triliun atau 1,36 persen terhadap PDRB

Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018.

Grafik 2.2. Kontribusi Pendapatan Terhadap Ekonomi RegionalSulawesi Tengah Tahun 2018 (dalam Persentase)

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

Dari Grafik 2.2. terlihat penerimaaan perpajakan yang cukup tinggi di

Kota Palu, Kab. Tolitoli, Kab, Banggai, Kab. Morowali dan Kab. Banggai.

Hal ini akibat pencatatan penerimaan pajak pusat dicatat pada Kantor

Pelayanan Pajak setempat.

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

Pemprov Poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowli Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

Perpajakan/PDRB ADHB PNBP/PDRB ADHB PAD/PDRB ADHB

Page 35: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

20 Annual Regional Fiscal Report 2018

2. Analisis Kontribusi Populasi terhadap Pendapatan PemerintahKontribusi rata-rata setiap penduduk dari sektor perpajakan

pusat/daerah terhadap total pendapatan di Sulawesi Tengah pada

Tahun 2018 sebesar Rp1.182.585/jiwa dan kontribusi pada sektor

pendapatan PNBP dan PAD masing-masing sebesar Rp387.870/jiwa

dan Rp340.831/jiwa.

Grafik 2.3. Kontribusi Populasi Terhadap Pendapatan PemerintahTahun 2018 (dalam Ribu Rupiah)

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

Secara spasial di Provinsi Sulawesi Tengah, kontribusi penduduk

terhadap pendapatan pajak pusat dan daerah terbesar adalah Kota

Palu dan terkecil Kabupaten Parigi Moutong sebesar Rp3.483.137/jiwa

dan Rp30.963/jiwa. Kontribusi penduduk terhadap pendapatan PNBP

terbesar adalah Kota Palu dengan kontribusi Rp1.400.480/jiwa dan

terkecil Kabupaten Donggala sebesar Rp86,703/jiwa. Sedangkan

kontribusi penduduk terhadap pendapatan PAD terbesar di Kabupaten

Morowali dan terkecil di Kabupaten Buol yang berkontribusi masing-

masing sebesar Rp1.339.026/jiwa dan Rp91.826/jiwa.

Besarnya kontribusi populasi terhadap perpajakan di beberapa

kabupaten/kota disebabkan perpajakan pusat yang tercatat di daerah

setempat. Khusus untuk Kota Palu yang merupakan Ibukota Provinsi

Sulteng yang perekonomian dan pusat perkantoran berada di Kota Palu

sehingga pendapatan perpajakan tercatat sebagai penerimaan pajak

Kota Palu.

C. BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT PROVINSIBelanja pemerintah merupakan salah satu alat bagi pemerintah untuk melakukan

stimulus fiskal. Salah satunya yang populer pada saat krisis ekonomi adalah

0500

1.0001.5002.0002.5003.0003.500

PosoDonggala

Tolitoli

Banggai

Buol

Morowali

BangkepParimo

Touna

Sigi

Banglut

Morut

Palu

Perpajakan/Populasi PNBP/Populasi PAD/Populasi

Page 36: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 21

instrumen ekonomi berupa stimulus fiskal. Secara garis besar, komposisi dari

stimulus fiskal adalah berupa pengurangan beban pajak dan tambahan belanja

pemerintah (increased spending).

1. Perkembangan Pagu dan Realisasi berdasarkan Organisasi (BagianAnggaran/ Kementerian/ Lembaga)Alokasi belanja berdasarkan organisasi di Provinsi Sulawesi Tengah tersebar

pada 44 kementerian/lembaga. Terdapat 5 kementerian/lembaga yang

mengelola pagu terbesar mencapai Rp5,17 triliun atau 65,36 persen dan

sisanya sebesar Rp2,54 triliun tersebar pengalokasiannya kepada 39

kementerian/lembaga. Secara terinci perkembangan pagu dan realisasi

berdasarkan organisasi disajikan pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Perkembangan Pagu dan Realisasi berdasarkan Bagian Anggarandi Provinsi Sulawesi Tengah (lima terbesar dalam Miliar Rupiah)

Kementerian/Lembaga2017 2018

Pagu Realisasi Pagu RealisasiKementerian PUPR 2.271.189 2.138.798 2.195.001 2.002.934Kepolisian Negara RI 937.963 910.297 983.116 1.004.517Kementerian Agama 847.900 785.401 845.993 788.664Kementerian Perhubungan 684.819 640.236 664.475 609.557Kemenristek Dikti 452.984 409.200 480.614 413.895Kementerian/Lembaga Lainnya 2.040.698 1.922.831 2.739.961 2.543.782

Jumlah 7.235.553 6.806.764 7.909.159 7.363.349Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

2. Perkembangan pagu dan realisasi berdasarkan FungsiAlokasi belanja berdasarkan fungsi tahun 2018 masih didominasi oleh fungsi

ekonomi dengan pagu sebesar Rp3,04 triliun turun sebesar 5,22 persen

dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp3,21 triliun. Pekembangan pagu dan

realisasi berdasarkan fungsi terinci pada Tabel 4.6.

Tabel 2.6. Perkembangan Pagu dan Realisasi berdasarkan Fungsidi Provinsi Sulawesi Tengah (dalam Juta Rupiah)

Fungsi2017 2018

Pagu Realisasi Pagu RealisasiAgama 213.511 170.952 207.616 185.032Ekonomi 3.212.415 3.005.841 3.046.382 2.771.834Kesehatan 156.968 142.369 236.380 201.421Ketertiban Dan Keamanan 1.231.330 1.195.191 1.356.776 1.362.549Lingkungan Hidup 172.092 156.172 212.587 193.594Pariwisata Dan Budaya 1.107 1.033 2.573 2.544Pelayanan Umum 393.353 371.909 824.305 765.942Pendidikan 1.196.691 1.127.594 1.229.396 1.110.743Perlindungan Sosial 26.319 24.933 30.629 30.207Pertahanan 241.914 241.453 287.703 287.050Perumahan Dan Fasilitas Umum 389.852 369.317 474.812 452.434

Jumlah 7.235.553 6.806.764 7.909.159 7.363.349Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

Page 37: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

22 Annual Regional Fiscal Report 2018

3. Perkembangan Pagu dan Realisasi berdasarkan Jenis BelanjaMenurut jenisnya belanja Pemerintah Pusat terdiri dari 8 jenis belanja yaitu

belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, pembayaran bunga utang,

subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, dan belanja lain-lain namun di

Provinsi Sulawesi Tengah hanya ada 4 jenis belanja sebagaimana terinci pada

Tabel 2.7.

Tabel 2.7. Perkembangan Pagu dan Realisasi berdasarkan Jenis Belanjadi Provinsi Sulawesi Tengah (dalam Miliar Rupiah)

Jenis Belanja2017 2018 Pert. Pagu

2017 - 2018

Pert.Realisasi

2017 - 2018Pagu Realisasi Pagu Realisasi

Belanja Pegawai 2.105.757 2.001.984 2.265.751 2.220.318 7,60% 10,91%Belanja Barang 2.527.677 2.367.649 3.391.244 3.122.004 34,16% 31,86%Belanja Modal 2.580.982 2.417.174 2.238.621 2.007.673 -13,26% -16,94%Bantuan Sosial 21.137 19.956 13.543 13.355 -35,93% -33,08%

Jumlah 7.235.553 6.806.764 7.909.159 7.363.349 9,31% 8,18%

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

Total pagu belanja APBN tahun 2018 di Sulawesi Tengah sebesar Rp7,91 triliun

naik sebesar 9,31 persen jika dibandingkan tahun 2017. Realisasi belanja juga

mengalami kenaikan sebesar 8,18 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar

Rp6,80 triliun. Penyerapan anggaran tahun 2018 sebesar 93,10 persen lebih

rendah dibandingkan penyerapan tahun lalu sebesar 94,07 persen.

Analisis belanja pemerintah pusat:1. Alokasi Sektor Konsumtif dan Produktif

Sektor konsumtif merupakan belanja pemerintah yang dikeluarkan untuk

membiayai administrasi dan kebutuhan birokrasi, seperti gaji dan

tunjangan, honor, belanja operasional kantor, pengadaan kendaraan dinas,

dan sebagainya. Sedangkan sektor produktif antara lain seperti

peningkatan mutu jalan, jaringan, irigasi, intensifikasi dan ekstensifikasi

pertanian, pengadaan traktor untuk masyarakat, dan sebagainya.

Grafik 2.4. Rasio Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

2.440 2.2235.469 5.140

Pagu Realisasi

Produktif Konsumtif

Page 38: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 23

Belanja sektor produktif tahun 2018 memperoleh porsi anggaran sebesar

Rp2,44 triliun atau 30,86 persen lebih kecil jika dibandingkan dengan

alokasi anggaran sektor konsumtif yang mencapai Rp5,47 triliun atau

69,14 persen dari alokasi anggaran APBN tahun 2018 sebesar Rp7,91

triliun. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, pagu anggaran sektor

produktif naik sebesar Rp17,30 miliar atau 0,71 persen sedangkan pagu

belanja konsumtif naik sebesar Rp872,88 miliar atau 18,99 persen

dibandingkan pagu tahun 2017.

Meskipun terjadi kenaikan pagu belanja sektor produktif namun tidak

setinggii kenaikan pagu belanja sektor konsumtif, dalam satu sisi kenaikan

belanja konsumtif dapat meningkatkan pelayanan namun jika sektor

produktif bisa meningkat lebih pada mulplier effect jangka panjang

selanjutnya dapat menjaga pertumbuhan ekonomi.

2. Belanja Wajib dan Belanja Tidak WajibPagu belanja pendidikan tahun 2018 sebesar Rp1,23 triliun meningkat

sebesar 2,73 persen dibandingkan alokasi tahun 2017 sebesar Rp1,19

triliun. Pagu belanja kesehatan tahun 2018 sebesar Rp236,38 miliar juga

meningkat sebesar 50,59 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar

Rp156,96 miliar.

Persentase pagu anggaran tahun 2018 untuk belanja pendidikan dan

belanja kesehatan lebih rendah dari yang diamanatkan Undang-undang

sebesar 20 persen dan 5 persen dimana pagu belanja kesehatan baru

dialokasikan sebesar 2,99 persen dan pagu belanja pendidikan sebesar

15,54 persen.Grafik 2.5. Persentase Alokasi Belanja Menurut Fungsi Tahun 2017 - 2018

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

2,95%

44,40%

2,17%

17,02%

2,38%0,02%

5,44%

16,54%

0,36%3,34%

5,39%2,63%

38,52%

2,99%

17,15%

2,69%0,03%

10,42%

15,54%

0,39%3,64%

6,00%

Agama Ekonomi Kesehatan Ketert danKeamanan

LingkunganHidup

Pariw danBudaya

PelayananUmum

Pendidikan PerlindunganSosial

Pertahanan Perum dan FasUmum

2017 2018

Page 39: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

24 Annual Regional Fiscal Report 2018

3. Analisis Infrastruktur Tingkat RegionalPembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tahun 2018 sebesar Rp44.790,6

triliun dan belanja infrastruktur pemerintah pusat tahun 2018 sebesar

Rp2,01 triliun. Kontribusi belanja infrastruktur terhadap komponen PMTB

Tahun 2018 sebesar 0,042 persen turun 0,013 persen poin dibandingkan

kontribusi PMTB tahun 2017 sebesar 0,055 persen.

Penurunan kontribusi belanja infrastruktur tahun 2018 seiring dengan

menurunnya pagu dan realisasi belanja infrastruktur dari pagu sebesar

Rp2,58 triliun menjadi Rp2,25 triliun dan realisasi belanja modal dari

Rp2,41 triliun menjadi Rp2,01 triliun pada tahun 2018.

D. ANALISIS CASH FLOW PEMERINTAH PUSATCash flow atas pendapatan dan belanja Pemerintah Pusat di provinsi Sulawesi

Tengah tahun 2018 menunjukkan arus kas masuk (cash in flow) sebesar Rp3,72

triliun lebih kecil dibandingkan arus kas keluar (cash out flow) sebesarRp22,92 triliun

sehingga terjadi defisit sebesar Rp19,20 triliun. Kondisi defisit berarti dalam

membiayai belanjanya pemerintah pusat di Provinsi Sulawesi Tengah belum mampu

dibiayai dari pendapatnya. Dari kondisi tersebut, mengindikasikan bahwa dalam

membiayai belanjanya Pemerintah Pusat di provinsi Sulawesi Tengah menerima

subsidi silang dari daerah lain di Indonesia.

Grafik 2.6. Cash Flow Pemerintah Pusat Tahun 2018

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

E. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESADana Transfer ke Daerah adalah bagian dari belanja negara dalam rangka mendanai

pelaksanaan desentralisasi fiskal berupa dana perimbangan, dana otonomi khusus,

dan dana penyesuaian.

Perkembangan Pagu dan Realisasi Dana Transfer dan Dana DesaPagu transfer ke daerah dan Dana Desa tahun 2018 sebesar Rp15,71 triliun dengan

realisasi sebesar Rp15,56 triliun atau 99,08 persen. Pagu tahun 2018 menurun

3.727

-22.938-19.211

-30.000

-20.000

-10.000

0

10.000

Cash In Flow Cash Out Flow Defisit

Page 40: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 25

sebesar Rp884.012 atau 5,33 persen dibandingkan tahun 2017 yang mencapai

Rp16,59 triliun. Dari sisi serapan anggaran, penyerapan anggaran tahun 2018

mencapai 99,08 persen lebih baik dari penyerapan anggaran tahun 2017 sebesar

93,06 persen.

Tabel 2.8. Perkembangan Pagu dan Realisasi Dana Transfer dan Dana Desadi Propinsi Sulawesi Tengah (dalam Juta Rupiah)

Dana Transfer dan Dana Desa2017 2018

Pagu Realisasi Pagu RealisasiTransfer Dana Bagi Hasil 1.775.231 819.715 915.717 914.853Transfer Dana Alokasi Umum 9.389.387 9.399.420 9.540.124 9.540.124Dana Insentif Daerah 95.337 95.337 136.750 136.750Dana Alokasi Khusus Fisik 2.184.785 2.054.104 1.858.649 1.801.008Dana Alokasi Khusus Nonfisik 1.714.063 1.643.447 1.893.257 1.806.985Dana Desa 1.433.826 1.429.953 1.364.121 1.364.121

Jumlah 16.592.629 15.441.977 15.708.618 15.563.824Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OMSPAN (data diolah)

Analisis ruang fiskal dan kemandirian daerah1. Ruang fiskal, ruang yang cukup pada anggaran pemda kabupaten/kota tanpa

mengganggu solvabilitas fiskal (membiayai belanja wajib) dari masing-masing

pemda di Sulawesi Tengah cukup bervariatif dengan rata-rata ruang fiskal

sebesar 39,91 persen dari pendapatan pemda. Rata-rata pendapatan pemda

sebesar 60,09 persen telah teralokasikan kepada belanja yang harus dibiayai.

Sempitnya ruang fiskal pemda di wilayah Sulawesi Tengah seharusnya menjadi

cambuk bagi pemda untuk menggali potensi-potensi pendapatan guna

meningkatkan pendapatan. Secara terinci Ruang Fiskal kabupaten/kota di

Sulawesi Tengah tahun 2018 disajikan pada Grafik 2.8.

Grafik 2.7. Ruang Fiskal Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah Tahun 2018(dalam Miliar Rupiah)

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OMSPAN (data diolah)

1.595

436 374 353

730

428538

334

588

325 379239

437516

0

500

1.000

1.500

2.000

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

Pemprov Poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

Pendapatan DAK Belanja Pegawai Tak Langsung Ruang Fiskal

Page 41: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

26 Annual Regional Fiscal Report 2018

2. Rasio kemandirian daerah, pada Tahun 2018 secara rata-rata rasio PAD di

Sulawesi Tengah sebesar 11,23 persen lebih rendah jika dibandingkan rasio

dana transfer yang mencapai 78,31 persen. Dari kondisi tersebut, dapat

diartikan secara umum kabupaten/kota di Sulawesi Tengah pada Tahun 2018

masih memiliki kemampuan yang terbatas dalam memenuhi kebutuhan

belanjanya dari PAD. Besarnya rata-rata rasio PAD terhadap total

pendapatan APBD sebesar 11,23 persen jika dilihat lebih jauh merupakan

sumbangan dari Pemprov. Sulawesi Tengah sebesar 26,37 persen,

Kabupaten Morowali 14,87 persen dan Kota Palu sebesar 20,60 persen.

Dengan tidak mendiskreditkan peran daerah, rata-rata rasio PAD terhadap

total pendapatan turun menjadi 5,00 persen jika ke-tiga pemperintah daerah

yang mempunyai rasio PAD terhadap total pendapatan diatas rata-rata rasio

tidak diperhitungkan.

Grafik 2.8. Rasio PAD dan Rasio Dana Transfer Kabupaten/Kota di SulawesiTengah Tahun 2018

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OMSPAN (data diolah)

F. PENGELOLAAN BLU PUSAT1. Profil dan jenis layanan satker BLU pusat

Di Provinsi Sulawesi Tengah pada Tahun 2018 terdapat 3 BLU Pusat dengan

jenis rumpun kegiatan penyediaan barang/jasa yang terdiri dari 1 BLU layanan

pendidikan, 1 BLU layanan kesehatan dan 1 BLU di layanan penyediaan

barang/jasa lainnya.

Tabel 2.9. Profil dan Jenis Layanan BLU Pusat di Provinsi Sulawesi TengahTahun 2018 (dalan Juta Rupiah)

No JenisLayanan Satker BLU Nilai Aset

PaguRM PNBP Jumlah

1. Pendidikan Universitas Tadulako 2.786.368 227.948 252.700 480.6472. Kesehatan Rumkit Bhayangkara 29.693 20.189 8.542 28.7313. Jasa Lainnya Bandar Udara Mutiara 3.737.024 26.500 177.069 203.569

Jumlah 6.553.085 274.637 438.310 712.947Sumber: BLU di Sulawesi Tengah 2019 (data diolah)

0,260,07 0,04 0,03 0,04 0,07 0,15 0,02 0,09 0,06 0,02 0,03 0,04

0,21

0,710,81 0,82 0,85 0,80 0,78 0,71 0,83 0,74

0,900,84

0,960,83 0,70

Pemprov poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

Rasio PAD thp Total Pendapatan APBD Rasio Dana TransferThp Total Pendapatan APBD

Page 42: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 27

2. Perkembangan pengelolaan aset, PNBP dan RM BLU PusatKurun waktu tahun 2018, aset BLU mengalami kenaikan aset sebesar 0,02

persen jika dibandingkan aset tahun 2017 sebesar Rp6,55 triliun. Kenaikan

jumlah aset tahun 2018 terbesar tercatat oleh Bandar Udara Mutiara sebesar

1,89 persen selanjutnya Rumkit Bhayangkara sebesar 0,96 persen dan

Universitas Tadulako mengalami penurunan sebesar 2,39 persen.

Tabel 2.10. Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLUdi Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016 – 2018 (dalan Juta Rupiah)

No Satker BLUAset

2016 2016 2017

1. Universitas Tadulako 1.016.199 2.854.710 2.786.368

2. Rumkit Bhayangkara 14.270 29.410 29.6933 Bandar Udara Mutiara 873.326 3.667.580 3.737.024

Jumlah 1.903.796 6.551.701 6.553.085Sumber: BLU di Sulawesi Tengah 2019 (data diolah)

Pagu PNBP satker BLU tahun 2018 sebesar Rp274,66 miliar naik Rp12,70

miliar atau 4,85 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp261,93 miliar.

Sedangkan pagu Rupiah Murni mengalami kenaikan sebesar Rp39,88 miliar

atau 10,01 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp398,42 miliar.

Tabel 2.11. Perkembangan Pagu PNBP dan Pagu RM Aset Satker BLU di ProvinsiSulawesi Tengah Tahun 2017 – 2018 (dalan Juta Rupiah)

No. Nama Satker BLUPagu 2017 Pagu 2018

PNBP RM PNBP RM1. Universitas Tadulako 224.347 228.637 227.948 252.7002. Rumkit Bhayangkara 20.522 8.538 20.189 8.5423. Bandar Udara Mutiara 17.062 161.247 26.500 177.069

Jumlah 261.931 398.422 274.637 438.310Sumber: BLU di Sulawesi Tengah 2019 (data diolah)

3. Kemandirian BLUTingkat kemandirian BLU diukur dengan porsi pagu PNBP diatas 65 persen dari

total pagunya. Nilai pagu PNBP atas total pagu BLU di Sulawesi Tengah rerata

sebesar 43,57 persen artinya masih belum sepenuhnya mandiri. Jika dilihat per

satker BLU terdapat BLU yamg telah memiliki porsi diatas 65 persen yaitu

Rumkit Bhayangkara.sebesar 70,27 persen. BLU Universitas Tadulako memliki

porsi pagu PNBP sebesar 47,43 persen turun dibandingkan tahun 2017

sebesar 49,53 persen dan Bandar Udara Mutiara porsi pagu PNBP sebesar

Page 43: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

28 Annual Regional Fiscal Report 2018

13,02 naik dibandingkan tahun 2017 sebesar 9,57 persen. Secara terinci

kemandirian BLU di Provinsi Syulawesi Tengah tersaji pada Tabel 2.12.

Tabel 2.12. Tingkat Kemandirian BLU Pusat di Provinsi Sulawesi Tengah(dalam Miliar Rupiah)

JenisLayanan Nama Satker BLU Aset

Tahun 2017 Tahun 2018

PaguPNBP % Pagu

RM % PaguPNBP % Pagu

RM %

Pendidikan Universitas Tadulako 2.786 224 49,53 229 50,47 228 47,43 253 52,57

Kesehatan Rumkit Bhayangkara 30 21 70,62 9 29,38 20 70,27 9 29,73

Jasa lainnya Bandar UdaraMutiara 3.737 17 9,57 161 90,43 27 13,02 177 86,98

Jumlah 6.553 262 43,24 398 56,76 275 43,57 438 56,43

Sumber: BLU di Sulawesi Tengah 2019 (data diolah)

4. Profil dan jenis layanan satker PNBPSatker pengelola PNBP di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018

sebanyak 96 satker yang belum menjadi satker BLU. Satker pengelola PNBP

tersebut antara lain berada dalam lingkup Kementerian Kumham, Kementerian

Pertanian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Kementerian

Agama, Kementeriaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian

Kelautan dan Perikanan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN,

Kepolisian, dan LPP RRI.

Jenis layanan satker PNBP di wilayah Sulawesi Tengah terdiri dari layanan

pendidikan, layanan kesehatan dan layanan jasa lainnya. Profil dan jenis

layanan satker PNBP sebagaimana secara terinci pada Tabel 2.13.

Tabel 2.13. Profil dan Jenis Layanan Satker Pengelola PNBP di Provinsi SulawesiTengah Tahun 2017- 2018 (sepuluh terbesar pagu PNBP dalam Juta Rupiah)

o. JenisLayanan Nama Satker

Pagu 2017 Pagu 2018 JumlahPagu2018

%PaguPNBPPNBP RM PNBP RM

1 Jasa Lainnya BP Hutan Produksi Wil XII Palu 14.739 18.649 18.700 12.909 31.609 59,16

2 Jasa Lainnya Polres Banggai 2.144 87.937 15.890 55.001 70.891 22,42

3 Pendidikan Politeknik Kesehatan Palu 14.276 36.050 15.657 50.923 66.579 23,52

4 Pendidikan IAIN Palu 8.825 44.065 12.038 55.513 67.552 17,82

5 Jasa Lainnya BP DDA dan HL Palu Poso 4.391 10.446 10.972 13.669 24.641 44,53

6 Jasa Lainnya Kanwil BPN Prop. Sulteng 5.061 38.752 8.171 30.901 39.071 20,91

7 Jasa Lainnya Ditlantas Polda Sulteng 7.422 13.119 7.492 13.016 20.509 36,53

8 Jasa Lainnya Rosarpras Polda Sulteng 6.250 35.167 6.945 25.512 32.457 21,40

9 Jasa Lainnya Ditpamobvit Polda Sulteng 1.038 7.527 6.915 7.738 14.653 47,19

10 Jasa Lainnya BBTN Lore Lindu 2.945 16.785 6.345 19.003 25.348 25,03

11 Jasa Lainnya Satker PNBP Lainnya 85.329 1.878.485 93.104 1.891.565 1.984.669 4,69

Jumlah 152.421 2.186.983 202.229 2.175.749 2.377.979 8,50

Sumber : GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

Page 44: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 29

5. Potensi satker PNBP menjadi satker BLUDari 96 satker pengelolan PNBP tidak semuanya dapat menjadi satker BLU hal

ini karena terdapat persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat menjadi satker

BLU antara lain pendapatan PNBP bukan merupakan pendapatan dari

penugasan, Dari hasil analisis potensi satker PNBP menjadi satker BLU, di

Sulawesi Tengah terdapat 5 satker yang berpotensi untuk dapat menjadi satker

BLU. Pertama, Balai Pengelolahan Hutan Produksi Wilayah XII Palu yang

memiliki posi pagu PNBP sebesar 59,16 persen dari total pagu sebesar

Rp31,60 miliar dan pagu PNBP tumbuh 26,87 persen daibandingkan tahun

2017 sebesar Rp14,73 miliar. Selanjutnya Balai Pengelolaan DAS dan Hutan

Lindung Palu Poso dan Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu dimana porsi

pagu PNBP tumbuh 149,89 persen dan 115,45 persen dibandingkan tahun

2017. Terkahir, Politeknik Kesehatan Palu dan IAIN Palu. Yang mempunyai

layanan pendidikan dengan pertumbuhan porsi pagu PNBP sebesar 9,67

persen dan 36,41 persen dibandingkan posi pagu PNBP Tahun 2017 sebesar

Rp14,27 miliar dan 8,82 miliar.

Tabel 2.14. Perkembangan Pagu PNBP dan RM Satker PNBP BerpotensiMenjadi BLU di Provinsi Sulawesi Tengah (dalan Juta Rupiah)

No. JenisLayanan Nama Satker

Pagu 2017 Pagu 2018 % KenaikanPagu PNBPPNBP RM PNBP RM

1 Jasa Lainnya BP Hutan Produksi Wilayah XII Palu 14.739 18.649 18.700 12.909 26,87

2 Pendidikan Politeknik Kesehatan Palu 14.276 36.050 15.657 50.923 9,67

3 Pendidikan Institut Agama Islam Negeri Palu 8.825 44.065 12.038 55.513 36,41

4 Jasa Lainnya BP Das Dan Hutan Lindung Palu Poso 4.391 10.446 10.972 13.669 149,89

5 Jasa Lainnya Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu 2.945 16.785 6.345 19.003 115,45

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

Analisis Pengelolaan BLU Pusat1. Analisis Pagu dan Realisasi BLU Pusat

Penggunaan ambang batas pada BLU di wilayah Sulawesi Tengah pada

Tahun 2017-2018 tidak dilakukan artinya dari ambang batas penggunaan

pagu awal tahun sampai berakhirnya tahun anggaran tidak terlampaui

sehingga sattker BLU tidak melakukan revisi atas belanja terkait

penggunaan belanja atas penerimaan PNBP satker BLU.

Page 45: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

30 Annual Regional Fiscal Report 2018

Tabel 2.15. Perkembangan Pagu dan Realisasi Belanja BLU

No Nama Satker BLU

Ambang Batas2017

Ambang Batas2018 Penggunaan

AB2017 Realisasi AB

2018 Realisasi AB2017

AB2018

1. Universitas Tadulako 17.143 14.099 17.674 17.674 - -2. Rumkit Bhayangkara 3.132 1.543 2.019 - - -3. Bandar Udara Mutiara 668 200 664 - - -

Sumber: BLU di Sulawesi Tengah 2019 (data diolah)

2. Analisis Kemandirian BLU PusatSeluruh BLU di wilayah Sulawesi Tengah telah mempunyai kemandirian

yang cukup tinggi terlihat dengan skor rasio mencapai mencapai 2,5 yang

merupakan skor tertinggi dalam mengukur tingkat kemandirian BLU. Rasio

kemadirian BLU dengan skor 2,5 jika pendapatan operasional terhadap

biaya operasional diatas 65 persen. Bahkan pada satker BLU Universitas

Tadulako rasio pendapatan mencapai 107,52 persen sedangkan 2 satker

BLU mempunyai rasio diatas 90 persen.

Tabel 2.16. Kemandirian BLU Tahun 2018

No. Nama Satker BLUPendapatanOperasional

Juta Rp

BiayaOperasional

Juta Rp

Rasio PendOpr thp Biaya

Opr (%)Skor

1. Universitas Tadulako 485.567 451.613 107,52% 2,52. Rumkit Bhayangkara 13.116 14.331 91,53% 2,53. Bandar Udara Mutiara 33.145 36.404 91,05% 2,5

Sumber: BLU di Sulawesi Tengah 2019 (data diolah)

3. Analisis Perkembangan Aset BLU PusatDalam memberikan pelayanan secara optimal perlu adanya fasilitas

layanan baik dari sisi mutu maupun volume layanan. Satker BLU di wilayah

Sulawesi Tengah selalu meningkatkan layanan hal ini terlihat pengelolaan

aset dari tahun 2013-2018 selalu meningkatkan fasilitas layanan dengan

tren aset yang selalu naik dari waktu ke waktu.

Grafik 2.9. Perkembangan Aset BLU Pusat di Sulawesi TengahTahun 2013 – 2018

Sumber: BLU di Sulawesi Tengah 2019 (data diolah)

2.855 2.786

29 30

3.668 3.737

-

1.000

2.000

3.000

4.000

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Mili

ar R

p

Universitas Tadulako Rumkit Bhayangkara Bandar Udara Mutiara

Page 46: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 31

4. Analisis Efektifitas BLUTingkat efektifitas BLU di Sulawesi Tengah memiliki tingkat efektifitas yang

berbeda namun tidak bisa serta merta dinilai dari tingkat efektifitas melalui

skor. RS Bhayangkara sebagai rumah sakit umum mempunyai tingkat

efektifitas sangat tinggi namun yang perlu diperhatikan adalah RS

Bhayangkara merupakan satker dibawah Kepolisian RI dimana sebagian

aset untuk kegiatan operasionalnya merupakan aset dari Kepolisian RI.

Sementara satker Bandara Mutiara memberikan layanan jasa dimana aset

yang dimiliki sangat besar namun pendapatan jasa layanan terkait dengan

jumlah maskapai dan jadwal pemberangkatan pesawat hal ini tentunya

akan terus berkembang seiring peningkatan kualitas bandara. Universitas

Tadulako telah memiliki efektifitas BLU dengan kategori baik.

Tabel 2.17. Fixed Asset Turn Over BLU Tahun 2018

No. Nama Satker BLUPendapatanOperasional

Juta Rp

Aset TetapJuta Rp

PerputaranAset Tetap Skor

1. Universitas Tadulako 485.567 2.786.368 17,43% 1,5

2. Rumkit Bhayangkara 13.116 29.693 44,17% 2

3. Bandar Udara Mutiara 33.145 3.737.024 0,89% 0,25Sumber: BLU di Sulawesi Tengah 2019 (data diolah)

5. Analisis Legal BLUSecara keseluruhan tingkat kepatuhan terhadap perundang-undangan

pada BLU Pusat di Sulawesi Tengah dapat dikategorikan baik. Universitas

Tadulako telah memenuhi semua aspek legalitas sebagai PK BLU, pada

BLU Rumkit Bhayangkara sampai tahun 2018 belum mempunyai tarif

layanan sesuai tarif layanan yang seharusnya ditetapkan oleh Menteri

Keuangan dan BLU Bandara Mutiara belum mempunyai penetapan sitem

akuntansi oleh Menteri Perhubungan dan belum menyusun Standart

Operating Prosedure (SOP) PK BLU.

Page 47: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

32 Annual Regional Fiscal Report 2018

Tabel 2.18. Analisis Legal BLU Tahun 2018

UraianUniversitasTadulako

RumkitBhayangkara

BandaraMutiara

Ya Tidak Ya Tidak Ya TidakPenyusunan dan penyampaian Rencana Bisnisdan Anggaran (RBA) Definitif;

√ √ √

Penyusunan dan penyampaian LaporanKeuangan berdasarkan Standar AkuntansiKeuangan

√ √ √

Penyampaian Surat Perintah PengesahanPendapatan dan Belanja BLU

√ √ √

Persetujuan Tarif Layanan oleh MenteriKeuangan

√ √ √

Penetapan Sistem Akuntansi olehMenteri/Pimpinan Lembaga

√ √ √

Persetujuan Pembukaan Rekening; √ √ √Penyusunan Standard Operating Procedures(SOP) Pengelolaan Keuangan BLU

√ √ √

Sumber: BLU di Sulawesi Tengah 2019 (data diolah)

G. PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSATSelain pengelolaan Badan Layanan Umum, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi Tengah adalah juga menatausahakan investasi pemerintah khususnya

penerusan pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) dan redit program.

1. Penerusan PinjamanSalah satu investasi yang ditatausahakan oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan

Provinsi Sulawesi Tengah adalah penerusan pinjaman Pemerintah Pusat

(Subsidiary Loan Agreement) kepada Pemerintah Daerah/BUMD. Sampai

dengan tahun 2018, terdapat 5 Loan yang teralokasikan kepada 3 debitur

dengan jumlah penarikan Rp55,39 miliar.Tabel 2.19. Profil Penerusan Pinjaman Provinsi Sulawesi Tengah

Per 31 Desember 2018

No NomorSLA Nama SLA Penerima SLA Currency Penarikan /

PlafondTingkat

Bunga (%)

1 2198001 SLA-1241/DSMI/2011 Pemkab. Morowali IDR 19.064.501.000,00 8.97

2 2180201 SLA-1203/DP3/2006 Pemkab ParigiMoutong IDR 27.994.229.001,00 10.49

3 2130401 RDA-284/DP3/1997 Pemkot Palu IDR 3.730.852.306,52 11.5

4 2130501 RDA.P5-254/DP3/1996 Pemkot Palu IDR 2.227.194.285,58 10.5

5 2130601 SLA-1083/DP3/1998 Pemkot Palu IDR 2.377.314.000,00 11.5

Sumber : Direktorat Sistem Manajemen Investasi DJPb, Kemenkeu (data diolah)

Penerusan pinjaman yang diberikan kepada PDAM maupun Pemda

dimaksudkan untuk meningkatkan atau memperbaiki tata kelola penyediaan air

minum kepada masyarakat baik dari segi infrastuktur maupun percepatan

penyediaan air minum. Profil penerusan pinjaman didasarkan pada kewajiban

Page 48: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 33

debitur untuk melaksanakan rekonsiliasi data pinjaman yang ditata usahakan

oleh debitur dan Kanwil DJPb.

Pembayaran angsuran pokok SLA di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah hanya

dilakukan oleh dua Pemkab yaitu Pemkab. Morowali dan Pemkab. Parigi

Moutong sedangkan Pemkot. Palu masih diwajibkan melaksanakan rekonsiliasi

namun sudah tidak ada pembayaran angsuran karena telah mengikuti program

restrukturisasi sehingga semua kewajibannya dinyatakan lunas.

Tabel 2.20. Perkembangan Pembayaran Angsuran Pokok SLAdi Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017 - 2018 (dalam Miliar Rupiah)

No. PenerimaanPNBP

Tahun 2018 Jumlah

Jan Feb Mrt Apl Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des 2018 2017

1. 2198001 - - - - - - - 635,48 - - 635,48 - 2.860 2.860

2. 2180201 - - - 933,33 - - - - - 933,33 - - 3.006 3.006

3. 2130401 - - - - - - - - - - - - - -

4. 2130501 - - - - - - - - - - - - - -

5. 2130601 - - - - - - - - - - - - - -

Sumber : Direktorat Sistem Manajemen Investasi DJPb, Kemenkeu (data diolah)

Pembayaran angsuran pokok SLA telah dibayarkan sesuai nilai tagihan yang

tetapkan oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tengah

meskipun terjadi keterlambatan pembayaran yang dilakukan oleh Pemkab

Morowali dimana seharusnya dibayarkan pada bulan Mei 2018 baru dibayarkan

pada bulan Agustus 2018 sehingga menimbulkan biaya denda keterlambatan

pembayaran angsuran.Tabel 2.21. Perkembangan Pembayaran Denda SLA

di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017 – 2018 ( dalam Juta Rupiah)

No. PenerimaanPNBP

Tahun 2018 Jumlah

Jan Feb Mrt Apl Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des 2018 2017

1. 2198001 - - - - - - - - - - 41,56 - 41,56 -

2. 2180201 - - - - - - - - - - - - - -

3. 2130401 - - - - - - - - - - - - - -

4. 2130501 - - - - - - - - - - - - - -

5. 2130601 - - - - - - - - - - - - - -

Sumber : Direktorat Sistem Manajemen Investasi DJPb, Kemenkeu (data diolah)

Pembayaran denda dikenakan jika debitur tidak membayarkan angsuran tepat

waktu sebagaimana waktu yang telah ditetapkan. Pada tahun 2018 terdapat

satu debitur yang tidak membayarkan angsuran tepat waktu yaitu Pemkab.

Morowali sehingga dikenakan denda sebesar Rp41,56 juta.

Page 49: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

34 Annual Regional Fiscal Report 2018

2. Kredit ProgramSelain SLA, juga terdapat skema subsidi kredit usaha rakyat (KUR) yang

lakukan monitoring dan evaluasi oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi Tengah termasuk pelatihan Sitem Informasi Kredit Program (SIKP)

dan penandatanganan MoU penggunaan Aplikasi SIKP antara Kanwil DJPb

Provinsi Sulteng dengan seluruh Pemerintah Daerah di wilayah Sulteng.

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di provinsi Sulawesi Tengah selama

Tahun 2018 (c-to-c) sebesar Rp1,31 triliun tumbuh sebesar 11,92 persen jika

dibandingkan penyaluran pada tahun 2017 sebesar Rp1,17 triliun. Dari

penerima kredit KUR tahun 2018 (c-to-c) sebanyak 41.607 debitur juga

mengalami pertumbuhan sebesar 4,10 persen dibandingkan dengan periode

yang sama tahun 2016 sebanyak 39.967 debitur. Dari jumlah kredit KUR yang

tersalurkan sampai dengan tahun 2018 masih terdapat outstanding pinjaman

sebesar 998,47 miliar.

a. Kredit Usaha Rakyat (KUR) Sebaran Kabupaten/KotaPenyaluran KUR di Provinsi Sulawesi Tengah yang mengalami

pertumbuhan baik dari jumlah penyaluran kredit maupun jumlah penerima,

jika dilihat lebih jauh terdapat dua daerah yang mengalami pertumbuhan

negatif dari sisi kredit penyaluran yaitu Kab. Sigi (11,59 persen) dan Kota

Palu (8,33 persen). Dari sisi penerima KUR, 3 daerah mengalami

pertumbuhan negatif yaitu Kab. Donggala (5,97 persen), Kab. Sigi (14,14

persen), dan Kota Palu (18,04 persen).

Daerah yang menurun baik dari sisi penyaluran dan penerima KUR

merupakan daerah yang terdampak bencana alam berupa gempa bumi,

tsunami dan likuifaksi pada akhir September 2018. Penyaluran KUR di

Sulteng jika dilihat dari sebaran per kab/kota tersajii pada Grafik 2.12.

Grafik 2.10. Realisasi Penyaluran KUR Per Kabupaten/Kota di Sulawesi TengahTahun 2018

Sumber : SIKP Kemenkeu 2019 (data diolah)

3.1374.033

3.151 3.4492.727

3.536 3.705

8.917

1.5482.149

18

5.237

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

-

100

200

300

400

Kab.Banggai

Kab. Poso Kab.Donggala

Kab.Tolitoli

Kab. Buol Kab.Morowali

Kab.Bangkep

Kab.Parimo

Kab.Touna

Kab. Sigi Kab.Banglut

Kota. Palu

Miliar Rp Akad 2017 Akad 2018 Debitur 2018

Page 50: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 35

b. Kredit Usaha Rakyat (KUR) Menurut Sektor UsahaDari sisi penyaluran KUR, sektor usaha perdagangan besar dan eceran

masih mendominasi penyaluran KUR tahun 2018 yaitu sebesar Rp626,75

miliar atau 47,53 persen dari total penyaluran KUR tahun 2018 tumbuh

sebesar 11,97 persen (c-to-c). Dari sisi sektor produksi sebesar Rp570,12

miliar atau 43,25 persen tumbuh sebesar 14,54 persen jika dibandingkan

tahun 2017.

Dari sisi penerima KUR, sektor produksi lebih banyak menerima kredit KUR

sebesar 52,97 persen, sektor perdagangan 39,60 persen dan sektor

lainnya sebesar 7,43 persen.

Penetapan penyaluran KUR tahun 2018 sebesar 50 persen untuk sektor

produksi belum dapat terwujud dengan realisasi sebesar 43,25 persen.

Dampak terjadinya bencana alam di akhir bulan September 2018 berakibat

menurunnya penyaluran KUR terutama pada sektor-sektor produksi hal ini

sangat berkaitan dengan karakteristik daerah yang terdampak bencana

alam yaitu Kab. Donggala dan Kab. Sigi merupakan daerah sentra

pertanian, perkebunan dan perikanan. Secara rinci penyaluran kredit KUR

dari sektor usaha tersaji pada Grafik 2.13.

Grafik 2.11. Penyaluran KUR Per Sektor Ekonomi Sulawesi TengahTahun 2017 – 2018

Sumber : SIKP Kemenkeu 2019 (data diolah)

c. Kredit Usaha Rakyat (KUR) Menurut Kategori KreditPenyaluran KUR di Sulawesi Tengah terbagi dalam 4 kategori jenis kredit

yang tersalurkan yaitu KUR Mikro, KUR Ritel, KUR TKI dan UMI.

Penyaluran KUR terbesar disalurkan dalam kategori KUR Mikro sebesar

Rp681,81 miliar atau 51,73 persen, KUR Ritel sebesar Rp632,14 miliar

19.253

1.369 1.51414

16.202

727 248 182 8 42.088

(4.000)

-

4.000

8.000

12.000

16.000

20.000

-

100

200

300

400

500

600

700

Miliar Rp Penyaluran 2017 Penyaluran 2018 Debitur 2018

Page 51: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional

36 Annual Regional Fiscal Report 2018

atau 47,96 persen, KUR TKI sebesar 234,57 juta atau 0,02 persen dan UMi

sebesar Rp3,91 miliar atau 0,30 persen dari total penyaluran kategori kredit

KUR tahun 2018 sebesar Rp1,31 triliun. Secara terinci penyaluran KUR

dari sisi kategori KUR tersaji pada Grafik.2.14.

Grafik 2.12. Realisasi Penyaluran KUR Menurut KategoriPenyaluran di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017 - 2018

Sumber : SIKP Kemenkeu 2019, (data diolah)

37.067

3.84125 676 -

10.000

20.000

30.000

40.000

-

200

400

600

800

Mikro Kecil TKI UMI

Miliar Rp Debitur

2017 2018 Debitur 2018

Page 52: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

Kajian Fiskal Regional 2018 37

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISISPELAKSANAAN APBD

A. APBD TINGKAT PROVINSIAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan faktor pendorong

utama dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah. Selain itu, tingginya

kinerja pelaksanaan APBD juga merupakan salah satu penentu tercapainya target

sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi berbagai

kendala dan permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

agenda masyarakat sejahtera dan mandiri.

Arah kebijakan fiskal Provinsi Sulawesi Tengah dapat dilihat pada profil I-account-

nya, sebagaimana Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Profil APBD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017-2018Realisasi Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi (dalam Juta Rupiah)

UraianTahun 2017 Tahun 2018

Pagu Realisasi Pagu RealisasiPendapatan 18.887.609 17.714.653 18.584.594 18.215.566

Pendapatan Asli Daerah 2.586.329 1.978.748 2.599.337 2.044.940Pendapatan Transfer 15.943.844 15.507.825 14.962.839 14.757.628Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 357.436 228.080 1.022.419 1.412.998

Belanja 19.311.652 17.325.692 19.752.886 17.756.934Belanja Operasi 13.994.317 12.483.329 14.941.200 14.075.907Belanja Modal 4.174.772 3.737.076 3.852.284 3.257.243

Transfer 1.142.564 1.105.287 959.401 423.784Surplus / (Defisit) -424.043 388.961 -1.168.292 458.632Pembiayaan Netto 424.043 324.596 505.329 410.869

Penerimaan Pembiayaan 706.472 587.922 711.586 528.226Pengeluaran Pembiayaan 282.429 263.325 206.257 117.357

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OMSPAN 2019 (data diolah)

Target pendapatan pemda tahun 2018 sebesar Rp18,64 triliun turun 1,30 persen

atau Rp246,21 miliar dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp18,88 triliun. Realisasi

pendapatan tahun 2018 sebesar Rp18,21 triliun atau 97,72 persen dari target

pendapatan tahun 2018 tumbuh 2,83 persen dibandingkan realisasi penerimaan

tahun 2017 sebesar Rp17,71 triliun.

Pagu belanja tahun 2018 sebesar Rp19,79 triliun naik sebesar Rp479,40 miliar

dibandingkan tahun 2017 dengan capaian serapan sebesar 89,90 persen

mengalami sedikit kenaikan jika dibandingkan tahun 2017 sebesar 89,72 persen.

Page 53: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

38 Annual Regional Fiscal Report 2018

B. JENIS PENDAPATAN DALAM APBDMenurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Pendapatan daerah adalah hak

pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam

periode tahun bersangkutan. Pendapatan daerah tersebut terdiri dari Pendapatan

Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain pendapatan daerah yang

sah, sebagaimana tersaji pada Tabel 3.1, yang terinci sebagaimana Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Jenis Pendapatan APBD di Provinsi Sulawesi Tengah(dalam Juta Rupiah)

URAIANTahun 2018 Tahun 2017

Pagu Realisasi Pagu RealisasiPendapatan Asli Daerah 2.586.329 1.978.748 2.598.501 2.044.940

Pendapatan Pajak Daerah 1.121.996 1.105.520 1.271.769 1.167.323Pendapatan Retribusi Daerah 235.099 189.819 263.085 171.139Pendapatan Hasil Pengelolaan KekayaanDaerah Yang Dipisahkan

44.322 40.292 39.390 38.285

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 1.184.912 643.117 1.024.257 668.194Dana Perimbangan 14.123.429 13.677.485 14.543.021 14.265.413

Dana Bagi Hasil Pajak 840.920 600.151 1.197.033 920.423Dana Alokasi Umum 9.389.387 9.389.387 9.620.764 9.595.987Dana Alokasi Khusus 3.893.121 3.687.947 3.725.224 3.749.003

Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 2.177.851 2.058.420 1.499.877 1.905.212Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 381.668 383.936 387.315 492.214Pendapatan Hibah 139.361 118.986 295.147 73.205Pendapatan Lainnya 218.076 109.094 22.047 96.404Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 1.438.747 1.446.404 795.367 1.243.389

Jumlah Pendapatan 18.887.609 17.714.653 18.641.399 18.215.566

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OMSPAN 2019 (data diolah)

Pendapatan Daerah yang diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan utama

bagi pemerintah daerah adalah PAD, karena hal ini berarti Pemerintah Daerah

didorong untuk meningkatkan kemandirian keuangannya.

Target PAD tahun 2018 sebesar Rp2,59 triliun meningkat sebesar 0,47 persen

dibandingkan target tahun 2017 sebesar Rp2,58 triliun. Realisasi penerimaan PAD

sebesar Rp2,04 triliun atau 78,69 persen dari target pendapatan tumbuh sebesar

23,24 persen. Secara keseluruhan, tumbuhnya PAD mengindikasikan

meningkatnya kemandirian daerah dalam rangka membiayai belanja daerah

Page 54: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

Kajian Fiskal Regional 2018 39

1. Analisis komposisi PAD, Dana Transfer dan Total PendapatanRata-rata rasio PAD terhadap total pendapatan di Sulawesi Tengah sebesar

11,23 persen, yang mengalami kenaikan sebesar 0,06 persen dibandingkan

tahun 2017 dengan rasio sebesar 11,17 persen dan rasio Dana Transfer

terhadap total pendapatan sebesar 78,31 persen, mengalami penurunan jika

dibandingkan tahun 2017 yang sebesar 87,54 persen. Jika dilihat lebih dalam,

dari 14 Pemerintah Daerah di Sulawesi Tengah hanya terdapat 3 Pemerintah

Daerah yang memiliki rasio PAD terhadap total pendapatan di atas rata-rata

rasio yaitu Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (26,37 persen), Kota

Palu (20,60 persen) dan Kabupaten Morowali (14,87 persen). Sedangkan 11

Pemerintah Daerah lainnya, rasio PAD terhadap total pendapatan berada

dibawah rata-rata rasio.

Grafik 3.1. Rasio PAD, Dana Transfer Terhadap Pendapatan Daerah Tahun 2018(dalam persentase)

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OMSPAN 2019 (data diolah)

Dengan rata-rata rasio Dana Transfer terhadap total pendapatan di Sulawesi

Tengah yang mencapai 78,31 persen, terdapat 5 Pemerintah Daerah yang

memiliki rasio dibawah rata-rata yaitu Pemprov. Sulteng (70,70 persen), Kota

Palu (70,35 persen), Kab. Morowali (71,36 persen), Kab. Parigi Moutong (73,57

persen) dan Kab. Buol (77,98 persen), sedangkan pemda memiliki rasio diatas

rata-rata.

Dari rasio PAD terhadap total pendapatan yang mengalami kenaikan dan rasio

Dana Transfer terhadap total pendapatan mengalami penurunan hal ini

mengindikasikan meskipun tingkat ketergantungan pemerintah daerah di

Sulawesi Tengah masih relatif tinggi namun jika dibandingkan dengan tahun

2017 mengalami pertumbuhan yang positif atas ketergantungan terhadap Dana

26,37

6,70 4,32 3,47 4,40 7,3414,87

2,399,05 6,04 2,00 2,75 3,62

20,60

70,7081,15 81,90 84,75 80,44 77,98

71,36

82,7473,57

89,9083,82

96,01

83,27

70,35

11,23

Pemprov Poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

Rasio PAD Thp Total Pendapatan Rasio Dana Tranfer Thp Pendapatan Rata-rata PAD Thp Pendapatan

Page 55: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

40 Annual Regional Fiscal Report 2018

Transfer sehingga terjadi pertumbuhan positif terhadap kemandirian daerah di

Sulawesi Tengah.

2. Analisis Perbandingan PAD Terhadap Belanja DaerahRasio rata-rata PAD terhadap belanja daerah tahun 2018 sebesar 11,52 persen

namun terlihat hanya 3 Pemerintah Daerah yang memiliki rasio diatas rasio

rata-rata yaitu Pemprov Sulawesi Tengah (28,09 persen), Kota Palu (23,15

persen) dan Kabupaten Morowali (15,11 persen) sedangkan 11 Pemerintah

Daerah lainnya memiliki rasio dibawah rata-rata rasio.

Grafik 3.2. Rasio PAD terhadap Belanja Daerah Tahun 2018 (dalam persentase)

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OMSPAN 2019 (data diolah)

Tingkat ketergantungan daerah dalam membiayai belanja dari PAD jika diukur

berada dalam skala 5, dimana skala 1 = 0 – 20 (sangat tergantung); skala 2 =

20 – 40 (tergantung); skala 3 = 40 – 60 (kurang tergantung): skala 4 = 60 – 80

(cukup tergantung); skala 5 = 80 – 100 (tidak tergantung). Rata-rata rasio PAD

terhadap belanja Sulawesi Tengah sebesar 11,52 persen (sangat tergantung)

namun terdapat 2 pemerintah daerah yang berada di skala 2 yaitu Pemprov

Sulawesi Tengah dan Kota Palu dengan rasio 28,09 persen dan 23,14 persen.

Jika pengukuran rasio Dana Transfer terhadap belanja daerah dilakukan

dengan skala terbalik maka tingkat ketergantungan pemerintah daerah di

Sulawesi Tengah berada pada skala 5 (tidak tergantung) dengan rasio 84,94

persen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemda di wilayah Sulawesi

Tengah masih sangat tergantung pada dana transfer dari Pemerintah Pusat

dalam membiayai belanjanya atau belum bisa mandiri dalam membiayai

belanjanya dengan pendapatan daerahnya.

Dari rasio PAD terhadap total belanja tahun 2018 yang mengalami kenaikan

sebesar 0,06 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar 11,48 persen, hal ini

mengidikasikan adanya pertumbuhan positif atas kemandirian daerah di

28,09

6,88 4,35 3,54 4,39 7,3715,11

2,379,39 6,10 2,06 2,40 3,67

23,15

75,3083,28 82,36 86,44

80,20 78,2772,52

81,8576,37

90,73 86,38 83,85 84,3579,04

11,23

Pemprov Poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

Rasio PAD Thp Total Belanja Rasio Dana Tranfer Thp Belanja Rata-rata PAD Thp Belanja

Page 56: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

Kajian Fiskal Regional 2018 41

Sulawesi Tengah terhadap tingkat ketergantungan daerah dalam membiayai

belanjanya.

C. JENIS BELANJA DALAM APBDBelanja Daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang

nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Belanja

Daerah terutama dibiayai dari sumber pendapatan yang berasal dari PAD dan

Dana Transfer dari Pusat.

1. Rincian Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi UrusanProfil APBD berdasarkan klasifikasi urusan di Provinsi Sulawesi Tengah dapat

dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.3. Profil APBD di Sulawesi Tengah Berdasarkan Klasifikasi Urusan(dalam Miliar Rupiah)

Berdasarkan Urusan Tahun 2018 Tahun 2017Urusan Wajib1 Pendidikan 3.946.155 3.715.3022 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm Keuangan 6.508.515 7.205.9083 Kesehatan 2.426.586 2.380.6114 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 2.084.906 1.678.5075 Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman 264.811 174.697Urusan Pilihan1 Pertanian 607.636 592.4392 Kelautan dan Perikanan 190.878 178.8343 Perdagangan 87.517 83.1054 Kehutanan 80.919 52.4155 Perindustrian 51.517 72.012

Sumber: LRA Unaudited Pemda se-Sulawesi Tengah (data diolah)

Realisasi belanja berdasarkan klasifikasi urusan di Provinsi Sulawesi Tengah

tahun 2018 sebesar Rp17,98 triliun atau 93,78 persen terealisasi pada belanja

urusan wajib dan 6,22 persen atau Rp1,11 triliun terealisasi pada belanja

urusan pilihan.

Belanja berdasarkan mandatory bahwa belanja pendidikan minimal sebesar 20

persen dan belanja kesehatan sebesar 5 persen telah terpenuhi dengan

realisasi belanja urusan pendidikan dengan capaian 20,66 persen dan belanja

urusan kesehatan sebesar 13.49 persen.

2. Rincian Belanja Daerah menurut jenis belanja (sifat ekonomi)Realisasi belanja menurut jenis belanja tahun 2018 didominasi belanja pegawai

(40,53 persen), belanja barang dan jasa (21,88 persen), belanja modal (18,34

Page 57: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

42 Annual Regional Fiscal Report 2018

persen) dan belanja lainnya sebesar 19,25 persen dari realisasi belanja

sebesar Rp17,76 triliun.

Tabel 3.4. Profil APBD di Provinsi Sulawesi Tengah BerdasarkanKlasifikasi Jenis Belanja (dalam Juta Rupiah)

URAIAN2017 2018

Pagu Realisasi Pagu RealisasiBelanja Pegawai 7.072.127 6.550.726 7.567.047 7.196.244Belanja Barang 4.433.697 3.534.257 4.647.927 3.885.696Belanja Bunga 4.174.772 3.737.076 3.336 3.036Belanja Subsidi 12.023 7.891 704 598Belanja Hibah 5.503 5.348 867.255 710.796Belanja Bantuan Sosial 783.339 741.776 52.786 44.555Belanja Bantuan Keuangan 45.141 41.841 1.769.682 2.214.570Belanja Modal 1.500.571 1.481.306 3.852.284 3.257.243Belanja Tak Terduga 29.724 13.191 32.463 20.412Transfer 1.142.564 1.105.287 959.401 423.784

Jumlah 19.199.460 17.218.700 19.752.886 17.756.934

Sumber: LRA Unaudited Pemda se-Sulawesi Tengah (data diolah)

Analisis Alokasi Belanja Daerah Sektor Konsumtif dan ProduktifBelanja sektor produktif masih belum bisa menjadi alokasi yang utama dalam

komposisi belanja secara agregat dalam struktur APBD Sulawesi Tengah yakni

dalam porsinya masih cukup rendah yaitu 21,49 persen jauh dibawah belanja

konsumtif yang masih mendominasi dengan alokasi anggaran sebesar 78,51

persen. Secara terinci alokasi belanja daerah sektor produktif dan konsumtif per

kabupaten/kota di Sulawesi Tengah tersaji pada Grafik 3.4.

Grafik 3.3. Rasio Alokasi Belanja Daerah Sektor Konsumtif dan Produktif Tahun 2018(dalam persentase)

Sumber: LRA Unaudited Pemda se-Sulawesi Tengah (data diolah)

Masih rendahnya rasio rata-rata belanja sektor produktif di Sulawesi Tengah

hendaknya Pemerintah Daerah lebih meningkatkan sektor belanja yang bersifat

21,49

0

20

40

60

80

100

0

20

40

60

80

100

Pemprov Poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Bangglut Morut Palu

Rasio Belanja Produktif Rasio Belanja Konsumtif Rata-rata rasio Belanja Produktif

Page 58: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

Kajian Fiskal Regional 2018 43

produktif karena belanja bersifat produktif mempunyai efek domino terhadap

kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi secara bertahap dapat

ditingkatkan. Namun terdapat Pemerintah Daerah yang mengalokasikan

belanjanya pada sektor produktif yang cukup tinggi yaitu Kabupaten Banggai

Kepulauan dan Kabupaten Tojo Una-Una dengan rasio mencapai 37,39 persen

dan 35,50 persen.

3. Analisis Kebijakan Alokasi AnggaranAnalisis ini digunakan untuk melihat seberapa besar rasio peruntukan belanja

pegawai dan belanja modal (APBD+APBD) terhadap total belanja. Alokasi

belanja pegawai baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah tahun 2018

rerata sebesar 35,71 persen sedangkan alokasi belanja modal rerata sebesar

21,72 persen dari total belanja. Pemda Provinsi Sulteng merupakan pemda

yang terbesar dalam mengalokasikan belanja pegawai hal ini terkait dengan

adanya pengalihan pembayaran gaji guru setingkat SMA/SMK yang

pembayarannya dilakukan melalui provinsi. Secara terinci rasio alokasi

anggaran terhadap total anggaran dapat dilihat pada Grafik 3.5.

Grafik 3.4. Rasio Alokasi Anggaran Per Kabupaten/Kota Tahun 2018 (APBN+APBD)(dalam persentase)

Sumber: LRA Unaudited Pemda se-Sulawesi Tengah (data diolah)

D. PENGELOLAAN BLU DAERAH1. Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Daerah (BULD)

Provinsi Sulteng memiliki 14 BLUD yang terdiri dari 2 BLUD di tingkat provinsi

dan 12 BLUD di tingkat kab/kota namun hanya 9 BLUD yang menyampaikan

data. BLUD pata Tahun 2018 mengelola aset sebesar Rp573,31 miliar

dengan pagu PNBP dan pagu RM sebesar Rp384,63 miliar dan Rp626,29

miliar.

41,31 39,56 38,7035,93

38,52

30,82 29,73 31,48 30,9734,80 35,13

38,07

31,13 32,63

25,16

16,3713,25

16,3819,94

27,0822,33 23,45

12,9117,70 19,49

23,3126,78 25,78

Pemprov Poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

B.Pegawai thp Total Belanja B. Modal thp Total Belanja

Page 59: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

44 Annual Regional Fiscal Report 2018

Tabel 3.5. Profil BLUD di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018(dalam Juta Rupiah)

No JenisLayanan Satker BLUD Nilai Aset Pagu

PNBPPaguRM

JumlahPagu

1 Kesehatan RSUD Undata 75.271 90.436 156.003 24.644

2 Kesehatan RSUD Madani 1.431 30 - 30

3 Kesehatan RSUD Anutapura 157.135 118.509 36.649 155.159

4 Kesehatan RSUD Torabelo Sigi 28.140 17.551 40432 57.983

5 Kesehatan Kabelota Donggala - - - -

6 Kesehatan RSUD Anuntaloko Parigi 161.699 52.858 67.499 120.357

7 Kesehatan RSUD Poso 1.048 47.847 47.847

8 Kesehatan RSUD Touna 114.536 32.344 78.012 110.357

9 Kesehatan RSUD Morowali - 31.238 64.294 95.533

10 Kesehatan RSUD Mokopido Tolis - - - -

11 Kesehatan RSUD Mokoyurli Buol 8.090 35.626 62.526 98.152

12 Kesehatan RSUD Luwuk 54.104 6.043 113.464 173.895

Jumlah 573.314 384.635 626.294 883.957

Sumber : BLUD di Sulawesi Tengah

2. Perkembangan Pengelolaan Aset BLU DaerahDari segi kriteria tingkat kemandirian BLUD dapat ditinjau dari beberapa

indikator, diantaranya adalah perkembangan aset yang dikelolanya. Aset

mempunyai arti penting karena mencerminkan kekayaan yang dimiliki oleh

suatu entitas. Apabila terjadi peningkatan dapat diartikan bahwa terjadi

pertumbuhan yang positif, dan sebaliknya apabila terjadi penurunan dapat

diartikan BLUD tersebut kurang sehat secara finansial.

Tabel 3.6. Perkembangan Nilai Aset Satker BLUD di Provinsi Sulawesi Tengah(dalam Juta Rupiah)

No Nama Satker BLUASET

Pertumbuhan2017 2018*

1 RSUD Undata 88.308 75.271 -14,76%2 RSUD Madani 2.336 1.431 -38,74%3 RSUD Anutapura 246.067 157.135 -36,14%4 RSUD Torabelo Sigi 2.814 14.738 423,74%5 Kabelota Donggala6 RSUD Anuntaloko Parigi 129.967 161.699 24,42%7 RSUD Poso 970 1.048 8,04%8 RSUD Touna 103.359 114.536 10,81%9 RSUD Morowali

10 Mokopido Tolis11 Mokoyurli Buol 25.251 809 -96,80%12 Luwuk 85.797 54.104 -36,94%

Jumlah 684.869 580.771 -15,20%Sumber : BLUD di Sulawesi Tengah*) Data sementara

Page 60: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

Kajian Fiskal Regional 2018 45

Aset BLUD di Sulawesi Tengah tumbuh negatif sebesar 15,20 persen

dibandingkan Tahun 2018 sebesar Rp684,86 miliar, pertumbuhan ini belum

bersifat final karena aset tahun 2018 masih dalam proses rekonsiliasi.Tabel 3.7. Perkembangan Pagu PNBP dan RM Aset Satker BLUD

di Provinsi Sulawesi Tengah (dalam Juta Rupiah)

No Satker BLUDPagu 2017 Pagu 2018 Pertumbuhan

PNBP RM PNBP RM PaguPNBP

PaguRM

1 RSUD Undata 80.077 161.828 90.436 156.003 12,94% -3,60%

2 RSUD Madani 27 - 30 - 11,11% -

3 RSUD Anutapura 126.857 53.727 118.509 36.649 -6,58% -31,79%

4 RSUD Torabelo Sigi 11.509 46.522 17.551 40.432 52,50% -13,09%

5 Kabelota Donggala - - - - - -

6 RSUD Anuntaloko Parigi 45.496 77.185 52.858 67.499 16,18% -12,55%

7 RSUD Poso - 41.193 - 47.847 - 16,15%

8 RSUD Touna 22.603 88.802 32.344 78.012 43,10% -12,15%

9 RSUD Morowali 25.029 56.452 31.238 64.294 24,81% 13,89%

10 Mokopido Tolitoli - - - - - -

11 Mokoyurli Buol 30.246 7.534 35.626 62.526 17,79% 729,92%

12 Luwuk 53.482 89.515 6.043 113.464 -88,70% 26,75%

Jumlah 395.326 622.758 384.635 666.726 -2,70% 7,06%

Sumber: BLUD di Sulawesi Tengah*) Jumlah pagu PNBP dan RM dihitung untuk BLUD yang menyampaikan data lengkap

Pertumbuhan pagu PNBP Tahun 2018 mengalami perkembangan negatif

sebesar 2,70 persen dan pagu RM tumbuh sebesar 7,06% jika dibandingkan

taun 2017 sebesar Rp395,32 miliar. BLUD di Sulawesi Tengah secara umum

berkurang kemandiriannya atau lebih bergantung kepada kucuran dana dari

pemda untuk menjalankan operasinya. Dengan diberlakukannya satker PNBP

menjadi satker pengelola keuangan BLUD diharapkan pelayanan lebih baik

dan ketergantungan pada kucuran dana dari pemda semakin berkurang. Hal

ini tentunya harus menjadi perhatian kepada pemda untuk lebih meningkatkan

pembinaannya kepada satker BLUD di wilayahnya.

3. Analisis LegalTata kelola keuangan BLUD berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 61/2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan

BLUD. Dalam pelaksanaannya pengelolaan BLUD juga mempedomani PP

Nomor 23/2006 jo PP Nomor 74/2012 tentang Pengelolaan BLU. Sebagai

instansi lingkup pemerintah daerah dalam pelaksanaannya BLUD juga

berpedoman pada peraturan daerah masing-masing kabupaten/kota. Dari

Page 61: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

46 Annual Regional Fiscal Report 2018

hasil analisis legal maka masih terdapat BLUD yang belum menerapkan

sepenuhnya aspek yang seharusnya dipenuhi antara lain terdapat BLUD yang

belum membentuk SPI, tarif masih menggunakan dasar retribusi, belum

adanya dewan pengawas, dan dari sisi pemda terdapat pemda yang belum

membentuk tim kerja evaluasi BLUD.

Tabel 3.8. Analisis Legal BLUD di Sulawesi Tengah Tahun 2018

Aspek Keterangan Kesesuaian

Kelembagaan BLUD Ditetapkan oleh SK Gubernur/Bupati/Walikota Sesuai

Tata Kelola

Telah diterbitkan SK penunjukkan Pejabat Pengelola KeuanganTelah disusun Rencana Bisnis Strategis (RBS)Telah disusun Rencana Bisnis Anggaran (RBA)BLUD membentuk Satuan Pengendalian Intern (SPI)Telah ditetapkan Standar Operating Prosedur (SOP)Telah ditetapkan Standar Pelayanan MinimumTarif layanan ditetapkan melalui PerdaPembentukan Dewan Pengawas

SesuaiSesuaiSesuaiBelum Sesuai *)SesuaiSesuaiBelum Sesuai *)Belum Sesuai *)

SDM PNSNon PNS

SesuaiSesuai

Pengendalian Audit eksternalPemda membentuk tim evaluasi kinerja BLUD

SesuaiBelum Sesuai *)

Sumber: BLUD di Sulawesi Tengah*) diartikan belum seluruh BLUD melaksanakan

E. PENGELOLAAN INVESTASI DAERAH1. Bentuk Investasi

Investasi yang dilakukan oleh pemda di Sulawesi Tengah sampai tahun 2018

sebesar Rp575,41 miliar dengan pertumbuhan sebesar 25,62 persen

dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp458,85 miliar. Bentuk investasi daerah di

Provinsi Sulawesi Tengah disajikan pada Tabel 3.10.

Tabel 3.9. Perkembangan Investasi Daerah di Provinsi Sulawesi Tengah(dalam Juta Rupiah)

No. Bentuk InvestasiJumlah

2017 2018 s.d. 20181. Surat Berharga - - -

Pembelian Saham - - -Pembelian Surat Utang - - -

2. Investasi Langsung 85.723 117.356 575.411Penyertaan Modal Pemda 85.723 117.356 575.411Pemberian Pinjaman - - -

Sumber: Pemda se-Sulawesi Tengah

Page 62: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

Kajian Fiskal Regional 2018 47

2. Profil Investasi DaerahSebagian besar penyertaan modal daerah Tahun 2018 diinvestasikan ke

BUMD yang merupakan satker pemda yaitu PDAM sebesar Rp12 miliar dan

Bank Sulteng sebesar Rp10,8 miliar. Penyertaan modal pada BUMD

diharapkan menjadi penyangga kegiatan ekonomi masyarakat sekaligus

menjadi sumber pendapatan keuangan daerah. Profil dan tujuan investasi

daerah di Provinsi Sulawesi Tengah disajikan pada Tabel 3.11.

Tabel 3.10. Perkembangan Investasi Daerah di Provinsi Sulawesi Tengah(dalam Juta Rupiah)

NO Nama Pemda Tujuan InvestasiJumlah Investasi

2016 2017 2018

1 Prov Sulteng Bank Sulteng 4.500 34.934 34.943PT Pembangunan Sulteng - 2.400 2.500

2 Kota Palu Bank Sulteng - - 1.750PDAM Kota Palu 3.000 3.000 6.000KEK - 188 -

3 Kab Sigi Bank Sulteng 785 900 -4 Kab Donggala Bank Sulteng 54.164 4.200 3.6655 Kab Parimo Bank Sulteng - 7.448 -6 Kab Poso Bank Sulteng - - 2.000

PDAM 2.000 - 2.0008 Kab Morowali Bank Sulteng - 3.500 3.5009 Kab Morut Bank Sulteng 2.000 3.500 5.10010 Kab Tolitoli Bank Sulteng - 4.779 6.300

PDAM - - 1.00011 Kab Buol Bank Sulteng 1.000 2.000 4.500

PDAM - 3.500 3.00012 Kab Banggai Bank Sulteng 2.500 3.000 5.000

PDAM - 5.000 3.00013 Kab Bangkep Bank Sulteng 3.250 3.250 -

PDAM - 1.125 -14 Kab Balut Bank Sulteng 2.000 2.000 3.000

PDAM 1.000 1.000 1.000Sumber: Pemda se-Sulawesi Tengah

F. SILPA DAN PEMBIAYAAN1. Perkembangan Surplus/Defisit APBD

Adanya pilihan berkenaan dengan anggaran surplus/defisit memungkinkan

pendapatan suatu pemerintah daerah lebih besar atau lebih kecil dari

belanjanya. Jika pilihannya pada anggaran defisit, maka kekurangan

pendapatan atas belanja dapat ditutup dengan pembiayaan yang berasal dari

pinjaman atau sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun anggaran

sebelumnya. Sedangkan bila anggaran surplus, maka atas surplus tersebut

dapat dialokasikan untuk pengeluaran pembiayaan.

Page 63: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

48 Annual Regional Fiscal Report 2018

a. Rasio Surplus/Defisit APBD terhadap Aggregat PendapatanSurplus/defisit anggaran disebabkan karena komponen pembentuknya,

yaitu pendapatan dan belanja. Dalam APBD yang telah ditetapkan

sebelumnya, pemerintah daerah biasanya telah menetapkan prediksi

akan terjadinya defisit, yakni pendapatan daerah tidak dapat menutupi

seluruh belanja daerah. Tetapi yang terjadi kemudian ternyata

berlawanan dengan perencanaannya, yaitu terjadi anggaran surplus.

Kondisi ini juga terjadi pada sebagian besar pengelolaan keuangan

daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dimana Pemerintah Daerah

melalui APBD-nya menunjukkan adanya kecenderungan menggunakan

anggaran defisit dalam kebijakan APBD-nya.

Penetapan APBD di Sulawesi Tengah mengambil kebijakan defisit

dengan rata-rata sebesar minus 3,92 persen namun dalam realisasinya

mengalami surplus sebesar 4,77 persen. Rasio kebijakan penetapan

surplus/defisit APBD pemda di Sulawesi Tengah sebagaimana pada

Grafik 3.5.

Grafik 3.5. Rasio Surplus/Defisit terhadap Aggregat Pendapatan Tahun 2018

Sumber: LRA Unaudited Pemda se-Sulawesi Tengah (data diolah)

b. Rasio Surplus terhadap Realisasi Dana Transfer (Semester I)Faktor ekses likuiditas pemerintah daerah akibat frontloading pencairan

dana transfer di Sulawesi Tengah tercermin dari evaluasi timing

pencairan dana transfer, terutama pada daerah yang sangat bergantung

pada dana transfer namun mengalami ekses likuiditas.

6,10%

2,56%0,56%

1,96%

-0,30%

0,37% 1,59%

-1,08%

3,67%0,92%

2,96%

-14,50%

1,28%

11,00%

4,77%

Pemprov poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

Rasio Surplus/Devisit thp Pendapatan Rata-rata Rasio

Page 64: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

Kajian Fiskal Regional 2018 49

Grafik 3.6. Rasio Surplus/Defisit Semester I-2018 terhadapRealisasi Dana Transfer (dalam persentase)

Sumber: LRA Unaudited Pemda se-Sulawesi Tengah (data diolah)

Secara umum timing pencairan Dana Transfer pada tahun 2017 oleh

Kementerian Keuangan kepada pemda di wilayah Sulawesi Tengah telah

tepat karena secara rata-rata rasio menunjukkan angka positif sebesar

18,49 persen. Beberapa daerah kabupaten/kota menunjukan rasio positif

yang cukup tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa pencairan dana

transfer tidak mengganggu ekses likuiditas Pemerintah Daerah dalam

memenuhi kebutuhan belanjanya.

c. Rasio Surplus/Defisit terhadap PDRBKurun waktu 2014-2018 rasio surplus terhadap PDRB di Sulawesi

Tengah fluktuatif tiap tahunnya. Meskipun terjadi fluktuatif rasio surplus

terhadap PDRB namun persentase rasio relatif rendah hal ini

mencerminkan Pemerintah Daerah di wilayah Sulawesi Tengah telah

melakukan penyerapan anggaran yang optimal dan mampu

memproduksi barang dan jasa dengan cukup baik terlihat dari rendahnya

angka rasio surplus terdadap PDRB.

Grafik 3.7. Rasio Surplus/Defisit terhadap PDRB ADHB dan PDRB ADHKSulawesi Tengah Tahun 2014-2018

Sumber: LRA Unaudited Pemda se-Sulawesi Tengah, BPS Sulawesi Tengah (data diolah)

22,60%19,73%

15,26%

11,34%

22,57%19,87%

14,79%

8,23%

19,61%17,84% 18,60%

20,90% 21,12%

13,18%18,49%

Pemprov Palu Sigi Donggala Parimo Poso Touna Morowali Morut Tolitoli Buol Banggai Bangkep Banglut

Rasio Surplus/Devisit Sem I thp Dana Transver Rata-rata Rasio

0,17%

0,31%

0,03%

0,32% 0,30%

0,00%

0,10%

0,20%

0,30%

0,40%

2014 2015 2016 2017 2018

Page 65: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

50 Annual Regional Fiscal Report 2018

d. Rasio SiLPA terhadap Alokasi BelanjaBesarnya SILPA Tahun 2018 mencerminkan proporsi belanja dan

kegiatan yang tidak efektif digunakan oleh pemda. Rata-rata rasio SILPA

terhadap pagu belanja Tahun 2017 sebesar 4,40 persen atau rata-rata

SILPA sebesar Rp62,120 miliar dengan alokasi belanja rata-rata sebesar

Rp1,41 trilun.

Grafik 3.8. Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja Kabupaten/Kotadi Sulawesi Tengah Tahun 2018

Sumber: LRA Unaudited Pemda se-Sulawesi Tengah (data diolah)

2. Pembiayaan DaerahPembiayaan daerah adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah,

baik berupa penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan

diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah daerah terutama

dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.

Penerimaan pembiayaan Pemerintah Daerah hampir di seluruh Indonesia

pada umumnya sebagian besar berasal dari SiLPA tahun anggaran

sebelumnya. Hanya sebagian kecil saja yang berasal dari pencairan dana

cadangan, penerimaan pinjaman daerah, obligasi daerah, dan penerimaan

kembali pemberian pinjaman.

a. Rasio Pinjaman Daerah terhadap Total PembiayaanRealisasi penerimaan kembali piutang tahun 2018 sebesar Rp67,14 juta

atau 0,02 persen dari pembiayaan tahun 2018 sebesar Rp410,87 miliar.

Pemda yang memcatatkan penerimaan kembali piutang adalah Pemda

Banggai sebesar Rp65 juta atau 1,25 persen dari pembiayaannya yang

sebesar Rp5,18 miliar dan Pemda Tojo Una-Una sebesar Rp2,14 juta

atau 0,01 persen dari pembiayaan daerah yang sebesar Rp39,80 miliar.

10,56%

3,97% 0,51% 1,98%

0,00%

1,18% 1,43%

-1,74%

7,09%4,66% 5,14%

-13,78%

1,48%

15,81%

4,40%

-20%

-15%

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

-20%

-15%

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

Pemprov poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

Rasio SILPA thp Alokasi Belanja Rata-rata Rasio

Page 66: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

Kajian Fiskal Regional 2018 51

Untuk melakukan pinjaman atau mencairkan obligasi guna menutup

defisit APBD pada tahun 2018, seluruh Pemerintah Daerah di Sulawesi

Tengah masih belum memerlukan pinjaman dana untuk menutupi defisit

belanja daerah masing-masing.

b. Rasio Keseimbangan PrimerRasio keseimbangan primer digunakan untuk mengetahui tingkat

likuiditas keuangan Pemerintah Daerah dalam membiayai defisit

anggaran. Pemerintah Daerah di Sulawesi Tengah pada Tahun 2018

secara umum menggunakan kebijakan anggaran APBD bersifat

ekspansif artinya pendapatan lebih kecil dari belanja.

Tabel 3.11. Keseimbangan Primer Kabupaten/Kota di Provinsi SulawesiTengah Tahun 2018 (dalam Juta Rupiah)

Pemerintah Daerah Pendapatan Belanja Surplus/Devisit

BelanjaBunga

KeseimbanganPrimer

Pemprov Sulteng 3.863.291 3.627.624 235.667 0 235.667

Kab. Poso 1.272.397 1.239.806 32.591 0 32.591

Kab. Donggala 1.098.747 1.092.589 6.158 0 6.158

Kab. Tolitoli 963.435 944.591 18.844 0 18.844

Kab. Banggai 1.746.860 1.752.121 -5.261 0 -5.261

Kab. Buol 967.033 963.423 3.610 0 3.610

Kab. Morowali 1.073.972 1.056.844 17.128 1.538 15.589

Kab. Banggai Kepulauan 795.518 804.127 -8.609 0 -8.609

Kab. Parigi Moutong 1.458.000 1.404.555 53.445 736 52.710

Kab. Tojo Una-Una 1.002.028 992.845 9.182 0 9.182

Kab. Sigi 1.086.472 1.054.357 32.115 0 32.115

Kab. Banggai Laut 625.126 715.766 -90.640 0 -90.640

Kab. Morowali Utara 968.096 955.729 12.367 0 12.367

Kota Palu 1.294.592 1.152.192 142.401 762 141.639

Sumber: LRA Unaudited Pemda se-Sulawesi Tengah (data diolah)

Pada Tabel 4.15, dapat dijelaskan secara umum bahwa pemda di

Provinsi Sulawesi Tengah mempunyai likuidasi yang baik hal ini terlihat

keseimbangan primer positif. Pemda yang mempunyai kesimbangan

primer negatif untuk membiayai defisit belanja maka harus menggunakan

SILPA tahun anggaran sebelumnya.

Page 67: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

52 Annual Regional Fiscal Report 2018

G. ANALISIS LAINNYA TERKAIT APBD TAHUN 2017 DI PROVINSI SULAWESITENGAH1. Analisis Horizontal dan Vertikal

Analisis horizontal merupakan analisis untuk membandingkan angka-angka

dalam satu laporan realisasi pemda (kabupaten/kota) satu dengan pemda lain

dalam satu wilayah (provinsi). Selain itu, juga digunakan membandingkan

perubahan keuangan dalam satu pos APBD yang sama dalam satu lingkup

pemda.

a. Analisis HorizontalSecara agregat, PAD di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 mengalami

pertumbuhan 0,78 persen melambat dibandingkan tahun 2017 sebesar

13,77 persen. Pertumbuhan PAD kab/kota di Sulawesi Tengah secara umum

mengalami pertumbuhan namun terdapat pemda yang mengalami

pertumbuhan negatif yaitu Kab. Donggala sebesar 6,50 persen, Kab. Tolitoli

sebesar 64,11 persen dan Kota Palu sebesar 21,95. Terinci perbandingan

PAD antar kabupaten/kota serta pertumbuhannya tersaji pada Grafik 3.10.

Grafik 3.9. Perbandingan Horizontal PAD dan Pertumbuhan Tahun 2017 – 2018

Sumber: LRA Unaudited Pemda se-Sulawesi Tengah (data diolah)

Menurunnya PAD pada Kota Palu dan Kab. Donggala merupakan dampak

adanya bencana alam yang terjadi akhir September 2018 yang

mengakibatkan melambatnya perekonomian dan naiknya inflasi sehingga

pendapatan daerah mengalami pelambatan penerimaan.

Dalam analisis horisontal yang lain, realisasi belanja modal dari Kabupaten

Morowali kurun waktu 2011-2018 mengalami trendline yang terus meningkat.

Belanja modal pada tahun 2018 sebesar Rp300,37 turun Rp22,33 miliar jika

dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar Rp322,71 miliar. Realisasi belanja

modal tumbuh negatif 6,92 persen poin jika dibandingkan pertumbuhan

tahun 2017 sebesar 15,35 persen.

63,14%

-6,50%

-64,11%

8,86%1,47% 8,77% 5,11%

28,17%18,55%

-21,99%

1,12%10,86%

-21,95%

-80%-60%-40%-20%0%20%40%60%80%

-

50

100

150

200

250

300

350

400

Poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

Mili

ar R

p

PAD Tahun 2017 PAD Tahun 2018 Pertumbuhan

Page 68: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

Kajian Fiskal Regional 2018 53

Grafik 3.10. Realisasi Belanja Modal kabupaten Morowali Tahun 2011-2018

Sumber: LRA Kabupaten Morowali, (data diolah)

b. Analisis VertikalAnalisis vertikal merupakan analisis yang membandingkan antara pos yang

satu dengan pos lainnya terhadap satu komponen APBD yang sama.

1) Rasio Kontribusi PAD Terhadap Total PendapatanKontribusi PAD terhadap Total Pendapatan tahun 2018 rata-rata

sebesar 11,23 persen dari realiasisasi PAD sebesar Rp2,04 triliun

dengan total pendapatan sebesar Rp18,21 triliun. Kontribusi masing-

masing pemerintah daerah tersaji pada Grafik 3.12.

Grafik 3.11. Perbandingan Kontribusi PAD terhadap Total PendapatanKabupaten/Kota di Sulawesi Tengah Tahun 2018

Sumber: LRA Unaudited Pemda se-Sulawesi Tengah (data diolah)

2) Rasio Kontribusi Belanja Modal Terhadap Total BelanjaRata-rata kontribusi belanja modal terhadap total belanja sebesar 18,34

persen dari realiasisasi belanja modal sebesar Rp3,25 triliun dengan

total realisasi belanja sebesar Rp17,76 triliun. Kontribusi belanja modal

terhadap total belanja pada masing-masing kabupaten/kota tersaji pada

Grafik 3.13.

124

174199

112

242280

323300

-

50

100

150

200

250

300

350

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Mili

ar R

p

0,26

0,070,04 0,03 0,04

0,07

0,15

0,02

0,090,06

0,02 0,03 0,04

0,21

0,00

0,10

0,20

0,30

-

1.500

3.000

4.500

Pemprov Poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

Miliar Rp %Pendapatan PAD Kontribusi PAD thp Pendapatan

Page 69: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

54 Annual Regional Fiscal Report 2018

Grafik 3.12. Rasio Kontribusi PAD terhadap Total PendapatanKabupaten/Kota di Sulawesi Tengah Tahun 2018

Sumber: LRA Unaudited Pemda se-Sulawesi Tengah (data diolah)

2. Analisis Kapasitas Fiskal DaerahKapasitas Fiskal adalah gambaran kemampuan keuangan masing-masing

daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum APBD (tidak termasuk

dana alokasi khusus, dana darurat, dana pinjaman lama, dan penerimaan lain

yang penggunaannya dibatasi untuk membiayai pengeluaran tertentu) untuk

membiayai tugas pemerintahan setelah dikurangi belanja pegawai dan

dikaitkan dengan jumlah penduduk miskin.

Peta Kapasitas Fiskal dapat digunakan untuk pengusulan Pemerintah Daerah

sebagai penerima hibah, penilaian atas usulan pinjaman daerah, penentuan

besaran dana pendamping, jika dipersyaratkan atau hal lain yang diatur secara

khusus dalam peraturan perundang-undangan.

Grafik 3.13. Kapasitas Fiskal Per Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah Tahun 2018

Sumber: LRA Unaudited Pemda se-Sulawesi Tengah (data diolah)

Indeks Kapasitas Fiskal (IKF) daerah dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori

Kapasitas Fiskal sebagai berikut; a) IKF-nya (indeks≥ 2) merupakan daerah

12,71%

17,78%

13,18%

18,85% 17,27%

27,53% 28,42%24,58%

13,83%

19,37%17,52%

24,19%27,43%

15,74%

0%

10%

20%

30%

40%

-

1.500

3.000

4.500

Pemprov Poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

Miliar Rp %

Belanja Modal Total Belanja Kontribusi B. Modal T. Belanja

13.3

41

7.81

7

13.3

50 21.6

65

18.2

70

39.0

54

22.1

61

7.47

8 21.9

92

16.0

76 28.8

63

27.0

24

24.1

510,66

0,39

0,66

1,080,91

1,94

1,10

0,37

1,09

0,80

1,44 1,341,20

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

45.000

Poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

Ribu

an R

p

Kapasitas Fiskal Indeks KF

Page 70: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

Kajian Fiskal Regional 2018 55

yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal sangat tinggi; b) IKF-nya ≥(1≤

indeks<2) merupakan daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal tinggi; c)

IKF-nya (0,5<indeks<1) merupakan daerah yang termasuk kategori Kapasitas

Fiskal sedang; d) IKF-nya (indeks<0,5) merupakan daerah yang termasuk

kategori Kapasitas Fiskal rendah.

Tabel 3.12. Indeks Kapasitas Fiskal Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah Tahun 2018

Kuadran IKapasitas Fiskal Rendah

Kuadran IIIKapasitas Fiskal Tinggi

Kabupaten DonggalaKabupaten Parigi Moutong

Kabupaten BanggaiKabupaten MorowaliKabupaten Banggai KepulauanKabupaten Banggai LautKabupaten Morowali UtaraKabupaten Tojo Una-UnaKota Palu

Kuadran IIKapasitas Fiskal Sedang

Kuadran IVKapasitas Fiskal Sangat Tinggi

Kabupaten PosoKabupaten TolitoliKabupaten BuolKabupaten Sigi

Dari ketiga belas kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah, tidak terdapat daerah

yang memiliki kategori kapasitas fiskal sangat tinggi yang ditunjukkan dalam

kuadran IV. Namun terdapat peningkatan kapasitas fiskal rendah menjadi

sedang yaitu Kab. Poso, Kab. Buol, dan Kab. Sigi. Demikian halnya

peningkatan dari kategori sedang meningkat menjadi kuadran tinggi yaitu Kab.

Banggai, Kab. Banggai Kepuauan, Kab. Morowali Utara dan Kab. Tojo Una-

Una.

3. Analisis Kesehatan Pengelolaaan Keuangan DaerahAnalisis kesehatan pengelolaan keuangan daerah adalah analisis yang

dilakukan untuk menilai kesehatan fiskal setiap kabupaten/kota yang berada

dalam suatu provinsi. Penilaian dilakukan dengan menggunakan 9 (sembilan)

indikator kesehatan pengelolaan keuangan daerah, yaitu: 1) Rasio Pendapatan

Asli Daerah (PAD); 2) Rasio Efektivitas PAD; 3) Rasio pertumbuhan PAD; 4)

Rasio Belanja Modal; 5) Rasio Belanja Pegawai; 6) Penyerapan Anggaran; 7)

Rasio Ruang Fiskal; 8) Rasio pendapatan daerah dan penerimaan pembiayaan;

9) Rasio SiLPA.

Page 71: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IIIPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

56 Annual Regional Fiscal Report 2018

Tabel 3.13. Level Kesehatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten/Kotase-Sulawesi Tengah Tahun 2018

Level Kesehatan Pengelolaan Keuangan Pemda ScoreLevel 5 (Sangat Bagus) - -Level 4 (Bagus) Kab. Buol 74Level 3 (Cukup) Kab. Poso 62

Level 2 (Kurang)

Pemprov Sulawesi Tengah 55Kab. Donggola 47Kab. Banggai 43Morowali 47Kab. Banggai Kepulauan 51Kab. Parigi Moutong 51Kab. Tojo Una-Una 54Kab. Banggai Laut 54Kab. Morowali Utara 50Kota Palu 51

Level 1 (Sangat Kurang) Kab. Tolitoli 39Kab. Sigi 39

Page 72: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

Kajian Fiskal Regional 2018 57

BAB IVPERKEMBANGAN DAN ANALISIS

PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN(APBN DAN APBD)

A. LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDASIANLaporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dengan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Konsolidasian dalam periode tertentu.

Pada tingkat wilayah, Kanwil Ditjen Perbendaharaan menyusun LKPK Tingkat

Wilayah yang mengonsolidasikan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tingkat

Wilayah dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Konsolidasian di wilayah

kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

Tabel 4.1. Laporan Realisasi Anggaran KonsolidasianTingkat Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 (dalam Juta Rupiah)

URAIAN2018 2017

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 3.727.108 18.243.894 21.971.001 281,18% 5.763.890

Pendapatan Perpajakan 3.228.234 1.167.323 4.395.557 9,05% 4.030.641

Pendapatan Bukan Pajak 498.874 974.022 1.472.896 -9,47% 1.626.932

Hibah 0 73.205 73.205 -30,17% 104.837

Transfer 0 16.029.344 16.029.344 1082963,76% 1.480

Belanja Negara 22.927.173 19.093.563 26.456.912 9,40% 24.184.067

Belanja Pemerintah 7.363.349 15.118.580 22.481.929 -0,80% 22.662.922

Transfer 15.563.824 3.974.983 3.974.983 161,32% 1.521.145

Surplus/Defisit -19.200.065 -849.670 -4.485.911 -75,65% -18.420.177

D. Pembiayaan 0 410.869 410.869 26,12% 325.771

Penerimaan Pembiayaan Daerah 0 528.226 528.226 -10,15% 587.922

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 0 117.357 117.357 -55,23% 262.150Sisa Lebih (Kurang) PembiayaanAnggaran -19.200.065 -438.801 -4.075.042 -77,48% -18.094.406

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)Catatan: *) Seluruh Pengeluaran Transfer pemerintah pusat dieliminasi dengan PenerimaanTransfer Pemerintah Daerah.

B. PENDAPATAN KONSOLIDASIANPendapatan Pemerintahan Umum (General Government Revenue) atau

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

pendapatan Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu

periode pelaporan yang sama, dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun

resiprokal (berelasi).

Page 73: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

58 Annual Regional Fiscal Report 2018

1. Analisis Proporsi dan PerbandinganPendapatan pemerintah konsolidasian terdiri dari penerimaan perpajakan,

PNBP, hibah dan transfer dana bantuan ke desa.

Total pendapatan konsolidasian Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

tahun 2018 adalah sebesar Rp21,97 triliun. Pendapatan tersebut 16,96 persen

merupakan pendapatan Pemerintah Pusat dan 83,04 persen merupakan

pendapatan Pemerintah Daerah. Pendapatan Pemerintah Pusat tersebut

selanjutnya akan didistribusikan kepada Pemerintah Daerah berupa dana

transfer maupun belanja Pemerintah Pusat di daerah berupa belanja

Dekon/TP/UB.

Grafik 4.1. Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi SulawesiTengah Tahun 2018 dan Tahun 2017

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

Pada Tahun 2018 pendapatan konsolidasian didominasi pendapatan transfer

konsolidasian sebesar 100 persen atau Rp16,03 triliun. Pendapatan perpajakan

konsolidasian sebesar Rp4,39 triliun dimana 73,44 persen merupakan

penerimaan perpajakan Pemerintah Pusat dan sisanya sebesar 28,86 persen

merupakan penerimaan perpajakan Pemerintah Daerah. Sedangkan

perbandingan PNBP konsolidasian terhadap total pendapatan konsolidasian

sebesar 6,70 persen atau sebesar Rp1,67 triliun. PNBP Pemerintah Pusat

menyumbangkan 33,87 persen dari total PNBP Konsolidasian sedangkan

PNBP Pemerintah Daerah menyumbang 66,13 persen. Pendapatan Hibah

konsolidasian sebesar Rp73,21 miliar atau 0,33 persen dari total pendapatan

konsolidasian. Sedangkan Penerimaan Transfer sebesar Rp16,03 triliun atau

87,86% dari total pendapatan konsolidasian.

Tahun 2018 Tahun 2017Pendapatan Transfer 16.029.343.607.516 1.480.000.000

Pendapatan Hibah 73.204.933.266 104.836.709.607

Pendapatan Bukan Pajak 1.472.895.543.176 1.626.932.440.968

Pendapatan Perpajakan 4.395.557.108.423 4.030.640.566.546

20,01% 69,93%

6,70%28,23

0,33% 1,82

72,96%

0,03

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

Mili

ar R

p

Pendapatan Perpajakan Pendapatan Bukan Pajak Pendapatan Hibah Pendapatan Transfer

Page 74: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

Kajian Fiskal Regional 2018 59

Grafik 4.2. Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadapPenerimaan Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

2. Analisis PerubahanPada tahun 2018 penerimaan perpajakan konsolidasian mencapai Rp4,39

triliun mengalami kenaikan sebesar Rp364,92 miliar atau 9,05 persen dari

tahun sebelumnya. Penerimaan perpajakan ini terdiri dari penerimaan

perpajakan dalam negeri sebesar Rp4,067 triliun dan penerimaan

perpajakan internasional Rp326,51 miliar. Sebesar 71,31 persen dari

penerimaan perpajakan dalam negeri tersebut merupakan penerimaan

Pemerintah Pusat dan sisanya sebesar 28,69 persen merupakan

penerimaan Pemerintah Daerah. Sedangkan Penerimaan perpajakan

internasional seluruhnya merupakan penerimaan Pemerintah Pusat.

Grafik 4.3. Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerahterhadap Penerimaan Perpajakan Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah

Tahun 2018

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

3. Rasio Pajak (Tax Ratio)a. Rasio Pajak Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah

Perkembangan rasio pajak terhadap PDRB di wilayah Provinsi Sulawesi

Tengah Tahun 2018 sebesar 2,92 persen lebih rendah dibanding rasio

pajak nasional sebesar 11,5 persen.

3,7T16,96%

3,2T73,44% 498M

33,87%

18,2 T83,04%

1,1 T26,56% 974 M

66,13% 73 M100%

16 T100%

PendapatanNegara

PendapatanPerpajakan

PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

2,9 T (71,31%)

326 N (100%)

1,1 T(28,69%)

-

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

Pajak Dalam Negeri Pajak Perdagangan Internasional

Mili

ar R

p

Pempus Pemda

Page 75: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

60 Annual Regional Fiscal Report 2018

“Dari sisi rasio pajak (tax ratio) mengalami perbaikan cukup signifikan hanya

dalam waktu 1 tahun dari 10,7% menjadi 11,5% dari PDB. Ini berarti seluruh

reformasi perpajakan yang dilakukan pemerintah sudah makin menunjukkan

hasil,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, (Siregar,Boyke P.

https://www.wartaekonomi.co.id/read210050/penerimaan-naik-rasio-pajak-

018-di-level-115.html diakses tanggal 20/2/2019)

Tabel 4.2. Rasio Pajak terhadap PDRB Provinsi Sulawesi TengahUraian Tahun 2018 Tahun 2017

Penerimaan Perpajakan Konsolidasi 4.395.557.108.423 4.030.640.566.546

PDRB Provinsi Suawesi Tengah 150.636.000.000.000 133.951.000.000.000

Rasio Pajak 2,92% 3,01%

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

Rasio pajak di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah tersebut sedikit turun

apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 3,01

persen. Penurunan rasio pajak ini menunjukkan bahwa walaupun

penerimaan pajak secara nominal mengalami kenaikan, namun

kenaikan tersebut lebih rendah dari kenaikan potensi perpajakan yang

dapat diterima oleh Pemerintah. Dengan kondisi tersebut, Pemerintah

hendaknya lebih mengoptimalkan usaha intensifikasi penerimaan

perpajakan sehingga dapat meningkatkan penerimaan perpajakan.

a) Rasio pajak per Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi TengahGrafik 4.4. Pajak Perkapita Konsolidasian per Kabupaten/Kota

di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 (dalam persentase)

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

Rasio pajak Kota Palu menunjukkan angka paling tinggi yaitu

sebesar 1,71 persen. Hal ini antara lain perekonomian di provinsi

Sulawesi Tengah terpusat di Kota Palu selain itu pencatatan

penerimaan perpajakan masih menggunakan tempat/daerah

keberadaan Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

1,09%

0,02%

0,45%

0,74%

0,00%

0,45%

0,00% 0,01% 0,01% 0,01% 0,00% 0,01%

1,71%

0,35%

Poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

Pajak Per Kapita Rata-rata Sulteng

Page 76: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

Kajian Fiskal Regional 2018 61

b) Rasio pajak per Kapita Kabupaten/Kota di Provinsi SulawesiTengahPajak perkapita adalah perbandingan antara jumlah penerimaan

pajak yang dihasilkan suatu daerah dengan jumlah penduduknya.

Pajak perkapita menunjukkan kontribusi setiap penduduk pada

pendapatan perpajakan suatu daerah.Grafik 4.5. Pajak Perkapita Konsolidasian per Kabupaten/Kota

di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

Secara spasial kabupaten/kota di Sulawesi Tengah, Kota Palu

merupakan daerah dengan pajak perkapita tertinggi yaitu sebesar

Rp6,67 juta per kapita hal ini berarti setiap penduduk di Kota Palu

berkontribusi terhadap penerimaan perpajakan sebesar Rp6,67 juta.

Tingginya rasio pajak perkapita di Kota Palu disebabkan Kota Palu

sebagai ibukota provinsi dimana sebagian kegiatan perekonomian

Sulawesi Tengah terpusat di Kota Palu sehingga menimbulkan efek

basis pajak. Ketimpangan kontribusi pajak perkapita yang cukup

besar juga bisa disebabkan dari keberadaan kantor bayar pajak

yang berada di beberapa kabuputen/kota yang menyebabkan

NPWP berada di lokasi KPP setempat.

4. Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap kenaikan realisasipendapatan konsolidasian.Pada Tahun 2018 PDRB Provinsi Sulawesi Tengah terealisasi sebesar

Rp150,63 triliun dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,30 persen.

Sedangkan pada periode yang sama, pendapatan yang diterima

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp5,86 triliun

atau naik sebesar 3,73 persen. Dengan adanya selisih angka pertumbuhan

ekonomi dan kenaikan pendapatan tersebut, menunjukkan masih adanya

potensi penerimaan sebagai akibat pertumbuhan ekonomi yang belum

6.557

94

2.881 3.005

43

5.724

48 31 75 42 51 116

6.676

2.255

-

2.000

4.000

6.000

8.000

-

2.000

4.000

6.000

8.000

Poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

Pajak Per Kapita Rata-rata Sulteng

Page 77: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

62 Annual Regional Fiscal Report 2018

dioptimalkan oleh Pemerintah Daerah. Namun secara umum pertumbuhan

ekonomi yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah berpengaruh positif

terhadap kenaikan pendapatan konsolidasian.Tabel 4.3. Realisasi Pendapatan Konsolidaian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017 dan 2018

Uraian2018 2017

Realisasi Kenaikan Realisasi KenaikanPendapatan Perpajakan 4.395.557.108.423 9,05% 4.030.640.566.546 4,31%Pendapatan Bukan Pajak 1.472.895.543.176 -9,47% 1.626.932.440.968 23,33%Total 5.868.452.651.599 3,73% 5.657.573.007.513 9,15%PDRB/Pertumbuhan Ekonomi 150,63 T 6,30% 133,95 T 7,10%

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

C. BELANJA KONSOLIDASIANBelanja Pemerintahan Umum (General Government Spending) atau Belanja

Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh belanja

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama, dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

(berelasi).

1. Analisis Proporsi dan PerbandinganGrafik 4.6. Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasianpada Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

Pada Tahun 2018 secara keseluruhan, di Provinsi Sulawesi Tengah total

belanja pemerintah pusat lebih besar dari total belanja pemerintah daerah.

Realisasi belanja dan transfer konsolidasian mencapai Rp26,47 triliun, 72,17

persen bersumber dari anggaran pemerintah daerah dan sisanya sebesar

27,83 persen dari anggaran pemerintah pusat. Realisasi Belanja Pegawai

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

BelanjaPegawai

BelanjaBarang

BelanjaModal

BelanjaPembyBungaUtang

BelanjaSubsidi

BelanjaHibah

BelanjaBantuan

Sosial

BelanjaTak

Derduga

Transfer

Mlil

iar R

p

Belanja Pusat dan Daerah Belanja Konsolidasian

Page 78: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

Kajian Fiskal Regional 2018 63

konsolidasian mencapai Rp9,47 triliun, 23,58 persen bersumber dari

pemerintah pusat dan 76,42 persen dari anggaran pemerintah daerah. Belanja

barang konsolidasian mencapai Rp7,01 triliun dengan komposisi 44,55 persen

dari pemerintah pusat dan 55,45 persen dari pemerintah daerah. Belanja Modal

konsolidasian mencapai Rp5,26 triliun dengan komposisi 38,13 persen berasal

dari APBN dan 61,87 persen dari APBD.

Proporsi belanja APBN dan belanja APBD terhadap belanja konsolidasian

tersebut, apabila dikaitkan dengan kontribusi pemerintah pada pertumbuhan

ekonomi di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah khususnya dari sisi pengeluaran

pemerintah, menunjukkan bahwa kontribusi Pemerintah Daerah lebih besar dari

Pemerintah Pusat.

2. Analisis PerubahanRealisasi belanja konsolidasian tahun 2018 (y-on-y) sebesar Rp26,47

mengalami kenaikan sebesar Rp2,27 atau 9,40 persen jika dibandingkan tahun

2017 sebesar Rp24,18 triliun.

Grafik 4.7. Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah

Tahun 2018 Tahun 2017

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

Komposisi realisasi belanja konsolidasian tahun 2018, porsi belanja pegawai

konsolidasian mengalami kenaikan 10,10 persen. Sedangkan belanja barang

dan belanja modal konsolidasian mengalami menurunan 0,88 persen dan 14,45

persen. Menurunnya komposisi belanja modal tidak sejalan dengan kebijakan

pemerintah dalam hal peningkatan kualitas pelaksanaan anggran yang antara

lain dengan meningkatkan porsi anggaran belanja modal terhadap total belanja

pemerintah.

35,59%

26,49%

19,90%

0,01%

0,00%2,69%

0,22%

0,08%

15,02%

35,36%

29,23%

25,45%

0,02%

0,01%

3,31% 0,27%0,05% 6,29% Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Modal

PembayaranBunga UtangSubsidi

Hibah

Bantuan Sosial

Page 79: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

64 Annual Regional Fiscal Report 2018

3. Analisis Rasio Belanja Operasi Konsolidasian Terhadap Total BelanjaKonsolidasian.Rasio belanja operasi terhadap total belanja konsolidasian mengindikasikan

porsi belanja pemerintah untuk mendukung operasional pemerintahan. Pada

tahun 2018 rasio belanja operasi terhadap total belanja konsolidasian di

Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 38,30 persen. Sedangkan tahun 2017

sebesar 39,25 persen. Rasio belanja operasional menurun namun dari nilai

nominal mengalami kenaikan hal ini menunjukkan bahwa alokasi anggaran

pemerintah untuk kegiatan operasi semakin meningkat.Tabel 4.4. Rasio Belanja Operasi Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah

Uraian2018 2017

Konsolidasi Rasio Konsolidasi Rasio

Belanja Operasional 16.424.261.655.409 38,30% 15.622.457.114.966 39,25%

Total Belanja dan Transfer 42.881.174.041.650 39.806.523.878.209

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

4. Rasio Belanja Konsolidasian Terhadap Jumlah PendudukRasio belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk (belanja konsolidasian

perkapita) menunjukkan seberapa besar belanja Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah yang digunakan untuk menyejahterakan per penduduk di

suatu daerah. Semakin besar nilainya, semakin besar besar belanja yang

dikeluarkan untuk menyejahterakan satu orang penduduk wilayah tersebut

sehingga semakin besar kemungkinan tercapainya. Sebaliknya, semakin kecil

angka rasionya semakin kecil dana yang disediakan pemda untuk

menyejahterakan penduduknya.

Grafik 4.8. Belanja Pemerintah Konsolidasian Provinsi Sulawesi TengahTahun 2018 dan 2017 (dalam Ribuan Rupiah/Kapita)

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

-

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

BelanjaPegawai

BelanjaBarang

BelanjaModal

PembyBungaUtang

Subsidi Hibah BantuanSosial

BelanjaLain-lain

Transferke Daerah

Ribu

Rp

Belanja Per Kapita 2018 Belanja Per Kapita 2017

Page 80: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

Kajian Fiskal Regional 2018 65

Rasio total belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk Provinsi Sulawesi

Tengah tahun 2018 adalah Rp8,79 juta per kapita. Hal ini berarti dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan penduduknya, selama tahun 2018 pemerintah

telah membelanjakan sebesar Rp8,79 juta untuk setiap jiwa penduduknya,

meningkat dibanding dengan tahun 2017 yang terealisasi sebesar Rp8,15 juta

per jiwa.

Grafik 4.9. Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian Per JiwaKabupaten/Kota pada Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 dan 2017

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

Secara umum pada tahun 2018 rasio belanja pemerintah per jiwa pada

kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan

dibanding tahun 2017. Pada tahun 2018 angka rasio tertinggi pada Kabupaten

Morowali mencapai Rp18,41 juta per jiwa. Sedangkan terendah pada

Kabupaten Parigi Moutong sebesar Rp6,07 juta per jiwa. Apabila dibandingkan

antar regional, terdapat kesenjangan/perbedaan rasio yang cukup tinggi. Hal ini

antara lain karena adanya kesenjangan jumlah belanja pemerintah dan

kesenjangan jumlah penduduk antara kabupaten/kota. Kabupaten Morowali

dengan penduduk relatif sedikit (117.330 jiwa) dengan belanja pemerintah

relatif rendah (Rp1,057 triliun) dan Kabupaten Parigi Moutong yang memiliki

penduduk reltif banyak (482.790 jiwa) meskipun mempunyai jumlah belanja

pemerintah yang lebih besar (Rp2,270 triliun).

5. Rasio Belanja Pendidikan Konsolidasian Terhadap Jumlah PendudukRasio belanja pendidikan konsolidasian terhadap jumlah penduduk (belanja

pendidikan konsolidasian perkapita) tahun 2018 sebesar Rp1,41 juta/kapita

meningkat jika dibandingkan rasio tahun 2017 sebesar Rp1,079 juta/kapita.

10,62

7,998,94

10,17

12,61

18,41

14,17

6,07

13,36

9,34

17,85

15,16 14,84

10,34

7,63

9,6110,77

12,26

17,11

13,82

5,96

12,97

9,20

16,31

14,3213,36

-

5

10

15

20

Poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Kota Palu

Juta

Rp

Tahun 2018 Tahun 2017

Page 81: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

66 Annual Regional Fiscal Report 2018

Dengan semakin besarnya belanja pendidikan yang dikeluarkan di Provinsi

Sulawesi Tengah maka komitmen pemda untuk meningkatkan pendidikan satu

penduduk di wilayah tersebut semakin besar kemungkinan tercapainya.

Grafik 4.10. Rasio Belanja Pendidikan Konsolidasian Per Jiwa Kabupaten/Kota padaProvinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 dan 2017 (dalam Juta Rupiah/Kapita)

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

6. Arah dan Sensitivitas dari Kebijakan Fiskal Pemerintah DaerahPada dasarnya yang ingin diketahui adalah arah dan sensitivitas dari kebijakan

fiskal pemerintah daerah yang tercermin dari belanja APBD. Untuk itu analisis

dilakukan dengan memperbandingkan belanja APBN dan APBD dengan

beberapa indikator sebagai berikut:

a. Perbandingan dengan Belanja APBN1) Non belanja pegawai, Untuk mengetahui proporsi sumber dana (non

belanja pegawai) yang dikelola oleh Pemerintah Daerah, maka dapat

diperbandingkan dana APBN yang dilaksanakan oleh Pemerintah

Daerah dengan belanja non pegawai pada APBD dengan formula:

Rasio dana kelolaan belanja non pegawai = Belanja APBN (DK+TP+UB)Belanja non pegawai APBD

0,03% = 2.284.097.4007.901.923.938.733

2) Belanja modal, indikator ini dimaksudkan untuk membandingkan belanja

modal yang bersumber dari APBN dan APBD yang merupakan motor

pertumbuhan regional, dengan formula:

Rasio Belanja Modal APBN-APBD = Belanja Modal APBN (KP/KD/DK/TP/UB)Belanja Modal APBD

61,64% = 2.007.673.125.0023.257.243.055.271

-

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

Poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

Ribu Rp/KapitaRasio 2018 Rasio 2017

Page 82: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

Kajian Fiskal Regional 2018 67

b. Perbandingan dengan populasiIndikator ini cenderung berfungsi sebagai perbandingan spasial antar

wilayah, untuk mendapatkan proporsi antara kebijakan fiskal yang tercermin

dari anggaran dengan indikator demografis (populasi). Sehingga dapat

diperoleh gambaran yang lebih fair besaran anggaran pada suatu wilayah.

Formulanya adalah sebagai berikut:

Rasio belanja terhadap populasi =Total Belanja APBN + APBDJumlah populasi

Rp7.467.988/jiwa =22.481.929.301.4833.010.440

c. Perbandingan total belanja dengan belanja tertentuBelanja modal infrastruktur, rasio ini untuk mengetahui tingkat fokus

Pemerintah Daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

alokasi belanja modal infrastruktur, yang tercermin dari proporsi alokasi

belanja modal dari belanja pada APBD maka digunakan formula.

Rasio Belanja Modal APBN-APBD = Belanja Modal APBDBelanja APBD

21,54% = 3.257.243.055.27115.118.579.950.152

d. Perbandingan dengan sektor ekonomi unggulanIndikator ini cenderung berfungsi sebagai perbandingan secara indikatif

antara fokus anggaran pemerintah dengan kontribusi sektor-sektor ekonomi

unggulan kepada pertumbuhan .Rasio belanja sektoral

terhadap kontribusisektor kepada PDRB

=(Belanja Sektor Pertanian / Total Belanja APBN + APBD(Kontribusi Sektor Pertanian / Total PDRB)

13,91% = 867.367.383.634/22.481.929.301.48241,76 T / 150,64 T

7. Analisis Anggaran Belanja SektoralPada bagian ini dapat disajikan analisis belanja yang bersumber dari APBN dan

APBD, yang mencerminkan kebijakan fiskal pemerintah. Disamping itu, juga

dapat disajikan rasio-rasio yang bertujuan mendapatkan perbandingan (secara

indikatif) dampak/sensitivitas dari pertumbuhan belanja pemerintah daerah

pada tiap bidang kepada pertumbuhan beberapa indikator sosial-ekonomi

terkait.

Indikator yang digunakan pada dasarnya untuk mendapatkan gambaran

mengenai fokus/prioritas bidang Pemerintah Daerah pada bidang-bidang

Page 83: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

68 Annual Regional Fiscal Report 2018

tertentu. Melalui perbandingan rasio antar wilayah (provinsi/ kabupaten/kota)

dapat diketahui perbedaan prioritas bidang diantara wilayah tersebut.

a. Bidang pelayanan publik dan birokrasi

Rasio alokasi belanja pelayananpublik = Pagu belanja pelayanan publik APBN+APBD

Pagu belanja APBN+APBD

27,66 % = 7.661.520.188.00027.700.216.105.266

b. Bidang infrastrukturRasio belanja pemeliharaan jalan = Pagu belanja pemeliharaan jalan APBN+APBD

Panjang jalan

Rp1.488.644.441 = 2.377.104.349.0001.644 Km

Rasio pertumbuhan jalan = Pertb.bel peningkatan jalan APBN+APBDPertumbuhan panjang jalan

0 Km = -13,82%0,00%

c. Belanja bidang kesehatanRasio belanja kesehatan = Pagu belanja kesehatan APBN+APBD

Pagu belanja APBN+APBD

10,33% = 2.861.159.794.54127.700.216.105.266

Pertumbuhan fasilitas kesehatan = Pertumbuhan jumlah fasilitas kesehatanPertumbuhan belanja kesehatan APBN+APBD

131,09% = 2,53%1,93%

Pertumbuhan jumlah tenagamedis = Pertumbuhan Jumlah Tenaga Medis

Pertumbuhan belanja kesehatan APBN+APBD

144,56% = 2,79%1,93%

Pertumbuhan angka kematianbayi = Pertumbuhan angka kematian bayi

Pertumbuhan belanja kesehatan APBN+APBD

76,68% = -1,48%1,93%

d. Belanja bidang pendidikanRasio belanja pendidikan = Pagu belanja pendidikan APBN+APBD

Pagu belanja APBN+APBD

20,13% = 5.575.827.983.53727.700.216.105.266

Pertumbuhan partisipasi sekolah = Pertumbuhan partisipasi sekolahPertumbuhan belanja pendidikan APBN+APBD

30,23% = 2,11%6,98%

Pertumbuhan jumlah guru = Pertumbuhan jumlah guruPertumbuhan belanja pendidikan APBN+APBD

7,88% = 0,55%6,98%

Pertumbuhan jumlah sekolah = Pertumbuhan jumlah sekolahPertumbuhan belanja pendidikan APBN+APBD

1,29% = 0,09%6,98%

Page 84: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

Kajian Fiskal Regional 2018 69

Pertumbuhan jumlah buta huruf = Penurunan jumlah buta hurufPertumbuhan belanja pendidikan APBN+APBD

0,11% =3,79%35,69%

e. Belanja bidang kesejahteraan dan penanggulangan kemiskinan

Rasio belanja kesejahteraan = Pagu belanja kesejahteraan APBN+APBDPagu belanja APBN+APBD

5,41% = 1.497.230.415.13827.700.216.105.266

Pertumbuhan HDI = Pertumbuhan HDIPertumbuhan belanja kesejahteraan APBN+APBD

3,35% = 0.95%28,33%

Pertumbuhan penduduk miskin = Pertumbuhan penduduk miskinPertumbuhan belanja kesejahteraan APBN+APBD

-8,15% = -2.31%28,33%

Pertumbuhan angka kelahiran =Pertumbuhan angka kelahiranPertumbuhan belanja Keluarga BerencanaAPBN+APBD

2,18% = 1,94%88,89%

f. Bidang pertanianRasio belanja pertanian = Pagu belanja pertanian APBN+APBD

Pagu belanja APBN+APBD

5,24% = 1.150.320.501.44527.700.216.105.266

Pertumbuhan Nilai Tukar Petani(NTP) =

Pertumbuhan NTPPertumbuhan pagu belanjapertanian APBN+APBD

-9,71% = -0,30%3,09%

Pertumbuhan produksipertanian = Pertumbuhan produksi

Pertumbuhan pagu belanja pertanian APBN+APBD

139,81% = 4,46%3,09%

8. Perbandingan dengan sektor ekonomi unggulanIndikator ini cenderung berfungsi sebagai perbandingan secara indikatif antara

fokus anggaran pemerintah dengan kontribusi sektor-sektor ekonomi unggulan

kepada pertumbuhan.Rasio belanja sektoral terhadapkontribusi sektor kepada PDRB = Belanja Sektor Pertanian/ Total Belanja APBN + APBD

(Kontribusi Sektor Pertanian / Total PDRB)

17,74% = 4,92%27,73%

Page 85: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

70 Annual Regional Fiscal Report 2018

9. Analisis kebijakan alokasi anggaranKebijakan fiskal yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah yang

ditunjukkan dalam alokasi anggaran (alokasi APBN dan APBD) dengan rasio

rata-rata belanja pegawai terhadap total anggaran belanja sebesar 36,87

persen. Dengan tingginya alokasi belanja pegawai maka makin sempit ruang

mengelola belanja lainnya terutama belanja sektor produktif atau belanja

infrastrutur. Rasio porsi belanja pegawai terhadap total belanja per

kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah terinci pada Grafik 4.11.

Grafik 4.11. Rasio Spasial Belanja Pegawai terhadap Total Belanja Kabupaten/Kotadi Sulawesi Tengah Tahun 2018

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

D. SURPLUS/DEFISIT1. Komposisi Surplus/Defisit Konsolidasian dan Rasio

Pada tahun 2018 Surplus/Defisit Pemerintah Konsolidasian di Provinsi Sulawesi

Tengah mencapai minus Rp3,12 triliun. Sebagian besar (114,43 persen) defisit

tersebut dari Pemerintah Pusat di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dan

surplus sebesar 14,43 persen dari Gabungan Pemerintah Daerah Sulawesi

Tengah. Pemerintah Pusat di wilayah Sulawesi Tengah menyumbang minus

Rp3,37 triliun dan gabungan Pemda Sulawesi Tengah menyumbang surplus

sebesar Rp0,46 triliun. Sedangkan rasio surplus/defisit konsolidasian Provinsi

Sulawesi Tengah terhadap PDRB mencapai 2,11 persen terdiri dari gabungan

pemda Sulawesi Tengah sebesar 0,30 persen dan Pemerintah Pusat sebesar

2,41 persen.

26,90

46,4743,16 44,11

39,72

32,94 33,2136,50 35,94

38,6841,16

29,7032,07

35,58

0

10

20

30

40

50

60

-

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

Pemprov Poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

Mili

ar R

p

Belanja Pegawai Pusat+Daerah Total Belanja APBN+APBD Rasio

Page 86: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

Kajian Fiskal Regional 2018 71

Tabel 4.5. Rasio Surplus/Defisit Konsolidaian terhadap PDRBpada Provinsi Sulawesi Tengah

UraianSurplus/Defisit Rasio

terhadapPDRBRealisasi Komposisi

Gabungan Pemda di Sulawesi Tengah 458.632.128.209 -14,43% 0,30%

Pemerintah Pusat di Wilayah Sulteng (3.636.241.663.734) 114,43% 2,41%

Konsolidasian (3.177.609.535.525) 100,00% 2,11%Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Prov. Sulteng, BPS Prov. Sulteng (data diolah)

2. Perbandingan Rasio Surplus/Defisit antar Kabupaten/KotaSecara keseluruhan apabila dirinci pada masing-masing kabupaten/kota,

keseimbangan umum atau surplus/defisit berada pada posisi minus (defisit).

Defisit konsolidasian tertinggi terjadi di Kota Palu sebesar Rp1,88 triliun dan

terendah di Kabupaten Morowali Utara sebesar minus Rp34,41 miliar.

Sedangkan rasio defisit terhadap PDRB terbesar terjadi di Kota Palu sebesar

2,11 persen dan terendah di Kabupaten Morowali Utara sebesar 0,02 persen.

Grafik 4.12 Rasio Surplus/Defisit Konsolidaian per Kabupaten/Kotapada Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Prov. Sulteng, BPS Prov. Sulteng (data diolah)

Surplus/Defisit Konsolidasian Tahun 2018 untuk Provinsi Sulawesi Tengah

adalah sebesar minus Rp3,18 triliun. Nilai defisit tersebut sebagian besar

berasal dari APBN sebesar Rp3,64 triliun dan sisanya dari APBD. Hal ini

karena APBN berperan sebagai fungsi distribusi. Penerimaan perpajakan

bagian Pemerintah Pusat dicatat dalam APBN tidak dirinci per daerah.

Selanjutnya seluruh penerimaan tersebut didistribusi ke seluruh Pemerintah

Daerah dalam bentuk belanja tranfer ke dearah.

(2.000)

(1.500)

(1.000)

(500)

-

500

1.000

Pemprov Poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

Miliar Rp Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah Konsolidasian

Page 87: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

72 Annual Regional Fiscal Report 2018

Grafik 4.13. Rasio Surplus/Defisit Konsolidasi per Kabupaten/Kotapada Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Prov. Sulteng (data diolah)

E. ANALISIS KONTRIBUSI PEMERINTAH DALAM PRODUK DOMESTIKREGIONAL BRUTO (PDRB)PDRB adalah penjumlahan nilai output bersih perekonomian yang ditimbulkan

oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah tertentu (provinsi dan

kabupaten/kota), dan dalam satu kurun waktu tertentu (satu tahun kalender). Nilai

PDRB suatu daerah dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan

pengeluaran yaitu:

Y = C + I + G + (X-M)

Keterangan:

Y = Pendapatan Nasional, C = Konsumsi Rumah Tangga, I = Investasi, G =

Belanja Pemerintah, X = Ekspor, dan M = Impor

Salah satu analisis data GFS adalah analisis kontribusi pemerintah pada PDRB.

Analisis ini dilakukan dengan menggunakan data pada Laporan Statistik

Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah. Data yang digunakan untuk analisis

tersebut dapat diambil dari Laporan Operasional (Statement of Government

Operations). Laporan Operasional adalah ringkasan transaksi yang berasal dari

interaksi yang disepakati bersama antara unit institusi pada suatu periode

akuntansi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan. Berikut adalah

ringkasan Laporan Operasional sebagai salah satu komponen Laporan Statistik

Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun

Pelaporan 2018.

38,97%

19,63%

8,27%3,29% 5,24% 5,18% 4,90% 3,51%

5,89% 4,10% 2,81% 4,07%1,08%

59,19%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Pemprov Poso Donggala Tolitoli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu

Page 88: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

Kajian Fiskal Regional 2018 73

Tabel 4.6. Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat WilayahProvinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018

Akun Statistik Keuangan Pemerintah Jumlah

Transaksi yang mempengaruhi kekayaan netoPendapatan: 44.888.174.171.089a. Pajak 4.393.282.027.951b. Kontribusi sosial 0c. Hibah 16.105.148.505.782d. Pendapatan lain 24.399.743.637.355Beban:a. Kompensasi pegawai 9.485.705.772.505b. Penggunaan barang dan jasa 6.359.503.941.912c. Konsumsi aset tetap 0d. Bunga 0e. Subsidi 0f. Hibah 18.912.973.879.328g. Manfaat sosial 57.909.360.591h. Beban Lainnya 599.463.884.054Keseimbangan operasi bruto/neto 9.478.983.113.214Transaksi Aset Non Keuangan Neto 5.264.916.180.273a. Aset tetap 1.972.716.536.210b. Persediaan 0c. Barang berharga 0d. Aset nonproduksi 3.292.199.644.063Net Lending/Borrowing 4.214.066.932.941Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban 4.214.066.932.941a. Akuisisi Neto Aset Keuangan 4.186.333.951.249- Domestik 4.186.333.951.249- Luar Negeri 0b. Keterjadian Kewajiban -27.732.981.692- Domestik -27.732.981.692- Luar Negeri 0

Sumber: GFS Preleminary 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 berdasarkan PDRB ADHB

sebesar Rp150,64 triliun dan berdasarkan PDRB ADHK 2010 sebesar Rp103,62

triliun. Dari perhitungan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah Provinsi

Sulawesi Tengah Tahun 2018, nilai belanja pemerintah (G) dicerminkan/diproxikan

dari nilai pengeluaran konsumsi pemerintah yang berasal dari kompensasi

pegawai ditambah penggunaan barang dan jasa, konsumsi aset tetap, dan

pembelian barang/jasa untuk transfer langsung ke rumah tangga (umumnya

manfaat sosial dalam bentuk barang/jasa), dikurangi penjualan barang dan jasa.

Kontribusi belanja pemerintah (c-to-c) sebesar Rp15,90 triliun atau 10,56 persen

dari PDRB ADHK sebesar Rp150,67 triliun mengalami kontraksi dibandingkan

kontribusi pada tahun 2017 sebesar 13,43 persen dari PDRB ADHK sebesar

Rp133,95 triliun.

Page 89: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB IVPerkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

74 Annual Regional Fiscal Report 2018

Sedangkan nilai investasi pemerintah dicerminkan/diproxikan dari nilai

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang merupakan nilai akuisisi aset tetap

dikurangi penghentian aset tetap. Kontribusi investasi pemerintah (c-to-c) sebesar

Rp1,97 triliun atau 1,31 persen juga mengalami kontraksi sebesar 1,39 persen jika

dibandingkan kontribusi tahun 2017 sebesar 2,70 persen.

Kontribusi pemerintah terhadap PDRB dari sisi belanja pemerintah lebih besar dari

investasi pemerintah hal ini mengindikasikan bahwa belanja pemerintah memiliki

efek yang jangka waktunya lebih pendek dalam perekonomian dibandingkan

dengan investasi terutama terkait dengan pengadaan aset tetap. Dalam kondisi

perekonomian yang melambat, kontribusi Pemerintah dari belanja Pemerintah

lebih dibutuhkan untuk dapat segera memperbaiki kondisi perekonomian. Namun,

dalam kondisi perekonomian yang relatif baik, kontribusi Pemerintah dari investasi

dirasa lebih baik untuk lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada masa

yang akan datang.

Page 90: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VKeunggulan dan Potensi Ekonomi Serta Tantangan Fiskal Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 75

BAB V KEUNGGULAN DAN POTENSIEKONOMI SERTA TANTANGAN FISKAL REGIONAL

A. KEUNGGULAN DAN POTENSI EKONOMI REGIONALDalam bagian sebelumnya telah dipaparkan mengenai alokasi dan

perkembangan pelaksanaan anggaran pusat dan telah dilakukan analisis

keterkaitan anggaran dan beberapa indikator ekonomi di Sulawesi Tengah. Pada

bab ini akan disajikan analisa potensi khusus wilayah Sulawesi Tengah, PAD

wilayah Sulawesi Tengah, dan PDRB Sulawesi Tengah yang dikaitkan dengan

Indikator Pembangunan Manusia (IPM) di Sulawesi Tengah.

Secara potensial geografis Sulawesi Tengah dinilai memiliki potensi untuk

menjadi provinsi yang besar di Indonesia, hal ini tampak salah satunya dengan

dijadikannya provinsi Sulawesi Tengah sebagai salah satu Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK) sebagaimana ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 31

Tahun 2014. Kondisi ini tentu sangat memberikan efek positif yang akan

mendorong semangat untuk mengeksplore berbagai kekayaan yang ada di

wilayah Sulawesi Tengah, mengingat Sulawesi Tengah memiliki beberapa

sektor di bidang perekonomian, yang pada saat ini terus dikelola

pembangunannya. Bila dikaitkan dengan agenda nawa cita sektor-sektor

Pembangunan unggulan ini selaras dengan agenda nawa cita yang keenam dan

ketujuh, yaitu meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

internasional, serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan

sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

1. PertanianSektor pertanian merupakan sektor utama yang berperan penting pada

perekonomian nasional, baik dalam hal penyerapan tenaga kerja, sumber

pertumbuhan ekonomi, dan penyumbang devisa. Di samping itu, sektor

pertanian juga menggerakkan sektor lain dalam perekonomian nasional.

Sejalan dengan kondisi tersebut, sebagaimana wilayah yang terletak di

sebuah negara agraris, sektor pertanian menjadi salah satu sektor unggulan

utama di Provinsi Sulawesi Tengah. Kemajuan sektor pertanian ditandai

dengan meningkatnya indeks nilai tukar petani di Sulawesi Tengah, yang ini

akan berdampak positif terhadap penyediaan pangan bagi masyarakatnya.

Page 91: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VKeunggulan dan Potensi Ekonomi Serta Tantangan Fiskal Regional

76 Annual Regional Fiscal Report 2018

Sebagai provinsi yang memiliki keunggulan di sektor pertanian, Sulawesi

Tengah selalu berusaha meningkatkan produksi pertaniannya.

Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama Desember 2018

sebesar 95,72 persen, naik 0,02 persen dibandingkan NTP November 2018

dan menurun 0,28 persen poin dibandingkan periode yang sama tahun 2017

sebesar 96,01 persen . Hal ini disebabkan kenaikan NTP pada seluruh

subsektor kecuali subsektor tanaman perkebunan rakyat yang mengalami

penurunan. Indeks NTP Prov. Sulteng yang berada dibawah 100 hal ini

menunjukkan tingkat kemampuan atau daya beli petani di Sulawesi Tengah

secara riil dapat dikatakan relatif kurang kuat. Adapun tren sektor NTP

Provinsi Sulawesi Tengah selama tahun 2017 – 2018 tersaji pada Grafik 5.1.

Grafik 5.1. NTP Tahun 2017 - 2018 dan Pertumbuhan NTP Sulawesi TengahTahun 2018

Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah (data diolah)

Selama bulan Desember 2018 harga penjualan komoditas hasil pertanian di

tingkat produsen, biaya produksi, dan konsumsi rumah tangga terhadap

barang/jasa di wilayah perdesaan mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen

dibandingkan bulan November 2018 sebesar 95,70 persen. Kenaikan NTP

disebabkan karena indeks harga diterima petani (It) mengalami kenaikan

sebesar 0,75 persen sementara indeks harga yang dibayarkan petani (ib)

juga naik sebesar 0,75 persen (Grafik 5.2).

97,03

96,28

95,3694,79

93,96 93,84

93,02

94,22 94,4395,13

96,4296,0195,92

96,28

97,00

97,98

99,1998,49

97,76

96,92 97,03

95,9995,70 95,72

-0,09%

0,37%0,75%

1,01%1,23%

-0,70% -0,74% -0,86%

0,11%

-1,07%

-0,30%0,02%

-2,00%

-1,00%

0,00%

1,00%

2,00%

3,00%

4,00%

5,00%

90

92

94

96

98

100

102

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

2017 2018 Pertumbuhan 2018

Page 92: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VKeunggulan dan Potensi Ekonomi Serta Tantangan Fiskal Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 77

Grafik 5.2. NTP Menurut Sektor dan PerkembangannyaNovember – Desember 2018

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tengah (data diolah)

Naiknya indeks harga diterima petani pada bulan Desember 2018

dibandingkan bulan November 2018 diakibatkan naiknya indeks harga

diterima petani pada subsektor tanaman pangan sebesar 2,84 persen dan

hortikultura sebesar 1,39 persen serta perikanan sebesar 1,35 persen.

Sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) baik untuk konsumsi

rumah tangga dan memproduksi hasil pertanian juga mengalami kenaikan

sebesar 0,75 persen dibandingkan November 2018 yang dipengaruhi

kenaikan indeks harga yang dibayar petani pada semua subsektor dengan

kenaikan tertinggi pada subsektor Holtikultura yang mencapai 0,93 persen.

Boks III Perkembangan Sektor Pertanian dan Perkebunan Sangat Dominan

Perkembangan Sektor Pertanian dan perkebunan sangat dominan, sehingga dalam mengatasidampak bencana yang krisis ekonomi dibutuhkan peningkatan nilai produksi dari sektor pertanianunggulan yang dimiliki Propinsi Sulawesi Tengah.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mencatat berdasarkan statistik tahun 2016 memiliki sekitardelapan komoditas unggulan daerah pada sektor perkebunan. Delapan komoditas unggulan yaknikakao, kelapa dalam, cengkeh, kopi, pala, kelapa sawit, karet dan lada yang dipandang mendukungpengembangan seltor perkebunan di Sulteng,

Sulteng memiliki wilayah daratan seluas 61.849 kilometer persegi dan perairan seluas 193.923kilometer persegi, terdiri dari 12 kabupaten dan 1 kota dengan jumlah penduduk sebanyak 2.785.488jiwa. Dari luas daratan, tercatat untuk penggunaan lahan sawah irigasi dan tadah hujan seluas168,250 hektare dan untuk penggunaan lahan perkebunan seluas 681.685 hektar.

Dalam upaya pembangunan pertanian Sulteng tahun 2016-2021 dihadapkan pada sejumlahperubahan strategis, baik di tingkat lokal, regional maupun internasional yang menuntut produk-produk pertanian yang dihasilkan harus bisa bersaing di pasar lokal, regional dan global.Dengan berlimpahnya sumber daya alam di Sulteng, dapat dijadikan keunggulan dalam bersaingmelalui pengelolaan perkebunan oleh SDM terdidik dengan penerapan teknologi, manajemen

1,52

2,84

0,810,27

1,390,93

-1,22 -0,98

0,790,38

0,960,45 0,47

1,35

0,70

0,02

0,75 0,75

-0,01

0,70 0,75

-3,00

-1,00

1,00

3,00

0,00

50,00

100,00

150,00

NTP

P It Ib

NTP

H It Ib

NTP

R It Ib

NTP

T It Ib

NTN

P It Ib

NTP It Ib

NTP It Ib

Tanamanpangan

Hortikultura Tanaman PerkRakyat

Peternakan Perikanan NTP Gab NTP Gabtanpa Perik

Des 17 Nov 18 Des 18 Perubahan Nov - Des 18

Page 93: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VKeunggulan dan Potensi Ekonomi Serta Tantangan Fiskal Regional

78 Annual Regional Fiscal Report 2018

kelompok tani dan kemitraan sehingga ekspor komoditas bukan hanya bahan mentah, tapi berupahasil olahan serta perbaikan infrastruktur pertanian. Dengan telah ditetapkannya pagu indikatif tahunanggaran 2019 sebesar Rp 1,1 Triliun, dengan fokus penggunaan untuk menginisiasi pembangunankomoditas perkebunan yang menjadi prioritas nasional.

(Antaranews Sulteng) Jumat, 6 Juli 2018

2. Kelautan dan PerikananSulawesi Tengah merupakan wilayah yang memiliki potensi kelautan dan

perikanan yang cukup besar, karena menjadi satu-satunya provinsi yang

memiliki tiga wilayah pengelolaan perikanan (WPP) sekaligus yang tidak

dimiliki oleh provinsi-provinsi lainnya di Kepulauan Sulawesi, perairan-

perairan itu adalah Teluk Tomini, Teluk Tolo dan Selat Makassar/Laut

Sulawesi. Bahkan jika dipandang dari keberadaan tiga wilayah perairan

tersebut maka seharusnya Provinsi Sulawesi Tengah adalah termasuk

daerah yang mengandalkan sumberdaya hasil perikanan sebagai aset

pendapatan daerah. Selain itu, investasi pemerintah di sektor kelautan

perikanan dalam 10 tahun terakhir cukup signifikan mencapai Rp200 miliar

untuk pembangunan pelabuhan dan sarana, prasarana serta fasilitas untuk

nelayan, belum termasuk pembangunan kapal-kapal penangkap ikan

bertonase 30 GT.Luas total perairan Sulawesi Tengah mencapai 193.923,75

km² .Panjang garis pantai Sulawesi Tengah sekitar 4.013 km dengan jumlah

pulau sebanyak 1.142 buah memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.

Potensi unggulan dapat dikembangkan dari berbagai jenis ikan laut

ekonomis seperti ikan pelagis besar (tuna, cakalang dan tongkol), ikan

pelagis kecil (layang, selar, teri, tembang dan kembung) dan non ikan seperti

udang windu, rajungan, jenis udang lain, tiram, cumi-cumi, sotong dan

teripang.

Potensi ini terbagi ke dalam 3 (tiga) zona sebagai gudang ikan yang

melimpah, yaitu (1) Selat Makasar dan Laut Sulawesi yang memiliki potensi

ikan sebesar 929.700 ton, (2) Teluk Tomini dengan potensi sebesar 595.620

ton, dan (3) Teluk Tolo dengan potensi sebesar 68.456 ton.

Provinsi Sulteng memiliki potensi perairan darat yang terdiri dari (1) tambak

seluas 42.095,15 Ha dengan kondisi pemanfaatan sebesar 11,3% dan

potensi budidaya air tawar seluas 134.183,3 Ha dengan pemanfaatan

sebesar 5,8% yang terdiri dari danau seluas 48.458 Ha, rawa seluas 12.275

Ha dan sungai 10.195 Ha.

Page 94: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VKeunggulan dan Potensi Ekonomi Serta Tantangan Fiskal Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 79

Sulawesi Tengah sebagai provinsi yang memiliki keunggulan di sektor

kelautan dan perikanan selalu berusaha meningkatkan produksi potensi

kelautan dan perikanannya. Adapun tren produksi sektor kelautan dan

perikanan Provinsi Sulawesi Tengah selama tahun 2015 - 2018 dapat dilihat

pada Grafik 5.3.

Grafik 5.3. Perkembangan Hasil Kelautan dan Perikanandi Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2015- 2018

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah (data diolah)*Data sementara

Meskipun ada tren penurunan dari tahun 2017 namun ada peningkatan

untuk perikanan budidaya dari tahun 2017 sebesar 1,06 juta ton menjadi

1,23 juta ton pada tahun 2018. Sementara ada penurunan untuk perikanan

tangkap dari tahun 2017 sebesar 174,96 ribu ton menjadi 173,62 ton pada

tahun 2018. Untuk perbandingan perkembangan dari tahun 2017 dan 2018

secara terinci dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Perkembangan Perikanan di Sulawesi Tengah (ton)dari Tahun 2017 ke 2018

Jenis2017 2018*

Tw I Tw II Tw III Tw IV Jumlah Tw I Tw II Tw III Tw IV Jumlah

PerikananBudidaya

190.629 264.763 285.944 317.715 1.059.050 220.804 306.672 331.206 368.006 1.226.688

PerikananTangkap

40.563 45.536 35.786 53.080 174.964 40.193 45.057 35.422 52.949 173.621

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah (data diolah)*) data sementara

Produksi kelautan dan perikanan tangkap pada tahun 2018 menurut data

sementara mengalami penurunan produksi sebesar 1,34 ribu ton atau 0,77

persen dibandingkan produksi tahun 2017 sebesar 174,96 ribu ton.

Sementara Produksi perikanan budidaya mengalami kenaikan produksi

sebesar 167,64 ribu ton atau 15,83 persen dibandingkan tahun 2017

sebesar 1,06 juta ton.

1.396,70 1.339,01

1.059,051.226,69

175,03 212,33 174,96 173,62

-

500

1.000

1.500

2015 2016 2017 2018*

Ribu

Ton

Perikanan Budidaya Perikanan Tangkap

Page 95: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VKeunggulan dan Potensi Ekonomi Serta Tantangan Fiskal Regional

80 Annual Regional Fiscal Report 2018

3. PeternakanSektor peternakan merupakan komoditi yang telah lama dikembangkan oleh

masyarakat Indonesia, demikian pula masyarakat Sulawesi Tengah. Daerah

Sulawesi Tengah memiliki areal padang rumput dan semak belukar yang

sangat cocok sebagai areal peternakan. Meskipun di Sulteng hewan ternak

seperti, sapi, kambing, ayam buras dan itik umumnya masih dikelola oleh

peternakan rakyat secara kecil-kecilan (dalam skala kecil). Potensi

peternakan dapat dijadikan komoditas unggulan. Provinsi Sulteng sebagai

provinsi yang memiliki keunggulan di sektor peternakan selalu berusaha

meningkatkan produksi komoditi ternaknya. Adapun tren sektor peternakan

Provinsi Sulteng sebagai berikut:

a. Populasi TernakSelama tahun 2018 tercatat pupulasi ternak di Sulawesi Tengah

berjumlah 22,03 juta ekor yang terdiri dari ternak besar, ternak kecil dan

unggas. Secara umum populasi ternak mengalami kenaikan populasi

sebanyak 1,79 juta ekor dibandingkan tahun 2017 sebanyak 20,24 juta

ekor atau mengalami pertumbuhan sebesar 8,83 persen.

Kenaikan jumlah populasi ternak besar/kecil, terbesar dari sapi potong

sebesar 35,35 ribu ekor dibandingkan tahun 2017 sebanyak 353,49 ribu

ekor atau tumbuh 10,00 persen. Kenaikan populasi dan pertumbuhan ini

sejalan dengan program pemerintah daerah provinsi Sulawesi Tengah

yang mencanangkan program “Sulteng Sejuta Sapi (S3) yang

ditargetkan sampai dengan Tahun 2021 dan Upaya Khusus Sapi

Indukan Wajib Bunting 2017 (UPSUS SIWAB)” hal tersebut sejalan

dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 48/2016 tentang Upaya

Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting.

Program tersebut dilaksanakan dalam upaya mewujudkan ketahanan

pangan hewani asal ternak, membuka lapangan kerja, serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju Sulawesi Tengah yang

maju, mandiri dan berdaya saing.

Page 96: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VKeunggulan dan Potensi Ekonomi Serta Tantangan Fiskal Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 81

Tabel 5.2. Tren Populasi Ternak dan Unggas di Provinsi Sulawesi Tengah

No Jenis Ternak

Populasi

2016 2017 Pertb(%) 2018*

2017-2018*)kenaikanpopulasi (%)

1 Sapi Potong 320,537 353,486 9.32% 388,832 35,346 10.00%2 Sapi Perah 10 10 0.00% 10 0.00%3 Kerbau 3,842 3,878 0.93% 3,940 62 1.60%4 Kambing 402,124 445,337 9.70% 482,306 36,969 8.30%5 Domba 6,735 7,351 8.38% 8,253 902 12.27%6 Babi 200,524 230,356 12.95% 263,463 33,107 14.37%7 Kuda 1,911 1,662 -14.98% 1,495 (167) -10.05%8 Ayam Buras 3,326,433 4,477,451 25.71% 5,660,161 1,182,710 26.41%9 Ayam Ras Petelur 1,266,673 2,081,518 39.15% 2,250,618 169,100 8.12%

10 Ayam RasPedaging

9,669,730 11,770,748 17.85% 11,958,750 188,002 1.60%

11 Itik 610,927 749,509 18.49% 872,715 123,206 16.44%12 Kelinci 1,373 1,754 21.72% 2,105 351 20.01%13 Puyuh 26,550 36,365 26.99% 44,158 7,793 21.43%14 Merpati 20,648 36,933 44.09% 40,585 3,652 9.89%15 Itik Manila 26,676 42,960 37.91% 48,332 5,372 12.50%

Jumlah 15,884,693 20,239,318 21.52% 22,025,723 1,786,405 8.83%

Sumber: Dinas Peternakan Sulawesi Tengah (diolah)

b. Jumlah Ternak Yang DipotongSecara keseluruhan jumlah ternak dan unggas yang dipotong pada

tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 2,04 juta ekor atau 10,32

persen dibanding tahun 2017 sebanyak 19,75 juta ekor. Untuk ternak

besar/kecil rata-rata mengalami kenaikan kecuali jenis ternak domba

yang mengalami penurunan sebanyak -263 ekor atau menurun -32,23

persen dibanding tahun 2017 sebanyak 816 ekor. Pemotongan ternak

unggas mengalami kenaikan sebesar 2,04 juta ternak atau tumbuh

10,38 persen dibanding tahun tahun 2017 sebesar 19,63 juta ekor.

Secara terinci jumlah ternak yang dipotong di RPH dan diluar RPH yang

dilaporkan tersajikan pada Tabel 5.4Tabel 5.3. Jumlah Ternak yang Dipotong di RPH dan Diluar RPH yang Dilaporkan

di Provinsi Sulawesi Tengah

No Jenis Ternak

Potong

2016 2017 Pertb(%) 2018*

2017-2018*)kenaikan/penurunan (%)

1 Sapi Potong 32,152 28,041 -12.79% 28,504 463 1.65%2 Sapi Perah 0 0 0.00% 0 0 0.00%3 Kerbau 205 68 -66.83% 68 0 0.00%4 Kambing 124,808 59,088 -52.66% 59,991 903 1.53%5 Domba 1,698 816 -51.94% 553 -263 -32.23%6 Babi 80,034 36,218 -54.75% 36,826 608 1.68%7 Kuda 125 108 -13.60% 108 0 0.00%8 Ayam Buras 4,657,006 6,268,431 34.60% 7,924,225 1,655,794 26.41%9 Ayam Petelur 760,004 1,248,911 64.33% 1,350,370 101,459 8.12%

10 Ayam Pedaging 9,469,567 11,527,094 21.73% 11,711,203 184,109 1.60%11 Itik 366,556 449,705 22.68% 523,629 73,924 16.44%12 Kelinci 1,030 0 100.00% 0 0 0.00%13 Puyuh 53,100 72,730 36.97% 88,316 15,586 21.43%14 Merpati 25,810 36,933 43.10% 40,585 3,652 9.89%15 Itik Manila 16,006 25,776 61.04% 28,999 3,223 12.50%

Jumlah 15,588,100 19,753,919 26.72% 21,793,377 2,039,458 10.32%Sumber : Dinas Peternakan Sulawesi Tengah (diolah)

Page 97: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VKeunggulan dan Potensi Ekonomi Serta Tantangan Fiskal Regional

82 Annual Regional Fiscal Report 2018

c. Produksi PeternakanProduksi hasil peternakan di Sulawesi Tengah adalah daging dan telor

meski terdapat sapi perah namun belum menghasilkan susu. Produksi

daging selama tahun 2018 sebanyak 31.298,45 ton baik dari ternak

besar/kecil maupun unggas, naik 2.549,43 ton atau tumbuh 8,87 persen

dibanding produksi daging tahun 2017 sebanyak 28.749,02 ton.

Produksi telor dari ternak unggas selama tahun 2018 sebesar 26.551,61

ton mengalami kenaikan sebanyak 2.872,38 ton atau tumbuh sebesar

12,13 persen dibanding tahun 2017 sebanyak 23.679,24 ton.

Jika dilihat lebih mendalam, jumlah produksi antara daging ternak

besar/kecil mengalami kenaikan jumlah produksi sebesar 128,42 ton

naik sebanyak 1,57 persen dari tahun 2017 sebesar 8.183,54 ton, hanya

terdapat penurunan pada produksi daging dari ternak domba sebesar -

5,12 ton atau tumbuh negatif 32,23 persen dibandingkan tahun 2017

sebanyak 15,88 ton. Produksi daging domba terus menurun dari tahun

2016, tahun 2017 dan tahun 2018. Untuk ternak unggas produksi daging

selama tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 2.421,01 ton atau

tumbuh 11,77 persen dibanding produksi daging tahun 2017 sebanyak

20.565,48 ton. Selama tahun 2018 hasil produksi telur naik 2.872,38 ton

atau tumbuh 12,13 persen dibanding tahun 2017 sebesart 23.679,24

ton. Secara rinci produksi daging dan telur tahun 2016 – 2018 untuk

setiap hasil ternak tersaji pada Tabel 5.4.Tabel 5.4 Produksi Peternakan di Sulawesi Tengah Tahun 2016 – 2018

No Jenis Ternak

Daging (ton) Telur (ton)

2016 2017 2018*2017-2018

2016 2017 2018*2017-2018

kenaikan/penurunan (%)

kenaikan/penuruna

n(%)

1 Sapi Potong 5.207 4.542 4.617 75 1,65 0 0 0 0 0

2 Sapi Perah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Kerbau 44 15 15 0 0 0 0 0 0 0

4 Kambing 2.861 1.121 1.138 17 1,53 0 0 0 0 0

5 Domba 33 16 11 -5 - 32,23 0 0 0 0 0

6 Babi 5.452 2.467 2.509 41 1,68 0 0 0 0 0

7 Kuda 26 23 23 0 0 0 0 0 0 0

8 Ayam Buras 5.736 7.721 9.760 2.039 26,41 2.154 2.899 3.665 766 26,41

9 Ayam Petelur 945 1.552 1.679 126 8,12 9.538 15.674 16.947 1.273 8,12

10 Ayam Pedaging 8.854 10.778 10.950 172 1,60 0 0 0 0 0

11 Itik 383 470 547 77 16,44 3.918 4.807 5.598 790 16,44

12 Kelinci 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Puyuh 6 8 10 2 21,42 46 63 77 14 21,43

14 Merpati 6 8 9 1 9,88 0 0 0 0 0

15 Itik Manila 18 28 32 4 12,50 146 236 265 29 12,50

Jumlah 29.572 28.749 31.298 2.549 8,87 15.803 23.679 26.552 2.872 12,13

Sumber : Dinas Peternakan Sulawesi Tengah (diolah)

Page 98: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VKeunggulan dan Potensi Ekonomi Serta Tantangan Fiskal Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 83

Boks IV Pemprov Sulawesi Tengah Perluas Pengembangan Sapi Donggala

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah selama tiga tahun ke depan memperluas pengembangan ternaksapi lokal jenis Donggala untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin meningkat. Perluasan itudalam rangka mewujudkan program sejuta ekor sapi pada 2021. Saat ini, sapi Donggala barudikembangkan di tiga daerah yakni Donggala, Sigi dan Kota Palu. Dengan melihat potensi padawilayah di Sulawesi Tengah, dalam tiga tahun ini Pemprov Sulteng akan menambah dua kabupatenlagi yakni Kabupaten Morowali Utara dan Kabupaten Poso, sehingga total ada lima wilayah.

Di wilayah Sulaesi Tengah, sapi lokal tetap menjadi primadona untuk memenuhi kebutuhan dagingmasyarakat. Pengembangan pada wilayah yang telah menjadi pusat pengembangan sapi lokal, sudahmemiliki lahan dan juga ketersediaan pakan cukup luas dan memadai. Juga, tentunya kondisi daerahmemang cocok bagi pengembangan ternak sapi lokal. Sulteng sampai saat ini rutin mengirim ternaksapi potong ke Kaltim, yang sebagian besar sapi lokal. Sebagai daerah yang penghasil ternak, menurutdia, tentu harus dijaga populasinya dengan meningkatkan program perkawinan alami dan melaluisistem perkawinan inseminasi buatan (IB). Pemprov Sulteng terus berupaya meningkatkan populasiternak sapi guna mewujudkan program sejuta ekor sapi dan mendukung swasembada dagingnasional.

Sulawesi Tengah sejak beberapa tahun lalu sudah mampu memenuhi sendiri kebutuhan daging untukkonsumsi masyarakat dari hasil peternakan perorangan/maupun kelompok tani peternak yangtersebar di 13 kabupaten dan kota. Kabupaten Banggai merupakan penghasil ternak sapi terbesar diSulteng dan menyusul Kabupaten Donggala, Poso, Sigi, Morowali, Parigi Moutong, Tolitoli, Buol, danKota Palu. Data Dinas Peternakan Sulteng menyebutkan konsumsi daging sapi masyarakat Sultengsetiap bulan sekitar 250.000 ton.Sumber : antaranews.com, 25 Juli 2018

B. TANTANGAN FISKAL REGIONALDalam penyampaian kerangka asumsi makro 2018 kepada DPR RI, Menteri

Keuangan Sri Mulyani telah menyampaikan bahwa dalam pengelolaan fiskal,

masih terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi. Tercatat, terdapat 4

tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah saat ini. Pertama, perlunya

memperkuat ruang fiskal untuk menjaga ketahanan ekonomi dengan menopang

belanja produktif dan prioritas. Kedua, perlunya memperkuat kualitas belanja untuk

menstimulasi perekonomian sekaligus mewujudkan kesejahteraan. Ketiga adalah

perlunya meningkatkan efektivitas bantuan sosial dan subsidi serta transfer ke

daerah untuk mengakselerasi pengurangan angka kemiskinan dan kesenjangan.

Dan keempat bahwa pemerintah juga perlu menjaga keberlanjutan fiskal dan

memperkuat fondasi kebijakan ekonomi.

Keempat tantangan tersebut tentunya menjadi hal yang semakin berat terutama

untuk wilayah Provinsi Sulawesi Tengah yang mengalami bencana alam pada

bulan September 2018. Kalau dilihat dari kacamata potensi ekonomi regional,

dimana pertanian menjadi salah satu sektor unggulan dalam perekonomian

Page 99: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VKeunggulan dan Potensi Ekonomi Serta Tantangan Fiskal Regional

84 Annual Regional Fiscal Report 2018

Sulawesi Tengah terkena dampak kerusakan yang cukup besar, tentu saja hal ini

akan sangat mempengaruhi perekonomian secara umum. Data yang diperoleh

dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura menunjukkan bahwa bencana telah

merusakkan ribuan hektar lahan pertanian warga sebagaimana tabel 5.5Tabel 5.5 Dampak Kerusakan Akibat Bencana Terhadap Lahan Sawah dan Irigasi

di Wilayah Sigi dan Donggala

Kabupaten/KotaData Kerusakan )*

Lahan Pertanian (Ha) Jaringan Irigasi (M)Kabupaten Sigi 1,678 13,377Kabupaten Donggala 4,660 950

Jumlah 6,338 14,327Sumber : Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura)*Data Sementara

Data tersebut masih bersifat sementara, karena belum termasuk wilayah kota Palu

dan Parigi Moutoung yang juga terdampak bencana. Menurut Kepala Balai Besar

Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, berdasarkan data Kementerian pertanian

estimasi total kerusakan lahan sawah yang rusak mencapai 9.718 hektar.

Rusaknya lahan pertanian yang begitu besar tersebut akan sangat mengganggu

kondisi perekonomian daerah, karena bukan itu saja, dari sisi produksi hasil

pertanian dan perkebunan sudah pasti akan terhenti untuk beberapa waktu,

kemudian pengurangan stok bahan makanan yang tersedia akan berpotensi

menaikkan harga-harga, Nilai Tukar Petani akan berkurang, termasuk efek sosial

yang akan muncul karena bertambahnya angka pengangguran yang disebabkan

oleh banyaknya lahan petani yang mati, dan seterusnya. Dan itu bisa jadi akan

berlangsung dalam waktu yang tidak singkat, mengingat kerusakan juga terjadi

kepada banyak bangunan infrastruktur dan jaringan-jaringan irigasinya, tentunya

akan diperlukan dana yang tidak sedikit untuk pembangunan kembali kerusakan-

kerusakan tersebut dari berbagai sumber pendanaan yang ada. Semakin tampak

bahwa provinsi Sulawesi Tengah akan semakin besar mendapatkan tantangan

pengelolaan fiskalnya. Sektor-sektor produktif yang dapat dijadikan penopang

perekonomian banyak yang terdampak bencana sehingga mengakibatkan

menurunnya produksi dan terhambatnya distribusi pasokan barang kebutuhan

masyarakat, termasuk rusaknya Kawasan Ekonomi Khusus yang digadang-

gadang bisa dijadikan sebagai pemicu tumbuhnya perekonomian di kawasan

Sulawesi Tengah.

Kondisi ini sangat berpotensi akan menjadikan perekonomian Sulawesi Tengah

pada triwulan I 2019 diperkirakan akan mengalami perlambatan dibandingkan

Page 100: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VKeunggulan dan Potensi Ekonomi Serta Tantangan Fiskal Regional

Kajian Fiskal Regional 2018 85

triwulan IV 2018. Perlambatan ekonomi pada periode ini masih merupakan

dampak lanjutan dari bencana yang terjadi. Pengelola kebijakan fiskal harus

segera mampu untuk menetapkan regulasi perdagangan yang jelas, mengingat

berbagai produksi regional akan menurun untuk sementara dengan segala

keterbatasannya, sehingga sangat memerlukan perlindungan untuk bisa bangkit

kembali, aturan perdagangan antar daerah sebaiknya memberikan prioritas yang

mengharuskan pemenuhan kebutuhan domestik terlebih dahulu dibanding

perdagangan antar daerah agar tidak terjadi gejolak harga. Termasuk prioritas

pembelanjaan pos-pos APBD agar benar-benar bisa dimanfaatkan secara

maksimal untuk prioritas membangkitkan kembali perekonomian warga,

menstimulasi perekonomian sekaligus mewujudkan kesejahteraan. Tantangan

berikutnya yang tidak kalah penting adalah mengembalikan kondisi sosial warga

pasca bencana, saat ini hampir semua masyarakat yang wilayahnya terdampak

bencana sangat memerlukan bantuan. Keterbatasan sumber-sumber bantuan

sosial harus benar-benar bisa dikelola dengan seksama, karena kalau tidak akan

banyak menimbulkan polemik dan konflik horisontal di masyarakat. Banyaknya

kasus penjarahan pasca terjadinya bencana seharusnya juga menjadi perhatian

khusus untuk dikelola dan dicegah dalam menetapkan kebijakan fiskal, karena

dampak perekonomiannya akan sangat besar, hilangnya kepercayaan para

investor akan berdampak besar pada sepinya geliat perekonomian di Sulawesi

Tengah. Kemudian secara bertahab melakukan perbaikan infrastruktur utama dan

pendukung di daerah Kawasan Ekonomi Khusus dan sekitarnya yang saat ini

mengalami banyak kerusakan. Meskipun memerlukan dana dan sumber daya

yang cukup besar, namun prioritas pembangunan kembali kawasan ini akan

memberikan dampak positif pada percepatan pertumbuhan ekonomi. Pelabuhan

Pantoloan merupakan salah satu titik penting untuk dilakukan perbaikan

infrastruktur karena merupakan pintu masuk aktivitas di Kota Palu dan salah satu

simpul utama keluar masuknya barang di Kawasan Ekonomi Khusus.

Perluasan dari prioritas ini adalah melakukan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM), karena para pengusaha mikro ini termasuk pihak yang

sangat terpukul dengan bencana. Multiplier effect yang ditimbulkan dari geliat

penerapan Kawasan Eknonomi Khusus adalah tercukupinya kebutuhan akan

pangan, sandang, tempat tinggal dan kebutuhan lainnya yang dapat di konversi

menjadi investasi yang menguntungkan oleh para pelaku UMKM di Palu dan

sekitarnya sehingga secara riil dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Page 101: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VKeunggulan dan Potensi Ekonomi Serta Tantangan Fiskal Regional

86 Annual Regional Fiscal Report 2018

Dengan tata pengelolaan yang tepat dan terencana program-program tersebut

akan saling bisa dikaitkan, setiap pemangku kepentingan duduk bersama saling

bersinergi untuk mencapai tujuan bersama, sehingga afektifitas pelaksanaannya

bisa terwujud. Termasuk pemanfaatan dana transfer daerah yang bersumber dari

APBN, harus ada prioritas khusus untuk mengatasi kondisi yang serba

kekurangan, bila memungkinkan dengan mengadakan beberapa penyesuaian

penggunaannya yang tidak sama dengan kondisi normal. Tata cara dan

pengawasan yang tepat seharusnya mampu mengatur penggunaan dan

distribusinya. Ini adalah tantangan-tantangan fiskal yang harus mampu dijawab

daerah untuk bisa memberikan fondasi perekonomian yang kuat bagi masyarakat,

dan terus berkelanjutan, menghantarkan Sulawesi Tengah Bangkit dari

keterpurukan akibat bencana alam.

Page 102: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VIAnalisis Tematik

Kajian Fiskal Regional 2018 87

BAB VI ANALISIS TEMATIK

TANTANGAN DESA DALAM UPAYA MENDORONG PEMULIHAN DANPERTUMBUHAN EKONOMI PASCA BENCANA DI SULAWESI TENGAH

Berdasarkan hasil pendataan yang telah dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik pada

periode tahun 2018, Provinsi Sulawesi Tengah memiliki 2.020 wilayah administrasi

pemerintahan setingkat desa yang terdiri dari 1.842 desa, 175 kelurahan, dan 3 Unit

Permukiman Transmigrasi (UPT)/ Satuan Permukiman Transmigrasi (SPT). Jumlah

kecamatan sebanyak 175 dan kabupaten/kota sebanyak 13. Tentunya ini menjadi

potensi yang sangat besar sebagai penopang pertumbuhan ekonomi daerah Sulawesi

Tengah, sebagaimana program pemerintah yang memulai pembangunan dari daerah

pinggiran. Karena desa memiliki keunikan yang berbeda-beda, sesuai dengan kekayaan

alam dan budaya yang berkembang di wilayah itu, disamping wilayah pengelolaan

pemerintahannya yang tidak terlalu luas membuat segala pengelolaan baik administrasi

pemerintahan dan pembangunannya menjadi lebih sederhana.

Namun semenjak terjadinya bencana alam gempa bumi, tsunami dan liquifaksi pada

akhir bulan September 2018 yang melanda sebagian besar wilayah Palu, Sigi,

Donggala, dan sekitarnya, berbagai potensi itu seakan ikut terkubur. Sebagian besar

desa di wilayah tersebut terkena dampak bencana, sehingga kerusakan yang dialami di

berbagai wilayah menimpa hampir di semua lini, baik sosial ekonominya maupun

berbagai fasilitas dan infrastruktur yang telah dimiliki. Sebagai contoh wilayah yang

terkena dampak besar bencana ini adalah kabupaten Sigi, sejumlah 130 desa dari total

174 desa di wilayah ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Dampak kerusakan

yang ditimbulkan sangat besar mempengaruhi perekonomian warga. Akibatnya desa-

desa yang selama ini diharapkan menjadi penopang-penopang pembangunan yang

potensial harus kembali memulai dari nol untuk mengembalikan perekonomiannya.

Sebagaimana data yang disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), total kerusakan dan kerugian yang

terdata telah mencapai angka sebesar Rp18,48 triliun dengan rincian sebagaimana

Tabel 6.1

Page 103: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VIAnalisis Tematik

88 Annual Regional Fiscal Report 2018

Tabel 6.1 Data Kerugian Akibat Bencana Alam di Sulawesi Tengah

No Kabupaten/kota Total kerugian

1 Palu Rp8,3 triliun

2 Sigi Rp6,9 triliun

3 Donggala Rp2,7 triliun

4 Parigi Moutong Rp640 Miliar

Total Rp18,48 triliun

Sumber: Keterangan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),Okenews.Minggu (28/10/2018).

Rincian dari total Rp18,48 triliun tersebut terdiri dari angka kerusakan sebesar

Rp15,58 triliun dan angka kerugiannya sebesar Rp2,89 triliun. Pengertian kerusakan

adalah nilai kerusakan stock fisik aset, sedangkan kerugian adalah arus ekonomi yang

terganggu akibat bencana, yaitu pendapatan yang hilang dan atau biaya yang

bertambah akibat bencana pada 5 sektor yaitu permukiman, infrastruktur, ekonomi,

sosial dan lintas sektor. Di sisi lain, dengan melihat peran dan posisinya dalam rantai

perekonomian, desa bisa menjadi tumpuan pemulihan kondisi perekonomian, karena

desa merupakan ujung tombak pemerintahan dalam menyentuh warga masyarakatnya.

Dan sampai saat ini program-program nasional yang sudah diluncurkan dalam rangka

membangun yang dimulai dari pinggiran / kawasan desa telah sangat mendukung

potensi yang dimiliki desa, ada program Dana Desa, Kredit Program, dan pembiayaan

Ultra Mikro (UMi), sehingga wacana bahwa desa bisa dijadikan sebagai titik-titik

pemulihan ekonomi dalam upaya mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi

pasca bencana di Sulawesi Tengah sangat mungkin untuk diwujudkan, apalagi bila bisa

disinergikan dengan penyaluran DAK Fisik untuk perbaikan infrastrukturnya pada tahap-

tahap berikutnya.

1. Pogram Dana Desa Untuk Mendorong Pemulihan dan Pertumbuhan EkonomiPasca GempaSalah satu program prioritas pemerintah (Nawa Cita), cita ketiga yaitu membangun

Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka

negara kesatuan. Sejak hadirnya UU No 6 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Desa memiliki porsi dan

peluang peranan yang semakin besar sebagai subjek pembangunan, bukan hanya

sekedar sebagai objek pembangunan. Selama kurun waktu pelaksanaan, program

unggulan nasional ini bisa dilaksanakan dengan baik terutama di wilayah Sulawesi

Tengah, tercatat untuk tahun 2018 ini realisasinya sudah mencapai 100% di wilayah

Sulawesi Tengah. Hal ini dapat terlihat dari tabel pencapaian penyaluran Dana Desa

Page 104: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VIAnalisis Tematik

Kajian Fiskal Regional 2018 89

untuk wilayah desa yang terdampak maupun yang tidak terdampak bencana

sebagai berikut:Tabel 6.2 Penyaluran Dana Desa untuk Desa terdampak dan Tidak Terdampak

Bencana Per 31 Desember 2018

No. Pemda JumlahDesa

Pagu(JutaRp)

Penyaluran RKUN ke RKUD (Juta Rp) PersentasePenyaluran

Tahap I Tahap II Tahap III

Wilayah terdampak bencana

1 Kab. Sigi 176 127.246 25.449 50.899 50.899 100%

2 Kab. Donggala 158 123.461 24.692 49.384 49.384 100%

3 Kab. Parigi Moutong 278 207.264 41.453 82.906 82.906 100%Wilayah sekitar tidak terdampak bencana

4 Kab Poso 142 110.954 22.191 44.381 44.381 100%

5 Kab. Tolitoli 103 76.404 15.281 30.562 30.562 100%

6 Kab. Banggai 291 203.474 40.695 81.390 81.390 100%

7 Kab. Buol 108 79.719 15.944 31.887 31.887 100%

8 Kab. Morowali 126 90.213 18.043 36.085 36.085 100%

9 Kab. BanggaiKepulauan 141 99.214 19.843 39.685 39.685 100%

10 Kab. Tojo Una-Una 134 103.575 20.715 41.430 41.430 100%

11 Kab. Bangai Laut 63 47.193 9.439 18.877 18.877 100%

12 Kab. Morowali Utara 122 95.404 19.081 38.162 38.162 100%

Jumlah 1.842 1.364.121 272.824 545.648 545.648 100%

Sumber: OMSPAN (diolah)

Dari hasil monitoring dan evaluasi di desa-desa wilayah Sulawesi Tengah terhadap

pelaksanaan program Dana Desa, terutama pasca terjadinya bencana, Dana Desa

telah memberikan sumbangsih bantuan yang sangat bisa dirasakan manfaatnya,

meskipun tentu tidak luput dari beberapa permasalahan yang menyertainya. Terkait

dengan adanya bencana, banyak bangunan infrastruktur, jalan, maupun fasilitas

pengembangan sumber daya masyarakat yang telah dibiayai dengan program Dana

Desa ini ikut rusak atau hilang. Sebagai contoh yang ada di desa Limboru,

kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala. Desa yang mengelola Dana

Desa sebesar Rp722.263.000,00 ini telah memanfaatkan seluruh Dana Desa untuk

membangun berbagai sarana dan infrastruktur untuk kemajuan masyarakatnya,

membangun saluran-saluran irigasi, pengerasan jalan yang menghubungkan

daerah kantong-kantong produksi penduduk dan menuju beberapa kawasan wisata

di wilayah desa tersebut. Untuk pemberdayaan masyarakat, Dana Desa juga sudah

dimanfaatkan untuk membiayai pelatihan-pelatihan ketrampilan dalam mendukung

sektor pariwisata. Namun semenjak terjadinya bencana, banyak kerusakan dan

kehilangan yang tentunya memunculkan banyak kendala. Kantong-kantong

produksi terhenti, sarana dan infrastruktur banyak yang rusak, tindak lanjut dari

Page 105: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VIAnalisis Tematik

90 Annual Regional Fiscal Report 2018

berbagai pembinaan perekonomian warga juga tidak bisa dilanjutkan karena alat-

alat hilang/rusak, lapak pedagang warga banyak yang roboh, serta trauma

masyarakat akan bencana tsunami yang menghantui para penduduk menyebabkan

terpuruknya sektor wisata di wilayah pantai. Bencana alam juga telah meruntuhkan

bangunan bendungan sungai yang berfungsi menaikkan air untuk disalurkan ke

lahan pertanian warga. Saluran irigasi yang juga sudah pernah dibangun dengan

Dana Desa pun menjadi terbengkalai karena air dari sungai tidak bisa naik ke

saluran irigasi warga, sehingga pengairan ke lahan-lahan pertanian warga menjadi

terhenti. Akibatnya sekita 50 hektar lahan tanah warga desa tersebut terbengkalai,

menjadi lahan tidur dan tidak bisa lagi ditanami. Kejadian di desa Limboru ini juga

terjadi di banyak desa lain di wilayah terdampak bencana, hampir semua sarana

dan infrastruktur yang menjadi tumpuan masyarakat tidak lagi berfungsi dengan

baik, demikian pula lahan-lahan pertanian masyarakat yang terbengkalai. Data

sementara yang didapatkan dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura

menunjukkan bahwa total kerusakan lahan pertanian akibat bencana mencapai 6,34

ribu hektar. Tentunya ini sangat memukul kondisi perekonomian secara umum.

Untuk mengembalikan kondisi perekonomian, sebagaimana seruan “Palu kuat, Palu

bangkit” semua pihak dan lapisan masyarakat harus segera bangkit dari

keterpurukan akibat bencana, Dana Desa telah dirasakan sangat membantu

masyarakat dalam mengatasi kondisi ini. Peruntukan Dana Desa yang terfokus

pada prioritas pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, baik

untuk pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan infrastruktur atau sarana

dan prasarana fisik untuk penghidupan, termasuk ketahanan pangan dan

pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

pendidikan, sosial dan kebudayaan, pengembangan usaha ekonomi masyarakat,

sangat selaras dengan program pemulihan kondisi masyarakat pasca terjadinya

bencana. Fleksibilitas pemanfaatan Dana Desa bisa dilihat dari mekanisme

penggunaannya yang tidak kaku, sasaran pemanfaatan Dana Desa cukup bisa

dirumuskan dalam musyawarah desa, untuk dimasukkan dalam APB Desa, yang

jika masyarakat menginginkan penggunaan di luar yang sudah dianggarkan

dikarenakan adanya kondisi tertentu/bencana, dapat dilakukan pergeseran,

tentunya setelah mendapatkan persetujuan Bupati (Peraturan Menteri Keuangan

No 93/PMK.07/2015 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan,

Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa).

Page 106: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VIAnalisis Tematik

Kajian Fiskal Regional 2018 91

Beberapa pengalokasian darurat ini bisa kita dapatkan sebagaimana contoh di desa

Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. Pasca terjadinya bencana

gempa dan liquifaksi, dilakukan pergeseran anggaran atas perintah Bupati, untuk

memprioritaskan penggunaannya dalam hal penanggulangan bencana. Walaupun

belum mencukupi secara keseluruhan, sisa Dana Desa telah di alihkan untuk

pembelian mesin pompa air alkon, ini sangat membantu warga mengatasi pengairan

lahan pertanian yang terancam menjadi lumpuh total bila tidak segera mendapatkan

solusi, walaupun sifatnya sementara, karena bendungan yang mengalirkan ke

saluran irigasi rusak, pergeseran juga dilakukan untuk prioritas pembuatan drainase

dalam rangka mengurangi dampak aliran banjir lumpur dan liquifaksi yang mengenai

wilayah Jono Oge, serta penambahan pembangunan MCK di lingkungan warga. Hal

ini juga dilaksanakan di beberapa desa lain seperti desa Sidondo IV, Kecamatan

Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. Pasca terjadinya bencana, desa ini juga melakukan

pergeseran anggaran yang diprioritaskan untuk pembelian 20 buah mesin air alkon,

mesin ini bisa dimanfaatkan oleh 10 kelompok tani di desa tersebut dalam

mengatasi sebagian pengairan pertanian yang menjadi lumpuh karena bendungan

yang rusak. Meskipun solusi sementara ini sebenarnya masih jauh dari cukup,

karena satu kelompok tani yang terdiri dari 20-30 keluarga hanya mendapatkan 2

mesin pompa yang harus dipakai secara bergantian, namun hal ini sudah sangat

membantu mengingat mayoritas warga desa ini menggantungkan

perekonomiannya dari sektor pertanian. Bila bisa dikelola dengan maksimal, potensi

pemanfaatan Dana Desa untuk program-program pemberdayaan masyarakat juga

akan sangat membantu proses percepatan pemulihan perekonomian warga.

Beberapa contoh di atas menunjukkan bahwa program Dana Desa ini akan cukup

efektif dalam membantu percepatan pemulihan daerah-daerah terdampak bencana,

karena sifatnya yang menyentuh langsung ke masyarakat dengan program-program

yang bisa diarahkan untuk kegiatan-kegiatan prioritas disesuaikan dengan kondisi

masing-masing wilayah yang tentunya memiliki spesifikasi yang tidak sama.

2. Kredit Program KUR dan UMi yang Menyentuh Warga Desa.Sejalan dengan program-program kerakyatan yang lain, Kredit Program ini secara

langsung membidik kelompok masyarakat bawah sebagai pelaku ekonomi yang

berada di masyarakat. Tak bisa dipungkiri, bahwa kekuatan dari kelompok ini

sangat menentukan kekuatan perekonomian pada suatu daerah, bahkan secara

nasional, jadi keberadaannya sangat penting dan sudah semestinya jika harus

Page 107: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VIAnalisis Tematik

92 Annual Regional Fiscal Report 2018

mendapatkan prioritas khusus dalam pengelolaannya. Posisinya yang langsung

menyentuh masyarakat bawah menjadikan kelompok ini bisa dikatakan sebagai

salah satu akar variabel untuk mendorong pemulihan perekonomian. Dengan

terbitnya PMK Nomor 253/PMK.05/2016 tentang Pedoman Penggunaan Sistem

Informasi Kredit Program, kemudian Permenko RI Nomor 8 Tahun 2018 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Selaku

Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah

Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat

menunjukkan keseriusan program ini. Pemerintah menyediakan sumber

pembiayaan berupa pemberian kredit bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan

Koperasi (UMKMK) melalui KUR. KUR sendiri adalah layanan kredit atau

pembiayaan yang diberikan oleh pemerintah melalui perbankan kepada UMKMK

atau koperasi yang feasible tapi belum bankable. Feasible sendiri maksudnya

adalah usaha tersebut memiliki kelayakan, potensi, prospek bisnis yang baik, dan

mempunyai kemampuan untuk mengembalikan pinjaman. Sedangkan bankable

adalah usaha tersebut telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh perbankan.

Program ini sudah terlaksana di wilayah Sulawesi Tengah dengan realisasi

sebagaimana tersaji pada Tabel 6.3.Tabel 6.3 Realisasi Penyaluran KUR Provinsi Sulawesi Tengah

Untuk Wilayah Terdampak Dan Tidak Terdampak Bencana Alam Tahun 2018

No Kabupaten/Kota Jumlah Akad Jumlah DebiturWilayah terdampak bencana1 Kota Palu 271.522.071.000 5.2392 Kab. Sigi 67.688.225.000 2.1493 Kab.Donggala 103.183.142.000 3.1514 Kab. Parigi Mutong 228.779.800.000 8.908

JUMLAH 671.173.238.000 19,447Wilayah tidak terdampak bencana5 Kab.Poso 117.702.435.000 4.0326 Kab. Toli-toli 110.948.300.000 3.4497 Kab.Buol 60.259.500.000 2.7278 Kab.Morowali 96.956.000.000 3.5359 Kab.Banggai Kepulauan 109.793.650.000 3.705

10 Kab.Banggai 112.099.495.000 3.13711 Kab. Tojo Unauna 35.633.800.000 1.54812 Kab. Banggai Laut 2.840.000.000 18

TOTAL 1.317.406.418.000 41.598

Sumber : SIKP Kemenkeu data sampai dengan 31 Desember 2018 (diolah)

Dari tabel di atas terlihat bahwa total penerima kredit yang telah terealisasi di

wilayah Sulawesi Tengah yang terdampak gempa adalah sebanyak 19.447 debitur

dengan total angka akad kredit sebesar Rp671,173,238,000,00. Angka-angka itu

bisa dijadikan sebagai salah satu parameter yang menunjukkan tingkat kuantitas

Page 108: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VIAnalisis Tematik

Kajian Fiskal Regional 2018 93

dan juga kualitas sumber-sumber ekonomi kerakyatan yang tumbuh pada

masyarakat daerah tersebut, meskipun dengan catatan bahwa sebagian besar

angka tersebut muncul sebelum terjadinya bencana. Namun data tersebut bisa

dijadikan sebagai data awal bahwa masyarakat daerah Palu, Sigi, Donggala dan

Parigi Moutoung memiliki potensi yang bisa didorong dan dibantu pemerintah.

Pemerintah daerah harus semakin memberikan perhatian khusus kepada para

penerima kredit ini sebagai sumber-sumber ekonomi yang harus dikelola dengan

baik, mendapatkan perhatian, pembinaan, pendampingan. Potensi mereka harus

semakin dipupuk dan dikembangkan mengingat saat ini mereka tengah ditimpa

bencana. Terkait potensi mereka, para pengusaha mikro ini bisa dikatakan memiliki

nilai lebih dibanding yang lain, mereka musti didorong untuk bisa bangkit kembali

memulihkan usaha-usahanya agar segera bisa keluar dari kesulitan dan tentunya

memberikan nilai manfaat kepada masyarakat di sekitarnya.

Program pemberdayaan masyarakat yang merupakan salah satu prioritas dari

pemanfaatan Dana Desa bisa disinergikan dalam hal ini, terutama untuk

meningkatkan kualitas para pelaku usaha yang perlu mendapatkan pendampingan,

terkhusus lagi untuk mereka yang telah memanfaatkan Kredit Program. Dari mereka

masyarakat akan bisa dibangkitkan usaha-usahanya, memutar roda perekonomian

dan menciptakan lapangan kerja. Bahkan menumbuhkan atau menularkan usaha-

usahanya kepada masyarakat lain untuk memunculkan pengusaha baru yang akan

siap dibantu dengan kucuran kredit program berikutnya.

Demikian pula dengan pengusaha Ultra Mikro, program kredit Ultra Mikro (Umi)

untuk pengusaha yang belum bankable dengan maksimal kredit 10 juta ini akan

sangat tepat bila disalurkan prioritas kepada daerah-daerah dengan penduduk yang

berpotensi untuk memulai bangkit dengan kemampuan usaha mikro yang dimiliki,

mengingat kondisi minimalis yang saat ini hampir merata dialami masyarakat korban

bencana. Sosialisasi akan pentingnya Kredit Program dan kemudahan Kredit Usaha

Rakyat ini untuk pengusaha menengah kebawah sangat dibutuhkan oleh

masyarakat dunia usaha pada kondisi sekarang. Dibutuhkan pemantik-pemantik

untuk masyarakat yang saat ini sedang memulai kembali dari nol. Bantuan

pemerintah baik yang berupa bimbingan, pendampingan, maupun kredit program

dengan kemudahan proses serta bunga yang ringan untuk permodalan akan sangat

membantu kebangkitan kembali daerah terdampak bencana di Sulawesi Tengah,

yang implementasinya bisa disinergikan dengan program Dana Desa.

Page 109: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VIAnalisis Tematik

94 Annual Regional Fiscal Report 2018

3. Prioritas Pembangunan Infrastruktur dengan DAK Fisik dan Dana Desa untukDesa Terdampak Bencana

Inilah motifasi yang bisa dijadikan alasan bahwa pemanfaatan program ini akan

sangat memungkinkan untuk mendorong pemulihan perekonomian, terutama dari

wilayah pedesaan dan daerah terdampak bencana. Sebagaimana hasil monitoring

beberapa daerah/desa terdampak bencana, sebagian besar lahan pertanian warga

tidak bisa lagi ditanami karena saluran irigasinya rusak, atau bendungannya yang

rusak. Untuk saluran irigasi mungkin masih bisa diperbaiki dengan Dana Desa

mengingat kebutuhan dananya yang tidak terlalu besar. Namun untuk

memperbaiki/membuat bendungan yang rusak sangat dimungkinkan opsi tersebut

tidak dapat dipilih, karena tidak akan tercukupi bila hanya mengandalkan Dana Desa

semata. Hasil pantauan di salah satu desa yang rusak bendungannya, desa

Limboru, kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, sekitar 50 hektar lebih

lahan pertanian mereka menjadi lahan tidur. Namun untuk membangun kembali

bendungan tersebut diperlukan dana yang cukup besar, dengan perkiraan

mencapai Rp700.000.000. Tentu jumlah tersebut tidak cukup bila hanya

memanfaatan dana desa. Semestinya hal tersebut bisa diatasi dengan

memanfaatkan kucuran DAK Fisik ke wilayah tersebut, setelah melalui kajian dan

diusulkan secara prosedural oleh aparat yang berkompeten. Kerusakan bendungan

irigasi ini juga dialami oleh banyak desa-desa lain yang terdampak bencana.

Sampai dengan saat ini, program tersebut sudah berjalan dengan realisasi

penyaluran yang cukup baik sebagaimana Tabel 6.4.

"Melalui program Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, Pemerintah juga mendorongpergerakan ekonomi daerah dengan peningkatan prosentase kemantapan jalanprovinsi, jalan kabupaten/kota dan mendukung irigasi pertanian," kata PresidenJokowi pada Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT ke-72 ProklamasiKemerdekaan RI, di depan Sidang Bersama DPD dan DPR RI, di GedungMPR/DPR, Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Page 110: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VIAnalisis Tematik

Kajian Fiskal Regional 2018 95

Tabel 6.4 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Provinsi Sulawesi Tengahuntuk Wilayah Terdampak Dan Tidak Terdampak Bencana Tahun 2018

No. Wilayah PemdaPagu Kab /

Kota(Juta Rp)

Realisasi(Juta Rp)

PersentasePenyaluran

Sisa Pagu(Juta Rp)

Wilayah Terdampak Bencana

1 Prov.Sulteng 210.971 201.770 95,60% 9.2012 Kota Palu 86.240 82.982 96,20% 3.2593 Kab. Sigi 156.849 149.620 95,40% 7.2294 Kab. Donggala 101.154 97.532 96,40% 3.6225 Kab. Parigi Moutong 165.089 164.428 99,60% 661

Sub Total 720.302 696.331 96,67% 23.970Wilayah Tidak Terdampak Bencana

6 Kab. Poso 170.268 170.070 99,90% 1987 Kab. Tolitoli 103.951 98.366 94,60% 5.5858 Kab. Banggai 119.104 118.206 99,20% 8989 Kab. Buol 140.002 137.595 98,30% 2.408

10 Kab. Morowali 154.514 147.031 95,20% 7.48211 Kab. Banggai Kepulauan 117.592 102.969 87,60% 14.62312 Kab. Tojo Una-Una 108.476 104.948 96,70% 3.52813 Kab. Banggai Laut 73.309 53.047 72,40% 20.26214 Kab. Morowali Utara 151.130 149.949 99,20% 1.182

Sub Total 1.138.347 1.082.181 95,07% 56.166Jumlah Total 1.858.649 1.778.513 95,69% 80.136

Sumber: OMSPAN Kemenkeu (data diolah)

Pengelolaan yang baik pengelolaan DAK Fisik melalui masing-masing bidang

seperti bidang Pemukiman dan Perumahan, bidang Pertanian, bidang Jalan atau

bidang Irigasi yang disinergikan dengan pengelolaan Dana Desa, serta

penyaluran Kredit Program yang tepat sasaran, akan menjamin bangkitnya

perekonomian yang bermula dari wilayah pedesaan. Bila setiap desa telah

mampu memperbaiki kemampuan ekonominya maka optimisme kebangkitan

Sulawesi Tengah akan semakin terwujud nyata.

Page 111: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VIIPenutup

96 Annual Regional Fiscal Report 2018

BAB VII PENUTUP

A. KESIMPULAN1. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah tahun 2018 (c-to-c) sebesar 6,30

persen melambat jika dibandingkan tahun 2017 sebesar 7,10 persen. Namun

meskipun melambat, tetap masih di atas pertumbuhan ekonomi secara nasional

yang sebesar 5,17 persen (c-to-c).

2. Tingkat kesejahteraan masyarakat diukur berdasarkan IPM tahun 2017 sebesar

68,11 naik 0,64 poin dibanding tahun 2016 sebesar 67,47. Hal ini sejalan

dengan menurunnya tingkat kemiskinan tahun 2018 sebesar 13,69

dibandingkan tahun 2017 sebesar 14,22 persen serta menurunnya

ketimpangan pengeluaran, artinya terjadi pemerataan pengeluaran di Sulawesi

Tengah.

3. Inflasi sampai akhir tahun 2018 mencapai 6,46 persen (c-to-c) naik cukup tinggi

jika dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 4,33 persen dan jauh diatas

inflasi nasional yang sebesar 3,13 persen. Hal ini akibat dari terjadinya bencana

alam berupa gempa bumi, tsunami dan likuifaksi pada akhir September 2018.

4. Realisasi Pendapatan Negara tahun 2018 sebesar Rp3,72 triliun naik sebesar

Rp371,94 miliar atau 11,09 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp3,35

triliun. Sementara untuk realisasi belanja tahun 2018 sebesar Rp22,93 triliun,

mencapai 97,01 persen dari pagu belanja negara sebesar 23,63 triliun.

5. Cash flow atas pendapatan dan belanja Pemerintah Pusat di Sulawesi Tengah

tahun 2018 menunjukkan defisit sebesar Rp19,20 triliun. Kondisi tersebut

mengindikasikan bahwa pendapatan yang diakui oleh Pemerintah Pusat di

Sulawesi Tengah belum sepenuhnya mampu membiayai

belanja/pengeluarannya sehingga masih menerima subsidi silang dari daerah

lain di Indonesia.

6. BLU di wilayah Sulawesi Tengah telah mempunyai kemandirian yang cukup

tinggi, dengan skor rasio mencapai mencapai 2,5 yang merupakan skor

tertinggi dalam mengukur tingkat kemandirian BLU dengan rasio pendapatan

operasional terhadap biaya operasional diatas 65 persen.

Page 112: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VIIPenutup

Kajian Fiskal Regional 2018 97

7. Penyaluran KUR di Provinsi Sulawesi Tengah selama tahun 2018 (c-to-c)

sebesar Rp1,31 triliun tumbuh sebesar 11,92 persen jika dibandingkan

penyaluran pada tahun 2017 sebesar Rp1,17 triliun. Dari penerima KUR tahun

2018 (y-on-y) sebanyak 41.607 debitur juga mengalami pertumbuhan sebesar

4,10 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 sebanyak

39.967 debitur.

8. Secara aggregat, penetapan APBD di Sulawesi Tengah mengambil kebijakan

defisit dengan rata-rata sebesar minus 3,92 persen namun dalam realisasinya

mengalami surplus sebesar 4,77 persen

9. Total pendapatan konsolidasian Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

tahun 2018 adalah sebesar Rp21,97 triliun. Pendapatan Pemerintah Pusat

tersebut selanjutnya akan didistribusikan kepada Pemerintah Daerah berupa

dana transfer maupun belanja Pemerintah Pusat di daerah berupa belanja

Dekon/TP/UB.

10. Realisasi belanja dan transfer konsolidasian mencapai Rp26,47 triliun dimana

72,17 persen bersumber dari anggaran Pemerintah Daerah dan sisanya

sebesar 27,83 persen dari anggaran Pemerintah Pusat.

11. Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha

masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan

perikanan yang mencapai 27,73 persen dari PDRB.

12. Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2018 memperoleh alokasi anggaran

Dana Desa sebesar Rp1,364 triliun yang dialokasikan kepada 12 kabupaten

yang tersebar pada 1.842 desa dengan penyaluran mencapai mencapai 100

persen.

B. REKOMENDASI1. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah tahun 2018 (c-to-c) sebesar 6,30

persen melambat jika dibandingkan tahun 2017 sebesar 7,10 persen. Meskipun

jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi secara nasional masih lebih

baik, namun seyogyanya Pemerintah Daerah segera melakukan evaluasi atas

penyebab penurunan tersebut serta melakukan langkah-langkah nyata guna

dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah dengan

mengoptimalkan sumber daya yang ada.

Page 113: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

BAB VIIPenutup

98 Annual Regional Fiscal Report 2018

2. Cash flow atas pendapatan dan belanja Pemerintah Pusat di Sulawesi Tengah

tahun 2018 menunjukkan defisit sebesar Rp19,20 triliun. Kondisi tersebut

mengindikasikan bahwa pendapatan yang diakui oleh Pemerintah Pusat di

Sulawesi Tengah belum sepenuhnya mampu membiayai

belanja/pengeluarannya sehingga masih menerima subsidi silang dari daerah

lain di Indonesia. Pemerintah Pusat diharapkan lebih mengintensifkan baik

penerimaan perpajakan maupun PNBP guna meningkatkan kas masuk

sehingga gap arus kas masuk dan arus kas keluar tidak terlalu besar. Untuk

sektor perpajakan dapat dilaksanakan dengan menggali potensi perpajakan

yang belum tersentuh sedangkan untuk pendapatan PNBP dengan

mengevaluasi kembali tarif pengenaan PNBP.

3. Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha

masih didominasi oleh lapangan usaha utama di sektor pertanian, kehutanan

dan perikanan yang mencapai 27,73 persen dari PDRB. Bila dilihat dari potensi

potensi kelautan dan perikanan Sulawesi Tengah yang cukup besar, karena

menjadi satu-satunya provinsi yang memiliki tiga wilayah pengelolaan perikanan

(WPP) dan tidak dimiliki oleh provinsi lainnya di Sulawesi yaitu Teluk Tomini,

Teluk Tolo dan Selat Makassar/Laut Sulawesi, maka masih sangat besar

peluang untuk menggali lagi dan mengoptimalkan potensi kelautan ini. Karena

pada kenyataannya justru terjadi tren penurunan dari hasil perikanan tangkap

bila dilihat dari tahun 2016 sampai tahun 2018. Peran Pemerintah Daerah harus

bisa lebih intensif dalam membina dan mendampingi masyarakat untuk

menggali potensi kelautan ini lebih optimal.

4. Terkait dampak bencana yang mengakibatkan kerusakan dan kerugian yang

cukup besar, pemerintah baik Pusat maupun Daerah harus menjalin sinergi dan

koordinasi yang semakin baik. Untuk wilayah terdampak bencana pemanfaatan

dana transfer daerah DAK Fisik dan Dana Desa maupun program-program

Pemerintah terkait ekonomi kerakyatan seperti KUR maupun UMi agar bisa

maksimal diprioritaskan untuk mengatasi pemulihan ekonomi masyarakat

terdampak bencana.

Page 114: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan

Daftar Pustaka

Kajian Fiskal Regional 2019 99

AKADAFTAR PUSTAKA

BPS Prov. Sulawesi Tengah, Sulawesi Tengah Dalam Angka 2014, BPS ProvinsiSulawesi Tengah : Palu.

BPS Prov. Sulawesi Tengah, Sulawesi Tengah Dalam Angka 2015, BPS ProvinsiSulawesi Tengah : Palu.

BPS Prov. Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Angka 2016, BPS ProvinsiSulawesi Tengah : Palu.

BPS Prov. Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Angka 2017, BPS ProvinsiSulawesi Tengah : Palu.

BPS Prov. Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Angka 2018, BPS ProvinsiSulawesi Tengah : Palu.

BPS Prov. Sulawesi Tengah , Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sulawesi Tengah2017, BPS Provinsi Sulawesi Tengah : Palu

BPS Prov. Sulawesi Tengah , Statistik Pemotongan Ternak Provinsi Sulawesi Tengah2017, BPS Provinsi Sulawesi Tengah: Palu

BLUD di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah : Neraca Unaudited dan LRA UnauditedTahun 2018

BLU di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah : Neraca Unaudited dan LRA UnauditedTahun 2018

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, UPSUS PAJALA, BABE dan SERGAP ProvinsiSulawesi Tengah Tahun 2019, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura SulawesiTengah : Palu

Aplikasi Monev Ditjen Perbendaharaan : www.pa.perbendaharaan.go.id

Aplikasi OMSPAN Ditjen Perbendaharaan : www.spanint.kemenkeu.go.id

Website Provinsi Sulawesi Tengah : www.sultengprov.go.id

Website Bank Indonesia : www.bi.go.id

Website BPS Provinsi Sulawesi Tengah : www.sulteng.bps.go.id

Website Statistik Indonesia : www.bps.go.id

Page 115: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan
Page 116: KAJIAN FISKAL REGIONAL...Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan