Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara...

65
Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat i Visi Bank Indonesia maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian Misi Bank Indonesia kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang Nilai-nilai Strategis Organisasi Bank Indonesia -nilai yang menjadi dasar organisasi, manajemen dan pegawai untuk bertindak atau berperilaku yaitu kompetensi, integritas, transparansi,

Transcript of Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara...

Page 1: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

i

Visi Bank Indonesia

maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki

serta pencapaian

Misi Bank Indonesia

kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang

Nilai-nilai Strategis Organisasi Bank Indonesia

-nilai yang menjadi dasar organisasi, manajemen dan pegawai untuk bertindak atau berperilaku yaitu kompetensi, integritas, transparansi,

Page 2: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

ii

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan

berkatNya, Kajian Ekonomi Regional Provinsi Papua dan Papua Barat triwulan IV tahun

2012 ini dapat terbit tepat waktu. Ditengah upaya mendorong pertumbuhan ekonomi,

kajian yang meliputi analisa makro ekonomi daerah, perbankan, sistem pembayaran,

ketenagakerjaan dan keuangan daerah menjadi sangat penting terutama bagi

pemerintah, dunia usaha, dunia pendidikan dan referensi bagi masyarakat luas.

Pada triwulan IV-2012, perekonomian Provinsi Papua maupun Papua Barat

menunjukkan daya tahan yang cukup kuat (resilient) ditengah ketidakpastian

perekonomian global. Hal itu ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi kedua provinsi

yang sangat menggembirakan ditengah krisis ekonomi global yang terjadi. Ekonomi

Papua tumbuh sebesar 18,94% (yoy) dan ekonomi Provinsi Papua Barat tumbuh positif

sangat signifikan sebesar 5,23% (yoy). Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi

Papua terutama didorong oleh meningkatnya konsumsi dan investasi sedangkan dan

ekonomi Papua Barat ditopang oleh kinerja sektor konsumsi, sektor investasi.

Inflasi di Propinsi Papua dihitung dari pergerakan harga barang dan jasa di Kota

Jayapura. Sampai dengan periode triwulan IV-2012, inflasi Jayapura tercatat sebesar

4,52% (yoy) lebih tinggi dari 2,95% (yoy) pada triwulan III-2012. Jika dilihat secara

triwulanan, inflasi kota Jayapura tercatat sebesar 2.82% (qtq) atau lebih tinggi

dibanding inflasi sebesar 1,41% (qtq) pada triwulan III-2012. Peningkatan inflasi yang

signifikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan konsumsi serta kenaikan harga

komoditas bahan makanan khususnya komoditas ikan-ikanan, palawija yang

disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrim pada triwulan berjalan. Inflasi di Provinsi Papua

Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari dan Kota Sorong.

Pada triwulan IV- 2012, inflasi gabungan di Provinsi Papua Barat tercatat sebesar 4.98%

(yoy) dan sebesar 0,85% (qtq). Pada triwulan laporan, inflasi di Kota Manokwari dan

Sorong masing-masing tercatat sebesar 1,89% (qtq) namun demikian perilaku yang

berbeda untuk Kota Sorong mengalami deflasi sebesar -0,36% (qtq). Perbedaan

Kata Pengantar

Page 3: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

iii

tersebut disebabkan oleh relatif stabilnya stok di kota Sorong dibandingkan kota

Manokwari.

Secara umum, kinerja perbankan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat pada

triwulan IV-2012 cukup menggembirakan. Hal itu tercermin dari pertumbuhan

beberapa indikator perbankan yang cukup signifikan. Total aktiva perbankan tumbuh

sebesar 8,17% (yoy) yang diikuti dengan pertumbuhan kredit sebesar 33,83% (yoy),

serta penghimpunan dana pihak ketiga perbankan yang tumbuh sebesar 14,63% (yoy).

Pada triwulan IV-2012, nilai transaksi keluar (outflow) melalui BI-RTGS dari

Wilayah Papua mencapai Rp 26,12 trilliun dengan jumlah warkat sebesar 11.957.

Sedangkan dana yang masuk ke wilayah Papua mencapai Rp. 17,79 triliun sebagai

akibat masuknya dana alokasi umum dan masuknya dana perimbangan yang akan

digunakan oleh Pemerintah Daerah sebagai alat pembiayaan bagi aktivitas

Pemerintahan dan investasi di wilayah Papua. Tercatat sampai dengan triwulan IV-2012

dana perimbangan yang sudah masuk mencapai Rp. 2,1 triliun dan dan dana alokasi

umum bagi beberapa Kabupaten yang mencapai Rp. 1,3 triliun.

Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari koordinasi berbagai pihak, untuk itu

pada kesempatan yang baik ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan

semoga hubungan kerjasama yang telah terjalin erat selama ini dapat ditingkatkan di

masa yang akan datang. Akhirnya besar harapan kami kiranya laporan triwulan ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam memahami perekonomian Provinsi Papua

dan Papua Barat.

Jayapura, Maret 2012

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI PAPUA & PAPUA BARAT

Kepala Perwakilan Ttd.

Hasiholan Siahaan Deputi Direktur

Page 4: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................................ vi

DAFTAR GRAFIK .............................................................................................................. viii

TABEL INDIKATOR MONETER ........................................................................................... ix

RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................................... xii BAB I. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL .............................................. 1

I. Provinsi Papua ................................................................................................... 3 1.1. Sisi Permintaan ............................................................................................ 3

1.1.1. Konsumsi Rumah Tangga ................................................................. 5 1.1.2. Investasi ........................................................................................... 5 1.1.3. Ekspor dan Impor .............................................................................. 6

1.2. Sisi Penawaran ............................................................................................ 7 1.2.1. Sektor Pertanian ................................................................................ 7 1.2.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian ................................................ 9 1.2.3. Sektor Industri Pengolahan ................................................................ 9 1.2.4. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ........................................... 10 1.2.5. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi ............................................... 10 1.2.6. Sektor Lainnya................................................................................... 11

II. Provinsi Papua Barat .......................................................................................... 12 2.1. Sisi Permintaan ............................................................................................ 12

2.1.1. Konsumsi .......................................................................................... 12 2.1.2. Ekspor Impor ..................................................................................... 13 2.2. Sisi Penawaran ............................................................................................ 14

2.2.1. Sektor Pertanian ............................................................................... 14 2.2.2. Sektor Pengolahan. ........................................................................... 15 2.2.3. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran .......................................... 15 2.2.4. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi .............................................. 16 2.2.5. Sektor Keuangan,Persewaan dan Jasa Perusahaan ............................. 16 2.2.6. Sektor Lainnya................................................................................... 17

BAB 2. PERKEMBANGAN HARGA ................................................................................. 18

I. Provinsi Papua.................................................................................................... 18 1.1. Kondisi Umum ............................................................................................ 18 1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Inflasi

Pada Periode Berjalan Di Kota Jayapura ........................................................ 19 1.3. Inflasi Menurut Kelompok Komoditas ......................................................... 20

1.3.1. Kelompok Bahan Makanan ................................................................ 20 1.3.2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau ................ 21 1.3.3. Kelompok Perumahan, Air dan Listrik ................................................. 21 1.3.4. Kelompok Sandang .......................................................................... 21 1.3.5. Kelompok Kesehatan......................................................................... 21

Daftar Isi

Page 5: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

v

1.3.6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga .................................... 21 1.3.7. Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan ............................ 22

II. Provinsi Papua Barat .......................................................................................... 23 2.1. Kondisi Umum ............................................................................................ 23 2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Inflasi Selama Periode Berjalan ............... 23

2.2.1. Kelompok Bahan Makanan ................................................................ 25 2.2.2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau ................ 25 2.2.3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar .................... 25 2.2.4. Kelompok Sandang ........................................................................... 25 2.2.5. Kelompok Kesehatan......................................................................... 26 2.2.6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga .................................... 26 2.2.7. Kelompok Transport, Komunikasi & Jasa Keuangan. ........................... 26

BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN ......................................................................... 27

I. Perkembangan Umum Perbankan Wilayah Papua ............................................. 28 II. Perbankan Provinsi Papua ................................................................................ 29

2.1. Perkembangan Umum .................................................................................... 29 2.2. Perkembangan Aset .................................................................................... 29 2.3. Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan ............................................................. 30 2.4. Penyaluran Kredit Perbankan ....................................................................... 31 2.5. LDR dan NPL ............................................................................................... 32 2.6. Kredit Mikro, Kecil dan Menengah ............................................................... 33

III. Perbankan Provinsi Papua Barat ....................................................................... 34 3.1. Perkembangan Umum ................................................................................. 34 3.2. Perkembangan Aset .................................................................................... 35 3.3. Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan ............................................................. 36 3.4. Penyaluran Kredit Perbankan ....................................................................... 37 3.5. LDR dan NPL .............................................................................................. 37 3.6. Kredit Mikro, Kecil dan Menengah.................................................................. 38

BAB 4. PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH .......................................................... 39

I. Keuangan Daerah Provinsi Papua ..................................................................... 39 1.1 Pendapatan Pemerintah Daerah Provinsi Papua ........................................... 39 1.2 Pengeluaran Pemerintah ........................................................................... 40

BAB 5. PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN ...................................................... 42

I. Bank IndonesiaReal Time GrossSettlement (BI-RTGS) ......................................... 42 II. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKN-BI) ................................................ 43 III. Perkembangan Uang Kartal .............................................................................. 44

BAB 6. PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN ........................................................... 45 I. Ketenagakerjaan Provinsi Papua ....................................................................... 45

1.1. Perkembangan Tenaga Kerja Provinsi Papua ............................................. 45 1.2. Tenaga Kerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama ................................... 45

II. Ketenagakerjaan Provinsi Papua Barat .............................................................. 46 2.1. Perkembangan Keadaan Tenaga Kerja

Provinsi Papua Barat .................................................................................. 46 2.2. Tenaga Kerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama .................................... 47

BAB 7. PRAKIRAAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH ................................................ 49 I. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Daerah ............................................................. 49

Page 6: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

vi

II. Prospek Inflasi ................................................................................................... 49 III. Prospek Perbankan ............................................................................................ 49

III. Rekomendasi..................................................................................................... 50

Page 7: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

vii

Tabel 1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahunan (yoy) Provinsi Papua dan

Provinsi Papua Barat Dari Sisi Sektoral ................................................................ 1

Tabel 2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Provinsi Papua & Paua Barat

Harga Konstan Sisi Sisi Permintaan (%) ............................................................... 2

Tabel 3 Kontribusi Komponen Permintaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (yoy)

Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (%) ....................................................... 2

Tabel 4 Kontribusi Sektor Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Tahunan (yoy)

Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (%) ...................................................... 3

Tabel 5 Perkembangan Penjualan PT. Freeport ................................................................ 7

Tabel 6 Perkembangan Produksi Ubi Kayu di Provinsi Papua ............................................ 8

Tabel 7 Perkembangan Produksi Ubi Jalar di Provinsi Papua ............................................. 8

Tabel 8 Perkembangan Produksi Padi di Provinsi Papua ................................................... 8

Tabel 9 Perkembangan Produksi Perikanan di Provinsi Papua ........................................... 8

Tabel 10 Perkembangan Produksi PT. Freeport Indonesia .................................................. 9

Tabel 11 Perkembangan Arus Bongkar Muat Barang Pelabuhan Papua .............................. 10

Tabel 12 Perkembangan Arus Penumpang Kapal di Pelabuhan Papua ................................ 11

Tabel 13 Pertumbuhan Sisi Permintaan Porvinsi Papua Barat .............................................. 12

Tabel 14 Pertumbuhan Sektoral PDRB Provinsi Papua Barat ............................................... 14

Tabel 15 Perkembangan Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Provinsi Paua Barat ............... 16

Tabel 16 Perkembangan Arus Penumpang ........................................................................ 16

Tabel 17 Perkembangan Nilai Tambah Nilai Tambah Bank Papua Barat .............................. 17

Tabel 18 Perkembangan Inflasi Kota Jayapura ................................................................... 18

Tabel 19 Perkembangan Harga Beberapa Komoditas Volitile Food ..................................... 19

Tabel 20 Disagregasi Inflasi .............................................................................................. 20

Tabel 21 Perkembangan Infasi Papua Barat ....................................................................... 23

Tabel 22.Perkembangan Inflasi Papua Barat ...................................................................... 24

Tabel 23 Perkembangan Perbankan Wilayah Papua .......................................................... 27

Tabel 24 Perkembangan NPL persektor ............................................................................. 28

Tabel 25 Perkembangan Perbankan Provinsi Papua ........................................................... 29

Tabel 26 Perkembangan DPK Perbankan Provinsi Papua .................................................... 30

Tabel 27 Perkembangan Indikator Kredit Perbankan Provinsi Papua ................................... 31

Tabel 28 Perkembangan Indikator Perbankan Provinsi Papua ............................................. 32

Daftar Tabel

Page 8: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

viii

Tabel 29 Perkembangan Indikator Perbankan ................................................................... 33

Tabel 30 Perkembangan Kredit UMKM Provinsi Papua ...................................................... 33

Tabel 31 Perkembangan Perbankan Provinsi Papua Barat .................................................. 34

Tabel 32 Kredit Perbankan Provinsi Papua Barat ................................................................ 36

Tabel 33 Kredit Perbankan Berdasarkan Sektor Ekonomi ................................................... 36

Tabel 34 Perkembangan Kredit UMKM Provinsi Papua ..................................................... 38

Tabel 35 Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Papua Triwulan IV-2012 ............................. 40

Tabel 36 Perkembangan APBD dan Realisasi Belanja Daerah

Provinsi Papua Triwulan IV Tahun 2010-2011 ..................................................... 40

Tabel 37 Transaksi RTGS Wilayah Papua ........................................................................... 42

Tabel 38 Transaksi Kliring Wilayah Papua .......................................................................... 43

Tabel 40 Perkembangan Perkasan KBI Jayapura ................................................................ 44

Tabel 41Penduduk Menurut Kegiatan Utama Provinsi Papua ............................................. 45

Tabel 42Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja

Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Provinsi Papua ......................................... 47

Tabel 43 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja

Menurut Kegiatan Utama Provinsi Papua Barat .................................................. 47

Tabel 46 Jumlah Penduduk Yang Miskin Provinsi Papua dan Papua Barat ........................... 48

Page 9: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

ix

Grafik 1 Survei Konsumen ............................................................................................. 4

Grafik 2 Konsumsi Listrik RT .......................................................................................... 4

Grafik 3 Kredit Konsumsi .............................................................................................. 4

Grafik 4 Realisasi Belanja Pegawai Pemda ...................................................................... 5

Grafik 5 Jumlah kendaraan Baru .................................................................................... 5

Grafik 6 Kredit Investasi Bank Umum ............................................................................. 6

Grafik 7 Realisasi Belanja Modal Pemrov. Papua ............................................................. 6

Grafik 8 Volume Ekspor Non Migas Papua ..................................................................... 6

Grafik 9 Nilai Ekspor Non Migas Papua .......................................................................... 6

Grafik 10 Volume Impor Non Migas Papua ...................................................................... 7

Grafik 11 Nilai Ekspor Non Migas Papua .......................................................................... 7

Grafik 12 Nilai Tyukar Petani ............................................................................................ 9

Grafik 13 Perkembangan Konsumsi Listerik Industri ......................................................... 10

Grafik 14 Grafik Survey Konsumen ................................................................................... 13

Grafik 15 Grafik Kredit Konsumsi ..................................................................................... 13

Grafik 16 Pertumbuhan Konsumsi Listerik Papua Barat ..................................................... 13

Grafik 17 Tabel Perkembangan Produksi Tangguh ............................................................ 14

Grafik 18 Nilai Tukar Petani Provinsi Papua Barat .............................................................. 15

Grafik 19 Grafik Penggunaan Listerik .............................................................................. 15

Grafik 20 Perkembangan Disagregasi Inflasi Provinsi Papua .............................................. 20

Grafik 21 Perkembangan SEK ........................................................................................... 20

Grafik 22 Disagregasi Papua Barat .................................................................................... 22

Grafik 23 Perkembangan Survei Konsumen Papua Barat ................................................... 23

Grafik 24 Perkembangan Aset Perbankan Provinsi Papua .................................................. 29

Grafik 25 Perkembangan Indiaktor Dana Pihak Ketiga Provinsi Papua ................................ 31

Grafik 26 Perkembangan Indikator Kredit Perbankan Provinsi Papua .................................. 32

Grafik 27 Perkembangan Perbankan Papua Barat ............................................................. 35

Grafik 28 Perkembangan DPK Papua Barat ....................................................................... 36

Grafik 29 Perkembangan Kredit Papua Barat ................................................................... 37

Grafik 30 Perkembangan Indikator Perbankan Papua Barat .............................................. 38

Grafik 31 Nilai Transaksi RTGS .......................................................................................... 42

Grafik 32 Perkembangan Kliring Wilayah Papua ................................................................ 43

Page 10: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

x

TABEL INDIKATOR

INFLASI DAN PDRB

Page 11: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

xi

TABEL PERBANKAN

TABEL SISTEM PEMBAYARAN

Tabel Transaksi Kliring

Tabel Transaksi RTGS

Tabel Perkasan KBI Jayapura

Page 12: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

xii

RINGKASAN EKSEKUTIF

1. GAMBARAN UMUM

Pada triwulan IV-2012, perekonomian Provinsi Papua maupun

Papua Barat menunjukkan daya tahan yang cukup kuat (resilient)

ditengah ketidakpastian perekonomian global. Hal itu ditunjukkan

oleh pertumbuhan ekonomi kedua provinsi yang sangat

menggembirakan ditengah krisis ekonomi global yang terjadi.

Perbaikan di sektor pertambangan sangat berpengaruh terhadap

pertumbuhan

2. MAKRO EKONOMI

Pada triwulan IV-2012, perekonomian Provinsi Papua maupun

Papua Barat menunjukkan daya tahan yang cukup kuat (resilient)

ditengah ketidakpastian perekonomian global. Hal itu ditunjukkan

oleh pertumbuhan ekonomi kedua provinsi yang sangat

menggembirakan ditengah krisis ekonomi global yang terjadi.

Ekonomi Papua tumbuh sebesar 18,94% (yoy) dan ekonomi Provinsi

Papua Barat tumbuh positif sangat signifikan sebesar 5,23% (yoy).

Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Papua terutama

didorong oleh meningkatnya konsumsi dan investasi sedangkan dan

ekonomi Papua Barat ditopang oleh kinerja sektor konsumsi, sektor

investasi.

3. INFLASI

Inflasi di Propinsi Papua dihitung dari pergerakan harga barang dan

jasa di Kota Jayapura. Sampai dengan periode triwulan IV-2012, inflasi

Jayapura tercatat sebesar 4,52% (yoy) lebih tinggi dari 2,95% (yoy) pada

triwulan III-2012. Jika dilihat secara triwulanan, inflasi kota Jayapura

tercatat sebesar 2.82% (qtq) atau lebih tinggi dibanding inflasi sebesar

1,41% (qtq) pada triwulan III-2012. Peningkatan inflasi yang signifikan

tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan konsumsi serta kenaikan

Page 13: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

xiii

harga komoditas bahan makanan khususnya komoditas ikan-ikanan,

palawija yang disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrim pada triwulan

berjalan.

Inflasi di Provinsi Papua Barat dihitung dari perkembangan harga-

harga di Kota Manokwari dan Kota Sorong. Pada triwulan IV- 2012,

inflasi gabungan di Provinsi Papua Barat tercatat sebesar 4.98% (yoy)

dan sebesar 0,85% (qtq). Pada triwulan laporan, inflasi di Kota

Manokwari dan Sorong masing-masing tercatat sebesar 1,89% (qtq)

namun demikian perilaku yang berbeda untuk Kota Sorong

mengalami deflasi sebesar -0,36% (qtq). Perbedaan tersebut

disebabkan oleh relatif stabilnya stok di kota Sorong dibandingkan

kota Manokwari.

4. PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

Secara umum, kinerja perbankan di Provinsi Papua dan Provinsi

Papua Barat pada triwulan IV-2012 cukup menggembirakan. Hal itu

tercermin dari pertumbuhan beberapa indikator perbankan yang

cukup signifikan. Total aktiva perbankan tumbuh sebesar 8,17%

(yoy) yang diikuti dengan pertumbuhan kredit sebesar 33,83% (yoy),

serta penghimpunan dana pihak ketiga perbankan yang tumbuh

sebesar 14,63% (yoy).

Pada triwulan IV-2012, nilai transaksi keluar (outflow) melalui

BI-RTGS dari Wilayah Papua mencapai Rp 26,12 trilliun dengan

jumlah warkat sebesar 11.957. Sedangkan dana yang masuk ke

wilayah Papua mencapai Rp. 17,79 triliun sebagai akibat masuknya

dana alokasi umum dan masuknya dana perimbangan yang akan

digunakan oleh Pemerintah Daerah sebagai alat pembiayaan bagi

aktivitas Pemerintahan dan investasi di wilayah Papua. Tercatat

sampai dengan triwulan IV-2012 dana perimbangan yang sudah

masuk mencapai Rp. 2,1 triliun dan dan dana alokasi umum bagi

beberapa Kabupaten yang mencapai Rp. 1,3 triliun.

Page 14: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

xiv

5. PROSPEK PEREKONOMIAN

Melihat sumber pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat

yang masih di didominasi oleh sektor pertambangan dan sektor

industri pengolahan yang cenderung memiliki dampak penyerapan

tenaga kerja yang kecil, maka berbagai transformasi kebijakan yang

diarahkan mendorong pertumbuhan ekonomi pada pertumbuhan

sektor lainnya seperti sektor pertanian serta sektor perrdagangan,

hotel dan restoran dan sektor usaha lainnya yang bersifat padat

karya harus lebih diperhatikan.

Page 15: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

1

BAB 1. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Pada triwulan IV-2012, perekonomian Provinsi Papua maupun Papua Barat

menunjukkan daya tahan yang cukup kuat (resilient) ditengah ketidakpastian

perekonomian global. Hal itu ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi kedua provinsi

yang sangat menggembirakan ditengah krisis ekonomi global yang terjadi. Ekonomi

Papua tumbuh sebesar 18,94% (yoy) dan ekonomi Provinsi Papua Barat tumbuh

positif sangat signifikan sebesar 5,23% (yoy). Dari sisi permintaan, pertumbuhan

ekonomi Papua terutama didorong oleh meningkatnya konsumsi dan investasi

sedangkan dan ekonomi Papua Barat ditopang oleh kinerja sektor konsumsi, sektor

investasi.

Dari sisi penawaran, ekonomi Papua terutama ditopang oleh pertumbuhan pada

sektor jasa-jasa; sektor lembaga keuangan; sektor industri pengolahan; dan sektor

bangunan. Dalam pada itu, sektor industri pengolahan; konstruksi; pengangkutan

dan komunikasi; sektor keuangan; dan sektor listrik, gas, dan air bersih menjadi

motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi Papua Barat.

Tabel 1

Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Provinsi Papua & Provinsi Papua Barat

Harga Konstan Dari Sisi Sektoral (%)

Page 16: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

2

Sumber : BPS Provinsi Papua & BPS Provinsi Papua Barat

Tabel 2 Pertumbuhan Ekonomi (yoy) Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Dari Sisi Permintaan (%)

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Papua & Papua Barat

Tabel 3. Kontribusi Komponen Permintaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (yoy)

Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (%)

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Papua & Papua Barat

Page 17: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

3

Tabel 4. Kontribusi Sektor Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (yoy)

Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (%)

Sumber: BPS Provinsi Papua & Papua Barat Diolah

I. Provinsi Papua

1.1. Sisi Permintaan

Pada triwulan IV-2012, perekonomian Provinsi Papua tumbuh cukup kuat

sebesar 18,94% (yoy) jauh lebih tinggi dari triwulan II-2012 yang tumbuh

sebesar 1,34%. Dari sisi permintaan, perbaikan kinerja ekonomi Papua ditopang

oleh komponen konsumsi masyarakat, konsumsi pemerintah, dan investasi

(pembentukan modal tetap bruto) dan ekspor yang tumbuh cukup menggembirakan.

Beberapa hal yang mendorong tingginya konsumsi swasta pada periode laporan

antara lain adalah datangnya Hari Natal dan Tahun Baru. Sementara itu, konsumsi

pemerintah yang tumbuh positif berkaitan realisasi berbagai belanja daerah. Walau

tidak tumbuh signifikan, kinerja Investasi juga masih tumbuh positif.

Produksi PT. Freeport Indonesia (sebagai salah satu mesin pertumbuhan ekonomi

Papua) yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi turut menjadi pendorong

tingginya pertumbuhan ekpor di Provinsi Papua.

1.1.1 Konsumsi Rumah Tangga

Pada triwulan IV-2012, komponen konsumsi masyarakat tumbuh

mencapai 5,85% (yoy. Namun demikian pertumbuhan itu sedikit lebih rendah

dibandingkan triwulan III-2012 yang tercatat sebesar 7,49%. Pertumbuhan

konsumsi masyarakat terutama dipengaruhi oleh musim liburan sekolah, dan

Page 18: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

4

-20.00%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

140.00%

160.00%

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

TW I

TW II

TW II

I

TW IV

TW I

TW II

TW II

I

TW IV

TW I

TW II

TW II

I

Okt

ober

TW IV

Okt

ober

TW I

TW II

TW II

I

TW IV

2009 2010 2011 2012

(Unit)Jumlah Kendaraan Baru

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011 2012

Kredit (Rp miliar)-Lokasi Kantor Modal Kerja Investasi Konsumsi

Rp. Miliar

persiapan tahun ajaran baru. Tetap positifnya pertumbuhan konsumsi juga terekam

dari survei konsumen di Kota Jayapura. Hasil Survey Konsumen menunjukkan

terdapat kecenderungan konsumen untuk melakukan pembelian barang-barang

durable goods dengan Indeks mencapai 98,7 di triwulan IV-2012 sementara Indeks

Keyakinan Konsumen secara keseluruhan yang tercatat sebesar 129,7 masih

tergolong sangat optimis dan sedikit lebih tingi dibandingkan triwulan III-2012

sebesar 129,0.

Sumber: KPwBI Papua & Papua Barat

Peningkatan komponen konsumsi juga tergambar dari perkembangan konsumsi

listrik rumah tangga yang tumbuh 24,54% (yoy) pada triwulan IV-2012 lebih tinggi

dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 7,21% (yoy). Tingginya aktivitas

konsumsi tersebut juga tercermin dari tingginya pertumbuhan penyaluran kredit

konsumsi oleh Bank Umum yang tumbuh sebesar 32,92% (yoy) pada triwulan IV-

2012 serta peningkatan jumlah kenderaan baru sebesar 5,00% (yoy).

0

20

40

60

80

100

120

140

160

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2011 2012

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

Garis 100 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2012Penghasilan saat ini Pembelian durable goods

Ketersediaan lapangan kerja saat ini Garis 100

Grafik 3. Kredit Konsumsi Bank Umum Papua

Sumber: KPwBI Provinsi Papua & Papua Barat

Grafik 2. Konsumsi Listrik Rumah Tangga Papua

Sumber: PLN Wilayah Papua, diolah

Grafik 1. Survei Konsumen

Page 19: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

5

-20.00%

-10.00%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

TW I

TW II

TW III

TW IV

TW I

TW II

TW III

TW IV

TW I

TW II

TW III

TW IV

TW I

TW II

TW III

TW IV

2009 2010 2011 2012

(Unit)Jumlah Kendaraan Baru Pertumbuhan (yoy, sumbu kanan)

-40

-20

0

20

40

60

80

0

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

700,000

800,000

900,000

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

2009 2010 2011 2011

%Rp Juta

Realisasi Belanja Pegawai Pertumbuhan (yoy, sumbu kanan)

Konsumsi pemerintah sampai dengan triwulan IV-2012 juga mengalami

pertumbuhan sebesar 8,23% meskipun sedikit lebih rendah dari triwulan IV-2012

yang tercatat sebesar 11,30%. Peran pemerintah dalam peningkatan konsumsi

juga cukup besar seperti terlihat dari peningkatan realisasi belanja pegawai.

1.1.2 Investasi

Realisasi investasi pada periode triwulan IV-2012 menunjukkan

pertumbuhan yang menggembirakan. Pembentukan Modal Tetap Bruto

mengalami pertumbuhan sebesar 3,56% (yoy) lebih rendah dibandingkan

triwulan sebelumnya sebesar 8,42%. Pertumbuhan investasi tidak terlepas dari

semakin membaiknya animo masyarakat untuk melakukan ekspansi bisnis seperti

tercermin dari semakin tingginya penyaluran kredit untuk pembiayaan kegiatan

investasi. Pada periode triwulan IV-2012, realisasi kredit investasi tercatat sebesar

Rp 2,14 triliun. Tingginya minat ekspansi bisnis tersebut mencerminkan

peningkatan peran investasi swasta dalam mendorong pengembangan ekonomi

Papua yang semakin meningkat. Selain faktor pembiayaan perbankan,

pertumbuhan investasi di triwulan IV-2012 juga didorong oleh meningkatnya

realisasi belanja modal Pemerintah Daerah (PEMDA) Provinsi Papua yang tumbuh

mencapai 24,50% (yoy). Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh realisasi

pengerjaan beberapa proyek infrastruktur PEMDA.

Grafik 5. Jumlah Kendaraan Baru Papua

Sumber: Dispenda Provinsi Papua, diolah

Grafik 4. Realisasi Belanja Pegawai PEMDA Prov. Papua

Sumber: BPKAD Provinsi Papua,

diolah

Sumber: PLN Wilayah Papua, diolah

Sumber: BPKAD Provinsi Papua, diolah

Sumber: BKAD Provinsi Papua, diolah

Page 20: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

6

-0.5

0

0.5

1

1.5

2

0

500

1000

1500

2000

2500

I II III IV I II III IV I II III IV

2010 2011 2012

Investasi Growth Investasi

Rp. Miliar

-100.00

-80.00

-60.00

-40.00

-20.00

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

0

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

1,200,000

1,400,000

TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 Tw 4 Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4

2009 2010 2011 2012

Realisasi Belanja Modal PEMDA Pertumbuhan (yoy, sumbu kanan)

-100.00-80.00-60.00-40.00-20.000.0020.0040.0060.0080.00100.00120.00

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

2009 2010 2011 2012Volume ekspor Non Migas (Ton) Pertumbuhan (yoy, sumbu kanan)

-80.00

-60.00

-40.00

-20.00

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

-

5,000.00

10,000.00

15,000.00

20,000.00

25,000.00

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

Tw 1

TW 2

TW 3

TW 4

2009 2010 2011 2012Nilai ekspor Non Migas (US$ Ribu) Pertumbuhan (yoy, sumbu kanan)

1.1.3 Ekspor dan Impor

Ekspor Provinsi Papua pada triwulan IV-2012 mengalami pertumbuhan

yang sangat tinggi sebesar 81,75% (yoy). Sementara itu impor mengalami

pertumbuhan sebesar 34,57% (yoy). Ekspor non migas yang mengalami

pertumbuhan sebesar 69,17% (yoy) menjadi penyebab utama pertumbuhan ekspor

Papua pada periode laporan. Kelompok komoditas utama ekspor non migas Papua

meliputi produk mineral dengan komoditas antara lain berupa konsentrat tembaga

dan konsentrat emas produksi PT. Freeport Indonesia (PT.FI). Kenaikan ekspor Papua

tersebut juga searah dengan kenaikan penjualan PT Freeport baik komoditas

tembaga dan komoditas emas yang mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar

194,12% dan 49,32%.

Grafik 7. Belanja Modal

Sumber: BPKAD Provinsi Papua, diolah

Grafik 6. Kredit Investasi Bank Umum Papua

Sumber: KPwBI Papua & Papua Barat Sumber:BKAD Provinsi Papua

Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Grafik 8. Volume Ekspor Non Migas Papua Grafik 9. Nilai Ekspor Non Migas Papua

Page 21: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

7

Tabel 5. Perkembangan Penjualan PT. Freeport Indonesia

-80

-60

-40

-20

-

20

40

60

80

-

5

10

15

20

25

30

35

40

45

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

2009 2010 2011 2012

%Ribu TonVolume Impor Non Migas (Ribu Ton) Pertumbuhan (yoy, sumbu kanan)

-80

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

100

0.00

50.00

100.00

150.00

200.00

250.00

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011 2012

%Juta USDNilai Impor Non Migas (US$ Juta) Pertumbuhan (yoy, sumbu kanan)

Sumber: Laporan Keuangan Freeport-McMoran Cooper and Gold

Impor non-migas Papua juga tumbuh sangat tinggi pada triwulan laporan

sebesar 44,90% (yoy). Hal ini ditengarai sebagai dampak dari permintaan akan

barang modal yang cukup tinggi pada periode berjalan. Sejalan dengan penurunan

volume, nilai impor Papua juga mengalami perbaikan kinerja dengan pertumbuhan

yang mencapai 77,26% (yoy).

1.2. Sisi Penawaran

Pada sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua didorong oleh

pertumbuhan positif hampir seluruh sektor ekonomi yakni sektor pertanian, sektor

jasa-saja; sektor lembaga keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; sektor industri

pengolahan; dan sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran; sektor

pengangkutan dan komunikasi; dan sektor listrik dan air bersih masing-masing

sebesar 5,51% 8,09%; 8,09%; 0,48%; dan 16,04%, 13,58%; 9,10%; dan 7,18%.

1.2.1. Sektor Pertanian

Sektor pertanian pada periode triwulan IV-2012 tumbuh positif sebesar

5,51% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 6,24%. Pertumbuhan tersebut juga terlihat dari perkembangan

Grafik 10. Volume Impor Non Migas Papua Grafik 11. Nilai Impor Non Migas Papua

Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Page 22: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

8

produksi beberapa komoditas tanaman seperti komoditas ubi kayu dan ubi jalar yang

merupakan 2 komoditas dengan pertumbuhan masing-masing 6,08% dan 3,40%.

Walaupun secara kunatitas masih relatif kecil, namun demikian pertumbuhan

produktifitas padi mampu bertumbuh sebesar 10,72% (yoy) yang memberikan

dorongan pada pertumbuhan sektor pertanian.

Pertumbuhan sektor pertanian juga di dorong oleh pertumbuhan sub sektor

perikanan tercermin dari peningkatan volume produksi seluruh jenis komoditas

perikanan baik perikanan laut, perikanan perairan umum maupun perikanan

budidaya. Sepanjang periode triwulan IV-2012, total volume hasil produksi perikanan

mencapai 73.935 ton.

Tabel 9. Perkembangan Produksi Perikanan Provinsi Papua

Tabel 6. Perkembangan Produksi Ubi Kayu di Provinsi Papua

Tabel 7. Perkembangan Produksi Ubi Jalar di Provinsi Papua

Tabel 8. Perkembangan Produksi Padi di Provinsi Papua

Page 23: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

9

0

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

140,000

0

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

2009 2010 2011 2012

Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)

-2.5

-2

-1.5

-1

-0.5

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

99

99.5

100

100.5

101

101.5

102

102.5

103

103.5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2011 2012Papua Growth

Pertumbuhan sektor pertanian juga tercermin dari pertumbuhan nilai NTP Papua

pada triwulan IV-2012 sebesar 101,76 yang masih berada di atas basis nilai 100 . Hal ini

disebabkan adanya peningkatan pada kapasitas lahan dan membaiknya hasil panen

komoditas pertanian.

Sumber: BPS Provinsi Papua

1.2.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian

Sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan IV-2012 mengalami

pertumbuhan yang cukup tinggi sebesar 54,67% (yoy) dan jauh lebih tinggi

dari triwulan III-2012 sebesar -13,52%. Sebagai penyumbang utama sektor

tambang, target produksi yang ditetapkan oleh PT. Freeport Indonesia dengan

utilitisasi yang lebih optimal mendorong perbaikan kinerja sektor tambang.

Tabel 10. Perkembangan Produksi PT. Freeport Indonesia

Sumber: PT. Freeport Indonesia

Laporan Keuangan Publikasi periode triwulan IV-2012 Freeport-McMoran Copper and

Gold (holding company dari PT.Freeport Indonesia) menunjukkan pertumbuhan

produksi tembaga dan emas masing-masing sebesar 194,12% dan 49,32%.

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua,

diolah

Grafik 12. Nilai Tukar Petani Papua

Page 24: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

10

1.2.3. Sektor pengolahan

Industri pengolahan pada triwulan IV-2012 tumbuh sebesar 0,48% (yoy),

lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai

3,31% (yoy). Pertumbuhan ini juga terekam dari dan sejalan dengan peningkatan

konsumsi listrik sektor industri yang tercatat mencapai sebesar 578 ribu Kwh

sepanjang periode triwulan IV-2012 atau tumbuh mencapai 2,18% (yoy).

Grafik 13 Perkembangan Konsumsi Listerik Industri

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Sumber: PT PLN Wilayah Papua

1.2.4. Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran

Sektor perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR) pada triwulan IV-2012

diperkirakan tumbuh sebesar 13,58% (yoy), lebih tinggi dibandingkan

triwulan III-2012 yang mencapai 10,92% (yoy). Peningkatan kapasitas

perdagangan papua tercermin dari tingginya kapasitas bongkar bongkar muat

barang di pelabuhan Papua. Arus bongkar muat barang yang dibagi menjadi 3

kategori tumbuh positif pada triwulan IV-2012, masing-masing sebesar: menurut

jenis perdagangan 8,15%, menurut jenis distribusi 4,45% dan menurut jenis

kemasan 2,07%. Perbaikan tersebut disebabkan oleh semakin baiknya perencanaan

yang dilakukan oleh para distributor untuk memasok kebutuhan pokok di Wilayah

Papua.

Tabel 11. Perkembangan Arus Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Papua

Sumber: PT Pelindo Papua

-100

-80

-60

-40

-20

0

20

40

60

0

100

200

300

400

500

600

700

800

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011 2012

%Ribu Kwh

Konsumsi Listrik Industri Pertumbuhan (yoy, sumbu kanan)

-2.00%

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

14.00%

0

20

40

60

80

100

120

140

160

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2009 2010 2011 2012

Industri Pengolahan Growth

Miliar

Sumber: PT. Pelindo IV Wilayah Papua

Page 25: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

11

Sumber: PT. Pelindo IV Wilayah Papua

Tabel 12. Perkembangan Arus Penumpang Kapal di Pelabuhan Papua

-20.00%

-10.00%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

I II III IV I II III IV I II III IV

2010 2011 2012Tingkat Hunian Hotel Bintang di Papua Growth (yoy)

-20.00%

-10.00%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

0500

10001500200025003000350040004500

IV I II III IV I II III IV I II III IV

2010 2011 2012Perdagangan/Hotel Growth

Pertumbuhan sektor PHR yang signifikan pada periode triwulan ini didorong adanya

persiapan PILKADA yang mendorong peningkatan occupancy rate hotel, musim

liburan natal dan tahun baru serta meningkatnya kegiatan PEMDA untuk membahas

berbagai program kerja. Pertumbuhan sektor perdagngan juga sejalan dengan

pertumbuhan kredit perdagangan provinsi Papua sebesar 44,73%.

Tabel 11 Okupansi Hotel Jayapura

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Sumber: KPwBI Papua & Papua Barat

1.2.5. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sektor pengangkutan dan komunikasi pada triwulan IV-2012 tumbuh

mencapai 9,10% (yoy) sedikit lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada

triwulan III-2012 yang tercatat sebesar 10,41% (yoy). Pertumbuhan sektor ini

didorong sub sektor-sub sektor yang dominan yaitu angkutan laut, angkutan udara

dan komunikasi, serta sub sektor angkutan jalan raya yang tetap tumbuh pada

periode triwulan ini dibadingkan triwulan sebelumnya.

Sesuai kondisi geografis, sarana transportasi laut dan angkutan udara merupakan

transportasi dominan di Provinsi Papua dalam menunjang mobilitas arus distribusi

barang maupun orang. Pertumbuhan siginifikan yang terjadi pada sektor

pengangkutan dan komunikasi juga tercermin dari peningkatan jumlah penumpang

menjadi sebesar 68.012 orang tumbuh 16,13% (yoy) dibanding periode yang sama

tahun sebelumnya.

1.2.7. Sektor Lainnya

Page 26: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

12

Beberapa sektor lainnya yaitu sektor listrik dan air bersih, sektor bangunan,

sektor jasa-jasa pada periode triwulan IV-2012 masing-masing tumbuh sebesar

7,18% (yoy), 16,04% (yoy), 8,09% (yoy) lebih tinggi bila dibandingkan periode

triwulan sebelumnya.

II. Provinsi Papua Barat

2.1. Sisi Permintaan

Pada triwulan IV-2012, ekonomi Papua Barat tumbuh sebesar 5,23% (yoy)

lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,87%

(yoy). Masih tingginya kinerja ekonomi Papua Barat tetap ditopang oleh seluruh

komponen pengeluaran seperti konsumsi, investasi (pembentukan modal tetap

bruto), pengeluaran pemerintah, dan sektor investasi. Di sisi lain, pengeluaran

pemerintah yang tumbuh positif berkaitan percepatan realisasi anggaran baik untuk

infrastruktur maupun program kerja rutin Pemerintah Daerah.

Tabel 13 Pertumbuhan Sisi Permintaan Provinsi Papua Barat

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat

Sementara itu, dari sisi penawaran, kinerja perekonomian Papua Barat lebih

banyak ditopang oleh pertumbuhan sektor industri pengolahan 1,46%; sektor

konstruksi yang tumbuh 15,99%; angkutan dan komunikasi 3,46%; sektor listrik,

gas, dan air bersih 9,34%; sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan 3,46%;

dan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang tumbuh sebesar 12,96%.

2.1.1 Konsumsi

Konsumsi rumah tangga pada triwulan IV-2012 tumbuh sebesar 9,33%

(yoy), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat 7,14% (yoy).

Relatif tingginya pertumbuhan konsumsi tersebut merupakan salah indikator akan

membaiknya pendapatan masyarakat. Hal ini sejalan dengan hasil Survey Konsumen

Bank Indonesia di Kota Manokwari yang terus menunjukkan peningkatan Indeks

Page 27: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

13

0

5

10

15

20

25

30

0

5

10

15

20

25

30

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2008 2009 2010 2011 2012

(Juta Kwh) (%)Jumlah Konsumsi Listrik Komersial

Pertumbuhan (yoy, sumbu kanan)

-5

0

5

10

15

20

25

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2008 2009 2010 2011 2012

(%)(Juta Kwh) Jumlah Konsumsi Listrik RT Pertumbuhan (yoy, sumbu kanan)

Keyakinan Konsumen (IKK). Pada triwulan IV-2012 IKK naik menjadi sebesar 136,9

dari 135,1pada triwulan III-2012. Ini berarti bahwa konsumen masih tetap optimis

akan kondisi ekonomi ke depan sehingga masih akan dapat meningkatkan

konsumsinya seperti tercermin dari masih tingginya indeks penghasilan saaat ini yang

mencapai sebesar 143,3pada triwulan III-2012.

Selanjutnya, komponen konsumsi masyarakat tersebut memberikan kontribusi

pertumbuhan ekonomi sebesar 4,66% pada triwulan IV-2012. Pertumbuhan yang

signifikan tersebut antara lain didorong oleh peningkatan penyaluran kredit konsumsi

perbankan. Pada periode triwulan IV-2012, realisasi kredit konsumsi tercatat sebesar

Rp 1,94 trilliun atau tumbuh sebesar 38,41% (yoy). Peningkatan kinerja konsumsi

masyarakat juga tercermin dari konsumsi listrik rumah tangga yang pada periode

laporan tercatat sebesar 509 ribu Kwh atau tumbuh sebesar 15,75% (yoy)

2.1.2. Ekspor Impor

120

125

130

135

140

145

150

155

160

0

20

40

60

80

100

120

140

160

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2011 2012

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)Garis 100

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

45.00%

50.00%

0

500

1000

1500

2000

2500

I II III IV I II III IV I II III IV

2010 2011 2012

Konsumsi Pertumbuhan Konsumsi

Grafik 14. Grafik Survey Konsumen

Sumber: KPwBI Papua & Papua Barat Sumber: Survei Konsumen KPwBI Papua & Papua Barat

Grafik 15. Kredit Konsumsi

Papua Barat

Grafik 16 Konsumsi Listrik Papua Barat

Sumber: PLN Wilyah Papuua

Page 28: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

14

Perkembangan ekspor Provinsi Papua Barat pada periode triwulan IV-

2012 mengalami kontraksi sebesar -5,24% (yoy), dan pertumbuhan tersebut

jauh lebih rendah dibandingkan lebih triwulan III-2012 sebesar 2,61%.

Dampak lanjutan dari perlambatan produksi LNG Tangguh akibat adanya gangguan

produksi di lokasi pabrik diperkirakan menjadi penyebab menurunnya ekspor Papua

Barat.

Disisi lain, impor juga mengalami pertumbuhan cukup tinggi yakni sebesar

110,68% (yoy) yang disebabkan oleh masuknya berbagai peralatan barang modal.

2.2. Sisi Penawaran Dari sisi penawaran, seluruh sektor utama ekonomi mengalami pertumbuhan

positif yanki sektor industri pengolahan sebesar 1,46%, sektor konstruksi; sektor

pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan;

sektor listrik, gas dan air bersih; serta sektor PHR yang masing-masing tumbuh

sebesar 11,93%; 3,46%; 16,19%; 9,34%; dan 12,96%. Lebih lanjut rincian

pertumbuhan masing-masing sektor disajikan pada tabel berikut:

Tabel 14 Pertumbuhan Sektoral PDRB Provinsi Papua Barat

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat

2.2.1. Sektor Pertanian

-120.00%

-100.00%

-80.00%

-60.00%

-40.00%

-20.00%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

0

500

1000

1500

2000

2500

I II III IV I II III IV I II III IV

2010 2011 2012

Produksi LNG Tangguh (Ribu M3) Growth

-50.00%

0.00%

50.00%

100.00%

150.00%

200.00%

-

500.00

1,000.00

1,500.00

2,000.00

2,500.00

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2009 2010 2011 2012

Ekspor Pertumbuhan Ekspor

Grafik 17. Tabel Perkembangan Produksi Tangguh

Sumber: Laporan Keuangan LNG Tangguh, Proyeksi KPwBI Papua & Papua

Barat

Page 29: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

15

Sektor pertanian pada periode triwulan IV-2012 tumbuh sebesar 3,09%

(yoy) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan III-2012 yang tercatat

sebesar 0,06%. Indikator tetap bertumbuhanya sektor ini tercermin dari indeks Nilai

Tukar Petani (NTP) pada triwulan IV-2012 sebesar 100,79 dari sebesar yang masih

berada di atas indeks 100 yang menjadi tolak ukur pendapatan petani.

Grafik 18 Nilai Tukar Provinsi Papua Barat

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat

2.2.2. Sektor Industri Pengolahan

Sektor-sektor Industri Pengolahan tumbuh sebesar 1,46% (yoy) atau

mengalami perlambatan dari pertumbuhan 2,30% (yoy) pada triwulan III-2012.

Sektor ini memberikan sumbangan pertumbuhan dengan andil 0,65% bagi ekonomi

Papua Barat. Perlambatan sektor industri pengolahan disebabkan adanya gangguan

yang menyebabkan perlambatan sub sektor gas alam cair khususnya hasil produksi

LNG Tangguh. Pertumbuhan sektor pengolahan juga didukung oleh aktivitas

penggunaan listrik industri sebesar 1386 ribu kWh yang tumbuh sebesar 31,08%

pada triwulan IV-2012.

Grafik 19 Penggunaan Listerik

Sumber: PLN Wilayah Papua

2.2.3. Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran

-3

-2.5

-2

-1.5

-1

-0.5

0

0.5

1

99.0099.50

100.00100.50101.00101.50102.00102.50103.00103.50104.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2011 2012

NTP Papua Barat Growth

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

7.00%

8.00%

420.00

440.00

460.00

480.00

500.00

520.00

540.00

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2009 2010 2011 2012

Pertanian Growth

-80

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

0

1

1

2

2

3

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2008 2009 2010 2011 2012

(Juta Kwh) (%)Jumlah Konsumsi Listrik Industri (Juta Kwh)

Pertumbuhan Konsumsi Industri yoy (%)

0

5

10

15

20

25

30

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2008 2009 2010 2011 2012

(Juta Kwh) (%)Konsumsi Listrik Total (Juta Kwh)

Pertumbuhan Konsumsi Listrik yoy (%)

Sumber: PT.Pelindo IV Cabang Manokwari Sumber: Bank Indonesia

Page 30: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

16

Sektor perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR) pada triwulan IV-2012

diperkirakan tumbuh sebesar 12,96% (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan

triwulan III-2012 yang tercatat sebesar 9,81% (yoy). Perbaikan kinerja sektor

PHR juga tercermin dari meningkatnya konsumsi listrik konsumen komersial yang

tumbuh mencapai 17,23% (yoy) sebagai akibat dari meningkatnya aktivitas bisnis.

Selain itu pertumbuhan di sektor ini juga tercermin dari perkembangan perbankan

dengan pertumbuhan kredit di sektor perdagangan sebesar 43,22% dengan nilai

sebesar Rp. 1,68 triliun.

2.2.4. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Pada triwulan IV-2012, sektor pengangkutan dan komunikasi

diperkirakan tumbuh mencapai 11,93% (yoy), atau sedikit lebih tinggi

dibandingkan triwulan III-2012 yang tercatat sebesar 10,21% (yoy).

Perkembangan sektor pengangkutan dan komunikasi tercermin dari tumbuhnya sub

sektor angkutan udara dan angkutan laut sebagai jenis angkutan yang paling banyak

dipergunakan masyarakat di Papua Barat. Tumbuhnya sektor pengangkutan dan

komunikasi tercermin dari perkembangan arus penumpang kapal di Pelabuhan Papua

Barat tumbuh mencapai 10,56% (yoy).

Peningkatan kinerja sektor pengangkutan dan komunikasi juga tercermin dari

pertumbuhan arus bongkar muat barang di pelabuhan Provinsi Papua Barat yang

tumbuh menurut jenis perdagangan, menurut jenis distribusi yang masing-masing

tumbuh sebesar 14,12% (yoy).

2.2.5. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Sumber: PLN Wilayah Papua

Tabel 15. Perkembangan Arus Penumpang Kapal di Pelabuhan Provinsi Papua Barat

Sumber: PT.Pelindo IV Cabang Manokwari dan Proyeksi KPwBI Papua & Papua

Barat

Tabel 16. Perkembangan Arus Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Provinsi Papua Barat

Sumber: PT. Pelindo IV Cabang Manokwari dan Proyeksi KPwBI Papua & Papua Barat

Page 31: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

17

Pada periode laporan, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

tumbuh sebesar 3,46% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan

triwulan III-2012 sebesar 1,03% (yoy). Sub sektor bank memberikan andil yang

cukup signifikan pada pertumbuhan sektor ini seperti tercermin dari pertumbuhan

tahunan Nilai Tambah Bank (NTB) sebesar 31,33% (yoy).

Tabel 17 Nilai Tambah Bank

2.2.6. Sektor Lainnya

Sementara itu, 3 sektor lainnya yakni sektor bangunan, sektor listrik, gas, dan

air bersih serta sektor jasa-jasa pada periode triwulan ini tumbuh positif masing-

masing sebesar 15,99%; 9,34%; dan 16,19%. Sementara sektor pertambangan

mengalami kontraksi pertumbhuhan sebesar -0,83%.

Page 32: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

18

BAB 2 PERKEMBANGAN HARGA

1. Provinsi Papua

1.1. Kondisi Umum

Inflasi di Propinsi Papua dihitung dari pergerakan harga barang dan jasa di Kota

Jayapura. Sampai dengan periode triwulan IV-2012, inflasi Jayapura tercatat sebesar 4,52%

(yoy) lebih tinggi dari 2,95% (yoy) pada triwulan III-2012. Jika dilihat secara triwulanan, inflasi

kota Jayapura tercatat sebesar 2.82% (qtq) atau lebih tinggi dibanding inflasi sebesar 1,41%

(qtq) pada triwulan III-2012. Peningkatan inflasi yang signifikan tersebut terutama

disebabkan oleh kenaikan konsumsi serta kenaikan harga komoditas bahan makanan

khususnya komoditas ikan-ikanan, palawija yang disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrim pada

triwulan berjalan.

Tabel 18. Perkembangan Inflasi Kota Jayapura

Sumber: BPS Provinsi Papua

Inflasi pada triwulan berjalan terutama disumbang oleh kenaikan indeks pada kelompok

barang dan jasa sebagai berikut; kelompok Bahan Makanan sebesar 8,26%, kelompok

Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 3,28%, kelompok Kesehatan sebesar

0,57%, kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 4,96%, kelompok Transportasi,

Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 2,29%, kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok

dan Tembakau sebesar 4,02% dan kelompok Sandang sebesar 2,48%.

Dengan demikian, secara umum kenaikan harga (inflasi) yang terjadi pada triwulan IV-

2012 juga searah dengan hasil pemantauan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi

Papua & Papua Barat melalui Survei Pemantauan Harga (SPH) baik di pasar tradisional

IHK MTM YTD YOY IHK MTM YTD QTQ YOY IHK MTM YTD QTQ YOY

Bahan Makanan 140.26 -0.36 6.00 6.00 141.44 1.90 0.84 0.89 3.69 151.85 6.70 8.26 7.36 8.26

Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 145.66 0.30 2.12 2.12 150.61 0.75 3.40 3.34 3.77 151.52 0.44 4.02 0.60 4.02

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 116.67 0.42 1.93 1.93 120.29 0.06 3.10 1.90 3.65 120.50 0.21 3.28 0.18 3.28

Sandang 129.03 0.26 8.40 8.40 131.86 2.12 2.19 2.90 4.21 132.23 0.11 2.48 0.28 2.48

Kesehatan 114.87 0.01 0.50 0.50 115.52 -0.30 0.56 -0.09 0.31 115.53 0.00 0.57 0.01 0.57

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 108.74 -0.12 0.38 0.38 114.09 0.00 4.92 4.75 4.90 114.13 0.00 4.96 0.03 4.96

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 118.72 1.52 2.50 2.50 117.83 -2.93 -0.75 -0.73 0.28 121.44 2.82 2.29 3.07 2.29

Inflasi Jayapura (Inflasi MTM,YOY,QTQ= %) 126.97 0.36 3.40 3.40 129.07 0.13 1.66 1.41 2.95 132.71 2.57 4.52 2.82 4.52

TW IV

2012

Kelompok Komoditi TW III TW IV

2011

Page 33: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

19

maupun pasar modern di Kota Jayapura. Hasil SPH mengindikasikan terjadi kenaikan harga

pada beberapa komoditas seperti ikan tongkol 5,90% (mtm), ikan kembung 2,50% (mtm),

ikan mas/ekor kuning 10,83% (mtm), udang basah 4,17% (mtm).

Tabel 19. Perkembangan Harga Beberapa Komoditas Volatile Food

Sumber: Survei Pemantauan Harga KPwBI Papua & Papua BaratJayapura Bekerjasama Dengan KEDUA UNCEN

1.2. Disagregasi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inflasi

Keseluruhan kelompok inflasi (core, volatile food, dan administered) tercatat mengalami

inflasi yang bervariasi. Inflasi kelompok inti (core) tercatat sebesar 3,68% (yoy) dan 0,62%

(qtq). Adapun penyumbang inflasi pada kelompok ini adalah sebagai berikut: sub kelompok

Ikan Diawetkan sebesar 25,01%, sub kelompok sarana dan penunjang transport sebesar

2,72%, sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya 0,99%, makanan jadi 0,87%,

minuman tidak beralkohol 0,36%, sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan

sebesar 0,21%, sandang wanita 0,01%, biaya tempat tinggal 0,25%, obat-obatan 0,16%.

Beberapa komoditas penyumbang inflasi pada kelompok ini antara lain adalah: ayam

goreng, roti tawar, kayu balokan, papan, seng, kemeja pendek dan emas.

Selanjutnya, inflasi pada kelompok volatile food masing-masing tercatat 6,45% (yoy)

dan secara triwulanan sebesar 7,05% (qtq). Inflasi tersebut disebabkan oleh kenaikan harga

pada beberapa sub kelompok sebagai berikut: sub kelompok Ikan segar sebesar 23,20%,

sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 21,16%, sub kelompok Buah-buahan sebesar

6,93%, sub kelompok Sayur-sayuran 3,55%, sub kelompok Kacang-Kacangan sebesar

0,20%, sub kelompok padi-padian 0,40%. Beberapa komoditas yang menyebabkan

kenaikan inflasi pada kelompok ini antara lain adalah: ikan ekor kuning, ikan

kembung/gembung, tomat sayur, cabe merah, bawang merah, telur ayam ras, tomat buah,

ikan cakalang, ikan cakalang asap, cabe rawit, ikan deho, ikan kawalina, ikan bubara, ikan

ekor kuning asap, pepaya, daging ayam ras, talas/keladi, ikan tongkol, daging babi, kol

putih/kubis, kacang panjang, susu bubuk, bawang putih, wortel, ikan teri, ikan mujair, ikan

merah, lada/merica.

Page 34: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

20

0

20

40

60

80

100

120

140

160

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2011 2012

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

Garis 100 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

-2

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2010 2011 2012

%,yoy Inflasi IHK (yoy) Core

Adm Price Volatile Foods

Sumber: BPS (diolah menggunakan pendekatan sub kelompok)Sumber: BPS (diolah menggunakan pendekatan sub kelompok)

%, yoy

Sementara itu, inflasi pada kelompok administered prices tercatat sebesar 2,21% (yoy)

dan secara triwulanan sebesar 2,55% (qtq). Inflasi tersebut disebabkan oleh kenaikan harga

pada beberapa sub kelompok sebagai berikut: sub kelompok transpor sebesar 3,78%, sub

kelompok bahan bakar penerangan dan air 0,03%. Inflasi pada kelompok ini disumbang

oleh naiknya sejumlah harga tiket baik transportasi udara, maupun transportasi laut.

Tabel 20. Disagregasi Inflasi Kota Jayapura

Sumber: KPwBI Papua & Papua Barat

Grafik 20. Perkembangan Disagregasi Inflasi

Provinsi Papua Sumber: KPwBI Papua & Papua Barat

Grafik 21. Perkembangan SEK

Sumber: KPwBI Papua & Papua Barat

1.3. Inflasi Menurut Kelompok Komoditas 1.3.1 Kelompok Bahan Makanan

Perubahan cuaca yang cukup ekstrim pada akhir triwulan IV-2012 menyebabkan

naiknya harga pada sejumlah komoditas. Kelompok ini mengalami inflasi sebesar

Page 35: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

21

8,26% (yoy) atau 7,36% (qtq). Dari 11 sub kelompok dalam kelompok Bahan

Makanan, terdapat beberapa komponen sub kelompok yang menyebabkan tekanan

pada kenaikan harga yakni: sub kelompok Ikan Segar sebesar 23,20%, sub kelompok

Bumbu-Bumbuan sebesar 21,16%, sub kelompok Sayur-sayuran 3,55%, sub

kelompok Buah-buahan sebesar 6,93%, sub kelompok Ikan Diawetkan sebesar

25,01%, sub kelompok Padi-padian dan Hasil-hasilnya sebesar 0,40%, sub kelompok

Kacang-Kacangan sebesar 0,20% dan sub kelompok Bahan Makanan Lainnya

sebesar 0,36%.

1.3.2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Naiknya konsumsi masyarakat yang diakibatkan oleh faktor musiman

menyebabkan naiknya harga pada sejumlah komoditas kelompok makanan jadi,

minuman, rokok dan tembakau. Kelompok ini pada triwulan IV-2012 mengalami

inflasi 4,02% (yoy) dan 0,60% (qtq). Adapun penyebab inflasi pada kelompok ini

adalah sub kelompok Makanan Jadi sebesar 0,87%, sub kelompok Minuman yang

tidak beralkohol sebesar 0,36%.

1.3.3 Kelompok Perumahan, Air Dan Listrik.

Kelompok ini pada triwulan IV-2012 mengalami inflasi 3,28% (yoy) dan 0,18%

(qtq). Adapun yang mendorong kenaikan inflasi kelompok tersebut adalah sub

kelompok Biaya Tempat Tinggal sebesar 0,25%, sub kelompok bahan bakar

penerangan dan air sebesar 0,03%, sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga

sebesar 0,15%. Kenaikan harga pada sub kelompok dimaksud adalah merupakan

dampak domino dari kenaikan biaya pengangkutan barang dari luar Papua sehingga

harga dasar barang menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya.

1.3.4. Kelompok Sandang

Tingginya permintaan akan sejumlah kebutuhan sandang pada bulan Desember

menyebabkan naiknya harga pada kelompok sandang. Kelompok ini pada triwulan

IV-2012 mengalami inflasi 2,48% (yoy) dan 0,28 (qtq). Inflasi triwulanan tersebut

disumbang sub kelompok sandang wanita sebesar 0,02% dan sub kelompok barang

pribadi dan dan sandang lainnya sebesar 0,99%.

1.3.5 Kelompok Kesehatan

Kelompok ini pada triwulan IV-2012 mengalami inflasi 0,57% (yoy) dan 0,01%

(qtq) yang disebabkan oleh kenaikan harga pada sub kelompok obat-obatan 0,16%.

Pelemahan rupiah pada akhir tahun 2012 menyebabkan kenaikan harga obat-obatan

Page 36: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

22

yang sarat dengan bahan yang di import juga memberikan dampak domino pada

penjualan obat di Jayapura.

1.3.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga pada triwulan IV-2012 mengalami

inflasi 4,96% (yoy) dan 0,03 (qtq). Masuknya musim liburan menyebabkan naiknya

permintaan atas sejumlah fasilitas rekreasi. Hal ini tercermin dari naiknya harga sub

kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,01%. Disamping itu

kenaikan harga relatif untuk biaya pendidikan seperti biaya iuran pembangunan

sekolah, biaya seragam sekolah memberikan andil kenaikan harga sub kelompok

perlengkapan dan pendidikan sebesar 0,21%.

1.3.7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada triwulan IV-2012

mengalami inflasi sebesar 2,29% (yoy) dan 3,07% (qtq). Kenaikan biaya tiket baik

angkutan udara maupun angkutan laut yang disebabkan oleh datangnya hari Natal

menyebabkan kenaikan pada sub kelompok transpor sebesar 3,78%, sub kelompok

penunjang transport sebesar 2,72%.

Page 37: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

23

2. Provinsi Papua Barat

2.1. Kondisi Umum

Inflasi di Provinsi Papua Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota

Manokwari dan Kota Sorong. Pada triwulan IV- 2012, inflasi gabungan di Provinsi Papua

Barat tercatat sebesar 4.98% (yoy) dan sebesar 0,85% (qtq). Pada triwulan laporan, inflasi di

Kota Manokwari dan Sorong masing-masing tercatat sebesar 1,89% (qtq) namun demikian

perilaku yang berbeda untuk Kota Sorong mengalami deflasi sebesar -0,36% (qtq).

Perbedaan tersebut disebabkan oleh relatif stabilnya stok di kota Sorong dibandingkan kota

Manokwari.

Tabel 21. Perkembangan Inflasi Provinsi Papua Barat

Sumber: Direktorat Statistik Dan Ekonomi Moneter, BPS Provinsi Papua Barat

2.2. Disagregasi dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Inflasi

Inflasi gabungan secara tahunan (yoy) di Provinsi Papua Barat pada triwulan IV-2012

terjadi pada semua sub kelompok komoditas. Hal itu terlihat dari kenaikan harga kelompok

bahan makanan sebesar 6,99%, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar

13,14%, kelompok sandang sebesar 4,21%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau sebesar 3,44%, kelompok kesehatan sebesar 2,55%, kelompok perumahan, air,

listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 2,12%, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan

olahraga sebesar 3,80%.

Keseluruhan kelompok inflasi (core, volatile food, dan administered) tercatat mengalami

inflasi yang bervariasi. Inflasi kelompok inti (core) tercatat sebesar 7,17% (yoy) dan 1,11%

(qtq). Adapun penyumbang inflasi pada kelompok ini adalah sebagai berikut: sub kelompok

Page 38: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

24

telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 0,58%, sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar

10,82%, sub kelompok buah-buahan sebesar 0,98%

Inflasi pada kelompok volatile food masing-masing tercatat 7,64% (yoy) dan secara

triwulanan sebesar 0,02% (qtq). Inflasi tersebut disebabkan oleh kenaikan harga pada

beberapa sub kelompok sebagai berikut: sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar

0,33%, sub kelompok biaya tempat tinggal 0,25%, sub perlengkapan rumah tangga

sebesar 0,01%, sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,95%, sub

kelompok sandang laki-laki sebesar 0,01%, sub kelompok sandang wanita sebesar 0,95%,

sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 3,35%. Sub kelompok obat-

obatan sebesar 1,25%, sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 1,05%, sub

kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 1,04%.

Kelompok administered price mengalami inflasi sebesar 4,76% (yoy) dan 0,57% (qtq).

Inflasi tersebut disebabkan oleh kenaikan harga pada sub kelompok transpor sebesar

0,17%, sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 1,10%, sub kelompok tembakau

dan minuman beralkohol 1,05%.

Tabel 22 Perkembangan Inflasi Papua Barat

Sumber: Departemen Statistik Dan Ekonomi Moneter dan BPS Provinsi Papua Barat (Kompilasi) Keterangan: Bobot dan NK adalah rata-rata dari bobot dan NK Tetap Manokwari dan Sorong

Page 39: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

25

-1.00

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

10.00

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

14

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2010 2011 2012

%,yoy

Inflasi IHK (yoy) Core

Adm Price Volatile Foods

Sumber: Departemen Statistik dan Ekonomi Moneter dan BPS (Kompilasi)Sumber: Departemen Statistik dan Ekonomi Moneter dan BPS (Kompilasi)

%,yoy

0

20

40

60

80

100

120

140

160

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

180.00

9 10 11 12 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2010 2011 2012

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Garis 100

Tekanan inflasi dari sisi suplai juga semakin berat oleh karena adanya dorongan dari sisi

permintaan. Hal ini tercermin dari perkembangan IKK yang mengalami kenaikan dari 135,4

pada bulan November 2012 menjadi 136,9 pda bulan Desember 2012.

Grafik 22 Disagregasi Inflasi Papua Barat

Grafik 23 Perkembangan Survei Konsumen

Papua Barat

2.2.1 Kelompok Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada triwulan IV-2012 mengalami inflasi sebesar 6,99%

(yoy) dan 0,49 (qtq). Tingginya inflasi tersebut disebabkan oleh kenaikan beberapa sub

kelompok sebagai berikut: sub kelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 0,58%, sub

kelompok buah-buahan sebesar 0,98%, sub kelompok bumbu-bumbuan sebesasar 10,82%,

sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,33%. Peningkatan pada beberapa sub

sektor ini terutama disebabkan oleh datangnya Hari Natal yang menyebabkan permintaan

akan komoditas telur, susu, dan bahan makanan jadi lainnya.

2.2.2 Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada triwulan IV-2012 tercatat

mengalami inflasi sebesar 3,44% (yoy) dan 0,29% (qtq). Kelompok komoditas yang

memberikan andil kenaikan inflasi antara lain: sub kelompok makanan jadi sebesa 0,01%,

dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,05%.

2.2.3 Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada triwulan IV-2012

mengalami inflasi sebesar 2,09% (yoy) dan 0,68% (qtq). Inflasi pada kelompok ini

disumbang oleh kenaikan harga pada sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,25%,

sub kelompok bahan bakar penerangan dan air sebesar 1,10%, sub kelompok perlengkapan

rumah tangga 0,01%, sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,95%.

2.2.4. Kelompok Sandang

Sumber: Departemen Statistik dan Ekonomi Moneter dan BPS (Kompilasi) Sumber: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua & Papua Barat

Page 40: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

26

Kelompok sandang pada bulan triwulan IV-2012 mengalami inflasi sebesar 4,21% (yoy)

dan 1,52% (qtq). Adapun kenaikan inflasi kelompok tersebut disebabkan oleh kenaikan sub

kelompok: sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,01%, sandang wanita sebesar 0,48%,

sub kelompok sandang anak-anak 0,07%, sub kelompok barang pribadi dan sandang

lainnya sebesar 3,35%.

2.2.5. Kelompok Kesehatan

Kelompok kesehatan pada triwulan IV-2012 mengalami inflasi sebesar 2,55% (yoy) dan

0,39% (qtq). Inflasi pada kelomok ini disebabkan oleh kenaikan pada sub kelompok sebagai

berikut: sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,17%, sub kelomok obat-obatan sebesar

1,23%, sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 1,05%.

2.2.6 Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada triwulan IV-2012 mengalami inflasi

sebesar 3,49% (yoy) atau -0,02% (qtq). Deflasi yang terjadi pada kelompok disebabkan oleh

deflasi sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar -0,62%.

2.2.7. Kelompok Transport, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada triwulan IV-2012 mengalami

inflasi sebesar 13,14% (yoy) dan 2,26% (qtq). Tingginya permintaan akan angkutan laut dan

udara khususnya pada Desember 2012 menyebabkan kenaikan pada beberapa sub

kelompok sebagai berikut: sub kelompok transpor sebesar 0,17% dan sub kelompok sarana

dan penunjang transpor sebesar 0,08%, sub kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar

1,04%.

Page 41: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

27

BAB 3

PERKEMBANGAN PERBANKAN

I. Perkembangangan Umum Perbankan Wilayah Papua

Secara umum, kinerja perbankan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

pada triwulan IV-2012 cukup menggembirakan. Hal itu tercermin dari pertumbuhan

beberapa indikator perbankan yang cukup signifikan. Total aktiva perbankan tumbuh

sebesar 8,17% (yoy) yang diikuti dengan pertumbuhan kredit sebesar 33,83% (yoy),

serta penghimpunan dana pihak ketiga perbankan yang tumbuh sebesar 14,63%

(yoy).

Tabel 23. Perkembangan Perbankan Wilayah Papua (Miliar)

Page 42: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

28

Sumber: KPwBI Provinsi Papua & Papua Barat

Pertumbuhan aset perbankan didominasi oleh tingginya pertumbuhan kredit

yang sangat pesat (33,83%). Kredit konsumsi kredit dan modal kerja menjadi porsi

terbesar dalam kredit yang diberikan dengan total share mencapai + 86% dan

tumbuh cukup tinggi masing-masing sebesar 25,35% dan 34,22% dibandingkan

dengan posisi yang sama tahun sebelumnya. Walaupun share kredit investasi relatif

lebih kecil, namun pertumbuhan di sektor ini cukup besar dengan pertumbuhan

sebesar 60,52%. Pesatnya pertumbuhan kredit tersebut juga diimbangi oleh kualitas

kredit yang sangat baik seperti tercermin dari rendahnya tingkat Non Performing

Loan (NPL) yang hanya sebesar 1,28%. Secara umum nilai ini mengalami penurunan

dari 1,65% pada triwulan sebelumnya dan jauh di bawah batas maksimum 5%

seperti yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Tabel 24. Perkembangan NPL Persektor

Sumber: KPwBI Provinsi Papua & Papua Barat

Selanjutnya dari seluruh dana pihak ketiga, peningkatan komponen tabungan

berada diperingkat tertinggi dengan pertumbuhan sebesar 21,96% diikuti oleh

pertumbuhan deposito sebesar 17,49% dan pertumbuhan giro sebesar 1,82%

Page 43: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

29

dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2011. Pencairan sejumlah dana

untuk pembayaran sejumlah proyek program pemerintah ditengarai menjadi

penyebab melambatnya pertumbuhan giro.

Hal tersebut berdampak pada meningkatnya secara relatif LDR menjadi sebesar

56,64% pda triwulan IV-2012 dari 50,33% pada triwulan III-2012. LDR tersebut

masih jauh dari range minimal 78% yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

II. Perbankan Provinsi Papua

2.1. Perkembangan Umum

Secara umum kinerja perbankan di Provinsi Papua masih cukup menggembirakan

seperti tercermin dari beberapa indikator, antara lain: pertumbuhan aset sebesar

4,28% (yoy), DPK sebesar 11,59 (yoy), dan kredit yang disalurkan sebesar 30,56%

(yoy), sementara LDR mencapai 54,14% dengan rasio kredit bermasalah sebesar

1,24%.

Tabel 25. Perkembangan Perbankan Provinsi Papua (Rp. Miliar)

Sumber: KBI Jayapura

2.2 Aset Perbankan

Total aset perbankan di Papua tercatat sebesar Rp 35,98. Dari jumlah itu, bank-

bank Pemerintah masih menjadi pelaku dominan dengan pangsa sebesar 82%

dengan total aset sebesar Rp. 28,45. Selanjutnya, total aset bank umum milik swasta

dan BPR masing-masing mencapai Rp 7,01triliun dan Rp. 516,33 miliar. Pertumbuhan

Page 44: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

30

aset tersebut tidak terlepas dari pertumbuhan aktiva produktif seperti kredit yang

mencapai 30,56%

Gafik 24. Perkembangan Aset Perbankan Provinsi Papua

Sumber: KPwBI Papua & Papua Barat

2.3. Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan

DPK perbankan Provinsi Papua mencapai Rp 26,57 triliun yang terdiri dari giro

sebesar Rp 7,96 triliun, tabungan sebesar Rp 13,41triliun dan deposito sebesar Rp

5,20 triliun. Dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya,

pertumbuhan tabungan berada diperingkat tertinggi yakni sebesar 19,42% diikuti

oleh pertumbuhan deposito sebesar 18,29%. Namun demikian giro mengalami

kotraksi sebesar -2,81% sebagai dampak dari realisasi pembayaran sejumlah proyek

Pemerintah Daerah.

Tabel 26 Realisasi Sejumlah Pekerjaan Infrastruktur Provinsi Papua

Sumber: Pemerintah Provinsi Papua (diolah)

Sementara itu, dilihat dari share masing-masing kelompok bank, Bank

Pemerintah masih mendominasi dana pihak ketiga dengan share sebesar 76% diikuti

kelompok bank swasta 23% dan kelompok BPR 1%. Salah satu penyebab masih

tingginya dominasi Bank Pemerintah adalah besarnya dana APBD dan Dana Otonomi

Khusus yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah yang sementara disimpan pada Bank

Pembangunan Daerah (BPD) Papua. Kemampuan modal perbankan yang didapatkan

dari Pemerintah memberikan kemampuan bagi BPD untuk membangun sejumlah

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

I II III IV I II III IV I II III IV

2010 2011 2012

Perkembangan Aset

Total Aset Pertumbuhan

Pertumbuhan (yoy)Rp. Miliar

Swasta20%

Pemerintah79%

BPR1%

Komposisi Aset Perbankan

Page 45: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

31

infrastruktur dan perluasan jaringan yang mampu menjaring sumber pendanaan yang

ada di masyarakat. Khusus di daerah terpencil, peran Bank Pembangunan Daerah

(BPD) Papua juga sangat menonjol. Dalam kaitan jaringan kantor, memang BPD

Papua telah mampu memerankan fungsinya sebagai Bank Regional Champion di

wilayah Papua. Hal ini menyebabkan peran swasta memang relatif lebih kecil di

wilayah dengan kondisi infrastruktur dan kemampuan modal yang terbatas.

Tabel 27. Perkembangan DPK Perbankan Provinsi Papua (Rp. Miliar)

Sumber: KBI Jayapura

Grafik 25. Perkembangan Indikator Dana Pihak Ketiga Provinsi Papua

0.00

5,000.00

10,000.00

15,000.00

20,000.00

25,000.00

I II III IV I II III IV

2011 2012

Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Pemerintah

Giro Deposito Tabungan

0.00

1,000.00

2,000.00

3,000.00

4,000.00

5,000.00

6,000.00

7,000.00

I II III IV I II III IV

2011 2012

Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Swasta

Giro Deposito Tabungan

0.00

50.00

100.00

150.00

200.00

250.00

I II III IV I II III IV

2011 2012

Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR

Deposito Tabungan

0.00

5,000.00

10,000.00

15,000.00

20,000.00

25,000.00

30,000.00

I II III IV I II III IV

2011 2012

Perkembangan Total Dana Pihak Ketiga

Giro Deposito Tabungan

Page 46: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

32

Sumber: KPwBI Provinsi Papua & Papua Barat

2.4. Penyaluran Kredit Perbankan

Total penyaluran kredit dibandingkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh

perbankan masih relatif kecil. Namun demikian perkembangan kredit di Papua

tumbuh cukup menggembirakan yakni sebesar 30,56% (yoy). Pertumbuhan oleh

kredit modal kerja yang tumbuh sebesar 18,65% (yoy) dan kredit konsumsi sebesar

32,92% (yoy) dan kredit investasi sebesar 58,56%. Tingginya pertumbuhan kredit

tersebut tidak lepas dari semakin membaiknya iklim dunia usaha di Provinsi Papua,

sehingga sektor-sektor produktif yang bersifat jangka panjang seperti pembangunan

ruko, investasi berbagai alat berat untuk kebutuhan infrastruktur berkembang

dengan pesat. Pertumbuhan ini juga disebabkan semakin rendahnya suku bunga

kredit yang mencapai rata-rata 14-16% pada triwulan berjalan.

Tabel 28. Perkembangan Indikator Kredit Perbankan Provinsi Papua

Sumber: KPwBI Papua & Papua Barat

Grafik 26. Perkembangan Indikator Kredit Perbankan Provinsi Papua

Sumber: KPwBI Papua & Papua Barat

Jika dilihat dari sektor ekonomi maka penyaluran kredit kepada sektor lain-lain

masih cukup dominan dengan share 48,40%, diikuti sektor perdagangan 27,60%,

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011 2012Kredit (Rp miliar)-Lokasi Kantor Modal Kerja Investasi Konsumsi

Rp. Miliar

Modal Kerja39%

Investasi15%

Konsumsi46%

Komposisi Kredit

Page 47: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

33

0.00%

0.50%

1.00%

1.50%

2.00%

2.50%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011 2012

Perkembangan NPL dan LDR LDR

NPL

konstruksi 8,98%. Pada umumnya sektor lain-lain ditujukan untuk penggunaan

kredit konsumtif seperti kredit kenderaan bermotor, kredit konsumsi di bidang

perumahan (ruko), serta pembelian alat-alat rumah tangga. Sedangkan untuk

perdagangan hotel dan restoran pada umumnya penggunaan kredit adalah untuk

hal-hal yang bersifat modal kerja seperti biaya pembelian barang modal ( barang

dagangan), biaya distribusi, penyediaan makan dan minum bagi restoran, dan lain-

lain.

2.5 LDR Dan NPL

Peran intermediasi perbankan yang pada umumnya menggunakan sumber

pembiayaan (funding) dari dana pihak ketiga di wilayah Papua masih belum optimal.

Terbatasnya aktivitas industri dan aktivitas produksi yang mampu menciptakan

aktivitas ekonomi kreatif (UMKM) menyebabkan rendahnya nisbah kredit terhadap

DPK (LDR) yang hanya 54,14%. Namun demikian, kualitas kredit perbankan Papua

masih tergolong sangat baik seperti tercermin dari NPL yang hanya sebesar 1,24%.

Berdasarkan sektor ekonomi; sektor listrik, gas dan air menjadi sektor yang paling

berisiko seperti terlihat dari NPL sektor ini yang mencapai 8,84%. Sektor-sektor

ekonomi lainnya (sektor tambang, pertanian, industri, konstruksi, perdagangan,

dunia usaha, jasa sosial) masih sangat menguntungkan seperti tercermin dari NPL

yang hanya berada pada kisaran 0,40%-2,04%.

Sumber: KpwBI Provinsi Papua & Papua Barat

2.6. Kredit Mikro, Kecil dan Menengah (MKM)

Pertumbuhan dan share Kredit MKM di Provinsi Papua cukup menggembirakan.

Hal itu tercermin dari rasio kredit mikro, kecil dan menengah (UMKM) terhadap total

kredit yang mencapai sebesar 79,98% dengan nilai sebesar Rp 11,45 triliun. Nilai itu

mengalami pertumbuhan sebesar 32,72% dibandingkan dengan posisi yang sama

tahun sebelumnya. Pangsa kredit MKM yang cukup besar tersebut antara lain

Tabel 29. Perkembangan Indikator Perbankan

Page 48: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

34

disebabkan oleh relatif terbatasnya perusahaan skala besar di Papua atau tingkat

delegasi kewenangan pemberian kredit oleh pejabat bank di Papua yang masih relatif

terbatas. Di sisi lain, perusahaan skala besar yang berada di Papua mendapat kredit

dari parent company di luar negeri maupun di luar Papua.

Tabel 30. Perkembangan Kredit UMKM Perbankan Provinsi Papua

Sumber: KPWBI Papua & Papua Barat, penghitungan menggunakan pendekatan plafond.

III. Perbankan Provinsi Papua Barat

3.1 Perkembangan Umum

Secara umum perbankan di Provinsi Papua Barat mengalami perkembangan yang

sangat baik. Hal tersebut tercermin dari beberapa indikator utama seperti total aktiva,

dan DPK Perbankan pada triwulan IV-2012. Total aset perbankan Provinsi Barat pada

triwulan IV-20120020mencapai Rp 9,90 triliun atau meningkat 25,13% (yoy)

sementara total DPK mencapai Rp 8,36 triliun atau meningkat 25,48% (yoy)

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Searah dengan itu, penyaluran kredit mencapai Rp 5,42 triliun atau tumbuh

43,39% (yoy) dengan rasio LDR mencapai 64,56%. Pesatnya pertumbuhan kredit

tersebut juga diimbangi oleh kualitas kredit yang sangat baik dengan NPL hanya

1,40%, atau masih jauh di bawah ambang batas maksimal yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia sebesar 5%.

Tabel 31. Perkembangan Perbankan Provinsi Papua Barat

Page 49: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

35

Sumber: KPwBI Provinsi Papua & Papua Barat

Sama seperti di Papua, masih rendahnya LDR perbankan di Papua Barat juga

disebabkan masih relatif terbatasnya sektor usaha yang layak dibiayai di Papua Barat

sementara usaha besar memperoleh pinjaman dari perbankan di luar Papua.

3.2 Total Aset

Secara total, aset perbankan Papua Barat mencapai Rp 9,90 triliun atau tumbuh

25,13% dibanding periode yang sama tahun 2011. Sama seperti di Papua, dominasi

Bank-bank Pemerintah masih cukup tinggi di Papua Barat dengan pangsa 90%

sedangkan bank swasta hanya 9% dan BPR 1%.

Grafik 27. Perkembangan Perbankan Provinsi Papua Barat

Sumber: KPwBI Provinsi Papua & Papua Barat

Hal ini disebabkan oleh komposisi perbankan yang masih mengandalkan pada

parent company.

3.3. Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan

DPK perbankan Provinsi Papua Barat mencapai Rp 8,36 triliun yang terdiri dari

giro Rp 2,08 triliun, tabungan Rp 4,79 triliun dan deposito Rp 1,48 triliun. Apabila

dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, masing-masing

komponen tumbuh sebagai berikut: giro sebesar 24,52%, deposito sebesar 14,77%,

dan tabungan mengalami kontraksi sebesar 29,68%. Searah dengan perkembangan

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

45.00%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

45.00%

I II III IV I II III IV I II III IV

2010 2011 2012

Perkembangan Aset

Pertumbuhan Pertumbuhan

Pertumbuhan (yoy)Rp. Miliar

Swasta9%

Pemerintah90%

BPR1%

Komposisi Aset Perbankan

Page 50: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

36

aset, share bank pemerintah masih mendominasi (90%) diikuti oleh kelompok bank

swasta dengan pangsa 9% dan BPR sebesar 1%.

Grafik 28. Perkembangan DPK Provinsi Papua Barat

Sumber: KPwBI Provinsi Papua & Papua Barat

3.4. Penyaluran Kredit Perbankan

Total penyaluran kredit sampai dengan triwulan IV-2012 mencapai sebesar Rp

4,37 triliun atau tumbuh sebesar 19,34% dibanding periode yang sama tahun 2011.

Berdasarkan penggunaannya, kredit modal kerja memiliki share terbesar yakni 49%,

diikuti kredit konsumsi mencapai 41% dan kredit investasi 10%.

0.00

1,000.00

2,000.00

3,000.00

4,000.00

5,000.00

6,000.00

7,000.00

8,000.00

IV IV I II III IV

2012

Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Pemerintah

Giro Deposito Tabungan

0.00

100.00

200.00

300.00

400.00

500.00

600.00

700.00

800.00

900.00

IV IV I II III IV

2012

Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Swasta

Giro Deposito Tabungan

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

IV IV I II III IV

2012

Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR

Deposito Tabungan

0.00

1,000.00

2,000.00

3,000.00

4,000.00

5,000.00

6,000.00

7,000.00

8,000.00

9,000.00

IV IV I II III IV

2012

Perkembangan Total Dana Pihak Ketiga

Giro Deposito Tabungan

Page 51: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

37

Tabel 32. Kredit Perbankan Provinsi Papua Barat

Sumber: KPwBI Provinsi Papua & Papua Barat

Grafik 29. Perkembangan Kredit Provinsi Papua Barat

Sumber: KPwBI Provinsi Papua & Papua Barat

Sementara itu, kredit berdasarkan alokasi sektornya, kredit pada sektor lain-lain

memiliki pangsa terbesar dengan share sebesar 45,28% diikuti kredit pada sektor

perdagangan, hotel dan restoran 31,24%, kredit sektor konstruksi sebesar 12,13%,

kredit sektor industri sebesar 2,11%.

Tabel 33. Kredit Perbankan Berdasarkan Sektor Ekonomi

Sumber: KPwBI Provinsi Papua & Papua Barat

-10.00%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

IV IV I II III IV

2012

Modal Kerja Investasi

Konsumsi Pertumbuhan Modal Kerja

Pertumbuhan investasi Pertumbuhan Konsumsi

Modal Kerja49%

Investasi12%

Konsumsi39%

Page 52: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

38

0.00%

0.20%

0.40%

0.60%

0.80%

1.00%

1.20%

1.40%

1.60%

1.80%

2.00%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III

LDR

NPL

3.5. LDR dan NPL

Peningkatan dalam DPK dan Kredit perbankan juga diikuti oleh meningkatnya

fungsi intermediasi perbankan di Provinsi Papua Barat. Hal itu tercermin dari

peningkatan LDR menjadi 64,56% pada triwulan IV-2012 dari 53,26% pada triwulan

III-2012 atau naik 14,27%. Namun demikian, peningkatan LDR tersebut juga diikuti

oleh penurunan kualitas kredit seperti tercermin dari kenaikan NPL menjadi 1,40%

pada triwulan IV-2012 dari 1,86% pada triwulan III-2012 walaupun masih tetap

dibawah ambang batas 5%.

Grafik 30. Perkembangan Indikator Perbankan Provinsi Papua Barat

Sumber: KPwBI Provinsi Papua & Papua Barat

3.6. Kredit Mikro, Kecil dan Menengah.

Kredit Mikro, Kecil, dan Menengah (MKM) yang disalurkan perbankan Provinsi

Papua Barat pada triwulan III-2012 mencapai Rp 4,35 triliun. Kredit MKM tersebut

didominasi oleh kredit kecil dengan share 53%, kemudian kredit menengah sebesar

36% dan kredit usaha mikro sebesar 11%.

Besarnya porsi kredit kepada UMKM masih diakibatkan belum adanya

perusahaan dengan skala besar yang mengajukan kredit di Papua Barat yang

kemungkinan disebabkan oleh terbatasnya delegasi pemberian kredit oleh Pejabat

Bank di Papua Barat.

Tabel 34. Perkembangan Kredit UMKM Provinsi Papua Barat (Rp Miliar)

Page 53: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

39

Sumber: KPwBI Provinsi Papua & Papua Barat, Penghitungan masih menggunakan pendekatan berdasarkan plafond

BAB 4 PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

I. Keuangan Daerah Provinsi Papua

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan salah satu

komponen sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain

mempengaruhi langsung perekonomian, misalnya melalui pengeluaran pemerintah,

alokasi anggaran pemerintah dalam APBD juga menjadi acuan bagi sektor swasta

dalam melaksanakan kegiatan ekonomi. Disisi lain, rencana pendapatan dan

pengeluaran pemerintah juga sebagai acuan dalam memproyeksikan kegiatan

ekonomi ke depan. Peningkatan pendapatan pemerintah, misalnya dengan

menaikkan tarif Pajak, dapat mengakibatkan melemahnya gairah usaha dan

sebaliknya penurunan tarif pajak akan direspon pihak swasta dengan menambah

jumlah investasi.

Selanjutnya, realisasi pengeluaran pemerintah berdampak langsung dan

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka pendek, menengah,

Page 54: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

40

maupun jangka panjang. Oleh karena itu, kecepatan dan ketepatan waktu realisasi

baik pengeluaran maupun pendapatan pemerintah akan berpengaruh pada proses

pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

1.1 Pendapatan Pemerintah Daerah Provinsi Papua

Anggaran pendapatan tahun 2012 mencapai sebesar Rp 7,94 triliun atau

meningkat 47,99% dibandingkan dengan jumlah anggaran pada tahun 2011.

Kenaikan anggaran tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya rencana

Pendapatan melalui Dana Perimbangan (38,28%) khususnya dana alokasi umum

yang meningkat 36,65% menjadi Rp 1,57 triliun dari hanya sebesar Rp 1,14 triliun

pada tahun 2011. Komponen rencana pendatapan yang juga mengalami kenaikan

signifikan adalah pos lain-lain pendapatan daerah yang sah menjadi Rp 4,17 triliun

dari Rp 3,49 triliun pada tahun 2011 atau meningkat 19,18%.

Sementara itu, realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Papua hingga triwulan IV-

2012 sudah mencapai mencapai 98,84% atau senilai Rp 7,3 triliun. Secara nilai

absolut, realisasi pendapatan memang meningkat 17,17% dibanding realisasi

pendapatan pada periode yang sama tahun 2011 namun dibanding kemampuan

realisasi pendapatan, pencapaian 98,84% jauh lebih rendah dengan pencapaian

realisasi pada tahun 2011 yang mencapai 116,04%. Dibanding tahun 2011,

prosentasi realisasi pendapatan tersebut justru mengalami penurunan sebesar

17,21%. Pos-pos yang pencapaian realisasinya diatas 50% antara lain adalah PAD

yang mencapai Rp 507,64 milliar (106,01%), Retribusi Daerah senilai Rp

15,7(121,08%), serta Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah sebesar Rp 71,36

miliar (52,72%).

Tabel 35. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Papua Triwulan IV-2012

Sumber: Pemerintah Provinsi Papua (Angka Sementara)

Page 55: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

41

Secara agregat pencapaian target yang sudah mencapai 98,84% sudah

sangat baik, namun demikian beberapa pos seperti Dana Penyesuaian/BOS dan dana

otonomi khusus belum mencapai realisasi optmium.

1.2. Pengeluaran Pemerintah Daerah Provinsi Papua

Total Anggaran Belanja Pemerintah Daerah (government expenditure) Provinsi

Papua pada tahun 2012 mencapai Rp 7,94 triliun atau mengalami kenaikan sebesar

Rp 2,57 triliun dibanding tahun 2011. Dengan jumlah anggaran pendapatan

mencapai 7,30 triliun berarti Provinsi Papua, walau tidak terlalu besar menjalankan

deficit spending budget untuk tahun 2012 sebesar Rp 54 miliar. Hingga triwulan IV-

2012, realisasi belanja pemerintah mencapai sebesar Rp 6,97 triliun atau mencapai

87,76% dari target.

Memperhatikan struktur anggaran belanja tersebut (Tabel 31), jelaslah bahwa

kemampuan Pemerintah Daerah dalam mengakselerasi pembangunan Papua masih

terbatas. Pengembangan infrastruktur yang sangat dibutuhkan antara lain untuk

membangun jalan, listrik, jaringan komunikasi masih sangat terbatas. Belanja modal

hanya sekitar 15,87% dari total anggaran sementara biaya terbesar adalah untuk

sektor non produktif seperti belanja pegawai, hibah, bantuan sosial serta bagi hasil

kepada Pemerintah Tingkat II yang mencapai 64,47%.

Tabel 36. Perkembangan APBD dan Realisasi Belanja Daerah

Provinsi Papua Triwulan IV Tahun 2011 -2012

Sumber: Pemerintah Daerah Provinsi Papua (Angka Sementara)

Ke depan, Pemerintah Provinsi diharapkan dapat mengalokasikan anggaran

yang lebih besar bagi pengembangan wilayah untuk membuka daerah-daerah

terisolir, mengembangkan dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber

daya manusia, dan pembangunan lainnya yang berpotensi lebih meningkatkan

produktivitas masyarakat. Walaupun Pemerintah Pusat telah membentuk Unit

BELANJA 5,369,147,179,000 100 2,803,961,072,127 52.22 4,669,003,753,900 100.00 2,338,230,491,338 50.08

BELANJA TIDAK LANGSUNG 2,749,678,900,097 51.21 1,898,673,396,156 69.05 2,069,994,443,000 18.82 1,612,890,836,921 77.92

Belanja Pegawai 579,289,679,600 10.79 478,017,457,147 82.52 878,683,381,000 17.64 586,302,930,000 66.73

Belanja Hibah 176,929,306,460 3.30 111,853,954,894 63.22 823,817,450,000 4.69 628,705,450,800 76.32

Belanja Bantuan Sosial 237,774,875,037 4.43 180,654,152,100 75.98 219,031,522,000 - 151,795,000,000 69.30

Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah 96,039,780,000 1.79 62,322,863,165 64.89 -

Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota, 1,638,377,659,000 30.51 1,062,848,131,350 64.87 2,646,530,954,000 2.32 1,465,188,488,700 55.36

Pemerintah Desa dan Partai Politik 21,267,600,000 0.40 - 108,336,720,000 0.86 -

Belanja Tidak Terduga - 2,976,837,500 40,125,370,000 55.67 0,00 -

BELANJA LANGSUNG 2,619,468,278,903 48.79 905,287,675,971 34.56 2,599,009,310,900 - 2,125,339,654,417 81.77

Belanja Pegawai 230,370,692,740 4.29 22,863,619,600 9.92 30.79

Belanja Barang dan Jasa 1,172,781,950,468 21.84 487,892,921,351 41.60 1,437,714,313,780 24.87 -

Belanja Modal 1,031,315,635,695 19.21 394,531,135,020 38.26 1,161,294,997,120 (0.43) 1,125,339,654,417 96.90

SURPLUS / DEFISIT 185,000,000,000 3.45 2,126,453,507,574 1,149.43 (19,932,825,900) 1.61 12,544,782,073 (62.94)

PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH - - 75,000,000,000 1.61 0,00 -

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya - 75,000,000,000 4.03 0,00 -

PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 185,000,000,000 3.45 - - 187,968,488,000 2.14 0,00 -

Pembentukan Dana Cadangan 100,000,000,000 1.86 - - 100,000,000,000 1.82 0,00 -

Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 85,000,000,000 1.58 - - 85,000,000,000 0.06 0,00 -

Pembayaran Pokok Utang - 2,968,488,000 (2.42) 0,00 -

PEMBIAYAAN NETTO (185,000,000,000) (3.45) - - (112,968,488,000) 1.04 0,00 -

SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN TAHUN BERKENAAN - 2,126,453,507,574 48,537,844,250 - 70,680,834,539 145.62

%URAIAN ANGGARAN 2012 TRIWULAN III-2012 ANGGARAN 2011 TRIWULAN III-2011% %%

Page 56: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

42

Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B), namun akselerasi

pembukaan daerah terisolir belum begitu nyata. Untuk itu diharapkan, agar sinergi

antara Pemda (Pemprov dan Pemkab/Pemkot) dengan UP4B dapat ditingkatkan

sehingga tujuan percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat dapat

direalisasikan.

Selain itu, perlu pula meningkatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk

dapat membantu Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. BUMD misalnya

dapat dilengkapi dengan moda transportasi khususnya laut sehingga mempercepat

arus barang dan orang dari suatu tempat ke tempat lain di Papua (intra Papua).

BAB 5 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

Sistem Pembayaran merupakan salah satu indikator yang dapat dijadikan

sebagai salah satu ukuran dalam mengukur kemajuan ekonomi suatu daerah. Secara

umum, semakin tinggi frekuensi dan nilai transaksi sistem pembayaran suatu daerah

semakin besar besar pula kapasitas perekonomiannya. Dalam kaitan itu, otoritas

sistem pembayaran diharapkan dapat mendorong bertumbuhnya sistem pembayaran

yang cepat, efisien, handal, dan aman yang mampu memenuhi kebutuhan sistem

perekonomian. Dalam kaitan itu, Bank Indonesia Jayapura senantiasa menjaga

ketersediaan alat pembayaran tunai (uang kartal) baik dalam jumlah, denominasi,

maupun tingkat kelayakan edar uang pada seluruh wilayah kerja KBI Jayapura. Untuk

mendukung berkembangnya perekonomian, KBI Jayapura juga senantiasa berupaya

menjaga kelancaran, keamanan, dan efisiensi proses penyelesaian transaksi uang

giral (non tunai) dengan memastikan bahwa Bank Indonesia Real Time Gross

Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKN-BI) dan dapat

berjalan dengan baik tanpa gangguan yang berarti.

Page 57: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

43

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

I II III IV I II III IV

2011 2012

Outflow Nominal (Rp.milliar) Outflow Lembar Warkat

0

5000

10000

15000

20000

25000

I II III IV I II III IV

2011 2012

Inflow Nominal (Rp.milliar) Inflow Lembar Warkat

I. Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)

Pada triwulan IV-2012, nilai transaksi keluar (outflow) melalui BI-RTGS dari

Wilayah Papua mencapai Rp 26,12 trilliun dengan jumlah warkat sebesar 11.957.

Sedangkan dana yang masuk ke wilayah Papua mencapai Rp. 17,79 triliun sebagai

akibat masuknya dana alokasi umum dan masuknya dana perimbangan yang akan

digunakan oleh Pemerintah Daerah sebagai alat pembiayaan bagi aktivitas

Pemerintahan dan investasi di wilayah Papua. Tercatat sampai dengan triwulan IV-

2012 dana perimbangan yang sudah masuk mencapai Rp. 2,1 triliun dan dan dana

alokasi umum bagi beberapa Kabupaten yang mencapai Rp. 1,3 triliun.

Tabel 37. Transaksi RTGS Wilayah Papua

Sumber:KPwBI Papua & Papua Barat

Sebaliknya nilai transaksi yang menuju Wilayah Papua (inflow) tercatat sebesar

Rp. 17,79 trilliun dengan jumlah warkat sebanyak 19.637 lembar atau mengalami

peningkatan sebesar 20,31% (yoy).

Grafik 31. Nilai Transaksi RTGS

II. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKN-BI)

Selain sistem BI-RTGS, KBI Jayapura juga menyelenggarakan kegiatan kliring

antar bank melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Kliring adalah jasa

penyelesaian utang piutang antar bank dengan cara saling menyerahkan warkat-

warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring (penagihan warkat seperti cek atau

bilyet giro yang berasal dari dalam kota). Penyelesaian transaksi melalui SKNBI adalah

Sumber: KpwBI Papua & Papua Barat

Page 58: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

44

Sumber: KBI Jayapura

untuk transaksi dengan nilai nominal yang relatif kecil. Terdapat perbedaan jeda

waktu settlement antara kiliring dan RTGS. Transaksi kliring membutuhkan proses

sttelment yang lebih lama dibanding RTGS.

Tabel 38 . Transaksi Kliring Wilayah Papua

Sumber: KPwBI Provinsi Papua & Papua Barat

Perkembangan transaksi kliring selama periode triwulan IV-2012 di wilayah

kerja KPwBI Paua & Papua Barat secara nominal mencapai Rp. 1,65 triliun dengan

jumlah warkat sebesar 45.039 warkat. Jika dibandingkan dengan periode yang sama

tahun sebelumnya, terdapat peningkatan nilai nominal kliring sebesar 18,69%.

Secara rata-rata, perputaran kliring pada triwulan IV-2012 sebesar Rp. 29 milliar/hari

dengan rata-rata warkat yang digunakan sebanyak 805 lembar. Nisbah rata-rata

penolakan sampai dengan triwulan IV-2012 mencapai sebesar Rp 1,06 milliar dengan

rata rata penolakan warkat sebesar 1,95 lembar.

Grafik 32. Perkembangan Kliring Wilayah Papua

Sumber:KPwBI Provinsi Papua & Papua Barat

III. Perkembangan Uang Kartal

Untuk mendukung aktivitas transaksi secara tunai, KPwBI Provinsi Papua &

Papua Barat menyediakan alat pembayaran berupa uang kartal yang cukup untuk

menjamin terselenggaranya transaksi tunai secara aman dan lancar.

Pada periode triwulan IV-2012, jumlah uang kartal yang masuk (inflow) ke kas

KPwBI Papua & Papua Barat mencapai Rp 1,62. Sementara itu, total outflow yang

-

200.00

400.00

600.00

800.00

1,000.00

1,200.00

1,400.00

1,600.00

1,800.00

-

10,000.00

20,000.00

30,000.00

40,000.00

50,000.00

60,000.00

I II III IV I II III IV

2011

Total Volume (lembar) Total Nominal Kliring (Rp Miliar)

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

600.00

650.00

700.00

750.00

800.00

850.00

I II III IV I II III IV

2011

Rata-Rata Volume (lembar)

Rata-Rata Nominal Perputaran Kliring Perhari (Rp Milliar)

Page 59: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

45

keluar dari Kas Kantor sebesar Rp 6,23 Triliun. Secara keseluruhan KBI Jayapura

mengalami posisi net out flow sebesar Rp. 4.80 triliun.

Tabel 39. Perkembangan Perkasan KBI Jayapura

Sumber : KPwBI Provinsi Papua & Papua Barat

Sementara itu, untuk memastikan bahwa uang yang dipegang masyarakat

tetap dalam kondisi layak edar, KPwBI Provinsi Papua & Papua Barat melakukan

berbagai upaya diantaranya: mencabut uang yang sudah habis masa edar,

memusnahkan uang tidak layak edar, melaksanakan kas keliling dan membuka

pelayanan kas titipan di perbankan untuk kota Sorong, Merauke, Timika, Biak.

Tercatat sampai dengan Desember 2012, kas titipan yang dilakukan oleh KaPwBI

Papua & Papua Barat mencapai Rp. 230,22 miliar dan pemusnahan uang tidak layak

edar sebesar Rp.57,98 miliar.

BAB 6 PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN

I. Ketenagakerjaan Provinsi Papua

1.1. Perkembangan Tenaga Kerja Provinsi Papua1

Jumlah angkatan kerja di Papua pada Februari 2012 mencapai 1.591.693

orang, mengalami kenaikan sebesar 3,41% dibanding posisi yang sama tahun

sebelumnya. Dengan demikian, tingkat partisipasi kerja di Papua mencapai sebesar

79,29% atau mengalami penurunan sebesar 2,23% dibandingkan dengan posisi

yang sama tahun sebelumnya. Di sisi lain, tingkat pengangguran terbuka mengalami

penurunan dari 3,72% pada Februari 2011 menjadi 2,90% pada Februari 2012. Hal

itu menunjukkan bahwa ketersediaan lapangan kerja tumbuh lebih cepat

dibanding pertambahan jumlah angkatan kerja.

Tabel 40. Penduduk Menurut Kegiatan Utama

Februari 2012 Provinsi Papua

1 Data ketenagakerjaan di release oleh BPS setiap bulan Februari dan Agustus.

Page 60: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

46

1.2. Tenaga Kerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Jumlah tenaga kerja yang berhasil diserap pada Februari 2012 mengalami

peningkatan sebesar 4,62% dibandingkan 6 bulan sebelumnya. Sektor pertanian

menyerap tenaga kerja terbesar dan daya serapnya meningkat sebesar 8,52% diikuti

sektor perdagangan dan sektor jasa-jasa yang masing-masing meningkat 3,60% dan

3,09%. Di sisi lain, sektor industri dan sektor lainnya justru mengalami penurunan

daya serap tenaga kerja. Kedua sektor ini mengalami kontraksi tenaga kerja masing-

masing 27,24% dan 16,24%.

Sementara itu, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sektor lainya

meningkat sangat pesat sebesar 15,59% (yoy) diikuti oleh peningkatan sektor

perdagangan sebesar 14,63% (yoy) serta sektor pertanian yang mengalami

peningkatan daya serap tenaga kerja sebesar 2,92% (yoy).

Sektor pertanian masih tetap mendominasi penyerapan tenaga kerja. Pada

Februari 2012, tenaga kerja yang berhasil diserap oleh sektor pertanian mencapai

72,78% diikuti oleh sektor lainnya yang menyerap tenaga kerja sebesar 9,87%.

Tabel 41. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut

Lapangan Pekerjaan Utama Agustus 2008 – Agustus 2011 Provinsi Papua

2012

Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari 1. Penduduk 15+ 1.439.208 1.450.851 1.479.086 1.864.589 1.909.402 1.958.892 2.007.880

2. AngkatanKerja 1.089.950 1.128.036 1.166.346 1.510.176 1.556.336 1.536.728 1.591.693

Bekerja 1.044.927 1.082.028 1.118.779 1.456.545 1.498.454 1.476.227 1.545.467

Penganggur 45.023 46.008 47.567 53.631 57.882 60.501 46.226

3. Bukan Angkatan Kerja 349.258 322.815 31.274 354.413 353.066 422.164 416.187

4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 75,73 77,75 78,86 80,99 81,51 78.45 79,29

5. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 4,13 4,08 4,08 3,55 3,72 3.94 2,90

Kegiatan Utama2009 2010 2011

Sumber: Badan Pusat Statistik Povinsi Papua

Page 61: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

47

II. Ketenagakerjaan Provinsi Papua Barat 2.1. Perkembangan Tenaga Kerja Provinsi Papua Barat

Sampai dengan periode bulan Februari 2012, jumlah angkatan kerja di Provinsi

Papua Barat mencapai 384.092 orang, atau mengalami peningkatan sebesar 4,57%

dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan angkatan kerja juga

diikuti oleh peningkatan tingkat pastisipasi angkatan kerja dari 71,50% pada

Februari 2011 menjadi 72,27% pada Februari 2012. Hal itu mengindikasikan bahwa

terdapat peningkatan lapangan kerja di Propinsi Papua Barat sebagai dampak dari

tingginya pertumbuhan ekonomi Propinsi Papua Barat khususnya dalam 3 tahun

terakhir. Dengan perkembangan positif tersebut, tingkat pengangguran terbuka

menurun dari 8,28% pada Februari 2011 menjadi 6,57% pada Februari 2012.

Ke depan diharapkan daya serap lapangan kerja juga akan semakin meningkat

khususnya dengan adanya pemekaran kabupaten Manokwari. Pemekaran wilayah

tersebut tentu akan diikuti oleh kebutuhan akan tenaga kerja pada kabupaten yang

baru dibentuk.

Tabel 42. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama

Februari 2010– Februari 2012 Provinsi Papua Barat

2012

Februari Agustus Februari Agustus Februari

Pertanian 840.696 1.133.982 1.092.878 1.036.520 1.124.829

Industri 10.601 15.671 24.645 19.885 14.468

Perdagangan 88.214 96.199 118.183 130.766 135.469

Jasa-Jasa 114.057 118.839 160.465 147.906 152.476

Lainnya 65.221 89.307 102.283 141.150 118.225

TOTAL 1.118.779 1.456.545 1.498.454 1.476.227 1.545.467

Pertanian 4,58 34,89 (3,62) (5,16) 8,52

Industri (44,41) 47,83 57,27 (19,31) (27,24)

Perdagangan (0,93) 9,05 22,85 10,65 3,60

Jasa-Jasa 21,97 4,19 35,03 (7,83) 3,09

Lainnya (14,81) 36,93 14,53 38,00 (16,24)

TOTAL 3,40 30,19 2,88 (1,48) 4,69

Pertanian 7,25 41,07 30,00 (8,59) 2,92

Industri (2,97) (17,82) 132,48 26,89 (41,29)

Perdagangan (1,16) 8,03 33,97 35,93 14,63

Jasa-Jasa 6,11 27,09 40,69 24,46 (4,98)

Lainnya 22,12 16,65 56,83 58,05 15,59

TOTAL 7,07 34,61 33,94 1,35 3,14

Lapangan

Pekerjaan Utama

2010 2011

Pertumbuhan Tenaga Kerja per semester

Pertumbuhan Tenaga Kerja per tahun

Sumber: Badan Pusat Statistik Povinsi Papua (diolah)

Page 62: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

48

2012

Februari Agustus Februari Agustus Februari

Pertanian 184.369 171.060 173.803 163.164 170.911

Industri 12.173 12.300 10.208 11.580 16.049

Perdagangan 33.843 37.852 41.668 56.325 56.596

Jasa-Jasa 44.068 54.070 62.532 58.731 62.655

Lainnya 51.306 41.265 48.679 46.788 52.635

TOTAL 325.759 316.547 336.890 336.588 358.846

Pertanian 13,52 (7,22) 1,60 (6,12) 4,75

Industri (7,65) 1,04 (17,01) 13,44 38,59

Perdagangan (7,33) 11,85 10,08 35,18 0,48

Jasa-Jasa (26,50) 22,70 15,65 (6,08) 6,68

Lainnya (15,51) (19,57) 17,97 (3,88) 12,50

TOTAL (2,11) (2,83) 6,43 (0,09) 6,61

Pertanian (0,82) 5,32 (5,73) (4,62) (1,66)

Industri 2,00 (6,68) (16,14) (5,85) 57,22

Perdagangan 10,29 3,65 23,12 48,80 35,83

Jasa-Jasa 0,00 (9,82) 41,90 8,62 0,20

Lainnya 17,61 (32,05) (5,12) 13,38 8,13

TOTAL 3,02 (4,88) 3,42 6,33 6,52

Lapangan Pekerjaan

Utama

2010 2011

Pertumbuhan Tenaga Kerja per semester

Pertumbuhan Tenaga Kerja per tahun

2.2 Tenaga Kerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Pada Februari 2012 seluruh sektor berhasil menyerap tenaga kerja yang lebih

besar jika dibandingkan dengan posisi Agustus 2011. Jumlah penduduk yang bekerja

pada Februari 2012 mencapai 358.846 orang. Sektor Pertanian masih menjadi sektor

yang paling banyak menyerap tenaga kerja (47,63%) dikuti oleh sektor jasa-jasa

(17,46%).

Tabel 43. Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Kerja Utama

Sumber: BPS Provinsi Papua Barat

Namun jika dibandingkan dengan Februari 2011, tenaga kerja sektor pertanian

pada Februari 2012 justru mengalami penurunan sebesar 1,66% atau sebanyak

2.892 orang. Sementara sektor Industri dan sektor perdagangan menjadi sektor yang

mengalami peningkatan daya serap tenaga kerja tertinggi dengan pertumbuhan

masing-masing 57,22% dan 35,83%.

2012

Februari Agustus Februari Agustus Februari Penduduk 15+ 488.287 494.862 513.750 522.211 531.489

Angkatan Kerja 343.365 342.888 367.312 369.619 384.092

- Bekerja 316.700 316.547 366.890 336.588 358.846

- Penganggur 26.665 26.341 30.422 33.031 25.246

Bukan Angkatan Kerja 144.922 151.974 146.438 152.592 147.397

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 70,32 69,29 71,50 70,78 72,27

Tingkat Pengangguran terbuka (%) 7,77 7,68 8,28 8,94 6,57

2011 Keterangan

2010

Sumber: Badan Pusat Statistik Povinsi Papua Barat

Page 63: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

49

III. Penduduk Pra Sejahtra (Miskin)

Secara umum, tujuan akhir dari kebijakan Pemerintah adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka peningkatan kesejahteraan

masyarakat Papua, Pemerintah telah pula memberikan otonomi khusus kepada

Papua yang kemudian diikuti dengan pemekaran wilayah/daerah tingkat II. Namun

demikian, berbagai kebijakan tersebut kelihatannya masih belum sepenuhnya ampuh

dalam meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat, baik di Provinsi Papua

maupun Papua Barat.

Tabel 44: Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Papua dan Papua Barat

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Papua dan Papua Barat

Hal itu tercermin dari jumlah penduduk miskin di kedua Provinsi yang

penurunannya relatif lambat walaupun secara relatif jumlah penduduk miskin Papua

Barat sedikit lebih cepat berkurang. Jumlah penduduk miskin di Provinsi Papua hanya

menurun dari 35% pada tahun 2008 menjadi 31% pada Februari 2012 sementara di

Papua Barat jumlah itu menurun dari 37% pada tahun 2008 menjadi 28% pada

Februari 2012.

BAB. 7 PERKIRAAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH

Provinsi

Jumlah

Penduduk

Miskin

%

Jumlah

Penduduk

Miskin

%

Jumlah

Penduduk

Miskin

%

Jumlah

Penduduk

Miskin

%

Jumlah

Penduduk

Miskin

%

Papua (ribu) 733.10 35.12 760,3 37,53 761.60 36,8 944.79 31,98 966.59 31.11

Papua Barat (ribu) 246.50 37.08 256,8 35,71 256.30 34,88 249.84 31,92 229.90 28.20

20122010 201120092008

Page 64: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

50

SERTA REKOMENDASI KEBIJAKAN

1. PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

Pada triwulan IV-2012, ekonomi Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

diperkirakan mengalami pertumbuhan positif dan lebih tinggi dibandingkan dengan

periode sebelumnya. Ekonomi Papua diprakirakan tumbuh pada kisaran 8-10%

terutama disebabkan membaiknya kinerja sektor tambang. Sementara itu

perekonomiaan Provinsi Papua Barat diprakirakan masih bertumbuh pada kisaran 5-

8% terutama didorong oleh sektor pertanian dan sektor industri pengolahan

(peningkatan produksi LNG Tangguh).

Pada sisi permintaan, baik perekonomian Provinsi Papua maupun Papua Barat

diperkirakan masih didominasi oleh komponen konsumsi dan investasi.

2. PROSPEK INFLASI

Inflasi di wilayah Papua diperkirakan pada triwulan IV-2012 akan berada 3,7 +/-

1%. Target ini diperkirakan dapat dicapai sepanjang tidak ada guncangan signifikan

dari sisi supply (shock). Keyakinan pencapaian target tersebut juga ditopang oleh

relatif terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat serta peran aktif pemerintah

dalam pengendalian harga-harga khususnya kebutuhan bahan pokok melalui

pemantauan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

3. PROSPEK PERBANKAN

Perluasan aktivitas ekonomi seiring dengan pemekaran wilayah Tingkat II

dipastikan membutuhkan kehadiran perbankan. Pemekaran wilayah tersebut tentu

saja membutuhkan perluasan jaringan perbankan sehingga layanan jasa perbankan

diperkirakan akan meningkat seiring dengan prakiraan bertambahnya jaringan kantor

bank dalam bentuk penambahan ATM maupun KCP baru. Dari sisi permintaan

kredit, diperkirakan akan terjadi peningkatan kredit perbankan mengikuti stabilnya BI

Rate pada level 5,75%.

4. REKOMENDASI

Melihat sumber pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat yang masih di

Page 65: Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua ... · pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang ... Barat dihitung dari perkembangan harga-harga di Kota Manokwari

Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

51

didominasi oleh sektor pertambangan dan sektor industri pengolahan yang

cenderung memiliki dampak penyerapan tenaga kerja yang kecil, maka berbagai

transformasi kebijakan yang diarahkan mendorong pertumbuhan ekonomi pada

pertumbuhan sektor lainnya seperti sektor pertanian serta sektor perrdagangan,

hotel dan restoran dan sektor usaha lainnya yang bersifat padat karya harus lebih

diperhatikan.

Meskipun penyaluran kredit mengalami pertumbuhan namun apabila

dibandingkan dengan jumlah Dana Pihak Ketiga, secara umum total kredit

tersebut masih tergolong rendsh. Loan to Deposit Ratio (LDR) masih tetap rendah

(sekitar 45-49%). Masih rendahnya tingkat penyaluran kredit tersebut

disebabkan oleh beberapa hal seperti kemampuan dunia usaha memenuhi

persyaratan bank teknis yang masih rendah serta masih rendahnya kemampuan

para pelaku dunia usaha khususnya UMKM dalam menyusun proposal kelayakan

usaha. Berkenaan dengan hal-hal tersebut dan dalam rangka memaksimalkan

peran perbankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi perlu dilakukan

koordinasi dengan semua pihak yang terkait dalam menyelesaikan permasalahan

yang dihadapi.

Tingkat inflasi di Provinsi Papua dan Papua Barat memang tergolong cukup

rendah namun karena inflasi tersebut lebih disebabkan oleh keterbatasan

pasokan dan atau masalah distribusi, maka koordinasi dengan Pemerintah dan

stakeholders lainnya harus semakin ditingkatkan. Untuk itu pengadaan

ketersediaan kebutuhan barang dan jasa khususnya kebutuhan pokok dan

kebutuhan strategis harus dikordinasikan dengan daerah lainnya yang menjadi

pemasok serta memberikan subsidi bagi nelayan dan petani agar produksi dapat

ditingkatkan. Selain itu, percepatan pembangunan infrastruktur harus

diprioritaskan agar distribusi dapat semakin lancar.