Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan...

56
Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi DKI Provinsi DKI Provinsi DKI Provinsi DKI Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan II 201 201 201 2013

Transcript of Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan...

Page 1: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional

Provinsi DKI Provinsi DKI Provinsi DKI Provinsi DKI JakartaJakartaJakartaJakarta

TriwulanTriwulanTriwulanTriwulan IIIIIIII 2012012012013333

Page 2: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

ii

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 3: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

iii

Kata PengantarKata PengantarKata PengantarKata Pengantar

Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh sebesar 6,30% (yoy), jauh lebih

tinggi dibandingkan perekonomian nasional sebesar 5,81% (yoy). Masih tingginya

pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber dari sektor perdagangan, hotel, dan

restoran; sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan; dan sektor

pengangkutan dan komunikasi. Bahkan sektor pengangkutan dan komunikasi

tumbuh 11,40% dibandingkan tahun lalu. Dari sisi permintaan, kuatnya konsumsi

rumah tangga yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu, juga

mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta triwulan ini tetap tinggi.

Inflasi Jakarta pada triwulan II 2013 tercatat sebesar 5,67% (yoy). Realisasi inflasi

tersebut lebih rendah dibandingkan triwulan lalu, karena koreksi beberapa harga

komoditas hortikultura seperti seperti bawang putih, bawang merah, dan tomat

sayur selama triwulan laporan. Kendati demikian, kenaikan harga BBM pada akhir

triwulan laporan menahan penurunan inflasi lebih lanjut. Dampak kenaikan BBM

tersebut diperkirakan mencapai puncaknya pada awal triwulan mendatang.

Perekonomian Jakarta pada triwulan III 2013 diprakirakan tumbuh stabil pada

kisaran 6,3% (yoy), dengan inflasi berada di kisaran 8,3% - 8,7% (yoy). Relatif

stabilnya perekonomian Jakarta ditopang oleh pertumbuhan ketiga sektor utama

(sektor perdagangan, hotel, dan restoran; sektor keuangan, real estate, dan jasa

perusahaan; dan sektor pengangkutan dan komunikasi) dan akselerasi konsumsi

pemerintah pada triwulan mendatang. Sementara itu, kenaikan harga BBM pada

tanggal 22 Juni 2013 diprakirakan memberikan tekanan inflasi yang tinggi pada

triwulan mendatang, khususnya pada awal triwulan III 2013.

Uraian lebih rinci terkait perkembangan terkini dan prospek perekonomian Jakarta

disajikan dalam publikasi Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi DKI Jakarta. Tujuan

dari penyusunan KER triwulanan ini selain untuk memenuhi kepentingan Bank

Indonesia dalam mendukung perumusan kebijakan moneter, juga diharapkan dapat

menjadi sumber referensi bagi pembuat kebijakan publik di Jakarta.

Akhir kata, semoga kajian ini dapat memberi manfaat bagi pembangunan ekonomi

di Jakarta.

.

Jakarta, Agustus 2013

GRUP KEBIJAKAN MONETER

Wiwiek Sisto WidayatWiwiek Sisto WidayatWiwiek Sisto WidayatWiwiek Sisto Widayat Direktur Eksekutif

Page 4: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

iv

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 5: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

v

Daftar IsiDaftar IsiDaftar IsiDaftar Isi

RINGKASAN UMUM halaman vii

BAB I. EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 1

Dinamika Sisi Permintaan Perekonomian Jakarta halaman 1

Dinamika Sektor Ekonomi Utama Jakarta halaman 5

BAB II. INFLASI

Boks 1: Kenaikan Harga Komoditas Hortikultura dan

Kebijakan Pengaturan Impor Hortikultura

halaman 11

halaman 14

BAB III. PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN halaman 17

Intermediasi Perbankan halaman 17

Sistem Pembayaran halaman 21

BAB IV. KEUANGAN PEMERINTAH halaman 23

Penerimaan Daerah halaman 23

Belanja Daerah

Pembiayaan Daerah

halaman 25

halaman 28

BAB V. PROSPEK EKONOMI DAN INFLASI halaman 31

Beberapa Asumsi yang Melandasi Proyeksi Ekonomi

Jakarta

halaman 31

Pertumbuhan Ekonomi halaman 33

Inflasi halaman 38

Page 6: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

vi

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 7: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

vii

Ringkasan UmumRingkasan UmumRingkasan UmumRingkasan Umum

Pada triwulan II 2013, ekonomi Jakarta tumbuh sebesar 6,3% (yoy),

melambat dibandingkan dengan triwulan I 2013. Perlambatan pertumbuhan

ekonomi terutama disebabkan oleh melambatnya investasi khususnya

investasi non bangunan dan ekspor. Meningkatnya impor terutama barang

konsumsi terkait dengan masih kuatnya konsumsi rumah tangga juga

menjadi salah satu faktor perlambatan pertumbuhan pada triwulan II 2013.

Konsumsi masih tumbuh walaupun dalam level terbatas yang memberikan

pengaruh pada kinerja sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR), sektor

pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa keuangan, persewaan dan

jasa perusahaan. Sementara itu, sektor konstruksi tumbuh stabil ditengah

permintaan properti yang relatif terjaga.

Sementara itu, tekanan inflasi di Kawasan Jakarta cenderung meningkat

terkait dengan kenaikan beberapa komoditas pangan, biaya bahan bakar

dan transportasi serta ekspektasi inflasi pada akhir triwulan II 2013. Inflasi di

Jakarta mencapai 5,67% (yoy) di triwulan berjalan atau sedikit lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya. Setelah sempat mengalami peningkatan

yang cukup tinggi pada triwulan sebelumnya, beberapa komoditas

hortikultura mengalami penurunan harga yang cukup signifikan pada

triwulan laporan. Hal ini juga didukung oleh membaiknya pasokan, baik

yang bersumber dari produksi domestik maupun dari realisasi impor.

Namun, koreksi harga beberapa komoditas pangan yang terjadi pada awal

hingga pertengahan triwulan laporan tertahan oleh ekspektasi kenaikan

harga BBM bersubsidi yang meningkat pada Juni 2013.

Kegiatan intermediasi perbankan Jakarta pada triwulan II 2013 juga

terpantau mengalami perlambatan. Salah satu faktor perlambatan kredit

termasuk kredit UMKM ditengarai adalah menurunnya persepsi terhadap

kondisi perekonomian dan kegiatan dunia usaha ke depan. Di sisi lain, dana

pihak ketiga (DPK) di perbankan mengindikasikan adanya tren peningkatan.

Realisasi APBD Pemprov DKI Jakarta triwulan II 2013 lebih rendah

dibandingkan periode yang sama di 2012. Realisasi penerimaan Pemprov

DKI Jakarta pada triwulan II 2013 sebesar Rp11,14 triliun atau 26,83% dari

target yang ditetapkan. Sementara itu, realisasi belanja Pemprov DKI Jakarta

tercatat sebesar Rp8,02 triliun atau 17,60% dari target yang ditetapkan.

Upaya monitoring dan pemberian target penyerapan belanja Pemerintah

masih terkendala oleh permasalahan teknis dan proses pengadaan. Adapun

rendahnya realisasi belanja Pemerintah Pusat yang memiliki pangsa terbesar

di Jakarta juga secara khusus dipengaruhi oleh kebijakan pengetatan

Page 8: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

viii

anggaran pada beberapa lembaga dalam rangka menjaga kondisi fiskal

nasional yang terbebani oleh besarnya subsidi dan impor.

Perekonomian Jakarta di triwulan III 2013 diprakirakan tumbuh pada kisaran

6,2% - 6,6%. Prediksi kenaikan pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2013

didukung oleh optimisme adanya perbaikan ekonomi global yang

mendorong peningkatan permintaan ekspor serta kenaikan permintaan

domestik. Konsumsi yang meningkat terkait dengan perayaan

Lebarandiperkirakan akan meningkatkan kinerja sektor PHR dan sektor

industri pengolahan. Investasi khususnya di bangunan diperkirakan mampu

tumbuh walaupun dalam level yang terbatas.

Tekanan inflasi pada triwulan III 2013 diprakirakan pada kisaran 8,3% -

8,7%, meningkat signifikan sebagai dampak dari kenaikan harga BBM

bersubsidi. Dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi terbesar selain dari

dampak langsung, juga dari kenaikan tarif angkutan yang mencapai rata-

rata 41%. Hal tersebut memicu kenaikan biaya logistik dan distribusi, biaya

produksi maupun biaya operasional yang berpotensi menurunkan daya saing

produk barang dan jasa Jakarta.

Page 9: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

ix

Tabel Indikator Ekonomi Provinsi DKI Jakarta

Total Total I II III IV Total I II

Ekonomi Makro Regional

Produk Domestik Regional Bruto (%, yoy) 6.5 6.7 6.4 6.7 6.4 6.5 6.5 6.5 6.3

Berdasarkan Sektor:

1 Pertanian 1.7 0.8 0.5 0.9 0.1 1.4 0.8 1.5 0.7

2 Pertambangan & Penggalian 1.5 8.6 -1.1 -1.1 -0.3 -0.4 -0.9 -0.4 -0.7

3 Industri Pengolahan 3.6 2.4 1.5 4.0 3.3 1.9 2.4 1.9 1.5

4 Listrik, Gas, & Air Bersih 5.6 4.0 3.8 3.8 4.2 4.5 4.5 3.8 2.6

5 Konstruksi 7.1 7.9 6.2 6.2 6.6 7.8 6.9 6.5 6.3

6 Perdagangan, Hotel, & Restoran 7.3 7.4 7.0 7.2 6.7 7.6 7.2 7.2 7.2

7 Pengangkutan dan Komunikasi 14.8 13.9 13.8 12.5 10.8 10.6 11.8 11.4 11.4

8 Keuangan, Persewaan, % Jasa Usaha 4.2 5.0 5.1 5.3 5.4 5.4 5.4 5.7 5.4

9 Jasa-jasa 6.6 6.9 7.8 7.8 7.1 7.2 7.6 7.5 7.4

Berdasarkan Permintaan:

1 Konsumsi Rumah Tangga 6.4 6.2 6.1 6.4 6.6 6.1 6.3 5.7 5.9

2 Konsumsi Pemerintah 0.7 3.7 5.1 7.1 -0.4 -4.8 1.1 0.4 2.8

3 PMTB 8.8 8.0 8.0 11.0 7.1 8.2 9.0 5.9 5.0

4 Ekspor 7.3 12.2 8.7 6.5 4.3 5.8 6.3 5.7 4.7

5 Impor 8.1 12.7 9.5 8.5 4.3 5.3 7.0 4.3 3.2

Ekspor *)

- Nilai Ekspor Non Migas (USD Juta) 8,398 10,973 2,958 2,891 2,787 2,942 11,578 2,765 1,889

- Volume Ekspor Non Migas (ribu ton) 2,202 2,793 719 768 732 833 3,053 704 492

Impor *)

- Nilai Impor Non Migas (USD Juta) 44,527 57,460 15,425 17,315 15,347 15,790 63,877 14,463 11,283

- Volume Impor Non Migas (ribu ton) 24,394 27,663 7,423 7,879 7,213 7,868 30,382 7,347 9,122

Indeks Harga Konsumen 122.92 127.80 128.86 129.68 131.95 133.58 133.58 136.20 137.03

Laju Inflasi Tahunan (%, yoy) 6.21 3.97 4.13 4.12 3.97 4.52 4.52 5.70 5.67

Dana Pihak Ketiga (Rp Tril iun) 1,198 1,417 1,411 1,478 1,511 1,630 1,630 1,636 1,707

- Tabungan 209 257 265 277 289 309 309 314 317

- Giro 328 395 361 407 393 453 453 423 460

- Deposito 661 766 784 794 829 868 868 900 930

Kredit (Rp Tri liun) 864 1,080 1,114 1,201 1,243 1,311 1,305 1,336 1,401

- Modal Kerja 454 557 574 627 645 684 684 708 752

- Investasi 219 286 300 321 340 357 357 364 379

- Konsumsi 191 237 239 253 257 270 264 265 270

Kredit UMKM (Rp Tri liun) n.a. 82 81 88 83 93 93 90 95

Loan to Deposit Ratio (%) 72.15 76.23 78.95 81.13 82.26 80.42 80.42 81.68 82.07

NPL Gross (%) 2.94 2.07 2.14 1.96 1.74 1.55 1.55 1.56 1.48

Sistem Pembayaran

Transaksi RTGS

- Rata-rata Harian Nominal Transaksi (Rp Tri liun) 78.5 87.2 64.4 90.3 89.9 95.6 85.0 82.0 101.5

- Rata-rata Harian Volume Transaksi (ribu) 22.5 23.3 19.8 23.3 23.6 25.9 23.2 23.9 25.2

Transaksi Kliring (Rp Tril iun)

- Rata-rata Harian Nominal Transaksi (Rp Tri liun) 3.7 4.2 4.2 4.6 4.7 5.1 4.6 4.7 5.0

- Rata-rata Harian Volume Transaksi (ribu) 235.5 268.1 251.7 292.1 295.4 317.7 289.2 258.0 251.6

*) Data Februari

2013

Perbankan *)

Indikator2010 2011 2012

Page 10: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

x

Page 11: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

1

BAB I BAB I BAB I BAB I

EKONOMI MAKRO REGIONALEKONOMI MAKRO REGIONALEKONOMI MAKRO REGIONALEKONOMI MAKRO REGIONAL

Pada triwulan II 2013, ekonomi Jakarta tumbuh sebesar 6,3% (yoy),

melambat dibandingkan dengan triwulan I 2013. Perlambatan pertumbuhan

ekonomi terutama disebabkan oleh melambatnya investasi khususnya

investasi non bangunan dan ekspor. Meningkatnya impor terutama barang

konsumsi terkait dengan masih kuatnya konsumsi rumah tangga juga menjadi

salah satu faktor perlambatan pertumbuhan pada triwulan II 2013. Konsumsi

masih tumbuh walaupun dalam level terbatas yang memberikan pengaruh

pada kinerja sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR), sektor

pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa keuangan, persewaan dan

jasa perusahaan. Sementara itu, sektor konstruksi tumbuh stabil ditengah

permintaan properti yang relatif terjaga.

A.A.A.A. Dinamika Sisi Permintaan Perekonomian Dinamika Sisi Permintaan Perekonomian Dinamika Sisi Permintaan Perekonomian Dinamika Sisi Permintaan Perekonomian JakartaJakartaJakartaJakarta

Konsumsi Jakarta tercatat Konsumsi Jakarta tercatat Konsumsi Jakarta tercatat Konsumsi Jakarta tercatat mengalami mengalami mengalami mengalami peningkatan peningkatan peningkatan peningkatan pertumbuhanpertumbuhanpertumbuhanpertumbuhan pada pada pada pada

triwulan triwulan triwulan triwulan IIIII 2013 dibandingkan I 2013 dibandingkan I 2013 dibandingkan I 2013 dibandingkan dengan triwulan sebelumnyadengan triwulan sebelumnyadengan triwulan sebelumnyadengan triwulan sebelumnya. . . .

Meningkatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga terutama didukung oleh

pola musiman libur sekolah dan persiapan menjelang masa puasa dimana

terdapat berbagai event penjualan untuk menggairahkan aktivitas belanja

masyarakat. Namun, pertumbuhan konsumsi yang lebih tinggi pada triwulan

berjalan juga dikaitkan dengan adanya faktor base effect dimana kinerja

konsumsi pada triwulan I 2013 relatif rendah sebagai akibat dari banjir yang

melanda wilayah DKI Jakarta. Hal yang sama juga terjadi pada kinerja

pertumbuhan konsumsi pemerintah pada triwulan II 2013 yang menunjukkan

perbaikan secara triwulanan terkait dengan realisasi belanja yang rendah di

triwulan I 2013 sebagai akibat dari keterlambatan pengesahan APBD. Dengan

demikian, melambatnya perekonomian Jakarta juga dipengaruhi oleh

tertahannya tingkat konsumsi rumah tangga maupun pemerintah.

PPPPertumbuhan konsumsi rumah tangga ertumbuhan konsumsi rumah tangga ertumbuhan konsumsi rumah tangga ertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2013 pada triwulan II 2013 pada triwulan II 2013 pada triwulan II 2013 meningkat meningkat meningkat meningkat

sebesar sebesar sebesar sebesar 5,95,95,95,9% (yoy), % (yoy), % (yoy), % (yoy), meningkat meningkat meningkat meningkat dibandingkan dengan triwulan dibandingkan dengan triwulan dibandingkan dengan triwulan dibandingkan dengan triwulan

sebelumnyasebelumnyasebelumnyasebelumnya. . . . Adanya peningkatan konsumsi rumah tangga pada triwulan

laporan berkontribusi pada pertumbuhan PDRB Jakarta mengingat pangsa

konsumsi rumah tangga pada PDRB Jakarta yang besar. Namun,

pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2013 ini jauh lebih

rendah dibandingkan dengan periode yang sama di 2012 (6,4%, yoy). Survei

penjualan eceran mengkonfirmasi pertumbuhan penjualan barang eceran

yang lebih baik secara tahunan pada triwulan laporan (Grafik I.2), meskipun

juga lebih rendah dibandingkan pertumbuhan penjualan eceran sesuai pola

musiman menjelang Lebaran dalam 3 tahun sebelumnya. Dengan demikian,

Page 12: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

2

diyakini bahwa konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2013 tumbuh relatif

terbatas. Adapun peningkatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada

triwulan laporan diprediksi merupakan dampak dari faktor base effect dimana

pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2013 mengalami

kontraksi cukup dalam sebagai akibat dari banjir. Sentimen atau persepsi

negatif masyarakat terhadap kondisi perekonomian pada triwulan laporan

juga memiliki andil pada terbatasnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia (Grafik I.1) menunjukkan tren

penurunan persepsi masyarakat yang cukup dalam hingga berada di bawah

batas ambang optimisme untuk keseluruhan indeks keyakinan konsumen.

Pesimisme terhadap kondisi perekonomian domestik saat ini tak lepas dari

dinamika pemulihan ekonomi global yang relatif lamban. Di samping itu,

perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga diperkirakan sebagai

pengaruh dari ekspektasi inflasi yang meningkat signifikan terkait dengan

proses pengambilan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Selain itu,

perlemahan nilai tukar sebagai pengaruh dari kondisi ketidakseimbangan

pada neraca perdagangan dan faktor global juga diprediksi. Mencermati

dinamika perekonomian yang terjadi sepanjang triwulan laporan,

kecenderungan pembatasan pengeluaran rumah tangga telah terlihat. Hal ini

juga terindikasi dari stagnannya penyaluran kredit konsumsi di Jakarta (Grafik

I.3). Meski demikian, level penghasilan dan ekspektasi terhadap ketersediaan

lapangan pekerjaan tetap terjaga (Grafik V.3).

Grafik Grafik Grafik Grafik I.I.I.I.1111 Indeks Keyakinan Konsumen

Grafik I.2Grafik I.2Grafik I.2Grafik I.2 Indeks Penjualan Eceran

Grafik I.Grafik I.Grafik I.Grafik I.3333 Perkembangan Kredit Konsumsi

Grafik I.Grafik I.Grafik I.Grafik I.4444 Perkembangan Belanja Pemerintah Daerah

60

70

80

90

100

110

120

130

140

150

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7

2010 2011 2012 2013

IndeksIndeks Keyakinan Konsumen (IKK)

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

Optimis

Pesimis

0

20

40

60

80

100

120

140

160

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7

2010 2011 2012 2013

%

Indeks Penjualan Eceran (rhs) g.Indeks Penjualan Eceran (yoy)

0

5

10

15

20

25

30

35

0

50

100

150

200

250

300

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5

2010 2011 2012 2013

%, yoyRp triliun

Nilai Kredit Konsumsi Growth Riil (%,yoy) - rhs

-40

-20

0

20

40

60

80

100

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2010 2011 2012 2013

Persentase Realisasi Total Belanja Persentase Realisasi Belanja Modal

gRealisasi Belanja Daerah

Page 13: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

3

Konsumsi pemerintah Konsumsi pemerintah Konsumsi pemerintah Konsumsi pemerintah tercatat tercatat tercatat tercatat tumbuh sebesar tumbuh sebesar tumbuh sebesar tumbuh sebesar 2,82,82,82,8% (yoy) pada triwulan % (yoy) pada triwulan % (yoy) pada triwulan % (yoy) pada triwulan

II 2013II 2013II 2013II 2013. . . . Secara triwulanan, kinerja konsumsi pemerintah di triwulan laporan

mengalami peningkatan yang signifikan (25,9% qtq) mengingat realisasi

anggaran pemerintah yang sangat rendah di triwulan I 2013. Namun,

pertumbuhan konsumsi pemerintah pada triwulan II 2013 ini jauh lebih

rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal tersebut

disebabkan oleh lebih rendahnya penyerapan anggaran belanja Pemerintah

Pusat dan Daerah di tahun berjalan. Penyerapan total anggaran belanja

Pemerintah Pusat hingga semester I 2013 baru mencapai 35,2% dengan

belanja modal hanya terealisasi sebesar 18,1%, walaupun realisasi belanja

pegawai mencapai 45,9% dan belanja barang mencapai 22,2%. Realisasi

belanja Pemerintah Pusat yang sangat berpengaruh di Jakarta sebagai ibukota

pemerintahan pada semester I 2013 ini jauh lebih rendah dibandingkan

capaian pada semester I 2012 dimana penyerapan total anggaran belanja

sebesar 40,7%. Salah satu faktor penyerapan anggaran yang lebih tinggi

pada periode yang sama di 2012 adalah lebih awalnya pencairan gaji ke-13

yang dilakukan pada bulan Juni. Sedangkan di 2013, pencairan baru

dilakukan pada awal triwulan III (Juli 2013). Dari sisi belanja Pemerintah

Daerah juga terjadi penurunan penyerapan anggaran yang cukup signifikan

dimana hingga akhir triwulan II 2013, realisasi belanja Provinsi DKI Jakarta

hanya mencapai 17,6% dengan belanja modal hanya terealisasi sebesar

2,87% dari pagu APBD-P (Grafik I.4). Sebagai perbandingan, di periode yang

sama di 2012, total belanja Provinsi DKI Jakarta telah mencapai 23,7%. Di

tengah berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Pusat maupun Daerah

untuk mengakselerasi realisasi belanja, masih ditemui berbagai masalah

terutama terkait dengan proses administrasi pengadaan dan masalah teknis

implementasi program. Sejumlah dana anggaran yang tidak dapat diserap

bahkan dikembalikan ke kas Pemerintah Daerah untuk digunakan keperluan

lain di semester II 2013.

PertumbuhanPertumbuhanPertumbuhanPertumbuhan iiiinvestasi di Jakarta pada triwulan Investasi di Jakarta pada triwulan Investasi di Jakarta pada triwulan Investasi di Jakarta pada triwulan IIIII 2013 2013 2013 2013 melambat melambat melambat melambat

terutama di investasi non bangunanterutama di investasi non bangunanterutama di investasi non bangunanterutama di investasi non bangunan. . . . Pertumbuhan investasi tercatat sebesar

5,0% (yoy) pada triwulan laporan, jauh lebih rendah dibandingkan

pertumbuhan di triwulan sebelumnya sebesar 5,9%. Perlambatan

pertumbuhan investasi dipengaruhi oleh masih adanya ketidakpastian

ekonomi global dan indikasi semakin melambatnya ekonomi domestik yang

berdampak pada penundaan atau pembatalan rencana ekspansi bisnis dan

investasi. Dinamika ekonomi domestik dengan risiko perlambatan konsumsi

rumah tangga menjadi salah satu perhatian dan pertimbangan investor. Di

samping itu, kenaikan suku bunga acuan, perlemahan mata uang Rupiah dan

kebijakan menjelang Pemilu juga ditengarai memberikan sentimen negatif

terhadap kinerja pertumbuhan investasi di triwulan laporan. Adapun

Page 14: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

4

perlambatan pertumbuhan investasi terutama pada investasi non bangunan

yang sebagian besar pada sektor industri manufaktur sejalan dengan

melambatnya impor barang modal berupa mesin, peralatan serta alat

angkutan (Grafik I.10). Selain itu, rencana ekspansi produksi manufaktur lebih

diarahkan ke luar wilayah Jakarta mengingat harga lahan industri yang jauh

lebih rendah dan infrastruktur yang lebih memadai. Sementara, investasi

bangunan relatif stabil dengan masih terjaganya permintaan pada produk

properti komersial dan residensial. Tingkat okupansi apartemen sewa dan

kondominium masih dalam tren meningkat (Grafik I.7 dan I.8), sedangkan

untuk ritel dan kantor cenderung stabil. Dari kontak liaison diperoleh

informasi terkait ekspansi dan revitalisasi outlet retail untuk mendukung

peningkatan penjualan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Investasi dari suInvestasi dari suInvestasi dari suInvestasi dari sumber mber mber mber Penanaman Modal Asing (Penanaman Modal Asing (Penanaman Modal Asing (Penanaman Modal Asing (PMAPMAPMAPMA)))) pada triwulan pada triwulan pada triwulan pada triwulan

laporan mengalami kenaikan cukup signifikanlaporan mengalami kenaikan cukup signifikanlaporan mengalami kenaikan cukup signifikanlaporan mengalami kenaikan cukup signifikan sebagai dampak dari sebagai dampak dari sebagai dampak dari sebagai dampak dari

berberberberlanjutnya kebijakan stimulus di negara maju yang mendorolanjutnya kebijakan stimulus di negara maju yang mendorolanjutnya kebijakan stimulus di negara maju yang mendorolanjutnya kebijakan stimulus di negara maju yang mendorong ng ng ng

ketersediaan dana investasiketersediaan dana investasiketersediaan dana investasiketersediaan dana investasi.... Dari target total investasi sebesar Rp59,07

triliun dalam tahun 2013, realisasi investasi di Jakarta hingga akhir semester I

2013 diperkirakan baru mencapai Rp17,6 triliun atau sekitar 30% dari yang

ditargetkan. Realisasi investasi PMA di triwulan II 2013 sebesar USD960.7 juta

dengan jumlah proyek sebanyak 872 proyek. Sementara realisasi investasi dari

sumber Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di triwulan II 2013

mencapai Rp1,3 triliun dengan jumlah proyek investasi yang sedikit lebih kecil

dibandingkan jumlah proyek investasi di triwulan sebelumnya (Grafik I.5).

Secara triwulanan, realisasi investasi PMDN pada triwulan II 2013 mengalami

perlambatan yang lebih dalam dibandingkan dengan triwulan I 2013. Hal

tersebut sejalan juga terlihat dari penurunan indeks ekspektasi kegiatan dunia

usaha semenjak awal tahun 2013 yang mengindikasikan sentimen negatif dari

pelaku usaha dan investor domestik pada kondisi perekonomian secara umum

(Grafik V.4). Melambatnya pertumbuhan kredit investasi sejalan tren

perlambatan investasi PMDN (Grafik I.6).

Grafik Grafik Grafik Grafik I.I.I.I.5555 Realisasi Investasi di Jakarta (Sumber: BKPM)

Grafik I.Grafik I.Grafik I.Grafik I.6666 Perkembangan Kredit Investasi

0

1

1

2

2

3

3

4

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2010 2011 2012 2013

Juta USD/Triliun Rp

Realisasi Investasi PMA Realisasi Investasi PMDN

0

5

10

15

20

25

30

35

40

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121 2 3 4 5 6

2010 2011 2012 2013

%, yoyRp Triliun

Nilai Kredit Investasi Growth Riil (%,yoy)-rhs

Page 15: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

5

Grafik Grafik Grafik Grafik I.7I.7I.7I.7 Tingkat Okupansi Apartemen Sewa di Jakarta (Sumber: Colliers

Indonesia)

Grafik Grafik Grafik Grafik I.8I.8I.8I.8 Tingkat Okupansi Kondominium di Jakarta (Sumber:

Colliers Indonesia)

Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja pertumbuhan pertumbuhan pertumbuhan pertumbuhan ekspor Jakarta pada triwulan Iekspor Jakarta pada triwulan Iekspor Jakarta pada triwulan Iekspor Jakarta pada triwulan IIIII 2013 2013 2013 2013 kembalikembalikembalikembali

tumbuh tumbuh tumbuh tumbuh melambatmelambatmelambatmelambat sebesar sebesar sebesar sebesar 4,74,74,74,7% (yoy)% (yoy)% (yoy)% (yoy) dibandingkan pertumbuhan pada dibandingkan pertumbuhan pada dibandingkan pertumbuhan pada dibandingkan pertumbuhan pada

triwulan sebelumnyatriwulan sebelumnyatriwulan sebelumnyatriwulan sebelumnya. Perlambatan pertumbuhan ekspor Jakarta dipengaruhi

oleh kondisi perekonomian global, dimana pemulihan ekonomi global tidak

seperti prakiraan awal. Dibandingkan dengan tiga triwulan terakhir, maka

perlambatan pertumbuhan ekspor pada triwulan laporan merupakan yang

terdalam. Memburuknya kondisi perekonomian negara mitra dagang di Asia

diprediksi sebagai faktor utama menurunnya permintaan ekspor produk

Jakarta terutama pada paruh akhir triwulan berjalan. Perlambatan ekspor

produk Jakarta baik yang diekspor melalui pelabuhan di Jakarta maupun

pelabuhan lainnya terutama pada produk manufaktur, yaitu kendaraan

bermotor dan bagiannya, produk perikanan serta minyak nabati (CPO).

Turunnya ekspor kendaraan bermotor terkait dengan penjualan kendaraan

bermotor yang menurun di sebagian kawasan Asia. Hal yang sama juga

dialami produsen kendaraan bermotor lainnya seperti Jepang dan China.

Penurunan ekspor juga terjadi pada produk perikanan (ikan dan udang) baik

untuk konsumsi langsung maupun sebagai bahan baku makanan olahan.

Turunnya ekspor produk perikanan tersebut ditengarai untuk pasar tujuan

China, Amerika dan Rusia, sedangkan ekspor ke negara Eropa dan Jepang

masih prospektif. Adanya pengetatan standar mutu kualitas impor produk

perikanan oleh beberapa negara juga diperkirakan berdampak pada

penurunan ekspor. Sementara, penurunan ekspor minyak nabati, utamanya

CPO yang diolah di Jakarta terkait dengan harga komoditas CPO di pasar

dunia yang belum mengalami perbaikan signifikan pada triwulan laporan.

Page 16: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

6

Grafik Grafik Grafik Grafik I.I.I.I.9999 Pertumbuhan Nilai & Volume Ekspor Jakarta

Grafik I.Grafik I.Grafik I.Grafik I.10101010 Pertumbuhan Nilai Ekspor Komoditas Utama Jakarta

Grafik Grafik Grafik Grafik I.I.I.I.11111111 Pertumbuhan Volume Impor Barang Konsumsi Jakarta

GGGGrafik rafik rafik rafik I.I.I.I.11112222 Pertumbuhan Volume Impor Barang Modal Jakarta

Impor Jakarta pada triwulan IImpor Jakarta pada triwulan IImpor Jakarta pada triwulan IImpor Jakarta pada triwulan IIIII 2013 mengalami perlambatan 2013 mengalami perlambatan 2013 mengalami perlambatan 2013 mengalami perlambatan

pertumbuhan, walaupun secara nilai mengalami peningkatan cukup pertumbuhan, walaupun secara nilai mengalami peningkatan cukup pertumbuhan, walaupun secara nilai mengalami peningkatan cukup pertumbuhan, walaupun secara nilai mengalami peningkatan cukup

signifikan dibandingkan dengan signifikan dibandingkan dengan signifikan dibandingkan dengan signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. triwulan sebelumnya. triwulan sebelumnya. triwulan sebelumnya. Laju pertumbuhan

impor melalui Jakarta tercatat sebesar 3,2% (yoy) pada triwulan laporan, lebih

lambat dibandingkan pertumbuhan di triwulan sebelumnya (4,3%). Namun,

impor secara triwulanan naik sebesar 3,7% (qtq) atau secara nominal

berdasarkan harga berlaku naik sebesar Rp9,71 triliun. Kenaikan impor

terutama terjadi untuk barang kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri

(Grafik I.11 dan Grafik I.12). Peningkatan impor untuk kedua jenis barang

impor ini terkait dengan persiapan industri manufaktur dan importir dalam

menghadapi peningkatan permintaan menjelang Lebaran. Meningkatnya

konsumsi rumah tangga pada triwulan laporan juga memicu peningkatan

barang konsumsi. Melambatnya impor barang modal terkait dengan

terbatasnya pertumbuhan investasi dan masih memadainya kapasitas utilisasi

produksi industri manufaktur. Berdasarkan dari jenis golongan barang,

peningkatan impor terjadi di komoditas bahan pangan, komponen kendaraan

bermotor dan peralatan listrik. Di sisi lain, kendaraan dan bagiannya, besi dan

baja serta bahan kimia organik mengalami penurunan. Secara agregat, Jakarta

mengalami defisit perdagangan yang lebih besar di triwulan II 2013

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Defisit perdagangan di triwulan

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2011 2012 2013

gNilai Ekspor gVolume Ekspor (CMA)

(60)

(40)

(20)

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5

2010 2011 2012 2013

% yoy (CMA)Alat Angkutan Tekstil Peralatan Listrik

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5

2010 2011 2012 2013

yoy, CMA

gTotal Volume Impor gVol Impor Barang Konsumsi

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5

2010 2011 2012 2013

yoy, CMA

g Vol Impor Barang Modal gVol Impor Bahan Baku

Page 17: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

7

laporan mencapai sekitar Rp15,2 triliun (berdasarkan harga berlaku) atau

sekitar dua kali lebih besar dibandingkan triwulan I 2013.

B.B.B.B. Dinamika Sektor Ekonomi Utama JakartDinamika Sektor Ekonomi Utama JakartDinamika Sektor Ekonomi Utama JakartDinamika Sektor Ekonomi Utama Jakartaaaa

DiDiDiDinamika pertumbuhannamika pertumbuhannamika pertumbuhannamika pertumbuhan sisi sektoralsisi sektoralsisi sektoralsisi sektoral dari perekonomian Jakarta dari perekonomian Jakarta dari perekonomian Jakarta dari perekonomian Jakarta pada pada pada pada

triwulan II 2013 triwulan II 2013 triwulan II 2013 triwulan II 2013 ditopang oleh kinerja sektor ditopang oleh kinerja sektor ditopang oleh kinerja sektor ditopang oleh kinerja sektor perdagangan, hotel dan perdagangan, hotel dan perdagangan, hotel dan perdagangan, hotel dan

restoran (PHR), sektor restoran (PHR), sektor restoran (PHR), sektor restoran (PHR), sektor pengangkutan dan komunikasi. pengangkutan dan komunikasi. pengangkutan dan komunikasi. pengangkutan dan komunikasi. Adanya

peningkatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga ditengah melambatnya

perekonomian domestik menjadi faktor utama stabilnya kinerja kedua sektor

tersebut pada triwulan laporan. Pertumbuhan di ketiga sektor tersebut juga

dipengaruhi olehnya terjaganya tingkat penghasilan konsumen khususnya

kelas menengah atas yang tetap melakukan pemenuhan kebutuhan primer

dan sekunder walaupun dalam level yang diperkirakan terbatas. Pada

triwulan II 2013, sektor PHR memberikan kontribusi terbesar kepada

perekonomian Jakarta yaitu sebesar 1,6%. Sektor pengangkutan dan

komunikasi memberikan kontribusi terbesar kedua bersama dengan sektor

jasa keuangan, persewaan dan real estate masing-masing sebesar 1.5%.

Selanjutnya, kontribusi sektor jasa lainnya terhadap pertumbuhan ekonomi

Jakarta tercatat sebesar 0,9%. Secara keseluruhan, sektor-sektor ekonomi di

Jakarta tumbuh positif kecuali sektor pertambangan yang kembali mengalami

kontraksi di triwulan II 2013. Meskipun demikian, pada triwulan laporan tidak

terdapat sektor yang tumbuh lebih tinggi (yoy) dibandingkan dengan triwulan

I 2013. Adapun sektor yang tumbuh melambat adalah sektor primer

(pertanian dan pertambangan), sektor industi, listrik, gas dan air bersih,

konstruksi dan jasa baik jasa keuangan, persewaan, real estate dan jasa

lainnya. Pelambatan di sektor industri sejalan dengan adanya penurunan

ekspor produk manufaktur. Sektor konstruksi tumbuh sedikit melambat

terutama terkait dengan terbatasnya realisasi proyek infrastruktur Pemerintah.

Adapun perlambatan di sektor jasa sejalan dengan perlemahan kinerja

perekonomian dan investasi yang menyebabkan turunnya permintaan akan

jasa.

Sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) tumbuh stabil sebesar Sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) tumbuh stabil sebesar Sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) tumbuh stabil sebesar Sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) tumbuh stabil sebesar

7,2% (yoy) pada triwulan II 20137,2% (yoy) pada triwulan II 20137,2% (yoy) pada triwulan II 20137,2% (yoy) pada triwulan II 2013.... Stabilnya pertumbuhan sektor PHR

didukung oleh permintaan domestik yang masih cukup kuat. Selain itu pada

triwulan laporan terdapat beberapa kegiatan promosi penjualan yang

berkontribusi pada peningkatan penjualan, utamanya adalah Jakarta Fair dan

Jakarta Great Sale. Pengunjung Jakarta Fair 2013 mencapai lebih dari 4,5 juta

orang dengan total nilai penjualan sekitar Rp4,5 triliun. Total nilai penjualan

tersebut lebih tinggi dibandingkan capaian baik di 2012 maupun 2011 dan

Page 18: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

8

melampaui target untuk 2013. Penjualan terbesar pada Jakarta Fair 2013

tetap berasal dari penjualan produk otomotif. Sementara, Jakarta Great Sale

2013 yang berlangsung selama lebih kurang 1,5 bulan dalam rangka

perayaan hari ulang tahun Kota Jakarta juga melampaui target penjualan

sebesar Rp11,8 triliun, lebih tinggi dibandingkan nilai penjualan di 2012

sebesar Rp10,7 triliun. Dalam rangka perayaan HUT kota Jakarta, Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta juga mengadakan Pekan Raya/Rakyat Jakarta (PRJ) dan

Pekan Produk Kreatif 2013 dengan orientasi pada Usaha Kecil Menengah

(UKM). UKM memegang peranan cukup penting pada kinerja subsektor

perdagangan Jakarta dimana dukungan pembiayaan kredit menjadi faktor

dominan. Penyaluran kredit modal kerja dan UKM di Jakarta masih dalam tren

meningkat pada triwulan laporan (Grafik III.3 dan III.4). Meskipun terdapat

berbagai indikator kinerja perdagangan yang positif, ditengarai perdagangan

domestik antara Jakarta dengan kawasan lainnya tumbuh dalam level terbatas

sebagai pengaruh dari perlambatan konsumsi. Hal ini terlihat dari data

bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok (Grafik I.13) serta hasil

liaison dengan perusahaan produk makanan jadi dan consumer goods.

Melambatnya perekonomian domestik juga mempengaruhi penjualan

kendaraan bermotor khususnya motor (Grafik I.16), meskipun terlihat adanya

peningkatan penjualan mobil menjelang Lebaran. Kontak liaison salah satu

distributor kendaraan bermotor terbesar telah menurunkan target penjualan

di 2013 mengamati perkembangan terakhir dimana terjadi kenaikan harga

BBM bersubsidi dan inflasi yang menekan daya beli dan berpotensi menaikkan

suku bunga pinjaman. Hingga Mei 2013, target penjualan kendaraan

bermotor baru mencapai sekitar 34%. Indeks Penjualan Eceran di Jakarta juga

menunjukkan pola yang sama, dimana penjualan eceran tumbuh terbatas

pada triwulan laporan (Grafik I.15). Perkembangan pariwisata di Jakarta pada

triwulan II 2013 menunjukkan adanya lonjakan yang signifikan dari

pertumbuhan jumlah pengunjung melalui Bandara Soekarno Hatta pada masa

libur sekolah. Sementara, tingkat okupansi hotel berbintang di Jakarta relatif

stabil dengan kenaikan tingkat okupansi pada hotel kelas atas lebih tinggi

dibandingkan hotel kelas menengah (Grafik I.17). Peningkatan jumlah

pengunjung ke Jakarta juga diimbangi oleh penambahan jumlah kamar hotel

yang mana sepanjang 2013 akan ada tembahan sekitar 2000 unit kamar

hotel di Jakarta dalam berbagai kategori.

Page 19: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

9

Grafik Grafik Grafik Grafik I.1I.1I.1I.13333 Bongkar dan Muat Melalui Pelabuhan Tg. Priok

Grafik I.1Grafik I.1Grafik I.1Grafik I.15555 Penjualan Eceran berdasarkan Komponen Produk

Grafik I.1Grafik I.1Grafik I.1Grafik I.14444 Konsumsi Listrik

Grafik I.1Grafik I.1Grafik I.1Grafik I.16666 Penjualan Kendaraan Bermotor

Grafik Grafik Grafik Grafik I.1I.1I.1I.17777 Tingkat Hunian Hotel dan Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan

Grafik Grafik Grafik Grafik I.1I.1I.1I.18888 Perkembangan Jumlah Penumpang KA Jabodetabek dan

TransJakarta

Sektor pengangkutan dan komunikasi Jakarta tumbuh Sektor pengangkutan dan komunikasi Jakarta tumbuh Sektor pengangkutan dan komunikasi Jakarta tumbuh Sektor pengangkutan dan komunikasi Jakarta tumbuh sebesar 11,4% sebesar 11,4% sebesar 11,4% sebesar 11,4%

(yoy)(yoy)(yoy)(yoy) padapadapadapada triwulan Itriwulan Itriwulan Itriwulan IIIII 2013.2013.2013.2013. Pertumbuhan sektor pengangkutan dan

komunikasi pada triwulan laporan yang stabil dibandingkan dengan realisasi

pada triwulan sebelumnya sejalan dengan kinerja sektor PHR. Di sisi subsektor

pengangkutan terlihat dari peningkatan jumlah penumpang transportasi

publik baik dengan moda busway TransJakarta maupun KRL komuter

Jabodetabek (Grafik I.18). Mengikuti tren pertumbuhan pengguna

transportasi publik yang sangat tinggi semenjak triwulan I 2013, ditengarai

kebijakan pengendalian subsidi BBM dengan menaikkan harga memberikan

pengaruh positif pada perkembangan subsektor pengangkutan. Dengan

kondisi kemacetan di Jakarta yang tinggi dan harga BBM bersubsidi yang naik

(30)

(20)

(10)

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5

2010 2011 2012 2013

%,yoy CMA

g.Bongkar g.Muat

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

0

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

3,000,000

3,500,000

4,000,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011 2012 2012

MwH

Konsumsi Listrik gKonsumsi Listrik

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

45000

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121 2 3 4 5 6

2010 2011 2012 2013

Unit

Penjualan Kendaraan Bermotor gPenjualan Mobil (rhs, yoy)

gPenjualan Motor (rhs, yoy)

0

10

20

30

40

50

60

70

(30)

(20)

(10)

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6

2010 2011 2012 2013

%

Tingkat Okupansi Hotel Berbintang (rhs)

gPengunjung melalui Bandara Soekarno-Hatta

(10.00)

(5.00)

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

0

2

4

6

8

10

12

14

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5

2010 2011 2012 2013

Juta

Penumpang KRL Komuter Penumpang TransJakarta

gPengguna Tarnsportasi Publik

Page 20: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

10

hingga 44%, maka transportasi umum menjadi opsi mobilitas yang semakin

dipilih masyarakat Jakarta. Indikator proksi lain terkait dengan perkembangan

subsektor pengangkutan adalah jumlah kedatangan di Bandara Soekarno

Hatta yang mengalami peningkatan saat musim libur sekolah. Namun,

angkutan barang diperkirakan tumbuh terbatas merujuk pada data bongkar

dan muat barang melalui Pelabuhan Tanjung Priok (Grafik I.13). Sementara

itu, pertumbuhan subsektor komunikasi pada pertumbuhan di triwulan

laporan cenderung stabil didukung oleh jasa layanan data internet. Meskpun

demikian, informasi liaison mengindikasikan adanya stagnasi pada jasa

layanan telekomunikasi terkait dengan lambatnya penggunaan telpon seluler

berbasis teknologi 3G. Padahal perusahaan telekomunikasi telah

merealisasikan komitmen investasi pada sistem jaringan berbasis 3G.

Pertumbuhan yang lebih prospektif di subsektor komunikasi khususnya terjadi

pada jasa infrastruktur telekomunikasi, seperti penyediaan menara yang

tumbuh diatas 50% pada semester I/2013. Berdasarkan informasi dari kontak

liaison, kompetisi yang kuat terkait dengan kondisi pangsa pasar pengguna

telekomunikasi yang semakin luas dan matang mengharuskan perusahaan

operator telpon seluler untuk terus berekspansi memperluas jangkauan

layanannya untuk mempertahankan jumlah pelanggan.

Sektor jasa Sektor jasa Sektor jasa Sektor jasa mengalami perlambatan pada triwulan II 2013 seiring dengan mengalami perlambatan pada triwulan II 2013 seiring dengan mengalami perlambatan pada triwulan II 2013 seiring dengan mengalami perlambatan pada triwulan II 2013 seiring dengan

perlambatan ekonomi Jasa. perlambatan ekonomi Jasa. perlambatan ekonomi Jasa. perlambatan ekonomi Jasa. Sektor jasa keuangan, real estate (persewaan)

dan jasa perusahaan tumbuh sebesar 5,4% (yoy) pada triwulan II 2013, lebih

rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I 2013 sebesar 5,7% (yoy).

Namun, apabila dibandingkan dengan periode yang sama di 2012 maka

pertumbuhan pada triwulan laporan sedikit lebih tinggi. Sedangkan

pertumbuhan sektor jasa-jasa lainnya di luar jasa keuangan, real estate, dan

jasa perusahaan 0,1% (yoy) lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Kontraksi pertumbuhan subsektor jasa keuangan terutama terkait oleh

penurunan kinerja perbankan dan lembaga keuangan non perbankan yang

terindikasi dai pertumbuhan penyaluran kredit (Grafik I.19 & I.20). Aktivitas

perekonomian yang melambat membuat pelaku usaha maupun konsumen

membatasi penggunaan kredit dan lebih menggantungkan pada modal

sendiri untuk modal kerja serta investasi dalam level yang terbatas. Secara

spesifik, pertumbuhan kredit di sektor PHR turun cukup signifikan.

Pembiayaan kredit melalui lembaga keuangan non perbankan juga dalam tren

menurun terutama sebagai pengaruh melambatnya kredit kendaraan

bermotor. Kontak liaison mengkonfirmasi kinerja pembiayaan yang lebih

rendah di 2013 dan terkait dengan hal tersebut, berbagai langkah efisiensi

ditempuh termasuk pembatasan tenaga kerja. Meskipun demikian, secara

nominal penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek di Jakarta masih

mengalami peningkatan, demikian pula dengan Rasio Loan to Deposit Ratio

Page 21: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

11

(LDR). Di sisi jumlah transaksi keuangan di Jakarta juga terlihat adanya

peningkatan sesuai dengan siklus musiman masa libur sekolah. Sementara,

subsektor jasa real estate (persewaan) dan jasa perusahaan ditengarai tumbuh

dalam level terbatas pada triwulan laporan terkait dengan perlambatan

konsumsi rumah tangga dan pemerintah serta investasi. Kontak liaison

perusahaan outsourcing tenaga kerja di Jakarta mengindikasikan tren

penurunan management fee sebagai akibat dari dari semakin tingginya

kompetisi dan jumlah tenaga kerja yang menurun. Selain itu, juga terdapat

tantangan dalam aktivitas usaha jasa outsourcing yang merupakan salah satu

dari jasa perusahaan cukup dominan di Jakarta. Implementasi dari Peraturan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Permenakertrans) No. 19/2012 yang

membatasi pekerjaan outsourcing dirasakan sebagai salah satu penyebab

menurunnya jumlah tenaga kerja yang direkrut akibat dari pemutusan kontrak

kerjasama.

Terkait denganTerkait denganTerkait denganTerkait dengan kinerja pasar modalkinerja pasar modalkinerja pasar modalkinerja pasar modal yang juga turut memengaruhi yang juga turut memengaruhi yang juga turut memengaruhi yang juga turut memengaruhi

pertumbuhan sektor jasa keuangan di Jakarta, terlihat pula adanya pertumbuhan sektor jasa keuangan di Jakarta, terlihat pula adanya pertumbuhan sektor jasa keuangan di Jakarta, terlihat pula adanya pertumbuhan sektor jasa keuangan di Jakarta, terlihat pula adanya

penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada triwulan laporanpada triwulan laporanpada triwulan laporanpada triwulan laporan....

Tekanan di pasar modal pada triwulan II 2013 bersumber dari arus keluar

modal asing (capital outflow) yang dipicu sentimen terkait rencana

pengurangan stimulus moneter Bank Sentral Amerika Serikat. Selain

perlemahan ekspor dan nilai tukar Rupiah, arus keluar modal asing juga turut

menyumbang melebarnya defisit neraca perdagangan. Penyesuaian

kepemilikan non-residen di aset keuangan domestik mendorong penurunan

IHSG dan peningkatan volatilitas indeks yang cukup signifikan.1 Indeks emiten

di bidang keuangan, properti dan perdagangan yang secara umum masih

kuat juga mengalami kontraksi cukup dalam (Grafik I.22). Meskipun demikian,

aliran dana ke pasar modal melalui Initial Public Offering (IPO) masih mampu

mencatatkan peingkatan pada triwulan II 2013. Jumlah IPO di triwulan II 2013

sebesar Rp7,97 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya sebesar Rp2,15 triliun. Dari sisi domestik, penurunan IHSG tidak

direspons dengan melepas saham, namun sebaliknya investor domestik

melakukan aksi beli selektif. Hal tersebut tercermin dari peningkatan baik

frekuensi maupun nilai saham yang diperdagangkan (Grafik I.21) yang turut

mendukung kinerja industri jasa keuangan Jakarta.

1 IHSG mencapai level 5.176,23 pada 20 Mei 2013 yang merupakan rekor tertingginya. Pada akhir triwulan laporan, IHSG berada di level 4818.90.

Page 22: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

12

Grafik Grafik Grafik Grafik I.I.I.I.11119999 Pertumbuhan Kredit Sektor Utama Jakarta

GrGrGrGrafik afik afik afik I.I.I.I.20202020 Kinerja Lembaga Non Perbankan

Grafik Grafik Grafik Grafik I.I.I.I.21212121 Nilai & Frekuensi Pedagangan Saham

GrGrGrGrafik afik afik afik I.I.I.I.22222222 IHSG & Indeks Emiten Sektor Utama Jakarta

SSSSeeeektor konstruksi ktor konstruksi ktor konstruksi ktor konstruksi di Jakarta di Jakarta di Jakarta di Jakarta mengalami perlambatan mengalami perlambatan mengalami perlambatan mengalami perlambatan pada triwulan Ipada triwulan Ipada triwulan Ipada triwulan IIIII

2013. 2013. 2013. 2013. Sektor konstruksi tumbuh sebesar 6,3% (yoy) pada triwulan laporan

atau 0,2% lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Perlambatan

sektor konstruksi terlihat dari stagnannya konsumsi semen dan penjualan

bahan bangunan (Grafik I.23 dan Grafik I.24). Belum dimulainya berbagai

proyek pembangunan prasarana maupun sarana fisik di Jakarta yang didanai

anggaran belanja pemerintah ditengarai merupakan faktor utama

melambatnya kinerja sektor konstruksi. Meskipun anggaran proyek konstruksi

pemerintah meningkat signifikan di 2013, namun masih terdapat proyek

multiyear yang tertahan proses perijinan dengan instansi terkait. Informasi

tersebut didapatkan dari hasil liaison ke Gabungan Pelaksana Konstruksi

Indonesi (Gapensi) pada awal Mei 2013. Selain itu juga didapatkan informasi

terkait dengan risiko menipisnya margin keuntungan perusahaan konstruksi

sebagai dampak dari kenaikan biaya buruh (UMP), material dan transport

akibat dari kenaikan harga BBM. Namun hingga saat ini, kinerja emiten

perusahaan konstruksi masih sangat baik terutama perusahaan konstruksi

BUMN yang mengalami peningkatan profitabilitas cukup sigifikan di semester

I 2013. Hal tersebut merupakan pengaruh dari masih berlangsungnya proyek

konstruksi infrastruktur yang sifatnya multiyear. Sementara itu,

pembangunan konstruksi properti komersial maupun residensial di Jakarta

masih cukup tinggi pada triwulan II 2013. Hal ini terkait dengan masih

(20.0)

(10.0)

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5

2010 2011 2012 2013

gTotal Kredit gKredit Konstruksi

gKredit PHR gKredit Jasa Dunia Usaha

-20

0

20

40

60

80

100

0

5

10

15

20

25

30

35

40

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4

2009 2010 2011 2012 2013

%, yoy%, yoy

g.Pembiayaan Konsumen g.Leasing riil (rhs)

-100

-50

0

50

100

150

200

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011 2012 2013

%, yoy gFrekuensi Saham Diperdagangkan

gNilai Saham Diperdagangkan

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6

2010 2011 2012

gIHSG gIndeks Emiten Keuangan

gIndeks Emiten Properti gIndeks Emiten Perdagangan

Page 23: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

13

tingginya permintaan akan properti komersial terutama hunian (apartemen

dan kondominium) serta suku bunga kredit properti yang relatif rendah.

Merujuk pada rilis konsultan real estate Cushman & Wakefield, sekitar

431,550 meter persegi ruang kantor sedang dalam tahap konstruksi dengan

target penyelesaian di tahun 2013. Sedangkan untuk ruang ritel sekitar

268,400 meter persegi dalam tahap konstruksi saat ini yang juga

direncanakan akan selesai di 2013.

Grafik Grafik Grafik Grafik I.I.I.I.23232323 Konsumsi Semen di Jakarta Grafik Grafik Grafik Grafik I.I.I.I.24242424 Penjualan Bahan Bangunan

di Jakarta

Grafik Grafik Grafik Grafik I.I.I.I.25252525 Produksi Kendaraan Bermotor & Indeks Produksi Industri

GGGGrafik rafik rafik rafik I.I.I.I.26262626 Pertumbuhan Produksi Manufaktur Jakarta

Sektor industri Sektor industri Sektor industri Sektor industri mengalami mengalami mengalami mengalami perlambatan perlambatan perlambatan perlambatan pertumbuhan pertumbuhan pertumbuhan pertumbuhan sebesar sebesar sebesar sebesar 1,1,1,1,4444% (% (% (% (yoyyoyyoyyoy) ) ) )

pada pada pada pada triwulan Itriwulan Itriwulan Itriwulan IIIII 2013. 2013. 2013. 2013. Sejalan dengan melambatnya ekspor, pertumbuhan

sektor industri di triwulan laporan mengalami perlambatan secara tahunan

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 1,9% (yoy).

Meskipun demikian, secara triwulanan (qtq) laju pertumbuhan sektor industri

mengalami perbaikan signifikan. Pertumbuhan sektor industri pada triwulan

laporan kembali ke level positif sebesar 2,5% (qtq). Hal tersebut didukung

oleh produksi manufaktur Jakarta yang menunjukkan adanya peningkatan

pada triwulan laporan yang ditengarai sebagai persiapan stok menjelang

meningkatnya permintaan pada masa puasa dan Lebaran. Peningkatan

produksi industri manufaktur besar dan sedang terpantau mengalami

peningkatan sebesar 2,16% (qtq) atau 4,84% (yoy). Dibandingkan dengan

pertumbuhan Indeks Produksi Industri (IPI) nasional, maka kinerja produksi

-40

-20

0

20

40

60

80

100

0

100

200

300

400

500

600

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6

2010 2011 2012 2013

%Konsumsi Semen (ribu ton)

g.Konsumsi Semen (rhs)

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4

2010 2011 2012 2013

Pasir Bahan Konstruksi Logam Bahan Konstruksi Kayu

-15

0

15

30

45

60

75

90

0

20

40

60

80

100

120

140

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6

2010 2011 2012 2013

%, yoyIndeks

Indeks Produksi Industri gPertumbuhan Produksi Kendaraan Bermotor

-4%

-2%

0%

2%

4%

6%

8%

10%

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2010 2011 2012 2013

gIPI (Nasional, yoy) gProduksi Manufaktur (qtq)

gProduksi Manufaktur (yoy)

Page 24: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

14

industri manufaktur di Jakarta jauh lebih baik (Grafik I.26). Adapun jenis

industri manufaktur besar dan sedang yang mengalami kenaikan produksi

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (qtq) adalah industri kendaraan

bermotor, pakaian jadi (garmen) dan peralatan listrik. Secara tahunan

dibandingkan dengan periode yang sama, maka peningkatan tertinggi terjadi

di industri kendaraan bermotor, percetakan dan media rekaman serta bahan

kimia (Tabel I.1). Kontak liaison perusahaan produsen spare part kendaraan

bermotor mengkonfirmasi kapasitas utilisasi yang relatif masih rendah terkait

dengan investasi automatisasi mesin beberapa tahun terakhir, sehingga

peningkatan produksi masih dimungkinkan. Sementara, dari hasil liaison ke

perusahaan bahan kimia dasar yang menjadi bahan baku berbagai industri

hilir, didapatkan informasi penjualan yang masih cukup baik walaupun

pertumbuhan relatif menurun dibandingkan tahun 2012. Kenaikan harga jual

yang terutama disebabkan oleh kenaikan UMP dan TTL menyebabkan

penurunan penjualan, dimana sebagian konsumen produk industri hilir

berpindah ke produk lain yang lebih murah atau mengurangi stok. Terkait

dengan peningkatan produksi di industri percetakan dan media rekaman, di

tengarai telah ada belanja kampanye Pemilu 2014 pada triwulan laporan,

walaupun dalam level terbatas.

Di tengah Di tengah Di tengah Di tengah masih terbatasnyamasih terbatasnyamasih terbatasnyamasih terbatasnya kinerja sektor industri, kinerja sektor industri, kinerja sektor industri, kinerja sektor industri, iiiindustri ndustri ndustri ndustri mikromikromikromikro dan dan dan dan

kecilkecilkecilkecil di Jakarta di Jakarta di Jakarta di Jakarta mengalami peningkatan produksi pada triwulan II 2013mengalami peningkatan produksi pada triwulan II 2013mengalami peningkatan produksi pada triwulan II 2013mengalami peningkatan produksi pada triwulan II 2013.

Peningkatan produksi industri mikro dan kecil sebesar 9,67% (qtq) atau

21,23% (yoy). Adapun jenis industri yang mengalami pertumbuhan adalah

industri makanan dan minuman, pakaian jadi, kulit dan alas kaki serta

percetakan dan media rekaman (Tabel I.2). Pertumbuhan yang lebih tinggi

dari industri mikro kecil didukung oleh faktor pembiayaan yang salah satunya

melalui penyaluran kredit modal kerja dan UMKM di Jakarta (Grafik III.3 dan

III.4). Peningkatan produksi makanan terutama makanan jadi, pakaian jadi

(garmen) dan produk barang kulit dan alas kaki pada triwulan laporan diyakini

untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi masyarakat terkait dengan

persiapan masa puasa dan Lebaran.

Page 25: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

15

Tabel I.1Tabel I.1Tabel I.1Tabel I.1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang

Sumber : BPS DKI Jakarta

Tabel I.Tabel I.Tabel I.Tabel I.2222 Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil

Sumber : BPS DKI Jakarta

Tw I Tw II Tw I Tw II

Industri Makanan -3.47 1.90 -3.88 4.26

Industri Teksti l 0.62 -3.73 5.49 4.81

Industri Garmen -7.25 4.50 -2.10 -4.08

Industri Pencetakan & Media Rekaman 3.17 2.20 16.29 7.13

Industri Bahan Kimia -0.37 2.73 6.77 4.90

Industri Logam Dasar -2.77 -3.56 -12.28 -9.62

Industri Barang Logam (Non Mesin & Peralatan) -1.12 2.99 2.72 1.04

Industri Peralatan Listrik -5.77 3.62 0.49 2.06

Industri Mesin & Perlengkapan -5.96 -2.61 -13.41 -10.45

Industri Kendaraan Bermotor 3.00 4.75 7.06 9.41

Pertumbuhan qtq Pertumbuhan yoyJenis Industri Manufaktur

qtq yoy

Industri Makanan 12.09 30.66

Industri Minuman 7.98 24.16

Industri Garmen 8.83 19.05

Industri Kulit dan Alas Kaki 4.28 15.37

Industri Percetakan & Media Rekaman 5.62 7.49

Industri Bahan Kimia -0.57 2.75

Industri Karet & Plastik -3.51 4.96

Industri Komputer & Barang Elektronik -4.14 24.87

Industri Peralatan Listrik -5.04 4.55

Industri Mesin & Perlengkapannya -2.74 1.44

Industri Furnitur 2.03 5.65

Jasa Reparasi & Pemasangan Mesin/Peralatan -4.28 6.17

Jenis Industri Pertumbuhan Tw II

Page 26: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

16

BAB II BAB II BAB II BAB II INFLASI INFLASI INFLASI INFLASI

Inflasi Jakarta pada akhir triwulan II 2013 tercatat sebesar 5,67% (yoy), sedikit

lebih rendah dibandingkan periode akhir triwulan sebelumnya yang mencapai

5,70% (yoy). Sedikit lebih rendahnya inflasi dipengaruhi oleh terjadinya

koreksi harga beberapa komoditas pangan setelah sempat melambung tinggi

pada triwulan pertama 2013. Namun, bergulirnya rencana kenaikan BBM

bersubsidi selama triwulan laporan menahan penurunan inflasi lebih lanjut.

Ditetapkannya kenaikan harga BBM bersubsidi pada akhir Juni 2013

diperkirakan mulai memberikan dampak signfikan pada awal triwulan

mendatang. Di samping itu, perkembangan harga beberapa komoditas

pangan strategis di pasar utama Jakarta yang mulai kembali meningkat di

penghujung triwulan laporan perlu dicermati lebih lanjut.

Tekanan inflasi Jakarta yang Tekanan inflasi Jakarta yang Tekanan inflasi Jakarta yang Tekanan inflasi Jakarta yang tercatat tercatat tercatat tercatat sedikit lebih rendah pada akhir sedikit lebih rendah pada akhir sedikit lebih rendah pada akhir sedikit lebih rendah pada akhir

triwulan laporan terutama disebabkan oleh koreksi harga beberapa triwulan laporan terutama disebabkan oleh koreksi harga beberapa triwulan laporan terutama disebabkan oleh koreksi harga beberapa triwulan laporan terutama disebabkan oleh koreksi harga beberapa

komoditas hortikulturakomoditas hortikulturakomoditas hortikulturakomoditas hortikultura. Penurunan harga terjadi pada beberapa komoditas

pangan seperti bawang putih, bawang merah, dan tomat sayur selama

triwulan laporan setelah sempat mengalami lonjakan kenaikan harga yang

signfikan pada triwulan sebelumnya. Kebijakan Pemerintah untuk merelaksasi

pengaturan importasi hortikultura yang ditempuh oleh Pemerintah berdampak

pada membaiknya pasokan di pasar domestik. Meski demikian, secara

keseluruhan inflasi kelompok komoditas yang termasuk dalam volatile foods

masih berada pada level yang yang cukup tinggi (Grafik II.1).

Grafik II.1Grafik II.1Grafik II.1Grafik II.1. Disagregasi Inflasi Jakarta

Grafik II.1Grafik II.1Grafik II.1Grafik II.1. Inflasi Jakarta berdasarkan

Subkelompok

Membaiknya pasokan beberapa komoditas pangan di Jakarta disertai Membaiknya pasokan beberapa komoditas pangan di Jakarta disertai Membaiknya pasokan beberapa komoditas pangan di Jakarta disertai Membaiknya pasokan beberapa komoditas pangan di Jakarta disertai

penurunan harga yang cukup besar. penurunan harga yang cukup besar. penurunan harga yang cukup besar. penurunan harga yang cukup besar. Hal ini antara lain terlihat dari data

pasokan komoditas bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati yang kembali

meningkat sejak awal triwulan laporan dan diikuti penurunan harga jual baik

di tingkat eceran maupun grosir. Meski demikian, penurunan harga bawang

merah yang terjadi belum mampu membawa tingkat harga kembali ke rata-

rata selama 2011-2012. (Grafik II.2). Sementara itu, harga beras di Pasar

0%

1%

2%

3%

4%

5%

6%

7%

8%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2011 2012 2013

Makanan Jadi Transport Perumahan,Air,Listrik,Gas & Bahan Bakar

Page 27: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

17

Induk Beras Cipinang relatif masih stabil didukung panen raya yang

berlangsung di sejumlah daerah sentra pemasok utama beras. (Grafik II.3).

Tekanan kenaikan harga masih terlihat pada komoditas cabai dan daging sapi

(Grafik II.4 dan Grafik II.5). Terbatasnya pasokan komoditas cabai dipengaruhi

oleh terjadinya gagal panen di sejumlah daerah sentra karena faktor cuaca,

sedangkan tingginya harga daging sapi terkait dengan permasalah kuota

impor yang masih belum teratasi pada akhir triwulan laporan.

Sumber: Tim Ketahanan Pangan Pemprov DKI Jakarta

Sumber: Tim Ketahanan Pangan Pemprov DKI Jakarta

Grafik II.2.Grafik II.2.Grafik II.2.Grafik II.2. Pasokan dan Harga Bawang Merah di Pasar Induk Kramat Jati

Grafik II.3Grafik II.3Grafik II.3Grafik II.3. Pasokan dan Harga Beras Di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC)

Grafik II.Grafik II.Grafik II.Grafik II.4444.... Pasokan dan Harga Cabai di Pasar Kramat Induk Kramat Jati

Grafik II.Grafik II.Grafik II.Grafik II.5555. Harga Daging Ayam, Telur Ayam, dan Daging Sapi di Jakarta

Namun, bergulirnya rencana kenaikan harga BBM bersubsidi sepanjang Namun, bergulirnya rencana kenaikan harga BBM bersubsidi sepanjang Namun, bergulirnya rencana kenaikan harga BBM bersubsidi sepanjang Namun, bergulirnya rencana kenaikan harga BBM bersubsidi sepanjang

triwulan laporan menyebabkan tertahannya penurunan laju inflasi lebih triwulan laporan menyebabkan tertahannya penurunan laju inflasi lebih triwulan laporan menyebabkan tertahannya penurunan laju inflasi lebih triwulan laporan menyebabkan tertahannya penurunan laju inflasi lebih

lanjut. lanjut. lanjut. lanjut. Ekspektasi masyarakat terhadap kenaikan inflasi mengalami

peningkatan sebagaimana terindikasi pada hasil survei konsumen sehingga

diperkirakan turut memicu kenaikan tekanan inflasi. Keputusan kenaiakan

harga BBM bersubsidi pada akhir Juni 2013 pada akhirnya mendorong

kenaikan harga-harga umum lebih lanjut. Sementara itu, tren penurunan

harga emas global menyebabkan deflasi emas masih terjadi meskipun tidak

sedalam koreksi yang terjadi pada periode sebelumnya. Berlanjutnya

penurunan harga emas terkait dengan dinamika ekonomi global yang masih

dibayangi tingginya ketidakpastian.

200

300

400

500

600

700

800

900

1.000

1.100

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

13131352424241313135242424242413131352424241313524242413131352424

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2011 2012 2013

Rp/kgPasokan Bawang Merah, Rhs

Harga Bawang Merah Grosir

Harga Bawang Merah Eceran

Ton/Mgu

2.000

5.000

8.000

11.000

14.000

17.000

20.000

23.000

6.000

6.500

7.000

7.500

8.000

8.500

9.000

9.500

10.000

13131352424241313135242424242413131352424241313524242413131352424

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2011 2012 2013

Pasokan Beras PIBC (rhs)

Harga Beras Grosir

Harga Beras Eceran

Ton/MguRp/Kg

200

400

600

800

1.000

1.200

1.400

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

13131352424241313135242424242413131352424241313524242413131352424

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2011 2012 2013

Rp/kg Pasokan Cabe Merah TW (rhs)

Harga Cabe Tw Grosir

Harga Cabe Tw Eceran

Ton/Mgu

62.000

67.000

72.000

77.000

82.000

87.000

92.000

97.000

102.000

107.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

13131352424241313135242424242413131352424241313524242413131352424

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6

2011 2012 2013

Rp/KgRp/Kg Daging Ayam

Telur Ayam

Daging Sapi (rhs)

Page 28: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

18

Sumber: BPS dan Bloomberg (diolah)

Sumber: BPS dan Survei Konsumen BI

Grafik II.Grafik II.Grafik II.Grafik II.6666.... Inflasi Emas Global dan Inflasi Emas Perhiasan di Jakarta

Grafik II.Grafik II.Grafik II.Grafik II.7777. Ekspektasi Inflasi Masyarakat Jakarta

0

1

2

3

4

5

6

7

0

50

100

150

200

250

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6

2011 2012 2013

% yoyIndeks

Indeks Ekspektasi Harga Inflasi

Page 29: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

19

BOKS BOKS BOKS BOKS 1111

Kenaikan Harga Kenaikan Harga Kenaikan Harga Kenaikan Harga PropertiPropertiPropertiProperti

Inflasi subkelompok biaya tempat tinggal Jakarta mengalami kenaikan yang

cukup signifikan sejak akhir tahun 2012. Pada triwulan II 2013, inflasi biaya

tempat tinggal Jakarta mencapai 5,45% (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan

periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 2,30% (yoy). Kenaikan

inflasi biaya tempat tinggal ini diperkirakan dipengaruhi oleh kenaikan harga

properti yang meningkat cukup signifikan sepanjang paruh pertama 2013.

Grafik Grafik Grafik Grafik 1111.1 .1 .1 .1 Inflasi Biaya Tempat Tinggal Jakarta

Selain karena tingginya permintaan masyarakat akan properti, baik untuk

kebutuhan tempat tinggal maupun untuk ruang usaha, laju pasokan properti

yang belum dapat mengimbangi permintaan juga diperkirakan

mempengaruhi kenaikan harga properti di Jakarta. Berdasarkan hasil survei

lembaga riset properti internasional di Jakarta, harga sewa properti (asking

base rental rates) baik untuk perkantoran, retail, dan industri serta harga jual

apartemen terus mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan.

Kenaikan harga properti ini diperkirakan akan terus berlanjut mengingat

sebagian besar properti yang tengah dibangun saat ini telah mendapatkan

komitmen pembelian di awal. Sebagai contoh, berdasarkan data lembaga riset

properti internasional di Jakarta, dari total 313.500 meter persegi

pembangunan lahan untuk retail yang akan diselesaikan pada tahun 2013,

sekitar 82% telah terjual melalui transaksi pembelian di muka.

Page 30: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

20

Grafik Grafik Grafik Grafik 1111....2222 Excess Demand Sewa Properti Komersial Jabodetabek

Sumber : Survei Perkembangan Properti Residensial, Bank Indonesia Keterangan: negatif berarti tambahan pasokan lebih rendah dari tambahan permintaan

Dari sisi properti residensial, peningkatan harga rumah untuk tempat tinggal

di Jakarta terutama terjadi pada rumah tinggal berukuran kecil (tipe 27-45

m²). Berdasarkan hasil survei properti residensial yang dilakukan oleh Bank

Indonesia, kenaikan harga rumah tinggal berukuran kecil pada triwulan II

2013 tercatat mencapai ±19%, jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan

harga rumah tinggal berukuran sedang (tipe 46-70 m²) dan besar

(tipe > 70 m²) yang masing-masing tercatat sebesar ±7% dan ±9%. Tingginya

kenaikan harga rumah tinggal berukuran kecil diperkirakan disebabkan oleh

masih tingginya permintaan masyarakat untuk rumah pertama, yang biasanya

merupakan rumah berukuran kecil. Selain itu, beberapa faktor lain seperti

harga tanah, harga bahan bangunan, upah buruh dan biaya perizinan

diperkirakan turut mendorong meningkatnya harga rumah tipe kecil.

Perkembangan harga yang cukup akseleratif ini perlu dicermati, khususnya

pada pemenuhan kebutuhan masyakarat berpenghasilan rendah terhadap

perumahan. Selain itu, tambahan pasokan rumah tipe kecil yang relatif

terbatas dibandingkan kebutuhannya diperkirakan dapat meningkatkan harga

rumah tipe ini lebih tinggi lagi ke depannya. Berdasarkan informasi yang

dihimpun, kemampuan pengembang untuk membangun rumah hanya sekitar

200 ribu hingga 300 ribu unit setiap tahunnya sementara kebutuhan rumah

diperkirakan mencapai lebih dari 350 ribu unit.

-400,000

-350,000

-300,000

-250,000

-200,000

-150,000

-100,000

-50,000

0

50,000

100,000

-800

-600

-400

-200

0

200

400

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013M2

M2

Perkantoran Ritel Apartemen (skala kiri)

Page 31: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

21

BAB III BAB III BAB III BAB III

PERBANKANPERBANKANPERBANKANPERBANKAN2222 DAN SISTEM PEMBAYARANDAN SISTEM PEMBAYARANDAN SISTEM PEMBAYARANDAN SISTEM PEMBAYARAN

Kegiatan intermediasi perbankan Jakarta pada triwulan II 2013 (data hingga

Mei 2013) masih mengalami perlambatan seperti halnya di triwulan

sebelumnya. Kredit baik berdasarkan lokasi proyek maupun lokasi bank

meningkat secara nominal namun melambat secara pertumbuhan. Rasio

Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat tumbuh lebih tinggi dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara risiko kredit tercatat

rendah didukung oleh fundamental perekonomian Jakarta yang masih kuat.

Dari sisi pembayaran, seiring dengan meningkatnya aktivitas perekonomian

masyarakat aktivitas transaksi masyarakat Jakarta pun tercatat mengalami

peningkatan pada triwulan laporan.

A.A.A.A. Intermediasi PerbankanIntermediasi PerbankanIntermediasi PerbankanIntermediasi Perbankan

KinerjaKinerjaKinerjaKinerja perbankan Jakarta mengindikasikan kegiatan intermediasi perbankan Jakarta mengindikasikan kegiatan intermediasi perbankan Jakarta mengindikasikan kegiatan intermediasi perbankan Jakarta mengindikasikan kegiatan intermediasi

perbankan yang perbankan yang perbankan yang perbankan yang masih melambatmasih melambatmasih melambatmasih melambat pada triwulan II 2013 (data hingga pada triwulan II 2013 (data hingga pada triwulan II 2013 (data hingga pada triwulan II 2013 (data hingga

Mei 2013)Mei 2013)Mei 2013)Mei 2013).... Pertumbuhan kredit berada pada kisaran 18,8% untuk kredit

berdasarkan lokasi bank dan 18,3% untuk kredit berdasarkan lokasi

proyek, lebih lambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya maupun

dengan periode yang sama di 2012. Penghimpunan dana masyarakat

mengalami pertumbuhan yang meningkat menjadi sebesar 17,0% (data

hingga Mei 2013) dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar

16,0%, meskipun juga lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada

periode yang sama di tahun sebelumnya. Rasio kredit terhadap

penghimpunan dana masyarakat (Loan to Deposit Ratio) pada triwulan

laporan sedikit meningkat (masing-masing sebesar 82,1% berdasarkan

lokasi bank dan 56,3% berdasarkan lokasi proyek). Angka LDR tersebut

masih relatif tinggi dan mengindikasikan stabilnya dukungan perbankan

pada sektor riil dan kinerja perekonomian secara umum. Sementara risiko

kredit sebagaimana tercermin pada indikator NPL tercatat rendah sebesar

1.6%. Angka NPL tersebut stabil dalam 3 triwulan terakhir yang

mengindikasikan masih cukup amannya kondisi perbankan di Jakarta saat

ini.

2 Data yang disajikan dan dianalisis adalah data yang didasarkan pada kegiatan kantor bank yang berlokasi di wilayah Jakarta, bukan data menurut kriteria lokasi proyek, kecuali dinyatakan sebaliknya. Sumber data berasal dari Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan.

Page 32: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

22

Tabel III.1Tabel III.1Tabel III.1Tabel III.1....Beberapa Indikator Perbankan Jakarta

DDDDana masyarakat yang dihimpun oleh perbankan Jakarta ana masyarakat yang dihimpun oleh perbankan Jakarta ana masyarakat yang dihimpun oleh perbankan Jakarta ana masyarakat yang dihimpun oleh perbankan Jakarta masih mampu masih mampu masih mampu masih mampu

tumbuh meningkat ptumbuh meningkat ptumbuh meningkat ptumbuh meningkat pada triwulan laporan. ada triwulan laporan. ada triwulan laporan. ada triwulan laporan. Indikator Dana Pihak Ketiga

(DPK) pada Mei 2013 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 17,0%

(yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai

16,0% (yoy) (Grafik III.2). DPK perbankan Jakarta didominasi oleh Deposito

dengan pangsa mencapai ±50% diikuti oleh Giro (±30%) dan Tabungan

(±20%). DPK dalam bentuk Deposito mengalami pertumbuhan yang

meningkat mencapai 18,0% (yoy) pada triwulan II, lebih tinggi

dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh 14,7%. Sementara

Giro dan Tabungan tumbuh sedikit melambat masing-masing sebesar

14,8% dan 17,5%.

Grafik III.1 Grafik III.1 Grafik III.1 Grafik III.1 LDR Perbankan Jakarta Grafik III.2 Grafik III.2 Grafik III.2 Grafik III.2 DPK Perbankan Jakarta Penyaluran kredit perbankan Jakarta tumbuh melambat pada triwulan II Penyaluran kredit perbankan Jakarta tumbuh melambat pada triwulan II Penyaluran kredit perbankan Jakarta tumbuh melambat pada triwulan II Penyaluran kredit perbankan Jakarta tumbuh melambat pada triwulan II

2013 dibandingkan triwulan sebelumnya. 2013 dibandingkan triwulan sebelumnya. 2013 dibandingkan triwulan sebelumnya. 2013 dibandingkan triwulan sebelumnya. Penyaluran kredit berdasarkan

lokasi bank mencapai 18,0% (yoy), sedikit dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tumbuh sebesar 20,0% (yoy). Sementara penyaluran

kredit ke proyek-proyek yang berlokasi di Jakarta mengalami penurunan

tipis menjadi sebesar 18,3% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan

sebelumnya (18,8%, yoy).

IV IV I II* III IV I II*

DPK Rp Miliar 1,197,604.1 1,417,266.2 1,410,500.2 1,458,754.8 1,510,724.1 1,629,584.9 1,636,099.2 1,707,248.7

Pertumbuhan (%, yoy) 20.3 18.3 19.5 21.8 20.3 15.0 16.0 17.0

Kredit Lokasi Bank Rp Miliar 864,129.6 1,080,426.0 1,113,626.0 1,179,123.6 1,242,779.1 1,310,521.5 1,336,366.3 1,401,224.1

Pertumbuhan (%, yoy) 21.7 25.0 27.4 29.0 21.6 21.3 20.0 18.8

Kredit Lokasi Proyek Rp Miliar 697,876.8 743,686.3 762,133.0 812,056.7 843,753.0 896,902.9 905,123.4 960,868.3

Pertumbuhan (%, yoy) 34.1 6.6 17.8 19.0 13.8 20.6 18.8 18.3

LDR Lokasi Bank (%) 72.2 76.2 79.0 80.8 82.3 80.4 81.7 82.1

LDR Lokasi Proyek (%) 58.3 52.5 54.0 55.7 55.9 55.0 55.3 56.3

NPL (%) 2.9 2.1 2.1 2.0 1.7 1.6 1.6 1.6

*) s.d. Mei

2012 201320112010Uraian Satuan

65

70

75

80

85

50

55

60

65

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5

2009 2010 2011 2012 2013

%%

Kredit Lokasi Proyek

Kredit Lokasi Bank (rhs)

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5

2009 2010 2011 2012 2013

%, yoyTOTAL Giro Tabungan Deposito

Page 33: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

23

Tabel III.2Tabel III.2Tabel III.2Tabel III.2.... Perkembangan Kredit Berdasarkan Jenis Usaha

Berdasarkan jenis penggunaan, Berdasarkan jenis penggunaan, Berdasarkan jenis penggunaan, Berdasarkan jenis penggunaan, baik kredit modal kerja, investasi baik kredit modal kerja, investasi baik kredit modal kerja, investasi baik kredit modal kerja, investasi

maupun konsumsi cenderung melambat di triwulan I 2013. maupun konsumsi cenderung melambat di triwulan I 2013. maupun konsumsi cenderung melambat di triwulan I 2013. maupun konsumsi cenderung melambat di triwulan I 2013. Kredit

modal kerja yang memiliki pangsa terbesar di Jakarta tumbuh meningkat

secara triwulanan, namun melambat secara tahunan yaitu sebesar 21,1%

(yoy). Dibandingkan dengan periode yang sama di 2012, pertumbuhan

kredit modal kerja secara tahunan juga lebih rendah. Sementara, kredit

investasi tumbuh sedikit meningkat sebesar 21,7% (yoy) di tengah

terbatasnya pertumbuhan investasi dari sumber PMDN. Pangsa kredit

konsumsi yang konsisten melambat selama beberapa tahun terakhir sejalan

dengan pertumbuhan penyalurannya yang terus melambat.

Perkembangan kredit UMKM hingga triwulan II 2013 Perkembangan kredit UMKM hingga triwulan II 2013 Perkembangan kredit UMKM hingga triwulan II 2013 Perkembangan kredit UMKM hingga triwulan II 2013 masih masih masih masih

menunjukkan adanya penmenunjukkan adanya penmenunjukkan adanya penmenunjukkan adanya peningkatingkatingkatingkatanananan. . . . Kredit UMKM Jakarta pada triwulan

laporan tercatat tumbuh 13,13% (yoy, data hingga Mei 2013), relatif lebih

tinggi dibandingkan pertumbuhannya pada triwulan sebelumnya yang

mencapai 11,42% (yoy). Meskipun angka pertumbuhan ini lebih rendah

dibandingkan angka pertumbuhan kredit UMKM di Kawasan lainnya,

namun penyaluran kredit UMKM masih didominasi oleh Jakarta dengan

pangsa mencapai kurang lebih 17%.

Grafik III.Grafik III.Grafik III.Grafik III.3333 Perkembangan Kredit UMKM Grafik III.Grafik III.Grafik III.Grafik III.4444 Perkembangan Kredit Modal Kerja

IV IV I II* III IV I II*

Kredit Modal Kerja

Level Rp Miliar 454,032.9 556,952.6 574,258.3 621,156.4 645,458.9 683,532.3 707,749.5 752,138.0

Pertumbuhan (%, y-o-y) 27.6 22.7 31.1 34.6 21.7 22.7 23.2 21.1

Pertumbuhan (%, q-t-q) 8.0 5.0 3.1 12.4 3.0 5.9 3.5 9.1

Pangsa (%) 52.5 51.5 51.6 52.7 51.9 52.2 53.0 54.3

Kredit Investasi

Level Rp Miliar 219,272.0 286,403.4 300,168.6 310,890.9 340,327.6 357,343.2 363,817.2 367,274.7

Pertumbuhan (%, y-o-y) 13.8 30.6 27.0 26.5 27.4 24.8 21.2 21.7

Pertumbuhan (%, q-t-q) 4.8 7.2 4.8 6.3 6.0 5.0 1.8 1.6

Pangsa (%) 25.4 26.5 27.0 26.4 27.4 27.3 27.2 26.5

Kredit Konsumsi

Level Rp Miliar 190,824.7 237,070.0 239,198.3 247,075.8 256,992.7 269,646.0 264,799.7 266,681.9

Pertumbuhan (%, y-o-y) 18.2 24.2 19.7 19.6 14.7 13.7 10.7 9.6

Pertumbuhan (%, q-t-q) 4.8 5.8 0.9 7.1 1.6 4.9 (1.8) (1.3)

Pangsa (%) 22.1 21.9 21.5 21.0 20.7 20.6 19.8 19.2

*) s.d. Mei

201220112010Uraian Satuan

0

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5

2011 2012 2013

Miliar Rp% yoy

Kredit UMKM (rhs)

gKredit UMKM

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

-

100

200

300

400

500

600

700

800

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5

2011 2012 2013

Triliun Rp

Penyaluran Kredit Modal Kerja gKredit Modal Kerja (Skala Kanan)

Page 34: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

24

Dilihat secara sektoral, kredit sektor dengan pangsa tertinggi, yaitu Dilihat secara sektoral, kredit sektor dengan pangsa tertinggi, yaitu Dilihat secara sektoral, kredit sektor dengan pangsa tertinggi, yaitu Dilihat secara sektoral, kredit sektor dengan pangsa tertinggi, yaitu

Kredit Industri, Kredit Perdagangan, dan, Kredit Jasa Dunia Usaha Kredit Industri, Kredit Perdagangan, dan, Kredit Jasa Dunia Usaha Kredit Industri, Kredit Perdagangan, dan, Kredit Jasa Dunia Usaha Kredit Industri, Kredit Perdagangan, dan, Kredit Jasa Dunia Usaha

tumbuh stabiltumbuh stabiltumbuh stabiltumbuh stabil dengan kecenderungan meningkat, masingdengan kecenderungan meningkat, masingdengan kecenderungan meningkat, masingdengan kecenderungan meningkat, masing----masing masing masing masing

sebesar 25,6%, 20,3%, dan 20,9% (yoy).sebesar 25,6%, 20,3%, dan 20,9% (yoy).sebesar 25,6%, 20,3%, dan 20,9% (yoy).sebesar 25,6%, 20,3%, dan 20,9% (yoy). Peningkatan penyaluran kredit

di ketiga sektor utama dengan pangsa kredit terbesar tersebut sangat

dipengaruhi oleh dinamika perekonomian Jakarta. Stabilnya penyaluran

kredit di ketiga sektor tersebut di tengah perlambatan pertumbuhan

ekonomi sesuai dengan ekspektasi dan secara tidak langsung memberikan

indikasi belum adanya potensi risiko yang cukup besar maupun adanya

peralihan pangsa kredit sektoral yang bersifat struktural.

Tabel III.3Tabel III.3Tabel III.3Tabel III.3.... Perkembangan Kredit Berdasarkan Sektoral

Risiko kredit perbankan hingga triwulan II 2013 masih terjaga pada Risiko kredit perbankan hingga triwulan II 2013 masih terjaga pada Risiko kredit perbankan hingga triwulan II 2013 masih terjaga pada Risiko kredit perbankan hingga triwulan II 2013 masih terjaga pada

level aman. level aman. level aman. level aman. Meskipun perekonomian domestik mulai dibayangi oleh

kondisi ketidakpastian perekonomian global, namun fundamental

perekonomian masih cukup kuat. Hal ini berdampak pada terjaganya risiko

kredit pada level yang rendah. Secara umum rasio NPL kredit perbankan

IV IV I II* III IV I II*

Kredit Industri

Level Rp Miliar 148,076.9 190,414.4 203,558.0 214,245.6 240,290.1 250,179.6 258,707.6 269,168.6

Pertumbuhan (%, y-o-y) 6.1 28.6 36.6 34.9 31.9 31.4 27.1 25.6

Pertumbuhan (%, q-t-q) 4.0 4.5 6.9 6.3 10.3 4.1 3.4 6.8

Pangsa (%) 17.1 17.6 18.3 18.2 19.3 19.1 19.4 19.2

Kredit Lain-Lain

Level Rp Miliar 211,481.9 270,907.9 253,074.0 263,921.0 268,711.9 289,799.9 278,859.6 284,275.7

Pertumbuhan (%, y-o-y) 31.0 28.1 16.6 17.9 11.6 7.0 10.2 7.7

Pertumbuhan (%, q-t-q) 6.4 12.5 (6.6) 8.4 (0.4) 7.8 (3.8) 1.4

Pangsa (%) 24.5 25.1 22.7 22.4 21.6 22.1 20.9 20.3

Kredit Jasa DU

Level Rp Miliar 136,664.8 168,179.6 181,928.0 185,654.0 198,499.0 206,541.6 211,798.1 223,255.5

Pertumbuhan (%, y-o-y) 24.6 23.1 28.5 23.3 20.8 22.8 16.4 20.3

Pertumbuhan (%, q-t-q) 10.7 2.4 8.2 4.0 3.2 4.1 2.5 8.7

Pangsa (%) 15.8 15.6 16.3 15.7 16.0 15.8 15.8 15.9

Kredit Perdagangan

Level Rp Miliar 125,553.0 144,796.1 146,772.0 167,741.0 177,108.4 200,606.3 215,800.5 202,786.7

Pertumbuhan (%, y-o-y) 21.5 15.3 27.3 38.4 29.3 38.5 47.0 20.9

Pertumbuhan (%, q-t-q) 11.1 5.7 1.4 19.4 0.2 13.3 7.6 (2.1)

Pangsa (%) 14.5 13.4 13.2 14.2 14.3 15.3 16.1 14.5

Kredit Pengangkutan

Level Rp Miliar 53,125.5 65,219.8 68,064.0 71,293.5 77,195.2 81,049.3 84,605.4 113,019.3

Pertumbuhan (%, y-o-y) (5.6) 22.8 22.2 26.7 28.6 24.3 24.3 58.5

Pertumbuhan (%, q-t-q) (1.6) 8.6 4.4 10.3 2.1 5.0 4.4 39.4

Pangsa (%) 6.1 6.0 6.1 6.0 6.2 6.2 6.3 8.1

Kredit Konstruksi

Level Rp Miliar 34,762.9 39,052.8 43,483.0 45,508.9 51,422.8 47,780.6 47,032.5 53,075.1

Pertumbuhan (%, y-o-y) (5.1) 12.3 19.9 31.7 32.2 22.3 8.2 16.6

Pertumbuhan (%, q-t-q) (3.4) 0.4 11.3 10.5 5.9 (7.1) (1.6) 15.2

Pangsa (%) 4.0 3.6 3.9 3.9 4.1 3.6 3.5 3.8

Kredit Pertanian

Level Rp Miliar 46,716.9 52,509.4 54,829.0 57,429.0 58,640.5 61,453.3 61,508.9 64,319.9

Pertumbuhan (%, y-o-y) 37.3 12.4 20.2 18.9 17.9 17.0 12.2 12.0

Pertumbuhan (%, q-t-q) 5.7 5.6 4.4 7.6 (2.1) 4.8 0.1 4.6

Pangsa (%) 5.4 4.9 4.9 4.9 4.7 4.7 4.6 4.6

Kredit Pertambangan

Level Rp Miliar 54,992.9 76,849.0 77,179.0 82,034.9 79,746.2 90,598.1 91,158.6 98,820.7

Pertumbuhan (%, y-o-y) 44.4 39.7 31.9 29.7 16.0 17.9 18.1 20.5

Pertumbuhan (%, q-t-q) 12.1 11.8 0.4 10.7 0.3 13.6 0.6 14.7

Pangsa (%) 6.4 7.1 6.9 7.0 6.4 6.9 6.8 7.1

Kredit Listrik, Air, Gas

Level Rp Miliar 31,274.2 42,217.7 56,417.0 61,555.7 63,141.5 53,760.3 57,575.2 62,420.2

Pertumbuhan (%, y-o-y) 40.4 35.0 81.4 95.6 24.1 27.3 2.1 1.4

Pertumbuhan (%, q-t-q) 17.4 (17.0) 33.6 27.1 21.1 (14.9) 7.1 (3.2)

Pangsa (%) 3.6 3.9 5.1 5.2 5.1 4.1 4.3 4.5

*) s.d. Mei

201220112010Uraian Satuan

Page 35: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

25

Jakarta pada triwulan II 2013 (hingga Mei 2013) stabil pada level 1,6%.

Berdasarkan jenis penggunaannya, rasio NPL kredit modal kerja, kredit

investasi, dan kredit konsumsi masing-masing sebesar 1,6%, 1,5%, dan

1,8%. Sementara secara sektoral, rasio NPL beberapa sektor yang memiliki

profil risiko yang cukup tinggi juga mengalami penurunan dan masih

berada di bawah level 5%.

Grafik III.Grafik III.Grafik III.Grafik III.5555 NPLs Jenis Penggunaan Grafik III.Grafik III.Grafik III.Grafik III.6666 NPLs Sektor Ekonomi Utama

B.B.B.B. Sistem PembayaranSistem PembayaranSistem PembayaranSistem Pembayaran

Sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian masyarakat, Sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian masyarakat, Sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian masyarakat, Sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian masyarakat,

rrrrataataataata----rata volume maupun nilai transaksirata volume maupun nilai transaksirata volume maupun nilai transaksirata volume maupun nilai transaksi secara umum secara umum secara umum secara umum mengalami mengalami mengalami mengalami

peningkatan pada peningkatan pada peningkatan pada peningkatan pada triwulan II 2013triwulan II 2013triwulan II 2013triwulan II 2013. . . . Nilai transaksi RTGS pada triwulan II

2013 tercatat sebesar Rp101,5 triliun per hari atau sebanyak 25.244

transaksi per hari, meningkat dibandingkan volume dan nilai triwulan

sebelumnya yang masing-masing mencapai Rp82,0 triliun dengan 23.928

transaksi per hari. Rata-rata transaksi harian melalui kliring pada triwulan

laporan juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar Rp5,0 triliun dengan

volume rata-rata 251.595 warkat. Sementara itu, meningkatnya kebutuhan

uang masyarakat memasuki masa libur sekolah, bulan puasa, dan persiapan

menjelang Lebaran menyebabkan terjadinya peningkatan outflow uang

tunai. Dengan peningkatan outflow, rata-rata arus uang tunai di Jakarta

menyebabkan terjadinya netflow negatif sebesar Rp14,9 triliun.

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5

2009 2010 2011 2012 2013

%

Konsumsi Modal Kerja Investasi

Batas

NPL

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5

2009 2010 2011 2012 2013

%

Konstruksi

Peng., Pergd., dan Kom.

Industri Pengolahan

Perdg, Rest, dan Hotel

batas

Page 36: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

26

Tabel ITabel ITabel ITabel IIIIIIIII....5. 5. 5. 5. Transaksi RTGS Harian

Tabel ITabel ITabel ITabel IIIIIIIII....6. 6. 6. 6. Rata-rata Harian Transaksi Kliring

Grafik IGrafik IGrafik IGrafik IIIIIIIII....7777. . . . Rata-rata Harian Arus Uang Tunai BI Jakarta

I II III IV I II III IV I II

RTGS (Rp Miliar) 87,962 84,200 92,211 84,435 64,369 90,311 89,864 95,589 82,003 101,507

Dari Jakarta 52,455 49,876 53,513 47,978 37,882 51,407 53,107 55,280 49,866 61,284

ke Jakarta(f-t) 16,412 16,158 16,759 14,567 11,097 15,412 15,405 16,768 13,840 16,924

ke Luar Jakarta(f) 36,043 33,718 36,753 33,411 26,785 35,995 37,702 38,512 36,025 44,360

Ke Jakarta 35,507 34,324 38,698 36,457 26,487 38,904 36,757 40,309 32,137 40,222

dari Luar Jakarta(t) 35,507 34,324 38,698 36,457 26,487 38,904 36,757 40,309 32,137 40,222

RTGS (Volume) 23,801 22,113 24,770 22,448 19,754 23,312 23,634 25,932 23,928 25,244

Dari Jakarta 14,764 13,721 15,488 13,780 12,196 14,815 15,258 16,799 15,516 16,505

ke Jakarta(f-t) 3,279 3,059 3,452 3,249 2,763 3,274 3,336 3,779 3,319 3,597

ke Luar Jakarta(f) 11,485 10,662 12,037 10,531 9,433 11,541 11,921 13,020 12,197 12,908

Ke Jakarta 9,037 8,393 9,281 8,668 7,558 8,497 8,377 9,134 8,412 8,740

dari Luar Jakarta(t) 9,037 8,393 9,281 8,668 7,558 8,497 8,377 9,134 8,412 8,740

201320122011

VolumeNominal

(miliar rupiah)

I 213,993 3,415

II 229,304 3,604

III 241,849 3,743

IV 256,895 3,954

I 249,729 3,866

II 258,233 4,098

III 283,837 4,436

IV 280,411 4,282

I 251,732 4,180

II 292,086 4,611

III 295,417 4,697

IV 317,670 5,087

I 258,027 4,692

II 251,595 4,971 2013

Triwulan

2012

2011

2010

(25,000)

(20,000)

(15,000)

(10,000)

(5,000)

0

5,000

10,000

15,000

(2,000)

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

18,000

20,000

22,000

24,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2011 2012 2013

Rp miliarRp miliar

INFLOW OUTFLOW NET FLOW (rhs)

Page 37: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

27

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 38: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

28

BAB IBAB IBAB IBAB IVVVV

KEUANGAN PEMERINTAHKEUANGAN PEMERINTAHKEUANGAN PEMERINTAHKEUANGAN PEMERINTAH

Realisasi APBD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta triwulan II 2013 lebih rendah

dibandingkan periode yang sama di 2012. Realisasi penerimaan pada triwulan

II 2013 sebesar Rp11,14 triliun atau 26,83% dari target yang ditetapkan.

Sementara itu, realisasi belanja tercatat sebesar Rp8,02 triliun atau 17,6% dari

target yang ditetapkan. Rendahnya penyerapan belanja masih terkendala

proses administrasi pengadaan dan masalah teknis implementasi program. Hal

tersebut juga menyebabkan dikembalikannya sejumlah anggaran yang tidak

terserap oleh beberapa Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) pada

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. APBD-Perubahan 2013 yang telah diajukan

ke DPRD sebesar Rp50,07 triliun, meningkat dibandingkan APBD 2013 yang

nilainya sebesar Rp49,9 triliun.

AAAA.... Pendapatan DaerahPendapatan DaerahPendapatan DaerahPendapatan Daerah

Realisasi pendapatan APBD DKI Jakarta pada triwulan II 2013 mencapai Realisasi pendapatan APBD DKI Jakarta pada triwulan II 2013 mencapai Realisasi pendapatan APBD DKI Jakarta pada triwulan II 2013 mencapai Realisasi pendapatan APBD DKI Jakarta pada triwulan II 2013 mencapai

26,83% atau sebesar Rp11,14 triliun. 26,83% atau sebesar Rp11,14 triliun. 26,83% atau sebesar Rp11,14 triliun. 26,83% atau sebesar Rp11,14 triliun. Terlambatnya pengesahan APBD

Pemprov DKI diperkirakan turut berperan dalam menyebabkan realisasi

pendapatan hinga triwulan II 2013 yang lebih rendah dibandingkan periode

yang sama di 2012. Realisasi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan

pencapaian triwulan yang sama tahun 2012 sebesar Rp14,91 triliun atau

48,66% dari total anggaran. Dari keseluruhan pendapatan APBD DKI Jakarta,

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berhasil terserap adalah 24,26% dari total

anggaran PAD atau senilai Rp6,47 triliun. Realisasi PAD terbesar bersumber

dari Pajak daerah senilai Rp5,62 triliun (25,64%). Di sisi lain, penerimaan dari

retribusi daerah masih relatif rendah yakni Rp83,5 miliar atau baru 5,57%,

sangat jauh di bawah realisasi penerimaan dari retribusi pada triwulan II tahun

lalu yang mencapai 151,04%. Khusus terkait dengan kinerja penerimaan

pajak dan restribusi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengajukan tarif

baru untuk parkir jalan kepada DPRD. Kenaikan tarif diusulkan 4 kali lipat dari

tarif parkir jalan saat ini (dari Rp2,000 menjadi Rp8,000 per jam) yang

diperkirakan dapat meningkatkan peningkatan PAD dari retribusi secara

signifikan. Pendapatan restribusi daerah dari parkir tahun 2012 lalu mencapai

Rp 24,3 miliar, sedangkan untuk tahun ini ditargetkan mencapai Rp26,2

miliar. Jika diberlakukan tarif baru, diperkirakan PAD dari retribusi parkir dapat

melonjak hingga dua kali lipat. Selain untuk meningkatkan pendapatan,

kenaikan tarif parkir juga untuk membatasi penggunaan kendaran bermotor

pribadi dan mendorong penggunaan parkir gedung. Rendahnya realisasi PAD

juga terkait dengan masih minimalnya pendapatan dari hasil pengelolaan

kekayaan daerah (yang dipisahkan) yang baru mencapai 23,37%.

Page 39: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

29

Sama halnya dengan penyerapan PAD, pendapatan transfer juga baru Sama halnya dengan penyerapan PAD, pendapatan transfer juga baru Sama halnya dengan penyerapan PAD, pendapatan transfer juga baru Sama halnya dengan penyerapan PAD, pendapatan transfer juga baru

terserap terserap terserap terserap Rp4,67 triliun atau 42,22%.Rp4,67 triliun atau 42,22%.Rp4,67 triliun atau 42,22%.Rp4,67 triliun atau 42,22%. Turunnya pendapatan transfer berasal

dari turunnya transfer dana perimbangan

Tabel IV.1 Tabel IV.1 Tabel IV.1 Tabel IV.1 Perkembangan Pendapatan APBD DKI Jakarta, 2011-2013

B.B.B.B. BBBBelanja Daeelanja Daeelanja Daeelanja Daerahrahrahrah

Belanja APDB Belanja APDB Belanja APDB Belanja APDB DKI Jakarta pada triwulan II 2013 tercatat sebesar Rp8,02 DKI Jakarta pada triwulan II 2013 tercatat sebesar Rp8,02 DKI Jakarta pada triwulan II 2013 tercatat sebesar Rp8,02 DKI Jakarta pada triwulan II 2013 tercatat sebesar Rp8,02

triliun atau 17,60% dari total anggaran belanja. triliun atau 17,60% dari total anggaran belanja. triliun atau 17,60% dari total anggaran belanja. triliun atau 17,60% dari total anggaran belanja. Realisasi belanja tersebut

lebih rendah dibandingkan triwulan II 2012 yang mencapai 29,45% atau

sebesar Rp9,96 triliun. Realisasi belanja pada triwulan laporan terutama

didukung oleh belanja operasi sebesar Rp7,57 triliun atau 25,45% dari total

anggaran belanja operasional. Belanja operasional yang terbesar adalah

belanja barang.

Sementara itu, belanja modal baik untuk pembelian tanah, peralatan dan Sementara itu, belanja modal baik untuk pembelian tanah, peralatan dan Sementara itu, belanja modal baik untuk pembelian tanah, peralatan dan Sementara itu, belanja modal baik untuk pembelian tanah, peralatan dan

mesin, gedung, jalan, dan aset tetap lainnya masih sangat kecil, yakni mesin, gedung, jalan, dan aset tetap lainnya masih sangat kecil, yakni mesin, gedung, jalan, dan aset tetap lainnya masih sangat kecil, yakni mesin, gedung, jalan, dan aset tetap lainnya masih sangat kecil, yakni

sebesar 2,87% atau senilai Rp451,6 miliarsebesar 2,87% atau senilai Rp451,6 miliarsebesar 2,87% atau senilai Rp451,6 miliarsebesar 2,87% atau senilai Rp451,6 miliar. Penyerapan belanja modal

tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan serapan pada periode yang

sama di 2012. Di tengah berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Pusat

maupun Daerah untuk mengakselerasi realisasi belanja, masih ditemui

berbagai masalah terkait dengan proses administrasi pengadaan terutama

untuk pengadaan jasa dimana proses kualifikasi vendor merupakan hal yang

krusial. Selain itu juga ditemui berbagai masalah teknis pada implementasi

program. Sejumlah SKPD juga mengembalikan dana anggaran yang tidak

dapat diserap ke kas Pemerintah Daerah untuk digunakan keperluan lain di

semester II 2013. Diantara SKPD tersebut adalah Dinas Pekerjaan Umum,

Anggaran

(miliar Rp)

Realisasi TW

II

(miliar Rp)

Serap

(%)

Anggaran

(miliar Rp)

Realisasi TW

II

(miliar Rp)

Serap

(%)

PENDAPATAN 30,642.7 14,909.7 48.66 41,525.3 11,142.2 26.83

PAD 18,685.0 10,072.00 53.90 26,670.4 6,470.2 24.26

Pajak Daerah 15,625.0 8,240.82 52.74 21,918.0 5,619.8 25.64

Retribusi Daerah 500.0 755.20 151.04 1,500.0 83.5 5.57

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 360.0 226.01 62.78 415.2 97.0 23.37

Lain-Lain PAD 2,200.0 849.98 38.64 2,837.2 669.8 23.61

PENDAPATAN TRANSFER 10,424.6 4,837.68 46.41 11,065.5 4,672.0 42.22

Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 9,111.5 211.03 2.32 9,249.0 4,167.4 45.06

Dana Bagi Hasil Pajak 8,750.0 3.54 0.04 8,692.2 3,998.6 46.00

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 151.6 46.88 30.94 255.6 94.0 36.78

Dana Alokasi Umum 209.9 160.61 76.51 301.2 75.2 24.97

Dana Alokasi Khusus - - - - - -

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 1,313.1 0.89 0.07 1,816.6 504.6 27.8

Dana Otonomi Khusus - - - - - -

Dana Penyesuaian 1,313.1 - - 1,816.6 - -

Transfer Pemerintah Provinsi - - - - - -

Pendapatan Bagi Hasil Pajak Pendapatan - - - - - -

Bagi Hasil Lainnya - - - - - -

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 1,533.1 - - 3,789.4 - -

Pendapatan Hibah 1,533.1 - - 3,789.4 - -

Pendapatan Dana Darurat - - - - - -

Pendapatan Lainnya - - - - - -

APBD 2012 APBD 2013

U R A I A N

Page 40: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

30

Dinas Perumahan dan Gedung Pemda dan Dinas Pendidikan. Adapun SKPD

yang masih rendah tingkat penyerapannya belanjanya hingga pertengahan

Juni 2013 (di bawah 5%) adalah Dinas Perumahan dan Gedung Pemd, dan

Dinas Perhubungan. Dinas Pendidikan sendiri termasuk yang penyerapannya

tertinggi di triwulan II 2013 sebesar lebih dari 20%.

Tabel IV.2 Tabel IV.2 Tabel IV.2 Tabel IV.2 Perkembangan Belanja APBD DKI Jakarta, 2011-2013

Pada awal triwulan laporan, Pemprov DKI Jakarta telah mengajukan APBD Pada awal triwulan laporan, Pemprov DKI Jakarta telah mengajukan APBD Pada awal triwulan laporan, Pemprov DKI Jakarta telah mengajukan APBD Pada awal triwulan laporan, Pemprov DKI Jakarta telah mengajukan APBD

Perubahan 2013 menjadi Rp50,0Perubahan 2013 menjadi Rp50,0Perubahan 2013 menjadi Rp50,0Perubahan 2013 menjadi Rp50,07777 triliun yang sedang dalam tahap triliun yang sedang dalam tahap triliun yang sedang dalam tahap triliun yang sedang dalam tahap

pembahasanpembahasanpembahasanpembahasan. Perubahan APBD tersebut tidak terlalu besar mengingat

perubahan lebih disebabkan oleh peralihan atau penggantian kegiatan serta

adanya beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mengembalikan

anggaran belanja yang tidak terserap. Anggaran yang dikembalikan tersebut

akan digunakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam Penyertaan Modal

Pemerintah (PMP) kepada 3 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni Bank

DKI, PT. Jakarta Propertindo, dan PD. Sarana Jaya.

C.C.C.C. PPPPembiayaan Daerahembiayaan Daerahembiayaan Daerahembiayaan Daerah

Realisasi pembiayaan APBD Pemprov DKI Jakarta pada triwulan II 2013 Realisasi pembiayaan APBD Pemprov DKI Jakarta pada triwulan II 2013 Realisasi pembiayaan APBD Pemprov DKI Jakarta pada triwulan II 2013 Realisasi pembiayaan APBD Pemprov DKI Jakarta pada triwulan II 2013

sebesar Rp7,86 triliun. sebesar Rp7,86 triliun. sebesar Rp7,86 triliun. sebesar Rp7,86 triliun. Realisasi tersebut sudah melebihi anggaran

pembiayaan sebesar Rp5,17 triliun atau telah terealisasi 152,12%. Tingginya

pembiayaan APBD pada triwulan II 2013 disebabkan oleh penggunaan SiLPA

sebesar Rp8,31 triliun atau 99,64% dari anggaran penggunaan SiLPA.

Anggaran

(miliar Rp)

Realisasi TW

II

(miliar Rp)

Serap

(%)

Anggaran

(miliar Rp)

Realisasi TW

II

(miliar Rp)

Serap

(%)

BELANJA 33,827.0 9,960.7 29.45 45,576.3 8,020.1 17.60

BELANJA OPERASI 22,823.3 9,062.01 39.71 29,735.3 7,568.5 25.45

Belanja Pegawai 11,405.9 4,826.80 42.32 12,808.9 3,168.1 24.73

Belanja Barang 10,013.2 3,360.47 33.56 13,300.7 3,608.1 27.13

Belanja Bunga 4.4 1.72 39.44 4.4 0.0 -

Belanja Hibah 1,367.2 870.78 63.69 2,023.3 610.2 30.16

Belanja Bantuan Sosial 31.2 2.24 7.18 1,551.7 182.0 11.73

Belanja Bantuan Keuangan 1.4 - - 46.4 0.0 -

BELANJA MODAL 10,944.4 895.85 8.19 15,732.6 451.6 2.87

Belanja Tanah - - - 4,016.2 - -

Belanja Peralatan dan Mesin - - - 5,114.8 - -

Belanja Gedung dan Bangunan - - - 3,322.5 - -

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan - - - 2,425.7 - -

Belanja Aset Tetap Lainnya - - - 853.3 - -

BELANJA TIDAK TERDUGA 59.4 3 5 108.4 - -

Belanja Tidak Terduga 59.4 - - 108.4 - -

TRANSFER - - - - - -

Bagi Hasil Pajak ke Kab/Kota/Desa - - - - - -

Bagi Hasil Retribusi ke Kab/Kota/Desa - - - - - -

Bagi Hasil Lainnya ke Kab/Kota/Desa - - - - - -

Transfer Lainnya ke Kab/Kota/Desa - - - - - -

APBD-P 2012 APBD 2013

U R A I A N

Page 41: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

31

Tabel IV. 3 Tabel IV. 3 Tabel IV. 3 Tabel IV. 3 Perkembangan Pembiayaan APBD DKI Jakarta, 2011-2013

Realisasi penerimaan pajak daerah DKI Jakarta pada triwulan II 2013 Realisasi penerimaan pajak daerah DKI Jakarta pada triwulan II 2013 Realisasi penerimaan pajak daerah DKI Jakarta pada triwulan II 2013 Realisasi penerimaan pajak daerah DKI Jakarta pada triwulan II 2013

mencapai Rp5,62 triliun atau sebesar 25,64% dari target yang mencapai Rp5,62 triliun atau sebesar 25,64% dari target yang mencapai Rp5,62 triliun atau sebesar 25,64% dari target yang mencapai Rp5,62 triliun atau sebesar 25,64% dari target yang

ditetapkan. ditetapkan. ditetapkan. ditetapkan. Pertumbuhan pajak tertinggi secara triwulanan (qtq) terdapat

pada Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah &

Bangunan (BPHTB). Namun, realisasi penyerapan Pajak Bumi dan Bangunan

(PBB) masih sangat kecil dibandingkan dengan target yang ditetapkan, terkait

dengan waktu jatuh tempo pembayaran PBB hingga akhir Agustus 2013.

Disamping itu, juga terlihat adanya peningkatan pajak parkir dan Pajak Bahan

Bakar-Kendaraan Bermotor (PBB-KB) yang cukup signifikan. Hal tersebut

mengindikasikan adanya peningkatan konsumsi bahan bakar dan jumlah

pergerakan kendaraan bermotor di jakarta. Apabila dibandingkan dengan

triwulan II tahun 2012, maka Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) mencatatkan

pertumbuhan yang tertinggi yang disebabkan oleh adanya kenaikan tarif di

awal triwulan laporan. Hingga semester I 2013, penerimaan pajak dari wajib

pajak di Jakarta mencapai Rp10,08 triliun atau naik 25 persen dibanding

periode yang sama di 2012. Meskipun demikian, realisasi penerimaan pajak

hingga semester I 2013 baru mencapai 46% dari target, sedangkan pada

periode yang sama di tahun lalu tercapai lebih dari 50%. Ke depan,

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki komitmen untuk meningkatkan

serapan pendapatan pajak sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan

kapasitas fiskal APBD yang dapat digunakan untuk mendukung berbagai

program kegiatan seperti pembangunan rumah susun dan pembebasan lahan

untuk Ruang terbuka Hijau (RTH).

Anggaran

(miliar Rp)

Realisasi TW

II

(miliar Rp)

Serap

(%)

Anggaran

(miliar Rp)

Realisasi TW

II

(miliar Rp)

Serap

(%)

0.0 - 0.0 0.0PEMBIAYAAN 3,184.3 6,292.36 197.61 5,170.1 7,864.6 152.12

0.0 - 0.0 0.0PENERIMAAN PEMBIAYAAN 5,380.6 6,415.29 119.23 8,454.6 8,314.6 98.35

Penggunaan SiLPA 3,680.6 6,415.29 174.30 8,344.6 8,314.6 99.64

Pencairan dana cadangan - - - - - -

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - - - - -

Penerimaan Pinjaman Daerah & Obligasi Daerah 1,700.0 - - 110.0 0.0 -

Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman - - - - - -

PENGELUARAN PEMBIAYAAN 2,196.3 122.93 5.60 4,403.6 450.0 10.22

Pembentukan Dana Cadangan - - - - - -

Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 2,131.7 118.84 5.57 4,345.4 450.0 10.36

Pembayaran Pokok Utang 11.2 4 36 58.2 0.0 -

Pemberian Pinjaman Daerah 53 - - - - -

APBD-P 2012 APBD 2013

U R A I A N

Page 42: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

32

Tabel IV. 4 Tabel IV. 4 Tabel IV. 4 Tabel IV. 4 Perkembangan Realisasi Pendapatan Pajak di DKI Jakarta, 2013

18 19

PKB 1,093,068,857,265 1,180,720,913,250 108.02% 113.13%

BBN-KB 1,516,293,491,900 1,602,172,297,500 105.66% 107.87%

PBB-KB 210,294,173,788 246,529,641,850 117.23% 110.47%

P. HOTEL 245,952,029,763 285,902,555,399 116.24% 117.35%

P. RESTORAN 362,528,354,355 374,188,775,984 103.22% 126.76%

P. HIBURAN 89,375,343,366 100,042,561,125 111.94% 109.30%

P. REKLAME 140,931,583,166 163,533,693,979 116.04% 142.13%

PPJ 145,715,883,257 157,557,012,765 108.13% 115.70%

PAT 25,246,594,298 24,989,248,318 98.98% 96.92%

P. PARKIR 65,638,643,502 76,921,370,311 117.19% 161.90%

BPHTB 446,012,707,967 915,243,526,861 205.21% 112.72%

PBB 118,619,192,282 492,440,557,081 415.14% 0.00%

JUMLAH 4,341,057,662,645 5,620,242,154,423 129.47% 124.37%

Jenis Pajak

Persentase

Kenaikan

Realisasi Tw II

2013 (yoy)

Persentase

Kenaikan

Realisasi Tw II

2013 (qtq)

Realisasi

Triwulan II

2013

Realisasi

Triwulan I

2013

Page 43: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

33

BAB VBAB VBAB VBAB V

PROSPEK EKONOMI DAN INFLASIPROSPEK EKONOMI DAN INFLASIPROSPEK EKONOMI DAN INFLASIPROSPEK EKONOMI DAN INFLASI

Perekonomian Jakarta di triwulan III 2013 diprakirakan tumbuh pada kisaran

6,2% - 6,6%. Prediksi kenaikan pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2013

didukung oleh optimisme adanya perbaikan ekonomi global yang mendorong

peningkatan permintaan ekspor serta kenaikan permintaan domestik.

Konsumsi yang meningkat terkait dengan perayaan Lebarandiperkirakan akan

meningkatkan kinerja sektor PHR dan sektor industri pengolahan. Tekanan

inflasi pada triwulan III 2013 diprakirakan pada kisaran 8,3% - 8,7%,

meningkat signifikan sebagai dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi.

Dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi terbesar selain dari dampak

langsung, juga dari kenaikan tarif angkutan yang mencapai rata-rata 41%.

Hal tersebut memicu kenaikan biaya logistik dan distribusi, biaya produksi

maupun biaya operasional yang berpotensi menurunkan daya saing produk

barang dan jasa Jakarta.

A. A. A. A. Beberapa Asumsi yang Melandasi Proyeksi Ekonomi JakartaBeberapa Asumsi yang Melandasi Proyeksi Ekonomi JakartaBeberapa Asumsi yang Melandasi Proyeksi Ekonomi JakartaBeberapa Asumsi yang Melandasi Proyeksi Ekonomi Jakarta

Kondisi Perekonomian InternasionalKondisi Perekonomian InternasionalKondisi Perekonomian InternasionalKondisi Perekonomian Internasional dan Domestikdan Domestikdan Domestikdan Domestik

PPPPemulihan ekonomiemulihan ekonomiemulihan ekonomiemulihan ekonomi dunia dunia dunia dunia masih berada di masih berada di masih berada di masih berada di level terbatas dilevel terbatas dilevel terbatas dilevel terbatas di semester Isemester Isemester Isemester I

2013.2013.2013.2013. Rilis outlook pertumbuhan ekonomi oleh lembaga Consensus Forecast

pada Juni 2013 mengindikasikan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang

lebih dalam di negara berkembang dan emerging market yang membuat

dilakukannya koreksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2013 dan

2014. Sementara, outlook terhadap pertumbuhan ekonomi di negara maju

tidak berubah sejalan dengan adanya indikasi stabilnya perekonomian

Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. Untuk tahun 2013,

pertumbuhan ekonomi negara berkembang dan emerging market

diprakirakan sebesar 5,6% (yoy), lebih rendah 0,2% dari proyeksi di Mei 2013

atau 0,4% dibawah proyeksi awal tahun. Perekonomian China, India dan

beberapa negara ASEAN diprediksi mengalami kontraksi sepanjang 2013 di

tengah keyakinan masih kuatnya perekonomian negara-negara tersebut

dengan dukungan konsumsi domestik dan investasi. Perlambatan negara

mitra dagang utama seperti China selain disebabkan oleh melemahnya

permintaan global, juga terkait dengan overheating economy akibat

pertumbuhan yang begitu tinggi selama beberapa tahun terakhir. Beberapa

negara mitra dagang Indonesia juga lebih mendorong konsumsi dalam negeri

dalam rangka menjaga aliran devisa ke luar. Dengan kondisi tersebut,

diperkirakan kinerja ekspor dan investasi di Jakarta berpotensi untuk tetap

Page 44: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

34

tumbuh dalam level yang terbatas ke depan. Adapun potensi meningkatkan

ekspor dan investasi di Jakarta terutama berasal dari Jepang dimana masih

berlanjut kebijakan stimulus fiskal yang terbukti mendukung perekonomian.

Tabel V.1.Tabel V.1.Tabel V.1.Tabel V.1. Perkembangan Proyeksi Pertumbuhan Global

PPPProyeksi proyeksi proyeksi proyeksi pertumbuhan ekonomi ertumbuhan ekonomi ertumbuhan ekonomi ertumbuhan ekonomi nasionalnasionalnasionalnasional didididikoreksikoreksikoreksikoreksi menjadi dimenjadi dimenjadi dimenjadi di kisaran kisaran kisaran kisaran

5,8% 5,8% 5,8% 5,8% ---- 6,2% 6,2% 6,2% 6,2% (yoy) pada 2013(yoy) pada 2013(yoy) pada 2013(yoy) pada 2013 (Tabel V.2)(Tabel V.2)(Tabel V.2)(Tabel V.2). . . . Memperhatikan kondisi

perekonomian global yang belum menunjukkan perbaikan serta dampak

rambatan krisis global (contagion effect) ke perekonomian nasional melalui

jalur transmisi ekspor dan investasi, pertumbuhan ekonomi secara nasional

dikoreksi untuk keseluruhan tahun 2013. Perlambatan ekspor terus berlanjut

di sebagian besar kawasan, terkait dengan lemahnya permintaan global baik

untuk komoditas manufaktur maupun sumber daya alam. Walaupun pada

triwulan III 2013, diprediksi terdapat perbaikan ekspor dalam level terbatas

yang berasal dari peningkatan harga komoditas global. Demikian pula

investasi mengalami perlambatan di beberapa kawasan yang dipengaruhi oleh

berbagai faktor, utamanya persepsi terhadap kondisi perekonomian yang

melambat dan perlemahan konsumsi domestik. Konsumsi rumah tangga

pada triwulan III 2013 diperkirakan berada pada posisi stagnan, dan demikian

halnya dengan investasi. Survei Kegiatan Dunia Usaha/SKDU Bank Indonesia

mengkonfirmasi kondisi stagnan dari rencana investasi, optimisme terhadap

situasi bisnis serta kapasitas utilisasi. Sementara, survei keyakinan konsumen

terhadap kondisi perekonomian yang dilakukan oleh Bank Indonesia, BPS,

Danareksa maupun lembaga pemeringkat internasional menunjukkan indikasi

penurunan keyakinan konsumen Indonesia, walaupun tingkat pendapatan

dan lapangan kerja relatif terjaga. Posisi Jakarta sebagai kota perdagangan tak

lepas dari kondisi perekonomian domestik tersebut mengingat sebagian

produk Jakarta berorientasi domestik. Adapun salah satu komponen

pertumbuhan di sisi permintaan yang diperkirakan akan mendukung

pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan III 2013 adalah konsumsi

Pemerintah. Hal ini didasarkan atas keyakinan pada komitmen Pemerintah

untuk melakukan akselerasi penyerapan anggaran khususnya belanja modal.

Hal tersebut juga menjadi faktor pendukung pertumbuhan ekonomi Jakarta

mengingat sebagian besar belanja Pemerintah Pusat direalisasikan di ibukota

Jakarta.

Tabel V.Tabel V.Tabel V.Tabel V.2222.... Proyeksi Ekonomi Nasional

2011 2012 2013 2014 2013 2014

Output Dunia 3.9 3.2 3.2 3.9 –0.1 –0.1

Negara Maju 1.6 1.3 1.2 2.1 0.0 0.0

Negara Emerging & Berkembang 6.2 5.1 5.6 6.0 –0.2 -0.1

Sumber : Consensus Forecast, Juni 2013

YoY (%)

Realisasi Proyeksi Selisih Dengan Perkiraan Mei 2013

Page 45: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

35

Grafik Grafik Grafik Grafik VVVV.1 .1 .1 .1 Situasi Bisnis dan Rencana Investasi

Grafik VGrafik VGrafik VGrafik V.2 .2 .2 .2 Indeks Keyakinan Konsumen

PembangunanPembangunanPembangunanPembangunan infrastruktur infrastruktur infrastruktur infrastruktur didididi 2013 berpotensi mendorong2013 berpotensi mendorong2013 berpotensi mendorong2013 berpotensi mendorong

perekonomian perekonomian perekonomian perekonomian JakartaJakartaJakartaJakarta dan menopang kesinambungan pertumbuhan ke dan menopang kesinambungan pertumbuhan ke dan menopang kesinambungan pertumbuhan ke dan menopang kesinambungan pertumbuhan ke

depandepandepandepan. . . . Salah satu selemen penting dalam pembangunan perekonomian kota

(urban economy) adalah penyediaan prasarana dan sarana publik.

Infrastruktur fisik serta transportasi publik memegang peranan penting. Di

tahun 2013 telah direncanakan berbagai proyek infrastruktur dan transportasi

publik yang diyakini dapat mendukung akselerasi dan kesinambungan

pertumbuhan ekonomi Jakarta. Berdasarkan uji elastisitas antara peningkatan

investasi dan pertumbuhan ekonomi, diperoleh hasil bahwa setiap kenaikan

1% investasi berpotensi menyumbang kenaikan pertumbuhan ekonomi

Jakarta sebesar 0.10% - 0.13%. Dengan asumsi adanya komitmen dalam

implementasi proyek investasi infrastruktur seperti yang telah direncanakan

(Tabel V.3), maka Jakarta berpotensi tumbuh lebih tinggi di semester II 2013.

Meskipun demikian, hal tersebut juga tergantung dari faktor produktivitas

infrastruktur yang dibangun terutama terkait dengan efek pengganda

pertumbuhan (multiplier effect). Adapun rencana pembangunan infrastruktur

tersebut difokuskan pada lima jenis kegiatan atau proyek sesuai dengan visi

RPJMD Provinsi DKI Jakarta, yakni pembangunan transportasi, jalan, air bersih

dan sanitasi, pusat logistik, penanggulangan banjir, perumahan dan pasar.

Dari kelima jenis kegiatan tersebut, alokasi terbesar masih pada pembangunan

jalan dimana sebagian besar dana dipakai untuk biaya pembebasan lahan.

Saat ini, pembiayaan proyek infrastruktur di Jakarta yang umumnya

merupakan proyek jangka panjang (multi-years) masih mengandalkan

dukungan pendanaan dari Pemerintah Pusat (APBN), Pemerintah Daerah

%Y-o-Y, Tahun Dasar 2000

IIII II*II*II*II* III*III*III*III*

Konsumsi Rumah Tangga 5,3 5,2 5,0 5,0 5,0 - 5,4

Konsumsi Pemerintah 1,2 0,4 -6,1 8,0 4,2 - 4,6

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 9,8 5,9 5,8 5,8 6,3 - 6,7

Ekspor Barang dan Jasa 2,0 3,4 4,0 4,1 4,5 - 4,9

Impor Barang dan Jasa 6,6 -0,4 0,4 4,4 3,0 - 3,4

PDBPDBPDBPDB 6,26,26,26,2 6,06,06,06,0 5,95,95,95,9 5,95,95,95,9 5,85,85,85,8 - 6,26,26,26,2

Sumber : BPS

* Proyeksi Bank Indonesia

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sisi PengeluaranProyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sisi PengeluaranProyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sisi PengeluaranProyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran

2013*2013*2013*2013*2013201320132013

KomponenKomponenKomponenKomponen 2012201220122012

0%

5%

10%

15%

20%

25%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

I II I II I II*

2011 2012 2013

Situasi Bisnis (% Nilai Investasi) Kapasitas Utilisasi (%)

Realisasi Investasi (% Responden)

Page 46: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

36

(APBD) dan sindikasi hutang baik dari sumber dalam negeri maupun luar

negeri. Namun, apabila swasta (public-private partnership) berperan lebih

besar dengan dukungan insentif pemerintah, maka dapat diprediksi semakin

meningkatnya pembangunan infrastruktur di Jakarta yang akan mendukung

kinerja perekonomian. Selain faktor pembiayaan, asumsi penting lainnya

dalam implementasi investasi infrastruktur adalah adanya komitmen

stakeholder terkait dalam mendukung implementasi tersebut, seperti

kemudahan dalam proses perijinan, pembebasan lahan dan insentif fiskal.

Tabel V.Tabel V.Tabel V.Tabel V.3.3.3.3. Rencana Pembangunan Infrastruktur di Jakarta

Sumber : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Faktor pendukung lain yang tak kalah pentingnya Faktor pendukung lain yang tak kalah pentingnya Faktor pendukung lain yang tak kalah pentingnya Faktor pendukung lain yang tak kalah pentingnya sebagai asumsi dasar sebagai asumsi dasar sebagai asumsi dasar sebagai asumsi dasar

dalam proyeksidalam proyeksidalam proyeksidalam proyeksi pertumbuhan ekonomi Jakarta adalah faktor daya saingpertumbuhan ekonomi Jakarta adalah faktor daya saingpertumbuhan ekonomi Jakarta adalah faktor daya saingpertumbuhan ekonomi Jakarta adalah faktor daya saing. . . .

Di bulan Juli 2013, unit riset di Sekolah Kebijakan Publik (School of Public

Policy), National University of Singapore merilis peringkat daya saing 33

provinsi di Indonesia dan Jakarta berada di posisi pertama. Secara umum,

daya saing pada 14 dari 33 provinsi di Indonesia berada di atas tingkat rata-

rata nasional yang mana daya saing seluruh provinsi di Pulau Jawa termasuk

di dalamnya. Adapun aspek yang menjadi pertimbangan dalam melakukan

pemeringkatan daya saing daerah tersebut adalah sebagai berikut: stabilitas

ekonomi makro, perencanaan pemerintah dan institusi, kondisi keuangan-

bisnis dan tenaga kerja, serta kualitas hidup dan pembangunan infrastruktur.

Provinsi DKI Jakarta berada di posisi peringkat pertama pada survei

Kegiatan/Proyek Nilai Investasi*Periode

Mulai

Periode

Selesai

Transportasi

MRT North-South Tahap I, Lebak Bulus -

Bundaran HI Rp 15,7 triliun 2013 2016

a.Pengadaan Armada Busway 2013 Rp 1 triliun 2013 2014

b.Peremajaan Busway Koridor 2 & 3 Rp 608 milyar 2012 2013

Pembangunan Busway Koridor 13 Rp 1,4 triliun 2013 2015

Pengadaan Bus Sedang Rp 500 miliar 2013 2013

Jalan

6 Ruas Tol dalam kota Rp 41,17 Triliun 2013 2020

Ruas JORR W2 Utara Rp 2,2 triliun 2012 2013

Ruas Akses Tol Tanjung Priok/ ATP Rp 5,7 triliun 2012 2014

Air Bersih & Sanitasi

Fasilitas Air Bersih Rp 6,3 triliun 2013 2015

Limbah Cair Rp 13,4 triliun 2013 2020

Pusat Logistik

Pembangunan KEK Marunda Rp 6 triliun

Penanggulangan Banjir

Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Rp 1,84 triliun 2013 2017

Deep tunnel Rp 16 Triliun 2013 2017

Sodetan Ciliwung ke kanal Banjir Timur Rp 500 miliar 2013 2014

Perumahan dan Pasar

Pembangunan Pasar Benhil Rp 1,08 triliun 2013 2015

Rusunami Rp 9,2 triliun 2013 2017

Page 47: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

37

pemeringkatan daya saing tersebut dengan skor daya saing yang jauh diatas

provinsi lainnya. Hal ini dipandang sebagai aset utama Jakarta dalam

melakukan promosi investasi baik ke investor asing maupun domestik.

Dengan target investasi sekitar Rp59 triliun di 2013 yang baru tercapai 30%,

maka masih diperlukan berbagai upaya untuk menarik investasi ke Jakarta

pada semester II 2013. Salah satu faktor penting yang dapat menjaga

kesinambungan daya saing Jakarta adalah pembangunan infrastruktur yang

diyakini dapat mendukung penurunan biaya produksi maupun investasi di

Jakarta. Menghadapi integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015,

Jakarta dapat menjadi pelopor dalam peningkatan daya saing Indonesia.

Tabel V.Tabel V.Tabel V.Tabel V.4444. . . . Peringkat Daya Saing Wilayah

Sumber : Asian Competitiveness Institute, LKY School of Public Policy, National University of Singapore

B. Pertumbuhan EkonomiB. Pertumbuhan EkonomiB. Pertumbuhan EkonomiB. Pertumbuhan Ekonomi

1. 1. 1. 1. Prospek Prospek Prospek Prospek PermintaanPermintaanPermintaanPermintaan

PPPPerekonomian Jakarta diprerekonomian Jakarta diprerekonomian Jakarta diprerekonomian Jakarta diprakirakan akirakan akirakan akirakan tumbuh pada kisaran 6,2% tumbuh pada kisaran 6,2% tumbuh pada kisaran 6,2% tumbuh pada kisaran 6,2% ---- 6,66,66,66,6% % % %

(yoy)(yoy)(yoy)(yoy) di 2013 dengan dukungan konsumsi domestikdi 2013 dengan dukungan konsumsi domestikdi 2013 dengan dukungan konsumsi domestikdi 2013 dengan dukungan konsumsi domestik. . . . Meski dampak

rambatan atau contagion effect dari krisis ekonomi global telah terasa di

perekonomian domestik termasuk di wilayah DKI Jakarta dengan terbatasnya

kinerja pertumbuhan ekspor dan investasi, namun struktur ekonomi

perkotaan dimana konsumsi memiliki pangsa sangat besar merupakan faktor

yang akan menopang pertumbuhan ekonomi Jakarta di atas 6% di 2013.

Untuk triwulan III 2013, perekonomian Jakarta diperkirakan tumbuh stabil di

6,3% (yoy). Meskipun demikian, perlu dicermati hasil Survei Konsumen (SK)

Bank Indonesia pada Juli 2013 yang menunjukkan masih berlanjutnya

penurunan indeks keyakinan konsumen sejalan dengan masih berlanjutnya

sentimen negatif konsumen terhadap kondisi perekonomian dan ekspektasi

terhadap kondisi perekonomian ke depan yang lebih buruk. Pesimisme dan

kekuatiran terhadap kondisi perekonomian secara umum juga searah dengan

Ranking ProvinsiSkor Daya

Saing

1 DKI Jakarta 3.2084

2 Jawa Timur 0.9111

3 Jawa Barat 0.9083

4 Kalimantan Timur 0.6212

5 Kepulauan Riau 0.3875

6 Jawa Tengah 0.2862

7 Banten 0.2649

8 Bali 0.1384

9 Riau 0.1354

10 Sumatera Utara 0.0246

Page 48: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

38

tren penurunan konsumsi barang kebutuhan tahan lama serta ekspektasi

dalam melakukan kegiatan usaha (Grafik V.4). Mencermati dinamika

perekonomian yang terjadi sepanjang triwulan laporan, ditengarai

kecenderungan terbatasnya belanja rumah tangga masih akan terus berlanjut.

Peningkatan konsumsi diprediksi hanya akan terjadi pada awal triwulan III

2013 dimana terdapat siklus musiman Lebaran. Namun, konsumsi rumah

tangga yang cukup tinggi pada bulan Juli hingga pertengahan Agustus

diperkirakan mampu mendorong pertumbuhan konsumsi yang lebih tinggi.

Selain itu, terlihat masih adanya cukup optimisme terhadap level penghasilan.

Hal ini tak lepas dari faktor kondusifnya pasar tenaga kerja khususnya tenaga

kerja dengan keahlian di sektor industri berteknologi sedang-tinggi,

konstruksi, komunikasi dan jasa. Meskipun demikian, indeks ketersediaan

lapangan kerja sedikit menurun memasuki triwulan III 2013 (Grafik V.3).

Grafik Grafik Grafik Grafik VVVV....3333 Indeks Ekspektasi Konsumen terhadap Penghasilan dan Lapangan Kerja

Grafik VGrafik VGrafik VGrafik V....4444 Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha dan Ketepatan Pembelian Barang

Tahan Lama

SepertiSepertiSepertiSeperti halnya konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah juga halnya konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah juga halnya konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah juga halnya konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah juga

diprakirakan tumbuh lebih tinggi pada triwulan III 2013diprakirakan tumbuh lebih tinggi pada triwulan III 2013diprakirakan tumbuh lebih tinggi pada triwulan III 2013diprakirakan tumbuh lebih tinggi pada triwulan III 2013 sesuai pola sesuai pola sesuai pola sesuai pola

musimannyamusimannyamusimannyamusimannya. . . . Pertumbuhan konsumsi pemerintah terutama didukung oleh

penyaluran gaji ketiga belas dan meningkatnya belanja modal. Gaji

ketigabelas untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang direalisasikan pada bulan

Juli 2013 menjelang Lebaran diprediksi akan mendukung peningkatan belanja

pemerintah di triwulan III 2013. Selain itu, realisasi belanja pemerintah juga

diperkirakan meningkat signifikan terutama dengan dukungan realisasi

belanja modal serta belanja barang dan jasa yang lebih besar.

Realisasi iRealisasi iRealisasi iRealisasi investasi di Jakarta pada triwulan nvestasi di Jakarta pada triwulan nvestasi di Jakarta pada triwulan nvestasi di Jakarta pada triwulan IIIIII 2013 dipII 2013 dipII 2013 dipII 2013 dipererererkirakan kirakan kirakan kirakan tumbuh tumbuh tumbuh tumbuh

terbatasterbatasterbatasterbatas. . . . Pertumbuhan investasi di Jakarta pada triwulan III 2013 diprakirakan

sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan laporan, sejalan dengan masih

kuatnya konsumsi domestik and potensi peningkatan permintaan global.

Adapun sebagian besar investasi di Jakarta saat ini diperkirakan masih

berorientasi untuk pemenuhan pasar domestik mengingat kondisi global yang

belum sepenuhnya pulih. Investasi non bangunan terutama terfokus pada

20

40

60

80

100

120

140

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7

2010 2011 2012 2013

Indeks

Indeks Penghasilan Konsumen

Indeks Ketersediaan Lap. KerjaOptimis

Pesimis

20

40

60

80

100

120

140

160

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7

2009 2010 2011 2012 2013

INDEKSEkspektasi Kegiatan Usaha 6 bln yad

Indeks Konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama

Page 49: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

39

revitalisasi mesin produksi di sektor industri dalam rangka meningkatkan

efisiensi, produktivitas dan fleksibilitas. Kenaikan upah buruh dan TTL

mendorong pelaku usaha terutama di sektor industri untuk meningkatkan

proses automatisasi dengan investasi di mesin yang efisien dalam penggunaan

energi. Selain itu, investasi non bangunan juga diperkirakan pada sektor

pengangkutan dan komunikasi. Sejalan dengan komitmen untuk

meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan transportasi publik,

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mendorong peremajaan moda

transportasi. Semakin mahalnya biaya bahan bakar kendaraan (BBM) juga

menjadi pertimbangan dari peningkatan investasi di subsektor pengangkutan.

Sementara, investasi di subsektor komunikasi diprediksi juga tetap berlanjut di

triwulan II 2013 terutama untuk infrastruktur komunikasi. Sedangkan di

sektor jasa, investasi diprediksi pada level yang terbatas walaupun terdapat

potensi peningkatan belanja Pemilu 2014.

Investasi bangunan diperkirakan tumbuh Investasi bangunan diperkirakan tumbuh Investasi bangunan diperkirakan tumbuh Investasi bangunan diperkirakan tumbuh meningkatmeningkatmeningkatmeningkat pada triwulan III pada triwulan III pada triwulan III pada triwulan III

2013 2013 2013 2013 dengan dukungandengan dukungandengan dukungandengan dukungan permintaan permintaan permintaan permintaan yang relatif masih cukup kuat pada yang relatif masih cukup kuat pada yang relatif masih cukup kuat pada yang relatif masih cukup kuat pada

properti komersialproperti komersialproperti komersialproperti komersial khususnya khususnya khususnya khususnya untukuntukuntukuntuk hunianhunianhunianhunian dan kantordan kantordan kantordan kantor.... Rencana kenaikan

suku bunga KPR terkait dengan kenaikan BI rate sebagai suku bunga acuan

ditengarai tidak memberikan dampak yang cukup besar pada permintaan

properti khususnya pada hunian komersial. Berbagai penawaran promosi

properti saat ini juga turut menopang kuatnya tingkat permintaan. Investor

properti diyakini masih cukup optimis walaupun disadari bahwa nilai imbal

hasil dari investasi properti berpotensi lebih rendah dibandingkan 2012.

Sementara, investasi di properti komersial khususnya ruang ritel diperkirakan

akan stagnan sejalan dengan terbatasnya aktivitas bisnis dan perdagangan

dengan adanya perlambatan ekonomi domestik. Di sisi lain, investasi

bangunan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah terutama pada

pembangunan prasarana dan sarana fisik termasuk infrastruktur diperkirakan

akan meningkat di triwulan III 2013. sejalan dengan peningkatan realisasi

belanja modal.

Investasi darInvestasi darInvestasi darInvestasi dari sumber PMAi sumber PMAi sumber PMAi sumber PMA diperkirakan diperkirakan diperkirakan diperkirakan tumbuh stabil, sedangkan dari tumbuh stabil, sedangkan dari tumbuh stabil, sedangkan dari tumbuh stabil, sedangkan dari

sumber PMDN diperkirakan sumber PMDN diperkirakan sumber PMDN diperkirakan sumber PMDN diperkirakan tumbuh terbatastumbuh terbatastumbuh terbatastumbuh terbatas pada triwulan IIpada triwulan IIpada triwulan IIpada triwulan III 2013.I 2013.I 2013.I 2013.

Masih berlanjutnya kebijakan stimulus (Quantitative Easing) oleh negara maju

(Amerika Serikat dan Jepang) akan mendukung aliran dana investasi asing ke

Jakarta. Perlemahan nilai tukar Rupiah juga akan mendukung investasi dari

sumber PMA. Selain itu, survei daya saing daerah yang menempatkan Jakarta

di peringkat pertama diyakini akan mendukung investasi asing ke Jakarta.

Sementara, investasi dari sumber PMDN diperkirakan tumbuh terbatas di

tengah perlambatan ekonomi domestik, kenaikan suku bunga dan

meningkatnya nilai tukar Rupiah.

Page 50: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

40

KinerjaKinerjaKinerjaKinerja ekspor pada triwulan ekspor pada triwulan ekspor pada triwulan ekspor pada triwulan IIIIIIIII 2013 diperkirakan I 2013 diperkirakan I 2013 diperkirakan I 2013 diperkirakan membaikmembaikmembaikmembaik sejalan sejalan sejalan sejalan

dengan dengan dengan dengan peningkatan permintaan globalpeningkatan permintaan globalpeningkatan permintaan globalpeningkatan permintaan global secara bertahap (secara bertahap (secara bertahap (secara bertahap (gradualgradualgradualgradual). ). ). ).

Peningkatan ekspor produk Jakarta diperkirakan pada produk kendaraan dan

bagiannya dengan tujuan negara ASEAN dan Jepang. Demikian pula ekspor

mesin dan peralatan listrik juga berpotensi untuk tumbuh lebih tinggi

terutama dengan adanya perlemahan nilai tukar Rupiah. Sedangkan kenaikan

ekspor pakaian jadi diperkirakan ke negara Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Selain adanya peningkatan volume ekspor, diprediksi juga terdapat

peningkatan negara tujuan ekspor terutama ke kawasan Timur Tengah.

Perlambatan ekonomi negara mitra dagang utama Jakarta seperti China

ditengarai tidak memberikan dampak yang signifikan kepada kinerja ekspor

produk Jakarta. Peningkatan ekspor tertinggi sepanjang 2013 ke Singapura

diperkirakan terus berlanjut, walaupun telah ada berbagai upaya yang

difasilitasi Kementerian Perdagangan untuk bekerjasama langsung dengan

negara tujuan barang ekspor Indonesia tanpa harus melalui Singapura.

Tabel V.Tabel V.Tabel V.Tabel V.5 5 5 5 Pertumbuhan Ekonomi Jakarta– Sisi Permintaan Jakarta (%, yoy)

2. 2. 2. 2. Prospek SektoralProspek SektoralProspek SektoralProspek Sektoral

Di sisi sektoral, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan IIDi sisi sektoral, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan IIDi sisi sektoral, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan IIDi sisi sektoral, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan IIIIII 2013 2013 2013 2013

didukung oleh sektor didukung oleh sektor didukung oleh sektor didukung oleh sektor PHR,PHR,PHR,PHR, pengangkutan dan komunikasipengangkutan dan komunikasipengangkutan dan komunikasipengangkutan dan komunikasi, konstruksi, , konstruksi, , konstruksi, , konstruksi,

jasa jasa jasa jasa serta sektor industriserta sektor industriserta sektor industriserta sektor industri. . . . Peningkatan kinerja sektor PHR dipengaruhi oleh

pola musiman kenaikan konsumsi rumah tangga pada masa puasa dan

Lebaran. Di tengah indikasi terbatasnya konsumsi yang antara lain

ditunjukkan oleh indeks konsumsi barang tahan lama, namun konsumsi

bahan makanan, minuman dan pakaian jadi diyakini meningkat tajam

menjelang Lebaran. Berbagai promosi penjualan terkait event Lebaran yang

diadakan berpotensi mendorong penjualan dan aktivitas perdagangan. Masa

tahun ajaran baru yang bersamaan waktunya dengan masa persiapan Lebaran

juga mendukung kinerja perdagangan di Jakarta. Perdagangan Jakarta

dengan kawasan lain juga ditengarai meningkat di triwulan III 2013

khususnya untuk produk makanan jadi dan pakaian jadi (garmen) dimana

II III IV Total I II III IV Total I II III-p Total-p

Konsumsi Rumah Tangga 6.3 6.1 5.9 6.2 6.1 6.4 6.6 6.1 6.3 5.7 5.9 6.3 5.9-6.3

Konsumsi Pemerintah 2.1 1.4 6.9 3.7 5.1 7.1 -0.4 -4.8 1.1 0.4 2.8 6.5 4.3-4.7

Investasi 10.1 11.2 9.3 10.0 8.0 11.0 7.1 8.2 9.0 5.9 5.0 5.2 6.1-6.5

Ekspor 11.0 12.2 12.4 12.2 8.7 6.5 4.3 5.8 6.3 5.7 4.7 4.9 5.3-5.7

Impor 12.0 13.4 12.6 12.8 9.5 8.6 4.3 5.3 7.0 4.3 3.2 4.1 4.4-4.8

P D R B 6.7 6.7 6.6 6.7 6.4 6.7 6.4 6.5 6.5 6.5 6.3 6.3 6.2-6.6

Sumber: BPS DKI Jakarta

P Perkiraan Bank Indonesia

PDRB Sisi Permintaan

20122011 2013p2013

Page 51: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

41

terdapat peningkatan permintaan dari konsumen di daerah lain . Hal tersebut

diperkirakan menopang kinerja dunia usaha termasuk bisnis hotel yang juga

mengalami peningkatan okupansi pada masa libur sekolah (Juli 2013).

Namun, tingkat okupansi hotel di Jakarta pada umumnya mengalami

penurunan pada masa libur Lebaran, berbeda halnya dengan okupansi hotel

di daerah yang cenderung meningkat dengan meningkatnya kunjungan.

Bisnis restoran juga sedikit mengalami penurunan pendapatan pada masa

puasa, walaupun diyakini pendapatan akan kembali meningkat seusai

Lebaran. Ekspektasi kegiatan usaha dalam 6 bulan ke depan memperlihatkan

tren penurunan yang cukup dalam yang disebabkan oleh adanya sentimen

negatif dari kenaikan harga-harga sebagai dampak dari kenaikan harga BBM

bersubsidi dan Tarif Tenaga Listrik (TTL). Inflasi yang cukup tinggi mendorong

kenaikan suku bunga yang juga memberikan faktor risiko dalam berusaha.

Perlemahan nilai tukar Rupiah yang terus berlangsung juga memberikan

ekspektasi negatif pada pelaku usaha.

Kinerja sektor pengangkutan dan komunikasi Kinerja sektor pengangkutan dan komunikasi Kinerja sektor pengangkutan dan komunikasi Kinerja sektor pengangkutan dan komunikasi juga juga juga juga diperkirakan diperkirakan diperkirakan diperkirakan

meningkatmeningkatmeningkatmeningkat di triwulan di triwulan di triwulan di triwulan IIIIII 2013. II 2013. II 2013. II 2013. Peningkatan kinerja di sektor pengangkutan

dan komunikasi juga merupakan dampak dari kegiatan Lebaran dimana sesuai

pola musimannya mendorong pertumbuhan pengangkutan barang dan

penumpang serta penggunaan jasa telekomunikasi. Sebagai antisipasi

lonjakan jumlah penumpang mudik Lebaran, dilakukan penambahan armada

angkutan darat, laut dan udara wilayah Jakarta. Peningkatan kunjungan pada

masa libur sekolah juga diperkirakan turut mendukung pertumbuhan

subsektor pengangkutan pada triwulan III 2013. Tren peningkatan arus

bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok terkait dengan kenaikan impor

yang cukup signifikan pada awal triwulan III 2013 diperkirakan turut

memberikan dampak positif pada kinerja subsektor pengangkutan.

Sementara itu, peningkatan kinerja subsektor komunikasi didukung oleh

penggunaan jasa telekomunikasi yang lebih tinggi pada masa Lebaran.

Sektor konstruksi diSektor konstruksi diSektor konstruksi diSektor konstruksi diprediksi tumbuh prediksi tumbuh prediksi tumbuh prediksi tumbuh sedikit sedikit sedikit sedikit meningkatmeningkatmeningkatmeningkat padapadapadapada triwulan triwulan triwulan triwulan IIIIII II II II

2013. 2013. 2013. 2013. Peningkatan kinerja sektor konstruksi terutama disebabkan oleh

dimulainya berbagai proyek infrastruktur dalam skala besar, utamanya proyek

pembangunan MRT Tahap 1 dan monorel yang telah selesai proses

kontraknya. Disamping itu, beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang

tengah berjalan saat ini (tol akses Tanjung Priok, jalur kereta Bandara

Soekarno-Hatta dan pelabuhan Kalibaru) masih akan terus berlanjut di

triwulan III 2013. Meskipun demikian, pertumbuhan sektor konstruksi relatif

tertahan di awal triwulan III 2013 terkait dengan penurunan aktivitas

pembangunan fisik pada masa puasa dan perkiraan adanya penundaan

beberapa pembangunan konstruksi terutama proyek-proyek pemerintah

hingga setelah Lebaran. Sedangkan proyek konstruksi properti komersial

Page 52: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

42

diperkirakan hanya mengalami perlambatan pada masa libur Lebaran.

Pertumbuhan kinerja sektor konstruksi yang lebih tinggi di triwulan

mendatang juga terkait dengan outlook properti komersial yang masih cukup

baik terutama untuk hunian dan kantor sewa.

Tabel V.Tabel V.Tabel V.Tabel V.6 6 6 6 Outlook Properti Komersial Jakarta

Sumber: Cushmann Wakefield Indonesia, diolah

Sektor industri pengolahan Jakarta diperkirakan tumbuh Sektor industri pengolahan Jakarta diperkirakan tumbuh Sektor industri pengolahan Jakarta diperkirakan tumbuh Sektor industri pengolahan Jakarta diperkirakan tumbuh terbatasterbatasterbatasterbatas padapadapadapada

triwulan triwulan triwulan triwulan IIIIII 2013.II 2013.II 2013.II 2013. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh adanya indikasi

perbaikan ekspor manufaktur. Pertumbuhan sektor industri juga terkait

dengan peningkatan produksi untuk mengantisipasi peningkatan permintaan

pada masa puasa dan lebaran, khususnya pada industri makanan dan

minuman, pakaian jadi dan kendaraan bermotor. Permintaan akan kendaraan

bermotor baru pada masa menjelang Lebaran memberikan dampak positif

terhadap pertumbuhan industri kendaraan bermotor serta suku cadang di

Jakarta. Sementara, industri percetakan dan media rekaman juga berpotensi

tumbuh meningkat di triwulan III 2013 sejalan dengan maraknya iklan

(promosi) produk konsumsi pada masa menjelang Lebaran melalui media

cetak maupun elektronik. Selain itu, peningkatan belanja kampanye Pemilu

2014 juga turut mendukung kinerja industri percetakan dan media rekaman

di Jakarta.

Sektor jasa keuangan, Sektor jasa keuangan, Sektor jasa keuangan, Sektor jasa keuangan, real estatereal estatereal estatereal estate (persewaan), dan jasa perusahaan (persewaan), dan jasa perusahaan (persewaan), dan jasa perusahaan (persewaan), dan jasa perusahaan

diperkirakan tumbuh diperkirakan tumbuh diperkirakan tumbuh diperkirakan tumbuh melambatmelambatmelambatmelambat padapadapadapada triwulan Itriwulan Itriwulan Itriwulan IIIIII 2013. I 2013. I 2013. I 2013. Perlambatan

pertumbuhan sektor jasa khususnya jasa keuangan terkait dengan

menurunnya kinerja jasa perbankan dan pasar modal. Penyaluran kredit yang

menurun sebagai akibat dari perlambatan ekonomi dan kenaikan suku bunga

akan berpengaruh pada pendapatan perbankan. Pendapatan dari fee based

juga diperkirakan menurun dengan terbatasnya penggunaan jasa consumer

banking. Di sisi lain, pendapatan lembaga keuangan non perbankan

berpotensi meningkat dengan adanya peningkatan penjualan kendaraan

bermotor dengan sistem kredit dan suku bunga yang kompetitif. Sementara

itu, prospek pasar modal di triwulan III 2013 tetap menunjukkan adanya

g(qtq) g(yoy)

Okupansi 0.01% -1.60% ↔

Sewa Ruang Kantor Kelas A 15.90% 41.20% ↑

Penyerapan (Meter Persegi) -58.60% -52.50% ↑

g(qtq) g(yoy)

Jakarta 0.47 0.86 ↔

Lokasi Zona Primer 1.17 4.32 ↔

Lokasi Zona Sekunder 0.00 1.17 ↔

Kantor SewaQ1-2013 Outlook

(12 Bulan)

Retail SewaQ1-2013 (Sewa) Outlook

(12 Bulan)

Page 53: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

43

tekanan terkait dengan potensi penarikan dana modal asing (capital outflow)

sejalan dengan membaiknya ekonomi di beberapa negara maju terutama

Amerika Serikat. Perlemahan nilai tukar Rupiah yang terus berlanjut juga

diperkirakan memberikan sentimen negatif terhadap kinerja pasar modal.

Tabel V.Tabel V.Tabel V.Tabel V.7 7 7 7 Pertumbuhan dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran (%, yoy)

C. C. C. C. Inflasi Inflasi Inflasi Inflasi

Inflasi Jakarta pada akhir triwulan IInflasi Jakarta pada akhir triwulan IInflasi Jakarta pada akhir triwulan IInflasi Jakarta pada akhir triwulan IIIIIIIII 2013 diperkirakan 2013 diperkirakan 2013 diperkirakan 2013 diperkirakan berada pada berada pada berada pada berada pada

kisarankisarankisarankisaran 8888,,,,3333% % % % ---- 8888,,,,7777% (yoy)% (yoy)% (yoy)% (yoy). Meskipun dampak dari kenaikan harga BBM

bersubsidi diperkirakan telah sebagian tercatat di akhir triwulan II 2013,

namun puncak dari peningkatan inflasi tertinggi diprediksi terjadi di Juli 2013.

Pada saat laporan ini ditulis, inflasi Jakarta di Juli 2013 tercatat mencapai

3,16% (mtm) atau 8,41% (yoy). Memperhatikan kondisi tersebut,

diperkirakan dampak kenaikan harga BBM bersubsidi dan tekanan inflasi dari

sumber administered prices mulai menurun pada Agustus 2013. Selain inflasi

dari kelompok administered prices, belum membaiknya harga beberapa

komoditas bahan makanan terkait pasokan yang terbatas juga menyebabkan

peningkatan inflasi volatile foods. Mengingat tingginya permintaan menjelang

Lebaranyang jatuh pada bulan Agustus 2013, dapat diperkirakan masih cukup

tingginya level harga beberapa komoditas bahan makanan dan juga produk

pengangkutan. Kenaikan harga bahan makanan juga berpotensi berasal dari

keterbatasan pasokan sebagai faktor dari penurunan produksi pangan

domestik seiring dengan berakhirnya masa panen. Meskipun demikian, juga

terdapat optimisme masuknya sejumlah bahan pangan impor menjelang

Lebaranyang akan menstabilkan harga. Adapun risiko tekanan inflasi inti pada

triiwulan II 2013 diperkirakan terjadi dari kenaikan TTL tahap ketiga sesuai

pentahapan yang dijadwalkan untuk keseluruhan 2013. Selain itu, sesuai

II III IV Total I II III IV Total I II III-p Total-p

1. Pertanian 1.5 1.3 -5.1 0.8 0.5 0.9 0.1 1.4 0.8 1.5 0.7 0.7 0.3-0.7

2. Pertambangan dan penggalian 12.6 5.7 -3.0 8.6 -1.1 -1.1 -0.3 -0.4 -0.9 -0.4 -0.7 0.1 (0.6)-(0.2)

3. Industri pengolahan 1.7 1.9 1.5 2.4 1.5 4.0 3.3 1.9 2.4 1.9 1.5 1.6 2.1-2.5

4. Listrik gas dan air bersih 4.7 3.5 3.5 4.0 3.8 3.8 4.2 4.5 4.5 3.8 2.6 4.0 4.1-4.5

5. Konstruksi 9.0 8.5 7.3 7.9 6.2 6.2 6.6 7.8 6.9 6.5 6.3 6.4 6.7-7.1

6. Perdagangan, hotel dan restoran 7.2 7.9 7.3 7.4 7.0 7.2 6.7 7.6 7.2 7.2 7.2 7.4 7.1-7.5

7. Pengangkutan dan komunikasi 14.4 13.4 13.6 13.9 13.7 12.5 10.8 10.6 11.8 11.4 11.4 12.0 11.6-12.0

8. Keuangan, persewaan, dan jasa

perusahaan5.1 4.8 5.4 5.0 5.1 5.3 5.4 5.4 5.4 5.7 5.4 5.0 5.1-5.5

9. Jasa - jasa 6.5 7.3 7.4 6.9 7.8 7.8 7.1 7.2 7.6 7.5 7.4 6.8 7.0-7.4

PDRB 6.7 6.7 6.6 6.7 6.4 6.7 6.4 6.5 6.5 6.5 6.3 6.3 6.2-6.6

Sumber: BPS DKI Jakarta

P Perkiraan Bank Indonesia

2012

PDRB Sisi Sektoral

2011 2013p2013

Page 54: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

44

dengan pola musiman, diperkirakan akan kembali terjadinya peningkatan

inflasi pada komponen pendidikan terkait dengan tahun ajaran baru dan

komponen transportasi sebagai dampak dari tarif khusus angkutan Lebaran.

Di sisi lain, kenaikan suku bunga acuan dan juga masih rendahnya harga

komoditas global seperti emas terkait dengan dinamika perekonomian secara

umum, diprediksi dapat menjaga inflasi inti. Peningkatan harga aset properti

juga diperkirakan terbatas sejalan dengan kenaikan suku bunga. Hasil survei

menujukkan ekspektasi kenaikan harga properti hanya terjadi di properti tipe

besar. Survei Konsumen Bank Indonesia menunjukkan bahwa ekspektasi

inflasi masyarakat Jakarta pada pertengahan triwulan III 2013 mulai

menunjukkan tren menurun berkaitan dengan berakhirnya Lebaranyang

secara musiman memberikan tekanan permintaan serta dampak dari kenaikan

harga BBM bersubsidi. Namun, upaya pengendalian inflasi, khususnya dalam

menjamin kelancaran distribusi dan ketersediaan pasokan bahan makanan di

wilayah DKI Jakarta, harus tetap menjadi prioritas ke depan.

Grafik V.6 Grafik V.6 Grafik V.6 Grafik V.6 Ekspektasi Inflasi

Grafik V.7 Grafik V.7 Grafik V.7 Grafik V.7 Ekspektasi Peningkatan Harga Properti (qtq)

100

120

140

160

180

200

220

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9

2010 2011 2012 2013

Indeks

Perubahan harga umum 3 bulan yad

Perubahan harga umum 6 bulan yad-0.5

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2009 2010 2011 2012 2013

%

Tipe Kecil Tipe Menengah Tipe Besar

Page 55: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

45

BOKS BOKS BOKS BOKS 2222

Daya DukungDaya DukungDaya DukungDaya Dukung Pelabuhan Pelabuhan Pelabuhan Pelabuhan Barang JakartaBarang JakartaBarang JakartaBarang Jakarta

Semenjak pertengahan Juni 2013, kapasitas utilisasi di pelabuhan Semenjak pertengahan Juni 2013, kapasitas utilisasi di pelabuhan Semenjak pertengahan Juni 2013, kapasitas utilisasi di pelabuhan Semenjak pertengahan Juni 2013, kapasitas utilisasi di pelabuhan

Tanjung Priok telah melewati 100%Tanjung Priok telah melewati 100%Tanjung Priok telah melewati 100%Tanjung Priok telah melewati 100%. . . . Seiring dengan pola musiman

peningkatan impor menjelang masuknya masa puasa dan Lebaran di 2013,

terjadi penumpukan barang dan peningkatan waktu tunggu kapal di

pelabuhan Jakarta. Hal tersebut khususnya terjadi di pelabuhan peti kemas

Tanjung Priok yang mana yard occupancy ratio (yor) telah mencapai 110%

dan dwelling time (waktu sandar kapal) mencapai 7,8 hari, naik dari

sebelumnya rata-rata 6 hari di 2011 dan 2012. Idealnya yor sekitar 65% dan

dwelling time sekitar 4 hari untuk menyamai produktivitas dari pelabuhan lain

di kawasan (Tabel 2.1). Diperkirakan lebih dari 3000 kontainer tertahan akibat

dari panjangnya proses administrasi pengeluaran barang (clearance) yang

ditengarai turut memberikan dampak pada kestabilan pasokan dan harga

beberapa komoditas impor (kecuali makanan). Akumulasi peti kemas yang

awalnya dari impor bahkan telah berimbas pada terganggunya aktivitas

pengangkutan peti kemas ekspor maupun distribusi domestik. Pengapalan

mobil domestik telah dialihkan ke tempat penampungan sementara di luar

area pelabuhan. Kondisi tersebut mendorong kenaikan biaya yang cukup

tinggi bagi importir dan eksportir mengingat adanya denda progresif dari

penggunaan lahan penyimpanan peti kemas di area pelabuhan.

Tabel Tabel Tabel Tabel 2222....1111. . . . Waktu Tunggu Kapal di Pelabuhan Tanjung Priok

Sumber : Studi Bank Dunia Jakarta, 2011

Selain Selain Selain Selain masalah daya dukung pelabuhanmasalah daya dukung pelabuhanmasalah daya dukung pelabuhanmasalah daya dukung pelabuhan, , , , kondisi infrastruktur jalan kondisi infrastruktur jalan kondisi infrastruktur jalan kondisi infrastruktur jalan

pelabuhan pelabuhan pelabuhan pelabuhan juga sudah tidak memadai lagijuga sudah tidak memadai lagijuga sudah tidak memadai lagijuga sudah tidak memadai lagi.... Pergerakan kendaraan di jalan

pelabuhan yang telah melebihi kapasitasnya maupun kondisi fisik jalan

pelabuhan yang mengalami kerusakan turut memperlambat proses

Page 56: Kajian Ekonomi Regional Kajian Ekonomi Regional Provinsi ... · Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2013 tumbuh ... (yoy). Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber

Triwulan II 2013

46

pengeluaran peti kemas. Kontak liaison dari industri logistik yang beroperasi

di wilayah Jakarta mengindikasikan adanya potensi risiko yang cukup besar

dari bottleneck di Pelabuhan Tanjung priok apabila tidak ditangani secara

tuntas. Pola musiman kenaikan impor barang untuk persiapan Lebaran dan

terlampauinya kapasitas terpasang di Pelabuhan Tanjung Priok perlu

diantisipasi secara dini untuk menghindari gangguan distribusi barang yang

berpotensi menyumbang inflasi. Biaya logistik di wilayah Jabodetabek sendiri

termasuk salah satu yang cukup tinggi di Indonesia mengingat kepadatan

angkutan barang (Tabel 2.2).

Grafik Grafik Grafik Grafik 2.12.12.12.1 Penumpukan Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok

Grafik Grafik Grafik Grafik 2.22.22.22.2 Kepadatan dan Kondisi Jalan Pelabuhan di Jakarta

Tabel Tabel Tabel Tabel 2222....2222. . . . Biaya Logistik (USD/km persegi)

Sumber : LPEM UI, 2005

Daya dukung pelabuhan barang Jakarta yang sudah tidak memadai lagi Daya dukung pelabuhan barang Jakarta yang sudah tidak memadai lagi Daya dukung pelabuhan barang Jakarta yang sudah tidak memadai lagi Daya dukung pelabuhan barang Jakarta yang sudah tidak memadai lagi

perlu perlu perlu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang komprehensifdiantisipasi dengan perencanaan yang komprehensifdiantisipasi dengan perencanaan yang komprehensifdiantisipasi dengan perencanaan yang komprehensif.... Selain

pembangunan jalan akses khusus pelabuhan dan perluasan pelabuhan ke Kali

Baru, perlu dipikirkan integrasi yang lebih baik dengan sistem dryport yang

telah dibangun di Cikarang. Pertumbuhan volume barang melalui Cikarang

Dryport sendiri sangat signifikan, yakni diatas 90% sepanjang 3 tahun

terakhir. Terkait dengan hal tersebut, dukungan dan koordinasi antar instansi

memegang peranan penting.