Pemodelan Optimasi Operasional Waduk-waduk Besar Di Hulu Senggulu
Kajian Efisiensi Tangkapan Sedimen Pada Beberapa Waduk di Jawa
-
Upload
nia-fauzia -
Category
Documents
-
view
111 -
download
5
description
Transcript of Kajian Efisiensi Tangkapan Sedimen Pada Beberapa Waduk di Jawa
Penentuan Efisiensi Sedimen Trap Pada Waduk Krempna
Pendahuluan
Suspended load bersumber dari permukaan atau erosi pada tanah, batuan longsoran, tanah
longsor, erosi tanggul sungai, erosi pada dasar sungai, dan sebagian besar mengendap dalam
waduk.
Perhitungan transportasi sedimen pada sungai menggunakan metode indirect
kemungkinan akan memberi hasil dengan kesalahan yang signifikan. Hal ini terutama
disebabkan oleh adanya perhitungan yang mempertimbangkan kuantitas sedimen. Menurut
Lajczak (1989), perhitungan transportasi sedimen menggunakan metode direct seperti yang
direkomendasikan oleh The Institute of Meteorolgy and Water Management, memungkinkan
hasil perhitungan yang lebih mendekati nilai sebenarnya.
Metode empiris MUSLE, DR-USLE, dan Van Rijn dipilih dari banyak metode indirect
lainnya, untuk menghitung volume transportasi sedimen pada Sungai Wisloka.
Metode USLE dikembangkan oleh Wischmeier dan Smith [1965, 1978] dengan dasar
analisis statistik pada data yang diperoleh dari penelitian eksperimen di lapangan dan
laboratorium selama bertahun-tahun, menggunakan simulator hujan. Metode ini memungkinkan
perhitungan rerata kehilangan tanah per tahun per unit luas. Williams [1975] memodifikasi
persamaan USLE dan mengadaptasinya untuk menghitung besarnya transportasi bedload pada
sungai selama periode high water. Persamaan MUSLE yang dijelaskan oleh Williams
dimodifikasi dan diadaptasi di Polandia oleh Banasik dan Madeyski [1989], sesuai dengan
kondisi sungai Carpathian:
Y = α . (V.Qp)β . K . LS . C . P
Dimana,
Y = massa sedimen yang ditranspor dalam sebuah gelombang high water (ton).
V = volume total high water (m3)
Qp = aliran maksimum pada gelombang high water (m3/s)
α dan β= koefisien Banasik dan Madeyski; (α = 11,8; β = 0,56)
K = factor erodibilitas tanah
LS = panjang slope dan faktor gradien slope.
C = faktor managemen cropping.
P = erosion control practice factor.
Metode DR-USLE digunakan untuk menghitung volume sedimen yang ditransportasi per
tahun dalam sebuah sungai dengan mempertimbangkan jumlah erosi catchment yang dihitung
menggunakan persamaan USLE. Dalam metode ini, jumlah erosi catchment ditentukan dengan
menggunakan parameter DR seperti yang dikemukakan oleh Roehl [1962]. Penggunakan metode
DR-USLE untuk menghitung transportasi sedimen pada Sungai Carpathian dievaluasi oleh
Bednarczyk [2004].
Metode Van Rijn [1984] didasarkan oleh teori difusi partikel solid dalam air. Metode ini
membutuhkan variabel Ca, a, D50, T, dan D*. Formula Van Rijn disusun sebagaimana berikut:
Dimana,
U* : kecepatan bed-shear (m/s)
Ca : refence concentration (g/s3)
K : konstanta Von Karman untuk fluida bening
A : reference level (m)
h : kedalaman rerata aliran (m)
z : koordinat vertical (m)
z0 : kedalaman kecepatan nol (m)
Z : suspension number
Karakteristik Objek Studi
Sungai Wisloka berada di hulu DAS Vistula, melingkupi tiga sub-DAS, yaitu Carpathian,
sub-Carpathian, dan Malopolska. Panjang total Sungai Wisloka adalah 163,6 km dengan daerah
tangkapan seluas 4110,2 km2. Jarak Sungai Wisloka dan bendungan adalah 18,6 km, membentuk
luas tangkapan sebesar 165,3 km2.
Konstruksi bendungan Krempna selesai pada tahun 1972. Reservoir yang dibangun
sebagai tujuan rekreasi ini, terletak pada hulu Sungai Wisloka pada kilometer 145,023. Rencana
renovasi Bendungan Krempna dibuat pada tahun 1988 oleh Communal Office of Krempna.
Selama musim dingin, yaitu November sampai Mei, Bendungan dikosongkan untuk
mengurangi pendangkalan. Parameter dasar dari reservoir ini adalah: tinggi muka air normal
adalah 369,80 dpl, kapasitas total 119,1 ribu m3, setelah rekonstruksi pada tahun 1988 menjadi
112 ribu m3, dan luas tangkapan 3,2 hektar.
Metode
Transportasi sedimen dihitung per tahun selama periode 1972-2001 menggunakan
serangkaian data hidrologi dari stasiun IMGW di Krempna yang terdiri atas debit rerata harian
sepanjang periode tersebut. Perhitungan transportasi sedimen dihitung menggunakan teori Fall
(1963), sementara methodologinya disusun oleh Branski (1968). Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan Metode Normal. Data yang hilang diganti menggunakan data konsentrasi sedimen
yang didapat dari fungsi debit. Untuk mendapatkan nilai suspense Ui (kg/s) yang merupakan
hasil dari debit dan konsentrasi sedimen, maka transportasi sedimen harian, bulanan, dan
thaunan, dihitung sepanjang periode 1972-2001.
Perhitungan metode Van Rijn dilakukan dengan menggunakan data yang didapat dari
pengukuran sungai yang dilakukan pada 12 September 2005 dan 18 September 2005.
Perthiungan dilkaukan pada kedalaman hidrometrik yang berbeda-beda pada cross-section
sungai. Konsentrasi sediment load dihitung menggunakan Portable Suspended Solids and
Turbidity Monitor System 770 (Partech). Pengukuran kecepatan aliran dilakukan menggunakan
current meter tipe Nautilus C 2000 OTT.
Kecepatan pendangkalan dihitung pada cross-section hulu waduk Krempna. Volume
sedimen diperkirakan dengan berdasarkan pengukuran kecepatan pendangkalan yang dilakukan
pada tahun 1987, 1996, 1997, 1998, 1999, 2000, 2002, 2003, dan 2005. Perhitungan dilakukan
dengan menggunakan alat sampling pada sisi luar cross-section yang memiliki kemiripan dengan
cross-section konstruksi waduk itu sendiri. Kedalaman waduk yang diukur ditandai dalam
gambar cross-section pada skema konstruksi.
Sampel sedimentasi di dasar sungai diambil selama perhitungan pendangkalan. Sampel
yang diambil adalah berasalh dari bagian dekat waduk, bagian tengah waduk, dan bagian
backwater. Pada setiap titik, sampel diambil dari bagian permukaan dan kedalaman 0,4 meter.
Perhitungan timbunan sedimentasi dasar sungai dihitung secara matematis menggunakan analisis
pada 6 sampel tersebut.
Hasil PerhitunganData yang digunakan pada penelitian ini meliputi data sedimen yang berupa suspended
load pada semua periode. Nilai rata-rata aliran harian, konsentrasi dan nilai rata-rata transportasi
sedimen telah dihitung. Perhitungan transportasi suspended sedimen meliputi perhitungan
konsentrasi sedimen diseluruh bagian cross section di sungai. Koreksi terhadap koefisien k telah
ditetapkan sebagai rasio dari rata-rata konsentrasi sedimen suspended load pada cross section
sungai terhadap konsentrasi sedimen suspended load pada titik pengambilan sample yang tetap.
Koefisien k ditentukan dari persamaan regresi dengan keyakinan 95 % adalah 0,906. Hubungan
nilai dari regresi ini sangat tergantung, antara rata-rata konsentrasi kadar suspended load dalam
profil melintang sungai dan suspended load pada tempat pengambilan sampel air.
Hasil dari pengukuran volume sedimen yang masuk ke waduk Krempna pada tahun
1972-2003 terdapat pada grafik 2. Karena waduk kosong pada musim dingin sampai musim semi
dari bulan November sampai Mei, maka spesifikasi dari transportasi sedimen untuk bulan Mei –
November telah diberikan untuk operasi masing-masing tahun. Hasil perhitungan untuk masing-
masing setengah tahun memungkinkan untuk membandingkan jumlah transportasi sedimen
dengan tingkat pendangkalan waduk.
Grafik 2. Transportasi suspended sediment tahunan dihitung menurut pengukuran bathimetri dan metode MUSLE
Masa rata-rata sedimen tahunan diangkut oleh sungai dari tangkapan tertutup oleh
bendungan, dihitung dengan menggunakan persamaan DR-USLE adalah 8234,06 Ton/Th. Nilai
dari persamaan tersebut terdapat pada table 1. Jumlah sedimen yang terangkut dengan analisa
periode setengah tahun adalah 4,12 ribu ton.
Tabel 1. Hasil perhitungan dengan menggunakan parameter DR-USLE dan jumlah rata-
rata beban sedimen tahunan dengan menggunakan metode DR-USLE.
Gambar 2 menunjukkan jumlah transportasi sedimen suspended dalam satu tahun dengan menggunakan metode MUSLE untuk periode Mei-November pada masing-masing tahun
operasi. Rata-rata transportasi sedimen tahunan dihitung menggunakan persamaan MUSLE adalah 2850,1 Ton/Th.
Perhitungan jumlah sedimen suspended dengan metode Van Rijn telah dilakukan
berdasarkan dua pengukuran yang dialirkan bersama aliran sungai : 0,43 m3/s dengan kedalaman
air : 0,46 m, dan 0,74 m3/s dengan kedalaman air : 0,60 m.
Pengukuran yang dilakukan menentukan konsentrasi sedimen suspended pada
penampang melintang sungai dan menentukan tinggi dasar bentuk. Dasar dari sungai Wisloka
didominasi oleh batuan yang bergradasi kasar dengan diameter D50 = 37 mm. rata-rata tinggi
dasar bentuk 0,12 m diizinkan menurut tingkat acuan a lalu konsentrasi sedimen suspended
pada tingkat ini. Tingkat acuan menurut metode Van Rijn ( 1984 ) diasumsikan sama dengan
setengah tinggi dasar bentuk. Atau setara dengan tinggi kekasaran. Tingkat acuan a di atas dasar
adalah 0,06 m dan konsentrasi sedimen suspended (Ca) pada tingkat ini adalah 15,4 g/m3
berdasarkan pengukuran pertama yang dilakukan pada 11 Juni 1999 dan 28,9 g/m3 berdasarkan
data pada pengukuran kedua yang dilakukan pada 9 September 2000. Hasil dari perhitungan
persamaan (2) parameter disajikan pada lembaran oleh Bed narczyk et.al (2004). Table 2 berisi
hasil perhitungan jumlah sedimen yang terangkut menggunakan rumus Van Rijn dan dengan
metode IMGW berdasarkan pengukuran bathimetri.
Tabel 2. Hasil perhitungan menurut metode Van Rijn dan metode berdasarkan data pada
pengukuran
Hasil pengukuran volume sedimen terdapat pada tabel 3. Volume sedimen trap pada
waduk dikonverensi ke dalam massa jenis sedimen yang ditetapkan menurut analisa sampel
endapan dari waduk di laboratorium. Massa jenis sedimen adalah 1,23 Ton/m3.
Tabel 3. Volume dan massa endapan sedimen di waduk pada tahun operasi berikutnya
dan efisiensi sedimen trap β yang terbentuk berdasarkan perhitungan massa transportasi sedimen
menurut pengukuran bathimetri (β1), metode DR-USLE (β2) dan metode MUSLE (β3).
Hasil perhitungan efisiensi sedimen trap (tabel 3) menunjukkan kesalahan kualifikasi
kuantitas transportasi sedimen ke waduk menurut metode DR-USLE dan MUSLE. Transoprtasi
sedimen ditetapkan dengan metode ini dianggap sebagai perbandingan dengan perhitungan itu
berdasarkan pengukuran bathimetri. Penetapan efisiensi sedimen trap (β2 ) berdasarkan hasil
perhitungan dengan metode DR-USLE pada rata-rata 30% lebih besar dari pada penentapan nilai
perhitungan efisiensi sedimen trap (β1), menurut pengukuran bathimetri. Bagaimanapun,
efisiensi sedimen trap (β3), yang ditetapkan berdasarkan hasil perhitungan dengan metode
MUSLE lebih besar dari pada 100 %. Hal ini menunjukkan jumlah massa sedimen yang datang
ke waduk selama periode analisa adalah lebih kecil dari pada masa sedimen yang mengendap
pada periode yang sama.