Kaitan Gizi Kerja Dan Produktivitas Pekerja

4
Kaitan Gizi Kerja dan Produktivitas Pekerja Pengertian gizi kerja adalah gizi yang dibutuhkan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan pekerjaan yang dia jalani. Tujuan dari gizi kerja sendiri adalah agar meningkatkan kesehatan dan kapasitas kerja serta produktivitas kerja tercapai setinggi-tingginya. Pekerjaan memerlukan tenaga yang bersumber dari makanan yang mereka konsumsi sendiri. Bahan makanan dapat digolongkan menurut makanan pokok (nasi, jagung, sagu, roti , dan lainnya), lauk pauk(nabati maupun hewani), sayur mayur, buah-buahan , . Semuanya itu sering kita sebut sebagai “menu 4 sehat 5 sempurna”. Adapun fungsi zat gizi yang kita peroleh dari makanan yang kita makan dan fungsi tersebut digolongkan menjadi tiga, yaitu; Zat gizi sebagai zat pembangun tubuh (hidrat,protein, lemak), zat pembangun( protein,mineral, air), dan zat pengatur (vitamin, mineral protein). Maka dari itu, makanan sehat yang mengandung banyak zat gizi sangat diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut. Makanan tersebut nantiya untuk menyusun atau menyediakan energi. Kebutuhan energi tiap pekerjaan berbeda sesuai dengan intensitas dan jenis pekerjaan. Kebutuhan energi ditentukan oleh berat badan, BMI, umur, jenis kelamin, tinggi badan, dan aktivitas. Macam pekerjaan menurut WHO 1. Kerja ringan a. Laki-laki : kerja kantor,dokter, guru, juru rawat, ahli hukum.

Transcript of Kaitan Gizi Kerja Dan Produktivitas Pekerja

Page 1: Kaitan Gizi Kerja Dan Produktivitas Pekerja

Kaitan Gizi Kerja dan Produktivitas Pekerja

Pengertian gizi kerja adalah gizi yang dibutuhkan oleh tenaga kerja untuk memenuhi

kebutuhannya sesuai dengan pekerjaan yang dia jalani. Tujuan dari gizi kerja sendiri adalah

agar meningkatkan kesehatan dan kapasitas kerja serta produktivitas kerja tercapai setinggi-

tingginya. Pekerjaan memerlukan tenaga yang bersumber dari makanan yang mereka

konsumsi sendiri.

Bahan makanan dapat digolongkan menurut makanan pokok (nasi, jagung, sagu, roti

, dan lainnya), lauk pauk(nabati maupun hewani), sayur mayur, buah-buahan , . Semuanya

itu sering kita sebut sebagai “menu 4 sehat 5 sempurna”.

Adapun fungsi zat gizi yang kita peroleh dari makanan yang kita makan dan fungsi

tersebut digolongkan menjadi tiga, yaitu; Zat gizi sebagai zat pembangun tubuh

(hidrat,protein, lemak), zat pembangun( protein,mineral, air), dan zat pengatur (vitamin,

mineral protein). Maka dari itu, makanan sehat yang mengandung banyak zat gizi sangat

diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut.

Makanan tersebut nantiya untuk menyusun atau menyediakan energi. Kebutuhan

energi tiap pekerjaan berbeda sesuai dengan intensitas dan jenis pekerjaan. Kebutuhan

energi ditentukan oleh berat badan, BMI, umur, jenis kelamin, tinggi badan, dan aktivitas.

Macam pekerjaan menurut WHO

1. Kerja ringan

a. Laki-laki : kerja kantor,dokter, guru, juru rawat, ahli hukum.

b. Perempuan : kerja kantor, perawat, ibu rumah tangga.

2. Kerja sedang

a. Laki-laki :industri ringan, mahasiswa, buruh bangunan, petani

b.Perempuan :industri ringan, mahasiswi,penjaga toko

3. Kerja berat

a.Laki-laki : petani, kuli, pekerjaan tambang, tukang kayu

b.Perempuan :petani, penari, atlit.

Page 2: Kaitan Gizi Kerja Dan Produktivitas Pekerja

4.Kerja berat sekali

a.Laki-laki :tukang kayu, tukang besi

b.Perempuan :buruh bangunan

Oleh sebab itu, tingkat beratnya pekerjaan menentukan berapa kilori atau gizi yang

harus dikonsumsi setiap harinya. Gizi kerja mempengaruhi produktivitas pekerjanya.

Pengertian Gizi kerja dan produktivitas ini adalah untuk mewujudkan tenaga kerja yang

produktif dan haruslah meningkatkan tingkat kesehatan jasmani, rohani dan sosial

ekonominya, sehingga mampu meningkatkan prestasi dan produktivitas kerjanya, itu semua

dapat diukur dari keadaan gizi yang baik dari pekerjanya.

Beberapa penelitian yang menunjukkan gizi kerja berpengaruh terhadap

produktivitas kerja seseorang.

A. Penelitian tentang produktivitas perjam yang dikaitkan dengan gizi.

Menurut Suma’mur (1979) menyatakan bahwa produktivitas perjam adalah

lebih besar pada kondisi dengan makanan atau adanya kalori tambahan dari

pada tanpa makananan.

B. Pengaruh makanan terhadap efisiensi di perusahaan.

Jika kebiasaan makan kebiasaaan tidak makan pagi diubah menjadi

kebiasaan makan pagi ditambah makanan tambahan, maka produktivitas

bertambah. Hal, tersebut tidak menutup kemungkinan pendapatan

perusahaan meningkat, dan produktivitas semakin baik

C. Pengaruh tersedianya sarana makan serta kemudahan mendapat makanan

siang di tempat kerja.

Sarana makan siang dan kemudahan untuk memperoleh itu dapat

meningkatkan masukan kalori pekerjaan, selanjutnya kadar Hb dan BMI

pekerja meningkat, penurunan rasa lelah (29,04%) , rasa pusing(18,1%),

serta terjadi kenaikan pendapatan pekerjaan, ini dapat diartikan produktivitas

meningkat.

Referensi :

Gempur santoso. 2004. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Prestasi

pustaka, Jakarta.

Suma’mur.1980. Higene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta : Gunung

Agung.

Page 3: Kaitan Gizi Kerja Dan Produktivitas Pekerja

TUGAS K3

“ Perencanaan Gizi Kerja dan Kaitannya dengan

Kesehatan Pekerja”

Nama : Umi Ardiningsih

Nim : 25010112130202

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Diponegoro