Kafein Dari Daun Teh

5
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Ekstraksi kafein dari daun teh bertujuan untuk mengetahui pengaruh air dan kloroform sebagai pelarut terhadap kafein dalam teh dan mengetahui kadar kafein dalam teh. Dalam ekstraksi kafein dari daun teh digunakan Natriumkarbonat yang berfungsi untuk mengeluarkan bahan-bahan yang terkandung dalam teh kering secara keseluruhan. Salah satu dari bahan tersebut adalah kafein yang merupakan alkaloid yang mengandung nitrogen dan memiliki properti basa amina organik. Hal ini mengakibatkan kafein keluar dari teh dan ikut larut dalam air. Sedangkan kandungan teh yang lain seperti pigmen flavanoid dan klorofil yang tidak larut dalam Na 2 CO 3 dapat larut dalam air. Pada saat teh dan Na 2 CO 3 tercampur dalam satu wadah, kedua zat tersebut tidak menyatu, hal ini dikarenakan Na 2 CO 3 adalah senyawa organik sedangkan teh adalah senyawa anorganik. Pada percobaan ini pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi pemisahan antara kafein dengan daun teh. Dalam proses pemanasan, Na 2 CO 3 membentuk endapan berwarna putih di dasar gelas bekker. Endapan ini berasal dari substansi- substansi zat-zat lain selain kafein dalam teh yang diikat oleh Na 2 CO 3 dan diendapkannya di dasar gelas bekker.Penyaringan juga dilakukan untuk memisahkan filtrat kafein yang telah dipisahkan dari padatannya. Filtrat kafein yang telah dipisahkan dari padatannya harus dipanaskan lagi. Penambahan kloroform bertujuan untuk mengikat kafein dari larutan agar kafein benar-benar terpisah dari zat-zat lain dalam larutan. Kafein dapat terikat oleh kloroform karena

description

hho hoho

Transcript of Kafein Dari Daun Teh

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Ekstraksi kafein dari daun teh bertujuan untuk mengetahui pengaruh air dan kloroform sebagai pelarut terhadap kafein dalam teh dan mengetahui kadar kafein dalam teh. Dalam ekstraksi kafein dari daun teh digunakan Natriumkarbonat yang berfungsi untuk mengeluarkan bahan-bahan yang terkandung dalam teh kering secara keseluruhan. Salah satu dari bahan tersebut adalah kafein yang merupakan alkaloid yang mengandung nitrogen dan memiliki properti basa amina organik. Hal ini mengakibatkan kafein keluar dari teh dan ikut larut dalam air. Sedangkan kandungan teh yang lain seperti pigmen flavanoid dan klorofil yang tidak larut dalam Na2CO3 dapat larut dalam air. Pada saat teh dan Na2CO3 tercampur dalam satu wadah, kedua zat tersebut tidak menyatu, hal ini dikarenakan Na2CO3 adalah senyawa organik sedangkan teh adalah senyawa anorganik. Pada percobaan ini pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi pemisahan antara kafein dengan daun teh. Dalam proses pemanasan, Na2CO3 membentuk endapan berwarna putih di dasar gelas bekker. Endapan ini berasal dari substansi-substansi zat-zat lain selain kafein dalam teh yang diikat oleh Na2CO3 dan diendapkannya di dasar gelas bekker.Penyaringan juga dilakukan untuk memisahkan filtrat kafein yang telah dipisahkan dari padatannya. Filtrat kafein yang telah dipisahkan dari padatannya harus dipanaskan lagi. Penambahan kloroform bertujuan untuk mengikat kafein dari larutan agar kafein benar-benar terpisah dari zat-zat lain dalam larutan. Kafein dapat terikat oleh kloroform karena kloroform berupa zat non polar yang dapat terikat oleh zat non polar juga yaitu kloroform. Namun disini kami menggantinya dengan ethilasetat.Dari percobaan yang kami lakukan, ekstrakkafein tidak terbentuk.Hal ini dikarenakan kemungkinan perubahan diklorometana/kloroform menjadi ethilasetat, yang sulit untuk memisahkan kafein.Sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan ekstrakkafein saat di dekantasi, atau bisa juga terdapat zat pengganggu dalam ethilasetat-nya itu sendiri.

Kesimpulan1. Ekstraksi dapat didefinisikan sebagai proses pemindahan satu atau lebih komponen dari satu fase ke fase lainnya.2. Kafein adalah senyawa alkaloid yang secara alami terdapat pada biji kopi dan daun teh.3.Untuk mengekstraksi kafein dalam teh digunakan pelarut etanol dan untuk mengekstraksi kafein dalam kopi digunakan pelarut aseton.4. Pelarut kloroform digunakan pada ekstraksi kafein dalam corong pemisah karena relatif tidak reaktif dan larut dengan cairan organik.5.Prinsip ekstraksi soxhlet adalah pelarut yang berisi ekstrak dipanaskan dan menguap, lalu terkondensasi, melewati sampel, saluran kecil, kemudian penuh dan masuk kembali ke labu soxhlet, keuntungannya adalah dapat berlangsung berulang-ulang hingga ekstraksi sempurna namun memerlukan waktu lama.6.Hanya dapat diperoleh ekstrak kafein dalam teh sedangkan ekstrak kafein dalam kopi belum berhasil.7. Berat crude kafein dari 8 gram teh adalah 0,0307 gram.8. Kadar kafein dalam teh sampel adalah 0,38%.9.Ada kemungkinan teh dan kopi yang digunakan sebagai sampel sudah mengalami dekafeinasi dalam proses pengolahannya karena pada kopi tidak dapat dihasilkan ekstrak kafein yang banyak dan pada teh hasilnya berbeda dengan referensi yang mengatakan kadar kafein pada teh sebesar 3-4%.

Analisa Percobaan

Daun teh kering ditambahkan dengan CaCO3 dengan tujuan untuk membantu pendesakkan kafein dalam daun teh sehingga melarut dalam air atau dengan kata lain untuk mengikat bahan-bahan yang tekandung dalam teh. Mendidihkan larutan dimaksudkan untuk memisahkan kafein dan zat-zat lain dalam teh karena CaCO3 larut dalam keadaan panas. CaCO3 memiliki BM yang tinggi yaitu 100,07 gram/mol akan mengendap apabila dingin sehingga larutan perlu disaring dalam keadaan panas. Filtrat yang di dapat dari penyaringan dipanaskan hingga 1/3 volume awalnya agar kandungan yang lain dari teh tersebut hilang dan yang tersisa hanya kafein. Proses pemanasan ini sangat berperan dalam mendukung difusivitas yaitu masuknya pelarut air menembus bahan padat daun teh dan melarutkan kafein dari daun karena perbedaan konsentrasi yang besar antara pelarut dn bahan. Difusivitas ini memerlukan perbedaan temperatur dan tekanan yang signifikan yang dapat di peroleh melalui pendidihan larutan. Hasilnya adalah sari daun teh tersebut larut dengan warna larutan coklat tua dan ampas daun teh diatasnya, sedangkan CaCO3, menjdi endapan putih di dasar larutan sehingga tidak mengganggu larutan yang di inginkan.Pendingin pada larutan bertujuan agar pelarutan ekstrak daun teh dalam air benar-benar sempurna ( larut secara maksimal ). Jika menyaring saat larutan masih panas, mungkin saja proses pelarutan masih terjadi. Penggunaan kloroform sebagai pelarut ke dua adalah karena kloroform tidak bercampur dengan air dan mudah menguap sehingga pada akhir percobaan dapat terpisah dengan ekstrak kafein. Selain itu, kafein dan kloroform sama-sama bersifat non polar. Pada saat larutan berada di dalam corong pemisah ini terlihat bahwa air dan kloroform tidak dapat bercampur. Air berada di bagian atas, sedangkan kloroform yang kerapatannya lebih tinggi berada di bawah nya. Mulanya kafein hanya terkonsentrasi pada air. Namun setelah corong pemisah di kocok, kafein akan terdistribusi menempati kedua bagian pelarut dan mencapai kesetimbangan sebagian antara fasa bagian atas (dalam air) dan fasa yang lebih rendah (kloroform). Kafein merupakan zat organik yang dapat larut dalam pelarut organik kloroform dan memiliki gugus karbonil yang hidrofilik sehingga juga larut dalam air. Terbentuknya 2 lapisan pada larutan dimana lapisan bawah merupakan campuran kafein dan kloroform penambahan tersebut sebanyak 5 ml. Setelah menampung lapisan bawah pada gelas beker yang sama, maka di evaporasikan hingga kering dan di hasilkan crude berwarna hijau muda. Seharusnya crude kafein berwarna putih. Mungkin terjadi kesalahan dalam pencampuran sehingga warna crude menjadi hijau muda. Adapun guna pemanasan ini adalah untuk menguapkan zat tersebut yaitu kloroform yang dapat dilihat saat pengevaporasian keluar seperti uap dan bau yang menyengat. Dari perhitungan diketahui kadar kafein 12%, sedangkan pada literatur disebutkn bahwa kadar kafein dari teh hanya berkisar antara 2-4%. Kadar kafein yang diperoleh dari perhitungan mungkin belum benar-benar tepat karena daun teh yang digunakan adalah daun teh yang sudah di olah (bukan daun teh yang diambil dari pohon langsung). Mungkin juga hal ini dikarenakan daun teh yang digunakan tidak terlalu halus sehingga saat isolasi dengan CaCO3, CaCO3 sulit untuk mengikat kafein yang terperangkap dalam potongan daun teh sehingga larutan kurang sempurna.