KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR · PDF fileKadar Malondialdehida (MDA) Limpa...
date post
12-Mar-2019Category
Documents
view
242download
0
Embed Size (px)
Transcript of KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR · PDF fileKadar Malondialdehida (MDA) Limpa...
KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM
PETELUR YANG DIIMUNISASI LIPASE DAN ADJUVAN
QUIL-A SERTA MINYAK IKAN LEMURU DALAM
BERBAGAI KONSENTRASI
TRI AGUSTIN
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kadar Malondialdehida
(MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil-A serta
Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai Konsentrasi adalah benar karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2016
Tri Agustin
NIM B04120047
ABSTRAK
TRI AGUSTIN. Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang
Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam
Berbagai Konsentrasi. Dibimbing oleh ARYANI SISMIN SATYANINGTIJAS
dan ISDONI.
Pengukuran kadar malondialdehida (MDA) limpa dapat digunakan untuk
mengukur tingkat stress oksidatif. Malondialdehida (MDA) merupakan senyawa
akhir hasil peroksidasi lipid akibat radikal bebas. Penelitian ini menggunakan 30
ayam petelur yang dibagi kedalam 4 kelompok perlakuan. Perlakuan merupakan
kombinasi antara pemberian minyak ikan lemuru dalam berbagai konsentrasi
dengan imunisasi berulang menggunakan enzim lipase pankreas. Kelompok A
(1mg lipase + 0% minyak ikan lemuru), B (1mg lipase + 1% minyak ikan
lemuru), C (1mg lipase + 2% minyak ikan lemuru), D (1 mg lipase + 3% minyak
ikan lemuru) adalah kelompok imunisasi dan E sebagai kontrol negatif. Imunisasi
dilakukan secara intramuskular. Parameter yang diukur adalah kadar
malondiadehida (MDA) limpa. Imunisasi dilakuan sebanyak tiga kali dengan
selang waktu empat minggu yaitu pada minggu ke-6, ke-10, dan ke-16 dan pakan
minyak ikan lemuru diberikan dari minggu ke-10 sampai ke-16. Limpa diambil
pada minggu ke-16 selanjutnya dilakukan pengkuran MDA. Pengukuran MDA
menggunakan metode Thiobarbituric Acid Reactive Substances (TBARS). Data
dianalisis menggunakan uji ANOVA dengan aplikasi SPSS Statistics 22 dan
dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukan penambahan minyak
ikan lemuru hingga konsentrasi 3% dalam pakan ayam petelur selama imunisasi
dapat menurunkan kadar MDA limpa.
Kata kunci: ayam petelur, imunisasi berulang, malondialdehida, minyak ikan
lemuru.
ABSTRACT
TRI AGUSTIN. Malondialdehyde Levels of Laying Hens in Spleen were Given
Immunizatoin with Lipase Enzim and Quil-A Adjuvant and Lemuru Fish Oil in
Different Consentration. Supervised by ARYANI SISMIN SATYANINGTIJAS
and ISDONI.
Measurements of spleen malondialdehyde (MDA) can be used to measure the
level of oxidative stress. MDA is a result of lipid peroxidation compound known
as free radicals. This research used 30 hens was treatment which were divided into
five groups based on different multi level dosage of lemuru fish oil. Group A (1
mg lipase+ 0% lemuru fish oil), B (1 mg lipase+ 2% lemuru fish oil), C (1 mg
lipase+ 2% lemuru fish oil), D (1 mg lipase+ 3% lemuru fish oil) were treatment
group and E was a negative control. The immunization was done by using
intramuscular rute. Variables measured were spleen malondialdehyde (MDA).
The immunization was done three times at interval of four weeks in week six, ten,
and fourteen and lemuru fish oil was given after the second immunization. Spleen
was taken in week sixteen to measure malondialdehyda level using Thiobarbituric
Acid Reactive Substances (TBARS). The data collected were analyzed with
ANOVA with SPSS aplication 22 and were continued with Duncan test. The
result showed that repeated immunization using lipase and Quil A adjuvant and
lemuru fish oil up til 3% could reduce malodialdehyde level of spleen.
Keywords: hens layer. lemuru fish oil, malondialdehyde, repeated immunization.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan
pada
Fakultas Kedokteran Hewan
KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM
PETELUR YANG DIIMUNISASI LIPASE DAN ADJUVAN
QUIL A SERTA MINYAK IKAN LEMURU DALAM
BERBAGAI KONSENTRASI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PRAKATA
Alhamdulillaahirobbilalamiin. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada
Allah subhanahu wa taala atas segala karunia-Nya sehingga skripsi yang
berjudul Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi
Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai
Konsentrasi ini berhasil diselesaikan. Penyusunan skripsi ini merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Kedokteran Hewan di
Institut Pertanian Bogor. Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah
memberikan bantuan baik moril maupun materil. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Dr Drh Aryani Sismin Satyaningtijas, MSc dan Drh Isdoni, M.Biomed selaku pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan, nasehat, dan arahan kepada penulis.
2. Dr Drh Sri Estuningsih, MSi APVet selaku dosen pembimbing akademik.
3. Angkatan GENOTIP FKH IPB selaku orang tua asuh yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan, serta motivasi kepada
penulis.
4. Tim penelitian yang diketuai oleh Drh Ronald Tarigan, MSi dan seluruh staf Laboratorium Fisiologi dan Fakultas Peternakan yang
membantu dalam penelitian ini.
5. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada ayahanda Amat Rosidin, ibu Siti Umayah, kakak Marman dan Harjono yang
telah berjuang dengan tenaga dan pikiran, memberikan doa, motivasi
moril dan material, nasehat, kesabaran dan kasih sayang yang tiada
henti.
6. Tholat Hamdi, Desi Purwanti, Dewi Prabuwati, Mutia Rahmah, Rindi Fazni Nengsih, Bambang Wisnu laksono selaku anggota tim
penelitian, kelas Aa dan teman-teman angkatan 49 Astrocyte FKH
IPB yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang memberikan
semangat hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Tri Agustin
Bogor, Agustus 2016
HPText BoxBogor, September 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR viii PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 2 Manfaat Penelitian 2 Hipotesis Penelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA 2 Minyak Ikan lemuru 2 Antigen dan Antigenisitas 3 Adjuvan 4 Stress oksidatif, Radikal bebas, dan Kadar MDA sebagai Indikator Peroksidasi
Lipid 4 MATERI DAN METODE 6
Tempat dan Waktu Penelitian 6 Alat dan Bahan 6 Prosedur Penelitian 7
Rancangan Percobaan 7 Persiapan Hewan Coba 7 Preparasi Pakan + Minyak Ikan Lemuru 7 Persiapan Lipase dan Adjuvan Quil-A 8
Pelaksanaan Penelitian 8 Imunisasi 8 Suplementasi minyak Ikan Lemuru 8 Penimbangan Bobot Badan 8 Diagram Alir Penelitian 9 Pengambilan Organ Limpa 9 Analisis Malondialdehida (MDA) Pada Limpa 9 Prosedur Analisis Data 9
HASIL DAN PEMBAHASAN 10 Pengaruh immunisasi berulang dan pemberian minyak ikan lemuru terhadap
stres 10 Pengaruh immunisasi berulang dan pemberian minyak ikan lemuru terhadap
bobot badan 12 SIMPULAN DAN SARAN 13
Simpulan 13 Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14 RIWAYAT HIDUP 16
DAFTAR TABEL
1 Komposisi ransum penelitian 8 2 Rataan kadar MDA limpa ayam petelur dengan atau tanpa imunisasi
dan pemberian minyak ikan lemuru 10 3 Rataan bobot badan ayam petelur dengan atau tanpa imunisasi dan
pemberian minyak ikan lemuru 12
DAFTAR GAMBAR
1 Molekul Stabil dan Radikal Bebas 5
2 Oksigen Reaktif 6
3 Diagram Alir Penelitian 9
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Imunisasi adalah proses menginduksi imunitas secara buatan baik dengan
vaksinasi (imunisasi aktif) maupun dengan pemberian antibodi (imunisasi pasif)
ke dalam tubuh hewan sehat dengan maksud agar terbentuk kekebalan yang dapat
melindungi individu bersangkutan dari infeksi penyakit. Ayam yang divaksinasi
akan tergertak untuk membentuk antibodi terhadap antigen tersebut. Salah satu
upaya untuk meningkatkan efektivitas vaksinasi dalam mempercepat peningkatan
titer antibodi adalah dengan penggunaan adjuvan (Wahab 2002). Adjuvan adalah
bahan yang ditambahkan pada vaksin untuk merangsang respon imun.
Antibodi pada sistem kekebalan tubuh dapat dibedakan menjadi: IgG, IgM,
IgA, IgD, IgE, dan IgY. Secara filogenik antara ayam dan mamalia terdapat jarak
jauh yang menyebabkan aviditas antibodi ayam lebih tinggi dibandingkan aviditas
antibodi mamalia apabila disuntikan protein mamalia dengan dosis yang sama
(Gassman et al. 1990). Sistem imun ayam sangat responsif terhadap protein asing
atau mikroorganisme yang memaparnya