Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten...

341

Transcript of Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten...

Page 1: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan
Page 2: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

Pembangunan Nasional harus dilaksanakan secara merata dan

berkesinambungan di seluruh wilayah Indonesia dan umumnya ditujukan untuk

mensejahterakan rakyat. Pembangunan daerah di Kabupaten Merangin Provinsi

Jambi merupakan upaya untuk mengimplementasikan program pemerintah

dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pendayagunaan sumber

daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan sebagai pokok-

pokok kemakmuran rakyat perlu dilakukan secara terencana, terpadu dan

optimal sesuai dengan pengelolaan lingkungan bagi pembangunan yang

berkelanjutan.

Seiring dengan kebutuhan pembangunan perkotaan yang dikeluarkan daerah

Kabupaten Merangin, maka salah satu upaya penting yang dilakukan adalah

dengan pemahaman persepsi dan peningkatan kemampuan operasionalisasi,

oleh karena itu pada setiap bidang Cipta Karya di Kabupaten Merangin

memerlukan suatu rincian program dan kegiatan yang telah dilaksanakan

ataupun yang akan dilaksanakan sehingga rencana pembangunan nasional dan

rencana pembangunan daerah pun dapat sejalan dan mempunyai sinkronisasi

yang jelas.

Laporan Akhir ini diharapkan memenuhi kebutuhan informasi program dan

kegiatan yang dimaksud dengan menyajikan gambaran umum kondisi daerah

Page 3: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada

di Kabupaten Merangin. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat merinci

rencana program kegiatan yang akan datang secara matang, jelas, dan terarah

sesuai tujuan pembangunan yang ingin dicapai.

November 2008

Tim Penyusun.

Page 4: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2. Maksud dan Tujuan ........................................................................ 4

1.3. Ruang Lingkup ............................................................................... 5

1.4. Sasaran ......................................................................................... 6

1.5. Ruang Lingkup Pekerjaan ............................................................... 7

1.6. Pendekatan ................................................................................... 10

1.7. Landasan Hukum ........................................................................... 11

1.8. Tujuan dan Pentingnya RPIJM ........................................................ 13

1.9. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten/Kota ........................ 15

1.10.Mekanisme dan Framework Penyusunan RPIJM ............................... 17

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN MERANGIN

2.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah ........................................................ 24

2.2. Topografi ....................................................................................... 25

2.3. Iklim ............................................................................................. 28

2.4. Geologi .......................................................................................... 28

Page 5: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

2.5. Hidrologi ....................................................................................... 29

2.6. Kondisi Sosial dan Ekonomi Daerah ................................................. 30

2.7. Prasarana Perhubungan ................................................................. 38

2.8. Penggunaan Lahan ........................................................................ 41

2.9. Kondisi Prasarana Bidang PU/Cipta Karya ........................................

2.9.1. Sub Bidang Air Minum ........................................................

2.9.2. Sub Bidang Sampah ...........................................................

BAB III VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

3.1. Visi dan Misi .................................................................................. 46

3.2. Tujuan dan Sasaran ....................................................................... 52

3.3.

BAB IV RENCANA TATA RUANG KABUPATEN MERANGIN

4.1. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Merangin ......................... 57

BAB V STRATEGIA DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

DAERAH

5.1. Strategi Pembangunan Daerah ....................................................... 110

5.2. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah ............................................ 113

5.3. Kebijakan Pembangunan Keciptakaryaan ........................................ 114

5.4. Skenario Pengembangan Sektor / Bidang PU / Cipta Karya .............. 119

Page 6: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

BAB VI RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR

PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

6.1. Gambaran Umum Penataan Bangunan dan Lingkungan ................... 128

6.2. Penataan Bangunan ...................................................................... 132

6.3. Pencapaian Penataan Kawasan, Bangunan dan Lingkungan ............. 135

6.4. Profil Rinci Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan ................. 136

6.5. Permasalahan Yang Dihadapi ......................................................... 139

6.6. Rumusan Masalah ......................................................................... 140

6.7. Analisis Permasalahan dan Rekomendasi ........................................ 141

6.8. Rekomendasi ................................................................................ 143

6.9. Program Yang Diusulkan ............................................................... 143

6.10. Usulan dan Prioritas Proyek Penataan Bangunan Gedung dan

Lingkungan ................................................................................... 145

6.11. Pembiayaan Program dan Kegiatan ................................................ 149

6.12. Rencana Pengembangan Permukiman ............................................ 153

6.13. Profil Pembangunan Permukiman ................................................... 159

6.14. Aspek Pendanaan .......................................................................... 165

6.15. Usulan Pembangunan Permukiman ................................................ 168

BAB VII RENCANA INVESTASI PENGEMBANGAN AIR MINUM

7.1. Gambaran Umum .......................................................................... 181

7.2. Gambaran Kondisi Pelayanan Air Minum ......................................... 182

BAB VIII RENVANA INVESTASI SUB BIDANG DRAINASE

8.1. Rencana Investasi Sub-Bidang Drainase ......................................... 207

Page 7: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

BAB IX SUB BIDANG PERSAMPAHAN

9.1. Latar Belakang .............................................................................. 218

9.2. Kebijakan Program dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan

dalam Rencana Kabupaten Merangin.................................... 219

9.3. Profil Persampahan Kabupaten Merangin ........................................ 220

9.4. Permasalahan Yang Dihadapi ......................................................... 229

9.5. Analisa Permasalahan dan Rekomendasi ......................................... 231

9.6. Sistem Pengelolaan Persampahan Yang Diusulkan .......................... 234

BAB X KEUANGAN DAN RENCANA PENINGKATAN

PENDAPATAN DAERAH

10.1. Keuangan Daerah ......................................................................... 239

10.2 Keuangan Daerah ......................................................................... 257

10.3. Permasalahan dan Analisis Keuangan ............................................. 277

10.4. Analisa Tingkat Ketersediaan Dana ................................................. 281

BAB XI KELEMBAGAAN DAERAH DAN RENCANA

PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN

11.1. Aspek Kelembagaan ...................................................................... 287

11.2. Kondisi Kelembagaan .................................................................... 288

11.3. Masalah, Analisis dan Usulan Program ............................................ 295

11.4. Usulan, Sistem Prosedur Antar Instansi .......................................... 300

Page 8: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

BAB XII SAFEGUARD SOSIAL DAN LINGKUNGAN

12.1. Safeguard Lingkungan ................................................................... 303

12.2. Penialaian Dampak Lingkungan dan Sub Proyek .............................. 307

12.3. Rencana Mitigasi dari Dampak Lingkungan ..................................... 311

BAB XIII RONA KESEPAKATAN (MEMOMERANDUM) RPIJM ................ 316

BAB XIV PENUTUP

14.1. Kesimpulan ................................................................................... 318

14.2. Saran ......................................................................................... 319

Page 9: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

Tabel 2.1 Jumlah Prasarana dan sarana pendidikan yang ada di

Kabupaten Merangin Tahun 2007 Berdasarkan Tingkat

Pendidikan ........................................................................... 33

Tabel 6.2 Perbandingan Luas dan Ketinggian Kecamatan Dalam

Kabupaten Merangin Tahun 2007 .......................................... 160

Tabel 6.3 Perbandingan Luas Rumah dan Penduduk dalam

Kabuapaten Merangin Tahun 2007 ........................................ 161

Tabel 6.4 Daftar Desa Tertinggal di Kabupaten Merangin ....................... 162

Tabel 6.5 Proyeksi Kebutuhan Lahan Permukiman ................................. 165

Tabel 7.1. Kapasitas Terpasang Distribusi Air Minum PDAM Tirta

Buana Kabupaten Merangin ................................................... 184

Tabel 7.2 Data Produksi dan Distribusi Air Minum PDAM Tirta

Buana Kabupaten Merangin .................................................. 186

Tabel 7.3 Data Jumlah Pelanggan dan Penjualan Air Menurut

Golongan Pelanggan ............................................................. 189

Tabel 7.4 Kondisi Pinjaman PDAM Tirta Buana Kabupaten

Merangin Tahun 2008 ........................................................... 191

Tabel 7.5 Kondisi Keuangan PDAM Tirta Buana Kabupaten Meragin

Tahun 2006-2007 ................................................................. 191

Tabel 7.6 Rincian Rencana Penjadwalan dan Angsuran Pinjaman

Pokok PDAM Tirta Buana Kab. Merangin Periode 2013-

2033 .................................................................................... 203

Tabel 8.1 Sistem Drainase Kota ............................................................ 209

Page 10: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

Tabel 10.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan daerah selama 5

Tahun .................................................................................. 246

Tabel 10.2 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Selama

5 Tahun ............................................................................... 247

Tabel 10.3 Anggaran dan Realisasi Peneriamaan dari Pemerintah

Pusat ................................................................................... 249

Tabel 10.4 Anggaran dan Realisasi Peneriamaan Lain-lain

Pendapatan Yang Sah Selama 5 Tahun................................... 251

Tabel 10.5 Struktur Pengeluaran Belanja Pemerintah Daerah

Kabupaten Merangin Tahun 2007 .......................................... 254

Tabel 10.6 Struktur Pembiayaan Anggaran Pemerintah Kabupaten

Merangin Tahun 2007 ........................................................... 255

Tabel 10.7 Publik Saving ....................................................................... 281

Tabel 10.8 PRoyeksi Kebutuhan Pembiayaan Program

Pembangunan Kabupaten Merangin Tahun 2007-2011 ........... 284

Tabel 11.1 Jumlah Dinas, Badan, Kantor, Bagian dan UPTD di

Lingkungan Organisasi di Kab, Merangin ................................ 291

Tabel 11.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah ...................................... 291

Page 11: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

Gambar 1.1 Kedudukan RPIJM Dalam Rencana Pembangunan

Nasional ........................................................................... 18

Gambar 1.2 Diagram Penyusunan RPIJM .............................................. 19

Gambar 1.3 Diagram Alir Proses Penyusunan RPIJM ............................. 20

Gambar 1.4 Kedudukan RPIJM Secara Historis ...................................... 21

Gambar 12.1 Diagram yang memperlihatkan Strategi

Penanggulangan Dampak Negatif Terhadap

Lingkungan ...................................................................... 312

Page 12: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

BAB I

1.1. Latar Belakang

Pembangunan daerah merupakan suatu upaya memenuhi

kebutuhan dan tuntutan akan pemenuhan fasilitas yang dibutuhkan

masyarakat. Berbagai bentuk fasilitas, setiap tahun dibangun sebagai

manifestasi terhadap pemenuhan tersebut. Karena itu, dengan semakin

tumbuh dan berkembangnya pendukuk dan kemajuan, menuntut untuk

pemenuhan itu secara bertahap dan berkesinambungan. Hal yang tidak

terlepas dari pencapaian upaya tersebut, adalah perlu dilakukan

perencanaan secara terintegrasi agar dalam pemenuhan fasilitas tersebut

tidak terjadi tumpang tindih, salah arah dan memenuhi nilai manfaat

bagi sasaran pembangunan. Salah satu unsur yang Compleceted dalam

upaya pemenuhan fasilitas ini adalah Bidang Keciptakaryaan.

Penanganan bidang ini mencakup berbagai sektor yang harus digarap

agar upaya pemenuhan kebutuhan penduduk tersebut dapat

duwujudkan secara serasi, selaras dan seimbang dengan daya dukung

lahan dan penghuninya. Bidang ini lebih dikenal dengan Bidang

Permukiman.

Pembangunan Bidang Permukiman, pada hakekatnya terbagi dalam

dua sasaran, yaitu permukiman perkotaan dan permukiman pedesaan.

Kedua permukiman ini merupakan suatu kawasan hunian sebagai

tempat berinteraksinya penduduk. Semakin bertambahnya penduduk dan

kompleksitas interaksi, akan menimbulkan berbagai bentuk

permasalahan, baik dalam penyediaan fasilitas maupun dampak interaksi

penghuninya. Demikian pula dengan beban yang harus dipikul oleh

kawasan yang semakin berat, menjadikan berbagai permasalahan

Page 13: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

2

semakin kompleks pula. Kondisi demikian, apabila tidak terus dilakukan

antisipasi dan penanganan lebih dini, akan menjadikan kawasan

permukiman yang semakin tidak sehat. Karena itu, upaya-upaya

antisipasi dan kuratif terhadap permasalahan yang timbul, harus diambil

secara lebih cepat agar tidak terjadi kondisi yang jauh lebih parah lagi

dari yang diinginkan.

Permasalahan yang banyak muncul pada kawasan permukiman

selama ini berkisar pada permukiman yang tidak sehat dan kumuh. Hal

ini ditunjukkan dengan berbagai indikasi yang mengisyaratkan

ketidakmampuan daya dukung kawasan dengan interaksi yang terjadi

diatasnya. Sebagai muaranya, menjadikan kawasan permukiman

semakin tidak sehat dan kumuh dengan berbagai bentuk konflik. Oleh

karena itu, kondisi demikian perlu segera diambil langkah-langkah

antisipasi dan upaya-upaya preventif secara berkesinambungan.

Penanganan dan pengambilan langkah-langkah secara

berkesinambungan terhadap permasalahan yang timbul, tidak hanya

menyangkut infrastruktur semata, tetapi penyediaan akses yang

mengarah pada ekonomi dan sosial juga harus dipertimbangkan,

sehingga tidak akan memberikan dampak negatif pada perkembangan

kawasan perkotaan dan pedesaan secara menyeluruh.

Upaya yang harus dilakukan dalam penanganan permasalahan

permukiman, harus dilakukan secara terpadu dan menyeluruh, yang

melibatkan berbagai sektor. Karena itu, langkah awal yang harus diambil

adalah melakukan penyusunan perencanaan secara matang dan

komprehensif dengan indikator-indikator permukiman yang ideal.

Dengan mendasarkan pada indikator-indikator yang memperhatikan

berbagai aspek, maka akan diwujudkan suatu kawasan permukiman

yang ideal, sehat, indah, nyaman, dan aman bagi setiap penghuninya.

sehingga program-program pengembangan kawasan permukiman

perkotaan dan pedesaan dapat berjalan dengan optimal dan tepat

sasaran dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.

Page 14: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

3

Berbagai upaya dan langkah-langkah yang akan diambil Pemerintah

Daerah, pada dasarnya ditujukan untuk mengantisipasi dan

memecahkan berbagai permasalahan yang timbul dalam kawasan

permukiman. Ini dapat dilakukan manakala didukung dengan peluncuran

program dan kegiatan yang mampu mengarah pada upaya peningkatan

fungsi, perbaikan dan pengembangan kawasan secara lebih baik dan

permanen. Apabila upaya ini mampu diwujudkan, maka merupakan

wujud keberpihakan kepada masyarakat pula, khususnya kepada

masyarakat yang berpenghasilan rendah. Kita sadari bersama, bahwa

pada kawasan-kawasan yang kumuh dan tidak sehat, rata-rata dihuni

oleh orang-orang yang berpenghasilan rendah. Mereka tidak memiliki

kemampuan untuk memperbaiki lingkungan dimana mereka tinggal

sebagai akibat keterbatasan penghasilannya. Oleh karena itu, pada

kawasan kumuh, tidak sehat dan tertinggal, harus menjadi prioritas

penanganan, baik yang menyangkut pembangunan infrastruktur,

fasilitas ekonomi maupun fasilitas sosial mereka, baik di daerah

perkotaan ataupun pedesaan.

Dalam upaya mewujudkan lingkungan permukiman yang sehat,

indah, nyaman, dan aman, harus disusun suatu perencanaan terpadu

yang matang. Tanpa adanya perencanaan yang matang dan terpadu,

maka setiap fasilitas dan utilitas yang diperlukan penduduk pada

kawasan permukiman, baik di pedesaan maupun perkotaan tidak akan

memenuhi standart layak huni yang nyaman. Berdasarkan standarisasi

untuk mewujudkan permukiman yang layak tersebut, perencanaan

pengembangan infrastruktur dan utilitas dalam mendukung kenyamanan

permukiman harus diwujudkan. Apabila ini mampu dibangun dalam

kawasan permukiman, maka akan memudahkan dan memurahkan akses

masyarakat penghuni tersebut kelokasi tempat mereka berinteraksi,

baik dalam kegiatan ekonomi, sosial maupun jasa lainnya di kawasan

perkotaan dan dipedesaan.

Dalam beberapa dekade ini, pemerintah pusat dan pemerintah

daerah secara sinergi membangun komitmen untuk mewujudkan

Page 15: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

4

kawasan permukiman yang sehat, layak huni dan nyaman. Hal ini

menunjukkan bahwa bentuk-bentuk program dan kegiatan yang

berpihak kepada masyarakat, khususnya yang berpenghasilan

menengah dan rendah, untuk memperoleh prasarana kehidupan yang

layak. Untuk itu, dalam upaya memecahkan permasalahan permukiman

yang terjadi di Kabupaten Merangin, maka disusunlah Rencana Program

Investasi Jangka Menengah ( RPIJM ) Kabupaten Merangin Tahun 2009

– 2013. Melalui penyusunan RPIJM Kabupaten Merangin Tahun 2009 –

2013 ini diharapkan mendapatkan perhatian yang serius dari Pemerintah

Pusat, dan Pemerintah Provinsi dalam memecahkan permasalahan

permukiman. Pemerintah Kabupaten Merangin menyadari bahwa

investasi di Bidang Permukiman yang selama ini dilakukan, secara nyata

juga belum mampu memenuhi tuntutan dan permintaan masyarakat

perkotaan dan pedesaan. Hal ini diakibatkkan oleh pendanaan yang

diluncurkan selama ini selalu saja tidak seimbang dengan kuantitas

permintaannya, baik untuk pembangunan kawasan permukiman

perkotaan maupun pedesaan yang terus meningkat. Mudah-mudahan

dengan berbagai program dan kegiatan yang diusulkan, mendapatkan

alokasi pendanaan sesuai shcedule yang direncanakan pada setiap

kawasan yang akan ditangani secara bertahap dan berkesinambungan.

1.2. Maksud dan Tujuan

Pelaksanaan kegiatan penyusunan Rencana Program Investasi

Jangka Menengah ( RIPJM ) ini, dimaksudkan untuk memberikan

kerangka usulan program dan kegiatan yang ditargetkan pemerintah

dalam mewujudkan kawasan permukiman yang sehat, layak huni, dan

nyaman bagi penghuninya. Disamping itu, penyusunan Rencana

Investasi Jangka Menengah ini mampu mengarahkan program dan

kegiatan Keciptakaryaan yang secara terpilah mana yang mampu didanai

melalui APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN ( Pusat ). Untuk itu,

tahapan demi tahapan diusulkan melalui dokumen ini, berikut dengan

Page 16: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

5

rencana alokasi anggarannya agar mampu memberikan dukungan bagi

pengembangan prasarana dan sarana pendukung kawasan perkotaan

dan dipedesaan. Dengan adanya pengembangan, peningkatan dan

perbaikan kawasan permukiman, maka tujuan untuk mencipatkan

kemudahan dan kenyamanan dalam kawasan permukiman, harus

diprogramkan secara cermat dalam memilih sasaran, cepat penanganan

dan tepat hasil yang diinginkan selaras dengan pemograman dan input

yang komprehensif dalam mendukung pengembangan sarana dan

prasarana kawasan permukiman dipedesaan yang mengarah pada

peningkatan perekonomian masyarakat.

Penyusunan RIPJM ini bertujuan antara lain untuk :

Menjadikan dokumen program dan kegiatan koordinatif seluruh

pelaku pembangunan, baik daerah sampai pemerintah pusat.

Mendukung terwujudnya integrasi, sinkronisasi, sinergi antara

daerah, antar ruang, dan antar waktu, serta antar fungsi pemerintah.

Menjamin keterkaitan dan konsistensi, dalam penganggaran,

pelaksanaan dan pengawasan antara daerah, provinsi dan pusat.

Merangsang dan meningkatkan peran serta dan partisipasi

masyarakat.

Menciptakan pendayagunaan Sumber Daya Manusia yang efesien,

efektif dan berkelanjutan dalam mendukung keberhasilan

pembangunan.

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penyusunan Rencana Investasi Jangka Menengah

( RPIJM ) Kabupaten Merangin Tahun 2009 – 2013 ini pada dasarnya

mencakup proses, kerangka pembahasan, analisis kelayakan sistesis

program dan kegiatan , berikut dengan anggarannya dalam

mensukseskan perencanaan program infrastruktur yang berkualitas dan

mampu meningkatkan kemampuan manajemen pembangunan daerah

dalam Bidang PU/Cipta karya.

Page 17: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

6

Mendasarkan pada cakupan yang akan ditulis dalam penyusunan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah ( RPIJM ) ini, maka ruang

lingkup yang akan dituangkan dalam buku ini adalah :

a. Mengarahkan proses penyusunan Rencana Program Investasi Jangka

menengah ( RPIJM ) Bidang Keciptakaryaan yang dibiayai melalui

dana APBD maupun APBN ( Cost Sharing maupun Joint Program )

antara Kabupaten, Provinsi dengan Pemerintah Pusat sebagaimana

RPJMN 2004 – 2009 dan MD’S Tahun 2015 yang akan datang.

b. Mendorong tersusunnya rencana prmbangunan Keciptakaryaan yang

mendasarkan pada prioritas, termasuk kota-kota sedang dan kecil

dalam pemerataan pembangunan dan peningkatan ekonomi daerah.

c. Pertimbangan-pertimbangan yang mendasari dalam penyusunan

prioritas program dan kegiatan terpilih yang akan dilaksanakan secara

bertahap dan berkesinambungan, dengan wilayah-wilayah priorittas

dan terpilih untuk menjadi sasaran implementasi program dan

kegiatan.

d. Menjadi kerangka dasar sekaligus ancar-ancar dan tahapan

penanganan yang akan dilakukan, baik waktu pelaksanaan, sasaran

program dan kegiatan dan rencana alokasi anggaran yang diinginkan

pada setiap tahun pelaksanaan.

1.4. Sasaran

Dalam penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (

RPIJM ) ini mempunyai sasaran yang diinginkan Pemerintah Daerah.

Sasaran tersebut adalah :

a. Terselenggaranya pengelolaan pembangunan perkotaan yang lebih

efektif dan efisien dalam pemanfaatan sumberdaya alam yang

mengacu pada Rencana Tata Ruang Kabupaten yang berkualitas yang

ditunjang oleh kelembagaan pemerintah yang makin siap

melaksanakan otonomi daerah.

Page 18: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

7

b. Makin memantapkan kemitraan pemerintah daerah dengan masyarakat

dan dunia usaha dalam melaksanakan pembangunan kawasan

perkotaan, baik melalui organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya

masyarakat, pengusaha maupun perorangan.

c. Terwujudnya pembangunan kawasan permukiman yang sehat, layak

huni dan nyaman, baik diperkotaan maupun di pedesaan yang secara

berkelanjutan sejalan dengan kebijakan program pengembangan

pedesaan.

d. Terwujudnya integrasi pelaksanaan penanganan kawasan sesuai

dengan arahan kebijakan dan strategi pembangunan kawasan

perkotaan dan pedesaan sejalan dengan aspirasi masyarakat pada

kawasan perencanaan.

e. Terwujudnya tatanan pembangunan yang terencana, terpadu dan

berkesinambungan dan mampu memberikan implikasi positif terhadap

daerah sekitarnya.

f. Meningkatkan kesejahteraan amsyarakat yang ditunjukkkan dengan

meningkatnya pendapatan perkapita dan kualitas hidup enduduk yang

semakin merata.

g. Berkurangnya penduduk miskin.

h. Meningkatnya kualita sfisik lingkungan sesuai dengan indikator mutu

lingkungan.

1.5. Ruang Lingkup Pekerjaan

Agar dalam penyusunan Rencana Program Investasi Jangka

Menengah ( RPIJM ) ini memberikan arah yang jelas, maka dibatasi ruang

lingkup perencanaannya. Hal ini dimaksudkan agar rencana yang

diinginkan mampu terarah dan sesuai dengan yang diinginkan. Ruang

lingkup penyusunan RPIJM Kabupaten Merangin ini, pada hakekatnya

mencakup proses, kerangka pembahasan, analisis kelayakan program dan

kegiatan serta sintesis program, kegiatan dan anggaran dalam rangka

mewujudkan perencanaan program investasi infrastruktur yang berkualitas

Page 19: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

8

( RPIJM yang berkualitas ), sehingga mampu meningkatkan kemampuan

manajemen pembangunan daerah dalam Bidang PU/Cipta Karya.

Panduan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya pada dasarnya

mencakup penjelasan yang mencakup hal-hal yang melingkupi kegiatan

yang diinginkan, sekaligus menjadikan rambu-rambu dalam penyusunan

RPIJM. Rambu-rambu yang dimaksudkan, mencakup kebijakan, prioritas

program, format dan muatan substansi yang perlu dikandung di dalam

sebuah dokumen RPIJM. Adapun fungsi cakupan/panduan RPIJM Bidang

PU/Cipta Karya, yaitu:

1. Memberikan indikasi dan arahan program, kegiatan dan proses

penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Bidang PU/Cipta Karya, terutama yang dibiayai melalui dana APBN

maupun APBD ( Cost Sharing maupun Joint Program ) Propinsi

dengan Kabupaten dalam rangka mendukung pencapaian

sasaran pembangunan lima tahun Bidang PU/Cipta Karya

sebagaimana dimaksud dalam RPJMN 2004-2009 dan seterusnya

maupun MDG’S 2015 yang akan datang.

2. Mendorong percepatan pembangunan daerah Bidang PU/Cipta Karya

terutama di kota-kota yang mendapatkan prioritas, termasuk kota-kota

sedang, dan kota kecil dalam rangka merangsang dan memeratakan

pembangunan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.

3. Memberikan penjelasan umum mengenai hal-hal yang

dipertimbangkan dalam penyusunan RPIJM secara umum meliputi :

• Rambu-rambu, arahan kebijakan dan Prioritas Pembangunan

Nasional (RPJMN 2004-2009),

• Isu dan kecenderungan situasi dan kondisi yang perlu

diperhatikan,

• Pola pikir penyusunan RPIJM bidang PU/Cipta Karya dan

sasaran/keluaran yang perlu dicapai.

4. Memberikan petunjuk dan kerangka dasar maupun sistematika

RPIJM, yang selanjutnya dijadikan sebagai aktualisasi dari ancar-

ancar dan penjelasan/petunjuk spesifik dari setiap tahapan yang

Page 20: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

9

akan dilaksanakan dan hal-hal yang perlu dibahas oleh masing-

masing aspek atau komponen program mencakup :

Rencana pembangunan kawasan perkotaan dan pedesaan,

Sinkronisasi dan prioritas program dan kegiatan ( kesepakatan

program / anggaran sebagai ringkasan memorandum program ),

Program investasi infrastruktur Bidang PU/Cipta Karya dalam

penyediaan perumahan dan permukiman; perbaikan perumahan

dan permukiman; penyehatan lingkungan

permukiman ( pengelolaan air limbah, pengelolaan

persampahan, penanganan drainase ), penyediaan dan

pengelolaan air minum; penataan bangunan; dan

pembangunan jalan dan jembatan serta pengendalian

banjir.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Analisis Keuangan Daerah dan Pembiayaan Program

Pembangunan, Rencana Peningkatan Pendapatan Daerah,

Rencana Pengembangan Kelembagaan Daerah,

Lampiran penunjang.

Cakupan komponen program investasi RPIJM tersebut pada

hakekatnya harus dipertimbangkan selain untuk mencapai sasaran RPJM

Kabupaten Merangin 2009-2013, juga harus ditinjau secara

kontekstual sesuai dengan tantangan pembangunan masing-masing

Kabupaten. Dalam hal ini, cakupan komponen program untuk

Kabupaten yang satu dengan yang lainnya dapat saja berbeda sesuai

dengan kebutuhan. Bisa saja terjadi program investasi suatu

Kabupaten hanya mencakup beberapa komponen program saja

( tidak perlu harus lengkap ) tergantung urgensi kebutuhan dan prioritas

penanganannya.

Page 21: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

10

1.6. Pendekatan

Dalam rangka mencapai hasil penyusunan perencanaan, harus diambil

pendekatan yang tepat. Ini dilakukan Pendekatan dalam penyusunan

RPIJM Kabupaten Merangin tidak lain untuk mencapai hasil yang optimal.

Oleh karena itu, pendekatan yang diambil berupa pendekatan partisipatif

dan holistik. Melalui pendekatan ini, pada hakekatnya dilakukan dengan

mempertimbangkan beberapa hal antara lain :

Proses Perencanaan yang Partisipatif: Upaya mewujudkan

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan pembangunan

Kabupaten yang dinamis, membutuhkan penyediaan berbagai

fasilitas infrastruktur, yang layak, memadai, terjangkau, adil,

serta bagi masyarakat luas. Untuk itu diperlukan perencanaan

program investasi yang partisipatif guna memenuhi tuntutan dan

permintaan masyarakat;

Membangun Transparansi dan Persepsi Bersama: Permasalahan yang

dihadapi Kabupaten baik persoalan ekonomi, sosial, budaya,

lingkungan maupun kapasitas institusi harus dapat diketahui

oleh semua pihak. Upaya ini tidak lain sebagai langkah

pembentukan persepsi bersama, bahwa dalam melaksanakan

pembangunan selalu saja dihadapkan berbagai permasalahan,

termasuk pendanaan pembangunan;

Keterpaduan dan Keberlanjutan: Perencanaan Program Investasi

Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya secara prinsip harus

mengacu pada pengembangan wilayah, RTRW/K, RPJMN, RPJMD,

KSK, dan Renstra PU/Cipta Karya, Renstra Dinas Terkait,

Masterplan Sektoral, Strategi Pembangunan Kabupaten/Kota,

maupun Peraturan Perundangan yang berlaku;

Kelayakan Teknis, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan: Dalam

pelaksanaan program dan kegiatan, penentuan prioritas program

dan kegiatan mendasarkan pada hasil Studi Kelayakan (FS/DED),

terutama untuk kegiatan-kegiatan ekonomi skala besar. Karena

Page 22: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

11

dengan penilaian kelayakan ekonomi dan sosial serta lingkungan,

akan memberikan nilai positif dan mencapai hasil optimal dalam

pelaksanaan setiap kegiatan;

Credit Worthiness dan Akuntabilitas; Perhitungan kemampuan

penyediaan dana perlu didasarkan pada hasil analisis

keuangan. Demikian pula kemampuan pelaksanaan perlu

diperhitungkan dari hasil analisis kelembagaannya serta perlu

mempertimbangkan keberlanjutan pembangunan.

Bertolak dari pentingnya Rencana Program Investasi Jangka

Menengah (RPIJM) dalam mendukung pembangunan infrastruktur

bidang PU/CiptaKarya, pemerintah daerah perlu diberdayakan untuk

menyusun RPIJM masing-masing. Dalam upaya melaksanakan hal

tersebut, diperlukan adanya panduan penyusunan yang dapat

memberikan kerangka, “ Bagaimana menyusun RPIJM Bidang

PU/Cipta Karya secara profesional ? “. Melalui panduan yang jelas,

terukur dan profesional tersebut, diharapkan pemerintah daerah

mampu menyusun RPIJM secara mandiri, yang pada akhirnya mampu

meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen pembangunan

bidang PU/Cipta Karya.

1.7. Landasan Hukum

Penyusunan RPIJM pada dasarnya harus bertitik tolak (mengacu)

kepada peraturan perundangan maupun kebijakan yang berlaku.

Peraturan dan perundangan maupun kebijakan yang mendasari dan

perlu diacu tersebut diantaranya adalah sebagaimana berikut :

1. Peraturan Perundangan

a. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional;

b. UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang;

Page 23: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

12

c. UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah;

d. UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah pusat dan Pemerintah daerah;

e. UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;

f. UU No. 7/2004 tentang Sumberdaya Air;

g. UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan pembangunan

Nasional;

h. UU No. 38/2004 tentang Jalan;

i. UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara;

j. UU No. 4/1992 tentang Perumahan dan Permukiman;

k. UU No. 16/1985 tentang Rumah Susun;

l. Peraturan dan Perundangan lainnya yang terkait.

2. Kebijakan dan Strategi

Dalam penyusunan dan pelaksanaan Rencana Program Investasi

Jangka Menengah ( RPIJM ) ini, tidak terlepas dari kebijakan dan

strategi pembangunan. Melalui Kebijakan dan strategi pembangunan

dalam RPIJM ini diharapkan mampu mengarahkan program dan

kegiatan yang menghasilkan kegiatan optimal sebagaimana target yang

diinginkan. Adapun kebijakan dan strategi yang mendasari penyusunan

RPIJM ini adalah sebagai berikut :

a. Permen PU 494/PRT/M/2005 tentang Kebijakan Nasional

Strategi Pengembangan (KNSP) Perumahan dan Permukiman,

bahwa pembangunan perkotaan perlu ditingkatkan dan

diselenggarakansecara berencana dan terpadu;

b. Permen PU 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

Pengembangan (KSNP) Sistem Penyediaan Air Minum;

Page 24: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

13

c. Permen PU 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

Pengembangan (KSNP-SPP) Sistem Pengelolaan Persampahan;

d. Keputusan Presiden No. 7/2004 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009.

Mendasarkan pada kebijakan tersebut, maka strategi yang

harus diambil pemerintah Kabupaten Merangin adalah

mengoptimalkan segala kemampuan yang dimiliki untuk mencapai

hasil yang optimal. Agar target dan kinerja ini mampu diwujudkan,

maka harus menjadikan RPIJM ini sebagai bagian integral

perencanaan pembangunan blue print oleh seluruh pelaku

pembangunan. Disamping itu, menjadikan RPIJM sebagai acuan

dasar pembangunan daerah, dengan mendasarkan pada

pendekatan dan kebijakan ataupun arahan dari pimpinan

Departemen PU/Cipta Karya serta kebijakan pimpinan instansi

terkait.

1.8. Tujuan dan Pentingnya RPIJM

1.8.1. Pentingnya RPIJM

Dalam mendukung keberhasilan pembangunan, ada berbagai

produk perencanaan pembangunan. Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah ( RPJP-D ), Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah ( RPJm-D ), Rencana Kerja Pemerintah

Daerah ( RKP-D ), Renstra – Instansi, RTRW, RTR Kawasan dan

sebagainya merupakan dasar dalam menjalankan perencanaan

pembangunan di daerah. Berbagai bentuk perencanaan tersebut

mempunyai peran dan fungsi masing-masing selaras dengan

urgensi produk perencanaan. Lahirnya Rencana Program Investasi

Jangka Menengah Daerah ( RPIJM ) merupakan wahana baru

dalam perencanaan pembangunan daerah. Akan tetapi,

berdasarkan muatannya RPIJM merupakan bagian integral dan

Page 25: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

14

tidak dapat dipisahkan dari produk-produk perencanaan yang

dihasilkan di daerah.

Kedudukan Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Daerah ( RPIJM ), sesuai Bidangnya PU/Cipta Karya merupakan

kebijakan perencanaan yang bersifat spesifik dan spatial. Sifat

spesifik ini ditunjukkan oleh sektor yang melingkupinya, yaitu

sektor Cipta Karya. Sehingga secara umumnya, akan menekankan

pada Rencana Pembangunan Infrastruktur ( Infrastructure

Development Plan ), baik dalam skala Propinsi maupun

Kabupaten/Kota. RPIJM pada hakekatnya merupakan

operasionalisasi dari RPJMN dan RPJMD. Kebijakan spasial dalam

RPIJM mengacu pada RTRW Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota.

Sedangkan kebijakan sektoral/program dalam RPIJM mengacu

pada RPJMN 2005 – 2025 dan RPJMD 2008-2013. Bilamana suatu

daerah belum mempunyai Rencana Tata Ruang maupun Masterplan

Sektor ( Rencana Investasi Sektoral ) masih dapat dilakukan

assessment berdasarkan kebijakan tata ruang maupun kebijakan

setoral yang ada.

RPIJM dimaksudkan bukan untuk menggantikan fungsi RPJMD

sebagai dokumen politik sebagaimana Repelitada pada masa yang

lalu, akan tetapi RPIJM merupakan dokumen teknis kelayakan

program ( Feasibility Study ) untuk rencana pembangunan

infrastruktur bidang PU/Cipta Karya. Oleh karena itu, peluncuran

program dan kegiatan secara berkesinambungan akan mengacu pada

RPIJM ini, baik yang bersumber dari dana APBD kabupaten, APBD

Provinsi maupun APBN.

Sebagai dokumen teknis, RPIJM perlu dikerjakan secara

profesional ( oleh ahlinya ) dan proporsional, namun tetap

menekankan proses partisipasi melalui dialog kebijakan dengan

pihak-pihak terkait, masyarakat, profesional dan lain-lain pada

tahap penyusunan rencana pembangunan Kabupaten/Kota.

Disamping itu, untuk mendapatkan kesempurnaan juga dilakukan

Page 26: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

15

dialog rencana investasi dengan masyarakat dan dunia usaha

maupun pihak-pihak yang terkait pada tahap penyusunan prioritas

program/kelayakan program investasi. Dengan demikian, RPIJM

yang bersifat sektoral dan terpadu merupakan Consolidated

Feasibility Study yang dapat diterima semua pihak sebagai

bentuk pertanggungjawaban pemerintah.

Lebih jauh, yang perlu ditekankan terhadap alur

berpikir dalam penyusunan RPIJM adalah bagaimana dapat

mengenali permasalahan dan tantangan pembangunan

perkotaan dan pedesaan, terutama dalam rangka merencanakan

dan memprogramkan kegiatan investasi secara efektif dan

efisien, sehingga diharapkan RPIJM yang disusun dapat

menjawab tantangan pembangunan daerah. Untuk itu perlu

dilakukan suatu analisis antara kondisi saat ini dengan kondisi

yang ingin dicapai selama 5 ( lima ) tahun mendatang ( akhir

RPIJM 2013 ) sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan

serta kebijakan dan strategi penanganannya berdasarkan skala

prioritas yang ditetapkan.

1.9. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten/Kota

1.9. 1. Tujuan Pembangunan Kabupaten/Kota

Dalam upaya mencapai keberhasilan pembangunan daerah,

tidak terlepas dari tujuan dan sasaran pembangunan daerah dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJM-D ).

Mengacu kepada RPJM-D, pada hakekatnya pembangunan

adalah upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam memenuhi

permintaan dan tuntutan masyarakat, baik dalam rangka penyediaan

fasilitas maupun utilitas yang dibutuhkan masyarakat. Berbagai aspek

yang menjadi tuntutan tersebut menyangkut fasilitas umum, fasilitas

sosial, prasarana dan sarana pendukung berusaha, lingkungan

tempat tinggal dan sebagainya, baik dari segi kualitas maupun

Page 27: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

16

kuantitas bangunan. Ini semua tidak lain sebagai manifestasi

pembentukan lingkungan permukiman yang sehat, layak huni dan

nyaman bagi penghuninya. Dengan menciptakan lingkungan

perkotaan dan pedesaan yang sehat, layak huni dan nyaman, akan

berimplikasi pula pada peningkatan kesejahteraan masyarakkat.

Bahkan mampu bermuara pada peningkatan pertumbuhan ekonomi

kawasan perkotaan maupun pedesaan, yang selanjutnya mampu

mendukung perkembangan wilayah.

Dalam upaya menciptakan lingkungan yang sehat, layak

huni dan nyaman, diperlukan berbagai upaya dan langkah-langkah

konkrit di lapangan. Langkah ini tidak lain guna menciptakan

terwujudnya keseimbangan dan keterpaduan hubungan antara

perkotaan dan pedesaan. Hal ini berarti bahwa, segala usaha

pembangunan tersebut haruslah dapat menjamin terciptanya:

• Peningkatan produktifitas Kabupaten/Kota (productivity);

• Peningkatan efisiensi pelayanan dan kegiatan kota (efficiency),

• Pembangunan perkotaan yang berkelanjutan melalui pendekatan

yang berwawasan lingkungan (sustainable environment);

• Pembangunan perkotaan yang berkeadilan sosial (socially just);

• Pembangunan perkotaan yang mendukung kelestarian udaya kota

(culturally vibrant);

• Pembangunan perkotaan yang mendukung terciptanya jati

kota (city sense or image);

• Pembangunan perkotaan yang didukung oleh partisipasi politik

masyarakat kota (politically participatory).

1.9.2. Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten/Kota

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah, tidak akan

terlepas dari sasaran yang ingin dicapai setiap tahunnya. Adapun

sasaran pembangunan daerah (perkotaan dan pedesaan) adalah

Page 28: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

17

sebagai berikut:

Terselenggaranya pengelolaan pembangunan perkotaan dan

pedesaan yang lebih efektif dan efisien dalam pemanfaatan sumber

daya alamnya yang mengacu kepada rencana tata ruang kota

yang berkualitas termasuk pengelolaan administrasi pertanahan

yang lebih tertib dan adil serta ditunjang oleh kelembagaan

pemerintah yang makin siap melaksanakan otonomi daerah;

Makin mantapnya kemitraan pemerintah daerah dengan

masyarakat dan dunia usaha dalam pelaksanaan pembangunan

perkotaan, baik melalui organisasi kemasyarakatan, lembaga

swadaya maupun pengusaha perorangan;

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ditujukan oleh

meningkatnya pendapatan perkapita dan kualitas hidup penduduk

yang semakin merata;

Berkurangnya jumlah penduduk miskin;

Meningkatnya kualitas fisik lingkungan sesuai dengan baku mutu

lingkungan.

1.9. Mekanisme dan Framework Penyusunan RPIJM

Penyusunan RPIJM, pada dasarnya merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari dokumen perencanaan lainnya. Oleh karena itu,

kedudukan RPIJM merupakan bagian integral dari RPJMD, namun lebih

bersifat kebijakan spasial dan kebijakan sektoral. Kebijakan spasial

yang langsung menjadi acuan penyusunan RPIJM yaitu RPJMD, RTRW

Kabupaten/Kota, RTR-Kawasan, usulan dan permintaan masyarakat

serta kebijakan sektoral. Atas dasar-dasar tersebut, maka dilakukan

pemaduserasian untuk menjadi acuan dalam penyusunan RPIJM

Daerah.

Dari penyusunan RPIJM ini, selanjutnya dapat digunakan sebagai

bahan acuan dan masukan dalam penyusunan masterplan/Rencana

Page 29: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

18

Induk Sistem (RIS) yang lebih rinci. Adapun kedudukan RPIJM tersebut

dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1. Kedudukan RPIJM dalam RencanaPembangunan Nasional

KEBIJAKAN SPASIAL

RTRWN

RTRW PROPINSI

RTRW KAB/KOTA

KEBIJAKANSEKTORAL/PROGRAM

RPJMN

RPJM PROPINSI

RPJM KAB/KOTA

Nasional

Propinsi

Kabupaten/Kota

STRATEGI PEMBANGUNANKOTA/KABUPATEN

Strategi Pembangunan Per KawasanStrategi Pembangunan Sektoral

RENCANA PROGRAM INVESTASIJANGKA MENENGAH

MASTER PLAN

RENCANA INDUK SISTEM(RIS)

Page 30: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

19

Gambar 1.2 Diagram Penyusunan RPIJM

RTRW Kab/Kot RPJM Daerah RPJP Daerah

Dialog rencana denganMasyarakat & dunia usaha

Analisis permasalahan &Potensi keuangan

Susun rencanaPeningkatan pendapatan

Dialog investasi denganMasyarakat & dunia usaha

Penilaian kelayakanProgram investasi (FS/DED)

Susun strategi pembangunanKabupaten/Kota

Skenario pembangunanKabupaten/Kota

RD Survey kebutuhan prasarana dan sarana

Analisis permasalahan &Potensi sarana & prasarana

Susun rencana programInvestasi sarsana dan prasarana

Program Investasi Jangka Menengah

Susun prioritas proyek/Investasi tahunan

Analisis permasalahan &Potensi kelembagaan

Susun rencana perkuatanManajemen & kelembagaan

Memorandum proyek/Expenditure plan

Master plan kawasan-kawasan

Master plan sektor-sektor

Tingkatperumusan

Proyek/investasi

Tingkatperumusan

program

Tingkatperumusan

rencana

Page 31: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

20

Gambar 1.3 Diagram Alir Proses Penyusunan RPIJM

Indentifikasi Kabupaten/Kota

Penyusunan SkenarioPembangunan Infrastruktur

Kabupaten/Kota

Skenario PembangunanInfrastruktur

Kabupaten/Kota

AnalisisPermasalahan danPotensi Prasarana

Survei KebutuhanPrasarana

DialogRencanaKebijakan

AnalisisPermasalahan &Kabupaten/Kota

Peyusunan RencanaProgram Investasi

Prasarana

AnalisisPermasalahan danPotensi keuangan

SkenarioPembangunan

InfrastrukturKabupaten/Kota

Penyusunan RencanaTindakan

PengembanganKelembagaab Daerah

(RTPKD)

Penyusunan RencanaTindakan PeningkatanPendapatan Daerah

(RTPPD)

DialogRencana Kebijakan

Penilaian Kelayakan ProgramInvestasi

Penyusunan Proyek Tahunan

Memorandum Proyek(Kesepakatan Program Kerja)

Page 32: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

21

Gambar 1.4. Kedudukan RPIJM Secara Historis

M

1.11. Sistematika Penulisan RPIJM Kabupaten Merangin

Guna mempermudah memahami dan mewujudkan perencanaan

yang sistematis, maka penyusunan Rencana Program Investasi Jangka

Menengah ( RPIJM ) Keciptakaryaan ini dibagi dalam bab-bab yang

sistematis. Ini dilakukan agar dalam mencapai tujuan dan sasaran

Era Orde Baru

RTRW Nasional RPJP Nasional

RTRW Propinsi/Daerah

Repelita Nasional

GBHN

RPJP Daerah

Skenario/StrategiPembangunan

Pola Dasar

Feasbility StudyRPJM Daerah

PJM P3KT

Repelittada

Masterplan/Ris

RPJM Daerah

Corporate Plan

Dimensi spasial/sektoral Era Reformasi

RPJM Nasional

Community Plan

Corporate Plan

Detailed Engineering Design

Community Plan

NASIONAL

PROPINSI/KAB

DESA

Page 33: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

22

pembangunan Bidang Keciptakaryaan dapat dengan mudah

mengendalikannya. Adapin sistematika tersebut adalah sebagai

berikut :

BAB I Pendahuluan, yang berisikan latar belakang, landasan

hukum, tujuan dan sasaran serta pentingnya penyusunan

RPIJM dan mekanismenya.

BAB II Gambaran Umum dan Kondisi Wilayah Kabupaten

Merangin, yang memuat kondisi umum di Kabupaten

Merangin, kondisi ekonomi, kondisi sosial dan kondiai

penyediaan prasarana di daerah.

BAB III Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Merangin, yang

berisikan visi dan misi yang akan ditempuh dalam

mewujudkan keberhasilan pembangunan di Kabupaten

Merangin.

BAB IV Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Merangin,

yang berisikan kebijakan-kebijakan sektoral yang akan

dilaksanakan pemerintah daerah secara

berkesinambungan.

BAB V Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Merangin,

yang berisikan rencana pembangunan yang didasarkan

pada Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten

Merangin, skenario pengembangan sistem prasarana

wilayah dan strategi pengendalian pemafaatan ruang.

BAB VI Analisis Keuangan dan Rencana Peningkatan Pendapatan,

yang memuat kondisi keuangan daerah dan kemampuan

pendanaan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan

pembangunan.

BAB VII Rencana Program Ivestasi Infrastruktur Sub Bidang

Pengembangan Permukiman, yang memuat kondisi,

potensi, permasalahan dan analisis kebutuhan dan

pengembangannya dengan didukung usulan program

pengembangan permukiman.

Page 34: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

23

BAB VIII Rencana Program Ivestasi Infrastruktur Sub Bidang

Pengembangan Air Minum, yang memuat kondisi,

potensi, permasalahan dan analisis kebutuhan dan

pengembangannya dengan didukung usulan program

pengembangan air minum.

BAB IX Rencana Program Ivestasi Infrastruktur Sub Bidang

Persampahan, yang memuat kondisi, potensi,

permasalahan dan analisis kebutuhan dan

pengembangannya dengan didukung usulan program

pengelolaan persampahan.

BAB X Rencana Program Ivestasi Infrastruktur Sub Bidang

Drainase, yang memuat kondisi, potensi, permasalahan

dan analisis kebutuhan dan pengembangannya dengan

didukung usulan program penanganan deainase.

BAB XI

BAB XII

BAB XIII

BAP XIV

Page 35: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

BAB II

2.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah

Secara Astronomi, Kabupaten Merangin terletak pada titik

koordinat antara 101o 32’11” – 102o 50’00” Bujur Timur dan antara 1o

28’23” – 1o 52’00” Lintang Selatan, dengan luas sebesar 7.679 km2.

Perbandingan luasan berdasarkan pada letak datarannya, dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu pada dataran rendah seluas 4.607 Km2 (60%) dan

dataran tinggi seluas 3.072 Km2 (40%). Dalam mendukung jalannya roda

pemerintahan, Pusat Pemerintahan Kabupaten Merangin berada di Kota

Bangko.

Berdasarkan Undang-Undang No. 54 Tahun 1999 tentang

pembentukan dan pemekaran wilayah di lingkup Propinsi Jambi. Secara

administrasi wilayah Kabupaten Merangin berbatasan dengan :

Sebelah Timur : Kabupaten Sarolangun

Sebelah Barat : Kabupaten Kerinci

Sebelah Utara : Kabupaten Bungo

Sebelah Selatan : Kabupaten Rejang Lebong ( Prop. Bengkulu )

Page 36: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

25

2.2. Topografi

Kabupaten Merangin terletak pada ketinggian antara 50 sampai 2900

meter dari permukaan laut (dpl). Persentase ketinggian dihitung dari luas

Kabupaten Merangin adalah sebagai berikut:

a. Antara 50-200 meter dpl yaitu terdiri dari Kecamatan Bangko, bangko

Barat, Nalo Tantan, Batang Masumai, Tabir, Tabir Ilir, Tabir Timur, Tabir

Lintas, Margo Tabir, Tabir Selatan, Pemenang, Pamenang Barat, Renah

Pamenang dan Pamenang Selatan.

b. Antara 200-7500 meter dpl yaitu terdiri dari Kecamatan Muara Siau, Tiang

Pumpung, Lembah Masurai, Sungai Manau Pangkalan Jambu, Renah

Pembarap, Tabir Ulu dan Tabir Barat.

c. Ketinggian antara lebih besar 750 meter dpl yaitu Kecamatan Jangkat,

Sungai Tenang dan Sebagian terdapat di Kecamatan Lembah Masurai.

Variasi bahan induk, iklim, Topografi dan vegetasi menimbulkan berbagai

jenis tanah. Secara umum jenis tanah di Kabupaten Merangin dapat diuraikan

sebagai berikut:

a. Padsolik, bentuk wilayah bergelombang sampai berbukit dengan ketinggian

antara 50-700 meter dpl, bersolum dalam, tekstur halus. Daerah ini masih

berupa hutan, tanaman perkebunan, pertanian lahan kering, semak, kebun

campuran serta sudah ada yang dijadikan lahan persawahan. Jenis tanah ini

sebagian besar terdapat di Kecamatan Tabir, Tabir Ilir, Tabir Timur, Margo

Tabir, Tabir Lintas, Tabir Ulu, Tabir Barat, Tabir Selatan, Muara Siau, Tiang

Pumpung, Pemenang, Pamenang Barat, Renah Pamenang dan Pamenang

Selatan dengan persentase luas sebesar 11,525 % dari luas kabupaten.

b. Latosol, bentuk wilayah bergelombang sampai berbukit dengan ketinggian

200-900 meter dari permukaan laut dengan bahan induk dari batuan beku

tanah bersolum dalam, tekstur remah dan konsirtensi gembur. Daerah ini

sebagian besar masih hutan dan sebagian lainnya berupa tanaman

Page 37: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

26

perkebunan, pertanian lahan kering serta budidaya lainnya. Mayoritas jenis

tanah latosol terdapat di seluruh Kabupaten Merangin dengan luas

persentase penyebaran sebesar 59,75% dari luas wilayah Kabupaten

Merangin.

c. Andosol, bentuk wilayah sebagian besar bergelombang sampai berbukit

dengan ketinggian 600-2000 meter diatas permukaan laut. Bahan induk

bantuan beku bersolum dalam (>90 cm), tekstur sedang , struktur remah

dan konsistensi gembur. Jenis tanah ini paling subur, selain masih hutan,

sudah banyak dijadikan tegalan, kebun dan perkebunan kulit manis.

Persentase luas persebaran jenis tanah ini sebesar 23,06% dari luas

kabupaten yang tersebar di Kecamatan Muara Siau, Lembah Masurai,

Jangkat, Suingai Tenang, Tabir Ulu dan Tabir Barat.

Page 38: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

27

Tabel II.1.1Wilayah Administrasi Kabupaten Merangin, Tahun 2008

Persentase

%

1 Bangko Barat Pulau Rengas 5 203,57 2,65

2 Nalo Tatan Sungai Ulak 7 206,58 2,69

3 Batang Masumai Lubuk Gaung 7 103,34 1,35

4 Bangko Bangko 8 167,5 2,18

5 Pamenang Barat Simp. Limbur Merangin 7 189,55 2,47

6 Pamenang Pamenang 12 240,49 3,13

7 Renah Pamenang Meranti 4 110,2 1,43

8 Pamenang Selatan Tambang Emas 4 172,9 2,25

9 Tabir Ilir Rantau Limau Manis 6 160,92 2,10

10 Tabir Timur Sungai Bulian 4 108,25 1,41

11 Tabir Rantau Panjang 11 355,57 4,63

12 Margo Tabir Tanjung Rejo 5 102,24 1,33

13 Tabir Lintas Mensango 4 110,7 1,44

14 Renah Pembarap Simpang Parit 8 281,7 3,67

15 Pangkalan Jambu Sungai Bujur 8 431,36 5,62

16 Sungai Manau Sungai Manau 10 282,5 3,68

17 Sungai Tenang Rantau Suli 12 678,73 8,84

18 Jangkat Muara Madras 10 967,23 12,59

19 Muara Siau Muara Siau 14 682,59 8,89

20 Tiang Pumpung Sekancing Ilir 5 295,69 3,85

21 Lembah Masurai Pasar Masurai 9 688,95 8,97

22 Tabir Ulu Muara Jernih 4 346,02 4,51

23 Tabir Barat Muara Kibul 9 613,12 7,98

24 Tabir Selatan Rawa Jaya 6 180,26 2,35

179 7.679,96 100,00

LuasWilayah

(Km2)

Jumlah

No. Kecamatan Ibukota

JumlahDesa/kelurahan

Sumber : Pemda Kabupaten Merangin Bagian Pemerintahan, Tahun2008.

Page 39: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

28

2.3. Iklim

Musim hujan di Kabupaten Merangin berkisar antara bulan Oktober

sampai Desember. Musim Kemarau berkisar antara bulan Februari sampai

dengan Mei. Di bagian timur dan utara kabupaten merupakan daratan

rendah dengan temperatur 30 oC. Sedangkan bagian barat adalah

termasuk dalam deretan pegunungan Bukit Barisan yang

temperaturnya maksimum 28 oC. Iklim Kabupaten Merangin bertipe A

( Smitch Ferguson ) dengan curah hujan pada daratan rendah berkisar

antara 2.200 mm sampai 3.200 mm, sedangkan pada daerah perbukitan

curah hujan antara 1.600 mm sampai 3.600 mm per tahun.

2.4. Geologi

Berdasarkan analisis geologis Penekoek ( 1969 ), Kabupaten

Merangin termasuk dalam kategori cekungan semangko. Karena itu,

kabupaten Merangin banyak terdapat deposit endapan bahan tambang,

baik yang berupa golongan A, B, maupun C. Jenis bahan tambang tersebut

adalah minyak bumi, air raksa, emas, bentonit, marmer, dan

sebagainya. Bahan-bahan tambang tersebut sampai saat ini belum

semuanya dieksplorasi, namun berdasarkan hasil sementara sudah

sebagian besar terindikasi.

Khusus bahan tambang emas, secara umum telah dilakukan

pengolahan sejak berabad-abad yang lalu secara tradisional oleh penduduk.

Kegiatan ini dilakukan melalui proses pendulangan, baik pada kawasan

sungai maupun melalui penggalian yang dianggap mempunyai sediment

bahan tersebut. Hal ini dapat dilihat disepanjang sungai yang mengalir di

Kabupaten Merangin, dimana pada setiap musim kemarau selalu tedapat

Page 40: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

29

pendulangan secara tradisionil. Melalui kegiatan ini dapat berdampak pada

penambahan pandapatan penduduk dan merupakan lapangan pekerjaan

baru yang bersifat musiman dalam menambahpendapatan keluarga.

2.5. Hidrologi

Wilayah Kabupaten Merangin, banyak mengalir sejumlah sungai

kecil, sedang dan besar di berbagai penjuru. Namun demikian, secara

umum arah alirannya rata-rata menuju ke sebelah Timur. Sedangkan

daerah hulu sungai biasanya berada di bagian ( pegunungan ) ke arah

Barat ( daerah rendah ) yang merupakan daerah hilir, akhirnya bermuara

ke Sungai Batang Hari. Karena itu, sungai Batanghari merupakan muara

dari sungai-sungai diwilayah bagian barat yang merupakan hulu sungai

sekaligus sebagai daerah pegunungan atau dataran tinggi.

Sungai Besar antara lain sungai Tabir, Batang Merangin, Batang

Mesumai, Batang Telentam dan sejumlah besar terbagi dalam anak-anak

sungai kecil dan sedang. Disamping sungai terdapat pula Danau dan Rawa

yang memiliki kekayaan hayati, seperti Danau Pauh dan Danau Depati

Empat yang terdapat di Kecamatan Jangkat, sedangkan rawa-rawa banyak

tersebar di dataran rendah seperti Kecamatan Tabir, Pamenang dan

sebagainya.

Adapun danau-danau yang banyak dikenal di Kabupaten Merangin

antara lain Danau Depati Empat, Danau Kecil dan Danau Pauh ( Kec.

Jangkat ), selain itu juga terdapat Danau Lebak, yang secara etimologis

terjadi akibat adanya meadering ( Pengelokan ) sungai yang mengalami

perpindahan pada waktu tertentu. Danau Lebak ini banyak di jumpai di

sepanjang sungai dataran rendah, seperti sungai Tabir dan sebagainya.

Page 41: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

30

Sedangkan berdasarkan sistim sungai yang mengalir di Kab.

Merangin dapat diklasifikasikan atas dua kelompok, yaitu :

Sistim sungai yang merupakan bagian hulu dari sungai utama, seperti

DAS Air Liki dan DAS Batang Tabir.

Sistim sungai yang merupakan Sistim DAS utama seperti DAS Merangin.

Sebagian daerah yang dilalui oleh beberapa sungai besar, maka

Kabupaten Merangin memiliki potensi air permukaan yang cukup melimpah.

Kondisi ini dicerminkan oleh sebagian besar sungai-sungai yang ada

disepanjang tahun dapat dikatakan tidak mengalami kekeringan, sehingga

potensi air permukaan sangat besar. Disamping potensi sungai yang sangat

besar, dibeberapa wilayah kondisi air sungai dan air permukaan banyak

terjadi over land flow. Maka banyak dibeberapa wilayah sering dijumpai

terjadinya banjir dan genangan.

2.5. Kondisi Sosial dan Ekonomi Daerah

2.5.1. Kondisi Sosial

Gambaran terhadap kondisi sosial masyarakat Kabupaten

Merangin, diwujudkan melalui berbagai aspek yang menyertainya. Aspek-

aspek yang mendukung eksistensi bidang sosial ini mencakup

sumberdaya kependudukan, pendidikan, kesehatan dan organisasi-

organisasi sosial yang menyertainya. Aspek-aspek ini secara timbal balik,

menjadi manifestasi cerminan penggambaran sosial masyarakat.

Kondisi pendudukan Kabupaten Merangin sampai akhir

Desember 2007, be rjumlah 279.296 jiwa, yang tersebar pada 9

Kecamatan yang ada di Kabupaten Merangin. Dari jumlah tersebut,

terbagi dalam 146.636 jiwa penduduk laki-laki dan 142.660 jiwa

penduduk perempuan, yang terdapat dalam 65.248 rumah tangga. Dari

Page 42: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

31

jumlah tersebut, apabila diklasifikasi menurut kelompok umur, maka

distribusi penduduk berbentuk piramid. Artinya dari penduduk yang ada di

Kabupaten Merangin, rata-rata masih didominasi oleh kelompok usia

muda. Dari distribusi ini, berdasarkan range kelompok umur penduduk 4

tahunan, tergambar bahwa kelompok umur dibawah 35 tahun rata-rata

diatas 29.000 jiwa.

Kondisi sosial masyarakat Kabupaten Merangin, dari tahun ke

tahun terus mengalami peningkatan. Hal ini sebagai akibat penyediaan

prasarana dan sarana sosial yang makin memadai. Prasarana san sarana

sosial, yang disediakan dalam rangka meningkatkan eksistensi

masyarakat, dilakukan dengan penyediaan prasarana dan sarana bidang

kesehatan dan pendidikan yang memadai. Kedua bidang tersebut pada

hakekatnya merupakan kebutuhan dasar yang sangat dibutuhkan

masyarakat. Dengan prasarana dan sarana kesehatan, masyarakat

diharapkan mampu hidup sehat. Tanpa adanya hidup yang sehat, maka

akselerasi terhadap kegiatan lainnya juga semakin menurun. Sedangkan

dengan meratanya distribusi pendidikan, secara bertahap dan

berkesinambungan diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan

ketrampilannya dalam mendayagunakan sumberdaya setempat untuk

mewujudkan kesejahteraannya.

Gambaran terhadap kondisi sosial ini, secara makro

digambarkan oleh dua bidang penting dalam mewujudkan keberhasilan

pembangunan. Kedua bidang tersebut adalah bidang kesehatan dan

pendidikan. Pembangunan bidang kesehatan yang dimanifestasikan

melalui penyediaan prasarana dan sarana kesehatan, sampai akhir tahun

2007 telah dilakukan secara optimal, khususnya dalam penyediaan

pelayanan kesehatan yang terjangkau dan mudah didapatkan oleh

masyarakat. Penyediaan prasarana dan sarana kesehatan di Kabupaten

Page 43: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

32

Merangin, sampai saat ini berupa 1 unit Rumah Sakit Umum Daerah Tipe

C dengan kapasitas rawat inap 150 tempat tidur dan 9 tempat tidur VIP,

serta 1 unit Rumah Sakit swasta (DKT) dengan kapasitas rawat inap 50

buah tempat tidur. Disamping itu, dalam mendukung pelayanan kepada

masyarakat juga telah dilakukan melalui penyediaan Unit Pelaksana

Teknis Dinas (UPTD), terdiri dari 12 unit Puskesmas dengan 78 unit

Puskesmas Pembantu (PUSTU) dan 78 Bidan Desa. Jumlah tenaga

kesehatan dalam Kabupaten Merangin tahun 2002 sebanyak 42 orang

dokter umum, 5 orang dokter spesialis, 16 orang dokter gigi, dibantu 4

orang apoteker, 169 orang paramedis / perawat.

Jika dilihat dari rasio sarana pelayanan dengan jumlah

penduduk, sebenarnya termasuk dalam kategori mencukupi apabila

dibandingkan dengan rasio nasional. Akan tetapi, untuk rasio bidan desa

masih di bawah rasio nasional. Permasalahan yang dihadapi selama ini,

terletak pada sebaran penduduk yang tidak merata, dimana satu dengan

desa lainnya dihubungkan oleh prasarana jalan yang cukup jauh,

kondisinya buruk dan sarana transportasi yang tidak memadai sehingga

sarana pelayanan kesehatan yang ada tidak dapat menjangkau seluruh

lapisan masyarakat.

Disamping prasarana dan sarana kesehatan, prasarana dan

sarana pendidikan di Kabupaten Merangin ini juga sangat penting dalam

meningkatkan kondisi sosial masyarakat. Distribusi prasarana dan sarana

pendidikan ini, sampai saat ini juga masih belum merata. Terlebih-lebih

dengan rentang kendali antar desa yang cukup jauh, khususnya di

pedesaan, mengakibatkan pendistribusian prasarana dan sarana

pendidikan amat sulit dilakukan. Apabila penempatan prasarana dan

sarana didasarkan pada indikator nasional yang lebih mengacu pada

komunitas yang relatif padat dan rentang kendalinya pendek, maka

Page 44: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

33

penyediaan prasarana pendidikan ini tentu saja tidak akan mampu

dijangkau anan-anak usia sekolah. Oleh karena itu, dalam penempatan

prasarana dan sarana pendidikan, cenderung mendasarkan pada

distribusi penyebaran permukiman, khususnya untuk pendidikan dasar (

SD ). Sedangkan penyebarannya disesuaikan dengan penyebaran

permukiman, sehingga hampir tiap desa terdapat sekolah dasar walaupun

jumlah muridnya kurang memenuhi standar per kelasnya.

Penyebaran prasarana dan sarana Sekolah Menengah Pertama

(SMP) dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan ( SMA/K ),

pendistribusiannya juga tidak merata. Bahkan terdapat penumpukan

sekolah di daerah perkotaan seperti Kecamatan Bangko, sedangkan

daerah lainnya seperti Kecamatan Jangkat hanya tedapat 2 buah

SLTP/MTSN dan 1 buah SLTA, sementara jumlah jumlah anak usia

sekolah jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan daya tampung

sekolah tersebut. Sebagai akibatnya, dimungkinkan banyak terjadi putus

sekolah. Gambaran terhadap kondisi prasarana pendidikan secara

umum adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1. Jumlah Prasarana dan Sarana Pendidikan yang ada diKabupaten Merangin Tahun 2007 berdasarkan TingkatPendidikan

NoTingkat

Pendidikan

Jumlah

Sekolah

Jumlah

Lokal

Jumlah

Murid

Jumlah

Guru

1 Sekolah Dasar

- SD Negeri 301 1.572 45.534 3.162

- SD Swasta - - - -

- MIN 4 433 108

- MIS 208 20.993 1.343

Page 45: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

34

- SDLB

2 SLTP

- SLTP Negeri 39 331 2.715 714

- SLTP Swasta 12 28 2.715 126

- MTs Negeri 5 1.335 99

- MTs Swasta 23 2.353 271

3 SLTA

- SMU Negeri 12 100 1.549 280

- SMU Swasta 3 3 156 37

- SMK Negeri 5 38 1.301 87

- SMK Swasta 2 15 307 38

- MAN 1 496 29

- MA Swasta 8 706 97

Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk, khususnya usia

sekolah maka penyediaan prasarana dan sarana pendidikan dasar,

dirasakan sudah mencukupi. Akan tetapi apabila dilihat dari rasio antara

jumlah sekolah dasar dengan SLTP dan SLTA, masih dirasakan belum

memadai. Oleh karena itu, dalam upaya pemerataan pendidikan wajib

belajar 9 ( sembilan ) tahun, maka upaya penyediaan prasarana dan

sarana pendidikan ini terus akan dilaksanakan. Karena dengan semakin

meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat, secara langsung ataupun

tidak langsung akan mempengaruhi pola pikir dan gaya hidupnya. Muara

yang diharapkan dari menigkatnya pola pikir masyarakat, maka upaya

pendayagunaan potensi sumberdaya alam akan dapat dilakukan secara

optimal dan proporsional. Selanjutnya, dari aktualisasinya secara

berkelanjutan, akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat

sebagaiman yang diaharpan Pemerintah Daerah.

Page 46: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

35

Salah satu penanganan bidang sosial lainnya yang cukup

penting dalam menunjang pembangunan adalah Pelaksanaan Keluarga

Berencana ( KB ). Penanganan Keluarga Berencana ( KB ) yang dilakukan

Pemerintah Kabupaten Merangin sampai akhir tahun 2003 menunjukkan

bahwa jumlah akseptor selalu mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun. Pada tahun 2007, jumlah akseptor di Kabupaten Merangin

berjumlah 45.245 akseptor dari tahun sebelumnya yang berjumlah 43.476

akseptor. Peningkatan ini pada dasarnya merupakan dampak atas

pentingnya Keluarga Berencana dalam mewujudkan keluarga yang kecil,

bahagia dan sejahtera. Dari jumlah akseptor tersebut, yang merupakan

akseptor KB aktif, sampai akhir Desember 2003 sebanyak 45.245

akseptor. Sedangkan pola KB yang digunakan, mayoritas menggunakan

pola suntikan dan pil.

2.5.2. Kondisi Ekonomi Daerah

Kondisi perekonomian Kabupaten Merangin tidak terlepas dari

pelaksanaan pembangunan yang dilakukan masing-masing bidang yang

menjadi kewenangan daerah. Akumulasi dari dampak pelaksanaan

pembangunan secara langsung maupun tidak langsung, dicerminkan oleh

laju pertumbuhannya setiap tahunnnya. Laju pertumbuhan ekonomi di

Kabupaten Merangin untuk tahun 2007 sebesar 5,19 persen dan

dimungkinkan pada tahun 2007 juga akan mengalami peningkatan

sebesar 10 persen lebih atau kurang lebih mencapai sebesar 6,15 persen.

Besarnya capaian ini merupakan dampak langsung dari peningkatan PDRB

yang dicapai tahun 2007.

Dari pertumbuhan ekonomi tersebut, secara nyata juga tidak

terlepas dari pertumbuhan masing-masing sektor pembangunan. Dimana

Page 47: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

36

pada masing-masing sektor pembangunan yang didukung sektor

usahanya, memberikan peran yang sangat penting dalam mewujudkan

pertumbuhan ekonomi daerah. Sektor-sektor usaha yang mendukung

keberhasilan sektor pembangunan antara lain, sektor pertanian,

peternakan, kehutanan dan perikanan, sektor pertamabangan dan

penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih,

sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor

pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan serta sektor jasa-jass. Dari sektor-sektor usaha ini, secara

akumulatif yang memberikan gambaran terhadap pencapaian Produk

Domestik Regional Bruto ( PDRB ) kabupaten Merangin selama ini.

Faktor pertumbuhan ekonomi, merupakan faktor yang sangat

penting dalam mewujudkan sukses atau berhasil tidaknya pelaksanaan

pembangunan. Karena dengan kondisi perekonomian kondusif, secara

langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh besar dalam

perwujudan kualitas pembangunan. Dengan kata lain, pelaksanaan

pembangunan yang mengalokasikan pendanaan yang cukup besar yang

didukung kondisi ekonomi yang kondusif, akan terwujud efektifitas dan

efisiensi alokasi pendanaan. Demikian demikian hasil pembangunan yang

dikerjakan pun akan berkualitas dan memenuhi umur ekonomi

perencanaan. Disisi lain, dari pelaksanaan pembangunan juga mampu

bermuara pada peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah dan

membangkitkan kegairahan pasar. Akan tetapi, jika dengan investasi

pembangunan yang begitu besar, tidak didukung kondisi perekonomian

yang kondusif, tidak akan menghasilkan pekerjaan yang berkualitas dan

tidak mampu menumbuhkan kegairahan pasar di masyarakat.

Investasi pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah,

pada dasarnya menyangkut bidang ekonomi, kesehatan dan pendidikan

Page 48: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

37

serta fisik prasarana pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

pertama, pembangunan yang secara langsung menyentuh masyarakat

dan mampu berpengaruh langsung terhadap tumbuh dan bekembangnya

ekonomi masyarakat. Pembangunan yang demikian, pada umumnya

merupakan kegiatan yang secara langsung melibatkan masyarakat dalam

proses dan pelaksanaan pembangunan. Masyarakat diikutsertakan secara

langsung dalam kegiatan pembangunan. Kegiatan ini biasanya

menyangkut kegiatan produksi dan pendayagunaan masyarakat. Oleh

karena itu hasil dan manfaatnya secara langsung dapat dinikmati oleh

masyarakat. Kedua, pembangunan yang diarahkan pada kegiatan yang

mampu merangsang, mendorong dan memacu kegiatan ekonomi dan

sosial masyarakat. Kegiatan ini secara nyata dilakukan sebagai upaya

menggairahkan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat. Kegiatannya

biasanya dalam bentuk pembangunan prasarana dan sarana fisik yang

mendukung tumbuh dan berkembangnya kegiatan masyarakat, menjadi

yang lebih produktif dan ekonomis, termasuk kegiatan pendayagunaan

potensi sumberdaya lokal menjadi produk yang bernilai ekonomis.

Dari hasil perhitungan PDRB Kabupaten Merangin Tahun 2005,

2007, dan 2007, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Merangin

menunjukkan peningkatan yang cukup berarti. Peningkatan ini

dicerminkan dari peningkatan PDRB sebesar menjadi 5,12 persen pada

tahun 2005 dan meningkat menjadi 5,19 persen pada tahun 2007.

Peningkatan PDRB ini juga diiringi dengan peningkatan pendapatan per

kapita per tahunnya. Pendapatan perkapita per tahun, dari Rp. 4.852

juta,- pada tahun 2005 dan menjadi Rp. 4.658 juta persen pada tahun

2007.

Dari peningkatan PDRB dan pendapatan per kapita tersebut,

secara nyata merupakan dampak dari peningkatan masing-masing sektor

Page 49: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

38

usaha. Sektor-sektor yang mengalami peningkatan, secara umum

merupakan sektor yang menguasai hajat hidup masyarakat. Diantara

sektor-sektor yang selalu mengalami petumbuhan antara lain : pertanian

secara luas, pertambangan dan penggalian, listrik, gas dan air bersih,

bangunan dan keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor

jasa-jasa. Akan tetapi dari pertumbuhan sektor-sektor tersebut, sektor

pertanian merupakan sektor utama yang mampu menyumbang

pertumbuhan ekonomi daerah.

Besarnya kontribusi sektor ini meliputi, sektor pertanian secara

luas sebesar 48,77 persen, perdagangan sebesar 13,44 persen

( pertumbuhannya menurun ), jasa-jasa sebesar 12,42 persen, bangunan

sebesar 8,12 persen dan sektor lainnya yang semakin kecil. Besarnya

konstribusi sektor pertanian, disebabkan oleh mayoritas masyarakat

Kabupaten Merangin masih menggantungkan kehidupannya pada sektor

pertanian, kemudian bermuara pada kegiatan perdagangan dan

bangunan. Sedangkan sektor lain yang mempunyai kontribusi cukup

besar dalam mendukung mobilitas adalah sektor transportasi dan

komunikasi, yaitu sebesar 3,85 persen. Rendahnya sektor transportasi ini

merupakan akibat dari rendahnya penyediaan sarana angkutan di daerah

ini. Oleh karena itu, dengan penyediaan angkutan ( Bus ), secara

berkesinabungan akan mampu merangsang tumbuh dan berkembangnya

sektor transnportasi.

2.6. Prasarana Perhubungan

Pembangunan prasarana perhubungan, merupakan unsur yang

sangat penting dalam menunjang kehidupan ekonomi dan masyarakat.

Tanpa adanya prasarana perhubungan yang memadai, juga akan

Page 50: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

39

berpengaruh besar terhadap pendayagunaan potensi sumberdaya alam

yang ada. Oleh karena itu, dengan pembangunan prasarana perhubungan

secara berkesinambungan selain mampu merangsang pertumbuhan

ekonomi, juga diharapkan mampu merangsang tumbuh dan

berkembangnya kehidupan sosial dan budaya masyarakat.

Disampiang tujuan sebagaimana tersebut di atas, harapan yang

lebih jauh diharapkan mampu merangsang tumbuh dan berkembangnya

pusat-pusat perekonomian baru secara lebih menyebar. Apabila mampu

tumbuh dan berkembangnya moda-moda perekonomian secara menyebar,

sekaligus meningkatnya peran dan fungsi prasarana perhubungan, secara

langsung akan berpengaruh pada peningkatan pendayagunaan potensi

sumberdaya alam secara ekonomis. Apabila pendayagunaan potensi

sumberdaya alam juga dapat dilakukan secara efektif dan efisien, maka

akan bermuara pada peningkatan pendapatan masyarakat, yang

selanjutnya mampu meningkatkan kesejahteraannya.

Pembangunan prasarana perhubungan, khususnya jalan yang

dilakukan Pemerintah Kabupaten Merangin, pada dasarnya dibagi dalam 3

( tiga ) jenis pekerjaan, yaitu :

a. Pembangunan jalan baru,

b. Peningkatan jalan

c. Pemeliharaan jalan

Dari ketiga jenis ini, pada dasarnya secara berkesinambungan akan

dilakukan oleh Pemerintah daerah secara bertahapd an berkesinambungan.

Hal ini mengingat Kabupaten Merangin dengan rentang kendali yang begitu

besar, secara nyata membutuhkan prasarana jalan yang cukup panjang.

Terlebih-lebih dengan distribusi permukiman yang menyebar dengan range

yang begitu lebar, mengakibatkan penyediaan prasarana jalan harus

Page 51: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

40

dilaksanakan dengan berbagai kelas jalan, sehingga antar desa, kecamatan

dan Kota Kabupaten dapat dihubungkan dengan mudah dan lancar oleh

kendaraan.

Dalam mendukung kelancaran transportasi di wilayah Kabupaten

Merangin, sampai akhir tahun 2003 telah dibangun jalan sepanjang

1.055,55 km. Dari panjang jalan tersebut, secara umum terdiri atas :

a. Jalan Aspal sepanjang 516,88 km

b. Jalan Kerikil sepanjang 379,48 km

c. Jalan tanah sepanjang 159,19 km

Dari panjang jalan tersebut, apabila dilihat berdasarkan kondisinya, juga

dapat diklasifikasikan dalam 5 ( lima ) kelompok, yaitu :

a. Jalan dengan kondisi baik sepanjang 338,57 km

b. Jalan dengan kondisi sedang sepanjang 277,15 km

c. Jalan dengan kondisi sedang rusak sepanjang 308,68 km

d. Jalan dengan kondisi rusak sepanjang 131,150 km

e. Jalan dengan kondisi rusak berat sepanjang 00,00 km

Sedangkan apabila dibagi menurut kelas jalan, maka klasifikasi jalan yang

ada di Kabupaten Merangin, hanya masuk dalam 2 ( dua ) jenis klasifikasi

jalan, yaitu :

a. Kelas III C sepanjang 840,79 km dan

b. Tidak dirinci sepanjang 214,76 km

Dengan kondisi jalan sebagaimana tersebut di atas, secara nyata

dalam mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat masih

membuthkan investasi yang cukup besar dalam pembangunan prasarana

perhubungan. Kebutuhan dana ini merupakan muara dari upaya

mewujudkan kondisi jalan yang betul-betul mampu berdayaguna dalam

mendukung perekonomian masyarakat. Investasi yang diperlukan,

diarahkan pada upaya peningkatan jalan dan pemeliharaan, baik dalam

Page 52: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

41

bentuk pemeliharaan rutin maupun dalam bentuk pemeliharaan periodik.

Apabila ini dapat diwujudkan, maka upaya pendayagunaan potensi daerah

untuk mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat secara

bertahap dan berkesinambungan akan dapat diwujudkan. Namun demikian

apabila upaya ini juga tidak mampu dilakukan, maka upaya ekploitasi

secara optimal potensi sumberdaya alam yang ada tidak akan dapat

diaktualisasikan.

2.7. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Merangin sampai akhir Tahun

2007 telah banyak mengalami perubahan yang cukup signifikan. Hal ini

disebabkan banyaknya terjadi alih fungsi lahan dan terjadinya okupasi pada

kawasan-kawasan yang mempunyai hak pengusahaan. Jenis penggunaan

lahan yang ada, dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, diantaranya

permukiman, sawah, semak, hutan, ladang/tegalan/huma, perkebunan dan

sebagainya. Dari jenis-jenis ini pada hakekatnya dibedakan atas :

a. Lahan Yang Diusahakan dan

b. Lahan Yang Belum Diusahakan

Dari kedua kelompok tersebut, secara rinci dapat diuraikan sebagai

berikut :

a. Lahan Yang Diusahakan

Kelompok lahan yang diusahakan, merupakan kawasan tempat

aktifitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Jenis-jenis

yang termasuk dalam kelompok ini meliputi persawahan, permukiman,

tegalan/ladang, kebun campuran dan perkebunan. Dari jenis-jenis

Page 53: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

42

lahan ini, apabila dibandingkan dengan luas Kabupaten Merangin

mencapai luasan kurang lebih 46 persen atau 311.076 Ha.

Penyebarannya berada pada 7 Kecamatan yang ada di kabupaten

Merangin. Rincian per jenis penggunaan lahan ini adalah sebagai berikut

:

- Permukiman

Penggunaan lahan untuk permukiman di Wilayah Kabupaten

Merangin, mencapai luas 6.769 Ha atau 0,97 persen dari luas

Kabupaten. Luasa pemanfaatan yang relatif masih kecil ini selaras

dengan jumlah atau kepadatan penduduk yang ada di Kabupaten

Merangin. Karena itu, yang menjadi pusat untuk kawasan

permukiman ini rata-rata di kawasan perkotaan dan kota-kota

kecamatan, seperti Bangko, Rantau panjang, Pamenang, Sungai

manau dan sebagainya. Sedangkan untuk kawasan pedesaan yang

sampai saat ini masih terpencar, rata-rata hanya membutuhkan

luasan yang relatif kecil, dengan asumsi saru rumah untuk satu

rumah tangga dengan anggota keluarga berjumlah 5 orang.

- Persawahan

Lahan yang dipergunakan untuk areal persawahan di Kabupaten

Merangin, mencakup areal seluas 9.214 Ha atau 1,68 persen dari

luas kabupaten. Kawasan persawahan ini, rata-rata ada pada

masing-masing kecamatan, akan tetapi luasannya kurang begitu

berarti. Kawasan yang mempunyai luasan cukup banyak terdapat di

Kecamatan Sungai manau, Jangkat dan Tabir. Dari luasan

persawahan ini mayoritas masih diupayakan melalui irigasi

sederhana. Namun demikian, juga terdapat persawahan yang

mempunyai sisteim irigasi teknis dan semi teknis, seperti di

Kecamatan Sungai Manau, Jangkat dan Kecamatan Tabir. Disamping

Page 54: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

43

luasan tersebut, sesungguhnya masih terdapat potensi yang cukup

memadai, namun demikian sampai saat ini belum mampu

didayagunakan, sehingga hanya menjadi lahan yang marginal.

Namun diwaktu mendatang diharapkan lahan-lahan tidur ini mampu

menjadi lahan potensi yang produktif.

- Tegalan/Ladang

Penggunaan lahan Tegalan/Ladang mayoritas dimanfaatkan untuk

berbagai jenis keperluan masyarakat. Pada kawasan transmigrasi,

pada umumnya ditanami dengan berbagai jenis tanaman semusim

seperti padi, tanaman hortikultura dan berbagai jenis sayur-sayuran.

Sedangkan lahan tegalan/ladang pada kawasan penduduk asli,

biasanya hanya ditanami dengan tanaman keras seperti kulit manis,

karet dan sebagainya, jarang ditanami jenis sayur-sayuran dan

tanaman hortikultura, sedangkan untuk tanaman semusim seperti

padi, bisasanya dilakukan melalui pembukaan lahan-lahan baru

secara berpindah-pindah. Secara eksisting, luasa lahan

tegalan/ladang ini sekutar 8.973 Ha atau 1,76 persen dari luas

kabupaten.

- Kebun Campuran

Penggunaan lahan untuk Kebun campuran, umumnya terdapat di

sekitar perumahan atau permukiman penduduk. Bahkan lahan jenis

ini juga banyak ditanam masyarakat di tepi-tepi jalan dan sungai-

sungai besar yang biasanya berupa buah-buahan seperti rambutan,

duku, durian, pisang, kelapa dan sebagainya. Luas areal kebun

campuran ini sebesar 23.240 Ha atau 3,45 persen dari luas

kabupaten.

- Perkebunan

Page 55: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

44

Penggunaan lahan perkebunan, merupakan areal yang paling luas

diupayakan oleh masyarakat. Berbagai jenis komoditi yang

berorientasi eksport telah dinaman oleh masyarakat dengan luasan

yang cukup berarti. Jenis tanaman tersebut seperti karet, kelapa

sawit, kopi, kulit manis dan coklat. Dari jenis komoditi ini, secara

umum merupakan perkebunan rakyat dan perkebunan swasta

nasional. Tanaman perkebunan rakyat, umumnya masih merupakan

perkebunan campuran dengan tanaman hutan maupun semak-

semak akibat kurangnya pemeliharaan. Sedangkan perkebunan

milik swasta, rata-rata merupakan jenis perkebunan monokultur

yang didukung perusahaan pengolahan hasil komoditi perkebunan.

Jenis komoditi yang telah diupayakan berupa kebun kelapa sawit,

berikut dengan kebun inti dan kebun plasmanya. Luas kawasan

perkebunan ini sebesar 262.560 Ha atau 38,98 persen dari luas

Kabupaten.

b. Lahan Yang Belum Diusahakan

Lahan yang belum diusahakan pada hakekatnya merupakan

kawasan pencadangan dan kawasan perlindungan. Jenis-jenis kawasan

yang ada dalam kelompok ini termasuk dalam kawasan hutan, belukar,

semak, padang alang-alang dan sebagainya. Luasan kawasan yang

belum diusahakan ini sampai saat ini mencapai 362.734 Ha atau 54 Ha

dari luas kabupaten. Rincian terhadap kawasan-kawasan ini adalah

sebagai berikut :

- Kawasan hutan

Kawasan hutan yang ada di Kabupaten Merangin, pada dasarnya

merupakan kawasan hutan yang berfungsi sebagai kawasan lindung

dalam menjaga keseimbangan alam ( hidrologis ). Karena itu jenis

Page 56: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

45

hutan yang demikian termasuk dalam kategori hutan hujan tropis.

Berdasarkan hasil telaahan peta tata guna lahan pemaduserasian

TGHK dan RTRW dan berdasarkan SK menteri kehutanan Nomor :

173/Kpts-II/1986, maka kawasan hutan yang ada di Kabupaten

Merangin dapat diklasifikasikan kedalam :

Hutan Lindung dengan luasan 27.875 Ha

Hutan Alam dengan luasan 68.378,5 Ha

Hutan produksi terbatas dengan luasan 30.659 Ha

Hutan Produksi dengan luasan 126.347,5 Ha

Hutan Produksi tetap dengan luasan 99.826 Ha dan

Areal penggunaan Lain dengan luasan 414.810. Ha

Berdasarkan uraian di atas, secara jelan menunjukkan bahwa

Kabupaten Merangin ini secara umum untuk penggunaan lahan, pada

hakekatnya dapat diprosentasekan kedalam 2 ( dua ) jenis penggunaan,

yaitu :

- Areal kawasan kehutanan dengan luasan mencapai 45,98 persen

dan

- Areal kawasan non kehutanan dengan luasan mencapai 54,02

persen.

Page 57: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

BAB III

3.1. Visi dan Misi

3.1.1. VISI

Dalam mencapai keberhasilan pembangunan daerah, harus

dituangkan dalam bentuk visi pembangunan daerah. Visi pembangunan

sebagaimana yang akan dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke

depan atau tahun 2008–2013, merupakan penjabaran Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ) Tahun 2006–2026. Oleh

karena itu, pencapaian visi sebagaimana tertuang dalam RPJP, merupakan

tahapan pertama yang akan dituangkan ke dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Tahun 2008–2013.

Ungkapan visi sebagaimana yang diinginkan, pada hakekatnya

ditujukan tidak hanya diarahkan untuk memenuhi tuntutan, permintaan dan

mengatasi berbagai permasalahan yang belum mampu terselesaikan pada

tahun sebelumnya. Akan tetapi, ungkapan visi tersebut juga diarahkan

secara elastis untuk menghadapi perubahan yang akan muncul dimasa

mendatang. Karena itu, berdasarkan potensi daerah dan kemampuan

Page 58: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

47

daerah, akan terus dikembangkan dan dikelola agar mampu menjadi titik

tumbuh pengembangan ekonomi baru yang mampu menjadi daya tarik

investasi dan agent of development ( agen pembangunan ) di Provinsi

Jambi.

Berbagai issu yang terjadi di Kabupaten Merangin, juga mendasari

dan menjadi inspirasi untuk mengaktualisasikan visi pembangunan melalui

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) tahun 2008 –

2013. Karena itu, terhadap berbagai permasalahan dan issu yang bersifat

lokal, regional maupun nasional harus mampu diakomodasi dan

diselesaikan. Muara itu semua, tidak lain adalah terciptanya kesejahteraan

masyarakat. Karena itu, permasalahan kemiskinan, penatagunaan ruang

dan lingkungan hidup, pemerataan pembangunan, pemerataan kesempatan

kerja, penyakit masyarakat, rendahnya kualitas infrastruktur, rendahnya

tingkat aksesibilitas penduduk, kurangnya kualitas pelayanan pendidikan

dan kesehatan, dan kurangnya kualitas aparatur akan terus dibenahi,

sehingga memenuhi standar yang diidam-idamkan masyarakat.

Demikian pula dengan berbagai potensi dan kekayaan sumberdaya

alam, juga belum mampu didayagunakan untuk mewujudkan kemakmuran

masyarakat. Berbagai potensi tersebut antar lain pertanian, pertambangan,

industri dan sebagaainya akan menjadi grand strategy pengembanggan

ekonomi daerah. Potensi pertanian yang cukup luas dan beraneka ragam,

Page 59: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

48

berbagai jenis bahan tambang, potensi keanekaragaman hasil hutan dan

masih banyak lagi potensi lainnya, secara nyata belum mampu

didayagunakan untuk memakmurkan masyarakat Kabupaten Merangin.

Apalagi memberikan nilai tambah yang mampu mengakselerasi

perekonomian daerah, ini juga belum mampu tersentuh begitu jauh dan

memberikan implikasi positif bagi masyarakat Merangin. Oleh karena itu,

perlu dituangkan dalam suatu visi yang mampu menjadi payung dalam

pendayagunaan potensi daerah untuk sebesar-besar kemakmuran

masyarakat.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan potensi yang belum

didayagunakan secara optimal tersebut di atas, pada hakekatnya

merupakan pertimbangan mendasar dalam pengungkapan visi

pembangunan daerah dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Untuk

mewujudkan masyarakat yang mampu, penatagunaan ruang dan

lingkungan hidup yang seimbang, pemerataan pembangunan, pemerataan

kesempatan kerja dan peluang berusaha, kualitas infrastruktur yang

memadai, tingginya tingkat aksesibilitas penduduk, layanan pendidikan dan

kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, dan kualitas serta pelayanan

aparatur yang cepat, tangkap dan tepat waktu akan menjadi harapan

dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Page 60: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

49

Dengan mempertimbangkan potensi, permasalahan, tantangan,

peluang dan kemampuan daerah serta mempertimbangkan budaya yang

hidup dan tumbuh kembang di Kabupaten Merangin, maka visi

pembangunan yang diambil sekaligus mencapai visi Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Merangin 2006–2026 adalah

Merangin “Makmur” Tahun 2013. Dengan mendasarkan visi ini, maka

akan menjadi pijakan dan acuan untuk menyusun kebijakan aplikatif

selanjutnya guna mewujudkan masyarakat Kabupaten Merangin makmur,

adil, kondusif, maju, unggul dan religius. 3 dari visi sebagaimana

diungkapkan di atas, pada hakekatnya memiliki makna yang dalam. Dari

makna ini, selanjutnya akan menjadi dasar operasional dalam pencapaian

visi pembangunan yang ditetapkan. Makna yang cukup dalam itu, tertuang

dalam kata “ MAKMUR ”. Kata “ MAKMUR ”, mengandung untaian makna

dari kata makmur, adil, kondusif, maju, unggul dan religius.

Adapun penjabaran makna dalam visi pembangunan tersebut adalah:

Makmur : adalah menunjukkan kondisi dimana kemampuan ekonomi

masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan dasar pada

taraf standar kelayakan minimal.

Adil : adalah merupakan terciptanya kondisi iklim pemenuhan hak

azazi masyarakat yang berlandasrkan pada norma budaya

Page 61: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

50

dan hukum.

Kondusif : adalah merupakan perwujudan iklim yang harmonis antar

setiap komponen, etnis, agama dan budaya sebagai

prakondisi strategis yang perlu diciptakan untuk percepatan

pembangunan yang didukung oleh birokrasi yang berkinerja

tinggi dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Maju : adalah merupakan dampak dari pelaksanaan pembangunan,

yang terlihat dari terpenuhinya kebutuhan infrastruktur dan

kebutuhan prasarana dan sarana dasar keluarga dan

masyarakat.

Unggul : adalah merupakan kondisi umum Kabupaten Merangin yang

kompetitif dengan potensi sumberdaya manusia yang

profesional dan produktif.

Religius : adalah merupakan kondisi kehidupan masyarakat atau sosial

yang berjalan atas dasar nilai-nilai agama, dengan

menjadikan nilai-nilai agama dan budaya sebagai falsafah

hidup, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota

keluarga dan masyarakat.

Page 62: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

51

Agar visi maupun makna visi sebagaimana tersebut di atas dapat

diwujudkan secara operasional, maka perlu dirumuskan misi pembangunan

Kabupaten Merangin. Dalam misi pembangunan yang diambil, pada

hakekatnya mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai

dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang.

3.1.2. MISI

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Merangin Tahun 2008 – 2013, merupakan pengejawantahan

segenap rencana 5 pembangunan dalam rangka peningkatan kompetensi

dan daya saing daerah. Hal tersebut dapat dicapai apabila terwujud

berbagai kegiatan ekonomi yang efektif, efisien, dan menekankan pada

pemberdayaan seluruh potensi daerah secara optimal. Untuk itu, terjadinya

penguatan infrastruktur pelayanan kesehatan dan pendidikan,

pembangunan infrastruktur yang memadai, mewujudkan masyarakat yang

mampu, penatagunaan ruang dan lingkungan hidup yang seimbang,

pemerataan pembangunan, pemerataan kesempatan kerja dan peluang

berusaha, tingginya tingkat aksesibilitas penduduk, layanan pendidikan dan

kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, dan kualitas serta pelayanan

aparatur yang cepat, tangkap dan tepat waktu, harus dituangkan dalam

suatu rencana yang cerdas dan mampu menjawab permasalahan serta

Page 63: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

52

mengantisipasi tantangan yang muncul secara cerdas, cermat dan tepat

sasaran.

Untuk mewujudkan kondisi dan mengantisipasi permasalahan yang

timbul, serta mempertimbangkan tantangan ke depan dengan

memperhitungkan peluang yang dimiliki, untuk mencapai masyarakat

Kabupaten Merangin yang makmur, adil, kondusif, maju, unggul dan

religius, maka dirumuskan misi Kabupaten Merangin dalam rangka

mencapai visi pembangunan Kabupaten Merangin 2013, ditetapkan 5 (lima)

misi. Kelima misi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan penyediaan infrastruktur

2. Mengembangkan ekonomi kerakyatan

3. Meningkatkan mutu sumberdaya manusia dengan mengoptimalkan

pelaksanaan pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan

4. Meningkatkan kinerja birokrasi

5. Meningkatkan taraf hidup keluarga dan masyarakat yang berlandaskan

norma agama, budaya dan hukum

3.2. Tujuan dan Sasaran

Untuk mewujudkan misi maka perlu dijabarkan tujuan dan sasaran

yang ingin dicapai. Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam

Page 64: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

53

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Merangin untuk

tahun 2008 – 2013 adalah sebagai berikut ;

Page 65: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

54

Misi Tujuan Sasaran

Meningkatkan penyediaan

infrastruktur.

a. Menyediakan prasarana jalan yang baik

dan lancar dalam mendukung mobilitas

orang, barang dan jasa antar wilayah.

b. Meningkatkan kualitas jalan yang lebih

memadai.

a. Meningkatnya aksesibilitas antara wilayah.

b. Meningkatnya umur ekonomi jalan.

c. Meningkatnya mobilitas orang, barang dan

jasa antar wilayah.

Mengembangkan ekonomi

kerakyatan

a. Meningkatkan nilai guna potensi dan

kekayaan alam daerah.

b. Meningkatkan aktivitas ekonomi dan

pusat - pusat ekonomi berbasis

kemasyarakatan.

c. Meningkatkan daya beli masyarakat.

a. Meningkatnya nilai ekonomi berbagai potensi

dan kekayaan alam daerah

b. Meningkatnya keanekaragaman kegiatan

ekonomi dan pusat-pusat ekonomi di

masyarakat seperti industri kecil, KUKM dan

koperasi.

c. Meningkatnya daya saing produk-produk

unggulan daerah

Meningkatkan mutu sumberdaya

manusia dengan

mengoptimalkan pelaksanaan

pembangunan bidang

pendidikan dan kesehatan

a. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan

kesehatan yang mudah dijangkau dan

murah bagi masyarakat.

b. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan

dan kesehatan.

a. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

b. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan

pendidikan.

c. Meningkatnya kepuasan pelayanan kesehatan.

d. Terjangkaunya biaya memperoleh pelayanan

Page 66: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

55

c. Mewujudkan hasil pendidikan yang

berkualitas dan berdaya saing.

d. Mewujudkan pemerataan pelayanan

pendidikan dan kesehatan ke seluruh

penjuru daerah.

kesehatan dan pendidikan yang murah bagi

masyarakat.

e. Meningkatnya daya saing lulusan sekolah di

berbagai daerah.

f. Meratanya pelayanan pendidikan dan

kesehatan yang memadai ke berbagai

wilayah.

Meningkatkan kinerja birokrasi a. Meningkatkan kualitas sumberdaya

aparatur.

b. Menerapkan Standart Pelayanan Minimal

(SPM) dalam memberikan pelayanan.

c. Meningkatkan disiplin dan kreaktifitas

aparatur daerah.

a. Mewujudkan kehidupan keluarga yang

memegang teguh norma-norma agama,

budaya dan hukum dalam tata kehidupannya.

b. Menjunjung tinggi norma-norma agama,

budaya dan hukum dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.

Meningkatkan taraf hidup

keluarga dan masyarakat yang

berlandaskan norma agama,

budaya dan hukum

a. Terwujudnya pelayanan publik yang

dapat diakses dengan mudah oleh

masyarakat.

b. Meningkatnya kinerja aparatur

a. Meningkatnya kualitas kehidupan keagamaan

di tengah-tengah masyarakat.

b. Meningkatnya kesadaran beragama dan

memegang teguh nilai-nilai hukum yang

Page 67: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

56

pemerintah daerah.

c. Terbentuknya budaya kerja dan melayani

dengan cepat, cermat dan tepat waktu.

d. Meningkatnya disiplin aparatur yang

tinggi.

e. Tumbuhnya kreaktivitas dan daya pikir

membangun pada setiap aparatur

pemerintah.

berlaku.

c. Meningkatnya toleransi dan kerjasama antar

umat beragara.

d. Berkembangnya nilai-nilai budaya dan kearifan

lokal dalam kehidupan masyarakat.

e. Meningkatnya kesadaran hukum dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Page 68: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

BAB IV

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Merangin, pada dasarnya mencakp

dua aspek, yaitu pola dan struktur tata ruang. Yang termasuk dalam pola tata ruang,

menekankan pada struktur permukiman dan pasararana. Sedangkan yang berkaitan

dengan pola penggunaan ruang, mencakup rencana alokasi pemanfaatan, dan

rencana pengembangan sarana dan prasarana wilayah. Dengan demikian produk

yang disusun dapat sesuai dengan amanah sebagaimana dituangkan dalam Undang-

undang Nomor 26 Tahun 2007.

4.1. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Merangin4.1.1. Rencana Struktur Dan Pola Pemanfaatan Ruang

Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Merangin,

pada hakekatnya terbagi dalam dua muatan pokok, yaitu mencakup rencana

struktur keruangan dan rencana pola keruangan. upaya mewujudkan struktur

ruang yang memenuhi kaidah penggunaan ruang, maka struktur perwilayahan

terbagi dalam wilayah rencana pusat permukiman dan rencana sistem jaringan

prasarana. Sedangkan terhadap pola pemanfaatan ruang, rencananya

menekankan pada peruntukan kawasan lindung dan kawasan budidaya.

Karena itu, terhadap herearkhi prasarananya akan digambarkan secara utuh

dan mampu mendukung pengembangan wilayah dan kawasan didalamnya

akan diuraikan lebih lanjut pada bab ini. Gambaran terhadap hal tersebut

adalah sebagai berikut :

Page 69: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

58

a. Struktur Pemanfaatan Ruang

a.1. Sistem Permukiman.

Elemen yang sangat penting dalam pemanfaatan ruang adalah

keberadaan kawasan permukiman. Keberadaan kawasan permukiman ini

memiliki peran yang sangat strategis padam mewujudkan penggunaan

ruang yang sesuai, dan selaras dengan daya dukung lahannya. Oleh karena

itu, terhadap kawasan-kawasan permukiman yang tumbuh dan

berkembang cepat akan menjadi pusat pengembangan wilayah. Dengan

berkembangnya wilayah, maka akan terdapat pembagian wilayah menjadi

kawasan perkotaan ( urban ), Wilayah Hinterland dan wilayah perdesaan

( village ). Wilayan Hinterland adalah merupakan wilayah yang menjadi

pendukung dan wilayah pelayanan bagi pusat-pusat pertumbuhan yang

ada dengan wilayah pedesaan, sehingga menjamin terjadinya

perkembangan wilayah secara keseluruhan. Adapun wilayah belakang

masing-masing Pusat Kegiatan Wilayah ( PKW ) dan Sub-Pusat

Pengembangan Kegiatan Wilayah ( SPKW ) berdasarkan lokasi, sarana dan

prasarana dan kebijakan perwilayahan yang diambil adalah sebagai

berikut :

Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kota Bangko

Sebagai Pusat Pengembangan Wilayah, Bangko berfungsi melayani

seluruh wilayah kabupaten. Tetapi sebagai pusat koleksi dan distribusi,

Pusat Pengembangan Wilayah Bangko mempunyai wilayah belakang 10

(enam) kecamatan yaitu :

- Kecamatan Pamenang.

- Kecamatan Nalo Tantan

- Kecamatan Batang Mesumai

- Kecamatan Bangko Barat

- Kecamatan Bangko

- Kecamatan Pamenang Barat

- Kecamatan Renah Pamenang

- Kecamatan Tabir

- Kecamatan Tabir Lintas

Page 70: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

59

- Kecamatan Margo Tabir

Sub Pusat Kegiatan Wilayah (SPKW) Tabir

Sebagai pusat yang berfungsi melayani dan merangsang pengembangan

wilayah belakang, Sub Pusat Pengembangan Wilayah ini mempunyai

wilayah belakang 5 ( Kecamatan ), yaitu :

- Kecamatan Tabir Ulu.

- Kecamatan Tabir

- Kecamatan Tabir Barat

- Kecamatan Tabir Selatan.

- Kecamatan Tabir Timur

Sub Pusat Kegiatan Wilayah ( SPKW ) Pamenang dan Sungai Manau,

sebagai pusat yang berfungsi melayani dan merangsang pengembangan

wilayah belakang, Sub Pusat Pengembangan Wilayah Pamenang

mempunyai wilayah belakang 5 (Kecamatan), yaitu :

- Kecamatan Pamenang Selatan

- Kecamatan Renah Pamenang

- Kecamatan Sungai Manau.

- Kecamatan Renah Pembarap

- Kecamatan Pangkalan Jambu

Sub Pusat Kegiatan Wilayah ( SPKW ) Ma. Siau, sebagai pusat yang

berfungsi melayani dan merangsang pengembangan wilayah belakang,

Sub Pusat Pengembangan Wilayah ini mempunyai wilayah belakang 3

(Kecamatan), yaitu :

- Kecamatan Jangkat.

- Kecamatan Sungai Tenang

- Kecamatan Lembah Mesurai.

Agar rencana, pengaturan, pemanfaatan dan pengembangan wilayah

kabupaten dapat optimal dan terpadu, sehingga diperoleh keseimbangan

dan keserasian pertumbuhan serta perkembangan wilayah kabupaten

secara menyeluruh perlu dibentuk unit Wilayah Pembangunan (WP).

Wilayah Pembangunan menggambarkan suatu wilayah yang mempunyai

satu kesatuan mekanisme pengembangan, dengan pusat wilayah

pengembangan sebagai orientasi pengembangan utama.

Page 71: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

60

Pembentukan wilayah pembangunan didasarkan atas pertimbangan

sebagai berikut :

1. Adanya sistem pusat yang cenderung berkembang secara mandiri

dengan kelengkapan fasilitas yang dimiliki.

2. Adanya sistem pusat yang berkembang untuk mendukung wilayah

hinterland yang relatif luas dan relatif jauh dari pusat utamanya.

3. Adanya kawasan-kawasan yang berorientasi untuk pengembangan

fungsi tertentu.

4. Adanya sistem jaringan transportasi yang menghubungkan pusat-pusat

yang ada dan jangkauan pelayanannya.

Dengan mempertimbangkan kondisi pemusatan permukiman

sebagaimana tersebut diatas, serta penjabaran mengenai wilayah

hinterland yang telah dipaparkan diatas, maka wilayah pembangunan

( WP ) di Kabupaten Merangin dibagi dalam 4 ( empat ) wilayah

pembangunan, yang meliputi :

1. Wilayah Pembangunan A

WP A dengan pusat pengembangan Bangko, mempunyai cakupan

wilayah :

Kecamatan Bangko

Kecamatan Bangko Barat

Kecamatan Nalo Tantan

Kecamatan Batang Mesumai

Luas wilayah WP A adalah 1.616 Km2 ( 21.04 % dari total luas wilayah

Kabupaten Merangin).

2. Wilayah Pembangunan B

WP B dengan pusat pengembangan Tabir, mempunyai cakupan

wilayah :

Kecamatan Tabir.

Kecamatan Tabir Timur

Kecamatan Tabir Ilir

Kecamatan Tabir Barat

Kecamatan Tabir Ulu.

Kecamatan Tabir Selatan

Page 72: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

61

Luas wilayah WP B adalah 1802.01 Km2 (23% dari total luas wilayah

Kabupaten Merangin).

3. Wilayah Pembangunan C

WP C dengan pusat pengembangan Pamenang dan Sungai Manau,

mempunyai cakupan wilayah :

Kecamatan Pamenang.

Kecamatan Pamenang Barat

Kecamatan Renah Pamenang

Kecamatan Pamenang Selatan

Kecamatan Sei. Manau.

Kecamatan Tiang Pumpung

Luas wilayah WP C adalah 1897 Km2 (24.70% dari total luas wilayah

Kabupaten Merangin).

4. Wilayah Pembangunan D

WP D dengan pusat pengembangan Ma. Siau mempunyai cakupan

wilayah :

Kecamatan Ma. Siau.

Kecamatan Lembah Mesurai.

Kecamatan Jangkat

Kecamatan Sungai Tenang

Luas wilayah WP D adalah 3283 Km2 (42.75% dari total luas wilayah

Kabupaten Merangin).

a.1. Sistem Jaringan Prasarana Wilayah.

Sistem pengembangan jaringan prasarana wilayah, pada dasarnya

mencakup berbagai bentuk penyediaan jaringan prasarana wilayah.

Sistem jaringan yang termasuk dalam jaringan prasarana wilayah ini

mencakup jaringan jalan, jaringan irigasi, jaringan Fasilitas Umum dan

jaringan Fasilitas Sosial. Adapun uraian secara rinci terhadap jaringan

prasarana tersebut adalah sebagai berikut :

Page 73: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

62

a.1.1. Sistem Prasarana Transportasi Wilayah

Pengembangan sistem transportasi dimaksudkan untuk memudahkan

interaksi antar pusat, pusat dengan wilayah belakangnya, pusat

dengan kawasan strategis/prioritas dan pusat dengan wilayah yang

lebih luas, sehingga akan mendorong perkembangan kegiatan

perekonomian wilayah. Kebutuhan pengembangan sistem transportasi

wilayah :

1. Pembentukan struktur jaringan jalan yang berhirarki, sehingga

fungsi jaringan jalan yang dituju dapat diwujudkan.

2. Pengembangan transportasi armada angkutan secara terpadu

dilengkapi dengan terminal.

3. Memanfaatkan secara optimal prasarana transportasi yang telah

serta pembangunan prasarana transportasi baru maupun

peningkatan fungsi prasarana yang ada.

Sistem jaringan transportasi wilayah yang ada menyangkut rencana

program pengembangan sebagai berikut :

A. Rencana Pembangunan Transportasi Darat

Sistem jaringan jalan merupakan aspek penting dalam

membentuk struktur ruang wilayah. Peranan jaringan jalan

sebagai penghubung antar komponen kegiatan antar wilayah

kecamatan dan komponen kegiatan antar kabupaten, disamping

itu jaringan jalan akan sangat mempengaruhi bentuk struktur tata

ruang kabupaten.

Permasalah utama sistem jaringan jalan adalah keterbatasan daya

jangkau jaringan jalan untuk menghubungkan tiap-tiap kecamatan

sehingga pergerakan internal maupun eksternal relatif masih

kurang memadai. Kualitas jaringan jalan yang tidak memadai

menjadikan sistem pergerakan internal maupun eksternal wilayah

menjadi terhambat sebagai akibat tipe permukaan perkerasan

batu ataupun masih berupa tanah.

Page 74: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

63

Kondisi Eksisting yang ada

1. Dari data terlihat bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten

Merangin memiliki tingkat aksesibilitas yang tinggi antara

koto-kota di beberapa kecamatan dan rendah pada desa-desa

tertentu yang terletak diwilayah pinggiran. Kondisi ini

merupakan kendala yang cukup besar untuk mendukung segi

pemasaran hasil produksi maupun pemasukan sarana

produksi.

2. Tingkat aksesibilitas transportasi darat di beberapa desa

terpencil rendah berarti un-efesiensi yang terjadi atau

terjadinya cost yang sangat besar dari pergerakan aktivitas

dan produksi yang mengakibatkan keterhambatan

pertumbuhan ekonomi.

Dalam kaitannya dengan pengembangan jaringan jalan perlu

pembukaan jalur-jalur baru yang berfungsi sebagai kolektor dan

distribusi pada kawasan-kawasan sentra produksi atau berfungsi

untuk merangsang pertumbuhan sektor ekonomi. Untuk

meningkatkan efesiensi pergerakan, meningkatkan pembinaan

jalan dan pengaturan lalu lintas, perlu penegasan fungsi dan

peranan jaringan jalan yang melintasi atau menghubungkan

Kabupaten Merangin dengan Provinsi atau kabupaten lainnya

serta jaringan jalan yang melayani pergerakan dalam kabupaten

sendiri.

Jalan mempunyai suatu sistem jaringan jalan yang mengikat dan

menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang

berada dalam pengaruh pelayanannya membentuk suatu

hubungan berhirarki. Menurut peranan pelayanan jasa

distribusinya, sistem jaringan jalan terdiri dari :

1. Sistem jaringan primer, yaitu sistem jaringan jalan dengan

peranan pelayanan jasa distribusi untuk mengembangkan

semua wilayah baik di tingkat nasional, provinsi maupun

Page 75: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

64

kabupaten dengan semua simpul jasa distribusi yang

kemudian berwujud kota,

2. Sistem jaringan sekunder, yaitu jaringan jalan dengan peranan

pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat kota.

Rencana pengembangan jaringan jalan dan rencana pengaturan

dan tata jenjang jaringan jalan sesuai dengan ketentuan diatas :

1. Sistem Jaringan Arteri Primer untuk pelayanan pergerakan

regional.

► Jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan Provinsi Jambi

(Kabupaten Sarolangun – Bangko – Kabupaten Bungo).

Pergerakan ini merupakan simpul yang sangat penting

karena Kota Bangko merupakan kota yang akan diarahkan

sebagai sub pusat pengembangan wilayah (Kota Hirarki 1)

yang akan menjadi pusat pelayanan jasa dan distribusi

yang akan menghubungkan pergerakan regional. Provinsi

Jambi (Kabupaten Sarolangun – Bangko – Kabupaten

Bungo). Pergerakan ini merupakan simpul yang sangat

penting karena Kota Bangko merupakan kota yang akan

diarahkan sebagai sub pusat pengembangan wilayah (Kota

Hirarki 1) yang akan menjadi pusat pelayanan jasa dan

distribusi yang akan menghubungkan pergerakan regional.

Perlu pengembangan dan peningkatan ruas jalan karena

sekaligus merupakan jalur ekonomis dengan

berkembangnya sentra-sentra produksi perkebunan

terutama perkebunan karet dan sawit.

► Ruas jalan yang menghubungkan Ibukota Provinsi Jambi

melewati Kabupaten Bungo dan Kabupaten Sarolangun.

Ruas jalan ini memiliki arti yang sangat penting karena

fungsi Kota Bangko sebagai pusat pengembangan wilayah

dan merupakan outlet regional sebagai jalur utama

Page 76: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

65

pergerakan karena mempunyai akses untuk melayani

pergerakan antar kabupaten dan antar provinsi.

2. Sistem Jaringan Kolektor Primer

► Ruas jalan Kota Bangko – Pasar Bawah – Pasar Atas –

menuju Kecamatan Sungai Manau. Simpul pergerakan ini

merupakan jalur pergerakan internal kabupaten sejalan

dengan pengembangan sentra-sentra produksi, jalur ini

menghubungkan dua simpul pusat pertumbuhan, yang

peranannya sangat penting dalam melayani dan

menumbuhkembangkan wilayah belakang yaitu Kota

Bangko dan Sungai Manau.

3. Sistem Jaringan Lokal Primer

► Ruas Jalan lingkungan kota yaitu sistem jalan lingkungan

di Kota Bangko yang merupakan akses pergerakan dalam

kota khususnya daerah permukiman dan pelayanan jasa.

► Ruas jalan yang menghubungkan Kota Bangko – Desa

Lubuk Gaung, Desa Langling – Desa Talang Kawo serta

arah menuju Desa Sungai Kapas.

► Ruas Jalan yang menghubungkan Rantau Panjang – Rawa

Jaya serta simpang Desa Seling – Muara Jernih.

Ruas jalan diatas merupakan ruas jalan yang menghubungkan

desa-desa yang relatif padat sekaligus merupakan upaya

untuk menumbuhkembangkan wilayah belakang.

Agar tercapainya keseimbangan dan kemudahan aktivitas

perhubungan dalam pengembangan wilayah dimasa

mendatang, maka perlu diusulkan pengadaan terminal kota

sebagai terminal pendukung yang resprentatif terutama untuk

pusat-pusat pertumbuhan wilayah. Kecamatan-kecamatan

yang memeungkinkan adanya terminal yaitu pada kota-kota

yang memang diprioritaskan sebagai pusat pertumbuhan dan

Page 77: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

66

pengembangan wilayah yaitu Kota bangko dengan kota-kota

dikecamatan lainnya.

B. Rencana Pembangunan Prasarana Pengairan

Pemakaian air bersih merupakan kebutuhan pokok yang harus

dikonsumsi oleh penduduk secara rutin guna meningkatkan

kesehatan masyarakat. Baik buruknya pelayanan air bersih akan

sangat tergantung pada kesediaan bahan baku air untuk

pengelolaan lebih lanjut. Selain sebagai sumber air bagi

masyarakat, air juga sangat dibutuhkan untuk mendukung

kegiatan industri dan juga untuk pengairan pertanian dan

perkebunan. Hingga saat ini sumber bahan baku air yang tersedia

untuk diolah dan dijadikan air bersih, umumnya diambil dari

sumber bahan baku air sungai. Selain dari sungai, alternative lain

untuk memperoleh bahan baku adalah dari sumber mata air.

Sistem prasarana pengairan perlu diberi perhatian khusus, karena

terdapat kendala dan permasalahan yang timbul terhadap tata air

sebagai sarana pengairan serta sebagai pengendalian banjir. Oleh

karena itu perlu adanya penataan kembali tata air yang meliputi

tata saluran ditata kembali dengan sasaran pengembalian fungsi,

dengan demikian diperlukan usaha-usaha konservasi air baik yang

mencakup energi, kuantitas maupun kualitas.

C. Rencana Jaringan Pelayanan Fasilitas Umum ( FU )

Dalam penyediaan fasilitas pelayanan umum ini digunakan asumsi

bahwa setiap pusat pelayanan yang lebih tinggi merangkap dan

melayani juga pusat lainnya yang lebih rendah. Ibukota

Kabupaten dan Ibukota Kecamatan merupakan pusat-pusat

permukiman yang mempunyai peranan penting dalam

pengembangan wilayah Kabupaten Merangin terutama bila dilihat

dari fungsinya sebagai pusat administrasi pemerintahan.

Page 78: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

67

Hirarki suatu kota dapat menunjukkan besaran kota sekaligus

peranan kota tersebut dalam memberikan pelayanan kepada

wilayah belakangnya. Besaran suatu kota ditunjukkan oleh jumlah

penduduknya sedangkan peranan kota ditentukan oleh fungsi

pelayanan yang dapat diberikan. Dengan demikian, peranan kota

ditentukan oleh kelengkapan dan kualitas fasilitas yang tersedia

yang mencerminkan tingkat kemampuan suatu kota dalam

memberikan pelayanan.

Fasilitas yang harus dikembangkan di Kabupaten Merangin

meliputi fasilitas sosial dan ekonomi. Fasilitas sosial meliputi

pendidikan, peribadatan, kesehatan, dan fasilitas pelayanan

umum. Sedangkan fasilitas ekonomi meliputi fasilitas

perdagangan, jasa dan sebagainya. Adapun pengembangan

fasilitas tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

a. Fasilitas Pendidikan

Fasilitas pendidikan sangat penting artinya bagi masyarakat

karena merupakan factor penunjang pembangunan dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Distribusi kegiatan

fasilitas tersebut sebaiknya disesuaikan dengan tingkat

pendidikan serta sesuai dengan konsep lingkungan yang

diharapkan. Fasilitas pendidikan ini meliputi SD, SMP, SMA dan

Perguruan Tinggi (DIII). Adapun rinciannya adalah sebagai

berikut :

1. Untuk Sekolah Dasar pelayanan yang ada sekarang sudah

mencukupi untuk beberapa kecamatan sedangkan untuk

Kecamatan Bangko, Pamenang, Tabir dan Tabir Selatan

masih rendah untuk itu sampai akhir tahun 2020 perlu

tambahan unit sebanyak 19 unit yang lokasinya

diperuntukkan di kecamatan tersebut.

2. Sekolah Menengah Pertama, pelayanan yang ada sekarang

sudah mencukupi dibeberapa daerah kecamatan untuk

melayani kebutuhan penduduk di Kabupaten Merangin,

Page 79: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

68

sampai pada akhir tahun rencana 2020 dibutuhkan

penambahan 7 unit untuk Kecamatan Bangko, Pamenang

(6 unit), Tabir (7 unit), Jangkat (7 unit), Ma. Siau (10

unit), Lembah Mesurai (7 unit), Sei. Manau (6 unit), Tabir

Ulu (5 unit) dan Tabir Selatan (6 unit).

3. Fasilitas SMA di Kabupaten Merangin saat ini dirasakan

belum mencukupi yang jumlahnya hanya 22 unit dan

tersebar dibeberapa kecamatan. Fasilitas ini membutuhkan

penambahan sebanyak 40 unit dengan perincian

penambahan Kecamatan Jangkat (3 unit), Ma. Siau (3

unit), Lembah Mesurai (3 unit), Pamenang (8 unit),

Bangko (8 unit), Sei. Manau (3 unit), Tabir (6 unit), Tabir

Ulu (3 unit) dan Tabir Selatan (3 unit).

4. Perguruan Tinggi/Akademik (DIII) diKabupaten Merangin

sampai dengan tahun 2005 sudah terbangun sebanyak 5

unit dan terkosentrasi di Kecamatan Bangko, pada tahun

rencana dalam meningkatkan pendidikan bagi masyarakat

kota dan desa diperkirakan perlu adanya penambahan

Perguruan Tinggi sebanyak 4 unit yang lokasinya

sebaiknya di bangun pada Kecamatan Pamenang dan

Tabir.

Untuk penempatan lokasi fasilitas pendidikan, maka hal-hal

yang perlu diperhatikan antara lain :

a. Terhindar dari pusat-pusat keramaian.

b. Lokasi fasilitas pendidikan diletakkan sesuai dengan

jenjang pusat pelayanan/pusat pengembngan kota.

c. Letak kawasan SD hendaknya dikelompokkan dengan

kelompok kegiatan lain yang mempunyai skala pelayanan

setingkat fasilitas pendidikan tersebut, misalnya taman

lingkungan dan sebagainya.

Khususnya untuk fasilitas pendidikan dengan jenjang terendah

(SD dan dibawahnya), penyediaan sampai ke pelosok desa.

Page 80: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

69

b. Fasilitas Kesehatan

Tingkat pelayanan kesehatan terutama pada kecamatan-

kecamatan baru dan wilayah diluar pusat-pusat kecamatan

masih kurang memadai. Hal ini dikarenakan daerah tersebut

sukar dijangkau, sehingga fasilitas kesehatan dan tenaga

medisnya banyak terkosentrasi pada pusat-pusat kecamatan.

Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi kebutuhan fasilitas

kesehatan di Kabupaten Merangin tahun 2020 diperoleh

penjelasan sebagai berikut :

Fasilitas Balai Pengobatan yang ada saat ini di Kabupaten

Merangin masih belum mencukupi kebutuhan

penduduknya. Selain itu, persebaran fasilitas ini juga

belum merata. Pada tahun 2020 kebutuhan fasilitas Balai

Pengobatan adalah 114 unit dengan luas seluruh unitnya

68.400 m2.

Puskesmas, setiap unitnya dapat melayani penduduk

sebanyak 30.000 jiwa dengan luas 600 m2, sedangkan

untuk penduduk yang berjumlah diatas 120.000 jiwa

dilayani oleh 1 unit dengan luas 1.500 m2. keberadaan

fasilitas puskesmas sekarang ini masih mencukupi hingga

tahun 2020 kecuali Kecamatan Lembah Masurai perlu

penambahan 2 unit dan Kecamatan Tabir Selatan 1 unit.

Puskesmas Pembantu, setiap 1 unit fasilitas ini mampu

melayani penduduk sebanyak 6000 jiwa dengan luas tiap

unitnya 300 m2. keberadaan fasilitas ini sampai pada saat

ini masih mencukupi hingga tahun 2020.

Penentuan lokasi kebutuhan fasilitas kesehatan pada setiap

kecamatan di Kabupaten Merangin dengan

mempertimbangkan factor-faktor sebagai berikut :

a. Mempunyai daya hubung yang baik untuk memperoleh

efesien pelayanan dan mudah untuk ditempuh.

Page 81: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

70

b. Keadaan lingkungan, lingkungan yang ideal bagi

penempatan lokasi fasilitas kesehatan harus terhindar dari

keramaian.

c. Berada pada lokasi yang telah memiliki utilitas yang baik

seperti jaringan listrik, air bersih dan sebaginya.

c. Fasilitas Peribadatan

Fasilitas peribadatan yang terdapat di Kabupaten Merangin

pada umumnya sudah memenuhi kebutuhan penduduknya,

terutama fasilitas mesjid. Proyeksi kebutuhan fasilitas

peribadatan tahun 2020 tidak mengalami kenaikan yng

berarti, hal ini dikarenakan fasilitas peribadatan yang ada

sekarang sudah mencukupi. Kalaupun dibutuhkan

pengembangannya sampai dengan tahun 2020 maka kurang

perlu diadakan penambahan jumlah fasilitas hanya kualitasnya

saja yang diperbaiki. Khususnya untuk fasilitas peribadatan

pura dan vihara pemerintah sebaiknya mempertimbangkan

pembangunannya agar ketersediaan fasilitas peribadatan di

Kabupaten Merangin merata terhadap pemeluk agama

lainnya.

Oleh karena itu untuk penempatannya hal-hal yang perlu

diperhatikan adalah :

a. Lokasi di tempat yang tenang dan mudah dijangkau.

b. Lokasi diutamakan pada pusat-pusat lingkungan

permukiman.

d. Fasilitas Perdagangan Jasa

Kebutuhan akan fasilitas perdagangan pada setiap kecamatan

di Kabupaten Merangin terdiri dari :

Warung/kios, sedapat mungkin setiap 250 penduduk

terlayani oleh 1 unit dengan luas tiap unitnya 100 m2.

Page 82: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

71

diperkirakan pada tahun 2020 kebutuhan warung/kios

adalah sebanyak 1.498 unit dengan lus keseluruhan

149.889 m2.

Pertokoan, setiap 2500 penduduk dilayani oleh 1 unit

dengan luas 1200 m2. untuk memenuhi kebutuhan fasilitas

pertokan pada tahun 2020 diperlukan penambahan unit-

unit toko disetiap kecamatan dengan perkiraan

kebutuhannya adalah 150 unit dengan luas seluruhnya

179.867 m2.

Pusat Perbelenjaan Lingkungan, setiap unitnya dapat

melayani 30.000 penduduk dengan luas unit 13.500 m2.

untuk memenuhi kebutuhan fasilitas pada tahun 2020

diperlukan penambahan unit-unit pusat perbelanjaan di

setiap kecamatan dengan perkiraan kebutuhannya adalah

12 unit dan luas seluruhnya 168.625 m2.

Puisat Perbelanjaan, setiap unitnya dapat melayani

penduduk sebanyak 120.000 orang dengan luas 36.000

m2. untuk fasilitas ini diprioritaskan pada kecamatan yang

berfungsi sebagai Pusat Pengembangan Wilayah yaitu Kota

Bangko.

Pengalokasian fasilitas perdagangan di Kabupaten Merangin

dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai

berikut :

a. Rencana pengembangan fasilitas perdagangan disesuaikan

dengan rencana jaringan jlan dan didukung oleh utilitas

yang baik.

b. Lokasi sebaiknya tidak dekat dengan fasilitas peribadatan

dan fasilitas pendidikan.

c. Lokasi sebaiknya dekat dengan lokasi permukiman dan

terjangkau oleh transportasi umum.

Page 83: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

72

e. Fasilitas Air Bersih

Pemenuhan kebutuhan air bersih di Kabupaten Merangin

sekarang ini kebanyakan menggunakan air sungai, air tanah

dan PDAM. Untuk menyediakan air bersih pada dasarnya

dilandasi target nasional, bahwa 80% masyarakat perkotaan

dan 60% masyarakat pedesaan terlayani air bersih. Tujuan

utama perencanaan di sini adalah untuk menjadikan semua

kecamatan memiliki penyediaan air bersih dengan system

perpipaan yang baik tahun 2020.

Kebutuhan air bersih di Kabupaten Merangin untuk

penggunaan domestik (rumah tangga) tahun 2020 adalah

sebanyak 828,25 lt/det. Sedangkan untuk kebutuhan non

domestik (sosial) adalah sebanyak 41,41 lt/det.

Pengembangan fasilitas air bersih pada saat telah dilakukan

pembangunan sumur bor dengan kapasitas 30 lt/det – 60

lt/det atu dengan mempergunakan IPA Gravitasi

(pegunungan) dalam men-supply kebutuhan air bersih daerah

pinggiran seperti di Kecamatan Jangkat dan Sei. Manau.

Untuk mengantisipasi hal tersebut dan mengingat sumber air

yang terbatas maka perlu dilakukan studi lebih lanjut

mengenai potensi dan kualitas sumber air (air permukaan

ataupun air tanah), kapasitas air yang dapat dimanfaatkan

dan system pengolahan yang efesien.

Sistem jaringan perpipaan akan dipakai untuk melayani

kebutuhan diperkotaan sedangkan di pedesaan adalah non-

perpipaan. Jaringan perpipaan ini sebaiknya menggunakan

pipa PVC dan sedapat mungkin dicari jalur dan bentuk

jaringan pipa yang menhemat sisa tekanan titik layanan

terjauh.

Page 84: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

73

f. Fasilitas Penerangan ( Listrik )

Pada umumnya kebutuhan pelistrikan di Kabupaten Merangin

baik didaerah perkotaan dan pedesaan terlayani oleh jaringan

PLN. Untuk tahun-tahun mendatang mengingat

perkembangan penduduk terus meningkat, kebutuhan akan

penerangan listrik juga akan mengalami pertamabahan.

Rencana penyediaan kebutuhan energi listrik, selain untuk

meningkatkan kebutuhan energi/kapita/tahun, juga untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat sehingga

dapat membantu kegiatan sosial dan pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Merangin.

Rencana peningkatan kualitas pelayanan dalam bentuk

sebagai berikut :

a. Mempercepat dan mempermudah prosedur permohonan

berlangganan, terutama bagi desa-desa yang belum

belistrik.

b. Sedapat mungkin meminimalkan gangguan.

c. Mencukupi kebutuhan untuk rumah tangga maupun

fasilitas umum.

Berdasarkan analisa kebutuhan listrik di Kabupaten Merangin

tahun 2020, dapat diperkirakan sebagai berikut :

Rumah Tangga, sebesar 168.625,76 kilowatt.

Fasilitas Umum, sebesar 50.588 kilowatt.

Penerangan Jalan Umum, sebesar 3.373 kilowatt.

g. Fasilitas Pelayanan Telekomunikasi

Pada prinsipnya pemasangan jaringan telekomunikasi

ditujukan untuk peningkatan arus informasi yang bersifat

timbal balik dan perluasan jangkauan penerangan dalam

upaya mendorong partisipasi masyarakat dalam

pembangunan. Dengan semakin berkembangnya penduduk,

maka semakin banyak pula informasi yang diperlukan. Untuk

Page 85: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

74

meksud tersebut perlu dikembangkan system jaringan telepon

terutama pemasangan telepon-telepon umum pada pusat-

pusat pertokoan dan kecamatan dengan tujuan agar

penduduk yang belum memiliki fasilitas jaringan telepon dapat

terlayani kebutuhannya.

Media telekomunikasi yang umum dipergunakan di Kabupaten

Merangin adalah pos, telepon serta telegram. Untuk

meningkatkan pelayanan di masa mendatang rencana

pengembangan yang dilakukan adalah :

Peningkatan kemampuan-kemampuan pelayanan dan

memperluas jangkauan pelayanan melalui penambahan

kapasitas sambungan di setiap STO.

Peningkatan pelayanan telepon umum yang merata di

seluruh wilayah kabupaten meliputi box telepon dan

wartel.

b. Pola Pemanfaatan Ruang

Pola pemanfaatan ruang wilayah kabupaten merupakan gambaran tentang

pemanfaatan ruang wilayah secara menyeluruh, baik untuk ruang yang

berfungsi sebagai kawasan lindung maupun budidaya, termasuk yang

belum ditetapkan dalam rencana Tata Ruang Wilayah nasional dan

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi. Pola pemanfaatan ruang ini, secara

umum menyangkut rincian terhadap pemanfaatan kawasan lindung dan

rincian terhadap kawasan budidaya. Adapun rincian kawasan tersebut

dapat digambarkan sebagai berikut :

b.1. Kawasan Pemanfaatan Lindung

Tujuan utama penetapan kawasan lindung dalam penyusunan Rencana

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Merangin adalah untuk melindungi

sumberdaya alam atau buatan yang ada didalamnya juga ditujukan untuk

mencegah berbagai kegiatan budidaya yang dapat mengganggu

kelestarian lingkungan baik pada kawasan lindung maupun sekitarnya.

Page 86: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

75

Oleh karena itu penetapan kawasan lindung merupakan suatu bentuk

perlindungan yang didasari oleh pentingnya melestarikan dan

meningkatkan kualitas lahan yang memang potensial untuk

dibudidayakan.

Berdasarkan Kepres No. 132 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan

Lindung, yang termasuk ke dalam kawasan lindung adalah sebagai

berikut :

1. Kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahnya,

yaitu :

a. Kawasan Hutan Lindung,

b. Kawasan Resapan Air,

c. Kawasan Bergambut.

2. Kawasan Perlindungan Setempat, yaitu :

a. Kawasan Sempadan Pantai,

b. Kawasan Sempadan Sungai,

c. Kawasan Sekitar Danau/Waduk,

d. Kawasan Sekitar Mata Air.

3. Kawasan Suaka Alam, Taman Nasional dan Cagar Budaya, yaitu :

a. Kawasan Suaka Alam,

b. Kawasan Taman Nasional,

c. Kawasan Taman Hutan Raya,

d. Kawasan Taman Wisata Alam,

e. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan.

4. Kawasan Rawan Bencana.

Kawasan lindung mutlak diperlukan di wilayah Kabupaten Merangin, baik

untuk perlindungan pada wilayah yang lebih luas maupun untuk

perlindungan pada lingkup wilayah kabupaten. Pada dasarnya kondisi

fisik alam Kabupaten Merangin mempunyai sifat sebagai daerah

tangkapan air, mudah ter-erosi pada daerah pinggiran yang terjal

khususnya diwilayah perbukitan. Pada akhirnya akan mempengaruhi daya

dukung alam untuk mendukung keberlanjutan kegiatan budidaya yang

Page 87: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

76

selanjutnya akan menghambat perkembangan perekonomian wilayah dan

kesejahteraan masyarakat.

Dari analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa luas kawasan lindung

secara keseluruhan diwilayah Kabupaten Merangin adalah 23% dari luas

kabupaten, dimana sebaran dominannya terletak selatan kabupaten

meliputi Kecamatan Jangkat, Sungai Tenang, Lembah Masurai dan Ma.

Siau.

Kawasan bergambut adalah kawasan yang unsur pembentuk tanahnya

berupa sisa-sisa bahan organik yang tertimbun dalam waktu yang lama.

Tujuan perlindungan kawasan ini yaitu melindungi ekosistem dan untuk

keperluan cadangan air tanah. Sebaran kawasan bergambut di

Kabupaten Merangin diperkirakan tidak ada karena wilayah Kabupaten

Merangin merupakan dataran bertopografi pegunungan bukan perairan

pantai.

Kawasan sempadan sungai merupakan kawasan sepanjang kanan kiri

sungai termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang

mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi

sungai. Tujuan perlindungan kawasan ini adalah untuk melindungi sungai

dari kegiatan yang dapat merusak kualitas air sungai, fisik tepi dan dasar

sungai serta mengamankan aliran sungai. Kawasan ini tersebar

disepanjang kanan kiri sungai dengan jarak sekurang-kurangnya 200

meter.

Kawasan sempadan pantai adalah kawasan sepanjang pantai yang

mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi

pantai. Maksud perlindungan dari kawasan sempadan pantai adalah

untuk melindungi wilayah pantai dari kegiatan yang dapat mengganggu

kelestarian fungsi pantai. Kawasan ini berada di daratan sepanjang tepian

yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai

minimal 100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Di daerah

Kabupaten Merangin tidak terdapat kawasan ini dikarenakan wilayah

Kabupaten Merangin merupakan dataran dengan topografi dataran bukit

dan pegunungan.

Page 88: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

77

Kawasan Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang dikelola

dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan pengembangan

ilmu pengetahuan, pariwisata, rekreasi dan pendidikan. Tujuan

perlindungan kawasan ini yaitu untuk pengembangan pendidikan,

rekreasi, pariwisata dan peningkatan kualitas lingkungan sekitarnya serta

perlindungan dari pencemaran. Di Kabupaten Merangin terdapat Taman

Nasional yaitu Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang sebagian

besar terdapat di Kecamatan Jangkat, Sungai Tenang dan sebagian kecil

lainnya di Kecamatan Lembah Masurai dan Ma. Siau.

Permasalahan yang dihadapi dalam perencanaan kawasan lindung di

Kabupaten Merangin adalah adanya penggunaan lahan yang belum

sesuai untuk peruntukkan kawasan lindung, yaitu berupa hutan belukar,

semak/alang-alang, tegalan dan hutan tanaman industri. Untuk itu

diperlukan tindakan-tindakan untuk mengarahkan kegiatan tersebut

menjadi kawasan yang mempunyai fungsi lindung.

Kawasan lindung di Kabupaten Merangin hendaknya dipertahankan dan

dikembalikan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan sebagai

kawasan lindung untuk tetap :

Meningkatkan kesuburan tanah untuk mendukung kegiatan budidaya

pertanian, perkebunan dan peternakan.

Meningkatkan ketersediaan air tanah dalam mendukung kebutuhan

masyarakat dan kegiatan budidaya pertanian, perkebunan,

peternakan dan industri.

Terjaganya kualitas sungai untuk mendukung kegiatan perikanan.

b.1.1. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung

Undang-undang Tata Ruang menyebutkan bahwa di dalam kawasan

lindung tidak diperkenankan adanya kegiatan penggunaan lahan untuk

tujuan budidaya kecuali kegiatan yang sifatnya untuk pengembangan

ilmu pengetahuan dan penelitian. Kegiatan dalam pengelolaan kawasan

lindung antara lain :

Page 89: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

78

1. Mempertahankan luasan dan fungsi kawasan hutan lindung dan

fungsi resapan.

2. Peningkatan kesadaran lingkungan,

3. Mengeluarkan kegiatan budidaya yang ada didalam kawasan lindung

untuk dikembalikan pada fungsi utamanya,

4. Pengaturan irigasi,

5. Pengendalian pertumbuhan dan kosentrasi penduduk/permukiman

serta kegiatan sektoral yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan

lindung,

6. Diperlukannya tindakan-tindakan untuk mengarahkan kegiatan diluar

fungsi lindung menjadi kawasan yang mempunyai fungsi lindung.

Tindakan tersebut antara lain dapat berupa kegiatan reboisasi.

Kegiatan penggunaan lahan disekitar kawasan lindung yang perlu

mendapatkan perhatian secara serius dan terkendali/dipantau adalah

penyebaran permukiman penduduk, penebangan hutan, penggunaan

lahan selain kawasan lindung dan pembangunan fisik yang dalam tingkat

tertentu dapat merusak atau mengurangi fungsi perlindungan lahan.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka pihak aparat/lembaga terkait

harus mampu memberikan informasi mengenai peranan kawasan lindung

terhadap kelestarian lingkungan bagi kelangsungan hidup rakyat banyak

melalui berbagai jenis penyuluhan pada lembaga organisasi masyarakat

atau pada aparat-aparat didaerah terdekat dengan kawasan lindung.

Pelanggaran terhadap kegiatan yang dilarang di kawasan lindung dapat

dikenakan sangsi atau hukum tertentu sesuai dengan ketentuan yang

diberlakukan di dalam proses pengendalian kawasan lindung tersebut.

Kegiatan pembangunan fisik dikawasan lindung hanya diperkenankan jika

ditujukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

khususnya yang berkaitan dengan pemuliaan tanaman dan sejenisnya

tanpa mengganggu kerusakan hayati dan lingkungan hidupnya.

Didalam mengoptimalkan fungsi kawasan lindung di Kabupaten Merangin

sesuai yang diarahkan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah

Page 90: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

79

maka diperlukan adanya kebijaksanaan yang mengikat beserta segala

peraturannya sehingga sebagai kawasan lindung benar-benar berfungsi

sebagai kawasan yang mampu memberikan perlindungan kawasan

bawahnya dan sekitarnya. Adanya kebijaksanaan mengenai pemanfaatan

lindung ini merupakan suatu keharusan yang harus segera diterapkan

operasionalnya mengingat di Kabupaten Merangin berdasarkan kriteria

kawasan lindung memiliki berbagai jenis kawasan lindung seperti

kawasan cagar alam, sempadan sungai, taman nasional dan sebagainya.

Arahan kebijaksanaan yang perlu diterapkan untuk pemanfaatan kawasan

lindung secara konsekuen dan sungguh-sungguh antara lain:

1. Pemberian batasan yang jelas dan tegas semua jenis kawasan

lindung yang telah ditetapkan sesuai dengan aturan yang berlaku.

2. Kawasan lindung yang telah ditetapkan tersebut agar ditindaklanjuti

terutama dengan rehabilitasi kawasan lindung yang sudah rusak.

3. Pengembalian kawasan lindung ke fungsinya semula terutama karena

adanya penggunaan lahan budidaya di dalam kawasan lindung.

4. Memberikan sanksi bagi semua pihak yang melanggar ketentuan yang

berlaku berkaitan dengan ketentuan pemanfaatan kawasan lindung.

b.2. Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama

untuk dibudidayakan atas kondisi dan potensi sumberdaya alam,

sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan. Kawasan budidaya

mencakup kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan, pertanian

tanaman pangan, perikanan, peternakan, perkebunan, hutan produksi,

perindustrian, pertambangan, pariwisata dan kawasan lainnya.

Rencana penggunaan ruang untuk kawasan budidaya merupakan

rencana untuk mencapai tujuan penataan ruang yang telah ditetapkan.

Dalam merumuskan rencana penggunaan ruang untuk kawasan budidaya

dipertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Tujuan pengembangan tata ruang wilayah,

Page 91: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

80

2. Konsep pengembangan tata ruang wilayah,

3. Strategi pengembangan tata ruang wilayah,

4. Karakteristik wilayah, baik karakteristik eksternal maupun internal.

Pada dasarnya dari Tujuan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Merangin

adalah meningkatnya peranan ekonomi dari pemanfaatan sumberdaya

alam yang dapat diperbaharui untuk kemakmuran masyarakat dan

mengarah kepada pengembangan agroi ndustri berbasis masyarakat.

Berdasarkan tujuan ini, Konsep Pengembangan Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Merangin mengarahkan pada terciptanya pusat-pusat produksi

yang mempunyai kemudahan untuk berinteraksi dengan pasar, baik

internal maupun eksternal, dan dengan wilayah belakangnya, yang

mempunyai potensi produksi, khususnya berkaitan dengan potensi

sumberdaya alam spesifik yang dimiliki, yang bersifat dapat diperbaharui.

Oleh karena itu Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Merangin terutama diarahkan untuk memberikan dorongan kemudahan

berkembangnya interaksi wilayah dan berkembangnya pemanfaatan

sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan mempunyai nilai

ekonomi tinggi dengan mengembangkan sistem dan mekanisme

pengelolaan agro industri.

Berdasarkan hasil analisis yang mempertimbangkan aspek permintaan,

peluang pasar, produksi, potensi lahan, sumber daya manusia, potensi

pertumbuhan usaha, serta pengembangan kearah agro industri dan agro

bisnis – terdapat berbagai urutan komoditas unggulan yang dapat

dikembangkan di Kabupaten Merangin terutama komoditas perkebunan,

tanaman pangan, perikanan dan kehutanan.

Page 92: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

81

Tabel 3.6. Klasifikasi Komoditas UnggulanDi Kabupaten Merangin

No. SUB – SEKTORPERINGKAT UNGGULAN

I II III IV V

A Tanaman Pangan dan Holtikultura1. Tanaman Pangan Padi Sawah

Padi LadangJagung Ubi kayu

danUbi jalar

Kc.Kedelai

Kc. HijauKc. Tanah

B Perkebunan Kelapa SawitKelapaKaretCasievera

Coklat Kopi Lada

C Perikanan1. Budidaya Tambak

2. BudidayaKolam/Keramba

Ikan LeleIkan Nila Ikan

PatinIkan Mujair

D Kehutanan RotanE Peternakan

1. Ternak Besar2. Ternak Kecil3. Unggas

SapiKambingAyam Buras

Kerbau

AyamPedaging

DombaItik

Sumber : Hasil Analisis

Untuk lebih jelasnya pengembangan komoditas unggulan diatas serta

penyebarannya, maka akan dijelaskan Rencana Pengembangan Budidaya

Kabupaten Merangin sebagai berikut :

A. Kawasan Hutan

Kabupaten Merangin merupakan salah satu kabupaten yang

mempunyai potensi sumberdaya alam melimpah dan sebagian besar

adalah hutan. Kabupaten Merangin dikaruniai sumberdaya hutan yang

luasnya tercatat 344.011ha, yang terdiri dari hutan produksi, hutan

lindung, merupakan penggunaan lahan yang paling dominan dimana

hampir 45% dari total luas wilayah kabupaten. Kawasan yang

ditetapkan sebagai kawasan hutan produksi tersebut selain berfungsi

produksi juga menjadi buffer penyangga antara kawasan budidaya

dengan kawasan lindung serta wilayah hulu suatu daerah. Karena

adanya dua fungsi tersebut maka dalam pengembangan kawasan

hutan produksi perlu tetap memperhatikan kelestarian fungsi

lingkungannya.

Page 93: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

82

Kawasan hutan produksi walaupun dapat dieksploitasi secara tepat

namun perlu dilakukan secara arif seperti pelaksanaan tebang pilih,

serta sektor dan tata cara penebangan yang bersifat konservatif.

Pengelolaan Hutan Produksi perlu mempertahankan azas konservasi

tanaman dan air.

Selain itu hutan alam dalam kawasan hutan produksi ini juga dapat

dimanfaatkan untuk pembangunan hutan budidaya (Hutan Tanaman

Industri atau campuran), khususnya pada kawasan-kawasan yang

telah gundul, semak belukar dan bekas perladangan. Budidaya

tanaman campuran pada kawasan ini dapat dilakukan dengan terlebih

dahulu melakukan studi yang mendalam.

Untuk itu maka arahan untuk pengelolaan kawasan hutan di

Kabupaten Merangin adalah sebagai berikut :

Penataan kembali kawasan hutan produksi/pengukuran batas

dalam (Enclave Penggunaan Non Hutan).

Reboisasi/rehabilitasi kawasan hutan yang telah rusak.

Pengendalian perambahan.

Melakukan pembinaan dan pengembangan hutan rakyat.

Pembinaan dan pengembangan masyarakat yang berada disekitar

kawasan hutan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kedepan adalah

tingkat kapasitas produksi yang harus sebanding dengan potensi

alami sumberdaya serta tingkat pelestarian kembali kondisi

sumberdaya yang telah di eksploitasi. Keseimbangan tersebut yang

secara umum tidak hanya di Kabupaten Merangin menjadi

permasalahan utama pengembangan sektor kehutanan. Oleh karena

itu dalam rencana pengembangan sektor kehutanan sesuai dengan

kriteria fisik dan sesuai dengan ketentuan TGHK Kabupaten Merangin

ditetapkan :

1. Kawasan Hutan Produksi ditetapkan dengan luasan 122.15 Ha.

2. Kawasan Hutan Produksi Terbatas ditetapkan dengan luasan

49.956 Ha.

Page 94: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

83

B. Kawasan Pertanian Lahan Basah

Potensi pengembangan tanaman pangan di Kabupaten Merangin

cukup besar dan memberikan potensi diwilayah Kabupaten Merangin

bagian hilir, karena daerah hilir mempunyai kedalaman efektif lebih

dari 90 cm, dan tanah yang dalam lebih banyak terdapat jenis tanah

alluvial, regosol, pedsolik, gley humus. Tanah dengan karakteristik

tersebut banyak dijumpai disepanjang kiri kanan jalur aliran sungai

dan rawa terutama mulai dari bagian tengah sampai ke hilir sungai.

Makin ke hilir daerah endapan semakin luas. Oleh karena itu

pengembangan tanaman pangan sangat potensial dikembangkan di

bagian hilir Timur dan Barat Kabupaten Merangin. Usaha tani

tanaman pangan dan holtikultura di Kabupaten Merangin umumnya

sudah berorientasi pasar, selain untuk memenuhi kebutuhan

keluarga. Jika dilihat dari aspek penyebaran budidayanya, maka

tanaman padi sawah diusahakan di semua kecamatan yang sebagian

besar wilayahnya merupakan areal persawahan. Daerah persawahan

terdapat didaerah Timur dan Barat ke arah hilir sungai karena

terdapat banyak endapan alluvium berupa endapan sungai yang kaya

akan unsur hara, seperti Kecamatan Sungai Manau, Tabir, Pamenang

sebagian Kecamatan Bangko.

Pengembangan budidaya pertanian lahan basah dilakukan melalui

intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas lahan yang saat ini

tercatat berada dibawah produktivitas nasional untuk kawasan lainnya

di Sumatera. Kondisi tersebut disebabkan oleh pola tanam 1 kali

tanam dalam setahun untuk sebagian besar areal pertanian sawah,

walaupun telah tersedia jaringan irigasi. Untuk itu, diperlukan

perbaikan prasarana irigasi serta peningkatan efektifitas

pemanfaatannya. Melalui kebijakan untuk mempertahankan dan

memperluas areal pertanian lahan basah yang ada, maka peningkatan

produktivitas dilakukan melalui pola tanam 2 kali setahun, terutama

bagi areal yang dilayani oleh jaringan irigasi dengan luas

Page 95: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

84

pengembangan pertanian (sesuai dengan kriteria pengembangan fisik

dan budidaya lahan) 396.524.60 Ha.

Tabel 4.2. Intensitas dan Luas Tanam PadiDi kabupaten Merangin

No.Nama Daerah

Irigasi/Daerah Rawa

Kecamatan Intensitas(IP)

LuasTanam(Ha)

ProduksiPadi(Ton)

Produktivitas(Ton/Ha)

IRIGASI

1 DI. Lintang Sei. Manau 200 130 494 3.80

2 DI. Nilau Sei. Manau 200 118 448 3.80

3 DI. Supermin Sei. Manau 200 120 432 3.60

4 DI. Pelipan Sei. Manau 200 150 570 3.80

5 DI. Tanjung Mudo Sei. Manau 200 180 684 3.80

6 DI. Nagan Sei. Manau 200 182 692 3.80

7 DI. Birun Sei. Manau 200 238 881 3.70

8 DI. Tiangko Sei. Manau 200 200 760 3.80

9 DI. Petepah Tabir 100 50 200 4.00

10 DI. Semayo Tabir 100 100 400 4.00

11 DI. Sembilang Tabir 200 468 1.872 4.00

12 DI. Ulak Tabir 100 100 300 3.00

13 DI. Betuk Tabir 150 555 1.755 3.20

14 DI. Beringin Pamenang 100 30 114 3.80

15 DI. Karang Birahi Pamenang 200 130 507 3.90

16 DI. Nibung Bangko 100 5 16 3.20

RAWA

1 DR. Margoyoso Tabir 100 200 720 3.60

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Merangin

C. Kawasan Pertanian Lahan Kering

Budidaya padi ladang terkosenterasi pada bagian Utara dan Timur

Kabupaten Merangin, ini sesuai dengan kesesuain lahan bahwa

Page 96: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

85

bagian Utara Kabupaten Merangin sesuai untuk budidaya lahan kering

dan perkebunan. Perkembangan pertanian lahan kering di Kabupaten

Merangin dilakukan melalui perluasan lahan pada areal yang sesuai

dengan peningkatan produktivitas lahan melalui program intensifikasi.

Pada akhir tahun perencanaan, lahan yang dibutuhkan untuk

pengembangan pertanian lahan kering dan buah-buahan diperkirakan

seluas 7.487 Ha dan direncanakan untuk tanaman jagung, ubi kayu,

ubi jalar, kacang kedelai, kacang hijau, kacang tanah dan buah-

buahan. Pengembangan pertanian lahan kering diarahkan di

Kecamatan Tabir, Tabir Ulu, Tabir Selatan, dan Kecamatan

Pamenang.

D. Rencana Pengembangan Komoditi Sektor Perkebunan

Rencana pengembangan komoditi unggulan pada dasarnya bertitik

tolak pada arahan penggunaan lahan atau berdasarkan kesesuaian

lahan untuk peruntukan ditiap-tiap wilayah yang akan dikembangkan.

Dalam pengembangan potensi pertanian dan perkebunan ini, lebih

diarahkan dalam pengembangannya pada keadaan atau situasi dan

kondisi penggunaan lahan eksisting dan potensi pengembangan untuk

yang akan datang. Dalam hal ini aspek penggunaan lahan yang dapat

dikembangkan pada masa yang akan datang adalah ditinjau dari

aspek penggunaan lahan untuk kondisi sekarang yaitu luas dan

sebaran ketersediaan lahan yang dapat digunakan untuk

pengembangan potensi perkebunan.

Rencana pemanfaatan lahan untuk pengembangan perkebunan di

Kabupaten Merangin akan lebih diarahkan pada pemanfaatan lahan

untuk pengembangan komoditi perkebunan dan luas lahan

pengembangan tiap-tiap kecamatan adalah sebagai berikut :

1. Kecamatan Jangkat : komoditi perkebunan yang berpotensial

dikembangkan di kecamatan ini adalah komoditi Kopi, Casievera

Page 97: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

86

dan Nilam dengan luas lahan yang dikembangkan sebesar 27.363

Ha.

2. Kecamatan Sungai Manau : komoditi perkebunan yang

berpotensial dikembangkan di kecamatan ini adalah komoditi

Karet Unggul, Kelapa Sawit dan Nilam dengan luas lahan yang

dapat dikembangkan sebesar 4.817 Ha.

3. Kecamatan Muara Siau dan Lembah Mesurai : komoditi

perkebunan yang berpotensial dikembangkan di kecamatan ini

adalah komoditi Kopi dan Casievera dengan luas lahan yang dapat

dikembangkan sebesar 8.997 Ha.

4. Kecamatan Bangko : komoditi perkebunan yang berpotensial

dikembangkan dikecamatan ini adalah komoditi Kelapa Sawit dan

Karet Unggul dengan luas lahan yang dapat dikembangkan

sebesar 25.706 Ha.

5. Kecamatan Pamenang : komoditi perkebunan yang berpotensial

dikembangkan di kecamatan ini adalah komoditi Karet dan Kelapa

Sawit dengan luas lahan yang dapat dikembangkan sebesar 25.

706 Ha.

6. Kecamatan Tabir dan Tabir Selatan : komoditi perkebunan yang

berpotensial dikembangkan di kecamatan ini adalah komoditi

Karet dan Kelapa Sawit dengan luas lahan yang dapat

dikembangkan sebesar 12.103 Ha.

7. Kecamatan Tabir Ulu : komoditi perkebunan yang berpotensial

dikembangkan di kecamatan ini adalah komoditi Karet dan Kelapa

Sawit dengan luas lahan yang dapat dikembangkan sebesar 9.466

Ha.

Dari rencana pengembangan luas dan komoditi perkebunan di tiap-

tiap kecamatan di Kabupaten Merangin tersebut diatas, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa untuk komoditi Karet dan Kelapa Sawit

yang menjadi prioritas dalam pengembangannya pada masa-masa

mendatang dengan luas keseluruhan untuk pengembangan komoditi

ini adalah 60.498 Ha dan untuk komoditi Kopi, Casievera dan Nilam

sebesar 36.360 Ha. Jadi untuk Kabupaten Merangin pengembangan

Page 98: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

87

potensi perkebunan pada masa-masa mendatang memiliki

ketersediaan lahan sebesar 96.858 Ha.

Tabel 4.3. Rencana Pengembangan Lahan dan JenisKomoditi PerkebunanDi Kabupaten Merangin

No. KecamatanRencana Alokasi Pengembangan

Luas Areal(Ha) Jenis Komoditi

1 Bangko 15.856 Karet Unggul dan Kelapa Sawit

2 Pamenang 9.688 Karet Unggul dan Kelapa Sawit

3 Sungai Manau 136.700 Karet Unggul, Kelapa Sawit danNilam

4 Muara Siau 8.997 Kopi dan Casievera

5 Tabir 12.544 Karet Unggul dan Kelapa Sawit

6 Tabir Ulu 15.911 Karet Unggul dan Kelapa Sawit

7 Tabir Selatan 430 Karet Unggul dan Kelapa Sawit

8 Jangkat 54.756 Kopi, Casieveradan Nilam

9 Lembah Mesurai 30.610 Kopi, Casieveradan Nilam

Sumber : Data Perencanaan Komoditi Unggulan Bappeda Merangin Tahun 2007

E. Rencana Pengembangan Komoditi Sektor Peternakan

Pada dasarnya, Kabupaten Merangin memiliki potensi yang cukup

tinggi untuk pengembangan peternakan terutama sumberdaya lahan

sebagai basis ekologis. Namun tanaman pakan ternak besar

cenderung tidak dapat menahan erosi sehingga peternakan hanya

dikembangkan di daerah yang relatif datar. Alam yang dimiliki

Kabupaten Merangin memberikan potensi wilayah untuk dapat

berkembang sebagai pusat pengembangan peternakan, khususnya

ternak besar. Sesungguhnya potensi luas areal perladangan dan

padang rumput untuk budidaya ternak di Kabupaten Merangin cukup

luas.

Page 99: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

88

Potensi luas pengelolaan ternak besar yang ada sekitar 4.477 Ha yang

dapat dimanfaatkan untuk pengembangan 44.770 ekor, sampai

dengan saat ini baru dimanfaatkan sekitar 27.858 ekor (66%).

Peternakan skala besar terutama diarahkan di Kecamatan Bangko,

Pamenang dan Kecamatan Tabir, sedangkan peternakan unggas

dapat dikembangkan di setiap kecamatan terutama di Kecamatan

Pamenang dan Tabir. Untuk mendukung kegiatan peternakan,

disetiap kecamatan dikembangkan program HMT (Hijauan Makanan

Ternak) melalui pemanfaatan limbah pertanian (kacang-kacangan,

batang jagung), tanaman gamal (tanaman induk pada tanaman

perkebunan), rumput penguat teras, cover crops pada daerah

perkebunan, dan sebagainya.

F. Rencana Pengembangan Komoditi Sektor Perikanan

Potensi sektor perikanan di Kabupaten Merangin meliputi areal seluas

6.819 Ha, yang terdiri dari potensi perairan umum (Sungai, Danau,

Cerdam/Waduk, dan genangan air lainnya) seluas ± 5.500 Ha yang

dapat dimanfaatkan bagi kegiatan pengembangan budidaya ikan di

keramba dan jaring apung. Sedangkan potensi bagi pengembangan

budidaya ikan di kolam seluas 615 Ha dan pada pemeliharaan ikan

bersama/mina padi seluas 192 Ha.

Pemanfaatan potensi perairan umum (Rumah Tangga) pada tahun

2005 mencapai 1.039 sedangkan untuk budidaya berjumlah 2.179

rumah tangga dengan total 3.218. Banyaknya produksi ikan

diperairan umum pada Kabupaten Merangin hingga tahun 2005

mencapai 821.04 ton dan luas budidaya ikan kolam (184.74 Ha),

keramba (250 Ha) dan sawah (17.10 Ha).

Page 100: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

89

G. Kawasan Industri

Sejalan dengan visi sektor industri yaitu terwujudnya industri yang

maju mandiri dan berwawasan lingkungan. Untuk mewujudkan visi

tersebut, sektor perindustrian berupaya menumbuh kembangkan

industri yang mampu bersaing dipasar, khususnya industri kecil aneka

makanan dan kerajinan melalui kegiatan pembinaan dan

pengembangan yang mereka tangani sampai kedesa. Disamping

potensi yang ada (eksisting) pengembangan potensi sumber industri

dan perdagangan sangat tergantung pada potensi sumberdaya

lainnya, misalnya pertanian dan perkebunan.

Beberapa faktor yang mendukung untuk pengembangan sektor

industri yang dimungkinkan untuk berkembang antara lain :

Potensi perkebunan sawit.

Potensi perkebunan kopi, karet dan kayu.

Adanya potensi zona ternak di Pamenang dan Tabir.

Perkembangan tingkat kebutuhan pasar.

Potensi pengembangan sumberdaya alam.

Secara umum perkembangan kegiatan industri telah menunjukkan

perkembangan yang cukup besar bila dilihat dari konstribusinya

terhadap kegiatan perekonomian Kabupaten Merangin ( 46 % dari

total PDRB ). Perindustrian di Kabupaten Merangin dari tahun 2004 ke

tahun 2005 mengalami peningkatan jumlah unit usahanya. Jumlah

tenaga kerja yang diserap mengalami peningkatan juga dibandingkan

dengan tahun lalunya.

Jumlah perusahaan industri di kabupaten Merangin pada tahun 2005

meningkat sebanyak 48.53% dari tahun sebelumnya. Jumlah tenaga

kerja mengalami kenaikan sebanyak 4.86%. Kegiatan industri yang

paling banyak berkembang adalah jenis industri agro dan hasil hutan,

dimana terdapat 118 jumlah perusahaan baik industri kecil menengah

formal dan informal maupun industri besar dengan menyerap tenaga

Page 101: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

90

kerja mencapai 332. Industri besar yang memberikan konstribusi

ekonomi dan sosial yang besar baru memanfaatkan sektor kehutanan

dan perkebunan terutama tanaman kelapa sawit dalam bentuk CPO

dan minyak kelapa pabrik serta perkayuan (somel).

Masalah yang dihadapi dalam pengembangan industri berskala kecil

dan menengah di Kabupaten Merangin adalah kurangnya bantuan

modal kerja dan peralatan yang dimiliki, disamping kurangnya sarana

dan prasarana perhubungan sehingga mempersulit pemasaran produk

industri. Sesungguhnya dengan potensi sumberdaya alam yang

dimiliki, sektor industri mempunyai peluang untuk berkembang lebih

baik terutama industri pengolhan hasil pertanian, perkebunan,

kehutanan dan perikanan serta industri kerajinan dengan kata lain

bahwa potensi kapasitas produksi yang ada masih sangat besar dari

tingkat pemanfaatan yang ada. Sesuai dengan Strategi

Pengembangan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Merangin yaitu untuk

memberikan dorongan kemudahan berkembangnya interaksi wilayah

dan berkembangnya pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat

diperbaharui dan mempunyai nilai ekonomi tinggi dengan

mengembangkan sistem dan mekanisme pengelolaan agroindustri.

Oleh karena itu untuk menunjang potensi sumberdaya dan konsep

pengembangan ruang, maka akan dikembangkan Kawasan Industri

terutama agro Industri di Kabupaten Merangin (Kecamatan

Pamenang) karena memiliki aksesibilitas internal dan eksternal yang

baik. Pengembangan tersebut merupakan salah satu bentuk peralihan

kegiatan ekonomi masyarakat kearah industri pertanian yang

memberikan nilai ekonomi yang lebih tinggi dan dampak ikutan

(multiplier effect) yang lebih luas.

H. Kawasan Pertambangan

Berdasarkan sumberdaya alam yang dimilikinya, Kabupaten Merangin

memiliki potensi bahan galian strategis (Golongan A,B,C) dan memiliki

Page 102: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

91

lebih kurang 16 jenis mineral sumberdaya alam non hayati (mineral

tambang) yang berpotensi. Namun sebahagian besar masih dalam

taraf tereka dan teridentifikasi sehingga potensi tersebut perlu dikaji

lebih detail lagi. Saat ini baru marmer, batu bara, batu gamping,

bentonit, granit dan air raksa yang telah terukur potensinya. Berikut

ini beberapa jenis bahan potensi bahan tambang mineral yang

dimaksud.

Batu Bara

Indikasi batu bara berupa singkapan – singkapan cadangan terukur

2.25 juta ton dengan nilai kalori (4171-5750) kal/gr. Sebagian

berlokasi di Kecamatan Bangko dan Tabir Ulu, namun sebagian besar

belum teridentifikasi.

Marmer

Cadangan terindikasi 12 juta M3 warna putih abu-abu, terdapat di

Desa Ngaol Kecamatan Tabir Ulu.

Batu Gamping

Cadangan terindikasi 1.5 milyar M3 kadar CaO 50.85% terdapat di

Kecamatan Sei. Manau dan Tabir Ulu.

Bentonit

Desa Biuku Tanjung dan Pulau Rengas Kecamatan Bangko, jenis Ca-

bentonit, cadangan indikasi 8 juta M3. Desa Bedang Rejo, Sikancing,

Beringin Sanggul dan UPT x Pamenang jenis Ca-bentonit cadangan

terindikasi 46.8 juta M3.

Granit

Cadangan terindikasi 2.25 milyar M3, berwarna merah daging dan

abu-abu kehijauan, terdapat di Kecamatan Sei. Manau.

Page 103: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

92

Air Raksa

Ditemukan dalam bentuk mineral Sinabar, cadangan belum diketahui

terdapat di Kecamatan Sei. Manau dan Bangko.

Biji Besi

Cadangan belum terindikasi secara pasti terdapat di Kecamatan Sei.

Manau.

Tembaga

Cadangan belum terindikasi secara pasti terdapat di Kecamatan

Muara Siau dan Bangko.

Emas

Desa Pangkalan Jambu Kecamatan Sei. Manau, ketebalan lapisan

pembawa emas (1-2) meter merupakan emas sekunder dengan

butiran umumnya pasir halus-kerikil, cadangan belum diketahui dan

diusahakan oleh KUD Pangkalan Jambu. Alur Sungai Langeh

Kecamatan Sei. Manau merupakan emas sekunder dengan butiran

pasir halus kerikil cadangan belum diketahui.

Oker

Dusun Bangko Kecamatan Bangko, cadangan terindikasi 10.000 M3.

Batu Lempung

Cadangan belum terindikasi secara pasti, terdapat di Kecamatan

Tabir.

Felsfar

Cadangan terindikasi 40.000 M3, terdapat di Kecamatan Bangko dan

Tabir.

Page 104: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

93

Trass

Cadangan belum terindikasi, terdapat di Kecamatan Ma. Siau dan

Tabir.

Batu Permata

Cadangan belum terindikasi, terdapat di Kecamatan Tabir dan Sei.

Manau.

Pasir dan Krikil Kuarsa

Cadangan terindikasi 246.03 juta M3, terdapat di Kecamatan tabir dan

Sei. Manau.

Pasir, Batu dan Kerikil

Cadangan 132 juta M3, terdapat di Kecamatan Tabir.

I. Kawasan Pariwisata

Potensi wisata yang dapat dikembangkan maupun yang telah

berkembang di Kabupaten Merangin cukup banyak baik wisata alam,

sejarah maupun wisata buatan sehingga dapat menarik lebih banyak

wisatawan. Permasalahan utama pengembangan wisata adalah masih

minimnya promosi, sarana dan prsarana pendukung yang ada

sehingga konstribusi terhadap perekonomian masih relatif kecil.

Dari tiap-tiap objek wisata memiliki daya tarik yang berbeda, untuk

itu sebelum melakukan analisis prioritas pengembangan objek wisata,

maka terlebih dahulu objek wisata dianalisis sesuai dengan variabel-

variabel penentu yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan

tingkat efesiensi yang telah dilakukan.

Dengan berpedoman pada data yang terdapat dalam RIPP dan

tinjauan lapangan, kemudian dinilai berdasarkan faktor efesiensi dan

daya tarik maka hasil penilaian disetiap objek wisata dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

Page 105: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

94

Tabel 6.4. Penilaian Faktor Efesiensi dan DayaTarik Wisata di Kabupaten Merangin

No. Objek

Efesiensi Daya Tarik

FasilitasPendukung

JumlahWisatawan Akses

SumberDayaTarik

KekhususanKawasan

1 Gunung Mesurai Tidak Ada Sedikit Rendah 1 Daya Tarik Tidak Unik

2 Gunung Sumbing Tidak Ada Sedikit Rendah 1 Daya Tarik Tidak Unik

3 Danau Pauh Tidak Ada Sedikit Rendah 2 Daya Tarik Tidak Unik

4 Danau Depati Empat Tidak Ada Sedikit Rendah 1 Daya Tarik Unik

5 Goa Sengayau Tidak Ada Sedikit Rendah 1 Daya Tarik Unik

6 Goa Tiangko Tidak Ada Sedikit Rendah 1 Daya Tarik Unik

7 Sungai Merangin Tidak Ada Sedikit Tinggi 1 Daya Tarik Unik

8Air Terjun Sigerincing

Dan Talang ParuhTidak Ada Banyak Rendah 2 Daya Tarik Tidak Unik

9 Air Terjun Sei. Keruh Tidak Ada Banyak Rendah 1 Daya Tarik Tidak Unik

10Perkampungan

Tradisional

Tidak

LengkapSedikit Tinggi 1 Daya Tarik Unik

11 Gading BertuahTidak

LengkapSedikit Rendah 1 Daya Tarik Unik

12Batu Bertulis Karang

Birahi

Tidak

LengkapBanyak Tinggi 1 Daya Tarik Unik

13Batu Larung dan Batu

Megalit

Tidak

LengkapSedikit Rendah 1 Daya Tarik Unik

14 Keris EmasTidak

LengkapSedikit Tinggi 1 Daya Tarik Unik

15Lesung Batu Depati

Cahyo

Tidak

LengkapSedikit Tinggi 1 Daya Tarik Tidak Unik

16Alquran Tulis Tangan

dan Cerano Perunggu

Tidak

LengkapSedikit Tinggi 1 Daya Tarik Unik

17 Sungai Misang Lengkap Sedikit Tinggi 2 Daya Tarik Tidak Unik

18 Arboretum Lengkap Banyak Tinggi 2 Daya Tarik Unik

19 Dam Betuk Lengkap Banyak Tinggi 1 Daya Tarik Tidak Unik

20 Jam Gento Lengkap Banyak Tinggi 1 Daya Tarik Tidak Unik

21 Bukit TiungTidak

LengkapSedikit Tinggi 1 Daya Tarik Unik

22 Ujung TanjungTidak

LengkapSedikit Tinggi 1 Daya Tarik Tidak Unik

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2007

J. Kawasan Permukiman

Kawasan permukiman merupakan kawasan hunian dari kegiatan yang

mendukung kehidupan masyarakat perkotaan dan pedesaan

ditetapkan berdasarkan kriteria kesesuaian lahan; ketersediaan

Page 106: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

95

sumber air bersih; akses terhadap prasarana transportasi, ekonomi

dan sosial; dan bukan merupakan kawasan tanaman pangan lahan

basah. Kebutuhan pengembangan perumahan di Kabupaten Merangin

untuk kurun waktu 15 tahun kedepan diperkirakan berdasarkan

proyeksi jumlah penduduk dengan asumsi bahwa 1 KK terdiri atas 5

orang maka jumlah rumah tangga pada tahun 2020 adalah sebanyak

74.945 unit. Sesuai dengan standar kebutuhan lahan permukiman

perkotaan (300 m2 per kepala keluarga) maka kebutuhan

permukiman penduduk di Kabupaten Merangin adalah 2248.37 Ha.

Hal yang sangat penting dalam Tujuan Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Merangin adalah meningkatnya peran ekonomi dari

pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui untuk

kemakmuran masyarakat dan mengarah kepada pengembangan

agroindustri berbasis masyarakat. Dalam Rencana Penggunaan Ruang

Kawasan Budidaya ini adalah adanya hak pengusahaan kawasan

budidaya oleh rakyat yang memang telah berkembang dan

memberikan suatu pola pemanfaatannya, yaitu kegiatan budidaya

rakyat berada pada wilayah sepanjang sungai di Kabupaten Merangin.

b.2. Pengelolaan Kawasan Budidaya

Rencana penggunaan ruang kawasan budidaya dirumuskan untuk

mencapai beberapa tujuan pengembangan tata ruang wilayah kabupaten.

Agar tujuan tersebut dapat dicapai melalui penggunaan ruang yang telah

dirumuskan, maka perlu rencana pengelolaan kawasan budidaya, melalui

beberapa arahan pengembangan kawasan budidaya, sesuai dengan

rencana penggunaannya.

Page 107: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

96

Tabel 4.5. Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang BudidayaDi Kabupaten Merangin

No. Alokasi Pemanfaatan RuangLUAS

Areal(Ha) %

A Kawasan Lindung :

1.Hutan Lindung

2.Kawasan Suaka Alam

3.Kawasan Perlindungan

Setempat.

4.Kawasan Rawan Bencana

296.425.00

91.450.00

144.326.00

60.500.00

149.00

21.40

6.60

10.41

4.36

0.01

B Kawasan Budidaya :

1.Kawasan Hutan Produksi

2.Kawasan Pertanian

3.Kawasan Permukiman dan

Perkotaan.

4.Area Penggunaan Lain.

1.088.907.50

404.001.50

396.524.60

12.103.40

276.188.00

78.60

29.16

28.62

0.87

19.93

C Jumlah Luasan 1.385.333.50 100

Sumber : Data Pokok Bappeda Kabupaten Merangin

Dalam rangka untuk mencapai tujuan tersebut, maka arahan

pengembangan kawasan budidaya terkait dengan sumberdaya alam yang

tidak dapat diperbaharui, khususnya pertambangan, adalah sebagai

berikut :

1. Pengembangan kerjasama dan koordinasi lintas sektoral dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pemanfaatan kawasan

pengembangan sektor berbasis sumberdaya alam yang tidak dapat

diperbaharui.

2. Peningkatan peran sektor berbasis sumberdaya alam yang tidak dapat

diperbaharui, dalam pengembangan sumberdaya manusia lokal,

sesuai dengan kebutuhan sektor bersangkutan, melalui pelatihan dan

pemagangan, agar tenaga kerja lokal dapat dimanfaatkan oleh sektor

tersebut.

3. Peningkatan peranan sektor berbasis sumberdaya alam tidak dapat

diperbaharui, dalam pengembangan pelayanan jasa terkait, termasuk

Page 108: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

97

bantuan untuk pembangunan usaha kecil, agar mampu mendorong

tumbuhnya kegiatan perekonomian wilayah.

4. Meningkatkan peran sektor dalam penyediaan fasilitas sosial dan

fasilitas umum bagi masyarakat lokal, dalam rangka mengembangkan

dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

5. Pengadaan Sistem Informasi sumberdaya alam yang tidak dapat

diperbaharui, khususnya pertambangan dan kehutanan, secara

terpadu berbasis sistem informasi geografis, sebagai dasar dalam

menentukan pemanfaatan beberapa jenis sumberdaya alam secara

efektif, yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan layak secara

lingkungan.

6. Pemanfaatan potensi sumberdaya alam yang tidak dapat

diperbaharui, secara optimal dan pengembangan diversifikasi

pemanfaatan.

Tujuan kedua penggunaan ruang kawasan budidaya adalah

berkembangnya sektor ekonomi berbasis sumberdaya alam yang dapat

diperbaharui dan bernilai ekonomi tinggi, untuk pengembangan agribisnis

disetiap bagian wilayah. Ada dua sasaran yang hendak dicapai dalam

rangka memenuhi tujuan ini. Sasaran pertama adalah berkembangnya

kegiatan ekonomi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam

untuk pertanian, perkebunan dan peternakan, dari bersifat tradisional ke

kegiatan ekonomi berorientasi pasar disetiap bagian wilayah.

Dalam rangka untuk mencapai sasaran tersebut, arahan kebijaksanaan

yang berkaitan dengan pengembangan sumberdaya alam yang dapat

diperbaharui adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan pusat-pusat pengembangan agribisnis di setiap

bagian wilayah, yang berfungsi sebagai pusat pengembangan

kegiatan kolektif masyarakat, antara lain dalam pengedaan bahan

baku, peralatan, modal, informasi, difusi inovasi, tata niaga dan

pemasaran, dalam rangka pengembangan kemampuan masyarakat

dalam kegiatan produksi dan pemasaran.

Page 109: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

98

2. Pengembangan beberapa jenis komoditas di setiap bagian wilayah

sesuai dengan potensi spesifiknya masing-masing, dalam rangka

mencapai produktivitas dan efesiensi yang tinggi, serta mutu yang

baik.

3. Menjamin keberlanjutan ketersediaan air, terutama pada musim

kemarau, untuk memenuhi kebutuhan sektor pertanian, perkebunan,

peternakan, perikanan dan industri.

4. Mengembangkan beberapa pusat-pusat permukiman penting sebagai

pusat pelayanan dan atas pusat pertumbuhan, baik dalam lingkup

kabupaten, kawasan, maupun kecamatan, dalam rangka

meningkatkan akses masyarakat pada sumberdaya pendukung

kegiatan produksi dan pemasaran.

5. Meningkatkan kuantitas sumberdaya manusia berkualitas untuk

mendukung kegiatan pengembangan pemanfaatan sumberdaya alam

yang dapat diperbaharui, pada bagian wilayah yang membutuhkan.

Sasaran kedua dari tujuan kedua penggunaan ruang kawasan budidaya

di Kabupaten Merangin adalah berkembangnya permintaan komoditas

hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan serta ikutnya baik

secara lokal maupun ekspor. Untuk mencapai sasaran tersebut, arahan

pengembangan kawasan budidaya yang berkaitan dengan

pengembangan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui adalah

sebagai berikut :

1. Pengembangan sistem informasi dan potensi komoditas agribisnis

disetiap bagian wilayah, dalam rangka mencari peluang pasar baru

bagi komoditas agribisnis.

2. Mengembangkan sarana dan prasarana transportasi dalam rangka

meningkatkan akses eksternal yang menghubungkan pusat-pusat

produksi di Kabupaten Merangin dengan pusat-pusat regional dan

internasional.

Page 110: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

99

Tujuan kegiatan dari penggunaan ruang kawasan budidaya di Kabupaten

Merangin adalah terbentuknya keterkaitan antara sektor kegiatan

ekonomi wilayah, untuk mencapai sasaran terciptanya efek ganda dari

kegiatan ekonomi lokal, yaitu berkembangnya sektor agribisnis dan

agroindustri. Dalam rangka untuk mencapai tujuan tersebut, arahan

pengembangan kawasan budidaya khususnya berkaitan dengan

pengembangan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui, adalah

sebagai berikut :

1. Pada setiap bagian wilayah, disamping mengembangkan beberapa

komoditas unggul, perlu mengembangkan komoditas spesifik sesuai

dengan potensi wilayahnya, dalam rangka membentuk komplementari

kegiatan ekonomi bagian wilayah.

2. Pengembangan sarana dan prasarana transportasi, dalam rangka

meningkatkan aksesibilitas antar ibukota kecamatan dan antar pusat

produksi pada setiap kecamatan dengan pusat koleksi, distribusi dan

pengolahan lokal.

Selanjutnya tujuan penggunaan ruang kawasan budidaya berikutnya

adalah meningkatnya daya saing wilayah sebagai tempat investasi,

dengan sasaran untuk meningkatkan penanaman modal di berbagai

sektor kegiatan dan setiap bagian wilayah, baik oleh masyarakat lokal

maupun pendatang. Arahan pengembangan kawasan budidaya dalam

rangka mencapai tujuan dan sasaran tersebut adalah sebagai berikut:

Melakukan promosi peluang investasi disetiap bagian wilayah ke

berbagai pihak terutama investor serta menjembatani berbagai

kemungkinan kerjasama dengan pihak luar.

Membentuk jaringan informasi dan forum antar daerah, sehingga

dapat mengetahui pola permintaan dan pola persaingan komoditas

antar daerah.

Mensosialisasikan kepada calon investor program-program

pembangunan, disetiap bagian wilayah, yang telah dan akan

Page 111: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

100

dilaksanakan oleh pemrintah, serta menjelaskan keuntungan

melakukan investasi di Kabupaten Merangin.

Mengembangkan bentuk intensif bagi pengembangan investasi

disektor kegiatan tertentu pada bagian wilayah tertentu.

Tujuan terakhir yang hendak dicapai berkenaan dengan penggunaan

ruang, kawasan budidaya ialah meningkatnya kualitas sumberdaya

manusia dalam lembaga dan masyarakat secara umum, dengan sasaran

yang akan dicapai adalah meningkatnya kemampuan sumberdaya

manusia untuk mendukung berjalannya kegiatan pemerintahan,

organisasi kemasyarakatan dan perekonomian, serta meningkatnya

kemampuan kelembagaan daerah untuk pelayanan masyarakat. Dalam

rangka mencapai tujuan dan sasaran tersebut, maka perlu dukungan

arahan pengembangan sebagai berikut :

1. Pengembangan kualitas sumberdaya manusia sesuai dengan

karakteristiknya dan potensi pengembangan di setiap bagian wilayah,

dimana sumberdaya manusia berada melalui pelatihan dan

penyuluhan.

2. Pemberdayaan masyarakat lokal di setiap bagian wilayah, melalui

pembentukan organisasi masyarakat.

3. Pembentukan dinas/instansi daerah yang bertugas/berfungsi pokok

dalam pengendalian pemanfaatan ruang dan/atau pengembangan

basis ekonomi kabupaten.

4. Pengembangan sistem koordinasi penatagunaan tanah, air dan udara.

5. Penyelesaian konflik-konflik pertambangan dengan kegiatan lain,

yaitu kawasan lindung dan HPH.

4.2. Delineasi Wilayah Pedesaan.

Kawasan pedesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama

pertanian, termasuk pengelolaan SDA dengan fungsi kawasan sebagai tempat

permukiman pedesaan, pelayanan jasa pemerintah, pelayanan sosial dan

Page 112: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

101

kegiatan ekonomi. Berdasarkan pertimbangan rencana pengembangan

ekonomi, strategi pengembangan kawasan produksi dan karakteristik fisik dan

guna lahan, maka wilayah yang termasuk sebagai wilayah pengembangan

kawasan perdesaan adalah setiap pusat-pusat desa di Kabupaten Merangin.

Wilayah-wilayah yang termasuk kawasan perdesaan ini difungsikan

sebagai sentra-sentra produksi sesuai dengan rencana pengembangan

ekonomi. Secara umum kawasan perdesaan dibagi menjadi 4 (empat)

kelompok kawasan sesuai dengan tipologi kawasannya.

Kawasan I terdiri dari desa-desa yang berada disepanjang Jalan Lintas

Sumatera yaitu Desa-desa di Kecamatan Bangko. Kawasan ini diarahkan

untuk mengembangkan kegiatan pertanian dan perkebunan seperti

berpotensial dikembangkan dikecamatan ini adalah komoditi Kelapa Sawit

dan Karet Unggul. Pusat kolektor dan orientasi dari kawasan ini adalah

Ibukota Kecamatan sebagai sub pusat pengembangannya seperti :

Kecamatan Pamenang, Tabir, Tabir Ulu, Tabir Selatan, Sei. Manau, Ma. Siau,

Lembah Mesurai dan Jangkat.

Kawasan II terdiri dari desa-desa yang berada disekitar Kecamatan Tabir,

Tabir Ulu dan Tabir Selatan. Kawasan ini diarahkan untuk pengembangan

komoditi Karet dan Kelapa Sawit serta perkebunan rakyat, peternakan kecil

dan besar. Terdapat beberapa orientasi aliran produksi dari kawasan ini,

yaitu pertama langsung menuju keluar Kabupaten Merangin melalui jalur

Trans Sumatera dan kemudian orientasi ke Kota Bangko.

Kawasan III terdiri dari desa-desa disekitar Kecamatan Pamenang dan

Sungai Manau yang menjadi sub pusat pengembangan wilayah untuk daerah

belakangnya seperti : Ma. Siau, Lembah Mesurai dan Jangkat. Kegiatan yang

dikembangkan di kawasan ini adalah komoditi Karet Unggul, Kelapa Sawit

dan Nilam, Peternakan kecil, Wisata Alam. Pusat kolektor dari kawasan ini

adalah Ibukota Kecamatan Bangko dan Sungai Manau.

Kawasan IV terdiri dari desa-desa disekitar Kecamatan Ma. Siau, yang

menjadi sub pusat pengembangan wilayah untuk daerah belakangnya seperti

: Lembah Mesurai dan Jangkat. Kegiatan yang dikembangkan di kawasan ini

adalah komoditi Kopi, Casievera dan Nilam.

Page 113: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

102

Dari setiap pusat-pusat desa tersebut perlu dilengkapi fasilitas-fasilitas

yang mendukung fungsi kawasan sebagai sentra-sentra produksi. Sehingga

untuk masing-masing kawasan dapat saling terjadi ketergantunggan untuk

saling memenuhi. Hal ini disebabkan karena masing-masing wilayah tersebut

mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif dalam mendukung produksi

komoditi untuk memenuhi kebutuhan penduduk.

3.3. Delineasi Wilayah Perkotaan

Kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama

bukan pertanian dengan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman

perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan

sosial, perdagangan dan kegiatan ekonomi lainnya. Dalam pengembangan

wilayah Kabupaten Merangin, perlu ditetapkan wilayah yang menjadi kawasan

perkotaan guna mengoptimalkan pemanfaatan lahan yang ada. Untuk itu maka

dilakukan deliniasi terhadap wilayah Kabupaten Merangin yang termasuk

sebagai kawasan perkotaan. Dalam penetapan kawasan perkotaan ini telah

mempertimbangkan rencana pengembangan ekonomi, strategi pengembangan

kawasan produksi, konsep pengembangan ruang wilayah kabupaten,

karakteristik fisik dan guna lahan serta kriteria-kriteria yang tertuang dan

Peraturan Pemerintah tentang penataan ruang kawasan perkotaan.

Menurut Permendagri No.7 Tahun 1986 tentang kriteria wilayah, dan

yang termasuk wilayah kota terbagi berdasarkan ciri-ciri secara fisik dan sosial-

ekonomi. Secara fisik yang termasuk kawasan perkotaan mempunyai ciri-ciri :

Tempat permukiman penduduk yang merupakan satu kesatuan dengan luas,

jumlah bangunan, kepadatan bangunan yang relatif lebih tinggi daripada

wilayah sekitarnya.

Proporsi bangunan permanen lebih besar di tempat itu dari pada diwilyah-

wilayah sekitarnya.

Mempunyai lebih bangunan fasilitas sosial-ekonomi dari pada wilayah

sekitarnya.

Page 114: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

103

Dari aspek sosial-ekonomi, yang menjadi ciri kawasan perkotaan

adalah :

Mempunyai jumlah penduduk yang relatif lebih besar dari pada wilayah

sekitarnya, yang dalam satu kesatuan areal terbangun berjumlah sekurang-

kurangnya 20.000 orang di Pulau Jawa, Madura dan bali, atau 10.000 orang

di luar pulau-pulau tersebut.

Mempunyai kepadatan penduduk yang relatif lebih tinggi dari wilayah

sekitarnya.

Mempunyai proporsi jumlah penduduk yang bekerja di sektor-sektor non

pertanian, seperti : pemerintahan, perdagangan, industri, jasa dan lain-lain,

yang lebih tinggi dari wilayah sekitarnya.

Merupakan pusat kegiatan ekonomi yang menghubungkan kegiatan

pertanian wilayah sekitarnya dan tempat pemasaran atau prosesing bahan

baku untuk kegiatan industri.

Selain kriteria-kriteria yang telah disebutkan, kriteria kawasan

perkotaan dapat berupa ruang yang sudah menunjukkan sebagai kawasan

perkotaan atau dapat berupa kawasan yang dicadangkan sebagai perluasan

atau pengembangan kawasan perkotaan. Kawasan tersebut saat ini dapat saja

belum merupakan kawasan perkotaan akan tetapi dicadangkan atau

direncanakan sebagai kawasan perkotaan untuk kurun waktu yang akan

datang.

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut dan hasil analisis yang telah

dilakukan sebelumnya, yaitu mengenai analisis persebaran dan jumlah

penduduk, kegiatan dan guna lahan, serta analisis kelengkapan fasilitas, maka

pengembangan kawasan perkotaan di Kabupaten Merangin terbagi menjadi 4

bagian.

Kawasan pertama adalah kawasan yang berada pada sekitar Ibukota

Kabupaten Merangin, Bangko sekaligus sebagai pusat kota kecamatan.

Kawasan ini didukung oleh jumlah penduduk yang besar dan kepadatan

penduduk yang tinggi dengan dukungan kelengkapan fasilitas ekonomi yang

paling lengkap dibandingkan dengan pusat-pusat lainnya dalam wilayah

Kabupaten Merangin. Dilihat dari kesesuaian lahan, meskipun pada saat ini

Page 115: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

104

kawasan tersebut merupakan kawasan yang mempunyai kegiatan budidaya

pertanian (daerah pinggiran), perkebunan dan industri, namun kawasan

tersebut potensial berubah menjadi lahan permukiman. Hal ini berkaitan

dengan pengembangan kawasan ini untuk diarahkan menjadi pusat

permukiman perkotaan. Kawasan ini mempunyai fungsi sebagai Pusat

Pengembangan Wilayah yang memiliki orde kota paling tinggi diantara kota-

kota lainnya yang terdapat di wilayah Kabupaten Merangin. Sesuai dengan

fungsinya sebagai Pusat Pengembangan Wilayah, kawasan ini diarahkan

sebagai pusat jasa pemerintahan, pusat jasa-jasa pelayanan keuangan atau

bank untuk melayani satu kabupaten, sebagai simpul transportasi dan

diarahkan pula sebagai pusat distribusi kolektor ke wilayah yang lebih luas.

Kawasan kedua adalah kawasan sekitar Rantau Panjang. Kota ini pada

hakikatnya mempunyai kepadatan penduduk yang tidak padat namun

kelengkapan sarana dan prasarana wilayah yang relatif baik, dan kebijakan

yang menetapkannya sebagai ibukota Kecamatan Tabir menyebabkan

peranannya menjadi sangat besar. Dilain pihak, kawasan perkotaan ini bila

dilihat dari sistem kota-kotanya merupakan kota orde II dibawah Kota Bangko.

Kawasan kota ini mempunyai fungsi sebagai Sub Pusat Pengembangan Wilayah

Kabupaten Merangin, sehingga kawasan kota ini diarahkan sebagai pusat jasa-

jasa pelayanan sosial ekonomi terutama yang menjadi wilayah belakangnya,

kawasan ini juga berperan sebagai simpul transportasi antar kecamatan,

kabupaten maupun provinsi. Sesuai dengan fungsinya sebagai kawasan

perkotaan, kawasan ini diarahkan untuk menjadi pusat permukiman.

Kawasan ketiga adalah kawasan sekitar Pamenang dan Sungai Manau.

Pertimbangan utama penetapan kawasan ini menjadi kawasan perkotaan

adalah jumlah penduduk yang mendukung perkembangan kota relatif lebih

padat dibandingkan dengan beberapa desa lainnya. Disamping itu kelengkapan

fasilitas sarana dan prasarana pada desa ini relatif cukup baik. Desa ini

berfungsi sebagai simpul transportasi yang berperan sebagai pusat pengumpul

aliran produksi dari desa-desa di sekitarnya.

Kawasan keempat adalah kawasan sekitar Muara Siau, yang berperan

sebagai Ibukota Kecamatan Muara Siau, kawasan ini memiliki kelangkapan

Page 116: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

105

fasilitas yang cukup dan merupakan kota orde ke empat dengan kelompok

wilayah lainnya seperti Muara Manderas dan Lembah Mesurai. Pengembangan

wilayah kawasan ini berfungsi sebagai simpul pergerakan orang dan barang

yang berperan sebagai pengumpul aliran produksi dari desa-desa disekitarnya.

Dari keempat kawasan perkotaan tersebut diharapkan dapat membentuk suatu

hubungan yang dapat memicu pertumbuhan dan pemerataan pembangunan di

Kabupaten Merangin.

3.3.1. Sisttem Kota-kota

3.3.1.1. Herearkhi Kota dan Fungsi Kota

Penentuan hirarki kota-kota di Kabupaten Merangin dimaksudkan

untuk mengetahui sistem pusat-pusat sebagai orientasi menjamin

terjadinya mekanisme penjalaran perkembangan dari pusat yang lebih

tinggi ke pusat yang lebih rendah, melalui penjelasan fungsi dan peranan

pusat-pusat tersebut. Status administrasi kota-kota di Kabupaten Merangin

dapat dibedakan atas ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan. Dalam

hal ini, pembagian wilayah administrasi kecamatan di Kabupaten Merangin

adalah 18 (delapan belas) kecamatan. Beberapa ibukota kecamatan yaitu

Bangko diarahkan untuk dapat berfungsi sebagai pusat-pusat pelayanan

yang melayani wilayah belakangnya. Pertimbangan tersebut dikaitkan

dengan kedudukan, lokasi dan ketersediaan sarana dan prasarana.

Disamping sebagai pusat pelayanan, pusat-pusat ini diharapkan akan

mampu menjadi penggerak pengembangan wilayah potensi belakangnya.

Berikut ini arahan dan pertimbangan penetapan pusat pelayanan dalam

lingkup Kabupaten Merangin. Sistem-sistem kota di kabupaten Merangin

tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Ibukota Kecamatan Bangko, Bangko yang saat ini berfungsi

sebagai Ibukota Kabupaten Merangin mempunyai lokasi yang sangat

strategis :

Memiliki akses langsung ke kota-kota utama di Provinsi Jambi

khususnya ke Kota Jambi sebagai Ibukota Provinsi.

Page 117: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

106

Merupakan jalur utama penghubung Ibukota Provinsi Jambi dan

Kabupaten Merangin melalui transportasi darat.

Selain itu, Kota Bangko juga memiliki kelengkapan fasilitas ekonomi

yang paling lengkap dibandingkan dengan pusat-pusat lainnya dalam

wilayah Kabupaten Merangin, sehingga menempati orde 1. Pada

lingkup Provinsi Jambi Kota Bangko merupakan kota dengan Hirarki 2

yang diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dengan skala

pelayanan regional. Pengembangan Kota Bangko dalam lingkup provinsi

diarahkan sebagai pusat pengembangan wilayah belakang (hinterland

service), pusat komunikasi dan transportasi antar wilayah dan pusat

permukiman. Atas dasar pertimbangan diatas maka Kota Bangko

diarahkan sebagai Pusat Pengembangan Wilayah di Kabupaten

Merangin dengan fungsi pengembangan sebagai berikut :

Pusat pengembangan untuk kota-kota pada orde dibawahnya yaitu

orde 2, 3 dan 4.

Pusat jasa pelayanan keuangan dan perbankan untuk melayani

kabupaten atau kecamatan.

Pusat perdagangan dan pengembangan agroindustri.

Pusat jasa pemerintahan.

Pusat permukiman.

Pusat pelayanan sosial (pendidikan tinggi).

Simpul transportasi antar kota pada lingkup kabupaten dan provinsi

melalui jalan darat.

Bersifat khusus karena mendorong perkembangan sektor strategis

atau kegiatan lainnya.

b. Ibukota Kecamatan Tabir, Kota Rantau Panjang, memiliki

kelengkapan sarana dan prasarana yang relatif baik pada lingkup

Kabupaten Merangin. Disisi lain transportasi darat pada kawasan ini

merupakan jalur utama antar lintas sumatera yang menghubungkan

Provinsi Jambi dengan Provinsi lainnya di Pulau Sumatera. Pada lingkup

kabupaten Kota Rantau Panjang berada pada Hirarki 2 yang diarahkan

sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Primer yaitu pusat yang bersifat

Page 118: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

107

khusus karena mendorong perkembangan sektor strategis atau

kegiatan khusus lainnya, kota ini mempunyai skala pelayanan regional

dengan fungsi arah pengembangan sebagai pusat pelayanan wilayah

belakang (hinterland service) dan padat permukiman (residential

subcenter).

Dari penjabaran diatas berdasarkan Lokasi, kondisi sarana dan

prasarana, dan kebijakan yang lebih tinggi maka kota pada orde ini

dalam lingkup kabupaten diarahkan sebagai Sub Pusat Kegiatan

Wilayah (SPKW) di Kabupaten Merangin dengan hirarki kota 2 yang

mempunyai fungsi pelayanan sebagai berikut :

Pusat Pengolahan atau pengumpulan barang-barang yang melayani

pergerakan antar kabupaten, provinsi.

Simpul transportasi darat antar kabupaten dan beberapa

kecamatan,

Pusat Perdagangan,

Pusat Permukiman,

Bersifat khusus karena mendorong perkembangan sektor strategis

atau kegiatan lainnya.

c. Ibukota Kecamatan Pamenang dan Sungai Manau, memiliki

kelengkapan sarana dan prasarana yang cukup baik (hirarki 3) pada

lingkup Kabupaten Merangin. Kota ini juga merupakan simpul

transportasi utama antar provinsi, kabupaten dan beberapa kecamatan

yang melayani pergerakan barang dan penumpang pada wilyah

Kabupaten Merangin. Berdasarkan RTRW Provinsi Jambi pada lingkup

provinsi kota ini merupakan kota dengan Hirarki IV dengan fungsi

pelayanan lokal (PKL) yang mempunyai skala pelayanan sub regional

yang merupakan pusat simpul jasa distribusi skala kecamatan yang

mempunyai potensi mendorong pusat simpul jasa distribusi skala

kecamatan yang mempunyai potensi mendorong desa-desa daerah

belakangnya. Atas dasar pertimbangan lokasi, kelengkapan sarana dan

prasarana dan kebijakan seperti yang telah diuraikan diatas maka

ibukota kecamatan-kecamatan yang dimaksud dalam lingkup kabupaten

Page 119: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

108

diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) di Kabupaten Merangin

dengan Hirarki 3 yang mempunyai fungsi pelayanan sebagai berikut :

Pemacu pengembangan wilayah belakangnya.

Sub pusat pelayanan perdagangan dan jasa di wilayah Kabupaten

Merangin bagian utara dan timur.

Potensi pertanian dan perkebunan.

Pusat permukiman.

Pada lingkup regional melayani transportasi darat antar provinsi,

kabupaten dan kecamatan karena dilalui jalur lintas.

Pusat jasa pemerintahan kecamatan.

d. Ibukota Kecamatan Ma. Siau, dilihat dari sarana dan prasarana

merupakan kota dengan tingkat hirarki paling rendah (Hirarki 4) di

Kabupaten Merangin, dengan tingkat hirarki yang sangat rendah

tersebut kota ini merupakan wilayah yang pembangunannya

terbelakang dan pada hakikatnya tidak mampu untuk melayani wilayah

yang lebih luas. Kota ini berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL),

yaitu melayani wilayah belakangnya dalam lingkup adminsitrasi

kecamatan dengan fungsi :

Pusat jasa-jasa pelayanan yang melayani daerah belakangnya.

Pusat pengolahan atau pengumpul barang-barang yang melayani

satu kecamatan.

Simpul transportasi beberapa desa.

Pusat permukiman.

Pusat jasa pemerintahan kecamatan.

Page 120: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

BAB V

5.1. Strategi Pembangunan Daerah

Dalam upaya mewujudkan keberhasilan pelaksanaan pembangunan

daerah Kabupaten Merangin di era desentralisasi, demokrasi dan

globalisasi ini, tiga strategi utama pembangunan jangka menengah

Kabupaten Merangin, yang akan diterapkan secara berkesinambungan

dan diharapkan mampu mengantisipasi berbagai permasalahan,

tantangan dan peluang pembangunan secara internal maupun eksternal

dalam lima tahun ke depan dapat digambarkan dibawah ini.

A. Peningkatan Infrastruktur

Ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu faktor utama di

dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan

tersedianya infrastruktur ekonomi akan memacu pengembangan

ekonomi daerah yang difokuskan untuk memenuhi kebutuhan prasarana

dan sarana keluarga.

Dalam rangka mewujudkan strategi pengembangan dan

peningkatan infrastruktur dalam menciptakan kemudahan bagi

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan prasarana dan sarana keluarga,

dilakukan melului perumahan.

Dibidang pembangunan dan peningkatan infrastruktur sosial dan

perumahan lebih diprioritaskan pada upaya peningkatan mutu jalan dan

Page 121: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

110

jembatan dengan melakukan pemeliharaan secara intensif untuk

menjamin kelancaran arus jasa dan barang serta pembebasan daerah

terisolir. Disamping itu untuk memenuhi kebutuhan dasar prasarana dan

sarana keluarga dilakukan melalui penyediaan air bersih dan penyediaan

energi listrik dengan memanfaatkan sumber energi alternatif khususnya

diwilayah pedesaan.

B. Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Secara konsep ekonomi pemanfaatan sumber daya alam

merupakan satu upaya untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui

eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam, yang pada akhirnya akan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada satu daerah. Artinya bahwa

pemanfaatan sumber daya alam bertujuan untuk mewujudkan

kesejahteraan masyarakat.

Strategi pemanfaatan sumber daya alam diimplementasikan melalui

pelaksanaan pengelolaan potensi sumber daya alam yang dimiliki

Kabupaten Merangin antara lain:

a. Melakukan eksplorasi dan eksploitasi potensi bahan tambang seperti

batu bara, biji besi, marmer, emas, batu kapur, serta minyak dan gas

bumi dengan mempertimbangkan kendala (constrain) kelangkaan

sumber daya tambang yang tergolong sebagai sumber daya alam

yang tidak dapat diperbaharui, artinya bahwa pemanfaatan sumber

daya alam bawah tanah harus memperhatikan sumber daya alam di

atasnya yaitu memperhitungkan biaya peluang yang hilang

(oportunity cost) dengan adanya eksploitasi potensi tambang

(sumber daya alam bawah tanah) mengingat kegiatan pertambangan

memiliki dampak negatif (eksternality) yang cukup tinggi, sehingga

dengan pemanfaatan sumber daya alam secara bijak akan

mewujudkan kelestarian sumber daya alam yang tidak dapat

Page 122: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

111

diperbaharui yang akan menunjang keberlanjutan pembangunan

(Sustainable Development) di Kabupaten Merangin.

b. Melakukan pemanfaatan sumber daya alam di bidang pertanian,

perkebunan, peternakan dan kehutanan melalui upaya ekstensifikasi

dan instensifikasi pertanian dengan pemanfaatan perkembangan

teknologi pertanian, peningkatan dan pengembangan pengetahuan

petani, serta memberikan kemudahanl kepada petani melalui

fasilitasi dan prgram-program stimulan.

C. Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Bersih

Pemerintahan yang baik dan bersih ( Good Governance )

ditafsirkan sebagai adanya dan berfungsi baiknya beberapa perangkat

kelembagaan sedemikian rupa sehingga memungkinkan kepentngan

masyarkat bisa dijamin baik. Perangkat kelmbagaan disini mencakup

adanya birokrasi yang bersih dan efisien, adanya legislatif yang aspiratif

dan tanggap terhadap kepentingan masyarakat serta menjadi alat

kontrol yang baik dan konstruktif bagi birokrasi pemerintah, adanya

sistem penegakan hukum yang dapat dipercaya, termasuk didalamnya

aparat penegak hukuk yang mempunyai integritas yang baik, serta

adanya masyarakat sipil ( civil society ) yang kuat untuk

memperjuangkan kepentingan warga serta mengontrol lembaga

pemerintah ( Keraf dalam Dharma Setyawan Salam;2004).

Ada 4 prinsip utama sebagai unsur Good Governance yang harus

dijalankan untuk mencapai pemerintahan yang bersih antara lain:

a. Akuntabilitas, menjamin adanya proses yang memenuhi syarat

dalam pemilihan pemegang kekuasaan dan prosedur sehat dalam

proses pengambilan keputusan, terutama keterlibatan publik dalam

pengambilan keputusan strategis, adanya mekanisme evaluasi atas

insentif yang diberikan kepada para pejabat publik, serta adanya

Page 123: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

112

mekanisme pertanggungjawaban kepada publik atas kinerja

pemerintahan. Tanggung Jawab dan tanggung gugat terdiri dari:

Tanggung jawab politik (political responsibility), yaitu tanggung

jawab melaksanakan politik pemerintahan.

Tanggung Jawab institusional (institusional responsibility), yaitu

tanggung jawab untuk melaksanakan dengan baik perintah

atasan (tanggung jawab hirarki)

Tanggung Jawab kepada masyarakat ( public atau popular

responsibility), yaitu tanggung jawab terhadap kepentingan

masyarakat

Tanggung jawab profesional (profesional responsibility), yaitu

tanggung jawab sesuai dengan pertimbangan/pandangan

profesinya.

Tanggung jawab pribadi (personal responsibilty), yaitu tanggung

jawab berdasarkan kesadaran pribadinya.

b. Transparansi, atau keterbukaan dapat dilihat pada tiga aspek yakni

adanya kebijakan yang terbuka terhadap pengawasan, adanya akses

informasi sehingga masyarakat dapat menjangkau setiap segi

kebijakan pemerintah, serta berlakunya check and balance antar

lembaga eksekutif dan legislatif. Tujuan transparansi ini membangun

rasa saling percaya antara pemerintah dengan publik dimana

pemerintah harus memberikan informasi yang akurat bagi publik

yang membutuhkannya, terutama informasi yang andal berkaitan

dengan masalah-masalah hukum, peraturan dan hasil-hasil yang

dicapai dalam proses pemerintahan, adanya mekanisme yang

memungkinkan masyarakat untuk mengakses informasi-informasi

yang relevan, adanya peraturan yang mengatur mengenai

kewajiban pemerintah daerah untuk menyediakan informasi kepada

masyarakat, serta menumbuhkan budaya ditengah-tengah

Page 124: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

113

masyarakat untuk mengkritisi kebijakan yang dihasilkan oleh

Pemerintah Daerah.

c. Partisipasi, dalam arti mendorong semua warga untuk

menggunakan hak-haknya untuk menyampaikan baik secara

langsung maupun tidak langsung, usulan dan pendapatnya dalam

proses pengambilan keputusan, terutama memberikan kebebasan

kepada rakyat untuk berkumpul, berorganisasi, dan berpartisipasi

secara aktif dalam menentukan masa depannya.

d. Penegakan hukum, atau supremasi hukum dari sisi birokrasi,

berarti ada kejelasan dan prediktibilitas dari birokrasi terhadap sektor

swasta, dan dari segi masyarakat sipil berarti ada kerangka hukum

yang diperlukan untuk menjamin hak-hak warga dalam menegakkan

pertanggunggugatan pemerintah.

5.2. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

Pembangunan Daerah harus didasarkan pada sasaran tertentu

yang hendak dicapai; untuk itu, kebijakan yang dibuat dalam rangka

melaksanakan pembangunan daerah harus memiliki arah kebijakan yang

jelas. Arah kebijakan yang maksud disini Arah Kebijakan Pembangunan

daerah. Arah kebijakan pembangunan daerah disusun berdasarkan

analisis kebutuhan pembangunan di daerah dengan mempertimbangkan

aspirasi masyarakat, kondisi dan kemampuan daerah, termasuk kinerja

pelayanan pemerintah pada tahun-tahun sebelumnya. Arah Kebijakan

Pembangunan Daerah ini selanjutnya menjadi instrumen (pedoman)

perencanaan bagi seluruh stakeholder pembangunan di daerah. Oleh

karenanya, penting bagi Pemerintah Daerah menyusun Arah kebijakan

pembangunan daerah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah yang memuat pernyataan-pernyataan Kebijakan Pembangunan

selama lima tahun.

Page 125: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

114

Dalam upaya untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan

serta untuk mencapai kondisi “MAKMUR” maka Pemerintah Kabupaten

Merangin telah menetapkan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

sebagai berikut :

1. Pengembangan dan peningkatan infrastruktur dan menciptakan

kemudahan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan prasarana

dan sarana dasar keluarga.

2. Mendorong dan menciptakan iklim bagi pengembangan ekonomi

kerakyatan

3. Mengupayakan terciptanya organisasi birokrasi kinerja tinggi dengan

nilai-nilai mengutamakan kepentingan masyarakat.

4. Menciptakan iklim kehidupan sosial yang kondusif.

5.3. Kebijakan Pembangunan Keciptakaryaan.

Pembangunan keciptakaryaan, merupakan bagian integral dalam

pembangunan daerah. Akan tetapi dalam pembangunan keciptakaryaan

lebih menekankan pada aspek pemenuhan kebutuhan fasilitas dalam

permukiman. Semakin meningkatnya kompleksitas permukiman,

menuntut semakin besar pula fasilitas yang akan disediakan dalam

permukiman tersebut. Karena itu, secara korelasional juga

membutuhkan peningkatan sektor penanganan yang semakin besar

pula. Terlebih-lebih kompleksitas dalam permukiman tersebut juga

diiringi dengan aktifitas yang semakin kompleks pula, menjadikan

berbagai sektor harus turut campur dalam penanganan kawasan

permukiman ini.

Guna mewujudkan pembangunan permukiman yang sesuai,

selaras dan seimbang dengan daya dukungnya, maka diperlukan

kebijakan sektorral yang terlibat dalam penanganan keciptakaryaan ini.

Melalui kebijakan ini, selanjutnya dapat mengarahkan terhadap kondisi

yang diinginkan oleh daerah dalam setiap pengembangan permukiman.

Page 126: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

115

Adapun kebijakan sektoral yang termasuk dalam penanganan

keciptakaryaan ini adalah sebagai berikut :

1. Sektor Pengembanggan Permukiman Perkotaan

Pengembangan permukiman kawasan perkotaan, merupakan

sasaran yang akan terus ditumbuhkembangkan. Pertimbangan ini

didasari oleh semakin meningkatnya penduduk kota yang dengan

cepat, telah memberikan dampak serius terhadap kondisi perkotaan.

Kawasan-kawasan kumuh yang timbul dimana-mana, cepatnya

pertumbuhan dan perkembangan sektor informal, penempatan

perdagangan yang semrawut sebagai akibat meningkatnya aktifitas

penduduk dan sebagainya, telah menjadikan kawasan perkotaan

semakin tidak tertata dengan rapi, bersih, indah dan nyaman.

Perwujudkan permukiman perkotaan yang rapi, bersih, indah

dan nyaman akan tetap menjadi idaman secara berkelanjutan.

Apabila kondisi ini mampu diwujudkan, maka daya tarik kota pun

akan semakin meningkat. Untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan

yang mampu merangsang dan merubah kawasan permukiman

perkotaan menjadi lebih teratur, rapi, bersih, indah dan nyaman bagi

penghuninya. Kebijakan yang ditempuh adalah sebagai berikut :

Peningkatan penyediaan prasarana dan Revitalisasi kawasan

kumuh

Peningkatan dan penyediaan utilitas permukiman yang memadai.

Peningkatan dan penyediaan Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

kawasan permukiman.

2. Sektor Penembangan Permukiman Kawasan Khusus.

Pengembangan permukiman kawasan khusus, pada dasarnya

menekankan pada wilayah-wilayah yang masih perlu mendapatkan

Page 127: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

116

perhatian serius dari pemerintah. Kawasan ini, secara umum

mengarah pada penanganan kawasan terisolir. Dengan wilayah yang

masih mempunyai rentang kendali yang cukup lebar, masih

dihadapkan pada wilayah-wilayah yang belum mampu tertangani.

Faktor prasarana jalan, telah menjadikan beberapa desa di

kecamatan menjadi terisolir. Dengan keterisolasian ini, perlu

didukung penyediaan prasarana dan sarana yang mampu

mengangkat harkat dan martabat masyarakat.

Dalam upaya mengantisipasi sekaligus memecahkan

permasalahan pada kawasan khusus ini perlu diambil kebijakan yang

mampu mengarah pada peningkatan aksesibilitas dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Kebijakan yang diambil terhadap

kawasan khusus ini adalah sebagai berikut :

Peningkatan prasarana perhubungan menuju desa-desa terpencil.

Peningkatan penyediaan prasarana dan sarana permukiman

Peningkatan fasilitas umum dan sosial desa terpencil

3. Sektor Pengembangan Permukiman Pedesaan

Permukiman pedesaan, pada dasarnya memiliki kelebihan dan

kekurangan bila dibandingkan dengan kawasan perkotaan. Kawasan

pedesaan yang memiliki kekhasan, biasanya lebih identik dengan

kawasan pertanian. Kerena itu, kawasan pedesaan ini cenderung

dikategorikan sebagai kawasan produksi komoditi yang mensuplai

kebutuhan kawasan perkotaan. Seperti kita ketahui, bahwa kawasan

pertanian itu senantiasa mengalami kekurangan dalam penyediaan

prasarana maupun sarana pendukung permukiman maupun

pertaniannya. Karena itu, dalam upaya meningkatkan peran kawasan

pedesaan ini, pemerintah daerah secara berkesinambungan terus

berupaya melengkapai penyediaan prasarana tersebut, agar

disamping membentuk permukiman pedesaan yang bersih, sehat dan

Page 128: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

117

nyaman, juga mampu berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Jalan desa, air bersih, drainase dan sebagainya harus

disediakan agar permukiman pedesaan tersebut mampu menjadikan

penduduk betah dan nyaman bertempat tinggal, tanpa adanya suatu

gangguan apapun.

Dalam upaya menyadiaan prasarana dan sarana pemukiman

tersebut, perlu diambil langkah-langkah yang mampu mengarah

pada perwujudan permukiman yang bersih, sehat, indah dan

nyaman. Untuk itu, pemerintah Kabupaten Merangin menempuh

kebijakan :

Peningkatan dan penyediaan prasarana dan sarana pedesaan.

Peningkatan fasilitas umum dan sosial desa terpencil

4. Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan.

Dalam upaya mewujudkan permukiman yang bersih, sehat,

indah dan nyaman diperlukan langkah-langkah yang mengarah pada

pembentukan permukiman yang ideal. Artinya, dalam membangun

permukiman maupun memperbaiki permukiman yang ada, harus

ditata sesuai dengan kebutuhan dan jenis yang diperlukan.

Guna mewujudkan permukiman yang ideal tersebut, maka

kebijakan yang akan ditempuh meliputi :

Revilatisasi kampung.

Penataan kawasan, bangunan dan permukiman

5. Sektor Air Minum.

Sektor air minum, merupakan sektor mendasar yang harus

disediakan dalam permkiman. Tanpa adanya air minum yang

memadai, maka akan memberikan implikasi negatif terhadap

permukiman yang bersangkutan. Air bersih, baik yang disediakan

Page 129: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

118

secara sedehana maupun dengan penerapan teknologi, harus

disediakan di kawasan permukiman. Apabila penduduknya sehat,

maka harus didukung dengan penyediaan air bersih yang memadai,

baik dalam bentuk perpipaan maupun sumur gali.

Guna mewujudkan penyediaan air minum yang memadai bagi

penduduk, maka kebijakan yang akan ditempuh meliputi :

Penyediaan air bersih yang sehat dan menyehatkan penduduk.

Penyediaan prasarana air minum yang memadai.

6. Sektor Drainase.

Dalam mewujudkan permukiman yang sehat, harus diatur

dengan sistem pembuangan yang baik. Limpasan air hujan, maupun

limbah rumah tangga harus disalurkan melalui saluran yang tepat.

Ketepatan itu dapat dilihat dari cara buangnya yang tidak

memberikan dampak negatif terhadap permukiman itu sendiri. Oleh

karena itu, perlu dibangun jaringan drainase menuju sasaran yang

tepat, baik tepat buang, tepat minimal dampak dan tepat untuk

penjagaan kesehatan. Sebab dengan tidak disalurkannya secara

tepat, maka akan emngakibatkan permukiman tidak sehat dan

kumuh. Kondisi ini akan semakin diperparah dengan pembuangan

sampah yang tidak sehat pula, akan semakin menjadikan kawasan

permukiman yang kumuh.

Guna mewujudkan permukiman yang sehat bagi penduduknya,

maka kebijakan yang akan ditempuh dalam pembangunan drainase

meliputi :

Peningkatan dan pengembangan jaringan drainase.

Rehabilitasi jaringan drainase kawasan permukiman

Page 130: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

119

7. Sektor Air Limbah.

Interaksi penduduk di kawasan permukiman, secara langsung

maupun tidak langsung dapat menimbulkan permasalahan.

Permasalahan yang sering dihadapi adalah terjadinya limbah dan

persampahan. Limbah yang dihasilkan sebagai akibat aktifitas di

permukiman, dapat berupa limbah cair, padat maupun gas.

Guna mewujudkan penyediaan air minum yang memadai bagi

penduduk, maka kebijakan yang akan ditempuh meliputi :

8. Sektor Persampahan

Guna mewujudkan penyediaan air minum yang memadai bagi

penduduk, maka kebijakan yang akan ditempuh meliputi :

Secara umum rencana yang dikembangkan dalam hal pengelolaan

persampahan meliputi 5 aspek, yaitu manajemen, operasioanal,

pembiayaan, pengaturan dan peran serta masyarakat.

5.4. Skenario Pengembangan Sektor/Bidang PU/Cipta Karya

Rencana Stretegis Bidang Cipta Karya secara Nasional meliputi

Kebijakan Program :

1) Penanggulangan Dampak Konflik Sosial dan Bencana dalam

rangka tanggap darurat dan peningkatan pelayanan

infrastruktur di pulau-pulau, daerah terisolir, dan

perbatasan

Page 131: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

120

Tujuan : Memberikan bantuan prasarana dan sarana permukiman

dalam rangka penanggulangan dampak bencana dan

kerusuhan, dan peningkatan pelayanan infrastruktur

kawasan perbatasan, pulau kecil, dan daerah terisolir;

Sasaran :Terfasilitasinya kegiatan penanganan pasca bencana

serta kerusuhan sosial di berbagai wilayah di Indonesia,

sebanyak 22.000 unit rumah, penanganan tanggap

darurat sebanyak 8.300 unit rumah, peningkatan

infrastruktur kawasan perbatasan dan pulau-pulau kecil

di 20 provinsi.

Program :

Program pengembangan perumahan dengan kegiatan

penanganan pasca bencana alam dan kerusuhan social, serta

penanganan tanggap darurat,

Program Pengembangan system persampahan dan drainase

dengan kegiatan pengembangan PSDPP, kawasan perbatasan

dan pulau-pulau kecil di 330 kawasan perdesaan:

Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum dan Air

Limbah,

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Perkotaan dengan

kegiatan pembangunan jalan dan jembatan alternative maupun

pembangunan PSDPP jalan desa;

2) Mewujudkan organsiasi yang efisien, tata laksana yang

efektif, SDM yang professional dengan menerapkan

prinsip-prinsip good gorvenance.

Tujuan: Meningkatkan kapasitas penyelenggaraan pembangunan

infrastruktur serta mewujudkan institusi/organisasi yang

Page 132: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

121

handal dengan menerapkan prinsip-prinsip good

gorvenance.

Sasaran :Tersedianya berbagai perangkat kebijakan, pedoman,

prosedur petunjuk serta bantek pemberdayaan

komunitas, serta pengembangan NSPM;

Program:

Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum dan Air

Limbah dengan kegiatan penyusunan kebijakan dan NSPM.

Program Pengembangan Sistem Persampahan dan Drainase

dengan kegiatan penyusunan kebijakan dan NSPM.

Program Pengembangan Perumahan dengan kegiatan

penyusunan kebijakan dan NSPM serta bantek pengembangan

perumahan.

Program Pengembangan Komunitas Perumahan dengan

kegiatan penyusunan kebijakan dan NSPM serta bantek

pemberdayaan komunitas perumahan sebanyak 130 paket.

Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan dengan

kegiatan piranti lunak peraturan perundang-undangan,

peningkatan fungsi kawasan, pengembangan perdesaan

terpadu, pengembangan perkotaan, NSPM, kebijakan, bantek,

bintek pengembangan perkotaan dan perdesaan.

3) Meningkatkan Kapasitas Pemerintah Daerah, Masyarakat,

dan Dunia Usaha dalam penyelenggaraan pembangunan

infrastruktur PU (capacity Building)

Tujuan: Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, masyarakat,

dan dunia usaha dalam berbagai aspek

penyelenggaraan pembangunan infrastruktur

Page 133: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

122

Sasaran: Meningkatkan kelembagaan pengawasan, konstruksi dan

keselematan bangunan gedung serta peningkatan

kapasitas Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam

penataan lingkungan permukiman, pembinaan

kapasitas daerah, serta meningkatkan peran dunia

usaha dalam pengelolaan pembangunan PS.

Program:

Program pengembangan perumahan dengan kegiatan

penguatan kelembagaan pengawasan konstruksi dan

keselamatan bangunan gedung

Program pemberdayaan komunitas perumahan dengan kegiatan

peningkatan kapasitas pemda dan masyarakat dalam penataan

lingkungan permukiman

4. Penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM)

penyelenggaraan Infrastruktur perumahan permukiman

Tujuan : Meningkatkan kelengkapan norma, standar, pedoman

dan manual untuk menunjang penyelenggaraan

infrastruktur dan permukiman

Sasaran : Tersedianya berbagai perangkat kebijakan, pedoman,

prosedur petunjuk sebanyak 300 paket serta

pengembangan SDM

Program :

Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum dan Air

Limbah dengan kegiatan penyusunan kebiajkan dan NSPM;

Page 134: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

123

Program pengembangan sistem persampahan dan drainase

dengan kegiatan penyusunan kebijakan dan NSPM;

Program pengembangan perumahan, dengan kegiatan

penguatan kelembagaan pengawasan konstruksi dan

keselamatan bangunan gedung

Program pemberdayaan komunitas perumahan dengan kegiatan

peningkatan kapasitas pemda dan masyarakat dalam penataan

lingkungan permukiman

Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum dan Air

Limbah, dengan kegiatan Program Pembinaan Kapasitas

Daerah, Masyarakat, dan Dunia Usaha

Program Pengembangan Sistem Persampahan dan Drainase,

dengan kegiatan Program Pembinaan Kapasitas Daerah,

masyarakat, dan dunia usaha

5) Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur PU dalam

mewujudkan perumahan dan permukiman yang

berkelanjutan

Tujuan : Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

permukiman di perkotaan dan perdesaan terutama

di kawasan kumuh;

Sasaran : Dukungan penyediaan prasarana dan sarana

permukiman di kawasan lingkungan siap bangun

dan penanggulangan kemiskinan perkotaan serta

peningkatan kualitas permukiman kumuh

Program :

a. Dukungan pengembangan perumahan, dengan kegiatan :

Page 135: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

124

Dukungan PSD perumahan dan permukiman pada

Kasiba/Lasiba

Dukungan PSD perumahan dan permukiman pada Rusunami

Fasilitasi pengembangan Rusunawa dan PSD Perkim

b. Program Pemberayaan Komunitas Perumahan, dengan kegiatan:

Fasilitasi Penyediaan perumahan dan PSD Perkim yang

bertumpu pada pemberdayaan masyarakat, penataan dan

rehabilitasi lingkungan kumuh

Penanggulangan Kemiskinan di perkotaan (P2KP)

6) Peningkatan Penyehatan Lingkungan Permukiman baik di

perkotaan maupun di perdesaan dan peningkatan kualitas

lingkungan permukiman kumuh dan nelayan

untukmenanggulangi kemiskinan

Tujuan : Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat melalui

peningkatan pelayanan air minum dan sanitasi di

perkotaan dan perdesaan (kota/kab);

Sasaran : Pelayan air bersih di perkotaan dan perdesaan dan

sanitasi terutama di kawasan rawan air bersih

perkotaan dan perdesaan

Program:

a. Program Pengembangan Sistem Pelayan Air Minum (AM) dan Air

Limbah (AL), dengan kegiatan:

Pengembangan kapasitas air minum sebanyak 15 ribu l/dt

dan dukungan PS air minum untuk kawasan rawan air

Pengembangan sistem air limbah dan fasilitasi

pengembangan sistem air limbah terpusat di kota

Page 136: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

125

Metropolitan/Besar serta percontohan sistem air limbah di

kota sedang dan kecil

b. Pengembangan Sistem Persampahan dan Drainase, dengan

kegiatan:

Pengembangan persampahan dan Tempat Pembuangan

Akhir (TPA)

Stimulasi pengembangan prasarana drainase untuk

penanggulangan genangan di perkotaan dan kawasan

strategis

7) Pembinaan bangunan gedung dalam rangka menuju standar

keselamatan dan keamanan bangunan sesuai standar yang

berlaku dan pengelolaan Gedung dan Rumah Negara

Tujuan: Meningkatkan kepedulian publik untuk menerapkan

standar keselamatan dan keamanan bangunan sesuai

standar yang berlaku dan pengelolaan rumah negara

yang efisien;

Sasaran: Meningkatkan keselamatan dan keamanan gedung

negara di 15 profinsi, peningkatan gedung dan

pengelolaan rumah negara di 32 provinsi serta

tersedianya berbagai pedoman, standar keselamatan

bangunan, serta petunjuk teknis keselamatan bangunan

lainnya;

Program:

Pengembangan perumahan dengan kegiatan rehabilitasi gedung

negara di 15 provinsi, pembinaan gedung dan rumah negara di

32 provinsi, dan peningkatan kebun raya istana presiden;

Page 137: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

126

8) Peningkatan Produktivitas fungsi kawasan perkotaan dan

revitalisasi kawasan bersejarah, pariwisata, dan kawasan

lainnya yang menurun kualitasnya serta pembinaan ruang

terbuka hijau.

Tujuan : Meningkatkan produktivitas kegiatan perkotaan pada

kawasan-kawasan yang mengalami penurunan

kualitas lingkungan dan insfrastrukturnya;

Sasaran : Peningkatan kualitas lingkungan dengan dukungan

infrastrukturnya di kawasan bersejarah, pariwisata,

dan kawasan lainnya dengan penataan dan

revitaliasasi serta pembinaan ruang terbuka hijau;

Program :

Program pengembangan sistem persampahan dan drainase

dengan kegiatan penataan dan revitalisasi kawasan di kawasan

strategis, potensial, kota lama yang mengalami degradasi

ekonomi sosial dan budaya

Program pemberdayaan komunitas perumahan dengan kegiatan

fasilitasi perbaikan, dan penataan kembali lingkungan

permukiman tradisional dan bersejarah

9) Peningkatan pelayan infrastruktur perdesaan, kawasan

agropolitan, daerah tertinggal dan dalam rangka

keterkaitan kota-desa

Tujuan: Meningkatkan akses pergerakan di kawasan cepat

berkembang, pinggiran kota (city as engines of rural

development dan pengendalian urban sprawl),

Page 138: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

127

agropolitan dan daerah tertinggal dalam rangka

keterkaitan kota-desa;

Sasaran: Tersedianya PS jalan yang memadai di kawasan yang

berkembang pesat, serta rencana sistem jaringan jalan

yang dapat mengarahkan perkembangan kawasan

sesuai dengan tata ruang;

Program:

Rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan perkotaan

dengan kegiatan : Optimalisasi fungsi jaringan jalan primer

perkotaan dan pemeliharaan rutin berkala ruas jaringan jalan

nasional di perkotaan

Pembangunan jalan dan jembatan perkotaan, dengan kegiatan

Optimalisasi fungsi jaringan jalan primer dan pembangunan ruas

jalan nasional

10) Mendorong keterlibatan swasta dalam pembangunan

prasarana dan sarana air minum

Tujuan: Meningkatkan keterlibatan swasta dalam pembangunan

prasarana dan sarana air minum

Sasaran: Meningkatkan keikutsertaan swasta dalam investasi

pembangunan prasarana dan sarana air minum di

berbagai kota;

Program:

Peningkatan Comunnity development desa-desa di sekitar

perusahaan.

Peningkatan kerjasama saling menguntungkan antara pihak

swasta, masyarakat dan pemerintah daerah.

Page 139: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

BAB VI

Penanganan perumahan dan permukiman, pada hakekatnya llebih

mendasarkan pada pengembangan kawasan permukiman, baik di kawasan

perkotaan maupun pedesaan. Elemen penanganannya lebih menekankan

pada upaya mewujudkan kawasan perumahan dan permukiman yang layak

huni ( livable ), aman, nyaman, damai dan sejahtera serta berkelanjutan.

Unsur-unsur yang harus disediakan di kawasan permukiman, pada

hakekatnya menekankan pada upaya penyediaan utulitas yang layak bagi

penghuninya. Karena itu merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan

manusia.

Penyediaan utilitas pada kawasan perumahan dan permukiman, tidak

dapat serta merta menjadi tugas dan tanggungjawab masyarakat. Akan tetapi

sebagai akibat fasilitas umum dalam skala besar, maka tindakan pemerintah

menjadi penting untuk dilakukan, terutama dalam penyediaan berbagai jenis

prasarana dan sarana dasar perumahan dan permukiman. Dalam upaya

mewujudkan permukiman yang layak huni, sejahtera, berbudaya dan

berkeadilan sosial, perlu direncanakan dengan baik agar tercipta keadanaan

yang aman, nyaman, damai dan sejahtera.

6.1. Gambaran Umum Penataan Bangunan Lingkungan

Dalam upaya menyediakan kawasan perumakan dan permukiman

yang layak huni ( livable ) aman, nyaman, damai dan sejahtera perlu

dilakukan penataan pada pengembangan secara dini, agar bagunggan

yang ada dapat memenuhi standart yang diharapkan. Melalui penataan

Page 140: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

129

dan pengembangan bangunan diharapkan mampu menjadikan

penghuninya betah bertempat tinggal dan hidup di kawasan permukiman

tersebut. Tujuan dari penataan dan pengembangan ini pada dasarnya

diarahkan untuk :

Memenuhi kebutuhan pengembangan permukiman ( sarana dan

prasarana dasar permukiman ).

Terwujudnya permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat,

aman, serasi dan teratur.

Mengarahkan pertumbuhan wilayah.

Menunjang kegiatan ekonomi melalui kegiatan pengembangan

permukiman.

Berdasarrkan tujuan tersebut diatas, tidak lain merupakan upaya

untuk memecahkan berbagai permasalahan kawasan perumahan dan

permukiman yang terjadi. Bahkan lebih jauh lagi, langkah-lankah yang

akan ditempuh merupakan upaya memecahkan tantangan yang dihadapi

dalam penataan kawasan perumahan dan permukiman maupun

kawasan secara luas lainnya, yaitu :

Mewujudkan amanat UUBG & PPBG: Semua Bangunan Gedung

harus laik fungsi pada tahun 2010.

Mencapai program MDGs: 50% kabupaten/kota di Indonesia bebas

kumuh pada tahun 2015.

Terpenuhinya kebutuhan dasar permukiman

Tersedianya perumahan tipe RSH, dan RUSUNAWA

Terarahnya pertumbuhan wilayah.

Terdorongnya kegiatan ekonomi melalui pembangunan kawasan

perumahan dan permukiman.

Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, perlu diambil grandstrategy

yang mampu mendorong terbangunnya perumahan dan permukiman

serta kawasan lainnya yang selaras, serasi dan seimbang dengan daya

dukung lahan yang ada. Adapun grandstrategy yang diambil antara lain :

Page 141: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

130

Grand Strategy 1 :Menyelenggarakan penataan bangunan gedung agar tertib,fungsional, andal dan efisien

Tujuan :

Terwujudnya bangunan gedung yang fungsional dan memenuhi

persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan,

serta serasi dan selaras dengan lingkungannya.

Sasaran

1) Tersusunnya Perda Bangunan gedung

2) Terwujudnya bangunan gedung untuk umum yang laik fungsi

3) Terselenggaranya pengawasan penyelenggaraan bangunan

gedung yang efektif dengan melakukan pemantauan dan evaluasi

penerapan peraturan bangunan gedung

4) Terlaksananya penyediaan aksesibilitas bangunan gedung umum

5) Terlaksananya pendataan bangunan gedung

6) Terwujudnya Pusat Informasi Arsitektur dan Bangunan Gedung

7) Tercapainya standar mutu pelayanan rumah negara sesuai ISO

9000

8) Terlaksananya Sosialisasi, Fasilitasi, Pelatihan, Bantuan Teknis dan

Wasdal kegiatan penataan bangunan dan lingkungan

9) Terbentuknya kelembagaan penataan bangunan dan lingkungan di

tingkat propinsi/kabupaten/kota yang didukung oleh SDM dan

prasarana dan sarana kerja pendukungnya;

10) Terwujudnya tertib pengelolaan aset negara berupa tanah dan

bangunan gedung

11) Terlaksananya Rencana Induk Kebakaran

Grand Strategy 2 : Menyelenggarakan penataan lingkunganpermukiman agar produktif dan berjati diriTujuan :

Terwujudnya revitalisasi kawasan dan bangunan lingkungan yang

sehat, aman, serasi, teratur, produktif dan berkelanjutan.

Page 142: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

131

Sasaran :

1) Terwujudnya perbaikan lingkungan permukiman kumuh

2) Terlaksananya revitalisasi kawasan permukiman tradisional

bersejarah

3) Terlaksananya pengelolaan RTH

4) Pemberdayaan komunitas

Grand Strategy 3 : Menyelenggarakan penataan dan revitalisasikawasan dan bangunan agar dapat memberikan nilai tambahfisik, sosial dan ekonomiTujuan :

Terwujudnya revitalisasi kawasan dan bangunan agar dapat

memberikan nilai tambah bagi kualitas fisik, sosial dan ekonomi

masyarakat yang menjadi menjadi penunjang bagi tercapainya

kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

Sasaran :

1) Terlaksananya revitalisasi kawasan strategis

2) Terlaksananya pemberdayaan bagi masyarakat untuk

menyelenggarakan revitalisasi kawasan

Grand Strategy 4 : Menyelenggarakan Penataan Bangunan danLingkungan Untuk mewujudkan Arsitektur Perkotaan, danpelestarian Arsitektur Bangunan Gedung Yang Dilindungi danDilestarikan untuk Menunjang Kearifan Budaya LokalTujuan :

Terwujudnya bangunan gedung yang memiliki kualitas fungsional,

visual dan kualitas lingkungan yang seimbang, serasi, dan selaras,

dengan memunculkan ciri arsitektur kota yang berwawasan budaya

lokal yang menjadi teladan bagi lingkungannya, serta yang dapat

secara arif mengakomodasikan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Sasaran :

1) Terlaksananya penataan bangunan dan lingkungan serta

pelestarian bangunan bersejarah yang mendukung terwujudnya

kualitas arsitektur perkotaan

Page 143: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

132

Grand Strategy 5 : Mengembangkan Teknologi dan RekayasaArsitektur Bangunan Gedung untuk menunjang PembangunanRegional/Internasional yang berkelanjutan.

Tujuan :

Terwujudnya perencanaan fisik bangunan dan lingkungan yang

mengedepankan teknologi dan rekayasa arsitektur yang memenuhi

standar Internasional untuk menarik masuknya investasi di bidang

bangunan gedung dan lingkungan secara Internasional

Sasaran :

1) Terlaksananya perencanaan bangunan gedung dan lingkungan

dengan teknologi danrekayasa arsitektur pada 5 lokasi melalui

kerjasama dengan pihak-pihak yang kompeten pada tahun 2012.

Ruang lingkup tata bangunan gedung dan lingkungan adalah

merumuskan dan melaksanakan kebijakan, pembinaan, dan standarisasi

teknis bangunan gedung termasuk pengelolaan gedung dan rumah

negara, serta penataan kawasan/lingkungan. Pengertian penataan

bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan

sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama

untuk mewujudkan lingkungan binaan baik di perkotaan maupun di

perdesaan, khususnya wujud fisik bangunan gedung dan lingkungannya.

6.2. Penataan Bangunan6.2.1. Permasalahan Penataan Bangunan

Dalam melaksanaan kegiatan penataan bangunan, juga dhadapkan

pada berbagai permasalahan. Permasalahan-permasalahan tersebut

pada dasarnya menjadikan spirit untuk dipecahkan agar tercipta

kawasan perumahan, permukiman dan kawasan lainnya yang memenuhi

standar kelayakan yang diharapkan. Permasalahan yang dihadapi

tersebut antara lain ::

1) Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan

kenyamanan Bangunan Gedung termasuk pada daerah-daerah

rawan bencana.

Page 144: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

133

2) Prasarana dan sarana hidran kebakaran banyak yang tidak berfungsi

dan kurang mendapat perhatian.

3) Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung di

daerah serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perijinan.

4) Lemahnya pengaturan penyelenggaraan BG di daerah;

5) Adanya kelembagaan BG yang belum efektif dan efisien;

6) Belum optimalnya peran penyedia jasa konstruksi dalam penerapan

profesionalisme;

7) Masih rendahnya apresiasi masyarakat terhadap penyelenggaraan

BG.

Pelaksanaan penataan pun tidak hanya menyangkut bangunan,

akan tetapi juga menyangkut gedung dan rumah negara. Keberadaan

gedung dan rumah negara, mempunyai arti penting dalam pelestarian

kawasan, khususnya menyangkut cagar budaya. Nilai historis suatu

gedung dan rumah negara, terletak pada nilai sejarahnya. Karena itu

dalam pelaksanaan penataan juga mengalami berbagai permasalahan,

antara lain :

1) Banyaknya bangunan gedung negara yang belum memenuhi

persyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan

2) Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurang

tertib dan efisien

3) Masih banyaknya aset negara yang tidak teradministrasikan dengan

baik.

Demikian pula penanganan pada lingkunggan, juga memiliki

permasalahan tersendiri. Oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan

lingkungan yang bersih, indah dan nyaman, perlu dilakukan penataan

pada kawasan-kawasan permukiman yang tidak memiliki standart

kualitas lingkungan yang memadai. Gambaran ini dicerminkan oleh

permasalahan yang terjadi, yaitu :

1) Masih adanya permukiman kumuh

2) Kurang diperhatikannya permukiman-permukiman tradisional dan

bangunan gedung bersejarah, padahal punya potensi wisata.

3) Terjadinya degradasi kawasan strategis, padahal punya potensi

ekonomi untuk mendorong pertumbuhan kota.

Page 145: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

134

4) Sarana lingkungan hijau/open space atau public space, sarana olah

raga, dll. kurang diperhatikan hampir di semua kota terutama kota

metro dan besar.

Hal yang lebih penting lagi, adalah penanganan terhadap

masyarakat itu sendiri. Permasalahan yang timbul biasanya berkaitan

dengan pemberdayaan masyarakat. Ketidak berdayaan masyarakat

sangat menjadi kendala yang sering dihadapi dalam penataan kawasan

perumahan dan permukiman. Permasalahan tersebut antara lain :

1) Jumlah penduduk miskin di perkotaan masih cukup banyak.

2) Belum mantapnya kelembagaan komunitas untuk peningkatan peran

masyarakat.

3) Belum dilibatkannya masyarakat secara aktif dalam proses

perencanaan dan penetapan prioritas pembangunan diwilayahnya.

Demikian pula dalam penataan kawasan, juga sering menjadi

permasalahan crusial yang terus dihadapi. Pemberian izin lokasi, Kuasa

Pertambangan, dan berbagai izin lainnya, sampai saat ini masih belum

terakomodasi dan terlayani dengan baik. Hal ini sebagai akibat terjadinya

permasalahan yang timbul dari belum mantapnya dalam penataan ruang.

Permasalahan tersebut adalah :

1) Belum adanya rencana penataan penggunaan ruang yang tepat dan

ditetapkan secara hukum.

2) Tidak tepatnya alokasi penggunaan dalam penataan ruang.

3) Lambatnya penyelesaian proses penataan ruang akibat terbatasnya

pendanaan di daerah.

6.2.2. Landasan hukum

Dalam menjalankan kegiatan penataan kawasan, perumahan dan

permukiman tidak terlepas dari peraturan perundang-undangan yang

melingkupinya. Landasan Hukum Dalam pelaksanaan program Penataan

kawasan, perumahan dan Lingkungan ini meliputi :

1) Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

2) Undang-Undang No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun

Page 146: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

135

3) Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan

Permukiman

4) Undang-Undang No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

5) Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

6) Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang

Bangunan Gedung

7) Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2005 tentang perubahan atas

Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara

8) Pedoman Teknis dan SNI di bidang penataan bangunan dan

lingkungan

6.3. Pencapaian Penataan Kawasan, Bangunan dan Lingkungan

Di Kabupaten Merangin program Penataan kawasan, bangunan dan

lingkungan sampai saat ini belum banyak dilaksanakan. Program yang

telah dilaksanakan meliputi :

1) Sebagian kecil penataan ruang.

2) Sudah adanya mekanisme perijinan dalam pembangunan bangunan

gedung.

3) Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

4) Sudah adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat, terutama pada

peningkatan kualitas permukiman kumuh.

6.3.1. Kebijakan, Penataan Bangunan dan Lingkungan di KabupatenMerangin

Kebijakan dalam Penataan Kawasan, Bangunan dan Lingkungan di

Kabupaten Merangin masih terbatas pada perijinan pembangunan.

Sedangkan kebijakan lainnya masih terkait dengan kegiatan yang

lainnya, seperti penataan kawasan-kawasan khusus (agropolitan, KTM)

dan pemberdayaan masyarakat perkotaan dlam kegiatan peningkatan

kualitas permukiman dan perumahan. Sesuai dengan target dan

sasaran nasional, maka perlu dilakukan kebijakan yang lebih spesifik

Page 147: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

136

dalam bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan sesuai amanat

UUBG dan undang-Undang penataan Ruang. Selain itu juga perlu

dibuat program yang mengarah ke sasaran-sasaran tersebut.

6.4. Profil Rinci Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan6.4.1. Gambaran Umum Penataan Bangunan Gedung dan

Lingkungan di Kabupaten Merangin

Kabupaten Merangin merupakan salah satu kabupaten di Provinsi

Jambi. Dalam perkembangan sistem kota-kota di Propinsi Jambi,

Kabupaten Merangin ditetapkan sebagai kota dengan Hirarki II dengan

skala pelayanan sub regional.

Tabel 4.1. Hirarki Kota-kota Di Provinsi Jambi

No Hirarki SkalaPelayanan

Kota

1. Hirarki I Regional Kota Jambi2. Hirarki II sub-sub

regionalKota Sarolangun, Muara Bulian, Muara Sabak, MuaraBungo, kuala Tungkal, Sungai Penuh, Muara Tebo danSengeti.

3. Hirarki III lokal Kota Rantau Panjang, Sungai Manau, Tabir Selatan, MuaraJernih, Ngaol, Perenak, Muara Siau, Jangkat, Rantau Suli,Pamenang, Pinang Merah, Tambang Mas dan SungaiBulian.

Sumber : RTRW Kabupaten Merangin

Secara administrarif Kabupaten Merangin terdiri dari 24

Kecamatan. Berdasarkan hirarki kota-kota, terbagi atas 4 tingkatan

pelayanan kota yang berbeda-beda. Berikut hirarki kota-kota di

Kabupaten Merangin :

Orde 1 : Kecamatan Bangko

Orde 2 : Kecamatan Tabir ( Rantau Panjang ) dan Pamenang

Orde 3 : Kecamatan Sungai Manau, Muara Siau, Muara jernih, Tabir

Ulu, dan Tabir Selatan

Orde 4 : Kecamatan Sungai Bulian, Tanjung Ilir, Perentak, Tambang

Mas, Pinang Merah, Jangkat, Dusun Tuo, dan Rantau Suli.

Dari hirarki dan fungsi Kota-kota tersebut pada dasarnya

mempunyai wilayah pelayanan di daerah belakangnya. Wilayah

Page 148: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

137

pelayanan yang menyertai masing-masing orde tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut

Tabel 6.2. Hirarkhi dan Potensi Kota di Kabupaten Merangin

Kota Orde Wilayah Pelayanan Fungsi KotaBangko I Kecamatan Bangko

Sebagian desa-desa diKecamatan Nalo tantan

Sebagian desa-desa diKecamatan batangMesumai dan BangkoBarat

Pusat Pemerintahan Kabupaten Pusat Pelayanan Ekonomi dan

Sosial skala regional Simpul Transportasi Pengembangan Industri kecil

hasil pengolahan pertanian Permukiman Perkotaan

RantauPanjang

II Kecamatan Tabir Sebagian desa-desa di

Kecamtan tabir ilir

Pusat Pelayanan Ekonomi DanSosial Skala Sub Regional

Simpul Transportasi Permukiman Semi Perkotaan

(Semi Urban)Pamenang III Kecamatan Pamenang,

pamenang Barat, Renahpamenang, dansebagaian Pamenangselatan

Pusat Pelayanan Ekonomi DanSosial Skala Lokal.

Pengembangan Industripengolahan hasil pertanian

Permukiman Semi Perkotaan(Semi Urban)

Tabir Selatan III Kecamatan tabir Timur Sebagian desa-desa di

margo Tabir, Tabir Lintas

Pusat Pelayanan Ekonomi DanSosial Skala Lokal.

Pengembangan Industripengolahan hasil pertanian

Permukiman Semi Perkotaan(Semi Urban)

Muaramaderas

IV Kecamtan jangkat danSungai Tenang

Pusat Pelayanan Ekonomi DanSosial Skala Sub Regional

Pengembangan Industripengolahan hasil pertanian

Permukiman Semi Perkotaan(Semi Urban)

Muara Siau III Kecamatan Muara Siau Kecamatan lembah

masurai Sebagian desa-desa di

Pamenang Selatan Kecamtan Tiang

Pumpung

Pusat Pelayanan Ekonomi DanSosial Skala sub regional

Pengembangan Industripengolahan hasil pertanian

Permukiman Perdesaan (Rural) Pelayanan Transportasi

Muara Jernih IV Kecamatan Tabir Ulu Kecamatan Tabir Barat

Pusat Pelayanan Ekonomi DanSosial Skala sub regional

Pengembangan Industripengolahan hasil pertanian

Permukiman Perdesaan (Rural)Sumber : RTRW Kabupaten Merangin

Bangunan di Kabupaten Merangin sebagian besar masih

menglompok di kota-kota besar yang menjadi ibukota kecamatan. Dari

bangunan-bangunan tersebut penggunaan yang besar adalah untuk

permukiman penduduk, sisanya baru ntuk bangunan lainnya seperti

perkantoran, fasilitas umum, industri dan penggunaan lainnya. Sistem

Permukiman di Kabupaten Merangin terbentuk secara alami, dimana

Page 149: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

138

permukiman/kampung tempat masyarakat tinggal terdapat di pusat-pusat

kecamatan yang saling berkumpul membentuk sebuah kelompok

permukiman. Selain itu permukiman di Kabupaten Merangin terbentuk

mengikuti jaringan jalan yang ada secara linier. Penggunaan lahan

permukiman di Kabupaten Merangin adalah sebesar 4.235 Ha atau

sekitar 0,79 % dari total lahan di Kabupaten Merangin. Sebagian besar

penggunaan lahan untuk permukiman berada di kawasan kota seperti di

Kecamatan Bangko dan Kecamatan tabir serta Kecamatan Pamenang.

6.4.2. Kondisi Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan

Penyelenggaran Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan

yang ada masih bersifat pembangunan sesuai perencanaan yang

sudah disusun. Pembangunan gedung biasanya dilakukan oleh Bidang

Cipta Karya terutama untuk gedung pemerintah dan fasilitas umum.

Untuk bangunan-bangunan umum baik yang dibangun oleh

pemerintah maupun oleh pihak lain (masyarakat, swasta) belum ada

pendataan kelayakan dna keandalan bangunan sesuai dengan apa

yang diminta oleh Undang-undang Bangunan Gedung. Penyediaan

fasilitas keselamatan bangunan seperti hidran kebakaran, akses jalan

dan lain-lainnya belum pernah diteliti apakah sudah sesuai dengan

standar teknis ataukah belum. Perlu adanya penilaian dna identifikasi

keandalan bangunan terutama pada bangunan umum agar

keselematan dan kenyamanan pengguna bisa terjamin.

Untuk bangunan-bangunan negara, sampai saat ini belum ada

pendataan secara khusus, terutama menyangkuta kalayakan dan

keandalan bangunannya. Pembangunan bangunan negara sampai

saat ini perencanaan dan pelaksanaanny maish ditanganioleh Bidang

Cipta Karya pada Dinas PU Kabupaten Merangin. Kawasan

permukiman tradisional juga merupakan salah satu kawasan yang akan

menjadi sasaran dalam penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten

Merangin ada beberapa kawasan yang bisa dikategorikan dalam kawasan

permukiman tradisional, antara lain di Rumah Tuo di Kecamatan Tabir,

Rumah adat di Desa Sungai Manau Kecamatan Sungai Manau, Rumah

Page 150: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

139

Tuo Muara Maderas Kecamatan Jangkat, Rumah Tuo di Muara Siau

Kecamatan Muara Siau, Rumah Tuo di Pamenang Kecamatan Pamenang

dan Rumah Tuo di Pulau rengas Kecamatan Bangko Barat. Pada

kawasan-kawasan permukiman tradisional tersebut belum pernah

dilakukan program penataan maupun revitalisasi.

6.5. Permasalahan yang Dihadapi6.5.1. Sasaran Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan

Sasaran Penataan Bangunan dan Lingkungan untuk Kabupaten

Merangin, khususnya Sasaran Penataan Bangunan adalah sebagai

berikut :

1) Tersusunnya Perda Bangunan gedung

2) Terwujudnya bangunan gedung untuk umum yang laik fungsi

3) Terselenggaranya pengawasan penyelenggaraan bangunan gedung

yang efektif dengan melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan

peraturan bangunan gedung

4) Terlaksananya penyediaan aksesibilitas bangunan gedung umum

5) Terlaksananya pendataan bangunan gedung

6) Terwujudnya Pusat Informasi Arsitektur dan Bangunan Gedung

7) Tercapainya standar mutu pelayanan rumah negara sesuai ISO 9000

8) Terlaksananya Sosialisasi, Fasilitasi, Pelatihan, Bantuan Teknis dan

Wasdal kegiatan penataan bangunan dan lingkungan

9) Terbentuknya kelembagaan penataan bangunan dan lingkungan di

tingkat propinsi/kabupaten/kota yang didukung oleh SDM dan

prasarana dan sarana kerja pendukungnya;

10)Terwujudnya tertib pengelolaan aset negara berupa tanah dan

bangunan gedung

11)Terlaksananya Rencana Induk Kebakaran

Sedangkan Sasaran yang dilakukan dalam revitalisasai Kawasan

dan Bangunan adalah sebagai berikut :

1) Terwujudnya perbaikan lingkungan permukiman kumuh

2) Terlaksananya revitalisasi kawasan permukiman tradisional

bersejarah

Page 151: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

140

3) Terlaksananya pengelolaan RTH

4) Terlaksananya revitalisasi kawasan strategis

5) Terlaksananya pemberdayaan bagi masyarakat untuk

menyelenggarakan revitalisasi kawasan

Demikian pula dalam upaya Pelestarian Bangunan dan

Lingkungan juga mempunyai sasaran yang diharapkan, antara lain :

1) Terlaksananya penataan bangunan dan lingkungan serta pelestarian

bangunan bersejarah yang mendukung terwujudnya kualitas

arsitektur perkotaan

Sedangkan untuk Pengembangan Teknologi dan Rekayasa

Arsitektur Bangunan Gedung, diambil sasaran pergram :

1) Terlaksananya perencanaan bangunan gedung dan lingkungan

dengan teknologi danrekayasa arsitektur melalui kerjasama dengan

pihak-pihak yang kompeten.

Demikian pula dalam penataan kawasan, juga harus mempunyai

sasaran crusial yang terus dicapai. Pemberian izin lokasi, Kuasa

Pertambangan, dan berbagai izin lainnya, sampai ke depan harus

mampu diakomodasikan dan terlayani dengan baik. Hal ini sebagai

akibat terjadinya permasalahan yang timbul dari belum mantapnya dalam

penataan ruang. Oleh karena itu, sasaran yang diambil antara lain :

1) Tersedianya rencana penataan penggunaan ruang yang tepat dan

ditetapkan secara hukum.

2) terwujudnya alokasi penggunaan dalam penataan ruang yang tepat

lokasi, tepat kemampuan dan tepat produksi.

3) Terciptanya percepatan dalam penyelesaian penataan ruang daerah.

6.6. Rumusan Masalah

Berdasarkan kondisi tersebut maka permasalahan Penataan

Bangunan dan Lingkungan yang ada di Kabupaten Merangin meliputi :

1) Belum adanya implementasi aturan keselamatan, keamanan dan

kenyamanan Bangunan Gedung, dan masih bangunan gedung

negara yang belum memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan

Page 152: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

141

dan kenyamanan

2) Prasarana dan sarana hidran kebakaran masih kurang mendapat

perhatian.

3) Masih belum optimalnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan

Gedung di daerah serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan

perijinan.

4) Lemahnya pengaturan penyelenggaraan BG di daerah;

5) Kelembagaan Bangunan Gedung yang belum efektif dan efisien;

6) Belum optimalnya peran penyedia jasa konstruksi dalam penerapan

profesionalisme;

7) Masih rendahnya apresiasi masyarakat terhadap penyelenggaraan

Bangunan Gedung.

8) Belum ada pendataan Bangunan Gedung dan Rumah Negara.

9) Masih adanya permukiman kumuh

10)Kurang diperhatikannya permukiman-permukiman tradisional dan

bangunan gedung bersejarah, padahal punya potensi wisata.

11)Terjadinya degradasi kawasan strategis, padahal punya potensi

ekonomi untuk mendorong pertumbuhan kota.

12)Masih kurangnya sarana lingkungan hijau/open space atau public

space, sarana olah raga, dll.

13)Belum mantapnya kelembagaan komunitas untuk peningkatan peran

masyarakat.

6.6. Analisis Permasalahan dan Rekomendasi6.6.1. Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan

Berdasarkan Undang-undang Bangunan Gedung Pasal 3,

pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk mewujudkan bangunan

gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan gedung yang

serasi dan selaras dengan lingkungannya; mewujudkan tertib

penyelenggaraan bangunan gedung yang menjamin keandalan teknis

bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan

kemudahan; serta mewujudkan kepastian hukum dalam

penyelenggaraan bangunan gedung.

Page 153: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

142

Dalam pasal Pasal 7 UUBG disebutkan bahwa persyaratan

bangunan gedung meliputi :

(1) Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif

dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung.

(2) Persyaratan administratif bangunan gedung sebagaimana dimaksud

alam ayat (1) meliputi persyaratan status hak atas tanah, status

kepemilikan bangunan gedung, dan izin mendirikan bangunan.

(3) Persyaratan teknis bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) meliputi persyaratan tata bangunan dan persyaratan

keandalan angunan gedung.

(4) Penggunaan ruang di atas dan/atau di bawah tanah dan/atau air

untuk bangunan gedung harus memiliki izin penggunaan sesuai

ketentuan yang berlaku.

(5) Persyaratan administratif dan teknis untuk bangunan gedung adat,

bangunan gedung semi permanen, bangunan gedung darurat, dan

bangunan gedung yang dibangun pada daerah lokasi bencana

ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sesuai kondisi sosial dan

budaya setempat.

Sedangkan pada pasal Pasal 8 disebutkan :

(1) Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif

yang meliputi:

a. status hak atas tanah, dan/atau izin pemanfaatan dari

pemegang hak atas tanah,

b. status kepemilikan bangunan gedung, dan

c. izin mendirikan bangunan gedung, sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

(2) Setiap orang atau badan hukum dapat memiliki bangunan gedung

atau bagian bangunan gedung.

(3) Pemerintah Daerah wajib mendata bangunan gedung untuk

keperluan tertib pembangunan dan pemanfaatan.

(4) Ketentuan mengenai izin mendirikan bangunan gedung,

kepemilikan, dan pendataan bangunan gedung sebagaimana

Page 154: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

143

dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut

dengan Peraturan Pemerintah.

Berdasarkan beberapa persyaratan dan peraturan di dalam UUBG

tersebut maka diperlukan adanya pengaturan dan pedoman dalam

Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kabupaten Merangin. Mengingat

beberapa kegiatan yang sampai saat ini belum dilaksanakan oleh

Pemerintah Kabupaten Merangin berkaitan dengan pelaksanaan UUBG

tersebut.

6.8. Rekomendasi

Berdasarkan kondisi yang ada serta permasalahan yang ada di

Kabupaten Merangin berkaitan dengan Penataan Bangunan dan

Lingkungan serta dikaitkan dengan peraturan yang harus dipenuhi

berkaitan dengan pelaksanaan UUBG maka perlu usulan beberapa

kegiatan yang berkaitan dengan :

Penataan Bangunan Gedung

Pendataan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

Penataan Lingkungan

Pemberdayaan Masyarakat

6.9. Program yang Diusulkan6.9.1. Usulan dan Prioritas Program

Berdasarkan hasil analisa terhadap permasalahan yang dihadapi

tersebut di atas, maka untuk memecahkannya diperlukan kegiatan

secara bertahap dan berkesinambungan. Program dan kegiatan prioritas

yang diusulkan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Bangunan Gedung, usulan program dan kegiatan prioritas yang

akan ditangani adalah sebagai berikut :

1) Penguatan kelembagaan pengawasan konstruksi dan

keselamatan bangunan gedung.

Diseminasi produk pengaturan bangunan gedung

Page 155: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

144

Peningkatan pemantapan kelembagaan BG

Pengembangan sistim informasi BG dan arsitektur

Pelatihan-pelatihan teknis

2) Dukungan prasarana dan sarana Pusat Informasi Pengembangan

Permukiman dan Bangunan (PIP2B).

3) Percontohan aksesibilitas bangunan gedung

4) Penyusunan rencana teknis perencanaan bangunan.

Penyusunan Rencana Induk Kebakaran (RIK)

Penusunan RTBL

Penyusunan KASIBA/LISIBA

Penyusunan Ranperda Bangunan Gedung

Pendataan Bangunan Gedung

b. Gedung & Rumah Negara. Usulan program dan kegiatan prioritas

yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1) Rehabilitasi bangunan gedung negara

2) Pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara

3) Pembinaan teknis pembangunan gedung negara

c. Penataan Lingkungan, program dan kegiatan prioritas yang

diusulkan antara lain :

1) Dukungan prasarana dan sarana untuk peningkatan kualitas

lingkungan permukiman kumuh dan nelayan.

2) Dukungan prasarana dan sarana untuk peningkatan kualitas

lingkungan permukiman tradisional dan bersejarah.

3) Dukungan prasarana dan sarana untuk revitalisasi kawasan

strategis.

4) Penyusunan rencana teknis lingkungan, menyangkut :

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

(RTBL)

Bantek Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Page 156: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

145

d. Pemberdayaan Masyarakat Di Perkotaan, program dan kegiatan

prioritas yang akan ditangani secara bertahap dan

berkesinambungan antara lain :

1) Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (Paket)

2) Replikasi

3) Penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat (Blm) - Pnpm

e. Penataan kawasan, program dan kegiatan prioritas yang akan

ditangani secara bertahap dan berkesinambungan mencakup :

1) Penyusunan RTRW

2) Penyusunan Rencana tata Ruang Strategis

3) Penyusunan rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan.

4) Penyusunan kawasan unggulan daerah

6.10. Usulan dan Prioritas Proyek Penataan Bangunan Gedung danLingkungan

Dari usulan-usulan sebagaimana tertuang di atas, maka perlu

dilakukan penajaman. Langkah ini dilakukan dalam rangka lebih

memantapkan terhadap usulan yang menjadi prioritas penanganan.

Usulan dan prioritas penanganan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Program Penataan Bangunan Gedung, usulan dan prioritas

program yang dilakukan antara lain :

1) Penguatan Kelembagaan Pengawasan Konstruksi DanKeselamatan Bangunan Gedung, mencakup kegiatan :

Diseminasi produk pengaturan bangunan gedung

Peningkatan pemantapan kelembagaan BG

Pelatihan-pelatihan teknis

Fasilitasi dan Bantuan teknis penyusunan ranperda

Menyusun dan menyempurnakan perda bangunan gedung

Menetapkan Ranperda menjadi Perda Bangunan Gedung

Melakukan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat dalam

memenuhi ketentuan bangunan gedung

Page 157: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

146

2) Dukungan Prasarana Dan Sarana Pusat InformasiPengembangan Permukiman Dan Bangunan (PIP2B),dengan usulan program prioritas menyangkut :

Bantuan teknis percontohan pendataan bangunan gedung

dalam rangka mendukung tertib pembangunan dan

pemanfaatan bangunan gedung di Merangin dna Singkut.

Bantuan teknis pembentukan sistem informasi bangunan

gedung

Mempersiapkan kelembagaan yang menangani pendataan

Menyusun dan menyempurnakan program computer untuk

system informasi bangunan gedung

Melakukan pendataan bangunan gedung

Melakukan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat dalam

pendataan bangunan gedung

3) Percontohan Aksesibilitas Bangunan Gedung, dengan

kegiatan meliputi :

Bantuan Teknis percontohan aksesibilitas di Kota Bangko

dan Rantau Panjang

Kegiatan pengendalian pengawasan pemenuhan

persyaratan bangunan

4) Program Penataan Gedung & Rumah Negara ProgramRehabilitasi Bangunan Gedung Negara dan PenyusunanRencana Teknis, dengan rencana program dan kegiatan

antara lain :

Rencana Induk Kebakaran (RIK),

Penyusunan RTBL,

Penyusunan KASIBA/LISIBA

Bantuan teknis penyusunan RIK dalam mendukung skenario

pengembangan sistem pencegahan dan penanggulangan

kebakaran di Kota Merangin dan Singkut.

Membuat perda tentang pengamanan kebakaran

Memberikan bimbingan, penyuluhan dan pelatihan

Page 158: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

147

b. Program Penataan Lingkungan , usulan dan prioritas program

yang dilakukan antara lain :

1) Dukungan Prasarana Dan Sarana Untuk Peningkatan KualitasLingkungan Permukiman Kumuh, menyangkut kegiatan :

Penyediaan PSD di Kawasan Kumuh Perkotaan di Kota bangko,

Rantau Panjang, pamenang, Pamenang Barat, Sungai Manau,

Jangkat, Hitam Ulu, Perentak, Muara maderas dan Muara

Jernih.

Peningkatan kualitas PSD di Kota bangko, Rantau Panjang,

pamenang, Pamenang Barat, Sungai Manau, Jangkat, Hitam

Ulu, Perentak, Muara maderas dan Muara Jernih.

Rencana Tindak (CAP) Pemberdayaan Masyarakat, Rencana

Investasi Fisik, DED, Rencana Pembiayaan

2) Dukungan Prasarana Dan Sarana Untuk Peningkatan KualitasLingkungan Permukiman Tradisional Dan Bersejarah, usulan

dan prioritas program yang dilakukan antara lain :

Rencana tindak dalam Rencana Jangka Menengah Revitalisasi

Bangunan dan Lingkungan Tradisional di Tabir, bangko, Pulau

rengas, Sungai manau, pamenang, Muara maderas dan

Bangko.

Detail Architectural and Engineering Design (DAED) dalam

rangka Revitalisasi Bangunan dan Lingkungan Tradisional

tersebut.

Pembangunan fisik kawasan dalam rangka Revitalisasi

Bangunan dan Lingkungan Tradisional.

3) Dukungan Prasarana Dan Sarana Untuk Revitalisasi KawasanStrategis, usulan dan prioritas program yang dilakukan antara

lain :

Page 159: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

148

Rencana tindak dalam Rencana Jangka Menengah Revitalisasi

Kawasan Strategis di Kawasan pusat perdagangan Kota Bangko

dan Ranau Panjang serta Pamenang.

Detail Architectural and Engineering Design (DAED)

Pembangunan fisik kawasan

4) Penyusunan Rencana Teknis - Penyusunan Rencana TataBangunan Dan Lingkungan (RTBL), usulan dan prioritas

program yang dilakukan antara lain :

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

6 lokasi di kabupaten Merangin

Pembangunan Fisik Kawasan yang sudah disusun RTBL nya

5) Penyusunan Rencana Teknis - Ruang Terbuka Hijau (RTH),usulan dan prioritas program yang dilakukan antara lain :

Perencanaan RTH pada kota ibukota kecamatan.

Bantek Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Pengesahan Produk rancang bangun Ruang Terbuka Hijau

(RTH)

c. Pemberdayaan Masyarakat Di Perkotaan

Dalam upaya meningkatkan kualitas permukiman, harus adanya

keterlibatan masyarakat dalam pembangunan permukiman perkotaan.

Prioritas program dan kegiatan partisipasi ini antara lain dilakukan

melalui :

1) Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (Paket), usulan dan

prioritas kegiatan yang dilakukan antara lain :

Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka penanggulangan

kemiskinan

Bantuan pemugaran rumah tidak layak huni 700 unit rumah tiap

tahun

Bantuan peningkatan dan pembangunan PSD

Bantuan usaha kecil dan pelatihan ketrampilan

Page 160: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

149

2) Replikasi Pemberdayaan Masyarakat, usulan dan prioritas

kegiatan yang dilakukan antara lain :

Pemberdayaan masyarakat

Penyusunan Community Action Plan

3) Penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) – PNPM,usulan dan prioritas kegiatan yang dilakukan antara lain :

Pendataan Masyarakat Penerima Manfaat

Penyusunan Community Action Plan

Fasilitasi penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat

6.6. Pembiayaan Program dan Kegiatan

Dalam upaya mendukung pelaksanaan program dan kegiatan,

harus didukung oleh pendanaan yang memadai. Adapun struktur

pembiayaan program dan kegiatan penataan bangunan akan

dikelompokkan berdasarkan sifat kegiatannya sebagai berikut :

a. Kegiatan Pelatihan, Diseminasi, Sosialisasi dan PeningkatanKelembagaan (Capacity Building), usulan dan prioritas kegiatan

yang dilakukan antara lain :

Diseminasi produk pengaturan bangunan gedung

Peningkatan pemantapan kelembagaan BG

Pelatihan-pelatihan teknis

Melakukan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat dalam

memenuhi ketentuan bangunan gedung

Sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pendataan

bangunan gedung

Memberikan bimbingan, penyuluhan dan pelatihan

Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka penanggulangan

kemiskinan

Untuk kelompok kegiatan tersebut struktur pembiayaannya meliputi :

1) Administrasi proyek:

Page 161: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

150

gaji, upah

bahan dan atk

perlengkapan kantor

perjalanan dinas

operasional kantor

2) Penyuluhan

3) Pelatihan

4) Sosialisasi

5) Pemberdayaan Masyarakat

b. Kegiatan Fasilitasi dan Penyusunan Kelembagaan, usulan dan

prioritas kegiatan yang dilakukan antara lain :

Fasilitasi dan Bantuan teknis penyusunan raperda

Mempersiapkan kelembagaan yang menangani pendataan

Fasilitasi penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat

Untuk kelompok kegiatan tersebut struktur pembiayaannya meliputi :

1) Administrasi proyek:

gaji, upah

bahan dan atk

perlengkapan kantor

perjalanan dinas

operasional kantor

2) Penyiapan kelembagaan

3) Penyusunan Raperda

4) Penyiapan Peraturan, standar dan pedoman

c. Kegiatan Penyusunan Raperda, usulan dan prioritas kegiatan

yang dilakukan antara lain :

Menyusun dan menyempurnakan perda bangunan gedung

Menetapkan Ranperda menjadi Perda Bangunan Gedung

Membuat perda tentang pengamanan kebakaran

Pengesahan Produk rancang bangun Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Untuk kelompok kegiatan tersebut struktur pembiayaannya meliputi :

Page 162: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

151

1) Administrasi proyek:

2) inventarisasi perda tentang bangunan

3) Inventarisasi sistem pengelolaan pembangunan

d. Kegiatan Bantuan Teknis, Penyusunan Perencanaan danCommunity Action Plan, usulan dan prioritas kegiatan yang

dilakukan antara lain :

Bantuan teknis percontohan pendataan bangunan gedung

Bantuan teknis pembentukan sistem informasi bangunan gedung

Penyusunan program computer untuk system informasi bangunan

gedung

Pendataan bangunan gedung

Bantuan Teknis percontohan aksesibilitas di Kota Merangin dan

Singkut

Kegiatan pengendalian pengawasan pemenuhan persyaratan

bangunan

Bantuan teknis penyusunan RIK di Kota Merangin dan Singkut

Rencana Tindak (CAP) Pemberdayaan Masyarakat, Rencana

Investasi Fisik, DED,

Rencana tindak dalam Rencana Jangka Menengah Revitalisasi

Bangunan dan Lingkungan Tradisional di di Dusun Lubuk

Kecamatan Bangko, Rantau Panjang, Pulau rengas, Sungai

Manau, Perentak, Pamenang, Muara Maderas, Muara Siau dan

Dusun Tuo.

Detail Architectural and Engineering Design (DAED) dalam rangka

Revitalisasi Bangunan dan Lingkungan Tradisional tersebut.

Rencana tindak dalam Rencana Jangka Menengah Revitalisasi

Kawasan Strategis

Detail Architectural and Engineering Design (DAED)

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) 6

lokasi di Kota Merangin dan 1 lokasi masing-masing di ibukota

Kecamatan

Perencanaan RTH pada kota ibukota kecamatan.

Page 163: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

152

Bantek Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Pendataan Masyarakat Penerima Manfaat

Untuk kelompok kegiatan tersebut struktur pembiayaannya meliputi :

1) Administrasi proyek:

2) Survei dan Pengelolaan data:

3) Studi dan penelitian:

4) Studi pedoman pelaksanaan keselamatan bangunan

5) Studi pedoman pelaksanaan tertib pembangunan

6) Perencanaan, pengawasan dan pengendalian:

7) Perancangan fisik lingkungan dan bangunan

8) Pengawasan/pengendalian pembangunan gedung negara dan

non negara

e. Kegiatan Pembangunan Fisik Kawasan, usulan dan prioritas

kegiatan yang dilakukan antara lain :

Penyediaan PSD di Kawasan Kumuh Perkotaan di Kota Merangin

Peningkatan kualitas PSD di Kota Merangin, Singkut, Pauh dan

Mandiangin

Pembangunan fisik kawasan dalam rangka Revitalisasi Bangunan

dan Lingkungan Tradisional.

Pembangunan fisik kawasan Strategis

Pembangunan Fisik Kawasan yang sudah disusun RTBL nya

Untuk kelompok kegiatan tersebut struktur pembiayaannya meliputi :

1) Administrasi proyek:

2) Pertanahan: penyediaan tanah untuk bangunan darurat,

penyediaan tanah untuk prasarana fisik lingkungan

3) Pembangunan:

4) Prasarana fisik lingkungan

5) Prasarana pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran

6) Perbaikan:

7) Rehabilitasi bangunan fasilitas fisik lingkungan

8) Rehabilitasi prasarana pencegahan dan penanggulangan bahaya

kebakaran

Page 164: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

153

9) Operasi dan pemeliharaan:

10)Prasarana pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran

f. Kegiatan Penyaluran Bantuan, usulan dan prioritas kegiatan

yang dilakukan antara lain :

Bantuan pemugaran rumah tidak layak huni 700 unit rumah tiap

tahun

Bantuan peningkatan dan pembangunan PSD

Bantuan usaha kecil dan pelatihan ketrampilan

Untuk kelompok kegiatan tersebut struktur pembiayaannya meliputi :

1) Administrasi proyek:

gaji, upah

bahan dan atk

perlengkapan kantor

perjalanan dinas

operasional kantor

6.12. Rencana Pengembangan Permukiman

Pengembangan Permukiman pada Bidang Cipta Karya

Departemen Pekerjaan Umum Kabupaten Merangin memiliki program

dan kegiatan yang bertujuan mengembangkan wilayah perkotaan dan

perdesaan. Pada wilayah perdesaan arah pengembangan dijabarkan

menurut program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab

pemerintah wilayah diantaranya yaitu:

a. Program Pengembangan PerumahanDalam upaya menyediakan perumahan yang layak huni, aman,

nyaman, adil dan berkesejahteraan, diperlukan adanya dukungan

terhadap berbagai penyediaan prasarana dan sarana perumahan.

Penyediaan yang diperlukan antara lain :

1) Penydiaan PSD bagi Kawasan RSH

a. Target:

o Perumahan yang diperuntukan bagi masyarakat

berpenghasilan rendah, khususnya PNS/TNI/Polri.

Page 165: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

154

o Sesuai dengan RUTR dan Renstra Pemerintah Daerah.

o Dibangun sesuai PP 80 tahun 1999 tentang Kasiba dan

Lisiba BS

o Dukungan PSD dalam pembangunan RSH bagi

PNS,TNI/Polri, Pekerja masyarakat berpenghasilan rendah

o Diprioritaskan pada kawasan-kawasan skala besar dan

yang dapat segera mendorong perkembangan wilayah

o Sudah mendatangani MoU antara Pemerintah Daerah

dengan Bapertarum, khususnya yang sudah ada progres

pembangunan rumah ± 60%.

b. Penanganan :

o Identifikasi lokasi-lokasi pengembangan kawasan

permukiman baru (Kasiba/Lisiba BS), diprioritaskan bagi

kawasan yang mewujudkan keberpihakan pada

masyarakat berpenghasilan rendah termasuk PNS, TNI

dan POLRI.

o Bantuan fisik berupa jalan akses dan jalan poros yang

menghubungkan kawasan baru

c. Kontribusi Pemerintah Daerah:

o Menyediakan dana pendamping

o Daftar lokasi yang disahkan oleh Bupati

o Review minimal setahun sekali

2) Penyediaan PS dalam rangka penanganan bencana

a. Target:

o Lokasi pada daerah bencana yang mengalami kerusakan

prasarana dan sarana dasar permukimannya.

o Sudah ada laporan dari Pemerintah Daerah atau media

massa mengenai kejadian bencana, jenis kerusakan

prasarana dan sarana dasar permukiman serta jumlah

korban yang ditimbulkan

Page 166: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

155

b. Penanganan:

o Mengembalikan kondisi prasarana dan sarana dasar

permukiman untuk bisa memberikan fungsi pelayanannya

seperti sebelum terjadi bencana

o Bantuan fisik berupa penyediaan prasarana dan sarana

dasar permukiman untuk mengembalikan kondisi yang

rusak akibat bencana.

c. Kontribusi Pemerintah Daerah:

o Menyediakan dana pendamping

o Daftar lokasi yang disahkan oleh Bupati

o Review minimal setahun sekali

a. Program Pengendalian Kota-kota Besar dan Metropolitan

Dalam upaya mewujudkan kawasan perkotaan yang layak huni,

maka perlu dilakukan pengendalian agar tetap seimbang denggan

daya dukung lahannya. Upaya memaksimalkan fungsi ruang ini

dilakukan melalui :

1) Pengembangan Fungsi Kawasan

a. Target:

o Lingkungan permukiman perkotaan yang tidak teratur

sehingga menurunkan kualitas lingkungan permukiman

perkotaan.

o Lingkungan permukiman sebagai trip distributions

(distribusi pergerakan) tidak accessible terhadap

infrastruktur utama perkotan.

o Pengembangan kawasan permukiman yang tidak

terkendali sehingga berdampak pada lingkungan

perkotaan.

o Penanganan permukiman kumuh yang tidak efektif.

Page 167: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

156

b. Penanganan:

o Pengembangan Program dan Kebijakan Pengendalian

Kota besar dan Metropolitan

o Perencanaan Penanganan Kawasan Permukiman

Perkotaan

o Penanganan Kawasan Permukiman Perkotaan Melalui

Peremajaan Kawasan Perkotaan

c. Kontribusi Pemerintah Daerah:

o Menyediakan dana pendamping

o Daftar lokasi yang disahkan oleh Bupati

o Review minimal setahun sekali

b. Pemberdayaan Komunitas PerumahanDalam upaya mewujudkan kawasan perumahan yang sesuai standart

yang diinginkan, maka perlu adanya pemberdayaan pada kawasan

perumahan tersebut. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :

1) Penyediaan PS permukiman di pulau kecil dan terpencil

a. Target:

o Kawasan yang secara fisik terisolasi, kesulitan dalam

akses menuju kawasan lainnya.

o Sebagian besar penduduknya adalah tertinggal baik dalam

hal sosial budaya maupun ekonomi.

o Kondisi pelayanan kepada masyarakat masih sangat

terbatas (belum banyak tersentuh oleh program

pemerintah/non pemerintah)

b. Penanganan:

o Bantuan teknis berupa:

Pedoman Pengembangan PS di Pulau Kecil dan

Terpencil

Identifikasi lokasi kawasan tertinggal dan pulau-pulau

kecil yang ada dalam pemerintah kota/kabupaten sesuai

dengan kriteria yang ditetapkan.

Penyusunan PJM berbasis pada upaya penanggulangan

kemiskinan dan meningkatkan kwalitas hidup dan

Page 168: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

157

penghidupan masyarakat yang tinggal didalamnya,

bertumpu pada kebutuhan riil dengan melibatkan

masyarakat

o Bantuan fisik berupa bantuan prasarana dan sarana dalam

rangka pengembangan kawasan sesuai dengan apa yang

tertera dalam perencanaan program/PJM dan Rencana

Tindak

c. Kontribusi Pemerintah Daerah:

o Menyediakan dana pendamping

2) PS Kawasan Eks Transmigrasi

a. Target:

o Lokasi sasaran pada kawasan eks Transmigrai dalam

upaya mengembangkan Kota Terpadu Mandiri (KTM) dan

Daftar lokasi yang disahkan oleh Bupati

o Review minimal setahun sekali

o Pengembangan meningkatkan PS di kawasan transmigrasi

yang telah berumur di atas 5 th (UPT Bina)

b. Penanganan:

oBantuan teknis berupa identifikasi kawasan eks

transmigrasi dan identifikasi kebutuhan prasarana dan

sarana dasar permukiman di kawasan eks transmigrasi.

oBantuan fisik berupa penyediaan prasarana dan sarana

dasar permukiman, dilaksanakan dalam rangka

mendukung program Dep. Transmigrasi

3) Pengembangan PS Kawasan Agropolitan

a. Target:

o Kawasan pertanian yang terdiri dari kota pertanian dan

desa – desasentra produksi pertanian dan desa

penyanggah yang ada sekitarnya, yang memiliki fasilitas

untuk berkembangnya pertanian industri.

b. Penanganan:

Page 169: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

158

o Pembangunan sarana dan prasarana yang menunjang

pembangunan kawasan Agropolitan

c. Kontribusi Pemerintah Daerah

o Menyediakan dana pendamping

o Daftar lokasi yang disahkan oleh Bupati

o Review minimal setahun sekali

4) Program Peningkatan PS Perdesaan

Dalam upaya meningkatkan kondisi perekonomian dan

kesejahteraan masyarakat pedesaan, juga harus didukung oleh

penyediaan Prasarana dan sarana yang memadai. Untuk itu pada

kawasan diperlukan :

1) Peningkatan infrastruktur skala kawasan (eks. Dpp/ktp2d)

a. Target:

oLokasi sasaran adalah Kelurahan/Desa dengan jumlah

penduduk miskin lebih dari 35%

oKawasan-kawasan diperdesaan yang potensial

berkembang, dan punya nilai lebih dari kawasan lainnya

oMempunyai Desa Pusat dan desa-desa hinterland yang

punya kaitan erat terutama di bidang ekonomi, (hinterland

sebagai pemasok, desa pusat sebagai pengumpul atau

pusat pelayanan )

oKecamatan urban/perkotaan yang jumlah kelurahan lebih

besar dari Desa sesuai data PODES/BPS.

oKecamatan yang diusulkan bukan merupakan sasaran

Program Pengembangan Kecamatan (PPK)

oKondisi fisik lingkungan yang memungkinkan ; tidak

rawan bencana, strategis

oKondisi sosial dan budaya masyarakat yang kondusif.

oSesuai dengan RUTR dan Renstra Kabupaten.

b. Penanganan:

oBantuan Teknis berupa:

o Identifikasi lokasi KTP2D (DPP beserta desa-desa

hinterlandnya).

Page 170: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

159

o Perkuatan kelembagaan masyarakat di tingkat lokal

untuk dapat menyusun perencanaan pengembangan

kawasan perdesaan secara mandiri

o Penyusunan PJM yang berbasis pada pengembangan

potensi ekonomi lokal, bertumpu pada kebutuhan

nyata dengan melibatkan masyarakat.

oBantuan Fisik berupa bantuan PS kawasan sesuai

dengan apa yang tertera dalam matriks program pada

PJM. Diutamakan pada akses dari DPP ke desa-desa

hinterland, dan akses pada kawasan lain.

oPeningkatan PS desa pusat pertumbuhan diarahkan pada

Penyediaan PSD Perdesaan yang dapat menstimulasi

”Kegiatan Ekonomi Perdesaan”.

c. Kontribusi Pemerintah Daerah:

Menyediakan dana pendamping.

Mencantumkan rencana penanganan KTP2D pada

Renstrada

Daftar lokasi disyahkan oleh Bupati

Review minimal setahun sekali

11.13. Profil Pembangunan Permukiman

Sistem Permukiman di Kabupaten Merangin terbentuk secara

alami, dimana permukiman/kampung tempat masyarakat tinggal

terdapat di pusat-pusat kecamatan yang saling berkumpul membentuk

sebuah kelompok permukiman. Selain itu permukiman di Kabupaten

Merangin terbentuk mengikuti jaringan jalan yang ada secara linier.

Mata Pencaharian penduduk Kabupaten Merangin yang kebanyakan

adalah petani menyebabkan permukiman terbentuk secara menyebar

sesuai dengan petak-petak lahan yang diusahakan.

Jumlah penduduk di Kabupaten Merangin tahun 2007 sebanyak

299.468 jiwa (Merangin Dalam Angka 2007), dimana kecamatan yang

memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah kecamatan Pamenang

dengan penduduk 82.768 Jiwa dengan tingkat kepadatan 68 jiwa/km2,

Page 171: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

160

kemudian diikuti oleh kecamatan Bangko sebanyak 72.349 jiwa dengan

tingkat kepadatan penduduknya sebesar 92 jiwa/km2. Sedangkan

kecamatan yang paling sedikit penduduknya adalah kecamatan Sungai

tenang dengan 12.761 jiwa, dimana tingkat kepadatan penduduknya

hanya 16 jiwa/km2.

Penggunaan lahan permukiman di Kabupaten Merangin

merupakan penggunaan lahan yang memiliki luasan paling kecil yaitu

hanya sebesar 2.976 Ha atau sekitar 0,39 % dari total lahan di

Kabupaten Merangin. Berbeda dengan data yang diperoleh dari dinas

pertanian dimana jumlah lahan yang diperuntukkan bagi

pekarangan/permukiman adalah sebesar 12.813 Ha atau sekitar 1.61%

dari total penggunaan lahan. Perincian penggunaan lahan permukiman

di setiap kecamatan adalah sebagai berikut :

Tabel 6.2. Perbandingan Luas dan Ketinggian KecamatanDalam Kabupaten Merangin Tahun 2007

No Kecamatan Luas( Ha )

Luas / Ketinggian

10 - 100(Ha)

100 - 500(Ha)

500 - 1000(Ha)

> 1000(Ha)

1 Bangko 69.700 30.800 38.900 - -

2 Tabir 80.333 70.338 9.995 - -

3 Tabir Selatan 18.967 18.967 - - -

4 Tabir Ulu 80.900 6.100 34.479 23.700 15.621

5 Sungai Manau 123.200 - 6.584 112.916 3.700

6 Muara Siau 81.974 1.583 14.982 64.160 1.250

7 Lembah Masurai 69.725 - 1.268 53.808 14.649

8 Jangkat 176.600 - - 38.937 136.663

9 Pamenang 66.500 56.832 9.668 - -

Jumlah 766.900 173.616 125.664 296.547 172.063

% Luas Kabupaten 100,00 22,61 16,36 38,62 22,41

Sumber : Laporan Tahunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2007

Dari data tersebut terlihat bahwa sebagian besar penggunaan

lahan untuk permukiman berada di kawasan kota seperti di Kecamatan

Page 172: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

161

Merangin dan Kecamatan Pelawan Singkut serta Mandiangin. Jumlah

pekarangan dan permukiman tersebut termasuk penggunaan untuk

fasilitas sosial dan umum. Sehingga jika diasumsikan bahwa luas

penggunaan lahan untuk fasilitas umum dan sosial adalah 40% dari

luas lahan permukiman, 60% lahan sisanya adalah penggunaan murni

utk permukiman dan pekarangan. Jumlah rumah tangga di Kabupaten

Merangin pada tahun 2007 adalah 112.904 rumah tangga dengan rata-

rata beranggotakan 4 orang (dari RP4D tahun 2007). Kecamatan yang

memiliki jumlah rumah tangga terbesar adalah kecamatan Pamenang

sebesar lebih kurang 18.745 rumah tangga, sedangkan kecamatan

yang memiliki rumah tangga sedikit adalah kecamatan Sungai tenang

sebanyak 3.214 rumah tangga.

Pembangunan perumahan telah dilakukan oleh Pemerintah dan

pihak swasta yang diperuntukkan bagi pegawai negeri dan perumahan

umum sebanyak 523 unit rumah sederhana dan sedang berjalan pada

tahun 2008 dibangun pula sebanyak 102 unit rumah. Apabila

dibandingkan dengan dengan jumlah penduduk yang berjumlah

299.468 jiwa maka dengan asumsi bahwa satu kepala keluarga

memiliki satu rumah maka dapat dihitung luas rumah dan pekarangan

yang dimiliki oleh setiap keluarga. Hasil perhitungan rata-rata

penggunaan lahan oleh setiap keluarga untuk permukiman dan

permukiman dapat dilihat pada tabel 6.2. berikut.

Tabel 6.3. Perbandingan Luas Ruman dan PendudukDalam Kabupaten Merangin Tahun 2007

No Kecamatan Luas( Ha )

PerbandinganLuas

bangunan Jumlah KK Rata-rataLuas Rumah

Perban-dingan

1 Bangko 69.700

2 Tabir 80.333

3 Tabir Selatan 18.967

4 Tabir Ulu 80.900

5 Sungai Manau 123.200

6 Muara Siau 81.974

7 Lembah Masurai 69.725

Page 173: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

162

8 Jangkat 176.600

9 Pamenang 66.500

Jumlah 766.900

% Luas Kabupaten 100,00

Dari tabel 6.2. tersebut di atas, menunjukkan bahwa jumlah

penggunaan lahan yang cukup luas untuk sebuah keluarga yang rata-

rata beranggotakan 4 orang. Biasanya luasan ini dipergunakan bagi

masyarakat untuk bertani di area pekarangannya berupa pertanian

lahan kering atau palawija dan tanaman buah-buahan.

Sistem permukiman di Kabupaten Merangin selama ini berada di

pusat-pusat kota kecamatan dan mengikuti pola jaringan jalan atau

akses sungai. Disanalah berkelompoknya pembangunan permukiman.

Melihat dari keadaan yang terjadi di Kabupaten Merangin masih

memiliki permukiman/ kawasan desa tertinggal seperti terlihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 6.4. Daftar Desa Tertinggal di Kabupaten Merangin

No Kecamatan Nama DesaI. Sungai Tenang 1. Desa Simpang Narso

2. Desa Batu Ampang3. Desa Muara Air Duo4. Desa Sungai Keradak5. Desa Tambak Ratu6. Desa Bathin Pengambang6. Desa Datuk Nan Duo8. Desa Padang Jering9. Desa Raden Anom10. Desa Pekan Gedang6. Desa Kalimau Ulu12. Desa Muaro Cuban13. Desa Rantau Panjang14. Desa Kasiro15. Desa Kasiro Ilir16. Desa Pulau Salak Baru

II. Jangkat 1. Desa Mersip2. Desa Berkun3. Desa Lubuk Bedorong4. Desa Meribung5. Desa Napal Melintang6. Desa Pamuncak6. Desa Demang8. Desa Ranggo9. Desa Tanjung Raden10. Desa Pulau Pandan6. Desa Lubuk Resam Ilir

Page 174: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

163

12. Desa Tambang Tinggi13. Desa Kampung Tujuh

III. Lembah Masurai 1. Desa Perdamaian2. Desa Sungai Gedang3. Desa Simpang Nibung4. Desa Pematang Kulim5. Desa Batu Putih6. Desa Sungai Merah6. Desa Penegah8. Desa Pulau Aro9. Desa Lubuk Sepuh10. Desa Mekar Sari6. Desa Siliwangi

IV. Muara Siau 1. Desa Tinting2. Desa Sungai Abang3. Desa Sungai Baung4. Desa Lidung5. Desa Ladang Panjang

V. Tiang Pumpung 1. Desa Tanjung Gagak2. Desa Teluk Kecimbung3. Desa Pulau Lintang4. Desa Pulau Melako5. Desa Pulau Buayo6. Desa Rantau Gedang6. Desa Muaro Lati8. Desa Teluk Mancur

VI. Nalo Tantan 1. Desa UPT I Lubuk Napal2. Desa UPT II Lubuk Napal3. Desa Sepintun4. Desa Lamban Sigatal5. Desa Lubuk Napal6. Desa Pangidaran6. Desa Kasang Melintang8. Desa Pangkal Bulian9. Desa Batu Kucing

VII. Pangkalan Jambu 1. Desa Lubuk Jering2. Desa Dusun Baru3. Desa Mentawak Ulu4. Desa Jernih

VIII. Tabir Barat 1. Desa Gurun Mudo2. Desa Gurun Tuo Seberang3. Desa Pemusiran4. Desa Kertopati Seberang5. Desa Muara Ketalo6. Desa Petiduran Baru6. Desa Guruh Baru8. Desa Sungai Butang9. Desa Butang Baru10. Desa Merantih Baru6. Desa Jati Baru12. Desa Mandiangin Tuo

Sumber: Peraturan Bupati Merangin no.302 tahun 2006, Penetapan Desa Tertinggal

Page 175: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

164

Dari tabel 6.4. terlihat masih banyaknya kawasan/desa

tertinggal. Ini disebabkan akses untuk ke desa tersebut masih kurang.

Seperti pada kecamatan Pelawan, jaringan jalan yang ada untuk

kedesa sekitar hanya berupa jalan aspal dan tanah dengan kondisikurang baik, yang terparah adalah desa Sungai merah yang kondisi

jalannya tidak bisa dilalui apabila musim hujan. Dan juga Desa Lubuk

sayak yang tidak dapat dijangkau melalui jalan darat karena jembatan

yang menghubungkan Desa tersebut rusak sehingga tidak dapat

dilalui. Untuk Kecamatan Limun, Kondisi jalan antar desa berupa jalan

aspal dan tanah yang berlobang, dengan sifat tanah yang ada di

daerah Kabupaten sebagian besar adalah tanah lembek, maka jalan

tanah tentunya tidak berada dalam kondisi yang baik apalagi pada

musim hujan. Sehingga sebagian desa yang akses jalannya berupa

jalan tanah tidak dapat dilalui.

Adanya pertumbuhan penduduk secara langsung akan

mempengaruhi jumlah lahan terbangun untuk permukiman. Tingkat

pertumbuhan penduduk sebesar 2,11 % secara langsung akan

meningkatkan luas penggunaan lahan untuk permukiman. Untuk itu

perlu disiapkan lahan untuk mengantisipasi pertumbuhan penduduk

tersebut. Dengan menggunakan asumsi bahwa setiap rumah tangga

membutuhkan lahan permukiman seluas 500 m2 maka dengan data

pertumbuhan jumlah rumah tangga dapat diketahui proyeksi kebutuhan

lahan permukiman pada tahun 2010. Proyeksi kebutuhan akan lahan

permukiman dapat dilihat pada tabel 6.5. berikut.

Dari proyeksi tersebut diketahui bahwa hingga tahun 2010

diperlukan tambahan lahan seluas 502 Ha untuk kawasan permukiman

atau sekitar 17,83 %. Sehingga jika dijumlahkan dengan luas lahan

permukiman yang ada saat ini diketahui bahwa jumlah lahan

permukiman tahun 2010 seluas 2815 Ha. Tingkat pertumbuhan guna

lahan permukiman terbesar diperkirakan akan terjadi di Kecamatan

Singkut sesuai dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang terjadi.

Tabel 6.5. Proyeksi Kebutuhan Lahan Permukiman

Page 176: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

165

Di Kabupaten Merangin Tahun 2010

No. KecamatanJumlah RumahTangga Tahun

2002

Jumlah RumahTangga Tahun

2010

PertumbuhanRumahTangga

TambahanLuas

Permukiman(Ha)

1 Bangko 3705 4509 804 402 Tabir 3882 4724 842 423 Tabir Selatan 12028 14637 2609 1304 Tabir Ulu 7236 8805 1569 785 Sungai Manau 3815 4642 827 416 Muara Siau 6449 7848 1399 70

7LembahMasurai 3828 4658 830 42

8 Jangkat 4374 5322 949 479 Pamenang

Jumlah 46286 56326 10040 502

Penggunaan lahan terbangun yang masih sedikit memberikan

kesempatan yang cukup luas bagi pengembangan kawasan

permukiman. Adanya kesempatan untuk mengembangkan kawasan

permukiman tidak berarti menjadikan pembangunan kawasan

permukiman berjalan secara sembarangan dan tidak teratur.

Pengembangan kawasan permukiman tetap harus mengikuti kaidah

dan prinsip-prinsip penataan ruang seperti mengikuti ketentuan

kemiringan lereng, ketentuan teknis bangunan, kebebasan dari

bencana banjir, bukan di kawasan lindung, memiliki aksesibilitas dan

kedekatan dengan jaringan jalan dan lain sebagainya. Arahan

pengembangan kawasan permukiman sebaiknya diarahkan di pusat-

pusat kecamatan dan terhubung dengan jaringan jalan.

6.13.1. Aspek Pendanaan

Pendanaan dalam pembangunan dan pengembangan

permukiman ini didapatkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja

Negara (APBN), Anggaran pendapatan belanja Daerah provinsi (APBD

I) dan Anggaran pendapatan belanja Daerah Kabupaten (APBD II).

Komitmen Pemda Kab. Merangin untuk mengembangkan kegiatan-

kegiatan non ekonomi juga cukup besar, diantaranya adalah sektor

Page 177: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

166

perumahan dan permukiman dan kawasan, seperti yang tercantum

dalam alokasi pengeluaran pembangunan Kabupaten Merangin tahun

2009 - 2013.

6.13.2. Sasaran

Adapun Sasaran yang diinginkan dalam pengembangan

pemukiman diarahkan pada:

1. Penyediaan dan pemugaran/rehabilitasi permukiman masyarakat

perkotaan dengan sasaran penyediaan permukiman bercirikan

perkotaan dan rehabilitasi permukiman masyarakat

2. Penyediaan dan pemugaran/rehabilitasi permukiman masyarakat

pedesaan dengan sasaran penyediaan permukiman di perdesaan

yang sehat dan layak huni.

6.13.3. Analisis Permasalahan dalam Permukiman dan Rekomendasi

Dari permasalahan yang timbul di kawasan permukiman,

menjadikan dasar untuk dapat memberikan pemecahannya.

Diantaranya adalah :

1. Kualitas permukiman

Permukiman yang ada di Kabupaten Merangin sebagian besar

adalah permukiman tumbuh yang dibangun oleh masyarakat

setempat dan pendatang dimana hanya mengikuti pola yang sudah

ada. Sehingga permukiman terjadi berkelompok sesuai dengan

kondisi daerah yang ditempati. Keadaan ini membuat kurangnya

perhatian tentang penataan kawasan, sehingga tidak beraturannya

penempatan bangunan yang akan berdampak kualitas lingkungan

permukiman yang kurang baik.

2. Lokasi permukiman tersebar dan berkelompok

Dengan kondisi tanah yang bervariasi berupa dataran rendah dan

rawa serta daerah perbukitan, dimana kehidupan masyarakat

Page 178: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

167

adalah bermata pencaharian pertanian, maka permukiman

masyarakat pada umumnya terletak disekitar tanah pertanian.

Selain itu permukiman pada umumnya terletak disepanjang akses

transportasi baik darat maupun sungai.

3. Permukiman padat dan kumuh

Kawasan kumuh adalah kawasan di mana rumah/hunian dan

kondisi lingkungan masyarakat di kawasan tersebut sangat buruk

kualitasnya. Rumah maupun sarana dan prasarana yang ada tidak

sesuai dengan standar yang berlaku, baik standar kebutuhan,

kepadatan bangunan, persyaratan rumah sehat, kebutuhan sarana

air bersih, sanitasi maupun persyaratan kelengkapan prasarana

jalan, ruang terbuka serta kelengkapan fasilitas sosial lainnya. Di

Kabupaten Merangin dengan kondisi kepadatan pada daerah

tertentu berpotensi terjadinya kawasan kumuh, apabila kurang

perhatian dari pihak terkait dalam hal ini pihak pemerintah.

4. Ketersediaan rumah kurang

Dengan pertumbuhan penduduk kabupaten Merangin 2,41% setiap

tahun. Memberikan gambaran bahwa kebutuhan perumahan juga

akan meningkat. Seperti diproyeksikan bahwa kebutuhan lahan

permukiman untuk tahun 2010 meningkat sampai 17,83% dari luas

lahan peruntukan fasilitas umum dan Sosial. Dilihat dari proyeksi

kebutuhan rumah bagi penduduk Kabupaten Merangin ini, masih

dibutuhkan banyak pembangunan perumahan baik untuk

dikawasan kota Merangin maupun untuk kota Kecamatan.

5. Keterbatasan lahan

Saat ini lahan permukiman di Kabupaten Merangin masih mencapai

0,37% dari luas lahan yang diperuntukkan untuk kawasan

permukiman 1,91% dari luas lahan peruntukan di Kabupaten

Merangin. Dilihat dari data yang ada maka masih terlihat

kekurangan penggunaan lahan permukiman.

Page 179: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

168

6. Belum adanya rumah susun sewa

Pembangunan perumahan di Kabupaten Merangin dilakukan oleh

masyarakat secara swadaya dan oleh Developer. Pembangunan

perumahan yang dilakukan oleh pihak perumnas belum di mulai.

Berdasarkan kondisi yang ada serta permasalahan pembangunan

permukiman yang ada di Kabupaten Merangin dan dikaitkan dengan

peraturan yang harus dipenuhi maka perlu usulan beberapa kegiatan

yang berkaitan dengan :

Penataan permukiman perkotaan

Identifikasi permukiman padat dan kumuh

Penataan Lingkungan kawasan permukiman

Penataan dan pembangunan permukiman perdesaan yang layakhuni.

11.14. Usulan Pembangunan Permukiman

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa untuk memecahkan permasalahan yang timbul harus dilakukan

pemecahan masalahan melalui peluncuran program dan kegiatan. Oleh

karena itu, program dan kegiatan yang dipilih diusulkan untuk

mendapatkan alokasi pendanaan. Usulan Rencana dan Program

tersebut merupakan rencana investasi Infrastruktur Permukiman (bidang

PU/Cipta Karya) yang diramu dan dimasukkan dalam RPIJM Kabupaten

Merangin 2009 – 2013. Adapun usulan tersebut adalah :

a. Pembangunan Infrastruktur Permukiman Perdesaan, pada

dasarnya diarahkan untuk mendukung :

i) pengembangan kawasan agropolitan,

ii pengembangan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa

(KTP2D) dan Desa Pusat Perturnbuhan (DPP),

iii) penyediaan infrastruktur bagi desa tertinggal dan terpencil,

b. Peningkatan Kualitas Permukiman Kawasan Kumuh melalui:

i) penanggulangan kemiskinan perkotaan (P2KP),

Page 180: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

169

ii) penataan dan perbaikan lingkungan permukiman (NUSSP),

iii) peremajaan kawasaan kumuh/nelayan,

c. Pengembangan Kawasan Perumahan dan Permukiman bagi

Masyarakat Berpenghasilan Rendah, melalui :

penyediaan infrastruktur permukiman (air bersih, sanitasi,

drainase dan jalan lingkungan) untuk pengembangan kawasan

perumahan RSH bagi PNS/TNI-POLRI/pekerja,

pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA), dan

penyediaan infrastruktur permukiman di daerah terpencil/pulau

kecil/kawasan perbatasan,

d. Pengembangan Infrastruktur Permukiman Kota, meliputi :

o Sistem Penyediaan (prasarana dan sarana) Air Minum,

o Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat dan sistem

SANIMAS,

o Pengelolaan Persampahan dan Drainase, dan

o Penataan Revitalisasi kawasan/lingkungan/bersejarah di perkotaan,

e. Pengembangan Kawasan Permukiman, termasuk penyediaan

infrastruktur pendukungnya baik melalui Peremajaan Kawasan di

dalam Kota, maupun untuk pengembangan/perluasan permukiman

kota dan kawasan ekonomi perbatasan,

f. Pembinaan teknis bangunan gedung, penataan bangunan dan

lingkungan untuk memenuhi standar keselamatan dan keamanan

bangunan gedung.

11.14.1.Sistem PSD Permukiman Yang Diusulkan

Dalam upaya mewujudkan kawasan permukiman yang layak

huni, aman, nyaman dan berkesejahteraan, maka harus dipenuhi

penyediaan prasarana dasarnya. Salah satu hal yang perlu

mendapatkan perhatian adalah kawasan kumuh. Kawasan demikian

harus dilakukan rehabilitasi agar menjadi kawasan yang layak huni,

sehat, aman, nyaman dan memberikan ketentraman dan ketenangan

kepada penghuninya. Adapun cakupan berikut usulan yang perlu

dilakukan pada kawasan ini adalah sebagai berikut :

Page 181: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

170

1. Cakupan Kumuh Sedang. Adapun usulan kegiatan pembangunanyang disampaikan meliputi :a. Perbaikan Lingkungan Permukiman, dengan kegiatan

sebagai berikut :

Peningkatan PS Lingkungan Permukiman

Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan Perkotaan

(NUSSP)

Penyediaan PS Air Minum bagi kawasan kumuh/nelayan

Pembangunan PS Air Limbah Percontohan Skala

Komunitas (Sanimas)

b. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat, dengankegiatan sebagai berikut:

• Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (PNPM - P2KP)

2. Cakupan Kumuh Berat, dengan kerangka usulan mencakup :

a. Peningkatan Fungsi Kawasan, dengan kegiatan sebagai berikut:

o Pengembangan Rusunawa

o Peremajaan Kawasan

6.14.2. Kegiatan Peningkatan Kualitas Lingkungan PerumahanPerkotaan ( NUSSP )

Struktur Kegiatan

• Fungsi : Perumahan dan Fasilitas Umum

• Sub Fungsi : Pemberdayaan Komunitas Permukiman

• Program : Pemberdayaan Komunitas Permukiman

• Pelaksana : Satker Pembinaan Teknis Penataan Lingkungan

Permukiman

Tujuan Kegiatan

Mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia melalui kemitraan antara

pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam melaksanakan

program perumahan dan permukiman di lingkungan kumuh

perkotaan dan peningkatan kapasitas kelembagaan tingkat lokal.

Page 182: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

171

Kriteria Penanganan

• Kota metropolitan dan besar serta Kota-kota yang berfungsi

strategis (Ibu Kota ropinsi/Kabupaten/Kota atau kota-kota yang

mempunyai fungsi khusus).

• Kondisi lingkungan permukiman masuk kategori kumuh berat atau

sangat kumuh (langka sarana dan prasarana namun telah ada jaringan

jalan lokal walaupun belum diperkeras).

• Kepadatan penduduk antara 250 - 750 jiwa per Ha.

• Lebih dari 60% rumah tidak layak huni.

• Luas kawasan antara 20 sampai 40 Ha.

• Pemerintah Kota/Kabupaten menyediakan dana pendamping in

cash dengan besaran sesuai dengan kapasitas fiskal masing-

masing kota (KMK No. 358/2003), serta sanggup menyediakan

dana pendamping in kind dan BOP untuk mendukung pelaksanaan

kegiatan.

Lingkup Kegiatan1. Bantuan Teknis berupa:

Fasilitasi penyusunan Strategi Pengembangan Perumahan

dan Permukiman Kota/Kabupaten yang berpihak pada

masyarakat berpenghasilan rendah.

Fasilitasi penyusunan Rencana Pengembangan dan

Pembangunan Perumahan dan Permukiman Daerah (RP4D)

serta pembentukan Badan Koordinasi Pengendalian

Pengembangan Perumahan dan Permukiman Daerah (BKP4D)

Peningkatan kapasitas dan peran pemerintah daerah

dalam menangani lingkungan permukiman kumuh perkotaan

yang ada di wilayahnya

Perkuatan kelembagaan masyarakat di tingkat lokal di dalam

meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan kualitas

huniannya.

Menciptakan akses masyarakat berpenghasilan rendah

dan berpenghasilan tidak tetap (informal) kepada sumber dana

untuk pembiayaan perbaikan dan pembangunan perumahan.

Page 183: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

172

Bantuan Fisik berupa peningkatan prasarana dan

sarana lingkungan permukiman yang berbasis pada NUP

(Neighborhood Upgrading Plan) yang disusun dengan

partisipasi dan aspirasi masyarakat.

Bantuan kredit mikro perumahan untuk

perbaikan/pembangunan baru perumahan masyarakat di

lingkungan pemukiman kumuh yang disalurkan melalui lembaga

keuangan lokal.

Indikator Output• Luas Kawasan kumuh yang ditangani (ha).

• Jumlah KK miskin penerima manfaat serta yang mendapat akses

kredit mikro perumahan.

• RP4D dan BKP4D yang dibentuk pada kota/kabupaten sasaran

Indikator Outcome Berkurangnya luas kawasan kumuh (Ha) dan terpenuhinya

kebutuhan akan hunian yang layak bagi masyarakat

berpenghasilan rendah.

Meningkatnya tingkat kepedulian Pemerintah Kabupaten/Kota

terhadap sektor permukiman khususnya yang diperuntukkan bagi

masyarakat berpenghasilan rendah.

Tersusunnya Rencana Pengembangan Perumahan

dan Permukiman di daerah yang menjadi acuan dalam

melaksanakan kegiatan pembangunan sektor perumahan dan

permukiman setiap tahunnya, dan terwujudnya keterpaduan

dengan sektor lainnya serta berbagai sumber pendanaan yang

ada.

Penyediaan PS AM bagi kawasan Kumuh/Nelayan

Struktur Kegiatan

• Fungsi : Perumahan dan Fasilitas Umum

• Sub Fungsi : Penyediaan Air Minum

Page 184: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

173

• Program : Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air

Minum dan Air Limbah

• Pelaksana : Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air

Minum

Tujuan Kegiatan

Penyediaan air minum di kawasan kumuh/nelayan.

Kriteria Penanganan

• Kawasan kumuh perkotaan/nelayan yang tidak memiliki SPAM

yang memadai.

• Lahan sudah tersedia.

Lingkup Kegiatan• Pembuatan Rencana Teknis

• Pembuatan IPA Sederhana

• Pembuatan sumur bor

• Pengadaan pompa

• Pengadaan HU atau TA

• Monitoring dan Evaluasi

Indikator Output• Jumlah unit terbangun

Indikator Outcome• Banyaknya jumlah jiwa yang memperoleh air minum dengan

mudah.

• Berkurangnya jumlah kawasan kumuh/nelayan yang tidak

memiliki SPAM yang memadai.

• Keberlanjutan pemanfaatan SPAM terbangun.

Kegiatan Pembangunan Air Limbah PercontohanSkala Komunitas (SANIMAS)Struktur Kegiatan

• Fungsi : Perumahan dan Fasilitas Umum

• Sub Fungsi : Penyediaan Air Minum

Page 185: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

174

• Program : Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air

Minum dan Air Limbah

• Pelaksana : Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan PL

Tujuan Kegiatan :

Pengembangan kegiatan pembangunan air limbah skala komunitas

yang berbasis masyarakat.

Kriteria Penanganan:

Kawasan kumuh perkotaan yang masih rendah tingkat sanitasinya.

Diusulkan oleh pemerintah daerah dan kesanggupan untuk

mengembangkannya di lokasi yang lain.

Sudah termasuk dalam RPJM Daerah.

Lahan sudah tersedia.

Memerlukan pendampingan kepada masyarakat pengguna.

Biaya SANIMAS tiap lokasi diperkirakan Rp. 400 juta, dengan

pembiayaan berasal dari berbagai sumber, yaitu

PemerintahanPusat (27%), Pemerintah Kabupaten/Kota (55%),

Donor/LSM (16%) dan masyarakat (2%). Biaya O&M sepenuhnya

ditanggung masyarakat.

Lingkup Kegiatan:

Fasilitasi pembuatan Rencana Teknis

Fasilitasi pembangunan septic tank komunal,septictank individual, pengadaan jamban. (lihat DIPA)

Monitoring dan Evaluasi

Indikator Output

• Jumlah unit terbangun.

Indikator Outcome

• Banyaknya jumlah jiwa yang memperoleh pelayanan airlimbah.

Indikator Keberhasilan

Page 186: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

175

• Meningkatnya derajat kesehatan lingkungan danmasyarakat.

Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

(P2KP - PNPM)

Struktur Kegiatan

• Fungsi : Perumahan dan Fasilitas Umum

• Sub Fungsi : Pemberdayaan Komunitas Permukiman

• Program : Pemberdayaan Komunitas Permukiman

• Pelaksana : Satker Penataan Bangunan dan Lingkungan (33 Satker)

Tujuan Kegiatan

Mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia yang dilaksanakan oleh

masyarakat dan didukung oleh pemerintah daerah dan kelompok peduli,

serta pihak terkait secara mandiri dan berkelanjutan.

Kriteria Penanganan

• Kecamatan urban/perkotaan yaitu jumlah kelurahan lebih besar dari

Desa sesuai data PODES/BPS.

• Lokasi sasaran adalah Kelurahan/Desa dengan jumlah penduduk

miskin lebih dari 35%

• Kecamatan yang diusulkan bukan merupakan sasaran Program

Pengembangan Kecamatan (PPK)

• Pemda siap menyediakan dana pendamping.

• Khusus untuk program PAKET, Pemda telah menyiapkan SPKD

(Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah) yang di susun oleh

KPKD (Komite Penanggulangan Kemiskinan Daerah) melalui

komunitas belajar perkotaan dan PJM Pronangkis kota yang telah

mengakomodasikan PJM Pronangkis (Program Penanganan

Kemiskinan) Kelurahan yang di susun oleh BKM

Lingkup Kegiatan1. Bantuan teknis berupa:

• Penguatan kapasitas dan mengedepankan peran Pemda

agar mampu secara efektif dalam penanggulangan

kemiskinan di wilayahnya.

Page 187: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

176

• Perkuatan kelembagaan masyarakat di tingkat lokal

untuk membangun tatanan masyarakat yang mandiri dan

berkelanjutan menangani kegiatan penanggulangan

kemiskinan serta pembangunan lingkungan permukiman di

wilayahnya secara terpadu.

2. Bantuan fisik berupa:

• Penyediaan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) untuk

melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan dalam PJM dan

Restra Pronangkis yang mengacu kepada konsep tridaya.

• Pembiayaan Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu

(PAKET) sebagai stimulan untuk membantu dan mempercepat

proses kemitraan antara masyarakat dengan Pemerintah

Kota/Kabupaten dan kelompok peduli dalam mewujudkan

sinergitas penanggulangan kemiskinan.

Indikator Output• Jumlah kelurahan yang ditangani.

• Jumlah KK miskin penerima Bantuan Langsung Masyarakat

(BLM).

Indikator Outcome• Jumlah kelembagaan masyarakat di tingkat lokal.

• Jumlah KK miskin yang meningkat taraf kehidupan/ekonominya.

• PKD yang tersusun dan pelaksanaan program penggulangan

kemiskinan melalui kerjasama antara pemda dan masyarakat

secara mandiri dan berkelanjutan.

Kegiatan Pembangunan Rusunawa

Struktur Kegiatan

• Fungsi : Perumahan dan Fasilitas Umum

• Sub Fungsi : Pembangunan Perumahan

• Program : Pengembangan Perumahan

• Pelaksana : Satker Pelaksnaan Pengembangan Permukiman

Tujuan Kegiatan

• Penanganan kawasan kumuh perkotaan.

Page 188: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

177

Kriteria Penanganan

• Kota metro/besar yang memiliki permasalahan kumuh perkotaan

(atau kota-kota yang mempunyai permasalahan

kumuh berat) yang penanganannya perlu dilakukan

melalui peremajaan kawasan, dengan keterbatasan

tanah/lahan perkotaan yang tidak mungkin ditoleransi

lagi.

• Diusulkan oleh Pemerintah Daerah

• Sesuai dengan RUTR dan Renstra Daerah, serta daerah sudah

menyiapkan RPJM untuk pengembangan permukiman di

wilayahnya.

• Pada kawasan berkepadatan tinggi 250-750 jiwa Ha.

• Kondisi sosial budaya masyarakat setempat yang kondusif.

• Pemda dapat memenuhi komitmennya untuk:

Menyediakan lahan matang untuk lokasi Pembangunan

Rusunawa;

Menyediakan dana untuk penyambungan instalasi air minum,

listrik ke bangunan RUSUNAWA;

Pembangunan PSD permukiman di sekitar lokasi

RUSUNAWA dan segala sesuatu yang berkaitan dengan

berfungsinya rusunawa tersebut;

Melaksanakan pengelolaan RUSUNAWA paska kontruksi,

termasuk konsekuensi penyediaan dana subsidi apabila

diperlukan.

Bersedia menandatangani MOU antara Walikota/Bupati dan

Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk komitmen bersama dalam

pembangunan Rusunawa dalam konteks penataan lingkungan

permukiman kumuh.

Lingkup Kegiatan

Bantuan Teknis kepada Pemerintah Propinsi, Kota/Kabupaten

dalam rangka peremajaan kawasan permukiman kumuh perkotaan

Page 189: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

178

(urban Renewal).

• Bantuan Teknis kepada Pemerintah Propinsi, Kota/Kabupaten

dalam rangka kegiatan:

o Identifikasi kawasan-kawasan kumuh dan permukiman liar

(squatters).

o Penyusunan renstra penanganan kawasan kumuh perkotaan di

wilayahnya yang dituangkan dalam RPJM dan matriks

program lintas sektor.

• Bantuan Fisik berupa prasarana dan sarana yang tercantum dalam

RPJM termasuk stimulan Rumah Susun Sederhana Sewa

(Rusunawa) yang mengawali upaya Pemerintah Kabupaten/Kota

dalam mengatasi kawasan kumuh perkotaan dan sekaligus

meningkatkan nilai tambah kawasan-kawasan tersebut sehingga

menjadi bagian penting dalam pengembangan perkotaan secara

keseluruhan.

Bantuan teknis untuk pengelolaan dan penghunian Rusunawa.

Monitoring dan Evaluasi.

Indikator Output• Jumlah unit hunian yang terbangun

Indikator Outcome• Banyaknya jumlah KK yang menghuni Rusunawa

• Berkurangnya luasan kawasan kumuh perkotaan

Page 190: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

179

11.15. Usulan dan Proiritas Program Pembangunan PSD Permukiman

Program yang diusulkan dalam pembangunan permukiman

adalah:

1. Meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatkan fasilitas dan

bantuan teknis perbaikan rumah pada kawasan kumuh, desa

tradisional, desa nelayan dan desa eks-transmigrasi.

2. Menyediakan perumahan dan lahan bagi masyarakat

berpendapatan rendah minimal tersedianya rumah sangat

sederhana (RSS), rumah sederhana (RS) dan rumah susun

sederhana sewa (Rusunawa)

3. Menyusun norma, standar, peraturan dan manual (NSPM) dalam

pembangunan perumahan masyarakat miskin di perkotaan.

4. Melakukan penataan, peremajaan dan revitalisasi bagi daerah –

daerah permukiman yang kumuh sehingga akan memberikan

kebutuhan penyediaan prasarana dan sarana dasar bagi kawasan

perumahan sederhana yang sehat, sebagai dasar bagi

pengembangan kawasan siap bangun. Kawasan permukiman

hendaknya terletak di daerah datar dengan kemiringan lahan < 5%.

5. Menyediakan sarana perumahan dan permukiman, antara lain air

minum yang bersih, listrik, telepon, dan sanitasi yang sehat secara

luas dan merata.

6. Menciptakan iklim yang kondusif yang mampu menarik investor

maupun pengembang untuk membangun fasilitas perumahan yang

sehat, nyaman dan asri.

7. Memfasilitasi pembiayaan prasarana dan sarana lingkungan

perumahan melalui pembangunan perumahan yang bertumpuh

pada masyarakat.

8. Meningkatkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana lingkungan

pada kawasan kumuh perkotaan.

9. Mengembangkan pola subsidi yang tepat sasaran, efisien dan

efektif.

10. Mengembangkan lembaga yang bertanggungjawab dalam

pembangunan perumahan dan permukiman pada semua tingkatan

Page 191: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

180

pemerintahan serta fasilitasi pelaksanaan penataan ruang

permukiman yang transparan dan partisipatif.

11. Menciptakan kepastian hukum dalam bermukim (tinggal) serta

fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan yang tanggap

terhadp bencana.

12. Menyediakan prasarana jalan lingkungan permukiman kota dan

desa

13. Mepersiapkan aksesibilitas untuk Desa tertinggal.

14. Memberikan Pelayanan kepada masyarakat yang masih sangat

terbatas (belum banyak tersentuh oleh program pemerintah/non

pemerintah)

15. Membangunan Perumahan yang diperuntukan bagi masyarakat

berpenghasilan rendah, khususnya PNS/TNI/Polri.

16. Mengikuti program sesuai dengan RUTR dan Renstra Pemerintah

Daerah.

17. Pembangunan yang sesuai dengan PP 80 tahun 1999 tentang

Kasiba dan Lisiba BS

18. Memberikan dukungan PSD dalam pembangunan RSH bagi PNS,

TNI/Polri, Pekerja masyarakat berpenghasilan rendah

19. Memprioritaskan pada kawasan-kawasan skala besar dan yang

dapat segera mendorong perkembangan wilayah

20. Melaksanakan MoU antara Pemerintah Daerah dengan

Bapertarum, khususnya yang sudah ada progres pembangunan

rumah ± 60%.

21. Mengembangkan lokasi kawasan eks Transmigrasi dalam upaya

mengembangkan Kota Terpadu Mandiri (KTM)

22. Pengembangan lokasi kawasan Agropolitan

23. pengembangan kawasan permukiman baru (Kasiba/Lisiba BS)

24. Bedah rumah

25. Penyusunan standarisasi rumah layak huni

26. Identifikasi lokasi kawasan tertinggal dan pulau-pulau kecil yang

ada dalam pemerintah kota/kabupaten

Page 192: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

181

BAB vii

7.1. Gambaran Umum

Pembangunan prasarana dan sarana penyediaan air minum di

Kabupaten Merangin telah dimulai sejak tahun 1980/1981 dengan sumber

dana APBN Departemen PU melalui Proyek Peningkatan Sarana Air Bersih

Jambi. Pada saat itu Kabupaten Merangin masih menjadi bagian dari

Kabupaten Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko, sebelum akhirnya

dimekarkan menjadi Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun

pada Tahun 2000. Untuk memanfaatkan pembangunan sarana

penyediaan air minum tersebut dibentuklah Badan Pengelola Air Minum

(BPAM) Kabupaten Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko dengan Surat

Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum

Nomor : 161/KPTS/CK/IV/1984 tanggal 23 Agustus dan beroperasi sejak

bulan Agustus 1984.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :

31/KPTS/1993 tertanggal 25 Januari 1993 ditetapkan penyerahan

pengelolaan prasarana dan sarana air bersih Kabupaten Daerah Tingkat II

Sarolangun Bangko kepada Bapak Gubernur Kepala Daerah Tingkat I

Jambi, yang selanjutnya diteruskan kepada Bupati Kepala Daerah Tingkat

II Sarolangun Bangko untuk dikelola dalam status Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Kabupaten Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko yang

Page 193: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

182

dilaksanakan pada tanggal 18 Pebruari 1993 dengan nama PDAM Tirta

Buana Kabupaten Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko yang berkantor

pusat di Bangko.

Dengan adanya pemekaran wilayah Kabupaten Sarolangun

Bangko menjadi Kabupaten Merangin dan Sarolangun, maka PDAM Tirta

Buana Kabupaten Dati II Sarolangun Bangko menjadi PDAM Tirta Buana

Kabupaten Merangin. Kemudian sesuai dengan Surat Keputusan Bupati

Merangin Nomor : 80 Tahun 2001 tanggal 31 Maret 2001 tentang

Penyerahan sebagian aset PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin yang

berada di Sarolangun kepada Pemerintah Kabupaten Sarolangun, maka

aset yang berada di Kabupaten Sarolangun menjadi milik Pemerintah

Kabupaten Sarolangun dan dalam pengelolaannya menjadi tanggung

jawab masing-masing. PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin adalah

Perusahaan Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin sesuai dengan

Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 1991 tentang Pendirian Perusahaan

Daerah Air Minum Tirta Buana Kabupaten Sarolangun Bangko yang

berkantor induk di Bangko (Kabupaten Merangin).

Sistem penyediaan air bersih di Kabupaten Merangin terdiri dari

sistem perpipaan dan sistem non perpipaan. Sistem perpipaan dikelola

oleh BPAB sedangkan sistem non perpipaan dikelola oleh masyarakat.

Sistem penyediaan air bersih yang dikelola oleh BPAB memanfaatkan

sumber air baku yang berasal dari air permukaan (sungai) dan air tanah

(sumur bor).

7.2. Gambaran Kondisi Pelayanan Air Minum

7.2.1. Gambaran Umum Sistem Penyediaan dan Pengelolaan

Penyediaan air minum bagi penduduk yang sehat dan

menyehatkan, pada dasarnya sudah menjadi kebutuhan yang mendesak

untuk dilakukan. Hal ini diakibatkan oleh pemenuhan kebutuhan air

Page 194: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

183

minum yang mayoritas masih mengandalkan pada sumber air yang ada,

bahkan tidak memenuhi unsur kesehatan. Sebagai akibatnya, masih

sering terjadi berbagai penyakit yang disebabkan sumber air minum ini.

Oleh karena itu, dalam upaya memperbaiki penyediaan air bersih ini perlu

dilakukan dengan segera. Terlebih-lebih cakupan penggunaan air bersih di

Kabupaten Merangin baru mencapai 13 persen, menjadikan upaya

penyediaan ini sebagai grand strategy yang bersifat mendesak.

Penyediaan air bersih di Kabupaten Merangin, sampai saat ini

masih terdiri dari sistem perpipaan dan sistem non perpipaan. Sistem

perpipaan pada awalnya dikelola oleh BPAB sedangkan sistem non

perpipaan dikelola oleh masyarakat. Sistem penyediaan air bersih yang

dikelola oleh BPAB memanfaatkan sumber air baku yang berasal dari air

permukaan (sungai) dan air tanah dalam (sumur bor). Namun itu semua

juga belum mampu memenuhi kebutuhan yang diharapkan pemerintah

daerah. Hal ini disebabkan terjadinya ketidakseimbangan dalam

penyediaan air bersih dengan jumlah penduduk yang terus tumbuh

dengan cepat.

Berdasarkan data kependudukan Kabupaten Merangin tahun

2007, jumlah penduduk sebanyak 283.425 jiwa. Apabila dibandingkan

dengan jumlah penduduk tahun sebelumnya, maka rata-rata proyeksi

pertumbuhan pertahun sebesar 1,3 % dari 281.735 jiwa pada tahun

2006. Dari jumlah tersebut, penduduk yang telah memperoleh pelayanan

air bersih juga terus mengalami peningkatan. Hal ini dicerminkan dari

cakupan pelayanan yang terus mengalami peningkatan pula, yaitu dari

11,48 % pada tahun 2006 menjadi 13,33 % pada tahun 2007.

Seiring denggan peningkatan cakupan pelayanan tersebut,

pelayanan air bersih di Kabupaten Merangin masih dilakukan oleh 7 unit

instalasi, dengan sistem pompanisasi dan gravitasi dalam memberikan

pelayanan kebutuhan air bersih masyarakat. Sedangkan dalam

Page 195: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

184

memberikan pelayanan yang memanfaatkan sumber air permukaan, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 7.1 Kappasitas Terpasang Distribusi Air BersihPDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin

No. Lokasi Sumber Kapasitas(Ltr/Dtk Ket.

Terps. Prod.1. Induk Bangko:

a.RPD (Bangko Tinggi)Kecamatan Bangko

AirPermukaan

60 60 Berfungsi Baik

b.SSF (Waskita Karya)Kecamatan Bangko

AirPermukaan

20 20 Berfungsi Baik

c.Sumur Bor IIKecamatan Bangko

Sumurdalam

20 - Tidak Berfungsi(Rusak Berat)

d.Pulau RayoKecamatan Bangko

AirPermukaan

10 - Tidak Berfungsi(Rusak Berat)

e.Boster Bukit KeramatKecamatan Bangko

AirPermukaan

5 - BelumBerfungsi

2. Unit IKK Sungai ManauKecamatan PangkalanJambu

AirPermukaan

10 10 Berfungsi Baik

3. Unit IKK Muara MadrasKecamatan Jangkat

AirPermukaan

2,5 2,5 Berfungsi Baik

4. Unit IKK Pasar MasuraiKecamatan LembahMasurai

AirPermukaan

5 5 Berfungsi Baik

5. Unit IKK Rantau PanjangKecamatan Tabir

AirPermukaan

10 10 Berfungsi Baik

6. Unit IKK PamenangKecamatan Pemenang

AirPermukaan

10 - Tidak Berfungsi(Rusak Berat)

7. Unit IKK MargoyosoKecamatan Margo Tabir

AirPermukaan

5 - Tidak Berfungsi(Rusak Berat)

8. Unit IKK Pulau RengasKecamatan Bangko Barat

AirPermukaan

2,5 - Tidak Berfungsi(Rusak Berat)

9. Unit IKK Sungai KapasKecamatan Bangko

AirPermukaan

5 - BelumBerfungsi

Sumber : PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin Tahun 2008

Dari jumlah instalasi air bersih yang ada, secara nyata yang telah

berproduksi baru sebabanyak 6 ( enam ) unit dari 13 unit yang ada. Tentu

saja jumlah ini belum mampu memenuhi kebutuhan yang diminta

Page 196: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

185

masyarakat. Disisi lain, dari jumlah tersebut jumlah Water Meter induk

yang ada saat ini baru sebanyak 4 unit yang dipergunakan untuk

mendistribusikan air ke pelanggan. Jumlah ini baru ada di Bangko dan

Rantau Panjang. Sedangkan yang lainnya belum ada sama sekali, karena

aitu untuk proses produksinya tidak menggunakan Water Meter induk.

Water Meter induk yang ada saat ini kondisinya kurang baik dikarenakan

umur ekonominya telah habis, sehingga tidak akurat lagi dalam

penghitungannya.

Sedangkan berdasarkan aspek teknis, Dari seluruh sistem yang

ada saat ini, kapasitas terpasang baru sebesar 155 Ltr/Dtk. Namun

demikian jumlah kapasitas yang dapat dioperasikan untuk melayani

pelanggan baru sebesar 107,5 Ltr/Dtk/. Selisih antara kapasitas terpasang

dengan kapasitas yang dioperasikan (Idle Capacity) sebesar 47,5 Ltr/Dtk.

Terjadinya Idle Capacity disebabkan adanya bangunan instalasi yang

rusak dan tiidak berfungsi lagi. Sebagai implikasinya maka terjadi

penurunan distribusi kepada masyarakat. Untuk mengatasi hal ini, maka

dalam pelaksanaan distribusi dilakukan secara bergiliran, sehingga dengan

pengaturan ini masyarakat mampu terlayani secara optimal.

Pemberian pelayanan air bersih, dilakukan dengan mendasarkan

waktu pelayanan dan mempertimbanggkan waktu operasional mesin.

Sampai saat ini, waktu beroperasinya pelayanan kepada pelanggan

dissuaikan dengan waktu produksi. Ini dilakukan dalam upaya pemerataan

distribusi, agar sasaran pelanggan semuanya dapat menikmatinya. Waktu

produksi yang ditetapkan sehari adalah 15 jam. Dengan waktu operasi ini

diperkirakan mampu memproduksi air bersih yang dibutuhkan pelanggan.

Jumlah produksi air minum pada tahun 2006 sebesar 1.875.212 M3,

sedangkan pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 12,5 %

menjadi 2.139.645 M3. Dari jumlah produksi tersebut, air yang

didistribusikan ke pelanggan mengalami peningkatan sebesar 6,56 %

yaitu dari 1.788.927 M3 pada tahun 2006 menjadi 1.906.268 M3 pada

Page 197: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

186

tahun 2007. Untuk lebih lengkapnya, dapat dilihat pada Tabel 7.2 berikut

ini :

Tabel 7.2 Data Produksi dan Distribusi Air Minum PDAMTirta Buana Kabupaten Merangin Tahun 2006dan Tahun 2007

Sumber : PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin Tahun 2008

Dalam melaksanakan operasional pelayanan air bersih, juga harus

memperhatikan aspek manajemen. Salah satu manajemen yang perlu

diperhatikan dalam penanganan air bersih ini adalah tingkat kehilanggan

air pada waktu distribusi. Kebocoran yang terjadi sebagai akibat

sambungan yang tidak baik, kebocoran pipa distribusi dan pencurian oleh

orang yang tidak bertanggungjawab, telah menjadikan kehilangan air

minum yang cukup signifikan. Tingkat kehilangan air pada tahun 2007

mengalami peningkatan sebesar 40 % dari tahun sebelumnya (536.678,00

M3) menjadi 705.319,16 M3 yang diakibatkan kebocoran teknis dan

kebocoran non teknis. Sebagai akibat terjadinya kebocoran ini,

menjadikan perusahaan mengalami kerugian secara berkesinambungan.

Oleh karena itu, upaya penanggulangan kebocoran ini akan terus

dilakukan agar mampu mengurangi kerugian perusahaan.

Disisi lain, kerugian perusahaan ini juga disebabkan oleh tarif

dasar air minum. Taris dasar air munum PDAM Tirta Buana dalam

No. Uraian 2006 2007

1. Kapasitas Terpasang (Ltr/Dtk) 155,00 155,00

2. Kapasitas dioperasikan (Ltr/Dtk) 102,5, 107,50

3. Kapasitas Menganggur/Idle Capacity (Ltr/Dtk) 52,5, 47,50

4. Operasi Produksi (Jam) 18,00 18,00

5. Operasi Distribusi (Jam) 12,00 12,00

6. Jumlah Produksi Air 1.875.212,00 2.056.470,00

7. Jumlah aAr didistribusikan (ooo M3/Tahun) 1.788.927,00 1.906.268,00

Page 198: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

187

melayani masyarakat, masih mendasarkan pada ketetapan pemerintah

daerah. Dalam Surat Keputusan Bupati Merangin Nomor 540 tanggal

29 Desember 2003, telah ditetapkan bahwa tarif dasar air minum sebesar

Rp. 1.400,-/ M3. Besarnyya tarif tersebut berlaku efektif sejak tanggal 5

Januari 2004 dan sampai saat ini belum dilakukan perubahan. Sementara

itu, terhadap barang-barang lainnya terus mengalami peningkatan,

sehingga telah menjadikan beban perusahaan yang begitu besar.

Disisi lain, dalam menunjang operasional perusahaan juga masih

dibebanu hutang yang begitu besar. Sementara itu, jangka waktu

penagihan piutang PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin selama 2

tahun terakhir mengalami penurunan yaitu dari 75 hari ( 2006 ) menjadi

65 hari (2007). Sbagai akibatnya, telah menurunkan kredibilitas

perusahaan, yang selanjutnya berimplikasi pada penurunan kinerja

perusahaan. Gambatran terhadap manejemen teknis lainnya dapat

digambarkan sebagai berikut :

a. Rasio karyawan PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin per 1000

pelanggan selama 2 tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada

tahun 2006, rasio karyawannya 1000/14 orang dan pada tahun 2007

mengalami peningkatan menjadi 1000/13 orang. Hal ini disebabkan

karena meningkatnya jumlah pelanggan (Sambungan Rumah).

b. Jumlah pelanggan air minum PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin

pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 9,01 %

yaitu dari 5.138 SR pada tahun 2006 menjadi 5.601 SR pada tahun

2007. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan pelanggan

melalui program sambungan murah.

c. Pada tahun 2007, jumlah pelanggan yang Water Meternya tidak

berfungsi sebanyak 3.360 SR. Rusaknya Water Meter ini disebabkan

karena faktor umur dan kwalitas Water Meter yang ada kurang baik.

d. Jumlah penjualan air mengalami peningkatan dari 1.075.783 M3 pada

tahun 2006 menjadi 1.139.654 M3 pada tahun 2007. Penjualan air

Page 199: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

188

kepada pelanggan yang terbanyak adalah jenis pelanggan Rumah

Tangga/Niaga/Industri yaitu sebesar 95,5 % dari jumlah air terjual.

e. Cakupan pelayanan pada tahun 2007 sebesar 11,86 % dari jumlah

penduduk yang ada di Kabupaten Merangin. Rendahnya cakupan

pelayanan disebabkan karena rendahnya kapasitas yang ada dan

banyaknya pemukiman masyarakat di perdesaan yang belum

terjangkau oleh jaringan PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin.

Untuk lebih lengkapnya tentang data jumlah pelanggan dan penjualan

air menurut golongan pelanggan dapat dilihat pada Table 4.3 berikut

ini :

Page 200: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

189

Tabel 7.3. Data Jumlah Pelanggan dan Penjualan AirMenurut Golongan Pelanggan

No. Uraian 2006 2007

1. Jumlah Kehilanggan Air (000 M3/Tahun) 713.144 766.615

2. Tarif Air Minum :

a. Tarif Dasar (Rp./M3) 1.400 1.400

b. Nomor dan Tanggal Keputusan 540 540

c. Berlaku Efektif Per Tanggal 5 -

3. Jangka Waktu Penagihan Piutang (Hari) 75 65

4. Jumlah Karyawan Per 1000 Pelanggan (Orang) 14/1000 13/1000

5. a.Jumlah Pelanggan (Unit) :

- Sosial dan Hidran Umum 111 111

- Rumah Tangga 4.509 4.935

- Instansi Pemerintah 166 175

- Niaga 343 377

- Industri 3 3

- Khusus - -

- Lain–lain - -

b. Jumlah Pelanggan Water Meter Tidak Berfungsi

(Unit)

980 600

6. Jumlah Air Terjual (000 M3/Tahun) :

- Sosial 47.490 45.206

- Rumah Tangga 839.107 902.507

- Instansi Pemerintah 144.482 126.255

- Niaga 71.370 89.806

- Industri 2.294 1.082

- Khusus - -

- Lain–lain 1.040 2.610

Sumber : PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin Tahun 2008

Page 201: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

190

Aspek keuangan dalam pengelolaan PDAM, hampir diseluruh

Indonesia mengalami berbagai permasalahan. Permasalahan-

permasalahan, baik yang menyangkut biaya tetap maupun biaya

komplementer senantiasa terjadi setiap waktu. Hal yang menyangkut

biaya tetap, berkaitan dengan gaji pegawai yang selama ini tidak

disesuaikan antara besarnya jumlah pegawai dengan income yang

diperoleh dari kegiatan operasional pelayanan. Dengan besarnya biaya

gaji, maka untuk biaya operasional senantiasa mengalami kekurangan

atau defisit. Sebagai akibatnya, apabila terjadi defisit secara berlanjut

maka dapat mengakibatkan gulung tikarnya perusahaan, sebagai akibat

pay back yang didapat tidak selaras dengan pengeluarannya.

Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh PDAM, secara umum

dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Pendapatan penjualan air dan pendapatan lain–lain meningkat

10 % dari sebesar Rp. 3.469.308.708,- pada tahun 2006 menjadi

Rp. 3.860.814.550,64 pada tahun 2007. Peningkatan pendapatan ini

disebabkan karena meningkatnya jumlah pelanggan.

b. Untuk biaya operasional, mengalami peningkatan sebesar 14 % dari

Rp. 2.235.466.664,- pada tahun 2006 menjadi Rp.

2.608.007.274,- pada tahun 2007.

c. Saldo kas mengalami peningkatan sebesar 9 % dari

Rp. 341.590.233,- pada tahun 2006 menjadi Rp. 375.539.389,- pada

tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan pelanggan

(Sambungan baru).

d. Posisi pinjaman sampai dengan Cut–Off Date berdasarkan hasil

rekonsiliasi pada tanggal 13 Mei tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel

7.4 berikut ini :

Page 202: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

191

Tabel 7.4. Posisi Pinjaman PDAM Tirta BuanaKabupaten Merangin Tahun 2008

N o. Uraian KewajibanPembayar-

an

Yang Mau

Dibayar

Belum Jatuh

Tempo

Hak Tagih

Pemerintah

1. Pokok 3.806.546.295,06 - 3.806.546.295,06 292.811.253,43 4.099.357.548,06

2. Bunga 4.885.246.684,98 - 4.885.246.684,98 376.579.672,85 5.261.826.357.83

3. JasaBank

- - - - -

4. BiayaKomitmen

5.254.783,31 5.254.783.31 - - -

5. DendaBunga

2.676.362.024,02 - 2.676.362.024,02 594.331.209,70 3.270.693.233,70

6. DendaPokok

753.008.873,26 - 753.008.873,25 167.223.693,47 920.232.566,73

Jumlah13.552.109.706,33

Sumber : PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin Tahun 2008

e. Kondisi keuangan selama 2 tahun (2006-2007) terakhir selengkapanya

dapat dilihat pada Table 4.5 berikut ini :

Tabel 7.5 Kondisi Keuangan PDAM Tirta BuanaKabupaten Merangin Tahun 2006 dan 2007

Uraian 2006 (Rp.) 2007 (Rp.)

A. Laba/Rugi

I. Pendapatan (Air, Non Air) 3.375.845.360 3.698.860.740

II. Biaya Langsung Usaha 2.200.552.084 2.406.018.462

Laba (Rugi) 1.175.293.276 1.292.842.278

III. Biaya Umum dan Administrasi 3.498.280.960 3.684.394.968

Laba (Rugi) (2.322.987.684) (2.391.552.690)

IV. Pendapatan Lain-lain 93.463.348 140.164.897

Biaya Lain-lain 34.914.580 30.129.922

Jumlah 58.548.768 17.034.975

Laba (Rugi) (2.264.438.916) (2.281.517.715)

B. Arus Kas

I. Arus Kas dari Aktivitas Operasi 891.329.272 894.388.637

II. Arus Kas dari Aktivitas Investasi ( 231.005.065) (6.030.309.309 )

Page 203: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

192

III. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (476.672.501) (5.179.869.828 )

IV. Kenaikan (Penurunan) Kas dan set. Kas 183.651.706 33.949.156

V. Saldo Awal Kas Periode 157.938.527 341.590.233

VI. Saldo Kas Periode akhir 341.590.233 375.539.389

C. Neraca

I. Kas Bank 341.590.233 375.539.389

II. Jumlah Aktiva Lancar 934.377.178 1.016.764.859

III. Jumlah Aktiva Tetap 6.908.421.927 12.095.694.329

IV. Jumlah Aktiva Lain-lain 79.870.984 58.583.956

Jumlah Aktiva 7.922.670.089 13.171.043.144

V. Jumlah Kewajiban Jangka

Pendek

7.373.369.301 12.723.390.243

VI. Kewajiban lain-lain 59.307.850 59.307.850

VII. Kewajiban Jangka Panjang 2.635.301.286 2.049.678.774

VIII

.

Ekuitas (5.145.308.348) (1.661.333.723)

Jumlah Pasiva 7.922.670.089 13.171.043.144

Sumber : PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin Tahun 2008

7.2.2. Permasalahan, Penyebab Masalah dan Rencana TindakPerbaikan Pelayanan Air Minum

Dalam penyediaan air minum, secara umum juga dijumpai

berbagai permasalahan. Dengan permasalahan tersebut menjjadikan

upaya pengembangan dalam penyediaan pelayanan air bersih ini menjadi

tidak dapat tumbuh dan berkembang secara baik tanpa adanya dukungan

dari pemerintah. Permasalahan utama, penyebab masalah yang dihadapi

PDAM selaku perusahaan pelayanan air minum berikut dengan rencana

tindak perbaikan perlu diiambil, agar perusahaan tersebut mampu

berjalan dengan baik dalam melayani masyarakat. Berbagai permasalahan

tersebut adalah sebagai berikut :

Page 204: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

193

a. Aspek Teknis :

Dalam menjalankan tugasnya memberikan pelayanan kepada

masyarakat, permasalahan mendasar yang dihadapi menyangkut

berbagai aspek. Permasalahan aspek teknis yang dihadapi adalah

sebagai berikut :

a. Masalah Kapasitas:

PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin sampai saat ini dirasakan

belum dapat memuaskan/melayani sepenuhnya masyarakat

dibidang penyediaan pelayanan sarana dan prarana air minum

khususnya di wilayah perkotaan sehingga banyak pelanggan yang

tidak mendapatkan air dan tidak dapat melayani permintaan calon

pelanggan yang mangajukan pemasangan sambungan baru.

Penyebabnya adalah kapasitas yang tersedia masih kurang, kondisi

topografi daerah pelayanan dikategorikan berbukit-bukit, adanya

instalasi dengan kapasitas 20 Ltr/Dtl dimanfaatkan menjadi 30

Ltr/Dtl sehingga air yang didistribusikan tidak maksimal dan

tingginya biaya pemeliharaan. Rencana tindak perbaikannya adalah

mengusulkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin

untuk membangun Instalasi baru sesuai dengan Kapasitas yang

dibutuhkan.

b. Masalah Unit Air Baku :

Kecilnya debit air yang ada sehingga pada waktu musim

kemarau menjadi kering khususnya pada instalasi SSF (Waskita

Karya). Salah satu penyebabnya adalah lahan pada Cathmen

Area (Daerah Tangkapan) sudah banyak yang beralih fungsi

menjadi daerah pemukiman. Rencana tindak perbaikan PDAM

adalah sebagai berikut:

1. Mengusulkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten

Merangin untuk membangun instalasi baru sesuai dengan

Page 205: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

194

lokasi sumber air baku dan kapasitas produksi yang

dibutuhkan.

2. Mengambil air baku ke sungai terdekat dengan cara

memompanya langsung ke IPA SSF Waskita Karya.

3. Mengusulkan kepada Pemerintah Daerah Daerah Kabupaten

Merangin melalui Dinas/Instansi terkait untuk melakukan

reboisasi (penghijauan) disepanjang DAS (Daerah Aliran

Sungai).

Banyaknya endapan lumpur pada sumur intake yang

menyebabkan kekeruhan air dari sungai semakin tinggi (NTU

meningkat). Rencana tindak perbaikannya yaitu dengan

memasang pompa penghisap Lumpur.

Permukaan air pada intake turun pada musim kemarau yang

diseebabkan rendahnya debit sungai pada saat musim kemarau.

Rencana tindak perbaikannya adalah dengan cara membangun

bendungan untuk menaikkan permukaan air agar permukaan air

menjadi normal.

Sering rusaknya pompa intake dan tidak adanya pompa

cadangan yang disebabkan umur pompa intake sudah tua dan

tidak adanya dana untuk membeli pompa baru dan pompa

cadangan. Rencana tindak perbaikannya adalah dengan

melakukan penggantian pompa baru dan pembelian pompa

cadangan.

c. Masalah Unit Produksi :

Kwalitas air hasil produksi yang masih rendah yang disebabkan

belum berfungsinya secara maksimal sebagian Instalasi

Pengolahan Air (IPA) dalam memproses air baku menjadi air

bersih. Rencana tindak perbaikannya adalah dengan

merencanakan (membuat Desain Engineering Detail) dan

merenovasi IPA tersebut khususnya IPA SSF Waskita Karya.

Page 206: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

195

Pompa Dozing Kimia sudah tidak berfungsi lagi, penyebabnya

adalah Pompa Dozing Kimia yang sudah rusak. Rencana tindak

perbaikannya adalah dengan melakukan penggantian baru

Pompa Dozing Kimia.

Sering rusaknya Pompa akibat umur pompa yang sudah tua dan

perawatan yang kurang baik serta tidak adanya pompa

cadangan. Rencana tindak perbaikannya adalah dengan

melakukan penggantian pompa baru dan pembelian pompa

cadangan serta meningkatkan fungsi staf dibagian perawatan.

Sering rusaknya Valve pengatur pengurasan yang disebabkan

umur Valve sudah tua. Rencana tindak perbaikannya adalah

dengan melakukan penggantian Valve pengatur pengurasan

yang baru.

Water Meter induk tidak berfungsi dan rusak yang disebabkan

umur ekonomis Water Meter sudah habis dan tingginya tekanan

air. Rencana tindak perbaikannya adalah dengan cara

melakukan penggantian Water Meter induk baru dan

pemasangan alat khusus untuk menstabilkan aliran tekanan.

Terganggunya pelayanan air kepada pelanggan yang

disebabkan sering matinya PLN secara bergiliran. Rencana

tindak perbaikannya adalah dengan cara mengusulkan kepada

Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin untuk melakukan

pengadaan mesin Gen-Set sesuai dengan kapasitas yang

dibutuhkan.

Tingginya tingkat kehilangan air pada bangunan IPA yang

disebabkankurang optimalnya fungsi IPA dan seringnya

dilakukan pengurasan. Rencana tindak perbaikannya adalah

dengan cara penggantian sebagian peralatan IPA seperti

shelter, bahan material dan rehabilitasi bangunan filter.

Page 207: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

196

Tidak adanya rumah jaga untuk petugas operator di lokasi IPA.

Rencana tindak perbaikannya adalah dengan cara

pembangunan rumah jaga untuk petugas operator di lokasi IPA.

Tidak dapat menentukan komposisi campuran bahan kimia

(tawas dan kaporit) yan g disebabkan belum adanya peralatan

dan perlengkapan labor serta personil yang ahli dibidangnya.

Rencana tindak perbaikan adalah dengan cara membangun

fasilitas labor dan perlengkapannya serta merekrut tenaga

teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang dan

kompetensinya.

Sering matinya pompa secara mendadak pada sebagian IPA

yang disebabkan adanya gangguan kelistrikan dari PLN.

Rencana tindak perbaikannya adalah dengan cara menambah

daya lisrik sesuai kebutuhan spesifikasi pompa.

Tidak terukurnya tekanan pompa pada pipa distribusi, yang

disebabkan tidak berfungsinya presure gauge (alat pengukur

tekanan). Rencana tindak perbaikan adalah dengan cara

melakukan penggantian presure gauge (alat pengukur tekanan)

yang baru.

Peralatan dan perlengkapan perbaikan yang ada tidak dapat

difungsikan dengan baik lagi yang disebabkan belum

mempunyai adanya bengkel khusus untuk perbaikan peralatan

dan perlengkapan. Rencana tindak perbaikannya adalah dengan

cara membuat bangunan bengkel, lengkap dengan peralatan

dan perlengkapan serta merekrut personil teknis sesuai dengan

kompetensinya.

Page 208: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

197

d. Masalah Unit Distribusi :

Seringnya terjadi pipa pecah sehingga banyak terjadi kehilangan

air yang mengakibatkan terganggunya pelayanan. Penyebabnya

adalah umur pipa yang sudah tua dan tidak sempurnanya

pemasangan pipa. Rencana tindak perbaikannya adalah dengan

cara penggantian pipa baru secara bertahap sesuai dengan

spesifikasi/standar yang berlaku.

Seringnya terjadi kebocoran pada Valve yang disebabkan umur

Valve yang sudah tua dan sering dioperasikan sehingga banyak

yang mengalami kerusakkan.Rencana tindak perbaikannya

adalah dengan cara penggantian dan perbaikan Valve.

Sulitnya mencari sistim jaringan perpipaan yang ada sehingga

kesulitan untuk melakukan penggantian/perbaikan yang

disebabkan belum adanaya gambar purna laksana (As Built

Drawing). Rencana tindak perbaikannya adalah dengan cara

menata kembali dengan membuat peta secara lengkap dengan

kondisi yang ada di lapangan saat ini dan memasang patok

rambu–rambu tanda posisi jaringan pipa.

Banyaknya pelanggan yang mengeluh karena banyaknya angin

yang keluar lebih dahulu sebelum air mengalir. Hal ini

disebabkan kurangnya pemasangan Air Valve, kondisi daerah

pelayanan yang berbukit–bukit dan pengoperasian pompa tidak

dilakukan 24 jam penuh per hari. Rencana tindak perbaikannya

adalah dengan cara menambah pemasangan Air Valve pada

tempat–tempat tertentu yang dibutuhkan di lapangan dan

meningkatkan jam operasi pompa menjadi 24 jam penuh per

hari.

Seringnya air tidak mengalir terutama pada lokasi yang jaraknya

jauh dari pompa distribusi. Hal ini disebabkan kurangnya

tekanan air pada jaringan pipa di lokasi pelanggan yang jauh

Page 209: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

198

dari pompa distribusi (kecil dari 0,5 atm). Rencana tindak

perbaikannya adalah dengan cara membangun bangunan

Boster untuk menambah tekanan air, melakukan penambahan

jaringan pipa dengan dia meter pipa yang lebih besar dan

menambah kapasitas pompa serta mencari penyebab-penyebab

lainnya.

b. Masalah Aspek Manajemen :

a. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM) :

Kualitas Sumber Daya Manusia yang ada saat ini masih rendah

dimana PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin baru mempunyai

karyawan sebanyak 73 orang dengan latar belakang pendidikan :

S1 14 orang yang terdiri dari S1 Teknis 5 orang dan S1 Non

Teknis 9.

D3 3 Orang yang terdiri dari D3 teknis 2 orang D3 Non Teknis 1

orang.

SLTA 54 Orang.

SLTP 1 Orang.

SD 1 Orang.

Hal ini disebabkan karena PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin

belum mampu untuk mengirimkan dan membiayai karyawan untuk

melanjutkan pendidikan sesuai dengan yang dibutuhkan. Rencana

tindak perbaikannya adalah dengan cara setiap tahunnya mengirim

pegawai untuk mengikuti pelatihan air minum bidang Manajemen

dan bidang teknis, memberikan kesempatan kepada karyawan

untuk melanjutkan pendidikan dibidang air minum dan melakukan

study banding ke PDAM yang lebih maju.

b. Masalah Kepegawaian :

Tata cara penerimaan pegawai yang belum mengikuti aturan yang

disebabkannya adanya titipan pegawai dari pejabat yang

berwenang. Rencana tindak perbaikannya adalah dengan cara

Page 210: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

199

sistem penerimaan pegawai harus dilakukan sesuai dengan

prosedur dan ketentuan yang berlaku.

c . Masalah Kehilangan Air (NRW) :

Tingginya tingkat kehilangan air pada sistem jaringan pipa

distribusi yang sampai ke tingkat pelanggan yang disebabkan :

Air yang didistribusikan belum dapat diukur dengan baik dan

akurat karena Water Meter Induk tidak berfungsi (rusak).

Banyak Water Meter pelanggan yang tidak bisa dibaca dan

rusak.

Banyaknya pencurian air pada jaringan pipa Sambungan Rumah

(SR) oleh pelanggan.

Adanya pelanggan yang mengganjal jarum Water Meter yang

menyebabkan Water Meter tidak berfungsi.

Adanya sambungan gelap (Ilegal Conection).

Adanya pelanggan yang membalik Water Meter pada saat air

mengalir sehingga menyebabkan Water Meter berjalan mundur.

Kurang cermatnya petugas dalam pembacaan meter.

Terjadinya kesalahan dalam pengolahan data (Input ke

rekening pelanggan).

Rencana tindak perbaikannya adalah dengan cara penggantian

Water Meter Induk di seluruh unit IPA, penggantian Water Meter

pelanggan setiap tahun dengan target 1.500 Unit/Tahun,

membentuk tim terpadu untuk melakukan razia terhadap setiap

Water Meter pelanggan secara periodik, melakukan pembinaan

pembaca Water Meter serta melakukan perputaran wilayah

pembacaannya, meningkatkan kontrol/pengawasan oleh atasan

langsung dan mengecek sample hasil pembacaan Water Meter,

Page 211: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

200

menindak lanjuti segera pengaduan tentang kebocoran air baik

pada jaringan pipa distribusi maupun pada jaringan pipa

Sambungan Rumah pelanggan, mendidik/melatih para pembaca

Water Meter agar lebih teliti dan cermat dalam membaca Water

Meter, menyediakan staf khusus untuk melakukan cross chek

terhadap data-data yang sudah diolah.

d. Pengelolaan Aset :

Pengelolaan aset (Aset tetap) belum berjalan dengan baik yang

disebabkan masih banyak aktiva tetap yang belum ditetapkan

statusnya sehingga menyebabkan kesulitan dalam menginventarisir

aset PDAM. Rencana tindak perbaikannya adalah dengan cara

membentuk tim manajemen aset untuk melakukan inventarisir

semua aset perusahaan agar aset-aset tersebut dapat dikelola

dengan baik dan mengusahakan aktiva tetap dapat ditetapkan

statusnya.

c. Aspek Keuangan :

PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin saat ini masih mempunyai

beban dan masalah di bidang keuangan yang meliputi :

a. Hutang Jangka Panjang :

Sampai saat ini PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin masih

mengalami kesulitan dalam pembayaran hutang jangka panjang

karena jumlah saldo kas yang tidak mencukupi untuk melakukan

angsuran pembayaran. Rencana tindak perbaikannya adalah

dengan cara mengajukan permohonan Kepada Departemen

Keuangan Republik Indonesia dalam hal ini Menteri Keuangan

untuk dapat melakukan penghapusan hutang khususnya hutang

non pokok.

b. Masalah Piutang Air :

Page 212: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

201

Piutang Air PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin, sampai saat ini

sebagian besar telah berumur diatas 2 tahun yang dihitung mulai

tahun 1984. Hal ini disebabkan belum diajukannya kepada Badan

Pengawas untuk pengahapusan piutang air yang telah berumur

lebih dari 2 tahun. Rencana tindak perbaikannya adalah dengan

cara mengajukan permohonan kepada Badan Pengawas untuk

dilakukan penghapusan namun tetap dicatat secara extra

comptable dan menggerakkan tim penagihan untuk melakukan

penagihan piutang rekening air yang berumur di bawah 2 tahun ke

pelanggan secara langsung.

c. Masalah Tarif Air :

Sampai saat ini tarif yang berlaku di PDAM Tirta Buana Kabupaten

Merangin masih jauh dibawah biaya produksi dan belum mencapai

Full Cost Recovery (FCR). Hal ini disebabkan sulitnya melakukan

proses kenaikan tarif yang telah ditetapkan dengan Surat

Keputusan Bupati. Rencana tindak perbaikannya adalah dengan

cara mengajukan permohonan penyesuaian tarif air sesuai dengan

Permendagri Nomor 23 tahun 2006 Kepada Bupati melalui Badan

Pengawas sesuai dengan harga pokok produksi dengan target Full

Cost Recovery (FCR) di tahun 2013.

d. Masalah Pelaporan

Pembuatan pelaporan PDAM Tirta Buana saat ini masih

menggunakan sistem manual. Hal ini disebabkan masih kurangnya

peralatan komputer yang ada serta belum adanya sistem program

pelaporan. Rencana tindak perbaikannya adalah dengan cara

mengajukan program pengadaan komputer serta melakukan

ekerjasama dengan BPKP untuk memakai sistim komputerisasi

pelaporan yakni Sistem Informasi Akuntansi (SIAK).

Page 213: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

202

1.3. Kebutuhan Investasi dan Sumber Pendanaan :

Dari rencana tindak perusahaan sebagaimana disebutkan diatas,

dibutuhkan dana investasi sebesar Rp. 64.086.300.000.- dengan

sumber pendanaan berasal dari :

- PDAM Tirta Buana Kab.Merangin Rp. 1.482.500.000.-milyar

- APBD Pemerintah Daerah Kabupaten Rp. 8.055.400.000.-milyar

- APBD Pemerintah Propinsi Rp. 5.068.000.000.-milyar

- Investasi Pemerintah melalui APBN Rp.49.480.400.000.-milyar

7.2.3. Usulan Penjadwalan Kembali Tunggakan Pokok

Selain rencana tindak diatas, diusulkan penjadwalan kembali

tunggakan hutang pokok untuk memperingan beban pengeluaran kas

PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin dapat dilihat pada Tabel 7.6

berikut ini:

Page 214: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

203

Tabel 7.6 Rincian Rencana Penjadwalan dan AngsuranPinjaman Pokok PDAM Tirta BuanaKabupaten Merangin Periode 2013 s/d 2033

Sumber : PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin Tahun 2008

No. Tanggal Angsuran Angsuran1. 15 Juni 2013 102.483.938,702. 15 Desember 2013 102.483.938,703. 15 Juni 2014 102.483.938,704. 15 Desember 2014 102.483.938,705. 15 Juni 2015 102.483.938,706. 15 Desember 2015 102.483.938,707. 15 Juni 2016 102.483.938,708. 15 Desember 2016 102.483.938,709. 15 Juni 2017 102.483.938,707. 15 Desember 2017 102.483.938,7011. 15 Juni 2018 102.483.938,7012. 15 Desember 2018 102.483.938,7013. 15 Juni 2019 102.483.938,7014. 15 Desember 2019 102.483.938,7015. 15 Juni 2020 102.483.938,7016. 15 Desember 2021 102.483.938,7017. 15 Juni 2022 102.483.938,7018. 15 Desember 2022 102.483.938,7019. 15 Juni 2023 102.483.938,7020. 15 Desember 2023 102.483.938,7021. 15 Juni 2024 102.483.938,7022. 15 Desember 2024 102.483.938,7023. 15 Juni 2025 102.483.938,7024. 15 Desember 2025 102.483.938,7025. 15 Juni 2026 102.483.938,7026. 15 Desember 2026 102.483.938,7027. 15 Juni 2027 102.483.938,7028. 15 Desember 2027 102.483.938,7029. 15 Juni 2028 102.483.938,7030. 15 Desember 2028 102.483.938,7031. 15 Juni 2029 102.483.938,7032. 15 Desember 2029 102.483.938,7033. 15 Juni 2030 102.483.938,7034. 15 Desember 2030 102.483.938,7035. 15 Juni 2031 102.483.938,7036. 15 Desember 2031 102.483.938,7037. 15 Juni 2032 102.483.938,7038. 15 Desember 2032 102.483.938,7039. 15 Juni 2033 102.483.938,7040. 15 Desember 2033 102.483.938,70

Jumlah 4.099.357.548,06

Page 215: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

204

7.2.4. Usulan Penjadwalan Kembali Tunggakan Pokok

Adapun hasil yang akan dicapai dari rencana tindak perbaikan

kinerja PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin tiap tahunnya dapat

dilihat pada Tabel 7.7 berikut ini :

Tabel 7.6 Rencana Tindak Kinerja PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin

No. UraianPencapaian Pada Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012

1. ProyeksiKenaikan TarifFull CostRecovery (%)

- - 43 50 33 25

2. TingkatKehilangan Air(%)

40,32 37 35 32 30 28

3. CakupanPelayanan (%) 11,86 13,09 14,53 16,18 18,02 20,06

4. Jumlah PegawaiPer 1000Pelanggan(Orang)

13 12 11 10 9 8

5. Jangka WaktuPenagihanPiutang (Hari)

75 65 60 55,00 50,00 45,00

6. Rugi/Laba(Rp.000) (2.281.517) (1.437.707) (1.375.060) (885.506) 703.166 1.012.764

7. Investasi(Rp.000) - - 100.000 200.000 350.000 350.000

8. Saldo Kas(Rp.000) 375.539 314.209 446.614 626.923 797.377 995.372

Sumber : PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin Tahun 2008

Page 216: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

125

KECAMATAN MUARA SIAU

KECAMATAN JANGKAT

KECAMATAN TABIR ULUKapuk

Pulauaro

MuarojernihMuara Jernih

Pulautebakar

Tanjungputus

MuarakibulSungaitabirTelentam

NgaolAirliki

Mentawak

Sungaiulak Dusunmudo

LanglingPematangkandis

DusunbangkoPasar bangko

Pasaratas

Salambuku

Tambangnibung

TitianterasLubukgaung

Pulau baru

Pulau rengas

Biukutanjung

Kungkai

NalogedangBarunalo

Muaro bantah

Talang segagah

Durianbetakuk

SimpangtigamuaropancaDurianlecoh

Sungai Manau

Sungai manauSeringal

TiangkoSungai pinang

Sungainilau

BukitbatuTanjungmudo

KampunglimoSungai jering

BungotanjungTigaalurpangkalanjambuBiruni

Bukit perentakBarupangkalanjambu

Rawajaya

Muarodelang

Sinargading Sungaisahut Bungoantoi

Tanjunglamin

Limbur merangin

Simpanglimburmerangin

Karanganyar

KarangbirahiJelatang

Muarabelengo

PamenangKeroya

Tanjunggedang

Empangbenao

Pinangmerah

Sialang

RejosariRasau

Tambangemas

Lantakseribu

Tanjungbenuang

Meranti

MampunbaruSungaikapas

SungaiputihBukitbungkul

Bukitberingin

Beringinsanggul

Bedengrejo

SumberjayaPulauraman

BadaktekurungRantaupanjang

RantaubidaroAirlago

Pasarmuarasiau

Dusun muarasiau

Rantaumacang

Tiaro

Teluk sikumbang

Rantaujering

Rancan

Durianrambun

Lubukbirah

Lubukberingin

Kotorami

Tanjungberugo

Nilodingin

Kotatapus

Beringintinggi

Pematangpauh

Talangtembago

Rantausuli

Gedang

Tanjungmudo

Kotateguh

Sungaihitam

PulautengahLubukpungguk

Muaramanderas

Renahalai

Lubukmantilin

Rantau Kermas

Tanjungkasri

Renahkemumu

AurbeduriDanau

Telun

Palipan

Tanahabang

KECAMATAN SUNGAI MANAU

KECAMATAN PAMENANG

KECAMATAN BANGKOBANGKO

Rantauderas

Tuo

Parit ujung tanjungMarkeh

Air batuGuguk

Rawajaya

Rantaungarau

Kederasanpanjang

Papit

Pamenang

Pauhmenang

Pematangkancil

Selango

Pulaubayur

Rantaulimaukapas

Barutiangpunggung

Muarasiau

Perandunteramas

PasarmasuraiPasarmasurai

102º 30' BT102º 20' BT102º 10' BT102º 00' BT101º 50' BT101º 40' BT101º 30' BT 102º 40' BT

102º 30' BT102º 20' BT102º 10' BT102º 00' BT101º 55' BT101º 45' BT101º 35' BT 102º 40' BT

01º 5

0'01

º 40'

02º 0

0'02

º 10'

02º 2

0'02

º 30'

02º 4

0'

01º 5

0'01

º 40'

02º 0

0'02

º 10'

02º 2

0'02

º 30'

02º 4

0'

KECAMATAN TABIR SELATAN

Bangko

Tanjungdalam

S. Simpangkanan

S. Simpangkiri

S. Urang

A. Liki

S.Telentam

S.Kibul

S.Perikan

B.Malik

i

S.Bernah

S.Seling

S. Urang

S.Lukut

S.Aur

S.Senapal

S.Abu

S.Aur

S.Teleh

B.Tabir

S.Batang

S.Mensango

S.M

ende

lang

S.Kuning

S.Belengo

S.Ken

alip

S.Kuk

us

S.Keju

matS.Ras

auS.Mengkenam

S. Day

u

S. Semantuk

S. Maliki

A.Penetai

S.Pangkalanjambu

S.Tangko

S.Seringek

S.Liso

B.Mesumai

B.Merangin

S.Landur

B.Sengak

B.Nilo

S.Sekamis

B.Tiarin

S.Arai

S.Tamba

nglaya

u

S.Ta

mbu

nder

as

S.Li

rik

S.Se

luang

B.Asaikec

il

S.Am

par

B.As

aibe

sar

B.MentenangD.Tinggi

B.Langkup

D.Depatiempat

D.Kecil

D.Pauh

D.MabukD.Kumbang

A.Dikit

S.Nyabu

B.Langkup

S.N

yabu

S.Em

panahan

D.Cermin

B.Sep

urak

S.M

elan

car

S.Nilasungsang

S.Si

au

S.Si

aute

ngah

S.Si

auke

cil S.

Duku

S.Te

ngah

S.Leg

ayo

B.Tem

besi

B.Sepurak

S.Siula

KECAMATAN LEMBAH MASURAI

SriSembilanSungailimau

Sungaibulian

BukitsuburRantaulimaumanis

Ulakmakam

Kotaraja

RejosariAirbatu

Buluran Panjang Tanjung Hilir

Lubukbumbun

BaruKampungbaruh

Bungotanjung

Sumberagung

Tanjungrejo

Sukorejo

Sidorukun

Sidomakmur

Tambangbaru

Sidolego

MampunKotobaru

Seling

Kotorayo

Kandang

Tunggulbulin

PasarrantaupanjangRantau Panjang

42+

T.295165

34+

151+

120+

Bt.Mangkuk+

S.1741817

Bt.Patahsembilan

T.22231820

G.Huluairliki

1668

P.1031696

G.Mandiurai

1075+

T.2958978

Bt.Hulusengayo

T.2265747

Bt.Punggungparang

+T.2202

672

Bt.Lipai

347+

Bt.Gedang510

203+

652+

514+

680+

528+

Bt.GambutT.2239

496

Bt.RasauT.2209

473

Bt.KabutT.2230

390

T.2229454 +

601+

451+ T.2221

382

868+

1013+

T.2233475

Bt.Telasih

T.2226887

Bt.Talangbangko

T.2232841

Bt.Gedang

T.2253906

Bt.Hululandai

T.2253781

Bt.Paleh

T.22521015

G.Legatinggi

T.2235671+

S.1701808

G.Tongkat

+ 967

T.2177896

Bt.Lubukpekak

T.22341959

G.Sedingin

T.29552930

G.MasuraiS.1022935

T.22281083 +

T.21832460

G.HulunilauT.29552507

G.Sumbing1355+

681+

779+

433+

T.21751983

G.Kayuaro

Bt.Hulukulus

G.Gedang

T.21721966

Bt.Pandanbungsu

T.21701844

Bt.Besar

T.21631679

Bt.Tengahteras

T.2193791

G.Bungkuk

S.1681578

G.Gerkah

T.21342021

Bt.Atapijuk

T.2241579

T.2221439

T.2222220

Bt.Punjung

T.2960178

Bt.Telun

T.2255522

T.2941191

T.2942116 +

121+

255+T.2943

51

K A B U P A T E N B U N G O

K A B U P A T E N T E B O

K A B U P A T E N K E R I N C I

K A B U P A T E N S A R O L A N G U N

P R O V I N S I B E N G K U L U

KECAMATAN TABIR

RTRW KABUPATEN MERANGINTAHUN 2006-2016

LEGENDA

PETAJARINGAN DISTRIBUSI DAN INSTALASI PENGOLAHAN

AIR BERSIH DI KABUPATEN MERANGIN

RPIJM PU/CIPTA KARYA

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGINBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

( BAPPEDA )Jl. Jenderal Sudirman No. 04 Telp. ( 0746 ) 21288 Fax. 322506

BANGKO

PROPINSI RIAU

PROPINSISUMATERA BARAT

PROPINSIBENGKULU

PROPINSISUMATERA SELATAN

JAMBISolok

Sitiung

Sitiung

Lb. Mengkuang

Peninjau

Juncilan

Rantau Ikil

Pulau TemiangSp Logpan

Rimbo Bujang

Sp Sawmil Sp Dusun Jambi

Sp Bebako

Pintas

Betung Bedarah

Mersan

Sp Sengkati Gedang

Sei Bengkal

Sp Niam

Lubuk Kambing

Sei Buluh

Suak kandis

Sei Benu

Labuhan Pering

Sei Rimau

Sei LokanNipah Panjang

Kampung laut

Sei Saren

Tl. NilauTl. Ketapang

Sei Rambi

Tebing Tinggi

Merlung

Pematang Lumut

Sp. Lagan

Sp. Tuan

Ma. Jambi

Kemingking

Sp Talang Duku

Sei Gelam

Pall Sepuluh

Tempino

Sei . bahar

PanerokanMa. Tembesi

Durian Luncuk

Lubuk LinggauNapal melintang

Manbung

Siulak Deras

Sanggaran Agung

Jujun

Lempur

Dusun Tuo

Ma Maderas

Jangkat

Muara talang

Pekan Gedang

KasiloKampung Tengah

Sei Pinang

Sei Salnk

Muara Siau

Sei ManauSp. Pulau Rengas

Sp. Margoyoso

Rantau Panjang

Air Hitam

Sp. Jelatang

Pamenang Pauh

Lubuk Nabal

Sekayu

Sepintu

Mandiangin

Taman Dewa

KABUPATENKERINCI

SAROLANGUN

KABUPATENSAROLANGUN

KABUPATENBATANGHARI

MA. BULIAN

SENGETI

KABUPATENMUARA JAMBI

MA. SABAK

KUALA TUNGKAL

KABUPATENTANJUNG JABUNG TIMUR

KABUPATENANJUNG JABUNG BARAT

KABUPATEN BUNGO

KABUPATEN TEBO

MA.TEBOMA. BUNGO

SEI. PENUH BANGKO

KABUPATENMERANGIN

INSERT PETA

Ibukota Kabupaten

Ibukota Kecamatan

Ibukota Desa

Batas Provinsi

Batas Kabupaten

Batas Kecamatan

Sungai

Danau

Bt G Bukit/Gunung denganketinggiannya

421+ Titik Ketinggian lainnya

T.2241579

Triangulasi dengannomor dan angkaketinggiannyaP = PrimerS = SekunderT = Tersier

Jalan Arteri Primer

Jalan Batu

Jalan Tanah

Jalan Arteri Sekunder

Kecamatan Tabir = 446 SR

Kecamatan Bangko = 3.470 SR

Kecamatan Sungai Manau = 754 SR

Kecamatan Jangkat = 125 SR

U

Jaringan Distribusi Air Bersih

PDAM

Unit Pengelolaan air Bersih

Page 217: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

126

SKALAGAMBAR

UTARA SUMBER

INSERT PETA

U

S. Tantan

B. Mesumai

B. M

eran

gin

S. Beleng

o

IBUKOTA DESA/KELURAHAN

IBUKOTA KECAMATAN

SUNGAI

IBUKOTA KABUPATEN

BATAS KELURAHAN / DESA

BATAS WILAYAH KOTA

JEMBATAN

JARINGAN PIPA INDUK DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM

PDAM

IPA

JALAN TANAH

JALAN PERKERASAN/ BATU

JALAN ASPAL

JALAN TIGA JALUR

SUMUR BOR II

BOOSTER PUMP

AKSES DISTRIBUSI POMPA

AKSES DISTRIBUSI GRAVITASI

0.5 1.50

1 : 100.000

Km

1

WILAYAH DESA DUSUN MUDO

WILAYAH DESA TITIAN TERAS

WILAYAH DESA LANGLING

WILAYAH KELURAHAN PEMATANGKANDIS

WILAYAH KELURAHAN DUSUNBANGKOKEC. BANGKO

WILAYAH DESA SALAMBUKU

Desa Sungai Ulak

KE KECAMATANSUNGAI MANAU

KE K

ABUP

ATEN

BUNG

OKE KABUPATEN

SAROLANGUN

WILAYAH DESA KUNGKAI

WILAYAH DESA SUNGAI KAPAS

DESA DUSUN MUDO

102 16' 00'' BT102 13' 20'' BT 102 18' 40'' BT

2 1' 20'' LS2 4' 00'' LS

2 6' 40'' LS

2 1' 20'' LS2 4' 00'' LS

2 6' 40'' LS102 16' 00'' BT102 13' 20'' BT 102 18' 40'' BT

RUTRK KOTA BANGKOKABUPATEN MERANGIN

TAHUN 2006-2016

ARAH KE KERINCI

ARAH KE SAROLANGUN

ARAH KE BUNGO

Bendengrejo

Bukit beringin

Sungai Putih

Sungai Kapas

AurbeduriTelun

Danau

Barunalo

Nalogedang

Pulau baru

Biukutanjung

Pulau Rengas

Kederasan Panjang

Kungkai

Pasar atasRantau alai

Lubuk Gaung

Tambang nibung

TitianterasSalambuku

Pasar Bangko

Dusun Bangko

Pematang Kandis

Langling

Dusun MudoSungai ulak

Mentawak

KEC. PAMENANG

KEC. MUARASIAU

KEC. SUNGAI MANAU

KEC. TABIR SELATAN

KEC. TABIRKEC. TABIRULU

PETAJARINGAN DISTRIBUSI DAN LOKASI IPA KOTA BANGKO

LEGENDA

Booster Pump

IPA Sumur Bor IIKapasitas 20 liter/detik

IPA RPD Bangko TinggiKapasitas 120 liter/detik

Booster Pump

IPA Waskita KaryaKapasitas 40 liter/detik

Perumnas Sungai Piul

KODIM

PLN

Pulau Kemang

Talang Kawo

Lorong Kampar

Pasar Baru

IBRD

Pematang Kandis

Sungai Mas

Simpang Kungkai

WILAYAH DESASUNGAI ULAK

SMP 1 Bangko

Kebun KelapaWILAYAH KELURAHAN PASARBANGKO

Desa Salambuku

WILAYAH KELURAHAN PASARATAS

S. KANDIS

S. KANDIS

S. Mas

S. BELISIH

B. TANTAN

B. TANTAN

S. BERANGBESAR

S. BE

RANG

KECIL

S. MENSAWANG

S. M

ISAN

G

B. MERANGIN

S. BEMBAN

S. MURAK

S. SALAMBUKU S. MESUMAI

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGINBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

( BAPPEDA )Jl. Jenderal Sudirman No. 04 Telp. ( 0746 ) 21288 Fax. 322506

BANGKO

RPIJM PU/CIPTA KARYABIDANG AIR MINUM

IPA Pulau KemangKapasitas 5 liter/detik

Page 218: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

BAB viiI

8.1. Rencana Investasi Sub-Bidang Drainase

8.1.1. Petunjuk Umum

Dalam perencanaan drainase perlu disusun petunjuk umum untuk

tujuan penyiapan :

Program penanganan drainase.

Institusi pengelola sistem dan jaringan drainase, dalam hal ini adalah

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kodya/Kabupaten dan kawasan tertentu

dimungkinkan melibatkan pihak swasta (developer).

Dalam konteks itu, acuan yang digunakan adalah Kepmen PU Nomor

239/KPTS/1987 tentang Fungsi Utama Saluran Drainase sebagai drainase

kota dan fungsi utama sebagai pengendalian banjir.

Dalam pengembangan sistem drainase harus memperhatikan sektor-

sektor lain, karena pembangunan sektor drainase tidak dapat dilepaskan

dari pembangunan infrastruktur lainnya, termasuk rencana pengembangan

daerah, air limbah, perumahan dan tata bangunan serta jalan kota :

1. Rencana Pengembangan Kota :

Komponen program drainase harus mendukung skenario

pengembangan dan pembangunan kota, serta terpadu dengan rencana

pengembangan prasarana lainnya.

Page 219: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

208

2. Air Limbah :

Perencanaan sistem dan jaringan drainase harus mempertimbangkan

pengembangan komponen air limbah, karena kadangkala sistem

pembuangan air limah tercampur dengan sistem drainase.

3. Perumahan Rakyat dan Tata Bangunan :

Sistem penanganan drainase kota harus terkoordinasi dengan

penanganan dan pengelolaan sistem yang disiapkan oleh instansi lain

(developer, perumnas dan masyarakat).

4. Jalan Kota :

Sistem drainase jalan yang disiapkan menjadi satu kesatuan dengan

komponen jalan hendaknya disinkronkan dengan sistem yang disiapkan

oleh penyusun sistem dan jaringan dalam komponen drainase.

Sistem drainase harus dikelola melalui kelembagaan di daerah yang

memperhatikan hal-hal berikut ini :

1. Institusi pengelola drainase harus memiliki kejelasan atas tugas,

wewenang, dan tanggung jawabnya.

2. Usulan program penyuluhan harus jelas agar peran serta masyarakat

dalam kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana drainase dapat lebih

ditingkatkan.

Perencanaan drainase perkotaan bertujuan untuk mencari alternatif

kiat pengendalian akumulasi limpasan air hujan yang berlebihan dan

penyaluran limbah agar dalam pembangunannya dapat terpadu dengan

pembangunan sektor lain yang terkait, sehingga sesuai dengan penataan

lingkungan perkotaan.

Secara umum saluran drainase terbagi menjadi dua, yaitu drainase

wilayah perkotaan (drainase kota) dan drainase wilayah regional (drainase

regional). Sedangkan drainase kota terdiri atas sistem drainase mayor dan

sistem drainase minor. Sistem drainase mayor dan minor dapat dibedakan

menurut sifat, kriteria dan peruntukannya dapat dijelaskan pada Tabel 8.1

berikut ini :

Page 220: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

209

Tabel 8.1 Sistem Drainase Kota

Sistem Drainase Mayor

DPS > 50 ha

Sistem Drainase Minor

DPS < 50 ha

Akibat kerusakan banjir dianggap besar Akibat kerusakan banjir dianggap kecil

Terdiri atas:

Saluran Drainase Induk Utama (DPS

> 100 ha)

Saluran Drainase Induk Madya (DPS

50-100 ha)

Terdiri atas:

Saluran Drainase Cabang Utama (DPS

25-50 ha)

Saluran Drainase Cabang Madya (DPS

5-25 ha)

Saluran Drainase Tersier (DPS 0-5 ha)

Sistem Drainase Mayor, selain untuk

menerima limpasan banjir minor, sarana

drainase harus dilengkapi dengan suatu

saluran yang dapat mengantisipasi

terjadinya kerusakan-kerusakan besar

akibat limpasan banjir yang mungkin

terjadi setiap 25-100 tahun sekali,

meliputi:

saluran alami dan buatan

daerah banjir

jalur saluran drainase pembawa

aliran limpasan besar serta

bangunan pelengkapnya

Sistem Drainase Minor merupakan bagian

dari sistem drainase yang menerima debit

limpasan maksimum dari mulai aliran awal,

meliputi:

inlet limpasan permukaan jalan

saluran dan parit drainase tepian jalan

gorong-gorong

got air hujan

saluran air terbuka dll

Didesain untuk Periode Ulang Hujan

(PUH) 25-100 tahun

Didesain untuk Periode Ulang Hujan (PUH)

2-10 tahun, tergantung dari tata guna

lahan di sekitarnya

Sumber: Katharina Oginawati, URDI, 2006

Dasar-dasar perencanaan sistem drainase, meliputi :

1. Kriteria Desain :

Page 221: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

210

Periode Ulang Hujan (PUH).

Perhitungan Debit Banjir.

Waktu Konsentrasi.

Perubahan PUH.

Tinggi Hujan Rencana.

Koefisien Limpasan.

Koefisien Storasi.

Intensitas Hujan.

Luas Daerah Pengaliran.

Tata Guna Lahan saat ini dan pengembangannya di masa

mendatang.

Karakteristik tanah dan bangunan di atasnya.

Kemiringan tanah dan bentuk daerah pengaliran.

Pengaruh DPS Parsial.

2. Kriteria Hidrolis :

Kapasitas Saluran.

Kecepatan Aliran.

Kemiringan Saluran dan Talud Saluran.

Penampang Saluran.

Ambang Bebas.

Perlengkapan Saluran.

Street Inlet.

Bangunan Terjunan.

Terjunan Miring.

Gorong-goromg.

Perubahan saluran.

Pertemuan saluran.

Belokan.

Pintu Air.

Bangunan pembuangan.

Page 222: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

211

3. Profil Aliran.

4. Usaha Konservasi Sumber Daya Air.

5. Analisis Hidrologi.

6. Analisis Curah Hujan :

Penentuan Stasiun Utama.

Koreksi Kualitas dan Kuantitas Data.

Analisis Curah Hujan Maksimum.

Pemilihan Model Distribusi.

Analisis Intensitas Hujan.

Pendekatan Matematis Intensitas Hujan.

7. Usulan Perencanaan Sistem Drainase meliputi :

Prinsip Pengaliran Sungai.

Cara Penyaluran.

Jalur Saluran.

Bentuk Dan Keadaan Saluran.

Upaya Konservasi Sumber Daya Air.

Penentuan Alternative Jalur Saluran.

Perhitungan Detail Pengelolaan Air Hujan.

Evaluasi Dampak Hujan Langsung.

8.1.2. Pencapaian Drainase Dalam Rencana Kabupaten/Kota

Pencapaian dan sasaran pengelolaan air limbah rumah tangga dalam

rencana kabupaten/kota data secara umum berasal dari pencapaian yang

telah ada saat ini dan sasaran yang tertuang dalam rencana

kabupaten/kota.

Page 223: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

212

8.1.3. Kebijakan, Program dan Kegiatan Drainase dalam Rencana

Kabupaten/Kota

Kabupaten Merangin telah memiliki kebijakan, program, dan kegiatan

drainase. Adapun program beserta target, pola pengelolaan, penanganan

dan kontribusi pemerintah daerah di sektor drainase adalah sebagai

berikut :

1. Program Pembinaan Pengelolaan Sistem Drainase :

a. Target :

i. Peningkatan NSPM sistem drainase dan pengembangan

perangkat pengaturan di daerah.

ii. Peningkatan peran, fungsi dan kinerja lembaga/institusi pengelola

dan SDM.

2. Program Pengembangan Program dan Perencanaan Pembangunan

Sistem Drainase :

a. Target :

i. Peningkatan penyusunan RPJM dan master plan sektor drainase

di Kota/Kabupaten.

3. Program Pengembangan Pembangunan Sistem Drainase Perkotaan

a. Target :

i. Peningkatan sistem drainase dalam rangka mengurangi wilayah

genangan diperkotaan

ii. Pengembangan jaringan drainase, sistem polder/kolam

penampung/retensi serta PS pendukung/pelengkapnya

meningkatkan pelayanan sarana drainase dan melindungi

kawasan permukiman dan strategis perkotaan dari resiko

genangan.

iii. Menjaga dan meningkatkan fungsi prasarana dan sarana sistem

drainase yang ada prioritas kota metropolitan, besar dan sedang.

Page 224: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

213

4. Program Pembangunan Ps Sistem Drainase Mendukung Kawasan

Strategis/Tertentu dan Pemulihan Dampak Bencana dan Kerusuhan.

a. Target:

i. Peningkatan kualitas kawasan permukiman dalam rangka

mendukung Indonesia aman dan damai.

5. Program Pengembangan Ps Drainase Skala Kawasan/Lingkungan

Berbasis Masyarakat.

a. Target:

i. Peningkatan PS drainase dalam rangka menjaga kesehatan

lingkungan permukiman dan kuantitas air tanah melalui

pengembangan sumur resapan.

6. Program Pengelolaan Sistem Drainase Terpadu Mendukung Konservasi

Sumber Daya Air.

a. Target:

i. Pengembangan sistem drainase skala regional secara terpadu

mendukung keseimbangan tata air.

7. Program Pengembangan Kapasitas Pendanaan Pembangunan Sistem

Drainase

a. Target:

i. Peningkatan pendanaan pembangunan PS sistem drainase dari

berbagai sumber baik pemerintah, pinjaman luar negeri atau

dengan swasta terutama developer untuk pengembangan

kawasan permukiman baru.

8. Program Promosi Pengelolaan Ps Sistem Drainase.

a. Target:

i. Penyuluhan dan peningkatan pemahaman dan kesadaran

masyarakat serta pemangku kepentingan dalam penyediaan dan

pengelolaan PS drainase.

9. Program Pengembangan Inovasi Teknologi Sistem Drainase.

a. Target:

Page 225: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

214

i. Peningkatan kualitas pembangunan sistem drainase.

8.1.4. Profil Rinci Penyediaan Drainase

Kondisi alam Kabupaten Merangin secara umum dapat dibedakan

menjadi daerah datar, bergelombang, dan berbukit. Limpasan air

permukaan yang berpotensi banjir biasanya terjadi di wilayah dengan

topografi datar-bergelombang dengan kelerengan daerah kurang dari 15%.

Peningkatan debit air permukaan dipengaruhi pula oleh jenis tanah

lempungan, dimana resapan air relatif kecil. Pada musim penghujan dimana

curah hujan cenderung tinggi, genangan air permukaan semakin meningkat

pada daerah-daerah tersebut. Di beberapa wilayah kecamatan dengan

karakteristik alam seperti itu, jaringan drainase seringkali belum ada,

sehingga sering terjadi banjir. Fenomena itu diperburuk dengan luapan air

sungai yang mengalir di wilayah-wilayah itu. Dalam konteks ini,

pembangunan sistem drainase menjadi suatu kebutuhan yang mendesak

dan harus mendapat prioritas.

Kondisi jaringan drainase di Kabupaten Merangin secara umum belum

memadai atau tidak sesuai dengan peruntukannya. Oleh karenanya, kinerja

sistem drainase tidak optimal, dan sebagai akibatnya banjirpun masih

sering terjadi, meskipun di wilayah itu dijumpai adanya jaringan drainase.

Sistem penampungan pada kolam-kolam retensi yang sudah ada

tampaknya perlu ditingkatkan. Kondisi fisik dan kapasitas drainase perlu

ditingkatkan, terutama dalam rangka mengikuti laju pembangunan di sektor

lain seperti pengembangan wilayah perumahan, dimana pengalihan fungsi

lahan terjadi dan berpotensi meningkatkan erosi dan limpasan air

permukaan.

Page 226: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

215

8.1.5. Permasalahan yang dihadapi

8.1.5.1. Permasalahan Sistem Drainase yang ada

Permasalahan drainase yang ada di Kabupaten Merangin secara umum

berkaitan dengan kondisi topografi wilayah, pengembangan wilayah

permukiman, pemeliharaan, skala prioritas, fungsi, dan penanganan

drainase. Untuk itu perlu dilakukan berbagai upaya untuk mengatasi

permasalahan-permasalahan tersebut.

8.1.5.2. Sasaran Drainase

Sasaran yang harus dicapai oleh program penanganan drainase

(fungsional dan program):

1. Target Nasional (sistem primer dan sistem sekunder: menciptakan

lingkungan aman, baik terhadap genangan maupun luapan sungai,

banjir kiriman, dan hujan lokal).

2. Memenuhi basic need (kebutuhan dasar) drainase bagi kawasan hunian

dan kota. Untuk pemenuhan kebutuhan dasar ini, dapat digunakan

criteria dan standar yang ada.

3. Memenuhi development need dalam menunjang terciptanya skenario

pengembangan kota untuk kawasan andalan dan menunjang sektor

unggulan. Perlu diindikasikan prasarana dan sarana dasar utama dan

penunjang di kawasan tersebut.

8.1.5.3. Rumusan Masalah

Persoalan sistem drainase harus dipandang secara lebih luas, karena

pembangunan jaringan ini terkait dengan sektor-sektor lainnya. Oleh

karena itu, permasalahan drainase perlu diatasi secara komprehensif yaitu

Page 227: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

216

dengan melibatkan berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah. Perlu

ditekankan di sini bahwa instansi yang menangani sistem drainase harus

jelas cakupan kewenangan dan tanggungjawabnya, sehingga tumpang

tindih dalam pembangunan dan pemeliharaan jaringan drainase dapat

dihindari.

8.1.6. Analisis Permasalahan dan Rekomendasi

Seperti telah diuraikan di atas bahwa bentang alam Merangin sebagian

besar merupakan topografi datar dan bergelombang. Keadaan alam seperti

itu menyebabkan aliran permukaan kurang baik dan sering terjadi

genangan. Fenomena tersebut terlihat terutama pada musim penghujan,

dimana sebagian besar wilayah terjadi pelimpahan air permukaan yang

meluas dan tidak terkontrol (banjir). Pada daerah-daerah dengan topografi

datar-bergelombang perlu dibuat jaringan sistem drainase yang mampu

untuk mengalirkan limpasan air permukaan (runoff).

Selain itu, pengembangan wilayah permukiman seringkali

menimbulkan permasalahan limpasan air pemukaan juga. Pembukaan lahan

untuk areal permukiman akan merubah fungsi lahan, dan perubahan itu

biasanya menimbulkan dampak lingkungan. Aliran air permukaan menjadi

eksesif karena berkurangnya vegetasi penutup, sehingga proses erosi tanah

semakin intensif dan meluas. Untuk mencegah kerusakan lahan akibat alih

fungsi tersebut maka diperlukan jaringan drainase untuk mengontrol aliran

air permukaan.

Pada beberapa daerah permukiman terlihat sudah ada jaringan

drainase, tetapi kondisinya tidak sesuai dengan kapasitas peruntukan,

sebagai akibatnya kinerjanya tidak optimal. Masalah ini seringkali

diperburuk dengan upaya pemeliharaan yang tidak memadai. Di banyak

tempat terlihat drainase tidak terpelihara dengan baik, dan di lain sisi

pembangunan drainase itu sendiri hingga sampai saat ini belum menjadi

Page 228: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

217

prioritas utama. Sebagai akibat, laju pembangunan di sektor lainnya

biasanya tidak diimbangi dengan laju pembangunan jaringan drainase,

sehingga permasalahan saluran air permukaan menjadi semakin kompleks.

Kompleksitas persoalan yang ada tampaknya terkait pula dengan tidak

adanya ketegasan fungsi drainase dan pola penanganannya. Drainase yang

ada secara umum memiliki fungsi ganda, sebagai saluran air hujan dan

juga sebagai tempat pembuangan limbah. Hal itu terjadi karena limbah cair

dari rumahtangga, dan kemungkinan juga dari industri, dialirkan ke

jaringan drainase. Pembangunan sistem drainase di wilayah permukiman

biasanya kurang mempertimbangan jaringan drainase primer perkotaan,

sehingga hubungan kedua sistem itu menjadi tidak jelas, sebagai akibatnya

keterpaduan penanganannya tidak ada. Untuk isu ini, pemerintah bersama-

sama pengembang perlu membuat masterplan drainase secara bersama-

sama agar penanganan sistem drainase dapat dilakukan secara terpadu

(tidak parsial). Program kegiatan yang diusulkan dalam pembangunan

drainase dapat dilihat pada usulan kesepakatan RPIJM Bidang PU

Ciptakarya Kabupaten Merangin.

Page 229: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

BAB IX

9.1. Latar Belakang

Meningkatnya jumlah penduduk, terutama yang bermukim di kawasan

perkotaan, telah mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Disamping

itu, pola konsumsi masyarakat yang cenderung makin beragam juga telah

menyebabkan munculnya jenis sampah yang makin beragam pula.

Permasalahan persampahan tersebut kemudian diperparah dengan belum

meningkatnya kesadaran dan peran serta aktif masyarakat dalam pengelolaan

persampahan. Adalah sesuatu yang lazim ditemui penumpukan sampah di

beberapa tempat, yang bahkan bukan pada tempat semestinya sampah

dibuang, misalnya di sekitar pemukiman, di sungai, dan lain-lain. Disamping

akan menimbulkan dampak yang buruk terhadap kesehatan masyarakat lewat

polusi air, tanah dan udara, penumpukan sampah tersebut juga mengurangi

estetika kawasan dan berpotensi menimbulkan kerawanan social di tengah

masyarakat. Selama ini sebagian masyarakat masih memandang sampah

sebagai barang sisa yang tidak dapat dimanfaatkan. Masyarakat masih

bertumpu pada pendekatan akhir, dimana sampah dikumpulkan, diangkut dan

dibuang di tempat pemrosesan akhir yang selanjutnya mengakibatkan

terjadinya volume timbulan sampah yang besar di tempat pembuangan akhir

dan berpotensi melepas gas metan (CH4) yang menurut penelitian dapat

meningkatkan emisi gas rumah kaca serta memberikan kontribusi terhadap

pemanasan global.

Memperhatikan permasalahan-permasalahan tersebut, pengelolaan

persampahan perlu mendapat perhatian dan penanganan serius dari

pemerintah daerah. Terkait dengan hal tersebut, salah satu tahapan yang

perlu dilakukan adalah penyusunan dokumen perencanaan yang aktual dan

Page 230: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

219

faktual mengenai pengelolaan persampahan. Oleh karena itu, penyusunan

dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya Sub Bidang Persampahan ini diharapkan

dapat melahirkan rencana pengelolaan persampahan yang tepat, khususnya

bagi pemerintah Kabupaten Merangin, setidaknya untuk jangka waktu lima

tahun ke depan (2009-2013).

Sebagaimana tetuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2004-2009, sasaran program dan kegiatan pengelolaan

persampahan antara lain adalah; (1) meningkatkan jumlah sampah terangkut,

dan (2) meningkatnya kinerja pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

yang berwawasan lingkungan (environmental friendly).

Sementara itu berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan

Sistem Pengelolaan Persampahan (KNSP-SPP), upaya pencapaian sasaran

RPJMN 2004-2009 dapat dilakukan melalui:

1. Pengurangan sampah maksimal semaksimal mungkin dimulai dari

sumbernya

2. Peningkatan peran aktif masyarakat dan usaha/swasta sebagai mitra

pengelolaan

3. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistim pengelolaan

Adapun sasaran utama yang hendak dicapai adalah (1) pencapaian sasaran

cakupan pelayanan 60 % penduduk; (2) pencapaian pengurangan kuantitas

sampah sebesar 20 %; (3) Tercapainya peningkatan kualitas pengelolaan TPA

menjadi sanitary landfill untuk kota metropolitan dan controlled landfill untuk

kota sedang dan kecil serta tidak dioperasikannya TPA secara open dumping

9.2 Kebijakan, Program dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan

dalam Rencana Kabupaten Merangin

Sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Tata Ruang WilayahKabupaten Merangin, pengelolaan persampahan yang dikembangkan diwilayah Kabupaten Merangin meliputi 5 (lima) aspek, yaitu aspek manajemen,

Page 231: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

220

aspek operasional, aspek pembiayaan, aspek pengaturan dan aspek peranserta masyarakat.SebagaTerkait dengan rencana pengelolaan persampahan ini, Pemerintah KabupatenMerangin telah menetapkan kebijakan mengenai pengelolaan persampahan,yaitu:1) Pengembangan sistem pengelolaan persampahan yang efisien dan efektif

2) Penerapan mekanisme pengelolaan persampahan yang baik dan sesuai

dengan masing-masing daerah

Untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut, Pemerintah Kabupaten

Merangin telah menetapkan program dan kegiatan yang akan dilakukan,

yaitu:

Program Pengelolaan Persampahan :

Meningkatkan pelayanan di bidang persampahan yang merata ke seluruh

wilayah

Meningkatkan pengelolaan persampahan melalui perbaikan pengolahan dan

peningkatan sarana prasarana

Meningkatkan sarana dan prasarana persampahan untuk mengantisipasi

kekurangan dalam pembuangan timbulan sampah serta untuk

mengantisipais perkembangan penduduk dan kegiatan perkotaan.

Kegiatan Pengelolaan Persampahan :

Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap lingkungan bersih yang

komprehensif dan bersifat terpadu

Peningkatan pengelolaan persampahan yang komprehensif

Pendanaan dalam pengembangan sistem pengelolaan persampahan

Peningkatan kinerja pengelolaan TPA

Peningkatan pelaksaanaan pengelolaan persampahan sistem 3R

9.3. PROFIL PERSAMPAHAN KABUPATEN MERANGIN

9.3.1. Gambaran Umum Sistem Pengelolaan Persampahan Saat ini

Page 232: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

221

Kabupaten Merangin terdiri dari 24 kecamatan, dengan luas wilayah secara

keseluruhan mencapai 7.679 Km2. Pengelolaan persampahan yang

dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Merangin masuk dalam skala

regional, dimana jumlah wilayah yang dilayani mencakup 3 wilayah

kecamatan, yaitu Kecamatan Bangko, Kecamatan Tabir dan Kecamatan

Pamenang. Dengan pertimbangan-pertimbangan teknis dan non teknis, 19

kecamatan lainnya belum masuk dalam cakupan pelayanan persampahan oleh

pemerintah daerah.

Penanganan persampahan oleh Pemerintah Kabupaten Merangin terhadap 3

kecamatan (Bangko, Tabir dan Pamenang) didasari oleh kondisi di

kecamatan-kecamatan tersebut yang memang memerlukan pelayanan

persampahan, karena di 3 kecamatan tersebut terdapat kawasan perkotaan

dengan jumlah penduduk dan permukiman yang cukup padat, serta aktivitas

perekonomian masyarakatnya cukup tinggi. Pertimbangan lain adalah bahwa

ketiga kawasan kecamatan tersebut berjarak cukup dekat satu sama lain,

sehingga memungkinkan untuk dilayani secara sekaligus oleh pemerintah

daerah. Untuk 19 kecamatan lainnya, pengelolaan persampahan masih

menggunakan pola tradisional.

Institusi pengelola persampahan yang ada di Kabupaten Merangin saat ini

adalah institusi pemerintah, yaitu Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam

Kebakaran Kabupaten Merangin. Dalam pengelolaan persampahan, institusi ini

menjalankan 2 (dua) fungsi, yaitu selain sebagai pelaksana pelayanan

kebersihan (operator), juga sebagai pengatur atau pengendali (regulator)

pengelolaan persampahan bersama Badan/dinas teknis lain, seperti Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan

dan Kantor Lingkungan Hidup.

Dalam pelaksanaan pelayanan, Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam

Kebakaran Kabupaten Merangin bertugas melakukan pengangkutan,

pengolahan dan pembuangan sampah hingga ke tempat pembuangan akhir.

Sementara itu masyarakat, baik secara individual maupun komunal, berperan

dalam pengumpulan sampah pada tempat-tempat yang telah disediakan,

Page 233: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

222

misalnya membuang sampah pada tong sampah, kontainer, tempat

pembuangan sementara, dan tempat-tempat lainnya.

9.3.2.Kondisi Sistem Sarana dan Prasarana Pengelolaan

Persampahan Yang Ada (Aspek Teknis)

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa cakupan pelayanan

persampahan di Kabupaten Merangin oleh Kantor Kebersihan, Pasar dan

Pemadam Kebakaran hingga saat ini meliputi 3 (tiga) Kawasan kecamatan,

yaitu Kecamatan Bangko, Kecamatan Tabir dan Kecamatan Pamenang.

Berdasarkan data Kecamatan Dalam Angka Kabupaten Merangin tahun 2007,

jumlah penduduk yang tinggal di kawasan perkotaan 3 kecamatan tersebut

adalah sebanyak 47.630 orang. Dari jumlah penduduk tersebut, dengan

asumsi bahwa per orang menghasilkan 2,5 liter sampah/hari, diperkirakan

jumlah timbulan sampah perhari di tiga kawasan tersebut mencapai 119.075

liter/hari atau ±119 m³/hari.

Secara umum prasarana dan sarana yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten

Merangin untuk operasional pengelolaan dan pelayanan persampahan adalah

dump truck sebanyak 7 unit, arm roll truck sebanyak 1 unit, container

sebanyak 5 unit, TPA 1 lokasi, dan lain-lain. Dari sarana dan prasarana yang

ada ini, kemampuan pelayanan Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam

Kebakaran dalam melaksanakan pelayanan persampahan berdasarkan

cakupan area dapat dilihat pada table berikut:

Tabel….Pelayanan Pengangkutan Sampah Kab. Merangin

No Area Pelayanan Sarana JumlahSarana Kapasitas Rit

TotalAngkut/Hari

(M³)

1 Pamenang DumpTruck 1 8 M³/truck 1 8

2 Bangko DumpTruck 5 8 M³/truck 1 40

3 Bangko ArmRoll 1 2,5

M³/truck 1 2,5

4 Rantau Panjang DumpTruck 1 8 M³/truck 1 8

J U M L A H 7 58,5Sumber: Kantor Kebersihan, Pasar dan Damkar Kab. Merangin 2008

Page 234: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

223

Dari table…di atas dapat dilihat bahwa kemampuan pelayanan persampahan

yang dilakukan oleh Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran

Kabupaten Merangin terhadap 3 cakupan wilayah pelayanan baru sebesar

58,5 M³ perhari. Jika dibandingkan dengan perkiraan timbulan sampah yang

ada yaitu sebesar 119 M³ perhari, maka tingkat pelayanan yang dapat

dilakukan oleh Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran Kabupaten

Merangin baru mencapai 49,15 %. Dari angka tingkat pelayanan ini dapat

dikatakan bahwa kinerja pelayanan persampahan di Kabupaten Merangin

masih relatif rendah. Akibat dari rendahnya tingkat pelayanan ini, masih

ditemui adanya penumpukan sampah di beberapa tempat sehingga kondisi ini

menimbulkan kekahwatiran akan mempengaruhi kondisi lingkungan dan

kesehatan masyarakat. Rendahnya kinerja pelayanan persamapahan

dipengaruhi oleh berbagai factor, salah satunya adalah kurang memadainya

sarana prasarana yang dimiliki oleh institusi pengelola. Berikut ini dapat dilihat

jenis dan jumlah sarana prasarana pengelolaan dan pelayanan persampahan

yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Merangin sampai dengan akhir

tahun 2008:

No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah Ket

1 Dump Truck 9 2 kondisi sangat baik

5 Kondisi layak pakai

2 Rusak Berat

2 Arm Roll 1 Layak pakai

3 TPS/Pasangan Bata 60 Layak pakai

4 Container 5 Layak pakai

5 Becak Sampah 8 Layak pakai

6 Tong Sampah 150 Layak pakai

7 TPA 1 Layak pakai

Sumber: Kantor Kebersihan, Pasar dan Damkar Kab. Merangin 2008

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang digunakan untuk membuang sampah

dari 3 wilayah pelayanan di Kabupaten Merangin adalah TPA yang terletak di

Desa Langling Kecamatan Bangko. TPA ini sudah dioperasikan sejak tahun

Page 235: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

224

1995 dengan luas area TPA ini secara keseluruhan adalah 15 hektar dan

berada cukup jauh dari pusat pemukiman penduduk, yaitu ± 7 Km. Dari segi

lokasi, TPA ini sudah sangat layak, namun demikian dari segi sarana

prasarana penunjang masih belum lengkap, misalnya pagar/gerbang/ alat

berat, pos jaga, alat proses daur ulang sampah, dan lain-lain.

Dengan mengacu kepada standard sebagaimana tercantum pada dokumen

panduan RPIJM, ketersediaan sarana prasarana pendukung pengelolaan dan

pelayanan persampahan di Kabupaten Merangin ini masih sangat minim. Oleh

karena itu diharapkan kedepan permasalahan ini dapat diatasi secara

bertahap, sehingga tingkat pelayanan persampahan dapat ditingkatkan,

minimal mampu memenuhi standar cakupan pelayanan sampai 60% hingga

akhir tahun perencanaan (2013).

9.3.4.Aspek Pendanaan

Pembiayaan kegiatan pengelolaan dan pelayanan persampahan di Kabupaten

Merangin sampai saat ini berasal dari satu sumber yaitu dari alokasi APBD

Kabupaten setiap tahun anggaran. Anggaran yang disediakan oleh Pemerintah

Daerah ini diperuntukkan untuk belanja seluruh kegiatan Kantor Kebersihan,

Pasar dan Pemadam Kebakaran, sehingga alokasi dana khusus untuk

pengelolaan persampahan tidak maksimal, yang selanjutnya berdampak pada

kinerja pengelolaan dan pelayanan persampahan yang juga tidak optimal.

Terkait dengan aspek pendanaan ini, sesungguhnya dari pengelolaan

persampahan ini Pemerintah Kabupaten Merangin mendapatkan penerimaan

retribusi persampahan, sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor

7 Tahun 2000. Namun demikian, dengan berbagai alasan dan permasalahan

teknis dan non teknis, penerimaan dari retribusi persampahan ini langsung

masuk ke dalam penerimaan daerah dan tidak dikembalikan untuk operasional

pelayanan persampahan. Oleh karena itu, kedepan perlu dilakukan analisa

dan evaluasi terhadap pelaksanaan Perda dimaksud dan jika memungkinkan

penerimaan retribusi persampahan dapat dikembalikan kepada institusi

Page 236: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

225

pengelola persampahan untuk dijadikan sebagai salah satu sumber

pendapatan dan dapat digunakan untuk keperluan operasional pelayanan dan

pengelolaan persampahan.

9.3.5.Aspek Kelembagaan Pelayanan Persampahan

Pengelolaan dan pelayanan persampahan di Kabupaten Merangin hanya

dikelola oleh satu institusi, yaitu Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam

Kebakaran Kabupaten Merangin. Penetapan kewenangan ini didasari oleh

Peraturan daerah Kabupaten Merangin nomor 23 Tahun 2008 tentang Tugas

Pokok dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Merangin.

Sebagaimana tugas pokok dan fungsi, secara spesifik tugas pengelolaan dan

pelayanan persampahan ini berada pada Seksi Kebersihan dan Pertamanan

Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Merangin.

Adapun uraian tugas Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran

Kabupaten Merangin serta seksi yang mengelola persampahan sebagaimana

tertutang dalam Peraturan daerah Kabupaten Merangin nomor 23 Tahun 2008

adalah sebagai berikut:

Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Merangin

memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan rumusan kebijakan teknis

bidang kebersihan, Pertamanan, Pasar dan Pemadam Kebakaran

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam

Kebakaran Kabupaten Merangin memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Perumusan kebijaksanaan teknis dibidang kebersihan, pertamanan, pasar

dan pemadam kebakaran;

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah dibidang

kebersihan, pertamanan, pasar dan pemadam kebakaran;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kebersihan, pasar dan

pemadam kebakaran; serta

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Page 237: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

226

Kepala Kantor Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran Kabupaten

Merangin membawahi subbagian tata usaha, seksi kebersihan dan

pertamanan, seksi penataan pasar, seksi pemadam kebakaran, dan kelompok

jabatan fungsional

Masing-masing kepala subbagian dan seksi dipimpin oleh kepala sub bagian

dan kepala seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung

kepada kepala kantor.

Seksi Kebersihan dan Pertamanan, sebagai seksi yang diberi kewenangan

untuk mengelola persampahan mempunyai tugas pokok mengkoordinir dan

melaksanakan kegiatan dibidang kebersihan dan pertamanan di lingkungan

pemukiman, pasar, terminal, penataan TPA dan Kakus/tinja.

Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas, Seksi Kebersihan dan Pertamanan

memupunyai fungsi sebagai berikut:

a. Melaksanakan tugas di bidang kebersihan dan pertamanan di lingkungan

permukiman, pasar, terminal, penataan TPA dan kakus/tinja;

b. Menyusun rencana dan pelaksanaan penanganan pembinaan, penyuluhan

kebersihan lingkungan permukiman, pasar dan terminal kepada

masyarakat;

c. Menyusun rencana dan pelaksanaan penataan, pemeliharaan, serta

pembibitan tanaman untuk taman kota;

d. Mensosialisasikan budaya hidup bersih, indah dan teratur di lingkungan

tingkat RT/RW, kelurahan, kecamatan serta lingkup pendidikan;

e. Merencanakan dan melaksanakan penataan TPS dan TPA sesuai dengan

petunjuk teknis;

f. Mengevalluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan tugas yang telah

dicapai sebaga bahan pertanggungjawaban dan bahan masukan kepada

atasan;

g. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pembinaan dan

pengembangan karier; serta

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Page 238: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

227

Selain Kepala Kantor dan Kepala Seksi yang khusus membidangi pengelolaan

persampahan di Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran

Kabupaten Merangin, dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pelayanan

persampahan institusi ini memiliki petugas lapangan yang memiliki tugas

antara lain sebagai petugsa sapu, petugas muat sampah, petugas taman,

petugas pembersihan parit, petugas potong rumput, sopir operasional,

pengawas pasar, pengawas kebersihan, penjaga TPA serta petugas

kebersihan terminal, dengan jumlah total petugas secara keseluruhan

berjumlah sebanyak 185 orang. Para petugas ini merupakan tenaga honorer

daerah (non-PNS).

Selain Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran yang merupakan

operator pelayanan persampahan, intitusi pemerintah lain yang terlibat dalam

pengelolaan persamapahan dalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kantor Lingkungan hidup, serta

Bagian Perencanaan Program. Adapun rincian tugas masing-masing institusi

ini adalah sebagai berikut:

Bappeda: Mengkoordinir perencanaan umum sub bidang persampahan

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan: Perencanaan teknis dan penyediaan

sarana prasarana pendukung pengelolaan persampahan

Bagian Perencanaan Program: Penyediaan Sarana Prasarana pendukung,

misalnya pembangunan gedung kantor.

9.3.6.Aspek Peraturan Perundangan

Dalam pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan persampahan, Pemerintah

Kabupaten Merangin masih mengacu kepada aturan-aturan persampahan

yang berlaku, diantaranya Undang-undang nomor 8 Tahun 2008 tentang

Persampahan, Perda nomor 23 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi

Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Merangin dan Peraturan Daerah

Kabupaten Merangin Nomor 7 Tahun 2000 tentang Retribusi Kebersihan.

Page 239: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

228

9.3.7.Aspek Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat merupakan salah satu aspek penting yang dapat

mendukung keberhasilan pelaksanaan pengelolaan persampahan. Ada

berbagai bentuk peran serta yang dapat dilakukan masyarakat terkait dengan

pengelolaan persampahan di Kabupaten Merangin, yaitu: pertama, peran

serta dalam tahapan pengumpulan sampah. Dalam tahap ini masyarakat

secara individu maupun komunal melakukan pengumpulan sampah dari

masing-masing rumah tangga untuk dibuang pada tempat-tempat yang telah

disediakan; kedua, peran serta dalam membayar uang retribusi kebersihan

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah. Kontribusi

masyarakat ini dapat ikut meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan;

ketiga, peran serta dalam pengendalian dan evaluasi. Dalam tahap ini

masyarakat dapat memberikan masukan, kritik ataupun saran terhadap

kinerja pelayanan persampahan.

Aspek lain yang termasuk dalam peran serta masyarakat adalah sikap dan

penerimaan masyarakat dalam menunjang program pemerintah dalam

mengurangi sampah. Secara ideal, diharapkan masyarakat dapat memulai

proses pengelolaan sampah dari rumah tangga dengan melakukan pemilahan

terhadap jenis sampah (misalnya sampah basah atau sampah kering, dll)

serta pemanfaatan sampah yang dapat didaur ulang. Dengan tindakan ini

diharapkan volume timbulan sampah serta jenisnya sudah dapat dikurangi,

yang selanjutnya akan mempermudah proses pengolahan sampah di TPA.

Bentuk peran serta masyarakat seperti ini diakui masih belum sesuai dengan

yang diharapkan. Oleh karena itu pemerintah daerah terus berupaya

melakukan berbagai pendekatan dan sosialisasi kepada seluruh komponen

masyarakat, agar kondisi ideal ini dapat diwujudkan.

Salah satu komponen masyarakat yang berhubungan langsung dengan

persampahan adalah kalangan pemulung. Saat ini belum ada data resmi

mengenai jumlah pemulung yang ada di Kabupaten Merangin, namun

demikian diperkirakan bahwa jumlahnya lebih dari 35 orang. Keberadaan

Page 240: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

229

pemulung ini sering ditanggapi secara negatif oleh sebagian masyarakat,

namun demikian ada hal positif yang dapat dimanfaatkan dari para pemulung

ini, misalnya mengikutsertakan mereka baik secara individu ataupun kelompok

dalam proses pemilahan dan pendaurulangan sampah. Oleh karena itu,

kedepan diharapkan para pemulung ini dapat difasilitasi dan didorong oleh

pemerintah daerah untuk terlibat dalam pengelolaan persampahan.

9.4. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

9.4.1.Sasaran Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan

Sampah

Sasaran penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan di

Kabupaten Merangin antara lain adalah:

Peningkatan NSPM persampahan dan pengembangan perangkat

pengaturan di daerah

Peningkatan peran, fungsi dan kinerja lembaga/institusi pengelola dan

SDM

Pengurangan volume sampah sejak dari sumber melalui peningkatan

upaya pemilahan, pemanfaatan, daur ulang sampah dan pembuatan

kompos dengan skala individu, kawasan/lingkungan dan skala kota

Peningkatan pelayanan pengumpulan dan pengangkutan sampah

Peningkatan sistem pengolahan akhir sampah untuk melindungi sumber

daya lingkungan

Peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam pengurangan timbulan dan

pengelolaan sampah

Menggerakkan keterlibatan swasta dalam pengurangan produksi sampah

dan peningkatan PS pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan sampah

Penyuluhan dan peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat

serta pemangku kepentingan dalam penyediaan dan pengelolaan PS

persampahan

Peningkatan kualitas sistem pengelolaan persampahan ramah lingkungan

Page 241: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

230

9.4.2.Rumusan Masalah

Sampah merupakan salah satu permasalahan klasik yang dihadapi

berbagai kota, termasuk kawasan perkotaan di Kabupaten Merangin. Dengan

makin meningkatnya jumlah penduduk serta meluasnya kawasan permukiman

berakibat makin meningkanya jumlah timbulan sampah. Apabila sampah-

sampah yang dihasilkan tidak dikelola dengan baik maka akan muncul

berbagai dampak negatif, seperti pencemaran tanah, air dan udara,

munculnya kawasan kumuh, berkurangnya estetika kota, sampai dengan

menurunnya kualitas kesehatan masyarakat, bahkan permasalahan sampah

ini juga dapat memunculkan kerawanan social masyarakat. Oleh karena itu

permasalahan sampah ini perlu ditangani secara serius.

Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan

persampahan di Kabupaten Merangin meliputi berbagai aspek, seperti aspek

institusi, aspek teknis operasional, aspek pembiayaan, aspek pengaturan serta

aspek partisipasi masyarakat.

Secara khusus permasalahan persampahan yang dihadapi antara lain

adalah sebagai berikut:

a. Masih rendahnya tingkat pelayanan persampahan terhadap cakupan

pelayanan, yaitu sebesar 49,15 %

b. Kurang memadainya prasarana dan sarana penunjang kegiatan

pengelolaan persampahan

c. Terbatasnya ketersediaan anggaran untuk pengelolaan persampahan

d. Retribusi kebersihan tidak dipungut oleh instutusi pengelola persampahan

dan bukan menjadi sumber pendapatan yang dapat digunakan secara

langsung untuk biaya pengelolaan persampahan

e. Masih relative rendahnya kualitas sumber daya manusia pengelolaan

persampahan, baik di tingkat manajemen maupun di tingkat petugas

lapangan

Page 242: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

231

f. Belum maksimalnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah,

terutama pada proses pemilahan sampah di masing-masing rumah

tangga.

g. Masih relative rendahnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan

sarana persampahan yang disediakan, sehingga ada kecenderungan

membuang sampah di sembarang tempat, termasuk di sungai.

Tabel….Rumusan Masalah Pengelolaan Persampahan di Kab. Merangin

No Aspek Permasalahan1 Pengelolaan Belum optimalnya tingkat pelayanan persampahan

Relatif rendahnya kualitas SDM pengelolapersampahanRelatif rendahnya peran serta masyarakat dalammenagani masalah persampahan

2 Operasional Jumlah timbulan sampah lebih besar dari kemampuanpengangkutanKurangnya prasarana dan sarana pengelolaanpersampahan (terutama untuk pengangkutan)

3 Pembiayaan Terbatasnya alokasi anggaran pemerintah daerahuntuk operasional pengelolaan persampahanRetribusi persampahan bukan menjadi sumberpendapatan instutusi pengelola persampahan

Sumber: Olah data, 2008

9.5. ANALISA PERMASALAHA N DAN REKOMENDASI

9.5.1. Analisa Permasalahan

Untuk menganalisa permasalahan dalam pengelolaan persampahan di

Kabupaten Merangin, khususnya pengelolaan persampahan di 3 cakupan

wilayah pelayanan, digunakan tehnik analisa gap analisis, yaitu dengan

membandingkan antara kebutuhan ideal berdasarkan standard yang berlaku

dengan kondisi yang ada saat ini (existing). Hasil perbandingan antara

kebutuhan dengan kondisi yang ada akan dijadikan rekomendasi dan usulan

program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun ke

depan.

Dari penjelasan pada bagian terdahulu telah disebutkan, bahwa potensi

timbulan sampah di 3 wilayah cakupan pelayanan persampahan (Bangko,

Rantau Panjang dan Pamenang) mencapai 119 M3/hari. Dengan ketersediaan

sarana pengangkutan sampah yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Merangin

Page 243: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

232

saat ini, yaitu 7 unit Dump Truck dan 1 Arm Roll truck, maka kemampuan

pengangkutan sampah setiap hari baru mencapai 49,15 M3/hari. Dengan

demikian, masih ada timbulan sampah yang belum terangkut sekitar 70

M3/hari. Untuk mengatasi permasalahan ini salah satu upaya yang perlu

dilakukan adalah penambahan sarana pengangkutan sampah (dump truck).

Dengan asumsi proyeksi pertumbuhan penduduk rata-rata di 3 wilayah

cakupan pelayanan sebesar 3 %/tahun dan dengan jumlah penduduk awal

(2008) sebanyak 47.630 orang, maka diperkirakan potensi timbulan sampah

selama 5 tahun perencanaan (2009-2013) adalah sebagai berikut:

Tabel Proyeksi Penduduk dan Timbulan Sampah selama 5 Tahun

No Uraian AsumsiTahun

2009 2010 2011 2012 20131 Jumlah Penduduk 3 %/th 49059 50531 52047 53608 55216

2 Prediksi timbulanSampah M3/hr 122 126 130 134 138

Sumber: Olah Data 2008

Dari prediksi timbulan sampah selama 5 tahun sebagaimana tabel

diatas, dapat diperkirakan kebutuhan sarana prasarana pengelolaan

persampahan secara ideal. Gambaran ideal sarana prsarana yang dibutuhkan

selama 5 tahun tersebut akan dikurangi dengan sarana prasarana yang telah

ada saat ini, namun demikian tetap diperhitungkan apakah kondisi sarana

prasarana tersebut masih layak pakai selama 5 tahun kedepan atau harus

diganti.

Adapun asumsi yang digunakan terkait dengan kebutuhan sarana

prasarana ini adalah:

Tong Sampah disediakan secara swadaya oleh setiap rumah tangga,

kecuali sarana publik/perkotaan disediakan pemerintah daerah

Gerobak sampah dibutuhkan sebanyak 5 unit per 1 M3

Motor dump/becak sampah disesuaikan dengan kebutuhan dan

kemampuan

Container disesuaikan dengan kebutuhan

TPS dibutuhkan sebanyak 1 unit per 2 M3

Dump truck dibutuhkan sebanyak 1 unit per 6 M3

Page 244: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

233

Arm rol disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan kontainer

Tabel……Perkiraan Kebutuhan Prasarana dan Sarana Pegelolaan

Persampahan Selama 5 (lima) Tahun

No Uraian Asumsi Kapasitas

Yangdimiliki Kebutuhan/Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 20131 Kebutuhan

SaranaTong sampah 200 liter 0,2 610 630 650 670 690Gerobak 1 m3 x 2

rit 261 63 65 67 69

Motor Dump(alternatif)

1 m3 x 4rit 4

30 31 32 33 34

Dump Truk 6 m3 x 2rit 12

10 11 12 13 14

Arm Roll(alternatif)

4 m3 x 3rit 12

10 11 12 13 14

TPS (pasanganbata) 2 m3 2 61 62 63 64 65

Container 4 m3 2 30 31 32 33 342 Sarana yang

sudah adaTong sampah 200 liter 0,2 150Gerobak 1 m3 x 2

rit 2_

Motor Dump(alternatif)

1 m3 x 4rit 4

8

Dump Truk 6 m3 x 2rit 12

7

Arm Roll(alternatif)

4 m3 x 3rit 12

1

TPS (Cpasanganbata) 2 m3 2

60

Container 4 M3 6 53 Sarana yang

perlu ditambahTong sampah 200 liter 0,2 150 150 150 150 150Gerobak 1 m3 x 2

rit 215 15 15 15 15

Motor Dump(alternatif)

1 m3 x 4rit 4

5 5 5 5 5

Dump Truk 6 m3 x 2rit 12

2 2 2 2 2

Arm Roll(alternatif)

4 m3 x 3rit 12

2 2 3 3 4

TPS (pasanganbata) 2 m3 6

10 10 10 10 10

Container 4 m3 6 5 5 5 5 5

Sumber: Olah Data 2008

Disamping prasarana dan sarana sebagaimana disebutkan di atas,

salah satu aspek penting yang sangat dibutuhkan dalam pengelolaan

persampahan di Kabupaten Merangin adalah ketersediaan Tempat

Pembuangan Akhir (TPA) yang memadai. Sesuai dengan standard, dibutuhkan

Page 245: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

234

beberapa prasarana dan sarana pendukung di TPA, sehingga proses

pengolahan sampah dapat berjalan lancer. Saat ini di TPA yang berlokasi di

Desa langling belum memiliki sarana penunjang yang lengkap, oleh karena itu

diperlukan beberapa sarana prasarana lainnya, seperti alat berat,

pagar/gerbang, pos jaga, alat pemrosesan daur ulang sampah. Dan lain-lain.

9.5.2.Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil rumusan masalah sebagaimana telah dijabarkan

sebelumnya, maka dapat dibuat alternatif pemecahan masalah untuk

pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan persampahan di Kabupaten

Merangin, yaitu sebagai berikut:

Tabel….Alternatif Pemecahan Masalah Pengelolaan Persampahan di Kab.

Merangin

No Aspek Permasalahan Alternatif Pemecahan Masalah

1 Pengelolaan Belum optimalnya tingkatpelayanan persampahan

Peningkatan pelayanan melalui upaya:- Pembenahan manajemen- Kemitraan dengan swasta dan

masyarakat-

Relatif rendahnya kualitas SDMpengelola persampahan

Peningkatan kualitas SDM pengelola danpetugas melalui pelatihan dan bintek

Relatif rendahnya peran sertamasyarakat dalam menaganimasalah persampahan

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi danpenyuluhan secara berkala

2 OperasionalJumlah timbulan sampah lebihbesar dari kemampuanpengangkutan Penambahan sarana pengakutan seperti

Dump Truck, Becak sampah, arm roll, danlain-lain

Kurangnya prasarana dansarana pengelolaanpersampahan (terutama untukpengangkutan)

3 Pembiayaan

Terbatasnya alokasi anggaranpemerintah daerah untukoperasional pengelolaanpersampahan

Penambahan alokasi anggaran untukoperasional persampahan melaui berbagaisumber (APBD, APBD Prov. APBN, dll)

Retribusi persampahan bukanmenjadi sumber pendapataninstutusi pengelolapersampahan

Evaluasi dan revisi terhadap Perda RetribusiSampah

Sumber: Olah data, 2008

9.6. SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN YANG DIUSULKAN

9.6.1. Kebutuhan Pengembangan

Page 246: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

235

Rencana pengelolaan sampah di Kabupaten Merangin, khususnya di 3 (tiga)

wilayah cakupan pelayanan (Bangko, Pamenang dan Tabir) dibagi menjadi

beberapa tahapan yaitu untuk jangka pendek dan jangka panjang. Rencana

jangka pendek-menengah lima tahun pertama pengelolaan sistem

persampahan dengan menerapkan sistem pembuangan berikut:

Pewadahan: penyediaan tong-tong sampah di setiap rumah maupun

bangunan sarana kota, dengan ukuran 40 – 100 liter. Tong sampah di

setiap rumah disediakan sendiri oleh setiap keluarga, sedangkan tong-tong

sampah pada sarana kota disediakan oleh pemerintah;

Pengumpulan: proses pengumpulan sampah dapat dilakukan baik secara

individual maupun secara komunal pada bak-bak penampungan yang

disediakan di setiap unit lingkungan perumahan maupun pada unit

kegiatan komersial dan perkantoran. Sampah domestik tersebut kemudian

diangkut memakai gerobak sampah ukuran 1 m3 ke lokasi Tempat

Penampungan Sementara (TPS) oleh pengelola swadaya masyarakat di

setiap unit lingkungan. Sedangkan sampah dari kegiatan komersial dan

pemerintahan yang berada di sepanjang jalan utama dikelola oleh Kantor

Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Merangin.

Pemindahan dan Pengangkutan: sampah dari TPS diangkut ke lokasi

tempat pembuangan sampah akhir (TPA), dengan menggunakan dump

truck/ arm roll truc yang dikelola oleh Pemerintah Daerah.

Lokasi penempatan TPS terutama di dekat daerah permukiman padat

serta di kawasan komersil diupayakan minimal 500 m dari lokasi permukiman

untuk menghindari polusi yang ditimbulkan sampah. Untuk itu, lokasi TPS ini

harus disiapkan di tempat yang terlindung, sehingga tidak menimbulkan

gangguan lingkungan. Sejumlah TPS hingga tahun 2013 akan ditempatkan di

lingkungan permukiman. Sedangkan pengambilan dan pengangkutan sampah

dari TPS-TPS tersebut dilakukan setiap hari yang langsung dibawa ke TPA.

Page 247: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

236

Sasaran yang ingin dicapai adalah pada tahun 2013 pengelolaan

sampah oleh Kelompok Rumah Tangga secara mandiri dengan penerapan

metode 3 M (Mengurangi, Memanfaatkan Kembali dan Mendaur Ulang)

melalui pemilahan sampah ditargetkan sekurang-kurangnya 50 %, sehingga

volume sampah yang dibuang dapat dikurangi sebesar 10 - 20% dan

diharapkan terjadi peningkatan efisiensi pengelolaan sampah serta

meningkatkan umur pakai TPA. Cakupan pelayanaan sampah diharapkan pada

akhir tahun anggaran sudah mampu melayani penduduk di area pelayanan

dengan tingkat pelayanan sebesar 80 %, dari kondisi saat ini yang baru

mencapai 49 %

9.6.2. Usulan dan Prioritas Program Pengelolaan Persampahan

Dalam rangka peningkatan pelayanan persampahan di Kabupaten

Merangin, terutama dalam rangka mencapai tingkat pelayanan persampahan

dari 49 % ke 80 %, diperlukan berbagai sarana prasarana penunjang kegiatan

pelayanan dan pengelolaan. Disamping itu juga dilakukan pembenahan

terhadap manajemen pengelola yang berkaitan langsung dengan aspek

manusia atau sumberdaya manusia pengelola. Terkait dengan hal

tersebut,diperlukan program dan kegiatan yang tepat serta sesuai dengan

kemampuan dan kebutuhan. Adapun program dan kegiatan yang akan

dilaksanakan selama 5 (lima) tahun perencanaan (2009-2013) adalah sebagai

berikut:

1) Program Pembinaan Pengelolaan Sistem Persampahan, dengan kegiatan:

Pelatihan SDM bidang persampahan

Penyuluhan dan sosialisasi ke masyarakat

Pembinaan kelompok masyarakat (pemulung, organisasi di tingkat

lingkungan hunian)

Eavlausi dan Revisi peraturan di bidang persampahan.

Studi Banding pengelolaan persampahan

2) Program Pengembangan Program Dan Perencanaan Pembangunan

Persampahan

Penyusunan masterplan persampahan

Page 248: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

237

Penyusunan DED TPA

3) Program Pengurangan Timbulan Sampah dengan kegiatan:

Penyediaan Anggaran operasional pengelolaan persampahan

Pengurangan volume sampah melalui peningkatan upaya pemilahan,

pemanfaatan, daur ulang sampah dan pembuatan kompos dengan

skala individu, kawasan/lingkungan dan skala kota

4) Program Perluasan Cakupan Pelayanan Persampahan dengan kegiatan:

Peningkatan pelayanan pengumpulan dan pengangkutan sampah

dengan penambahan sarana persampahan yang meliputi :

- Pengadaan Tong Sampah 750 unit

- Pengadaan gerobak sebanyak 75 unit.

- Pengadaan Motor Dump sebanyak 25 unit.

- Pengadaan dump truck sebanyak 10 unit.

- Pengadaan Arm Roll Truck sebanyak 14 unit.

- Pengadaan Pick Up sebanyak 2 unit.

- Pembangunan TPS sebanyak 50 unit

- Pengadaan container sebanyak 25 unit

5) Program Peningkatan Kualitas Sistem Pengolahan Akhir Sampah

Peningkatan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan penambahan

sarana prasarana berupa:

- Pengadaan alat berat 1 unit

- Pembangunan Pagar/Gerbang TPA

- Pembangunan Pos Jaga 1 unit

- Peningkatan Jalan TPA 2 Km

- Pengadaan alat proses daur ulang sampah 2 unit

6) Program Pengembangan Kapasitas Masyarakat Dan Swasta

Meningkatkan Sistem Pengelolaan Persampahan dengan kegiatan:

Penyuluhan untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam

pengurangan timbulan dan pengelolaan sampah

Membuat regulasi yang bisa menarik keterlibatan swasta dalam

pengurangan produksi sampah dan peningkatan proses pengumpulan,

pengangkutan dan pengolahan sampah sampai ke pendaur-ulangan

Page 249: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

238

9.6.3. Pembiayaan Pengelolaan

Untuk membiayai pelaksanaan pengelolaan dan persampahan di Kabupaten

Merangin, akan diupayakan pendapatan dari berbagai sumber, baik melalui

APBD Kabupaten, APBD Propinsi, APBN, maupun sumber-sumber lainnya.

Adapun besaran alokasi dana yang dibutuhkan untuk pengelolaan dan

pelayanan persampahan selama tahun perencanaan (2009-2013) dapat dilihat

pada bagian lain dokumen ini, yaitu pada dokumen memorandum

sebagaimana terlampir.

Page 250: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

BAB X

10.1. Keuangan Daerah

10.1.1. Komponen Keuangan

Guna mendukung pelaksanaan program pembangunan di daerah,

tentunya tidak akan terlepas dari dukungan kemampuan keuangan. Kondisi

keuangan yang berkemampuan, akan memberikan dampak yang besar

terhadap pemenuhan tuntutan masyarakat, akan tetapi sebaliknya, apabila

kondisi keuangan juga terbatas, maka akan berdampak terhadap pelaksanaan

kegiatan. Karena itu, tanpa adanya anggaran yang memadai, niscaya jalannya

roda pemerintahan tidak akan mampu berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Faktor kemampuan keuangan daerah, pada dasarnya merupakan faktor kunci

dalam mendukung jalannya roda Pemerintahan.

Sejalan dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor : 17 Tahun 2003,

Undang-undang Nomor : 22 Tahun 2003, Undang-undang Nomor 1 Tahun

2005 dan Undang-undang 32 tahun 2005, menuntut penyelenggaraan

pemerintahan dapat dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Dengan

perubahan sistem ini, secara langsung juga berpengaruh terhadap pengelolaan

keuangan di daerah. Pendekatan yang selama ini menggunakan pendekatan

Page 251: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

240

proyek, selaras dengan paradigma baru dirubah dengan menggunakan

pendekatan sistem Anggaran Berbasis Kinerja ( ABK ). Perubahan ini selaras

dengan dikeluarkannya Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, yang memberikan pengaruh secara holistik dalam

memanifestasikan setiap pencapaian kinerja pembangunan. Perubahan yang

cukup mendasar dari upaya ini, selanjutnya ditindaklanjuti dengan Keputusan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah, yang kemudian disempurnakan dengan Permendagi

Nomor : 59 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, yang secara

jelas menggambarkan rincian rencana pencapaian target kinerja per kegiatan

dan program pembangunan.

Dalam rangka membiayai program dan kegiatan tersebut, tidak terlepas

dari komponen penerimaan yang melingkupinya. Komponen Penerimaan

Pendapatan merupakan pendapatan yang menjadi hak pemerintah daerah

yang diakui sebagai penambah kekayaan bersih. Penerimaan Pendapatan

terdiri atas : (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD); (2) Dana Perimbangan; dan

(3) Pendapatan lainnya yang sah. Berikut akan dijelaskan satu persatu

subkomponen Pendapatan dan gambaran umum tentang subkomponen

Pendapatan di daerah pada umumnya.

10.1.1.1. Komponen Penerimaan Pendapatan (PAD)

Dalam mendukung pengelolaan keuangan daerah, tidak akan terlepas dari

pendapatan daerah. Pendapatan daerah dalam proses pengelolaan daerah

harus dituangkan terlebih dahulu. Tanpa diketahuinya sumber-sumber

pendapatan daerah, maka pengelolaan keuangan daerah tidak akan dapat

dikelola secara sempurna. Setelah itu, baru diikuti dengan langkah-langkah

Page 252: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

241

lainnya, sesuai aturan yang berlaku. Adapun dalam mendukung pendapatan

ini, baik yang menyangkut Pendapatan Asli Daerah ( PAD ), Dana Perimbangan

maupun Bagi Hasil Privinsi, tetap harus dilakukan secara optimal, dengan

harapan mampu meningkatkan pendapatan daerah secara optimal.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan daerah yang dipungut

berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundangan. Adapun

komponen penerimaan yang termasuk dalam kelompok belanja PAD adalah

sebagai berikut :

1. Pajak Daerah. Subkomponen yang termasuk dalam Pajak Daerah ini

menyangkut : Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Kendaraan di atas Air,

Pajak Balik Nama, Pajak Bahan Bakar, Pajak Pengambilan Air Tanah, Pajak

Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan

Jalan, Pajak Galian Golongan C, Pajak Parkir, dan Pajak lain-lain. Pajak-

pajak Daerah ini diatur oleh UU No. 34/2000 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah, Peraturan Pemerintah No. 65/2001 tentang Pajak

Daerah.

2. Retribusi Daerah. Subkomponen yang termasuk dalam Retribusi Daerah

ini menyangkut : Retribusi Pelayanan Kesehatan; Retribusi Pelayanan

Persampahan; Retribusi Biaya Cetak Kartu, Retribusi Pemakaman, Retribusi

Parkir di Tepi Jalan, Retribusi pasar, Retribusi Pengujian Kendaraan

Bermotor, Retribusi Pemadam Kebakaran, dan lain-lain. Retribusi ini diatur

oleh UU No. 34/2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dan

Peraturan Pemerintah No. 66/2001 tentang Retribusi Daerah.

3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Subkomponen

yang termasuk dalam pos ini antara lain hasil deviden BUMD; dan

4. Lain-lain pendapatan yang sah. Pada pos penerimaan ini antara lain

menyangkut : hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa

Page 253: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

242

giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tukar, komisi, potongan,

dan lain-lain yang sah.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam rangka peningkatan

Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) adalah sebagai berikut :

1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam rangka peningikatan

pendapatan daerah, khususnya PAD, ditempuh melalui berbagai bentuk

terobosan dan strategi agar penerimaan PAD dari tahun ke tahun terus

mengalami peningkatan. Salah satu terobosan paling penting dalam

meningkatkan PAD adalah melakukan program intensifikasi dan

ekstensifikasi terhadap wajib pajak dan retribusi daerah.

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam mendukung terwujudnya

intensifikasi pajak dan retribusi daerah, diantaranya melakukan pendaftaran

dan pendataan kembali subyek dan obyek pajak, penetapan dan penyuluhan

pajak atau retribusi, melakukan koordinasi dan pengawasan atas pekerjaan

penagihan pajak daerah, retribusi dan pendapatan daerah lainnya,

pemantauan, evaluasi dan mengkaji ulang terhadap kelayakan tariff pajak

dan retribusi dengan kondisi sekarang, serta memberikan teguran terhadap

waijb pajak dan retribusi yang menunggak.

Disamping upaya diatas, dalam rangka mendukung peningkatan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga dilakuan program ekstensifikasi pajak

dan retribusi daerah. Kegiatan yang dilakukan antara lain berupa penggalian

terhadap sumber pungutan baru yang masih belum terjangkau dan mampu

memberikan peluang kontribusi terhadap penerimaan daerah. Upaya ini akan

dilakukan, mengingat kondisi Kabupaten Merangin yang mempunyai

rentangn kendali cukup besar, secara nyata belum mampu semua dapat

Page 254: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

243

terjangkau untuk mendayagunakan potensi sumber pendapatan daerah.

Untuk itu, kedepan secara bertahap dan berkesinambungan akan terus

ditingkatkan cakupan penanganannya. Selain itu, dalam mendukung

peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dilakukan pula

pembuatan peraturan-peraturan baru dan menjaring wajib apajak dan

retribusi yang baru untuk tahun anggaran berikutnya.

Berkaitan dengan peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) seperti pajak daerah, retribusi daerah, upaya-upaya yang telah

dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Merangin antara lain:

a. Usaha intensifikasi, meliputi:

o Melakukan penyuluhan terhadap para wajib pajak dan wajib retribusi

Daerah.

o Melakukan koordinasi dengan Dinas/Instansi terkait maupun tidak

Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat dalam menunjang

peningkatan bagi hasil pajak dan bukan pajak.

o Melakukan pemantauan dan evaluasi serta pengkajian ulang terhadap

tariff pajak dan retribusi yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan

sekarang.

o Melakukan pendekatan dengan WP/WR serta berupaya meningkatkan

pelayanan terhadap WP/WR tersebut.

o Menginventarisir dan mengklarifikasi WP/WR dengan meningkatkan

efektifitas control disegala bidang termasuk didalamnya kegiatan

menelaah data tunggakan pajak/retribusi serta melakukan tindak

lanjut penagihan.

o Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pegawai dalam

mendukung peningkatan kualitas pengelolaan pendapatan dengan

Page 255: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

244

mengirim Pegawai dalam berbagai kursus yang berkaitan dengan

bidang tugasnya masing-masing.

o Secara rutin dan berkala mengadakan sinkronisasi data dengan

Dinas/Instansi terkait, serta mendata langsung setiap WP/WR yang

ada.

o Melakukan sosialisasi Perda, khususnya yang baru disahkan.

o Menerbitkan SK Bupati mendahului Perda dengan persetujuan DPRD.

o Melakukan revisi terhadap Perda-Perda yang tidak sesuai dengan

situasi dan kondisi sekarang.

o Dalam hal pengamanan Perda serta penegakan sanksi hokum kita

lakukan koordinasi dengan instansi terkait.

o Memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada para wajib

pajak /wajib retribusi yang taat dan lunas Pajak/Retribusi tepat waktu

serta para Camat, Kepala Desa/Lurah yang dapat merealisasikan

penerimaan PBB yang mencapai target serta memberikan

teguran/peringatan kepada para Camat yang realisasi penerimaan PBB

tidak mencapai target tahapan.

o Mengadakan rapat evaluasi dan koordinasi PAD dan PBB secara

berkala dengan Dinas/Instansi terkait guna peningkatan penerimaan

masukan, rekapitulasi permasalahan dan tanggapan serta menemukan

alternative pemecahan secara bersama.

o Melakukan kerjasama dengan PLN dan PDAM dalam rangka penagihan

pajak penerangan jalan dan retribusi kebersihan rumah tangga

melalui pembayaran rekening pad setiap bulannya.

o Meningkatkan efektfitas dan efesiensi pemungutan dengan cara

menekan biaya operasionalnya.

Page 256: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

245

o Mengurangi jumlah tunggakan pajak/retribusi melalui penerapan

sanksi yang tegas bagi WP/WR yang belum membayar.

o Meningkatkan pengawasan pelaksanaan penagihan untuk mengurangi

tingkat kebocoran.

o Berupaya menentukan target penerimaan sesuai dengan potensi

penerimaan.

b. Usaha Ekstensifikasi, meliputi:

Menggali sumber-sumber pungutan baru sesuai dengan kondisi dan

potensi daerah penerimaan daerah, yang kemudian ditindaklanjuti

dengan membuat peraturan daerah yang baru yang tidak

bertentangan dengan ketentuan yang lebih tinggi.

Menjaring wajib pajak/retribusi baru yang belum terdata.

Melakukan studi banding kedaerah lain yang pengelolaan

penerimaannya lebih baik dan potensi daerahnya relatif sama,

tujuannya untuk mendapatkan masukan atas pelaksanaan pungutan

daerah di daerah tersebut.

Melakukan pertukaran informasi dengan daerah-daerah lain mengenai

sumber-sumber pendapatan daerah berikut dengan aturan main dan

pengelolaannya.

Page 257: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

246

Tabel 11.1. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah selama 5 (lima) TahunTerhitung Tahun Anggaran 2003-2007

No TahunAnggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Lebih (Kurang)

(Rp)%

Kenaikan

%

1 2 3 4 5 6 7

1 2003 200.798.020.948,35 205.734.049.150,24 4.9311.028.201,89 102,46 14,20

2 2004 211.272.477.088,11 220.283.805.430,65 9.011.328.342,54 104,27 7,07

3 2005 235.805.0811.887,46 247.813.605.492,83 12.008.518.605,37 105,09 12,50

4 2006 397.904.995.962,63 4211.045.020.470,76 28.140.024.508,13 107,07 71,92

5 2007 422.294.088.726,87 453.0511.401.870,90 30.762.313.144,03 107,28 6,34

Rata-Rata Kenaikan per Tahun 22,41

Sumber: Dispenda Kab. Merangin

Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2005 tentang

Pemerintahan Daerh dan Undang-undang Nomor 33 tahun 2005 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, selaras

dengan Undang-undnag Nomor 34 tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi

Daerah yang diikuti dengan Peraturann Pemerintah Nomor 65 tahun 2001

tentang pajak Daerah dan Peraturan PemerintahNomor 66 tahun 2001

tentang Retribusi Daerah sebagai Pengganti Undang-undang Nomor 18

tahun 1997, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1997 dan Peraturan

Pemerintah Nomor 20 tahun 1997, maka daerah diberikan kesempatan yang

lebih luas dalam menggali potensi yang dimiliki daerah secara optimal.

Sebagai tindak lanjut dari ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang dan

PP tersebut, maka upaya yang ditempuh Pemerintah Daerah adalah

melakukan penyusunan Perda-perda yang sesuai dengan potensi dan

kemampuan yang dimiliki daerah, dengan tidak bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 258: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

247

Dari keempat sumber penerimaan tersebut, secara nyata telah

memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan daerah. Oleh karena itu,

atas upaya intensifikasi secara berkesinambungan telah mampu

meningkatkan pendapatan secara realistic. Gambaran terhadap peningkatan

Pendapatan Asli Daerah, adalah sebagai berikut :

Tabel 10.2. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah selama 5 (lima)Tahun Terhitung dari Tahun Anggaran 2003-2007

No Tahun Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Lebih (Kurang)

(Rp)

% Kenaikan

%

1 2 3 4 5 6 7

1 2003 9.917.932.948,35 10.314.853.249,81 394.920.301,46 104,00 21,93

2 2004 11.834.969.088,11 11.367.503.568,58 (467.465.519,53) 96,05 10,21

3 2005 11.757.880.887,46 13.2311.183.996,43 1.488.303.108,97 112,66 16,53

4 2006 17.922.94.212,63 20.028.673.828,97 2.105.879.616,34 111,75 51,20

5 2007 19.613.053.343,98 23.049.074.984,20 3.4311.021.640,22 117,52 15,08

Rata-Rata Kenaikan per Tahun 22,99

Sumber : Dispenda Kab. Merangin

Penerimaan PAD yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Merangin selama

5 (lima) tahun selalu mengalami peningkatan dengan rata-rata peningkatan

pertahun sebesar 22,99%. Pada tahun 2003 penerimaan PAD meningkat

sebesar 21,93% dari tahun 2002, kemudian pada tahun 2004 terjadi

peningkatan sebesar 10,21% dan tahun 2005 peningkatan sebesar 16,53%

pada tahun 2006, pencapaian penerimaan PAD mengalami peningkatan

sebesar 51,20%. Peningkatan ini sangat signifikan jika dibandingkan

penerimaan tahun-tahun sebelumnya yang merupakan kondisi nyata dari

kesungguhan dan semakin meningkatnya professional pemanfaatan peluang

Page 259: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

248

yang ada serta dukungan dari Dinas/Instansi secara terpadu. Penerimaan PAD

pada tahun 2007, juga mengalami peningkatan sebesar 15,08%. Peningkatan

ini juga tidak terlepas dari peningkatan program intensifikasi dan ekstensifikasi

yang memungkinkan dalam menggali sumber-sumber pendapatan daerah

yang mendukung percepatan pelaksanaan pembangunan daerah khususnya di

Kabupaten Merangin.

10.1.1.2 Dana Perimbangan

Selain pendapatan yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah

(PAD), secara berkesinambungan Pemerintah Kabupaten Merangin juga

mendapat kucuran anggaran yang bersumber dari Pemerintah Pusat. Dengan

kucuran pendanaan ini, diharapkan pemenuhan kebutuhan daerah dapat

terpenuhi. Akan tetapi pos pendanaan yang diwajibkan dari sumber dana ini,

lebih menekankan pada pembiayaan aparatur. Baru kemudian setelah terjadi

kelebihan, dapat dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan

masyarakat.

Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari Pendapatan APBN

yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam

rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana Perimbangan terdiri atas :

1. Dana Bagi Hasil terbagi atas Bagi Hasil Pajak (BHP) dan Bagi Hasil Bukan

Pajak (BHBP) atau yang berasal dari hasil pengelolaan sumber daya alam.

BHP antara lain: Pajak Bumi Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas

Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Pajak Penghasilan Badan maupun

Pribadi; sedangkan BHBP atara lain : kehutanan, pertambangan umum,

perikanan, peryambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi, dan

pertambangan panas bumi.

Page 260: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

249

2. Dana Alokasi Umum (DAU) dibagikan berdasarkan “Celah Fiskal” yaitu

selisih antara Kebutuhan Fiskal dan Kapasitas Fiskal ditambah Alokasi

Dasar.

3. Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diberikan untuk kegiatan khusus,

misalnya: reboisasi, penambahan sarana pendidikan dan kesehatan, dan

bencana alam.

Gambaran terhadap penerimaan dana yang bersumber dari

Pemerintah Pusat (Dana Perimbangan) dari tahun ke tahun selalu mengalami

peningkatan. Berkaitan dengan realisasi penerimaan pendapatan tersebut

tergambar pada tabel berikut.

Tabel 11.3. Anggaran dan realisasi Penerimaan dari Pemerintah pusat (DanaPerimbangan) selama 5 (lima) Tahun dari Tahun Anggaran 2003-2007

No Tahun Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Lebih (Kurang)

(Rp)

% Kenaikan

%

1 2 3 4 5 6 7

1 2003 185.343.275.000,00 187.593.234.192,00 2.249.959.192,00 101,21 18,06

2 2004 199.437.508.000,00 208.9111.301.862,07 9.478.793.862,07 104,75 11,37

3 2005 218.869.049.000,00 233.0611.065.039,40 14.197.0111.039,40 106,49 11,56

4 2006 369.3511.401.750,00 400.439.684.708,79 31.083.282.958,79 108,42 71,81

5 2007 294.830.532.377,00 417.7611.672.950,10 22.9311.140.573,10 105,81 04,33

Rata-Rata Kenaikan per Tahun 23,43

Sumber : Dispenda Kab. Merangin

Dari tabel 11.3 di atas, menunjukkan bahwa pendapatan daerah yang

bersumber dari dana perimbangan selama 5 (lima) tahun terus mengalami

peningkatan dengan rata-rata kenaikan sebesar 23,43%. Pada tahun 2003

penerimaan dana perimbangan meningkat sebesar 18,06% dari tahun 2002,

Page 261: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

250

kemudian pada tahun 2004 terjadi peningkatan sebesar 11,37% dan tahun

2005 peningkatan sebesar 11,56%. Pada tahun 2006, pencapaian

penerimaan dana perimbangan sebesar 7181%. Oeningkatan ini secara

nyata dan merupakan hasil kerja keras Pemerintah Kabupaten Merangin

dalam mencari peluang-peluang pendanaan yang bersumber dari Pemerintah

Pusat maupun Instansi yang lebih tinggi. Penerimaan dana Perimbangan

pada tahun 2007, juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar 6,34%.

10.1.1.3 Lain-lain Pendapatan Yang Sah

Secara berkesinambungan Pemerintah Kabupaten Merangin juga

mendapat bantuan anggaran yang bersumber dari Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Provinsi. Melalui alokasi dana ini diharapkan kepada Pemerintah

Daerah mampu lebih mandiri dalam menunjang pengelolaan keuangan

daerahnya. Adapun penerimaan lain-lain pendapatan yang sah sebagai

berikut:

a) Bantuan Dana Kontijensi/Penyeimbang

b) Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi

Page 262: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

251

Tabel 11.4. Anggaran dan Realisasi Penerimaan Lain-lain PendapatanYang Sah selama 5 (lima) Tahun Terhitung dari TahunAnggaran 2003-2007

No TahunAnggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Lebih (Kurang)

(Rp)%

Kenaikan

%

1 2 3 4 5 6 7

1 2003 5.5311.813.000,00 7.825.961.708,43 2.289.148.708,43 141,34 -

2 2004 - - - - -

3 2005 5.178.157.000,00 1.501.3511.457,00 (3.6711.800.543,00) 28,99 -

4 2006 10.625.800.000,00 5.5711.661.933,00 (5.049.138.067,00) 52,48 271,44

5 2007 7.850.503.005,89 12.240.653.936,60 4.390.150.930,71 155,92 119,50

Sumber : Dispenda Kab. Merangin

Dari tabel 11.4. diatas, menunjukkan bahwa Pendapatan Daerah yang

bersumber dari lain-lain pendapatan yang sah selama 5 (lima) tahun secara

keseluruhan mengalami peningkatan. Pada tahun 2003 realisasi penerimaan

lain-lain pendapatan yang sah melalmpaui anggaran yang telah ditetapkan

sebesar 141,34 % yang bersumber dari bagi hasil Pajak Provinsi. Sementara

pada tahun 2004 tidak dianggarkan dalam komponen lain-lain pendapatan

yang sah dan dianggarkan dalam Dana perimbangan. Pada tahun 2005

penerimaan lain-ain pendapatan yang sah tidak mencapai anggaran yang

telah ditetapkan dan hanya terealisasi sebesar 28,99% yang bersumber dari

bantuan dana kontijensi/penyeimbang berupa bantuan hibah dari Pemerintah

Republik Indonesia (HWS) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin.

Pada tahun 2006 secara keseluruhan penerimaaan lain-lain

pendapatan yang sah tidak mencapaianggaran yang telah ditetapkan dan

hanya terealisasi sebesar 52,48 % dan mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya sebesar 52,48 % dan mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya sebesar 271,44 % yang bersumber dari bantuan dana

Page 263: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

252

kontijensi/penyeimbang berupa bantuan hibah dari Pemerintah Republik

Indonesia (HWS) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin terealisasi

sebesar 35,90 % dan bantuan untuk pembangunan Daerah Kabupaten

Merangin terealisasi sebesar 100 %. Pada tahun 2007 realisasi penerimaan

lain-lain pendapatan yang sah melampaui anggaran yang ditetapkan sebesar

119,50 % yang bersumber dari Dana Bagi hasil Pajak Provinsi.

10.1.1.4 Komponen Pengeluaran Belanja

Dalam mengelola keuangan daerah selama kurun waktu 2003 sampai

tahun 2007, telah terjadi berbagai perubahan-perubahan dalam

penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah yang dilaksanakan

oleh Pemerintah Daerah. Kejadian ini tidak lain sebagai bentuk reformasi dalam

penanganan anggaran. Pengaturan belanja mendasarkan pada Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59

Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor :

13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Dengan

pengaturan ini, telah terjadi reformasi dalam pengelolaan keuangan daerah,

dengan membagi anggaran kedalam kelompok Belanja Tidak Langsung dan

Belanja Langsung. Dalam pemilahan tersebut, dimana masing-masing kelompok

belanja menyangkut belanja yaitu Barang dan Jasa dan Belanja Modal.

Perubahan Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana Peraturan

Menteri Dalam Negeri ( Permendagri ) Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah menjadikan praktek pengelolaan keuangan

daerah menjadi lebih sederhana dan mudah dijalankan dalam praktek.

Pengelolaan keuangan ini juga mendasarkan pada pendekatan kinerja, akan

Page 264: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

253

tetapi secara prinsip terjadi perubahan mendasar pada konsep pembagiannya.

Yaitu, dengan diberlakukannya Peraturan tersebut terjadi perubahan struktur

belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun

Anggaran 2007 terbagi menjadi 2 kelompok belanja yaitu:

1) Kelompok belanja tidak langsung, yang terdiri:

a. Belanja Pegawai

b. Belanja Bunga

c. Belanja Subsidi

d. Belanja Hibah

e. Belanja Bantuan Sosial

f. Belanja Bagi hasil

g. Belanja Bantuan Keuangan

h. Belanja Tidak Terduga

2) Kelompok belanja langsung, yang terdiri:

a. Belanja Pegawai

b. Belanja Barang dan Jasa

c. Belanja Modal

Dari pengelompokan belanja tersebut, kemudian dijabarkan dalam bentuk

Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah setiap tahunnya. Manifestasi

terhadap pengalokasian anggaran sebagaimana dimaksud di atas, dapat dilihat

pada struktur APBD Kabupaten Merangin Tahun 2007. Hal ini disebabkan

karena penerapan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang disempurnakan dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. : 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13 Tahun 2006 Tentang

Page 265: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

254

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, baru dilaksanakan pada tahun 2007.

Gambaran terhadap pengelolaan keuangan tersebut sebagai berikut :

Tabel. 11.5. Struktur Pengeluaran Belanja Pemerintah DaerahKabupaten Merangin Tahun 2007

No. Sub-Komponen Belanja Rp

1 Belanja Operasi

- Belanja Pegawai 137.305.180.475,50

- Belanja Barang 82.169.6311.827

- Belanja Bunga -

- Belanja Subsidi -

- Belanja Hibah -

- Belanja Bantuan Sosial 7.649.385.190

Jumlah 227.124.202.492,50

2. Belanja Modal

- Belanja Tanah 8.733.152.175

- Belanja Peralatan dan Mesin 38.033.545.166

- Belanja Gedung dan Bangunan 43.868.510.913

- Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 57.880.045.383

- Belanja Aset tetap lainnya 931.117.000

- Belanja Aset lainnya -

Jumlah 149.4411.370.637

3. Transfer ke desa/kel

- Bagi hasil pajak -

- Bagi hasil Retribusi -

- Bagi hasil pendapatan lainnya 454.825.102

Jumlah 454.825.102

Page 266: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

255

4. Belanja tak terduga 162.233.085

Jumlah 162.233.085

Sumber : Bagian Keuangan Kabupaten Merangin

10.1.5. Komponen Pembiayaan

Komponen Pembiayaan ( Financing ) merupakan komponen yang baru

dalam Sistem Keuangan Daerah. Istilah Pembiayaan berbeda dengan

Pendanaan ( Funding ). Pendanaan diartikan sebagai dana atau uang dengan

kata umum yang telah dijumpai sehari-hari. Sedangkan Pembiayaan diartikan

sebagai penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang

akan diterima kembali dan dapat dipergunakan untuk membiayai kekurangan

pendanaan lainnya . Contoh konkritnya, di dalam SAP-D yang lama, apabila

daerah memperoleh pinjaman, pinjaman tersebut diakui sebagai Penerimaan

Pendapatan.

Tabel 11.6. Struktur Pembiayaan Anggaran Pemerintah KabupatenMerangin Tahun 2007

No. Subkomponen Pembiayaan Rp

1 Penerimaan Pembiayaan

a. Penggunaan SILPA 145.582.543.806,11

b. Pencarian Dana Cadangan -

c. Pinjaman Dalam negeri-pemerintah pusat -

d. Pinjaman dalam negeri-pemda lain -

e. Pinjaman dalam negeri-Bank -

f. Pinjaman dalam negeri-Non Bank -

g. Pinjaman dalam negeri-Obligasi -

h. Pinjaman dalam negeri-lainnya -

Page 267: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

256

i. Penerimaan kembali pinjaman kpd pers.negara -

j. Penerimaan kembali pinjaman kpd pers.daerah -

k. Penerimaan kembali pinjaman kpd pemda lainnya 240.178.240

Jumlah 145.822.722.046,11

2 Pengeluaran Pembiayaan

a. Pembentukan dana cadangan -

b. Pembayaran pokok pinjaman DN-Pem.Pusat 500.000.000

c. Pembayaran pokok pinjaman DN-Pemda lain -

d. Pembayaran pokok pinjaman DN-Bank -

e. Pembayaran pokok pinjaman DN-Non Bank -

f. Pembayaran pokok pinjaman DN-Obligasi -

g. Pembayaran pokok pinjaman DN-lainnya 1.689.389.641

h. Pemberian pinjaman kpd pers. Negara -

i. Pemberian pinjaman kpd pers.daerah -

j. Pemberian pinjaman kpd Pemda lainnya -

Jumlah 2.189.389.641

Total 148.012.111.687,11

Selanjutnya, Penerimaan Pendapatan dari Pinjaman ini tidak mempunyai

konsekuensi atau dicatat pembayaran kembali; sedangkan di dalam SAP-D yang

baru, apabila daerah memperoleh Pinjaman, maka diterima sebagai Penerimaan

Pembiayaan yang perlu dibayar kembali. Demikian pula bila daerah memberi

pinjaman, maka dikeluarkan sebagai Pengeluaran Pinjaman karena akan

diterima kembali.

Page 268: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

257

10.2 Profil Keuangan Kabupaten Merangin

10.2.1 Keuangan Daerah

Dalam mendukung keberhasilan pembangunan daerah, tidak terlepas

dari pengelolaan keuangan daerah. Keuangan daerah yang baik, akan mampu

digambarkan melalui propil keuangan setiap tahunnya. Melalui propil keuangan

ini, selanjutnya dapat difungsikan pula untuk mengatahui tingkat investasi yang

dilakukan Pemerintah Daerah. Dengan demikian, peran propil keuangan

Kabupaten Merangin dalam penyusunan RPIJM yang bertujuan untuk membuat

taksiran dana yang tersedia, yang dapat dipergunakan untuk memenuhi

kebutuhan investasi program PU-CK Kabupaten. Propil tersebut meliputi :

Gambaran umum kondisi keuangan daerah selama 5 tahun terakhir, yang

dipergunakan untuk mengetahui sejauh mana kinerja keuangan dapat

dicapai (Lampiran 1 Tabel 11.6 Realisasi dan Proyeksi APBD)

Struktur anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), mencakup (i)

Struktur Penerimaan; (ii) Struktur Belanja;

Trend perkembangan penerimaan dari: (i) Dana Perimbangan; (ii)

Pendapatan Asli Daerah (PAD); (iii) Penerimaan Daerah Yang Sah;

Trend besaran penerimaan dana pembantuan dari pemerintah atasan (Pusat

atau Propinsi);

Profil dan perkembangan APBD, mencakup :

1. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) dalam APBD Kabupaten/Kota

2. Perkembangan bantuan Pemerintah Pusat (GOI)

3. Perkembangan kontribusi dan masyarakat

4. Perkembangan dana pinjaman

5. Perkembangan dan public saving

Page 269: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

258

10.2.2 Keuangan Perusahaan Daerah

Untuk mendukung sumber pembiayaan dalam komponen proyek cost

recovery dan telah memiliki BUMD (seperti sektor air minum, persampahan dan

limbah aspek keuangannya meliputi kondisi existing, permasalahan , analisa

dan proyeksi untuk:

11.. NN ee rr aa cc aa ((ddaallaamm rruuppiiaahh))

1.1 ASET

ASET LANCAR

Kas di Kas Daerah

Jumlah tersebut merupakan saldo rekening giro Kas Daerah yang terdapat

pada Rekening Giro BPD Jambi, BNI, dan BRI per 31 Desember 2007 dan

31 Desember 2006 sebesar Rp.144.860.140.446,84 dan Rp.

142.761.423.740,86 dengan rincian sebagai berikut :

31 Desember 2007 31 Desember

2006

- Rekening Giro BPD Jambi Cabang Merangin :

Nomor 0801560001 1.095.975.621,00 32.7011.741.414,00

Nomor 0801560004 2.075.8511.342,17 27.620.102.720,50

Nomor 0801560006 7.777.2211.433,98 5.185.0211.268,98

Nomor 0801560007 2.198.557.628,26 1.550.2411.030,30

Nomor 0801560016 20.900.000,00 3611.575,30

Nomor 0801560024 412.632.508,00 391.855.167,00

Page 270: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

259

Nomor 0801560032 2611.294.044,00 682.269.818,10

Nomor 0801560041 1.462.469,00 341.504.942,00

Nomor 0801560059 2.904.288,00 309.322.178,00

Nomor 0801560067 80.920.250,00 32.7011.741.414,00

Nomor 0801560075 39.978.409,00 27.620.102.720,50

- Rekening Giro BNI KCP Bangko :

0089 127 399 354.151.121,00 347.047.990,00

0089 127 402 1.268.568,00 234.4511.666,00

0089 126 781 87.337.064,00 708.040.355,00

- BRI Cabang Pembantu Bangko :

0604 01 000045 30.1 130.218.648.524,43 72.523.728.414,68

0604 01 000047 30.3 2211.027.176,00 160.715.201,00

JUMLAH 144.860.140.446,84 142.761.423.740,86

Saldo rekening per 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2006 sebesar

Rp 144.860.140.446,84 dan Rp. 142.761.423.740,86,- tersebut terdiri

dari:

- Saldo Kas milik Pemda pd BUD 144.711.685.903,84 142.577.538.100,86

- PPN dan PPh belum disetor 148.454.543,00 183.885.640,00

Jumlah 144.860.140.446,8

4

142.761.423.740,86

Kas di Bendahara Pengeluaran

Page 271: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

260

Kas di Bendahara Pengeluaran per tanggal 31 Desember 2007 dan 2006

sebesar Rp. 11.793.712.175,85 dan Rp. 3.005.005.705,25 merupakan

sisa UYHD yang belum disetor sampai dengan tanggal 31 Desember 2007

dengan rincian sebagai berikut

31 Desember 2007 31 Desember

2006

Sisa UYHD Tahun 2007 11.580.104.184,00

0,00

Sisa UYHD Tahun 2006 124.3811.778,00

2.711.358.384,00

Sisa UYHD Tahun 2005 7.314.224,00

14.245.561,00

Sisa UYHD Tahun 2004 59.401.860,25

59.401.860,25

Kas Bon 22.505.129,60

220.000.000,00

JUMLAH 11.793.712.175,85

3.005.005.705,25

Piutang Pajak 31 Desember 2007 31 Desember 2006

Piutang Pajak Reklame 0,00 7.241.000,00

Piutang Pajak Galian Gol.C 511.257.697,00 85.052.022,00

Piutang Pajak Penerangan Jalan 0,00 1111.810.065,00

511.257.697,00 209,103,087.00

Jumlah tersebut merupakan tagihan pajak daerah yang telah ditetapkan

Page 272: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

261

namun belum dilunasi/diterima pembayarannya sampai dengan 31

Desember 2007 dan 31 Desember 2006 sebesar Rp. 511.257.697,00 dan

Rp. 209.103.087,00.

Piutang Retribusi 811.142.000,00 147.265.000,00

Jumlah tersebut merupakan tagihan retribusi daerah yang telah

ditetapkan namun belum dilunasi/diterima pembayarannya sampai dengan

31 Desember 2007 dan 31 Desember 2006, terdiri dari :

• Retribusi Pasar 611.842.000,00 142.345.000,00

• Retribusi Sewa Ruko Pemda 19.300.000,00 1.800.000,00

• Retribusi Persampahan 0,00 3.120.000,00

Jumlah 811.142.000,00 147.265.000,00

Piutang Lainnya 4.318.545.458,10 2,494,982,1311.0

0

Jumlah Piutang lainnya tersebut terdiri dari:

1. Piutang KUPEM: 31 Desember 2007 31 Desember

2006

Piutang KUPEM Tahun 2002 0,00 35.318.331,00

Piutang KUPEM Tahun 2003 0,00 205.703.725,00

Piutang KUPEM Tahun 2004 0,00 113.359.526,00

Piutang KUPEM Tahun 2005 0,00 2311.8311.990,00

Page 273: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

262

Piutang KUPEM Tahun 2006 0,00 437.753.081,00

Piutang KUPEM Tahun 2007 0,00 0,00

Sub Jumlah 0,00 1.028.971.653,00

2. Piutang BPAB : 522.971.629,00 97,551,543.00

3. Piutang Bagi Hasil

Provinsi3.635.573.829,10 1,368,458,940.40

PKB 377.663.941`,00 91.501.692,00

BBNKB 1.174.697.550,20 1911.417.602,50

PBBKB 2.081.911.940,90 1.075.169.706,90

Air Bawah Tanah 5611.214,00 4.675.354,00

Air Permukaan 734.183,00 604.585,00

4. Piutang Pelelangan

Kendaraan160.000.000,00 0,00

Jumlah 4.318.545.458,10 2.494.982.136,40

Per 31 Desember 2007 piutang KUPEM direklasifikasi menjadi Investasi

Non Permanen.

Piutang BPAB merupakan piutang dari hasil penjualan air bersih kepada

masyarakat yang dilakukan oleh Badan Pengelola Air Bersih, yang

sampai dengan 31 Desember 2007 belum dilunasi.

Persediaan 31 Desember 2007 31 Desember 2006

2.889.477.484,57 840.749.386,79

Jumlah tersebut merupakan saldo persediaan barang habis pakai per

31 Desember 2007 dan 31 Desember 2006 sebesar Rp.

2.889.477.484,57 dan Rp. 840.749.386,79 dengan rincian sebagai

Page 274: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

263

berikut:

31 Desember 2007 31

Desember 2006

a. Persediaan ATK 2.923.000,00 1.982.700,00

b. Persediaan Benda Berharga 173.712.000,00 213.129.800

c. Persediaan Bahan Kimia 4.9111.500,00 11.120.000,00

d. Persediaan Bahan Instalasi 237.758.996,00 0,00

e. Persediaan Obat-obatan GF 1.541.170.782,00 614.5111.886,79

f. Persediaan Obat-obatan RSUD 478.704.660,00 0,00

g. Persediaan Pipa 450.291.546,57 0,00

Jumlah 2.889.477.484,57 840.749.386,79

INVESTASI JANGKA PANJANG

Investasi Non Permanen

Investasi Non Permanen merupakan Kredit Usaha Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat (KUPEM) per 31 Desember 2007 dengan Rincian

Sebagai Berikut:

31 Desember 2007 31

Desember 2006

KUPEM Tahun 2002 35.318.331,00 0,00

KUPEM Tahun 2003 200.583.33,00 00,0

KUPEM Tahun 2004 98.701.915,00 0,00

Page 275: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

264

KUPEM Tahun 2005 173.568.330,00 0,00

KUPEM Tahun 2006 297.649.003,00 0,00

KUPEM Tahun 2007 468.240.354,00 0,00

Jumlah 1.274.061.266,00 0,00

Per 31 Desember 2007 terdapat KUPEM yang jatuh tempo sebesar Rp.

508.171.909,00 yaitu KUPEM Tahun 2002 sampai dengan Tahun 2005,

Investasi Permanen 11.737.000.000,0

0

11.737.000.000,0

0

Jumlah tersebut merupakan Investasi Permanen per 31 Desember 2007

dan 31 Desember 2006 berupa Penyertaan Modal Pemerintah

Kabupaten Merangin sebesar Rp. 11.737.000.000,00 dan Rp.

11.737.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

31 Desember 2007 31 Desember

2006

- Saham nominal

Rp 5.000.000,00 sebanyak

250 lembar

1.250.000.000,00 1.250.000.000,00

- Saham nominal

Rp 1.000.000,00 sebanyak

2.487 lembar

2.487.000.000,00 2.487.000.000,00

- Saham Penyertaan 1.500.000.000,00 1.500.000.000,00

Page 276: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

265

Tahun 2006

b. P.T Jambi Info Trade

Center

500.000.000,00 500.000.000,00

c. P.T Serumpun Pseko 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00

Jumlah11.737.000.000,0

0

11.737.000.000,0

0

Catatan : Pemerintah Kabupaten Merangin memiliki 100% kepemilikan

pada PD. Serumpun Pseko, Laporan Keuangan PD. Serumpun Pseko

tidak dilampirkan pada laporan ini karena PD. Serumpun Pseko tidak

beroperasi sejak tahun 2004. Investasi dicatat dengan metode biaya.

ASET TETAP

Saldo Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Merangin per 31 Desember 2007

dan 31 Desember 2006 sebesar Rp. 1.074.078.519.543,50 dan Rp.

9211.323.777.519,00 dengan rincian :

Tanah 168.824.112.862,5

0

160.895.574.300,0

0

Aktiva tersebut merupakan nilai tanah yang dimiliki Pemerintah Kabupaten

Merangin, terdiri dari:

- Nilai tanah per 31-12-2006 160.895.574.300,00

- Penambahan tahun 2007 8.733.152.175,00

- Pengurangan tahun 2007 (804.613.612,50)

- Jumlah nilai tanah per 31-12-

2007

168.824.112.862,5

0

Page 277: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

266

Peralatan dan Mesin

92.133.731.481,0054.714.1811.315,0

0

Jumlah tersebut merupakan nilai peralatan dan mesin yang dimiliki

Pemerintah Kabupaten Merangin pada awal dan akhir tahun 2007, yaitu :

- Nilai peralatan dan mesin

per 31-12-2006 54.714.1811.315,00

- Penambahan tahun 2007 38.033.545.166,00

- Pengurangan tahun 2007 (614.000.000,00)

- Jumlah nilai peralatan dan

mesin per 31-12-2007 92.133.731.481,00

Saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2007 dan per 31 Desember

2006 sebesar Rp 92.133.731.481,00 dan Rp. 54.714.1811.315,00

dengan rincian:

31 Desember

2007

31 Desember

2006

- Alat-alat Besar 11.188.750.000,00 620.000.000,00

- Alat Angkutan 311.133.8011.866,00 21.131.865.000,00

- Alat Bengkel 1.853.830.750,00 1.437.235.750,00

- Alat Pertanian 1.241.7911.200,00 791.991.200,00

- Alat Kantor dan Rmh Tangga 30.120.700.500,00 19.585.390.300,00

- Alat Studio 3.002.760.000,00 1.201.6811.500,00

- Alat Kedokteran 11.880.203.652,00 8.777.714.152,00

- Alat Laboratorium 1.711.883.513,00 1.168.303.413,00

Page 278: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

267

Jumlah

92.133.731.481,0

0

54.714.1811.315,

00

Gedung dan Bangunan

282.734.737.953,00

234.4511.373.558.

00

Jumlah tersebut merupakan nilai gedung dan bangunan yang dimiliki

Pemerintah Kabupaten Merangin, terdiri dari:

- Nilai gedung dan bangunan per

31-12-2006 234.4511.373.558.00

- Penambahan tahun 2007 48.551.379.395,00

- Pengurangan tahun 2007 (273.015.000,00)

- Jumlah nilai gedung dan

bangunan per 31-12-2007 282.734.737.953,0

0

Jalan, Irigasi dan Jaringan

518.405.140.472,00

463.512.031.678,0

0

Jumlah tersebut merupakan nilai Jalan, Irigasi, Jaringan yang dimiliki

Pemerintah Kabupaten Merangin pada awal dan akhir tahun 2007, yaitu :

- Nilai jalan, irigasi, dan jaringan

per 31-12-2006 463.512.031.678,00

- Penambahan tahun 2007 54.893.108.794,00

- Jumlah nilai jalan, irigasi, dan

Page 279: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

268

jaringan per 31-12-2007 518.405.140.472,0

0

Saldo Jalan, irigasi dan jaringan per 31 Desember 2007 dan 31

Desember 2006 sebesar Rp. 518.405.140.472,00 dan Rp.

463.512.031.678,00 terdiri dari :

31 Desember

2007

31 Desember

2006

Jalan 369.017.802.990,00 339.374.894.231,00

Jembatan

94.9411.861.890,00 85.892.1311.195,00

Bangunan Air

211.963.904.000,00 211.545.011.000,00

Instalasi 4.008.804.017,00 3.983.904.017,00

Jaringan 23.467.767.575,00

7.7111.0811.235,00

518.405.140.472,

00

463.512.031.678,

00

Aset Tetap Lainnya 2.759.214.400,00 1.828.097.400,00

Jumlah tersebut merupakan nilai aset tetap lainnya per 31 Desember

2007 yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Merangin, terdiri dari:

- Nilai aset tetap lainnya per

Page 280: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

269

31-12-2006 1.828.097.400,00

- Penambahan tahun 2007 931.117.000,00

- Jumlah nilai aset tetap lainnya

per 31-12-2007 2.759.214.400,00

Saldo Aset Tetap lainnya per 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2006

sebesar Rp. 2.759.214.400,00 dan Rp. 1.828.097.400,00 tersebut terdiri

dari:

31 Desember

2007

31 Desember

2006

Buku Perpustakaan 1.020.033.000,00 861.533.000,00

Barang Bercorak Kesenian 4311.292.000,00 135.290.000,00

Hewan/ Ternak 1.062.881.900,00 672.301.900,00

Tanaman 114.472.500,00 110.472.500,00

Alat Persenjataan 125.535.000,00 48.500.000,00

2.759.214.400,00 1.828.097.400,00

Konstruksi Dalam

Pengerjaan

9.221.582.375,0

0

10.917.514.268,

00

Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2007 sebesar

Rp 9.221.582.375,00 merupakan jumlah keseluruhan biaya yang

dibayarkan untuk perolehan asset tetap berupa Jembatan, Jalan dan

Bangunan Gedung yang sampai dengan 31 Desember 2007 masih dalam

proses pengerjaan/pembangunan.

Page 281: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

270

DANA CADANGAN

Dana Cadangan 0,00 0,00

Dana Cadangan merupakan alokasi dana yang dicadangkan Pemerintah

Daerah untuk tujuan tertentu (seperti pembangunan/belanja modal

yang memerlukan dana beberapa tahun anggaran/multi years) dan

dibahas bersama DPRD untuk ditetapkan sebagai Peraturan Daerah.

Dalam tahun 2007 tidak terdapat dana cadangan yang dialokasikan oleh

Pemerintah Kabupaten Merangin.

Aset Lainnya 0,00 0,00

Dalam tahun 2007 tidak terdapat aset milik Pemerintah Kabupaten

Merangin yang termasuk dalam kelompok aset lainnya.

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang PFK31 Desember 2007

31 Desember

2006

- PPn yang belum disetorkan 73.374.602,00 141.591.137,00

- PPh yang belum disetorkan 75.079.941,00 42.294.503,00

148.454.543,00 183.885.640,00

EKUITAS DANA

EKUITAS DANA LANCAR

Merupakan selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek.

Page 282: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

271

Saldo Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2007 dan 31 Desember

2006 sebesar Rp. 158.855.820.719,39 dan Rp. 149.274.643.415,90

dengan rincian:

Sisa Lebih Pembiayaan

Anggaran (SiLPA)

151.505.398.079,69 145.7611.429.446,1

1

Cadangan Piutang 4.460.945.155,10 2.851.350.223,00

Cadangan Persediaan 2.889.477.484,57 840.749.386,79

Dana yg Hrs Disediakan utk

Pembayaran Utang Jk. Pendek 0,00 (183.885.640,00)

JUMLAH 158.855.820.719,3

6

149.274.643.415,9

0

EKUITAS DANA INVESTASI

Saldo Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2007 dan 31 Desember

2006 sebesar Rp. 1.082.089.580.809,50 dan Rp. 933.060.777.519,00

dengan rincian:

31 Desember

2007

31 Desember

2006

Diinvestasikan dalam Investasi

Jangka Panjang 8.011.061.266,00 11.737.000.000,00

Diinvestasikan dalam Aset Tetap

1.074.078.519.543,50

9211.323.777.519,0

0

JUMLAH 1.082.089.580.809

,50

933.060.777.519,

00

Page 283: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

272

2. Arus Kas

Tabel 11.7

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007

(Dalam Rupiah)

URAIAN Catatan Jumlah

A ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 5.1.7.1

Arus Kas Masuk :

Pajak Daerah 1.707.680.135,00

Retribusi Daerah 1.1411.602.746,00

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 1.002.339.686,48

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 9.913.043.857,60

Dana Bagi Hasil Pajak 60.663.2811.031,00

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 31.694.632.829,00

Dana Alokasi Umum 240.532.992.000,00

Dana Alokasi Khusus 311.621.300.000,00

Dana Otonomi Khusus -

Page 284: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

273

Dana Penyesuaian -

Hibah 4.000.000.000,00

Dana Darurat -

Bagi Hasil Provinsi 11.540.517.076,00

Jumlah Arus Masuk Kas 398.822.394.361,08

Arus Kas Keluar :

Belanja Pegawai 137.305.180.475,50

Belanja Barang dan Jasa 82.169.6311.827,00

Belanja Bunga -

Belanja Subsidi -

Belanja Hibah -

Belanja Bantuan Sosial 7.649.385.190,00

Belanja Bantuan Keuangan 13.762.697.370,00

Belanja Tidak Terduga 162.233.085,00

Belanja Bagi Hasil ke Desa 454.825.102,00

Jumlah Arus Kas Keluar 241.503.958.049,50

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 157.318.4311.311,58

Page 285: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

274

B ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN 5.1.7.2

Arus Kas Masuk

Pendapatan Penjualan atas Tanah -

Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin -

Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan -

Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan -

Pendapatan dan Penjualan Aset Tetap Lainnya -

Pendapatan dan Penjualan Aset Lainnya -

Jumlah Arus Masuk Kas -

Arus Kas Keluar

Belanja Tanah 8.733.152.175,00

Belanja Peralatan dan Mesin 38.033.545.166,00

Belanja Gedung dan Bangunan 43.868.510.913,00

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 57.880.045.383,00

Belanja Aset Tetap Lainnya 931.117.000,00

Belanja Aset Lainnya -

Jumlah Arus Kas Keluar 149.4411.370.637,00

Page 286: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

275

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investsi Aset Nonkeuangan (149.4411.370.637,00)

C ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN 5.1.7.3

Arus Kas Masuk

1 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah 240.178.240,00

Jumlah Arus Kas Masuk 240.178.240,00

Arus Kas Keluar

Pembentukan Dana Cadangan -

Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 500.000.000,00

Pembayaran Pokok Utang Pinjaman dan Obligasi 1.689.389.641,00

Pemberian Pinjaman -

Jumlah Arus Kas Keluar 2.189.389.641,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (1.949.211.401,00)

D ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN 5.1.7.4

Arus Kas Masuk

Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga 27.249.821.093,00

Jumlah Arus Kas Masuk 27.249.821.093,00

Page 287: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

276

Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga 27.285.252.190,00

Jumlah Arus Kas Keluar 27.285.252.190,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Nonanggaran (35.431.097,00)

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas 5.887.423.176,58

Saldo Awal Kas 145.7611.429.446,11

Saldo Akhir Kas 151.653.852.622,69

Sumber: Keuangan Kab. Merangin

Page 288: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

277

10.3 Permasalahan dan Analisa Keuangan

10.3.1 Kondisi Keuangan Pemerintahan Kabupaten / Kota

Segala permasalahan yang ada tentang kondisi keuangan daerah

pada profil keuangan daerah. Pengelompokan permasalahan dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Permasalahan yang berhubungan dengan pengelolaan pungutan pajak

dan retribusi yang sedikit mempunyai kaitan dengan kapasitas pelayanan

yang diberikan Pemerintah Kabupaten/Kota.

2. Mekanisme dan prosedur pungutan daerah terutama kurangnya

keterpaduan fungsi yan efektif antara unit instansi yang bersangkutan.

3. Sarana dan prasrana operasional yang kurang

4. Kurangnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya

5. Dan hal-hal lain yang berkaitan dengan operasionalisasi perolehan

pendapatan daerah.

10.3.2 Proyeksi Kemampuan Keuangan Kabupaten/Kota

Proyeksi kemampuan keuangan Kabupaten/Kota yang disesuaikan

dengan kondisi keuangannya: (Lampiran 1Tabel 11.3 Realisasi dan

Proyeksi APBD)

1. Dihitung untuk kurun waktu 5 tahun

2. Gunakan asumsi dasar sebagai berikut:

a. Melihat kecenderungan trend historis pertumbuhan rata-rata per

tahun

b. Estimasi pertumbuhan akibat adanya action plan

c. Adanya kebijaksanaan khusus pemerintahan kabupaten/kota

Page 289: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

278

3. Proyeksi ketersediaan dana untuk pelaksanaan RPIJM

4. Perhitungan kemampuan meminjam Pemerintahan Kabupaten/Kota

(ambang batas DCR adalah 1,5)

Perhatian terhadap aspek ekonomi dalam penyusunan RPIJM adalah

hasil total atau produktifitas atau keuntungan yang didapat dari semua

sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian

secara keseluruhan tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber tersebut

dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil proyek tersebut.

1. Proyeksi Penerimaan dan Belanja (Lampiran 1 Tabel 11.5)

Proyeksi penerimaan dihitung:

Penghitungan berdasarkan kurun waktu 5

Menggunakan asumsi atas dasar pertumbuhan rata-rata, yang

disesuaikan dengan inflasi yang berlaku serta kesepakatan antara

Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota;

Dianalisis berapa besar anggaran rutin dibandingkan dengan

anggaran belanja barang dan modal untuk penyelenggaraan bidang

kecipta karyaan;

2. Proyeksi PAD dan Dana Perimbangan (lampiran 1.Tabel 11.6)

Kondisi PAD & Dana Perimbangan

Struktur dan perkembangan penerimaan rutin, dan belanja barang

dan modal, serta prosentase pertumbuhannya;

1. Kontribusi pajak daerah terhadap PAD rata-rata sebesar 16,97%

per tahun.

2. Perkembangan (pertumbuhan) PAD rata-rata 32,55% pe rtahun.

Page 290: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

279

3. Perkembangan (pertumbuhan) PAD terhadap penerimaan daerah

sebesar 2,07%.

4. Pengeluaran pembangunan rata-rata tumbuh 32,35% pertahun,

dan perkembangan belanja modal 39,48% per tahun terhadap

total pengeluaran (belanja).

Kontribusi pajak daerah dan retribusi yang memberikan kontribusi

cukup besar yaitu 56,26% terhadap PAD, terutama untuk menjadi

dasar pada penguatan kapasitas keuangan daerah;

Kelompok pajak daerah dan retribusi yang memberikan kontribusi

kecil dikelompokkan dalam unsur penerimaan "lainnya"

Analisis kemampuan penerimaan dengan analisis rasio: coverage

ratio, yaitu kemampuan memperoleh PAD dari sumber pajak dan

retribusi saja sebesar 56,26% tahun 2007.

Perhitungan proyeksi PAD dan Dana Perimbangan, antara lain

sebagai berikut:

1. Dihitung untuk kurun waktu 5 tahun

2. Menggunakan asumsi atas dasar trend rata-rata pertumbuhan

historis, yang disesuaikan dengan inflasi yang berlaku serta

kesepakatan antara Pemerintah Propinsi dan Pemerintah

Kabupaten/Kota;

3. Analisis selama kurun waktu proyeksi tersebut unsur PAD dan

penerimaan yang memberikan kontribusi terbesar

3. Proyeksi Public Saving

Kondisi Eksisting Public Saving selama 5 tahun untuk mengetahui:

Public Saving (Tabungan Masyarakat) diperhitungkan dengan rumus:

PS = (PAD + PBB + DBH + DAU + DAK) – Belanja Wajib

Page 291: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

280

Belanja Wajib = Belanja Mengikat + Kewajiban Daerah

4. Gambaran besarnya public saving dan laju pertumbuhannya

5. Besarnya angsuran pinjaman dan bunga

6. Besarnya DSCR, batas ketentuan adalah 2,5

7. Dengan DSCR ditentukan sebesar 2,5 dapat diperoleh besaran

maksimum pinjaman yang dapat diperoleh

Perhitungan public saving, antara lain sebagai berikut:

8. Dihitung untuk kurun waktu 5 tahun

9. Menggunakan asumsi atas dasar trend pertumbuhan rata-rata

historis, yang disesuaikan dengan inflasi yang berlaku serta

kesepakatan antara Pemerintah Propinsi dan Pemerintah

Kabupaten/Kota;

10. Alokasi dana public saving untuk kawasan perkotaan dihitung

dengan cara membandingkan penduduk perkotaan sesuai

wilayah perencanaan dengan total penduduk kabupaten;

11. Dihitung dana yang dapat dialokasikan untuk bidang cipta

karya, dimana besaran prosentase dapat mempergunakan

trend yang ada atau dengan hasil diskusi dengan pemerintah

kabupaten/kota;

12. Hasil akhir adalah prakiraan dana pembangunan untuk bidang

cipta karya dari public saving selama 5 tahun;

13. Proyeksi belum termasuk perhitungan untuk pinjaman baru

(without project projection).

Page 292: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

281

Tabel 11.7

Publik Saving

No

Sumber

Penerimaan Realisasi Pertumbuhan

2005 2007 Rata-rata (%)

I Penerimaan

1. PAD 7.054.112.878 13.742.525.465 39,58

2. DBHP 38.160.3111.186 48.937.983.632 13,24

3. DBHBP 14.569.722.184 43.269.729.209 72,33

4. DAU 139.535.000.000 240.532.992.000 31,29

5.DAK 111.254.000.000 311.819.075.620 50,51

II Belanja Wajib

1. Pembiayaan 12.869.565.856 145.363.209.429 236,08

2. Pembelanjaan 211.751.755.332 2.189.389.641 -89,83

Total Publik Saving 440.194.472.436 530.854.904.996 353,20

Sumber : Keuangan Kab. Merangin

10.4 Analisa Tingkat Ketersediaan Dana

Analisa yang diperlukan adalah terhadap ketersediaan dan

Pemerintahan Kabupaten/Kota yang dpat digunakan dalam pembangunan

RPIJM, misalnya indikasi sumber penerimaan yang harus diperhatikan yakni

sebagaimana yang tertera padA lampiran yang meliputi:

1. Analisa perkembangan masa lalu dengan memperhatikan kebijaksanaan

keuangan pemerintahan maka dibuat proyeksi anggaran pendapatan dan

belanja yang dapat dilihat pada tabel (lampiran)

Page 293: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

282

2. Analisa perkembangan pajak daerah termasuk perkembangan kontribusi

per tahun.

3. Analisa perkembangan PAD per tahun, kontribusi terhadap penerimaan

rata-rataAnalisa pengeluaran pembangunan berkembang rata-rataporsi

rata-rataterhadap total pengeluaran , kecenderungan porsi naik/turun.

10.4.1 Analisa terhadap pinjaman yang telah diterima berkembang

dengan porsi besarnya cicilan sebesar Analisa Kemampuan Keuangan

Daerah

Kemampuan keuangan daerah dapat bersumber dari:

1. Sumber internal dari pemerintah daerah sendiri (public saving)

2. Sumber eksternal dari luar pemerintah daerah (pemerintah pusat,

pemerintah propinsi, pinjaman, partisipasi swasta (KPS), dan swadaya

masyarakat)

Analisis dan teliti perkembangan sumber pendanaan eksternal untuk

pembiayaan pemerintah pusat dan pemerintah propinsi;

Identifikasi perkembangan dana dari partisipasi dan kerjasama

swasta;

Identifikasi dana partisipasi masyarakat yang dipergunakan untuk

pembangunan khususnya dalam membiayai operasi dan

pemeliharaan;

Pisahkan biaya operasi dan pemeliharaan dan investasi

Identifikasi pinjaman minimal yang dapat diperoleh dengan

memperhatikan Debt Service Ratio (DSR)

Page 294: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

283

Estimasi sumber dana yang dapat dipergunakan untuk membiayai

bidang cipta karya termasuk kontribusi PDAM untuk pendanaan

sektor air minum;

Output dari analisa keuangan adalah total dana yang dapat

dialokasikan untuk membiayai bidang cipta karya selama 5 tahun.

(catatan: tabel estimasi sumber dana bidang cipta karya)

10.4.2 Aspek Keuangan Daerah

Analisis keuangan ini penting untuk dapat menjabarkan arti dari data

dan informasi yang tercantum dalam laporan keuangan. Analisis yang

dipergunakan antara lain:

1. Analisis Prosentase

2. Indikator Debt Service Cost Ratio (DSCR)

10.5 Rencana Pembiayaan Program

10.5.1Rencana Pembiayaan

Sumber-sumber pebiayaan berasal dari Pemerintah Kabupaten/Kota,

Pemerintah Indonesia, Bantuan Luar Negeri dan masyarakat. Untuk sektor air

minum, limbah dan sampah biasanya komponen yang lebih dominan dalam

membiayai adalah pemerintahan Kabupaten/Kota, sebaliknya pada

penganggulangan bencana , jalan negara, drainase makro pemerintah pusat

lebih dominan.

Baik Bantuan Luar Negeri maupun dana pemrintah Pusat ke

Pemerintah kabupaten/Kota sifatnya stimulan dan pelengkap, namun

pembangunan harus didasarkan kepada kekuatan sendiri, dalam hal ini

Page 295: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

284

Pemerintah Kabupaten/Kota dan masyarakat (community based

development).

Kerangka kerja pembiayaan disusun bersifat indikatif dan disesuaikan

dengan kapasitas daerah, bersumber dari APBD Kabupaten Merangin, APBD

Propinsi Jambi dan APB serta sumber pendanaan lainnya yang sah.

Tabel 11.8Proyeksi kebutuhan pembiayaan program pembangunan

Kabupaten Merangin Tahun 2007-2011

PROGRAM2007

(Rp.000)

2008

(Rp.000)

2009

(Rp.000)

2010

(Rp.000)

2011

(Rp.000)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Misi Pertama : Meningkatkan infrastruktur jalan, jembatan, dan irigasi serta pencetakan

sawah baru termasuk sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, listrik

dan air bersih

1. Program

Pembangunan jalan

dan jembatan

54.265.922 57.521.877 61.548.408 611.472.281 72.454.786

2. Program Rehabilitasi

dan peningkatan

jalan dan jembatan

124.914.604 164.209.480 175.704.144 189.760.475 2011.838.918

3. Program

pembangunan

saluran drainase

415.000 439.900 470.693 508.348 554.100

4. Program

pembangunan turap250.000 265.000 283.550 3011.234 333.795

5. Peningkatan

pelayanan angkutan4.820.000 5.109.200 5.4611.844 5.904.192 11.435.569

6. Lingkungan sehat

perumahan575.200 609.712 652.392 704.583 767.996

7. Program pengem-

bangan kinerja pe-

ngelolaan air minum

5.995.000 11.354.700 11.799.529 7.343.491 8.004.406

8. Pengembangan, 705.000 747.300 799.611 863.580 941.302

Page 296: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

285

pengelolaan, dan

konservasi sungai

dan danau

Program Misi Kedua : Meningkatkan taraf perekonomian daerah dan pendapatan masyarakat

dengan memberikan perhatian utama pada usaha pembangunan ekonomi

perdesaan

1. Peningkatan

kapasitas

kelembagaan

perencanaan

pembangunan

daerah

289.000 3011.340 327.784 354.007 385.867

2. Program

perencanaan

pembangunan

daerah

220.000 233.200 249.524 269.486 293.740

Sumber: RPJM-D Kabupaten Merangin tahun 2009-2013

10.5.2 Pelaksanaan Pembiayaan RPIJM

Setelah melalui proses penilaian RPIJM oleh Pemerintah

Kabupaten/Kota, maka selanjutnya adalah program sekaligus proses

pembiayaannya. Pada pelaksanaan pembiayaaan, maka semua sumber

pembiayaan yang sudah disepakati antara Pemerintah Kabupaten/Kota

dengan Pemerintah Pusat, termasuk dana bantuan Luar Negeri dirumuskan

dalam dokumen Project Memorandum (Kesepakatan Pelaksanaaan Program

( terlampir pada BAB 8).

Page 297: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

BAB XI

Dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah ( RPIJM ) Kabupaten Merangin

Tahun 2009 – 2013, diperlukan kelembagaan yang mantap. Melalui

kelembagaan yang mantap, yang dicirikan dengan struktur yang lengkap,

tugas pokok dan fungsi yang jelas serta dukungan sumberdaya manusia yang

memadai, akan mampu mewujudkan keberhasilan program RPIJM ini.

Guna mendukung keberhasilan implementasi RPIJM selama 5 ( lima )

tahun mendatang, perlu digambarkan terhadap organisasi yang menangani

Bidang KePU-an/Keciptakaryaan ini. Melalui penggambaran ini diharapkan

mampu memberikan inspirasi terhadap pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

Bahkan melalui penggambaran ini, apabila terjadi kekurangan dapat diusulkan

untuk penambahannya atau penguatan kapasitas kelembagaan yang mana

perlu ditingkatkan dan dikembangkan. Langkah-langkah apa yang diperlukan

dalam penguatan dan peningkatan kapasitas kelembagaan juga diperlukan dan

mungkin akan dituangkan dalam buku ini, sehingga secara lebih jauh lagi,

mampu diwujudkan strukttur kelembagaan dan fungsi yang lebih sempurna

lagi dimasa yang akan datang. Gambaran terhadap kelembagaan dan rencana

peningkatan kapasitas kelembagaan tersebut terurai di bawah ini.

Page 298: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

287

11.1. Aspek Kelembagaan

Kelembagaan dalam pemerintahan, memegang peranan kunci dalam

mewujudkan suksesnya pelaksanaan roda pemerintahan dan

pembangunan. Tanpa ditunjang kelembagaan yang memadai, maka

jalannya roda pemerintahan dan pembangunan pun tidak akan berjalan

sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu, aspek kelembagaan ini

pada dasarnya menjadi pilar keberhasilan di semua bidang yang menjadi

tugas pokok dan fungsinya. Mengingap pentingnya kelembagaan ini,

maka aspek kelembagaan yang paling mendasar difokuskan pada fungsi

koordinasi dan sinkronisasi kegiatan antar sektor pembangunan. Tanpa

adanya koordinasi dan sinkronisasi dalam pelaksanaan pembangunan,

maka tidak akan terjadi keterpaduan baik dalam alokasi, sasaran maupun

pemanfaatannya. Termasuk dalam pembangunan prasarana, sesuai

dengan kedudukan dan tugas masing-masing unit organisasi/instansi

akan memiliki peran dan fungsi yang berbeda-beda. Akan tetapi apabila

mampu kita koordinasi dan sinkronisasikan, akan mampu diwujudkan

tujuan dan sasaran pembangunan dan pelayanan yang diinginkan

masyarakat. Demikian pula dalam pelaksanaan di lapangan, dapat

dilaksanakan secara efektif dan efisien. Dalam analisis ini batasan-

batasan yang diperlukan dalam menganalisis kelembagaan dan rencana

peningkatan kapasitasnya dapat digunakan asumsi atau batasan sebagai

berikut :

Kelayakan merupakan hasil telaah tentang kapasitas suatu obyek yang

mengemban tugas-tugas tertentu bagi tercapainya tujuan-tujuan yang

ditetapkan.

Kelembagaan merupakan suatu subyek dan sekaligus juga menunjuk

kepada bentuk, sifat-sifat dan atau fungsi-fungsinya yang terkait,

berkepentingan dan bertanggung jawab untuk tercapainya tujuan-

tujuan yang ditetapkan.

Page 299: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

288

Investasi adalah satu masukan dalam proses pembangunan untuk

mampu melahirkan/menciptakan tujuan-tujuan yang ditetapkan.

Tujuan yang ingin dicapai dari kelembagaan dan pengembangan

kapasitas kelembagaan seperti dalam pedoman sebagai upaya

peningkatan kapasitas kelembagaan sebagaimana dirumuskan dalam

Kerangka Nasional Pengembangan Kapasitas ( KNP2K ). Tujuan tersebut

adalah sebagai berikut :

Mengakselerasi pelaksanaan desentralisasi sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Penataan secara proporsional tugas, fungsi, sistem keuangan,

mekanisme dan tanggung jawab dalam rangka peningkatan kapasitas

daerah.

Memobilisasi sumber-sumber dana pemerintah, daerah dan lainnya.

Penggunaan sumber-sumber dana secara efektif dan effisien.

Ruang lingkup peningkatan kapasitas mencakup tiga tingkatan

yaitu :

Tingkatan sistem yang berupa perumusan kembali kerangka kebijakan

pengaturan bagi tercapainya tujuan-tujuan kebijakan tertentu.

Tingkatan kelembagaan, menyangkut struktur organisasi, proses

pengambilan keputusan, mekanisme tata kerja dan tata hubungan.

Tingkatan individu, yaitu peningkatan ketrampilan, kualifikasi,

pengetahuan, sikap dan motivasi kerja.

11.2 Kondisi Kelembagaan

11.2.1. Kondisi Kelembagaan Pemerintah

Kondisi kelembagaan yang ada mencakup dinas/Instansi yang

terlibat atau berkaitan dengan penyusunan RPIJM yang antara lain

meliputi Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kantor

Kebersihan Pasar dan Pemadam Kebakaran, Kantor Lingkungan Hidup,

Page 300: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

289

Bagian Perencanaan dan Pembangunan Sekretariat Daerah, Perusahaan

Daerah Air Minum serta lembaga non pemerintah. Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

dan Perda Nomor 20 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Merangin, maka setiap

dinas/instansi di Kabupaten Merangin telah ditetapkan uraian tugas pokok

dan fungsinya melalui Peraturan Bupati Merangin. Berdasarkan uraian

tugas pokok dan fungsi masing-masing dinas/instansi pada dasarnya

mencakup :

1. Perumusan kebijakan teknis.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas.

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsi masing-masing dinas/instansi.

Tugas pokok dan fungsi Bappeda Kabupaten Merangin didasarkan

pada Peraturan Bupati Merangin Nomor 23 Tahun 2008 yang meliputi :

1. Menyusun rencana pembangunan daerah jangka pendek, menengah

dan jangka panjang.

2. Menyusun kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah.

3. Mengkoordinir dinas/instansi yang berada dalam wilayah Kabupaten

Merangin dalam menyususn Perencanaan Pembangunan Daerah.

4. Melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi penyusunan

Perencanaan Pembangunan Daerah.

5. Menyusun rencana Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah

bersama-sama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

6. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah.

7. Mengkoordinir dan melaksanakan penelitian dan pengembangan serta

penanaman modal dalam wilayah Kabupaten Merangin.

8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Daerah.

Page 301: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

290

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut struktur organisasi

Bappeda Kabupaten Merangin meliputi sekretariat, bidang ekonomi,

bidang sosial budaya, bidang fisik dan prasarana, bidang penelitian dan

pengembangan dan kelompok jabatan fungsional.

Tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan

ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati Merangin Nomor 23 Tahun 2008

yang meliputi :

1. Merumuskan kebijakan teknis dibidang Pekerjaan Umum dan

Perumahan.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pekerjaan Umum dan

Perumahan.

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya yang dimaksud, struktur

organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Merangin

terdiri dari Sekretariat, Bidang Bina Marga, Bidang Sumber Daya Air,

Bidang Cipta Karya, Bidang Perumahan, Bidang Tata Ruang dan Bidang

Bina Teknik.

Dari struktur yang ada di kedua instansi ini, perencanaan teknis

untuk infrastruktur kabupaten pada Bappeda merupakan tugas dan fungsi

dari bidang fisik dan prasarana. Sedangkan semua bidang Dinas

Pekerjaan Umum dan Perumahan memiliki tugas dan fungsi untuk

penyusunan program, perencanaan teknis, pembinaan dan bimbingan

teknis pada masing-masing bidang. Kondisi ini menuntut adanya

koordinasi, integrasi dan sinkronisasi antara instansi terkait sesuai dengan

bidang-bidang yang relevan.

Page 302: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

291

Gambaran tentang kelembagaan di Kabupaten Merangin sejak tahun

2005 sampai dengan tahun 2008 mengalami perkembangan dan jumlah

yang mencapai 69 organisasi.

Tabel 11.1 Jumlah Dinas, Badan, Kantor , bagian dan UPTDdi Lingkungan Organisasi di Kabupaten MeranginTahun 2005 -2008

No. OrganisasiDaerah 2005 2006 2007 2008

1. Badan 4 4 4 52. Sekwan 1 1 1 13. Dinas 13 13 13 124. Kantor 4 4 4 65. Bagian 11 11 11 116. Kecamatan 9 12 18 2412. Kelurahan 8 8 9 108 Puskesmas 13 13 14 14

Jumlah 63 66 74 83Sumber : Kabupaten Merangin Dalam Angka

Jumlah aparatur pemerintah berdasarkan golongan kepegawaian

sampai dengan tahun 2008 mengalami perkembangan sebanyak 5.975

orang. Jumlah terbesar terdapat pada golongan III yang mencapai 2.914.

Aparatur golongan IV mencapai 1.566. Dengan komposisi seperti di atas,

memungkinkan pengembangan aparatur dengan pengetahuan dan

ketrampilan.

Tabel 11.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNS)di Kabupaten Merangin Tahun 2005 – 2008

No. Golongan 2005 2006 2007 20081. I 97 88 89 1032. II 1151 1071 1242 13923. III 3339 3152 2979 29144. IV 415 726 1063 1566

Jumlah 5002 5037 5375 5975Sumber : Kabupaten Merangin Dalam Angka

Page 303: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

292

Gambaran mengenai pejabat struktural di lingkungan Pemerintah

Daerah Kabupaten Merangin menunjukan aparatur dengan eselon IV

yang menduduki jabatan mencapai 71,70 %. Untuk eselon III yang

menduduki jabatan mencapai 24,72 % dan aparatur eselon II yang

menduduki jabatan adalah 3,57%. Dengan pola proporsi tersebut

menunjukan promosi jabatan sangat berkaitan dengan golongan

kepegawaian.

Tabel 11.3 Jumlah Pejabat Struktural di LingkunganPemerintahan Berdasarkan Eselondi Kabupaten Merangin Tahun 2005 – 2008

No. Eselon 2005 2006 2007 20081. I - - - -2. II 21 23 22 263. III 110 115 119 1804. IV 443 458 463 522

Jumlah 574 596 604 728Sumber : Kabupaten Merangin Dalam Angka

Kondisi sumberdaya aparatur pemerintah pada dinas/instansi yang

terkait dengan penyusunan dan pelaksanaan RPIJM. Masih terbatasnya

jumlah staf mempengaruhi dalam mendukung penyusunan dan

pelaksanaan penyusunan dan pelaksanaan RPIJM secara optimal.

Tabel 11.4 Jumlah Aparatur Pemerintah pada Dinas/InstansiYang Terkait RPIJM Berdasarkan GolonganKepegawaian tahun 2008

No. Golongan Bappeda

DinasPekerjaanUmum danPerumahan

KantorKebersihan,Pasar danDamkar

KantorLingkungan

HidupPDAM

1. I 1 8 - - 2 (a)2. II 7 21 7 3 38 (b)3. III 25 63 24 9 29 (c)4. IV 7 2 6 - -5. Peg. Honor 3 4 12 1 46. Peg. Tetap 2 42 - 4 -

Jumlah 45 140 49 17 73Sumber : Pengolahan Data Sekunder

Page 304: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

293

Tabel 11.5 Jumlah Aparatur pada Dinas/Instansi yangTerkait RPIJM Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. TingkatPendidikan Bappeda

DinasPekerjaanUmum danPerumahan

KantorKebersihan,Pasar danDamkar

KantorLingkungan

HidupPDAM

1. S2 8 6 1 - -2. S1 22 23 16 10 143. Diploma 1 10 3 3 34. SLTA 9 46 16 4 545. SLTP - 1 2 - 16. SD - 9 - - 1

Jumlah 40 95 38 17 73Sumber : Pengolahan Data Sekunder

Kondisi kemampuan kelembagaan dinas/instansi terkait dengan

pembangunan infrastruktur Kabupaten Merangin berkaitan dengan

organisasi, tenaga, pelatihan dan fasilitas kerja serta perlengkapan yang

tersedia. Struktur organisasi yang ada telah disusun berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2005, sehingga kemampuan

kelembagaan yang ada sudah sesuai. Jumlah tenaga yang dibutuhkan

akan berkaitan dengan perkembangan volume kerja yang ada pada

masing-masing dinas/instansi. Fasilitas kerja berfungsi sebagai sarana

penunjang kelembagaan.

11.2.2. Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah

Kelembagaan non pemerintah yang terkait dengan pelaksanaan

RPIJM antara lain Lembaga Sosial Masyarakat (LSM), organisasi

kemasyarakatan lainnya. Lembaga Swadaya Masyarakat di Kabupaten

Merangin mencapai 34 buah. Bentuk LSM adalah non profit dan bidang

pokok yang menjadi fokus perhatian LSM dimaksud adalah sebagai

berikut:

Page 305: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

294

Tabel 11.6 Fokus Perhatian LSM di Kabupaten MeranginTahun 2008

No. Fokus Perhatian Jumlah %1. Pengawasan 7 20,582. Lingkungan hidup 4 11,763. Pemberdayaan masyarakat 5 12,704. Pemberantasan korupsi 2 5,895. Ketenaga kerjaan 1 2,946. Semua bidang 4 11,7612. Lainnya 11 32,35

Jumlah 34 100Sumber : Pengolahan Data Sekunder

Dari LSM yang ada yang dapat diharapkan dapat berperan dalam

pembangunan infrastruktur kabupaten, antara lain LSM yang fokus

perhatiannya dalam bidang pengawasan, lingkungan hidup,

pemberdayaan masyarakat dan pemberantasan korupsi. Peran yang

dapat dilakukan antara lain pendampingan, pemberdayaan kelompok

sasaran dan kontrol untuk mewujudkan God Governance.

Kelembagaan non pemerintah lain yang dapat diharapkan berperan

adalah organisasi kemasyarakatan yang diharapkan dapat mendukung

sosialisasi dan pemberdayaan kelompok sasaran yang akan memperoleh

manfaat dari pembangunan infrastruktur. Organisasi kemasyarakatan

yang terdapat di Kabupaten Merangin mencapai 20 organisasi, yang

terdiri dari organisasi keagamaan, organisasi profesi, forum komunikasi,

organisasi independen dan organisasi kedaerahan. Organisasi

kepemudaan jumlahnya 30 buah yang terdiri dari organisasi berbau partai

politik dan organisasi yang merupakan afiliasi dengan organisasi induk.

Page 306: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

295

11.3. Masalah, Analisis dan Usulan Program

11.3.1 Masalah yang Dihadapi

Dalam merumuskan perencanaan pembangunan infrastruktur

kabupaten dan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun

1987, disebutkan bahwa sebagian urusan pemerintahan Pekerjaan Umum

dan Perumahan diserahkan kepada provinsi, kota dan kabupaten.

Konsekwensi dari kebijakan ini adalah menuntut kemampuan lembaga

terkait RPIJM dalam perencanaan, pemograman, pelaksanaan,

pemantauan dan pengelolaaan hasil-hasil proyek. Masing-masing

dinas/instansi yang terkait dengan penyusunan RPIJM telah memiliki

tugas dan fungsinya masing-masing. Permasalahan dalam koordinasi

menjadi permasalahan dalam implementasi, antara lain belum optimalnya

pelaksanaan koordinasi antar dinas/instansi. Sistem perencanaan teknis

pembangunan infrastruktur Kabupaten Merangin pada prinsipnya

dirumuskan oleh Bappeda dalam perencanaan teknis makronya,

dinas/instansi Pekerjaan Umum dan Perumahan merancang perencanaan

teknis program pengendalian serta pembinaan teknis pelaksanaan

pembangunan. Dalam sistem perencanaan ini, dukungan kelembagaan

yang dibutuhkan oleh Dinas Pekerjan Umum dan Perumahan berkaitan

dengan dukungan Bappeda kabupaten sebagai instansi yang menyusun

perencanaan teknis makro, dukungan instansi yang nantinya bertugas

secara teknis untuk mengoperasionalkan sarana yang telah dibangun.

Masih terbatasnya kualitas sumber daya yang sesuai dengan latar

belakang bidang keilmuannya, menyebabkan kemampuan dalam

memahami, melaksanakan tugas dan wewenangnya menjadi kurang

efektif dan effisien. Kurang tepatnya penempatan Sumber Daya Manusia

dalam bidang yang sesuai, serta kuantitas yang belum mencukupi

merupakan permasalahan yang dihadapi dalam implementasi RPIJM.

Keterbatasan sarana dan prasarana perkantoran yang merupakan

Page 307: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

296

pendukung untuk dapat dilaksanakannya tugas dan wewenang setiap

dinas/instansi dengan, dirasakan masih sangat kurang.

11.3.2 Analisis Masalah

Permasalahan koordinasi dan sinkronisasi dalam perencanaan,

pembangunan dan pengoperasional infrastruktur kabupaten berkaitan

dengan pengorganisasian dinas/instansi terkait. Kejelasan pembagian

tugas antara dinas/instansi sampai pada tuposi seksi diharapkan akan

mempermudah koordinasi dan sinkronisasi perencanaan, pembangunan

dan pengoperasional infrastruktur.

Permasalahan profesionalisme sangat berkaitan dengan kemampuan

aparatur pemerintah. Hal ini berkaitan dengan pengetahuan, skill dan

pengalaman. Peningkatan profesionalisme, dapat dilakukan melalui

peningkatan pengetahuan melalui studi lanjut yang relevan, pendidikan

dan pelatihan teknis. Profesionalisme aparatur pemerintah berkaitan

dengan tugas dan fungsi tertentu dalam jabatan fungsional.

Dalam penyusunan RPIJM Kabupaten Merangin, memiliki sejumlah

kekuatan yang telah ditetapkan melalui tupoksi masing-masing

dinas/instansi sehingga memiliki kejelasan peran dan pembagian kerja.

Demikian halnya dengan struktur organisasi masing-masing dinas/instansi

telah memiliki struktur yang jelas serta terdapatnya Sumber Daya

Manusia yang memiliki komitmen, motivasi dan dedikasi dalam

melaksanakan tugas. Kelemahan yang dihadapi dalam penyusunan

RPIJM ini antara lain adalah :

1. Lemahnya koordinasi dan sinkronisasi perencanaan teknis makro

antara Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan/Ciptakarya

serta dengan dinas/instansi teknis lainnya.

2. Belum memadainya Sumber Daya Manusia yang bertugas dalam

penyusunanan RPIJM pada masing-masing dinas/instansi di

Page 308: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

297

Kabupaten Merangin ditinjau dari segi kesesuaian dengan bidang ilmu

serta kuantitas untuk melaksanakan volume pekerjaan yang terus

meningkat.

3. Terbatasnya sarana dan prasarana kantor. Peluang untuk menyusun

dan melaksanakan RPIJM Kabupaten Merangin sangat besar berkaitan

dengan RPIJM yang merupakan instrumen penting dalam penyediaan

infrastruktur kabupaten.

11.3.3 Usulan Program

Arah pengembangan kelembagaan dan aparatur pemerintah

Kabupaten Merangin dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(RPJP) adalah terwujudnya tata pemerintahan yang baik dan bersih

(Good Governance and Clean Goverment) adalah aparat yang

memiliki profesionalisme yang tinggi dan mampu memberikan pelayanan

prima dan menghilangkan KKN, yang dicapai dengan :

1. Pengembangan struktur kelembagaan dan aparatur daerah yang

efektif dan effisien.

2. Peningkatan kualitas aparatur dengan memperbaiki kesejahteraan dan

profesionalisme serta memperlakukan sistem karier berdasarkan

prestasi dengan prinsip pemberian penghargaan dan sangsi (Reward

and Punisment).

3. Peningkatan fungsi pelayanan birokrasi dan akuntabilitas secara

transparan, bersih dan bebas dari penyalahgunaan wewenang.

4. Penerapan prinsip tata pemerintahan yang baik pada semua tingkat

dan lini pemerintahan disemua kegiatan.

Penjabaran lebih lanjut arah pengembangan kelembagaan dalam

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) diatas, dijabarkan dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah melalui penyelenggaraan

pemerintahan daerah yang baik dan demokratis, meliputi :

Page 309: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

298

1. Perluasan rentang kendali dalam pelimpahan wewenang pelayanan

masyarakat kepada pemerintahan kecamatan dan aparat desa.

2. Peningkatan kualitas dan kinerja Sumber Daya Manusia pada tingkat

birokrasi maupun pelayanan.

3. Memberlakukan peraturan perundang-undangan pokok kepegawaian

dan akuntabilitas kinerja aparat.

4. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan aparat dalam

perlindungan masyarakat dan HAM.

5. Mendorong peningkatan sistem/tatanan pemerintahan yang baik

kepada pimpinan/pejabat di masing-masing unit kerja.

6. Menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan wewenang.

7. Menumbuhkembangkan peningkatan pengelolaan pendapatan daerah.

8. Peningkatan pengelolaan belanja daerah.

Dengan mengacu pada RPJP dan RPJM Kabupaten Merangin diatas,

usulan program dalam RPIJM mencakup :

1. Optimalisasi pelaksanaan fungsi organisasi yang dikembangkan

melalui :

a. Spesialisasi pekerjaan yang berkaitan dengan tugas dalam

organisasi dan dibagi dalam pekerjaan yang terpisah.

b. Departementalisasi yang berkaitan dengan dasar dalam

mengelompokan pekerjaan yang ada.

c. Rantai perintah yang berkaitan dengan sistem

pertanggungjawaban yang harus dilakukan.

d. Rentang kendali yang berkaitan dengan jumlah personil yang

dapat dikendalikan oleh pimpinan.

e. Sentralisasi dan desentralisasi, berkaitan dengan kewenangan

dalam pengambilan keputusan.

f. Serta formalisasi yang mencakup peraturan yang digunakan untuk

mengarahkan personil dan pimpinan.

Page 310: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

299

2. Ketatalaksanaan penyelenggaraan RPIJM :

Kebutuhan peraturan daerah yang dibutuhkan untuk mendukung

penyusunan dan pelaksanaan RPIJM antara lain berkaitan dengan

pemantapan tugas dan fungsi masing-masing dinas/instansi yang

terkait dengan penyusunan dan pelaksanaan RPIJM seiring dengan

semakin bertambahnya atau berubahnya peran setiap dinas/instansi.

Peraturan baru dibutuhkan dalam pembentukan organisasi non

struktural untuk mendukung pelakanaan RPIJM dalam koordinasi

vertikal, horizontal dan manajemen pelaksanaan proyek.

3. Pengembangan Sumber Daya Manusia :

Program pengembangan Sumber Daya Manusia difokuskan pada

aparatur pada dinas/instansi yang secara langsung terlibat dalam

pelakanaan RPIJM Kabupaten Merangin, baik secara kuantitatif

maupun kualitatif. Program pengembangan untuk meningkatan

kualitas aparatur dilakukan melalui pelatihan dan studi lanjut dalam

bidang ilmu yang relevan. Program dimaksud meliputi :

a. Perencanaan Kota.

b. Manajemen Proyek.

c. Manajemen Persampahan.

d. Amdal.

e. Perencanaan Teknis.

f. Air Bersih dan Peningkatan Lingkungan Pemukiman.

g. Keuangan Daerah.

h. Perencanaan Pembangunan.

i. Administrasi Keuangan.

4. Peningkatan sarana dan prasarana kerja yang meliputi :

a. Bangunan gedung yang difungsikan untuk kantor dan gudang.

b. Alat-alat kantor seperti komputer, printer, mesin fotocopy, alat

penjilid dan lain sebagainya.

Page 311: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

300

c. Sarana transportasi untuk memperlancar pelaksanaan tugas

seperti kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.

d. Sarana komunikasi seperti telpon, faximile, internet dan lain

sebagainya. Jumlah sarana dan prasarana kerja berkaitan dengan

volume kerja yang ada pada masing-masing dinas/instansi sesuai

dengan perannya dalam pelaksanaan RPIJM.

11.4. Usulan, Sistem Prosedur Antar Instansi

11.4.1. Kedudukan, Fungsi, Tugas dan Pelaksanaan RPIJM

Dalam penyusunan dan pelaksanaan RPIJM, Bappeda Kabupaten

Merangin berkedudukan dan bertugas dalam menggoordinasikan

penyusunan perencanaan, memonitor, mengevaluasi dan mengendalikan

program serta menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan

infrastruktur Kabupaten Merangin. Dinas Pekerjaan Umun dan

Perumahan, mengkordinasikan pelaksanaan kebijakan infrastruktur

kabupaten, penyelenggaraan teknis pelaksanaan program serta

melaksanakan fungsi pengendalian, pengawasan evaluasi, pelaporan

administrasi, keuangan dan kegiatan teknis, demikian haalnya untuk

dinas/instansi terkait lainnya berkedudukan dan melaksanakan fungsi

sesuai dengan tugas dan wewenangnya.

11.4.2. Hubungan antar Instansi

Untuk pelaksanaan RPIJM secara non struktural perlu dibentuk tim

koordinasi dan pelaksanaan RPIJM dan unit manajemen program. Tugas

tim koordinasi program pembangunan infrastruktur kabupaten meliputi :

1. Koordinasi dalam penyusunan dan pelaksanaan RPIJM.

2. Koordinasi dalam rangka pembinaan dan pengelolaan RPIJM.

Page 312: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

301

3. Menyiapkan kebijaksanaan operasional dan memberikan petunjuk

pelaksanaan pembangunan infrastruktur kabupaten.

Unit manajemen program bertugas untuk :

1. mengendalikan dan koordinasi pelaksanaan program pembangunan

infrastruktur kabupaten yang meliputi program investasi, program

peningkatan pendapatan daerah dan program pengembangan

kelembagaan.

2. koordinasi penyusunan rencana tahunan

3. koordinasi dengan dinas/instansi terkait

4. penyusunan laporan pelaksanaan dan pengendalian program.

Unit manajemen program diketua boleh kepala Bappeda yang dibantu

oleh sejumlah asisten yang dapat dijabat oleh kabid atau kepala dinas

terkait.

11.4.3. Format Umum Rencana Tindakan Peningkatan Kelembagaan

Penyusunan dan pelaksanaaqn RPIJM membutuhkan waktu yang

panjuang, dan untuk itu rencana tindaknya dapat dilakukan dalam

tahapan sebagai berikut:

1. Tahap sosialisasi, tahapan yang dimaksudkan untuk meningkatkan

koordinasi vrtikal dan horizontal antar dinas/instansi, melengkapi

kebutuhan sumberdaya manusia yang terkait dengan RPIJM serta

melengkapi organisasi ekstra struktural yang diperlukan dalam

pelakanakan RPIJM.

2. Tahap peningkatan beban tugas, yang meliputi antara lain peninjauan

struktur organisasi yang ada yang berkaitan dengan semakin

berkembangnya beban tugas yang dilaksanakan masing-masing

instansi dari waktu ke waktu, melengkapi kekuarangan sumberdaya

yang ada sejalan dengan berkembangnya volume kerja masing-

Page 313: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

302

masing dinas/instansi serta peningkatan kemampuan personil yang

bertugas dalam penyusunan dan pelaksanaan RPIJM.

3. Tahap pemantapan pengelolaan, yaitu berkaitan dengan

menggunakan hasil evaluasi pelaksanaan untuk dipergunakan

menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada, memantapkan

personil yang sudah terlatih dan berpengalaman sampai tercapainya

tujuan RPIJM, pemberian pelatihan teknis dan manajemen untuk

selalu meningkatkan kemampuan dan sekaligus penyegaran personil.

Page 314: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

BAB XII

Dalam mewujudkan pembangunan permukiman yang bersih, indah,

sehat dan nyaman harus disiapkan pula kerangka pengamanannya. Upaya

yang perlu dilakukan dalam menunjang hal tersebut apabila terbentuknya

safeguard pada kawasan permukiman tersebut. Dengan adanya safeguard

tersebut, maka akan menjamin terwujudnya kawasan permukiman

sebagaimana diidam-idamkan penghuninya. Orang yang bertempat tinggal

pada kawasan permukiman tersebut, tentu saja tidak ingin terganggu oleh

berbagai bentuk gangguan baik dalam bentuk kebisingan maupun limbah

dan sampah yang akan timbul di permukiman meraka.

Dalam upaya mewujudkan lingkunga yang bersih, sehat, indah dan

nyaman perlu adanya komitmen bersama pada setiap kawasan permukiman

dari setiap anggota masyarakatnya. Adapun hal-hal yang perlu mendapatkan

komitmen bersama setiap anggota masyarakat, khususnya dalam menjaga

kawasan permukiman dapat diuraikan sebagai berikut :

12.1. Safeguard Lingkungan

Kabupaten Merangin memiliki potensi sumberdaya alam (SDA)

cukup melimpah. Namun demikian, keberadaan sumberdaya tersebut

belum mampu dikelola dengan baik sejak beberapa dasawarsa terakhir

ini. Dalam pengelolaan SDA terlihat belum dibarengi dengan

pengelolaan dampak yang ditimbulkan secara memadai, sehingga

muncul anggapan bahwa SDA dikelola tanpa mempertimbangkan

aspek lingkungan, etika, moral, adat istiadat, dan azas keadilan. Sebagi

Page 315: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

304

304

konsekuensinya kegiatan eksploitasi SDA di daerah ini belum

sepenuhnya memperhatikan aspek keberlanjutannya. Oleh karena itu,

pemanfaatan SDA sering menimbulkan dampak negatif terhadap

lingkungan, baik secara parsial maupun meluas ke berbagai daerah.

Kerusakan lingkungan secara umum diakibatkan karena

ketidak tahuan, kealpaan, ketidak pedulian, keserakahan, dan

kesalahan kebijakan yang diterapkan dalam kegiata itu. Dalam konteks

ini, kerusakan lingkungan sudah saatnya harus ditangani secara

bersama-sama, baik oleh eksekutif, legislatif, dunia usaha, dan bahkan

masyarakat luas.

Isu kritis lingkungan di Kabupaten Merangin adalah kerusakan

akibat aktifitas penambangan emas tanpa izin (PETI) dan

penambangan bahan ga,ian C secara illegal. Kedua akitifitas ini

mencakup luas lahan sekitar 613.000 hektar, meliputi Kecamatan Tabir,

Tabit Timur, Tabir Ilir, Tabir Ulu, Tabir Selatan, Bangko, Nalo Tantan,

Pamenang, Pamenang Barat, Renah Pamenang, Pamenang Selatan,

Pangkalan Jambu, Sungai Manau dan Renah Pembarap. Para

penambang tersebut dalam menjalankan kegiatannya telah

memanfaatkan air baik yang besumber dari aliran sungai maupun air

jebakan untuk media pembuangan limbah. Di sisi lain, sungai

merupakan bagian terpenting bagi kehidupan masyarakat setempat,

terutama untuk mendukung kehidupan sehari-hari seperti mencuci,

mandi, air minum, dan bahkan untuk keramba ikan. Sebagai akibat

kegiatan PETI dan penambangan liar ini, telah menjadikan fungsi

lingkungan di sekitar kegiatan menjadi terganggu, yaitu:

(1) berubahnya rona awal lingkungan, berupa lubang-lubang terbuka

yang ditinggalkan oleh para penambang.

(2) Tercemarnya air sungai dan air permukaan yang berpengaruh juga

terhadap biota air.

(3) Rusaknya ekosistem lingkungan sekitar lokasi kegiatan PETI dan

(4) Terjadinya kekeruhan air oleh berbagai polutan.

Page 316: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

305

305

Secara rinci masalah lingkungan terdampak oleh PETI dan

penambangan galian C illegal dapat dikelompokkan menjadi 6 (enam)

aspek, yaitu:

(1) Ekologi. Kerusakan ekologi diakibatkan oleh terganggunya

ekosistem, kerusakan penutupan vegetasi hutan, vegetasi perdu

dan lahan terbuka, sehingga terjadi penurunan keragaman spesies

flora dan hilangnya habitat yang ada di sekitar lokasi

penambangan. Gangguan ekologis disebabkan pula oleh

penggunaan merkuri/air raksa yang tidak terkontrol, sehingga

menyebabkan pencemaran pada air dan tanah, kondisi ini

berdampak pada kesehatan manusia dan/atau makhluk hidup

lainnya yang hidup disekitarnya.

(2) Sosial Budaya. Praktek PETI dan penambangan galian C liar

membawa dampak sosial seperti munculnya kegiatan prostitusi,

perjudian, penjualan minuman keras (miras), dan peningkatan

kriminalitas.

(3) Hukum. Kegiatan PETI dan penambangan galian C liar dapat

berlangsung dan sulit dihapuskan karena adanya oknum-oknum

dari aparat Pemerintah Daerah yang turut mendukung (backing)

praktek itu. Hal ini tentu menimbulkan masalah hukum di

Kabupaten Merangin.

(4) Ekonomi. Pihak-pihak yang paling dirugikan oleh kegiatan PETI

dan penambangan galian C liar terutama adalah pemerintah

daerah, yaitu dalam bentuk hilangnya royalti, pajak, dan PAD.

Selain itu, masyarakat setempat tidak pula merasakan manfaat

dengan kehadiran PETI dan penambangan galian C liar tersebut.

(5) Kelembagaan. Dampak yang timbul pada lembaga yaitu

ketidakjelasan kewenangan atau tanggungjawab dalam

penanganan PETI dan penambangan galian C liar, karena

kegiatan itu bersifat ilegal.

(6) Manajemen. PETI dan penambangan galian C liar melakukan

kegiatan eksplorasi/eksploitasi secara amatir, sehingga tidak

Page 317: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

306

306

efesien dan tidak pula dikelola dengan baik, sebagai akibatnya,

PETI tidak memperhitungkan dampak lingkungan yang ditimbulkan

dari kegiatan eksporasi dan/atau eksploitasi.

Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

dampak negatif praktek PETI dan penambangan galian C liar lebih

banyak dibandingkan dengan dampak positifnya. Dampak negatif yang

dimaksud antara lain :

(1) suhu tanah meningkat, sehingga terjadi penurunan kesuburan

lahan;

(2) fungsi dan bentuk lahan berubah;

(3) akumulasi senyawa beracun semakin dekat ke permukaan tanah

dan beraaneka ragam;

(4) populasi hama meningkat;

(5) jenis biota tertentu menjadi punah;

(6) ekosistem air/sungai semakin rusak;

(7) kualitas air secara umum menurun;

(8) limbah batu/material galian semakin menumpuk.

Dalam rangka mengantisipasi dan mengendalikan kerusakan

lingkungan yang lebih serius, pemerintah daerah telah berupaya

menyusun program-program strategis, antara lain:

(1) Peningkatan kerjasama usaha antar kelompok. Dalam program ini

pemerintah berupaya melaksanakan/mengikuti temu usaha dan

lokakarya di dalam ataupun di luar daerah, mengundang investor,

dan melakukan penyuluhan/sosialisasi kepada masyarakat dan

dunia usaha.

(2) Pamanfaatan SDA secara optimal namun seimbang dan ramah

lingkungan. Program utama di sini mencakup upaya melakukan

penyuluhan kelestarian lingkungan, peningkatan kinerja aparatur

pengelolaan SDA dan lingkungan, pengawasan dan pembinaan

terhadap industri pengelola SDA, inventarisasi perizinan dalam

pengelolaan SDA, reboisasi dan rehabilitasi lingkungan, dan

pemeliharaan lingkungan areal.

Page 318: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

307

307

(3) Pemberhentian eksploitasi SDA ilegal. Upaya yang telah dilakukan

oleh pemerintah daerah yaitu dengan merazia kegiatan ilegal

tersebut.

(4) Penanganan dan pemecahan masalah dari kegiatan pembalakan

(illegal logging) dan PETI. Dalam konteks ini, solusi yang diberikan

oleh pemerintah yaitu memberikan bimbingan dan penerangan

lepada para pelaku kegiatan ilegal akan dampak dan bahaya yang

timbal terhadap lingkungan, dan memberikan alternatif dalam

mencari sumber kehidupan.

Melalui langkah-langkah operasional yang dilakukan

Pemerintah Kabupaten Merangin tersebut, diharapkan terjadinya

kerusakan lingkungan secara cepat mapun lambat dapat dikurangi.

Walaupun terjadinya kerusakan ini tidak dapat dihindarkan, baik melalui

kegiatan illegal maupun terprogram oleh pemerintah, tetapi secara lebih

jauh lagi, dampak yang timbul dapat diminimalkan. Sehingga tatanan

kehidupan masyarakat betul-betul dapat dihindarkan dari pengaruh

rusaknya lingkungan.

12.2. Penilaian Dampak Lingkungan dan Sub Proyek

Beranjak dari isu pokok sebagaimana diuraikan di atas, penilaian

terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh PETI dan

penambangan galian C liar dapat dilakukan pada setiap komponen

lingkungan, termasuk diantaranya adalah komponen sosial ekonomi

dan budaya ( sosekbud ), komponen kualitas udara, komponen fisika

kimia, dan komponen biologi.

Dampak sosekbud akibat PETI dan penambangan galian C liar

terlihat dengan masuknya masyarakat pendatang di daerah PETI dan

penambangan galian C liar, sehingga kultur budaya setempat berubah.

Secara spesifik perubahan yang terjadi yaitu munculnya praktek

prostitusi dan kegiatan asusila lainnya, perjudian, dan penggunaan

miras. Dalam mensikapi isu sosial ini, kontrol dari berbagai pihak

Page 319: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

308

308

memegang peranan penting, diantaranya lembaga adat, tokoh

masyarakat, dan aparat pemerintah. Upaya persuasif perlu juga

dilakukan kepada para pelaku penambang ilegal. Penegakkan hukum

secara konsekuen dan konsisten harus dilakukan oleh pemerintah

daerah.

Dampak sosial lain yaitu hilangnya mata pencaharian penduduk

setempat, terutama yang berladang/berkebun/bersawah, karena lahan

mereka dijadikan kegiatan PETI dan areal penambangan galian C liar.

Dalam isu ini, masyarakat memerlukan matapencaharian alternatif

untuk menopang kehidupannya, oleh karena itu pemerintah perlu

melakukan kajian ekonomis dan memfasilitasi masyarakat untuk

mendapatkan sumber pencaharian baru. Penurunan kualitas udara

akibat kegiatan PETI dan penambangan galian C liar merupakan

dampak negatif yang ditimbulkan oleh pengoperasian mesin dompeng

dan penambang pasir liar. Alat ini menghasilkan emisi gas buang

seperti CO, SO2, metan dan Nox. Selain emisi gas buang, peralatan

yang digunakan dalam kagiatan PETI dan penambangan galian C liar

menimbulkan juga peningkatn debu di udara, sehingga kualitas udara

menurun. Kebisingan merupakan dampak lain dari penggunaan alat-

alat penambangan tersebut. Kondisi fisika-kimia sistem hidrologi di

daerah PETI dan penambangan galian C liar merupakan komponen

lingkungan yang juga mengalami degradasi kualitasnya. Perubahan itu

dapat dilihat dari beberapa parameter fisika dan kimia air yang

dianalisis dari contoh-contoh air Sungai Tabir seperti Dam Sesah,

Kecamatan Margo Tabir (sampel 1), Dam Betuk Kecamatan tabir Lintas

(sampel 2), dan Sungai Mesumai di Sungai Manau (sampel 3). Analisis

dilakukan pula dari contoh-contoh air yang diambil dari Sungai Mesumai

di Sungai manau (sampel 1), Sungai Tabir di Tanjung Ilir (sampel 2),

dan Sungai Belengo di Pamenang barat. Hasil analisis sampel-sampel

tersebut diperlihatkan pada Tabel 5.1 dan Tabel 5.2.

Page 320: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

309

309

Tabel 12.1. Hasil Analisis Kualitas Air SungaiSample Dari Sungai Tabir Tahun 2006.

No Parameter Satuan Sampel Bakumutu *)1 2 3

FISIKA1 Kekeruhan NTU 32 21 51 <25 **)2 TSS mg/l 24 62 38 2003 Suhu (insitu) oC 27 26 27 Normal4 TDS mg/l 165,7 19,1 20,3 1000

KIMIA1 pH (insitu) - 7,51 7,42 7,48 5-92 O terlarut (DO) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <63 BOD mg/l 4 3 6 5

4 Sulfactan anion(MBAS) mg/l 0,288 0,102 0,142 1,0

5 Minyak&lemak mg/l 17,6 18,8 18 Nihil

6 Kesadahan(CaCO3) mg/l 24 20 18 500 **)

7 Hg mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,0018 Pb mg/l <0,01 <0,01 <0,01 0,19 Zn mg/l <0,01 <0,01 <0,01 510 Fe mg/l <0,01 <0,01 <0,01 0,1

Tabel 12.2. Hasil Analisis Kualitas Air Sungai SampleDari Sungai Tembesi Tahun 2006

No Parameter Satuan Sampel Bakumutu *)1 2 3

FISIKA1 Kekeruhan NTU 16 10 21 <25 **)2 TSS mg/l 26 12 36 2003 Suhu (insitu) oC 27 26 27 Normal4 TDS mg/l 151,8 158,8 7,2

KIMIA1 Ph (insitu) - 7,32 5,19 6,88 5-92 O terlarut (DO) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <63 BOD mg/l 2 2 2 5

4 Sulfactan anion(MBAS) mg/l 0,045 0,035 0,025 1,0

5 Minyak&lemak mg/l 11,2 8,4 14 Nihil

6 Kesadahan(CaCO3) mg/l 24 20 18 500 **)

7 Hg mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,0018 Pb mg/l <0,01 <0,01 <0,01 0,19 Zn mg/l <0,01 <0,01 <0,01 510 Fe mg/l <0,01 <0,01 <0,01 0,1

Page 321: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

310

310

Tabel 12.3. Hasil Analisis Kualitas Air SungaiSample Dari Sungai Belengo Tahun 2006.

No Parameter Satuan Sampel Bakumutu *)1 2 3

FISIKA1 Kekeruhan NTU 32 21 51 <25 **)2 TSS mg/l 24 62 39 2003 Suhu (insitu) oC 27 26 28 Normal4 TDS mg/l 165,7 19,1 20,3 1000

KIMIA1 pH (insitu) - 7,51 7,42 8,21 5-92 O terlarut (DO) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <63 BOD mg/l 4 5 7 5

4 Sulfactan anion(MBAS) mg/l 0,288 0,102 0,142 1,0

5 Minyak&lemak mg/l 17,6 18,8 18.9 Nihil

6 Kesadahan(CaCO3) mg/l 24 20 17 500 **)

7 Hg mg/l <0,001 <0,001 <0,002 <0,0018 Pb mg/l <0,01 <0,01 <0,01 0,19 Zn mg/l <0,01 <0,01 <0,01 510 Fe mg/l <0,01 <0,01 <0,01 0,1

Perubahan kondisi lingkungan di lokasi PETI, penambangan

galian C illegal dan sekitarnya terlihat juga pada komponen biologi.

Pembersihan/pembukaan lahan telah mengakibatkan hilangnya

beberapa jenis vegetasi, dan suksesi alamiah di daerah ini biasanya

sulit terjadi. Terkait dengan kondisi ini, maka diperlukan upaya

revegetasi yang memerlukan studi lanjut guna mendapatkan jenis

tanaman yang sesuai dengan jenis lahan. Selain vegetasi, fauna yang

hidup di daerah itupun terkena dampak langsung dari kegiatan PETI,

karena areal tempat hidupnya semakin berkurang, yang berarti pula

lahan tempat mencari makan semakin menyusut. Akibat jangka panjang

dari perubahan kondisi ini tentu terkait dengan kemampuan fauna untuk

mempertahankan generasi semakin berkurang, sehingga populasi jenis

hewan tertentu di masa mendatang akan mengalami penurunan.

Dampak negatif terhadap kehidupan flora dan fauna tidak hanya

terlihat di lingkungan daratan, tetapi dialami juga oleh biota air. Hal itu

terjadi karena PETI dan penambangan galian C illegal telah

Page 322: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

311

311

mengakibatkan penurunan kualitas air, yang terlihat dari adanya

peningkatan kekeruhan air, padatan tersuspensi, dan kandungan

minyak. Sebagai konsekuensi dari peningkatan unsur-unsur itu,

penetrasi cahaya yang diperlukan untuk proses fotosintesa biota air

semakin berkurang. Kondisi itu menyebabkan tingkat produktifitas

perairan semakin menurun pula. Penurunan tingkat prodktifitas akan

berakibat terganggunya keseimbangan level tropik pada daerah

terdampak, sehingga kelimpahan biota air pada wilayah itu akan

menurun. Persoalan lingkungan ini perlu mendapatkan perhatian ekstra

serius dari pemerintah dalam rangka mendapatkan pemecahan yang

tepat dan komprehensif.

12.3. Rencana Mitigasi dari Dampak Lingkungan

Dengan memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan oleh

PETI dan penambangan galian C illegal, Pemerintah Kabupaten

Merangin, dalam hal ini adalah Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Energi

dan Sumberdaya Mineral, telah berupaya melakukan berbagai kegiatan

dalam rangka menangani praktek pertambangan ilegal itu, diantaranya

adalah:

(1) menghibau para pelaku PETI untuk menghentikan kegiatannya;

(2) memantau dan mengawasi secara ketat segala jenis limbah yang

berasal dari kegiatan PETI dan penambangan galian C illegal;

(3) memantau dan melakukan pengecekan badan-badan air secara

periodik untuk memastikan tingkat pencemaran air tidak semakin

serius;

(4) merazia semua bentuk kegiatan ilegal yang mengeksploitasi SDA

secara sembarangan dan tidak peduli dengan dampak negatif

terhadap lingkungan;

(5) memberikan mata pencaharian alternatif bagi para pelaku PETI

dan penambangan galian C illegal.

Page 323: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

312

312

Terkait dengan upaya-upaya penanganan dampak negatif tersebut,

maka dibuat strategi penaggulangannya seperti diperlihatkan pada

Gambar 12.1.

Gambar 12.1. Diagram yang Memperlihatkan StrategiPenanggulangan Dampak Negatif TerhadapLingkungan di daerah PETI.

Melalui skema tersebut di atas, langkah-langkah penanggulangan PETI

dan penanggulangan penambangan galian C liar dilakukan Pemerintah

Kabupaten Merangin. Langkah ini akan terus dilakukan, bahkan

disempurnakan sehingga kegiatan liar yang berkaitan dengan

penambangan dan dampaknya dapat dihindarkan secara dini.

DAMPAK NEGATIF PETI

Fisik Kimia

Strategi

Rehabilitasi DampakPemutusan RantaiKagiatan PETI danPenegakan Hukum

Pemberdayaan

Indikasi Program Penanggulangan

Page 324: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

313

313

12.2. Safeguard Pengadaan Tanah dan Permukiman Kembali

Kabupaten Merangin yang memiliki kepadatan penduduk yang

rendah, secara nyata masih memiliki ruang yang cukup untuk

penyediaan perumahan dan penyediaan prasarana lainnya. Namun

demikian, upaya pengadaan tanah dan permukiman warga sebagai

akibat kegiatan maupun terjadinya bencana tetap dipertimbangkan oleh

Pemerintah Kabupaten Merangin. Secara mendasar pengadaan tanah

adalah sebagai langkah yang perlu diambil dalam rangka

meningkatkan atau setidaknya memperbaiki, pendapatan dan standart

kehidupan warga yang terkena dampak akibat suatu kegiatan.

Prinsip yang diambil dalam pengadaan tanah dan permukiman

kembali ini, pada dasarnya untuk memecahkan permasalahan yang

mungkin timbul di daerah. Karena itu, secara dini harus dipikirkan agar

terlebih dulu diantisipasi sebelum muncul di lapangan. Prinsip-prinsip

yang diikuti tersebut adalah sebagai berikut :

1) Transparan. Kegiatan yang dilaksanakan harus dilakukan secara

transparan kepada pihak-pihak yang akan terkena dampak.

Informasi harus mencakup antara lain : daftar warga dan aset (

tanah, bangunan, tanaman, atau lainnya ) yang akan terkena

dampak.

2) Partisipasi. Warga yang berpotensi terkena dampak, harus terlibat

dalam seluruh tahap perencanaan, seperti penentuan lokasi

kegiatan, jumlah dan bentuk kompensasi serta tempat permukiman

kembali.

3) Adil. Pengadaan tanah tidak boleh memperburuk kondisi kehidupan

warga. Warga memiliki hak untuk mendapatkan ganti rugi yang

memadai, seperti tanah pengganti dan/atau uang tunai yang setara

dengan harga pasar tanah dan asetnya.

4) Warga yang terkena dampak harus sepakat atas ganti rugi yang

ditetapkan atau jika memungkinkan secara sukarela

mengkontribusikan/hibah sebagaian tanahnya untuk kegiatan.

Page 325: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

314

314

5) Konstribusi/hibah tanah secara sukarela hanya dapat dilakukan

apabila :

Masyarakat yang terkena dampak mendapatkan manfaat yang

jauh lebih besar dibandingkan dengan harga tanah miliknya.

Tanah yang dihibahkan nilainya < 10 % dari nilai tanah,

bangunan atau aset lain yang produktif dan nilainya < 1 juta

rupiah.

Penadaan tanah yang dilakukan pemerintah Kabupaten

Merangin, secara umum masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan

pelayanan publik, baik untuk kebutuhan jangka pendek maupun jangka

panjang. Hal ini sebagai akibat masih terbukanya peluang masyarakat

untuk mendapatkan tanah secara murah dan memenuhi perssyaratan

teknis perumahan. Sebagai akibatnya berbagai bentuk pengadaan

tanah, lebih didominasi oleh masyarakat. Sebagai gambaran terhadap

hal tersebut tercermin di bawah ini.

Tabel 12.4. Jenis dan Jumlah Pengadaan TanahDi Kabupaten Merangin Tahun 2007

No. Jenis PengadaanTanah

PemerintahDaerah

Masyaraka/Swasta

Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Pelayanan Publik

Perkebunan

Perumahan

Industri

Pertambangan

Perdagangan

6 persil

-

-

-

-

-

5 persil

5.326 persil

1.274 persel

5 persil

8 persil

723 persil

11 persil

5.326 persil

1.274 persel

5 persil

8 persil

723 persil

6 perseil 13.341 persil 13.347 persil

Dari gambaran sebagaimana tersebut di atas, secara jelas

bahwa untuk pengadaan tanah ini, mayoritas didominasi oleh

masyarakat, terutama untuk kebutuhan perkebunan, perumahan dan

perdagangan. Oleh karena itu, safeguard pengadaan tanah ini untuk

Kabupaten Merangin masih cukup aman. Hal ini diakinatkan terjadinya

Page 326: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

315

315

gesekan dalam pengadaan tanah, bak untuk kepentingan publik

maupun mendukung terciptanya kesejahteraan masyarakat masih

belum begitu mendesak.

Hal yang lebih penting dalam mendukung safeguard

pengadaan tanah ini, adalah masih banyaknya kepemilikan tanah yang

belum memeiliki kepasian hukum. Artinya, dari jumlah kepemilikan

lahan yang ada, maka mayoritas tanah yang ada masih belim memiliki

kepatian hitam diatas putihnya. Hal ini diakibatkan karena secara turun

temurun belum ada pewarisan secara surat meyurat. Sebagai akibatnya

sampai saat ini masih banyak yang belum memiliki sertitikat maupun

tanda kepemilikan lainnya.

Page 327: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

BAB xIII

Rencana Kesepakatan (memorandum) Program Investasi Jangka

Menengan Kabupaten Merangin tahin 2009 – 2013 ini, pada dasarnya

memuat rencana kerja yang akan dilaksanakan pemerintah Kabupaten

Merangin dari berbagai sumber pembiayaan. Selanjutnya, dari rencana ini

akan menjadikan panduan dan acuan dalam pengusulan program dan

kegiatan PU-Keciptakaryaan setiap tahunnya sesuai dengan instiitusi yang

menanganinya. Oleh karena itu, dengan mendassarkan pada usulan ini

selanjutnya dapat didanai dan menjadi kesepakatan pula dengan pihak

pemerintah yang lebih tinggi, baik Provinsi maupun Pusat dalam meluncurkan

program dan kegiatan di kabupaten Merangin.

Uraian usulan program dan kegiatan secara sistematik, dituangkan

dalam bentuk matrik yang mudah dimengerti oleh seluruh penggunan

dokumen ini. Langkah demi langkah program dan kegiatan diramu dan

dituangkan dalam bentuk tabel usulan, yang disesuaikan pula dengan urusan

bidang kewenangan yang menyangkut penanganan program RPIJM. Adapun

tabel berikut dengan gambaran program dan kegiatan prioritas pembangunan

yang akan dilaksanakan dengan rincian pendanaan untuk Instansi Pekerjaan

Umum Bidang Ciptakarya Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, maupun

Pusat ( APBN/LOAN ) tertuang secara rinci dalam lampiran memorandum ini.

Usulan-usulan program dan kegiatan yang disampaikan ini, kami

harapkan mendapatkan perhatian baik dari Pemerintah Provinsi maupun

Pusat, sehingga berkenan mengucurkan pendanaan yang berkaitan dengan

Page 328: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

317

Program Investasi Jangka Menengah ( PIJM ) Bidang PU-Keciptakaryaan di

kabupaten Merangin secara bertahap dan berkelanjutan.

Page 329: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

BAB XIV

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah ( RPIJM )

Kabupaten Merangin tahun 2990 – 2013 ini dapat diselesaikan sesuai dengan

waktu yang ditentukan. RPIJM ini disusun berdasarkan ketentuan yang

berlaku, baik yang menyangkut usulan program maupun kegiatan

pembangunan yang direncanakan untuk dapat dilaksanakan selama kurun

waktu 2009 – 2013. Usulan program ini merupakan hasil pemerian atas

usulan dari masyarakat maupun Dinas/Instansi terkait dengan penanganan

Keciptakaryaan. Oleh karena itu, tentu saja dari usulan tersebut banyak

mengalami kekurangan yang perlu disempurnakan lebih lanjut.

Terhadap pelaksanaan penulisan RPIJM ini, dapat disampaikan

simpulkan sebagai berikut :

14.1. Kesimpulan

Dari penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah

(RPIJM ) Bidang Keciptakaryaan ini dapat disimpulkan bahwa :

Program dan kegiatan yang diusulkan merupakan program

prioritas dan terpilih untuk rencananya mendapatkan alokasi

pendanaan, baik yang bersumber dari APBD II, APBD Provinsi

dan APBN sesuai scedule yang telah ditetapkan.

Guna mempertajam hasil pemilihan prioritas, juga telah

dilakukan analisis secara sederhana untuk menimbang urgensi

Page 330: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

319

dan dampak yang ditimbulkan apabila program dan kegiatan

priritas terpilih mendapatkan alokasi pendanaan.

Usulan program dan kegiatan terpilih, dirinci sesuai dengan

alokasi pendanaan dan waktu pelaksanaanya sehingga secara

terintegrasi akan didapatkan manfaat yang lebih besar lagi.

Usulan sebagaimana tertuang dalam Rencana Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM ) Bidang Keciptakaryaan ini kiranya

mendapatkan perhatian, baik dari Pemerintah Provinsi maupun

Pusat untuk mengucurkan pendanaannya di kabupaten Merangin

secara bertahap dan berkesinambungan sesuai rencana yang

telah ditetapkan.

14.2. Saran

Dalam penyusunan Rencana Program Investasi Jangka

Menengah (RPIJM ) Bidang Keciptakaryaan ini dilakukan secara cepat

dan hanya memerlukan waktu yang cukup singkat. Ssebagai

akibatnya barangkali banyak kegiatan yang belum mampu

terakomodasikan dalam buku rencana ini. Untuk itu, kami

mengharapkan :

Masukan berbagai program dan kegiatan yang belum mampu

tertuang dalam rencana ini, sehingga akan menjadikan lengkapnya

penyusunan rencana investasi bidang Keciptakaryaan untuk lima

tahun mendatang.

Kritikan dan saran untuk perbaikan dalam penyusunan

perencanaan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM ) Bidang

Keciptakaryaan, agar lebih mengenai sasaran secara tepat dan

cermat.

Demikian Rencana Program Investasi Jangka Menengah

(RPIJM) Bidang Keciptakaryaan ini disusun untuk menjadi pedoman

dan acuan dalam setiap pengusulan program dan kegiatan

Page 331: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

320

Keciptakaryaan setiap tahunnya. Khususnya untuk mendapatkan

alokasi pendanaan dari Pemerintah Provinsi maupun Pusat melalui

dana APBN.

Page 332: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

I Drainase :Pembangunan Saluran Drainase :

1 Kecamatan Bangko 9.750 Meter 200.000 1.950.000.000 400.000.000 500.000.000 300.000.000 500.000.000 250.000.0002 Kecamatan Bangko Barat 7.625 Meter 200.000 1.525.000.000 100.000.000 150.000.000 500.000.000 100.000.000 100.000.000 200.000.000 80.000.000 200.000.000 95.000.0003 Kecamatan Batang Masumai 6.900 Meter 200.000 1.380.000.000 180.000.000 300.000.000 100.000.000 100.000.000 300.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.0004 Kecamatan Nalo Tantan 5.175 Meter 200.000 1.035.000.000 100.000.000 150.000.000 100.000.000 150.000.000 100.000.000 135.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.0005 Kecamatan Sungai Manau 6.750 Meter 200.000 1.350.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000 175.000.000 175.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.0006 Kecamatan Renah Pembarap 6.040 Meter 200.000 1.208.000.000 207.000.000 201.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.0007 Kecamatan Pangkalan Jambu 8.490 Meter 200.000 1.698.000.000 100.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 298.000.000 200.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.0008 Kecamatan Pamenang Barat 8.500 Meter 200.000 1.700.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.0009 Kecamatan Pamenang Selatan 6.900 Meter 200.000 1.380.000.000 150.000.000 200.000.000 150.000.000 200.000.000 150.000.000 200.000.000 150.000.000 180.000.000

10 Kecamatan Pamenang 8.815 Meter 200.000 1.763.000.000 263.000.000 200.000.000 300.000.000 200.000.000 400.000.000 200.000.000 200.000.00011 Kecamatan Renah Pamenang 8.715 Meter 200.000 1.743.000.000 200.000.000 250.000.000 300.000.000 100.000.000 300.000.000 200.000.000 193.000.000 200.000.00012 Kecamatan Tabir Lintas 7.900 Meter 200.000 1.580.000.000 130.000.000 250.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.00013 Kecamatan Tabir 8.575 Meter 200.000 1.715.000.000 200.000.000 200.000.000 300.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 75.000.000 90.000.000 150.000.00014 Kecamatan Tabir Selatan 8.625 Meter 200.000 1.725.000.000 250.000.000 117.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 58.000.000 100.000.000 100.000.00015 Kecamatan Margo Tabir 6.040 Meter 200.000 1.208.000.000 100.000.000 200.000.000 128.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 180.000.00016 Kecamatan Tabir Ilir 8.375 Meter 200.000 1.675.000.000 295.000.000 280.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.00017 Kecamatan Tabir Timur 6.900 Meter 200.000 1.380.000.000 180.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.00018 Kecamatan Tabir Ulu 7.040 Meter 200.000 1.408.000.000 258.000.000 150.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 200.000.00019 Kecamatan Tabir Barat 7.040 Meter 200.000 1.408.000.000 263.000.000 145.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.00020 Kecamatan Tiang Pumpung 4.315 Meter 200.000 863.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 63.000.000 100.000.00021 Kecamatan Muara Siau 5.175 Meter 200.000 1.035.000.000 185.000.000 200.000.000 150.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.00022 Kecamatan Lembah Masurai 3.450 Meter 200.000 690.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 90.000.00023 Kecamatan Jangkat 5.175 Meter 200.000 1.035.000.000 100.000.000 100.000.000 172.000.000 100.000.000 145.000.000 100.000.000 100.000.000 218.000.00024 Kecamatan Sungai Tenang 4.315 Meter 200.000 863.000.000 200.000.000 100.000.000 163.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000

JUMLAH TOTAL 166.585 Meter 33.317.000.000 1.792.000.000 1.330.000.000 2.637.000.000 - - 2.400.000.000 2.723.000.000 3.372.000.000 - - 2.350.000.000 2.225.000.000 3.171.000.000 - - 2.875.000.000 1.518.000.000 2.048.000.000 - - 1.883.000.000 1.118.000.000 1.875.000.000 - -

Tahun 2009 - 2013Rencana Kebutuhan Investasi Sektor Drainase di Kabupaten Merangin

Cat

egor

iURAIAN PEKERJAANNO

Tahun Ke 1 ( 2009 )

Loka

si

Har

ga S

atua

n

Bia

ya

Vol

ume

5

Inst

ansi

Ket

eran

ganTahun Ke 2 ( 2010 ) Tahun Ke 3 ( 2011 ) Tahun Ke 4 ( 2012 ) Tahun Ke 5 ( 2013 )

Page 333: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

A KANTOR DAN FASILITAS PENUNJANG :I PDAM INDUK BANGKO :a. Kantor Induk dan Bengkel:1 Rehab Kantor Teknik INS 1 Unit 350.000.000 350.000.000 350.000.0002 Rehab Kantor Teknik,Perencanaan,Badan Pengawas INS 1 Unit 150.000.000 150.000.000 75.000.000 75.000.000

dan Ruangan Labor.3 Rehab Gudang INS 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0004 Pembuatan Turap Kantor INS 100 Meter 1.500.000 150.000.000 75.000.000 75.000.0005 Pembuatan Pagar Keliling Kantor Induk INS 200 Meter 875.000 175.000.000 75.000.000 50.000.000 50.000.0006 Garasi Parkir Mobil Tanki INS 1 Unit 100.000.000 100.000.000 100.000.0007 Penataan Taman dn halaman Kantor Induk INS 1 Paket 100.000.000 100.000.000 100.000.0008 Pengadaan Peralatan Las Karbit/Elpiji INS 1 Paket 45.000.000 45.000.000 45.000.0009 Pengadaan Alat Bor Duduk INS 1 Paket 15.000.000 15.000.000 15.000.000

10 Katrol Hidrolik Pompa Intake dan Distribusi INS 2 Unit 10.000.000 20.000.000 20.000.00011 Pembangunan Areal Parkir INS 1 Unit 50.000.000 50.000.000 50.000.000

b. Instalasi RPD :1 Pembangunan Rumah Jaga Operator Tipe 36 CW 2 Unit 72.000.000 144.000.000 144.000.0002 Rehab Ruang Kimia CW 1 Unit 135.000.000 135.000.000 135.000.0003 Rehab Jalan Lingkungan Instalasi dan Penataan - CW

Taman Instalasi 1 Paket 150.000.000 150.000.000 150.000.0004 Pengadaan dan Pemasangan Lampu Lingkungan - CW

dan Jalan 1 Paket 75.000.000 75.000.000 75.000.0005 Pembuatan Bangunan Bengkel CW 1 Unit 120.000.000 120.000.000 120.000.0006 Rehab Pagar CW 1 Paket 150.000.000 150.000.000 150.000.0007 Pengecatan Bangunan IPA dan Bangunan- CW 1 Paket 75.000.000 75.000.000 50.000.000 25.000.000

Pelengkap Lainnya

c. Instalasi SSF:1 Rehab Rumah Jaga Operator CW 1 Unit 75.000.000 75.000.000 75.000.0002 Rehab Pagar Instalasi CW 1 Paket 65.000.000 65.000.000 65.000.0003 Pembuatan Jalan Masuk lingkungan dan penataan- CW 1 Paket 55.000.000 55.000.000 55.000.000

Taman4 Pembangunan Tangga, Jalan Setapak dan Drainase CW 200 Meter 750.000 150.000.000 150.000.000

Jalan Ke Intake Belisih5 Pembuatan Pos Jaga Instalasi CW 1 Unit 50.000.000 50.000.000 50.000.0006 Rehab Rumah Intake Sei Belisih CW 1 Unit 45.000.000 45.000.000 45.000.0007 Pembuatan Rumah Jaga Intake Masumai CW 1 Unit 50.000.000 50.000.000 50.000.0008 Pembuatan Rumah Pompa Distribusi CW 1 Unit 50.000.000 50.000.000 50.000.000

d. SB II:1 Rehab Rumah Jaga + Dapur dan WC CW SB II 1 Unit 65.000.000 65.000.000 65.000.000

Tahun 2009 - 2013

5

Inst

ansi

Ket

eran

ganTahun Ke 2 ( 2010 ) Tahun Ke 3 ( 2011 ) Tahun Ke 4 ( 2012 ) Tahun Ke 5 ( 2013 )

Cat

egor

i

URAIAN PEKERJAANNO

Tahun Ke 1 ( 2009 )

Loka

si

Har

ga S

atua

n

Bia

ya

Vol

ume

Rencana Kebutuhan Investasi Sektor Air Minum di Kabupaten Merangin

Kant

or I

nduk

Ban

gko

Inst

alas

i RPD

Ban

gko

Inst

alas

i SSF

Ban

gko

1 Rehab Rumah Jaga + Dapur dan WC CW SB II 1 Unit 65.000.000 65.000.000 65.000.000

e. Boster Bukit Keramat :1 Rehab Rumah Jaga CW 1 Unit 50.000.000 50.000.000 50.000.0002 Pembuatan Pagar Keliling Instalasi CW 1 Paket 65.000.000 65.000.000 65.000.0003 Pembuatan Turap CW 1 Unit 75.000.000 75.000.000 75.000.000

f. Intalasi Pulau Rayo:1 Rehab Rumah Jaga CW 1 Unit 95.000.000 95.000.000 95.000.0002 Pembuatan Pagar Keliling CW 1 Paket 150.000.000 150.000.000 150.000.0003 Penerangan Intalasi CW 1 Unit 45.000.000 45.000.000 45.000.000

II PDAM UNIT RANTAU PANJANG:1 Pembangunan Kantor Unit CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0002 Rehab Rumah Dinas Kepala Unit CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0003 Rehab Ruangan Jaga Mampun CW 1 Unit 45.000.000 45.000.000 45.000.0004 Rehab Rumah Pompa dan Genset CW 1 Unit 65.000.000 65.000.000 65.000.0005 Rehab Pagar Keliling Instalasi Mampun CW 1 Paket 150.000.000 150.000.000 150.000.0006 Pembuatan Rumah Pompa Intake CW 1 Unit 45.000.000 45.000.000 45.000.0007 Rehab Rumah Jaga Koto Jati CW 2 Unit 50.000.000 100.000.000 100.000.000

III PDAM UNIT SUNGAI MANAU1 Pengadaan Tanah lahan untuk kantor dan Rumah- LA 1 Paket 45.000.000 45.000.000 45.000.000

Dinas Ka.Unit2 Pembuatan Kantor CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0003 Pembuatan Rumah Dinas Ka.Unit CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0004 Pembuatan Rumah Jaga Intake Sei.Air Batu CW 1 Unit 50.000.000 50.000.000 50.000.0005 Pagar Kantor dan RD.Ka.Unit CW 1 Paket 150.000.000 150.000.000 150.000.0006 Pagar Lokasi Intake dan Intalasi Sei Air batu CW 1 Paket 75.000.000 75.000.000 75.000.0007 Pembuatan Kantor Pelayanan Perentak CW 1 Unit 100.000.000 100.000.000 100.000.000

IV PDAM UNIT MUARA MADRAS:1 Pembuatan Kantor CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0002 Pembuatan Rumah Dinas Ka. Unit CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0003 Pengadaan Tanah Lahan Kantor LA 1 Paket 45.000.000 45.000.000 45.000.0004 Pembangunan Jalan Setapak ke Instalasi CW 1 Paket 125.000.000 125.000.000 125.000.0005 Pembuatan Rumah Jaga Operator CW 1 Unit 75.000.000 75.000.000

V PDAM UNIT PASAR MASURAI:1 Sertifikasi Tanah Intalasi LA 1 Paket 10.000.000 10.000.000 10.000.0002 Pengadaan Tanah Lahan Kantor LA 1 Paket 45.000.000 45.000.000 45.000.0003 Pembuatan Rumah Dinas Ka. Unit CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0004 Pembangunan Jalan Setapak ke Intake CW 1 Paket 50.000.000 50.000.000 50.000.0005 Rehab Rumah Jaga / Dapur CW 1 Unit 35.000.000 35.000.000 35.000.000

VI PAMENANG :1 Rehab Rumah Jaga / Dapur CW 1 Unit 35.000.000 35.000.000 35.000.0002 Pengadaan Tanah Lahan Kantor LA 1 Paket 45.000.000 45.000.000 45.000.0003 Pembuatan Kantor CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0004 Pembuatan Rumah Dinas Ka. Unit CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0005 Pembangunan Jalan Setapak ke Instalasi CW 1 Paket 50.000.000 50.000.000 50.000.0006 Rehab Rumah Pompa CW 1 Unit 45.000.000 45.000.000 45.000.0007 Pengadaan Tanah utk Kantor dan Rumah Dinas 1 Paket 60.000.000 60.000.000 60.000.000

Bang

koBa

ngko

Rant

au P

anja

ngSu

ngai

Man

auM

A.M

adra

sLe

mba

hM

asur

aiPa

men

ang

Page 334: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

B PERALATAN PENUNJANG KERJA:I MOBILISASI / TRANSPORTASI PELAYANAN:

1 Pengadaan Kendaraan Dinas Mobil Kijang Minibus CW 2 Unit 200.000.000 400.000.000 200.000.000 200.000.0002 Mobil Kijang Pick Up CW 2 Unit 150.000.000 300.000.000 150.000.000 150.000.0003 Sepeda Motor CW 10 Unit 20.000.000 200.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000

II PERALATAN KANTOR / ADMINISTRASI:1 Komputer INS 10 Unit 10.000.000 100.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.0002 Alat Tulis Kantor INS 1 Ls 50.000.000 50.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.0003 Peralatan Kantor ( Meja Kursi dll ) INS 1 Ls 100.000.000 100.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.0004 Pengadaan Brankas INS 10 Unit 5.000.000 50.000.000 10.000.000 10.000.000 20.000.000 10.000.0005 In fokus INS 1 Unit 10.000.000 10.000.000 10.000.000

III PERALATAN KANTOR / TEKNIS / SURVEY :1 Peralatan Labor INS 1 Paket 200.000.000 200.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 20.000.0002 Alat Ukur Theodolit INS 1 Unit 50.000.000 50.000.000 50.000.0003 Alat Ukur Water Pas INS 1 Unit 30.000.000 30.000.000 30.000.0004 Alat Ploter Gambar INS 1 Unit 35.000.000 35.000.000 35.000.0005 Mesin Las Round INS 1 Unit 15.000.000 15.000.000 15.000.0006 Lemari Besi INS 1 Unit 5.000.000 5.000.000 5.000.0007 Katrol 3 ton INS 1 Unit 5.000.000 5.000.000 5.000.0008 Mesin Genset Round INS 1 Unit 10.000.000 10.000.000 10.000.0009 Perahu Motor INS 1 Unit 10.000.000 10.000.000 10.000.000

10 Alat Pendeteksi Kebocoran INS 1 Unit 25.000.000 25.000.000 25.000.00011 Penerapan Jaringan Pipa Sistem Computer INS 1 Paket 100.000.000 100.000.000 100.000.000

Program GIS12 Alat Potong Aspal INS 1 Unit 60.000.000 60.000.000 60.000.00013 Mesin Penguras Lumpur Intake INS 1 Unit 15.000.000 15.000.000 15.000.00014 Alat Ukur debit sungai INS 1 Unit 50.000.000 50.000.000 50.000.000

B OPTIMALISASI DAN PENGEMBANGAN :I PDAM INDUK BANGKO :A INSTALASI RPD BANGKO TINGGI :

DAERAH PELAYANAN WILAYAH II DAN III1 Pengadaan water meter dan accessories Sambungan CW 3000 Unit 374.000 1.122.000.000 374.000.000 187.000.000 187.000.000 187.000.000 187.000.000

Rumah3 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Dozing lengkap CW 3 Unit 25.000.000 75.000.000 75.000.000

panel CU 3 Kaps. 2.5 l/dt H 80 M'4 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Centrifugal CW 2 Unit 175.000.000 350.000.000 175.000.000 175.000.000

lengkap panel CU 3 Kaps. 40 l/dt H 80 M'5 Perbaikan Pompa CW 1 Paket 200.000.000 200.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.0006 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 300 mm CW 2.000 Meter 521.000 1.042.000.000 1.042.000.0007 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 200 mm CW 4.000 Meter 183.750 735.000.000 735.000.0008 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 150 mm CW 2.000 Meter 184.000 368.000.000 368.000.0009 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 100 mm CW 4.000 Meter 48.000 192.000.000 192.000.000

10 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 75 mm CW 4.000 Meter 18.900 75.600.000 75.600.00011 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 50 mm CW 6.000 Meter 9.167 55.000.000 55.000.00012 Pengadaan Gate Valve + Flange Spigot Dia. 200 mm CW 10 Unit 3.500.000 35.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.00013 Pengadaan Gate Valve + Flange Spigot Dia. 150 mm CW 10 Unit 2.750.000 27.500.000 5.500.000 5.500.000 5.500.000 5.500.000 5.500.00014 Pengadaan Gate Valve + Flange Spigot Dia. 100 mm CW 10 Unit 2.500.000 25.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.00015 Pengadaan Gate Valve + Flange Spigot Dia. 75 mm CW 10 Unit 2.000.000 20.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.00016 Pengadaan Gate Valve + Flange Spigot Dia. 50 mm CW 10 Unit 1.750.000 17.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.00017 Pengadan dan Pemasangan Pompa Centrifugal CW 1 Unit 200.000.000 200.000.000 200.000.000

Kapasitas 80 l/dt H'8018 Pengadaan dan Pemasangan Pompa 60 l/dt H' 25 CW 1 Unit 250.000.000 250.000.000 250.000.000

Non Cloging untuk intake

Bang

koBa

ngko

Bang

koBa

ngko

Non Cloging untuk intake20 Pengadaan Pompa Centrifugal Kapasitas 60 l/dt H' 80 CW 2 Unit 200.000.000 400.000.000 200.000.000 200.000.00021 Pengadaan Pipa dan Valve Penguras Pipa Distribusi CW 10 Unit 5.000.000 50.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.00022 Pengadaan dan Pemasangan Air Valve/Katup Udara CW 20 Unit 1.500.000 30.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.00023 Revitalisasi Koneksi /Teeping Pipa Distribusi CW 10 Titik 1.500.000 15.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.00024 Pengadaan Water Meter Induk RPD CW 2 Unit 150.000.000 300.000.000 300.000.00025 Pembuatan Box Valve CW 20 Unit 750.000 15.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.00026 Pembuatan Sumur Bor Kapasitas 20 l/dt CW 1 Paket 450.000.000 450.000.000 450.000.00027 Pengadaan Water Meter Induk SB II CW 1 Unit 75.000.000 75.000.000 75.000.000

B INSTALASI SSF WASKITA KARYA:WILAYAH PELAYANAN I:

1 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Centrifugal CW 2 Unit 125.000.000 250.000.000 125.000.000 125.000.000lengkap panel CU 3 Kaps. 30 l/dt H 80 M'

3 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 75 mm dan CW 2500 Meter 70.000 175.000.000 175.000.000Accessories Pipa

4 Rehab Bak Reservoir Lengkap dengan Accessories CW 2 Unit 140.500.000 281.000.000 281.000.0005 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Dozing lengkap CW 2 Unit 25.000.000 50.000.000 50.000.000

panel CU 3 Kaps. 2.5 l/dt H 30 M'6 Penambahan daya dari 82 menjadi 182 KW CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0007 Pengadaan dan pemasangan Pipa Dia. 100 mm CW 1 Ls 50.000.000 50.000.000 50.000.000

lengkap dengan Accessories kelengkapan + box valve( Rencana sistem Gravitasi BTN, dan Ds.Lubuk gaung) 350 Meter -

8 DED Revitalisasi IPA SSF STU 1 Paket 100.000.000 100.000.000 100.000.0009 Pembangunan Fisik Revitalisasi IPA SSF CW 1 Paket 600.000.000 600.000.000 600.000.000

10 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Intake sei- CW 2 Unit 225.000.000 450.000.000 450.000.000Belisih Kapasitas 30 L/dt H 60 M'

11 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Intake sei - CW 1 Unit 250.000.000 250.000.000 250.000.000Masumai Kapasitas 30 l/dt H 80 M'

12 Pengadaan Pompa Cadangan Distribusi CW 2 Unit 125.000.000 250.000.000 125.000.000 125.000.00013 Pengadaan Pompa Cadangan Intake CW 2 Unit 250.000.000 500.000.000 250.000.000 250.000.00014 Penggantian Pipa ACP dengan PVC Dia. 200 mm CW 3000 Meter 223.800 671.400.000 335.700.000 335.700.00015 Pengadaan Water Meter Induk CW 2 Unit 100.000.000 200.000.000 100.000.000 100.000.00016 Rehab / Penggantian Valve Penguras IPA,Intake CW 1 Paket 35.000.000 35.000.000 35.000.000

dan Reservoir18 Pengadaan Pipa dan Valve Penguras Pipa Distribusi CW 10 Unit 5.000.000 50.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.00019 Pengadaan dan Pemasangan Air Valve/Katup Udara CW 20 Unit 1.500.000 30.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.00020 Revitalisasi Koneksi /Teeping Pipa Distribusi CW 10 Titik 1.500.000 15.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.00022 Pembuatan Box Valve CW 20 Unit 750.000 15.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.00023 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 100 mm CW 2.000 Meter 96.000 192.000.000 192.000.00024 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 75 mm CW 1.000 Meter 75.600 75.600.000 75.600.00025 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 50 mm CW 1.000 Meter 55.000 55.000.000 55.000.000

II PDAM UNIT RANTAU PANJANG :1 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Submersible CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.000

Non Cloging Lengkap panel Kap.15 l/dt H 25 M'2 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Centrifugal CW 1 Unit 75.000.000 75.000.000 75.000.000

Lengkap Panel kapasitas 15 l/dt H 60 M'3 Penambahan daya dari 32 menjadi 82 KW CW 1 Unit 120.000.000 120.000.000 120.000.0004 Pengadaan dan Pemasangan Pipa + Accessories CW

Kelengkapan :- Dia. 100 mm 2.000 Meter 96.000 192.000.000 96.000.000 96.000.000- Dia. 75 mm 1.000 Meter 75.600 75.600.000 75.600.000- Dia. 50 mm 1.000 Meter 55.000 55.000.000 55.000.000

5 Pengadaan water meter dan accessories Sambungan CW 500 Unit 374.000 187.000.000 187.000.000Rumah

6 Pengadaan Pipa dan Valve Penguras Pipa Distribusi CW 10 Unit 5.000.000 50.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.0007 Pengadaan dan Pemasangan Air Valve/Katup Udara CW 20 Unit 1.500.000 30.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.0008 Revitalisasi Koneksi /Teeping Pipa Distribusi CW 10 Titik 1.500.000 15.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.0009 Pembuatan Box Valve CW 20 Unit 750.000 15.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000

10 DED Revitalisai IPA dan Bak Reservoir Mampun STU 1 Paket 100.000.000 100.000.000 100.000.00011 Pelaksanaan Fisik Revitalisasi Peningkatan Kapasi- CW 1 Paket 600.000.000 600.000.000 600.000.000

Tas IPA Menjadi 20 l/dt

Bang

koBa

ngko

Rant

au P

anja

ngBa

ngko

Tas IPA Menjadi 20 l/dt12 Pengadaan Gate Valve + Flange Spigot Dia. 100 mm CW 10 Unit 2.500.000 25.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.00013 Pengadaan Gate Valve + Flange Spigot Dia. 75 mm CW 10 Unit 2.000.000 20.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.00014 Pengadaan Gate Valve + Flange Spigot Dia. 50 mm CW 10 Unit 1.750.000 17.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000

Rant

au P

anja

ng

Page 335: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

III PDAM UNIT SUNGAI MANAU :1 Pembangunan Jembatan Pipa CW 12 Unit 8.333.333 100.000.000 50.000.000 50.000.0002 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 200 mm CW 20.000 Meter 521.000 10.420.000.000 5.210.000.000 5.210.000.0003 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 100 mm CW 5.000 Meter 96.000 480.000.000 240.000.000 240.000.0004 Pengadaan Pipa dan Valve Penguras Pipa Distribusi CW 10 Unit 5.000.000 50.000.000 50.000.0005 Pengadaan dan Pemasangan Air Valve/Katup Udara CW 20 Unit 1.500.000 30.000.000 30.000.0006 Revitalisasi Koneksi /Teeping Pipa Distribusi CW 10 Titik 1.500.000 15.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.0007 Pembuatan Box Valve CW 20 Unit 750.000 15.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000

IV PDAM UNIT PASAR MASURAI/MA.MADRAS :1 Pengadaan dan Pemasangan Pipa + Accessories CW

Dia. 100 mm 1.000 Meter 96.000 96.000.000 96.000.000Dia. 75 mm 2.500 Meter 75.600 189.000.000 189.000.000

2 Pengadaan Water Meter CW 250 Unit 374.000 93.500.000 93.500.0003 Pengadaan Water Meter Induk CW 1 Unit 75.000.000 75.000.000 75.000.000

V DESA SUNGAI KAPAS :1 Pengadaan dan Pemasangan Pipa + Accessories CW

Kelengkapan :- Dia. 100 mm 4.000 Meter 96.000 384.000.000 384.000.000- Dia. 75 mm 3.000 Meter 75.600 226.800.000 226.800.000- Dia. 50 mm 2.000 Meter 55.000 110.000.000 110.000.000

2 Pengadaan Water Meter CW 500 Unit 374.000 187.000.000 187.000.0003 Pengadaan Water Meter Induk CW 1 Unit 75.000.000 75.000.000 75.000.0004 Pengadaan Pompa Centrifugal Kapasitas 5 l/dt H 80 M' CW 1 Unit 75.000.000 75.000.000 75.000.000

VI DESA PULAU RENGAS :1 Pengadaan dan Pemasangan Pipa + Accessories CW

Kelengkapan :- Dia. 100 mm 4.000 Meter 96.000 384.000.000 384.000.000- Dia. 75 mm 3.000 Meter 75.600 226.800.000 226.800.000- Dia. 50 mm 2.000 Meter 55.000 110.000.000 110.000.000

2 Pengadaan Water Meter CW 500 Unit 374.000 187.000.000 187.000.0003 Pembangunan Jalan Setapak Ke Intake CW 300 Meter 500.000 150.000.000 150.000.000

BIDANG PENANGANAN SUMBER DAYA AIR :A PDAM UNIT PASAR MASURAI/MA.MADRAS :

1 Bendung Penangkap Air PDAM Pasar Masurai CW 1 Paket 150.000.000 150.000.000 150.000.000

B DESA SEI KAPAS :1 Bendung Penangkap air baku CW 1 Paket 500.000.000 500.000.000 500.000.000

C INSTALASI RPD BANGKO TINGGI :1 Pemasangan Pipa Saluran Intake dan Turap Beton CW 1 Paket 150.000.000 150.000.000 150.000.000

Pengaman Sumber Air baku dan Bangunan Intake

IV PENGEMBANGAN PDAM TIRTA BUANA KAB.MERANGIN :

A Pembangunan SPAM IKK Tabir Ulu:1 IPA Kapasitas 10 l/dt + Intake,Reservoir dan Bangunan- CW 1 Paket 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000

Pelengkap2 Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Perpipaan CW 8.000 Meter 43.750 350.000.000 350.000.0003 Pengadaan water meter SR CW

B Pembangunan SPAM IKK Sei Tenang :1 IPA Kapasitas 10 l/dt + Intake,Reservoir dan Bangunan- CW 1 Paket 3.300.000.000 3.300.000.000 3.300.000.000

Pelengkap2 Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Perpipaan CW 10.000 Meter 70.000 700.000.000 350.000.000 350.000.000

Sung

ai K

apas

Pula

u Re

ngas

Sung

ai m

anau

Ma.

Mad

ras

2 Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Perpipaan CW 10.000 Meter 70.000 700.000.000 350.000.000 350.000.000

C Pembangunan SPAM IKK Ma.Siau :1 IPA Kapasitas 10 l/dt + Intake,Reservoir dan Bangunan- CW 1 Paket 3.300.000.000 3.300.000.000 3.300.000.000

Pelengkap2 Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Perpipaan CW 4.000 Meter 75.500 302.000.000 151.000.000 151.000.000

D Pembangunan SPAM IKK Nalo Tantan :1 IPA Kapasitas 10 l/dt + Intake,Reservoir dan Bangunan- CW 1 Paket 3.300.000.000 3.300.000.000 3.300.000.000

Pelengkap2 Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Perpipaan CW 4.000 Meter 75.500 302.000.000 151.000.000 151.000.000

E Pembangunan SPAM IKK Tabir Margo :1 Pembangunan Boster Pump Kap.5 l/dt CW 1 Paket 750.000.000 750.000.000 750.000.0002 Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Perpipaan CW 3.000 Meter 100.000 300.000.000 150.000.000 150.000.000

F Pembangunan SPAM Kota Bangko :1 Pembangunan IPA Lengkap Kapasitas 200 l/dt CW 1 Paket 20.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.0002 Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Perpipaan CW 6.000 Meter 711.667 4.270.000.000 2.135.000.000 2.135.000.000

Pengaman Sumber Air baku dan Bangunan Intake

JUMLAH TOTAL 74.003.800.000 13.456.000.000 1.178.000.000 6.281.400.000 - - 7.737.700.000 827.000.000 4.898.500.000 - - 27.460.000.000 3.885.000.000 4.116.500.000 - - 335.700.000 175.000.000 2.071.500.000 - - 250.000.000 250.000.000 1.006.500.000 - -

Page 336: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

I Drainase :Pembangunan Saluran Drainase :

1 Kecamatan Bangko 9.750 Meter 200.000 1.950.000.000 400.000.000 500.000.000 300.000.000 500.000.000 250.000.0002 Kecamatan Bangko Barat 7.625 Meter 200.000 1.525.000.000 100.000.000 150.000.000 500.000.000 100.000.000 100.000.000 200.000.000 80.000.000 200.000.000 95.000.0003 Kecamatan Batang Masumai 6.900 Meter 200.000 1.380.000.000 180.000.000 300.000.000 100.000.000 100.000.000 300.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.0004 Kecamatan Nalo Tantan 5.175 Meter 200.000 1.035.000.000 100.000.000 150.000.000 100.000.000 150.000.000 100.000.000 135.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.0005 Kecamatan Sungai Manau 6.750 Meter 200.000 1.350.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000 175.000.000 175.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.0006 Kecamatan Renah Pembarap 6.040 Meter 200.000 1.208.000.000 207.000.000 201.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.0007 Kecamatan Pangkalan Jambu 8.490 Meter 200.000 1.698.000.000 100.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 298.000.000 200.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.0008 Kecamatan Pamenang Barat 8.500 Meter 200.000 1.700.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.0009 Kecamatan Pamenang Selatan 6.900 Meter 200.000 1.380.000.000 150.000.000 200.000.000 150.000.000 200.000.000 150.000.000 200.000.000 150.000.000 180.000.000

10 Kecamatan Pamenang 8.815 Meter 200.000 1.763.000.000 263.000.000 200.000.000 300.000.000 200.000.000 400.000.000 200.000.000 200.000.00011 Kecamatan Renah Pamenang 8.715 Meter 200.000 1.743.000.000 200.000.000 250.000.000 300.000.000 100.000.000 300.000.000 200.000.000 193.000.000 200.000.00012 Kecamatan Tabir Lintas 7.900 Meter 200.000 1.580.000.000 130.000.000 250.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.00013 Kecamatan Tabir 8.575 Meter 200.000 1.715.000.000 200.000.000 200.000.000 300.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 75.000.000 90.000.000 150.000.00014 Kecamatan Tabir Selatan 8.625 Meter 200.000 1.725.000.000 250.000.000 117.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 58.000.000 100.000.000 100.000.00015 Kecamatan Margo Tabir 6.040 Meter 200.000 1.208.000.000 100.000.000 200.000.000 128.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 180.000.00016 Kecamatan Tabir Ilir 8.375 Meter 200.000 1.675.000.000 295.000.000 280.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.00017 Kecamatan Tabir Timur 6.900 Meter 200.000 1.380.000.000 180.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.00018 Kecamatan Tabir Ulu 7.040 Meter 200.000 1.408.000.000 258.000.000 150.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 200.000.00019 Kecamatan Tabir Barat 7.040 Meter 200.000 1.408.000.000 263.000.000 145.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 200.000.00020 Kecamatan Tiang Pumpung 4.315 Meter 200.000 863.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 63.000.000 100.000.00021 Kecamatan Muara Siau 5.175 Meter 200.000 1.035.000.000 185.000.000 200.000.000 150.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.00022 Kecamatan Lembah Masurai 3.450 Meter 200.000 690.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 90.000.00023 Kecamatan Jangkat 5.175 Meter 200.000 1.035.000.000 100.000.000 100.000.000 172.000.000 100.000.000 145.000.000 100.000.000 100.000.000 218.000.00024 Kecamatan Sungai Tenang 4.315 Meter 200.000 863.000.000 200.000.000 100.000.000 163.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000

JUMLAH TOTAL 166.585 Meter 33.317.000.000 1.792.000.000 1.330.000.000 2.637.000.000 - - 2.400.000.000 2.723.000.000 3.372.000.000 - - 2.350.000.000 2.225.000.000 3.171.000.000 - - 2.875.000.000 1.518.000.000 2.048.000.000 - - 1.883.000.000 1.118.000.000 1.875.000.000 - -

Rencana Kebutuhan Investasi Sektor Drainase di Kabupaten Merangin Tahun 2009-2013

Cat

egor

iURAIAN PEKERJAANNO

Tahun Ke 1 ( 2009 )

Loka

si

Har

ga S

atua

n

5

Ket

eran

ganTahun Ke 2 ( 2010 ) Tahun Ke 3 ( 2011 ) Tahun Ke 4 ( 2012 ) Tahun Ke 5 ( 2013 )

Bia

ya

Vol

ume

Inst

ansi

Page 337: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

A KANTOR DAN FASILITAS PENUNJANG :I PDAM INDUK BANGKO :a. Kantor Induk dan Bengkel:1 Rehab Kantor Teknik INS 1 Unit 350.000.000 350.000.000 350.000.0002 Rehab Kantor Teknik,Perencanaan,Badan Pengawas INS 1 Unit 150.000.000 150.000.000 75.000.000 75.000.000

dan Ruangan Labor.3 Rehab Gudang INS 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0004 Pembuatan Turap Kantor INS 100 Meter 1.500.000 150.000.000 75.000.000 75.000.0005 Pembuatan Pagar Keliling Kantor Induk INS 200 Meter 875.000 175.000.000 75.000.000 50.000.000 50.000.0006 Garasi Parkir Mobil Tanki INS 1 Unit 100.000.000 100.000.000 100.000.0007 Penataan Taman dn halaman Kantor Induk INS 1 Paket 100.000.000 100.000.000 100.000.0008 Pengadaan Peralatan Las Karbit/Elpiji INS 1 Paket 45.000.000 45.000.000 45.000.0009 Pengadaan Alat Bor Duduk INS 1 Paket 15.000.000 15.000.000 15.000.000

10 Katrol Hidrolik Pompa Intake dan Distribusi INS 2 Unit 10.000.000 20.000.000 20.000.00011 Pembangunan Areal Parkir INS 1 Unit 50.000.000 50.000.000 50.000.000

b. Instalasi RPD :1 Pembangunan Rumah Jaga Operator Tipe 36 CW 2 Unit 72.000.000 144.000.000 144.000.0002 Rehab Ruang Kimia CW 1 Unit 135.000.000 135.000.000 135.000.0003 Rehab Jalan Lingkungan Instalasi dan Penataan - CW

Taman Instalasi 1 Paket 150.000.000 150.000.000 150.000.0004 Pengadaan dan Pemasangan Lampu Lingkungan - CW

dan Jalan 1 Paket 75.000.000 75.000.000 75.000.0005 Pembuatan Bangunan Bengkel CW 1 Unit 120.000.000 120.000.000 120.000.0006 Rehab Pagar CW 1 Paket 150.000.000 150.000.000 150.000.0007 Pengecatan Bangunan IPA dan Bangunan- CW 1 Paket 75.000.000 75.000.000 50.000.000 25.000.000

Pelengkap Lainnya

c. Instalasi SSF:1 Rehab Rumah Jaga Operator CW 1 Unit 75.000.000 75.000.000 75.000.0002 Rehab Pagar Instalasi CW 1 Paket 65.000.000 65.000.000 65.000.0003 Pembuatan Jalan Masuk lingkungan dan penataan- CW 1 Paket 55.000.000 55.000.000 55.000.000

Taman4 Pembangunan Tangga, Jalan Setapak dan Drainase CW 200 Meter 750.000 150.000.000 150.000.000

Jalan Ke Intake Belisih5 Pembuatan Pos Jaga Instalasi CW 1 Unit 50.000.000 50.000.000 50.000.0006 Rehab Rumah Intake Sei Belisih CW 1 Unit 45.000.000 45.000.000 45.000.0007 Pembuatan Rumah Jaga Intake Masumai CW 1 Unit 50.000.000 50.000.000 50.000.0008 Pembuatan Rumah Pompa Distribusi CW 1 Unit 50.000.000 50.000.000 50.000.000

d. SB II:

Ket

eran

ganTahun Ke 2 ( 2010 ) Tahun Ke 3 ( 2011 ) Tahun Ke 4 ( 2012 ) Tahun Ke 5 ( 2013 )Tahun Ke 1 ( 2009 )

Loka

si

Har

ga S

atua

n

Bia

ya

Vol

ume

5

Inst

ansi

Cat

egor

i

URAIAN PEKERJAANNO

Kant

or I

nduk

Ban

gko

Inst

alas

i RPD

Ban

gko

Inst

alas

i SSF

Ban

gko

Tabel Rencana Kebutuhan Investasi Sektor Air Minum di Kabupaten Merangin

d. SB II:1 Rehab Rumah Jaga + Dapur dan WC CW SB II 1 Unit 65.000.000 65.000.000 65.000.000

e. Boster Bukit Keramat :1 Rehab Rumah Jaga CW 1 Unit 50.000.000 50.000.000 50.000.0002 Pembuatan Pagar Keliling Instalasi CW 1 Paket 65.000.000 65.000.000 65.000.0003 Pembuatan Turap CW 1 Unit 75.000.000 75.000.000 75.000.000

f. Intalasi Pulau Rayo:1 Rehab Rumah Jaga CW 1 Unit 95.000.000 95.000.000 95.000.0002 Pembuatan Pagar Keliling CW 1 Paket 150.000.000 150.000.000 150.000.0003 Penerangan Intalasi CW 1 Unit 45.000.000 45.000.000 45.000.000

II PDAM UNIT RANTAU PANJANG:1 Pembangunan Kantor Unit CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0002 Rehab Rumah Dinas Kepala Unit CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0003 Rehab Ruangan Jaga Mampun CW 1 Unit 45.000.000 45.000.000 45.000.0004 Rehab Rumah Pompa dan Genset CW 1 Unit 65.000.000 65.000.000 65.000.0005 Rehab Pagar Keliling Instalasi Mampun CW 1 Paket 150.000.000 150.000.000 150.000.0006 Pembuatan Rumah Pompa Intake CW 1 Unit 45.000.000 45.000.000 45.000.0007 Rehab Rumah Jaga Koto Jati CW 2 Unit 50.000.000 100.000.000 100.000.000

III PDAM UNIT SUNGAI MANAU1 Pengadaan Tanah lahan untuk kantor dan Rumah- LA 1 Paket 45.000.000 45.000.000 45.000.000

Dinas Ka.Unit2 Pembuatan Kantor CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0003 Pembuatan Rumah Dinas Ka.Unit CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0004 Pembuatan Rumah Jaga Intake Sei.Air Batu CW 1 Unit 50.000.000 50.000.000 50.000.0005 Pagar Kantor dan RD.Ka.Unit CW 1 Paket 150.000.000 150.000.000 150.000.0006 Pagar Lokasi Intake dan Intalasi Sei Air batu CW 1 Paket 75.000.000 75.000.000 75.000.0007 Pembuatan Kantor Pelayanan Perentak CW 1 Unit 100.000.000 100.000.000 100.000.000

IV PDAM UNIT MUARA MADRAS:1 Pembuatan Kantor CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0002 Pembuatan Rumah Dinas Ka. Unit CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0003 Pengadaan Tanah Lahan Kantor LA 1 Paket 45.000.000 45.000.000 45.000.0004 Pembangunan Jalan Setapak ke Instalasi CW 1 Paket 125.000.000 125.000.000 125.000.0005 Pembuatan Rumah Jaga Operator CW 1 Unit 75.000.000 75.000.000

V PDAM UNIT PASAR MASURAI:1 Sertifikasi Tanah Intalasi LA 1 Paket 10.000.000 10.000.000 10.000.0002 Pengadaan Tanah Lahan Kantor LA 1 Paket 45.000.000 45.000.000 45.000.0003 Pembuatan Rumah Dinas Ka. Unit CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0004 Pembangunan Jalan Setapak ke Intake CW 1 Paket 50.000.000 50.000.000 50.000.0005 Rehab Rumah Jaga / Dapur CW 1 Unit 35.000.000 35.000.000 35.000.000

VI PAMENANG :1 Rehab Rumah Jaga / Dapur CW 1 Unit 35.000.000 35.000.000 35.000.0002 Pengadaan Tanah Lahan Kantor LA 1 Paket 45.000.000 45.000.000 45.000.0003 Pembuatan Kantor CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0004 Pembuatan Rumah Dinas Ka. Unit CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0005 Pembangunan Jalan Setapak ke Instalasi CW 1 Paket 50.000.000 50.000.000 50.000.0006 Rehab Rumah Pompa CW 1 Unit 45.000.000 45.000.000 45.000.0007 Pengadaan Tanah utk Kantor dan Rumah Dinas 1 Paket 60.000.000 60.000.000 60.000.000

B PERALATAN PENUNJANG KERJA:I MOBILISASI / TRANSPORTASI PELAYANAN:

1 Pengadaan Kendaraan Dinas Mobil Kijang Minibus CW 2 Unit 200.000.000 400.000.000 200.000.000 200.000.0002 Mobil Kijang Pick Up CW 2 Unit 150.000.000 300.000.000 150.000.000 150.000.0003 Sepeda Motor CW 10 Unit 20.000.000 200.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000

II PERALATAN KANTOR / ADMINISTRASI:1 Komputer INS 10 Unit 10.000.000 100.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.0002 Alat Tulis Kantor INS 1 Ls 50.000.000 50.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.0003 Peralatan Kantor ( Meja Kursi dll ) INS 1 Ls 100.000.000 100.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.0004 Pengadaan Brankas INS 10 Unit 5.000.000 50.000.000 10.000.000 10.000.000 20.000.000 10.000.000Ba

ngko

Bang

koBa

ngko

Rant

au P

anja

ngSu

ngai

Man

auBa

ngko

MA.

Mad

ras

Lem

bah

Mas

urai

Pam

enan

g

Page 338: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

5 In fokus INS 1 Unit 10.000.000 10.000.000 10.000.000

III PERALATAN KANTOR / TEKNIS / SURVEY :1 Peralatan Labor INS 1 Paket 200.000.000 200.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 20.000.0002 Alat Ukur Theodolit INS 1 Unit 50.000.000 50.000.000 50.000.0003 Alat Ukur Water Pas INS 1 Unit 30.000.000 30.000.000 30.000.0004 Alat Ploter Gambar INS 1 Unit 35.000.000 35.000.000 35.000.0005 Mesin Las Round INS 1 Unit 15.000.000 15.000.000 15.000.0006 Lemari Besi INS 1 Unit 5.000.000 5.000.000 5.000.0007 Katrol 3 ton INS 1 Unit 5.000.000 5.000.000 5.000.0008 Mesin Genset Round INS 1 Unit 10.000.000 10.000.000 10.000.0009 Perahu Motor INS 1 Unit 10.000.000 10.000.000 10.000.000

10 Alat Pendeteksi Kebocoran INS 1 Unit 25.000.000 25.000.000 25.000.00011 Penerapan Jaringan Pipa Sistem Computer INS 1 Paket 100.000.000 100.000.000 100.000.000

Program GIS12 Alat Potong Aspal INS 1 Unit 60.000.000 60.000.000 60.000.00013 Mesin Penguras Lumpur Intake INS 1 Unit 15.000.000 15.000.000 15.000.00014 Alat Ukur debit sungai INS 1 Unit 50.000.000 50.000.000 50.000.000

B OPTIMALISASI DAN PENGEMBANGAN :I PDAM INDUK BANGKO :A INSTALASI RPD BANGKO TINGGI :

DAERAH PELAYANAN WILAYAH II DAN III1 Pengadaan water meter dan accessories Sambungan CW 3000 Unit 374.000 1.122.000.000 374.000.000 187.000.000 187.000.000 187.000.000 187.000.000

Rumah3 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Dozing lengkap CW 3 Unit 25.000.000 75.000.000 75.000.000

panel CU 3 Kaps. 2.5 l/dt H 80 M'4 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Centrifugal CW 2 Unit 175.000.000 350.000.000 175.000.000 175.000.000

lengkap panel CU 3 Kaps. 40 l/dt H 80 M'5 Perbaikan Pompa CW 1 Paket 200.000.000 200.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.0006 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 300 mm CW 2.000 Meter 521.000 1.042.000.000 1.042.000.0007 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 200 mm CW 4.000 Meter 183.750 735.000.000 735.000.0008 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 150 mm CW 2.000 Meter 184.000 368.000.000 368.000.0009 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 100 mm CW 4.000 Meter 48.000 192.000.000 192.000.000

10 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 75 mm CW 4.000 Meter 18.900 75.600.000 75.600.00011 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 50 mm CW 6.000 Meter 9.167 55.000.000 55.000.00012 Pengadaan Gate Valve + Flange Spigot Dia. 200 mm CW 10 Unit 3.500.000 35.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.00013 Pengadaan Gate Valve + Flange Spigot Dia. 150 mm CW 10 Unit 2.750.000 27.500.000 5.500.000 5.500.000 5.500.000 5.500.000 5.500.00014 Pengadaan Gate Valve + Flange Spigot Dia. 100 mm CW 10 Unit 2.500.000 25.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.00015 Pengadaan Gate Valve + Flange Spigot Dia. 75 mm CW 10 Unit 2.000.000 20.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.00016 Pengadaan Gate Valve + Flange Spigot Dia. 50 mm CW 10 Unit 1.750.000 17.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.00017 Pengadan dan Pemasangan Pompa Centrifugal CW 1 Unit 200.000.000 200.000.000 200.000.000

Kapasitas 80 l/dt H'8018 Pengadaan dan Pemasangan Pompa 60 l/dt H' 25 CW 1 Unit 250.000.000 250.000.000 250.000.000

Non Cloging untuk intake20 Pengadaan Pompa Centrifugal Kapasitas 60 l/dt H' 80 CW 2 Unit 200.000.000 400.000.000 200.000.000 200.000.00021 Pengadaan Pipa dan Valve Penguras Pipa Distribusi CW 10 Unit 5.000.000 50.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000

Bang

koBa

ngko

Bang

ko

21 Pengadaan Pipa dan Valve Penguras Pipa Distribusi CW 10 Unit 5.000.000 50.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.00022 Pengadaan dan Pemasangan Air Valve/Katup Udara CW 20 Unit 1.500.000 30.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.00023 Revitalisasi Koneksi /Teeping Pipa Distribusi CW 10 Titik 1.500.000 15.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.00024 Pengadaan Water Meter Induk RPD CW 2 Unit 150.000.000 300.000.000 300.000.00025 Pembuatan Box Valve CW 20 Unit 750.000 15.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.00026 Pembuatan Sumur Bor Kapasitas 20 l/dt CW 1 Paket 450.000.000 450.000.000 450.000.00027 Pengadaan Water Meter Induk SB II CW 1 Unit 75.000.000 75.000.000 75.000.000

B INSTALASI SSF WASKITA KARYA:WILAYAH PELAYANAN I:

1 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Centrifugal CW 2 Unit 125.000.000 250.000.000 125.000.000 125.000.000lengkap panel CU 3 Kaps. 30 l/dt H 80 M'

3 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 75 mm dan CW 2500 Meter 70.000 175.000.000 175.000.000Accessories Pipa

4 Rehab Bak Reservoir Lengkap dengan Accessories CW 2 Unit 140.500.000 281.000.000 281.000.0005 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Dozing lengkap CW 2 Unit 25.000.000 50.000.000 50.000.000

panel CU 3 Kaps. 2.5 l/dt H 30 M'6 Penambahan daya dari 82 menjadi 182 KW CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.0007 Pengadaan dan pemasangan Pipa Dia. 100 mm CW 1 Ls 50.000.000 50.000.000 50.000.000

lengkap dengan Accessories kelengkapan + box valve( Rencana sistem Gravitasi BTN, dan Ds.Lubuk gaung) 350 Meter -

8 DED Revitalisasi IPA SSF STU 1 Paket 100.000.000 100.000.000 100.000.0009 Pembangunan Fisik Revitalisasi IPA SSF CW 1 Paket 600.000.000 600.000.000 600.000.000

10 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Intake sei- CW 2 Unit 225.000.000 450.000.000 450.000.000Belisih Kapasitas 30 L/dt H 60 M'

11 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Intake sei - CW 1 Unit 250.000.000 250.000.000 250.000.000Masumai Kapasitas 30 l/dt H 80 M'

12 Pengadaan Pompa Cadangan Distribusi CW 2 Unit 125.000.000 250.000.000 125.000.000 125.000.00013 Pengadaan Pompa Cadangan Intake CW 2 Unit 250.000.000 500.000.000 250.000.000 250.000.00014 Penggantian Pipa ACP dengan PVC Dia. 200 mm CW 3000 Meter 223.800 671.400.000 335.700.000 335.700.00015 Pengadaan Water Meter Induk CW 2 Unit 100.000.000 200.000.000 100.000.000 100.000.00016 Rehab / Penggantian Valve Penguras IPA,Intake CW 1 Paket 35.000.000 35.000.000 35.000.000

dan Reservoir18 Pengadaan Pipa dan Valve Penguras Pipa Distribusi CW 10 Unit 5.000.000 50.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.00019 Pengadaan dan Pemasangan Air Valve/Katup Udara CW 20 Unit 1.500.000 30.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.00020 Revitalisasi Koneksi /Teeping Pipa Distribusi CW 10 Titik 1.500.000 15.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.00022 Pembuatan Box Valve CW 20 Unit 750.000 15.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.00023 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 100 mm CW 2.000 Meter 96.000 192.000.000 192.000.00024 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 75 mm CW 1.000 Meter 75.600 75.600.000 75.600.00025 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 50 mm CW 1.000 Meter 55.000 55.000.000 55.000.000

II PDAM UNIT RANTAU PANJANG :1 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Submersible CW 1 Unit 150.000.000 150.000.000 150.000.000

Non Cloging Lengkap panel Kap.15 l/dt H 25 M'2 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Centrifugal CW 1 Unit 75.000.000 75.000.000 75.000.000

Lengkap Panel kapasitas 15 l/dt H 60 M'3 Penambahan daya dari 32 menjadi 82 KW CW 1 Unit 120.000.000 120.000.000 120.000.0004 Pengadaan dan Pemasangan Pipa + Accessories CW

Kelengkapan :- Dia. 100 mm 2.000 Meter 96.000 192.000.000 96.000.000 96.000.000- Dia. 75 mm 1.000 Meter 75.600 75.600.000 75.600.000- Dia. 50 mm 1.000 Meter 55.000 55.000.000 55.000.000

5 Pengadaan water meter dan accessories Sambungan CW 500 Unit 374.000 187.000.000 187.000.000Rumah

6 Pengadaan Pipa dan Valve Penguras Pipa Distribusi CW 10 Unit 5.000.000 50.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.0007 Pengadaan dan Pemasangan Air Valve/Katup Udara CW 20 Unit 1.500.000 30.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.0008 Revitalisasi Koneksi /Teeping Pipa Distribusi CW 10 Titik 1.500.000 15.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.0009 Pembuatan Box Valve CW 20 Unit 750.000 15.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000

10 DED Revitalisai IPA dan Bak Reservoir Mampun STU 1 Paket 100.000.000 100.000.000 100.000.00011 Pelaksanaan Fisik Revitalisasi Peningkatan Kapasi- CW 1 Paket 600.000.000 600.000.000 600.000.000

Tas IPA Menjadi 20 l/dt12 Pengadaan Gate Valve + Flange Spigot Dia. 100 mm CW 10 Unit 2.500.000 25.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000

Bang

koBa

ngko

Bang

koRa

ntau

Pan

jang

Page 339: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

13 Pengadaan Gate Valve + Flange Spigot Dia. 75 mm CW 10 Unit 2.000.000 20.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.00014 Pengadaan Gate Valve + Flange Spigot Dia. 50 mm CW 10 Unit 1.750.000 17.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000

III PDAM UNIT SUNGAI MANAU :1 Pembangunan Jembatan Pipa CW 12 Unit 8.333.333 100.000.000 50.000.000 50.000.0002 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 200 mm CW 20.000 Meter 521.000 10.420.000.000 5.210.000.000 5.210.000.0003 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Dia. 100 mm CW 5.000 Meter 96.000 480.000.000 240.000.000 240.000.0004 Pengadaan Pipa dan Valve Penguras Pipa Distribusi CW 10 Unit 5.000.000 50.000.000 50.000.0005 Pengadaan dan Pemasangan Air Valve/Katup Udara CW 20 Unit 1.500.000 30.000.000 30.000.0006 Revitalisasi Koneksi /Teeping Pipa Distribusi CW 10 Titik 1.500.000 15.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.0007 Pembuatan Box Valve CW 20 Unit 750.000 15.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000

IV PDAM UNIT PASAR MASURAI/MA.MADRAS :1 Pengadaan dan Pemasangan Pipa + Accessories CW

Dia. 100 mm 1.000 Meter 96.000 96.000.000 96.000.000Dia. 75 mm 2.500 Meter 75.600 189.000.000 189.000.000

2 Pengadaan Water Meter CW 250 Unit 374.000 93.500.000 93.500.0003 Pengadaan Water Meter Induk CW 1 Unit 75.000.000 75.000.000 75.000.000

V DESA SUNGAI KAPAS :1 Pengadaan dan Pemasangan Pipa + Accessories CW

Kelengkapan :- Dia. 100 mm 4.000 Meter 96.000 384.000.000 384.000.000- Dia. 75 mm 3.000 Meter 75.600 226.800.000 226.800.000- Dia. 50 mm 2.000 Meter 55.000 110.000.000 110.000.000

2 Pengadaan Water Meter CW 500 Unit 374.000 187.000.000 187.000.0003 Pengadaan Water Meter Induk CW 1 Unit 75.000.000 75.000.000 75.000.0004 Pengadaan Pompa Centrifugal Kapasitas 5 l/dt H 80 M' CW 1 Unit 75.000.000 75.000.000 75.000.000

VI DESA PULAU RENGAS :1 Pengadaan dan Pemasangan Pipa + Accessories CW

Kelengkapan :- Dia. 100 mm 4.000 Meter 96.000 384.000.000 384.000.000- Dia. 75 mm 3.000 Meter 75.600 226.800.000 226.800.000- Dia. 50 mm 2.000 Meter 55.000 110.000.000 110.000.000

2 Pengadaan Water Meter CW 500 Unit 374.000 187.000.000 187.000.0003 Pembangunan Jalan Setapak Ke Intake CW 300 Meter 500.000 150.000.000 150.000.000

BIDANG PENANGANAN SUMBER DAYA AIR :A PDAM UNIT PASAR MASURAI/MA.MADRAS :

1 Bendung Penangkap Air PDAM Pasar Masurai CW 1 Paket 150.000.000 150.000.000 150.000.000

B DESA SEI KAPAS :1 Bendung Penangkap air baku CW 1 Paket 500.000.000 500.000.000 500.000.000

C INSTALASI RPD BANGKO TINGGI :1 Pemasangan Pipa Saluran Intake dan Turap Beton CW 1 Paket 150.000.000 150.000.000 150.000.000

Pengaman Sumber Air baku dan Bangunan Intake

IV PENGEMBANGAN PDAM TIRTA BUANA KAB.MERANGIN :

A Pembangunan SPAM IKK Tabir Ulu:1 IPA Kapasitas 10 l/dt + Intake,Reservoir dan Bangunan- CW 1 Paket 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000

Sung

ai K

apas

Pula

u Re

ngas

Sung

ai m

anau

Ma.

Mad

ras

Rant

au P

anja

ng

1 IPA Kapasitas 10 l/dt + Intake,Reservoir dan Bangunan- CW 1 Paket 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000Pelengkap

2 Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Perpipaan CW 8.000 Meter 43.750 350.000.000 350.000.0003 Pengadaan water meter SR CW

B Pembangunan SPAM IKK Sei Tenang :1 IPA Kapasitas 10 l/dt + Intake,Reservoir dan Bangunan- CW 1 Paket 3.300.000.000 3.300.000.000 3.300.000.000

Pelengkap2 Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Perpipaan CW 10.000 Meter 70.000 700.000.000 350.000.000 350.000.000

C Pembangunan SPAM IKK Ma.Siau :1 IPA Kapasitas 10 l/dt + Intake,Reservoir dan Bangunan- CW 1 Paket 3.300.000.000 3.300.000.000 3.300.000.000

Pelengkap2 Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Perpipaan CW 4.000 Meter 75.500 302.000.000 151.000.000 151.000.000

D Pembangunan SPAM IKK Nalo Tantan :1 IPA Kapasitas 10 l/dt + Intake,Reservoir dan Bangunan- CW 1 Paket 3.300.000.000 3.300.000.000 3.300.000.000

Pelengkap2 Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Perpipaan CW 4.000 Meter 75.500 302.000.000 151.000.000 151.000.000

E Pembangunan SPAM IKK Tabir Margo :1 Pembangunan Boster Pump Kap.5 l/dt CW 1 Paket 750.000.000 750.000.000 750.000.0002 Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Perpipaan CW 3.000 Meter 100.000 300.000.000 150.000.000 150.000.000

F Pembangunan SPAM Kota Bangko :1 Pembangunan IPA Lengkap Kapasitas 200 l/dt CW 1 Paket 20.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.0002 Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Perpipaan CW 6.000 Meter 711.667 4.270.000.000 2.135.000.000 2.135.000.000

Pengaman Sumber Air baku dan Bangunan Intake

JUMLAH TOTAL 74.003.800.000 13.456.000.000 1.178.000.000 6.281.400.000 - - 7.737.700.000 827.000.000 4.898.500.000 - - 27.460.000.000 3.885.000.000 4.116.500.000 - - 335.700.000 175.000.000 2.071.500.000 - - 250.000.000 250.000.000 1.006.500.000 - -

Page 340: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

Pusa

t

Prop

insi

Kab

/Kot

a

Mas

y.

Swas

ta

1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

IProgram Pembinaan Pengelolaan SistemPersampahan- Pelatihan SDM Persampahan 10 Kali 50.000.000 500.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000- Penyuluhan dan Sosialisasi kepada masyarakat 20 Kali 50.000.000 1.000.000.000 100.000.000 100.000.000 50.000.000 100.000.000 100.000.000 50.000.000 100.000.000 100.000.000 50.000.000 100.000.000 100.000.000 50.000.000- Pembinaan kelompok masyarakat 20 Kali 50.000.000 1.000.000.000 100.000.000 100.000.000 50.000.000 100.000.000 100.000.000 50.000.000 100.000.000 100.000.000 50.000.000 100.000.000 100.000.000 50.000.000- Evaluasi, Revisi dan penyusunan Peraturan tentangSampah 2 Kali 50.000.000 100.000.000 50.000.000 50.000.000- Studi Banding pengelolaan persampahan 4 kali 150.000.000 600000000 150.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000

IIProgram Pengembangan Program Dan PerencanaanPembangunan Persampahan- Penyusunan Masterpaln Persampahan 1 kali 300.000.000 300000000 300.000.000- Penyusunan DED TPA 1 kali 300.000.000 300000000 300.000.000

III Program Pengurangan Timbulan Sampah- Penyediaan Anggaran Operasional Pelayanan sampah

5 tahun 2.000.000.000 10.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000

IVProgram Perluasan Cakupan PelayananPersampahan-Penambahan sarana prasarana pelayanan, berupa:- Pengadaan tong sampah 750 unit 200.000 150.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000- Pengadaan Gerobak Sampah 75 unit 2.000.000 150.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000- Pengadaan motor Dump 25 unit 30.000.000 750.000.000 90.000.000 60.000.000 90.000.000 60.000.000 90.000.000 60.000.000 90.000.000 60.000.000 90.000.000 60.000.000- Pengadaan Dump Truck 10 unit 280.000.000 2.800.000.000 560.000.000 560.000.000 560.000.000 560.000.000 560.000.000- Pengadaan Arm Roll Truck 14 unit 250.000.000 3.500.000.000 750.000.000 750.000.000 750.000.000 750.000.000 500.000.000- Pengadaan mobil pick up operasional 2 unit 150.000.000 300.000.000 150.000.000 150.000.000- Pembangunan TPS 50 unit 5.000.000 250.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000- Pengadaan container 25 unit 15.000.000 375.000.000 75.000.000 75.000.000 75.000.000 75.000.000 75.000.000

VProgram Peningkatan Kualitas Sistem PengolahanAkhir Sampah

5

Rencana Kebutuhan Investasi Sektor Persampahan di Kabupaten Merangin Tahun 2009-2013

NO URAIAN PEKERJAAN

Cat

egor

i

Loka

si

Vol

ume

Har

ga S

atua

n

Bia

ya

Tahun Ke 1 ( 2009 ) Tahun Ke 3 ( 2011 ) Tahun Ke 4 ( 2012 ) Tahun Ke 5 ( 2013 )

Inst

ansi

Ket

eran

ganTahun Ke 2 ( 2010 )

VProgram Peningkatan Kualitas Sistem PengolahanAkhir Sampah- Pengadaan alat Berat 1 unit 1.500.000.000 1.500.000.000 1.500.000.000- Pembangunan Pagar/Gerbang 2.000 m 250.000 500.000.000 350.000.000 150.000.000- Pembangunan Pos Jaga 1 unit 5.000.000 5.000.000 5.000.000- Peningkatan Jalan TPA 2 Km 750.000.000 1.125.000.000 1.125.000.000- Pengadaan Alat Proses Daur ulang sampah 2 unit 150.000.000 300.000.000 300.000.000

VI

Program Pengembangan Kapasitas Masyarakat DanSwasta Meningkatkan Sistem PengelolaanPersampahan- Penyuluhan untuk meningkatkan partisipasi aktifmasyarakat dalam pengurangan timbulan danpengelolaan sampah 20 kali 50.000.000 1.000.000.000 150.000.000 100.000.000 150.000.000 100.000.000 150.000.000 100.000.000 150.000.000 100.000.000- Membuat regulasi yang bisa menarik keterlibatan swastadalam pengurangan produksi sampah dan peningkatanproses pengumpulan, pengangkutan dan pengolahansampah sampai ke pendaur-ulangan 1 Tahun 150.000.000 150.000.000 150.000.000

JUMLAH TOTAL 26.655.000.000 650.000.000 885.000.000 2.110.000.000 2.500.000.000 3.110.000.000 3.215.000.000 850.000.000 1.535.000.000 2.710.000.000 850.000.000 1.235.000.000 2.610.000.000 850.000.000 985.000.000 2.560.000.000

Page 341: Kabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan · PDF fileKabupaten Merangin dan juga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kabupaten Merangin. Diharapkan