Kabar Madura

12
Email Redaksi: [email protected] Pengawas Pemilu J Bersambung ke Hal 6 23 Februari 2013 SABTU @kabarmaduranews TWITTER Kabar Bangkalan Kabar Pamekasan Kabar Sumenep Kabar Sampang Disperindag dan Disbudparpora Saling Tuding Pembukaan Pumara Baru Kembali Molor Retribusi Parkir Gagal Capai Target Terkendala Aturan dari Pusat Dishubkominfo Kena Sentil Lagi MPU Liar Tetap Berkeliaran di Pusat Kota Dituding Langgar Perbup Pembentukan Panitia Pilkades Meddelan TABRI S. MUNIR dari Balikpapan BALIKPAPAN- Angin segar menghinggapi tim Persiba Balik- papan jelang laga kontra Perse- pam Madura United (P-MU). Luca dan Moustapha Terkendala Cedera BALIKPAPAN- Laga Persepam Madura United (P-MU) kontra tuan rumah Persiba Balikpapan yang kick-off nanti sore pukul 15.30 WIB (Live-ANTV) akan menjadi laga maha penting bagi Laskar Sape Kerap. Itu karena, partai yang bakal dipimpin wasit Muslimin SH ini adalah pembuktian jika Zaenal Arif dan kawan-kawan tak hanya jago kandang. BANGKALAN- Peringatan Maulud Nabi Muhammad saw sekaligus haul KH Sya- ichona Moch Cholil, di Masjid Maqbaroh Syaichona Moch Cholil, Desa Martajasah, Keca- matan Kota Bangkalan, Kamis malam (21/2), begitu semarak dengan kehadiran ribuan ma- syarakat Bangkalan. Terlebih, Gubernur Jatim Soekarwo dan Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf yang telah mencanangkan diri se- bagai pasangan KarSa Jilid 2 untuk maju dalam ajang Pemili- han Gubernur (Pilgub) Jatim periode 2013-2018, juga hadir dalam acara tersebut. Para ulama se-Madura, seperti KH Nuruddin A, Rahman dan kiai-kiai lain dari beberapa dae- rah di Jatim, juga hadir. Antara lain, KH Miftahul Ahyar dari PWNU Jatim, KH Zainuddin Jasuli dari Ploso, Kediri. KH Dr Hasyim Muzadi, dari Sy- uriah PBNU, bertindak sebagai penceramah dalam acara itu. Bupati Bangkalan, RKH Fuad Amin, dalam sambuatannya mengatakan, peringatan Mau- lud Nabi Muhamma saw dan haul KH Syaichona Moch Cho- lil, selalu diselenggarakan se- tiap tahun. “Alhamdulillah, saat ini dihadiri beberapa ulama dari Madura, juga dari (daerah lain) Jatim. KM/HUMAS PEMPROV JATIM AKRAB: Gubernur Jatim Soekarwo bersilaturrahmi dengan para kiai, di Masjid Maqbaroh Syaichona Moch Cholil, Mertajasah Bangkalan, Kamis malam (21/2). KarSa-Kiai, Jalin Kemesraan di Bangkalan Pendaftar Panwascam Raas Baru Jalani Tes SUMENEP-Setelah beberapa hari calon Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Raas kosong, lima pendaftar akhirnya mengikuti tes tulis di Kantor Panwaslu Sumenep, Jumat (22/2). Mereka mengaku terlambat mendaf- tar karena baru mendengar informasi dari media eletronika jika lowongan anggota Panwascam Raas tidak ada peminatnya. Mereka menjadi yang terakhir mengikuti tes tulis akibat keterlambatan mendaftar. KM/ AHMAD AINOL HORRI TERAKHIR: Lima pendaftar Panwascam Raas sedang mengikuti tes tulis di Kantor Panwaslu Sumenep, kemarin. Mereka merupakan pendaftar yang terakhir setelah Panwaslu Sumenep melakukan perpanjangan waktu pendaftaran. Pelantikan Bupati Tak Peduli Pemborosan, 1.500 Undangan Disebar SAMPANG-Berbagai persiapan untuk prosesi pelantikan Bupati-Wakil Bupati terpilih Sampang periode 2013-2018, A Fannan Hasib-Fadhilah Budiono (Al Falah), terus dilakukan. Hingga kini, persiapan yang dilakukan oleh panitia sudah mencapai 80 persen. Bahkan, untuk penyebaran undangan sudah mencapai 95 persen. Adapun total undangan yang sudah disebar totalnya sebanyak 1.500 lembar. Dengan rincian 1.000 undangan untuk kalangan masyara- kat, seperti tokoh ulama dan pemuda. Kemudian, 500 lainnya untuk para kepala desa beserta istri masing- masing, pejabat SKPD (satuan kerja perangkat daerah), serta seluruh ca- mat beserta istri masing-masing. Tidak hanya itu, panitia juga mengundang forum pimpinan daerah (forpimda) kabupaten, maupun Provinsi Jatim. Forpimda Provinsi Jatim, yang di- undang, antara lain, Kapolda Jatim, Irjen (Pol) Hadiatmoko; dan Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI H Murdjito; serta Bupati se-Madura dan Bakorwil (Badan Koordinasi Wilayah) IV Jatim di Pamekasan. SUMENEP-Habis sudah kejantanan Hasana Riadi, warga Dusun Langsar Laok, Desa Langsar, Kecamatan Saronggih, Sumenep ini, sekalipun dia mampu beris- tri lebih dari satu. Karena, sampai kemarin, potongan kemaluannya belum juga ditemukan. Lelaki berusia 38 tahun itu sudah dapat dipastikan tak mampu lagi menjalankan kewajiban biologisnya seb- agai suami, lantaran kem- aluannya tinggal sekitar 1-2 cm saja. Itu terjadi, setelah Marsiyati, 33, istri tuanya kalap karena tak rela di- madu, dan menebas batang kemaluannya pakai sebilah clurit, Kamis (21/2), sekitar pukul 04.00. Saat itu, Riadi tengah tertidur lelap. ”Barang buktinya sudah kami amankan, berupa se- bilah celurit, celana (dalam) korban, serta barang bukti lainnya yang ada di TKP (tempat kejadian perkara). Sementara potongan kela- min itu, belum di temukan. Bahkan korban sendiri men- gaku lupa,” ungkap Kabag Ops Polres Sumenep, Kom- pol Edi Purwanto, Jumat kemarin (22/2). KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH KORBAN KDRT: Marsiyati diperiksa sebagai tersangka, di Polres Sumenep, Jumat (22/2). Dia termasuk korban kekerasan psikis oleh suaminya, yang menikah lagi secara diam-diam. Potongan Kemaluan Belum Ditemukan J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 SEMBARI menunggu saat “ber- layar”, di pelabuhan Sungai Bato- Bato saya menyempatkan diri berbincang dengan sang “kap- ten” perahu yang akan membawa kami ke tangkis laut itu. “Kapten” perahu yang berdarah Bugis itu, bercerita, tangkis laut tersebut memang muncul secara tiba-tiba dalam satu malam. Pada malam hari, di tanggal 18 Januari, terdengar bunyi-bunyian yang tidak biasa di tengah laut. Warga sekitar yang sedang men- cari ikan menduga, bunyi itu lan- taran cuaca ekstrem yang memang terjadi saat itu. Dan, keesokan harinya, muncul lah tumpukan bebatuan yang kemudian disebut jembatan aneh, tangkis laut dan istilah-istilah lainnya. KM/IST UNIK: Permukaan tangkis laut misterius yang mengundang penasaran banyak orang ini, ada yang menghampar dengan kontur khas, mirip karton tatakan telur. Catatan Perjalanan Melihat Tangkis Laut Misterius (3-Habis) Dipastikan, Pemborong Pembangunannya Tidak Korupsi Akhirnya, Subaidi dapat menginjakkan kaki di atas tangkis laut misterius yang membuncahkan rasa penasarannya. Di atas bangunan alam itu, Subaidi mendapat pencerahan, betapa Tuhan Maha Suci dari perbuatan nista semacam korupsi. SUBAIDI CUBIT, Kontributor Lepas Sumenep

description

daily newspaper

Transcript of Kabar Madura

Page 1: Kabar Madura

Email Redaksi: [email protected]

Pengawas Pemilu

Bersambung ke Hal 6

23 Februari 2013SABTU

@kabarmaduranewsTWITTER

Kabar Bangkalan

Kabar Pamekasan

Kabar Sumenep

Kabar Sampang

Disperindag dan Disbudparpora Saling TudingPembukaan Pumara Baru Kembali Molor

Retribusi Parkir Gagal Capai TargetTerkendala Aturan dari Pusat

Dishubkominfo Kena Sentil LagiMPU Liar Tetap Berkeliaran di Pusat Kota

Dituding Langgar Perbup Pembentukan Panitia Pilkades Meddelan

TABRI S. MUNIRdari Balikpapan

BALIKPAPAN-Angin segar menghinggapi tim Persiba Balik-papan jelang laga kontra Perse-pam Madura United (P-MU).

Luca dan Moustapha Terkendala Cedera

BAL IKPAPAN-L a g a Persepam Madura United (P-MU) kontra tuan rumah Persiba Balikpapan yang kick-off nanti sore pukul

15.30 WIB (Live-ANTV) akan menjadi laga maha penting bagi Laskar Sape Kerap. Itu karena, partai yang bakal dipimpin wasit

Muslimin SH ini adalah pembuktian jika Zaenal Arif dan kawan-kawan tak hanya jago kandang.

BANGKALAN-Peringatan Maulud Nabi Muhammad saw sekaligus haul KH Sya-ichona Moch Cholil, di Masjid Maqbaroh Syaichona Moch Cholil, Desa Martajasah, Keca-matan Kota Bangkalan, Kamis malam (21/2), begitu semarak dengan kehadiran ribuan ma-syarakat Bangkalan.

Terlebih, Gubernur Jatim Soekarwo dan Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf yang

telah mencanangkan diri se-bagai pasangan KarSa Jilid 2 untuk maju dalam ajang Pemili-han Gubernur (Pilgub) Jatim periode 2013-2018, juga hadir dalam acara tersebut.

Para ulama se-Madura, seperti KH Nuruddin A, Rahman dan kiai-kiai lain dari beberapa dae-rah di Jatim, juga hadir. Antara lain, KH Miftahul Ahyar dari PWNU Jatim, KH Zainuddin Jasuli dari Ploso, Kediri. KH

Dr Hasyim Muzadi, dari Sy-uriah PBNU, bertindak sebagai penceramah dalam acara itu.

Bupati Bangkalan, RKH Fuad Amin, dalam sambuatannya mengatakan, peringatan Mau-lud Nabi Muhamma saw dan haul KH Syaichona Moch Cho-lil, selalu diselenggarakan se-tiap tahun. “Alhamdulillah, saat ini dihadiri beberapa ulama dari Madura, juga dari (daerah lain) Jatim.

KM/HUMAS PEMPROV JATIM

AKRAB: Gubernur Jatim Soekarwo bersilaturrahmi dengan para kiai, di Masjid Maqbaroh Syaichona Moch Cholil, Mertajasah Bangkalan, Kamis malam (21/2).

KarSa-Kiai, Jalin Kemesraan di Bangkalan

Pendaftar Panwascam Raas Baru Jalani TesSUMENEP-Setelah beberapa hari

calon Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Raas kosong, lima pendaftar akhirnya mengikuti tes tulis di Kantor Panwaslu Sumenep, Jumat (22/2).

Mereka mengaku terlambat mendaf-tar karena baru mendengar informasi dari media eletronika jika lowongan anggota Panwascam Raas tidak ada peminatnya. Mereka menjadi yang terakhir mengikuti tes tulis akibat keterlambatan mendaftar.

KM/ AHMAD AINOL HORRI

TERAKHIR: Lima pendaftar Panwascam Raas sedang mengikuti tes tulis di Kantor Panwaslu Sumenep, kemarin. Mereka merupakan pendaftar yang terakhir setelah Panwaslu Sumenep melakukan perpanjangan waktu pendaftaran.

Pelantikan BupatiTak Peduli Pemborosan, 1.500 Undangan DisebarSAMPANG-Berbagai persiapan untuk

prosesi pelantikan Bupati-Wakil Bupati terpilih Sampang periode 2013-2018, A Fannan Hasib-Fadhilah Budiono (Al Falah), terus dilakukan. Hingga kini, persiapan yang dilakukan oleh panitia sudah mencapai 80 persen.

Bahkan, untuk penyebaran undangan sudah mencapai 95 persen. Adapun total undangan yang sudah disebar totalnya sebanyak 1.500 lembar. Dengan rincian 1.000 undangan untuk kalangan masyara-kat, seperti tokoh ulama dan pemuda.

Kemudian, 500 lainnya untuk para kepala desa beserta istri masing-masing, pejabat SKPD (satuan kerja perangkat daerah), serta seluruh ca-mat beserta istri masing-masing. Tidak hanya itu, panitia juga mengundang forum pimpinan daerah (forpimda) kabupaten, maupun Provinsi Jatim.

Forpimda Provinsi Jatim, yang di-undang, antara lain, Kapolda Jatim, Irjen (Pol) Hadiatmoko; dan Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI H Murdjito; serta Bupati se-Madura dan Bakorwil (Badan Koordinasi Wilayah) IV Jatim di Pamekasan.

SUMENEP-Habis sudah kejantanan Hasana Riadi, warga Dusun Langsar Laok, Desa Langsar, Kecamatan Saronggih, Sumenep ini, sekalipun dia mampu beris-tri lebih dari satu. Karena, sampai kemarin, potongan kemaluannya belum juga ditemukan.

Lelaki berusia 38 tahun itu sudah dapat dipastikan tak mampu lagi menjalankan kewajiban biologisnya seb-agai suami, lantaran kem-aluannya tinggal sekitar 1-2 cm saja. Itu terjadi, setelah Marsiyati, 33, istri tuanya kalap karena tak rela di-

madu, dan menebas batang kemaluannya pakai sebilah clurit, Kamis (21/2), sekitar pukul 04.00. Saat itu, Riadi tengah tertidur lelap.

”Barang buktinya sudah kami amankan, berupa se-bilah celurit, celana (dalam) korban, serta barang bukti lainnya yang ada di TKP (tempat kejadian perkara). Sementara potongan kela-min itu, belum di temukan. Bahkan korban sendiri men-gaku lupa,” ungkap Kabag Ops Polres Sumenep, Kom-pol Edi Purwanto, Jumat kemarin (22/2).

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

KORBAN KDRT: Marsiyati diperiksa sebagai tersangka, di Polres Sumenep, Jumat (22/2). Dia termasuk korban kekerasan psikis oleh suaminya, yang menikah lagi secara diam-diam.

Potongan Kemaluan Belum Ditemukan

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

SEMBARI menunggu saat “ber-layar”, di pelabuhan Sungai Bato-Bato saya menyempatkan diri berbincang dengan sang “kap-ten” perahu yang akan membawa kami ke tangkis laut itu. “Kapten” perahu yang berdarah Bugis itu, bercerita, tangkis laut tersebut memang muncul secara tiba-tiba dalam satu malam.

Pada malam hari, di tanggal 18

Januari, terdengar bunyi-bunyian yang tidak biasa di tengah laut. Warga sekitar yang sedang men-cari ikan menduga, bunyi itu lan-taran cuaca ekstrem yang memang terjadi saat itu. Dan, keesokan harinya, muncul lah tumpukan bebatuan yang kemudian disebut jembatan aneh, tangkis laut dan istilah-istilah lainnya.

KM/IST

UNIK: Permukaan tangkis laut misterius yang mengundang penasaran banyak orang ini, ada yang menghampar dengan kontur khas, mirip karton tatakan telur.

Catatan Perjalanan Melihat Tangkis Laut Misterius (3-Habis)

Dipastikan, Pemborong Pembangunannya Tidak KorupsiAkhirnya, Subaidi dapat menginjakkan kaki di atas tangkis laut

misterius yang membuncahkan rasa penasarannya. Di atas bangunan alam itu, Subaidi mendapat pencerahan, betapa

Tuhan Maha Suci dari perbuatan nista semacam korupsi.

SUBAIDI CUBIT, Kontributor Lepas Sumenep

Page 2: Kabar Madura

Email Redaksi: [email protected]

Saya harap di bawah kepemimpinan yang

baru, senantiasa menjaga soliditas dan

citra positif KWB.”

EKO KRISMIYANTOKetua KWB periode

sebelumya

SABTU 23 Februari 20132

Jalur Pelayaran Kembali Terganggu

KOTA-Ombak dan gelombang laut di seki-tar perairan Madura kembali tinggi. Bahkan dari informasi yang dihimpun Kabar Madu-ra, kondisi ini sempat menggangu sejumlah pelayaran termasuk jalur Sumenep-Kan-gean. Atas kondisi ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Perak Surabaya menjelaskan fak-tor-faktor penye-bab. Disebutkan, ini terjadi akibat adanya tekanan rendah.

Dihubungi me-lalui saluran tele-pon, Arif Wiyan-to, salah seorang Forecas te r d i BMKG Maritim Perak Surabaya, menjelaskan bah-wa faktor tinggin-ya gelombang di sekitar perairan Madura belakangan ini terjadi akibat adanya tekan-an rendah di perairan Samudera Hindia.

“Memang gelombang sedang tinggi-tingginya mas, dari catatan kami di sekitar Madura gelombang bisa mencapai 4-5 meter belakangan ini. Hal tersebut terjadi karena adanya tekanan rendah di Samu-dera Hindia,” jelasnya.

Menurut Arif, akibat dari tekanan ren-dah tersebut angin berhembus kencang dari arah barat ke sekitar Laut Jawa dan Perairan Madura dengan kecepatan 30 knot yang berujung pada terciptanya gelombang tinggi.

“Jadi ini angin barat, di Laut Jawa ba-gian utara gelombang sekitar 5 meter, sedangkan di Laut Jawa bagian selatan gelombang bisa mencapai 7 meter,” imbuhnya. Ditanya hingga kapan hal ini terjadi, pihak BMKG tidak dapat me-mastikan hal tersebut. Namun demikian pihaknya menghimbau agar para nelayan waspada. (jos/h4d)

KOTA-Pencurian kendaraan bermotor (Ranmor) merupakan kejahatan yang sulit diberan-tas. Dibutuhkan kerja keras dari berbagai pihak dan tidak hanya bergantung dari aksi kepolisian semata.

Masih maraknya aksi curan-mor di Bangkalan ini memun-culkan keresahan tersend-iri bagi masyarakat. Sebab, mereka harus ekstra hati-hati mengamankan motor yang di-milikinya. Bahkan sejumlah warga mengaku harus me-nyiapakan kunci pengaman cadangan guna mengamankan kendaraan bermotornya agar

tidak menjadi korban ranmor.“Saya harus pakai kunci

pengaman, takut hilang,” un-gkap Subaidi, 28 warga Kota Bangkalan.

Sementara itu, Kapolres Bangkalan AKBP Endar Pri-antoro mengakui, masih mara-knya curanmor di wilayahnya tidak lepas dari masih adanya masyarakat yang mau membeli motor hasil kejahatan. Terlebih lagi motor hasil kejahatan um-umnya dijual dengan harga jauh di bawah standar pasar, bahkan bisa mencapai 50 pers-en dibandingkan harga pasar.

“Harga motor hasil kejahatan

di bawah standar dengan se-buah resiko melawan hukum. Tapi sebagian masyarakat ma-sih saja membelinya,” ungkap Kapolres, belum lama ini.

Minat masyarakat membeli motor hasil kejahatan yang masih tinggi dapat mendorong munculnya para pelaku ke-jahatan. Kapolres Bangkalan mengatakan, masih tingginya minat masyarakat terhadap motor hasil kejahatan menjadi salah satu indikator masih tingginya aksi ranmor di Ka-bupaten Bangkalan. Walaupun pihak Polres Bangkalan telah berkali-kali melakukan pen-angkapan terhadap pelaku, namun terus saja bermunculan pelaku ranmor baru.

Walaupun gembong curanmor telah berhasil ditangkap, namun

sampai saat ini curanmor masih saja terus terjadi. Bahkan yang makin memprihatinkan pelaku masih tergolong belia.

Terlebih lagi pelaku ranmor dengan mudah dapat menjual motor curiannya langsung ke penadah tanpa perlu men-cari pembeli lagi.Peran sentra penadah inilah yang kemu-dian harus diberagus, bukan hanya para pelaku cuiranmor saja yang di tangkap saja.

“Kami juga tengah memburu sejumlah penadah motor cu-rian yang menjadi bagian dari mata rantai maraknya aksi ranmor,” katanya. (fir/h4d)

G E L O M B A N G T I N G G I

Harga motor hasil kejahatan di bawah standar dengan sebuah

resiko melawan hukum. Tapi sebagian masyarakat masih

saja membelinya.”

AKBP ENDAR PRIANTORO Kapolres Bangkalan

KOTA-Pembukaan Pusat Makanan Rakyat (Pu-mara) baru tampaknya masih harus menunggu lebih lama lagi. Kendati bangunan telah selesai dibangun, namun pihak terkait merasa perlu ada bagian yang ditambah sehingga masih ada proses pembangunan lebih lanjut.

Ditemui di kantornya, Budi Utomo, Kepala Di-nas Perindustrian dan Perdagangan Bangkalan mengatakan bahwa pembukaan Pumara masih terkendala beberapa hal. “Masih ada kendala mas. Kendalanya adalah tempat makan, selama ini kan yang ada hanya tempat untuk warungnya saja, jadi nanti akan kita bangunkan tempat untuk makan para pembeli,” jelasnya.

Ditanya terkait kapan proses pembangunan tersebut dimulai, pihak Disperindag berdalih bahwa semua itu diproses oleh pihak Disbudpar-pora. “Disbudparpora yang akan membangun rumah makannya mas. Yang tahu anggarannya juga Disbudparpora,” jelasnya. Menurut Budi, ber-beda dengan pembangunan Pumara sebelumnya yang dianggarkan dari APBD 2012, pembangunan lokasi makan yang belum terlaksana ini nantinya akan diambil dari APBD 2013.

Sedangkan saat dihubungi melalui selularnya, Krisna Widjaja, Kadisbudparpora Bangkalan, saat di-tanya terkait proses pembangunan lokasi tambahan di Pumara baru ini, dirinya malah mengaku bahwa yang menangani pembangunan disana adalah Disperindag. “Yang menangani Disperindag mas,” jawabnya singkat.

Sementara berdasarkan catatan Kabar Madura, stand Pumara baru yang diakui akan ditempati oleh para pedagang berjumlah 41 kios dengan panjang 2,5 meter kali 1,5 meter per kiosnya. (jos/h4d)

Disperindag dan Disbudparpora Saling Tuding Tanggung Jawab

KM/AGUS JOSIANDI

SEPI: Pembukaan Pumara baru terancam molor lagi. Hal ini dikarenakan masih ada bangunan lain yang akan dikembangkan.

KOTA-RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) Bangkalan terus beru-saha menjadi lini depan pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan ma-syarakat. Terkait pelayanan terhadap pasien miskin, dari tahun ke tahun jumlah pasien yang dirawat di RSUD Syamrabu terus meningkat signifikan.

Pada tahun 2009, total pasien miskin baru mencapai 1094 orang. Setahun kemudian, RSUD mampu memberikan pelayanan kepada 7636 pasien dan meningkat menjadi 12.989 di tahun 2011. Sementara di tahun 2012, jumlah pasien miskin telah mencapai 18.230 orang.

“Kenaikan angka pasien miskin yang dilayani oleh rumah sakit ini menunju-kan komitmen pelayanan rumah sakit kepada warga miskin,” ungkap Yusro, Direktur RSUD Syamrabu beberapa hari yang lalu.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi D, Imron Rosadi menyam-but baik. Menurutnya, data tersebut menunjukkan jika masyarakat sudah

bisa menggunakan fasilitas gratis.“Ini artinya penggunaan fasilitas gra-

tis sudah semakin meningkat, bisa jadi dulu hanya sedikit masyarakat yang bisa mengakses. Dengan membaiknya layanan masyarakat semakin tinggi pula kepercayaan masyarakat untuk menggunakan layanan rumah sakit dan masyarakat memilih layanan tersebut” paparnya.

Berbeda dengan pernyataan Imron, Mujiburrahman, Anggota Komisi A DPRD Bangkalan beberapa waktu yang lalu mengatakan bahwa kendati dirinya memberi apresiasi, namun baginya pelayanan masyarakat miskin yang dirawat melalui Jamkesmas, Jamkesda dan SPM perlu ditingkatkan.

“Saya dukung hal tersebut, na-mun saya harap selain peningkatan kuantitas, kualitas pelayanan saya harap juga perlu diperhatikan, sebab saya nilai pelayanan bagi penerima Jamkesmas hari ini masih terlampau minim,” tukas anggota dewan asal Tanjung Bumi ini. (jos/h4d)

KM/DOK

MENINGKAT: Pelayanan terhadap pasien miskin di RSUD Syamrabu Bangkalan jumlahnya terus bertambah dari tahun ke tahun.

Pelayanan Pasien Miskin di RSUD Meningkat

Gembong Ditangkap, Ranmor Masih Marak

Page 3: Kabar Madura

3SABTU 23 Februari 2013

Email Redaksi: [email protected]

Terkendala Aturan dari PusatKOTA-Pemasukan retribusi parkir

umum di Kabupaten Sampang gagal mencapai target yang ditetapkan. Pema-sukan dari parkir disebut hanya mencapai 50 persen dari target yang dipatok, yakni Rp 110 juta.

Tidak tercapainya target tersebut lantaran ada peraturan dari pusat. Dimana arus lalu lintas harus lancar. Sehingga mengurangi pemasukan dari sektor parkir umum.

“Pemasukan untuk retribusi parkir umum tidak memenuhi target yang telah ditetap-kan,” terang Sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishub-kominfo) Kabupaten Sampang, Jaya Abri-anto, pada Kabar Madura, Jumat (22/2).

Ia menjelaskan, tidak maksimalnya pemasukan dari sektor parkir umum, salah satunya karena ada peraturan baru dari pusat. Dimana arus lalu lintas harus lancar. Akibatnya, mengurangi kenda-raan yang parkir di pinggir jalan.

“Kami akan terus berupaya dan meng-kaji apa yang menyebabkan pemasu-kan parkir umum turun. Lalu berusaha bagaimana cara meningkatkan pemasu-kan dari retribusi parkir umum,” ucapnya.

Selain retribusi parkir umum, sambung Jaya, juga ada retribusi dari parkir khu-sus. Untuk parkir khusus pendapatannya melebihi target yang telah ditentukan. Target parkir khusus sebesar Rp 218 juta.

Parkir khusus ini diantaranya terletak di terminal, lapangan tenis dan pasar.

Disusul di Pelabuhan Tanglok.“Terpenuhi target dari sektor retribusi

parkir khusus tidak lepas dari petugas di lapangan dan masyarakat. Petugas bekerja dengan sungguh-sungguh. Be-gitu juga dengan masyarakat yang sadar akan kewajibannya dengan membayar uang parkir,” ujarnya.

Ia menambahkan, retribusi parkir khusus dan umum diharapkan terus mengalami peningkatan. Sehingga bisa mendongkrak pendapatan asli daerah

(PAD) Sampang.Jika PAD sudah melonjak, secara

otomatis juga akan mengangkat sek-tor perekomian masyarakat. Pasalnya, kondisi keuangan daerah sehat dan bisa membangun infrastruktur yang akan mempermudah arus lalu lintas.

“Kalau jalannya sudah bagus, maka warga yang ingin ke pasar lebih mudah. Sehingga akan menumbuhkan laju per-ekonomian masyarakat,” pungkasnya.. (ful/h4d)

Retribusi Parkir Gagal Capai Target

Pemkab Hapus Target Pemasukan Sumber Oto’KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

TANPA TARGET: Obyek wisata pemandian Sumber Oto’ yang tidak begitu banyak diminati pengunjung. Kondisi ini membuat pemkab akhirnya menghapus target pemasukannya.

KOTA- Beberapa pekan terakhir, cuaca masih belum bersahabat terlebih bagi ka-langan nelayan.

Cuaca yang tidak menentu dan ekstrim membuat para nelayan memilih untuk tidak melaut. Mereka lebih memilih mencari kesibukan di darat.

Situasi ini berdampak pada harga ikan dipasaran. Sep-erti yang disampaikan Nurul Hidayah, warga Kelura-han Rongtengah, Kecamatan Kota Sampang. Dalam se-bulan terakhir, harga ikan memang mengalami kenai-kan. “Kata penjualnya mas, banyak nelayan yang tidak melaut sekarang karena angin laut yang kembali kencang,” ujarnya kepada Kabar Madura, Jumat (22/2).

Terpisah, salah satu per-wakilan Seksi Pengelolaan Pesisir Kelautan dan Pu-lau Kecil Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) kabupaten Sampang membenarkan jika beberapa minggu terakhir cuaca me-mang cukup ekstrim dan kembali tidak bersahabat.

“Dalam sebulan dua kali, pihak kita biasanya lakukan operasi laut yang bekerja sama den-gan pihak Polairud setempat,” ujarnya tanpa menyebut nama.

Dijelaskan, cuaca yang ekstrim membuat para ne-layan memilih tidak melaut. Berdasarkan data, dalam beberapa bulan lalu terdapat

beberapa kapal nelayan yang hancur akibat cuaca yang sangat ekstrim tersebut. “Waktu itu, sudah masuk laporan tentang 2 kapal ne-layan yang hancur di wilayah Camplong,” ungkapnya.

Pihaknya akan terus menga-dakan pemberdayaan terhadap para nelayan sehingga hasil produksi ikan di Sampang ti-dak turun. Disini, peran mitra usaha sangat bermanfaat untuk menjaga kestabilan produksi agar tidak terjadi penurunan pendapatan.

“Dua langkah sudah kita laksanakan dengan men-gadakan operasi laut dan budidaya ikan. Diharapkan dengan hal ini nelayan bisa tenang selama menunggu cuaca yang sempat ekstrim ini berakhir,” harapnya.

Selain itu, bentuk pengenda-lian dan pengawasan yang di-lakukan dengan melaksanakan pengawasan terhadap daya alat tangakp nelayan yang sesuai dengan peraturan. “Pelang-garan yang pernah terjadi biasanya meliputi alat tangkap, wilayah penangkapan dan ijin usahanya,” ulasnya.

Berdasarkan data yang ber-hasil diperoleh, jumlah ne-layan yang tersebar di wilayah Kabupaten Sampang sekitar 20.772 orang. Dengan 3841 perahu dan kapal, mereka dapat menangkap ikan dengan prosentase setahun sebanyak 8.075.071 ikan. (sya/h4d)

KOTA–Ketersediaan gas elpiji kemasan 3 kg di tingkat pengecer, diharapkan bisa stabil dan tidak ada keter-lambatan pengiriman. Sep-erti diketahui, ketersediaan sangat berpengaruh terha-dap harga. Untuk menjaga agar tidak terjadi lonjakan, maka kelangkaan stok harus dihindari.

Masyarakat sendiri tidak dihadapkan pada pilihan. Jika harga elpiji kemasan 3 kg naik dari harga nor-mal, mereka terpaksa harus menambah uang belanja. Sebagai program konversi minyak tanah ke gas, elpiji 3 kg telah menjadi kebutu-han primer bagi masyarakat menengah ke bawah.

Sejauh ini, fenomena kelang-kaan banyak disebabkan karena agen resmi penjua-lan dan pengecer mendapat batasan pengiriman dari pi-hak Pertamina. Hal ini tentu membuat masyarakat terlebih pedagang resah.

Kelangkaan yang kemu-dian memicu lonjakan har-ga, beberapa waktu lalu juga sempat terjadi di Sam-pang. Bahkan karena stok di tingkat pengecer sangat minim, kenaikan harga saat itu bisa mencapai 40 persen dari harga biasa.

Diduga, tidak stabilnya harga gas elpiji dan stok kepihak agen tersebut dise-babkan adanya permainan kurang sehat antara pengec-er dengan agen resmi. Mer-eka berebut untuk menjual

gas elpiji ukuran 3 kg den-gan harga termurah.

Hal ini berdampak keti-daksamaan dan ketidak-merataan harga diberbagai daerah. Akhirnya, pihak Pertamina sebagai penyuplai utama mengambil kebijakan dengan menjatah suplai distribusi tabung gas untuk ukuran 3 kg. “ Setiap agen dijatah sebanyak 560 buah untuk tabung 3 kg,” ujar salah seorang agen elpiji di-jalan Mutiara, Jumat (22/2).

Dijelaskan, akibat penja-tahan tersebut, harga satu persatu agen dan pengecer tidak sama antar 1 daerah. Seperti yang terjadi di dae-rah perkotaan, harga tabung gas elpiji ukuran 3 kg men-galami kenaikan sebesar Rp 1500. Namun, bila melihat

di daerah Pulau Mandangin, harga gas elpiji 3 kg men-capai Rp 17.500. “Mungkin masih menghitung ongkos kapalnya,” ucapnya.

Seperti diberitakan sebel-umnya, harga elpiji ukuran 3 kg di Sampang pernah mengalami penurunan hing-ga Rp 11.750 per tabung. Bahkan sampai ada yang be-rani menjual dibawah harga tersebut. Namun, akibat penjatahan elpiji dari pihak Pertamina ke agen resmi juga berdampak pada se-dikit stabilnya harga. Yakni kembali normal menjadi Rp 12.500 pertabungnya. Namun, dalam belakangan terakhir kembali mengalami kenaikan hingga mencapai harga Rp 15 ribu ditingkat konsumen. (sya/h4d)

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

TAK BERSAHABAT: Kondisi angin yang berhembus kencang membuat nelayan tidak bisa melaut hingga cuaca sedikit reda.

Angin Kencang, Nelayan Urung Melaut

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

BAHAN BAKAR: Kebutuhan masyarakat akan elpiji 3 kg terbilang masih tinggi seiring berjalannya program konversi pemerintah dari minyak tanah ke gas.

Stok Elpiji 3 Kg Diharap Stabil

KOTA-Obyek wisata diketahui merupakan salah satu potensi sumber pendapatan bagi sebuah daerah. Jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin pemasukan dari sektor ini bisa diandalkan.

Kabupaten Sampang sendiri me-miliki banyak obyek wisata poten-sial, namun sejauh ini pendapatan dari sektor ini dirasa belum maksi-mal. Hingga tahun anggaran 2012, hanya pemandian Sumber Oto’, wisata pantai dan hotel di Camplong yang memberi kontribusi besar.

Achmad Rochim Mawardi, Sek-retaris Dinas Kebudayaan, Pari-wisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Sampang me-nyatakan, saat ini pendapatan dari Sumber Oto’ tidak lagi ditarget. Rochim beralasan di Sampang su-dah terlalu banyak yang membuka usaha kolam pemandian sehingga membuat pelanggan pemandian semakin berkurang.

“Tahun ini kita sudah tidak berani pasang target untuk sumber oto’, sudah terlalu banyak kolam peman-dian di Sampang ini biar di masu-kan di pemasukannya lain-lain saja setorannya,” ujarnya, Jumat (22/2).

Rochim mengaku berkeinginan mengelola obyek wisata agar men-jadi alternatif wisata yang bisa dibanggakan. Hanya saja, tambahn-ya, untuk itu masih harus banyak yang lebih dulu dibenahi. Menurut-nya, dalam dua kali pertemuan den-gan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) disepakati untuk membangun sarana dan prasarana lebih dulu.

“Sudah Saya sampaikan pada beberapa lembaga terkait saat dua kali rapat di BPWS bahwa perlu dibangun sarana dan prasarananya dulu,” paparnya.

Penanganan obyek wisata ini, lanjut Rochim, tidak bisa ditangani Disbudparpora sendiri. Sebab,

selama ini koordinasi dari satker (Satuan Kerja) Pemkab sampang masih kurang intens, apalagi ka-bupaten saat ini mempunyai po-tensi destinasi yang sangat tinggi karena letaknya di tengah-tengah antara Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep.

“Sebenarnya ini peluang besar, baik dari sisi geografis, iklim dan posisinya di tengah-tengah se-hingga wisatawan yang menuju Pa-mekasan dan Sumenep pasti lewat Sampang dan yang kita inginkan bukan hanya lewat tapi mampir,” imbuhnya.

Dia menuturkan untuk saat ini ma-sih perlu perbaikan koordinasi lintas sektoral karena mengembangkan pariwisata tidak bisa berdiri sendiri tanpa kepedulian dari satker lain-nya “Misalnya Waduk Kera Nepah, kalau tidak ada kepedulian dari Di-nas Kehutanan atau Praswilnya ya sulit,” tandasnya. (waw/h4d)

Page 4: Kabar Madura

SABTU 23 Februari 20134

Email Redaksi: [email protected]

BPKB sepeda motor Kawasaki EX 250 J wrn Hijau Nopol W 5591 XR a/n Astri Venny Ds Kloposepuluh Hub : Heri Susanto : 087 851 512 122

KEHILANGAN

R E T R I B U S I P A S A R

KM/ANWAR NURIS

BERBASAH-BASAH RIA: Para petani rumput laut sedang mengikat bibit rumput lautdi Pantai Jumiang, Jumat (22/2) kemarin.

Angin Kencang, Semai Bibit RumlaPADEMAWU-Meski kon-

disinya sedang angin ken-cang dan laut berombak, namun para petani rumput laut (Rumla) di pantai Ju-miang Desa Tanjung Keca-matan Pademawu seperti tak terganggu.

Seperti yang terpantau, Jumat (22/2) kemarin, sejum-lah petani rumput laut yang memanfaatkan waktu selain sebagai nelayan, tengah menyemai bibit rumput laut merah. Di lokasi tepatnya di tempat khusus mengikat bibt rumput laut yang disediakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Pamekasan, pu-luhan pekerja tampak sibuk dengan rumput laut yang siap direndam di pantai.

Supik, salah satu petani rumput laut, ada tiga jenis bibit rumput laut yang dibu-didayakan para petani pe-sisir pantai Jumiang, yakni rumput laut hijau dari Bali seharga Rp 3 ribu per kilo-gram, coklat dengan harga Rp 3 ribu/kg dari Jawa, dan merah dari Sumenep sehar-ga Rp 2 ribu/kg-nya. Supk mengatakan petani rum-put laut banyak memilih rumput laut merah. “Lebih cepat masa panennya yakni 20 hari bisa besar, sedang-kan yang hijau dan coklat akan besar setelah berumur 40 hari,” jelas perempuan muda semampai itu.

“Bisanya panen setiap satu bulan setelahnya melaku-

kan pembibitan lagi, jadi bersambung terus, setelah panen baru naruh lagi ke tengah pantai,” sambung Yusuf salah satu pekerja yang tengah mengangkut bibit rumput laut yang telah diikat dan siap direndam ke tengah pantai pada Kabar Madura, kemarin (22/2). “Untuk sekali budidaya dibutuhkan kira-kira 15 kilogram bibit rumput laut, dan harga rumput lautnya saat panen paling murah Rp 9 ribu dan Rp 13-15 ribu perkilonya yang penjualan-nya dijual melalui koperasi kelompok tani yang ada di desa Tanjung sendiri,” jelas Pak Idi, petani lainnya.

Pak Idi mengatakan, petani

rumput lautr setempat men-gunakan dua cara dalam me-rendam, petama bibit rumput laut diikat ke tali senar yang ukuran sedang, kemudian tali senar tersebut diikatkan ke dua bilah bambu dan di sepanjang tali senar di beri semacam beban dari bekas botol air minum untuk tidak tenggelam ketika ditarik ke tengah pantai dan diikatkan ke pancung bambu sebagai penahan. Sedang cara kedua dengan cara ditaruh di jala ja-ring yang kemudian diikatkan ke batu supaya tidak terbawa ombak pada saat direndam di pantai. “Lalu dibiarkan sam-pai bibit rumput laut besar dengan sendirinya,” ujar Pak Idi. (KM12/zis)

Kenaikan Tak Sesuai PerdaKOTA-Kenaikan retribusi pasar secara

bertahap yang telah disepakati oleh Pemk-ab Pamekasan dengan pedagang ternyata tidak sesuai dengan Peraturan Daerah ( P e r d a ) N o m o r 13 Tahun 2012 ten-tang Jasa Pelayan-an Pasar.

K e t u a K o m i s i B DPRD P a m e -k a s a n Husnan Ahmadi mengaku, kenaikan retribusi pasar secara bertahap itu memang tidak sesuai dengan perda yang ada, namun itu telah menjadi kesepakatan bersama karena kenaikan retribusi jasa pelayanan pasar yang tercantum pada perda itu dinilai terlalu tinggi oleh masyarakat, yakni 100 persen.

“Karena kenaikan retribusi itu ti-dak sesuai dengan perda, maka harus dibuatkan peraturan bupati (perbub) sebagai payung hukum itu nanti,” ulas Husnan, Jumat (22/2) kemarin.

Pihaknya meminta agar kenaikan retribusi pasar secara bertahap itu segera diterbitkan perbup guna menjadi payung hukum, tentunya untuk meng-hindari hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

“Kenaikan yang disepakati itu dari 20 hingga 50 persen, karena kenaikan secara bertahap itu akan dilaksanakan pada bu-lan Maret yang akan datang, maka perbup akan terbit bulan Februari ini,” ujarnya.

Sebelumnya pemkab Pamekasan telah memberlakukan kenaikan retribusi pasar terhitung sejak Februari 2013 sebesar seratus persen, namun karena terjadi gejolak di kalangan pedangang karena dinilai terlalu tinggi, maka kenaikan itu dicabut dan kembali dimusyawarahkan dengan pihak terkait lainnya, utamanya pedagang itu sendiri.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Taufikurrahman pernah mengatakan, pihaknya telah melakukan kesepakatan dengan pedagang jika kenaikan retribusi itu secara bertahap. “Ya, nanti kenaikan retribusi itu akan naik secara bertahap, sesuai dengan musyawarah yang kami lakukan dengan pedagang,” ungkapnya beberapa waktu lalu.(jck/zis)

Karena kenaikan retribusi itu tidak sesuai dengan perda, maka harus dibuatkan per-

aturan bupati (perbub) sebagai payung hukum itu nanti,”

HUSNAN AHMADIKetua Komisi B DPRD

Pamekasan

Dishubkominfo Kena Sentil LagiMPU Liar Tetap Berkeliaran di Pusat KotaKOTA-Sampai saat ini,

mobil pengangkut umum (MPU) liar masih saja terli-hat di berbagai sudut kota Pamekasan. Mereka berop-erasi layaknya MPU berizin yang beroperasi di dalam kota.

Seperti halnya di jalan Ka-bupaten, MPU liar atau mo-bil plat hitam yang dijadikan MPU masih saja berkeliaran. Padahal sudah jelas laran-gannya, taksi MPU dilarang masuk ke wilayah yang su-dah dilarang.

“Ada dua hal yang ha-rus ditelaah, yang pertama dari sisi ketentuan aturan, bahwa mobil plat hitam itu tidak masuk ke MPU, hal itu sudah jelas melanggar ketentuan, sedangkan yang kedua, mobil pribadi atau plat hitam, nyatanya di la-pangan beroperasi layaknya MPU,” tukas Ketua Komisi A DPRD Pamekasan, Suli Faris, pada Kabar Madura, Jumat (22/2) kemarin.

Berangkat dari telaah ked-ua sistem yang dinilai su-dah di luar aturan tersebut, pihak dewan menginginkan pada pihak terkait, supaya Dishubkominfo ada ko-munikasi yang serius den-gan instansi lainnya, untuk membicarakan jalan keluar bagi MPU liar tersebut. Se-bab tidak mungkin perma-salahan tersebut disele-saikan dalam satu waktu.

“Bisa saja menjalin komu-nikasi dengan baik kepada sejumlah MPU gelap untuk difasilitasi, agar MPU gelap yang berplat hitam itu men-jadi MPU yang legal dengan plat kuning. Akan tetapi untuk melakukan upaya yang demikian, tentunya ha-rus dengan pelayanan yang bagus dan tanpa biaya,” tandasnya.

Sementara itu, Dishub-kominfo menyatakan, pi-h a k n y a s u d a h s e r i n g melakukan sosialisasi, ter-masuk dengan rambu-rambu yang sudah dipasang, serta setiap hari melakukan patroli untuk menjaring MPU liar. “Sekarang permasalahan-nya, untuk menangkap MPU gelap tersebut harus ketang-kap tangan oleh petugas kepolisian dan petugas dari

Dishub, ketika menurunkan atau menaikkan penum-pangnya. Meskipun ada petugas Dishub yang ada di lapangan, lantas mengetahui taksi gelap beroperasi, pi-hak kami tidak mempunyai wewenang untuk menilang, akan tetapi yang mempunyai wewenang tetap kepolisian,” terang Kepala Dishubkomin-fo Pamekasan, Bahrun pada Kabar Madura.

Terkait dengan masih ban-delnya para sopir atau pe-milik MPU ini, pihak dewan menyampaikan kegeraman-nya. “Kalau sudah ada so-sialisasi dan pendekatan-pendekatan tertentu, maka sudah saatnya untuk mem-berikan tindakan tegas bagi pemilik taksi gelap yang beroperasi tersebut,” kata Suli Faris. (ong/zis)

KM/FATHOR RAHMAN

NEKAT: Sejumlah MPU liar masuk ke wilayah kota dengan beroperasi layaknya MPU resmi.

Minta Pembangunan Trotoar Selesai Tepat WaktuKOTA-Pembangunan trotoar di be-

berapa ruas kota Pamekasan yang dini-lai bermasalah membuat masyarakat Pamekasan kecewa. Itu disebabkan target perbaikan untuk tahun 2012 belum terselesaikan.

Hartono,30, salah satu warga jalan Kabupaten Pamekasan, Jumat (22/2) meminta, agar pembangunan trotoar yang telah teranggarkan dapat terse-lesaikan tepat waktu, tentunya dengan kualitas yang baik pula.

Bagaimana pun lanjut Hartono, dana perbaikan yang telah teranggarkan itu tentunya sudah diprediksi sejak awal akan cukup tidaknya dana, sehingga pelaksanaannya pun harus berjalan dengan baik.

“Yang pasti masyarakat meminta agar pembangunan trotoar itu tepat waktu, tentunya dengan dana yang telah di-anggarkan tersebut. Makanya masalah ini perlu ada perhatian dari berbagai pihak,”tegasnya.

Ditambahkan, dana yang cukup besar itu seharusnya tidak lagi memolorkan waktu dalam penyelesaiannya, seperti

yang terlihat di jalan Kabupaten, Jalan Trunojoyo dan sebagian di area Arek Lancor jantung kota Pamekasan.

“Penyelesaian tepat waktu sudah tidak bisa ditawar lagi, karena setiap pekerjaan pasti ada target waktunya

dan dana pun sudah diprediksi sejak awal, kalau saya pribadi meminta harus tepat waktu lah, dan masyarakat yang lain saya yakin memiliki permintaan yang sama,”tegasnya.

Senada juga diutarakan Nurhasalah warga kelurahan Patemon kecamatan kota Pamekasan, dia mengatakan, pembangunan totoar yang memakan dana Rp. 6 miliar untuk tahun 2012 itu realisasinya patut dipertanyakan.

“Saya sebagai masyarakat Pame-kasan pasti meminta agar pengerjaan-nya tepat waktu dan penggunaan dana pun tepat harus tepat sasaran, supaya tidak ada kecurigaan di mata masyarakat,”katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas PU Pame-kasan Totok Hartono mengatakan, jika pembangunan trotoar tersebut tidak mangkrak, namun karena disebabkan beberapa faktor yang menjadi kendala. “Itu bukan mangkrak, hanya keterlam-batan pasokan tegel alur dari pabrikan, bukan mutlak kelalaian rekanan, dan pembangunannya akan dilanjutkan tahun ini”dalih Totok Hartono.(jck/zis)

KM/DOK

MORAT MARIT: Sebuah becak tengah mengangkut penumpang disamping salah satu ruas trotoar di sepanjang jalan Kabupaten yang masih rusak.

Perceraian Meningkat, Salahkan HandphoneTLANAKAN-Angka Perceraian di

kota Gerbang Salam mengalami pen-ingkatan setiap tahunnya. Tercatat permohonan yang masuk ke Pengadi-lan Agama (PA) Pamekasan tahun 2011 sebanyak 1.660 perkara, sementara un-tuk tahun 2012 sebanyak 1.763 perkara.

Berdasarkan data tersebut menun-jukkan ada kenaikan permohonan perceraian kurang lebih 2 persen dari tahun sebelumnya. Sementara untuk tahun 2013 terhitung hingga Februari ini tercatat 204 perkara.

Nurul Qolbi, Humas PA Pamekasan, Jum’at (22/2) kemarin mengatakan, akhir akhir ini faktor perceraian yang diajukan oleh pasangan suami istri (pa-sutri) sudah merembet kepada kecang-gihan teknologi, seperti handphone dan facebook. Sehingga kemajuan teknolo-gi itu harus digunakan dengan baik.

“Memang sudah banyak yang melaku-kan perceraian karena gara gara HP, ada yang bilang karena salah kirim, ada pula karena ada nomer baru diladenin, makanya penggunaan teknologi ini harus hati hati dan tidak boleh disalah gunakan, sementara karena gara face-book hanya satu orang,”terangnya.

Ditegaskan, adapun perincian dari data yang ada itu tidak semua suami yang mengajukan talak, melainkan sang istri pun kerap kali mengajukan

gugatan perceraian karena beberapa hal.

“Kalau dulu kan suami yang banyak mengajukan talak, tetapi sekarang su-dah banyak pula istri yang mengajukan gugat perceraian. Untuk tahun 2012 permohonannya ada 530 perkara, gu-gatan (istri minta cerai --red) sebanyak 1233, cerai talak (suami yang minta cerai --red) sebanyak 508 sementara cerai gugat sebanyak 714, dan yang telah terselesaikan 1.735 perkara, cerai talak (yang selesai -- red) 433 dan cerai gugat sebanyak 640. Sehingga ada 28 perkara tahun 2012 yang belum sele-sai,” beber dia.

“Adapun rinciannya untuk tahun 2011 cerai Talak sebanyak 509 perkara dan cerai gugat sebanyak 610 perkara,” tambah dia.

Sementara tunggakan perkara tahun 2012 sebanyak 28 tersebut dalih Nurul Qolbi pihaknya tidak bisa mempre-diksi secara pasti. Sebab itu semua tergantung pada yang bersangkutan. “Misalnya pegawai negeri mungkin disebabkan surat izinnya belum turun, kalau izinnya belum turun perkara bisa ditunda selama 6 bulan, atau karena berbeda Kabupaten, kalau an-tar Kabupaten perkara itu bisa ditunda minilam 1 bulan dan faktor lainnya yang menghambat,”katanya. “Untuk

tahun 2012 peringkat pertama angka perceraian disebabkan tidak adanya keharmonisan sebanyak 432 orang,

tidak tanggung jawab sebanyak 283 dan peringkat ketiga disebabkan ekonomi 102 orang,”pungkasnya.(jck/zis)

KM/MARZUKIY

SALAHKAN TEKNOLOGI: Kantor Pengadilan Agama (PA) Pamekasan yang terletak di jalan Tlanakan Pamekasan tampak dari depan, foto diambil, Jumat (22/2).

Page 5: Kabar Madura

523 Februari 2013SABTU

Email Redaksi: [email protected]

Dituding Melanggar AturanPembentukan Panitia Pilkades Meddelan KOTA-Pembentukan panitia

pemilihan kepala desa (pilkades) di Desa Meddelan, Kecamatan Lenteng dikeluhkan warganya. Ini karena proses pembentukan-nya tidak demokratis dan dinilai melanggar peraturan bupati (per-bup). Proses pembentukannya pun tidak dihadiri camat yang menjadi syarat pembentukan per-bup tersebut.

Sebagaimana disebutkan dalam Perbup No. 1 Tahun 2013 bagian kedua pasal 3, tentang pemben-tukan panitia pilkades memang tercatat ada tiga poin penting yang harus diperhatikan. Per-tama, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) harus mengadakan rapat bersama pemerintah desa dan tokoh masyarakat dengan dihadiri camat sebagai fasilita-tor, untuk membentuk panitia pilkades.

Ayat dua, perbup tersebut ber-

bunyi bahwa panitia pemilihan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1), keanggotaannya terdiri dari unsur perangkat desa, unsur lembaga kemasyarakatan desa dan tokoh masyarakat. Semen-tara pada ayat ketiga berbunyi bahwa panitia yang ditetapkan

sebagaimana yang dimaksud ayat (2) ditetapkan dengan keputusan BPD berdasarkan hasil rapat dan disampaikan secara tertulis ke-pada bupati melalui camat.

Namun ketiga syarat tersebut dinilai belum tercermin dalam pembentukan panitia pilkades

di Desa Meddelen. ”Jadi karena tidak dihadiri oleh camat, pem-bentukan itu seolah-olah terin-dikasi bahwa pembentukan itu ada konspirasi. Konspirasi yang dimaksud antara BPD dan orang-orang tertentu. Karena memang banyak masyarakat yang tidak tahu bahkan camat pun saat kita datangi juga mengaku tidak tahu bahwa di desa Meddelan sudah ada pembentukan panitia,” terang Tamam Huri, Koordinator Aliansi Masyarakat Peduli Desa Med-delan, Jumat (22/2).

Kata Tamam, pembentukan tersebut tidak representatif kare-na banyak masyarakat yang tidak tahu. Ia menuding pembentukan panitia pilkades telah melang-gar hukum karena melangkahi aturan yang sudah ada. Sebab, di antara panitia yang dimasukkan tersebut terdapat 3 orang yang bukan warga Meddelan sendiri.

”Bagi kami itu telah melang-gar hukum azaz kemanfaatan dan melanggar azaz demokrasi karena banyak putra desa yang masih mau tetapi kenapa mesti ada orang luar yang menjadi pa-

nitia. Karena itu kami ke Komisi A melaporkan persoalan ini. Yang saya catat, di antara tiga orang itu 1 dari Desa Parsangah dan 2 orang dari Desa Cangkreng,” pungkasnya.

Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Sumenep, Ach. Jun-aidi mengaku akan membahas laporan tersebut Senin (25/2)

mendatang. Pada hari tersebut, Komisi A memang memiliki agenda untuk membahas ten-tang pilkades secara khusus ber-sama Kepala Bagian Pemerintah Desa Pemkab Sumenep. ”Suara mereka kami tampung dan akan dibahas pada senin mendatang. Ya itu saja komentar saya,” pungkasnya. (aqu/zis)

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

BUKTI: Warga Meddelan menunjukkan perturan bupati dalam pembentukan panitia pemilihan kepala desa saat melapor ke Komisi A DPRD Sumenep, Jumat (22/2) kemarin.

PERBUP NO. 1 TAHUN 2013 Bagian II Pasal 3

Ayat 1 : Badan Permusyawaratan Desa (BPD) harus mengadakan rapat bersama pemerintah desa dan tokoh masyarakat dengan dihadiri camat sebagai fasilitator, untuk membentuk panitia pilkades. Ayat 2 : panitia pemilihan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1), keanggotaannya terdiri dari unsur perangkat desa, unsur lembaga kemasyarakatan desa dan tokoh masyarakat. Ayat 3 : panitia yang ditetapkan sebagaimana yang dimaksud ayat (2) ditetapkan dengan keputusan BPD berdasarkan hasil rapat dan disampaikan secara tertulis kepada bupati melalui camat.

Raperda Batu Bara Dianggap Mengada-adaKOTA-Rancangan Per-

aturan Daerah (Raperda) Pertambangan Logam dan Batu Bara yang diajukan pihak eksekutif dinilai tidak mewakili dari kebutuhan dan kekayaan yang alam yang ada di Kabupaten Sumenep. Karenanya raperda tersebut dianggap tidak masuk akal alias mengada-ada.

Terkait itu, Komisi A DPRD Sumenep yang satu pekan kemarin membahas raper-da tersebut berencana akan mengembalikan rancangan tersebut kepada eksekutif dalam rapat yang digelar Senin (25/2).

Ketua Komisi A DPRD Sumenep Bambang Prayogi mengatakan sejak dari awal raperda itu nomenklaturnya sudah rancu. “Di daerah kita kan tidak ada batu bara. Tapi karena itu sudah masuk inisi-atif dari eksekutif dan di Baleg juga sudah lolos, jadi mau tidak

mau kita harus membahas itu,” papar Bambang Prayogi, kepada Kabar Madura.

Dijelaskan lebih lanjut, ra-perda tersebut akan dikem-balikan ke eksekutif karena hingga Jumat kemarin belum menemukan titik temu di an-tara anggota Komisi A sendiri. Bahkan, lanjut Bambang, raperda tersebut justru men-gundang perdebatan yang tak kunjung usai saat mulai dibahas. ”Setelah kita pak-sakan untuk bahas raperda tersebut, selama satu minggu, dari Senin sampai Jumat. Sampai hari ini pun belum ada sesuatu yang matching (sepakat –red.), perlu ada suatu perdebatan yang cukup bagus. Di antara eksekutif dan legislatif. Rencananya kita akan kembalikan lagi ke pihak eksekutif untuk disesuaikan kembali dengan potensi daerah yang ada,” tegasnya.

Menurut Bambang, pengem-balian tersebut berdasarkan dari beberapa pertimbangan di antaranya persoalan batu bara di situ harus dikupas habis. Kedua, di raperda tersebut berisi pertambangan mineral logam, sementara di daerah Sumenep tidak ada pertambangan logam seperti yang dimaksudkan dalam ra-perda tersebut. ”Makanya, teman-teman komisi berini-siatif untuk mengembalikan reperda ini untuk disesuai-kan dengan potensi daerah yang ada. Tidak harus mem break down dari atas. Di situ tertulis pertambangan batu bara, sementara kita hanya punya batu kan lucu nanti kalau ini diloloskan. Jadi saya harapkan beberapa eksekutif tersebut membentuk work team untuk menyesuaikan raperda tersebut, dari segi pajaknya dan lain-lainnya,” pungkasnya. (aqu/zis)

KM/DOK

BAMBANG PRAYOGIKetua Komisi A DPRD Sumenep

KR IM INALDiserempet hingga Jatuh, Warga Gapura Dirampok GAPURA-Suryani, warga Desa Panagan

Kecamatan Gapura, sedang sial. Ia ter-paksa merelakan harta bendanya berupa motor melayang setelah dirampok di jalan Desa Longos Gapura, (22/2) kemarin.

Perampokan yang dialami Suryani bu-kannya terjadi pada malam hari, namun justru pada siang hari. Lokasi tepatnya di jalan perbatasan Desa Longos dan Andulang sekira pukul 15.00 WIB saat perjalanan pulang dari Desa Jadung Ke-camatan Dungkek menuju rumahnya di Desa Panagan Gapura.

Sebelum motornya dirampas perampok, Suryani yang mengendarai sepedanya itu dibuntuti dari belakang kemudian diserempet oleh pelaku hingga terjatuh.

”Korban dari Jadung Kecamatan Dungkek mau pulang ke Gapura, terus kemudian sampai di jalan Desa Longos diserempet motor kemudian jatuh ke luar jalan, terus sepedanya diambil dibawa lari,” ungkap Kapolsek Gapura, AKP Suwarno saat dihubungi Kabar Madura, Jumat (22/2).

Suryani tidak mengenali pelaku per-ampas motornya karena menggunakan helm teropong. Mereka melakukan aksi kejahatan bersama dua temannya yang menggunakan satu sepeda mo-tor. Berdasarkan keterangan Kapolsek Gapura, AKP Suwarno, perampok terse-but diduga lari menuju jalur Kecamatan Batang-Batang.

”Yang nyerempet boncengan cuma tidak jelas karena pakai helm teropong. Kemungkinan pelaku lari ke arah barat kemudian ke arah utara, jalur Kecamatan Batang-Batang. Sebab suaminya yang melihat di jalan di desa Gapura tidak ada sepeda yang dibawa lewat, jadi kemung-kinan ke utara, ” terangnya.

AKP Suwarno menjelaskan, pihak kor-ban melaporkan kejadian setelah satu jam lebih dari kejadian sehingga sulit untuk menemukan pelaku. ” Pelakunya belum diketahui, karena laporannya terlambat, satu jam lebih dari kejadian baru laporan. kemarin polisi tahunya setelah ada rame-rame, korban tidak langsung laporan ke Polsek, ” ujar Suwarno. (rei/zis)

KM/CERIWIS.COM

ELOK: Pulau Saebus di Kepulauan Sapeken yang pengelolaannya diatur berdasarkan peraturan pemerintah setempat. Perbup No. 8/2010 tentang Konservasi Laut bakal dikaji ulang setelah sempat mendapat penolakan dari warga Desa Tanjung Kiaok, Kecamatan Sapeken.

Janji Kaji Ulang Perbup Zona Konservasi LautKOTA-Setelah sempat mendapat

penolakan dari sejumlah warga Desa Tanjung Kiaok, Kecamatan Sapeken, Pemkab Sumenep siap mengkaji ulang Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 8 Tahun 2010 tentang Konservasi Laut.

Seperti diungkapkan Kepala Bagian Humas Sekkab Sumenep, Abdul Ka-hir, pihaknya berjanji segera mengkaji ulang perbup tentang konservasi laut itu, kalau memang dinilai tidak sesuai dengan kondisi masyarakat setempat.

“Kami akan kaji ulang dan melaku-kan studi kelayakan, agar keinginan pemerintah dengan masyarakat bisa selaras,” kata Abdul Kahir seperti dikutip situs beritajatim.com.

Terkait dengan desakan untuk mencabut perbup dimaksud, Abdul Kahar men-gatakan perbup tersebut tidak bisa begitu saja dicabut seperti keinginan sejumlah warga Tanjung Kiaok. Pemkab masih ha-rus menunggu hasil studi kelayakan yang dilakukan oleh Bagian Hukum Pemkab.

“Nanti setelah ada hasil dari studi kelayakan itu, pemerintah dapat men-gambil kebijakan sebagai acuan. Jadi sebaiknya kita tunggu saja hasilnya,” ujar Abdul Kahir.

Kahir mengungkapkan, Desa Tanjung Kiaok masuk pada zona konservasi laut, karena merupakan wilayah yang strategis dalam melakukan proteksi laut dari wilayah di sekitar kecamatan/kepu-lauan Sapeken itu. “Tanjung Kiaok itu kan strategis untuk proteksi laut,

makanya ditetapkan sebagai kawasan konservasi,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Desa Tanjung Kiaok, Kecamatan Sapeken memprotes terbitnya Perbup Nomor 8/2010, yang menyatakan Tan-jung Kiaok masuk zona konservasi laut. Perbup tersebut, di mata warga, dianggap mengurangi mata pencarian masyarakat setempat karena lahan produksi rumput laut berkurang, dan perahu warga tidak bisa sandar di tempat tersebut. (bjt/zis)

Page 6: Kabar Madura

Email Redaksi: [email protected]

6 SABTU 23 Februari 2013

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI

TANDA PENGENAL, DAN DILARANG ME MINTA ATAU MENERIMA UANG/BA-

RANG DARI SUMBER BERITA

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro, Hadi Pudjiantoro. Biro Bangkalan: Kasiono (kepala), Firman Ghazali Akhmadi, Agus Josiandi, Abdur Rohim. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala), Wawan Awalluddin Husna, Ahmad Syaiful Ramadhan, Syaiful Islam. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy, Fathor Rahman, Ahmadur Rusdi (pemasaran). Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri, Achmad Qusyairi Nurullah. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafi s: Ryan Kalig (kepala), Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagihan: Ahmad Qoyyum, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Direktur Utama: Cholili Ilyas. Direktur : Disyahmain, Taufi q Rizqon, Edi Kurniadi. Wakil Direktur: Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: [email protected]. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

Baktonah Kerapan Ongghu TaretanSelain itu, laga di Sta-

dion Persiba yang berlo-kasi di Komplek Pertamina Parikesit, Balikpapan, se-bagai ajang kebangkitan mental dan pembuktian kolektifitas tim yang sering didengungkan. Dengan tekad dimaksud, jangan ada kata kalah lagi. Sekalipun tim tuan rumah sering tampil sangar di kandangnya.

Misi harus meraih poin di kandang lawan ini memang menjadi misi utama anak asuh Daniel Roekito. Ber-tanding di bawah tekanan suporter Selicin Minyak, menjadi uji mental sebena-rnya bagi Laskar Sape Kerap.

Tribun penonton yang san-

gat dekat dengan pemain, serta lawan yang sedang on fire, berikut kondisi la-pangan stadion yang tak ubahnya lapangan kerapan sapi, adalah tantangan yang harus ditaklukkan oleh anak-anak Sape Kerap.

Melihat kondisi tersebut, M. Rivai langsung nyeletuk jika pertandingan sore nanti akan mejadi ajang kerapan yang sesungguhnya antara pemain P-MU dan Persiba. ”Kalau melihat lapangan dan tribun yang seperti ini betul-betul seperti kerapan,” ujar Rivai, salah satu penggawa P-MU kelahiran Madura.

Rivai tidak salah mengan-daikan pertandingan nanti sore sebagai ajang kerapan. Pasalnya, lapangan Stadion

Persiba sangat becek me-lebihi lapangan Stadion Sili-wangi Bandung ketika hujan turun. Kendati demikian, menurut Osas Saha, lapan-gan yang becek bukanlah halangan baginya untuk kembali menampilkan per-mainan terbaiknya. Dia akui sangat terobsesi untuk terus menaikkan performa P-MU di pentas ISL. Itu, tentunya menjadi tanggung jawabnya, bersama-sama dengan pe-main lainnya.

”Saya ingin memberikan yang terbaik bagi warga Madura dimanapun berada,” tandas Osas Saha.

Ambisi anak didik Daniel Roekito untuk menaikkan standar permainannya, tentu tidak semudah bayangan.

Persiba yang diasuh Hery Kiswanto saat ini memang salah satu tim asal Kaliman-tan yang terperosok di papan bawah klasemen ISL musim ini. Namun demikian, mereka saat ini juga berambisi untuk terus mensejajarkan diri den-gan klub Kalimantan lainnya. Persela Lamongan yang men-jadi tamu Persiba sebelum P-MU (19/2), harus pulang dengan gigit jari setelah kalah 1-0 atas Persiba.

Tampilan Persiba saat lawan Persela sepertinya kembali akan ditampilkan oleh Pelatih Herry Kiswanto. Dimana kepercayaan penuh akan diberikan kepada Pre-cious Messi, Mahmoud el-Ali dan Patrice Nzekou. Tiga pemain asing tersebut

adalah kreator permainan Persiba selama musim kom-petisi kali ini. Belum lagi nama Rendi Siregar, Fengky Turnando dan Wayan Gang-ga Mudana, pastinya masih akan menempati starting line up skuad yang juga berjuluk Laskar Beruang Madu.

Terhadap kondisi tersebut, Daniel Roekito mengaku tak perlu ada penjagaan khusus terhadap pemain dimaksud. Sebab seluruh pemain Pers-iba sama-sama berbahaya. Pilihannya adalah pemain menampilkan permainan terbaiknya dan tak terbebani dengan nama besar lawan.

Menurut pria asal Sema-rang tersebut, dia akan kem-bali memainkan starting eleven sebagaimana yang

kala melawan Barito Putera. ”Tidak ada strategi khusus dan penjagaan terhadap pemain lawan. Semuanya harus bermain secara kolek-tif,” jelas Daniel Roekito.

Melihat latihan kemarin pagi yang digelar di lapan-gan Stadion Persiba, Anton Samba kembali menjadi pe-main yang harus menunggu waktu pas untuk diturunkan. Dia akan lebih dulu duduk di bangku cadangan. Selain Anton Samba, Galih Firman-syah tampaknya akan kem-bali harus menemani Anton Samba dan Zahila Abubakar di bench pemain. Sementara pilihan untuk menurunkan Rossy Noprihanis atau Issac Djober sejak menit pertama menurut Daniel Roekito

masih harus diperhitungkan masak-masak. Tentunya, sangat tergantung strate-ginya.

”Issac dan Rossy sama-sama memiliki karakter. Mereka berdua sama-sama dibutuhkan dalam srategi permainan di lapangan,” ungkap Daniel Roekito.

Kendati masih mengam-bang menurunkan kedua pemain tersebut sejak menit pertama, melihat latihan se-sion kedua pada latihan pagi kemarin, tampaknnya Rossy kembali akan diturunkan pada menit pertama. Hal itu bisa saja terjadi. Karena Is-sac akan dijadikan sebagai kartu as permainan P-MU sebagaimana saat meladeni Barito Putera. (bri/ed)

Sempat dihantui cedera beberapa penggawanya, kini Pelatih Persiba Herry Kiswanto bisa tersenyum. Pasalnya, dua pilar Persiba yakni playmaker Luca Savic dan striker Moustapha El Kassaa berangsur pulih.

”Harapan kami dua pemain tersebut benar-benar siap di laga menjamu Madura United,” kata Herry Kiswanto, kemarin, sebagaimana disam-

paikan ke sejumlah wartawan. ”Tapi sejauh ini kemungkinan

besar Moustapha punya pelu-ang besar bisa main untuk kem-bali saya tandemkan dengan Mahmoud El Ali,” imbuhnya.

Mengenai Luca sendiri, Herkis -sapaan karib Herry Kiswanto- mengaku belum be-rani memastikan apakah akan dimainkan besok atau tidak.

”Pada dasarnya Luca punya kemauan besar untuk main, demikian pula cederanya juga semakin baik. Hanya

saja saya masih menunggu perkembangannya. Karena cedera panjangnya itu pasti masih ada trauma, dan itu butuh waktu,” terang dia.

Meski demikian, Herkis mengaku memang butuh seorang jenderal lapangan tengah sekaliber Luca Savic.

Secara tersirat pemain asal Serbia tersebut akan ditu-runkan melawan P-MU. ”Lihat nanti dan juga ma-sukan dokter hingga jelang laga, kalau benar-benar siap

mengapa tidak? Karena saya memang butuh pemain sep-erti dia (Luca Savic),” tegas legenda Timnas PSSI ini.

Sementara itu Luca Savic sendiri pada latihan pagi kema-rin (22/2) sudah menunjukkan gregetnya ingin tampil. Bahkan pada game kemarin, pemain Serbia ini sudah bergabung. ”Saya siap main kalau pelatih menurunkan saya. Cedera saya sudah tak ada masalah, bukti-nya saya sudah bergabung di game,” ucapnya. (bri/ed)

Luca dan Moustapha Terkendala Cedera

Pelantikan Al Falah itu sendiri, dijadwalkan bakal dipimpin langsung Guber-nur Jatim, Soekarwo. “Per-siapan sudah 80 persen, tinggal rekan-rekan diger-akkan. Senin besok (25/2) akan digelar gladi bersih. Kemudian malamnya akan siap 100 persen atau sudah final,” terang Bendahara Pelaksana Pelantikan Bupati Terpilih, Bagus Sulton, saat dikonfirmasi Kabar Madura, Jumat (22/2).

Dia tak membantah ke-tika dikonfirmasi, pelantikan tersebut akan menghadirkan 1.500 undangan, yang terdiri atas berbagai lapisan ma-syarakat, mulai dari rakyat jelata hingga pejabat teras.

Bagus juga membenarkan, penyebaran undangan sudah 95 persen rampung.

“Acara pelantikan sendiri digelar di Pendapa Agung pada Senin, 26 Februari nanti, dimulai pukul 08.00 tepat. Dipastikan Pendapa Agung cukup untuk menampung semua undangan yang men-capai 1.500 orang,” paparnya.

Bagus menambahkan, para awak media massa akan diberi tempat khusus untuk mengambil gambar, saat meliput prosesi pelantikan bupati-wakil bupati terpil-ih. Namun, tidak semua wartawan diperbolehkan masuk dalam lokasi acara pelantikan tersebut.

Tegas Bagus, wartawan yang boleh masuk, hanya mereka yang mengantongi

surat undangan dan dan memiliki ID card khusus dari panitia. Setiap media hanya boleh satu wartawan yang meliput, tidak boleh lebih.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, upacara pel-antikan Al Falah itu, men-gundang sorotan publik di Sampang. Sebab, biayanya dinilai terlalu besar. Ter-lebih, ada pembengkakan anggaran, dari Rp 300 juta menjadi Rp 380 juta.

Tapi, tak terlontar sedikit-pun kalimat tanggapan dari pihak panitia pelantikan, ter-kait sorotan publik tersebut. Penjelasan dari Bagus hanya menyatakan, tak ada kendala krusial yang menghadang persiapan pelantikan bupa-ti-wakil bupati itu. Hanya ad sedikit kendala teknis,

namun sudah bisa diatasi, bahkan telah klir.

“Kami berharap pelaksa-naan pelantikan nanti bisa berjalan lancar dan aman. Sebagaimana yang telah direncanakan sejak awal. Soal pengamanan, kami su-dah koordinasi dengan Pol-res Sampang,” ucap Bagus, mengakhiri penjelasannya.

Sekadar mengingatkan, beberapa waktu lalu, Direk-tur Madura Development Watch (MDW), Tamsul, me-nyatakan, anggaran yang ditetapkan untuk biaya pel-antikan itu, terlalu besar. Padahal, acaranya bersifat seremonial belaka.

“Ini suatu pemborosan ter-hadap anggaran, Rp 300 juta sudah besar malah naik lagi menjadi Rp 380 juta.” (ful/yoe)

Tak Peduli Pemborosan, 1.500 Undangan Disebar

Juga hadir Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim,’’ katanya.

Masyarakat yang hadir pada itu memenuhi di dalam mas-jid dan halaman masjid. Ti-dak ketinggalan di pelataran parkir ramai dengan jamaah.

Fuad, Bupati Bangkalan sekaligus juru kunci pemaka-man KH Syaichona Cholil, juga berterimakasih karena bersedianya KH Dr Hasyim Muzadi, hadir pada acara itu. “Kami berterimakasih pada semuanya yang hadir. Dan marilah kita dengarkan hikmah dan mauidoh hasanah dari beliau,’’ ujarnya.

Sebelum ceramah agama, Gubernur Jatim Soerkarwo diberi kesempatan untuk

memberikan sambuatannya. “Saya berterimakasih diberi kesempatan Bupati Fuad Amin untuk hadir dalam acara ini. Dan juga putranya (Ra Momon, red) yang kini menjadi bupati terpilih di Bangkalan hingga masuk Muri (Museum Rekor Indo-nesia),’’ ujar Gubernur.

Pengamatan Kabar Mad-ura, pasangan incumbent itu, terlihat begitu akrab dengan para kiai yang ada di Bangkalan, saat tampil di atas panggung. Namun, Pak De Karwo (Soekarwo), terkesan enggan bicara soal KarSa Jilid 2.

Berbeda dengan Pak De Karwo, Gus Ipul (Syaifullah Yusuf), tampak begitu an-tusias ketika ber-statement tentang langkah mereka,

maju kembali sebagai pasan-gan bacalon Gubernur-Wakil Gubernur Jatim untuk yang kedua kalinya.

Ditemui Kabar Madura seusai acara, Soekarwo tam-pak lebih tertarik membahas masalah undangan acara yang dihadirinya. “(Kami) ini diundang dalam rangka Maulid dan haul Kiai Sya-ichona, kegiatan rutin untuk silaturrahmi dengan para kiai,” ungkapnya.

Dia malah melimpahkan ke Gus Ipul ketika menjawab pertanyaan terkait Karsa jilid 2. “Ini Gus, silahkan dijawab,” ujarnya.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Gus Ipul men-gatakan, KarSa Jilid 2 ten-gah dalam masa proses. “In-sya Allah tunggu saja, kami

sudah proses semuanya, sudah dalam pembahasan nanti pada saatnya akan diumumkan,” ungkapnya.

Menambahkan komen-tar sebelumnya, Gus Ipul meyakini, bahwa dukungan kiai masih kepada pihaknya walau santer terdengar di beberapa pemberitaan, Nah-dlatul Ulama (NU) akan mendukung Khofifah Indar Parawansa sebagai bacalon Gubernur Jatim.

“Tentu jika kiai-kiai mem-beri dukungan kami akan berusaha keras membawa amanah itu sebaik mungkin. Seperti yang sudah kami jelaskan pada (KarSa) jilid pertama, mandat kiai sudah kami jalankan walaupun gak semuanya bisa terwujud,” paparnya. (kas/jos/yoe/adv)

KarSa-Kiai, Jalin Kemesraan di Bangkalan

Selanjutnya Edi men-gatakan, Marsiyati, kini ten-gah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka, oleh para penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sumenep. Marsiyah, imbuhnya, tak memungkiri perbutannya tersebut. Dia mengaku, kalap karena sang suami telah melakukan ni-kah siri tanpa memberi tahu sebelumnya.

”Pengakuannya itu karena suaminya mengaku telah nikah siri dengan perem-puan lain. Pelaku merasa cemburu kepada korban, karena korban pada waktu menyampaikan pada istrinya telah nikah siri,” beber Edi.

“Dan pada waktu itu, juga sempat menelepon ke istrin-ya yang baru, dengan di-loudspeaker HP-nya. Karena mangkel (jengkel) terhadap suaminya, sehingga timbul niat semacam itu,” imbuhnya.

Tindakan Marsiyati, imbuh Edi, secara hukum telah melanggar pasal 44 ayat 1 dan 2 KUHP, tentang ke-kerasan dalam rumah tangga (KDRT). Atas dasar itu Mar-siyati, dapat dikenai anca-man hukuman maksimal di atas 5 tahun penjara. ”Anca-man pidananya itu di atas 5 tahun penjara,” tegasnya.

Tapi menurut Sekretaris PC Fatayat NU Sumenep, Tin Mayyah, dalam kasus tersebut baik pelaku maupun korban, sama-sama telah melakukan KDRT. Hasana Riyadi telah melakukan KDRT terhadap istrinya secara psikis dengan melakukan perselingkuhan, sementara Marsiyati salah karena menempuh jalan ke-kerasan pula.

”Saya tidak membela ked-uanya, tetapi bagi saya ked-uanya tetap salah. Suaminya itu telah salah dengan nikah tanpa memberi tahu sebe-lumnya kepada sang istri, dan si istri telah salah kare-

na melakukan kekerasan semacam itu. Dan itu telah Masuk KDRT,” paparnya.

Lebih lanjut, Tin Mayyah menuturkan bahwa dalam kasus KDRT perempuan seringkali menjadi korban kekerasan psikologis. Leb-ih-lebih di daerah Madura yang sistem sosialnya masih patriarkhi. Hampir dipasti-kan, setiap hari telah terjadi kekerasan psikologis yang dilakukan oleh suami terha-dap istrinya.

”Cuma memang, hanya ada beberapa orang saja yang berani membawanya ke ranah hukum. Sebagian besar perempuan itu meski sudah diperlakukan tak adil, mereka tetap membela sua-minya. Mungkin dalam ka-sus Langsar (Laok) itu sang istri sudah tidak lagi kuat menahan emosi, karenanya, tekanan psikologis terhadap Marsiyati harus juga men-jadi pertimbangan hukum,” pungkasnya. (aqu/yoe)

Potongan Kemaluan Belum Ditemukan

”Saya mendaftar sebagai calon anggota panwascam karena mendengar informasi dari radio bahwa peminta di Kecamatan Raas masih belum ada,” ungkap Mas-nawi, salah seorang peserta tes tulis dari Kecamatan Raas setelah selesai menger-jakan tes di Kantor Panwaslu Sumenep, kemarin.

Kendati demikian, pen-gumuman calon anggota yang lolos ke proses berikut-nya tetap dilakukan secara serentak dengan pendaftar dari kecamatan yang lain yang telah mengikuti tes

tulis sebelumnya.”Pengumuman pendaf-

tar akan dilakukan secara serentak seluruh kecamatan lain, meski pendaftar dari Kecamatan Raas mengikuti tes paling akhir, pengumu-mannya tetap bersamaan karena hasil tes tulis yang sebelumnya juga belum diu-mumkan,” terang Ketua Panwaslu Sumenep, Zamrud Khan, kemarin.

Ia menjelaskan, keter-lambatan pendaftar calon anggota Panwascam Raas diduga karena minimnya minat masyarakat setem-pat. Keterlamabatan para pendaftar dalam mengikuti

proses perekrutan hingga 19 Februari, padahal tes administrasi dan tulis pada semua pendaftar di 26 ke-camatan sudah selesai di-lakukan.

”Karena sejak awal hingga akhir masa pendaftaran pe-minat dari Kecamatan Raas masi tetap kosong, maka kami melakukan perpanjan-gan waktu. Bawaslu Jawa Timur mengintruksikan agar menidaklanjuti per-ekrutan di Kecamatan Raas dengan memperpanjang masa pendaftaran sehingga pada tes tulis sebelumnya, tidak ada pendaftar dari Kecamatan Raas,” jelas

Zamrud.Meski belum memenuhi

kuota minimal sebanyak enam orang, Panwaslu Sumenep tetap melanjut-kan tahapan tes tulis pada lima pendaftar karena batas waktu yang diberikan sudah berakhir.

Zamrud mengatakan, pi-haknya sudah menerbit-kan pengumuman terkait rekrutmen calon anggota panwascam tersebut melalui sejumlah media dan telah melakukan koordinasi den-gan pihak kecamatan untuk disampaikan ke setiap desa yang ada di setiap pulau di Kecamatan Raas. (rei/rr)

Pendaftar Panwascam Raas Baru Jalani Tes

Giliran rombongan kedua pun tiba. Saya bergegas melompat ke atas perahu. Setelah mesin dihidupkan, perahu ini melesat dengan cepat. Wajar saja, bodinya ringan karena terbuat dari fiber. Setelah hampir 30 menit, sang “kapten” perahu menunjuk sebuah tanjung berbukit yang tidak jauh lagi. “Di balik tanjung itu posisinya”, ujar dia. Saya pun mengangguk antusias.

Melewati tanjung itu, perahu kemudian berbelok kanan dengan pelan. Benar, batu-batu yang membuat kehebohan itu ada di sana. Memanjang mengikuti garis pantai. Perahu bergerak pelan berhati-hati terhadap batu karang di perairan dan-gkal. Di balik batu-batu itu, dua perahu ukuran besar sudah terparkir, dan seperti-nya perahu yang lebih besar terdampar dan tidak bisa bergerak. Puluhan muda-mudi berenang, ada juga yang tetap di atas perahu, dan sebagian yang lainnya “jalan-jalan” di atas tangkis laut itu.

Tepat jam 14.20 kami tu-run dari atas perahu dan menginjakkan kaki di atas tangkis laut itu. Saya ti-dak bisa membendung rasa penasaran. Mengabaikan wanti-wanti nenek via telpon sebelum berangkat, agar jan-gan pernah menginjakkan kaki di atas tangkis laut itu. Katanya, bisa saja batuan itu ambrol dan saya bisa ditelan oleh laut. Nenek mendengar cerita tentang tangkis laut ini versi mistisnya dari kabar mulut ke mulut. Tapi aku pikir itu tak lebih bentuk ka-sih sayang dan kekhawatiran sebagai orangtua.

Karena rasa penasaran

stadium empat, hal pertama yang saya lakukan di tempat itu adalah menyentuh pasir dan bebatuan yang tinggi-tumpukannya sekitar tiga meter di atas permukaan air itu. Pasirnya tidak halus se-bagaimana pasir pantai pada umumnya yang saya lihat dan rasakan seperti di Pantai Lombang atau Slopeng.

Pasir di sini lebih mirip kerikil-kerikil kecil. Ben-tuknya beragam, keban-yakan batang memanjang, ada yang bulat, oval dan jen-is serta bentuk lainnya. Bah-kan ada yang menghampar dengan kontur yang khas. Ada juga yang berbentuk seperti karton telur. Unik.

Warna bebatuan didomi-nasi warna putih cerah, bah-kan ada yang mengkilap. Saya menduga bahwa bat-uan-batuan kecil ini berasal dari koral atau terumbu ka-rang yang entah bagaima-na caranya terhempas dan hancur dari kedalaman laut atau pinggir pantai lalu me-numpuk membentuk tangkis laut, yang menurut perkiraan sepanjang kurang lebih dua kilometer.

Di samping batuan-batuan kecil, ada juga batu-batu besar. Bahkan ada yang sangat besar. Bentuknya seperti batu karang biasa. Jika diamati dengan mata telanjang, ada perbedaan posisi penempatan batu-batu itu. Batu-batu kecil berada di sisi yang meng-hadap ke pantai. Sementara batu-batu besar mengha-dap lautan lepas. Sehingga seolah-olah batu-batu besar itu menahan batu-batu kecil agar tidak terbawa arus ke tengah laut atau terhemp-as ke arah pantai – perlu diketahui, menurut cerita penduduk setempat ombak di sekitar tangkis laut itu

relatif besar dibanding den-gan yang lain.

Di samping itu, batu-batu kecil penempatannya lebih teratur dan rata. Sementara batu-batu yang besar tidak beraturan. Salah satu te-man mencoba mengukur lebar tangkis laut itu, pada titik terlebar didapat angka kurang lebih 15-20 meter.

Hal menarik lainnya, di atas tangkis laut itu, telah berdiri dua buah warung yang menjual makanan dan minuman ringan. Penduduk sekitar jeli memanfaatkan banyaknya masyarakat yang datang sebagai peluang bis-nis. Jasa antar-jemput pera-hu juga menjamur.

Perahu yang biasanya dipakai untuk mencari ikan, kini bisa dimanfaatkan untuk pekerjaan sampingan antar-jemput masyarakat yang penasaran terhadap tangkis laut itu. Pada hari Minggu atau hari-hari libur sekolah, banyak masyarakat yang datang mengobati penasaran sambil menyegarkan pikiran dari kesibukan pekerjaan sehari-hari.

Pada gundukan yang agak tinggi di sisi barat, terpan-cang bendera merah putih berkibar-kibar ditiup an-gin. Beberapa muda-mudi mengambil gambar dengan kamera ponsel. Beberapa yang lainnya merekam pakai kamera video.

Saya berfikir bagaimana tangkis laut sepanjang dua kilometer ini bisa tercipta dalam satu malam. Dengan banyak bebatuan yang besar pula. Seorang teman nyel-etuk dengan nada bercanda, ‘’siapa pemborong tangkis laut ini?” Dalam hati saya menimpali, siapapun yang memborong pekerjaan tang-kis laut ini pasti tidak ada korupsi di dalamnya. (yoe)

Dipastikan, Pemborong Pembangunannya Tidak Korupsi

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Page 7: Kabar Madura

Email Redaksi: [email protected]

SABTU 23 Februari 2013 7

Oleh:KOIRUS SHODIQIN

JUFRI ZAITUNALahir di Sumenep,

Madura, 15 Juli 1987.

Oleh:

PENGEMBARA TUBUH

di keningmu, kukecup permata yang berkilauancahaya melingkar di jari-jari manismu gemetarmenerangi janji-janji suci dalam kenis-bian ilahiantara malam kegaiban dan degup jantungyang terus bersahutan

di bibirmu, aku berkacawajahku memerah, sukmaku hilang arahdingin membakar darah di langit mempesonagigil di puncak kekosongansewaktu kaugigit lidahku, kugigit lidahmusampai kita sama-sama bisu

di dadamu, aku berjalankupeluk bayangan bulan berwarna putih melonmalam kian licinkegelapan jatuh di pangkuannamun kita masih tertidur di puncak dingin

di pusarmu, aku penari yang mabuk di atas perahutak ada suara, selain bisikan hati yang menggemamengalirkan asmara yang teramat gilanyaterhuyung-huyung, tenggelam ke dalam pusaranpalung segala muasal

di kelaminmu, aku kelelawar yang menggantungberayun-ayun antara malam dan siangsaat malam kesepian di ranjang ter-bakar puisiyang kutulis dengan semerbak melati

2012

WUJUD MURNI

wajahmu, hatimuhatimu cermin, cermin hatimuwajahmu cermin, cermin wajahmutataplah...!di sana ada kenyataan yang tak ingin menjadi saksibila kita selalu berduauntuk saling menatap akan wujud kenyataandi wajah cermin yang beningdi cermin wajah yang buruk

untuk memukulnya sekeras hati yang memanggilakan roh-roh kenyataan yang bangkit seperti gelisahberputar-putar dalam matamengejar suara-suara hati bayangan tak pasti

ketika tangan mesra ini menyentuhnyadengan kelembutan alismu yang telah lama tertidurmencari wujud lain dari kehendak pertemuanyang selalu menyisakan ketidak-mengertian

2012

ZIARAH HATI

sepi tinggal tulanghati berjalan melewati bangkai puisiyang tertancap dalam jiwa gelisah

maut seolah gonggongan anjingyang memanggil-manggil peti jenazahjerit hati menyalakan apidi batu-batu jiwa bertuliskan usiayang kian melapuk di ranjang bertabur bisikantentang gelap bersiasatmembuntuti alamat asingjuga anasir langit yang murung

di kota yang kausinggahitak lagi mendengungkan keindahanbagi hari-hari yang seperti selembarkertas yang bertuliskan:laknat!

2012

LUKISAN HUJAN begitu deras mengguyur tanahtapi tanah tak juga basahtak ada satu pun rumput tumbuhpelukis pun pergi ke sawah

2010-2011

PERONDA

suara kentongan hati siapakah yang terus bertalu-taluseirama tahlil katak di teluk sunyi abadimenanti matahari datangmenelan roh kantuk kegelapan

2011

TAKDIR BERDURI kaudengar kicau waktu dalam sangkar durimenyekap alam pikiranmematuk angan yang sekejap bayan-gan hitam

setiap kali desir angin melintasi per-jumpaanhinggap di dahan-dahan kenanganmencari sarang yang terbakar api kebencian

kini tinggal nyanyian daun-daun ter-sungkurketika kaubuka jendela bagi gelap mataterkuak cahaya, melesat di dadapuing-puing batu cadas hanguslah jadi debugetar fi rman seolah membelah kepalamenjadi persimpangan jalanberalamatkan sorga-neraka pada siapa lagi mesti kaupilih jalan inibila mereka menganggap diriku:pengigau, si gila, penabur kembang kata-kataketakpastian meniupkan roh-roh ke-bimbangansetiap kali kidung sunyi memendam takdir berduri

2012

KAMPUNG KESUNYIAN-alm taufi qur rahman

Kau teramat sunyi saat kupandangi wajahmuHanya denting dingin menampar pipi malamyang teramat cekung

pada setiap yang datang mengalung-kan doabagi diam rasa sakitmu yang kaupen-dam tanya

kenangan bertalu-talumeriwayatkan batinmu yang akan terkuburdalam setiap ingatan akan langkah-langkahmudi malam kepulanganmu menuju kam-pung kesunyian

2012

DI MANAKAH KITA?

di manakah kita?di bahasa sucikah?atau terperangkapdalam jaring makna

yang tersembunyidalam gelapnya diriterikat tali-tali waktuyang melingkardi ujung semu

apakah kitasama-sama menunggu?kuda-kuda hitamuntuk kita tunggangi

di malam kemaraudi bawah pohon asamuntk mengukir nama-namamenggambar wajah asing

dengan denyut keindahanyang menetes dari dedaunanjatuh dari reranting

2012

AYO PMU tunjukkan kemampuanmu kpd sluruh public indonesia bahwa Madura punya kemampuan bersaing dlm spk bola,n bukan skedar jago kandang.aq ykin nanti km pasti menang lawn persiba paling gk skor akhir 2-0. Amienariex,Darma Gg 1 Pamex. I LOVE U PMU

+6287750522125

SBELUMNYA sy mnt mf kpd para pedukung P.MU. Dgn rendah ht tlolonglah jgn sling menyalahkan pemain kita. Sebetulnya kita mendukung dan mendoakan kebruntungan ada di pihak kita. Kalah menang it udh biasa. Bkn menag-nya yg di puji. Kalahpun kita ttp kasik semangat. Kita hrus berpikir secara jernih..tdk ada pemain yg mau kalah..it smua msh blm bruntung..sy himbau kpd msyarakat madura jgn menghianti kelahirannya sendri. Kalah menang kita wajib membri dukungan. Krn dukungan it sebagian dr sifat baik kita sendri. Salam tretan mania NETRAL.

Suharto Jln Darma, +6281939324907.

AKU kangen dg gol-gol cntikmu P-MU buat ole-ole k warga madura yg kgum dg pnamplanMU wktu maen dg Barito Putra, blaskn k PESIBA ttap smangat.....

(Talengko Mania Ra’as/GPMR. FC), +6281935170974

BERJUANG dan BrDOA’..Truz Berharap agar Pmu meraiH poin..SatUKan doa’ dan kuatkan Tekad sErTA SatUkAN hATi. BRAVO PMU.

Aryk Vianisty’via’vallent ApoyNyalabu Daya.Pamexasan, +6281939297038.

GOOD luck P_MU gol mue slalu ku tunggu. Cetak score yang banyak agar bisa menjadi the winner ....

Alvaro Oki Junior, +6287850408863

AYO tantaretan madureh kta dukung p mu kta doa’in mga mnang di tanndang lwan amin!

Tretan Burons Mnia, +6281330979870

P-MU u haruuzz mnang lw4n persiba. que clalu mendu-kungmu salam sett0ng dereh

VITA_CeNt!L#69, +6281939316593

AY0 ay0 y0 y0...? slam sett0ng derehhh ay0 persepam u hrus mnang bwh pulang 3 angka kmadura que clalu berd0a bu4t zainal arief dkk. mudah2 menang t0ur b0rne0 clalu menang

VitA-Clalu Ch!mENk tAREt4n dh!k#69, +6281939204272

P-MU kami oreng madure haus g0l kamu.aku ingin nnti s0re lawan persiba u haruz menang j9n banyak 3_0 aj lah buat p-mu. osas saha que pendukungmu smangat kami tdk akan mundur buat u

dy0n_vita tretan mania k0bar #69, +6281939204272

AYO PMU jangan patah semangat aku slalu mndukungmu di ISL

Aldi Taretan Mania, +6282335508000

G0 G0 ...Bangktlah berjuanglah bes0k klahkah persba 3-0 Ja curi poin penuh maen yg bgus kx,wkt maen d kndang barito buat osas m elcapitan0,cetakgol mu yg cntik Q Mendoa,ka d mendkungmu ..

Barosszt Taretan Mania Com0nity, +6281939316890

SUDAH saatnya kita berpaling dari keterpurukan, menghapus pola pikir fundamentalisme guna mencapai peradaban dinamis. Din-amis dalam skop global, khusus-nya dalam bidang tataniaga, pola politik, pendidikan dan kesehatan. Sebab kesemuanya merupakan ke-butuhan primer bagi seluruh insan di alam semesta.

Tidak patut kiranya, apabila perjalanan dunia yang semakin modern penuh dengan tantangan era yang menuntut penggerak peradaban untuk bersaing mewu-judkan nilai kemajumukan. Ma-jemuk yang mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh alam. Alam dalam arti global seluruh jagat raya. Tidak pandang bulu, hewan melata pun juga membutuh-kan kedamaian dan ketentraman abadi. Sehingga dengan begitu sudah tidak arif lagi ketika harus senantiasa bercengkrama dalam kenistaan saling tuding dalam pertentangan SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan).

Mestinya, meminjam bahasa Ahok, wakil Jokowi selaku Guber-nur Jakarta, yang dinyatakan di salah satu televisi swasta, ”Tugas besar hari ini adalah tidak lain untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat atau rakyat. Agar merasa penuh otaknya. Penuh perutnya dan penuh dompetnya secara menyuluruh (adil). Bukan penuh hanya sebatas perorangan, pemangku birokrasi atau kebi-jakan.”

Ketika dipahami dari pernyataan Ahok, apa-bila ditarik dari garis n a s a b p a h a m n y a , maka dia berbeda den-gan paham mayoritas. Tetapi ketika diam-bil garis lurus konteks ketegasannya, maka dia benar dan sangat arif. Dikarenakan dia merupakan sosok te-gas dan wibawa, serta benar-benar ihklas un-tuk mengabdi pada bangsa dan umat dalam perjala-nannya selama beberapa bulan ini.

Selain itu, dengan karir yang semakin menegaskan dirinya se-bagai pemangku kebijakan yang bersikap blak-blakkan dan selalu siap untuk serumpun dengan etnis apapun dan menjalankan sesuai dengan amanah masa lantik serta sumpah jabatannya, yang berland-askan undang-undang yang diber-lakukan oleh Indonesia, pertanda bahwa dia mempunyai komitmen besar untuk menuntaskan visi dan misi nenek moyang untuk memberikan kesejahteraan bagi seluruh umat Indonesia yang tidak pandang bulu. Dia juga telah mem-buktikan bahwa Bhineka Tunggal Ika, itupun bukan hanya nyanyian orang tidak waras semata.

Akan tetapi, Bhineka Tunggal Ika, merupakan keindahan ke-bersamaan dan berkah dari suatu perbedaan. Maka dari itu, saatnya Indonesiaku yang katanya gemah

ripah loh jinawi mesti bangkit dari keterpu-rukan, untuk menuju Indonesia sejahtera yang tentunya tidak hanya terdengar saat yel-yel semata. Tetapi harapan kami lebih pada kenyataan dan fakta autentik un-tuk dipersembahkan bagi rakyatnya. Yang hidupnya mengais rezeki di bawah terik matahari demi sesuap

nasi mengambil sisa-sia barang bekas di balik gedung-gedung ber-tingkat dan para bapak-bapak yang duduk manis di dalam gedung ber-AC, serta tindakan miris yang kerap kali dipertontonkan dengan paradigma mempersengketakan anggaran yang tidak pasti untuk siapa?

Tidak ada permintaan lebih, se-lain kedigjayaan bagi Indonesia secara universal, tanpa adanya diskriminasi antar ras, agama, etnis, budaya dan sosial, tentunya dengan jalan memberikan hak adil yang sesuai dengan hak asasi ma-nusia. Sehingga dengan demikian perjalanan kehidupan negeri ini akan mencapai pula brand negara madani. Negara yang mempunyai kewibawaan, harga diri, yang ten-tunya akan menjadi daya topang untuk meninggikan harkat dan martabat seluruh tumpah darah yang berlindung di dalamnya.

Maka dengan uraian di atas kede-

pannya, tidak harus ada tindakan sensitifitas tingkat tinggi ketika bermunculan pemeran asing seb-agai lakon untuk membangun dan mengembangkan starata sosialnya di negeri ini. Sebab dalam risalah Pecinan diceritakan bahwasan-ya mereka juga ikut melakukan penumpasan para penjajah saat Indonesia berada di bawah kung-kungan tirani VOC dan lain seb-againya. Sehingga mereka secara telaah sejarah juga memiliki hak kelola untuk merasakan kekayaan bumi pertiwi ini. Tetapi harus tetap berada pada koridor aturan yang diberlakukan oleh Indonesia.

Akan tetapi kita selaku pribumi juga seyogyanya belajar agar lebih maju dan maju lagi. Ingat pula sabda Rasulullah SAW, ”Tuntutlah ilmu walau sampai negeri Cina.”

Dengan medium sabda dari Ra-sul, telah jelas pula bahwasanya ilmu merupakan harga tertinggi dalam kehidupan manusia. Maka kembali lagi agar kita tidak hanya mengedepakan sikap egeoisme dan sensifitas tinggi dalam men-jalankan tugas kewenangan seb-agai khalifah fil’ard. Tetapi yang perlu dilakukan hanyalah senan-tiasa memperdalam ilmu pengeta-huan untuk menjawab tantangan masa depan. Lagi-lagi guna mewu-judkan kehidupan umat manusia yang bermartabat menuju usainya perhelatan SARA.

*) Kabid PA HMI Cabang Pamekasan

Harapan Tunas Masa Depan Tidak Ada Lagi Gendrang Perang SARA

Page 8: Kabar Madura

PAMEKASAN-Meski pelaksanaan kampanye terbuka untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 masih belum waktunya digelar, sejumlah baliho partai politik (parpol) sudah terlihat bertebaran di Pamekasan.

Penyebaran baliho tersebut tidak han-ya di daerah perdesaan saja, tetapi juga marak di perkotaan, tepatnya di sekitar Monumen Arek Lancor. Kenyataan tersebut menjadi pembicaraan negatif di kalangan masyarakat sehingga soro-tan tajam dan kecaman dinyaringkan.

Pada umumnya masyarakat menilai hal tersebut tidak sepantasnya dilaku-kan. Mengingat Pamekasan selama ini sudah membuktikan adanya warna perpolitikan yang cerdas dan mema-tuhi peraturan hukum serta undang-undang.

Direktur Institute for Democray and Social Analysis (IDEAS), Minhadji Ahmad, menegaskan bahwa apapun motifnya, Pamekasan harus steril dari baliho berbau politik. Selain mengoyak keindahan kota, baliho tersebut juga dapat memicu kecemburuan sosial.

”Pemasangan baliho politik sebalum waktu seolah tampak sepele. Tapi kalau kita sadar politik yang bersih, baliho berbau politik tersebut belum waktunya ditayangkan. Jelas ini ilegal,” tekannya.

Anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pamekasan, Ahmad Hu-saifi, mengatakan jika pihaknya tidak berwenang menurunkan baliho terse-but. Alasanya, panwaslu mengaku belum menerima surat keputusan (SK) yang menerangkan bahwa lembaga tersebut juga ‘bekerja’ dalam Pemilu 2014 dan pemilihan presiden (pilpres).

”SK yang kami terima dari Bawaslu menerangkan bahwa tugas Panwaslu Pamekasan hanya untuk pemilukada saja. Tidak ada kejelasan apakah tugas kami berlanjut hingga pemilu legislatif dan pilpres,” kilah Husaifi sembari menambahkan bahwa pihaknya pasti bertindak sigap manakala terdapat

pelanggaran dari parpol atau politisi secara pribadi.

Terpisah, Ketua Panwaslu Pamekasan, Zaini, menyatakan bahwa berdasarkan Peraturan KPU Pusat Nomor 1 Tahun 2013, panwaslu memiliki kewewenang melakukan penurunan atau mencabut baliho politik di zona yang dilarang. Terkait kelanjutan tugas Panwaslu Pa-mekasan, Zaini mengaku belum bisa memberikan keterangan.

”Saat ini kami masih konsentrasi

pada laporan dari Panitia Pengawas Kecamatan (PPK). Deadlinenya hingga tanggal 28 Februari 2013 dan setelah itu kami baru bisa memberikan komen-tar,” dalih Zaini.

Hingga Jumat (22/2), baliho politik tersebut masih terpajang di sudut-sudut kota Pamakesan. Rata-rata tidak berisi ajakan untuk memberikan dukungan atau mencoblos parpol tersebut, namun bertuliskan ucapan selamat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

”Meski mengucapkan selamat untuk Maulid Nabi Muhammad SAW, namun hal tersebut kurang baik bagi kelang-sungan politik sportif di Pamekasan. Kalau itu dinilai tidak bermasalah, maka tidak menutup kemungkinan akan diikuti oleh parpol dan politisi lainnya,” sesal Minhadji Ahmad yang meminta panwaslu atau Satpol PP un-tuk segera menurunkan baliho ilegal tersebut. (anm/rr)

SABTU 23 Februari 20138P E M E K A R A N D A P I L

Email Redaksi: [email protected]

Terkait Rekrutmen Anggota PPS dan PPK

SUMENEP-Proses rekrutmen Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat desa yang ber-samaan dengan seleksi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) rupanya membuat bingung KPU Sumenep. Sebelumnya rekrutmen PPS menjadi tugas dari PPK yang diambil dari warga setempat.

Berdasar data dari KPU Sumenep, jumlah desa di Sumenep mencapai 332 desa. Jika setiap desa mengirimkan enam calon anggota PPS,

maka ada 1.992 atau ham-pir 2.000 orang yang harus diseleksi oleh KPU Sumenep dengan tenggang waktu han-ya 15 hari.

Anggota KPU Sumenep, M. Jazuli Muthar, mengatakan bahwa sa lah sa tu yang akan membuat puyeng KPU Sumenep adalah tes wawan-cara bagi calon anggota PPS yang harus dilakukan sendiri oleh anggota KPU Sumenep.

”Dalam Pemilu 2009 lalu, pembentukan PPK dilakukan terlebih dahulu dibandingkan pembentukan PPS sehingga pembentukan PPS yang meru-pakan kewenangan KPU bisa dilimpahkan ke PPK. Tapi saat

ini rekrutmen anggota PPS dilakukan secara bersamaan dan semua proses seleksi di-

lakukan KPU Sumenep,” ujar Jazuli, Jumat (22/2).

Ia menambahkan, KPU Sumenep berharap kebijakan dari KPU Jawa Timur agar pelaksanaan rekrutmen PPS lebih lancar dan lebih efisien. ”Jika dihitung secara kasar, untuk menuntaskan proses wawancara terhadap ribuan orang calon anggota PPS terse-but kami memerlukan waktu 15 hari non-stop 24 jam tanpa tidur dan istirahat,” keluhnya.

Mengingat kondisi Sumenep yang memiliki wilayah daratan dan kepulauan, KPU Sumenep berharap ada kebijakan yang lebih efektif dan efisien dari KPU Jawa Timur untuk proses

seleksi PPS tersebut. Jazuli mengaku akan sulit

bagi KPU Sumenep melaku-kan wawancara dengan ribuan calon anggota PPS dari kepu-lauan dengan tenggat waktu yang sangat terbatas. Bahkan Jazuli sudah terlihat menyerah sebelum melaksanakan tugas tersebut.

”Khusus untuk PPS, ses-uai aturan kami meminta pada para kepala desa untuk mengusulkan enam orang sebagai calon anggota PPS yang akan mengikuti seleksi. Jumlah tersebut dua kali lipat dari jatah anggota PPS, yakni tiga orang per desa,” pungkasnya. (bus/rr)

Masih Belum Ada Keterbukaan

SUMENEP-Tujuh daerah pemilihan (dapil) dalam Pemilu 2009 dimungkinkan tidak akan ada perubahan dalam Pemilu 2014 mendatang. Sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No.5 tahun 2013, jumlah kursi setiap dapil anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) paling sedikit tiga kursi dan paling banyak 12 kursi.

Kendati demikian, KPU Sumenep ma-sih belum bersedia membuka kepada umum bahwa kemungkinan pemekaran dapil sangat kecil bisa terjadi. Alasan-nya, masih akan dilakukan koordinasi dengan dengan seluruh parpol peserta Pemilu 2014 dalam waktu dekat ini di Kantor KPU Sumenep, Jalan Asta Tinggi, Kebonagung.

Anggota KPU Sumenep, Muhammad Ilyas, mengatakan bahwa pihaknya su-dah menerima PKPU No.5 tahun 2013 tersebut sehingga dengan PKPU tersebut KPU memiliki landasan untuk melakukan penetapan dapil dan alokasi kursi setiap dapil dalam Pemilu 2014.

”Saya menjumpai di PKPU No 5 tahun 2013, salah satu kalausul yang sangat penting bahwa penambahan dapil dilaku-kan bagi dapil yang sebelumnya melebih 12 kursi. Misalnya di Dapil A pada Pemilu 2009 berjumlah 10 kursi tetapi sekarang diproyeksikan lebih dari 12 kursi, maka diupayakan untuk dimekarkan,” ujar Ilyas, Jumat (22/2).

Menurutnya, terdapat beberapa prin-sip dalam penetapan dapil dan alokasi kursi, antara lain: keseteraan nilai su-ara, ketaatan pada sistem pemilu yang proporsional, integritas wilayah, berada dalam cakupan wilayah yang sama dan kesinambungan dari Pemilu 2009.

”Prinsip-prinsip itulah yang akan men-jadi acuan dasar dalam pemetaan dapil. Yang terpenting menjadi acuan adalah DAK2 yang telah diserahkan kepada KPU Sumenep dari pemerintah. Itu nantinya tetap akan menjadi pijakan untuk me-nentukan kursi di masing-masing dapil,” terangnya.

Disinggung soal hasil hasil pemba-hasan internal KPU terkait dengan pemetaan dapil, pihaknya mengaku masih belum selesai. Namun, dia berjanji bahwa dalama satu atau dua hari sudah selesai dilakukan pembahasan.

”Insya Allah, dalam waktu dekat akan mengundang partai politik untuk melaku-kan rapat koordinasi tentang pemeaan dapil. Sebab, Tanggal 28 Pebruari sudah diminta oleh KPU Jawa Timur menyerah-kan pemetaan dapil,” terangnya.

Ia menambahkan, KPU Sumenep ma-sih belum menemukan simpulan apakah dapil akan tetap seperti tahun 2009 atau terdapat perubahan. Menurutnya KPU Sumenep masih belum melakukan pembahasan.

”Tetapi dimungkinkan akan ada kompo-sisi kursi yang berubah sering dengan pe-rubahan penduduk di masing-masing Ke-camatan, yang berimplikasi juga terhadap jumlah kursi dimasing-masing dapil. Dapil mana, kita masih belum bisa menyampai-kan saat ini karena masih belum melakukan pembahasan,” pungkasnya. (bus/rr)

Belum Bekerja, KPU Sudah Mengeluh

KM / BUSRI THAHA

M. JAZULI MUTHARAnggota KPU Sumenep

SUMENEP-Biaya yang dike-luarkan oleh calon kepala desa (kades) ternyata sangat besar. Selain mengeluarkan dana untuk mobilisasi politik, para calon kades juga harus menge-luarkan biaya kepanitiaan yang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah.

Fenomena tersebut sudah ber-langsung lama sehingga setiap momentum pemilihan kepala desa (pilkades) selalu dimanfaat-kan oleh petualan politik untuk mengeruk kepentingan pribadi.

Bahkan akhir-akhir ini calon kades harus mengeluarkan dana ekstra untuk biaya panitia pelak-sana. Ironisnya jumlah tersebut di luar batas rasionalitas. ”Jika anggaran panitia saja mencapai Rp 100 juta, maka dana yang di-tanggung calon kepala desa bisa ratusan juta rupiah. Rp 100 juta

dikalikan jumlah calon,” ungkap Anggota DPRD Sumenep dari Komisi A, Darul Hasyim Fath, Jumat (22/2).

Politisi PDI Perjuangan terse-but menilai jika dana untuk pilkades tersebut sebagai kapi-talisasi politik di tingkat desa. Panitia sering memanfaatkan suasana dengan membesarkan anggaran yang tidak rasional.

”Proses retribusi yang dim-inta oleh panitia kepada calon kepala desa rentan kapital-isasi politik dan itu berba-haya. Menurut saya subtansi demokrasi menjadi terancam semata-mata karena urusan kapitalisme,” ujarnya tegas.

Menyikapi hal tersebut ia mendesak Pemerintah Ka-bupaten (Pemkab) Sumenep melalui Bagian Pemerintahan Desa (Pemdes) mengambil

suatu kebijakan untuk mem-bendung fenomena kapital-isasi politik di desa. ”Pemer-intah harus dapat menyelamat-kan konsensus demokrasi di tingkat desa,” harap Darul.

Dana yang ditentukan panitia dengan nilai yang cukup tinggi, menurut Darul, sering dijadikan alat para calon yang memilki modal besar untuk mengelabuhi lawan politiknya. Sementara kepentingan masyarakat tidak pernah tercover.

”Itu sebabnya pemkab me-lalui Bagian Pemdes harus bergerak cepat untuk meny-elamatkan konsesi demokrasi karena kerentanan itu sering terjadi sebagai upaya lawan-lawan politik tertentu yang memiliki kekuatan modal cukup besar. Sementara representasi kepentingan rakyat tidak ter-

cover dalam keseluruhan isu kapitalisasi,” tegasnya.

Ia menambahkan, masyarakat wajib untuk menolak sistem pilkades dengan anggaran dana yang cukup tinggi dan tidak rasional sebab kapitalisasi poli-tik di tingkat desa itu menjadi

ancaman serius dalam proses demokrasi di desa.

Sebagai anggota DPRD, Darul mendesak pemerintah membuat regulasi atau aturan tentang pilkades terkiat dengan retribu-si yang harus dikeluarkan oleh masing-masing calon kades karena jika dibiarkan, perda-gangan politik itu akan menjadi persoalan yang mencenderai proses demokrasi.

”Jadi kita penting menolak kapitalisasi politik, itu bisnis politik dan itu menjadi anca-man serius dalam rekrutmen demokrasi. Pemerintah harus segera membentuk regulasi dan itu tidak cukup sekedar himbauan,” tutupnya.

Kepala Bagian Pemdes Pemk-ab Sumenep, Ferdian, saat dikonfirmasi terkait rentannnya kapitalisasi retribusi calon ke-

pala desa yang ditentukan panitia, mengatakan bahwa selama ini tidak pernah ada masalah terkait hal tersebut. Menurutnya, dalam pelaksa-naan pilkades sudah ada surat edaran dari bupati yang dis-ampaikan ke masing-masing panitia di desa.

Reribusi yang ditentukan pa-nitia, kata Ferdian, merupakan wewenang panitia di masing-ma-sing desa. Pemerintah tidak bisa mengintervensi soal pembiyaan proses pilkades yang dibebankan kepada para calon oleh panitia.

Ia mengungkap, biaya yang disediakan Pemkab Sumenep untuk masing-masing desa sebesar Rp 5 ju ta . ”Un-tuk sementara setiap panitia mendapat dana dari pemkab sebesar Rp 5 juta per desa,” jelasnya. (rei/rr)

KM/HAIRUL ANAM

MENCURI START: Baliho dari salah satu partai politik dipajang di tempat terbuka, tepatnya di dekat Monumen Arek Lancor, Pamekasan, mengotori pemandangan wilayah kota Pamekasan.

Baliho Ilegal Rusak Pemandangan Kota

KM/ DOK

DARUL HASYIM FATHAnggota DPRD Sumenep

Dana Pilkades = Kapitalisasi Politik

Page 9: Kabar Madura

Email Redaksi: [email protected]

SABTU 23 Februari 2013 9C A G U B J A T I M

Sehubungan dengan pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pamekasan membuka pendaft-aran Calon Anggota PPK dan PPS dengan keten-tuan sebagai berikut:

A. SYARAT CALON ANGGOTA PPKSurat lamaran ditujukan kepada Ketua KPU Ka-

bupaten Pamekasan dengan alamat Jl. Brawijaya No. 34 Pamekasan;

Berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun pada saat pendaftaran;

Berpendidikan paling rendah SLTA atau sederajat;Melampirkan Surat Pendaftaran Pencalonan Ang-

gota PPK/PPS (form 1);Melampirkan Surat Keterangan Domisili yang

dikeluarkan oleh desa/kelurahan di mana calon ang-gota PPK dan PPS akan mendaftar di wilayah kerja kecamatan tersebut dan dibuktikan dengan foto copy KTP/identitas kependudukan lain yang sah (form 2);

Melampirkan Daftar Riwayat Hidup (form 3) ;Pas Photo berwarna ukuran 4 cm x 6 cm sebanyak

4 lembar;Melampirkan Foto Copy Ijazah terakhir yang dile-

galisir oleh Pejabat yang berwenang;Melampirkan surat ijin dari atasannya bagi pegawai

pemerintah, pegawai BUMN/BUMD maupun swasta;Melampirkan Surat pernyataan setia kepada Pan-

casila sebagai dasar negara, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945;

Melampirkan surat pernyataan kesanggupan men-jalankan tugas sebagai anggota PPK/PPS;

Melampirkan Surat Keterangan Sehat jasmani dan rohani;

Melampirkan surat keterangan tidak pernah dipi-dana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hokum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;

Melampirkan Surat pernyataan tidak pernah menjadi anggota partai politik yang dinyatakan secara tertulis dalam surat pernyataan yang sah atau sekurang-kurangnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun tidak lagi menjadi anggota partai politik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pengurus partai politik;

Untuk persyaratan calon anggota PPK/PPS pada angka 10, 11, 12, 13 dan 14 dapat dipenuhi dengan membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh calon yang bersangkutan (form 4).

B. TEMPAT PENGAMBILAN FORMULIR DAN PENDAFTARAN

Pengambilan formulir pendaftaran disediakan di masing-masing Kantor Kecamatan atau di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pamekasan pada jam kerja mulai tanggal 26 Pebruari s/d 4 Maret 2013 atau dapat diunduh atau didownload di website KPU Kabupaten Pamekasan yaitu : www.kpud-pamekasankab.go.id.

Untuk PPS diusulkan oleh Kepala Desa/Lurah bersama ketua BPD paling sedikit 6 calon anggota PPS ke KPU

Pengembalian formulir pendaftaran PPK diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pamekasan terakhir tanggal 4 Maret 2013 jam 13.00 Wib. Untuk PPS diserahkan melalui Kepala Desa masing-masing dan disampaikan oleh Kecamatan masing-masing dengan surat pengantar resmi kepada KPU Pamekasan.

C. JADUAL DAN TAHAPAN SELEKSI CALON

ANGGOTA PPK dan PPSSeleksi administrasi calon anggota PPK dan PPS

dilaksanakan pada tanggal 26 Pebruari - 4 Maret 2013Pengumuman hasil seleksi administrasi calon

anggota PPK dan PPS dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2013

Pelaksanaan Tes Tulis khusus PPK bagi yang lulus seleksi administrasi akan dilaksanakan tangal 6 Maret 2013

Tempat pelaksanaan tes dapat dilihat di Kantor KPU tanggal 5 Maret 2013

Pengumuman hasil tes tulis khusus PPK pada tanggal 7-8 Maret 2013

Tes Wawancara bagi PPK yang lulus testulis di-laksanakan pada tanggal 9 - 11 Maret 2013 mulai pukul 08.00 WIB- selesai, bertempat di KPU Kab Pamekasan.

Pengumuman anggota PPK terpilih tanggal14 Maret 2012

Tes Wawancara khusus PPS dilaksanakan pada tanggal 11-16 Maret 2013 bertempat di KPU Kab-Pamekasan

Penetapan Anggota PPS tanggal 17-18 Maret 2013Pengumuman Anggota PPS Terpilih pada 19 Maret 2013

Surabaya, 23 Pebruari 2013KOMISI PEMILIHAN UMUM

PROVINSI JAWA TIMURKETUA,

ANDRY DEWANTO AHMAD, SH

PENGUMUMAN

PENDAFTARAN DAN SELEKSICALON ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN (PPK)

dan PANITIA PEMUNGUTAN SUARA (PPS)PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

Gus Ipul Optimistis Dukungan Kiai Madura PAMEKASAN-Dukungan kepada

Khofiah Indar Parawansa untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur, Agustus 2013 mendatang terus mengalir di Madura. Kelompok Petani dan Perajin Garam menjadi salah satu yang masih tetap getol me-nyuarakan akan mendukung Khofifah.

Sebagaiaman dilansir beberapa me-dia online, dukungan bagi Khofifah tersebut sangat siginifikan mengingat jumlah keluarga petani garam di Pa-mekasan saja bisa mencapai angka 100.000 lebih yang memiliki hak pilih.

Beberapa waktu lalu Kelompok Pet-ani dan Perajin Garam melalui juru bicaranya, Husni Thamrin, kegagalan Soekarwo dan Syaifullah Yusuf dalam membendung masuknya garam im-por ke Jawa Timur cukup menyakiti mereka.

”Kami para petani dan perajin ga-ram rakyat di Madura menginginkan adanya perubahan di Jawa Timur. Selama ini gubernur tidak mampu menutup kran garam impor yang jelas-jelas sangat merugikan petani garam di Madura,” ujar Husni, be-berapa waktu lalu seperti dikutip dari sebuah media online.

Ia menambahkan, Soekarwo kerap mengabaikan kemakmuran petani garam Madura, sekaligus menutup mata atas masuknya garam impor sehingga menenggelamkan harga garam rakyat pada titik yang sangat merugikan petani.

”Kami, para petani dan perajin garam di Madura membutuhkan figur gubernur yang cerdas, visioner, pengalaman, dan memilikik kekuatan basis yang menga-kar di Jawa Timur, khususnya Madura. Figur itu kami lihat ada pada Ibu Kho-fifah Indar Parawansa,” tambah Husni.

Soekarwo juga dihakimi gagal mem-bina ribuan perajin batik di Madura. Akibatnya, produsen batik di Madura kesulitan sektor permodalan dan pemasaran lantaran tidak mendapat pembinaan dari gubernur.

”Petani garam di Pamekasan dengan tegas mendukung Khofifah Indar Par-

awansa untuk menjadi gubernur Jawa Timur selanjutnya. Beliau pernah men-jabat menteri, anggota DPR/MPR, juga sebagai Ketua Gerakan Pengembangan Keuangan Mikro dan ketua Accosia-tion For Community Empowerment,” pungkas Husni.

Sementara Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau yang bi-asa disapa Gus Ipul, optimistis jika dukungan untuk pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf (KarSa) masih tetap

solid di Madura. Gus Ipul menyebut jika para ulama dan warga Nahdlatul Ulama (NU) di Madura akan kembali mendukung pasangan KarSa dalam Pilgub Jawa Timur 2013.

”Anda bisa melihat sendiri! Seluruh kiai se-Madura hadir dalam acara malam ini (kemarin ,red) dan ini mem-buktikan dukungan ulama terhadap pasangan KarSa masih kuat. Kami optimistis bisa kembali menang,” kata Gus Ipul saat dijumpai Kabar Madura

di Bangkalan, Kamis (21/2) malam dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Syaichona Cholil.

Gus Ipul berkilah bahwa kehadiran-nya di kompleks pemakaman tokoh ulama Madura tersebut tidak hanya saat berkepentingan dalam pilgub saja. ”Setiap tahun kami selalu hadir ke sini dan sekarang ini terasa berbeda karena ulama dari berbagai kabupaten di Mad-ura ini juga turut hadir menyemarakkan acara,” ujarnya. (rr)

KM/KASIONO

SAMBANGI BANGKALAN: Gubernur Soekarwo menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Syaichona Cholil, Bangkalan, Rabu (21/2) malam. Pasangan KarSa optimistis mendapat dukungan kiai Madura dalam Pilgub Jawa Timur 2013.

Massa Khofi fah Semakin Menggurita

SAMPANG-Tahapan Pilgub Jawa Timur 2013 di Sampang hingga kini masih belum berja-lan sesuai rencana karena belum terbentuknya Panitia Penyeleng-garan Kecamatan (PPK) dan Pa-nitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat desa/kelurahan.

Sempat beredar kabar yang menyebut jika anggota PPK lama yang bertugas saat Pemilukada Sampang, 12 Desember 2012 lalu, kembali langsung menjadi anggota PPK dalam pelaksanaan Pilgub Jawa Timur mendatang.

Namun kabar tersebut diban-tah keras Anggota Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Sampang, Miftahur Rozak, Jumat (22/2). Ia mengatakan bahwa dalam pembentukan PPK untuk Pilgub Jawa Timur nanti akan kembali dilakukan seleksi.

”Belum tentu anggota PPK dan PPS pada Pemilukada Sampang lalu otomatis akan kembali men-jadi anggota. Semua putusan

masih harus menunggu hasil rapat pleno yang akan kami ge-lar,” ujarnya melalui sambungan telepon, kemarin.

Rozak mengatakan, KPU ma-sih akan merencanakan jadwal rapat tersebut dan direncanakan akan dilaksanakan pasca peres-mian gedung KPU Sampang yang

baru. Ia menambahkan, setelah pembentukan PPK nantinya pros-es pendataan dan pemeriksaan Daftar Pemilih Potensial Pemilu (DP4) yang diterima dari Pemkab Sampang dapat dikerjakan secara maksimal.

”Semua sudah ada mekanisme dan ketentuan yang mengatur ten-tang hal itu. Diharapkan pelaksa-naan Pilgub Jawa Timur nantinya dapat sukses seperti pelaksanaan Pemilukada Sampang yang sudah tinggal babak akhir, yakni pel-antikan bupati dan wakil bupati terpilih,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelum-nya, Pilgub Jawa Timur 2013 akan digelar pada tanggal 29 Agustus mendatang. Hingga saat ini KPU Sampang sebagai kepanjangan KPU Jawa Timur di tingkat kabupaten/kota masih dalam proses pembentukan PPK yang akan ditentukan melalui rapat pleno untuk menentukan personil PPK. (sya/rr)

Pembentukan PPK Tunggu Pleno KPU

KM/DOK

MIFTAHUR ROZAKAnggota KPU Sampang

Said Abdullah Yakin Dapat Rekomendasi SURABAYA-Anggota DPR RI dari PDI

Perjuangan, Said Abdullah, optimistis akan mendapatkan rekomendasi dari par-tainya untuk maju sebagai calon gubernur (cagub) Jawa Timur. Menurutnya rekom dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut akan keluar pada Maret, bulan depan.

Ia menandas-kan, ada enam calon yang diu-sulkan oleh PDI P e r j u a n g a n , antara lain: Bu-chori (Walikota Probolinggo), Tri Rismaha-rini (Walikota S u r a b a y a ) , Bambang Dwi Hartono (Wakil W a l i k o t a Surabaya), Su-handoyo (Wakil Ketua DPD PDI P e r j u a n g a n

Jawa Timur), Budi Sulistyono (Bupati Ngawi), dan Said Abdullah.

Ia mengatakan, dari enam calon tersebit sudah sepakat siapa saja yang menjadi cagub dan cawagub Jawa Timur dari PDI Perjuangan harus didukung untuk men-galahkan incumbent, pasangan Soekarwo dan Syaifullah Yusuf.

”Kalau dicalonkan, saya siap mengemban amanat tersebut,” ucapnya di Surabaya, kemarin. Mengenai berapa besar peluang dari keenam calon tersebut, Said mengaku tidak mengetahui karena semuanya berada di tangan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputeri.

Sebelumnya, Dekan Fakultas Ilmu Poli-tik Universitas Muhammadiyah Malang, Wahyudi Binaryo, mengatakan jika PDI Perjuangan tidak perlu ragu mengusung kader internal terbaiknya sebagai cagub dan cawagub Jawa Timur.

Dengan modal 17 kursi di DPRD Jawa Timur, PDI Perjuangan bisa mengajukan calonnya tanpa harus berkoalisi dengan parpol lain. ”Modal politik dari PDI Per-juangan lebih dari cukup. Sebagai partai yang bermartabat dan memiliki kedaulatan, PDI Perjuangan wajib mengusung kader internal terbaiknya sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur. (ant/rr)

KM/DOK

SAID ABDULLAHPolitisi PDI Perjuangan

BANGKALAN-Soekarwo hanya tertawa menanggapi adanya kabar yang menyebut namanya dicalonkan sebagai Presiden RI berpasangan dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Radjasa, dalam Pilpres 2014 mendatang.

”Wah, berita itu cepat sekali berkembang! Saya saja tahunya dari internet,” ujarnya sambil tertawa saat menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Bangkalan, Kamis (21/2) malam.

Wacana tersebut semakin kuat mengingat Hatta Radjasa me-miliki hubungan dekat sebagai besan dengan Ketua Dewan Pem-bina DPP Partai Demokrat yang juga Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Sementara Soekarwo yang akrab disapa Pakde meru-pakan salah satu kader Partai Demokrat yang memiliki catatan dan prestasi bagus selama men-jadi Gubernur Jawa Timur.

”Nggak ada pikiran soal pil-pres. Saya cukup di sini saja sebagai gubernur dan masih konsentrasi menghadapi Pilkada Jatim yang digelar tahun ini. Tidak pernah ada angan-angan menjadi wakil presiden, apalagi presiden,” katanya.

Hatta Radjasa selama ini dike-nal tidak pernah berseberangan

dengan SBY dan dianggap se-bagai salah satu orang keper-cayaan SBY untuk melanjutkan program-program kenegaraan SBY. Ketua Umum Partai De-mokrat, Anas Urbaningrum,

sebelumnya menyatakan bahwa syarat capres yang disung Partai Demokrat harus bisa melanjutkan program dan kebijakan tentang keberhasilan SBY memimpin roda pemerintahan. (rr)

Soal Capres, Pakde Hanya Tertawa

KM/IST

BESAN PRESIDEN: Ketua Umum PAN, Hatta Radjasa, disebut-sebut akan dicalonkan sebagai calon wakil presiden mendampingi Soekarwo yang dicalonkan sebagai presiden oleh Partai Demokrat.

Page 10: Kabar Madura

PAMEKASAN-Saat ini, masyarakat Pamekasan tinggal menunggu waktu dilantiknya bupati dan wakil bupati terpilih periode 2013-2018. Komitmen tinggi untuk kian memajukan dunia pendidikan di Pamekasan pernah diucapkan bupati terpilih, Achmad Syafii pada saat kampanye Pemilukad Pamekasan lalu.

Ia mengatakan, pendidikan menjadi visi utama untuk membangun peruba-han di kota gerbang salam. Pria yang masih tercatat sebagai anggota DPR RI tersebut menegaskan bahwa pen-didikan patut diutamakan mengingat sendi kehidupan itu terbangun dari pendidikan yang baik.

”Untuk melahirkan masyarakat yang beradab, pendidikannya mesti diseriusi dan perhatian penuh dari pemerin-tah,” ujarnya kepada Kabar Madura, beberapa waktu lalu.

Ia menuturkan, saat memimpin Pa-mekasan pada 2003-2008 lalu, pen-anganan dunia pendidikan memang digalakkan. Kesejahteraan guru betul-betul dikedepankan. Demikian halnya penguatan prestasi dalam pentas nasi-onal maupun internasional.

”Saya kira wajar jika Pamekasan terus didorong untuk jadi kota pendidikan karena memang dulu sejarahnya Pa-mekasan mendapat julukan sebagai kota pendidikan,” ungkap Syafii.

Kader Partai Demokrat tersebut men-contohkan, SMP Negeri 1 Pamekasan dulu merupakan ‘SMP-nya’ orang Madura. SMP Negeri 1 Pamekasan merupakan satu-satunya SMP di Madura. Bahkan beberapa siswa dari luar Madura banyak yang bersekolah ke lembaga pendidikan tersebut.

”SMA Negeri 1 Pamekasan dulu juga seperti itu. Kini kita tahu sendiri, sudah banyak bermunculan sekolah-sekolah di Pamekasan yang terbilang maju dan berkembang secara pesat.

Demikian juga dengan kabupaten lain di Madura,” terangnya.

Syafii menambahkan, banyaknya pesantren-pesantren besar di Pame-kasan yang memiliki santri dari luar Madura semakin menambah khazanah nuansa pendidikan di Pamekasan. Ia pun tidak malu menyebut Pamekasan sebagai pusat pendidikan.

”Yang sangat penting saat ini Pemkab Pamekasan harus melakukan keseimban-gan pendidikan atau dengan kata lain an-tara daerah satu dengan lainnya terdapat pemerataan pendidikan,” harapnya.

Syafii tidak menampik jika kesenjan-gan pendidikan di Pamekasan masih terbilang cukup parah. ”Bahkan di pinggiran Pamekasan kondisi pendidi-

kan kita masih perlu banyak pembena-han. Banyak daerah yang kondisinya sarana pendidikannya sangat mempri-hatinkan,” terangnya.

Menurutnya ada daerah-daerah yang memiliki sarana pendidikan bagus. ”Yang itu perlu terus kita tingkatkan. Pemerataan guru juga perlu dipikirkan dan dilakukan pengupayaan jalan ke-

luarnya,” ungkapnya.Ia menggagas agar guru di perdesaan

harus diperhatikan sehingga mereka kerasan mengajar di sana. Syafii juga berharap, perumahan guru tidak men-empel ke sekolah, melainkan dibuat-kan suatu kawasan sehingga para guru bisa berkumpul dan kerasan,” tukasnya. (anm/rr)

Email Redaksi: [email protected]

SABTU 23 Februari 201310

Cegah Kenakalan RemajaSUMENEP-Masuknya pramuka ke dalam

kurikulum 2013 masih dinilai setengah hati oleh anggota pramuka sendiri. Gerakan pramuka yang selama ini tidak memiliki keterkaitan langsung dengan pemerintah akan menjadi beban moral tersendiri pada penyelenggaraan kegiatan kepramukaan ke depan.

Pernyataan tersebut diungkap Ketua Gusus Depan (Gudep) 0761 Annuqayah, Mohammad Homaidi, Jumat (22/2). Ia mengatakan, dimasukkannya pramuka ke dalam kurikulum baru tersebut mengand-ung dua makna, yakni menjadi hikmah karena kepramukaan kini sudah mulai dilirik oleh pemerintah dan bisa menjadi petaka karena akan disertifikasikan.

”Kalau sudah masuk kurikulum, itu be-rarti akan ada anggaran dari pemerintah khusus untuk kegiatan kepramukaan. Den-gan ini pramuka justru terbantu dengan dana tersebut untuk menjalankan program pendidikannya. Tetapi di sisi lain, justru saya khawatir kabar akan adanya sertifi-kasi itu. Saya takut nilai ketulusan pada pembina itu luntur,” ungkapnya.

Ia berlandaskan pada kenyataan di lem-baga pendidikan yang ada saat ini. Menu-rutnya, nilai ketulusan guru saat ini sudah mulai tergadaikan sejak adanya intervensi negara melalui iming-iming pemberian bantuan. Ia menilai hilangnya ketulusan mengabdi pada anak bangsa dalam diri guru akan berdampak secara psikologis terhadap pembentukan karakter anak.

”Kalau angka kriminalitas anak-anak seperti yang diungkap media terus ber-tambah, jangan heran karena memang gurunya sudah begitu, yakni menjadikan mengajar sebagai pekerjaan, bukan lagi pengabdian. Semangat kapitalisme terus tampak,” paparnya.

”Saya khawatir nilai juang pembina pramuka lambat laun akan tergeser seiring dengan adanya bantuan dari pemerintah. Kalau sudah itu yang terjadi, tidak mung-kin pramuka akan menjadi pendidikan alternatif dalam menanamkan pendidikan moral di luar sekolah,” pungkas Homaidi.

Sebelumnya, Kepala Disdik Sumenep, Ahmad Masuni, mengatakan bahwa pendidikan kepramukaan sangat penting bagi pembentukan karakter anak. Selain itu juga, Masuni juga menegaskan bahwa pramuka akan menjadi wadah alternatif agar anak tidak lagi salah bergaul dan terjerumus ke hal-hal yang berbau nega-tif. (aqu/rr)

Tidak Sesuai Realisasi di Lapangan

PAMEKASAN-Pembangunan pen-didikan memang menjadi tanggung jawab bersama. Sebab, hal itu tidak berlaku untuk sisi kuantitas, tapi juga kualitas. Dari sini, masukan dari berb-agai pihak untuk kemajuan pendidikan sangat diperlukan.

Sejumlah tenaga pengajar, kini mem-pertanyakan status kota pendidikan yang selama ini disandang Pamekasan. Salah satu yang menjadi alasan adalah realisasi di lapangan yang tidak sesuai dengan diskripsi mengenai kualitas pendidikan yang muncul.

Sebagian besar guru di Pamekasan mempertanyakan eksistensi kota pen-didikan yang disandangnya, karena Pamekasan selama ini banyak berke-melut dengan masalah, baik penolakan kepala sekolah atau dugaan penyalah-gunaan keuangan.

Zainurrahman salah seorang guru di Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan men-gatakan, kota pendidikan yang dimiliki oleh Pamekasan kian surut dan tidak lagi menjadi cermin bagi kabupaten lainnya.

Semestinya, kota pendidikan tidak

hanya berkutat pada perolehan prestasi saja melainkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan pent-ing untuk dipelihara dengan baik agar tidak menjadi bumerang dalam dunia pendidikan.

“Sangat disayangkan, beberapa perso-alan pendidikan di Pamekasan yang ter-jadi selama ini justru merendahkan kota pendidikan yang disandangnya. Yang namanya kota pendidikan semuanya ha-rus berbenah,”ungkapnya, Jumat (22/2).

Diakuinya, perkembangan pendidikan di Pamekasan lebih pesat ketimbang pendidikan di tiga Kabupaten lainnya di Madura, namun sejak tahun 2013 ini Pamekasan belum menunjukkan taring sebagai kota pendidikan.

“Tetapi justru persoalan yang se-mestinya tidak terjadi itu berkemelut disini (Pamekasan, red), ini menjadi pertanyaan besar bagi kami sebagai guru. Tidak pantas lah jika pendidikan dijadikan sebagai wadah mencari pri-oritas,” tandasnya.

Busairi guru lainnya pun menilai, kota pendidikan yang telah sekian tahun dimiliki Pamekasan ini tidak menutup kemungkinan untuk diambil alih oleh kabupaten lainnya di Madura.

“Karena ketika hanya berkemelut

dalam persoalan tak penting, maka kami yakin prestasi peserta didiknya pasti menurun, makanya tidak perlu lah persoalan pribadi dibawa ke dunia pendidikan, atau ingin mencari uang dalam lembaga pendidikan,” kritik guru asal Desa Sanah Tengah, Keca-matan Pasean.

Mulai sekarang lanjut Busairi, saatnya Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan untuk berbenah diri, sehingga tidak lagi terjadi persoalan yang mencoreng dunia pendidikan tersebut.”Dan semuanya harus mempunyai tanggung jawab terhadap majunya dunia pendidikan di Pamekasan,” pungkasnya. (jck/h4d)

KM/DOK

CERIA: Sekelompok siswa dari salah satu lembaga pendidikan di Pamekasan yang baru saja menyelesaikan jam sekolah dan hendak pulang.

Status Kota Pendidikan SurutP R A M U K A

KM/IST

PEMBENTUKAN KARAKTER: Pramuka disebut sebagai salah satu wadah alternatif agar anak tidak lagi salah bergaul dan terjerumus ke hal-hal yang berbau negatif.

SAMPANG-Rencana ang-garan 2013 yang diajukan Disdik Sampang dinilai masih banyak yang luput dari perha-tian. Hal tersebut terlihat dari pengajuan anggaran yang ma-sih belum banyak menyentuh nasib guru tidak tetap (GTT), terutama di daerah terpencil.

Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang, Abdul Mukhlis, mengatakan jika pi-haknya hanya menerima dan memeriksa apa yang diajukan dari eksekutif.

Menurutnya, jika ada perma-salahan pendidikan yang luput dari anggaran karena memang tidak dianggarkan oleh ekse-kutif, dalam hal ini Disdik, bukan merupakan kesalahan dewan.

”APBD diajukan oleh ekseku-tif. Kalau Dinas Pendidikan su-dah membuat dan ada RKA-nya, kenapa kita harus menolak?” ujar pria asal Kecamatan Omben yang juga didaulat sebagai juru bicara Komisi D tersebut.

Selain terkait kesejahter-aan GTT di daerah terpen-cil, Mukhlis mengakui masih banyak dari bawah yang tidak terakomodasi sehingga yang terjadi pada penganggaran APBD 2013 lalu hanya hasil

pengalokasian dana yang di-ajukan eksekutif.

”Terus terang saja, anggaran kita ini bukan usulan dari bawah sehingga banyak yang tidak terakomodasi. Penganggaran kemarin hanya pengalokasian, misalnya untuk Dinas Pendidi-kan angkanya berapa dan untuk kegiatan apa,” katanya.

Ia mengakui, banyak GTT yang mengabdi dari berbagai macam tendensi, mulai dari yang ingin menunggu sampai diangkat menjadi PNS atau yang sekedar mengabdi. Mer-eka ini yang belum banyak diperjuangkan haknya, apalagi honor yang mereka terima san-gat kecil.

”Kita mengakui sebenarnya banyak kesejahteraan GTT yang masih butuh perjuangan banyak pihak. Contohnya GTT yang memang berniat mengab-di untuk pendidikan. Mereka butuh kesejahteraan. Bahkan banyak dari mereka yang hon-ornya hanya tersisa Rp 100 ribu per bulan karena banyaknya kebutuhan,” ungkapnya.

Kelemahan tersebut di-katakan Mukhlis karena minimnya Anggaran Pendapa-tan dan Belanja Daerah (APBD) sehingga perlu peningakatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

dan mengurangi berbagai macam kebocoran dari Disdik.

Ia mencontohkan fenomena yang terjadi SD Negeri Pandan 1, Omben. Sekolah tersebut hanya memiliki satu guru yang berstatus PNS dan menjabat

sebagai kepala sekolah dengan dibantu empat orang GTT yang masing–masing menerima honor Rp 100 ribu per bulan.

”Kalau kita hanya membaca dari perkotaan, tidak bisa jadi ukuran. Sekolah seperti terse-

but dana BOS-nya sangat kecil. Dengan kondisi seperti itu kita juga turut memonitoring BOS sampai ke sekolah yang bersangkutan supaya benar-benar diterima yang berhak,” tandasnya. (waw/rr)

Banyak Program Luput dari Anggaran 2013

KM/DOK

PEDULI AKADEMIS: Achmad Syafi i ingin generasi muda Pamekasan mengenyam pendidikan layak karena Syafi i meyakini sendi kehidupan terbangun dari pendidikan yang baik

Syafi i Ingin Pamekasan Jadi Pusat Pendidikan

Page 11: Kabar Madura

11

Email Redaksi: [email protected]

MADURA UNITED

SABTU 23 Februari 2013

Hanya Dua Kali Jajal Lapangan Perang Pemuncak Grup 3

Setelah bermalam di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur,

ada beberapa hal menarik yang perlu disajikan untuk pembaca.

Berikut catatan wartawan Kabar Madura Tabri S. Munir, yang ikut serta dalam rombon-

gan P-MU selama melakoni Tur Borneo.

KOTA Balikpapan adalah kota ker-ja. Demikianlah ungkapan sejumlah warga yang berada di Balikpapan. Selain itu, sebutan yang paling akrab di telinga Kabar Madura, Balikapan adalah kotanya para pendatang.

Nah, sebutan yang kedua ini yang paling gampang diterima. Pasalnya, kota yang pada tahun ini menan-capkan usianya yang ke-116 ini, sebagian besar penduduknya adalah warga pendatang dari berbagai wilayah Indonesia. Cuma, kendati berasal dari berbagai wilayah di In-donesia, yang paling jarang ditemui di kota ini adalah warga asal Papua atau Indonesia timur lainnya.

Di kota yang juga dijuluki sebagai Kota Minyak, sebagian besar berasal dari Pulau Jawa, Sulawesi, Suma-tera, dan Madura. Sebutan Madura sengaja dipisahkan dengan Jawa, karena warga Madura di Balikpapan membentuk koloni sendiri.

Beberapa warga Madura yang hidup di Balikpapan sebagian besar sudah turun temurun. Tak jarang dari mereka sudah memiliki rumah serta keturunan yang sudah tidak banyak tahu tentang Madura. Seperti Hasan,

wartawan lokal yang sempat diceri-takan kemarin (21/2). Dia terlahir di Balikpapan dan sudah tidak banyak tahu tentang kebudayaan Madura.

Pagi kemarin, Kabar Madura kem-bali menemukan saudara asal Madu-ra, Feri Mei Efendi. Pria yang menaj-di salah satu wartawan Tribun Kaltim tersebut adalah warga Madura yang sudah sejak tahun 2006 menetap di Balikpapan. Feri -biasa dipanggil, adalah warga Pamekasan. Tepatnya di Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.

Bertemu dengan Kabar Madura, Feri langsung menyapa dengan

Bahasa Madura. Tukar nomor HP dan PIN BlackBery langsung dilaku-kan. Selama pertemuan tersebut, Feri lebih banyak bertanya tentang kondisi Madura terbaru. Termasuk perkembangan politik di Pamekasan. Sementara Kabar Madura lebih cenderung bertanya perkembangan warga Madura di Balikpapan.

Dari cerita Feri, sebagian besar warga Balikpapan adalah pendatang. Sementara penduduk asli Kaltim menurutnya tersebar di beberapa titik saja. Kota Balikpapan sebagai kota kerja mulai jelas dari cerita Feri. Menurutnya, tuntutan hidup

dan biaya hidup yang sangat tinggi memaksa warga di Balikpapan harus bekerja secara maksimal. Tak heran, aktivitas warga Balikpapan dimulai sejak pukul 05.00 WITA hingga ten-gah malam. Itupun, bagi sebagian warga yang rajin memanfaatkan peluang di atas jam 12 malam, masih memungkinkan cari rezeki. Terutama dari sektor jasa angkutan dan hiburan.

Harga-harga barang di Balikpapan memang tergolong tinggi diband-ing harga-harga di Banjarmasin dan Martapura. Seperti sebungkus diterjen yang biasa dibeli seharga Rp 1.000 di Madura, bisa mencapai Rp 5.000.

Mahalnya harga-harga tersebut tidak sama dengan harga permata sebagaimana dijual di Martapura. Jika membeli di Martapura harganya Rp 300 ribu di Balikpapan, tepatnya di Pasar Sayur bisa lebih murah. Untuk perhiasan yang dijual Rp 300 ribu bisa didapatkan dengan harga Rp 150 ribu. Soal tawar menawar tidak harus se ekstrem sebagaimana belanja di Martapura. Belanja berlian dan batu-batu perhiasan di Balik-papan lebih banyak yang melepas dengan harga pas.

Bagaimana warga Madura di Ba-likpapan?. Menurut Abd. Hadi, salah satu penjual batu perhiasan di Pasar Sayur, sebagian besar warga Madura sebelum pulang ke Madura akan belanja batu perhiasan di Pasar Sayur. Menurut keterangan Hadi, mereka biasanya memborong hingga beberapa bungkus batu perhiasan. Itu semua, menurut Hadi, karena akan dijadikan sebagai hadiah sanak saudaranya di Madura. (ed)

Menelusuri Jejak Warga Madura di Kota Balikpapan (2)

Kota Kerja yang Dipenuhi Pendatang, Minus Papua

Sebagian Pemain Buta Persiba

BEDA dengan pertandingan P-MU kon-tra Barito Putera, sebagian pemain P-MU justru mengaku buta terhadap Persiba

Balikpapan. Itu terjadi karena pertandingan melawan Persiba adalah kali perdana. Termasuk juga baru sekali main di Stadion Persiba Ba-likpapan.

Tak heran, melihat kondisi lapangan yang sangat becek dan

tak pernah dikenalnya, sejumlah pemain mengaku lapangan Persiba tak ubahnya lapan-gan kerapan sapi. Hal itu disampaikan oleh Issac Y.M. Djober dan M. Rivai.

Bahkan Kristian Adelmud, Rossy Noprihanis dan Alfonsius Kelvan mengaku tak per-nah sekalipun menginjakkan kakinya di Sta-dion Persiba. Mereka men-gakui saat jajal lapangan ke-marin adalah kali pertama menjejakkan kaki di stadion yang berdeka-t a n d e n g a n industri hilir Pertamina itu. (bri/ed)

SIDOARJO-Meskipun sudah merapat dan menjalani lati-han di Sidoarjo beberapa hari terakhir ini, namun Perseba Super Bangkalan (PSB) baru bisa menjajal rumput Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu p a g i (24/2). Alhasil,

Danilo Fer-nando dan k a w a n -k a w a n h a n y a akan bisa m e n -j a l a n i p r o s e s adaptas i menjelang pertandin-

gan keem-pat meng-

hadapi tuan rumah Deltras

Sidoarjo seban-yak dua kali. Yaitu

Minggu pagi dan sore harinya.

Pelatih Kepala Perseba Super Nus Yadera menanggapi hal tersebut dengan tenang. Pelatih berdarah Maluku itu mengaku akan memaksimalkan momen tersebut sebaik mungkin. ”Ini biasa terjadi pada klub-klub away lain-nya. Bahkan ada yang langsung main tanpa menjajal lapangan ter-lebih dulu. Yang jelas, jatah latihan di Stadion Delta, akan kami maksi-malkan,” ujarnya singkat.

Menanggapi hal itu, Manajer PSB, Ayu Sartika Virianti, mengaku tak terlalu memus-ingkannya. Bahkan dirinya mengatakan bahwa bagi anak-anak Bangkalan, Stadion Delta sudah seperti homebase kedua. ”Banyak dari pemain kita yang per-nah ber-home-base di Gelora

Delta. Saya kira ini akan mem-beri keuntungan tersendiri bagi tim, meskipun kali ini bermain sebagai tamu,” ujarnya melalui BlackBerry Messenger.

Beberapa penggawa Las-kar Suramadu memang pernah tercatat sebagai penghuni Gelora Del-ta. Ferry Aman Saragih dan Danilo Fernando bahkan terkenal cukup

akrab dengan lapangan yang menjadi kandang tim

berjuluk The Lobster itu.Menjelang bergulirnya big-

match Grup 3 Divisi Utama Liga Indonesia tersebut, Perseba Su-per akan turun dengan kekuatan penuh. Bahkan striker mungil asal Tarakan-Kaltim, Fandi Ahmad yang sebelumnya men-galami luka memar di bagian mulut dalam pertandingan melawan Persekam Metro FC Kab Malang beberapa waktu lalu, sudah pulih dan siap diturunkan. (bai/ed)

Mimit Pimpin Agenda Ngongghai Sidoarjo

BANGKALAN-Perjuangan Perseba Super Bangkalan (PSB) saat melakoni laga berat melawan tuan rumah Deltras Sidoarjo tidak akan dijalani sendiri. Pasalnya sejak beberapa hari tera-khir, pendukung fanatik PSB, K-Conk Mania sudah berkoordinasi terkait agenda Ngongghai Stadion Gelora Delta, tempat berlangsung-nya pertandingan.

Tidak seperti biasanya, Dirijen K-Conk Mania, Mimit Jenggot mengaku akan memimpin langsung keberangkatan anggotanya ke Sidoarjo.

”Kami sudah koordinasi. Saya akan pimpin lang-sung sebagai koordinator keberangkatan,” ungkap Mimit, saat ditemui di Mar-kas K-Conk, kemarin (22/2).

Selain itu, dalam koordi-nasi terakhir antara K-Conk dan Delta Mania, tercapai kesepakatan agar selama be-rada di stadion, K-Conk tidak menggunakan atribut supor-ter lain selain K-Conk Mania. Hal itu dilakukan untuk men-gantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. ”Saya kira imbauan ini tetap akan

kita sosialisasikan. Bahwa K-Conk berangkat ke Sidoarjo hanya dengan atribut K-Conk Mania. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuh Mimit.

Sementara itu, komunikasi dengan suporter tuan rumah, Delta Mania, sudah dilaku-kan. Bahkan Ketua Koordi-nator Lapangan Delta Mania, Bakerok, mengaku dirinya beserta anggota-anggota Delta Mania sudah menan-tikan kehadiran K-Conk di Sidoarjo. ”Welcome buat K-Conk Mania di Sidoarjo. Kami sangat menunggu ke-datangan saudara kami dari Madura ini,” ujarnya saat dihubungi via ponselnya.

Pertemuan dua suporter beda pulau ini sudah kedua kalinya terjadi, setelah tahun lalu saat Persepam Madura United (P-MU) melakoni babak 8 besar Grup Timur yang digelar di Gelora Delta. Hanya bedanya kali ini, K-Conk datang sebagai pen-gawal Perseba Super dan bertanding melawan tuan rumah yang memiliki level kompetisi yang sama pasca Deltras terdegradasi dari ISL musim lalu. (bai/ed)

Jelang Deltras v PSBSIDOARJO-Pertandingan

Perseba Super Bangkalan (PSB) menghadapi tuan rumah Deltras Sidoarjo yang akan digelar Senin (25/2) mendatang, tentu akan mendapatkan label big-match. Selain kedua tim yang memiliki komposisi pemain-pemain kelas 1, penampilan keduanya pada masing-masing pertandin-gan sebelumnya, juga terbi-

lang ciamik. PSB yang belum ter-

kalahkan di tiga l a g a

awal

kom-p e t i s i , s e -m e n t a r a i n i mengin-tai posisi juara grup dengan selisih 1 poin. Sementara Deltras Sidoarjo, memang berada di posisi 3 dengan poin 7 hasil dari rekor dua kali kemenangan dan sekali draw.

Namun poin plus bagi Del-tras adalah ketiga pertandin-gan yang sudah dilalui The Lobster (julukan Deltras), dijalani sebagai tim tamu. Se-hingga nilai 7 yang diperoleh, masih terbilang fantastis dibanding PSB yang sudah melakoni 2 laga kandang.

Itulah yang menjadi per-timbangan lain bahwa per-tandingan ini akan berjalan sengit. Selain pergeseran

posisi pemuncak klase-men yang dipastikan juga berubah apabila 3 poin ber-hasil dibukukan oleh salah satu tim. PSB akan men-jadi juara grup apabila bisa merebut 3 poin. Perolehan tersebut melengkapi sapu bersih poin dari empat laga dengan total 12 poin.

Apabila sebaliknya, maka Deltras dipastikan me-nyodok ke posisi runner up sekaligus menggeser kedudukan Perseba Super.

Tak hanya menjadi sorotan publik Bangkalan. Laga ini juga masuk on the spot secara lebih luas hingga seantero Madura. Hartono, pecinta sepak bola Madura asal Pa-mekasan adalah salah satu yang penasaran dengan hasil laga tersebut. Pria yang ting-gal di Jl. Dharma, Kecamatan Kota itu juga berharap 3 poin yang diperebutkan, akan bisa dibawa pulang oleh anak-anak Bangkalan. ”Saya sangat memantau laga Deltras lawan Perseba Super ini. Mudah-mudahan tim Bangkalan bisa membawa pulang 3 poin,” ujarnya melalui ponsel.

Komentar berbeda juga datang dari Medi. Pria asal Kalianget, Sumenep ini bah-kan berencana akan hadir langsung untuk memberikan dukungan solidaritas bagi sesama klub asal Madura itu. ”Mudah-mudahan tak ada halangan. Jadi saya bisa hadir ke Sidoarjo,” ungkap ayah satu anak ini. (bai/ed)

ISTIMEWA

TARETAN DHIBI: Wartawan Kabar Madura, Tabri S. Munir (kanan), foto bareng wartawan Tribun News Balikpapan Feri Mei Efendi, yang aslinya dari Pamekasan.

KM/DOK

BERGEMURUH: Aksi Mimit memandu K-Conk Mania di Stadion Delta Sidoarjo saat mendukung P-MU di 8 Besar Divisi Utama lalu.

KM/TABRI S. MUNIR

MENGHINDAR: Striker Perseba Super Bangkalan Fandi Ahmad (10-kanan) berusaha melewati kawalan pemain lawan yang menjaganya.

si

aya

Page 12: Kabar Madura

BALIKPAPAN-Laga tanding P-MU melawan tuan rumah Persiba Balikpa-pan, akan menjadi ajang mempertaruh-kan nama klub asal Madura tersebut. Sebutan sebagai Laskar Sape Kerap harus dibuktikan di lapangan Stadion Persiba yang bersebelahan dengan pe-rusahaan pengolahan migas.

Di stadion yang kemungkinan tahun depan tidak akan lagi menjaadi home base Persiba tersebut, kondisi lapangan-nya sangat miris. Bahkan lebih parah dari lapangan Stadion Pendidikan sebagai home base Persiwa Wamena-Papua.

Kondisi rumputnya memang agak rata jika dilihat dari jarak jauh. Tapi itu tak mampu menutupi kondisi lapangan Stadion Persiba Balikpapan yang becek.

”Pertandingan kalau kondisi lapangan seperti ini, seperti main di lumpur saja,” ujar Rivai mencoba mengomentari lapangan Stadion Persiba yang dijajalnya kemarin.

Pantauan Kabar Madura yang ikut serta dalam rombongan P-MU ke Balikpapan dalam rangka meliput langsung segala ak-tivitas pemain P-MU selama di Balikpapan, lapangan dimaksud memang sangat becek. Bahkan ketika mencoba berlari di lapangan

tersebut, beberapa kali kaki terperosok karena tanah lapangan sangat lembut.

”Hati-hati sendirilah nanti kalau main disini,” ujar Daniel Roekito, mencoba mengingatkan pemainnya terhadap kon-disi lapangan Stadion Persiba.

Menyadari kondisi lapangan, Daniel Roekito sangat tak berharap pemainnya mengandalkan permainan cantik. Untuk itu, dia akan menginstruksikan pemainnya untuk bermain dengan umpan-umpan jauh serta kekuatan fisik selama permainan.

”Kondisi seperti ini, pemain harus men-gandalkan powernya. Kalau sprint dan dribling sangat tidak bagus dimainkan di lapangan ini,” ujar Daniel Roekito ketika ditemui usai memimpin latihan.

Harapan Daniel agar anak didiknya bisa main optimal dengan mengandal-kan permainan yang mengandalkan power tersebut juga menjadi salah satu strategi yang akan diusung Pelatih Persiba, Herry Kiswanto. Pelatih yang pernah menjadi pemain Persib Bandung tersebut mengaku anak didiknya akan diupayakan tampil maksimal dengan mengandalkan kekuatan fisik.

”Kami sudah terbiasa dengan lapan-gan begini. Setidaknya, pemain sudah harus memainkan permainan keras dan cepat untuk meraih target menang di kandang,” ujar Herkis –sapaan Herry Kiswanto.

Terhadap kondisi tersebut, Daniel tetap optimistis anak didiknya mampu meraih poin. ”Lawan memang lebih faham kondisi terhadap. Itu kunci superioritas mereka di sini. Tapi saya yakin P-MU pulang dengan poin di tangan,” ungkap Daniel Roekito. (bri/ed)

Email Redaksi: [email protected]

12 SABTU 23 Februari 2013

ISL 2012 / 2013KLASEMEN SEMENTARA

NO KLUB P W D L GD PTS

1. MITRA KUKAR 8 6 1 1 19-12 19

2. PERSIPURA 7 4 3 0 14-3 15

3. AREMA INDONESIA 8 5 0 3 16-8 15

4. PERSISAM 8 4 2 2 13-11 14

5. GRESIK UNITED 8 4 1 3 10-11 13

6. SRIWIJAYA FC 7 3 2 2 14-12 11

7. BARITO PUTERA 6 3 2 1 8-6 11

8. PSPS 7 2 3 2 5-4 9

9. PERSIRAM 8 2 3 3 9-11 9

10. PERSITA 8 2 3 3 8-11 9

11. PERSIBA BALIKPAPAN 6 2 2 2 5-6 8

12. PERSIDAFON 8 2 1 5 11-14 7

13. PERSIWA 7 2 1 4 9-14 7

14. PERSELA 6 2 0 4 8-8 6

15. PERSIB 6 1 3 2 10-11 6

16. PELITA BANDUNG RAYA 7 1 3 3 8-11 6

17. PERSEPAM MU 6 2 0 4 5-14 6

18. PERSIJA 7 1 2 4 9-14 5

PERJUANGAN P-MU untuk meraih poin di Bumi Borneo belum sele-sai. Sore ini mereka akan meladeni tim berjuluk Beruang Madu, Persiba Balikpapan di Stadion Persiba. Target harus raih poin menjadi tekad utama yang diusung anak asuh Daniel Roekito.

Dalam rangka meraih target tersebut, Manajer P-MU Achsanul Qosasi secara khusus dijadwalkan akan mendampingi pe-mainnya. Dukungan AQ –sapaannya, di bench pe-main selama ini memang tergolong ampuh menaik-kan daya juang Laskar Sape Kerap. Bahkan, Zae-nal Arif dan kawan-kawan seakan tampil kesetanan jika manajer asal Desa Daramista, Kecamatan Lenteng, Sumenep ini, mendampingi pemain-nya secara langsung. Itu terbukti, dalam dua laga kandang P-MU beberapa hari lalu.

Selain akan memberi dukungan langsung ter-hadap pemainnya, AQ mengaku sangat ingin menikmati pertandingan tim P-MU. Dia mengaku san-gat ingin meli-hat P-MU bermain sportif dan tampil lepas di bawah tekanan tuan rumah. Untuk itu, dia berharap mental pe-mainnya tak kendor. Tetapi terus bangkit agar segera bisa mensejajar-kan diri dengan klub ISL lainnya.

”Pemain kami sadari sudah menampakkan grafik yang mengembi-rakan. Semoga itu ter-us naik agar target di musim ini tercapai,” jelas AQ.

Secara khusus pria yang juga menjabat

sebagai anggota DPR RI yang berangkat dari Dae-rah Pemilihan (Dapil) XI Jawa Timur-Madura, ini mengharap peng-gawa Sape Kerap tidak mengulang kesalahan. Terutama salah gawang. ”Harapan yang paling utama adalah pemain jangan kembali salah gawang untuk cetak gol,” ujar AQ, sebagai satiran terhadap terjadinya gol bunuh diri yang dilaku-kan Firly Apriyansyah.

Lebih lanjut AQ ber-harap agar kolektifitas dan soliditas antar-pe-main terus dijaga. Se-hingga nantinya bisa mendulang support dari sejumlah pihak, terutama suporter. ”Menggalang kolektifitas dan kerjasa-ma antar pemain membu-tuhkan waktu dan ongkos yang tidak ringan. Ini harus terus dipupuk agar Madura terus kompak, baik pemainnya maupun supor-ternya,” pungkas pria yang menjadi wakil ketua umum Dewan Pengurus Nasional HKTI. (bri/ed)

Bakar Semangat Tim, AQ ke BalikpapanTarget Menang

di Bentrok Perdana

BUKTIKAN CONG: Sebagai striker utama, Osas Saha diharapkan bisa menjebol gawang Persiba Balikpapan di laga sore ini.

Prediksi Menang KalahPOSISI Persiba Balikpapan sebagai tuan rumah justru

tidak sebagaimana di siarkan oleh salah satu situs online justru tidak begitu diung-

gulkan. P-MU diunggulkan untuk menang dengan pre-

diksi tipis

PMU MENANG

PERSIBA MENANG

DRAW

Lapangan Becek, Main Full Power

Lima Pertandingan Terakhir Kedua Tim

langsung ter-r-rrmainnya, AQ sangat ingin pertandingan . Dia san-meli-

bermain an tampil awah tekanan h. Untuk itu, ap mental pe-tak kendor. s bangkit agar a mensejajar-ngan klub ISL

kami sadari nampakkan

g mengembi-moga itu ter-gar target di

tercapai,”

usus pria menjabat

DDDDDeeeeeeeeeDDeeeeeDeeeeeeeDeeewwwwwwwwwwawww n Pengurus Nasional HKKKKKKKKKKKKKKTI. (bri/ed)

BAGI Laskar Sape Kerap, laga sore ini adalah ajang per-tandingan sesungguhnya un-tuk menampakkan powernya. Sehingga titel the real game diusung oleh Zaenal Arif dan kawan-kawan. Ikhawal men-gusung titel tersebut berawal dari pertandingan saat lawan Barito Putera sebelumnya.

Menurut Zaenal Arif, el-Capitino P-MU, laga lawan Barito Putera digelar adalah pertandingan antar-pemain yang masih segar bugar. Hal itu pantas disampaikan Zaenal karena yang berang-kat ke Kalimantan adalah mereka yang siap tempur.

Sementara terhadap pertand-ingan nanti sore, kondisi pe-main P-MU mengalami sedikit cobaan. Itu karena tiga pemain mengalami masalah kebuga-ran usainya laga lawan Barito Putera. Kondisi tersebut meng-ingatkan memori ketika P-MU meladeni Persiwa Wamena.

”Saya sangat ingin tim ini terus naik performanya, dan pertandingan nanti bagi saya adalah pertandingan sesungguhnya untuk men-

guji mental tim di lanjutan kompetisi,” ujar Zaenal.

Ungkapan tersebut, dis-ampaikan karena tribun penonton yang sangat dekat dengan lapangan menjadi salah satu alasan. Belum lagi suporter Persiba terkenal memiliki militansi yang kuat serta berani mengintervensi pemain melalui tribun.

”Kalau mental pemain ti-dak drop di Stadion Persiba ini, berarti mereka telah siap bertarung pada pertandin-gan selanjutnya,” ujar Daniel Roekito yang pengalaman sebagai pelatih Persiba Ba-likpapan dengan home base di Stadion Persiba.

Terhadap kondisi terse-but, sejumlah pemain P-MU justru mengaku siap tampil habis-habisan dan berusaha tenang tak terpengaruh pro-vokasi pemain lawan.

”Cukuplah saya menjadi pelaku gol bunuh diri ke-marin. Saya akan berusaha tampil lebih tenang lagi,” uajr Filry Apriyansyah, pe-main yang mengoleksi satu gol bunuh diri. (bri/ed)

Siap Tampil Habis-habisan

PERSIBA BALIKPAPAN19 Feb 2013Persiba Balikpapan (1) - Persela (0)

13 Feb 2013Persita Tangerang (3) - Persiba Balikpapan (1)

27 Jan 2013Persiba Balikpapan (1) - Arema (0)

22 Jan 2013Persiba Balikpapan (1) - Gresik United (2)

10 Jan 2013Pelita Bandung Raya (0) - Persiba Balikpapan (0)

P-MADURA UNITED19 Feb 2013

Barito Putra (2) - Persepam Madura United (1)

14 Feb 2013Persepam Madura United (2) - Persiram (1)

9 Feb 2013Persepam Madura United (2 )- Persidafon (1)

3 Feb 2013Persiwa Wamena (2) - Persepam Madura United (0)

31 Jan 2013Persipura (4) - Persepam Madura United (0)

LAGA tandang Persepam Madura United (P-MU) kontra Persiba Balikpapan nanti sore adalah pertemuan perdana kedua tim. Secara pengalaman, P-MU masih kalah jauh dengan Persiba yang lebih dulu mentas di kasta kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia.

Kendati demikian, soal se-mangat tanding, keduanya sama-sama memiliki moti-

vasi untuk bisa tetap bertahan sebagai

peserta kompetisi ISL musim de-

pan.U s u n g a n

target terse-b u t t e r u s disematkan oleh selu-ruh pemain yang saat ini ber-

b a j u

loreng merah putih. Apalagi itu memang menjadi atensi tersendiri dari Manajer P-MU, Achsanul Qosasi. Pria asal Kecamatan Lenteng Kab. Sumenep yang berhasil membawa P-MU promosi ke

ISL tersebut mengaku usun-gan target tersebut adalah sangat realistis. Mengingat

P-MU adalah peserta baru di pentas ISL.

”Segala upaya agar P-MU tetap bertahan di ISL

akan saya lakukan. Terma-suk agar selalu meraih poin dalam setiap pertandingan,” ujar AQ -sapaan akrab dari manajer P-MU tersebut.

Dalam rangka bertahan di ISL tersebut, tak heran jika Laskar Sape Kerap pada akh-ir musim nanti minimal me-raup 41 poin. Itu, oleh ban-yak pengamat bola diakui sebagai poin keramat yang harus dikumpulkan Zaenal Arif dan kawan-kawan untuk menjaga eksistensi P-MU di musim mendatang.

Untuk meraih angka terse-but, minimal harus bisa me-raup poin penuh di 13 laga kandangnya. Memang san-gat berat. Sebab lawan yang akan dihadapi P-MU semu-nya sudah siap meraih poin dimanapun ber-tanding.

Salah satu cara yang sangat re-alistis untuk

menghimpun poin terse-but, menurut Pelatih Kepala P-MU adalah mengurangi raihan poin lawan di kan-dangnya. ”Kami akan se-lalu berusaha agar lawan tidak meraih poin penuh di kandangnya,” jelas Daniel Roekito.

Target tersebut menurut Daniel adalah target realis-tis ketika P-MU harus ber-tanding di bawah tekanan s u p o r t e r dan jauh dari pembe- laan suporter M a d - ura. Dijelaskan pula, i tu juga

a k a n berdampak signif ikan t e r h a d a p t i m n y a .

”Setidaknya jika mampu mengurangi

poin lawan kita akan bisa mengejarnya,” tan-

das pelatih asal Semarang tersebut. (bri/ed)

ACHSANUL QOSASIACHSANUL QOSASIManajer P-MUManajer P-MU

SEJAK rombonga P-MU berangkat ke Martapura, Daniel Roekito terlihat sering makan tanpa menggunakan ikan ataupun daging seb-agai lauk. Usut punya usut, sebagaimana disampaikan oleh pelatih yang sering memakai topi ini, dirinya sedang puasa untuk makan sesuatu yang berasal dari hewan bernyawa.

”Saya sedang puasa

makan makanan yang ber-asal dari barang bernyawa, termasuk ikan laut,” ujar Daniel Roekito.

Tak hanya itu, Daniel Roekito adalah penghobi krupuk. Baik di kamar atau-pun tempat dimana dirinya duduk, selalu tersedia kru-puk. Bahkan, ketika sedang perjalanan menggunakan bus, dia akan selalu nyangu krupuk. (bri/ed)

Daniel Roekito Puasa Makan Ikan

SUADI PRIBADI FOR KM

KM/TABRI S. MUNIR

LINE UP: Starting eleven Laskar Sape Kerap lawan Barito Putra, yang kemungkinan kembali dimainkan lawan Persiba Balikpapan.

KM/TABRI S. MUNIR

JAJAL LAPANGAN: Penggawa Laskar Sape Kerap latihan pagi di Stadion Persiba kemarin.