Kabar Madura

12
Email Redaksi: [email protected] 20 Februari 2013 RABU Tengara Korupsi Bupati Terpilih Pileg 2013 @kabarmaduranews TWITTER Kabar Bangkalan Kabar Pamekasan Kabar Sumenep Kabar Sampang Jaksa Minta Hakim Tolak Eksepsi Dakwaan Sudah Penuhi Syarat Formil dan Materiil Kejari Didesak Bekerja Maksimal Berkas Pembunuhan Habib P21 Jadi Penginapan atau Pertokoan Lahan Eks Rumah Sakit Mangkrak Guru Sukwan Overload Jumlahnya Lebihi PNS AQ: Pemain Sudah Berjuang Maksimal KM/AGUS JOSIANDI OBAT KECEWA: Perwakilan Kabar Madura Biro Bangkalan berkunjung ke Kantor PC PMII Bangkalan untuk klarikas berita, Selasa sore (19/2). PMII Klarikasi Berita Terkait Pelayanan RSUD Bangkalan BANGKALAN- Perwakilan PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Cabang Bang- kalan mengaku kecewa setelah diberitakan meminta maaf atas aksi penyegelan Kantor Direk- tur RSUD Syamrabu Bangkalan, yang mereka lakukan, Jumat pekan lalu (15/2). Karena itu, mereka menggelar pertemuan dengan perwakilan Kabar Madura Biro Bangkalan, di Kantor Sekretariat PC PMII Bangkalan, Selasa sore (19/2) guna menglarifikasi atau melu- ruskan pemberitaan yang dirilis Kabar Madura, Selasa kemarin. Menurut Arif Rahman Hakim, anggota PMII yang terlibat dalam aksi Jumat lalu, yang meminta maaf lebih dulu, saat terjadi aksi unjuk rasa mem- protes pelayanan kesehatan di Bangkalan, Senin (18/2), sesungguhnya adalah pihak manajemen RSUD Syamrabu Bangkalan. Sebagaimana diketahui, un- juk rasa Senin lalu itu, digelar kelompok masyarakat yang menamakan diri Aktivis Aliansi Peduli Kesehatan (AKP). Arif Rahman, juga bergabung dalam massa AKP tersebut. Salah satu sasaran massa AKP adalah RSUD Syamrabu Bangkalan. Menurut Arif, Senin itu, Direk- tur RSUD Syamrabu Bangkalan, drg Yusro berkenan menemui 5 orang perwakilan AKP, dan dia termasuk salah satu di an- taranya. Dan saat pertemuan itulah, pihak manajemen RSUD terlebih dahulu menyatakan permintaan maaf mereka. P-MU Gagal Bawa Pulang Poin dari Kandang barito Putra MARTAPURA-Kurang berun- tung. Demikian kata paling pas untuk Persepam Madura United (P-MU) pada laga tandangnya ke markas PS Barito Putera, di Stadion Demang Lehman, Mar- tapura, Kab Banjar, Kalimantan Selatan, kemarin (19/2). Melakoni laga dalam 90 menit + 5 menit in- jury time, Zaenal Arif dan kawan- kawan gigit jari karena tak kuasa bawa pulang poin. Skor akhir berkesudahan 2-1 (0-0) untuk keunggulan tuan rumah. Yang menyesakkan dada, keunggulan Barito baru diten- tukan pada menit ke 90 + 2. KM/TABRI S. MUNIR AKU BISA: Usai membobol gawang Berito Putra di menit ke-59, Issac Y.M. Djober melompat kegirangan disambut rekan setimnya Firly Apriyansyah. Sayang, skor akhir berkesudahan 2-1 untuk tuan rumah. Selebrasi Pupus di Injury Time JIKA anda berdarah Madura, dan anda satu- satunya yang berbeda jenis kelamin, di antara saudara-saudara anda, maka anda patut ber- bangga hati. Karena, anda lah pemegang kunci keselamatan mau- pun kesuksesan saudara- saudara anda. Menurut para tetua KM/FATHOR RAHMAN TIDAK SYIRIK: Ritual Pandhaba memang bukan ajaran Islam, tapi doa-doanya menggunakan bacaan yang sesuai ajaran agama Islam. Ritual Anak Pandhaba yang Nyaris Punah Disiram 7 Jenis Air, Supaya Membawa Keberkahan Madura, anda adalah anak Pandhaba, karena itu, harus menjalani rit- ual Pandhaba. “Ritual Pandhaba diper- caya sebagai untuk mem- berikan keselamatan bagi saudara-saudara kandung anak Pand- haba tersebut. Sebab anak Pandhaba (adalah) pemegang kunci kese- lamatan di antara sauda- ra kandung,” tutur K Ah- mad Dahri, salah seorang kiai dari Desa Kertagena Daya, Kecamatan Kadur, Pamekasan, kepada Ka- bar Madura. “Sebab, hanya dia (anak Pendhaba, red) yang beda jenis kelamin, dan hanya satu-satunya di antara saudara kandung- nya. Maka orang tua atau pun saudara-saudaranya harus melaksanakan rit- ual Pandhaba,” imbuh Ahmad Dahri, yang biasa memimpin pelaksanaan ritul Pandhaba itu. Selanjutnya dia men- gungkapkan, anak Pand- haba mempunyai keis- timewaan, Tradisi Jawa meyakini, seseorang yang di- lahirkan dalam kondisi tertentu, harus men- jalani ritual ruwatan agar terlepas dari anca- man bahaya. Ternyata, masyarakat Madura juga memiliki tradisi serupa. Namun seiring perkembangan zaman, tradisi itu mendekati kepunahan. FATHOR RAHMAN, Pamekasan KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI LUKA SERIUS: Korban pembacokan yang terjadi di Desa Dabung Kecamatan Geger, Senin Sore (18/2) harus dirujuk ke Surabaya untuk mendaptkan penanganan lebih lanjut. BANGKALAN-Pertumpahan darah begitu mudah terjadi di Kota Salak, Bangkalan, sekali- pun pemicunya hanya perkara sepele. Seperti yang terjadi di Desa Dabung, Kecamatan Geger, Senin sore lalu (18/2). Dua kelompok yang berasal dari satu desa, namun beda kampung terlibat aksi saling bacok. Setidaknya ada empat orang mengalami luka. Dua di antaranya luka ringan, dan dua lainnya luka berat. Aksi saling bacok tersebut ber- mula saat salah satu kelompok pemuda yang berasal dari Kam- pung Aeng Telor, ngongeih (menyerang) kelompok lain di Kampung Nyamburan. Ke- empat korban luka tersebut merupakan warga Kampung Nyamburan. Sedangkan dari kelompok penyerang, tidak diketahui jumlah korbannya. Satu dari korban luka serius bernama, Rudi, 35. Dia men- galami luka bacok di lutut. Lainnya adalah Sarikan alias Pak Maideh, 60, yang men- galami luka di punggung dan lengan. Kedua warga Kampung Nyamburan itu, langsung dirujuk ke RSUD Dr Soetomo, setelah RSUD Syamrabu Bangkalan me- nyatakan angkat tangan atas luka-luka yang mereka derita. Duh, Bangkalan Berdarah Lagi Gerindra Madura Terdongkrak Ra Fuad SAMPANG- Setelah DPP PKNU menyatakan bergabung dengan Par- tai Gerindra, beberapa kader PKNU di Sampang mulai merapat ke Partai Pimpinan Prabowo itu. Paling tidak, sudah ada 2 kader PKNU yang juga anggota DPRD Sampang, mendaftar- kan diri untuk mengikuti seleksi pen- calegan pada Pemilu Legislatif (pileg) 2014 melalui gerbong Partai Gerindra. Seperti diungkapkan Abd Mukhlis, anggota komisi D DPRD Sampang sekaligus Bendahara DPC Partai Gerindra Sampang, 2 anggota dewan yang sebelumnya berangkat dari PKNU sudah mendaftarkan diri me- lalui partainya. “Dari empat anggota dewan dari PKNU, dua orang sudah mendaftar melalui Gerindra. Di antaranya adalah Haji Fauzan, dan Ali Sadikin,” beber Mukhlis. PAMEKASAN-Ulah salah satu oknum wartawan Tab- loid di Pamekasan kembali meresahkan warga, utamanya pengelola lembaga pendi- dikan. Mereka kerap kali mendatangi kantor lemba- ga tersebut, untuk sekadar menakut-nakuti, atau bahkan mengancam, dan akhirnya berbuntut kepada persoalan uang. Hal itu diungkapkan Kepala SDN 2 Jambaringin, Keca- matan Proppo, Pamekasan, Moh Syamsul Arifin. Katanya, oknum wartawan itu men- gungkit persoalan Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari pemerintah karena pendis- tribusiannya dinilai meny- alahi aturan. Padahal sistem distribusi yang dilakukan di SDN itu, sudah sesuai dengan permintaan walimurid dan komite sekolah itu sendiri. Syamsul, panggilan akrab Moh Syamsul Arifin, menceri- takan, pada tahun 2010 lalu, pihaknya menerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari pemerintah untuk diberikan kepada siswa yang tergolong miskin sesuai daftar, dengan nominal bantuan Rp 350 ribu per siswa. Jumlah penerima bantuan, ada 11 siswa. Pada tahun itu, lanjut Syam- sul, pihaknya mendistribusi- kan bantuan tersebut sesuai dengan daftar siswa miskin, namun sebagian besar walim- urid yang tidak mendapatkan bantuan itu, mendatangi lem- baganya untuk meminta hak yang sama. “Bahkan walimurid yang datang ke saya waktu itu, ada yang sampai membawa senjata tajam, karena menilai pihak sekolah tebang pilih. KM/MARZUKIY MERESAHKAN: Salah satu LSM yang mengaku akan mengklarikasi persoalan oknum wartawan Tabloid Faktual, dengan Kepala SDN 2 Jambaringin, di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Proppo, Pamekasan, Selasa (19/2). Wartawan Gadungan Ancam Kasek Syai Pastikan Partai Koalisi Solid PAMEKASAN-Bupati terpilih Ka- bupaten Pamekasan periode 2013- 2018, Achmad Syafii, menegaskan, dia akan memelihara 5 partai yang telah berkoalisi mengantarkannya hingga menjadi orang nomor satu di Pamekasan. Kelima partai koalisi ini ialah Partai Demokrat, PPP, PAN, PKS, dan Hanura. “Koalisi kami akan tetap lanjut. Kami sudah mengadakan pertemuan guna membesarkan partai-partai koalisi. Dan kami sudah komitmen dengan partai-partai koalisi untuk bagaimana mengawal serta membangun Pa- mekasan ke depannya ini secara bersama-sama,” terang Syafii kepada Kabar Madura. Jadi, kata pria yang masih tercatat sebagai anggota DPR RI itu, insya Allah pihaknya akan terus dan tetap solid dengan partai koalisi. Trotoar Rp 6 M Diduga Bermasalah PAMEKASAN-Proyek pembangu- nan trotoar di wilayah Kecamatan Kota Pamekasan, terlihat mandek. Itu terjadi sejak awal tahun 2013 ini. Banyak di antara proyek itu, yang pengerjaannya tidak dilanjutkan. Bahkan, di beberapa titik, tampak be- lum tersentuh perbaikan sama sekali. Antara lain, di Jalan Trounojoyo, Jalan Jokotole, dan Jalan Kabupaten. Padahal trotoar di sejumlah ruas jalan itu, menjadi target perbaikan, pada Tahun Anggaran 2012 lalu. KM/MARZUKIY OMONG KOSONG: Sejumlah trotoar di Pamekasan belum tersentuh perbaikan, semisal di Jalan Raya R Abd Aziz, Kecamatan Kota Pamekasan. Padahal anggarannya Rp 6 miliar. J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6

description

daily newspaper

Transcript of Kabar Madura

Page 1: Kabar Madura

Email Redaksi: [email protected]

20 Februari 2013RABU

Tengara Korupsi

Bupati Terpilih

Pileg 2013

@kabarmaduranewsTWITTER

Kabar Bangkalan

Kabar Pamekasan

Kabar Sumenep

Kabar Sampang

Jaksa Minta Hakim Tolak EksepsiDakwaan Sudah Penuhi Syarat Formil dan Materiil

Kejari Didesak Bekerja MaksimalBerkas Pembunuhan Habib P21

Jadi Penginapan atau PertokoanLahan Eks Rumah Sakit Mangkrak

Guru Sukwan Overload Jumlahnya Lebihi PNS AQ: Pemain Sudah Berjuang Maksimal

KM/AGUS JOSIANDI

OBAT KECEWA: Perwakilan Kabar Madura Biro Bangkalan berkunjung ke Kantor PC PMII Bangkalan untuk klarifi kas berita, Selasa sore (19/2).

PMII Klarifi kasi BeritaTerkait Pelayanan RSUD BangkalanBANGKALAN-Perwakilan

PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Cabang Bang-kalan mengaku kecewa setelah diberitakan meminta maaf atas aksi penyegelan Kantor Direk-

tur RSUD Syamrabu Bangkalan, yang mereka lakukan, Jumat pekan lalu (15/2).

Karena itu, mereka menggelar pertemuan dengan perwakilan Kabar Madura Biro Bangkalan, di Kantor Sekretariat PC PMII Bangkalan, Selasa sore (19/2) guna menglarifikasi atau melu-ruskan pemberitaan yang dirilis

Kabar Madura, Selasa kemarin.Menurut Arif Rahman Hakim,

anggota PMII yang terlibat dalam aksi Jumat lalu, yang meminta maaf lebih dulu, saat terjadi aksi unjuk rasa mem-protes pelayanan kesehatan di Bangkalan, Senin (18/2), sesungguhnya adalah pihak manajemen RSUD Syamrabu

Bangkalan. Sebagaimana diketahui, un-

juk rasa Senin lalu itu, digelar kelompok masyarakat yang menamakan diri Aktivis Aliansi Peduli Kesehatan (AKP). Arif Rahman, juga bergabung dalam massa AKP tersebut. Salah satu sasaran massa AKP adalah RSUD Syamrabu Bangkalan.

Menurut Arif, Senin itu, Direk-tur RSUD Syamrabu Bangkalan, drg Yusro berkenan menemui 5 orang perwakilan AKP, dan dia termasuk salah satu di an-taranya. Dan saat pertemuan itulah, pihak manajemen RSUD terlebih dahulu menyatakan permintaan maaf mereka.

P-MU Gagal Bawa Pulang Poin dari Kandang barito Putra MARTAPURA-Kurang berun-

tung. Demikian kata paling pas untuk Persepam Madura United (P-MU) pada laga tandangnya ke markas PS Barito Putera, di Stadion Demang Lehman, Mar-

tapura, Kab Banjar, Kalimantan Selatan, kemarin (19/2). Melakoni laga dalam 90 menit + 5 menit in-jury time, Zaenal Arif dan kawan-kawan gigit jari karena tak kuasa bawa pulang poin. Skor akhir berkesudahan 2-1 (0-0) untuk keunggulan tuan rumah.

Yang menyesakkan dada, keunggulan Barito baru diten-tukan pada menit ke 90 + 2.

KM/TABRI S. MUNIR

AKU BISA: Usai membobol gawang Berito Putra di menit ke-59, Issac Y.M. Djober melompat kegirangan disambut rekan setimnya Firly Apriyansyah. Sayang, skor akhir berkesudahan 2-1 untuk tuan rumah.

Selebrasi Pupus di Injury Time

JIKA anda berdarah Madura, dan anda satu-satunya yang berbeda jenis kelamin, di antara saudara-saudara anda, maka anda patut ber-

bangga hati. Karena, anda lah pemegang kunci keselamatan mau-pun kesuksesan saudara-saudara anda.

Menurut para tetua

KM/FATHOR RAHMAN

TIDAK SYIRIK: Ritual Pandhaba memang bukan ajaran Islam, tapi doa-doanya menggunakan bacaan yang sesuai ajaran agama Islam.

Ritual Anak Pandhaba yang Nyaris Punah

Disiram 7 Jenis Air, Supaya Membawa KeberkahanMadura, anda adalah anak Pandhaba, karena itu, harus menjalani rit-ual Pandhaba.

“Ritual Pandhaba diper-caya sebagai untuk mem-berikan keselamatan bagi saudara-saudara kandung anak Pand-haba tersebut. Sebab anak Pandhaba (adalah) pemegang kunci kese-lamatan di antara sauda-ra kandung,” tutur K Ah-mad Dahri, salah seorang kiai dari Desa Kertagena Daya, Kecamatan Kadur, Pamekasan, kepada Ka-

bar Madura.“Sebab, hanya dia (anak

Pendhaba, red) yang beda jenis kelamin, dan hanya satu-satunya di antara saudara kandung-nya. Maka orang tua atau pun saudara-saudaranya harus melaksanakan rit-ual Pandhaba,” imbuh Ahmad Dahri, yang biasa memimpin pelaksanaan ritul Pandhaba itu.

Selanjutnya dia men-gungkapkan, anak Pand-haba mempunyai keis-timewaan,

Tradisi Jawa meyakini, seseorang yang di-lahirkan dalam kondisi tertentu, harus men-

jalani ritual ruwatan agar terlepas dari anca-man bahaya. Ternyata, masyarakat Madura juga memiliki tradisi serupa. Namun seiring

perkembangan zaman, tradisi itu mendekati kepunahan.

FATHOR RAHMAN, Pamekasan

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

LUKA SERIUS: Korban pembacokan yang terjadi di Desa Dabung Kecamatan Geger, Senin Sore (18/2) harus dirujuk ke Surabaya untuk mendaptkan penanganan lebih lanjut.

BANGKALAN-Pertumpahan darah begitu mudah terjadi di Kota Salak, Bangkalan, sekali-pun pemicunya hanya perkara sepele. Seperti yang terjadi di Desa Dabung, Kecamatan Geger, Senin sore lalu (18/2).

Dua kelompok yang berasal dari satu desa, namun beda kampung terlibat aksi saling bacok. Setidaknya ada empat orang mengalami luka. Dua di antaranya luka ringan, dan

dua lainnya luka berat. Aksi saling bacok tersebut ber-

mula saat salah satu kelompok pemuda yang berasal dari Kam-pung Aeng Telor, ngongeih (menyerang) kelompok lain di Kampung Nyamburan. Ke-empat korban luka tersebut merupakan warga Kampung Nyamburan. Sedangkan dari kelompok penyerang, tidak diketahui jumlah korbannya.

Satu dari korban luka serius

bernama, Rudi, 35. Dia men-galami luka bacok di lutut. Lainnya adalah Sarikan alias Pak Maideh, 60, yang men-galami luka di punggung dan lengan. Kedua warga Kampung Nyamburan itu, langsung dirujuk ke RSUD Dr Soetomo, setelah RSUD Syamrabu Bangkalan me-nyatakan angkat tangan atas luka-luka yang mereka derita.

Duh, Bangkalan Berdarah Lagi

Gerindra Madura Terdongkrak Ra FuadSAMPANG-Setelah DPP PKNU

menyatakan bergabung dengan Par-tai Gerindra, beberapa kader PKNU di Sampang mulai merapat ke Partai Pimpinan Prabowo itu. Paling tidak, sudah ada 2 kader PKNU yang juga anggota DPRD Sampang, mendaftar-kan diri untuk mengikuti seleksi pen-calegan pada Pemilu Legislatif (pileg) 2014 melalui gerbong Partai Gerindra.

Seperti diungkapkan Abd Mukhlis, anggota komisi D DPRD Sampang sekaligus Bendahara DPC Partai Gerindra Sampang, 2 anggota dewan yang sebelumnya berangkat dari PKNU sudah mendaftarkan diri me-lalui partainya.

“Dari empat anggota dewan dari PKNU, dua orang sudah mendaftar melalui Gerindra. Di antaranya adalah Haji Fauzan, dan Ali Sadikin,” beber Mukhlis.

PAMEKASAN-Ulah salah satu oknum wartawan Tab-loid di Pamekasan kembali meresahkan warga, utamanya pengelola lembaga pendi-dikan. Mereka kerap kali mendatangi kantor lemba-ga tersebut, untuk sekadar menakut-nakuti, atau bahkan mengancam, dan akhirnya berbuntut kepada persoalan uang.

Hal itu diungkapkan Kepala SDN 2 Jambaringin, Keca-matan Proppo, Pamekasan, Moh Syamsul Arifin. Katanya, oknum wartawan itu men-gungkit persoalan Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari pemerintah karena pendis-tribusiannya dinilai meny-alahi aturan. Padahal sistem distribusi yang dilakukan di SDN itu, sudah sesuai dengan permintaan walimurid dan komite sekolah itu sendiri.

Syamsul, panggilan akrab Moh Syamsul Arifin, menceri-takan, pada tahun 2010 lalu, pihaknya menerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari pemerintah untuk diberikan

kepada siswa yang tergolong miskin sesuai daftar, dengan nominal bantuan Rp 350 ribu per siswa. Jumlah penerima bantuan, ada 11 siswa.

Pada tahun itu, lanjut Syam-sul, pihaknya mendistribusi-kan bantuan tersebut sesuai dengan daftar siswa miskin, namun sebagian besar walim-

urid yang tidak mendapatkan bantuan itu, mendatangi lem-baganya untuk meminta hak yang sama.

“Bahkan walimurid yang datang ke saya waktu itu, ada yang sampai membawa senjata tajam, karena menilai pihak sekolah tebang pilih.

KM/MARZUKIY

MERESAHKAN: Salah satu LSM yang mengaku akan mengklarifi kasi persoalan oknum wartawan Tabloid Faktual, dengan Kepala SDN 2 Jambaringin, di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Proppo, Pamekasan, Selasa (19/2).

Wartawan Gadungan Ancam Kasek

Syafi i Pastikan Partai Koalisi SolidPAMEKASAN-Bupati terpilih Ka-

bupaten Pamekasan periode 2013-2018, Achmad Syafii, menegaskan, dia akan memelihara 5 partai yang telah berkoalisi mengantarkannya hingga menjadi orang nomor satu di Pamekasan. Kelima partai koalisi ini ialah Partai Demokrat, PPP, PAN, PKS, dan Hanura.

“Koalisi kami akan tetap lanjut. Kami sudah mengadakan pertemuan guna membesarkan partai-partai koalisi. Dan kami sudah komitmen dengan partai-partai koalisi untuk bagaimana mengawal serta membangun Pa-mekasan ke depannya ini secara bersama-sama,” terang Syafii kepada Kabar Madura.

Jadi, kata pria yang masih tercatat sebagai anggota DPR RI itu, insya Allah pihaknya akan terus dan tetap solid dengan partai koalisi.

Trotoar Rp 6 M Diduga BermasalahPAMEKASAN-Proyek pembangu-

nan trotoar di wilayah Kecamatan Kota Pamekasan, terlihat mandek. Itu terjadi sejak awal tahun 2013 ini. Banyak di antara proyek itu, yang pengerjaannya tidak dilanjutkan.

Bahkan, di beberapa titik, tampak be-lum tersentuh perbaikan sama sekali.

Antara lain, di Jalan Trounojoyo, Jalan Jokotole, dan Jalan Kabupaten. Padahal trotoar di sejumlah ruas jalan itu, menjadi target perbaikan, pada Tahun Anggaran 2012 lalu.

KM/MARZUKIY

OMONG KOSONG: Sejumlah trotoar di Pamekasan belum tersentuh perbaikan, semisal di Jalan Raya R Abd Aziz, Kecamatan Kota Pamekasan. Padahal anggarannya Rp 6 miliar.

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Page 2: Kabar Madura

Kajeb Belum Tentu Jadi DutaKOTA-Kendati penyelenggaraan pemilihan

Raka-Raki Jawa Timur tinggal menghitung hari, duta untuk Pemkab Bangkalan belum juga ditentukan. Pihak Dinas Pemuda Olah Raga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Bangkalan menyatakan sejauh ini masih membentuk tim untuk menentukan wakil.

Kepala Disporabudpar Widaja Krisna mengatakan, belum ditentukanya wakil Bangkalan ini, dikarenakan pihaknya ma-sih harus membentuk tim yang terdapat elemen dari luar dinas didalamnya, yakni sejumlah budayawan senior.

“Sampai saat ini belum ditetapkan siapa yang akan mewakili Bangkalan dalam even Raka-Raki yang rencananya akan diseleng-garakan Maret mendatang,” ungkapnya.

Seperti pada agenda tahun lalu, tidak serta merta Kacong-Jebbing (Kajeb) yang terpilih pada even tahunan otomatis me-wakili Bangkalan. Namun ia menyatakan jika dalam minggu ini perwakilan Raka-Raki tersebut sudah harus ditetapkan.

“Saat ini kita masih dalam tahap seleksi, karena tidak serta merta Kajeb langsung mewakili. Kita mengikuti kriteria yang ditentukan panitia Raka-Raki, yang mana hal itu berbeda dibandingkan kriteria pe-milihan Kajeb dulu, kalau Raka-Raki saya nilai lebih mengutamakan brain dari pada unsur yang lain,” imbuhnya.

Sayangnya, untuk mempersipakan even tersebut dana yang disiapkan hanya sebe-sar Rp 50 juta. Yang digunakan untuk biaya tahap seleksi termasuk pembekalan dan juga aksesoris. (jos/h4d)

RABU 20 Februari 20132

R A K A - R A K I

Email Redaksi: [email protected]

Dakwaan Sudah Penuhi Syarat Formil dan Materiil

KOTA-Sidang lanjutan kasus pembunuhan polisi 13 tahun silam yang melibatkan H. Musa alias Muhammad Hasan alias Muhammad Husen (43) selaku terdakwa kembali digelar, Selasa (19/2).

Sidang kali ini menindaklanjuti eksepsi Pena-sihat Hukum terdakwa minggu lalu, dengan tanggapan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU). Sidang yang digelar di PN Bangkalan dan

berlangsung singkat ini, JPU meminta Majelis Hakim menolak eksepsi yang diaju-kan terdakwa melalui penasihat hukumnya.

Berdasarkan surat permohonan eksepsi yang dibacakan penasehat hukum Musa minggu lalu, terdapat beberapa poin yang menjadi keberatan. Menurutnya, beberapa poin tersebut diantara terkait uraian surat dakwaan yang terlalu umum dan tidak me-

nyebutkan uraian materiil. Selain itu, Jaksa juga dianggap tidak

menyebutkan unsur dakwaan, dan juga surat dakwaan dinilai tidak mengurai jelas kejadian. Termasuk, unsur pembunuhan berencana yang didakwakan, serta adanya upaya pemaksaan dan penyiksaan selama pemeriksaan yang mengakibatkan cacat fisik permanen pada Musa.

Menanggapi eksepsi tersebut, Agus Haryono, Jaksa Penuntut Umum kasus ini meminta Majelis Hakim menolak eksepsi tersebut. “Dakwaan telah memuat semua unsur terkait, lokasi, identitas pelaku, wak-tu, dan kronologisnya telah diuraikan secara jelas, cermat, dan lengkap,” jelas Agus.

“Kami minta kepada majelis hakim untuk menolak eksepsi dari terdakwa, sebab da-kwaan telah memenuhi syarat formil dan materiil,” imbuhnya.

Dengan sikap tersebut, Jaksa penuntut umum tetap bertahan dengan dakwaan yang telah dibacakan sebelumnya.

Menyikapi tanggapan Jaksa atas eksepsi ini, Moh. Istiadi, SH, Ketua Majelis Hakim per-sidangan ini meminta waktu 1 pekan untuk memberi putusan sela. Putusan ini nantinya akan menentukan apakah persidangan dan dakwaan batal demi hukum, atau lanjut pada tahapan kesaksian. Sidang akan dilanjutkan Selasa (26/2) mendatang dengan agenda pu-tusan sela dari Ketua Majelis Hakim.

Musa diketahui terlibat kasus penadahan curanmor. Ketika akan ditangkap polisi, ia melakukan provokasi terhadap warga. Situasi ini mengakibatkan tiga anggota polisi dari Polrestabes Surabaya; Serda Mo-hammad Hadiri, Serda Mohammad Dahlan dan Serda Yanus A Parembong gugur.

Atas perbuatannya ini, JPU menjerat ter-dakwa dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Jika Musa ter-bukti melanggar pasal tersebut, ancaman hukuman yang bisa diterima mulai dari 20 tahun penjara, pidana seumur hidup atau hukuman mati.(jos/h4d)

KM/AGUS JOSIANDI

KASUS PEMBUNUHAN: Musa saat mengikuti persidangan dengan agenda tanggapan JPU atas eksepsi terdakwa, Selasa (19/2).

Jaksa Minta Hakim Tolak Eksepsi

KOTA-Pembagian jatah beras untuk ma-syarakat miskin (raskin) 2013 di Bangkalan, hingga kini masih belum ada kejelasan. Kondisi ini memunculkan potensi akan terhambatnya pendistribusian raskin yang sangat dibutuhkan masyarakat miskin.

Pihak Bulog Bangkalan, hingga Selasa (19/2) belum juga melakukan tahapan proses pendistribusian raskin. Padahal, menurut Su-rat Edaran Gubernur Jawa Timur, pagu raskin untuk Bangkalan tahun ini sudah ditentukan sebanyak 85.068 Rumah Tangga Sasaran Pe-nerima Manfaat (RTS-PM). Jumlah ini turun dari tahun sebelumnya.

Turunnya jatah raskin ditegaskan Kabag Perekonomian Setkab Bangkalan, Wasisno. Ia mengatakan, bila tahun lalu ada 100.102 RTS, kini hanya tersisa 85.068 penerima. Berdasarakan Surat Edaran Gubernur No-mor 518 / 24531/021 2012, ditetapkan untuk tahun 2013 ini kuota raskin untuk Bangkalan sebanyak 85.068 RTS-PM.

Jumlah tersebut paling rendah dibanding-kan dengan Pamekasan yang jumlahnya mencapai 86.397 RTS-PM serta Kabupaten Sampang mencapai 108.647, RTS-PM, ke-mudian disusul Sumenep sebagai angka pe-nerima tertinggi dengan 116.378 RTS-PM.

Saat dikonfirmasi, Bulog Bangkalan

mengatakan penyaluran raskin masih menunggu Surat Perintah Alokasi (SPA) dari pemerintah kabupaten. Menurut Bulog, pihaknya akan melakukan pendistribusian setelah ada perintah dari pemkab. Hingga sekarang SPA belum juga diterima oleh Bulog sehingga, penditribusian tidak di-laksanakan.

“Kami tidak bisa mendistibusikan raskin sebelum ada perintah dari pemkab melalui Surat Perintah Alokasi (SPA). Sampai detik ini kami belum menerima surat itu. Jadi kami tidak tahu kapan akan dilakukakan pendis-tribusian,” ungkap H. Imam, salah satu staff Perum Bulog Bangkalan, Selasa (19/2).

Padahal beberapa waktu lalu, Wasisno mengatakan pendistribusian raskin meru-pakan kewenangan pihak Bulog. Menurut-nya launching penyaluran raskin di tingkat provinsi telah dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2013.

Sehingga dapat disimpulkan Terjadi sal-ing lempar kewenangan mengenai pendis-tribusian raskin antara pihak pemkab dan pihak bulog. Sementara itu, Wasisno saat dikonfirmasi ulang mengatakan sedang ada rapat belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai waktu pendistribu-sian. (jos/h4d)

KM/IST

BELUM TERBAGI: Bulog Bangkalan sejauh ini belum melakukan pendistribusian raskin tahun 2013 kepada masyarakat.

Distribusi Raskin Tahun 2013 Terhambat

KOTA-Pemandangan kurang nya-man, terlihat di salah satu sudut trotoar di kawasan Demangan, Bangkalan. Di lokasi tersebut ber-tumpuk sampah yang tak terangkut dalam beberapa hari terakhir. Hal ini memicu protes dari sejumlah warga, terlebih pengurus pesantren yang tak jauh dari lokasi tersebut.

Pihak pengelola pesantren mera-sa dirugikan dengan tumpukan sampah yang tampak tak terurus tersebut. Menurutnya hal tersebut merusak pemandangan dan kein-dahan lokasi sekitar.

Abul Hasan, salah seorang pengu-rus Pondok Pesantren tersebut men-gatakan tumpukan sampah tersebut tak pernah terangkut selama ini. “Gak pernah diangkut ini mas, dibi-arin gitu saja,” ungkapnya. “Kalau kami dari pesantren jelas terganggu mas, terlebih kalau pesantren se-dang kedatangan tamu, dikiranya kami yang jorok kan.”

Menurut Hasan, boleh jadi sam-pah-sampah itu tak terangkut dikarenakan tidak adanya tempat pembuangan sampah di sekitar

lokasi tersebut. Ditanya menge-nai dari mana sampah tersebut berasal, pihaknya pun tak men-getahui hal itu.

Sementara itu, Rofii, seorang penjual bakso yang biasa mangkal didekat lokasi tersebut, membena-rkan bahwa sampah-sampah itu tak pernah diangkut beberapa hari terakhir. “Setahu saya ya memang gitu mas, paling hanya ada warga yang bakar sampah itu kapan hari,” tukasnya. Kedua orang tersebut meminta perhatian dari pihak terkait agar kawasan trotoar di ruas jalan teramai di Bangkalan kota ini tak tampak kumuh dan kotor.

Menurut Imam, Kabid Keber-sihan Badan Lingkungan Hidup Bangkalan, pihaknya telah me-minta kepada warga sekitar agar tak menaruh sampah disana. “Kami sudah memperingatkan warga sekitar mas, sebab disitu bukan TPS,” ungkapnya. Pi-haknya berjanji akan menyampai-kan ulang kepada warga sekitar terkait hal tersebut. (jos/h4d)

KM/AGUS JOSIANDI

KOTOR: Tumpukan sampah yang tak terangkut membuat pemandangan di lokasi tersebut menjadi tidak sedap dan banyak dikeluhkan warga sekitar.

Tumpukan Sampah di Trotoar Tak Terangkut

Diikuti Empat Kabupaten di Madura

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, mengadakan sosialisasi UU No. 24 tahun 2007 ten-tang peraturan perundang-undangan penanggulanan bencana. Acara ini diikuti instansi 60 peserta terkait di empat kabupaten di Madura (Bang-kalan, Sampang, Pemakasan, dan Sumenep).

Acara yang diadakan di Hotel Ningrat Bangkalan, Selasa (19/2) dan Rabu (20/2), menampilkan enam pemateri di Pusat dan Provinsi Jatim. Mereka terbagi selain memberikan materi, juga memberikan kesempatan pada peserta untuk melakukan tanya jawab.

Salah satu pemateri Ir. Afrial Rosya, MA, M.Si, Kasubdit Perencaan Siaga pada BNPB menjelaskan apa arti kes-iapsiagaan, yakn i mampu mengenali ancaman dan memprediksi kejadian bencana. Mampu mencegah bencana, jika mungkin. Jika tidak, mampu mengurangi dampaknya.

“Jika terjadi bencana, mampu menang-gulangi secara efektif. Setelah bencana terjadi, mampu pulih kembali,’’ katanya.

Sedang Sugeng Janu dari Badang Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim mengatakan,

bahwa bila terjadi bencana di suatu daerah yang paling bertanggung-jawab di daerah tersebut.

“Strategi pemanfaatan seluruh po-tensi dan sumber daya. Untuk penan-gangan darurat di bawah koordinasi dan komando BPBD,’’ katanya.

Sugeng mendapatkan beberapa pertanyaan dari peserta. Bila di satu daerah terjadi bencana sedang ke-mampuan daerah tidak mencukupi? Sugeng menjawab dengan menjelas-kan daerah terkait bisa memngajukan bantuan ke provinsi. “Walau sebena-rnya kewenangan provinsi bila terjadi di daerah bencana,’’ ungkapnya.

Sedang Kepala BPBD Bangkalan, WH. Hidayat mengatakan dengan adanya sosialisasi ini pihak terkait lebih memahami tentang penanga-nan penanggulan bencana. “Yakni mulai pra bencana, tanggap darurat, dan pascabencana. Untuk memini-malisir resiko dampak bencana itu. Jauhkan masyarakat dari bencana, jauhkan bencana dari masyarakat, harmonisasi dari dengan bencana,’’ ujarnya. (kas/adv/h4d).

KM/IST

BUKA: Sekkab Bangkalan Drs SAD Syaiful Djamal, MM, pada acara pembukaan kemarin.

Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Penanggulanan Bencana

Page 3: Kabar Madura

PEMERINTAH Kabupaten Sampang terus berusaha meningkatkan kinerja untuk memberi-kan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Memacu hal tersebut, bisa dilakukan dari banyak hal. Salah satunya menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 Hijriyah.

Bertempat di Pendopo pemkab di Jalan Wijaya Kusuma, acara dihadiri Bupati, Wakil Bupati dan Jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah serta TNI dan Polri se-Kabupaten Sampang, Selasa (19/2).

Acara yang dilaksanakan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans)

Tersebut, dilaksanakan guna memperingati dan menjalin silaturahmi antar sesama instansi di Kabupaten Sampang.

Malik Amrullah, Kepala Dinsosnakertans dalam sambutannya mengatakan, acara ini diadakan berkat usulan Bupati Noer Tjahja untuk mem-peringati hari lahir Nabi Muhammad SAW. Tu-juannya, menjalin silaturahmi dan meningkatkan mutu kinerja Kabupaten Sampang ke depan.

Sementara itu Bupati Noer Tjahja dalam sambu-tannya, mengharapkan agar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap tahun hendaknya tidak sekedar seremonial belaka.

“Saya selaku Bupati Sampang yang sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya dan digantikan bupati terpilih meminta untuk bisa menyelenggarakan dan menagendakan acara Maulid Nabi. Karena dengan ini, kita bisa men-gambil hikmah. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana umat muslim bisa memetik hikmah di balik pelaksanaan Maulid tersebut,” ungkapnya.

Lebih lanjut bupati menambahkan, sebagai umat Rasulullah SAW, sudah menjadi keharu-

san untuk meneladani sifat-sifatnya. Salah satu keteladanan Rasulullah yang patut dipedomani utamanya sebagai seorang pemimpin adalah kesederhanaan dalam segala hal.

“Saya atas nama pemimpin daerah yang masih menjabat mengucapkan terimakasih kepada selu-ruh jajaran dikarenakan selama dirinya menjabat sudah memberikan yang terbaik kepada Kabupaten

Sampang. Dan meski sudah tidak menjabat lagi sebagai bupati pada 26 Februari mendatang, dir-inya menegaskan akan tetap mengabdi serta loyal kepada Kota Bahari ini,” imbuhnya. (fan/adv/h4d)

3RABU 20 Februari 2013

Email Redaksi: [email protected]

PENCABULAN

Menjalin Silaturahmi dan Meningkatkan Kinerja Pemerintahan

Berkas Pembunuhan Habib P21

KOTA– Kasus pembunuhan ter-hadap Habib Alwi yang sempat menyita perhatian masyarakat, kini kembali bergulir. Setelah sebelum-nya mendatangi Mapolda Jatim, kali ini keluarga korban mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang untuk mendesak agar bekerja maksi-mal. Sebab, berkas dari Polda Jatim telah P21 dan sudah dilimpahkan ke Kejari Sampang.

Keluarga korban menuntut pelaku pembunuhan yang saat ini ditahan nantinya dihukum seberat-berat-nya, bahkan hukuman mati. Kelu-arga korban yang datang bersama famili dan kerabat serta warga lainnya didampingi oleh lembaga islam LPI FPI Madura. Dalam kedatangannya, keluarga korban mengharapkan pihak kejaksaan tidak berkasih hati dalam kasus ini. Hal ini dikarenakan kasus ini melibatkan banyak tersangka lain

yang kini masih menjadi incaran polisi (DPO).

Pernyataan keras untuk menghu-kum pelaku dilontarkan Koman-dan LPI FPI Pamekasan Ust Fauzi Zahlan. Pihaknya menekankan Kejari sebagai pembuat tuntutan nantinya tidak bersikap lembek dan transparansi. “Kita ingin pelaku dihukum berat, karena pelaku dikenal masyarakat se-tempat sebagai pembunuh yang tidak pernah tersentuh hukum,” ujarnya dalam hearing bersama Kajari Sampang, Selasa (19/2).

Dijelaskan, dalam hal ini pihak kepolisian sudah menangkap satu orang pelaku. Namun, menurut pihak keluarga, pelaku lainnya masih bebas berkeliaran, terma-suk dua orang yang diduga men-jadi otak dalam pembunuhan ini. “Yang menjadi otak pembunuhan saat ini masih berkeliaran dan ti-dak tertangkap. Kita menduga ka-sus ini pembunuhan terencana,” ungkapnya kembali.

Hal yang sama disampaikan

Fatimah, salah satu anak kor-ban. Putri ketiga dari Almarhum Habib Alwi ini menginginkan pelaku dituntut hukuman mati.

Dan menurutnya, dua orang yang menjadi otak yang berinisial NT dan JL. “Kalau gak salah aslinya orang madura namun menetap di

Surabaya dan sampai sekarang masih belum ditangkap,” ujarnya.

Di pihak lain, Ketua Kejaksaan Negeri Sampang Danang Purwo-ko menegaskan, pihaknya dalam memberikan hukuman terhadap pelaku kriminal tidak pernah tebang pilih dan masih mengede-pankan efek jera terhadap pelaku. Terlebih kasus pembunuhan ini yang salah satunya menjadi pri-oritas bagi Kejari.

“Kalau yang berhubungan den-gan kriminal pembunuhan, tidak pernah kita menuntut hukuman dibawah 10 tahun, pasti belasan tahun. Agar efek jera dari hukuman ini dapat terasakan,” ujarnya di depan keluarga korban yang hadir.

Orang nomor satu di Kejari ini men-gatakan dalam kasus ini pihaknya hanya meminta kepada pihak kelu-arga dan pendukung korban (Habib Alwi, red) untuk menjaga kondusifi-tas selama persidangan berlangsung nanti. Terlebih jaksa yang akan menjadi JPU dalam kasus ini tidak hanya dari institusinya saja, bahkan

dari Kejati Surabaya. “ Untuk jak-sanya nantinya satu dari Kejati, dan dua orang lagi dari Kejari sampang dan saya sudah menekankan kepada bawahan saya untuk menerapkan jangan bermain-main dengan huku-man,” ungkapnya.

Dalam hal ini, pelaku (Mistuki, red) terancam hukuman mati dengan pas-al berlapis. Yakni pasal 338 KUHP, pasal 170 KUHP dan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan beren-cana. “Untuk pasal yang dikenakan nantinya semuanya tergantung dari penilaian JPU,” ungkapnya.

Seperti yang pernah diberitakan, Habib Alwi yang dikenal oleh ma-syarakat sebagai salah satu tokoh agama meninggal setelah dibacok tiga orang tidak dikenal saat hendak meninjau lokasi proyeknya, Selasa (30/10). Para pelaku sempat dikejar pekerja proyek dan mengakibatkan sepeda motor salah satunya terjatuh. Habib Alwi menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sam-pang. (sya/h4d)

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

DATANGI KEJARI: Keluarga korban bersama LPI FPI Madura yang menginginkan pelaku dihukum seberat-beratnya karena berhubungan dengan pembunuhan berencana.

Kejari Didesak Bekerja Maksimal

KM/FANDRI ARDIANSYAH

KHIDMAT: Pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang di pendopo kabupaten dihadiri jajaran muspida setempat, Selasa (19/2)

Keluarga Korban Datangi Polres

KOTA-Keluarga korban kasus pencab-ulan mendatangi Mapolres Sampang, Selasa (19/2). Mereka mendesak agar aparat kepolisian menghukum pelaku kasus pencabulan seberat-beratnya. Ter-sangka informasinya, berhasil ditangkap saat melarikan diri ke Malang.

Identitas pelaku bernama Rohli (20) warga Desa Ketapang Timur, Keca-matan Ketapang yang mencoba lari dari tanggung jawab usai menghamili Luna (nama samaran). Kini, usia ke-hamilan gadis berumur 13 tahun itu enam bulan.

Kasus pencab-ulan ini awalnya tidak ada orang yang tahu. Na-mun, keluarga akhirnya men-getahui setelah k o r b a n m u a l d a n m u n t a h -muntah. Setelah didesak, Luna akhirnya men-gaku jika pelaku p e n c a b u l a n adalah Rohli.

Sementara itu, Kapolres Sampang, AKBP Solehan, mengaku belum tahu secara pasti tentang perkembangan kasus pencabulan tersebut. Sebab, belum ada laporan dari anggotanya yang membidangi masalah itu (Kasat Reskrim).

“Saya tidak tahu karena belum mendapat laporan dari anggota yang mengurusi ini. Coba kamu hubungi Kasat Reskrim,” ucapnya.

Kabar Madura lalu menghubungi Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Roman S, melalui ponselnya, tapi tidak diangkat. Kemudian kirim SMS juga tidak dibalas. (ful/h4d)

KEDUNDUNG–Waduk Klam-pis yang terletak di Kecamatan Kedundung dipastikan tak lagi mampu menampung air yang lebih besar pada musim peng-hujan mendatang. Apalagi jika curah hujan yang turun sangat tinggi dipastikan air akan melu-ber dan turun membanjiri Kota Sampang. Hal ini disebabkan adanya pendangkalan, waduk yang sebelumnya bisa menam-pung 10 ribu meter kubik seka-rang berkurang menjadi hanya 5 ribu meter kubik.

Moh Zainullah Kabid Bina Manfaat Dinas PU Pengai-ran Sampang menyatakan, daya tampung waduk memang berkurang dan bisa mengaki-batkan banjir. Selain itu, menu-rutnya, imbas dari berkurangnya debit air waduk juga dialami petani di sekitar Kecamatan Kedundung. “Ya selain kalau airnya berlebih bisa mengaki-batkan banjir, sekarang banyak petani yang tidak kebagian aliran airnya,” katanya kepada Kabar Madura, Selasa (19/2).

Zainullah menambahkan, pet-ani di sekitar Waduk Klampis ini biasanya memanfaatkan aliran air untuk sistem irigasi pertanian. Dengan berkurang-nya debit air, beberapa per-sawahan petani yang lokasinya jauh dari waduk dipastikan tidak kebagian air. Sementara ini yang bisa memanfaatkan air hanyalah areal persawahan di sekitar waduk.

“Kalau dulu areal persawahan di Kedundung memanfaatkan aliran air Waduk Klampis untuk irigasi kalau sekarang ya sawah yang dekat-dekat saja,” tambah Zainul.

Dinas PU Pengairan men-gaku telah berupaya melakukan

pengerukan kembali dengan mengusulkan ke pemerintah pu-sat. Ia mengaku jika pekerjaan ini tidak mampu jika hanya di-lakukan oleh Pemkab Sampang. Sebab, butuh anggaran yang cu-kup besar, karena proses rehab tahun 2004 lalu menghabiskan dana Rp 10 miliar untuk me-ningkatkan debit air dari 3000 menjadi 5000 meter kubik.

“Kita tidak mampu kalau mere-hab waduk ini, harus dibantu pemerintah pusat atau provinsi, paling tidak anggarannya butuh

Rp 15 miliar lebih,” imbuhnya.Waduk yang umurnya lebih

dari 30 tahun ini dianggap su-dah tua karena hanya dibuat dengan perkiraan umur 25 tahun, kemudian diremajakan atau direhab kembali. “Bi-asanya umur bendungan itu hanya 25 tahun nah sekarang sudah 32 tahun sehingga ban-yak lumpurnya juga banyak tumpukan kotoran-kotoran organik jadi bendungan ini sudah tidak berfungsi mask-simal,” tandasnya. (waw/h4d)

ROBATAL-Korupsi sep-erti tak henti-hentinya mengerogoti pembangunan bangsa. Tidak hanya pada kasus besar, proyek-proyek kecil juga tak luput jadi santapan. Hal ini mencuat dari proyek rehab rumah tidak layak huni (RTLH) di Kecamatan Robatal, Bang-kalan yang kental beraroma korupsi.

Dugaan proyek telah disalah-gunakan oleh oknum tertentu ditengarai dari bantuan dalam RTLH senilai Rp 6 juta dari p e m e r i n t a h . Tapi realisasin-ya hanya berupa 5 sak semen dan pasir satu gledek yang diberikan pada penerima.

Mereka yang mendapat ban-tuan proyek RTLH dian-taranya bernama Celleng, Budin, Munasik dan Umar. Para penerima bingung ma-teriil bangunan itu akan dibuat apa.

Disamping jumlahnya yang tergolong sedikit, warga juga tidak mempunyai uang untuk ongkos tukang. Sean-dainya tidak disalahgunakan bantuan uang senilai Rp 6 juta dilaksanakan dengan benar, bisa dibelanjakan se-men lebih banyak lagi.

“Proyek rehap RTLH di Desa/Kecamatan Robatal

disinyalir telah disalahgu-nakan,” terang Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sam-pang, H Mohammad Ho-dai, saat dikonfirmasi Kabar Madura, Selasa (19/2).

Ia menjelaskan, setiap penerima bantuan RTLH mendapatkan Rp 6 juta. Na-mun, dalam pelaksanaan-nya warga hanya mendapat-

kan lima sak se-men dan pasir s a t u g l e d e k . Jika anggaran d i b e l a n j a k a n s e m u a n y a t i -dak mungk in m e n d a p a t k a n bahan sesedikit itu.

“Terus mau d i b a n g u n bagaimana kalau semennya hanya 5 sak dan satu g ledek pas i r . Terus sisa uang-nya kemana,”

ungkap pria asal dapil 4 ini.Menurutnya, program ini

merupakan bantuan dari pemerintah pusat yakni Kemenpera dan Kemensos melalui Bappeda. Proyek tersebut merupakan tahun anggaran 2012. Ia mendesak polisi supaya turun tangan untuk diusut.

“Ini ada yang tidak beres. Disinyalir merupakan ok-num penyalur kecamatan. Kejaksaan dan polisi harus turun tangan untuk menyeli-diki kasus ini,” pungkasnya. (ful/h4d)

Indikasi Korupsi dari Proyek RTLH

Terus mau dibangun bagaimana kalau

semennya hanya 5 sak dan satu gledek

pasir. Terus sisa uangnya kemana.”

H MOHAMMAD HODAI

Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sampang

Saya tidak tahu karena belum mendapat

laporan dari anggota yang mengurusi ini. Coba kamu hubungi

Kasat Reskrim.”

AKBP SOLEHANKapolres Sampang

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

SUDAH UZUR: Waduk Klampis yang mengalami penurunan daya tampung air. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu banjir ketika ada curah hujan tinggi.

Sinyal Bahaya dari Waduk Klampis

Pemkab Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H

Page 4: Kabar Madura

RABU 20 Februari 20134

Email Redaksi: [email protected]

PAJAK BUMI BANGUNAN

Jadi Penginapan atau PertokoanLahan Eks Rumah Sakit Mangkrak

KOTA-Lahan eks rumah sakit Pamekasan hingga saat ini terlihat mangkrak seolah tidak dimanfaatkan pemerintah. Mangkraknya lahan ini sangat disayangkan banyak pihak.

Kepala Dinas Pendapatan Pen-gelolaan Keuangan dan Asset (DPPKA) Kabupaten Pamekasan Taufiqurrachman, mengatakan aset pemkab tersebut akan segera dikelola. Menurutnya, sudah ada alternatif untuk pengelolaan lahan bekas rumah sakit tersebut.

“Sebenarnya bekas rumah sakit tersebut tidak ditelantarkan begitu saja, pihak kami baru selesai studi, yaitu nilai tertinggi untuk lahan (HBU) itu apa. Kami tinggal berikan ke Bappeda, yang kemudian lelang investasi,” terang Taufiqurrachman, pada Kabar Madura, Selasa (19/2).

Sedangkan dua alternatif yang sudah dikemas oleh pihak Pemkab dan sudah ditawarkan oleh kon-sultan, untuk sementara adalah, tempat tersebut nantinya dijadikan sebagai area bisnis, yaitu pengina-pan dan pertokoan.

“Namun dari dua penawaran yang diberikan oleh konsultan tersebut, pihak kami berfikiran kalau un-tuk area pertokoan terlalu mahal atau nantinya akan disewakan ke pihak publik. Dua alternatif ini yang nantinya kami masukkan ke Bappeda,” katanya.

Akan tetapi pihaknya, sebelum me-

nyerahkan ke Bappeda untuk lelang, harus konsultasi dulu ke legislatif, la-han tersebut apakah mau digunakan untuk swasta atau dikelola sendiri oleh Pemkab Pamekasan.

“Yang jelas kalau HBU adalah un-tuk kepentingan bisnis semata, akan tetapi kalau nantinya mau digunakan untuk perkantoran pemerintah, nanti HBU tersebut tidak akan kami gu-nakan kalau itu yang terbaik. Akan tetapi pihak kami sudah berpegan-gan pada salah satunya, yaitu lokasi tersebut akan digunakan untuk lokasi bisnis,” tandasnya.

Berkaitan dengan penyerahan kepada Bappeda untuk dilaku-kan lelang investasi, maka pihak Bappeda nantinya akan melakukan undangan terhadap beberapa in-vestasi daerah, msehinnga penen-tuan lelangnya akan diketahui dan untuk lahan apa tempat tersebut. “Kemunikinan ditahun ini, pihak kami masih akan bermain dipele-langan investasi itu,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, masih mang-kraknya lahan eks rumah sakit Pame-kasan tersebut sangat disayangkan beberapa pihak. Salah satunya para aktivis yang tergabung dalam Bari-san Mahasiswa Merdeka (BMM). “Sangat disayangkan ya, kalau lahan bekas rumah sakit tersebut hingga sekarang belum dikelola, sehingga tidak ada pemasukan apa-apa dari tanah Pemkab tersebut ke Pemkab. Seandainya itu dikelola, maka secara otomastis akan ada tambahan APBD Pamekasan yang nantinya bisa di-manfaatkan,” terang Zaini. (ong/zis)

KM/FATHOR RAHMAN

HASILKAN UANG: Lahan eks rumah sakit Pamekasan terlihat mangkrak selama bertahun-tahun. Pemkab sendiri kabarnya bakal menjadikannya area bisnis di Pamekasan.

SKTM Ditolak, Operasi TersendatKOTA-Karena terkendala surat ket-

erangan tidak mampu (SKTM), operasi pembuatan anus yang dialami Kafa Atho’ur Robbi (2), putri pasutri miskin asal Dusun Karang Panasan, Desa Ponteh Kec. Galis, Rusdianto (45) dan Nur Fadilah (30) harus tersendat. Rusdi pun mendatangi Dinas Kesehatan Pa-mekasan untuk mengadu.

Rusdi mengatakan, SKTM yang dimil-iki terdahulu sudah tidak bisa dipakai lagi dan harus menggunakan yang baru. “Awalnya kepala desa (kades) saya yang mengurus ini, akan tetapi tidak dapat-dapat, sehingga sampai waktunya operasi anak saya yang ter-khir kali atau yang ketiga, kami tidak tidak bisa lakukan karena terkendala SKTM yang baru,” terang Rusdianto pada Kabar Madura, Selasa (19/2).

Kafa Atho’ur Robbi sudah men-jalani operasi pertama dengan lancar hingga operasi yang kedua di RSUD dr Soetomo. Akan tetapi pada operasi yang ketiga, untuk penutupannya atau operasi terakhir, pihak pasien kesulitan karena masalah SKTM.

“Saya sebagai rakyat miskin harus mengandalkan SKTM tersebut untuk bi-aya operasi anak saya, sedangkan kalau bayar sendiri tanpa SKTM harus menge-

luarkan uang Rp 15 juta. Dari mana saya mendapatkan uang sebanyak itu, kalau tidak menuntut keluarnya SKTM dari pihak pemerintah,” keluh Nur Fadilah.

Saat mendatangi Dinkes, Selasa

(19/2) kemarin, Kepala Dinkes, Ismaiel Bey sedang tidak di tempat. “Pimpinan kami sedang tidak di kantor, kemungki-nan masih jam 14.30 baru di kantor, jadi ditunggu saja apakah nanti SKTM-nya

bisa keluar atau tidak,” ujar salah satu pegawai Dinkes yang menemui Rusdi.

“Ya kami harus pulang dulu ke rumah, karena pimpinan tidak bisa ditemui katanya. Dan kami nanti akan kembali untuk tetap mendapatkan SKTM dan bertemu dengan kepala Dinkes, demi operasi anak saya,” tandasnya.

Kepala Dinkes Pamekasan, Isma-iel Bey sendiri yang ditemui Kabar Madura kemarin diang mengatakan pasien tersebut sudah terdaftar, hanya saja pendistribusiannya yang belum, sehingga petugas dari Puskesmas Galis langsung bertindak untuk mengambil SKTM yang dimaksud ke Dinkes yang kemudian akan diberikan pada yang bersangkutan. “Saya sudah menyuruh pegawai saya untuk mengecek apakah sudah terdaftar atau tidak pasien yang bersangkutan, rupanya katanya pega-wai sudah terdaftar, hanya saja belum didistribusikan. Sehingga hari ini juga akan diberikan, melalui Puskesmas Galis,” jelas Ismaiel Bey.

Selain itu, Ismaiel menjelaskan, bahwa kalau nama yang bersangku-tan sudah ada di data base, meskipun kartu SKTM-nya masih belum dipe-gang, semestinya sudah dilayani di RSUD dr. Soetomo. (ong/zis)

KM/FATHOR RAHMAN

MENGADU: Pasien warga miskin saat mendatangi Dinkes Pamekasan, Selasa (19/2) kemarin, karena tidak mendapatkan SKTM.

6 Kecamatan Belum Setor KOTA-Memasuki 2013, masih ada

sejumlah kecamatan di Kabupaten Pa-mekasan yang belum menyetorkan pajak bumi dan bangunan (PBB). Paling tidak terdapat enam kecamatan yang belum menyetor PBB tahun 2012.

Enam kecamatan tersebut antara lain, kecamatan Kota dengan tunggakan pokok Rp 973,342,976, Tlanakan, Rp 407,088,927, Galis, Rp 410,740,225, Larangan, Rp 360,116, 907, Pademawu, Rp 1,004,282,235 dan Kadur, RP 227,769,817.

Kabid Pendapatan DPPKA Pamekasan Sudiono mengatakan, pemungutan PBB yang masih tertunggak mulai dari desa karena desa yang memungut, lalu ke keca-matan, dan dari kecamatan diserahkan ke kas daerah. “Akan tetapi untuk pajak PBB masih diberikan langsung ke pusat den-gan melalui rekening yang dimiliki oleh PBB pusat,” terang Sudiono pada Kabar Madura, Selasa (19/2) kemarin.

Kata Sudiono, kalau ada kecamatan atau daerah yang belum membayar PBB, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) yang harus menanggung ke pusat dan menagih pada yang bersangkutan. Ter-masuk tunggakan PBB pada tahun sebelum-sebelumnya. “Kalau tetap ada yang nunggak, maka pihak kami yang harus menanggung, karena kami memang didesak oleh pusat un-tuk menagih pada yang bersangkutan, maka mau tidak mau harus turun ke bawah. Kami menagih termasuk pada tahun yang sebelum-sebelumnya yang masih tetap nunggak hingga sampai tahun sekarang,” jelasnya.

Sudiono sendiri tidak bisa menjelaskan, apakah memang dari personnya yang tidak bayar, atau dari pihak desanya, bahkan kemungkinan dari pihak kecamatan yang belum menyetorkan, baik kepada daerah atau pun kepada pusat.

Kepala DPPKA Taufiqurrachman men-gatakan tunggakan terhadap PBB merupakan kewenangan dari pusat, karena PBB terse-but belum diserahkan kepada daerah. Dan masalah tunggakan pajak bisa dipastikan setiap tahunnya akan ada yang menunggak. “Kalau berbicara tentang pajak, maka setiap tahunnya, bisa dipastikan setiap tahunnya ada yang menunggak. Dan ini akan dicarikan solusinya, bagaimana tunggakan itu tidak terjadi,” terang Taufiqurrachman. (ong/zis)

MUI-Satpol PP Soroti Arek LancorKOTA-Menanggapi penyalah-

gunaan areal taman Arek Lan-cor, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Majelis Ulama Indonesia Pamekasan mulai memberikan sorotan tegas.

Kepala Bidang Ketentraman Umum, Satpol PP Pamekasan, Rusdin berjanji akan segera melakukan operasi rutin dan akan menindak tegas. “Kami akan segera menindaklanjuti dengan operasi meski di sana (Arek Lancor --red) sudah ada petugas dari satuannya yang menjaga di pos Arek Lancor,” kata Rusdin kepada Kabar Mad-ura, kemarin. “Mari bersama-sa-ma untuk mencegah perbuatan amoral di kalangan remaja itu dengan cara memberi penga-wasan ekstra terutama bagi anak-anak kita, karena tanpa dukungan dari masyarakat hal tersebut sulit dicegah,ya mini-mal melaporkan kepada kami,” pintanya.

Sementara itu, MUI Pame-kasan melalui Sekretaris Umum-

nya, Zainal Alim mengatakan, jika pihaknya mengaku sedang menyusun draft advokasi atau masukan ke Pemkab beberapa hari lalu. “Yang pertama berkai-tan dengan penggunaan areal Monumen Arek Lancor, dengan alasan areal Monumen Arek Lancor bukan hanya sekedar ta-man tapi memiliki nilai sejarah perjuangan kemerdekaan dan di sana banyak gugur para ten-tara bahkan dulu menara masjid Syuhada’ yang berada di sebelah barat Arek Lancor dijadikan tempat komando waktu perang kemerdekaan dan di situ pula bekas makam para tentara sabil yang gugur di kala melawan pejajah,” tambahnya.

“Dan kami telah menyam-paikan hal itu kepada pihak-pihak yang berkompeten seperti Pemkab,” lanjut Zainal Alim. “Mengenai pemuda-pemudi yang berpacaran di tempat tersebut, mereka berada kan telah diluar pengawasan orang tua dan sekolah yang tidak

bisa ditindak dengan tindakan sporadis melaikan dengan tinda-kan strategis seperti yang telah dilakukan MUI dan beberapa elemen ormas Islam dengan menyusun pedoman pendidikan islami sehingga nantinya di sekolah menanamkan pendidi-kan bernilai religius,” tegasnya.

Zainal Alim mengataan pi-haknya juga mengusulkan un-tuk memperketat penjagaan terutama di waktu malam tahun baru beberapa waktu lalu. “Kami akan berkoordinasi dengan mi-tra tripartit kami yaitu LP2SI dan Pemkab,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, Monumen Arek Lancor yang lokasinya tepat di jantung kota Pamekasan meru-pakan pusat aktivitas warga. Na-mun belakangan areal disalahgu-nakan oleh sebagian masyarakat yang berjuluk Kota Pendidikan tersebut. Terlebih dari kalangan pemuda yang datang ke areal Monumen Arek Lancor bersama pasangan lawan jenis yang bukan muhrimnya. (KM12/zis)

KM/ANWAR NURIS

DISALAHGUNAKAN: Monumen Arek Lancor yang semakin lama makin disalahgunakan generasi muda untuk mengumbar nafsu syahwat.

Tak Peduli Keselamatan Rombongan pedagang sapi naik

kendaraan bak terbuka hingga overload ini seperti tidak peduli keselamatan-nya terancam. Entah dibiarkan atau

lolos dari pantauan petugas kepolisian, sejumlah kendaraan bak terbuka hilir mudik. Salah satunya yang terpantau Kabar Madura, sebuah kendaraan bak

terbuka dengan penuh penumpang melintas dari arah selatan jalan Truno-joyo dan melewati jalan lingkar Keca-

matan Pademawu menuju ke pasar sapi Keppo di Kecamatan Larangan. (zis)

KM/ANWAR NURIS

Sampah Berserakan Cemari PemandanganKOTA-Di sejumlah titik di

wilayah kota Pamekasan tam-pak sampah berserakan yang tidak dibuang di tong sampah yang telah disediakan Badan lingkungan Hidup (BLH) Pame-kasan. Sehingga ini membuat lingkungan sekitar tercemar dan merusak pemandangan.

Seperti yang terlihat di jalan Kemuning, tepat sebelah utara jalan Niaga di trotoar sisi timur sampah berserakan. Tak hanya merusak pemandangan tapi

juga menimbulkan bau tak sedap dan dikerumuni lalat yang dibuang sembarangan oleh warga sekitar.

Sampah yang berserakanitu bekas kebutuhan rumah tangga yang berasal dari warga sekitar dan setiap hari selalu berser-akan padahal sudah tersedia tong sampah yang besar.

Menurut seorang pemulung yang mengaku asal Kecamatan Proppo mengaku kalau sam-pah itu memang setiap hari

berserakan.”Memang setiap hari nak, sampah yang berser-akan ini karena saya biasa men-cari bahan bekas plastik botol air minum,” tuturnya.

Terpisah, Kepala BLH Di-dik Haryadi hanya bisa ber-harap semua masyarakat men-jaga kebersihan lingkungan sekitarnya.”Kita sama-sama manusia yang secara kodrat senang dengan kebersihan, ya mari kita jaga sama-sama,” harapnya. (KM 12/zis)

KM/ANWAR NURIS

POLUSI: Seorang pemulung mencari botol air minum bekas di tong sampah, Selasa (19/2).

Page 5: Kabar Madura

Makan Korban, Minta Diberi Pembatas

GAYAM-Dermaga sandar di Pulau Se-pudi Kecamatan Gayam sering memakan korban karena tidak ada pembatas pagar sehingga masyarakat meminta agar bangunan tersebut segera diperbaiki untuk diberi pembatas pagar agar tidak memakan korban lagi.

Dermaga pelabuhan yang sering digu-nakan masyarakat Sepudi itu tidak hanya dijadikan tempat bongkar dan pasang barang, namun sekumpulan pemuda dan pemudi juga sering nongkrong di tempat itu.

S e l a i n itu, tem-pat terse-but juga s a n g a t strategis d i j a d i -kan tem-pat me-mancing sehingga s e t i a p hari ban-yak orang yang datang ke lokasi tersebut. padahal kedalaman yang ada dalam der-maga tersebut mencapai 10 meter.

Abdul Rahman Saham, salah satu ang-gota DPRD asal Sepudi mengatakan, dermaga yang berada di Desa Gayam Kecamatan Gayam pulau Sepudi me-manjang 650 meter ke tengah laut. Dan di ujung dermaga itu, kata Abdul Rah-man Saham, harus ada pagar pembatas, sehingga jika ada orang salah melangkah tidak jatuh ke laut.

Dia berharap dan meminta kepada Pemerintah Kabupaten maupun provinsi untuk segera membenahi bangunan der-maga tersebut, agar kejadian maut yang terjadi di minggu ini kata Abd Rahamn Saham tidak terulang kembali.

”Saya berharap pemerintah daerah mau-pun provinsi secepatnya memperbaiki bangunan tersebut dan memberi pagar pembatas agar tidak memakan korban lagi” ungkapnya.

Karena pembangunan dermaga tersebut berada di bawah pemerintah provinsi Jawa Timur, Abdul Rahman Saham ber-harap pemerintah Kabupaten Sumenep untuk berkordinasi dengan provinsi un-tuk segera memperbaikinya, karena jika tidak diperbaiki, anggota komisi D itu yakin dermaga tersebut akan memakan korba lagi.

Kondisi bangunan dermaga saat ini tanpa pagar pembatas, pembatas yang ada hanya sekitar 15 cm, sehingga kon-disinya sangat mengkewatirkan bagi masyarakat yang ada di lokasi tersebut. ”Karena jika salah jalan saja, bisa jatuh orang tersebut karena pembatasnya tidak mapan,” tuturnya. (rei/zis)

520 Februari 2013RABU

Email Redaksi: [email protected]

Saya berharap pemerin-tah daerah maupun provinsi

secepatnya memperbaiki ban-gunan tersebut dan memberi pagar pembatas agar tidak

memakan korban lagi”

ABDUL RAHMAN SAHAMAnggota DPRD

KEPULAUAN Guru Sukwan OverloadJumlahnya Lebihi PNSKOTA-Pengangkatan guru

suka relawan (sukwan) dini-lai oleh anggota dewan telah melampaui kebutuhan yang diperlukan (overload). Hal tersebut diduga karena me-kanisme pengangkatan guru sukwan tidak sesuai dengan aturan.

Dalam pembahasan perda pendidikan, anggota pansus terkejut setelah mendengar pemaparan dari Dinas Pendidi-kan tentang jumlah guru yang

ada di kabupaten Sumenep. ”Dari pembahasan data yang

kemarin, saya mendapatkan data yang cukup fantastik. Bahwa jumlah guru sukwan di kabupaten ini sampai 6 ribu. Ini melebihi jumlah PNS yang hanya berkisar 4 ribuan. Tingginya angka tersebut jelas akan mengu-rangi tingkat kedisiplinan PNS dan pemanfaatan kerja mereka,” papar Nur Asyur, anggota pansus saat menceri-takan hasil pembahasan pada Senin (18/2) lalu pada Kabar Madura, kemarin.

Mendengar angka tersebut,

Nur Asyur mengaku telah melakukan penghapusan ter-hadap beberapa item yang mengatur tentang perekrutan guru sukwan. Meningkatnya guru sukwan tersebut lanta-ran kepala sekolah diberi ke-wenangan untuk melakukan perekrutan. Apa lagi, ada im-ing-iming bahwa guru sukwan tersebut dijadikan tahapan dalam proses pengangkatan untuk menjadi guru PNS.

”Kita hapus item itu, karena memang proses perekrutan PNS itu tidak ada istilahnya dimulai dari sukwan ataupun jenjang pendidikan yang ada,

tetapi berbasis pada kebutu-han. Kalau yang dibutuhkan adalah guru IPA ya kita cari guru lulusan IPA,” tegasnya.

M e s k i d e m i k i a n , N u r Asyur mengatakan, pihak lembaga sekolah tidak bisa sepenuhnya disalahkan atas melonjaknya guru sukwan tersebut. Sebab, lanjut Nur Asyur, alasan kepala sekolah melakukan perekrutan terse-but karena telah terjadi keko-songan guru PNS di sekolah. Pendistribusian guru PNS yang lambat menurut Nur Asyur merupakan penyebab overloadnya tenaga sukwan.

”Lambannya pendistribusian tenaga pendidik ke sekolah sehingga dibuka peluang guru sukwan. Ini yang menjadi persoalan. Kita menginginkan perekrutan guru yang ada di Sumenep ini betul-betul riil dan itu dilakukan dengan mekanisme yang sudah ada. Dan saat ini, dinas pendidi-kan masih mau melakukan pendataan ulang terkait den-gan kebutuhan guru yang di Sumenep agar tidak terjadi overload lagi,” jelas Nur Asyur saat menceritakan perjalanan sidang perda pendidikan ke-marin. (aqu/zis)

Tercemar Tinja, Lahan TPA Akan DiperluasKOTA-Keberadaan tempat pem-

buangan akhir (TPA) Desa Torbeng Batuan yang dinilai lingkungannya telah tercemar karena dijadikan tempat pembuangan tinja kini terus dilakukan pembenahan. Saat ini, pemerintah sedang merencanakan adanya perluasan TPA agar proses pengelolaan sampah bisa segera menerapkan sistem sanitary landfill.

Kepala Kantor Kebersihan dan Per-tamanan (KKP) Sumenep Febriyanto mengatakan, kondisi lahan TPA yang berada di wilayah cekungan tersebut tidak mungkin diubah menjadi lahan TPA yang proses pengelolaannya bersi-fat sanitary landfill. Sebab, lokasi tanah tidak memenuhi persyaratan jika harus menggunakan sistem tersebut.

”Kalau soal TPA yang sekarang itu tidak bisa diubah menjadi sanitary landfill. Lokasinya itu gak cocok. Saat ini, proses pengelolaan sampah di TPA yang ada itu masih bersifat open dumping. Nah untuk mengubah ke controled-landfill paling tidak kita itu membutuh dana sebesar Rp 8 milyar. Tetapi untuk pembebasan tanahnya itu sudah ada komitmen untuk pembe-basan lahan akan selesai di tahun 2013 ini,” jelasnya.

Di lain pihak, Kepala Dinas Badan Lingkungan Hidup (BLH), Hari Pa-triadi mengaku lahan TPA yang ada di desa Torbeng Batuan tersebut sudah bersifat controled landfill dan akan saat ini pihaknya sedang berupaya untuk melakukan pelebaran.

”Jadi untuk mengubah TPA yang baru menjadi sanitary landfill itu memang tidak bisa. Karena berada di wilayah cekungan. Cuma kita sudah meren-

canakan adanya upaya pelebaran TPA di Torbeng sana untuk membangun lahan TPA yang baru,” jelasnya.

Lebih lanjut, Hari memaparkan berdasarkan peraturan baru dari Kepala Badan Pertanahan Republik Indonesia No 5 tahun 2012 tentang

Petunjuk Teknis Pengadaan Pen-gelolaan Sampah Lahan TPA harus berada di atas 1 hektar. ”Untuk ang-garan pembebasan lahan itu mem-butuhkan Rp 2,5 milyar untuk lahan seluas 5 hektare. Sementara yang ada saat ini hanya 2 hektare. Nah jadi

pemerintah pusat itu akan membantu fisiknya jika sudah ada pembebasan tanah. Minimal tanahnya 5 sampai 7 hektare. Jadi pembebasan tanah itu untuk menarik bantuan dana dari pusat, kita biar ada kontribusinya,” pungkas Hari. (aqu/zis)

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

TAK IDEAL: Sejumlah pemulung mengais sampah di TPA di Desa Torbeng Batuan. TPA tersebut dinilai tidak lagi ideal karena telah dijadikan tempat pembuangan tinja.

KM/BUSRI THAHA

PANTANG MENYERAH: Pengurus Lembaga Pers Mahasiswa Esensi Sekolah Tinggi Ilmu Trabiyah Aqidah Uysmuni (LPM-STITA) Trate Pandian Kec Kota Sumenep tengah mempersiapkan seminar.

KOTA-Peran dan eksistensi Lembaga Pers Mahasiswa Esensi Sekolah Tinggi Ilmu Trabiyah Aqidah Uysmuni (LPM-STITA) Trate Pandian Kec Kota Sumenep, penting lebih diperhatikan pihak kampus. Sebab, lembaga yang bergerak di media kam-pus ini, memiliki peranan penting untuk mengolah kampus menjadi lebih baik.

Berbagai kegiatan demi kemajuan pendidikan kam-pus, terus dilakukan lembaga ini. Bahkan, Rabu (20/2) di-gelar Seminar dan Diklat Jurnalistik di aula Kampus STITA dengan tema “Mem-pertanyakan Peran Media dalam Menyongsong Pesta Demokrasi 2014”. Dalam sem-inar yang bakal diikuti ratusan mahasiswa dan LPM se-Mad-ura itu, akan dihadiri salah satu pimpinan media massa dan Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Diskominfo) Sumenep, Imam Trisnohadi.

Ketua LPM Esensi STITA Sumenep, Moh Wasil Abror mengatakan, seminar dan

diklat jurnalistik sebagai bentuk bukti nyata terhadap kampus bahwa LPM Esensi sangat patut untuk diperha-tikan oleh pihak kampus. Se-bab, LPM Esensi yang mulai dikenal oleh LPM di tingkat mahasiswa se-Madura ini, memberikan peranan penting terhadap kampus. Termasuk juga, penting belajar terha-dap media-media profesional seperti harian Kabar Madura.

Selain itu, tema yang san-gat menarik ini, maka media baik cetak maupun elektronik sangatlah mempengaruhi terhadap warna dan bentuk sosial yang ada. Sehingga, media menjadi hal yang san-gat urgent dalam proses pem-bentukan karakter pemuda Indonesia. Sebab, media merupakan salah satu ba-gian dari empat pilar bangsa Indonesia yang sangat cepat mengkonstruksi pola pikir masyarakat Indonesia.

”Dalam hal ini media di-tuntut untuk benar-benar memahami posisinya sebagai alat transformasi informasi

lokal maupun nasional. Tu-juannya, agar info yang dis-ampaikan menjadi bahan pembentukan sosial yang baik bukan malah menjadi momok yang ditakuti oleh semua kalangan,” terangnya.

Sementara i tu, Ketua Pelaksana Moh Khalili men-gatakan, diharapkan agar media tidak membuka ruang untuk dijadikan alat yang digunakan untuk membunuh oknum atau kelompok yang tak di sukai. Sebab, media merupakan wadah informasi yang salah satu hikmahnya menjadikan masyarakat tidak terbelakang dalam bidang informasi baik info lokal mau-pun nasional. Termasuk juga, media mampu menjadikan pemuda yang ber-peradaban dan ber-budaya baik.

”Maka LPM ESENSI STITA menggelar seminar dan diklat jurnalistik ini demi terciptan-ya pemahaman pemuda dan pelajar agar tidak lagi miring pemahamannya terhadap tugas-tugas pokok media,” pungkasnya. (bus/zis)

LPM Bahas Peran Media dalam Pemilu 2014

Warga Tangkap Ikan Lele RaksasaGULUK-GULUK-Sejumlah

warga di Dusun Lengkong Timur Desa Bragung Keca-matan Guluk-Guluk digem-parkan dengan penemuan ikan lele raksasa. Beratnya pun mencapai 7 kilogram dengan panjang 1 meter itu.

Ditemukan oleh Satnawi, warga setempat, ketika me-mancing menggunakan kail di sungai tak jauh dari rumahnya. Menariknya, ikan lele ini jauh berbeda dari ikan lele yang berwarna hitam yang biasa ditangkap warga. Warga setempat yang mulai berbondong-bondong datang untuk melihat dari jarak dekat, menyebutnya dengan ikan lele raksasa karena uku-rannya yang sangat besar. Bahkan, warga menduganya sebagai ikan penjaga sungai karena berwarna belang-belang seperti warna kulit ular piton dan belum pernah ada sebelumnya.

Satnawi, 30, warga setem-pat yang berhasil menang-kap ikan lele raksasa me-nuturkan, dirinya memang sudah biasa memancing ikan di sungai tak jauh dari rumahnya. Diakuinya, setiap

sore hari, dia selalu memanc-ing ikan dengan menggu-nakan umpan hewan kodok. Namun, sebelum penemuan ikan lele tersebut sempat mengagetkan dirinya. Se-bab, beberapa kali umpan pancing yang diberikan, jus-tru tak mempan sama sekali.

”Berkali-kali saya tidak dapat apa-apa. Baru kelima kalinya tiba-tiba umpan saya langsung dilahap. Saya kira ikan sungai biasa. Tetapi setelah saya tarik ternyata berat sekali bahkan pancing saya hampir patah saking

beratnya. Tapi, secara perla-han-lahan saya tarik,ternyata seekor lele raksasa. Terus terang, saya terkejut karena baru kali ini dapat tangkapan ikan lele sungai sangat besar,” ujar Satnawi, Selasa (19/2)

Dia menjelaskan, ikan lele raksasa yang kini sering kali menjadi tontonan warga itu, rencananya akan dipeli-hara dan tidak akan dijual. Sebab, ikan lele tersebut memiliki keunikan dan sep-erti biasanya ikan lele yang berwarna hitam. Sehingga, dirinya meyakini bahwa ikan

tersebut akan mendatangkan manfaat.

”Kami tidak akan menjual ikan lele ini. Sebab, kami yakin ikan lele raksasa ini sebuah petunjuk. Memang, banyak orang-orang yang sudah menawar untuk mem-beli ikan ini. Tapi, saya tidak akan menjual ikan lele rak-sasa ini,” terangnya.

Karena itu, pihaknya me-letakkan ikan tersebut di se-buah kamar mandi untuk di-pelihara. Kendati diletakkan di kamar mandi, rupanya terus mendapatkan perhatian dari warga setempat. Warga terus berdatangan untuk menyaksi-kan ikan unik tersebut. Mulai dari anak kecil hingga kaum dewasa terus berdatangan.

Muhammad Rifadi, warga setempat, mengaku sangat senang untuk mengetahui ikan tersebut. Sebab, ikan tersebut sangat berbeda den-gan ikan yang bisa ditang-kap oleh masyarakat selama ini. ”Baru kali ini kami me-nyaksikan ikan lele sungai sebesar ini. Lucunya lagi, warnanya itu yang kayak warnanya ular piton,” pung-kasnya. (bus/zis)

KM /MAMAT SA’IE FOR KM

GEMPAR: Satnawi menunjukkan ikan lele raksasa warna kuning telur hasil tangkapannya di salah satu sungai di Desa Bragung Kecamatan Guluk-Guluk.

Kecewa Pengajuan Kontrak SwastaKOTA-Kebijakan baru ten-

tang pengajuan guru kon-trak swasta yang banyak dikeluhkan oleh berbagai lembaga pendidikan juga disorot oleh anggota Komisi D DPRD Sumenep. Pasalnya kebijakan tersebut terkesan dadakan dan dinilai akan merugikan lembaga pendidi-kan swasta yang tersebar di berbagai pelosok kabupaten.

Keluhan dari berbagai lembaga pendidikan karena dalam pengajuan guru kon-trak harus melampirkan SK dari Menkumham. Kebi-jakan tersebut oleh banyak kalangan terkesan dadakan dan sehingga banyak lem-baga pendidikan yang tidak

mengajukan. ”Karena memang sebe-

lumnya tidak ada kriteria semacam itu. Nah, tahu-tahu ada kebijakan baru seperti itu. ya rata-rata lembaga pendi-dikan yang ada itu memang tidak memiliki SK Menkum-ham tersebut. Jika tetap be-gitu, maka jelas anggaran untuk APBD guru kontrak tidak akan terlaksana seratus persen,” ujar Imam Nasai, anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep, be-berapa hari lalu.

Perubahan dadakan terse-but juga menuai kritik ta-jam dari anggota Komisi D DPRD Sumenep, Dulsiam. Dia mengaku kecewa den-

gan pihak Badan Kepega-waian Pendidikan dan Pela-tihan (BKPP) yang dinilainya mengambil kebijakan secara dadakan. Sebab, kebijakan baru tanpa dibarengi dengan sosialisasi yang massif ke berbagai lembaga pendidi-kan justru akan menjadikan lembaga pendidikan sekolah sebagai korban dari minim-nya sosialisasi.

”Sebenarnya kalau me-m a n g u n d a n g - u n d a n g yayasan mau diberlakukan itu harus jelas. Berdasar-kan pada undang-undang yayasan tahun 2004 itu, se-tiap lembaga harus terdaf-tar ke Menkumham. Nah kenapa pengajuan untuk

guru kontrak itu kok baru diberlakukan sekarang? Jadi kalau memang mau memberlakukan undang yayasan itu harusnya dari dulu. Maka harus ada sosia-lisasi yang tegas dari pihak BKPP,” kata Dulsiam.

Terkait ini, Dulsiam men-gaku sangat menyesalkan. Karena itu, Komisi D me-minta kepada BKPP untuk segera meninjau ulang ter-kait dengan adanya kebi-jakan tersebut.

Sementara itu, hingga saat ini Kepala BKPP Titik Suryati belum bisa dite-mui. Meski sudah mencoba berkali-kali dihubungi me-lalui telepon. (aqu/zis)

Page 6: Kabar Madura

Email Redaksi: [email protected]

6 RABU 20 Februari 2013

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI

TANDA PENGENAL, DAN DILARANG ME MINTA ATAU MENERIMA UANG/BA-

RANG DARI SUMBER BERITA

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro. Biro Bangkalan: Kasiono (kepala), Firman Ghazali Akhmadi, Agus Josiandi, Abdur Rohim. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala), Wawan Awalluddin Husna, Ahmad Syaiful Ramadhan, Syaiful Islam. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy, Fathor Rahman, Ahmadur Rusdi (pemasaran). Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri, Achmad Qusyairi Nurullah. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafi s: Ryan Kalig (kepala), Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagihan: Ahmad Qoyyum, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Direktur Utama: Cholili Ilyas. Direktur : Disyahmain, Taufi q Rizqon, Edi Kurniadi. Wakil Direktur: Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: [email protected]. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

PMII Klarifi kasi Berita”Saat itu, kami sedang

adukan sejumlah perma-salahan kepada Bu Yusro (Direktur RSUD Syam-rabu Bangkalan, red). Ter-kait buruknya manajemen RSUD, pungli, dan lain se-bagainya. Beliau meminta kasus per kasus. Maka kami

sodorkan kasus per kasus sebagai bukti permasala-han,” beber Arif.

“Setelahnya, Bu Yusro me-minta maaf kepada kami dan berjanji akan menindaklan-juti permasalahan tersebut serta berusaha akan melaku-kan perbaikan. Tuntutan kami pun ditandatangani dan kami pamit pulang,”

imbuhnya.Tapi di bagian lain, Arif

juga mengungkapkan, ”se-belum pulang, saya secara pribadi, tolong dicatat ini secara pribadi, meminta maaf kepada Bu Yusro den-gan apa yang terjadi Jumat (15/2) lalu.”

Selanjutnya dia mengakui, dirinya termasuk satu di an-

tara aktivis yang mengaku mengatasnamakan PMII Bangkalan dan menyegel kantor Yusro, Jumat pekan lalu. “Kami membuat kaget di hari bahagianya di mana pada hari itu, putri beliau (Yusro, red) sedang me-langsungkan pernikahan,” imbuhnya.

Arif pun menjelaskan bah-

wa pada kesempatan Senin (18/2) tersebut, dirinya juga sempat mengucapakan se-lamat atas pernikahan puteri Direktur RSUD Syamrabu itu.

Sementara, dalam perte-muan Selasa sore kemarin, pihak PMII mengaku ke-cewa, karena merasa ada pemelintiran pemberitaan,

terkait kabar tentang aksi unjuk rasa, Senin (18/2) itu. Karenanya, dia meminta hak jawab dan diberi ruang untuk menglarifikasi pem-beritaan tersebut.

Dalam pertemuan itu pula, pihak PMII menyambut baik itikad perwakilan Kabar Madura Biro Bangkalan, dan berharap ke depan Kabar

Madura dapat selalu me-nyajikan pemberitaan yang berimbang.

Selain itu, Arif yang dalam kesempatan itu menjadi juru bicara PMII berharap, perte-muan sore kemarin menjadi langkah awal untuk mem-bangun kemitraan antara Kabar Madura dengan pihak PMII. (jos/yoe)

karena dia bisa berbagi riz-ki dengan saudara sekand-ungnya melalui ritual Pand-haba tersebut. Kalau ritual Pandhaba itu tidak dilaku-kan, konon akan membuat keselamatan (utamanya dari segi rezeki) tidak berkah.

Pernak-pernik utama yang harus ada dalam ritual Pand-haba adalah bunga tujuh rupa. Bunga tersebut digu-nakan sebagai perhiasan, mulai dari ikat kepala, kalung, gelang di kedua tangan maupun kedua kaki, yang akan dikenakan si anak Pandhaba saat menjalani ritual.

Selain itu, harus tersedia 7 jenis air, yakni air laut, sun-gai, telaga, embun, hujan, sumur, dan air sungai yang bersambung dengan air laut,

atau air sungai yang men-galir ke laut. Ketujuh jeis air itu, digunakan sebagai air siraman kepada anak Pandhaba. Saat menjalani upacara siraman, anak Pand-haba harus pula memegang tongkat yang terbuat dari kayu bunga cempaka.

“Nanti akan ada janur kun-ing yang melengkung yang di tengahnya ada kursi se-bagai tempat duduk anak Pandhaba. Sebelum duduk, anak Pandhaba beserta saudara-saudara kandung-nya dan kedua orangtuanya mengelilingi tempat ritual tersebut 7 kali dengan dis-ertai doa-doa oleh pemimpin ritual,” jelas Ahmad Dahri.

Setelah mengelilingi tem-pat ritual sebanyak 7 kali, maka anak Pandhaba duduk di kursi yang telah dipersiap-kan, kemudian disiram den-

gan 7 jenis air yang sudah dicampur dengan bunga 7 rupa. Yang menyiram adalah saudara-saudara kandung-nya, dilanjut oleh kedua orangtuanya, dan diteruskan oleh keluarganya yang lain.

“Bagi yang hendak meny-iram anak Pandhaba ini, ter-lebih dahulu harus meletak-kan uang di pangkuannya, sebagai simbol permohonan bahwa rizkinya bisa dibagi-bagi dan berkah,” terangnya.

Ahmad Dahri menjelaskan lagi, ritual anak Pandhaba itu harus dilakukan sebelum si anak menikah atau berke-luarga. Karena, begitu sudah menikah atau berkeluarga, maka status anak tersebut di-anggap sudah bukan Pand-haba lagi. “Makanya harus dilakukan sebelum menikah, atau menjelang hari pernika-han anak tersebut,” ujarnya.

Untuk memimpin ritual itu, tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Se-bab ada tata cara tersendiri yang tidak diketahui oleh orang kebanyakan, maka dari itu harus orang yang biasa melakukannya.

Menurut ustaz Ahmad Sadi, tokoh masyarakat Du-sun Sakaddu’, desa setem-pat, ritual tersebut sah-sah saja, dijalani umat Islam. Karena, ritual tersebut tidak mengandung unsur syirik dan mengedepankan kehen-dak Allah.

“Doa-doanya yang dibaca oleh pemimpin ritual pun, adalah bacaan yang sesuai dengan agama (Islam). Hal itu merupakan tradisi yang sudah lama ada. Tidak apa-apa dilakukan,” ujar ustaz Ahmad Sadi, kepada Kabar Madura. (yoe)

Disiram 7 Jenis Air, Supaya Membawa Keberkahan

Lebih sakit lagi, gol yang menghempas harapan Laskar Sape Kerap memungut poin, justru karena bunuh diri Firly Apriyansyah. Dimana, pemain yang semapat menyandang ban kapten kala P-MU mela-wat ke Persela Lamongan itu salah mengantisipasi bola, hingga membobol jala gawa-ngnya sendiri.

Kesalahan antisipasi terse-but, memupus harapan P-MU meraih poin yang telah di-gengam skuad Laskar Sape Kerap. Itu, menyusul Issac Y.M. Djober yang mampu me-nyamakan kedudukan pada menit ke 59. Selesrasi yang dilakukan oleh Issac Djober dan kawan-kawan menjadi tak berarti akibat gol diri tersebut.

Mengawali pertandingan, anak asuh Daniel Roekito langsung mendikte permain-an Laskar Antasari. Pemain tim yang kini akrab dengan sebutan Yellow River itu kerap melongo meyusul serangan inpresif yang diakukan Zaenal Arif dan kawan-kawan. Be-berapa kali peluang dari kaki Osas Saha dan Zaenal Arif silih berganti tercipta. Salah satunya, Osas yang lepas dari kawalan pemain belakang Barito, melesakkan tendangan kerasnya ke gawang Barito. Sayang, bola melambung tipis di sisi gawang Barito yang dikawal Dian Agus Prasetyo.

Peluang termanis tercipta me-lalui solo run Zaenal Arif. Meski mampu melewati tiga pemain belakang Barito, namun tiba-tiba peluit berbunyi sebelum Abo’ melesakkan tendangan. Itu terjadi karena di belakang Zaenal, pemain Barito tiba-tiba mengerang tanpa sebab.

Pertandingan sempat berja-

lan dengan sangat hati-hati, menyusul sejak menit per-tama dibunyikan, hujan deras mengguyur stadion yang se-belumnya bernama Indrasari tersebut.

Sekian peluang yang tercipat sepanjang babak pertama, tak satupun berbuah gol. Kedudu-kan 0-0 terus bertahan hingga peluit tanda berakhirnya per-tandingan babak pertama dibunyikan wasit.

Memasuki babak kedua, P-MU yang mengawali per-tandingan dengan meme-gang bola, langsung kencang melakukan serangan. Bom-bardir terhadap barisan per-tahanan anak asuh Salahudin terus dilakukan sedemikian rupa. Sayangnya, keasikan meyerang, Busari dan kawan-kawan harus kelabakan me-nerima kenyataan Barito Putera melakukan serangan balik. Kendati demikian, ke-sigapan pemain belakang yanng dikomandani Fachrud-din Wahyu Aryanto mampu membalik keadaan.

Entah setan apa yang hing-gap di kepala wasit, DODI SETIA PURNAMA. Usaha Busari menghalau bola den-gan dada dianggap hands ball. Prosesi tersebut terjadi tepat di dalam kotak penalti. Tunjukan terhadap titik putih terus dilakukan wasit, ken-dati diprotes keras anak-anak P-MU. Namun wasit bersiku-kuh dengan keputusan.

Alfonsius Kevlan, kiper yang dipercaya menjadi penjada gawang pada laga kemarin, sebenarnya berhasil mem-blok eksekusi COULIBALY DJIBRIL. Bola yang berhasil ditepis Alfon, ternyata mental ke arah pemain Barito lainnya. Tak ayal, bola yang sedang melenggang santai di depan

gawang langsung dicocor oleh HENRY NJOBI ELAD, hingga merubah kedudukan menjadi 1-0 untuk keunggulan Barito Putra.

Strategi Daniel Roekito un-tuk menguasai permainan mulai terlihat. Kala itu, menit ke 56, Daniel menarik Rossy Noprihanis dan memasuk-kan Issac Y.M. Djober. Usaha tersebut betul-betul menjadi strategi ampuh. Berselang empat menit sejak masuk la-pangan, Issac melesakkan gol untuk menyamakan kedudu-kan menjadi 1-1.

Mampu menyamakan kedudukan, berbagai upaya kurang sportif langsung ditun-jukkan suporter tuan rumah. Berbagai botol minuman yang berisi air langsung dilem-parkan mengarah ke pemain P-MU. Bahkan, bench pemain cadangan menjadi sasaran lemparan. Sejak menit itu pu-lalah, wasit yang memimpin pertandingan terus membu-nyikan peluit tanda adanya pelanggaran terhadap pemain Barito yang jatuh di sekitar ko-tak penalti. Hingga perangkat pertandingan mengumumkan waktu tambahan hingga em-pat menit, kedudukan masih tetap sama 1-1.

Terus menerima teror dari suporter serta tekanan dari pemain Barito yang tensinya mulai dinaikkan, pemain be-lakang P-MU terlihat kurang tenang dalam menjaga area pertahanan. Tak ayal, sepakan keras yang dilakukan Djibril terus megalir dari kaki ke kaki pemain belakang P-MU tanpa bisa dikotrol. Bola akhirnya menyentuh kaki Firly yang berdiri di sisi sempit gawang P-MU. Apesnya, justro si kulit bundar berbelok arah ke ga-wang P-MU. 2-1 untuk keung-

gulan Barito Putra. Terhadap hasil pertandingan

tersebut, Daniel Roekito men-gaku kecewa dengan kepe-mimpinan wasit. Terutama hadiah penalti serta usaha wasit yang terus menerus memberi hadiah tandangan langsung.

”Lihat sendiri kan bagaima-na pertandingan tadi berja-lan?,” jelas Daniel Roekito.

Terhadap kekalahan yang dialaminya karena berasal dari gol bunuh diri, Daniel justru berharap agar pemain-nya terus kompak dan tak me-nyalahkan pemainnya yang telah berusaha keras selama 90 pertandingan. ”Lumrah, ketika pemain panik kemu-dian harus berbuat salah. Jadikanah itu pelajaran untuk terus mensolidkan diri,” ujar Daniel Roekito yang disam-paikannya di ruang ganti.

Pernyataan Daniel tersebut sebagai tanggapan atas per-mohonan maaf Firly yang disampaikan dihadapan pe-mainnya. ”Ya begitulah sepak bola, di menit-menit akhir kita kadang panik,” jelas Rossy Noprihanis.

Sementara itu, Pelatih Ke-pala Barito Putra, Salahudin secara jantan memuji per-mainan P-MU yang diakuinya terus mendikte permainan anak-anak Barito. Terhadap hasil pertandingan, ketika sejumlah wartawan menan-yakan keputusan wasit yang sangat kontroversial, Salahu-din enggan menanggapinya. Iya hanya menyampaikan jika pemainnya menampilkan permainan di bawah performa aslinya, sebagaimana ketika mengalahkan Arema.

”Saya akui pemain tampil di bawah performanya,” jelas Salahudin. (bri/ed)

Selebrasi Pupus di Injury Time

Informasi yang dihimpun Ka-bar Madura mengatakan, ba-cokan massal itu merupakan buntut dari ketegangan yang terjadi sehari sebelumnya, antara dua kelompok terse-but. Kelompok pemuda dari Kampung Aeng Telor dikabar-kan terlibat saling senggolan sepeda motor dengan pemuda dari Nyamburan, dalam se-buah acara dangdutan.

Saling senggol itu berlanjut dengan cekcok mulut dan baku hantam antara dua ke-lompok pemuda tersebut, dan akhirnya Senin sore itu, ratusan orang bersenjata ta-jam dari Kampung Aeng Telor menyerbu warga Kampung

Nyamburan. Bahkan menurut kabar yang diterima Kabar Madura, di antara kelompok penyerang ada juga yang membawa senjata api (senpi).

“Ini awalnya dari seng-golan, lalu tadi sore (Senin lalu, red) ratusan orang datang bawa senjata. Mala-han ada yang bawa pistol, mas,” ungkap salah satu kerabat korban yang enggan namanya dikorankan.

Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Mukhamad Lutfi tak beru-paya menutup-nutupi adanya peristiwa itu. Dia mengakui, me-mang ada aksi bacokan massal yang diawali senggolan sepeda motor saat acara orkes dangdut, sehari sebelumnya.

“Kronologis awal dari ke-

jadian ini, gara-gara korban senggolan motor pada saat acara orkes dangdut dan ditegur korban. Akhirnya tersangka marah. Besok sorenya korban dihajar ra-mai-ramai dengan didatangi ke rumahnya,” beber Lutfi.

Dia melanjutkan, guna mengantisipasi serangan su-sulan, polisi mengamankan belasan orang, baik dari ke-lompok penyerang maupun dari pihak korban, dari TKP (tempat kejadian perkara) bacokan massal.

Dikonfirmasi secara ter-pisah, Kapolres Bangka-lan AKBP Endar Priantoro mengaku, hingga saat ini pihaknya belum menerima data lengkap tentang peris-

tiwa yang sempat membuat Desa Dabung mencekam.

Sebab sampai saat ini petu-gas masih melakukan me-nyelidikan di TKP. “Betul kejadian itu ada, korbannya dua orang yang luka berat, akibat terkena bacokan dan saat ini petugas kami masih dil apangan,” kata mantan penyidik KPK (Komisi Pem-berantasan Korupsi) itu.

Sekadar mengingatkan, peristiwa berdarah di Desa Dabung itu, terjadi persis seminggu setelah peristiwa penembakan yang menewas-kan warga Desa Brakas Keca-matan, Modung Bangkalan. Hingga kini, polisi belum berhasil mengendus identitas, apalagi motif, pelaku. (fir/yoe)

Duh, Bangkalan Berdarah Lagi

Padahal, saya mendistri-busikannya sesuai aturan dengan daftar penerima,” cerita Syamsul kepada Kabar Madura.

Berangkat dari persoalan itu, pihaknya kembali musy-awarah dengan komite seko-lah dan walimurid, sehingga menyepakati, BSM untuk tahun berikutnya dibagikan secara merata. “Makanya tahun 2012 kemarin pem-bagiannya saya ratakan kepada semua siswa den-gan nominal Rp 20 ribu per

siswa sebanyak 213 orang,” terangnya.

Masalahnya, setelah itu dia justru didatangi seorang oknum wartawan, yang men-gungkit-ungkit pembagian BSM itu, karena dibagi rata kepada setiap siswa. Padahal hal itu sudah sesuai den-gan kesepakatan wali murid dan komite sekolah, tentu-nya untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan, walaupun diakuinya pula, penditribusian tersebut tidak sesuai prosedural.

Lepas dar i war tawan gadungan, SDN 2 Jam-

baringin, didatangi salah satu LSM yang berdalih ingin mengklarifikasi soal wartawan gadungan terse-but, sehingga berujung dengan dialog di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Proppo.

“Kemarin memang ada 12 anggota LSM yang datang kepada saya untuk menjadi mediator persoalan ini, dan mereka bilang siap. Tetapi yang jelas BSM itu sudah tidak bermasalah,”terang Abd Majid, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Proppo. (jck/yoe)

Wartawan Gadungan Ancam Kasek

Pendaftaran caleg yang di-buka Gerindra Sampang sam-pai 28 Februari mendatang, tidak mengikat setiap kader PKNU harus ikut proses pen-calegan di Gerindra.

Mukhlis juga mengatakan, sebelum bergabungnya DPP (Dewan Pimpinan Pusat) PKNU ke Gerindra, bebera-pa kader PKNU di Sampang memang sudah ada komuni-kasi politik dengan Gerindra.

“Kami sudah melakukan komunikasi sebelumnya, dan sekarang kembali ke pribadinya masing-masing.

Kalau tidak cocok, ya, silah-kan, kalau cocok, ya, silah-kan juga mendaftar lewat Gerindra,” ujarnnya.

DPC Partai Gerindra Sam-pang sendiri menarget perole-han 10 kursi DPRD Kabupaten pada Pileg 2014 mendatang. Mukhlis menyatakan dengan bergabungnya PKNU bisa menambah kekuatan partai berlambang kepala Garuda itu di Sampang.

Mukhlis menyebutkan un-tuk wilayah Madura Partai Gerinda paling dominan di Sampang. Karena, pada Pileg 2009 lalu, berhasil meraih 4 kursi dan bisa

membentuk satu fraksi utuh. Pada pileg 2014 men-

datang, partai ini tidak hanya menarget penambahan kursi di DPRD kabupaten/kota, tapi juga di tingkat provinsi dan pusat.

Dikatakannya pula, un-tuk Kabupaten Bangkalan dipastikan 99 persen di-menangkan Partai Gerindra lantaran DPC Gerindra Bangkalan saat ini diketuai Ra Fuad (RKH Fuad Amin). Dengan begitu, yakin ang-gota dewan asal Kecamatan Omben itu, bisa mendong-krak perolehan suara Ger-indra di Madura. (waw/yoe)

Gerindra Madura Terdongkrak Ra Fuad

Yang cukup mencengang-kan, dalam APBD Tahun Ang-garan 2012, pembangunan trotoar telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 6 miliar. Sementara untuk tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp 3,1 miliar, sehingga realisasinya patut dipertanyakan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pamekasan, Totok Hartono berdalih,

pembangunan totoar terse-but tidak mangkrak. Namun diakuinya, pengerjaan proyek trotoar memang tersendat oleh sejumlah faktor.

“Itu bukan mangkrak, hanya keterlambatan paso-kan tegel alur dari pabri-kan, bukan mutlak kelalaian rekanan,”dalih Totok, Selasa (19/2) kemarin.

Ketika ditanya soal real-isasi anggaran sebesar Rp 6 miliar tersebut, Totok tak

bersedia membeberkannya secara rinci.

“(Anggaran) regular Rp 6 miliar itu tersebar di delapan lokasi, seperti Jalan Dipone-goro, Jalan Agus Salim, Jalan Trunojoyo, Jalan Jokotole, Jalan Balaikambang, dan ka-wasan Arek Lancor,” ujarnya.

Padahal pengamatan Kabar Madura, trotoar di ruas jalan yang disebutkan Totok itu, terlihat sama sekali belum tersentuh perbaikan. (jck/yoe)

Trotoar Rp 6 M Diduga Bermasalah

Mudah-mudahan juga, harap Syafii, ada partai-partai lain bisa bergabung dengannya.

“Prinsipnya, kami welcome untuk menerima partai-par-tai yang hendak berkoli-si yang sebelumnya tidak berkoalisi atau bergabung dengan kami,” terangnya.

Bagi partai yang hendak berkoalisi dengan kelima partai di atas, dalam penu-turan Syafii, tidak ada syarat-syaratnya. Yang penting, komitmennya sama, kata Syafii. Yakni, membangun Pamekasan menjadi kian baik dari waktu ke waktu.

Bagi Syafii, dalam men-

sinergikan visi misi diri dan wakilnya, Khalil Asy’ari, den-gan pembangunan Pame-kasan yang sudah berjalan, sama sekali tidak ada per-soalan. Tiada masalah. “Visi misi kita tidak jauh berbeda dengan pembangunan yang sudah berjalan di Kabupaten Pamekasan. Dengan begitu, tidak ada permasalahan,” ungkapnya santai.

“Yakni, bagaimana mem-bangun masyarakat Pame-kasan yang cerdas, sejahtera, dan berkeadilan,” tukasnya sembari berharap, dalam mengendalikan roda Pame-kasan nantinya, tidak ada upaya penggembosan dari lawan politiknya.

Sementara itu, Sekretar-

is Tim Advokasi pasangan Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI), Moh Alim, menekank-an bahwa komitmen Syafii di atas memang sudah ter-bukti. “Beliau memang sudah berkomitmen secara terbuka terhadap semua partai koalisi. Yakni, setiap mau mengambil kebijakan, nantinya akan melibatkan pertimbangan partai koalisi,” tukasnya.

Untuk diketahui, pasan-gan ASRI, jika tidak ada aral yang merintang, akan dilantik pada 21 April nanti. Itu, mengacu pada SK in-cumbent Kholilurrahman yang sebentar lagi men-gakhiri jabatannya sebagai orang nomor satu di Pame-kasan. (anm/yoe)

Syafi i Pastikan Partai Koalisi SolidSambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Page 7: Kabar Madura

GLOBALISASI yang mempenga-ruhi dihampir semua sektor, mulai dari industri, teknologi, komunikasi, transportasi, sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya. Ketergantungan terhadap alat-alat atau produksi hasil globalisasi tidak bisa dielak-kan dan dihindari lagi. Dunia luas semakin sempit dengan adanya telekomunikasi yang semakin cang-gih. Perjalanan yang semakin cepat ditempuh, ekonomi yang semakin maju dan berkembang, komunikasi yang semakin tidak ada jarak dan kebudayaan yang semakin len-tur dan hilang dari tatanan sosial masyarakat. Adalah merupakan bukti semakin pesat dan maju serta berkembangnya globalisasi.

Selain mempengaruhi sektor ekono-mi, indusrti, transportasi, komunikasi dan technologi, ternyata globalisasi telah mampu menggerus dan meng-hilangkan budaya-budaya yang ma-pan dan sesuai dengan adat ketimuran khususnya Pulau Seribu Pesantren (Madura). Kalau dulu, orang-orang khususnya para remaja takut untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan lawan jenis, karena nilai-nilai agama yang masih kental dan kokoh. Malu dan takut untuk berjalan dan berbicara berduaan ditempat sepi dan gelap, karena mempertahankan keimanan. Kalau dulu, wanita yang sudah bertunangan malu dan meng-hindar bila tunangannya berkunjung kerumahnya, karena takut akan hal-hal negatif dan pandangan miring dari orang lain. Orang tua yang betul-betul hati-hati dan menjaga anak-anaknya dari hal-hal negatif yang menyimpang dari agama, karena mengamalkan syariat Islam.

Karena memang komunikasi belum ada kemajuan dan bahkan tidak ada, orang yang bertunangan hanya bisa bertemu disaat-saat hari besar saja, seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Dan kalaupun bertemu, pertemuan itu selalu dalam pengawasan orang tua, sehingga hal-hal negatif sangat tidak mungkin terjadi. Bahkan, ada tradisi yang apabila tunangan pria kerumah si gadis, gadis akan mencari cara un-tuk tidak bertemu dengan tunangan-nya. Bukan karena si gadis tidak suka atau benci pada tunangannya, tetapi karena kokohnya dan konsistennya iman dan Islam si gadis. Sekarang berbeda dengan zaman dulu yang dianggap zaman primitif dan zaman tertinggal oleh para remaja khususnya remaja yang mulai dan sangat terpen-garuh oleh majunya globalisasi. “Lain air lain pula ikannya”. Itulah kata-kata yang begitu eksis dan populer dikalan-gan remaja.

Dalam ajaran Islam tidak ada istilah tunan-gan, yang ada hanyalah Khitbah yaitu pinan-gan. Pinangan adalah penetapan atau penen-tuan sebelum pernika-han dilaksanakan. Dan, pinangan dalam ajaran Islam memiliki koridor atau garis rambu-ram-bu yang sesuai dengan tuntunan agama Islam. Tuntunan itu, ialah hanya dibolehkannya bagi lelaki yang ingin meminang gadis yang sesuai dengan tuntunan agama dan dicintainya melihat dua anggota badan si ga-dis, yaitu muka dan kedua telapak tangan si gadis, selebihnya dilarang bahkan haram dalam ajaran Islam.

Selain itu, dalam meminang gadis perawan (Bikr) seorang lelaki harus mengetahui terlebih dahulu apakah gadis yang ingin dipinang sudah dip-inang orang lain apa belum?. Karea Islam mengajarkan, bahwa seorang lelaki dilarang meminang perawan yang sudah dipinang oleh orang lain. Hal ini, selain untuk faktor ajaran Islam juga karena faktor persauda-raan dalam agama Islam. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak diperboleh-kan bagi seorang lelaki meminang seorang wanita yang telah dipinang saudaranya sehingga pinangannya dibatalkan”. Jadi, syariat Islam me-larang meminang wanita yang sudah dalam pinangan.

Apabila meminang wanita yang telah dipinang dilarang dalam Islam, lalu bagaimana dengan seorang yang merebut tunangan orang lain sehingga tunangan tersebut putus?. Islam telah melarang meminang wanita yang telah dipinang orang lain apalagi merebut tunangan orang yang telah nyata resmi sudah terjalin ikatan antara kedua belah pihak. Hal ini juga dikokoh oleh jumhur ulama yang diantaranya ialah Imam Syafi’ie.

Dan Islampun mengatur bagaima-na tatacara meminang seorang wanita, Islam mengatur hubungan antara dua orang yang telah menjadi tunangan sehingga tetap dijalur syar-iat Islam. Orang telah bertunangan hanya mengikat sebuah kesepakatan bahwa wanita itu milik si lelaki dan lelaki telah menjadi milik si wanita. Meskipun keduanya belum resmi menjadi sepasang suami istri. Oleh karena belum resmi menjadi suami istri maka antara keduanya dilarang saling pegangan, saling pelukan,

saling ciuman, apalagi melakukan hubungan layaknya suami istri.

Indonesia khususnya Madura sangat ber-pegang teguh dengan ajaran Islam dan adat ketimuran, sehingga apabila melihat lelaki dan wanita berduaan di suatu tempat, maka keduanya akan menjadi buah bibir masyarakat dan ditegurnya. Selain itu, orang tua keduanya juga menjadi sasaran

masyarakat dan dinilai sebagai orang tua yang tidak benar dalam mendidik dan mengajarkan anaknya. Membi-arkan anaknya jatuh dalam guman-gan dosa, serta anak dan orang tu-anya di cap oleh masyarakat sebagai keluarga yang tidak bermoral, tidak berakhlak dan tidak mengamalkan ajaran Islam.

Itu dahulu, sekarang sudah zaman globalisasi semua telah berubah dan masyarakat harus menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kemajuan globalisasi. Tunangan tidak lagi trendy dikalangan remaja-remaja Indonesia, mereka sudah terpengaruh gaya hidup ala Dunia Barat. Menurut mereka tunangan hanya mengungkung kehidupan dan memasung kebebasan. Maka, untuk melejitkan dan memuaskan kehidupan dan nafsu mereka, pa-caran adalah jalan yang terbaik dan harus dilakukan dari pada tunangan. Sehingga muncul asumsi dikalan-gan remaja, mumpung masih muda mari gunakan dengan hidup mewah dan gaul. Dan sebagian remajapun memilih hidup sebagai play boy (banyak cewek) dan play girl (banyak cowok) untuk memanjakan nafsunya, Na’udzubillah.

Hidup cuma sekali, kapan lagi be-gini kalau bukan sekarang, kata-kata yang tidak asing lagi ditelinga. Dan membuat agamawan, intelektual dan para orang tua miris mendengarnya. Apalagi, mereka beranggapan bahwa lelaki yang tidak punya pacar atau cuma punya satu pacar dianggap ti-dak gentleman. Itu kata remaja yang pikiran dan hidupnya telah dicuci ala hidup Dunia Barat, yang tentunya berbeda dengan remaja Islam yang tetap mempertahankan Iman, Islam dan Ihsan.

Sekarangpun muncul asumsi yang berbeda, pacaran sudah dianggap tidak memiliki kebebasan apalagi di Pulau Madura yang tetap memegang teguh ajaran Islam dan adat ketimu-ran. Karena pacaran tidak lazim dan

kalau pacaran harus dilakukan secara sembunyi-sembunyi (pitak-umpet) antara anak, orang tua, dan masyara-kat. Sehingga kebebasanpun tidak bebas, tidak leluasa untuk membawa pacar kemana saja, tidak bebas ber-bicara berduaan dengan pacar, tidak bebas jalan-jalan berduaan, pokoknya larangan begitu banyak. Akhirnya, mereka memilih tunangan dengan gadis atau lelaki yang dianggap cakep, cantik, gaul, seksi, ber-uang dan wah, pokoknya ngetop.

Dengan tunangan itulah, sang tunangan pria bisa kapan saja men-jemput dan mengantar tunangan perempuan. Bisa leluasa masuk keluar rumah tanpa ada rasa malu, bisa berduaan dengan si wanita ka-panpun dan dimanapun pria mau, bisa membawa tunangan kemana saja tanpa mengenal waktu. Tanpa ada rasa takut lagi kepada orang tua maupun masyarakat karena sudah merasa tunangannya. Dan akhirnya, perbuatan merekapun lebih parah daripada orang pacaran pegan-gan, pelukan, ciuman dan bahkan berhubungan layaknya suami-istri sudah tidak lagi mereka pedulikan. Orang tuapun merasa aman, ten-taram dan damai karena anaknya berjalan dengan tunangannya tanpa ada rasa khawatir sedikitpun meski sering pulang malam.

Maka, tidak heran jika akhir-akhir ini banyak gadis yang hamil diluar nikah dan terpaksa dinikahkan oleh orang tuanya dalam keadaan hamil. Alasannya, malu menanggung ‘aib dan takut dikucilkan oleh masyara-kat. Dan akhirnya, menikahnya baru berusia tiga bulan sedangkan kandungan sudah empat bulan atau lebih. Maka, untuk membendung semua itu, kesadaran orang tua dan para remaja sangat diperlukan, bahwa pacaran tidak diperbolehkan dalam Islam. Dan status gadis yang telah menjadi tunanganpun tetap sebagai perempuan lain (ajnabiyah) yang hubungannya masih diharam-kan dalam Islam sebelum perni-kahan dilaksanakan. Islam sudah mewanti-wanti pemeluknya dengan firman Allah, “dan janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguh-nya zina adalah perbuatan keji”. Jadi, mendekati saja sudah dilarang dalam Islam apalagi melakukannya. Wallahu a’lam.

*) Pengurus APeS (Aliansi Pemuda Super) & Anggota FORMULA-MU

(Forum Musyawarah & Silaturrahiem Asatidz Madrasah Miftahul Ulum)

Sasar Kapedi & Sekarang magang di [email protected]

SECARA khusus, bagi seorang calon pemimpin yang ingin men-calonkan dirinya sebagai pemimpin negara. Tentunya banyak hal yang harus di lakukan, sebelum ia jadi atau dipilih masyarakat sebagai pemimpin. Mulai dari berkampa-nye hingga bersosialisasi di daerah satu kedaerah lain. Dari media satu ke media lain, Guna mendapatkan pendukung atau massa yang banyak.

Di era digital ini, media massa menjadi ujung tombak sebagai jembatan penyalur pesan komuni-kator kepada khalayak. Para calon pemimpin berlomba-lomba untuk menguasai media. Hal itu dilakukan tujuannya, sebagai upaya untuk mendapatkan legitimasi masyara-kat terhadap figuritasnya. Terlepas dari kesemuan atau tidak, berbagai macam rekonstruksi pencitraan para calon pemimpin umumnya dilaku-kan melalui ruang media massa.

Akan tetapi, selama ini mereka memfungsikan media massa sebagai ruang politik kesemuan. Bahwa ternyata di balik gambar dan isi pesannya hanyalah polesan “cat merah” belaka. Media massa tidak dijadikan sebagai jalan atau ruang strategis menarik legitimasi massa secara bebas, halus dan tanpa di konstruk secara paksa. Dan tentunya selain menjadi persaingan figuritas pencitraan yang tidak etis, cara berkampanye seperti diatas sangat banyak menguras uang. Akibatnya, kaum kapitalis selalu tetap berkuasa di atas dan praktek mony politik akan

terus terjadi meraja lela.Karena itu, seorang

calon pemimpin harus mampu membangun lit-erasi pada masyarakat. Di negeri yang hetero-gen ini, cara pencitraan semu dan berkampanye dibalik media seperti di atas mungkin sudah menjadi praktek politik basi. Sebagai seorang calon pemimpin yang cerdas harus bisa me-milih jalan lain sebagai upaya strategis men-duduki kursi pemimpin. Menurut saya, menulis adalah jalan ampuh berkampanye dalam membangun figuritas dan pencitraan untuk men-capai tujuan yang di inginkan. Me-minjam statemen lama “banyak jalan menuju rumah”. Politik membangun pencitraan di atas dapat dilakukan dengan menulis sebuah buku atau-pun menulis dimedia massa. Para calon pemimpin yang menggunakan cara kampannye dengan menulis tersebut akan mudah dilegitimasi masyarakat sesuai dengan harapan-nya. Serta jauh dari konstruksi politik pencitraan kesemuan.

Selain dari pada itu, secara teks isi pesan yang disampaikan komunika-tor atau para calon pemimpin melalui tulisan akan lebih gampang di ingat orang lain dibandingkan dengan pesan oral dimedia. Janji-janji yang ditawarkan para calon pemimpin melalui tulisan akan mudah diper-

tanggung jawabkan. Tidak hanya menjadi janji-janji semu-palsu yang di oralkan tanpa pembuktian nyata ke-pada rakyat.

Dibawah ini, para penulis terdahulu telah membuktikan keber-hasilannya menjadi pe-mimpin. Tanpa harus mengeluarkan uang sebanyak-banyaknya untuk digunakan se-bagai senjata politik berkampanye dalam

membangun pencitraan. Seperti al-marhum Gusdur mantan Presiden RI yang ke-4, Megawati, Adam Malik (seorang wartawan yang menjadi Wakil Presiden). Jabatan tertinggi yang pernah di jabat Adam Malik yaitu, ketua MPR/DPR RI tahun 1977-1978 dan Wakil Presiden Re-publik Indonesia 1978-1983, suatu jabatan tertinggi yang pernah diraih seorang penulis sekaligus wartawan dinegeri ini. Selain Adam Malik, penulis Harmoko juga pernah men-jadi ketua MPR Republik Indonesia.

Dari ke empat penulis yang berhasil menjadi tokoh pemimpin di atas. Ti-dak terlepas dari kiprah menulisnya, Adam Malik atas keterpikatannya terhadap pemikiran Sutan Malaka berhasil menulis buku, “Menuju Re-publik Indonesia” yang sampai saat ini buku tersebut banyak menjadi acuan referensi kaum pergerakan Indonesia.

Hal itu bisa dijadikan cerminan politik bagi para calon pemimpin yang ingin membangun pencitraan di negeri ini. Sebelum dirinya me-nyatakan pada publik sebagai calon yang akan berkualisi dipanggung pemilihan. Para calon pemimpin ha-rus cerdas memilih jalan pencitraan agar berhasil sampai menduduki kursi pemerintah. Ide berilian para calon pemimpin tidak dicup hanya dikatakan melului lisan di media massa. Janji dan solusi serta tawaran para calon pemimpin yang berbentuk perkataan lisan lewat media akan mudah hilang di telan masa. Jadilah para calon pemimpin yang cerdas, yaitu menulislah.

Menulis tidak hanya dengan menerbitkan buku, banyak cara yang bisa di tempuh. Menulis di media massa juga merupakan cara cerdas yang dilakukan para calon pe-mimpin. Apalagi sampai menghasil-kan buku-buku yang berkualitas, utamanya yang berkaitan dengan dunia politik dan kepemerintahan. Hal itu merupakan keluar-biasa-an seorang calon pemimpin yang melakukan jalan pintas untuk lebih meng-akrab-kan diri dengan ma-syarakat. Selain itu, tulisan yang dihasilkan para calon pemimpin baik dimedia massa maupun dibuku akan menjadi ide berilian yang langgeng hingga akhir zaman.

*) Subaidi, lahir di Sumenep, Madura 1992. Alumni MTs Tarbiyatus Shibyan Jadung, Dungkek, Sumenep.

Email Redaksi: [email protected]

ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELA YANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI,

KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA? Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke:

Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS)

atau via email:[email protected], [email protected]

RABU 20 Februari 2013 7

Oleh:SUHAIDI

BISMISLAH.. aku yakin PMU akan membawa poin di kandang Barito dan aku akan mendoakan agar libas Barito 2-0 aja. Ayo Bang Zaenal, aku tunggu gol-golmu. Kamu pasti bisa. Buat Osas, tambah lagi gol-golmu. Semoga PMU dapat poin penuh, amin! Salam settong dhere!

Baross Tretan Mania Comonity, +6281939316890.

P-MU tetap pertahankan keangkerannya. Jagal semua musuhmu. Boleh kalah P-MU, tapi tetap bersahaja.

Talengko Mania Ra’as, +6281935170974

GOOO.... PMU, buktikan dirimu sebagai tim promosi ter-baik di ISL untuk bisa berlaga di ISL musim depan. Hancur-kan semua lawan-lawanmu tanpa ampun. Buatlah harum nama Madura dikancah sepak bola nasional. Buktikan jati diri kalian sebagai tim Madura yang tak pernah kenal rasa lelah dan menyerah. Buktikan kalian adalah yang terbaik, buatlah rakyat Madura bangga terhadap kalian. Tunjukkan sportivitas kalian di lapangan. Jangan kecewakan kami semua. Kami semua akan selalu mendukungmu. Kami semua menyertaimu. Glory the red devil’s P_MU, go the laskar sape kerap. tunjukkan semangatmu.

Arebania Banasem Gayam,Sepudi Sumenep, +6281934931673.

PMU, kalian harus menang melawan Barito. Menang dan menang. Kemenangan nanti sore sudah harga mati. Semoga berhasil. Untuk berbagai elemen masyarakat Madura, sambung doanya untuk PMU. Jayalah terus PMU. Salam Tretan Mania Netral.

Suharto Jln Darma, +6281939324907.

AYO P-MU.., jangan ragu lagi untuk melibas lawan-lawan bertandingmu. Tunjukkan bahwa Madura mampu mem-persembahkan yang terbaik dan bisa diperhitungkan sepak bolanya di negeri ini. Jangan kecewakan pendukungmu, kami siap mensupport serta berdoa untuk kemenanganmu.

Al-Karomah Communty Talaga, +6287750044558.

Betulkah Tunangan Melegalkan Pacaran?

Calon Pemimpin Cerdas yang Menulis

Oleh:SUBAIDI

CINTA TAK JADI Bahkan, cintaku telah gagal di persimpanganMelirik permainan musim penuh kerikil menjijikanJuga mantra-mantra gombal yang mengenaskanPada kampanye dan orasi pembaiatan Bukan, negriku bukan negri lajangYang bisa semaunya kautanami rerumputan Cinta juga detak nadi yang kutanam pada sujudDan rakaat tanah kelahiranTentang kekekalan; daun musimTiba-tiba tanggalMerisalahkan bus inova yang melintas kesegala arahDi samping rumah pemersatu Entah kapan kegalauan negriku terobatiSetelah wajahnya sendu,Merindukan sujud syahdu dari musim dan waktu

221212 RISALAH NYALA SENJA Jika ilalang bertanya tentang kenangan dan aliran sungaiyang tenang yang bersujud di jantungkuentah rindu apa yang harus kususun untuk merekabebunga desa pencatat sunyipada gambar purba di nyala senja kupunguti episode fragmentasi jari-jari waktuyang mengenag tawasuka,duka,cita juga cintasupaya sujudku sempurnamenyusun sebuah rindupada album tanah kelahiran

241212 WAKTU MENJEMPUTKU,PADA KENANGAN YANG GAGAL Enkaulah waktu, mengandungkuDalam sebuah ketidak pastian yang memilukan Sekian rindu berlaluNamun, engkau hanya meleparkuDari sebuah puing-puing senja kesudut malamLalu bulanpun membuangkupada keping siang yang tak kukenal kali ini aku benar-benar gagal mengembalikan kenangan

281212

EBED JAKetua Komonitas PERSI- Iksabad

Oleh:

Page 8: Kabar Madura

RABU 20 Februari 20138

Email Redaksi: [email protected]

P E M I L U 2 0 1 4

PPP Fokus Internal PartaiSAMPANG-Sikap DPP PKNU yang

awalnya merapat ke PPP namun kemu-dian memilih ‘meloncat’ bergabung den-gan Partai Gerindra, menuai penilaian beragam. Beberapa kalangan menilai hal semacam itu merupakan langkah yang tepat, tapi ada juga yang menilai negatif.

Penilaian negatif tersebut berkaitan dengan sikap plin-plan yang dilakukan DPP PKNU. ”Itulah kondisi politik yang tidak bisa ditebak. Itu merupakan ranah DPP dalam menentukan kebijakan,” terang Wakil Ketua DPP PPP Sampang, Achmad Kian Santang, kemarin.

Ia menjelaskan, pihaknya menerima apa yang menjadi keputusan DPP se-hingga tidak perlu merisaukan apa yang terjadi. Menurutnya, PPP sendiri fokus pada intenral partai untuk memperoleh suara sebanyak-banyak dalam Pemilu 2014 nanti. Salah satu caranya dengan meningkatkan komunikasi dengan para tokoh kiai.

”Mudah-mudahan perolehan suara bisa kembali pada dulu, yakni 12 kursi. Tapi, kami menargetkan maksimal mendapat 14 kursi. Setiap kecamatan ada perwakilan yang menjadi dewan nanti,” pungkasnya. (ful/rr)

SUMENEP-Puluhan kader Partai Demokrat yang men-gaku perwakilan 18 Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Demokrat Sumenep melaku-kan demonstrasi di depan Kantor Dewan Pimpinan Ca-bang (DPC)Partai Demokrat Sumenep, Selasa (19/2).

Aksi yang dimulai sekira pu-kul 13.00 tersebut menuntut Ketua DPC Partai Demokrat, Joni Tunaidi, mundur dari ja-batannya karena dinilai lebih sering mementingkan urusan pribadinya daripada membe-sarkan partai.

Pendemo berjalan dari Ta-man Adipura menuju Kantor DPC Partai Demokrat sambil membentangkan spanduk dan poster menuntut peleng-seran Joni serta meneriak-kan yel-yel. Sejumlah poster antara lain bertuliskan: ‘Joni Tunaidi Harus Mundur dari Jabatannya’; ‘Demokrat Bisa Jaya dengan Syarat Joni Mundur’; serta beberapa tulisan lainnya yang meng-inginkan pelengseran Joni dari jabatannya.

Koordinator Aksi sekaligus Ketua PAC Partai Demokrat Kalianget, Syarkawi, men-gatakan jika selama satu ta-hun kepemimpinan Joni, DPC Partai Demokrat Sumenep tidak pernah melakukan kon-solidasi partai. Joni dituding lebih banyak mengurus proyek pribadinya dibandingkan men-gurus partai.

”Tuntuntutan dari 18 PAC jelas, yakni meminta Ket-ua DPC Partai Demokrat Sumenep, Joni Tunaidi mun-dur dari jabatannya karena selama setahun belum melaku-kan konsolidasi sama sekali,”

kecam Syarkawi. Selain menuntut turun dari

jabatannya, Syarkawi juga me-minta agar pengurus DPD Par-tai Demokrat Jawa Timur dan pengurus pusat turun untuk menyelesaikan dan membersi-hkan pengurus Partai Demokrat

Sumenep yang dinilai tidak lagi peduli terhadap partai.

Sejumlah kader awalnya berniat menyegel kantor DPC Partai Demokrat Sumenep yang terletak di Jalan Truno-joyo tersebut. Namun upaya tersebut diurungkan setelah

terjadi perdebatan dengan salah satu pengurus DPC Par-tai Demokrat Sumenep yang menemui pendemo.

Selama aksi berlangsung, pendemo terus menyuarakan agar Ketua DPC Partai De-mokrat Sumenep turun dari ja-

batannya. Hingga aksi berakhir, Joni tetap tidak menemui pen-demo. Salah seorang pengurus yang menemui pendemo sem-pat mengajak masuk ke dalam kantor. Namun ajakan tersebut tidak dihiraukan oleh Syarkawi dan kawan-kawan. (rei/rr)

Kader Tuntut Ketua Demokrat Lengser

KM/AHMAD AINOL HORRI

BERSIH-BERSIH PENGURUS: Massa yang mengaku perwakilan 18 PAC Partai Demokrat turun jalan mendesak Ketua Partai Demokrat Sumenep melepas Jabatannya. Mereka kecewa dengan kepemipinannya karena tidak pernah melakukan tugas kepartaian.

Beralih ke Isu Penambahan KursiSUMENEP-Wacana pemek-

aran daerah pemilihan (dapil) di Sumenep pada Pemilu 2014 sudah mulai mengendor. Se-jumlah partai politik tetap berpatokan terhadap dapil dalam Pemilu 2009 lalu kare-na masih belum ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep.

Sementara KPU Sumenep yang berhak mengajukan pemekaran dapil ke KPU Jawa Timur juga mulai tidak ter-dengar lagi suaranya dalam mewacanakan pemekaran dapil tersebut. Bahkan kini mulai muncul isu bukan lagi persoalan pemekaran dapil, tetapi penambahan kursi dari dapil yang potensi perkemban-

gan penduduknya lebih pesat. Salah satu dapil yang di-

mungkinkan untuk menambah-kan jumlah kursi adalah Dapil 7 di wilayah kepulauan yang meliputi Kecamatan Sapeken, Arjasa, Kangean. Jika pada Pe-milu 2009 lalu wilayah tersebut hanya memiliki lima kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Dae-rah (DPRD) Sumenep, tidak menutup kemungkinan dalam Pileg 2014 akan menjadi enam atau tujuh kursi.

Dapil 7 tersebut jumlah pen-duduk mencapai 160 ribu jiwa dan terus mengalami perekem-bangan, termasuk jumlah pemil-ihnya hingga nyaris menyamai Dapil 1 yang meliputi wilayah Kecamatan Talango, Kalianget, Kota, Manding, dan Batuan.

Anggota KPU Sumenep, Hi-dayat Andiyanto, mengatakan bahwa persoalan pemekaran dapil hingga kini masih belum

bisa dipastikan sebab KPU Sumenep masih belum me-nerima petujuk teknis (juknis) tentang pemekaran dapil dari KPU Pusat.

Namun Hidayat menjelaskan bahwa KPU Sumenep memas-tikan persoalan pemekaran dapil nantinya akan diketahui ketika proses penetapan calon anggota legislatif pada bulan April mendatang.

”Kami saat ini masih belum mendapatkan juknis dari KPU pusat, jadi masih belum ada kepastian dari KPU seperti apa dapil yang akan digunakan di Sumenep. Bisa jadi tidak akan ada perubahan dapil seperti dalam Pileg 2009 lalu,” terang Hidayat kepada Kabar Madura, Selasa (19/2).

Menurutnya, yang sangat mendesak saat ini adalah penambahan kursi di Dapil 7 yang mengalami pertumbuhan

penduduk dengan pesat. Ia menambahkan, jika Dapil 7 dilakukan penambahan kursi, maka jumlah kursi dari dapil lain akan dikurangi. (lihat grafis dapil Pemilu 2009)

”Cuma dapil lain yang akan dikurangi jumlah kursinya

masih belum bisa diketahui. Kami masih akan melakukan kajian terlebih dahulu. Yang pasti pada Dapil 7 penamba-han penduduknya cukup pe-sat sehingga memungkinkan penambahan jumlah kursi di DPRD,” pungkasnya. (bus/rr)

Wacana Pemekaran Dapil Mengendur

DATA PEMILU 2009

Daerah Pemilihan Jumlah Kursi Kecamatan

Dapil I 9 kursi Talango, Kalianget, Kota, Manding, BatuanDapil II 8 kursi Lenteng, Saronggi, Bluto, Gili GentingDapil III 7 kursi Pragaan, Guluk-Guluk, Ganding Dapil IV 8 kursi Rubaru, Pasongsongan, Ambunten,

DasukDapil V 8 kursi Dungkek, Batang-Batang, Batuputih,

GapuraDapil VI 5 kursi Gayam, Nunggunung, Raas, Masa lembuDapil VII 5 kursi Sapeken, Arjasa, Kangean

*)sumber KPU Sumenep

Panwaslu Tak Terima Tembusan

PAMEKASAN-10 Partai politik (par-pol) yang lolos verifikasi faktual sudah menyerahkan daftar tim kampanye ke KPU Pamekasan. Namun dari 10 parpol tersebut, hanya Partai Keadilan Se-jahtera (PKS) yang melakukan tembusan ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pamekasan.

Anggota KPU Pamekasan, Agus Ka-siyanto, menegaskan bahwa jika ada lembaga yang tidak punya atau tidak mendapat tembusan daftar tim kampanye tersebut, maka lembaga penyelenggara pemilu ini dituntut untuk minta sendiri ke petinggi parpol.

”Kalau ada lembaga penyelenggara lain, seperti Panwaslu, yang hanya dapat satu tembusan daftar tim kampanye, lembaga tersebut tinggal minta ke partai yang bersangkutan,” terangnya saat dihubungi Kabar Madura, Selasa (19/2).

Anggota Panwaslu Pamekasan, Ahmad Husaifi, menyatakan akan mengirim su-rat ke KPU Pamekasan agar memberikan tembusan daftar tim kampanye parpol yang telah diterimanya. Namuan, pria yang membidangi Divisi Pengawasan tersebut mengurungkan rencananya dan beralih untuk meminta langsung ke petinggi parpol.

”Ada dua kemungkinan penyebab parpol tidak membuat tembusan ke kami. Be-berapa sekretariat parpol tidak mengerti bahwa penyelenggara pemilu itu ada dua, yakni KPU dan Panwaslu,” ujar Ahmad Husaifi.

Berdasar Surat KPU Pamekasan No-mor 39/Ses.Kab/014.657832/II/2013 tentang Pendaftaran Pelaksana Kam-panye Pemilu 2014, maka seluruh parpol dituntut untuk menyetor daftar tim kampanye yang mengikat dengan Peraturan KPU Nomor 18 Tahun 2012, bahwa pendaftaran pelaksana kampa-nye ialah tertanggal 11 Januari sampai 11 Februari 2013. (anm/rr)

D A F T A R T I M K A M P A N Y E

SUMENEP–Tahapan Pemili-han Umum (Pemilu) 2014 sudah masuk pada tahapan penyera-han dana pelaksana dan struk-tur kepengurusan pelaksana Kampanye. Namun, dari 10 Partai Politik peserta Pemilu 2014 masih terdapat satu Par-pol yaitu Gerindra yang hingga kini masih belum menyerahkan nama Pelaksana Kampanye ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep.

Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No 01 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye Pe-milihan Umum anggota DPRD, DPD, DPRD Provinsi dan DPR RI menjelaskan bahwa jika partai politik tidak menyerah-kan nama pelaksana kampa-nye tidak dapat melaksanakan kampanye dalam Pileg 2014 mendatang.

Anggota KPU Sumenep, Hi-dayat Andiyanto mengatakan, sesuai dengan jadwal tahapan pemilu bahwa batas akhir peny-erahan nama pelaksana kampa-nye tanggal 18 Februari. Tetapi, Partai Gerindra hingga saat ini masih belum menyerahkan nama dari pelaksana kampanye.

”Kami sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada

Pengurus Partai Gerindra di Sumenep. Tetapi, sampai seka-rang masih belum menyerah-kan nama pelaksana kampa-nye. Makanya, kami mengir-imkan surat kembali hari ini, (kemarin) dengan batas akhir hinggga tanggal 21 Februari mendatang,” terang Pokja Kam-

panye KPU Sumenep, Hidayat Andiyanto, kemarin (19/2).

Dia menjelaskan, sebenarnya proses dan format pelaksanaan kampanye tidak terlalu jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Diakuinya, pelak-sana kampanye dapat dilaku-kan oleh pengurus partai, juru kampanye, dan bahkan juga bisa melibatkan calon anggota legislatif (caleg). Sehingga, tak terlalu jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

”Selama tidak menyerahkan pelaksanan tersebut, tidak bisa melaksanakan kampanye. Sebab, pelaksana kampanye itu nantinya harus bertanggung jawab. Jika ada apa-apa atau sesuatu yang dapat melanggar aturan dan lain sebagainya mak dia (pelaksana) yang akan dimintai pertanggung jawabannya,” tegasnya.

Hidayat menambahkan, pelak-sana kampanye tidak hanya se-batas dari orang yang berpartai atau berada di organisasi partai politik. Organisasi lain parpol yang berbadan hukum dapat melaksanakan kampanye yang ditunjuk oleh parpol. ”Siapa saja yang biasa yang melaksanakan suatu even pelaksanaan kam-panye. Tapi, harus berbadan hukum,” pungkasnya. (bus/h4d)

SUMENEP-Panitia Penga-was Pemilu (Panwaslu) Ka-bupaten Sumenep bertekad melakukan pengawasan ketat terhadap proses taha-pan pemilu 2014 yang dilak-sanakan KPU. Salah satunya adalah penetapan Daerah Pemilihan (Dapil).

Pernyataan tersebut dis-ampaikan langsung Ketua Panwaslu Kabu-paten Sumenep Zamrud Khan, Selasa (19/2). Dia mengaku a k a n s e c a r a serius melaku-kan pendamp-i n g a n d a l a m penetapan dap-il. Sebab, dalam penetapan Dapil tersebut cend-erung terjadi ke-berpihakan pada partai-partai ter-tentu.

”Saat ini Pan-waslu akan mengintensifkan pengawasan terhadap be-berap proses tahapan pemilu yang dilakukan KPU, terma-suk juga proses penetapan dapil yang masih dalam ta-hap perencanaan. Jadi kami tidak akan main-main dalam hal ini,” kata Zamrud.

”Jadi, apapun yang berke-

naan dengan proses taha-pan pada pemilu yang akan datang, kami akan terus memberikan pengawasan serius, baik pemutakhiran data, penetapan dapil, hing-ga kampanye caleg,” im-buhnya.

Terkait dengan rencana pemekaran dapil seperti yang sudah terkuak ke

publik, Zamrud mengaku tidak akan main-main dengan rencana tersebut. Ia me-mastikan dalam proses peneta-pan dapil yang sebentar lagi akan dibahas oleh KPU pi-haknya memas-tikan tidak akan terjadi keberpi-hakan kebijakan terhadap partai politik tertentu.

”Kenapa kami akan mengawal ketat proses penetapan dapil tersebut karena kami tidak ingin nantinya kebijakan yang dilakukan oleh KPU itu nanti akan menguntungkan ter-hadap partai politik terten-tu, nah ini yang kita jaga,” terang Zamrud pada Kabar Madura. (aqu/h4d)

Satu Parpol Belum Serahkan Pelaksana Kampanye

Panwas Siap Kawal Penetapan Dapil

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

ZAMRUD KHANKetua Panwaslu

Kabupaten Sumenep

Selama tidak menyerahkan

pelaksanan tersebut, tidak bisa melaksanakan

kampanye. Sebab, pelaksana kampanye

itu nantinya harus bertanggung jawab.

KM / BUSRI THAHA

HIDAYAT ANDIYANTO Anggota KPU Sumenep

Page 9: Kabar Madura

Email Redaksi: [email protected]

RABU 20 Februari 2013 9

K P U S A M P A N G

SYAIFUL AZHARI SH, MHDirektur Eksekutif

Jawa Timur Progressif Institute (Jatimpro)

[email protected]. Jemursari III/69, Surabaya

TERKAIT dengan kandidat calon gubernur Jawa Timur, se-jauh ini hanya Soekarwo (Pak-de Karwo) dan Khofifah Indar Parawansa yang secara tegas telah menyatakan maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013 yang akan digelar Agustus mendatang, walaupun ada satu atau dua tokoh yang menyatakan siap maju lewat jalur independen.

Untuk posisi wakil guber-nur, hanya Syaifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul yang menyatakan siap untuk mendampingi kembali Pakde Karwo. Sedangkan tokoh-tokoh yang berasal dari partai politik (parpol) besar seperti Partai Golkar dan PDI Perjuangan hingga saat ini masih belum menyatakan sikap, atau mung-kin saja partai belum mengam-bil keputusan padahal Pilgub Jawa Timur akan berlangsung beberapa bulan ke depan.

Apabila pada akhirnya Pilgub Jawa Timur 2013 hanya dii-kuti Pakde Karwo dan Khofifah, maka pesta demokrasi rakyat

Jawa Timur kali ini bisa dikat-egorikan sebagai Pilgub Jawa Timur putaran ke-4 atau kelan-jutan dari Pilgub Jawa Timur tahun 2008 lalu yang berlang-sung alot hingga putaran ke-3 akibat perintah dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Bisa juga dikatakan bahwa Pilgub Jawa Timur 2013 akan menjadi duel head to head kekuatan antara Pakde Karwo yang seorang birokrat melawan Khofifah Indar Parawansa yang berbasis pada pergerakan.

Dari sejumlah data dan anal-isis, termasuk release dari beberapa lembaga survei ter-kait tingkat akseptabilitas dan popularitas Pakde Karwo dan Khofifah Indar Parawansa di mata pemilih Jawa Timur terli-hat tidak begitu jauh.

Kedua tokoh nasional tersebut masih dapat disebut sebagai magnet elektoral di wilayah Jawa Timur. Perbedaannya hanya ter-letak pada 1) Tingkat dukungan partai kepada Pakde Karwo jauh lebih tambun dibanding partai yang mendukung Khofifah.

2) Pakde Karwo adalah petahana (incumbent) yang lebih diuntungkan dari banyak faktor daripada Khofifah yang berstatus se-bagai ‘penantan’. 3) Pakde Karwo kembali berpa-sangan dengan Gus Ipul yang mempunyai jarin-gan kuat di basis massa Nahdlatul Ulama (NU) dan memang keduan-ya berasal dari NU sebagai organisasi yang cukup membumi di Jawa Timur.

Namun dalam politik semuan-ya masih mungkin terjadi. Banyak kontestasi pemilukada yang berakhir dengan hasil yang tidak menggembirakan pasangan petahana, atau pa-sangan yang didukung oleh mayoritas partai politik.

Di Jawa Timur, khususnya di Madura, dua incumbent di

Pamekasan dan Sampang, yakni Bupati Kholilur-rahman dan Noer Tjahja, harus tum-bang dalam usah-anya untuk kem-bali berkuasa di kabupaten yang dipimpinnya.

Kholilurrahman yang menggan-deng calon wakil bupati Masduki, gagal memenangi Pemilukada Pa-mekasan setelah d i k a l a h k a n oleh pasangan

Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI). Sementara Noer Tjah-ja yang berpasangan dengan Heri Purnomo harus mengakui keunggulan duet Fannan Hasib-Fadillah Budiono (ALFALAH) di Sampang.

Contoh lebih luas terlihat pada pasangan Foke-Nara di Pemilukada DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Meski pada putaran kedua didukung

sejumlah parpol, mereka ha-rus takluk pada keunggulan pasang an Jokowi-Ahok.

Pada titik ini bisa dipastikan bahwa tingkat ketokohan calon adalah yang paling utama dan Khofifah adalah tokoh nasional yang cukup popular di Jawa Timur. Selain masih menjabat sebagai Ketua Muslimat Pen-gurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan status mantan men-teri di era Presiden Abdurrah-man Wahid (GusDur), Khofifah juga terbukti mampu menjadi lawan yang diperhitungkan oleh sejumlah calon pada Pilgub Jawa Timur 2008 lalu.

Bahkan Khofifah disebut telah menjadi gubernur terpilih pada Pilgub Jawa Timur 2008 lalu oleh sejumlah lembaga survei yang menggelar quik count atau perhitungan cepat. Namun kenyataan berkata lain dan Kho-fifah harus menerima kekalahan tipis berdasarkan perhitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur.

Sekali lagi, apabila Pilgub Jawa Timur 2013 yang memang

sudah terlihat sepi peminat dan berakhir pada pertarungan dua pasang calon, maka head to head antara Pakde Karwo dan Khofifah tidak bisa dihindari.

Tidak salah jika inilah per-tarungan sesungguhnya an-tara Pakde Karwo dan Khofifah yang bisa diartikan sebagai penyelesaian masalah-masalah yang tidak terselesaikan pada putaran ketiga Pilgub Jawa Timur 2008 lalu.

Bagaimanapun serunya head to head ini dan seberapa ta-jamnya eskalasi politik atas pertarungan tersebut, tetap tidak boleh mengorbankan kondusifitas Jawa Timur yang telah berhasil dipertahankan oleh semua pihak selama ini.

Guyubnya kehidupan masyara-kat Jawa Timur dalam berbangsa dan bernegara harus tetap men-jadi prioritas utama. Masyarakat tidak boleh ditarik-tarik hanya untuk kepentingan politik ses-aat, justru masyarakat harus sebagai pihak yang pertama menerima manfaat dan faedah, siapapun pemenangnya. (rr)

Analisis Politik Jelang Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2013 (2-Habis)

Head to Head Soekarwo Versus Khofi fah Indar Parawansa

DPP Rekom Khofi fah, Dewan Syuro Pilih KarSa

SURABAYA-Dewan Pimpi-nan Pusat (DPP) Partai Ke-bangkitan Bangsa (PKB) tetap mengusung Khofifah Indar Parawansa untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013 meski ma-sih terkendala perbedaan pendapat dengan Dewan Sy-uro DPD PKB Jawa Timur.

Dilansir dari sejumlah media online di Jawa Timur, Wakil Bendahara Umum DPP PKB yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desk Pemilukada, Bambang Susanto, hal tersebut hanya terkait masalah komuni-kasi saja.

”Soal rekom DPP PKB, Insya Allah sudah selesai. Kami sepakat untuk mengusung Khofifah Indar Parawansa sebagai cakal calon gubernur Jawa Timur 2013-2018,” beber Bambang Susanto sebagaima-na dikutip dari www.surabaya-post.co.id, Selasa (19/2).

Ia menegaskan, keputusan mengusung Khofifah sudah melalui proses yang ditentukan dan sesuai mekanisme partai. Ia berharap akan segera ada titik temu terkait putusan DPP PKB tersebut dengan seluruh elemen PKB dalam waktu dekat.

Bambang meminta kepada seluruh elemen PKB Jawa Timur untuk mematuhi putusan DPP PKB mengusung Khofi-fah. Bahkan ia mengancam siapapun yang menentang

putusan partai akan menerima konsekuensi sesuai mekanisme partai. ”Soal Khofifah, sudah menjadi putusan pusat. Seluruh jajaran tingkatan harus melak-sanakan atau mendukung dan itu sudah menjadi konsekue-nsi,” tambahnya.

Sebelumnya Khofifah dik-abarkan sudah menjalin koor-dinasi dengan DPP PKB untuk membahas rekomendasi terse-but sehingga Ketua Muslimat PBNU tersebut cukup percaya diri bisa maju dalam Pilgub

Jawa Timur 2013 melalui PKB.Menanggapi ‘kisruh’ terkait

dukungan calon gubernur Jawa Timur di internal par-tai, Ketua Dewan Syuro DPP PKB, KH Aziz Mansyur, akan segera mengambil sikap. Pengasuh Pondok Pesantren Pacul Gowang, Jombang terse-but dalam waktu dekat akan menemui Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, menyam-paikan aspirasi dari Dewan Syuro PKB Jawa Timur yang condong mendukung KarSa.

Aziz mengaku sudah meneri-ma masukan dari beberapa kiai yang duduk dalam susunan kepengurusan Dewan Syuro PKB Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Ia berharap agar Muhaimin Iskandar bisa men-gambil keputusan terkait den-gan aspirasi pengurus dewan syuro tersebut.

Sementara itu, Wakil ketua DPW PKB Jawa Timur, Zaini Nashiruddin, mengatakan jika dinamika yang terjadi antara dewan syuro dan pengurus

DPP PKB merupakan hal wajar. Menurutnya, ketika putusan sudah resmi diusung, maka setiap kader partai harus me-matuhi aturan yang berlaku.

Ia mengatakan, sejauh ini masih menunggu sosialisasi dari DPP mengenai kader yang sudah resmi diusung dalam Pil-gub Jawa Timur 2013. ”Sampai sekarang saya belum melihat rekomendasi resmi dari DPP. Kami akan menunggu untuk sosialisasi mengenai calon yang didukung,” pungkasnya. (rr)

KM/IST

SIAP KALAHKAN INCUMBENT: DPP PKB resmi mengusung Khofi fah Indar Parawansa untuk maju dalam Pilgub Jawa Timur 2013. Jaringan massa Khofi fi ah yang mengakar, khususnya di Madura, patut diwaspadai oleh pasangan KarSa.

Dukungan PKB Terbelah

DEWAN Syuro PKB Jatim tetap ngotot mendukung pa-sangan Soekarwo-Syaifulah Yusuf (KarSa) Jilid II meski DPP PKB mengancam akan mengeluarkan sanksi ter-hadap pengurus yang tak mendukung Khofifah Indar Parawansa dalam Pilgub Jawa Timur 2013.

Dukungan kepada KarSa tersebut diungkap setelah alim ulama, Masyayikh dan Dewan Syuro DPC PKB se-Jawa Timur menggelar konsolidasi dan silaturahmi di Ponpes Al Hidayah, Su-korejo, Pasuruan, Jumat (15/2) lalu.

Kepada sejumlah wartawan, Ketua Dewan Syuro PKB Jawa Timur, KH Abdul Salam Mujib, mengungkapkan bah-wa Dewan Syuro PKB Jawa Timur menyatakan dukun-gan politik kepada pasangan KarSa Jilid II.

”Aspirasi para kyai sepuh

menjadi per t imbangan dalam dukungan politik ke-pada KarSa Jilid II.

Pengalaman dan loyalitas keduanya sudah teruji selam empat tahun kepemimpinan mereka di Jawa Timur,” ujar Abdul Salam Mujib, beberapa waktu lalu.

Dukungan Dewan Syuro PKB Jawa Timur kepada KarSa Jilid II membuat suara PKB terpecah dalam Pilgub Jawa Timur 2013. DPP PKB secara resmi telah mereko-mendasi Khofifah Indar par-awansa untuk maju sebagai calon gubernur pada Pilgub Jawa Timur.

Bahkan untuk memperte-gas dukungannya kepada Khofifah, DPP PKB telah mengeluarkan ancaman sanksi bagi kader partai yang membelot dengan men-dukung KarSa Jilid II pada Pilgub Jawa Timur, Agustus mendatang. (rr)

Dewan Syuro Jawa Timur Dukung KarSaPASANGAN KarSa terus melaku-

kan manuver politik menjelang pelaksanaan Pilgub Jawa Timur 2013. Sejumlah partai, terutama par-tai berbasis nahdiyin, menjadi target pasangan incumbent tersebut untuk mendonasikan suaranya kepada pasangan KarSa, termasuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang telah melabuhkan dukungan

Kendati kendaraan parpol sebagian besar merapat ke pasangan KarSa, Khofifah tetap tidak bisa dipandang sebelah mata. Kekuatan politik man-tan menteri di era Presiden Gus Dur tersebut tetap menjadi ancaman bagi pasangan Karsa.

Meski beberapa partai telah ‘di-kunci’ oleh pasangan KarSa dalam Pilgub Jawa Timur 2013 mendatang, elektabilitas Khofifah di masyara-kat tetap kuat, terutama di wilayah Madura yang menjadi basis kaum nahdliyin.

Pengamat politik asal Madura, M. Ali Al Humaidy, mengatakan bahwa keberadaan Khofifah di Jawa Timur bisa seperti Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Meski tidak didukung banyak partai, Jokowi

berhasil memenangkan Pemilukada DKI Jakarta karena masyarakat lebih memilih figur daripada partai politik yang saat ini semakin tidak mendapat perhatian.

Ali menambahkan, kasus yang

terjadi di DKI Jakarta pada Pilgub Jokowi melawan Fauzi Bowo sebagai imcambent, harus menjadi cacatan, terutama bagi pasangan KarSa. Menurutnya, dalam Pilgub Jawa Timur mendatang, fenomena Jokowi

bisa saja terjadi di Jawa Timur berhi-tung pada elektabilitas politik Kho-fifah pada Pilgub Jawa Timur 2008 lalu yang sangat kuat.

Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan tersebut mengatakan jika figur ketokohan masih sangat menentukan dalam pemilihan pemimpin. Ia mengung-kap, figur Khofifah sejauh ini masih menjadi satu-satunya lawan terberat KarSa yang harus diperhatikan den-gan serius.

”Keberadaan dukungan partai hanya terlihat kuat di permukaan, tetapi tidak bisa menjadi barometer kekuatan peta politik di akar rum-put. Tidak salah jika ada pernyataan yang menyebut jika figur ketokohan mampu menenggelamkan kekuatan mesin parpol,” imbuhnya.

Salah satu kekuatan Khofifah yang menjadi garis bawah dari analisis Ali yakni pengaruh kuatnya dalam organisasi muslimat. ”Dalam per-spektif keperempuanan, Khofifah lebih memiliki massa. Menariknya, berdasar statistik, jumlah pemilih perempuan lebih banyak daripada laki-laki,” tuturnya. (rei/rr)

KM/IST

SENTUH AKAR RUMPUT: Pasangan KarSa Jilid II harus mewaspadai fi gur ketokohan Khofi fah yang dinilai mampu menyaingi kinerja mesin partai KarSa.

Awas, Jangan Remehkan Khofi fah!

Tunggu Pembentukan PPKSAMPANG-Tahapan Pilgub Jawa

Timur di Sampang hingga kini masih ‘jalan di tempat’. KPU Sampang sebagai kepanjangan tangan KPU Jawa Timur di tingkat kabupaten/kota, masih terben-tur dengan proses pembentukan pani-tia penyelenggara, yaitu Panitia Pe-milihan Kecamatan (PPK).

A n g g o t a K P U Sampang, Miftahur Rozak, mengatakan jika tahapan Pilgub Jawa Timur 2013 dan Pemilu 2014 di Sampang saat ini masih sebatas proses pembentukan PPK. Proses tersebut akan ditentukan melalui rapat pleno KPU untuk menentukan personil penyeleng-gara pemilihan di tingkat kecamatan tersebut.

”Saat ini masih sampai pada ranah proses pembentukan PPK dahulu. Untuk tahapan lain masih belum berjalan,” ujar pria yang akrab disapa Rozak tersebut ke-pada Kabar Madura melalui sambungan telepon, Selasa (19/2).

Ia menambahkan, untuk pelaksanaan Pilgub Jawa Timur dan Pemilu 2014, di kecamatan dan desa/kelurahan masing-masing dibentuk PPK dan Panitia Pemun-gutan Suara (PPS) yang memiliki tugas utama merekapitulasi jumlah pemilih dan menyampaikannya kepada KPU Ka-bupaten/Kota.

Dosen Sekolah Tinggi Islam Tarbiyah Nazatut Thullab (STITNAT) Sampang tersebut menegaskan terkait anggota PPK lama yang menjabat pada saat Pemilu-kada Sampang lalu belum tentu secara otomatis diangkat menjadi PPK pada Pilgub Jawa Timur maupun Pemilu 2014.

Rozak menegaskan, dalam waktu dekat KPU Sampang sudah mengagen-dakan rapat pleno untuk menentukan langkah-langkah proses pembentukan PPK tersebut. (sya/rr)

KM/DOK

MIFTAHUR ROZAKAnggota KPU Sampang

Page 10: Kabar Madura

PAMEKASAN-Mutasi Kepala Seko-lah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Pamekasan, Sugeng Hari Widodo, rupanya masih menyisakan kekece-waan tersendiri bagi anggota legislatif yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Usulan yang dilayangkan kepada ekskutif, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan melalui Dinas Pendidikan (Disdik) agar tidak memutasi Sugeng, diabai-kan. Mantan Kepala SMP Negeri 8 tersebut dimutasi ke SMP Negeri 3 terhitung sejak Senin (18/2).

Ketua Komisi A DPRD Pamekasan, Suli Faris, mengaku kecewa terkait diabaikannya usulan DPRD tersebut. Dalam penilaian DPRD, Sugeng yang tidak diterima oleh sebagian guru SMP Negeri 4 tidak memiliki kesala-han terkait hal kedinasan.

Ia mengatakan, berdasar temuan di lapangan, permasalahan di SMP Negeri 4 tersebut disebabkan adanya sentimen pribadi sekelompok guru yang tidak mengingingkan Sugeng menjabat seb-agai kepala di sekolah tersebut.

”Hasil temuan Komisi A dan Dinas Pendidikan, penolakan Kepala SMP Negeri 4 yang baru murni karena ad-anya sekolompok guru yang memiliki sentimen pribadi sehingga terjadi penolakan, bukan karena kesalahan kedianasan,”ungkapnya saat dijump-ai Kabar Madura, Selasa (19/2).

Sebelumnya Komisi A menyarankan kepada Pemkab Pamekasan agar tidak memutasi Sugeng dari SMP Negeri 4 Pamekasan karena tidak ditemukan cacat kedinasan yang dilakukan. Hal tersebut untuk men-jadi pembelajaran bagi sekolah lain yang bisa saja melakukan tindakan penolakan kepada pejabat baru yang masuk ke sekolah tersebut.

”Kalau Kepala SMP Negeri 4 dimu-

tasi hanya karena adanya sentimen pribadi sebagian guru, kami khawatir hal ini hanya akan menjadi preseden buruk dan akan ditiru oleh sekolah lain apabila ada kebijakan baru terkait penempatan kepala sekolah baru dan tidak disukai oleh sebagian oknum guru,” tandasnya.

Namun Suli menagkui jika Komi-

si A tidak bisa berbuat banyak atas kebijakan yang diambil tersebut karena hanya bisa memberikan sa-ran demi lancarnya proses pendi-dikan di Pamekasan. Menurutnya, hal tersebut menjadi wewenang penuh bupati yang tidak bisa di-intervensi.

”Kita yang memberi saran dan tidak

dihiraukan, tentunya kami sangat kecewa. Tapi itu menjadi wewenang dari bupati. Hanya saja kami khawat-ir, ke depan akan ada persoalan baru karena tidak menutup kemungkinan guru yang pro terhadap Sugeng Hari Widodo akan menolak kedatangan kepala sekolah yang baru nanti,” pungkasnya. (jck/rr)

KM/JACK MARZUKIY

TIDAK TERPENGARUH: Sejumlah siswa SMP Negeri 4 Pamekasan yang terletak di Jalan Segara, tetap melakukan aktivitas seperti biasa dan tidak terpengaruh dengan mutasi kepala sekolah Sugeng Hari Wododo.

Email Redaksi: [email protected]

RABU 20 Februari 201310P E M B U A T A N B U K U

Dicueki Pemkab, Komisi A Kecewa

Dipotong Rp 50.000 setiap OrangSAMPANG-Aroma tidak sedap menyelimuti Kantor

Kementerian Agama (Kemenag) Sampang setelah beredar kabar bahwa pencairan dana insentif bagi guru ngaji ditengarai telah ‘disunat’ oleh oknum Kemenag.

Sumber Kabar Madura di Kantor Kemenag Sampang menyebutkan, insentif setiap guru ngaji dipotong sebesar Rp 50.000 dari nominal Rp 250.000 yang se-harusnya diterima. Selain itu beberapa data penerima dana insentif tersebut diduga kuat fiktif, yakni nama yang tercantum sebagai penerima dan mendapat bantuan tidak ada orangnya.

Beberapa guru ngaji yang merasa geram meminta aparat Kepolisian Resor (Polres) Sampang dan Ke-jaksaan Negeri (Kejari) setempat mengusut tuntas kasus tersebut karena mereka menilai pemotongan tersebut sudah masuk dalam ranah korupsi dan perlu ditindaklanjuti.

Dana insentif tersebut bersumbe r dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sampang sebesar Rp 1,5 miliar untuk 6.000 guru gaji di Sam-pang. Bantuan tersebut kali pertama dilakukan pada tahun 2012 lalu.

Sebelumnya para gur ngaji tidak pernah mendapat-kan dana insentif. Pencairan dana tersebut dilakukan pada saat mendekati pelaksanaan Pemilukada Sam-

pang sekitar bulan November 2012 lalu sehingga kental dengan aroma politis.

”Saya mendapat laporan bahwa guru ngaji yang mendapatkan insentif Rp 250.000 per orang dipotong sebesar Rp 50 ribu per orang. Ini perlu ditindaklanjuti karena mengarah ke ranah korupsi,” ujar Wakil Ketua DPRD Sampang, Achamad Kian Santang, kepada Kabar Madura, Selasa (19/2).

Selain permasalahan potongan insentif, DPRD Sam-pang juga menyoroti data penerima bantuan dana insentif yang diduga penuh dengan nama-nama fiktif serta tidak tepat sasaran.

”Ada guru ngaji asli tidak dapat insentif, sementara yang bukan guru ngaji justru mendapat insentif. Saya punya saksinya terkait permasalahan ini. Mereka su-dah siap menjadi saksi kalau dibutuhkan nanti. Kami akan melaporkan permasalahan ini pada polisi dan kajari dalam waktu dekat,” ancam Santang.

Ia menjelaskan, pengusutan kasus itu harus men-jadi atensi dari penegak hukum karena ditengarai telah terjadi kongkalikong antara oknum-oknum di Kemenag Sampang. Ia menuturkan, permasalahan tersebut harus mendapat perhatian serius dari petu-gas karena rakyat yang menjadi korbannya.

”Data fiktif hampir terjadi pada setiap kecamatan. Jika penerima bantuan dana ngaji berjumlah 400 orang pada suatu kecamatan, tetapi data realnya

hanya 200 orang. Hal semacam ini sudah menyalahai aturan,” paparnya.

Santang menegaskan, aparat penegak hukum harus serius dalam menangani kasus tersebut. Jika nantinya memang ditemukan suatu pelangggaran korupsi, maka petugas harus memberikan sanksi tegas pada mereka.

Kepala Kantor Kemenag Sampang, Achmad Mud-jalli, tegas membantah semua tudingan tersebut. Ia mengaku dana yang diterima dari Pemkab Sampang tersebut jumlahnya utuh sampai ke tangan penerima melalui kelompok kerja (pokja) tanpa ada potongan.

”Sebenarnya kami ingin agar penerima membuat rekening bank untuk memudahkan proses penyera-han. Namun, karena nilai uangnya sedikit, akhirnya dibagikan melalui pokja. Informasinya pencairan dana insentif ada yang langsung diberikan pada guru ngaji, namun ada juga yang melalui kepala desa,” kilahnya.

Mudjalli menambahkan, ia masih menelusuri di mana letak terjadinya kebocoran dana tersebut. ”Saya mohon bantuannya untuk mencarikan nama-nama penerima bantuan insentif yang diduga fiktif. Selama ini pencairan insentif guru ngaji sudah sesuai dengan prosedur, tidak ada pemotongan dan tidak ada data fiktif,” paparnya.

Terpisah, Kapolres Sampang, Ajun Komisaris Besar Polisi Solehan, menyatakan bahwa pihaknya belum menelusuri insentif guru ngaji karena belum me-nerima laporan dari masyarakat.ful/rr)

Insentif Guru Ngaji ‘Disunat’

Tunggu Perubahan AnggaranSAMPANG-Kurikulum 2013 yang mewa-

jibkan setiap daerah membuat buku mua-tan lokal disambut kesiapan oleh DPRD Sampang dengan melakukan perubahan anggaran keuangan yang bisa dilakukan pada Agustus 2013 mendatang.

Sesuai hasil rembuk nasional yang mem-bahas tentang pelaksanaan kurikulum 2013, setiap daerah harus membuat buku pelajaran muatan lokal sendiri sesuai den-gan karakteristik daerahnya.

Anggota Komisi D DPRD Sampang, Ab-dul Mukhlis, mengatakan bahwa dinas pendidikan masih perlu berkomunikasi dengan dewan terkait hasil kurikulum 2013 tersebut meningat sampai saat ini Komisi D masih belum mengetahui teknis pelak-sanaan kurikulum 2013.

”Sementara ini kita belum menjalin komunikasi secara intens dengan Dinas Pendidikan terkait kurikulum 2013. Kita wajib mengetahui teknis pelaksanaan kuri-kulum 2013 karena ada dana yang harus dikeluarkan,” ujar Mukhlis, Selasa (19/2).

Diungkap Kepala Bidang Kurikulum Dis-dik Sampang, Abi Kusno, pelaksanaan pen-gadaan buku muatan lokal tidak bisa lagi dianggarkan pada tahun anggaran 2013 karena APBD Sampang sudah terlanjur disahkan, padahal realisasi pelaksanaan kurikulum 2013 harus dimulai pada bulan Juli mendatang.

Mukhlis meminta Disdik tidak pesimistis terlebih dulu karena masih ada jalan, yakni dengan cara menunggu anggaran perubah-an yang bisa dilakukan pada Agustus 2013 mendatang melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK)

”Kalau memang anggarannya kurang atau program yang tidak terlaksana, bisa dianggarkan kembali melalui PAK pada Agustus nanti. Jadi saya harap Disdik tidak pesimistis dulu dan tetap berjalan sesuai tahapan,” ujarnya.

Mukhlis menambahkan, DPRD siap mem-bantu Disdil 100 persen untuk pengadaan buku muatan lokal sesuai kurikulum 2013. ”Saya siap mengupayakan PAK jika itu benar-benar untuk kepentingan pertumbu-han mutu pendidikan Sampang,” janjinya.

Pernyataan Mukhlis didasari data bahwa saat ini Sampang menempati peringkat ketiga terendah dari seluruh kabupaten di Jawa Timur dalam hal Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) di sektor pendidikan.

”Kita siap mengupayakan dana tersebut karena Komisi D juga merasa punya beban moral dalam peningkatan mutu pendidikan di Sampang. IPM Sampang masih men-empati peringkat ketiga terendah di Jawa Timur dan bisa naik jika mutu pendidikan-nya bagus,” pungkasnya. (waw/rr)

PAMEKASAN-Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pamekasan yang terkenal memiliki prestasi akademis hingga bertaraf internasional mengada-kan Kompetisi Phytagoras untuk siswa setingkat SMP dan MTs negeri dan swasta se-Jawa Timur, mulai tanggal 10-17 Februari lalu.

Sebanyak 1.420 peserta turut serta dalam lomba tersebut yang disaring menjadi 125 peserta yang tampil di babak kedua. Dari jumlah tersebut, diambil 20 peserta untuk berlaga di babak semifinal sebelum disaring hingga tersisa lima peserta yang beradu kemampuan di babak final.

Kepala SMA Negeri 1 Pamekasan, Drs Basyoir, M.Pd, menegaskan jika lomba tersebut digelar sebagai ben-tuk apresiasi visi dari SMA Negeri 1 Pamekasan. Selain itu juga bertujuan meningkatkan kemampuan akademis siswa-siswa SMP/MTs serta sebagai pengejawantahan Pamekasan sebagai kota pendidikan.

”Lomba ini diselenggarakan untuk menumbuhkembangkan serta menata kemampuan akademis siswa-siwi SMP/MTs. Jika hal ini menjadi kebiasaan di suatu lembaga pendidikan, insya Allah Pamekasan akan menjadi percontohan pendidikan di Jawa Timur,” ucap Basyoir.

”Sebetulnya yang terpenting yakni melahirkan siswa-siswi bermental juara karena sudah terlatih dengan ad-anya lomba seperti ini sehingga ketika nantinya menghadapi ujian nasional atau terjun di masyarakat sudah siap,” imbuh pria yang juga menjabat sebagai

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Seko-lah (MKKS) Pamekasan tersebut.

Ia menambahkan, mata pelajaran yang dilombakan meliputi fisika, matematika, biologi, dan informatika. Panitia mengambil lima peserta dari masing-masing mata pelajaran yang berhak menjadi juara I, II, III, harapan IV, dan harapan V.

Basyoir mengaku senang dan bangga

atas suksesnya kompetisi phytagoras tersebut dan berharap ke depan untuk kian melejitkan bahan kompetisi. Kare-na itu pihaknya juga menggelar lomba di bidang akademis dan non-akademis semisal kompetisi pengetahuan Agama Islam dan olahraga.

”Kompetisi ini digelar juga dimak-sudkan untuk melatih kemampuan siswa SMP/MTs di bidang akademis

serta memupuk mental berkompetisi secara berkesinambungan,” tambah Wakil Kepala Sekolah Bidang Kes-iswaan, Drs. Zainal Arifin, menguat-kan pernyataan Basyoir.

Sementara Ketua Panitia Lomba yang juga tercatat sebagai pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 1 Pamekasan, Rifki Afif, mengungkapkan bahwa Kompetisi Phytagoras kali ini dilaksanakan di lima tempat yang telah disiapkan.

”Di Pamekasan bertempat di SMA Negeri 1. Di Sumenep bertempat di SD Integral Al-Hakim. Di Sampang bertempat di SMP Negeri 1 Sampang dan SMPN 1 Ketapang. Di Bangkalan bertempat di SMP Negeri 2 Bangka-lan,” tukasnya.

Juara I dan II untuk mata pelajaran Matematika diraih oleh SMP Negeri 2 Pamekasan, juara III direngkuh SMP plus Nurul Hikmah Pamekasan. Ada-pun harapan IV dan V diperolah SMP Negeri 2 Pamekasan dan SMP Negeri 3 Pademawu.

“Mata pelajaran Biologi, juara I, II, III, harapan IV, dan harapan V dibo-rong oleh SMP Negeri 1 Pamekasan. Sementara juara Fisika masing-masing dimenangkan SMP Negeri 2 Pame-kasan untuk juara I dan II, juara III direbut SMP Negeri 5 Pamekasan, serta harapan IV dan V diraih SMP Negeri 2 Pamekasan,” terang Rifki.

Sementara untuk mata pelajaran In-formatika seluruh gelar juara diborong SMP Negeri 2 Pamekasan yang tampil begitu superior. (anm/rr/adv)

SPECIAL FOR KM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN: Kepala SMA Negeri 1 Pamekasan, Drs Basyoir, M.Pd (kiri), berfoto bersama fi nalis Kompetisi Phytagoras se-Jawa Timur yang digagas sekolah favorit tersebut.

Kompetisi Phytagoras, SMAN 1 Pamekasan Picu Prestasi Siswa

Guru Harus ProfesionalSUMENEP-Kurikulum 2013 juga menjadi

tantangan tersendiri bagi guru untuk men-didik siswa-siswinya, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Dalam kurikulum baru, seorang guru harus benar-benar pro-fesional dalam mengola pelajaran.

Sekretaris Disdik Sumenep, Yayak Nur-wahyudi, mengatakan bahwa kurikulum 2013 yang akan diterapkan pada ajaran baru tahun ini menjadi tantangan bagi tenaga pendidik yang ada di sekolah. Mereka dituntut mengembangkan cara baru dalam mendidik siswa yang berbeda dengan cara lama yang menyebebkan siswa bosan di kelas.

Menurut Yayak, kreativitas dan inovasi sistem pembelajaran yang diterapkan ke-pada anak didik di dalam kelas maupun di luar kelas menjadi sebuah keharusan bagia setiap guru yang dituntut untuk mampu menggali potensi anak didik sehingga pe-lajaran dapat dipahami oleh siswa.

”Kurikulum baru merupakan tantangan dan memang memerlukan ketekunan dan kesabaran untuk melatih diri terutama untuk guru karena unsur kreativitas, inovasi, dan proses pembelajaran di-tuntut sekali saat sekarang ini,” tu-tur Yayak Wahyudi yang dijumpai Ka-bar Madura, Se-lasa (19/2).

Ia mengkri t ik metode yang di-lakukan guru den-gan mengajar apa adanya, tanpa ada inoviasi dan kreativitas dalam merangsang kecerdasan anak. Na-mun kedepan, kata Yayak, tugas seorang guru bukan hanya datang kemudian men-gajar, namun harus mempunyai satu topik yang kemudian dikemas dengan inovasi dan kreativitas sedemikian rupa untuk bisa mudah dipahamiu peserta didik.

”Untuk kurikulum 2013, tidak bisa guru datang mengajar kemudian selesai dan pulang. Tapi bagaimana guru membuat satu tema kemudian dikembangkan dan divariasikan. Memang berat bagi guru, tapi itu tantangan. Sekarang guru harus profe-sional, kalau cara pembelajarannya meno-ton tidak kreatif, pemerintah yang rugi karena sudah membayarnya,” tegasnya.

Disinggung soal sosialisasi kurikulum baru, sampai saat ini Disdik Sumenep masih be-lum melakukan dengan alasan menunggu petunjuk teknis (juknis) dari Kemendikbud. Namun ia menyebut sejumlah sosialisasi ke beberapa stakeholder telah dilakukan, antara lain ke Dewan Pendidikan. ”Sosialisasi ke bawah memang belum dilakukan, namun sosialisasi ke beberapa stakeholder sudah kami lakukan,” terangnya. (aqu/rr)

K U R I K U L U M B A R U

Untuk kurikulum 2013, tidak bisa guru datang

mengajar kemudian selesai dan pulang.”

YAYAK NURWAHYUDI Sekretaris Disdik

Sumenep,

Page 11: Kabar Madura

Nama Kodari Amir me-mang sudah tidak asing

lagi di telinga pecinta sepak bola nasional. Kini,

pemain asli Sidoarjo ini memperkuat Perseba

Super Bangkalan (PSB) di pentas Divisi Utama

PT Liga Indonesia.

ACHMAD BAIQUNI, Bangkalan

MESKI memang belum per-nah merasakan atmosfer ISL sejak kali pertama digelar pada 2007/2008, namun pen-galamannya di pentas nasional sepak bola Indonesia tak perlu diragukan lagi. Namun klub

Mitra Surabaya (2001-2002) dan Persegi Gianyar (2002-2005), pernah dibelanya saat menjadi salah satu kontestan di kasta tertinggi (waktu itu Divisi Utama).

Lahir di Kab Sidoarjo, 7 Sep-tember 1980, Amir sapaan akrab Kodari Amir, memang terbilang gaek. Namun hal itu tak membuat ayah dari tiga anak tersebut ciut untuk bersa-ing. Bahkan, meskipun sudah memasuki usia 33 tahun, Amir masih sering menjadi pilihan utama di posisi wing bek kiri Perseba Super Bangkalan (PSB), klub yang dibelanya saat ini.

Faktor pengalaman yang di-miliki penggemar berat Pablo Aimar dan Zlatan Ibrahimovic ini, memang cukup membantu saat tim mengalami kebuntu-an. Meskipun terhitung jarang

mencetak gol, namun tusukan dari lini sayap yang dikombi-nasi dengan crossing akurat, membuat tim lawan kerap harus berhati-hati padanya.

Sejak memulai karir sepak bola, Amir tercatat sudah membela setidaknya sem-bilan klub. Tak hanya dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Klub luar Jawa seperti Per-segi Gianyar Bali dan Mitra Kutai Kertanegara juga pernah menggunakan jasanya.

Di Bangkalan, Amir merasa mendapatkan pelabuhan yang tepat. Pemain yang mengaku belum tahu batas akhirnya bermain sepak bola itu men-gaku sangat aware terhadap iklim sepak bola di Kota Salak. Selain mulai menunjukkan geliat pembangunan sarana sepak bola yang serius, Bang-kalan juga memiliki komunitas

suporter yang diakui ciamik, K-conk Mania. Bagi Amir, K-Conk memiliki keunikan tersendiri.

”Pembangunan sarana sepak bola Bangkalan menunjukkan tren yang positif. Tapi yang paling mencuri perhatian saya adalah aksi suporter K-Conk Mania saat mendukung kami di lapangan,” akunya.

Lebih mendalam, Amir juga menambahkan bahwa supor-ter Bangkalan memiliki ciri tersendiri dalam mendukung tim kebanggaannya. ”Di sini suporter hanya bernyanyi. Kalah, seri ataupun menang, mereka tetap semangat ber-nyanyi,” imbuh pemain yang membubuhkan nama pemain favoritnya pada anak kedua dan ketiganya, yaitu Aimar Ahsan dan Fiko Ibrahimovic itu. (ed)

11

Email Redaksi: [email protected]

Pra-Porprov Rayon Madura

BANGKALAN-Gelaran Pra-Porprov Rayon Madura cabang olahraga sepak bola akhirnya rampung dilak-sanakan. Dua kabupaten asal Pulau Garam, yaitu Bangkalan dan Pamekasan memastikan lolos ke Por-prov IV/2013 mendatang.

Kepastian tersebut setelah kedua tim berhasil men-duduki juara grup dan run-ner up rayon madura. Mas-ing-masing mengoleksi poin sama, yaitu 6.

Sebenarnya, tiga tim dalam grup tersebut memiliki poin sama yaitu 6. Selain dua tim dimaksud, Sampang yang sore kemarin berhasil menang tipis atas tuan rumah Bangka-lan 0-1, juga mengumpulkan 6 poin. Pada laga sebelum-nya, tim asal Kota Bahari itu mampu mempecundangi Sumenep dengan skor 2-1.

Namun Bangkalan yang ber-hasil membukukan selisih gol

7 banding 3, keluar sebagai juara grup. Disusul Pame-kasan dengan memasukkan 5 dan 2. Sementara tim Sam-pang hanya berhasil membuat 3 gol banding 2 kebobolan.

Menanggapi keberhasilan yang diraih tim Bangkalan, Jumali, salah satu pelatih tim Bangkalan mengaku bangga pada prestasi yang diraih anak asuhnya. ”Ini merupakan buah kerja keras anak-anak di lapangan. Mudah-mudahan prestasi ini bisa berlanjut pada pagelaran Porprov, Juni mendatang,” ujarnya saat dihubungi melalui ponselnya seusai pertandingan.

Sementara itu, baik tim Bangkalan maupun Pame-kasan akan mulai bertanding di Porprov IV pada 23-30 Juni mendatang. Tentunya bersa-ma klub-klub lain yang juga sudah menjalani pra-kualifi-kasi di masing-masing rayon. Dua tim terbaik asal Pulau Madura itu diharapkan bisa memberikan penampilan menawan dan meraih hasil maksimal. (bai/ed)

BangkalanPamekasanLolos

Stadion Demang Lehman baru tahun ini menjadi home base PS Barito Putera. Sebelumnya, anak

asuh Salahudin tersebut biasa mentas di hadapan suporternya di Stadion 17 Mei Banjarmasin.

TABRI S. MUNIR, Martapura

DEMANG Lehman, adalah salah satu pejuang kemerdekaan yang berasal dari Martapura, Kabupaten Banjar, Kaliman-tan Selatan. Pahlawan yang dalam catatan sejarahnya tidak pernah menyerah ter-hadap Belanda tersebut ditaklukan oleh Belanda melalui tipu muslihat. Kala itu, Demang Lehman berhasil ditangkap untuk kemudian dihukum pancung di tengah Alun-alun Martapura.

Dalam rangka mengenang pahlawan asal Martapura tersebut, yang juga menjadi salah satu sultan di Kesultanan Banjar, Sultan Khairul Saleh, Bupati Ban-jar, yang juga salah satu anggota kelu-arga Kesultanan Banjar, memberi nama Demang Lehman terhadap stadion yang baru diresmikan 18 Januari 2013 lalu.

Menurut keterangan sejumlah warga di Martapura, Stadion Demang Lehm-an dipersiapkan untuk tim kebanggaan

mereka, yakni Martapura FC yang saat ini, masih di kasta Divisi I. Tim yang sangat ambisi melenggang ke Divisi Utama tersebut lebih dahulu memper-siapkan fasilitasnya sebelum berlaga di kompetisi profesional.

Stadion Demang Lehman, sebelumnya bernama Satdion Indrasari. Stadion yang masih memiliki kapasitas tempat duduk 7.000 tersebut menurut Denny Wahyudi, salah satu wartawan yang mengaku meli-

put terus proses persiapan pembangunan stadion kebanggan warga Martapura, nantinya akan terus mengalami perkem-bangan. Menurutnya, stadion tersebut diperkirakan nantinya akan memuat sekitar 15.000 penonton.

Pindahnya home base Barito Putra ke Stadion Demang Lehman, karena Stadion 17 Mei yang menjadi home base klub kebanggaan BartMan –su-porter Barito Putra, sedang dalam

proses renovasi. Namun demikian, stadion yang baru ditempati tersebut tergolong angker bagi tim asal Jawa Timur. Tercatat, tiga tim asal Jawa Timur yang bertanding di Demang Lehman harus bertekuk lutut. Arema dan Gresik United masing-masing dengan skor 1-0. Sementara P-MU menyerah dengan skor 1-2.

Kapasitas stadion yang tergolong kecil untuk ukuran ISL, menjadikan setiap pertandingan antara tim tuan rumah melawan lawan-lawannya hanya menyediakan tiket 7.000 lembar. Tiket tersebut, oleh Panpel setempat dilepas seharga Rp 35 ribu. Sementara untuk tiket VVIP dilepas seharga Rp 100 ribu.

Menurut penuturan Denny, penonton di Martapura meski terkenal keras me-nyikapi tim tamu, mereka sangat disip-lin dalam membayar tiket. Bahkan dia menyebutkan, soal tiket pertandingan Panpel sulit mendapatkan laporan kebo-coran. Itu karena Panpelnya berasal dari pengurus klub Barito Putera bersama-sama pemerintah daerah setempat.

Masih menurut Denny, dalam rangka mengantispasi kebocoran tersebut, pros-es penjualan tiket dilaksanakan melalui pemesanan terlebih dahulu kepada be-berapa perwakilan yang telah ditunjuk. Sementara penjualan tiket melalui loket hanya dilakukan terbatas. (ed)

Mengenal Sosok Kodari Amir, Penggawa PSB

Pemain Gaek yang Kagum Aksi K-Conk ManiaBiodata Kodari AmirTTL : Sidoarjo, 7 September

1980Alamat : Jl. Kenongo RT 03, RW

01 Tulangan Sidoarjo.Istri : Solfi Inayati. Anak-anak : 1. Amelia Rahma 2. Aimar Ahsan 3. Fiko IbrahimovicTinggi : 170 CmBerat : 68 KgNo Punggung : 3 (tiga)Posisi : Wing Back KiriKarir Klub :(2001-2002) Mitra Surabaya(2002-2005) Persegi Gianyar(2005-2006) Persijap Jepara(2006-2007) PSIR Rembang(2007-2008) Mitra Kukar(2008-2010) PSMP Mojokerto(2010-2011) Persebaya DU(2011-2012) PSBK Biltar(2012-...) Perseba Super

Bangkalan (PSB)

Mengenal Stadion Demang Lehman Martapura, Kab Banjar-Kalsel

Baru Diresmikan, Disiapkan untuk Martapura FC

Ke Martapura Pun Yusuf Dukung P-MUMARTAPURA-Jangan ukur kecintaan

untuk mendukung P-MU dengan uang. Itulah ungkapan yang pas disematkan bagi Yusuf, pria 46 tahun yang bermukim di Jalan Cokroatmojo Gg 7 Nomor 6, Pamekasan. Dia tak sungkan merogoh koceknya untuk membeli tiket pesawat dan tetek bengek lainnya, hanya untuk mendukung klub kebanggaannya. Seka-lipun hingga ke Martapura, Kab. Banjar di Provinsi Kalimantan Selatan.

Pria yang memiliki anak kembar ini ke-marin terlihat di Hotel Monatana, tempat menginapnya pemain P-MU. Kepada Kabar Madura yang mengenalinya karena selalu terlihat di lapangan latihan, Yusuf mengaku berangkat ke Martapura secara khusus untuk mendukung langsung per-juangan P-MU.

Dituturkan olehnya, dia berangkat ke Martapura kemarin pagi. ”Jek kauleh neka pon bur leburen, gi tak anapah mangkat (Saya ini sudah kadung senang, ya berangkat, Red),” ujar Yusuf.

Pria yang berprofesi sebagai pedagang batik tersebut mengaku tidak asing den-gan Negeri Banua, sebutan lain Banjarma-sin. Pasalnya, usaha batik yang ditekuni juga merambah hingga ke Kalimantan.

Kedatangan pria yang tak sungkan membeli sendiri tiket masuk stadion ketika berada di Martapura, diakui secara khu-sus untuk mendukung P-MU. Yusuf pun menjadi satu-satunya pria yang datang ke Martapura untuk mendukung P-MU.

”Saya nanti berencana akan langsung ke Balikpapan,” jelas Yusuf, yang mengaku sangat menyesal karena tanggal 3 Maret nanti tidak bisa menonton pertandingan P-MU kontra Mitra Kukar yang akan berlangsung di Stadion Gelora Bangkalan.

Tidak banyak bekal yang dibawa Yu-suf untuk memberi dukungan langsung terhadap P-MU. Pria yang ketika P-MU melakoni pertandingan kandang harus di-gandoli putra kembarnya tersebut, hanya berbekal tas ransel yang berisi baju dan satu buah handycam sebagai alat untuk mendokumentasikan kecintaannya ter-hadap P-MU.

Secara khusus, Yusuf menyampaikan permohonan agar ketika ulang tahun anaknya nanti pada 3 April, Busari diun-dang datang ke rumahnya. Untuk kemu-dian akan diberi kue ultah oleh sang buah hati. (bri/ed)

MARTAPURA-Harapan untuk mensolidkan barisan pertah-anan Persepam Madura United (P-MU) dengan memasukkan Zahila Abubakar Abduh hingga pertandingan kemarin, kala P-MU meladeni Barito Putra, belum terwujud. Proses adap-tasi tehadap cuaca Indonesia masih terus dilakukan pemain asal Australia tersebut.

Kemarin, sebelum bertad-ing, pemain yang rambutnya dipotong jabrik dengan cat kuning tersebut hanya duduk di bangku cadangan. Sedi-anya, Abubakar akan menjadi salah satu benteng pertahanan P-MU.

Halangan masih beum bisa adaptasi terhadap kondisi cuaca Indonesia, menjadikan

M. Rivai, pemain lokal kela-hiran Madura menjadi salah satu pemain pengganti pada pertandingan kemarin. Pe-main yang sempat melanglang buana di beberap klub tersebut, diturunkan oleh Pelatih Kepala Daniel Roekito pada menit ke 81 sebagai pengganti Michael Orah yang kembali mengalami cedera engkel kaki. (bri/ed)

KM/TABRI S. MUNIR

JAJAL LAPANGAN: Zahila Abubakar Abduh (kanan) pada sesi latihan pagi P-MU di Stadion Demang Lehman Martapura, Kab Banjar-Kalimantan Selatan (18/2).

Zahila Abubakar Belum Bisa Main

KM/TABRI S. MUNIR

DIABADIKAN: Yusuf mendokumentasikan aktivitas penggawa P-MU saat masih di Hotel Montana di Martapura, kemarin.

KM/ISTIMEWA

MAKET: Detail denah rencana pembangunan lapangan Stadion Demang Lehman Martapura.

RABU 20 Februari 2013

Page 12: Kabar Madura

Email Redaksi: [email protected]

12 RABU 20 Februari 2013

ISL 2012 / 2013KLASEMEN SEMENTARA

NO KLUB P W D L GD PTS

1. MITRA KUKAR 7 5 1 1 15-10 16

2. AREMA INDONESIA 8 5 0 3 16-8 15

3. GRESIK UNITED 8 4 1 3 10-11 13

4. PERSIPURA 6 3 3 0 12-3 12

5. SRIWIJAYA FC 7 3 2 2 14-12 11

6. BARITO PUTERA 6 3 2 1 8-6 11

7. PERSISAM 7 3 2 2 12-11 11

8. PSPS 7 2 3 2 5-4 9

9. PERSITA 7 2 3 2 8-10 9

10. PERSIBA BALIKPAPAN 6 2 2 2 5-6 8

11. PERSIRAM 7 2 2 3 8-10 8

12. PERSIDAFON 7 2 1 4 11-12 7

13. PERSIB 5 1 3 1 8-7 6

14. PERSELA 6 2 0 4 8-8 6

15. PELITA BANDUNG RAYA 7 1 3 3 8-11 6

16. PERSIWA 6 2 0 4 8-13 6

17. PERSEPAM MU 6 2 0 4 5-14 6

18. PERSIJA 7 1 2 4 9-14 5

Free KICKHujan, Tanpa Warming UpPERSIAPAN P-MU kontra

tuan rumah Barito Putra di Stadion Demang Lehman, ke-marin, harus tertunda dalam beberapa menit. Pasalnya, hujan deras mengguyur sta-dion dan sekitarnya. Sehing-ga pemain kedua tim tidak melaksanakan. Padahal, itu biasa dilaksanakan sebelum pertandingan. Tertundanya waktu pertandingan dalam beberapa menit tersebut, se-cara psikologis mempenga-ruhi mental pemain. Pasalnya, psywar sejumlah suporter tuan rumah terus digaungkan sebelum kickoff benar-benar ditiup. (bri/ed)

Alvon Spesialis Laga TandangLASKAR Sape Kerap saat

ini memiliki tiga kiper yang selalu stand-by untuk dimain-kan setiap bertanding. Na-mun, hanya Galih Firmansyah dan Alvonsius Kelvan yang sudah dimainkan. Sementara Firmansyah masih setia di bangku cadangan.

Menariknya, kecuali ke markas Persela Lamongan, Alvonsius Kelvan seakan spe-sialisasi tanding tandang. Terbukti, saat melakoni tur Papua, Alvons menjadi kiper yang diturunkan sejak menit pertama. Baik saat meladeni Persipura Jayapura maupun Persiwa Wamena.

Pada laga kandang melawan Persidafon Dafonsoro dan Persiram Raja Ampat, kem-bali posisi penjaga gawang diserahkan ke Galih Firman-syah. Namun saat Tur Borneo, kendati Galih Firmansyah menjadi anggota rombongan, perannya kembali digantikan Alvon. (bri/ed)

Sehari usai merapat ke Martapura-Kalimantan Se-latan, Kabar Madura men-

coba menjelajahi beber-apa tempat yang menjadi jujugan wisatawan. Salah

satunya adalah Pasar Batu Permata. Berikut catatan

Tabri S. Munir, wartawan Kabar Madura, langsung

dari ”Kota Intan” Martapura.

SATU jam setelah menginjak-kan kaki di Martapura, Ibu Kota Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kabar Madura memberi-tahukan kepada sejumlah sejawat di Madura. Pesan pertama yang diterima adalah bisakah saya dibelikan batu permata dari Mar-tapura? Pesan dari kawan tersebut memang tidak salah. Sebab Mar-tapura dikenal sebagai Kota Intan.

Berjarak 39 kilometer dari Kota Banjarmasin, Martapura menjadi salah satu kota tujuan wisata di Provinsi Kalsel yang saya kunjungi, kemarin (18/2). Persisnya usai meliput pemain P-MU menjajal lapangan Sta-dion Demang Lehman.

Salah satu tujuan wisatawan di Kota Martapura yang sangat terkenal adalah Pasar Intan Cahaya Bumi Selamat. Di pasar ini, banyak terdapat toko penjual

batu permata dan batu mulia, serta cendera mata khas Kali-mantan lainnya. Pasar yang ar-sitekturnya banyak dihiasai tugu yang bertuliskan berbagai ayat Alquran ini, terlihat bak pentas kemewahan Kesultanan Banjar.

Dari Hotel Montana (tempat penginapan pemain P-MU sela-ma di Martapura), untuk menuju pasar yang menjadi pusat permata tersebut hanya membutuhkan waktu 15 menit. Pasar yang san-gat memanjakan penggila per-mata tersebut menjadi jujugan wi-satwan untuk membeli oleh-oleh.

Kantong tebal memang harus disiapkan sebelum berkunjung ke tempat tersebut. Sebab, aneka hiasan permata yang terbuat dari batu-batuan semuanya tersaji. Mulai dari harga Rp 10 ribu hingga Rp 2 miliar. Tinggal pilih dan me-nyesuaikan dengan tebal-tipisnya isi kantongnya masing-masing.

Sesampainya di Pasar Bumi Selamat, Kabar Madura lang-sung bergegas menuju belakang pasar. Kabar Madura bisa meli-hat langsung seorang pemuda berumur 30-an sedang duduk di antara motor-motor yang sedang diparkir sambil memegang se-buah kaca pembesar untuk meli-hat batu intan atau batu permata lain yang sudah digosok.

Menggosok batu permata untuk dijadikan hiasan menjadi aktivitas keseharian para perajin. Mer-

eka memang biasa mempermak batu-batuan tersebut di belakang pasar. Sementara di pasar bagian depan, sejumlah kios menjual ha-sil produksi mereka.

Di sudut l a i n , s e o r a n g pedagang sedang melihat-lihat batu intan menggunakan kaca pembesar. Untuk melihat apakah ada retakan di batu intan yang masih mentah itu. Karena itu akan mempengaruhi harga jualnya.

Aktivitas tersebut, menurut Anang Hermawan adalah aktivi-

tas keseharian yang biasa dilaku-kan oleh penjula intan. Bagi pen-jual intan yang tidak memiliki kios, mereka biasa merayu pem-

beli dengan l a n g s u n g menawar-kan barang-nya. Jangan

sungkan untuk menawar harga, karena proses tawar menawar biasa dilakukan di pasar intan terbesar di Martapura tersebut.

Butuh keahlian untuk meneliti kualitas serta keahlian melaku-kan tawar menawar. Jika salah, bisa-bisa hanya akan mendapat-

kan batu yang tidak memiliki nilai jual serta membelinya pun dengan harga mahal.

Kebetulan Kabar Madura se-dang berdiri di dekat pembeli yang sedang menawar barang di Toko Cahaya Permata Bin-tang. Barang yang sedang ditimang-timang oleh Sahlan -demikian nama calon pem-beli tersebut- hendak dilepas seharga Rp 1,5 juta.

A l a m a k , p r o s e s t a w a r menawarnya sangat ekstrem sekali. Rp 1,5 juta ditawar se-harga Rp 300 ribu. Untuk men-galahkan diplomasi pedagang-nya, Sahlan langsung memakai cincin yang ditaksir tersebut. Sedang uangnya langsung dil-etakkan di meja kasir. Teryata, proses tawar menawar tersebut berakhir dengan harga Rp 550 ribu. Lumayan praktis proses tawar menawarnya. Proses tawar menawar dan menilai batu ber-harga tersebut, menurut Sahlan harus dilakukan sangat cermat.

”Harus pintar menawar barang kalau belanja di sini,” ujar Sahlan.

Selain dikenal sebagai pusat jual beli intan, Martapura juga terkenal pahlawan nasionalnya, yakni Pangeran Antasari. Pejuang pengusir pendudukan Belanda di Martapura tersebut megilhami semangat juang klub sepak bola yang dihadapi P-MU sore kema-rin, yakni Laskar Antasari. (ed)

Mengunjungi Pasar Intan Cahaya Bumi Selamat di Martapura-Kalsel

Arsitektur Bernuasa Timteng, Harus Lihai Menawar

BANGKALAN-Pada pertandingan kema-rin sore, Persepam Madura United (P-MU) kembali tersentuh kekalahan dari tuan rumah Barito Putra, 2-1. Namun hal itu masih masuk dalam hitung-hitungan tren positif P-MU.

Pasalnya, tim besutan Daniel Roekito itu mampu memecahkan rekor Barito yang ti-dak pernah kebobolan di kandangnya. Pada dua laga kandang sebelumnya, Njobi Elad dan kawan-kawan berhasil mempecundangi dua tim tangguh, Arema Cronous dan Per-segres Gresik United dengan clean sheet, masing-masing 1-0.

Tak hanya itu, P-MU juga menjadi tamu paling tangguh bagi tim berjuluk Lakar Antasari itu. Dengan memaksa hasil ke-menangan tuan rumah ditentukan hingga injury time. Bahkan kemenangan 2-1 Barito tersebut berbuah dari titik putih dan bunuh diri defender P-MU, Firly Apriansyah di menit-menit terakhir pertandingan.

Manajer P-MU, Achsanul Qosasi, menang-gapi dingin hasil minor tersebut. Baginya, perjuangan yang ditunjukkan anak-anak Madura, sudah cukup menjadi pengobat kekecewaan publik Madura. ”Tak apa. Saya kira Kita bisa terima hasil ini dengan sportif. Pemain sudah berjuang maksimal,” ujar Achsanul saat dikonfirmasi melalui pesan BlackBerry.

Menghadapi Persiba Balikpapan di per-tandingan selanjutnya, tren positif P-MU kembali ditunggu. Hasil draw di kandang Persiba, menjadi yang paling masuk akal. Mengingat Beruang Madu (julukan Pers-iba), saat ini berada di posisi 10 dengan 8 poin dari 6 kali pertandingan, atau 4 strip di bawah Barito Putera. (bai/ed)

PROTES KERAS: PenggawaSape Kerap langsung mengeru-bungiWasit Dodi Setia Purnama yang menunjuk titik putih tanpa sebab yang kuat.

MARTAPURA-Laskar Sape Kerap sudah berjibaku me-ladeni PS Barito Putra di Stadion Demang Lehman, Kab Banjar-Kalsel, kemarin (19/2). Meski belum bisa memberi kado poin untuk masyarakat Madura, namun pasukan Daniel Roekito itu harus meneruskan Tur Bor-neo yang sudah terjadwal.

Dalam hal ini, perjalanan berikutnya adalah melawat ke markas Persiba Balikpa-pan. Pertandingan melawan tim berjuluk Laskar Beru-ang Madu tersebut, akan dilangsungkan di Stadion Persiba Balikpapan, Kali-mantan Timur, 23 Februari mendatang.

Untuk itu, rombongan P-MU hari ini merapat ke ”Kota Minyak” Balikpapan. Menurut rencana, rombon-gan akan chek-out dari Hotel

Montana Martapura, Kab Banjar, sekitar pukul 12.00 WITA. Sebab sesuai jadwal, rombongan rencananya akan terbang dari Bandara Sjam-sudin Noor, Banjarmasin pukul 13.30 WITA, menuju Bandara Sepinggan, Balik-papan-Kaltim.

Seperti yang disampaikan Jamrawi, tidak akan ada tambahan pemain yang akan didatangkan dari Madura. ”Sebab 16 pemain yang dibawa serta sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan tim pelatih,” tu-turnya dengan mimik serius.

S e s a m p a i n y a d i B a -l ikpapan, sebagaimana diutarakan sumber inter-nal travel yang ditunjuk oleh manajemen P-MU, rombongan akan mengi-nap di Hotel Grand Mi-rama Balikpapan. (bri/ed)

KM.TABRI S. MUNIR

MEJENG: Coach Daniel Roekito berfoto di depan pintu Pasar Intan Cahaya Bumi Selamat di Martapura, Kab Banjar, Kalimantan Selatan.

MARTAPURA-Kekalahan P-MU atas Barito Putra ke-marin (19/2), menjadikan po-sisi P-MU kembali melorot di klasemen sementara ISL. Sebelumnya, ketika akan ber-tolak ke Bumi Borneo, P-MU nangkrig di urutan 15. Sehari sebelum bertanding, posisinya turun satu tingkat, setelah Per-sidafon menang atas Persiwa.

Atas hasil akhir yang didapat Laskar Sape Kerap kemarin, kembali menjadikan posisi P-MU melorot ke urutan 17. Satu tingkat lebih baik dari Persija Jakarta, yang sementara menghuni juru kunci

Terhadap hasil tersebut, Manajer P-MU, Achsanul Qo-sasi meyakini masih ada waktu untuk terus merangkak ke posisi atas. Optimisme yang disampaikan AQ -sapaan akrab manajer asal Desa Daramista, Kecamatan Lenteng, Sumenep, tersebut, berangkat dari per-mainan pemain P-MU yang ter-us menunjukkan trend positif.

”Kami sangat berharap hasil akhir tadi, disikapi dengan sportif. Masih ada waktu untuk bangkit dan melakukan lompa-tan jauh untuk terus berusaha

mencari kemenangan berikut-nya,” ungkap AQ.

Optimisme yang disampaikan AQ tersebut bukanlah tanpa alasan. Sebab selama 90 menit pertandingan yang dilakoni P-MU saat bentrok Barito Putra seakan milik P-MU. Tampil di bawah tekanan suporter, upaya untuk bisa meperbaiki pering-kat terus dilakukan anak asuh Daniel Roekito dengan peluh bercucuran.

”Kerja keras selama di lapan-gan adalah satu ikhtiar untuk terus memperbaiki prestasi P-MU,” pungkas AQ.

Sekadar informasi terhadap rekaman kompetisi musim lalu, raihan poin sebanyak 36 hing-ga akhir kompetisi menjadi angka keramat aman bertahan di ISL. P-MU sendiri hingga pertandingan keenamnya di pentas ISL baru meraih 6 poin. Raihan angka tersebut masih jauh untuk menuju titik aman hingga kompetisi ini berakhir.

Kendati demikian, masih terdapat 28 pertandingan lagi yang akan dijalani P-MU. Dari sejumlah pertandingan tersebut, 15 diantaranya akan dilakoni di kandang. (bri/ed)

Sape Kerap Melorot LagiLangsung Bertolak

ke Balikpapan

AQ: Pemain Sudah Berjuang Maksimal

KM/TARBI S. MUNIR

SUSUNAN PEMAIN

PS Barito Putra 2 (0)Pencetak Gol : Henry Njobi Elad-50’Kartu Kuning : Agus Cima (17’),

Mekan Nasyrov (77’)Kartu Merah : -Pemain : Dian Agus Prasetyo (g), Henry Njobi Elad, Agus Cima, Amirul Mukminin, Lucky Wahyu Dwi Permana/M. Rizki Mirzamah. A (29’’)/Syaifullah Nazar (87’), Fathlul Rahman, Coulibaly Djibril, Dedy Hartono, Dae Won Ha, Dian Agus Prasetyo, Mekan Nasyrov, Yongky Aribowo/Nehemia Solossa (57’).

P-Madura United 1 (0)Pencetak Gol : Issac Y.M Djober-58’,

Firly Apriyansyah-92’ (Own Goal)

Kartu Kuning : Zaenal Arif (27’), Busari (78’)

Kartu Merah : -

Pemain : Alfonsius Kelvan (g), Michael Orah/Achmad Rifai (61’), Fachrudin Wahyudi Aryanto, Firly Apryansyah, Denny Rumba, Busari, Kristian Adelmund, Ali Khaddafi , Rossy Noprihanis/Ishak Y.M. Djober (56’), Zaenal Arif/Anton Samba (84’), Osas Marvelous Ikpefua Saha.

PADA laga kemarin, P-MU memang kalah 2-1 dari tuan rumah Barito Putera. Raihan hasil akhir tersebut bukalah kiamat bagi Laskar Sape Kerap. Justru P-MU mampu memecahkan rekor se-bagai tim Jawa Timur yang mencetak gol di Stadion Demang Lehman, markas sementara Laskar Antasari. Satu gol dimaksud dilesakkan Issac Y.M. Djober di menit ke-58.

Sebelumnya, dalam catatan pertand-ingan di Stadion Demang Lehman, Arema Indonesia dipermalukan Barito Putra dengan skor 1-0. Demikian juga Persegres Gresik United. Klub yang saat ini bertabur bintang tersebut juga harus keok dengan skor sama, 1-0.

”Permainan P-MU memang bagus,” ujar Anang Hermawan, salah seorang wartawan setempat, yang disampaikan-

nya kepada Kabar Madura.Sayangnya, permainan bagus yang

ditampilkan pemain P-MU kemarin juga dibarengi kartu kuning yang tak seharusnya. Tercatat dua pemain P-MU menerima kartu kuning, yakni Zaenal Arif (27’) dan Busari (78’). Dua kartu kuning tersebut jumlahnya sama dengan yang diberikan wasit terhadap pemain Barito Putra. (bri/ed)

Sukses Cetak Gol di Demang Lehman

KM/TABRI S. MUNIR

ALVONSIUS KELVAN