k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

27
TAMBANG TERBUKA TKP 291114 K02-TAHAPAN KEGIATAN PENAMBANGAN DOSEN PENGASUH, Dr. Ir. H Marwan Asof, SEA Ir. A Rahman, MS Ir. Mukiat, MS FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN 2015

description

tahapan pertambangan

Transcript of k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

Page 1: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

TAMBANG TERBUKATKP 291114

K02-TAHAPAN KEGIATAN PENAMBANGANDOSEN PENGASUH, Dr. Ir. H Marwan Asof, SEA

Ir. A Rahman, MSIr. Mukiat, MS

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYAJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

2015

Page 2: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

BAB IITAHAPAN KEGIATAN PERTAMBANGAN

Beberapa pengertian yang perlu diketahui dan dipahami oleh seorang ahli tambang adalah,

1. Tambang Suatu penggalian yang dilakukan di bumi untuk memperoleh mineral

beharga (Hartman,1987). Lokasi kegiatan yang bertujuan memperoleh mineral bernilai

ekonomis (kamus istilah teknik pertambangan umum, 1994).

2. Pertambangan Sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,

pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pesca tambang (UU No 4 Tahun 2009).

Kegiatan pekerjaan dan industri yang berhubungan dengan ekstraksi mineral (Hartman,1987).

Ilmu pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan mulai dari prospeksi, eksplorasi, evaluasi, penambangan, pengolahan, pemurnian sampai dengan pemasarannya (kamus istilah teknik pertambangan umum,1994).

Pekerjaan Penunjang Pertambangan adalah kegiatan penyanggaan, ventilasi, pengaliran (drainase) dan pencegahan pencemaran. Tetapi yang lebih penting dalam ilmu dasar pertambangan adalah mengetahui cara–cara prospeksi, eksplorasi, development, eksploitasi, pengolahan, dan metalurgi Ekstraktif.

3. Penambangan (Pekerjaan Utama ahli tambang) Adalah membebaskan dan mengambil mineral-mineral serta batuan

yang mempunyai arti ekonomis dari batuan induknya dan membawa ke permukaan bumi untuk di manfaatkan.

4. Teknik Pertambangan Suatu "seni" atau rekayasa dan Ilmu Pengetahuan yang diterapkan

pada proses penambangan atau operasional tambang (Hartman,1987).

Ilmu Pertambangan adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang meliputi pekerjaan pencarian, penyelidikan, penambangan, pengolahan, penjualan mineral-mineral dan batuan yang memiliki arti ekonomis (berharga).

Page 3: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

Secara umum, Ilmu Pertambangan adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang meliputi,

1 Penyelidikan Umum (Propecting),2 Penyelidikan Lanjutan (Exploration),3 Evaluasi (Feasibility Study),4 Perencanaan Tambang (Mine Planning),5 Persiapan Penambangan (Mine Development),6 Penambangan (Explotation),7 Pengolahan (Mineral Dressing),8 Pemurnian (Extractive Metallurgy),9 Pemasaran (marketing),10 Reklamasi (Mine Closer).

I. TAHAPAN KEGIATAN PERTAMBANGAN

Secara garis besar tahapan kegiatan dalam usaha pertambangan dapat digambarkan sebagai berikut,

SURFACE MININGUNDERGROUND MINING

METHODE

MARKETING

PROSPECTING

EXPLORATION

EVALUASI (FS)

NON ECONOMIC ECONOMIC

MINE PLANNING

MINE DEVELOPMENT

MINE EXPLOITATION

MINERAL DRESSING

EXTRACTIVE METALLURGY

ARSIP

GRADE

Page 4: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

Umumnya, kegiatan pertambangan dapat dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu,

1. Kegiatan Pra penambangan,2. Penambangan,

3. Pasca Penambangan.

1. PEKERJAAN PENCARIAN (PROPECTING),

Penyelidikan umum (prospecting) yang merupakan kegiatan penyelidikan, pencarian dan atau penemuan endapan-endapan mineral berharga yang bertujuan mencari endapan bahan galian tertentu di lokasi tertentu, artinya penyelidikan harus difokuskan pada (tipe/jenis) bahan galian yang spesifik atau pada daerah yang spesifik (wilayah/negara) dan mempelajari keadaan geologi secara umum untuk daerah yang bersangkutan berdasarkan data permukaan atau daerah yang memiliki geologic anomaly (keganjilan geologi) yang mencerminkan adanya karakteristik dari sebuah endapan bahan galian.

Kegiatan ini merupakan langkah awal eksplorasi pada suatu daerah berdasarkan data geologi, geokimia dan geofisika dalam rangkaian usaha pertambangan yang ditujukan untuk mencari endapan-endapan metal atau endapan-endapan mineral komersil (batubara) atau nonmetal. Secara umum, prosedur penyelidikan umum mengikuti langkah-langkah berikut ini,

Mencari laporan dan literatur teknik yang sudah dipublikasikan. Mempelajari peta geologi dan peta permukaan yang ada. Mempelajari foto udara dan foto satelit. Menyiapkan peta foto geologi dari informasi-informasi yang ada dan

data foto udara terbaru. Melakukan survei geofisik dari udara pada area yang diselidiki. Membangun pusat operasi (base of operation), mengontrol pemetaan,

dan mengatur pembagian daerah yang diselidiki. Melakukan survei awal mengenai geologi tanah, geofisik, dan/atau

geokimia. Mengumpulkan dan menganalisis data yang didapat.

Istilah penyelidikan umum dalam UU tahun 1967 sama artinya dengan Prospeksi Mineral. Penyelidikan umum ini disebutkan sebagai penyelidikan secara geologi umum atau geofisika di daratan, perairan dan dari udara, segala sesuatu dengan maksud untuk membuat peta geologi umum atau menetapkan tanda-tanda adanya bahan galian pada umumnya.Adanya letakan bahan galian yang ditetapkan pada

Page 5: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

penyelidikan umum lebih lanjut diteliti secara seksama pada tahap eksplorasi.

2. PENYELIDIKAN (EXPLORATION),

Tujuan dari penyelidikan umum adalah untuk mencari lokasi-lokasi yang memiliki anomalies karena adanya endapan bahan galian, maka tujuan dari eksplorasi adalah untuk mendefinisikan dan mengevaluasi endapan bahan galian tersebut. Eksplorasi menentukan geometri, luas, dan nilai dari sebuah endapan menggunakan teknik yang sama dengan yang digunakan pada tahap penyelidikan umum tetapi lebih seksama/teliti. Kegiatan eksplorasi akan berlanjut pada proses pecarian melalui fase taktis dari penilaian detil dan evaluasi serta persiapan laporan studi kelayakan yang akan menentukan layak-tidaknya endapan tersebut untuk ditambang.

USBM-USGS menyederhanakan pengklasifikasian endapan yang sering dipakai dalam industri, yaitu:

a. Proven : terukur (measured)b. Terdapat informasi detil/lengkap dari bukti-bukti fisik langsung.c. Probable : teridikasi (indicated)d. Informasi yang diperoleh kurang luas/tidak meliputi banyak hal.e. Possible : terduga (inferred)f. Informasi yang diperoleh masih melibatkan asumsi.

Eksplorasi yang merupakan kegiatan pencarian mineral berharga yang dimulai dari penyelidikan umum sampai eksplorasi rinci dengan cara pengeboran eksplorasi, serta melakukan studi kelayakan dari keberadaan bahan galian tersebut agar dapat ditentukan kelayakan bahan galian tersebut untuk ditambang.

Page 6: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

Merupakan kegiatan selanjutnya setelah ditemukannya endapan mineral berharga yang antara lain meliputi kegiatan untuk mengetahui dan mendapatkan ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan cadangan dari endapan bahan galian tersebut. Tahapan dalam pekerjaan eksplorasi, yaitu,

a Penyelidikan Umum, Study Pustaka

Keadaan geologi regional, Keadaan tektonik, Keadaan paleogeography setting, Batasan luas daerah kerja.

Pengecekan dilapangan Mencari singkapan batuan dan batubara,

Mengambil contoh batuan dan batubara.

b Penyelidikan Pendahuluan,

Memetakan daerah kegiatan, Pemetaan topografi, Pemetaan foto udara.

Interpretasi keadaan geologi, Stratigrafi kedudukan batubara, Struktur geologi.

Pemboran, Korelasi, Hasil perhitungan cadangan, Bentuk geometri cadangan, Perkiraan kualitas.

c Penyelidikan Detail, Pemboran,

Bentuk geometri endapan batubara lebih teliti dan perhitungan cadangan,

Anomaly geologi (sesar), Kualitas batubara (Analisa laboratorium dan sifat batubara).

Geofisika, Stratigrafi kedudukan batubara lebih teliti, Struktur geologi, Bentuk endapan batubara.

Penentuan metode penambangan.

d Commercial exploration programme.

Page 7: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

3. EVALUASI (FEASIBILITY STUDY),

Studi kelayakan (feasibility study) adalah kegiatan yang mempelajari secara rinci untuk menghitung atau mempertimbangkan suatu kegiatan pertambangan agar dapat dilakukan secara menguntungkan dilihat terutama dari dari komponen ekonomi, teknis, dan lingkungan. Kegiatan ini merupakan tahapan akhir dari rentetan penyelidikan awal yang telah dilakukan sebelumnya.

Merupakan kegiatan untuk menghitung dan mempertimbangkan suatu endapan bahan galian ditambang dan atau diusahakan secara menguntungkan.

Sebelum kegiatan perencanaan dan perancangan tambang diperlukan kegiatan study kelayakan yang menyajikan beberapan informasi, Pendahuluan & ringkasan (pengertian-pengertian). Umum (lokasi, iklim, topografi sejarah, kepemilikan, status lahan,

transportasi, dll). Permasalahan lingkungan (kondisi kini, baku, permasalahan yang

perlu dilindungi, reklamasi lahan, study khusus, perizinan). Factor geologi (keberadaan endapan, genesa, struktur, mineralogy

dan petrografi). Cadangan bahan galian (prosedur eksplorasi, penemuan bahan

galian, perhitungan jumlah cadangan, dan kadar rata-rata). Perencanaan tambang (development dan eksploitasi). Pengolahan (fasilitas ditempat yang diperlukan). Bangunan dipermukaan (lokasi dan perencanaan konstruksi). Fasilitas pendukung (listrik, pengadaan air, jalan masuk, lokasi tanah

buangan, perumahan, dll). Karyawan (tenaga kerja dan staff). Pemasaran (survei ekonomi terhadap permintaan dan penawaran,

harga kontrak jangka panjang, lahan pengganti, dll). Biaya (perkiraan biaya development dan biaya eksploitasi baik

langsung tidak langsung dan biaya keseluruhan, biaya pengolahan, transportasi, peleburan, dll).

Evaluasi ekonomi (evaluasi cadangan, klarifikasi cadangan dan sumber daya alam).

Proyeksi keuntungan (perhitungan keuntungan minimal (margin) yang didasarkan pada kisaran COG dan harga).

Isi Laporan Studi Kelayakan harus menjelaskan secara rinci hal-hal sebagai berikut,

a. Pengantar, kesimpulan, definisi.b. Umum: lokasi, iklim, topografi, histori, kepemilikan, status lahan,

trasportasi.

Page 8: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

c. Lingkungan: kondisi saat ini, standar, perlindungan lingkungan yang diperlukan, reklamasi lahan, studi khusus, ijin.

d. Faktor geologi: letak dan terbentuknya endapan, struktur, mineralogi dan petrografi.

e. Cadangan mineral: prosedur eksplorasi, penemuan, kalkulasi tonase dan kadar endapan, geometri dan luas endapan.

f. Perencanaan penambangan: development dan eksploitasi.g. Pengolahan: fasilitas on-site yang dibutuhkan.h. Pabrik pengolahan untuk permukaan dan bawah tanah: lokasi dan

rencana produksi.i. Fasilitas tambahan dan pendukung: listrik, penyediaan air, akses jalan,

pembuangan limbah, perumahan.j. Pekerja: buruh dan pengawas.k. Pemasaran: survei ekonomi dari supply dan demand, harga, kontrak

jangka panjang.l. Biaya: perkiraan biaya langsung dan tidak langsung untuk biaya

pembangunan (development) dan eksploitasi, biaya pengolahan, transportasi, dan peleburan.

m.Valuasi ekonomi: valuasi endapan, klasifikasi cadangan atau sumberdaya, perhitungan nilai keekonomian endapan saat ini.

n. Estimasi keuntungan: penentuan batas keuntungan, berdasarkan kisaran cut-off grade, harga.

4. PERENCANAAN (MINE PLANNING)

Perencanaan tambang adalah suatu proses membuat rancangan tambang geometris dan non-geometris (mencapai ultimate pit limit) dalam jangka waktu tertentu secara aman dan menguntungkan, berikut beberapa pendapat yang mengatakan bahwa,

Merupakan kegiatan untuk merencanakan dan merancang suatu tambang berdasarkan study kelayakan dan hasil akhir eksplorasi endapan bahan galian.

Menurut HL. Hartman (Introductory mining engineering 1987), ada tiga faktor merancang tambang pada perencanaan open pit yaitu, Factor alam dan geologi (kondisi hydrologi, type endapan biji,

topografi dan karakter metallurgi dari bijih maupun batuan). Factor ekonomi (kadar endapan bijih, jumlah endapan bijih, SR,

COG, biaya operasi, biaya investasi, keuntungan yang dikehendaki, produksi rata-rata dan kondisi pasar).

Factor teknik (peralatan, lereng, pit, tinggi jenjang, tanjakan jalan, batas KP dan batas pit).

Tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan tambang yaitu,

Page 9: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

Menambang badan bijih sehingga biaya produksi persatuan berat logam adalah minimal,

Mengupayakan operasi penambangan berjalan enak (lebar jalan dan jalan masuk),

Mengupayakan selalu tersedia singkapan bijih untuk mencegah kesalahan data eksplorasi,

Selalu siap terhadap perubahan strip tanpa pengerahan peralatan, tenaga, schedule produksi,

Operasi berjalan logis sejak schedule awal (pelatihan tenaga, peralatan, logistic, dll). Hal ini untuk memperkecil resiko penundaan posisi cash flow positif,

Memaksimalkan rancangan lereng pit sehingga memperkecil kemungkinan terjadi kelongsoran,

Upayakan pencapaian keuntungan ekonomi pada kondisi produksi yang wajar dan upayakan COG alternatif

5. PERSIAPAN PENAMBANGAN (MINE DEVELOPMENT),

Persiapan/development adalah suatu kegiatan untuk membuat sarana dan prasarana yang diperlukan untuk penambangan dan pengolahan bijih.

Merupakan kegiatan persiapan untuk penambangan dan pengangkutan yang antara lain meliputi pembuatan lubang-lubang bukaan ke arah dan di dalam endapan yang sudah pasti ada.

Proses yang termasuk disini adalah semua tahapan yang diperlukan suatu tambang menuju ke penjadwalan produksi yang lengkap seperti persiapan peralatan penambangan, pembuatan jalan hauling, infrastruktur, konstruksi, stockfield, pelabuhan, dll.

Factor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan persiapan penambangan adalah, Faktor lokasi, Factor geologi dan alam (seperti topografi, ukuran, bentuk,

kedalaman bijih, mineralogy, petrografi, struktur, genesa bahan galian, kekuatan batuan, dll),

Factor social, ekonomi, politik, lingkungan : demografi, keterampilan penduduk setempat, financial, pemasaran, dll

Tahapan pekerjaan penting dalam persiapan penambangan tamka adalah, Inisiasi (inisiatif) rencana reklamasi sebagai bagian dari persyaratan

dampak lingkungan,

Page 10: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

Penentuan tempat penimbunan tanah pucuk (top soil) dan limbah, Penentuan dari pengupasan tanah penutup untuk mendapatkan jalan

ke endapan.

Kegiatan ini meliputi penyiapan infrastruktur dan lahan kerja penambangan yang antara lain meliputi pembuatan jalan, pembabatan semak/pohon, pengupasan tanah penutup, pembangunan kantor, gedung, bengkel, dll.

6. PENAMBANGAN (EXPLOTATION),

Kegiatan penambangan adalah kegiatan yang ditujukan untuk membebaskan dan mengambil bahan galian dari dalam kulit Bumi, kemudian dibawa ke permukaan untuk dimanfaatkan. Kegiatan ini meliputi pembersihan lahan, pemberaian, pemuatan dan pengangkutan.

Kegiatan penambangan yang dimaksud adalah kegiatan yang ditujukan untuk membebaskan dan mengambil bahan galian dari dalam kulit bumi, kemudian dibawa ke permukaan untuk dimanfaatkan.

7. PENGOLAHAN (MINERAL DRESSING),

Kegiatan pengolahan adalah kegiatan yang bertujuan meningkatkan kadar atau mempertinggi mutu bahan galian yang dihasilkan dari tambang sampai memenuhi persyaratan untuk diperdagangkan atau sebagai bahan baku untuk industri lain. Kegiatan ini juga bertujuan menghilangkan/memisahkan mineral pengotor. Kegiatan ini meliputi pengolahan, pemurnian, pengangkutan, dan pemasaran.

Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kadar atau mempertinggi mutu bahan galian yang dihasilkan dari tambang sampai memenuhi persyaratan untuk diperdagangkan atau sebagai bahan baku untuk industri lain. Keuntungan lain dari kegiatan ini adalah mengurangi jumlah volume dan beratnya sehingga dapat mengurangi ongkos pengangkutan.

8. PEMURNIAN (EXTRACTIVE METALLURGY),

9. PEMASARAN (MARKETING).

Kegiatan untuk memperdagangkan atau menjual hasil-hasil penambangan dan pengolahan bahan galian

Page 11: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

Berdasarkan UU No. 4 Tahun 2009, tahapan-tahapan kegiatan penambangan adalah,

a. Penyelidikan Umum, tahap kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi

b. Eksplorasi, tahap kegiatan pertambangan untuk memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumberdaya terukur dari bahan galian,serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup.

c. Studi Kelayakan, tahap kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pasca tambang.

d. Operasi Produksi, tahap kegiatan pertambangan yang meliputi konstruksi,penambangan,pengolahan,pemurnian,termasuk pengangkutan dna penjualan serta sarana pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan

e. Konstruksi, kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi,termasuk pengendalian dampak lingkungan

f. Penambangan, bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral dan/atau batubara dan mineral ikutannya

g. Pengolahan dan Pemurnian, kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu mineral dan/aau batubara serta untyk memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan.

h. Pengangkutan, kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral dan/atau batubara dari daerah tambang dan/atau tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat penyerahan

i. Penjualan, kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertamabangan mineral atau batubara

j. Reklamasi, kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata,memulihkan dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya

k. Kegiatan Pasca tambang, kegiatan terencana,sistematis dan berkelanjutan setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha

Page 12: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah penambangan.

II. ISTILAH-ISTILAH PERTAMBANGAN

1. Mining adalah istilah umum untuk suatu kegiatan pengambilan endapan-endapan berharga dari dalam kulit bumi baik dengan penggalian pada (di daerah) permukaan tanah maupun di bawah tanah.

2. Prospecting adalah kegiatan penyelidikan, pencarian dan atau penemuan endapan-endapan mineral berharga.

3. Development adalah pekerjaan-pekerjaan persiapan untuk penambangan dan pengangkutan yang antara lain meliputi pembuatan lubang-lubang ke arah dan di dalam endapan bijih yang sudah pasti ada.

4. Exploitation adalah kegiatan penambangannya sendiri yaitu mengambil dan membawa ke permukaan bumi, kadang-kadang sampai ke pemasarannya.

5. Rock (batuan) adalah kumpulan mineral yang terdiri dari zat-zat anorganik yang membentuk kulit bumi.

6. Ore (endapan bijih, cebakan bijih) adalah endapan dari kumpulan mineral yang daripadanya dapat diambil (diekstrak) satu atau lebih logam dengan menguntungkan berdasarkan keadaan teknologi dan ekonomi pada saat ini.

7. Country rock adalah semua lapisan batuan yang mengelilingi suatu endapan bijih.

8. Gangue minerals adalah mineral-mineral pengganggu yang tidak berguna yang terdapat bersama-sama mineral berharga atau bagian dari endapan bijih yang kadarnya sangat rendah.

9. Waste (barren rock) adalah batuan yang tidak mengandung mineral berharga atau bagian dari endapan bijih yang kadarnya sangat rendah.

10. Vein (urat bijih) adalah suatu daerah mineralisasi yang memiliki bentuk menyerupai pipa atau urat dan umumnya miring agak tajam terhadap bidang datar (lebih besar dari 45 º).

Page 13: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

11. Out crop (singkapan) adalah bagian dari endapan bijih yang tersingkap di permukaan bumi; seringkali bagian itu tertutup oleh tanah atau tumbuh-tumbuhan yang tipis sehingga sukar dilihat.

12. Overburden (tanah penutup) adalah semua material atau batuan yang menutupi bagian atas dari suatu endapan bijih.

13. Dip (kemiringan) adalah sudut terbesar yang dibentuk oleh suatu endapan bijih atau lapisan batuan dengan bidang datar.

14. Strike (jurus) adalah arah mendatar dari suatu endapan atau suatu batuan yang tegak lurus terhadap kemiringannya.

15. Crest adalah bagian tertinggi (puncak) daripada jenjang.

16. Toe adalah bagian terendah (kaki) daripada jenjang.

17. Bench adalah permukaan jenjang.

18. Berm adalah jarak antara toe suatu jenjang ke crest jenjang di bawahnya, diukur tegak lurus jurus jenjang.

19. α = sudut jenjang tunggal

20. β = sudut jenjang keseluruhan

21. h = tinggi jenjang

22. Working slope = jenjang kerja,

23. Final slope = jenjang akhir

24. Endapan alluvial/endapan placer

Page 14: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

Material mineral yang berpindah dan terbawa arus air, seperti tanah, pasir, kerikil, atau batuan.

25. Bank/bench face

Khususnya, biasanya lereng yang curam menyusun beberapa tanah atau material batuan yang muncul ke atas level penggalian d imana tanah atau batuan yang digali dari keadaan alami atau posisi ledak pada tambang terbuka atau quarry.

26. Bank height/bench height/digging height

Ketinggian dari tumpukan sebagai ukuran antara dua tempat tertinggi atau puncak atau tumpuan pada level penggalian atau jenjang.

27. Bank slope/bench slopePengukuran dalam derajat deviasi terhadap horizontal dimana tanah atau batuan akan berdir pada saat pengggalian, teras seperti potongan pada suatu open pit atau quarry.

28. BenchSuatu birai pada open pit atau quarry yang membentuk tingkat operasi tunggal dimana mineral atau material pengotor yang digali dari bank atau bench face.

29. Burden Jarak antar bahan peledak dan api menghadapi dari material

untuk meledakkan. Material bukan bijih dan harus dipindahkan.permukaan tanah yang

dibuang sering disebut atau lapisan penutup.

30. Glory holeAwal memotong buatan lantai dari open pit atau penggalian untuk kepentingan mengembangkan suatu jenjang pada suatu tingkatan di bawah lantai.

31. Haul roadSuatu jalan untuk memuat truk. Kemiringan jalannya kurang dari 17%.

32. High wallPermukaan yang tidak digali dari permukaan tanah yang dibuang dan batubara atau bijih.

33. Hydraulic monitor/ giant/ monitorSuatu alat yang menggunakan tekanan air yang tinggi. Menggunakan alat swivel-mounted, counter-weighted terkait dengan suatu tumpuan kaki tiga atau jenis lain.

Page 15: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

34. HydraulickingPenggalian tanah endapan atau deposit tambang lain atas pertolongan tekanan tinggi air pancaran.

35. Open pit mine/open cast mine/ open cut mine/ strip mineSuatu tambang atau penggalian yang dilakukan dipermukaan.

36. Pit limitLuas cabang samping dan yang vertikal untuk mana pekerjaan tambang suatu deposit tambang oleh membuka pitting mungkin secara ekonomis dilaksanakan. ongkos pemindahan permukaan tanah yang dibuang atau nilai bisa menambang dari bijih yang diarahkan pada umumnya faktor mengendalikan batas suatu pit.

37. Pit slopeDinding dari suatu open pit atau memotong posisi di/terukur sepanjang suatu garis khayal memperluas sepanjang jenjang tanggul atau dari jenjangl tumpuan.

38. Endapan placerDeposit detrital material yang berisi material berharga.

39. SlopePermukaan suatu bukit, atau manapun bagian dari permukaan bumi yang memiliki kemiringan.

40. Stabilitas lerengResisten tentang segala permukaan seperti dinding dari open pit.

41. SluicingSuatu separasi mineral pada air yang mengalir.

42. Spoil wastePermukaan tanah yang dibuang atau bukan mineral bijih.

43. BenchTeras penggalian atau jenjang pada tambang terbuka atau tambang lainnya ataupun pada pekerjaan pemindahan tanah.

44. BermSemacam tanggul atau dinding teras yang terbentuk secara alami. Lereng yang sengaja dibuat untuk penahan longsor pada tambang terbuka atau penggalian lainnya.

45. Pit SlopeLereng atau kemiringan bukaan tambang yamg dinyatakan dengan besarnya sudut dinding bukaan tambang yang diukur dari garis tegak

Page 16: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

dengan garis hayal yang merupakan garis yang menghubungkan titik titik teras tambang.

46. Face AngleSudut pada daerah kerja yang dibentuk dengan bidang horizontal yang biasanya kurang dari 900 dan tidak boleh melebihi.

47. Face heightketinggian vertikal dari daerah kerja, atau jarak dari lantai jenjang yang satu ke lantai jenjang yang berikutnya.

48. Sub-DrillLobang pemboran tambahan yang sesuai, dianjurkan pada jenjang tingkat lantai berikutnya, untuk memastikan penggalian lebih mudah dan tidak ada pecahan yang tertinggal pada kaki lereng.

49. Rill angleSudut yang aman pada fragmentasi material, biasanya 380 kearah bidang horizontal pada batuan yang telah pecah, tetapi lebih banyak digunakan untuk material berpasir atau kondisi basah.

50. Crest or shouldersudut Bagian atas atau sudut dari permukaan.

51. Toekaki atau dasar dari teras penggalian.

52. QuarryTambang terbuka untuk batuan bahan galian industri.

53. StockpileTempat penumpukan atau bahan yang ditumpuk untuk diambil, diolah, atau dimanfaatkan kemudian.

54. Drop cutPenggalian awal pada lantai tambang terbuka dengan maksud membentuk teras/lereng permukaan kerja dibawah (lebih rendah) dari lantai tambang.

55. GradeMenilai suatu ukuran (persen) dari isi mineral atau unsur di (dalam) material bijih yang sedang ditambang. dapat juga dinyatakan gram per ton, kilogram per meter kubik, dan lain lain.

56. GradientSering dikenal sebagai nilai kemiringan horisontal.

57. Remnant toe

Page 17: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

Bagian dari kaki lereng yang tidak mampu dipecahkan pada saat peledakan primer.

58. Bijih Merupakan kumpulan mineral yang mengandung satu logam

berharga atau lebih, yang dapat diolah dan diambil logamnya secara menguntungkan sesuai dengan kondisi teknologi dan ekonomi pada waktu itu.

Mineral yang memiliki kegunaan dan nilai tertentu yang dapat diekstrak/ditambang secara menguntungkan (Hartman,1987)

59. Batuanmerupakan zat padat penyusun kerak bumi, baik yang berupa material padat maupun lepas seperti pasir dan debu, pada umumnya merupakan kumpulan dari beberapa jenis mineral.

60. Mineralmerupakan suatu zat (fasa) padat yang terdiri dari unsur-unsur kimia atau persenyawaan kimia, dibentuk oleh proses-proses anorganik, mempunyai susunan kimia tertentu dan suatu penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya yang dikenal dengan struktur kristal.

61. Formasi Kelompok batuan yang memiliki ciri tertentu yang diberi nama

khusus sebagai unit untuk keperluan pemetaan, penjelasan atau bahan acuan.

Unit batuan terkecil dalam klasifikasi stratigrafi yang dicirikan oleh adanya persamaan litologi, pada umumnya diberikan nama menurut nama daerah pertama kali unit itu ditemukan.

62. Formasi BatubaraUnit staratigrafi pengandung bataubara pada daerah pengendapan batubara.

63. StratigrafiIlmu yang mempelajari tentang perlapisan batauan atau susunan batuan-batuan. Ilmu ini adalah salah satu cabang dari geologi yang berhubungan dengan definisi dan uraian batuan sediment khususnya, berkaitan dengan singkapan batuan atau batauan dibawah permukaan.

64. StrukturIstilah yang menerangkan tentang keadaan local atau regional dari susunan perlapisan batuan yang telah dikenal meliputi cirri-ciri antara lain seperti pemebentukan urutan atau susunan perlapaisan batuan tersebut.

Page 18: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

65. LitologiSifat atau ciri dari batauan, terdiri dari struktur, warna, komposisi mineral, ukuran butir dan tata letak bahan-bahan pembentuknya. Litologi merupakan dasar penentuan hubungan atau korelasi lapisan-lapisan pada tambang batubara.

III. TATA CARA PENAMBANGAN

secara umum, tahapan metoda penambangan terbuka meliputi pekerjaan sebagai berikut,

1. Pembersihan lahan (land clearing).

Pembersihan lahan ini dilaksanakan untuk memisahkan pepohonan dari tanah tempat pohon tersebut tumbuh, sehingga nantinya tidak tercampur dengan tanah subsoilnya. Pepohonan (tidak berbatang kayu keras) yang dipisahkan ini nantinya dapat dimanfaatkan sebagai humus pada saat pelaksanaan reklamasi.

Kegiatan pembersihan lahan ini baru dilaksanakan pada lahan yang benar-benar segera akan ditambang. Sedangkan lahan yang belum segera ditambang wajib tetap dipertahankan pepohonan yang tumbuh di lahan tersebut. Hal ini sebagai wujud bahwa perusahaan tambang tetap memperhatikan aspek pengelolaan atau lindungan lingkungan tambang.

2. Pengupasan tanah pucuk (top soil).

Pengupasan tanah pucuk ini dilakukan terlebih dulu dan ditempatkan terpisah terhadap batuan penutup (over burden), agar pada saat pelaksanaan reklamasi dapat dimanfaatkan kembali. Pengupasan top soil ini dilakukan sampai pada batas lapisan subsoil, yaitu pada kedalaman dimana telah sampai di lapisan batuan penutup (tidak mengandung unsur hara).

Kegiatan pengupasan tanah pucuk ini terjadi jika lahan yang digali masih berupa rona awal yang asli (belum pernah digali/tambang). Sedangkan untuk lahan yang bekas “peti (penambangan liar)” biasanya lapisan top soil tersebut telah tidak ada, sehingga kegiatan tambang diawali langsung dengan penggalian batuan penutup.Tanah pucuk yang telah terkupas selanjutnya di timbun dan dikumpulkan pada lokasi tertentu yang dikenal dengan istilah Top Soil Bank. Untuk selanjutnya tanah pucuk yang terkumpul di top soil bank pada saatnya nanti akan dipergunakan sebagai pelapis teratas pada lahan disposal yang telah berakhir dan memasuki tahapan program reklamasi.

3. Pemompaan air tambang (jika terdapat genangan air di pit).

Page 19: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

Pemompaan air tambang dilakukan dengan menggunakan mesin pompa Allight dan Caterpillar dengan kapasitas maksimal masing-masing sekitar 200 lt/dt. Pompa ini tidak setiap saat digunakan, penggunaannya hanya apabila kondisi tambang cukup terganggu dengan adanya genangan air dalam jumlah banyak.

Air hasil kegiatan pemompaan air tambang ini disalurkan ke kolam penampungan (settling pond) yang terdiri dari 3 kompartemen, yaitu,a. Kompartemen pertama, untuk mengendapkan kandungan lumpur yang

ikut larut dalam aliran air tambang yang terpompa.b. Kompartemen kedua, untuk penanganan (treatmen) kualitas pH air

tambang yang dihasilkan, dimana air tambang harus ber-pH standard sesuai batasan baku mutu air tambang yang diijinkan.

c. Kompartemen ketiga, untuk kolam penstabilan air tambang dan titik penataan kualitas air tambang sebelum air tambang tersebut disalurkan ke perairan umum atau sungai.

Mengapa air tambang ini harus disalurkan ke settling pond terlebih dulu, untuk selanjutnya baru boleh disalurkan ke perairan umum ? hal ini sebagai upaya pencegahan terjadinya air asam tambang (AAT). AAT adalah air yang berasal dari areal pertambangan yang bersifat asam (ph<7) sebagai akibat teroksidasinya mineral sulfide pada batuan pada kondisi lahan yang terbuka dan adanya air. Sifat AAT adalah asam sehingga cenderung merusak lingkungan, baik terhadap hewan biota air maupun tumbuhan disekitar perairan tersebut.

4. Penggalian tanah penutup (over burden).

Penggalian batuan penutup (over burden, disingkat OB) dilakukan pertama kali dengan menggunakan alat gali berupa alat berat jenis big bulldozer yang berfungsi sebagai alat pemecah bebatuan (proses ripping dan dozing). Batuan penutup yang telah hancur tersebut selanjutnya diangkat oleh alat berat jenis excavator dan dipindahkan ke alat angkut. Sedangkan alat angkut batuan penutup ini berupa dump truck dengan kapasitas muat/angkut maksimal 20 ton. Dump truck ini beroperasi dari loading point di front tambang menuju ke areal disposal yang berjarak 4 km (pulang pergi).

Penimbunan batuan penutup di disposal ini harus dilakukan secara bertahap, yaitu dimulai dengan membuat lapisan OB dasar seluas areal disposal (luas maksimal) yang telah ditentukan. Untuk selanjutnya dilakukan kegiatan penimbunan OB naik ke atas secara bertahap atau berjenjang dengan luasan semakin mengecil, hingga membentuk sebuah bukit atau gunung yang berterasering.<br />Jika disposal ini nantinya telah dinyatakan selesai, maka permukaan terasering disposal akan diberi lapisan top soil (diambil dari top soil bank) setebal sekitar 50 ~ 100 centimeter dan permukaan akhir dibentuk kontur landai membentuk bukit/

Page 20: k02-Tahapan Kegiatan Pertambangan

gunung yang rata (tidak terasering). Sedangkan derajat kemiringan kontur bukit ini sekitar 14 derajat. Hal ini untuk menghindari terfokusnya air limpasan disposal sehingga dapat menimbulkan erosi yang besar (tidak ramah lingkungan).

5. Penambangan batubara (coal cleaning & coal getting ke ROM).

Setelah penggalian batuan penutup selesai dan lapisan batubara mulai terekspose, maka kegiatan penambangan berikutnya adalah proses pembersihan lapisan batubara dari unsure pengotor (sisa batuan penutup dan/atau parting). Kegiatan ini dikenal dengan istilah coal cleaning. Hasil kegiatan coal cleaning ini adalah lapisan batubara yang bersih dan berkualitas.

Proses coal cleaning ini dilakukan oleh alat excavator yang telah dilengkapi dengan cutting blade pada sisi luar kuku bucket. Hal ini menjadikan ujung bucket bukan berupa kuku tajam, melainkan berupa ujung bucket yang datar rata. Unsur pengotor yang berada di atas lapisan batubara dapat dihilangkan hingga sebersih mungkin.

Sedangkan proses pemuatan batubara ke alat angkut dilakukan oleh unit excavator, dimana alat angkut yang digunakan yaitu dump truck dengan kapasitas muatan 20 ton. Selanjutnya batubara tersebut diangkut menuju ke stockpile mini tambang (ROM). Hal ini dilakukan agar proses penambangan batubara di front tambang dapat berlangsung lebih cepat, jika dibandingkan dengan pengangkutan batubara secara langsung dari front tambang ke stockpile pelabuhan. Hal ini mengingat jarak antara lokasi front tambang terhadap lokasi stockpile pelabuhan cukup jauh (sekitar 43 kilometer).

Tahap-tahap kegiatan utama dalam melakukan penambangan meliputi yaitu,a. Pembongkaran (Loosening),b. Pemuatan (Loading),c. Pengangkutan (Hauling).

Hasil-Hasil Pertambangan Secara Umum dapat dikelompokan menjadi yaitu,a. Logam, Ni, Cu, Fe, Zn, Al, Ar,b. Logam dan Batu Mulia : Au, Ag, Pt, Intan, Topaz,c. Mineral–mineral Industri, Batu Gamping, Tanah Liat, Pasir Kuarsa,

Gipsum, Kaolin dan Sulphur,d. Batu Bangunan/ Hias, Marmer, Andesit, Granit, Asbes,e. Bahan Bakar atau Fuel, Minyak dan Gas bumi, Batu bara dan uranium.