K-32 Aspirasi Pneumonia

15
DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN USU FAKULTAS KEDOKTERAN USU RSUP ADAM MALIK RSUP ADAM MALIK

Transcript of K-32 Aspirasi Pneumonia

Page 1: K-32 Aspirasi Pneumonia

DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN ILMU DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI KEDOKTERAN RESPIRASI

FAKULTAS KEDOKTERAN USUFAKULTAS KEDOKTERAN USURSUP ADAM MALIKRSUP ADAM MALIK

Page 2: K-32 Aspirasi Pneumonia

Aspirasi pneumoniaAspirasi pneumonia pneumonia yang pneumonia yang disebabkan masuknya benda asing padat atau cair disebabkan masuknya benda asing padat atau cair atau terhirupnya asap atau uap ke dalam saluran atau terhirupnya asap atau uap ke dalam saluran napas bawah yang berasal dari :napas bawah yang berasal dari :

1.1. Bahan-bahan endogen : orofaring, cairan / Bahan-bahan endogen : orofaring, cairan / makanan di lambungmakanan di lambung2.2. Bahan-bahan eksogen : makanan, minuman, airBahan-bahan eksogen : makanan, minuman, air tawar, air asin, bahan – tawar, air asin, bahan – bahan lainnya (tanah, bahan lainnya (tanah, lumpur, dll)lumpur, dll)

Page 3: K-32 Aspirasi Pneumonia

Aspirasi dapat menyebabkan beberapa gejala Aspirasi dapat menyebabkan beberapa gejala berdasarkan kuantitas dan sifat dari substansi berdasarkan kuantitas dan sifat dari substansi yang teraspirasi, frekuensi terjadi aspirasi , dan yang teraspirasi, frekuensi terjadi aspirasi , dan faktor host menyebabkan terjadinya aspirasifaktor host menyebabkan terjadinya aspirasi . .

Terdapat beberapa tipe substansi yang Terdapat beberapa tipe substansi yang menyebabkan gejala-gejala terjadi pneumoniamenyebabkan gejala-gejala terjadi pneumonia : :– Aspirasi dari asam lambung Aspirasi dari asam lambung Chemical PneumoniaChemical Pneumonia

(CP). (CP). – Aspirasi dari bakteri berasal dari oral dan daerah Aspirasi dari bakteri berasal dari oral dan daerah

faringeal faringeal Bacterial PneumoniaBacterial Pneumonia (BP). (BP).

Page 4: K-32 Aspirasi Pneumonia

– Aspirasi dari minyak minyak sayur Aspirasi dari minyak minyak sayur menyebabkan menyebabkan exogenous lipoid pneumoniaexogenous lipoid pneumonia (LP), pneumonia ini jarang ditemukan(LP), pneumonia ini jarang ditemukan

– Aspirasi dari benda asing gagal nafas dan Aspirasi dari benda asing gagal nafas dan beberapa kasus dapat terjadi beberapa kasus dapat terjadi bacterial bacterial pneumoniapneumonia. .

– Aspirasi pneumonia Aspirasi pneumonia Near Drowning Near Drowning

(tenggelam)(tenggelam)

Page 5: K-32 Aspirasi Pneumonia

PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI

Aspirasi benda asing dapat menyebabkan obstruksi jalan Aspirasi benda asing dapat menyebabkan obstruksi jalan napas dari mulai glotis sampai distal bronkus. napas dari mulai glotis sampai distal bronkus.

Aspirasi benda asing banyak terdapat di segmen posterior Aspirasi benda asing banyak terdapat di segmen posterior lobus atas dan segmen superior lobus bawah jika pasien lobus atas dan segmen superior lobus bawah jika pasien posisi terlentang. posisi terlentang.

Jika posisi berdiri maka benda asing akan berada di basal Jika posisi berdiri maka benda asing akan berada di basal paru kanan. Kerusakan primer dapat terjadi akibat aspirasi paru kanan. Kerusakan primer dapat terjadi akibat aspirasi

ASPIRASI BENDA ASING

Page 6: K-32 Aspirasi Pneumonia

ASPIRASI DARI BAKTERI BERASAL ASPIRASI DARI BAKTERI BERASAL DARI ORAL DAN DAERAH FARINGEAL DARI ORAL DAN DAERAH FARINGEAL (BACTERIAL PNEUMONIA)(BACTERIAL PNEUMONIA)

Bakteri yang terlibat dalam infeksi paru anaerob Bakteri yang terlibat dalam infeksi paru anaerob merupakan flora normal di daerah oral (terutama di celah merupakan flora normal di daerah oral (terutama di celah gingiva), dan menjadi patogen ketika bakteri anaerob gingiva), dan menjadi patogen ketika bakteri anaerob ditemukan konsentrasi tinggi sekitar 10ditemukan konsentrasi tinggi sekitar 101212/g. sering /g. sering menjadi penyebab terjadi aspirasi. menjadi penyebab terjadi aspirasi.

Kondisi yang berhubungan dengan terjadinya aspirasi Kondisi yang berhubungan dengan terjadinya aspirasi adalah kehilangan kesadaran atau disfagia , peminum adalah kehilangan kesadaran atau disfagia , peminum alkohol, anastesi umum, kejang, pemakaian narkotika, alkohol, anastesi umum, kejang, pemakaian narkotika, lesi di daerah esofagus dan gangguan neurologilesi di daerah esofagus dan gangguan neurologi

Page 7: K-32 Aspirasi Pneumonia

ASPIRASI DARI ASAM ASPIRASI DARI ASAM LAMBUNG (LAMBUNG (Chemical PneumoniaChemical Pneumonia) )

Kerusakan paru terjadi jika ketika pH dari Kerusakan paru terjadi jika ketika pH dari aspirasi cairan kurang dari 2.5 , contohnya aspirasi cairan kurang dari 2.5 , contohnya beberapa penelitian menunjukkan terjadinya beberapa penelitian menunjukkan terjadinya kerusakan paru setelah teraspirasi asam kerusakan paru setelah teraspirasi asam lambung, air suling dan air garamlambung, air suling dan air garam

Page 8: K-32 Aspirasi Pneumonia

ASPIRASI AKIBAT LIPID ASPIRASI AKIBAT LIPID (LIPOID PNEUMONIA)(LIPOID PNEUMONIA)

Bahan material yang berminyak umumnya diberikan Bahan material yang berminyak umumnya diberikan sebagai pengobatan untuk konstipasi pada anak-anak dan sebagai pengobatan untuk konstipasi pada anak-anak dan dewasa. dewasa.

Karena sifat dari viskositasnya yang tinggi , bahan Karena sifat dari viskositasnya yang tinggi , bahan material yang berminyak akan menekan reflek batukmaterial yang berminyak akan menekan reflek batuk

mudah terjadinya aspirasi pada orang-orang mudah terjadinya aspirasi pada orang-orang normal, dan juga pada pasien-pasien dengan gangguan normal, dan juga pada pasien-pasien dengan gangguan menelanmenelan..

Page 9: K-32 Aspirasi Pneumonia

NEAR DROWNINGNEAR DROWNING

Dry drownDry drowninging tidak terjadi aspirasi air tidak terjadi aspirasi air laut/tawar ke paru (dry lung) dan kematian laut/tawar ke paru (dry lung) dan kematian diakibatkan oleh laringospasme pada saat air diakibatkan oleh laringospasme pada saat air dingin masuk ke daerahdingin masuk ke daerah laring, iritasi mekanik laring, iritasi mekanik akibat air (10-15%).akibat air (10-15%).

Wet drowningWet drowning terdapat air ke dalam paru terdapat air ke dalam paru sehingga paru ”basah” dan terjadi gangguan sehingga paru ”basah” dan terjadi gangguan akibat efek cairan (85-90%).akibat efek cairan (85-90%).

Page 10: K-32 Aspirasi Pneumonia

GAMBARAN KLINISGAMBARAN KLINIS

Aspirasi pneumonia dapat terjadi akut atau kronik Aspirasi pneumonia dapat terjadi akut atau kronik tergantung dari onset waktu, sifat dari substansi tergantung dari onset waktu, sifat dari substansi aspirasi, dan respon host seseorang. aspirasi, dan respon host seseorang.

Gambaran klinis sering dijumpai yaitu sesak nafas, Gambaran klinis sering dijumpai yaitu sesak nafas, demam, demam, wheezingwheezing, ronki basah, hipoksia, takikardia, , ronki basah, hipoksia, takikardia, lekositosis dan gagal nafas. lekositosis dan gagal nafas. Pada hipoksemia berat Pada hipoksemia berat sering terjadi akibat rendahnya tekanan parsial arteri sering terjadi akibat rendahnya tekanan parsial arteri dan penurunan dari komplians paru. dan penurunan dari komplians paru.

Page 11: K-32 Aspirasi Pneumonia

GAMBARAN RADIOLOGISGAMBARAN RADIOLOGIS

ASPIRASI BENDA ASING

Benda asing sering ditemukan pada anak-anak Benda asing sering ditemukan pada anak-anak yaitu koin dan gigi yaitu koin dan gigi

Dapat ditemukan pada semua lobus tetapi sering Dapat ditemukan pada semua lobus tetapi sering ditemukan pada lobus bawah paru kananditemukan pada lobus bawah paru kanan

Pada usia dewasa gambaran radiologis Pada usia dewasa gambaran radiologis umumnya ditemukan atelektasis dan umumnya ditemukan atelektasis dan obstruksi pneumonitis dengan atau tidak tampak obstruksi pneumonitis dengan atau tidak tampak benda asing (radioopaque)benda asing (radioopaque)

Page 12: K-32 Aspirasi Pneumonia

Kelainan pemeriksaan radiologis yang paling dominan Kelainan pemeriksaan radiologis yang paling dominan adalah suatu konsolidasi adalah unilateral maupun adalah suatu konsolidasi adalah unilateral maupun bilateral, bercak-bercak atau difus. bilateral, bercak-bercak atau difus.

Pada penderita dengan aspirasi dengan jumlah yang Pada penderita dengan aspirasi dengan jumlah yang banyak cairan lambung dengan pH rendah dari banyak cairan lambung dengan pH rendah dari radiologis menunjukkan bercak-bercak konsolidasi yang radiologis menunjukkan bercak-bercak konsolidasi yang gambaran sama dengan edema paru dengan gagal gambaran sama dengan edema paru dengan gagal jantung atau awal dari jantung atau awal dari acute respiratory distress acute respiratory distress syndromesyndrome (ARDS). (ARDS).

ASPIRASI DARI BAKTERI BERASAL DARI ORAL ASPIRASI DARI BAKTERI BERASAL DARI ORAL DAN DAERAH FARINGEAL (BACTERIAL DAN DAERAH FARINGEAL (BACTERIAL PNEUMONIA) , PNEUMONIA) , CHEMICAL PNEUMONIA & NEAR CHEMICAL PNEUMONIA & NEAR DROWNINGDROWNING

Page 13: K-32 Aspirasi Pneumonia

ASPIRASI AKIBAT LIPID ASPIRASI AKIBAT LIPID (LIPOID PNEUMONIA)(LIPOID PNEUMONIA)

Foto toraks bisa menunjukkan corakan alveolar sebagai Foto toraks bisa menunjukkan corakan alveolar sebagai hasil penggumpalan lipid dalam rongga alveoli. hasil penggumpalan lipid dalam rongga alveoli.

Selanjutnya gambaran interstisial menunjukkan adanya Selanjutnya gambaran interstisial menunjukkan adanya migrasi makrofag dan penebalan septum alveoli oleh migrasi makrofag dan penebalan septum alveoli oleh jaringan fibrosis. jaringan fibrosis.

Foto toraks juga bisa menunjukkan adanya nodul yang Foto toraks juga bisa menunjukkan adanya nodul yang terlokalisir (parafinoma) nodul-nodul ini mudah terlokalisir (parafinoma) nodul-nodul ini mudah menyatu sehingga menimbulkan gambaran seperti menyatu sehingga menimbulkan gambaran seperti neoplasma atau TB.neoplasma atau TB.

Page 14: K-32 Aspirasi Pneumonia

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

Terapi OksigenTerapi Oksigen Antibiotika uji sensitivitasAntibiotika uji sensitivitas Bronkoskopi bronkial toiletBronkoskopi bronkial toilet Kostikosteroid kontroversialKostikosteroid kontroversial

Page 15: K-32 Aspirasi Pneumonia