JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali...

122
i FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PERKEMBANGAN TENUN TROSO DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA SKRIPSI Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata Busana Oleh Liya Handryana NIM 5401406056 JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Transcript of JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali...

Page 1: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

i

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PERKEMBANGAN TENUN

TROSO DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN

KABUPATEN JEPARA

SKRIPSI

Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata Busana

Oleh

Liya Handryana

NIM 5401406056

JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

Page 2: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah dipertahankan dihadapan sidang ujian skripsi Jurusan Teknologi Jasa

dan Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 5 Mei 2011

Ketua Jurusan Sekretaris

Ir.Siti Fathonah, M.Kes Dra. Sri Endah W,M.Pd NIP. 1964021319880322002 NIP. 196805281993032001

Penguji Dra. Hj. Marwiyah,M.Pd NIP. 195702201984032001 Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Sri Endah W,M.Pd Rina Rachmawati, S.E. M.M NIP. 196805281993032001 NIP. 198003072006042001

Mengetahui Dekan Fakultas Teknik

Drs. Abdurrahman, M.Pd NIP. 196009031985031002

Page 3: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip

atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi

ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang , April 2011

Liya Handryana NIM. 5401406056

Page 4: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Berusaha, berdoa dan ikhlas atas hasil yang dapat kita capai adalah

keberhasilan yang sesungguhnya, karena dalam sebuah pencapaian, proses

adalah hal yang paling penting (Peneliti)

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Bapak dan Ibu atas doa, kasih

sayang, dukungan, pengorbanan

serta kesabaranya selama ini.

Nenek dan Adik terimakasih atas

doa dan dukungannya

Teman-teman Tata Busana 2006

Almamaterku

.

Page 5: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

v

PRAKATA

Alhamdulillah peneliti ucapkan atas limpahan rahmat serta karunia dari Allah

SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan Tenun Troso Di Desa Troso

Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara” Skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi S1 Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi (TJP) Fakultas

Teknik (FT) Universitas Negeri Semarang.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak akan berjalan

lancar tanpa kontribusi dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmojo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan sarana dan prasarana untuk menyelesaikan studi strata satu di

Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Abdurrahman, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan

penelitian.

3. Ir.Siti Fathonah, M.Kes, Ketua Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan ijin pelaksanaan penelitian

4. Dra. Sri Endah Wahyuningsih, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.

5. Rina Rachmawati, S.E,M.M, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.

Page 6: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

vi

6. Dra Hj. Marwiyah, M.Pd., dosen penguji yang telah memberikan saran dan

bimbingan dalam skripsi ini

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik khususnya prodi S1 Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi atas segala

ilmu yang diberikan.

8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan

arahan selama penulis melakukan penelitian.

9. Responden penelitian seluruh pengusaha tenun troso di Desa Troso Kecamatan

Pecangaan Kabupaten Jepara atas waktu yang diberikan untuk mengisi kuesioner.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

peneliti sebutkan satu persatu atas segala bantuan baik moril maupun materiil.

Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada semua

pihak menjadi amal ibadah serta mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Harapan peneliti, skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada

umumnya.

Semarang, Februari 2011

Peneliti

Page 7: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

vii

ABSTRAK

Liya Handryana, 2011. “Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan Tenun Troso Di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara”. Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi , Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I Dra. Sri Endah Wahyuningsih, M.Pd, Dosen Pembimbing II Rina Rachmawati, S.E.,M.M. Kata Kunci : Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan, Tenun Troso Tenun troso merupakan salah satu produk unggulan Jawa Tengah setelah batik. Tenun troso kain tradisional khas Jepara yang perlu dilestarikan kerena belum dikenal banyak orang, tidak seperti tenun ulos, songket, lurik yang lebih dikenal banyak orang. Tenun troso hanya dikenal oleh golongan masyarakat tertentu. Kain tenun troso belum banyak dijual dipasaran karena hanya diperoleh ditempat produksi yaitu di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Permasalahan penelitian ini adalah 1) Faktor-faktor apa yang menghambat perkembangan tenun troso di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara 2) Seberapa besar faktor-faktor tersebut menghambat perkembangan tenun troso di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui seberapa besar faktor-faktor tersebut menjadi penghambat perkembangan tenun troso di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. 2) Mengetahui seberapa besar faktor-faktor tersebut menjadi penghambat perkembangan tenun troso di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha tenun troso yang berjumlah 75 pengusaha karena jumlah populasinya kurang dari 100 orang. Penelitian ini menggunakan satu variabel yaitu faktor-faktor penghambat perkembangan tenun troso di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara yang terdiri dari 6 sub variabel yaitu modal, bahan baku, tenaga kerja, desain, teknologi dan pemasaran. Metode pengumpulan data instrumen berupa angket yang telah diujicobakan. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase.

Berdasarkan hasil penelitian faktor-faktor penghambat perkembangan tenun troso di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara, yang tediri dari sub variabel modal 58.30%, bahan baku 55.10%,tenaga kerja 58.80%,desain 60.00%, teknologi 54.00% dan pemasaran 63.40%. Pembahasan Faktor tertinggi dalam menghambat perkembangan tenun troso adalah pemasaran dengan persentase 63.40%, faktor terendah dalam menghambat perkembangan tenun troso adalah bahan baku dengan persentase 55.10%.

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian faktor-faktor penghambat perkembangan tenun troso di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara rata-rata persentase kategori sedang dalam menghambat perkembangan tenun troso. Saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengusaha lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan, menambah jenis produk dan lebih aktif melakukan promosi

Page 8: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

PENGESAHAN........................................................................................ ii

PERNYATAAN ....................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv

PRAKATA ............................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ............................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ........................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................... 4

1.5 Penegasan istilah ............................................................ 5

1.6 Sistematika Skripsi ......................................................... 8

BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................ 10

2.1 Kain tenun ...................................................................... 10

2.1.1 Jenis Tenun .................................................................... 11

2.2 Tenun Troso ................................................................... 13

Page 9: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

ix

2.2.1 Motif Tenun Troso ......................................................... 15

2.2.2 Pembuatan Motif Tenun Di Desa Troso .......................... 17

2.2.3 Perkembangan Tenun Troso ........................................... 19

2.2.4 Proses Pembuatan Tenun Troso ...................................... 20

2.3 Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan Tenun .......... 24

2.3.1 Modal ............................................................................. 29

2.3.2 Bahan Baku .................................................................... 30

2.3.3 Tenaga Kerja .................................................................. 33

2.3.4 Desain ........................................................................... 36

2.3.5 Teknologi ....................................................................... 39

2.3.6 Pemasaran ...................................................................... 39

BAB 3 METODE PENELITIAN......................................................... 44

3.1 Objek Penelitian ............................................................. 44

3.2 Populasi dan Sampel ....................................................... 44

3.2.1. Populasi .......................................................................... 44

3.2.2. Sampel .......................................................................................... 45

3.3 Variabel Penelitian ......................................................... 45

3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................. 46

3.4.1 Metode Dokumentasi. ..................................................... 46

3.4.2 Metode Observasi. .......................................................... 46

3.4.3 Metode angket. ............................................................... 46

3.4.4 Metode Wawancara. ....................................................... 47

3.5 Uji Coba Instrumen ......................................................... 47

Page 10: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

x

3.5.1 Validitas ......................................................................... 48

3.5.2 Reliabilitas ..................................................................... 50

3.6 Metode Analisis Data ..................................................... 51

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 53

4.1 Hasil penelitian .............................................................. 53

4.2 Deskripsi Data ............................................................... 53

4.2.1 Modal . ........................................................................... 55

4.2.2 Bahan baku..................................................................... 56

4.2.3 Tenaga kerja. .................................................................. 57

4.2.4 Desain. ........................................................................... 59

4.2.5 Teknologi. ....................................................................... 60

4.2.6 Pemasaran. ..................................................................... 61

4.3 Pembahasan .................................................................... 62

4.4 keterbatasan penelitian .................................................... 67

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 68

5.1 Simpulan ....................................................................... 68

5.2 Saran .............................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 72

Page 11: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Jumlah industri tenun troso ............................................................ 2

31 Daftar nama peserta uji coba .......................................................... 48

3.2 Validitas instrumen untuk soal no 1 ................................................ 49

3.3 Reabilitas instrumen ....................................................................... 51

3.4 Kategori diskriptif persentase ......................................................... 52

4.1 Hasil penelitian faktor-faktor yang menghambat perkembangan tenun

troso di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara .............. 54

4.2 Hasil Analisis Deskiptif Persentase Modal ..................................... 55

4.3 Hasil Analisis Deskiptif Persentase Bahan Baku ............................ 56

4.4 Hasil Analisis Deskiptif Persentase Tenaga Kerja………………… 57

4.5Hasil Analisis Deskiptif Persentase Desain ...................................... 59

4.6Hasil Analisis Deskiptif Persentase Teknologi ................................ 60

4.7 Hasil Analisis Deskiptif Persentase Pemasaran ............................... 61

Page 12: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Motif Tenun Ulos Khas Batak ........................................................ 11

2.2 Motif Songket Dari Palembang ....................................................... 12

2.3 Motif Lurik..................................................................................... 12

2.4 Motif Tenun Ikat ............................................................................ 13

2.5 Tenun Troso Tradisional................................................................. 14

2.6 Motif Tumpal ................................................................................. 16

2.7 Motif Bunga ................................................................................... 16

3.1 Grafik Data Hasil Penelitian ........................................................... 55

3.2 Grafik Modal .................................................................................. 56

3.3 Grafik Bahan Baku ......................................................................... 57

3.4 Grafik Tenaga Kerja ....................................................................... 58

3.5 Grafik Desain ................................................................................. 59

3.6 Teknologi ....................................................................................... 60

3.7 Grafik Pemasaran ........................................................................... 61

Page 13: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Tabel Kisi-kisi Instrumen ............................................................... 73

2. Kisi-kisi pengusaha tenun troso ...................................................... 75

3. Angket penelitian .......................................................................... 87

4. Hasil Uji Coba Angket Penelitian ................................................ 97

5. Hasil Uji Validitas & Reliabilitas.................................................... 100

6. Rekapitulasi data hasil penelitian faktor-faktor penghambat

perkembangan tenun troso di Desa Troso Kecamatan Pecangaan

Kabupaten Jepara ........................................................................... 102

7. Hasil Analisis Deskriptif Persentase ............................................... 108

8. Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi ............................................ 120

9. Permohonan Surat Observasi .......................................................... 121

10. Surat Izin Penelitian ....................................................................... 122

11. Data responden penelitian ............................................................... 123

12. Gambar aktifitas tenaga kerja tenun troso ....................................... 127

13. Gambar tempat penelitian ............................................................... 128

Page 14: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tenun Troso merupakan salah satu hasil karya seni asli Desa Troso

Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara sehingga perlu dilestarikan dan

dikembangakan.

Menurut masyarakat setempat tentang munculnya kegiatan menenun di desa Troso dibakukan dalam sebuah cerita (mitos), bahwa dahulu kala ada tokoh bernama kyai senu dan nyai senu yang pertama kali melakukan pekerjaan menenun dengan tenun emasnya, pekerjaan ini kemudian diperkenalkan kepada masyarakat. Masyarakat masih percaya alat tenun emas itu masih sering muncul di tengah-tengah desa, dikatakan bahwa beberapa orang pernah melihatnya. Walaupun mitos tersebut merupakan suatu bentuk cerita dari mulut ke mulut, tetapi memiliki fungsi sosial bagi masyarakat yang memilikinya (Eko Punto Hendro, 2000:151).

Tenun troso dikenal dengan nama tenun troso karena pembuatannya di

desa Troso sesuai dengan nama desa asal pembuatan. Keterampilan membuat

Tenun troso sudah dimiliki oleh warga desa Troso sejak tahun 1935, jauh sebelum

kemerdekaan Republik Indonesia. Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten

Jepara merupakan sentra kerajinan Tenun Troso dan merupakan produk unggulan

Kabupaten Jepara setelah industri mebel, Desa Troso terletak sekitar 15 Km arah

tenggara kota.

Selain terkenal dengan seni ukir, Jepara juga memiliki potensi yang

menarik untuk dianalisa, yaitu kain tenun yang diproduksi di sentra industri Tenun

Troso Jepara, bertempat di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara.

1

Page 15: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

2

Menurut bapak H. Ali Ashar, Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso

mengatakan bahwa 1 tahun terakhir ini pengusaha tenun troso mengalami

penurunan karena kurangnya bahan baku yanng cukup tersedia dan sulitnya

memasarkan hasil produksi menjadi menjadi permasalahan bagi pengusaha

(wawancara 30 oktober 2010)

Tabel 1.1 Jumlah industri tenun troso dan jumlah tenaga kerja Tahun Jumlah industri Jumlah tenaga kerja

2007 80 2400

2010 75 1200

Sumber : Data dari pimpinan paguyuban pengusaha tenun troso

Dari angka di atas menunjukkan bahwa dari tahun 2007 sampai dengan

tahun 2010, di Jepara mengalami penurunan yang signifikan di sektor industri

tenun troso maupun jumlah tenaga kerjanya. Pada tahun 2007 peningkatan jumlah

pengusaha tenun troso sangat pesat karena masih diberlakukanya keputusan

Gubernur Jawa Tengah pegawai negeri sipil (PNS) memakai seragam tenun troso

setiap hari kamis.

Kain yang dihasilkan dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) tentu

mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada kain yang dihasilkan dengan Alat

Tenun Mesin (ATM). Membutuhkan waktu yang relatif lama untuk membuat

sehelai kain tenun troso 1-3 hari.

Minat masyarakat Jepara terhadap kain tenun troso masih minim,

sempitnya wilayah pemasaran dan kurangnya promosi sebagai salah satu

penyebabnya. Kain tenun troso tidak dijual dipasaran dan jarang dijumpai penjual

kain troso di pasar-pasar tradisional Jepara. Produk kain tenun troso bisa diperoleh

Page 16: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

3

ditempat produksi yaitu di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara.

Masyarakat Jepara lebih memilih pakaian produksi luar Jepara seperti batik,lurik

dan lain-lain. Produk kain atau pakaian umum lebih mudah didapat di pasaran dan

harganya lebih murah dibandingkan dengan kain tenun troso.

Pengusaha tenun troso kurang mampu dalam pengelolaan manajemen yang

sering dianggap hal yang mudah, sehingga kekurangan modal sering menghambat

perkembangan usaha tenun troso karena menurut para pengusaha sistem keuangan

usaha dan rumah tangga masih menjadi satu, sehingga laba usaha sering

dikonsumsi dan tidak disalurkan untuk usaha. Pemasaran merupakan juga kendala

yang dihadapi pengusaha tenun troso karena jumlah produksi tergantung dengan

pesanan semakin banyak pesanan semakin banyak proses produksi.

Pengusaha tenun troso memerlukan modal yang cukup, tenaga kerja

terampil, bahan baku cukup tersedia untuk menjamin kemajuan usaha serta

menjamin persediaan barang. Penghambat perkembangan tenun troso disebabkan

oleh adanya faktor-faktor produksi yang kurang mencukupi untuk kebutuhan

proses pembuatan tenun troso.

Lokasi tempat usaha industri tenun troso merupakan suatu bentuk industri

pedesaan, masyarakat desa tidak hanya sebagai buruh atau karyawan tetapi

berperan juga sebagai pengusaha. Umumnya usaha dalam skala kecil yaitu suatu

bentuk dari ekonomi pedesaan. Kegiatan ekonomi pedesaan tergantung dari

sumber daya yang ada disekitar, khususnya sumber tenaga kerja. Menggunakan

teknologi yang sederhana, umumnya pengusaha industri pedesaan tidak hanya

penghasil barang, sebagai pedagang yang memasarkan hasil produksi.

Page 17: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

4

Berdasarkan pertimbangan diatas peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian “Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan Tenun Troso Di Desa Troso

Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang permasalahan diatas, maka

masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1.2.1 Faktor-faktor apa yang menghambat perkembangan tenun troso di desa

Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara?

1.2.2 Seberapa besar faktor tersebut menghambat perkembangan tenun troso di

desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian diatas

adalah sebagai berikut:

1.3.1 Mengetahui faktor-faktor penghambat perkembangan tenun troso di desa

Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara.

1.3.2 Mengetahui seberapa besar faktor-faktor tersebut menjadi penghambat

perkembangan tenun troso di desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten

Jepara.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1.4.1 Sebagai bahan masukan bagi para produsen tenun troso dalam

meningkatkan kualitas dan kuantitas produk

Page 18: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

5

1.4.2 Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah setempat untuk ikut

meningkatkan perkembangan tenun troso melalui badan perencanaan

pembangunan daerah.

1.4.3 Sebagai bahan masukan bagi departemen perindustrian, perdagangan dan

koperasi (deperindakop) Jepara mengenai keadaan yang dialami oleh tenun troso

pada jaman sekarang.

1.4.4 Sebagai penambah pengetahuan dan wawasan baik bagi peneliti maupun

pembaca.

1.5 PENEGASAN ISTILAH

Judul penelitian gambaran ringkasan tentang masalah yang akan diteliti.

Agar tidak terjadi salah tafsir maka akan diberikan batasan-batasan pengertian

mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian yaitu:

1.5.1 Faktor-faktor penghambat

Faktor adalah suatu hal ( keadaan, peristiwa, dan sebagainya) yang ikut

menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya sesuatu (W.J.S Poerwadarminto,

1999:273)

Penghambat atau hambatan halangan atau rintangan (Tim redaksi kamus

besar bahasa Indonesia, 2001:273). Hambatan dapat diartikan segala sesuatu yang

menghalangi suatu usaha.

Arti faktor penghambat dalam skripsi ini adalah hal-hal atau berbagai

keadaan yang menyebabkan atau mengakibatkan tenun troso langka dijumpai,

adapun faktor-faktor tersebut antara lain modal, bahan baku, tenaga kerja, desain,

teknologi dan pemasaran.

Page 19: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

6

1.5.2 Perkembangan

Perkembangan adalah perihal berkembang (W.J.S Poerwadarminto,

2002:731).

Yang dimaksud perkembangan disini adalah berkembang atau menjadi

besar produksi tenun troso yaitu dengan naiknya nilai produksi.

1.5.3 Tenun Troso

Tenun adalah barang-barang yang dibuat dari benang (kapas, sutra dsb)

dengan menggunakan alat perkakas untuk membuat kain (W.J.S Poerwadarminto,

1999:1054)

Tenun troso adalah kain tenun yang cara pembuatanya dengan

menggunakan ATBM (alat tenun bukan mesin) yang menghasilkan tenun ikat

dengan merek dagang troso (Eko Punto hendro, 2000:4).

Arti tenun troso adalah barang tenunan yaitu barang tenunan yang cara

pembuatanya dimulai dari menter atau mewarnai. Dalam proses ini, benang

diwarnai sesuai pewarnaan juga kemudian dijemur. Berikutnya, proses spul atau

benang digulung kecil. Proses ketiga, benang diproses dan dipasang ke alat tenun

bukan mesin ditempat tersebut dinamakan dicucuk. Proses yang terakhir adalah

penenunan.

1.5.4 Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara

Secara administrasi sentra tenun troso terletak di Desa Troso, Kecamatan

Pecangaan Kabupaten jepara. Desa Troso merupakan salah satu desa di antara

desa yang berada di wilayah Kecamatan Pecangaan, tepatnya terletak 1,5 km dari

Page 20: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

7

Ibukota Kecamatan Pecangaan dan 15 km arah selatan dari Ibukota Kabupaten

Jepara.

Dari berbagai mata pencaharian yang ada di Desa Troso yaitu pengusaha,

dan buruh industri, merupakan warga yang menjaga kelangsungan industri tenun

Troso, kegiatan yang dilakukan setiap hari untuk membuat lembar demi lembar

kain.

Keterampilan membuat tenun ikat sudah dimiliki oleh warga Desa Troso

sejak tahun 1935 yang bermula dari Tenun Gendong warisan turun-

temurun.Tahun 1943 mulai berkembang Tenun Pancal dan kemudian pada tahun

1946 beralih menjadi Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), hingga sekarang.

Keterampilan ini terus berkembang. Desa Troso yang terletak di Kabupaten Jepara

Propinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang memproduksi jenis kain

tenun di antara beberapa daerah lainya di Indonesia. Jenis tenun yang kini

dikembangkan di Desa Troso menunjukkan salah satu cara masyarakat untuk

bertahan dalam bidang perekonomian. Dalam proses pembuatan tenun troso

memang masih diwarnai oleh faktor ketrampilan tangan atau cara-cara tradisional,

sehingga dapat menimbulkan kesan seni.

Pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa arti judul skripsi

“Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan Tenun Troso di Desa Troso

Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara” adalah adanya beberapa faktor yang

meliputi modal, bahan baku, tenaga kerja, desain, teknologi dan pemasaran yang

menyebabkan suatu benda (dalam hal ini tenun troso) belum berkembang.

Page 21: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

8

1.6 SISTEMATIKA SKRIPSI

Agar skripsi ini dapat tersusun dengan baik dan sistematis, maka penulis

menggunakan sistematika sebagai berikut

1.6.1 Bagian Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisi tentang halaman judul, abstrak, pengesahan,

motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran dan daftar

tabel.

1.6.2 Bagian Isi

Bagian isi terdiri dari lima bab antara lain pendahuluan, landasan teori,

metode penelitian, hasil penelitian dan penutup.

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, permasalahan,

penegasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

skripsi, sehingga dapat digambarkan mengenai masalah pentingnya

dilakukan penelitian tentang faktor-faktor penghambat perkembangan

tenun troso di desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara.

BAB 2 :LANDASAN TEORI

Berisi tinjauan tentang tenun troso yang meliputi; pengertian tenun troso

dan proses pembuatan tenun troso, tinjauan tentang tenun troso dan

faktor-faktor penghambat perkembangan tenun troso didesa troso

Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Bab ini terdapat gambaran

mengenai dasar teori untuk mengungkap adanya faktor-faktor

Page 22: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

9

penghambat perkembangan tenun troso di desa Troso Kecamatan

Pecangaan Kabupaten Jepara.

BAB 3 :METODE PENELITIAN

Berisi populasi, sampel, waktu, tempat penelitian, variabel penelitian,

metode pengumpulan data, uji coba instrumen, metode analisis data,

sehingga dapat digambarkan mengenai metode sistematis yang

digunakan dalam penelitian.

BAB 4 :HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan analisis data dan pembahasan atas hasil pengolahan

data

BAB 5 :PENUTUP

Berisi simpulan dan saran, sehingga dapat digambarkan mengenai tindak lanjut

dari penelitian

1.6.3 Bagian Akhir Skripsi

Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 23: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

10

BAB 2

LANDASAN TEORI

Kain tenun merupakan salah satu hasil karya seni budaya tradisional

yang telah lama berkembang di Indonesia. Dalam perkembangnya kain tenun

mempunyai fungsi sosial yang melambangkan status sosial atau identitas

kelompok tertentu. Di antara produk-produk tekstil yang sekarang berkembang di

Indonesia, kain tenun sering dianggap sebagi salah satu produk yang memiliki

nilai seni, karena itu pula keberadaanya di pasar barang masih dapat bersaing

dengan produk-produk tekstil lainya yang umum diprduksi secara masal oleh

pabrik-pabrik tekstil.

2.1 Kain Tenun

Setiap daerah mempunyai cara tersendiri untuk memperkuat identitas dan

kepribadian bangsa, antara lain melalui media tenun, sebagai contoh: Songket,

Ulos, Lurik, tenun ikat dan sebagainya.

Jenis ataupun ragam hias kain tenun misalnya dapat menunjukkan apakah

seseorang itu keturunan raja, kepala adat atau hanya rakyat biasa. Untuk

menunjukkan identitas kelompok biasanya tenun tampak dipergunakan misalnya

dalam upacara kelahiran, inisiasi, perkawinan ataupun kematian. (Eko Punto

Hendro, 2000:1)

Dari fungsi ekonomi, kain tenun merupakan komoditi berharga karena

memiliki nilai tukar yang tinggi di pasar barang. Tingginya nilai tukar tersebut

disebabkan proses pembuatanya (menggunakan ketrampilan tangan) yang cukup

10

Page 24: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

11

rumit serta hiasannya yang unik, tergantung pula dari jenis bahan benang yang

digunakan.

Pengertian motif adalah suatu kerangka bergambar yang mewujudakan

tenun secara keseluruhan. Motif tenun disebut juga dengan corak atau pola tenun.

Pendapat Didik Riyanto (1997:15) mengatakan bahwa motif merupakan corak

atau ragam yang mempunyai ciri tersendiri yang menghiasi tenun troso.

Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motif tenun merupakan

kerangka atau subyek dari keseluruhan gambar, sehingga motif tenun sangat

menentukan nama terhadap sehelai tenun sekaligus sebagai ornamen penghias.

2.1.1. Jenis Tenun

2.1.1.1 Macam-macam Tenun

Beberapa jenis tenun yang kini masih dapat dikenal diantaranya kain

yang sering disebut ulos, songket, lurik dan ikat merupakan kain tenun yang

terdapat diberbagai daerah di Indonesia.

2.1.1.1.1 Ulos merupakan tenun khas batak

Gambar 2.1 Motif Ulos Tenunan Khas Batak (http//googel.com//tenun)

2.1.1.1.2 Songket ditandai dengan sulaman benang emas atau perak pada jalinan

benang yang ditenun.

Page 25: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

12

Gambar 2.2 Motif Songket dari Palembang (http//googel.com//tenun)

2.1.1.1.3 Lurik Kain lurik ditandai dengan motif yang bergaris yang disusun

berdasarkan jalinan benang berwarna-warni

Gambar 2.3 Motif Lurik (http//googel.com//lurik)

2.1.1.1.4 Tenun ikat ditandai dengan adanya motif-motif hias yang dibuat dengan

mengikat dan mewarnai benang-benang bahan tenunan. Jenis tenun ikat memang

mempunyai variasi paling banyak dan mempunyai persebaran paling luas dan

diproduksi hampir diseluruh kepulauan Nusantara. Secara mendasar ada dua jenis

tenun ikat yaitu tenun ikat pakan dan lusi

Page 26: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

13

Gambar 2.4 Motif Tenun Ikat(http//googel.com//tenun)

2.2 Tenun Troso

Tenun adalah barang-barang yang dibuat dari benang (kapas, sutra dsb)

dengan menggunakan alat perkakas untuk membuat kain (W.J.S Poerwadarminto,

1999:1054)

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian tenun troso adalah

suatu karya seni pada bahan sandang berupa tenunan dengan menggunakan alat

tenun bukan mesin (ATBM) yang menghasilkan sehelai kain kemudian

menggunakan zat pewarna dengan jalan mencelupkan kain kedalam pewarna yang

menghasilkan tenun yang diproduksi di Desa Troso. (Eko Punto hendro, 2000:4).

Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara merupakan sentra

kerajinan tenun Troso dan merupakan produk unggulan Kabupaten Jepara setelah

industri mebel. Pengrajin troso memproduksi tenun troso dari zaman dahulu

hingga sekarang masih menggunakan alat tenun bukan mesin atau ATBM.

Keunikan dari tenun troso adalah proses pembuatan yang masih menggunkan alat

tradisional sehingga merupakan karya seni. Ciri khas kerajinan tenun di Desa

Page 27: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

14

Troso yaitu menggunakan banyak ragam hias Nusantara. Perpaduan ragam hias

tersebut dapat memperkaya ragam hias tenun troso, sehingga hasil ragam tenun

troso lebih menarik dan bervariasi. Beberapa pengusaha mencoba

mengembangkan jenis tenun dengan cara mengadaptasi produk-produk dari derah

lain .

Gambar 2.1.1 Tenun Troso Tradisional (http//googel.com//tenun troso)

Selain terkenal dengan ukiran, Jepara juga memiliki potensi yang

menarik untuk dianalisa, yaitu kain tenun yang diproduksi di sentra industri Tenun

Troso Jepara, bertempat di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara.

Jepara memiliki warisan budaya tenun yang telah menempuh lintasan sejarah

yang panjang, sehingga telah mengalami kristalisasi nilai-nilai serta ciri-ciri yang

khas dan unik.

2.2.1 Motif Tenun Troso

Secara umum dapat diidentifikasi, bahwa ciri-ciri motif tenun troso tidak

berbeda jauh dengan motif-motif tenun di luar jawa. Motif merupakan bentuk

dasar dalam penciptaan sebuah desain pada suatu karya seni. Dalam hal ini

meliputi segala bentuk ciptaan Tuhan (binatang, tumbuh tumbuhan, manusia,

Page 28: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

15

gunung, air, dan lain-lain) dan hasil kreasi manusia (bentuk garis, geometris, dan

lain-lain).

Pada tenun tradisional, motif berfungsi sebagai penghias, setelah

mengalami berbagai penyusunan dengan membentuk pola tertentu. Dilihat dalam

suatu susunan pola pada tenun, akan didapatkan bentuk-bentuk motif hias yang

berbeda sifatnya. Bentuk motif tersebut dapat diklasifikasi kedalam beberapa

golongan, sesuai dengan bentuk dasar motif dan tata susunanya.

Motif hias tradisional digolongkan menjadi 2 golongan besar yaitu (1)

motif hias golongan geometris, (2) motif hias non geometris.

2.2.1.1 Motif ceplok bunga

Tenun ini yang dipakai oleh masyarakat Aceh dikenakan sebagai

selendang dipunggung dan untuk selendang didada dan bahu. Motif ceplok bunga

kecil-kecil yang dibuat dengan teknik songketan (kartiwa, 1993:27)

2.2.1.2 Motif hias tumpal

Motif hias tumpal pada dasarnya menggunakan bidang segitiga sama

kaki yang diulang secara deret. Pada motif hias tumpal labih berragam, yang diisi

dengan variasi-variasi tertentu yang digunakan untuk seragam PNS.

Gambar 2.1.3 Motif Tumpal (pengusaha tenun troso)

Page 29: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

16

2.2.1.3 Motif tumbuh-tumbuhan

Motif tumbuh-tumbuhan, memanfaatkan tumbuh-tumbuhan sebagai

sumber penciptaan suatu motif hias. Dalam perwujudanya sering kali berupa

bagian-bagian dari tumbuhan, seperti daun, bunga, buah, ranting dan lain

sebagainya.

Gambar 2.1.2 Motif Bunga (pengusaha tenun troso)

2.2.1.4 Motif hias binatang

Motif hiasan binatang ini telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia

yaitu sejak zaman prasejarah dan sekarang masih terus berkembang. Dalam

penggambaranya pada umumnya diubah sedemikian rupa, tetapi masih tampak

bentuk aslinya.

Selain motif diatas masih banyak lagi motif yang diproduksi seperti motif

lung lungan, motif bentuk garis-garis (motif SBY), motif gapuro mantingan (motif

seragam bagi PNS pada awal peresmian), dan sebagainya.

2.2.2 Pembuatan motif tenun di Desa Troso

Pembuatan motif pada tenun troso biasanya dilakukan dengan cara secara

langsung, yaitu lewat pikiran, langsung dituangkan pada waktu pembuatan

Page 30: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

17

berlangsung. Tetapi pada pembuatnya tenun yang ada di Desa Troso ada 4 macam

motif yang ada di Desa Troso, diantaranya:

2.2.2.1 Motif khas Troso yang juga disebut dengan motif lompong

Motif yang dibuat oleh pembuat tenun di Desa Troso memiliki khas

tersendiri yang dinamakan dengan motif lompong, sehingga mudah dikenal

masyarakat dan mudah dibedakan dengan tenun dari daerah lain.

2.2.2.2 Motif karena pesanan

Untuk memenuhi permintaan pelanggan motif disesuaikan dengan

permintaan pemesan, sehingga pelanggan merasa puas dengan apa yang

diinginkan, dan berusaha lebih optimal agar tidak mengecewakan para pelanggan.

2.2.2.3 Motif karena pasar

Pembuatan tenun yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan permintaan

dan selera konsumen yang menyangkut aspek ekonomi dan daya tarik dengan

kualitas yang berbeda. Dalam hal ini motif bisa sama tetapi harga dan kualitas

berbeda, jika bahan bagus (benang sutra) maka harga akan menjadi tinggi karena

kualitas kecil, akan tetapi kualitas biasa maka harga menjadi lebih murah

walaupun motifnya sama.

2.2.2.4 Motif kombinasi atau motif yang sedang berkembang sesuai zaman

Sebagian besar industri di Desa Troso adalah industri kecil dan rumah

tangga yang membentuk sentra industri, walaupun ada pula yang cukup besar

yang menggunakan ratusan tenaga kerja. Jenis produk tenun troso dapat dilihat

Page 31: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

18

melalui jenis kain dan penggunanya. Jenis kain tersebut ditentukan oleh jenis

benang bahan bakunya, yaitu meliputi jenis kain tipis dan kain tebal.

Ketelitian dan kreatifitas para pembuat dan pendesain tentu saja sangat

menentukan kualitas hasil tenunan. Disamping itu juga beberapa faktor lainya

yang turut menentukan misalnya jenis zat warna, jenis dan jumlah benang yang

digunakan serta kondisi bahan penolong atau bahan pembantu. Masing-masing zat

warna memiliki kualitas yang beerbeda beda. Jenis benang meliputi nomor dan

sifat benang, sedangkan jumlah benang akan menentukan tingkat kerapatan hasil

tenunan. Semua hal tersebut akan menentukan kualitas hasil tenunan yang

meliputi konstruksi, keindahan, kerapian, kekuatan dan tingkat kecatatan kain

tenun tersebut. Tingkat kualitas kain tenunan dari Desa Troso bervariasi, hal ini

dipengaruhi tingkat kebutuhan dan kemampuan para pengusaha dan buruhnya.

Untuk mengembangkan inovasi dan kreatifitas, pengusaha tenun troso

sering melakukan inovasi-inovasi dan menyesuaikan selera konsumen.

Diantaranya dengan menambahkan motif-motif dari daerah lain diantaranya

tenunan dari Bali, Sumba dan Flores dengan berbagai macam motif atau corak

yang lebih modern. Cara lain yang dilakukan oleh pengusaha tenun troso adalah

membuat kain tenun dari serat nanas yang harganya lebih murah.

Inovasi dan kreatifitas dalam produksi barang dapat melahirkan

kecenderungan manusia untuk menciptakan ide-ide baru agar kain tenun dapat

mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi dan tidak berkesan monoton.

Sehingga akan banyak kreasi untuk mencukupi kebutuhan dalam penggunaan

tenun.

Page 32: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

19

Pengalaman dan kemampuan yang dimiliki oleh para pengrajin telah

menyebabkan kegiatan yang telah berkembang, hingga kini mampu bertahan di

Desa Troso. Walaupun latar belakang sosial dan pengetahuanya masih sering

membatasi ruang gerak usahanya. Pada awalnya masyarakat Desa troso hanya

membuat jenis-jenis lurik, mori dan sarung, kini pengusaha tenun Troso dapat

mengembangkan jenis tenun dengan berbagai motif.

2.2.3 Perkembangan Tenun Troso

Proses perkembangan sentra industri tenun di Desa Troso dari tahun ke

tahun mengalami pasang surut. Pada tahun 60an saat alat tenun bukan mesin

(ATBM) mulai membudaya di Desa Troso sampai tahun 70an, Troso dikenal

sebagai pusat produksi tenun lurik, mori dan sarung ikat. Namun diakhir tahun

70an kondisinya mengalami kelesuan, sehingga banyak pengusaha yang gulung

tikar. Beberapa pengusaha mencari jalan keluar dengan mencoba mengembangkan

lagi dengan mengembangkan jenis tenun dengan kreasi baru., akhirnya diawal

tahun 80an unit-unit usaha tenun di Desa Troso dapat bangkit kembali. Walaupun

demikian jalanya tetap saja tidak mulus, sekitar tahun 1985-1988 kondisi pasar

tenun mengalami kelesuan, sehingga banyak pengusaha tenun yang bangkrut

kembali.

Menghadapi kondisi tersebut dan untuk mengangkat kembali sentra

tenun troso di Jawa Tengah, akhirnya pada tahun 1988 Gubernur Jawa Tengah

mengeluarkan surat keputusan (No: 025/219/1988) yang ditujukan kepada seluruh

jajaran pegawai pemerintah di lingkungan propinsi Jawa Tengah, diwajibkan

mengenakan produk tenun pada hari jumat. Instruktur Gubernur ini sangat

Page 33: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

20

menolong para pengusaha tenun troso dan dapat mengangkat lagi sentra-sentra

tenun yang ada di Jawa Tengah (Hendro, 2000:7)

2.2.4 Proses pembuatan tenun troso

Proses Diawali dengan proses penggulungan benang. Agar benang tidak

mudah putus ketika ditenun, benang tersebut harus diikat satu per satu. Setelah

diikat, barulah kain ditenun dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin

(ATBM). Proses selanjutnya adalah pencelupan kain ke dalam zat pewarna.

Umumnya, pewarna kain Troso berasal dari zat kimia. Proses pembuatan tenun

troso yaitu:

2.2.3.1 Ngelos atau nyepul

Memindahkan benang dari kelos atau bal (tempat benang semula)

kedalam gulungan kelos.

2.2.3.2 Ngeteng

Memindahkan benang dari kelos atau bal yang langsung diatur

sedemikian rupa kedalam plangkan atau bingkai menjadi bentuk untaian.

2.2.3.3 Gambar

Membuat gambar motif pada plangkan (plangkan adalah bingkai terbuat

dari kayu kira-kira berukuran 1,5 m x 1 m, bingkai ini digunakan untuk

mendesain benang atau kain tenun sehingga proses gambar dan nali dapat

dikerjakan).

Page 34: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

21

2.2.3.4 Nali

Menutup bagian tertentu pada plangkan dengan cara mengikat dengan

tali rafia supaya waktu pewarnaan bagian yang terikat tersebut tidak terkena

warna.

2.2.3.5 Nyelup

Memasukkan benang Pakan untuk kain tipisan dan Lungsi untuk kain

blangket (kain tebal) kedalam cairan pewarna. Proses ini dapat berjalan berkali-

kali tergantung jenis warna yang dikehendaki tertera dalam kain (benang Pakan

adalah benang-benang yang terdapat pada suatu kain tenun dimana arah benang

tersebut memanjang kearah lebar kain sebaliknya benang Lusi benang tersebut

memanjang kearah panjang kain )

2.2.3.6 Nyolet atau nyatri

Memberi warna tambahan pada benang sebagai fariasi warna, tahap ini

dilakukan pada prosesing benang Pakan pada kain tipis.

2.2.3.6.1 Nyolet gesekan

Lidi dicelupkan kepigmen atau zat pewarna, kemudian digesekan pada

rangkain benang pada plangkan yang masih terikat.

2.2.3.6.2 Nyolet naptol

Kuas dicelup naptol lalu disapukan pada rangkaian benang pada

plangkan kemudian kuas dicelup pada zat warna dan disapukan kembali pada

tempat.

2.2.3.7 Batil

Page 35: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

22

Melepaskan sebagian ikatan tali rafia pada benang yang selesai dijemur,

kemudian bisa dicelup lagi.

2.2.3.8 Bongkar

Mengurai benang setelah dibatil agar benang mudah untuk dipisah-

pisahkan perhelai. Istilah bingkat digunakan pada prosesing benang pakan untuk

kain tipisan.

2.2.3.9 Malet

Tahap akhir penyiapan benang pakan untuk kain tipisan, yaitu memintal

benang pada batangan bobin (paletan). Dalam proses menenun, bobin yang telah

diisi benang dimasukkan dalam sekoci (bobin adalah penggulung (tempat

gulungan) benang Pakan yang nantinya dimasukkan kesekoci dalam proses

pengerjaan selanjutnya).

2.2.3.10 Nyekir

Prosesing benang Lusi untuk kain tipisan maupun blangket, yaitu

memasukkan tiap lembar benang kedalam alat Gun (gun adalah sejumlah untaian

alat (terbuat dari besi semacam sisir yang terpisah-pisah mata sisirnya) untuk

mengatur atau menampung letak benang yang akan ditenun).

2.2.3.11 Ngebom

Istilah ini digunakan pada prosesing benang Lusi baik pada kain tipisan

maupun blangket. Dengan cara memindahkan benang kedalam Bom serta

mengatur susunan motif (untuk kain blangket ) agar saling berhadapan (Bom

adalah alat yang dipakai untuk mengggulung benang tenun dan untuk menggulung

hasil tenunan atau kain tenun).

Page 36: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

23

2.2.3.12 Nyucuk

Memasukkan benang pada Gun dan sisir. Proses ini untuk

mempersiapkan benang Lusi pada ATBM (sisir adalah alat untuk menguraikan

benang yang berasal dari bom pertama gulungan benang tenun kemudian setiap

lembar benang masuk dalam gun).

2.2.3.13 Menenun

Menenun adalah proses penenunan benang yang telah siap. Proses ini

secara teknis untuk ATBM adalah sama baik menenun kain blangket maupun kain

tipisan, perbedaan terletak pada operasional dari benang pakan (Eko punto,

2000:303)

2.3 Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan Tenun Troso Di

Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara

Jepara merupakan salah satu sentra tenun di Jawa Tengah, keadaan ini

menunjukkan suatu bentuk mekanisme adaptasi masyarakat dalam memobilisasi

sumber daya manusia dan lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya.

Proses industrialisasi yang kini sedang berjalan di Indonesia, nampaknya

tidak sepenuhnya mampu mengatasi masalah ketenaga-kerjaan dan belum

sepenuhnya dapat menyediakan lapangan kerja yang layak bagi angkatan bagi

lapisan masyarakat.

Render dan hezer (2001:14) berpendapat bahwa proses pembuatan

barang dan jasa merupakan transportasi sumber daya menjadi barang dan jasa.

Peningkatan merupakan perbandingan naik antara jumlah sumber daya yang

dipakai dengan jumlah barang yang dihasilkan.

Page 37: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

24

Sumber daya yang dapat digunakan dalam memproduksi barang atau jasa

disebut faktor-faktor produksi. Miler dan Meiner (1997:80) berpendapat bahwa

faktor-faktor produksi merupakan merupakan kebutuhan bagi produksi suatu

komoditi, komoditi barang atau jasa. Faktor tersebut meliputi bahan baku, tenaga

kerja, mesin, modal, bangunan, pabrik, peralatan dan sebagainya.

Produk yang bermutu dapat diterima oleh konsumen dengan baik produk

tersebut menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan selera konsumen. Hal

ini akan menjamin berkembangnya produktifitas barang atau jasa yang semakin

maju.

Faktor- faktor utama penghambat perkembangan perusahaan adalah

modal, bahan baku, SDM (tenaga kerja), desain, teknologi dan pemasaran (Fandy

Tjiptono,2000:151).

Berdasarkan observasi dilapangan dan pendapat dari Fandy Tjitptono

bahwa penghambat perkembangan suatu perusahaan adalah modal, bahan baku,

tenaga kerja, desain, teknologi dan pemasaran.

Manajemen

Industri tenun salah satu usaha yang bersifat komersil karena mencari

keuntungan yang sebanyak mungkin. Keberhasilan industri tenun troso diperlukan

pengelolaan yang baik dan teratur akan dapat mendukung keberhasilan dan

kelangsungan usaha. Perkembangan industri tenun troso tidak dilihat dari jumlah

industri tenun yang meningkat, namun peningkatan produksi dan pendapatan yang

bertambah.

Page 38: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

25

Istilah lain dari pengelolaan adalah menajemen yang dapat diartikan

sebagai proses yang berkenaan dengan pengarahan dan pergerakan satu kelompok

orang untuk melaksanakan berbagai macam kegiatan dalam melaksanakan

kegiatan mencapai tujuan organisasi. Seorang pemimpin melaksanakan berbagai

macam kegiatan dalam mengelola suatu usaha agar dapat berjalan dengan lancar,

efektif dan efisien sehingga tujuan dapat dicapai. Pengaturan dalam managemen

meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengarahan dan

pengawasan.

Perencanaan (planning)

Perencanaan adalah penentuan serangkaian suatu kegiatan, tindakan

untuk mencapai hasil yang diinginkan. (Manulang, 2001:36). Untuk mencapai

hasil yang maksimal setiap usaha harus didahului suatu perencanaan yang matang

dapat memutuskan perhatian, tindakan serta penggunaan faktor produksi (tenun

troso yang akan dibuat, motif yang akan dipilih, penggunaan tenaga kerja,

pengadaan atau pembelian komponen produksi tenun troso).

Perencanaan dibuat untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin

dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu yang

ingin dicapai tersebut dapat terwujud melalui serangkaian rumusan rencana

kegiatan tertentu. Perencanaan yang baik adalah ketika apa yang dirumuskan

ternyata dapat terrealisasikan dan mencapai tujuan yang diharapkan (Saefullah,

2005:97).

Yang dimaksud dengan perencanaan adalah sejumlah keputusan

menganai keinginan yang berisi pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan

Page 39: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

26

yang diinginkan dalam hal ini adalah keuntungan. Dengan adanya perencanaan

dapat mengidentifikasi semua kemudahan dan hambatan dengan memeprhatikan

lingkungan eksternal dan internal.

Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian adalah suatu proses atau sistem ikatan kerjasama

antara orang-orang untuk mencapai tujuan bersama. (Sukamdiyo, 1996:38)

Pimpinan Usaha

Page 40: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

27

Struktur organisasi suatu perusahaan (Manulang, 1996:89)

Keterangan :

1. Pemimpin usaha bertanggung jawab penuh atas kelancaran dan kemajuan

usaha, bertugas merencanakan dan melaksanakan rencana sebaik-baiknya serta

bertugas untuk mengorganisir faktor-faktor produksi agar tujuan tercapai dengan

baik.

2. Bagian administrasi dan keuangan, bertugas mencatat semua kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan. Bagian keuangan bertanggung jawab mengenai keluar

masuknya perusahaan.

3. Bagian pemasaran dan promosi, bertugas memasarkan hasil produksi dan

mempromosikan hasil produksi pada masyarakat

4. Bagian SDM, bertugas yang berhubungan dengan tenaga kerja

5. Bagian produksi, bertugas melakukan proses produksi dalam pembuatan tenun

troso.

Pelaksanaan

Pelaksanaan akan dilakukan jika perencanaan sudah benar-benar matang,

sudah dipertimbangkan dengan baik sesuai dengan tujuan yang dicapai. Kegiatan

Administrasi dan keuangan

Pemasaran dan promosi

SDM Produksi

Page 41: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

28

pelaksanaan dalam usaha tenun troso meliputi pengelolaan administrasi keuangan,

pengelolaan pembelian, pengelolaan penjualan dan pengelolaan produksi.

Pengarahan (Directing)

Pengarahan atau bimbingan adalah pemberian pemerintah motivasi

kepada pelaksana agar dapat bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai

suatu tujuan. Pengarahan yang diberikan oleh pimpinan harus berpedoman pada

prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Mengarah pada tujuan, maksudnya pengarahan pembimbing pada bawahan

untuk mencapai tujuan bersama.

2) Keharmonisan maksudnya pengarahan yang diberikan dengan harapan dapat

menciptakan keselarasan antara kerja karyawan dengan tujuan usaha.

3) Prinsip kesatuan komando, maksudnya dalam memberi pengarahan hanya ada

satu jalur perintah yaitu dari pimpinan sehingga pertentangan dalam pemberian

instruksi dapat dihindari (Swasta, 1998:112).

Pengawasan (controlling)

Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan untuk

menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu

mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana

semula (Manullang, 2001:171).

Pengawasan dalam hal ini adalah mengawasi bagaimana jalanya suatu

perusahaan harus sesuai dengan perencanan yaitu apa yang direncanakan dapat

terrealisasikan dan mencapai tujuan yang diharapkan.

Faktor-faktor penghambat perkembangan tenun troso, antara lain:

Page 42: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

29

2.3.1 Modal

Modal merupakan faktor penting pada sebuah perusahaan dalam

memproduksi barang atau jasa. Singgih wibowo (1994:23) berpendapat bahwa

modal dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu modal kerja dan modal

tetap.

2.3.1.1 Modal kerja adalah modal yang habis digunakan dalam satu kali proses

produksi, misal pembelian bahan baku, biaya administrasi, biaya tenaga kerja dan

lain-lain.

Bambang Rianto (1993:182) berpendapat bahwa modal dapat diperoleh

dari kekayaan pribadi maupun pinjaman dari pihak lain.

Modal pribadi (modal sendiri) adalah modal yang berasal dari pemilik

perusahaan yang tertanam didalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu.

Modal pribadi dapat berupa kekayaan pribadi maupun keluarga yang

diinvestasikan untuk pengelolaan perusahaan dalam waktu yang tidak terbatas.

Modal pinjaman adalah modal yang berasal dari pihak lain yang bersifat

sementara. Modal pinjaman dapat berupa kredit dari bank maupun orang lain

dengan waktu sesuai perjanjian. Jumlah pengembalian pinjaman biasanya lebih

besar dari modal yang pernah dipinjam.

2.3.1.2. Modal tetap adalah modal yang tidak habis digunakan dalam satu kali

proses produksi, misalnya tanah, bangunan, peralatan dan lain-lain. Modal tetap

dapat diperoleh dari kekayaan pribadi, keluarga maupun pinjaman bank.

Kekurangan modal diduga dapat mengakibatkan berhentinya proses produksi

yang akan mengakibatkan kelangkaan produk.

Page 43: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

30

2.3.2 Bahan baku

Bahan baku merupakan faktor utama dalam memulai suatu proses

produksi dan merupakan langkah awal untuk menentukan produksi apa yang akan

dihasilkan. Setiap perusahaan yang akan mendirikan suatu usaha, perlu

memperhatikan ada tidaknya bahan baku dan letak atau sumber bahan baku

tersebut. Persediaan yang cukup dapat menjamin berlangsungnya proses produksi.

Kekurangan bahan baku dapat menyebabkan proses produksi berjalan tersendat-

sendat, sehingga menghasilkan jumlah produksi sedikit.

Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bahan baku merupakn faktor

penting dalam suatu kegiatan usaha. Oleh karena itu, bahan baku dalam

pembuatan tenun troso perlu diperhatikan mengenai persediaan, letak sumber

bahan baku dan bahan baku itu sendiri yang meliputi benang, dan zat pewarna.

2.3.2.1 Persediaan bahan baku

Persedian bahan baku tenun perlu diperhatikan mengenai jumlah yang

digunakan untuk setiap kali proses produksi. Persediaan bahan baku yang cukup

dapat menjamin berlangsungnya proses produksi sehingga dapat menjamin

tersedianya produk jadi yang siap dipasarkan.

Dalam pengadaan bahan baku (terutama benang) sebagi modal kerja,

para pengusaha harus membeli ke kota besar, karena masa perkembangan ini tidak

tersedia di daerah jepara dan kudus. Kota Surabaya sebagai tempat yang mampu

menyediakan bahan baku benang sebagai kebutuhan pengrajin tenun troso. (Punto

Hendro, 2000:121)

2.3.2.2 Letak sumber bahan baku

Page 44: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

31

Sumber bahan baku menjadi suatu penentu lancar tidaknya proses

produksi. Latak bahan baku yang jauh dari perusahaan dapat menghambat proses

produksi karena memerlukan waktu yang lama untuk pemenuhan bahan baku

tersebut, sedangkan letak bahan baku yamg dekat dapat diperkirakan

memeperlancar proses produksi.

2.3.2.3 Bahan baku utama

Benang merupakan bahan baku utama produk tenun. Benang berasl dari

berbagai macam bahan, serat alami, serat setengah buatan dan serat buatan. Serat

alami terbuat dari tumbuhan dan hewan misalnya serat nanas, pelepah pisang,

kapas, wol dan sutera. Bahan setengah buatan seperti nilon dll. Sedangkan bahan

buatan adalah campuran dari bahan alami dan buatan.

2.3.2.4 Zat pewarna

Zat pewarna merupakan zat yang digunakan untuk mewarnai tenun troso

pada proses pewarnaan. Daryanto (1996:6) berpendapat bahwa zat warna yang

dapat digunakan dalam pewarna tenun troso antara lain:

1. Zat warna naptol

2. Zat warna ropid

3. Zat warna bejana yang terbuat dari zat warna indigo dan indigosol

4. Zat warna reaktif yang terdiri dari procion, remazol, cibacron, levair dan

lain-lain.

Bahan baku mepunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil produksi.

Bahan baku yang melimpah dapat memeperlancar proses produksi dan menjamin

Page 45: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

32

persediaan produk di pasaran, sehingga kekurangan bahan baku diduga dapat

menyebabkan kelangkaan produk dipasaran.

2.3.3 Tenaga kerja

Perusahaan memerlukan tenaga kerja trampil demi kelancaran proses

produksinya. Perusahaan tidak akan berjalan tanpa ada tenaga kerja karena hal

tersebut merupakan modal utama dibidang industri, sehingga baik buruknya suatu

produk ada ditangan tenaga kerja.

Tenaga kerja adalah sekelompok orang yang mampu melakukan

pekerjaan dengan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna

manghasilkan barang atau untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat, (M.

Tohar 2000:9). Menurut (Murti Sumarni 1998:5) tenaga kerja adalah individu

yang menawarkan ketrampilan dan memproduksi barang dan jasa agar perusahaan

dapat memperoleh keuntungan, dan untuk itu individu tersebut akan memperoleh

keuntungan, dan untuk itu individu tersebut akan memperoleh upah atau gaji

sesuai dengan ketrampilan yang dimilikinya.

Kesediaan tenaga kerja yang melimpah dan murah merupakan

pendukung faktor produksi. Semakin murah tenaga kerja yang tersedia semakin

rendah biaya produksi, persatuan out put yang dihasilkan perusahaan. Bila

kelimpahan tenaga kerja tersebut diimbangi keahlian yang memadai, perusahaan

akan semakin mampu bersaing baik dalam harga maupun kualitas produk yang

dihasilkan (M. Fuad 2006:21).

Produk yang dihasikan tenaga kerja tergantung pada kualitasnya.,

semakin tinggi ketrampilan tenaga kerja yang dimiliki, maka semakin tinggi pula

Page 46: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

33

kualitas dan kuantitas produk. Keadaan sebaliknya dapat terjadi bila kebutuhan

tenaga kerja tidak tercukupi, sehingga produk yang dihasilkan menurun. Hal ini

terkait dengan produktivitas kerja yang dimiliki oleh setiap tenaga kerja di

perusahaan. Sukarna (1993:4) berpendapat bahwa produktifitas kerja dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

2.3.3.1 Kemampuan dan ketangkasan

Kemampuan dan ketangkasan pekerja dapat meningkatkan kualitas dan

kuantitas kerja yang dicapai oleh tenaga kerja terkait dengan umur pekerja.

2.3.3.2 Upah

Pemberian upah tenaga kerja diharapkan dapat memenuhi kebutuhan

hidup yang layak. Hal ini terkait dengan jumlah upah yang mampu diberikan oleh

perusahaan kepada tenaga kerja.

Ardios (1996:234) berpendapat bahwa produktivitas kerja mengandung

pengertian jumlah yang dapat dihasilkan oleh karyawan dalam jangka waktu

tertentu.

Usaha peningkatan produktivitas kerja perlu didukung oleh usaha

perbaikan dan peningkatan penghasilan. Salah satu upaya adalah memulai sistem

pengupahan yang menjamin pemenuhan kebutuhan tenaga kerja dan keluarganya

serta memuat sistem intensif yang dapat mendorong produktifitas kerja.

Malayu (2001:124) mengemukakan pendapatan mengenai sistem upah

yang umum diterapkan dalam sebuah perusahaan dapat dibedakan menjadi dua

yaitu sistem waktu dan sistem hasil.

2.3.3.2.1 Sistem waktu

Page 47: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

34

Gaji atau upah yang diberikan kepada tenaga kerja ditetapakan

berdasarkan waktu seperti jam, harian, mingguan atau bulanan. Sistem waktu

biasanya ditetapkan jika prestasi kerja sulit diukur perunitnya.

2.3.3.2.2 Sistem hasil

Gaji atau upah ditetapkan berdasarkan satuan unit yang dihasilkan seperti

perlembar, perpotong dan sebagainya.

2.3.3.3 Motivasi

Pemberian semangat kerja bagi tenaga kerja akan mendorong mereka

untuk bekerja lebih giat dan konsekuan dalam mencapai tujuan bersama.

2.3.3.4 Disiplin

Pendisiplinan dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang tertib

baik disiplin waktu maupun disiplin terhadap perbuatan dan tingkah laku.

2.3.3.5 Pendidikan dan pengalaman

Pendidikan dan pengalaman kerja yang memadai dapat meningkatkan

ketrampilan teknik pelaksanaan pekerjaan. Hal ini dapat meningkatkan hasil

produksi. Seorang tenaga kerja yang mempunyai pengalaman kerja cukup lama

dapat menyelesaikan pekerjaan lebih trampil dan cepat dibandingkan dengan

tenaga kerja yang baru bekerja pada bidangnya atau baru lulus dari pendidikan.

2.3.3.6 Kesehatan dan keselamatan kerja

Kesehatan dan keselamatan kerja akan menciptakan terwujudnya

pemeliharaan karyawan yang baik, kesehatan dan keselamatn kerja harus

ditanamkan pada diri masing-masing individu karyawan dengan penyuluhan dan

Page 48: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

35

pembinaan yang baik agar mereka menyadari pentingnya keselamatan kerja bagi

dirinya maupun untuk perusahaan.

Apabila banyak terjadi kecelakaan, karyawan banyak yang menderita,

absensi meningkat, produksi menurun, dan biaya pengobatan semakin besar. Ini

semua akan menimbulkan kerugian bagi karyawan maupun perusahaan yang

bersangkutan (S.P Hasibuan 2007:188)

Kesehatan dan keselamatan kerja harus diutamakan pada setiap tenaga

kerja karena dapat menjamin berlangsungnya proses produksi pada perusahaan.

Kesehatan dan keselamatan pekerja yang terganggu dapat menghambat proses

produksi dan dapat mengakibatkan menurunya hasil produksi.

2.3.3.7 Fasilitas kerja

Fasilitas kerja yang memadai bagi tenaga kerja dapat mendukung

kelancaran kerja dalam perusahaan. Fasilitas kerja yang kurang dapat

mengganggu proses produksi dan dapat mengakibatkan menurunya hasil

produksi.

2.3.4 Desain

Indonesia memiliki berbagai tekstil dengan desain khusus namun perlu

disadari bahwa indonesia merupakan negara perlintasan dengan berbagai suku

bangsa sejak zaman dahulu, dan pernah dijajah oleh beberapa negara sehingga

pengaruh desain dari negara lain dapat dijumpai pada tekstil Indonesia. Desain

tekstil konstruksi yang berasal dari Indonesia antara lain tenun ikat dari daerah

Sumatra Utara(ulos), Jawa (troso dan lurik). Kain songket atau kain tenun dengan

Page 49: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

36

anyaman benang emas, perak dan berwarna, dari daerah Sumatra barat, Aceh,

Sumatra Selatan dan bali. Kain sarung palekat dan bugis dari Sulawesi, Sumatra

dan Jawa. Desain permukaan terkenal Indonesia adalah batik dari Jawa, celup ikat

(Jawa: jumputan, Kalimantan : sasirangan). Serta sulaman benang emas dari

Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Selatan

Nama sehelai tenun pada umumnya diambil dari motifnya. Motif

merupakan kebutuhan dari subyek gambar yang menghiasi tenun tersebut. Motif

tenun diulang-ulang untuk memenuhi seluruh bidang kain dan ada motif berupa

buketan yaitu motif penuh disalah satu bidang dan kosong pada bidang lain.

Kenneth F Bates mengungkapkan bahwa beberapa hal yang membentuk motif

secara fisik adalah unsur spot (berupa goresan, warna dan tekstur), line (garis) dan

mass (berupa gambar) dalam sebuah kesatuan (Didik Riyanto, 1997:15).

2.3.4.1 Motif tenun

Motif tenun bervariasi dengan memadupadankan warna pada bagian

pinggiran kain yang tenunanya lebih kuat dari bagian utama kain, supaya tidak

mudah sobek. Rapat tidaknya suatu kain ditentukan oleh banyaknya jumlah

benang lusi dan pakan (Syamwil, 2002:39).

Kain tenun memiliki variasi anyaman dari yang paling sederhana sampai

yang kompleks yaitu anyaman yang bermotif gambar secara keseluruhan desain

anyaman tersebut didasarkan pada 3 (tiga) anyaman pokok tenun:

2.3.4.1.1 Anyaman polos (Flat Weaven)

Anyaman yang paling sederhana dan paling kuat, dimana lusi dan pakan

bergantian naik turun secara beraturan.

Page 50: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

37

2.3.4.1.2 Anyaman kepar (Driil)

Anyaman kepar cenderung membentuk efek garis miring, yang disebut

garis kepar.

2.3.3.1.3 Anyaman satin (Sateen Weaven )

Anyaman peling lemah yang memiliki karakter mengkilat karena

banyaknya loncatan lusi atau pakan. Lebih berkilau bila digunakan benang rayon

atau sutra.

Motif tenun menurut Bambang Untoro kuat yang dikutip oleh Ruskamto

(2002:20) terdiri dari beberapa macam yaitu tenun tradisional, tenun modern dan

tenun kontemporer.

2.3.4.2 Tenun tradisional

Tenun tradisional yaitu tenun yang corak dan gaya motifnya terikat oleh

aturan-aturan tetentu dan tidak mengalami perkembangan atau biasa dikatakan

sudah pakem.

2.3.4.3 Tenun modern

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang seni dan

desain mengundang berbagai perkembangan dalam desain tekstil. Bentuk

ornamen menjadi lebih komplek karena pengerjaan yang rumit dapat diringankan

oleh teknologi yang ada. Motif natural, abstrak, dekoratif, sejajar, komposisi

warna, bentuk serta tekstur mulai dipertimbangkan sebagai unsur-unsur

pembentukan desain.

Page 51: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

38

Tenun modern yaitu tenun yang motif dan gayanya seperti tenun

tradisional, tetapi dalam penentuan motif dan ornamenya tidak terikat pada ikatan-

ikatan tertentu.

2.3.4.4 Tenun kontemporer

Tenun kontemporer yaitu tenun yang dibuat seseorang secara spontan

tanpa menggunakan pola, tanpa ikatan atau bebas dan merupakan penuangan ide

yang ada dalam suatu pikiran. Sifatnya tertuju pada seni lukis.

2.3.4.5 Desain tenun

Desain tenun dapat berupa berbagai bentuk seperti kain panjang, kain

Sutra, Sajadah, Bed Cover, Blangket, Sarung, Kain, Mersis (bahan Baju dan Rok),

Place met, Taplak Meja dan produk-produk menarik lainnya.

2.3.5 Teknologi

Teknologi merupakan satu cara pembuatan produk. Teknologi sangat

mempengaruhi hasil produksi, cara pembuatan sederhana atau teknologi manual

dapat menghasilkan produk lebih sedikit. Dibandingkan teknologi mesin dalam

waktu yang sama.

Teknologi yang digunakan dalam pembuatan tenun troso adalah alat

tenun bukan mesin ( ATBM). Alat tenun troso yang masih tradisional yaitu alat

tenun pancal.

2.3.6 Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial, yang dengan proses itu individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

Page 52: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

39

menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa

yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005:10).

Titik tolak pemasaran terletak pada kebutuhan dan keinginan manusia.

Kebutuhan merupakan suatu keadaan dimana manusia ketidakpuasan dasar

tertentu untuk bertahan hidup, sedangkan keinginan merupakan kehendak kuat

akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan lebih mendalam.

Kebutuhan dan keinginan manusia dapat dipenuhi melalui pertukaran produk dan

nilai secara timbal balik dengan orang lain. Produk adalah sesuatu yang dapat

ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan,

sedangkan nilai merupakan suatu pandangan seseoarang terhadap kegunaan

barang terhadap kegunaan barang pada setiap rupiah yang dikeluarkan.

Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan

proses sosial yang terjadi dalam masyarakat dimana mereka memperoleh apa yang

dibutuhkan atau diinginkan melalui promosi yang dilakukan oleh penjual untuk

menciptakan pertukaran antara produk dan nilai, sehingga akan terwujud

perpindahan kepemilikan.

Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan suatu perusahaan

dalam mencapai tujuan, karena mempunyai fungsi yang paling besar berupa

hubungan dengan lingkungan eksternal. Pada umumnya perusahaan tidak

mempunyai kendali terhadap lingkungan eksternal sehingga menyulitkan

pemasaran produknya. Oleh karena itu, pemasaran memerlukan strategi agar

mencapai keberhasilan yang memuaskan.

Page 53: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

40

Fandi Tjiptono (2000:6) berpendapat mengenai strategi pemasaran

bahwa: strategi pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian

antar perusahaan dengan lingkungan luar (eksternal) dalam rangka mencari

pemecahan masalah mengenai bisnis pada saat ini maupun dimasa mendatang dan

bagaimana bisnis tersebut dapat dijalankan dengan sukses atas dasar produk,

harga, promosi dan distribusi untuk melayani pasar.

Strategi pemasaran diperlukan disetiap perusahaan demi kemajuan

bisnisnya. Usaha tersebut dijalankan dengan menetapkan produk apa yang akan

dibuat, beberapa harga produk tersebut yang tersedia dibayar konsumen,

bagaimana cara memperkenalkan produk dan cara membujuk konsumen untuk

membelinya serta bagaimana cara memindahkan hak kepemilikan, apakah melalui

saluran distribusi atau langsung ke konsumen akhir. Hal ini daharapkan dapat

menciptakan pelanggan yang loyal terhadap produk perusahaan pada saat ini

maupun dimasa mendatang.

Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran merupakan

aktivitas pemecahan masalah bisnis mengenai bagaimana cara perusahaan dapat

mencapai tujuan melalui marketing mix atau 4 P yaitu:

2.3.6.1 Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan

kepuasan pembeli atau konsumen. Produk yang dimaksud berupa barang, jasa,

ide, tempat, hiburan dan dalam hal ini adalah tenun troso. Produk ini diharapkan

dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Page 54: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

41

Suatu kegiatan produksi memerlukan bahan baku, dalm pengadaan bahan

baku ini perlu dipertimbangkan harga pengangkutan.

2.3.6.2 Price

Harga adalah jumlah yang tersedia dibayar oleh pembeli dan bersedia

diterima oleh penjual (Lewis:1993:5), sedangkan dari sudut pandang pemasaran,

harga adalah satuan moneter atau ukuran lainya (termasuk barang dan jasa) yang

ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau pengguna suatu barang atau

jasa (Fandy Tjiptono,2000:51)

2.3.6.3 Place

Distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha memeperlancar

dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada

konsumen.

Distribusi merupakan kegiatan penyaluran produk kepasar. Pelaksana

distribusi merupakan kerjasama dengan berbagai perantara dan saluran distribusi

untuk menawarkan produk kepasar. Bagi perusahaan kecil atau perorangan,

distribusi dapat dilakukan tanpa melalui perantara.

2.3.6.4 Promotion

Pengertian promosi adalah aktivitas menyebarkan informasi,

mempengaruhi/membujuk dan atau meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan

dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang

ditawarkan (Tjiptono,2000:219).

Aktivitas penyebaran informasi dapat berupa pemberitahuan mengenai

keberadaan sesuatu produk baru, adanya perubahan harga atau informasi

Page 55: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

42

mengenai kelebihan suatu produk. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memasang

iklan baik di televisi, radio, majalah,poster, brosur dan lain-lain.

Aktivitas membujuk konsumen dapat dilakukan untuk mendorong

pembeli untuk belanja, saat ini juga dengan pilihan merek tertentu. Cara yang

dapat dilakukan antara lain memberi diskon, mengadakan pameran, memberi

hadiah kepada pelanggan dan lain-lain.

Urain diatas merupakan hambatan dari pihak pengusaha dalam

mengelola tenun troso yang merupakan salah satu penghambat kenapa tenun troso

tidak dikenal masyarakat umum. Hanya masyarakat saja yang mengenal tenun

troso.

Uraian diatas dapat dijadikan dasar teori dalam meneliti faktor-faktor

penghambat perkembangan tenun troso di desa Troso Kecamatan Pecangaan

Kabupaten Jepara, sehingga diduga faktr-faktor penyebab penghambat tenun troso

yaitu manajemen yang mencakup semua faktor yaitu modal, bahan baku, tenaga

kerja, desain, teknologi dan pemasaran.

Page 56: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

43

BAB 3

METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk

meningkatkan sejumlah pengetahuan (Indriyanto dan Supomo, 1999:3). Tujuan

utama dari penelitian adalah untuk memecahkan masalah yang ditetapkan

sebelumnya. Dalam menetapkan masalah harus dilakukan secara obyektif,

rasional dan menghindarkan pemikiran yang mengarah coba-coba. Penelitian

merupakan suatu bentuk kegiatan ilmiah, oleh karena itu harus dapat memenuhi

mutu ilmiah suatu penelitian.

3.1. Obyek Penelitian

Obyek penelitian sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang

maksimal. Obyek dari penelitian ini adalah centra industri tenun troso yang

terdapat di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara.

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah seluruh aspek penelitian (Arikunto,2002:108). Dalam

kegiatan baik yang bersifat ilmiah maupun yang bersifat sosial, perlu dilakukan

pembatasan populasi dan cara pengambilan sampel. Populasi merupakan

kelompok beberapa orang, berbagai peristiwa atau beberapa benda secara

menyeluruh yang akan diinvestigasi oleh peneliti.

Populasi dalam penelitian adalah seluruh pengusaha tenun troso di Desa

Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara menurut data yang berjumlah 75

pengusaha sumber data bisa dilihat dilampiran 13 halaman 123.

43

Page 57: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

44

3.2.2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi

Arikunto,2002:109). Sampel merupakan bagian dari populasi yang mempunyai

karakteristik sama.

Apabila jumlah seluruh subyeknya kurang dari 100 diambil semua

sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi, jika subyeknya besar dapat

diambil 10%-20% atau 20%-25% atau lebih (Suharsimi Arikunto, 2002:112).

Dengan demikian dari jumlah populasi kurang lebih 75 pengusaha tenun troso di

Desa Troso diambil semuanya karena populasi kurang dari 100 pengusaha tenun

troso.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titi perhatian

(Suharsimi Arikunto, 2006:116)

Variabel penelitian bermaksud untuk mencapai tujuan penelitian dan dari

masalah yang ada akan dapat ditentukan variabel-variabel yang digunakan untuk

mencari jawaban dari permasalahan yang akan diteliti.

Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah faktor-faktor penghambat

perkembangan tenun troso di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupatan

Jepara dengan mencakup sub variabel modal, bahan baku, tenaga kerja, desain,

teknologi dan pemasaran

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi,

dokumentasi, angket dan wawancara.

Page 58: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

45

3.4.1 Metode observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan mengadakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengamati aspek-

aspek yang ingin diteliti yaitu seluruh kegiatan yang dilakukan dilakukan di

perusahaan tenun troso dari proses awal sampai dengan pemasaran (Suharsimi

Arikunto, 2002 : 133).

3.4.2 Metode dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan cara mencatat dokumen berguna

memperoleh data mengenai nama, alamat dan jumlah produsen tenun troso.

Metode ini juga digunakan untuk mengambil gambar-gambar tenun troso serta

foto kegiatan tenaga kerja di perusahaan tenun troso.

3.4.3 Metode angket

Fungsi angket dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara

langsung data-data dari sejumlah responden sesuai dengan pertanyaan yang

diajukan. Bentuk angket yang digunakan adalah angket tertutup dan sudah

tersedia jawabanya agar mempermudah responden untuk menjawab. Angket

diperoleh dari pihak pengusaha tenun troso lampiran 3 halaman 87.

3.4.4 Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengadakan pengamatan langsung dilapangan untuk mengamati aspek-aspek

yang akan diteliti (Suharsimi Arikunto, 2002:133).

Page 59: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

46

Teknik wawancara dilakukan dengan wawancara terbuka tanpa

menggunakan pedoman yang dilakukan untuk memperoleh data tambahan dari

pihak pengusaha tenun troso

3.5 Uji Coba Instrumen

Sebelum instrumen dibuat, perlu adanya kisi-kisi instrumen. Hal ini

bertujuan agar instrumen yang dibuat dapat menyeluruh sehingga sesuai dengan

jenis data yang akan dikumpulkan, kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada lampiran

1 halaman73.

Insrtumen yang akan digunakan untuk mengukur variabel harus diuji

cobakan terlebih dahulu terhadap responden pengusaha hal ini bertujuan

mengetahui kesahihan butir dan keadaan instrumen.

Uji coba dilakukan di Jepara untuk pengusaha tenun troso yang

berjumlah 55 soal, yang diuji cobakan pada 15 orang pengusaha analisis hasil uji

coba angket dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 97.

Page 60: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

47

Tabel 3.1 Daftar nama peserta uji coba pengusaha tenun troso di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara

No Nama Usaha Usaha Alamat

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Krajan jati

Lestari indah

Tenun ikat gapuro

GE-ER

Citra legowo

UD.Kiki

UD. Nawang sari

Sri kandi ratu

Sumber rejeki

Tenun cempaka putih

Tenun ikat dewi sinta

Tenun troso mekar jaya

UD. Abdul hamid

UD. Tejo arum

UD. Tiara

Tenun ikat

Tenun troso

Tenun troso

Tenun troso

Tenun ikat

Tenun ikat

Tenun troso

Tenun troso

Tenun ikat

Tenun ikat

Tenun ikat

Tenun troso

Tenun troso

Tenun ikat

Tenun ikat

Ds. Troso Rt.01/02 Pecangaan

Ds. Troso Rt.03/02 Pecangaan

Ds. Troso Rt.01/02 Pecangaan

Ds. Troso Rt.02/02 Pecangaan

Ds. Troso Rt.02/02 Pecangaan

Ds. Troso Rt.01/02 Pecangaan

Ds. Troso Rt.02/02 Pecangaan

Ds. Troso Rt.01/02 Pecangaan

Ds. Troso Rt.05/03 Pecangaan

Ds. Troso Rt.05/05 Pecangaan

Ds. Troso Rt.01/02 Pecangaan

Ds. Troso Rt.01/01 Pecangaan

Ds. Troso Rt.01/02 Pecangaan

Ds. Troso Rt.02/06 Pecangaan

Ds. Troso Rt.01/02 Pecangaan

Instrumen yang baik harus mempunyai dua persyaratan penting yaitu:

3.5.1 Validitas instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur

sesuatu yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti

secara tepat (Suharsimi Arikunto, 2002:145).

Page 61: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

48

Untuk mengukur validitas instrumen rumus yang digunakan yaitu

korelasi product moment:

2222 )()()((

))((

YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah sampel

∑X = Nilai variabel X

∑Y = Nilai variabel Y (Suharsimi Arikunto, 2002:146)

Hasil perhitungan uji coba validitas angket yang berdomisili di Desa

Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara yang dijadikan sampel berjumlah

15 pengusaha tenun troso diluar responden penelitian, hasil perhitungan validitas

dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 100. Dari 55 item pertanyaan yang peneliti

sebarkan kepada 15 responden terdapat 5 item pertanyaan yang tidak valid yaitu

pada soal nomor 17, 35, 40, 48, dan 51.

Butir soal yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian, soal yang

digunakan dalam penelitian berjumlah 50 soal.

Butir soal yang dikatakan valid, apabila rxy : lebih besar dari rtabel

(rxy>rtabel).

Page 62: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

49

Tabel 3.1 Validitas Instrumen untuk soal nomor 1 No Jenis angket rxy rtabel kriteria

1 Angket untuk pengusaha tenun troso 0.581 0.514 valid

Sumber: Data primer 2011

3.5.2 Reliabilitas instrumen

Reliabilitas merupakan suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

baik, sehingga dapat menghasilkan data yang dipercaya kebenaranya (Suharsimi

Arikunto, 2006:178).

Reliabilitas instrumen diuji dengan menggunakan rumus Alpha, karena

skornya bukan 1 dan 0, tetapi menggunakan rintangan nilai 1 sampai 4 hasil

perhitungan reabilitas dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 101.

Rumus Alpha :

Keterangan:

r11 = reliabilitas

k = banyak butir pertanyaan dan banyak soal

∑ab2 = jumlah varians butir

at2 = varians total (Suharsimi Arikunto, 2006:180)

Hasil perhitungan data yang dilakukan untuk mengetahui reliabilitas

dengan taraf signifikan dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3 Reliabilitas instrumen

2

2

11 11k

k

t

br

Page 63: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

50

No Jenis angket N r11 rtabel kriteria

1 Angket untuk pengusaha tenun 15 0.973 0.973 Reliabilitas

Sumber : Data primer 2011

Butir soal dikatakan reliabel, apabila r11 lebih besar dari rtabel (r11;>rtabel),

maka jenis angket tersebut dikatakan valid dan reliabel sehingga dapat digunakan

dalam pengambilan data untuk penelitian.

3.5.3 Metode Analisis Data

Metode analisis data dilakukan secara diskriptif persentase. Metode ini

digunakan untuk mengelola jawaban yang diberikan responden melalui pemberian

skor dengan nama tertentu. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan

suatu keadaan atau fenomena (Suharsimi Arikunto 2006:239)

Metode analsis data deskriptif persentase yaitu dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Keterangan :

% = Persentase skor yang diperoleh (%)

n = Jumlah skor yang diperoleh

N = Jumlah Skor Ideal atau Jumlah Total Nilai Responden

Menurut Ali (2000:184), langkah-langkah untuk menentukan besarnya

rentang skor kriteria tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Menetapkan peresentase maksimal yaitu 100%.

2. Menetapkan persentase minimal yaitu 25%.

Page 64: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

51

3. Menetapkan rentangan persentase.

Rentangan diperoleh dengan cara mengurangi persentase tertinggi

(100%) dengan persentase terendah (25%) yaitu : 100% - 25% = 75%.

Jumlah skor pada jawaban responden diperoleh dengan memberi skor

pada jawaban yang diberikan responden adalah jawaban yang mempunyai faktor

yang sangat tinggi=4, tinggi=3, sedang=2, rendah=1. Hasil perhitungan tersebut

dikonsultasikan dengan tabel deskriptif persentase dikelompokkan dalam 4

kategori.

Sehingga didapat persentase maksimum = 100 %

Persentase minimum = 25 %

Rentang persentase = 100 % - 25 % = 75 %

Interval persentase = 75 %:4= 18.75%

Tabel 3.4 kategori diskriptif persentase Persentase interval Kriteria

81.25% sampai dengan100% 62.50% sampai dengan 81.24% 43.75% sampai dengan 62.49% 25% sampai dengan 43.75%

Sangat tinggi (ST) Tinggi (T) Sedang (S) Rendah (R)

Sumber data 2011

Page 65: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

52

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan di Desa Toso Kecamatan Pecangaan

Kabupaten Jepara yang berjumlah 75 pengusaha tenun troso. Responden yang

dijadikan subyek dalam penelitian ini adalah semua pengusaha tenun karena

jumlah pengusaha kurang dari 100 orang, yang telah dilakukan di Jepara dengan

judul faktor-faktor penghambat perkembangan tenun troso di Desa Troso

Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara melibatkan kelompok responden yaitu

pengusaha tenun troso di desa troso kecamatan pecangaan kabupaten jepara

sebanyak 75 orang. Penelitian ini menggunakan satu variabel yaitu Faktor-Faktor

Penghambat Perkembangan Tenun Troso Di Desa Troso Kecamatan Pecangaan

Kabupaten Jepara, yang terdiri dari modal, bahan baku, tenaga kerja, desain,

teknologi dan pemasaran. Jumlah pertanyaan yang diberikaan kepada responden

pengusaha berjumlah 50 soal.

4.2. Deskripsi Data

Deskripsi data hasil penelitian faktor-fakor penghambat perkembangan

tenun troso di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara adalah

sebagai berikut: modal dari jawaban responden memperoleh skor 840 atau

58.30% masuk dalam kategori sedang dalam menghambat perkembangan tenun

troso, bahan baku dari jawaban responden memperoleh skor 1587 atau 55.10%

masuk dalam kategori sedang dalam menghambat perkembangan tenun troso,

tenaga kerja dari jawaban responden memperoleh skor 2681 atau 58.80% masuk

52

Page 66: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

53

dalam kategori sedang dalam menghambat perkembangan tenun troso, desain dari

jawaban responden memperoleh skor 864 atau 60.00% masuk dalam kategori

sedang dalam menghambat perkembangan tenun troso, teknologi dari jawaban

responden memperoleh skor 389 atau 54.00% masuk dalam kategori sedang

dalam menghambat perkembangan tenun troso dan pemasaran dari jawaban

responden memperoleh skor 609 atau 63.40% masuk dalam kategori tinggi dalam

menghambat perkembangan tenun troso. Penjelasan deskripsi data hasil penelitian

faktor-faktor penghambat perkembangan tenun troso di Desa Troso Kecamatan

Pecangaan Kabupaten Jepara dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Hasil Penelitian faktor-faktor yang mengambat perkembangan tenun troso di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara

No Sub variabel Skor diperoleh % skor kriteria

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Modal

Bahan baku

Tenaga kerja

Desain

Teknologi

Pemasaran

840

1587

2681

864

389

609

58.30

55.10

58.80

60.00

54.00

63.40

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Tinggi

Rata-rata persentase 6970 58.10% Sedang

Sumber : Data Olah 2011

Page 67: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

54

Gambar 4.1 Grafik Data Hasil Penelitian

Deskripsi data dari 6 sub variabel yaitu modal, bahan baku, tenaga kerja,

teknologi desain dan pemasaran

4.2.1. Modal

Modal sebagai salah satu faktor penghambat tenun troso dibagi menjadi 2

indikator yaitu modal kerja dan modal tetap. Indikator modal kerja memperoleh

skor sebanyak 403 atau 53.33% dan indikator modal tetap memperoleh skor

sebanyak 437 atau 60.7%.

Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Persentase Modal No Indikator Skor diperoleh % Skor Kriteria

1.

2.

Modal kerja

Modal tetap

403

437

56.0

60.7

Sedang

Sedang

Sumber: Data primer penelitian 2011

Page 68: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

55

Gambar 4.2 Grafik Modal

4.2.2 Bahan Baku

Bahan baku sebagai penghambat tenun troso dibagi 2 indikator yaitu

persediaan bahan baku dan letak sumber bahan baku. Indikator persediaan bahan

baku memperoleh skor sebanyak 498 atau 51.9%, indikator letak sumber bahan

baku memperoleh skor sebanyak 254 atau 52.9% .

Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Bahan Baku No Indikator Skor diperoleh % Skor Kriteria 1. 2.

Persediaan bahan baku Letak sumber bahan baku

498 254

51.9 52.9

Sedang Sedang

Sumber : Data Olah Penelitian 2011

Page 69: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

56

Gambar 4.3 Grafik Bahan Baku

4.2.3 Tenaga kerja

Tenaga kerja sebagai faktor penghambat perkembangan tenun troso

dibagi menjadi 7 indikator yaitu kemampuan dan ketangkasan, upah, motivasi,

disiplin, pendidikan dan pengalaman, kesehatan dan keslamatan kerja serta

fasilitas kerja. Indikator kemampuan dan ketangkasan memperoleh skor sebanyak

452 atau 62.80%, indikator upah memperoleh skor sebanyak 775 atau 64.60%,

indikator motivasi memperoleh skor sebanyak 235 atau 49.00%, indikator disiplin

memperoleh skor sebanyak 251 atau 52.30%, indikator pendidikan dan

pengalaman memperoleh skor sebanyak 416 atau 57.80%, kesehatan dan

keselamatan kerja 150 atau 62.50% dan indikator fasilitas kerja memperoleh skor

sebanyak 402 atau 55.80%.

Page 70: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

57

Tabel 4.4 Hasil Analisis Deskriptif Persentase Tenaga Kerja No Indikator Skor

diperoleh % skor kriteria

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Kemampuan dan ketangkasan Upah Motivasi Disiplin Pendidikan dan pengalaman Kesehatan dan keselamatan kerja Fasilitas kerja

452 775 235 251 416 150 402

62.8 64.6 49.0 52.3 57.8 62.5 55.8

Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang sedang

Sumber : Data olah Primer Penelitian 2011

Gambar 4.4 Gambar Grafik Tenaga Kerja

4.2.4 Desain

Desain sebagai faktor penghambat perkembangan tenun troso dibagi

menjadi 2 indikator yaitu motif tenun dan jenis benda. Indikator motif tenun

memperoleh skor sebanyak 292 atau 60.8% dan indikator jenis benda memperoleh

skor sebanyak 572 atau 59.6%.

Tabel 4.5 Hasil Analisis Deskriptif Desain

Page 71: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

58

No Indikator Skor diperoleh % Skor Kriteria 1. 2.

Motif tenun Jenis benda

292 572

60.8 59.6

Sedang Sedang

Sumber : Data Olah Primer 2011

Gambar 4.5 Grafik Desain

4.2.5 Teknologi

Teknologi sebagai penghambat perkembangan tenun troso dibagi menjadi 2

indikator yaitu teknologi pembuatan tenun dan pengoprasian alat. Indikator

teknologi pembuatan tenun memperoleh skor sebanyak 268 atau 55.8% dan

indikator pengoperasian alat memperoleh skor sebanyak 121 atau 50.4%.

Tabel 4.6 Hasil Analisis Deskriptif Persentase Teknologi No Indikator Skor

diperoleh % Skor Kriteria

1. 2.

Teknologi pembuatan tenun Pengoperasian alat

268 121

55.8 50.4

Sedang Sedang

Sumber : Data Primer Penelitian 2011

Page 72: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

59

Gambar 4.6 Grafik Teknologi

4.2.6 Pemasaran

Pemasaran sebagai faktor penghambat perkembangan tenun troso

pemasaran merupakan sub variabel tertinggi. Pemasaran dibagi menjadi 3

indikator yaitu wilayah pemasaran, distribusi dan promosi penjualan. Indikator

wilayah pemasaran memperoleh skor sebanyak 148 atau 61.7%, indikator

distribusi memperoleh skor sebanyak 135 atau 55.0%, dan indikator promosi

penjualan memperoleh skor sebanyak 329 atau 68.5%.

Tabel 4.7 Hasil Analisis Deskriptif Persentase Sub Variabel pemasaran

No Indikator Skor diperoleh % skor kriteria 1. 2. 3.

Wilayah pemasaran Distribusi Promosi penjualan

148 135 328

61.7 55.0 68.5

Sedang Sedang Tinggi

Sumber : Data primer penelitian 2011

Page 73: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

60

Gambar 4.7 Grafik Pemasaran

4.3 Pembahasan

Analisis hasil penelitian faktor-faktor penghambat perkembangan tenun

troso di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kebupaten Jepara dengan

menggunakan analisis Deskriptif Persentase

4.3.1 Modal

Modal dengan persentase 58.30% sebagai faktor penghambat

perkembangan tenun troso termasuk kategori sedang dalam menghambat

perkembangan tenun troso. Pengusaha tenun troso sebagian besar pengusaha

mengeluarkan modal kerja berupa biaya produksi Rp. 5.000.000,00 per bulan,

sedangkan modal tetap yang digunakan untuk memulai usaha oleh para pengusaha

rata-rata Rp 5.000.000,00 –

Rp 7.000.000,00. membeli peralatan menenun dengan biaya dari kekayaan pribadi

dan keluarga. Para pengusaha banyak yang berpendapat jika modal usaha habis,

para pengusaha akan meminjam modal ke bank.

Page 74: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

61

4.3.2 Bahan Baku

Bahan baku dengan persentase 55.10% sebagai faktor penghambat

perkembangan tenun troso termasuk kategori sedang dalam menghambat

perkembangan tenun troso. Letak sumber bahan baku yang jauh dari tempat usaha

yaitu dari Surabaya dan Kudus, sehingga menambah biaya pengangkutan. Para

pengusaha merasakan biaya produksi bertambah mahal. Pengusaha tenun troso

memperoleh bahan baku benang dan zat warna dengan cara membeli di toko

khusus yang jauh dari tempat usaha yaitu di luar kota.

Bahan baku yang dibuat untuk membuat tenun troso pada umumnya adalah

benang. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan pengusaha tenun troso

mencoba membuat tenun dengan menggunakan bahan pembuat benang yang

alami seperti serat nanas, serat pisang dan sebagainya untuk menambah produksi

yang lebih bervariasi.

4.3.3 Tenaga Kerja

Tenaga kerja dengan persentase 58.80% termasuk kategori sedang dalam

menghambat perkembangan tenun troso. Usia tenaga kerja yang dimiliki oleh para

pengusaha rata-rata 25-40 tahun, yang merupakan usia produktif, namun

pengalaman menenun yang mereka miliki umumnya masih kurang hal ini terjadi

karena tidak mendapat pendidikan khusus menenun.

Upah tenaga kerja merupakan salah satu faktor penghambat perkembangan

tenun troso Jepara. Karena upah yang diterima tenaga kerja rata-rata Rp

400.000,00. Upah jumlah tersebut masih berada dibawah upah minimum regional

(UMR) Jepara sebesar Rp 750.000,00 perbulan berdasarkan keputusan bupati

Page 75: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

62

Jepara nomor 561.4/51/2009 (http//google.com//Upah Minimum Regional Jepara

). Hal ini kurang memuaskan bagi tenaga kerja karena tidak mampu memenuhi

kebutuhan rumah tangga.

Motivasi sebagai faktor penghambat perkembangan tenun troso Jepara. Hal

ini dikarenakan pengusaha tenun troso perlu memperhatikan dan memberikan

motivasi kepada tenaga kerja supaya bersemangat dalam mengerjakan tugas-

tugas. Motivasi ini berupa pujian, uang bahkan kenaikan upah walaupun dalam

jumlah sedikit.

Disiplin termasuk sebagai faktor penghambat perkembangan tenun troso

Jepara. Peraturan bagi tenaga kerja pada perusahaan tidak terlalu ketat dan

memberikan teguran jika ada karyawan yang bermasalah. Tenaga kerja cukup

disiplin dalam bekerja karena sistem kerja termasuk sistem hasil harian.

Pendidikan dan pengalaman kerja sebagai faktor peghambat perkembangan

tenun troso Jepara. Tingkat pendidikan tenaga kerja ynag dimiliki oleh pengusaha

tenun troso jepara sebagian besar SMP tetapi sebagian karyawan ada yang

berpendidikan SD dan SMU.

Kesehatan dan keselamatan kerja menjadi faktor penghambat perkembangan

tenun troso Jepara. Hal ini terjadi karena tidak ada tunjangan kesehatan bagi

tenaga kerja. Masalah keselamatan kerja dapat mengganggu jalanya proses

produksi, namun intensitas kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan tenun troso

pada umumnya kecil.

Fasilitas merupakan sebagai faktor penghambat perkembangan tenun troso

Jepara, hal ini terjadi karena kurang bisa dan kurang lengkap fasilitas yang

Page 76: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

63

tersedia di perusahaan seperti kamar, tempat istirahat dan lain-lain sehingga

fasilitas yang kurang mencukupi dapat menimbulkan suasana kerja kurang

nyaman.

4.3.4 Desain

Desain dengan persentase 60.00% termasuk kategori sedang dalam

menghambat perkembangan tenun troso Jepara. Sebagian pengusaha tenun troso

jepara kurang melakukan pengembangan motif tenun. Hal ini dikarenakan

kurangnya ketrampilan mendesain yang dimiliki oleh pengusaha.

Jenis yang dihasilkan pengusaha tenun troso bermacam-macam. Pengusaha

tenun troso diharapkan dapat mendatangkan tenaga ahli dalam bidang desain,

motif, corak maupun pewarnaan untuk menciptakan motif khusus dari tenun troso

sehingga masyrakat akan mengenal lebih dekat.

4.3.5 Teknologi

Teknologi dengan persentase 54.00% termasuk dalam kategori sedang

dalam menghambat perkembangan tenun troso Jepara. Hal ini dikarenakan

pembuatan tenun troso masih menggunakan teknologi yang sederhana tidak

menggunakan mesin dan masih tradisional yaitu meenggunakan alat tenun bukan

mesin (ATBM).

4.3.6 Pemasaran

Pemasaran dengan persentase 63.40% termasuk kategori tinggi dalam

menghambat perkembangan tenun troso. Hal ini disebabkan karena sistem

pemasaran masih sederhana dan konvensional sehingga jumlah produk belum

banyak dipasaran.

Page 77: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

64

Dari hasil penelitian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa faktor

tertinggi penghambat perkembangan tenun troso Jepara yaitu pemasaran, hal ini

ditandai dengan jumlah produk tenun troso belum banyak dipasaran. Konsumen

hanya dapat membeli tenun troso di show room yang terletak tidak jauh dari

proses pembuatan tenun troso yaitu di Desa Troso Kecamatan Pecangaan

Kabupaten Jepara dan bila membutuhkan dalam jumlah banyak mereka harus

memesanya langsung ke pengusaha tenun troso Jepara.

Faktor terendah penghambat perkembangan tenun troso Jepara adalah

bahan baku. Letak sumber bahan baku yang jauh dari tempat usaha yaitu dari

Surabaya dan Kudus, sehingga menambah biaya pengangkutan. Para pengusaha

merasakan biaya produksi bertambah mahal. Pengusaha tenun troso memperoleh

bahan baku benang dan zat warna dengan cara membeli di toko khusus yang jauh

dari tempat usaha yaitu Surabaya.

Page 78: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

65

4.4 Keterbatasan Penelitian

Hasil penelitian yang telah dianalisis dengan menggunakan analisa

deskriptif persentase ini masih kurang sempurna dan masih terdapat kelemaha-

kelemahan antara lain:

4.4.1 Responden yang digunakan sebagai sampel penelitian adalah seluruh

pengusaha tenun troso tidak menutup kemungkinan untuk meneliti lebih lanjut

faktor-faktor penghambat perkembangan tenun troso dengan responden yang

berbeda.

4.4.2 Faktor-faktor penghambat perkembangan tenun troso terdiri dari sub

variabel modal, bahan baku, tenaga kerja, desain, teknologi dan pemasaran hal ini

tidak menutup kemungkinan untuk mengungkap lebih dalam tentang faktor-faktor

penghambat perkembangan tenun troso di Desa Troso Kecamatan Pecangaan

Kabupaten Jepara misalnya peran pemerintah, masyarakat dan keluarga.

4.4.3 Kurangnya kerja sama pengusaha dengan peneliti sehingga menyulitkan

dalam pengambilan data

4.4.4 Peneliti tidak membahas perbedaan industri besar dan industri rumahan

semua dijadikan sampel.

Page 79: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

66

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis, kesimpulan yang dapat

diambil adalah sebagai berikut:

5.1.1 Faktor-faktor penghambat perkembang tenun troso di Desa Troso

Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara yang terdiri dari sub variabel adalah

modal, bahan baku, tenaga kerja, desain teknologi dan pemasaran.

5.1.2 Persentase faktor- faktor penghambat perkembang tenun troso di Desa

Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara adalah sebagai berikut Modal

dengan persentase 58.30%, Bahan baku dengan persentase 55.10%, Tenaga kerja

dengan persentase 58.80%, Desain dengan persentase 60.00%, Teknologi dengan

persentase 54.00%, Pemasaran dengan persentase 63.40%.

5.2 Saran

Saran-saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan

adalah sebagai berikut:

5.2.1 Bagi pengusaha

5.2.1.1 Lebih memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja dengan kenaikan upah

5.2.1.2 Menambah jenis produk yang diproduksi berupa pakain pesta, pakain

anak-anak, pakain pria, pakaian wanita yang lebih bervariasi dan lenan rumah

tangga agar jumlah produk yang di pasaran bertambah banyak dengan harga yang

sesuai dengan kualitas.

67

Page 80: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

67

5.2.1.3 Melakukan promosi dengan cara aktif mengikuti pameran agar lebih

dikenal oleh masyarakat dan memperhatikan kualitas produk.

5.2.1.4 Melakukan pengembangan desain motif tenun troso yang lebih modern

dan bervariasi.

5.2.1.5 Lebih mengembangkan lagi dalam hal pemasaran dengan melakukan

promosi, pameran atau melalui media internet.

5.2.2 Bagi tenaga kerja diharapkan lebih meningkatkan ketrampilan menenun

agar diperolah kualitas dan kuantitas kain tenun troso yang lebih baik

5.2.3 Bagi konsumen cintailah produk dalam negeri agar kelestarian budaya tetap

terjaga

5.2.4 Bagi pemerintah

5.2.4.1 Pemerintah Daerah setempat untuk ikut melestarikan kain tenun troso

melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jepara

5.2.4.2 Pengambilan kebijakan Departemen Perindustrian, Perdagangan dan

Koperasi (Deperindagkop) Jepara mengenai keadaan yang dialami oleh tenun

troso pada masa sekarang.

Page 81: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

68

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1987. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi.

Bandung: Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Cetakan Ke Dua Belas. Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : PT Rineka Cipta.

Brigham dan Hauston. 2006. Dasar-Dasar Menejemen Keuangan. Jakarta:

Salemba Empat

Ernie, Kurniawan.2005. Pengantar Manajemen, Jakarta : Prenade Media

Eko, P.H.2000. Ketika Tenun Mengubah Desa Troso,Semarang : Bendera

Handoko, T. Hani.1999. Manajemen Personalia dan Sumberdaya

Manusia,yogyakarta : BPFE Yogyakarta

Kolter, Pilip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT indeks kelompok

Gramedia.

Lewis, G.1993.Teknik Menerapkan Harga.Jakarta : Gramedia Pustaka

Malayu, H.S.P. Hasibuan.2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT

Bumi Aksara

Miler,RL, dan Mener.1997.Teori Ekonomi Makro Intermediate.Jakarta:PT Raja

Gafindo persada

Nurrrohmah S,2005.Desain Tekstil.Semarang

Rianti B.1993.Dasar-Dasar Pembelajaran Pemasaran,Yogyakarta: Gajahmada

68

Page 82: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

69

Sentono P.S.2002, Filosofi Baru Tentang Menejemen Abad 21 Studi Kasus Dan

Analisis.Jakarta:Bumiaksara

Syamwil R,2002.Pengetahuan Tekstil.Semarang

Stantom, W.J.1996.Prinsip Pemasaran.Yogyakarta:Liberty

Sukarna, 1993.Kepemimpinan Dalam Berorganisasi.Bandung:Mandar Maju

Tjiptono, Fandy 2000. Prespektif Manajemen dan Pemasaran Kontemporer:

Yogjakarta : Andi.

Tjiptono, Fandy.2000. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, Fandy.2002. Manajeman Jasa. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, Fandy.2002. Pemasaran Jasa. Jawa Timur: Bayu Media Publising.

Tjiptono, Fandy. 2003. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Poerwadarminta W.J.S.1999.Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai

Pustaka

Poerwadarminta W.J.S. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai

Pustaka

Page 83: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

69

Lampiran

Page 84: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

70

TABEL KISI-KISI INSTRUMEN

Variabel Sub variabel Indikator Sub indikator No. Item Jumlah Faktor-faktor yang menghambat perkembangan tenun troso

1. Modal 2. Bahan baku 3. Tenaga Kerja

a. Modal kerja b. Modal tetap a. Persediaan bahan

baku b. Letak sumber

bahan baku a. Kemampuan dan

ketangkasan

b. Upah c. motivasi

d. disiplin e. pendidikan dan

Asal modal, ketersediaan modal lancar Investasi, ketersediaan modal tetap Asal bahan baku, harga,jumlah Banyaknya ketersediaan bahan, kemudahan mendapatkan bahan Tempat sumber bahan baku Usia tenaga kerja, kemampuan yang dimiliki tenaga kerja, Jumlah tenaga Sistem pemberian upah Pengarahan dalam memberi motivasi, kepuasan pegawai Disiplin dalam pekerjaan, peraturan pekerja Jenjang pendidikan, pengalaman

1,2,3 4,5,6 7,8,9,10 11,12,13 14,15 16,17,18 19,20,21 22,23,24 25 26,27,28 29,30 28,29,30

3

3

9

3

3

4

3

2

3

Page 85: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

71

4. Desain 5. Teknologi

6. Pemasaran

pengalaman f. kesehatan dan

keslamatan kerja g. fasilitas kerja a. motif tenun

b. jenis benda

a. teknologi

pembuatan tenun

b. pengoprasian alat a. wilayah

pemasaran b. distribusi

c. promosi

penjualan

Kondisi tubuh,menjaga keslamatan Lingkungan kerja, sanitasi Pengembangan motif lebih modern, asal desain dalam proses produksi Kain, lenan rumah tangga Jumlah alat,modern atau tradisional Waktu yang dibutuhkan, cara kerja Lokasi usaha, wilayah pemasaran, perluasan wilayah Teknik penjualan, Promosi, sarana dan media promosi, biaya promosi,

31,32 33,34,35 36,37,38 39,40,41, 42 43,44 45,46,47 48,49,50 51,52 53,54,55

2

3

2

4

2

3

3

2

3

Page 86: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

72

Kisi-Kisi Pengusaha Tenun Troso

Variable Sub variabel Indikator Item soal Skoring No item

Faktor-faktor yang menghambat perkembangan tenun troso

1. Modal

a. Modal kerja b. Modal tetap

1. Dari manakah pertama kali anda memperoleh

modal untuk membeli bahan baku? a. Kekayaan pribadi ditambah pinjam dari

bank b. Pinjaman dari bank c. Kekayaan kerabat atau keluarga d. Pinjaman bank

2. Berapakah modal awal yang anda butuhkan dalam mendirikan usaha? a. Lebih dari 20 juta b. 10-15 juta c. 8-10 juta d. 5-7 juta

3. Bagamanakah pendapat anda tentang modal yang dipinjam dari bank? a. Sangat menguntungkan b. Tidak berpengaruh dalam usaha c. Biasa-biasa saja d. merugikan

4. apa yang anda lakukan jika modal habis a. menjual kekayaan pribadi b. pinjam bank c. bekerja pada bidang lain d. berhenti atau tutup

a=1

b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

1

2

3

4

Page 87: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

73

2. Bahan baku

a. Persediaan

bahan baku

5. Darimanakah anda memperoleh peralatan menenun? a. Pinjam dari bank dan kekayaan keluarga b. Kekayaan pribadi dan pinjam dari bank c. Kekayaan pribadi dan keluarga d. Kekayaan pribadi

6. Berapakah biaya produksi setiap bulan? a. Lebih dari 10 juta b. Antara 1-5 juta c. Antara 6-9 juta d. Kurang dari 1 juta

7. Darimanakah anda biasanya memperoleh bahan baku? a. Nitip teman b. Dari luar kota c. Melelui proses pesan kemudian diantar d. Membeli secara langsung

8. Berapa banyak persediaan bahan baku benang? a. Lebih untuk satu bulan b. Cukup untuk satu bulan c. Kurang untuk satu bulan d. Hanya cukup untuk satu pesanan

9. Bagaimanakah harga bahan baku untuk membuat tenun troso? a. Mahal b. Cukup mahal c. Terjangkau d. Sangat terjangkau

10. Apakah ada kesulitan mendapatkan bahan

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3

d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

5

6

7

8

9

10

Page 88: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

74

baku? a. Sangat mudah b. Mudah c. Sulit d. Masih langka

11. Bagaimanakah cara anda membayar bahan baku benang?

a. Membeli dengan tunai b. Membeli secara kredit c. Menukar hasil produksi d. Membeli tunai dan kredit

12. Benang apa yang anda gunakan untuk menenun? a. Benang sutera b. Benang khusus tenun c. Benang nilon d. Perpaduan antara benang sutera dan benang

khusus tenun 13. Langkah apa yang anda gunakan saat kesulitan

memperoleh bahan baku benang? a. Membuat dengan serat alami b. Pesan dipabrik benang c. Mencari sampai dapat d. Menggunakan benang seadanya

14. Zat warna apa yang digunakan dalam pewarnaan tenun troso? a. Zat warna alami, zatwarna naptol dan

warna pigmen b. Zat warna alami

a=1

b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1

b=2

11

12

13

14

Page 89: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

75

3. Tenaga

kerja

b. Letak sumber

bahan baku

a. Kemampuan

dan ketangkasan

c. Zat warna naptol dan pigmen d. Zat warna alam dan naphtol

15. Bagaimanakah cara memperoleh zat warna? a. Membeli dengan kredit b. Membeli dengan tunai c. Membeli warna primer kemudian

mencampur sendiri warna-warna lain d. Dengan pewarna alami

16. Menurut anda zat warna apa yang tahan lama dalam membuat tenun troso? a. Zat warna alam b. Zat warna naphtol c. Zat warna alam naphtol zat warna naphtol d. Pencampuran berbagai zat warna

17. Bagaimanakah cara memperoleh zat warna? a. Membeli dengan cara kredit b. Membeli dengan cara tunai c. Membeli warna primer kemudian membuat

sendiri warna-warna lain d. Membuat warna sendiri

18. Bagaimanakah dengan harga zat warna? a. Mahal b. Terjangkau c. Murah d. Biasa-saja

19. Berapakah rata-rata usia pekerja pada perusahaan anda? a. 25-40 tahun b. 41 tahun keatas

c=3 d=4

a=1 b=2 c=3

d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2

15

16

17

18

19

Page 90: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

76

b. Upah

c. 15-24 d. 10-14 tahun

20. Berapakah jumlah tenaga kerja pada perusahan anda? a. 20 orang b. 30 orang c. 40 orang d. 40 keatas

21. Kemampuan apa yang dimiliki oleh tenaga kerja perusahaan anda? a. Semua pekerjaan mulai dari pola sampai

jadi kain tenun b. Mampu membuat tenun c. Hanya memberi warna d. Menggulung benang

22. Jika ada pesanan banyak dan harus selesai apa yang anda lakukan? a. Bekerja seperti biasa dengan mencari

pekerja baru b. Lembur c. Mencari tenaga kerja baru d. Bekerja seperti biasa

23. Sistem apa yang anda pakai dalam memberikan upah kepada tenaga kerja anda? a. Borongan b. Harian c. Mingguan d. Bulanan

24. Berapakah upah tenaga kerja setiap bulan?

c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

20

21

22

23

24

Page 91: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

77

c. Motivasi

d.Disiplin

a. Rp 300.000,00- Rp 500.000,00 b. Rp 200.000,00- Rp 300.000,00 c. Kurang dari Rp 200.000,00 d. Diatas Rp 500.000,00

25. Jenis tunjangan apa yang anda berikan kepada tenaga kerja?

a. Tunjangan hari raya, kesehatan, bonus b. Tunjangan hari raya dan bonus c. Tunjangn hari raya d. Tidak ada

26. Kapan anda memberikan kenaikan upah kepada tenaga kerja? a. 3 tahun sekali b. 2 tahun sekali c. 1 tahun sekali d. Tidak ada kenaikan

27. Bagaimanakah jika ada karyawan yang tidak semangat dalam bekerja? a. Ditegur b. Diberi motivasi c. Ditanya apa masalahnya d. Dibiarkan

28. Berapa rata-rata jam kerja karyawan perhari? a. 8 jam b. 9 jam c. 10 jam d. 11 jam

29. Apa yang dilakukan karyawan pada jam kerja ? a. Bekerja dengan mengejar target

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1

25

26

27

28

29

Page 92: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

78

e.Pendidikan dan

pengalaman f. Kesehatan dan keselamatan kerja

b. Bekerja dengan penuh tanggung jawab c. Bekerja semuanya d. Bekerja jika ada pengawasan

30. Berapakah jumlah karyawan yang tidak lulus SMP? a. 1-10 orang b. 1-15 orang c. 1-20 orang d. 20 orang keatas

31. Berapakah jumlah karyawan yang jenjang pendidikan terakhir SMU keatas?

a. 1-10 orang b. 1-15 orang c. 1-20 orang d. 20 orang keatas

32. Darimanakah kemampuan menenun yang dimiliki tenaga kerja? a. Turun temurun dan dilatih perusahaan b. Sekolah formal c. Turun temurun d. Latihan diperusahaan

33. Siapakah yang menanggung biaya pengobatan pekerja yang mengalami kecelakaan ? a. Jamsostek b. Pengusaha dan tenaga kerja c. Pengusaha d. Tenaga kerja

34. Apa yang anda lakukan jika ada tenaga kerja yang sering tidak masuk kerja karena sakit-

b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

30

31

32

33

34

Page 93: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

79

g. Fasilitas kerja

sakitan? a. Dibawa kedokter dengan biaya pengusaha b. Dicarikan pengganti c. Dibiarkan d. Dikeluarkan

35. Dalam situasi seperti apa anda memberikan pujian kepada tenaga kerja? a. Giat bekerja dan disiplin b. Giat bekerja c. Disiplin d. Tidak ada pujian

36. Fasilitas kerja apa sajakah yang digunakan oleh tenaga kerja? a. Telepon, televisi, radio b. Televisi dan radio c. Televisi d. Radio

37. Ruangan apa saja yangg disediakan untuk tenaga kerja? a. Kamar kecil, ruang ibadah, ruang makan b. Tempat ibadah dan kamar kecil c. Kamar kecil d. Ruang ibadah dan kamar kecil

38. Bagamanakah pendapat anda dengan adanya radio yang menyala pada saat jam kerja ?

a. Menambah semangat kerja b. Kerja lebih santai tidak tegang c. Tidak berpengaruh d. Mengganggu

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

35

36

37

38

Page 94: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

80

4. Desain

a. Motif tenun b. Jenis benda

39. Jenis motif apa yang anda produksi pada tenun troso? a. Motif modern yang sesuai trend b. Motif tradisional dan modern sesui ternd c. Motif kombinasi d. Motif yang sesui dengan pesanan

40. Motif tenun apa yang sering dicari oleh konsumen? a. Motif dibuat sesuai dengan motif daerah b. Motif dibuat dengan trend c. Motif yang umum dipasaran d. Sesuai dengan keinginan konsumen

41. Berasal dari manakah desain yang dipakai dalam proses produksi? a. Desain sendiri b. Desain yang laku dipasaran c. Desain dari pemesan d. Turun temurun

42. Variasi produk hanya sampai kain tenun saja atau produksinya dibuat apa? a. Kain saja b. Lenan rumah tangga c. Bermacam-macam baju, lenan rumah

tangga, sarung dan lain-lain d. Sarung saja

43. Desain tenun troso dapat dijumpai dalam bentuk apa? a. Pakaian, kain dan lenan rumah tangga b. Pakaian

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2

39

40

41

42

43

Page 95: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

81

5. Teknologi

a. Teknologi

pembuatan tenun

c. Lenan rumah tangga d. Kain panjang

44. Jenis benda apa yang sering dibeli konsumen a. Potongan kain b. Kain panjang c. Lenan rumah tangga d. Potongan kain dan lenan rumah tangga

45. Menurut anda apakah harga selembar kain tenun troso mahal? a. Tergantung dengan kualitas b. Mahal kalau bagus c. Biasa saja d. Murah

46. Berapak jumlah alat tenun yang peroperasi? a. 10 alat b. 20 alat c. 30 alat d. Lebih dari 30 alat

47. Alat apa yang terdapat diperusahaan anda? a. Alat modern b. Alat modern dan tradisional c. Alat tradisional d. Semua menggunkan tradisional

48. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam membuat kain tenun ? a. 1 jam perlembar kian b. 2 jam per lembar kain c. 3 jam perlembar kain d. Diatas 3 jam

c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

44

45

46

47

48

Page 96: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

82

6. Pemasaran

b. Pengoperasian alat

a. Wilayah

pemasaran

b. Distribusi

49. Bagaimanakah cara kerja alat tenun? a. Modern b. Tradisional c. Campuran tradisional dan modern d. Masih alami

50. Tenun troso dapat dibeli dimana? a. Pasar tradisional b. Toko kain c. Toko khusus tenun d. Hanya dipusat pembuatan

51. Bagaimana perkembangan usaha tenun anda dengan mengikuti pameran? a. Banyak pesanan dan semakin terkenal b. Banyak keuntungan dari penjualan selama

pameran c. Biasa-biasa saja d. Tidak berpengaruh

52. Bagaimana jika ada pembeli tenun dalam jumlah banyak? a. Membeli dipasar tradisional b. Membeli ditoko kain c. Membeli ditoko khusus tanun d. Langsung kepusat pembuatan

53. Apakah tenun troso pernah diikutsertakan dalam pameran? a. Lebih dari 3 kali b. 2 kali c. 1 kali d. Tidak pernah

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

49

50

51

52

53

Page 97: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

83

c. Promosi

penjualan

54. Bagaimanakah anda mempromosikan produk anda? a. Mengikuti pameran b. Malalui agen,pengecar c. Membuat katalog tenun, omlaine, internet d. Lewat internet, onlaine

55. Bagaimanakah menyalurkan produk anda kekonsumen? a. Langsung kekonsumen b. Melalui agen dan pengecer c. Pasar-pasar, toko pakaian, toko kain d. Pasar modern, Mall

a=1 b=2 c=3 d=4

a=1 b=2 c=3 d=4

54

55

Page 98: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

84

Page 99: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

84

Identitas Responden :

Tanggal Pengisian :

Nama Responden :

Alamat :

Lama Usaha :

Berilah tanda silang (x) pada salah satu pilihan jawaban di lembar jawaban!

1. Dari manakah anda pertama kali mendapatkan modal membeli bahan baku?

a. Kekayaan pribadi ditambah pinjam dari bank

b. Pinjam dari bank

c. Kekayaan kerabat atau keluarga

d. Kekayaan pribadi

2. Berapakah modal awal yang anda butuhkan dalam mendirikan usaha?

a. Lebih dari 20 juta

b. 10 - 15 juta

c. 8 – 10 juta

d. 5- 7 juta

3. Bagaimanakah pendapat anda tentang modal yang diipinjam dari bank?

a. Sangat menguntungkan

b. Tidak berpengaruh dalam usaha

c. Biasa-biasa saja

d. merugikan

4. Apa yang anda lakukan jika modal anda habis?

a. Menjual kekayaan pribadi

b. Pinjam ke bank

c. Bekerja pada bidang lain

d. Berhenti atau tutup

5. Darimanakah anda memperoleh modal untuk membeli peralatan menenun?

Page 100: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

85

a. Pinjaman dari bank dan kekkayaan keluarga

b. Kekayaan pribadi dan pinjaman dari bank

c. Kekayaan pribadi dan keluarga

d. Kekayaan pribadi

6. Berapakah biaya produksi setiap bulan?

a. Lebih dari 10 juta

b. Antara 1-5 juta

c. Antara 6-9 juta

d. Kurang dari 1 juta

7. Darimanakah biasanya anda memperoleh bahan baku?

a. Nitip teman

b. Dari luar kota

c. Melalui proses pesan kemudian diantar

d. Membeli secara langsung

8. Berapa banyak jumlah persediaan bahan baku benang?

a. Lebih untuk satu bulan

b. Cukup untuk satu bulan

c. Kurang untuk satu bulan

d. Hanya cukup untuk satu pesanan

9. Bagaimanakah dengan harga bahan baku untuk membuat tenun troso?

a. Mahal

b. Cukup mahal

c. Terjangkau

d. Sangat terjangkau

10. Apakah ada kesulitan mendapatkan bahan baku?

a. Sangat mudah

b. Mudah

c. Sulit

d. Langka

Page 101: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

86

11. Bagaimanakah cara anda membayar bahan baku benang?

a. Membeli dengan tunai

b. Membeli secara kredit

c. Menukar hasil produksi

d. Membeli tunai dan kredit

12. Benang apa yang anda gunakan untuk menenun?

a. Benang sutera

b. Benang khusus tenun

c. Benang nilon

d. Perpaduan antara benang sutera dan benang khusus tenun

13. Langkah apa yang anda gunakan saat kesulitan memperoleh bahan baku benang?

a. Membuat dengan serat alami

b. Pesan dipabrik benang

c. Mencari sampai dapat

d. Menggunakan benang seadanya

14. Zat warna apa yang digunakan dalam pewarnaan tenun troso?

a. Zat warna alami, zatwarna naptol dan warna pigmen

b. Zat warna alami

c. Zat warna naptol dan pigmen

d. Zat warna alam dan naphtol

15. Bagaimanakah cara memperoleh zat warna?

a. Membeli dengan kredit

b. Membeli dengan tunai

c. Membeli warna primer kemudian mencampur sendiri warna-warna lain

d. Dengan pewarna alami

16. Menurut anda zat warna apa yang tahan lama dalam membuat tenun troso?

a. Zat warna alam

b. Zat warna naphtol

c. Zat warna alam naphtol zat warna naphtol

Page 102: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

87

d. Semua zat warna

17. Bagaimanakah dengan harga zat warna?

a. Mahal

b. Terjangkau

c. Murah

d. Biasa-saja

18. Berapakah rata-rata usia pekerja pada perusahaan anda?

a. 25-40 tahun

b. 41 tahun keatas

c. 15-24

d. 10-14 tahun

19. Berapakah jumlah tenaga kerja pada perusahan anda?

a. 20 orang

b. 30 orang

c. 40 orang

d. 40 keatas

20. Kemampuan apa yang dimiliki oleh tenaga kerja perusahaan anda?

a. Semua pekerjaan mulai dari pola sampai jadi kain tenun

b. Mampu membuat tenun

c. Hanya memberi warna

d. Menggulung benang

21. Jika ada pesanan banyak dan harus selesai apa yang anda lakukan?

a. Bekerja seperti biasa dengan mencari pekerja baru

b. Lembur

c. Mencari tenaga kerja baru

d. Bekerja seperti biasa

22. Sistem apa yang anda pakai dalam memberikan upah kepada tenaga kerja anda?

a. Borongan

b. Harian

Page 103: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

88

c. Mingguan

d. Bulanan

23. Berapakah upah tenaga kerja setiap bulan?

a. Rp 300.000,00- Rp 500.000,00

b. Rp 200.000,00- Rp 300.000,00

c. Kurang dari Rp 200.000,00

d. Diatas Rp 500.000,00

24. Jenis tunjangan apa yang anda berikan kepada tenaga kerja?

a. Tunjangan hari raya, kesehatan, bonus

b. Tunjangan hari raya dan bonus

c. Tunjangn hari raya

d. Tidak ada

25. Kapan anda memberikan kenaikan upah kepada tenaga kerja?

a. 3 tahun sekali

b. 2 tahun sekali

c. 1 tahun sekali

d. Tidak ada kenaikan

26. Bagaimanakah jika ada karyawan yang tidak semangat dalam bekerja?

a. Ditegur

b. Diberi motivasi

c. Ditanya apa masalahnya

d. Dibiarkan

27. Berapa rata-rata jam kerja karyawan perhari?

a. 8 jam

b. 9 jam

c. 10 jam

d. 11 jam

28. Apa yang dilakukan karyawan pada jam kerja ?

a. Bekerja dengan mengejar target

Page 104: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

89

b. Bekerja dengan penuh tanggung jawab

c. Bekerja semuanya

d. Bekerja jika ada pengawasan

29. Berapakah jumlah karyawan yang tidak lulus SMP?

a. 1-10 orang

b. 1-15 orang

c. 1-20 orang

d. 20 orang keatas

30. Berapakah jumlah karyawan yang jenjang pendidikan terakhir SMU keatas?

a. 1-10 orang

b. 1-15 orang

c. 1-20 orang

d. 20 orang keatas

31. Darimanakah kemampuan menenun yang dimiliki tenaga kerja?

a. Turun temurun dan dilatih perusahaan

b. Sekolah formal

c. Turun temurun

d. Latihan diperusahaan

32. Siapakah yang menanggung biaya pengobatan pekerja yang mengalami

kecelakaan ?

a. Jamsostek

b. Pengusaha dan tenaga kerja

c. Pengusaha

d. Tenaga kerja

33. Apa yang anda lakukan jika ada tenaga kerja yang sering tidak masuk kerja karen

a sakit-sakitan?

a. Dibawa kedokter dengan biaya pengusaha

b. Dicarikan pengganti

c. Dibiarkan

Page 105: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

90

d. Dikeluarkan

34. Fasilitas kerja apa sajakah yang digunakan oleh tenaga kerja?

a. Telepon, televisi, radio

b. Televisi dan radio

c. Televisi

d. Radio

35. Ruangan apa saja yangg disediakan untuk tenaga kerja?

a. Kamar kecil, ruang ibadah, ruang makan

b. Tempat ibadah dan kamar kecil

c. Kamar kecil

d. Ruang ibadah dan kamar kecil

36. Bagamanakah pendapat anda dengan adanya radio yang menyala pada saat jam

kerja ?

a. Menambah semangat kerja

b. Kerja lebih santai tidak tegang

c. Tidak berpengaruh

d. Mengganggu

37. Jenis motif apa yang anda produksi pada tenun troso

a. Motif modern yang sesuai trend

b. Motif tradisional dan modern sesui ternd

c. Motif kombinasi

d. Motif yang sesui dengan pesanan

38. Motif tenun apa yang sering dicari oleh konsumen?

a. Motif dibuat sesuai dengan motif daerah

b. Motif dibuat dengan trend

c. Motif yang umum dipasaran

d. Sesuai dengan keinginan konsumen

39. Berasal dari manakah desain yang dipakai dalam proses produksi?

a. Desain sendiri

Page 106: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

91

b. Desain yang laku dipasaran

c. Desain dari pemesan

d. Turun temurun

40. Desain tenun troso dapat dijumpai dalam bentuk apa?

a. Pakaian, kain dan lenan rumah tangga

b. Pakaian

c. Lenan rumah tangga

d. Kain panjang

41. Jenis benda apa yang sering dibeli konsumen

a. Potongan kain

b. Kain panjang

c. Lenan rumah tangga

d. Potongan kain dan lenan rumah tangga

42. Menurut anda apakah harga selembar kain tenun troso mahal?

a. Tergantung dengan kualitas

b. Mahal kalau bagus

c. Biasa saja

d. Murah

43. Berapak jumlah alat tenun yang peroperasi?

a. 10 alat

b. 20 alat

c. 30 alat

d. Lebih dari 30 alat

44. Alat apa yang terdapat diperusahaan anda?

a. Alat modern

b. Alat modern dan tradisional

c. Alat tradisional

d. Semua menggunkan tradisional

45. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam membuat kain tenun ?

Page 107: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

92

a. 1 jam perlembar kian

b. 2 jam per lembar kain

c. 3 jam perlembar kain

d. Diatas 3 jam

46. Bagaimanakah cara kerja alat tenun?

a. Modern

b. Tradisional

c. Campuran tradisional dan modern

d. Masih alami

47. Tenun troso dapat dibeli dimana?

a. Pasar tradisional

b. Toko kain

c. Toko khusus tenun

d. Hanya dipusat pembuatan

48. Bagaimana jika ada pembeli tenun dalam jumlah banyak?

a. Membeli dipasar tradisional

b. Membeli ditoko kain

c. Membeli ditoko khusus tanun

d. Langsung kepusat pembuatan

49. Apakah tenun troso pernah diikutsertakan dalam pameran?

a. Lebih dari 3 kali

b. 2 kali

c. 1 kali

d. Tidak pernah

50. Bagaimanakah anda mempromosikan produk anda?

a. Mengikuti pameran

b. Malalui agen,pengecar

c. Membuat katalog tenun, omlaine, internet

d. Lewat internet, onlaine

Page 108: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

93

51. Bagaimanakah menyalurkanproduk anda kekonsumen?

a. Langsung kekonsumen

b. Melalui agen dan pengecer

c. Pasar-pasar, toko pakaian, toko kain

d. Pasar modern, Mall

Page 109: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

Rumus :

KriteriaButir angket Valid jika rxy > rtabel

Perhitungan :berikut ini perhitungan validitas angket pada butir nomor 1.

No.12345678910117131415S

Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :

x x=

x - 2 x - 2

=

Pada a = 5% dengan N= 15 diperoleh rtabel = 0,514karena rxy > r tabel, maka angket No. 1 tersebut Valid.

4

24

24649 314

X2124

7388

181166144

49

41

416

424

150150

157

163179

23

Y X2

2159

144128

40

22

2

131

20736

4

1616

165140

416164

XY

77443276127556

5329 14688

362664

Y2

4 256

207361716127225196002250022500

262

4

2159

716652300450

6014

288

4015

rxy 0.580744

280660

2656932041

32349112216384

PERHITUNGAN VALIDITAS ANGKET PENELITIAN

rxy

12215 40

576

323491

6014

15

2159

2222xyr

Page 110: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

Rumus :

KriteriaApabila r11 > r tabel, maka angket tersebut reliabelPerhitungan1. Varians total.

=

2. Varians Butir

= ==

=

3. Koefisien reliabilitas

55 - 1

=

Pada a = 5% dengan N = 15 diperoleh r tabel = 0.514Karena r11 > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel

= 1.095sb12

PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET PENELITIAN

215916

323491=

16st2

Ssb2

15

909.924

122 4015

15

=

sb22

1 -49.01

909.924

0.781

0.88615

=

13042

sb552 =

1515

140 44

Ssb2 49.01

0.973

r11 =55

r11

2

2

2

2

2

2

11 11k

k

t

br

22

2t

.

.

.

Page 111: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 R-01 4 1 1 3 1 4 1 1 1 3 2 2 2 1 2 3 2 42 R-02 1 2 4 4 4 4 1 2 2 2 1 3 2 1 2 4 2 23 R-03 4 1 2 4 1 4 2 2 2 1 2 3 2 1 2 4 3 24 R-04 3 2 1 3 2 3 3 1 2 2 1 2 2 4 2 2 3 45 R-05 4 2 1 2 3 2 4 1 3 3 2 3 2 4 1 2 2 46 R-06 2 2 1 3 4 2 4 1 2 2 1 2 2 3 4 1 1 37 R-07 4 1 1 3 1 2 4 2 1 2 2 3 2 2 3 4 2 28 R-08 3 1 4 3 3 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1 4 4 29 R-09 2 2 4 2 2 4 2 2 1 2 2 3 2 3 2 4 2 2

10 R-10 4 1 3 2 4 4 1 2 1 3 1 1 2 2 2 4 1 211 R-11 4 2 2 2 3 4 1 2 4 2 1 4 2 2 2 1 2 312 R-12 2 1 4 2 4 1 1 3 2 2 1 3 2 3 2 4 2 213 R-13 2 2 4 1 1 4 2 2 2 1 1 3 2 4 4 2 3 214 R-14 1 1 4 1 3 4 2 2 1 1 3 3 2 4 1 4 4 115 R-15 1 1 1 1 4 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 4 416 R-16 1 2 1 4 2 2 2 1 4 2 2 2 2 2 1 2 1 417 R-17 4 2 4 4 1 2 4 1 4 3 2 2 2 2 3 4 2 418 R-18 4 2 1 3 3 3 4 1 3 3 1 1 3 1 2 4 2 419 R-19 4 2 4 2 4 4 4 1 3 2 1 3 2 1 3 1 2 320 R-20 3 2 1 4 4 4 4 2 2 3 1 2 2 2 2 2 1 221 R-21 2 2 4 4 4 4 3 2 1 3 1 3 3 3 2 1 1 222 R-22 3 2 1 4 4 1 3 2 1 4 4 3 2 2 2 2 4 223 R-23 2 1 4 4 1 1 3 2 2 3 2 3 2 4 2 4 3 124 R-24 3 2 1 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 4 3 225 R-25 4 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 4 2 326 R-26 3 2 1 1 3 1 3 3 4 2 2 2 2 3 1 2 2 227 R-27 4 1 1 2 2 2 4 2 3 2 3 2 2 4 1 2 1 328 R-28 3 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 1 3 1 1 2 329 R-29 2 1 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 330 R-30 2 1 4 3 1 2 3 2 2 1 2 2 1 3 2 3 2 4

I-2.2I-2.1NoKode Res.

Modal I-1.1 I-1.2

Rekapitulasi Faktor-Faktor yang Menghambat Perkembangan Tenun Troso Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara

Bahan BakuI-2.3

Page 112: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18I-2.2I-2.1No

Kode Res.

Modal I-1.1 I-1.2

Bahan BakuI-2.3

31 R-31 3 1 3 4 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 4 1 432 R-32 3 1 4 2 2 2 2 1 1 3 1 3 3 3 4 4 1 433 R-33 4 2 3 2 2 2 1 1 3 2 1 2 2 2 3 4 1 134 R-34 4 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 3 4 2 3 1 135 R-35 3 1 1 1 4 3 1 1 3 2 1 3 2 2 2 1 4 136 R-36 2 2 1 1 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 1 4 237 R-37 2 1 4 1 4 2 4 1 2 2 1 2 2 2 1 3 4 238 R-38 2 2 3 3 3 2 4 1 1 1 2 3 2 3 3 2 3 139 R-39 1 1 2 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 1 1 2 3 240 R-40 1 2 4 3 3 4 3 2 4 3 1 3 2 3 2 2 2 141 R-41 1 1 4 2 2 2 3 1 2 1 1 3 2 2 2 1 2 242 R-42 4 2 4 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 4 2 1 3 143 R-43 4 1 2 1 2 3 2 2 1 3 2 2 2 3 2 1 3 244 R-44 3 2 2 4 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 4 4 245 R-45 4 2 2 3 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 4 2 246 R-46 3 2 3 2 2 4 1 1 2 2 3 3 2 2 3 4 3 347 R-47 1 2 2 3 1 4 1 2 3 2 2 3 3 1 2 3 2 348 R-48 4 2 1 3 2 3 1 2 4 2 2 3 2 1 2 3 1 249 R-49 1 2 2 3 2 3 1 2 3 1 1 3 2 1 2 2 2 250 R-50 4 1 2 2 2 3 1 2 2 1 1 4 3 2 2 2 3 351 R-51 4 1 2 2 3 2 4 3 2 1 3 3 2 2 1 4 2 352 R-52 2 1 3 2 3 2 4 2 2 3 2 2 2 3 1 3 1 253 R-53 3 1 4 2 4 2 4 2 1 2 2 2 2 3 4 4 4 354 R-54 4 1 4 1 3 2 3 2 1 2 2 2 2 4 4 4 3 255 R-55 1 1 4 1 2 2 2 2 2 1 4 3 2 4 1 4 3 256 R-56 1 1 4 1 2 4 2 3 1 1 2 3 2 2 3 2 3 257 R-57 1 1 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 158 R-58 4 2 1 1 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 159 R-59 4 2 1 1 1 2 4 1 4 1 1 1 2 2 2 1 2 160 R-60 3 1 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 2 1 2 1 1 4

Page 113: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

1 R-012 R-023 R-034 R-045 R-056 R-067 R-078 R-089 R-09

10 R-1011 R-1112 R-1213 R-1314 R-1415 R-1516 R-1617 R-1718 R-1819 R-1920 R-2021 R-2122 R-2223 R-2324 R-2425 R-2526 R-2627 R-2728 R-2829 R-2930 R-30

NoKode Res.

I-3.619 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 372 2 2 3 1 4 3 3 3 2 2 3 3 4 1 4 2 3 34 4 2 3 3 2 2 2 2 1 2 3 4 2 1 1 3 1 23 3 4 4 4 2 1 4 1 3 1 2 1 2 2 3 4 4 42 3 2 4 4 4 2 4 3 2 1 3 2 1 2 4 2 1 23 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 4 4 2 3 3 43 3 1 2 4 4 1 4 2 4 2 3 2 2 4 1 4 2 34 2 2 3 4 3 3 3 1 2 1 1 2 2 4 1 3 2 34 4 4 4 4 3 2 2 2 1 1 1 3 2 2 1 3 2 14 2 4 3 4 1 2 3 2 3 2 2 4 4 2 3 3 2 13 1 3 4 4 4 4 3 1 2 3 3 3 4 1 4 3 2 22 2 2 3 4 2 3 1 3 1 2 3 2 4 1 2 2 3 42 3 3 4 3 3 2 1 2 3 1 3 3 1 2 3 2 4 43 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 1 2 3 1 4 22 3 3 1 2 1 3 1 2 2 2 2 4 2 2 4 1 3 24 3 2 3 2 2 2 2 1 1 1 4 3 1 2 3 2 3 23 3 2 4 3 4 3 2 3 2 1 3 4 2 1 2 3 2 43 4 2 4 4 3 2 3 3 3 4 2 1 4 1 3 2 1 23 4 4 3 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 4 2 41 4 4 4 4 2 3 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 23 3 3 3 1 4 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 24 2 2 3 2 3 1 3 1 1 2 3 1 1 1 2 1 3 22 2 1 3 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 43 2 2 4 2 2 3 2 2 2 2 3 2 4 4 4 3 1 34 3 3 3 4 3 1 1 3 1 1 3 2 4 4 3 1 2 22 2 4 4 4 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 13 3 3 3 4 2 3 1 3 2 1 2 3 2 2 2 3 1 13 1 2 3 4 2 4 2 2 1 2 1 4 2 1 3 2 1 22 1 2 4 3 3 4 3 2 2 3 2 4 1 1 2 2 1 32 1 2 4 2 2 3 2 2 1 2 3 3 2 2 4 1 2 32 1 2 3 2 3 2 3 1 2 2 3 3 2 2 4 1 2 2

I-3.4 I-3.5 I-3.7Tenaga Kerja

I-3.1 I-3.2 I-3.3

Page 114: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

NoKode Res.

31 R-3132 R-3233 R-3334 R-3435 R-3536 R-3637 R-3738 R-3839 R-3940 R-4041 R-4142 R-4243 R-4344 R-4445 R-4546 R-4647 R-4748 R-4849 R-4950 R-5051 R-5152 R-5253 R-5354 R-5455 R-5556 R-5657 R-5758 R-5859 R-5960 R-60

I-3.619 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

I-3.4 I-3.5 I-3.7Tenaga Kerja

I-3.1 I-3.2 I-3.3

1 3 3 4 3 2 2 2 1 4 2 3 3 1 4 3 3 2 42 3 4 3 3 1 1 1 2 2 1 2 4 1 4 2 4 1 44 3 3 3 2 2 1 1 2 3 1 2 4 2 4 2 3 1 23 4 2 4 1 3 2 2 1 2 2 2 3 2 4 2 3 2 22 2 2 3 1 4 3 2 2 1 2 4 2 4 1 1 3 2 41 2 3 4 1 3 3 3 1 2 1 3 2 4 1 2 2 1 22 2 1 2 1 3 2 2 2 3 2 2 3 2 1 4 3 1 23 2 4 3 2 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 4 2 2 44 3 4 1 1 3 1 3 2 3 2 3 3 2 4 3 1 2 42 2 4 3 2 4 1 2 2 2 1 2 2 2 4 2 1 1 22 1 3 4 3 3 2 2 2 2 2 3 4 3 2 2 1 2 23 2 2 3 4 4 1 3 1 1 3 2 4 4 2 1 2 3 23 4 3 3 5 3 2 4 1 2 3 3 3 4 2 1 2 2 43 3 1 4 3 2 1 4 2 1 2 2 3 2 1 2 1 4 23 2 4 4 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 1 2 3 22 3 4 4 1 3 4 2 3 1 1 2 2 2 1 2 1 2 42 2 3 1 3 2 4 2 2 2 1 3 3 1 1 2 3 1 24 3 2 2 2 3 3 3 2 1 4 2 1 1 2 4 2 2 24 3 2 3 2 2 3 2 1 2 2 3 1 2 1 4 2 3 12 3 3 3 3 3 2 2 1 2 1 2 1 2 2 3 1 2 32 2 2 2 4 4 2 3 2 3 1 3 1 1 1 2 2 2 21 2 1 2 3 4 3 1 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 31 1 1 1 2 3 3 1 2 2 2 3 2 1 4 1 3 1 22 1 2 3 2 2 4 2 2 1 1 2 2 2 4 2 2 2 21 2 2 2 2 3 1 2 2 1 1 2 3 1 2 1 1 2 22 3 1 4 2 2 1 1 1 2 2 2 3 2 1 2 2 2 22 3 3 3 1 3 1 1 1 3 2 2 4 4 2 4 1 2 22 3 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 4 2 2 4 2 1 11 2 2 2 1 2 3 3 3 1 2 2 3 1 2 3 3 1 21 2 1 2 4 2 2 2 3 3 2 2 2 1 4 2 3 1 1

Page 115: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

1 R-012 R-023 R-034 R-045 R-056 R-067 R-078 R-089 R-09

10 R-1011 R-1112 R-1213 R-1314 R-1415 R-1516 R-1617 R-1718 R-1819 R-1920 R-2021 R-2122 R-2223 R-2324 R-2425 R-2526 R-2627 R-2728 R-2829 R-2930 R-30

NoKode Res.

I-5.2 I-6.1 I-6.238 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 502 2 2 3 1 2 2 3 1 1 4 4 41 4 4 3 2 2 2 2 3 4 3 4 33 4 4 2 3 1 1 1 3 3 4 3 43 4 3 1 2 3 3 2 3 2 3 2 32 2 3 4 1 4 2 3 2 1 2 3 42 2 2 3 2 4 3 2 3 2 2 1 13 2 2 2 3 2 2 1 1 3 3 2 43 3 3 2 3 2 1 2 1 2 4 3 32 4 4 1 3 1 3 3 1 2 4 2 12 2 4 4 2 2 4 2 2 2 3 1 31 2 3 4 2 3 4 1 2 4 3 2 32 4 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 33 3 1 3 2 2 2 3 1 2 2 3 12 2 3 2 1 3 1 2 1 2 1 2 21 2 4 1 2 3 2 2 2 1 1 4 42 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 32 4 1 2 1 2 2 1 2 3 2 3 33 4 1 2 2 2 3 3 1 3 1 2 32 4 2 1 3 3 3 2 2 2 1 2 42 2 3 1 2 2 2 2 3 2 3 1 42 2 3 1 1 1 1 3 4 2 2 2 43 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 3 12 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 4 11 4 2 3 2 2 2 3 1 3 3 3 42 4 2 3 1 2 2 2 3 1 3 3 32 2 1 4 2 2 3 3 2 4 3 2 31 2 1 4 1 1 2 2 1 2 2 3 42 2 2 3 2 2 3 1 2 3 2 3 32 3 3 2 1 2 1 1 2 2 1 1 11 4 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 4

PemasaranI-6.3I-4.1 I-4.2

DesainI-5.1

Teknologi

Page 116: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

NoKode Res.

31 R-3132 R-3233 R-3334 R-3435 R-3536 R-3637 R-3738 R-3839 R-3940 R-4041 R-4142 R-4243 R-4344 R-4445 R-4546 R-4647 R-4748 R-4849 R-4950 R-5051 R-5152 R-5253 R-5354 R-5455 R-5556 R-5657 R-5758 R-5859 R-5960 R-60

I-5.2 I-6.1 I-6.238 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

PemasaranI-6.3I-4.1 I-4.2

DesainI-5.1

Teknologi

1 4 4 3 1 2 2 4 3 2 2 1 41 3 3 4 2 2 4 3 3 1 3 2 42 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 32 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 33 4 3 3 2 4 2 2 2 1 2 3 42 4 3 4 1 4 2 1 1 2 3 4 32 2 2 3 2 4 1 1 1 3 2 4 12 2 3 2 2 3 3 2 2 3 1 3 41 2 2 3 1 2 2 2 3 4 1 3 42 2 3 4 2 2 2 1 3 3 1 2 42 4 4 2 3 2 2 2 2 2 2 3 32 4 4 2 2 3 3 2 1 3 2 2 31 3 3 2 3 1 2 4 1 4 2 3 32 2 2 2 2 1 4 3 2 2 1 4 11 2 3 1 2 2 3 3 3 2 2 3 32 2 4 1 2 2 2 2 2 3 1 2 31 2 3 4 2 2 2 1 2 3 2 2 42 4 2 4 2 1 3 2 1 2 1 1 42 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 32 4 4 1 2 1 2 1 3 4 4 3 32 4 3 1 1 2 2 2 2 3 3 3 31 4 2 2 2 2 3 2 1 2 3 1 42 2 3 4 3 2 3 2 2 3 2 2 41 2 4 3 4 2 4 2 3 4 2 1 42 4 3 3 3 2 4 1 2 3 1 2 31 4 3 2 2 4 3 2 1 2 2 1 42 4 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 31 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 12 4 3 4 2 2 2 3 2 3 1 3 22 4 4 3 2 3 1 3 1 2 2 3 2

Page 117: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

117

Data responden penelitian No Nama Kegiatan Utama Alamat 1. Tenun H. Sofwan Pembuat tenun troso dari

benang rayon Troso, Kec. Pecangaan 59462

2. Tenun Hasim Produksi kain tenun Troso Pecangan, Kec. Pecangaan 59462

3. Tenun A.B Karim Pembuat tenun Troso Troso, Kec. Pecangaan 59462

4. Tenun Ikat Abdul Jalil

Produksi tenun ikat Trosos Pecangaan, Kec. Pecangaan 59462

5. Tenun Ikat Agus Riyanto

Pembuat tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

6. Tenun Ikat Kamsani Usaha tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

7. Tenun Ikat Karsiman

Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

8. Tenun Ikat Karsono Pembuat tenun ikat dari benang CSM

Troso, Kec. Pecangaan 59462

9. Tenun Ikat Kastufar Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

10. Tenun Ikat Khoirul Anam

Produksi tenun ikat Jl. Pecangaan Bugel, Kec. Pecangaan 59462

11. Tenun Ikat Kiki Usaha tenun ikat dari benang sutra

Troso Pecangaan, Kec. Pecangaan 59462

12. Tenun Ikat Kusadi Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

13. Tenun Ikat Kusairi Usaha tenun ikat dari benang mitris

Troso, Kec. Pecangaan 59462

14. Tenun Ikat Lamir Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

15. Tenun Ikat M Asyikin

Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

16. Tenun Ikat Makmur Jaya

Produksi tenun ikat Troso Pecangan, Kec. Pecangaan 59462

17. Tenun Ikat Maskan Produksi tenun ikat 18. Tenun Ikat Mawar

Baru Produksi tenun ikat Troso Pecangan, Kec.

Pecangaan 59462 19. Tenun Ikat Moh.

Achrim Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan

59462 20. Tenun Ikat Moh.

Zahid Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan

59462

Page 118: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

118

21. Tenun Ikat Muhlisin Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

22. Tenun Ikat Murni Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

23. Tenun Ikat Mustofa Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

24. Tenun Ikat Nasir Usaha tenun ikat dari benang katun

Troso, Kec. Pecangaan 59462

25. Tenun Ikat Nor Sahid

Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

26. Tenun Ikat Nur Huda

Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

27. Tenun Ikat Nur Sadiyah

Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

28. Tenun Ikat Nur Syafik

Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

29. Tenun Ikat Paidi Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

30. Tenun Ikat Rifan Industri tenun ikat dari benang katun, benang sutra

Troso, Kec. Pecangaan 59462

31. Tenun Ikat Rokhim Proses tenun benang katun Troso, Kec. Pecangaan 59462

32. Tenun Ikat Rujani Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

33. Tenun Ikat Saifudin Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

34. Tenun Ikat Saikun Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

35. Tenun Ikat Sampurna

Usaha tenun ikat dari benang katun

Troso, Kec. Pecangaan 59462

36. Tenun Ikat Sarli Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

37. Tenun Ikat Subhan Usaha tenun ikat dari benang sutra

Rt 02 Rw 03, Kec. Pecangaan 59462

38. Tenun Ikat Sudarsi Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

39. Tenun Ikat Sujak Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

40. Tenun Ikat Sunarwan

Usaha tenun ikat dari benang katun

Troso, Kec. Pecangaan 59462

Page 119: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

119

41. Tenun Ikat Sunaryo Produksi tenun ikat Jl. Pecangaan Bugel, Kec. Pecangaan 59462

42. Tenun Ikat Sutar Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

43. Tenun Ikat Sutomo Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

44. Tenun Ikat Sutrisno Usaha tenun ikat dari benang mitris

Troso Pecangan, Kec. Pecangaan 59462

45. Tenun Ikat Suwar 1 Produksi tenun ikat Troso Pecangan, Kec. Pecangaan 59462

46. Tenun Ikat Suwar 2 Pembuat tenun ikat dari benang GM 80+64

Troso, Kec. Pecangaan 59462

47. Tenun Ikat Teja Arum

Usaha tenun ikat dari benang katun

Troso, Kec. Pecangaan 59462

48. Tenun Ikat Troso Usaha tenun ikat dari benang sutra

Troso, Kec. Pecangaan 59462

49. Tenun Ikat Wawan Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

50. Tenun Ikat Zainal Arifin

Produksi tenun ikat Troso, Kec. Pecangaan 59462

51. Tenun Ikat Mekar Sari

Pembuat tenun kain troso Troso, Kec. Pecangaan 59462

52. Tenun Nor Salim Usaha tenun ikat dari benang katun

Troso Pecangan, Kec. Pecangaan 59462

53. Tenun Roji Usaha tenun ikat dari benang katun

Troso, Kec. Pecangaan 59462

54. Tenun Sekar Melati Usaha tenun ikat dari benang jahit

Troso Pecangan, Kec. Pecangaan 59462

55. Tenun tunas harapan Usaha tenun ikat Troso Pecangan, Kec. Pecangaan 59462

56. Tenun limo application

Pembuatan kain tenun troso

Troso Pecangan, Kec. Pecangaan 59462

57. Tenun mekar jaya Usaha tenun ikat dari benang jahit

Troso Pecangan, Kec. Pecangaan 59462

58. Bunga indah Pembuatan kain tenun troso

Troso Pecangan, Kec. Pecangaan 59462

59. Bunga melati Pembuatan kain tenun troso

Troso Pecangan, Kec. Pecangaan 59462

60. Barokah jaya Usaha tenun ikat Troso Pecangan, Kec. Pecangaan 59462

Page 120: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

120

GAMBAR AKTIFITAS TENAGA KERJA TENUN TROSO JEPARA

TENAGA KERJA MENENUN

Page 121: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

121

Tenaga kerja mengikat tenun

Page 122: JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/5986/1/7596.pdf · 8. H. Ali Asyhar, S.Sos ketua paguyuban pengusaha tenun troso atas bantuan dan arahan selama penulis

122

Tempat penelitian