JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG...

135
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SENAM KESEIMBANGAN DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN BEKAS REL KERETA TEBU PADA SISWA KELAS III SD NEGERI GROBOG KULON 02 DI KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL SKRIPSI diajukan dalam rangka Penyelesaian Studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh Is Pujiati 6102909121 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Transcript of JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG...

Page 1: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SENAM

KESEIMBANGAN DALAM PENJASORKES MELALUI

PENDEKATAN LINGKUNGAN BEKAS REL

KERETA TEBU PADA SISWA KELAS III

SD NEGERI GROBOG KULON 02

DI KECAMATAN PANGKAH

KABUPATEN TEGAL

SKRIPSI diajukan dalam rangka Penyelesaian Studi Strata 1

Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Is Pujiati

6102909121

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

Page 2: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

ii

SARI

Is Pujiati (2011), Pengembangan Model Pembelajaran Senam Keseimbangan

Dalam Penjorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Bekas Rel Kereta Tebu

Pada Siswa Kelas III SD Negeri Grobog Kulon 02 Di Kecamatan Pangkah

Kabupaten Tegal. Skripsi, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi,

Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Pembimbing Utama

Rumini, S.Pd, M.Pd Pembimbing Pendamping Drs Kriswantoro, M.Pd.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk model

pembelajaran senam keseimbangan dalam penjasorkes melalui pendekatan

lingkungan bekas rel kereta tebu pada siswa kelas III SD Negeri Grobog Kulon

02 di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Adapun tujuan penelitian ini adalah

untuk menghasilkan model pembelajaran senam keseimbangan melalui

pendekatan lingkungan bekas rel kereta tebu siswa Kelas III SD Negeri Grobog

Kulon 02 di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.

Penelitian ini menggunakan metode pengembangan yang merupakan

dasar untuk mengembangkan produk yang akan di hasilkan, adapun

prosedur/langkah-langkahnya sebagai berikut : 1) melakukan analisis produk yang

akan dikembangkan; 2) mengembangkan produk awal; 3) validasi ahli dan revisi;

4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk; dan 5) uji coba lapangan skala

besar dan produk akhir. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan total sample

dengan jumlah sampel sebanyak 30 siswa. Data diambil dengan kuesioner/angket

Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan model pembelajaran

keseimbangan gerak melalui pendekatan lingkungan bekas rel kereta tebu pada

siswa kelas III SD Negeri Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten

Tegal ternyata memenuhi kriteria Baik sehingga dapat digunakan untuk siswa SD.

Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli pembelajaran

pada uji coba skala kecil, didapat rata-rata presentase 90.00%. Dengan kategori

sangat tinggi. Hasil analisis data uji coba skala kecil didapat rata-rata presentase

pilihan jawaban yang sesuai 87.33%, hasil analisis data uji coba skala besar rata-

rata prosentasi sebesar 89,75 %.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran senam keseimbangan dalam penjasorkes melalui pendekatan

lingkungan bekas rel kereta tebu pada siswa kelas III SD Negeri Grobog Kulon

02 dapat digunakan dan sangat baik. Harapan peneliti kepada guru penjas untuk

dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada dilingkungan sekitar Saran

agar bagi guru penjasorkes di sekolah dasar diharapkan dapat mengembangkan

model-model pembelajaran yang menarik untuk digunakan dalam pembelajaran

keseimbangan gerak di sekolah.

Page 3: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar karya

sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian ataupun

seluruhnya. Pendapat dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 2011

Is Pujiati

6102909121

Page 4: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

iv

PENGESAHAN

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Semarang

Pada Hari :

Tanggal :

Panitia ujian

Ketua

Drs. Said Junaidi, M.Kes

NIP. 19690715 199403 1 001

Sekretaris

Drs Tri Rustiadi, M.Kes

NIP. 19641023 199002 1 001

Dewan Penguji

1. Drs Hermawan Pamot R, M.Pd (Penguji Utama)

NIP 19651020 199103 1 002

2. Rumini, S.Pd.,M.Pd (Penguji 1)

NIP 19700223 199512 2 001

3. Drs Kriswantoro, M.Pd (Penguji 2)

NIP 19610630 198703 1 003

Page 5: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Menurut sastrawan Romawi Vergilius “Labor Omniavin Cit Impobus”, yang

artinya kerja penuh ketekunan pasti dapat mengalahkan segala rintangan (Engkos

Kosasih). Kerja keras adalah kumpulan dari hal-hal yang telah kau kerjakan saat

seharusnya kau kerjakan (John Maxwell).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan sebagai

ungkapan rasa terimakasih kepada :

1. Suamiku yang tercinta atas doa dan

kasih sayangnya yang selalu mengalir.

2. Buat anak-anakku yang tercinta yang

telah selalu menyayangi aku.

3. Teman-temanku yang selalu

mendukungku

Page 6: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan

HidayahNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Keberhasilan

dalam penyelesaian skripsi ini juga atas bantuan dari berbagai pihak, dengan rasa

rendah hati saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi kesempatan untuk

kuliah di UNNES

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan kesempatan untuk mengadakan penelitian

3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk mengadakan

penelitian.

4. Pembimbing Utama Rumini,S.Pd., M.Pd dan Pembimbing Pendamping. Drs.

Kriswantoro, M.Pd atas petunjuk dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi

ini.

5. Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Pangkah atas ijin penelitian.

6. Kepala SD Negeri Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah yang telah memberi

kemudahan dalam penelitian ini.

7. Dewan Guru SD Negeri Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah yang telah

membantu dan memberi motivasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

8. Rekan-rekan seperjuangan yang telah banyak membantu pelaksanaan

penelitian

Page 7: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

vii

9. Siswa putra kelas III SD Negeri Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah

Kabupaten Tegal yang telah bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini

10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik langsung maupun tidak

langsung dalam peneletian skripsi ini.

Semoga segala amal baik dari semua pihak, mendapat imbalan yang

berlipat ganda dari Allah SWT. Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa

skripsi ini masih jauh dari sempurna, diharapkan adanya saran kritik dari semua

pihak dan bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, Agustus 2011

Penulis

Page 8: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................ i

SARI......................................................................................................... ii

PERNYATAAN....................................................................................... iii

PENGESAHAN....................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................... v

KATA PENGANTAR.............................................................................. vi

DAFTAR ISI............................................................................................ viii

DAFTAR TABEL................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR.............................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................

1.2 Perumusan Masalah..........................................................................

1.3 Tujuan Pengembangan......................................................................

1.4 Spesifikasi Produk............................................................................

1.5 Pentingnya Pengembangan...............................................................

1.6 Sumber Pemecahan Masalah...........................................................

1

4

5

5

5

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Kajian Pustaka..................................................................................

2.1.1 Karakteristik Penjasorkes SD.........................................................

2.1.2 Pembelajaran dan Belajar Gerak....................................................

2.1.3 Karakter.........................................................................................

2.1.4 pembelajaran Senam.......................................................................

2.1.5 Keseimbangan................................................................................

2.1.6 Teori Keseimbangan Gerak..........................................................

2.1.7 Komponen-komponen pengontrol keseimbangan.........................

2.1.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan.........................

2.1.9 Teori Modifikasi Media Pembelajaran.........................................

2.1.10 Modifikasi materi pembelajaran..................................................

2.1.11 Modifikasi Lingkungan Persawahan............................................

2.2 kerangka Berpikir.............................................................................

10

10

13

15

16

18

19

20

23

25

29

31

35

Page 9: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

ix

BAB III METODE PENGEMBANGAN

3.1 Model Pengembangan.......................................................................

3.2 Prosedur Penilitian............................................................................

3.2.1 Analisis Kebutuhan........................................................................

3.2.2 Pembuatan Produk Awal................................................................

3.2.3 Uji Coba Produk.............................................................................

3.2.4 Revisi Produk Pertama...................................................................

3.2.5 Revisi Produk akhir........................................................................

3.2.6 Hasil akhir......................................................................................

3.3 Uji Coba Produk...............................................................................

3.3.1 Desain Uji Coba.............................................................................

3.3.2 Subyek Uji Coba............................................................................

3.4 Cetak biru produk.............................................................................

3.5 Jenis Data..........................................................................................

3.6 Instrumen Data..................................................................................

3.7 Analisis Data......................................................................................

37

38

38

39

39

39

39

39

40

40

42

42

43

43

45

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN

4.1 Penyajian Hasil Data Uji Coba I........................................................

4.1.1 data analisis kebutuhan...................................................................

4.1.2 diskripsi draf produk awal..............................................................

4.1.3 validasi ahli....................................................................................

4.2 Hasil Analisis Data Uji Coba I..........................................................

4.2.1 data uji coba kelompok kecil.........................................................

4.2.2 Analisis hasil uji coba skala kecil...................................................

4.3 Revisi Produk.....................................................................................

4.4 Penyajian Data Hasil Uji Coba II......................................................

4.5 Hasil Analisis Data Uji Coba II.........................................................

4.6 Prototipe produk................................................................................

47

47

48

51

53

53

53

54

55

58

59

BAB V KAJIAN DAN SARAN

5.1 Kajian Prototipe produk.....................................................................

5.2 Saran Pemanfaatan, Diseminasi dan pengembangan lebih Lanjut....

63

64

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................

66

LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................... 67

Page 10: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Faktor, indikator dan jumlah butir kuesioner ahli............................ 44

2 Skor jawaban kuesioner ya dan tidak............................................... 44

3 Faktor, indikator dan jumlah butir kuesioner siswa.......................... 45

4 Klasifikasi persentase........................................................................ 46

5 Hasil rata-rata skor penilaian ahli...................................................... 52

6 Model pembelajaran keseimbangan gerak........................................ 59

Page 11: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Keseimbangan................................................................................... 24

2 Berjalan kedepan............................................................................... 57

3 Berjalan mundur................................................................................ 57

4 Berjalan lomba kedepan.................................................................... 58

Page 12: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Usulan Pembimbing.......................................................................... 67

2. Penetapan Pembimbing..................................................................... 68

3. Permohonan ijin penelitian................................................................ 70

4. Ijin Penelitian UPTD Pendidikan Kecamatan Pangkah.................... 71

5. Ijin Penelitian dari SDN Grobog Kulon 02.............. ....................... 72

6. Surat Keterangan Penelitian dari SDN Grobog Kulon 02................. 73

7. Jadwal kegiatan penelitian I.............................................................. 74

8. Jadwal kegiatan penelitian II............................................................. 76

9. Lembar Kuesioner ahli...................................................................... 78

10. Lembar kuesioner siswa.................................................................... 82

11. Hasil pengisian kuesioner ahli dan guru penjas................................ 84

12. Data Nama Sampel Uji Coba skala kecil......................................... 85

13. Hasil pengisian kuesioner skala kecil............................................... 86

14. Hasil uji coba skala kecil................................................................... 87

15 Analisis data hasil uji coba skala kecil.............................................. 88

16. Data nama uji coba skala besar....................................................... 90

17. Pengukuran denyut nadi.................................................................... 91

18. Instrumen pada uji coba skala besar................................................ 94

19. Dokumentasi ..................................................................................... 95

Page 13: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xiii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Penjasorkes adalah bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan.

Oleh karena itu, sudah selayaknya bila diberikan perhatian yang proporsional.

Sejalan dengan hal tersebut, pelaksanaan pendidikan Penjasorkes di sekolah

seharusnya dilaksanakan secara efesien, efektif serta sesuai dengan kondisi fisik

dan psikis anak.

Pada saat ini, dapat dikatakan kondisi pembelajaran Penjasorkes di sekolah

dasar masih jauh dari harapan. Berbagai isu muncul dari rendahnya kualitas

pengajaran (Mutphir,1993; Mudjiharsono,1993) terbatasnya sarana dan prasarana

kegiatan PBM (Mutohir,1989) sampai pada kurang relevannya model

pembelajaran dengan kondisi perkembangan fisik dan psikis anak. Anak sering

dianggap sebagai “orang dewasa kecil”, sehingga yang terjadi dalam

pembelajaran adalah penggunaan peralatan olahraga yang mestinya digunakan

orang dewasa juga digunakan anak-anak. Belum lagi mengenai ukuran lapangan

maupun aturan mainnya.

Salah satu fakta yang tidak bisa dipungkiri tentang pengajaran penjasorkes

di sekolah adalah pengajaran memerlukan dukungan berbagai sumber untuk

mengembangkan proses pembelajaran yang mereka inginkan. Dalam kasus ini

penjasorkes sering dalam posisi yang kurang menguntungkan. Pertama banyak

orang menganggap bahwa Penjasorkes kurang pendidikan dibanding pelajaran

yang lain, seperti matematika, bahasa, dan sebagainya. Kedua penjasorkes adalah

Page 14: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xiv

program yang relatif mahal untuk dilaksanakan karena memerlukan banyak

perlengkapan. Pengajaran yang baik dalam Penjasorkes dalam kenyataannya lebih

dari mengembangkan keterampilan olahraga. Pengajaran yang baik tersebut

melibatkan aspek-aspek yang berhubungan dengan apa yang sebenarnya dipelajari

oleh siswa melalui partisipasinya, bukan aktivitas atau olahraga yang mana dapat

mereka lakukan. Agar program Penjasorkes berhasil dengan baik maka perlu

dikaitkan dengan program-program kegiatan lain.

Mengingat makna penting tersebut, aktivitas Penjasorkes harus diartikan

sebagai kegiatan peserta didik untuk meningkatkan keterampilan motorik dan

nilai-nilai fungsional yang mencakup kognitif, afektif, dan sosial. Aktivitas

tersebut seharusnya dipilih dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.

Melalui kegiatan Penjasorkes diharapkan anak didik menjadi tumbuh dan

berkembang sehat dan segar jasmaninya, serta perkembangan pribadinya secara

harmonis. Dalam hubungannya dengan peningkatan prestasi olahraga, Penjasorkes

berupaya membentuk keterampilan gerak dasar yang bermanfaat dalam usaha

pembibitan olahragawan melalui kegiatan ekstra-kurikuler.

Selama ini yang terjadi di lapangan adalah guru mengajarkan penjasorkes

yang baku kepada anak yang notabene, belum mampu melakukan aktivitas

sebagaimana yang dilakukan oleh orang dewasa. Atas dasar pemikiran tersebut,

perlu melakukan modifikasi olahraga yang mengarah pada pengembangan model

pembelajaran penjasorkes yang sesuai bagi siswa di sekolah dasar. Kurikulum

Penjasorkes SD 1994, mengisyaratkan tiga pokok bahasan utama yang harus

diajarkan di sekolah dasar yaitu 1) atletik, 2) permainan, 3) senam. Johar (1990),

Page 15: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xv

menjelaskan pemanfaatan lingkungan lokal merupakan pendekatan sosialisasi

anak didik terhadap obyek dan persoalan kehidupan di lingkungan anak didik.

Pada gilirannya mereka mampu menyatu dengan lingkungannya, menyatu dengan

keadaannya. Sosialisasi sejak dini dengan memanfaatkan lingkungan lokal dengan

alam dan budaya setempat kepada anak didik akan menuju terwujudnya manusia

Indonesia yang cinta tanah air, berkepribadian dan berkesadaran nasional.

Sekaligus dapat menumbuhkan pemahaman mengenai relevansi lingkungan alam,

dan kehidupan sehari-hari.

Dari dasar itulah, peneliti akan mengembangkan model pembelajaran

senam keseimbangan gerak pada siswa kelas III SD Negeri Grobog Kulon 02

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Pembelajaran senam Pada SD Negeri

Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal hampir tidak diberikan

materi pembelajaran senam, baik itu senam lantai maupun senam ritmik.

Keterbatasan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan pembelajaran

senam tidak ada, ini merupakan salah satu kendala di Sekolah Dasar Negeri

Grobog Kulon 02 dalam kegiatan pembelajaran senam. Alat-alat yang dapat

digunakan dalam kegiatan pembelajaran senam sama sekali tidak

mempunyai,diantarannya matras, Pembelajaran setiap hari hanya sepak bola,

kasti, dan Atletik.

Setiap hari pada waktu peneliti berangkat mengajar di SD Negeri Grobog

Kulon 02 melihat anak-anak berangkat sekolah berjalan di atas bantalan rel kereta

tebu yang sudah lama tidak dipergunakan lagi untuk mengangkut tebu. Dari

pengamatan setiap hari peneliti lakukan, maka peneliti bergerak hatinya untuk

Page 16: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xvi

mengadakan penelitian dengan materi senam keseimbangan dengan pokok

bahasan gerak dasar Jalan. Pokok bahasan gerak dasar jalan pada materi senam

keseimbangan yang sesuai dengan kurikulum KTSP tahun 2006 pada Silabus

dengan Standar Kompetensi “Mempraktikkan gerak senam dasar dan nilai-nilai

yang terkandung di dalamnya dan Kompetensi Dasar ”Mempraktikkan

keseimbangan dalam bentuk senam dasar, serta nilai keselamatan, disiplin dan

keberanian,adalah pada siswa kelas III.” atas dasar itulah peneliti menggunakan

siswa kelas III sebagai subjek penelitian.

Pengembangan gerak dasar jalan pada senam keseimbangan dalam

penelitian ini, menggunakan berbagai modivikasi gerakan berjalan yang bersifat

permainan, yang menyenangkan, selain itu kaitan dengan penelitian ini tujuan

yang ingin dicapai adalah meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti

pembelajaran Penjasosrkes.

Adapun dalam penelitian ini peneliti mengambil judul ” Pengembangan

Model Pembelajaran Senam Keseimbangan Dalam Penjosorkes Melalui

Pendekatan Lingkungan Bekas Rel Kereta Tebu Pada Siswa Kelas III SD Negeri

Grobog Kulon 02 di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal”

1.2. Perumusan Masalah.

Sehubungan dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan,

maka masalah yang perlu dikaji lebih mendalam melalui penelitian ini adalah

“Bagaimana bentuk model keseimbangan dalam penjasorkes melalui pendekatan

lingkungan bekas rel kereta tebu pada siswa kelas III SD Negeri Grobog Kulon

02 di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal ”

Page 17: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xvii

1.3. Tujuan Pengembangan

Sesuai dengan kedua rumusan masalah penelitian di atas, maka penelitian

ini akan didasarkan pada beberapa rumusan tujuan adalah menghasilkan model

pembelajaran senam keseimbangan melalui pendekatan lingkungan bekas rel

kereta tebu untuk meningkatkan kreativitas siswa Kelas III SD Negeri Grobog

Kulon 02 di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal

1.4. Spesifikasi Produk.

Program pengembangan Pembelajaran senam keseimbangan di lingkungan

bekas rel kereta tebu akan memuat berbagai variasi gerak dasar jalan. Produk ini

disusun untuk siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Grobog Kulon 02 di

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal Adapun Spesifikasi Penerapan program

pengembangan pembelajaran senam keseimbangan siswa kelas III Sekolah

Dasar Negeri Grobog Kulon 02 di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.

1.5 Pentingya Pengembangan

Pengembangan ini adalah untuk memperoleh pengalaman yang nyata juga

mengaplikasikan teori dan praktek selama mengikuti kegiatan pembelajaran

dalam bentuk penelitian pengembangan bentuk – bentuk program latihan senam

keseimbangan siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Grobog Kulon 02 di

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.

1) Bagi peneliti sebagai sarana untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu

pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan senam keseimbangan.

Page 18: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xviii

Selain itu sebagai guru penjasorkes penelitian ini dapat dijadikan bekal

dalam membina kegiatan pembelajaran Penjasorkes di sekolah.

2) Bagi Siswa dengan banyaknya model pembelajaran mereka mendapatkan

banyak variasi dalam pembelajaran. Selain itu siswa dapat meningkatkan

aktivitas belajar

3) Bagi Sekolah bagi lembaga terkait terutama Sekolah, diharapkan model

pembelajaran senam keseimbangan dengan pendekatan lingkungan fisik luar

sekolah, ini dapat dijadikan masukan sebagai alternatif untuk

mengembangkan potensi anak sedini mungkin.

1.6 Sumber Pemecahan Masalah

1) Model

Model menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (W.J.S Poerwadarminta

1984:653) adalah pola, acuan atau ragam. Model merupakan bentuk atau cara

yang dapat di pakai dalam proses tujuan tertentu.

2) Pembelajaran

Pembelajaran menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (W.J.S.

Poerwadarminta, 1984:22) adalah cara perbuatan petunjuk atau mengajar.

Menurut Udin S.Winataputra, dkk, 2008:1.18 Pembelajaran merupakan kegiatan

yang dilakukan untuk menginisiasi, menfasilitasi dan meningkatan intensitas dan

kualitas belajar pada diri peserta didik. Oleh karena pembelajaran upaya sistematis

dan sistematik untuk menginisiasi, menfasilitasi, dan meningkatkan proses belajar

maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan jenis hakikat, dan jenis belajar

serta hasil belajar tersebut.

Page 19: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xix

3) Keseimbangan

Keseimbangan menurut O`Sullivan, keseimbangan adalah untuk

mempertahankan pusat gravitasi pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi

tegak.Keseimbangan juga bisa diartikan sebagai kemampuan relatif untuk

mengontrol pusat massa tubuh (center of mass) atau pusat gravitasi (center of

gravity ) terhadap bidang tumpu (base of support).Kemampuan untuk

menyeimbangkan massa tubuh dengan bidang tumpu akan membuat manusia

mampu untuk beraktivitas secara efektif dan efisien.

http://dhaenkpedro.wordpress.com/keseimbangan-balance (14.01.2011)

4) Gerak

Gerak adalah merupakan proses keterlibatan dalam memperoleh dan

menyempurnakan keterampilan gerak (motor skil), keterampilan gerak sangat

terikat dengan latihan dan pengalaman individu yang bersangkutan. Belajar gerak

khususnya manusia dipengaruhi oleh berbagai bentuk latihan, pengalaman, atau

situasi belajar gerak manusi. (Amung Ma`mun 2000:3)

5) Penjasorkes

Penjasorkes adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan secara sadar

dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh

kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan dan

pembentukan watak.

Penjasorkes adalah mata pelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan

keseluruhan yang dalam proses pembelajaran mengutamakan aktivitas jasmani

Page 20: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xx

dan kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhan dengan pengembangan

jasmani, mental, sosial, dan emosional yang selaras, serasi dan seimbang.

6) Pendekatan

Pendekatan adalah hal atau perubahan, usaha ( W.J.S Poerwadarminta

1984:234)

7) Lingkungan

Menurut kamus Bahasa Indonesia (S Wojowasito, 1972:174) lingkungan

adalah bulatan atau kalangan atau mengelilingi. Lingkungan adalah semua

kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi

tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life pfocesses (M. Dalyono

2009:132)

Menurut Undang-Undang nomor 23 tahun 1997, lingkungan hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk

manusi dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

8) Siswa SD

Siswa adalah peserta didik pada SD. Sekolah Dasar selanjutnya disebut

adalah bentuk satuan pendidikan dasar menyelenggarakan program pendidikan

enam tahun. Pendidikan dasar adalah enam tahun di SD dan program pendidikan

tiga tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. (Sistem Pendidikan Nasional,

2006:16)

Page 21: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxi

Siswa dalam penelitian ini adalah siswa atau peserta didik di Sekolah

Dasar (SD) yang adal di SD Negeri Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah

Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011

9) Kelas III

Kelas adalah tingkat pada pembelajaran di SD yang selanjutnya disebut

kelas. Di sekolah dasar ada enam kelas . Kelas III adalah tingkat III pada satuan

pendidikan di SD. ( Sistem Pendidikan Nasional,2000:18)

Kelas dalam penelitian ini adalah kelas III pada SD Negeri Grobog Kulon

02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011.

Page 22: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxii

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1 Karakteristik Penjasorkes SD

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral

dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek

kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan

sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan

pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan

terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan nasional.

Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung

seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di

sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui

aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara

sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina

pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus

membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.

Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang

lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak

sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan

dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan

Page 23: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxiii

zaman. Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu

pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan

ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti,

seni, psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan

peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan nasional.

Penjasorkes merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik,

perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran,

penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta

pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan

perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

2.1.1.1 Tujuan Penjasorkes

Penjasorkes bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai

berikut. 1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat

melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih, 2) Meningkatkan

pertumbuhan dan pengembangan fisik, 3) Meningkatkan kemampuan dan

keterampilan gerak dasar, 4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat

melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani,

olahraga dan kesehatan, 5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin,

Page 24: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxiv

bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis, 6) Mengembangkan

keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

Memahami konsep aktivitas Penjasorkes dan olahraga di lingkungan yang

bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola

hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

2.1.1.2 Ruang Lingkup Penjasorkes

Ruang lingkup mata pelajaran penjasorkes meliputi aspek-aspek sebagai

berikut. 1) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.

eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik,

kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis

lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya, 2) Aktivitas

pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani,

dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya ,3) Aktivitas senam meliputi:

ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan

senam lantai, serta aktivitas lainnya, 4) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas,

senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya, 5) Aktivitas air

meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan

renang serta aktivitas lainnya, 6) Pendidikan luar kelas, meliputi:

piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,berkemah, menjelajah, dan mendaki

gunung,7) Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan

sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat,

merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat,

mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan

Page 25: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxv

aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri,

dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

2.1.2. Pembelajaran Dan Belajar Gerak

Keterampilan gerak adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu

tugas gerak secara maksimal sesuai dengan kemampuannya. Keterampilan gerak

pada setiap orang berbeda-beda, banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain

faktor tingkatan usia, pengalaman gerak. Sifat dasar dari sebuah keterampilan

adalah memaksa seorang pelajar untuk lebih membuat pertimbangan ketika

merencanakan belajar dari pengalaman.

Untuk membantu praktisi memahami sifat dasar dari keterampilan

gerak, beberapa sistem klasifikasi atau taksonomi telah mengembangkan

keterampilan gerak dari beberapa unsur-unsur umum. Mengetahui perbedaan

keterampilan dapat membantu praktisi dalam merencanakan pembelajaran dan

mempraktekan pengalamannya sebagai sebuah titik awal untuk penilaian

penampilan.

Pengertian belajar gerak adalah belajar suatu proses yang dilibatkan dalam

melakukan gerak dan penyaringan/seleksi suatu ketrampilan motorik tentang apa

yang menjadi penghambat gerak tersebut. Tingkatan yang dipilih dalam

pembahasan rancangan pembelajaran penjasorkes disini adalah siswa kelas III

SD, yang berusia sekitar 6-9 tahun. Pemilihan tingkatan kelas ini dilatar belakangi

oleh petunjuk kurikulum yang tercantum dalam Undang-undang Sisdiknas bahwa

pendidikan harus diutamakan pada usia sekolah dasar dan menengah.

Page 26: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxvi

2.1.2.1. Periode Fase Tahapan Perkembangan Gerak

Pada bagan “Jam Pasir” Gallahu (the phases and stages of motor

development) di bawah ini, nampak jelas pembagian periode usia yang dikaitkan

dengan fase dan tahapan perkembangan geraknya. Melalui bagan tersebut saya

memilih untuk menganalisa tahapan belajar keterampilan gerak pada periode usia

7-9 tahun pada fase gerakan spesialisasi dan tahapan transisi.

2.1.2.2. Fase Gerakan Spesialisasi

Fase Gerakan Spesialisasi adalah Gerakan stability, locomotor, dan

manipulative semakin halus, dapat dikombinasikan dan dikolaborasikan untuk

situasi yang diinginkan

2.1.2.3. Tahapan Transisi,

Haubans tricker & Seefeld, 1986; mengungkapkan bahwa anak-anak usia

7-8 tahun tahun akan memasuki tahapan transisi. Pembelajaran mulai

menggabungkan dan mengaplikasikan gerakan dasar ke bentuk kegiatan olahraga

maupun aktivitas rekreasi. Contoh: berjalan di jembatan tali, lompat tali, dan

bermain bola tending (kickball) Konsep Periodisasi, Fase dan Tahap

Perkembangan Motorik: yang dipilih adalah kelas 3 Sekolah Dasar, dalam hal ini

masuk ke dalam periode perkembangan usia 7-10 tahun, fase gerakan spesialisasi,

dan tahap perkembangan gerak tahap transisi. Artinya: Keterampilan yang

dipelajari siswa dapat dimanfaatkan sebagai ajang rekreasi, dan bagi siswa yang

memiliki keterampilan yang baik dapat ditingkatkan sebagai ajang untuk meraih

prestasi

Page 27: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxvii

Dengan melihat model hourglass (jam pasir) tersebut sudah cukup jelas

bahwa perkembangan gerak anak mempunyai tahap-tahap dan perkembangan

gerak berdasarkan usianya.

Hal ini dapat dijadikan pedoman dalam pembinaan atau pembelajaran

gerak anak peserta didik pada lembaga pendidikan baik formal maupun non

formal.

2.1.3 Karakteristik

Pada anak Sekolah Dasar kelas 3 semester 1, anak masuk pada rentang

usia 6-10 tahun. Adapun karakteristik anak SD tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

1) Karakteristik Masa Anak-anak, karakteristik masa anak-anak (anak besar),

usia 6 Sampai 10 Tahun ditinjau dari Ranah Kognitif, Afektif, Perkembangan

Gerak dan Implikasi Program Perkembangan Gerak

2) Karakteristik Perkembangan Gerak, waktu untuk bereaksi melambat,

menyebabkan kesukaran mata menyampaikan dan memandang koordinasi

kaki pada awal periode ini. Pada akhirnya mereka secara umum lebih mapan.

Anak laki-laki dan anak perempuan adalah keduanya penuh dengan energi

tetapi sering kali rendah dalam menguasai daya tahan, mengukur daya tahan

dan mudah lelah. Kemampuan reaksi pada latihan bagaimanapun sangat

besar.

3) Kemampuan-kemampuan gerakan yang paling pokok mempunyai potensi

menjadi baik digambarkan oleh permulaan dari periode ini.

Page 28: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxviii

4) Keterampilan-keterampilan dasar penting bagi keberhasilan permainan

menjadi modal untuk dikembangkan.

5) Aktivitas yang yang melibatkan mata dan anggota tubuh- anggota tubuh lain

berkembang pelan-pelan. Aktivitas seperti itu seperti memvoly atau

membentur bola yang di berdirikan dan melempar memerlukan praktek

yang cukup yang mempertimbangkan untuk penguasaan.

6) Periode ini menandai suatu transisi dari kemampuan-kemampuan gerak

dasar murni ke penetapan ketrampilan-ketrampilan gerak transisi dalam

kepemimpinan permainan dan ketrampilan-ketrampilan atletis.

2.1.4 Pembelajaran Senam (Keseimbangan)

2.1.4.1. Pengertian Senam

Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga

tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan

dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada

obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan

kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari

komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan,

keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai

dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang

menarik. Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada

nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat.

Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam)

nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar,

Page 29: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxix

palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor :

senam lantai, kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.

Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oleh seorang

wasit kepala. Setiap peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam

rangkaian pada setiap nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah

ditentukan terlebih dahulu) dan satu rangkaian pilihan atau bebas masing-masing.

Nilai seseorang adalah rata-rata dari dua nilai tengah dengan membuang nilai

tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai

akumulasi tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa, tertinggi kedua

menjadi juara ke II dan seterusnya.

Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6

(enam) anggota regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet

turut dalam pertandingan final pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata

dari rangkaian bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian

bebas/pilihan dalam final. Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.

Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum

adalah :10,000. Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada

pelaksanaan yang salah, penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh

dari alat atau melampaui batas waktu. Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak

dan penampilan estetikanya. Besar pengurangan nilai adalah persepuluhan.

Peraturan penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan mempunyai

faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan

biasaya terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang besar

Page 30: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxx

disambung dengan gerakan-gerakan berirama yang sesuai. Sementara sejumlah

bentuk gerak memerlukan kekuatan yang lain memerlukan mobilitas atau

keterampilan

2.1.5 Keseimbangan

2.1.5.1 Keseimbangan (balance)

Keseimbangan adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan

kemampuan atau ketidakmampuan seseorang untuk memelihara equilibrium, baik

yang bersifat statis seperti dalam posisi diam, bisa juga bersifat dinamis seperti

pada saat melakukan gerakan lokomotor. Mengingat fungsinya yang demikian

penting Mengapa Keseimbangan Penting? Adalah hal yang paling jelas bahwa

unsur keseimbangan merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam

olahraga senam.

Banyak keterampilan senam sangat tergantung pada kualitas

keseimbangan dan hakikat beberapa peralatan senam pun membuat pelaksanaan

gerakannya sangat ditentukan oleh kemampuan keseimbangan yang di atas rata-

rata.

2.1.5.2 Apakah Yang Membatasi Keseimbangan

Secara umum kurangnya keseimbangan pada seseorang lebih ditentukan

oleh kurang banyaknya orang itu terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang bertipe

keseimbangan. Jika keterlibatannya dalam hal keseimbangan ditingkatkan, maka

keterbatasannya dalam keseimbangan akan menurun. Dalam beberapa

keterampilan, keseimbangan juga lebih banyak ditentukan oleh kekuatan

Page 31: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxxi

(misalnya headstand). Tanpa adanya kekuatan otot kaki mustahil seorang anak

mampu melakukan gerak berjalan di atas rel

2.1.5.3 Pengembangan Keseimbangan

Umumnya, banyaknya keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan

keseimbangan, baik yang statis maupun yang dinamis, akan menghasilkan

peningkatan dalam kemampuan tersebut. Secaral ebih khusus, pelatih atau guru

dapat melatih para siswanya dengan kegiatan-kegiatan keseimbangan yang

bermacam-macam (terutama yang statis) dengan berjalan di atas rel. Dengan

melakukan itu para siswa akan dipaksa untuk memanfaatkan rasa kinestetisnya.

2.1.6 Teori Keseimbangan Gerak

Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan

tubuh ketika di tempatkan di berbagai posisi. Definisi menurut O’Sullivan,

keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi pada

bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak. Selain itu menurut Ann Thomson,

keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi

kesetimbangan maupun dalam keadaan statik atau dinamik, serta menggunakan

aktivitas otot yang minimal. Keseimbangan juga bisa diartikan sebagai

kemampuan relatif untuk mengontrol pusat massa tubuh (center of mass) atau

pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu (base of support).

Keseimbangan melibatkan berbagai gerakan di setiap segmen tubuh

dengan di dukung oleh sistem muskuloskleletal dan bidang tumpu. Kemampuan

untuk menyeimbangkan massa tubuh dengan bidang tumpu akan membuat

manusia mampu untuk beraktivitas secara efektif dan efisien.Keseimbangan

Page 32: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxxii

terbagi atas dua kelompok, yaitu: 1) Keseimbangan statis : kemampuan tubuh

untuk menjaga kesetimbangan pada posisi tetap (sewaktu berdiri dengan satu kaki,

berdiri diatas papan keseimbangan); 2) Keseimbangan dinamis adalah

kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan ketika

bergerak.Keseimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari inte-

grasi/interaksi sistem sensorik (vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk

proprioceptor) dan muskuloskeletal (otot, sendi, dan jar lunak lain) yang

dimodifikasi/diatur dalam otak (kontrol motorik, sensorik, basal ganglia,

cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal dan

eksternal. Dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi,

lingkungan, kelelahan, pengaruh obat dan pengalaman terdahulu.

2.1.7 Komponen-komponen pengontrol keseimbangan adalah :

2.1.7.1 Sistem informasi sensoris

Sistem informasi sensoris meliputi visual, vestibular, dan somatosensoris.

2.1.7.1.1 Visual

Visual memegang peran penting dalam sistem sensoris. Cratty & Martin

(1969) menyatakan bahwa keseimbangan akan terus berkembang sesuai umur,

mata akan membantu agar tetap fokus pada titik utama untuk mempertahankan

keseimbangan, dan sebagai monitor tubuh selama melakukan gerak statik atau

dinamik.

Penglihatan juga merupakan sumber utama informasi tentang lingkungan

dan tempat kita berada, penglihatan memegang peran penting untuk

Page 33: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxxiii

mengidentifikasi dan mengatur jarak gerak sesuai lingkungan tempat kita berada.

Penglihatan muncul ketika mata menerima sinar yang berasal dari obyek sesuai

jarak pandang. Dengan informasi visual, maka tubuh dapat menyesuaikan atau

bereaksi terhadap perubahan bidang pada lingkungan aktivitas sehingga

memberikan kerja otot yang sinergis untuk mempertahankan keseimbangan tubuh

2.1.7.2 Sistem vestibular

Komponen vestibular merupakan sistem sensoris yang berfungsi penting

dalam keseimbangan, kontrol kepala, dan gerak bola mata. Reseptor sensoris

vestibular berada di dalam telinga. Reseptor pada sistem vestibular meliputi

kanalis semisirkularis, utrikulus, serta sakulus.

Reseptor dari sistem sensoris ini disebut dengan sistem labyrinthine.

Sistem labyrinthine mendeteksi perubahan posisi kepala dan percepatan

perubahan sudut. Melalui refleks vestibulo-occular, mereka mengontrol gerak

mata, terutama ketika melihat obyek yang bergerak. Mereka meneruskan pesan

melalui saraf kranialis VIII ke nukleus vestibular yang berlokasi di batang otak.

Beberapa stimulus tidak menuju nukleus vestibular tetapi ke serebelum, formatio

retikularis, thalamus dan korteks serebri.

Nukleus vestibular menerima masukan (input) dari reseptor labyrinth,

retikular formasi, dan serebelum. Keluaran (output) dari nukleus vestibular

menuju ke motor neuron melalui medula spinalis, terutama ke motor neuron yang

menginervasi otot-otot proksimal, kumparan otot pada leher dan otot-otot

punggung (otot-otot postural).

Page 34: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxxiv

2.1.7.1.3 Somatosensoris

Sistem somatosensoris terdiri dari taktil atau proprioseptif serta persepsi-

kognitif. Informasi propriosepsi disalurkan ke otak melalui kolumna dorsalis

medula spinalis. Sebagian besar masukan (input) proprioseptif menuju serebelum,

tetapi ada pula yang menuju ke korteks serebri melalui lemniskus medialis dan

talamus.

Kesadaran akan posisi berbagai bagian tubuh dalam ruang sebagian

bergantung pada impuls yang datang dari alat indra dalam dan sekitar sendi. Alat

indra tersebut adalah ujung-ujung saraf yang beradaptasi lambat di sinovia dan

ligamentum. Impuls dari alat indra ini dari reseptor raba di kulit dan jaringan lain ,

serta otot di proses di korteks menjadi kesadaran akan posisi tubuh dalam ruang.

1) Respon otot-otot postural yang sinergis (Postural muscles response

synergies)

Respon otot-otot postural yang sinergis mengarah pada waktu dan jarak

dari aktivitas kelompok otot yang diperlukan untuk mempertahankan

keseimbangan dan kontrol postur. Beberapa kelompok otot baik pada ekstremitas

atas maupun bawah berfungsi mempertahankan postur saat berdiri tegak serta

mengatur keseimbangan tubuh dalam berbagai gerakan. Keseimbangan pada

tubuh dalam berbagai posisi hanya akan dimungkinkan jika respon dari otot-otot

postural bekerja secara sinergi sebagai reaksi dari perubahan posisi, titik tumpu,

gaya gravitasi, dan aligment tubuh.

Page 35: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxxv

2) Kekuatan otot (Muscle Strength)

Kekuatan otot umumnya diperlukan dalam melakukan aktivitas. Semua

gerakan yang dihasilkan merupakan hasil dari adanya peningkatan tegangan otot

sebagai respon motorik. Kekuatan otot dapat digambarkan sebagai kemampuan

otot menahan beban baik berupa beban eksternal (eksternal force) maupun beban

internal (internal force). Kekuatan otot sangat berhubungan dengan sistem

neuromuskuler yaitu seberapa besar kemampuan sistem saraf mengaktifasi otot

untuk melakukan kontraksi. Sehingga semakin banyak serabut otot yang

teraktifasi, maka semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan otot tersebut.

Kekuatan otot dari kaki, lutut serta pinggul harus adekuat untuk mempertahankan

keseimbangan tubuh saat adanya gaya dari luar. Kekuatan otot tersebut

berhubungan langsung dengan kemampuan otot untuk melawan gaya garvitasi

serta beban eksternal lainnya yang secara terus menerus mempengaruhi posisi

tubuh.

3) Lingkup gerak sendi (Joint range of motion)

Kemampuan sendi untuk membantu gerak tubuh dan mengarahkan gerakan

terutama saat gerakan yang memerlukan keseimbangan yang tinggi.

2.1.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan

2.1.8.1 Pusat gravitasi (Center of Gravity-COG)

Pusat gravitasi terdapat pada semua obyek, pada benda, pusat gravitasi

terletak tepat di tengah benda tersebut. Pusat gravitasi adalah titik utama pada

tubuh yang akan mendistribusikan massa tubuh secara merata. Bila tubuh selalu

ditopang oleh titik ini, maka tubuh dalam keadaan seimbang. Pada manusia, pusat

Page 36: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxxvi

gravitasi berpindah sesuai dengan arah atau perubahan berat. Pusat gravitasi

manusia ketika berdiri tegak adalah tepat di atas pinggang diantara depan dan

belakang vertebra sakrum ke dua.

Derajat stabilitas tubuh dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu : ketinggian

dari titik pusat gravitasi dengan bidang tumpu, ukuran bidang tumpu, lokasi garis

gravitasi dengan bidang tumpu, serta berat badan.

2.1.8.2 Garis gravitasi (Line of Gravity-LOG)

Garis gravitasi merupakan garis imajiner yang berada vertikal melalui

pusat gravitasi dengan pusat bumi. Hubungan antara garis gravitasi, pusat

gravitasi dengan bidang tumpu adalah menentukan derajat stabilitas tubuh.

Gambar 1 :Keseimbangan

2.1.8.2 Bidang tumpu (Base of Support-BOS)

Bidang tumpu merupakan bagian dari tubuh yang berhubungan dengan

permukaan tumpuan. Ketika garis gravitasi tepat berada di bidang tumpu, tubuh

dalam keadaan seimbang. Stabilitas yang baik terbentuk dari luasnya area bidang

Page 37: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxxvii

tumpu. Semakin besar bidang tumpu, semakin tinggi stabilitas. Misalnya berdiri

dengan kedua kaki akan lebih stabil dibanding berdiri dengan satu kaki. Semakin

dekat bidang tumpu dengan pusat gravitasi, maka stabilitas tubuh makin tinggi.

2.1.9 Teori modifikasi media pembelajaran

Penyelenggaraan program pendidikan Penjasorkes hendaknya

mencerminkan karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu

“Developmentally Appropriate Practice” (DAP). Artinya bahwa tugas ajar yang

disampaikan harus memperhatikan perubahan kamampuan atau kondisi anak, dan

dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar

tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat kematangan anak

didik yang diajarnya. Perkembangan atau kematangan dimaksud mencakup fisik,

psikis maupun keterampilannya. Tugas ajar itu juga harus mampu

mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik individu dan

mendorongnya ke arah perubahan yang lebih baik.

Modifikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh para

guru agar proses pembelajaran dapat mencerminkan DAP. Esensi modifikasi

adalah menganalisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara

meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial sehingga dapat

memperlancar siswa dalam belajarnya.

Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajar-

kan siswa yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang tadinya kurang terampil

menjadi lebih terampil. Cara-cara guru memodifikasi pembelajaran akan

tercermin dari aktivitas pembelajarannya yang diberikan guru mulai awal hingga

akhir pelajaran.

Page 38: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxxviii

2.1.9.1 Memodifikasi Penjasorkes

Beberapa aspek analisis modifikasi ini tidak terlepas dari pengetahuan

guru tentang: tujuan, karakteristik materi, kondisi lingkungan dan

evaluasinya.Disamping pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang tujuan,

karakteristik materi, kondisi lingkungan, dan evaluasi, keadaan sarana, prasarana

dan media pengajaran Penjasorkes yang dimiliki oleh sekolah akan mewarnai

kegiatan pembelajaran itu sendiri.

Minimnya sarana dan prasarana Penjasorkes yang dimiliki sekolah-

sekolah, menuntut guru Penjasorkes untuk lebih kreatif dalam memberdayakan

dan mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada, sesuai dengan

kondisi siswa dan sekolahnya. Guru yang kreatif akan mampu menciptakan

sesuatu yang baru, atau memodifikasi yang sudah ada untuk disajikan dengan cara

yang lebih menarik, sehingga anak merasa senang mengikuti pelajaran yang

diberikan. Halaman sekolah, taman, ruangan kosong, parit, selokan bantalan rela

bekas kerata tebu dan sebagainya yang ada di lingkungan sekolah dapat

direkayasa dan dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pembelajaran pendidikan

penjasorkes. Dengan melakukan modifikasi sarana maupun prasarana tidak akan

mengurangi aktivitas siswa dalam melaksanakan pelajaran Penjasorkes..

Melainkan sebaliknya siswa lebih aktif, karena siswa akan difasilitasi untuk lebih

banyak bergerak, dengan pendekatan bermain dalam suasana riang gembira.

2.1.9.2 Modifikasi.

Lutan (1988) menyatakan: modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan

jasmani diperlukan dengan tujuan agar: 1) siswa memperoleh kepuasan dalam

Page 39: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xxxix

mengikuti pelajaran, 2) meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam

berpartisipasi, 3) siswa dapat melakukan pola gerak secara benar

Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada di dalam

kurikulum dapat disajikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan kognitif,

afektif dan psikomotorik anak.

Aussie (1996), mengembangkan modifikasi di Australia dengan

pertimbangan: 1) anak-anak belum memiliki kematangan fisik dan emosional

seperti orang dewasa. 2) berolahraga dengan peralatan dan peraturan yang

dimodifikasi akan mengurangi cedera pada anak, 3) olahraga yang dimodifikasi

akan mampu mengembangkan keterampilan anak lebih cepat disbanding dengan

peralatan standard untuk orang dewasa, dan, 4) olahraga yang dimodifikasi

menumbuhkan kegembiraan dan kesenangan pada anak-anak dalam situasi

kompetitif.

Dengan melakukan modifikasi, guru penjasorkes akan lebih mudah

menyajikan materi pelajaran yang sulit menjadi lebih mudah dan disederhanakan

tanpa harus takut kehilangan makna dan apa yang akan diberikan. Anak akan lebih

banyak bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi yang dimodifikasi

2.1.9.3 Tujuan Modifikasi Pembelajaran

Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan pula dengan tujuan

pembelajaran, dari mulai tujuan yang paling rendah sampai dengan tujuan yang

paling tinggi. Modifikasi tujuan materi ini dapat dilakukan dengan cara membagi

tujuan materi ke dalam tiga komponen, yakni: 1) tujuan perluasan, 2) tujuan

penghalusan 3) tujuan penerapan.

Page 40: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xl

2.1.9.3.1 Tujuan perluasan

Tujuan perluasan maksudnya adalah tujuan pembelajaran yang lebih

menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan bentuk atau

wujud keterampilan yang dipelajarinya tanpa memperhatikan aspek efisiensi atau

efektifitasnya.

2.1.9.3.2 Tujuan penghalusan

Tujuan penghalusan maksudnya adalah tujuan pembelajaran yang lebih

menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan gerak

secara efisien. Misalnya: siswa mengetahui dan melakukan gerak berjalan dengan

mentransfer kecepatan awalan ke dalam tumpuannya. Pada level ini wujud

jalanannya sudah menekankan pada esensi efisiensi gerak berjalan.

2.1.9.3.3 Tujuan penerapan

Tujuan penerapan maksudnya tujuan pembelajaran yang lebih

menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan tentang efektif

tidaknya gerakan yang dilakukan melalui kriteria tertentu sesuai dengan tingkat

kemampuan siswa. Misalnya siswa mengetahui efektifitas gerak berjalan yang

dipelajarinya berdasarkan ketepatan tumpuan pada bantalan rel kerata tebu. Siswa

dapat mengetahui dan menemukan pada jarak awalan berapa meter dengan

seberapa cepat sehingga ia dapat melakukan langkah secara tepat dan konsisten

pada bantalan rel kerata tebu.

Page 41: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xli

2.1.10 Modifikasi Materi Pembelajaran.

2.1.10.1 Komponen keterampilan (skill).

Materi pembelajaran Penjasorkes dalam kurikulum pada dasarnya

merupakan keterampilan-keterampilan yang akan dipelajari siswa. Guru dapat

memodifikasi keterampilan tersebut dengan cara mengurangi atau menambah

tingkat kesulitan dengan cara menganalisa dan membagi keterampilan

keseluruhan ke dalam komponen-komponen , lalu melatihnya perkomponen.

Berlatih perbagian ini akan kurang bermakna apabila siswa belum tahu

ujud gerak secara keseluruhan. Oleh karena itu berikan gambaran secara

keseluruhan terlebih dahulu dengan demonstrasi guru atau bimbinglah siswa

melakukan gerak keseluruhan.

2.1.10.2 Klasifikasi Keterampilan (skill).

Materi pembelajaran dalam bentuk keterampilan yang akan dipelajari

siswa dapat disederhanakan berdasarkan klasifikasi keterampilannya dan

memodifikasinya dengan jalan menambah atau mengurangi tingkat kesulitannya.

Klasifikasi keterampilan tersebut yaitu: a) close skill (keterampilan tertutup), b)

close skill pada lingkungan yang berbeda, c) open skill (kerampilan terbuka), dan,

d) keterampilan permainan

Close skill merupakan tingkat keterampilan yang paling sederhana,

sementara keterampilan permainan merupakan tingkatan yang paling tinggi,

termasuk di dalamnya permainan berbagai kecabangan olahraga. Dalam tingkatan

ini pemain selain dituntut menguasai berbagai skill yang diperlukan untuk

Page 42: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xlii

melakukan permainan, mengkombinasikan skill yang berbeda, juga harus

menguasai berbagai strategi, baik ofensif maupun difensif.

2.1.10.3 Kondisi penampilan.

Guru dapat memodifikasi kondisi penampilan (skill) dengan cara

mengurangi atau menambah tingkan kompleksitas dan kesulitannya. Misalnya

tinggi rendahnya kecepatan penampilan, tinggi rendahnya kekuatan penampilan,

melakukan di tempat atau bergerak, maju ke depan atau ke segala arah, dikurangi

atau ditambah peraturannya. Contoh tersebut seringkali didapat dalam gerak

manipulatif misalnya : melempar, menangkap, atau memukul dan permainan

2.1.10.4 Jumlah Keterampilan.

Guru dapat memodifikasi pembelajaran dengan jalan menambah atau

mengurangi jumlah keterampilan yang dilakukan siswa dengan cara

mengkombinasikan gerakan atau keterampilan. Misal: dalam gerakan berjalan di

atas bantalan rel kereta tebu siswa hanya diperbolehkan : berupa: 1) jalan ke

depan tanpa rintangan 2) jalan mundur tanpa hambatan 3) jalan kesamping pada

tempat yang sama.

2.1.10.5 Perluasan jumlah perbedaan respon.

Guru dapat menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar

dengan cara menambah jumlah perbedaan respon terhadap konsep yang sama.

Cara seperti ini dimaksudkan untuk mendorong terjadinya “ transfer of learning”.

Perluasan aktivitas belajarnya berkisar antara aktivitas yang bertujuan

untuk membantu siswa mendefinisikan konsep sampai pada macam-macam

Page 43: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xliii

aktivitas yang memiliki konsep dasar sama. Misal konsep berjalan ke depan

secara individu. Pada awalnya bentuk aktivitas berupa pembelajaran berjalan

secara individu, kemudian berpasangan saling bergandengan dan dapat di

kembangkan lagi gerakan gerakannya.

2.1.11 Modifikasi Lingkungan Pembelajaran.

Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan kondisi lingkungan

pembelajaran. Modifikasi lingkungan pembelajaran ini dapat diklasifikasikan ke

dalam beberapa klasifikasi seperti yang diuraikan di bawah ini.

2.1.11.1 Peralatan

Peralatan ialah sesuatu yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh

siswa untuk melakukan kegiatan/aktivitas di atasnya, di bawahnya,di dalam/di

antaranya, misalnya : bangku Swedia, gawang, start block, mistar, peralatan

lompat tinggi, bola, alat pemukul, bantalan rel kereta, dsb.

Peralatan yang dimiliki sekolah-sekolah, biasanya kurang memadai dalam

arti kata kuantitas maupun kualitasnya. Peralatan yang adapun dan sangat sedikit

jumlahnya itu biasanya peralatan standar untuk orang dewasa. Guru dapat

menambah/mengurangi tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara

memodifikasi peralatan yang digunakan untuk aktivitas pendidikan jasmani.

Misalnya memodifikasi berat ringannya, besar kecilnya, panjang pendeknya.

maupun menggantinya dengan peralatan lain sehingga dapat digunakan untuk

berbagai bentuk kegiatan Penjasorkes.

Page 44: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xliv

2.1.11.2 Penataan ruang gerak.

Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan

kesulitan tugas ajar dengan cara menata ruang gerak siswa dalam kegiatannya.

Misalnya : melakukan gerak dasar jalan keseimbangan, di tempat bantalan rel

kereta tebu yang sudah lama tidak dipergunakan aktivitasnya.

2.1.11.3 Jumlah siswa yang terlibat.

Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan

kesulitan tugas ajar dengan cara mengurangi atau menambah jumlah siswa yang

terlibat dalam melakukan tugas ajar tersebut. Misal: berjalan saling berpasangan

berpegangan tangan,berjalan bertiga saling berpegangan bahu, berpasangan,

berempat, berlima, dst. Berkaitan dengan modifikasi lingkungan pembelajaran

tersebut komponen-komponen penting yang dapat dimodifikasi menurut Aussie

(1996), meliputi: 1) Ukuran, berat atau bentuk peralatan yang digunakan, 2)

Lapangan permainan 3) Waktu bermain atau lamanya permainan, 4) Peraturan

permainan, dan 5) Jumlah pemain

Dalam hal ini,pembelajaran gerak berjalan keseimbangan pada rel kereta

tebu,yang perlu dikembangkan antaralain: a) waktu bermain atau lamanya

permainan, b) peraturan permainan, dan c) jumlah pemain

Artinya memodifikasi lingkungan yang ada dan menciptakan baru,

merupakan salah satu alternatif yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai

upaya untuk menyesuaikan dengan kerakteristik dan perkembangan siswa.

Page 45: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xlv

2.1.11.4 Pengembangan Sarana Pendidikan Jasmani

Seperti telah dikemukakan pada penjelasan di atas, bahwa salah satu

kendala kurang lancarnya pembelajaran pendidikan Penjasorkes di sekolah-

sekolah termasuk di dalamnya, adalah kurang memadainya sarana yang dimiliki

oleh sekolah-sekolah tersebut. Disamping itu ketergantungan para guru

Penjasorkes pada sarana yang standard serta pendekatan pembelajaran pada

penyajian teknik-teknik dasar yang juga standar sesuai dengan kurikulum yang

ditetapkan. Kedua hal tersebut menyebabkan pola pembelajaran yang kurang

variatif dan cenderung membosankan siswa peserta didik.

Sebenarnya untuk pembelajaran Penjasorkes, guru dapat berbuat banyak

dan leluasa dalam menggunakan, memanfaatkan bahkan mengembangkan atau

memodifikasi sarana yang akan digunakan. Pada tingkatan pendidikan dasar,

pemberian berbagai gerak dasar umum maupun gerak dasar dominan harus

banyak dilakukan.

Dengan upaya tersebut diharapkan siswa peserta didik akan mempunyai

pengalaman gerak yang banyak dan bermacam-macam, sehingga akan menjadi

anak yang kaya gerak dan bisa membina serta menumbuhkan konsep-konsep

gerak yang variatif.

Pengembangan sarana pendidikan Penjasorkes, artinya melengkapi yang

sudah ada dengan jalan mengadakan, memperbanyak dan membuat alat-alat yang

sederhana atau dimodifikasi. Tujuannya adalah tetap untuk memberdayakan anak

agar bisa lebih banyak bergerak dalam situasi yang menarik dan gembira tanpa

kehilangan esensi penjas itu sendiri.

Page 46: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xlvi

2.1.11.5 Sarana Kegiatan senam.

Materi senam yang akan diberikan bisa berupa senam dasar, senam irama,

senam lantai dan senam alat. Pada senampun gerak – gerak dasar jalan, lari,

lompat, berayun, berjalan dengan tangan, keseimbangan tangan dan kaki,

berguling ke depan, ke belakang, ke kiri atau kenanan dan sebagainya dapat

dilakukan di segala tempat. Di dalam ruangan, ruang kelas, halaman sekolah,

lapangan atau di taman atau kebun sekolah dapat digunakan untuk kegiatan

pembelajaran senam.Dalam Penelitian gerak dasar keseimbangan berjalan akan

dikembangkan di rel kereta tebu sebagai saran pembelajaran gerak dasar berjalan.

2.1.11.6 Pengembangan Senam Keseimbangan

Materi yang akan di kembangkan dalam penelitian senam

keseimbangan pada bekas rel kereta tebu pada siswa kelas III SD Negeri

Grobok Kulon 02 di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal,adalah :

1) Jalan ke depan

Cara Melakukan: siswa dibariskan menjadi 2 sap,satu sap anak laki-laki dan

satu sap anak perempuan, anak melakukan berjalan di atas rel satu satu sambil

memegang tongkat, setelah menempuh jarak 50 meter bergantian barisan di

belakangnya. Bila anak yang jatuh di ulang sampai menempuh batas yang

ditentukan.

2) Berjalan mundur

Cara Melakukan: siswa dibariskan menjadi 2 sap,satu sap anak laki-laki dan

satu sap anak perempuan, anak melakukan berjalan mundur di atas rel satu

satu, setelah menempuh jarak 25 meter saling bergantian,kemudian disusul

Page 47: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xlvii

barisan di belakangnya. Bila anak yang jatuh di ulang sampai menempuh batas

yang ditentukan.

3) Lomba berjalan

Cara Pelaksanaan: Siswa melakukan lomba jalan satu satu di atas bantalan rel

kerata dengan menempuh jarak sejauh 10 meter, Siswa dikatakan menang apa

bila dalam berjalan paling cepat sesuai waktu yang diperoleh,Waktu yang

paling sedikit dalam menempuh jarak 10 meter itulah yang paling menang.

Apabila perserta jatuh sampai 3 kali dinyatakan gugur.

2.2 Kerangka Berpikir

Pada dasarnya setiap siswa tidak sama cara belajarnya, demikian juga

dalam memahami konsep-konsep abstrak melalui tingkat belajar yang berbeda

antara satu dengan yang lainnya. Johnson dan Rising mengemukakan orang dapat

mengingat sekita 1/3 dari ¾ dari diperbuatnya, berdasarkan presentase dari

keadaan di atas maka dalam proses pembelajaran penjasorkes di Sekolah Dasar,

khususnya saat menanamkan konsep baru, menggunakan model pembelajaran

merupakan salah satu hal yang mutlak dan harus dilaksanakan agar pokok bahasan

yang disampaikan mudah dimengerti.

Sejalan dengan asumsi/pendapat diatas maka pembelajaran penjasorkes

dalam hal ini berkaitan dengan keseimbangan gerak melalui pendekatan

lingkungan bekas rel kereta tebu harus diwujudkan dalam proses belajar mengajar

karena alasan-alasan sebagai berikut : untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam

pembelajaran yang selalu monoton contohnya dalam keseimbangan gerak hanya

dilakukan menggunakan alat balok titian saja, untuk mengetahui minat siswa

Page 48: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xlviii

dalam kegiatan di luar lingkungan sekolah dengan model pembelajaran yang

menarik contohnya pembelajaran keseimbangan gerak dilakukan di bekas rel

kereta tebu aman dan luas, memanfaatkan alam sekitar untuk pembelajaran

contohnya lingkungan bekas rel kereta tebu dekat SD Negeri Grobog Kulon 02

yang panjang bisa dijadikan untuk bermain anak.

Maka dapat dikatakan bahwa dengan adanya pengembangan model

pembelajaran keseimbangan gerak dalam penjasorkes melalui pendekatan bekas

rel kereta tebu maka siswa akan lebih banyak mengikuti pelajaran dengan gembira

sehingga minat mempelajari pelajaran keseimbangan gerak semakin besar. Hasil

yang diharapkan dari penggunaan model pembelajaran sebagai berikut : gairah

belajar dapat ditingkatkan dalam proses pembelajaran dengan menghayati

kemampuan secara mandiri, siswa akan senang, semangat, tertarik dan bersikap

positif terhadap pembelajaran keseimbangan gerak, memberikan kontribusi

terhadap hasil belajar. Dengan adanya uraian di atas dapat diduga kaitan yang erat

antara penggunaan pendekatan pembelajaran dengan peningkatan belajar siswa.

Page 49: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xlix

BAB III

METODE PENGEMBANGAN

3.1.Model Pengembangan

Penelitian ini menggunakan metode “Research Development ( Penelitian

pengembangan )”, sebagaimana dikemukakan Brong dan Gall (1979), yang

artinya “Pendidikan penelitian dan pengembangan merupakan proses yang

digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan ”Produk

yang dikembangkan dengan metode ini, bukan yang menyangkut bahan-bahan

material saja seperti: media pembelajaran, tempat pembelajaran, dan sejenisnya,

tetapi menyangkut, program model pembelajaran senam keseimbangan yang

mencakup prosedur, proses pembelajaran dan evaluasinya.

Untuk memberikan gambaran dan deskripsi kerja peneliti mencoba

mengembangkan desain penelitian, pengembangan sebagai berikut : studi awal

(preliminary research) yang bertujuan untuk memperoleh data-data sekunder

mengenai proses pembelajaran yang selama ini berlangsung di Sekolah Dasar

.Setelah itu dilanjutkan dengan studi literature dan studi hasil penelitian

sebelumnya.

Langkah berikutnya adalah merancang model pembelajaran senam

keseimbangan yang sesuai dengan kurikulum dan karakteristik siswa Kelas III SD

Negeri Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal,y ang mencakup

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan).

Model Pembelajaran senam keseimbangan tersebut kemudian

diujicobakan dan direvisi pada kelompok kecil. Langkah terakhir adalah validitas

Page 50: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

l

model dan finalisasi model. Secara rinci langkah-langkah yang ditempuh dalam

“Research Development” menurut Borg dan Gall adalah :1) Pengumpulan riset

dan informasi yang meliputi kajian literatur, observasi tempat penelitian dan

menyiapkan laporan, 2) Perijinan penggunaan sempel penelitian dengan kepala

Sekolah dan perijinan tempat penelitian secara tertulis maupun lisan, 3)

Perencanaan, mencakup penjelasan menetapkan tujuan khusus dan menetapkan

urutan pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum Penasorkes kelas III, 4)

Pembuatan drap model pembelajaran senam keseimbangan dan penyusunan

instrumen penelitian, 5) Uji coba kelompok kecil, 6) Revisi produk utama,7) Uji

coba kelompok besar, 8) Perbaikan hasil operasional, 9) Analisis dan diskripsi

hasil Uji coba kelompok besar.

3.2. Prosedur Penelitian

Pada pengembangan program pembelajaran senam keseimbangan

dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap dari prosedur ini antara lain sebagai

berikut:

3.2.1.Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan langkah-langkah yang digunakan untuk

mengkaji keadaan lapangan dengan tujuan apakah produk yang dikembangkan

diterima atau tidak oleh subjek. Analisis kebutuhan tersebut dilakukan dengan

melakukan observasi, perijinan penggunaan subjek penelitian dan tempat

penelitian, wawancara guru sarjan olahraga mengenai produk yang

dikembangkan peneliti.

Page 51: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

li

3.2.2.Pembuatan Produk Awal

Setelah melakukan analisis kebutuhan, langkah selanjutnya adalah

membuat produk awal berupa pembuatan program model Pembelajaran senam

keseimbangan yang disesuaikan dengan Kurikulum Penjasorkes Kelas III.

Dalam pembuatan Produk yang dikembangkan ini, peneliti membuat

produk kemudian di uji cobakan kepada siswa kelas III yang berjumlah 10 anak

sebagai uji coba Produk. Namun sebelum uji coba Produk sudah dikonsultasikan

oleh Sarjana Guru Penjasorkes. Dalam hal in berperan sebagai konsultan.

3.2.3. Uji coba produk

Uji coba produk ini dimaksudkan untuk memperoleh masukan, saran

dan penilaian terhadap produk yang dikembangkan. Dalam uji coba produk

mengambil 10 siswa bertempat di lingkungan bekas rel keta tebu .

3.2.4. Revisi Produk Pertama

Setelah uji coba produk, maka dilakukan revisi produk pertama hasil dari

evaluasi ahli dan uji coba kelompok kecil sebagai perbaikan dari produk yang

diujicobakan.

3.2.5. Revisi Produk Akhir

Revisi produk akhir adalah dari hasil uji coba kelompok besar yang telah

diujicobakan pada siswa kelas III SD Negeri Grobog Kulon 02 Kecamatan

Pangkah Kabupaten Tegal yang berjumlah 30 siswa

3.2.6. Hasil Akhir

Hasil akhir produk pengembangan dari uji kelompok besar yang berupa

model pembelajaran senam keseimbangan yang dikembangkan di lingkungan

bekas rel keta tebu

Page 52: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lii

3.3. Uji Coba Produk

Uji coba Produk ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang digunakan

sebagai dasar dalam menetapkan kelayakan dari produk yang

dikembangkan.Dalam bagian ini yang harus diperhatikan yaitu: (1) rancangan uji

coba (2) Subjek uji coba (3) intrumen pengumpulan data dan (4) tehnik analisi

data

3.3.1.Desain uji coba

Desain uji coba dilaksanakan melalui dua tahap yaitu: 1) Uji Coba I (

Kelompok Kecil), 2) Uji Coba II ( Kelompok Besar)

3.3.1.1.Uji coba kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil dilaksanakan di siswa kelas III SD Negeri

Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, untuk siswa yang

mengikuti penelitian model pembelajaran senam keseimbangan dengan subjek 10

siswa

Metode pengambilan subjek yaitu menggunakan prosedur yang dilakukan

dalam bentuk uji coba ini, adalah: (1) menerapkan penerapan program latihan

senam keseimbangan kepada siswa. (2) meminta kepada siswa untuk memberikan

tanggapan dan pendapat tentang model pembelajaran senam keseimbangan.

Program evaluasi pembelajaran senam keseimbangan dengan menggunakan

koesioner. Tujuan kelompok kecil ini digunakan untuk meminimalkan kesalahan

yang ditemui.

Page 53: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

liii

Produk model pembelajaran senam keseimbangan pada kelompok kecil

ini, melibatkan satu (1) orang ahli yang berasal dari dosen, yaitu

Kriswantoro,M.Pd.dan dua (2) orang guru Penjasorkes,y aitu Subekhi,.S.Pd,dan

Kuntoro.S.Pd,adalah merupak guru sarjan di Sekolah Dasar dengan tujuan untuk

memvalidasi produk yang dihasilkan,peniliti.

3.3.1.2.Tinjauan Ahli

Untuk memperoleh masukan tentang rancangan penerapan informasi

program model pembelajaran senam keseimbangan, maka produk ini

dikembangkan terlebih dahulu dan diuji oleh para ahli.

3.3.1.3. Revisi produk Pertama

Hasil dari data ahli tersebut dianalisis, selanjutnya dijadikan acuan untuk

merevisi produk penerapan program pembelajaran senam keseimbangan dalam

permainan sebelum diuji cobakan untuk kelompok besar Reabel yang direvisi

pada uji coba kelompok kecil berupa penggunaan alat batu yang dipegang siswa

untuk membantu keseimbangan, dan pada materi senam keseimbangan di tambah

satu meteri yaitu bentuk perlombana.

Untuk menghimpun data dari para ahli dilakukan dengan cara memberikan

draf awal dengan disertai lembar evaluasi kepada ahli Pensaorkes dan ahli

pelajaran.Hasil revisi dari para ahli yang alat pembelajaran dan saran terhadap

produk yang telah dibuat, dipergunakan sebagai acuan dasar pengembangan

produk.

Page 54: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

liv

3.3.1.4.Uji coba kelompok Besar

Uji coba kelompok besar dilaksanakan di kelas III SD Negeri Grobog

Kulon 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal untuk siswa yang mengikuti

model pembelajaran senam keseimbangan dengan subjek 30 siswa, metode

pengambilan subjek yaitu menggunakan prosedur yang dilakukan dalam bentuk

uji coba ini adalah (1) menerapkan penerapan Program pembelajaran senam

keseimbangan kepada siswa. (2) meminta kepada siswa untuk memberikan

tanggapan dan pendapat tentang penerapan Program Pembelajaran senam

keseimbangan dengan menggunakan koesioner.

3.3.2.Subyek Uji Coba

Dalam penelitian produk pembelajaran senam keseimbangan, subjek uji coba

terdapat dua kelompok uji coba yaitu:

1) Subjek uji coba kelompok kecil adalah siswa Kelas III SD Negeri Grobog

Kulon 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal berjumlah 10 yang

pelaksanaannya di lingkungan bekas rel kereta tebu

2) Subjek uji coba bersekala besar pada produk pengembangan 30 siswa III SD

Negeri Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal

3.4.Cetak Biru Produk

Cetak biru produk merupakan bentuk model pembelajaran senam

keseimbangan yang tersusun secara terperinci yang di pergunakan pada uji coba

kelompok kecil. Bentuk model pembelajaran senam keseimbanga terlapir pada

lampiran halaman

Page 55: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lv

3.5. Jenis Data

Dari data yang diperoleh dari hasil evaluasi ahli, pengembangan ini data

yang digunakan adalah berbentuk kuantitatif

3.6. Intrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berbentuk

lembar evaluasi dan kuesioner. Lembar evaluasi digunakan untuk menghimpun

data dari pada para ahli Penjasorkes dan ahli pembelajaran. Kuesioner digunakan

untuk mengumpulkan data dari evaluasi ahli dan uji coba. Alasan memilih

kuesioner adalah jumlah subyek yang relative banyak sehingga dapat diambil

secara serentak dan waktu yang singkat. Kepada ahli dan siswa diberikan

kuasioner yang berbeda. Kuesioner ahli dititikberatkan pada produk pertama yang

dibuat, sedangkan kuesioner siswa dititikberatkan pada kenyamanan produk.

Kuesioner yang digunakan untuk ahli berupa sejumlah aspek yang harus

dinilai kelayakanya. Factor yang digunakan dalam kuesioner berupa kualitas

model pembelajaran senam keseimbangan.Serta komentar dan saran umum jika

ada. Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”

dengan cara member tanda “√” pada kolom yang tersedia.

1) nilai 1 = tidak baik,

2) nilai 2 = kurang baik,

3) nilai 3 = cukup baik,

4) nilai 4 = baik ,

5) nilai 5 = sangat baik

Page 56: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lvi

Berikut adalah factor, indicator, dan jumlah butir kuesioner yang akan

digunakan pada kuesioner ahli :

Tabel 1

Faktor, indicator, dan jumlah butir kuesioner

No Faktor indikator Jumlah

1 Kualitas Model Kualitas produk tahap standar kompetensi,

keaktifan siswa, dan kelayakan untuk

diajarkan pada siswa SD

10

Kuesioner yang digunakan siswa berupa sejumlah pertanyaan, yang harus

dijawab oleh siswa dengan alternative jawaban “Ya” dan “ Tidak”. Factor yang

digunakan dalam kuesioner meliputi aspek psikomotor, kognitif, afektif. Cara

Pemberian skor pada alternative jawaban adalah sebagai berikut

Tabel 2

Skor Jawaban Kuesioner “ Ya” dan “Tidak”

No Alternative Jawaban Positif Negative

1 Ya 2 0

2 Tidak 0 1

Berikut adalah factor-faktor, indicator, dan jumlah butir kuesioner yang

akan digunakan pada siswa :

Page 57: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lvii

Tabel 3

faktor, indicator, dan jumlah butir kuesioner

No Faktor Indikator Jumlah

soal

Jumlah

Nilai

1 Psikomotorik

Kemampuan siswa mempraktekan

variasi gerak dalam model

pengembangan senam keseimbangan

5 10

2 Kognitif

Kemampuan siswa memahami

peraturan dan pengetahuan tentang

model pengembangan senam

keseimbangan

5

10

3 Afektif

Menampilkan sikap dalam bermain

model permainan pengembangan

senam keseimbangan,serta nilai

kerjasama, sportifitas, dan kejujuran

5 10

3.7.Analisa Data

Pengembangan ini tehnik analisis data yang digunakan adalah tehnik

analisis diskriptif dengan persentase. Tehnik ini digunakan untuk analisis data

kuantitatif yang diperoleh dari hasil penyebaran angket.

Rumus yang digunakan untuk menganalisis dan menggunakan rumus dari

Sudjana (1990:40 )

3.7.1.Rumus untuk mengolah data per sebjek uji coba

F = X 100%

Keterangan :

Page 58: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lviii

F = frekuensi relatif/angka persentase

f = frekuensi yang dicari persentasenya

N = jumlah seluruh data

a. Konstanta

3.7.2.Rumus untuk mengolah data secara keseluruhan uji coba

P = X 100%

Keterangan

P : Persentase hasil keseluruhan subyek uji coba

∑X : Jumlah keseluruhan jawaban subyek uji coba dalam keseluruhan

aspek penilaian

∑Xi : jumlah keseluruhan maksimal subyek uji coba

100% : Kostanta

Untuk menentukan penafsiran terhadap hasil analisis persentase tingkat

kemenarikan produk pengembangan digunakan klasifikasi persentase guilford (

dalam Fagih, 1996: 58 ) maka ditetapkan kriteria sebagai berikut:

Tabel 4

Klafikasi Persentase

guilford ( dalam Fagih, 1996: 58 )

No Persentase Klasifikasi Makna

1. 0-20 % Tidak baik Dibuang

2. 20, 1- 40 % Kurang baik Diperbaiki

3. 40,1- 70% Cukup baik Digunakan

4. 70, 1-90 % Baik Digunakan

5. 90, 1-100 % Sangat baik Digunakan

Page 59: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lix

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

4.1. Penyajian Data Hasil Uji Coba

4.1.1.Data analisis Kebutuhan

Untuk mengetahui permasalahan–permasalahan pembelajaran yang terjadi

di lapangan terutama yang berkaitan dengan proses pembelajaran gerak dasar lari,

serta bentuk pemecahan dari permasalahan tersebut,maka perlu dilakukan

analisis kebutuhan.

Kegiatan ini dilakukan dengan Kegiatan ini dilakukan dengan cara

menganalisis proses pembelajaran yang terjadi sesungguhnya di lapangan

melakukan observasi pembelajaran dan melakukan studi pustaka atau kajian

literatur.

Sesuai dengan kopetensi dasar pada materi senam keseimbangan

khususnya senam keseimbangan pada siswa kelas III, disebutkan bahwa siswa

dapat mempraktekan teknik senam keseimbangan yang dimodifikasi untuk

membentuk kretivitas dan kelincahan dalam berlari.Kenyataan yang ada dalam

proses pembelajaran senam keseimbangan di SD Negeri Grobog Kulon 02

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal masih jauh dari yang diharapkan.

Pada proses pembelajaran senam keseimbangan ditemui beberapa hal,

antara lain alat dan fasilitas yang digunakan tidak sesuai dengan tahap

pertumbuhan dan karakteristik siswa, kurang semangat dalam mengikuti senam

keseim-bangan, pembelajaran senam keseimbangan yang diberikan oleh guru

masih belum dikemas dalam bentuk modifikasi, sehingga dijumpai siswa yang

Page 60: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lx

merasa tidak senang, bosan, dan malas untuk bergerak. Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran senam keseimbangan yang diberikan oleh guru

masih kurang efektif dan kurang menumbuhkan minat siswa agar aktif bergerak.

Berdasarkan uraian di atas,maka peneliti memutuskan untuk mengembangkan

model pembelajaran senam keseimbangan yang sesuai dengan karakteristik siswa

Kelas III SD Negeri Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten

Tegal.Peneliti mengharapkan produk yang dihasilkan nanti dapat meningkatkan

kretivitas dan kualitas pembelajaran senam keseimbangan,yang dapat membuat

siswa aktif mengikuti pembelajaran, sehingga diharapkan dapat meningkatkan

kebugaran jasmani siswa. Produk yang dihasilkan juga diharapkan dapat

membantu guru Penjasorkes dalam memberikan pembelajaran senam

keseimbangan lebih bervariasi dengan mengunakan produk yang dihasilkan ini.

4.1.2.Diskripsi Draf Produk Awal.

Setelah menentukan produk yang akan dikembangkan berupa model

pembelajaran senam keseimbangan yang sesuai bagi siswa SD. Tahap selanjutnya

yang dilakukan adalah membuat produk dengan menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut: 1) analisa tujuan dan karakteristik senam keseimbangan di SD, 2)

analisa karakteristik siswa SD, 3) mengkaji literature tentang prinsip-prinsip atau

acara membuat atau mengembangkan modifikasi senam keseimbangan, 4)

menetapkan prinsip-prinsip untuk mengembangkan model modifikasi senam

keseimbangan 5) menetapkan tujuan,isi,dan strategi pengelolaan pembelajaran, 6)

pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran, 7) menyusun produk

awal senam keseimbangan

Page 61: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxi

Setelah melalui produk desaian dan produk maka dihasilkan produk awal

model pembelajaran senam keseimbangan yang sesuai bagi siswa Kelas III SD

Negeri Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal tersebut.

Setelah tersusun model pembelajaran senam keseimbangan akan di

ujicobakan pada sekala kecil, apakah produk ini betul-betul layak seagai

penelitian pada siswa Kelas III SD Negeri Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah

Kabupaten Tegal.

Berikut ini adalah draf materi model pembelajaran senam keseimbangan,

produk awal pembelajaran senam keseimbangan yang diujicobakan skala kecil

pada siswa kelas III sebelum divalidasi oleh ahli dan guru Penjasorkes :

4.1.2.1.Draf uji coba skala kecil model pembelajaran keseimbangan gerak

1) Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetisi Dasa

a) Standar Kompetensi : 3. Mempraktikkan gerakan senam lantai, senam

ketangkasan dasar dan nilai- nilai yang terkandung didalamnya

b) Kompetisi Dasa :3.1.Mempraktikkan keseimbangan dalam bentuk senam

lantai dasar, serta nilai keselamatan, disiplin dan keberanian

2) Menentukan Indikator :

Indikator pada model pembelajaran senam keseimbangan meliputi:

a) berjalan satu-satu sambil merentangkan tangan

b) berjalan kesamping, saling hadapan

c) berjalan mundur

Page 62: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxii

3) Kegiatan Belajar Mengajar ( Kbm )

a) Langkah-langkah pembelajaran

1. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal melaksanakan pemanasan.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan materi yang akan di kembangkan pada uji coba

kelompok kecil.Adapun materi sebagai berikut :

1) Berjalan di atas rel

Cara Melakukan: siswa dibariskan menjadi 2 sap,satu sap anak laki-laki

dan satu sap anak perempuan,anak melakukan berjalan di atas rel sambil tangan

direntangkant,setelah menempuh jarak 50 meter bergantian barisan di

belakangnya.Bila anak yang jatuh di ulang sampai menempuh batas yang

ditentukan.

2) Berjalan mundur

Cara Melakukan: siswa dibariskan menjadi 2 sap,satu sap anak laki-laki

dan satu sap anak perempuan,anak melakukan berjalan mundur di atas rel satu

satu,setelah menempuh jarak 25 meter saling bergantian,kemudian disusul barisan

di belakangnya.Bila anak yang jatuh di ulang sampai menempuh batas yang

ditentukan.

3) Lomba Jalan

Cara melakukan: Membentuk barisan dua-dua,untuk kelompok putra

sendiri dan untuk kelompok putri sendiri..Berpasangan berhadap-hadapan saling

Page 63: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxiii

berpegangan tangan,kaki dilang-kahkan/digeser kesamping saling bergantian

dengan menempuh jarak 50 meter bolak balik.gerakan ini dilaksanakan sampai

semua siswa melaksanakan.

3. Kegiatan Akhir ( 15 menit )

1) Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi yang

telah dipelajari

2) Siswa melaksanakan tes formatif

4.1.3.Validasi Ahli

Produk pengembangan model pembelajaran senam keseimbangan siswa

Kelas III SD Negeri Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal

sebelum diujicobakan dalam uji kelompok besar perlu dilakukan validasi oleh

para ahli yang sesuai dengan bidang penelitian ini. Untuk memvalidasi produk

yang dihasilkan, peniliti melibatkan satu ( 1) orang ahli yang berasal dari

dosen,yaitu Kriswantoro,M.Pd dan dua ( 2 ) orang guru Penjasorkes sekolah

Dasar, yaitu Subekhi,.S.Pd,, dan Kuntoro.S.Pd

Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf produk awal model

senam keseimbangan dengan disertai lembar evaluasi untuk ahli Penjasorkes dan

guru pembelajaran. Lembar evaluasi berupa kuesoner yang berisi aspek kualitas

model pembelajaran,saran,serta komentar. Hasil evaluasi berupa nilai dari aspek

kualitas medel pembelajaran senam keseimbangan dengan menggunakan skala

Likert 1 sampai 5. Caranya dengan menyontreng salah satu angka yang tersedia

pada lembar evaluasi. Lembar evaluasi untuk kualitas medel pembelajaran senam

keseimbangan dapat dilihat pada lampiran

Page 64: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxiv

4.1.3.1.Diskripsi Data Validasi Ahli

Data yang diperoleh dari kuesoner oleh para ahli pada uji coba skala kecil,

merupakan pedoman untuk menyatakan produk model pembelajaran senam

keseimbangan dapat digunakan untuk uji coba skala besar. Berikut ini adalah hasil

pengisisan kuesioner dari para ahli dan guru Penjasorkes Sekolah Dasar setelah

pelaksanaan uji coba skala kecil pada siswa Kelas III SD Negeri Grobog Kulon 02

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.

Tabel 5

Hasil Rata-rata Skor Penilaian Ahli

No. Ahli Jumlah Rata-rata Prosentase

1.

2.

3.

Ahli Penjas

Ahli Pembelajaran I

Ahli Pembelajaran II

69

68

67

4.60

4.53

4.46

92.00%

90.67%

89.33%

Rata-rata 68 4.53 90.00%

Berdasarkan hasil pengisian kuesoner yang dilakukan oleh ahli

Penjasorkes dan guru Penjasorkes Sekolah Dasar didapat rata-rata lebih dari 4 (

empat) atau masuk dalam katagori penilaian “ baik”.Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran senam keseimbangan bagi siswa Kelas

III SD Negeri Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal dapat

digunakan untuk uji coba skala besar. Hasil evaluasi ahli untuk kualitas model

pembelajaran senam keseimbangan dapat dilihat pada lampiran. Masukan berupa

saran dan komentar pada produk model pembelajaran senam keseimbangan,

sangat diperlukan untuk perbaikan terhadap model tersebut. Saran perbaikan

Page 65: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxv

model dan komentar umum untuk kualitas model pembelajaran senam

keseimbangan dapat di lihat pada lampiran.

4.2.Hasil Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil

4.2.1. Data Uji Coba Kelompok Kecil.

Setelah produk model pembelajaran senam keseimbangan divalidasi oleh

ahli dan para guru Penjasorkes Sekolah Dasar serta dilakukan revisi, maka pada

tanggal 19 April 2011 produk diujicobakan kepada siswa siswa Kelas III SD

Negeri Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal sejumlah 10

siswa.Pengambilan sempel dengan menggunakan motode sampel secara total (

total sampling).

Uji coba ini untuk mengetahui dan mengindetifikasi berbagai

permasalahan seperti kelemahan, kekurangan, ataupun keefektifan produk saat

digunakan oleh siswa. Data yang diperoleh dari uji coba ini digunakan sebagai

dasar untuk melakukan revisi produk sebelum digunakan pada uji coba pada uji

coba lapangan.

Uji coba kelompok kecil ini juga bertujuan untuk mengetahui tanggapan

awal dari produk yang dikembangkan. Data uji coba kelompok kecil dihimpun

dengan menggunakan kuesioner.Data uji coba kelompok kecil model

pembelajaran senam keseimbangan.

4.2.2. Analisa Hasil Uji Coba Kelompok Kecil.

Hasil analisa data pada uji coba kelompok kecil yang sesuai dengan

lampiran 7 pada aspek psimotorik didapat nilai rata-rata prosentasi sebesar 92%

Page 66: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxvi

dengan kategori sangat baik.Pada aspek kognetif nilai rata-rata prosentase yang

didapat sebesar 82% dengan katagori baik. Dan pada aspek afaktif nilai rata-rata

propsentasi yang didapat sebesar 90%dengan kata gori sngat baik..

Dari hasil analisis data pada ketiga aspek baik aspek psikomotorik, aspek

kognetif dan aspek afektif nilai rata-rata diperoleh sebesar 88% dengan kategori

baik. Berdasarkan hasil nila rata-rata sebesar 88% pada uji coba skala kecil

menujukan model pembelajaran digemari atau disenangi oleh siswa kelas III SD

Negeri grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Dilihat dari

pembelajaran siswa melaksanakan semua kegiatan senam kesimbangan tidak

merasa ditekan oleh guru, riang gembira dan selalu ingin mencoba dan mencoba

dan siswa sangat antusis setiap melakukan gerakan-gerakan senam kesimbangan

Dengan demikian model pembelajaran senam keseimbangan yang telah

diujicobakan pada uji coba kelompok kecil dapat dipergunakan pada uji coba

kelompok besar.

4.3.Revisi Uji Coba Skala Kecil

Berdasarkan saran dari ahli Penjasorkes dan guru pembelajaran pada

produk atau model pembelajaran senam keseimbangan yang telah diujicobakan

pada kelompok kecil, seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat segera

dilaksanakan revisi produk.Proses revisi produk berdasarkan saran dari ahli

Penjasorkes dan guru pembelajaran sebagai berikut :

1) Pada materi berjalan satu-satu sambil merentangkan tangan pelaksanaannya

kurang maksimal, maka pada materi ini perlu alat bantu misalnya tongkat.

Page 67: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxvii

Pada pelaksanaan uji coba kelompok besar berjalan satu satu untuk menjaga

keseimbangan stabil siswa berjalan sambil memegang tongkat.

2) Pada pelaksanaan uji coba kelompok besar ditambah satu materi. Materi

yang perlu diberikan pada uji coba kelompok besar adalah berjalan yang

mempunyai unsur perlombaan.

3) Alat evaluasi yang berupa angket, pada pelaksanaan uji coba kelompok kecil

setiap aspek berjumlah 10 butir, maka pada pelaksanaan uji coba kelompok

besar jumlah angket hanya 5 butir pada setiap aspek kecuali aspek

psikomotorik.

4) Pada angket pertanyaan aspek psikomotorik waktu uji coba skala kecil

berjumlah 10 soal. Pada aspek ini pengambilan nilainya dengan mendeteksi

denyut nadi,yang pelaksanaannya diambil sebelum dan sesudah

pembelajaran.

4.4. Penyajian Data Hasil Uji Coba Kelompok Besar

Setelah mengadakan uji coba skala kecil yang dilaksanakan pada tanggal

19 April 2011,maka peneliti mempersiapkan penelitian pada uji coba sekala besar

Pada persiapan uji coba sekala besar peneliti merujuk hasil dari tinjaun

ahli Penjasorkes dan ahli pembelajaran pada bentuk model pembelajaran senam

keseimbangan yang telah direvisi baik model pembelajaran maupun bentuk

menilaian.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan uji coba sekala besar sebagi berikut:

4.4.1.Tahap Perencanaan

Page 68: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxviii

Tahap perencanaan model pembelajaran senam keseimbangan,dilakukan

beberapa kegiatan seperti: analisis situasi dan identifikasi kekurangan dari model

yang telah dikembangkan pada uji coba kelompok kecil dengan melakukan

pengkaijian terhadap model pembelajaran yang akan digunakan pada uji coba

kelompok besar, menentukan subjek pengembangan, tolak ukur keberhasilan dan

manfaat atau keuntungan dari pengembangan model pembelajaran senam

keseimbangan.Selain itu pada tahap ini juga dilakukan penentuan terhadap ruang

lingkup metode yang dikembangkan untuk memberikan pandangan umumt

erhadap model pembelajaran senam keseimbangan yang telah direvisi oleh ahli

dan guru penjasorkes.

4.4.2.Menentukan Subjek Pengembangan

Pada uji coba kelompok besar sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas

III SD Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah dengan jumah 30 siswa,

4.4.3.Tempat dan waktu pengembangan

Pengembangan model pembelajaran senam keseimbangan dilaksanakan

pada tanggal 03 Juni 2011, yang dilaksanakan di lingkungan bekas rel kereta

tebu

4.4.4.Pembuatan draf Uji Coba Kelompok Besar

Model pembelajaran senam keseimbangan disusun berdasarkan hasil revisi

ahli dan guru penjasorkes, adapun drap yang tersusun sebagai beriku:

1) Berjalan ke depan

Cara Melakukan: siswa dibariskan menjadi 2 sap,satu sap anak laki-laki dan

satu sap anak perempuan, anak melakukan berjalan di atas rel satu satu sambil

Page 69: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxix

memegang tongkat, setelah menempuh jarak 50 meter bergantian barisan di

belakangnya. Bila anak yang jatuh di ulang sampai menempuh batas yang

ditentukan.

Gambar 2: Berjalan satu-satu sambil

memegang tongkat

2) Berjalan mundur

Cara Melakukan: siswa dibariskan menjadi 2 sap,satu sap anak laki-laki dan

satu sap anak perempuan, anak melakukan berjalan mundur di atas rel satu

satu, setelah menempuh jarak 25 meter saling bergantian,kemudian disusul

barisan di belakangnya. Bila anak yang jatuh di ulang sampai menempuh batas

yang ditentukan.

Gambar 3 ; berjalan mundur

3) Lomba berjalan

Cara Pelaksanaan: Siswa melakukan lomba jalan satu satu di atas bantalan rel

kerata dengan menempuh jarak sejauh 10 meter, Siswa dikatakan menang apa

bila dalam berjalan paling cepat sesuai waktu yang diperoleh,Waktu yang

Page 70: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxx

paling sedikit dalam menempuh jarak 10 meter itulah yang paling menang.

Apabila perserta jatuh sampai 3 kali dinyatakan gugur.

Gambar 4 : berjalan maju

4.5. Hasil Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar.

Hasil analisa data pada uji coba kelompok besar yang sesuai dengan

lampiran 7 pada aspek psimotorik didapat nilai rata-rata prosentasi sebesar 8.99%

dengan kategori sangat baik. Pada aspek kognetif nilai rata-rata prosentase yang

didapat sebesar 92.67% dengan kategori baik. Dan pada aspek afaktif nilai rata-

rata propsentasi yang didapat sebesar 91.67%dengan kategori sngat baik..

Dari hasil analisis data pada ketiga aspek baik aspek psikomotorik,aspek

kognitif dan aspek afektif nilai rata-rata diperoleh sebesar 64.44% dengan kategori

cukup baik. Berdasarkan hasil nila rata-rata sebesar 64.44% pada uji coba skala

besar di pengaruhi oleh kondisi gizi anak kurang menunjang karena sebagian

besar orang tua siswa berpenghasilan menengah kebawah. Faktor ekonomi orang

tua sangat berpengaruh besar pada kebutuhan gizi pada anak.Sedangkan pada

aspek kogneti dan aspek afaktif nilai rata-rata dengan kategori sangat baik. Ini

menujukan model pembelajaran digemari atau disenangi oleh siswa kelas III SD

Negeri grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Dilihat dari

Page 71: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxi

pembelajaran siswa melaksanakan semua kegiatan senam kesimbangan tidak

merasa ditekan oleh guru, riang gembira dan selalu ingin mencoba dan mencoba

dan siswa sangat antusis setiap melakukan gerakan-gerakan senam kesimbangan

Dengan demikian model pembelajaran senam keseimbangan yang telah

diujicobakan pada uji coba kelompok besar dapat dipergunakan acuan bagi guru

penjasorkes di Sekolah Dasara.

4.6.Prototipe Produk

Tabel 6

Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak

No Uraian Gambar

materi Ket.

1 Sekolah : SDN Grobog Kulon 02

Mata Pelajaran : Penjasorkes

Materi pokok : Senam Keseimbangan

Kelas/Semester : III

Jumlah siswa : 10 anak

Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : 3 Mempraktikkan

senam ketangkasan dasar dan nilai-nilai yang

terkandung di dalamnya

Kompetensi Dasar : 3.1 Mempraktikkan

senam ketangkasan dasar dan nilai-nilai

yang terkandung di dalamnya

I Tujuan Pembelajaran**:

Siswa dapat melakukan gerakan

ketangkasan

Melatih keberanian dan percaya diri

Karakter siswa yang diharapkan :

– Disiplin ( Discipline )

– Tekun ( diligence )

– Tanggung jawab ( responsibility )

– Ketelitian ( carefulness)

Page 72: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxii

– Kerja sama ( Cooperation )

– Toleransi ( Tolerance )

– Percaya diri ( Confidence )

– Keberanian ( Bravery )

II. Materi Ajar (Materi Pokok):

Gerakan ketangkasan tanpa alat

III . Metode Pembelajaran:

Ceramah

Demonstrasi

Praktek

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal:

Apresepsi/ Motivasi

Siswa dibariskan menjadi empat

barisan

Mengecek kehadiran siswa

Menegur siswa yang tidak berpakaian

lengkap

Melakukan gerakan pemanasan yang

berorientasi pada kegiatan inti

Mendemonstrasikan materi inti yang

akan dilakukan/dipelajari

B Kegiatan Inti:

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1) Melakukan berjalan satu-satu sambil

memegang tongkat

Cara Melakukan: siswa dibariskan

menjadi 2 sap,satu sap anak laki-laki dan

satu sap anak perempuan,anak

melakukan berja-lan di atas rel satu satu

sambil memegang tongkat,setelah

menem-puh jarak 50 meter bergantian

barisan di belakangnya.Bila anak yang

jatuh di ulang sampai menempuh batas

yang ditentukan.

Page 73: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxiii

2) Berjalan mundur

Cara Melakukan: siswa dibariskan

menjadi 2 sap,satu sap anak laki-laki dan

satu sap anak perempuan,anak

melakukan berjalan mundur di atas rel

satu satu,setelah menempuh jarak 25

meter saling bergantian,kemudian

disusul barisan di belakangnya.Bila anak

yang jatuh di ulang sampai menempuh

batas yang ditentukan.

3) Lomba berjalan

Cara Pelaksanaan: Siswa melakukan

lomba jalan satu satu di atas bantalan rel

kerata dengan menempuh jarak sejauh

10 meter,Siswa dikatakan menang apa

bila dalam berjalan paling cepat sesuai

waktu yang diperoleh,Waktu yang

paling sedikit dalam menempuh jarak 10

meter itulah yang paling

menang.Apabila perserta jatuh sampai 3

kali dinyatakan gugur.

4) melibatkan peserta didik secara aktif

dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

5) memfasilitasi peserta didik melakukan

percobaan di lapangan.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1) Melakukan erjalan satu-satu sambil

memegang tongkat

2) Melakukan berjalan berpasangan saling

berpegangan tangan

Page 74: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxiv

3) Berjalan kesamping, saling hadapan

4) Berjalan mundur

5) Berjalan mundur saling berpegang tangan

6) Lomba berjalan

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa

2) Guru bersama siswa bertanya jawab

meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan

C. Kegiatan Akhir / Penenangan

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Siswa di kumpulkan mendengarkan

penjelasan dari guru tentang materi yang

telah dilakukan/ diajarkan

Memperbaikai tentang kesalahan-

kesalahan gerakan

V Alat dan Sumber Belajar:

Buku Penjaskes kls. 2

Pluit

Tongkat

Page 75: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxv

BAB V

KAJIAN DAN SARAN

5.1. Kajian

Hasil akhir dari kegiatan penelitian pengembangan ini adalah prodiuk

model pembelajaran senam keseimbangan yang berdasarkan data pada saat uji

coba lapangan (N=30)

Berdasarkan data hasil uji coba dan pengamatan selama penelitian maka

dilakukan beberapa revisi meliputi :

1. Alat yang digunaka dalam model pembelajaran senam keseimbangan

menggunan alat yang ada pada lingkungan bekas rel kereta tebu

2. Pengambilan data pada kognitif, menggunakan pengukuran denyut nadi baik

sebelum pelaksanaan dan sesudah pelaksanaan pembelajaran senam

keseimbangan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahaasan dalam skripsi ini,

maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Produk model pembelajaran senam keseimbangan sudah dapat dipraktikan

kepada subjek uji coba. Hal itu berdasarkan hasil analisis data dari evaluasi

ahli penjas didapat rata-rata presentase 90.00%, hasil analisis data dari

evaluasi ahli pembelajaran I didapat rata-rata presentase 90,67, dan hasil

analisis data dari evaluasi ahli pembelajaran II didapar rata-rata presentase

89.337%. berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka model

Page 76: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxvi

pembelajaran senam keseimbangan ini telah memenuhi kriteria baik

sehingga dapat digunakan untuk siswa SD Negeri Grobog Kulon 02

2. Produk model pembelajaran senam keseimbangan sudah dapat digunakan

bagi siswa SD Grobog Kulon 02. Hal itu berdasarkan hasil analisis data uji

coba kelompok kecil didapat rata-rata presentase 87.33% dan hasil analisis

data uji coba kelompok besar didapat rata-rata presentase pilihan jawaban

yang sesuai 91.17%. berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka model

pembelajaran senam keseimbangan ini telah memenuhi kriteria sangat baik

sehingga dapat digunakan untuk siswa SD Negeri Grobog Kulon 02 faktor

yang menjadikan model pembelajaran senam keseimbangan dapat diterima

oleh siswa SD adalah dari semua aspek uji coba yang ada, lebih dari 90%

siswa dapat memprektikan dengan baik. Baik dari pemahaman terhadap

materi yang telah dilakukan, penerapan sikap dan aktivitas gerak siswa yang

sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan. Secara keseluruhan

model pembelajaran senam keseimbangan dapat diterima siswa dengan baik,

sehingga baik dari uji coba kelompok kecil maupun dari uji coba kelompok

besar model ini dapat di gunakan bagi siswa SD Negeri Grobog Kulon 02

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal

5.2 Saran

1. Bagi kepala sekolah adalah model pembelajaran senam keseimbangan

sebagai produk yang telah dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan

sebagai alternatif penyampaian materi pembelajaran senam keseimbangan

Page 77: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxvii

untuk siswa SD. Penggunaan model ini dilaksanakan seperti apa yang

direncanakan sehinggga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Bagi guru penjasorkes di SD diharapkan dapat mengembangkan model-model

pembelajaran keseimbangan gerak yang lebih menarik lainya untuk

digunakan dalam pembelajaran disekolah.

3. Model pembelajaran senam keseimbangan ini dapat memudahkan siswa

melakukan senam keseimbangan karena sesuai dengan karakteristik siswa.

Page 78: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxviii

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mahendra, Drs.MA, Senam, 2000, Departemen pendidikan Nasional, 2000

Agus Mahendra, Drs.MA, Senam, 2001, Departemen pendidikan Nasional, 2001

Ari Kuntoto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Rinek : Jakarta

.2002. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Rineka : jakarta

Dalyono, 2009 psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Depdiknas. 1997. Petunjuk Pelaksanaan Pola Umum Pembinaan dan

Pengembangan Kesegaran Jasmani. Jakarta : Bagian Proyek Peningkatan

Kesegaran Jasmani dan Rekreasi

H.J.S Husdarta, 2009. Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung

Keputusan Dekan Nomor 540/FIK/2009 tentang Pedoman Penyusunan Skripsi

Mahasiswa Program Strata 1 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Semarang

Mudjito. 2007. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI.

Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Rusli Lutan. 2002. Asas-Asas Pendidikan: Pendekatan Pendidikan Gerak di

Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Samsudin, 2008 Pembelajaran Jasmani olahraga dan kesehatan SD/MI, Jakarta

edisi pertama

Sugandi Akhmad, 2004 Teori Pembelajaran. Semarang : UPT MKK Unnes

S. Wojowasito, 1972. Kamus Bahasa Indonesia, bandung, Shintha Dharma

Tisnowati & mekerto Marwan, 2004. Pendidikan Jasamni dan Kesehatan, jakarta ,

Universitas Terbuka

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional

Undang –Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang lingkungan hidup

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahrgaan Nasional

Udin. S. Winataputra dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta.

Universitas Terbuka

Wjs Poerwadarminta, 1984. Kamus Bahasa Indonesia, Balai Pustaka.

Page 79: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxix

LEMBAR OBSERVASI UNTUK AHLI

EVALUASI MODEL PEMBELAJARAN SENAM KESEIMBANGAN

MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN BEKAS REL KERETA TEBU

BAGI SISWA KELAS III SD NEGERI GROBOG KULON 02 KECAMATAN

PANGKAH KEBUPATEN TEGAL

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan

Materi Pokok : Senam Keseimbangan

Sasar Program : Siswa kelas III SDN Grobog Kulon 02

Evaluator : ...........................................

Tanggal : ...........................................

Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu,sebagai

ahli Pendidikan Penjasorkes terhadap model pembelajaran senam keseimbangan

yang efektif dan efesien untuk proses Pembelajaran Penjasorkes bagi siswa kelas

III SD Negeri Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal yang saya

modifikasi.

Sehubungan dengan hal tersebut saya berharap kesedian Bapak/Ibu

untuk memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai dengan petunjuk di

bawah ini :

Lembar evaluasi ini diisi oleh ahli Penjasorkes

Evaluasi mencakup aspek bentuk/model pembelajaran senam keseim-

bangan ,komentar dan saran umum,serta kesimpulan

Rancangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat

baik”dengan cara memberi tanda “√” pada kolom yang tersedia.

Keterangan :

1.= tidak baik

2.= kurang baik

3.= cukup baik

4= baik

5= sangat baik

Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah

disediakan dan apabila tidak mencukupi saya mohon ditulis pada kertas tambahan

yang telah disediakan

Page 80: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxx

Kualitas Model Pembelajaran

No Aspek yang dinilai Sikap Penilaian

Ket. 1 2 3 4 5

1 Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar dan

Dasar Kompetensi

2 Kejelasan petunjuk Pembelajaran

3 Ketepatan memilih bentuk/model

Pembelajaran bagi siswa

4 Kesesuaian alat dan fasilitas yang digunakan

5 Kesesuaian bentuk/model pembelajaran untuk

diajarakan siswa

6 Kesesuaian bentuk/model pembelajaran

dengan Karakteristik siswa

7 Mendorong Perkembangan aspek

fisik/Jasmani siswa

8 Mendorong perkembangan aspek kognitif

siswa

9 Mendorong perkembangan aspek psikomotor

siswa

10 Mendorong Perkembangan aspek efekti siswa

11 Dapat dimainkan siswa yang terampil maupun

tidak terampil

12 Dapat dimainkan siswa putra maupun putri

13 Mendorong siswa aktif bergerak

14

Meningkatkan minat dan motivasi siswa

berprestasi dalam pembelajaran senam

keseimbangan

15 Aman untuk diterapkan dalam pembelajaran

senam keseimbangan

Page 81: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxxi

Saran untuk Perbaikan model Pembelajaran

Petunjuk :

1. Apabila diperlukan revisi pada model Pembelajaran ini,mohon di tuliskan pada

kolom 2.

2. Alasan diperlukannya revisi,mohon dituliskan pada kolom 3

3. Saran untuk perbaikan mohon ditulis dengan singkatan dan jelas pada kolom 4

No Bagian yang direvisi Alasan direvisi Saran perbaikan

1 2 3 4

Page 82: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxxii

Komentar

Kesimpulan

Model pembelajaran senam keseimbangan ini dinyatakan :

1.Layak untuk digunakan/uji coba skala kecil tanpa revisi

2. .Layak untuk digunakan/uji coba skala kecil dengan revisi sesuai saran

3.Tidak layak untuk digunakan/uji coba skala kecil

Mohon diberi tanda silang pada nomor sesui dengan kesimbangan anda )

Semarang ,...................2011

Evaluator

( ..........................................)

Page 83: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxxiii

LEMBAR EVALUASI MODEL PEMBELAJARAN SENAM

KESEIMBANGAN SISWA KELAS III SDN GROBOG KULON 02

KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL

I. Identitas Responden

1) Nama : …………………………….

2) Kelas : …………………………….

3) No. Absen : …………………………….

4) Jenis Kelamin : …………………………….

5) Alamat : SD Negeri Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah

Kabupaten Tegal

6) Tanda tangan :

II. Petunjuk Pengisian Angket

1) Tulis identitasmu pada lembar yang telah tersedia.

2) Bacalah dengan teliti semua pernyataan dan pertanyaan.

3) Jawablah semua pertanyaan dengan memberi tanda silang (X) pada kolom

alternatif jawaban.

a) YA

b) TIDAK

Page 84: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxxiv

A. Pertanyaan Kognitif

1. Apakah menurut kamu,model pembelajaran senam keseimbangan merupakan

pembelajaran yang sulit untuk dimainkan

a. ya b. Tidak

2. Apakah kamu bisa melakukan gerak berjalan di bantalan rel kereta tebu?

a. ya b. Tidak

3. Apakah dalam pembebelajaran senam keseimbangan,kamu mudah untuk

melakukan?

a. ya b. Tidak

4. Apakah kamu senang pembelajaran senam keseimbangan dilaksanakan di

lingkungan bekas rel kereta tebu

a. ya b. Tidak

5. Apakah kamu bisa melakukan gerakan ber jalan mudur di atas bantalan rel

kereta tebu?

a. ya b. Tidak

B. Pertanyaan psikomotor

1. Apakah kamu serius atau sungguh-sungguh ketika melakukan pembelajaran

senam keseimbangan?

a. ya b. Tidak

2. Apakah kamu akan mentaati peraturan selama latihan senam keseimbangan?

a. ya b. Tidak

3. Apakah dalam mengikuti Penjasorkes harus memakai kaos olahraga?

a. ya b. Tidak

4. Apakah dalam latihan berjalan di atas rel dibutuhkan kerjasama dengan teman?

a. ya b. Tidak

5. Apakah cara pembelajaran senam keseimbangan lebih mudah dilaksankan di

lapangan.?

a. ya b. Tidak

C. Pertanyaan afektif

1. Saya akan mempelajari gerak senam keseimbangan yang telah diajarkan oleh

guru

a. ya b. Tidak

2. Siswa-siswi semangat dalam mengikuti gerak senam keseimbangan yang

dicontohkan oleh guru

a. ya b. Tidak

3. Siswa sangat senang apabila guru Penjasorkes berhalangan hadir, sehingga

tidak jadi olahraga

a. ya b. Tidak

4. Jika dalam melakukan olahraga tidak diawasi guru, maka saya tetap

melakukan o;ahraga dengan sungguh-sungguh

a. ya b. Tidak

5. Jika guru Penjasorkes menyuruh mengulang gerakan berjalan di atas rel,

maka saya akan menghafalkan sampai bisa

a. ya b. Tidak

Page 85: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxxv

Hasil Pengisian Kuesoner Ahli dan Guru Penjas

NO Aspek yang dinilai Sekor Ahli

1 2 I II II

1 Kesesuaian dengan Kopetensi Dasar dan Dasar

Kopetensi 5 5 5

2 Kejelasan petunjuk Pembelajaran 4 4 4

3 Ketepatan memilih benuk/model Pembelajaran

bagi siswa 4 5 4

4 Kesesuaian alat dan fasilitas yang digunakan 3 4 3

5 Kesesuaian bentuk/model pembelajaran untuk

diajarakan siswa 5 5 4

6 Kesesuaian bentuk/model pembelajaran dengan

Karakteristik siswa 5 4 4

7 Mendorong Perkembangan aspek fisik/Jasmani

siswa 5 5 4

8 Mendorong perkembangan aspek koknetif

siswa 5 5 5

9 Mendorong perkembangan aspek psikomotor

siswa 4 4 4

10 Mendorong Perkembangan aspek efekti siswa 4 4 5

11 Dapat dimainkan siswa yang terampil maupun

tidak terampil 5 4 5

12 Dapat dimainkan siswa putra maupun putri 5 5 5

13 Mendorong siswa aktif bergerak 5 4 5

14 Meningkatkan minat dan motivasi siswa

berprestasi dalam pembelajaran senam

keseimbangan

5 5 5

15 Aman untuk diterapkan dalam pembelajaran

senam keseimbangan 5 5 5

Nilai Skor 69 68 67

Nilai Rata 4.60 4.53 4.46

Page 86: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxxvi

Hasil Angket Uji Coba Skala Kecil

Aspek psikomotorik

No Nama Butir Soal Jumlah Rata-

rata % 1 2 3 4 .5 1

1 Abdul Yaqin 1 2 2 2 2 10

2 Aldi Dwi Ayani 1 2 2 2 2 10

3 Dwi Ilham MF. 1 2 2 2 1 9

4 Faizal Nurul F. 1 2 1 2 2 9

5 Muhamad Fadilah 1 2 2 2 2 10

6 Reza Riyani.P. 1 2 2 2 2 10

7 Rita Darwati 1 2 2 2 2 10

8 Eva Widia Sari 1 2 2 2 1 9

9 Putri Rismawati 2 1 2 2 2 9

10 Retno Andriani 1 2 2 2 2 10

Jumlah 11 19 19 20 18

Jawaban Ya 1 9 9 10 8

% 10 90 90 100 80

92%

Jawaban Tidak 9 1 1 0 2

% 90 10 10 0 20

8%

Aspek Kognitif

No Nama. Butir Soal

Jumlah Rata-

rata % 1 2 3 4 5.

1 Abdul Yaqin 2 2 2 2 2 9

2 Aldi Dwi Ayani 2 2 2 2 2 9

3 Dwi Ilham MF. 2 2 2 2 2 8

4 Faizal Nurul F. 2 1 2 2 1 8

5 Muhamad Fadilah 2 2 2 2 1 7

6 Reza Riyani.P. 1 1 2 2 2 8

7 Rita Darwati 2 2 1 1 2 8

8 Eva Widia Sari 2 2 2 2 1 8

9 Putri Rismawati 2 2 2 2 2 9

10 Retno Andriani 2 1 2 2 2 8

Jumlah 19 17 18 19 17

Jawaban Ya 9 7 8 8 7

% 90 90 80 80 70

82%

Jawaban Tidak 1 3 2 2 3

% 10 30 20 20 30

22%

Page 87: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxxvii

Aspek Afektif

No

Nama Butir Soal Jumlah Rata-

rata % . 1 2 3 4 5 Total

1 Abdul Yaqin 2 2 2 2 2 10

2 Aldi Dwi Ayani 1 1 2 2 2 8

3 Dwi Ilham MF. 2 2 1 2 2 9

4 Faizal Nurul F. 2 2 2 2 2 10

5 Muhamad Fadilah 2 2 2 1 2 9

6 Reza Riyani.P. 2 2 1 2 2 9

7 Rita Darwati 2 2 2 2 2 10

8 Eva Widia Sari 2 2 2 2 2 10

9 Putri Rismawati 2 2 2 2 2 10

10 Retno Andriani 2 2 2 2 2 10

Jumlah 19 19 18 19 20

Jawaban Ya 9 9 8 9 10

% 90 90 80 90 100

90%

Jawaban Tidak 1 1 2 1 0

% 10 10 20 10 0

10%

Page 88: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxxviii

Hasil Uji Coba Sekala Kecil I (N=15)

No Aspek Jawaban Presentase

1.

2.

3

4.

5

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Apakah menurut kamu,model pembelajaran senam

keseimbangan merupakan pembelajaran yang sulit

untuk dimainkan

Apakah kamu bisa melakukan gerak berjalan di

bantalan rel kereta tebu?

Apakah dalam pembebelajaran senam

keseimbangan,kamu mudah untuk melakukan?

Apakah kamu senang pembelajaran senam

keseimbangan dilaksanakan di lingkungan bekas

rel kereta tebu

Apakah kamu bisa melakukan gerakan ber jalan

mudur di atas bantalan rel kereta tebu?

Apakah kamu serius atau sungguh-sungguh ketika

melakukan pembelajaran senam keseimbangan?

Apakah kamu akan mentaati peraturan selama

latihan senam keseimbangan?

Apakah dalam mengikuti Penjasorkes harus

memakai kaos olahraga?

Apakah dalam latihan berjalan di atas rel

dibutuhkan kerjasama dengan teman untuk

meningkatklan prestasi.?

Apakah cara pembelajaran senam keseimbangan

lebih mudah dilaksankan di lapangan.?

Saya akan mempelajari gerak senam keseimbangan

yang telah diajarkan oleh guru

Siswa-siswi semangat dalam mengikuti gerak

senam keseimbangan yang dicontohkan oleh guru

Siswa sangat senang apabila guru Penjasorkes

berhalangan hadir, sehingga tidak jadi olahraga

Jika dalam melakukan olahraga tidak diawasi guru,

maka saya tetap melakukan o;ahraga dengan

sungguh-sungguh

Jika guru Penjasorkes menyuruh mengulang

gerakan berjalan di atas rel, maka saya akan

menghafalkan sampai bisa

Tidak

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

90%.

90%

90%.

100%.

80%.

90%

90%

80%

80%

70%

90%

90%

80%

90%

100%

Page 89: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

lxxxix

Analisis Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil (N=15)

No. Aspek Prosentasi Kreteria Makna

1.

2.

3

4.

5

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Apakah menurut kamu,model

pembelajaran senam keseimbangan

merupakan pembelajaran yang sulit

untuk dimainkan

Apakah kamu bisa melakukan gerak

berjalan di bantalan rel kereta tebu?

Apakah dalam pembebelajaran senam

keseimbangan,kamu mudah untuk

melakukan?

Apakah kamu senang pembelajaran

senam keseimbangan dilaksanakan di

lingkungan bekas rel kereta tebu

Apakah kamu bisa melakukan

gerakan ber jalan mudur di atas

bantalan rel kereta tebu?

Apakah kamu serius atau sungguh-

sungguh ketika melakukan

pembelajaran senam keseimbangan?

Apakah kamu akan mentaati

peraturan selama latihan senam

keseimbangan?

Apakah dalam mengikuti Penjasorkes

harus memakai kaos olahraga?

Apakah dalam latihan berjalan di atas

rel dibutuhkan kerjasama dengan

teman untuk meningkatklan prestasi.?

Apakah cara pembelajaran senam

keseimbangan lebih mudah

dilaksankan di lapangan.?

Saya akan mempelajari gerak senam

keseimbangan yang telah diajarkan

oleh guru

Siswa-siswi semangat dalam

mengikuti gerak senam keseimbangan

yang dicontohkan oleh guru

Siswa sangat senang apabila guru

Penjasorkes berhalangan hadir,

sehingga tidak jadi olahraga

Jika dalam melakukan olahraga tidak

diawasi guru, maka saya tetap

melakukan o;ahraga dengan sungguh-

sungguh

Jika guru Penjasorkes menyuruh

90%.

90%

90%.

100%.

80%.

90%

90%

80%

80%

70%

90%

90%

80%

90%

100%

Sangat

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Cukup

Baik

Sangat

Baik

Baik

Baik

Sangat

Baik

Cukup

Baik

Baik

Sangat

Baik

Digunakan

Digunakan

Digunakan

Digunakan

Digunakan

Digunakan

Digunakan

Digunakan

Digunakan

Digunakan

Digunakan

Digunakan

Digunakan

Digunakan

Digunakan

Page 90: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xc

mengulang gerakan berjalan di atas

rel, maka saya akan menghafalkan

sampai bisa

Page 91: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xci

Instrumen pada uji Coba Skala Besar

Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak

No Faktor Indikator

Jumlah

soal

Jumlah

Nilai

1 Kognitif

Kemampuan siswa mempraktekan

variasi gerak dalam model

Pengembangan gerak dasar lari

5 10

2

Psikomotorik

Pengukuran denyut nadi,sebelum dan

sesudah pembelajaran gerak dasar lari

1 -

3 Afektif

Menampilkan sikap dalam bermain

model permainan Pengembangan

gerak dasar lari, serta nilai kerjasama,

sportifitas, dan kejujuran

5 10

Page 92: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xcii

Hasil NilaiUji Coba Skala Besar

Aspek Kognitif

No Nama Butir Soal Jumlah

1 2 3 4 5 Total

1 NURFANI 2 2 2 2 2 10

2 RAHMAT ABDUL 2 2 1 1 2 8

3 RIZALI 2 2 1 2 2 9

4 ANGGI ANDRIANSYAH S. 2 2 2 2 2 10

5 SUMITRI 2 2 2 2 2 10

6 SYARIFUDIN 2 2 2 1 2 9

7 SITI ELA MAESAROH 2 2 2 2 2 10

8 EVA MONIKA 2 2 2 2 2 10

9 LELI AYU LEPENIA 2 2 1 1 2 8

10 LEPAN APRILIANI 2 2 2 1 2 9

11 M. AGNIN HANAFIE 1 2 1 2 2 8

12 SOLEMAN 2 1 1 2 2 8

13 TASRIPIN 2 2 2 2 2 10

14 RUKAYAH 2 2 2 2 1 9

15 M. AGIL PRATAMA 2 2 2 2 2 10

16 DIDI SUPRIADI 1 2 2 2 2 9

17 IVAN ABI LESMANA 2 2 2 1 2 9

18 DILAH MADIYANTI 2 2 2 1 1 8

19 SACHUROH 2 1 2 2 2 9

20 SAYLI LANA TUNNISA 2 2 2 2 1 9

21 ABDI KHARIS PRASETYU 2 2 2 2 2 10

22 M. AGUS SUPRIYADI 2 2 2 2 2 10

23 NICKHAYATUN FR. 2 2 1 2 2 9

24 M. ILHAM FADILAH 2 2 2 2 2 10

25 WIKI WIKIYONO 2 2 1 2 2 9

26 KHOLIDIN 2 2 1 2 2 9

27 NELDA WAHYU ARISTI 2 2 2 2 2 10

28 NUR IZA ASTUTI 2 2 2 2 2 10

29 LIA PUJI ASTUTI 2 2 1 2 2 9

30 M. PAHAD AZEVIN 2 2 2 2 2 10

Jumlah 58 58 51 54 57

Rata-rata % 96.67 96.67 85.00 90.00 95.00

Page 93: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xciii

Pengukuran Denyut Nadi

Siswa kelas III SDN Grobog Kulon 02

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal

Aspek Psikomotorik

No. NAMA SISWA L/P Umur

Sebelum

latihan

Sesudah

latihan Selisih ket.

1 NURFANI P 9 60 89 29 15.36%

2 RAHMAT ABDUL L 9 75 90 15 8.82%

3 RIZALI L 8 72 96 24 13.71%

4 ANGGI A. L 9 68 85 17 9.51%

5 SUMITRI P 9 67 78 11 6.11%

6 SYARIFUDIN L 9 60 80 20 10.60%

7 SITI ELA

MAESAROH P

9 72 86 14 8.06%

8 EVA MONIKA P 8 78 90 12 7.16%

9 LELI AYU LEPENIA P 8 80 92 12 7.27%

10 LEPAN APRILIANI P 9 80 95 15 9.16%

11 M. AGNIN HANAFIE L 9 64 76 12 6.53%

12 SOLEMAN L 9 77 90 13 7.76%

13 TASRIPIN L 9 72 84 12 6.91%

14 RUKAYAH P 9 73 85 12 6.965

15 M. AGIL PRATAMA L 10 74 87 13 7.65%

16 DIDI SUPRIADI L 8 79 95 16 9.625

17 IVAN ABI LESMANA L 8 79 85 6 3.61%

18 DILAH MADIYANTI P 8 60 89 29 15.26%

19 SACHUROH P 8 74 93 19 11.01%

20 SAYLI LANA

TUNNISA P

10 70 81 11 6.29%

21 ABDI KHARIS P. L 9 72 82 10 5.76%

22 M. AGUS

SUPRIYADI L

9 65 88 23 12.60%

23 NICKHAYATUN FR. P 9 60 80 20 10.60%

24 M. ILHAM FADILAH L 9 80 91 11 6.72%

25 WIKI WIKIYONO L 9 81 91 10 6.15%

26 KHOLIDIN L 8 76 92 16 9.41%

27 NELDA WAHYU A. P 9 70 78 8 4.54%

28 NUR IZA ASTUTI P 9 60 85 25 13.25%

29 LIA PUJI ASTUTI P 9 70 88 18 10.21%

30 M. PAHAD AZEVIN L 9 65 89 24 13.15%

Rata-rata Prosentase 8.99%

Page 94: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xciv

Hasil Nilai Uji Coba Skala Besar

Aspek Afektif

No Nama Butir Soal

Jumla

h

1 2 3 4 5 Total 1 NURFANI 2 2 2 2 2 10

2 RAHMAT ABDUL 2 2 2 1 2 9

3 RIZALI 2 2 2 2 2 10

4 ANGGI ANDRIANSYAH S. 2 2 2 2 1 9

5 SUMITRI 2 2 2 2 2 10

6 SYARIFUDIN 1 2 2 1 2 8

7 SITI ELA MAESAROH 2 2 2 2 1 9

8 EVA MONIKA 2 2 1 2 2 9

9 LELI AYU LEPENIA 1 2 2 1 2 8

10 LEPAN APRILIANI 2 2 2 1 2 9

11 M. AGNIN HANAFIE 1 2 2 2 1 8

12 SOLEMAN 2 1 2 2 2 9

13 TASRIPIN 2 2 2 2 1 9

14 RUKAYAH 2 2 1 2 2 9

15 M. AGIL PRATAMA 2 2 2 2 2 10

16 DIDI SUPRIADI 2 2 2 2 2 10

17 IVAN ABI LESMANA 2 2 2 1 2 9

18 DILAH MADIYANTI 2 2 2 1 2 9

19 SACHUROH 2 2 1 2 2 9

20 SAYLI LANA TUNNISA 2 2 2 2 2 10

21 ABDI KHARIS PRASETYU 2 2 2 2 2 10

22 M. AGUS SUPRIYADI 2 2 2 2 1 9

23 NICKHAYATUN FR. 2 2 2 1 2 9

24 M. ILHAM FADILAH 2 2 1 2 2 9

25 WIKI WIKIYONO 1 2 2 2 2 9

26 KHOLIDIN 2 2 2 1 1 8

27 NELDA WAHYU ARISTI 2 2 2 2 2 10

28 NUR IZA ASTUTI 2 2 2 2 1 9

29 LIA PUJI ASTUTI 2 2 2 2 2 10

30 M. PAHAD AZEVIN 1 2 2 2 2 9

Jumlah 55 59 56 52 53

Rata-rata %

91.6

7

98.3

3

93.3

3

86.6

7

88.3

3

Page 95: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xcv

Data Nama Kelas III SDN Grobog Kulon 02

(Sebagai Sampel Uji Coba Skala Kecil )

No Nama Kelas

1 Abdul Yaqin III (tiga)

2 Aldi Dwi Ayani III (tiga)

3 Dwi Ilham MF. III (tiga)

4 Faizal Nurul F. III (tiga)

5 Muhamad Fadilah III (tiga)

6 Reza Riyani.P. III (tiga)

7 Rita Darwati III (tiga)

8 Eva Widia Sari III (tiga)

9 Putri Rismawati III (tiga)

10 Retno Andriani III (tiga)

Page 96: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xcvi

Data Nama Kelas III SDN Grobog Kulon 02

(Sebagai Sampel Uji Coba Skala Besar)

No Nama Kelas

1 NURFANI III (tiga)

2 RAHMAT ABDUL III (tiga)

3 RIZALI III (tiga)

4 ANGGI ANDRIANSYAH S. III (tiga)

5 SUMITRI III (tiga)

6 SYARIFUDIN III (tiga)

7 SITI ELA MAESAROH III (tiga)

8 EVA MONIKA III (tiga)

9 LELI AYU LEPENIA III (tiga)

10 LEPAN APRILIANI III (tiga)

11 M. AGNIN HANAFIE III (tiga)

12 SOLEMAN III (tiga)

13 TASRIPIN III (tiga)

14 RUKAYAH III (tiga)

15 M. AGIL PRATAMA III (tiga)

16 DIDI SUPRIADI III (tiga)

17 IVAN ABI LESMANA III (tiga)

18 DILAH MADIYANTI III (tiga)

19 SACHUROH III (tiga)

20 SAYLI LANA TUNNISA III (tiga)

21 ABDI KHARIS PRASETYU III (tiga)

22 M. AGUS SUPRIYADI III (tiga)

23 NICKHAYATUN FR. III (tiga)

24 M. ILHAM FADILAH III (tiga)

25 WIKI WIKIYONO III (tiga)

26 KHOLIDIN III (tiga)

27 NELDA WAHYU ARISTI III (tiga)

28 NUR IZA ASTUTI III (tiga)

29

LIA PUJI ASTUTI

III (tiga)

30 M. PAHAD AZEVIN III (tiga)

Page 97: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xcvii

Page 98: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xcviii

Page 99: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

xcix

Page 100: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

c

Page 101: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

ci

Page 102: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cii

Page 103: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

ciii

Page 104: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

civ

Page 105: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cv

Page 106: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cvi

Page 107: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cvii

Page 108: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cviii

Page 109: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cix

Page 110: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cx

Page 111: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxi

Page 112: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxii

Page 113: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxiii

Page 114: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxiv

Page 115: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxv

Page 116: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxvi

Page 117: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxvii

Page 118: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxviii

Page 119: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxix

Page 120: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxx

Page 121: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxxi

Page 122: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxxii

Page 123: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxxiii

Page 124: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxxiv

Page 125: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxxv

Page 126: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxxvi

Page 127: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxxvii

Page 128: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxxviii

Page 129: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxxix

Page 130: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxxx

Page 131: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxxxi

Page 132: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxxxii

Page 133: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxxxiii

Page 134: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxxxiv

Page 135: JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/7848/1/10315.pdf · SD NEGERI GROBOG KULON 02 ... Hal ini berdasarkan analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli

cxxxv