JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU...

97
HUBUNGAN ANTARA SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS DENGAN HASIL BELAJAR IPS KELAS X SMK ATTAQWA 05 KEBALEN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Disusun Oleh : Istiqomah NIM: 106015000703 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2010

Transcript of JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU...

Page 1: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

HUBUNGAN ANTARA SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

IPS DENGAN HASIL BELAJAR IPS KELAS X SMK ATTAQWA 05

KEBALEN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Disusun Oleh :Istiqomah

NIM: 106015000703

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2010

Page 2: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

ii

ABSTRAK

Istiqomah.NIM.106015000703. Jurusan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Hubungan antara Sikap Siswa padaMata Pelajaran IPS dengan Hasil Belajar IPS Kelas X SMK Attaqwa 05Kebalen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yangsignifikan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajarIPS Kelas X SMK Attqwa 05 Kebalen. Responden dalam penelitian ini sebanyak88 siswa dan siswi, sikap siswa pada mata pelajaran IPS merupakankecenderungan untuk bertindak dengan perilaku terhadap suatu objek, sikap siswaterhadap pelajaran IPS dapat diketahui dengan caranya berinteraksi atau meresponterhadap pelajaran IPS dikelas, Reaksi sikap siswa baik itu positif maupunnegative terhadap mata pelajaran IPS. Sedangkan hasil belajar IPS adalah hasil tessoal pada mata pelajaran IPS, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode survai dengan teknik kuantitatif. Data sikap siswa pada mata pelajaran IPSdiperoleh melalui kuesioner yang terdiri dari 30 item,dari hasil perhitungan yangdidapat rxy prodact moment sebesar 0,980% maka Ho diterima, dengan demikiandapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap siswaterhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS Kelas X SMK Attaqwa 05Kebalen, Koefisien determinasi sebesar 96,04%, menunjukan bahwa sikap siswapada mata pelajaran IPS sangat besar dalam mempengaruhi hasil belajar IPS.

Kata kunci : Sikap Siswa pada Mata Pelajaran IPS. Hasil Belajar IPS

Page 3: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

iii

ABSTRACT

Istiqomah.NIM.106015000703.Deparetement of social science (IPS) FacultyOf Tarbiyah And Teacher Training. Relationships Between Attitude OfStudents In Subjects With Learning Outcomes IPS IPS Class X SMKAttaqwa 05 Kebalen. This study aims to determine whether there is a significantrelationship between students' attitudes towards the subject of social studies withthe study of Vocational learning outcomes Class X SMK Attqwa 05Kebalen.responden in the study of 88 male and female students, students in socialstudies subjects tendency to act with attitude towards the behavior objects, studentattitudes toward social studies to find out how to interact with or respond to thelessons of social science in the classroom, students' positive reaction or negativeattitude toward social science subjects. While IPS is the result of learning aboutthe test results in social studies subjects, the methods used in this research issurvey method with quantitative techniques. Data on student attitudes IPS subjectsobtained through a questionnaire consisting of 30 items, from the calculationresults obtained when Prodact rxy at 0.980%, then Ho is accepted, so it can beconcluded that there is significant correlation between students' attitudes.

Keywords: Student Attitudes on Social Subjects. Learning Outcomes IPS

Page 4: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur dipersembahkan kehadirat illahi robbi yang telah

memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sholawat serta salam

senantiasa tercurah kepada baginda habibanal karim Muhammad SAW, Kepada

keluarga dan sahabatnya, serta kepada seluruh umat islam baik muslimin dan

muslimat.

Alhamdulillahirabbil alamin, senantiasa penulis persembahkan kepadanya

karena dengan ridhonya penulis penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa dirinya hanyalah makhluk

sosial yang tidak mungkin dapat hidup sendiri, begitu pula dengan proses

pelaksanaan penyusunan skripsi ini, penulis membutuhkan bimbingan, bantuan,

dukungan, perhatian dan doa dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Sebagai ucapkan rasa hormat yang teramat sangat, penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada. MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negri Syarifhidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. H.Nurochim. MM, ketua jurusan Pendidkan IPS dan juga dosen

pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan masukan dan motivasi

serta bimbingannya kepada penulis.

3. Bapak Abd.Rozak. MSi, dosen pembimbing skripsi, penulis ucapakan banyak

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beliau, karena berkat bimbingan,

dukungan dan kebaikan dari beliau penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

tidak ada suatu apapun yanga dapat menggantikan jasa beliau,maka tidak

henti-hentinya penulis ucapkan terima kasih.

4. Bapak Dr. Iwan Pourwanto. MPd, Dosen dan sekertaris jurusan pendidikan

IPS yang sudah banyak memeberikan masukan dan motivasi kepada penulis.

5. Seluruh bapak ibu dosen jurusan pendidikan IPS yang ttelah banyak

memeberikan ilmunya dan membimbing penulis, sehingga dapat

menyelesaikan study di Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta.

Page 5: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

v

6. Seluruh Citivis Akademik Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah

Jakarta.

7. Bapak Ahmad Kosasi, SPd, dan bapak Matroji, SPd. Selaku kepala sekolah

SMK Attaqwa 05 Kebalen.

8. Seluruh para pendidik SMK Attaqwa 05 Kebalen dan SMPI YAPKIN

ANNUR Buni Bakti yang selalu member bimbingan kepada penulis.

9. Abeh dan Umi tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang serta

dukungan baik moril maupun materil, juga tak henti-hentinya memanjatkan

doa kepada allah SWT untuk penulis agar senantiasa mendapat ridhonya

disetiap langkah perjuangan dalam menempuh perjalanan hidup yang berliku

untuk mencapai kesuksesan dunia akhirat.

10. Kakanda Ruston Nawawi dan Irfan Dedi besrta istri tercinta, serta adik-adikku

A.Dailami Firdaus dan Zezen Syukrilah dan ynag lainnya, selalu memotivasi

dan menghibur penulis dikala penulis mengalami kejenuhan dalam membuat

skripsi ini.

11. Kakanda Nasuha, Muzdalifah, Nurhikmah, Khoirunnisa, Syifa dan Syamsul

Bahri, Serta Nenek Ku Tercinta.

12. Kakanda H.Husni Mubarok Ahbab. MA tercinta yang selalu setia, Percaya dan

membimbing serta memotivasi penulis untuk tetap selalu semangat sampai

akhirnya penulis menyelesaikan skripsi ini.

13. Sahabat-sahabat ku Erwita Fitri. S.Pd, Eki Pramuning Dita, S.Pd, Lailatul

Badriyah, S.Pd, dan Yati Musnayati, S.Pd, yang selalu membantu,memotivasi

dan menghibur penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Sahabat sekampung Rifa Atul Mahmudah, Ahmad Fudholi Ridwan dan Yudi

Syarif.

15. Keluarga besar FKMA ( Forum Komunikasi Mahasiswa Attaqwa )

16. Keluarga besar HIQMA (Himpunan Qori Qoriah Mahasiswa ) Universitas

Islam Negri Syarifhidayatullah Jakarta.

17. Kawan-kawan seperjuangan pendidikan IPS angkatan 2006 yang telah banyak

memberikan inspirasi kepada penulis

Page 6: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

vi

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, baik secara

langsung maupun tidak langsung yang turut memberikan doa dan dukungan

selama penulis menyusun skripsi ini.

Penulis persembahkan doa dan rasa syukur kepada allah SWT semoga jasa

yang mereka berikan menjadi amal sholeh dan mendapatkan balasan jauh lebih

baik darinya amin.

Akhirul kalam, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala

kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini dan dengan kerendahan hati penulis

menerima kritik dan saran yang konstruktif, besar harapan penulis, semoga skripsi

ini bermanfaat bagi semua pihak, amin.

Jakarta, Desember 2010

Penulis

Istiqomah

Page 7: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

vii

IDENTITAS :

Nama : Istiqomah

Nim : 106015000703

Ttl : 03 Juli 1988

Agama : Islam

KAMUT :

“ Berpikir Tajam,Berpikir Cepat,Berpikir Terus Menerus,Berpikir

Intensip Dan Manfaatkan Kesempatan Ketika Orang Lain Tidak

Melakukan Itu Semua Adalah Rahasia Sukses Dalam Hidup “

Page 8: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI........................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 6

D. Perumusan Masalah ................................................................... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 6

1. Tujuan penelitian.................................................................. 6

2. Manfaat Penelitian ............................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN

PENGUJIAN HIPOTESIS

A. Landasan Teoritis ....................................................................... 8

1. Hakekat dan Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosil......... 8

a. Hakekat dan Karakteristik IPS....................................... 8

b. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial.............................. 17

c. Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial ....................... 20

d. Tujuan Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ....... 21

2. Pembelajaran IPS ................................................................. 22

a. Pengertian Belajar .......................................................... 22

b. Pembelajaran IPS ........................................................... 25

3. Konsep Sikap ....................................................................... 27

a. Pengertian Sikap............................................................. 27

b. Karakteristik Sikap......................................................... 32

Page 9: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

ix

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan

Sikap...............................................................................33

d. Sikap Siswa Terhadap Pelajaran IPS ............................. 35

4. Hakikat Hasil Belajar IPS .................................................... 36

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ............ 41

b. Macam-macam Hasil Belajar......................................... 44

B. Kerangka Berpikir...................................................................... 47

C. Pengajuan Hipotesis .................................................................. 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 49

1. Tempat Penelitian................................................................. 49

2. Waktu Penelitian .................................................................. 50

B. Metode Penelitian ...................................................................... 50

C. Variabel Penelitian ..................................................................... 50

D. Populasi dan Sampel .................................................................. 51

E. Tehnik Pengumpulan Data.........................................................51

F. Instument Penelitian................................................................... 52

1. Definisi konseptual............................................................... 52

2. Definisi operasional ............................................................. 52

G. Uji Validitas dan Realibilitas ..................................................... 54

1. Uji Validitas ......................................................................... 54

2. Reliabilitas ........................................................................... 54

H. Teknik Analisa Data................................................................... 55

1. Analisis Data Real................................................................ 55

a. Uji Prasyarat Analisis Data ............................................ 55

b. Uji Normalitas Data ....................................................... 55

2. Pengujian Hipotesis.............................................................. 56

a. Uji Korelasi .................................................................... 56

b. Koefesien Deteminasi .................................................... 57

Page 10: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

x

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK Attaqwa 05 Kebalen ........................... 59

1. Sejarah Yayasan SMK Attaqwa 05 Kebalen ...................... 59

2. Kurikulum Pendidikan ......................................................... 59

3. Kegiatan Ekstrakulikuler...................................................... 60

4. Keahlian/ Jurusan................................................................. 60

5. Fasilitas ................................................................................ 61

6. Visi dan Misi ........................................................................ 61

B. Deskripsi Data............................................................................61

1. Deskripsi Data Sikap Siswa (Variabel X)............................ 61

2. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS kelas X Jurusan Akuntansi

(Variabel Y) ......................................................................... 65

3. Deskripsi Data Hasil Korelasi.............................................. 68

4. Deskripsi Data Kontribusi sikap siswa pada mata pelajaran

IPS terhadap Hasil Belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05

Kebalen . ............................................................................. 70

C. Uji Prasyarat Analisis Data ........................................................ 70

1. Uji Normalitas Data ............................................................. 70

2. Metode Suksesi Interval....................................................... 71

D. Analisis dan Interprestasi Data................................................... 71

1. Sikap siswa pada mata pelajaran IPS ................................... 71

2. Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPS ................................ 72

3. Hubungan Sikap Siswa dan Hasil Belajar IPS..................... 72

4. Kontribusi sikap siswa pada mata pelajaran IPS Terhadap

Hasil Belajar IPS kelas X ................................................... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................ 74

B. Saran........................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 77

LAMPIRAN

Page 11: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Waktu Penelitian ................................................................................. 49

Tabel 2 Bobot koesioner .................................................................................. 53

Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen sikap siswa pada mata pelajaran IPS................... 53

Tabel. 4 Interpretasi Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment................... 57

Tabel 5 Data Sikap Siswa (X) .......................................................................... 62

Tabel 6 Frekuensi Skor Sikap Siswa (Variabel X) .......................................... 63

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Sikap Siswa ....................................................... 64

Tabel 8 Data Hasil Belajar IPS kelas X (Y).................................................... 66

Tabel 9 Frekuensi Hasil Belajar IPS ................................................................ 66

Tabel 10 Indeks hasil belajar IPS....................................................................... 67

Tabel 11 Variables Entered/Removedb .............................................................. 69

Tabel 12 Hasil Perhitungan Korelasi Antara sikap siswa pada mata pelajaran

IPS dan Hasil Belajar IPS kelas X ..................................................... 69

Tabel 13 Model Summary .................................................................................. 70

Tabel 14 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Sikap Siswa pada mata pelajaran

IPS dan Hasil Belajar IPS kelas X ..................................................... 70

Tabel 15 Interprestasi Nilai r.............................................................................. 72

Page 12: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................. 42

Gambar 2 Histogram Distribusi Frekuensi sikap siswa (X) ................................ 65

Gambar 3 Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS (Y) ....................... 68

Page 13: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk dinamis, bukan makhluk yang statis.Sebagai

makhluk yang dinamis, manusia terus-menerus berada didalam proses menjadi

(to be), manusia memerlukan kebebasan.Hanya dengan kebebasan, manusia

dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk menjadi dewasa .

Tujuan pendidikan kita mengantarkan anak didik menjadi manusia dewasa,

yakni manusia yang mampu berpikir dan melakukan tindakan atas pilihannya

sendiri.

Berbicara mengenai pendidikan, khususnya pendidikan formal maka

akan selalu berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Hal ini dikaitkan dengan

belajar yang merupakan suatu kegiatan yang bertujuan yaitu terjadinya suatu

perubahan di dalam diri individu, dari tidak tahu menjadi tahu, dan seterusnya.

Perubahan yang dimaksud adalah menuju keperkembangan pribadi individu

seutuhnya.

Pendidikan pada dasarnya berfungsi untuk mengembangkansemua potensi, kecakapan serta karakteristik pribadi manusiakearah yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya.Pendidikan juga merupakan usaha yang dijalankan oleh seorangatau kelompok agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidupatau penghidupan yang lebih tinggi.1

1 H.M.Arifin Noor, Ilmu Sosial Dasar,Jakarta : CV Pustaka Setia,cet 11,1997.h.21

Page 14: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

2

Sehingga dengan pendidikan dapat dihasilkan sumber daya manusia

berkualitas dan berwawasan yang dapat membentuk peradaban manusia yang

bermanfaat.

Dengan pendidikan manusia memperoleh ilmu pengetahuan. Karena

Tuhan memberikan potensi kepada manusia berupa akal dan dengan akal

tersebut manusia dapat menerima ilmu pengetahuan. Untuk mampu

menjalankan peranan ini manusia perlu pengembangan kemampuan yaitu

melalui proses pembinaan. Proses pembinaan ini disebut sebagai pendidikan.

Pendidikan sebagai bentuk kegiatan manusia, dalam kehidupannya

juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Salah satunya

adalah tujuan pendidikan Nasional di Indonesia, seperti yang tertera pada

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Bab II pasal

3 yaitu:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabatdalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untukberkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yangberiman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi wargaNegara yang demokratis serta bertanggung jawab.2

Untuk memenuhi tujuan pendidikan, terdapat jalur-jalur pendidikan

seperti pendidikan formal dan pendidikan informal. Sekolah merupakan salah

satu bentuk pendidikan formal yang merupakan sistem yang terarah,

berencana dan berjenjang yang mengemban amanat bangsa untuk menyiapkan

sumber daya manusia yang berkualitas.

Dalam dunia pendidikan anak didik atau siswa adalah salah satu

komponen manusia yang menempati posisi sentral dalam proses belajar

mengajar. Didalam proses belajar mengajar, siswa memilki tujuan dan cita-

cita dan kemudian ingin dicapainya secara optimanl. Jadi dalam proses belajar

mengajar harus diperhatikan pertama kali adalah siswa, bagaimana

keadaannya, kemampuannya baru setelah itu menentukan komponen-

2 Departemen Pendidikan Nasional, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional, Jakarta:Mini Jaya Abadi, 2003,h. 177

Page 15: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

3

komponen yang lain, semua itu harus disesuaikan dengan keadaan siswa.

Sehingga proses belajar mengajar antara guru dengan anak didik dapat

berjalan dengan baik.

Untuk meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar agar lebih

optimal. Bermacam-macam usaha telah dilakukan untuk meningkatkan

kualitas proses belajar dan mengajar, tetapi peningkatan mutu pendidikan

belum seluruhnya berhasil bagaimana yang diharapkan oleh masyarakat,

pemerintah maupun oleh para pendidik. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapian tujuan pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar dan

mengajar.

Kemudian salah satu faktor berhasil tidaknya proses belajar mengajar

adalah hasil belajar yang tinggi maka bermacam-macam faktor-faktor yang

mempengaruhi, salah satunya adalah faktor internal dari siswa. Faktor internal

adalah faktor yang terdapat didalam diri siswa salah satunya adalah sikap.

“Sikap merupakan kesediaan, reaksi atau suatu kecendrungan untuk

bertindak terhadap objek sikap.Sikap memiliki tiga komponen, yaitu

komponen kognitif, afektif, dan konatif”.3 “kemudian sikap mempunyai sifat

yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik (positif) atau buruk

(negatif) terhadap objek sikap”.4

”Namun sikap pun dapat berubah dari sikap yang positif menjadi sikap

yang negative dan ataupun sebaliknya karena pada dasarnya sikap merupakan

hasil dari proses interaksi, sosialisasi dimana seseorang bereaksi sesuai dengan

rangsangan yang diterimanya objek sikap yang dihadapinya “.5

Dengan demikian, bahwa terbentuk dan berubahnya sikap itu banyak

dipengaruhi dirangsang oleh objek sikap baik itu lingkungan sosial maupun

kebudayaan, misalnya: dunia pendidikan, keluarga, norma, golongan agama,

dan adat istiadat. Jadi sikap adalah hasil belajar yang dapat dibentuk maupun

diubah sepanjang perkembangan (hidup) si individu.

3Ikhwan Luthfi,dkk, Psikologi Sosial,(Jakarta,Rineka Cipta 2009).cet ke-1, h.554Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung; Remaja

Rosdakarya, 2002) h.1205 Ikhwan Luthfi,dkk,Psikologi Sosial h. 95

Page 16: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

4

Menurut Sarlito WS.” Sikap merupakan kecenderungan untuk

bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu dan sikap dapat bersikap

positif dan dapat pula bersikap negative”.6 Siswa yang mempunyai sikap

positif cenderung akan menampilkan tingkah laku yang menyenangi dan

mempunyai perhatian yang lebih dan tekun dalam belajarnya. Sebaliknya

siswa yang bersikap negatif akan menampilkan sikap tidak menyenangi dan

tidak terdorong untuk belajar.

Seiring dengan kemajuan zaman, pengetahuan semakin berkembang.

Suatu negara bisa lebih maju jika negara tersebut memiliki sumber daya

manusia yang mengetahui berbagai ilmu pengetahuan disamping itu juga studi

sosial lebih menekankan pada pendidikan kewarganegaraan yang bertujuan

untuk mengembangkan pengetahuan, keahalian, nilai-nilai serta partisipasi

soisial. Ilmu pengetahuan sosial (IPS) bukanlah mata pelajaran yang beridri

ssendiri, tetapi terdiri dari beberapa disipilin ilmu, yaitu, ekonomi, sosiologi,

geografi.“IPS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sikap

dan nilai peserta didik sebagia individu, anggota masyarakat, mahluk sosial

dan budaya, agar nantinya mampu hidup di tengah-tengah masyarakat “7. Oleh

karena itu, diperlukan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan sosial ini.

Sedangkan perkembangan IPS akan terjadi bila disertai dengan

peningkatan mutu pendidikan IPS. Mutu pendidikan IPS dipengaruhi oleh

kualitas proses belajar-mengajar yang mana ditentukan oleh peran guru dan

partisipasi siswa dalam proses pembelajaran tersebut. Agar kualitas belajar

siswa baik, salah satu peran guru adalah menciptakan kondisi yang

mengarahkan siswa agar mau belajar dan mendapatkan hasil belajar dengan

sebaik-baiknya.

Berdasarkan tujuan di atas sangat ideal dan mulia untuk dilaksanakan

oleh setiap siswa. Pengtahuan yang mendalam mereka dapatkan dalam

pembelajaran IPS diharapkan dapat mengembangkan keterampilan sikap dan

6 Sarlito W.S, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), Cet ke-9.h.100

7H. Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran Yang Memperhatikan Keragaman IndividuSiswa Dalam KBK, jakarta: PT Ciputat press, 2005.hal 43

Page 17: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

5

perilaku mereka kearah yang benar dan positif. Kenyataannya menurut yang

pernah penulis alami, dalam proses pembelajaran IPS ditemukan beberapa

kendala seperti esensi atau substansi dalam materi IPS terlalu teoritis, abstrak

dan terkesan mencakup banyak hal, sehingga muncul kesan bahwa belajar IPS

bukan belajar tentang kenyataan hidup sehari-hari melainkan belajar sesuatu

yang sangat asing serta metode yang digunakan sangat monoton yang

didominasi cermah satu arah dan penyajian yang tidak relefan dengan konteks

sosial siswa akibatnya siswa malas bertanya kepada guru bila menemui

kesulitan dalam belajar selain itu kurang terlibat aktif dalam pembelajaran IPS

dan ketika diadakan evaluasi ringan ringan, banyak yang menunjukan ketidak

mengertiannya lalu mereduksi bahwa mata sosial seperti IPS sulit dan

menjenuhkan.

Pada kenyataanya para siswa menganggap bahwa IPS adalah bidang

studi yang sukar oleh karena itu kita harus mendorong siswa untuk belajar

IPS dengan baik. Dengan mengetahui pentingnya dan bermanfaatnya

mempelajari IPS diharapkan siswa mempunyai sikap yang positif terhadap

pelajaran IPS , karena dengan sikap positif tersebut siswa akan lebih mengerti

terhadap pelajaran IPS . Dengan adanya permasalahan di atas, penulis merasa

tertarik dan berminat untuk menyusun skripsi yang berjudul: “HUBUNGAN

ANTARA SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS

DENGAN HASIL BELAJAR IPS KELAS X SMK ATTAQWA 05

KEBALEN”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka timbul

beberapa permasalahan yang di identifikasikan yaitu:

1. Belum diketahuinya Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya sikap

siswa terhadap mata pelajaran IPS

2. Hasil belajar IPS siswa kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen hanya terbatas

pada ranah kognitif saja,yang seharusnya secara konprehensif yang

mencakup kognitif,afektif psikomotorik

Page 18: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

6

3. Kurangnya sikap positif siswa kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

terhadap pelajaran mata pelajaran IPS

4. Materi IPS terlalu teoritis, abstrak dan terkesan mencakup banyak hal sehingga

pelajaran IPS terkesan membosankan

5. Kurang tepatnya media yang digunakan guru dalam pembelajaran IPS

6. Belum diketahui hasil belajar IPS kelas X SMK Attqwa 05 Kebalen

7. Belum diketahuinya hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran

IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan yang diidentifikasi

maka masalah penelitian ini dibatasi pada :

1. Sikap siswa kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen terhadap pelajaran IPS

2. Hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

3. Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil

belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

D. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang dikemukakan penulis untuk

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sikap siswa Kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen terhadap

pelajaran IPS

2. Bagaimana hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

3. Apakah terdapat Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran

IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran :

a. Sikap siswa kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen terhadap pelajaran IPS

b. Hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

Page 19: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

7

c. Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan

hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

F. Manfaat Penelitian

a. Bagi para siswa Kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen yang mempelajari

IPS agar lebih mengetahui kelemahan yang ada pada dirinya. Sehingga

siswa mengetahui manfaat belajar IPS untuk dirinya

b. Untuk lebih memotivasi Siswa Kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

dalam mempelajari IPS

c. Sebagai petunjuk untuk para pendidik SMK Attaqwa 05 Kebalen dan

pengelola pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan

khususnya bidang studi IPS

d. Sebagai masukan kepada guru mata pelajaran IPS Dalam

pengembangan pelajaran IPS agar lebih menarik dan efektif

e. Bagi Mahasiswa Ilmu Pengetahuan Sosial Sebagi bahan masukan bagi

mahasiswa jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya,

sebagi bekal dalm mengajar di lapangan.

f. Bagi Peneliti untuk menambah khasanah dan wawasan dalam

pembelajaran IPS.

Page 20: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

8

BAB II

LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR

DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

A. Landasan Teoritis

1. Hakekat dan Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Hakekat dan Karakteristik IPS

Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah sebuah programpendidikan yang mengintegrasikan secara interdisiplinerkonsep-konsep ilmu-ilmu sosial dan humaniora untyuk tujuanpendidikan kewarganegaraan. IPS mempelajari aspek-aspekpolitik, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Geografi, PsikologiSosial, dan Sejarah di masa sekarang, masa lampau dan masayang akan datang untuk membantu pengembanganpengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dubutuhkan warganegara di masyarakat yang demokratis.8

Pendidikan IPS sebagai bidang yang terkait dengan kenyataan

Sosial perlu mengembangkan proses pembelajaran yang lebih humanis dan

dinamis bagi pengembangan tujuan pembentukan warga negara yang baik

(good zitizenship), pengembangan sosial serta berpikir refektif inquiry.

Bebagai strategi, pendekatan dan teknik dikembangkan dalam upaya

membangun berpikir kritis siswa.

8 H. Sapriya.M.Ed.,Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajara IPS, ( Bandung:Upi Press2006,Cet,1,h,6.

Page 21: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

9

1) Latar Belakang

Istilah sosial studies yang berasal dari bahasa Inggris

kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi IPS.

Perkembangan dan pengembangan IPS di Indonesia, ide-ide

dasarnya banyak mengambil pendapat yang berkembang di

Amerika Serikat. Sedangkan yang menyangkut tujuan, materi dan

penanganannya dikembangkan sendiri sesuai dengan tujuan

nasional dan aspirasi masyarakat Indonesia. IPS nerupakan subjek

mater dalam dunia pendidikan di negara kita yang diarahkan bukan

hanya kepada pengembangan penguasaan ilmu-ilmu sosial, tetapi

sebagai materi yang dapat mengembangkan kompetensi dan

tanggung jawab, baik sebagai individu, sebagai warga masyarakat

maupun sdebagai warga dunia.

Dilihat dari segi pengertiannya, IPS berbeda dengan Ilmu

Sosial. IPS berusaha mengintegrasikan bahan/materi dari cabang-

cabang ilmu tersebut dengan menampilkan permasalahan sehari-

hari masyuarakat sekeliling. Segangkan ilmu sosial (Sosial

Sciences), ialah ilmu yang mempelajari aspek-aspek kehidupan

manusia yang dikaji secara terlepas-lapas, sehinga melahirkan satu

bidang ilmu. Ilmu sosial dipelajri dan dikembangkan psds tingkst

perguruan tinggi. Sumaatmadja mendifinikasn bahwa : “Ilmu

Sosial merupakan suatu bidang keilmuan atau disilpin akademis

yang mempelajari manusia di masyarakat, mempelajari manusia

sebagai anggota masyarakat “. Ilmu Sosial dipolakan untuk

mengembangkan human knowledge melalui penelitian, penemuan,

eksperimen dan sebagainya dengan materi dan permasalahan yang

kompleks. Sedangkan sosial studies para ahli memberikan batasan

lebih kepada hal yang praktis, yaitu “Memberikan kemampuan

kepada anak didik dalam mengelola dan memanfaatkan kekuatan-

Page 22: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

10

kekuatan fisik dan sosial dalam menciptakan kehidupan yang

serasi”.9

2) Persamaan dan Perbedaan Ilmu Sosial dan Studi Sosial IPS

Untuk membedakan pengertian IPS dan Ilmu-Ilmu Sosial

dapat dilihat pada bagan berikut :

Persamaan dan Perbedaan Ilmu Sosial dan Studi Sosial/IPS

Ilmu Sosial(Social Science)

Persamaan/Perbedaan

Studi Sosial/IPS

Semua bidang ilmu yangberkenaan dengan manusiadalam konteks sosialnyasemua bidang ilmu yangmempelajari manusiasebagai anggota masyarakat

Pengertian Bidang studi yang mempelajari,menelaah dan menganaisisgejala dan masalah sosial dimasyarakat ditinjau dariberbagai aspek kehidupansecara terpadu

Ruang lingkupnyaberkenaan dg manusia dankehidupannya meliputisemua aspek kehidupanmanusia sebagai anggotamasyarakat

Ruanglingkup

Hal-hal yang berkenaan denganmanusia dan kehidupannyameliputi semua aspekkehidupan manusia sebagaianggota masyarakat

Aspek-aspek kehidupanmanusia yang dikaji secaraterlepas-lepas sehinggamelahirkan satu bidang ilmu

Objek Aspek kehidupan manusiadikaji berdasarkan satu kesatuangejala sosial atau masalah sosial(tidak melahirkan bidang ilmu)

Menciptakan tenaga ahli padabidang ilmu sosial

Tujuan Membentuk warga negara yangbaik

Pendekatan disipliner Pendekatan Pendekatan interdisipliner ataumulti disipliner

Dikembangkan di tingkat PT Tempatpembelajaran

Dikembangkan dari tingkat MI/SDsampai PT

3) Hubungan IPS dan Ilmu-Ilmu Sosial

Bahan IPS yang bersumberkan dari bahan kajian Geografi,

Sejarah, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Politik, Psikologi Sosial

dan Filsafat secara gramatik pengertian IPS, IPS berupa konsep-

konsep esensial dari berbagai disiplin ilmu sosial dapat

digambarkan dalam bagan berikut :

9Sapriya, Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,cet,1, Oktober,2009,h,6-7.

Page 23: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

11

Bagan IPS : Konsep-Konsep Esensial Dari Berbagai

Disiplin Ilmu-Ilmu Sosial

Sedangkan konsep-konsep pokok dari Ilmu-Ilmu Sosial meliputi

kajian :

1. Geografi: lokasi, ruang, kawasan,(region), interaksi, keruangan,

pernbedaan daerah, lingkungan, asosiasi areal, SDA,

demografi, topografi, daerah iklim, migrasi, habitat, urbanisasi,

konservasi, ekologi dan lingkungan, benua, polusi ekosistem

dan sebagainya.

2. Sejarah: perubahan dan kesinambungan, kausalita, waktu,

kronologi, objektivitas, relativitas, evolusi, revolusi,

nasionalisme, internasionalisme, peradaban, konflik, tradisi,

humanisme dan sebagainya.

3. Psikologi sosial: penyimpangan prilaku, perkembangan

individu kelompok, perilaku individu kelompok dan

sebagainya.

4. Sosiologi: peranan sosial, status sosial, kelompok, norma,

pranata lembaga, masyarakat komunitas, sosialisasi, proses

sosial, pengawasan sosial, mobilitas sosial, startifikasi, masalah

sosial, perilaku kolektif, dan sebagainya.

5. Antropologi: kebudayaan, unsur-unsur kebudayaan, kompleks

kebudayaan, daerah kebudayaan, Akulturasi, Enkulturasi,

Difusi kebudayaan, kebudayaan, tradisi, perubahan

IPS (Sosial Studies)Bidang Studi Yg

Mempalajari KehidupanManusia dlm Masyarakat

serta Hubungannya dgLingkungan

Sosiologi

Antropologi

Politik

Ekonomi

Geografi

Sejarah

Psikologi Sosial

Filsafat

Page 24: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

12

kebudayaan, keberadaban, adat istiadat, evolusi, dan

sebagainya.

6. Politik : kekuasaan (power), negara, sistem politik, lembaga-

lembaga politik, kewibawaan, kepentingan golongan,

sosialisasi, demokrasi, proses hukum, republik, patai politik,

pemilu, dan sebagainya.

7. Ekonomi: produksi, distribusi, pertukaran, konsumsi, barang

dan jasa, kelangkaan (scorcity), pendapatan, keuntungan,

pembagian kerja, saling ketergantungan, penawaran, pasar,

uang, harga, modal, industrialisasi, pertanian, perdagangan,

inflasi, deflasi, dan sebagainya.

8. Filsafat: hakekat hidup, nilai, dan sebagainya.

Lebih jelasnya perhatikan bagan berikut ini tentang

hubungan IPS dan Ilmu-ilmu Sosial di bawah ini :

Bagan Hubungan IPS dan Ilmu-Ilmu Sosial

Kebutuhan DasarManusia

Kegiatan DasarManusia

Produksidan

Konsumsi

Ilmu-Ilmu Sosial

Pendidikandan

Rekreasi

Pemerinta-han dan

Organisasi

EstetikaKomunikasidan

Transformasi

Pemeliharaandan

Perlindungan

Antropologi Ekonomi Geografi Sejarah Ilmu Politik Psikologi Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial

Page 25: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

13

Sedangkan yang menjadi substansi materi kurikulum IPS terdiri

atas:

1. Fakta, konsep, generalisasi dan teori

2. Metode penyelidikan (methode inquiry) dari masing-masing

disiplin ilmu sosial

3. Metode penyelidikan menggunakan keterampilan intelektual.

Untuk meningkatkan kebermaknaan materi pembelajaran

IPS (meaningfull), buku-bukulah sebagai bahan materi IPS, namun

perlu dilengkapi dengan kenyataan, fakta-fakta yang ada di sekitar

siswa, di sekitar lingkungan fisik dan budaya masyarakat. Dari

aspek penguasaan isi materi, menekankan pada proses atau

keterampilan proses dinataranya : melalui penyelidikan inquiry-

discovery, model pembelajaran induktif, model pengajaran konsep,

klarifikasi nilai, model proses pengambilan keputusan, dan

sebagainya. Dengan berlatih berbagai jenis keterampilan tersebut

(sesuai dengan yang dibutuhkan oleh para ilmuwan sosial), kelak

di kemudian hari mampu bergaul dengan baik dengan sesama

anggota serta mampu memecahkan masalah-masalah

kemasyarakatannya.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa tujuan yang

pertama pembelajaran IPS adalah untuk membentuk dan

megembangkan pribadi warga negara yang baik (good citizen).

Seorang warga negara yang dihasilkan oleh Pendidikan IPS

mempunyai sifat sebagai warga negara yang reflektif, mampu atau

terampil, dan peduli. Reflektif berarti dapat berpikir kritis dan

mampu membuat keputusan-keputusan untuk memecahkan

masalah atas dasar bukti-bukti terbaik yang dapat diperolehnya.

Terampil berarti mempunyai sejumlah untuk menolong seseorang

di dalam kehidupan sosialnya dan memperhatikan menelaah isu-isu

yang penting, melaksanakan hak-haknya dan tangung jawabnya

sebagai angota masyarakat.

Page 26: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

14

Tujuan yang kedua, adalah bukan sekedar berarti ilmu-

ilmu sosial yang disederhanakan untuk keperluan pendidikan di

sekolah, juga di dalamnya termasuk komponen pengetauan dan

metode penyeledikan metode ilmiah dari ilu-ilmu sosial serta

termasuk komponen pendidikan nilai atau etika yang kelak

diperlukan sebagai warga negara di dalam proses pengembilan

keputusan (decesion making) masalah-masalah yang menyangkut

kepentingan pribadi dan kepentingan sosial. Lebih jelasnya

perhatikan bagan di bawah ini tentang pengajaran IPS yang

berorientasi pada proses pengambila keputusan (decision making

process).

Bagan Pembelajaran IPS Yang Berorientasi pada Proses Pengembilan Keputusan ((Decesion MakingProcess) Sumber:KaltsounisT.,1987:14

Sedangkan yang menjadi tujuan yang ketiga, meliputi: 1).

Pengertian (understandaing) yang berkenaan dengan pemberian

latar pengetahuan informasi tentang dunia dan kehhidupan; 2).

Sikap dan nilai (attitudes and values), dimensi rasa (feeling) yang

berkenaan dengan pemberian bekal menjadi dasar-dasar etika

masyarakat yang natinya akan menjadi orientasi nilai dirinya dalam

PengambilanKeputusan

Keputusan Yangkontroversial

Pengetahuan Nilai

Keputusan yang Diambildari Alternatif-alternatif

Alasan PengambilanKeputusan

Evaluasi Keputusan

Tindakan

Keputusan YangDidukung Oleh

Bukti

Pengetahuan

Keputusan YangTidak Kontroversial

KEPUTUSAN

Page 27: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

15

kehidupannya di dunia nyata; 3). Keterampilan (skill), khusunya

yang berkenaan dengan kemampuan dan keterampilan IPS. Aspek

Keterampilan PS ini secara garis besarnya, meliputi: keterampilan

sosial (sosial skill), keterampilan belajar dan kebiasaan bekerja

kelompok (group work skill), dan keterampilan (intelectual skill).

Dengan demikian, proses dan hasil pembelajaran

pendidikan IPS akan bermuara pada penbentukan sejumlah

pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai dasar kompetensi

untuk keperluan hidup masyarakat.

Dalam perspektif pendekatan pembelajaran IPS, Somantri

berpendapat bahwa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk

tingkat sekolah madrasah dapat diartikan sebagai: 1) Pendidikan

IPS yang menekankan pada tumbuhnya nilai-nilai

kewarganegaraan, moral ideologi negara dan agama; 2) Pendidikan

IPS yang menekankan pada isi dan metode berpikir ilmuan sosial;

3) Pendidikan IPS yang menekankan pada reflective inquiry; dan

4) Pendidikan IPS yang mengambil kebaikan-kebaikan dari butir 1,

2, dan 3 di atas. Sejalan dengan pandangan para ahli tersebut di

atas, Somantri menjelaskan pula bahwa:

Fungsi dan peran IPS sebagai medium strategis di dalamusaha pembentukan warga negara yang baik dan handalsesuai denga tujuan pembangunan nasional, di manatujuan kewarganegaraan dapat dicapai denganpengambilan keputusan yang didasarkan pada pengusaankonsep-konsep, proses-proses, dan masalah-masalah ilmusosial hingga dapat membuat keputusan yang didasarkanpada reflektif inquiry di dalam memecahkan permasalahankemasyarakatannya10.

Dari berbagai pandangan para ahli di atas, bahwa

pendidikan IPS mempunyai peran dapat membantu siswa menjadi

anggota manyarakat yang berguna dan efektif, membantu siswa

10 Wina Sanjaya. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,(Bandung:Rosda Karya,2002),Cet,2h.31-35

Page 28: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

16

mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan

akademis, serta tanggap dan peka terhadap kemajuan IPTEK dan

mampu memanfaatkannya.

Berdasar pada liputan materi substantif Sosial stidies (IPS),

tujuan utama tersebut hakekat dan tujuan mata pelajaran ini dapat

diidentifikasi antara lain adalah, pertama membina pengetahuan

siswa tentang pengalaman manusia dalam kehidupan

bermasyarakat pada masa lalu, sekarang dan di masa yang akan

datang; kedua, menolong siswa untuk mengembangkan

keterampilan untuk mencari dan mengolah informasi; ketiga,

menolong siswa untuk mengembangkan nilai demokrasi dalam

kehidupan bermasyarakat; keempat, menyediakan kesempatan

kepada siswa untuk mengembil bagian peranserta dalam kehidupan

sosial.

Untuk itu, Pendidikan IPS mempunyai visi dan misi, yaitu

membentuk dan mengembangkan pribadi warga negara yang baik

(good Citizen). Karakteristik warga negara yang baik, secara umum

dapat digambarkan menurut Barr, R.D, Barth, J.L dan Shermis S.S.

ciri-ciri tersebut antara lain :

1. Memiliki sikap patriotisme(cinta kepada tanah air, bangsa,dan negara)

2. Mempunyai penghargaan dan pengertian terhadap nilai-nilai, pranata, dan praktek kehidupan kemasyarakatan;

3. Memiliki sikap integritas sosial dan tanggungjawab sebagaiwarganegara

4. Mempunyai pengertian dan penghargaan terhadap nlai-nilaibudaya atau tradisi yang diwariskan oleh bangsanya

5. Mempunyai motivasi untuk turut secara aktif dalampelaksanaan kehidupan demokrasi

6. Memiliki kesadaran (tanggap) akan masalah sosial7. Memiliki ide, sikap, dan keterampilan yang diharapkan

sebagai seorang warganegara8. Mempunyai pengertiaan dan penghargaan terhadap sistem

ekonomi yang berlaku.

Page 29: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

17

Sedangkan misi Pendidikan IPS, yaitu :

1. Menumbuhkan kesadaran bahwa dirinya merupakanmakhluk ciptaaNya

2. Mendidik siswa menjadi warga negara yang baik3. Menekankan pada kehidupan manusia yang demokratis4. Meningkatkan partisipasi aktif, efektif, dan kritis sebagai

warga megara5. Membina siswa tidak hanya pengembangan pengetahuan,

tetapi sikap dan keterampilan agar dapat mengambil bagiansecara aktif dalam kehidupan kelak sebagai angotamasyarakat dan warga negara yang baik.11

b. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah salah satu mata pelajaran yang

diajarkan disekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai

kependidikan menengah. Bahkan pada sebagian penggunaan tinggi ada

juga dikembangkan IPS sebagai salah satu mata kuliah, yang sasaran

utamanya adalah pengembangan aspek teoritis, seperti yang menjadi

penekan pada Sosial Sciences.12

Dibawah ini ada beberapa pengertian IPS yang diungkapkan

oleh para ahli, diantaranya:

Menurut Numan Soemantri mengemukakan dalam Menggagas

Pembaharuan Pendidikan IPS, bahwa :

Pendidikan IPS adalah suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial,idiologi Negara dan disiplin ilmu lainnya sertamasalah-masalah sosial terkait,yang diorganisasikan dandisajikan secar ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikanpada tingkat pendidikan dasar dan menengah.13

Jadi pendidikan IPS dapat berorientasi pada pendekatan

monodisipliner serta inter dan trans disipliner. Pendidikan

ekonomi,pendidikan geografi, pendidikan sejarah adalah contoh

pendekatan monodisipliner.

11Sapriya, Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, cet,1,Oktober, 2009, h 2-5

12 Syaruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang memperhatikan Individu Siswa dalamKurikulum Berbasis Kompetensi,,(Jakarta: Quantum Teaching, 2005) Cet. 1, h. 22

13 Muhammad Numan Soemantri, Menggagas Pembeharuan Pendidikan IPS, (Bandung:Remaja Roesadakarya,2001),cet.1,hlm.74

Page 30: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

18

Abu Ahmadi dkk dalam ilmu sosial dasar mengemukakan

bahwa “ Sosial Studies atau ilmu Pengetahuan Sosil (IPS) adalah ilmu-

ilmu sosila yang sederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan

pengajaran disekolah dasar dan menengah (Elementary And Secondary

School)”.14 Dengan begitu,jelaslah bahwa ilmu pengetahuan sosial

(IPS) ialah ilmu-Ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi

pengguna program pendidikan disekolah atau bagi kelompok belajar

lainnya yang sederajat, materi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti

Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Psikologi Sosial,

Ilmu Politik,Ilmu Hukum dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Dijadikan

bahan baku bagi pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran

disekolah dasar dan menengah. Ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah

bidang studi yang merupakan paduan (fusi) dari sejumlah mata

pelajaran sosial.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tugas dari IPS

sebagai suatu bidang studi dari tingkat SD sampai ketingkat

pendidikan yang lebih tinggi yaitu membina warga masyarakat yang

mampu menyerasikan kehidupannya berdasarkan kekuatan-kekuatan

fisik dan sosial yang dihadapinya. Dengan kata lain, baik materi

maupun metode penyajiannya harus sesuai dengan misi yang

diembannya.

a. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

1. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji seperangkat

peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan

dengan isu sosial. Pada jenjang SMK/MAK mata pelajaran IPS

memuat materi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi, dan

Antropologi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik

diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang

demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang

cinta damai.

14 Abu Ahmadi,dkk,, Ilmu Sosial Dasar, ( Jakarta: PT Rienka Cipta, 1991),cet.2.hlm.2

Page 31: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

19

Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan

pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap

kondisi sosial masyarakat. Kemampuan tersebut diperlukan

untuk memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis.

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis,

komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju

kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat.

Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan

memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada

bidang ilmu yang berkaitan.

2. Tujuan

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut.

a. Memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan

kehidupan masyarakat dan lingkungannya

b. Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan

masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial

c. Berkomitmen terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

d. Berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan

global.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek

sebagai berikut.

1. ”Manusia, tempat, dan lingkungan

2. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan

3. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

4. Sistem sosial dan budaya”15.

15 Sapriya.M.Ed., Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT,RemajaRosdakarya, 2009,Cet,1,h,208.

Page 32: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

20

c. Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial

Pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang

melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan

dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan

materinya, memenuhi kebutuhan kebudayaanya,kebutuhan jiwanya,

pemanfaatan sumberdaya yang ada dipermukaan bumi, mengatur

kesejahteraan, pemerintahan dan sebagainya. Sehingga dapat dikatakan

yang menjadi ruang lingkup IPS adalah manusia pada konteks

sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat.

Mengingat manusia dalam konteks sosial itu demikian

luasnyna maka dalam pembelajaran IPS ditiap jenjang pendidikan

harus melakukan pembatasan pembatasan sesuai dengan kemampuan

sesuai dengan kemampuan pada tingkat masing-masing. Pembelajaran

IPS bukan hanya sekedar menyajikan materi-materi yang akan

memenuhi ingatan para siswa, melainkan lebih jauh kebutuhannya

sendiri dan sesuai kebutuhan dan tuntunan masyarakat. Oleh karena itu

pembelajaran IPS harus pula menggali materi-materi yang bersumber

pada masyarakat.

Gejala-gejala yang diluar jendela kelas dan diluar halaman

sekolah seperti persampahan, kemacetan lalulintas, pengangguran, dll

merupakan materi IPS yang dapat merangsang pikiran para siswa.

Gejala-gejala tersebut ditinjau dari berbagai dimensi atau segi

ekonomi, segi sikap, mental, berhubungan antar manusia dan lain-lain.

Mereka dilatih untuk melakukan diagnosa terhadap masalah sosial

lainnya juga dilatih untuk menyusun Alternative pemecahanya.

Melalui proses yang dikemukakan di atas, guru dan siswa telah

memberikan fungsi yang praktis kepada masyarakat sebagai sumber

materi IPS. Dengan demikian baik guru maupun murid tidak

berhadapan dengan sumber dan materi yang asing bagi mereka, pada

diri siswa dapat dibina konsep-konsep IPS yang sesuai dengan

kenyataan.

Page 33: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

21

d. Tujuan Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

IPS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berfikir,

sikap dan nilai peserta didik sebagai individu maupun sebagai sosial

budaya.

Tujuan utama Ilmu Penetahuan Sosial ialah untukmengembangkan potensi didik agar peka terhadap masalahsosial terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positifterhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, danterampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baikyang menimpa dirinya maupun yang menimpa masyarakat16.

Menurut Sapriya dalam bukunya yang berjudul Pembelajaran

dan Hasil Evaluasi Belajar IPS mengemukakan bahwa terdapat 5

tujuan pokok pembelajaran IPS:

1. Membina siswa agar mampu mengembangkan pengertianpengetahuan berdasarkan data, generalisasi serta konsep ilmutertentu maupun yang bersifat interdisipliner komprehensif dariberbagai cabang ilmu sosial.

2. Membina siswa agar mampu mengembangkan dan memprektekkankeanekaragaman keterampilan studi, kerja dan intelektualnyasecara pantas dan tepat sebagainya diharapkan ilmu-ilmu sosial.

3. Membina dan mendorong siswa untuk memahami dan menghargaidan menghayati adanya keanekaragaman dan kesamaan kulturalmaupun individual.

4. Membina siswa kearah turut memperngaruhi nilai-nilaikemasyarakatan serta juga dapat mengembangkan-menyempurnakan nila-nilai yang ada pada dirinya

5. Membina siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatankemasyarakatan baik sebagai individu maupun sebagai wargaNegara.17

Menurut Etin Solihatin dan Raharjo tujuan dari pendidikan IPS

adalah “untuk bekal mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar

kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,

16 Syafruddin nurdi, Model Pembelajaran ……………………,h.2417 Sapriya Dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI Press,

2006), Cet. 1, h. 13

Page 34: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

22

kemampuan, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan

kejenjang pendidikan yang lebih tinggi”.18

Tujuan yang dikemukan oleh Etin tersebut di atas,

mengharapkan agar siswa mampu mengembangkan kemampuan dan

sikap yang rasional dalam menanggapi kenyataan atau permasalahan

serta perubahan yang tak menentu seperti yang terjadi dalam

perkembangan masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia baik

yang terjadi pada masa lampau, masa kini atau pun masa yang akan

datang.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa IPS

adalah suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial yang

bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, sosiologi,

antropologi dan tatanegara.

2. Pembelajaran IPS

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kewajiban bagi setiap manusia, karena

sebagai makhluk sosial dan berbudaya memerlukan perkembangan

yang baik antara dirinya dan lingkungannya.Sehingga dengan belajar

manusia dapat mengembangkan dirinya. Belajar didefinisikan “suatu

proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya”.19

Menurut Gagne belajar adalah “suatu proses dimana suatu

organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman “,

sedangkan menurut Henry E. Garret “belajar merupakan proses yang

berlangsung dalam jangka waktu yang lama melalui latihan maupun

pengalaman yang membawa perubahan diri dan perubahan cara

mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu”.

18 Eti Solihatin, Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pengajaran IPS, (Jakarta:Bumi Aksara, 2007), h. 15

19Drs,Sumardi Surya Brata, Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Tarsito, 1996), cet. Ke-1, h. 2.

Page 35: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

23

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam

interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif dan

psikomotorik.

1) Ciri – ciri Belajar

Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada

beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri

belajar, yaitu:

1) Perubahan yang terjadi secara sadarIni berarti individu yang belajar akan menyadariterjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnyaindividu telah merasakan telah terjadi adanya perubahandalam dirinya.

2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsionalSebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diriindividu berlangsung terus-menerus dan tidak statis.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktifDalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan ituselalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatuyang lebih baik dari sebelumnya

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementaraPerubahan yang terjadi dalam belajar bersifat menetapatau permanen.Ini berarti perubahan yang terjadi setelahbelajar bersifat menetap.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarahPerubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yangingin dicapai.

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah lakuPerubahan yang diperoleh individu setelah melaluisuatu proses belajar meliputi perubahan tingkah laku.Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya akanmengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruhdalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan dansebagainya.20

2) Tipe – tipe Belajar

Dalam buku The Condition of Learning Gagne

mengemukakan delapan tipe belajar, yang membentuk suatu

20 Sumardi Surya Brata,op,cit,h.3-8

Page 36: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

24

hierarki dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling

kompleks, yaitu:

a) Belajar tanda-tanda atau signal learning. Individubelajar mengenal dan memberi respon kepada tanda-tanda.

b) Belajar perangsang-jawaban atau stimulus-responslearning. Belajar ini merupakan upaya untukmembentuk hubungan antara perangsang denganjawaban.

c) Rantai perbuatan atau chaining. Individu belajarmelakukan rentetan kegiatan yang membentuk satukesatuan.

d) Hubungan verbal atau verbal association. Hubunganverbal berbentuk hubungan bahasa.

e) Belajar membedakan atau discrimination learning.Individu belajar melihat perbedaan dan juga persamaansesuatu benda dengan yang lainnya.

f) Belajar konsep atau concept learning. Tipe belajar inimenyangkut pemahaman dan penguasaan konsep.Dengan menguasai konsep siswa dapat membedakanhal-hal baru yang diperoleh dalam belajar.

g) Belajar aturan-aturan atau rule learning. Individubelajar aturan-aturan yang ada di masyarakat, disekolah, di rumah ataupun aturan perdagangan,pemerintahan bahkan ilmu pengetahuan.

h) Belajar pemecahan masalah atau problem solvinglearning. Dalam kegiatan belajar ini individudihadapkan kepada masalah-masalah yang harusdipecahkan21.

3) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada

tiga macam, yaitu:

a) Faktor internal (faktor dari dalam siswa) yakni aspekfisiologis (kondisi jasmani) yang menandai tingkatkebugaran organ-organ dan sendi-sendi yang dapatmempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalammengikuti pelajaran, dan aspek psikologis (kondisi rohani)yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehanpembelajaran siswa, dalam kondisi rohani sisdwa terdiri

21 Pupuh Faturrahman,Strategi Belajar Dan Mengajar.Bandung:CV Alfabeta,2005,h,20-22

Page 37: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

25

dari lima faktor, yakni: a) tingkat kecerdasan siswa, b)sikap siswa, c) bakat siswa, d) minat siswa, e) motibasisiswa.

b) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisilingkungan di sekitar siswa baik lingkungan sosial maupunnon sosial.

c) Faktor pendekatan belajarYakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi danmetode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatanpembelajaran materi-materi pelajaran. Jadi karena pengaruhfaktor-faktor tersebut di atas, muncul siswa yangberkemampuan tinggi, rendah atau gagal sama sekali.Dalam hal ini seorang guru mampu mengantisipasimunculnya gejala kegagalan dengan berusaha danmengatasi faktor yang menghambat pelajaran.Jika gurudapat mengatasi hal tersebut maka tidak mungkin dalampembelajaran menghasilkan perubahan yang khas yaituhasil belajar yang diperoleh siswa.22

b. Pembelajaran IPS

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Merupakan mata

pelajaran yang membahas (mengkaji) kehidupan sosial yang

didasarkan pada komponene-komponen mata pelajaran IPS, yang

sekitarnya tak asing bagi kita semua untuk mengetahui atau

memahaminya. Menurut Syafrudin Nurdin yang mengutip terjemahan

Nu’man Sumantri mengartikan pendidikan IPS yang diajarkan sekolah

sebagai:

(1) pendidikan Islam yang menekankan pada tumbuh nya nilai-nilai kewarganegaraan, moral ideologi Negara dan agama; (2)pendidikan IPS yang menekakan pada isi dan metode berfikirkeilmuan sosial; (3) pendidiakn IPS yang menekankan padareflective inquiry; (4) pendidikan IPS yang mengambilkebaikan-kebaikan dari butir, 2 dan 3 di atas.23

Sebagaimana dikutib oleh Udin Winata Putra dari pendapat

Sarwono Prawiroharjo, bahwa PIPS dibagi dalam dua arah yaitu:

22 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PTRemaja Rosdakarya, 2005), h. 132.

23Ikhwan lutfi, Op.cit, h. 59

Page 38: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

26

a. PIPS untuk dunia persekolahan yang pada dasarnyamerupakan penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial, danhumaniora, yang diorganisasikan secara psiko-pedagogisuntuk tujuan pendidikan pessekolahan.

b. PIPS pada dasarnya merupakan penyeleksian danpengorganisasian secara ilmiah dan meta psiko-pedagogisdari ilmu-ilmu sosial, humaniora, dan disiplin lain relevan,untuk tujuan prefesional guru IPS. (Udin Winata Saputra,Materi dan Pembelajaran IPS SD).24

Dari pengertian di atas, bahasan tentang PIPS ini lebih

ditekankan pada dunia persekolahan terutama pada Sekolah Menengah

Pertama (SMP), yang biasa dikenal dengan pelajaran IPS.

Ilmu Pengetahuan Sosial yang di bagai dalam tiga kategori

yaitu dikenal dengan istilah ilmu sosial, studi sosial, dan ilmu

pengetahuan sosial. Ketiga istilah tersebut tidak dapat dipisahkan satu

sama lainnya, karena saling memiliki keterkaitan. Pengertian dari

ketiga istilah Ilmu pengetahuan Sosial ini menurut Nursid

Sumaatmadja, adalah:

a. Ilmu sosial adalah bidang-bidang keilmuan yang mempelajari

manusia sebagai anggota masyarakat.

b. Studi sosial adalah suatu bidang pengkajian tentang masalah sosial

kehidupan manusia di masyarakat, dan mempelajari gejala sosial

yang menjadi bagian dari kehidupan.

c. Ilmu pengetahuan sosial (IPS), adalah mempelajari kehidupan

manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya,

baik itu cara menggunakan usaha, memenuhi materi, kebutuhan

budaya, kebutuhan kejiwaan, pemanfaatan sumber daya alam di

bumi, maupun mengatur kesejahteraan dan pemerintahan.

Hari Sudradjat berpendapat bahwa “ilmu pengetahuan sosial

(IPS) merupakan bidang studi yang multi disiplin terdiri dari beberapa

24H.Abdul Azis Wahab, Metode Dan Model-Model Mengajar IPS.(Bandung:PT Alfabeta,2007), cet I, h. 132

Page 39: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

27

mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial humaniora, yang mempelajari

interaksi manusia dengan alam dan lingkungan masyarakat”.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa IPS sebagai

program pendidikan, tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial

semata-mata, melainkan harus pula membina peserta didik menjadi

warga masyarakat dan warga Negara yang memiliki tanggung jawab

atas kesejahteraan bersama dalam arti yang seluas-luasnya. Apalagi

dalam penyajiannya, pelajaran IPS diberikan berdasarkan tingkat

jenjang sekolah, jumlah bidang keilmuan yang dilibatkan di dalam IPS

berbeda-beda.

Di tingkat sekolah dasar terdiri dari geografi, sejarah, di tingkat

sekolah lanjutan terdiri dari geografi, sejarah, ekonomi, dan

antropologi, di tingkat menengah atas dasar terdiri dari geografi,

sosiologi, ekonomi akuntansi, tata Negara dan pendidikan

kewarganegaraan, sedangkan di perguruan tinggi hampir seluruh

bidang keilmuan sosial dilibatkan pada kerangka IPS.

Oleh karena itu peserta didik yang dibinanya tidak hanya cukup

berpengetahuan dan kemampuan berfikir yang tinggi, melainkan harus

pula memiliki kesadaran yang tinggi serta tanggung jawab yang kuat

terhadap kesejahteraan bangsa dan Negara.

Kegiatan pembelajaran IPS dapat berjalan dengan baik dan

benar, maka guru IPS diharapkan dapat memahami serta menggunakan

metode pembelajaran IPS, sehingga sikap siswa lebih terarah dan

tertarik pada mata pelajaran IPS.

3. Konsep Sikap

a. Pengertian Sikap

Manusia itu tidak dilahirkan dengan sikap pandangan ataupun

sikap perasaan tertentu, tetapi sikap atau attitude tersebut dibentuk

sepanjang perkembnagannya. Peranan sikap dalam kehidupan manusia

berperan besar, sebab apabila sudah dibentuk pada diri manusia, maka

Page 40: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

28

sikap itu akan turut menentukan tingkah lakunya terhadap objek-objek

sikapnya. Adanya sikap menyebabkan bahwa manusia akan bertindak

secara khas terhadap objek-objeknya. Pengertian sikap menurut

pendapat para ahli psikologi sebagai berikutnya:

a. Menurut Louis Thurstone, Rensis Liket dan CharlesOsgood pengertian sikap adalah suatu bentuk evaluasiatau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatuobjek adalah perasaan mendukung atau memihak(favorable) maupun perasaan tidak mendukung atautidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.Secara lebih spesifik. Thurstone sendirimemformulasikan sikap sebagai derajat afek positif atauafek negatif terhadap suatu objek psikologis.25

b. Menurut GerungSikap berkaitan dengan motif dan mendasari

tingkah laku seseorang. Sikap belum merupakan suatutindakan atau aktivitas. Akan tetapi berupakecenderungan tingkah laku. Jadi sikap merupakankesiapan untuk bereaksi terhadap objek dilingkungantertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objektersebut.26

c. Menurut Jalaluddin RakhmatSikap adalah kecenderungan bertindak,

berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam menghadapiobjek, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapimerupakan cara-cara tertentu terhadap objek sikap.27

d. Menurut Thursthoen dalam Walgito“Sikap adalah gambaran kepribadian seseorang yang

terlahir melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran terhadap suatu

keadaan atau suatu objek”.

e. Berkowitz, dalam Azwa

Menerangkan sikap seseorang pada suatu objek adalahperasaan atau emosi, dan faktor kedua adalahreaksi/respon atau kecenderungan untuk bereaksi. Sebagaireaksi maka sikap selalu berhubungan dengan duaalternatif, yaitu senang (like) atau tidak senang (dislike),

25 Ikhwan Luthfi,dkk,Psikologi Sosial,(Jakarta: Rineka Cipta 2009).cet ke-1.h.5726 H. Sunarto, B. Agung Hartono. Perkembangan Peserta Didik, ( Jakarta, Renika Cipta

1999). Cet ke-1.h.17027 H.M.Alisuf Sobri,Psikologi Pendidikan , (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999).h.39

Page 41: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

29

menurut dan melaksanakan atau menjauhi menghindarisesuatu.

Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa sikap adalah

kecenderungan, pandangan, pendapat atau pendirian seseorang untuk

menilai suatu objek atau persoalan dan bertindak sesuai dengan

penilaiannya dengan menyadari perasaan positif dan negatif dalam

menghadapi suatu objek.

Struktur sikap siswa terhadap konselor (guru) terdiri dari tiga

komponen yang terdiri atas:

1. Komponen kognitif

Komponen ini berkaitan dengan pengetahuan, pandangan,

dan keyakinan tentang objek. Hal tersebut berkaitan dengan

bagaimana orang mempersepsi objek sikap.

2. Komponen afektif

Komponen afektif terdiri dari seluruh perasaan atau emosi

seseorang terhadap sikap. Perasaan tersebut dapat berupa rasa

senang atau tidak senang terhadap objek, rasa tidak senang

merupakan hal yang negatif.. komponen ini menunjukkan ke arah

sikap yaitu positif dan negatif. Komponen afektif menyangkut

masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap,

secara umum komponen afektif disamakan dengan perasaan yang

dimiliki terhadap sesuatu. Namun pengertian perasaan pribadi

seringkali sangat berbeda perwujudannya bila dikaitkan dengan

sikap.

3. Komponen konatif

Komponen ini merupakan kecenderungan seseorang untuk

bereaksi, bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini

menunjukkan intensitas sikap, yaitu besar kecilnya kecenderungan

bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap.

Komponen-komponen tersebut di atas merupakan komponen yang

membentuk struktur sikap. Ketiga komponen tersebut saling

Page 42: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

30

berhubungan dan tergantung satu sama lain. Saling ketergantungan

tersebut apabila seseorang menghadapi suatu objek tertentu, maka

melalui komponen kognitifnya akan terjadi persepsi pemahaman

terhadap objek sikap.

Hasil pemahaman sikap individu mengakui dapat

menimbulkan keyakinan-keyakinan tertentu terhadap suatu objek

yang dapat berarti atau tidak berarti. Dalam setiap individu akan

berkembang komponen afektif yang kemudian akan memberikan

emosinya yang mungkin positif dan mungkin negatif. Bila

penilaiannya positif akan menimbulkan rasa senang, sedangkan

penilaian negatif akan menimbulkan perasaan tidak senang.

Akhirnya berdasarkan penilaian tersebut akan mempengaruhi

konasinya, melalui inilah akan mendapat diketahui apakah individu

ada kecenderungan bertindak dalam bertingkah laku, baik hanya secara

lisan maupun bertingkahlaku secara nyata.

Katz menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai empat fungsi,

yaitu:

1. Fungsi instrumental

Fungsi ini berkaitan dengan sarana tujuan. Di sini sikap

merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Orang memandang

sampai sejauh mana objek sikap dapat digunakan sebagai sarana

dalam mencapai tujuan. Bila objek sikap dapat membantu

seseorang dalam mencapai tujuannya, maka orang akan bersikap

positif terhadap objek sikap tersebut. Demikian sebaliknya bila

objek sikap menghambat dalam pencapaian tujuan, maka orang

akan bersikap negatif terhadap objek sikap tersebut. Fungsi ini juga

disebut fungsi manfaat, yang artinya sampai sejauh mana manfaat

objek sikap dalam mencapai tujuan. Fungsi ini juga disebut sebagai

fungsi penyesuaian, artinya sikap yang diambil seseorang akan

dapat menyesuaikan diri secara baik terhadap sekitarnya.

Page 43: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

31

2. Fungsi pertahanan ego

Ini merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi

untuk mempertahankan ego atau akunya. Sikap diambil seseorang

pada waktu orang yang bersangkutan terancam dalam keadaan

dirinya atau egonya, maka dalam keadaan terdesak sikapnya dapat

berfungsi sebagai mekanisme pertahanan ego.

3. Fungsi ekspresi nilai

Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi

individu untuk mengekspresikan nilai yang ada dalam dirinya.

Dengan mengekspresikan diri seseorang akan mendapatkan

kepuasan dan dapat menunjukkan keadaan dirinya. Dengan

mengambil nilai sikap tertentu, akan dapat menggambarkan sistem

nilai yang ada pada individu yang bersangkutan.

4. Fungsi pengetahuan

Fungsi ini mempunyai arti bahwa setiap individu

mempunyai dorongan untuk ingin tahu. Dengan pengalamannya

yang tidak konsisten dengan apa yang diketahui oleh individu,

akan disusun kembali atau diubah sedemikian rupa sehingga

menjadi konsisten. Ini berarti bila seseorang mempunyai sikap

tertentu terhadap suatu objek, menunjukkan tentang pengetahuan

orang tersebut objek sikap yang bersangkutan. Proses timbulnya

atau terbentuknya sikap dapat dilihat pada bagan sikap berikut ini:

FaktorInternal : Fisiologis, Psikologis,dan Objek Sikap.

FaktorEksterna: Pengalaman,Situasi,Norma-norma, Hambatan,dan

Pendorong .

Dari uraian defenisi di atas tentang sikap terdapat adanya

kesamaan yang dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap merupakan

kecenderungan untuk bereaksi (berprilaku) yang terarahkan kepada

suatu hal atau suatu objek yang dapat beerupa benda, ide, orang dan

sebagainya. Sikap ini dapat pula bersifat positif, dan dapat pula bersifat

negative. Dalam sikap positif, kecenderungan tindakan adalah

Page 44: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

32

mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu. Sedangkan

dalam sikap negative terdapat kecenderungan untuk menjauhi,

menghindari, membenci dan tidak menyukai objek tertentu.

Sikap memiliki komponen-komponen yang terstruktur yangtelah didefinisikan oleh para ahli.

David O. Sear dkk mengatakan sikap terhadap objek,gagasan atau orang tertentu merupakan orientasi yangbersifat menetap dengan komponen-komponen kognitif,afektif, dan prilaku. Komponen kognitif terdiri dari seluruhkognisi yang dimiliki seseorang mengenai objek sikaptertentu-fakta, pengetahuan, dan keyakinan tentang objek.Komponen afektif terdiri dari seluruh perasaan atau emosiseseorang terhadap objek, terutama penilian. Komponenperilaku terdiri dari kesiapan seseorang untuk beraksi ataukecenderungan untuk bertindak terhadap objek.28

Definisi sikap di atas merupakan struktur sikap yang terdiri atas

tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif,

komponen afektif, dan komponen konatif. Kothandapani merumuskan

ketiga komponen tersebut sebagai komponen” kognitif (kepercayaan),

komponen emosional (persaan), dan komponen perilaku (tindakan).”29

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sikap memiliki

tiga komponen yang terstruktur yaitu komponen kognitif yang berisi

kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang

benar bagi objek sikap. Komponen afektif menyangkut masalaha

emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara

umum, komponen ini disamakan dengan perasaab yang dimiliki

terhadap suatu objek sikap. Secara umum, komponen ini disamakan

dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Komponen konatif

atau komponen perilaku menunjukkan bagaimana perilaku atau

kecenderungan berperilku yang ada dalam diri seseorang yang

berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.

28 Sears.O. David, Freedman. L. Jonathan, Peplau. Anne.L, Psikologi Sosial, Edisi ke-2.h.138

29 Ikhwan Luthfi,dkk,Psikologi Sosial,(Jakarta,rineka cipta 2009).cet ke-1.h.57

Page 45: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

33

b. Karakteristik Sikap

Menurut M. Sherif, faktor psikis yang turut menyusun pribadi

orang dan telah dirumuskan kedalam lima buah sifat khas dari sikap

yaitu:

1. Sikap tidak dibawa orang sejak ia dilahirkan2. Sikap dapat berubah-berubah3. Sikap tidak berdiri sendiri4. Objek sikap tidak hanya satu hal tertentu saja, tetapi juga dapat

merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.5. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.30

Sikap tidak dibawa orang sejak ia dilahirkan, tetapi dibentuk

atau dipelajarinya sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan

dengan objeknya. Sifat ini membedakannya dengan sifat biogenetis

seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat dan sebagainya.

Sikap dapat berubah-ubah, karena itu sikap dapat dipelajari

orang atau sebaliknya, sikap dapat dipelajari sehingga sikap dapat

berubah pada seseorang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-

syarat tertentu yang mempermudah berubahnya sikap pada orang itu.

Contohnya yaitu seorang yang memiliki penyakit dan dapat sembeh

apabila dia memakan daging ular, sedangkan dia tidak menyukai

daging ular, tapi untuk cepat sembuh maka dia memakannya.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap

Manusia merupakan makhluk sosial sehingga manusia

memiliki sikap sosial yang terbentuk dari adanya interaksi sosial.

Dalam interaksi tersebut terjadi hubungan yang saling mempengaruhi

diantara indivindu yang satu dengan indivindu yang liannya, terjadi

hubungan timbale balik yang turut mempengaruhi pola prilaku masing-

masing individu. Individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu

30 Gerungan W.A, Psikologi Sosial, (Jakarta: Refika Aditama, 2004). Edisi ke-3. Cet ke-1,h.164

Page 46: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

34

terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Diantaranya

faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap adalah:

a. Pengalaman pribadib. Pengaruh orang lain yang dianggap pentingc. Pengaruh kebudayaand. Media massae. Lembaga pendidikan dan lembaga agamaf. Pengaruh faktor emosional.31

Sikap dapat dibentuk dari pengalman pribadi. Pengalaman

pribadi harus meninggalkan kean yang kuat, sehingga apa yang telah

terjadi atau yang sedang kita alami akan ikut membentuk

ataumempengaruhi penghayatan yang lebih mendalam dan berbekas.

Pengaruh orang lain yang dianggap penting dapat

mempengaruhi terbentuknya sikap kita terhadap suatu hal. Diantara

orang yang dianggap penting bagi individu adalah orang tua, teman,

guru dan lain-lain. Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki

sikap yang searah dengan sikap orang yang dianggapnya penting.

Kecenderungan ini diantara lain dimotivasi oleh keinginan untuk

menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.

Kebudayaan memiliki pengaruh yang besar terhadap

pembentukan sikap kita. Kebudayaan memiliki norma-norma yang

harus dijunjung tinggi yang akan mempengaruhi sikap kita terhadap

berbagai masalah yang dihadapi.

Media massa mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan

opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi, media

massa membawa pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat

mengarahkan opini seseorang, sehingga akan mempengaruhi sikap

seseorang.

Lembaga pendidikan serta lembaga agama mempunyai

pengaruh dalam pembentukan sikap, karena meletakkan konsep moral

31 Ikhwan Luthfi, dkk, Psikologi Sosial (Jakarta: Rineka Cipta 2009).cet ke-1.h.58

Page 47: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

35

dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk diperoleh dari

pendidikan dan ajaran-ajaran agama.

Dari urian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi terbentuknya sikap adalah:

1. Faktor internal yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri

seseorang seperti pengalaman pribadi dan pengaruh faktor

emosional

2. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berada diluar individu

seperti pengaruh kebudayaan, media massa, pengaruh orang lain

yang dianggap penting dan lembaga keagamaan.

d. Sikap Siswa Terhadap Pelajaran IPS

Dari definisi di atas dapat diketahui bahawa sikap adalah

kecenderungan untuk bertindak atau berperilaku terhadap suatu objek.

Sikap dengan mengambil objeknya adalah pelajaran IPS, maka sikap

siswa terhadap pelajaran IPS dapat diketahui dari caranya bereaksi atau

merespon terhadap pelajaran IPS dikelas atau diluar kelas. Reaksi

sikap siswa baik itu positif mupun negatif terhadap pelajar mata

pelajaran tersebut dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain.

Sikap merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi

kegiatan belajar. Dalam hal ini sikap yang menunjang belajar

seseorang adalah sikap positif, sikap menerima atau menyukai

terhadap mata pelajaran yang akan dipelajari. “Dalam proses belajar

sikap berfungsi sebagi “Dynamic Force” yaitu sebagai kekuatan yang

menggerakkan orang untuk belajar”.32 Jadi siswa yang sikapnya positif

akan digerakkan oleh sikapnya yang positif itu untuk mau belajar,

sebaliknya sikap siswa yang negatif tidak akan tergerak untuk mau

belajar.

Secara teoritis sikap dapat dibedakan antara sikap positif dan

sikap negatif namun perbedaan sikap diantara siswa hanyalah

32 Alisuf. Sabri, Psikologi Pendidikan,,,.h.84

Page 48: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

36

perbedaan dalam kadar atau bobot dari sikap yang mereka miliki

terhadap IPS. Sangat sulit untuk mengelompokkan siswa dalam

kelompok sikap positif dan sikap negatif, perbedaan sikap siswa hanya

ditunjukkan oleh sekor yang diperoleh setiap siswa pada suatu skala

yang dirancang untuk penelitian ini.

4. Hakikat Hasil Belajar IPS

Hasil belajar yang merupakan produk dari suatu proses belajar

dapat dilihat dari perubahan kondisi pribadi pelaku pelajar dari yang

semula ia tidak tahu (berpengetahuan) menjadi tahu (berpengetahuan).

Gagne menyebutkan bahwa belajar sebagai suatu perubahan dalam

disposisi atau kapabilitas manusia.Perubahan dalam menunjukkan kinerja

(prilaku) berarti belajar itu menentukan semua keterampilan, pengetahuan,

sikap dan nilai yang diperoleh individu (siswa).Dalam belajar dihasilkan

berbagai macam tingkah laku yang berlainan, seperti pengetahuan, sikap,

keterampilan, kemampuan, informasi dan nilai. Berbagai macam tingkah

laku yang berlainan inilah yang disebut kapabilitas sebagai hasil belajar.

Bloom dengan kawan-kawannya mengklasifikasikan hasilbelajar menjadi 3 domain atau kawasan, yaitu kawasankognitif, efektif dan psikomotor. Kawasan kognitifmenaruh perhatian pada pengembangan kapabilitas danketerampilan intelektual, kawasan efektif berkaitan denganpengembangan perasaan sikap, nilai dan emosi yangdipelajari (baru), dan kawasan psikomotor berkaitandengan kegiatan-kegiatan manipulatif atau keterampilanmotorik.33

Dari sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan

pelajaran, Tri Yogo Prabowo menyatakan bahwa hasil belajar merupakan

suatu “proses perubahan tingkah laku yang diharapkan dikuasai oleh

individu melalui proses belajar”.34

33 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagianak Berkualitas Belajar, (Jakarta: GaungPersada Press, 2004), cet. Ke-4, h. 27-30.

34Ibid.

Page 49: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

37

Secara umum Reigeluth mengatakan bahwa hasil pembelajaran

secara umum umum dapat dikategorisasi menjadi tiga indikator, yaitu :

(1) efektivitas pembelajaran, yang biasanya diukur daritingkat keberhasilan siswa dari berbagai sudut (2) efisiensi pembelajaran, yang biasanya diukur dariwaktu belajar dan atau biaya pembelajaran dan(3) daya tarik pembelajaran yang selalu diukur daritendensi siswa ingin belajar secara terus menerus.35

Hasil belajar adalah “kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar”36

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata dalam buku landasan

psikologi proses pendidikan hasil belajar (achievement) “Merupakan

realisasi pemekaran dari kecakapan-kecakapan pontensial kapasitas yang

dimiliki seseorang”. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat

dari pelakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,

keterampilan berpikir maupun keterampilan motoric. Hampir sebagian

terbesar dari kegiatan perilaku yang diperlihatkan seseorang meruapakan

hasil belajar. Disekolah hasil belajar ini dapat dilihat dari penguasaan

siswa mata pelajaran yang ditempuhnya.” Tingkat penguasaan siswa akan

mata-mata pelajaran dalam mata pelajaran tersebut disekolah

dilambangkan dengan angka-angka atau huruf, seperti angka 0-10 pada

pendidikan dasar dan menengah dan huruf a,b,c,d pada pendidikan

tinggi”.37

Dalam kegitan belajar yang terperogram dan terkontrol yang

disebut dengan kegiatan pembelajaran, tujuan belajar telah ditetapkan

terlebih dahulu oleh guru. Jadi, anak yang berhasil dalam belajar ialah

yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.

35 Nurdin Ibrahim, Op. Cit, h. 488.36 Mulyono Abdurrahman, pendidikan………h.37.37 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT

Remaja Ros Dakarya, 2007), Cet.4, h. 102-103

Page 50: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

38

Keberhasilan seseorang guru dari proses belajar mengajar adalah

ketika siswanya mengerti dan memahami atas apa yang disampaikannya.

Hal itu menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan dalam hasil

belajar.

Untuk mencapai hasil belajar yang ideal, dituntut kemampuan para

pendidik untuk membimbing siswanya dalam proses belajar. Seorang guru

harus selalu siap dengan berbagai kondisi dalam mengahadapi siswa dan

lingkungannya, juga harus memiliki kompetensi yang tinggi untuk dapat

menjalankan kewajibannya sebagai guru teladan, agar tercipta sumber

daya manusia yang berkualitas.

Oleh karena itu, kegiatan belajar akan lebih terarah dan sistematis

jika disertai dengan proses pembelajaran. Belajar dengan proses

pembelajaran akan lebih efektif, karena ada guru, bahan ajar, metode, serta

ada lingkungan yang kondusif yang sengaja diciptakan.

Di dalam sistem pendidikan nasional mengenai rumusan tujuan

pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin S. Bloom

secara garis besar mengacu kepada tiga arah, yaitu “kognitif, afektif, dan

psikomotorik”.38

Menurut A.J. Romiszowski,” hasil belajar merupakan keluaran

(outputs) dari suatu system pemprosesan masukan (inputs). Masukan dari

sistem tersebut berupa macam-macam informasi sedangkan keluarannya

adalah perbuatan atau kenerja ( performance)”.39

Romiszowski menyatakan perbuatan merupakan petunjuk dari

proses belajar yang telah terjadi. Hasil belajarnya dapat dikelompokkan

menjadi dua macam, yaitu pengetahuan dan keterampilan.

Romiszowski menyatakan pengetahuan terdiri dari empat kategori,

yaitu:

38 Mulyono Abdurrahman, pendidikan….,h.3839 Mulyono Abdurrahman, pendidikan….,h.38

Page 51: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

39

1) Pengetahuan tentang fakta.2) Pengetahuan tentang prosedur3) Pengetahuan tentang konsep dan4) Pengetahuan tentang prinsip

Keterampilan juga terdiri dari empat kategori, di antaranya:1) Keterampilan untuk berfikir atau keterampilan kognitif2) Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik3) Keterampilan beraksi atau bersikap dan4) Keterampilan berinteraksi.40

Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembelajaran yang

optimal cenderung mewujudkan hasil yang berarti sebagai berikut:

1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkanmotivasi belajar instrinsik pada diri siswa.

2. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya.4. Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh

(komprehensif)5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan

mengendalikan dirinya, terutama dalam menilai hasil yangdicapaikannya maupun menilai dan mengendalikan prosesdan usaha belajarnya.41

Dengan demikian, hasil belajar merupakan kualitas kemampuan

yang dihasilkan melalui proses aktivitas aktif dalam membangun

pemahaman informasi dalam bentuk kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Hasil belajar dalam diri seseorang terlihat melalui kemampuan-

kemampuan yang dimilikinya, belajar membawa perubahan pada individu

yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan

melainkan dalam bentuk kecepatan, kebebasan, sikap, pengertian dan

minat.

Suatu proses belajar akan menghasilkan hasil belajar, terlihat dari

apa yang akan dilakukan oleh siswa sebelumnya. Hasil belajar dapat

terjadi pada individu yang belajar. Perubahan akibat belajar itu akan

40 Mulyono Abdurrahman, pendidikan….,h.3841 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2008), cet. XI, h. 56-57

Page 52: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

40

bertahan lama, bahkan sampai taraf tertentu tidak menghilangkan lagi.

Kemampuan yang telah diperoleh menjadi miliki pribadi yang tidak akan

terhapus begitu saja lain keadaan bila orang melupakan sesuatu, orang itu

mendapat kesan bahwa hal yang dipelajarinya telah menghilang. Jadi

seolah-olah hasil belajar tidak berbekas. Namun kesan itu tidak seluruhnya

benar, karena ada dalam ingatannya sisa-sisa dari apa yang dipelajarinya

dahulu.

Jadi hasil belajar yaitu hasil yang telah dicapai secara optimal

selama berlangsungnya belajar.

Pengambilan keputusan tentang hasil belajar merupkan suatu

keharusan bagi seseorang guru agar dapat mengetahui berhasil tidaknya

anak didik dalam proses belajar mengajar. Ketidakberhasilan proses

belajar mengajar disebabkan antara lain oleh:

1. Kemampuan anak didik yang rendah

2. Kualitas materi pelajaran tidak sesuai dengan tingkat usia anak

3. Jumlah bahan pelajaran teelalu banyak sehingga tidak sesuai dengan

waktu yang diberikan

4. Komponen proses belajar mengajar yang kurang sesuai dengan tujuan.

Disamping itu, pengambilan keputusan juga diperlukan untuk

mengalami anak didik dan mengatahui sejauhmana diberikan bantuan

terhadap kekurangan-kekurangan anak didik.

Hasil belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi yang diadakan.

Evaluasi adalah penilaian hasil belajar merupakan usaha guru untuk

mendapatkan informasi tentang siswa, baik penguasaan konsep, sikap,

kemampuan maupun keterampilan. Hal ini dapat digunakan sebagai

balikan sangat diperlukan dalam menentukan starategi belajar siswa.

Evaluasi hasil belajar juga bermaksud memperbaiki dan

mengembangkan program pengajaraan. Seseorang dikatakan berhasil

apabila ia melakukan sesuatu, dan ia mendapatkan secara puas. Siswa

dikatakan berhasil apabila ia memperoleh prestasi yang bagus

disekolahnya, tentu prestasi tersebut diproleh dengan belajar.

Page 53: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

41

Sebagian orang beranggapan bahwa, belajar adalah semata-mata

mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk

informasi atau materi pelajaran. Ada pila sebagian yang memandang

belajar sebagai latihan belaka seperti tampak pada latihan membaca dan

menulis. Skinner, seperti yang dikutip Barlow dalam bukunya Education

Psycology The Teaching Leaning Proses, berpendapat bahwa “ belajar

adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang

berlangsung secara progresif”.42

Hintzman dalam buku The Psycology of Learning and Memory

berpendapat bahwa, “Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam

diri organisme (manusia dan hewan) disebabkan oleh pengalaman yang

dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut”.43

Sedangkan menurut Zikri Neni Iska mendefinisikan “belajar atau

disebut juga dengan learning, adalah perubahan yang secara relative

berlangsung lama pada prilaku yang diperoleh dari pengalaman-

pengalaman”.44

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Dari beberapa ahli pendidikan atau pengamatan pendidikan

banyak sekali yang mempunyai pendapat faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar. Ini terlihat dari beberapa ahli pendidikan

yang mempunyai beberapa pendapat yang hampir sama ada juga yang

sedikit berbeda, tetapi penulis berpandangan faktor-faktor yang

berbeda dari beberapa ahli adalah faktor-faktor yang saling melengkapi

karena tiap ahli berpendapat sesuai dengan keadaan pendidikan pada

masa yang diamati para ahli pendidikan tersebut.

Faktor ekternal lainnya adalah faktor motivasi. “Motivasi

adalah segala sesuatu yang mendorong tingkah laku yang menuntut

42 Muhibbin Syah, Psikologi……., h.8843 Muhibbin Syah, Psikologi…., h.8844 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Diri........, h. 76

Page 54: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

42

mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan.”45 Zikri Neni

Iska berpendapat bahwa, “Motivasi merupakan keadaan dalam diri

individu atau organisme yang mendorong perilaku kearah tujuan”.46

Motivasi sangat penting bagi anak dalam menunjang keberhasilan

belajarnya.

Siswa yang mengalami Proses belajar, agar berhasil sesuai

dengan tujuan yang harus dicapainya, perlu memperhatikan beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi faktor yang dapat mempengaruhi

hasil belajar.

Menurut Ngalim Purwanto, faktor lain yang dapat

mempengaruhi proses dan hasil belajar pada setiap orang, dapat

diktisarkan sebagai berikut:

45 Alisuf Subri Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan (Jakarta: Radar JayaOffset. 1992) cet ke-1 h. 129

46 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri......., h.39

Page 55: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

43

Gambar. 1

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Abu Ahmadi dan widodo Supriyono merumuskan

bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah:

1. Faktor internal (faktor yang mempengaruhi dari dalam diri),yang meliputi :a. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan

maupun yang diperoleh. Misalnya: penglihatan,pendengaran, dan sebagainya.

b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupunyang diperoleh yang terdiri atas: faktor non intelektif

Alam

Kurikulum/Bahan Pelajaran

Sosial

Kemampuan kognitif

Motivasi

Kecerdasan

Guru/Pelajaran

Minat

Bakat

Sarana dan Fasilitas

Administrasi/manajemen

Kondisi fisik

Kondisi panca indera

Lingkungan

Instrumental

Fisiologi

Psikologi

Luar

Dalam

Faktor

Page 56: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

44

(seperti kecerdasan, bakat, dan prestasi yang telahdimiliki), dan faktor non intelektif (seperti sikap,kebiasaan dan minat).

c. Faktor kematangan fisik maupun psikis.2. Faktor eksternal (faktor yang mempengaruhi dari luar diri),

yang meliputi:a. Faktor sosial, seperti lingkungan keluarga, sekolah,

masyarakat dan kelompok.b. Faktor budayac. Faktor lingkungan fisikd. Faktor lingkungan spritual47

Menurut Syaiful Bahri Djamarah menegemukakanbahwa: Untuk mendapat hasil belajar dalam bentuk perubahanharus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktor daridalam diri individu dan luar individu proses ini tidak dapatdilihat karena bersifat psikologis, kecuali bila seseorang telahberhasil dalam belajar, maka seseorang itu telah mengalamiproses tertentu dalam belajar.48

Sedangkan menurut Zikri Neni Iska merumuskan faktor-faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah:

1. Internal (Dalam), yakni:a. Fisiologi, yang terdiri dari kondisi fisik dan panca

indera.b. Psikologi, yang terdiri dari bakat, minat, kecerdasan,

motivasi dan kemampuan kognisi.2. Esternal (Luar), yakni:

a. Lingkungan, yang terdiri dari alam dan sosial.b. Instrumental, yang terdiri dari kurikulum, guru, sarana

prasarana, administrasi dan manajemen.49

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa banyak faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal tersebut menyebabkan adanya

pengaruh dari dalam diri siswa sebagai perbuatan belajar yang

menimbulkan perubahan tingkah lakunya.

47Drs.M,Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), cet. I, h. 138-13948 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), Cet. II,

h. 17549 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri, …., h. 85.

Page 57: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

45

Sedangkan adanya pengaruh dari luar individu itu juga bersifat

wajar, maksudnya selain keadaan atau kondisi jasmani dan rohani

siswa (faktor internal), maka faktor eksternal pun turut mempengaruhi,

hal ini dikarenakan baik buruknya hasil belajar siswa akan didukung

pula dari baik buruknya lingkungan tempat siswa belajar.

Untuk itu faktor-faktor di atas dalam hal ini sering saling

berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Sebagai contoh: seorang

siswa yang berintelegensi tinggi (faktor internal) umunya akan

mendapat dorongan positif dari orang tuanya maupun lingkungannya

(faktor eksternal).

Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang

telah dicapai seseorang atau sekelompok melalui usaha yang telah

dilakukan atau kegiatan belajar yang dapat diukur dan dinilai.

b. Macam-macam Hasil Belajar

Kingsley membagi hasil belajar menjadi tiga macam yaitu,

“Keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan

cita-cita”.50 Gagne membagi hasil belajar menjadi lima kategori yaitu:

“Informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap,

keterampilan motoris”.51 Informasi verbal diperoleh sebagai hasil

belajar disekolah dan juga dari kata-kata yang diucapkan orang dari

membaca dan lain-lain. Keterampilan intelektual didapat dari

berinteraksi dengan lingkungannya melalui penggunaan simbol-simbol

atau gagasan. Strategi kognitif digunakan siswa apabila ia ingin

memilih dan mengubah perhatian, pola belajar, ingatan dan proses

berpikir dalam memecahkan masalah. Sikap terutama sikap sosial yang

muncul dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap benda-

benda. Menggunakan alat distilasi dalam pembelajaran kimia

merupakan contoh dari keterampilan motoris yang digabung dengan

50 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2008), cet. XI, h. 22

51 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar………..h. 22

Page 58: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

46

keterampilan intelektual karena keterampilan motoris tidak hanya

mencakup kegiatan fisik saja.

Abu Ahmadi dalam bukunya mengungkapkan ada beberapa

faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara langsung maupun tidak

langsung. Faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi tiga macam,

yaitu:

a. Faktor-faktor Stimulus belajar, mencakup panjangnya bahan

pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berat ringannya tugas, dan

suasana lingkungannya eksternal.

b. Faktor-faktor metode belajar, mencakup kegiatan berlatih, resitasi

dalam belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, bimbingan

dalam belajar, dan kondisi-kondisi intensif.

c. Faktor-faktor individual, mencakup usia Kronologis, perbedaan

jenis kelamin, pengalaman sebelumnya kapasitas mental, kondisi

kesehatan, jasmani, kondisi kesehatan rohani, dan motivasi.

Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukakan di atas, dapat

ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu perubahan dalam

tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah

laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada

tingkah laku yang lebih buruk. Tingkah laku yang mengalami

perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian,

baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian,

pemecahan masalah atau berfikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan,

ataupun sikap. Berdasarkan urian di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa prestasi merupakan tingkah laku yang dimiliki individu sebagai

akibat dari pengalaman dan proses belajar yang ditempuh. Hasil

belajar adalah kemampuan yang telah dicapai oleh seseorang yang

menyebabkan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman

atau latihan yang dijalani. hasil belajar ditunjukkan dengan nilai tes

yang diberikan oleh guru sebagai tujuan pengajaran.

Hasil belajar juga merupakan kemampuan yang didapatkan dari

proses perubahan tingkah laku yang meliputi aspek kognitif, afektif

dan psikomotorik. Ketiga kemampuan ini merupakan Minded

Page 59: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

47

Integrity, artinya kemampuan ini dapat diperoleh melalui suatu proses

pembelajaran. Dalam arti bahwa kemampuan sebagai konsekuensi

pembelajaran merupakan indicator untuk mengetahui hasil belajar.

IPS Pada dasarnya, disiplin-disiplin ilmu (sejarah, geografi,

ekonomi, sosiologi, antropologi dan sebagainya) adalah sumber utama

pendidikan untuk ilmu-ilmu sosial. Materi pendidikan adalah apa yang

dipelajari siswa untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu tujuan

kurikulum imu-ilmu sosial, termasuk dalam pengertian materi ini

adalah substansi dan proses yang berasal dari disiplin-disiplin ilmu

sosial.

Pendidikan ilmu-ilmu sosial tidak hanya berhubungandengan pengajaran materi ilmu-ilmu sosial. Melainkanjuga berkitan dengn materi pendidikan yang di ajarkandalam rangka mengembangkan manusia seutuhnya,yaitu sesuai dengan tujuan yang akan dikembangkandari luar disiplin ilmu dan umumnya materi tersebutdigunakan untuk mengembangkan nilai, sikap, danmoral siswa. Realita kehidupan dimasyarakat atau padasuatu bangsa, disebuah Negara hendaklah dijadikanmateri dasar dalam pendidikan iilmu-ilmu sosial yangterus dikembangkan untuk berbagai aspek.52

Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan

menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya

ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas

dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan

itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.

Berdasarkan definisi-defenisi di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa hasil belajar IPS adalah kemampuan yang didapatkan dari

proses belajar yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang

meliputi aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotorik melalui latihan

dan pengalamn yang menghasilkan perubahan dalam bidang IPS, baik

dalam segi kemampuan berfikir logis atau dalam memecahkan masalah

kehidupan sehari-sehari.

52 Nana Supriatna,M.ed Pendidikan IPS ( Bandung: UPI Press) h.95

Page 60: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

48

B. Kerangka Berpikir

Pelajaran IPS adalah pelajaran yang abstrak, sehingga IPS merupakan

pelajaran yang sangat sulit untuk dipahami yang mengakibatkan banyak siswa

yang kurang tertarik dengan IPS. seorang siswa diharapkan akan giat dan

tekun belajar IPS jika dia merasakan manfaat dan kegunaan memiliki

pengetahuan IPS, baik dalam pelajaran disekolah maupun dalam kehidupan

sehari-hari

Sikap siswa terhadap pelajaran IPS tidak lepas dari minat dan

perhatian siswa terhadap IPS, jika seorang siswa menaruh minat dan merasa

tertarik dengan pelajarn IPS, maka dia akan beraksi positif terhadap pelajaran

ips. sebaliknya jika ia merasa tidak tertarik pada IPS, maka ia memiliki reaksi

negatif terhadap pelajaran IPS, sehingga siswa merasa bosan terhadap

pelajaran IPS .

Sikap merupakan faktor internal psikologis yang sangat berperan

dalam proses belajar. seseorang akan tekun belajar atau tidak sangat

tergantung pada sikap yanga ada apada dirinya. dengan demikian sikap

seorang siswa terhadap pelajaran IPS dapat mempengaruhi prestasi belajarnya,

sehingga salah satu sebab terjadinya kemerosotan prestasi belajar IPS di

sekolah dapat diakibatkan oleh sikap siswa terhadap pelajaran IPS yang

diajarkan disekolah.

C. Pengajuan Hipotesis

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap

mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK 05

Attaqwa Kebalen

Ha : Adanya hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap mata

pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK 05 Attaqwa

Kebalen

Page 61: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah SMK Attaqwa 05 Kebalen Kecamatan

Babelan Kabupaten Bekasi, alasan peneliti memilih sekolah ini karena

SMK Attqwa 05 Kebalen adalah tempat dimana penelitian bekerja sebagai

seorang guru atau pendidik disekolah tersebut sebagai guru IPS,hal ini

memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian.

2. Waktu Penelitian

Berikut adalah tabel waktu penelitian melakukan penelitian

Tabel. 1Waktu Penelitian

No Tanggal/Hari/Bulan Kegiatan

1 15 Mei 2010 Pembuatan proposal skripsi

2 1 Juni 2010 Pengajuan judul skripsi

3 3- 25 Juni 2010 Pembuatan Bab 1, 2, dan 3

3 21 September 2010 Observasi lokasi penelitian

4 21 September 2010 Meminta izin kepada pihak sekolah

5 19 Oktober 2010 Observasi menyebar kisi-kisi angket

7 20 Oktober – 25 Oktober2010

Pengolahan data

8 26 Oktober 2010 Penyusunan Laporan

Page 62: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

50

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survey melalui studi kuantitatif

yakni suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke obyek

penelitian, karena dalam penelitian ini memerlukan data yang valid agar dapat

dipertanggung jawabkan kebenarannya.

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mempunyai dua variabel, yaitu:

1. Variabel bebas yaitu sikap siswa pada mata pelajaran IPS (Variabel X).

2. Variabel terikatnya yaitu hasil belajar IPS kelas X (Variabel Y).

Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam. Dalam metodologi

penelitian, variabel yang dimaksud adalah segala sesuatu yang menjadi objek

penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.53

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel sikap siswa terhadap mata

pelajaran IPS sebagai variabel bebas dan variabel hasil belajar IPS sebagai

variable terikat.

Variabel sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS merupakan variabel

X yang meliputi prilaku sosial mereka dan adapun variabel hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPS merupakan variabel Y yang meliputi hasil dari

proses belajar mengajar IPS.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi menurut Suharsimi Arikunto, “Populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian”.54 Dalam penelitian ini penulis tidak menjadikan semua

siswa SMK Attqwa 05 Kebalen sebagai subjek penelitian. Karena penulis

hanya ingin meneliti kelas X Akuntansi yang berjumlah 88 siswa.

53 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006),Cet.13,h,116.

54 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PTRINEKA CIPTA, 1998), Cet XI, h. 108

Page 63: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

51

2. Sampel menurut suharsimi Arikunto “Sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti”.55 Adapun sampel yang digunakan adalah dengan

teknik cluster sampling atau kelompok. Guna menyederhanakan proses

pengumpulan dan pengolahan data penulis menggunakan teknik sampling.

Dalam penelitian ini jumlah populasi 88 siswa yang berasal dari kelas X

Akuntansi SMK Attqwa Kebalen. 56

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk

mendeskripsikan secara sistematis setiap data yang diperoleh kemudian

dilaporkan sebagai mana adanya.adapun teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini penulis menggunakan cara:

1. Observasi, adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.57 Observasi

yang penulis lakukan untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah ….

2. Koesioner, merupakan serangkaian atau pertanyaan yang disusun secara

sistematis

3. Dokumentasi data dalam penelitian naturalistik kebanyakan diperoleh dari

sumber manusia human resources, melalui observasi dan kuesioner.

F. Instument Penelitian

1. Definisi konseptual

a. Definisi sikap

Sikap siswa adalah suatu kecenderungan siswa untuk melakuakn

sesuatu respon, rekasi ataupun tindakan dengan cara tertentu terhadap

suatu objek tertentu. Sikap secara umum mengandung tiga komponen

utama, yaitu komponen kognitif, komponen afektif, komponen konatif.

55 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,………h. 10956 Dr. Sugiyono, Statisika Untuk Penelitian, (Bandung: CV ALFABETA, 1999), Cet. 2 h.

63.57Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2002), cet 12, h.108

Page 64: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

52

b. Komponen kognitif adalah komponen yang berkaitan dengan

pengetahua, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berkaitan atau

berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek

sikap.

c. Afektif yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau

tidak senang terhadap objek sikap. Jadi komponen ini menunjukan arah

sikap terhadap objek sikap, yaitu positif dan negative.

d. Konatif adalah komponen yang berhubungan dengan kecenderungan

bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas

sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau

berperilaku seseorang terhadap objek sikap.

b. Definisi hasil

Hasil belajar adalah sesuatu kinerja yang di indikasikan sebagai

suatu kemampuan yang telah diperoleh karena adanya proses belajar

mengajar.

2. Definisi operasional

a. Definisi Sikap

Sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS adalah reaksi siswa dalam

merespon pelajaran IPS , yang dapat di ukur melalui tiga komponen sikap,

yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif.

b. Definisi hasil

Suatu hasil belajar yang telah diperoleh siswa melalui usaha yang

dilakukan dapat diukur dan dinilai dari segi ranah kognitif,afektif dan

psikomotorik.

Instrumen ini terdiri dari 30 item. tiap soal terdiri dari 5 pilihan

jawaban yaitu Sangat setuju, Sering, Tidak setuju, Sangat tidak sertuju.

Instrumen ini mencakup komponen kognitif,afektif dan konatif.

Page 65: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

53

Tabel 2Bobot koesioner

Jenis Option Positif Negatif

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Tidak Setuju (TS) 2 4

Tidak Menjawab (TM) 3 3

Setuju (S) 4 2

Sangat Setuju (SS) 5 1

Apabila diuraikan indicator (tiga komponen) di atas kedalam sub

indicator maka akan seperti table berikut:

Tabel 3Kisi-kisi Instrumen sikap siswa pada mata pelajaran IPS

No Variabel Sub variabel Indikator Butir

a. Kognitif

1. Mengetahui Aspek-aspek Mempelajari IPS

5

b. Afektif

2. Memahami Materi-Materi pokok IPS

12

1 Sikap Siswapada matapelajaran IPS

c. Konatif

3. Mengetahui danmemahami manfaatbelajar IPS

13

G. Uji Validitas dan Realibilitas

Setelah data terkumpul makna dilakukan tahap analisis data yaitu,

peneliti berusaha untuk memberikan uraian mengenai hasil penelitiannya.

Dalam analisis data dilakukan beberapa tahapan yang meliputi:

1. Uji Validitas

Skala sikap sebelum diujikan harus ditentukanvaliditasnya. Validitas berasal dari kata validity, dapatdiartikan tepat atau sahih, yakni sejauh mana ketepatan dankecamatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.58

Untuk memperoleh pengujian hipotesis yang valid dan

58 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UINJakarta Press, 2006), Cet. 1, h. 105

Page 66: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

54

obyektif diperlukan data yang memiliki validitas danreliabilitas yang tinggi. Uji validitas dilakukan denganmenghitung korelasi antara masing-masing pernyataan denganskor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi ProductMoment. Rumus adalah sebagai berikut:59

Rxy =])([)]([

)()(2222 yyNxxN

yxxyNrxy

∑−∑∑−∑

∑∑−∑=

Keterangan:

rxy = angka Indeks korelasi “r” Product Moment

N = number of Cases

∑XY = jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y

∑X = jumlah seluruh skor X

∑Y = jumlah seluruh skor Y

2. Reliabilitas

“Setelah dilakukan standarisasi nilai instrument, kemudian

dilakukan penguji reliabilitas, instrument Sikap dengan menggunakan

rumus metode belah dua (Split Halp Method) sebagai berikut:

rhit = 2rxy

1+ry

Nilai tersebut diperoleh dengan mencari terlebih dahulu nilai rxy

dengan menggunakan rumus “r” Product Moment, yaitu:

])([)]([

)()(2222 yyNxxN

yxxyNrxy

∑−∑∑−∑

∑∑−∑=

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y

N = Number of Cases

∑XY = Jumlah perkalian X dan Y

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

59 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajwali Pers, 2004), Cet. 14.h.206

Page 67: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

55

∑X = Jumlah Kuadrat dari X

∑Y = Jumlah kuadrat dari Y

Pengolahan data ini digunakan uji validitas dan reabilitas dengan

rumus teknik korelasi tersebut, dengan menggunakan Sofware SPSS 17.00

For Windows dengan entre method.60

H. Teknik Analisa Data

1. Analisis Data Real

a. Uji Prasyarat Analisis Data

Dalam penelitian ini pengujian prasarat analisis yang

digunakan penulis adalah uji normalitas. uji normalitas data dilakukan

dengan menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov (KS). perhitungan

data tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer yaitu

program SPSS 17.00.

b. Uji Normalitas Data

Uji normalitas merupakan uji prasarat analisis data yang

digunakan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berdistribusi

normal atau tidak. pengujian dilakukan dengan menggunkan rumus

Liliefors dan pengambilan keputusan data normal atau tidak, dapat

ditentukan dengan mengunakan dua cara :

a. Dengan membandingkan skor KS hitung dengan KS tabel:

1) Jika niali KS hitung <KS tabel, maka Ho di tolak dan Ha diterima

artinya data normal.

2) Jika niali KS hitung >KS tabel, maka Ho di terima dan Ha ditolak

artinya data tidak normal.

b. Dengan teknik probabilitas:

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho di tolak dan Ha

diterima artinya data normal.

60 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan……..h. 206

Page 68: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

56

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho di terima dan Ha

ditolak artinya data tidak normal.

Pada penelitian ini pengambilan keputusan untuk uji normalitas

dengan menggunakan teknik probabilitas.

2. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis mencakup uji korelasi signifikansi dan koefesien

determinasi. Secara rinci dijabarkan sebagai berikut:

a. Uji Korelasi

Untuk menganalisa hubungan kedua variabel digunakan teknik

analisis korelasional Bivariat dengan rumus product Moment dari Karl

Pearson, rumus tersebut sebagai berikut:

])([])([

)()(2222 yyNxxN

yxxyNrxy

∑−∑∑−∑

∑∑−∑=

Keterangan:

r = angka Indeks korelasi “r” Produck Moment

N = number of Cases

∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y

∑X = Jumlah seluruh skor X

∑Y = Jumlah seluruh skor Y

Pengolahan data digunakan teknik analisa korelasional dengan

rumus product moment tersebut, juga dilkukan dengan Software SPSS

17.00 For Windows dengan entre method61.

Terhadap angka indeks korelasi yang telah diperoleh dari

perhitungan (Proses Komputasi) dapat diberikan interpretasi atau

penafsiran tertentu. Interpretasi secara sederhana terhadap angka

61 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,Juni 2004), cet ke-14, h. 206

Page 69: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

57

indeks korelasi “r” Product Moment (rxy), pada umumnya

dipergunakan pedoman sebagai berikut:62

Tabel. 4

Interpretasi Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment

Besarnya “r” ProductMoment

Interpretasi

0,00 - 0,20

0,20 – 0,40

0,40 – 0,70

0, 70 – 0,90

0,90 - 1,00

Antara variabel X dan variabel Y memang terdapatkorelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidakada korelasi).Antara variabel X dan variabel Y memang terdapatkorelasi, lemah atau rendah.Antara Antara variabel X dan variabel Y terdapatkorelasi yang sedang atau cukup.Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yangkuat atau tinggi.Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yangsangat kuat atau sangat tinggi.

b. Koefesien Deteminasi

Untuk mengetahui seberapa besar konstribusi variable X

terhadap Y digunakan rumus sebagai berikut:

Rumus Koefesien determinan

KD = R2 x 100%

Keterangan:

KD = Konstribusi Diterminasi (Kontribusi Variabel X terhadap

variabel Y)

R2 = Koefesien korelasi antara variabel X terhadap varian

Untuk mengetahui besarnya Koefesien Diterminasi (KD) dan

tingkat linieritas hubungan variabel X dan Variabel Y juga

menggunakan Software SPSS 17.00 For Windows dengan Entre

Method.

62 Anas Sudijono, Pengantar Statistik...., (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet.14, h. 190.

Page 70: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK Attaqwa 05 Kebalen

1. Sejarah Yayasan SMK Attaqwa 05 Kebalen

SMK ATTAQWA 05 kebalen merupakan Yayasan Attaqwa 47

cab.Kebalen adalah salah satu cabang Yayasan Attaqwa Ujung harapan

yang didirikan oleh seorang Pahlawan Nasional Al-marhum Al-

maghfurlah Bapak KH. Noer Alie.

Dilatar belakangi oleh kesadaran bahwa konsep ilmu dan

pendidikan yang terus berkembang seiring dengan kemajuan tekhnologi

dan juga kesadaran dengan ketertinggalan umat islam akan tekhnologi

untuk itu SMK Attqwa 05 Kebalen hadir untuk dapat membentuk siswa

yang mempunyai Skill teknologi yang hebat diiringi dengan karakteristik

keimanan yang kuat sehingga tercipta sebuah karakteristik manusia yang

kuat imannya dan hebat Skill tekhnologinya.

2. Kurikulum Pendidikan

Kurikulum pendidikan di SMK Attaqwa 05 kebalen adalah

menggunakan kurikulum KTSP dengan muatan lokal yang berintegrasi

kepada keilmuan islam, sehingga diharapkan lulusa SMK Attaqwa 05

Kebalen selain ahli bidang tekhnologi dan akuntansi juga memiliki akhlak

yang baik.

Page 71: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

59

3. Kegiatan Ekstrakulikuler

Kegiatan ekstrakulikuler di SMK Attaqwa 05 Kebalen berbasis

keimanan, kecerdasan, keterampilan dan berakhlak islami yang semuanya

dikemas sesuai dengan bakat dari masing-masing siswa sehingga tercipta

sebuah karakter siswa yang ahli dalam teknologi dan akuntansi serta

berakhlak mulia.

Adapun kegiatan-kegiatan tersebut adalah :

a. Lembaga dakwah sekolah/ Rohis

b. Kelompok ilmiah Siswa ( KIS )

c. Arabic n English Club

d. Komputer Club

e. Sanggar kaligrafi

f. Marawis

g. Marching Band

4. Keahlian/ Jurusan

a. Tekhnik Komputer Jaringan ( TKJ )

Keahlian yang dipelajari :

Melakukan instalasi sistem operasi Graphical User Interface (

GUI ) dan Command Line Interfac ( CLI ), melakukan instalasi

perangkat jaringan lokal Local Area Network, metropolitan Area

Network, Wide Area Network, mendiagnosis permasalahan

pengoperasian PC yang tersambung jaringan, melakukan perbaikan

dan setting ulang koneksi jaringan, melakukan instalasi sistem operasi

jaringan berbasis GUI dan text, membuat desain sistem keamanan

jaringan luas,mengadministrasi server dalam jaringan,merancang web

data base untuk Content Server,dll.

b. Akuntansi ( AK )

Keahlian yang dipelajari :

Memproses dokumen transaksi, menyiapkan jurnal,

membukukan entri jurnal kedalam akun buku besar (Posting),

membukukan entri jurnal kedalam buku pembantu (piutang, utang,

persediaan), menyusun neraca saldo akun besar, menyusun daftar saldo

Page 72: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

60

buku pembantu, (piutang, utang, persediaan), mengecek kesamaan

saldo akun buku besar dengan saldo buku besar pembantu, menyusun

neraca lajur, menyususn laporan keuangan, membuat jurnal

penyesuaian, membuat jurnal penutup, membukukan jurnal

penyesuaian, dan jurnal penutup, menyusun neraca saldo setelah

penutup, mengerjakan akuntansi komputer.

5. Fasilitas

a) Gedung sekolah milik sendiri

b) Labolatorium komputer ber-AC

c) Lapangan olah raga

d) Masjid

6. Visi dan Misi

Visi :

“Membentuk karakter siswa berbasis keimanan, keilmuan dan Life Skill” .

Misi :

a. Menyelanggarakan Pendidikan yang mengacu pada standar isi dan

proses

b. Menciptakan anak didik yang kuat iman, ilmu dan akhlaknya

c. Memebentuk karakteristik siswa yang bisa mandiri dan siap bersaing

dalam dunia kerja

d. Memotivasi dan menumbuh kembangkan semangat kewiraswastaan.

e. Meningkatkan kemampuan berfikir terbuka kearah yang lebih islami.63

E. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Sikap Siswa (Variabel X)

Untuk menjelaskan gambaran dalam penelitian ini berikut akan

dijabarkan deskripsi data berupa rentang skor, rata-rata, standar deviasi,

dan modus. Selain itu, data akan disajikan dalam bentuk distribusi

63 Fropil smk attaqwa 05 kebalen

Page 73: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

61

frekuensi dan histogram untuk memperjelas deskripsi dapat dilihat pada

tabel 5 berikut:

Tabel 5

Data Sikap Siswa (X)

Deskripsi Nilai

Nilai maksimum 87

Nilai minimum 38

Mean 66,15

Median 67,00

Modus 69

Standar Deviasi 13,042

Pada pengumpulan data sikap siswa, penulis menggunakan

kuesioner dengan model skala likert. Kuesioner disusun berdasarkan

indikator yang mengacu pada teori Bloom . Diantaranya mengukur

kognitif,afektif dan konatif.

Berdasarkan tabel 8 tersebut di atas, menunjukan bahwa perolehan

dari 20 item pernyataan skor tertinggi yang diperoleh siswa pada tes sikap

siswa ini sebesar 87 dan skor terendah 38 dan nilai rata-rata (mean)

sebesar 66,15. Nilai tengah (median) 67,00, nilai modus 69 dan nilai

standar deviasi sebesar 13,042.

Jika dibuat rentang skor sikap siswa pada mata pelajaran IPS

dengan jumlah 88 orang yang semuanya valid, maka dapat dilihat bahwa

frekuensi dan presentasi skor sikap siswa pada mata pelajaran IPS yang

memperoleh angka 38,41,42,47,49,54,57,66,71,72.76,84,86dan 87 masing-

masing 1 orang (1,1%), angka 43,48,58,61,62,64,73,74,75,80,81,dan 82

masing-masing 2 orang (2,3 %), angka 50,53,59,65,68,78 dan 79 masing-

masing 3 orang (3,4 %), dan angka 51,56,60,77,83 dan 85 masing-masing

4 orang (4,5 %). Dan angka 69 masing-masing 5 orang (5,7 %) Untuk

lebih jelasnya data tetang frekuensi dan presentasi variabel bebas (X) sikap

Page 74: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

62

siswa pada mata pelajaran IPS kelas X di SMK Attaqwa 05 Kebalen

dapat divisualkan pada tabel 6 berikut:

Tabel 6

Frekuensi Skor Sikap Siswa (Variabel X)

Sikap siswa

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

38 1 1.1 1.1 1.1

41 1 1.1 1.1 2.3

42 1 1.1 1.1 3.4

43 2 2.3 2.3 5.7

47 1 1.1 1.1 6.8

48 2 2.3 2.3 9.1

49 1 1.1 1.1 10.2

50 3 3.4 3.4 13.6

51 4 4.5 4.5 18.2

53 3 3.4 3.4 21.6

54 1 1.1 1.1 22.7

56 4 4.5 4.5 27.3

57 1 1.1 1.1 28.4

58 2 2.3 2.3 30.7

59 3 3.4 3.4 34.1

60 4 4.5 4.5 38.6

61 2 2.3 2.3 40.9

62 2 2.3 2.3 43.2

64 2 2.3 2.3 45.5

65 3 3.4 3.4 48.9

66 1 1.1 1.1 50.0

68 3 3.4 3.4 53.4

69 5 5.7 5.7 59.1

71 1 1.1 1.1 60.2

72 1 1.1 1.1 61.4

73 2 2.3 2.3 63.6

74 2 2.3 2.3 65.9

75 2 2.3 2.3 68.2

76 1 1.1 1.1 69.3

77 4 4.5 4.5 73.9

78 3 3.4 3.4 77.3

Valid

79 3 3.4 3.4 80.7

Page 75: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

63

80 2 2.3 2.3 83.0

81 2 2.3 4.5 85.2

82 2 2.3 1.1 87.5

83 4 4.5 92.0

84 1 1.1 93.2

85 4 4.5 4.5 97.7

86 1 1.1 1.1 98.9

87 1 1.1 1.1 100.0

Total 88 100.0 100.0

Jika dibuat tingkat atau level sikap siswa sebanyak 88 orang adalah

sebagaimana dapat dilihat pada tabel 7 berikut:

Tabel 7Distribusi frekuensi Sikap Siswa

No Rentang skorsikap siswa

Level/ tingkathasil

Jumlahskor

%

1 86 - 96 Sangat tinggi 2 1,76%2 74 – 85 Tinggi 30 26,4%3 62 – 73 Sedang 20 17,6%4 50 – 61 Rendah 27 23,76%5 38 – 49 Sangat rendah 9 7,92%

Jumlah 88 100%

Berdasarkan perhitungan perolehan rata-rata skor sikap siswa

sebesar 66,15. Untuk lebih memperjelas tabel 9, di bawah ini disajikan

histogram data gambaran sikap siswa.

Page 76: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

64

Gambar 2Histogram Distribusi Frekuensi sikap siswa (X)

Dari tabel 5 di atas terlihat hanya sekitar 1,76 % siswa yang

mendapat skor 86-96, skor 74-85 sebesar 26,4 %, skor 62-73 sebesar

17,6%, skor 50-61 sebesar 23,76%,sedangkan yang merupakan skor

terrendah yaitu 38-49 persentasenya sebesar 7,92%. Dengan demikian

dapat diinterpretasikan bahwa skor yang berada pada interval 74-85

merupakan skor yang persentasenya paling banyak yaitu 26,4%

2. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS kelas X Jurusan Akuntansi

(Variabel Y)

Untuk data hasil belajar IPS, penulis menggunakan hasil tes soal

pada mata pelajaran IPS. Setelah dilakukan proses penghitungan dari data

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS skor tertinggi adalah 80,00 dan

skor terendah 40,00 sehingga diperoleh. Nilai mean sebesar 63,13. Nilai

median 65,00 nilai modus 75 dan standar deviasi sebesar 11,703.

Penyebaran skor dapat dilihat pada tabel data hasil belajar IPS kelas X di

SMK Attaqwa 05 Kebalen dan distribusi frekuensi table 8 berikut ini:

Page 77: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

65

Tabel 8Data Hasil Belajar IPS kelas X (Y)

Deskripsi Nilai

Nilai maksimum 80

Nilai minimum 40

Mean 63,13

Median 65,00

Modus 75

Standar Deviasi 11,703

Jika dibuat rentang skor hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPS dengan jumlah 88 orang yang semuanya valid, maka dapat dilihat

bahwa frekuensi dan presentasi skor kecerdasan emosional yang

memperoleh angka 80 masing-masing 9 orang (10,2 %), angka 50 masing-

masing 3 orang (3,4 %), angka 75 masing-masing 15 orang (17,0 %),

angka 40,dan 45 masing-masing 6 orang (6,8 %) dan 55 dan 65 masing-

masing 13 orang (14,8 %), angka 70 masing-masing 11 orang ( 12,5 %).

Untuk lebih jelasnya dapat divisualkan pada tabel 9 berikut:

Tabel 9

FREKUENSI HASIL BELAJAR IPS

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

40 6 6.8 6.8 6.8

45 6 6.8 6.8 13.6

50 3 3.4 3.4 17.0

55 13 14.8 14.8 31.8

60 12 13.6 13.6 45.5

65 13 14.8 14.8 60.2

70 11 12.5 12.5 72.7

75 15 17.0 17.0 89.8

Valid

80 9 10.2 10.2 100.0

Page 78: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

66

Jika dibuat tingkat atau level hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPS sebanyak 88 orang adalah sebagaimana dapat dilihat pada

tabel 10 berikut:

Tabel 10Indeks hasil belajar IPS

NoRentang perolehannilai hasil belajar

Level/tingkathasil belajar

Jumlahsiswa

%

1 40-50 Sangat rendah 15 17,05%

2 51-60 Rendah 25 28,41%

3 61-70 Sedang 24 27,27%

2 71-80 Tinggi 35 39,77%

Jumlah 88 100%

Dasarkan perhitungan perolehan rata-rata skor hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPS sebesar 63,13. Untuk lebih memperjelas tabel

11, di bawah ini disajikan histogram data gambaran hasil belajar IPS kelas

X.

Gambar 3

Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS (Y)

Page 79: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

67

Berdasarkan gambar di atas terlihat sekitar 17,05 % siswa yang

mendapat skor 40-50,28,41% yang mendapat skor 51-60,27,27% yang

mendapat skor 61-70 dan skor 71-80 mendapat pesentase sebesar 39,77%.

Dengan demikian, skor yang berada pada interval merupakan skor

yang persentasenya paling banyak yaitu 39,77%. dengan skor 71-80

Berarti dapat dikatakan hasil belajar IPS siswa baik.

3. Deskripsi Data Hasil Korelasi

Deskripsi data hasil korelasi antara sikap siswa (variabel X) dan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan bantuan Software SPSS

17.00 For Windows dengan teknik Enter Method, yaitu dengan cara

memasukkan variabel X (sikap siswa pada mata pelajaran IPS) dan

variabel Y (hasil belajar siswa kelas X ) ke dalam form yang tersedia pada

program tersebut, seperti dapat dilihat tabel 11 berikut:

Tabel 11Variables Entered/Removedb

ModelVariables

Entered

Variables

RemovedMethod

1 Ya Enter

Perhitungan data tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan

komputer yaitu program SPSS 17.00.

Setelah kedua variabel sebagaimana telah dideskripsikan pada

deskripsi data sikap siswa pada mata pelajaran IPS dan hasil belajar kelas

X dienter (dimasukan) ke dalam program SPSS tersebut, maka

menghasilkan keluaran korelasi antara sikap siswa pada mata pelajaran

IPS (variabel X) dan hasil belajar kelas X (variabel Y) di SMK Attqwa 05

Kebalen.

Output data yang dihasilkan dari Program SPSS 17.00 For

Windows ternyata bahwa korelasi antara sikap siswa pada mata pelajaran

Page 80: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

68

IPS dan hasil belajar IPS kelas X memperoleh angka koefisien korelasi

Pearson Corerelation dengan rumus Product Moment sebesar 0,975

dengan tingkat kepercayaan 0,05. Hal ini dapat dilihat pada tabel 12

berikut:

Tabel 12Hasil Perhitungan Korelasi Antara Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

dan Hasil Belajar IPS kelas X

X Y

Pearson Correlation 1 .980*

Sig. (2-tailed) .010

X

N 88 88

Pearson Correlation 980* 1

Sig. (2-tailed) .010

Y

N 88 88

4. Deskripsi Data Kontribusi Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

terhadap Hasil Belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen .

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara sikap siswa pada

mata pelajaran IPS dan hasil belajar IPS kelas X Menunjukkan dengan

tingkat korelasi R (rxy) sebesar 0,980, maka hasil perhitungan kontribusi

(R Square/Koefesien Diterminasi) atau pengaruh sikap siswa (variabel X)

terhadap hasil belajar siswa IPS (variable Y) adalah R2 X 100 % = 0,9802

X 100%= 96,04% dengan R Square yang disesuaikan sebesar 0,980% dan

standar Erraor of Estimate 2.318 hal tersebut ditunjukkan pada tabel 13

berikut.

Tabel 13

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .980 a .961 .960 2.318

Page 81: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

69

F. Uji Prasyarat Analisis Data

1. Uji Normalitas Data

Dalam penelitian ini pengujian prasarat analisis yang digunakan

penulis adalah uji normalitas. uji normalitas data dilakukan dengan

menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov (KS). Perhitungan data

tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer yaitu program

SPSS 17.00 .

Hasil pengujian normalitas data dengan rumus liliefors untuk

masing masing variabel terlihat pada tabel berikut:

Tabel 14Hasil Perhitungan Uji Normalitas Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran IPS dan

Hasil Belajar IPS kelas X

Variabel Asymp.sig Tarafsignifikansi 5% Keputusan

Sikap siswa 0,973 0,05% Normal

Hasil Belajar 0,104 0,05% Normal

Pada table 14 di atas, dapat diketahui nilai probabilitas sig untuk

variabel sikap siswa sebesar 0,973dan variabel untuk hasil belajar siswa

IPS sebesar 0,104 dengan demikian nilai probabilitas sig dari kedua

variabel di atas (sikap siswa terhadap hasil belajar) lebih besar dari nilai

probabilitas 0,05.

2. Metode Suksesi Interval

Metode ini ditujukan untuk menaikan data ordinal menjadi

interval. Untuk perhitungan ini menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus:

S

)x(X1050T

~

ii

−+=

Adapun perhitungannya dengan bantuan Microsoft Office Excel

2007 .

Page 82: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

70

Dari perhitungan prasarat analisis terbukti bahwa data itu adalah

normal dan sudah di tingkatkan menjadi interval maka penulis

menggunakan korelasi Product Moment.64

G. Analisis dan Interprestasi Data

1. Sikap siswa pada mata pelajaran IPS

Berdasarkan deskripsi data sikap siswa yang berjumlah 88 orang,

menunjukkan bahwa sebagian besar 45,76.% sangat tinggi dan selebihnya

54,24% sikap siswa posisi sedang dan rendah memberikan dampak

terhadap tingginya hasil belajar IPS kelas X.

Berdasarkan deskripsi data, analisis data dan interprestasi data

tersebut di atas, dengan demikian bahwa permasalahan pertama dalam

skripsi ini tentang bagaimanakah tingkat sikap siswa pada mata pelajaran

IPS telah terjawab.

2. Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPS

Berdasarkan deskripsi data hasil belajar siswa IPS kelas X di atas,

menunjukkan bahwa hasil belajar siwa sebagian besar yang hasil

belajarnya berdasarkan tabel indeks mencapai 39,77 % dalam posisi

tinggi. Berdasarkan hasil belajar pada posisi sangat rendah mencapai

17,05%. Sedangkan rendah dan sedang mendapat 27,77% dan 28,41%.

Berdasarkan deskripsi data, analisis data dan interprestasi data

tersebut di atas, maka dengan demikian bahwa permasalahan kedua dalam

skripsi ini tentang bagaimanakah tingkat hasil belajar IPS kelas X telah

terjawab.

3. Hubungan Sikap Siswa dan Hasil Belajar IPS

Berdasarkan deskripsi data tersebut di atas bahwa hasil korelasi

antara sikap siswa pada mata pelajaran IPS dan hasil belajar IPS kelas X

sebesar 0,980%. Angka hasil korelasi tersebut sesuai dengan tabel 15

64 Drs. Riduwan, M.B.A, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan PenelitiPemula, (Bandung: Alfabeta 2007), Cet. 4, h. 131.

Page 83: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

71

tentang Interprestasi nilai r menunjukkan bahwa korelasi antara sikap

siswa pada mata pelajaran IPS (Variable X) dengan hasil belajar siswa IPS

kelas X (Variabel Y) terdapat korelasi yang sangat tinggi. Dengan

tingginya korelasi sikap siswa pada mata pelajaran IPS dan hasil belajar

IPS kelas X, maka semua hal yang dapat menumbuhkan dan

mengembangkan sikap siswa, baik berasal dari individu, orang tua, teman-

teman dan lingkungannya harus dipertahankan dan ditingkatkan, agar hasil

belajar terus meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

Tabel 15

Interprestasi Nilai r

Besarnya “r” Product

MomentInterpretasi

0,800-1,00

0,600-0,800

0,400-0,600

0,200-0,400

0,000-0,200

Antara variabel X dan variabel Y terdapatkorelasi, yang sangat tinggi.Antara variabel X dan variabel Y terdapatkorelasi yang cukup.Antara Antara variabel X dan variabel Yterdapat korelasi yang agak rendah.Antara variabel X dan variabel Y terdapatkorelas yang rendah.Antara variabel X dan variabel Y terdapatkorelasi akan tetapi korelasi itu sangat rendahatau sangat rendahnya sehingga korelasi itudiabaikan (dianggap tidak ada korelasi antaravariabel X dan Y.

4. Kontribusi sikap siswa pada mata pelajaran IPS Terhadap Hasil

Belajar IPS kelas X

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara sikap siswa pada

mata pelajaran IPS (variabel X) dan hasil belajar siswa IPS kelas X

(variabel Y) menunjukkan dengan tingkat korelasi R (rxy) sebesar 0,980%

dan R Square/(Koefesien Diterminasinya) adalah 96,04 %. Hal ini

menunjukkan bahwa sikap siswa pada mata pelajaran IPS memberi

kontribuksi dan hasil belajar IPS kelas X sebesar 96,04 %. Sedangkan

selebihnya dipengaruhi faktor lain.

Page 84: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian serta pengujian hipotesis

yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Siswa kelas X SMK Attqwa 05 Kebalen mempunyai sikap yang sedang

pada mata pelajaran IPS dengan nilai rata-rata 60,15 ,Berdasarkan

deskripsi data sikap siswa yang berjumlah 88 orang, menunjukkan bahwa

sebagian besar 39,77.% sangat tinggi dan selebihnya 54,24% sikap siswa

posisi sedang dan rendah memberikan dampak terhadap tingginya hasil

belajar IPS kelas X.

2. Hasil belajar IPS kelas X SMK Attqwa 05 Kebalen berada pada kategori

tinggi dengan nilai rata-rata 63.13 Hasil belajar IPS kelas X dipengaruhi

oleh faktor-faktor lain baik dari internal maupun dari eksternal.

3. Hasil pengujian hipotesis didapat rxy sebesar 0,980. Setelah jumlah

tersebut dikonsultasikan pada interprestasi angka indeks korelasi “r”

Product Moment, dapat ditarik kesimpulan bahwa antara sikap siswa pada

mata pelajaran IPS (variabel X) dan hasil belajar IPS kelas X (variabel Y)

terdapat hubungan yang signifikan. Kontribusi sikap siswa pada mata

pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X ditunjukkan oleh hasil dari

perhitungan koefisien determinan, dengan perolehan nilai sebesar 96.04%

Page 85: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

73

dengan demikian selebihnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Berdasarkan deskripsi data, analisis data, interprestasi data, dan

kesimpulan, ini dapat dinyatakan bahwa hasil penelitian ini adalah

menerima hipotesis alternatif (Ha) dan menolak hipotesis nol (Ho), yaitu

terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan, memberikan

kontribusi yang sangat tinggi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka penulis memberikan beberapa

saran, sebagai berikut:

1. Kepada siswa

Disiplin ilmu Pengetahuan Sosial merupkan disiplin ilmu yang

bersifat dinamis, maka hendaknya siswa banyak membaca, baik dari media

Elektronik (siaran berita baik dari TV maupun Radio, dan Internet)

maupun media cetak (buku-buku yang berkaitaan dengan IPS , Surat

Kabar, Majalah, dan Jurnal) .

2. Kepada guru

Guru hendaknya tidak semata mengenalkan IPS secara konseptual/

teoritik saja tetapi perlu juga diperkenalkan secara langsung pada objek

IPS itu sendiri dan didiskusikan sehingga pembelajaran berlangsung dua

arah, sehingga siswa dapat langsung merasakan manfaat ilmu tersebut.

3. Kepada Mahasiswa

Kepada para maha siswa yang ingin meneliti, Hasil penelitian yang

baik mungkin dapat dicapai apabila subyek penelitian tidak terbatas peda

kelompok sampel penelitian ini, tetapi juga mencakup subyek dengan

populasi yang lebih luas dan menggunakan teknik analisa yang lebih baik

Hasil penelitian yang baik mungkin dapat dicapai apabila subyek

penelitian tidak terbatas peda kelompok sampel penelitian ini, tetapi juga

mencakup subyek dengan populasi yang lebih luas dan menggunakan

teknik analisa yang lebih baik.

Page 86: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

74

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajwali Pers, 2004),Cet. 14.

Gerungan W.A, Psikologi sosial, (Jakarta: Refika Aditama, 2004). Edisi ke-3. Cetke-1

H. Sapriya.M.Ed.,Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajara IPS, ( Bandung:UpiPress 2006,Cet,1

H. Syafruddin Nurdin, M. Pd, model pembelajaran yang memperhatikankeragaman individu siswa dalam KBK, Jakarta: PT Ciputat press, 2005.

H.Abdul Azis Wahab,MA,ed, Metode dan Model-Model Mengajar IPS.(Bandung: PT Alfabeta,2007)

H.Abu Ahmadi,dkk,, Ilmu Social Dasar, ( Jakarta: PT Rienka Cipta, 1991),cet.2.

H.M.Alisuf Sobri, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,1999).h.39

H.M.Arifin Noor, ilmu social dasar,Jakarta : CV Pustaka Setia,cet 11,1997.

Hj. Eti Solihatin, Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pengajaran IPS,(Jakarta: Bumi Aksara, 2007)

Ikhwan luthfi,dkk, Psikologi Sosial, (Jakarta, Rineka Cipta 2009).cet ke-1

M,Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), cet. I

Muhibbin Syah, psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung;Remaja Rosdakarya, 2002)

Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi anak Berkualitas Belajar, (Jakarta:Gaung Persada Press, 2004), cet. Ke-4

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2008), Cet. XI

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:PT Remaja Ros Dakarya, 2007), Cet.4

Page 87: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

75

Pupuh Fathurrahman, Strtegi Belajar dan Mengajar. (Bandung : CV Alfabeta,2005

Sarlito W.S, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), Cet ke-9

Sears.O. David, Freedman. L. Jonathan, Peplau. Anne.L, Psikologi Sosial, Edisike-2

Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintahan RI N019 Tahun 2005. PTSinar Grafika

Sudjana.MA.Msc,Metode Statistika.(Bandung PT Tarsito 1996) Cet.ke-1

Sugiyono, Statisika Untuk Penelitian, (Bandung: CV ALFABETA, 1999), Cet. 2

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:PT.Rineka Cipta,2006),Cet.13

Sumardi Surya Brata, Psikologi pendidikan. (Jakarta : Tarsito, 1996), cet. Ke-1

Sutrisno Hadi. Metodologi Reserch (Jakarta: PT Ciputat Press)2005

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008),Cet. II

Wina Sanjaya..Mpd.Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum BerbasisKompetensi, (Bandung:Rosda Karya,2002),Cet,2

Zikri Neni Iska. Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan(Jakarta:2006)

Page 88: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

76

NO NAMA SISWA HASIL MID1 Ainul yaqin T 452 Ainul yaqin J 453 Anis durrotunnafisa 604 Ayub 455 Dina fajrotul H 606 Fitri putri I 707 Hamidah latifah 458 Ita lestari 609 Jamaluddin 6010 Karmila sari 7011 Khoirul umam 5512 Lala rosmala 6013 Lia khoirul ummah 7014 Lina wati dewi 7015 M.rianto 5516 Muslimawati 8017 Muzdalifah 5018 Nabila nuril zein 7519 Nur annisa 6520 Putri purwanti 6521 Rahmat hidayat 5522 Rizki subagza 5023 Rofiatul ummah 7024 Rosita dewi 5525 Saifullah 6526 Sarnah susanti 7527 Siska dewi 6528 Slamet surendi 6529 Suryanah 6030 Taufik hidayat 6531 Umar mukhtar 7532 Wahyunika 6533 Widya nurrahman 7034 Arifin 65

Descriptive Statistics

34 72,65 12,989 40 93sikapN Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Page 89: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

77

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

3472,6512,989

,159,062

-,159,928,355

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

sikap

Test distribution is Normal.

a.

Calculated from data.

b.

Descriptive Statistics

34 61,91 9,456 45 80hasilN Mean Std. Deviation Minimum Maximum

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

3461,919,456

,157,081

-,157,918,368

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

hasil

Test distribution is Normal.

a.

Calculated from data.

b.

Descriptive Statistics

34 61,91 9,456 45 80hasilN Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Page 90: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

78

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

Expe

cted

Cum

Pro

b1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of sikap

Page 91: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

79

Standardized Observed Value3210-1-2-3

Expe

cted

Nor

mal

Val

ue4

2

0

-2

-4

Normal Q-Q Plot of sikap

Page 92: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

80

Standardized Observed Value3210-1-2

Expe

cted

Nor

mal

Val

ue3

2

1

0

-1

-2

Normal Q-Q Plot of hasil

Page 93: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

81

NO NAMA SISWA AKUNTANSi HASIL1 Ainul yaqin T 452 Ainul yaqin J 453 Anis durrotunnafisa 604 Ayub 455 Dina fajrotul H 606 Fitri putri I 707 Hamidah latifah 458 Ita lestari 609 Jamaluddin 6010 Karmila sari 7011 Khoirul umam 5512 Lala rosmala 6013 Lia khoirul ummah 7014 Lina wati dewi 7015 M.rianto 5516 Muslimawati 8017 Muzdalifah 5019 Nabila nuril zein 7520 Nur annisa 6521 Putri purwanti 6522 Rahmat hidayat 5523 Rizki subagza 5024 Rofiatul ummah 7025 Rosita dewi 5526 Saifullah 6527 Sarnah susanti 7528 Siska dewi 6529 Slamet surendi 6530 Suryanah 6031 Taufik hidayat 6532 Umar mukhtar 7533 Wahyunika 6534 Widya nurrahman 7035 Habib CH 6036 Rojuddin 4537 Ririn 7538 Arifn 6539 Mandasari 7540 Zulfiyani 8041 Hamzah 5542 Zulfikar 7043 Wahyudin 75

Page 94: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

82

NO NAMA SISWA TKJ HASIL1 Abd.Ahmad Syahroni 452 Abd.Munif 703 A.Sarifan 554 Ajeng Junaidah 605 Amalia 556 Devi Noviyanti 807 Fitrah Fajar 408 Heri Irawan 409 Helen monica candra 7510 Iin nuraini 7511 Ibnu hajar 7512 Iswadi 7513 Jannatul hasanah 6014 Khoirul umam 6015 Linda anggraini 7016 Marni fujiyanah 8017 Munawaroh 7519 Maulana hasanuddin 5520 Nailul huda 6521 Nuraliyah 5522 Nuratiyah fitri 7523 Patmawati 7524 Pita soraya 6525 Rianda ikhsan 5526 Ridwan hasyim 4027 Rifqi fatahillah 6028 Rifki firgan 8029 Ryza umami 8030 Rani sekarsari 4031 Saefuddin anwar 8032 Sarifuddin 6033 Syukron 7034 Tarti winarti 6535 Taslimah 5536 Tedy graha renaldi 6537 Uswatun hasanah 7538 Yayah rohayati 4039 Haidir umam 5540 Sani akbar 6541 Uswatun 7542 Zizah 8043 Riyana 8044 Yeni adriani 6545 Zumhari 70

Page 95: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

83

DOKUMENTASI MTS AL-MURSYIDIYYAH PAMULANG

MTS AL-MURSYIDIYYAH PamulangGedung MTS AL-MURSYIDIYYAH Pamulang

Page 96: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

84

Ruang TIK Siswa sedang mengerjain Soal Tes Mata Pelajaran IPS

Siswa sedang mengerjakan Soal Kisi-Kisi Angket Instrumen

Page 97: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2435/1/98131... · MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... Akhirul

85

NOSIKAPSISWA

HASILBELAJAR

INTERVAL

1 57 45 37,9502 75 45 51,8183 78 45 54,1294 91 45 64,1445 60 50 40,2616 74 50 51,0477 54 55 35,6398 74 55 51,0479 83 55 57,98110 90 55 63,37411 40 60 24,85312 61 60 41,03213 75 60 51,81814 84 60 58,75115 85 60 59,52216 85 60 59,52217 52 65 34,09818 52 65 34,09819 56 65 37,18020 67 65 45,65421 75 65 51,81822 77 65 53,35923 79 65 54,89924 88 65 61,83325 69 70 47,19526 74 70 51,04727 75 70 51,81828 82 70 57,21129 84 70 58,75130 93 70 65,68531 63 75 42,57332 64 75 43,34333 83 75 57,98134 71 80 48,7361 -0,002975085