JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat...

83
ISLAM POLITIK: STUDI KOMPARATIF ANTARA MUSTAFA KAMAL ATATURK DAN SUKARNO Oleh : Abdul Mannan NIM : 101033221771 JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428/2007

Transcript of JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat...

Page 1: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

ISLAM POLITIK:

STUDI KOMPARATIF ANTARA MUSTAFA KAMAL ATATURK

DAN SUKARNO

Oleh :

Abdul Mannan NIM : 101033221771

JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428/2007

Page 2: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Bismillahirrohmanirrrahiim KATA PENGANTAR

Segala Puji hanya kepada-Mu wahai Tuhanku yang tiada Tuhan patut

untuk kusembah melainkan diri-Mu, dan aku juga menyakini bila Muhammad

adalah seorang nabi yang engkau utus untuk menyampaikan risalah kebenaran

terhadap kami. Tuhan, aku sebagai seorang hamba, sudah barang tentu, akan

senantiasa menggantungkan diri hanya kepada-mu. Semoga Engkau menerimaku

sebagaimana Engkau telah menerima para hamba-Mu yang telah Engkau jadikan

sebagai kekasih-Mu. Ya Tuhan, kiranya tiadalah satu-pun yang mampu memberi

kecuali Engkau, maka biarkan aku meminta hanya pada-Mu. Dan cinta-Mu

sudah lebih daripada cukup bagiku Tuhan. Ya Tuhan, aku tahu tentang-Mu

lewat seorang hamba-Mu yang Engkau utus. Muhammad itu, aku memohon

kepada-Mu. Limpahkanlah Shalawat dan Salam-Mu kepangkuannya. Amien Ya

Rabbal Alamien

Penyelesaian dalam penulisan tugas akhir ini bisa dikatakan agak lambat

dan terburu penulis kerjakan. Penulis katakan terlambat, semestinya tugas akhir

ini sudah penulis kerjakan pada semester delapan yang lalau, namun karena

banyak hal yang musti penulis kerjakan, pada akhirnya tugas akhir ini-pun

terpaksa penulis tunda. Kemudian dikatakan terburu-buru, terus terang, penulis

mengerjakannya tidak lebih dari satu bulan kurang, Alhamdulilah pada

akhirnya-pun bisa juga selesai.

Sudah barang tentu penulisan tugas ini rasanya sangat mustahil bisa

selesai dalam deadline hanya satu bulan kalau tidak ada banyak tangan yang

bersedia membantu penulis didalam menyelesaikannya. Terima kasih penulis

yang tak terhingga kepada mereka, semoga Tuhan yang maha kuasa berkenan

membalasnya.

Page 3: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Bunda, entah apa yang mesti kukatakan padamu sebagai rasa terima

kasihku ini. Lewat dirimu Tuhan telah menitipkan aku padamu. Bersama ayah

kalian telah membesarkanku hingga aku jadi begini rupa, hingga akhirnyapun

aku tahu tentang hidup, tentang segalah hal yang sebelumnya aku tidak pernah

tahu. Entah apa yang harus kuberikan padamu Bunda, aku sadar, sekalipun

keindahan bumi dan langit kuberikan padamu itu belum apa-a;pa. namun aku

yakin Bunda, bila bunda tak perlu semua itu.

Terima kasih bunda, semoga Tuhan yang Maha Kuasa bisa

menempatkanmu di tempat yang tinggi sebagaimana yang telah Ia janjikan. Dan

engau ayah, semoga engkau tenang diperistirahatanmu yang terakhir. Anakmu

kan terus memohon kepada-Nya agar engkau bahagia. Insya-Allah kami yang

masih ada di dunia ini juga akan menyusulmu kembali kepada-Nya,

Tentu saja rasa terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat

Bapak Sirojuddin, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi

pembimbing di dalam penulisan tugas akhir ini. Rasanya tanpa adanya

keikhlasan dari beliau menemani penulis maka tugas akhir ini tak mungkin bisa

terselesaikan. Semoga Tuhan yang Maha Kuasa akan membalasnya sesuai dengan

semua amal yang telah beliau kerjakan.

Ibunda Dra. Wiwik Siti Sajarah, bagi penulis engkau bukan hanya sekedar

sebagai guru yang melakukan kewajibanmu mendidikku, namun bagi penulis, di

samping semuanya itu engkau juga sudah kami anggap ibu yang telah dengan

sabar membimbingku. Tak hanya itu, bahkan engkau juga seorang teman yang

sangat baik yang pernah penulis kenal. Kelembutan sikapmu dan kesehajaan

yang dirimu tunjukkan pada kami selama ini sungguh kami telah banyak belajar

bagaimana untuk menjadi orang yang arif dan bijaksana. Terima kasih bunda,

semoga Tuhan akan menempatkanmu di tempat sebagaimana yang telah Ia

janjikan bagi orang-orang yang shaleha sepertimu.

Page 4: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Tidak lupa penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak

terhingga kepada semua para dosen, terutama mereka yang ngajar di fak

Ushuluddin dan Filsafat, yang penulis tak mungkin menyebutnya satu persatu.

Demikian juga kepada seluruh jajaran pengawai perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu penulis hingga penulisan

skripsi ini bisa terselesaikan.

Kepada yang terhormat H. Abdul Hakim Ilyas dan Istri Hj, Amsani,

paman yang sekaligus telah penulis anggap sebagai kedua orang tua bagi penulis.

Terima kasih, semoga segala apa yang telah kalian lakukan selama ini

bermampaat. Demikian juga buat adikku, Hasan Basyri, Iim, Nikma, Riche,

Pepen, Lusy, Ega, dan yang lainnya. Terus terang, karena kalianlah, semangatku

kembali menggebu, kalian adalah pelita dalam hidup kakak, teruslah berjuang,

kakak yakin kalian pasti bisa. Maka itu, teruslah kejar cita-cita kalian, jangan

menyerah. Untuk Riskiyah adikku, terima kasih, kak Sholeh Ilyas, kak

Qomaruddin SF beserta Istri tercinta embak Ira, terima kasih atas semuanya.

Terakhir untuk adikku NingMala Syaqilah, kini kakak baru mengerti bagaimana

menjadi orang yang sabar, terima kasih, engkau telah mengajarkan banyak hal

pada kakak, dan kakak mungkin tidak bisa memberimu apa-apa, namun

yakinlah, kakak akan terus menjagamu.

Untuk Rahmi Syauqi Ilahi, Ade Mulayana, Nabil Kalabaan, Lisan

Ramdhan, Lilis Saadah, dan yang seangkatan dengan penulis yang tak mungkin

penulis sebutkan satu persatu-persatu. Semoga kebersamaan yang selama ini kita

rajut akan terus berkembang dengan indah. Buat kawan-kawan IMM cabang

Ciputat, dan anak-anak Asrama Putra/Putri IMM, Ghulam, hafidin, Jaya, Kahfi,

Arva, Safna, Kiki, Pipit, Nunung, dan semuanyanya. Terima kasih, dari kalian

penulis banyak belajar banyak.

Page 5: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Akhirnya, semoga karya ini bermamfaat, khususnya bagi penulis sendiri.

Demikian juga untuk semua. Amien Ya Rabbal Alamien.

Jakarta, 25 Februari 2007,

Penulis

Page 6: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

ISLAM POLITIK:

STUDI KOMPARATIF ANTARA MUSTAFA KAMAL ATATURK

DAN SUKARNO

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Metode Penelitian

E. Sistematika Penulisan

BAB II BIOGRAFI SINGKAT MUSTAFA KAMAL ATATURK DAN

SUKARNO

A. Mustafa Kamal Ataturk

1. Masa Kecil dan Riwayat Pendidikan

2. Karir di Dunia Militer dan Politik

3. Sebagai Bapak Turki

B. Sukarno

1. Masa Kecil dan Riwayat Pendidikan

2. Karir di Dunia Politik dan Beberapa Karyanya

3. Sebagai Bapak Proklamator

Page 7: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

BAB III, PENGERTIAN ISLAM POLITIK DAN SEJARAHNYA DI TURKI DAN

INDONESIA

A. Pengertian Islam Politik.

B. Sejarah Islam Politik Turki

1. Pada Masa Turki Usmani,

2. Keruntuhan Khilafah Turki Usmani, Dan

3. Status Baru Negara Turki; Dari Khilafah Ke Republik.

C. Sejarah Islam Politik Indonesia

1. Indonesia Pada Zaman Kolonial,

2. Menjelang Kemerdekaan Sampai Awal Kemerdekaan,

3. Lahirnya Razim Orde Lama

BAB IV POSISI ISLAM POLITIK TURKI DAN INDONESIA DI BAWAH

KEPEMIMPINAN DUA TOKOH SEKULAR

A. Pengertian Sekular

B. Paham Sekularisasi Mustafa Kamal Attaruk dan Sukarno

C. Posisi Islam Politik Turki di bawah kepemimpinan Mustafa Kamal Ataturk

D. Posisi Islam Politik Indonesia di bawah kepemimpinan Sukarno

BAB V PENUTUP

A. Saran-Saran

B. Kesimpulan

Page 8: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Nama Turki1, atau sekarang lebih popular di kenal sebagai republik baru

Turki2 dalam sejarah sepertinya memang memiliki catatan tersendiri. Asal mula

bangsa ini, diperkirakan dari Asia Tengah. Dan secara historis, bangsa ini juga telah

mewarisi banyak peradaban besar sebelumnya. Seperti Romawi di Anatolia,

peradaban Islam, Arab dan Persia sebagai warisan dari Imperium Usmani dan

pengaruh negara-negara Barat Modern yang hingga saat ini bangunan-bangunan

bersejarah tersebut masih ada. Seperti di Istanbul dan kota-kota lain yang ada di

Turki. katakanlah seperti bangunan Aya Sofya 3 dan lain sebagainya

Peradaban Islam dengan pengaruh Arab dan Persia menjadi warisan yang

1 Negara Turki adalah negara di dua benua. Dengan luas wilayah sekitar 814.578 kilometer

persegi, 97% (790.200 km persegi) wilayahnya terletak di benua Asia dan sisanya sekitar 3% (24.378 km persegi) terletak di benua Eropa. Posisi geografi yang strategis itu menjadikan Turki jembatan antara Timur dan Barat. (lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam:”Kemalisme, Budaya dan Negara Turki”. Tahun 2005)

2 Syafiq A. Munghni dalam bukunya, “Sejarah Kebudayaan Islam di Turki”. (Penerbit Logos Wacana Ilmu. Jakarta 1997), cet ke-I.

3 Yaitu sebuah bangunan yang awalnya merupakan Gereja yang pada masa Bizantium fungsinya kemudian di rubah menjadi mesjid pada masa Khalifah Usmani sementara setelah Mustafa kamal menjadi penguasa di negeri tersebut bangunan tersebut kembali beruba fungsi menjadi sebuah musium.

Page 9: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. Islam di masa

kekhalifahan diterapkan sebagai agama yang mengatur hubungan antara manusia

sebagai makhluk dengan Allah SWT sebagai Khalik, Sang Pencipta; dan juga suatu

sistem sosial yang melandasi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Islam yang

muncul di Jazirah Arab dan telah berkembang lama di wilayah Persia, berkembang di

wilayah kekuasaan ke-Khalifahan Turki dengan membawa peradaban dua bangsa

tersebut.

Selanjutnya nampak juga telah memperlihatkan pengaruh yang kuat kedua

peradaban tersebut ke dalam kebudayaan bangsa Turki. Kondisi ini menimbulkan

kekeliruan pada masyarakat awam yang sering menganggap bahwa bangsa Turki

sama dengan bangsa Arab. Suatu anggapan yang keliru yang selalu ingin diluruskan

oleh bangsa Turki sejak tumbuhnya nasionalisme pada abad ke-19. Selanjutnya arah

modernisasi yang berkiblat ke Barat telah menyerap unsur-unsur budaya Barat yang

dianggap modern. Campuran peradaban Turki, Islam dan Barat, inilah yang telah

mewarnai identitas masyarakat Turki.

Kemudian yang dianggap sebagai momentum pertama kontak antara Turki

dengan dunia Barat adalah jatuhnya konstantinopel, ibukota Bizantium, ke tangan

pasukan Turki Usmani dibawah pimpinan Sultan Muhammad II pada tahun 1453.4

Konstantinopel yang selanjutnya diganti menjadi Istanbul, adalah suatu kota

metropolis yang berada di benua Asia dan Eropa. Inilah titik awal masa keemasan

4 Syafiq A. munghni dalam, “Sejarah Kebudayaan Islam di Turki” (Penerbit Logos Wacana,1997) cet, I hal.122

Page 10: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Turki Usmani, yang terus cemerlang hingga abad ke-18 dengan wilayah kekuasaan

yang sangat luas membentang dari Hongaria Utara di Barat hingga Iran di Timur; dari

Ukrania di Utara hingga Lautan India di Selatan.

Sementara kegagalan pasukan Turki dalam usaha penaklukan Wina,

merupakan suatu awal memudarnya kecermelangan Imperium Turki. Kekalahan

tersebut dimaknai sebagai melemahnya kekuatan pasukan Turki dan menguatnya

pasukan Eropa. Lebih disadari lagi bahwa kekalahan itu menandai kelemahan teknik

dan militer pasukan Turki. Inilah yang menjadi awal munculnya upaya mencontoh

teknologi militer Barat yang dianggap telah maju. Selanjutnya kondisi ini membawa

Turki Usmani pada suatu masa pembaruan atau modernisasi.

Setelah Perang Dunia I pada tahun 19185, dengan kekalahan pihak Sentral

yang didukung oleh Turki, Imperium Turki Usmani mengalami masa kemuduran

yang sangat menyedihkan. Satu persatu wilayah kekuasaan yang jauh dari pusat

membebaskan diri dari kekuasaan Turki Usmani. Bahkan lebih buruk lagi negara-

negara sekutu berupaya membagi-bagi wilayah kekuasaan Turki untuk dijadikan

negara koloni mereka. Kondisi porak porandanya Imperium menumbuhkan semangat

nasionalisme pada generasi muda Turki ketika itu. Pemikiran tentang identitas bangsa

dan pentingnya suatu negara nasionalis yang meliputi bangsa Turki menjadi wacana

yang banyak diperdebatkan.

Pada tahun 1919-19236 terjadi revolusi Turki di bawah pimpinan Mustafa

5 Ibid., hal 91. 6 Ibid., hal 141

Page 11: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Kemal. Kecemerlangan karier politik Mustafa Kemal dalam peperangan, yang

dikenal sebagai perang kemerdekaan Turki, mengantarkannya menjadi pemimpin dan

juru bicara gerakan nasionalisme Turki. Gerakan nasionalisme ini, yang pada waktu

itu merupakan leburan dari berbagai kelompok gerakan kemerdekaan di Turki,

semula bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan Turki dari rebutan negara-

negara sekutu.

Mustafa Kemal mendirikan Negara Republik Turki di atas puing-puing

reruntuhan kekhalifahan Turki Usmani dengan prinsip sekularisme, modernisme dan

nasionalisme. Meskipun demikian, Mustafa Kemal bukanlah yang pertama kali

memperkenalkan ide-ide tersebut di Turki. Gagasan sekularisme Mustafa Kemal

banyak mendapat inspirasi dari pemikiran Ziya Gokalp, seorang sosiolog Turki yang

diakui sebagai Bapak Nasionalisme Turki. Pemikiran Ziya Gokalp adalah sintesa

antara tiga unsur yang membentuk karakter bangsa Turki, yaitu ke-Turki-an, Islam

dan Modernisasi7.

Itulah Turki yang dengan segala bentuk keuletannya telah mampu menunjukan

kepada dunia bahwa bangsa ini tentunya tidak hanya ingin berkutat dalam bentuk

struktur yang sifatnya tradisionalis namun juga akan terus berusaha dengan

semaksimal mungkin untuk terus mengikuti perkembangan zaman.

Lantas bagaiamana dengan keadaan dan atau perkembangan Islam sendiri di

Indonesia, Kira-kira pada Abad 20, sepertinya memang satu awal momentum bagi

pergerakan Islam untuk kembali bangkit dari berbagai keterpurukan yang sedang

7 Ali, Mukti, “Islam dan Sekularisme di Turki”. (Jakarta: Penerbit Djambatan, 1994.)

Page 12: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

dialaminya. Terutama sebelum itu kita tahu kerajaan Usmani mengalami kemunduran

yang pada saat itu bisa dikatakan sebagai satu-satunya pemangku bagi kekhalifahan

dalam Islam. Ada satu gerakan yang penulis pikir untuk kita lihat, yaitu gerakan

wahabi yang saat itu dipelopori oleh Jamaluddin al-Afgani.

Dari berbagai gerakan pembaharuan yang beliau lakukan tersebut nampaknya

telah memberikan pengaruh yang tidak hanya terjadi di dunia Arab, di Indonesia-pun

ternyata kebangkitan Islam ikut terpengaruh. Hal ini bisa kita lihat misalkan yang

tejadi di Minangkabau pembaharuan, terutama dari system pendidikan dan pemikiran

yang ada di sana.

Kemudian muncul berbagai organissai ke-islaman. Seperti Sarekat Dangang

Islam (SDI), ada juga organisasi yang berbasis keislaman di Majalengka dengan

nama Perserikatan Ulama di Majalengka, kemudian Muhammadiyah di Jogjakarta,

Persatuan Islam atau Persis yang bermukim di Bandung, NU di Surabaya dan masih

banyak lagi oraganisasi lainnya yang berdiri saat itu8.

Hingga dalam waktu yang bersamaan pemerintahan Jepang yang ada di

Indonesia telah menjalankan politik Etis, taktik ini mereka lakukan sebagai salah satu

bentuk balas jasa yang dilakukan oleh mereka terhadap masyarakat Indonesia.

Berbagai sekolahan-pun mereka dirikan, walau dalam sejarah dikatakan tidak semua

orang Indonesia yang bisa masuk ke sekolahan tersebut, dan hanya orang-orang

tertentu dai masyarakat Indonesia yang bisa memasukinya, namun dari kenyataan

8 Badri Yatim, MA dalam bukunya, “Sejarah Peradaban Islam”.(Penerbit Raja Grafindo

Persada. Jakarta) cet, 2004

Page 13: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

tersebut diatas, ada beberapa hal yang cukup positif yang bisa diambil oleh bangsa

kita.

Katakanlah dengan munculnya sekolah-sekolah yang telah didirikan oleh kaum

pribumi, betapa selama ini meraka sudah dibodohi dan dijajah oleh bangsa lain. Inilah

kemudian salah satu yang menjadi penyebab rasa nasionalisme rakyat Indonesia-pun

muncul.

Lebih-lebih dari kalangan muda, hal tersebut bisa kita buktikan dengan

munculnya banyak tokoh muda yang sangat revolusioner, dan merekalah yang telah

banyak berjuang hingga bangsa ini pada akhirnya bisa keluar dari kungkungan kaum

penjajah, dan dari sekian banyak tokoh yang lahir pada saat itu, tentunya nama

Sukarno atau lebih akrab di panggil bung Karno merupakan tokoh penting yang patut

kita perhatikan. Karena perjuangan beliau-lah bangsa ini sekali lagi bisa merdeka

sampai saat ini. Dan mengenai prihal riwayat masa kecil Sukarno sendiri, menurut

Ahmad Suhelmi tak banyak di ketahui fakta-fakta seputar kehidupan beliau. Ia lahir

pada tanggal 06 Juni 1901 di sebuah kota yaitu tepatnya di kota Blitar9.

Ada satu hal yang menurut penulis cukup penting menjadi catatan seputar

keberadaan beliau, bahwa beliau tidak pernah memasuki dunia pendidikan agama

secara formal. Jikapun dia belajar tentang ilmu keagamaan, itu mungkin hanya terjadi

saat oleh sang Ayah dititipkan pada salah satu temannya yang kebetulan temannya

9 Ahmad Suhelmi, “Polemik Negara Islam, sukarno Versus Natsir” (penerbit Teraju;2002)

hal. 15

Page 14: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

tersebut merupakan salah satu tokoh penting Islam saat itu10. Dari orang inilah

kemudian Sukarno muda nantinya bekal mengalami gamblengan hingga seorang

Sukarno muda bisa menjadi orang penting yang sangat di perhitungkan baik oleh

kawan maupun lawan.

Masih tentang Sukarno, melacak dari segi ideologisnya, banyak para

pengamat menganggap bila ia merupakan seorang yang sinkritis. Artinya dalam

paham idiologi, setidaknya ada empat aliran ideologi yang dianut; Tradisionalisme

Jawa, Nasionalisme, Islam dan Marxisme11

Tentu saja ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang sukarno mampu

memengang empat idiologi sekaligus. Antara lain, menurut ahmad Suhelmi,

kebiasaan Sukarno yang tak henti-hentinya telah menenggelamkan dirinya kedalam

dunia pemikiran.bahkan masih menurut Ahmad Suhelmi, dari pergalutannya dengan

dunia pemikiran, sampai-sampai Sukarno sendiri merasa bahwa dirinya telah

melakukan dialog dengan Gladson, Beatrice Webb,Mazzini dan lain sebagainya12.

Itulah Sukarno, sosok pemimpin besar yang sangat berpengaruh dan memiliki

wibawa yang tidak kalah besarnya dengan tokoh lain yang ada di dunia. Nama

Sukarno terlepas dari sisi negatif yang mungkin pernah ia lakukan selama

hidupmnya, namun tetap saja beliau adalah pahlawan bagi kejayaan bangsa kita, dan

namanya tidak mungkin bisa kita lupakan.

10 Nama Tokoh tersebut adalah Tjokroaminoto. 11 Mengenai gambaran dari watak Ideologis Sukarno ini bisa kita lihat dalam artikelnya dia

yang pernah di tulis pada tahun 1926, “Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme,“ dalam Di Bawah Bendera.hal. 1-23.

12 Mengenai pernyataan tersebut, Ahmad Suhelmi sendiri mengutip di dalam buku, “ Bung Karno Putera Sang Pajar”,( Jakarta:Gunung Agung, 1981) hal.24

Page 15: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Terlepas dari persoalan tersebut diatas, ada keinginan bagi penulis untuk

menelaah lebih mendalam tentang bagaimana sesungguhnya tipe kepemipinan dua

orang ini – Mustafa Kamal Ataturk dan Sukarno. Artinya penulis ingin menelaah

lebih lanjut seputar posisi Islam politik selama beliau menjadi pemimpin.

Ada beberapa alasan mengapa kemudian penulis merasa sangat tertarik untuk

melakukan pengkajian. Salah satunya yaitu, katakanlah di Turki misalkan, Turki

sendiri sebagaimana dalam catatan sejarahnya dikatakan merupakan salah satu yang

di dalamnya Islam telah mengukir sejarah peradabanya.

Sementara itu di Indonesia sendiri, bangsa ini ternyata konon merupakan

sebuah bangsa yang masyarakatnya hampir 95 % memeluk agama Islam. Bahkan di

disebutkan bahwa bangsa Indonesia merupakan Negara dengan agama Islam

terbanyak di dunia. Berangkat dari kenyataan tersebut kemudian yang menjadi salah

satu ketertarikan bagi penulis untuk menelaah lebih lanjut bagaimana sesunguhnya

posisi Islam politik di dua negara tersebut saat berada di bawah kepemimpinan

Mustaf Kamal di Turki dan Sukarno di Indonesia.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mengungkap dari apa yang menjadi persoalan tersebut di atas dengan

jelas serta lugas dan demikian juga supaya tidak melebar kemanan-mana, maka dalam

penulisan skripsi ini penlis akan memberikan batasan-batasan yang selanjutnya akan

merumuskan masalah yang menjadi pokak persoalan yang akan di telaah pada

penulisan skripsi ini. Yaitu telaah penulisan dalam skripsi ini hanya mencakup Turki

Page 16: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

di bawah kepemimpinan Mustafa Kamal dan Indonesia di bawah kepemimpinan

Sukarno. Dengan perumusan masalah sebagai berikut;

Bagaimana sesungguhnya posisi Islam politik di Turki saat Negara ini berada

di bawah kepimpinan sekuler Mustafa Kamal. Demikian juga di Indonesia di bawah

kepemimpinan Sukarno. Kemudian adakah perbedaan ataupun kesamaan seputar

keadaan dan posisi Islam politik di Turki dan Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Bagi penulis, setidaknya ada dua tujuan dalam penulisan skripsi ini. Pertama,

yaitu tujuan secara umum, dan yang kedua tujuan secara khusus. Adapun tujuan

secara umum yaitu sebagai berikut:

1. Berusaha untuk melihat bagaimana sesungguhnya posisi Islam politik pasca

keruntuhan kekhalifahan Usmani di Turki. Demikian juga posisi Islam politik

pasca kemerdekaan di Indonesia.

2. Bagaimana sikap dan perlakuan Mustafa kamal di dalam melihat posisi islam

politik yang ada pada saat itu. Serta sejauh mana dampaknya terhadap Islam.

Demikian juga di Indonesia pada saat kepemimpinan Sukarno

3. Melihat letak perbedaan dari pola ke dua tokoh tersebut hubungannya dengan

sikap, pandangan dan perlakuannya terhadap islam politik

Selanjutnya tujuan secara umum dalam penulisan skripsi ini tidak lain untuk

memenuhi salah satu tugas akhir bagi penulis sendiri dalam rangkah guna

memperoleh gelar sarjana starata satu (S-1) di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 17: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

D. Metode Penelitian

Dalam membahas skripsi ini, penulis akan menggunakan metode penelitian

kepustakaan (library research), yaitu penulis berusaha semaksimal mungkin

mengumpulkan data dan informasi melalui literatur-literatur kepustakaan, majalah,

artikel maupun juga dari sumber apapun termasuk juga website yang ada kaitannya

dengan apa yang menjadi pokok penelitian di dalam penulisan skripsi ini.

Sementara itu dalam penganalisaan atas data yang nantinya sudah di

peroleh, penulis menggunakan metode analisa komparatif. Selanjutnya tehnik di

dalam penulisan skripsi ini penulis mengacu pada buku pedoman akademik Fak.

Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2005-2006.

E. Sistematika Penulisan

Untuk lebih memudahkan dalam penulisan skripsi ini, penulis membaginya ke

dalam lima bab, yang tiap bab-nya terdiri dari sub bab:

Adapun pada bab yang ke-I, yaitu berisikan Pendahuluan, dengan meliputi

sub sub pembahasan, latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah,

metode penulisan, manfaat/tujuan penulisan, dan Sistematika penulisan.

Pada bab ke-II, skripsi akan membahas secara singkat seputar biografi

mustafa kamal dan sukarno, dengan sub pembahasan. Biografi singkat mustafa

kamal. Yaitu, masa kecil dan riwayat pendidikan, karir di dunia meliter dan politik

dan menjadi bapak turki. Kedua, biografi singkat sukarno, dengan meliputi; pada

Page 18: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

masa kecil, riwayat pendidikan, karir di dunia politik serta sebagai bapak proklamator

bagi kemerdekaan bangsa Indonesia

Kemudian pada bab yang ke-III, yaitu akan membahas tentang Islam politik

dan sejarahnya di Turki dan Indonesia, yang terdiri dari beberapa sub pembahasan.

Pertama, Pengertian Islam Politik. Kedua, Sejarah Islam Politik Turki yang meliputi,

pada masa Turki Usmani, Keruntuhan Khilafah Turki Usmani, dan status baru negara

Turki; dari Khilafah ke republik. Ketiga, yaitu Sejarah Islam Politik Indonesia dengan

cakupan. Indonesia pada zaman Kolonial, pra kemerdekaan, menjelang kemerdekaan

sampai awal Kemerdekaan, dan di lanjutkan kemudian dengan lahirnya razim Orde

Lama

Sementara pada bab yang ke-IV, penulis akan membahas tentang posisi dan

keadaan Islam politik Turki dan Indonesia di bawah kepemimpinan Mustafa Kamal

dan Sukarno dengan sub pembahasan. Pertama, pengertian sekular. Kedua,

sekularisasi versi Mustafa Kamal Attaruk dan Sukarno. Ketiga, posisi Islam politik

Turki di bawah kepemimpinan Mustafa Kamal Ataturk dan yang Ke-empat yaitu

posisi Islam politik Indonesia di bawah kepemimpinan Sukarno

Selanjutnya pada bab yang ke-V yaitu penutup yang berisikan saran-saran dan

kesimpulan

Page 19: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

BAB II

BIOGRAFI SINGKAT MUSTAFA KAMAL ATATÜRK

DAN SUKARNO

A. Mustafa Kamal

1. Masa Kecil dan Riwayat Pendi dikan

Nama Mustafa Kamal, khususnya di mata rakyat Turki nampaknya memang

memiliki tempat tersendiri yang sulit terhapuskan begitu saja. Dialah yang sudah

mengubah Turki dari system kesultanan ke system ala Barat. Mustafa Kamal lahir

pada tahun 1881, di Selânik Ottoman13,

Mustafa kecil sebagai seorang anak pegawai kecil yang kemudian menurut

ceritanya, sang ayah beralih profesi menjadi pedagang kayu. Sesuai dengan kebiasaan

Turki pada waktu itu, ia dinamai Mustafa saja. Ayahnya sendiri, Ali Rıza Efendi,

meninggal dunia saat Mustafa baru berusia tujuh tahun. Karena itu, Mustafa kecil

kemudian dibesarkan oleh ibunya Zübeyde Hanım.

Saat usianya telah mencapai 12 tahunan, Mustafa masuk ke sekolah militer di

Selânik dan Manastır14, kedua-duanya pusat nasionalisme Yunani yang anti-Turki.

Mustafa belajar di sekolah menengah militer di Selânik, di sana namanya

ditambahkan dengan nama Kemal "kesempurnaan" oleh guru matematikanya sebagai

pengakuan atas kecerdasan yang di miiliki olehnya.

13 Kini Thessaloniki di Yunani 14 Kini Bitola

Page 20: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Mustafa Kemal masuk ke akademi militer di Manastır pada 1895. kemudian

Ia lulus dengan pangkat letnan pada 1905 dan ditempatkan di Damaskus.

Di sinilah ia segera bergabung dengan sebuah kelompok rahasia kecil yang

terdiri dari perwira-perwira yang menginginkan pembaruan, yang dinamai Vatan ve

Hürriyet yang berarti tanah air dan kemerdekaan, kelompk ini kemudian menjadi

penentang aktif rezim Ottoman, dan pada tahun 1907 ia ditempatkan di Selânik dan

bergabung dengan Komite Kesatuan dan Kemajuan yang biasa disebut sebagai

kelompok Turki Muda.

Pada 1908 kaum Turki Muda merebut kekuasaan dari Sultan Abdul Hamid II,

dan Mustafa Kemal menjadi tokoh militer senior. Pada 1911, ia pergi ke provinsi

Libya untuk ikut serta dalam melawan invasi Italia. Pada bagian pertama dari Perang

Balkan Mustafa Kemal terdampar di Libya dan tidak dapat ikut serta, tetapi pada Juli

1913 ia kembali ke Istanbul dan diangkat menjadi komandan pertahanan Ottoman di

wilayah Çanakkale di pantai Trakya (Thrace). Kemudian pada 1914 ia diangkat

menjadi atase militer di Sofia,

2. Karir di Dunia Meliter dan Politik

Mustafa Kemal mengenal dunia politik melalui temannya Ali Feti. Temannya

ini mendorongnya untuk memperkuat dan memperdalam tentang bahasa Perancis,

sehingga ia dapat membaca karangan filosof-filosof perancis Perancis Rousseau,

Voltaire, Aguste Comte, Mostesquieu, dan lain-lain.

Page 21: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Pada saat itu, tantangan terhadap kekuasaan absolut Sultan Abdul Hamid

sedang marak. Mustofa Kemal sangat mendukung adanya gerakan-gerakan kritik

terhadap Sultan. Gerakan ini tidak hanya dilakukan oleh keum pelajar saja, namun

juga dari militer. Kemudian melihat suasana yang makin memanas yang terjadi di

Turki Mustafa Kemal-pun akhirnya melakukan satu inisiatif yaitu dengan membentuk

kelompok-kelompok penentang Sultan dengan mengadakan rapat-rapat gelap,

menerbitkan surat-surat kabar dengan tulisan tangan yang di sebarkan di kalangan

mereka sendiri15.

Setelah di penjara beberapa bulan, Mustafa Kemal memulai karirnya dibidang

kemiliteran. Ia ditugaskan untuk bergabung dengan pasukan kelima di Damaskus

unmtuk menumpas pemberontakan sekte Druzz.16 Sebagai catatan, bahwa latar

belakang kenapa kemudian muncul adanya pemberontakan di Turki pada saat itu,

seperti yang dilakukan oleh sekte Druzz misalkan, hal itu terjadi karena

dilatarbelakangi oleh adanya keabsolutan dari Sultan sendiri.

Sementara kondisi politik semakin kacau, karena Sultan Abdul Hamid masih

berlaku absolut dan mementingkan kesejahteraan keluarga kerajaan. Seiring dengan

semakin terdesaknya Turki oleh serangan sekutu (Inggris, Perancis dan Rusia),

Mustafa Kemal bersama-sama dengan kawan-kawannya yang ada di Damaskus

15 Dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Mustafa Kamal dan kawan-kawannya tersebut,

sampai kemudian ia pernah dipenjara selama beberapa bulan dan bahkan ia juga dengan temannya Ali Fuad sempat pernah dibuang ke luar Istanbul yaitu ke Syuriah. (Lebih jelas lihat, Harun Nasution, hal.144. lihat juga pada M. Syafi’I Anwar. hal. 86

16 Syafi’I Mughni, sejarah kebudayaan islam di Turki (Jakarta:Logos, 1997), hlm. 146

Page 22: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

membentuk perkumpulan yang disebut Vatan (tanah air), yang bergerak membentuk

revolusi Turki. Namun rencananya gagal karena kondisi tidak mendukung untuk

menciptakan sebuah revolusi.

Pada tahun 1907, ia pindah ke Salonika dari Damaskus si sini sudah terbentuk

perkumpulan yang lebih luas fungsinya di bandingkan yang akan dibuat Mustafa

Kemal. Mustafa Kemal kemudian bergabung dalam perkumpulan persatuan dan

kemajuan (Ittihad ve Terekki). Perkumpulan ini dipimpin oleh tiga serangkai Enver

Pasya,17 Talat Pasya,18 dan Jemal Pasya19 tapi Mustafa Kemal tidak memiliki peranan

strategis di kelompok ini.

Di partai ini Mustafa Kemal sudah dikosentrasikan pada kegiatan politik yang

benar-benar cendrung pada revolusi Turki. Kekuatan tentara Khilafah sempat bentrok

dengan kekuatan Mustafa Kemal. Di satu sisi Khilafah ingin pemerintahan

perlementer dengan azaz demokrasi. Keinginan ini merupakan hasil dari lawatannya

ke Negara-negara Barat yang telah maju dan memiliki sistem pemerintahan

parlementer.

Mustafa Kemal tidak hanya berorganisasi saja, tapi ia lebih aktif di dunia

militer sebagai perwira yang memiliki jabatan tinggi. Jalur ini cukup membantu untuk

17 Enver Pasya adalah Perwira Tinggi Militer dan kemudian menjadi Atase Militer di Berlin

dan Menteri pertahanan. 18 Talat Pasya adalah Perwira Tinggi Militer yang pernah menjadi Sekretaris Jawatan Pos dan

Telegraf di Salonika dan selanjutnya menjadi Menteri Dalam Negeri dan kemudian Perdana Menteri. 19 Jemal Pasya adalah Perwira Tinggi Militer, pernah menjadi Panglima daerah Syiria,

Gubernur Militer Istanbul dan Menteri Angkatan Laut.

Page 23: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

melakukan oposisi terhadap Sultan. Dan melalui jalur Militer ini pulalah ia kemudian

memperoleh dukungan dari Rakyat Turki untuk melancarkan oposisi.

Sementara Turki ketika itu mengalami kekalahan akibat serbuan sekutu yang

dilakukan oleh Yunani. Kemudian Mustafa Kemal, yang ketika itu menjadi panglima

perang seluruh angkatan dan diberi gelar Ghazi (pahlawan perang) oleh Dewan

Nasional Agung, akhirnya berhasil mengusir tentara Yunani dari Turki. Sejak itu

diadakan perjanjian perlentakan senjata yang ditanda tangani pada tanggal 11 oktober

1922. kemudian perjanjian berikutnya, yaitu perjanjian Laussanne pada tanggal 24

Juli 1923 dilaksanakan.

Lewat perjanjian ini pengakuan internasional terhadap kemerdekaan Turki

diperoleh.20 Hanya saja yang menjadi persoalan adalah reformasi di bidang politik.

Pada awal bulan Juli 1920, Mustafa Kemal telah mendirikan Nation Assemb’y

(Dewan Nasional) di Ankara. Pada saat pendiriannya ia mengatakan bahwa kenyataan

yang paling mendasar dalam praktek kenegaraan adalah kecendrungan populisme,

yaitu pemerintah yang kekuasaan, kedaulatan, kekuatan dan pemerintahan diberikan

langsung oleh rakyat. Hasilnya adalah Low of Fundamental Orgazation, 20 Januari

1921 yang merupakan kesepakatan Grand National Assembly. Dalam Assembly ini

dijelaskan bahwa yang menjadi penguasa adalah mereka yang menjadi perwakilan

rakyat.

20 Mukti Ali, OP. cit., hal. 82

Page 24: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Kesepakatan ini mendapat perlawanan dari pihak Sultan di Istanbul. Setelah

terjadi dialog antara kedua belah pihak, maka kesepakatan tentang kekuasaan rakyat

ditambahkan pernyataan bahwa format pemerintahan tetap dalam bentuk kesultanan

dan Khilafah tidak perlu dipertanyakan. Kesepakatan ini justru merupakan

kemenangan Mustafa Kemal dan kawan-kawannya. Ia mengusulkan agar kekuasaan

Sultan dan Khilafah di pisah dan pada 1 November 1922 kekuasaa Sultan

dihapuskan.21 Sedangkan Khilafah hanya memiliki kekuasaan keagamaan saja.

Kompromi ini dimaksudkan untuk menjaga merembetnya oposisi keagamaan ke

persoalan politik dan untuk mengakhiri otokrasi seorang sultan.

Kemudian Mustafa Kemal mendirikan Partai Rakyat pada tanggal 6 Desember

1922 dan ia mengundang seluruh kalangan terpelajar untuk berkomunikasi dengannya

secara langsung. Pada tanggal 16 April 1923 Dewan Nasional membubarkan diri dan

mempersiapkan pemilihan umum. Pada tanggal 11 Agustus 1923 Mustafa Kemal

terpilih menjadi Presiden Pertama.22 Menurut resolusi yang diambil Dewan Nasional

Turki diproklamasikan sebagai Republik pada tanggal 29 Oktober 1923.

3. Sebagai Bapak Turki

Salah satu tujuan utama yang diinginkan oleh Mustafa Kamal adalah ia ingin

memutuskan hubungan Turki dengan sejarahnya yang lalu supaya Turki dapat masuk

dalam peradaban Barat. Oleh karena itulah penghapusan keKhilafahan merupakan

21 Ibid, 22 Syafiq Mughni, OpS. Cit., hal. 148

Page 25: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

agenda pertama yang dilaksanakan. Pada tanggal 1 November 1922 sebagaimana

yang di katakan diatas Dewan Agung Nasional pimpinan Mustafa Kemal

menghapuskan keKhilafahan. Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 1923

memindahkan pusat pemerintahan dari Istanbul ke Ankara. Akhirnya Dewan

Nasional Agung pada tanggal 29 Oktober 1923 memproklamasikan terbentuknya

Negara Republik Turki dan mengangkat Mustafa Kemal sebagai Presiden Republik

Turki.

Setelah meniadakan keKhilafahan, politik Kemalisme menghapuskan

lembaga-lembaga syariah, meskipun sebenarnya peranan lembaga ini sudah sangat

dibatasi oleh para pembaru Kerajaan Usmani. Bagi Kemalis, syariat adalah benteng

terakhir yang masih tersisa dari sistem keagamaan tradisional. Lebih lanjut lagi

Kemalis menutup sekolah-sekolah madrasah yang sudah ada sejak tahun 1300-an

sebagai suatu lembaga pendidikan Islam.

Oleh banyak rakyat Turki kemudian, atas jasa-jasa yang telah ia lakukan

kepada negara, maka kemudian Mustafa Kamal di sebut-sebut sebagai Sang Bapak

Turki. atau seorang yang telah membebaskan negara Turki dari suatu pemerintahan

KeKhilafahan, absolutisme, dan terbelakang

B. Sukarno

“Aku adalah putra seorang ibu Bali dari kasta Brahmana. Ibuku, Idaju, berasal

dari kasta tinggi. Raja terakhir Singaraja adalah paman ibuku. Bapakku dari Jawa.

Nama lengkapnya adalah Raden Sukemi Sosrodihardjo. Raden adalah gelar

Page 26: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

bangsawan yang berarti, Tuan. Bapak adalah keturunan Sultan Kediri. Apakah itu

kebetulan atau suatu pertanda bahwa aku dilahirkan dalam kelas yang memerintah,

akan tetapi apa pun kelahiranku atau suratan takdir, pengabdian bagi kemerdekaan

rakyatku bukan suatu keputusan tiba-tiba. Akulah ahli-warisnya.”23

Berikut secara singkat penulis akan menuturkan seputar sejarah Bung Karno,

sampai beliau berhasil mendeklarasikan kemerdekaan bangsa Indonesia, menjadikan

bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka.

1. Masa Kecil dan Riwayat Pendidikan

Setelah satu kesaksian terbesar bangsa ini di abad ke-19 adalah dikarunianya

negeri ini dengan kelahiran seorang yang kelak amat berpengaruh bagi perjalanaan

bangsa dan negara. Ia kelak menjadi pemimpin besar yang mengantarkan Indonesia

keluar dari kegelapan, dalam cengkraman penjajah. Kemudian pada tanggal 06 juni

1901, tepatnya pukul 05.30, di Blitar terlahir seorang bayi yang diberi nama

soekarno. Ida Ayu, nama sang ibu adalah kelahiran Bali dari kasta brahmana

keturunan bangsawan. Raja singaraja terakhir adalah paman Idayu. Raden Sukemi

Sosrodiharjo, nama sang ayah adalah keturunan sultan kediri24.

23 Pernyataan tersebut dinyatakan sendiri oleh bung Karno kepada penulis otobiografinya,

Cindy Adam. Putra sang fajar yang lahir di Blitar, 6 Juni 1901 dari pasangan Raden Soekemi dan Ida Ayu Nyoman Rai, diberi nama kecil, Koesno. Ir. Soekarno, 44 tahun kemudian, menguak fajar kemerdekaan Indonesia setelah lebih dari tiga setengah abad ditindas oleh penjajah-penjajah asing Soekarno hidup jauh dari orang tuanya di Blitar sejak duduk di bangku sekolah rakyat, indekos di Surabaya sampai tamat HBS (Hoogere Burger School). Ia tinggal di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Jiwa nasionalismenya membara lantaran sering menguping diskusi-diskusi politik saat ia tinggal di rumah Tjokroaminoto.

24 D. Lee, John, Sukarno, Sebuah Biografi Politik (Jakarta; 1996. Penerbit Pustaka Pelajar).

Page 27: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Kakek dan moyang Sukarno dari pihak ibu adalah pejuang-pejuang

kemerdekaan. Moyangnya gugur dalam perang Puputan, sebuah daerah di pantai

Utara Bali ketika melawan penjajah, dari pihak Bapak juga merupakan patriot-patriot

ulung. Nenek dari nenek Sukarno adalah pejuang putih di samping pahlawan besar

Diponegoro. Ia menunggang Kuda mendampingi dipenogoro hingga ajal menjemput

dalam perang jawa yang besar itu berkobar dari tahun 1825-1830

Sukemi harus kawin lari ketika hendak mengawini Ida Ayu. Pasalnya, Sukemi

yang Islam, sekalipun ia menjalankan Theosofi, untuk nikah secara Islam maka Ida

Ayu menganut agama Islam terlebih dahulu. Walhasil, mereka tak punya pilihan

kecuali harus mengizinkan pernikahan itu. Sukemi yang bekerja sebagai guru sekolah

rendah Gubernemen di Singaraja merasa tidak di sukai oleh orang Bali kemudian

mengajukan permohonan kepada Departemen Pengajaran untuk dipindahkan ke Jawa

Timur. Ketika bertugas di Jawa Timur inilah Putra Sang Pajar di lahirkan25.

Nama kelahiran Sukarno sebenaruya adalah Kusno. Kusno Kecil hidup

senatiasa hidup berpenyakitan. Ia pernah menderita sakit Malariya, disentri, bahkan

Typus, dan lain-lain. Bapaknya mengatakan bahwa kalau namanya kurang begitu

cocok, oleh karena itu harus diganti agar tidak sakit-sakitan kembali. Kemudian di

pilihlah dengan nama Karna, nama ini sendiri merupakan seorang pahlawan besar

dalam cerita Mahaberata. Dalam bahasa Jawa, huruf A menjadi O. Adapun awalan

SU berarti paling baik. Jadi Sukarno berarti pahlawan yang paling baik.

25 Hery Sucipto dalam, Menegakkan Indonesia; pemikiran dan Kontribusi 50 tokoh Bangsa

Berpengaruh.(Jakarta; 2004. penerbit Grafindo). Hal 151

Page 28: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Demikian kira-kira keinginan sang ayah, yang gandrung dengan seni

pewayangan. Kemudian seperti pengakuan Sukarno sendiri dalam Buku Bung Karno,

penyambung lidah rakyat yang ditulis Cindi Adams, masa kanak-kanaknya tidak beda

dengan David Copperfield26. Betapa tidak, Sukarno kecil yang hidup dan tumbuh

dalam kemiskinan, tak mempunyai sepatu, tak megenal sendok dan garpu, bahkan

mandi dengan air yang tak keluar dari kran. Sukarno juga memilki kakak perempuan,

Sukarmini, dua tahun lebih tua. Sukemi yang berpenghasilan F 25 sebulan harus

dikurangi F 15 untuk sewa rumah di jalan pahlawan 88.

Ketika berumur enam tahun keluarga Sukarno pinda ke Mojokerto. Mereka

tinggal didaerah yang melarat dan kondisi teteangga yang tak berbeda dengan

keadaan itu sendiri. Keluarga sukarno hampir tidak bisa makan satu kali dalam sehari.

Yang terbanyak mereka makan Ubi Kayu, Jagung Tumbuk dengan makanan lain.

bahkan Idayu tidak mampu membeli beras murah, melainkan hanya membeli padi.

Setiap pagi ia mesti menumbuk kabah itu hingga menjadi buliran beras.

Dengan cara itu ia dapat menghemat uang satu sen yang dapat dibelikan Sayuran.

Sejak hal itu selama beberapa tahun sebelum kesekulah Sukarno Kecil harus

membantu Ibu menumbuk padi.

Setelah lulus dari sekolah rendah belanda, Ayahnya menggunakan pengaruh

kawan-kawannya untuk memasukkan Sukarno ke sekolah menengah tertinggi di Jawa

Timur, yaitu Hogere Burger School. (HBS) di Surabaya. Kala itu Usianya baru lima

26 Hary Sucipto, hal 153

Page 29: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

belas tahun dan ia-pun lantas tinggal di rumah HOS Cokroaminoto, orang yang kelak

akan mengubah seluruh kehidupannya.

Cokroaminoto berumur tiga puluh tiga tahun ketika Sukarno datang ke

Surabaya. Dia seorang tokoh yang berdaya cipta dan cita-cita tinggi, seorang pejuang

yang mencintai tumpah darahnya. Kepadanya Sukarno belajar banyak hal bahkan

mendapatkan banyak buku dan barang berharga lainnya. Bukan hanya itu, ia bahkan

banyak belajar dan akhirnya ikut berdiskusi dengan tokoh-tokoh lain yang sering

datang ke tokoh ini.

Bagi Sukarno, selama tinggal di Surabaya, bukanlah masa yang

menyenangkan. Ia terlalu serius dan tidak mengikuti kesenangan seperti yang dialami

anak-anak sekolah lainnya. Ia senantiasa belajar, membaca, dan membaca buku. Ia

asik mengejar ilmu pengetahuan disamping belajar sekolah.

Sebuah perpustakaan besar di kota itupun tak pernah dilewatkannya. Ia

menyelam kedalam dunia ini dan bertemu dengan banyak orang besar. Menyamakan

buah pikirannya dengan mereka, dan menjadikan cita-cita mereka sebagai pendirian

dasarnya. Ia secara mintal berbicara dengan Thomas Jefferson, dekat dan bersahabat

dengannya. Sebab ia bercerita kepada Sukarno tentang declaration of indevendence

yang di tulisnya pada tahun 1776. bahkan melakukan hal yang sama juga dengan para

pemikir besar dunia lainnnya.

Ketika itu usia Sukarno enam belas tahun, saat anak sang Pajar ini memulai

persembahan hidupnya. Ia mendirikan perkumpulan politik yang pertama bernama

Tri koro Darmo, berarti tiga tujuan suci dan melambangkan kemerdekaan politik,

Page 30: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

ekonomi, dan sosial. Sementara itu, di sekolahnya HBS yang mempunyai tiga ratus

siswa dan hanya dua puluh diantaranya orang Indonesia, meski berotak cemerlang ia

sebagai Inlander selalu di pandang negatif oleh kawan-kawan Belanda.

Usia Sukarno dua puluh satu tahun ketika Bu Tjokroaminoto meninggal

dunia. Kondisi itu membuat HOS Tjokroaminoto bersedih bila mengingat putrinya

Utari yang tak beribu lagi. Siapa yang akan menjaga dan mengasihinya. Seorang

saudara Tjokroaminoto lantas meminta Sukarno agar bersedia menikahi Utari.

Sukarno-pun kian dekat dengan Tjokroaminoto dan selalu menyertainya bila

ia datang keacara rapat atau menjadi pembicara. Suatu ketika Sukarno harus

mengganiikan Tjokroaminoto yang berhalangan hadir pada sebuah acara. Inilah awal

Sukarno mulai tampak benih-benih kehebatannya dalam berpidato.

Hari-hari berikutnya-pun lebih banyak lagi menyerap persoalan politik di

rumah Tjokroaminoto ini. Ia menyebutnya sebagai dapur nasionalisme. Kala itu, ia

juga telah di tunjuk menjadi skretaris Jong Java dan tak lama kemudian menjadi

ketuanya.

2. Karir di Dunia Politik dan Beberapa Karyanya

Sebagaimana yang telah penulis jelaskan di atras bahwa Soekarno pada

akhirnyapun pindah ke Bandung, melanjutkan pendidikan tinggi di THS (Technische

Hooge-School), Sekolah Teknik Tinggi yang kemudian hari menjadi ITB, meraih

Page 31: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

gelar insinyur, 25 Mei 1926. Semasa kuliah di Bandung, Soekarno, menemukan

jodoh yang lain, menikah dengan Inggit Ganarsih pada tahun 192327.

Soekarno muda, yang kemudian lebih akrab dipanggil dengan nama Bung

Karno untuk menunjang karir perjalanan politiknya akhirnya berinisiatif untuk

mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia), 4 Juni 1927. dengan tujuan utamanya

yaitu, mendirikan negara Indonesia Merdeka..

Sekali lagi itulah Soekarno, yang tidak hanya ulung dalam hal politik, namun

juga ia merupakan seorang cendekiawan yang meninggalkan ratusan karya tulis dan

beberapa naskah drama yang mungkin hanya pernah dipentaskan di Ende, Flores.

Kumpulan tulisannya sudah diterbitkan dengan judul Dibawah Bendera Revolusi, dua

jilid. Dari buku setebal kira-kira 630 halaman tersebut, tulisan pertamanya (1926),

berjudul, Nasionalisme, Islamisme, dan Marxism, bagian paling menarik untuk

memahami gelora muda Bung Karno.

3. Sebagai Bapak Proklamator

Pada tahun 1942, tentara pendudukan Belanda di Indonesia menyerah pada

Jepang. Penindasan yang dilakukan tentara pendudukan selama tiga tahun jauh lebih

kejam. Di balik itu, Jepang sendiri sudah mengimingi kemerdekaan bagi

Indonesia. Penyerahan diri Jepang setelah dua kota utamanya, Nagasaki dan

Hiroshima, dibom atom oleh tentara Sekutu, tanggal 6 Agustus 1945, membuka

27 Dalam Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24 tahun 2005

Page 32: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

cakrawala baru bagi para pejuang Indonesia. Mereka, tidak perlu menunggu, tetapi

merebut kemerdekaan dari Jepang.

Setelah persiapan yang cukup panjang, dipimpin oleh Ir. Soekarno dan Drs

Muhammad Hatta, mereka memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, tanggal 17

Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur No. 5228. Kemudian semenjak hari itu

juga bangsa kita sudah resmi menjadi sebuah bangsa yang merdeka. Satu hari

kemudian dalam satu musyawarah yang diadakan oleh panitia persiapan untuk

kemerdekaan Indonesia telah memilih Bung Karno dengan didampingi Bung Hatta

secara resmi ditetapkan sebagai presiden pertama bagi bangsa kita.

28 Sekarang Jalan tersebut telah berubah nama menjadi Jalan. Proklamasi

Page 33: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

BAB III

PENGERTIAN ISLAM POLITIK DAN SEJARAHNYA

DI TURKI DAN INDONESIA

A. Pengertian Islam Politik

Seperti kita tahu, dalam al-quran sendiri nampak banyak istilah yang ada

hubungan dengan negara seperti istlah Syura, hizb, tauhid dan lain sebagainya yang

hal tersebut kemudian oleh para pemikir Islam politik banyak diartikan kedalam

kontek politik modern, yaitu demokrasi, partai politik, masyarakat tanpa kelas, kelas

sosial, dan seterusnya.

Kenapa hal itu sampai bisa terjadi? Kemungkinan besarnya hal ini dilatar

belakangi oleh adanya imiej tentang kesempurnaan daripada ajaran Islam itu sendiri.

Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Dawan Raharjo bahwa Dalam

persepsi gerakan Islam, khususnya dalam konsepsi dakwah Islam, Islam diyakini

sebagai sebuah agama yang sempurna. Kesempurnaaan itu diyakini, dinyatakan oleh

Tuhan sendiri dari penafsiran terhadap suatu ayat yang berbunyi: “Hari ini telah

kusempurnakan bagimu agamamu”

Kemudian kesempurnaan ini diartikan antara lain: Islam memuat ajaran atau

tuntutan hidup di segala bidang, sedari yang umum sampai kepada yang cukup detail,

yang termuat dalam al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Ajaran itu sesuai untuk segala

tempat dan zaman. Karena itu, Islam sebagai agama tidak memerlukan tambahan.

Page 34: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Setiap tambahan akan berarti bid’ah yang harus ditolak. Dan karena konsep

keagamaan itu dalam kenyataannya berkembang, maka timbul gerakan purifikasi

“Kembali kepada al-Qur’an dan Hadist”29.

Dengan demikian, maka Islam adalah sebuah ajaran yang self-sufficient. Tidak

memerlukan tambahan atau perkembangan apapun, misalnya wacana filsafat.

Kenyataan historis memperlihatkan bahwa ilmuwan dan ulama Islam mempelajari

berbagai filsafat yang pernah tumbuh, misalnya filsafat Yunani. Bahkan teologi Islam

dinilai telah dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran filsafat, bahkan mengembangkan

berbagai pemikiran filsafat.

Sebagai agama yang paling sempurna, maka Islam adalah satu-satunya agama

yang benar. Agama selain Islam dianggap tidak benar atau sesat. Islamlah satu-

satunya jalan keselamatan. Keyakinan seperti ini sebenarnya umum berlaku, terutama

pada agama Kristen Katholik yang tidak mengakui kebenaran dan keselamatan di luar

keyakinan Kristiani. Dengan rumusan yang lebih khusus, “tiada jalan keselamatan

diluar jalan Yesus”. Sebagai ideologi, maka Islam dipersepsikan sebagai ajaran yang

mencakup “agama dan negara” (al-din wa al-daulah).

Dengan perkataan lain, Islam mencakup agama dan politik. Dalam gerakan

Islam, mendirikan suatu negara adalah suatu kewajiban dan sekaligus tujuan dari

gerakan. Pandangan ini pernah dibantah oleh Syaikh Ali Abdul Razik yang

29. Olivier Roy, The Failure of political Islam. Yang telah di terjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia dengan judul, Gagalnya Islam Politik (Jakarta:1996. Penerbit PT. Serambi Ilmu Semesta. Cet ke-1). Hal, 48-49

Page 35: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

berpendapat, bahwa Islam adalah suatu agama dan tidak memiliki konsep atau

petunjuk kongkret dan operasional mengenai negara. Tapi diakui, bahwa Negara

adalah sebuah kebutuhan bagi kaum Muslim. Tapi tidak berarti bahwa negara yang

didirikan oleh kaum Muslim itu adalah “Negara Islam”, yaitu sebuah konsep yang

punya sanksi keagamaan.

Dengan perkataan lain, negara adalah urusan keduniaan masyarakat Muslim

sendiri dan bukan merupakan perintah agama yang harus diikuti.Sebagai suatu

agama, Islam adalah satu, dan umat Islam merupakan suatu kesatuan yang utuh,

sesuai dengan istilah al-Qur’an “al-ummat al-wahidah”. Dalam arti ini, tidak ada

Islam-Islam liberal, fundamentalis, tradisionalis dan semacamnya.

Sementara literatur politik modern, Islam politik dan Islamisme digunakan

dengan arti sama. Dalam tulisan ini, penulis menggunakan Istilah Islam politik seperti

didefinisikan Graham E. Fuller30,

“one who believes that Islam as a body of faith has something important to say about how politics and society should be ordered in the contemporary Muslim world and who seeks to implement this idea in some fashion.” 31

Penulis menggunakan definisi ini selain karena netral dan tidak pejorative,

juga karena mencakup spektrum ekspresi Islam politik yang beragam, dari radikal ke

moderat, kekerasan ke perdamaian, otoriter ke demokrat, dan tradisionalis ke modern.

30 Graham E. Fuller, The Future of Political Islam, hlm. xi 31. Artinya yaitu

Page 36: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Penulis juga sengaja memilih istilah “Islam politik”, bukan “Islam

fundamentalis,” walaupun keduanya seringkali digunakan secara bergantian. Dari

perspektif perbandingan antara gerakan-gerakan konservatif Kristen, Yahudi, Islam,

dan Hindu, istilah “fundamentalisme” ini sangat problematik32.

Karena ia berakar dalam pengalaman khas Protestan di mana premis teologis

dasarnya adalah bahwa Bibel merupakan firman Tuhan yang sebenarnya dan harus

dipahami secara literal. Dalam pengertian ini, kiranya kurang tepat berbicara tentang

Islam fundamentalis, karena salah satu elemen mendasar keyakinan kaum Muslim

adalah bahwa al-Qur’an merupakan firman Tuhan yang diwahyukan kepada Nabi

Muhammad melalui malaikat Jibril.

Tradisi Islam memberikan perhatian besar bagaimana kaum Muslim

seharusnya memahami al-Qur’an – ayat mana yang bisa dipahami secara literal dan

ayat mana yang begitu kompleks sehingga membutuhkan bentuk penafsiran alegoris

atau lainnya. Tetapi, asal-usul teks yang bersifat Ilahi tidak pernah dipersoalkan33.

Ada aspek lain mengapa istilah “fundamentalisme” kurang tepat.

“Fundamentalisme” mengandaikan restorasi bentuk agama yang murni dan otentik,

bersih dari distorsi dan campuran sejarah, serta deviasi-deviasi kaum modernis.

32 Sebagai catatan penjelas, kenapa kemudian penulis menggunakan istilah “Islam Politik”

tapi bukan “Politik Islam” menurut pandangan penulis antara kedua istilah tersebut sudah barang tentu tidak sama maknanya. Islam politik, sebagaimana yang telah dikatakan diatas, yaitu Islam sebagai alat untuk memperoleh kekuasaan, dan sementara politik Islam sendiri, justru merupakan kebalikannya. Artinya, bahwa Islam memang memiliki politik atau dalam Islam memang ada politik, salah satu contoh, sebagaimana yang dulu nabi pernah menerapkannya.

33 Joel Beinin dan Joe Stork, “On the Modernity, Historical Specificity, and International Context of Political Islam,” dalam Joel Beinin dan Joe Stork (eds.), Political Islam, hlm. 3

Page 37: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Mereka menyerukan untuk kembali ke Islam model awal, sebagaimana dipraktikkan

Nabi dan kaum salaf. Dalam konteks ini, tentu salah besar jika kita

mengkonseptualisasi gerakan Islam politik sebagai upaya merestorasi bentuk Islam

“orisinal.” Sebaliknya, mereka hendak merevitalisasi dan mere-Islamisasi

masyarakat-masyarakat Muslim modern.

Penulis juga menyebut gerakan tersebut sebagai “Islam politik”, mengingat

bila kita mau mencermati dengan baik terhadap perhatian-perhatian utama mereka tak

lain menyangkut urusan duniawi dan politik. Mereka menggunakan al-Qur’an, hadis,

dan argumen keagamaan lain untuk menjustifikasi sikap dan aksi politik mereka.

Dengan kata lain, para pemikir dan aktivis Islam politik mutakhir menggunakan

elemen-elemen tradisi Islam yang mereka pilih untuk dikombinasikan dengan ide-ide,

teknik, institusi, dan komoditas masa kini. Kalangan Islam politik tidak menolak

modernitas secara tidak kritis, melainkan hendak mereformulasinya dan

meregulasinya dengan menggunakan terma-terma diskursif dari warisan Islam34.

Dalam konteks ini, Emmanuel Sivan benar ketika menyebut mereka

“medieval theology and modern politics”35. Sebab, kendati wacana agama “otentik”,

“murni”, “salaf”, begitu dominan dalam mendefinisikan identitas Islam mereka,

namun mereka menggunakan fasilitas dan instrumen modern yang mewujudkannya,

misalnya mendirikan partai dan ikut Pemilu.

34 Sami Zubaida, “Religion, the State, and Democracy: Contrasting Conceptions of Society in

Egypt,” dalam Beinin dan Joe Stork (eds.), Political Islam, hlm. 51-63 35 Emmanuel Sivan, Radical Islam: Medieval Theology and Modern Politics. New Haven:

Yale University Press, 1985

Page 38: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Dalam konteks model politik, misalnya, mereka mengagendakan negara Islam

yang didirikan Nabi dan Khulafa Rasyidin. Memang, agenda ini segera memunculkan

kontradiksi dalam dirinya. Bagaimana model negara syari’at Nabi yang didirikan

dalam masyarakat kesukuan (tribal societies) hendak diusung melalui metode modern

dalam wilayah negara-bangsa (nation state)?

Masih hubungannya dengan pengertian Islam Politik, M. Rusli Karim dengan

mengutip pendapat dari Syamsuddin36 juga mengatakan bahwa yang dimaksud

dengan Islam politik yaitu sebuah pencerminan dari ajaran Islam mengenai politik –

hubungan manusia dengan kekuasaan yang diilhami oleh adanya petunjuk dari

Tuhan, yang tentunya disini telah tercampuri dengan adanya kepentingan manusia37

Dengan kata lainnya, bahwa antara agama, syariah dengan negara menurut

paham ini bisa dikatakan nyaris tidak boleh dipisahkan. Bahkan seorang seperti Imam

Syafii-pun mengatakan, “…Tidak ada politik kecuali ia sesuai dengan syara’ –

undang-undang Islam”38 Tentu saja pandangan serta pemahaman tentang Islam

politik dari banyak pakar Islam banyak yang berbeda, akan tetapi penulis pikir pada

intinya sama. Yaitu, mencoba untuk menghubungkan antara kekuasaan negara

dengan agama.

36 M. Rusli Karim dalam bukunya, Negara dan Peminggiran Islam Politik; Suatu kajian

mengenai Implikasi kebijakan pembangunan bagi keberadaan “Islam Politik”di Indonesia Era 1970-an san 1980-an.( Jakarta; 1999. Penerbit PT. Tiara Wacana Yogya). Hal, 02.

37 Dalam Syamsuddin, hal 34 38 Shafi L. Dalam, Al-Aqidah wal Syasah. Harndon: The Internasional Institute of Islamic

Thought. Terbit tahun 1996

Page 39: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Intisari dari al-Qur’an sendiri setidaknya ada dua ajaran yang terkandung

didalamnya yaitu, Akidah dan Syari’ah. Yang antara keduanya berhubungan. Artinya,

tidak ada Akidah kalau tidak ada Syariah, begitupun sebaliknya. Dari pemahaman

Syariah di sini, banyak para pemikir Islam pada akhirnya memperoleh satu

instrument yang melatar belakangi kenapa misalkan antara kekuasaan yang ada di

dunia harus tidak boleh terpisahkan39. Demikianlah kira-kira secara umum apa yang

di maksud dengan pengertian Islam Politik itu.

B. Sejarah Islam Politik Turki

Nama Turki nampaknya memang menjadi salah satu hal penting untuk kita

ketahui. Bagaimana latar belakang sejarahnya, lebih-lebih apabila kita ingin

mengadakan riset tentang khazanah ke-ls. Bangsa Turki sebagaimana dalam sejarah

dikatakan merupakan salah satu bangsa yang dulunya kebudayaan dan peradabannya

adalah penuh dengan nuansa yang Islami namun kemudian sudah mengalami

perubahan yang sangat luar biasa.

Kemudian sudah barang tentu juga kitapun lagi-lagi tidak mungkin bisa

melupakan abad-abad sebelum negara ini berubah system kekuasaan – dari system

39 Menurut Musa, M.Y. dalam bukunya, Nidzam al-Hukmi fi al-Islam. (Kahirah;1963.

Penerbit Dar al-Katib al-Arabi Littaba’ah wa al-Nasyr). Sebagaimana yang di kutip oleh M. Rusli Karim dalam bukunya, Negara dan Peminggiran Islam Politik; Suatu kajian mengenai Implikasi kebijakan pembangunan bagi keberadaan “Islam Politik”di Indonesia Era 1970-an san 1980-an. Mengatakan, bahwa Akidah-lah yang menghubungkan antara seorang hamba dengan Tuhannya. Ia tidak berubah karena perubahan waktu dan tempat. Sedangkan Syari’at juga menghubungkan manusia dengan Tuhan-nya. Yang biasa disebut dengan Ibadah. Hubungan antara sesama manusia di sebut Mua’amalah, sedangkan hubungannya antara yang di perintah dengan yang memerintah di sebutat dengan Siyasah.

Page 40: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

ke-Sultanan sampai kepada bentuk sebuah republik. Katakanlah ketika

Konstantinopel menjadi salah satu pusat peradaban dunia, atau kejayaan Kekaisaran

Ottoman yang menjadi bukti kejayaan peradaban Islam pada abad ke-15 sampai abad

ke-19. Dari sisi sejarah, Turki bukan hanya Konstantinopel dan Ottoman. Wilayahnya

yang strategis – di antara Benua Eropa dan Benua Asia, di antara laut Mediterania

dan Laut Hitam – juga penuh dengan berbagai peninggalan umat manusia pada masa

sebelum Masehi. Tempat ini juga menjadi saksi luasnya kekuasaan raja-raja Romawi

hingga masa kejayaan Byzantium.

Turki yang sekarang mempunyai keistimewaan tersendiri. Gaya hidup modern

yang telah dijalani warganya sejak Mustafa Kemal Attaturk memerdekakan Turki

dari upaya pendudukan oleh Yunani (1920- 1922) semakin diperkuat dengan orientasi

negara itu untuk semakin menyatukan diri dengan Eropa. Padahal, 97 persen wilayah

negara itu—yang luas seluruhnya 788.695 km persegi—berada di Benua Asia dan

hanya tiga persen sisanya yang masuk ke Eropa.

Upaya Turki menyatukan diri dengan Eropa ketimbang Asia sudah dimulai

sejak masa Kekaisaran Ottoman. Pada saat itu, dalam upaya lebih menyebarluaskan

ajaran Islam, negara-negara Eropa, khususnya di sekitar Balkan, adalah tujuan utama

mereka karena negara-negara Asia lain di sekitar Kekaisaran Ottoman semuanya

sudah menganut ajaran Islam.

"Pada masa itu, Bulgaria, Armenia, Azerbaijan, dan seluruh wilayah Balkan ada

di bawah Ottoman. Itulah yang membuat kami sampai sekarang lebih banyak bergaul

dengan Eropa ketimbang Asia," ungkap Ketua Departemen Direktorat Jenderal

Page 41: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Afrika dan Asia Timur, Kementerian Luar Negeri Turki, M Raif Karaca, ketika

ditemui di Ankara40.

Kenyataan pada masa Ottoman itu semakin dikokohkan oleh Kemal Attaturk

yang sangat dihormati sebagai Bapak Turki. Ketika itu dia memang sudah

mencanangkan untuk membangun Turki sejaya dan sederajat dengan negara-negara

Eropa. Orientasi ke Eropa itulah yang antara lain mendasari keputusan menjadikan

Turki sebagai negara sekuler, yang benar-benar memisahkan agama dari kehidupan

bernegara.

1. Pada Masa Turki Usmani

Sejarah negara Turki Usmani merupakan salah satu suku kecil dari keseluruhan

suku-suku bangsa Turki yang dikenal sebagai Bangsa Turki yang menurut sejarahnya

juga masuk ke Asia Kecil semenjak abad ke sebelas yang lalu. Bangsa ini adalah

pemimpin-pemimpin yang terus-menerus berjuang menentang Byzantium, terutama

setelah mereka bergerak ke barat laut Anatolia di abad ke-13. Pengikut-pengikutnya

direputasikan sebagai ghazi atau lebih mudah dikenali sebagai parajurit yang

berjuang memerangi Kristian kerana jihad untuk menegakkan Islam. Di sinilah

wujudnya pasukan atau kerajaan Usmaniyah, yang menampung kerajaan-kerajaan

kecil bangsa Turki yang ada pada saat itu.

40.Syamsuddin Arif, PhD, dalam hidayatullah.com, Kamis, 31 Agustus 2006

Page 42: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Sekitar tahun 135741 mereka menyeberangi Dardenalles menuju ke

semenanjung Gallipoli dan sebelum akhir abad ke-14 mereka telah menduduki

beberapa kawasan dibawah kerajaan Byzantine42, yang kemudian jatuh ke tangan

kerajaan Turki Usmani pada tahun 145343. kemudian pada tahun 1526 sebagian besar

wilayah Hungary nampaknya juga sudah mulai di kekuasaan oleh kerajaan Usmaniah.

Ada beberapa faktor mengapa kemudian kerajaan ini berhasil menaklukkan

berbagai wilayah yang ada pada saat itu. Salah satunya yaitu kuatnya prajurit, dan

terutama sekali dari angkatan lautnya yang handal di Lautan Tengah.

Turki Usmani juga melanjutkan peluasan kekuasanya ke arah tenggara,seperti

Iraq dan bagian-bagian wilayah Arab yg lainnya. Sampai-sampai bangsa Eropa Barat,

menanggapi kemajuan dalam memperluas wilayah kekuasan yang didapat oleh

kerajaan Turki Usmani sebagai sebuah keganasan Islam. Hingga rumur yang

berkembang kemudian telah menganggap bahwa Islam itu merupakan agama yang

sangat kejam dan agama yang dilekatkan atau di simbolkan dengan pedang yang

menakutkan.

Dalam perkembangan selanjutnya, karakteristik pasukan ini nampaknya tidak

perlu di ragukan kembali, terlebih pada saat pemerintahan Sultan Muhammad II.

Begitu sangat kuatnya mereka. Jadi tidak heran bila kekuasaan yang mereka miliki

41 Di kutip dari, http://id.wikipedia.org/wiki/sejarah_Turki 42 Dalam hal ini termasuk juga Yunani dan Bulgaria. Constantinople yang kemudian berubah

nama menjadi Istanbul 43 Hermawati dalam, Kronik Dua Abad Pembaharuan di Turki.(Jurnal Agama & Budaya Vol.

XVII No. 1, 2000

Page 43: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

sangat luas sekali. Yaitu dari Afrika Utara di barat daya dan Parsi di sebelah timur.

Kemudian saat Perang Chaldiran, di sebelah timur Anatolia44 tahun 1514, pasukan

Turki Usmani di bawah kepimpinan Sultan Salim I juga berhasil mengalahkan

pasukan Parsi.

Sultan Sulaiman I, sebagaimana menurut Abdullah Ahmed An-Na’im45 setelah

naik tahta pada tahun 1518, juga menjadi pemimpin pasukan tertinggi di Balkan, dan

dibawah orang inilah pasukan Turki Usmani mendapat kemenangan hingga mampu

menguasai Belgrade, Hungary, dan Vienna pada tahun 1529. Dari sini menurut

penulis bisa di lihat, betapa sangat kuatnya pasukan Turki Usmani pada saat itu.

Sepertinya sejarah tidak terus-terusan berpihak terhadap kekuasaan Turki

Usmani, terbukti kekuasaan yang sebelumnya kuat, tiba-tiba berlahan, namun pasti

mengalami penurunan atau mengalami kelemahan. Ada beberapa faktor mengapa hal

tersebut sampai terjadi, salah satunya yaitu adanya perebutan kekuasaan yang terjadi,

demikian juga munculnya berbagai kerusuhan yang terjadi kira-kira pada tahun 1566

hingga kegagalan mereka saat menyerang Vienna pada tahun 168346.

2. Keruntuhan Khalifah Turki Usmani

Sebagaimana yang disinggung sekilas diatas tentang penyerangan pasukan

Turki Usmani ke Viena, pada perang ini nampaknya banyak sekali pasukan Usmani

44 Sekarang di barat Tabriz, Turki 45 Abdullah Ahmed An-Na’m, “Masa Depan Syariah:Sekularisme dalam Perspektif Islam”

(Sebuah makalah)

46

Page 44: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

yang gugur. Demikian juga saat menantang Parsi, Persekutuan Poland-Lithuania,

Rusia, Austria-Hungary, dan perang Rusia-Turki. Dari kesemua perang yang pernah

terjadi di Turki Usmani, menurut para penulis sejarah Turki sampai memakan waktu

241 tahun dan itu berarti lebih lama daripada Perang Seratus Tahun antara England

dan Perancis47.

Kemudian juga antara tahun 1839 dan 1876, reformasi dilaksanakan. Semasa

zaman ini pasukan modern galakkan. Demikian juga Sistem perbankan diperbaiki.

pihak pentadbir Turki Usmani menghadapi kesukaran membayar balik pinjaman

yang dibuat dengan bank-bank di Eropa. Dari segi kepasukan, ia menghadapi masalah

mempertahankan dirinya daripada diduduki kuasa-kuasa asing Dalam semua ide

Pasukan Usmani dapati daripada kuasa Barat seperti nasionalisme etnik. Kebangkitan

nasionalisme etnik mengancam kestabilan Turki Usmani kerana rakyatnya yang

berbilang bangsa. Banyak peristiwa pemberontakan atas nama nasionalisme muncul

dan mengugat Pasukan Turki Usmani .

Sementara dari sudut sosial, kebangkitan semangat nasionalisme dan perubahan

untuk demokrasi menjadikan rakyat semakin tidak pasukan. Hal ini akhirnya

menyebabkan beberapa siri perebutan kuasa yang mengakibatkan konsep raja

berpelembagaan ditubuhkan yang mana sultan mempunyai sedikit kuasa manakala

Parti Jawatankuasa Pembangunan dan Kemajuan, lebih dikenali sebagai Turki Muda,

memerintah keseluruhan Pasukan Turki Usmani. Tiga buah negara Balkan yang baru

terbentuk pada penghujung abad kesembilan belas. Keseluruhan wilayah itu termasuk 47

Page 45: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Montenegro mencari kawasan tambahan di dalam wilayah Albania, Macedonia, dan

Thrace yang berada di bawah pentadbiran Turki Usmani.

Dengan dorongan dari Rusia, beberapa perjanjian ditandatangani: antara Serbia

dan Bulgaria dan juga dengan Yunani serta Bulgaria pada bulan mei tahun 1912.

Perjanjian yang dilaksanakan antara Serbia dan Bulgaria mendesak kepada

perpisahan Macedonia yang mengakibatkan Perang Balkan I. Setela itu terjadi pula

Perang Balkan II.

3. Status Baru Negara Turki; Dari Ke-Khalifah Ke Republic.

Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, memasuki abad ke 19 di Turki telah

lahir satu gerakan dengan nama gerakan Turki Muda. Gerakan ini berusaha

mengadakan pembaharuan di bidang pemerintahan, dan gerakan pembaharuan

tersebut nampaknya telah mengancam kekuasaan para Shultan yang absolut. Seperti

yang di tulis oleh Hermawati dalam salah satu artikelnya. Bahwa setidaknya ada tiga

golongan yang berusaha ingin melakukan pembaharuan pada saat itu48. Pertama

golongan Barat, golongan ini ingin menjadikan peradaban barat sebagai dasar

pembaharuan. Kedua golongan Islam, golongan ini ingin menjadikan Islam sebagai

dasar di dalam pembaharuannya. Ketiga golongan nasionalis Turki, golongan ini

ingin menjadikan nasionalisme Turki sebagai dasar di dalam pembaharuannya.

48 Artinya, pemhaharuan yang di maksud di sini tidak lain yaitu, mereka ingin mengubah

sistem Turki yang ada ke arah yang lebih sekuler daripada yang sebelumnya. Salah satunya mereka ingin sekali memisahkan antara urusan agama dengan permasalahan negara. Dan untuk mewujudkan prihal tersebut tidak ada cara lain kecuali menghapus sistem khalifah bagi negara sebagaimana yang telah di katakan diatas.

Page 46: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Kemudian pada tahun 1912 diadakan pemilihan umum yang hasilnya

dimenangkan oleh organisasi Persatuan dan Kemajuan. Organisasi ini nampaknya

telah didukung oleh meliter hingga tak heran bila kemudian di teras atas banyak para

pemimpinnya berasal dari kalangan meliter..

Nampaknya Perjuangan mereka ini telah berakibat patal bagi kekuasaan Sultan

Menhmet VI, terbukti Mehmet VI harus rela di turunkan oleh Perhimpunan Baru

Turki. Hingga republik Turki kemudian diproklamirkan pada 29 Oktober 1923. Maka

semenjak saat itu sistem kekhalifahan atau kesultanan di Turki secara resemi telah

dihapuskan. Dan semenjak itu juga turki telah mengubah durinya menjadi negara

dengan bentuk republik yang sekuler.

C. Sejarah Islam Politik Indonesia

Sebagai gambaran awal, melihat bagaimana sesungguhnya sejarah Islam di

Indonesia, perlu penulis katakan di sini bahwa Indonesia kira-kira pada masa

Renaisans Eropa, Jawa dan Sumatra telah mempunyai warisan peradaban berusia

ribuan tahun dan sepanjang dua kerajaan besar, dan pada abad ke-7 hingga abad ke-

14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Bahkan dikatakan

bahwa ada seorang penjelaja Tiongkok yaitr I Ching sudah pernah mengunjungi

ibukotanya yaitu Palembang sekitar tahun 670, dan puncak kejayaannya, Sriwijaya

menguasai daerah Jawa Barat dan Semenanjung Melayu di abad ke-14 juga menjadi

saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit

antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada berhasil memperoleh kekuasaan atas

Page 47: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh

Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum

dan dalam kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana49.

Sementara itu Islam sendiri masuk ke Indonesia sekitar dekad ke-12, dengan

melalui pembauran, menggantikan Hindu sebagai kepercayaan utama pada akhir abad

ke-16 di Jawa dan Sumatra. Hanya Bali yang tetap mempertahankan mayoriti Hindu.

Di kepulauan-kepulauan di timur, para pemuka agama Kristen dan Islam diketahui

sudah aktif pada abad ke-16 dan 17, dan saat ini ada mayoritas yang besar dari kedua

agama di kepulauan-kepulauan tersebut. Penyebaran Islam didorong hubungan

perdagangan di luar Nusantara; umumnya pedagang dan ahli kerajaanlah yang

pertama mengadopsi agama baru tersebut. Kerajaan penting termasuk Mataram di

Jawa Tengah, dan Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore di Maluku di timur50.

Maka tak heran bila kemudian menurut Recklefs, bahwa kehadiran Islam di

Indonesia nampakanya menjadi salah satu proses yang sangat penting di dalam

sejarah Indonesia, dan Recklefs menganggap demikian, mengingat dari sinilah

dimulai bangsa kita bisa berinteraksi ataupun tahu tentang dunia luar.

Nampaknya penyebaran Islam memang agak lumayan cepat menyebar di

Indonesia, serta bisa diterima oleh hampir semua masyarakat Indonesia. sebagaimana

49 Di ambil dari, http://ms.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia 50 M.C. Ricklefs, hal 31

Page 48: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

menurut Ahmad Syafii Ma’arif51 dikenal sebagai bangsa dengan penduduk muslim

terbesar di dunia. Sekitar 88 persen rakyat Indonesia beragama Islam52 toh walaupun

agama ini tidak resmi menjadi agama negara seperti yang terjadi di negara Malaysia.

Namun terlepas dari kurangnya sofistikasi intelektual sebagian besar rakyat dalam

memahami ajaran Islam. Baik karena faktor sejarah maupun kultural. Islam di

Indonesia adalah suatu agama yang hidup dan begitu vital, yang kini sedang terlibat

dalam proses transformasi dari posisi kuantitas ke posisi kualitas.

Dengan kata lain Islam di Indonesia bukanlah suatu produk sejarah yang telah

rampung, namun merupakan suatu proses yang akan terus berjalan. Berikut penulis

akan menjelaskan secara singkat bagaimana sesungguhnya Islam politik dalam

sejarahanya di Indonesia, di mulai dari zaman Kolonial sampai lahirnya razim orde

lama.

1. Zaman Kolonial

Bahtiar Effendy53 pernah mengatakan bahwa sebenarnya sejarah politik Islam

Indonesia modern merupakan salah satu khazanah perbandingan yang cukup lumayan

untuk diperbandingkan dengan pemikiran-pemikiran politik keislaman yang pernah di

kembangkan dikawasan Timur Tengah atau dunia Islam lainya.

51 Ahmad Syafii Ma’arifm, “Studi Tentang Percaturan Dalam Konstituante; Islam dan

Masalah Kenegaraan, (Jakarta; 1985. Penerbit LP3ES) Cet, I 52 M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. ( Jakarta: 2005. Penerbut PT.

Serambi Ilmu Semesta. Cet, 1) 53 Bahtiar Effendy dalam catatan pengantar, “Gagalnya Islam Politik” Karya Olivier Roy.

(Jakarta: 1996. penerbit PT, Serambi Ilmu Semesta)

Page 49: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Sepanjang sejarahnya yang telah berumur kira-kira setengah abad lamanya

tersebut, pemikiran politik Islam telah mengalami perkembangan kedalam batas-batas

tiga madzab, dan pada dasawarsa antara tahun 1940-an sampai pada awal 1960-an,

ekspremin, artikulasi, dan detik pemikirannya tampaknya lebih kurang telah bersifat

absolutis dan antagonistik antara pemikir yang berada di kubu “golongan agama” dan

“golongan nasionalis”

Selanjutnya sebagaimana yang diungkap oleh Ahmad Syafii Maarif juga

mengatakan kalau sebuah penilaian yang pantas terhadap berbagai pengalaman dan

kegiatan politik Islam pada masa muta’akhir Indonesia terutama tergantung terhadap

pengertian yang agak cukup terhadap Islam sebagai kekuatan pembebas didalam

berhadapan dengan politik kolonial Belanda terhadap ummat Islam pada empat

dekade pertama abad ini.

Masih menurut Ahmad Syafii Maarif semenjak kedatangan Kompeni India

Timur Belanda ke Nusantara yang kira-kira datang pada permulaan abad ke-17. tak

dapat tersangkalkan bila pada saat itu ummat Islam sudah melakukan perlawan yang

cukup keras terhadap mereka dan pada tahun 1936, melalui wawancara dengan

koresponden Deli Courent, Gubenur Jendral B.C de Jonge nampaknya masih

berharap agar kekuasaan kolonial Belanda akan berlangsung lama di Indonesia54.

54 Bahkan dengan sangat pongahnya dia berucap, “Kami sudah berkuasa di sini selama kurang

lebih tiga ratus tahun dengan Cambuk dan Cemeti, dan kami akan berbuat begitu lagi untuk tiga ratus tahun kedepan” dikutip dari Sutan Sjharir, Out of Exile, terjemahan dari bahasa Belanda oleh Charles Wolf Jr. (New York: The John Day Company, 1949), hal.122.

Page 50: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Akan tetapi enam tahun kemudian tepatnya pada bulan maret 1942. kekuasaan

kolonial Belanda di usir dari Indonesia oleh pasukan Jepang tanpa adanya perlawanan

yang berarti dari pihak penjajah Belanda. Kedatangan Jepang pada mulanya di

sambut dengan sangat antosias bukan saja dengan orang Islam melainkan juga

seluruh bangsa Indonesia. Kita akan menegok lagi masalah ini segera untuk sebuah

diskusi singkat kita harus mengamati karakter dan posisi politik partai-partai dan

organisasi Islam menjelang berakhirnya era kolonial Belanda.

Lantaran kesadaran yang mendalam terhadap pentingnya memperbaiki

komunikasi antara partai-partai dan organisasi yang berasaskan Islam, maka Kyai

H.Mansur (Muhammadiyah), KH. Achmad Wahab Hasbullah (NU) dan pemimpin-

pemimpin Islam lainnya dari SI, Al-Irsyad, Al-Islam (Organisasi Islam di Solo),

persyerikatan Ulama (Majalengka Jawa Barat) dan lain-lain telah berhasil membentuk

suatu badan federasi MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) di Surabaya pada tanggal

20 Septeber 193755. Inisiatif ke arah persatuan dan saling pengertian ini juga di

dorong oleh dua kenyataan.

Pertama, usaha-usaha politis yang bercorak Islam pada saat itu masih sangat

berserakan dan karena itu persatuan amat diperlukan dalam kerangka perjuangan

melawan Belanda. Pentingnya persatuan dikalangan ummat juga sangat di tuntut

secara tegas oleh al-Qur’an:

55 KH. Mas Mansur, “Riwayat Berdirinya Majelis Islam tertinggi” dalam Amir Hamzah,

“rangkaian Mutu Menikam: Buah Pikiran Budiman Kyai Mas Mansur (Surabaya: Penyebar Ilmu & Ikhsan, 1968), hal 85.

Page 51: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan

janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Ayat ini telah membimbing pemimpin-pemimpin Islam pada waktu mereka

mmebentuk MIAI. Adanya priksi-priksi dibidang politik dan perbedaan-perbedaan

paham dalam soal khilafiyah di kalangan ummat perlu dibenahi diatas dasar semangat

persaudaraan dalam MIAI.

Kedua, adanya contoh yang kompetitif dari golongan nasionalis sekuler yang

juga berusaha mempersatukan dirinya. Kenyataan ini telah semakin mendorong

pemimpin ummat untuk menatap posisi politik mereka secara lebih keritis, dan

persatuan lewat MIAI dipandang cukup memberi lebih keritis, dan persatuan lewat

MIAI dipandang cukup memeberi harapan pada waktu itu. Dengan persatuan

diharapkan dapat memobilisasi seluruh gerakan gerakan Islam untuk mengahadapi

pihak penjajah. Belum sampai lima tahun setelah kehadiran MIAI, pasukan Jepang

mendarat di Indonesia dan dengan mudah dapat mengusir Belanda.

Dari penjelasan sejarah tersebut bisa kita ambil pemahaman, bahwa ummat

Islam di dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini begit sangat kuat sekali.

Terbukti dengan banyaknya inisiatiaf-inisiatif yang mereka lakukan seperti

pembentukan MIAI dan lain sebagainya.

Page 52: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

2. Menjelang Kemerdekaan Sampai Awal Kemerdekaan,

Seperti yang telah penulis katakan di atas, dua hari setelah pasukan Jepang

menyerah kepada pasukan sekutu, pada tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia di

bawah pinpinan Sukarno dan Mohammad hata menyatakan kemerdekaanya. Tapi

negara yang baru lahir ini harus melalui jalan terjal dalam ,memepertahankan

kemerdekaanya, karena Belanda masih belum puas dengan masa penjajahanya.

Kolonialisme ingin di lanjutkan setelah perang dunia ke dua. Belanda terlalu sedih

meninggalkan Nusantara yang cantik ini. Reaksi terhadap ambisi kolonial Belanda

inilah yang dikenal dalam sejarah Indonesia pada akhir 1949.

Agar memeperoleh gambaran yang agak tajam tentang gejolak politik ummat

Islam selama hari-hari persiapan kemerdekaan, maka kiranya perlu diikuti

perkembangan dan konflik-konflik politik antar berbagai golongan idielogi di

Indonesia sekitar tiga bulan menjelang proklamasi kemerdekaan. Pengamatan tentang

periode ini akan memebantu kita menghayati sikap dan peranan ummat Islam melalui

para pemimpinya menghadapi isu-isu politik kunci dalam soal-soal kenegaraan.

Berbicara sera idielogis, perdebatan serius antara wakil-wakil golongan Islam

dan kelompok nasionalis sekuler dalam BPUPKI (badan penyelidik usaha-usaha

persiapan kemerdekaan) harus kita ikuti dengan cermat. Menurut Ahmad Syafii

Ma’arif56, inilah baru pertama kali secara resmi dalam sejarah modern Indonesia. Isu

56 Syafii Ma’arif dalam, “Studi tentang Percaturan Konstituante, Islam dan Masalah

Kenegeraan” (Jakarta; 1985. Penerbit LP3ES) Cet, I

Page 53: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

yang paling krusial dalam perdebatan tersebut adalah pembicaraan tentang dasar

filsafat idiologi negara bagi Indonesia setelah kemerdekaan57.

Sebagaimana dalam catatan sejarah juga di katakan bahwa setelah mendengar

kabar bahwa Jepang tidak lagi mempunyai kekuatan untuk membuat keputusan yang

kuat. Dan hal itu sangat wajar mengingat kekuatannya sudah tidak mendukung lagi

untuk hal itu. seperti itu pada 16 Ogos, Soekarno membacakan "Proklamasi" pada

hari berikutnya. Kabar mengenai proklamasi menyebar melalui radio dan selebaran

sementara pasukan militer Indonesia pada masa perang, Pasukan Pembela Tanah Air

(PETA), para pemuda, dan lainnya langsung berangkat mempertahankan kediaman

Soekarno.

Pada 18 Ogos 1945 kelompok tersebut melantik Soekarno sebagai Presiden dan

Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden dengan menggunakan konstitusi yang

dirancang oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaa BPUPK dengan

beberapa perubahan yang dilakukan oleh PPKI pada tanggal 18Ogos 1945. Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI ditambah unsur Pemuda dan tokoh

pergerakan lainnya menjadi Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan menjadi

badan pemerintahan sementara hingga pemilu dapat dilaksanakan.

Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahan baru pada 31 Ogos dan

menghendaki Republik Indonesia yang meliputi daerah bekas Hindia Belanda dan

57 Untuk lebih jelasnya, lihat Muhammad Yaminm, “Naskah persiapan Undang-Undang

Dasar”.(Jakarta: Prapanca, 1959). Dalam buku tersebut mengulas lebih lanjut seputar perdebatan pertama yang secara resmi seputar apa dan bagaimana seharusnya dasar atau ideologi yang tepat bagi sebuah negara yang baru merdeka seperti Indonesia.

Page 54: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

terdiri dari 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan (tidak termasuk wilayah Sabah, Sarawak

dan Brunei), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku dan

Kepulauan Sunda Kecil.

Dari 1945 hingga 1949, persatuan kelautan Australia yang bersimpati dengan

usaha kemerdekaan, melarang segala pelayaran Belanda sepanjang konflik ini agar

Belanda tidak mempunyai dukungan logistik maupun suplai yang diperlukan untuk

membentuk kembali kekuasaan kolonial.

Usaha Belanda untuk kembali berkuasa dihadapi perlawanan yang kuat. Setelah

kembali ke Jawa, pasukan Belanda segera merebut kembali ibukota kolonial Batavia,

akibatnya para nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai ibukota mereka. Pada 27

Desember 1949, setelah 4 tahun peperangan dan negosiasi, Ratu Juliana dari Belanda

memindahkan kedaulatan kepada pemerintah Federal Indonesia. Pada 1950,

Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB.

3. Lahirnya Razim Orde Lama

Seperti telah penulis jelaskan diatas, bagaimana jalan dan liku-liku bangsa ini di

dalam mencapai kemerdekaanya, Bung Karno dan Bung Hatta yang akhirnya menjadi

orang nomer satu di negeri ini cukup memberi harapan bagi rakyat Indonesia, harapan

agar bangsa ini bisa tetap dipertahankan serta bisa maju sebagaimana yang telah

terjadi pada negara-negara yang sudah maju,

Sebenarnya rakyat Indonesia, tidak hanya sekedar berharap, atau bermimpi

agar bangsanya bisa menjadi maju, setelah sebelumnya dijajah oleh para kolonial,

Page 55: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

bagaimana tidak untuk mencapai apa yang menjadi impiannya terebut, mengingat

betapa banyaknya kekayaan yang ada pada bangsa yang mereka tempati tersebut.

Baik hal tersebut dari segi kekayaannya yang ada di darat maupun di laut, demikian

juga luasnya bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Semua harapan yang ada

di dada mereka telah di sandarkan kepada dua anak terbaik bangsa saat itu. Bung

Karno dan Bung Hatta tentunya.

Bung Karno di dampingi oleh Bung Hatta, sebagaimana yang telah penulis

katakan pada bab sebelumnya, dan didalam perjalanan sejarahnya nampaknya tidak

semua apa yang menjadi harapan rakyat menjadi kenyataan. Banyak kesalahan-

kesalahan patal telah dilakukan olehnya. Namun demikian, bagaimanapun Bung

Karno, dia tetap saja adalah seorang yang telah banyak jasanya pada bangsa kita. dan

namanya akan tetap dikenang sampai kapan, dikenang sebagai bapak proklamator

bangsa, sebagai pahlawan bangsa.

Page 56: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

BAB IV

POSISI ISLAM POLITIK TURKI DAN INDONESIA DI BAWAH

KEPEMIMPINAN DUA TOKOH SEKULAR

A. Pengertian Sekuler

Kata ini diambil dari bahasa latin saeculum,58 yang bermakna ganda, yakni

ruang dan waktu. Ruang menunjukkan pada pengertian diniawi, sedangkan waktu

menunjukkan pada pengertian sekarang atau zaman kini. Jadi kata Seaculum berarti

zaman kini atau masa kini.

Pengetian tersebut menunjukkan pada peristiwa didunia ini atau juga peristiwa

masa kini.59 Dapat dikatakan bahwa makna sekuler lebih di tekankan pada waktu atau

priode tertentu yang dipandang sebagai suatu proses sejarah.60 Kata

sekulerberkembang menjadi sebuah istilah yang diartikan sebagai bersifat duniawi

atau kebendaan, bukan bersifat keagamaan atau kerohanian.61 Bahasa Arab untuk

Sekuler adalah Ilmaaniyyah, suatu kata ‘ilm yang berarti ilmu pengetahuan atau sains.

Dengan semakin maraknya ilmu pengetahuan, dalam perkembangannya, pengertian

58 Niyazi Berkes, the Depelopment of Secularisme In Turkey, (Montreal: Mc Gill Univercity

Press, 1964), hal.5. 59 Syed Muhammad Al-Naquib Al-Attas, Ialam and Scularism, ter. Karsijo Djoyosuarno

(Bandung: pustaka, 1981), hal. 18-19. 60 Pardoyo, Sekularisasi dalam Polemik, (Jakarta: PT Puataka Utama Grafiti,1993, hal. 18 61 Hasan Muarif Ambary et al., Suplemen Ensiklopedia Islam, (Jakarta: PT Ichtiar Van

Hoevee, 1996), hal. 167.

Page 57: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

sekuler pada abad ke-19 diartikan bahwa kekuasaan Gereja tidak berhak campur

tangan dalam bidang politik, ekonomi dan ilmu pengetahuan.

Kemnudian Dari kata sekuler muncul istilah sekularisasi yang sntara lain

mengandung arti proses melepaskan diri dari ikatan keagamaan. Sekularisasi dapat

diartikan sebagai pemisahan antara urusan keagamaan, atua pemisahan antara urusan

duniawi dan ukhrowi (akhirat).

Paul HLM. Landis, seorang pengamat sosial politik Barat, menulis dalam

bukunya Social Policies in the Making a view of Social Problems, “The trend away a

secular and rasional interpretetion is known as ‘secularization’ “ 62 (kecendrungan

mengenai cara melakukan interpretasi yang bersifat secular dan rasional itulah yang

dikenal sebagai sekularisasi).

Atas dasar pengertian ini, sekularisasi dapat didefinisiksan sebagai pembebsan

manusia dari agama dan metafisika Artinya, terlepasnya dunia dari pengertian –

pengertian religius yang suci, dari pandangan dunia yang semu, atau dari semua mitos

supra-natural. Kemudian manusia mengalihkan perhatiannya lepas dari dunia tersebut

ke arah dunia sini dan waktu ini.

B. Pahama Sekularisasi Mustafa Kamal Attaruk dan Sukarno 1. Mustafa Kamal Attaturk

Sebagaimana yang telah penulis jelaskan pada bab yang sebelumnya, -

tentang sejarah Turki. Menyusul kekalahannya dalam perang melawan Russia pada

62 Pardoyo, OP,cit, hal. 20

Page 58: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

tahun 1774 dan gagal mempertahankan Mesir dari invasi Napoleon pada tahun 1798,

Imperium Turki Osmani terrpaksa melakukan modernisasi militer, ekonomi dan

sosial lewat serangkaian program yang dinamakan Tanzimat63: bermula dengan

menghapuskan pasukan khusus (janissaries), membubarkan tarekat Bektashi, regulasi

pajak langsung, hingga memperkenalkan undang-undang anti-diskriminasi sipil

(menghapus status dzimmi bagi non-Muslim). Yang kemudian Proyek modernisasi

tersebut dilanjutkan oleh Mustafa Kemal Atatürk Setelah berhasil merebut kekuasaan

pada tahun 192364.

Pada perkembangan selanjutnya, ideologi sekular Atatürk kemudian kita

kenal dengan sebutan "Kemalisme" menjelma jadi sangat anti-agama dan ultra-

nasionalistik. Segala yang bercirikan Islam atau berbau Arab dilecehkan sebagai

keterbelakangan, kemunduran dan kebiadaban. Siapa yang berani mempersoalkan

sekularisme dituduh sebagai pengkhianat negara, tidak rasional dan sektarian. Selain

itu, untuk menjamin kelanggengan ideologi ini, rezim Kemalis menciptakan apa yang

64 Setidaknya ada enam langkah yang telah Mustafa Kamal Atatürk di dalam mencanangkan

program pembangunan Turki. Pertama, prinsip republikanisme (cumhuriyetcilik), bahwa negara Turki modern menerapkan sistem demokrasi parlementer yang dipimpin oleh seorang presiden, bukan sultan atau khalifah. Kedua, nasionalisme (milliyetcilik), bahwa bukan agama atau mazhab tertentu yang menentukan kewarganegaraan. Ketiga, prinsip kenegaraan (devletcilik), dimana pemerintah berkuasa penuh dalam pengelolaan ekonomi dan berhak intervensi demi kepentingan rakyat. Keempat, prinsip populisme (halkcilik) yang dimaknai sebagai perlindungan hak asasi manusia dan kesetaraan di hadapan hukum. Kelima, sekularisme (laiklik), dan terakhir, prinsip revolusionisme inkilapcilik).

Dari keenam sila ini, sekularisme adalah yang paling berpengaruh. Pada tanggal 3 Maret 1924, Imperium Osmani yang telah berkuasa selama lebih dari 700 tahun (1299-1922M) itu resmi dihapuskan. Tidak lama kemudian, pengadilan agama dan pondok-pondok esantren dibubarkan. Begitu juga tarekat-tarekat sufi. Selanjutnya, pakaian ala Barat digalakkan, poligami dilarang, dan undang-undang baru (ala Swiss untuk hukum sipil, ala Itali untuk hukum pidana, dan ala Jerman untuk hukum perdata) mulai resmid berlakukan, menggantikan undang-undang (Syariah) Islam. Selain itu, kalender Hijriah diganti dengan kalender G regorian (Masehi), lalu penggunaan huruf Arab untuk bahasa Turki dilarang dan diganti dengan huruf Latin. (Syamsuddin Arif. PhD, Menibang Kembali Sekularisme. Di akses pada tanggal 31 Agustus 2006 dalam, Hidayatullah.com)

Page 59: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

mereka sebut sebagai `Islam tercerahkan', mirip dengan gagasan Islam progresif di

Amerika Serikat, Islam modernis di Pakistan, atau Islam hadhari di Malaysia.

Proyek Atatürk ini pada intinya bertujuan mencabut Islam dari akar-akarnya

(to promote disestablishment of Islam), Namun sekularisme sebagai ideologi negara

dinilai banyak pengamat telah gagal mencapai tujuannya65. Buktinya, hingga saat ini

belum banyak kemajuan yang diraih. Setelah lebih setengah abad berusaha menjadi

sekular, Turki masih saja dianggap belum semaju, semodern dan sedemokratis

negara-negara Eropa. Jangankan melampaui, menyamai Imperium Osmani pun belum

bisa. Justru diam-diam namun pasti, Islam sebagai kekuatan politik nampak mulai

bangkit melawan kekuatan sekular dan berusaha merebut kembali tampuk kekuasaan

dari tangan mereka66

Hal yang lain juga, pada mas-masa sekularisme diimplementasikan, Turki

justru menjadi gemar melanggar HAM. Pembunuhan misterius terhadap sejumlah

pemimpin nasionalis Kurdi, salah satu contohnya. Menjauhi nilai-nilai agama

membuat pemerintahan fundamentalis sekular Turki sampai hati membantai siapa

saja. Sebagaimana pernah ditunjukkan pula oleh pemerintahan Soekarno dan

Soeharto di Indonesia.

65. Dengan sekularisasi dan westernisasi, diharapkan menurut pemahamannya, bakal menjadi

bangsa yang setara dengan bangsa Eropa. Kenyataannya tidaklah demikian. Proses sekularisasi dan westernisasi tidak menjamin Turki bisa sebanding dengan Barat. Karena, Barat tidak pernah sungguh-sungguh memberikan dukungan politik, juga dukungan berupa alih teknologi dan sains, dua hal yang dapat dijadikan modal bagi Turki untuk mandiri secara ekonomi dan politik.(Ibid dalam, Syamsuddin Arif, PhD,)

66.Heinz Kramer, A Changing Turkey: The Challenge to Europe and the United States,

Washington, D.C., 2000).

Page 60: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Namun demikian, bentuk sekularisme Kemalian ini didesign agar negara bisa

mengontrol agama, daripada sekedar menyingkirkannya dari ruang publik. Satu

langkah penting yang diambil dalam proses ini adalah mengontrol ulama dan tarikat

sufi melalui berbagai cara termasuk menetapkan undang-undang mengenai penyatuan

sistem pendidikan yang menjadi landasan hukum bagi penutupan seluruh madrasah

dan pelimpahan seluruh urusan pendidikan pada kekuasaan kementrian pendidikan.

Pemakaian baju tradisional oleh ulama juga dilarang, dan mereka tidak lagi

diperbolehkan untuk memakai gelar yang melambangkan otoritas keagamaan seperti

"Alim" atau "Syeikh".67 Pada tahun 1928 pengadopsian alfabet Roma dan pelarangan

pengajaran Bahasa Arab dan Persia dilakukan untuk menghancurkan hubungan

kultural dan intelektual antara dinasti utsmani lama dengan dunia Islam modern.68

Reformasi yang dilakukan oleh kelompok Kemal Attaturk dipaksakan oleh

negara dan hanya mendapatkan justifikasi yang kecil dari publik. Penting untuk

dicatat bahwa gerakan ini tidak dimotivasi oleh ateisme maupun oleh pandangan anti-

Islam. Mustafa Kemal malah selalu menekankan kesetiaannya kepada Islam. pada

tahun 1923, ia misalnya menyatakan:

"Agama kita adalah agama yang paling masuk akal dan alami. Karena

itulah, agama kita menjadi agama terakhir. Agama yang alami harus sesuai dengan akal, ilmu pengetahuan, teknologi dan logika. Dan agama kita memang memenuhi persyaratan itu."69

67 Dr. Ali Muhammad Ash Shalabi, Bangkit & Runtuhnya Khalifah Usmaniyah ( Pustaka Al-

Kautsar, Jakarta: 2004) Cet, ke 1. Hal, 451 68 Hermawati dalam, Mimbar Agama & Budaya, Vol. XVII No.1, 2000

Page 61: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Jadi, usaha Mustafa Kemal untuk mensekularkan Turki lebih dimotivasi oleh

pragmatisme dan keinginan untuk menghilangkan model negara dinasti Utsmani

termasuk menghapuskan penerapan syari'at yang telah digunakan oleh Eropa sebagai

alasan untuk melakukan intervensi terhadap urusan dalam negeri Turki. Ia melihat

bahwa penghapusan simbol-simbol lama itu merupakan langkah yang penting bagi

Turki agar bisa menjadi negeri yang benar-benar independen dari hegemoni dan

campur tangan Barat.

Bahkan Ia menganggap reformasi yang dilakukannya sebagai upaya untuk

melindungi Islam, untuk memisahkan agama yang suci dari politik yang kotor. Kemal

dan pendukungnya beranggapan bahwa pengadopsian norma dan institusi modern

memang mengharuskan dikorbankannya beberapa pemahaman agama tradisional.

Dan hanya itulah cara bagi ummat Islam untuk bisa bertahan secara terhormat dalam

dunia modern ini.

Dengan pemahaman bahwa memodernisasi dan mewesternisasi Turki

merupakan jalan yang terbaik bagi negeri itu, pendukung gerakan Kemal bertujuan

untuk mendidik, membimbing, bahkan jika perlu memaksa, masyarakat Turki

menjadi masyarakat yang sekuler dan modern. Kharisma dan posisi Mustafa Kemal

sebagai "penyelamat" dan "bapak" bangsa setelah kemenangannya dalam perang

69 Dalam, Syamsuddin Arif, PhD

Page 62: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

kemerdekaan digunakan untuk mempromosikan dirinya sebagai sosok yang bebas

dari kesalahan, pemurah dan sangat berkuasa.

Pertanyaan, kritik dan perdebatan apapun yang ditujukan pada gerakan

reformasi Kemal dianggap sebagai gangguan bagi perkembangan negara. Aturan atau

kebijakan apapun yang dianggap oleh negara sebagai karakter peradaban modern

harus sesegara mungkin diadopsi di Turki, hingga justifikasi publik nampaknya tidak

lagi diperlukan. Institusi-institusi negara biasanya mengimplementasikan kebijakan

terlebih dahulu, barulah kemudian kalangan intelektual dan jurnalis mencari

pembenaran atas kebijakan tersebut. Karena khawatir akan gangguan kekuatan

oposisi dan pemikiran kritis terhadap jalannya reformasi, negara membungkam dan

mengasingkan siapapun yang tidak setuju atau mempertanyakan upaya reformasi

atas dasar ideologi atau perspektif apapun.

Demikianlah sekilas tentang pemahaman Mustafa Kamal Attaturk terhadap

sekularesme. Terlepas dari pro dan kontra, yang jelas negara Turki kini benar-benar

sudah menjadi salah satu negara yang dulunya menganut sistem kekhalifahan yang

kini telah berganti terhadap sistem republik. Sistem republik sekuler ala Kamal dan

para pengikutnya.

2. Sukarno

Seperti yang dikatakan dalam catatan sejarah, Sarekat Islam di Bawah

pimpinan Tjokroaminoto, di tahun ketika Sukarno sebagai seorang anggota rumah

tangga mertuanya menyaksikan pertembuhan perhimpunan itu, penyebaran ajaran-

Page 63: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

ajaran Nabi Muhammad hanya menduduki tempat kedua. Baru setelah sayap kiri

yang radikal memisahkan diri, dan disiplin partai diberlakukan, Islam menjadi

dominan dalam program partai sarekat Islam- suatu perkembangan yang menjadi

jelas dengan semakin menonjolnya sifat pan-Islamisnya, sebagai suatu pemberitahuan

bahwa periode nasionalis dari Islam di indonesia sudah merupakan masa lampau.

Sukarno, yang tetap anggota sarekat Islam selama periode perpecahan itu-

namun sekarang sangat di pengaruhi oleh NIP di Bandung-lalu mengumumkan

keluar dari perhimpunan itu. Tetapi, ini tidak berarti bahwa Sukarno, yang di dalam

artikel-artikelnya yang pertama telah menyerukan “diperkuatnya….Islam di

indonesia,” sekarang bersikap masa bodoh terhadap Islam, atau bahkan

memandangnya dengan “sikap angkuh yang merendahkan” ia menyadari betul “harga

perlawanan” Islam bagi barisan kulit berwarna yang sedang direncanakannya, seperti

pada akhirnya di tunjukkan oleh seruan persatuan dalam 1926.

Dalam upayanya mempersatukan sekian banyaknya perhimpunan di Indonesia

dalam satu federasi, Sukarno mula-mula memanfaatkan kembali sarekat Islam. Ia

mengasuh ruangan nasionalis dari majalah SI, bendera Islam, dan dengan demikian ia

dengan caranya sendiri berusaha menentang kecendrungan pan-Islamis dari partai itu.

Begitu pula, kampanyenya untuk nasionalisme didalam sarekat Islam selama tahun-

tahun itu bukannya tanpa sukses. Dalam 1929 partai itu menerima baik sebuah

resolusi untuk mengubah namanya menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia ( PSII ).

Tetapi “kemunduran” itu tidak terjadi tanpa didahului perdebatan. Haji Agus

Salim, yang tadinya menyambut gembira kemunculan Sukarno dalam pergerakan,

Page 64: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

pada akhirnya percaya bahwa ia telah menemukan suatu kecondongan kearah

kemusyrikan dalam caranya Sukarno memberikan gambaran yang meluap-luap

mengenai keindahan ibu Indonesia.

Sementara pada kuartal ke tiga 1928, dengan menggunakan berbagai kutipan

dari sebuah pidato Sukarno, ia menunjuk kepada bahaya-bahaya yang terkandung

secara laten dan nasionalisme, sambil menggambarkan sejumlah keburukan yang

telah di perbuat, “terutama di Eropa,” atas nama nasionalisme. Itulah, kata salim,

yang tejadi,apabila manusia memiliki sebuah agama yang dalam kenyataannya

memperbudak mereka. Itulah bahaya yang terkandung dalam memuja-muja ibu

Indonesia karena keindahannya, kekayaannya dan hal-hal yang kebendaan lainnya.

Pada hal tanah air yang sesungguhnya, kata salim yang berusaha

membuktikannya dengan mengutip ayat-ayat Al-Quran, adalah ketaatan kepada

perintah-perintah Allah. Dalam dirinya sendri, benda-benda tidak ada harganya, baru

jika benda-benda itu dipandang sebagai pemberian Allah maknanya yang sebenarnya

akan menjadi nyata.

Sukarno tidak kehabisan jawaban. Ia mengeluarkan senjata ampuhnya, upaya

menuju persatuan, dak berkata. “Alhamdulillah,” bahwa PNI diperkenankan untuk

menempati gairs depan dalam perjuangan untuk persatuan. Ia mengatakan bahwa

ketua partai itu (dengan kata lain, ia sendiri) menggunakan setiap kesempatan untuk

berseru kepada rakayat agar memasuki salah satu partai, tak peduli yang mana, dan

ini, katanya merupakan “….suatu bukti, bahwa PIN tidak sekali-kali meninggi-

ninggikan dri diatas partai-partai yang lain itu.”

Page 65: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Akan tetapi Haji Agus Salim sama sekali tidak pernah berkata begitu. Ia

hanya berbicara secara umum tentang kewajiban untuk menyelami dan tetap taat

kepada kehendak Allah, “agar kita, dibawah tekanan nafsu, tidak menyimpang dari

jalan yang benar…,”

Dengan itu ia secara tidak langsung menyesalkan ketidakadaan sikap rendah

hati. Kiranya tidak mungkin ada bukti yang lebih baik tentang kebenaran kritik

terselubung itu dari pada pembelaan diri Sukarno yang congkak dan yang sama sekali

tidak mengenai persoalannya.

Sementara adanya tuduhan bahwa nasionalisme dapat mengandung bahaya-

bahaya laten dengan tegas ditolak oleh Sukarno. Haji Agus Salim katanya, “lupa

mengatakan” bahwa indonesia tidak menganut paham nasionalisme Eropa yang

agresif, ia tahu bahwa Sukarno mengajarkan suatu nasionalisme yang tidak diarahkan

kepada kebendaan melainkan kepada kerohanian, bahwa nasoanalisme ketimuran

sangat berbeda dengan nasionalisme barat, sebab “nasionalisme kita…membuat kita

menjadi perkakasnya Tuhan, dan membuat kita memjadi hidup dalam roh”.

Bagi Sukarno, rumusan mistis ini, yang diperkuat dengan mengemukakan

contah banyak “nasionalisme ketimuran” lainnya, di antaranya “pendekar Islam”

Mustapha Kemal, merupakan bukti yang cukup bahwa nasionalismenya tidak

“berdasarkan keduniaan” atau “membudak kepada benda”.

Pada waktu itu Sukarko bukan penganut agama Islam. Pengetahuannya

tentang Islam ia dapatkan dengan maksud agar bisa ikut dalam perdebatan, dan pada

umumnya didasarkan atas buku Lothrop Stoddard, The new World of Islam – dimana

Page 66: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

“dunia baru” – nya lebih menarik perkatiannya dari pada Islam itu sendiri. Namun

demikian, perasaan dasar keagamaan pada diri Sukarno pada waktu itu tidak bisa

diabaikan. Umpamanya, ia melukiskan PNI sebagai “bersikap netral dalam soal

agama” tidak dalam pengertian orang-orang komunis, yang sama sekali tidak

mengakui adanya Tuhan, melainkan dengan maksud untuk memungkinkan semua

aliran kepercayaan menjadi anggota partai itu.

Dalam pengertian ini, Sukarno sendiri “bersikap netral dalam soal agama”

perasaan dasar keagamaannya yang tidak terikat kepada suatu dogma,

memungkinkannya untuk memasuki semua kultus, termasuk marxisme, sesuai

dengan kepercayaan lama orang-orang jawa bahwa “semua hal adalah satu” Sukarno

bukan seorang muslim, ia adalah seorang jawa.

Akan tetapi, ia tidak pernah menyerang Islam. Bahkan didalam pertemuan-

pertemuan di mana ia mengkritik keterbelakangan tradisi-tradisi tertentu dari Islam

dan dimana ia, umpamanya, menyerang poligami yang di perkenankan Islam – dalam

diri wanita yang sudah beremansipasi, yang sudah “di bebaskan dari perhambaan” ia

mengharapkan kawan yang tangguh dalam perjuangan kemerdekaan – ia menyadari

bahwa dalam soal-soal seperti itu ia sependapat dengan pembaru-pembaru Islam di

negeri lain. dan dengan cara-cara tertentu ia selalu dekat dengan Islam, ia dengannya

ia telah dibesarkan.

Sebagai insinyur, umpamanya, Sukarno dalam waktu senggangnya bekerja

untuk merancang sebuah masjid besar yang akan menjadi pusat umat Islam di jawa

dan simbol dari nilai mereka sendiri berhadapan dengan barat dan “agamanya”

Page 67: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

sebagai seorang muslim, Sukarno, walaupun “bersikap netral” pernah

memperingatkan terhadap kemajuan misi-misi kristen di kepulauan indonesia. Dan

akhirnya, sebagai orang yang di dalam penjara gagal untuk menjadi Uebermensch,

Sukarno yang kesepian merasa terhibur dengan mempelajari karya-karya tertentu

tentang Islam. Sebagai akibatnya, maka setelah ia keluar dari penjara dan membaca

buku-buku tentang Islam – di antaranya terjemahan Al-Quran dalam bahasa inggris –

ia semakin suka mengucapkan “insyaAllah” dalam pidato-pidatonya.

Begitu pula, dalam upayanya untuk mempersatukan kaum nasionalis, ia

menyerahkan soal berhasil atau tidaknya kedalam tangan Allah. Tetapi setelah

upayanya itu ternyata gagal, Sukarno kembali berpaling dengan penuh gairah kepada

prinsip-prinsip marxis, yang kelihatannya memberikan harapan yang lebih besar akan

berhasil. Ia menggunakan suatu perbandingan dengan alam, seperti halnya alam

“pasti datang pada maksudnya.” Maka begitu pula pergerakan “yang memikul natuur

dan terpikul natuur” pasti akan sampai pada tujuannya.

Tetapi, tumpuannya pada alam ternyata sama sia-sianya seperti tumpuannya

pada Allah, atau sebelum itu, pada kata “kaum nasionalis ketimuran” atau pada

sarjana-sarjana barat. Penangkapan yang kedua kalinya atas dirinya telah

menghentikan, untuk sementara waktu, pengujian-pengujian dak verifikasi-verifikasi

magis – suatu masa dimana, seperti di kenang kembali oleh Sukarno dikemudian hari,

“kebanyakan saya punyak ucapan-ucapan dulu itu menunjukkan satu ‘dasar mistik’

satu ‘dasar ketuhanan’ yang betul belum ‘terbentuk’ nyata kedalam sesuatu ‘agama’

tetapi tokh sudah nyata menunjuk kejurusan itu”.

Page 68: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

C. Posisi Islam Politik Turki di Bawah Kepemimpinan Mustafa Kamal Ataturk

Sejak awal diterapkannya konsep negara sekular oleh Kemal Attaturk (1923),

kecenderungan anti-agama sudah sangat terasa. Ketika itu, Attaturk tidak segan-segan

menyiksa dan bahkan membunuh siapa saja (kalangan ulama maupun masyarakat

biasa) yang menentang kebijakan sekularismenya. Apalagi Attaturk sejak awal

didukung kalangan militer sebagai pemegang kekuasaan ril, sekaligus pemegang

tonggak sekularisme ala Attaturk.

Ada beberapa isu utama penulis pikir yang menarik untuk lihat semasa ia

berkuasa. Salah satunya adalah dengan di hapusnya sistem khalifah. Walaupun Majlis

Agung Nasional Turki (GNA) telah menghapuskan kesultanan pada tahun 1922,

kantor kekhalifahan dan penunjukkan anggota keluarga dinasti Utsmani sebagai

khalifah masih dipertahankan. Banyak orang, termasuk tokoh gerakan nasionalis

Turki seperti Ziya Gökalp, mendukung pemisahan antara Kesultanan dan

Kekhalifahan, dan berusaha agar khalifah tidak memiliki peran dalam politik

nasional.

Khalifah hanya dianggap sebagai pemimpin spiritual komunitas Muslim

global yang mungkin posisinya setara dengan Paus.70 Kemudian Mustafa Kemal juga

memandang, bahwa keberadaan khalifah yang menjadi peninggalan sejarah seperti

itu akan mengancam kedaulatan nasional republik yang baru berdiri.71

70 Hermawati, Kronik Dua Abad Pembaharuan di Turki, hal. 40 71 Ash-Shalabi, Bangki & Runtuhnya Khalifah Usmaniyah, hal. 450

Page 69: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Menarik untuk dicatat bahwa mereka yang berusaha menghapuskan institusi

kekhalifahan berusaha menjustifikasi pandangan mereka dengan argumen-argumen

keagamaan maupun alasan-alasan politik. Seyyid Bey, Menteri Kehakiman, misalnya

menyebarkan pamflet dan berbicara di hadapan anggota Majlis Nasional (GNA). Ia

berargumen bahwa baik Qur'an atau Sunnah tidak mempunyai penjelasan apapun

mengenai kekhalifahan, dan ini berarti bahwa institusi ini bukan institusi keagamaan,

melainkan institusi yang bersifat duniawi dan politis.

Al-Qur'an, menurut Seyyid Bey, hanya menyebut dua prinsip yang berkaitan

dengan sistem pemerintahan yang tepat: yaitu ide mengenai musyawarah

(mesheverret) dan ketaatan kepada pemilik otoritas (ulû’l emr). Islam dengan

demikian tidak menuntut adanya bentuk pemerintahan tertentu, dan bentuk

pemerintahan apapun yang mengikuti prinsip-prinsip tadi bisa dianggap sah.

Usaha-usaha ini juga menandakan bahwa Ulama tidak lagi memainkan peran

signifikan dalam masyarakat. Pengetahuan yang mereka kuasai dan wakili dipandang

tidak lebih sebagai peninggalan masa lalu dan hambatan bagi usaha negara untuk

menghadirkan modernitas dalam masyarakat Turki. Kesempatan mereka untuk

bekerja dengan pengetahuan dan pengalaman pendidikan yang mereka miliki kini

terbatas pada masjid dan institusi-institusi keagamaan. karena institusi-institusi itu

pun dikontrol dan dibiayai oleh negara, independensi ulama pun dilumpuhkan secara

efektif. Kelas intelektual lama tergantikan oleh kelas intelektual baru yang berusaha

untuk memutuskan ikatan masa lalu dan membangun negara dengan budaya sekuler

Page 70: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

baru. Sebagai contoh, Institut Sejarah Turki mulai menulis sejarah Turki dan Institut

Bahasa Turki membentuk ulang bahasa Turki.72

Kemudian pada bulan September tahun 1925, sebagaimana yang dikatakan

oleh Hermawati pemerintahan Mustafa Kamal juga telah mengeluarkan peraturan

yang melarang memakai pakaian agama bagi orang-orang yang tidak menjabat

jabatan agama. Dan semua para pejabat mulai diwajibkan untuk menggunakan

pakayaian stelan ala barat dan topi, dan melarang menggukan pakayan “Turbus”.

Nampaknya Kamal juga tidak membenarkan bagi kaum perempuan untuk

menggunakan cadar bagi mereka.

Posisi Islam, terutama Islam politik pada saat itu memang benar-benar tidak

memiliki ruang sama sekali. Mustafa Kamal memang benar-benar ingin mematikan

agama dan sama sekali tidak lagi mau memasukkan agama terhadap rana

pemerintahan. Lihatlah pada tanggal 17 Pebruari 1926 misalkan, komite ahli hukum

telah mengadopsi undang-undang sipil Swiss untuk memenuhi kebutuhan hukum sipil

di Turki73.

Itulah beberapa ulasan bagaimana sesungguhnya posisi Islam politik pada

masa Mustafa Kamal menjadi orang nomer satu di Turki. Turki yang sebelumnya

menganut sistem kekhalifahan dan sesuai dengan syariah Islam kini sudah tidak lagi

ada, dan hanya tinggal sebuah kenangan.

72 Haruan Nasution. Hal, 24 73 Masih menurut Hermawati, kemudian undang-undang ini mulai diberlakukan pada tanggal

14 Oktober 1926. jadi mulai sejak saat itu undang-undang Syariah yang sebelumnya dipagunakan di Turki sudah tidak berlaku lagi.

Page 71: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Satu sisi seorang Mustafa Kamal oleh banyak kalangan – terutama juga oleh

kebanyakan masyarakat Turki, dianggap bahwa dia telah berjasa besar dan sudah

menjadikan Turki sebagai negara yang modern. Tak heran kalau kamudian oleh

mereka seorang Mustafa Kamal-pun di gelari sebagai bapak Turki.

Namun bukan berarti semua menyenangi apa yang Kamafl lakukan, banyak

sekali yang kecewa dengan apa yang ia lakukan, bahkan teman-teman terdekatnyapun

mulai tidak menyenangi terhadap tindak tanduknya dan bahkan berusaha untuk

menggulingkan dirinya dari tampuk kekuasaan. Katakanlah dalam hal ini teman dia

seperti Rauf Bey, Ali Pasya, Fuad Pasya. Orang-orang ini merupakan teman-teman

terdekat kamal yang tidak suka melihat kamal terlalu arogan terhadap Islam, dan

mereka mulai berusaha untuk menggulingkannya74

D. Posisi Islam Politik Indonesia di Badwah Kepemimpinan Sukarno

Banyak kajian telah dibuat mengenai sejarah Islam dari berbagai aspeknya di

Indonesia. Dalam sejarah Islam modern di Indonesia, Ricklefs75, salah seorang

sejarawan yang banyak mempelajari Indonesia, membagi Islamisasi di Indonesia

kedalam tiga tahap. Tahap pertama, konpersi agama ( abad ke-14 hingga 18 ); tahap

74 Harun Nasution dalam Hermawati, hal 42 75 Ricklefs, sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (Jakarta: 2005. Penerbit PT. Serambi Ilmu

Semesta)

Page 72: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

kedua, pembedaan penganut yang “komitet” dan yang tidak “komitet” ( abad ke-19 );

tahap ketiga, pemurnian orang islam ( abad ke-20 )

Dalam pembahasan kali ini penulis ingin melihat bagaimana sesungguhnya

keadaan atau posisi Islam terutama dalam hal yang berhubungan dengan Islam politik

pada masa Sukarno. Nampaknya pemikiran dan kebijakan Sukarno hampir tidak jauh

berbeda dengan Mustafa kamal. dan mengenai hal ini Sukarno memang mengakui

kalau pemikiran dan landasan yang ia pengang untuk memimpin sebuah negara akibat

karena adanya inspirasi dari Mustafa kamal dan para tokoh sekuler lain yang ada di

Turki76

Hal ini bisa kita lihat misalkan dalam upayanya untuk memodernisasikan

Islam, Sukarno tak lupa menonjok kepada contoh Turki. Dalam sebuah artikel

sepanjang 40 halaman, ia mencoba menjelaskan kepada umat Islam di Indonesia,

bahwa tindakan-tindakan yang diambil oleh kaum Turki Muda, terutama tindakan

Kemal Attaturk yang memisahkan agama dari negara, pada dasarnya “memerdekakan

agama”.

Setelah secara panjang lebar menguraikan ulasan-ulasan ekonomi dan politik

kaum Turki Muda untuk memisahkan agama dari negara, Sukarno, tanpa berusaha

menyembunyikan persetujuannya, menjelaskan langkah-langkah yang telah diambil

di Turki untuk mensekulerkan negara dalam 1920-an; diakhirinya kesultanan (1922),

76 Barnhard Dahm, hal. 246

Page 73: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

dihapuskannya khalifah (1924), dan dinyatakannya agama sebagai urusan pribadi

(1928).

Islam yang sejati, kata Sukarno, mengaitkan berbagai persyaratan kepada

lembaga khalifah, dua diantaranya sangat penting: Pertama, Khalifah harus dipilih

oleh umat Islam; kedua, Khalifah harus mampu melindungi seluruh umat Islam.

Tetapi syarat yang pertama hanya terpenuhi selama dua puluh tahun saja, dan sesudah

itu jabatan khalifah dipegang oleh dinasti-dinasti. Kedua, juga tidak terpenuhi lagi

setelah abad ke-13. Tidak dipilih dan tidak punya otoritas: demikianlah lembaga

Khalifah bisa bertahan selama berbada-abad, sebagai bayangan dari apa yang

dimaksudkan semula. Dan yang lebih celaka lagi, selama berabad-abad agama

dijadikan “alat politik”. Hanya melalui tindakan-tindakan yang diambil oleh kaum

Turki Mudalah agama dikembalikan kepada masyarakat. Setelah itu, katanya,

perkembangan ini merupakan suatu keharusan :

“…Perpisahan antara agama dan negara itu bukanlah Kemal c.s. yang memulainya. Tidak, perpisahan itu adalah ujungnya satu proses yang telah puluhan tahun dan ratusan tahun berjalan, ujungnya satu paksaan masyarakat, yang sudah di zamannya Sulaiman I empat ratus tahun yang lalu, Sulaiman “de wetgever,” Sulaiman “pembuat undang-undang” memaksa negara mengadakan perundangan-perundangannya Syari’atul Islam77”.

Alasan lain yang menjadi alasan mengapa seorang Sukarno kemudian

menolak untuk menghubungkan agama kedalam tatanan negara di Indonesia,

menurutnya. bahwa benar-benar tidak mungkin akan meninggalkan agama yang lain

77 Barnhard Dahm, hal. 249

Page 74: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

atau membiarkan agama yang lain menjadi didiskriditkan apabila Islam kemudian

hendak di jadikan sebagai ideologi bagi bangsa Indonesia78. Ini juga yang melatar

belakangi mengapa kemudian ia juga tidak menyetujui kalimat penambahan

“menjalani syariat Islam bagi para pemeluknya”.

Tidak hanya sampai disitu sepak terjang sekulernya seorang Sukarno terhadap

Islam. Pada pemerintahan dia selanjutnya, seorang Sukarno nampaknya ia juga sudah

mulai membubarkan kekuatan Islam seperti pembubaran Masyumi misalkan79,

menurut analisa penulis sendiri, pembubaran terhadap Masyumi merupakan salah

satu bentuk bukti nyata kalau sesungguhnya ia benar-benar tidak ingin Islam politik

di Indonesia menjadi satu kekuatan besar yang nantinya bisa mengancam posisi

negara yang telah menggunakan Pancasila sebagai asas negara.

Selanjutnya catatan sejarah juga mencatat bagaimana kemudian oleh Sukarno

seperti Darul Islam (DI) di Jawa Barat setelah dianggap sebagai pemberontak karena

ingin mendirikan sebuah negara Islam di bubarkan olehnya dan bahkan juga telah

dianggap sebagai sebuah kelompok pemberontak yang harus dibasmi sampai keakar-

akarnya80.

78 Ricklefs, anatara hal 471-508 79 Greg Barton, Ph.D, Gagasan Islam di Indonesia: Pemikiran Neo-Modernisme Nurcholis

Madjid, Djohan Effendi, Ahmad Wahib, dan Abdurrahman Wahid. (Jakarta: Penerbit Paramadina, 1999). Hal, 463.

80 Untuk lebih jelasnya mengenai Gerakan Darul Islam di Sumetera. Lihat dalam Soebardi, S,

(ed & Penj) The Book of Cabolek: a Critical Edition With Intruduction, Translition. (Den Haag: Martinus Nijhoff, 1975)

Page 75: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Kembali kepada masalah Masyumi, sebagaimana kita tahu bahwa ia

merupakan satu-satunya pada saat itu yang merupakan wadah bagi ummat Islam yang

ada di Indonesia yang sangat besar sekali. Namun kebesaran dan kekuatan tersebut

tidak tidak berdaya melawan rezim Sukarno81.

Demikianlah sekilas singkat kira-kira bagaimana sejarah perjalanan Islam

politik maupun politik Islam yang yang nampaknya sedikit sekali diberi ruang gerak

oleh razim orde lama. Sekali lagi, memang benar kalau kebijakan Sukarno terhadap

posisi Islam tidak seradikal Mustafa Kamal di Turki, namun tetap saja penulis pikir,

seorang Sukarno satu sisi telah menorehkan tinta hitam bagi perjalanan dan

perkembangan politik di Indoensia.

Sukarno yang seorang agamis dan taat menjalankan semua perintah agama

yang ia yakini, dan Sukarno yang menurut pengakuannya sendiri mengatakan kalau ia

sangat mencintai Islam, akan tetapi sangat sedikit rasa pronya terhadap perjuangan

Islam untuk meleburkan diri kedalam tatanan negara.

81 Ricklefs, anatara hal 465

Page 76: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Bila kita telusuri dengan baik dan seksama, bisa kita pahami

bahwa dalam literatur politik modern, Islam politik dan Islamisme sebenarnya

digunakan dengan arti sama. Bahwa Islam politik bisa di artikan sebagaimana yang di

katakan oleh Graham E. Fuller, bahwa Islam Politik adalah “one who believes that

Islam as a body of faith has something important to say about how politics and

society should be ordered in the contemporary Muslim world and who seeks to

implement this idea in some fashion.”i Demikian kira-kira pemaknaan yang menurut

penulis anggap pantas untuk mengertikan apa dan bagaimana sesunguhnya Islam

politik itu sendiri.

Sementara kaitannya dengan posisi Islam politik di Turki dan di Indonesia,

setidaknya ada beberapa kesimpulan. Salah satunya yaitu, bahwa proyek modernisasi

Turki di bawah keuasaan Mustafa Kamal Atatürk, bahwa setidaknya ada enam

langkah yang dilk Setelah berhasil merebut kekuasaan pada tahun 1923, Atatürk

mencanangkan program pembangunan Turki modern lewat `enam anak panah' (Alti

Ok). Yaitu, pertama, prinsip republikanisme (cumhuriyetcilik), bahwa negara Turki

modern menerapkan sistem demokrasi parlementer yang dipimpin oleh seorang

Page 77: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

presiden, bukan sultan atau khalifah. Kedua, nasionalisme (milliyetcilik), bahwa

bukan agama atau mazhab tertentu

yang menentukan kewarganegaraan. Ketiga, prinsip kenegaraan (devletcilik), dimana

pemerintah berkuasa penuh dalam pengelolaan ekonomi dan berhak intervensi demi

kepentingan rakyat. Keempat, prinsip populisme (halkcilik) yang dimaknai sebagai

perlindungan hak asasi manusia dan kesetaraan di hadapan hukum. Kelima,

sekularisme

(laiklik), dan terakhir, prinsip revolusionisme (inkilapcilik).

Dari keenam sila ini, sekularisme adalah yang paling berpengaruh. Pada

tanggal 3 Maret 1924, Imperium Osmani yang telah berkuasa selama lebih dari 700

tahun (1299-1922M) itu resmi dihapuskan. Tidak lama kemudian, pengadilan agama

dan pondok-pondok pesantren dibubarkan. Begitu juga tarekat-tarekat sufi.

Selanjutnya, pakaian ala Barat digalakkan, poligami dilarang, dan undang-undang

baru (ala Swiss untuk hokum sipil, ala Itali untuk hukum pidana, dan ala Jerman

untuk hokum perdata) mulai resmi diberlakukan, menggantikan undang-undang

(Syariah) Islam. Selain itu, kalender Hijriah diganti dengan kalender Gregorian

(Masehi), lalu penggunaan huruf Arab untuk bahasa Turki dilarang dan diganti

dengan huruf Latin.

Pada perkembangan selanjutnya, ideologi sekular Atatürk –terkenal dengan

sebutan "Kemalisme"- menjelma jadi sangat anti-agama dan ultra- nasionalistik.

Segala yang bercirikan Islam atau berbau Arab dilecehkan sebagai keterbelakangan,

Page 78: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

kemunduran dan kebiadaban (barbarism). Siapa yang berani mempersoalkan

sekularisme dituduh

sebagai pengkhianat negara, tidak rasional dan sektarian. Selain itu, untuk menjamin

kelanggengan ideologi ini, rezim Kemalis menciptakan apa yang mereka sebut

sebagai `Islam tercerahkan' (cagdas Islam), mirip dengan gagasan Islam progresif di

Amerika Serikat, Islam modernis di Pakistan, atau Islam hadhari di Malaysia.

Proyek Atatürk ini pada intinya bertujuan mencabut Islam dari akar-akarnya

(to promote disestablishment of Islam), tulis sejarawan politik Hakan Yavuz. Namun

sekularisme sebagai ideologi negara dinilai banyak pengamat telah gagal mencapai

tujuannya. Buktinya, hingga saat ini belum banyak kemajuan yang diraih. Setelah

lebih setengah abad berusaha menjadi sekular, Turki masih saja dianggap belum

semaju, semodern dan sedemokratis negara-negara Eropa. Jangankan melampaui,

menyamai Imperium Osmani pun belum bisa. Justru diam-diam namun pasti, Islam

sebagai kekuatan politik nampak mulai bangkit melawan kekuatan sekular dan

berusaha merebut kembali tampuk kekuasaan dari tangan mereka (Lihat: Heinz

Kramer, A Changing Turkey: The Challenge to Europe and the United States,

Washington, D.C., 2000).

Istilah sekuler sebenarnya sudah bukan lagi hal yang baru kita kenal. Kata ini

berasal dari bahasa latin yang memiliki makna ”ruang” atau “waktu” sementara

sekulerisasi sendiri menurut para ahli diartikan sebagai suatu kecendrungan

mengenai cara melakukan interpretasi yang bersifat secular dan rasional itulah yang

Page 79: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

dikenal sebagai sekularisasi. Atau dengan bahasa yang lainnya berarti sebagai suatu

pembebsan manusia dari agama dan metafisika Artinya, terlepasnya dunia dari

pengertian –pengertian religius yang suci, dari pandangan dunia yang semu, atau dari

semua mitos supra-natural. Kemudian manusia mengalihkan perhatiannya lepas dari

dunia tersebut ke arah dunia sini dan waktu ini.

Sementara itu Mustafa Kamal oleh sebagian masyarkat Turki di kenal sebagai

orang yang telah menyelamatkan Turki dari keterbelakangan dan kejumudan, dia juga

bersama dengan teman-temannya yang telah merubah Turki dari system ke-

khalifahan ke sistem republik sekuler Turki,.

Page 80: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Daftar Pustaka

A. Munghni, Syafiq. “Sejarah kebudayaan Islam di Turk”i. Jakarta 1997. Penerbit

Logos Wacana Ilmu

Ahmad, Zainal Abidin, “Piagam Nabi Muhammad Saw”, Jakarta:Bulan Bintang,

1973.

Alfian, “Pemikiran Dan Perubahan Poltik Indonesia di Indonesia”,

Jakarta:Gramedia, 1981.

Ali, Mukti. “Islam dan Sekularisme di Turki”. Jakarta: Penerbit Djambatan, 1994.

Alimin, AP Sati, “M. Natsir Versus Soekarno”, Padang: Yayasan Pendidikan Islam,

1976.

Anshary, Endang, “Piagam Jakarta 22 juni 1945” Bandung: Pustaka Salma, 1981.

Apter, David, “Pengantar Analisa Politik”, Jakatra: LP3ES, 1985.

Ar-Rais, Dhiya’ad Din, “Islam dan Khilafah, Kritik terhadap Buku Khilafah dan

Pemerintahan dalam Islam”, terj.Bandung:Pustaka Salman, 1985.

Badri Yatim MA. “Sejarah peradaban Islam”. Jakarta 2004. PT Raja Grafindo

Persada

Haryatmoko, Dr. “Etika Politik dan kekuasaan”. Jakarta 2003. Penerbit Kompas

Kongar, Emre. “Imparatorluktan Gunumuze Turkiye’nin Toplumsal Yapisi (Struktur

Masyarakat Turki dari Masa Imperium hingga Masa Kontemporer”. Istanbul:

Page 81: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

Remzi Kitabevi, 1997.

Lerner, Daniel. “Memudarnya Masyarakat Tradisional”. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 1978.

Maryam, Siti (ed.). “Sejarah Peradaban Islam: dari Masa Klasik hinggga Modern”.

Yogyakarta: LESFI, 2004.

Mintarja, Endang. “Politik berbasis Agama”. Jakarta 2006 Pustaka Pelajar

Ozbay, Ferhunde (ed.). “Women, Family, and Social Change in Turkey”. Bangkok:

1990.

Ozbudun, Ergun (ed.). “Perspectives on Democrasy in Turkey”. Ankara: Sevinç

Matbaasi, 1988.

Suhelmi, Ahmad MA. “Polemik Negara Islam”, Jakarta 2002. Penerbit Teraju

Turner, Bryan S. “Sosiologi Islam, Suatu Telaah Analitis atas Tesa Sosiologi Weber”

(terj.). Jakrata: Rajawali Pers, 1984.

________The Ottomans A Brief Story of World Empire. Ankara: Ministry of Foreign

Affairs of the Republic of Turkey, 2000.

________Turkey and the European Union: an Overview. Ankara: The Ministry of

Foreign Affairs of the Republic of Turkey, 2001.

Tijdauan islam ir soekarno hamka dan .a.m. Pamuntjak .ar muchlis (m. Natsir) ed.

Tebingtinggi: pustaka al hamra,1947.

Page 82: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

“lahirnya pantjsila,” dalam civics” manusia dan masyarakat baru di indonisia.jakarta”

departemen penerangan indonesia,1960.

Transkip stenografis dari pidato 1 juni 1945.

Sukarno, tindjawan islam. Ir. Sukarno, hamka, dan am pamundjak. Ar. Muchls (m.

Natsir), ed tebingtinggi; pustaka al-hamra, 1947

……., djilid pertama, k. Gyoenadi dan hm. Nasutioan, eds. Jakarta: panitia dibawah

bendera revulusi, 1959. Essay dan artikel dan surat-surat sukarno.

Yamin, muhammad. Naskah persiapan undang-undang dasar 1945 jakarta: jajasan

prapantja, 1959

……, proklamasi dan konstitusi republik indonesia, jakarta dam amsterdam:

djembatan, 1951

Lahirja pantjasila _ the birth of panjasila (dalam bahasa inggeris). Jakarta: indonesia,

minestry of inpormation, 1952. Terjemahan paling baik a

Raffles, t.s. The history of java, 2 vols. Landon; black,parbury and allen;j

murray,1817. Raliby, o.documenta historica 1.sedjara documenter dari pertumbuhan

dan perdjuangan negara republik indonesia,jakarta;bulan bintang,1953.

Page 83: JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS · PDF file(lebih lanjut baca makalah Ade Solihat dalam: ... mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. ... Turki Usmani

i Graham E. Fuller, The Future of Political Islam, hlm. xi