JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk...

229
i PENGARUH IMPLEMENTASI KEGIATAN LABORATORIUM MENGGUNAKAN PENDEKATAN GENERATIVE LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham Baedhoni 4201408085 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Transcript of JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk...

Page 1: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

i

PENGARUH IMPLEMENTASI KEGIATAN

LABORATORIUM MENGGUNAKAN PENDEKATAN

GENERATIVE LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN

HASIL BELAJAR SISWA SMA

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh

Mohammad Irham Baedhoni

4201408085

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada:

Hari : Jum’at

Tanggal : 30 Agustus 2013

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D Dr. Susilo, M.S

NIP. 19520613 197612 1 002 NIP. 19520801 197603 1 006

Page 3: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

iii

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

Pengaruh Implementasi Kegiatan Laboratorium Menggunakan Pendekatan

Generative Learning Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA.

disusun oleh

Mohammad Irham Baedhoni

4201408085

telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Universitas

Negeri Semarang pada hari Jum’at tanggal 30 Agustus 2013.

Panitia:

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si Dr. Khumaedi, M.Si

NIP. 19631012 198803 1 001 NIP. 19630610 198901 1 002

Ketua Penguji

Dr. Agus Yulianto, M.Si

NIP. 19660705 199003 1 002

Anggota Penguji/ Anggota Penguji/

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D Dr. Susilo, M.S

NIP. 19520613 197612 1 002 NIP. 19520801 197603 1 006

Page 4: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil

karya saya sendiri, dan apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam

skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Semarang, 02 September 2013

Mohammad Irham Baedhoni

4201408085

Page 5: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

“Bermimpi adalah langkah awal dari keberhasilan, tapi mimpi itu tetap semu

jika tindakan tidak nyata”

“Mimpi adalah hal yang nantinya akan jadi kenyataan”

“Kegagalan juga menyenangkan, hidup dengan kepercayaan bahwa cobaan

itu berguna untuk menempa diri sendiri”

Karya ini aku persembahkan kepada:

1. Ibuku dan Bapakku yang selalu

percaya dan bangga padaku.

2. Adik-adiku: Zaenul (kandung), Ghozi,

Hilya dan Hasyim (keponakan), terima

kasih atas semangat dan

kebersamaannya di dunia imajinasi ini.

3. Semua orang yang mempelajari fisika

terutama di bidang kependidikan dan

teman seperjuangan pendidikan fisika

angkatan 2008.

4. Sahabatku : Taufik (grobogan),

Mukmin (brebes), Ilman, Irsyam

(pemalang) dan adik kost rahasia :

Rohmad (wonogiri), Udin (klaten),

Fitroh (banjarnegara), Hamas

(cirebon), Agil (pekalongan) yang

menemaniku dalam kesepian dan

kesendirian.

Page 6: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh

Implementasi Kegiatan Laboratorium Menggunakan Pendekatan Generative

Learning Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA”.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak berupa

saran, bimbingan, petunjuk, dan bantuan dalam bentuk lain, maka penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum selaku Rektor Universitas Negeri

Semarang.

2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.

3. Dr. Khumaedi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

4. Bambang Subali, M.Pd. sebagai Dosen Wali yang telah membimbing dan

mengarahkan selama studi berlangsung.

5. Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D sebagai Pembimbing Utama yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan saran bagi penulis selama penyusunan

skripsi.

6. Dr. Susilo, M.S sebagai Pembimbing Pendamping yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan saran bagi penulis selama penyusunan skripsi.

7. Seluruh Dosen Jurusan Fisika, atas ilmu yang diberikan.

8. Gunawan, S.H, selaku Kepala SMA Negeri 1 Grobogan Kabupaten Grobogan

yang telah memberikan ijin penelitian.

9. Sutedjo, S.Pd, selaku guru fisika kelas XI IPA SMA Negeri 1 Grobogan

Kabupaten Grobogan yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

10. Ummi Nur Ujianti, S.Pd, selaku guru fisika kelas X SMA Negeri 1 Grobogan

Kabupaten Grobogan yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Page 7: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

vii

11. Keluarga dan sahabat-sahabatku yang telah memberi semangat dan dorongan

dalam penyusunan skripsi ini.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis selama penelitian dan penyusunan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu,

saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap

semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi kemajuan pendidikan khususnya

pengembangan pendidikan fisika.

Semarang, 02 September 2013

Penulis,

Mohammad Irham Baedhoni

4201408085

Page 8: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

viii

ABSTRAK

Baedhoni, M. I. 2013. Pengaruh Implementasi Kegiatan Laboratorium

Menggunakan Pendekatan Generative Learning Terhadap Aktivitas dan Hasil

Belajar Siswa SMA. Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama

Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D dan Pembimbing Pendamping Dr. Susilo, M.S.

Kata kunci: kegiatan laboratorium, pendekatan generative learning, aktivitas

belajar, hasil belajar.

Mata pelajaran fisika sebagai mata pelajaran IPA sangat memerlukan

keberadaan laboratorium. Namun, peralatan laboratorium belum sepenuhnya

digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran

fisika masih rendah disebabkan model pembelajaran yang digunakan guru kurang

sesuai di lingkungan pembelajaran yang konstruktivis. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui apakah ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium

menggunakan pendekatan generative learning terhadap aktivitas dan hasil belajar

siswa pada materi listrik dinamis dan apakah aktivitas dan hasil belajar siswa pada

implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative

learning lebih baik daripada implementasi kegiatan laboratorium verifikatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1

Grobogan tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian

eksperimen dengan sampel yaitu kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas

X-9 sebagai kelas kontrol yang dipilih secara simple random sampling.

Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan metode dokumentasi, tes dan

observasi. Data hasil belajar kognitif dianalisis dengan uji t dan uji gain

sedangkan data aktivitas belajar, hasil belajar afektif dan hasil belajar

psikomotorik dianalisis dengan deskriptif persentase, uji t dan uji gain.

Terdapat perbedaan aktivitas dan hasil belajar disebabkan adanya

pengaruh implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan

generative learning. Hasil analisis statistik dengan uji t terhadap aktivitas dan

hasil belajar diperoleh , hal ini menunjukan kelas eksperimen

lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil analisis dengan uji gain untuk aktivitas

belajar diperoleh peningkatan sebesar 0,30 (sedang), untuk hasil belajar kognitif

diperoleh peningkatan sebesar 0,63 (sedang), untuk hasil belajar afektif diperoleh

peningkatan sebesar 0,37 (sedang), dan untuk hasil belajar psikomotorik diperoleh

peningkatan sebesar 0,16 (rendah).

Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah ada pengaruh positif

dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan generative learning

terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Saran yang dapat diberikan setelah

melakukan penelitian ini adalah implementasi kegiatan laboratorium

menggunakan generative learning dapat digunakan terutama pada materi yang

membutuhkan aktivitas kegiatan laboratorium fisika.

Page 9: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

ix

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvii

BAB

1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

1.5 Penegasan Istilah ...................................................................................... 6

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi .................................................................. 7

2. LANDASAN TEORI ...................................................................................... 9

2.1 Belajar ....................................................................................................... 9

2.1.1 Pengertian Belajar .......................................................................... 9

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ................................... 9

2.2 Generative Learning ................................................................................. 10

2.2.1 Pengertian Generative Learning .................................................... 10

2.2.2 Tahap-Tahap Generative Learning ................................................ 12

2.2.3 Kelebihan Menggunakan Generative Learning ............................. 13

2.2.4 Kelemahan Menggunakan Generative Learning ........................... 14

2.3 Kegiatan Laboratorium ............................................................................. 14

2.3.1 Pengertian Kegiatan Laboratorium ................................................ 14

2.3.2 Jenis-Jenis Kegiatan Laboratorium ................................................ 14

2.3.3 Fungsi Kegiatan Laboratorium ....................................................... 15

2.4 Aktivitas Belajar ....................................................................................... 16

Page 10: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

x

2.5 Hasil Belajar ............................................................................................. 17

2.5.1 Ranah Kognitif ............................................................................... 17

2.5.2 Ranah Afektif ................................................................................. 17

2.5.3 Ranah Psikomotorik ....................................................................... 18

2.6 Kajian Materi ............................................................................................ 18

2.6.1 Alat Ukur Listik ............................................................................. 18

2.6.1.1 Alat Ukur Arus Listik ........................................................ 18

2.6.1.2 Alat Ukur Tegangan Listik ................................................ 19

2.6.2 Hukum Ohm ................................................................................... 19

2.6.3 Rangkaian Hambatan ..................................................................... 20

2.6.3.1 Rangkaian Hambatan Seri ................................................. 20

2.6.3.2 Rangkaian Hambatan Paralel ............................................. 21

2.7 Kerangka Berfikir ..................................................................................... 22

2.8 Hipotesis ................................................................................................... 23

3. METODE PENELITIAN ................................................................................ 24

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 24

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................................ 24

3.3.1 Populasi .......................................................................................... 24

3.3.2 Sampel ............................................................................................ 25

3.3.3 Pengambilan Sampel ...................................................................... 25

3.3 Variabel Penelitian ................................................................................... 25

3.4 Desain Penelitian ...................................................................................... 25

3.5 Prosedur Penelitian ................................................................................... 26

3.5.1 Tahap Persiapan ............................................................................. 26

3.5.2 Tahap Pelaksanaan ......................................................................... 27

3.5.2.1 Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen ................... 27

3.5.2.2 Proses Pembelajaran Pada Kelas Kontrol .......................... 28

3.6 Alur Penelitian .......................................................................................... 29

3.7 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 29

3.7.1 Metode Dokumentasi ..................................................................... 30

3.7.2 Metode Tes ..................................................................................... 30

Page 11: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

xi

3.7.3 Metode Observasi ........................................................................... 30

3.8 Instrumen Penelitian ................................................................................. 30

3.9 Analisis Instrumen .................................................................................... 31

3.9.1 Validitas ......................................................................................... 31

3.9.2 Reliabilitas ...................................................................................... 32

3.9.3 Daya Pembeda ................................................................................ 33

3.9.4 Tingkat Kesukaran ......................................................................... 34

3.10 Analisis Data .......................................................................................... 35

3.10.1 Analisis Data Awal ....................................................................... 35

3.10.1.1 Uji Homogenitas .............................................................. 36

3.10.1.2 Uji Analisis Varians Populasi .......................................... 36

3.10.2 Analisis Data Akhir ...................................................................... 38

3.10.2.1 Uji Normalitas .................................................................. 38

3.10.2.2 Uji Homogenitas .............................................................. 39

3.10.2.3 Uji Hipotesis .................................................................... 39

3.10.2.4 Analisis Tes ...................................................................... 40

3.10.2.5 Analisis Lembar Observasi .............................................. 40

3.10.2.6 Uji Gain ............................................................................ 41

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 43

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 43

4.1.1 Hasil Analisis Tahap Awal ............................................................. 43

4.1.1.1 Uji Homogenitas Populasi .................................................. 43

4.1.2.2 Uji Analisis Varians Populasi ............................................. 44

4.1.2 Analisis Data Akhir ........................................................................ 44

4.1.2.1 Data Hasil Belajar Kognitif ................................................ 44

4.1.2.1.1 Uji Normalitas Sampel ......................................... 45

4.1.2.1.2 Uji Kesamaan Dua Varians Sampel ..................... 45

4.1.2.1.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel ................. 46

4.1.2.1.4 Uji Gain Sampel ................................................... 46

4.1.2.2 Data Aktivitas Belajar ......................................................... 47

4.1.2.2.1 Deskripsi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen .... 47

Page 12: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

xii

4.1.2.2.2 Deskripsi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol........... 49

4.1.2.2.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel ................. 52

4.1.2.2.4 Uji Gain Sampel ................................................... 52

4.1.2.3 Data Hasil Belajar Afektif .................................................. 53

4.1.2.3.1 Deskripsi Hasil Belajar Afektif Kelas

Eksperimen .......................................................... 53

4.1.2.3.2 Deskripsi Hasil Belajar Afektif Kelas

Kontrol ................................................................. 55

4.1.2.3.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel ................. 58

4.1.2.3.4 Uji Gain Sampel ................................................... 59

4.1.2.4 Data Hasil Belajar Psikomotorik ........................................ 59

4.1.2.4.1 Deskripsi Hasil Belajar Psikomotorik

Kelas Eksperimen ................................................ 59

4.1.2.4.2 Deskripsi Hasil Belajar Psikomotorik

Kelas Kontrol ....................................................... 62

4.1.2.4.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel ................. 65

4.1.2.4.4 Uji Gain Sampel ................................................... 66

4.2 Pembahasan .............................................................................................. 66

4.2.1 Pembahasan Aktivitas Belajar Hasil ............................................... 67

4.2.2 Pembahasan Belajar Kognitif .......................................................... 71

4.2.3 Pembahasan Hasil Belaja Afektif .................................................... 74

4.2.4 Pembahasan Hasil Belajar Psikomotorik ........................................ 77

5. PENUTUP ........................................................................................................ 82

5.1 Simpulan .................................................................................................... 82

5.2 Saran .......................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84

LAMPIRAN .......................................................................................................... 86

Page 13: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data Hasil Belajar Fisika Dengan KKM=75 ................................................ 3

3.1 Jumlah Populasi Penelitian ........................................................................... 24

3.2 Desain Penelitian ........................................................................................... 26

3.3 Validitas Soal ................................................................................................ 32

3.4 Kriteria Daya Beda ........................................................................................ 33

3.5 Daya Beda Soal ............................................................................................. 34

3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran ........................................................................... 35

3.7 Tingkat Kesukaran Soal ................................................................................ 35

3.8 Ringkasan Uji Analisis Varians .................................................................... 37

3.9 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar ................................................................. 40

3.10 Kriteria Lembar Observasi Aktivitas Belajar .............................................. 41

3.11 Kriteria Lembar Observasi Hasil Belajar .................................................... 41

3.12 Kriteria Faktor Gain .................................................................................... 42

4.1 Data Hasil Belajar ....................................................................................... 43

4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Sampel .................................................... 45

4.3 Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Populasi .............................. 45

4.4 Hasil Perhitungan Uji Kesamaan dan Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel .... 46

4.5 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel .............................................................. 46

4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen Pada

Pertemuan I dan II dalam Frekuensi ............................................................. 47

4.7 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol Pada

Pertemuan I dan II dalam Frekuensi ............................................................. 50

4.8 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel............................. 52

4.9 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel .............................................................. 52

4.10 Hasil Observasi Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen Pada

Pertemuan I dan II dalam Frekuensi ........................................................... 53

4.11 Hasil Observasi Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol Pada

Pertemuan I dan II dalam Frekuensi ........................................................... 56

Page 14: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

xiv

4.12 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel ........................... 58

4.13 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel ............................................................ 59

4.14 Hasil Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen

Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi .................................................. 60

4.15 Hasil Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol

Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi .................................................. 63

4.16 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel ........................... 65

4.17 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel ............................................................ 67

Page 15: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pembelajaran Generatif ................................................................................. 11

2.2 Amperemeter dipasang Seri .......................................................................... 18

2.3 Voltmeter dipasang Paralel ........................................................................... 19

2.4 Rankaian Sesuai Hukum Ohm ...................................................................... 20

2.5 Susunan Rangkaian Hambatan Seri .............................................................. 20

2.6 Susunan Rangkaian Hambatan Paralel ......................................................... 21

2.7 Skema Alur Kerangka Berfikir ..................................................................... 22

3.1 Alur Penelitian Eksperimen .......................................................................... 29

4.1 Perbandingan Skor Rata-Rata Aktivitas Belajar Berdasarkan

Indikator Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan Pertemuan II

dalam Persentase ........................................................................................... 49

4.2 Perbandingan Skor Rata-Rata Aktivitas Belajar Berdasarkan

Indikator Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II

dalam Persentase ........................................................................................... 51

4.3 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Afektif Berdasarkan

Indikator Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan Pertemuan II

dalam Persentase ........................................................................................... 55

4.4 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Afektif Berdasarkan

Indikator Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II

dalam Persentase ........................................................................................... 58

4.5 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik Berdasarkan

Indikator Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan Pertemuan II

dalam Persentase ........................................................................................... 62

4.6 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik Berdasarkan

Indikator Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II

dalam Persentase ........................................................................................... 65

4.7 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-Gain

Aktivitas Belajar antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol

Page 16: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

xvi

dalam Persentase ........................................................................................... 68

4.8 Perbandingan Nilai Pretest, Posttest dan N-Gain Hasil Belajar Kognitif

antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam Persentase ............. 71

4.9 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-Gain

Hasil Belajar Afektif antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol

dalam Persentase ........................................................................................... 68

4.10 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-Gain

Hasil Belajar Psikomotorik antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol

dalam Persentase ......................................................................................... 68

Page 17: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ............................................................................................................ 86

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Kelas Eksperimen ............ 87

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II Kelas Eksperimen .......... 91

4. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan I Kelas Eksperimen ......................... 95

5. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan II Kelas Eksperimen ....................... 102

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Kelas Kontrol .................. 109

7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II Kelas Kontrol ................. 113

8. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan I Kelas Kontrol ............................... 117

9. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan II Kelas Kontrol .............................. 124

10. Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda Kelas Uji Coba ............................................... 129

11. Soal Pilihan Ganda Kelas Uji Coba ............................................................... 130

12. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda Kelas Uji Coba ..................................... 139

13. Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda Kelas Eksperimen dan Kontrol ....................... 140

14. Soal Pilihan Ganda Kelas Eksperimen dan Kontrol ...................................... 141

15. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda Kelas Eksperimen dan Kontrol ............. 147

16. Lembar Jawaban Soal Pilihan Ganda............................................................. 152

17. Lembar Observasi dan Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar ...................... 153

18. Lembar Observasi dan Pedoman Penskoran Hasil Belajar Afektif .............. 156

19. Lembar Observasi dan Pedoman Penskoran Hasil Belajar Psikomotorik ..... 159

20. Daftar Nama Kelas Uji Coba Kelas XI-IPA2 ................................................ 162

21. Tabel Analisis Soal Uji Coba ......................................................................... 163

22. Perhitungan Validitas Butir Soal ................................................................... 167

23. Perhitungan Reliabilitas Soal ........................................................................ 169

24. Perhitungan Daya Pembeda ........................................................................... 170

25. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ............................................................. 171

26. Daftar Nilai UAS Populasi ............................................................................. 172

27. Uji Homogenitas Populasi ............................................................................. 173

Page 18: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

xviii

28. Uji Analisis Varians Populasi ........................................................................ 174

29. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ...................................... 175

30. Daftar Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ...................................... 176

31. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen ............................................. 177

32. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol ................................................... 178

33. Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ..................... 179

34. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Pretest Kelas Eksperimen

dan Kontrol .................................................................................................... 180

35. Daftar Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol .................................... 181

36. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen ........................................... 182

37. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol .................................................. 183

38. Uji Homogenitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ................... 184

39. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Posttest Kelas Eksperimen

dan Kontrol .................................................................................................... 185

40. Uji Gain Data Test Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen....................... 186

41. Uji Gain Data Test Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol ............................. 187

42. Pembentukan Kelompok Kegiatan Laboratorium

Kelas Eksperimen dan Kontrol ...................................................................... 188

43. Daftar Nilai Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen .......................................... 189

44. Daftar Nilai Aktivitas Belajar Kelas Kontrol ................................................. 190

45. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol ............ 191

46. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Aktivitas Belajar

Pertemuan I Eksperimen dan Kontrol ............................................................ 192

47. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Aktivitas Belajar

Pertemuan II Eksperimen dan Kontrol .......................................................... 193

48. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen .................................... 194

49. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol .......................................... 195

50. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen dan Kontrol ...... 196

51. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Hasil Belajar Afektif

Pertemuan I Eksperimen dan Kontrol ............................................................ 197

52. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Hasil Belajar Afektif

Page 19: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

xix

Pertemuan II Eksperimen dan Kontrol .......................................................... 198

53. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen .......................... 199

54. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol ................................ 200

55. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen

dan Kontrol ................................................................................................... 201

56. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Hasil Belajar Psikomotorik

Pertemuan I Eksperimen dan Kontrol ............................................................ 202

57. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Hasil Belajar Psikomotorik

Pertemuan II Eksperimen dan Kontrol .......................................................... 203

58. Uji Gain Nilai Observasi Kelas Eksperimen dan Kontrol ............................. 204

59. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi ............................... 205

60. Surat Permohonan Ijin Observasi .................................................................. 206

61. Surat Permohonan Ijin Penelitian .................................................................. 207

62. Surat Keterangan Selesai Penelitian Di SMA Negeri 1 Grobogan ................ 208

63. Dokumentasi Penelitian ................................................................................. 209

Page 20: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan

teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Sebagai ilmu yang

mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada

manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam. Dalam mempelajari fisika

dibutuhkan berbagai ketrampilan yang dimiliki setiap siswa. Ketrampilan tersebut

meliputi ketrampilan mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksikan,

menghipotesis dan bereksperimen (Depdiknas, 2007).

Mata pelajaran fisika sebagai mata pelajaran IPA sangat memerlukan

keberadaan laboratorium. Kelengkapan peralatan laboratorium diharapkan dapat

mewujudkan pencapaian penguasaan materi pelajaran sampai pada domain

psikomotorik atau keterampilan (Hinduan, 2002). Akan tetapi, peralatan

laboratorium tersebut belum sepenuhnya digunakan dalam proses pembelajaran.

Dalam arti, siswa belum dilibatkan bersama dengan alat untuk memahami

sekaligus menguasai konsep-konsep fisika sebagaimana dinyatakan oleh Funk

(Soetardjo, 1998).

Melalui kegiatan laboratorium, siswa melakukan kerja ilmiah (learning to

do) dalam rangka memecahkan masalah seperti yang dilakukan oleh ilmuwan,

sehingga akhirnya siswa dapat menemukan sendiri konsep atau produk sains

Page 21: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

2

lainnya (learning to know). Kegiatan laboratorium tersebut biasanya dilakukan

secara berkelompok, sehingga selain learning to do dan learning to know, siswa

juga belajar bekerjasama (learning to live together).

Kenyataannya orientasi utama pembelajaran fisika di sekolah diperkirakan

hanya pada penyelesaian materi yang harus disampaikan sesuai alokasi waktu

yang tersedia sesuai kurikulum. Dugaan itu didukung hasil penelitian Balitbang

Depdiknas yang menunjukkan bahwa sekitar 51% guru IPA SMP dan sekitar 43%

guru fisika SMA di Indonesia tidak dapat menggunakan alat-alat laboratorium

yang tersedia di sekolahnya. Akibatnya, tingkat pemanfaatan alat-alat itu dalam

pembelajaran cenderung rendah (Wiyanto, 2006).

Penggunaan alat-alat laboratorium kurang dilibatkan pada proses belajar

siswa akan timbul dugaan bahwa pembelajaran sains di sekolah cenderung

monoton yang didominasi oleh penerapan metode ceramah dan klasikal. Dalam

metode ini guru menjelaskan konsep-konsep fisika secara teoritis, kemudian

memberikan catatan kepada para siswa dan tugas-tugas dalam bentuk latihan soal

maupun pekerjaan rumah. Proses tersebut terbukti hanya mengantarkan siswa

pada taraf penguasaan secara kognitif mengenai gejala fisika dan rumus-

rumusnya. Dalam kondisi ini siswa dipaksa menghafalkan rumus dan cara

menggunakannya, tanpa ada pemahaman secara filosofi makna rumus dari konsep

fisika yang sedang dipelajarinya. Akibatnya, siswa akan segera lupa rumus-rumus

tersebut, apalagi rumus-rumus yang dipelajari telah relatif jauh sebelumnya. Bila

hal itu yang terjadi, maka pembelajaran sains tidak dapat secara optimal untuk

mengembangkan potensi siswa.

Page 22: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

3

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Grobogan Kelas X

berjumlah 9 kelas diperoleh data hasil belajar fisika seperti tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Fisika Dengan KKM

No. Kriteria Jumlah Siswa Persentase (%) Nilai Rata-rata

1 Tuntas 216 60,3 73,5

2 Belum Tuntas 142 39,7

Total 358 100

Dari tabel di atas menunjukan bahwa hasil belajar fisika termasuk rendah,

hal ini dapat dilihat pada nilai UAS semester gasal yang sebagian siswa belum

mencapai standar kriteria ketuntasan minimum (KKM). Secara ketuntasan klasikal

belum mencapai 85 % dari jumlah siswa keseluruhan.

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah, hal ini

ditunjukan oleh masih banyaknya siswa mengalami miskonsepsi tentang konsep

fisika, baik pada siswa yang sedang belajar fisika maupun siswa yang telah

menyelesaikan sekolahnya di SMP dan SMA. Disamping itu, pendekatan

pembelajaran yang digunakan guru kurang sesuai di lingkungan pembelajaran

yang konstruktivis yaitu siswa tidak didorong untuk mengkonstruksi pengetahuan

baru dengan memanfaatkan pengetahuan awal yang telah dimilikinya serta

kurangnya partisipasi siswa untuk aktif secara langsung dalam pembelajaran

(Mundilarto, 2002). Namun demikian tersebut bukanlah hal yang mutlak, sebab

ada banyak faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seperti

siswa tidak aktif dalam pembelajaran, tidak mandiri dalam mengerjakan tugas

yang diberikan guru, kurang siap dalam menerima pelajaran, penggunaan

laboratorium kurang optimal, peralatan laboratorium kurang memadai, kurangnya

Page 23: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

4

minat dan movitasi siswa dalam belajar dan peran guru terhadap siswa dan

pembelajaran belum maksimal.

Berdasarkan data dari BSNP persentase penguasaan materi Ujian Nasional

pada tahun 2012 dari kemampuan yang diuji yaitu menentukan besaran-besaran

listrik pada suatu rangkaian berdasarkan hukum Kirchhoff yang masuk dalam

materi listrik dinamis di SMA Negeri 1 Grobogan masih di bawah rata-rata, yaitu

60,47 untuk kabupaten Grobogan dengan rata-rata sekitar 65,83 sehingga materi

listrik dinamis perlu adanya inovasi pembelajaran dengan menerapkan suatu

pendekatan yang tepat.

Penggunaan pendekatan yang berkonstruktivistik dan melibatkan

laboratorium dalam pembelajaran dengan harapan dapat memperbaiki aktivitas

dan hasil belajar siswa dalam mempelajari materi listrik dinamis dengan

menggunakan pendekatan generative learning dapat menjadi solusi. Generative

learning merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang menciptakan

pembelajaran yang konstruktivistik, terdiri atas empat tahap yaitu eksplorasi,

pemfokusan, tantangan (pengenalan konsep) dan penerapan konsep. Pendekatan

ini mengarahkan siswa untuk mempelajari konsep sains dengan mengambil

pengetahuan awal yang sudah dimiliki. Siswa akan mengaitkan konsep baru yang

diperoleh dan menghubungkannya dengan rangkaian pengetahuan yang disimpan

dalam memori jangka panjang. Siswa yang terlibat aktif dalam perencanaan dan

penyelidikan mengenai materi listik dinamis kemudian diimplementasikan dalam

suatu kegiatan laboratorium akan menciptakan interaksi yang aktif dan

pemahaman konsep sehingga dapat mengurangi miskonsepsi konsep tersebut.

Page 24: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

5

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengadakan penelitian

yang berjudul: “PENGARUH IMPLEMENTASI KEGIATAN

LABORATORIUM MENGGUNAKAN PENDEKATAN GENERATIVE

LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

SMA“

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium menggunakan

pendekatan generative learning terhadap aktivitas belajar siswa SMA?

2. Apakah ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium menggunakan

pendekatan generative learning terhadap hasil belajar siswa SMA?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan yang ingin dicapai pada

penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh implementasi kegiatan

laboratorium menggunakan pendekatan generative learning terhadap

aktivitas belajar siswa SMA

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh implementasi kegiatan

laboratorium menggunakan pendekatan generative learning terhadap hasil

belajar siswa SMA

Page 25: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

6

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa, diharapkan memahami konsep-konsep sains fisika dan lebih

aktif dalam proses pembelajaran.

2. Bagi guru, diharapkan memperoleh pengalaman dalam merancang dan

mengimplementasikan kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan

generative learning.

3. Bagi sekolah, diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan dalam rangka

perbaikan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran.

4. Bagi peneliti, diharapkan dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai

generative learning untuk dapat diterapkan dimasa yang akan datang.

1.5 Penegasan Istilah

Untuk menghindari agar tidak terjadi salah penafsiran istilah dalam

penelitian ini maka diperlukan penegasan istilah sebagai berikut :

1. Kegiatan Laboratorium

Dalam penelitian ini kegiatan laboratorium bersifat induktif dengan tujuan

agar siswa menemukan konsep atau fakta yang belum diketahui siswa

sebelumnya.

2. Pendekatan

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita

terhadap proses pembelajaran (Sanjaya, 2011: 127).

Page 26: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

7

3. Generative Learning

Generative learning merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang

menekankan pada pengintegrasian secara aktif dengan menggunakan

pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya (Wena, 20011: 183).

4. Aktivitas Belajar

Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi

belajar mengajar. Aktivitas belajar adalah suatu aktivitas yang sadar akan

tujuan (Sardiman, 2007).

5. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa

setelah ia menerima perlakukan dari guru. Hasil belajar terdiri dari ranah

kognitif, ranah psikomotorik dan ranah afektif (Sudjana, 1989: 22).

6. Siswa SMA

Dalam penelitian ini, siswa SMA yang dimaksud adalah siswa SMA Negeri

1 Grobogan.

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika dalam skripsi ini disusun dengan tujuan agar pokok-pokok

masalah dibahas secara urut dan terarah. Sistematika terdiri dari tiga bagian yaitu

bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.

1. Bagian awal skripsi berisi judul, pernyataan keaslian tulisan, pengesahan,

persembahan, motto, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,

dan daftar lampiran.

Page 27: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

8

2. Bagian isi skripsi dibagi atas lima bab.

Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika

penulisan skripsi.

Bab II Landasan teori yang berisi teori tentang belajar, generative

learning, kegiatan laboratorium, aktivitas belajar, hasil belajar, dan

kajian materi listrik dinamis serta berisi kerangka berfikir

penelitian.

Bab III Metode penelitian berisi tentang tempat dan waktu penelitian,

populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, variabel

penelitian, desain penelitian, prosedur penelitian, alur penelitian,

teknik pengumpulan data, instrument penelitian, analisis instrumen

dan analisis data.

Bab IV Hasil dan pembahasan berisi tentang hasil dan pembahasan.

Adapun dalam pembahasan menerangkan pengaruh-pengaruh yang

menyebabkan terjadinya hasil tersebut.

Bab V Penutup berisi kesimpulan dan saran bagi penelitian selanjutnya.

3. Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 28: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Belajar

2.1.1 Pengertian Belajar

Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman (Oemar, 2012: 36).

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan

mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang

peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan,

kepribadian dan bahkan persepsi manusia (Rifai & Catharina, 2011: 82).

Menurut Thorndike (Dimyati, 2002: 2) belajar adalah pembentukan

hubungan antara stimulus, respon dan pengulangan terhadap pengalaman-

pengalaman. Pengulangan bertujuan untuk melatih daya jiwa, membentuk respon

yang benar dan membentuk kebiasaan-kebiasaan.

Menurut pandangan dan teori kontruktivisme, belajar merupakan kegiatan

aktif dimana si subjek belajar membangun sendiri pengetahuannya. Subjek belajar

juga mencari sendiri makna dari sesuatu yang mereka pelajari (Sadirman, 2007:

38).

2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Berhasil baik atau tidaknya belajar tergantung dari faktor-faktor yang

mempengaruhinya yaitu faktor internal dan eksternal:

Page 29: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

10

1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yaitu

keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, meliputi aspek fisiologis (kondisi

tubuh dan panca indra) dan aspek psikologis (intelegensi, sikap, bakat, cara

belajar, minat, dan motivasi).

2. Faktor eksternal yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa, terdiri atas faktor

lingkungan sosial (guru, teman, masyarakat, dan keluarga) dan faktor

lingkungan non sosial (gedung sekolah, tempat tinggal, alat belajar, cuaca

dan waktu belajar).

2.2 Generative Learning

2.2.1 Pengertian Generative Learning

Wittrock (1992) menyatakan bahwa pembelajaran generatif adalah suatu

pendekatan pembelajaran dimana siswa aktif berpartisipasi dalam proses belajar

dan dalam proses mengkonstruksi makna dari informasi yang ada disekitarnya

berdasarkan pengetahuan awal dan pengalaman yang dimiliki oleh siswa.

Generative learning merupakan suatu proses belajar di mana siswa

diharapkan agar siswa mampu memiliki pengetahuan, kemampuan serta

keterampilan untuk mengkonstruksi atau membangun pengetahuan secara

mandiri. Generative learning merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang

menekankan pada pengintegrasian secara aktif dengan menggunakan pengetahuan

yang sudah dimiliki siswa sebelumnya (Wena, 2011: 183).

Generative learning direncanakan untuk membantu siswa dalam mengubah

kerangka alternatif mereka. Pendekatan ini mengarahkan siswa untuk mempelajari

konsep sains dengan mengambil pengetahuan awal yang sudah dimiliki. Siswa

Page 30: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

11

akan mengaitkan konsep baru yang diperoleh dan menghubungkannya dengan

rangkaian pengetahuan yang disimpan dalam memori jangka panjang.

Bagan proses pembentukan pengetahuan melalui pembelajaran generatif

yaitu:

Gambar 2.1 Pembelajaran Generatif (Wittrock, 1992)

Dalam proses kerja otak di atas, idea atau informasi baru yang masuk ke

dalam otak akan diteruskan untuk dihubungkan dengan informasi dasar yang telah

dimiliki otak sebelumnya. Dengan hubungan tersebut maka informasi yang masuk

akan membentuk pengetahuan baru yang disimpan dalam memori jangka panjang.

Dengan kata lain, siswa akan menghubungkan informasi baru tersebut dengan

informasi yang sudah ada sebelumnya kemudian menempatkan pengetahuan baru

tersebut di dalam struktur memori otaknya. Hal ini dapat dilakukan dengan

melatih pengetahuan baru tersebut menyelesaikan permasalahan-permasalahan

Otak mengatur dan

mengarahkan indera Pemasukan sensorik yang

belum mempunyai makna Otak menentukan data

sesorik mana yang dipilih

dan diperhatikan Siswa membangun

hubungan antara data

sensorik baru dengan isi

otak atau memori Hubungan yang dibangun untuk

memberi makna terhadap data

sensorik baru

Pengujian makna terhadap

isi otak atau memori

Makna yang dibangun siswa disimpan di otak

melalui proses asimilasi dan akomodasi

Page 31: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

12

sejenis sehingga hubungan informasi itu akan semakin kuat dan pengetahuan baru

yang terbentuk akan terus berada dalam memori jangka panjang.

Berdasarkan proses pembentukan pengetahuan, pembelajaran generatif

merupakan pembelajaran yang mendorong siswa untuk menghubungkan

pengetahuan yang telah dimiliki agar mendapatkan pengetahuan baru dan

menerapkan pengetahuan tersebut pada permasalahan lain yang sejenis. Hal ini

menuntut siswa untuk aktif menerima dan menghubungkan informasi yang masuk

kemudian menempatkan informasi tersebut dalam memori panjang otaknya. Siswa

juga dipersiapkan untuk mempertahankan kedudukan pengetahuan itu pada

memori panjang otaknya dengan terus melatih pengetahuan baru tersebut.

2.2.2 Tahap – Tahap Generative Learning

Generative learning terdiri dari empat tahap yaitu: eksplorasi, pemfokusan,

tantangan (pengenalan konsep) dan penerapan konsep (Wena, 2008: 177).

1. Eksplorasi

Pada tahap eksplorasi guru membimbing siswa untuk melakukan eksplorasi

terhadap pengetahuan, ide atau konsep awal yang diperoleh dari pengalaman

sehari-hari atau diperoleh dari pembelajaran pada tingkat kelas sebelumnya.

Untuk mendorong siswa agar mampu melakukuan eksplorasi, guru dapat

memberikan stimulus berupa beberapa aktivitas atau tugas-tugas seperti melalui

demonstrasi.

Page 32: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

13

2. Pemfokusan

Pada tahap pemfokusan siswa melakukan pengujian hipotesis melalui

kegiatan laboratorium atau dalam bentuk pembelajaran yang lain. Pada tahap ini

guru bertugas sebagai fasilitator yang menyangkut kebutuhan sumber, memberi

bimbingan dan arahan, dengan demikian siswa dapat melakukan proses sains.

3. Tantangan atau Pengenalan Konsep

Setelah siswa memperoleh data selanjutnya menyimpulkan dan menulis

dalam lembar kerja. Siswa diminta untuk mempresentasikan temuannya melalui

diskusi kelas. Melalui diskusi kelas akan terjadi proses tukar pengalaman diantara

siswa.

4. Penerapan Konsep

Pada tahap penerapan konsep siswa diajak untuk dapat memecahkan

masalah dengan menggunakan konsep yang benar. Pemberian tugas merupakan

bentuk penerapan yang baik.

2.2.3 Kelebihan Menggunakan Generative Learning

Beberapa keuntungan menggunakan generative learning diantaranya:

1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk peduli terhadap konsepsi

awalnya (terutama yang miskonsepsi), siswa diharapkan memperbaiki

miskonsepsi tersebut.

2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi

pengetahuannya sendiri.

3. Dapat menciptakan suasana kelas yang aktif karena siswa dapat

membandingkan gagasannya dengan gagasan siswa lainnya.

Page 33: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

14

4. Siswa dapat mengembangkan kemampuan metakognitif (kemampuan untuk

mengontrol ranah atau aspek kognitif).

5. Meningkatkan keterampilan proses siswa.

2.2.4 Kelemahan Menggunakan Generative Learning

Beberapa kelemahan menggunakan generative learning diantaranya:

1. Memiliki keterbatasan pada materi pelajaran tertentu.

2. Suasana menjadi tidak terkontrol karena adanya pendapat dari siswa yang

berbeda-beda, sehingga bisa jadi menimbulkan suasana kelas jadi ribut.

3. Siswa yang pasif merasa diteror untuk mengkonstruksi konsep.

4. Membutuhkan waktu yang relatif lama.

2.3 Kegiatan Laboratorium

2.3.1 Pengertian Kegiatan Laboratorium

Menurut Hegarty-Hazel, kegiatan laboratorium adalah suatu bentuk kerja

praktik yang bertempat dalam lingkungan yang disesuaikan dengan tujuan agar

siswa terlibat dalam pengalaman yang terencana, berinteraksi dengan peralatan

untuk mengobservasi dan memahami suatu fenomena (Wiyanto, 2008: 29).

Melalui kegiatan laboratorium diharapkan siswa dapat belajar langsung dan dapat

melatih keterampilan berpikir ilmiah, dapat menanamkan dan mengembangkan

sikap ilmiah, dapat menemukan dan memecahkan masalah baru melalui metode

ilmiah dan sebagainya.

2.3.2 Jenis – Jenis Kegiatan Laboratorium

Kegiatan laboratorium dapat dipisahkan menjadi kegiatan laboratorium

yang bersifat verifikatif atau deduktif dan kegiatan laboratorium bersifat inkuiri

Page 34: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

15

atau induktif. Kegiatan laboratorium bersifat verifikatif merupakan rangkaian

kegiatan pengamatan atau pengukuran, pengolahan data dan penarikan

kesimpulan yang bertujuan untuk mrmbuktikan konsep yang sudah dibelajarkan

atau diberitahukan terlebih dahulu. Untuk kegiatan laboratorium bersifat inkuiri

adalah kegiatan laboratorium yang bertujuan untuk menemukan konsep atau fakta

yang belum diketahui siswa sebelumnya. Dalam kegiatan laboratorium bersifat

inkuiri lingkungan belajar dipersiapkan untuk memberikan bimbingan secukupnya

dalam rangka menjamin keberhasilan siswa dalam proses penemuan konsep

ilmiah. Dengan demikian kegiatan laboratorium bersifat inkuiri lebih dapat

mengoptimalkan perkembangan keterampilan-keterampilan kerja ilmiah siswa

daripada laboratorium yang bersifat verifikatif.

2.3.3 Fungsi Laboratorium

Menurut Soejitno (Lubis, 1993) fungsi laboratorium adalah sebagai berikut :

1. Memberikan perlengkapan bagi pembelajaran teori yang telah diterima

sehingga antara teori dan percobaan bukan merupakan dua hal yang

terpisah, keduanya saling mengkaji dan saling mencari dasar.

2. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi siswa.

3. Menambahkan keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang

tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.

4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon

ilmuwan

5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan

atau penemuan yang diperolehnya.

Page 35: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

16

Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan utama kegiatan

laboratorium adalah melatih siswa bekerja ilmiah untuk memperoleh pengetahuan,

keterampilan, dan sikap ilmiah.

2.4 Aktivitas Belajar

Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah

laku harus dilakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Oleh

karena itu, aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam

interaksi belajar mengajar. Aktivitas belajar adalah suatu aktivitas yang sadar akan

tujuan. Tujuan dalam belajar adalah terjadinya perubahan dalam individu

seutuhnya. Paul B. Diedrich (Sardiman, 2007) mengelompokkan jenis-jenis

aktivitas belajar sebagai berikut :

1. Visual activities. Misalnya: membaca, memperhatikan gambar demonstrasi,

percobaan, dan pekerjaan orang lain.

2. Oral activities. Misalnya: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan

interupsi.

3. Listening activities. Misalnya: mendengarkan, uraian percakapan, diskusi,

musik, dan pidato.

4. Writing activities. Misalnya: menulis cerita, karangan, laporan, angket, dan

menyalin.

5. Drawing activities. Misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, dan

diagram.

Page 36: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

17

6. Motor activities. Misalnya: melakukan percobaan, membuat konstruksi,

model mereparasi, bermain, berkebun, dan bertenak.

7. Mental activities. Misalnya: menganggap, mengingat memecahakan soal,

menganalisis, melihat hubungan, dan mengambil keputusan.

8. Emotional activities. Misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.

2.5 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya (Sudjana, 1989: 22). Benyamin S. Bloom secara garis

besar membagi hasil belajar dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif,

dan ranah psikomotorik

2.5.1 Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut hasil belajar kognitif tingkat

rendah dan keempat aspek berikutnya disebut hasil belajar tingkat tinggi.

2.5.2 Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan watak perilaku seperti perasaan, minat,

sikap, emosi, dan nilai. Indikator dari tujuan siswa pada ranah afektif diantaranya:

keinginan siswa untuk menghadirkan rangsangan atau fenomena tertentu,

partisipasi aktif pada diri siswa dan sebagainya.

Page 37: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

18

2.5.3 Ranah Psikomotorik

Ranah psikomorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek psikomotorik yaitu gerakan refleks,

keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual (sensasi, persepsi, atensi),

kemampuan fisik, gerakan terampil, dan komunikasi non diskursif.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan

yang telah dicapai siswa baik kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik

setelah mengalami proses belajar.

2.6 Kajian Materi

Materi digunakan dalam penelitian adalah Listrik Dinamis meliputi alat

ukur listrik, hukum ohm dan rangkaian hambatan seri-paralel.

2.6.1 Alat Ukur Listrik

2.6.1.1 Alat Ukur Arus Listrik

Alat untuk mengukur arus yang mengalir melalui suatu komponen listrik

adalah amperemeter (diberi simbol ). Amperemeter harus dirangkai secara

seri dengan komponen listrik pada rangkaian listrik seperti pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Amperemeter dipasang Seri

+ -

A X + -

A

X

Page 38: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

19

Cara memasang amperemeter pada rangkaian listrik adalah terminal

positif amperemeter dihubungkan dengan kutub positif sumber tegangan (baterai)

sedangkan terminal negatif amperemeter dihubungkan dengan kutub negatif

sumber tegangan (baterai).

2.6.1.2 Alat Ukur Tegangan Listrik

Alat untuk mengukur tegangan adalah voltmeter (diberi simbol ).

Voltmeter harus dirangkai paralel dengan komponen listrik pada rangkaian listrik

seperti pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Voltmeter dipasang Paralel

Cara memasang amperemeter pada rangkaian listrik adalah titik yang

berpotensial lebih tinggi harus dihubungkan dengan kutub positif dan yang

berpotensial yang rendah dengan kutub negatif.

2.6.2 Hukum Ohm

Hukum Ohm dikemukakan oleh George Simon Ohm, fisikawan dari Jerman

pada tahun 1825. Hukum Ohm kemudian dipublikasikan pada tahun 1827 melalui

sebuah paper yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically”.

Hukum Ohm menyatakan: “Besarnya kuat arus yang melalui konduktor

antara dua titik berbanding lurus potensial atau tegangan di dua titik tersebut

dan terbalik dengan hambatan atau resistansi di antara mereka”

V

X

+ -

V

+ - X

Page 39: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

20

Dengan kata lain bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah

hambatan selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan

kepadanya.

Hukum Ohm dapat digambarkan dalam suatu rangkaian listrik. Rangkaian

tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Rangkaian Sesuai Hukum Ohm

Secara matematis dapat ditulis:

dengan R adalah hambatan ( ), V adalah tegangan listrik (volt) dan I adalah arus

listrik (A).

2.6.3 Rangkaian Hambatan

Hambatan atau resistor dapat dirangkai secara seri atau pararel.

2.6.3.1 Rangkaian Hambatan Seri

Rangkaian hambatan disusun secara seri dapat dilihat pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Susunan Rangkaian Hambatan Seri

Pada hambatan yang disusun seri berlaku ketentuan sebagai berikut :

1. Hambatan pengganti seri sama dapat dihitung dengan persamaan 2.2.

R

V

I

Page 40: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

21

2. Kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan adalah sama, dapat dinyatakan

dalam persamaan 2.3.

3. Tegangan pada hambatan pengganti seri ( ) sama dengan jumlah

tegangan tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan 2.4.

4. Tegangan pada tiap-tiap hambatan sebanding dengan hambatannya, dapat

dinyatakan dalam persamaan 2.5.

2.6.3.2 Rangkaian Hambatan Paralel

Rangkaian hambatan disusun secara paralel dapat dilihat pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 Susunan Rangkaian Hambatan Paralel

Pada hambatan yang disusun paralel berlaku ketentuan sebagai berikut:

1. Hambatan pengganti paralel sama dapat dihitung dengan persamaan 2.6.

2. Kuat arus yang hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah kuat

arus yang melalui tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan

2.7

I1 R1

I2 R2

I3 R3

Ip

Page 41: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

22

3. Tegangan pada hambatan pengganti paralel (Vp) sama dengan tegangan

pada tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan 2.8

4. Kuat arus pada tiap-tiap hambatan sebanding dengan kebalikan

hambatannya dapat dinyatakan dalam persamaan 2.9.

2.7 Kerangka Berfikir

Untuk memahami kerangka berfikir dalam penelitian ini, dapat dilihat pada

Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Skema Alur Kerangka Berfikir

Fakta :

Penggunaan laboratorium belum

optimal, pembelajaran cenderung

monoton dan kurang konstruktivistik

Akibat bagi siswa :

kurang aktif dalam kegiatan

belajar, kurang terampil

menggunakan peralatan

laboratorium sehingga aktivitas

dan hasil belajar rendah

Perlunya perbaikan :

Penggunaan laboratorium dengan

kegiatan laboratorium dan

pembelajaran yang konstruktivis

dengan pendekatan generative

learning

Alasan:

Pembelajaran berpusat pada siswa,

pengetahuan yang dimiliki sangat

penting dalam perolehan

pengetahuan baru, memperoleh

pengetahuan, keterampilan, dan

sikap ilmiah.

Dampak yang diharapkan:

Suasana pembelajaran menyenangkan, aktivitas belajar siswa meningkat,

pemahaman konsep fisika meningkat, keterampilan proses siswa meningkat

dan hasil belajar siswa meningkat

Page 42: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

23

2.8 Hipotesis

Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan

sebelumnya, maka hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

H01 : tidak ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium dengan

pendekatan generative learning berpengaruh terhadap aktivitas belajar

siswa SMA

Ha1 : ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium dengan pendekatan

generative learning berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa SMA

H02 : tidak ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium dengan

pendekatan generative learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa

SMA

Ha2 : ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium dengan pendekatan

generative learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa SMA

Page 43: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 1 Grobogan yang beralamat di Jalan

Pangeran Puger No. 23 Grobogan. Waktu penelitian ini pada semester genap

tahun ajaran 2012/2013.

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 80).

Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1

Grobogan tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 9 kelas. Jumlah populasi dapat

dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah Siswa

1 X-1 40

2 X-2 40

3 X-3 40

4 X-4 40

5 X-5 40

6 X-6 40

7 X-7 40

8 X-8 38

9 X-9 40

Jumlah 358

Page 44: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

25

3.2.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi (Arikunto, 2006: 131).

Hasil pengambilan sampel diperoleh 2 kelas kelas yaitu 40 siswa dari kelas X-5

sebagai kelas eksperimen dan 40 siswa dari kelas X-9 sebagai kelas kontrol.

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple

random sampling yaitu memilih secara acak dari populasi yang ada dengan

mengambil dua kelas sebagai sampel. Teknik simple random sampling dipilih

karena analisis data awal dari nilai UAS semester gasal siswa kelas X tahun ajaran

2012/2013 menggunakan uji homogenitas populasi dan uji analisis varians

populasi.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penilaian (Arikunto, 2006: 118). Adapun variabel yang digunakan

adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kegiatan laboratorium

menggunakan pendekatan generative learning.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa.

3.4 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah pretest-postest control group design. Sampel

diambil sebanyak dua kelas yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu

kelas sebagai kelas kontrol (Sugiyono, 2008: 76).

Page 45: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

26

Tabel 3.2 Desain Penelitian

Sampel Kondisi Awal Perlakuan Kondisi Akhir

R O1 X O2

R O3 Y O4

Keterangan:

R = sampel diambil secara acak baik kelas eksperimen maupun kontrol

O1 = pretest kelompok eksperimen

O2 = posttest kelompok eksperimen

O3 = pretest kelompok kontrol

O4 = posttest kelompok kontrol

X = perlakuan (kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan

generative learning)

Y = perlakuan (kegiatan laboratorium verifikatif)

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dilakukan terdiri dari dua tahap yaitu tahap persiapan

dan tahap pelaksanaan.

3.5.1 Tahap Persiapan

Langkah-langkah yang dilakukan tahap persiapan sebagai berikut:

1. Penyusunan perangkat pembelajaran.

2. Penyusunan kisi-kisi soal dan soal berupa pilihan ganda.

3. Uji coba soal untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat

kesukaran soal.

Page 46: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

27

3.5.2 Tahap Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan dalam enam kali pertemuan yaitu dua kali

pertemuan untuk pretest-posttest dan empat kali pertemuan untuk proses

pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

3.5.2.1 Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen (Kegiatan Laboratorium

Menggunakan Pendekatan Generative Learning)

1. Pada awal pembelajaran, guru membagi siswa secara heterogen dalam

kelompok terdiri dari 5-7 siswa sesuai dengan kemampuan awalnya dan

membagi lembar kerja siswa (LKS) pada tiap-tiap kelompok.

2. Guru memulai mengingatkan kembali pengetahuan yang dimiliki siswa

berupa pertanyaan dan informasi kemudian dikaitkan dengan materi yang

akan dipelajari (eksplorasi).

3. Guru menfasilitasi siswa dalam kegiatan laboratorium yang bertujuan

penyelidikan konsep yang belum diketahui sehingga memperoleh

pengetahuan, prosedur kerja dari kegiatan laboratorium ini tercantumkan

pada lembar kerja siswa (LKS). Di dalam kegiatan laboratorium, siswa

mempersiapkan alat dan bahan, merangkai alat dan bahan, melakukan

pengukuran, memasukan data, membuat grafik, dan membuat

kesimpulan (pemfokusan).

4. Guru memberi kesempatan siswa berdiskusi dan mempresentasikan hasil

kelompok. Selanjutnya guru menanggapi hasil diskusi, memberi

penguatan, memberikan informasi sebenarnya, dan membimbing siswa

Page 47: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

28

untuk menarik kesimpulan dari kegiatan laboratorium (pengenalan

konsep).

5. Guru memberi informasi mengenai manfaat dan contoh penerapan dari

materi yang diperlajari dalam kegiatan laboratorium. Selanjutnya Guru

memberi contoh soal dan latihan soal yang terkait (penerapan konsep).

3.5.2.2 Proses Pembelajaran pada Kelas Kontrol (Kegiatan Laboratorium

Verifikatif)

1. Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi secara langsung

dengan metode ceramah dan memberi contoh soal dan latihan terkait agar

lebih jelas.

2. Guru membagi siswa secara heterogen dalam kelompok yang terdiri dari

5-7 siswa sesuai dengan kemampuan awalnya dan membagi lembar kerja

siswa (LKS) pada tiap-tiap kelompok

3. Guru menfasilitasi siswa dalam kegiatan laboratorium yang bertujuan

pembuktian konsep (verifikatif) yang telah diketahui sebelumnya,

prosedur kerja dari kegiatan laboratorium ini tercantumkan pada lembar

kerja siswa (LKS). Di dalam kegiatan laboratorium, siswa

mempersiapkan alat dan bahan, merangkai alat dan bahan, melakukan

pengukuran, memasukan data, membuat grafik, dan membuat

kesimpulan.

Page 48: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

29

3.6 Alur Penelitian

Penelitian ini dilakukan sesuai alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Alur Penelitian Eksperimen.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2008: 137) menyatakan bahwa terdapat dua hal utama yang

mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian

dan kualitas data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Berdasarkan data yang dibutuhkan maka metode yang digunakan dalam penelitian

adalah metode dokumentasi, metode test, dan metode observasi.

Teknik simple random sampling

1.Uji normalitas

2.Uji kesamaan dua varian

3.Uji perbedaan dua rata-rata

4.Uji gain

Pre test

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Kegiatan Laboratorium

Verifikatif

Kegiatan Laboratorium

Menggunakan Pendekatan

Generative Learning

Instrumen

Uji Coba Soal

Uji homogenitas

UJi analisis varians

Uji

pengaruh

Analisis Data

Aktivitas

Belajar

Hasil

Belajar

Rekomendasi guru

dan telah menempuh

materi yang dijadikan

penelitian

Populasi

Kelas Uji Coba

Post test

Sampel

digunakan

Page 49: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

30

3.7.1 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh

data yaitu daftar nama siswa, jumlah siswa, daftar nilai sebelum dilakukan

penelitian, dan foto selama penelitian berlangsung.

3.7.2 Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto 2006: 150). Metode tes

dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dilaksanakan

pembelajaran atau diberi perlakuan.

3.7.3 Metode Observasi

Metode Observasi dilaksanakan sebelum dilakukan penelitian dan selama

proses pembelajaran berlangsung. Pada penelitian dilakukan untuk memperoleh

data aktivitas belajar, hasil belajar afektif dan hasil belajar psikomotorik dalam

kegiatan laboratorium secara langsung.

3.8 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

untuk memperoleh data yang diharapkan agar pekerjaan menjadi lebih mudah dan

mendapatkan hasil yang lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan

sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006: 160). Instrumen yang

diperlukan dalam penelitian ini antara lain : silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran, lembar kerja siswa, soal berupa pilihan ganda dan lembar

observasi.

Page 50: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

31

3.9 Analisis Instrumen

Analisis tes yang digunakan untuk ranah kognitf berupa tes pilihan ganda

sebagai berikut:

3.9.1 Validitas

Validitas soal bentuk pilihan ganda menggunakan rumus korelasi poin

biserial (Arikunto, 2006: 283).

Keterangan:

= koefisien korelasi point biserial

= rerata skor siswa yang menjawab benar

= rerata skor siswa total

= proporsi skor siswa yang menjawab benar

= proporsi skor siswa yang menjawab salah

= standar deviasi total

Harga rpbis yang diperoleh dikonsultasikan dengan rtabel product moment

dengan taraf signifikan 5%. Soal dikatakan valid jika harga rpbis > rtabel.

Berdasarkan uji coba diperoleh hasil perhitungan validitas soal nomor 1

dengan rpbis = 0,404 dan rtabel = 0,334. Karena rpbis > rtabel maka nomor 1 valid,

perhitungan validitas nomor 1 selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22.

Untuk melihat perhitungan validari keseluruhan sebanyak 40 soal uji coba

terdapat 25 valid dan 15 soal tidak valid, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel

3.3.

Page 51: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

32

Tabel 3.3 Validitas Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah

Valid 1, 2, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 13, 16, 17, 18, 19, 21, 24,

25, 26, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 36, 38 25 Soal

Tidak

Valid

3, 6,7, 12, 14, 15, 20, 22, 23, 29, 32, 35, 37, 39,

40 15 Soal

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21.

3.9.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen itu cukup baik (Arikunto, 2006: 178).

Rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrument penelitian adalah

rumus K-R. 21 yaitu

Keterangan:

r11 = reliabilitas soal

M = rata-rata skor awal

K = jumlah butir soal

Vt = variasi skor total = kuadrat simpangan baku skor total

Harga r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan rtabel product moment

dengan taraf signifikan 5%. Jika r11 > rtabel maka instrument yang diuji bersifat

reliabel.

Berdasarkan uji coba diperoleh hasil perhitungan reliabilitas dengan r11 =

0,639 dan rtabel = 0,334. Karena rpbis > rtabel maka instrumen reliabel, perhitungan

reliabilitas intrument selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 23.

Page 52: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

33

3.9.3 Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang dapat menjawab soal dengan siswa yang tidak dapat menjawab

soal (Arikunto, 2006: 188). Untuk menghitung daya beda soal menggunakan

rumus berikut:

Keterangan:

= daya pembeda

= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

= banyaknya peserta kelompok atas

= banyaknya peserta kelompok bawah

= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Pada tabel 3.4 disajikan kriteria daya pembeda soal.

Tabel 3.4 Kriteria Daya Pembeda

Nilai Daya Beda Kriteria

0,00 ≤ DP < 0,20 Jelek

0,20 ≤ DP < 0,40 Cukup

0,40 ≤ DP < 0,70 Baik

0,70 ≤ DP ≤ 1,00 Baik Sekali

D = negatif = semua soal tidak baik = soal perlu dibuang

Berdasarkan uji coba diperoleh hasil perhitungan daya beda nomor 1 dengan

sesuai kriteria maka soal nomor 1 termasuk Cukup, perhitungan daya

beda nomor 1, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24. Untuk melihat

Page 53: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

34

perhitungan daya beda keseluruhan sebanyak 40 soal uji coba terdapat 14 soal

dengan daya beda jelek, 22 soal dengan daya beda cukup dan 4 soal dengan daya

beda baik, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.5

Tabel 3.5 Daya Beda Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah

Jelek 3, 6, 7, 12, 14, 15, 20, 22, 29, 32, 35, 37,39, 40 14 Soal

Cukup 1, 2, 4, 5, 8, 10, 11, 13, 16, 17, 18, 19, 21, 23,

25, 26, 27, 28, 33, 34, 36, 38 22 Soal

Baik 9, 24, 30, 31 4 Soal

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21.

3.9.4 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan indikator mudah

sukarnya soal bagi siswa. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan

tidak terlalu sukar. Tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan indeks

kesukaran (Arikunto, 2006: 210).

Keterangan :

TK = Tingkat kesukaran

JBA = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok atas

JBB = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah

JSA = banyak siswa pada kelompok atas

JSB = banyak siswa pada kelompok bawah

Page 54: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

35

Pada tabel 3.6 disajikan kriteria tingkat kesukaran soal.

Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran

Nilai TK Kriteria

0,00 ≤ TK < 0,30 Sukar

0,30 ≤ TK < 0,70 Sedang

0,70 ≤ TK ≤ 1,00 Mudah

Berdasarkan uji coba diperoleh hasil perhitungan tingkat kesukaran nomor 1

dengan TK= 0,86 sesuai kriteria maka soal no 1 termasuk soal mudah,

perhitungan tingkat kesukaran nomor 1 selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

25. Untuk melihat perhitungan tingkat kesukaran keseluruhan sebanyak 40 soal

uji coba terdapat 17 soal mudah, 19 dan 4 soal tidak valid, selengkapnya dapat

dilihat pada tabel 3.7

Tabel 3.7 Tingkat Kesukaran Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah

Mudah 1, 3, 4, 5, 8, 10, 13, 20, 22, 23, 28, 33, 34, 35,

37, 38, 39

17 Soal

Sedang 2, 6, 7, 9, 12, 15, 16, 18, 21, 24, 25, 26, 27, 29,

30, 31, 32, 36, 40

19 Soal

Sukar 11, 14, 17, 19 4 Soal

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21.

3.10 Analisis Data

3.10.1 Analisis Tahap Awal

Analisis tahap awal digunakan untuk mengetahui keadaan populasi,

menentukan sampel dan mengetahui keadaan awal yang sama. Uji yang dilakukan

adalah uji homogenitas dan uji analisis varians populasi. Data yang digunakan

pada analisis tahap awal adalah nilai UAS Semester Gasal siswa kelas X SMA

Negeri 1 Grobogan, data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26.

Page 55: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

36

3.10.2.1 Uji Homogenitas

Sebelum dilakukan penelitian populasi yang akan diteliti harus dalam

keadaan homogen agar dalam pengambilan sampel dapat digunakan teknik

random sampling, dapat diuji dengan mengunakan uji Bartlett dengan rumus

sebagai berikut:

dimana

(Sudjana, 2005: 263)

dengan = besarnya homogenitas

= varians masing-masing kelompok

= varians total

= jumlah masing-masing kelompok

Kriteria pengujian : jika dengan dan

maka populasi keadaan homogen.

Hasil perhitungan uji homogenitas data populasi diperoleh

dan , karena berarti bahwa populasi

mempunyai varians yang sama (homogen), perhitungan uji homogenitas data

populasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27.

3.10.2.2 Uji Analisis Varians Populasi

Uji ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan rata-rata dari kelas dalam

populasi, dapat diuji dengan mengunakan rumus sebagai berikut:

Page 56: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

37

Uji kesamaan keadaan awal populasi dihitung menggunakan rumus:

Jumlah kuadrat total ( )

Jumlah kuadrat antara kelompok ( )

Jumlah kuadrat dalam ( )

Mean kuadrat antara kelompok

Mean kuadrat kuadrat dalam

(Sugiyono, 2007 : 201-202)

Pada tabel 3.8 disajikan ringkasan uji analisis varians.

Tabel 3.8 Ringkasan Uji Analisis Varians

Sumber

Variasi

db Jk Mk

Antar

Kelompok

k-1 dk pembilang = k-1

dk penyebut = (n-k)

Dalam

Kelompok

n-k

Total n-1

Dengan n = jumlah seluruh siswa populasi dan k = jumlah kelas sampel

Page 57: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

38

Kriteria pengujian jika Fhitung < Ftabel dengan dengan dk pembilang = (k-

1), dk penyebut = maka maka populasi mempunyai rata-rata antar kelas

tidak berbeda.

Hasil perhitungan uji analisis varians data populasi diperoleh (Fhitung =

0,528) dan (Ftabel = 1,956), karena Fhitung < Ftabel berarti bahwa populasi

mempunyai rata-rata antar kelas tidak berbeda, perhitungan uji analisis varians

data populasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28.

3.10.2 Analisis Data Akhir

Analisis tahap akhir digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Uji yang

dilakukan adalah uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis, analisis aktivitas

belajar, analisis hasil belajar dan uji gain. Data yang digunakan pada analisis

tahap awal adalah nilai pretest-posstest dari 2 kelas sampel. Tahapan analisis

tahap akhir adalah sebagai berikut:

3.10.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis

berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah rumus Chi

Kuadrat.

Keterangan:

: Chi kuadrat

Ei : frekuensi yang diharapkan

Oi : frekuensi pengamatan

Page 58: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

39

Jika dengan derajat kebebasan maka data

berdistribusi normal (Sudjana, 2005: 273).

3.10.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan menggunakan varians terbesar dibandingkan

varians terkecil. Rumus yang digunakan adalah

Untuk Ho: = dan Ha : ≠ maka Ho diterima jika

dan Ho ditolak jika . (Sudjana, 2005: 249-251).

Kriteria pengujian: untuk Ho: = dan Ha : ≠ jika Fhitung < Ftabel

dengan dengan dk pembilang = (k-1), dk penyebut = maka maka

kedua sampel keadaan homogen.

3.10.2.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan uji t yaitu dengan uji perbedaan dua rata-rata

uji satu pihak. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata aktivitas dan

hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar

kelompok kontrol.

Rumus uji t yang digunakan adalah:

dimana

(Sugiyono, 2008: 197)

Page 59: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

40

Kriteria pengujian: Jika dengan

dan taraf signifikan maka Ho diterima.

Ho = tidak ada perbedaaan aktivitas dan hasil belajar antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol

Ha = ada perbedaaan aktivitas dan hasil belajar antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol dimana aktivitas dan hasil belajar kelas eksperimen

lebih baik dari kelas kontrol .

3.10.2.4 Analisis Tes

Tes berupa pilihan ganda digunakan untuk memperoleh hasil belajar

siswa kognitif yang dianalisis dengan menggunakan rumus :

Pada tabel 3.9 disajikan kriteria ketuntasan hasil belajar.

Tabel 3.9 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar

Nilai Kriteria

Belum Tuntas

Tuntas

(Depdiknas, 2007)

3.10.2.5 Analisis Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk digunakan untuk memperoleh data

aktivitas belajar, hasil belajar siswa afektif dan psikomotorik yang dianalisis

dengan menggunakan rumus :

Page 60: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

41

Pada tabel 3.10 disajikan kriteria lembar observasi aktivitas belajar.

Tabel 3.10 Kriteria Lembar Observasi Aktivitas Belajar

Nilai Kriteria

85% - 100% Sangat Aktif

65% - 84% Aktif

55% - 64% Cukup Aktif

0% - 54% Kurang Aktif

Pada tabel 3.11 disajikan kriteria lembar observasi hasil belajar psikomotorik dan

hasil belajar afektif .

Tabel 3.11 Kriteria Lembar Observasi Hasil Belajar

Nilai Kriteria

85% - 100% Sangat Baik

65% - 84% Baik

55% - 64% Cukup Baik

0% - 54% Kurang Baik

(Aqib et al., 2011: 161)

3.10.2.6 Uji Gain

Untuk melihat besarnya perubahan aktivitas dan hasil belajar siswa

akibat pengaruh implementasi kegiatan laboratorium menggunakan generative

learning digunakan uji gain dengan persamaan sebagai berikut:

Keterangan:

= faktor gain

= skor rata-rata tes awal (%)

= skor rata-rata tes akhir (%)

Page 61: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

42

Pada tabel 3.12 disajikan kriteria lembar observasi.

Tabel 3.12 Kriteria Faktor Gain

Nilai Kriteria

g > 0,70 Tinggi

0,30 ≤ g ≤ 0,70 Sedang

g < 0,30 Rendah

(Wiyanto, 2008: 86)

Page 62: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Analisis Tahap Awal

Analisis tahap awal dilakukan sebelum penelitian dan bertujuan untuk

mengetahui adanya kesamaan kondisi awal sampel. Data yang digunakan adalah

nilai ujian akhir semester gasal tahun pelajaran 2012/2013 dari populasi kelas X

SMA Negeri Grobogan berjumlah 9 kelas diperoleh dengan metode dokumentasi,

data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar

Kelas X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 X-8 X-9

Jumlah Siswa 40 40 40 40 40 40 40 39 40

Nilai tertinggi 80 82 79 82 90 81 85 81 86

Nilai terendah 71 70 71 70 69 61 60 70 69

Rata-Rata 75 74 75 74 73 73 71 73 74

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26.

Analisis data awal terdiri dari dua uji, yaitu uji homogenitas dan uji

kesamaan keadaan awal populasi (uji anava).

4.1.1.1 Uji Homogenitas Populasi

Berdasarkan hasil analisis uji homogenitas populasi diperoleh

dan dengan dan adalah =15,507.

Hasil perhitungan menunjukan nilai , maka dapat disimpulkan Ho

diterima. Hal ini berarti populasi mempunyau varians yang sama (homogen), data

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27.

Page 63: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

44

4.1.1.2 Uji Analisis Varians Populasi

Berdasarkan hasil analisis dengan uji analisis varians populasi diperoleh

dan dengan dengan dk pembilang

, dk penyebut dan adalah =1,965. Hasil

perhitungan menunjukan nilai , maka dapat disimpulkan Ho

diterima. Hal ini berarti populasi mempunyai rata-rata antar kelas tidak berbeda,

data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28.

Dari hasil analisis yang telah dilakukan bahwa kesembilan sampel

homogen sehingga teknik pengambilan sampel dapat dilakukan untuk menetapkan

kelas yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik simple random sampling

sehingga dipilih kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-9 sebagai kelas

kontrol.

4.1.2 Hasil Analisis Tahap Akhir

Analisis tahap akhir dilakukan setelah penelitian dan bertujuan untuk

menjawab hipotesis yang dikemukakan. Data yang digunakan adalah data hasil

belajar kognitif diperoleh dengan metode tes sedangkan data aktivitas belajar, data

hasil belajar afektif dan hasil belajar psikomotorik diperoleh dengan metode

observasi.

4.1.2.1 Data Hasil Belajar Kognitif

Data yang dianalisis sebagai nilai hasil belajar kognitif adalah data nilai tes

(pretest dan posttest), data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 30 dan 35.

Page 64: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

45

4.1.2.1.1 Uji Normalitas Sampel

Hasil perhitungan uji normalitas sampel dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Sampel.

Sumber Data Kelas Kriteria

Pre test Eksperimen 5,45

11,1

Normal

Kontrol 9,61 Normal

Post test Eksperimen 4,36 Normal

Kontrol 5,53 Normal

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31, 32, 36, 37.

Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh dengan

dan . Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Hal

ini berarti data tersebut terdistribusi normal.

4.1.2.1.2 Uji Kesamaan Dua Varians Sampel

Hasil perhitungan uji kesamaan dua varians sampel dapat dilihat pada Tabel

4.3.

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Sampel.

Sumber Data Kelas Kriteria

Pre test Eksperimen

Homogen Kontrol

Post test Eksperimen

Homogen Kontrol

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 33 dan 38.

Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh dengan k

pembilang dan dk penyebut dan .

Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Hal ini berarti data tersebut homogen.

Page 65: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

46

4.1.2.1.3 Uji Hipotesis Sampel

Hasil perhitungan uji kesamaan dan perbedaan dua varians sampel

dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Kesamaan dan Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel

Sumber Data Kelas Kriteria

Pretest Eksperimen

0,28 1,99 Tidak berbeda Kontrol

Posttest Eksperimen

1,99 Berbeda Kontrol

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 34 dan 39.

Berdasarkan hasil analisis dengan uji t untuk data pretest diperoleh

dengan k pembilang dan

dk penyebut dan . Maka dapat disimpulkan Ho diterima.

Hal ini berarti rata-rata data pretest kedua kelas sama artinya rata-rata nilai pretest

kelas eksperimen sama dengan nilai pretest kelas kontrol. Sedangkan untuk data

posttest diperoleh dengan k pembilang

dan dk penyebut dan . Maka dapat disimpulkan Ho

ditolak. Hal ini berarti rata-rata data posttest kedua kelas berbeda artinya rata-rata

nilai posttest kelas eksperimen lebih baik dari nilai posttest kelas kontrol.

4.1.2.1.4 Uji Gain Sampel

Hasil perhitungan uji gain sampel untuk data hasil belajar kognitif dapat

dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel

Kelas N-gain

(%) Kriteria

Eksperimen 53,8 % 82,8 % 0,63 63% Sedang

Kontrol 53,3 % 77,1 % 50% Sedang

Page 66: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

47

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 40 dan 41.

4.1.2.2 Data Aktivitas Belajar

Data yang dianalisis sebagai nilai aktivitas belajar adalah data nilai

observasi (pertemuan I dan II), data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 43

dan 44.

4.1.2.2.1 Deskripsi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium

diperoleh nilai skor aktivitas belajar kelas eksperimen pada pertemuan I dan II

dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen

Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi

Per

tem

uan

Indikator

Jumlah siswa

dengan skor Jumlah

skor R

ata-

Rat

a

(%)

Kri

teri

a

1 2 3 4

I

Mengemukakan

pendapat 0 16 20 4 108 2.70 67.5 A

Bertanya 0 17 23 0 103 2.58 64.4 CA

Menulis data 0 5 25 10 125 3.13 78.1 A

Mengukur 0 0 15 25 145 3.63 90.6 SA

Menarik Kesimpulan 0 0 25 15 135 3.38 84.4 A

Rata-rata skor 123.2 3.08 77 A

II

Mengemukakan

pendapat 0 0 16 24 144 3.60 90 SA

Bertanya 0 17 23 0 103 2.58 64.4 CA

Menulis data 0 0 20 20 140 3.50 87.5 SA

Mengukur 0 0 15 25 145 3.63 90.6 SA

Menarik kesimpulan 0 0 20 20 140 3.50 87.5 SA

Rata-rata skor 134.4 3.36 84 A

Keterangan: SA=Sangat Aktif, A=Aktif, CA=Cukup Aktif dan KA=Kurang Aktif

Dari Tabel 4.6, hasil observasi aktivitas belajar kelas eksperimen pada

pertemuan I dan II dianalisis secara deskriptif sebagai berikut

Page 67: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

48

1) Pada aspek penilaian mengemukakan pendapat pada pertemuan I diperoleh

persentase sebesar 67,5% dengan kriteria aktif dan pada pertemuan II diperoleh

persentase sebesar 90% dengan kriteria sangat aktif. Pada aspek tersebut terjadi

peningkatan.

2) Pada aspek penilaian bertanya pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar

64,4% dengan kriteria cukup aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase

sebesar 64,4% dengan kriteria aktif. Pada aspek tersebut tidak terjadi

peningkatan atau penurunan.

3) Pada aspek penilaian menulis data pada pertemuan I diperoleh persentase

sebesar 78,1% dengan kriteria aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase

sebesar 87,5% dengan kriteria sangat aktif. Pada aspek tersebut terjadi

peningkatan.

4) Pada aspek penilaian mengukur pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar

90,6% dengan kriteria sangat aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase

sebesar 90,6% dengan kriteria aktif. Pada aspek tersebut tidak terjadi

peningkatan atau penurunan.

5) Pada aspek penilaian menarik kesimpulan pada pertemuan I diperoleh

persentase sebesar 84,4% dengan kriteria aktif dan pada pertemuan II diperoleh

persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat aktif. Pada aspek tersebut

terjadi peningkatan.

Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata aktivitas belajar

kelas eksperimen antara pertemuan I dengan pertemuan II dalam persentase dapat

dilihat pada Gambar 4.1

Page 68: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

49

Gambar 4.1 Perbandingan Skor Rata-Rata Aktivitas Belajar Berdasarkan Indikator

Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan pertemuan II dalam Persentase

Berdasarkan Gambar 4.1, aktivitas belajar pada kelas eksperimen dapat

disimpulkan bahwa pada aspek penilain 1) mengemukakan pendapat, 3) menulis

data, dan 5) menarik kesimpulan terjadi peningkatan; pada aspek penilaian 2)

bertanya dan 4) mengukur tidak terjadi peningkatan atau penurunan.

4.1.2.2.2 Deskripsi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium

diperoleh nilai skor aktivitas belajar kelas kontrol pada pertemuan I dan II dapat

dilihat pada Tabel 4.7.

67.5% 64.4%

78.1%90.6% 84.4%90%

64.4%

87.5%90.6%

87.5%

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

Mengemukakan pendapat

Bertanya Menulis data Mengukur Menarik kesimpulan

Pe

rse

nta

se S

kor

Rat

a-R

ata

Aktivitas Belajar Berdasarkan Indikator

Pertemuan I Pertemuan II

Page 69: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

50

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol

Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi P

erte

muan

Indikator

Jumlah siswa

dengan skor Jumlah

skor

Rat

a-R

ata

(%)

Kri

teri

a

1 2 3 4

I

Mengemukakan

pendapat 0 26 14 0 94 2.35 58.8 CA

Bertanya 0 33 7 0 87 2.18 54.4 KA

Menulis data 0 0 25 15 135 3.38 84.4 A

Mengukur 0 0 25 15 135 3.38 84.4 A

Menarik Kesimpulan 0 0 35 5 125 3.13 78.1 A

Rata-rata skor 115.2 2.88 72 A

II

Mengemukakan

pendapat 0 0 26 14 134 3.35 83.8 A

Bertanya 0 33 7 0 87 2.18 54.4 KA

Menulis data 0 5 35 0 115 2.88 71.9 A

Mengukur 0 0 30 10 130 3.25 81.3 A

Menarik kesimpulan 0 0 30 10 130 3.25 81.3 A

Rata-rata skor 119.2 2.98 74.5 A

Keterangan: SA=Sangat Aktif, A=Aktif, CA=Cukup Aktif dan KA=Kurang Aktif

Dari Tabel diatas, hasil observasi aktivitas belajar kelas kontrol pada

pertemuan I dan II dianalisis secara deskriptif sebagai berikut:

1) Pada aspek penilaian mengemukakan pendapat pada pertemuan I diperoleh

persentase sebesar 58,8% dengan kriteria cukup aktif dan pada pertemuan II

diperoleh persentase sebesar 83,8% dengan kriteria aktif. Pada aspek tersebut

terjadi peningkatan.

2) Pada aspek penilaian bertanya pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar

54,4% dengan kriteria cukup aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase

sebesar 54,4% dengan kriteria aktif. Pada aspek tersebut tidak terjadi

peningkatan atau penurunan.

Page 70: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

51

3) Pada aspek penilaian menulis data pada pertemuan I diperoleh persentase

sebesar 84,4% dengan kriteria aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase

sebesar 71,9% dengan kriteria sangat aktif. Pada aspek tersebut terjadi

penurunan.

4) Pada aspek penilaian mengukur pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar

84,4% dengan kriteria sangat aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase

sebesar 81,3% dengan kriteria aktif. Pada aspek tersebut terjadi penurunan.

5) Pada aspek penilaian menarik kesimpulan pada pertemuan I diperoleh

persentase sebesar 78,1% dengan kriteria aktif dan pada pertemuan II diperoleh

persentase sebesar 81,3% dengan kriteria sangat aktif. Pada aspek tersebut

terjadi peningkatan.

Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata aktivitas belajar

berdasarkan indikator kelas kontrol antara pertemuan I dengan pertemuan II

dalam persentase dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Perbandingan Skor Rata-Rata Aktivitas Belajar Berdasarkan Indikator

Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam Persentase

58.8% 54.4%

84.4% 84.4%78.1%

83.8%

54.4%

71.9%81.3% 81.3%

0.0%10.0%20.0%30.0%40.0%50.0%60.0%70.0%80.0%90.0%

Mengemukakan pendapat

Bertanya Menulis data Mengukur Menarik kesimpulan

Pe

rse

nta

se S

kor

Rat

a-R

Ata

Aktivitas Belajar Berdasarkan Indikator

Pertemuan I Pertemuan II

Page 71: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

52

Berdasarkan Gambar 4.2, aktivitas belajar pada kelas kontrol dapat

disimpulkan bahwa pada aspek penilain 1) mengemukakan pendapat dan 5)

menarik kesimpulan terjadi peningkatan; pada aspek 3) menulis data dan 4)

mengukur terjadi penurunan; pada aspek penilaian 2) bertanya tidak terjadi

peningkatan atau penurunan.

4.1.2.2.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel

Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata sampel untuk data aktivitas

belajar dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel

Sumber Data Kelas Kriteria

Pertemuan I Eksperimen

1,99 Berbeda Kontrol

Pertemuan II Eksperimen

1,99 Berbeda Kontrol

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 46 dan 47.

Berdasarkan hasil analisis tersebut untuk data pertemuan I dan II diperoleh

dengan k pembilang dan dk penyebut

dan . Maka dapat disimpulkan Ho ditolak. Hal ini berarti

rata-rata nilai aktivitas belajar kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai aktivitas

belajar kelas eksperimen lebih baik dari nilai aktivitas belajar kelas kontrol.

4.1.2.2.4 Uji Gain Sampel

Hasil perhitungan uji gain sampel untuk data aktivitas belajar dapat dilihat

pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel

Kelas N-gain (%) Kriteria

Eksperimen 77 % 84 % 0,3 30 Sedang

Kontrol 72 % 74,5 % 0,09 9 Rendah

Ringkasan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 58.

Page 72: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

53

4.1.2.3 Data Hasil Belajar Afektif

Data yang dianalisis sebagai nilai hasil belajar afektif adalah data hasil

observasi (pertemuan I dan II), data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 48

dan 49.

4.1.2.3.1 Deskripsi Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium

diperoleh nilai skor hasil belajar afektif kelas eksperimen pada pertemuan I dan II

dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Hasil Observasi Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen

Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi

Per

tem

uan

Indikator

Jumlah siswa

dengan skor Jumlah

skor

Rat

a-ra

ta

(%)

Kri

teri

a

1 2 3 4

I

Kehadiran dalam

mengikuti pelajaran 0 0 0 40 160 4 100 SB

Perhatian siswa saat

pelajaran 0 17 23 0 103 2.58 64.4 CB

Kerjasama dalam

kelompok 0 3 22 15 132 3.3 82.5 B

Kerapian pakaian 0 4 1 35 151 3.78 94.4 SB

Tanggungjawab 0 14 22 4 110 2.75 68.8 B

Rata-rata skor 131 3.28 82 B

II

Kehadiran dalam

mengikuti pelajaran 0 0 0 40 160 4 100 SB

Perhatian siswa saat

pelajaran 0 0 18 22 142 3.55 88.8 SB

Kerjasama dalam

kelompok 0 0 20 20 140 3.5 87.5 SB

Kerapian pakaian 0 0 0 40 160 4 100 SB

Tanggungjawab 0 13 26 1 108 2.7 67.5 B

Rata-rata skor 142 3.55 88.8 SB

Keterangan: SB=Sangat Baik, B=Baik, CB=Cukup Baik dan KB=Kurang Baik

Dari Tabel 4.10, hasil observasi hasil belajar afektif kelas eksperimen pada

pertemuan I dan II dianalisis secara deskripsi sebagai berikut:

Page 73: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

54

1) Pada aspek penilaian kehadiran dalam mengikuti pelajaran pada pertemuan I

diperoleh persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik dan pada

pertemuan II diperoleh persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik.

Pada aspek tersebut tidak terjadi peningkatan atau penurunan.

2) Pada aspek penilaian perhatian siswa saat pembelajaran pada pertemuan I

diperoleh persentase sebesar 64,4% dengan kriteria cukup baik dan pada

pertemuan II diperoleh persentase sebesar 88,8% dengan kriteria sangat baik.

Pada aspek tersebut terjadi peningkatan.

3) Pada aspek penilaian kerjasama dalam kelompok pada pertemuan I diperoleh

persentase sebesar 82,5% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh

persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut

terjadi peningkatan.

4) Pada aspek penilaian kerapian pakaian pada pertemuan I diperoleh persentase

sebesar 94,4% dengan kriteria sangat baik dan pada pertemuan II diperoleh

persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut

terjadi peningkatan.

5) Pada aspek penilaian tanggung jawab pada pertemuan I diperoleh persentase

sebesar 68,8% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase

sebesar 67,5% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut terjadi penurunan.

Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata hasil belajar afektif

berdasarkan indikator kelas eksperimen pada pertemuan I dan II dapat dilihat pada

Gambar 4.3.

Page 74: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

55

Gambar 4.3 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Afektif Berdasarkan

Indikator Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam

Persentase

Berdasarkan Gambar 4.3, hasil belajar afektif pada kelas eksperimen dapat

disimpulkan bahwa pada aspek penilain 2) perhatian siswa saat pembelajaran, 3)

kerjasama dalam kelompok dan 4) kerapian pakaian terjadi peningkatan; pada

aspek 5) tanggung jawab terjadi penurunan, pada aspek penilaian 1) kehadiran

dalam mengikuti pelajaran tidak terjadi peningkatan atau penurunan.

4.1.2.3.2 Deskripsi Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium

diperoleh nilai skor hasil belajar afektif kelas kontrol pada pertemuan I dan II

dapat dilihat pada Tabel 4.11.

100%

64.4%82.5%

94.4%

68.8%

100%88.8% 87.5%

100%

67.5%

0%20%40%60%80%

100%120%

Kehadiran dalam

mengikuti pelajaran

Perhatian siswa saat

pembelajaran

Kerjasama dalam kelompok

Kerapian Pakaian

Tanggung Jawab

Pre

sen

tase

sko

r ra

ta-r

ata

Hasil Belajar Afektif Berdasarkan Indikator

Pertemuan I Pertemuan II

Page 75: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

56

Tabel 4.11 Hasil Observasi Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol

Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi P

erte

muan

Indikator

Jumlah siswa

dengan skor Jumlah

skor

Rat

a-ra

ta

(%)

Kri

teri

a

1 2 3 4

I

Kehadiran dalam

mengikuti pelajaran 0 0 0 40 160 4 100 SB

Perhatian siswa saat

pelajaran 0 24 14 2 98 2.45 61.3 CB

Kerjasama dalam

kelompok 0 24 16 0 96 2.4 60 CB

Kerapian pakaian 0 0 0 40 160 4 100 SB

Tanggungjawab 0 19 13 8 109 2.73 68.1 B

Rata-rata skor 125 3.12 77.9 B

II

Kehadiran dalam

mengikuti pelajaran 0 0 0 40 160 4 100 SB

Perhatian siswa saat

pelajaran 0 12 11 17 125 3.13 78.1 SB

Kerjasama dalam

kelompok 0 19 15 6 107 2.68 66.9 SB

Kerapian pakaian 0 0 0 40 160 4 100 SB

Tanggungjawab 0 14 14 12 118 2.95 73.8 B

Rata-rata skor 134 3.35 83.8 SB

Keterangan: SB=Sangat Baik, B= Baik, CB=Cukup Baik dan KB=Kurang Baik

Dari Tabel 4.11, hasil observasi hasil belajar afektif kelas kontrol pada

pertemuan I dan II dinalisis secara deskriptif sebagai berikut:

1) Pada aspek penilaian kehadiran dalam mengikuti pelajaran pada pertemuan I

diperoleh persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik dan pada

pertemuan II diperoleh persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik.

Pada aspek tersebut tidak terjadi peningkatan atau penurunan.

2) Pada aspek penilaian perhatian siswa saat pembelajaran pada pertemuan I

diperoleh persentase sebesar 61,2% dengan kriteria cukup baik dan pada

Page 76: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

57

pertemuan II diperoleh persentase sebesar 78,1% dengan kriteria baik. Pada

aspek tersebut terjadi peningkatan.

3) Pada aspek penilaian kerjasama dalam kelompok pada pertemuan I diperoleh

persentase sebesar 60% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh

persentase sebesar 66,9% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut terjadi

peningkatan.

4) Pada aspek penilaian kerapian pakaian pada pertemuan I diperoleh persentase

sebesar 100% dengan kriteria sangat baik dan pada pertemuan II diperoleh

persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut tidak

terjadi peningkatan atau penurunan.

5) Pada aspek penilaian tanggung jawab pada pertemuan I diperoleh persentase

sebesar 68,1% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh rata

persentase sebesar 73,7% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut terjadi

peningkatan.

Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata hasil belajar afektif

kelas kontrol pada pertemuan I dan II dalam persentase dapat dilihat pada Gambar

4.4.

Page 77: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

58

Gambar 4.4 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Afektif Berdasarkan

Indikator Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam Persentase

Berdasarkan Gambar 4.4, hasil belajar afektif pada kelas kontrol dapat

disimpulkan bahwa pada aspek penilain, 2) perhatian siswa saat pembelajaran, 3)

kerjasama dalam kelompok, dan 5) tanggung jawab terjadi peningkatan; pada

aspek penilaian 1) kehadiran dalam mengikuti pelajaran dan 4) kerapian pakaian

tidak terjadi peningkatan atau penurunan.

4.1.2.3.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel

Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata sampel untuk data hasil belajar

afektif pada pertemuan I dan II dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel

Sumber Data Kelas Kriteria

Pertemuan I Eksperimen

1,99 Berbeda Kontrol

Pertemuan II Eksperimen

1,99 Berbeda Kontrol

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 51 dan 52.

100%

61.3% 60%

100%

68.1%

100%

78.1%66.9%

100%

73.8%

0%20%40%60%80%

100%120%

Kehadiran dalam

mengikuti pelajaran

Perhatian siswa saat

pembelajaran

Kerjasama dalam

kelompok

Kerapian Pakaian

Tanggung Jawab

Pe

rse

nta

se s

kor

rata

-rat

a

Hasil Belajar Berdasarkan Indikator

Pertemuan I Pertemuan II

Page 78: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

59

Berdasarkan hasil analisis tersebut untuk data pertemuan I dan II diperoleh

dengan k pembilang dan dk penyebut

dan . Maka dapat disimpulkan Ho ditolak. Hal ini berarti

rata-rata nilai hasil belajar afektif kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil

belajar afektif kelas eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar afektif kelas

kontrol.

4.1.2.3.4 Uji Gain Sampel

Hasil perhitungan uji gain sampel untuk data hasil belajar afektif dapat

dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel

Kelas N-gain (%) Kriteria

Eksperimen 82 % 88,75 % 0,37 37% Sedang

Kontrol 78 % 83,75 % 0,26 26% Rendah

Ringkasan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 58.

4.1.2.4 Data Hasil Belajar Psikomotorik

Data yang dianalisis sebagai nilai hasil belajar psikomotorik adalah data

nilai observasi (pertemuan I dan II), data selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 53 dan 54.

4.1.2.4.1 Deskripsi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium

diperoleh nilai skor hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen dapat dilihat pada

Tabel 4.14.

Page 79: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

60

Tabel 4.14 Hasil Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen

Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi

Per

tem

uan

Indikator

Jumlah siswa

dengan skor Jumlah

skor

Rat

a-ra

ta

(%)

Kri

teri

a

1 2 3 4

I

Menyiapkan alat dan

bahan percobaan 0 0 30 10 130 3.25 81.3 B

Merangkai alat dan

bahan percobaan 0 15 25 0 105 2.63 65.6 B

Melakukan pengamatan

dan percobaan 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B

Kemampuan

menggunakan alat 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B

Merapikan alat dan

bahan percobaan 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B

Rata-rata skor 128 3.2 80 B

II

Menyiapkan alat dan

bahan percobaan 0 0 20 20 140 3.5 87.5 SB

Merangkai alat dan

bahan percobaan 0 20 15 5 105 2.63 65.6 B

Melakukan pengamatan

dan percobaan 0 0 15 25 145 3.63 90.6 SB

Kemampuan

menggunakan alat 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B

Merapikan alat dan

bahan percobaan 0 5 10 25 140 3.5 87.5 SB

Rata-rata skor 133 3.33 83.1 B

Keterangan: SB=Sangat Baik, B= Baik, CB=Cukup Baik dan KB=Kurang Baik

Dari Tabel 4.14, hasil observasi hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen

pada pertemuan I dan II dianalisis secara deskriptif sebagai berikut:

1) Pada aspek penilaian menyiapkan alat dan bahan percobaan pada pertemuan I

diperoleh persentase sebesar 81,3% dengan kriteria sangat baik dan pada

Page 80: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

61

pertemuan II diperoleh persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat baik.

Pada aspek tersebut terjadi peningkatan.

2) Pada aspek penilaian merangkai alat dan bahan percobaan pada pertemuan I

diperoleh persentase sebesar 65,6% dengan kriteria cukup baik dan pada

pertemuan II diperoleh persentase sebesar 65,6% dengan kriteria baik. Pada

aspek tersebut tidak terjadi peningkatan atau penurunan.

3) Pada aspek penilaian melakukan pengamatan dan percobaan pada pertemuan I

diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II

diperoleh persentase sebesar 90,6% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek

tersebut terjadi peningkatan.

4) Pada aspek penilaian kemampuan menggunakan alat pada pertemuan I

diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II

diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut

tidak terjadi peningkatan atau penurunan.

5) Pada aspek penilaian merapikan alat dan bahan percobaan pada pertemuan I

diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II

diperoleh persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek

tersebut terjadi peningkatan.

Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata hasil belajar

psikomotorik berdasarkan indikator kelas eksperimen antara pertemuan I dan

pertemuan II dalam presentase dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Page 81: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

62

Gambar 4.5 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik Berdasarkan

Indikator Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam

Presentase

Berdasarkan Gambar 4.4, hasil belajar psikomotorik pada kelas eksperimen

dapat disimpulkan bahwa pada aspek penilain 1) menyiapkan alat dan bahan

percobaan 3) melakukan pengamatan dan percobaan 5) merapikan alat dan bahan

percobaan terjadi peningkatan; pada aspek penilaian 2) merangkai alat dan bahan

4) kemampuan menggunakan alat tidak terjadi peningkatan atau penurunan.

4.1.2.4.2 Deskripsi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium

diperoleh nilai skor hasil belajar psikomotorik kelas kontrol dapat dilihat pada

Tabel 4.15.

81.3%

65.6%

84.4% 84.4% 84.4%87.5%

65.6%

90.6%84.4% 87.5%

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

Menyiapkan alat dan bahan

percobaan

Merangkai alat dan bahan percobaan

Melakukan pengamatan

dan percobaan

Kemampuan menggunakan

alat

Merapikan alat dan bahan percobaan

Pre

sen

tase

Sko

r R

ata-

Rat

a

Hasil Belajar Psikomotorik Bedasarkan Indikator

Pertemuan I Pertemuan II

Page 82: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

63

Tabel 4.15 Hasil Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol

Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi P

erte

muan

Indikator

Jumlah siswa

dengan skor Jumlah

skor

Rat

a-ra

ta

(%)

Kri

teri

a

1 2 3 4

I

Menyiapkan alat dan

bahan percobaan 0 10 20 10 120 3 75 B

Merangkai alat dan

bahan percobaan 0 15 25 0 105 2.63 65.6 B

Melakukan pengamatan

dan percobaan 0 0 30 10 130 3.25 81.3 B

Kemampuan

menggunakan alat 0 20 10 10 110 2.75 68.8 B

Merapikan alat dan

bahan percobaan 0 5 35 0 115 2.88 71.9 B

Rata-rata skor 116 2.9 72.5 B

II

Menyiapkan alat dan

bahan percobaan 0 20 15 5 105 2.63 65.6 CB

Merangkai alat dan

bahan percobaan 0 25 15 0 95 2.38 59.4 CB

Melakukan pengamatan

dan percobaan 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B

Kemampuan

menggunakan alat 0 0 35 5 125 3.13 78.1 B

Merapikan alat dan

bahan percobaan 0 0 20 20 140 3.5 87.5 SB

Rata-rata skor 120 3 75 B

Keterangan: SB=Sangat Baik, B=Baik, CB=Cukup Baik dan KB=Kurang Baik

Dari Tabel 4.15, hasil observasi hasil belajar psikomotorik kelas kontrol

pada pertemuan I dan II dianalisis secara deskriptif sebagai berikut:

1) Pada aspek penilaian menyiapkan alat dan bahan percobaan pada pertemuan I

diperoleh persentase sebesar 75% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II

diperoleh persentase sebesar 65,6% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek

tersebut terjadi penurunan.

Page 83: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

64

2) Pada aspek penilaian merangkai alat dan bahan percobaan pada pertemuan I

diperoleh persentase sebesar 65,6% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II

diperoleh persentase sebesar 59,4% dengan kriteria cukup baik. Pada aspek

tersebut terjadi penurunan.

3) Pada aspek penilaian melakukan pengamatan dan percobaan pada pertemuan I

diperoleh persentase sebesar 81,3% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II

diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut

terjadi peningkatan.

4) Pada aspek penilaian kemampuan menggunakan alat pada pertemuan I

diperoleh persentase sebesar 68,8% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II

diperoleh persentase sebesar 78,1% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut

terjadi peningkatan.

5) Pada aspek penilaian merapikan alat dan bahan percobaan pada pertemuan I

diperoleh persentase sebesar 71,9% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II

diperoleh persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek

tersebut terjadi peningkatan.

Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata hasil belajar

psikomotorik berdasarkan indikator kelas kontrol antara pertemuan I dengan

pertemuan II dalam persentase dapat dilihat pada Gambar 4.6

Page 84: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

65

Gambar 4.6 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik

Berdasarkan Indikator Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II

dalam Persentase

Berdasarkan Gambar 4.6, hasil belajar psikomotorik pada kelas kontrol

dapat disimpulkan bahwa pada aspek penilain 3) melakukan pengamatan dan

percobaan 4) kemampuan menggunakan alat 5) merapikan alat dan bahan

percobaan terjadi peningkatan; pada aspek penilaian 1) menyiapkan alat dan

bahan percobaan 2) merangkai alat dan bahan terjadi penurunan.

4.1.2.4.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel

Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata sampel untuk hasil belajar

psikomotorik dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel

Sumber Data Kelas Kriteria

Pertemuan I Eksperimen

1,99 Berbeda Kontrol

Pertemuan II Eksperimen

1,99 Berbeda Kontrol

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 56 dan 57.

75%65.6%

81.3%68.8% 71.9%

65.6%59.4%

84.4%78.1%

87.5%

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

Menyiapkan alat dan bahan

percobaan

Merangkai alat dan bahan percobaan

Melakukan pengamatan

dan percobaan

Kemampuan menggunakan

alat

Merapikan alat dan bahan percobaan

Pe

rse

nta

se S

kor

Rat

a-R

ata

Hasil Belajar Psikomotorik Berdasarkan Indikator

Pertemuan I Pertemuan II

Page 85: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

66

Berdasarkan hasil analisis tersebut untuk data pertemuan I dan II diperoleh

dengan k pembilang dan dk penyebut

dan . Maka dapat disimpulkan Ho ditolak. Hal ini berarti

rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai

hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar

afektif kelas psikomotorik.

4.1.2.3.5 Uji Gain Sampel

Hasil perhitungan uji gain sampel untuk data hasil belajar psikomotorik

dapat dilihat pada Tabel 4.17.

Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel

Kelas N-gain (%) Kriteria

Eksperimen 80 % 83,13 % 0,16 16% Rendah

Kontrol 73 % 75 % 0,07 7% Rendah

Ringkasan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 58.

4.2 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh implementasi

kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning terhadap

aktivitas dan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Grobogan kelas X semester genap

materi listrik dinamis.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random

sampling, dapat dilakukan setelah dilakukan analisis terhadap populasi dengan

menganggap populasi memiliki kesamaan varian dan rata-rata antar kelas. Kelas

yang terpilih menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah kelas X-5 dan

kelas X-9 dengan masing-masing kelas berjumlah 40 siswa, kelas X-5 sebagai

kelasa eksperimen dan kelas X-9 sebagai kelas kontrol. Keduanya diberikan dua

Page 86: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

67

perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan kegiatan laboratorium

menggunakan pendekatan generative learning dan kelas kontrol dengan kegiatan

laboratorium verifikatif.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes dan

metode observasi. Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar

kognitif melalui pretest dan postest. Metode observasi digunakan utuk

memperoleh data aktivitas belajar, hasil belajar afektif dan hasil belajar

psikomotorik selama kegiatan laboratorium berlangsung pada kedua kelas, baik

eksperimen maupun kontrol.

4.2.1 Pembahasan Aktivitas Belajar

Dengan dilaksankannya kegiatan laboratorium dengan upaya memperbaiki

interaksi siswa dalam belajar atau aktivitas belajar yang rendah. Implementasi

kegiatan laboratorium pada kelas eksperimen dan kontrol berlangsung 2

pertemuan dengan materi listrik dinamis, pada pertemuan I diamati aktivitas

dilakukan siswa dalam mempelajari alat ukur dan hukum ohm sedangkan pada

pertemuan II diamati aktivitas dilakukan siswa dalam mempelajari rangkaian

hambaran seri dan paralel. Indikator aktivitas belajar yang diamati dalam kegiatan

laboratorium pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diantaranya:

mengemukakan pendapat, bertanya, menulis data, mengukur, dan menarik

kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data aktivitas belajar pada kelas

eksperimen memiliki persentase nilai rata-rata pada pertemuan I dan II adalah

80,5% dengan kriteria aktif dan pada kelas kontrol memiliki persentase nilai rata-

Page 87: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

68

rata pada pertemuan I dan II adalah 73,3% dengan kriteria aktif. Data tersebut

dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-gain

Aktivitas Belajar antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam Persentase

Berdasarkan Gambar 4.7, tampak secara sekilas bahwa adanya perbedaan

bahwa aktivitas belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata

aktivitas belajar pada kelas eksperimen terlihat lebih tinggi dari nilai rata-rata

aktivitas belajar kelas kontrol sehingga bisa dikatakan kelas eksperimen lebih

aktif dalam kegiatan laboratorium daripada kelas kontrol. Namun untuk

memperoleh kesimpulan yang lebih akurat diperlukan pengujian hipotesis secara

statistik lebih lanjut.

Dari analisis uji hipotesis menggunakan uji t separated varians, dapat dilihat

pada Tabel 4.8 tampak bahwa rata-rata nilai aktivitas belajar kedua kelas berbeda

artinya rata-rata nilai aktivitas belajar kelas eksperimen lebih baik dari nilai

aktivitas belajar kelas kontrol baik pada pertemuan I maupun pada pertemuan II.

Hasil uji gain pada kelas eksperimen sebesar (sedang) dan pada

kelas kontrol sebesar (rendah). Dari analisis uji gain dapat dilihat

77%84% 80.5%

30%

72% 74.5% 73.3%

9%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Pertem. I Pertem. II Rata-Rata N-Gain

Pe

rse

nta

se N

ilai A

ktiv

itas

B

ela

jar

Eksperimen Kontrol

Page 88: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

69

pada Tabel 4.9 tampak bahwa peningkatan aktivitas belajar kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol ( ).

Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan, maka terdapat perbedaan

nilai aktivitas belajar yang signifikan antara kelas eksperimen yaitu kelas yang

diajar melalui kegiatan laboratorium menggunakan generative learning dan kelas

kontrol yaitu kelas yang diajar melalui kegiatan verifikatif, yang mana kelas

eksperimen memiliki nilai aktivitas belajar lebih tinggi dari pada kelas kontrol.

Hal ini menunjukan bahwa kegiatan laboratotium menggunakan generative

learning berpengaruh pada peningkatan aktivitas belajar siswa. Besarnya

pengaruh sebesar 30 % termasuk kriteria sedang.

Adanya pengaruh dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan

pendekatan generative learning yang diberikan pada kelas eksperimen berupa

peningkatan aktivitas belajar siswa, sesuai prinsip dari implementasi kegiatan

laboratorium menggunakan pendekatan generative learning lebih melibatkan

siswa secara langsung dalam penyelidikan dan penggalian pengetahuan sehingga

dapat membangkitkan motivasi siswa dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa

aktif belajar dalam kegiatan laboratorium sebagai upaya menunjang keberhasilan

proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Dick & Carey (1985)

bahwa proses pembelajaran akan lebih berhasil bila siswa secara aktif melakukan

keterlibatan langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah

ditetapkan. Menurut Wittrok (1992), kegiatan laboratorium menggunakan

pendekatan generative learning memandang siswa sebagai siswa aktif berkerja

untuk membangun pemahaman yang bermakana dengan menghasilkan berbagai

Page 89: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

70

informasi yang diterima oleh siswa dan berbeda dengan siswa yang hanya

melibatkan proses penghafalan informasi dimana siswa pasif menerima informasi

tanpa adanya pengolahan informasi yang bermakna.

Pada indikator aktivitas belajar yang diamati pada kelas eksperimen yaitu

bertanya dan mengukur tidak terjadi peningkatan atau penurunan, hal ini

disebabkan siswa belum memiliki keberanian yang kuat untuk bertanya akan rasa

keingintahuan siswa mengenai fenomena terjadi pada kegiatan laboratorium

mempelajari materi dinamis dan siswa belum dapat menghubungan pengetahuna

mengenai besaran dan pengukuran yang telah dimiliki sebelumnya sehingga

membuat kesulitan siswa dalam mengukur besaran pada materi dinamis.

Di pihak lain, implementasi kegiatan laboratorium verifikatif pada kelas

kontrol, siswa cenderung pasif dikarenakan dirancang tidak didasarkan pada

pengetahuan awal yang tujuannya lebih pada verifikasi konsep, bukan

pembentukan konsep dan menanggulangi miskonsepsi. Hal ini sejalan dengan

pendapat Aufschnaiter & Stefan (2007) bahwa kegiatan laboratorium verifikatif,

siswa jarang menunjukan pemahaman tentang apa yang dilakukan dan dikatakan

sebagai percobaaan yang membosankan. Pada indikator aktivitas belajar yang

diamati pada kelas kontrol yaitu bertanya tidak terjadi peningkatan atau

penurunan hal ini disebabkan pembelajaran yang monoton menyebabkan siswa

enggan bertanya. Indikator menulis data dan mengukur terjadi penurunan, hal ini

disebabkan kurangnya siswa melatih ketajaman pikirannya dalam menggunakan

alat ukur listik dan menghubungkan pengetahuan mengenai prinsip pengukuran

dalam kegiatan laboratorium mengenai materi listrik dinamis.

Page 90: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

71

Melalui kegiatan laboratorium akan terciptalah situasi belajar aktif dan lebih

untuk mengembangkan konsep berhubungan dengan peristiwa serupa (konsep

berbasis fenomena) daripada yang muncul dari teori serta terbentuknya

pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi.

4.2.2 Pembahasan Hasil Belajar Kognitif

Dengan dilaksankannya kegiatan laboratorium dengan upaya memperbaiki

pemahaman dalam belajar siswa atau hasil belajar kognitif yang rendah pada

materi listrik dinamis. Indikator hasil belajar kognitif siswa yang diukur dalam

kegiatan laboratorium pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diantaranya:

pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5) dan

evaluasi (C6) yang dimuat dalam bentuk soal pilihan ganda serta digunakan untuk

mendapatkan data pretest dan posttest.

Dari data hasil belajar kognitif, untuk data pretest kelas eksperimen dan

kelas kontrol memiliki persentase nilai rata-rata yaitu 53,8% dan 53,3%.

sedangkan untuk data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki

persentase nilai rata-rata yaitu 82,8 % dan 77,1 %. Data tersebut dapat dilihat pada

Gambar 4.8.

53.8%

82.8%

63%53.3%

77.1%

50%

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

Pretest Posttest N-gainPe

rse

nta

se N

ilai H

asil

Be

laja

r K

ogn

itif

Eksperimen Kontrol

Page 91: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

72

Gambar 4.8 Perbandingan Nilai Pretest, Posttest dan N-gain Hasil Belajar

Kognitif antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam Persentase.

Berdasarkan Gambar 4.8, tampak secara sekilas bahwa adanya perbedaan

bahwa hasil belajar kognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-

rata posttest pada kelas eksperimen terlihat lebih tinggi dari nilai rata-rata posttest

kelas kontrol sehingga bisa dikatakan kelas eksperimen lebih baik daripada kelas

kontrol. Namun untuk memperoleh kesimpulan yang lebih akurat diperlukan

pengujian hipotesis secara statistik lebih lanjut.

Selanjutnya analisis uji hipotesis menggunakan uji t separated varians

untuk data pretest dapat dilihat pada Tabel 4.4 yang menyatakan bahwa rata-rata

nilai hasil belajar kognitif kedua kelas tidak berbeda artinya rata-rata nilai hasil

belajar kognitif kelas eksperimen sama dengan nilai hasil belajar kognitif kontrol,

hal tersebut disebabkan kedua kelas memiliki keadaan awal yang sama dan belum

mendapatkan perlakuan, sedangkan untuk data posttest dapat dilihat pada Tabel

4.4 yang menyatakan bahwa rata-rata nilai hasil belajar kognitif kedua kelas

berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih baik

dari nilai hasil belajar kognitif kontrol, hal tersebut disebabkan kedua kelas sudah

mendapatkan perlakuan.

Hasil uji gain pada kelas eksperimen sebesar (sedang) dan

pada kelas kontrol sebesar (sedang). Dari analisis uji gain dapat

dilihat pada Tabel 4.5 tampak bahwa peningkatan hasil belajar kognitif kelas

eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol ( ).

Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan, maka terdapat perbedaan

nilai hasil belajar kognitif yang signifikan antara kelas eksperimen yaitu kelas

Page 92: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

73

yang diajar melalui kegiatan laboratorium menggunakan generative learning dan

kelas kontrol yaitu kelas yang diajar melalui kegiatan verifikatif, dimana kelas

eksperimen memiliki nilai hasil belajar kognitif lebih tinggi daripada kelas

kontrol. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan laboratotium menggunakan

generative learning berpengaruh pada peningkatan hasil belajar kognitif siswa.

Besarnya pengaruh sebesar 63 % termasuk criteria sedang.

Adanya pengaruh dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan

pendekatan generative learning yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu

meningkat hasil belajar kognitif siswa, sesuai prinsip dari implementasi kegiatan

laboratorium menggunakan pendekatan generative learning lebih menekankan

pada pengintergrasian secara aktif dengan menggunakan pengetahuan yang sudah

dimiliki siswa dimiliki sebelumnya sehingga siswa dapat mengembangkan

kemampuan mengontrol kognitif. Di dalam kegiatan laboratorium tersebut siswa

akan mendapatkan pengalaman yang bermakna dan pengetahuan yang dikontruksi

dari hasil penyelidikan sendiri untuk memahami konsep-konsep ilmiah dan

pengembangan kemampuan pemecahan masalah, pengetahuan yang diperoleh

tersebut akan disimpan pada memori jangka panjang. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat Suma (2005) bahwa kegiatan laboratorium mendorong kemampuan

siswa utuk membangun dan mengembangkan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan

hokum-hukum melalui pengalaman langsung (first-hand experience). Belajar

dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang

relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang

melibatkan proses kognitif. Menurut Al-Naqbi & Hassan (2005) bahwa melalui

Page 93: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

74

kegiatan laboratorium ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan

pemahaman intuitif dan untuk mengalami bagaimana rasanya untuk menjadi

pencipta pengetahuan daripada sebagai konsumen pengetahuan.

Di pihak lain, implementasi kegiatan laboratorium verifikatif pada kelas

kontrol mengakibatkan siswa belum mampu mengembangkan proses kognitif dan

hanya memperoleh pemahaman prosedural ilmu. Menurut Suma (2005) bahwa

kegiatan laboratorium verifikatif tidak mengembangkan kreativitas dan

kemampuan berpikir apalagi menimbulkan konflik kognitif yang mendorong

siswa untuk mengubah pandangannya tentang suatu konsep.

4.2.3 Pembahasan Hasil Belajar Afektif

Dengan dilaksanakannya kegiatan laboratorium dengan upaya memperbaiki

minat dan motivasi siswa dalam belajar serta memberikan perlengkapan bagi

siswa mengkaitkan teori dan percobaan untuk menghadirkan keinginan mengenai

fenomena yang ada pada materi dinamis. Indikator hasil belajar afektif yang

diamati dalam kegiatan laboratorium pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

diantaranya: kehadiran dalam mengikuti pelajaran, perhatian siswa saat

pembelajaran, kerjasama dalam kelompok, kerapian pakaian, dan tanggung jawab.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data hasil belajar afektif pada kelas

eksperimen memiliki persentase nilai rata-rata pada pertemuan I dan II adalah

85,3% dengan kriteria sangat baik dan pada kelas kontrol memiliki persentase

nilai rata-rata pada pertemuan I dan II adalah 74,1% dengan kriteria baik. Data

tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.9.

Page 94: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

75

Gambar 4.9 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-Gain

Hasil Belajar Afektif antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam

Persentase

Berdasarkan Gambar 4.9, tampak sekilas bahwa adanya perbedaan nilai

hasil belajar afektif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata hasil

belajar afektif pada kelas eksperimen terlihat lebih tinggi daripada nilai hasil

belajar afektif kelas kontrol sehingga bisa dikatakan kelas eksperimen lebih baik

dalam kegiatan laboratorium daripada kelas kontrol. Namun untuk memperoleh

kesimpulan yang lebih akurat diperlukan pengujian hipotesis secara statistik lebih

lanjut.

Dari analisis uji hipotesis menggunakan uji t separated varians, dapat dilihat

pada Tabel 4.12 yang menyatakan bahwa rata-rata nilai hasil belajar afektif kedua

kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar afektif kelas eksperimen lebih

baik dari nilai hasil belajar afektif kelas kontrol baik pada pertemuan I maupun

pada pertemuan II.

82%88.75% 85.4%

37%

78% 83.75% 80.9%

26%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Pertem. I Pertem. II Rata-Rata N-Gain

Pre

sen

tase

Nila

i Has

il B

ela

jar

Afe

ktif

Eksperimen Kontrol

Page 95: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

76

Hasil uji gain pada kelas eksperimen sebesar (sedang) dan pada

kelas kontrol sebesar (rendah). Dari analisis uji gain dapat dilihat

pada Tabel 4.13 tampak bahwa peningkatan hasil belajar afektif kelas eksperimen

lebih tinggi daripada kelas kontrol ( ).

Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan, maka terdapat perbedaan

nilai hasil belajar afektif yang signifikan antara kelas eksperimen yaitu kelas yang

diajar melalui kegiatan laboratorium menggunakan generative learning dan kelas

kontrol yaitu kelas yang diajar melalui kegiatan verifikatif, yang mana kelas

eksperimen memiliki nilai hasil belajar afektif lebih tinggi dari pada kelas kontrol.

Hal ini menunjukan bahwa kegiatan laboratotium menggunakan generative

learning berpengaruh pada peningkatan hasil belajar afektif siswa. Besarnya

pengaruh sebesar 37% termasuk kriteria sedang.

Adanya pengaruh dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan

pendekatan generative learning yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu

meningkat hasil belajar afektif siswa, sesuai prinsip dari implementasi kegiatan

laboratorium menggunakan pendekatan generative learning yang menuntut

adanya interaksi antar siswa untuk bekerjasama dalam penyelidikan suatu konsep

atau pengetahuan yang belum dimiliki siswa, selain itu peran kegiatan

laboratorium tersebut akan memberikankan rangsangan yang menarik perhatian

siswa sehingga dapat memunculkan adanya minat dan motivasi dalam proses

pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Rifai & Catharina (2011)

menyatakan stimulus yang unik akan menarik perhatian setiap orang dan

Page 96: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

77

cenderung untuk mempertahankan keterlibatan diri secara aktif terhadap stimulus

tersebut.

Pada indikator hasil belajar afektif yang diamati pada kelas eksperimen

yaitu tanggungjawab terjadi penurunan, hal ini sebagai bentuk dari kelemahan

pada kegiatan laboratorium menggunakan generative learning menjadikan siswa

merasa diteror mengkonstruksikan konsep dengan kerjasama kelompok sehingga

tanggungjawab siswa terhadap kelompok sangat kurang sedangkan tidak terjadi

peningkatan atau penurunan, Menurut Rahmad & Alfina (2007) untuk

meningkatkan hasil belajar, salah satu faktor penunjangnya adalah faktor sosial.

Lingkungan sosial berkaitan dengan interaksi siswa, misalnya kehadiran siswa

lain pada waktu sedang belajar dan tanggung jawab dalam kelompok belajar

mempengaruhi proses dan hasil belajar individu.

Di pihak lain, implementasi kegiatan laboratorium verifikatif pada kelas

kontrol cenderung pasif dan monoton sehingga kurangnya interaksi baik siswa

dengan siswa maupun siswa dengan guru mengakibatkan motivasi dan minat

siswa berkurang. Pada kenyataannya jika siswa kurangnya minat dan termotivasi

dalam mempelajari materi listik dinamis akan terjadi kebosanan maka akan

berdampak pada keberhasilan siswa dalam belajar.

4.2.4 Pembahasan Hasil Belajar Psikomotorik

Dengan dilaksanakannya kegiatan laboratorium dengan upaya memperbaiki

ketrampilan siswa dalam menggunakan alat ukur listrik yaitu multimeter

(amperemeter, voltmeter dan ohmmeter). Implementasi kegiatan laboratorium

yang disertai LKS sebagai bimbingan guru yang diperoleh siswa dalam

Page 97: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

78

melakukan tugas-tugas praktik mengenai materi listrik dinamis. Indikator hasil

belajar psikomotorik yang diamati dalam kegiatan laboratorium pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol diantaranya: menyiapkan alat dan bahan percobaan,

merangkai alat dan bahan percobaan, melakukan pengamatan dan percobaan,

kemampuan menggunakan alat, dan merapikan alat dan bahan percobaan.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data hasil belajar psikomotorik pada

kelas eksperimen memiliki persentase nilai rata-rata pada pertemuan I dan II

adalah 81,6% dengan kriteria baik dan pada kelas kontrol memiliki persentase

nilai rata-rata pada pertemuan I dan II adalah 74 % dengan kriteria baik. Data

tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-Gain

Hasil Belajar Psikomotorik antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam

Persentase.

Berdasarkan Gambar 4.10, tampak secara sekilas bahwa adanya perbedaan

nilai hasil belajar psikomotorik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai

rata-rata hasil belajar psikomotorik pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada

nilai hasil belajar psikomotorik kelas kontrol sehingga bisa dikatakan kelas

eksperimen lebih baik dalam kegiatan laboratorium dari kelas kontrol.

80% 83.13% 81.6%

16%

73% 75% 74%

7%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Pertem. I Pertem. II Rata-Rata N-Gain

Pe

rse

nta

se N

ilai H

asil

Be

laja

r P

siko

mo

tori

k

Eksperimen Kontrol

Page 98: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

79

Dari analisis uji hipotesis menggunakan uji t separated varians, dapat dilihat

pada Tabel 4.16 yang menyatakan bahwa rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik

kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik kelas

eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar psikomotorik kelas kontrol baik pada

pertemuan I maupun pertemuan II.

Hasil uji gain pada kelas eksperimen sebesar (rendah) dan

pada kelas kontrol sebesar (rendah). Dari analisis uji gain dapat

dilihat pada Tabel 4.17 tampak bahwa peningkatan hasil belajar psikomotorik

kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol (0,3 >0,09).

Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan, maka terdapat perbedaan

nilai hasil belajar psikomotorik yang signifikan antara kelas eksperimen yaitu

kelas yang diajar melalui kegiatan laboratorium menggunakan generative learning

dan kelas kontrol yaitu kelas yang diajar melalui kegiatan verifikatif, yang mana

kelas eksperimen memiliki nilai hasil belajar psikomotorik lebih tinggi dari pada

kelas kontrol. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan laboratotium menggunakan

generative learning berpengaruh pada peningkatan hasil belajar psikomotorik

siswa. Besarnya pengaruh sebesar 16% termasuk kriteria rendah.

Adanya pengaruh dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan

pendekatan generative learning yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu

meningkat hasil belajar psikomotorik siswa, sesuai prinsip dari implementasi

kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning yang

menekankan ketrampilan yang melibatkan antara indera dan otot dengan

pengamatan langsung terhadap proses sains dapat melatih kemampuan berpikir

Page 99: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

80

ilmiah. Hal ini sesuai dengan pendapat Wiyanto (2006) kemampuan psikomotorik

atau ketrampilan gerak siswa akan terlibat secara aktif melalui pembelajaran

dengan percobaan. Selain itu kegiatan laboratorium dapat membantu

pemahaman siswa terhadap pelajaran menjadi lebih bermakna dan mendalam,

dapat menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah, dapat menemukan dan

memecahkan berbagai masalah baru melalui metode ilmiah dan lain sebagainya.

Hal ini sesuai dengan pendapat Trumper (2003) bahawa kegiatan laboratorium ini

mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses ilmiah dimana siswa

mengeksplorasi dunia fisik, menganalis data, menarik kesimpulan dan generalisasi

yang baru diperoleh pemahaman ilmiah untuk fenomena dalam kehidupan sehari-

hari.

Pada indikator hasil belajar psikomotorik yang diamati pada kelas

eksperimen yaitu merangkaian alat dan bahan, kemampuan menggunakan alat dan

bahan tidak terjadi peningkatan dan penurunan, hal ini disebabkan siswa

membutuhkan waktu untuk mengenal dan mempelajari prinsip kerja alat ukur

listrik diantaranya multimeter serta untuk melatih ketrampilan dalam

menggunakan alat dan bahan dibutuhkan kegiatan laboratorium sehingga siswa

terbiasa dalam menggunakan alat dan bahan khususnya pada materi listrik

dinamis.

Di pihak lain, implementasi kegiatan laboratorium verifikatif pada kelas

kontrol cenderung pasif dan terjadi kebingungan disebabkan kurangnya persiapan,

pemahaman mengenai alat dan bahan pada materi dinamis serta ketrampilan dasar

yang dimiliki siswa dalam kegiatan laboratorium mengakibatkan terhambatnya

Page 100: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

81

proses kegiatan laboratorium. Pada indikator hasil belajar psikomotorik yang

diamati pada kelas kontrol yaitu menyiapkan alat dan bahan, merangkai alat dan

bahan terjadi penurunan, hal ini disebabkan terjadinya kebingungan pada tahap-

tahap percobaan pada percobaan rangkaian rangkain hambatan seri dan paralel

yang dirasa lebih sulit dibandingkan pada percobaan ohm. Oleh karna itu,

dibutukankannya pemahaman siswa dalam memahami alat dan bahan dalam

rangkaian dengan tujuan dan konsep tertentu dan bimbingan dari guru yang tepat

untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajar. Padahal, keberhasilan kegiatan

laboratorium didukung oleh tiga faktor, yaitu peralatan bahan dan fasilitas

lainnya, tenaga laboratorium, serta bimbingan guru yang diperoleh siswa dalam

melakukan tugas-tugas praktik. Hal ini sejalan dengan pendapat Abraham &

Robin (2008) bahwa tugas-tugas praktik memerlukan siswa untuk membuat

hubungan domain objek dan ide-ide yang lumayan lebih menuntut siswa daripada

yang hanya meminta siswa untuk mengamati dan mengingat informasi suatu

peristiwa atau gejala.

Page 101: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

82

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh positif dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan

generative learning terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA

Negeri 1 Grobogan pada materi listrik dinamis, hal ini dapat dilihat dari

perbedaan nilai rata-rata dan peningkatan terhadap aktivitas dan hasil belajar pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu, aktivitas dan hasil belajar fisika

siswa melalui implementasi kegiatan laboratorium dengan pendekatan generative

learning lebih baik daripada implementasi laboratorium verifikatif. Hal ini

ditunjukan oleh rata-rata nilai aktivitas dan hasil belajar baik kognitif, afektif

maupun psikomotorik pada kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata nilai

kelas kontrol.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa sarana untuk penyempunaan penelitian selanjutnya yaitu

untuk implementasi kegiatan laboratorium menggunakan generative learning

dapat digunakan terutama pada materi yang membutuhkan aktivitas kegiatan

laboratorium fisika, terbukti setelah dilakukan penelitian bahwa ada pengaruh

positif terhadap aktivitas dan hasil belajar pada materi dinamis. Selain itu, perlu

Page 102: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

83

yang diperhatikan dalam mengimplementasikan laboratorium menggunakan

generative learning diantaranya dalam pengelolaan tahap-tahap agar lebih bijak,

karena sebagian tahap dapat menyita waktu sehingga memerlukan persiapan yang

matang dan pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diajarkan

merupakan hal yang sangat penting dalam memperoleh pengetahuan baru

sehingga dalam pembelajaran siswa tidak merasa kesulitan menerima materi

akan dipelajari.

Page 103: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

84

DAFTAR PUSTAKA

Abrahams, I & Robin M. 2008. Does Practical Work Really Work? A Study of

The Effectiveness of Practical Work As A Teaching And Learning

Method In School Science. International Journal of Science

Education. 30(14): 1945–1969.

Al-Naqbi, A. K. & Hassan H. T. 2005. The Role of Laboratory Work in School

Science: Educators’ and Students’ Perspectives. Journal of Faculty of

Education, 18 (22): 19-35.

Aqib, Z., S. Jaiyaroh, E. Diniati & K. Khotimah. 2011. Penelitian Tindakan Kelas

untuk Guru SMP, SMA, SMK. Bandung : Yrama Widya

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Aufschnaiter, C. V& Stefan V. A. 2007. University Students’ Activities, Thinking

and Learning During Laboratory Work. European Journal of Physics,

28: 51–60

Blerkom, D. L. V., M. L. V. Blerkom & S. Bertsch. 2006. Study Strategies and

Generative Learning: What Works?. Journal of College Reading and

Learning, 37 (1): 7-18.

Damriani. 2008. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa dengan

Metode Eksperimen Melalui Pendekatan Ketrampilan Proses Materi

Listrik Dinamis. Jurnal Nuansa Pendidikan. 6(1): 5-11.

Depdiknas. 2007. Model dan Manajemen Laboratorium IPA. Jakarta: Depdiknas.

Dick, W. & Carey, L. 1985. The Systematic Design of Intruction. Glecview,

Ilionis: Scot, Foresman and Company

Dimyati & Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hinduan, A. 2002. Pengembangan Kurikulum Program Sarjana Fisika

Berdasarkan Kompetensi. Makalah dipresentasikan pada Seminar

LokaKarya V, Mipa-net, Jakarta, 3 September.

Lubis, M. 1993. Pengelolaan Laboratorium IPA. Jakarta: Depdikbud Dirjen

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Mundilarto. 2002. Kapita Selekta Pendidikan Fisika (Individual Text

Book). Yogyakarta: FMIPA UNY Yogyakarta.

Rahmad, M & Alfina. S. D. 2007. Hasil Belajar Ketrampilan Sosial Sains Fisika

Melalui Model Pembelajaran Generatif Pada Siswa Kelas VIII. Jurnal

Geliga Sains. 1(2): 25-30.

Page 104: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

85

Rifai, A. & Catharina T. A. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT MKK

Unnes.

Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Soetardjo. 1998. Proses Belajar Mengajar dengan Metode Pendekatan

Ketrampilan Proses. Surabaya: SIC kerja sama dengan LPM-IKIP

Surabaya.

Sudjana, N. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru

Algensido Offset.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta

Suma, K. 2005. Efektivitas Kegiatan Laboratorium Konstruktivis Dalam

Meningkatkan Penguasaan Konsep-Konsep Arus Searah Mahasiswa

Calon Guru. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri

Singaraja. 38(2) : 159-171

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Trumper, R. 2003. The Physics Laboratory – A Historical Overview and Future

Perspectives. Journal of Science and Education. 12: 645–670.

Wena, M. 20011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Yogyakarta:

Bumi Aksara.

Wittrock, M. C. 1992. Generative Learning Processes of the Brain. Educational

Psychologist, 27(4): 531-541.

Wiyanto, A. Sopyan, Nugroho & S.W.A. Wibowo. 2006. Potret Pembelajaran

Sains di SMP dan SMA. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 4(2):

63-66.

Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi

Laboratorium. Semarang: Unnes Press.

Zaelani, A., C. Cinayah & E. I. Irawan. 2007.Fisika Untuk SMA/MA Bandung:

Yrama Widya

Page 105: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

SILABUS

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Grobogan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas : X

Semester : II

Standar Kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi.

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

5.3. Menggunakan Alat

ukur listrik.

1. Alat Ukur

Arus

Listrik dan

Tegangan

Listrik.

1. Menggunakan amperemeter,

voltmeter dan multimeter secara

berkelompok dalam kegiatan

laboratorium.

1. Menjelaskan cara membaca alat ukur

arus listrik dan alat ukur tegangan listrik.

2. Menjelaskan cara memasang

amperemeter dan voltmeter dalam

rangkaian tertutup sederhana (satu loop).

1. Tes tertulis

berupa tes

pilihan ganda

(pretest-

posttest).

2. Observasi

aktivitas

belajar siswa.

3. Observasi hasil

belajar aspek

psikomotorik

dan afektif.

8 x 45

menit.

Sumber:

1. Fisika untuk kelas X

Marthen Kangenan

2. Fisika untuk kelas X

Bob Foster

3. LKS

4. Internet

Alat dan Bahan:

1. Multimeter (voltmeter

dan amperemeter)

2. Resistor

3. Kabel

4. Saklar

5. Batu baterai.

6. Protoboard (project

board)

5.1. Memformulasikan

besaran-besaran

listrik rangkaian

tertutup sederhana

(satu loop).

1. Hukum

Ohm.

2. Rangkaian

Hambatan

secara Seri

dan Paralel.

1. Mendeskripsikan dan memahami

kuat arus listrik dan tegangan

listrik dalam kegiatan

laboratorium.

2. Menyelidiki dan membuktikan

hukum ohm dalam kegiatan

laboratorium.

3. Mengukur arus listrik (I),

tegangan listrik (V) dan

hambatan listrik (R) pada

rangkaian tertutup sederhana

secara berkelompok dalam

kegiatan laboratorium.

4. Menyelidiki dan memahami

karakteristik rangkaian hambatan

secara seri dan paralel dalam

kegiatan laboratorium.

5. Menentukan hambatan pengganti

bila disusun secara seri dan

pararel dalam kegiatan

laboratorium.

1. Menjelaskan kuat arus listrik dan

tegangan listrik dalam rangkaian tertutup

sederhana (satu loop).

2. Mengindentifikasi hubungan antara V, I

dan R sesuai hukum Ohm.

3. Menginterpretasikan grafik hubungan

antara I dengan V dan hubungan antara I

dengan R.

4. Mengetahui karakteristik rangkaian

hambatan secara seri dan paralel.

5. Memformulasikan besaran hambatan

dalam rangkaian hambatan secara seri

dan paralel.

Lam

piran

1

86

Page 106: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

87

RPP-01 EKSPERIMEN [RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN]

Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Grobogan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/2

Pokok Bahasan : Listrik Dinamis

Sub Pokok Bahasan : 1. Alat Ukur Listrik

2. Hukum Ohm

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan

berbagai produk teknologi.

B. Kompetensi Dasar

5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu

loop).

5.3. Menggunakan alat ukur listrik.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan kuat arus listrik dan tegangan listrik dalam rangkaian tertutup

sederhana (satu loop).

2. Mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R sesuai hukum Ohm.

3. Menginterpretasikan grafik hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I

dengan R.

4. Menjelaskan cara membaca alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik.

5. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian

tertutup sederhana (satu loop).

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui demonstrasi, siswa dapat menjelaskan kuat arus listrik dan tegangan

listrik dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop).

2. Melalui percobaan, siswa dapat mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R

dengan sesuai hukum Ohm.

3. Berdasarkan data hasil percobaan, siswa dapat menginterpretasikan grafik

hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I dengan R.

4. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara membaca

alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik.

5. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara memasang

amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop).

E. Materi

1. Alat Ukur Listrik

2. Hukum Ohm

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Generative Learning

Metode : Demonstrasi, Praktikum dan Diskusi.

Lampiran 2

86

Page 107: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

88

G. Langkah Pembelajaran

Pertemuan I dan II

No. Kegiatan Belajar Mengajar Waktu

Pendahuluan

1. Memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa.

5 m

enit

2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan indikator penilaian

hasil belajar (kognitif, psikomotorik dan afektif) dan aktivitas

belajar.

3. Guru memberikan apersepsi kepada siswa: apabila sebuah lampu

dihubungkan dengan dua buah batu baterai, “apa yang terjadi

dengan lampu tersebut?”. Jika jumlah batu baterai itu ditambah

menjadi tiga atau empat buah, “bagaimana dengan nyala lampu?”.

Inti

Eksplorasi

10 m

enit

5. Difasilitasi oleh guru, siswa diminta membentuk kelompok

dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen dan pembagian LKS-

01 EKSPERIMEN pada tiap-tiap kelompok.

6. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyiapkan alat

dan bahan percobaan yang diperlukan.

Guru memberi informasi bahwa materi listrik dinamis yang sudah

dipelajari saat SMP dan memberi pertanyaan kepada siswa yang

ditemukan pada LKS-01 EKSPERIMEN.

7. Siswa dibimbing melalui demonstrasi untuk dapat

mendiskripsikan tentang listrik dinamis, kuat arus listrik,

tegangan listrik dan hambatan listrik.

8. Siswa dibimbing, cara menggunakan alat ukur listrik berupa

multimeter (amperemeter dan voltmeter) untuk mengukur besaran

fisika dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop).

Elaborasi

75 m

enit

9. Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk melakukan percobaan

agar dapat menemukan hubungan antara V, I dan R sesuai hukum

Ohm; sambil membimbing siswa, guru melakukan penilaian

kinerja menggunakan LEMB. OB-01 AKITIVITAS BELAJAR,

LEMB. OB-02 PSIKOMOTORIK dan LEMB. OB-03

AFEKTIF.

10. Siswa merangkai alat dan bahan sesuai rangkaian ada di LKS-01

EKSPERIMEN dan mengkonsultasikan pada guru, apakah

rangkaian sudah benar apa belum?.

Page 108: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

89

11. Guru memberikan arahan agar setiap kelompok melakukan

percobaan mengenai hukum ohm serta melakukan pengukuran

secara teliti tentang hubungan arus listrik, tegangan listrik dan

hambatan listrik sesuai LKS-01 EKSPERIMEN.

12. Dengan pemantauan guru, siswa secara kelompok bekerjasama

dalam pengambilan data hasil percobaan ke dalam tabel yang

dibuatnya.

13. Guru memberi arahan agar siswa secara kelompok menganalisis

data percobaan hubungan antara :

arus listrik dengan tegangan listrik

arus listrik dengan hambatan listrik

dan menginterpretasikan dalam bentuk grafik.

14. Melalui diskusi kelompok, setiap kelompok menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS-01 EKSPERIMEN dan

membuat kesimpulan sementara.

15. Guru memfasilitasi dalam diskusi kelas, perwakilan kelompok

untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok berupa LKS-01

EKSPERIMEN yang telah dilengkapi di depan kelas.

20 m

enit

16. Guru memimpin diskusi kelas: ada kelompok menyampaikan

pendapat; sementara kelompok lain menanggapi pendapat dan

menjadi pendengar yang baik.

Konfirmasi

10 m

enit

17. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan

memberikan informasi yang sebenarnya.

18. Guru memberi kesempatan kepada semua siswa untuk bertanya

mengenai hal-hal yang belum diketahuinya dan kemudian

mengulasnya kembali.

19. Guru memberikan penguatan berupa penghargaan kepada

kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

Penutupan (45 menit)

20. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk :

Membuat rangkuman secara keseluruhan

Menyebutkan manfaat dari mempelajari hukum Ohm

15 m

enit

21. Guru memberikan latihan-latihan soal tentang kuat arus listrik dan

hukum ohm untuk dikerjakan secara kelompok.

Page 109: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

90

H. Alat, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat dan Bahan

a. Multimeter (voltmeter dan amperemeter)

b. Resistor

c. Kabel

d. Saklar

e. Batu baterai

f. Protobroard (project board)

2. Sumber belajar

Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga

Foster, B. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga

Utomo, Galih. 2010. Listrik Dinamis 1. Tersedia http://mediabelajaronline.

blogspot.com/2010/06/listrik-dinamis-i.html [diakses tanggal 13-05-

2013].

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Jenis Tagihan :

a. Hasil kerja kelompok berupa LKS-01 EKSPERIMEN yang telah dilengkapi.

b. Jawaban tes pilihan ganda.

2. Teknik Penilaian :

a. Aktivitas Belajar

berupa LEMB. OB-01 AKITIVITAS BELAJAR

b. Aspek kognitif

berupa SOAL PILIHAN GANDA (PG-02)

c. Aspek afektif

berupa LEMB. OB-02 AFEKTIF

d. Aspek psikomotorik

berupa LEMB. OB-03 PSIKOMOTORIK

3. Bentuk Instrumen :

a. Tes pilihan ganda

b. LKS

c. Lembar Observasi

Page 110: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

91

RPP-02 EKSPERIMEN [RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN]

Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Grobogan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/2

Pokok Bahasan : Listrik Dinamis

Sub Pokok Bahasan : 1. Rangkaian Hambatan secara Seri dan Paralel

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan

berbagai produk teknologi.

B. Kompetensi Dasar

5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu

loop).

5.3. Menggunakan alat ukur listrik.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara seri dan paralel.

2. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian hambatan secara seri

dan paralel.

3. Menjelaskan cara membaca alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik.

4. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian

tertutup sederhana (satu loop).

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui data percobaan, siswa dapat mengetahui karakteristik rangkaian

hambatan secara seri dan paralel.

2. Melalui data percobaan, siswa dapat memformulasikan besaran hambatan dalam

rangkaian hambatan secara seri dan paralel.

3. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara membaca

alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik.

4. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara memasang

amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop).

E. Materi

Rangkaian Hambatan secara Seri dan Paralel

F. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan : Generative Learning

Metode : Percobaan dan Diskusi

Lampiran 3 86

Page 111: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

92

G. Langkah Pembelajaran

Pertemuan III Pertemuan IV

No. Kegiatan Belajar Mengajar Waktu

Pendahuluan

1. Memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa.

5 m

enit

2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan indikator penilaian

hasil belajar (kognitif, psikomotorik dan afektif) dan aktivitas

belajar.

3. Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa :

Pernahkan kalian melihat lampu hias, “bagaimana susunan lampu

pada rangkaian?”. Mengapa pada instalasi listrik rumah kalian

biasanya disusun secara paralel? Coba jelaskan!.

Inti

Eksplorasi

10 m

enit

4. Difasilitasi oleh guru, siswa diminta membentuk kelompok

dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen dan pembagian LKS-

02 EKSPERIMEN pada tiap-tiap kelompok.

5. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyiapkan alat

dan bahan percobaan yang diperlukan.

Elaborasi

75 m

enit

6. Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk melakukan percobaan

agar dapat mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara

seri dan paralel; sambil membimbing siswa, guru melakukan

penilaian kinerja menggunakan LEMB. OB-01 AKTIVITAS

BELAJAR, LEMB. OB-02 PSIKOMOTORIK dan LEMB.

OB-03 AFEKTIF.

7. Siswa merangkai alat dan bahan sesuai rangkaian ada di LKS-02

EKSPERIMEN dan mengkonsultasikan pada guru, apakah

rangkaian sudah benar apa belum? .

8. Guru memberikan arahan agar setiap kelompok melakukan

percobaan mengenai rangkaian hambatan secara seri dan paralel

serta melakukan pengukuran secara teliti tentang arus listrik dan

tegangan listrik pada rangkaian hambatan secara seri dan paralel

sesuai LKS-02 EKSPERIMEN

9. Dengan pemantauan guru, siswa secara kelompok bekerjasama

dalam pengambilan data hasil percobaan ke dalam tabel yang

dibuatnya.

10. Guru memberi arahan agar siswa secara kelompok menganalisis

data percobaan hubungan antara :

arus listrik total dengan arus listrik yang melewati tiap – tiap

hambatan

tegangan total dengan tegangan listrik pada ujung – ujung tiap

hambatan

pada rangkaian hambatan secara seri dan paralel.

Page 112: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

93

11. Melalui diskusi kelompok, setiap kelompok menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS-02 EKSPERIMEN dan

membuat kesimpulan sementara.

12. Guru memfasilitasi dalam diskusi kelas, perwakilan kelompok

untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok berupa LKS-02

EKSPERIMEN yang telah dilengkapi di depan kelas.

20 m

enit

13. Guru memimpin diskusi kelas: ada kelompok menyampaikan

pendapat; sementara kelompok lain menanggapi pendapat dan

menjadi pendengar yang baik.

Konfirmasi

10 m

enit

14. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan

memberikan informasi yang sebenarnya.

15. Guru memberi kesempatan kepada semua siswa untuk bertanya

mengenai hal-hal yang belum diketahuinya dan kemudian

mengulasnya kembali.

16. Guru memberikan penguatan berupa penghargaan kepada

kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

Penutupan

18. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk :

Membuat rangkuman secara keseluruhan

Menjelaskan kelemahan rangkaian hambatan disusun secara

seri dan paralel

Meyebutkan manfaat rangkaian hambatan disusun secara seri

dan paralel

Menyebutkan contoh penerapan rangkaian hambatan secara

seri dan paralel dalam kehidupan sehari-hari

15 m

enit

19. Guru memberikan latihan-latihan soal tentang rangkaian

hambatan secara seri dan paralel untuk dikerjakan secara

kelompok.

Page 113: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

94

H. Alat, bahan dan Sumber belajar

1. Alat dan Bahan

a. Multimeter (voltmeter dan amperemeter)

b. Resistor

c. Kabel

d. Batu baterai

e. Saklar

f. Protobroard (project board)

2. Sumber belajar

Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga

Foster, B. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga

Utomo, Galih. 2010. Listrik Dinamis 1. Tersedia http://mediabelajaronline.

blogspot.com/2010/06/listrik-dinamis-i.html [diakses tanggal 13-05-

2013].

I. Penilaian hasil belajar

1. Jenis Tagihan :

a. hasil kerja kelompok berupa LKS-02 EKSPERIMEN yang telah dilengkapi

b. Jawaban tes pilihan ganda

2. Teknik Penilaian :

a. Aktivitas Belajar

Berupa Lemb. OB-01 AKTIVITAS BELAJAR

b. Aspek kognitif

Berupa SOAL PILIHAN GANDA (PG-02)

c. Aspek afektif

Berupa Lemb. OB-03 AFEKTIF

d. Aspek psikomotorik

Berupa Lemb. OB-02 PSIKOMOTORIK

3. Bentuk Instrumen :

a. Tes pilihan ganda

b. LKS

c. Lembar Observasi

Page 114: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

95

LKS-01 EKSPERIMEN

[LEMBAR KERJA SISWA KELAS EKSPERIMEN]

KELOMPOK : . . . . . . . . . . . . . . . . . KELAS : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

NAMA NO. ABSEN

1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

5. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

Standar Kompetensi

5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan

berbagai produk teknologi.

Kompetensi Dasar

5.2. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu

loop).

5.4. Menggunakan alat ukur listrik.

Indikator

1. Menjelaskan besar dan arah kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup sederhana

(satu loop).

2. Mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R dengan sesuai hukum Ohm.

3. Menginterpretasikan grafik hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I

dengan R.

4. Menjelaskan cara membaca alat ukur kuat arus listrik dan alat ukur tegangan

listrik.

5. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup

sederhana (satu loop).

A. Tujuan Percobaan

1. Mendeskripsikan kuat arus listrik dan tegangan listrik dalam rangkaian tertutup

sederhana (satu loop).

2. Menyelidiki hubungan arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik sesuai

hukum ohm.

B. Alat dan Bahan

1. Multimeter (voltmeter dan amperemeter)

2. Resistor

3. Kabel

4. Saklar

5. Batu baterai

6. Protoboard (project board)

Lampiran 4

86

Page 115: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

96

C. LANGKAH KERJA

Petunjuk : lakukan kegiatan dan jawablah semua pertanyaan di bawah ini!

Diskusikan dengan anggota kelompokmu!

A. Tahap Eksplorasi

No. Kegiatan Laboratorium

1. Mengapa lampu bisa menyala saat saklar ON ditekan?

2. Mengapa saat baterai masih baru, lampu dapat menyala terang?

3. Mengapa jika di dalam rangkaian listrik jumlah lampu ditambah, maka nyala

lampu menjadi kurang terang?

B. Tahap Pemfokusan

No. Kegiatan Laboratorium

1. Di SMP, kalian pernah mempelajari listrik dinamis. Coba jelaskan

pengertian listrik dinamis?

Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. Coba amati gambar 1!

Gambar 1. Rangkaian tertutup sederhana (satu loop)

Jawablah pertanyaan dengan benar!

Jelaskan pengertian kuat arus listrik?

Jawab : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3. Lengkapilah pernyataan dibawah ini!

a. Kuat arus listrik disebabkan oleh. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . antara dua

titik dalam rangkaian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . sederhana.

b. Arah kuat arus listrik mengalir dari titik berpotensial. . . . . . . . . . . . . . . . .

ke titik berpotensial. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4. Jawablah pertanyaan dengan benar!

a. Sebutkan sumber tegangan listrik selain batu baterai?

Jawab : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

b. Apa fungsi saklar pada rangkaian listrik?

Jawab : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

X

Page 116: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

97

5. Pilihlah salah satu dari jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang

(X) pada kotak di sebelah jawaban yang kalian pilih!

a. Satuan kuat arus

listrik

ohm

volt

ampere

b. Satuan tegangan

listrik

ohm

volt

ampere

c. Satuan hambatan

listrik

ohm

volt

ampere

6. Coba amati gambar 1!

Gambar 1. Rangkaian listrik sesuai hukum ohm

Sebutkan nama alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan hukum

ohm!

(1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(3). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(4) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(5) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(6) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7. Susunlah alat dan bahan seperti gambar 1. Kemudian konsultasikan

rangkaian pada guru!

8. Besaran apa saja yang diukur pada percobaan hukum ohm?

a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

c. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

9.

Berapa besar arus listrik (I) dan tegangan listrik (V) dengan menggunakan

amperemeter dan voltmeter, jika rangkaian diberi sumber tegangan sebesar

3 volt (dua buah baterai) dan satu buah hambatan yang nilainya 100 ohm?.

Apa yang terjadi pada rangkaian jika sumber tegangan diubah-ubah namun

hambatan yang digunakan tetap?. Hasil pengukuran dengan menggunakan

amperemeter dan voltmeter dimasukan ke dalam tabel 1!

Tabel 1. Variasi tegangan listrik dengan hambatan listrik tetap

No. Sumber Tegangan (V) Tegangan lampu (V1) Arus (mA) (V1 / mA)

1. 1,5

2. 3

3. 4,5

4. 6

A A A

V

2 1

3

4

5 6.

Page 117: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

98

10. Pilihlah salah satu dari jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang

(X) pada kotak di sebelah jawaban yang kalian pilih!

Dari data yang diperoleh, bagaimana hubungan antara kuat arus listrik

dengan tegangan listrik .

kuat arus listrik sebanding dengan tegangan listrik

kuat arus listrik berbanding terbalik dengan tegangan listrik

Secara matematis, hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik.

11. Buatlah grafik hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!

Grafik 1. Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik

12. Berapa besar arus listrik (I) dan tegangan listrik (V) dengan menggunakan

amperemeter dan voltmeter, jika rangkaian diberi sumber tegangan sebesar

6 volt (empat buah baterai) dan satu buah hambatan yang nilainya 100

ohm?. Apa yang terjadi pada rangkaian jika hambatan diubah-ubah namun

sumber tegangan listrik yang digunakan tetap?. Hasil pengukuran dengan

menggunakan amperemeter dan voltmeter dimasukan ke dalam tabel 2.

Tabel 2. Variasi hambatan listrik dengan tegangan listrik tetap

No. Hambatan (R) Arus listrik (A) Hambatan (R) x Arus listrik (A)

1. 100

2. 200

3. 300

4. 470

A (mA)

V (volt)

Page 118: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

99

13. Buatlah grafik hubungan antara kuat arus listrik dengan hambatan listrik!

Grafik 2. Hubungan antara arus listrik dengan hambatan listrik

14. Pilihlah salah satu dari jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang

(X) pada kotak di sebelah jawaban yang kalian pilih!

Dari data yang diperoleh bagaimana hubungan antara kuat arus listrik

dengan hambatan listrik . Beri tanda (X) !

kuat arus listrik sebanding dengan hambatan listrik

kuat arus listrik berbanding terbalik dengan hambatan listrik

Secara matematis, hubungan antara arus listrik dengan hambatan listrik.

15. Tulislah rumus matematis dari hubungan antara V, I dan R !

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

A (mA)

(ohm)

Page 119: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

100

C. Tahap Pengenalan Konsep

No. Kegiatan Laboratorium

Diskusikan dan Tulislah kesimpulan konsep fisika secara kelompok mengenai:

1. Pengertian kuat arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. Macam – macam sumber tegangan selain baru baterei.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3. Pemasangan amperemeter dan voltmeter.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4. Hubungan arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik sesuai hukum

ohm.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5. Rumus matematis hukum ohm.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 120: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

101

D. Tahap Penerapan Konsep

No. Kegiatan Laboratorium

1. Tulislah kesimpulan konsep fisika sesuai kesepakatan kelas mengenai

hukum ohm!

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. Sebutkan manfaat dari mempelajari Hukum Ohm?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3. Kerjakan soal-soal berikut ini:

a. Sebuah rangkaian dipasang pada tegangan 12 volt, jika hambatannya 60

ohm. Tentukan besar arus listrik yang mengalir dalam rangkaian

tersebut?

Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

b. Sebuah setrika listrik dipasang pada tegangan 240 Volt, dan arus listrik

yang mengalir pada setrika tersebut adalah 3 Ampere. Berapakah besar

hambatan dari sertika tersebut ?

Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

c. Antara titik-titik a dan b pada suatu rangkian terdapat resistor / hambatan

listrik 2 ohm. Arus yang mengalir dari a ke b adalah 2 Ampere. Jika,

potensial di titik a = 5 Volt. Berapakah potensial di titik b?

Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

d. Antara titik a dan b pada suatu rangkaian terdapat resistor/hambatan

listrik 4 ohm. Arus yang mengalir dari a ke b adalah 3 Ampere. Jika,

potensial di titik a = 24 Volt. Berapakah potensial di titik b?

Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 121: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

102

LKS-02 EKSPERIMEN [LEMBAR KERJA SISWA KELAS EKSPERIMEN]

KELOMPOK : . . . . . . . . . . . . . . . . . KELAS : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

NAMA NO. ABSEN

1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

5. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

Standar Kompetensi

5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan

berbagai produk teknologi.

Kompetensi Dasar

5.3. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu

loop).

5.5. Menggunakan alat ukur listrik.

Indikator

1. Mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara seri dan paralel.

2. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian hambatan secara seri

paralel.

3. Menjelaskan cara membaca alat ukur kuat arus listrik dan alat ukur tegangan

listrik.

4. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian listrik.

A. Tujuan Percobaan

1. Menyelidiki karakteristik rangkaian seri dan paralel

B. Alat dan Bahan

1. Resistor

2. Kabel

3. Batu baterai

4. Saklar

5. Multimeter (voltmeter dan amperemeter)

6. Protoboard (project board)

Lampiran 5 86

Page 122: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

103

C. LANGKAH KERJA

Petunjuk : lakukan kegiatan dan jawablah semua pertanyaan di bawah ini!

Diskusikan dengan anggota kelompokmu!

A. Tahap Eksplorasi

No. Kegiatan Laboratorium

1. Apa bila ada 2 lampu yang disusun seri, bagaimana karakteristik atau ciri-

ciri dari rangkaian seri itu?

2. Apa bila ada 2 lampu yang disusun paralel, bagaimana karakteristik atau

cirri-ciri dari rangkaian paralel itu?

3. Apabila salah satu dari lampu itu mati atau rusak, bagaimana dengan lampu

lainnya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Coba Jelaskan!

B. Tahap Pemfokusan

No. Kegiatan Laboratorium

1. Coba amati gambar 1!

Gambar 1. Rangkaian hambatan secara seri dengan saklar terbuka

Sebutkan nama alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan rangkaian

hambatan secara seri!

(1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(3) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(4) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(5) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(6) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(7) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(8) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. Susunlah alat dan bahan seperti gambar 2!

3.

Gambar 2. Rangkaian hambatan secara seri dengan saklar tertutup

7

8

1

4 5

2 3

V

A 6

A

.

1

B

. C

.

D

.

E

. 3 4 5

6 7 8

F

.

A

2

V

V

V

Page 123: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

104

Besaran apa saja yang diukur seperti gambar 2?

(1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(3) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(4) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(5) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(6) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(7) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(8) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4. a. Berapa besar arus listrik (Itot, I1(titik BC), I2(titik CD), I3(titik DE)) dan tegangan

listrik (Vtot, V1(titik BC), V2(titik CD), V3(titik DE)) dengan menggunakan

amperemeter dan voltmeter, jika rangkaian diberi tegangan sumber 6 volt

(4 buah batu baterai) dengan R1, R2 dan R3 masing – masing mempunyai

nilai hambatan sebesar 50 ohm, 50 ohm dan 100 ohm?

b. Masukan hasil pengukuran dengan menggunakan amperemeter dan

voltmeter ke dalam tabel 1!

Tabel 1. Tegangan Listrik dan Arus Listrik Pada Tiap Hambatan Secara Seri

No. Vtotal V1 V2 V3 Itotal I1 I2 I3

1.

5. Pilihlah salah satu dari jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang

(X) pada kotak di sebelah jawaban yang kalian pilih!

a. Dari data yang diperoleh, bagaimana Vtotal dengan V1,V2 dan V3?

nilai Vtotal sama dengan nilai V1,V2 dan V3 .

nilai Vtotal diperoleh hasil penjumlahan dari nilai V1,V2 dan V3 .

b. Dari data yang diperoleh, bagaimana Itotal dengan I1,I2 dan I3 .

nilai Itotal sama dengan nilai I1,I2 dan I3 .

nilai Itotal diperoleh hasil penjumlahan dari nilai I1,I2 dan I3 .

c. Apa tujuan rangkaian hambatan disusun secara seri?

memperkecil hambatan suatu rangkaian.

memperbesar hambatan suatu rangkaian.

d. Apa fungsi rangkaian hambatan disusun seri?

pembagi tegangan.

pembagi arus.

6. Jawablah pertanyaan dengan benar!

a. Bagaimana perbandingan tiap-tiap penghambat dengan hambatannya ?

Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

b. Tulislah rumusan matematis pembandingnya?

Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

c. Tulislah rumusan matematis hambatan pengganti dari rangkaian

hambatan secara seri dari data yang diperoleh !

Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 124: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

105

10. Coba amati gambar 3!

Gambar 3. Rangkaian hambatan paralel dengan saklar terbuka.

Sebutkan nama alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan rangkaian

hambatan secara paralel !

(1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(3) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(4) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(5) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(6) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(7) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(8) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

11. Susunlah alat-alat serta bahan seperti gambar 4.

12. Coba amati gambar 4!

Gambar 4. Rangkaian hambatan paralel dengan saklar tertutup

Besaran apa saja yang diukur sesuai gambar 4?

(1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(3) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(4) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(5) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(6) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(7) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(8) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1

2

A

B

C

D

E F

G

H

I

J

3

4

5

6

7

8

9

10

V

V

V

V

5 V 4

7

1

3 A

8

2

6

Page 125: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

106

13. a. Berapa besar kuat arus listrik (Itot(titik AB),, I1(titik EF),, I2(titik DG),, I3(titik CH),,I4(titik

BI),) dan tegangan listrik (Vtot (titik AJ), V1(titik EF), V2(titik DG), V3(titik CH), V4 (titik

BI) dengan menggunakan amperemeter dan voltmeter, jika rangkaian

diberi tegangan sumber 6 volt (4 buah batu baterai) dengan R1, R2, R3dan

R4 mempunyai nilai hambatan sama sebesar 100 ohm?

b. Masukan hasil pengukuran dengan menggunakan amperemeter dan

voltmeter ke dalam tabel 2 !

Tabel 2. tegangan listrik dan arus listrik pada tiap hambatan secara paralel

No. Vtot V1 V2 V3 V4 Itot I1 I2 I3 I4

1.

14. Pilihlah salah satu dari jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang

(X) pada kotak di sebelah jawaban yang kalian pilih!

a. Dari data yang diperoleh, bagaimana Vtotal dengan V1,V2 dan V3?

nilai Vtotal sama dengan nilai V1,V2 dan V3 .

nilai Vtotal diperoleh hasil penjumlahan dari nilai V1,V2 dan V3 .

b. Dari data yang diperoleh, bagaimana Itotal dengan I1,I2 dan I3 .

nilai Itotal sama dengan nilai I1,I2 dan I3 .

nilai Itotal diperoleh hasil penjumlahan dari nilai I1,I2 dan I3 .

c. Apa tujuan rangkaian hambatan disusun secara seri?

memperkecil hambatan suatu rangkaian.

memperbesar hambatan suatu rangkaian.

d. Apa fungsi rangkaian hambatan disusun seri?

pembagi tegangan.

pembagi arus.

15. Jawablah pertanyaan dengan benar!

Bagaimana perbandingan tiap-tiap pengambat dengan hambatannya ?

Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Tulislah rumusan matematis pembandingnya?

Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Tulislah rumusan matematis hambatan pengganti dari rangkaian hambatan

paralel dari data yang diperoleh !

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 126: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

107

C. Tahap Pengenalan Konsep

No. Kegiatan Laboratorium

1. Diskusikan hasil percobaan dengan kelompokmu!

2. Tulislah kesimpulann konsep fisika secara kelompok mengenai:

Karakteristik rangkaian hambatan secara seri

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Karakteristik rangkaian hambatan secara paralel

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

kelemahan rangkaian hambatan listrik ketika disusun secara seri dan paralel

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

manfaat dari mempelajari rangkaian hambatan seri dan paralel

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

contoh penerapan rangkaian seri dan paralel dalam kehidupan sehari-hari

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 127: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

108

D. Tahap Penerapan Konsep

No. Kegiatan Laboratorium

1. Tulislah kesimpulann konsep fisika sesuai kesepakatan kelas mengenai:

- karakteristik rangkaian hambatan seri

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

karakteristik rangkaian hambatan paralel

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

5. Kerjakan soal-soal berikut:

1. Carilah nilai resistor pengganti pada rangkaian di bawah ini!

a.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

b.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

c.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. Carilah pada rangkaian dibawah ini!

- Hambatan total ( )

- Arus total ( ), ,

- Tegangan total ( ), ,

a.

. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

b.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 128: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

109

RPP-01 KONTROL [RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL]

Satuan pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/2

Pokok Bahasan : Listrik Dinamis

Sub Pokok Bahasan : 1. Alat Ukur Listrik

2. Hukum Ohm

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan

berbagai produk teknologi.

B. Kompetensi Dasar

5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu

loop).

5.3. Menggunakan alat ukur listrik.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan kuat arus listrik dan tegangan listrik dalam rangkaian tertutup

sederhana (satu loop).

2. Mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R sesuai hukum Ohm.

3. Menginterpretasikan grafik hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I

dengan R.

4. Menjelaskan cara membaca alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik.

5. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian

tertutup sederhana (satu loop).

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui demonstrasi, siswa dapat menjelaskan kuat arus listrik dan tegangan

listrik dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop).

2. Melalui percobaan, siswa dapat mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R

dengan sesuai hukum Ohm.

3. Berdasarkan data hasil percobaan, siswa dapat menginterpretasikan grafik

hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I dengan R.

4. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara membaca

alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik.

5. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara memasang

amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop).

Lampiran 6

86

Page 129: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

110

E. Materi

1. Alat Ukur Listrik

2. Hukum Ohm

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Direct Learning

Metode : Praktikum dan Diskusi

G. Langkah Pembelajaran

Pertemuan I dan II

No. Kegiatan Belajar Mengajar Waktu

Pendahuluan

1. Memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa.

5 m

enit

2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran: hasil belajar (kognitif,

psikomotorik dan afektif) dan aktivitas belajar.

3. Guru memberikan apersepsi kepada siswa : apabila sebuah lampu

dihubungkan dengan dua buah batu baterai. “apa yang terjadi

dengan lampu tersebut?“

Jika jumlah batu baterai itu ditambah menjadi tiga atau empat

buah “bagaimana dengan nyala lampu?”.

Inti

Eksplorasi

25 m

enit

4. Difasilitasi oleh guru, siswa diminta membentuk kelompok

dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen dan pembagian LKS-

01 KONTROL pada tiap-tiap kelompok.

5. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyiapkan alat

dan bahan percobaan yang diperlukan.

6. Guru memberi informasi bahwa materi listrik dinamis yang sudah

dipelajari saat SMP dan memberi pertanyaan kepada siswa yang

ditemukan pada LKS-01 KONTROL.

7. Sebelum melakukan percobaan, guru menjelaskan secara

langsung mengenai deskripsi listrik dinamis, arah dan besar arus

listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik serta hubungan V, I

dan R sesuai hukum Ohm dalam bentuk deskripsi, grafik dan

rumusan matematis.

8. Guru menjelaskan cara menggunakan alat ukur listrik berupa

multimeter (ampremeter dan voltmeter) untuk mengukur besaran

fisika dalam rangkaian listrik tertutup.

Elaborasi

60 m

enit

9. Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk melakukan percobaan

agar dapat membuktikan hubungan antara V, I dan R sesuai

hukum Ohm hubungan antara arus listrik, tegangan listrik dan

hambatan listrik; sambil membimbing siswa, guru melakukan

penilaian kinerja menggunakan LEMB. OB-01 AKITIVITAS

BELAJAR, LEMB. OB-02 PSIKOMOTORIK dan LEMB.

OB-03 AFEKTIF.

10. Guru memberikan arahan agar setiap kelompok melakukan

percobaan mengenai hukum ohm serta melakukan pengukuran

secara teliti tentang hubungan arus listrik, tegangan listrik dan

hambatan listrik sesuai LKS-01 KONTROL.

Page 130: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

111

11. Dengan pemantauan guru, siswa secara kelompok bekerjasama

dalam pengambilan ke data hasil percobaan dalam tabel yang

dibuatnya.

12. Guru memberi arahan agar siswa secara kelompok menganalisis

data percobaan hubungan antara :

arus listrik dengan tegangan listrik

arus listrik dengan hambatan listrik

dan menginterpretasikan dalam bentuk grafik.

13. Melalui diskusi kelompok, setiap kelompok menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS-01 KONTROL dan

membuat kesimpulan sementara.

14. Guru memfasilitasi dalam diskusi kelas, perwakilan kelompok

untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok berupa LKS-01

KONTROL yang telah dilengkapi di depan kelas.

20 m

enit

15. Guru memimpin diskusi kelas: ada kelompok menyampaikan

pendapat; sementara kelompok lain menanggapi pendapat dan

menjadi pendengar yang baik.

Konfirmasi

10 m

enit

16. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan

memberikan informasi yang sebenarnya.

17. Guru memberi kesempatan kepada semua siswa untuk bertanya

mengenai hal-hal yang belum diketahuinya dan kemudian

mengulasnya kembali.

18. Guru memberikan penguatan berupa penghargaan kepada

kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

Penutupan (45 menit)

19. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk :

Membuat rangkuman secara keseluruhan

Menyebutkan manfaat dari mempelajari hukum Ohm

15 m

enit 20. Guru memberikan latihan-latihan soal tentang arus listrik, kuat

arus, dan hukum ohm untuk dikerjakan secara kelompok

Page 131: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

112

H. Alat, bahan dan sumber belajar

1. Alat dan Bahan

a. Multimeter (voltmeter dan amperemeter)

b. Resistor

c. Kabel

d. Saklar

e. Batu baterai

f. Protobroard (project board)

2. Sumber belajar

Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga

Foster, B. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga

Utomo, Galih. 2010. Listrik Dinamis 1. Tersedia http://mediabelajaronline.

blogspot.com/2010/06/listrik-dinamis-i.html [diakses tanggal 13-05-

2013].

I. Penilaian hasil belajar

1. Jenis Tagihan :

a. Hasil kerja kelompok berupa LKS-01 KONTROL yang telah dilengkapi.

b. Jawaban tes pilihan ganda.

2. Teknik Penilaian :

a. Aktivitas Belajar

berupa LEMB. OB-01 AKITIVITAS BELAJAR

b. Aspek kognitif

berupa SOAL PILIHAN GANDA (PG-02)

c. Aspek afektif

berupa LEMB. OB-02 AFEKTIF

d. Aspek psikomotorik

berupa LEMB. OB-03 PSIKOMOTORIK

3. Bentuk Instrumen :

d. Tes pilihan ganda

e. LKS

f. Lembar Observasi

Page 132: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

113

RPP-02 KONTROL [RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL]

Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Grobogan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/2

Pokok Bahasan : Listrik Dinamis

Sub Pokok Bahasan : 1. Rangkaian Hambatan Seri dan Paralel

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan

berbagai produk teknologi.

B. Kompetensi Dasar

5.2. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu

loop).

5.4. Menggunakan alat ukur listrik.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara seri dan paralel.

2. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian hambatan secara seri

dan paralel.

3. Menjelaskan cara membaca alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan

listrik.

4. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian

tertutup sederhana (satu loop).

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui data percobaan, siswa dapat mengetahui karakteristik rangkaian

hambatan secara seri dan paralel.

2. Melalui data percobaan, siswa dapat memformulasikan besaran hambatan

dalam rangkaian hambatan secara seri dan paralel.

3. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara membaca

alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik.

4. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara memasang

amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop).

E. Materi

Rangkaian Hambatan Seri dan Paralel

F. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan : Direct Learning

Metode : Percobaan dan Diskusi

Lampiran 7

86

Page 133: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

114

G. Langkah Pembelajaran

Pertemuan III Pertemuan IV

No. Kegiatan Belajar Mengajar Waktu

Pendahuluan

1. Memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa

5 m

enit

2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan indikator penilaian

hasil belajar (kognitif, psikomotorik dan afektif) dan aktivitas

belajar

3. Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa :

Pernahkan kalian melihat lampu hias, “bagaimana susunan lampu

pada rangkaian?”. Mengapa pada instalasi pada rumah kalian

biasanya disusun secara paralel? Coba jelaskan!

Inti

Eksplorasi

25 m

enit

4. Difasilitasi oleh guru, siswa diminta membentuk kelompok

dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen dan pembagian LKS-

02 KONTROL pada tiap-tiap kelompok.

5. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyiapkan alat

dan bahan percobaan yang diperlukan.

6. Sebelum melakukan percobaan, guru menjelaskan secara

langsung mengenai deskripsi rangkaian seri dan paralel, tujuan

dan fungsi susunan rangkaian seri dan paralel serta karakteristik

rangkaian seri dan paralel.

7. Guru memberi pertanyaan kepada siswa yang ditemukan pada

LKS-02 KONTROL.

Elaborasi

60 m

enit

8. Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk melakukan percobaan

agar dapat Mengetahui karakteristik rangkaian seri dan paralel;

sambil membimbing siswa, guru melakukan penilaian kinerja

menggunakan LEMB. OB-01 AKTIVITAS BELAJAR,

LEMB. OB-02 PSIKOMOTORIK dan LEMB. OB-03

AFEKTIF.

9. Siswa merangkai alat dan bahan sesuai rangkaian ada di LKS-02

KONTROL dan mengkonsultasikan pada guru apakah rangkaian

sudah benar apa belum?.

10. Guru memberikan arahan agar setiap kelompok melakukan

percobaan mengenai rangkaian seri dan paralel serta melakukan

pengukuran secara teliti tentang arus listrik dan tegangan listrik

pada rangkaian hambatan seri dan paralel sesuai LKS-02

KONTROL.

11. Dengan pemantauan guru, siswa secara kelompok bekerjasama

dalam pengambilan data hasil percobaan dalam tabel yang

Page 134: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

115

dibuatnya.

12. Guru memberi arahan agar siswa secara kelompok menganalisis

data percobaan hubungan antara :

arus listrik total dengan arus listrik yang melewati tiap –

tiap hambatan

tegangan total dengan tegangan listrik pada ujung – ujung

tiap hambatan

pada rangkaiam seri dan paralel.

13. Melalui diskusi kelompok, setiap kelompok menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS-01 KONTROL dan

membuat kesimpulan sementara.

14. Guru memfasilitasi dalam diskusi kelas, perwakilan kelompok

untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok berupa LKS-01

KONTROL yang telah dilengkapi di depan kelas.

20 m

enit

15. Guru memimpin diskusi kelas: ada kelompok menyampaikan

pendapat; sementara kelompok lain menanggapi pendapat dan

menjadi pendengar yang baik.

Konfirmasi

10 m

enit

16. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan

memberikan informasi yang sebenarnya.

17. Guru memberi kesempatan kepada semua siswa untuk bertanya

mengenai hal-hal yang belum diketahuinya dan kemudian

mengulasnya kembali.

18. Guru memberikan penguatan berupa penghargaan kepada

kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

Penutupan

19. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk :

Membuat rangkuman secara keseluruhan

Kelemahan susunan seri dan paralel

Meyebutkan manfaat rangkaian disusun seri dan paralel

Menyebutkan contoh penerapan rangkaian hambatan seri dan

paralel dalam kehidupan sehari-hari

15 m

enit

20. Guru memberikan latihan-latihan soal tentang rangkaian

hambatan seri dan paralel untuk dikerjakan secara kelompok.

Page 135: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

116

H. Alat, bahan dan Sumber belajar

1. Alat dan Bahan

a. Multimeter (voltmeter dan amperemeter)

b. Resistor

c. Kabel

d. Batu baterai

e. Saklar

f. Protobroard (project board)

2. Sumber belajar

Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga

Foster, B. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga

Utomo, Galih. 2010. Listrik Dinamis 1. Tersedia http://mediabelajaronline.

blogspot.com/2010/06/listrik-dinamis-I.html [diakses tanggal 13-05-

2013].

I. Penilaian hasil belajar

1. Jenis Tagihan :

a. hasil kerja kelompok berupa LKS-02 KONTROL yang telah dilengkapi

b. Jawaban tes pilihan ganda

2. Teknik Penilaian :

a. Aktivitas Belajar

Berupa Lemb. OB-01 AKTIVITAS BELAJAR

b. Aspek kognitif

Berupa SOAL PILIHAN GANDA (PG-02)

c. Aspek afektif

Berupa Lemb. OB-03 AFEKTIF

d. Aspek psikomotorik

Berupa Lemb. OB-02 PSIKOMOTORIK

3. Bentuk Instrumen :

a. Tes pilihan ganda

b. LKS

c. Lembar Observasi

Page 136: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

117

LKS-01 KONTROL [LEMBAR KERJA SISWA KELAS KONTROL]

KELOMPOK : . . . . . . . . . . . . . . . . . KELAS : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

NAMA NO. ABSEN

1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

5. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

Standar Kompetensi

5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai

produk teknologi.

Kompetensi Dasar

5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop)

5.3. Menggunakan alat ukur listrik

Indikator

1. Menjelaskan besar dan arah kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup sederhana

(satu loop).

2. Mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R dengan sesuai hukum Ohm.

3. Menginterpretasikan grafik hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I

dengan R.

4. Menjelaskan cara membaca alat ukur kuat arus listrik dan alat ukur tegangan

listrik.

5. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup

sederhana (satu lopp).

A. TUJUAN PERCOBAAN

1. Memahami kuat arus listrik dan tegangan listrik dalam rangkaian tertutup

sederhana

2. Membuktikan hukum ohm melalui kegiatan laboratorium

Lampiran 8

86

Page 137: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

118

B. ALAT DAN BAHAN

1. Multimeter (Amperemeter dan voltmeter)

2. Resistor

3. Kabel

4. Saklar

5. Batu baterai

6. Protoboard (project board)

C. MATERI

Besaran Fisika Tentang Listrik Dinamis

a. Kuat Arus Listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui

penampang suatu penghantar per satuan waktu.

b. Tegangan Listrik adalah beda tegangan dalam suatu rangkaian tertutup.

c. Hambatan Listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dan kuat arus

dalam suatu rangkaian tertutup.

Alat Ukur Listrik

a. Alat ukur arus listrik

Alat untuk mengukur arus listrik yang mengalir melalui suatu komponen

listrik adalah amperemeter (diberi simbol ). Amperemeter harus dirangkai

secara seri dengan komponen listrik pada rangkaian listrik seperti pada gambar

1.

Gambar 1. Amperemeter Dipasang Seri

Cara memasang amperemeter pada rangkaian listrik adalah sebagai berikut :

Terminal positif amperemeter dihubungkan dengan kutub positif sumber

tegangan (batu baterai) sedangkan terminal negatif amperemeter dihubungkan

dengan kutub negatif sumber tegangan (batu baterai).

A

X

+ -

A X + -

Page 138: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

119

b. Alat ukur tegangan listrik

Alat untuk mengukur tegangan adalah voltmeter (diberi simbol ).

Voltmeter harus dirangkai paralel dengan komponen listrik pada rangkaian

listrik seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Voltmeter Dipasang Paralel

Cara memasang voltmeter pada rangkaian listrik adalah titik yang

berpotensial lebih tinggi harus dihubungkan dengan kutub positif dan yang

berpotensial yang rendah dengan kutub negatif.

Hukum Ohm

Hukum Ohm dapat digambarkan dalam suatu rangkaian listrik. Rangkaian

tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Rangkaian Sesuai Hukum Ohm

Hukum Ohm menyatakan: “Besarnya kuat arus yang melalui konduktor

antara dua titik berbanding lurus potensial atau tegangan di dua titik tersebut

dan berbanding terbalik dengan hambatan atau resistansi di antara mereka”

Secara Matematis, dapat ditulis sebagai berikut

Keterangan:

R : hambatan listrik (ohm)

V : tegangan listrik (volt)

I : arus listrik (ampere)

V

X

+ -

V

+ - X

R

V

I

Page 139: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

120

Permasalahan : Menurut kalian, bagaimana hubungan yang memperlihatkan

bahwa jika tegangan dijaga konstan, resistansi penghantar yang lebih kecil pada

rangkaian listrik tertutup akan menghasilkan arus yang lebih besar dan resistansi

rangkaian yang lebih besar akan menghasilkan arus yang lebih kecil ?

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menyelidiki hubungan antara tegangan dan arus

a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada

Gambar 4.

Gambar 4. Rangkaian Sesuai Hukum Ohm dengan Alat Ukur Listrik

b. Rangkailah alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 4.

c. Konsultasikan rangkaian pada guru.

d. Catat pembacaan dengan menggunakan voltmeter dan amperemeter pada

Tabel 1. sementara sakelar masih terbuka.

e. Dengan satu buah baterai (1,5 V) dan hambatan berada di rangkaian,

aktifkan atau tutup sakelar. Catat pembacaan dengan menggunakan

voltmeter dan amperemeter pada Tabel 1.

f. Lakukan lagi langkah (d) dengan variasi tegangan listrik yaitu menggunakan

dua buah baterai (3 V), tiga buah baterai (4,5 V), dan empat buah baterai (6

V) dalam rangkaian listrik.

Tabel 1. Pengamatan:

Hambatan (100 ohm)

No. Batu baterai Tegangan (V)

Arus (mA)

Tegangan/Arus

1. 1,5

2. 3

3. 4,5

4. 6

+ -

A V + - -

+

Page 140: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

121

g. Lukis grafik yang menunjukkan hubungan antara tegangan listrik dan arus

listrik pada tempat yang disediakan pada grafik 1.

Grafik 1. Hubungan Tegangan Listrik dengan Arus Listrik

2. Menyelidiki Hubungan Antara Hambatan dan Arus

a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada

Gambar 4.

b. Rangkailah alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 4.

c. Konsultasikan rangkaian pada guru.

d. Catat pembacaan dengan menggunakan voltmeter dan amperemeter pada

Tabel 2. sementara sakelar masih terbuka.

e. Dengan empat buah baterai (6 V) dan hambatan 100 ohm berada di

rangkaian, aktifkan atau tutup sakelar. Catat pembacaan dengan

menggunakan voltmeter dan amperemeter pada Tabel 2.

Tabel 2. Pengamatan:

Tegangan Listrik Batu baterai (6 Volt)

No. Hambatan ( )

Arus (A)

Hambatan x Arus

1. 100

2. 200

3. 300

4. 470

f. Lakukan lagi langkah (d) dengan variasi hambatan listrik yaitu

dalam rangkaian tertutup.

V (volt)

A (mA)

Page 141: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

122

g. Lukis grafik yang menunjukkan hubungan antara hambatan dan arus pada

tempat yang disediakan pada grafik 2.

Grafik 2. Hubungan Hambatan Listrik dengan Arus Listrik

E. PERTANYAAN

1. Bagaimana hubungan antara tegangan listrik dan arus listrik ?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. Tulislah secara matematis, hubungan antara tegangan listrik dan arus listrik!

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3. Apa hubungan antara hambatan listrik dan arus listrik?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4. Tulis secara matematis, hubungan antara hambatan hambatan listrik dan arus

listrik.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

A (mA)

(ohm)

Page 142: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

123

5. Bagaimana hubungan hambatan listrik, tegangan listrik dan arus listrik sesuai

hukum ohm dan tulislah matematis hubungan tersebut?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

F. KESIMPULAN

Tulislah kesimpulan dari kegiatan laboratorium yang dilakukan ?

Jawaban : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Jawaban : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 143: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

124

LKS-02 KONTROL [LEMBAR KERJA SISWA KELAS KONTROL]

KELOMPOK : . . . . . . . . . . . . . . . . . KELAS : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

NAMA NO. ABSEN

1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

5. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)

Standar Kompetensi

5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai

produk teknologi.

Kompetensi Dasar

5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop)

5.3. Menggunakan alat ukur listrik

Indikator

1. Mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara seri dan paralel.

2. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian hambatan secara seri

paralel.

3. Menjelaskan cara membaca alat ukur kuat arus listrik dan alat ukur tegangan

listrik.

4. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian listrik.

A. TUJUAN PERCOBAAN

3. Memahami karakteristik rangkaian seri dan paralel

B. ALAT DAN BAHAN

1. Multimeter (amperemeter dan voltmeter)

2. Resistor

3. Kabel

4. Saklar

5. Batu baterai

6. Protoboard (project board)

Lampiran 9

86

Page 144: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

125

C. MATERI

Rangkaian hambatan

Hambatan (resistor) dapat dirangkai secara seri dan pararel.

a. Rangkaian hambatan seri

Rangkaian hambatan disusun secara seri dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Susunan Rangkaian Hambatan Seri

Pada hambatan yang disusun seri berlaku ketentuan sebagai berikut :

1. Hambatan pengganti seri sama dapat dihitung dengan persamaan 1.

2. Kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan adalah sama, dapat dinyatakan

dalam persamaan 2.

3. Tegangan pada hambatan pengganti seri (Vs) sama dengan jumlah tegangan

tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan 3.

4. Tegangan pada tiap-tiap hambatan sebanding dengan hambatannya, dapat

dinyatakan dalam persamaan 4.

b. Susunan paralel

Gambar 6. Susunan rangkaian hambatan paralel

Pada hambatan yang disusun paralel berlaku ketentuan sebagai berikut :

1. Hambatan pengganti paralel sama dapat dihitung dengan persamaan 5.

I1 R1

I2 R2

I3 R3

Ip

Page 145: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

126

2. Kuat arus yang hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah kuat arus

yang melalui tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan 6.

3. Tegangan pada hambatan pengganti paralel (Vp) sama dengan tegangan

pada tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan 7.

4. Kuat arus pada tiap-tiap hambatan sebanding dengan kebalikan

hambatannya, dapat dinyatakan dalam persamaan 8.

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Mengetahui tegangan dan arus listrik pada rangkaian hambatan seri

a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada

Gambar 1.

Gambar 1. Rangkaian Hambatan disusun Secara Seri

b. Rangkailah alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 1.

c. Konsultasikan rangkaian pada guru.

d. Catat pembacaan voltmeter dan amperemeter pada Tabel 1 sementara

sakelar masih terbuka.

e. Dengan sebuah baterai 6 V dan 3 hambatan dengan dengan R1, R2 dan R3

masing – masing mempunyai nilai hambatan sebesar 50 ohm, 50 ohm dan

100 ohm berada di rangkaian, aktifkan atau tutup sakelar. Catat pembacaan

voltmeter dan amperemeter pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil pengukuran dalam rangkaian hambatan seri!

No. Vtotal V1 V2 V3 Itotal I1 I2 I3

1.

A

.

B

. C

.

D

.

E

.

F

.

I1 R1 I2 R2 I3 R3

Itotal

Page 146: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

127

2. Mengetahui tegangan dan arus listrik pada rangkaian hambatan paralel

a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada

Gambar 2.

Gambar 2. Rangkaian Hambatan Paralel

Catatan : Pemasangan voltmeter pada ujung – ujung R1 merupakan contoh

pemasangan dan berlaku juga pada ujung – ujung R2 , R3 dab R4.

b. Rangkailah alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 2.

c. Konsultasikan rangkaian pada guru.

d. Catat pembacaan dengan menggunakan voltmeter dan amperemeter pada

Tabel 1 sementara sakelar masih terbuka.

e. Dengan sebuah baterai 6 V dan 4 hambatan dengan dengan R1, R2, R3 dan

R4 mempunyai nilai hambatan sama sebesar 100 ohm berada di rangkaian,

aktifkan atau tutup sakelar. Catat pembacaan dengan menggunakan

voltmeter dan amperemeter ke dalam pada Tabel 1.

Tabel 2. Hasil pengukuran dalam rangkaian hambatan paralel!

No. Vtotal V1 V2 V3 Itotal I1 I2 I3

1.

V

A

Page 147: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

128

E. PERTANYAAN

1. Bagaimana tegangan listrik dan arus listrik pada rangkaian hambatan seri?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. Bagaimana tegangan listrik dan arus listrik pada rangkaian hambatan paralel?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3. Jelaskan karateristik rangkaian hambatan seri?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4. Jelaskan karateristik rangkaian hambatan paralel?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

F. KESIMPULAN

Tulislah kesimpulan dari kegiatan laboratorium yang dilakukan?

Jawaban : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 148: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

129

KISI-KISI SOAL PILIHAN GANDA [KELAS UJI COBA]

Satuan

Pendidikan

: Sekolah Menengah Atas (SMA)

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas : X

Semester : II

Standar

Kompetensi

: 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian

masalah dan berbagai produk teknologi

Kompetensi

Dasar Indikator

Aspek Jumla

h Butir C1 C2 C3 C4 C5 C6

5.3. Menggunaka

n Alat ukur

listrik

Menjelaskan cara

membaca alat ukur kuat

arus dan alat ukur

tegangan

3,8 4 - - - 9 4

Menjelaskan cara

memasang amperemeter

dan voltmeter dalam

rangkaian listrik.

- 11 - - - - 1

5.1. Memformula

sikan

besaran-

besaran

listrik

rangkaian

tertutup

sederhana

(satu loop).

Menjelaskan besar dan

arah kuat arus listrik

serta tegangan listrik

dalam rangkaian

tertutup sederhana

(satu loop).

1 2,7 - - - 5,6 5

Mengidentifikasi

hubungan antara V, I

dan R dengan sesuai

hukum Ohm.

10 12,

13 - - 13

15,16,

17 7

Menginterpretasikan

grafik hubungan antara

I dengan V dan

hubungan antara I

dengan R.

- 19 - - - 18,20 3

Mengetahui

karakteristik rangkaian

seri dan paralel

- 21,

30 - - - - 2

Memformulasikan

besaran hambatan dalam

rangkaian seri dan

paralel

- 27,

28

35,

36,

33

- 26

22, 23,

24, 25,

29, 31,

32 ,

34, 37,

38, 39,

40

18

Total 4 11 3 - 2 20 40

Lampiran 10

86

Page 149: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

130

SOAL PILIHAN GANDA (PG-01) [KELAS UJI COBA]

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : X / 2

Materi : Listrik Dinamis

Waktu : 90 menit

Petunjuk Pengisian Soal :

1. Periksalah kelengkapan soal saudara, semua bentuk soal berbentuk pilihan ganda

dengan jumlah 40 soal.

2. Tulislah nama, kelas dan no. absen saudara dengan jelas pada lembar jawaban yang

tersedia.

3. Jawablah pertanyaan dengan memberikan tanda silang ( X ) pada huruf A, B , C, D

dan E yang menurut saudara adalah jawaban paling benar.

1. Banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui penampang suatu penghantar

per satuan waktu dinamakan . . .

A. Hambatan C. Muatan E. Tegangan

B. Kuat Arus D. Kapasitor

2. Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang kuat arus, kecuali . . .

A. Merupakan perpindahan muatan dari potensial rendah ke potensial tinggi

B. Timbul akibat adanya beda potensial antara dua titik yang dihubungkan

C. Dapat mengalir melalui konduktor

D. Satuannya adalah volt/ohm

E. Merupakan perpindahan muatan dari potensial tinggi ke potensial rendah

3. Alat ukur kuat listrik adalah . . .

A. Amperemeter C. Ohmmeter E. Osiloskop

B. Voltmeter D. kWh-meter

4. Satuan kuat arus listrik adalah . . .

A. Coulomb C. Ampere E. Watt

B. Volt D. Joule

Lampiran 11

86

Page 150: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

131

5. Sebuah kawat mengalir arus listrik sebesar 20 miliampere selama 20 sekon.

Muatan listrik yang mengalir dalam kawat tersebut adalah . . .

A. 1 Coulomb C. 3 Coulomb E. 5 Coulomb

B. 2 Coulomb D. 4 Coulomb

6. Suatu pengantar berarus listrik 50 mA. Muatan listrik mengalir pada penghantar

selama 0,5 jam adalah . . .

A. 25 Coulomb D. 90 Coulomb

B. 50 Coulomb E. 150 Coulomb

C. 110 Coulomb

7. Dalam suatu penghantar kawat akan timbul tegangan listrik apabila . . .

A. Kedua ujung penghantar bermuatan listrik

B. Di dalam penghantar terdapat muatan listrik negatif

C. Kedua ujung pengantar terdapat aliran neutron

D. Di dalam penghantar terdapat muatan listrik positif

E. Kedua ujung penghantar terdapat beda potensial

8. Alat ukur tegangan listrik adalah . . .

A. Amperemeter D. Ohmmeter

B. Voltmeter E. kWh-meter

C. Osiloskop

9. Hasil Pengukuran yang ditunjukan Voltmeter

disamping adalah . . .

A. 50 Volt C. 30 Volt E. 10 Volt

B. 40 Volt D. 20 Volt

10. Besarnya kuat arus (I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus

potensial atau tegangan (V) di dua titik tersebut dan terbalik dengan hambatan

atau resistansi (R) di antara mereka. Pernyataan diatas adalah . . .

A. Hukum Kirchoff D. Hukum Coulomb

B. Hukum Ampere E. Hukum Faraday

C. Hukum Ohm

0 1

0

25V

20V

Page 151: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

132

11. Perhatikan gambar berikut !

1)

3) 5)

2)

4)

Berdasarkan gambar di atas pemasangan Amperemeter dan Voltmeter benar

ditunjukan pada gambar nomer . . .

A. 1 D. 4

B. 2 E. 5

C. 3

12. Dibawah ini pernyataan yang benar tentang Hukum Ohm adalah . . .

A. Kuat arus sebanding dengan

tegangan

D. Kuat arus berbanding terbalik

dengan hambatan

B. Tegangan sebanding dengan

hambatan

E. Jawaban A dan D benar

C. Kuat arus berbanding terbalik

dengan tegangan

13. Hukum Ohm dapat dirumuskan dengan . . .

A. D.

B. E.

C.

14. Pada suatu rangkaian jika beda potensialnya diperkecil maka yang terjadi adalah

. . .

A. Hambatan semakin kecil D. Kuat arus semakin kecil

B. Hambatan semakin besar E. Kuat arus semakin besar

C. Kuat arus tetap

15. Jika sebuah hambatan 150 ohm dipasang pada beda potensial 6 volt. Maka kuat

arus yang dihasilkan . . .

X V A

X

V

A

X

V A

X

V A

X

V

A

Page 152: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

133

A. 1200 mA C. 80 mA E. 150 mA

B. 900 mA D. 40 mA

16. Alat pemanas listrik 5 ampere apabila dihubungkan dengan sumber 110 volt.

Hambatanya adalah . .

A. 0,05 Ω C. 110 Ω E. 22 Ω

B. 5 Ω D. 550 Ω

17. Sebuah peralatan listrik yang dipakai tegangan 220 volt memiliki hambatan 22

Ω. Kuat arus listrik yang dipakai peralatan listrik tersebut adalah . . .

A. 2 A D. 10 A

B. 5 A E. 12 A

C. 8 A

18. Grafik disamping menunjukan variasi beda

potensial terhadap arus pada suatu penghantar.

Nilai hambatan penghantar tersebut adalah . . .

A. 1 Ω D. 8 Ω

B. 2 Ω E. 10 Ω

C. 4 Ω

19. Hubungan antara kuat arus (I) dengan hambatan (R) pada tegangan listrik (V)

yang tetap ditunjukan oleh grafik nomor . . .

1)

2) 3)

4)

5)

A. 1 D. 4

B. 2 E. 5

C. 3

10

8

2

1 4 5

Page 153: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

134

20. Percobaan pengukuran hambatan suatu penghantar

didapat grafik seperti samping. Besar hambatan

pengantar tersebut adalah . . .

A. 0,02 Ohm D. 20 Ohm

B. 0,2 Ohm E. 200 Ohm

C. 2 Ohm

21. Pada hambatan yang dipasang secara seri :

1) Kuat arus di tiap hambatan sama

2) Tegangan di tiap hambatan sama

3) Tegangan totalnya sama dengan jumlah tegangan pada tiap hambatan

4) Kuat arus totalnya sama dengan jumlah kuat arus pada tiap hambatan

Pernyataan yang benar adalah

A. 2 dan 3 D. 1 saja

B. 1 dan 3 E. 4 saja

C. 2 dan 4

22. Perhatikan gambar dibawah ini

Besarnya kuat arus yang mengalir adalah . . .

A. 0,5 A C. 1,5 A E. 2,5 A

B. 1,0 A D. 2,0 A

23. Besarnya sumber tegangan pada gambar disamping adalah . . . .

A. 10 V D. 50 V

B. 12 V E. 60 V

C. 25 V

24. Besarnya tegangan pada titik AB adalah . . . .

A. 1 V D. 4 V

B. 2 V E. 5 V

C. 3 V

100

0,

5

20 Ω 30 Ω

0,2 A

12 V

10 Ω 20 Ω 30 Ω

10 Ω 30 Ω

12 V

A B C

Page 154: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

135

25. Perhatikan gambar disamping !

Besarnya hambatan adalah . . .

A. 10 Ω D. 40 Ω

B. 20 Ω E. 50 Ω

C. 30 Ω

26. Dua buah hambatan dan dirangkai secara paralel, hambatan penggantinya

dirumuskan

A. D.

B. E.

C.

27. Untuk dapat menghasilkan hambatan pengganti yang kecil, maka hambatan

dipasang secara . . .

A. Seri D. Paralel-Seri

B. Paralel E. Sembarang

C. Seri-Paralel

28. Untuk dapat menghasilkan hambatan pengganti yang besar, maka hambatan

dipasang secara . . .

A. Seri D. Paralel-Seri

B. Paralel E. Sembarang

C. Seri-Paralel

29. Perhatikan gambar dibawah ini !

Besar hambatan penggantinya adalah . . .

A. 10 Ω D. 30 Ω

B. 12 Ω E. 50 Ω

C. 20 Ω

30. Pada hambatan yang dipasang paralel :

1) Kuat arus di tiap hambatan sama

2) Tegangan di tiap hambatan sama

3) Tegangan totalnya sama dengan jumlah tegangan pada tiap hambatan

4) Kuat arus totalnya sama dengan jumlah kuat arus pada tiap hambatan

20 Ω

30 Ω

12 V

0,12 A

60 Ω

Page 155: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

136

Pernyataan yang benar adalah

A. 2 dan 3 D. 1 saja

B. 1 dan 3 E. 4 saja

C. 2 dan 4

31. Perhatikan gambar dibawah ini !

Besarnya kuat arus yang melewati 20 Ω adalah . . .

A. 0,8 A D. 0,2 A

B. 0,6 A E. 0,1 A

C. 0,4 A

32. Perhatikan gambar dibawah ini !

Besarnya hambatan pada rangkaian diatas adalah . . .

A. 10 Ω D. 6 Ω E. 2 Ω

B. 8 Ω E. 4 Ω

33. Seseorang memiliki suatu sumber tegangan 10 volt, agar menghasilkan arus

sebesar 0,5 A. Berapakah banyak hambatan yang dibutuhkan jika masing –

masing hambatan memiliki hambatan 100 Ω dan dipasang secara paralel . . .

A. 5 buah C. 7 buah E. 10 buah

B. 6 buah D. 8 buah

1,2 A

20 Ω

60 Ω

30 Ω

1,5 A

=12 Ω

Page 156: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

137

34. Perhatikan rangkaian disamping ini !

Besarnya hambatan pengganti rangkaian diatas adalah . .

A. 75 Ω C. 100 Ω E. 25 Ω

B. 50 Ω D. 125 Ω

35. Terdapat tiga buah hambatana yang masing – masing bernilai 30 Ω, agar

menghasilkan hambatan total 45 Ω maka ketiga hambatan itu harus disusun

secara . . .

A. Dua hambatan disusun paralel dan satu hamabatan disusun seri

B. Dua hambatan disusum seri dan dipasang paralel dengan satu hambatan lain

C. Tiga hambatan disusun paralel

D. Tiga hambatan disusun seri

E. Tiga hambatan disusun sembarang

36. Empat hambatan yang nilainya masing – masing R dirangkai memjadi 4 jenis

rangkaian berikut

1)

3)

2)

4)

Rangkaian yang mempunyai hambatan pengganti bernilai R adalah nomor . . .

A. 1 dan 2 D. 2 dan 4

B. 1 dan 3 E. 3 dan 4

C. 2 dan 3

37. Perhatikan gambar disamping!

Besarnya arus listrik yang mengalir

pada rangkaian tersebut adalah . . .

A. 4 A D. 1,5 A

B. 1/2 A E. 2 A

C. 3 A

2 Ω

2 V

2 Ω 2 Ω

=50 Ω

Ω

Ω

Page 157: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

138

38. Tiga resistor dengan hambatan masing-masing 4 Ω, 6 Ω, dan 12 Ω disusun

paralel. Susunan ini dipasang seri dengan tiga resistor lain yang hambatannya

berturut-turut 3 Ω, 4 Ω dan 6 Ω. Besar hambatan total yang dihasilkan adalah….

A. 15 Ω D. 13 Ω

B. 20 Ω E. 2 Ω

B. 23,3 Ω

39. Tiga buah resistor masing-masing 2 Ω, 3 Ω dan 6 Ω dirangkai seri dan

dihubungkan ke sumber tegangan 22 volt. Beda potensial pada ujung-ujung

hambatan 3 Ω besarnya….

A. 2 V D. 12 V

B. 4 V E. 22 V

C. 6 V

40. Tiga buah resistor masing-masing 2 Ω, 3 Ω dan 6 Ω dirangkai paralel dan

dihubungkan ke sumber tegangan 2 volt. Kuat arus yang mengalir pada resistor 2

Ω adalah….

A. 4 A D. 1 A

B. 1/2 A E. 2 A

C. 2/3 A

Page 158: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

139

KUNCI JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA [KELAS UJI COBA]

1. B 21. B

2. A 22. B

3. A 23. D

4. C 24. A

5. D 25. C

6. D 26. D

7. E 27. B

8. B 28. A

9. D 29. B

10. C 30. C

11. B 31. B

12. E 32. C

13. A 33. D

14. E 34. B

15. D 35. A

16. E 36. C

17. D 37. D

18. B 38. A

19. E 39. C

20. E 40. D

Lampiran 12

86

Page 159: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

140

KISI–KISI SOAL PILIHAN GANDA [KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL]

Satuan

Pendidikan

: Sekolah Menengah Atas (SMA)

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas : X

Semester : II

Standar

Kompetensi

: 6. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian

masalah dan berbagai produk teknologi

Kompetensi

Dasar Indikator

Aspek Jumlah

Butir C1 C2 C3 C4 C5 C6

5.4. Menggunak

an Alat ukur

listrik

Menjelaskan cara

membaca alat ukur

kuat arus dan alat

ukur tegangan

- 5 - - 6 - 2

Menjelaskan cara

memasang alat ukur

kuat arus dan alat

ukur tegangan

- 8 - - - - 1

5.2. Memformul

asikan

besaran-

besaran

listrik

rangkaian

tertutup

sederhana

(satu loop).

Menjelaskan besar

dan arah kuat arus

listrik serta

tegangan listrik

dalam rangkaian

tertutup sederhana

(satu loop).

1 2,3 - - - 4 4

Mengidentifikasi

hubungan antara

V, I dan R dengan

sesuai hukum

Ohm.

7 - - - 9 10,11 4

Menginterpretasik

an grafik

hubungan antara I

dengan V dan

hubungan antara I

dengan R.

- 13 - - - 12 2

Mengetahui

karakteristik

rangkaian seri dan

paralel

14 14,

20 - - - - 2

Memformulasikan

besaran hambatan

dalam rangkaian

seri dan paralel

- 18,

19

22,

24 17

15,16,

21,23,

25

10

Total 2 9 2 0 3 9 25

Lampiran 13

86

Page 160: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

141

SOAL PILIHAN GANDA (PG-02)

[SOAL PRETEST-POSTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL]

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : X / 2

Materi : Listrik Dinamis

Waktu : 45 menit

Petunjuk Pengisian Soal :

1. Periksalah kelengkapan soal kalian, semua bentuk soal berbentuk pilihan ganda

dengan jumlah 25 soal.

2. Tulislah nama, kelas dan no. absen saudara dengan jelas pada lembar jawaban yang

tersedia.

3. Jawablah pertanyaan dengan memberikan tanda silang ( X ) pada huruf A, B , C, D

dan E yang menurut saudara adalah jawaban paling benar.

1. Banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui penampang suatu penghantar

per satuan waktu dinamakan . . .

A. Hambatan C. Muatan E. Tegangan

B. Kuat Arus D. Kapasitor

2. Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang kuat arus, kecuali . . .

A. Merupakan perpindahan muatan dari potensial rendah ke potensial tinggi

B. Timbul akibat adanya beda potensial antara dua titik yang dihubungkan

C. Dapat mengalir melalui konduktor

D. Satuannya adalah coulomb/sekon

E. Merupakan perpindahan muatan dari potensial tinggi ke potensial rendah

3. Satuan kuat arus listrik adalah . . .

A. Coulomb C. Ampere E. Watt

B. Volt D. Joule

4. Sebuah kawat mengalir arus listrik sebesar 20 miliampere selama 20 sekon.

Muatan listrikyang mengalir dalam kawat tersebut adalah . . .

A. 10 Coulomb C. 30 Coulomb E. 50 Coulomb

B. 20 Coulomb D. 40 Coulomb

Lampiran 14

86

Page 161: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

142

5. Alat ukur tegangan listrik adalah . . .

A. Amperemeter D. Ohmmeter

B. Voltmeter E. kWh-meter

C. Osiloskop

6. Hasil Pengukuran yang ditunjukan Voltmeter

disamping adalah . . .

A. 50 Volt C. 30 Volt E. 10 Volt

B. 40 Volt D. 20 Volt

7. Besarnya kuat arus (I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus

potensial atau tegangan (V) di dua titik tersebut dan terbalik dengan hambatan

atau resistansi (R) di antara mereka. Pernyataan diatas adalah . . .

A. Hukum Kirchoff D. Hukum Coulomb

B. Hukum Ampere E. Hukum Faraday

C. Hukum Ohm

8. Perhatikan gambar berikut !

1)

3) 5)

2)

4)

Berdasarkan gambar di atas pemasangan Amperemeter dan Voltmeter benar

ditunjukan pada gambar nomer . . .

A. 1 C. 3 E. 5

B. 2 D. 4

9. Hukum Ohm dapat dirumuskan dengan . . .

A. D.

B. E.

C.

0 1

0

25V

20V

X V A

X

V

A

X

V A

X

V A

X

V

A

Page 162: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

143

10. Alat pemanas listrik 5 ampere apabila dihubungkan dengan sumber 110 volt.

Hambatanya adalah . .

A. 0,05 Ω C. 110 Ω E. 22 Ω

B. 5 Ω D. 550 Ω

11. Sebuah peralatan listrik yang dipakai tegangan 220 volt memiliki hambatan 22

Ω. Kuat arus listrik yang dipakai peralatan listrik tersebut adalah . . .

A. 2 A D. 10 A

B. 5 A E. 12 A

C. 8 A

12. Grafik disamping menunjukan variasi beda

potensial terhadap arus pada suatu penghantar.

Nilai hambatan penghantar tersebut adalah . . .

A. 1 Ω D. 8 Ω

B. 2 Ω E. 10 Ω

C. 4 Ω

13. Hubungan antara kuat arus (I) dengan hambatan (R) pada tegangan listrik (V)

yang tetap ditunjukan oleh grafik nomor . . .

1)

3) 5)

2)

4)

A. 1 D. 4

B. 2 E. 5

C. 3

14. Pada hambatan yang dipasang secara seri :

1) Kuat arus di tiap hambatan sama

2) Tegangan di tiap hambatan sama

3) Tegangan totalnya sama dengan jumlah tegangan pada tiap hambatan

4) Kuat arus totalnya sama dengan jumlah kuat arus pada tiap hambatan

10

8

2

1 4 5

Page 163: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

144

Pernyataan yang benar adalah

A. 2 dan 3 D. 1 saja

B. 1 dan 3 E. 4 saja

C. 2 dan 4

15. Besarnya tegangan pada titik AB

adalah . . . .

A. 6 V D. 1,5 V

B. 4,5 V E. 12 V

C. 3 V

16. Perhatikan gambar disamping!

Besarnya hambatan adalah . . .

A. 10 D. 40

B. 20 E. 50

C. 30

17. Dua buah hambatan dan dirangkai secara paralel, hambatan penggantinya

dirumuskan

A. D.

B. E.

C.

18. Untuk dapat menghasilkan hambatan pengganti yang kecil, maka hambatan

dipasang secara . . .

A. Seri D. Paralel-Seri

B. Paralel E. Sembarang

C. Seri-Paralel

19. Untuk dapat menghasilkan hambatan pengganti yang besar, maka hambatan

dipasang secara . . .

A. Seri D. Paralel-Seri

B. Paralel E. Sembarang

C. Seri-Paralel

10 Ω 30 Ω

12 V

A B C

12 V

0,12 A

60 Ω

Page 164: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

145

20. Pada hambatan yang dipasang paralel :

1) Kuat arus di tiap hambatan sama

2) Tegangan di tiap hambatan sama

3) Tegangan totalnya sama dengan jumlah tegangan pada tiap hambatan

4) Kuat arus totalnya sama dengan jumlah kuat arus pada tiap hambatan

Pernyataan yang benar adalah

A. 2 dan 3 D. 1 saja

B. 1 dan 3 E. 4 saja

C. 2 dan 4

21. Perhatikan gambar dibawah ini !

Besarnya kuat arus yang melewati adalah . . .

A. 0,8 A C. 0,2 A

B. 0,6 A E. 0,1 A

C. 0,4 A

22. Seseorang memiliki suatu sumber tegangan 10 volt, agar menghasilkan arus

sebesar 0,5 A. Berapakah banyak hambatan yang dibutuhkan jika masing –

masing hambatan memiliki hambatan 100 Ω dan dipasang secara paralel . . .

A. 2 buah C. 4 buah E. 6 buah

B. 3 buah D. 5 buah

23. Perhatikan rangkaian dibawah ini !

Besarnya hambatan pengganti rangkaian diatas adalah . .

A. 75 Ω C. 100 Ω E. 25 Ω

B. 50 Ω D. 125 Ω

1,2 A

20 Ω

60 Ω

30 Ω

=50 Ω

Ω

Ω

Page 165: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

146

24. Empat hambatan yang nilainya masing – masing R dirangkai memjadi 4 jenis

rangkaian berikut

1)

3)

2)

4)

Rangkaian yang mempunyai hambatan pengganti bernilai R adalah nomor . . .

A. 1 dan 2 D. 2 dan 4

B. 1 dan 3 E. 3 dan 4

C. 2 dan 3

25. Tiga resistor dengan hambatan masing-masing 4 Ω, 6 Ω, dan 12 Ω disusun

paralel. Susunan ini dipasang seri dengan tiga resistor lain yang hambatannya

berturut-turut 3 Ω, 4 Ω dan 6 Ω. Besar hambatan total yang dihasilkan adalah….

A. 15 Ω D. 13 Ω

B. 20 Ω E. 2 Ω

C. 23,3 Ω

Page 166: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

147

KUNCI JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA [KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL]

No. Jawaban Pembahasan

1. B Jelas

2. A Jelas

3. C Jelas

4. D Jelas Diketahui :

Ditanya :

Penyelesaian :

5. D Jelas

6. D

7. C Jelas

8. B Amperemeter dipasang seri

Voltmeter dipasang paralel

9. A Jelas

10. E Diketahui :

Ditanya :

Penyelesaian :

11. D Diketahui :

Ditanya :

Penyelesaian :

12. B Diketahui :

Ditanya :

Lampiran 12

86

Page 167: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

148

Penyelesaian :

13. E Jelas

14. B Jelas

15. C Diketahui :

Ditanya :

Penyelesaian :

Seri

16. D Diketahui :

Ditanya :

Penyelesaian :

17. A Jelas

18. B Jelas

19. A Jelas

20. C Jelas

Page 168: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

149

21. B Diketahui :

Ditanya :

Penyelesaian :

Arus listrik yang melewati

22. D Diketahui :

Ditanya :

Penyelesaian :

23. B Diketahui :

Ditanya :

Penyelesaian :

Page 169: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

150

24. C 1) Rangkaian 1

2) Rangkaian 2

2) Rangkaian 3

Page 170: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

151

4) Rangkaian 4

25. A

Page 171: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

152

LEMBAR JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA [KELAS UJI COBA, EKPERIMEN DAN KONTROL]

Nama : ………………………………………………..

No.Absen : ………………………………………………..

Kelas : ………………………………………………..

Petunjuk : Berilah tanda (x) pada lembar jawab soal !

No. Jawaban

No. Jawaban

1. A B C D E 21. A B C D E

2. A B C D E 22. A B C D E

3. A B C D E 23. A B C D E

4. A B C D E 24. A B C D E

5. A B C D E 25. A B C D E

6. A B C D E 26. A B C D E

7. A B C D E 27. A B C D E

8. A B C D E 28. A B C D E

9. A B C D E 29. A B C D E

10. A B C D E 30. A B C D E

11. A B C D E 31. A B C D E

12. A B C D E 32. A B C D E

13. A B C D E 33. A B C D E

14. A B C D E 34. A B C D E

15. A B C D E 35. A B C D E

16. A B C D E 36. A B C D E

17. A B C D E 37. A B C D E

18. A B C D E 38. A B C D E

19. A B C D E 39. A B C D E

20. A B C D E 40. A B C D E

Lampiran 16

86

Page 172: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

LEMB. OB-01 AKITIVITAS BELAJAR

[LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM KEGIATAN LABORATORIUM]

No. Kelompok Kode

Siswa

A B C D E Jumlah

Skor % Nilai Ket

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

Lam

piran

17

1

53

Page 173: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

154

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

40.

1. Penilaian:

2. Kriteria Penilaian

Nilai Aktivitas Belajar Kriteria

85 % N < 100 % Sangat Aktif

65 % N < 84 % Aktif

55 % N < 64 % Cukup Aktif

0 % N < 54 % Tidak Aktif

Grobogan, 2013

Mengetahui,

Observer

Mohammad Irham Baedhoni

NIM.4201408085

154

Page 174: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

155

PEDOMAN PENSKORAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Kode. Indikator Skor Kriteria

Oral Activities

A. Mengemukakan

pendapat

4 Mengemukakan pendapat dengan benar dan percaya

diri

3 Mengemukakan pendapat dengan benar tetapi tidak

percaya diri

2 Mengemukakan pendapat dengan salah

1 Tidak mengemukakan pendapat

B. Bertanya

4 Bertanya minimal 3 kali

3 Bertanya minimal 2 kali

2 Bertanya minimal 1 kali

1 Tidak bertanya

Writing Activies

C. Menulis data

4 Menulis data dengan benar dan lengkap

3 Menulis data dengan benar tetapi tidak lengkap

2 Menulis data tetapi salah

1 Tidak menulis data

Motor Activies

D. Mengukur

4 Mengukur dengan benar dan hasilnya sesuai

3 Mengukur dengan benar tetapi hasilnya tidak sesuai

2 Mengukur tetapi salah

1 Tidak mengukur

Mental Activities

E. Menarik

Kesimpulan

4 Menulis kesimpulan dengan benar dan lengkap

3 Menulis kesimpulan dengan benar tetapi tidak lengkap

2 Menulis kesimpulan tetapi salah

1 Tidak menulis kesimpulan

Page 175: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

156

LEMB. OB-03 AFEKTIF

[LEMBAR OBSERVASI HASIL BELAJAR ASPEK AFEKTIF DALAM KEGIATAN LABORATORIUM]

No. Kelompok Kode

Siswa

A B C D E Jumlah

Skor % Nilai Ket

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

Lam

piran

18

1

56

Page 176: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

157

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

40.

3. Penilaian:

4. Kriteria Penilaian

Ketuntasan hasil belajar siswa

Tuntas

Tidak Tuntas

Grobogan, 2013

Mengetahui,

Observer

Mohammad Irham Baedhoni

NIM.4201408085

157

Page 177: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

158

PEDOMAN PENSKORAN HASIL BELAJAR ASPEK AFEKTIF

No. Indikator Skor Kriteria

1. Kehadiran dalam

mengikuti pelajaran

4 Hadir dan masuk ke dalam kelas sebelum guru masuk

3 Hadir tetapi masuk ke dalam kelas setelah guru masuk

2 Hadir dan ijin keluar sekali

1 Hadir dan ijin keluar lebih dari satu kali

2. Perhatian siswa saat

pembelajaran

4 Siswa memperhatikan guru saat memberi petunjuk

3

Siswa memperhatikan guru saat memberi petunjuk

tetapi kadang-kadang berbicara sendiri dengan

temannya

2 Siswa tidak memperhatikan guru saat memberi

petunjuk

1 Siswa tidak memperhatikan guru saat memberi

petunjuk dan ramai sendiri

3. Kerjasama dalam

kelompok

4 Bekerjasama dengan semua anggota kelompoknya

3 Bekerjasama dengan dua anggota kelompoknya

2 Hanya bekerjasama dengan satu anggota

kelompoknya

1 Tidak bekerjasama dengan anggota kelompoknya

(mengerjakan sendiri)

4. Kerapian Pakaian

4 Memakai pakain sesuai peraturan sekolah, rapi dan

lengkap

3 Memakai pakain sesuai peraturan sekolah, rapi tetapi

tidak lengkap

2 Memakai pakain sesuai peraturan sekolah tetapi tidak

rapi dan tidak lengkap

1 Tidak memakai pakain sesuai peraturan sekolah

5. Tanggung Jawab

4 Bertanggung jawab terhadap tugas pribadi dan

kelompok

3 Bertanggung jawab terhadap tugas pribadi tetapi

kurang pada tugas kelompok

2 Kurang bertanggung jawab terhadap tugas pribadi dan

tidak bertanggung jawab terhadap tugas kelompok

1 Tidak bertanggung jawab terhadap tugas pribadi

maupun kelompok

Page 178: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

159

LEMB. OB-02 PSIKOMOTORIK [LEMBAR OBSERVASI HASIL BELAJAR ASPEK PSIKOMOTORIK DALAM KEGIATAN LABORATORIUM]

No. Kelompok Kode

Siswa

A B C D E Jumlah

Skor % Nilai Ket

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

Lam

piran

19

1

59

Page 179: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

160

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

40.

5. Penilaian:

6. Kriteria Penilaian

Ketuntasan hasil belajar siswa

Tuntas

Tidak Tuntas

Grobogan, 2013

Mengetahui,

Observer

Mohammad Irham Baedhoni

NIM.4201408085

160

Page 180: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

161

PEDOMAN PENSKORAN HASIL BELAJAR ASPEK PSIKOMOTORIK

Kode. Indikator Skor Kriteria

A.

Menyiapkan alat

dan bahan

percobaan

4 Mampu menyiapkan alat dan bahan percobaan tanpa

meminta bantuan guru atau kelompok lain

3 Mampu menyiapkan alat dan bahan percobaan

meminta bantuan kelompok lain

2 Mampu menyiapkan alat dan bahan percobaan

meminta bantuan guru

1 Belum mampu menyiapkan alat dan bahan percobaan

B.

Merangkai alat

dan bahan

percobaan

4 Dapat merangkai alat dan bahan percobaan dengan

baik, benar, dan cepat

3 Dapat merangkai alat dan bahan percobaan dengan

baik dan benar

2 Dapat merangkai alat dan bahan percobaan tetapi

masih ada kesalahan

1 Belum dapat merangkai alat dan bahan percobaan

C

Melakukan

pengamatan dan

percobaan

4 Dapat mengukur secara mandiri besaran yang dicari

dengan benar dan menggunakan satuan yang tepat (SI)

3

Dapat mengukur secara mandiri besaran yang dicari

dengan benar namun tidak menggunakan satuan yang

tepat (SI)

2

Dapat mengukur besaran yang dicari namun dengan

bantuan guru dan tidak menggunakan satuan yang

tepat (SI)

1 Belum dapat mengukur besaran yang dicari

D Kemampuan

menggunakan alat

4 Terampil menggunakan alat percobaan dengan tepat

tanpa bantuan guru

3 Terampil menggunakan alat percobaan dengan tepat

dengan bantuan guru

2 Kurang terampil menggunakan alat percobaan

1 Belum terampil menggunakan alat percobaan

E.

Merapikan alat

dan bahan

percobaan

4 Mengembalikan alat dan bahan percobaan di tempat

yang benar dengan kondisi baik dan rapi

3 Mengembalikan alat dan bahan percobaan di tempat

yang benar dengan kondisi baik tetapi tidak rapi

2 Mengembalikan alat dan bahan percobaan di tempat

yang benar dengan kondisi rusak dan dan tidak rapi

1 Tidak mengembalikan alat dan bahan percobaan

Page 181: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

162

DAFTAR NAMA KELAS UJI COBA

KELAS : XI IPA-2

No. Kode Siswa

1 UC-01

2 UC-02

3 UC-03

4 UC-04

5 UC-05

6 UC-06

7 UC-07

8 UC-08

9 UC-09

10 UC-10

11 UC-11

12 UC-12

13 UC-13

14 UC-14

15 UC-15

16 UC-16

17 UC-17

18 UC-18

19 UC-19

20 UC-20

21 UC-21

22 UC-22

23 UC-23

24 UC-24

25 UC-25

26 UC-26

27 UC-27

28 UC-28

29 UC-29

30 UC-30

31 UC-31

32 UC-32

33 UC-33

34 UC-34

35 UC-35

Lampiran 20

86

Page 182: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

163

Tabel Analisis Soal Uji Coba

No Nomor Nomor Soal

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 UC-26 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 UC-35 1 0 1 1 1 1 1 1 0

3 UC-07 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4 UC-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 UC-14 1 0 1 1 1 0 1 1 0

6 UC-21 1 0 1 1 1 1 1 1 1

7 UC-30 1 1 0 1 1 0 1 1 1

8 UC-15 1 1 0 1 1 0 0 1 1

9 UC-16 1 1 0 1 1 0 0 1 1

10 UC-19 1 0 0 1 1 1 1 1 1

11 UC-22 1 1 1 1 1 0 0 1 1

12 UC-02 1 0 1 1 1 1 1 1 1

13 UC-18 1 1 1 1 1 1 1 1 0

14 UC-23 1 1 1 1 1 1 1 1 0

15 UC-28 1 1 1 1 0 0 1 1 1

16 UC-09 1 0 1 1 1 0 0 1 1

17 UC-10 1 1 1 1 1 0 0 1 1

18 UC-24 1 0 1 1 1 0 0 0 0

19 UC-31 1 1 1 0 1 0 0 1 1

20 UC-32 1 1 0 0 1 0 0 1 1

21 UC-01 1 1 1 1 1 0 0 1 0

22 UC-05 1 0 1 1 1 0 1 0 0

23 UC-08 0 0 0 1 1 1 0 1 0

24 UC-11 1 1 1 1 1 1 1 1 0

25 UC-17 1 0 1 1 0 0 0 0 0

26 UC-25 1 0 1 1 1 1 1 1 0

27 UC-03 1 0 0 1 1 1 1 1 0

28 UC-04 0 0 1 1 0 0 0 0 0

29 UC-13 1 0 1 1 0 0 1 1 0

30 UC-20 0 0 1 1 0 1 1 1 0

31 UC-33 1 0 1 0 0 0 0 0 1

32 UC-34 1 0 1 1 0 0 0 1 0

33 UC-06 0 0 1 1 0 0 0 0 1

34 UC-27 0 0 1 0 1 1 1 1 0

35 UC-29 1 0 0 0 1 1 1 0 0

Total 30 15 27 30 27 16 20 28 17

Va

lid

ita

s

Mp 25.200 26.600 24.333 25.133 25.630 25.438 25.650 25.429 26.647

p 0.857 0.429 0.771 0.857 0.771 0.457 0.571 0.800 0.486

q 0.143 0.571 0.229 0.143 0.229 0.543 0.429 0.200 0.514

St 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018

Mt 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371

rpbis 0.404 0.385 -0.014 0.372 0.461 0.195 0.294 0.421 0.441

rtabel 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334

Kriteria Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid

Da

ya

Bed

a

Ba 18 11 14 18 17 9 12 17 13

Bb 12 4 13 12 10 7 8 11 4

Ja 18 18 18 18 18 18 18 18 18

Jb 17 17 17 17 17 17 17 17 17

D 0.29 0.38 0.01 0.29 0.36 0.09 0.20 0.30 0.49

Kriteria Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Jelek Jelek Cukup Baik

Tin

gk

at

Kes

uk

ara

n

B 30 15 27 30 27 16 20 28 17

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

IK 0.86 0.43 0.77 0.86 0.77 0.46 0.57 0.80 0.49

Kriteria Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang

KRITERIA SOAL Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai

Lampiran 21

86

Page 183: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

164

Tabel Analisis Soal Uji Coba

Nomor Soal

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1

1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1

1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1

1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0

1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1

1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1

1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1

1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1

1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1

1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1

1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0

1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1

1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1

1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1

1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1

0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1

0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1

1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0

1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1

1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1

1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1

1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1

1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1

0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1

1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1

0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1

1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1

1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0

0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1

0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0

29 6 13 25 10 20 20 10 22 10 30

25.310 30.500 25.308 25.640 25.500 24.250 26.050 27.200 25.955 27.900 24.600

0.829 0.171 0.371 0.714 0.286 0.571 0.571 0.286 0.629 0.286 0.857

0.171 0.829 0.629 0.286 0.714 0.429 0.429 0.714 0.371 0.714 0.143

5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018

24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371

0.411 0.556 0.143 0.400 0.142 -0.028 0.386 0.356 0.410 0.445 0.112

0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334

Valid Valid Tidak Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak

18 5 8 15 6 10 13 8 14 7 16

11 1 5 10 4 10 7 2 8 3 14

18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

0.35 0.22 0.15 0.25 0.10 -0.03 0.31 0.33 0.31 0.21 0.07

Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek

29 6 13 25 10 20 20 10 22 10 30

35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

0.83 0.17 0.37 0.71 0.29 0.57 0.57 0.29 0.63 0.29 0.86

Mudah Sukar Sedang Mudah Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sukar Mudah

Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang

Page 184: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

165

Tabel Analisis Soal Uji Coba

Nomor Soal

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1

1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0

0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0

0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1

1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0

1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1

0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1

0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1

0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1

1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1

1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1

0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1

0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0

0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0

0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1

0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0

0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0

0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0

1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0

0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0

1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0

1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0

1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0

1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0

1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1

21 31 29 12 22 18 20 25 24 18 20

25.952 24.323 24.793 28.250 25.727 26.556 26.450 25.520 25.458 27.056 26.250

0.600 0.886 0.829 0.343 0.629 0.514 0.571 0.714 0.686 0.514 0.571

0.400 0.114 0.171 0.657 0.371 0.486 0.429 0.286 0.314 0.486 0.429

5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018

24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371

0.386 -0.027 0.185 0.558 0.351 0.448 0.478 0.362 0.320 0.550 0.432

0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334

Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid

13 16 17 10 14 12 13 15 14 13 14

8 15 12 2 8 6 7 10 10 5 6

18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

0.25 0.01 0.24 0.44 0.31 0.31 0.31 0.25 0.19 0.43 0.42

Cukup Jelek Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Baik Baik

21 31 29 12 22 18 20 25 24 18 20

35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

0.60 0.89 0.83 0.34 0.63 0.51 0.57 0.71 0.69 0.51 0.57

Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang

Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai

Page 185: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

166

Tabel Analisis Soal Uji Coba

Nomor Soal Y Y^2

32 33 34 35 36 37 38 39 40

0 1 1 1 1 0 1 1 0 34 1156

0 1 1 1 1 0 1 0 0 34 1156

0 1 1 1 1 0 1 0 0 33 1089

0 1 1 0 0 1 1 1 0 33 1089

1 1 1 1 1 1 1 1 0 32 1024

0 1 1 1 0 0 1 1 0 31 961

0 1 1 0 1 1 1 1 0 30 900

1 1 1 1 0 1 1 0 0 29 841

1 1 1 1 0 1 1 1 0 28 784

0 0 1 1 1 1 1 1 1 28 784

1 1 1 1 1 1 1 1 0 27 729

1 1 1 0 1 1 1 0 1 26 676

0 1 0 1 1 1 1 1 1 25 625

1 1 1 0 1 1 1 0 1 25 625

1 1 1 1 0 1 1 1 0 24 576

1 0 1 0 0 1 0 0 0 24 576

1 1 1 1 0 1 0 1 0 24 576

0 0 1 1 1 1 0 1 0 23 529

1 1 0 1 1 1 1 0 1 22 484

1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 484

0 1 1 1 0 0 0 1 0 22 484

1 0 1 1 0 1 0 1 1 21 441

1 1 1 1 0 1 1 0 0 21 441

1 0 0 0 1 1 1 1 1 21 441

1 1 1 1 0 1 1 1 0 21 441

1 0 0 1 0 1 1 1 1 21 441

1 1 0 1 0 0 1 1 1 20 400

0 1 1 1 0 1 1 1 1 20 400

1 0 1 1 0 1 0 1 0 20 400

1 1 0 1 0 1 0 1 1 19 361

1 1 1 1 0 1 1 1 0 19 361

1 0 0 1 0 1 0 1 0 19 361

0 1 1 1 0 0 1 1 0 19 361

1 0 1 0 0 1 0 0 0 18 324

1 0 0 1 1 1 0 0 0 18 324

23 25 27 28 15 28 25 25 12 853 21645

22.652 25.600 25.481 24.143 26.667 23.571 25.800 24.120 22.500

0.657 0.714 0.771 0.800 0.429 0.800 0.714 0.714 0.343

0.343 0.286 0.229 0.200 0.571 0.200 0.286 0.286 0.657

5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371

-0.474 0.387 0.406 -0.091 0.396 -0.319 0.450 -0.079 -0.269

0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Tidak

9 15 17 13 11 14 15 12 4

14 10 10 15 4 14 10 13 8 18 18 18 18 18 18 18 18 18

17 17 17 17 17 17 17 17 17 -0.32 0.25 0.36 -0.16 0.38 -0.05 0.25 -0.10 -0.25

Jelek Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Jelek

23 25 27 28 15 28 25 25 12

35 35 35 35 35 35 35 35 35

0.66 0.71 0.77 0.80 0.43 0.80 0.71 0.71 0.34

Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang

Page 186: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

167

PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL

Rumus yang digunakan Korelasi Poin Biserial:

Keterangan:

= koefisien korelasi point biserial

= rerata skor siswa yang menjawab benar

= rerata skor siswa total

= proporsi skor siswa yang menjawab benar

= proporsi skor siswa yang menjawab salah

= Standar deviasi total

Kriteria

Apabila rpbis > rtabel , maka soal dikatakan valid

Perhitungan

Berikut ini contoh perhitungan pada soal no.1, selanjutnya untuk soal yang lain dihitung

dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel analisis soal uji coba (lampiran

17)

No. Kode Soal No 1 (X) Skor Total (Y) Y2 XY

1 UC-26 1 34 1156 34

2 UC-35 1 34 1156 34

3 UC-07 1 33 1089 33

4 UC-12 1 33 1089 33

5 UC-14 1 32 1024 32

6 UC-21 1 31 961 31

7 UC-30 1 30 900 30

8 UC-15 1 29 841 29

9 UC-16 1 28 784 28

10 UC-19 1 28 784 28

11 UC-22 1 27 729 27

12 UC-02 1 26 676 26

13 UC-18 1 25 625 25

14 UC-23 1 25 625 25

15 UC-28 1 24 576 24

16 UC-09 1 24 576 24

17 UC-10 1 24 576 24

18 UC-24 1 23 529 23

19 UC-31 1 22 484 22

20 UC-32 1 22 484 22

21 UC-01 1 22 484 22

22 UC-05 1 21 441 21

23 UC-08 0 21 441 0

24 UC-11 1 21 441 21

25 UC-17 1 21 441 21

26 UC-25 1 21 441 21

27 UC-03 1 20 400 20

28 UC-04 0 20 400 0

29 UC-13 1 20 400 20

30 UC-20 0 19 361 0

31 UC-33 1 19 361 19

32 UC-34 1 19 361 19

33 UC-06 0 19 361 0

34 UC-27 0 18 324 0

35 UC-29 1 18 324 18

Jumlah 30 853 21645 756

Lampiran 22

86

Page 187: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

168

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh:

Rumus Korelasi Poin Biserial

Pada dengan diperoleh

Karena rpbis > rtabel , maka soal no. 1dikatakan valid

Page 188: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

169

PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL

Rumus yang digunakan K-R. 21:

Keterangan:

= reliabilitas soal

= rata-rata skor awal

= jumlah butir soal

= variasi skor total = kuadrat simpangan baku skor total

Kriteria

Apabila r11> rtabel, maka soal instrumen bersifat reliabel.

Perhitungan

Berdasarkan tabel analisis soal uji coba (lampiran 17) diperoleh:

Rumus yang digunakan K-R. 21:

Pada dengan diperoleh

Karena r11> rtabel, maka soal instrumen bersifat reliabel.

Lampiran 23

86

Page 189: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

170

PERHITUNGAN DAYA BEDA SOAL

Rumus yang digunakan:

Keterangan:

: Daya pembeda

: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

: Banyaknya peserta kelompok atas

: Banyaknya peserta kelompok bawah

Kreteria Daya Pembeda

Nilai Daya Beda Kriteria

0,00 ≤ DP < 0,20 Jelek

0,20 ≤ DP < 0,40 Cukup

0,40 ≤ DP < 0,70 Baik

0,70 ≤ DP ≤ 1,00 Baik Sekali

D = negatif = semua soal tidak baik = soal perlu dibuang

Perhitungan

Berikut ini contoh perhitungan pada soal no.1, selanjutnya untuk soal yang lain dihitung

dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel analisis soal uji coba (lampiran

17)

Kelompok Atas Kelompok Bawah

No. Kode Skor No. Kode Skor

1 UC-26 1 19 UC-31 1

2 UC-35 1 20 UC-32 1

3 UC-07 1 21 UC-01 1

4 UC-12 1 22 UC-05 1

5 UC-14 1 23 UC-08 0

6 UC-21 1 24 UC-11 1

7 UC-30 1 25 UC-17 1

8 UC-15 1 26 UC-25 1

9 UC-16 1 27 UC-03 1

10 UC-19 1 28 UC-04 0

11 UC-22 1 29 UC-13 1

12 UC-02 1 30 UC-20 0

13 UC-18 1 31 UC-33 1

14 UC-23 1 32 UC-34 1

15 UC-28 1 33 UC-06 0

16 UC-09 1 34 UC-27 0

17 UC-10 1 35 UC-29 1

18 UC-24 1

Jumlah 18 Jumlah 12

Rumus yang digunakan:

Berdasarkan kreteria, maka soal no.1 mempunyai daya beda yaitu Cukup

Lampiran 24

86

Page 190: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

171

PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL

Rumus yang digunakan:

Keterangan :

TK = tingkat kesukaran

JBA = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok atas

JBB = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah

JSA = banyak siswa pada kelompok atas

JSB = banyak siswa pada kelompok bawah

Kriteria tingkat kesukaran (TK)

Nilai TK Kriteria

0,00 ≤ TK < 0,30 Sukar

0,30 ≤ TK < 0,70 Sedang

0,70 ≤ TK ≤ 1,00 Mudah

Perhitungan

Berikut ini contoh perhitungan pada soal no.1, selanjutnya untuk soal yang lain dihitung

dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel analisis soal uji coba (lampiran

17)

Kelompok Atas Kelompok Bawah

No. Kode Skor No. Kode Skor

1 UC-26 1 19 UC-31 1

2 UC-35 1 20 UC-32 1

3 UC-07 1 21 UC-01 1

4 UC-12 1 22 UC-05 1

5 UC-14 1 23 UC-08 0

6 UC-21 1 24 UC-11 1

7 UC-30 1 25 UC-17 1

8 UC-15 1 26 UC-25 1

9 UC-16 1 27 UC-03 1

10 UC-19 1 28 UC-04 0

11 UC-22 1 29 UC-13 1

12 UC-02 1 30 UC-20 0

13 UC-18 1 31 UC-33 1

14 UC-23 1 32 UC-34 1

15 UC-28 1 33 UC-06 0

16 UC-09 1 34 UC-27 0

17 UC-10 1 35 UC-29 1

18 UC-24 1

Jumlah 18 Jumlah 12

Rumus yang digunakan:

Berdasarkan kreteria, maka soal no1 mempunyai tingkat kesukaran yaitu Mudah

Lampiran 25

86

Page 191: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

172

DAFTAR NILAI UAS POPULASI

No. X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 X-8 X-9

1 74 76 75 72 70 80 80 78 76

2 80 76 79 75 74 70 70 70 81

3 75 77 76 75 75 71 70 70 78

4 80 75 75 75 70 70 70 75 77

5 73 70 72 73 76 75 70 73 70

6 76 73 75 72 80 75 70 70 75

7 72 75 75 70 70 70 70 72 70

8 76 73 75 77 70 77 85 77 70

9 74 72 73 71 79 79 70 70 70

10 80 73 74 70 75 71 72 76 72

11 79 71 69 72 76 70 70 70 76

12 72 79 76 71 70 70 72 81 77

13 74 75 75 80 76 75 70 76 69

14 75 73 74 70 70 76 70 75 71

15 73 79 76 70 75 61 70 75 85

16 74 73 71 75 70 70 70 75 70

17 71 73 80 70 74 70 70 75 70

18 74 75 75 77 80 73 70 72 71

19 75 71 73 81 75 76 70 76 70

20 69 72 72 75 72 73 70 70 72

21 73 74 74 82 90 77 70 75 75

22 75 74 71 77 70 70 70 70 75

23 71 74 74 77 70 71 75 70 75

24 75 79 77 80 73 78 73 75 76

25 74 81 78 72 75 75 73 70 75

26 75 82 79 71 74 70 70 76 75

27 71 71 73 73 70 81 75 70 70

28 74 75 80 75 70 70 66 70 75

29 73 80 77 77 73 70 70 69 70

30 73 80 77 70 70 70 60 70 70

31 76 76 80 75 75 70 71 72 72

32 71 70 71 72 70 70 70 77 72

33 80 72 76 73 70 79 70 70 71

34 78 73 76 76 73 70 70 70 75

35 76 72 73 76 73 70 70 71 73

36 76 73 75 73 73 70 79 75 72

37 79 75 80 78 73 77 70 70 71

38 74 73 70 75 70 70 70 72 79

39 80 72 74 77 75 75 70

75

40 73 70 72 70 70 71 72

86

Jumlah 2993 2977 2997 2970 2934 2906 2843 2768 2952

N 40 40 40 40 40 40 40 38 40

Rata-rata 75 74 75 74 73 73 71 73 74

Varians 8,199 9,840 8,071 11,064 15,926 15,721 14,276 9,380 16,267

Standar

Deviasi 2,863 3,137 2,841 3,326 3,991 3,965 3,778 3,063 4,033

Lampiran 26

86

Page 192: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

173

UJI HOMOGENITAS POPULASI Hipotesis:

Ho :

Ha : Tidak semua sama untuk i= 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

Kriteria:

Jika , maka Ho diterima.

Pengujian Hipotesis

Kelas ni dk= ni -1 Si2 (dk) Si

2 Log Si

2 (dk) log Si

2

X-1 40 39 8,199 319,761 0,914 35,637

X-2 40 39 9,84 383,760 0,993 38,727

X-3 40 39 8,071 314,769 0,907 35,370

X-4 40 39 11,064 431,496 1,044 40,713

X-5 40 39 15,926 621,114 1,202 46,882

X-6 40 39 15,721 613,119 1,196 46,663

X-7 40 39 14,276 556,764 1,155 45,030

X-8 38 37 9,38 347,060 0,972 35,972

X-9 40 39 16,267 634,413 1,211 47,241

Jumlah 358 349 108,744 4222,256 9,594 372,233

Varians gabungan dari kelompok sampel adalah

Harga satuan B

Untuk dengan diperoleh

Karena , ke sembilan sampel mempunyai varians yang sama (homogen)

Lampiran 27

86

Page 193: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

174

UJI ANALISIS VARIANS POPULASI

Hipotesis:

Ho :

Ha :

Kriteria:

Jika , maka Ho diterima.

Pengujian Hipotesis

Kelas X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 X-8 X-9 Jumlah

40 40 40 40 40 40 40 38 40 358

2993 2977 2997 2970 2934 2906 2843 2768 2952 26340

8958049 8862529 8982009 8820900 8608356 8444836 8082649 7661824 8714304 77135456

223951 221563 224550 220523 215209 211121 202066 201627 217858 1938468

Jumlah kuadrat total ( )

Jumlah kuadrat antara

kelompok ( )

Jumlah kuadrat dalam ( )

Tabel ringkasan:

Sumber Variasi db Jk Mk

Antar Kelompok k-1 dk pembilang = k-1

Dalam Kelompok n-k dk penyebut = (n-k)

Total n-1

Sumber Variasi db Jk Mk

Antar Kelompok 8 491,464 61,433

Dalam Kelompok 349 75,196,99 215,464 0,285 1,965

Total 357 75197479,46

Pada dengan dk pembilang =(k-1)= (9-1) = 8, dk penyebut =

diperoleh sebesar 1,965

Kesimpulan

Karena , maka data populasi mempunyai rata-rata antar kelas tidak berbeda (homogen).

Lampiran 28

86

1,956 0,285

Page 194: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

175

DAFTAR NAMA SISWA

KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Kelas : X5 Kelas : X9

No. Kode Siswa No. Kode Siswa

1 E-01 1 K-01

2 E-02 2 K-02

3 E-03 3 K-03

4 E-04 4 K-04

5 E-05 5 K-05

6 E-06 6 K-06

7 E-07 7 K-07

8 E-08 8 K-08

9 E-09 9 K-09

10 E-10 10 K-10

11 E-11 11 K-11

12 E-12 12 K-12

13 E-13 13 K-13

14 E-14 14 K-14

15 E-15 15 K-15

16 E-16 16 K-16

17 E-17 17 K-17

18 E-18 18 K-18

19 E-19 19 K-19

20 E-20 20 K-20

21 E-21 21 K-21

22 E-22 22 K-22

23 E-23 23 K-23

24 E-24 24 K-24

25 E-25 25 K-25

26 E-26 26 K-26

27 E-27 27 K-27

28 E-28 28 K-28

29 E-29 29 K-29

30 E-30 30 K-30

31 E-31 31 K-31

32 E-32 32 K-32

33 E-33 33 K-33

34 E-34 34 K-34

35 E-35 35 K-35

36 E-36 36 K-36

37 E-37 37 K-37

38 E-38 38 K-38

39 E-39 39 K-39

40 E-40 40 K-40

Lampiran 29

86

Page 195: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

176

DAFTAR NILAI PRETEST

Kelas Eksperimen (X-5) Kelas Kontrol (X-9)

Kode Nilai Keterangan Kode Nilai Keterangan

E-1 64 Tidak Tuntas K-1 48 Tidak Tuntas

E-2 48 Tidak Tuntas K-2 56 Tidak Tuntas

E-3 52 Tidak Tuntas K-3 64 Tidak Tuntas

E-4 48 Tidak Tuntas K-4 52 Tidak Tuntas

E-5 64 Tidak Tuntas K-5 52 Tidak Tuntas

E-6 56 Tidak Tuntas K-6 40 Tidak Tuntas

E-7 60 Tidak Tuntas K-7 60 Tidak Tuntas

E-8 40 Tidak Tuntas K-8 48 Tidak Tuntas

E-9 68 Tidak Tuntas K-9 52 Tidak Tuntas

E-10 60 Tidak Tuntas K-10 48 Tidak Tuntas

E-11 56 Tidak Tuntas K-11 56 Tidak Tuntas

E-12 52 Tidak Tuntas K-12 60 Tidak Tuntas

E-13 40 Tidak Tuntas K-13 40 Tidak Tuntas

E-14 48 Tidak Tuntas K-14 48 Tidak Tuntas

E-15 48 Tidak Tuntas K-15 52 Tidak Tuntas

E-16 56 Tidak Tuntas K-16 52 Tidak Tuntas

E-17 52 Tidak Tuntas K-17 52 Tidak Tuntas

E-18 40 Tidak Tuntas K-18 68 Tidak Tuntas

E-19 64 Tidak Tuntas K-19 60 Tidak Tuntas

E-20 60 Tidak Tuntas K-20 48 Tidak Tuntas

E-21 60 Tidak Tuntas K-21 48 Tidak Tuntas

E-22 52 Tidak Tuntas K-22 56 Tidak Tuntas

E-23 56 Tidak Tuntas K-23 68 Tidak Tuntas

E-24 56 Tidak Tuntas K-24 48 Tidak Tuntas

E-25 56 Tidak Tuntas K-25 52 Tidak Tuntas

E-26 48 Tidak Tuntas K-26 52 Tidak Tuntas

E-27 52 Tidak Tuntas K-27 48 Tidak Tuntas

E-28 64 Tidak Tuntas K-28 44 Tidak Tuntas

E-29 52 Tidak Tuntas K-29 60 Tidak Tuntas

E-30 68 Tidak Tuntas K-30 48 Tidak Tuntas

E-31 48 Tidak Tuntas K-31 56 Tidak Tuntas

E-32 44 Tidak Tuntas K-32 64 Tidak Tuntas

E-33 60 Tidak Tuntas K-33 68 Tidak Tuntas

E-34 48 Tidak Tuntas K-34 44 Tidak Tuntas

E-35 44 Tidak Tuntas K-35 52 Tidak Tuntas

E-36 40 Tidak Tuntas K-36 68 Tidak Tuntas

E-37 68 Tidak Tuntas K-37 40 Tidak Tuntas

E-38 60 Tidak Tuntas K-38 52 Tidak Tuntas

E-39 56 Tidak Tuntas K-39 52 Tidak Tuntas

E-40 48 Tidak Tuntas K-40 56 Tidak Tuntas

Jumlah 2152

Jumlah 2130

Rata-rata 53,8

Rata-rata 53,3

Sd 8,05

Sd 7,65

Vt 64,81

Vt 58,57

Lampiran 30

86

Page 196: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

177

UJI NORMALITAS

DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Hi : Data tidak berdistribusi normal

Kriteria

Ho diterima apabila

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis :

Nilai maksimal = 68

Panjang kelas = 4

Nilai minimal = 40

Rata-rata (x) = 53,80

Rentang = 28

Standar deviasi (s) = 8,05

Banyak kelas (k) = 6

Jumlah siswa (n) = 40

Kelas interval

Batas Z untuk Peluang Luas kelas Ei Oi

(Oi-Ei)²

Kelas batas kelas untuk Z untuk Z Ei

40-44 39,5 -1,78 0,46 0,09 3,45 6 1,89

45-49 44,5 -1,16 0,38 0,17 6,91 8 0,17

50-54 49,5 -0,53 0,20 0,17 6,75 6 0,08

55-59 54,5 0,09 0,03 0,23 9,04 7 0,46

60-64 59,5 0,71 0,26 0,15 5,90 10 2,84

65-69 64,5 1,33 0,41 0,07 2,65 3 0,05

69,5 1,95 0,47

5,45

Untuk , dengan diperoleh = 11,1 (Arikunto, 2006: 362)

Kesimpulan

Karena maka data tersebut terdistribusi normal

Lampiran 31

86

Page 197: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

178

UJI NORMALITAS

DATA PRETEST KELAS KONTROL

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Hi : Data tidak berdistribusi normal

Kriteria

Ho diterima apabila

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis :

Nilai maksimal = 68

Panjang kelas = 4

Nilai minimal = 40

Rata-rata (x) = 53,3

Rentang = 28

Standar deviasi (s) = 7,65

Banyak kelas = 6

Jumlah siswa (n) = 40

Kelas interval

Batas Z untuk Peluang Luas kelas Ei Oi

(Oi-Ei)²

Kelas batas kelas untuk Z untuk Z Ei

40-44 39,5 -1,80 0,46 0,09 3,58 5 0,57

45-49 44,5 -1,15 0,37 0,18 7,39 9 0,35

50-54 49,5 -0,50 0,19 0,13 5,12 11 6,75

55-59 54,5 0,16 0,06 0,23 9,15 5 1,88

60-64 59,5 0,81 0,29 0,14 5,49 6 0,05

65-69 64,5 1,46 0,43 0,05 2,18 4 1,52

69,5 2,12 0,48

9,61

Untuk , dengan diperoleh tabel = 11,1 (Arikunto, 2006: 362)

Kesimpulan

Karena maka data tersebut terdistribusi normal

Lampiran 32

86

Page 198: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

179

UJI HOMOGENITAS

DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

Hipotesis

Ho : artinya kedua kelas homogen

Ha : artinya kedua kelas tidak homogen

Kriteria

Ho diterima apabila

Pengujian Hipotesis

Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

2152 2130

53,8 53,3

n 40 40

Sd 8,05 7,65

Vt 64,81 58,57

Dilakukan perhitungan:

Pada dengan dk pembilang dan dk penyebut

diperoleh sebesar 1,70 (Arikunto, 2006: 368)

Kesimpulan

Karena maka data tersebut homogen.

Lampiran 33

86

Page 199: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

180

UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA

DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

Hipotesis

Ho :

Ha :

Kriteria

Ho diterima apabila

Pengujian Hipotesis

Dimana

Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

2152 2130

53,8 53,3

n 40 40

Sd 8,05 7,65

Vt 64,81 58,57

Perhitungan dilakukan:

Pada dengan diperoleh sebesar 1,99

(Arikunto, 2006: 363)

Kesimpulan

Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai pretest

kedua kelas sama artinya rata-rata nilai pretest kelas eksperimen sama dengan nilai pretest

kelas kontrol.

Daerah

Penerimaan

Ho

Daerah

Penolakan Ho

Lampiran 34

86

Page 200: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

181

DAFTAR NILAI POSTTEST

Kelas Eksperimen (X-5) Kelas Kontrol (X-9)

Kode Nilai Keterangan Kode Nilai Keterangan

E-1 80 Tuntas K-1 84 Tuntas

E-2 88 Tuntas K-2 88 Tuntas

E-3 76 Tuntas K-3 88 Tuntas

E-4 88 Tuntas K-4 84 Tuntas

E-5 92 Tuntas K-5 68 Tidak Tuntas

E-6 80 Tuntas K-6 60 Tidak Tuntas

E-7 96 Tuntas K-7 84 Tuntas

E-8 76 Tuntas K-8 64 Tidak Tuntas

E-9 92 Tuntas K-9 80 Tuntas

E-10 76 Tuntas K-10 84 Tuntas

E-11 88 Tuntas K-11 80 Tuntas

E-12 80 Tuntas K-12 80 Tuntas

E-13 68 Tidak Tuntas K-13 92 Tuntas

E-14 76 Tuntas K-14 80 Tuntas

E-15 84 Tuntas K-15 68 Tidak Tuntas

E-16 72 Tidak Tuntas K-16 72 Tidak Tuntas

E-17 72 Tidak Tuntas K-17 68 Tidak Tuntas

E-18 76 Tuntas K-18 92 Tuntas

E-19 84 Tuntas K-19 80 Tuntas

E-20 80 Tuntas K-20 64 Tidak Tuntas

E-21 96 Tuntas K-21 76 Tuntas

E-22 76 Tuntas K-22 72 Tidak Tuntas

E-23 96 Tuntas K-23 84 Tuntas

E-24 88 Tuntas K-24 60 Tidak Tuntas

E-25 84 Tuntas K-25 76 Tuntas

E-26 76 Tuntas K-26 72 Tidak Tuntas

E-27 92 Tuntas K-27 68 Tidak Tuntas

E-28 96 Tuntas K-28 72 Tidak Tuntas

E-29 72 Tidak Tuntas K-29 72 Tidak Tuntas

E-30 96 Tuntas K-30 76 Tuntas

E-31 84 Tuntas K-31 72 Tidak Tuntas

E-32 80 Tuntas K-32 92 Tuntas

E-33 96 Tuntas K-33 84 Tuntas

E-34 68 Tidak Tuntas K-34 60 Tidak Tuntas

E-35 84 Tuntas K-35 88 Tuntas

E-36 80 Tuntas K-36 68 Tidak Tuntas

E-37 76 Tuntas K-37 92 Tuntas

E-38 92 Tuntas K-38 84 Tuntas

E-39 80 Tuntas K-39 80 Tuntas

E-40 76 Tuntas K-40 76 Tuntas

Jumlah 3312

Jumlah 3084

Rata-rata 82,80

Rata-rata 77,100

Sd 8,41

Sd 9,37

Vt 70,70

Vt 87,80

Lampiran 35

86

Page 201: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

182

UJI NORMALITAS

DATA POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Hi : Data tidak berdistribusi normal

Kriteria

Ho diterima apabila

Pengujian Hipotesis

Data Kelas:

Nilai maksimal = 96

Panjang kelas = 4

Nilai minimal = 68

Rata-rata = 82,80

Rentang = 28

Standar Deviasi (Sd) = 8,41

Banyak kelas = 6

Jumlah siswa (n) = 40

Kelas interval

Batas Z untuk Peluang Luas kelas Ei Oi

(Oi-Ei)²

Kelas batas kelas untuk Z untuk Z Ei

68-72 67,5 -1,82 0,47 0,08 3,04 5 1,27

73-77 72,5 -1,22 0,39 0,15 6,16 9 1,31

78-82 77,5 -0,63 0,24 0,22 8,86 7 0,39

83-87 82,5 -0,04 0,01 0,20 7,91 5 1,07

88-92 87,5 0,56 0,21 0,16 6,55 8 0,32

93-97 92,5 1,15 0,38 0,08 3,37 6 2,06

97,5 1,75 0,46

4,36

Untuk , dengan diperoleh tabel = 11,1 (Arikunto, 2006: 362)

Kesimpulan

Karena maka data tersebut terdistribusi normal

Lampiran 36

86

Page 202: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

183

UJI NORMALITAS

DATA POSTTEST KELAS KONTROL

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Hi : Data tidak berdistribusi normal

Kriteria

Ho diterima apabila

Pengujian Hipotesis

Data Kelas :

Nilai

maksimal = 92

Panjang kelas = 5

Nilai minimal = 60

Rata-rata = 77,10

Rentang = 32

Standar Deviasi (Sd) = 9,37

Banyak kelas = 6

Jumlah siswa (n) = 40

Kelas interval

Batas Z untuk Peluang Luas kelas Ei Oi

(Oi-Ei)²

Kelas batas kelas untuk Z untuk Z Ei

60-65 59,5 -1,88 0,47 0,08 3,11 5 1,15

66-71 65,5 -1,24 0,39 0,17 6,69 5 0,43

72-77 71,5 -0,60 0,22 0,21 8,32 10 0,34

78-83 77,5 0,04 0,02 0,24 9,43 6 1,25

84-89 83,5 0,68 0,25 0,15 6,18 10 2,37

90-95 89,5 1,32 0,41 0,07 2,72 4 0,60

95,5 1,96 0,48

5,53

Untuk , dengan diperoleh tabel = 11,1 (Arikunto, 2006: 362)

Kesimpulan

Karena maka data tersebut terdistribusi normal

Lampiran 37

86

Page 203: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

184

UJI HOMOGENITAS SAMPEL

DATA POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

Hipotesis

Ho : artinya kedua kelas homogen

Ha : artinya kedua kelas tidak homogen

Kriteria

Ho diterima apabila

Pengujian Hipotesis

Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

3312 3084

82,8 77,1

n 40 40

Sd 8,41 9,37

Vt 70,70 87,80

Dilakukan perhitungan:

Pada dengan dk pembilang dan dk penyebut

diperoleh sebesar 1,70 (Arikunto, 2006: 368)

Kesimpulan

Karena maka data tersebut homogen.

Lampiran 38

86

Page 204: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

185

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA

DATA POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

Hipotesis

Ho :

Ha :

Kriteria

Ho diterima apabila

Pengujian Hipotesis

Dimana

Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

3312 3084

82,8 77,1

n 40 40

Sd 8,41 9,37

Vt 70,70 87,80

Perhitungan dilakukan:

Pada dengan diperoleh sebesar

1,99 (Arikunto, 2006: 363)

Kesimpulan

Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai posttest kedua

kelas berbeda artinya rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih baik dari hasil

posttest kelas kontrol.

Daerah

Penerimaan

Ho

Daerah

Penolakan Ho

Lampiran 39

86

Page 205: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

186

UJI GAIN DATA NILAI TEST

HASIL BELAJAR KOGNITIF KELAS EKSPERIMEN

Rumus

Kriteria

Nilai Kriteria

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Dari data nilai kelas eksperimen

Sumber Variasi Pretest Posttest

2152 3312

53,8 82,8

53,8 % 82,8 %

0,63

Dari tabel diatas didapatkan nilai .

Berdasarkan kriteria yang digunakan, peningkatan hasil belajar kognitif yang dicapai

kelas eksperimen dikategorikan Sedang.

Lampiran 40

86

Page 206: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

187

UJI GAIN DATA NILAI TEST

HASIL BELAJAR KOGNITIF KELAS KONTROL

Rumus

Kriteria

Nilai Kriteria

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Dari data nilai kelas kontrol

Sumber Variasi Pretest Posttest

2130 3084

53,3 77,1

53,3 % 77,1 %

0,50

Dari tabel diatas didapatkan nilai .

Berdasarkan kriteria yang digunakan, peningkatan hasil belajar kognitif yang dicapai

kelas kontrol dikategorikan Sedang.

Lampiran 41

86

Page 207: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

188

PEMBENTUKAN KELOMPOK KEGIATAN LABORATORIUM

KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pertemuan I II Pertemuan I II

Kelompok Kode Siswa Kode Siswa Kelompok Kode Siswa Kode Siswa

1

E-01 E-01

1

K-01 K-01

E-09 E-02 K-09 K-02

E-17 E-17 K-17 K-03

E-25 E-18 K-25 K-04

E-33 E-40 E-33 K-05

2

E-02 E-03

2

K-02 K-06

E-10 E-04 K-10 K-07

E-18 E-19 K-18 K-08

E-26 E-20 K-26 K-09

E-34 E-39 K-34 K-10

3

E-03 E-05

3

K-03 K-11

E-11 E-06 K-11 K-12

E-19 E-21 K-19 K-13

E-27 E-22 K-27 K-14

E-35 E-38 K-35 K-15

4

E-04 E-07

4

K-04 K-16

E-12 E-08 K-12 K-17

E-20 E-23 K-20 K-18

E-28 E-24 K-28 K-19

E-36 E-37 K-36 K-20

5

E-05 E-09

5

K-05 K-21

E-13 E-10 K-13 K-22

E-21 E-25 K-21 K-23

E-29 E-26 K-29 K-24

E-37 E-36 K-37 K-25

6

E-06 E-11

6

K-06 K-26

E-14 E-12 K-14 K-27

E-22 E-27 K-22 K-28

E-30 E-28 K-30 K-29

E-38 E-35 K-38 K-30

7

E-07 E-13

7

K-07 K-31

E-15 E-14 K-15 K-32

E-23 E-29 K-23 E-33

E-31 E-30 K-31 K-34

E-39 E-34 K-39 K-35

8

E-08 E-15

8

K-08 K-36

E-16 E-16 K-16 K-37

E-24 E-31 K-24 K-38

E-32 E-32 K-32 K-39

E-40 E-33 K-40 K-40

Lampiran 42

86

Page 208: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

189

DAFTAR NILAI AKTIVITAS BELAJAR KELAS EKSPERIMEN

No. Kode

Siswa

Pertemuan I Jumlah Nilai (%) Keterangan

Pertemuan II Jumlah Nilai (%) Keterangan

A B C D E Skor A B C D E Skor

1 E-01 3 3 4 4 4 18 90 90 Sangat Aktif 4 3 3 4 3 17 85 85 Sangat Aktif

2 E-02 3 3 2 3 3 14 70 70 Aktif 4 3 3 4 3 17 85 85 Sangat Aktif

3 E-03 2 2 3 4 3 14 70 70 Aktif 3 2 3 4 3 15 75 75 Aktif

4 E-04 3 3 3 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 3 4 3 17 85 85 Sangat Aktif

5 E-05 3 3 3 3 3 15 75 75 Aktif 4 3 3 4 3 17 85 85 Sangat Aktif

6 E-06 3 3 3 4 4 17 85 85 Sangat Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif

7 E-07 3 3 4 4 4 18 90 90 Sangat Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif

8 E-08 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 4 4 4 17 85 85 Sangat Aktif

9 E-09 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif

10 E-10 2 2 2 3 3 12 60 60 Cukup Aktif 3 2 4 4 4 17 85 85 Sangat Aktif

11 E-11 3 3 3 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Aktif

12 E-12 3 3 3 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Aktif

13 E-13 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

14 E-14 2 2 3 4 4 15 75 75 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

15 E-15 3 3 4 4 4 18 90 90 Sangat Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Aktif

16 E-16 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

17 E-17 2 2 4 4 4 16 80 80 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

18 E-18 2 2 2 3 3 12 60 60 Cukup Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

19 E-19 3 3 3 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Aktif

20 E-20 3 3 3 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Aktif

21 E-21 3 3 3 3 3 15 75 75 Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif

22 E-22 2 2 3 4 4 15 75 75 Aktif 3 2 4 4 4 17 85 85 Sangat Aktif

23 E-23 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif

24 E-24 3 3 3 3 3 15 75 75 Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif

25 E-25 3 2 4 4 4 17 85 85 Sangat Aktif 4 2 4 4 4 18 90 90 Sangat Aktif

26 E-26 2 2 2 3 3 12 60 60 Cukup Aktif 3 2 4 4 4 17 85 85 Sangat Aktif

27 E-27 3 3 3 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif

28 E-28 3 3 3 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif

29 E-29 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 4 4 4 17 85 85 Sangat Aktif

30 E-30 4 3 3 4 4 18 90 90 Sangat Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif

31 E-31 3 3 4 4 4 18 90 90 Sangat Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif

32 E-32 3 3 3 3 3 15 75 75 Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif

33 E-33 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif

34 E-34 2 2 2 3 3 12 60 60 Cukup Aktif 3 2 4 4 4 17 85 85 Sangat Aktif

35 E-35 3 3 3 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif

36 E-36 2 2 3 4 3 14 70 70 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

37 E-37 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

38 E-38 3 3 3 4 4 17 85 85 Sangat Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Aktif

39 E-39 2 2 4 4 4 16 80 80 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

40 E-40 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

Lam

piran

43

1

89

Page 209: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

190

DAFTAR NILAI AKTIVITAS BELAJAR KELAS KONTROL

No. Kode

Siswa

Pertemuan I Jumlah % Nilai Keterangan

Pertemuan II Jumlah % Nilai Keterangan

A B C D E Skor A B C D E Skor

1 K-01 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif 4 2 3 4 4 17 85 85 Aktif

2 K-02 3 3 4 4 4 18 90 90 Sangat Aktif 4 3 3 4 4 18 90 90 Sangat Aktif

3 K-03 3 3 4 4 3 17 85 85 Sangat Aktif 4 3 3 4 4 18 90 90 Sangat Aktif

4 K-04 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif 4 2 3 4 4 17 85 85 Aktif

5 K-05 2 2 4 4 3 15 75 75 Aktif 3 2 3 4 4 16 80 80 Aktif

6 K-06 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

7 K-07 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif 4 2 3 3 3 15 75 75 Aktif

8 K-08 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

9 K-09 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

10 K-10 3 2 4 4 4 17 85 85 Sangat Aktif 4 2 3 3 3 15 75 75 Sangat Aktif

11 K-11 2 2 4 4 3 15 75 75 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

12 K-12 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

13 K-13 3 3 4 4 3 17 85 85 Sangat Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Sangat Aktif

14 K-14 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

15 K-15 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

16 K-16 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

17 K-17 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

18 K-18 3 3 4 4 4 18 90 90 Sangat Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Sangat Aktif

19 K-19 2 2 4 4 3 15 75 75 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

20 K-20 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

21 K-21 2 2 4 4 3 15 75 75 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

22 K-22 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

23 K-23 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif 4 2 3 3 3 15 75 75 Aktif

24 K-24 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

25 K-25 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

26 K-26 2 2 4 4 4 16 80 80 Aktif 3 2 2 3 3 13 65 65 Aktif

27 K-27 2 2 4 4 3 15 75 75 Aktif 3 2 2 3 3 13 65 65 Aktif

28 K-28 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 2 3 3 13 65 65 Aktif

29 K-29 3 2 4 4 3 16 80 80 Aktif 3 2 2 3 3 13 65 65 Aktif

30 K-30 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 2 3 3 13 65 65 Aktif

31 K-31 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 4 4 16 80 80 Aktif

32 K-32 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif 4 3 3 4 4 18 90 90 Aktif

33 K-33 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif 4 2 3 4 4 17 85 85 Aktif

34 K-34 2 2 4 4 4 16 80 80 Aktif 3 2 3 4 4 16 80 80 Aktif

35 K-35 3 3 4 4 3 17 85 85 Sangat Aktif 4 3 3 4 4 18 90 90 Sangat Aktif

36 K-36 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

37 K-37 2 3 4 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Aktif

38 K-38 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif 4 2 3 3 3 15 75 75 Aktif

39 K-39 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

40 K-40 2 3 3 3 3 14 70 70 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif

Lam

piran

44

1

90

Page 210: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

191

REKAPITULASI NILAI AKTIVITAS BELAJAR

KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

Kode

Siswa

Nilai Kode

Siswa

Nilai

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II

E-01 90 85 K-01 70 85

E-02 70 85 K-02 90 90

E-03 70 75 K-03 85 90

E-04 80 85 K-04 70 85

E-05 75 85 K-05 75 80

E-06 85 95 K-06 65 70

E-07 90 95 K-07 70 75

E-08 65 85 K-08 65 70

E-09 95 95 K-09 65 70

E-10 60 85 K-10 85 75

E-11 80 80 K-11 75 70

E-12 80 80 K-12 65 70

E-13 65 70 K-13 85 80

E-14 75 70 K-14 65 70

E-15 90 80 K-15 65 70

E-16 65 70 K-16 65 70

E-17 80 70 K-17 65 70

E-18 60 70 K-18 90 80

E-19 80 80 K-19 75 70

E-20 80 80 K-20 65 70

E-21 75 95 K-21 75 70

E-22 75 85 K-22 65 70

E-23 95 95 K-23 70 75

E-24 75 95 K-24 65 70

E-25 85 90 K-25 65 70

E-26 60 85 K-26 80 65

E-27 80 95 K-27 75 65

E-28 80 95 K-28 65 65

E-29 65 85 K-29 80 65

E-30 90 95 K-30 65 65

E-31 90 95 K-31 65 80

E-32 75 95 K-32 70 90

E-33 95 95 K-33 70 85

E-34 60 85 K-34 80 80

E-35 80 95 K-35 85 90

E-36 70 70 K-36 65 70

E-37 65 70 K-37 80 80

E-38 85 80 K-38 70 75

E-39 80 70 K-39 65 70

E-40 65 70 K-40 70 70

Jumlah 3080 3360 Jumlah 2880 2980

Rata-rata 77 84 Rata-rata 72 74,5

Varians 110 91,28 Varians 63,85 58,72

Simpangan 10,49 9,55 Simpangan 7,99 7,66

Lampiran 45

86

Page 211: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

192

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA

DATA OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR PERTEMUAN I

Hipotesis

Ho :

Ha :

Kriteria

Ho diterima apabila

Pengujian Hipotesis

Dimana

Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

3080 2880

77 72

n 40 40

Sd 10,49 7,99

Vt 110 63,85

Perhitungan dilakukan:

Pada dengan diperoleh sebesar

1,99 (Arikunto, 2006: 363)

Kesimpulan

Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil observasi

aktivitas belajar kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil observasi aktivitas

belajar kelas eksperimen lebih baik dari hasil observasi aktivitas belajar kelas kontrol.

Daerah

Penerimaan

Ho

Daerah

Penolakan Ho

Lampiran 46

86

Page 212: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

193

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA

DATA OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR PERTEMUAN II

Hipotesis

Ho :

Ha :

Kriteria

Ho diterima apabila

Pengujian Hipotesis

Dimana

Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

3360 2980

84 74,50

n 40 40

Sd 9,55 7,66

Vt 91,28 58,72

Perhitungan dilakukan:

Pada dengan diperoleh sebesar

1,99 (Arikunto, 2006: 363)

Kesimpulan

Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil observasi

aktivitas belajar kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil observasi aktivitas

belajar kelas eksperimen lebih baik dari hasil observasi aktivitas belajar kelas kontrol.

Daerah

Penerimaan

Ho

Daerah

Penolakan Ho

Lampiran 47

86

Page 213: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

194

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN

No. Kode

Siswa

Pertemuan I Jumlah % Nilai Keterangan

Pertemuan II Jumlah % Nilai Keterangan

A B C D E Skor A B C D E Skor

1 E-01 4 2 4 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas

2 E-02 4 3 3 3 3 16 80 80 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas

3 E-03 4 2 3 4 3 16 80 80 Tuntas 4 3 3 4 2 16 80 80 Tuntas

4 E-04 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas

5 E-05 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas

6 E-06 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas

7 E-07 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas

8 E-08 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas

9 E-09 4 3 4 4 4 19 95 95 Tuntas 4 4 3 4 4 19 95 95 Tuntas

10 E-10 4 2 3 2 2 13 65 65 Tidak Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas

11 E-11 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas

12 E-12 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas

13 E-13 4 2 3 4 2 15 75 75 Tuntas 4 3 3 4 2 16 80 80 Tuntas

14 E-14 4 2 4 4 2 16 80 80 Tuntas 4 3 3 4 2 16 80 80 Tuntas

15 E-15 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas

16 E-16 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas

17 E-17 4 2 4 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas

18 E-18 4 2 3 2 2 13 65 65 Tidak Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas

19 E-19 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas

20 E-20 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas

21 E-21 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas

22 E-22 4 2 4 4 2 16 80 80 Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas

23 E-23 4 3 4 4 4 19 95 95 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas

24 E-24 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas

25 E-25 4 2 4 4 4 18 90 90 Tuntas 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas

26 E-26 4 2 3 2 2 13 65 65 Tidak Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas

27 E-27 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas

28 E-28 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas

29 E-29 4 2 3 4 2 15 75 75 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas

30 E-30 4 3 4 4 4 19 95 95 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas

31 E-31 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas

32 E-32 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas

33 E-33 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas

34 E-34 4 2 3 2 2 13 65 65 Tidak Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas

35 E-35 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 4 4 2 18 90 90 Tuntas

36 E-36 4 2 3 4 2 15 75 75 Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas

37 E-37 4 3 3 4 2 16 80 80 Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas

38 E-38 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas

39 E-39 4 2 4 4 2 16 80 80 Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas

40 E-40 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas

Lam

piran

48

194

Page 214: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

195

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR AFEKTIF KELAS KONTROL

No. Kode

Siswa

Pertemuan I Jumlah % Nilai Keterangan

Pertemuan II Jumlah % Nilai Keterangan

A B C D E Skor A B C D E Skor

1 K-01 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas

2 K-02 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas 4 4 2 4 4 18 90 90 Tuntas

3 K-03 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas 4 4 3 4 4 19 95 95 Tuntas

4 K-04 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas

5 K-05 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas

6 K-06 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas

7 K-07 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 4 3 4 4 19 95 95 Tuntas

8 K-08 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas

9 K-09 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 3 2 4 2 15 75 75 Tuntas

10 K-10 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas 4 4 3 4 4 19 95 95 Tuntas

11 K-11 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas 4 4 2 4 3 17 85 85 Tuntas

12 K-12 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 3 4 2 15 75 75 Tuntas

13 K-13 4 4 3 4 4 19 95 95 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas

14 K-14 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas

15 K-15 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas

16 K-16 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 3 4 2 15 75 75 Tuntas

17 K-17 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 4 2 4 2 16 80 80 Tuntas

18 K-18 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas

19 K-19 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas

20 K-20 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 4 2 4 2 16 80 80 Tuntas

21 K-21 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas

22 K-22 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 4 2 4 2 16 80 80 Tuntas

23 K-23 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas

24 K-24 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 4 2 4 2 16 80 80 Tuntas

25 K-25 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 4 4 2 16 80 80 Tuntas

26 K-26 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas 4 2 2 4 4 16 80 80 Tuntas

27 K-27 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas

28 K-28 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 4 2 4 2 16 80 80 Tuntas

29 K-29 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas

30 K-30 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 2 4 4 16 80 80 Tuntas

31 K-31 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 4 2 4 2 16 80 80 Tuntas

32 K-32 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 4 19 95 95 Tuntas

33 K-33 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas 4 4 3 4 4 19 95 95 Tuntas

34 K-34 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas

35 K-35 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas

36 K-36 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 3 4 2 15 75 75 Tuntas

37 K-37 4 4 3 4 4 19 95 95 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas

38 K-38 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas

39 K-39 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 3 2 4 2 15 75 75 Tuntas

40 K-40 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 3 2 4 4 17 85 85 Tuntas

Lam

piran

49

195

Page 215: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

196

REKAPITULASI NILAI HASIL BELAJAR

ASPEK AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

Kode

Siswa

Nilai Kode

Siswa

Nilai

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II

E-01 85 90 K-01 85 90

E-02 80 90 K-02 90 90

E-03 80 80 K-03 90 95

E-04 85 90 K-04 85 90

E-05 85 90 K-05 85 90

E-06 90 90 K-06 70 70

E-07 90 90 K-07 70 95

E-08 70 85 K-08 70 75

E-09 95 95 K-09 70 75

E-10 65 85 K-10 90 95

E-11 85 90 K-11 75 85

E-12 85 90 K-12 70 75

E-13 75 80 K-13 95 95

E-14 80 80 K-14 70 70

E-15 90 90 K-15 70 75

E-16 70 85 K-16 70 75

E-17 85 85 K-17 70 80

E-18 65 85 K-18 90 90

E-19 85 95 K-19 75 75

E-20 85 95 K-20 70 80

E-21 85 90 K-21 85 85

E-22 80 85 K-22 70 80

E-23 95 95 K-23 85 90

E-24 85 95 K-24 70 80

E-25 90 90 K-25 70 80

E-26 65 85 K-26 75 80

E-27 85 90 K-27 75 95

E-28 85 90 K-28 70 80

E-29 75 85 K-29 85 85

E-30 95 90 K-30 70 80

E-31 90 95 K-31 70 80

E-32 85 95 K-32 85 95

E-33 90 95 K-33 90 95

E-34 65 85 K-34 75 75

E-35 85 90 K-35 90 90

E-36 75 85 K-36 70 75

E-37 80 85 K-37 95 95

E-38 90 95 K-38 85 85

E-39 80 85 K-39 70 75

E-40 70 85 K-40 70 85

Jumlah 3280 3550 Jumlah 3115 3350

Rata-rata 82 88,75 Rata-rata 78 83,75

Varians 73 20,19 Varians 79,34 63,78

Simpangan 8,53 4,49 Simpangan 8,91 7,99

Lampiran 50

86

Page 216: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

197

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA

HASIL BELAJAR AFEKTIF PERTEMUAN I

Hipotesis

Ho :

Ha :

Kriteria

Ho diterima apabila

Pengujian Hipotesis

Dimana

Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

3280 3115

82 78

n 40 40

Sd 8,53 8,91

Vt 73 79,34

Perhitungan dilakukan:

Pada dengan diperoleh sebesar

1,99 (Arikunto, 2006: 363)

Kesimpulan

Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar

afektif kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar afektif kelas eksperimen

lebih baik dari nilai hasil belajar afektif kelas kontrol.

Daerah

Penerimaan

Ho

Daerah

Penolakan Ho

Lampiran 51

86

Page 217: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

198

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA

HASIL BELAJAR AFEKTIF PERTEMUAN II

Hipotesis

Ho :

Ha :

Kriteria

Ho diterima apabila

Pengujian Hipotesis

Dimana

Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

3550 3350

88,75 83,75

n 20,19 63,78

Sd 4,49 7,99

Vt 20,19 63,78

Perhitungan dilakukan:

Pada dengan diperoleh sebesar

1,99 (Arikunto, 2006: 363)

Kesimpulan

Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar

afektif kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar afektif kelas eksperimen

lebih baik dari nilai hasil belajar afektif kelas kontrol.

Daerah

Penerimaan

Ho

Daerah

Penolakan Ho

Lampiran 52

86

Page 218: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

199

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN

No. Kode

Siswa

Pertemuan I Jumlah % Nilai Keterangan

Pertemuan II Jumlah % Nilai Keterangan

A B C D E Skor A B C D E Skor

1 E-01 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 3 4 4 3 2 16 80 80 Tuntas

2 E-02 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 4 3 4 4 4 19 95 95 Tuntas

3 E-03 3 4 3 3 3 16 80 80 Tuntas 4 3 3 3 3 16 80 80 Tuntas

4 E-04 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 4 3 3 3 3 16 80 80 Tuntas

5 E-05 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas

6 E-06 3 2 4 4 3 16 80 80 Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas

7 E-07 3 3 4 4 3 17 85 85 Tuntas 3 2 4 4 4 17 85 85 Tuntas

8 E-08 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 3 2 4 4 4 17 85 85 Tuntas

9 E-09 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 3 4 4 3 2 16 80 80 Tuntas

10 E-10 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 3 4 4 3 2 16 80 80 Tuntas

11 E-11 3 4 3 3 3 16 80 80 Tuntas 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas

12 E-12 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 3 4 4 3 2 16 80 80 Tuntas

13 E-13 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas

14 E-14 3 2 4 4 3 16 80 80 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas

15 E-15 3 3 4 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas

16 E-16 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 4 2 4 3 4 17 85 85 Tuntas

17 E-17 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 4 2 4 3 4 17 85 85 Tuntas

18 E-18 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 4 3 4 4 4 19 95 95 Tuntas

19 E-19 3 4 3 3 3 16 80 80 Tuntas 4 3 4 4 4 19 95 95 Tuntas

20 E-20 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 4 3 3 3 3 16 80 80 Tuntas

21 E-21 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas 4 3 3 3 3 16 80 80 Tuntas

22 E-22 3 2 4 4 3 16 80 80 Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas

23 E-23 3 3 4 4 3 17 85 85 Tuntas 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas

24 E-24 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas

25 E-25 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 3 2 4 4 4 17 85 85 Tuntas

26 E-26 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 3 2 4 4 4 17 85 85 Tuntas

27 E-27 3 4 3 3 3 16 80 80 Tuntas 3 2 4 4 4 17 85 85 Tuntas

28 E-28 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas

29 E-29 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas 4 3 3 3 3 16 80 80 Tuntas

30 E-30 3 2 4 4 3 16 80 80 Tuntas 4 3 4 4 4 19 95 95 Tuntas

31 E-31 3 3 4 4 3 17 85 85 Tuntas 4 2 4 3 4 17 85 85 Tuntas

32 E-32 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas

33 E-33 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas

34 E-34 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas

35 E-35 3 4 3 3 3 16 80 80 Tuntas 3 4 4 3 2 16 80 80 Tuntas

36 E-36 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas

37 E-37 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas

38 E-38 3 2 4 4 3 16 80 80 Tuntas 4 2 4 3 4 17 85 85 Tuntas

39 E-39 3 3 4 4 3 17 85 85 Tuntas 4 2 4 3 4 17 85 85 Tuntas

40 E-40 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 4 3 4 4 4 19 95 95 Tuntas

Lam

piran

53

1

99

Page 219: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

200

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL

No. Kode

Siswa

Pertemuan I Jumlah % Nilai Keterangan

Pertemuan II Jumlah % Nilai Keterangan

A B C D E Skor A B C D E Skor

1 K-01 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas 3 3 4 3 4 17 85 85 Tuntas

2 K-02 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas 3 3 4 3 4 17 85 85 Tuntas

3 K-03 3 2 4 4 2 15 75 75 Tuntas 3 3 4 3 4 17 85 85 Tuntas

4 K-04 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 3 3 4 3 4 17 85 85 Tuntas

5 K-05 4 3 3 2 3 15 75 75 Tuntas 3 3 4 3 4 17 85 85 Tuntas

6 K-06 2 3 4 4 3 16 80 80 Tuntas 2 2 4 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas

7 K-07 3 3 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 2 2 4 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas

8 K-08 4 2 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 2 2 4 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas

9 K-09 3 2 3 2 3 13 65 65 Tidak Tuntas 2 2 4 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas

10 K-10 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas 2 2 4 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas

11 K-11 3 2 4 4 2 15 75 75 Tuntas 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas

12 K-12 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas

13 K-13 4 3 3 2 3 15 75 75 Tuntas 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas

14 K-14 2 3 4 4 3 16 80 80 Tuntas 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas

15 K-15 3 3 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas

16 K-16 4 2 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas

17 K-17 3 2 3 2 3 13 65 65 Tidak Tuntas 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas

18 K-18 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas

19 K-19 3 2 4 4 2 15 75 75 Tuntas 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas

20 K-20 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas

21 K-21 4 3 3 2 3 15 75 75 Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas

22 K-22 2 3 4 4 3 16 80 80 Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas

23 K-23 3 3 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas

24 K-24 4 2 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas

25 K-25 3 2 3 2 3 13 65 65 Tidak Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas

26 K-26 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas

27 K-27 3 2 4 4 2 15 75 75 Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas

28 K-28 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas

29 K-29 4 3 3 2 3 15 75 75 Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas

30 K-30 2 3 4 4 3 16 80 80 Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas

31 K-31 3 3 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 3 3 3 4 4 17 85 85 Tuntas

32 K-32 4 2 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 3 3 3 4 4 17 85 85 Tuntas

33 K-33 3 2 3 2 3 13 65 65 Tidak Tuntas 3 3 3 4 4 17 85 85 Tuntas

34 K-34 3 2 4 4 2 15 75 75 Tuntas 3 3 3 4 4 17 85 85 Tuntas

35 K-35 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 3 3 3 4 4 17 85 85 Tuntas

36 K-36 4 3 3 2 3 15 75 75 Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas

37 K-37 2 3 4 4 3 16 80 80 Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas

38 K-38 3 3 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas

39 K-39 4 2 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas

40 K-40 3 2 3 2 3 13 65 65 Tidak Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas

Lam

piran

54

200

Page 220: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

201

REKAPITULASI NILAI HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS

EKSPERIMEN DAN KONTROL

Kode

Siswa

Nilai Kode

Siswa

Nilai

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II

E-01 90 80 K-01 70 85

E-02 75 95 K-02 70 85

E-03 80 80 K-03 75 85

E-04 75 80 K-04 75 85

E-05 80 80 K-05 75 85

E-06 80 80 K-06 80 70

E-07 85 85 K-07 70 70

E-08 75 85 K-08 70 70

E-09 90 80 K-09 65 70

E-10 75 80 K-10 70 70

E-11 80 75 K-11 75 80

E-12 75 80 K-12 75 80

E-13 80 75 K-13 75 80

E-14 80 85 K-14 80 80

E-15 85 85 K-15 70 80

E-16 75 85 K-16 70 70

E-17 90 85 K-17 65 70

E-18 75 95 K-18 70 70

E-19 80 95 K-19 75 70

E-20 75 80 K-20 75 70

E-21 80 80 K-21 75 65

E-22 80 80 K-22 80 65

E-23 85 75 K-23 70 65

E-24 75 80 K-24 70 65

E-25 90 85 K-25 65 65

E-26 75 85 K-26 70 65

E-27 80 85 K-27 75 65

E-28 75 80 K-28 75 65

E-29 80 80 K-29 75 65

E-30 80 95 K-30 80 65

E-31 85 85 K-31 70 85

E-32 75 85 K-32 70 85

E-33 90 75 K-33 65 85

E-34 75 75 K-34 75 85

E-35 80 80 K-35 75 85

E-36 75 85 K-36 75 80

E-37 80 85 K-37 80 80

E-38 80 85 K-38 70 80

E-39 85 85 K-39 70 80

E-40 75 95 K-40 65 80

Jumlah 3200 3325 Jumlah 2900 3000

Rata-rata 80 83,13 Rata-rata 73 75

Varians 26 31,65 Varians 19,23 64,1

Simpangan 5,06 5,63 Simpangan 4,39 8,01

Lampiran 55

86

Page 221: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

202

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA

HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PERTEMUAN I

Hipotesis

Ho :

Ha :

Kriteria

Ho diterima apabila

Pengujian Hipotesis

Dimana

Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

3200 2900

80 73

n 40 40

Sd 5,06 4,39

Vt 26 19,23

Perhitungan dilakukan:

Pada dengan diperoleh sebesar

1,99 (Arikunto, 2006: 363)

Kesimpulan

Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar

psikomotorik kedua kelas berbeda artinya rata-rata hasil belajar psikomotorik kelas

eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar psikomotorik kelas kontrol.

Daerah

Penerimaan

Ho

Daerah

Penolakan Ho

Lampiran 56

86

Page 222: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

203

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA

HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PERTEMUAN II

Hipotesis

Ho :

Ha :

Kriteria

Ho diterima apabila

Pengujian Hipotesis

Dimana

Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

3325 3000

83,13 75

n 40 40

Sd 5,63 8,01

Vt 31,65 64,10

Perhitungan dilakukan:

Pada dengan diperoleh sebesar

1,99 (Arikunto, 2006: 363)

Kesimpulan

Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar

psikomotorik kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik

kelas eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar psikomotorik kelas kontrol.

Daerah

Penerimaan

Ho

Daerah

Penolakan Ho

Lampiran 57

86

Page 223: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

204

UJI GAIN DATA NILAI OBSERVASI

KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

Rumus

Kriteria

Nilai Kriteria

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Dari data nilai observasi kelas eksperimen

Data Observasi Pertemuan I Pertemuan II Kriteria

Aktivitas Belajar 77 % 84 % 0,3 Sedang

Hasil Belajar Psikomotorik 80 % 83,13 % 0,16 Rendah

Hasil Belajar Afektif 82 % 88,75 % 0,37 Sedang

Dari data nilai observasi kelas kontrol

Data Observasi Pertemuan I Pertemuan II Kriteria

Aktivitas Belajar 72 % 74,50 % 0,09 Rendah

Hasil Belajar Psikomotorik 73 % 75 % 0,07 Rendah

Hasil Belajar Afektif 78 % 83,75 % 0,26 Rendah

Lampiran 58

86

Page 224: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

205

Lampiran 59

86

Page 225: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

206

Lampiran 60

86

Page 226: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

207

Lampiran 61

86

Page 227: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

208

Lampiran 62

86

Page 228: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

209

DOKUMENTASI PENELITIAN

Uji Coba Soal Kelas XI

Pretest Kelas X

Kegiatan Laboratorium – Diskusi Kelas X

Lampiran 63

86

Page 229: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/19714/1/4201408085.pdf · untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham

210

Postest Kelas X