JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna....

104
i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PRODUKSI KRUPUK MIE PADA INDUSTRI KRUPUK MIE DI DESA HARJOSARI LOR KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL SKRIPSI Disusun untuk memenuhi syarat menjadi Sarjana Ekonomi Oleh : Gilang Aji Purnama NIM. 7450408023 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Transcript of JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna....

Page 1: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PRODUKSI

KRUPUK MIE PADA INDUSTRI KRUPUK MIE DI DESA

HARJOSARI LOR KECAMATAN ADIWERNA

KABUPATEN TEGAL

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi syarat menjadi Sarjana Ekonomi

Oleh :

Gilang Aji Purnama

NIM. 7450408023

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang

panitia ujian skripsi pada :

Hari :

Tanggal :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dra Y. Titik Haryati, M.Si Prasetyo Ari Bowo, S.E., M.Si

NIP. 195206221976122001 NIP. 197902082006041002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Dr. Hj. Sucihatiningsih DWP, M.Si

NIP. 196812091997022001

Page 3: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :

Hari :

Tanggal :

Penguji Skripsi

Prof. Dr. Rusdarti, M.Si

NIP. 195904211984032001

Anggota I Anggota II

Dra Y. Titik Haryati, M.Si Prasetyo Ari Bowo, S.E., M.Si

NIP. 195206221976122001 NIP. 197902082006041002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. S. Martono, M.Si

NIP. 196603081989011001

Page 4: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

keseluruhan. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti skripsi ini adalah jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, maret 2013

Gilang Aji Purnama

NIM. 7450408023

Page 5: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Barang siapa merintis jalan mencari ilmu Allah SWT, akan memudahkan

baginya jalan ke surga. (HR. Muslim)

Jangan pernah putus asa dalam menghadapi rintangan hidup ini, karena

sesungguhnya kesulitan beserta dengan kemudahan. (QS. Al Insyiroh :

ayat 5-6)

Sesungguhnya kebenaran itu datangnya dari Allah SWT, maka janganlah

kamu menjadi golongan yang ragu – ragu. (QS. Al Baqarah : 147)

Persembahan

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Bapak dan ibu tersayang yang selalu

mendoakan dan memberi motivasi

Page 6: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan anugerah, hidayah, dan rahmatnya akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan penuh perjuangan dan kebanggaan.

Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung

kelancaran kegiatan penyusunan skripsi. mulai dari pembuatan proposal,

observasi hingga penyusunan skripsi. Sangat disadari bahwa dalam penyusun

skripsi ini bukanlah hanya kerja dari penulis semata melainkan juga melibatkan

berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. Rektor Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan ijin untuk menempuh pendidikan di

Universitas Negeri Semarang.

2. Bapak Dr. S. Martono, M.Si. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang yang membantu kelancaran dan kegiatan dalam perkuliahan

selama ini.

3. Ibu Dr. Hj. Sucihatiningsih DWP, M.Si. Ketua Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang

membantu kelancaran dan kegiatan dalam perkuliahan selama ini.

Page 7: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

vii

4. Ibu Dra Y. Titik Haryati, M.Si. Dosen pembimbing skripsi I yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan bantuan yang sangat besar dengan

penuh kesabaran dan kerendahan hati.

5. Bapak Prasetyo Ari Bowo, S.E., M.Si. Dosen pembimbing skripsi II, terima

kasih atas segala ilmu dan tuntunan yang sangat luar biasa. Dorongan moral,

bimbingan yang tanpa pamrih,dan kesabaran yang diberikan telah membuat

saya selalu bersemangat dalam menyelesaikannya semuanya.

6. Bapak Drs. H. Muhsin, M. Si selaku dosen wali Ekonomi Pembangunan

kelas B angkatan 2008, terima kasih atas segala ilmu dan tuntunan yang

sangat luar biasa dan menjadi orang tua kami.

7. Seluruh jajaran Dosen dan karyawan Jurusan EP dan FE UNNES.

8. Ratna Sari Dewi, SSt., MM dan Wakhyu Indriani, Amd. Keb. Kedua kakaku

yang telah memberikan dukungan dan bantuan yang sangat besar selama

menempuh proses perkuliahan.

9. Kepala Dinas UKM dan Perindustrian Perdagangan Kabupaten Tegal

beserta para stafnya.

10. Pengrajin usaha industri krupuk mie di desa Harjosari Lor Kecamatan

Adiwerna Kabupaten Tegal, terima kasih atas ketersedian meluangkan

waktu untuk wawancara dan mengisi angket.

11. Teman-teman kos dan diskusi Bagas, Aris, Akhmad dan teman-teman

lainya. Kenangan kita tak akan terlupakan hingga nanti. Sahabat selamanya.

12. Teman-teman EP angkatan 2008, sahabat terbaik dan terkompak sepanjang

masa. Semoga persaudaraan kita akan abadi.

Page 8: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

viii

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal kepada semua

pihak yang telah membantu baik secara materiil maupun spiritual kepada penulis.

Karena hanya Allah yang mampu membalas kebaikan dari semuanya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, waktu dan tenaga yang dimiliki

penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari pembaca guna perbaikan skripsi ini kedepan.

. Akhir kata penulis mengucapkan mohon maaf dan terima kasih sebesar

besarnya .Semoga bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang

membutuhkan.

Semarang, 11 maret 2013

Penulis

Page 9: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

ix

ABSTRAK

Gilang Aji Purnama. 2013. Faktor-Faktor yang mempengaruh Nilai Produksi

Krupuk Mie Pada Industri Krupuk Mie Di Desa Harjosari Lor Kecamatan

Adiwerna Kabupaten Tegal. Skripsi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas

Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dra Y. Titik Haryati, M.Si

dan Pembimbing II Prasetyo Ari Bowo, S.E., M.Si.

Kata Kunci: Usaha Kecil dan Menengah Krupuk Mie, Faktor-Faktor Produksi.

Salah satu produk unggulan di desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna

adalah industri krupuk mie. Industri mie di desa Harjosari Lor menunjukan

prospek yang semakin cerah di tahun-tahun kebelakang.Industri kecil ini

mengandung potensi yang besar terhadap perluasan kesempatan kerja dan

penciptaan lapangan kerja, baik dalam jangka pendek dan panjang sehingga sektor

industri kecil perlu dikembangkan. Pada kenyataannya hasil produksi industri

kecil di wilayah Kecamatan Adiwerna Desa Harjosari Lor terutama industri

krupuk mie telah diminati oleh konsumen luar daerah. Permasalahan yang dikaji

dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh modal, tenaga kerja, dan bahan baku serta

bagaimana pengaruhnya secara simultan dalam penggunaan faktor-faktor produksi terhadap

nilai produksi pada usaha kecil dan menengah krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan

Adiwerna. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh modal, tenaga kerja, dan

bahan baku terhadap nilai produksi serta bagaimana pengaruhnya secara simultan pada usaha

kecil krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna.

Populasi penelitian ini yaitu berjumlah 156 unit usaha. Sampel penelitian ini

yaitu berjumlah 61 unit usaha krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan

Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X1), tenaga kerja (X2), bahan

baku (X3), dan nilai produksi (Y). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah

metode kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Data yang dianalisis menggunakan

metode analisis kuantitatif, analisis regresi linier berganda dengan bantuan program

komputer eviews.

Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel yang berpengaruh terhadap nilai

produksi usaha kecil dan menengah krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan

Adiwerna yaitu variabel modal, tenaga kerja dan bahan baku Hasil uji-t (uji satu sisi)

dan uji-f (simultan) modal, tenaga kerja dan bahan baku mempunyai pengaruh yang

positif terhadap nilai produksi krupuk mie. Kesimpulan dari penelitian ini adalah

terdapat pengaruh antara variabel modal, tenaga kerja dan bahan baku terhadap nilai

produksi krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna. Dalam penelitian ini

dapat disarankan kepada para pengrajin hendaknya memanfaatkan faktor-faktor

produksi yang dimilikinya secara proporsional sehingga usaha krupuk mie yang

dijalankan dapat memberikan keuntungan.

Page 10: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

x

ABSTRACT

Gilang Aji Purnama. 2013. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nilai Produksi

Krupuk Mie Pada Industri Krupuk Mie Di Desa Harjosari Lor Kecamatan

Adiwerna Kabupaten Tegal. Skripsi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas

Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dra Y. Titik Haryati, M.Si

dan Pembimbing II Prasetyo Ari Bowo, S.E., M.Si.

Keywords: Small and medium enterprises chips noodles, the factors of

production.

One of the superior products in the village of Harjosari Lor sub-district

Adiwerna is industry chips mie. Industry noodles in the village of Harjosari Lor

show the prospect of an increasingly bright-in the years before. Industry small one

of these contains great potential against the expansion of employment and job

creation, good in the short term and long so that industry sector needs to develop

small and medium enterprises. In fact the result of small medium enterprises in

the sub-district Adiwerna village Harjosari Lor especially industry chips noodles

has been demanded by the consumer regions. The problems are examined in this

research is how the influence of capital, labor, and raw materials and how does

that simultaneously in the use of the factors of production to the value of

production in small and medium enterprises chips noodles in the village of

Harjosari Lor sub-district Adiwerna.

population this research that is, the amount is 156 business unit chips

noodles. Sample this research that is, the amount is 61 business unit chips noodles

in the village of Harjosari Lor sub-district Adiwerna. A variable in this research is

capital (x1), labor (x2), raw materials (x3), and the value of the production of (y).

A method of collecting data used is a method of a questionnaire, interviews and

documentation. The data analysis using methods quantitative analysis linear

regression analysis worship of idols with the help of competer programs eviews.

Research results obtained that a variable whose impact on the value of the

production of small and medium enterprises chips noodles in the village of

Harjosari Lor sub-district Adiwerna capital, Which is variable labor and raw

materials results uji-t (test one side) and uji-f (capital,simultaneous) labor and raw

materials have a positive influence on the production of chips noodles. The

conclusion of this research is between variables capital, there is the influence of

labor and raw materials against the value of the production of chips noodles in the

village of Harjosari Lor sub-district Adiwerna. In this research can be advised to

the handicraftsman should take advantage of the factors of production are owned,

proportionally so that the krupuk mie industries run can give an advantage

Page 11: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ..................................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................. ii

PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................................. iii

PERNYATAAN....................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 9

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 9

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 11

2.1 Industri .............................................................................................. 11

2.2 Industri Kecil ..................................................................................... 12

2.3 Konsep Produksi ............................................................................... 14

2.3.1 Faktor-faktor Produksi ............................................................ 15

2.3.2 Fungsi Produksi ....................................................................... 16

2.3.3 Nilai Produksi ......................................................................... 18

2.4 Konsep Modal ................................................................................... 18

2.5 Konsep Tenaga Kerja ........................................................................ 19

2.6 Konsep Bahan Baku .......................................................................... 21

2.7 Penelitian Terahulu Yang Relevan ................................................... 22

2.8 Kerangka Berfikir.............................................................................. 24

Page 12: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

xii

2.9 Hipotesis ............................................................................................ 26

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................... 28

3.1 Metode Penelitian.............................................................................. 28

3.2 Lokasi penelitan ................................................................................ 28

3.3 Populasi ............................................................................................. 29

3.4 Sampel Dan Teknik Sampling .......................................................... 29

3.5 Variabel Penelitian ............................................................................ 32

3.5.1 Variabel Terikat ....................................................................... 32

3.5.2 Variabel Bebas ......................................................................... 32

3.6 Jenis Dan Sumber Data ..................................................................... 33

3.6.1 Data Primer .............................................................................. 33

3.6.2 Data Sekunder .......................................................................... 34

3.7 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 34

3.7.1 Metode Kuesioner .................................................................... 34

3.7.2 Metode Wawancara .................................................................. 34

3.7.3 Metode Dokumentasi ............................................................... 35

3.8 Metode Analisis Data ........................................................................ 35

3.8.1 Analisis Regresi Linear Berganda ............................................ 35

3.8.2 Uji Hipotesis ............................................................................ 37

3.8.2.1 Uji T (Parsial) .............................................................. 37

3.8.2.2 Uji F (Simultan) .......................................................... 37

3.8.2.3 R2 (Koefisien Determinan) .......................................... 38

3.9 Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 38

3.9.1 Heteroskedastisitas ................................................................... 39

3.9.2 Multikolinearitas ...................................................................... 40

3.9.3 Uji Normalitas .......................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 42

4.1 Gambaran Umum Daerah Dan Objek Penelitian .............................. 42

4.1.1 Kondisi Industri Kecil Di Desa Harjosari Lor ...................... 43

4.2 Hasil Penelitian ................................................................................. 43

Page 13: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

xiii

4.2.1 Profil Usaha Kecil dan Menengah Krupuk mie di Desa

Harjosari Lor .......................................................................... 43

4.2.1.1 Usia .......................................................................... 44

4.2.1.2 Jenis Kelamin .......................................................... 44

4.2.1.3 Tingkat Pendidikan .................................................. 45

4.2.1.4 Produk ...................................................................... 46

4.2.2 Modal .................................................................................... 46

4.2.2.1 Penggunaan Modal .................................................. 46

4.2.2.2 Sumber Modal ......................................................... 47

4.2.2.3 Bantuan Modal ........................................................ 48

4.2.3 Tenaga Kerja ......................................................................... 49

4.2.3.1 Penggunaan Tenaga Kerja ....................................... 49

4.2.4 Bahan Baku ........................................................................... 50

4.2.4.1 Harga Bahan Baku ................................................... 50

4.2.5 Nilai Produksi ....................................................................... 51

4.3 Hasil Analisis Penelitian ................................................................... 52

4.3.1 Hasil Regresi Model Linier ................................................... 52

4.3.2 Pengujian Hipotesis .............................................................. 54

4.3.2.1 Pengujian Hipotesis secara Simultan (uji F) ......... 54

4.3.2.2 Pengujian Hipotesis secara Parsial (uji t) ............... 55

4.3.2.3 Koefisien Determinasi Ganda (R2) ......................... 57

4.4 Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 57

4.4.1 Uji Normalitas ....................................................................... 58

4.4.2 Uji Multikolinearitas ............................................................. 59

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 59

4.5 Pembahasan ....................................................................................... 61

4.5.1 Interprestasi Hasil Regresi ..................................................... 61

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 64

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 64

5.2 Saran .................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 66

Page 14: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

xiv

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................ 68

Page 15: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Banyaknya Usaha Kecil/Menengah Kelompok Industri Krupuk mie di

Kecamatan Adiwerna Tahun 2010 .......................................................... 5

1.2 Kapasitas Produksi Krupuk Mie di Industri Krupuk Mie Kecamatan

Adiwerna Kabupaten Tegal ................................................................... 6

2.1 Tabel penelitian terdahulu ...................................................................... 23

3.1 Sampel Industri Krupuk di Desa Harjosari Lor ...................................... 31

3.2 Metode Analisis ...................................................................................... 36

4.1 Usaha Kecil Krupuk mie Dirinci Berdasarkan Usia Pengrajin Industri

di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna ........................................... 44

4.2 Usaha Kecil Krupuk mie Dirinci Berdasarkan Jenis Kelamin Pengrajin

di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna .......................................... 45

4.3 Pendidikan Pengrajin Usaha Kecil Krupuk mie di Desa Harjosari Lor

Kecamatan Adiwerna ............................................................................... 46

4.4 Penggunaan Modal Pada Usaha Kecil Krupuk mie di Desa Harjosari Lor

Kecamatan Adiwerna (Rp Juta) ................................................................ 47

4.5 Sumber Modal Pada Usaha Kecil Krupuk mie di Desa Harjosari Lor

Kecamatan Adiwerna .............................................................................. 48

4.6 Bantuan Pemerintah Pada Usaha Kecil Krupuk mie di Desa Harjosari

Lor Kecamatan Adiwerna ....................................................................... 49

Page 16: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

xvi

4.7 Jumlah Tenaga Kerja Usaha Kecil Krupuk mie di Kelurahan Kauman

Kota Pekalongan ..................................................................................... 50

4.8 Harga Bahan Baku Pada Usaha Kecil Krupuk Mie Di Desa Harjosari

Lor Kecamatan Adiwerna………… ....................................................... 51

4.9 Nilai produksi Pada Usaha Kecil Krupuk Mie di Desa Harjosari Lor

Kecamatan Adiwerna ……………......................................................... 52

4.10 Hasil Olah Data Regresi Linier Berganda Desa Harjosari Lor

Kecamatan Adiwerna ……………......................................................... 53

4.11 Hasil Uji T Pada Tingkat Signifikan 0,05 .............................................. 55

Page 17: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 kerangka berfikir penelitian .................................................................... 26

4.1 Uji Normalitas Data ................................................................................ 58

Page 18: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

xviii

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Profil Usaha Krupik Mie ........................................................................ 69

2 Tabel Tenaga Kerja ................................................................................ 71

3 Tabel Modal ............................................................................................ 73

4 Tabel Bahan Baku .................................................................................. 75

5 Data Input Usaha Kecil dan Menengah Krupuk Mie di Desa Harjosari

Lor Kabupaten Tegal .............................................................................. 77

6 Tabulasi Data Penelitian ......................................................................... 79

7 Hasil Estimasi Analisis Regresi Linier Berganda................................... 81

8 Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 83

Page 19: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan pembangunan Nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

makmur berdasarkan Pancasila. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu cara

untuk mencapai keadaan yang lebih baik. Pembangunan ekonomi pada hakekatnya

adalah serangkaian usaha kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf

hidup masyarakat, memperluas kesempatan kerja dan mengarahkan pembagian

pendapatan secara merata.

Sektor industri memegang peran kunci pada beberapa negara yang tergolong

maju sebagai mesin pembangunan karena sektor industi memiliki beberapa sektor

keunggulan dibandingkan sektor lain karena nilai kapitalisasi modal yang tertanam

sangat besar, kemampuan menyerap tenaga kerja yang besar, juga kemampuan

menciptakan nilai tambah dari setiap input atau bahan dasar yang diolah.

Perkembangan industri di Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.

Hal ini dipengaruhi oleh keadaan perekonomian Indonesia yang juga mengalami

pasang surut misalnya saja dikarenakan krisis ekonomi. Pelaku industri selalu

berusaha meningkatkan jumlah dan nilai produksinya untuk meningkatkan

pendapatan yang diperolehnya. Peningkatan pendapatan mengindikasikan tingkat

kesejahteraan yang semakin tinggi.

Page 20: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

1

Menurut UU No 5 tahun 1984 Tentang Perindustrian, yang menyebabkan

bahwa industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,

barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang-barang dengan nilai yang lebih

tinggi untuk pengunaannya, termasuk kegiatan rancangan dan perekayasaan industri.

Pengertian industri juga meliputi semua perusahaan yang mempunyai kegiatan

tertentu dalam mengubah secara mekanik atau kimia bahan-bahan organik sehingga

menjadi hasil baru.

Pengertian industri tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan mutu

sumberdaya manusia dan kemampuanya untuk memanfaatkan secara optimal sumber

daya alam dan sumberdaya lainya. Hal ini berarti pula sebagai suatu usaha untuk

meningkatkan produktifitas tenaga kerja manusia.Dengan demikian dapat diusahakan

secara vertikal semakin besarnya nilai tambah pada kegiatan ekonomi dan sekaligus

secara horisontal semakin luasnya lapangan kerja produktif bagi penduduk yang

semakin bertambah.

Ada dua definisi usaha kecil yang dikenal di Indonesia. Pertama, definisi

usaha kecil menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995 tentang usaha kecil adalah

kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp 1

milyar dan memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha, paling banyak Rp 200 juta. Kedua, menurut kategori Biro Pusat Statistik

(BPS), usaha kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga. BPS

mengklasifikasikan industri berdasarkan jumlah pekerjanya, yaitu: (1) industri rumah

Page 21: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

3

tangga dengan pekerja 1-4 orang; (2) industri kecil dengan pekerja 5-19 orang; (3)

industri menengah dengan pekerja 20-99 orang; (4) industri besar dengan pekerja 100

orang atau lebih (BPS, 1999:250).

Jumlah produksi yang meningkat menunjukan produktivitas yang semakin

meningkat. Hal ini disebabkan beberapa faktor misalnya saja penambahan faktor

produksi, penggunaan faktor produksi yang efisien, penggunaan teknologi yang tepat

guna maupun manajemen yang baik dalam produksi. Untuk menanggapi persaingan

yang semakin tajam, maka setiap perusahaan harus selalu berusaha untuk

meningkatkan efisiensinya. Semakin tinggi efisiensinya akan dapat memperbesar

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan operasi perusahaan.

Pembangunan ekonomi yang efisien membutuhkan secara seimbang

perencanaan yang diteliti mengenai petani, industri kecil, koperasi, pengusaha besar,

organisasi-organisasi sosial harus mempunyai peran dalam proses perencanaan yang

didalamnya terdapat berbagai unsur yang paling berinteraksi dalam pemberdayaan

ekonomi rakyat khususnya di pedesaan guna mendukung pembangunan pedesaan di

Indonesia.

Pengembangan potensi daerah dapat dilihat dari hubungan antar sektor

potensial. Sebagai contoh hubungan sektor pertanian dengan sektor industri. Sektor

pertanian sebagai sektor yang berhubungan erat dengan pengolahan langsung sumber

daya manusia yang tersedia di alam. Sektor industri sebagai sektor kegiatan yang

Page 22: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

4

mengolah bahan atau masukan yang diambil dari alam dan diolah lebih lanjut

menjadi barang produksi atau barang konsumsi.

Perdagangan dan jasa merupakan sektor utama perekonomian Kabupaten Tegal.

Kabupaten ini menjadi tempat pengolahan akhir dan pemasaran berbagai produk dari

kawasan Jawa Tengah bagian barat. Industri krupuk mie rumahan di Kecamatan

Adiwerna berkembang dengan cukup baik, melihat banyaknya jumlah industri krupuk

rumahan sehingga dapat mempengaruhi perekonomian di Kabupaten Tegal. Adanya

industri krupuk rumahan ini mampu mengurangi pengangguran di Kabupaten Tegal

karena industri ini dapat menyerap jumlah tenaga kerja yang cukup besar.

Pembangunan di sektor industri merupakan perioritas utama pembangunan

ekonomi tanpa mengabaikan pembangunan di sektor lain. Sektor industri dibedakan

menjadi industri besar dan sedang serta industri kecil dan rumah tangga. Menurut

Biro Pusat Statistik (BPS) industri di bedakan menjadi :

1. Industri Besar adalah perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 100 orang atau

lebih

2. Industri Sedang adalah perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 20 orang sampai

99 orang.

3. Industri Kecil dan Rumah tangga adalah perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 5

orang sampai dengan 19 orang, sedangkan industri rumah tangga adalah

perusahaan dengan tenaga kerja 1 orang sampai dengan 4 orang.

Page 23: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

5

Menurut Sandy (1990:154) industri kecil adalah industri yang bergerak dengan

jumlah tenaga kerja dan modal kecil, mengunakan teknologi sederhana tetapi jumlah

keseluruhan tenaga kerja mungkin besar karena industri rumah tangga. Jumlah

industri kecil / menengah dapat dilihat dari data banyaknya kelompok industri krupuk

mie di Kecamatan Adiwerna berikut ini :

Tabel 1.1 Banyaknya Usaha Kecil/Menengah Kelompok Industri krupuk mie di

Kecamatan Adiwerna Tahun 2010

Sumber : Statistik Kecamatan Adiwerna

Dari data tabel 1.1 terdapat 16 Desa/kelurahan di Kecamatan Adiwerna, di

Desa/kelurahan tersebut terdapat industri krupuk mie. Jumlah keselurahan industri

krupuk mie yang ada di Kecamatan Adiwerna sebanyak 611. Terlihat bahwa jumlah

industri krupuk mie terbanyak di Desa Harjosari Lor sebanyak 156 unit.

No. Desa/Kelurahan Pengrajin

1. LUMINGSER 5

2. KEDUNGSUKUN 13

3. PAGIYANTEN 21

4. PENARUKAN 20

5. HARJOSARI LOR 156

6. HARJOSARI KIDUL 83

7. TEMBOK LUWUNG 11

8. ADIWERNA 92

9. KALIMATI 5

10. LEMAHDUWUR 6

11. PESAREAN 2

12. UJUNGRUSI 154

13. PAGEDANGAN 22

14. KALIWADAS 16

15. GUMALAR 3

16. BERSOLE 2

Jumlah 2010 611

Page 24: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

6

Salah satu produk unggulan di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna adalah

industri krupuk mie. Industri mie di Desa Harjosari Lor menunjukan prospek yang

semakin cerah di tahun-tahun kebelakang. Industri kecil ini mengandung potensi

yang besar terhadap perluasan kesempatan kerja dan penciptaan lapangan kerja, baik

dalam jangka pendek dan panjang sehingga sektor industri kecil menengah perlu

dikembangkan. Pada kenyataannya hasil produksi industri kecil menengah di wilayah

Kecamatan Adiwerna Desa Harjosari Lor terutama industri krupuk mie telah diminati

oleh konsumen luar daerah.

Tabel 1.2 Kapasitas Produksi Krupuk Mie di Industri Krupuk

Mie Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal

Tahun Jenis Usaha Kapasitas

Produksi (ton)

Pertumbuhan

(%)

Kenaikan rata-rata

2009-2011(%)

2009 krupuk mie 2577 -

2010 krupuk mie 2894 12,3 % 12,55 %

2011 krupuk mie 1810 -37,4 %

Sumber : Disperindag Kabupaten Tegal, diolah

Berdasarkan tabel 1.2 menunjukan kapasitas produksi krupuk mie pada industri

krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal dari tahun

2009 sampai tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 12,3%, namun pada tahun

2011 mengalami penurunan sebesar 37,4%.

Pada tahun 2011 sekitar 78 pengusaha krupuk mie mengalami kebangkrutan

dan menghentikan industrinya. Naiknya harga tepung dan minyak goreng

menyebabkan industri kecil yang telah menopang hidup warga 1 Desa di Kabupaten

Page 25: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

7

Tegal ini tak mampu bertahan. Selain tidak mampu berproduksi pengusaha industri

kecil krupuk ini juga tidak mampu menjual dikarenakan harga produksi mereka yang

terlalu mahal di pasaran. Akibatnya pengrajin lebih memilih menghentikan usaha

mereka ketimbang mengalami kerugian terus-menerus. Ongkos produksi yang terus

meningkat menyebabkan pegrajin tidak bisa menaikan harga krupuk karena takut

tidak laku dijual. Para pengrajin yang masih bertahan tidak setiap hari memproduksi

kerupuk melainkan dua kali selama seminggu. Berdasarkan fenomena di atas maka

produksi krupuk mie di Desa Harjosari Lor menurun pada tahun 2011 sebesar 37,4%.

Suatu industri dalam kegiatanya memproduksi barang dan jasa memerlukan

berbagai macam sumber-sumber ekonomi, karena produksi tidak dapat terlaksana

dengan baik tanpa adanya sumber-sumber ekonomi atau yang di sebut juga faktor-

faktor produksi. Faktor-faktor yang dibutuhkan tersebut adalah manusia, modal,

bahan baku, dan metode. Sedangkan faktor penting berkembangnya suatu industri

meliputi modal kerja, tenaga kerja dan bahan baku.

Produksi yaitu suatu proses kombinasi dan koordinasi material-material dan

kekuatan-kekuatan (input, faktor, sumberdaya atau jasa-jasa produksi) dalam

pembuatan suatu barang atau jasa (output atau produk), dengan arti lain produksi

merupakan hasil akhir dari suatu proses ekonomi dengan memanfaatkan beberapa

masukan atau input, hal ini mengandung pengertian bahwa kegiatan produksi

merupakan berbagai kombinasi input untuk menghasilkan output. (Minto Purnomo:

2000: 56)

Page 26: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

8

Modal atau kapital mengandung banyak arti, tergantung pada penggunaannya.

Dalam arti sehari-hari, modal sama artinya dengan harta kekayaan seseorang, yaitu

semua harta berupa uang, tabungan, tanah, rumah, mobil, dan lain sebagainya yang

dimiliki. Modal tersebut dapat mendatangkan penghasilan bagi si pemilik modal,

tergantung pada usahanya dan penggunaan modalnya. Dalam ilmu ekonomi juga

banyak definisi tentang modal. Menurut Von Bohm Bawerk, arti modal atau kapital

adalah segala jenis barang yang dihasilkan dan dimiliki masyarakat, disebut kekayaan

masyarakat. Sebagian kekayaan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

dan sebagian lagi digunakan untuk memproduksi barang-barang baru dan inilah yang

disebut modal masyarakat atau modal sosial. Jadi, modal adalah setiap hasil atau

produk atau kekayaan yang digunakan untuk memproduksi hasil selanjutnya (Moehar

Daniel, 2004:46).

Setiap industri yang akan dilaksanakan pasti memerlukan tenaga kerja. Oleh

karena itu dalam analisa ketenagakerjaan dibidang industri, penggunan tenaga kerja

dinyatakan oleh besarnya curahan tenaga kerja yang dipakai adalah besarnya tenaga

kerja efektif yang dipakai. Skala usaha akan mempengaruhi besar kecilnya berapa

tenaga kerja yang dibutuhkan dan pula menentukan macam tenaga kerja yang

bagaimana diperlukan (Soekartawi,1993:32).

Menurut Supriyono (1999:27) bahan baku adalah bahan yang akan di olah

menjadi bagian produk selesai dan pemakainnya dapat diklasifikasikan atau diikuti

jejaknya atau merupakan bagian integral pada produk tertentu.

Page 27: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

9

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menyusun skripsi ini dengan

judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PRODUKSI

KRUPUK MIE PADA INDUSTRI KRUPUK MIE DI DESA HARJOSARI LOR

KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL”

1.2 Rumusan masalah

Industri kecil pembuatan krupuk mie di Kabupaten Tegal khususnya pada

industri krupuk di Desa Harjosari Lor dari tahun 2009 sampai tahun 2010 mengalami

kenaikan yang signifikan dan dari tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami

penurunan, terlihat dari presentasi kenaikan rata-rata produksi krupuk mie sebesar -

12,55%, berdasarkan rumusan masalah tersebut maka pertanyaan penelitian yang

muncul dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh jumlah modal terhadap nilai produksi krupuk mie di Desa

Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal?

2. Bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap nilai produksi krupuk mie di

Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal?

3. Bagaimana pengaruh jumlah bahan baku terhadap nilai produksi krupuk mie di

Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal?

Page 28: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

10

4. Bagaimana pengaruh jumlah modal, tenaga kerja, dan bahan baku secara

simultan terhadap nilai produksi krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan

Adiwerna Kabupaten Tegal?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang penulis jabarkan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh jumlah modal terhadap nilai produksi Krupuk di Desa Harjosari Lor

Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.

2. Pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap nilai produksi Krupuk di Desa Harjosari

Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.

3. Pengaruh jumlah bahan baku terhadap nilai produksi Krupuk di Desa Harjosari

Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.

4. Pengaruh jumlah modal, tenaga kerja, dan bahan baku secara simultan terhadap

nilai produksi krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna

Kabupaten Tegal.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah:

a. Bagi akademik

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperdalam wawasan pengetahuan

penulis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nilai produksi krupuk mie pada

sentra industri krupuk mie.

b. Bagi Pembaca

Page 29: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

11

Sebagai bahan wawasan atau pengembangan penelitian sejenis dengan ruang

lingkup yang lebih luas.

c. Bagi Pemerintah

Pemerintah Kabupaten Tegal dapat melihat peran industri krupuk mie

terhadap sumber pendapatan daerah di Kabupaten Tegal.

Page 30: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Industri

Menurut UU No 5 tahun 1984 Tentang Perindustrian, yang menyebutkan

bahwa industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,

barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang-barang dengan nilai yang lebih

tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancangan dan perekayasaan industri.

Pengertian industri juga meliputi semua perusahaan yang mempunyai kegiatan

tertentu dalam mengubah secara mekanik atau kimia bahan-bahan organik sehingga

menjadi hasil baru.

Pengertian industri tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan mutu sumber

daya manusia dan kemampuanya untuk memanfaatkan secara optimal sumber daya

alam dan sumberdaya lainya. Hal ini berarti pula sebagai suatu usaha untuk

meningkatkan produktifitas tenaga kerja manusia. Dengan demikian dapat

diusahakan secara vertikal semakin besarnya nilai tambah pada kegiatan ekonomi dan

sekaligus secara horisontal semakin luasnya lapangan kerja produktif bagi penduduk

yang semakin bertambah.

Pembangunan di sektor industri merupakan perioritas utama pembangunan

ekonomi tanpa mengabaikan pembanggunan di sektor lain. Sektor industri dibedakan

menjadi industri besar dan sedang serta industri kecil dan rumah tangga. Menurut

Biro Pusat Statistik (BPS) industri di bedakan menjadi :

12

Page 31: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

13

1. Industri Besar adalah perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 100 orang atau

lebih.

2. Industri Sedang adalah perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 20 orang sampai

99 orang.

3. Industri Kecil dan Rumah tangga adalah perusahaan dengan jumlah tenaga kerja

5 orang sampai dengan 19 orang, sedangkan industri rumah tangga adalah

perusahaan dengan tenaga kerja 1 orang sampai dengan 4 orang.

Menurut Departemen Perindustrian dan perdagangan tahun 2004, industri dapat

dibedakan menurut tingkat investasinya antara lain:

1. Industri besar dengan tingkat investasi lebih dari 1Milyar.

2. Industri sedang dengan tingkat investasi 200 juta sampai 1 Milyar.

3. Industri kecil dengan tingkat investasi 5 juta sampai 200 juta.

2.2 Industri kecil

Industri kecil adalah kegiataan industri yang dilakukan di rumah-rumah

penduduk yang pekerjanya adalah dari anggota keluarga sendiri yang tidak terikat

jam kerja dan tempat, bahwa industri kecil adalah usaha produktif di luar usaha

pertanian, baik itu mata pencaharian utama atau sampingan, menurut Sandy

(1990:154) industri kecil adalah industri yang bergerak dengan jumlah tenaga kerja

dan modal kecil, mengunakan teknologi sederhana tetapi jumlah keseluruhan tenaga

kerja mungkin besar karena industri rumah tangga.Klasifikasi industri kecil menurut

Departeman Perindustrian adalah :

Page 32: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

14

1. Industri Kecil Modern yang meliputi:

a. Menggunakan teknologi yang proses madya (intermediate process technologies)

b. Mempunyai skala produksi yang terbatas

c. Tergantung pada litbang dan usaha-usaha perekayasaan (industri besar)

d. Dilibatkan dalam sistem produksi industri besar dan menengah dan dengan

pemasaran domestik dan ekspor.

e. Menggunakan mesin khusus dan alat perlengkapan modal lainya.

2. Industri kecil Tradisional

Ciri-cirinya antara lain :

a. Teknologi yang di gunakan sederhana

b. Teknologi pada unit pelayanan teknis (UPT) yang di sediakan oleh Departeman

Perindustrian sebagai bagian dari bantuan teknis

c. Mesin dan alat peralatan modal lainya yang di gunakan relatif sederhana.

d. Biasanya lokasinya banyak yang di daerah pedesaan.

Industri Krupuk mie ini merupakan golongan dari industri kecil dan rumah

tangga yang dikerjakan 1-10 tenaga kerja yang biasanya masih kerabat atau

keluarganya sendiri, dengan menggunakan modal yang tidak besar dan lokasi

industrinya di rumah-rumah pelaku industri sendiri, ini cenderung mengarah ke

industri kecil tradisional karena memakai alat-alat dan peralatan yang digunakan

relatif sederhana, meksipun ada beberapa yang menggunakan mesin pengiling tepung

tapioka.

Page 33: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

15

Industri di Kabupaten Tegal mempunyai prospek yang baik sebagai salah satu

sumber pendapatan daerah serta dapat menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.

Industri Krupuk mie merupakan industri kecil yang tersebar di Kecamatan Adiwerna

yang terdapat di 16 Desa. Industri Krupuk mie merupakan industri makanan yang di

wariskan oleh nenek moyang sebagai makanan khas Indonesia yang harus di

pertahankan dan dikembangkan agar tidak diakui oleh negara lain.

2.3 Konsep Produksi

Produksi adalah semua kegiatan yang meningkatkan nilai kegunaan atau faedah

(utility) suatu benda, ini dapat berupa kegiatan yang meningkatkan kegiatan dengan

mengubah bentuk atau menghasilkan barang baru, dapat pula meningkatkan

kegunaan suatu benda itu karena adanya suatu kegiatan yang mengakibatkan dapat

berpindah pemilihan sesuatu barang dari tangan seseorang ke tangan orang lain.

Produksi yaitu suatu proses kombinasi dan koordinasi material-material dan

kekuatan-kekuatan (input, faktor, sumberdaya atau jasa-jasa produksi) dalam

pembuatan suatu barang atau jasa (output atau produk), dengan arti lain produksi

merupakan hasil akhir dari suatu proses ekonomi dengan memanfaatkan beberapa

masukan atau input, hal ini mengandung pengertian bahwa kegiatan produksi

merupakan berbagai kombinasi input untuk menghasilkan output. (Minto Purnomo:

2000: 56)

Menurut Sumarmi dan Suprihanto dalam bukunya Pengantar Bisnis

menjelaskan bahwa jenis produksi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu:

Page 34: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

16

1. Proses produksi terus menerus (continuous process)

Produksi ini ditandai dengan aliran bahan baku yang selalu tetap atau

mempunyai pola yang selalu sama sampai produk selesai dikerjakan. Jenis proses

produksi ini biasanya untuk membuat produk secara massa atau dalam jumlah besar.

2. Proses produksi terputus-putus (intermitten process)

Dalam proses produksi terputus-putus sampai produk jadi tidak memiliki pola

yang pasti atau selalu berubah, antara produk jadi yang satu dengan yang lain bisa

berbeda-beda. Jenis proses produksi seperti ini biasanya digunakan untuk melayani

pesanan dalam jumlah, kualitas, model dan harga yang berbeda-beda.

2.3.1 Faktor-Faktor produksi

Input produksi merupakan kebutuhan bagi produksi suatu komoditi atau istilah

lainya adalah banyak, seperti faktor-faktor produksi dan sumber daya produktif. Input

faktor produksi meliputi semangat wirausaha dan berani mengambil resiko, bahan

mentah atau bahan baku, berbagai macam keterampilan ketenaga kerja, mesin-mesin,

modal, bangunan, pabrik dan peralatan dan sebagainya sedangkan sifat hubungan

antara fungsi output dan input dalam bentuk persamaan tabel atau grafik disebut

fungsi produksi.

Nilai berbagai variabel fungsi produksi dikehendaki dalam bentuk indikator

fisik. Hubungan yang melibatkan nilai uang dinyatakan dalam fungsi lain yang dapat

dirumuskan berdasarkan fungsi produksi. Sebagian karakteristik fungsi produksi

Page 35: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

17

bergantung kepada nilai sumber yang diumpankan, dan sebagian lagi bergantung

kepada sumber tersebut (teknologi produksi).

Dalam Teori Cobb-Douglass faktor teknologi bersifat konstan. Teknologi dapat

dibedakan berdasarkan jenisnya antara lain:

a Teknologi moderen atau teknologi maju

b Teknologi madya atau teknologi tepat.

c Teknologi tradisional atau teknologi rendah.

Pada industri Krupuk mie di sentra industri Krupuk mie pada Desa Harjosari

Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal adalah teknologi tradisional. Hal ini

dapat terlihat dari alat-alat yang digunakan untuk melakukan proses produksi masih

sederhana dan menggunakan tenaga manusia, sejauh ini teknologi tambahan yang

digunakan adalah alat pencetak krupuk mie yang di gunakan pada industri krupuk

mie tersebut.

2.3.2 Fungsi Produksi

Pada tahun 1989, fungsi produksi Cobb-Douglas pertama kali diperkenalkan

oleh Cobb, C. W dan Douglas, P. H, melalui artikelnya yang berjudul “A Theory of

Production”. Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input dengan produksi

output. Fungsi produksi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi yang melibatkan dua atau

lebih variabel, di mana variabel satu disebut variabel dependen (Y) dan yang lainnya

disebut variabel independen (X), penyelesaian hubungan antara X dan Y adalah

Page 36: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

18

dengan cara regresi, di mana variasi dari Y akan dipengaruhi variasi dari X

(Soekartawi, 1989:85).

Dalam teori Cobb-Douglass berlaku asumsi The Law Of Diminishing Return 0

>α/β <1 . Artinya bahwa faktor produksi dapat diubah terus menerus ditambah satu

unit mulanya produksi total akan semakin banyak pertumbuhanya, tetapi sesudah

mencapai tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya

mencapai nilai negatif.

Secara sederhana fungsi produksi Cobb-Douglas dapat ditulis Q dengan dua

input (K dan L) dan memodifikasinya dengan memasukan faktor teknologi, dan

kekayaan alam dapat ditulis dengan rumus:

Q = f (X1, X2, X3,.....................Xn)

Q = Tingkat Produksi (output)

(X1, X2, X3,......................Xn) = Berbagai input yang digunakan

X1 = Modal

X2 = Tenaga Kerja

X3 = Bahan Baku Pembuatan Krupuk mie

Beberapa hal yang menjadi alasan mengapa fungsi produksi cobb-Douglas

lebih banyak digunakan dalam penelitian. Alasan tersebut adalah :

1. Penyelesaian fungsi produksi Cobb-Douglas relatif mudah.

2. Hasil pendugaan garis melalui fungsi produksi Cobb-Douglas akan

menghasilkan koefisien regresi.

Page 37: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

19

2.3.3 Nilai Produksi

Nilai produksi adalah hubungan antara jumlah produksi krupuk mie yang di kalikan

dengan harga produksi krupuk mie pada produksi krupuk mie. Berdasarkan kajian teori yang

telah diuraikan yang dimaksud nilai produksi dalam penelitian ini adalah nilai produksi

krupuk mie yang dinyatakan dalam satuan rupiah.

2.4 Konsep Modal

Modal adalah dana yang digunakan dalam proses produksi saja, tidak

termasuk nilai tambah dan bangunan yang ditempati atau biasa yang disebut modal

kerja (Lembaga Penelitian Ekonomi UGM, 1983). Masalah modal sering disorot

sebgai salah satu faktor utama penghambat produksi dan dengan demikian juga

penggunaan tenaga kerja “Working Capital Employee Labor” berarti bahwa

tersedianya modal kerja yang cukup mempunyai efek yang besar terhadap

penggunaan tenaga kerja. Modal merupakan sinonim kekayaan, yaitu semua barang

yang dimiliki orang seorangan. Tanah berserta sumber alam yang terkandung

didalamnya sering disebut modal alami, untuk membedakan dari modal buatan

seperti gedung, mesin-mesin alat-alat, dan bahan-bahan.

Munurut Riyanto (1993:156) sumber-sumber penawaran modal diantaranya

yaitu:

1. Sumber internal yaitu modal yang dihasilkan sendiri.

2. Sumber eksternal yaitu modal dari luar perusahaan.

3. Suplier

4. Bank

Page 38: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

20

5. Pasar modal

Menurut Wasis (1983:17) modal dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu:

1. Modal menurut pengusaha adalah jumlah harta baik yang berwujud atau

tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang, yang dapat digunakan untuk

memulai usaha.

2. Sedangkan menurut akuntan, modal adalah selisih antara harta dan hutang,

beberapa jumlah harta dan beberapa jumlah utang, jika ada kelebihan harta di

atas utang maka barulah disebut modal.

Modal yang dimaksud adalah dana yang digunakan untuk membiayai

operasional perusahaan dalam proses produksi atau bisa disebut modal kerja

(Working Capital). Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan yang dimaksud

modal dalam penelitian ini adalah modal kerja krupuk mie yang dinyatakan dalam

satuan rupiah.

2.5 Konsep Tenaga Kerja

Menurut Irwan dalam Suparmoko (1992 : 67) keberhasilan pembangunan

ekonomi salah satunya dipengaruhi oleh faktor produksi. Tenaga Kerja adalah setiap

orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik

untuk memeuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Tenaga kerja merupakan

faktor yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi, baik dalam

kuantitas dan kualitas. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan harus disesuaikan dengan

kebutuhan sampai tingkat tertentu hingga dicapai hasil yang optimal.

Page 39: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

21

Dalam proses kegiatanya, tenaga kerja selalu memadukan aspek fisik dan

mental, menurut Barthos (1999:280) tenaga kerja dapat di bedakan menjadi 2 yaitu:

1. Tenaga Kerja Fisik

Tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan fisik, tenaga jasmaniah yang berupa

kekuatan tangan dan kaki.

2. Tenaga kerja yang berdasar mental rohaniah

Tenaga kerja ini lebih mengandalkan kerja otak, pikiran dan akal dibandingka

dengan fisiknya.

Tenaga kerja dapat dibedakan sesuai dengan fungsinya, yaitu:

1. Tenaga Kerja Eksekutif

Tenaga kerja eksekutif adalah tenaga kerja yang mempunyai tugas dalam

pengambilan keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen,

merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengordinir, dan

mengawasi.

2. Tenaga Kerja Operatif

Tenaga kerja operatif adalah tenaga kerja pelaksana yang melaksankan tugas-

tugas tertentu yang dibebankan kepadanya. Tenaga kerja operatif dibagi

menjadi tiga, yaitu:

a. Tenaga kerja terampil (skilled labour)

b. Tenaga kerja setengah terampil (semi skilled labour)

c. Tenaga kerja tidak terampil (unskilled labour)

Page 40: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

22

Di Negara berkembang seperti Indonesia ketersediaan tenaga kerja tidak terbatas, hal

ini di dukung faktor jumlah penduduk yang tinggi. Namun, sebagian besar riwayat

pendidikanya rendah dan tidak dibekali dengan keterampilan yang memadai sehingga

menyebabkan angka pengganguran meningkat, dengan adanya industri kecil ini diharap dapat

mengurangi jumlah pengganguran dan menambah kreatifitas masyarakat Indonesia

khususnya di Kabupaten Tegal. Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan yang

dimaksud tenaga kerja dalam penelitian ini adalah jumlah tenaga kerja krupuk mie

yang dinyatakan dalam satuan orang.

2.6 Konsep Bahan Baku.

Menurut Supriyono (1999:27) bahan baku adalah bahan yang akan di olah menjadi

bagian produk selesai dan pemakainnya dapat diklasifikasikan atau diikuti jejaknya atau

merupakan bagian integral pada produk tertentu. Menurut Sukanto Reksohadiprojo dan

Indriyo Gitosudarmo (1998:199) mengatakan bahwa bahan baku merupakan salah

satu faktor produksi yang sangat penting. Kekurangan bahan dasar yang tersedia

dapat berakibat terhentinya proses produksi karena habisnya bahan baku untuk

diproses. Tersedianya bahan dasar yang cukup merupakan faktor penting guna

menjamin kelancaran proses produksi. Oleh karena itu perlu diadakan perencanaan

dan pengaturan terhadap bahan dasar ini baik mengenai kuantitas maupun

kualitasnya.

Bahan baku yang di pakai pada proses produksi biasanya di ubah oleh sumber

daya perusahaan menjadi produk jadi (Madura, 2001:294). Perencanaan kebutuhan

bahan baku adalah proses untuk menjamin bahwa bahan baku tersedia bila mana

Page 41: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

23

diperlukan. Ketika suatu usaha memprediksi permintaan terhadap produknya di masa

mendatang, waktu bahan baku harus datang dapat ditentukan untuk mencapai tingkat

produksi yang memenuhi permintaan yang diprediksi (Madura, 2001:294). Bahan

baku dalam pembuatan krupuk mie adalah tepung tapioka kemudian di tambah

pewarna kuning, garam, dan air panas. Adonan tepung tapioka sangat diperhatikan

agar dapat menghasilkan krupuk mie yang berkualitas.

Dari teori mengenai bahan baku di atas dapat di ketahui indikator bahan baku

adalah:

a. Persediaan bahan baku untuk produksi selama satu periode tertentu.

b. Kualitas bahan baku yang digunakan untuk memproduksi.

c. Sifat bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.

d. Harga bahan baku meliputi kelayakan harganya.

e. Asal dari bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan yang dimaksud bahan baku dalam

penelitian ini adalah bahan baku krupuk mie yang dinyatakan dalam satuan rupiah.

2.7 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Adapun penelitian sebelumnya yang dijadikan bahan rujukan yang relevan

dengan penelitian ini dan dapat dijadikan referensi yaitu:

Page 42: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

24

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Nama penelian/tahun/judul Variabel Penelitian Hasil penelitian

Y. Titik Haryati/2003/

pengaruh modal kerja dan

tenaga kerja terhadap hasil

produksi pada industri

rumah tangga batik (Studi

Kasus Di di Desa

Banyuurip Kecamatan

Pekalongan Selatan Kota

Pekalongan).

Y = Produksi batik

X1 = modal kerja

X2 = tenaga kerja

Populasi dalam penelitian ini

adalah semua industri rumah

tangga batik di Desa Banyuurip,

menurut data administrasi Desa

2002/2003 tercatat jumlah industri

batik ada 32 sehingga yang

menjadi populasi dalam penelitian

ini berjumlah 32 rumah tangga

sekaligus sebagai sample

penelitian karena kurang dari

100.. Metode yang digunakan

untuk mengumpulkan data adalah

metode wawancara dan metode

dokumentasi. Sedangkan metode

analisis data yang digunakan

adalah analisis diskripsi dan

analisis statistic. Hasil penelitian

ini variabel modal kerja

memberikan sumbangan efektif

sebesar 84,10% terhadap hasil

produksi sedangkan variabel

tenaga kerja memberikan

sumbangan efektif sebesar 9,49%.

Dian Budiyanto/2011/

Faktor-Faktor Yang

Berpengaruh Terhadap

Produksi Industri Kecil

Batik di Kecamatan

Pekalongan Barat Dan

Kecamatan Pekalongan

Selatan Kota Pekalongan

(Y) = Produksi

batik

( ) = Tenaga

kerja

( ) = modal

( ) = Bahan

baku

Hasil analisis regresi di

Kecamatan Pekalongan Barat

secara parsial, tenaga kerja positif

mempengaruhi produksi batik

sebesar 0,215. Modal positif

mempengruhi produksi batik

sebesar 0,237. Bahan baku positif

mempenagruhi produksi batik

sebesar 0,475. Sedangkan hasil

analisis regresi di Kecamatan

Pekalongan Selatan secara parsial,

tenaga kerja positif mempenagruhi

produksi batik sebesar 0,159.

Modal positif mempenagruhi

produksi batik sebesar 0,463.

Page 43: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

25

Muniarti/2007/ Pengaruh

Faktor-faktor

Produktifitas Home

Industry Tempe di Desa

Beji Kecamatan Junrejo

Kota Baru.

(Y) = Produksi genteng ( ) = Tenaga kerja ( ) = Bahan baku

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa secara parsial (uji t)

Variabel bebas X1 (modal)

memiliki t hitung sebesar 13,656

dan variabel bebas X2

(tenagakerja) memiliki t hitung

sebesar 3.309 sehingga variabel

bebas X1 (Modal ) dan variabel

bebas X2 (tenagakerja) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap

variabel terikat Y(produktifitas) di

mana pada tingkat signifikan 5%

nilai t table adalah 3.1951. secara

keseluruhan uji f diperoleh F

hitung sebesar 2111,840 ini berarti

f hitung lebih besar dari f table

3.1951 jadi sesuai dengan

persamaan linier berganda adalah

: Y=-25541,51+2,2660X1+1,5400

X2. Hal ini menunjukkan bahwa

modal dan tenaga kerja

mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap produktifitas.

Pada koefisien determinasi

sebesar 0.989 ini berarti

keberadaan variabel terikat Y

(produktifitas) mampu

memberikan kontribusi dalam

menjelaskan produktifitas sebesar

98,9% sedangkan sisanya 1.1%

dijelaskan oleh variabel lain.

2.8 Kerangka Berfikir

Industri rumahan seperti Krupuk mie tersebar 16 Desa di Kecamatan Adiwerna.

Kapasitas produksi Krupuk mie pada sentra industri Krupuk mie di Desa Harjosari

Lor Kecamatan Adiwerna dari tahun 2009 sampai tahun 2010 mengalami kenaikan

sebesar 12,3%, kapasitas produksi dari tahun 2009 sebesar 2577 ton dan pada tahun

Page 44: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

26

2010 kapasitas produksi menjadi 2894 ton,pada tahun 2010 sampai 2011 mengalami

penurunan sebesar 37,4%, kapasitas produksi pada tahun 2010 sebesar 2894 ton dan

pada tahun 2011 menjadi 1810 ton.

Pada tahun 2011 sekitar 78 pengrajin krupuk mie mengalami kebangkrutan dan

menghentikan industrinya. Naiknya harga tepung dan minyak goreng menyebabkan

industri kecil yang telah menopang hidup warga 1 Desa di Kabupaten Tegal ini tak

mampu bertahan. Selain tidak mampu berproduksi pengusaha industri kecil krupuk

ini juga tidak mampu menjual dikarenakan harga produksi mereka yang terlalu mahal

di pasaran. Akibatnya pengrajin lebih memilih menghentikan usaha mereka

ketimbang mengalami kerugian terus-menerus. Ongkos produksi yang terus

meningkat menyebabkan pegrajin tidak bisa menaikan harga krupuk karena takut

tidak laku dijual.

Berdasarkan fenomena di atas maka Permasalahan tersebut menjadi dasar dari

penelitian ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor - faktor

yang mempengaruhi hasil produksi Krupuk mie pada industri Krupuk mie di Desa

Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Diagram alur penelitian ini

ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Page 45: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

27

Gambar : 1.1 kerangka berfikir penelitian

2.9 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu proporsi, kondisi atau prinsip untuk sementara waktu

dianggap benar dan barangkali tanpa keyakinan supaya bisa ditarik suatu konsekuensi

logis dan dengan cara ini kemudian diadakan pengujian tentang kebenarannya dengan

menggunakan data empiris dari hasil penelitian.Berdasarkan kerangka pemikiran di

atas, maka penulis membuat suatu hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Modal berpengaruh positif terhadap nilai produksi krupuk mie pada sentra

industri krupuk mie di Desa Harjosari Lor.

Tenaga Kerja (X2)

Jumlah tenaga kerja yang digunakan

pada proses produksi yang

dinyatakan dalam satuan orang

Nilai Produksi

Nilai produksi

yang digunakan

pada proses

produksi yang

dinyatakan dalam

satuan rupiah.

Modal

Modal kerja yang digunakan pada

proses produksi yang dinyatakan dalam

satuan rupiah

Bahan Baku (X3)

Jumlah bahan baku yang digunakan

pada proses produksi yang

dinyatakan dalam satuan rupiah.

Page 46: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

28

2. Tenaga kerja berpengaruh positif terhadap nilai produksi krupuk mie pada sentra

industri Krupuk mie di Desa Harjosari Lor.

3. Bahan baku berpengaruh positif terhadap nilai produksi krupuk mie pada sentra

industri krupuk mie di Desa Harjosari Lor.

4. Modal, tenaga kerja, bahan baku berpengaruh positif secara simultan terhadap

nilai produksi krupuk mie pada industri krupuk mie di Desa Harjosari Lor.

Page 47: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

1

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk

melaksanakan penelitian, oleh karena itu penggunaan metode yang tepat sangat

penting dalam penelitian. Dalam suatu kegiatan penelitian, untuk mendapatkan hasil

yang memuaskan maka harus ditunjang dengan metode yang tepat dan benar secara

ilmiah, sehingga kebenaran obyektif yang hendak dicapai dapat ditemukan. Penelitian

ini bermaksud untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi

krupuk mie pada industri krupuk mie dan memecahkan masalah yang ditetapkan

sebelumnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian secara kuantitatif.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan kegiatan

penelitiannya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa

Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Alasan peneliti mengambil

lokasi penelitian di Desa Harjosari Lor karena di lokasi tersebut terdapat 156 industri

krupuk mie. Industri krupuk mie lebih banyak di bandingkan dengan industri-industri

lainya yang ada di Desa Harjosari Lor.

29

Page 48: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

30

3.3 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130). Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek atau subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2002:57). Jumlah populasi industri krupuk

mie dalam penelitian ini sebanyak 156 industri yaitu seluruh jumlah industri krupuk

mie yang terdapat di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna. Untuk memperoleh

data yang mendukung dalam menyusun kerangka sampling pada tiap daerah, Adapun

data populasi industri krupuk mie di Desa Harjosari Lor adalah sebagai berikut :

Jumlah populasi industri krupuk mie di Desa Harjosari Lor sebanyak 156

industri krupuk mie, 25 industri krupuk mie berada di dukuh Babadan, 56 industri

krupuk mie berada di dukuh pegaengan, 41 industri krupuk mie berada di dukuh

gintung, 34 industri krupuk mie berada di dukuh jakasura. Berdasarkan data tersebut

dapat diketahui persebaran adanya industri krupuk mie hamper merata di Desa

Harjosari Lor.

3.4 Sampel dan teknik sampling

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2002:109). Untuk

memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek dari wilayah ditentukan

seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing wilayah.

Sampel yang baik adalah sampel yang mewakili populasi secara keseluruhan.

Page 49: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

31

Menurut Slovin (dalam Umar, 2002:146) untuk menentukan sampel dapat digunakan

formulasi:

21 Ne

Nn

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran karena kesalahan pengambilan sampelyang masih

dapat di tolerir atau diinginkan

Pada penelitian ini jumlah populasinya adalah 156 pengrajin maka berdasarkan

tabel ukuran sampel untuk batas kesalahan dan jumlah populasi yang ditetapkan,

besar persen kelonggarannya adalah 10 % (Umar, 2002: 147). Sehingga langkah

mencari ukuran sampel dapat dilakukan sebagai berikut:

21 Ne

Nn

2

%101561

156

n

56,11

156

n

9375,6056,2

156n dibulatkan menjadi 61

Berdasarkan perhitungan di atas, penelitian ini mengambil sampel sebesar 61

seluruh industri krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten

Page 50: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

32

Tegal. Teknik pengmbilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik cluster

sampling yaitu pengambilan sampel didasarkan pada perbedaan kelompok-kelompok

dalam populasi. Teknik sampling ini disebut juga sebagai teknik sampling daerah,

conditional sampling, atau restricted sampilng, teknik ini digunakan apabila populasi

tersebar dalam beberapa daerah, propinsi, Kabupaten, Kecamatan, dan seterusnya

(Husaini Usaman, 2006: 46).

Pembentukan sampling ditempuh dengan tahapan sebagai berikut: Pertama,

berdasarkan data yang ada, Desa Harjosari terdiri dari 156 Industri krupuk mie. Dari

156 industri tersebut akan diambil 61 industri dari 4 pedukuhan sebagai daerah

sampel dengan pertimbangan tiap-tiap pedukuhan tersebut merupakan daerah industri

krupuk mie yang terdapat di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna. Data sampel

industri krupuk mie di Desa Harjosari Lor yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Sampel Industri Krupuk di Desa Harjosari Lor

No Pedukuhan Populasi Sample

1. Babadan 25 10

2. Pegaengan 56 22

3. Gintung 41 16

4. Jakasura 34 13

Jumlah 156 61

Sumber : Kecamatan Adiwerna, diolah

Berdasarkan tabel 3.1 jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 61 industri

krupuk mie, dimana 10 sampel industri krupuk mie berada di dukuh Babadan, 22

sampel industri krupuk mie berada di dukuh Pegaengan, 16 sampel industri krupuk

Page 51: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

33

mie berada di dukuh Gintung, 13 sampel industri krupuk mie berada di dukuh

Jakasura.

3.5 Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek penelitian yaitu faktor-

faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diselidiki. Variabel dapat

didefinisikan sebagai atribusi dari seseorang atau obyek yang mempunyai variasi

antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain

(Sugiyono, 2002:20). Atau Variabel penelitian merupakan obyek atau titik penelitian

suatu penelitian. Variabel ini meliputi variabel bebas dan variabel terikat. (Suharsimi,

2006:116) variabel bebas meliputi kemampuan modal, tenaga kerja, bahan baku dan

variabel terikatnya adalah nilai produksi krupuk mie.

3.5.1 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil nilai produksi usaha kecil

krupuk mie. Produksi yang dimaksud adalah hasil akhir dari proses aktivitas

ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input guna

menghasilkan barang-barang baru (utility form). Produksi usaha kecil krupuk

mie yang memiliki indikator jumlah produksi setiap satu kali proses produksi

dikalikan harga jual per unit (dihitung dalam satuan rupiah) selama 1 bulan.

Page 52: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

34

3.5.2 Variabel Bebas (X)

a. Modal (X1)

Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai operasional usaha

krupuk mie dalam proses produksi atau bisa disebut modal kerja (Working

Capital) selama 1 bulan, dalam satuan rupiah (Rp), dengan indikator nilai

modal.

b. Tenaga kerja (X2)

Tenaga kerja adalah para pekerja yang dipekerjakan untuk melakukan

aktivitas-aktivitas dalam proses produksi untuk mengubah faktor-faktor

produksi menjadi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Tenaga kerja dalam penelitian ini adalah tenaga manusia yang digunakan

dalam proses produksi dan tidak dibedakan atas jenis kelamin dan diukur

dalam satuan orang.

c. Bahan baku (X3)

Bahan baku adalah bahan mentah dasar yang diolah melalui proses produksi

yang diubah oleh sumber daya perusahaan menjadi produk barang jadi.

Dengan kata lain, bahan baku merupakan bahan yang dapat diidentifikasikan

dengan produk yang dihasilkan.

Bahan baku dalam penelitian ini adalah tepung tapioka, garam yang diolah

menjadi krupuk mie yang digunakan selama 1 bulan, dalam satuan rupiah.

Page 53: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

35

3.6 Jenis dan Sumber Data

Dalam penyusunan penelitian jenis data yang digunakan oleh peneliti adalah

data primer dan data sekunder.

3.6.1 Data Primer

Data primer adalah data yang didapat sendiri dengan melakukan pengamatan

secara langsung ke lokasi penelitian, serta wawancara terhadap responden (dengan

panduan kuesioner). Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari hasil wawancara

langsung dengan para pengrajin krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan

Adiwerna Kabupaten Tegal dengan menggunakan daftar pertanyaan (koesioner).

3.6.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan atau sumber lain yang

telah ada sebelumnya dan diolah kemudian disajikan dalam bentuk teks, karya tulis,

laporan penelitian, buku dan lain sebagainya. Data sekunder yang dibutuhkan

diperoleh dari catatan BPS, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM

Desa Harjosari Lor.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini

adalah:

3.7.1 Metode Kuesioner

Menurut Sofian Effendi (1982:130) metode kuesioner merupakan hal yang

pokok untuk pengumpulan data. Hasil kuesioner tersebut akan terjelma dalam angka-

Page 54: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

36

angka, tabel-tabel, analisa statistik dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian.

Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang

relevan.

3.7.2 Metode Wawancara

Menurut Sofian Effendi (1982:145) metode wawancara merupakan suatu

proses interaksi dan komunikasi. Dalam proses ini hasil wawancara ditentukan oleh

beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi. Faktor-faktor

tersebut adalah pewawancara, responden, topik penelitian yang tertuang dalam daftar

pertanyaan dan situasi wawancara.

3.7.3 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan suatu cara untuk memperoleh data atau

informasi mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan penelitian dengan jalan

melihat kembali laporan-laporan tertulis baik berupa angka maupun keterangan

(tulisan atau papan, tempat dan orang) (Suharsimi, 2002:158).

3.8 Metode Analisis Data

Dalam penyusunan penelitian ini, peneliti menggunakan analisis deskriptif

kuantitatif, analisis deskriptif sendiri diartikan sebagai proses pemecahan masalah

yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subyek dan obyek penelitian pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya. Tujuan dari

penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan

akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Sedangkan

Page 55: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

37

analisis kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

diolah dengan metode statistika, dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikasi

perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti (Azwar,

2001:5).

3.8.1 Analisis Regresi Linear berganda

Hubungan linear lebih dari dua variabel bila di nyatakan dalam bentuk

persamaan matematis sebagai berikut :

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3 + 𝑏𝑘𝑋𝑘

Keterangan :

Y,𝑋1,𝑋2,𝑋3,𝑋𝑘= variabel-variabel

𝑎, 𝑏1, 𝑏2, 𝑏3, 𝑏𝑘= bilangan konstan/ konstanta

Hubungan masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah :

Y = f (X1, X2, X3)

Dimana :

Y = Hasil produksi krupuk mie

X1 = Modal

X2 = Tenaga kerja

X3 = Bahan Baku

Page 56: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

38

Tabel 3.2

Metode Analisis

No Masalah Penelitian

Metode

Analisis Data

1 Bagaimana pengaruh modal terhadap hasil produksi

krupuk miedi Desa Harjosari Lor? Statistik

2 Bagaimana pengaruh tenaga kerja terhadap hasil produksi

krupuk miedi Desa Harjosari Lor? Statistik

3 Bagaimana pengaruh bahan baku terhadap hasil produksi

krupuk mie di Desa Harjosari Lor? Statistik

4 Bagaimana pengaruh modal, tenaga kerja, dan bahan

baku secara simultan terhadap hasil produksi krupuk mie

di Desa Harjosari Lor?

Statistik

3.8.2 Uji Hipotesis

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir data aktual dapat diukur

dengan dari goodness of fit-nya, yaitu nilai statistik t, nilai statistik F, dan koefisien

determinasinya. Disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada

dalam daerah kritis (daerah di mana H0 ditolak). Sebaliknya tidak signifikan bila nilai

uji statistiknya berada dalam daerah di mana H0 diterima.

3.8.2.1 Uji t (Parsial)

Uji t yaitu pengujian untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen secara satu persatu. Uji t dalam

penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan probabilitas t-hitung terhadap

tingkat signifikansi α = 5%.

Page 57: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

39

Kriteria pengujian uji-t :

a. Jika probability as t-hitung < derajat kepercayaan α = 5% maka, variabel

independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

b. Jika probabilitas t-hitung > derajat kepercayaan α = 5% maka, variabel

independen tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

3.8.2.2 Uji F (Simultan)

Uji F yaitu pengujian untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel

independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Uji F dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara menentukan tingkat signifikansi sehingga diperoleh nilai F-

tabel. Kemudian membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel pada α = 5%.

Kriteria pengujian uji F :

a. Jika F-hitung < F-tabel (α = 5%), maka artinya seluruh variabel independen secara

bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

b. Jika F-hitung > F-tabel (α = 5%), maka artinya seluruh variabel independen

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

3.8.2.3 R2

(Koefisien Determinan)

Untuk mencari koefisien regresi persamaan di atas digunakan metode kuadrat

terkecil yang akan menghasilkan koefisien regresi linier yang tidak bias. Agar

diperoleh koefisien yang tidak bias harus memenuhi asumsi klasik. R2 Adalah

koefisien determinan yaitu untuk mengetahui berapa persen (%) variasi variabel

dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen.

Page 58: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

40

Misalnya R2 = 0,915 artinya 91,5 % variasi variabel Y dapat dijelaskan oleh

variasi variabel X, sedangkan sisanya yaitu 8,5 % tidak dapat dijelaskan oleh model

yang dibangun dalam penelitian.

3.9 Uji Asumsi Klasik

Dalam pengujian regresi, terdapat beberapa asumsi dasar yang dapat

menghasilkan estimator linear tidak bias atau BLUE (Best Linear Unbiased

Estimator) yang terbaik dari model regresi berganda. Dengan terpenuhinya asumsi

tersebut, maka hasil yang diperoleh dapat lebih akurat dan mendekati atau sama

dengan kenyataan, di mana asumsi-asumsi dasar itu dikenal dengan asumsi klasik

(Hasan, 2002b:280).

3.9.1 Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang

diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya

(Hanke dan Reistchn dalam Kuncoro, 2007) Artinya setiap observasi mempunyai

reliabilitas yang berbeda akibat perubahan dalam kondisi yang melatar-belakangi

tidak terangkum dalam spesifikasi model. Gejala heteroskedastisitas lebih sering

dijumpai dalam data silang tempat dari runtut waktu, maupun juga sering muncul

dalam analisis yang menggunakan data rata-rata (Ananta dalam Kuncoro, 2007).

Uji heteroskedastisitas dianjurkan oleh Halbert White. White berpendapat

bahwa uji X2 merupakan uji umum ada tidaknya misspesifikasi model karena

hipotesis nol yang melandasi adalah asumsi bahwa: (1) residual adalah

Page 59: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

41

homoskedastisitas dan merupakan variabel independen; (2) spesifikasi linear atas

model sudah benar. Dengan hipotesis nol tidak ada heteroskedastisitas, jumlah

observasi (n) dikalikan R2 yang diperoleh dari regresi auxiliary secara asimtosis akan

mengikuti distribusi chi-square dengan degree of freedom sama dengan jumlah

variabel independen (tidak termasuk konstanta). Bila salah satu atau kedua asumsi ini

tidak dipenuhi akan mengakibatkan nilai Statistics t yang signifikan. Namun bila

sebaliknya nilai statistik t tidak signifikan berarti kedua asumsi di atas dipenuhi.

Artinya model yang digunakan lolos dari masalah heteroskedastisitas.

Cara lain untuk mendektesi adanya heteroskedastisitas dengan cara grafis, uji

Park, uji Glejser, dan uji Goldfeld-Quandt (Gujarati dalam Kuncoro, 2007). Rule of

Thumb: nilai probabilitas Obs* R-squared > dari α = 5%, maka model terbebas dari

heteroskedastisitas.

3.9.2 Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang sempurna

(mendekati sempurna) antara beberapa atau sesuai variabel bebas. Mendeteksi ada

atau tidaknya multikolinearitas adalah menjalankan regresi auxiliary, yaitu dengan

menjalankan regresi di mana secara bergantian semua variabelnya dijadikan variabel

dependen.

Rule of Thumb: bila R2, lebih tinggi dibandingkan dengan dan maka

dalam model empirik tersebut tidak ditemukan adanya multikolinearitas (Kuncoro,

2007:110)

Page 60: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

42

3.9.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi

linier, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji

dengan lebih akurat, diperlukan alat analisis dan EViews menggunakan dua cara,

yaitu dengan histogram dan uji Jarque-Bera (JB). Histogram memperlihatkan

distribusi frekuensi dari data yang diamati. Statistics JB digunakan untuk menguji

apakah suatu data berdistribusi normal ataukah tidak, yang dinyatakan dalam :

JB = (N – k ) / 6.[S2 + ( K – 3 )

2 / 4]

N adalah jumlah observasi; k menggambarkan banyaknya koefisien yang

digunakan dalam persamaan; S=skewness, dan K=kurtosis. Dengan hipotesis nol (Ho)

pada data berditribusi normal, uji Jarque-Bera didistribusi dengan Chi-Square dengan

derajat bebas (degree of Freedom)sebesar2, probability menunjukkan kemungkinan

nilai Jarque-Bera melebihi (dalam nilai absolut) nilai terobservasi di bawah hipotesis

nol. Nilai probabilitas yang kecil cenderung mengarahkan pada penolakkan hipotesis

nol distribusi normal (Winarno,2009:5.39). Rule of Thumb: Bila nilai probabilitas

Statistics JB > α = 0.05 maka data yang digunakan berdistribusi normal.

Page 61: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data yang berhasil

dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan

dibicarakan antara lain gambaran umum sampel, uji kualitas data, uji asumsi klasik,

dan analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.

4.1 Gambaran Umum Daerah dan Objek Penelitian

Desa Harjosari Lor terletak pada posisi antara 109o04

’25

” BT

-109

008

’04

’’ BT

dan antara 6o53

’44

” LS

-6

055

’11

’’ LS, memiliki wilayah yang terdiri dari daratan

bukan pesisir, dengan kemiringan datar. Luas Desa Harjosari Lor adalah 129.205

hektar yang terbagi dalam 4 pedukuhan (babadan, pegaengan, gintung, jakasura) 28

RT 6 RW dan terdiri dari 59.397 hektar lahan sawah, 69.808 hektar bukan lahan

sawah. Jumlah penduduk di Desa Harjosari Lor adalah 7643 yang terdiri dari 3.775

laki-laki dan 3.868 perempuan dimana mencangkup sebanyak 1.981 rumah tangga.

Batas-batas wilayah administratif sebagai berikut:

1. Sebelah utara : Desa Pagedangan

2. Sebelah barat : Desa Pagiyanten

3. Sebelah selatan : Desa Trayeman

4. Sebelah timur : Desa Ujungrusi

43

Page 62: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

44

Desa Harjosari Lor berjarak 1 km dari Desa Pagedangan, 2 km dari Desa

Pagiyanten, 3 km dari Desa Trayeman dan 1 km dari Desa Ujungrusi. Desa Harjosari

Lor terletak di wilayah Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Keberadaan Desa

Harjosari Lor ini tergolong strategis. Hal ini dikarenakan letaknya 2 km dari pusat

Kabupaten Tegal dan 8 km dari Kota Tegal, Desa Harjosari Lor juga di lewati

kendaraan umum. Sehingga akses untuk menjangkaunya sangatlah mudah.

4.1.1 Kondisi Industri Kecil di Desa Harjosari Lor

Industri menurut Kantor Perindustrian dan Perdagangan berdasarkan nilai

investasinya dibedakan menjadi Industri Besar (> 5 Milyar Rupiah), Menengah (>

299 juta Rupiah ≤ 5 Milyar Rupiah), dan Kecil (≤ 200 juta Rupiah). Nilai investasi

industri krupuk di Desa Harjosari Lor tergolong dalam industri kecil karena nilai

investasi ≤ 200 juta Rupiah. Jumlah industri di Desa Harjosari Lor adalah 275 yang

terdiri dari 156 industri krupuk, 94 industri tahu krupuk mie, 7 industri logam mesin

dan elektronik, 5 industri agro dan hasil hutan, 16 industri tekstil. Banyaknya industri

krupuk menunjukan bahwa di Desa Harjosari Lor industri krupuk lebih berkembang

dari pada industi-indutri lainya.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Profil Usaha Kecil dan Menengah Krupuk mie di Desa Harjosari Lor

Dalam penyusunan penelitian ini menggunakan obyek penelitian para pengrajin

krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna. Jumlah pengrajin krupuk mie

yang dijadikan sampel adalah sebanyak 61 unit usaha. Penelitian ini mencakup data

mengenai modal, jumlah tenaga kerja, bahan baku dan nilai produksi yang dihasilkan

Page 63: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

45

pada usaha kecil krupuk mie selama satu bulan. Data-data ini diperoleh dari hasil

wawancara langsung kepada para pengrajin krupuk mie yang ada di Desa Harjosari Lor

Kecamatan Adiwerna.

4.2.1.1 Usia

Dalam industri krupuk mie ini usia tidak terlalu di masalahkan dan tidak terlalu

berpengaruh terhadap nilai produksi dengan alasan pemilik industri ini adalah turun

temurun dari orang tuanya. Untuk lebih jelasnya mengenai usia pada industri kecil dan

menengah di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna dapat dilihat pada tabel berikut

:

Tabel 4.1

Usaha Kecil Krupuk mie Dirinci Berdasarkan Usia Pengrajin Industri

di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna

No. Usia frekuensi (orang) Persentase (%)

1. ≤ 40 tahun 2 3,28

2. 41-45 tahun 16 26,23

3. 46-50 tahun 26 42,62

4. ≥51 tahun 17 27,87

Total 61 100%

Sumber: Data primer diolah

Dari tabel 4.1 diketahui bahwa usia pengrajin industri krupuk mie terbanyak

yaitu usia antara 46-50 tahun yang berjumlah 26 orang atau 42,62% dari 61

responden sedangkan usia pengrajin industri krupuk mie terendah yaitu ≤ 40 tahun

yang berjumlah 2 orang atau 3,28% dari 61 responden.

Page 64: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

46

4.2.1.2 Jenis Kelamin

Dalam industri krupuk mie ini jenis kelamin lebih banyak laki-laki di

bandingkan perempuan tetapi jenis kelamin juga tidak terlalu berpengaruh terhadap

nilai produksi krupuk mie. Untuk lebih jelasnya mengenai jenis kelamin dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.2

Usaha Kecil Krupuk mie Berdasarkan Jenis Kelamin Pengrajin

di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna

No. Jenis Kelmin frekuensi (orang) Persentase (%)

1. Laki – laki 50 81,97

2. Perempuan 11 18,03

Total 61 100%

Sumber: Data primer diolah

Dari tabel 4.2 diketahui bahwa jenis kelamin pengrajin industri ini pada usaha

kecil krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna adalah laki-laki yaitu

sejumlah 50 orang (81,97%) dan perempuan yaitu sejumlah 11 orang (18,03%). Jumlah

jenis kelamin laki-laki lebih banyak di bandingkan dengan jumlah jenis kelamin

perempuan hal ini di karenakan dalam usaha kecil dan menengah krupuk mie lebih

mengunakan spekulasi untuk mengambil keputusan.

4.2.1.3 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan

formal yang pernah ditempuh oleh seseorang yang diukur dari pemilikan ijazah. Tingkat

pendidikan tidak begitu mempengaruhi hasil produksi. Untuk lebih jelasnya mengenai

tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 65: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

47

Tabel 4.3

Pendidikan Pengrajin Usaha Kecil Krupuk mie

di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna

No. Pendidikan Frekuensi (orang) Persentase

(%)

1. Perguruan tinggi 0 0

2. SMA 21 34,43

3. SMP 21 34,43

4. SD 19 31,14

Total 61 100%

Sumber: Data primer diolah

Dari tabel 4.3 diketahui bahwa pendidikan tenaga kerja usaha kecil krupuk mie

di Desa Harjosari Kecamatan Adiwerna dengan jumlah pendidikan tenaga kerja

paling banyak adalah lulusan SMA dan SMP yaitu sejumlah 21 orang (34,43%)

sedangkan tingkat pendidikan tenaga kerja terendah yaitu SD sejumlah 19 orang

(31,14%).

4.2.1.4 Produk

Produk yang ada di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna hanya satu

jenis saja yaitu krupuk mie mentah. Krupuk mentah tersebut masih melalui proses

penggorengan untuk dapat di konsumsi. Produksi krupuk ini masih mentah di

karenakan sifat dari krupuk itu sendiri yang kualitasnya bisa menurun sehingga

menjaga kualitas krupuk tidak mlempem sampai di konsumen.

4.2.2 Modal

4.2.2.1 Penggunaan Modal

Modal dalam penelitian ini adalah modal yang dikeluarkan/digunakan

pengrajin untuk menjalankan usaha proses produksi selama satu bulan. Untuk

Page 66: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

48

lebih jelasnya mengenai besarnya modal pada usaha kecil krupuk mie di Desa

Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4

Penggunaan Modal Pada Usaha Kecil Krupuk mie di Desa

Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna (Rp.000.000)

No. Modal Frekuensi Persentase (%)

1. 23-33 22 36,07

2. 34-44 11 18,03

3. 45-55 11 18,03

4. 56-66 17 27,87

Jumlah 61 100%

Sumber: Data primer diolah

Dari tabel 4.4 diketahui bahwa penggunaan modal dalam usaha kecil dan

menengah krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna yang paling banyak

diantara 23-33 juta rupiah terdapat 22 unit usaha (36,07%) sedangkan dengan

penggunaan modal terendah diantara 34-44 juta rupiah dan 45-55 juta rupiah masing-

masing terdapat 11 unit usaha (18,03%). Adapun rata-rata modal yang digunakan pada

industri krupuk mie adalah 43.303.278 juta rupiah.

4.2.2.2 Sumber Modal

Modal yang digunakan pengrajin dalam menjalankan usahanya bisa berasal dari

modal pribadi, modal pinjaman maupun dari keduanya. Bagi golongan buruh sumber

modal untuk bahan baku tepung tapioka di dapat dari BOS. Untuk lebih jelasnya

mengenai sumber modal pada usaha kecil dan menengah krupuk mie di Desa Harjosari

Lor Kecamatan Adiwerna dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 67: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

49

Tabel 4.5

Sumber Modal Pada Usaha Kecil Krupuk mie

di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna

No. Sumber Modal Frekuensi Persentase (%)

1. Pribadi 40 65,57

2. Pinjaman 5 8,20

3. Pribadi dan pinjaman 16 26,23

Jumlah 61 100%

Sumber: Data primer diolah

Dari tabel 4.5 diketahui bahwa sumber modal pengrajin pada usaha kecil

krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna yang paling banyak berasal

dari modal pribadi yaitu sebanyak 40 unit usaha krupuk mie (65,57%) dan berdasarkan

modal pinjaman paling sedikit sejumlah 5 unit usaha (8,20%) sedangkan berdasarkan

modal pribadi dan pinjaman sebanyak 16 unit usaha krupuk mie (26,23%) untuk

menjalankan usahanya. Para pengrajin memilih modal pinjaman kepada bank tertentu.

4.2.2.3 Bantuan Modal

Bantuan modal dari pemerintah daerah setempat diberikan agar pengrajin

memiliki kemampuan menjalankan usaha dengan baik sehingga diharapkan dapat

meningkatkan produktivitasnya. Untuk lebih jelasnya mengenai pernah tidaknya

bantuan modal yang diberikan oleh pemerintah daerah setempat pada usaha kecil dan

menengah krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna dapat dilihat pada

tabel berikut :

Page 68: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

50

Tabel 4.6

Bantuan Pemerintah Pada Usaha Kecil Krupuk mie

di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna

No. Bantuan modal Responden Persentase (%)

1. Pernah 0 0

2. Tidak pernah 61 100

Jumlah 61 100%

Sumber: Data primer diolah

Dari tabel 4.6 diketahui bahwa bantuan modal pada usaha kecil dan menengah

krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna adalah jumlah unit usaha

yang menyatakan tidak pernah menerima modal yaitu berjumlah 61 unit usaha atau

dengan tingkat persentase 100%.

4.2.3 Tenaga Kerja

4.2.3.1 Penggunaan Tenaga Kerja

Dalam penggunaan tenaga kerja pengrajin harus memperhatikan berapa

banyak jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Hal ini berkaitan dengan besarnya

biaya produksi. Penggunaan tenaga kerja dalam hal ini adalah tenaga kerja untuk

produksi dan tenaga kerja untuk pemasaran hasil produksi usaha tersebut. Untuk lebih

jelasnya mengenai jumlah tenaga penggunaan tenaga kerja dapat dilihat pada tabel

berikut :

Page 69: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

51

Tabel 4.7

Jumlah Tenaga Kerja Usaha Kecil Krupuk mie

di Kelurahan Kauman Kota Pekalongan

No. Tenaga Kerja Frekuensi Persentase (%)

1. < 4 0

2. 4-7 26 42,62

3. 8-11 25 40,98

4. 12-15 10 16,40

Jumlah 61 100%

Sumber: Data primer diolah

Dari tabel 4.7 diketahui bahwa jumlah tenaga kerja yang digunakan pada

usaha kecil krupuk mie di Desa Harjosari Lor paling banyak adalah antara 4-7 tenaga

kerja sejumlah 26 unit usaha krupuk mie (42,62%) dan jumlah tenaga kerja yang

digunakan paling sedikit dalam industri tersebut antara 12-15 tenaga kerja sejumlah

10 unit usaha krupuk mie (16,40%). Adapun rata-rata tenaga kerja yang digunakan

pada industri krupuk mie adalah 9 orang.

4.2.4 Bahan Baku

4.2.4.1 Harga Bahan Baku

Harga bahan baku dalam penelinitian ini adalah seberapa besar harga bahan

baku yang dikeluarkan dalam proses produksi. untuk lebih jelasnya mengenai jumlah

harga bahan baku pada usaha kecil dan menengah krupuk mie di Desa Harjosari Lor

Kecamatan Adiwerna dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 70: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

52

Tabel 4.8

Harga Bahan Baku Pada Usaha Kecil Krupuk mie

di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna

No. Harga ( Rp Juta) Ferekuensi Persentase (%)

1. 4-16 23 37,70

2. 17-29 21 34,43

3. 30-42 12 19,67

4. 43-55 5 8,20

Jumlah 61 100%

Sumber: Data primer diolah

Dari tabel 4.10 diketahui bahwa harga bahan baku yang dikeluarkan dalam

usaha kecil krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna yang paling banyak

diantara 4-16 juta rupiah sejumlah 23 unit usaha (37,70%) sedangkan harga bahan baku

yang dikeluarkan paling kecil adalah 43-55 juta rupiah sejumlah 5 unit usaha (8,20%).

Adapun rata-rata bahan baku yang digunakan pada industri krupuk mie 23.195.081

juta rupiah.

4.2.5 Nilai Produksi

Nilai produksi dalam penelinitian ini adalah jumlah produksi setiap satu kali

proses produksi dikalikan harga jual per unit (dihitung dalam satuan rupiah) selama 1

bulan. untuk lebih jelasnya mengenai Nilai produksi pada usaha kecil krupuk mie di

Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 71: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

53

Tabel 4.9

Nilai Produksi Pada Usaha Kecil Krupuk mie

di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna

No. Interval Ferekuensi Persentase (%)

1. 29-42 21 34,43

2. 43-56 16 26,23

3. 57-70 15 24,60

4. 71-84 9 14,74

Jumlah 61 100%

Sumber: Data primer diolah

Dari tabel 4.10 diketahui bahwa Nilai produksi yang dikeluarkan dalam usaha

kecil krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna yang paling banyak

diantara 29-42 juta rupiah sejumlah 21 unit usaha (34,43%) sedangkan Nilai produksi

yang dikeluarkan paling kecil adalah 71-84 juta rupiah sejumlah 9 unit usaha (14,74%).

Adapun rata-rata Nilai produksi yang digunakan pada industri krupuk mie 51.083.606

juta rupiah.

4.3 Hasil Analisis Penelitian

4.3.1 Hasil Regresi Model Linier

Model regresi berganda merupakan suatu model regresi yang terdiri atas lebih

dari satu variabel independen. Bentuk umum regresi berganda dapat ditulis sebagai

berikut :

Ln = + Ln + Ln +Ln +

Di mana :

: Nilai Produksi krupuk mie

Page 72: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

54

: Dana yang digunakan untuk membiayai operasional usaha krupuk

mie

: Jumlah tenaga kerja

: Bahan baku

: Variabel gangguan atau residual

Tabel 4.10

Hasil Olah Data Regresi Linier Berganda

di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna

Independen Koefisien t-Statistik F-Statisitik Adjusted R2

t-tabel

C 6.732975 6.131448

575.7551

0.968054

Modal 0.378160 4.809387 1.672

TK 0.024656 3.227994

BB 0.245274 6.332205

Sumber : Data primer diolah

Keterangan :

* Signifikan = T-statistik > T-tabel

Dari hasil estimasi di atas dapat dituliskan sebagai persamaan sebagai berikut:

Ln PRODP = 6.732975 + 0.378160 Ln Modal + 0.024656 Ln TK + 0.245274 Ln

BB +

Nilai koefisien Produksi sebesar 6,732975 artinya apabila nilai variabel

modal, tenaga kerja, bahan baku sebesar 0% maka nilai produksi sebesar 673 %.

Nilai koefisien variabel modal sebesar 0.378160 artinya apabila terjadi peningkatan

modal sebesar 1% maka nilai produksi akan mengalami peningkatan sebesar 38%

dengan asumsi variabel lain tetap. Nilai koefisien variabel tenga kerja sebanyak

0.024656 artinya apabila terjadi peningkatan tenaga kerja sebesar 1% maka nilai

Page 73: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

55

produksi akan mengalami peningkatan sebanyak 2% dengan asumsi variabel lain

tetap. Nilai koefisien variabel bahan baku sebesar 0.245274 artinya apabila terjadi

peningkatan bahan baku sebesar 1% maka nilai produksi akan mengalami

peningkatan sebesar 24% dengan asumsi variabel lain tetap.

4.3.2 Pengujian Hipotesis

4.3.2.1 Pengujian Hipotesis secara Simultan (uji F)

Uji F merupakan pengujian untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-

variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Uji F

dilakukan dengan menentukan tingkat signifikansi sehingga diperoleh F-tabel,

kemudian membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel pada derajat kepercayaan α

=5%. Apabila F-hitung lebih besar dari F-tabel maka hipotesis nol ditolak sehingga

terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Dependent Variable: PRODUKSI

Method: Least Squares

Date: 03/24/13 Time: 17:44

Sample: 1 61

Included observations: 61 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 6.732975 1.098105 6.131448 0.0000

MODAL 0.378160 0.078630 4.809387 0.0000

TK 0.024656 0.007638 3.227994 0.0021

BB 0.245274 0.038734 6.332205 0.0000 R-squared 0.968054 Mean dependent var 17.70198

Adjusted R-squared 0.966373 S.D. dependent var 0.310541

S.E. of regression 0.056946 Akaike info criterion -2.830093

Sum squared resid 0.184844 Schwarz criterion -2.691675

Log likelihood 90.31783 Hannan-Quinn criter. -2.775846

F-statistic 575.7551 Durbin-Watson stat 2.008835

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 74: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

56

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas didapatkan nilai F-hitung sebesar

575.7551 dengan probabilitas sebesar 0,000000 dengan df = (3.57), α = 5% sebesar

2.766. Hal ini menunjukkan bahwa F-hitung lebih besar F-tabel maka keputusannya

adalah signifikan sehingga hasil dari uji F dapat disimpulkan bahwa variabel modal,

tenaga kerja, dan bahan baku secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai produksi usaha kecil dan menengah krupuk mie di Desa Harjosari Lor

Kecamatan Adiwerna.

4.3.2.2 Pengujian Hipotesis secara Parsial (uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas yaitu

modal, tenaga kerja, dan bahan baku terhadap variabel terikatnya yaitu produksi usaha

kecil dan menengah krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna.

Tabel 4.11

Hasil Uji t Pada Tingkat Signifikan 0,05

Variabel Probabilitas t-hitung t-tabel Kesimpulan

Modal 0.0000 4.809387 1.672

Signifikan

Tenaga kerja 0.0021 3.227994 1.672

Signifikan

Bahan baku 0.0000 6.332205 1.672

Signifikan

Sumber : Data Primer diolah

Keterangan:

Signifikan = T-hitung > T-tabel

1) Pengaruh Modal Terhadap Produksi

Nilai t-hitung variabel modal sebesar 4.809387 dengan t-tabel sebesar 1,672

(uji satu sisi) maka H0 ditolak, artinya bahwa tingkat signifikansi 5% variabel

Page 75: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

57

modal mempunyai pengaruh yang positif terhadap hasil nilai produksi krupuk mie.

Sedangkan nilai koefisien variabel modal sebesar 0.378160 artinya apabila terjadi

peningkatan modal sebesar 1 rupiah maka nilai produksi akan mengalami

peningkatan sebesar 0.378160 rupiah dengan asumsi variabel lain tetap.

2) Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Produksi

Nilai t-hitung variabel tenaga kerja sebesar 3.227994 dengan t-tabel sebesar

1,672 (uji satu sisi) maka H0 diterima, artinya bahwa tingkat signifikansi 5%

variabel modal mempunyai pengaruh yang positif terhadap hasil nilai produksi

krupuk mie. Sedangkan nilai koefisien variabel tenga kerja sebanyak 0.024656

artinya apabila terjadi peningkatan tenaga kerja sebesar 1 orang maka nilai produksi

akan mengalami peningkatan sebanyak 0.024656 rupiah dengan asumsi variabel

lain tetap.

3) Pengaruh Bahan Baku Terhadap Produksi

Nilai t-hitung variabel bahan baku sebesar 6.332205 dengan t-tabel sebesar

1,672 (uji satu sisi) maka H0 ditolak, artinya bahwa tingkat signifikansi 5% variabel

bahan baku mempunyai pengaruh yang positif terhadap hasil nilai produksi krupuk

mie. Sedangkan nilai koefisien variabel bahan baku sebesar 0.245274 artinya

apabila terjadi peningkatan bahan baku sebesar 1 rupiah maka nilai produksi akan

mengalami peningkatan sebesar 0.245274 rupiah dengan asumsi variabel lain tetap.

Page 76: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

58

4.3.2.3 Koefisien Determinasi Ganda (R2)

Dependent Variable: PRODUKSI

Method: Least Squares

Date: 03/24/13 Time: 17:44

Sample: 1 61

Included observations: 61 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 6.732975 1.098105 6.131448 0.0000

MODAL 0.378160 0.078630 4.809387 0.0000

TK 0.024656 0.007638 3.227994 0.0021

BB 0.245274 0.038734 6.332205 0.0000 R-squared 0.968054 Mean dependent var 17.70198

Adjusted R-squared 0.966373 S.D. dependent var 0.310541

S.E. of regression 0.056946 Akaike info criterion -2.830093

Sum squared resid 0.184844 Schwarz criterion -2.691675

Log likelihood 90.31783 Hannan-Quinn criter. -2.775846

F-statistic 575.7551 Durbin-Watson stat 2.008835

Prob(F-statistic) 0.000000

Koefisien determinasi (R2) merupakan suatu bilangan yang dapat menjelaskan

sejauh mana variabel terikat dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas. Berdasarkan

hasil pengolahan data diperoleh nilai adjusted R2

sebesar 0.966373 yang artinya 97

persen dari variasi variabel terikat mampu dijelaskan oleh variasi himpunan variabel

penjelas. Sementara sisanya 3 persen variasi variabel terikat dijelaskan oleh variabel

lain di luar model.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini meliputi uji normalitas, uji

multikolonieritas, dan uji heterokedastisitas.

Page 77: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

59

4.4.1 Uji Normalitas

Berdasarkan teori statistika model linier hanya residu dari variabel dependent

Y yang wajib diuji normalitasnya, sedangkan variabel independent diasumsikan

bukan fungsi distribusi. Jadi tidak perlu diuji normalitasnya. Hasil output dari

pengujian normalitas dengan Jarque-Bera (Uji J-B) adalah sebagai berikut.

Diagram 4.1

Uji normalitas data

Analisis data hasil Output :

Hasil perhitungan nilai p-value dalam tampilan 4.1 diketahui sebesar

0,012322. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan α = 5% tabel dengan derajat

kebebasan (degree of freedom=df) 3, maka hipotesis yang menyatakan data

berretribusi normal (Ho) ditolak dan sebaliknya. Karena p-value di atas lebih besar

0

2

4

6

8

10

-0.4 -0.2 -0.0 0.2 0.4

Series: Residuals

Sample 1 61

Observations 61

Mean -9.98e-16

Median 0.014642

Maximum 0.500810

Minimum -0.544542

Std. Dev. 0.189798

Skewness -0.397411

Kurtosis 4.681567

Jarque-Bera 8.792669

Probability 0.012322

Page 78: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

60

dari pada α = 5% (0,012322 < 0,05) maka Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa

data yang digunakan tidak normal.

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang sempurna

(mendekati sempurna) antara beberapa atau sesuai variabel bebas. Mendeteksi ada

atau tidaknya multikolinearitas adalah menjalankan regresi auxiliary, yaitu dengan

menjalankan regresi di mana secara bergantian semua variabelnya dijadikan variabel

dependen.

Uji Multikolinearitas terjadi apabila R2 lebih tinggi dibandingkan dengan

dan maka dalam model empirik tersebut tidak ditemukan adanya

multikolinearitas. Dalam estimasi diperoleh R2= 0.968054, lebih tinggi dibandingkan

R2modal= 0.916699, R

2tenaga kerja= 0.884423, R

2bahan baku= 0.853840. Maka

dapat disimpulkan bahwa model tidak ditemukan adanya multikolinearitas.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang

diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya.

Dalam penelitian ini uji yang digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas yaitu

dengan menggunakan Metode White. Alasan menggunakan metode White karena uji X2

merupakan uji umum ada tidaknya misspesifikasi model karena hipotesis nol yang

melandasi adalah asumsi bahwa: (1) residual adalah homoskedastisitas dan merupakan

Page 79: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

61

variabel independen; (2) spesifikasi linier atas model sudah benar (White dalam

Kuncoro, 2007).

Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 2.189341 Prob. F(2,58) 0.1212

Obs*R-squared 4.281904 Prob. Chi-Square(2) 0.1175

Scaled explained SS 5.009079 Prob. Chi-Square(2) 0.0817

Test Equation:

Dependent Variable: ARESID

Method: Least Squares

Date: 03/24/13 Time: 17:49

Sample: 1 61

Included observations: 61 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.845397 2.386070 -0.354305 0.7244

MODAL 0.053336 0.143463 0.371777 0.7114

TK 0.005961 0.016416 0.363109 0.7178 R-squared 0.070195 Mean dependent var 0.139970

Adjusted R-squared 0.038133 S.D. dependent var 0.126907

S.E. of regression 0.124463 Akaike info criterion -1.281679

Sum squared resid 0.898487 Schwarz criterion -1.177865

Log likelihood 42.09121 Hannan-Quinn criter. -1.240993

F-statistic 2.189341 Durbin-Watson stat 2.185338

Prob(F-statistic) 0.121161

Asumsi α = 5%. Jika nilai X2 hitung (nilai Obs*R-squared) > nilai X

2 tabel,

maka dapat disimpulkan model tidak terkena heteroskedastisitas. Atau jika nilai

probabilitas Obs*R-squared < dari α = 5% maka model terkena heteroskedastisitas.

Dari hasil pengolahan data pada usaha kecil dan menengah krupuk mie di Desa

Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna dapat dilihat bahwa nilai probabilitas Obs*R-

squared = 0.1175 > dari 0,05 (α = 5%), maka dapat disimpulkan bahwa model terbebas

dari heteroskedastisitas.

Page 80: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

62

4.5 Pembahasan

4.5.1 Interprestasi Hasil Regresi

Pengaruh dari masing-masing faktor produksi adalah sebagai berikut :

1) Pengaruh Variabel Modal terhadap Hasil Produksi

Berdasarkan analisis regresi, variabel modal berpengaruh secara signifikan

terhadap perubahan modal dilihat dari t-hitung sebesar 4,809387 > t-tabel sebesar 1,672

dengan probabilitas 0,0000 lebih kecil dari α = 5% dan nilai koefisien sebesar

0,378160. Artinya apabila terjadi peningkatan modal sebesar 1 % maka nilai produksi

akan mengalami peningkatan sebesar 0,378160 rupiah, dengan menganggap variabel-

variabel lain tetap.

Hal ini mendukung pengujian hipotesis bahwa modal berpengaruh terhadap

produksi usaha kecil dan menengah krupuk mie. Hasil penelitian ini juga diperkuat

dengan penelitian Budiyanto (2011) bahwa modal positif mempengaruhi produksi

krupuk mie di Kecamatan Pekalongan Barat sebesar 0,237 begitu juga di Kecamatan

Pekalongan Selatan bahan baku positif mempengaruhi produksi krupuk mie sebesar

0,463.

2) Pengaruh Variabel Tenaga Kerja terhadap Hasil Produksi

Hasil dalam estimasi variabel tenaga kerja berpengaruh secara signifikan

terhadap perubahan tenaga kerja dilihat dari t-hitung sebesar 3,227994 < t-tabel sebesar

1,672 dengan probabilitas 0.0021 lebih kecil dari α = 5% dan nilai koefisien sebesar

0,024656 . Artinya apabila terjadi peningkatan tenaga kerja sebanyak 1 % maka nilai

Page 81: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

63

produksi akan mengalami peningkatan sebesar 0,024656 rupiah, dengan menganggap

variabel-variabel lain tetap.

Hal ini mendukung dari penelitian Muniarti (2007), Tentang Pengaruh Faktor-

faktor Produktifitas Home Industry Tempe di Desa Beji Kecamatan Junrejo Kota

Baru. Hasil uji hipotesa menggunkan uji regresi parsial (uji t) dan uji simultan (uji F).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial (uji t) Variabel bebas X1 (modal)

memiliki t hitung sebesar 13,656 dan variabel bebas X2 (tenagakerja) memiliki t

hitung sebesar 3.309 sehingga variabel bebas X1 (Modal) dan variabel bebas X2

(tenagakerja) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat

Y(produktifitas) di mana pada tingkat signifikan 5% nilai t table adalah 3.1951.

secara keseluruhan uji f diperoleh F hitung sebesar 2111,840 ini berarti f hitung lebih

besar dari f table 3.1951.

3) Pengaruh Variabel Bahan Baku terhadap Hasil Produksi

Dari hasil analisis regresi diketahui variabel bahan baku mempunyai pengaruh

secara signifikan terhadap perubahan nilai produksi krupuk mie. Dilihat dari nilai t-

hitung 6,332205 > t-tabel sebesar 1,672 dengan nilai probabilitas 0.0000 lebih kecil

dari α = 5% dan koefisien sebesar 0,245274 artinya jika bahan baku naik 1 % akan

menyebabkan peningkatan nilai produksi krupuk mie sebesar 0,245274 rupiah,

dengan menganggap variabel-variabel lain tetap. Hasil penelitian ini juga diperkuat

dengan penelitian Budiyanto (2011) bahwa bahan baku positif mempengaruhi

produksi krupuk mie di Kecamatan Pekalongan Barat sebesar 0,475 begitu juga di

Page 82: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

64

Kecamatan Pekalongan Selatan bahan baku positif mempengaruhi produksi krupuk

mie sebesar 0,286.

4) Hasil Uji F (simultan)

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas didapatkan nilai F-hitung sebesar

575.7551 dengan probabilitas sebesar 0,000000 dengan df = (3.57), α = 5% sebesar

2.766. Hal ini menunjukkan bahwa F-hitung lebih besar F-tabel maka keputusannya

adalah signifikan sehingga hasil dari uji F dapat disimpulkan bahwa variabel modal,

tenaga kerja, dan bahan baku secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai produksi usaha kecil dan menengah krupuk mie di Desa Harjosari Lor

Kecamatan Adiwerna.

Page 83: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

1

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Bedasarkan hasil penelitian mengenai industri krupuk mie di Desa Harjosari

Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil regresi diperoleh bahwa variabel modal mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap nilai produksi industri krupuk mie di Desa

Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.

2. Berdasarkan hasil regresi diperoleh bahwa Variabel tenaga kerja mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap nilai produksi industri krupuk mie di Desa

Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal

3. Berdasarkan hasil regresi diperoleh bahwa Bahan baku mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap nilai produksi industri krupuk mie di Desa Harjosari

Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.

4. Berdasarkan hasil regresi secara simultan diperoleh bahwa variabel modal,

tenaga kerja, bahan baku secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap nilai produksi industri krupuk mie di Desa Harjosari Lor

Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.

65

Page 84: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

66

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang dapat penulis

berikan adalah sebagai berikut :

1. Pengrajin industri krupuk mie pada sentra industri krupuk mie di Desa

Harjosari Lor hendaknya pengrajin dapat menambah modalnya selain dengan

modal sendiri, juga meminjam dengan pihak bank, hal ini diharapkan para

pengrajin kecil dan menengah krupuk mie dapat mengembangkan usaha yang

dimilikinya.

2. Pengrajin industri krupuk mie pada sentra industri krupuk mie di Desa

Harjosari Lor hendaknya juga berusaha untuk mengembangkan industri ini

dengan cara mencari dan membuka saluran pemasaran baru untuk

meningkatkan jumlah dan nilai produksi.

3. Pengrajin industri krupuk mie pada sentra industri krupuk mie di Desa

Harjosari Lor hendaknya mampu meningkatkan kualitas tenaga kerjanya,

memanfaatkan modal dengan seefektif dan efesien mungkin.

Page 85: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

1

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2002. Populasi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, S. 2001. Reliabilitas dan Validitas SPSS. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

BPS. 1999. Klasifikasikan industri berdasarkan jumlah pekerjanya. Kabupaten

Tegal: Biro Pusat Statistik.

BPS. 2011. Tegal Dalam Angka dan Kecamatan Adiwerna Dalam Angka 2010.

Kabupaten Tegal: Biro Pusat Statistik.

Barthos, Basir. 1999. Ekonomi Sumber Daya Manusia (Suatu Pendekatan Makro).

Jakarta : Bumi Aksara.

Budiyanto.Dian 2011. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Produksi

Industri Kecil Batik di Kecamatan Pekalongan Barat Dan Kecamatan

Pekalongan Selatan Kota Pekalongan”. Dalam jurnal Ekonomi

pembangunan, Volume 12 No 1. Hal 58-74 Semarang : Universitas Negeri

Semarang.

Daniel Mohar. 2004. Pengantar Ekonomi pertanian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Effendi Sofian. 1982. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES

Haryati, Y. Titik. 2003. “ pengaruh modal kerja dan tenaga kerja terhadap hasil

produksi pada industri rumah tangga batik”. Dalam jurnal Ekonomi dan

manajemen, Volume 12 No 1. Hal 97-107 Semarang : Universitas Negeri

Semarang.

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Jakarta: PT

Bumi aksara.

Kuncoro, Mudrajad. 2007. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis Dan

Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Minto Purnomo. 2000. Ekonomi. Jakarta: Yudhistira.

Mubyarto. 1995. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : LP3ES.

67

Page 86: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

68

Muniarti .2007.” Pengaruh Faktor-faktor Produktifitas Home Industry Tempe di

Desa Beji Kecamatan Junrejo Kota Baru” Dalam jurnal Ekonomi

Pembangunan: Universitas Negeri Semarang.

Mutiara Ayu. 2010. “Tentang Analisis Bahan Baku, Bahan Bakar, dan Tenaga kerja

Terhadap Produksi Tempe di Kota Semarang”. Skripsi: Universitas

Diponegoro Semarang.

Riyanto. 1993. Dasar-dasar pembelajaran perusahaan. Edisi ketiga. Badan penerbit

Gajah Mada. Yogyakarta

Sandy, I Made. 1990. Republik Indonesia Geografi Regional. Jakarta : Puri

Margasari.

Singgih. 2010. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Tahu Pada Sentra

Industri Tahu di Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Skripsi: Universitas

Negeri Semarang.

Soekartawi. 1993. Prinsip-prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono, 2002. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka

Cipta

Suparmoko. 1992. Ekonomi sumber daya alam dan lingkungan. Yogyakarta. PAU-

Studi Ekonomi UGM

Supriyono. 1999. Peranan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas layanan

publik, Jurnal Administrasi Negara

Syarif Harahap. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Cetakan Keempat.

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Undang-Undang No.5 Th.1984 Tentang perindustrian.

Usman Husaini. 2006. Metode Penelitian Sosial. Bumi Aksara

Winarno, Wing Wahyu. 2009. Analisis Ekonomitrika dan Statistika dengan Eviews.

Jogyakarta: UPP STIM YKPN.

Page 87: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

69

LAMPIRaN

Page 88: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

70

LAMPIRAN 1

Profil Usaha Krupik Mie

No Kode

res Nama Usia

Jenis

Kelamin Pendidikan

Produk

1 R-1 Khariri 55 Laki-laki SMP Krupuk Mie

2 R-2 Wa’ad 46 Laki-laki SMP Krupuk Mie

3 R-3 Ratono 43 Laki-laki SMP Krupuk Mie

4 R-4 Ali Sodikin 51 Laki-laki SMA Krupuk Mie

5 R-5 Wiharti 45 Perempuan SD Krupuk Mie

6 R-6 Dakri 44 Laki-laki SD Krupuk Mie

7 R-7 Ratim 56 Laki-laki SMP Krupuk Mie

8 R-8 Andi 43 Laki-laki SD Krupuk Mie

9 R-9 Mami 44 Perempuan SMA Krupuk Mie

10 R-10 Tirah 46 Perempuan SD Krupuk Mie

11 R-11 Nasikun 47 Laki-laki SMP Krupuk Mie

12 R-12 Karno 51 Laki-laki SMP Krupuk Mie

13 R-13 Tasripin 54 Laki-laki SD Krupuk Mie

14 R-14 Kasmui 57 Laki-laki SD Krupuk Mie

15 R-15 Sutarno 49 Laki-laki SMP Krupuk Mie

16 R-16 Ridin 50 Laki-laki SMP Krupuk Mie

17 R-17 Isa 50 Perempuan SMA Krupuk Mie

18 R-18 Sarbuang 52 Laki-laki SMA Krupuk Mie

19 R-19 Sutrisno 55 Laki-laki SMA Krupuk Mie

20 R-20 Aji 53 Laki-laki SMP Krupuk Mie

21 R-21 Saryanto 45 Laki-laki SD Krupuk Mie

22 R-22 Suparno 47 Laki-laki SMP Krupuk Mie

23 R-23 Sutoro 48 Laki-laki SMP Krupuk Mie

24 R-24 Siti 50 Perempuan SMA Krupuk Mie

25 R-25 Taslan 42 Laki-laki SMA Krupuk Mie

26 R-26 Suripto 52 Laki-laki SD Krupuk Mie

27 R-27 Warjo 48 Laki-laki SMA Krupuk Mie

28 R-28 Rakim 53 Laki-laki SMP Krupuk Mie

29 R-29 Rokhman 46 Laki-laki SMA Krupuk Mie

30 R-30 Darso 46 Laki-laki SD Krupuk Mie

31 R-31 Suswanto 49 Laki-laki SMP Krupuk Mie

32 R-32 Watar 45 Laki-laki SMP Krupuk Mie

Page 89: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

71

33 R-33 Sawud 46 Laki-laki SMA Krupuk Mie

34 R-34 Wahidin 49 Laki-laki SMA Krupuk Mie

35 R-35 Masruri 50 Laki-laki SD Krupuk Mie

36 R-36 Suidi 54 Laki-laki SMA Krupuk Mie

37 R-37 Karyadi 57 Laki-laki SMA Krupuk Mie

38 R-38 Gopur 47 Laki-laki SMA Krupuk Mie

39 R-39 Karyoto 52 Laki-laki SD Krupuk Mie

40 R-40 Dirah 55 Perempuan SD Krupuk Mie

41 R-41 Sarno 45 Laki-laki SMA Krupuk Mie

42 R-42 Tarhadi 46 Laki-laki SMP Krupuk Mie

43 R-43 Wairah 54 Perempuan SD Krupuk Mie

44 R-44 Kartini 43 Perempuan SD Krupuk Mie

45 R-45 Daryono 49 Laki-laki SMP Krupuk Mie

46 R-46 Isah 50 Perempuan SMP Krupuk Mie

47 R-47 Darto 52 Laki-laki SMA Krupuk Mie

48 R-48 Waja 46 Laki-laki SD Krupuk Mie

49 R-49 Trisno 41 Laki-laki SMA Krupuk Mie

50 R-50 Kasmuri 48 Laki-laki SMP Krupuk Mie

51 R-51 Nursalim 40 Laki-laki SMP Krupuk Mie

52 R-52 Rosikin 42 Laki-laki SMA Krupuk Mie

53 R-53 Dayunah 50 Perempuan SD Krupuk Mie

54 R-54 Samsuri 43 Laki-laki SD Krupuk Mie

55 R-55 Mudin 46 Laki-laki SMA Krupuk Mie

56 R-56 Purwanto 50 Laki-laki SMP Krupuk Mie

57 R-57 Nurkholis 40 Laki-laki SMA Krupuk Mie

58 R-58 Talan 43 Laki-laki SMP Krupuk Mie

59 R-59 Pujiati 44 Perempuan SD Krupuk Mie

60 R-60 Agus 47 Laki-laki SD Krupuk Mie

61 R-61 Sanusi 45 Laki-laki SMA Krupuk Mie

Page 90: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

72

LAMPIRAN 2

TABEL TENAGA KERJA

No Kode res Tenaga Kerja Upah

1 R-1 11 5500000

2 R-2 12 6000000

3 R-3 11 5500000

4 R-4 6 3000000

5 R-5 8 4000000

6 R-6 13 6500000

7 R-7 4 2000000

8 R-8 5 2500000

9 R-9 11 5500000

10 R-10 9 4500000

11 R-11 7 3500000

12 R-12 15 7500000

13 R-13 6 3000000

14 R-14 7 3500000

15 R-15 5 2500000

16 R-16 12 6000000

17 R-17 11 5500000

18 R-18 10 5000000

19 R-19 9 4500000

20 R-20 8 4000000

21 R-21 8 4000000

22 R-22 11 5500000

23 R-23 4 2000000

24 R-24 8 4000000

25 R-25 6 3000000

26 R-26 10 5000000

27 R-27 6 3000000

28 R-28 11 5500000

29 R-29 5 2500000

30 R-30 12 6000000

31 R-31 10 5000000

32 R-32 4 2000000

33 R-33 11 5500000

34 R-34 6 3000000

35 R-35 7 3500000

Page 91: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

73

36 R-36 13 6500000

37 R-37 5 2500000

38 R-38 6 3000000

39 R-39 12 6000000

40 R-40 11 5500000

41 R-41 8 4000000

42 R-42 7 3500000

43 R-43 6 3000000

44 R-44 9 4500000

45 R-45 5 2500000

46 R-46 10 5000000

47 R-47 9 4500000

48 R-48 6 3000000

49 R-49 10 5000000

50 R-50 12 6000000

51 R-51 13 6500000

52 R-52 4 2000000

53 R-53 7 3500000

54 R-54 9 4500000

55 R-55 4 2000000

56 R-56 6 3000000

57 R-57 8 4000000

58 R-58 7 3500000

59 R-59 10 5000000

60 R-60 6 3000000

61 R-61 12 6000000

Page 92: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

74

LAMPIRAN 3

TABEL MODAL

No Kode res Modal Sumber Modal

1 R-1 Rp 50,000,000.00 Sendiri 2 R-2 Rp 56,000,000.00 Pinjaman 3 R-3 Rp 53,000,000.00 Sendiri dan Pinjaman 4 R-4 Rp 27,000,000.00 Sendiri 5 R-5 Rp 36,500,000.00 Sendiri 6 R-6 Rp 65,000,000.00 Pinjaman 7 R-7 Rp 25,000,000.00 Sendiri 8 R-8 Rp 30,000,000.00 Sendiri 9 R-9 Rp 60,000,000.00 Pinjaman 10 R-10 Rp 45,000,000.00 Sendiri 11 R-11 Rp 33,000,000.00 Sendiri 12 R-12 Rp 56,000,000.00 Pinjaman 13 R-13 Rp 25,000,000.00 Sendiri 14 R-14 Rp 36,000,000.00 Sendiri 15 R-15 Rp 28,000,000.00 Sendiri

16 R-16 Rp 60,000,000.00 Pinjaman 17 R-17 Rp 55,000,000.00 Pinjaman 18 R-18 Rp 50,000,000.00 Sendiri dan Pinjaman 19 R-19 Rp 48,000,000.00 Sendiri dan Pinjaman 20 R-20 Rp 40,000,000.00 Sendiri 21 R-21 Rp 42,000,000.00 Sendiri dan Pinjaman 22 R-22 Rp 60,000,000.00 Pinjaman 23 R-23 Rp 25,000,000.00 Sendiri 24 R-24 Rp 40,000,000.00 Sendiri 25 R-25 Rp 30,000,000.00 Sendiri 26 R-26 Rp 66,000,000.00 Pinjaman

27 R-27 Rp 31,000,000.00 Sendiri 28 R-28 Rp 58,000,000.00 Sendiri 29 R-29 Rp 27,000,000.00 Sendiri 30 R-30 Rp 64,000,000.00 Pinjaman 31 R-31 Rp 49,000,000.00 Sendiri 32 R-32 Rp 25,000,000.00 Sendiri 33 R-33 Rp 57,000,000.00 Pinjaman

Page 93: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

75

34 R-34 Rp 33,000,000.00 Sendiri 35 R-35 Rp 36,000,000.00 Sendiri 36 R-36 Rp 66,000,000.00 Pinjaman 37 R-37 Rp 27,000,000.00 Sendiri 38 R-38 Rp 30,000,000.00 Sendiri 39 R-39 Rp 63,000,000.00 Pinjaman 40 R-40 Rp 58,000,000.00 Pinjaman 41 R-41 Rp 41,000,000.00 Sendiri 42 R-42 Rp 28,000,000.00 Sendiri 43 R-43 Rp 32,000,000.00 Sendiri dan Pinjaman 44 R-44 Rp 57,000,000.00 Pinjaman 45 R-45 Rp 29,000,000.00 Sendiri 46 R-46 Rp 55,000,000.00 Pinjaman 47 R-47 Rp 35,000,000.00 Sendiri dan Pinjaman 48 R-48 Rp 31,000,000.00 Sendiri 49 R-49 Rp 53,000,000.00 Pinjaman 50 R-50 Rp 61,000,000.00 Pinjaman 51 R-51 Rp 65,000,000.00 Pinjaman 52 R-52 Rp 25,000,000.00 Sendiri 53 R-53 Rp 33,000,000.00 Sendiri dan Pinjaman 54 R-54 Rp 46,000,000.00 Pinjaman

55 R-55 Rp 35,000,000.00 Sendiri dan Pinjaman 56 R-56 Rp 30,000,000.00 Sendiri 57 R-57 Rp 38,000,000.00 Sendiri dan Pinjaman 58 R-58 Rp 35,000,000.00 Sendiri 59 R-59 Rp 55,000,000.00 Pinjaman 60 R-60 Rp 32,000,000.00 Sendiri dan Pinjaman 61 R-61 Rp 60,000,000.00 Sendiri dan Pinjaman

Page 94: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

76

LAMPIRAN 4

Tabel Bahan Baku

No Kode res Total Bahan baku Sumber Bahan baku

1 R-1 Rp 26,000,000.00 Mandiri

2 R-2 Rp 27,500,000.00 Mandiri

3 R-3 Rp 26,500,000.00 Mandiri dan BOS

4 R-4 Rp 10,000,000.00 Mandiri

5 R-5 Rp 16,750,000.00 Mandiri

6 R-6 Rp 33,000,000.00 Mandiri

7 R-7 Rp 8,850,000.00 Mandiri

8 R-8 Rp 13,000,000.00 Mandiri

9 R-9 Rp 32,550,000.00 Mandiri

10 R-10 Rp 24,000,000.00 Mandiri

11 R-11 Rp 16,000,000.00 Mandiri

12 R-12 Rp 55,000,000.00 Mandiri

13 R-13 Rp 9,000,000.00 Mandiri

14 R-14 Rp 18,000,000.00 Mandiri

15 R-15 Rp 12,500,000.00 Mandiri

16 R-16 Rp 21,000,000.00 Mandiri

17 R-17 Rp 30,000,000.00 Mandiri

18 R-18 Rp 27,000,000.00 Mandiri dan BOS

19 R-19 Rp 26,000,000.00 Mandiri dan BOS

20 R-20 Rp 23,250,000.00 Mandiri

21 R-21 Rp 25,000,000.00 Mandiri dan BOS

22 R-22 Rp 49,000,000.00 Mandiri

23 R-23 Rp 9,250,000.00 Mandiri

24 R-24 Rp 22,000,000.00 Mandiri

25 R-25 Rp 14,500,000.00 Mandiri

26 R-26 Rp 44,000,000.00 Mandiri

27 R-27 Rp 15,000,000.00 Mandiri

28 R-28 Rp 31,000,000.00 Mandiri

29 R-29 Rp 10,500,000.00 Mandiri

30 R-30 Rp 32,000,000.00 Mandiri

31 R-31 Rp 26,000,000.00 Mandiri

32 R-32 Rp 9,100,000.00 Mandiri

33 R-33 Rp 37,000,000.00 Mandiri

Page 95: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

77

34 R-34 Rp 16,000,000.00 Mandiri

35 R-35 Rp 18,500,000.00 Mandiri

36 R-36 Rp 45,700,000.00 Mandiri

37 R-37 Rp 10,000,000.00 Mandiri

38 R-38 Rp 14,000,000.00 Mandiri

39 R-39 Rp 32,000,000.00 Mandiri

40 R-40 Rp 30,000,000.00 Mandiri

41 R-41 Rp 23,000,000.00 Mandiri

42 R-42 Rp 11,500,000.00 Mandiri

43 R-43 Rp 15,000,000.00 Mandiri dan BOS

44 R-44 Rp 50,000,000.00 Mandiri

45 R-45 Rp 12,500,000.00 Mandiri

46 R-46 Rp 33,500,000.00 Mandiri

47 R-47 Rp 24,500,000.00 Mandiri dan BOS

48 R-48 Rp 16,500,000.00 Mandiri

49 R-49 Rp 26,000,000.00 Mandiri

50 R-50 Rp 33,550,000.00 Mandiri

51 R-51 Rp 23,500,000.00 Mandiri

52 R-52 Rp 8,850,000.00 Mandiri

53 R-53 Rp 16,000,000.00 Mandiri dan BOS

54 R-54 Rp 27,000,000.00 Mandiri

55 R-55 Rp 9,000,000.00 Mandiri dan BOS

56 R-56 Rp 12,000,000.00 Mandiri

57 R-57 Rp 20,500,000.00 Mandiri dan BOS

58 R-58 Rp 18,000,000.00 Mandiri

59 R-59 Rp 30,000,000.00 Mandiri

60 R-60 Rp 18,000,000.00 Mandiri dan BOS

61 R-61 Rp 39,550,000.00 Mandiri dan BOS

Page 96: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

78

LAMPIRAN 5

Data Input Usaha Kecil dan Menengah Krupuk Mie

di Desa Harjosari Lor Kabupaten Tegal

No Responden Modal (X1) TK (X2) Bahan Baku (X3) Produksi (Y)

1 R-1 50000000 11 26000000 57000000

2 R-2 56000000 12 27500000 62200000

3 R-3 53000000 11 26500000 57700000

4 R-4 27000000 6 10000000 32000000

5 R-5 36500000 8 16750000 46000000

6 R-6 65000000 13 33000000 76000000

7 R-7 25000000 4 8850000 32000000

8 R-8 30000000 5 13000000 43000000

9 R-9 60000000 11 32550000 71000000

10 R-10 45000000 9 24000000 54500000

11 R-11 33000000 7 16000000 36500000

12 R-12 56000000 15 55000000 84000000

13 R-13 25000000 6 9000000 30000000

14 R-14 36000000 7 18000000 45000000

15 R-15 28000000 5 12500000 31500000

16 R-16 60000000 12 21000000 68500000

17 R-17 55000000 11 30000000 61000000

18 R-18 50000000 10 27000000 58000000

19 R-19 48000000 9 26000000 52500000

20 R-20 40000000 8 23250000 45000000

21 R-21 42000000 8 25000000 47500000

22 R-22 60000000 11 49000000 78000000

23 R-23 25000000 4 9250000 30000000

24 R-24 40000000 8 22000000 47000000

25 R-25 30000000 6 14500000 35000000

26 R-26 66000000 10 44000000 74500000

27 R-27 31000000 6 15000000 36000000

28 R-28 58000000 11 31000000 65500000

29 R-29 27000000 5 10500000 32000000

30 R-30 64000000 12 32000000 73000000

31 R-31 49000000 10 26000000 53000000

32 R-32 25000000 4 9100000 32000000

Page 97: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

79

33 R-33 57000000 11 37000000 65000000

34 R-34 33000000 6 16000000 40000000

35 R-35 36000000 7 18500000 43500000

36 R-36 66000000 13 45700000 83000000

37 R-37 27000000 5 10000000 35000000

38 R-38 30000000 6 14000000 36000000

39 R-39 63000000 12 32000000 71000000

40 R-40 58000000 11 30000000 66000000

41 R-41 41000000 8 23000000 47000000

42 R-42 28000000 7 11500000 36000000

43 R-43 32000000 6 15000000 37500000

44 R-44 57000000 9 50000000 75000000

45 R-45 29000000 5 12500000 33000000

46 R-46 55000000 10 33500000 64000000

47 R-47 35000000 9 24500000 51500000

48 R-48 31000000 6 16500000 40000000

49 R-49 53000000 10 26000000 60700000

50 R-50 61000000 12 33550000 69000000

51 R-51 65000000 13 23500000 64000000

52 R-52 25000000 4 8850000 30000000

53 R-53 33000000 7 16000000 41500000

54 R-54 46000000 9 27000000 52000000

55 R-55 35000000 4 9000000 31000000

56 R-56 30000000 6 12000000 37000000

57 R-57 38000000 8 20500000 44500000

58 R-58 35000000 7 18000000 43500000

59 R-59 55000000 10 30000000 61500000

60 R-60 32000000 6 18000000 42000000

61 R-61 60000000 12 39550000 69000000

Maksimum Rp 66,000,000.00 15.00 Rp 55,000,000.00 Rp 84,000,000.00

Minimum Rp 25,000,000.00 4.00 Rp 8,850,000.00 Rp 30,000,000.00

Rata-rata Rp 43,303,278.69 8.43 Rp 23,195,081.97 Rp 51,083,606.56

Page 98: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

80

LAMPIRAN 6

Tabulasi data Penelitian(LN)

No Koderes LN Modal TK LN BB LN Produksi

1 R-1 17.73 11 17.07 17.86

2 R-2 17.84 12 17.13 17.95

3 R-3 17.79 11 17.09 17.87

4 R-4 17.11 6 16.12 17.28

5 R-5 17.41 8 16.63 17.64

6 R-6 17.99 13 17.31 18.15

7 R-7 17.03 4 16.00 17.28

8 R-8 17.22 5 16.38 17.58

9 R-9 17.91 11 17.30 18.08

10 R-10 17.62 9 16.99 17.81

11 R-11 17.31 7 16.59 17.41

12 R-12 17.84 15 17.82 18.25

13 R-13 17.03 6 16.01 17.22

14 R-14 17.40 7 16.71 17.62

15 R-15 17.15 5 16.34 17.27

16 R-16 17.91 12 16.86 18.04

17 R-17 17.82 11 17.22 17.93

18 R-18 17.73 10 17.11 17.88

19 R-19 17.69 9 17.07 17.78

20 R-20 17.50 8 16.96 17.62

21 R-21 17.55 8 17.03 17.68

22 R-22 17.91 11 17.71 18.17

23 R-23 17.03 4 16.04 17.22

24 R-24 17.50 8 16.91 17.67

25 R-25 17.22 6 16.49 17.37

26 R-26 18.01 10 17.60 18.13

27 R-27 17.25 6 16.52 17.40

28 R-28 17.88 11 17.25 18.00

29 R-29 17.11 5 16.17 17.28

Page 99: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

81

30 R-30 17.97 12 17.28 18.11

31 R-31 17.71 10 17.07 17.79

32 R-32 17.03 4 16.02 17.28

33 R-33 17.86 11 17.43 17.99

34 R-34 17.31 6 16.59 17.50

35 R-35 17.40 7 16.73 17.59

36 R-36 18.01 13 17.64 18.23

37 R-37 17.11 5 16.12 17.37

38 R-38 17.22 6 16.45 17.40

39 R-39 17.96 12 17.28 18.08

40 R-40 17.88 11 17.22 18.01

41 R-41 17.53 8 16.95 17.67

42 R-42 17.15 7 16.26 17.40

43 R-43 17.28 6 16.52 17.44

44 R-44 17.86 9 17.73 18.13

45 R-45 17.18 5 16.34 17.31

46 R-46 17.82 10 17.33 17.97

47 R-47 17.37 9 17.01 17.76

48 R-48 17.25 6 16.62 17.50

49 R-49 17.79 10 17.07 17.92

50 R-50 17.93 12 17.33 18.05

51 R-51 17.99 13 16.97 17.97

52 R-52 17.03 4 16.00 17.22

53 R-53 17.31 7 16.59 17.54

54 R-54 17.64 9 17.11 17.77

55 R-55 17.37 4 16.01 17.25

56 R-56 17.22 6 16.30 17.43

57 R-57 17.45 8 16.84 17.61

58 R-58 17.37 7 16.71 17.59

59 R-59 17.82 10 17.22 17.93

60 R-60 17.28 6 16.71 17.55

61 R-61 17.91 12 17.49 18.05

Maksimum 18.01 15.00 17.82 18.25

Minimum 17.03 4.00 16.00 17.22

Rata-rata 17.53 8.43 16.84 17.70

Page 100: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

82

LAMPIRAN 7

HASIL ESTIMASI ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

Dependent Variable: NILAI PRODUKSI

Method: Least Squares

Date: 03/24/13 Time: 17:44

Sample: 1 61

Included observations: 61 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LN C 6.732975 1.098105 6.131448 0.0000

LN MODAL 0.378160 0.078630 4.809387 0.0000

LN TK 0.024656 0.007638 3.227994 0.0021

LN BB 0.245274 0.038734 6.332205 0.0000 R-squared 0.968054 Mean dependent var 17.70198

Adjusted R-squared 0.966373 S.D. dependent var 0.310541

S.E. of regression 0.056946 Akaike info criterion -2.830093

Sum squared resid 0.184844 Schwarz criterion -2.691675

Log likelihood 90.31783 Hannan-Quinn criter. -2.775846

F-statistic 575.7551 Durbin-Watson stat 2.008835

Prob(F-statistic) 0.000000

UJI R2

Dependent Variable: NILAI PRODUKSI

Method: Least Squares

Date: 03/24/13 Time: 17:44

Sample: 1 61

Included observations: 61 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LN C 6.732975 1.098105 6.131448 0.0000

LN MODAL 0.378160 0.078630 4.809387 0.0000

LN TK 0.024656 0.007638 3.227994 0.0021

LN BB 0.245274 0.038734 6.332205 0.0000 R-squared 0.968054 Mean dependent var 17.70198

Adjusted R-squared 0.966373 S.D. dependent var 0.310541

S.E. of regression 0.056946 Akaike info criterion -2.830093

Sum squared resid 0.184844 Schwarz criterion -2.691675

Log likelihood 90.31783 Hannan-Quinn criter. -2.775846

F-statistic 575.7551 Durbin-Watson stat 2.008835

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 101: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

83

UJI T (PARSIAL)

Dependent Variable: NILAI PRODUKSI

Method: Least Squares

Date: 03/24/13 Time: 17:44

Sample: 1 61

Included observations: 61 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LN C 6.732975 1.098105 6.131448 0.0000

LN MODAL 0.378160 0.078630 4.809387 0.0000

LN TK 0.024656 0.007638 3.227994 0.0021

LN BB 0.245274 0.038734 6.332205 0.0000 R-squared 0.968054 Mean dependent var 17.70198

Adjusted R-squared 0.966373 S.D. dependent var 0.310541

S.E. of regression 0.056946 Akaike info criterion -2.830093

Sum squared resid 0.184844 Schwarz criterion -2.691675

Log likelihood 90.31783 Hannan-Quinn criter. -2.775846

F-statistic 575.7551 Durbin-Watson stat 2.008835

Prob(F-statistic) 0.000000

UJI F (SIMULTAN)

Dependent Variable: NILAI PRODUKSI

Method: Least Squares

Date: 03/24/13 Time: 17:44

Sample: 1 61

Included observations: 61 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LN C 6.732975 1.098105 6.131448 0.0000

LN MODAL 0.378160 0.078630 4.809387 0.0000

LN TK 0.024656 0.007638 3.227994 0.0021

LN BB 0.245274 0.038734 6.332205 0.0000 R-squared 0.968054 Mean dependent var 17.70198

Adjusted R-squared 0.966373 S.D. dependent var 0.310541

S.E. of regression 0.056946 Akaike info criterion -2.830093

Sum squared resid 0.184844 Schwarz criterion -2.691675

Log likelihood 90.31783 Hannan-Quinn criter. -2.775846

F-statistic 575.7551 Durbin-Watson stat 2.008835

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 102: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

84

LAMPIRAN 8

UJI ASUMSI KLASIK

UJI NORMALITAS

UJI MULTIKOLINEARITAS

Dependent Variable: LN MODAL

Method: Least Squares

Date: 03/24/13 Time: 17:46

Sample: 1 61

Included observations: 61 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LN C 12.41654 0.839396 14.79223 0.0000

LN TK 0.065089 0.009469 6.874082 0.0000

LN BB 0.271222 0.053997 5.022856 0.0000 R-squared 0.916699 Mean dependent var 17.53298

Adjusted R-squared 0.913827 S.D. dependent var 0.323951

S.E. of regression 0.095097 Akaike info criterion -1.819917

Sum squared resid 0.524515 Schwarz criterion -1.716103

Log likelihood 58.50745 Hannan-Quinn criter. -1.779231

F-statistic 319.1363 Durbin-Watson stat 1.796507

Prob(F-statistic) 0.000000

0

2

4

6

8

10

-0.4 -0.2 -0.0 0.2 0.4

Series: Residuals

Sample 1 61

Observations 61

Mean -9.98e-16

Median 0.014642

Maximum 0.500810

Minimum -0.544542

Std. Dev. 0.189798

Skewness -0.397411

Kurtosis 4.681567

Jarque-Bera 8.792669

Probability 0.012322

Page 103: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

85

Dependent Variable: LN TK

Method: Least Squares

Date: 03/24/13 Time: 17:46

Sample: 1 61

Included observations: 61 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LN C -128.0494 8.581609 -14.92137 0.0000

LN MODAL 6.897452 1.003400 6.874082 0.0000

LN BB 0.922842 0.654750 1.409458 0.1640 R-squared 0.884423 Mean dependent var 8.426230

Adjusted R-squared 0.880438 S.D. dependent var 2.831131

S.E. of regression 0.978941 Akaike info criterion 2.843238

Sum squared resid 55.58284 Schwarz criterion 2.947052

Log likelihood -83.71877 Hannan-Quinn criter. 2.883924

F-statistic 221.9160 Durbin-Watson stat 1.496122

Prob(F-statistic) 0.000000

Dependent Variable: LN BB

Method: Least Squares

Date: 03/24/13 Time: 17:47

Sample: 1 61

Included observations: 61 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LN C -3.055698 3.700797 -0.825686 0.4124

LN MODAL 1.117640 0.222511 5.022856 0.0000

LN TK 0.035886 0.025461 1.409458 0.1640 R-squared 0.853840 Mean dependent var 16.84224

Adjusted R-squared 0.848800 S.D. dependent var 0.496453

S.E. of regression 0.193043 Akaike info criterion -0.403878

Sum squared resid 2.161405 Schwarz criterion -0.300064

Log likelihood 15.31827 Hannan-Quinn criter. -0.363192

F-statistic 169.4124 Durbin-Watson stat 1.652290

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 104: JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI …lib.unnes.ac.id/18638/1/7450408023.pdf · Adiwerna. Variabel dalam penelitian ini adalah modal (X 1), tenaga kerja (X 2), bahan baku

86

UJI HETEROSKEDASTISITAS

Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 2.189341 Prob. F(2,58) 0.1212

Obs*R-squared 4.281904 Prob. Chi-Square(2) 0.1175

Scaled explained SS 5.009079 Prob. Chi-Square(2) 0.0817

Test Equation:

Dependent Variable: ARESID

Method: Least Squares

Date: 03/24/13 Time: 17:49

Sample: 1 61

Included observations: 61 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LN C -0.845397 2.386070 -0.354305 0.7244

LN MODAL 0.053336 0.143463 0.371777 0.7114

LN TK 0.005961 0.016416 0.363109 0.7178 R-squared 0.070195 Mean dependent var 0.139970

Adjusted R-squared 0.038133 S.D. dependent var 0.126907

S.E. of regression 0.124463 Akaike info criterion -1.281679

Sum squared resid 0.898487 Schwarz criterion -1.177865

Log likelihood 42.09121 Hannan-Quinn criter. -1.240993

F-statistic 2.189341 Durbin-Watson stat 2.185338

Prob(F-statistic) 0.121161