JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU...
Transcript of JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU...
1
Pengaruh Laporan Arus Kas dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Return
Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Evi Dayanti
NIM : 105082002614
Dibawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Yahya Hamja, MM Rahmawati, SE.,MM
Nip.19490602 197803 1 001
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010M
2
Hari ini Rabu Tanggal dua puluh empat Juni dua ribu Sembilan telah dilakukan
Ujian Komprehensif atas Nama Evi Dayanti NIM : 105082002614 dengan judul “
Pengaruh Laporan Arus Kas dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Return Saham
Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Memperhatikan
penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah
dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 24 Juni 2009
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Afif Sulfa, SE.,Ak.,M.Si Yessi Fitri, SE.,Ak.,M.Si
Ketua Sekretaris
Prof.Dr.Abdul Hamid, MS
Penguji Ahli
3
Hari Jumat Tanggal Sembilan belas bulan Juni dua ribu sepuluh telah dilakukan
Ujian Skripsi atas Nama Evi Dayanti NIM : 105082002614 dengan judul “
PENGARUH LAPORAN ARUS KAS DAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN
TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa
tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 19 Maret 2010
Tim Penguji Ujian Skripsi
Dr. Yahya Hamja, MM Rahmawati, SE.,MM
Ketua Sekretaris
Dr. Amilin, Ak.,MSi Reskino, SE.,Ak.,MSi
Penguji Ahli I Penguji Ahli II
4
CURRICULUM VITAE
PERSONAL DETAILS
Full Name : Evi Dayanti
Nick Name : Evi
Address : Jl. Masjid Almujahidin No.8 Rt.02/05
Desa. Pengasinan Kec. Gunung Sindur Kab.
Bogor 16340.
Telephone : (021) 7565871 / 085711568679
Place & Date of Birth : Bogor, June 2nd 1987
Religion : Moeslim
Nationality : Indonesia
EDUCATION BACKGROUND
Education Institute Year
University UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2005-2010
Senior High School SMK Sasmita Jaya Pamulang 2002-2005
Junior High School MTs. Pembangunan Nurul Islam Cisauk 1999-2002
Elementary School MI. Alhidayah Gunung Sindur 1994-1999
NON FORMAL EDUCATION
Spesification
English course English Conversation at Bina Daya Muncul
Accounting computer course GL 102 Accounting Program at SMK Sasmita
Jaya
SPSS Training Statistic Data Analysis
Lab Auditing Manufacturing Company
5
ORGANIZATION EXPERIENCE
� Member of Lingkar Studi Ekonomi Islam (LISENSI) in UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
� Member of Karang Taruna RW 05 Nagrog Desa. Pengasinan
� Member of Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Almujahidin Desa. Pengasinan
WORK EXPERIENCE
Perusahaan Tahun Keterangan /
Status
KAP Amir Hadyi Nasution, Palmerah 2008 Mahasiswa
Magang
PT. Artha Jasa Konsulindo, Slipi 2008 Mahasiswa
Magang
Lembaga Kursus Newtron, Puspiptek 2008 Pengajar
PT. Artha Jasa Konsulindo, Slipi 2008 Staff Konsultan
Pajak
PT. Multisystem Infra Engineering, Komp. PU 2009 Staff Administrasi
PT. Ripta Rekanindo, Blok M 2009 Staff Administrasi
Asian Institute Technology Of Indonesia (AIT-CI) 2009 Panitia Training
6
Influence Statements of Cash Flows and Company Liquidity to Stock Return
At Companies Registered in Indonesia Stock Exchange (IDX)
By :
Evi Dayanti
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta
Abstact
The purpose of this research is to an study empirical effects of variable cash
flow statement (operating, investing, financing), and liquidity to stock return of
the companies which are listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) at 2004-
2006. Purposive sampling method was used in this research to collect data and
information. This data analysis technique using multiple regression analysis. This
study uses stock returns as the dependent variable while the independent variable
is the operating cash flow, investing cash flow, financing cash flow, and liquidity
(current ratio). The results partial showed variable operating cash flow, investing
cash flow, financing cash flow, and liquidity have no significant effect on stock
returns. While simultaneously, the four independent variables did not have a
significant effect on stock returns.
Keywords : Cash Flow Operating, Cash Flow Investing, Cash Flow Financing,
Liquidity, Stock Return
7
Pengaruh Laporan Arus Kas dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Return
Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Oleh :
Evi Dayanti
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari secara empiris pengaruh
variabel laporan arus kas (operasi, investasi, pendanaan), dan likuiditas terhadap
return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari
tahun 2004-2006. Sampel penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling. Teknik analisis data ini menggunakan analisis regresi berganda.
Penelitian ini menggunakan return saham sebagai variabel dependen sedangkan
variabel independennya adalah arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas
pendanaan, dan likuiditas (current ratio). Hasil penelitian secara parsial
menunjukkan bahwa variabel arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas
pendanaan, dan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
sedangkan secara simultan, keempat variabel independen tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
Kata kunci : Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan,
Likuiditas, Return saham
8
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillahirabbil‘alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyusun skripsi ini dalam rangka meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis sangat menyadari, bahwa dalam penyusunan dan penulisan skripsi
tidak lepas dari bantuan, dukungan, bimbingan, dan kerjasama dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Keluarga tercinta, orang tuaku tercinta Bapak H.M.Iri dan Ibu.Hj.Omah yang
selalu memberikan cinta, kasih sayang, nasihat, serta dukungan baik moril
maupun materil yang tiada henti sehingga penulis mampu menyelesaikan
pendidikan dan meraih gelar Sarjana Ekonomi. Suamiku tercinta yang selalu
memberikan dorongan, saran, dan dengan ikhlas mengorbankan waktunya
demi terselesaikannya skripsi ini. Juga untuk kakak-kakakku tersayang yang
selalu memberikan motivasi dan kasih sayangnya. Aku sayang kalian.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, serta penguji ahli
dalam ujian komprehensif.
3. Bapak. Afif Sulfa, SE.,Ak.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, serta dosen penguji dalam ujian komprehensif.
4. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM, selaku pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan masukan dan bantuan dalam penyusunan skripsi.
5. Ibu Rahmawati, SE.,MM. selaku pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan arahan, masukan, bantuan, serta memotivasi penulis sampai akhir
penyelesaian skripsi.
9
6. Ibu Yessi Fitri, SE.,Ak.,M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, serta dosen penguji dalam ujian komprehensif.
7. Bapak Dr. Amilin, Ak.,MSi selaku dosen penguji ahli siding skripsi yang telah
banyak memberikan saran dan masukan yang berguna untuk perbaikan skripsi.
8. Ibu Reskino, SE.,Ak.,MSi selaku dosen penguji ahli siding skripsi yang telah
membantu memberikan saran dan masukan guna perbaikan skripsi.
9. Bapak. Herni Ali HT, SE.,MM selaku pembimbing akademik yang telah
mendampingi dan memberikan nasihat selama menuntut ilmu di Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Unversitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
10. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya dosen program akuntansi yang telah
memberikan ilmunya selama penulis berada di bangku kuliah, serta kepada
seluruh staff akademik, keuangan, jurusan, dan perpustakaan Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah banyak membantu penulis.
11. Pimpinan PT. Multisystem Infra Engineering, Bapak Dr. Sugimin Pranoto,
Bapak. Pudjo C Agustiyanto, dan Ibu. Juliana D Pramastuti, yang telah
memberikan kelonggaran waktu kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini.
12. Sahabat-sahabatku tercinta, Annisa, Berlian, Dinda, Erna, Ica, Mayang, dan
Ratih. Terima kasih karena telah mengisi hari-hariku selama di Fakultas
Ekonomi tercinta. Suka dan duka selalu kita lewati bersama. Makasih ya! Juga
teman-temanku di kelas Akuntansi A, Auditing, dan seluruh teman-teman
lainnya. Terima kasih atas semuanya. Semoga persahabatan kita tidak putus
sampai disini. Mudah-mudahan kita selalu di berikan kemudahan dan
perlindungan oleh Nya di luar sana. Amin.
10
Penulis sangat menyadari, bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini. Terima kasih.
Jakarta, Januari 2010
Penulis
Evi Dayanti
11
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi …………………. i
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi …………………………. ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif …………………. iii
Daftar Riwayat Hidup ……………………………………… iv
Abstract …………………………………………………….. vi
Abstrak ……………………………………………………... vii
Kata Pengantar ……………………………………………... viii
Daftara Isi ………………………………………………….. xi
Daftar Tabel ………………………………………………... xiv
Daftar Gambar …………………………………………….. xv
Daftar Lampiran ……………………………………………. xvi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………… 1
A. Latar Belakang Penelitian …………………………………. 1
B. Perumusan Masalah ………………………………………... 6
C. Tujuan dan Manfaat ………………………………………... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………... 7
A. Kajian Literatur
1. Definisi Akuntansi …………………………………………. 7
2. Definisi Laporan Keuangan ………………………………... 9
3. Laporan Laba Rugi ………………………………………… 11
4. Laporan Ekuitas Pemegang Saham ………………………… 13
5. Neraca ……………………………………………………… 14
6. Laporan Arus Kas ………………………………………….. 15
7. Likuiditas …………………………………………………... 20
8. Saham ……………………………………………………… 22
9. Analisis Keuangan …………………………………………. 26
12
10. Bursa Efek Indonesia (BEI) ……………………………....... 27
a. Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI) ……………………… 27
b. Pasar Modal ………………………………………………... 30
c. Bursa Efek …………………………………………………. 32
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu …………………………….. 33
C. Keterkaitan Antar Variabel ………………………………… 37
1. Arus Kas Operasi dan Return Saham ……………………… 37
2. Arus Kas Investasi dan Return Saham …………………….. 37
3. Arus Kas Pendanaan dan Return Saham …………………... 38
4. Likuiditas dan Return Saham ………………………………. 38
D. Kerangka Pemikiran ……………………………………….. 39
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………… 40
A. Ruang Lingkup Penelitian …………………………………. 40
B. Metode Penentuan Sampel …………………………………. 40
C. Metode Pengumpulan Data ………………………………… 40
D. Metode Analisis ……………………………………………. 41
E. Operasional Variabel ………………………………………. 46
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ……………………….. 49
A. Statistik Deskriptif …………………………………………. 50
B. Uji Normalitas ……………………………………………… 51
C. Uji Asumsi Klasik ………………………………………….. 53
1. Uji Heteroskedastisitas …………………………………….. 53
2. Uji Multikolinearitas ………………………………………. 54
3. Uji Autokorelasi ……………………………………………. 55
D. Analisis Regresi Linear Berganda …………………………. 56
1. Analisis Korelasi Ganda (R) ………………………………. 56
2. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) ……………….. 57
a) Pengujian Koefisien Regresi Variabel Arus Kas Operasi …. 57
b) Pengujian Koefisien Regresi Variabel Arus Kas Investasi … 58
13
c) Pengujian Koefisien Regresi Variabel Arus Kas Pendanaan . 58
d) Pengujian Koefisien Regresi Variabel Arus Kas Likuiditas .. 58
3. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) ……… 59
BAB V PENUTUP …………………………………………………. 61
A. Kesimpulan ………………………………………………… 61
B. Implikasi Penelitian ………………………………………... 62
C. Saran ……………………………………………………….. 62
D. Keterbatasan Penelitian …………………………………….. 63
Daftar Pustaka ………………………………………………
Lampiran …………………………………………………...
14
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Hubungan Antara Bentuk Perusahaan dan Nama Laporan
Perubahan Modal ……………………………………………
14
Tabel 2.2 : Perbedaan Antara Perusahaan Tidak Go Public dengan
Perusahaan Go Public ……………………………………….
33
Tabel 2.3 : Penelitian Terdahulu ………………………………………... 35
Tabel 4.1 : Data Sampel Perusahaan ……………………………………. 49
Tabel 4.2 : Hasil Analisis Deskriptif ……………………………………. 50
Tabel 4.3 : Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ……………………………. 52
Tabel 4.4 : Hasil Uji Heteroskedastisitas ……………………………….. 53
Tabel 4.5 : Hasil Uji Multikolinearitas …………………………………. 55
Tabel 4.6 : Hasil Uji Autokorelasi ……………………………………… 55
Tabel 4.7 : Analisis Korelasi Ganda (R) ……………………………….. 56
Tabel 4.8 : Hasil Uji t …………………………………………………… 57
Tabel 4.9 : Hasil Uji F …………………………………………………… 59
15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Arus Kas Masuk dan Arus Kas Keluar …………………. 19
Gambar 2.2 : Struktur Pasar Modal di Indonesia ……………………… 31
Gambar 3.1 : Variabel Independen dan Variabel Dependen ………….. 39
Gambar 4.1 : Kurva P-Plot ……………………………………………. 52
16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Daftar Nama Perusahaan Sampel ……………………………. 64
Lampiran II Data Arus Kas Operasi Perusahaan Periode 2004-2006 …….. 65
Lampiran III Data Arus Kas Investasi Perusahaan Periode 2004-2006 …… 66
Lampiran IV Data Arus Kas Pendanaan Perusahaan Periode 2004-2006 …. 67
Lampiran V Data Likuiditas Perusahaan Periode 2004-2006 ……………. 68
Lampiran VI Data Return Saham Perusahaan Periode 2004-2006 ………… 69
Lampiran VII Data Harga Saham Pada Tanggal Penutupan Tiap Tahun …… 70
Lampiran VIII Hasil Olah Data dengan SPSS 13.0 Regresi Linear Berganda .. 71
Lampiran IX Kurva P Plot ………………………………………………….. 72
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Di Indonesia, pasar modal menjadi perhatian banyak pihak khususnya
masyarakat pebisnis. Hal ini didorong oleh kegiatan di pasar modal yang
semakin berkembang. Pasar modal merupakan media yang sangat efektif
untuk menyalurkan dan menginvestasikan dana yang dapat menguntungkan
para pemegang saham/investor.
Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi masyarakat. Fungsi utama dari pasar modal adalah
sebagai sarana mobilisasi dana dari masyarakat ke berbagai sektor yang
melaksanakan investasi. Dengan adanya pasar modal, maka pihak yang
memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan
harapan dapat memperoleh imbal hasil (return), sedangkan pihak issuer
(dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk
kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi
perusahaan (Tjiptono Darmadji dan Hendy M.Fakhruddin, 2006:2). Investor
memerlukan informasi yang jelas, akurat, wajar dan tepat waktu untuk
mendukung keputusan investasinya sehingga memberikan rasa aman bagi
mereka.
18
Pasar modal yang maju dan berkembang pesat merupakan impian banyak
negara. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara.
Dengan adanya pasar modal, diharapkan aktivitas perekonomian dapat
meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi
perusahaan, sehingga dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar, dan
selanjutnya dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran
masyarakat luas.
Perkembangan pasar modal di Indonesia melaju sangat cepat. Hal ini
dapat dilihat dari semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Dari sini, para investor memerlukan informasi yang
jelas mengenai return saham yang sesuai dengan tingkat risiko yang ada pada
saham tersebut. Tujuannya adalah agar return saham yang diperoleh akan
seimbang dengan tingkat risiko yang ada.
Salah satu informasi yang dianggap informatif adalah jika informasi
tersebut mampu mengubah kepercayaan para investor. Adanya suatu
informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan baru bagi investor.
Kepercayaan baru ini akan mengubah harga melalui demand dan supply surat
surat berharga (Hastuti :1998) dalam (Ninna Daniati dan Suhairi :2006).
Pada setiap pengambilan keputusan investasi, investor dihadapkan pada
keadaan ketidakpastian. Hal ini mendorong investor yang rasional untuk
selalu mempertimbangkan risiko dan tingkat pengembalian yang diharapkan
dari setiap sekuritas (Januar Eko Prasetio, 2003:75).
1
19
Investor yang menginvestasikan dananya pada sekuritas, sangat
berkepentingan terhadap keuntungan saat ini dan keuntungan yang
diharapkan di masa yang akan datang serta adanya stabilitas dari keuntungan
yang akan diperoleh (Yarnest, 2002:1). Oleh karena itu, sebelum melakukan
suatu investasi, para investor akan melakukan analisa terlebih dahulu
mengenai layak atau tidakkah investasi tersebut dilaksanakan (Irwin Lah Nidi
Fitra, 2007:4), apakah akan mendatangkan keuntungan atau tidak. Dalam
kenyataannya, transaksi saham berfluktuasi (naik turun) dari hari ke hari.
Perubahan transaksi dipengaruhi oleh faktor internal dan ekternal perusahaan.
Faktor internal yang dapat mempengaruhi transaksi saham adalah
informasi akuntansi perusahaan yang terdiri dari laporan keuangan. Laporan
keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam
mengambil keputusan investasi. (IG.K.A. Ulupui :3). Laporan keuangan
tersebut dilihat dari laporan arus kas perusahaan pada suatu periode
akuntansi. Salah satu fungsi dari laporan arus kas adalah menyediakan
informasi mengenai arus kas perusahaaan untuk membantu investor dan
kreditur dalam mengukur prospek arus kas bersih perusahaan yang
bersangkutan. (Irwin Lah Nidi Fitra, 2007:3).
Penyajian laporan arus kas akan memungkinkan para investor untuk
memprediksikan jumlah kas yang mungkin didistribusikan sebagai dividen
pada masa mendatang serta menilai risiko potensial atas investasi yang
ditanamkan. Tujuan utama dari laporan arus kas adalah menyajikan informasi
20
yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu unit usaha
selama periode tertentu.
Dalam kaitannya dengan investor ingin mendapatkan return yang besar
atau tinggi dari dana yang diinvestasikannya pada sekuritas, hal ini dapat
diperoleh dari harga saham yang tinggi. Harga saham dapat dipengaruhi oleh
kinerja keuangan perusahaan. (Yarnest, 2002:2). Salah satunya adalah
likuiditas perusahaan. Selain laporan arus kas, likuiditas perusahaan juga
dapat mempengaruhi transaksi saham. Likuiditas mencerminkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan asset mereka yang paling realitas yang dikonversi menjadi
uang tunai (Frank J. Fabozzi dan Pamela P.Peterson, 2003:733). Ukuran
likuiditas perusahaan yang hingga saat ini masih sering digunakan adalah
rasio lancar (current ratio) dan rasio cepat (quick ratio). Rasio lancar adalah
perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar. Bagi pihak ekstern
perusahaan, analisis rasio keuangan bertujuan untuk memperoleh gambaran
tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan. Untuk selanjutnya,
mereka dapat memutuskan apakah akan membeli, menahan, atau menjual
saham perusahaan tersebut.
Para investor yang ingin menginvestasikan dananya pasti memiliki
ekspektasi untuk memperoleh return sebesar-besarnya dengan risiko investasi
tertentu. Untuk investasi di saham, return yang diperoleh dividen. Harga
saham mencerminkan juga nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan
mencapai suatu prestasi yang baik, maka saham pada perusahaan tersebut
21
secara otomatis akan banyak diminati oleh para investor. Prestasi yang baik
yang dicapai oleh suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang
dipublikasikan oleh perusahaan (emiten). Emiten berkewajiban untuk
mempublikasikan laporan keuangan pada periode tertentu. Laporan keuangan
ini yang nantinya akan sangat berguna bagi investor untuk membantu
mengambil keputusan seperti menjual, membeli, atau menanam saham.
Beberapa penelitian sebelumnya memberikan hasil yang berbeda-beda.
Penelitian yang dilakukan oleh Irwin Lah Nidi Fitra (2007) menunjukkan
hasil laporan arus kas dari aktivitas operasi dan pendanaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap perdagangan saham, sedangkan laporan arus
kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
perdagangan saham. Sedangkan Pradhono dan Yulius (2004) dalam
penelitiannya membuktikan bahwa laba (earnings) dan laporan arus kas dari
aktivitas operasi memberikan pengaruh signifikan terhadap return saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Riska Sucilowati (2009) menunjukkan hasil
bahwa laba (earnings) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham,
sedangkan arus kas dari aktivitas operasi memiliki pengaruh signifikan
terhadap return saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Suhairi dan
Ninna Daniati (2006) menunjukkan hasil bahwa adanya pengaruh yang
signifikan antara arus kas dari aktivitas investasi terhadap return saham.
penelitian terhadap likuiditas telah dilakukan sebelumnya oleh Ariyadi
Primandoko (2005) mengenai Pengaruh Likuiditas dan Probabilitas Terhadap
22
Return Saham Bank di Bursa Efek Jakarta. Penelitiannya menunjukkan hasil
bahwa likuiditas dan probabilitas berpengaruh terhadap return saham.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai pengaruh laporan arus kas dan likuiditas terhadap return
saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah
yaitu apakah berpengaruh laporan arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas
investasi, aktivitas pendanaan, serta likuiditas terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
C. Tujuan dan Manfaat
Dari masalah yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk menguji apakah ada pengaruh antara laporan arus kas dari
aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan, serta likuiditas
terhadap return saham.
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu bagi
penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan menambah
wawasan dan pengetahuan lebih terhadap investasi, sedangkan bagi para
pemakai laporan keuangan khususnya investor dapat menggunakan
instrument laporan arus kas dan laba bersih untuk menilai tingkat
pengembalian saham dengan baik.
23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Literatur
1. Definisi Akuntansi
Akuntansi telah didefinisikan secara luas. Definisi resmi yang mula-mula
diajukan adalah definisi yang dimuat dalam Accounting Terminology
Bulletin No.1 yang diterbitkan oleh Accounting Principles Board (APB).
Komite tersebut mendefinisikan akuntansi sebagai berikut :
Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a
significant manner and in terms of money, transactions and events which are,
in part at least, of financial character; and interpreting the results thereof.
(Suwardjono, 2002:5)
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan
transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya
guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses
tersebut.
Akuntansi (Accounting) adalah proses pengidentifikasian, pencatatan,
dan pengkomunikasian kejadian-kejadian ekonomi suatu organisasi
(perusahaan ataupun bukan perusahaan) kepada para pemakai informasi yang
berkepentingan (Henry Simamora, 2000:4).
Menurut definisi dari American Accounting Association (AAA) adalah :
“…the process of identifying, measuring, and communicating economic
information to permit informed judgments and decisions by users of the
information.” (Evanston, Illionis; A Statement of Basic Accounting Theory,
1966. hal 1). (Suwardjono, 2005:8).
24
Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan
melaporkan informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan
mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informasi tersebut. Termasuk
dalam definisi ini adalah keharusan bagi akuntansi untuk mengetahui
lingkungan sosial ekonomi di sekitarnya. Tanpa pengetahuan tersebut,
mereka tidak dapat mengidentifikasi dan membuat informasi yang relevan.
Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas bisnis,
memproses informasi tersebut ke dalam bentuk laporan-laporan, dan
mengkomunikasikannya kepada para pengambil keputusan (Horngren et all.,
1997:3). Dari definisi-definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
akuntansi adalah proses menganalisis, mencatat transaksi-transaksi keuangan
ke dalam suatu laporan keuangan untuk digunakan oleh pihak intern &
ekstern perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Sejalan dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang
pesat, telah timbul berbagai macam spesialisasi dalam akuntansi, salah
satunya adalah akuntansi keuangan (financial accounting). Fungsi dari
akuntansi keuangan adalah mencatat transaksi-transaksi dalam suatu
perusahaan, dan penyusunan laporan keuangan secara periodik dari catatan
tersebut. Oleh karena itu akuntansi keuangan menyajikan informasi keuangan
yang diperlukan dalam pengambilan keputusan bagi pimpinan perusahaan,
pemilik, kreditur, pemerintah, dan masyarakat.
25
2. Definisi Laporan Keuangan
Akuntansi keuangan merupakan bidang yang membahas prinsip, standar,
metode, dan prosedur akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan umum
yang ditujukan kepada pihak luar perusahaan. (Suwardjono, 2002:37).
Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah sebuah proses yang
berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan secara
keseluruhan untuk digunakan baik oleh pihak-pihak internal maupun
eksternal perusahaan. Akuntansi keuangan membahas masalah pelaporan
keuangan untuk kepentingan pihak eksternal. (Suwardjono, 2002:37).
Pemakai laporan keuangan ini meliputi manajer, staf, investor, kreditor, dan
badan-badan pemerintah.
Laporan keuangan adalah satu set dokumen yang menjabarkan informasi
kuantitatif mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja keuangan
perusahaan dan informasi terkait mengenai arus kas masuk dan kas keluar
perusahaan.(Drs.Lili.M.Sadeli, 2000:26). Laporan keuangan adalah hasil dari
proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan
(Munawir, 2004:2). Kesimpulannya, laporan keuangan itu adalah suatu
laporan akuntansi yang menyajikan informasi keuangan perusahaan yang
akan digunakan untuk pihak-pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi
keuangan utama kepada pihak pihak di luar korporasi. Laporan keuangan
menampilkan sejarah perusahaan dalam nilai moneter. Didalam Standar
26
Akuntansi Keuangan (2007:1.3), laporan keuangan yang lengkap terdiri atas
komponen-komponen berikut ini :
a. Neraca
b. laporan laba rugi,
c. laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham
d. laporan arus kas.
e. catatan atas laporan keuangan.
Menurut Irwin Lah Nidi Fitra (2007:13), laporan keuangan yang
disediakan oleh perusahaan dapat membantu para pemakainya seperti
investor dalam mengambil suatu keputusan alokasi modal. Dalam upaya
membangun pondasi bagi akuntansi dan pelaporan keuangan, profesi
akuntansi telah mengidentifikasi sekelompok tujuan dari pelaporan keuangan,
yaitu pelaporan keuangan harus menyediakan informasi:
1. Yang berguna bagi investor dan kreditor saat ini atau potensial dan para
pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan
serupa secara rasional. Informasi yang disajikan kepada mereka yang
memiliki pemahaman yang memadai tentang aktivitas-aktivitas ekonomi
dan bisnis serta ingin mempelajari informasi tersebut secara seksama dan
komprehensif
2. Untuk membantu investor dan kreditor saat ini atau potensial dan para
pemakai lainnya dalam menilai jumlah, penetapan waktu, dan
ketidakpastian penerimaan kas prospektif dari dividen atau bunga dan hasil
27
dari penjualan, penebusan, atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman karena
arus kas investor dan kreditor berhubungan dengan arus kas perusahaan.
3. Informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya
tersebut, dan perubahan didalamnya.
3. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi
perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan laba rugi (income
statement) adalah laporan keuangan resmi yang merangkum kegiatan-
kegiatan operasi (pendapatan dan beban) selama periode waktu tertentu,
biasanya 1 bulan atau 1 tahun (Henry Simamora, 2000:22) . selain itu,
laporan laba rugi dapat diartikan sebagai laporan yang menyajikan besarnya
pendapatan dan beban selama periode akuntansi tertentu
(Drs.A.O.Simangunsong, 2004:33). Kesimpulannya adalah, laporan laba rugi
merupakan laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai
penerimaan (pendapatan) dan pengeluaran (beban) guna mengukur kinerja
perusahaan pada satu periode akuntansi
Laba bersih atau rugi bersih (net income atau net loss) adalah perbedaan
antara pendapatan dengan beban. Laporan laba rugi membantu para pemakai
laporan keuangan untuk memprediksi arus kas masa depan dengan berbagai
cara. Menurut Henry Simamora (2000:20), investor dapat menggunakan
informasi dari laporan laba rugi untuk :
28
a. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan. Dengan mengkaji
pendapatan dan beban, anda bisa mengetahui bagaimana kinerja
perusahaan dan membandingkannya dengan para pesaing.
b. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan. Informasi
mengenai kinerja masa lalu dapat digunakan untuk menentukan
kecenderungan penting yang jika berlanjut, menyediakan informasi
kinerja masa depan.
c. Membantu menilai risiko ketidakpastian pencapaian arus kas masa
depan. Informasi tentang berbagai komponen laba, pendapatan, beban,
keuntungan, dan kerugian memperlihatkan hubungan diantara
komponen-komponen tersebut dan dapat digunakan untuk menilai risiko
kegagalan meraih tingkat arus kas tertentu dimasa depan.
Menurut Henry Simamora (2000:24-25), elemen-elemen yang terdapat
dalam laporan laba rugi adalah :
a. Pendapatan
Pendapatan (revenues) adalah kenaikan akitiva perusahaan atau
penurunan kewajiban perusahaan (atau kombinasi dari keduanya) selama
periode tertentu yang berasal dari pengiriman barang, penyerahan jasa,
dan kegiatan lain yang merupakan kegiatan sentral perusahaan.
b. Beban
Beban (expenses) yaitu penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva
29
atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang
tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
c. Keuntungan
Keuntungan (gains) yaitu kenaikan aset bersih yang berasal dari
transaksi peripheral atau incidental (tidak umum terjadi).
d. Kerugian
Kerugian (losses) yaitu penurunan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan
dari transaksi sampingan atau insidentil dan semua kejadian lainnya
selama periode tertentu.
4. Laporan Ekuitas Pemilik atau Pemegang saham
Laporan ekuitas pemilik adalah laporan yang menyajikan modal awal,
investasi tambahan, saldo laba/rugi, pengambilan prive, dan modal akhir
(Drs.A.O.Simangunsong, 2004:33). Laporan ekuitas pemilik menyajikan
ikhtisar perubahan yang terjadi dalam ekuitas pemilik pada suatu entitas
untuk suatu jangka waktu tertentu, misal satu bulan atau satu tahun.
Penambahan dalam ekuitas pemilik berasal dari investasi yang dilakukan
oleh pemilik dan dari laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan,
sedangkan pengurangan ekuitas pemilik dari pengambilan pribadi oleh
pemilik dan dari kerugian bersih selama periode berjalan. (Horngren et all.,
1997:22).
Statement perubahan modal merupakan penghubung antara statement
laba rugi dan neraca. Laba rugi dan transaksi modal neto akan masuk dalam
30
statement perubahan modal sehingga angka akhir akan diperoleh. Pemasukan
angka laba dan perubahan modal neto ke akun modal adalah proses yang
disebut tutup buku.
Berikut ini menunjukkan hubungan antara bentuk perusahaan dan nama
laporan perubahan modal
Tabel 2.1 Hubungan antara bentuk perusahaan dan nama laporan
perubahan modal.
Bentuk Perusahaan Nama Statemen Perubahan
Ekuitas
- Perseorangan Statemen perubahan ekuitas
pemilik
- Persekutuan Statemen perubahan ekuitas sekutu
- Perseroan Terbatas Statemen perubahan laba ditahan
- Koperasi Statemen perubahan sisa hasil
usaha
(Suwardjono, 2002:80).
5. Neraca
Neraca (balance sheet) adalah laporan keuangan yang memperlihatkan
jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik usaha pada saat
tertentu. (Henry Simamora, 2000:26). Neraca merupakan laporan mengenai
keadaan keuangan (harta, hutang, dan modal) suatu usaha pada tanggal
tertentu (Drs.A.O.Simangunsong, 2004:34).
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa neraca (balance sheet)
yang kadang-kadang juga disebut sebagai laporan posisi keuangan,
melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan
bisnis pada suatu tanggal tertentu. Laporan keuangan ini menyediakan
31
informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya
perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan ekuitas kepada pemilik dalam
sumber daya bersih.
Menurut Donald E Kieso et.al., (2004:217), neraca dapat digunakan
untuk menganalisis likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan
perusahaan.
a. Likuiditas
Menguraikan jumlah waktu yang diperkirakan akan dibutuhkan sampai
suatu aktiva terealisasi atau sebaliknya dikonversi menjadi kas atau sampai
kewajiban dibayar.
b. Solvensi
Mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-
hutangnya pada saat jatuh tempo.
c. Fleksibilitas
Likuiditas dan solvensi mempengaruhi fleksibilitas keuangan yang
mengukur kemampuan perusahaan mengambil tindakan yang efektif untuk
mengubah jumlah dan penetapan waktu arus kas sehingga bisa bereaksi
terhadap kebutuhan dan peluang yang tak terduga.
6. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi tentang
pengaruh kas dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
perusahaan selama suatu periode akuntansi (Henry Simamora, 2000:27).
32
Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus
kas (cash flow) adalah laporan keuangan yang menjelaskan arus kas masuk
dan arus kas keluar perusahaan (kemana perginya uang perusahaan dan dari
mana datangnya uang perusahaan, digunakan untuk apa uang perusahaan,
dll).
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang
relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama
suatu periode. Menurut Henry Simamora (2000:39), untuk meraih tujuan ini,
laporan arus kas melaporkan :
a. Kas yang mempengaruhi operasi selama suatu periode,
b. Transaksi investasi
c. Transaksi pendanaan
d. Kenaikan atau penurunan bersih kas selama suatu periode.
Pelaporan sumber, tujuan pemakaian, dan kenaikan atau penurunan
bersih kas dapat membantu investor, kreditor, dan pihak-pihak lain
mengetahui apa yang terjadi terhadap sumber daya perusahaan yang paling
likuid.
Dengan adanya laporan laba rugi dan neraca, kita bisa mengetahui posisi
keuangan perusahaan pada saat tertentu (dilihat dari neraca) dan mengetahui
hasil aktivitas perusahaan (laporan laba rugi) untuk periode tertentu.
Fungsi laporan arus kas adalah untuk mengetahui realisasi kas masuk dan
keluar perusahaan, sehingga dapat diprediksi potensi realisasi kas di masa
yang akan datang (tingkat likuiditas). Termasuk juga untuk mengetahui
33
potensi kemampuan perusahaan untuk membagikan keuntungan perusahaan
kepada pemegang saham dalam bentuk kas (pembagian dividen). Menurut
Drs.Lili M Sadeli (2000:33), saldo akhir kas memang sudah bisa diprediksi
dari neraca tetapi didalam neraca belum terperinci mengenai :
1. Dari aktivitas apa saja kas dihasilkan?
2. Untuk aktivitas apa saja kas dikeluarkan?
Untuk itu, laporan arus kas diperlukan. Laporan arus kas menyediakan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sederhana tetapi penting, yaitu :
1. Dari mana kas berasal dalam suatu periode?
2. Berapa besar kas yang digunakan selama suatu periode?
3. Berapa perubahan saldo kas selama suatu periode?
Peneriman kas dan pembayaran kas selama suatu periode
diklasifikasikan dalam laporan arus kas menjadi tiga aktivitas berbeda, yaitu :
a. Aktivitas operasi (operating activities)
Jumlah arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang
menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas
yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi
perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan sumber pendanaan dari luar. (Standar Akuntansi
Keuangan, 2007 : PSAK No.2)
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah :
a. penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;
b. penerimaan kas dari royalty, fees, komisi, dan pendapatan lain;
34
c. pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
d. pembayaran kas kepada karyawan;
b. Aktivitas investasi (investing activites)
Pengungkapan terpisah arus kas dari aktivitas investasi perlu
dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. (Standar Akuntansi
Keuangan, 2007 : PSAK No.2)
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah :
a. Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud,
dan aset jangka panjang lain;
b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, peralatan, dan
aset tetap dan tidak berwujud lainnya;
c. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain;
c. Aktivitas pendanaan (financing activities)
Melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik. Beberapa contoh
arus kas dari aktivitas pendanaan adalah :
a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrument modal
lainnya;
b. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik
atau menebus saham perusahaan;
c. Pelunasan pinjaman;
35
d. Pembayaran kas oleh penyewa (lessee) untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan (finance
lease).
Berikut adalah ilustrasi dari arus kas masuk dan arus kas keluar (Lili
M Sadeli, 2000:36).
Gambar 2.1 Arus kas masuk dan arus kas keluar
Nilai dari laporan arus kas adalah membantu pemakai untuk
mengevaluasi likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas. Likuiditas mengacu pada
“kedekatan pada kas” dan aktiva dan kewajiban-kewajiban. Solvensi
mengacu pada kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya pada saat
jatuh tempo. Dan fleksibilitas keuangan mengacu pada kemampuan
perusahaan untuk bereaksi dan beradaptasi terhadap memburuknya keuangan
serta kebutuhan dan peluang yang tak terduga.
Aktivitas operasi
Ketika penerimaan kas (pendapatan) melebihi
pengeluaran kas
(beban)
Aktivitas operasi
Ketika pengeluaran kas (beban) melebihi
penerimaan kas
(pendapatan)
Aktivitas investasi . Pembelian properti, pabrik dan
peralatan . pembelian sekuritas hutang atau
ekuitas entitas lain . pinjaman kepada entitas lain
Aktivitas pembiayaan . pembayaran deviden . penebusan hutang
. pembelian kembali
modal saham
Aktivitas investasi
. Penjualan properti, pabrik dan peralatan
. penjualan sekuritas hutang atau ekuitas entitas lain . penagihan pinjaman dari entitas
lain
Aktivitas pembiayaan
. penerbitan sekuritas
. penerbitan hutang
Pool Kas
36
Informasi untuk membuat laporan arus kas biasanya berasal dari neraca
komparatif, dan laporan laba rugi periode berjalan. Pembuatan laporan arus
kas dari sumber ini melibatkan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penentuan kas yang disediakan oleh operasi
2. Penentuan kas yang disediakan oleh atau digunakan dalam aktivitas
investasi dan pembiayaan
3. Penentuan perubahan (kenaikan atau penurunan) kas selama periode
berjalan
4. Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal dan saldo kas akhir.
7. Likuiditas
a. Definisi Likuiditas
“Likuidity reflect the ability of a firm to meet its short term
obligations using those assets that are most reality converted into cash”.
(Franks J. Fabozzi dan Pamela P.Peterson, 2003:733).
Likuiditas mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek menggunakan aset mereka yang paling realitas
dikonversikan menjadi uang tunai.
“Liquidity is a company’s ability to meet its currently maturing
debts”. (Robert Libby, et.all, 2004 : 714).
Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban pada saat jatuh tempo. Ukuran untuk menghitung likuiditas
yang masih digunakan sampai saat ini adalah current ratio dan quick ratio.
Rasio lancar (current ratio) merupakan perbandingan antar aktiva lancar
dengan kewajiban lancar. Rumus rasio lancar adalah :
37
Rasio lancar = aktiva lancar
Kewajiban lancar
(Robert Libby, et.all., 2004:714).
Rasio ini mengukur berapa kali harta lancar dapat menutup hutang lancar.
b. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah salah satu risiko yang paling umum terjadi.
Risiko likuiditas dapat disebabkan oleh :
a. Aset tidak dapat dijual karena kurang likuid dipasar;
b. Risiko likuiditas dari hutang, yakni tidak dapat melunasi hutang.
Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi risiko
likuiditas diantaranya adalah :
a. Melakukan analisa dan proyeksi terhadap arus kas
b. Framework manajemen dan pelaporan yang memadai.
Rasio keuangan digunakan untuk membandingkan risiko dan tingkat
imbal hasil dari berbagai perusahaan untuk membantu investor dan kreditur
membuat keputusan investasi dan kredit yang baik.
Menurut White et.all., (2002) dalam IG.K.A. Ulupui (2006:4), ada empat
kategori rasio yang digunakan untuk mengukur berbagai aspek dari hubungan
risiko dan return yaitu :
a. Analisis likuiditas yaitu mengukur kecukupan sumber kas perusahaan
untuk memenuhi kewajiban yang berkaitan dengan kas dalam jangka
pendek.
38
b. Analisis solvency dan long term debt (leverage), yaitu menelaah
struktur modal perusahaan, termasuk sumber dana jangka panjang dan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban investasi dan
utang jangka panjang.
c. Analisis aktivitas, yaitu mengevaluasi revenue dan output yang
dihasilkan oleh aset perusahaan.
d. Analisis profitabilitas, yaitu mengukur earning (laba) perusahaan
relatif terhadap revenue dan modal yang diinvestasikan.
8. Saham
Surat berharga ( securities) merupakan secarik kertas yang menunjukkan
hak investor untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi
yang menerbitkan surat berharga tersebut, dan berbagai kondisi yang
memungkinkan investor menjalankan haknya (Tjiptono Darmadji dan Hendy
M.Fakhruddin, 2006 : 4).
Saham merupakan surat berharga yang paling popular dan dikenal luas di
masyarakat. Modal perseroan disebut juga modal saham. Dalam akuntansi
sering disebut modal dasar. Modal perseroan adalah jumlah modal yang
disebut dalam akta pendirian perusahaan dan merupakan jumlah maksimum
yang diotorisasi (authorized) atas penerbitan surat-surat saham (Drs. Lili M
Sadeli, 2000:23). Modal perseroan merupakan jumlah tetap. Penambahan
39
atau pengurangan dilakukan dengan memperbesar atau memperkecil modal
melalui perubahan akta pendirian.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Investasi diartikan sebagai
penanaman uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan
memperoleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset
yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih
tinggi. Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat
ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang
merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu
investasi yang dilakukan.
Secara umum, bentuk aset yang diinventasikan terbagi menjadi dua,yaitu:
a. Riil Investment, yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset
berwujud, seperti halnya tanah, emas, bangunan, emas, dan lain-lain.
b. Financial Investment, yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu
pada aset finansial, seperti halnya deposito, saham, obligasi, dan lain-
lain. Dalam hal ini surat berharga yang diperdagangkan atau yang sering
disebut dengan efek adalah berupa saham.
(Irwin Lah Nidi Fitra, 2007:26).
Tidak semua perusahaan dapat langsung mengeluarkan saham.
Perusahaan yang ingin menerbitkan saham harus memenuhi kriteria dan
peraturan-peraturan tertentu. Seorang investor yang akan melakukan investasi
akan melakukan analisis terlebih dahulu sebelum mengambil suatu
40
keputusan. Menurut Drs.Lili M Sadeli (2000:45), ada 3 faktor yang harus di
analisis oleh seorang investor yaitu :
a. Analisis kondisi makro ekonomi
b. Analisis pada jenis industri
c. Analisis fundamental suatu perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio
keuangan seperti :
1) rasio likuiditas, menyatakan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
2) rasio aktifitas, menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan
dalam memanfaatkan aktiva yang dimiliki atau perputaran
(turnover) aktiva-aktiva suatu perusahaan.
3) rasio hutang, menunjukkan kemampun perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4) rasio profitabilitas, menunjukkan tingkat keberhasilan perusahaan
di dalam menghasilkan keuntungan.
5) rasio pasar, menggambarkan bagaimana pasar menghargai saham
suatu perusahaan.
Saham merupakan surat berharga yang sudah banyak dikenal oleh
masyarakat. Tjiptono Darmadji dan Hendy M.Fakhruddin (2006:7)
menyebutkan bahwa ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau
klaim, saham terbagi menjadi dua yaitu saham biasa (common stock) dan
saham preferen (preferred stock)
41
1. Saham biasa (common stock)
Adalah saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling
junior dalam pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan
perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
2. Saham preferen (preferred stock)
Adalah saham yang memiliki karakteristik gabungan antara
obligasi dan saham biasa karena bisa menghasilkan pendapatan
tetap ( seperti bunga obligasi).
Harga saham selalu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
perusahaan. Faktor internal meliputi informasi arus kas, informasi laba
perusahaan dan informasi akuntansi lainnya. Sedangkan faktor eksternal
perusahaan meliputi transaksi saham, tingkat bunga deposito, kepercayaan
masyarakat, ekonomi makro dan sebagainya.
Saham dikenal sebagai surat berharga yang memberikan peluang
keuntungan yang tinggi namun juga berpotensi terhadap risiko yang tinggi
pula. Saham dapat memberikan investor keuntungan dalam waktu singkat,
namun dapat juga memberikan kerugian dalam waktu singkat. Risiko yang
timbul dari saham erat kaitannya dengan return. Karena perusahaan
mengharapkan return yang sesuai dengan tingkat risiko suatu saham.
Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama , yaitu:
a. Yield, merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau
pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Jika
investasi pada sebuah obligasi atau mendepositokan uang di bank, maka
42
besarnya yield ditunjukkan dari bunga obligasi atau bunga deposito yang
diterima. Apabila kita membeli saham, yield ditunjukkan oleh besarnya
dividen yang kita peroleh.
b. Capital gain (loss), merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat
berharga (saham atau obligasi), yang bisa memberikan keuntungan
(kerugian) bagi investor.
Disamping memperhitungkan return, investor juga perlu
mempertimbangkan tingkat risikko suatu investasi sebagai dasar pembuatan
keputusan investasi. Return suatu saham adalah hasil yang diperoleh dari
investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan
dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan dividen.
Sehingga dari definisi diatas, dapat ditulis rumus :
Ri = Pt – Pt-1
Pt-1
Ri = return saham pada hari t
Pt = harga saham pada hari t
Pt-1 = harga saham pada hari t-1 (Jogiyanto, 2003:10).
9. Analisis Keuangan
Analisis keuangan (financial analysis)merupakan penggunaan laporan
keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan
untuk menilai kinerja keuangan di masa depan. (John J.Wild et.all., 2005:16).
a. Laporan Arus Kas
43
Analisis arus kas (cash flow analysis) terutama digunakan sebagai alat
untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas
menyediakan pandangan tentang bagaimana perusahaan memperoleh
pendanaannya dan menggunakan sumber dayanya.( John J.Wild. et.all,
2005:44). Analisis ini juga digunakan dalam peramalan arus kas dan
bagian dari analisis likuiditas.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi mengukur kinerja keuangan perusahaan antara
tanggal neraca. Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi perusahaan.
Laba (earnings) atau laba bersih (net income) mengindikasikan
profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada
pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-pos dalam
laporan merinci bagaimana laba didapat.
10. Bursa Efek Indonesia (BEI)
a. Sejarah Umum Bursa Efek Indonesia (BEI)
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia
merdeka. Bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda pada tahun
1912 di Batavia. Saat itu, pasar modal didirikan oleh pemerintah Hindia
Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah hadir sejak tahun 1912, akan tetapi
perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang
diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal
44
mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabakan oleh beberapa faktor,
seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah
kolonial kepada Republik Indonesia, dan berbagai kondisi lain.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal
pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami
pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang
dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar
modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut :
1) 14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di
Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda
2) 1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
3) 1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan
Bursa Efek di Semarang dan Surabaya
4) Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek
di Semarang dan Surabaya ditutup.
5) 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang
Dunia II.
6) 1952 : Bursa Efek di Jakarta di aktifkan kembali dengan UU Darurat
Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman
(Lukman Wiradinata) dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro
Djojohadikusumo). Instrumen yang diperdagangkan : Obligasi
Pemerintah RI (1950).
45
7) 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin
tidak aktif.
8) 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.
9) 10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden
Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana
Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar
Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go
public PT.Semen Cibinong sebagai emiten pertama.
10) 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten
hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen
perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal.
11) 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKD 87)
yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan
Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di
Indonesia.
12) 1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat
meningkat.
13) 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan
dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE),
sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer.
14) Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88
(PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go
46
public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan
pasar modal.
15) 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan
dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek
Surabaya.
16) 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan
Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.
17) 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan
dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).
18) 10 Nov 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai
diberlakukan mulai Januari 1996.
19) 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.
20) 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai
diaplikasikan di pasar modal Indonesia.
21) 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh
(remote trading).
22) 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek
Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
b. Pasar Modal
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk
47
utang, ekuitas (saham), instrumen derivative, maupun instrument lainnya.
(Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2006:1). Pasar modal
merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misal
pemerintah) dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar
modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan
kegiatan terkait lainnya.
Pasar modal merupakan pasar untuk surat berharga jangka panjang,
sedangkan pasar uang (money market) merupakan pasar surat berharga
jangka pendek. Pasar uang dan pasar modal merupakan bagian dari pasar
keuangan (financial market). Instrumen keuangan yang diperdagangkan
dipasar modal merupakan instrument jangka panjang (lebih dari satu tahun)
seperti saham (stock), obligasi (bond), waran (warrant), reksadana (mutual
fund), dan lain-lain. Sedangkan instrument ang diperdagangkan dipasar uang
seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Treasury bills, dan lain-lain. Struktur
Pasar Modal Indonesia dapat dilihat seperti dibawah ini (Tjiptono Darmadji
dan Hendy M. Fakhruddin, 2006:33).
Gambar 2.2 Struktur Pasar Modal di Indonesia
MENTERI KEUANGAN
BAPEPAM
BURSA EFEK LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN (LKP)
LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN (LPP)
PERUSAHAAN EFEK
- Penjamin Emisi - Perantara Pedagan
Efek
- Manajer Investasi
Profesi Penunjang
- Akuntan - Konsultan Hukum
- Penilai
- Notaris
Lembaga Penunjang
- Biro Administrasi Efek
- Bank Kustodian
- Wali Amanat - Penasihat Investasi
- Pemeringkat Efek
Emiten
Perusahaan Publik
Reksa dana
48
c. Bursa Efek
Bursa Efek adalah lembaga / perusahaan yang menyelenggarakan /
menyediakan fasilitas sistem (pasar) untuk mempertemukan penawaran jual
dan beli efek antar berbagai perusahaan/perorangan yang terlibat dalam
tujuan perdagangan efek perusahaan-perusahaan yang telah tercatat dibursa
efek. (Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2006 : 41).
Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal,
definisi dari bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan penawaran jual
dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek
diantaranya. Di Indonesia, perdagangan saham dilakukan di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Tugas Bursa Efek adalah :
1) Menyediakan sarana perdagangan efek
2) Mengupayakan likuiditas instrument, yaitu mengalirnya dana secara cepat
pada efek-efek yang dijual
3) Memperluas informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat
4) Mencegah praktik transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi
pengawasan
5) Menciptakan intrumen dan jasa baru. (Tjiptono Darmadji dan Hendy M.
Fakhruddin, 2006:42).
Go public merupakan sarana pendanaan usaha melalui pasar modal, yaitu
dapat berupa penawaran umum saham maupun penawaran umum obligasi.
Perbedaan antara perusahaan tidak go public dengan perusahaan go public
adalah :
49
Tabel 2.2 Perbedaan Antara Perusahaan Tidak Go Public dengan
Perusahaan Go Public
1 Persyaratan pengungkapan minimum (minimum
disclosure requirements)
Tidak mutlak Mutlak ditaati
2 Jumlah pemegang saham Biasanya terbatas Lebih dari 300
orang
3 Kewajiban menyampaikan
laporan (regular maupun
insidentil)
Tidak mutlak Mutlak
4 Pemisahan antara pemilik dan
manajemen
Bukan
merupakan
kebutuhan
mendesak
Merupakan
kebutuhan
5 Pergantian kepemilikan saham Rendah Tinggi
Djiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2006:56).
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian sebelumnya memberikan hasil yang berbeda-beda.
Penelitian yang dilakukan oleh Irwin Lah Nidi Fitra (2007) menunjukkan
hasil laporan arus kas dari aktivitas operasi dan pendanaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap perdagangan saham, sedangkan laporan arus
kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
perdagangan saham.
Sedangkan Pradhono dan Yulius (2004) dalam penelitiannya
membuktikan bahwa laba (earnings) dan laporan arus kas dari aktivitas
operasi memberikan pengaruh signifikan terhadap return saham. Berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Yarnest (2002). Hasil penelitiannya
50
memberikan hasil bahwa Earning Per Share (EPS) tidak memberikan
pengaruh signifikan terhadap return saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Riska Sucilowati (2009) menunjukkan
hasil bahwa laba (earnings) tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham, sedangkan arus kas dari aktivitas operasi memiliki pengaruh
signifikan terhadap return saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Januar Eko Prasetio (2003) memberikan hasil bahwa laba dan laporan arus
kas berpengaruh positif terhadap return saham.
Penelitian mengenai likuiditas telah dilakukan sebelumnya oleh Ariyadi
Primandoko (2005) mengenai Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap
Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Penelitiannya menunjukkan hasil bahwa
likuiditas dan profitabilitas berpengaruh terhadap return saham. Ninna
Daniati dan Suhairi melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kandungan
Informasi Laporan Arus Kas Investasi, Laba Kotor, dan Size Perusahaan.
Hasil penelitiannya adalah terdapat pengaruh antara laporan arus kas dari
aktivitas investasi terhadap expected return saham.
Penelitian ini penting dilakukan untuk mengkaji bagaimana pengaruh
laporan arus kas dan laba bersih terhadap return saham pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
51
Tabel.2.3 Penelitian Terdahulu
Nama
Peneliti
Judul Penelitian Variabel Metotdologi
Penelitian
Hasil Penelitian
Januar Eko
Prasetyo
(2003)
Analisis Pengaruh
Interaksi Laba Dengan
Laporan Arus Kas
Terhadap Return Saham
(Jurnal Vol.6 No.1
Februari 2003)
X : EPS,
Operasi,
Invest,
Pendanaan
Y : Return
saham
Sampel :
perusahaan
manufaktur,
Analisis :
regresi
berganda
Variabel interaksi
laba dengan
laporan arus kas
berpengaruh positif
terhadap return
saham
Pradhono dan
Yulius Jogi
Christiawan
(2004)
Pengaruh Economic Value
Added, Residual Income,
Earning, dan Arus Kas
Operasi Terhadap Return Yang Diterima Oleh
Pemegang Saham (Jurnal
Akuntansi dan Keuangan
Vol.6 No.2 November
2004)
X : EVA,
EPS, Arus kas
Operasi
Y : Return saham
Sampel :
perusahaan
manufaktur,
Analisis : regresi
berganda
EVA dan Residual
income tidak
berpengaruh
signifikan terhadap return saham,
sedangkan earning
dan aktivitas
operasi
berpengaruh
terhadap return
saham.
Yarnest
Analisis Pengaruh
Variabel Kinerja
Keuangan (EPS, EVA,
ROA) Perusahaan
Terhadap Return Saham
X : EPS,
EVA, ROA
Y : Return
saham
EPS, EVA, dan
ROA secara
serempak tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
return saham
Ninna Daniati dan Suhairi
(2006)
Pengaruh Kandungan Informasi Komponen
Laporan Arus Kas, Laba
Kotor, dan Size
Perusahaan Terhadap
Return Saham (Survey
Pada Industry Textille di
BEJ) Simposium Nasional
Akuntansi 9 Padang
Agustus 2006
X : Laporan arus kas, Laba
kotor, Size
perusahaan
Y : Return
saham
Sampel : industry tekstil
Analisis :
Regresi
berganda
Aru kas dari aktivitas investasi,
laba kotor, dan size
perusahaan
berpengaruh positif
terhadap return
saham, sedangkan
aktivitas operasi
tidak berpengaruh
positif terhadap
return saham
IG.K.A.
Ulupui
Analisis Pengaruh Rasio
Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap
Return Saham (Studi Pada
Perusahaan Makanan dan
Minuman dengan Kategori
Industri Barang Konsumsi
di BEJ
X (likuiditas,
leverage, profitabilitas ).
Y (return
saham)
Sampel :
Perusahaan makanan dan
minuman
tahun 1999-
2005, teknik
analisis :
model estimasi
Rasio leverage
berpengaruh positif terhadap return
saham, rasio
aktivitas tidak
berpengaruh
terhadap return
saham, dan rasio
profitabilitas
berpengaruh positif
terhadap return
saham
52
Tabel.2.3 Penelitian Terdahulu (lanjutan)
Nama
Peneliti
Judul Penelitian Variabel Metotdologi
Penelitian
Hasil Penelitian
Haryanto dan
Toto
Sugiharto
(2003)
Pengaruh Rasio
Profitabilitas Terhadap
Harga Saham Pada
Perusahaan Industri
Minuman Di BEJ (Jurnal Ekonomi dan Bisnis No.3
Jilid 8 Tahun 2003)
X
(profitabilitas)
dan Y (Harga
saham)
Analisis
Regresi dan
Korelasi, data
(laporan
keuangan tahun 2000-
2001 industri
minuman
Profitabilitas
berpengaruh positif
terhadap harga
saham
Noer
Sasongko dan
Nila
Wulandari
(2006)
Pengaruh EVA dan Rasio
Profitabilitas Terhadap
Harga Saham (Empirika,
Vol.19 No.1, Juni 2006)
X : ROA,
ROE, ROS,
EPS, EVA
Y : harga
saham
Sampel :
perusahaan
manufaktur
tahun 2001-
2002,
Earning
berpengaruh
terhadap harga
saham sedangkan
rasio profitabilitas
tidak berpengaruh
terhadap harga
saham
Irwin Lah
Nidi Fitra
(2007)
Pengaruh Informasi Arus
Kas Terhadap Volume
Perdagangan Saham
(2007)
X : Laporan
arus kas
Y : Volume
Perdagangan
saham
Sampel :
perusahaan
manufaktur
tahun 2001-
2002
Analisis :
regresi
berganda
Aktivitas operasi
dan pendanaan
berpengaruh positif
terhadap volume
perdagangan
saham, sedang
aktivitas investasi
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
volume
perdagangan saham
Ariyadi
Primandoko
(2005)
Pengaruh Likuiditas dan
Profitabilitas Terhadap
Return Saham Bank di Bursa Efek Jakarta
X (likuiditas
dan
profitabilitas ), Y (return
saham)
Sampel : bank
tahun 2002-
2003, teknik analisis :
regresi
Likuiditas dan
profitabilitas
berpengaruh terhadap return
saham
i
C. Keterkaitan Antar Variabel
1. Arus Kas Operasi dan Return Saham
Jumlah arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang
menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang
cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi
perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan sumber pendanaan dari luar. (Standar Akuntansi
Keuangan, 2007 : PSAK No.2). Arus kas operasi yang positif merupakan
gambaran perusahaan yang nilai penerimaaan kasnya (pendapatan)
melebihi dari pengeluaran kas (beban).
Penelitian mengenai arus kas operasi telah dilakukan sebelumnya
oleh Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan (2004) tentang Pengaruh
Economic Value Added, Residual Income, Earning, dan Arus Kas Operasi
Terhadap Return Yang Diterima Oleh Pemegang Saham. penelitiannya
memberikan hasil bahwa arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh
terhadap return yang diterima oleh pemegang saham.
2. Arus Kas Investasi dan Return Saham
Arus kas investasi adalah arus kas yang menggambarkan penerimaan
dan pengeluaran dari aktivitas investasi perusahaan, seperti : pembelian
aktiva berwujud dan tidak berwujud, penjualan aktiva berwujud dan tidak
berwujud, dan sebagainya. Ninna Daniati dan Suhairi (2006) telah
melakukan penelitian tentang Pengaruh Kandungan Informasi Komponen
Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan Terhadap Return
ii
Saham (Survey Pada Industry Textille di BEJ) Simposium Nasional
Akuntansi 9 Padang Agustus 2006. hasil penelitiannya adalah laporan
arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan industry textile.
3. Arus Kas Pendanaan dan Return Saham
Arus kas pendanaan adalah arus kas yang menggambarkan
penerimaan dari emisi saham, pembayaran dividen kepada para pemegang
saham, dan sebagainya. Irwin Lah Nidi Fitra (2007) meneliti mengenai
Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham.
Hasil penelitiannya adalah arus kas pendanaan berpengaruh positif
terhadap volume perdagangan saham.
4. Likuiditas dan Return Saham
Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban pada saat jatuh tempo. Ukuran untuk menghitung likuiditas
yang masih digunakan sampai saat ini adalah current ratio dan quick ratio.
(Robert Libby, et.all, 2004 : 714). Penelitian tentang likuiditas telah
dilakukan oleh Ariyadi Primandoko tentang Pengaruh Likuiditas dan
Profitabilitas Terhadap Return Saham Bank di Bursa Efek Jakarta.
Penelitannya memberikan hasil bahwa likuiditas dan profitabilitas
berpengaruh positif terhadap return saham bank.
iii
D. Kerangka Pemikiran
Gambar 3.1 menunjukkan kerangka pemikiran dalam penelitian ini yaitu
menguji pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen.
Gambar 3.1 Variabel independen dan variabel dependen
Variable Dependen
Hipotesis dari penelitian ini adalah :
Ha1 : Arus kas operasi berpengaruh secara signifikan terhadap return
saham.
Ha2 : Arus kas investasi berpengaruh secara signifikan terhadap return
saham
Ha3 : Arus kas pendanaan berpengaruh secara signifikan terhadap return
saham
Ha4 : Likuiditas berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Ha5 : Arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, likuiditas,
secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap return
saham.
Arus kas operasi (x1)
Arus kas investasi (x2)
Arus kas pendanaan
(x3)
Likuiditas (x4)
Return
Saham
iv
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji
hipotesis, umumnya merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena
dalam bentuk hubungan antar variabel. Penelitian ini merupakan penelitian
empiris dengan menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas terdiri dari 4 variabel yaitu (X1) laporan arus kas dari
aktivitas operasi, (X2) adalah laporan arus kas dari aktivitas investasi, (X3)
adalah laporan arus kas dari aktivitas pendanaan, dan (X4) adalah likuiditas.
Sedangkan variabel terikat (y) adalah return saham.
B. Metode Penentuan Sampel
Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan cara purposive
sampling. Metode purposive sampling adalah metode dimana pengambilan
subyek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, tetapi didasarkan
atas tujuan tertentu yang dipandang mempunyai hubungan erat dengan ciri-
ciri atau sifat populasi yang diketahui sebelumnya. (Sudjana, 1996:55).
C. Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara : penelitian kepustakaan
(Library Research) dengan mencari, mengumpulkan, membaca, memahami,
v
buku-buku, artikel, jurnal, skripsi, dan lain-lain yang akan digunakan sebagai
referensi untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan. Penelitian
lingkungan yang digunakan adalah studi lapangan. Jenis data yang digunakan
adalah data sekunder yaitu laporan keuangan dan pergerakan harga saham
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2004-2006.
D. Metode Analisis
Semua data yang diperoleh, didistribusikan, dianalisis, guna memperoleh
kesimpulan. Untuk mengetahui adanya pengaruh dari laporan arus kas dan
laba bersih terhadap return saham, oleh karena itu penelitian ini
menggunakan metode analisis Regresi Linier Berganda. (Bambang Suharjo,
2008:71). Persamaannya adalah sebagai berikut :
Y = a + bx1 + bx2 + bx3 + bx4 + ε
Dimana :
Y = variabel return saham
a = interception point
bx1 = variabel arus kas operasi
bx2 = variabel arus kas investasi
bx3 = variabel arus kas pendanaan
bx4 = variabel likuiditas
ε = error
vi
Penulis melakukan beberapa pengujian diantaranya adalah :
1. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data
penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modul, dll. Dalam
program SPSS digunakan juga ukuran skewness dan kurtosis untuk
menggambarkan distribusi data apakah normal atau tidak, selain ada
beberapa pengujian untuk mengetahui normalitas data dengan uji
Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk. (Dwi Priyatno, 2008:50).
2. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk
mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisa
menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus
terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak
berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah
nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik
nonparametrik. (Dwi Priyatno, 2008:28).
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu ketidaksamaan
vii
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. (Dwi
Priyatno, 2008 :41-42).
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan
linear antar variabel independent dalam model regresi. (Dwi Priyatno,
2008:39).
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik Autokorelasi.
4. Analisis Korelasi Ganda (R)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau
lebih variabel independen (X1, X2, …, Xn) terhadap variabel dependen (Y)
secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang
terjadi antara variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R
berkisar antara 0 sampai 1, jika nilai semakin mendekati 1 berarti
hubungan yang terjadi semakin kuat, juga sebaliknya.
Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi
koefisien korelasi sebagai berikut :
0.00 – 0.199 = sangat rendah
0.20 – 0.399 = rendah
0.40 – 0.599 = sedang
viii
0.60 – 0.799 = kuat
0.80 – 1.000 = sangat kuat (Dwi Priyatno, 2008:78).
5. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel independen (X1, X2, …Xn) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap varaibel dependen (Y). (Dwi Priyatno, 2008:83).
Langkah-langkah dalam melakukan uji t adalah :
a. Menentukan hipotesa
Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara X1dengan Y
Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara X1dengan Y
b. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%.
c. Menentukan t hitung (berdasarkan tabel )
d. Menentukan t tabel
Dapat dicari dengan menggunakan Ms.Excel dengan cara pada sel
kosong ketik =tinv(0,05, df)lalu enter.
e. Kriteria pengujian
Ho diterima jika –t £ t hitung £ t tabel
Ho ditolak jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
f. Membandingkan t hitung dengan t tabel
g. Kesimpulan
ix
6. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel independen (X1, X2, …Xn) secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen (Y). (Dwi Priyatno, 2008 : 81), atau
untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen atau tidak. Signifikansi berarti hubungan
yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan).
F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
R2/K
F hitung =
(1-R2) / (n-k-1)
Keterangan =
R2 = koefisien determinasi
n = Jumlah data atau kasus
k = Jumlah variabel independen
(Dwi Priyatno, 2008 : 81).
Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut :
a. Merumuskan hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara arus kas operasi, arus
kas investasi, arus kas pendanaan, dan likuiditas secara bersama-
sama terhadap return saham.
x
Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara arus kas operasi, arus kas
investasi, arus kas pendanaan, dan likuiditas secara bersama-sama
terhadap return saham.
b. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05 adalah ukuran
standar yang sering digunakan dalam penelitian.
c. Menentukan F hitung
d. Menentukan F tabel
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, a = 5%, df 1 (jumlah
variabel 1) = 4, dan df 2 (n-k-1)
e. Kriteria pengujian
- Ho diterima bila F hitung £ F tabel
- Ho diterima bila F hitung > F tabel
f. Membandingkan F hitung dengan F tabel
g. Kesimpulan
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Arus kas dari aktivitas operasi
a. Penerimaan kas dari aktivitasi operasional perusahaan
b. Pengeluaran kas dari aktivitasi operasional perusahaan
Arus kas dari aktivitas operasi diukur dari penerimaan dan pengeluaran
kas dari aktivitas operasional perusahaan pada satu periode, dengan rumus :
xi
Arus kas dari aktivitas operasi
Arus kas per saham =
Jumlah lembar saham
2. Arus kas dari aktivitas investasi
a. Penjualan property, pabrik, dan peralatan
b. Penjualan sekuritas hutang atau ekuitas entitas lain
c. Penagihan pinjaman dari entitas lain
d. Pembelian property, pabrik dan peralatan
e. Pembelian sekuritas hutang atau ekuitas entitas lain
f. Pinjaman kepada entitas lain
Arus kas dari aktivitas investasi
Arus kas per saham =
Jumlah lembar saham
3. Arus kas dari aktivitas pembiayaan
a. Penerbitan sekuritas ekuitas
b. Penerbitan hutang (obligasi dan wesel)
c. Pembayaran deviden
d. Penebusan hutang
e. Pembelian kembali modal saham
Arus kas dari aktivitas pembiayaan
Arus kas per saham =
Jumlah lembar saham
(Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan, 2004).
4. Likuiditas
xii
Likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. (Frank J. Fabozzi dan Pamela P.
Peterson, 2003:733).
Likuiditas dapat dihitung dengan menggunakan rasio lancar (Current
Ratio).
Aset Lancar
Rasio Lancar =
Kewajiban Lancar
(Frank J. Fabozzi dan Pamela P. Peterson, 2003:733).
5. Return Saham
Yaitu pengembalian yang diterima oleh investor atas investasi yang
dilakukannya. Return diperoleh dengan cara menghitung selisih harga
saham periode berjalan dengan periode sebelumnya. Harga saham yang
digunakan adalah harga saham penutupan setiap publikasi laporan
keuangan.
Pt – Pt-1
Ri =
Pt-1
(Jogiyanto, 2003:10).
xiii
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan ditampilkan hasil dari analisis data yang dianalisis dengan
menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS 13.0 yang selanjutnya
digunakan untuk mengetahui variabel-variabel mana yang mempunyai hubungan
sehingga dapat digunakan untuk menguji hipotesa yang telah diajukan dengan
model regresi berganda dengan menguji pengaruh variabel bebas (Operasi,
Investasi, Pendanaan, Likuiditas) terhadap variabel terikat yaitu return saham.
Berikut adalah data perusahaan yang dijadikan sampel penelitian :
Tabel 4.1
Data Sampel Perusahaan
No Nama Perusahaan Kode Emiten
1 PT. Alfa Retailindo, Tbk ALFA
2 PT. Hero, Tbk HERO
3 PT. Excelcomindo Pratama, Tbk EXCL
4 PT. Kalbe Farma, Tbk KLBF
5 PT. Berlian Laju Tanker, Tbk BLTA
6 PT. Berlina, Tbk BRNA
7 PT. Davomas Abadi, Tbk DAVO
8 PT. Matahari Putra Prima, Tbk MPPA
9 PT. Selamat Sempurna, Tbk SMSM
10 PT. Dynaplast, Tbk DYNA
11 PT. Evershine Textille, Tbk ESTI
12 PT. Gajah Tunggal, Tbk GJTL
13 PT. Intekeramik Alamasri Industri, Tbk IKAI
14 PT. Sumi Indokabel, Tbk IKBI
15 PT. Indal Alumunium Industry, Tbk INAI
16 PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk INDF
17 PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk RALS
18 PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk INTP
19 PT. Sepatu Bata, Tbk BATA
20 PT. Karwell Industri, Tbk KARW
xiv
21 PT. Kabelindo Murni, Tbk KBLM
22 PT. Kedawung Sentra Industrial KDSI
23 PT. Lautan Luas, Tbk LTLS
24 PT. Mulia Industrindo, Tbk MLIA
25 PT. Mustika Ratu, Tbk MRAT
26 PT. Mayora Indah, Tbk MYOR
27 PT. Tembaga Mulia Semanan, Tbk TBMS
28 PT. Prima Alloy Steel Universal, Tbk PRAS
29 PT. Ricky Putra Globalindo, Tbk RICY
30 PT. Suryamas Duta Makmur, Tbk SMDM
A. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian
seperti mean, standar deviasi, varian, maximum, dan lain-lain. (Dwi Priyatno,
2008:50).
Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif perusahaan sampel.
Tabel 4.2
Hasil Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Opr 84 -2.18 -0.01 -0.5353 0.30212
Inv 84 -4,279.85 1.88 -351.4786 769.38294
Pendanaan 84 -3,733.62 0.71 -122.3991 544.37429
Likuiditas 84 -2.76 -0.01 -0.4673 0.41980
Return saham 84 0.00 6.38 0.3738 0.78426
Valid N (listwise) 84
Sumber : lampiran 8
Berdasarka tabel 4.2 diatas, hasil deskriptif statistik menunjukkan bahwa :
1. n = 84 berarti jumlah data yang diolah dalam penelitian ini adalah
30 sampel yaitu perusahaan manufaktur dan dagang dari berbagai
kategori selama 3 tahun.
xv
2. Arus Kas Operasi mempunyai mean atau rata-rata sebesar -0.5353
dan standar deviasi 0.30212 serta nilai maksimum -0.01 dan nilai
minimum sebesar -2.18.
3. Arus Kas Investasi mempunyai mean atau rata-rata sebesar
-351.4786 dan standar deviasi 769.38294 serta nilai maksimum
1.88 dan nilai minimum sebesar -4,279.85.
4. Arus Kas Pendanaan mempunyai mean atau rata-rata sebesar -
122.3991 dan standar deviasi 544.37429 serta nilai maksimum 0.71
dan nilai minimum sebesar -3,733.62.
5. Likuiditas mempunyai mean atau rata-rata sebesar -0.4673 dan
standar deviasi 0.41980 serta nilai maksimum -0.01 dan nilai
minimum sebesar -2.76.
6. Return Saham mempunyai mean atau rata-rata sebesar 0,3738 dan
standar deviasi 0.78426 serta nilai maksimum 6.38 dan nilai
minimum sebesar 0,00.
B. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur
data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. (Dwi Priyatno, 2008 : 50).
Berikut ini adalah hasil uji normalitas dengan menampilkan kurva P-P Plot.
xvi
Gambar 4.1
Kurva P Plot
Sumber : Lampiran 9
Berdasarkan data diolah atau pada gambar 4.1, diketahui bahwa grafik
normal p-plot terlihat sebaran data dari Arus kas Operasi, Arus Kas Investasi,
Arus Kas Pendanaan, dan Likuiditas, serta Return saham berkumpul tidak jauh
dari garis uji yang mengarah ke kanan atas, dan tidak ada data yang terletak
jauh dari sebaran data. Maka data tersebut terdistribusi dengan normal.
Tabel 4.3
Uji Kolmogorov Smirnov
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Opr 0.186 84 0.000 0.764 84 0.000
Inv 0.323 84 0.000 0.476 84 0.000
Pendanaan 0.411 84 0.000 0.209 84 0.000
Likuiditas 0.137 84 0.001 0.827 84 0.000
Return saham 0.317 84 0.000 0.434 84 0.000
a. Lilliefors Significance Correction Lampiran 8
1.00.80.60.40.20.0
Observed Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Exp
ect
ed C
um
Pro
b
Dependent Variable: Return saham
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
xvii
Dari hasil uji kolmogorv diatas (Tabel 4.3), pada kolom kolmogorov –
smirnov, nilai signifikansi untuk masing-masing variabel x berada dibawah
0,05. Artinya data-data yang diolah berdistribusi dengan normal.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Heteroskedastisitas
Berikut adalah hasil uji Heteroskedastisitas :
Tabel 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) 1.014 0.216 4.702 0.000
Opr 0.793 0.289 0.306 2.746 0.007
Inv 0.000 0.000 0.159 1.346 0.182
Pendanaan 0.000 0.000 0.070 0.613 0.542
1
Likuiditas 0.312 0.201 0.167 1.549 0.125
a. Dependent Variable: Return saham Sumber : Lampiran 8
Berdasarkan analisis data (tabel 4.3) dapat dilihat bahwa :
a) Nilai t hitung untuk arus kas operasi (X1) adalah 2,746, sedangkan t
tabelnya adalah 1,988 (didapat dari rumus excel yaitu =tinv(0.05,90-
4-1)enter. Tingkat signifikansi untuk arus kas operasi berada
dibawah 0,05.
xviii
b) Nilai t hitung untuk arus kas investasi (X2) adalah 1,346, sedangkan t
tabelnya adalah 1,988 (didapat dari rumus excel yaitu =tinv(0.05,90-
4-1)enter. Tingkat signifikansi untuk arus kas investasi berada diatas
0,05.
c) Nilai t hitung untuk arus kas pendanaan (X3) adalah 0,613,
sedangkan t tabelnya adalah 1,988 (didapat dari rumus excel yaitu
=tinv(0.05,90-4-1)enter. Tingkat signifikansi untuk arus kas
pendanaan berada diatas 0,05.
d) Nilai t hitung untuk likuiditas (X4) adalah 1,549, sedangkan t
tabelnya adalah 1,988 (didapat dari rumus excel yaitu =tinv(0.05,90-
4-1)enter. Dari hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa ditemukan
gejala heteroskedastisitas pada model regresi.
2. Uji Multikolinearitas
Untuk melihat ada tidaknya mulitkolinearitas dapat dilihat dari nilai
tolerance value dan inflation factor (VIF) pada model regresi. Jika nilai
tolerance value diatas 0,1 dan nilai VIF adalah dibawah 10 maka dianggap
tidak terkena multikolinearitas.
xix
Berikut adalah hasil uji multikolinearitas :
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) 1.014 0.216 4.702 0.000
Opr 0.793 0.289 0.306 2.746 0.007 0.902 1.109
Inv 0.000 0.000 0.159 1.346 0.182 0.799 1.251
Pendanaan 0.000 0.000 0.070 0.613 0.542 0.853 1.173
1
Likuiditas 0.312 0.201 0.167 1.549 0.125 0.961 1.040
a. Dependent Variable: Return saham
Sumber : Lampiran 8
Dari hasil olah data (lihat pada tabel 4.4), pada kolom collinearity
statistics, menunjukkan bahwa dari keempat variabel independen (X1, X2,
X3, X4) tidak terdapat data dengan nilai tolerance dibawah 0,1 dan nilai
VIF di atas 10. Dengan demikian tidak terjadi multikolinearitas.
3. Uji Autokorelasi
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 0.343 0.118 0.073 0.75508 2.101
a. Predictors: (Constant), Likuiditas, Opr, Pendanaan, Inv b. Dependent Variable: Return saham. sumber : lampiran 8
Dari hasio output diatas (tabel 4.6), diperoleh nilai 2,101 pada kolom
Durbin Watson. Artinya bahwa asumsi tidak ada autokorelasi ditolak. Atau
dengan kata lain ada autokorelasi.
xx
D. Analisis Regresi Linier Berganda
Berikut adalah hasil analisis regresi linear berganda.
1. Analisis Korelasi Ganda (R)
Hasil analisis korelasi ganda dapat dilihat dibawah ini :
Tabel.4.7
Analisis Korelasi Ganda (R)
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 0.343 0.118 0.073 0.75508 2.101
a. Predictors: (Constant), Likuiditas, Opr, Pendanaan, Inv c. Dependent Variable: Return saham. sumber : lampiran 8
berdasarkan hasil analisis data (tabel 4.5) didapatkan bahwa angka R
sebesar 0,343 atau 34,3% . Hal ini menunjukkan bahwa hubungan yang
terjadi antara variabel independen (arus kas operasi, arus kas investasi,
arus kas pendanaan, likuiditas) dengan variabel dependen (return saham)
adalah rendah yaitu hanya sebesar 34,3%. Sedangkan sisanya (65,7%)
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak masuk kedalam penelitian ini.
xxi
2. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (uji t)
Berdasarkan hasil analisis data, output dapat disajikan berikut :
Tabel 4.8
Hasil Uji t
Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 1.014 0.216 4.702 0.000
Opr 0.793 0.289 0.306 2.746 0.007
Inv 0.000 0.000 0.159 1.346 0.182
Pendanaan 0.000 0.000 0.070 0.613 0.542
1
Likuiditas 0.312 0.201 0.167 1.549 0.125
a. Dependent Variable: Return saham Sumber : Lampiran 8
Dari hasil analisis uji t (tabel 4.7), maka diperoleh :
a) Pengujian koefisien regresi variabel arus kas operasi
T hitung untuk arus kas operasi (lihat pada kolom t tabel 4.7) adalah
2,746. Sedangkan t tabel diperoleh sebesar 1,988 (dari rumus excel
=tinv(0.05,79)enter. Kesimpulan, karena t hitung > t tabel ( 2,746 >
1,988). Artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara arus kas
operasi dengan return saham. Signifikansi juga dapat dilihat pada kolog
sig. (tabel 4.7). Untuk arus kas operasi, nilai sig. adalah 0,007. Nilai
0,007 < 0,05 (5%). Sehingga arus kas operasi dapat dikatakan
signifikan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
telah dilakukan oleh Januar Eko Prasetyo (2003), Pradhono & Yulius
Jogi Christiawan (2004), dan Irwin Lah Nidi Fitra (2007).
xxii
b) Pengujian koefisien regresi variabel arus kas investasi
T hitung untuk arus kas investasi (lihat pada kolom t tabel 4.7) adalah
1,346. Sedangkan t tabel diperoleh sebesar 1,988 (dari rumus excel
=tinv(0.05,79)enter. Kesimpulan, karena t hitung < t tabel ( 1,346 <
1,988) Artinya secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara arus
kas investasi dengan return saham. Pada kolom sig. (tabe; 4.7), nilai sig
untuk arus kas investasi adalah 0,182 atau > 0.05. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Irwin Lah
Nidi Fitra (2007).
c) Pengujian koefisien regresi variabel arus kas pendanaan
T hitung untuk arus kas pendanaan (lihat pada kolom t tabel 4.7) adalah
0,613. Sedangkan t tabel diperoleh sebesar 1,988 (dari rumus excel
=tinv(0.05,79)enter. Kesimpulan, karena t hitung < t tabel ( 0,613 >
1,988) Artinya secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara arus
kas investasi dengan return saham. Pada kolom sig. (tabe; 4.7), nilai sig
untuk arus kas investasi adalah 0,542 atau > 0.05. Penelitian ini berbeda
hasil dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Irwin Lah Nidi
Fitra (2007).
d) Pengujian koefisien regresi variabel likuiditas
T hitung untuk arus kas investasi (lihat pada kolom t tabel 4.7) adalah
1,549. Sedangkan t tabel diperoleh sebesar 1,988 (dari rumus excel
=tinv(0.05,79)enter. Kesimpulan, karena t hitung < t tabel (1,549 <
1,988),Artinya secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara arus
xxiii
kas investasi dengan return saham. Pada kolom sig. (tabe; 4.7), nilai sig
untuk arus kas investasi adalah 0,125 atau > 0.05. Hasil penelitian ini
berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh
Ariyadi Primandoko (2005), dimana penelitiannya memberikan hasil
bahwa profitabilitas dan likuiditas berpengaruh terhadap return saham.
Perbedaan hasil penelitian ini kemungkinan disebabkan karena sampel
yang digunakan dalam penelitian berbeda.
3. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)
Uji F menunjukkan apakah semua variabel independent (x) yang
dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (y).
Dari hasil pengolahan data, diketahui nilai F seperti pada tabel dibawah ini
Tabel.4.9
Hasil Uji F
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares Df Mean
Square F Sig.
Regression 6.008 4 1.502 2.635 0.040
Residual 45.042 79 0.570
1
Total 51.050 83
a. Predictors: (Constant), Likuiditas, Opr, Pendanaan, Inv
b. Dependent Variable: Return saham Sumber : Lampiran 8
xxiv
Hasil Uji Hipotesis 5
Dari hasil output diatas (tabel 4.8), didapat F hitung sebesar 2,635 dan
nilai signifikansi sebesar 0,040, karena nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05 maka dapat dikatakan bahwa arus kas operasi, arus kas investasi, arus
kas pendanaan, dan likuiditas secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
xxv
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menguji data dari laporan keuangan serta harga saham
perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel penelitian dan menganalisa
hasil perhitungan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa arus kas
operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan likuiditas perusahaan
secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Besarnya pengaruh yang
diberikan oleh variabel-variabel independen (arus kas operasi, arus kas
investasi, arus kas pendanaan, dan likuiditas) terhadap return saham sebesar
34,3%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 65,7% lainnya dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak di ungkap dalam penelitian ini.
Sedangkan jika dilihat dari pengujian secara parsial, maka untuk variabel
X1 (arus kas operasi) memberikan hasil bahwa arus kas operasi berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Hal ini mendukung penelitian sebelumnya
oleh Januar Eko Prasetyo (2003), Pradhono & Yulius Jogi Christiawan (2004),
dan Irwin Lah Nidi Fitra (2007). Untuk X2 (arus kas investasi) memberikan
hasil bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham. Hal ini mendukung penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh
Irwin Lah Nidi Fitra (2007).
Untuk X3 (arus kas pendanaan), memberikan hasil bahwa arus kas
pendanaan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini sama
xxvi
dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Ninna Daniati dan
Suhairi (2006). Mereka menemukan bahwa arus kas operasi dan arus kas
pendanaan tidak bermanfaat untuk memprediksi tingkat pengembalian saham
(return saham). Sedangkan untuk X4 (likuiditas), memberikan hasil bahwa
likuiditas tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal ini tidak sesuai atau
tidak sama dengan penelitian yang sebelumnya yang telah dilakukan oleh
Ariyadi Primandoko (2005). Hal ini kemungkinan disebabkan karena
perbedaan sampel yang digunakan.
B. Implikasi penelitian
Terlepas dari keterbatasan yang ada, setidaknya penelitian ini dapat
berguna atau digunakan sebagai tambahan referensi atau bahan pertimbangan
pada penelitian-penelitian berikutnya, khususnya penelitian yang berhubungan
dengan masalah laporan arus kas, likuiditas, serta return saham.
C. Saran
Beberapa saran yang dapat dikemukakan berkaitan dengan penelitian ini
adalah disebabkan karena ketidaksempurnaan penelitian yang dilakukan oleh
penulis. Saran yang berkaitan dengan penelitian ini adalah :
1. Bagi penelitian berikutnya diharapkan menggunakan faktor-faktor lain
yang dapat dijadikan variabel independen yang dapat mempengaruhi
variabel dependen yang sama seperti penelitian ini karena mengingat
xxvii
variabel independen pada penelitian ini meskipun berpengaruh terhadap
variabel dependen tetapi tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
2. Diharapkan penelitian berikutnya lebih variatif dalam memilih jenis
perusahaan yang akan dijadikan sampel sehingga dapat mencerminkan
reaksi pasar secara keseluruhan juga dapat berguna bagi investor yang akan
menginvestasikan dananya pada perusahaan-perusahaan lain selain
perusahaan manufaktur.
3. Perlu mempertimbangkan untuk menambah periode penelitian sehingga
hasilnya akan lebih representative.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa
laporan keuangan perusahaan, sehingga tidak dapat mengendalikan dan
mengawasi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penghitungan data
yang digunakan tersebut.
2. Pemilihan cara pengukuran variabel kemungkinan kurang tepat sehingga
menyebabkan hasil penelitian yang kurang maksimal.
Pemilihan sampel hanya terbatas pada perusahaan manufaktur meskipun
berbeda kategori, juga periode yang diukur sangat pendek yaitu hanya 3 tahun
buku saja.
xxviii
DAFTAR PUSTAKA
Anoname. “Definisi Investasi dan Faktor Penentu Investasi” artikel diakses
tanggal 30 Juli 2009, dari http:/id.wordpress.com//tag.financial-investment/
Anoname. “Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Modal” artikel diakses
tanggal 25 Januari 2009, dari www.e-dukasi.net
Anoname. “Pertimbangan Return dan Risiko Investasi Dalam Keputusan
Investasi” artikel diakses tanggal 1 Agustus 2009 dari
http://pustaka.uns.ac.id.
A.O.Simangunsong, Drs.”Dasar-Dasar Akuntansi Keuangan”, Edisi Ketiga,
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. 2004.
Daniati, Ninna dan Suhairi.”Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan
Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan Terhadap Expected Return
Saham (Survey Pada Industri Textile dan Automotive yang Terdaftar di
BEJ)”Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, 2006.
Darmadji, Tjiptono, dan Fakhruddin M.Hendi.“Pasar Modal Di Indonesia-
Pendekatan Tanya Jawab”, Edisi kedua, Salemba Empat, Jakarta, 2006.
Eko Prasetyo, Januar. “Analisis Pengaruh Interaksi Laba Dengan Laporan Arus
Kas Terhadap Return Saham “(Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia), Jurnal Volume 6 No.1 Februari 2003.
Lah Nidi Fitra, Irwin.“Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Volume
Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”.
Skripsi Strata-1. FE- Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007.
Fabozzi, Frank J dan Pamela P.Peterson .”Financial Accounting Analysis”, 2nd
edition, John Wiley & Sons Inc. Hoboken, New Jersey, 2003.
Frensidy, Budi. “Menilai Saham Dari Dividen”, Dikutip dari Surat Kabar Bisnis
Indonesia tanggal 7 Desember 2007.
Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.
Haryanto dan Toto Sugiharto.”Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Industri Minuman di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis No.3 Jilid 8, Universitas Gunadarma, 2003.
xxix
Horngren., et al. “Akuntansi Di Indonesia”, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta,
1997.
Ikatan Akuntan Indonesia. “Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No.2” BPFE Yogyakarta, 2007.
Jogiyanto. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. Edisi ketiga, BPFE-
Yogyakarta, 2003.
Frensidy, Budi. “Memahami Perhitungan Indeks Saham” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Universitas Indonesia, 2008.
Kieso, Donald E., et al, “Akuntansi Intermediate”, 10th
edition.
Libby, Robert., et al. ”Financial Accounting” 4th
Edition, Hill Companies Inc.,
Newyork, 2004.
Munawir.,S, “Analisa Laporan Keuangan”, Edisi keempat, Yogyakarta, 2004.
Ulupui IG.K.A. “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan
Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan
dan Minuman Dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ)”
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan. “Pengaruh Economic Value Added,
Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi terhadap Return yang
Diterima oleh Pemegang Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEJ)”. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 6, No. 2, November,2004.140–166.
Primandoko, Ariyadi.”Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Return
Saham Bank di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi S-1. Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri, Semarang, 2005.
Priyatno, Dwi. ”Mandiri Belajar SPSS Untuk Analisis Data dan Uji Statistik”,
Mediakom, Yogyakarta, 2008.
Sadeli, .Drs Lili M, “Dasar-Dasar Akuntansi”, Bumi Aksara, Jakarta, 2000.
Sasongko, Noer dan Nila Wulandari. ”Pengaruh EVA dan Rasio Profitabilitas
Terhadap Harga Saham”, Jurnal Vol.9 No.1, Juni 2006.
Simamora, Henry.”Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis”, Salemba
Empat, Jakarta, 2000.
xxx
S.R.,Soemarso.”Akuntansi Suatu Pengantar”, Buku 2 Edisi 4, Rineka Cipta,
Jakarta, 2002.
Sucilowati, Riska. “Pengaruh Earnings, Arus Kas Operasi, dan Economic Value
Added Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi S-1, FE-Universitas Mercu Buana, Jakarta, 2009.
Sudjana. “Metoda Statistika”, Tarsito, Bandung, 1996.
Sugiono, Dr. “Metodologi Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung, 1999.
Suharjo, Bambang. ”Analisis Regresi Terapan Dengan SPSS”, Graha Ilmu,
Surabaya, 2008.
Suwardjono. “Akuntansi Pengantar”, Edisi ketiga , BPFE, Yogyakarta, 2002.
Warren., et al.“Pengantar Akuntansi”, 21th edition, Salemba Empat, Jakarta, 2006.
Yarnest. “Analisis Pengaruh Variabel Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap
Return Saham (Studi di Bursa Efek Surabaya)”. Jurnal Ekonomi nomor 3,
Oktober, 2002.