JURNAL_PRAKTIKUM
-
Upload
dzhylla-ainun -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
description
Transcript of JURNAL_PRAKTIKUM
JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ANORGANIK II
Pembuatan Nikel DMG (Dimetil Glioksim)
Kamis, 10 April 2014
Disusun Oleh :
Huda Rahmawati
1112016200044
Kelompok 3:
Petri Wahyusari
Nurrachmawati
Gilang Yuda Pratama
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIAJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA2014
ABSTRACT
Telah dilakukan percobaan pembuatan Nikel dimetil glioksim. Dengan
mereaksikan laritan yang mengandung ion Nikel (II) dengan larutan DMGH dan
ditambahkan larutan NH4OH dan pemanasan. Dan dihasilkan endapan nikel
dimetilglioksim yang berwarna pink kemerahan dengan massa endapan sebesar
0,1009 gram serta kadar sebesar 91,39%. Larutan NH4OH ditambahkan karena
Nikel dimetilglioksim mengendap sempurna dalam suasana basa, sedangkan
pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi. Kadar dapat dihitung dengan
menggunakan metode Gravimetri.
INTRODUCTION
Suatu metode analisis gravimetric biasanya didasarkan pada reaksi kimia
seperti
aA + rR → AaRr
dimana a molekul analit, A, bereaksi dengan r molekul reagennya R. Produknya,
yakni AaRr, biasanya merupakan suatu substansi yang sedikit larut yang biasanya
merupakan suatu substansi yang sedikit larut yang bias ditimbang setelah
pengeringan, atau yang bisa dibakar menjadi senyawa lain yang komposisinya
diketahui, untuk kemudian ditimbang.
Dalam prosedur graimetrik yang lazim, suatu endapan ditimbang dan darinya
analit dalam sampel dihitng. Maka presentasi nilai A adalah :
%A = berat A x 100berat sampel
Persoalan yang sangat penting dalam gravimetrik adalah
pembentukan endapan yang murni dan dapat disaring. Pendalaman masalah ini
dapat diperoleh melalui studi laju endapan dimana partikel-partikel berubah
menjadi gumpalan-gumpalan yang cukup besar untuk memisahkan dari
larutan tersebut sebagai endapan. (R.A. DAY, JR. & A.L. UNDERWOOD,
2002).
Pengendapan mungkin adalah metode yang paling sering dipakai
dalam praktik analisis kualitatif. Timbulnya endapan sebagai suatu hasil regensia
tertentu dapat dipakai sebagai uji terhadap suatu ion tertentu. Namun
pengendapan dapat juga digunakan untuk pemisahan. Untuk melakukan hal ini
suatu regensia yang sesuai ditambahkan, yang membentuk endapan (endapan-
endapan) dengan hanya satu atau beberapa ion yang ada dalam larutan. Setelah
penambahan reagensia dalam jumlah yang sesuai endapan disaring dan dicuci.
Kemudahan suatu endapan dapat disaring dan dicuci tergantung sebagian
besar struktur morfologi endapan yaitu pada bentuk dan ukuran Kristal-
kristalnya. (VOGEL,1985).
Identifikasi Ni
Buat larutan menjadi basa dengan penambahan NH3. Jika pada
penambahan ini terbentuk endapan hidroksida besi dan mangan, sentrifus dan
dekantasi. Pada filtrat yang tidak berwarna ditambahkan dimetil glioksim.
Endapan merah dari NiC8H14N4O4 (Ni-dimetil glioksim) menunjukkan adanya Ni.
(CH3)C2(NOH)2 + Ni(NH3)62+ → 2NH4+ + NiC8H14N4O4 + 4NH3
(Besak, 2011)
MATERIALS & METHODS
A. Materials
1. Alat
a. Labu Erlenmeyer
b. Statif dan ring
c. Pipet tetes
d. Waterbath
e. Thermometer
2. Bahan
a. 15ml larutan Nikel
b. 10ml DMG 1%
c. 3 tetes larutan NH4OH
d. Kertas saring
B. Methods
1. Ambil 15 ml larutan sampel nikel 2%
2. Panaskan sampai 70◦ C dalam waterbath
3. Tambahkan 10 ml DMG 1 %, lalu diaduk
4. Tambahkan 2-3 tetes larutan NH4OH
5. Panaskan pada penangas air 20-30 menit
6. Lihat sampai terbentuk endapan DMG
7. Didinginkan
8. Timbang kertas saring
9. Lalu endapan saring
10. Oven endapan pada suhu 110°C - 120°C pada 30 menit,
dinginkan dalam deikator selama 5 menit kemudian timbang endapan
dan lakukan sampai berat endapan konstan.
RESULT & DISCUSSION
A. Result
1. Gambar hasil praktikum
Gambar hasil percobaan keterangan
Larutan Ni2+(aq)
Larutan Ni2+(aq) + larutan DMG
Larutan Ni2+(aq) + larutan DMG +
Larutan NH4OH
Larutan Ni2+(aq) + larutan DMG +
Larutan NH4OH
Dipanaskan 20 menit
Larutan disaring
Dipanaskan dalam oven dengan suhu
110-120°C
Didinginkan dalam desikator (5 menit)
Hasil akhir → endapan warna pink tua
kemerahan
2. Data hasil praktikum
a. Massa Kertas Saring : 0,9906 gram
b. Cawan Porselen : 55, 9448 gram
c. Cawan Porselen + Kertas saring : 56,9354 gram
d. Massa Endapan awal : 0,1104
e. Massa endapan Pemanasan 1 : 57,0378 – 56,9354 = 0,1024 g
f. Massa Endapan Pemanasan 2: 57,0348 – 56,9354 = 0,0994 g
3. Perhitungan
a. Massa Endapan pemanasan Rata-rata =, ,
= 0,1009 gram
b. Kadar Ni =,, × 100%
= 91,39%
4. Persamaan Reaksi
2DMG(aq) + Ni2+(aq) + 2OH-
(aq) → Ni(DMG)2(s) + 2H2O(l)
B. Discussion
Pada praktikum kali ini dilakukan pecobaan pembuatan Nikel DMG
(Dimetil Glioksim) dan menghitung kadar Ni yang diperoleh. Pembuatan Nikel
DMG ini dilakukan dengan mencampurkan larutan senyawa kompleks yang
mengandung Ni2+(aq) dengan reagensia DMGH yang di buat tepat basa dengan
penambahan NH4OH. Sedangkan kadar Ni dapat dicari dan dihitung melalui
metode Gravimetri.
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk memisahkan logam Ni dari
campurannya dengan ekstraksi pelarut dan juga menentukan kadar Ni dalam
sampel. Ni merupakan logam yang tidak larut dalam senyawa nonpolar. Oleh
Karena itu, Ni harus diubah menjadi senyawa non polar. Ion nikel (Ni2+(aq))
diendapkan dalam penambahan larutan dimetilglioksim 1%. Sebelum diendapkan
dengan penambahan dimetilglioksim, larutan nikel 2% dipanaskan terlebih
dahulu sampai suhunya 70°C. pemanasan ini dilakukan untuk mempercepat reaksi
Ni saat ditambahkan dengan reagensia DMG(aq) sehingga hasil dari campuran
sesuai dengan apa yang diinginkan yaitu larutan berwarna merah pekat yang
mengandung Nikel dimetilglioksim. Dalam praktikum kali ini larutan yang
mengandung nikel glioksim ditambahkan dengan NH4OH 2M sebanyak 3 tetes
dan dipanaskan pada penangas air sebanyak 20 menit. Larutan NH4OH
ditambahkan karena Nikel dimetilglioksim mengendap sempurna dalam suasana
basa. Penambahan NH42OH dilakukan tetes demi tetes sambil diaduk dan
langsung pada larutannya. Penambahan larutan (DMGH) tidak boleh terlalu
berlebih, karena dapat menyebabkan terbentuknya Kristal (DMGH)2 sisa yang
tidak larut dalam air sehingga akan tercampur dengan endapan nikel. Pada hasil
praktikum kali ini setelah proses penyaringan, maka didapatlah endapan
gumpalan-gumpalan merah yang merupakan padatan Nikel dimetilglioksim dan
larutan yang berwarna hijau bening. Dan setelah dilakukan pemanasan di dalam
oven dengan suhu 110-120°C selama 30 menit didapatkan endapan berwarna pink
tua kemerahan dengan massa endapan sebesar 0,1009 gram serta kadar Ni sebesar
91,39%. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka, Reaksi yang terjadi
adalah :
2DMG(aq) + Ni2+(aq) + 2OH-
(aq) → Ni(DMG)2(s) + 2H2O(l)
(Larutan hijau) (endapan pink merah)
CONCLUTION
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Kandungan Nikel dalam suatu larutan dapat di uji dengan reagensia DMG,
yang menghasilkan endapan Nikel dimetilglioksim yang berwarna merah
2. Penentuan kadar dapat dilakukan dengan metode Gravimetri dengan
proses pemisahan dan penimbangan senyawa hasil
3. Larutan NH4OH ditambahkan karena Nikel dimetilglioksim mengendap
sempurna dalam suasana basa.
4. Dilakukan proses pemanasan untuk mempercepat reaksi
REFERENSI
Underwood A.L , JR. R.A. Day. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif EdisiKeenam. Jakarta : Erlangga
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro EdisiKelima. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka
Besak, Wani, Analisis Kation dan Anion.
http://wanibesak.files.wordpress.com/2011/06/analisis-kation-dan-
anion.pdf . 2011. Diakses pada tanggal 13 April 2014 pada pukul 00.30
wib.
Batan. Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=
4&ved=0CDsoQFjAD&url=http%3A%2F%2Fjurnal.batan.go.id%2Fin
dex.php%2Fjstni%2Farticle%2Fdownload%2F400%2F373&ei=OF1M
U_HlAuu7iAe39IDwDA&usg=AFQjCNFVEWSe5KDWvpXcYtgndk
Vl8UVDQw&bvm=bv.64542518,d.aGc. 2010. Diakses pada tanggal
13 April 2014 pada pukul 01.00 wib.