Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

43
DISUSUN OLEH : Widiya Ayu Sita Resmi (8125070413) Idah Rimayanti (8125072715) Rahayu Pratiwi (8125072719) Nurul Anissa (8125072741) Reni Yuisa (8125072753) Konsentrasi Pendidikan Ekonomi & Koperasi Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ekonomi & Administrasi FAKULTAS EKONOMI

Transcript of Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Page 1: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

DISUSUN OLEH :

Widiya Ayu Sita Resmi (8125070413)

Idah Rimayanti (8125072715)

Rahayu Pratiwi (8125072719)

Nurul Anissa (8125072741)

Reni Yuisa (8125072753)

Konsentrasi Pendidikan Ekonomi & Koperasi

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Ekonomi & Administrasi

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2009

Page 2: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

BAGIAN 1

JURNAL DAN BUKU HARIAN

A. Jurnal Umum atau Jurnal Transaksi

Adalah aktivitas meringkas dan mencatat transaksi koperasi berdasarkan dokumen dasar

secara kronologis beserta penjelasan yang diperlukan di dalam buku harian. Jurnal berfungsi

mencatat dan meringkas pengaruh setiap transaksi koperasi terhadap persamaan dasar akuntansi,

sedangkan rekening dan buku besar berfungsi mencatat transaksi koperasi menurut jenis

transaksinya. Antara jurnal dan buku besar saling melengkapi satu dengan lainnya.

B. Buku Harian

Adalah media yang digunakan untuk mencatat transaksi koperasi secara ringkas, permanen

dan lengkap serta disusun secara kronologis untuk referensi di masa mendatang. Secara Umum

buku harian berbentuk empat kolom. Kolom pertama (tanggal) berfungsi untuk mencatat tanggal

transaksi. Kolom kedua (keterangan) untuk mendcatat tanggal transaksi. Kolom ketiga (ref) berguna

untuk mencatat referensi yan g terkait dengan buku besar. Kolom keempat (jumlah) dibagi menjadi

dua kolom, yaitu kolom debet dan kolom kredit berguna untuk mencatat nilai transaksi.

Untuk kelompok rekening aktiva dan beban, jika bertambah dimasukkan di sisi debet, jika

berkurang dimasukkan disisi kredit. Untuk kelompok rekening utang, modal, pendapatan, jika

bertambah dimasukkan disisi kredit dan jika berkurang dimasukkan disisi debet. Setiap kata yang

dijadikan dasar untuk mencatat di dalam buku harian harus sama persis dengan nama rekewning

yang ada di buku besar. Keterangan tambahan di dalam mencatat transaksi berfungsi untuk

memperjelas jurnal yang dibuat.

Untuk melakukan penjurnalan, yaitu mencatat transaksi koperasi di dalam buku harian adalh

dengan menjadikan pedoman dalam mencatat transaksi di dalam buku besar atau rekening koperasi.

Di bawah ini adalah contoh-contoh transaksi yang dilakukan Koperasi Keluarga Sejahtera

yang didirikan oleh sekelompok warga :

Page 3: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Transaksi (a)

Pada awal tahun 2008, sekelompok warga mendirikan koperasi dengan jumlah 250 orang. Koperasi diberi

nama Koperasi Keluarga Sejahtera. Pada tanggal 1 Februari 2008, 250 orang menyerahkan Rp 600.000 per

orang sebagai simpanan pokok.

1 Febuari 2008 Kas Rp 150.000.000  

  Simpanan Pokok Rp 150.000.000

Transaksi (b)

Tanggal 2 Februari 2008, dikeluarkan uang untuk sewa kantor rp. 2.500.000 untuk 1 tahun.

2 Febuari 2008 Sewa Dibayar Dimuka Rp 2.500.000  

  Kas   Rp 2.500.000

Transaksi (c)

Tanggal 5 Febuari 2008, Koperasi membeli peralatan kantor seharga Rp. 20.000.000,00. Pembelian

ini dilakukan secara kredit dari Toko Makmur. Dimana sebanyak Rp 10.000.000 dibayar tunai, sisanya

akan dibayar dalam waktu 6 bulan.

7 Febuari 2008 Peralatan Kantor Rp 20.000.000  

  Kas Rp 10.000.000

Utang Usaha Rp 10.000.000

Transaksi (d)

Pada tanggal 6 Februari 2008, Koperasi membeli perlengkapan kantor sehrga Rp 500.000 secara tunai.

6 Februari 2008 Perlengkapan Kantor Rp 500.000  

  Kas Rp 500.000

Transaksi (e)

Pada tanggal 5 Maret 2008, sebanyak 250 orang menyetor uang Rp 50.000 per orang sebagai

simpanan wajib anggota.

5 Maret 2008 Kas Rp 12.500.000  

Page 4: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

  Simpanan Wajib Rp 12.500.000

Transaksi (f)

Pada tanggal 8 Maret 2008 koperasi memperoleh kredit usaha dari Bank Rakyat Indonesia sebesar Rp

50.000.000 dengan tingkat bunga 1,5% per bulan.

8 Maret 2008 Kas Rp 50.000.000  

  Utang Bank Rp 50.000.000

Transaksi (g)

Tanggal 9 Maret 2008, sejumlah anggota koperasi menyimpan uangnya Rp 5.000.000 di koperasi.

9 Maret 2008 Kas Rp 5.000.000  

  Simpanan Sukarela Rp 5.000.000

Transaksi (h)

Tanggal 12 Maret 2008, Koperasi memberikan pinjaman uang kepada anggota, sebesar

Rp. 100.000.000,00 dengan tingkat bunga sebesar 3,5% per bulan.

12 Maret 2008 Piutang Anggota Rp 100.000.000  

  Kas   Rp 100.000.000

Transaksi (i)

Pada tanggal 20 Maret 2008, koperasi membayar beban listrik, air, dan telepon sebesar Rp 200.000

2 Maret 2008 Beban TAL Rp 200.000  

  Kas  Rp 200.000

Transaksi (j)

Page 5: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Pada tanggal 30 Maret 2008, anggota yang meminjam uang pada koperasi membayar angsuran

pokok dan bunga pinjaman sebesar Rp. 13.500.000 Dimana sebesar Rp 10.000.000 merupakan

angsuran pokok pinjaman dan sebesar Rp 3.500.000 merupakan bayar bunga pinjaman.

2 Maret 2008 Kas Rp 13.500.000  

  Piutang Anggota Rp 10.000.000

Pendapatan Bunga Rp 3.500.000

Transaksi (k)

Pada tanggal 31 Maret 2008 dibayar gaji karyawan Rp 850.000, karyawan bekerja 1 Maret 2008. pada saat

yang sama koperasi membayar bebn bunga pinjman kepad Bank Rakyat Indonesia sebesar Rp 750.000.

31 Maret 2008 Beban Gaji Rp 1.700.000  

  Beban Bunga Rp 750.000

Kas Rp 2.450.000

Transaksi (l)

Pada tanggal 5 April 2008, anggota koperasi sebanyak 250 orang menyetor uang Rp 50.000 tiap orang

kepada kopersai sebagai simpanan wajib anggota.

5 April 2008 Kas Rp 12.500.000  

  Simpanan Wajib Rp 12.500.000

Transaksi (m)

Tanggal 8 April 2008, koperasi memberi pinjaman kepada anggota sebesar Rp 40.000.000 dengan bunga

3,5% per bulan.

8 April 2008 Piutang Anggota Rp 40.000.000  

  Kas   Rp 40.000.000

Transaksi (n)

Tanggal 15 April 2008 koperasi membayar utang kepada Toko Makmur sebesar Rp 6.000.000

Page 6: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

15 April 2008 Utang Usaha Rp 6.000.000  

  Kas  Rp 6.000.000

Transaksi (o)

Pada tanggal 28 April 2008 anggota koperasi yang meminjam uang pada koperasi (transaksi tanggal 8 April)

membayar angsuran pokok dan bunga pinjaman sebesar Rp 5.400.00. Dimana sebesar Rp 4.000.000

merupakan angsuran pokok pinjaman, sebesar Rp 1.400.000 merupakan pembayaran bunga pinjaman .

28 April 2008 Kas Rp 5.400.000  

  Piutang Anggota Rp 4.000.000

Pendapatan Bunga Rp 1.400.000

Transaksi (p)

Pada tanggal 29 April 2008, anggota koperasi yang meminjam uang pada koperasi (transaksi tanggal 12

Maret 2008) membayar angsuran pokok dan bunga pinjaman sebesar Rp 13.500.000. dimana sebesar Rp

10.000.000 merupakan angsuran pokok pinjaman dan sebesar Rp 3.500.000 merupakan bunga pinjaman.

29 April 2008 Kas Rp 13.500.000  

  Piutang Anggota Rp 10.000.000

Pendapatan Bunga Rp 3.500.000

Transaksi (q)

Pada tanggal 30 April 2008 dibayar gji dua orang karyawn koperasi sebesr Rp. 850.000 per orng. Pada saat

yang sam kopersi membayr beban bunga pinjaman ke Bank Rakyat Indonesia sebesar rp 750.000

31 Maret 2008 Beban Gaji Rp 1.700.000  

  Beban Bunga Rp 750.000

Kas Rp 2.450.000

Transaksi (r)

Pada tanggal 5 Mei 2008, sebanyak 250 orang mennyetor uang Rp 50.000 per orang sebagai simpanan

wajib anggota.

5 Maret 2008 Kas Rp 12.500.000  

  Simpanan Wajib Rp 12.500.000

Page 7: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Transaksi (s)

Pada tanggal 20 Mei 2008 koperasi membayar beban listrik, air, dan telepon sebesar Rp 200.000

2 Maret 2008 Beban TAL Rp 200.000  

  Kas  Rp 200.000

Transaksi (t)

Pada tanggal 8 Mei 2008 Koperasi membeli perlengkapan kantor sehrga Rp 200.000 secara tunai dari Toko

Serba Ada.

8 Mei 2008 Perlengkapan Kantor Rp 200.000  

  Kas Rp 200.000

Transaksi (u)

Tanggal 16 Mei 2008 koperasi membayar utang kepda Toko Makmur sebesar Rp 2.000.000

16 Mei 2008 Utang Usaha Rp 2.000.000  

  Kas  Rp 2.000.000

Transaksi (v)

Pada tanggal 31 Mei 2008, empat bulan setelh pediriannya, pengurus dan anggota koperasi sepakat untuk

membagikan SHU kepada anggota. Akhirnya setelah melalui perhitunhan yamg teliti diputuskan dibagikan

SHU total kepada anggota kopersai sebesar Rp 500.000

31 Mei 2008 SHU dibagikan Rp 500.000  

  Kas  Rp 500.000

C. Jurnal Penyesuaian

Seringkali terdapat beberapa hl atau beberapa aktivitas koperasi yang tidak memiliki kaitan

dengan pihak lain, sehingga tidak dicatat di dalam jurnal umum atau beberapa aktivits tertentu yang

terkait dengan pihak lain, tetapi pihak eksternal tersebut menganggap transksinya dengan pihak

koperasi telah dicatat dan diakui, sedangkan pihak koperasi menganggapnya belum selesai atau

belum tepat penyajiannya. Aktivitas dan keterangan semacam itu perlu dicatat, dibetulkan, dan

Page 8: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

dikoreksi agar penyajiannya tepat. Proses koreksi tersebut dilakukan dengan membut jurnal

penyesuaian.

Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) adalah aktivitas untuk membetulkan rekening / perkiraan,

sehingga laporan yang dibuat berdasarkan rekening tersebut dapat menunjukkan pendapatan, asset,

dan kewajiban yang sesuai.

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang tidak didasarkan pada aktivitas transaksi tetapi

didasarkan pada perhitungan atau keterangan tertentu. Misalnya, beban depresiasi gedug, beban

pemakaian perlengkapan, beban sewa gedung, utang gaji, dan lain – lain.

1. Beban Pemakaian Perlengkapan

Perlengkapan kantor atau perlengkapan kantor yang dibeli koperasi pada suatu saat,

seringkali tidak dihitung dan dicatat pemakaiannya. Pada akhir periode akuntansi baru

dihitung sisa perlengkapan tersebut. Saldo perlengkapan pada buku besar dikurangi dengan

nilai yang diperoleh pada saat stock opname (perhitungan fisik) perlengkapan adalah beban

pemakaian perlengkapan tersebut.

BebanPemakaian Perlengkapan xxx

Perlengkapan Kantor xxx

2. Beba depresiasi aktiva tetap

Aktiva tetap, yang dibeli pada suatu saat sebaiknya nilai atau harga perolehannya

dibagi dengan jumlah periode waktu yang menikmati manfaat dari aktiva tetap tersebut, agar

penbvagian (alokasi) biaya pembelian aktiva tetap tersebut lebih adil dan merata.

Beban Depresiasi Peralatan xxx

Akumulasi Depresiasi Peralatan xxx

Beban Depresiasi Bangunan xxx

AkumulasiDepresiasi

Bangunan xxx

3. Beban sewa kantor

Page 9: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Sewa kantor, yang dibayar pada suatu saat seringkali berlaku selama beberapa

periode akuntansi. Pada saat sewa kantor tersebut dibayarkan belum menjadi beban bagi

periode tersebut, karena itu diakui sebagai sewa kantor dibayar dimuka. Setelah suatu

periode terlewati dengan menikmati manfaat dari kantor yang disewa tersebut maka periode

tersebut harus dibebani beban sewa kantor yang dihitung secra proposional dengan lamanya

sewa.

Beban Sewa Kantor xxx

Sewa Kantor dibayar dimuka xxx

4. Utang gaji

Terkadang gaji yang menjadi beban pada suatu periode tertentu dan harus dibayar pada

periode tersebut belum dibayarkan sampai pada saat akhir periode tersebut.

Gaji pegawai xxx

Utang gaji xxx

BAGIAN II

SIKLUS AKUNTANSI

A. Urutan Pencatatan dan Pembahasan

Page 10: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Transaksi yang dilakukan koperasi apa pun, harus disertai dengan dokumen transaksi, baik

berupa faktur, nota, kwitansi, invoice, bukti pengeluaran uang, bukti penerimaan uang atau yang

dokumen yang lain. Berdasarkan dokumen yang telah dibuat dan diterima staf akuntansi maka

mulailah pencatatan transaksi tersebut didalam media yang disebut buku harian. Aktivitas mencatat

transaksi koperasi didalam buku harian tersebut disebut dengan menjurnal. Setiap beberapa waktu

atau sebulan sekali, catatan transaksi didalam buku harian harian tersebut dipindahkan dari buku

hrian ke buku besar sesuai dengan transaksi dan nama perkiraan yang sesuai. Proses memindahkan

catatan dari buku harian ke buku besar tersebut disebut dengan mem-posting. Pada akhir periode

akuntansi, setiap rekening yang ada di buku besar hitung dan dicari saldo akhirnya. Berdasarkan

saldo rekening yang ada dibuku besar tersebut disusun suatu daftar rekening beserta saldo akhirnya

yang disebut dengan neraca percobaan. Neraca percobaan yang dibuat bisanya didasarkan pada

transaksi-transaksi yang telah dilakukan koperasi selama satu periode belum menckup penyesuaian

dalam beberapa hal yang harus dilakukan. Jika terdapat beberapa hal hal yang belum tepat dan

harus disesuaikan maka perlu dibuat jurnal penyesuaian terlebih dahulu. Baru kemudian disusun

neraca percobaan yang telah disesuaikan. Berdasarkan neraca percobaan tersebut maka disusunlah

laporan keuangan koperasi tersebut, yng dimulai dengan membuat laporan rugi laba, laporan

perubahan modal, dan baru kemudian neraca.

Untuk memperjelas hubungan antara buku harian, buku besar, dan laporan keuangan (siklus

akuntansi yang sewharusnya), contoh soal Koperasi Keluarga Sejahtera di atas dapat di ulas

kembali lebih jelas dan sistematis.

Berdasarkan soal transaksi pada Bagian I (Jurnal dan Buku Harian) maka kami langsung

menggambarkan bagaiman keadaan jurnal umum dari “Koperasi Simpan Pinjam Keluarga

Sejahtera”

Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”

Jurnal Umum

Periode Mei 2008

Page 11: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Tanggal Keterangan Debet Kredit

1 Februari 2008 Kas Rp 150.000.000

Simpanan Pokok Rp 150.000.000

2 Febuari 2008 Sewa Dibayar Di muka

Kas

Rp 2.500.000

Rp 2.500.000

5 Februari 2008 Peralatan Kantor

Kas

Utang usaha

Rp 20.000.000

Rp 10.000.000

Rp 10.000.000

6 Februari 2008 Perlengkapan Kantor

Kas

Rp 500.000

Rp 500.000

5 Maret 2008 Kas

Simpanan Wajib

Rp 12.500.000

Rp 12.500.000

8 Maret 2008 Kas

Utang Bank

Rp 50.000.000

Rp 50.000.000

9 Maret 2008 Kas

Simpanan Sukarela

Rp 5.000.000

Rp 5.000.000

12 Maret 2008 Piutang Anggota

Kas

Rp 100.000.000

Rp 100.000.000

20 Maret 2008 Biaya TAL

Kas

Rp 200.000

Rp 200.000

30 Maret 2008 Kas

Piutang Anggota

Pendapatan Bunga

Rp 13.500.000

Rp. 10.000.000

Rp 3.500.000

31 Maret 2008 Beban Gaji

Beban Bunga

Kas

Rp 1.700.000

Rp 750.000

Rp. 2.450.000

5 April 2008 Kas

Simpanan Wajib

Rp 12.500.000

Rp 12.500.000

8 April 2008 Piutang Anggota

Kas

Rp 40.000.000

Rp 40.000.000

Page 12: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

15 April 2008 Utang Usaha

Kas

Rp 6.000.000

Rp 6.000.000

28 April 2008 Kas

Piutang Anggota

Pendapatan Bunga

Rp 5.400.000

Rp 4.000.000

Rp 1.400.000

29 April 2008 Kas

Piutang Anggota

Pendapatan bunga

Rp 13.500.000

Rp 10.000.000

Rp 3.500.000

30 April 2008 Beban Gaji

Beban Bunga

Kas

Rp 1.700.000

Rp 750.000

Rp 2.450.000

5 Mei 2008 Kas

Simpanan Wajib

Rp 12.500.000

Rp 12.500.000

6 Mei 2008 Biaya TAL

Kas

Rp 200.000

Rp 200.000

8 Mei 2008 Perlengkapan Kantor

Kas

Rp 200.000

Rp 200.000

16 Mei 2008 Utang Usaha

Kas

Rp 2.000.000

Rp 2.000.000

31 Mei 2008 SHU dibagikan

Kas

Rp 500.000

Rp 500.000

Setelah semua jurnal yang tercatat di buku harian di posting ke buku besar, pada akhir

periode, dalam kasus koperasi keluarga sejahtra diatas pada akhir bulan Mei 2008, suatu table

yang berisi kumpulan saldo yang dimiliki setiap rekening yang dimiliki koperasi tersebut. Tabel

tersebut disebut dengan neraca saldo atau neraca percobaan.

Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”

Buku Besar

Page 13: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Periode Mei 2008

Nama Rekening : Kas No. Rek :110

Tanggal Keterangan Ref Debet KreditSaldo

Debet Kredit

2008            

Feb 1 setoran simpanan pokok   150.000.000   150.000.000  

2 Sewa Dibayar Dimuka     2.500.000 147.500.000  

5 pembelian Peralatan     10.000.000 137.500.000  

6 Pembelian Perlengkapan   500.000 137.000.000  

Mar 5 Setoran Simpanan Wajib   12.500.000   149.500.000  

8 Kredit Usaha dari BRI   50.000.000 199.500.000  

9 Simpanan Sukarela Anggota   5.000.000   204.500.000  

12Pemberian Pinjaman Kepada

Anggota     100.000.000 104. 500.000  

20 Biaya TAL   200.000 104.300.000  

30 Angsuran Pokok dan Bunga 13.500.000 117.800.000  

31 Beban Bunga dan Gaji 2.450.000 115.350.000  

Apr 5 Setoran Simpanan Wajib 12.500.000 127.850.000  

8Pemberian Pinjaman Kepada

Anggota 40.000.000 87.850.000  

15Pembayaran Utang Usaha

kepada Toko Makmur 6.000.000 81.850.000

28 Angsuran Pokok dan Bunga 5.400.000 87.250.000  

29 Angsuran Pokok dan Bunga 13.500.000 100.750.000

30 Biaya Bunga dan Gaji 2.450.000 98.300.000

Mei 5 Setoran Simpanan Wajib 12.500.000 110.800.000

6 Biaya TAL 200.000 110.600.000

8 Pembelian Perlengkapan 200.000 110.400.000

16Pembayaran Utang Usaha

kepada Toko Makmur 2.000.000 108.400.000

31Pembagian SHU Kepada

Anggota 500.000 107.900.000

Nama Rekening : Piutang Anggota No. Rek : 210

Page 14: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Tanggal Keterangan Ref Debet KreditSaldo

Debet Kredit

2008            

Mar 12 Pemberian Pinjaman 100.000.000 100.000.000  

30 Angsuran Pokok 10.000.000 90.000.000

Apr 8 Pemberian Pinjaman 40.000.000 130.000.000

28 Angsuran Pokok 4.000.000 126.000.000

29 Angsuran Pokok 10.000.000 116.000.000

Nama Rekening : Peralatan Kantor No. Rek : 130

Tanggal Keterangan Ref Debet KreditSaldo

Debet Kredit

2008            

Feb 5 Pembelian Peralatan Kantor 20.000.000 20.000.000  

Nama Rekening : Perlengkapan Kantor No. Rek : 140

Tanggal Keterangan Ref Debet KreditSaldo

Debet Kredit

2008

Feb 6Pembelian Perlengkapan

Kantor 500.000 500.000

8Pembelian Perlengkapan

Kantor 200.000 700.000

Nama Rekening : Sewa Dibayar Dimuka No. Rek : 150

Tanggal Keterangan Ref Debet KreditSaldo

Debet Kredit

2008            

Feb 2 Sewa kantor selama 1 tahun 2.500.000 2.500.000

Nama Rekening : Utang Usaha No. Rek : 210

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Page 15: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Debet Kredit

2008            

Feb 5Pembelian Peralatan Kantor

kepada Toko Makmur 10.000.000 10.000.000

Apr 15Pembayaran sebagian utang

Kepada Toko Makmur 6.000.000 4.000.000

16Pembayaran kepada Toko

Makmur 2.000.000 2.000.000

Nama Rekening : Simpanan Sukarela No. Rek : 230

Tanggal Keterangan Ref Debet KreditSaldo

Debet Kredit

2008            

Mar 9 Setoran Simpanan Sukarela     5.000.000   5.000.000

Nama Rekening : Utang Bank No. Rek : 250

Tanggal Keterangan Ref Debet KreditSaldo

Debet Kredit

2007            

Maret 2 Kredit Usaha dari BRI     50.000.000   50.000.000

Nama Rekening : Simpanan Pokok No. Rek : 310

Tanggal Keterangan Ref Debet KreditSaldo

Debet Kredit

2008            

Feb 1 setoran simpanan pokok   150.000.000   150.000.000  

Nama Rekening : Simpanan Wajib No. Rek : 320

Tanggal Keterangan Ref Debet KreditSaldo

Debet Kredit

2007            

Mar 5 Setoran Simpanan Wajib    12.500.000  12.500.000

Apr 5 Setoran Simpanan Wajib 12.500.000 25.000.000

Mei 5 Setoran Simpanan Wajib 12.500.000 37.500.000

Page 16: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Nama Rekening : SHU Dibagikan No. Rek : 350

Tanggal Keterangan Ref Debet KreditSaldo

Debet Kredit

2008

Mei 31Pembagian SHU kepada

Anggota 500.000 500.000

Nama Rekening : Pendapatan Bunga No. Rek : 410

Tanggal Keterangan Ref Debet KreditSaldo

Debet Kredit

2008  

Mar 30 Pendapatan Bunga Pinjaman 3.500.000 3.500.000 

Apr 28 Pendapatan Bunga Pinjaman 1.400.000 4.900.000 

29 Pendapatan Bunga Pinjaman 3.500.000 8.400.000

Nama Rekening : Beban Gaji No. Rek : 510

Tanggal Keterangan Ref Debet KreditSaldo

Debet Kredit

2008  

Mar 31 Beban Gaji 1.700.000 1.700.000  

Apr 30 Beban Gaji 1.700.000 3.400.000  

Nama Rekening : Beban Bunga No. Rek : 520

Tanggal Keterangan Ref Debet KreditSaldo

Debet Kredit

2008  

Mar 31 Bunga Kredit Usaha 750.000 750.000  

Apr 30 Bunga Kredit Usaha 750.000 1.500.000

Nama Rekening : Beban TAL No. Rek : 530

Tanggal Keterangan Ref Debet KreditSaldo

Debet Kredit

Page 17: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

2008  

Mar 31 Beban TAL 200.000 200.000  

Mei 30 Beban TAL 200.000 400.000  

Setelah semua jurnal yang tercatat di buku harian di posting ke buku besar, pada akhir

periode, dalam kasus koperasi Keluarga Sejahtera diatas pada akhir bulan Mei 2008, setiap

rekening dihitung saldonya. Saldo dari setiap rekening tersebut dicatat di dalam suatu table yang

berisi kumpulan saldo yang dimiliki setiap rekening yang dimiliki koperasi tersebut. Tabel tersebut

disebut dengan neraca saldo atau neraca percobaan.

Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”

Neraca Saldo

Periode Mei 2008

No. Rek Nama Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

110 Kas 103.600.000

120 Piutang Anggota 116.000.000

130 Peralatan Kantor 20.000.000

140 Perlengkapan Kantor 700.000

150 Sewa Dibayar Dimuka 2.500.000

210 Utang Usaha 2.000.000

230 Simpanan Sukarela 5.000.000

250 Utang Bank 50.000.000

310 Simpanan Pokok 150.000.000

320 Simpanan Wajib 37.500.000

350 SHU Dibagikan 4.800.000

410 Pendapatan Bunga 8.400.000

510 Beban Gaji 3.400.000

Page 18: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

520 Beban Bunga 1.500.000

530 Beban TAL 400.000

JUMLAH 252.900.000 252.900.000

B. Neraca Lajur

Neraca lajur adalah selembar kertas berkolom – kolom yang dapat dipergunakan dalam

pekerjaan akuntansi secara manual untuk membantu menggabungkan pekerjaan pada akhir

periode akuntansi.

Neraca lajur bukan merupakan alat akuntansi yang harus dibuat sebelum menyusun

laporan keuangan. Media ini sama sekali bukan menjadi suatu kewajiban yang tidak boleh

dihindari oleh akuntan dalam siklus akuntansi. Neraca lajur hanya alat bantu untuk mempermudah

akuntan dalam menyusun laporan keuangan. Neraca lajur dapat terdiri dari 10 kolom + 1 untuk

keteranagn atau 12 kolom + 1 untuk keterangan.

Dari contoh kasus Koperasi Keluarga Sejahtera diatas, neraca saldo yang telah disusun

berdasarkan saldo dari semua rekening yang ada tersebut, merupakan isi dari kolom pertama dan

kedua dari neraca lajur.

Ternyata setelah disususn neraca saldo, staf akuntansi Koperasi Koperasi Sejahtera

mengetahui terdapat beberapa hal yang belum dicatat di dalam buku harian dan buku besar, yaitu

sebagai berikut :

a. Persediaan perlengkapan kantor yang sudah terpakai sebesar Rp. 500.000

b. Penyusutan peralatan 2,5% per tahun dari harga perolehan

c. Sewa yang sudah dijalani sebesar Rp. 833.333,33

d. Gaji yang masih harus dibayar pada bulan Mei sebesar Rp 1.700.000

e. Bunga yang masih harus di bayar kepada Bank BRI periode Mei 2008 sebesar Rp.

750.000

Page 19: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”

Ayat Jurnal Penyesuaian

Periode Mei 2008

Tanggal Keterangan Debet Kredit

2008

Mei 31 Beban Pemakaian Perlengkapan

Perlengkapan Kantor

Rp 500.000

Rp 500.000

31 Beban Depresiasi Peralatan Kantor

Akumulasi Depresiasi Peralatan

Rp 500.000

Rp 500.000

31 Beban Sewa

Sewa di bayar di muka

Rp 833.333,33

Rp 833.333,33

31 Beban Gaji

Utang Gaji

Rp 1.700.000

Rp 1.700.000

31 Beban Bunga

Utang Bunga

Rp 750.000

Rp 750.000

Jumlah Rp 4.283.333,33 Rp 4.283.333,33

Neraca lajur dibuat hanya untuk menolong dan mempermudah akuntan dalam menyusun

laporan keuangan, karena itu perlu diperhatikan urutan penyusunan neraca lajur.

Page 20: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Setelah saldo dari semua rekening yang ada di buku besar diketahui maka saldonya

disusun didalam kolom neraca saldo (kolom pertama dan kedua) yang ada dineraca lajur. Neraca

saldo ini belum tercatat.

Kemudian, hal-hal yang belum dicatat oleh akuntansi dibuat penyesuaian dan dimasukkan

ke dalam kolom penyesuaian (kolom ketiga dan keempat). Kolom ini berfungsi untuk

menyesuaikan rekening pendapatan, rekening biaya, rekening aktiva, dan rekening kewajiban agar

sesuai dengan yang seharusnya pada periode tersebut.

Jika penyesuaian telah dibuat maka neraca saldo yang sebelumnya telah tersusun harus

disesuaikan dengan informasi yang baru tersebut, sehingga tersusun neraca saldo yang telah

disesuaikan (kolom kelima dan keenam). Nerac saldo yang telah disesuaikan ini telh manampung

informasi tambahan yang menjadi dasar penyesuaian, sehingga saldo beberapa rekening berubah

sesuai informasi tambahan yang ada.

Pada kolom berikutnya (kolom ketujuh dan kedelapan), disusun laporan perhitungan hasill

usaha, dimana dihitung selisih antara pendapatan dengan seluruh beban yang dikeluarkan.

Selisihnya diakui sebagai sisa hsil usaha. Saldo pendapatan dimasukkan di sisi kredit, sedangkan

saldo dari semua rekening beban dimasukkan disisi debet. Selisih antara jumlah sisi kredit dan

selisih sisa debet diakui sebagai sisa hasil usaha periode tersebut.

Pada kolom terakhir (kolom kesembilan dan kesepuluh), semua rekening aktiva, utang dan

ekuitas koperasi di dalam kolom neraca saldo yang disesuaikan dipindahkan ke kolom neraca. SHU

yang telah diketahui dari kolom sebelumnya dipindahkan ke kolom ini disebabkan kredit sebagaii

penambahan ekuitas koperasi. Pada saat yang sama rekening SHU dibagikan dimasukkan di sisii

debet sebagai pengurang ekuitas koperasi.

C. Perhitungan Hasil Usaha atau Laporan Laba Rugi

Adalah suatu laporan yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan

keuntungan dalam suatu periode akuntansi atau satu tahun. Untuk mengetahui profit yang

diperoleh koperasi dalam suatu periode, dapat dihitung dengan cara mengurangkan beban yang

dikeluarkan koperasi dalam satu periode dari pendapatan yang diperolehnya dalam periode yang

sama.

Dalam contoh soal diatas, berdasarkan neraca lajur yang telah disusun maka laporan

perhitungan hasil usaha Koperasi Keluuarga Sejahtera adalah sebagai berikut :

Page 21: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”

Laporan Perhitungan Hasil Usaha

Periode Mei 2008

Pendapatan Rp 8.400.000

Beban-Beban

Beban Gaji Rp 5.100.000

Beban Bunga Rp 2.250.000

Beban TAL Rp 400.000

Beban Sewa Kantor Rp 833.333,33

Beban Pemakaian PerlengkapanRp 500.000

Beban Depresiasi Peralatan Kantor Rp 500.000

(Rp 9.583.333,33)

Sisa Hasil Usaha (Rp 1.183.333,33)

Setelah diketahui Sisa Hasil Usahanya maka pada tahap berikutnya harus disusun laporan perubahan

ekuitas sebelum disusun neraca.

Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”

Laporan Perubahan Ekuitas

Periode Mei 2008

Simpanan Pokok Rp 150.000.000

Simpanan Wajib Rp 37.500.000

Page 22: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Ekuitas Total, 1 Feb 08 Rp 187.500.000

SHU Belum Dibagikan, 1 Feb 08 Rp 0

Sisa Hasi Usaha (Rp 1.183.333,33)

SHU Dibagikan ( Rp 500.000 )

SHU Belum dibagikan, 31 Mei 08 (Rp 1.683.333,33)

Ekuitas Total, 31 Mei 08 Rp 185.816.666,67

D. Neraca

Adalah suatu daftar yang menunjukkan posisi sumberdaya yang dimiliki koperasi serta

informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. Neraca koperasi ini dapat disusun dengan

memasukkan semua rekening aktiva di dalam neraca saldo ke sisi kiri neraca dan memasukkan

semua rekening utang dan ekuitas ke sisi pasiva neraca. Jumlah ekuitas koperasi yang dicatat di

dalam neraca adalah saldo ekuitas akhir seperti yang tertulis di laporan perubahan ekuitas. Maka,

neraca Koperasi Keluarga Sejahtera dapat disusun sebagai berikut.

Koperasi “Keluarga Sejahtera”

Neraca

Periode Mei 2008

Kas Rp 107.900.000 Utang Usaha Rp 2.000.000

Piutang Anggota Rp 116.000.000

Simpanan

Sukarela Rp 5.000.000

Perlengkapan Kantor Rp 200.000 Utang Bunga Rp 750.000

Peralatan Kantor Rp 20.000.000 Utang Bank Rp 50.000.000

Akumulasi Depresiasi (Rp 500.000)  

Sewa Dibayar Dimuka Rp 1.666.666,67 

Simapanan

Pokok Rp 150.000.000

 

Simpanan

Wajib Rp 37.500.000

 

SHU-Belum

Dibagikan (Rp 1.683.333,33)

Page 23: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

   

Total Aktiva Rp 245.266.666,67 Total Pasiva Rp 245.266.666,67

E. Bentuk Neraca

Bentuk susunan neraca seperti terlihatdi atas disebut dengan bentuk T. Dimana disebelah

kiri disusun deretan aktiva atau harta perusahaan dan disebelah kanan disusun deretan pasiva

yang dibagi ke dalam kelompok besar yaitu utang dan modal, seperti terlihat di atas.

F. Susunan Neraca

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menyusun neraca adalah penyusunan rekening.

Rekening – rekening aktiva disusun berdasarkan urutan likuiditasnya, yaitu taksiran kecepatan

aktiva tersebut dapat dicairkan menjadi uang tunai. Semakin mudah dan semakin cepat suatu aktiva

tertentu menjadi uang tunai maka semakin didahulukan posisi pencatatannya didalam neraca.

Kelompok Rekening

Aktiva Aktiva Lancar :

Adalah semua harta koperasi yang

diharapkan dapat berubah menjadi

uang dalam tempo satu tahun.

Kas : uang tunai dan setara uang Surat-

surat berharga : Investasi jangka

pendek.

Piutang Usaha / Piutang Non Anggota

Piutang Anggota

Piutang Karyawan

Persediaan : Barang dagangan atau

bahan baku

Biaya –biaya yang dibayar dimuka :

Sewa, asuransi, dll

Perlengkapan Usaha

Page 24: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Dan lain-lain

Investasi Jangka Panjang :

Adalah dana yang ditanamkan pada

berbagai jenis aktiva yang diharapkan

memberikan penghasilan bagi koperasi.

Penyertaan dalam Koperasi

Penyertaan pada non-Koperasi

Investasi dalam akitiva tetap berwujud :

Tanah, dll

Dan lain-lain

Aktiva Tetap Berwujud :

Adalah semua aktiva yang berumur

lebih dari satu tahun dan memiliki

wujud fisik

Peralatan Kantor

Kendaraan

Mesin

Tanah

Aktiva Tetap Tak Berwujud :

Adalah semua aktiva yang tidak

memiliki wujud fisik tetapi memiliki

manfaat nyata bagi koperasi

Goodwill

Hak Paten

Merk Dagang

Hak Cipta

Dan lain-lain

Aktiva lain-lain :

Adalah aktiva yang tidak dapat

dikelompokan pada kelompok aktiva

diatas.

Titipan kepada penjual

Bangunan dalam pengerjaan

Dan lain-lain

Utang Utang Lancar :

Adalah kewajiban koperasi yang akan

jatuh tempo dalam waktu setahun

Utang Usaha

Utang Wesel

Simpanan Sukarela

Utang Pajak

Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan Diterima Dimuka

Page 25: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Utang Jangka Panjang :

Adalah kewajiban yang jatuh tempo

lebih dari setahuin

Utang Bank

Obligasi

Dan lain-lain

Ekuitas Ekuitas Koperasi :

Adalah semua kewajiban anggota

koperasi kepada koperasi

Simpanan Pokok

Simpanan Wajib

Simpanan Penyetaraan Partisipasi

Anggota

Modal Penyertaan

Modal Sumbangan

G. Tujuan Umum Laporan Keuangan

1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber – sumber

ekonomi dan kewajiban serta modal koperasi.

2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam sumber –

sumber ekonomi suatu koperasi yang timbul dalam aktivitas usaha dalam rangka

memperoleh laba.

3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam

mengestimasi potensi koperasi dalam menghasilkan SHU dimasa mendatang.

4. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam

mengestimasi potensi koperasi dalam menghasilkan SHU.

5. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam sumber –

sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi mengenai aktivitas pembelajaan dan

investasi.

Page 26: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

6. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan

keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai

kebijaksanaan akuntansi yang dianut koperasi.

H. Standar Kualitas Laporan Keuangan

Setiap laporan keuangan yang dihasilkan oleh setiap institusi harus memenuhi beberapa

standar kualitas berikut ini agar bermanfaat.

1. Relevan

Setiap jenis laporan keuangan yang dihasilkan oleh koperasi harus sesuai dengan maksud

penggunaannya sehingga dapat bermanfaat.

2. Dapat dimengerti

Laporan keuangan harus disusun dengan istilah dan bahasa yang sesederhana mungkin

sehingga dapat dimengerti oleh pihak yang membutuhkan.

3. Daya uji

Informasi keuangan yang dihasilkan suatu koperasi harus dapat di uji kebenarannya oleh para

pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.

4. Netral

Inforamasi keuangan harus ditujukan kepada tujuan umum pemakai, bukan ditujukan kepada

pihak tertentu saja.

5. Tepat waktu

Informasi keuangan harus dapat disajikan sedini muingkin agar dapat digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan koperasi.

6. Daya banding

Laporan keuangan suatu koperasi harus dapat dibandingkan dengan laporan keuangan

koperasi itu sendiri pada periode – periode sebelumnya atau dengan koperasi lain yang sejenis

pada periode yang sama.

Page 27: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

7. Lengkap

Informasi keuangan suatu koperasi harus menyajikan semua fakta keuangan yang penting

sekaligus menyajikan fakta – fakta tersebut sedemikian rupa sehingga tidak akan menyesatkan

pembacanya.

I. Asumsi Dasar

Asumsi- asumsi yang menjadi anggapan dasar dalam akuntnsi :

1. Kesatuan usaha khusus (economic entity)

Suatu koperasi dipandang sebagai suatu unit usaha yang terpisah dengan anggotanya.

2. Kontinyuitas usaha (going concern)

Suatu koperasi dianggap akan hidup terus dalam jangnka panjang dan tidak akan dilikuidasi

dimasa mendatang.

3. Penggunaan unit moneter (monetary unit)

Beberapa pencatatan di dalam akuntansi dapat menggunakan unit fisik atau satuan yang lain

di dalam pencatatannya.

4. Periode waktu (time-period)

Penyajian informasi keuangan ke dalam periode waktu tersebut adalah untuk memberikan

batasan aktivitas di dalam waktu tertentu. Penyajian infornasi keuangan kedalam periode

waktu tersebut adalah untuk memberikan batasan aktivitas di dalam jangka waktu tertentu.

J. Konsep Dasar

1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost)

Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang dan

modal serta biaya.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition)

Pendapatan adalah aliran masuk harta yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang

dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu unit usaha selama periode tertentu.

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Page 28: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Prinsip ini mempertemukan pendapatan dengan biaya yang timbul dalam rangka memperoleh

pendapatan tersebut.

4. Prinsip Konsistensi (Consistency)

Agar laporan keuangan dapat dibandingkan satu dengan lainnya dari satu periode ke periode

lainnya maka harus dipilih metode dan prosedur akuntansi lainnya harus digunakan secara

konsisten dari tahun ke tahun.

5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclousure)

Semua informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan harus disajikan agar laporan

keuangan dapat dimengerti dengan baik dan tidak menyesatkan pembacanya.

K. Keterbatasan

Keterbatasan – keterbatasan tersebut, antara lain meliputi materialitas dan konservatif.

1. Materialitas

Dalam proses penyusunan informasi keuangan suatu koperasi, diharapkan semua jenis

transaksi dan rekening dicatat sesuai prinsip dasar akuntansi.

2. Konservatif

Jika akuntan menghadapi lebih dari satu alternative maka sikap konservatif cenderung untuk

memilih alternative yang tidak akan membuat pendapatan dan aktiva terlalu besar.

I. Jurnal Penutup

Pada akhir periode akuntansi, akuntan koperasi harus melakukan penutupan buku akuntansi

sebagai tanda telah berakhirnya pencatatan dan pelaporan akuntansi untuk periode tersebut.

Proses penutupan buku suatu koperasi adalah dengan memindahkan rekening riil (semua

rekening neraca). Langkah – langkah yang diperlukan dalam menyusun jurnal penutup adalah

sebagai berikut :

1. Menutup semua rekening pendapatan, dengan cara mendebet rekening pendapatan dan

mengkredit rekening ikhtisar rugi laba.

2. Menutup semua rekening biaya, dengan cara mendebet rwekening ikhtisar rugi laba dan

mengkredit semua rekening biaya.

Page 29: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

3. Menutup rekening Ikhtisar Rugi Laba, dengan cara mendebet rekening ikhtisar rugi laba dan

meng kredit rekening SHU sebesar selisih antara pendapatn dengan biaya.

4. Menutup rekening SHU dibagikan, dengan cara mendebet rekening SHU dan mengkredit

rekening SHU dibagikan.

Dengan dibuatnya jurnal penutup maka aktivitas pencatatan akuntansi untuk periode yang

bersangkutan dianggap selesai dan ditutup.

Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”

Jurnal Penutup

Periode Mei 2008

Nama Rekening Debet Kredit

Pendapatan Rp 8.400.000

Ikhtisar Rugi Laba Rp 8.400.000

Ikhtisar Rugi Laba Rp 6.183.333,33

Beban Gaji Rp 1.700.000

Beban TAL Rp 400.000

Beban Sewa Kantor Rp 833.333,33

Page 30: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Beban Bunga Rp 2.250.000

Beban Pemakaian Perlengkapan Rp 500.000

SHU-Belum Dibagikan Rp 1.183.333,33

Ikhtisar Rugi/ Laba Rp 1.183.333,33

SHU-Belum Dibagikan Rp 500.000

SHU-Dibagikan Rp 500.000

BAGIAN III

RINGKASAN

Jurnal Umum atau Jurnal Transaksi

Adalah aktivitas meringkas dan mencatat transaksi koperasi berdasakan dokumen dasar

secara kronologis beserta penjelasan yang diperlukan di dlam buku harian,

Buku Harian

Adalah media yang digunakam untuk encatat transaksi koperasi secara ringkas, permanen

dan lengkap serta disusun secara kronologis untuk referensi di masa mendatang.

Page 31: Jurnal,Buku Harian Dan Siklus Akuntansi

Jurnal Penyesuaian

Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) adalah aktivitas untuk membetulkan rekening/perkiraan,

sehingga laporan yang dibuat berdasarkan rekening tersebut dapat menunjukkan pendapatan,

asset, dan kewajiban yang sesuai.

Neraca Lajur

Neraca Lajur adalah selembar kertas berkolom-kolom yang dapat dipergunakan dalam

pekerjaan akuntansi secara manual untuk membantu menggabungkan pekerjaan pada akhir

periode akuntansi.

Perhitungan Hasil Usaha atau Laporan Laba Rugi

Adalah suatu laporan yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan

keuntungan dalam suatu periode akuntansi atau satu tahun.

Neraca

Adalah suatu daftar yang menunjukan posisi sumberdaya yang dimiliki koperasi serta

informasi dari mana sumberdaya tersebut diperoleh.

Jurnal Penutup

Pada akhir periode akuntansi, akuntan koperasi harus melakukan penutupan buku

akuntansi sebagai tanda telah berakhirnya pencatatan dan pelaporan akuntansi untuk periode

tersebut. Proses penutupan buku suatu koperasi adalah dengan memindahkan rekening-rekening

nominal (semua rekening rugi laba) ke rekening riil (semua rekening neraca).