JURNAL3

17

Click here to load reader

Transcript of JURNAL3

  • FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAPAUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN PERBANKAN

    DI INDONESIA

    [email protected]

    Didin [email protected]

    Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

    ABSTRACT

    The purpose of the audit of financial statements so that the users feel moreconfident with the quality of corporate financial statements. Companies can hireauditors to assure reliable outside investors in the financial statements anddisclosures to reduce the agency problem. Auditor switching is a change of KAPis made by a client company. This research aims to determine the factors thatinfluence auditor switching is done by the company, using six variables: auditorsize, client size, management change, financial distress, audit opinions and auditfee. In this research used the banking company's financial statements in IndonesiaStock Exchange period 2007 - 2011. The selection of the sample using purposivesampling method, by selecting a sample on the basis of the suitability of data heldby the sample with the sample selection criteria that have been determined, soachieve of total samples obtained as many as 105 companies. Hypothesis testingin this research using logistic regression analysis. This research indicates thatonly client size as a significant determinant of auditor switching in companiesrelated to banking in Indonesia Stock Exchange. But auditor size, managementchange, financial distress, audit opinion and audit fee do not affect the auditorswitching. While the result obtained by the simultaneous significance of 4,9 %,which indicates that all the variables simultaneously effect the auditor switching.Keywords : Auditor Switching, Client Size, Purposive Sampling, Logistic

    Regression.

    ABSTRAK

    Tujuan dilakukannya audit atas laporan keuangan agar para pemakai merasa lebihyakin dengan kualitas laporan keuangan perusahaan. Perusahaan dapatmempekerjakan auditor terpercaya untuk meyakinkan para investor luar dalampengungkapan laporan keuangan serta untuk mengurangi masalah agensi. Auditorswitching merupakan pergantian KAP yang dilakukan oleh sebuah perusahaanklien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruhterhadap auditor switching yang di lakukan oleh perusahaan, denganmenggunakan enam variabel yaitu: ukuran auditor, ukuran klien, pergantian

  • manajemen, masalah keuangan perusahaan, opini audit, dan audit fee. Dalampenelitian ini digunakan laporan keuangan perusahaan perbankan di Bursa EfekIndonesia periode 2007 2011. Pemilihan sampel menggunakan metodepurposive sampling, dengan memilih sampel atas dasar kesesuaian data yangdimiliki oleh sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan,sehingga diperoleh sebanyak 105 perusahaan. Pengujian hipotesis dalampenelitian menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian secara parsialmengindikasikan bahwa hanya ukuran klien sebagai penentu signifikan terkaitauditor switching pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Namunukuran auditor, pergantian manajemen, masalah keuangan perusahaan, opini auditdan audit fee tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Sedangkan hasilpenelitian secara simultan di peroleh signifikansi sebesar 4,9% yangmengindikasikan bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruhterhadap auditor switching.

    Kata kunci: Auditor Switching, Ukuran Klien, Purposive Sampling, RegresiLogistik.

    PENDAHULUAN

    Perusahaan yang sudah go public wajib melakukan audit atas laporankeuangannya. Hal itu dapat bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan parapemakai laporan keuangan, serta dapat berguna juga dalam pengambilankeputusan jika memenuhi syarat seperti yang di tentukan oleh The financialAccounting Standard Boards (FASB), Statement of Financial AccountingConcepts No.2 yang menyatakan bahwa standar kualitas yang di tetapkan relevandan reliabilitas. Oleh karena itu, harus di lakukan audit agar para pemakai laporankeuangan merasa lebih yakin dengan kualitas laporan keuangan perusahaan.Perusahaan dapat mempekerjakan auditor terpercaya untuk meyakinkan parainvestor luar kredibilitas pengungkapan laporan keuangan dan karenanyamengurangi masalah agensi (Bagherpour et.al, 2010 dalam Titik, 2012).

    Independensi harus ada pada diri auditor saat ia sedang melakukan tugasdalam hal mengaudit yang mengharuskan ia memberi atestasi atas kewajaranlaporan keuangan sebuah perusahaan yang menjadi kliennya. Terkadangpengguna laporan keuangan ada yang mempertanyakan apakah seorang auditorindenpenden dalam menjalankan tugasnya, dan hal tersebut wajar saja untuk dipertanyakan. Keraguan atas independensi muncul dengan kebebasan yang dimiliki oleh Kantor Akuntan Publik untuk memberikan jasa non-audit kepada klienauditnya (Martina, 2010). Untuk menjaga kredibilitas dan integritas dalam fungsiaudit di lakukan pembatasan masa perikatan audit yaitu sebagai upaya mencegahauditor berinteraksi atau menjalin hubungan yang terlalu dekat dengan kliennya.

    Auditor Switching (pergantian KAP) di latarbelakangi oleh kegagalanKAP Arthur Anderson dalam mempertahankan independensinya yang terlibatdalam kecurangan yang di lakukan oleh kliennya, Enron. Peristiwa tersebutmelahirkan The Sarbana Oxley Act (SOX) pada tahun 2002, yang kemudian digunakan oleh berbagai negara untuk memperbaiki struktur pengawasan terhadapKAP dengan menerapkan pergantian KAP dan auditor secara wajib (Suparlan dan

  • Andayani, 2010). Ada beberapa penelitian yang mengkaji masalah auditorswitching yang telah di teliti oleh beberapa peneliti sebelumnya, yaitu penelitianyang di lakukan oleh Nasser, et al. (2006) melakukan penelitian dengan judulAuditor-Client Relationship: The Case of Audit Tenure and Auditor Switching inMalaysia, Kawijaya dan Juniarti (2002) melakukan penelitian dengan judulFaktor-faktor yang Mendorong Perpindahan Auditor (Auditor Switch) padaPerusahaan di Surabaya dan Sidoarjo, Nur dan I Ketut (2011) melakukanpenelitian dengan judul Analisis Pengaruh Opini Audit Going Concern danPergantian Manajemen pada Auditor Switching. Damayanti dan Sudarma (2008)melakukan penelitian dengan judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi PerusahaanBerpindah Kantor Akuntan Publik.

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini difokuskan padamasalah mengenai faktor faktor yang berpengaruh terhadap auditor switchingpada perusahaan perbankan di indonesia. Dengan demikian rumusan masalahdalam penelitian ini yaitu apakah ukuran auditor, ukuran klien, pergantianmanajemen, masalah keuangan perusahaan, opini audit, dan audit fee berpengaruhterhadap auditor switching secara parsial maupun simultan?. Tujuan dalampenelitian ini adalah untuk menguji, dan menganalisa, serta memperoleh buktiempiris apakah ukuran auditor, ukuran klien, pergantian manajemen, masalahkeuangan perusahaan, opini audit, dan audit fee berpengaruh terhadap auditorswitching.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Menurut Arens et.al (2003:15), audit adalah pengumpulan serta pengevaluasianbukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaianinformasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah di terapkan. Tujuan umumaudit tidak lain adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semuahal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai denganprinsip akuntansi yang berterima umum.

    1. Auditor switchingmerupakan pergantian KAP yang di lakukan oleh perusahaan klien. Banyak faktoryang dapat menyebabkan perusahaan klien memutuskan untuk melakukan auditorswitching tersebut. Pada umumnya perusahaan yang berkembang menjadi besarlebih memilih untuk mengganti auditor-nya dengan auditor yang punya nama big4. Rasionalisasi dari tindakan mengganti KAP dengan memilih KAP yang lebihpunya nama di sebabkan karena perusahaan yang bertumbuh menjadi semakinbesar akan mendapat keuntungan dengan menggunakan auditor yang memilikireputasi yang baik dan hal itu umumnya dimiliki oleh KAP yang tergolong besar( Joher et.al. 2000, dalam Kawijaya dan Juniarti 2002).2. Ukuran auditormenunjukkan besar kecilnya KAP yang di gunakan oleh klien. Variabel ini dibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP yang termasuk ke dalam Big 4 danKAP yang tidak termasuk kedalam Big 4. Menurut Wisnu, 2011, KAP yang

  • termasuk ke dalam big 4 secara umum di anggap sebagai penyedia laporan audityang berkualitas tinggi, dan memiliki reputasi yang tinggi dalam lingkunganbisnis, dan selalu mempertahankan independensinya untuk mempertahankan citramereka. Hal tersebut merupakan faktor yang membuat klien memutuskan untuklebih memilih menggunakan jasa KAP yang tergolong big 4. Adapun auditor yangtermasuk dalam kelompok The Big 4 , yaitu (Wisnu, 2011):1. Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte) yang berafiliasi dengan Hans Tuanakotta

    Mustofa & Halim; Osman Ramli Satrio & Partners, Osman Bing Satrio &Partners.

    2. Ernst & Young (EY) yang berafiliasi dengan Prasetio, Sarwoko & Sandjaja;Purwantono, Sarwoko & Sandjaja.

    3. Klyveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) yang berafiliasi dengan SiddhartaSiddharta & Widjaja.

    4. Pricewaterhouse Coopers (PwC) yang berafiliasi dengan Haryanto Sahari &Partners; Tanudireja, Wibisana & Partners; Drs. Hadi Susanto& Partners.

    3. Ukuran klienmerupakan besarnya ukuran sebuah perusahaan yang dapat di nyatakan dalamtotal aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Sudarmaji dan Sularto (2007)menyatakan bahwa dari ketiga variabel di atas nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai kapitalisasi pasar dan penjualan dalam mengukur sebuahperusahaan.

    4. Pergantian manajementerjadi jika perusahaan mengubah jajaran dewan direksinya. Pergantian tersebutdapat menimbulkan adanya perubahan dalam kebijakan perusahaan sertadalam hal pemilihan KAP. Nagy (2005) dalam Suparlan dan Andayani (2010)menjelaskan bahwa perusahaan akan mencari KAP yang selaras dengankebijakan dan pelaporan keuangan perusahaan.

    5. Masalah keuangan Perusahaanmerupakan masalah atau kesulitan yang sedang di hadapi oleh perusahaan, dapatdisebabkan oleh faktor dari dalam perusahaan sendiri (internal) maupun darilingkungan luar perusahaan (eksternal). Kesulitan keuangan pada penelitian inidiukur dengan menggunakan perubahan ROA (Return on Assets). PerubahanROA dapat dihitung dengan rumus (Titik, 2012): = 11 100%Dimana : : presentase perubahan ROA periode t dari periode t-1

    : ROA pada periode t: ROA pada periode t-1

    6. Opini auditmerupakan pernyataan pendapat yang di berikan oleh auditor independen kepada

  • perusahaan klien yang di auditnya yaitu dalam hal menilai kewajaran informasiatas penyajian laporan keuangan. Pernyataan tersebut dapat berupa pernyataanyang di harapkan oleh klien yaitu wajar tanpa pengecualian (unqualified) ataupunselain wajar tanpa pengecualian.

    7. Audit feemerupakan besarnya fee yang di bayarkan oleh klien kepada auditor atas jasa yangtelah di berikan berkaitan dengan penugasan audit. Audit fee dalam penelitian inidiukur dengan menggunakan proksi logaritma natural pada professional fees atauhonorium tenaga ahli yang di bayarkan oleh klien (Kurniawan, 2011).

    METODE PENELITIAN

    Data penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia yang menyediakaninformasi laporan keuangan perusahaan dengan mengakses situs resmi BursaEfek Indonesia, yaitu www.idx.co.id.

    Variabel OperasionalVariabel operasional dalam penelitian ini terdiri dari 1 variabel dependen (Y)yaitu auditor switching dan 6 variabel independen (X) yaitu ukuran auditor,ukuran klien, pergantian manajemen, masalah keuangan perusahaan,opini audit,dan audit fee.

    Tabel 1Tabel Operasional

    Variabel Definisi Proxy SkalaAuditor Switching(Y)

    Pergantian KAP yangdilakukan oleh klien

    Nama auditor Nominal

    Ukuran Auditor (X1) Menunjukkan ukuran auditor Auditor Big 4: Deloitteand affiliate, KPMG andaffiliate, EY and affiliate,PWC and affiliate; auditornon Big 4

    Nominal

    Ukuran Klien (X2) Menunjukkan ukuranperusahaan klien

    Total Aktiva (total asset) Rasio

    PergantianManajemen (X3)

    Perubahan pada manajemen(direksi) perusahaan

    Susunan nama direksi danCEO

    Nominal

    Masalah KeuanganPerusahaan (X4)

    Kondisi perusahaan sedangmengalami kesulitan keuangan

    Return On Assets (ROA) Rasio

    Opini Audit (X5) Opini dari auditor kepadaperusahaan klien

    Wajar tanpa pengecualian,selain wajar tanpapengecualian.

    Nominal

    Audit fee (X6) Biaya yang dibayarkan olehklien

    Professional fee atauhonorium tenaga ahli

    Rasio

  • Metode Pengumpulan DataPengumpulan data yang di lakukan peneliti adalah dengan dokumentasi data yangtelah di dapat dari sumber yang digunakan, yaitu berupa laporan keuanganperusahaan sampel yang telah di audit.

    HipotesisH1: Ukuran auditor berpengaruh terhadap auditor switching.H2: Ukuran klien berpengaruh terhadap auditor switching.H3: Pergantian manajemen berpengaruh terhadap auditor switching.H4: Masalah keuangan perusahaan berpengaruh terhadap auditor switching.H5: Opini audit berpengaruh terhadap auditor switching.H6: Audit fee berpengaruh terhadap auditor switching.Teknik Analisis DataTeknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Penelitimenggunakan alat analisis tersebut karena variabel dependen bersifat dikotomi(melakukan auditor switching atau tidak melakukan auditor switching). Teknikanalisis dengan regresi logistik tidak perlu asumsi normalitas data padavariabel bebasnya (Ghozali, 2009). Analisis regresi logistik dilakukan denganbantuan program SPSS. Persamaan regresi logistik yang digunakan (Ghozali,2009) adalah sebagai berikut :

    Lnp(SWITCH )

    = 0 + 1KAP + 2LnTA + 3CEO + 4ROA + 5OPINI + 6LnFEE...1 p(SWITCH )

    Dimana :

    Lnp(SWITCH ) : Nilai rasio kemungkinan perusahaan berganti akuntan

    1 p(SWITCH ) publik ( melakukan auditor switching), Menggunakanvariabel dummy, 1 bagi perusahaan yang melakukanauditor switching dan 0 jika sebaliknya

    0 : konstanta1- 6 : koefisien regresiKAP : ukuran auditorLnTA : ukuran klienCEO : pergantian manajemenROA : masalah keuanganOPINI : opini auditLnFEE : audit fee

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Objek penelitian ini adalah semua perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesiaperiode 2007 - 2011. Jumlah perusahaan yang terdaftar berturut-turut pada periodetersebut adalah 31 perusahaan. Berdasarkan proses seleksi yang telah di lakukan,perusahaan yang memenuhi kriteria penelitian adalah sebanyak 21 perusahaan,

  • sehingga ada 105 Data pengamatan selama periode 2007 - 2011. Proses seleksisampel berdasarkan kriteria yang di tetapkan, seperti di sajikan dalam tabel 2 :

    Tabel 2Proses Seleksi Sampel Sesuai Kriteria

    Jumlah perusahaan perbankan yang lisiting di BEI 31Jumlah pengamatan selama periode 2007-2011 155Data laporan keuangan tidak tersedia lengkap selamaperiode 2007-2011

    (50)

    Jumlah perusahaan observasi total selama 2007-2011 105Tahun pengamatan (tahun) 5Jumlah perusahaan sampel 21

    Sumber : Data di olah

    Hasil Uji Regresi LogistikMenilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)Untuk menilai keseluruhan model (Overall Model Fit), di gunakan Log LikelihoodValue (Nilai -2LL) yaitu dengan cara membandingkan antara nilai -2LL pada awal(block number = 0) dimana model hanya memasukkan konstanta, dengan nilai -2LL pada akhir (block number = 1) dimana model memasukkan konstanta danvariabel bebas. Hasil uji menunjukkan model regresi yang semakin baik jika nilai-2LL block number = 0 > nilai -2LL pada block number = 1, atau dapat dikatakan baik jika terjadi penurunan dari nilai awal ke nilai akhir (Titik, 2012).Nilai -2LL awal sebesar 115.264, seperti terlihat pada tabel 3 ini:

    Tabel 3Menilai Keseluruhan Model

    -2 Log Likelihood (-2LL) pada awalIteration Historya,b,c

    Iteration-2 Log

    likelihood

    Coefficients

    Constant

    Step 0 1 115.523 -1.048

    2 115.264 -1.160

    3 115.264 -1.163

    4 115.264 -1.163

    Sumber : Output SPSS 17, 2012

    Sedangkan untuk nilai -2 Log Likelihood akhir pada block number = 1 sebesar102.621, seperti dapat di tunjukkan pada tabel 4 berikut:

  • Tabel 4-2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir

    Iteration Historya,b,c,d

    Iteration-2 Log

    likelihood

    Coefficients

    Constant Kap Lnta ceo roa opini lnfee

    Step 1 1 104.594 11.302 .649 -.579 -.145 -.065 1.100 .225

    2 102.671 16.334 .872 -.828 -.243 -.076 1.278 .325

    3 102.621 17.314 .909 -.876 -.266 -.078 1.309 .344

    4 102.621 17.346 .910 -.878 -.267 -.078 1.310 .345

    5 102.621 17.346 .910 -.878 -.267 -.078 1.310 .345

    Setelah di masukkan keenam variabel independen, terlihat hasil yangmenunjukkan adanya penurunan nilai antara -2LL awal dengan -2LL akhir, yaitusebesar 12.643 (115.264 102.621 = 12.643). Penurunan hasil likelihood (-2LL)ini memperlihatkan model regresi yang lebih baik atau dapat di katakan modelyang di hipotesiskan fit dengan data. sehingga dapat memperbaiki modelpenelitian.

    Kofisien Determinasi (Negelkerke R Square)Cox dan Snells R Square dan Nagelkerke R Square merupakan ukuran yangmencoba meniru ukuran R2 pada regresi berganda yang di dasarkan padateknik estimasi Likelihood. Nagelkerke R Square lebih mudah diinterpretasikan daripada Cox dan Snells R Square sehingga untuk mengetahuiseberapa besar variabilitas variabel dependen yang dapat di jelaskan olehvariabel independen dapat di lihat dari nilai Nagelkerke R Square (Ghozali,2006 dalam Wisnu, 2011).

    Tabel 5Koefisien Determinasi

    Model Summary

    Step -2 Log likelihoodCox & Snell R

    SquareNagelkerke R

    Square

    1 102.621a .113 .170

    Sumber : Output SPSS 17, 2012

    Berdasarkan hasil dari tabel 5 di atas, nilai Nagelkerke R Square sebesar0.170 yang berarti variabilitas variabel dependen yang di jelaskan oleh variabelindependen sebesar 17%, sedangkan sisanya (83%) di jelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian ini.

    Menguji Kelayakan Model RegresiKelayakan model regresi di nilai dengan mengamati nilai signifikan pada Hosmerand Lemeshows Goodness of Fit Test. Data di katakan memiliki model fit baikapabila p-value Hosmer dan Lemeshows Goodness of Tit Test lebih besar dari0,05, yang berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat di terima karena cocok dengan data observasinya (Meliyanti,

  • 2011). Nilai Hosmer and Lemeshows Goodness of Fit Test dapat di lihat padatabel 6 berikut:

    Tabel 6Menguji Kelayakan Model Regresi

    Hosmer and Lemeshow TestStep Chi-square Df Sig.

    1 4.149 8 .843

    Sumber : Output SPSS 17, 2012

    Dari tabel 6 di atas hasil menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0.843yaitu lebih besar dari 0.05 sehingga model regresi layak di gunakan dalam analisisselanjutnya karena model tersebut mampu memprediksi hasil observasinya.

    Tabel 7Tabel Contingency

    Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Testnot switch switch

    TotalObserved Expected Observed Expected

    Step 1 1 11 10.289 0 .711 11

    2 10 9.954 1 1.046 11

    3 9 9.621 2 1.379 11

    4 8 9.414 3 1.586 11

    5 10 8.941 1 2.059 11

    6 9 8.475 2 2.525 11

    7 8 7.854 3 3.146 11

    8 6 6.949 5 4.051 11

    9 7 6.091 4 4.909 11

    10 2 2.412 4 3.588 6

    Sumber : Output SPSS 17, 2012

    Pada tabel 7 untuk uji Hosmer and Lemeshow di atas, hasil menunjukkanterdapat sebanyak 10 langkah pengamatan keputusan melakukan auditorswitching atau tidak melakukan auditor switching. Terlihat pula antara nilai yangdi amati (observed) dengan nilai yang di prediksi (expected) tidak memperlihatkanperbedaan yang terlalu ekstrim, hal tersebut yang menunjukkan bahwa modelregresi yang di gunakan dalam penelitian ini telah mampu memprediksi hasilobservasinya.

    Matriks KlasifikasiMatriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untukmemprediksi kemungkinan perusahaan dalam melakukan auditor switching. Hasiltabel matriks klasifikasi seperti terlihat pada hasil di bawah ini :

  • Tabel 8Matriks KlasifikasiClassification Tablea

    Observed

    Predicted

    Switching

    PercentageCorrect

    notswitch Switch

    Step 1 switching not switch 76 4 95.0

    Switch 21 4 16.0

    Overall Percentage 76.2

    Sumber : Output SPSS 17, 2012

    Berdasarkan tabel 8 di atas, Hasil tersebut menunjukkan bahwa denganmenggunakan model regresi yang di gunakan kekuatan prediksi dari perusahaanyang tidak melakukan auditor switching sebesar 95%, yang berarti dengan modelregresi yang di gunakan terdapat 4 perusahaan (5%) di prediksi akan melakukanpergantian auditor dari total 76 perusahaan yang tidak melakukan pergantianauditor.

    Sedangkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksikemungkinan perusahaan melakukan auditor switching adalah sebesar 16%. Hasilmenunjukkan 4 perusahaan (19%) yang di prediksi akan melakukan pergantianauditor dari 21 perusahaan yang tidak melakukan pergantian auditor.

    Menguji Koefisien Regresi LogistikTahapan akhir dari pengujian regresi logistik yang telah di lakukan adalah ujikoefisien regresi, dengan tingkat signifikansi 5%. Di perlukan hipotesis dalampengujian yang di lakukan yaitu sebagai berikut:H0 : variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependenHA : variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependen

    Kaidah pengambilan keputusan :1. Jika nilai probabilitas (sig.) < = 5%, maka hipotesis alternatif di dukung.2. Jika nilai probabilitas (sig.) > = 5%, maka hipotesis alternatf tidak di

    dukung.Hasil pengujian hipotesis di lakukan menggunakan uji secara parsial untuk

    mengetahui pengaruh dari setiap variabel independen terhadap variabeldependennya (auditor switching). Hasil dari regresi logistik mengenai pengaruhtersebut dapat terlihat pada tabel variabel in the equation. Dalam tabel tersebutterdapat nilai signifikansi yang di bandingkan dengan tingkat signifikansi yaitusebesar 0.05. Jika tingkat signifikansi kurang dari 0.05, maka H alternative diterima. Tabel variabel in the equation di tunjukkan pada tabel 9 di bawah ini:

  • Tabel 9Menguji Koefisien Regresi Logistik

    Variables in the Equation

    B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

    Step1a

    Kap .910 .748 1.480 1 .224 2.484

    Lnta -.878 .318 7.597 1 .006 .416

    Ceo -.267 .527 .257 1 .612 .766

    Roa -.078 .068 1.310 1 .252 .925

    Opini 1.310 1.569 .679 1 .404 3.706

    Lnfee .345 .239 2.075 1 .150 1.412

    Constant 17.346 6.667 6.770 1 .009 3.415E7

    Dari tabel 9 di atas, dapat di peroleh model regresi sebagai berikut:

    Lnp(SWITCH

    = 17.346 + 0.910 KAP - 0.878 LnTA - 0.267 CEO - 0.078 ROA + 1.3101 p(SWITCH ) OPINI + 0.345 LnFEE

    Dari model regresi yang terbentuk, nilai konstanta menunjukkan nilaisebesar 17.346 yang berarti dengan tidak memperhitungkan ukuran auditor,ukuran klien, pergantian manajemen, masalah keuangan perusahaan klien, opiniaudit dan audit fee maka keputusan melakukan auditor switching adalah sebesar17.346.

    Variabel ukuran auditor (KAP), opini audit (OPINI), dan audit fee (LnFEE)memiliki nilai koefisien regresi positif yaitu untuk variabel ukuran auditor sebesar0.910, untuk variabel opini audit (OPINI) 1.310, dan untuk variabel audit feesebesar 0.345. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan kenaikan 1% untuksetiap variabel, akan mempengaruhi kemungkinan terjadinya auditor switchingsebesar koefisien masing-masing variabel tersebut. Koefisien regresi positifmenunjukkan adanya hubungan berbanding lurus. Sedangkan untuk variabelukuran klien (LnTA), pergantian manajemen (CEO) dan masalah keuanganperusahaan (ROA) menunjukkan nilai negatif masing-masing yaitu untuk variabelukuran klien (LnTA) sebesar -0.878, untuk variable pergantian manajemen (CEO)sebesar -0.267, dan untuk variabel masalah keuangan perusahaan (ROA) sebesar -0.078. Nilai negatif dalam model regresi menandakan adanya hubunganberbanding terbalik, jika CEO, LnTA, dan ROA turun sebesar 1%, makakeputusan melakukan auditor switching akan naik sebesar nilai koefisien masing-masing variabel tersebut.

  • Tabel 10Menguji Secara Simultan

    Omnibus Tests of Model Coefficients

    Chi-square Df Sig.

    Step 1 Step 12.643 6 .049

    Block 12.643 6 .049

    Model 12.643 6 .049

    Sumber : Output SPSS 17, 2012

    Berdasarkan hasil pada tabel 10 yaitu pengujian secara simultanmenunjukkan bahwa hasil signifikansi 0,049 lebih kecil dari 0,05 menyatakanbahwa semua variabel independen berpengaruh terhadap auditor switching. Hasiltersebut mengindikasikan bahwa semua variabel independen jika di uji secarabersamaan maka keenam variabel independen dalam penelitian ini terbuktiberpengaruh secara signifikan terhadap auditor switching.

    Interpretasi Hasil PenelitianPengaruh Ukuran Auditor terhadap Auditor SwitchingHasil untuk variabel ukuran auditor menunjukkan koefisien regresi positif sebesar0.910 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.224, lebih besar dari 0.05, makahipotesis 1 tidak berhasil di dukung. Penelitian ini gagal membuktikan adanyapengaruh ukuran auditor terhadap auditor switching. Hasil penelitian inimendukung hasil penelitian Titik, 2012 namun tidak mendukung penelitian yangdilakukan oleh Nasser, et al. (2006), dan Damayanti & Sudarma (2007).

    KAP besar di anggap lebih mampu mempertahankan independensinya sertamempunyai kualitas audit yang tinggi. Dalam penelitian ini. sebagian besarperusahaan yang digunakan sebagai sampel telah menggunakan KAP besar (big4) dan tidak banyak perusahaan yang mengganti auditornya. Hal tersebutkemungkinan terjadi karena perusahaan telah merasa nyaman dan merasa puasdengan jasa yang di berikan auditornya yang sedang di gunakan sekarang,sehingga mereka lebih memilih untuk mempertahankan auditornya di sampingjuga untuk mendapatkan kepercayaan publik dengan menggunakan KAP big 4.Pengaruh Ukuran klien terhadap Auditor SwitchingHasil untuk variabel ukuran klien (LnTA) menunjukkan koefisien regresi negatifsebesar -0.878 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.006, lebih kecil dari 0.05,maka hipotesis 2 berhasil di dukung. Penelitian ini berhasil membuktikan adanyapengaruh antara ukuran klien terhadap auditor switching. Nilai koefisien yangnegatif menunjukkan adanya hubungan berbanding terbalik antara ukuranperusahaan yang di lihat dari sisi total aktiva dengan auditor switching. Jikaaktiva mengalami penurunan sebesar 1%, maka keputusan perusahaan untukmengganti auditornya justru akan naik sebesar nilai koefisien regresi yang diperoleh. Hasil penelitian mendukung penelitian yang di lakukan oleh Nasser, et al.(2006), dan Mardiyah (2002).

    Penelitian ini menunjukkan ketika aktiva perusahaan tinggi, perusahaancenderung tidak akan melakukan auditor switching, namun jika perusahaan dalam

  • kondisi total aktiva yang rendah perusahaan akan melakukan auditor switching.Sehingga dapat di simpulkan bahwa ukuran klien berpengaruh terhadapkesangsian auditor terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan yangsedang mengalami penurunan aktivanya dapat memungkinkan auditor untukmemberikan penilaian atas ketidakmampuan klien dalam mempertahankankelangsungan hidupnya. Sehingga untuk mempertahankan reputasinya,perusahaan cenderung melakukan pergantian auditor untuk mendapatkan opiniyang di harapkan.

    Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap Auditor SwitchingHasil untuk variabel CEO menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar -0.267dengan tingkat signifikansi sebesar 0.612, lebih besar dari 0.05, maka hipotesis 3tidak berhasil didukung. Penelitian ini tidak berhasil mendukung adanya pengaruhpergantian manajemen (CEO) terhadap auditor switching. Hasil penelitian inimendukung hasil penelitian Kawija & Juniarti (2002), Martina (2010), Damayanti& Sudarma (2007), Nur & I ketut (2011).

    Hasil pengujian menunjukkan bahwa pergantian manajemen tidak selalu diikuti dengan pergantian kebijakan perusahaan dalam melakukan auditorswitching. Kebijakan yang di maksud adalah kebijakan secara operasionalkegiatan perusahaan, bukan pada kebijakan akuntansi perusahaan karenakebijakan akuntansi dan pelaporannya telah di atur dalam PSAK sehingga tidakmemungkinkan manajemen untuk mengganti kebijakan akuntansi seperti yang diinginkannya. Oleh karena itu, perubahan kebijakan yang di lakukan tidakberakibat pada pilihan untuk mengganti auditor.

    Pengaruh Masalah Keuangan Perusahaan terhadap Auditor SwitchingHasil untuk variabel masalah keuangan (ROA) menunjukkan nilai koefisienregresi sebesar -0.078 dengan nilai signifikansi sebesar 0.252, lebih besar dari0.05, maka hipotesis 4 tidak berhasil di dukung. Hasil penelitian ini mendukungpenelitian Chadegani et.al (2011), Martina (2010), Utomo (2010), Damayanti &Sudarma (2007) tetapi tidak berhasil mendukung penelitian Nasser, et al. (2006)

    Hasil penelitian ini menujukkan bahwa kesulitan keuangan tidakmenyebabkan perusahaan untuk mengganti auditornya. Menurut Utomo (2011)dalam Titik (2012) perusahaan di indonesia akan mempertimbangkan secaraserius tentang pergantian auditor karena auditor yang selama ini mereka gunakantelah mengetahui dan mengerti kondisi perusahaan. Jika perusahaan menggantiauditor, perusahaan khawatir jika auditor baru akan melakukan pemeriksaanterhadap sistem pembukuan dan menilai rendah standar mutu pembukuan mereka.Sebagian besar perusahaan yang di gunakan sebagai sampel menggunakan jasaKAP Big 4, dan tidak banyak perusahaan yang melakukan pergantian auditormeskipun sedang mengalami masalah keuangan. Menurut peneliti keputusanperusahaan untuk mempertahankan auditornya berkaitan dengan pandanganpublik terutama investor dan kreditor, sehingga perusahaan lebih cenderung untukmempetahankan auditornya atau dapat di katakan untuk tidak melakukan auditorswitching untuk menjaga agar tidak ada penilaian negatif dari pihak eksternal.

  • Pengaruh Opini Audit terhadap Auditor SwitchingHasil variabel opini audit dalam penelitian ini koefisien regresi menunjukkannilai 1.310 dengan nilai signifikansi sebesar 0.404, yang nilainya lebih besar dari0.05, maka hipotesis 6 juga di nyatakan tidak berhasil di dukung. Hal tersebutmenunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara opini audit terhadapkeputusan perusahaan untuk melakukan auditor switching. Penelitian inimendukung penelitian Nur & I ketut (2011) dan Titik (2012) tetapi tidakmendukung hasil penelitian Kadir (1994) serta Chow dan Rice (1982).

    Hasil yang menunjukkan bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadapauditor switching di duga di sebabkan karena umumnya perusahaan yang digunakan sebagai sampel telah mendapatkan opini unqualified yaitu telah sesuaidengan yang di harapkan, dan perusahaan telah merasa puas dengan penerimaanopini tersebut, sehingga tidak merasa memerlukan untuk mengganti KAP yangsedang di gunakan saat ini dengan kata lain tidak melakukan auditor switching.

    Pengaruh Audit Fee terhadap Auditor SwitchingHasil variabel audit fee pada penelitian ini menunjukkan koefisien regresi 0.345dengan tingkat signifikansi 0.150, lebih besar dari 0.05. maka hipotesis 7 tidakberhasil didukung. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa audit feeberpengaruh terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini mendukung hasilpenelitian Ismail et.al (2008), tetapi tidak mendukung penelitian yang di lakukanoleh Martina (2010), dan Mardiyah (2002).

    Ketika perusahaan mengganti auditornya dengan auditor baru biasanyajustru akan muncul Audit fee yang relatif tinggi karena auditor yang baru pada saatawal penugasan bekerja dengan resiko lebih tinggi. Menurut Adityawati (2011),auditor yang baru dapat jadi tidak paham sama sekali tentang bisnis keliennya,serta mungkin juga belum mengetahui reputasi klien mereka di masa lalu. Faktortersebut mendorong auditor untuk bersikap lebih skeptis terhadap klien baru,sehingga akan meningkatkan audit fee karena auditor membutuhkan biaya start upyang lebih besar. fee yang tinggi juga dapat muncul ketika perusahaanmemutuskan untuk mengganti auditornya dari non big 4 ke auditor big 4, namundalam penelitian ini sebagian besar sampel telah menggunakan jasa auditor yangtermasuk ke dalam big 4, hal tersebut membuktikan bahwa perusahaan sampelbanyak yang tidak mempermasalahkan fee auditor big 4 yang tergolong tinggisehingga tidak memutuskan melakukan auditor switching.

    Hasil Pengujian Secara SimultanHasil untuk keenam variabel yang di uji secara simultan menunjukkan

    bahwa hasil signifikansi 0,049 atau 4,9% lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05.Sehingga HA di terima dan hasil mengindikasikan bahwa keenam variabelindependen secara simultan atau bersama sama berpengaruh signifikan terhadapauditor switching.

  • KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanHasil penelitian dapat di simpulkan dengan hasil pengujian analisis regresilogistik (logistic regression) yang menunjukkan bahwa :1. Tidak terbukti ukuran auditor berpengaruh terhadap auditor switching. Hal

    ini dapat di sebabkan KAP yang di gunakan oleh sebagian besar sampeladalah big 4 di mana KAP tersebut telah di anggap sebagai penyedia laporanaudit yang berkualitas tinggi, dan selalu mempertahankan independensinya.Sehingga perusahaan mempertahankan auditornya. Hasil ini mendukung hasilpenelitian Titik, 2012 yang mengindikasikan bahwa ukuran auditor tidakberpengaruh terhadap auditor switching.

    2. Terbukti ukuran klien berpengaruh terhadap auditor switching. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa ketika perusahaan mengalami penurunanaktiva maka perusahaan akan cenderung melakukan auditor switching yangbertujuan untuk untuk mempertahankan reputasinya serta untuk mendapatkanopini yang di harapkan. Hasil tersebut mendukung penelitian yang di lakukanoleh Nasser, et al, 2006 yang dalam penelitiannya menemukan hasil bahwaukuran klien berpengaruh terhadap auditor switching.

    3. Tidak terbukti pergantian manajemen berpengaruh terhadap auditorswitching. Dapat di sebabkan antara manajemen yang lama dengan yang barutidak terjadi perbedaaan kebijakan yang signifikan sehingga merasa tidakperlu mengganti auditornya. Hasil tersebut mendukung penelitian Nur dan IKetut, 2011 yang dalam penelitiannya megindikasikan bahwa pergantianmanajemen tidak berpengaruh terhadap auditor switching.

    4. Tidak terbukti masalah keuangan perusahaan berpengaruh terhadap auditorswitching. Di sebabkan karena perusahaan sedang dalam kondisi yangmempunyai resiko tinggi akibat dari kesulitan keuangan, sehingga perusahaankhawatir jika auditor baru akan melakukan pemeriksaan terhadap sistempembukuan dan menilai rendah standar mutu pembukuan mereka. Hasil inimendukung penelitian yang di lakukan oleh Martina, 2010.

    5. Tidak terbukti opini auditor berpengaruh terhadap auditor switching. Hal inidi duga karena sebagian besar perusahaan yang di gunakan sebagai sampeltelah mendapatkan opini unqualified, dan perusahaan merasa puas dengan haltersebut sehingga tidak merasa perlu mengganti auditornya, dan hasil tersebutmendukung penelitian Damayanti dan Sudarma, 2008.

    6. Tidak terbukti audit fee berpengaruh terhadap auditor switching. Perusahaansebagian besar telah menggunakan jasa KAP big 4 hal tersebutmenggambarkan sebagian besar perusahaan tidak bermasalah terhadap feeyang di bayarkan kepada auditor. Hasil penelitian mendukung penelitian yangtelah di lakukan oleh Ismail et.al, 2008.

    7. Hasil pengujian secara simultan mengindikasikan bahwa keenam variabelindependen secara simultan atau bersama sama berpengaruh signifikanterhadap auditor switching.

  • Saran

    Berdasarkan hasil yang di peroleh dalam penelitian ini, yangmengindikasikan bahwa hanya variabel ukuran klien yang berpengaruhsedangkan variabel lainnya tidak, di harapkan untuk di tahun tahun yang akandatang perusahaan perbankan yang sudah go public yaitu yang terdaftar di BEIdapat bertambah jumlahnya, sehingga data sampel lebih bertambah danbervariasi lagi sehingga memungkinkan variabel - variabel yang dalampenelitian ini tidak terbukti berpengaruh terhadap auditor switching menjadidapat berpengaruh terhadap auditor switching nantinya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Adityawati, P. 2011. Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pergantian KantorAkuntan Publik pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia . Skripsi FakultasEkonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

    Arens, Alvin, Randal J. Elder, and Mark, B. 2003. Auditing dan Pelayanan Verifikasi .9th Edition. PT Indeks kelompok Gramedia.

    Bagherpour, M and Monroe, G. 2010. Auditor Switching in an IncreasinglyCompetitive Audit Market . W. Papers.

    Bursa Efek Indonesia. N.d. Indonesian Capital Market Directory 2007-2011. Jakarta:Bursa Efek Indonesia.

    Chadegani, A. A, Z. M. Mohammed and A. Jari. 2011. The Determinants Factors ofAuditor Switch among Companies Listed on Tehran Stock Exchange .International Conference on Sociality and Economics Development, IPEDR Vol.10, Singapore.

    Chow, C.W. dan S.J. Rice. 1982. Qualified Audit Opinions and Auditor Switching. The Accounting Review, Vol. LVII, No. 2, pp. 326-335.

    Damayanti, S. and M. Sudarma. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PerusahaanBerpindah Kantor Akuntan Publik . Simposium Nasional Akuntansi 11,Pontianak.

    Ghozali, I. 2009 Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS . Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

    Kadir, M.N. 1994. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah KAP .Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

    Kawijaya, dan Juniarti. 2002. Faktor-Faktor yang Mendorong Perpindahan Auditor(Auditor Switch) pada Perusahaan-Perusahaan di Surabaya dan Sidoarjo.Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 4, No. 2.

    Kurniawan, D. 2011. Karakteristik Auditee dan Perusahaan Audit Sebagai PenentuOpini Audit Qualified (Studi Empiris pada Perusahaan MAnufaktr yang Terdaftardi Bursa Efek Indonesia) . Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro,Semarang.

  • Mardiyah, A.A. 2002. Pengaruh Faktor Klien dan Faktor Auditor terhadap AuditorChanges: Sebuah Pendekatan dengan Model Kontinjensi RPA (RecursiveModel Algorithm) . Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol 3, No.2, pp. 133-154.

    Martina, W. P. 2010. Analisis Hubungan Auditor Klien: Faktor-Faktor yangMempengaruhi Auditor Switching di Indonesia . Skripsi Fakultas EkonomiUniversitas Diponegoro, Semarang.

    Meliyanti, Y. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit GoingConcern (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) .Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

    Nagi, A.L . 2005. Mandatory Audit Firm Turnover, Financial Reporting Quality andClient Bargaining power . Accounting Horizons.Vol. 19 No.20. June 2005. 51-68.

    Nasser, A. T. A, et al., 2006. Auditor Client Relationship : The Case of Audit Tenureand Auditor Switching in Malaysia . Manajerial Auditirng Journal. Vol.21,No.7, Pp 724-732. Emerald Group Publishing Committee.

    Nur, W dan I Ketut, S. 2011. Analisis Pengaruh Opini Audit Going Concern danPergantian Manajemen pada Auditor Switching . Jurnal Akuntansi & Bisnis.Vol.1. Januari 2012.

    Sudarmadji, A. M., & L. Sularto (2007). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas VoluntaryDisclosure Laporan Keuangan Tahunan . Jurnal Proceeding PESAT. Vol. 2:page 53-61.

    Suparlan dan Wulan. A. 2010. Analisis Empiris Pergantian Kantor Akuntan PublikSetelah Adanya Rotasi Audit . Simposium Nasional Akuntansi XIII,Purwokerto.

    Titik, E. 2012. Influencing Factors on Auditor Switching : Case of ManufakturingCompanies Listed on Indonesia Stock Exchange . Undergraduate ProgramEconomi Faculty Universitas Gunadarma. Jakarta.

    Utomo, Bondan. D. 2010. Pengaruh Client Contracting Environtment, Reputasi Kliendan Ukuran KAP terhadap pergantian KAP pada perusahaan manufaktur yangterdaftar di BEI . Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret, Solo.

    Wisnu. W 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergaruhi Pergantian KantorAkuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar diBursa Efek Indonesia Tahun 2003-2008 . Skripsi Fakultas Ekonomi UniversitasDiponegoro, Semarang.